1
Analisis Hubungan Total Asset, Nilai Aktiva Bersih, Imbal Hasil dan Umur Dengan Rasio Total Biaya Reksa Dana (Studi Kasus Pada Perusahaan Reksa Dana Periode 2009-2012) Ayunda Priskila B. Yuliarto N. Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya hubungan yang terjadi antara beberapa karakteristik reksa dana yang mencakup total asset, nilai aktiva bersih, imbal hasil dan umur reksa dana dengan rasio total biaya pada reksa dana saham di Indonesia. Penelitian yang dilakukan menggunakan analisis metode regresi berganda. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan positif pada karakteristik reksa dana yaitu nilai aktiva bersih dan tingkat imbal hasil dengan rasio total biaya pada reksa dana. Abstract: This study is conducted to analyze the relationship between several characteristics of mutual funds covering total assets, net asset value, rate of return and age of mutual funds to total expense ratio of mutual funds in Indonesia. This research is conducted using multiple regression analysis method. The results obtained from this research is
that there are a relationship which is significant positive on the
characteristics of the fund’s net assets value and return on the total expense ratio of the mutual fund. Kata kunci: Rasio Biaya Total , Karakteristik Reksa Dana, Nilai Aktiva Bersih. I.
PENDAHULUAN
Reksa dana merupakan kegiatan investasi yang memiliki peranan strategis dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara. Tanpa adanya investasi maka laju Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
2
pertumbuhan perekonomian suatu negara
akan stagnan. Investasi dapat diartikan
sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang (Tandeilin, 2013). Penyertaan dana tersebut dapat dialokasikan ke berbagai macam kegiatan investasi misalnya mempergunakan sejumlah dana pada aset riil (tanah, bangunan, mesin) ataupun aset finansial (deposito, saham, obligasi). Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar finansial yang paling sering digunakan oleh investor institusional ataupun individual untuk berinvestasi. Dalam melaksanakan
fungsi
ekonominya
pasar
modal
menyediakan
fasilitas
yang
mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (lender) dengan pihak yang memerlukan dana (borrower). Investor asing masuk karena melihat adanya pertumbuhan ekonomi ini, sebab dengan pertumbuhan tersebut mereka akan berpeluang memperoleh capital gain dan dividen. Praktis sejak berdirinya pasar modal Indonesia kontribusi investor asing selalu lebih besar, dengan kata lain mereka lebih banyak menikmati keuntungan akibat pertumbuhan ekonomi tersebut. Risiko yang mungkin muncul dari suatu investasi yang berisiko dapat dikurangi dengan cara pendekatan konsep diversifikasi (Markowitz, 1952 dalam Fabozzi, 1999) yang berarti bahwa investor perlu membentuk portofolio atau kombinasi dari berbagai macam sekuritas dengan sedemikian rupa sehingga risiko dapat diminimalkan tanpa harus mengorbankan expected return. Oleh karena instrumen yang dikelola semakin banyak, investor individual pastinya akan menghadapi berbagai macam kendala (Junarsin, 2008). Seperti misalnya pengetahuan dalam bidang investasi yang terbatas, modal yang terbatas untuk memiliki portofolio yang optimal, proses administrasi yang kompleks, serta akses informasi dan waktu yang terbatas untuk mengelola dana secara kontinuitas. Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka diperkenalkanlah suatu produk investasi tidak langsung yang disebut Reksa Dana (Mutual Fund). Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari sekumpulan
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
3
investor dalam bentuk unit penyertaan untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio Efek oleh manajer investasi. Melalui reksa dana ini sekumpulan investor dengan dana yang relatif kecil dapat menikmati return portofolio investasi . Reksa dana diartikan sebagai suatu wadah yang mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk unit penyertaan (UP) untuk kemudian dikelola oleh Manager Investasi. Ada dua bentuk reksadana yaitu reksadana terbuka dan reksadana tertutup. Reksadana tertutup menjual unit penyertaan yang berupa saham dan jumlahnya tetap, sehingga harganya lebih ditentukan karena permintaan dan penawaran di pasar modal. Sedangkan reksadana terbuka menjual unit penyertaan yang jumlahnya boleh terus bertambah. Nilai per unit penyertaan reksa dana di pasar modal mencerminkan nilai asset yang mendukung unit penyertaan tersebut yang disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Reksadana terbuka lebih dikenal dikarenakan memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana tertutup. Reksadana terbuka ini bersifat sangat likuid karena unit penyertaannya dapat dijual kembali kapan saja di hari bursa. Pengelolaan reksa dana sendiri dilakukan oleh manajer investasi yang profesional dan telah berpengalaman di bidang investasi dan perkembangan portofolio reksa dana ini dilaporkan kepada investor secara transparan dan berkala (BAPEPAM, 2006). Selain itu juga dengan adanya beberapa pilihan reksa dana yang tersedia di pasar modal maka investor memiliki fleksibilitas dalam berinvestasi sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka masing-masing. Dilihat dari portofolio investasinya, ada empat jenis reksa dana yang sering dimanfaatkan oleh para investor, yaitu Reksa Dana Pasar Uang (RSPU), Reksa Dana Saham (RDS), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dan Reksa Dana Campuran (RDC). Tiap jenis reksa dana tersebut memiliki karakteristik risiko dan return yang berbeda (Junarsin, 2008:29). Misalnya jika investor memprioritaskan pendapatan yang stabil maka jenis reksa dana yang paling sesuai adalah reksa dana pendapatan tetap. Sedangkan apabila investor memiliki tujuan investasi berupa pertumbuhan kekayaan
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
4
yang semaksimal mungkin, maka reksa dana yang dipilih dan lebih sesuai dengan preferensinya adalah reksa dana saham. Reksa dana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT Reksadana berdiri pada tahun 1976 dimana perusahaan ini menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan nama sertifikat danareksa I dan II. Setiap harinya harga reksa dana tersebut diumumkan. Walaupun masih tergolong baru, berdirinya reksa dana ini merupakan cikal bakal maraknya reksa dana di Indonesia yang hingga kini terus berkembang pesat. Berdasarkan data BAPEPAM (2008), pada akhir bulan Desember tahun 2004 sudah tercatat sebanyak 246 reksa dana. Padahal pada tahun 1996 baru berdiri sebanyak 25 reksa dana saja. Sejalan dengan pertumbuhan jumlah reksa dana tersebut, total dana kelolaan nilai aset bersih (NAB) reksa dana juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari hanya Rp 2,78 triliun pada tahun 1996 menjadi Rp 104 triliun pada akhir tahun 2004 atau tumbuh sebesar 3639,64%. Dari diagram statistik pada situs BAPEPAM menunjukkan bahwa reksa dana saham di Indonesia memiliki komposisi nilai aktiva bersih terbesar dengan jumlah 42,3% dibandingkan dengan nilai aktiva bersih yang dimiliki oleh jenis reksa dana lainnya. Hal ini juga memberikan suatu gambaran mengenai hal menarik dari reksa dana saham di Indonesia untuk diteliti lebih mendalam. Selain itu dari hal tersebut diatas terdapat hal menarik yang perlu dianalisis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada karakteristik reksa dana sehingga investor tidak akan mengalami kekhawatiran pada saat memiliki investasi dalam reksa dana. Pada penelitian ini penulis ingin mempelajari mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada karakteristik reksa dana. Untuk menggambarkan mengenai faktor-faktor tersebut pada reksa dana perlu diketahui mengenai beban rasio total (TER) yang merupakan ukuran dari total biaya dana untuk investor. Total biaya dana ini dapat mencakup berbagai biaya seperti pembelian, redemption (penebusan) dan audit serta adanya biaya-biaya lainnya. Beban rasio total (TER) ini dihitung dengan membagi biaya tahunan total dengan dana total aset rata-rata selama setahun itu dan dilambangkan dengan presentase. Biasanya hasilnya juga akan bervariasi dari tahun ke tahun.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
5
Pada penelitian terdahulu yang menjadi jurnal acuan yang berjudul ”Can Mutual Funds Explains Fee” (Geranio & Zanetti; 2005) telah diteliti mengenai faktor-faktor penentu biaya reksa dana di industri reksa dana di Italia. Dari penelitian tersebut diperkenalkan model untuk menggambarkan bagaimana biaya reksa dana diukur dengan rasio biaya total dan perhitungan atas rasio biaya total ini dapat dijelaskan oleh karakteristik dana. Beberapa faktor karakteristik dari reksa dana tersebut adalah ukuran reksa dana, umur reksa dana, imbal hasil dari portofolio reksa dana, ukuran promotor, saluran distribusi, klien target, serta kehadiran atas biaya-biaya lain yang tidak termasuk dalam perhitungan TER (Total Expense Ratio) dan juga jenis reksa dana. Dengan adanya beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai kinerja reksa dana serta belum adanya penelitian terdahulu di Indonesia mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada karakteristik reksa dana maka penulis memiliki motivasi untuk memberikan informasi yang dapat dipergunakan sebagai sumber referensi bagi para investor dan manajer investasi dalam menentukan strategi investasi yang dapat diambil. Hal ini menjadi motivator utama penulis untuk melakukan penelitian ini. Oleh karena itu dengan mereplikasi jurnal sebelumnya yang diteliti oleh Geranio, Zanotti (2005) tentang bagaimana karakteristik reksa dana dapat menjelaskan biayabiaya penulis ingin menguji kembali mengenai apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia mengenai hubungan total asset, nilai aktiva bersih, imbal hasil, dan umur reksadana pada rasio total biaya reksadana saham pada perusahaan reksadana periode 2009-2012.
II.
TUJUAN & RUANG LINGKUP PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah terdapat hubungan antara total asset atau ukuran reksa dana yang dimiliki suatu reksa dana, nilai aktiva bersih dalam reksa dana per unit penyertaan, umur reksa dana serta pengembalian atau return yang
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
6
mungkin dari suatu reksa dana saham terhadap biaya yang diukur dengan rasio biaya total pada reksa dana saham. Penelitian ini mengacu pada jurnal dari Geranio & Zanetti (2005) mengenai karakteristik reksa dana yang dapat menjelaskan mengenai biaya. Cara yang dilakukan adalah dengan mempelajari faktor-faktor penentu biaya reksa dana dengan menggunakan model untuk menggambarkan rasio total biaya yang dapat dijelaskan oleh karakteristik reksa dana tersebut.
III. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang faktor-faktor penentu reksa dana dalam menjelaskan karakteristik biaya telah dilakukan oleh Geranio & Zanetti (2005). Hasil penelitiannya memperkenalkan model untuk menggambarkan bagaimana rasio biaya total dapat dijelaskan oleh karakteristik reksa dana. Dengan menjelaaskan biaya reksa dana yang diukur dengan rasio biaya total dengan satu set karakteristik reksa dana seperti ukuran dari reksa dana, umur reksa dana, tingkat pengembalian portofolio reksa dana, ukuran promotor, saluran distribusi, investor target serta adanya kehadiran dari biaya-biaya lainnya yang tidak termasuk di dalam perhitungan rasio biaya total (TER) dan juga jenis reksa dana. Dalam penelitian terdahulu tersebut dilakukan studi komprehensif mengenai Italia biaya reksa dana di Eropa terutama di Italia dan hubungan dari biaya tersebut dengan karakteristik dana didasarkan pada sejumlah besar dana. Beberapa hasil yang kemudian muncul dari analisis penelitian terdahulu tersebut adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana yang lebih besar dan dana yang dikelola oleh perusahaan dengan aset di bawah manajemen yang lebih tinggi biasanya memungut biaya yang lebih rendah. 2. Reksa dana yang berdomisili di negara asal memiliki biaya yang lebih tinggi terutama disebabkan oleh beban yang lebih tinggi terkait dengan adanya kebijakan fiskal dan regulasi.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
7
3. Reksa dana yang dijual kepada investor institusi dan atau didistribusikan oleh penasihat keuangan membebankan biaya lebih rendah daripada yang dijual kepada investor ritel oleh bank. 4. Reksa dana saham dan reksa dana saham internasional semua memiliki biaya jauh lebih tinggi daripada kategori dana-dana yang lainnya. 5. Dana beban membebankan biaya langsung yang lebih rendah. Kinerja yang baik dari reksa dana yang diteliti lebih disebabkan oleh karakteristik dari reksa dana itu sendiri bukan dari market timing ability yang dimiliki oleh manajer portofolio reksa dana yang bersangkutan. Selain itu juga terdapatnya biaya-biaya pada reksa dana juga dapat menjadi salah satu acuan dalam memilih jenis reksa dana untuk berinvestasi. Dari hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan di berbagai negara termasuk di Eropa dan di Amerika, dijelaskan bahwa terdapat kehadiran biaya-biaya lain pada reksa dana sesuai dengan karakteristik reksa dana tersebut. Penelitian lainnya di Indonesia mengenai reksadana ataupun kinerja reksadana di Indonesia juga telah dilakukan sebelumnya dengan hasil yang menyatakan bahwa reksa dana yang diteliti yang outperform terhadap kinerja pasar dan memiliki stock selection ability, pada variabel kelebihan tingkat pengembalian pasar secara konsisten mempengaruhi kelebihan
pengembalian portofolio, market timing ability dan hot
hands effect signifikan positif, reksa dana yang diteliti memiliki kinerja yang lebih buruk dari kinerja pasar, tingkat pengembalian pasar atas reksa dana juga menentukan tingkat pengembalian portofolio reksa dana, reksa dana lebih cenderung untuk memilih saham-saham berkapitalisasi besar dalam portofolionya dibandingkan saham-saham yang berkapitalisasi kecil, tingkat pengembalian reksa dana pada bulan sebelumnya signifikan positif terhadap tingkat pemgembalian portofolio reksadana bulan berikutnya, peranan manajer (Wardhani; 2003). Sedangkan hasil dari penelitian lain yang dilakukan sebelumnya oleh Sutawisena; 2001 mengenai Analisis Pola Kinerja Reksa Dana Saham, Reksa dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Campuran di Indonesia Selama Periode 2005-2010 menunjukkan bahwa reksa dana yang mampu memiliki kinerja lebih dari 5 tahun serta kurang dari 5 tahun
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
8
dan investor lebih cepat mengambil keputusan pada reksa dana yang underperform untuk meminimalisir kerugian yang dimiliki reksa dana. IV. MODEL ANALISIS Dalam penelitian ini akan diuji validitas dalam portofolio reksa dana dengan menguji hubungan karakteristik dan biaya pada reksa dana. Pendekatan penelitian yang akan dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data-data sekunder dari perumusan masalah yang telah ditetapkan yaitu dengan menggunakan laporan keuangan tahunan dari portofolio reksa dana. Pendekatan ini disesuaikan dengan kebutuhan pencarian jawaban atas pertanyaan penelitian atau perumusan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang akan diolah berbentuk numerik dan analisis yang dilakukan merupakan statistik deskriptif dan inferensial serta besarnya sampel yang akan dipergunakan dalam mengolah data diharapkan dapat memenuhi validitas statistik seccara akurat guna merefleksikan populasi. Sampel berisi tentang reksa dana saham yang aktif di Bursa Efek Jakarta dalam periode waktu 2009-2012. Sumber data adalah laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh reksa dana dan juga data yang dikumpulkan dari aset manajemen untuk reksa dana di Bursa Efek Indonesia. Untuk setiap reksa dana saham yang diteliti masing-masing informasi terdiri dari nama reksa dana dan juga nama perusahaan yang menerbitkan reksa dana, total aset reksa dana, tahun diterbitkan atau tahun masa aktif dari reksa dana, nilai aktiva bersih per unit penyertaan reksa dana, tingkat pengembalian reksa dana, rasio biaya total dan semua biaya-biaya yang dibebankan pada reksa dana (biaya manajemen, biaya administrasi, biaya kustodian, biaya distribusi, biaya lainnya, biaya kinerja). Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan regresi berganda dengan metode level signifikansi 5% dimana alfa sebagai variabel independen adalah faktor-
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
9
faktor yang mempengaruhi karakteristik reksa dana yang terdiri dari total aset atau ukuran total aset reksa dana, total aktiva bersih per unit penyertaan reksa dana, umur, perputaran atau pengembalian portofolio reksa dana. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio biaya total yang dihitung dengan membagi jumlah biaya-biaya transaksi ataupun biaya-biaya operasional reksa dana yang terdiri dari biaya pembelian dan biaya penjualan, biaya manajer investasi, biaya pajak dan biayabiaya lain seperti biaya audit dan biaya transaksi selama reksa dana tersebut diperjualbelikan yang dikenakan kepada konsumen dan afiliasi reksa dana dengan perusahaan sekuritas tertentu dengan jumlah total aset dari reksa dana tersebut. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Geranio & Zanotti (2005) mengenai Total Expense Ratio atau rasio biaya total menyebutkan hasil bahwa karakteristik pada reksa dana yang meliputi ukuran dana, investor asing maupun investor lokal serta reksa dana baik yang dikelola oleh institusi keuangan baik bank ataupun non bank dapat menjelaskan rasio total biaya-biaya pada reksa dana. Beberapa faktor yang menjadi karakteristik reksa dana antara lain adalah sebagai berikut (1) nilai aset reksa dana, (2) nilai aset bersih per unit penyertaan reksa dana, (3) perputaran portofolio atau pengembalian portofolio reksa dana, (4) umur reksa dana, dan (5) afiliasi reksa dana dengan sekuritas tertentu. Pada penelitian ini akan diteliti hubungan karakteristik reksa dana dan biaya pada reksa dana tersebut seperti total aset, total aktiva bersih per unit penyertaan, umur reksa dana, perputaran atau tingkat pengembalian portofolio, serta pembayaran transaksi yang dikenakan kepada investor pemilik unit penyertaan reksa dana. Rumus model penelitian yang akan digunakan dengan mereplika jurnal utama yang menjadi acuan dalam penelitian ini dari Geranio & Zanotti (2005) yaitu dengan menggunakan multiple regresi sebagai berikut: TER = β1 logto + β2 lognav +β3 ret + β4 logage + β5 inst + β6 bank + ε Dimana TER adalah Total Expense Ratio atau rasio total biaya, logto merupakan total net asset pada reksa dana, lognav merupakan nilai aset bersih per unit reksa dana, ret merupakan 1 tahun pengembalian reksa dana, logage merupakan umur reksa dana,
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
10
instmerupakan dummy untuk investor institutional (1) dan bank (0), bank merupakan dummy untuk reksa dana saham yang didistribusikan hanya oleh bank sedangkan ε merupakan standar eror. Variabel dependen yang akan dihitung dalam penelitian ini adalah rasio biaya total. Rasio biaya total atau Total Expense Ratio (TER) merupakan salah satu ukuran yang dipergunakan dalam menghitung biaya-biaya dalam reksa dana yang mencakup biaya pengelolaan yaitu biaya pembelian dan biaya penjualan, biaya manajer investasi, biaya pajak atau biaya perizinan, biaya audit dan biaya-biaya operasional lainnya yang terjadi saat melakukan pengelolaan dana. Rasio biaya total atau TER ini dihitung dengan menggunakan rumus total fund cost reksa dana dibagi dengan total fund assets reksa dana tersebut. Variabel yang pertama yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran dana atau jumlah aktiva bersih pada akhir tahun yang dikelola oleh perusahaan manajemen aset yang sama. Diharapkan jumlah dana yang lebih besar dapat dihubungkan dengan TER yang rendah, sehingga menandakan adanya skala ekonomi dalam pengelolaan reksa dana. Menunjukkan bahwa besarnya reksa dana menunjukkan skala ekonomi diserahkan kepada investor sebagai biaya yang lebih rendah. Skala ekonomi bisa muncul di tingkat perusahaan manajemen juga. Banyak biaya yang berkaitan dengan manajemen harus mengurangi biaya ditanggung oleh dana masingmasing. Sebuah hubungan yang signifikan negatif antara ukuran dana tersebut dan TER sedangkan penelitian lain tidak mempertimbangkan total aset di bawah manajemen manajer investasi. Variabel kedua adalah jumlah aktiva bersih per unit penyertaan dalam reksa dana dengan menggunakan data-data unit penyertaan reksa dana saham di situs bapepam. Data yang diperoleh dan dikumpulkan per tahun kemudian diolah dengan menggunakan regresi berganda yang dihubungkan terhadap rasio biaya total atau TER. Nilai aktiva bersih per unit penyertaan reksa dana ini juga berbeda-beda tergantung dari tahun ditrbitkannya dan juga jumlah aset total seccara keseluran dari reksa dana tersebut.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
11
Variabel ketiga adalah pengembalian tahunan pada tahun sebelumnya dari gross dana. Dengan menggunakan variabel ketiga ini diharapkan pengembalian tahunan mempengaruhi rasio biya total atau TER yang positif, yang berarti bahwa dana kinerja yang lebih tinggi membebankan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, jika manajer memanfaatkan kinerja masa lalu yang baik dengan biaya pengelolaan dan pengisian yang lebih tinggi, dana kinerja yang baik di tahun sebelumnya akan memiliki biaya yang lebih tinggi daripada dana dengan pengembalian yang lebih rendah. Peneliti percaya bahwa jika investor memilih lebih baik pada reksa dana dengan aset yang lebih tinggi yang dikelola oleh dana tersebut dapat menyebabkan rasio biaya lebih rendah karena biaya yang tersebar di basis aset yang lebih besar. Tergantung dari dua efek yang dijelaskan di atas berlaku hubungan antara rasio biaya total atau TER dan pengembalian kemudian bisa menjadi positif atau negatif. Variabel pengembalian dalam reksa dana ini dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan nilai aktiva bersih reksa dana per unit penyertaan pada tahun tertentu dikurangi dengan nilai aktiva bersih pada tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan nilai aktiva bersih reksa dana pada tahun sebelumnya. Variabel keempat adalah umur reksa dana diukur dengan jumlah tahun sejak berdirinya atau sejak diterbitkannya reksa dana tersebut. Reksa dana muda dan tua mungkin memiliki perilaku yang berbeda dan hal ini dapat berdampak pada biaya relsa dana tersebut. Sebuah hubungan negatif antara usia atau umur reksa dana menunjukkan dana dan pengeluaran dana. Hubungan bisa menjadi positif atau negatif. Sebuah tanda negatif akan menandakan keberadaan ekonomi pembelajaran dimana dana yang lebih tua memiliki proses yang lebih efisien dan sebagai akibatnya reksa dana yang lebh tua tersebut dapat mengisi biaya yang lebih rendah. Namun di sisi lain tanda positif juga mungkin untuk muncul, jika usia memiliki dampak negatif pada pertumbuhan dana sehingga menyebabkan reksa dana yang lebih lama membebankan biaya yang lebih tinggi untuk mengimbangi langkah mereka lebih rendah dari pertumbuhan. Pada penelitian yang dilakukan terdahulu yang juga digunakan sebagai jurnal acuan atau jurnal utama dalam penelitian ini peneliti memverifikasi kemungkinan adanya korelasi positif antara umur dan ukuran dana. Bahkan dana yang lebih lama bisa
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
12
menjadi dana yang lebih besar dan dalam hipotesis ini sebenarnya pembelajaran akan skala ekonomi yang terjadi di dalam industri reksa dana dimana terdapat korelasi positif dari 0,1352 yang menunjukkan bahwa hanya terdapat hubungan yang lemah antara dua variabel tersebut. Kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan variabel dummy untuk semakin memperkuat karakteristik dalam reksa dana. Satu set pertama variabel dummy dimaksudkan untuk memverifikasi hubungan antara fitur kelembagaan dana dan biaya. Hipotesis bahwa dana disediakan untuk investor institusi membebankan biaya yang lebih rendah, karena kekuatan pasar lebih tinggi dari investor institusional dibandingkan dengan investor ritel. Dievaluasinya variabel dummy ini dimaksudkan untuk pengelompokkan reksa dana dengan apakah mereka dijual kepada institusi atau investor ritel. Koefisien variabel ini berpengaruh negatif terkait dengan biaya. Hubungan dengan rasio biaya total atau TER bisa positif atau negatif. Variabel dummy membedakan antara perusahaan investasi atau sekuritas dengan bank di Indonesia. Variabel dummy ini dihitung dengan cara memberikan nilai 0 dan 1. Untuk reksa dana yang dikelola oleh bank akan diberikan variabel dummy dengan angka 0 dan untuk reksa dana yang dikelola oleh institusi keuangan bukan bank akan diberikan angka 1. V.
HASIL PENELITIAN
Analisis Statistik Deskriptif Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan data-data berupa jenis-jenis reksa dana saham yang aktif sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 yang listed di Bapepam. Pengklasifikasian data dari reksa dana saham ini merupakan sampel yang akan digunakan dalam melakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan level signifikansi sebesar 5%. Data yang diambil dan diolah hanyalah reksa dana saham untuk mendapatkan anlisis yang lebih mendalam mengenai karakteristik reksa dana saham itu sendiri seperti NAV/unit reksa dana, umur reksa dana, ukuran reksa dana atau total aset reksa dana serta digunakan juga dummy dalam
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
13
analisis data ini dengan menggunakan dua jenis reksa dana yang didistribuskan oleh bank dan reksa dana yang didistribusikan oleh institusional. Pengolahan data analisis reksa dana ini dilakukan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara total beban rasio pada reksa dana yang merupakan variabel dependen dan juga karakteristik reksa dana yang telah disebutklan diatas yaitu nilak aset bersih per unit reksa dana, umur reksa dana, serta total aset reksa dana atau ukuran reksa dana sebagai variabel independen dengan menggunakan model penelitian dengan regresi berganda yang akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan koefisien determinasi (R2) dimana kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasi (R2) yang berada antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian sebagai berikut:
Descriptive Statistics
Std.
TER
N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Error
Deviation
Variance
Statistic
Statistic
35 9.7003492958 7.8664187 9.70042796 .7863508098 4.36143082 2.580257271 69E0 69590E-5
0057E0
9300 3391780E-
6.658
965563E0
1 Tot Asset
35
2562412.39
77.11 2562489.50 562204.1774 1.35778E5
8.03275E5
6.453E11
NAV/up
35
3670.95
.13
3671.08
1295.5789
105.09250
621.73559 386555.150
Return
35
3670.95
-.87
3670.08
1294.5789
105.09250
621.73559 386555.150
Age
35
3
1
4
1.97
.166
.985
.970
Dummy
35
1
0
1
.89
.055
.323
.104
Valid N
35
(M)
(listwise)
Sumber: diolah oleh peneliti
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
14
Data sampel reksa dana saham yang masih diperjualbelikan selama tahun periode penelitian yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Dimana diperoleh sebanyak 35 sampel dalam penelitin ini yang merupakan jenis-jenis dari reksa dana saham yang masih diperjualbelikan dari 18 perusahaan reksa dana yang meliputi perusahaan keuangan bukan bank dan juga bank kustodian yang akan dilakukan pengamatan. Hasil statistik deskriptif untuk variabel independen dalam penelitian ini selama tahun periode 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan total aset atau ukuran dana dari reksa dana saham memiliki nilai rata-rata (mean) 562204,1774M dengan standar deviasi 8,03275E5. Nilai aktiva bersih per unit penyertaan reksa dana memiliki nilai rata-rata (mean) 1295,5789 dengan
standar deviasi 105,09250. Return atau tingkat
pengembalian dari portofolio reksa dana saham memiliki nilai rata-rata (mean) 1295,5789 dengan standar deviasi 105,09250. Age memiliki nilai rata-rata (mean) 1,97 dengan standar deviasi 1,66. Hasil dari statistik pada variabel-variabel independen diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan reksa dana dalam memperoleh laba secara umum memiliki nilai rata-rata positif. Hasil statistik deskriptif dari variabel dependen Total Expense Ratio (TER) atau rasio biaya total memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,78635 dengan standar deviasi 4,36143082. Kondisi ini juga menunjukkan hasil yang positif dari setiap perusahaan reksa dana terutama yang melakukan perdagangan efek portofolio reksa dana saham. Hasil estimasi regresi berganda dengan variabel dependen rasio biaya total atau Total Expense Ratio dan variabel independen yaitu total aset yang merupakan ukuran besar kecilnya aset keseluruhan suatu reksa dana saham, nilai aset bersih yang diukur dari rata-rata nilai aset bersih per unit penyertaan reksa dana per tahun, return atau pengembalian portofolio reksadana yang diukur dengan menghitung nilai aset reksa dana per unit dikurangi dengannilai aset reksa dana tahun sebelumnya kemudian dibagi dengan nilai aset bersih per unit reksa dana tahun sebelumnya, umur reksa dana yang diukur dengan lamanya usia reksa dana selama periode penelitian dari awal diterbitkannya reksa dana tersebut.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
15
Setelah data variabel-variabel dependen dan independen diolah dengan menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab tiga kemudian pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan regresi berganda dengan data analisis pada progaram microsoft office excel dan dari program statistik excel tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Model Hasil Estimasi Regresi Berganda SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.519820863 R Square 0.27021373 Adjusted R Square 0.172908894 Standard Error 2.346603349 Observations 35 ANOVA df Regression Residual Total Intercept Tot Asset (M) NAV/up Return Age Dummy
5 30 35
SS MS 58.61688794 11.72337759 167.7458501 5.591528337 226.362738
Coefficients Standard Error 1.899849017 1.468064802 -‐7.05956E-‐07 5.36278E-‐07 -‐0.000202008 0.000693883 -‐0.001975298 0.000700156 0.616488103 0.469722617 0.705881714 1.282502667
t Stat 1.294117953 -‐1.3163979 -‐2.91127491 -‐2.82122524 1.312451393 0.550393954
F 2.620790078
Significance F 0.044974593
P-‐value 0.205498786 0.198009885 0.006728835* 0.006938783* 0.199320916 0.586124505
Lower 95% -‐1.098339293 -‐1.80118E-‐06 -‐0.00343718 -‐0.003405207 -‐0.34281346 -‐1.913338158
Upper 95% 4.8980373 3.893E-‐07 -‐0.000603 -‐0.0005454 1.5757897 3.3251016
*Multiple regression analysis significant at the 0.05 level
Sumber: diolah oleh peneliti dengan menggunakan Microsoft Excel Dari hasil analisis regresi berganda pada table 4.3 diatas didapatkan hasil signifikan positif pada nilai aktiva bersih yaitu sebesar 0.006728835 dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan level signifikansi 0.0000 < 0.05 (α) dan berpengaruh terhadap rasio total biaya pada reksa dana. Pada imbal hasil reksa dana atau return juga memiliki hasil signifikan positif yaitu sebesar 0.006938783 dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan level signifikansi
0.0000 < 0.05 (α) dan secara
signifikan positif berpengaruh terhadap rasio biaya total pada reksa dana. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dimana dengan hasil ini membuktikan bahwa variabel nilai aktiva bersih dan imbal hasil atau return pada reksa dana sebagai variabel independen secara positif dan signifikan mempengaruhi rasio biaya total pada reksa dana.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
16
Uji determinasi (R2) atau Coefficient of Determination atau daya jelas pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien adalah determinasi antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kempampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi dari variabel-variabel tersebut yang besar antara masing-masing penelitian. Dalam pembahasan ini uji determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui dengan lebih jelas hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Namun demikian uji determinasi ini juga memiliki kelemahan yaitu peka terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi karena dengan adanya penambahan variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi akan meningkatkan nilai dari koefisien determinasi atau daya jelas. Sehingga digunakan nilai adjusted R2 untuk dapat mengatasi kelemahan dari uji daya jelas ini. Dari hasil regresi berganda yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai uji determinasi (R2) ditunjukkan dari nilai adjusted (R2) 0.172908894. Hal ini berarti bahwa 17,29% variabel dependen yaitu total beban rasio dapat dijelaskan oleh empat sampai lima variabel independen yaitu total aset atau ukuran reksa dana, nilai aset bersih per unit reksa dana, umur reksa dana serta dengan menggunakan dummy seperti bank dan institusi selain ban, sedangkan sisanya 82,81% dari total beban rasio pada reksa dana dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel-variabel lainnya ataupun sebab-sebab lainnya diluar model. Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan hasil olah data, diperoleh nilai Prob (F-statistic) atau tingkat signifikansi adalah sebesar 0.000000 < 0.05 (α), maka model tersebut signifikan dalam menentukan variabel-variabel dependen dan independennya dan terdapat pengaruh diantara variabel-variabel tersebut dengan menggunakan analisis regresi.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
17
Analisa yang selanjutnya dilakukan adalah Uji t, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji signifikansi nilai parameter hasil regresi serta melihat kecocokan tanda (hubungan positif atau negatif) antara hipotesis alternatif dan hasil pengujian. Hasil regresi dari uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen yaitu total asset atau ukuran reksa dana, umur reksa dana serta nilai aset bersih dari reksa dana dan memiliki pengaruh hubungan regresi terhadap variabel dependennya yaitu total beban rasio.secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain tetap atau konstan. Variabel-variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel independen dikarenakan beberapa variabel independen lain yang sesuai dengan jurnal acuan yang menjadi replikasi dalam penelitian ini seperti variabel investor asing, peraturan pemerintah dan kebijakan-kebijakan investasi lainnya yang terdapat di luar negeri tidak sama dengan yang terjadi di Indonesia, sehingga variabel independen pada penelitian disesuaikan. Berdasarkan dari hasil olah data yang telah dilakukan diperoleh nilai probabilitas (Fstatistic) atau tingkat signifikansi sebesar 0.044823145 < 0.05 (α), maka model tersebut signifikan dalam menentukan variabel-variabel independen yaitu total aset atau ukuran reksa dana, umur reksa dana serta nilai aset bersih dari reksa dana dan memiliki pengaruh hubungan regresi terhadap variabel dependennya yaitu total beban rasio. Hasil dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil korelasi dari setiap variabel dependen dengan variabel-variabel independen yang menunjukkan bahwa: 1. Pada variabel nilai aktiva bersih, return atau pengembalian dalam reksa dana berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio biaya total. 2. Pada variabel age berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio biaya total. 3. Pada variabel total aset dan dummy atau variabel boneka berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio biaya total.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
18
Dengan adanya hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor reksa dana yang dibahas dalam penelitian ini juga memiliki beberapa hasil yang sama yang mendukung beberapa hasil dari penelitian terdahulu dan juga dari penelitian yang menjadi acuan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Geranio & Zanetti (2005), menunjukkan bahwa Total Expense Ratio dapat dijelaskan dengan sekumpulan data set variabel-variabel independen yang terdiri dari ukuran total aset reksa dana, umur reksa dana, pengembalian reksa dana yang berpengaruh positif. 2. Wardhani (2003), menunjukkan bahwa reksa dana yang diteliti yang outperform pada variabel pengembalian pasar secara konsisten mempengaruhi kelebihan pengembalian portofolio secara signifikan positif. Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengembalian portofolio reksa dana atau return memiliki pengaruh positif terhadap rasio biaya total pada reksa dana. VI. KESIMPULAN & SARAN Dari analisis yang telah dilakukan membuktikan bahwa terdapat hubungan dimana: Reksa dana saham yang dianalisis memiliki pengaruh yang signifikan setelah melihat dari hasil analisis karakter-karakter reksa dana itu sendiri yang mencakup ukuran reksa dana atau total asset dari reksa dana, nilai aktiva bersih reksa dana, umur reksa dana serta return ataupun imbal hasil dari reksa dana saham dengan rasio biaya total dimana nilai aktiva bersih dan imbal hasil memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio biaya total pada reksa dana. Dalam memilih reksadana saham sebagai salah satu sarana untuk melakukan investasi, sebaiknya investor lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat menjamin keamanan berinvestasi pada reksa dana saham seperti memperhatikan tingkat kenaikan dari perkembangan historikal per tahun atas reksa dana saham dibandingkan dengan hanya memperhatikan dari segi return atas hasil investasi yang dilakukan. Kemudian perlu diperhatikan untuk melakukan perhitungan yang baik mengenai nilai aktiva bersih dan imbal hasil dari reksadana saham yang akan dipilih apakah sesuai dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan
dalam
pengelolaan
reksadana
saham
tersebut.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
19
VII. KEPUSTAKAAN Alp. (2009). SSRN Working Paper Series, Mutual Funds: An Influential Review of Studies in Performance, Persistence, Investment Styles, Managerial Skills, Fund Characteristics and Behavioral Patterns. Bodie, Kane, Marcus. (2011). Investments and Portfolio Management, Global Edition, McGraw-Hill. Bursa Efek Indonesia http://www.idx.co.id/ Dahlquist, Engstrom, Soderlind,. (2000). Journal of Financial and Quantitative Analysis, Performance and Characterisctics of Swedish Mutual Fund. Damili. (2007). Tesis mengenai Analisis Besaran Bobot Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Unit Penyertaan Investasi dalam Industri Reksa Dana. Fauzana. (2010). Tesis mengenai Pengukuran Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode Empat Faktor Carhart. Ferris, Chance. (1987). Journal of Finance. The Effects of Plans on Mutual Fund Expense Ratios. Ferris, Chance. (1987). Journal of Financial Services Research. Mutual Fund Distribution Fee: An Empirical Analysis of The Impact of Deregulation.
Frye, M. (1999). Investment Company Institute. Operating Expense Ratios, Assets, and Economics of Scale in Equity Mutual Funds. http://www.ici.org/ Frye, M. (2001). Journal of Financial Research. The Performance of Bank Managed Mutual Funds. Haslem, Baker, Smith,. (2008). Journal of Financial Services Review, Performance and Characteristics of Actively Managed Retail Equity Funds with Diverse Expense Ratios. Israelsen. (1998). Journal of Financial Planning, Characteristics of Winning Mutual Funds. Junarsin. (2013). International Journal of Management, The Characteristics of Fund Holdings and Performance with Characteristic-Based Benchmarks: A Study on Mutual Funds in the United States.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013
20
Latzko. (1999). Journal of Financial Research. Economies of Scale in Mutual Fund Administration. Malhotra, McLeod. (1994). Journal of Financial Research. A Re-examination of The Effect Plans on Mutual Funds Expense Ratio. Malhotra, McLeod. (1997). Journal of Financial Research. An Empirical Analysis of Mutual Fund Expenses. Malkiel. (1995). Journal of Finance. Returns From Investing in Equity Mutual Funds Period 1971-1991. Manuela Geranio, Giovana Zanotti. (2005). Journal of Multinational Financial Management, Can Mutual Funds Characteristics Explain Fees. Panduan Berinvestasi Reksa Dana. http://www.infovesta.com/ Pusat Informasi Reksa Dana Indonesia. http://www.bapepam.go.id/reksadana/ Sutawisena. (2011). Tesis mengen ai Analisis Pola Kinerja Reksa Dana Saham, Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Campuran di Indonesia selama Periode 20052010. Universitas Indonesia (2008). Keputusan Rektor Universitas Indonesia Tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia. Wardhani. (2003). Tesis mengenai Analisis Faktor-Faktor Determinasi Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Periode 1998-2001. Zera, Madura. (2001). Applied Financial Economics. The Empirical Relationship Between Mutual Fund Size and Operational Efficiency.
Universitas Indonesia
Analisis hubungan total..., Ayunda Priska, FISIP UI, 2013