BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2016 TPT DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 6,12 PERSEN
Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 tercatat 5,18 juta orang, bertambah sekitar 86,62 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 sebanyak 5,09 juta orang.
Jumlah penduduk yang bekerja di DKI Jakarta pada Agustus 2016 sebesar 4,86 juta orang, bertambah sekitar 137,8 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015 sebesar 4,72 juta.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Agustus 2016 sebesar 6,12 persen, mengalami penurunan 1,11 poin dibandingkan keadaan Agustus 2015 yang sebesar 7,23 persen. Secara absolut jumlah pencari kerja atau penganggur mengalami penurunan sebesar 51,18 ribu orang, dari 368,19 ribu orang pada Agustus 2015 menjadi 317,01 ribu orang pada Agustus 2016.
Penduduk bekerja keadaan Agustus 2016 di DKI Jakarta menurut
tiga sektor utama menunjukkan bahwa tertinggi terdapat pada sektor services sebesar 4,14 juta orang (85,18 persen), kemudian diikuti oleh sektor manufacturing sebesar 666,94 ribu orang (13,72 persen) dan terakhir sektor agriculture sebesar 53,65 ribu orang (1,10 persen).
Pada Agustus 2016, status pekerjaan pekerja yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 3,14 juta orang (64,51 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 836,65 ribu orang (17,21 persen), sedangkan yang paling sedikit adalah pekerja bebas sebesar 103,02 ribu orang (2,12 persen).
Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2016, sebanyak 4,29 juta orang (88,35 persen) bekerja 35 jam atau lebih per minggu, sedangkan yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sebesar 28,38 ribu orang (0,58 persen).
Pada Agustus 2016, pekerja yang berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) adalah yang terbanyak, yaitu 1,18 juta orang (24,29 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebanyak 1,18 juta orang (24,24 persen) dan pendidikan SMA Kejuruan sebanyak 898,29 ribu orang (18,48 persen).
Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, selama periode Agustus 2015-Agustus 2016, peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya terjadi pada jenjang pendidikan SMA Kejuruan, sedangkan pada jenjang pendidikan lainnya mengalami penurunan.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016
1
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta selama periode Agustus 2015 - Agustus 2016 digambarkan pada bab ini. Pada bulan Agustus 2016, jumlah angkatan kerja tercatat 5,18 juta orang, meningkat sebanyak 86,62 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015 yang sebanyak 5,09 juta orang. Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi baik pada angkatan kerja laki-laki maupun angkatan kerja perempuan. Angkatan kerja laki-laki meningkat sebanyak 52,48 ribu orang, sedangkan angkatan kerja perempuan mengalami peningkatan sebanyak 34,13 ribu orang . Jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami peningkatan dari 4,72 juta orang pada Agustus 2015 menjadi 4,86 juta orang pada Agustus 2016, atau terjadi peningkatan sebanyak 137,8 ribu orang. Peningkatan terjadi pada penduduk laki-laki sebesar 83,71 ribu orang, sedangkan pada penduduk perempuan terjadi peningkatan sebesar 54,09 ribu orang. Selama periode Agustus 2015-Agustus 2016, angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 7,23 persen menjadi 6,12 persen, atau turun sebesar 1,11 poin. Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 7,57 persen menjadi 6,48 persen (turun 1,09 poin), sementara TPT perempuan mengalami penurunan dari 6,67 persen menjadi 5,53 persen (turun 1,14 poin). Secara absolut, jumlah penganggur mengalami penurunan sebanyak 51,18 ribu orang dari 368,19 ribu orang pada Agustus 2015 menjadi 317,01 ribu orang pada Agustus 2016. Selama periode Agustus 2015-Agustus 2016, penganggur laki-laki mengalami penurunan 31,23 ribu orang, sementara penganggur perempuan mengalami penurunan sebesar 19,96 ribu orang. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Agustus 2015 – Agustus 2016 (ribu orang) KegiatanUtama (1) 1. Angkatan Kerja a. Bekerja
Agustus 2015 Laki-laki
Perempuan
Februari 2016 Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Agustus 2016 Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(2) 3.164,35
(3) 1.927,87
(4) 5.092,22
(5) 3.202,31
(6) 2.108,46
(7) 5.310,77
(8) 3.216,83
(9) 1.962,00
(10) 5.178,84
2.924,65
1.799,38
4.724,03
2.984,58
2.019,97
5.004,55
3.008,36
1.853,47
4.861,83
b. Pengangguran
239,70
128,49
368,19
217,74
88,49
306,23
208,47
108,53
317,01
2. Bukan Angkatan Kerja
667,69
1.910,68
2.578,37
654,65
1.754,33
2.408,98
644,40
1.916,65
2.561,05
3.832,04
3.838,55
7.670,59
3.856,96
3.862,79
7.719,75
3.861,23
3.878,65
7.739,89
82,58
50,22
66,39
83,03
54,58
68,79
83,31
50,58
66,91
7,57
6,67
7,23
6,80
4,20
5,77
6,48
5,53
6,12
214,68
287,80
502,48
205,41
303,47
508,89
218,93
347,38
566,31
68,34
47,52
115,86
81,36
32,20
113,55
74,66
38,67
113,33
146,34
240,28
386,62
124,06
271,28
395,33
144,27
308,71
452,98
3. Penduduk 15 Tahun Ke atas 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK %) 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %) 6. Pekerja Tidak Penuh a.Setengah Penganggur b.Paruh Waktu
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 0,52 poin, yaitu dari 66,39 persen pada Agustus 2015 menjadi 66,91 persen pada Agustus 2016. TPAK laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,73 poin, yaitu dari 82,58 persen pada Agustus 2015 menjadi 83,31 persen pada Agustus 2016. TPAK perempuan juga mengalami peningkatan sebesar 0,36 poin, yaitu dari 50,22 persen pada Agustus 2015 menjadi 50,58 persen pada Agustus 2016.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/05/31/Th XVI, 5 Mei 2014
2. Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama (lapangan usaha), dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor agricultural, manufacturing dan services. Sektor agricultural merupakan sektor pertanian, sektor manufacturing merupakan agregat sektor pertambangan dan penggalian, industri, listrik, gas dan air minum, serta konstruksi. Sektor services merupakan gabungan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama. Penduduk bekerja keadaan Agustus 2016 di DKI Jakarta menurut tiga sektor utama menunjukkan bahwa tertinggi terdapat pada sektor services sebesar 4,14 juta orang (85,18 persen), kemudian diikuti oleh sektor manufacturing sebesar 666,94 ribu orang (13,72 persen) dan terakhir sektor agriculture sebesar 53,65 ribu orang (1,10 persen). Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama, Agustus 2015 – Agustus 2016 (ribu orang) Sektor Utama (1) 1.
Agricultural (%)
2.
Manufacturing (%)
3.
Services (%) Jumlah (%)
Agustus 2015 (2)
Februari 2016 (3)
Agustus 2016 (4)
19,98
16,28
53,65
0,42
0,33
1,1
939,82
840,96
666,94
19,89
16,8
13,72
3.764,23
4.147,31
4.141,24
79,68
82,87
85,18
4.724,03 100,00
5.004,55 100,00
4.861,83 100,00
3. Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sedangkan status pekerjaan lainnya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Agustus 2016 terdapat sebanyak 3,34 juta orang penduduk (68,71 persen) bekerja pada kegiatan formal, dan 1,52 juta orang (31,29 persen) bekerja pada kegiatan informal. Pada Tabel 3 terlihat bahwa dari 4,86 juta orang penduduk yang bekerja pada Agustus 2016, status pekerjaan yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 3,14 juta orang (64,51 persen), diikuti berusaha sendiri sebesar 836,65 ribu orang (17,21 persen), sedangkan yang paling sedikit adalah pekerja bebas sebesar 103,02 ribu orang (2,12 persen). Penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan, sebesar 62,60 persen adalah laki-laki dan 37,40 persen perempuan. Sementara itu, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016
3
penduduk yang bekerja dengan status pekerja keluarga/tak dibayar, laki-laki sebesar 21,73 persen dan perempuan sebesar 78,27 persen. Dalam setahun terakhir (Agustus 2015-Agustus 2016) penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 23,01 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan berkurang 83,44 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah penduduk bekerja pada kegiatan formal berkurang sekitar 106,45 ribu orang dan persentase pekerja formal menurun dari 72,96 persen pada Agustus 2015 menjadi 68,71 persen pada Agustus 2016. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, Agustus 2015 – Agustus 2016 (ribu orang) Agustus 2015
Februari 2016
Agustus 2016
Status Pekerjaan Utama
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1.Berusaha Sendiri
460,88
259,13
720,01
404,59
328,68
733,27
532,35
304,3
836,65
(%)
15,76
14,40
15,24
13,56
16,27
14,65
17,70
16,42
17,21
2.Berusaha dibantu buruh tidak tetap (%)
131,07
77,44
208,51
255,15
124,45
379,60
228,60
107,43
336,03
4,48
4,30
4,41
8,55
6,16
7,59
7,60
5,80
6,91
3.Berusaha dibantu buruh tetap (%)
185,59
41,27
226,86
180,40
46,43
226,83
146,13
57,72
203,85
6,35
2,29
4,80
6,04
2,30
4,53
4,86
3,11
4,19
2004,18
1215,80
3219,98
1974,20
1252,33
3226,53
1963,52
1173,01
3136,53
68,53
67,57
68,16
66,15
62,00
64,47
65,27
63,29
64,51
88,21
36,75
124,96
107,57
26,93
134,50
84,35
18,67
103,02
3,02
2,04
2,65
3,60
1,33
2,69
2,80
1,01
2,12
54,72
168,99
223,71
62,67
241,16
303,83
53,40
192,35
245,75
4.Buruh/ karyawan (%) 5.Pekerja Bebas (%) 6.Pekerja tidak Dibayar (%)
1,87
9,39
4,74
2,10
11,94
6,07
1,78
10,38
5,05
Jumlah
2924,65
1799,38
4724,03
2984,58
2019,97
5004,55
3008,36
1853,47
4861,83
(%)
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
4. Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jumlah jam kerja per minggu pada keadaan Agustus 2015 dan Agustus 2016 tidak mengalami perubahan berarti (Tabel 4). Pada Agustus 2015 dan Agustus 2016, penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam per minggu persentasenya relatif kecil yaitu hanya 0,60 persen (pada Agustus 2015) dan 0,58 persen (pada Agustus 2016) dari total penduduk yang bekerja, atau sebanyak 28,35 ribu orang (pada Agustus 2015) dan 28,38 ribu orang (Agustus 2016). Sementara itu penduduk yang bekerja sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja 35 jam atau lebih per minggu mencapai 4,22 juta orang (89,36 persen) pada Agustus 2015 dan 4,29 juta orang (88,35 persen) pada Agustus 2016. Sehingga terlihat dalam setahun terakhir (Agustus 2015-Agustus 2016) terjadi peningkatan jumlah pekerja dengan jumlah jam kerja normal (35 jam atau lebih dalam seminggu) sebesar 73,97 ribu orang atau penurunan persentase pekerja dengan jumlah jam kerja normal sebesar 1,01 poin. Jika dilihat menurut jenis kelamin pada Agustus 2016, terlihat pekerja perempuan yang bekerja di bawah jam kerja normal (1-34 jam selama seminggu) lebih tinggi dibandingkan pekerja laki-laki. Pekerja 4
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/05/31/Th XVI, 5 Mei 2014
perempuan yang bekerja dibawah jam kerja normal sebesar 347,38 ribu (18,74 persen) sedangkan pekerja laki-laki sebesar 218,93 persen (7,28 persen). Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu, Agustus 2015 – Agustus 2016 (ribu orang) Jumlah Jam Kerja Seminggu
Agustus 2015
Februari 2016
Agustus 2016
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1-7
15,30
13,05
28,35
16,37
46,89
63,26
6,79
21,60
28,38
(%)
0,52
0,73
0,60
0,55
2,32
1,26
0,23
1,17
0,58
8-14
37,62
53,10
90,71
36,64
59,44
96,08
47,86
59,99
107,85
(%)
1,29
2,95
1,92
1,23
2,94
1,92
1,59
3,24
2,22
15-24
66,49
99,54
166,03
51,79
104,07
155,86
79,20
146,19
225,39
(%)
2,27
5,53
3,51
1,74
5,15
3,11
2,63
7,89
4,64
25-34
95,27
122,12
217,39
100,62
93,08
193,69
85,08
119,61
204,69
(%)
3,26
6,79
4,60
3,37
4,61
3,87
2,83
6,45
4,21
2709,98
1511,58
4221,55
2779,16
1716,50
4495,66
2789,43
1506,09
4295,52
92,66
84,01
89,36
93,12
84,98
89,83
92,72
81,26
88,35
Jumlah
2924,65
1799,38
4724,03
2984,58
2019,97
5004,55
3008,36
1853,47
4861,83
(%)
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
35+ *) (%)
*) Termasuk sementara tidak bekerja
5. Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Pada Agustus 2016, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan (Tabel 5) terjadi fluktuasi baik menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin. Dibandingkan Agustus 2015, pekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah, SMA Umum, SMA Kejuruan dan pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) pada Agustus 2016 mengalami peningkatan, sedangkan pekerja dengan tingkat pendidikan SMP mengalami penurunan. Pekerja yang mempunyai ijasah SMA Umum meningkat sebesar 74,41 ribu orang dari 1,10 juta orang pada Agustus 2015 menjadi 1,18 juta orang pada Agustus 2016. Pada Agustus 2016, penduduk bekerja dengan jenjang pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) mendominasi, yaitu sebesar 1,18 juta orang (24,29 persen), diikuti dengan pendidikan SMA Umum sebesar 1,18 juta orang (24,24 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan SMP merupakan yang paling sedikit, yaitu 723,04 ribu orang (14,87 persen) dan SD ke bawah sebanyak 881,09 ribu orang (18,12 persen). Bila dibandingkan jenis kelamin, pada Agustus 2016 terlihat perbedaan pola pekerja antara lakilaki dan perempuan. Pekerja laki-laki didominasi oleh pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) sebesar 719,07 ribu orang atau 23,9 persen dan SMA Umum sebesar 768,73 ribu orang atau 25,55 persen. Untuk pekerja perempuan juga didominasi oleh pendidikan tinggi yaitu sebesar 461,94 ribu orang atau 24,92 persen (Diploma dan Universitas), namun yang memiliki pendidikan rendah (SD ke bawah) juga cukup banyak sebesar 403,98 ribu orang atau 21,8 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016
5
Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus 2015 – Agustus 2016 (ribu orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
379,87
811,98
403,98
881,09
SD Ke Bawah
Agustus 2015
432,11
Februari 2016
455,22
492,56
Agustus 2016
947,78
477,11
(%)
14,77
21,11
17,19
15,25
24,38
18,94
15,86
21,80
18,12
SMP
471,45
269,75
741,20
392,29
270,16
662,45
436,01
287,03
723,04
(%) SMA Umum (%) SMA Kejuruan (%) Diploma dan Universitas (%) Jumlah (%)
16,12
14,99
15,69
13,14
13,37
13,24
14,49
15,49
14,87
769,64
334,36
1104,01
862,05
337,48
1199,54
768,73
409,69
1178,42
26,32
18,58
23,37
28,88
16,71
23,97
25,55
22,10
24,24
588,24
307,34
895,58
586,18
373,37
959,54
607,46
290,83
898,29
20,11
17,08
18,96
19,64
18,48
19,17
20,19
15,69
18,48
663,21
508,06
1171,27
688,84
546,41
1235,25
719,07
461,94
1181,00
22,68
28,24
24,79
23,08
27,05
24,68
23,90
24,92
24,29
2924,65
1799,38
4724,03
2984,58
2019,97
5004,55
3008,36
1853,47
4861,83
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
6. Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar TPT bulan Agustus 2016 lebih rendah dibandingkan Agustus 2015. Pada Agustus 2016, hanya pendidikan SMA Kejuruan yang lebih tinggi dibandingkan Agustus 2015, sedangkan tingkat pendidikan lain (SD ke bawah, SMP, SMA Umum, Diploma dan Universitas) lebih rendah. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mengalami penurunan tertinggi pada tingkat pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). TPT Diploma dan Universitas mengalami penurunan sebesar 2,49 poin dari 5,46 persen pada Agustus 2015 menjadi 2,97 persen pada Agustus 2016. Untuk tingkat pendidikan SMP mengalami penurunan 1,75 poin dari 6,33 persen pada Agustus 2015 menjadi 4,58 persen pada Agustus 2016. Sedangkan untuk tingkat pendidikan SD ke bawah, TPT pada Agustus 2016 berkurang 1,22 poin dari 3,36 persen pada Agustus 2015 menjadi 2,14 persen pada Agustus 2016. Adapun TPT untuk tingkat pendidikan SMA Umum berkurang sebesar 1,16 poin dari 9,19 persen pada Agustus 2015 menjadi 8,03 persen pada Agustus 2015. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Agustus 2015 – Agustus 2016 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Agustus 2015
Februari 2016
Agustus 2016
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
SD Ke Bawah
4,40
2,15
3,36
2,40
1,57
1,97
3,40
0,62
2,14
SMP
7,23
4,71
6,33
8,86
2,69
6,45
6,41
1,65
4,58
SMA Umum SMA Kejuruan Diploma dan Universitas Jumlah
6
9,28
8,99
9,19
5,11
5,05
5,10
7,23
9,50
8,03
10,38
12,09
10,98
13,96
8,30
11,85
11,41
13,58
12,13
5,18
5,84
5,46
3,74
3,76
3,75
3,19
2,64
2,97
7,57
6,67
7,23
6,80
4,20
5,77
6,48
5,53
6,12
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/05/31/Th XVI, 5 Mei 2014
Tingkat pengangguran yang mengalami peningkatan pada Agustus 2015 dan Agustus 2016, hanya mereka yang memiliki pendidikan SMA Kejuruan. Pada Agustus 2015, TPT SMA Kejuruan sebesar 10,98 persen meningkat 1,15 poin menjadi 12,13 persen pada Agustus 2016. Menurut jenis kelamin dapat terlihat pola penurunan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Untuk laki-laki peningkatan TPT hanya terjadi pada SMA Kejuruan, sedangkan untuk perempuan peningkatan TPT terjadi pada tingkat pendidikan SMA Umum dan SMA Kejuruan.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 52/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016
7
BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Sri Santo Budi Muliatinah, M.A. Kepala Bidang Statistik Sosial Telepon
8
: 021-31928493, 021-31928496, Pesawat 300 Fax : 021-3152004 e-mail :
[email protected] Homepage: http://jakarta.bps.go.id/
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 26/05/31/Th XVI, 5 Mei 2014