RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
MATAKULIAH: INTERDISIPLINER Santosa T. Slamet suparno
PRODI PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA 2014/2015
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Matakuliah Pengajar Kode/SKS Mata Kuliah Deskripsi singkat
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Outcome Pembelajaran
: Interdisipliner : Santosa T. Slamet Suparno : : Wajib : Matakuliah ini memberikan bekal kepada mahasiswa tentang pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan secara terpadu. : Pada akhir semester mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan secara terpadu. : Pada akhir semeter mahasiswa dapat mengaplikasikan pendekatan dalam pemecahan suatu masalah yang berkaitan dengan rencana penelitiannya, dengan menggunakan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan secara terpadu dalam sebuah paper. : Mahasiswa dapat melaksanakan penelitian secara baik dalam
Jadwal RPP Mingguan
Minggu 9
Topik Bahasan -
04/05
10
-
Turner Bryan S. The Theories of Modernity and Postmodernity. Terj. Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Ceramah dan diskusi
-
Ritzer, George-Goodman, Douglas J. Modern Sociological Theory. Terj. Alimandan. Jakarta: Kencana, 2004.
Ceramah dan diskusi
-
Lauer, Robert H. Perspectives on Social Change. Terj. Alimandan. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
Ceramah dan diskusi
-
Ceramah dan diskusi Gandhi, Leela. Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Yogyakarta: Qalam, 2001.
-
Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Ceramah dan diskusi
-
Liliweri, Alo. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Ceramah dan diskusi
-
Ibrahim, Idi Subandy dan Dedy Djamaludin Malik (ed.). Hegemony Budaya. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1997.
Ceramah dan diskusi
-
Kaplan, David dan Albert A. Manners. The Theory of Culture. Terj. Landung Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Ceramah dan diskusi
-
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rusdakarya, 2009.
Ceramah dan diskusi
18/05 12 25/05 13 01/06 14 08/06 15 15/06 16 22/06 17 29/06
18 05/07
Ceramah dan diskusi
Chicago and London: The University Press, 1974.
11/05
11
Hauser, Arnold. Sociology of Art.
Ceramah dan diskusi
TUGAS Dalam perkuliahan ini mahasiswa mendapat tugas pada akhir semester mahasiswa diberi tugas untuk membuat paper sedapat mungkin yang berkait dengan rencana penelitiannya. PENILAIAN Penilaian terdiri atas tugas harian, tugas tengah semester, dan tugas akhir semester REFERENSI •
Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
•
Gandhi, Leela. Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Yogyakarta: Qalam, 2001.
•
Hauser, Arnold. Sociology of Art. Chicago and London: The University Press, 1974. Ibrahim, Idi Subandy dan Dedy Djamaludin Malik (ed.). Hegemony Budaya. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1997. Kaplan, David dan Albert A. Manners. The Theory of Culture. Terj. Landung Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000. Lauer, Robert H. Perspectives on Social Change. Terj. Alimandan. Jakarta: Rineka Cipta, 1993.
•
Liliweri, Alo. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
•
Liliweri, Alo. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
•
Ritzer, George-Goodman, Douglas J. Modern Sociological Theory. Terj. Alimandan. Jakarta: Kencana, 2004.
•
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rusdakarya, 2009.
•
Turner Bryan S. The Theories of Modernity and Postmodernity. Terj. Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
•
Abdullah, Irwan. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006. Pemosisian kebudayaan sebagai sistem simbol mengandung empat persoalan penting, yang merupakan dasar argumen dalam buku ini. Pertama, tentang batasbatas ruang budaya yang memengaruhi pembentukan simbol dan makna yang ditransmisikan secara historis. Kedua, batas-batas kebudayaan itu yang menentukan konstruksi makna dipengaruhi oleh hubungan kekuasaan yang melibatkan sejumlah aktor. Ketiga, pola hubungan kekuasaan itu kemudian mengejawantah dalam identitas kelompok dan kelembagaan, yang menjadikannya realitas obyektif dan menentukan cara pandang antar kelompok. Keempat, identitas yang terbentuk melalui serangkaian simbol, selain diterima juga menjadi obyek pembicaraan, perdebatan, dan gugatan yang menegaskan perubahan yang mendasar dalam batas-batas kebudayaan.
•
Gandhi, Leela. Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Yogyakarta: Qalam, 2001. Poskolonialisme merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh sangat penting feminisme, teori ras, psikoanalisis, dan etnisitas. Gandhi membicarakan poskolonialisme dari sisi sejarah, tokoh-tokoh, dan gagasan-gagasan, serta kritik yang dilontarkan terhadapnya. Selain itu, juga dibicarakan mengenai peran perempuan dan wacana gender atau feminisme di Dunia Ketiga.
•
Hauser, Arnold. Sociology of Art. Chicago and London: The University Press, 1974. Sociology of Art membicarakan hubungan antara seni dan masyarakat, di antaranya tentang (1) Art as Product of Society; (2) Society as the Product of Art; (3) Art Criticism; (4) The Consumer of Art; (5) The Defferentiation of Art According to Cultural Strata (Folk Art, Popular Art, Mass Art, The Mass Media, Pop Art) Ibrahim, Idi Subandy dan Dedy Djamaludin Malik (ed.). Hegemony Budaya. Yogyakarta: Bentang Budaya, 1997. Buku ini berisi kumpulan tulisan yang mencoba membahas gejala-gejala baru yang muncul di tengah masyarakat. Perkembangan ilmu dan teknologi yang demikian cepat telah membawa perubahan yang mungkin tidak kita sadari. Kehadiran media massa yang semakin banyak, dalam jumlah maupun jenisnya, telah menghujani jiwa masyarakat dengan budaya baru. Sebuah budaya massa hasil ciptaan media,lebih banyak menonjolkan nilai-nilai hedonisme dan konsumerisme. Kaplan, David dan Albert A. Manners. The Theory of Culture. Terj. Landung Simatupang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000. Buku ini menuntun pembaca untuk mengenali kesepakatan-kesepakatan teoritik dari masa ke masa. Pembaca dituntun untuk mengenali persamaan dan perbedaan antar aliran antropologi dalam menjelaskan kesamaan dan perbedaan budaya maupun perubahannya dari masa ke masa. Hal itu seturut orientasi teoritik dari evolusionisme, fungsionalisme, sejarah dan ekologi. Pentingnya memahami teori dengan sangat kuat ditekankan oleh Kaplan dan Manners. Bagi mereka”teori adalah pengetahuan yang diorganisasikan dengan cara tertentu yang meletakkan fakta di bawah kaidah umum”.
Lauer, Robert H. Perspectives on Social Change. Terj. Alimandan. Jakarta: Rineka Cipta, 1993. Seluruh negara berada dalam keadaan berubah terus-menerus. Perubahan yang dihadapi telah didefinisikan dengan berbagai cara seperti: mengagumkan, sesuai, menyakitkan, dapat diterima, tak terelakkan, dan sebagainya. Perubahan sosial menimbulkan semacam tanggapan, dan selain tak terelakkan juga membawa dampak bagi kehidupan. Buku ini ditujukan kepada semua orang yang memikirkan perubahan, namun tidak membahas semua aspek perubahan, tetapi menunjukkan masalah dan isu terpenting saja. Beberapa topik penting dalam buku ini adalah: peranan pemuda dalam perubahan, hubungan kekerasan dan perubahan, strategi untuk melaksanakan perubahan, teori-teori perubahan, mekanisme perubahan, dan pola-pola perubahan di dunia sekarang.
•
Liliweri, Alo. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Buku ini merupakan bungarampai makalah penulis dari beberapa seminar. Kata “gatra” dipilih oleh penulis untuk menjelaskan konsep tentang beragam sudut pandang terhadap pelbagai tulisan tentang komunikasi antarbudaya. Buku ini dibagi dalam tiga gatra besar. Pertama, gatra teoritis yang memuat latarbelakang historis, perspektif teoritis komunikasi antarbudaya dalam konteks ilmu sosial, dan sumbersumber teori komunikasi antarbudaya. Kedua, beberapa naskah tentang gatra-gatra komunikasi antarbudaya dalam konteks sosial seperti organisasi, lembaga pendidikan, lembaga agama, hubungan media massa dengan dengan komunikasi antarbudaya. Ketiga, gatra yang berisi contoh penelitian komunikasi antarbudaya yang dirangkum dalam satu tulisan yang bertujuan memberikan gambaran sekilas tentang proses dan pelaporan penelitian.
•
Ritzer, George-Goodman, Douglas J. Modern Sociological Theory. Terj. Alimandan. Jakarta: Kencana, 2004. Buku ini merupakan publikasi edisi keenam yang ditandai dengan kontinuitas dan perubahan. Buku edisi keenam ini memberikan tinjauan komprehensif tentang teori dan teoritisi kontemporer terpenting dalam konteks sosial, politik, dan historis. Beberapa teori sosiologi yang dibahas dalam buku ini di antranya: (1) fungsionalisme struktural, neofungsionalisme, dan teori konflik; (2) teori sistem; (3) interaksionisme simbolik; (4) etnometodologi; (5) teori feminis modern; (6) teori modernitas kontemporer; dan (7) strukturalisme, post-strukturalisme, dan kemunculan teori sosial post-modern.
•
Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rusdakarya, 2009. Dalam perbincangan mengenai semiotika sebagai sebuah ilmu, ada semacam “ruang kontradiksi” yang secara historis dibangun di antara “kubu” semiotika, yakni semiotika kontinental Ferdinand deSaussure dan semiotika Amerika Charles Sander Peirce. Seakan-akan eksisitensi kedua kubu semiotika itu dapat direduksi berdasarkan kerangka oposisi biner: statis vs dinamis, konvensional vs progresif, teori vs praksis, dsb. Seakan-akan tidak ada lagi ruang di luar “ruang oposisi biner”.
•
Turner Bryan S. The Theories of Modernity and Postmodernity. Terj. Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.