PENGARUH LATIHAN BOX JUMP TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT (STRADLLE) DALAM CABANG ATLETIK PADA SISWA SMA NEGERI 2 LIMBOTO KELAS XI
SADAM DAU NURHAYATI LIPUTO SURIYADI DATAU
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
ABSTRAK SADAM DAU. 2013. Pengaruh Latihan Box Jump Terhadap Kemampuan Melakukan Lompat Tinggi Gaya Guling Perut (Stradlle) Dalam Cabang Atletik Pada Siswa SMA. Negeri 2 Limboto Kelas XI. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Hj. Nurhayati Liputo, M.Pd, Pembimbing II Suryadi Datau, S.Pd, M.Pd.
Lompat tinggi adalah cabang olahraga permainan yang
menggunakan matras juga tiang mistar sebagai alat untuk mengukur ketinggian lompatan, sementara box jump merupakan latihan khusus untuk meningkatkan power otot-otot yang dapat membantu melakukan lompatan dengan baik. Latihan box jump ini merupakan salah satu factor utama dalam melakukan gaya guling perut (straddle) pada cabang olahraga lompat tinggi pada siswa SMA Negeri 2 Limboto kelas IX. Berdasarkan latar belakang maka masalah yang di angkat pada penelitian ini adalah apakah pengaruh latihan box jump terhadap kemampuan melakukan gaya guling perut (sraddle) pada cabang olah raga atletik khususnya lompat tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan box jump terhadap kemampuan melakukan gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik lompat tinggi. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini baik secara teoritis dan praktis adalah menjadi bahan
pembelajaran bagi mahasiswa atau pelatih untuk meningkatkan gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik khususnya lompat tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu mencari pengaruh antara variabel yang satu dan yang lain, dengan variabel penelitian X adalah variabel bebas latihan Box Jump dan Y adalah variabel terkait gaya guling perut (sraddle). Desain penelitian ini menggunakan “one group pree tes dan post test. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Limboto dengan waktu pelaksanaan 2 bulan. Penelitian ini memiliki populasi yaitu seluruh siswa kelas XI dengan jumlah 161 siswa. Tetapi peneliti menarik sampel hanya berjumlah 20 orang sebagai perwakilan anggota populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument tes, sementara teknik analisis data adalah uji normallitas data. Hipotesis statistic. Hasil penelitian yang ditemukan peneliti adalah terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa dengan melakukan latihan Box jump terhadap gaya guling perut (sraddle) sebelum siswa tidak melakukan latihan box jump. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai peningkatan siswa yaitu (117,9) setelah melakukan latihan dengan lebih besar dari rata-rata nilai peningkatan mahasiswa sebelum melakukan latihan yang hanya sebesar (106,5). Sementara itu, besarnya koefisien determinasi sebesar 25.50% variasi nilai peningkatan siswa dalam melakukan gaya guling perut (sraddle) pada lompat tinggi dipengaruhi oleh latihan box jump yang dilakukan, sedangkan sisahnya 74.50% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci : Lompat Tinggi, Latihan Box Jump, Gaya Guling Perut (sraddle) PENDAHULUAN Permainan lompat tinggi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh siswa SMA Negeri 2 limboto Gorontalo Namun menurut pengamatan penulis. Pendidikan jasmani dan kesehatan masih ada yang kurang begitu baik dalam melakukan lompat tinggi dengan gaya guling perut(straddle)terutama pada siswa putra 110 siswa putra sekitar 20% yang bisa melakukan gaya guling perut(straddle) atau lebih kurang 20-25 orang siswa putra. Hal itu terbukti dengan masih ada yang saat melakukan lompat tinggi hasilnya belum bisa melewati mistar, dan ada juga
yang belum bisa melompat tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang menguasai tehnik lompat tinggi, masih ragu atau takut kontak dengan tiang mistar, kuranganya alat dan waktu pertemuan, kurangnya latihan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Latihan squat jump tidak berpengaruh terhadap Power box jump Siswa SMA Negeri 2 limboto, khususnx kelas XI. Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian yang lebih baik, misalnya dengan memperketat kontrol kelompok, dengan menambah jumlah subjek atau kelompok penelitian, atau dengan membuat homogen tingkatan perkembangan motorik populasi penelitian berdasarkan usia. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap prestasi cabang lompat tinggi terutama pada gaya guling perut(straddle)di SMA Negeri 02 Limboto Gorontalo belum mengembirakan hal tersebut dapat diamati belum berprestasinya siswa pada perlombaan pelajar. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan box jump terhadap kemampuan melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle)dalam cabang atletik pada siswa SMA Negeri 2 Limboto ? METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Yaitu mencari pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Adapun variabel penelitian sebagai berikut :
X
Y
Keterangan : X : Variabel bebas latihan box jump Y : Variabel terikat kemampuan melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle).
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah “ one group pree tes dan post test ” dengan rancangan gambar sebagai berikut: Pre-Test
Treatment
Post-Test
X1
T
X2
Keterangan: X1 =
Pre-Test
kemampuan
melakukan
lompat
tinggi
gaya
guling
perut
30
(straddle)siswa sebelum diberikan perlakuan latihan box jump. X2 = Pos-testkemampuan melakukan lompat tinggi gaya guling perut (sraddle)siswa sesudah diberikan perlakuan latihan box jump. T = Penerapan latihan box jump. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah : Untuk pengujian analisis data, digunakan uji persyaratan analisis untuk uji normalitas data. Dalam hal ini digunakan uji Normalitas data untuk data tunggal, yakni uji Liliefors (L0). L0 hitung = |F(zi)-S(zi)| (nilai terbesar dari L0 merupakan nilai L0 hitung). Prosedur yang digunakan untuk pengujian ini menurut Sudjana (2005:466) adalah sebagai berikut : a) Pengamatan x1, x2,. . . , xn dijadikan bilangan baku z1, z2, . . . , zn dengan menggunakan rumus
( dan s masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel) b) Untuk tiap bilangan bakun ini dalam menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
c) Selanjutnya dihitung proposisi z1, z2, . . . , zn yang lebih kecil atau sama dengan
.
Jika
proporsi
ini
dinyatakn
oleh
S( ),
maka
. d) Hitung selisih
kemudian tentukan harga mutlaknya
e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0. Selanjutnya untuk menghitung kenormalannya, nilai L0 hitung dibandingkan dengan nilai L0 tabel dengan L0 tabel= L(α, n) yang dapat dilihat dalam daftar table Liliefors. Setelah data dinyatakan normal maka di lanjutkan dengan analisis statistik menggunakan uji t dengan taraf signifikasi 5% apabila t hit lebih besar dari t tabel maka dapat diartikan bahwa latihan kekuatan otot memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan box jump. Dengan rumus sebagai berikut :
x1 x 2
t S
1 1 n1 n2
Keterangan: t
= Harga t untuk sample kolerasi X1 = Rata-rata sampel pertama X2 = Rata-rata sampel kedua S = Varians gabungan n1 = Jumlah sampel pertama n1 = Jumlah sampel kedua
Hipotesis Statistik Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t (Sudjana, 2002:239), dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan: X1 = Rata-rata sampel pertama X2 = Rata-rata sampel kedua S
= Varians gabungan
n1 = Jumlah sampel pertama n2 = Jumlah sampel kedua Hipotesis statistik yang akan diuji : H0 : μ1 = μ2
tidak terdapat pengaruh
latihan box jump terhadap
peningkatan kemampuan melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik. H1 : μ1 ≠ μ2
terdapat pengaruh latihan box jump terhadap peningkatan
kemampuan melakukan lompat tinggi gaya guling perut ( straddle) pada cabang atletik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya setiap latihan tertentu dapat memberikan pengaruh atau manfaat terhadap berbagai jenis cabang olah raga, dengan ketentuan bahwa latihan tersebut tepat dengan materi yang diberikan serta dilakukan dengan sunguh-sungguh, termasuk dalam melakukan aktivitas olahraga atletik lompat tinggi. Penggunaan suatu bentuk latihan akan memberikan kontribusi yang baik terhadap kemampuan siswa maupun peserta latihan. Seperti halnya dengan latihan box jump dalam proses pembentukan peningkatan kemampuan. Selanjutnya dari hasil analisis nilai t-stat untuk perbedaan rata-rata nilai peningkatan siswa dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik pada saat sebelum melakukan latihan box jumpadalah sebesar 0,10
dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0.000. Nilai signifikansi ini jauh lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara ratarata nilai peningkatan siswa dalam dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada saat sebelum melakukan latihan box jump dengan rata-rata nilai peningkatan siswa setelah melakukan latihan box jump. Dengan kata lain latihan box jump dapat meningkatkan peningkatan siswa dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai peningkatan siswa setelah melakukan latihan (117,9) yang lebih besar dari rata-rata nilai peningkatan siswa sebelum melakukan latihan yang hanya sebesar 106.5. Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh besarnya koefisien determinasi sebesar 25.50% variasi nilai peningkatan siswa dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik dipengaruhi oleh latihan box jump yang dilakukan, sedangkan sisanya sebesar 74.50% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil di atas menunjukan bahwa pengaruh dari latihan box jump rendah, sebab masih banyak faktor-faktor lain yang turut memberikan pengaruh seperti box jump, daya ledak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagai telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis data makadiperoleh stat untuk perbedaan rata-rata nilai peningkatan siswa dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik pada saat sebelum melakukan latihan box jump adalah sebesar 11,4 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0.000. Nilai signifikansi ini jauh lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 sehingga Ho ditolak.
nilai t-hitung sebesar 0,10. Sedangkan nilai t-tabel dengan menggunakan
sebesar 0.05 .Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t-tabel sehingga H1 diterima. Selanjutnya dari hasil analisis nilai t-stat untuk perbedaan rata-rata nilai peningkatansiswa dalam melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle) pada cabang atletik pada saat sebelum melakukan latihan box jump adalah sebesar 11,4 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0.000. Nilai signifikansi ini jauh lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0.05 sehingga Ho ditolak. SARAN Adapun saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: 1). Bagi siswa, perlu memperhatikan
materi-materi yang disampaikan serta
42 42oleh para pengajar/ pelatih khususnya latihan-latihan yang disampaikan
latihan pembelajaran yang sifatnya langsung diaplikasikan dilapangan. 2). Bagi pengajar/ pelatih dalam proses belajar hendaknya menerapkan pembelajaran dengan menggunakan box jump dalam proses pembelajaran sebab latihan ini efektif dan dapat meningkatkan peningkatan dalam hal melakukan lompat tinggi gaya guling perut (straddle). 3). Bagi sekolah hendaknya perlu memperhatikan proses perkembangan output sekolah dengan lebih memperhatikan kualitas lulusan, khususnya pada mata pelajaran penjaskes. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi.2006.
Prosedur
Penelitian.Jakarta.
Rineka
Cipta
Brick,2002:44. B0x Jump Bompa. 1994 teori dan metedologi of Training Kudah Hunt, publishing Company Flanagan dkk,2007. Depth Jump Ismaryati,2008:60. Daya ledak M.Akip,2011. Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta:Depdikbud
Kusyanto,Yanto. 1999. Pendidikan Jasmani Dan Kesahatan 2 untuk SMU Kela2. Bandung. Ganeca Exact Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA.Jakarta Erlangga Muhadi dan Syarifudin. 1992. Pendidikan Jasmani Dan kesehatan Jakarta: Depdikbud Mukholid,Agus.2006.pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan.
Yudhistira
(http://www.scribd.com/doc/23234205/Uji-Homogenitas` Sugiyono 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta Sudjana, 2005.Metode Statistik Edisi VI, Tarsito. Bandung Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung