1
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN : STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Riris Boutilda, Imo Gandakusuma Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal sebagai keputusan pendanaan terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. Adapun variabel-variabel yang digunakan adalah LDA (Long-term debt to total assets) , DA (Total debt to total assets), SIZE, dan SG (Sales growth) sebagai variabel bebas dan ROE (Return on Equity) sebagai variabel terikat. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009-2013. Model penelitian ini menggunakan metode fixed effect . Hasil pengujian model data panel ini menunjukkan bahwa DA dan SG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap nilai ROE, sedangkan LDA dan SIZE memiliki pengaruh signifikan yang negatif terhadap nilai ROE. Kata kunci : Struktur Modal, Return on Equity (ROE), long-term debt to total asset, total debt to total assets, size, dan sales growth. Abstract This study aimed to analyze the effects of capital structure as financing decisions on profitability of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange periods 20092013. The variables used for the analysis are LDA (Long-term debt to total assets), DA (total debt to total assets), SIZE, and SG (sales growth) as the independent variable and ROE (Return on Equity) as the dependent variable. The research data used in this study were secondary data obtained from the company's financial statements published by the Indonesia Stock Exchange (IDX) and the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) in 2009-2013. This research model using fixed effect method. The results of the panel data model testing shows that the DA and SG has a significant positive effect on the value of ROE, while LDA and SIZE has a significant negative effect on the value of ROE. Keywords: Capital Structure, Return on Equity (ROE), long-term debt to total assets, total debt to total assets, size, and sales growth.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
2
1.
Pendahuluan
Sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari berbagai macam sektor perusahaan dan manufaktur merupakan salah satu sektor perusahaan yang diharapkan memiliki prospek cerah di masa yang akan datang (Nur’aeni, 2010). Industri manufaktur di Indonesia merupakan sektor industri besar yang terus berkembang. Perusahaan manufaktur memiliki definisi sebagai perusahaan yang memproduksi barang dari bahan mentah menjadi barang jadi sehingga menekankan pada suatu proses pembuatan. Proses tersebut melibatkan campur tangan sumber daya manusia dan juga bantuan alat seperti mesin. Oleh karena itu, industri ini sangat bergantung pada hasil produksinya untuk menghasilkan pendapatan yang tinggi.Sektor perusahaan manufaktur merupakan jumlah emiten terbesar dibandingkan dengan jumlah emiten sektor perusahaan lain yang listing di BEI (Nur’aeni, 2010). Ada 141 emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai pada saat ini menurut sumber Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan terbagi ke dalam tiga sektor yaitu : sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor barang konsumsi. Tujuan perusahaan pada setiap sektor industri adalah sama yaitu meraih laba atau keuntungan yang maksimal dengan biaya yang minimal. Faktor utama yang sangat mendukung berjalannya kegiatan operasional perusahaan agar terwujud tujuan tersebut adalah bila tersedianya dana awal sebagai modal usaha. Menurut Widodo, Moeljadi dan Djawahir (2014), besar kecilnya dana yang dibutuhkan setiap perusahaan tidak sama maka disesuaikan dengan kondisi perusahaan atau besar kecilnya perusahaan. Menurut sumbernya, modal dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan. Apabila perusahaan memiliki kebutuhan akan modal yang meningkat sedangkan dana yang dimiliki terbatas, maka perusahaan hanya memiliki pilihan untuk menggunakan dana dari luar yang dapat berbentuk utang maupun dengan mengeluarkan obligasi untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Proporsi penggunaan utang jangka panjang dan modal sendiri dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut dengan struktur modal. Pengelolaan yang baik pada struktur modal jelas akan meningkatkan nilai perusahaan. Sekar, Gowri, dan Ramya (2014) mendefinisikan struktur modal adalah kombinasi dari modal yang diajukan oleh perusahaan. Kombinasi atau
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
3
campuran ini mempengaruhi biaya keseluruhan modal. Biasanya struktur modal merupakan kombinasi atau campuran dari ekuitas dan utang. Proporsi ekuitas dan utang terhadap total modal ditentukan oleh perusahaan sesuai dengan posisi keuangan dan kemampuan untuk meningkatkan modal tersebut. Struktur modal adalah keputusan penting yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan suatu perusahaan. Struktur modal adalah keputusan penting yang harus diambil oleh setiap kegiatan bisnis. Sisi positif dan negatif dari keputusan ini memainkan peran penting dalam menentukan masa depan setiap bisnis (Sekar, Gowri, dan Ramya, 2014). Keputusan capital structure adalah keputusan pedanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus dibayar oleh perusahaan. Seorang manajer perusahaan harus membuat sebuah keputusan yang berkaitan dengan penggunaan struktur modal mereka dari jumlah relatif utang dan ekuitas (Sheikh dan Wang, 2012). Struktur modal berkaitan dengan kinerja perusahaan yang dimana kinerja tersebut dapat dinilai dengan salah satu unsur di dalamnya yaitu profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Velnampy dan Niresh pada tahun 2012 menyatakan bahwa adanya pengaruh atau efek keterkaitan antara struktur modal dan profitabilitas perusahaan. Ketika proporsi utang perusahaan meningkat maka tingkat profitabilitas perusahaan juga menurun, sehingga perusahaan sebaiknya mampu menggunakan sumber dana internal seperti yang tertulis dalam teori pecking order. Adapun penelitian berikutnya pada tahun yang sama 2012 oleh Ferati dan Ejupi menghasilkan kesimpulan adanya korelasi positif antara utang jangka pendek yang menjadi variabel independen dari struktur modal dengan ekuitas atau ROE yang menjadi variabel dependen dari profitabilitas, sedangkan pada utang jangka panjang memiliki hasil yang terbalik. Profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Laba dapat terdiri dari laba kotor, laba operasi, dan laba bersih sehingga menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan. Dengan memperoleh laba maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru (Kasmir, 2008). Untuk memperoleh laba di atas rata-rata, manajemen harus mampu meningkatkan pendapatan (revenue) dan mengurangi semua beban (expenses) atas pendapatan. Artinya manajemen harus memperluas pangsa pasar dengan
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
4
tingkat harga yang menguntungkan dan menghapus aktivitas yang tidak bernilai tambah (Utari, Purwanti, Prawironegoro, 2014). Untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan maka dapat digunakan rasio keuangan profitabilitas yang dilengkapi dengan analisis. Analisis profitabilitas dapat dinyatakan dengan tingkat pengembalian atas investasi seperti Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Return On Investment (ROI), kinerja operasi seperti Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), dan Net Profit Margin (NPM), dan pemanfaatan aset seperti pola perputaran atau turnover (Subramanyam,2010). Rasio inilah yang akan mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dalam industri manufaktur di Indonesia dengan maksud untuk menilai apakah labanya tinggi, rendah, atau bahkan tidak ada. Beberapa penelitian seperti penelitian yang telah dibahas sebelumnya telah membuktikan adanya pengaruh atau efek dari struktur modal pada profitabilitas perusahaan. Namun tiaptiap penelitian mereka memiliki variabel bebas dan terikat yang berbeda-beda dan juga memiliki ruang pengambilan sampel yang berbeda. Hasil penelitian tersebut hampir memiliki kesimpulan yang sama yaitu adanya pengaruh dari struktur modal pada profitabilitas perusahaan, tergantung pada variabel yang dipakai peneliti. Adanya keputusan struktur modal yang berbeda pada setiap industri memungkinkan adanya perbedaan hasil meskipun tidak terlalu jauh. Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pengujian tentang pengaruh Capital Structure pada profitabilitas perusahaan khususnya pada sektor industri manufaktur di Indonesia pada periode 2009-2013 dengan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Yegon et al,. (2014). Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan sebagai variabel dependen yang diukur dengan ROE (Return on Equity), Capital Structure atau struktur modal sebagai variabel independen yang diukur berdasarkan Long-term Debt to Total Assets (LDA) dan Total Debt to Total Assets (DA), serta SIZE atau ukuran perusahaan dan Sales Growth (SG) atau pertumbuhan penjualan sebagai variabel kontrol.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
5
Adapun rumusan permasalahan dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh rasio LDA terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013 ? 2. Bagaimana pengaruh rasio DA terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013 ? 3. Bagaimana pengaruh SIZE terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013 ? 4. Bagaimana pengaruh
SG terhadap
rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013 ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu : 1.
Untuk mengetahui pengaruh rasio LDA terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013.
2.
Untuk mengetahui pengaruh rasio DA terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013.
3.
Untuk mengetahui pengaruh SIZE terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013.
4.
Untuk mengetahui pengaruh SG terhadap rasio ROE sebagai pengukur profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013.
2.
Landasan Teori
Teori yang mendasari penelitian ini adalah : Stuktur Modal Menurut Siegel dan Shim, capital structure adalah komposisi saham biasa, saham preferen, dan berbagai kelas yang seperti laba yang ditahan, dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva (Fahmi, 2012). Jadi, dapat dikatakan struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang dan ekuitas pemilik perusahaan sebagai modal pribadi.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
6
Teori M & M (Modigliani-Miller) Teori ini mengatakan bahwa struktur modal tidak relevan dalam mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsinya adalah keadaan pasar modal yang sempurna dan tidak diberlakukannya pajak. Dengan ini perusahaan yang menggunakan utang sebagai pendanaannya nilai perusahaannya sama dengan perusahaan yang tidak menggunakan utang. Ada dua proposisi dalam teori M&M yaitu M&M Proposisi I dan II (Ross dan Westerfield, 2009). M&M Proposisi I menyatakan bahwa nilai perusahaan dari levered firm adalah sama dengan nilai perusahaan dari unlevered firm. M&M Proposisi II menyatakan bahwa cost of equity capital suatu perusahaan berfungsi linear yang positif dengan struktur modalnya. Teori Trade-Off Trade-off theory terbagi dalam dua jenis yaitu : static trade-off theory dan dynamic trade-off theory. Static trade-off theory berasumsi bahwa aset dan operasi suatu perusahaan adalah tetap dan hanya memiliki kemungkinan berubah pada rasio utang dan ekuitas, sedangkan dynamic trade-off theory berasumsi pada marjin keuangan dan antisipasi pada periode yang akan datang. Menurut Myers (2001), teori trade-off mengatakan bahwa perusahaan mencari tingkat utang yang menyeimbangkan keuntungan pajak dari utang tambahan terhadap biaya kesulitan keuangan mungkin terjadi. . Titik optimal tingkat utang dapat terjadi karena adanya pajak sebagai faktor yang mendorong perusahaan meningkatkan utangnya dan biaya kebangkrutan yang mendorong perusahaan untuk membatasi tingkat utangnya. Menurut teori ini, perusahaan lebih mengutamakan pendanaan dari luar atau eksternal daripada menggunakan pendanaan dari dalam atau internal. Teori Pecking Order Pada tahun 1984, teori ini dipopulerkan oleh Myers dan Majluf dan merupakan teori yang paling diminati atau disukai oleh perusahaan. Teori ini berangkat dari kondisi asymmetric information. Asymmetric information adalah istilah populer yang menyatakan bahwa manajemen dianggap lebih tahu kondisi perusahan dibanding dengan investor. Dikatakan lebih mengetahui karena manajemen sebagai orang dalam yang mengetahui lebih detail tentang operasional perusahaan, prospek, dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Kondisi inilah yang akan mempengaruhi bagaimana perusahaan menentukan pilihan dalam pendanaan apakah akan menggunakan pendanaan internal atau eksternal. Pada pecking-off
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
theory
7
diasumsikan bahwa tingkat penghematan pajak dari adanya bunga menempati urutan kedua. Tidak ada struktur modal yang optimal di dalam teori ini sehingga hal ini menjadi sesuatu yang membedakan dengan teori trade off. Teori Agensi Agency Theory atau teori keagenan atau teori agensi diperkenalkan pertama kali oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Teori ini menjelaskan hubungan antara pemilik perusahaan atau investor dengan agen atau pihak pengelola perusahaan atau manajer dan karyawan. Keterlibatan para agen yang ditugaskan oleh para pemilik perusahaan untuk mengurus kepentingan mereka di dalam perusahaan yang melibatkan pendelegasian otoritas pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Hubungan agensi hanya terjadi apabila pemilik perusahaan tidak bertugas sekaligus sebagai pengelola perusahaan. Pemilik perusahaan yang bertugas sekaligus sebagai pengelola biasanya hanya terjadi pada perusahaan kecil atau baru berdiri. Sehingga tidak terjadi hubungan agensi karena setiap pengambilan keputusan ada di tangan pemilik perusahaan yang merangkap sebagai pengelola perusahaan. Hubungan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan tersebut memiliki potensi konflik. Teori Market Timing Teori ini berkonsep dalam membuat suatu keputusan pendanaan perusahaan, para manajer akan selalu menjadikan kondisi pasar modal sebagai dasar atau patokan. Teori ini memiliki kesamaan dengan teori pecking-order seperti manajer tidak melihat adanya pengaruh dari leverage perusahaan terhadap nilai perusahaan karena yang diutamakan adalah dana yang berasal dari dalam perusahaan atau dana internal.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu (Awat, 1999) : 1.
Tujuan perusahaan
2.
Tingkat leverage perusahaan yang sama dalam satu industri
3.
Kemampuan dana intern
4.
Besarnya perusahaan
5.
Pertumbuhan aktiva perusahaan
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
8
6.
Cost of equity
7.
Biaya utang
8.
Tarif pajak
9.
Kemampuan dana sumber utang
10. Struktur aktiva Profitabilitas Profitabilitas memiliki pengertian sebagai keuntungan yang merupakan tujuan akhir dari setiap perusahaan. Menurut Chechet dan Olayiwola (2014), profitabilitas sebuah perusahaan diukur melalui tingkat kenaikan keuntungan selama beberapa tahun dari hasil kegiatan operasionalnya. Tingkat keuntungan yang bertambah dapat dihasilkan dari meningkatnya penjualan dan pengurangan terhadap kegitan perusahaan yang kurang bernilai tambah. Profitabilitas merupakan faktor yang berpusat pada dua teori struktur modal yaitu teori tradeoff dan teori pecking order. Teori trade-off menyatakan bahwa perusahaan akan menyeimbangkan tingkat utang dari keuntungan pajak dan teori pecking order menyatakan bahwa perusahaan akan meminjam, bukan menerbitkan saham ketika arus kas internal tidak cukup untuk mendanai modal kerja. Dengan demikian jumlah utang akan mencerminkan kebutuhan perusahaan akan dana eksternal yang kumulatif (Mohammadzadeh, et al,. 2013). Kinerja perusahaan dalam mencapai tingkat keuntungan atau profitabilitasnya dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan profitabilitas. Rasio ini memberikan penilaian tentang kemampuan perusahaan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen. Hasil dari rasio ini menunjukkan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini adalah sebagai ukuran efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi sehingga terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut (Kasmir, 2008).
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
9
Return on Equity (ROE) Return on Equity atau tingkat pengembalian ekuitas merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri sehingga rasio ini dapat menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio maka artinya semakin baik dan efisien perusahaan menggunakan modal sendirinya dan posisi perusahaan semakin kuat. Penghitungan rasio ROE dengan memasukkan seluruh ekuitas termasuk saham preferen adalah sebagai berikut (Reilly dan Brown, 2012) : ROE =
Net Income Average Total Equity
3.
Metode Penelitian
Teknik pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan library research atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang sudah tersedia sehingga lebih mudah ditemukan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan dalam sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2009-2013. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah situs resmi Bursa Efek Indonesia, data sekunder laporan keuangan perusahaan manufaktur dari Pusat Data Ekonomi dan Bisnis FEUI Depok dan juga situs resmi perusahaan yang terkait dalam penelitian.Teknik yang dipakai dalam mengestimasi model penelitian ini adalah dengan metode OLS dalam data panel atau yang lebih tepat disebut dengan Pooled Least Square (PLS) yang diolah dengan menggunakan Eviews 7. Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang termasuk dalam sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan purposive sampling yang memiliki tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan peneliti seperti : 1. Perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009-2013 yang tidak memiliki nilai ekuitas negatif dan rasio DA di atas 1.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
10
2. Perusahaan industri manufaktur yang memiliki laporan keuangan yang lengkap dan bernilaikan IDR atau Rupiah. Daftar perusahaan-perusahaan manufaktur yang sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan di atas terdapat 81 sampel. Model Penelitian Model 1 ROE!"
=
β0 + β1(LDA!" ) + β2(SIZE!" ) + β3(SG!" ) + !!"
Dimana : ROE!" = Return on Equity untuk perusahaan i pada waktu t β0
= intercept
LDA!" = Long-term Debt to Total Assets perusahaan i pada waktu t SIZE!" = Log Sales perusahaan i pada waktu t SG!"
= Sales Growth perusahaan i pada waktu t
!!"
= Error term
Model ini akan menguji pengaruh utang jangka panjang dari struktur modal terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE dan menjadikan ukuran dan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel kontrol. Model 2 ROE!"
=
β0 + β1(DA!" ) + β2(SIZE!" ) + β3(SG!" ) + !!"
Dimana : ROE!" = Return on Equity untuk perusahaan i pada waktu t β0
= intercept
DA!" = Total Debt to Total Assets perusahaan i pada waktu t SIZE!" = Log Sales perusahaan i pada waktu t SG!"
= Sales Growth perusahaan i pada waktu t
!!"
= Error term
Model ini akan menguji pengaruh total utang dari struktur modal terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE dan menjadikan ukuran dan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel kontrol.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
11
Hipotesis Menurut Cooper dan Schindler (2006) , hipotesis adalah suatu proposisi atau konsep yang dirumuskan untuk pengujian empiris. Sebagai sebuah pernyatan deklaratif antara variabel, sebuah hipotesis bersifat tentatif dan terkaan. Hipotesis di bawah ini mengacu pada hipotesis jurnal acuan Yegon et al,.(2014) yaitu : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah negatif dari variabel LDA terhadap variabel ROE. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah negatif dari variabel DA terhadap variabel ROE. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah positif dari variabel SIZE terhadap variabel ROE. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah positif dari variabel SG terhadap variabel ROE.
Operasional Variabel Penelitian Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Variabel terikat yang didefinisikan penulis pada penelitian ini adalah : ROE =
EBIT Total Equity
ROE merupakan variabel yang memiliki tujuan untuk menilai tingkat pengembalian (return) atas ekuitas perusahaan. Penghitungan pada penelitian ini sesuai dengan jurnal acuan yaitu menggunakan cara penghitungan pertama dengan pendekatan EBIT. Cara penghitungan dengan pendekatan EBIT dinilai lebih akurat karena sesuai dengan dasar penghitungan akuntansi. Penghitungan pada penelitian ini sesuai dengan jurnal acuan yaitu menggunakan cara penghitungan pertama dengan pendekatan EBIT. Cara penghitungan dengan pendekatan EBIT dinilai lebih akurat karena sesuai dengan dasar penghitungan akuntansi.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
12
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel
bebas
(independent
variable)
adalah
variabel
yang
menyebabkan
atau
mempengaruhi variabel dependen atau terikat, dimana fungsinya adalah untuk menentukan hubungan antara yang diobservasi. Pada penelitian ini, variabel bebas yang didefinisikan oleh peneliti adalah : 1. Long-term Debt to Total Assets (LDA) Long-term Debt adalah jenis utang yang memiliki jangka waktu jatuh tempo yang panjang yaitu sepuluh tahun atau lebih. Oleh karena itu, jenis utang ini memiliki biaya yang tinggi dan risiko tingkat bunga yang tinggi juga. Proporsi utang jangka panjang yang berlebihan dapat menurunkan profitabilitas perusahaan. Variabel ini terbentuk dari jumlah total utang jangka panjang (long-term debt) yang dibagi dengan total asset. LDA =
Long-term Debt Total Asset
2. Total Debt to Total Assets (DA) adalah jumlah total utang yang dapat menunjukkan proporsi penggunaan utang dalam suatu perusahaan. Variabel ini terbentuk dari jumlah total utang yang dibagi dengan total asset. Hasil DA akan menggambarkan seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai dengan utang. Tingkat utang yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas karena penggunaan utang yang lebih biasanya karena ada rencana perusahaan dalam memperlebar usaha atau ekspansi. DA =
Total Debt Total Assets
Variabel Kontrol (Control Variable) Variabel kontrol adalah variabel luar (extraneous variable) yang dapat diperlakukan sebagai variabel independen atau bebas yang diharapkan dapat menimbulkan efek pada situasi tertentu. Variabel kontrol sendiri memiliki pengertian sebagai variabel yang dimasukkan untuk membantu menafsirkan
masing-masing variabel. Penelitian ini menggunakan
dua variabel kontrol untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
13
1. Size Ukuran perusahaan merupakan variabel kontrol yang pertama dalam penelitian ini. Semakin besar ukuran sebuah perusahaan maka semakin besar kemungkinan untuk memanfaatkan utang secara maksimal dalam menjalankan kegiatan operasinya sehingga perusahaan akan bergerak ke tingkat keuntungan atau profitabilitas yang lebih tinggi. Variabel kontrol ini dihitung dengan cara : SIZE
= Logarithm Natural of Total Assets
2. Sales Growth (SG) Pertumbuhan penjualan merupakan variabel kontrol yang kedua dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk melihat tingkat pertumbuhan perusahaan dari segi penjualan. Profitabilitas dapat terjadi bila penjualan perusahaan semakin meningkat tiap tahunnya. Variabel kontrol ini dihitung dengan cara mencari selisih penjualan pada tahun ini dengan tahun lalu kemudian dibagi dengan total aset. SG
=
Sales t1 – Sales t0 Sales t0
Tahapan Pengolahan Data 1. Pemilihan model estimasi dengan beberapa uji seperti uji chow dan uji hausmann. 2. Pengujian
asumsi
BLUE
(Best
Linier
Unbiased
Estimator)
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 3. Pengujian hipotesis dengan uji f, uji t, dan uji R2.
4. Hasil Berikut ini merupakan hasil pengujian model pertama penelitian. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Model Pertama Variabel
Koefisien
Probabilitas
t-statistic
C
0,803309
0,0000
5,105870
LDA
-0,076625
0,0000
-7,299595
SIZE
-0,028839
0,0002
-3,758371
SG
0,147372
0,0000
10,13982
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
seperti
uji
14
R Square
0,926075
SE
0,262461
Sumber : Olahan Eviews7 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,926075. Nilai ini menunjukkan besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat pada model ini adalah 92,6075 % . Semakin besar dan mendekati 1 atau 100% nilai R Square maka semakin baik kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Debt ratio LDA dihitung dengan persamaan total long-term debt / total assets. Tingkat signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari hasil pengujian t-statistic. Dengan nilai probabilitas 0,0000 dengan tingkat keyakinan 0,05 maka variabel LDA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel ROE. Uji arah yang dilakukan selanjutnya adalah untuk melihat apakah pengaruh signifikan tersebut positif atau negatif. Nilai koefisien yang negatif sebesar -0,076625 dengan t-statistic -7,299595 menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh negatif terhadap ROE. Implikasinya adalah bila long-term debt bertambah besar 1% maka nilai ROE akan menurun sebesar 7,66 %. Variabel kedua yang diuji siginifikansinya adalah SIZE yang dihitung dengan persamaan logaritma natural dari total asset atau LN(Total Assets). P-value variabel kontrol size dari hasil uji-t adalah sebesar 0,0002 dengan tingkat keyakinan 0,05 dapat dinyatakan bahwa variabel size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel ROE. Selanjutnya sama seperti variabel LDA karena signifikan maka harus dilihat apakah hubungan signifikan tersebut positif atau negatif. Pada tabel 4.17 bila dilihat berdasarkan koefisien sebesar 0,028839 artinya variabel ini memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Jika size meningkat sebesar 1% maka nilai ROE akan berkurang sebesar 2,88 %. Pengaruh yang signifikan juga terdapat pada variabel SG dengan variabel ROE yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 dengan tingkat keyakinan 0,05. Uji arah yang dilakukan pada variabel ini berdasarkan nilai koefisiennya yang positif sebesar 0,147372 mengartikan bahwa variabel SG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE. Hubungan positif yang signifikan ini memiliki implikasi bahwa ketika SG meningkat sebesar 1% maka ROE akan meningkat juga sebesar 14,73 %.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
15
Berikut ini merupakan hasil pengujian model kedua penelitian. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Model Pertama Variabel
Koefisien
Probabilitas
t-statistic
C
0,890420
0,0000
7,077945
DA
0,214706
0,0000
18,43603
SIZE
-0,038418
0,0000
-5,916404
SG
0,134960
0,0000
6,027566
R Square
0,937218
SE
0,265729
Sumber : Olahan Eviews7 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,937218. Nilai ini menunjukkan besar kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat pada model ini adalah 93,7218 % . Semakin besar dan mendekati 1 atau 100% nilai R Square maka semakin baik kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Debt ratio DA ini dihitung dengan persamaan total debt / total assets. Tingkat signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari hasil pengujian t-statistic. Dengan nilai probabilitas 0,0000 dengan tingkat keyakinan 0,05 maka variabel DA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel ROE. Uji arah yang dilakukan selanjutnya adalah untuk melihat apakah pengaruh signifikan tersebut positif atau negatif. Nilai koefisien yang positif sebesar 0,214706 dengan t-statistic menunjukkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh positif terhadap ROE. Implikasinya adalah bila total debt bertambah besar 1% maka nilai ROE akan bertambah 21,4706 %. Variabel SIZE yang diuji siginifikansinya dihitung dengan persamaan logaritma natural dari total asset atau LN(Total Assets). P-value variabel kontrol size dari hasil uji t adalah sebesar 0,0000 dengan tingkat keyakinan 0,05 dapat dinyatakan bahwa variabel size memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel ROE. Selanjutnya sama seperti variabel DA karena signifikan maka harus dilihat apakah hubungan signifikan tersebut positif atau negatif. Pada tabel 4.9 bila dilihat berdasarkan koefisien sebesar -0,038418 artinya variabel ini
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
16
memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Jika size meningkat sebesar 1% maka nilai ROE akan berkurang sebesar 3,841 %. Pengaruh yang signifikan juga terdapat pada variabel SG dengan variabel ROE yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0,0000 dengan tingkat keyakinan 0,05. Uji arah yang dilakukan pada variabel ini berdasarkan nilai koefisiennya sebesar 0,130496 mengartikan bahwa variabel SG memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE. Hubungan positif yang signifikan ini memiliki implikasi bahwa ketika SG meningkat sebesar 1% maka ROE akan meningkat juga sebesar 13,04%.
5. Pembahasan Analisis Pengaruh Variabel Bebas LDA terhadap Variabel Terikat ROE Dari hasil regresi model ROE pertama ini yang memiliki sampel 81 perusahaan yang tergabung dalam industri sektor manufaktur dapat dilihat bahwa memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan terdahulu oleh Yegon, et.al, (2014) yaitu LDA memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROE. Gambaran dari hasil penelitian ini adalah dalam perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sektor industri manufaktur terbukti kurang senang dalam menggunakan long-term debt dalam membiayai investasi atau proyek perusahaannya. Memang salah satu keunggulan dari long-term debt adalah memiliki jangka waktu pelunasan yang lebih lama dibandingkan dengan short-term debt sehingga perusahaan tidak perlu terburu-buru dalam melunasi utangnya namun tetap mengingat kapan jatuh temponya, mengingat akan adanya pertambahan biaya yang disebabkan oleh bunga utang apabila terlambat melunasi. Meskipun long-term debt terlihat lebih santai karena lamanya jatuh tempo tetapi biaya dan risiko perusahaannya lebih besar dibandingkan dengan shortterm debt. Analisis Pengaruh Variabel Bebas DA terhadap Variabel Terikat ROE Dari hasil regresi model ROE pertama ini yang memiliki sampel 81 perusahaan yang tergabung dalam industri sektor manufaktur dapat dilihat bahwa memiliki hasil yang tidak sama dengan penelitian yang dilakukan terdahulu oleh Yegon, et.al, (2014) yaitu DA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE. Gambaran dari hasil penelitian ini adalah dalam perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sektor industri manufaktur
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
17
cenderung banyak menggunakan utang sebagai alternatif pendanaan perusahaan karena perusahaan lebih memiliki fokus pada investasi jangka pendek dan aktivitas operasi. Analisis Pengaruh Variabel Kontrol SIZE terhadap Variabel Terikat ROE Variabel kontrol size memliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang dilihat dari ROE. Besar kecilnya perusahaan yang dilihat berdasarkan total aset tidak selalu berpengaruh positif terhadap profit perusahaan. Perusahaan dengan total aset yang kecil belum tentu memiliki tingkat keuntungan yang lebih kecil dibandingkan perusahaan dengan total aset besar, selama aset yang dimiliki perusahaan dapat digunakan sebaik mungkin dengan berproduksi dengan jumlah besar namun meminimalisir biaya produksi. Perbedaan hasil uji dengan penelitian sebelumnya dimana varibel SIZE signifikan dengan arah positif (Yegon, et.al, 2014) dapat disebabkan oleh kurang efisiennya aset pada perusahaan manufaktur seperti mesin yang dimana seharusnya beroperasi optimal namun karena kurang efisien mengakibatkan biaya produksi yang meningkat sehingga profitabilitas berkurang. Analisis Pengaruh Variabel Kontrol SG terhadap Variabel Terikat ROE Variabel kontrol sales growth memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE. Pengaruh positif yang signifikan tersebut menyakinkan bahwa setiap peningkatan profitabilitas perusahaan merupakan hasil peningkatan dari jumlah penjualan dari tahun ke tahun yang mengartikan bahwa target perusahaan telah terpenuhi. Dengan kata lain, pertumbuhan penjualan produk meningkat maka profitabilitas perusahaan meningkat pula (Yegon, et.al, 2014). Hasil ini mengindikasikan
bahwa perusahaan-perusahaan yang
termasuk dalam sektor industri manufaktur memiliki tingkat pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi sehingga hasil penjualannya juga meningkatkan profitabilitas perusahaan. 6. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI, rasio long-term debt to total assets (LDA) sebagai variabel bebas pada model pertama memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROE yang menjadi pengukur tingkat profitabilitas. Pengaruh negatif yang signifikan ini memiliki pengertian bila long-term debt bertambah maka nilai
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
18
ROE akan menurun. Selanjutnya pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI, rasio total debt to total assets (DA) sebagai variabel bebas pada model kedua memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE yang menjadi pengukur tingkat profitabilitas. Pengaruh positif yang signifikan ini memiliki pengertian bila total debt bertambah maka nilai ROE akan bertambah juga. Kemudian, pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI, SIZE sebagai variabel kontrol pada model pertama, kedua, dan ketiga memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROE yang menjadi pengukur tingkat profitabilitas. Pengaruh negatif
yang signifikan ini memiliki
pengertian bila size perusahaan bertambah maka nilai ROE akan mengalami penurunan. Dan kesimpulan terakhir, pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI, Sales growth (SG) sebagai variabel kontrol pada model pertama, kedua, dan ketiga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROE yang menjadi pengukur tingkat profitabilitas. Pengaruh positif yang signifikan ini memiliki pengertian bila SG bertambah maka nilai ROE akan bertambah juga. 7. Saran Saran Bagi Manajemen Keuangan Bagi para pihak manajemen keuangan perusahaan diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan bukti dan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan pendanaan atau struktur modal perusahaan sehingga target perusahaan tercapai yaitu profitabilitas. Dalam menetapkan kebijakan struktur modal, pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan variabel profitabilitas dengan memanfaatkan utang dengan maksimal dan meningkatkan efisien aset sebagai pengukur ukuran perusahaan dengan cara menghemat biaya agar biaya tersebut tidak terlalu besar sehingga profitabilitas meningkat. Saran Bagi Akademis Bagi para akademis diharapkan dengan adanya hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan yang baru tentang struktur modal dan profitabilitas perusahaan serta diharapkan menjadi referensi bagi penelitian pada masa yang akan datang. Selain itu untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah sampel penelitian dari sektor lain atau keseluruhan sektor yang tercatat di BEI. Penggunaan rasio profitabilitas juga dapat menggunakan variabel
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
19
lain seperti ROA atau tetap ROE namun menggunakan penghitungan yang berbeda, mengingat cara penghitungan ROE tidak hanya satu cara.
Daftar Referensi Awat, Napa. J (1999), "Manajemen Keuangan : Pendekatan Matematis", PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Chechet, Ishaya Luka., Olayiwola, Abduljeleel Badmus., (2014). "Capital structure of nigerian quoted firms : the agency cost theory perspective", American International Journal of Social Science, Vol. 3, No. 1, pp 139-158 Cooper, Donald. J., Schindler, Pamela.R., (2006), "Business Research Methods" 9th Edition, McGraw-Hill Fahmi, Irham (2012). " Analisis Laporan Keuangan", CV. Alfabeta, Bandung Ferati, Rametulla., Ejupi, Elsana., (2012), "Capital structure and profitability : the Macedonian case", European Scientific Journal, Vol. 8, No.7, pp 51-58 Kasmir, Dr (2008), "Analisis laporan keuangan", PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Mohammadzadeh, Mehdi., Rahimi, Farimah., Farimi, Forough., (2013), " The effect of capital structure on the profitability of pharmaceutical companies the case of iran", Iranian Journal of Pharmaceutical Research, Vol. 12, No. 3, pp 573-577 Myers, Steward C (2001), “Capital Structure”, Journal of Economics Perspectives, Vol 15, No. 2, pp.81-102. Nur'aeni, Dini (2010), "Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kinerja Perusahaan", Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Reilly, Frank. K., Brown, Keith. C., (2012). "Analysis of Investments and Management of Portfolios", South Western Cengage Learning Ross, S.A., Westerfield, R.W., Jordan, B.D., (2009). " Fundamentals of corporate finance", New York : McGraw-Hill Interntional Edition
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
20
Sekar, Dr. M., Gowri, Ms. M., Ramya, Ms. G., (2014), “A Study on Capital Structure and Leverage of Tata Motors Limited : Its Role and Future Prospects”, Procedia Economics and Finance, Vol 11, pp.445-458. Sheikh, Nadeem Ahmed dan Wang, Zongjun (2012). “The Impact of Capital Structure on Performance : An Empirical Study of Non-Financial Listed Firms in Pakistan, International Journal of Commerce and Management, Vol 23, No 4, pp 354-368 Subramanyam, K.R., Wild, John. J., (2010), "Financial Statement Analysis", New York : New York : McGraw-Hill Education Utari, Dewi., Purwanti, Ari., Prawironegoro, Darsono (2014), "Manajemen Keuangan : Edisi Revisi", Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media Velnampy, Prof. Dr. T., Niresh, J. Aloy., (2012). " The relationship between capital structure and profitability", Global Journal of Management and Business Research, Vol.12, Is 13, Version 1.0, pp 66-74 Widodo, Moch. Wahyu., Moeljadi, Djawahir., Achmad, Helmy., (2013), “Pengaruh Tangibiliy, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, Non Debt Tax Shields, Cash Holding, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2010-2012)”. Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Yegon, Charles., Cheruiyot, Joseph., Cheruiyot, Dr. P.K., (2014), "The effect of capital structure on firm's profitbility : evidence from Kenya's banking sector", Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 5, No. 9, pp 152-15.
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014
21
21
Analisis Pengaruh..., Riris Boutilda, FE UI, 2014