Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SMASH FOREHAND DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA SISWA PUTERA SMA NEGERI 1 SUWAWA (Riswan Anu, Nurhayati Liputo, Syarif Hidayat)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Setelah eksperimen dilakukan pada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa selama 16 kali pertemuan, dapat dilihat dari perbandingan hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Hasil penelitian pre-test ketepatan smash forehand menunjukkan nilai tertinggi 11 dan hasil yang terendah 5. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 6,95 nilai standar deviasi 1,77 dan Nilai varians 3,1476. Sedangkan pada hasil post- tes ketepatan smash forehand perolehan skor tertinggi 16 dan sko rterendah 7. Setelah dilakukannya analisis data diperoleh nilai ratarata 10,57 nilai standar deviasi 2,33 dan nilai varians 5,4571. Dengan demikian responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal (pre-test) sampai tes akhir (post-test). Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan uji t. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t menghasilkan thitung sebesar 7,155. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga ttabel 1,725. Ternyata harga thitung lebih besar dari ttabel. Sehingga dapat disimpulkan latihan skiping memilki pengaruh signifikan terhadap peningkatan ketepatan smash forehand. Penelitian menjawab hasil dari hipotesis yang diajukan dan dapat disimpulkan bahwa Latihan skipping memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan smash forehand dalam cabang olahraga bulutangkis pada siswa Putera SMA Negeri 1 suwawa. Kata kunci: Pengaruh Skipping, Smash Forehand, Bulutangkis
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Olahraga bulutangkis ini sangat digemari oleh siswa SMA Negeri 1 Suwawa, bahkan beberapa siswa memiliki prestasi pada cabang olahraga bulutangkis ini. Hal ini di buktikan dengan adanya ajang kejuaraan bulutangkis antar sekolah dari tahun ketahun. Antusias siswa untuk mewakili sekolah dalam mengikuti kejuaran tersebut sangat besar, bahkan beberapa kali siswa memenangkan ajang kejuaraan tersebut di ditingkat kabupaten, sehingga mewakili sekolahnya ke tingkat provinsi. Namun seiring berjalannya waktu, akhir-akhir ini pertasi olahraga bulutangkis di SMA Negeri 1 Suwawa menurun drastis dan kalah bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya. Dengan menurunnya prestasi olahraga bulutangkis siswa SMA Negeri 1 suwawa ini, maka peneliti ingin melihat sejauh mana proses pembelajaran dan proses latihan bulutangkis yang diberikan pada siswa. Berdasarkan pengamatan peneliti yang telah melakukan observasi pada saat siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa melakukan latihan bulutangkis, Peneliti melihat hanya ada beberapa siswa yang mampu melakukan pukulan smash forehand dengan baik dan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam melakukan pukulan smash forehand ini. Pukulan smash forehand yang mereka lakukan sebagian besar tidak tepat mengenai sasaran. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kekuatan otot tungkai, otot lengan dan fleksibilitas atau kelentukan pergelangan tangan yang di miliki sisiwa masih kurang. Dengan melihat permasalahan yang ditemui, maka penulis tertarik untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan teknik dasar dalam permainan bulutangkis, lebih khususnya pada ketepatan pukulan Smash Forehand yang kurang dikuasai oleh siswa putera SMA Negeri 1 suwawa. Dalam hal peningkatan ketepatan pukulan Smash Forehand yang di inginkan, maka harus di bentuk salah satu latihan untuk kekuatan otot tungkai, otot lengan dan feksibilitas atau kelentukan pergelangan tangan siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa melalui latihan skipping. Skipping adalah latihan melompat dengan Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
menggunakan tali. Latihan skipping ini dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai, otot bahu, otot lengan dan memperluas gerak persendian. Hal ini diharapkan sebagai salah satu alternatif latihan bagi siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa agar mampu melakukan pukulan smash forhand dengan baik dan benar. Oleh karena itu untuk membuktikan apakah bentuk latihan di atas dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam ketepatan pukulan smash forehand. Maka penulis berkeinginan untuk mengkaji lebih jauh Tentang “Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Peningkatan Ketepatan Pukulan Smash Forehand Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Putera SMA Negeri 1 Suwawa”. Hakikat Permainan Bulutangkis Menurut Wahyuni (2010: 23) permainan bola kecil, seperti bulutangkis merupakan permainan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Selain mudah dan murah, permainan ini banyak membawa nama harum Indonesia di kancah internasional. Menurut Wisahati dan Santosa (2010: 23) bulutangkis merupakan olahraga permainan perorangan yang dilakukan di lapangan segi empat yang dipisahkan dengan sebuah jarring atau net yang dipasang di tengah lapangan. Alat yang dipukul adalah shuttle cock dan alat pemukulnya berupa raket dan untuk memulai permainan dimulai dengan pukulan servis dengan arah menyilang (diagonal). Chandra (2010: 47) menambahkan bulutangkis merupakan permainan bola kecil dengan raket dan kok yang dipukul melalui net yang direntangkan di tengah lapangan. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang (tunggal) maupun empat orang (ganda). Teknik Dasar dalam Permainan Bulutangkis Teknik Dasar Tanpa Bola 1. Langkah kaki (foot work) Langkah kaki merupakan modal pokok untuk dapat memukul bola dengan tepat. Langkah kaki yang ringan dan luwes akan memudahkan seseorang bergerak Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
ke tempat bola datang dan bersiap untuk memukul. Pada umumnya langkah kaki dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Langkah berurutan. 2) Langkah bergantian atau bersilang (seperti berlari). 3) Langkah lebar dengan loncatan, satu atau dua langkah kecil dan diakhiri dengan langkah lebar dengan jalan meloncat. Pada umumnya pemain bulutangkis menggunakan langkah kombinasi, kadangkadang berurutan, bersilangan ataupun dengan loncatan. 2. Teknik memegang raket (Grip) Ada empat macam teknik dalam memegang raket, yaitu: 1) American grip 2) Forehand grip 3) Backhand grip 4) Combination grip Teknik Dasar dengan Bola (Memukul Bola) 1. Servis Servis merupakan pukulan yang sangat menentukan dalam awal perolehan nilai, karena hanya pemain yang melakukan servis yang dapat memperoleh angka. Ada tiga macam servis, yaitu: a) Servis tinggi b) Short service c) Drive service 2. Pukulan Lob 3. Drive 4. Drop shot : Drop shot dari atas, dan drop shot dari bawah 5. Smash : smash penuh, smash potong, around the head smash, backhand smash Hakikat Latihan Menurut Tegartia dalam Saleh (2012: 19) latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-ulang secara tetap dengan selalu memberikan Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
peningkatan beban. Dikatakan sistematis dalam pengertian bahwa latihan dilaksanakan secara teratur, berencana, sesuai jadwal menurut pola dan sistem tertentu, metodis berkesinambungan dari yang sedehana ke arah yang lebih kompleks. Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhaikan dalam melakukan suatu latihan seperti: (1) latihan fisik (2) latihan teknik (3) latihan taktik (4) latihan mental. Keempat aspek yang di sebutkan tersebut, harus dilatih dengan cara dan metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang semaksimal mungkin sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal. Satu hal yang perlu di perhatikan oleh para atlet, guru, pelatih dan orang tua adalah jangan memberikan latihan beban yang terlalu berat bagi anak didik/atlit yang masih dalam proses pertumbuhan. Latihan weight yang berat akan menambah bobot badan. Akibatnya tulang-tulang dan persendian akan mendapat tekanan ekstra dari luar tubuhnya. (Dikutip dari buku pedoman teknis bulutangkis standar PBSI). Oleh karena itu dalam latihan loncat tali (skipping) dirancang dengan 1 repetisi 30 detik. Masa istrahat antar kegiatan adalah 1-2 menit. Latihan ini dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah set dan repitisi. Dari penjelasan teori diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adaptasi gerak dan otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sistematis dan teratur. Hakikat Skipping Menurut Bayu Surya (dalam Anugrahanto, 2012: 12) Lompat tali dikenal dengan istilah rope skipping. Lompat tali skipping adalah suatu aktivitas yang menggunakan tali dengan kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati kepala sampai kaki sambil melompatinya.
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Menurut Chrissie Gallagher (dalam Anugrahanto, 2012: 13) lompat tali atau skipping adalah suatu bentuk latihan CV (kardiovaskuler) yang sangat baik karena dapat menjadikan sebuah latihan yang sangat berat dan dapat meningkatkan daya tahan, kekuatan dan kecepatan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan skipping merupakan salah satu jenis latihan kardio yang sangat baik untuk membina daya tahan, kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan agar lebih lentur dan kuat. Lebih khususnya dapat mengembangkan otot-otot baik otot bagian atas (khususnya otot pangkal lengan, dada dan bahu) maupun otot bagian bawah (khususnya otot betis dan paha). Selain itu, skipping rope juga dapat memperkuat otot perut dan mengurangi selulit.
Hakikat Ketepatan Pukulan Smash Forehand Pada saat melakukan smash kok berada diatas kepala, pukulan smash dalam permainan bulutangkis merupakan salah satu pukulan mempercepat tempo permainan. Menurut Kunta Purnama (2010: 21) Pukulan yang identik sebagai pukulan menyerang ini adalah pukulan over head yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan lengan serta lencutan pergelangan tangan agar bola meluncur tajam. Poole James (2011: 35) menjelaskan pukulan smash merupakan senjata yang sangat ampuh untuk mengumpulkan angka dalam suatu petandingan bulutangkis. Hal itu di sebabkan sifat jatuhnya bola yang kencang dan tajam. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan pukulan smash forehand dalam cabang olahraga bulutangkis pada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa. Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen lapangan.
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid tentang pengaruh antara variable bebas dan variable terikat “one grup pre test post test” yang digambarkan pada halaman berikut : Tabel Desain Penelitian Kelompok
Pre test
Tratment
Post test
O
X1
T
X2
Keteranagan : O
: Kelompok Eksperimen
X1
: Pre Test
T
: Treatmen
X2
: Post Test
Pada rumusan hipotesis penelitian diatas menyatakan bahwa, terdapat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan smash forehand. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan langka-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis statistik a.
:
=
( Tidak terdapat pengaruh latihan skipping terhadap
peningkatan ketepatan smash forehand) b.
:
(Terdapat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan
ketepatan smash forehand) 2) Menentukan kriteria pengujian a. Tolak b. Terima
: jika : jika
=
pada α = 0,05; n - 1 >
pada α = 0,05; n - 1
3) Pengujian statistik Untuk pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut : Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
t=
Keterangan : t = t observasi atau t hitung md = rata-rata selisih antara tes awal dan tes akhir = jumlah kuadrat antara selisih tes awal dan tes akhir = jumlah sampel penelitian Sebelum dilakukan pengujian dengan rumus uji t, maka untuk keperluan rumus diatas perlu diketahui besaran statistik yang disajikan dalam bentuk tabel seperti yang terlampir pada halaman 45. Diketahui rata-rata selisih test awal dn test akhir (md) = 3,61, jumlah kuadrat antara selisih tes awal dan tes akhir (
) = 106,9541 dan jumlah
sampel penelitian (n) = 21. Penyelesaian: t=
t=
t=
t=
t= t= t = 7.155 (
)
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Dari hasil perhitungan diatas di peroleh harga
= 7,155 dan
pada α 0,05; dk = n- 1 (21 – 1 = 20) ditemukan harga 1,725 dengan demikian
lebih besar dari
Berdasarkan kriteria pengujian, terima
(
= 7,155 >
jika
>
= 1,725).
.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan smash forehand pada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa. Yang digambarkan dalam kurva di bawah ini.
-1,725
1,725
7,155
Gambar. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1 dan X2) Pembahasan Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok olahraga permainan bola kecil. Dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan menggunakan shuttlecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul shuttlecock. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang banyak digemari, khususnya oleh siswa SMA Negeri 1 suwawa. karena permainan ini mudah untuk dilakukan dan menyenangkan. Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Agar seorang dapat bermain bulutangkis dengan baik, mereka harus mampu memukul shuttlecock dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai pemain salah satunya adalah teknik dasar pukulan smash forehand. Pukulan smash forehand merupakan senjata yang sangat ampuh untuk mengumpulkan angka dalam suatu petandingan bulutangkis. Hal itu di sebabkan sifat jatuhnya bola yang kencang dan tajam. Tetapi dalam permainan, pukulan smash forehand penuh tidak selalu mematikan lawan. Seringkali pukulan setengah smash yang dilakukan pada saat yang tepat dan arah yang jitu lebih berhasil mematahkan serangan lawan. Fungsi pergelangan tangan disini sangat menentukan. Selain itu, ketepatan suatu pukulan smash forehand akan lebih maksimal dan terarah apabila dilakukan dengan cara sambil melompat, karena semakin tinggi kita melompat, maka arah sasaran bola kelapangan lawan yang kita inginkan semakin besar. Intinya adalah pukulan smash membutuhkan kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, fleksibilitas pergelangan tangan, serta kordinasi gerak tubuh yang harmonis. Untuk meningkatkan beberapa komponen diatas, maka dibentuklah latihan skipping dalam menghasilkan ketepatan smash forehand yang maksimal. skipping merupakan salah satu jenis latihan kardio yang sangat baik untuk membina daya tahan, kekuatan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan agar lebih lentur dan kuat. Lebih khususnya dapat mengembangkan otot-otot baik otot bagian atas (khususnya otot pangkal lengan, dada dan bahu) maupun otot bagian bawah (khususnya otot betis dan paha). Selain itu, skipping rope juga dapat memperkuat otot perut dan mengurangi selulit.
Oleh karena itu, untuk melihat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan pukulan smash forehand, maka dilakukan penelitian langsung kepada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa dengan memberikan latihan ini kepada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa selama 18 kali petemuan. dan untuk
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
mebuktikan pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan smash forehand, maka dilakukan pengujian hasil penelitian secara statistik.
Setelah eksperimen dilakukan pada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa selama 16 kali pertemuan, dapat dilihat dari perbandingan hasil tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Hasil penelitian pre- test ketepatan smash forehand menunjukkan nilai tertinggi 11 dan hasil yang terendah 5. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 6,95 nilai standar deviasi 1,77 dan Nilai varians 3,1476. Sedangkan pada hasil post- tes ketepatan smash forehand perolehan skor tertinggi 16 dan skor terendah 7. Setelah dilakukannya analisis data diperoleh nilai rata-rata 10,57 nilai standar deviasi 2,33 dan nilai varians 5,4571. Dengan demikian responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal (pre-test) sampai tes akhir (post test). Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan uji t. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t menghasilkan 7,155. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga harga
lebih besar dari
..
sebesar
1,725. Ternyata
Sehingga dapat disimpulkan latihan skiping
memilki pengaruh signifikan terhadap peningkatan ketepatan smash forehand. Penelitian menjawab hasil dari hipotesis yang diajukan dan dapat disimpulkan bahwa latihan skipping memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan smash forehand dalam Permainan bulutangkis pada siswa Putera SMA Negeri 1 suwawa. Kesimpulan Bentuk latihan kekuatan otot tungkai dan latihan memperluas gerak persendian pergelangan tangan melalui latihan skipping dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan ketepatan pukulan smash forehand. Hal Ini Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
buktikan oleh hasil ketepatan smash forehand yang telah dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan eksperimen, serta telah dilakukan pengujian hasil analisis statiastik ketepatan smash forehand. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan pada Bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan ketepatan smash forehand dalam Permainan bulutangkis pada siswa putera SMA Negeri 1 Suwawa. Saran Dengan memperhatikan hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pelatih/guru pendidikan jasmani diharapkan dapat menerapkan latihan skipping pada permainan bulutangkis, terutama untuk peningkatan kekuatan otot tungkai dan memperluas gerak persendian pergelangan tangan dalam upaya meningkatkan kemampuan keterampilan smash forehand dalam permainan bulutangkis. 2. Pentingnya penggunaan skipping terhadap peningkatan ketepatan smash forehand, diharapkan pengadaan fasilitas ini yang berkaitan dengan perkembangan atlet bulutangkis yang berada di sekolah. 3. Bagi yang berminat untuk melaksanakan penelitian yang berkelanjutan
dalam hubungannya terhadap penggunaan latihan skipping, diharapkan dapat menambah kajian ilmiah atau teori olahraga dalam peningkatan mutu olahraga, dalam pembinaan prestasi bulutangkis yang berada disekolahsekolah. DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri. (2007), Gemar Bermain Bilitangkis, Surakarta: CV’’ Seti-Aji. Anugrahanto Eko (2012) Pengaruh latihan skipping dan shuttle run terhadap Footwork bulutangkis usia 11-13 tahun Pb. Surya tidar magelang. Diakses tanggal 22-02.2014 pukul 09.00 wita Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Chandra Sodikin. (2010), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Untuk SMP/MTs Kelas VII Jakarta : PT Arya Duta. Dr. Riduwan, (2010), Metode dan teknik menyusun tesis, Bandung : ALFABETA Djide, Tahir, (2005). Upaya Kecil Memnuju Prestasi Besar. PB PBSI Purnama, S, Kunta. (2010). Kepelatihan Bulutangkis Modern. surakarta: Yuma Pustaka Poole, James. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung : Pioonir Jaya Saleh A Gias (2012) Pengaruh Variasi Latihan Gridlock Terhadap Kemampuan Mengontrol Bola Dengan Dada Dalam Cabang Olahraga Sepak Bola Pada Siswa Madrasah Aliyah Nurul Bahri Kabila Bone. Skripsi Saleh, M.Sahib. (2010) Belajar Bulutangkis. Makasar : Rensawa Manajement Sutrisno, Budi dan Bazin, Khafadi, M. (2010), Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2. Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : CV. PUTRA NUGRAHA Wahyuni S, Sutarmin, Pramono. (2010) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1. Jakarta :PT Wangsa Jatra Lestari. Wisahati A Sunjata, Santosa Teguh (2010) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta : CV Setiaji Husdarta S Jaja, Maryani Eli (2010) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMP/MTs. Jakarta: Armico.
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa
Riswan Anu mahasiswa pada Jurusan pendidikan Kepelatiha Olahraga ; Dra. Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.Or dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK Universitas Negeri Gorontalo; Iyon Hasan, S.Pd guru mata Pelajaran Olahraga SMA Negeri 1 Suwawa