KATA PENGANTAR
Laporan bulanan ini merupakan bagian dari upaya pertanggungjawaban Kedeputian Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada publik, yang berisikan keseluruhan laporan hasil kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, maupun komunikasi publik sepanjang bulan Juni 2017. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka mewujudkan Akuntabilitas Kinerja yang baik pada Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Dengan tersusunnya laporan bulanan ini diharapkan akan semakin memberikan gambaran jelas dan terarah mengenai perkembangan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan dukungan kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan Kedeputian serta dalam penyelesaian laporan ini.
Jakarta, Juni 2017 Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Dr. Ir Oswar M. Mungkasa
i Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF Guna mendukung terlaksananya visi dan misi Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov.DKI Jakarta, selama Bulan Juni 2017 Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup telah melakukanberbagai kegiatan yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas dan fungsinya. Jumlah seluruh kegiatan Kedeputian Bidang TRLH selama Bulan Juni sebanyak 32 kegiatan, terdiri dari 8 Kegiatan Internal, 12 Kegiatan Eksternal, dan 12 Kegiatan Komunikasi Publik (lebih detail dapat dilihat di lampiran).
ii Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
DAFTAR ISI Kata Pengantar ...................................................................................................... i Ringkasan Eksekutif .............................................................................................. ii Daftar Isi ................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup .............................................................................................................. 1 1.2 Ruang Lingkup Tugas Deputi .......................................................................... 1 1.3 Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup .............. 2 1.3.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang ......................................................... 2 1.3.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup ............................................... 2 BAB II KINERJA 2.1 Bidang Tata Ruang ........................................................................................ 3 2.1.1 Rapat Persiapan Rencana Kampanye Hemat Energi pada Green Building dengan CoAction Indonesia dan SKPD Terkait ........................ 3 2.1.2 Pleno Forum Green Building ................................................................. 4 2.1.3 Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pemantapan Kapasitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Bidang Perumahan dan Tata Ruang untuk RPJMD 2018-2022 ............................................ 6 2.1.4 Menerima Kunjungan dari Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Harvard, Georgetown dan Chicago University .................... 7 2.1.5 Kunjungan ke Jakarta Smart City Lounge ............................................. 9 2.1.6 Rapat Kemajuan Pelaksanaan Peninjauan Kembali dan Revisi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur ..................................................... 10 2.1.7 “Presenting The Challenge” Session for Study Abroad: Jakarta Programme, Common Purpose Organization – Universitas Bina Nusantara ..................................................................................... 11 2.1.8 Diskusi Terbatas HUD Institute Mengenai Penyediaan Tanah Bagi Perumahan MBR Melalui Bank Tanah Berbasis Tata Ruang di Daerah .............................................................................................. 12 2.1.9 Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Ziarah Makam Wijaya Kusuma ......................... 13 2.2 Bidang Lingkungan Hidup............................................................................. 14 2.2.1 4th Joint Coordination Commite (JCC) “The Project For Improving Planing Capacity For The Sewerage System” ....................................... 14 2.2.2 Sosialisasi Konservasi Lingkungan Terkait Pemakaian Air Tanah ......... 15 2.2.3 Narasumber Pembuatan Video Proyek BERSIH ................................... 16 2.2.4 Pembahasan Draft Grand Design Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas dari American Red Cross (AmCross) dan Palang Merah Indonesia (PMI) ....................................................... 17 2.2.5 Pertemuan dengan IUWASH PLUS terkait Update Perbaikan dan Penambahan Informasi Peta Interaktif............................................ 18 iii Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.2.6 Menerima Audiensi dari Kementerian ESDM dan CEO Boras Waste Recovery .................................................................................... 19 2.3 Komunikasi Publik ....................................................................................... 20 2.3.1 Sambutan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta kepada Walikota Rotterdam dalam rangka Pembahasan Isu-isu Lingkungan Hidup .................................. 20 2.3.2 Wawancara Key Person untuk Pengembangan dan Penerapan SFD Indonesia oleh Bank Dunia ......................................................... 21 2.3.3 U.S–Vietnam Smart Cities Workshop at Melia Hanoi Hotel, Hanoi, Vietnam, 21-22 Juni 2017 ....................................................... 22 2.4 Kegiatan Internal .......................................................................................... 24 2.4.1 Rapim Gubernur ................................................................................... 24 2.4.2 Rapim Gubernur Membahas Perizinan Tata Ruang.............................. 24 2.4.3 Rapat Staf Kedeputian TRLH ............................................................... 24 BAB III PORTAL TARULH DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT ........................ 28 3.1 Portal Tarulh .................................................................................................... 28 3.2 Knowledge Management ................................................................................. 28 BAB IV KENDALA DAN SARAN .......................................................................... 29 4.1 Kendala............................................................................................................ 29 4.2 Saran ............................................................................................................... 29 BAB V PENUTUP.................................................................................................. 30
iv Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
BAB I PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang transparan, akuntabel, efisien dan efektif serta untuk mengoptimalkan fungsi monitoring dan penilaian kinerja Kedeputian, diperlukan bahan laporan secara berkala setiap satu bulan sekali. Laporan bulanan ini merupakan gambaran capaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan yang disampaikan oleh Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. 1.1 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup merupakan salah satu kedeputian yang membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 85 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi, Tanggung jawab, dan Tata Kerja Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memiliki tugas untuk membantu Gubernur dalam menyelenggarakan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta di bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memiliki fungsi antara lain: 1. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur di bidang tata ruang dan lingkungan hidup. 2. Pengoordinasian, pemantauan, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan lingkungan hidup. 3. Pelaksanaan komunikasi publik sesuai bidang dan tugasnya. 4. Pelaksanaan komunikasi antarlembaga sesuai bidang tugasnya. 5. Pelaksanaan tugas untuk mewakili Gubernur sesuai bidang tugasnya. 6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diserahkan oleh Gubernur. 7. Penyampaian laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur. 1.2 Ruang Lingkup Tugas Deputi Ruang lingkup tugas Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup adalah: 1. Tugas dan fungsi Deputi bukan merupakan lingkup tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah/unit kerja perangkat daerah. 2. Deputi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, melakukan koordinasi dengan Lembaga serta dapat melakukan konsultasi dengan pakar atau kelompok pakar/profesi yang terkait dengan bidang tugas masing-masing. 3. Dalam melaksanakan koordinasi dan konsultasi, Deputi berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah. 4. Fungsi pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan Deputi adalah dalam rangka memperoleh data dan informasi sebagai bahan penyusunan saran, pertimbangan, dan laporan Deputi kepada Gubernur. 1.3 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Gubernur No. 85 Tahun 2008 Pasal 5, Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibantu 2 (dua) orang Asisten Deputi sebagai berikut: a. Asisten Deputi Bidang Tata Ruang. 1 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
b. Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup. 1.3.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Asisten Deputi Bidang Tata Ruang mempunyai tugas: a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan Deputi kepada Gubernur dalam lingkup tata ruang. b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi Deputi dalam lingkup tata ruang. c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan komunikasi antar lembaga dalam lingkup tata ruang. d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup tata ruang. e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. 1.3.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas: a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan Deputi kepada Gubernur dalam lingkup lingkungan hidup. b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi Deputi dalam lingkup lingkungan hidup. c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan komunikasi antar lembaga dalam lingkup lingkungan hidup. d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup lingkungan hidup. e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.
2 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
BAB II KINERJA KERJA 2.1
Bidang Tata Ruang
2.1.1 Rapat Persiapan Rencana Kampanye Hemat Energi pada Green Building dengan CoAction Indonesia dan SKPD Terkait
Hasil Rapat
Jakarta 6 Juni 2017. Sesuai visi kota Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan, Pemprov DKI terus menyosialisasikan penerapan konsep bangunan hijau (green building). Penerapan konsep ini dinilai efektif dalam melakukan penghematan energi dan penyelamatan lingkungan dari efek pemanasan global. Konsep green building sendiri didesain untuk penghematan energi listrik, penggunaan air yang bisa didaur ulang, dan pemanfaatan limbah sesuai dengan kaidah-kaidah lingkungan. Karena itu, pengunaan bahan bangunannya pun diupayakan menggunakan bahan ecofriendly (ramah lingkungan), agar banyak masyarakat yang turut perduli akan manfaatnya konsep GreenBuilding, Pemprov DKI Jakarta yang telah memiliki Rusunawa Daan Mogot sebagai Pilot Project GreenBuilding dengan difasilitasi oleh CoAction, akan membuat program kampanye hemat energi dari sisi finansial. Program ini akan dimasukkan juga dalam Working Group 4 dari Grand Design Green Building. Working
Group
4
bertugas
untuk
a. Untuk penyebarluasan informasi dan kampanye, lebih cepat untuk menyebarluaskan informasi lewat sosial media. Press release juga menjadi salah satu media penyebarluasan informasi yang efektif. b. Sampai saat ini, sudah ada 7 (tujuh) bangunan eksisting di Jakarta yang telah memiliki sertifikasi BGH. c. Diperlukan bentuk yang jelas dari proses kampanye untuk setiap stakeholders yang akan menjadi sasaran kampanye. d. Diperlukan sebuah metode komunikasi yang efektif untuk membuat kampanye ini bisa berhasil karena sejauh ini masih belum ada metode komunikasi yang bisa menggerakkan stakeholders untuk mengikuti kampanye ini. e. Kampanye ini perlu menekankan pada penghematan yang bisa didapat stakeholders jika melakukan proses BGH. f. Dalam proses kampanye ini, perlu melibatkan success story dari berbagai stakeholders seperti pemerintah, BUMN, sektor swasta, sampai sektor perumahan untuk memperluas jangkauan dari kampanye ini. g. Kampanye hemat energi ini sebaiknya menargetkan bidang 3
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
Mengkoordinasikan dan mendorong perumahan dan komersial daripada peran semua pemangku kepentingan industri mengingat sulitnya untuk terkait untuk berkontribusi secara optimal menggerakkan bidang perindustrian guna mendukung Komitmen 30:30. SKPD dalam kampanye hemat energi. Kordinator untuk WG 4 adalah Diskominfotik dengan co-kordinator dari h. Kampanye ini akan lebih baik jika diintegrasikan dengan program Dinas KDH-KLN. Peningkatan Partisipasi energi nasional yang telah diatur Publik melalui: (i) Sosialisasi, Lokakarya, Seminar, Penunjukan Duta Bangunan dalam PP. No. 79 Tahun 2014. Gedung Hijau (Green Building i. Pihak KESDM menguraikan bahwa Champions) Sosial Media Resmi BGH KESDM juga telah melakukan Jakarta. Sosialisasi melalui berbagai kegiatan kampanye dari beberapa media yang dikelola Dinas Kominfotik, tahun terakhir berupa iklan di yakni berita melalui website berbagai media. beritajakarta.com; banner pada website DPMPTSP memberikan yang dikelola Dinas Kominfotik; majalah j. Pihak Media Jaya; Videotron; dialog TV dan tanggapan bahwa kampanye ini bisa Radio; Iklan Layanan Masyarakat; Media juga menargetkan dan Sosial ( Akun yang dikelola Dinas mengarahkan kepada para arsitek Kominfotik); (ii) Penunjukkan 2 Gedung untuk membangun BGH. (Balaikota dan Gedung Dinas CKTRP) untuk mengikuti Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN) yang Saran dan Tindaklanjut diselenggarakan oleh KESDM. Akan dilakukan rapat pleno WG GDGB Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi pada tanggal 15 Juni 2017. Diskominfotik perlu untuk Bidang Tata Ruang dengan dihadiri oleh Pihak Unsur dari KESDM, Dinas CKTRP, membantu penyebarluasan informasi tentang Komitmen “Jakarta 30:30” BPTSP, DPE, DLH, GBCI. dengan lebih gencar untuk mewujudkan komitmen ini.
2.1.2 Pleno Forum Green Building Hasil Rapat 1. Melalui Instruksi Gubernur No 30 Tahun 2017, tentang Pengembangan Kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa Daan Mogot Sebagai Kawasan Hijau dan dalam rangka Percepatan Pengembangan Kawasan, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ditugaskan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan rusunawa Daan Mogot sebagai Kawasan Hijau. 4 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2. Forum juga membahas mengenai working group yang terdapat dalam Grand Design Green Building, perwakilan SKPD yang menjadi leading sector dalam WG 1-6 memberikan perkembangan terbarunya. Saran dan Tindaklanjut
Jakarta, 15 Juni 2017. Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kembali menyelenggarakan pleno forum green building. Forum ini dilaksanakan secara rutin setiap bulannya, di forum ini para SKPD, stakeholder, NGO yang terlibat dalam percepatan pembangunan kawasan hijau Rusunawa Daan Mogot berdiskusi dan memberikan masukan serta perkembangan terkini berdasarkan tupoksinya masing-masing. Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang, turut hadir perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, SKPD terkait Pemprov.DKI, International Finance Coorporation (IFC), Green Building Consultant Indonesia (GBCI), Green Product Consultant Indonesia (GPCI), Coaction Indonesia.
a. BPSDM akan melakukan pelatihan melalui GBCI mengenai Greenship Associate yang ditujukan untuk para aparat Pemda agar lebih memahami mengenai Konsep BGH yang direncanakan pada bulan Juli 2017. b. Pengelolaan website GDGB telah diserahkan kepada Dinas CKTRP dan pelatihannya akan diberikan oleh Diskominfotik kepada Dinas CKTRP. c. CoAction Indonesia akan menyelenggarakan Round Table Discussion kampanye hemat energi pada Bulan Oktober 2017, Pemprov DKI Jakarta akan memasilitasi dalam hal penyediaan ruang.
5 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.1.3 Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pemantapan Kapasitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Bidang Perumahan dan Tata Ruang untuk RPJMD 2018-2022 Hasil Rapat Dalam rapat ini dibahas 3 (tiga) isu penting yang antara lain : a. Belum optimalnya tata ruang di DKI Jakarta dikarenakan tidak sesuai dengan aturan dan Peta Dasar, b. Peninjauan Kembali Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), c. Perizinan bangunan masih bermasalah (rendahnya kepemilikan IMB warga DKI). Maka dari itu akan dibuat konsep Gerakan bersama masyarakat terkait dengan tata ruang sehingga peta RDTR sesuai dengan data existing dilapangan. Dalam diskusi tersebut disampaikan pula harapan gubernur baru terkait tata ruang harus memenuhi kriteria : Maju, Lestari, Adil dan Bahagia Saran dan Tindaklanjut
Jakarta, 15 Juni 2017, Asisten Deputi Gubernur Bidang Lingkungan Hidup menghadiri Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pemantapan Kapasitas dan Kualitas Prasarana dan Sarana Kota Jakarta Bidang Perumahan dan Tata Ruang untuk RPJMD 20182022 di Ruang Pola Bappeda.
Direncanakan ada pertemuan lebih lanjut dengan SKPD terkait yang akan dilaksanakan di Bappeda. Diskusi ini juga dihadiri oleh unsur Dinas Cipta Karya,Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta.
Pertemuan ini dipimpin oleh Kepala Bappeda serta dihadiri oleh Tim Sinkronisasi Gubernur terpilih. Pertemuan ini membahas mengenai kemajuan dan permasalahan selama proses pembangunan Kawasan Perumahan dan Tata Ruang di DKI Jakarta.
6 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.1.4 Menerima Kunjungan dari Mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Harvard, Georgetown dan Chicago University Hasil Rapat A. Sesi Pengelolaan Manajemen Air Bersih dan Banjir di DKI Jakarta Pelayanan air bersih untuk masyarakat yang tinggal di permukiman informal PD. PAM Jaya menjelaskan bahwa pada dasarnya, akses terhadap air bersih adalah hak dari semua orang, termasuk masyarakat yang tinggal di permukiman informal. Namun Akses mereka terhadap pemakaian air bersih tidak diberikan secara langsung. Kebutuhan air bersih masyarakat yang tinggal di wilayah permukiman informal diberikan melalui Sistem Pengukur Utama/Master Meter System air bersih yang ditempatkan di kawasan permukiman formal. Masyarakat permukiman informal tidak terlayani langsung oleh pipa distribusi tetapi melalui upaya mandiri dengan cara mengambil dari pipa distribusi terdekat secara kolektif, baik berupa sambungan pipa swadaya maupun dengan gerobak. Masyarakat dikenai biaya sesuai besarnya pemakaian air bersih.
Jakarta 14 Juni 2017. Universitas Bina Nusantara (BINUS) bekerjasama dengan Common Purpose, menyelenggarakan program Common Purpose Jakarta Study Abroad 2017, suatu program studi banding ke kota-kota di dunia untuk melatih, mendidik dan membuka pandangan para mahasiswa terhadap cara berpikir dari segi perspektif Global Upaya yang sudah dilakukan untuk Leader dalam menghadapi tantangan meningkatkan kualitas air bersih di kota serta menanamkan pendekatan yang DKI Jakarta lebih tepat untuk pemecahan masalah Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan dalam konteks lintas budaya, sekaligus bahwa terdapat 3 (tiga) macam untuk mengembangkan kecerdasan kegiatan utama yang dilakukan dalam budaya mereka/cultural quotient upaya meningkatkan kualitas air (CQ) berupa kemampuan untuk sungai sebagai salah satu sumber air berhubungan dan bekerja secara efektif besih, yaitu: (1) pengawasan baku di seluruh budaya. mutu; (2) penerapan hukuman kepada yang melanggar, yaitu
7 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
Pemprov DKI Jakarta melalui Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terlibat dalam program ini untuk sesi tanggal 13 Juni 2017, Presenting the Challenge – Day 1: How do smart cities ensure they are inclusive? dan sesi tanggal 14 Juni 2017, Presenting the Challenge – Day 2 : Leadership Program.
dengan menutup saluran pembuangan limbahnya; serta (3) penanganan sampah di badan air. Disamping itu, Dinas Sumber Daya Air menjelaskan bahwa pemerintah bekerjasama dengan JICA sedang menyusun rencana sistem sanitasi DKI Jakarta untuk mengolah dan mengurangi limbah berbahaya yang dialirkan ke badan air.
Kunjungan diterima resmi oleh Asisten B. Transportasi di DKI Jakarta Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dengan didampingi oleh Asisten Deputi Kebijakan/policy yang mengatur Gubernur Bidang Transportasi dan mengenai pembatasan kepemilikan dihadiri oleh Dirut PD PAM Jaya, Dinas dan penjualan mobil pribadi untuk Perhubungan dan Transportasi Provinsi mengurangi kepadatan dan DKI Jakarta; Dinas Komunikasi, transportasi yang berakibat pada Informatika dan Statisik Provinsi DKI kemacetan Jakarta; Dinas Sumber Daya Air Provinsi Dinas Perhubungan menjelaskan DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata bahwa belum ada kebijakan yg Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI mengatur mengenai pembatasan Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup Provinsi kepemilikan mobil pribadi. DKI Jakarta; Dinas Bina Marga Provinsi Pembatasan kepemilikan kendaraan DKI Jakarta; PT. MRT Jakarta; PT. pribadi tidak akan sanggup Transjakarta; PD PAM Jaya; para menyelesaikan masalah kemacetan mahasiswa dan dosen pendamping dari sepanjang transportasi umum belum dibenahi. Agar kendaraan pribadi Universitas Bina Nusantara, Harvard tidak digunakan adalah dengan cara University Institute of Politics, University membuat transportasi umum menjadi of Chicago Institute of menarik dengan membuat angkutan Politics, dan Georgetown University Baker umum menjadi lebih baik, lebih Center for Leadership & Governance at nyaman, dan lebih berkualitas. McCourt School of Public Policy. Pembatasan jumlah kendaraan akan dilakukan melalui peningkatan denda pelanggaran lalu lintas dan penaikan biaya kepemilikan kendaraan bermotor. Saran dan Tindaklanjut 1. Pola pikir kepemimpinan global adalah kemampuan untuk mengambil pandangan global dan mampu menerapkan perspektif tersebut ke negara lain dengan mempertimbangkan aspek sosial8 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
budaya. Melalui program Common Purpose Jakarta Study Abroad 2017, para mahasiswa akan tahu bagaimana membangun mentalitas, pola fikir para pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan menghadapi tantangan yang dihadapi suatu kota. Sesi diskusi dengan para jajaran pemangku kepentingan di Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat menumbuhkan ide-ide baru yang inovatif. 2. Kegiatan komunikasi publik kepada mahasiswa ini dapat dilakukan secara berkala dan Pemprov DKI dapat secara aktif mengundang para pemangku kepentingan. Kegiatan ini dapat menjadi salah satu bagian dari pelayanan publik yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur kinerja pemerintah dalam melayani masyarakat. 3. Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi dengan SKPD/BUMD terkait sebaiknya menyiapkan materi komunikasi publik untuk mengantisipasi pertemuan seperti ini. 2.1.5 Kunjungan ke Jakarta Smart City Lounge Hasil Rapat
Jakarta 9 Juni 2017. Deputi Gubernur
Jakarta Smart City adalah pengaplikasian konsep smart city yang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengetahui, memahami, dan mengontrol berbagai sumber daya di suatu kota dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memaksimalkan pelayanan publik, menyediakan solusi untuk masalah, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. 9
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang, Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup, dan beberapa staff kedeputian melakukan kunjungan ke kantor Jakarta Smart City. Kunjungan ini disambut secara langsung oleh Kepala UPT Jakarta Smart City dari Dinas Komunikasi Informasi dan Statistika. Kepala UPT Jakarta Smart City kemudian memberikan paparan dan dilanjutkan dengan diskusi.
Jakarta Smart City memiliki visi untuk menjadikan Jakarta Baru yang efisien dan inovatif. Visi ini dijabarkan ke dalam misi untuk mewujudkan Jakarta Baru yang informatif, transparan, serta mendukung kolaborasi menggunakan teknologi untuk pelayanan publik yang lebih baik.
2.1.6 Rapat Kemajuan Pelaksanaan Peninjauan Kembali dan Revisi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur Hasil Rapat a. Asisten Deputi Bidang Tata Ruang menjelaskan bahwa Tim Sinkronisasi Gubernur Terpilih akan menghentikan PSN reklamasi dan rencana ini sudah masuk dalam 23 janji kerja Gubernur Terpilih. b. Bappeda Provinsi DKI Jakarta juga menjelaskan bahwa KLHS pantura masih dalam proses moratorium dan masih dalam proses. c. Dinas CKTRP Provinsi DKI Jakarta ikut menerangkan bahwa proses revisi RDTR DKI Jakarta sudah dilaksanakan dengan mengakomodasi berbagai PSN yang tertulis di Perpres No. 3 Tahun 2016 dengan beberapa catatan seperti: i. Stasiun awal Kereta bandara akan dimulai di manggarai dan bukan di wilayah halim karena kondisi yang tidak memungkinkan. ii. Pembangunan SUTET dengan kawasan di sekitar SUTET yang harus dibebaskan sejauh 5000 kaki tidak memungkinkan sehingga perlu direkonsiderasikan untuk penempatan SUTET
Jakarta, 6 Juni 2017. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta; unsur dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; Kementerian Kelautan dan Perikanan; Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kementerian Pertanian; Kedeputian Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi Saran dan Tindaklanjut DKI Jakarta. Pertemuan ini bertujuan a. Perlu forum khusus antara untuk membahas kemajuan pelaksanaan Kementerian ATR/BPN dengan KKP,
10 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
peninjauan kembali dan revisi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan JakartaBogor-Depok-Tangerang-BekasiPuncak-Cianjur (Jabodetabekpunjur).
dan Kementerian ATR/BPN dengan KLHK terkait pemanfaatan ruang b. Pihak Kementerian ATR/BPN akan menindaklanjuti surat dari kab Cianjur. c. Kementerian ATR/BPN akan menyempurnakan revisi Perpres No. 54 tahun 2008penempatan SUTET
2.1.7 “Presenting The Challenge” Session for Study Abroad: Jakarta Programme, Common Purpose Organization – Universitas Bina Nusantara Hasil Rapat
Jakarta, 13 Juni 2017. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjadi narasumber dalam Sesi “Presenting The Challenge” Session for Study Abroad: Jakarta Programme yang dilaksanakan oleh Common Purpose Organization dan Universitas Bina Nusantara.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjelaskan tentang konsep kota pintar (inggris: smart city) DKI Jakarta yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan publik, membantu pencarian solusi, serta mendukung pembangunan berkelanjutan di DKI Jakarta secara lebih efektif dan efisien dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Konsep Jakarta smart city ini akan mempermudah akses pengaduan dari masyarakat untuk kemudian ditindaklanjuti secara cepat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga pelayanan publik bisa dilakukan dengan lebih baik. Turut bekerja sama dengan berbagai perusahaan start-up (seperti Qlue, Zomato, Go-food, Trafi, Waze, iJakarta, Nodeflux, Ragunan Zoo app, dan Informasi Pangan Jakarta), Jakarta Smart City akan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya di DKI Jakarta. Tantangan utama dari Jakarta smart city ini adalah membuat masyarakat berpartisipasi dalam melaporkan kondisi di sekitarnya agar konsep pelayanan publik berbasis masalah nyata penduduk DKI Jakarta bisa terwujud.
11 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
Fokus dari program ini adalah mempelajari tantangan dalam pengembangan kota Jakarta untuk menjadi Kota yang Pintar dan Inklusif. 2.1.8 Diskusi Terbatas HUD Institute Mengenai Penyediaan Tanah Bagi Perumahan MBR Melalui Bank Tanah Berbasis Tata Ruang di Daerah
Hasil Rapat: Tenaga Ahli Menteri ATR/BPN menjelaskan bahwa skema penyediaan tanah untuk perumahan MBR di Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai proses, seperti: pemanfaatan tanah terlantar oleh pemerintah dan pemanfaatan lahan yang habis jangka waktu Hak Guna Usaha (HGU)-nya. Dengan proses tersebut, diharapkan dapat tersedia lahan yang bisa digunakan untuk perumahan MBR di Tangerang, 15 Juni 2017. masa depan. Untuk skema bank tanah sendiri masih dalam proses pembuatan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata regulasi dari Kementerian ATR/BPN Ruang dan Lingkungan Hidup menjadi dan direncanakan akan selesai pada narasumber dalam diskusi terbatas yang bulan Agustus 2017. diadakan oleh HUD Institute di Hotel Grand Zurri, Serpong. Untuk skema penyediaan lahan untuk perumahan MBR di DKI Jakarta, Deputi Diskusi terbatas ini dihadiri oleh Tenaga Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ahli Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Ruang/BPN; Pihak Ciputra Group; Dinas menjelaskan bahwa di Peraturan Perumahan Rakyat dan Kawasan Daerah No. 1 Tahun 2014 tentang Permukiman Provinsi Banten; DPD REI Rencana detail Tata Ruang dan Banten; Dinas Perumahan, Permukiman, Peraturan Zonasi DKI Jakarta telah dan Pemakaman Kabupaten Tangerang; diatur bahwa Rumah Susun bisa Dinas Perumahan dan Permukiman Kota dibangun di lahan mana saja di DKI Tangerang; Dinas Perumahan, Kawasan Jakarta (dengan syarat dan ketentuan Permukiman, dan Pertanahan Kota yang diatur pula dalam Perda tersebut). Tangerang Selatan; Asosiasi Hal ini menunjukkan keseriusan Pengembang Perumahan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Permukiman Seluruh Indonesia pengadaan lahan bagi perumahan (APERSI); dan Antonio Ismael selaku MBR. Peraturan ini juga merupakan arsitek dari Triaco and Associates. sebuah usaha Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan prinsip bank Isu yang dibahas pada diskusi terbatas ini tanah (mempersiapkan lahan dan/atau adalah proses penyediaan tanah bagi tanah untuk kebutuhan di masa depan) perumahan masyarakat berpenghasilan karena sampai saat ini belum ada rendah (MBR) yang dilakukan di berbagai regulasi tentang bank tanah di 12 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
daerah, terutama dengan konsep bank Indonesia sehingga Skema Bank Tanah tanah. belum bisa Saran dan Tindak Lanjut: Pertemuan ini memiliki kesimpulan bahwa skema bank tanah bisa menjadi solusi penyediaan lahan untuk perumahan MBR sehingga regulasi tentang Bank Tanah ini butuh untuk diselesaikan segera. Diharapkan pula tiap daerah bisa merencanakan pemanfataan ruang di wilayahnya dengan jelas sehingga mekanisme bank tanah akan lebih mudah untuk direalisasikan. 2.1.9 Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Ziarah Makam Wijaya Kusuma
Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-490, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Mungkasa Memimpin Upacara penghormatan dan melakukan ziarah di makam Pangeran Wijaya Kusuma yang terletak di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kampung Gusti, Kelurahan Wijayakusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada hari Jumat 16 Juni 2017.
13 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.2 Bidang Lingkungan Hidup 2.2.1 4th Joint Coordination Commite (JCC) “The Project For Improving Planing Capacity For The Sewerage System”
Hasil Rapat 1. Review Perencanaan Sistem Sanitasi Sejak awal Tahun 2016, Bappeda Provinsi DKI Jakarta telah mereview RPJMD 2013–2017, Perencanaan dari JICA, Rencana Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara/National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), serta Rencana Percepatan dari PD. PAL Jaya. 2. Kriteria untuk Penentuan Prioritas Beberapa kriteria yang diusulkan oleh pihak konsultan JICA, yaitu: -
Konsistensi dengan lokasi zona sesuai dengan NCICD
-
Pembiayaan pokok dan pembiayaan operasional (pipa dan pusat pengolahan air limbah)
-
Pendapatan layanan
-
Efisiensi investasi
- Kesesuaian lahan untuk pusat 14 Juni 2017. Jakarta, JICA (Japan pengolahan air limbah Internasional Cooperation Agency) - Dampak lingkungan (kualitas air) bekerjasama dengan Pemprov. DKI Jakarta berupaya meningkatkan - Tingkat kesulitan penetrasi bawah perbaikan sistem Instalasi Pengelolaan tanah (penurunan muka tanah dan Air Limbah (IPAL) bagi masyarakat DKI tingkat bawah tanah) Jakarta. Perbaikan kualitas IPAL - Prioritas untuk Perencanaan berkaitan langsung dengan manfaat Jangka Menengah ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Pada hari Rabu tanggal 14 Juni 2017, 3. Indikator Keberhasilan dan Target JICA mengadakan 4th Joint Coordination Capaian Per Tahun Commite (JCC) “The Project For Improving Planing Capacity For The Beberapa aktifitas yang perlu untuk Sewerage System”dalam mencapai diperhitungkan dalam perencanaan target sanitasi terpusat pada tahun 2050. pembangunan sistem sanitasi hingga Pertemuan tersebut dipimpin oleh Kepala lima tahun ke depan, meliputi Bidang Dinas Sumber Daya Air dan perencanaan sanitasi off-site dan ondihadiri oleh Asisten Deputi Gubernur site. Bidang Lingkungan Hidup. 14 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.2.2 Sosialisasi Konservasi Lingkungan Terkait Pemakaian Air Tanah
Hasil Rapat
Guna meminimalisir penggunaan air tanah yang berlebihan di Ibukota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama PD PAM Jaya dan Palyja, menggelar sosialisasi tentang konservasi lingkungan dan air bawah tanah, Senin 13 Juni 2017 di Lantai 22 Gedung Blok F, Balaikota.
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup turut menyampaikan sambutannya Terkait dengan krisis air jakarta yang belum bisa ditangani dengan baik. Sebagai contoh, Jakarta punya banyak sungai sebagai sumber air, tetapi karena tingkat pencemaranny yang tinggi, sungai tidak dapat dijadikan sebagai baku sumber air. Banyak masyarakat DKI Jakarta yang masih BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dan masih banyak penduduk di area padat pemukiman yang belum memiliki septic tank. Pemrov DKI, menurut Deputi Gubernur TRLH Harus memiliki pandangan multi dimensi dalam menangani masalah sanitasi di Jakarta. Cara lain adalah melalui water demand management melalui hemat pemakaian air. Penerapkan konsep Green Building dengan cara menampung air hujan juga akan berpengaruh besar sebagai salah satu cara penghematan air.
Acara dibuka oleh dengan sambutan dari Direktur PAM Jaya, Erlan Hidayat yang menyampaikan bahwa PD PAM Jaya berupaya mengurangi penggunaan air tanah di Ibukota dengan meningkatkan suplai air pipa ke beberapa kawasan, terutama wilayah yang banyak berdiri gedung bertingkat seperti Kuningan, Dalam acara sosialisasi ini, Wakil Sudirman dan Gatot Subroto. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim turut menyampaikan, selama ini pelanggaran penggunaan air tanah terbilang cukup tinggi. Selain pembangunan sumur air tanah illegal, modus lain yang dilakukan di antaranya mengkorupsi penggunaan, misalkan satu gedung gunakan 10 artesis tapi mengaku hanya enam. "KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah minta kita, DPE (Dinas Perindustrian dan Energi), SDA (Sumber Daya Air) dan Inspektorat untuk menangani pencurian dan pungutan liar (pungli) Sosialisi ini merupakan bentuk sosialisasi penyedotan air tanah ini. Makanya kita ke-2 yang dilakukan oleh PALYJA, peringatkan dari awal," tukasnya. sebelumnya PALYJA sudah melakukan Ditegaskan Ali, upaya penegakan Sosialisasi pada Bulan Januari 2017 lalu aturan hukum itu tidak main-main
15 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
dalam acara Sosialisasi Kuningan Line lantaran seriusnya persoalan Project. Sosialisasi tersebut merupakan penggunaan air tanah saat ini. program kerja PALYJA dalam memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pelanggan utama (key account customer) PALYJA di wilayah terkait pembangunan proyek jaringan pipa air di kawasan Kuningan dan sekitarnya. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelanggan-pelanggan besar di kawasan tersebut untuk lebih bijak dalam pemanfaatan air bersih.
2.2.3 Narasumber Pembuatan Video Proyek BERSIH
13 Juni 2017. Sehubungan dengan akan dibuatnya Video Dokumenter Proyek BERSIH, sebuah proyek dari PLAN Internasional Indonesia yang mendukung pengarusutamaan pembangunan sanitasi di Jakarta, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup diminta untuk menjadi narasumber dalam pemberian testimonial mengenai proyek BERSIH. Video dokumenter ini akan dipublikasikan ke internal PLAN Internasional Indonesia dilebih dari 70 negara di Dunia dan juga kepada stakeholder terkait.
PLAN internasional Indonesia menggagas ide pengembangan Bioseptik komunal sebagai salah satu solusi pengelolaan sanitasi di area pemukiman padat penduduk, kelurahan Duri Utara. Program yang dinamakan Proyek BERSIH ini dikembangkan untuk mendukung pemerintah setempat. Permasalahan dipemukiman padat penduduk bukanlah mustahil untuk dipecahkan. Bioseptik komunal bisa menjadi sokusi pengelolaan sanitasi untuk area pemukiman padat penduduk dan lahan terbatas. Plan Internasional Indonesia mendukung untuk mengentaskan permasalahan sanitasi melalui program BERSIH.
16 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.2.4 Pembahasan Draft Grand Design Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas dari American Red Cross (AmCross) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Hasil Rapat 1. Ada 3 (tiga) hal yang perlu disepakati dalam pertemuan ini, antara lain: (i) Grand Design Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas harus bermanfaat untuk perkembangan Jakarta, (ii) Persiapan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan ide ini, (iii) Kontribusi pihak AmCross dalam perwujudan Grand Design tersebut. Hadir dalam pertemuan ini unsur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); PMI Wilayah Kota Jakarta, 19 Juni 2017. Telah dilaksanakan Jakarta Utara; dan American Red Pertemuan Koordinasi Pembahasan Cross (AmCross). Penanggulangan Resiko Bencana dengan American Red Cross (AmCross) dan Palang Merah Indonesia (PMI). 2. Pihak PMI menguraikan bahwa pihak PMI akan fokus terhadap peningkatan Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi kesadaran masyarakat akan Gubernur Bidang Tata Ruang dan pengurangan resiko bencana. Untuk Lingkungan Hidup didampingi Asisten sekarang masih terfokus di Jakarta Deputi Bidang Lingkungan Hidup. Rapat Utara dan tidak menutup tersebut bertujuan untuk membahas kemungkinan untuk memperluas kelanjutan kerja sama dan koordinasi cakupannya. dalam bidang penanggulangan resiko bencana berbasis komunitas di DKI Jakarta dengan American Red Cross Saran dan Tindaklanjut (AmCross) dan Palang Merah Indonesia (PMI) serta membahas a. Perlu kerja sama antara pihak AmCross dengan pihak pemerintah penyusunan Grand Design Provinsi DKI Jakarta (dalam hal ini Penanggulangan Resiko Bencana di DKI SKPD terkait) untuk bisa Jakarta. menyelesaikan permasalahan DKI Jakarta dalam hal mitigasi bencana. b. Forum yang telah terbentuk harus dihidupkan kembali agar isu-isu yang ada dapat dipetakan. c. Upaya yang sudah dibuat oleh BPBD perlu disinkronkan dengan AmCross untuk meningkatkan kualitas grand design Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas.
17 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.2.5 Pertemuan dengan IUWASH PLUS terkait Update Perbaikan dan Penambahan Informasi Peta Interaktif Hasil Rapat Data yang dibutuhkan dalam pembuatan Peta Interaktif : - Data Demografi (kependudukan) : Data nama dan luasan wilayah per kelurahan, Data populasi dan jumlah KK per kelurahan, Data rumah tangga miskin (RTM) per kelurahan, Data batas administrative kelurahan, Data batas administrative kecamatan dan Kodya dan Data aliran sungai yang ada di DKI Jakarta. Jakarta, 19 Juni 2017. Telah dilaksanakan Pertemuan terkait hasil sementara Peta Interaktif Layanan Air Bersih Dan Sanitasi di DKI Jakarta oleh IUWASH PLUS. Pertemuan ini dipimpin oleh Asisten Deputi Gubernur Bidang Lingkungan Hidup. Pertemuan ini ditujukan untuk membahas (i) Update Perbaikan dan Penambahan Informasi Peta Interaktif, (ii) Rencana dan Jadwal Pembahasan Substansi (Isu2 Penting, Wilayah/Kelurahan Prioritas, dan Strategi Penanganan AMPL) dan (iii) Pembuatan MOU (PA) dengan Provinsi DKI Jakarta
- Data Air Bersih : Data pelanggan PAM Jaya per kelurahan (pendekatan jumlah KK terlayani), Data area pelayanan PAM Jaya (eksisting dan rencana), Data lokasi IPA eksisting, Data lokasi IPA rencana, Data wilayah pengguna air tanah, Data potensi air tanah per kelurahan (dinas pertambangan), Data kondisi air tanah dan intrusi air laut (Geologi), Data kualitas air sumur (SLHD). - Data Sanitasi :Data kepemilikan jamban per kelurahan (pribadi maupun komunal), Data area pelayanan PD PAL Jaya (eksisting dan rencana), Data lokasi IPAL & IPLT dikelola oleh PD PAL Jaya, Data zonasi dan master plan air limbah PD PAL Jaya, Data lokasi IPAL Komunal eksisting (rusun, komunitas, dll.), Data lokasi IPAL komunal rencana (Sanimas IDB), Data EHRA, Data kualitas sungai Saran dan Tindaklanjut a. Pembahasan isu-isu air minum dan sanitasi/air limbah akan dilaksanakan pada minggu ke 2 bulan Juli 2017; b. Pembahasan wilayah/kelurahan prioritas serta identifikasi startegi penanganan, dan institusi penanggung jawab yang terkait 18
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
dengan air minum akan dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Juli 2017 sedangkan untuk sanitasi pada minggu ke 4 pada bulan Juli 2017;
2.2.6 Menerima Audiensi dari Kementerian ESDM dan CEO Boras Waste Recovery Hasil Rapat
Jakarta, 13 Juni 2016. Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menerima audiensi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan CEO dari Boras Waste Recovery. Tujuan audiensi ini adalah, CEO BWR Jessica Magnusson menyampaikan maksud menjajakan kerjasama atau kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi kota DKI Jakarta dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk limbah dan aliran energi jangka panjang.
(i) Dalam menjalanankan kegiatannya, BWR menggunakan metode pendekatan Holistik.Dengan pendekatan holistik, BWR berarti melepaskan fokus dari teknologi dan mempertimbangkan keseluruhan sistem. Metode ini mempertimbangkan sudut pandang dari sisi lingkungan, ekonomi, politik, sosial dan budaya dan teknologi dalam membangun solusi berkelanjutan jangka panjang dengan metode kerja yang sistematis. (ii) Bentuk kerjasama yang diusulkan oleh Jessica Manusson kepada Pemrov DKI Jakarta adalah, dalam hal capacity building untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan, serta sikap dan perilaku dalam hal pengelolaan sampah di TPA melalui teknologi biogas untuk memproduksi gas metan yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik Saran dan Tindaklanjut Kedeputian TRLH akan melakukan pertemuan kembali dengan CEO BWR dibulan Oktober 2017 untuk membahas lebih detail mengenai rencana BWR dalam mengatasi permasalahan sampah di DKI Jakarta melalui pemanfaatan teknologi biogas. Dinas Lingkungan Hidup akan turut di undang oleh Kedeputian TRLH.
19 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.3 Komunikasi Publik 2.3.1 Sambutan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta kepada Walikota Rotterdam dalam rangka Pembahasan Isu-isu Lingkungan Hidup
Walikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb mengatakan, kota yang dipimpinnya memiliki permasalahan yang sama seperti yang dihadapi di DKI Jakarta. Karena itu, kerja sama antara Rotterdam dan Jakarta menjadi sarana untuk saling belajar. Aboutaleb mengatakan, Jakarta dan Rotterdam sama-sama memiliki pengalaman untuk mengelola dan menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Mereka ingin saling berbagi Wali Kota Rotterdam, Belanda, Ahmed pengalaman satu sama lain tanpa Aboutaleb berkunjung ke Jakarta, pada menyembunyikan informasi apapun. Minggu 11/6/2017 hingga Selasa 13/6/2017, untuk memperkuat hubungan Pemprov DKI Jakarta pada Hari selasa antara Rotterdam dan Jakarta. Ini 13 Juni 2017 mengadakan acara diskusi merupakan kunjungan kali keempat yang antara Pemerintah DKI Jakarta dengan dilakukan Ahmed Aboutaleb. Kunjungan Pemerintah Kota Rotterdam dalam sebelumnya pada 23-26 Agustus 2015 rangka Pembahasan Isu-isu Lingkungan silam. Hari Senin 12/6/2017, Walikota Hidup berlokasi di Ruang Pola, Balaikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb Pemprov DKI Jakarta. Deputi Gubernur berkunjung ke RPTRA Kalijodo, Bidang Tata Ruang dan Lingkungan kemudian ke Smart City. Hidup memberikan sambutannya dalam Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Kota Rotterdam, Belanda terkait rencana pengembangan Teluk Jakarta. Kerja sama tersebut dituangkan melalui penandatanganan Minutes of Agreement (MoA) Jakarta-Rotterdam yang dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb di Balai Kota pada Senin, 12 Juni 2017.
acara diskusi tersebut. Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Rotterdam dilakukan sejak 1986. Sejak pembentukan sister city kedua kota, keduanya telah melakukan kerja sama di bidang pengelolaan sampah, manajemen sistem informasi, manajemen museum, hibah kapal keruk sampah, dan pengiriman tenaga ahli terutama dalam bidang tata air. Sejak 2009, menurut dia, kerja sama JakartaRotterdam dilaksanakan dengan berpedoman pada naskah MoA yang mengatur bidang-bidang kerja sama dan pencapaian yang diharapkan selama dua tahun. Kerja sama juga dilakukan dengan pertukaran informasi dan pengetahuan 20
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
dalam bidang pengembangan delta city yang melibatkan penataan kota, pembangunan infrastruktur, pembangunan pelabuhan, dan kerangka national capital integrated coastal development (NCICD).
2.3.2 Wawancara Key Person untuk Pengembangan dan Penerapan SFD Indonesia oleh Bank Dunia
Inisiatif promosi SFD (Diagram Aliran Tinja), adalah program GIZ/ Sustainable Sanitation Alliance (SuSanA) dengan pembiayaan Bill and Melinda Gates Foundation untuk mempromosikan Diagram Alir Tinja (Shit flow diagrams or SFDs). Sebagai bagian dari beberapa „SFD stories‟ yang akan dipertunjukkan di SFD Webportal pada Stockholm World Water Week dan dipublikasikan melalui YouTube dan berbagai media promosi lainnya.
Jakarta, 16 Juni 2017. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup diminta menjadi Nara sumber dalam Interview yang diadakan Oleh Bank Dunia. Tema yang dibahas adalah mengenai Sanitasi Kota Jakarta. Berdasar data tahun 2014 yang diterbitkan oleh Kementerian PUPR
Di Indonesia Diagram Alir Tinja (SFD) dirancang untuk mengilustrasikan aliran ekskreta pada skala kota, mencakup persentase yang dikelola melalui sistem perpipaan, sistem setempat maupun tanpa sistem sekalipun, berikut identifikasi tujuan/lokasi akhir ekskreta pada lingkungan. Bank Dunia melalui WSP telah melaksanakan penyusunan SFD untuk Kota Balikpapan (2014) dan Provinsi DKI Jakarta (2015) dan menguji cobakan replikasi penyusunan SFD di sepanjang 2016. Mulai 2017 penerapan SFD mulai diadopsi pada program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dan dilatihkan kepada kota/kabupaten sebagai bagian dari advokasi kondisi sanitasi untuk 21
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
akses sanitasi layak (sistem perpipaan dan non perpipaan) sebesar 87,2%, dan akses dasar (sistem setempat tanpa tangki septik) 4,1% serta tanpa akses 8,7% (penduduk yang buang air besar sembarangan) sehingga ada 12,8% limbah tinja yang dibuang langsung tanpa pengolahan.
pemangku kepentingan sektor sanitasi di pusat dan daerah. Dengan demikian dapat memampukan pemangku kepentingan di pusat untuk melakukan capacity building secara mandiri kepada pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya.
2.3.3 U.S–Vietnam Smart Cities Workshop at Melia Hanoi Hotel, Hanoi, Vietnam, 21-22 Juni 2017
Kesimpulan, Saran dan Tindaklanjut:
The U.S Trade and Development Agency (USTDA) menyelenggarakan Lokakarya Kota Cerdas 21-22 Juni 2017 di Hotel Melia Hanoi. US–Vietnam Smart Cities Workshop merupakan sebuah platform untuk membahas peluang proyek terkemuka di agenda modernisasi perkotaan Vietnam dengan menampilkan keahlian, produk dan layanan perusahaan A.S. yang dapat mendukung perkembangan smart cities di seluruh Vietnam.
1. Konsep Smart City sering disalahpahami sebagai sekedar upaya memanfaatkan teknologi untuk pengembangan kota. Hal ini kurang tepat karena pada dasarnya bukan teknologi yang menjadi fokus utama tetapi manusia lah yang menjadi subyek dari upaya pengembangan konsep ini. 2. Pengembangan konsep Smart City tidak dapat diperlakukan sama untuk setiap kota (tidak mengikuti aturan one fit for all). Pertimbangan kondisi setempat menjadi pertimbangan utama. 3. Pengembangan konsep Smart City juga membantu meningkatkan keterhubungan antara masyarakat dan pemerintah. 4. AS telah memasilitasi pemberian bantuan untuk membangun kota-kota cerdas di Vietnam pada umumnya dan di Hanoi pada khususnya dalam waktu yang cukup lama. Saat ini, Hanoi sedang dalam upaya melengkapi komponen inti yang membentuk kota cerdas pada tahun 2020, meliputi telekomunikasi, infrastruktur keamanan, kegunaan dan populasi, bisnis lahan, dan otoritas elektronik. 22
Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
USTDA mengundang 3 perwakilan dari Pemrov DKI Jakarta untuk berpartisipasi 5. Pengembangan konsep Smart City di dalam workshop ini, yaitu: Deputi kota Vietnam seperti Hanoi, Ho Chi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Minh dan Danang sudah menunjukkan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, hasil yang baik. Jakarta sebaiknya Oswar Mungkasa; Kepala UPT Jakarta bekerjasama de-ngan kedua kota Smart City, Setiaji dan Kepala Dinas tersebut dalam pengembangan konsep Lingkungan Hidup, Isnawa Adji. Turut Smart City kedepannya. diundang perwakilan dari pemerintah Provinsi Surabaya, Budi Satriyo. 6. Dalam lokakarya tersebut, berbagai Lokakarya dihadiri diantaranya oleh pihak menyampaikan minatnya untuk Nguyen Thanh Phuc, Direktur Otoritas membantu Jakarta dalam Aplikasi Teknologi Informasi, mengembangkan konsep smart city. Kementerian Informasi dan Komunikasi; Sebagai tindak lanjut, Pemprov DKI H.E. Ted Osius, Duta Besar AS untuk Jakarta difasilitasi USTDA akan Vietnam; Enoch T. Ebong, pelaksana mendiskusikan upaya pemetaan tugas Direktur USTDA; perwakilan kota kebutuhan Jakarta Smart City. Selain Vietnam dan perwakilan perusahaan terkait TI. itu, pemetaan ini juga merupakan upaya menyinergikan seluruh program terkait Smart City. Nantinya hasil pemetaan ini sekaligus menjadi acuan pihak eksternal dalam upaya membantu Pemprov DKI Jakarta mewujudkan Jakarta Smart City.
23 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
2.4 Kegiatan Internal 2.4.1 Rapim Gubernur Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri Rapat Pimpinan Pemprov.DKI Jakarta yang rutin diadakan setiap hari Senin setiap Bulannya.Rapat Pimpinan dihadiri oleh jajaran Para Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II.Tujuan Rapat adalah membahas isu-isu terkini di Jakarta yang memerlukan penanganan segera. Agenda Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh Kedeputian TRLH selama Bulan Juni adalah sebanyak 3 (tiga) kali. Rapim Gubernur tanggal Senin, 5 Juni 2017 Rapim Gubernur tanggal Senin, 12 Juni 2017 Rapim Gubernur tanggal Senin, 19 Juni 2017
2.4.2 Rapim Gubernur Membahas Perizinan Tata Ruang Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri Rapat Gubernur membahas perizinan Tata Ruang Pemprov.DKI Jakarta yang rutin diadakan setiap Bulannya.Rapat Pimpinan dihadiri oleh jajaran Para Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II.Tujuan Rapat adalah membahas isu-isu terkait perizinan Tata Ruang di Jakarta.Agenda Rapat Gubernur membahas perizinan Tata Ruang yang dihadiri oleh Kedeputian TRLH selama Bulan Juni adalah sebanyak 2(dua) kali. Rapim Gubernur Membahas Perizinan Tata Ruang Jumat, 2 Juni 2017 Rapim Gubernur Membahas Perizinan Tata Ruang Rabu, 19 Juni 2017
2.4.3 Rapat Staf Kedeputian TRLH Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selama kegiatan Bulan February telah melakukan Rapat staf sebanyak 5 (lima) kali. Rapat dipimpin oleh Deputi Gubernur TRLH dan dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang dan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup beserta 2 (dua) orang staf TRLH.Tujuan rapat adalah untuk membahas perkembangan kegiatan dan tindak lanjut Kedeputian Gubernur TRLH Prov. DKI Jakarta.
Rapat Staf Kedeputian TRLH pada 05 Juni 2017 Hasil Rapat: (i) Asdep LH telah melakukan koordinasi untuk melaksanakan pertemuan dengan Ibu Gita dari KESDM untuk membahas kelanjutan kegiatan PETA (Penggerak Energi Tanah Air). Pertemuan diagendakan pada tanggal 12 Juni 2017. (ii) Menindaklanjuti dari perkembangan Peta Interaktif Sanitasi dan Air Bersih DKI Jakarta yang telah dirapatkan terakhir kali pada tanggal 9 Mei 2017, Asdep LH telah melakukan koordinasi kembali dengan Sdri Lina dari IUWASH untuk kembali melakukan pertemuan membahas perkembangan Peta Interaktif dengan Deputi 24 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
Gubernur TRLH pada tanggal 15 Juni 2017 pukul 07.00. (iii) Untuk KPI Kedeputian TRLH bulan Juni 2017, yang baru diputuskan untuk direncanakan sebagai KPI adalah: (i) Orientasi CRO di Singapore pada tanggal 6-8 Juni 2017 sebagai KPI Saran; (ii) US-Vietnam smart cities workshop di Melia Hotel Hanoi, Vietnam pada tanggal 21-23 Juni 2017 sebagai KPI Saran; (iii) Menerima Kunjungan Mahasiswa Binus bekerjasama dengan Universitas dari Harvard, Collumbia dan Georgetown sebagai KPI Komunikasi Publik. (iv) Terkait perkembangan penyusunan Grand Design Penanggulangan Bencana berbasis masyarakat yang telah disusun oleh American RedCross, Asdep LH telah menerima kemajuan bahwa Draft GD sudah selesai dan akan dirapatkan serta dipaparkan dihadapan Deputi Gubernur TRLH. Pertemuan akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2017. (v) PLAN International akan kembali melakukan FGD sebagai tindak lanjut dari Lokakarya yang telah dilakukan pada tanggal 24 Mei 2017, PLAN akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Deputi Gubernur TRLH terkait konsep dan point-point yang akan dibicarakan dalam FGD tersebut. Pertemuan direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2017.
Rapat Staf Kedeputian TRLH pada 12 Juni 2017 Hasil Rapat: (i) Terkait Undangan untuk DepGub TRLH untuk Menghadiri 100 Resilient Cities The 3rd Global Summit 2017, di New York City, Amerika, pada Tanggal 23 – 27 July 2017, staf DepGub TRLH (TM) akan menyiapkan keperluan akomodasi perjalanan, logistik dan materi untuk DepGub TRLH. (ii) Lembaga Demografi UI akan mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta, sekretaris Kedeputian TRLH (DY) akan mengirimkan surat tersebut ke sekretariat Gubernur untuk kemudian dimonitor perkembangannya. (iii) Untuk KPI Kedeputian TRLH bulan Juni 2017, yang direncanakan sebagai KPI adalah: (i) Orientasi CRO di Singapore pada tanggal 6-8 Juni 2017 sebagai KPI Saran; (ii) Penyampaian Laporan Hasil Rapat Koordinasi Bersama dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang/Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) mengenai Rencana Pembangunan Sistem Sanitasi Jangka Menengah di DKI Jakarta Pada Tanggal 23 dan 31 Mei 2017 sebagai KPI Saran; (iii) US-Vietnam smart cities workshop di Melia Hotel Hanoi, Vietnam pada tanggal 21-23 Juni 2017 sebagai KPI Komunikasi Publik; (iv) Menerima Kunjungan Mahasiswa Binus bekerjasama dengan Universitas dari Harvard, Collumbia dan Georgetown sebagai KPI Komunikasi Publik.
25 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
(iv) Asisten Deputi Bidang Tata Ruang akan mempersiapkan materi untuk acara “Asia Pacific Building Code Forum: Workshop” di Novotel Clark Quay, Singapura, 7 Juli 2017 untuk di diskusikan bersama dengan DepGub TRLH pada hari kamis tanggal 15 Juni 2017.
Rapat Staf Kedeputian TRLH pada 19 Juni 2017 Hasil Rapat (i) Staf TRLH (UW) akan menyiapkan ringkasan tabel perkembangan 7 Kegiatan Grand Design yang sedang di inisiasikan oleh Kedeputian TRLH untuk DepGub TRLH yang akan di update setiap minggunya dan di presentasikan oleh Asdep yang bertanggung jawab. Tabel dimaksud sebagai alat pantau perkembanganke-7 (tujuh) GD yang rencananya GD tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada bulan Oktober 2017. (ii) Terkait Penunjukkan Deputi Gubernur TRLH sebagai Koordinator Percepatan Pengembangan Kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa Daan Mogot Sebagai Kawasan Hijau, direncanakan akan dilakukan pemantauan langsung ke lapangan dengan seluruh staf Teknis Kedeputian TRLH ke area Daan Mogot yang waktunya akan diagendakan dibulan July 2017. (iii) Kedeputian TRLH akan memasilitasi tempat untuk CoAction Indonesia dalam melakukan Round Table Discussion mengenai Kampanye Hemat Energi untuk konsep BGH (Bangunan Gedung Hijau) yang direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2017. Sebagai persiapan, Asdep TR akan melakukan beberapa kali rapat koordinasi sebagai persiapan untuk kegiatan RTD tersebut. (iv) Sebagai Tindak Lanjut dari Semiloka Pertanian Perkotaan, Salah Satu Unsur Perancangan Kota, sebagai Strategi Meningkatkan Ketahanan Pangan yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017, Kedeputian TRLH dengan MURIA dan UCLG ASPAC akan melakukan FGD di bulan Juli 2017. Sebelumnya, asdep LH akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas konsep dan point-point utama yang akan dibahas dalam FGD tersebut, dengan mengundang SKPD terkait. Hasil dari Semiloka sebelumnya dan FGD ini akan dijadikan masukan untuk penyusunan Grand Design Urban Farming yang dilakukan oleh MURIA. (v) IUWASH akan memaparkan Peta Interaktifnya kepada Kedeputian Gubernur TRLH yang direncanakan pada tanggal 13 Juli 2017.
26 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
(vi) Asdep LH dengan dibantu oleh staf Teknis akan memulai persiapan penyusunan Nodin Pengantar untuk pelaporan ke-7 (tujuh) Grand Design kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang direncanakan akan disampaikan pada Bulan Oktober 2017. (vii) Staf TRLH (UW, SK dan RP) akan meng-upload materi rapat dari Kunjungan Binus, Rapim tertanggal 12 Juni dan 19 Juni 2017, konsep Grand design penanggulangan becana berbasis masyarakat dan Paparan Peta Interaktif IUWASH di Knowledge Management Kedeputian TRLH. (viii) Asdep LH akan melakukan Koordinasi dengan Konsultan Jepang JICA untuk bertemu dan berdiskusi lebih lanjut dengan Deputi Gubernur TRLH.
27 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
BAB III PORTAL TARULH DAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Portal Tarulh Portal tarulh.com merupakan situs yang dikelola oleh kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang dapat diakses oleh publik sebagai bentuk laporan dan tanggungjawab kepada masyarakat.Situs tersebut menampilkan seluruh kegiatan kedeputian mulai dari rapat, kunjungan Kerja serta undangan sebagai pemateri dari pihak luar.tarulh.comjuga memuat kumpulan berita seputar tata ruang dan lingkungan hidup dari berbagai media yang masuk dalam “Kliping”. Dalam menu “Produk” akan ditemukan kumpulan peraturan mulai dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur dan Instruksi Gubernur. 3.2 Knowledge Management km.tarulh.com adalah situs yang dikelola oleh Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang hanya dapat diakses oleh pihak tertentu. Situs tersebut merupakan media penyimpanan materi pengetahuan (Regulasi, Paparan, Makalah dan lain-lain).
BAB IV KENDALA DAN SARAN
28 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
BAB IV KENDALA DAN SARAN
4.1 Kendala Dalam melaksanakan tugas-tugas Kedeputian Bidang TRLH tersebut masih terdapat beberapa kendala: Belum tersedianya desain besar dan peta jalan isu-isu strategis sebagai acuan semua pihak dalam pelaksanaan pembangunan DKI Jakarta. Hal ini berdampak pada masih kurangnya koordinasi antarSKPD untuk menindaklanjuti isu strategis tersebut. Masih minimnya data dan informasi terkait isu strategis yang berdampak menyulitkan dalam upaya menyusun kebijakan pembangunan DKI Jakarta. Kurang memadainya perangkat kerja Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup seperti laptop dan printer. 4.2 Saran Meningkatkan sinergi pelaksanaan pembangunan melalui penyusunan Desain Besar, Peta Jalan, dan Rencana Aksi untuk setiap isu strategis. Meningkatkan kualitas sistem informasi internal Pemprov. DKI Jakarta.
29 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017
BAB V PENUTUP Selama bulan Juni 2017 kegiatan Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Pemprov.DKI Jakarta secara umum mencangkup kegiatankegiatan pemberian pengarahan dan masukan kepada SKPD yang berada dibawah monitor Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Kedeputian TRLH sedang berencana menyiapkan konsep Grand Design Sanitasi, penanganan air bersih dan pengendalian penggunaan air tanah yang menyebabkan land subsidance di DKI Jakarta, konsep Grand Design Kota Layak, Grand Design Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, Grand Design Urban Farming, Grand Design Air Tanah. Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyadari bahwa dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan pada bulan Juni 2017 ini masih menemui beberapa kendala yang diharapkan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya nanti dapat dilakukan berbagai perbaikan dan pembaharuan, sehingga semua kegiatan di tahun 2017 ini dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien serta mencapai tujuan yang telah direncanakan dengan optimal.
30 Laporan Kegatan Bulan Juni 2017