RENCANA STRATEGIS PERHIMPUNAN BULAN SABIT MERAH INDONESIA TAHUN 2011 – 2016
JL DEWI SARTIKA NO. 19 CILILITAN JAKARTA TIMUR 13640 TELP./FAX (021) 80876527 www.bsmi.or.id
1
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, atas perlindungan dan pertolongan Allah SWT Bulan Sabit Merah Indonesia
dapat
hadir
dan
senantiasa
memperoleh
keleluasaan
dalam
mensosialisasikan lambang dan gerakan kebulansabitmerahan di Indonesia. Berbagai bentuk dukungan dari berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah di seluruh tanah air juga merupakan nikmat dan karunia yang patut disyukuri oleh seluruh keluarga besar Bulan Sabit Merah Indonesia. Ucapan terima kasih juga patut disampaikan kepada seluruh anggota dan sukarelawan
Bulan
Sabit
Merah
Indonesia
atas
berbagai
usahanya
mensosialisasikan lambang dan gerakan kebulansabitmerahan dalam berbagai bentuk kegiatan kemanusiaan dan sosial. Besar harapan kami agar seluruh potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh seluruh anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia dalam berbagai perannya di masyarakat dapat senantiasa mendorong tersosialisasinya lambang dan gerakan 2
kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia, sehingga terwujudnya Indonesia yang memiliki lambang kemanusiaan yang sesuai dengan cita-cita bangsa yang merdeka dan nilai-nilai Islam yang universal dan luhur.
Ketua Umum Bulan Sabit Merah Indonesia
Muhamad Djazuli Ambari, SKM, MSi
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gerakan Kemanusiaan Bulan Sabit Merah merupakan ciri khas gerakan kemanusiaan negara-negara berpenduduk muslim. Simbol Bulan Sabit Merah ini sudah digunakan sebagai lambang gerakan kemanusiaan selama konflik bersenjata antara Kekaisaran Ottoman dan Rusia (1877-1878) dan secara resmi diakui internasional pada tahun 1929 disamping lambang kemanusiaan lainnya. Ketidaktahuan bangsa Indonesia dan minimnya informasi akan simbolsimbol gerakan kemanusiaan yang ada di dunia itu merupakan salah satu faktor tidak adanya pilihan bagi bangsa Indonesia pada masa kemerdekaan dan sebelumnya dalam menentukan penggunaan simbol bagi gerakan kemanusiaannya. Kenyataan tersebut tentunya merupakan kesalahan yang harus diperbaiki oleh generasi saat ini yang telah menyadari akan pentingnya menghadirkan simbol kemanusiaan Bulan Sabit Merah di tanah air. Berbagai usaha legalisasi simbol dan penyadaran kepada pemerintah dan masyarakat melalui sosialisasi 3
gerakan Bulan Sabit Merah dalam berbagai kegiatan kemanusiaan perlu dilakukan secara masif oleh seluruh anggota dan sukarelawan di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
2. Kondisi Umum Indonesia merupakan salah satu Negara besar dengan penduduk 237 juta jiwa dan 88% penduduknya memeluk agama Islam. Seiring suburnya perkembangan dan penyebaran Islam tumbuh pula budaya dan nilai-nilai Islam serta simbol-simbolnya yang kemudian melekat ditengah-tengah masyarakat Indonesia. Sebelum Indonesia menjadi Negara yang merdeka, penjajah Belanda telah menginsiasi lambang Red Cross (palang merah) di Indonesia sebagai lambang kemanusiaan bangsa Indonesia. Seiring dengan perjalanan waktu dan Indonesia mencapai kemerdekaannya, lambang Red Cross (palang merah) yang telah dipergunakan Belanda sebagai symbol gerakan kemanusiaannya di Indonesia diadopsi dan diresmikan Presiden pertama RI, Ir.Soekarno sebagai lambang gerakan kemanusiaan Indonesia melalui Kepres yang berlaku hingga sekarang. Setelah masa reformasi di Indonesia lambang bulan sabit merah mulai digunakan oleh beberapa lembaga/instansi rumah sakit/klinik, dan ormas Bulan Sabit Merah Indonesia. Meluasnya penggunaan lambang bulan sabit merah adalah ekspresi masyarakat akan perlunya sismbol-simbol yang melekat erat pada budaya nilai-nilai Islam yang ada sejak masuknya Islam ke tanah air. Keberadaan Bulan Sabit Merah Indonesia juga mendapat respon yang positif dari beberapa Negara-negara Timur Tengah dan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terbukti dengan beberapa kerjasama dan kesepakatan yang telah dijalin baik dalam kegiatan kemanusiaan di tanah air maupun di luar negeri.
3. Permasalahan Penggunaan lambang bulan sabit merah sebagai lambang gerakan kemanusiaan di Indonesia dimulai sejak didirikannya Bulan Sabit Merah Indonesia pada tanggal 7 Juni 2002. Peran Bulan Sabit Merah Indonesia langsung dirasakan pemerintah setelah berhasil membebaskan dua wartawan Metro TV yang sempat menjadi tawanan di Iraq melalui fasilitasi Bulan Sabit Merah Indonesia pada masa invasi Amerika Serikat tahun 2003. Akan tetapi gerakan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia tidak secara langsung dapat berjalan dengan mudah di masa berikutnya. Munculnya Rancangan Undang-Undang Lambang Palang Merah yang menjadi program legislasi nasional di DPR yang diusulkan melalui Departemen Hukum HAM sejak
4
2004 menjadi permasalahan utama bagi kelancaran gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia di tanah air. Usaha-usaha Pengurus Bulan Sabit Merah Indonesia untuk menggalang dukungan pemerintah dan masyarakat untuk menolak RUU tersebut disahkan cukup berhasil menunda pengesahan RUU tersebut pada periode 2004 – 2009. Namun demikian RUU tersebut tetap masuk dalam prolegnas 2010 – 2015, yang sewaktu-waktu dapat disahkan menjadi UU yang akan mengikat seluruh bangsa Indonesia dalam melarang keberadaan dan penggunaan lambang Bulan Sabit Merah di tanah air. Dukungan Fraksi-fraksi yang ada di DPR terhadap keberadaan Bulan Sabit Merah Indonesia masih berasal dari fraksi-fraksi partai Islam yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan fraksi-fraksi yang mayoritas di DPR. Kenyataan ini kurang menguntungkan Bulan Sabit Merah Indonesia jika DPR bermaksud mengambil keputusan akhir terhadap RUU Lambang Palang Merah.
4. Tugas, Fungsi dan Peran Memahami sepenuhnya akan persoalan kemanusiaan dan legalitas Bulan Sabit Merah Indonesia di tanah air, maka keberadaan Bulan Sabit Merah Indonesia tentunya mengemban tugas yang mulia dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk meyadari perlunya umat muslim di tanah air memiliki Bulan Sabit Merah Indonesia sebagai alternatif organisasi kemanusiaan yang lebih menjunjung nilai-nilai Islam. Oleh karenanya, tugas Bulan Sabit Merah Indonesia yang juga sangat penting adalah 1. Memelopori upaya meningkatkan kepedulian dan meringankan penderitaan dan kesulitan sesama, 2. Membangun citra Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan menampik citra Islam teroris melalui aksi-aksi kemanusiaan baik ditingkat nasional maupun Internasional, 3. Mensosialisasikan Lambang Bulan Sabit Merah Indonesia terutama di tingkat Nasional maupun tingkat Internasional. 4. Memperjuangkan Lambang Bulan Sabit Merah Indonesia agar menjadi lambang kemanusiaan resmi Negara Republik Indonesia. Sebagai organisasi kemanusiaan yang berskala internasional Bulan Sabit Merah Indonesia merupakan alat komunikasi yang efektif bangsa Indonesia dengan Negara-negara yang menggunakan lambang kemanusiaan Bulan Sabit Merah, terutama yang berada di wilayah Timur Tengah yang kerap mengalami konflik dan peperangan. 5
Disamping sebagai alat komunikasi yang efektif di dunia Islam Bulan Sabit Merah Indonesia juga berfungsi sebagai wadah penggalangan bantuan umat muslim di seluruh dunia yang memiliki kepedulian untuk meringankan kesulitan dan penderitaan umat manusia di dalam dan luar negeri. Dalam setiap aktivitas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesaia mengambil peran yang aktif untuk bersinergi dengan pemerintah sehingga pemerintah dapat terbantu dalam menyelesaikan berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi di dalam dan luar negeri. Peran aktif bersinergi dengan pemerintah dapat dicatat anara lain ketika memfasilitasi pembebasan dua wartawan metro tv yang sempat menjadi tawanan ketika melakukan kegiatan peliputan konflik bersenjata di Iraq saat invasi Amerika Srerikat terhadap Iraq pada tahun 2003, dan pengiriman bantuan kemanusiaan beserta tim medis ke Gaza pada masa konflik bersenjata di Gaza antara Palestina dengan Israel pada bulan Januari 2009 dan berlanjut pada bulan Juli 2010. Di dalam negeri Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa bersinergi dengan pemerintah disetiap kegiatan kemanusiaan antara lain dalam memobilisasi sukarelawan medis dan non medis dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan bencana tsunami di NAD tahun 2004, bencana gempa di Yogyakarta dan Jateng tahun 2006, serta bencana gempa di Jawa Barat dan Sumatera Barat pada tahun 2009. Peran tersebut tentunya merupakan modal utama Bulan Sabit Merah Indonesia dalam usaha membangun kepercayaan sehingga dapat diterima pemerintah maupun masyarakat luas di tanah air sampai saat ini.
6
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, NILAI dan SASARAN 1. Visi Hadirnya Bulan Sabit Merah Indonesia di tanah air merupakan upaya yang sungguh-sungguh dari para pendirinya untuk mewujudkan lembaga kemanusiaan yang lebih mewakili bangsa Indonesia di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karenanya Visi Bulan Sabit Merah Indonesia sebagaimana tercantum pada BAB II pasal 5 Anggaran Dasar Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia adalah: “Menjadi lembaga kemanusiaan nasional di Indonesia dan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan lain di tingkat nasional, regional dan internasional”
2. Misi Dalam usaha mewujudkan visi tersebut maka Bulan Sabit Merah Indonesia menetapkan misinya yakni: 1) Kemanusiaan dan Perdamaian. 2) Melindungi kehidupan akibat korban konflik dan situasi lain. 3) Mencegah penderitaan dengan meningkatkan dan menguatkan hukumhukum kemanusiaan dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. 7
4) Memberikan pelayanan terbaik bagi kemanusiaan dan perdamaian. 5) Menjalin kerjasama dengan lembaga kemanusiaan dan lembaga lainnya ditingkat nasional, regional, dan internasional, dalam mencapai tujuannya.
3. Tujuan Dalam menjalankan misinya tersebut gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia bertujuan untuk: 1) Memasyarakatkan lambang dan gerakan Bulan Sabit Merah. 2) Melindungi kehidupan akibat korban konflik dan situasi lain. 3) Mencegah penderitaan dengan meningkatkan dan menguatkan hukumhukum kemanusiaan dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal. 4) Memberikan pelayanan terbaik bagi kemanusiaan dan perdamaian 5) Menjalin kerjasama dengan lembaga kemanusiaan dan lembaga lainnya ditingkat nasional, regional, dan internasional, dalam mencapai tujuannya. 6) Meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya dengan tidak membedakan agama, bangsa, suku bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin dan bahasa.
4. Nilai Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia memiliki nilai-nilai “KVDAMAI” yang senantiasa menyertai dan dikembangkan dalam setiap gerakannya, yakni: Kooperasi, Visioner, Darmabakti, Amanah, Mandiri, Adil, dan Ikhlas. KVDAMAI dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti bahwa Seluruh aktivitas anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia ditujukan untuk mendorong kehidupan yang lebih rukun dan tenteram tanpa kekerasan serta menghadirkan keadilan untuk seluruh umat manusia sesuai dengan visi Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia. Kooperasi, Visioner, Darmabakti, Amanah, Mandiri, Adil dan Ikhlas (KVDAMAI) menjadi nilai-nilai yang melekat bagi seluruh anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia untuk mebentuk karakter anggota dan sukarelawan yang berbudaya luhur dan bermartabat. 1. Kooperasi dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Seluruh aktivitas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia dilaksanakan dalam kerangka kerjasama dengan melibatkan dan memberdayakan potensi yang dimiliki oleh seluruh pemangku kepentingan. b. Seluruh bentuk kerjasama yang dilakukan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa memegang prinsip saling menguntungkan. 2. Visioner dalam perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti:
8
3.
4.
5.
6.
7.
a. Seluruh aktivitas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia dilaksanakan dalam kerangka upaya mewujudkan visi Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia. b. Setiap anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia merupakan orang memiliki wawasan ke depan. Darmabakti dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Aktivitas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia merupakan wujud pengabdian anggota dan sukarelawan kepada Allah SWT semata untuk kehidupan yang lebih baik bagi alam semesta. b. Membantu sesama untuk memperbaiki keadaan merupakan tugas yang harus dipikul seluruh anggota dan relawan Bulan Sabit Merah Indonesia. Amanah dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Seluruh anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia dengan seluruh potensi yang dimilikinya merupakan orang yang dapat dipercaya untuk bersungguh-sungguh memelihara, menjaga, dan mensosialisasikan lambang dan gerakan Bulan Sabit Merah di Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Seluruh anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa memberikan rasa aman bagi dirinya, seluruh umat manusia, dan alam disekitarnya. c. Seluruh anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa menjalin sikap saling percaya, saling baik sangka, jujur dan transparan dalam seluruh aktifitas kehidupannya. Mandiri dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa berupaya mengembangkan organisasi untuk mampu berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada pihak lain dalam setiap aktifitas sosialisasi dan gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia. b. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa berupaya kreatif dan inovatif dalam melakukan sosialisasi dan gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia. c. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa percaya diri, mampu bekerja sendiri, meningkatkan keahlian dalam bidang kerjanya, sangat menghargai waktu, dan bertanggung jawab. Adil dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa berpegang kepada kebenaran yang hakiki. b. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa memberikan respons kepedulian dan melaksanakan seluruh aktivitas kemanusiaan sesuai dengan yang seharusnya dicapai. Ikhlas dalam Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia berarti: a. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa membersihkan hati dan melaksanakan tugas kemanusiaan dengan hati yang bersih hanya karena Allah SWT semata. b. Anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia senantiasa menumbuhkan ketulusan hati setiap memulai langkah, menjalankan, dan mengakhiri seluruh aktivitas kemanusiaannya.
9
5. Sasaran Berdasarkan tujuan dan nilai-nilai “DAMAI” tersebut maka sasaran yang harus dicapai Bulan Sabit Merah Indonesia selama 5 tahun yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya jumlah anggota dan sukarelawan BSMI melalui sistem manajemen pembinaan anggota dan sukarelawan yang efektif sehingga dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di tiap tingkatan organisasi. 2. Meningkatnya secara kualitas, kapasitas, kompetensi, integritas, dan komitmen seluruh anggota melalui sistem manajemen pembinaan yang efektif sehingga dapat menjamin kualitas aktivitas kemanusiaan yang terbaik. 3. Meningkatnya unit pembinaan anggota dan sukarelawan di setiap Kabupaten/Kota dan produktif menghasilkan kader sesuai kebutuhan dan tuntutan. 4. Terbentuknya sistem pembinaan/kaderisasi anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia yang komprehensif yang mengembangkan nilai-nilai Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia. 5. Terbentuknya standar apresiasi yang lebih baik bagi seluruh anggota, sukarelawan dan masyarakat yang berjasa dan berprestasi dalam gerakan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia 6. Terpenuhinya apresiasi terhadap seluruh anggota, sukarelawan dan masyarakat yang berjasa dan berprestasi dalam gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia. ------------------------------------------------------------------------------------------------------7. Seluruh kegiatan gerakan kemanusiaan tersedia anggaran yang cukup melalui sistem pendanaan yang mampu menyediakan sumber dana tetap sesuai kebutuhan sesuai dengan prinsip akutansi, syariah dan hukum. 8. Meningkatnya kepercayaan seluruh lapisan masyarakat kepada Bulan Sabit Merah Indonesia atas pengelolaan bantuan kemanusiaan melalui keterbukaan informasi publik yang dikelola dengan baik. ------------------------------------------------------------------------------------------------------9. Bulan Sabit Merah Indonesia memiliki gedung markas besar dan markas cabang di seluruh tingkatan yang mampu menghasilkan anggota dan sukarelawan sesuai tuntutan gerakan kemanusiaan. 10. Meningkatnya sumber daya organisasi dan efektifitas pemanfaatannya sesuai kebutuhan pelaksanaan gerakan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
10
11. Meningkatnya kapasitas organisasi disetiap tingkat organisasi dalam merespon lingkungan secara baik dan optimal sesuai tuntutan gerakan kemanusiaan dan harapan seluruh lapisan masyarakat. 12. Meningkatnya kerjasama Bulan Sabit Merah Indonesia dengan lembaga pemerintah, media dan mitra-mitra lainnya terkait di setiap tingkat organisasi. 13. Meningkatnya pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi berdasarkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir dengan dukungan tenaga ahli yang berkualitas. 14. Meningkatnya pelaksanaan seluruh kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program diseluruh tingkat organisasi dan unit pendukung berdasarkan data mutakhir secara terintegrasi melalui sistem informasi dan manajemen yang terpadu, transparan, akuntabel dan tepat waktu sehingga mampu memenuhi tuntutan dan menjaga kesinambungan gerakan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia. ---------------------------------------------------------------------------15. Meningkatnya peran aktif, produktifitas, kepeloporan, keunggulan dan kepemimpinan anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia, di tingkat daerah, nasional, regional dan internasional. 16. Meningkatnya jumlah dukungan anggota parlemen dan fraksi-fraksi di DPR dan DPRD terhadap Bulan Sabit Merah Indonesia. 17. Meningkatnya jumlah dukungan di Pemerintahan Pusat, Provinsi dan Kabupaten / kota. 18. Meningkatnya komunikasi, partisipasi, kerjasama, penerimaan dan dukungan berbagai lapisan, ormas Islam dan komponen masyarakat terhadap gerakan Bulan Sabit Merah Indonesia. 19. Terwujudnya gerakan kebulansabitmerahan sebagai teladan gerakan kemanusiaan di Indonesia.
11
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI dan PROGRAM
1. Kebijakan 1. Peningkatan produktifitas Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia melalui peningkatan kualitas dan kuantitas anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia. 2. Ketersediaan anggaran yang memadai bagi kepentingan gerakan kebulansabitmerahan. 3. Penguatan kelembagaan, ketatalaksanaan, sumber daya organisasi sehingga lebih responsif dalam memenuhi tuntutan lingkungan strategis dan menjaga kesinambungan gerakan kebulansabitmerahan. 4. Penguatan legalitas organisasi dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. 5. Meningkatkan penerimaan dan dukungan masyarakat dan mitra kerja terhadap gerakan kebulansabitmerahan melalui iklim yang kondusif dan akuntabel.
2. Strategi 1. Peningkatan jumlah anggota dan sukarelawan kesehatan dan nonkesehatan. 2. Peningkatan Kompetensi, dan Integritas dan Komitmen Anggota dan sukarelawan. 3. Penguatan sistem pembinaan anggota dan sukarelawan di setiap kabupaten/kota. 12
4. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Manajemen Pembinaan Sumber daya manusia. 5. Perbaikan sistem penghargaan Anggota dan sukarelawan dalam gerakan kebulansabitmerahan. 6. Pemberdayaan Anggota dan sukarelawan dalam gerakan kebulansabitmerahan. ------------------------------------------------------------------------------------------------------7. Membangun sistem pendanaan sesuai ketentuan syariah, dan hukum yang sesuai dengan tuntutan organisasi dan gerakan kemanusiaan. 8. Menjamin ketersediaan anggaran melalui iuran anggota dan sistem pendanaan rutin lainnya sesuai ketentuan. 9. Membangun sistem akutansi dan keuangan perhimpunan yang terintegrasi. ------------------------------------------------------------------------------------------------------10. Pengadaan markas Bulan Sabit Merah Indonesia di pusat dan seluruh tingkatan cabang. 11. Peningkatan efektifitas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan gerakan kebulansabitmerahan. ------------------------------------------------------------------------------------------------------12. Penguatan manajemen organisasi di seluruh tingkat struktur organisasi. 13. Pemenuhan kelengkapan struktur organisasi sesuai ketentuan. 14. Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 15. Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan media massa di tingkat pusat dan daerah. 16. Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan mitra-mitra dan ormasormas lainnya. 17. Peningkatan penerapan teknologi mutakhir untuk kemandirian gerakan kemanusiaan. 18. Pengembangan sumber daya bagi kemandirian gerakan kemanusiaan dan kebulansabitmerahan yang profesional. ------------------------------------------------------------------------------------------------------19. Peningkatan peran anggota dan sukarelawan sinergi dengan branding organisasi sebagai leader gerakan kemanusiaan di pusat dan daerah. 20. Peningkatan dukungan anggota dan fraksi di DPR Pusat dan daerah. 21. Peningkatan komitmen keteladanan gerakan kemanusiaan dan kebulansabitmerahan. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
13
3. Program 1. Rekrutmen anggota dan sukarelawan medis dan nonmedis. 2. Pembinaan anggota dan sukarelawan medis dan nonmedis. 3. Perbaikan sistem pembinaan anggota dan sukarelawan. 4. Penyediaan sumber daya manusia disetiap struktur organisasi. 5. Otomatisasi sistem penghargaan anggota dan sukarelawan. 6. Pemberdayaan anggota dan sukarelawan. -----------------------------------------------------------------------------------------------------7. Perbaikan sistem penggalangan dana program kemanusiaan. 8. Perbaikan penggalangan dana operasional. 9. Perbaikan sistem akuntansi dan keuangan Perhimpunan BSMI. ------------------------------------------------------------------------------------------------------10. Pengadaan markas besar dan markas cabang. 11. Pemanfaatan yang lebih efektif dan efisien atas sumber daya yang dimiliki. 12. Penguatan manajemenn organisasi. 13. Pemenuhan kelengkapan struktur organisasi. 14. Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah. 15. Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan mitra, media dan ormas. 16. Penggunaan teknologi mutakhir. 17. Pengembangan surber daya yang di miliki. ------------------------------------------------------------------------------------------------------18. Peningkatan peran anggota dan relawan dalam gerakan kebulansabitmerahan 19. Peningkatan dukungan anggota palemen dan fraksi di DPR dan DPRD. 20. Peningkatan komitmen anggota dan sukarelawan -------------------------------------------------------------------------------------------------------
14
KEGIATAN DAN TARGET PERHIMPUNAN BULAN SABIT MERAH INDONESIA TAHUN 2011 – 2016 N O 1
2
KEGIATAN
INDIKATOR
TARGET 2011/2012
TARGET 2012/2013
TARGET 2013/2014
TARGET 2014/2015
TARGET 2015/2016
PELAKSA NA
Terekkrut 100 Anggota dan sukarelawan medis
Terekkrut 200 Anggota dan sukarelawan medis
Terekkrut 300 Anggota dan sukarelawan medis
Terekkrut 400 Anggota dan sukarelawan medis
Terekkrut 500 Anggota dan sukarelawan medis
Sekretaria t BSMI Kab/Kota
Terekkrut 100 Anggota dan sukarelawan nonmedis
Terekkrut 200 Anggota dan sukarelawan nonmedis
Terekkrut 300 Anggota dan sukarelawan nonmedis
Terekkrut 400 Anggota dan sukarelawan nonmedis
Terekkrut 500 Anggota dan sukarelawan nonmedis
Sekretaria t BSMI Kab/Kota
400 orang anggota dan sukarelawan disetiap cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
600 orang anggota dan sukarelawan disetiap cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
800 orang anggota dan sukarelawan disetiap cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
1000 orang anggota dan sukarelawan disetiap cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
Bidang Pengemb angan SDM BSMI Kab/Kota
Pelaksanaan Sistem Kaderisasi
Pelaksanaan Sistem Kaderisasi
Pelaksanaan Sistem Kaderisasi
Pelaksanaan Sistem Kaderisasi
MPN Bidang Penge mbang an SDM DPN
Rekrutmen anggota dan sukarelawan medis dan nonmedis Rekrutmen 500 Anggota dan Sukarelawan medis disetiap cabang
Tercetak 500 Kartu Anggota dan Sukarelawan disetiap cabang
Rekrutmen 500 Anggota dan Sukarelawan nonmedis disetiap cabang
Tercetak 500 Kartu Anggota dan Sukarelawan disetiap cabang
500 Anggota dan Sukarelawan BSMI terdaftar dalam data base cabang dan memiliki kartu anggota dan sukarelawan medis 500 Anggota dan Sukarelawan BSMI terdaftar dalam database cabang dan memiliki kartu anggota dan sukarelawan
Pembinaan anggota dan sukarelawan medis dan nonmedis Pembinaan 1000 anggota dan sukarelawan dengan sistem kaderisasi BSMI
3
OUTPUT
Terdaftar 1000 anggota dan sukarelawan sebagai peserta pembinaan dengan sistem kaderisasi BSMI
100 anggota dan sukarelawan seluruh cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
200 orang anggota dan sukarelawan disetiap cabang mengikuti pembinaan sistem kaderisasi BSMI
Perbaikan sistem pembinaan Anggota dan Sukarelawan Perumusan sistem kaderisasi BSMI
Pedoman Sistim kaderisasi BSMI
SK DPN
Perumusan Sistem Kaderisasi Pengesahan Pedoman Sistem Kaderisasi
15
4
5
Penyediaan sumber daya manusia disetiap struktur organisasi Pembentukan pengurus BSMI Provinsi
Terbit 33 SK DPN tentang Pengesahan Pengurus BSMI Provinsi
Pembentukan pengurus BSMI kab/Kota
Terbit 497 SK DPN tentang Pengesahan Pengurus BSMI Kab/Kota
Terbentuk Pengurus BSMI provinsi 50% dari jumlah seluruh Provinsi.
Terbentuk 100% Pengurus BSMI tingkat provinsi .
Koordinat or regional/ DPN
Terbentuk 50% pengurus BSMI kabupaten dan kota.
Terbentuk 75% pengurus BSMI kabupaten
Terbentuk 90% pengurus BSMI Kabupaten
Terbentuk 95% pengurus BSMI Kabupaten
Terbentuk 100% pengurus BSMI Kabupaten
Kordinator regional/ DPN/DPPr ovinsi
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
Anggota dan relawan secara otomatis mendapatkan penghargaan usai kegiatan
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
Tersedia paling tidak 100 sertifikat penghargaan anggota dan relawan/tahun
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
DPN/DPPr ov/DPKabKota
SK pembentukan unit penggalang dana
SK pembentukan unit penggalang dana
SK pembentukan unit penggalang dana
SK pembentukan unit penggalang dana
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Pemberdayaan anggota dan sukarelawan Pelibatan anggota dan sukarelawan dalam berbagai bentuk kegiatan kemanusiaan
7
Terbentuk Pengurus Perhimpunan BSMI tingkat Provinsi di 33 provinsi yang sah Terbentuk 497 Pengurus Perhimpunan BSMI tingkat Kabupaten dan Kota yang sah
Otomatisasi sistem penghargaan anggota dan sukarelawan Penyediaan Sertifikat Penghargaan disetiap BSMI cabang
6
BSMI Pelaksanaan Sistem Kaderisasi
100% Anggota dan relawan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan
Seluruh anggota dan sukarelawan mendapatkan sertifikat dalam setiap kegiatan yang dilakukan cabang
Perbaikan sistem penggalangan dana program kemanusiaan Pembentukan dan penggerakkan
Terbentuk Unit Penggalangan Dana
SK pembentukan unit penggalang dana
SK pembentukan unit penggalang dana
16
Unit Penggalangan Dana BSMI Pusat dan daerah melakukan otomatisasi laporan keuangan kegiatan kemanusiaan 8
9
Laporan keuangan online pusat dan daerah/cabang
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
Laporan keuangan pusat dan daerah/cabang mudah diakses
DPN/DPPr ov/DPkabKota
Unit Penggalan g dana DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a umum DPN/DPPr ov/DPKabKota
Perbaikan sistem penggalangan dana untuk operasional Bulan Dana Kemanusiaan melalui sekolah2 Islam dan mitra lainnya
Terkumpul dana kemanusiaan Rp. 10.000.000.000
Terjual kupon donasi Rp. 2000 sebanyak 5.000.000 lembar
Terjual kupon donasi Rp 2000 sebanyak 1.000.000 lembar
Terjual kupon donasi Rp 2000 sebanyak 1.000.000 lembar
Terjual kupon donasi Rp 2000 sebanyak 1.000.000 lembar
Terjual kupon donasi Rp 2000 sebanyak 1.000.000 lembar
Terjual kupon donasi Rp 2000 sebanyak 1.000.000 lembar
Iuran rutin Anggota
Iuran rutin Rp 50.000/anggota/b ulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ Bulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ Bulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ bulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ bulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ bulan
Pemasukan ke kas BSMI Rp 50.000/anggota/ bulan
Iuran rutin cabang ke pusat
iuran rutin cabang Rp 25 juta/cabang/tahun
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pemasukan ke kas BSMI Rp 25 juta/cabang/tahu n
Pembuatan Rekening donasi umum
Buku Rekening Giro Perhimpunan BSMI
Membangun unit usaha profit
BSMI Pusat dan Cabang memiliki unit usaha profit
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Rekening Donasi Umum ditampilkan dalam situs dan setiap kegiatan BSMI mendapat pemasukan kas dari usaha profitnya
Perbaikan sistem akuntasi dan keuangan Perhimpu nan BSMI 17
10
Penerapan Sistem Akuntansi untuk perhimpunan
Setiap tahun Laporan Keuangan Konsolidasi BSMI teraudit publik
Laporan Keuangan Perhimpunan BSMI akuntabel
Kerjasama dengan IAI utk perbaikan sistem akuntansi
MoU dengan IAI utk perbaikan sistem akuntansi
Penayangan Laporan keuangan BSMI yang sudah teraudit publik
Iklan Laporan Keuangan
BSMI memperoleh sistem akuntansi Perhimpunan yg baik Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Laporan Konsolidasi BSMI tahun 2012 siap diaudit Akuntan Publik Penerapan sistem akuntansi perhimpunan
Laporan Konsolidasi BSMI tahun 2013 siap diaudit Akuntan Publik Penerapan sistem akuntansi perhimpunan
Laporan Konsolidasi BSMI tahun 2014 siap diaudit Akuntan Publik Penerapan sistem akuntansi perhimpunan
Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota Bendahar a Umum DPN/DPPr ov/DPKabKota
Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Laporan keuangan teraudit publik terpasang di situs BSMI dan media cetak
Pusat dan Cabang memiliki Gedung Markas sendiri
Pusat dan 15% BSMI Provinsi dan BSMI Kabupaten/Kota memiliki markas
50% BSMI Provinsi memiliki markas, 25% BSMI Kabupaten/Kota memiliki markas
100% BSMI Provinsi memiliki markas, 50% BSMI Kabupaten/Kota, dan 100% BSMI Provinsi memiliki markas
100% BSMI Kabupaten/Kota memiliki markas
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Alamat markas pusat dan Cabang permanen.
Pemanfaatan yang lebih efektif sumber daya BSMI Peningkatan pemanfaatan sumber daya BSMI di pusat dan cabang
12
Laporan Konsolidasi BSMI tahun 2011 siap diaudit Akuntan Publik Penerapan sistem akuntansi perhimpunan
Pengadaan markas besar dan markas cabang Pengadaan Markas
11
Laporan Konsolidasi BSMI tahun 2010 siap diaudit Akuntan Publik Penerapan sistem akuntansi perhimpunan
Laporan terlaksana dan tercapainya target dari kegiatan dari RENSTRA oleh pusat dan seluruh cabang.
Seluruh pencapaian pusat dan cabang terdokumentasi dalam laporan
Laporan Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2011/2012
Laporan Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2012/2013
Laporan Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2013/2014
Laporan Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2014/2015
Laporan Capaian pelaksanaan kegiatan tahun 2015/2016
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Terlaksana sidang MPA setiap tahun
Memilih Majelis Pimpinan BSMI Mengesahkan
Evaluasi Pencapaian Dewan Pimpinan
Evaluasi Pencapaian Dewan Pimpinan
Evaluasi Pencapaian Dewan Pimpinan
Pertanggung Jawaban DPN
MPA
Penguatan manajemen organisasi Musyawarah MPA
Penilaian kinerja per tahun dan 5 tahun DPN
18
Rapat kordinasi nasional Perhimpunan BSMI Legalitas BSMI dalam RUU LPM Pengurusan Legalitas dalam negeri
Pengurusan Legalitas luar negeri 13
Keputusan Rakornas I - V BSMI
Terlaksananya Rakernas tiap tahun
RUU LPM mencantumkan BSMI dalam pasalnya Pusat dan Cabang terdaftar resmi di pemerintahan diwilayahnya
BSMI diterima penuh Pemerintah
Pusat terdaftar resmi di badan ECOSOC PBB
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang Pusat memiliki surat terdaftar di ECOSOC PBB
Renstra 20112016 Rakornas I Perhimpunan BSMI
Nasional
Nasional
Nasional
Rakornas II Perhimpunan BSMI
Rakornas III Perhimpunan BSMI
Rakornas IV Perhimpunan BSMI
Rakornas V Perhimpunan BSMI
DPN
BSMI diakomodir di RUU LPM
BSMI diakomodir di RUU LPM
BSMI diakomodir di RUU LPM
BSMI diakomodir di RUU LPM
DPN
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang Pengurusan pendaftaran ke ECOSOC
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang BSMI terdaftar sebagai badan konsultatif di ECOSOC
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang
Pusat terdaftar sebagai ormas di Kemendagri dan Cabang memiliki Surat Keterangan Terdaftar di Kesbang
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Terbentuk Pengurus Provinsi : 1. NAD 2. Sumut 3. Sumsel 4. Sumbar 5. Riau 6. Lampung 7. Banten 8. DKI Jakarta 9. Jabar 10.Jateng 11.Yogyakarta 12.Jatim 13.Kaltim 14. Sulsel 15.Bali 16.NTB
Terbentuk Pengurus Provinsi : 1. Bengkulu 2. Kepriau 3. Jambi 4. Babel 5. Kalsel 6. Kalbar 7. Kalteng 8. NTT
DPN
Pemenuhan kelengkapan struktur perhimpunan Pembentukan BSMI Cabang tingkat Provinsi
BSMI Memiiliki 33 Cabang di tingkat Provinsi
Ada Kantor Kesekretariatan dan Pengurus tingkat Provinsi
9. Sulut 10. Sulbar 11. Sulteng 12. Sultenggr 13. Gorontalo 14. Maluku 15. Malut
19
Koordinat or Regional/ DPN
16. Papua 17. Papua Barat
14
Pembentukan Kepengurusan BSMI tingkat Kabupaten/Kota
498 Cabang di tingkat Kabupaten/Kotam adya Terbentuk
Pembentukan Kepengurusan BSMI tingkat Kecamatan
5000 Cabang di tingkat Kecamatan Terbentuk
Pembentukan Kepengurusan BSMI tingkat Kelurahan/desa
BSMI memiliki cabang tingkat kelurahan seluruh Indonesia
Ada Kantor Kesekretariatan dan Pengurus tingkat Kabupaten Ada Kantor Kesekretariatan dan Pengurus tingkat kecamatan Ada Kantor Kesekretariatan dan Pengurus tingkat Kelurahan
150 Cabang Baru Terbentuk
100 Cabang Baru Terbentuk
100 Cabang Baru Terbentuk
68 Cabang Baru Terbentuk
DPN/KOre g/DPProvi nsi
1000 Cabang baru tingkat kecamatan terbentuk
1000 Cabang Baru tingkat kecamatan Terbentuk
1000 Cabang Baru tingkat kecamatan Terbentuk
1000 Cabang Baru tingkat kecamatan Terbentuk
1000 Cabang Baru tingkat Terbentuk
20% Cabang tingkat kelurahan terbentuk
40% cabang tingkat kelurahan terbentuk
60% cabang tingkat kelurahan terbentuk
80% cabang tingkat kelurahan terbentuk
100% cabang tingkat kelurahan terbentuk
2 dokter mengikuti program spesialis semester 1 dan 2
2 dokter mengikuti program spesialis semester 3 dan 4
2 dokter mengikuti program spesialis Semester 5 dan 6
2 dokter selesai mengikuti program spesialis
Dewan Pengurus Kabupate n/Kotama dya Dewan Pengurus Kecamata n
Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah Beasiswa Palestina
Rehabilitasi Wasior, Mentawai, dan Merapi
Pengiriman bantuan dan pelatihan RS Shifa Gaza Palestina Beasiswa palestina utk pendidkan dokter umum di FKIK
2 Dokter mengikuti PPDS melalui beasiswa BSMI 10 SLTA mengikuti pendidikan Dokter Bantuan rehabilitasiuntuk wasior, merapi dan mentawai
2 dokter meraih gelar spesialis
Bantuan Alkes dan tim ahli untuk pelatihan
Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina Letter Acceptance dari FKIK UIN
Pemberian beasiswa untuk 2 siswa palestina utk kuliah di UIN
10 pelajar PAlestina meraih gelar dokter Terkirim bantuan rehbilitasi untuk wasior, merapi, dan mentawai
2 dokter mengikuti pelatihan bahasa Indonesia Pengiriman bantuan rehabilitasi kemanusiaan untuk Mentawai, Wasior dan Merapi Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina 2 Siswa mengikuti kuliah di FKIK UIN
DPN
DPN
Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina 2 Siswa mengikuti kuliah di FKIK UIN
20
Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina 2 Siswa mengikuti kuliah di FKIK UIN
Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina 2 Siswa mengikuti kuliah di FKIK UIN
Terlaksana pengiriman alkes dan pelatihan di RS Shifa Gaza palestina 2 siswa lulus dari kedokteran FKIK
DPN
DPN
15
Peningkatan hubungan dan kerjasama dengan mitra, media dan ormas Membuka Kerjasama kegiatan kemanusiaan dengan CSR mitra
16
Terlaksana MoU dengan mitra
Terlaksana MoU dengan mitra
Terlaksana MoU dengan mitra
Terlaksana MoU dengan mitra
DPN/ DPProv/ DP Kota,Kab
Pusat dan cabang memanfaatkan tekhnologi terbaru dalam pelayanan kemanusiaan
Kerjasama Pelatihan dengan BASARNAS
Kerjasama Pelatihan dengan BASARNAS dan BNPB
Kerjasama Pelatihan dengan BASARNAS, BNPB dan ACLS
Kerjasama Pelatihan dengan BASARNAS, BNPB, ACLS dan TNI
Kerjasama Pelatihan dengan BASARNAS, BNPB, ACLS, TNI dan BAPETEN
DPN
Pengurus/Anggot a dan relawan menjadi narasumber di media cetak/elektronik
Pengurus/Anggot a dan relawan menjadi narasumber di media cetak/elektronik
Pengurus/Anggot a dan relawan menjadi narasumber di media cetak/elektronik
DPN/DPPr ov/DPKabkota
BSMI mendapat dukungan 70% fraksi di DPR/DPRD
BSMI mendapat dukungan 80% fraksi di DPR/DPRD
BSMI mendapat dukungan 90% fraksi di DPR/DPRD
DPN/DPPr ov/DPKabKota
Kegiatan kemanusiaan berjalan lebih efisien dan efektif
Anggota dan sukarelawan BSMI mendapatkan sertifikasi keahlian khusus tingkat nasional dan internasional
Sejumlah Anggota dan sukarelawan BSMI memiliki keahlian khusus.
Peningkatan peran anggota dan relawan dalam gerakan kebulan sabit merahan Meningkatkan peran ditengah masyarakat
19
Terlaksana MoU dengan mitra
Pengembangan sumber daya BSMI Kerjasama pelatihan dengan lembaga spesialis tingkat nasional dan internasional
18
Berjalannya kegiatan kemanusiaan bersama mitra
Penggunaan tekhnologi mutakhir Kegiatan menggunakan teknologi terbaru dalam pelayanan
17
MoU dengan CSR mitra
Anggota dan relawan BSMI menjadi panutan/rujukan di masyarakat
Anggota dan sukarelawan BSMI di pusat dan cabang menjadi rujukan
Pengurus/Anggot a dan relawan menjadi narasumber di media cetak/elektronik
Pengurus/Anggot a dan relawan menjadi narasumber di media cetak/elektronik
Peningkatan dukungan anggota parlemen dan fraksi di DPR dan DPRD BSMI pusat dan cabang melakukan audiensi ke Fraksi-Fraksi di DPR dan DPRD
Dukungan anggota parlemen dan fraksi di DPR dan DPRD mengingkat
BSMI diakomodir dalam pasal RUU lambang PM
BSMI mendapat dukungan 50% fraksi di DPR/DPRD
BSMI mendapat dukungan 60% fraksi di DPR/DPRD
21
20
Peningkatan komitmen anggota dan sukarelawan Dauroh Peningkatan komitmen anggota dan relawan BSMI
Terlaksana dauroh peningkatan komitmen BSMI
Kehadiran Anggota dan relawan BSMI capai 80% dalam setiap kegiatan yang mengundang anggota dan relawan. Anggota dan relawan melaksanakan setiap amanah dan ketentuan perhimpunan
Terlaksana dauroh peningkatan anggota dan relawan
Terlaksana dauroh peningkatan anggota dan relawan
22
Terlaksana dauroh peningkatan anggota dan relawan
Terlaksana dauroh peningkatan anggota dan relawan
Terlaksana dauroh peningkatan anggota dan relawan
DPKabupa ten-Kota
BAB IV PENUTUP Dengan memohon ridho dan pertolongan hanya kepada Allah SWT, kami berharap seluruh pengurus, anggota dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Indonesia dapat merealisasikan Rencana Strategis Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia tahun 2010 – 2014 ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Rencana Strategis ini menjadi panduan yang memudahkan bagi seluruh pengurus Bulan Sabit Merah Indonesia dalam usaha mencapai lompatan keberhasilan mewujudkan visi dan menjadi lembaga kemanusiaan yang terpercaya sekaligus rujukan bagi seluruh bangsa, dan lembaga kemanusiaan lainnya.
23