RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA Bahan Penjelasan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pada Acara :
Penerimaan Kunjungan Lapangan Panja RUU tentang Penataan Ruang DPR-RI ke Provinsi DKI Jakarta
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta, 21 Februari 2007
KONDISI UMUM JAKARTA ¾ ¾ ¾ ¾
Luas Wilayah : 650 Km2 40 % Merupakan Dataran Rendah Merupakan Muara 13 Sungai Jumlah Penduduk : 8,9 Juta (Malam Hari) g Hari)) 11 Juta ((Siang ¾ Jakarta Dengan Wilayah Sekitarnya Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Dan Bekasi) Berpenduduk + 20 Juta Jiwa
KONDISI TOPOGRAFI PROVINSI DKI JAKARTA 40% Merupakan Dataran Rendah Sebagian dari luas Provinsi DKI Jakarta (40% = 24.000 Ha.) merupakan dataran rendah, terutama di daerah Jakarta Utara, misalnya di Sungai Bambu, Papanggo, Warakas, dan lain-lain yang ketinggiannya berada dibawah muka air laut pasang. Daerah rendah tersebut diatas yang sudah gg g baru +9.000Ha. ditanggulangi
PASANG LAUT MAKSIMUM : + 1.9 M PP MUKA AIR LAUT NORMAL : + 1,4 M PP
0.5 S/D 1.2 M
KONDISI TOPOGRAFIS DKI JAKARTA
Qs<< Qb 40
%
Data Peil Muka Air Laut 20 Jan 2002 – 20 Feb 2002
13 SUNGAI BESAR DI DKI JAKARTA Cakung drain Cengkareng Drain
Banjir Kanal Barat
Renc.Banjir Kanal Timur K. Mookervart
K. Angke
K. Cakung
K. Pesanggrahan
K. Jati Kramat
K. Buaran K. Grogol K. Sunter K. Krukut K.Baru Brt
K. Ciliwung
K.Baru Tmr
K. Cipinang
DAS JABODETABEKPUNJUR Kondisi Eksisting Jakarta Tidak Bisa Terlepas Dari Pengaruh Daerah Penyangga Teluk Jakarta Merupakan Tempat Bermuara 13 Sungai
Hutan Tanaman Produksi
HUTAN ASLI Daerah Aliran Air
DAS JABODETABEKPUNJUR SIMULASI 3D
KONDISI TOPOGRAFI JABODETABEKPUNJUR AOI Condition Among the Topographic Surroundings ARAH ALIRAN AIR DARI HULU KE HILIR CISADANE
CILIWUNG
Analysis: • Hilly -Flat Topography • Flow direction; to the North • Run off; from SE/puncak and Gn Gede • Geomorphology; Alluvial, volcanic material DEM (SRTM), NASA
KONDISI GEOLOGIS JABODETABEKPUNJUR (ZONASI KARAKTERISTIK GEOLOGI TANAH)
TANAH LEMPUNG (DAYA SERAP RENDAH)
POTENSI SERAPAN
DAERAH TERJAL
PERTIMBANGAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RTH DAN TATA AIR Dasar Hukum Perda Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi. 1. Target penduduk 12,5 juta jiwa (target Rencana Induk 65-85: 6 juta) Setiap 2 dekade jumlah penduduk bertambah menjadi 2 kali lipat. 2. STANDAR NORMATIF KEBUTUHAN RUANG: - Pertumbuhan jumlah penduduk yang membutuhkan ruang, sebesar 6,5 juta jiwa. - Perumahan ; 6,5 juta x 25 m2 = 16.250 Ha (25 %) - Fasum : 6,5 juta x 8 m2 = 5.200 Ha (8 %) - Infrastruktur ; 6 % x 65.000 Ha = 3.900 Ha (6 %) - Komersial, Industri dll; 10 % x 65.000 Ha = 6.500 Ha (10 %) - Total Kebutuhan lahan = 31.850 Ha (49 % DKI) Karena kebutuhan yang semakin meningkat, cadangan tanah kosong dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan. Namun demikian RTRWProvinsi tetap mempertahankan RTH seluas 13 13,94% 94% (Hutan Kota Kota, Hutan Lindung, Median Jalan, Bantaran Sungai, Makam/Kuburan, Lapangan Olahraga, dll)
PETA RTRW JAKARTA 2010
3. Luas RTH bila diperhitungkan dengan ruang terbuka privat yang terdapat dalam setiap pekarangan perumahan dan peruntukan lainnya serta melalui penetapan kewajiban Koefisien Dasar Hijau, maka akan diperoleh tambahan 20%. Dengan demikian Luas Total RTH yang direncanakan dapat mencapai lebih dari 30%. 4. Upaya penyediaan RTH : a. Mempertahankan RTH yang ada, kawasan hijau lindung dan atau hijau binaan tidak dapat dirubah fungsi dan peruntukannya. b. Refungsionalisasi RTH. c. Pembangunan fisik kota didorong secara vertikal 5. Upaya penyediaan Ruang Terbuka Tata Air a. Peningkatan kapasitas daya tampung Banjir Kanal Barat, Cengkareng Drain, sungai Sunter-Cakung, Banjir Kanal Timur dan Normalisasi 13 sungai. b. Penataan kawasan sempadan sungai c. Pengembalian fungsi situ-situ dan waduk
PERBANDINGAN KOMPOSISI RUANG TERBUKA HIJAU
RTH
RUU PENATAAN RUANG (PERKOTAAN)
RTRW DKI 2010
PUBLIK
10%
13,94%
PRIVATE
20%
20%
30%
33,9%
RAGAM RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI DKI JAKARTA
Taman Monas
PEMAKAMAN
HUTAN LINDUNG ANGKE KAPUK
Rehabilitasi Mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk tahun 2006 seluas 31.350 M2
HUTAN KOTA SRENGSENG
AMPHITHEATER
PLAY GROUND
JAKARTA UTARA KODYA TANGERANG JAKARTA BARAT KODYA TANGERANG JAKARTA PUSAT TANGERANG JAKARTA SELATAN TANGERANG JAKARTA TIMUR BOGOR BOGORBOGOR DEPOK
BOGOR
KODYA BOGOR
CIANJUR CIANJUR SUKABUMI
PENGENDALIAN BANJIR
LEGEND : DAERAH GENANGAN BANJIR 78 LOKASI
BKB
PETA LOKASI GENANGAN AIR DI DKI J AKARTA TAHUN 2002 KECAMATAN PENJARINGAN
3
50 70 KECAMATAN KOJA
KECAMATAN PADEMANGAN BARAT
26
KECAMATAN CILINCING
31
5
6
52
37
71
KECAMATAN TAMBORA KECAMATAN TAMAN SARI
KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN
KALI MOOKERVAR T
9
29
27
14
65
7
KE G AN LI A K
51
KECAMATAN TANJUNG PRIOK
28
KECAMATAN CENGKARENG
66
36
30
43
42
44 4
68
KECAMATAN KALIDERES
41
40
13
46
69
KECAMATAN SAWAH BESAR
KECAMATAN KEMAYORAN KECAMATAN KELAPA GADING
64
38
8
45
KECAMATAN GAMBIR
48
15 61 78
16
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
KECAMATAN KEBON JERUK
KALI GROGOL
18
67 62
KECAMATAN KEMBANGAN
73
49
32 KECAMATAN PALMERAH
KECAMATAN CAKUNG
53
47
39
KECAMATAN JOHAR BARU
KALI CA KU 72 NG
KECAMATAN PULO GADUNG
KECAMATAN SENEN KECAMATAN MENTENG
KECAMATAN MATRAMAN
17
33
25
KECAMATAN TANAH ABANG
KALI BUARAN
2
BKT
1
DATABASE GENANGAN BANJIR
KECAMATAN SETIABUDI
63
55 34
KECAMATAN TEBET
19
75
KECAMATAN JATINEGARA
20
77
22
KECAMATAN PANCORAN
KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN
MAT
21
58 23 KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
KECAMATAN MAKASAR
RAT
UT
35
KA LI BA RU
KECAMATAN PASAR MINGGU
12
BEKASI
KECAMATAN KRAMAT JATI
TIMUR
RU B A
24
K AL I BA
K ALI K RU K KECAMATAN CILANDAK
59
KECAMATAN CIRACAS
U NTE
R
KECAMATAN CIPAYUNG
K ALI S
KECAMATAN PASAR REBO KECAMATAN JAGAKARSA
LI CI PI NA
NG
60
KA
KALI P ESANG GRAHA N
10
11
74
KECAMATAN DUREN SAWIT
56
K AL
KECAMATAN PESANGGRAHAN
TANGERANG
57
K RA
KECAMATAN KEBAYORAN BARU
JA TI
76
K A LI
I CIL IWU NG
54
PETA IKHTISAR
NOMOR LEMBAR
NOMOR PETA
NOMOR PEMERIKSAAN
SKALA 1 : 40000
DEPOK
J AYA RAYA
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS TATA KOTA
LEGEND :
PETA LOKASI GENANGAN AIR DI DKI J AKARTA TAHUN 2007 9 36 R = 65 26
R = 100
23
AN GK E
39
E = 25-30 R = 50 52
46
KALI MOOKERVA RT
51 R = 22
42
41
L KA
IA
65
R = 75
R = 20
KA
KE NG
LI PE SA
44 43
50
NG GR A
47
48
59
KECAMATAN SAWAH BESAR
BKT
LAMA
32 E = 10-15 R = 40
KECAMATAN CILINCING
31
R = 100
32
34
KECAMATAN KEMAYORAN
81
KECAMATAN KELAPA GADING
56
33 KECAMATAN GAMBIR
61
E = 37 R = 37 60
R = 68 KECAMATAN KEBON JERUK
58 7
63
99 KECAMATAN PULO GADUNG
KALI GROGOL
KECAMATAN MATRAMAN
84 75
KECAMATAN TANAH ABANG
KECAMATAN SETIABUDI
94
E = 7-10 R = 30
KECAMATAN TEBET
R = 5-7 R = 10
95
CILIW UNG
K ALI
KECAMATAN PANCORAN
70
89
83
84 86
I KRAMAT KALI JAT
KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN
E = 7-10 R = 20
E = 10-15 R = 40
88 87 E = 7-10 R = 25
77 71
68 KR UK UT
KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
89
R = 20
BEKASI
E = 10-15 R = 50 LI BA RU
KA L
IS UN TE R
KA
KALI BA RU
72
KECAMATAN CILANDAK
74
E = 10-15 R = 40
90
TIM UR
KECAMATAN PASAR MINGGU
E = 13-15 R = 40-45
KECAMATAN MAKASAR
KECAMATAN KRAMAT JATI
72
BARAT
E = 10-12 R = 24
KALI
E = 5-7 R = 10
91
72 KECAMATAN CIRACAS KECAMATAN PASAR REBO KECAMATAN JAGAKARSA
E = 10-15 R = 50 93 93 93
E = 5-7 R = 10
E = 7-10 R = 25 91 KECAMATAN CIPAYUNG
KA
KALI PE SANGGR AHAN
82
86 86
E = 10-15 R = 40
88 97 E = 5-7 R = 10
74
84 86
86
KECAMATAN DUREN SAWIT
95
73
KECAMATAN KEBAYORAN BARU
TANGERANG
88 R = 100
KECAMATAN JATINEGARA
E = 10-15 R = 50 75
E = 10-12 R = 24
69
E = 10-12 R = 40 84
R = 40
96
76
2
KECAMATAN PESANGGRAHAN
E = 5,7 R = 20
E = 5-10 R = 22
84 85
KECAMATAN MENTENG
R = 30
67
E = 13-15 R = 40-45
80 TENGAH
KECAMATAN SENEN
R = 20
64
EK AS I
KALI CA KUNG
79
1
E = 10-12 R = 24 3 KECAMATAN PALMERAH
KECAMATAN CAKUNG
LI B
78 R = 75
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
4
R = 50
KA
98
5 KECAMATAN JOHAR BARU
80
R = 30
6 57
62
66
35
19
R = 20
8
59 R = 20
KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN
KECAMATAN KEMBANGAN
64
KECAMATAN TAMAN SARI
KECAMATAN TAMBORA
55
49
E = 15-20 E = 13-15 R = 50 R = 40-45
R = 24 22
R = 60 54
KA LI
40
HA N
E = 25-30 R = 50
KECAMATAN TANJUNG PRIOK
18
CAKUNG DRAIN
53
45
21
59 R = 20
KALI CA KUNG
R = 60 14 15 16
10
E = 10-15 R = 40
KECAMATAN KOJA
25
R = 30
KECAMATAN CENGKARENG
R = 100
KECAMATAN PADEMANGAN BARAT
17
R = 60
KECAMATAN KALIDERES
30
KALI BUARAN
38
R = 100
28 27
LI CIP IN AN G
CEN GKAREN
37
12 R = 115 13
29
24
20
11
B
G DRAIN
BK
KECAMATAN PENJARINGAN
PETA IKHTISAR
NOMOR LEMBAR
NOMOR PETA
92 NOMOR PEMERIKSAAN
SKALA 1 : 40000
R = 20
DEPOK
E = 10-15 R = 40 R = 40 J AYA RAYA
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS TATA KOTA
LEGEND :
PETA PETA LOKASILOKASI GENANGAN AIR DI DKI J AKARTA GENANGAN AIR 2002 &TAHUN 2007 2007 9 36
46
AH AN KA LI PE SA NG GR
47 44
66 A LI KA
KE NG
59
KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN
65
51
42
43
KA L
52
KALI MOOKERVAR T
41
NG KE
6
39
IA
45
48
50
KECAMATAN TAMAN SARI
27
14 59
8 69
29
32
31
KECAMATAN KEMAYORAN
KECAMATAN SAWAH BESAR
81
KECAMATAN KELAPA GADING
38
33
61
80
6 60
58
61
KECAMATAN JOHAR BARU
KECAMATAN KEBON JERUK
58 7
KA
98
5
78
KECAMATAN PALMERAH
63
KECAMATAN CAKUNG
LI B
EK AS I
KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
99
4
KECAMATAN PULO GADUNG
KALI CA KUNG
79
1 KECAMATAN KEMBANGAN
73
80 TENGAH
82
KECAMATAN SENEN
3
84
62
KECAMATAN MATRAMAN
84 84
75 KECAMATAN SETIABUDI
94
19
KECAMATAN TEBET
88
KECAMATAN JATINEGARA
95
84
95
77 69
KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN
97
86
KECAMATAN PANCORAN
86
88
74
87
K ALI
KECAMATAN PESANGGRAHAN
88
CILIW UNG
73
86
AT TI KRAM KALI JA
KECAMATAN KEBAYORAN BARU
83
84
86
86 KECAMATAN DUREN SAWIT
75
89
70 71
68 KR UK UT
KECAMATAN KEBAYORAN LAMA
BEKASI
89 KECAMATAN MAKASAR
KECAMATAN KRAMAT JATI
72
90 KA L
BA RU
TIM
74
IS UN TE R
KA
LI
KALI BA RU
72 KECAMATAN CILANDAK
UR
KECAMATAN PASAR MINGGU
BARAT
KALI
91
72 KECAMATAN CIRACAS
91 93
93
KECAMATAN PASAR REBO
KECAMATAN CIPAYUNG
LI CIP IN AN G
93
KECAMATAN JAGAKARSA
KA
KALI PE SANGGR AHAN
66
96
77
KECAMATAN TANAH ABANG
67
85
KECAMATAN MENTENG
2
KALI BUARAN
64
KALI GROGOL
67
TANGERANG
71
KECAMATAN GAMBIR
62
64
KECAMATAN CILINCING
32
34
56
49
65
55
35
19 22
31
BKT
28
KECAMATAN TAMBORA
54
KECAMATAN TANJUNG PRIOK
18
26
53
5
36
30
59
KECAMATAN CENGKARENG
40
51
21 14 15 16
10
70
43
25
CAKUNG DRAIN
38
68
KECAMATAN KALIDERES
KECAMATAN PADEMANGAN BARAT
17
30
KECAMATAN KOJA
LAMA
37
27 23
28
41
KALI CA KU NG
3
24
20
12 13 13
CEN GKARE
2
29
26 11
B
NG DRAIN
BK
KECAMATAN PENJARINGAN
PETA IKHTISAR
NOMOR LEMBAR
NOMOR PETA
92 NOMOR PEMERIKSAAN
SKALA 1 : 40000
DEPOK
J AYA RAYA
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS TATA KOTA
PRINSIP PENGENDALIAN BANJIR DKI JAKARTA
1. Aliran air dari hulu DKI dialihkan ke arah pinggir DKI dan mengalir langsung kelaut 2. Bagian Selatan wilayah DKI dengan Permukaan yang cukup tinggi dapat mengalir secara gravitasi 3. Daerah rendah dibagian utara (Pantura) Harus dengan sistem polder yaitu tanggul, waduk dan pompa. 4. Bagian hulu/ selatan harus dibangun/ dilestarikan situ-situ untuk menampung sementara aliran air
Waduk DAERAH RENDAH
Waduk
Waduk
PENGALIRAN DGN MEKANISASI SISTEM POLDER
3 2
3 2
DAERAH CUKUP TINGGI PENGALIRAN DGN GRAVITASI
Kanal
Kanal
4 Situ
4 1
Situ
KALI-KALI YANG MASUK KE WILAYAH DKI JAKARTA
PENATAAN BANTARAN SUNGAI (Kali Adem) Sebelum
Proses Pembersihan Sungai
Pasca Relokasi
Sesudah
HARAPAN 1.
2. 3. 4.
5.
6.
RUU Penataan Ruang ini diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan antar wilayah di Indonesia. Diharapkan dapat diwujudkan pemerataan dan pertumbuhan serta stabilitas ekonomi sehingga pembangunan tidak bertumpu ke Jakarta dan sekitarnya; Rencana undang-undang penataan ruang ini diharapkan dapat mengakomodasi penataan ruang wilayah Jabodetabekjur sebagai satu kesatuan geografis dan ekosistem; Rencana undang-undang ini diharapkan dapat mengintegrasikan pendekatan sektoral nasional dengan p g kewilayahan; y ; Kejadian musibah banjir hendaknya dijadikan titik tolak untuk mengintegrasikan perencanaan terpadu, tidak saja pembangunan antar wilayah namun juga pembangunan daerah, dan pembangunan nasional; Perlunya dicantumkan substansi khusus yang mengatur masalah perkotaan dengan segala aspeknya secara lengkap a.l: peremajaan kota, pembangunan vertikal, dll; Pembangunan vertikal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan. Belajar dari pengalaman masa lalu maka undang-undang penataan ruang hendaknya diikuti dengan peraturan pelaksanaan yang lengkap dalam waktu dekat.
TERIMA KASIH
DAS CILIWUNG JAKARTA UTARA KODYA TANGERANG JAKARTA BARAT KODYA TANGERANG JAKARTA PUSAT TANGERANG JAKARTA SELATAN TANGERANG JAKARTA TIMUR BOGOR BOGORBOGOR DEPOK
BOGOR
KODYA BOGOR
CIANJUR CIANJUR SUKABUMI
RENCANA KEBIJAKAN RTH RENCANA INDUK 1965-1985 DAN RUTR 1985-2005
PETA RENCANA INDUK 1965 – 1985 (Luas < 65.000 Ha)
1. Target penduduk 6,5 juta jiwa (eksisting tahun 1965 :3 juta) 2. Strategi pengembangan kota : - Dikembangkan kesegala arah dalam radius 15 km dari monas - Pusat kegiatan dikonsentrasikan ke bagian tengah (inner ring road) 3. Pengembangan RTH adalah bukan hijau murni tetapi merupakan pembangunan yang dibatasi intensitasnya (KDB rendah) dan dimaksudkan sebagai cadangan pertumbuhan kota. 4. Pembangunan sekitar Jakarta belum intensif.
RENCANA UMUM TATA RUANG DKI JAKARTA 1985 – 2005 (Luas 65.000 Ha) 1. Target penduduk 12 juta jiwa (eksisting tahun 1985 : 6,5 juta) 2. Strategi pengembangan kota : - Dikembangkan ke arah koridor Timur Barat, daerah Selatan dipertahankan sebagai daerah resapan air. - Pusat kegiatan tersebar dalam beberapa sentra, al. Sentra Primer Timur, Barat, Jatinegara, Tanah Abang, dsb. 3. Pengembangan RTH (bukan hijau murni) dipertahankan di jakarta bagian Selatan, dimaksudkan sebagai kawasan resapan air. 4. Kebijaksanaan ini tidak sama dengan pengembangan kawasan DepokDepok -Cinere yang dibangun dengan intensitas tinggi.