Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN
Bab IV
4.1. VISI DAN MISI SANITASI KOTA 4.1.1 VISI Visi pembangunan sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) berbasis masyarakat di Kabupaten Sukoharjo adalah: “TERWUJUDNYA SUKOHARJO SEHAT SEJAHTERA DAN BERKUALITAS PADA TAHUN 2015 MELALUI PEMBANGUNAN AMPL” Visi tersebut mengandung makna antara lain : Sehat sejahtera: menunjukkan pembangunan AMPL akan mampu mencapai kondisi masyarakat yang sehat yang menjadi salah satu syarat tercapainya kesejahteraan masyarakat. Di dalamnya terkandung upaya untuk mencapai kondisi tersebut dengan kemampuan sendiri dari sisi pengelolaan baik fisik maupun non fisik. Dengan tetap mengutamakan kualitas hasil pembangunan yang dicapai. Berkualitas: pencapaian kondisi sumber daya manusia yang memiliki kapasitas berbagai hal. Kondisi ini diupayakan untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu menghadapi kompetisi di masa mendatang di berbagai bidang kehidupan.
4.1.2 MISI Misi yang dicanangkan dalam melaksanakan pembangunan AMPL adalah: a.
Meningkatkan sarana prasarana air bersih dan sanitasi yang memadai.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. c.
Menggalakkan penghijauan, terasiring peresapan secara menyeluruh yang diatur dengan perda untuk kelestarian ekosistem.
d. Melakukan pembinaan secara berkelanjutan serta memberikan fasilitas demi terwujudnya hidup yang lebih berkualitas
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 121
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.2. Strategi Penanganan Sanitasi Kabupaten Sesuai aspek-aspek pendukung yang terkait dengan penanganan sanitasi, antara lain bidang kesehatan, perumahan, pekerjaan umum dan lingkungan hidup, maka strategi yang dilaksanakan diarahkan kepada : 1. Normalisai saluran drainase lingkungan Perbaikan saluran yang sudah ada dan pembuatan saluran baru dengan konstruksi pasangan batu bata/batu kali/buis beton Perbaikan/peningkatan drainase lingkungan 2. Pembuatan jamban keluarga / MCK komunal Pemasyarakatan
jamban
keluarga
sehingga
setiap
unit
rumah
mempunyai sendiri fasilitas kamar mandi dan jamban (WC) yang layak dan sehat. Pembangunan dan pemeliharaan fasilitas MCK umum di lokasi-lokasi yang membutuhkan. Penyediaan sarana sanitasi lingkungan berupa MCK umum dan memperbaiki, menata kembali MCK-MCK yang ada dengan jumlah sesuai kebutuhan. 3. Pembuatan sistem pembuangan / pengolah limbah cair 4. Pembuatan/pembangunan IPLT 5. Normalisasi sungai 6. Penyadaran / penyuluhan hidup bersih dan sehat 7. Membuat sistem pembuangan / pengolah sampah dan pengelolaan sampah yang lebih baik (sanitary landfill/controlled landfill) 8. Pengadaan sarpas air bersih Peningkatan jaringan pipa PDAM dan atau pembuatan sumur artetis yang digunakan secara bersama atau pembangunan hidran umum yang digunakan bersama-sama dengan jumlah dan letak sesuai kebutuhan 9. Perbaikan gorong-gorong 10.Program kali bersih 11.Pembuatan / pemfungsian kembali IPAL yang ada 12.Peningkatan sanitasi lingkungan
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 122
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.3. Rencana Peningkatan Pengelolaan Limbah Cair Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam Pengelolaan Air Limbah untuk menjaga kerusakan dan pencemaran lingkungan adalah : 1. Mengawasi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan air
limbah
dan
kesehatan
menyebar
lingkungan
luaskan
kepada
informasi
masyarakat
tentang melalui
pentingnya penyuluhan-
penyuluhan, 2. Disusunnya Rencana Kualitas Lingkungan Daerah, 3. Meningkatkan kualitas aparatur lingkungan hidup, 4. Tersedianya saluran air buangan rumah tangga.
Program Pemerintah dalam Pengelolaan Air limbah yaitu: 1. Pembinaan Sistem Pengelolaan Air Limbah, 2. Pengembangan Perencanaan Pengelolaan Air Limbah, 3. Program Perluasan Cakupan Pelayanan Air Limbah, 4. Program
Peningkatan
Sistem
Pengolahan
Lumpur
Tinja
dengan
pembuatan/pembangunan IPLT, 5. Program Pengembangan Pembangunan Prasaran Sarana Air Limbah Yang Bertumpu pada partisipasi Masyarakat, 6. Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat dan Swasta, 7. Program Pembangunan kapasitas Pendanaan, 8. Program Promosi Pengelolaan Air Limbah dan 9. Program Pengembangan Inovasi Teknologi. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan air limbah, maka perlu didukung oleh pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN maupun APBD serta peran swasta. Permasalahan dan upaya penanganan pengolahan air limbah dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008-2012 disampaikan pada tabel terlampir. Rencana program pengelolaan air limbah yang sedang dan akan dilaksanakan
oleh
Kabupaten
Sukoharjo
mengacu
kepada
analisis
permasalahan dalam RPIJM Dinas PU Bidang Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo 2010-2014 untuk bidang air limbah.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 123
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
1. Kebijakan, Strategi dan Rencana Tindak dalam Pengelolaan Prasarana dan Sarana Air Limbah Kebijakan, Strategi dan Rencana Tindak dalam Pengelolaan Prasarana dan Sarana Air Limbah di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut :
Tabel 57. Matriks Kebijakan, Strategi dan Rencana Tindak No. 1.
Kebijakan
Strategi
Peningkatan akses pelayanan air limbah baik melalui sistem on site maupun sistem off site diperkotaan dan Pedesaan
a. Peningkatan pelayanan dan kualitas sistem air limbah untuk mencapai standard pelayanan minimal di perkotaan b. Pengembangan pelayanan sistem air limbah terpusat di perkotaan secara bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan (demand responsive)
Rencana Tindak 1) Meningkatkan kapasitas pengolahan melaui pembangunan IPAL paket 2) Meningkatkan pelayanan Air limbah melalui sistem terpusat (sewerage) 3) Melakukan pembinaan teknis dalam peningkatan peran pemerintah propinsi, kota/kab dalam pengembangan prasarana dan sarana air limbah
4) Memprioritaskan pembangunan prasarana dan sarana air limbah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di d. Prioritas pembangunan perkotaan pada masyarakat 5) Melakukan optimalisasi, daerah miskin dan rehabilitasi dan rawan penyakit terkait ekstensifikasi Prasarana air dan Sarana Air Limbah e. Mendorong kerjasama (IPAL &IPLT) antar kota/kabupaten 6) Menyelenggarakan dalam upaya pembinaan dan bimbingan melindungi badan air teknis dalam peningkatan dari pencemaran air Prasarana dan Sarana air limbah permukiman limbah untuk daerah tertentu :daerah endemi, daerah bencana, daerah terpencil dan kawasan perbatasan. c. Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah yang dikelola oleh BUMD dan dinas
7) Mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam bidang pengelolaan air limbah.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 124
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No. 2.
Kebijakan Peningkatan Pembiayaan pembangunan Prasarana dan Sarana Air Limbah Permukiman
Strategi a. Mendorong peningkatan alternative sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan b. Mendorong peningkatan prioritas pendanaan pemerintah daerah dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah
Rencana Tindak 1) Mendorong peningkatan pembiayaan pengelolaan air limbah 2) Mendorong peningkatan dan fasilitasi kerjasama Pemerintah dan swasta (KPS) dalam penyelenggaraan air limbah
c. Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta d. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana air limbah berbasis masyarakat (Community Based Development) 3.
Meningkatkan peran serta Masyarakat dalam penyelenggaraan Pengembangan sistem Pengelolaan air limbah
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya perilaku hidup bersih dan sehat.
1) Menyelenggarakan sosialisasi dan kampanye dalam pendidikan lingkungan dan kepedulian lingkungan
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah
2) Mendorong pembangunan Prasana dan Sarana Air Limbah berbasis masyarakat
c. Meningkatkan peran serta badan usaha swasta dan koperasi dalam pembangunan dan pengelolaan air limbah
4.
Penguatan kelembagaan
a. meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar kegiatan dan antar wilayah dalam pembangunan air limbah
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
3) Menyelenggrakan deseminasi dan sosialisasi norma, standard, pedoman dan manual bidang air limbah 4) Memberikan Bantuan teknis pembangunan air limbah berbasis masyarakat 1) Memberikan Bantuan teknis penyelenggaraan kelembagaan Prasana dan Sarana air limbah. 2) Fasilitasi dan memberikan bantuan teknis dalam pembentukan badan
IV - 125
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No.
Kebijakan
Strategi b. Fasilitasi peningkatan manajemen pembangunan air limbah di daerah. c. Fasilitasi peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten.
Rencana Tindak pengelola air limbah. 3) Meningkatkan koordinasi dengan sector lain. 4) Mendorong peningkatan kemauan politik pemerintah dalam penanganan air limbah. 5) Melaksanakan peningkatan pengawasan kualitas air limbah pemukiman. 6) Menyelenggarakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM (sumber daya manusia).
5.
Pengembangan Perangkat Peraturan dan Perundangundangan.
a. Revisi peraturan perundang-undangan yang melakukan pengaturan terhadap BUMD yang bergerak dalam pembangunan dan pengelolaan air limah. b. Peningkatan forum nasional pengelolaan air limbah dalam mendorong pelaksanaan pengaturan yang lebih baik.
1) Melakukan pengembangan perangkat hukum antara lain : PP, Permen, standard pedoman dan manual (SPM) dalam penyelenggaraan sistem air limbah pemukiman. 2) Fasilitasi (Bantuan Teknis) penyusunan Perda dalam penyelenggraan sistem Air Limbah Permukiman.
c. Meningkatkan tersedianya NSPM dalam pengembangan sistem pembuangan air limbah.
2. Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kebutuhan pengembangan sistem prasarana dan sarana air limbah yang diusulkan untuk pengelolaan air limbah di Kabupaten Sukoharjo disajikan dalam tabel berikut ini.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 126
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
Tabel 58. Sistem Prasarana dan Sarana Air Limbah yang Diusulkan No.
Aspek Pengelolaan Air Limbah
Kondisi Saat Ini TA 2010
1
2
3
A.
Rekomendasi Teknis 4
Manfaat 5
Kondisi Akhir RPIJM TA. 2014 6
Kelembagaan
1.
Bentuk Institusi Kinerja
Kelembagaan Peningkatan Peningkatan rendah perangkat kinerja kelembagaan pengelolaan
Kinerja kelembagaan meningkat
2.
SDM Kualitas dan
Kuantitas Pelatihan SDM rendah dan Rotasi SDM
Kualitas dan kuantitas SDM meningkat
B.
Peningkatan kinerja pengelolaan
Teknis Operasional
1.
Perencanaan Masterplan Ketersediaan tidak up to dokumen date perencanaan (master plan, FS, DED)
Revisi Master Perencanaan Mater Plan dan Plan, terintegrasi Dokumen Penyusunan Perencanaan FS & DED Terintegrasi
2.
Cakupan pelayanan air limbah
Air limbah tertangani ________%
Peningkatan cakupan layanan hingga _______%
Peningkatan jumlah penduduk terlayani
Air limbah tertangani ______%
3.
Sanitasi Sistem On Site: Pencemaran tanah akibat kondisi septic tank yang buruk
Sosialisasi dan pengaturan standarisasi septic tank
Peningkatan kesehatan dan kenyamanan lingkungan
Konstruksi septic tank memenuhi standar sehingga pencemaran air tanah berkurang
Kondisi Jamban & Septic Tank Keluarga
Kondisi PS Sanitasi PS Sanitasi Berbasis Berbasis Masyarakat masyarakat terbatas
4.
Pengembang Peningkatan an Sanimas kesehatan dan Biogas lingkungan & penyediaan energy alternatif
Kebutuhan Sanimas terpenuhi
Kondisi Sarana Truk Tinja
Belum Usulan adanya pengadaan Sarana Truk Truk Tinja Tinja
Peningkatan layanan
Jumlah cukup dan optimal
Sanitasi Sistem Off Site:
IPLT belum tersedia
Peningkatan layanan
Cakupan pelayanaan IPAL Mencapai _____%
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
Pembuatan IPLT
IV - 127
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 C.
Pembiayaan:
1.
Sumber-sumber pembiayaan
Sumber pembiayaan terbatas
Peningkatan Peningkatan Pembiayaan peran pembiayaan pengelolaan air masyarakat limbah tercukupi dan Swasta
2.
Tarif Retribusi
Belum ada Tarif restribusi
Peningkatan Peningkatan tarif pembiayaan restribusi pengelolaan
D.
Peraturan/ Perundangan:
Belum ada Perda Pengelolaan Air Limbah
Membuat Perda Pengelolaan Air Limbah
E.
Peran serta Masyarakat
Kesadaran masyarakat kurang
Kampanye, sosialisasi, dan pelatihan
Regulasi tersedia
Pembiayaan pengelolaan air limbah tercukupi Perangkat regulasi tersedia
Peningkatan Masyarakat kesadaran terlibat dalam masyarakat kegiatan pengelolaan air limbah Sumber: RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014
Gambar 17. Rencana Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Sukoharjo
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 128
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
3. Usulan Dan Prioritas Program. Dari hasil analisis masalah keciptakaryaan yang dilakukan, usulan dan prioritas program untuk dipakai dalam pencapaian RPIJM khususnya air limbah adalah sebagai berikut ini. a. Pembinaan Teknik Air Limbah; b. Kampanye
dan
Edukasi
Peningkatan
Kepedulian
Penyehatan
Lingkungan Permukiman ( PLP ); c. Fasilitasi Pembangunan Kelembagaan Bidang Penyehatan
Lingkungan
Permukiman ( PLP ); d. Pelatihan SANIMAS; e. SOSIALISASI NSPM; f. Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Limbah dengan Sistem Off-Site dan On-Site; g. Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Limbah dengan Sistem On-Site; h. Pengadaan Barang SANIMAS; Usulan tahapan prioritas pelaksanaan kegiatan penanganan air limbah
serta
rencana pendanaan dari APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten dan sumber pembiayaan lainnya per tahun
mengacu
kepada
RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014.
4.3.1. Sistem Terpusat ( Off Site ). Pengolehan limbah terpusat di Kabupaten Sukoharjo belum ada. Karena sampai saat ini baru direncanakan. Perencanaan tersebut telah di akomudir dalam RTRW, yang sampai saat ini RTRW masih dalam proses.
4.3.2. Sistem Sanimas Untuk meningkatkan cakupan akses jamban dan merubah perilaku masyarakat, melalui Dinas Pekerjaan Umum juga telah direalisasikan percontohan sarana sanitasi komunal melalui program SLBM (Santasi Langsung Berbasis Masyarakat ). Sarana yang terbangun pada tahun 2010 sejumlah 3 lokasi yaitu di Desa Tawang – Kecamatan Weru, Desa Kwarasan – Kecamatan Grogol, dan Desa Ngabeyan Kecamatan Kartasura. Sedangkan tahun 2011 yaitu di Desa Singopuran – Kecamatan Kartasura, Desa Banaran – Kecsamatan Grogol, Desa Palur Kecamatan Mojolaban, Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban, Kelurahan Dukuh – Kecamatan Sukoharjo dan Kelurahan Sukoharjo – Kecamatan Sukoharjo
di Kecamatan Kartasura,
Grogol, Weru dan Mojolaban.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 129
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.3.3. Sistem On Site Secara umum pengelolaan sanitasi di Kabupaten Sukoharjo untuk penanganan limbah cair kegiatan rumah tangga dilakukan secara on site dengan pembuatan tangki septik di tiap-tiap rumah tangga. Hal ini banyak dilakukan pada kawasan-kawasan permukiman dan perumahan penduduk. Kelemahan dari kondisi ini adalah seringkali masyarakat tidak mengetahui standar teknis yang telah ditentukan. Salah satu syarat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat saat membangun sumur peresapan dari tangki septik adalah letak dan jarak sumur peresapan dengan sumur gali karena sempitnya persil tanah yang dipunyai, disamping ketidaktahuan posisi sumur peresap tetangga sekitarnya. Sampai dengan akhir tahun 2005 diperkirakan jumlah volume air limbah rumah tangga/ domestik mencapai ± 20.066.918 l/hari.
4.4. Rencana Peningkatan Pengelolaan Sampah (Limbah Padat) Rencana program pengelolaan sampah yang sedang dan akan dilaksanakan, mengacu kepada RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014 untuk bidang persampahan, yaitu :
4.4.1 Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Sukoharjo mengacu
kepada
peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) yaitu: Kebijakan 1: Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya. Strategi: a. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R. b. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R. c. Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian dan perdagangan). Kebijakan 2: Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha/swasta sebagai mitra pengelolaan. Strategi: a. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendidikan di sekolah.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 130
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 b. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada masyarakat umum. c. Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan. d. Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis masyarakat. e. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta. Kebijakan
3:
Peningkatan
cakupan
pelayanan
dan
kualitas
sistem
pengelolaan. Strategi: a. Optimalisasi prasarana dan sarana persampahan Kota/Kabupaten. b. Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan. c. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan. d. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan. e. Mengembangkan TPA ke arah Sanitary Landfill (SLF)/ Controlled Landfill (CLF). f. Meningkatkan TPA regional. g. Melaksanakan Litbang dan aplikasi teknologi penanganan sampah tepat guna dan berwawasan lingkungan. Kebijakan 4 : Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan. Strategi: a. Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola. b. Meningkatkan kinerja institusi pengelola. c. Memisahkan fungsi/unit regulator dan operator. d. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder. e. Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan. f. Mendorong pengelolaan kolektif atas prasarana dan sarana regional. g. Meningkatkan
kelengkapan
produk
hukum/NPSM
pengelolaan
persampahan. h. Mendorong implementasi/penerapan hukum bidang persampahan.
Kebijakan 5: Pengembangan alternatif sumber pembiayaan. Strategi: a. Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran. b. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 131
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Sasaran utama yang hendak dicapai yaitu: a. Perluasan Pembangunan TPA. b. Persampahan terpadu dengan pendekatan 3R
4.4.2 Kebutuhan Pengembangan Pengelolaan Persampahan. Kebutuhan pengembangan sistem prasarana dan sarana persampahan yang diusulkan adalah sebagai berikut ini. Tabel 59. Sistem Prasarana dan Sarana Persampahan yang Diusulkan No.
Aspek Pengelolaan Persampahan
A. 1.
Kelembagaan: Bentuk Institusi
2.
SDM
B. 1.
Teknis Operasional: Perencanaan Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED) Cakupan pelayanan Persampahan
2.
3.
Kondisi Saat Ini TA. 2009
c.
Pengumpulan 1) Gerobak Sampah 2) Becak Sampah 3) dll Pemindahan (Penampungan Sementara) 1) Transfer Depo 2) Container 3) TPS
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
Kondisi Akhir RPIJM TA. 2014
Teknis
Manfaat
Kinerja institusi rendah
Peningkatan perangkat kelembagaan
Peningkatan kinerja pengelolaan
Kinerja institusi meningkat
Kualitas dan kuantitas SDM rendah
Pelatihan, Rotasi dan penambahan SDM
Peningkatan kinerja pengelolaan
Kualitas dan kuantitas SDM meningkat
Masterplan tidak up to date
Revisi Master Plan, Penyusunan FS & DED
Perencanaan terintegrasi
Perencanaan terintegrasi tersedia
Persampahan tertangani _______ %
Peningkatan cakupan layanan hingga ____%
Peningkatan jumlah penduduk terlayani
__________% penduduk terlayani
Penambahan Jumlah
Peningkatan layanan
Kurang memadai
Penambahan Jumlah
Peningkatan layanan
Prasarana dan Sarana Pewadahan memadai Prasarana dan Sarana Pengumpulan Memadai
Kurang memadai
Penambahan Jumlah
Peningkatan layanan
Prasarana dan Sarana a. Pewadahan Kurang 1) Tong Sampah memadai 2) Dll b.
Alternatif 2 (Moderat)
Prasarana dan Sarana Pemindahan memadai
IV - 132
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Pengangkutan Kurang 1) Dump Truck memadai 2) Arm Roll Truck 3) Compactor Truck 4) dll e. Sistem Belum Pengolahan & memasyarakat 3R secara luas 1) Pengomposan 2) Daur Ulang 3) Incenerator 4) dll f. Tempat 1) Infrastruktur Pemrosesan akses jalan Akhir (TPA) rusak 2) Peralatan tua dan rusak 3) Pagar bumi pada TPA belum keseluruhan 4) Belum memiliki timbangan Pembiayaan: Sumber-sumber Sumber pembiayaan pembiayaan terbatas d.
C. 1.
2.
Tarif Retribusi
Belum ada Tarif restribusi
D.
Penambahan Jumlah
Peningkatan layanan
Prasarana dan Sarana Pengangkut an memadai
Kampanye, sosialisasi, dan pelatihan
Peningkatan kesadaran masyarakat
Sistem Pengolahan 3R berjalan
Perbaikan dan peningkatan prasarana dan sarana TPA
Peningkatan layanan
Kapasitas TPA meningkat
Peningkatan peran masyarakat dan swasta Peningkatan tarif restribusi
Peningkatan pembiayaan
Pembiayaan pengelolaan sampah tercukupi Pembiayaan pengelolaan sampah tercukupi Perangkat regulasi tersedia
Peningkatan pembiayaan pengelolaan
Peraturan/Perundang Belum ada Membuat Regulasi an: Perda tentang Perda tersedia Persampahan Pengelolaan Persampahan E. Peran serta Kesadaran Kampanye, Peningkatan Masyarakat: masyarakat sosialisasi, kesadaran kurang “Sukoharjo masyarakat Bebas Sampah” dan pelatihan 3R Sumber: RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014
Masyarakat terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah
4.4.3 Usulan Dan Prioritas Program Dari hasil analisis masalah keciptakaryaan yang dilakukan, usulan dan prioritas program untuk dipakai dalam pencapaian RPIJM khususnya Persampahan adalah sebagai berkut ini. a. Pembinaan Teknik Persampahan. Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Dan Drainase (BANTUAN TEKNIS).
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 133
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 b. Peningkatan/Pembangunan TPA, Prasarana Pengumpulan Sampah dan Persampahan Terpadu 3R. 1) Peningkatan/Pembangunan TPA Regional dan Sanitary Landfill Masterplan Persampahan dan DED TPA Sukoharjo Pembangunan TPA Sampah Sukoharjo Pengadaan Alat Berat Sukoharjo 2) Pembangunan Persampahan Terpadu 3R Perencanaan Teknis dan DED 3R Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Dan Drainase (BANTUAN TEKNIS) Usulan tahapan prioritas pelaksanaan kegiatan penanganan sampah serta rencana pendanaan dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan sumber pembiayaan lainnya per tahun mengacu kepada RPIJM BIdang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014.
4.4.4 Rencana usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan. Usulan dan prioritas program pengelolaan persampahan, yaitu sebagai berikut: a. Dibangunnya TPA dengan system sanitary landfill atau controlled landfill; b. Didorong untuk upaya pengurangan sampah dengan penerapan konsep 3 R (Re-duce, re-use dan re-cycling); c. Pengadaan sarana prasarana persampahan; d. Penyuluhan-penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang
pengelolaan
persampahan; e. Diadakan bimbingan teknis pengomposan untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan dapat digunakan sebagai pupuk oleh petani.
4.4.5 Pembiayaan Pengelolaan Dana pengelolaan persampahan di Kabupaten Sukoharjo bersumber dari dana Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah. Permasalahan dan rencana pengelolaan persampahan dan Rencana Program Investasi
Jangka
Menengah
(RPIJM)
Bidang
Cipta
Karya
Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2008-2012 disampaikan pada tabel terlampir.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 134
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.5. Rencana Peningkatan Pengelolaan Saluran Drainase Lingkungan Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (kondisi eksisting) dan melihat permasalahan-permasalahan
saluran
drainase
yang
ada
serta
menganalisis jumlah dan kebutuhan saluran drainase dengan tujuan untuk mengurangi daerah genangan, meneruskan air hujan, memperkecil resiko kesehatan lingkungan serta memperkecil kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan drainase lingkungan, maka periu didukung oleh pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat. Usulan
program
pengembangan
pembangunan
bidang
drainase
Kabupaten Sukoharjo dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya 2008-2012 disampaikan pada tabel terlampir. Rencana program pengelolaan drainase lingkungan yang sedang dan akan
dilaksanakan,
mengacu
kepada
RPIJM
Bidang
PU/Cipta
Karya
Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014, yaitu :
4.5.1 Arah Kebijakan Penanganan Drainase Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan paradigma lama yang prinsipnya mengalirkan limp asan air hujan ke badan air penerima secepatnya, tetapi prinsipnya agar air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan buatan/alamiah seperti kolam tandon, waduk lapangan, sumur-sumur resapan, penataan lansekap dan lain-lain. Hal tersebut bertujuan memotong puncak banjir yang terjadi sehingga dimensi saluran lebih ekonomis, dapat juga membantu menambah sumbersumber air baku. Penanganan drainase juga harus memakai pendekatan sistem, tidak secara parsial, parameter-parameter teknis ditentukan faktor alam setempat. Sasaran kebijakan pengembangan drainase di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut ini: a. Terlaksananya
pengembangan
sistem drainse
yang
terdesentralisasi,
efisien, efektif dan terpadu. b. Terciptanya pola pembangunan drainase yang berkelanjutan melalui kewajiban konservasi air dan pembangunan yang berwawasan lingkungan. c. Terwujudnya upaya pengentasan kemiskinan perkotaan yang efektif dan ekonomis melalui mnimalisasi resiko biaya sosial dan ekonomi serta biaya kesehatan akoibat genangan dan bencana banjir.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 135
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 d. Terciptanya
peningkatan
koordinasi
antara
Kabupaten/Kota
dalam
penanganan sistem drainase.
4.5.2 Sistem Prasarana yang Diusulkan Kebutuhan pengembangan sistem prasarana dan sarana Drainase yang diusulkan adalah sebagai berikut ini. Tabel 60. Sistem Prasarana dan Sarana Drainase yang Diusulkan
No.
Aspek Pengelolaan Drainase
Kondisi Saat Ini TA 2009
Rekomendasi Alternatif 2 (Moderat) Teknis
A. 1.
Kelembagaan: Kapasitas Institusi
2.
SDM
B.
Teknis Operasional: Perencanaan Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED) Cakupan pelayanan Drainase
1.
2.
Kurangnya fasilitas fisik
Kondisi Akhir RPIJM TA. 2014
Manfaat
Peningkatan perangkat kelembagaan Pelatihan dan Rotasi SDM
Peningkatan kinerja pengelolaan Peningkatan kinerja pengelolaan
Fasilitas fisik terpenuhi
Dokumen perencanaan terbatas
Penyusunan Master Plan, Penyusunan FS & DED
Perencanaan terintegrasi
Dokumen perencenaan up to date dan tersedia lengkap
Kecepatan peresapan rendah & Genangan tertangani _______% Sedimentasi dan sampah
Peningkatan cakupan layanan hingga ______%
Peningkatan jumlah penduduk terlayani
Genangan tertangani _______ %
Pengerukan saluran & Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Mempertahan kan kondisi
Kondisi PS Drainase terpelihara (sedimentasi & sampah berkurang)
Kuantitas & kualitas SDM rendah
Kuantitas & kualitas SDM meningkat
3.
Operasi dan Pemeliharaan Rutin
4.
Rehabilitasi
Kerusakan fisik
Perbaikan fisik
Mengembalikan Kondisi dan kondisi fungsi drainase terpenuhi
5.
Peningkatan/ Pembangunan
Permasalahan genangan
Pembangunan saluran, sumur resapan biopori & SPAH
Meningkatkan penanganan masalah genangan
Genangan tertangani ________%
C.
Pembiayaan
1.
Sumber-sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan terbatas
Peningkatan keterlibatan masyarakat dan swasta
Peningkatan pembiayaan
Sumber pembiayaan terpenuhi
2.
Alokasi APBD
Alokasi anggaran rendah
Peningkatan keterlibatan masyarakat dan swasta
Peningkatan pembiayaan
Sumber alternatif pembiayaan tersedia
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 136
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 D.
Peraturan/ Perundangan:
1.
Kelayakan Peraturan Daerah
Tidak sesuai kondisi terkini
Revisi Peraturan Daerah
2.
Penerapan Sanksi
Sanksi pelanggaran lemah
Penegakan peraturan/ hukum
E.
Peran Serta Masyarakat
1.
Partisipasi aktif masyarakat
Partisipasi aktif masyarakat kurang
2.
Keterlibatan swasta
Keterlibatan swasta rendah
Perangkat regulasi tersedia
Perangkat regulasi tersedia dan mengikuti kondisi
Kampanye dan penyuluhan
Peningkatan peran masyarakat
Masyarakat berperan dalam penyelenggar aan pengelolaan drainase
Menyiapkan rencana pengembangan kemitraan
Peningkatan peran masyarakat
Swasta berperan dalam penyelenggara an pengelolaan drainase
Sumber: RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Sukoharjo, 2010-2014
4.5.3
Usulan Dan Prioritas Program
Usulan dan prioritas program pengelolaan Drainase adalah sebagai berikut ini. a.
Rehabilitasi dan pemeliharaan Jaringan Drainase;
b. Peningkatan kesadaran masyarakat; c.
Peningkatan keterlibatan masyarakat dan swasta;
d. Pengembangan system jaringan drainase berbasis konservasi lingkungan Usulan tahapan prioritas pelaksanaan kegiatan penanganan drainase serta rencana pendanaan dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan sumber pembiayaan lainnya per tahun mengacu kepada Program Bidang Cipta Karya Sub Bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2014.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 137
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.6. Rencana Pembangunan Penyediaan Air Minum Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukoharjo 2009–2014, maka kebutuhan program air bersih adalah sebagai berikut:
4.6.1 Sasaran Pembangunan Penyediaan Air Minum Sasaran RPIJMD Kabupaten Sukoharjo adalah terpenuhinya kebutuhan air bersih khususnya diprioritaskan pada daerah sulit air bersih.
4.6.2 Analisis Kondisi Pelayanan Tingkat kehilangan air secara nasional ditolelir sampai dengan 20 % setelah dikurangi air hilang dalam proses produksi (KADPP) sebesar 1,5 % disetiap instalasi produksi. Tahun 2010 PDAM Sukoharjo kehilangan air mencapai 27,9%, maka perlu peningkatan pelayanan kebutuhan air minum kepada pelanggan, dengan melakukan operasional rutin baik secara digilir maupun tidak. Kondisi sisa tekanan air pada konsumen di ujung pipa saat ini masih kurang, sehingga perlu ditingkatkan. Perubahan musim juga berpengaruh pada keadaan Meknikal elektrikal seperti Genset, pompa, panel, dll yang dapat
mengakibatkan
pelayanan
terhenti
karena
aktivitas
perbaikan
maupun jika terjadi kerusakan. Perkembangan permukiman yang tumbuh pesat di Kabupaten Sukoharjo menuntut akan kebutuhan air bersih semakin bertambah, dengan demikian keberadaan PDAM sangat diharapkan oleh masyarakat. Namun karena berbagai kendala dan permasalahan maka perusahaan belum dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
4.6.3 Analisis Kebutuhan Air Analisis kebutuhan air minum dapat disertai dengan analisis kesenjangan yaitu suatu metoda yang membandingkan antara kebutuhan analisis dan kapasitas pengelolaan yang tersedia. Pertumbuhan kebutuhan penanganan air
minum
sejalan
dengan
pertumbuhan
penduduk.
Dari
analisis
kesenjangan di bawah terlihat jika dalam lima tahun kedepan tidak ada peningkatan investasi prasarana pengelolaan air minum maka akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan kapasitas tersedia. Perhitungan analisis kesenjangan pengelolaan air minum berbasis fungsi kawasan Kabupaten Sukoharjo disajikan dalam tabel dan grafik berikut ini.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 138
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Tabel 61. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Kabupaten Sukoharjo No. A 1.
B 1.
Uraian Pelayanan Penduduk Jml Penduduk
Satuan
Jiwa
Eksisting Tahun 2010
854.014
Domestik Sambungan SR Rumah Tingkat (%) Pelayanan Penduduk Jiwa Terlayani Pemakaian Lt/or/hr Air Kebutuhan Lt/dt Air
2.
Hidran Umum Tingkat (%) Pelayanan Penduduk Jiwa Terlayani Pemakaian Lt/or/hr Air Kebutuhan Lt/dt Air
3.
Total Kebutuhan Domestik
Proyeksi ( Tahun ) 2011
2012
2013
2014
2015
860.848
867.773
874.675
881.672
888.725
627
927
5.106
6.477
7.680
18.675
21.574
22.174
22.774
23.374
Lt/dt
Lt/dt C.
Non Domestik (10%)
Lt/dt
D.
Kebutuhan Rata-Rata
Lt/dt
E.
Kebutuhan Maksimum (1,15)
Lt/dt Lt/dt
F.
Kebutuhan Puncak (1,5)
Lt/dt
G.
Ketersediaan Air Minum Eksisting
Lt/dt
Kesenjangan
Lt/dt
H.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 139
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
I.
Target Investasi Air Minum Alternatif 1 (Pesimis) Target Cakupan % Pelayanan Target Penyediaan Lt/dt Air Minum Alternatif 2 (Moderat) Target Cakupan % Pelayanan Target Penyediaan Lt/dt Air Minum Alternatif 3 (Optimis) Target Cakupan % Pelayanan Target Penyediaan Lt/dt Air Minum
61 %
64.8% (557.828 jiwa)
68.6% (595.265 jiwa)
72.4% (633.265 jiwa)
76.2% (671.834 jiwa)
80,50% (715.424 jiwa)
50 lt/detik
321,30
371,30
671,30
671,30
671,30
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 140
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011
4.6.4 Analisis Kebutuhan Program Program dan kebijakan yang dilakukan saat ini adalah baru sebatas untuk mempertahankan hidup atau kelangsungan operasional perusahaan dengan mengesampingkan tingkat keuntungan atau profit lebih dulu. Strategi dan Program untuk tetap bisa melakukan kegiatan operaional adalah : a. Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya operasional dengan mengoptimalkan dan memanfaatkan segala potensi yang ada. b. Mencari bantuan dana kepada Pemerintah baik melalui APBD Provinsi atau APBD Kabupaten serta kebijakan untuk sarana perkuatan system.
4.6.5 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Air Minum Kebutuhan pengembangan sistem prasarana dan sarana Air Minum yang diusulkan adalah sebagai berikut ini. Tabel 62. Sistem Prasarana dan Sarana Air Minum yang Diusulkan
No.
Aspek Pengelolaan Air Minum
Kondisi Saat Ini TA 2010
Rekomendasi Alternatif 2 (Moderat) Teknis
Kondisi Akhir RPIJM TA. 2014
Manfaat
A.
Kelembagaan :
1.
Kinerja Institusi
Kinerja instiusi kurang
Peningkatan perangkat kelembagaan
Peningkatan kinerja pengelolaan
Kinerja institisi meningkat
2.
SDM
Terbatasnya jumlah SDM untuk komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) PHBS.
Pelatihan dan Rotasi SDM
Peningkatan kinerja pengelolaan
Kuantitas & kualitas SDM meningkat
B.
Teknis Operasional:
1.
Cakupan pelayanan Air Minum
Cakupan Pelayanan Air Minum masih rendah baru 61 %
Peningkatan cakupan layanan hingga 80,50%
Peningkatan jumlah penduduk terlayani
Cakupan Pelayanan Air Minum Mencapai 80,50%
2.
Sumber Air
Kapasitas terbatas dan penurunan debit
Peningkatan kapasitas sumber air
Kapasitas meningkat
Sumber air mencukupi
3.
Unit Transmisi
Jaringan terbatas dan permasalahan kebocoran saat ini 27,9%
Pemeliharaan dan pembenahan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Kebocoran berkurang, unit transmisi mendukung cakupan layanan 80,50%
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 141
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 4.
Unit Distribusi
Jaringan terbatas dan permasalahan kebocoran
Pemeliharaa n dan pembenahan jaringan
Cakupan pelayanan meningkat
Kebocoran berkurang, unit distribusi mendukung cakupan layanan 80,50%
5.
Unit Pelayanan
Kapasitas dan Pemeliharaa permasalahan n dan kebocoran penambahan unit pelayanan
Cakupan pelayanan meningkat
Unit pelayanan mendukung cakupan layanan 80,50%
Sumber-sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan terbatas
Peningkatan keterlibatan masyarakat dan swasta
Peningkatan pembiayaan
Sumber pembiayaan terpenuhi
Tarif Retribusi
Tarif restribusi rendah
Peningkatan tarif restribusi
Peningkatan pembiayaan pengelolaan
Sumber pembiayaan mencukupi
Perangkat regulasi tersedia
Perangkat regulasi tersedia dan mengikuti kondisi
C. 1.
2.
Pembiayaan
D.
Peraturan/ Perundangan:
1.
Kelayakan peraturan Daerah
Belum memiliki Perda air Minum
Membuat Peraturan Daerah
2.
Penerapan Sanksi
Sanksi pelanggaran lemah
Penegakan peraturan/ hukum
E.
Peran Serta Masyarakat Partisipasi aktif masyarakat
Partisipasi aktif masyarakat kurang
Kampanye dan penyuluhan
Peningkatan peran masyarakat
Masyarakat berperan dalam penyelenggaraa n pengelolaan drainase
Keterlibatan swasta
Keterlibatan swasta rendah
Menyiapkan rencana pengembangan kemitraan
Peningkatan peran masyarakat
Swasta berperan dalam penyelenggaraa n pengelolaan Air Minum.
4.6.6 Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut ini. a. Mengembangkan
alternatif
sumber-sumber
air
bersih
melalui
penampungan air hujan dan sumur dalam; b. Menambah dioptimalkan
utilitas
instalasi
produksi
dan
jaringan
untuk
dapat
meningkatkan
kualitas
air
bersih
dan
untuk
mengembangkan pelayanan;
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 142
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 c. Membenahi sistem distribusi dari sistem distribusi pemompaan menuju grafitasi sehingga biaya operaional bisa ditekan; d. PDAM Meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan baik dalam hal pelayanan air bersih;
4.6.7 Sistem Prasarana Yang Diusulkan a. Sistem Non Perpipaan Di
Kabupaten
Sukoharjo
sebagian
masyarakat
atau
penduduk
mengkonsumsi air bersih dengan menggunakan air non perpipaan atau air yang bersumber dari, air tanah, air permukaan. Untuk meningkatkan ketersediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat program pelayanan sistem non perpipaan terjaga perlu diperluas pada daerah-aerah terutama yang rawan air, dan daerah miskin.
b. Sistem Perpipaan Sistem
perpipaan
merupakan
salah
satu
prasarana
yang
dapat
memudahkan masyarakat untuk memperoleh air bersih. Oleh karena itu guna memberikan kemudahan kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perlu diusulkan prasarana air bersih dengan menggunakan sistem perpipaan . Rencana
program
investasi
jangka
menengah
(RPIJM)
Kabupaten
Sukoharjo tahun 2010-2014 untuk pengembangan sistem penyediaan air minum disampaikan pada tabel terlampir.
4.7. Rencana Peningkatan Kampanye PHBS. Rencana strategis pembangunan kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2006-2010 bertujuan menguraikan langkah terpilih untuk mencapai tujuantujuan Program Pembangunan Daerah sub sektor kesehatan. Langkah terpilih tersebut diformulasikan sebagai Strategi Program Intervensi untuk menjadi acuan dalam penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, rencana pembangunan tahunan daerah sub sektor kesehatan yang akan disusun, mencerminkan prioritas pembangunan kesehatan daerah yang sejalan dengan visi “Terwujudnya Sukoharjo Sehat, didukung lingkungan dan perilaku sehat dengan pelayanan berkualitas dan peran serta masyarakat”
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 143
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 Kegiatan pokok berdasarkan fungsi, sub fungsi dan program pada Sub Fungsi Pelayanan Kesehatan Perorangan antara lain berupa: 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); b. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan terutama generasi muda; c. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
2. Program Lingkungan Sehat a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; b. Pengawasan kualitas lingkungan; serta c. Pengendalian dampak resiko lingkungan. Renstra Dinas Kesehatan 2006-2010 mencakup pentahapan program berdasarkan kegiatan kampanye PHBS, sebagai berikut: Tabel 63. Rensta Dinkes Kabupaten Sukoharjo Tujuan Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
Program Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan terutama generasi muda; serta
Terwujudnya kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Program Lingkungan Sehat
Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; Pengawasan kualitas lingkungan; serta Pengendalian dampak resiko lingkungan.
POKJA AMPL Kabupaten Sukoharjo
IV - 144