RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 2 TEMATIK SIKLUS II
SATUAN PENDIDIKAN
: SEKOLAH DASAR
Nama Sekolah
: SD Negeri Sentul
Mata Pelajaran
: IPA
Tema
: Kerajinan Tangan
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
A. STANDAR KOMPTENSI 1. IPA 5. Menerapkan konsep energi gerak 2. BAHASA INDONESIA 8. Menggunakan kalimat sederhana 3. MATEMATIKA 3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. KOMPETENSI DASAR 1. IPA 5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak 2. BAHASA INDONESIA 8.1 Menulis kalimat sederhana 3. MATEMATIKA 3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana 4.1 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
C. INDIKATOR 1. IPA Membuat salah satu benda yang dapat digerakkan oleh angin Menentukan rancangan yang akan dibuat
Menentukan alat dan bahan yang mudah didapat dan mudah digunakan Membuat model sesuai rancangan dengan memeperhatikan keindahan 2. BAHASA INDONESIA Membuat kalimat sederhana 3. MATEMATIKA Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan sederhana Menuliskan kalimat pecahan sederhana dari soal cerita yang dikerjakan D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. IPA Melalui mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi energi gerak, siswa dapat membuat kincir angin mainan dari kertas secara berkelompok maupun secara individu dengan benar.
2. BAHASA INDONESIA Melalui mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru tentang kalimat sederhana, siswa dapat membuat kalimat sederhana.
3. MATEMATIKA Melalui mendengarkan dam memperhatikan penjelasan guru tentang bangun datar sederhana siswa dapat menggambar bangun datar persegi dan linkaran dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Rasa ingin tahu 3. Kerjasama 4. Percaya diri 5. Tanggung jawab E. MATERI AJAR 1. IPA Membuat kincir angin mainan dari kertas 2. BAHASA INDONESIA Menulis kalimat sederhana
3. MATEMATIKA Pecahan sederhana Bangun datar sederhana F. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode
: Ceramah, diskusi, eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas
2. Model pembelajaran : Kooperatif G. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat / bahan Gunting Paku Jangka Pensil Lem Kertas Sedotan 2. Sumber belajar Buku IPA kelas 3 penerbit pusat perbukuan karangan Priyono, Titik Sayekti halaman 141-142. Buku Fokus semester 2 kelas 3 halaman 80-81. Nara Sumber H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan I (2 x 35 menit ) I.
Kegiatan awal (5 menit ) 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum mulai pelajaran 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru memberi apersepsi kepada siswa 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
II.
Kegiatan inti ( 40 menit ) 1. Guru menjelaskan kepada siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan serta mengamati alat peraga yang sedang dijelaskan yang bertujuan tercapainya pembelajaran IPA tentang materi Energi Gerak untuk membuat kincir angin dengan menggunakan metode Eksperimen.
2. Guru menjelaskan kepada siswa alat-alat yang akan digunakan yaitu gunting, paku, jangka, pensil, lem, sedotan, dan bahannya yaitu kertas bias berbentuk persegi berukuran sisi 20 cm atau lingkaran bergaris tengah berukuran 20 cm. 3. Guru menyuruh siswa untuk membagi kelompok menjadi 3 (tiga), tiap kelompok berjumlah 3 sampai 4 siswa yang bertujuan untuk berdiskusi tentang materi energi gerak untuk membuat kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen. 4. Guru membimbing siswa dalam pembuatan kincir angin mainan dari kertas, yang bertujuan supaya siswa tidak banyak mengalami kesulitan. 5. Langkah-langkah pembelajaran membuat kincir angin mainan dari kertas :
a. Bentuklah garis diagonal pada kertas berbentuk persegi
b. Lalu
buatlah
pola
seperti
gambar
disamping
c. Potonglah kertas pada garis titik-titik sampai tanda (.)
d. Satukanlah ujung-ujung kertas dibagian tengah kertas, kemudian rekatkan ujungujung kertas tersebut dengan lem
e. Tusuklah
ditengah-tengah
pertemuan
ujung-ujung kertas yang sudah disatukan dan di lem tadi dengan paku
f.
Lalu tusuklah sedotan atau sapu lidi seukuran yang di tusukkan pada bekas lubang paku
g. Tiuplah atau bawa larilah incir angin mainan dari kertas itu, apa yang terjadi ? Kincir angin mainan dari kertas akan berputar karena energi angin.
III.
Kegiatan akhir ( 25 menit ) 1. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok maupun individu dalam pebuatan kincir angin mainan dari kertas. 2. Guru dan observer mengadakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan pengamatan secara berkelompok maupun secara individu. 3. Guru memberi umpan balik positif dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, dan hadiah terhadap keberhasilan siswa. 4. Guru dan observer mengadakan pemilihan remidi atau perbaikan bagi siswa yang belum tuntas, penilaian pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas. 5. Tindak lanjut, guru memberi PR.
I. PENILAIAN Penilaian secara pengamatan hasil kerja kelompok 1. Kriteria Penilaian NO
ASPEK
1
KRITERIA
Kerjasama
2
Partisipasi
SKOR
Bekerjasama
4
Kadang-kadang kerjasama
3
Tidak bekerjasama
2
Aktif berpartisipasi
4
Kadang-kadang aktif
3
Tidak aktif
2
2. Catatan : Jumlah skor perolehan Nilai :
X 100 Jumlah skor maksimal
Pertemuan 2 (2 x 35 menit) I.
Kegiatan awal (5 menit ) 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum mulai pelajaran 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru memberi apersepsi kepada siswa 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
II.
Kegiatan inti ( 40 menit ) 1. Guru menjelaskan kepada siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan serta mengamati alat peraga yang sedang dijelaskan yang bertujuan tercapainya pembelajaran IPA tentang materi Energi Gerak untuk membuat kincir angin dengan menggunakan metode Eksperimen. 2. Guru menjelaskan kepada siswa alat-alat yang akan digunakan yaitu gunting, paku, jangka, pensil, lem, sedotan, dan bahannya yaitu kertas bias berbentuk persegi berukuran sisi 20 cm atau lingkaran bergaris tengah berukuran 20 cm. 3. Guru menyuruh siswa untuk membagi kelompok menjadi 3 (tiga), tiap kelompok berjumlah 3 sampai 4 siswa yang bertujuan untuk berdiskusi tentang materi energi gerak untuk membuat kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen.
4. Guru membimbing siswa dalam pembuatan kincir angin mainan dari kertas, yang bertujuan supaya siswa tidak banyak mengalami kesulitan. 5. Langkah-langkah pembelajaran membuat kincir angin mainan dari kertas :
a. Bentuklah garis diagonal pada kertas berbentuk persegi
b. Lalu
buatlah
pola
seperti
gambar
disamping
c. Potonglah kertas pada garis titik-titik sampai tanda (.)
d. Satukanlah ujung-ujung kertas dibagian tengah kertas, kemudian rekatkan ujungujung kertas tersebut dengan lem
e. Tusuklah
ditengah-tengah
pertemuan
ujung-ujung kertas yang sudah disatukan dan di lem tadi dengan paku
f.
Lalu tusuklah sedotan atau sapu lidi seukuran yang di tusukkan pada bekas lubang paku
g. Tiuplah atau bawa larilah incir angin mainan dari kertas itu, apa yang terjadi ? Kincir angin mainan dari kertas akan berputar karena energi angin.
III.
Kegiatan akhir ( 25 menit ) 1.
Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok maupun individu dalam pebuatan kincir angin mainan dari kertas.
2. Guru dan observer mengadakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan pengamatan secara berkelompok maupun secara individu. 3. Guru memberi umpan balik positif dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, dan hadiah terhadap keberhasilan siswa. 4. Guru dan observer mengadakan pemilihan remidi atau perbaikan bagi siswa yang belum tuntas, penilaian pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas. 5. Tindak lanjut, guru memberi PR.
Penilaian tertulis dikerjakan secara individu Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Apakah kincir air itu ? Jawab : 2. Ada berapa langkah untuk membuat kincir angin sampai jadi ? Jawab : 3. Apakah kincir angin itu ? Jawab : 4. Apakah angin itu ? Jawab :
5. Coba sebutkan 3 (tiga) alat yang dapat digunakan untuk membuat kincir angin mainan dari kertas ! Jawab :
Sentul, 12 April 2012 Guru kelas 3
SUWANDI NIP. 19570604 197911 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 1 TEMATIK SIKLUS I
SATUAN PENDIDIKAN
: SEKOLAH DASAR
Nama Sekolah
: SD Negeri Sentul
Mata Pelajaran
: IPA
Tema
: Kerajinan Tangan
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
A. STANDAR KOMPTENSI 1. IPA 5. Menerapkan konsep energi gerak 2. BAHASA INDONESIA 8. Menggunakan kalimat sederhana 3. MATEMATIKA 3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana B. KOMPETENSI DASAR 1. IPA 5.1 Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak 2. BAHASA INDONESIA 8.1 Menulis kalimat sederhana 3. MATEMATIKA 3.3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana 4.1 Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana C. INDIKATOR 1. IPA Membuat salah satu benda yang dapat digerakkan oleh angin 2. BAHASA INDONESIA Membuat kalimat sederhana
3. MATEMATIKA Menggambar bangun datar, persegi, dan lingkaran. Menuliskan kalimat pecahan sederhana dari soal cerita yang dikerjakan D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. IPA Melalui mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi energi gerak, siswa dapat membuat kincir angin mainan dari kertas secara berkelompok maupun secara individu dengan benar. 2. BAHASA INDONESIA Melalui mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru tentang kalimat sederhana, siswa dapat membuat kalimat sederhana dengan benar. 3. MATEMATIKA Melalui mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang bangun datar sederhana siswa dapat menggambar bangun datar persegi dan lingkaran dengan benar.
Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Rasa ingin tahu 3. Kerjasama 4. Percaya diri 5. Tanggung jawab E. MATERI AJAR 1. IPA Membuat kincir angin mainan dari kertas 2. BAHASA INDONESIA Menulis kalimat sederhana 3. MATEMATIKA Pecahan sederhana Bangun datar sederhana F. METODE PEMBELAJARAN 1. Metode
: Ceramah, diskusi, eksperimen, tanya jawab, pemberian tugas
2. Model pembelajaran : Kooperatif G. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat / bahan
Gunting Paku Jangka Pensil Lem Kertas Sedotan
2. Sumber belajar Buku IPA kelas 3 penerbit pusat perbukuan karangan Priyono, Titik Sayekti halaman 141-142. Buku Fokus semester 2 kelas 3 halaman 80-81. Nara Sumber H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan I (2 x 35 menit ) I.
Kegiatan awal (5 menit ) 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum mulai pelajaran 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru memberi apersepsi kepada siswa 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
II.
Kegiatan inti ( 40 menit ) 1. Guru menjelaskan kepada siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan serta mengamati alat peraga yang sedang dijelaskan yang bertujuan tercapainya pembelajaran IPA tentang materi Energi Gerak untuk membuat kincir angin dengan menggunakan metode Eksperimen. 2. Guru menjelaskan kepada siswa alat-alat yang akan digunakan yaitu gunting, paku, jangka, pensil, lem, sedotan, dan bahannya yaitu kertas bias berbentuk persegi berukuran sisi 20 cm atau lingkaran bergaris tengah berukuran 20 cm. 3. Guru menyuruh siswa untuk membagi kelompok menjadi 3 (tiga), tiap kelompok berjumlah 3 sampai 4 siswa yang bertujuan untuk berdiskusi tentang materi energi gerak untuk membuat kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen.
4. Guru membimbing siswa dalam pembuatan kincir angin mainan dari kertas, yang bertujuan supaya siswa tidak banyak mengalami kesulitan. 5. Langkah-langkah pembelajaran membuat kincir angin mainan dari kertas : a. Bentuklah garis diagonal pada kertas berbentuk persegi
b. Lalu
buatlah
pola
seperti
gambar
disamping
c. Potonglah kertas pada garis titik-titik sampai tanda (.)
d. Satukanlah ujung-ujung kertas dibagian tengah kertas, kemudian rekatkan ujungujung kertas tersebut dengan lem
e. Tusuklah
ditengah-tengah
pertemuan
ujung-ujung kertas yang sudah disatukan dan di lem tadi dengan paku
f.
Lalu tusuklah sedotan atau sapu lidi seukuran yang di tusukkan pada bekas lubang paku
g. Tiuplah atau bawa larilah incir angin mainan dari kertas itu, apa yang terjadi ? Kincir angin mainan dari kertas akan berputar karena energi angin.
III.
Kegiatan akhir ( 25 menit ) 1. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok maupun individu dalam pebuatan kincir angin mainan dari kertas. 2. Guru dan observer mengadakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan pengamatan secara berkelompok maupun secara individu. 3. Guru memberi umpan balik positif dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, dan hadiah terhadap keberhasilan siswa. 4. Guru dan observer mengadakan pemilihan remidi atau perbaikan bagi siswa yang belum tuntas, penilaian pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas. 5. Tindak lanjut, guru memberi PR.
I. PENILAIAN Penilaian secara pengamatan hasil kerja kelompok 1. Kriteria Penilaian NO 1
2
ASPEK Kerjasama
Partisipasi
KRITERIA
SKOR
Bekerjasama
4
Kadang-kadang kerjasama
3
Tidak bekerjasama
2
Aktif berpartisipasi
4
Kadang-kadang aktif
3
Tidak aktif
2
2. Catatan : Jumlah skor perolehan Nilai :
X 100 Jumlah skor maksimal
Pertemuan 2 (2 x 35 menit) I.
Kegiatan awal (5 menit ) 1. Guru mengucapkan salam dan memimpin do’a sebelum mulai pelajaran 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru memberi apersepsi kepada siswa 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa
II.
Kegiatan inti ( 40 menit ) 1. Guru menjelaskan kepada siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan serta mengamati alat peraga yang sedang dijelaskan yang bertujuan tercapainya pembelajaran IPA tentang materi Energi Gerak untuk membuat kincir angin dengan menggunakan metode Eksperimen. 2. Guru menjelaskan kepada siswa alat-alat yang akan digunakan yaitu gunting, paku, jangka, pensil, lem, sedotan, dan bahannya yaitu kertas bias berbentuk persegi berukuran sisi 20 cm atau lingkaran bergaris tengah berukuran 20 cm. 3. Guru menyuruh siswa untuk membagi kelompok menjadi 3 (tiga), tiap kelompok berjumlah 3 sampai 4 siswa yang bertujuan untuk berdiskusi tentang materi energi gerak untuk membuat kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen. 4. Guru membimbing siswa dalam pembuatan kincir angin mainan dari kertas, yang bertujuan supaya siswa tidak banyak mengalami kesulitan. 5. Langkah-langkah pembelajaran membuat kincir angin mainan dari kertas :
a. Bentuklah garis diagonal pada kertas berbentuk persegi
b. Lalu
buatlah
pola
seperti
gambar
disamping
c. Potonglah kertas pada garis titik-titik sampai tanda (.)
d. Satukanlah ujung-ujung kertas dibagian tengah kertas, kemudian rekatkan ujungujung kertas tersebut dengan lem
e. Tusuklah
ditengah-tengah
pertemuan
ujung-ujung kertas yang sudah disatukan dan di lem tadi dengan paku
f.
Lalu tusuklah sedotan atau sapu lidi seukuran yang di tusukkan pada bekas lubang paku
g. Tiuplah atau bawa larilah incir angin mainan dari kertas itu, apa yang terjadi ? Kincir angin mainan dari kertas akan berputar karena energi angin.
III.
Kegiatan akhir ( 25 menit ) 1. Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok maupun individu dalam pebuatan kincir angin mainan dari kertas. 2. Guru dan observer mengadakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan pengamatan secara berkelompok maupun secara individu. 3. Guru memberi umpan balik positif dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, dan hadiah terhadap keberhasilan siswa. 4. Guru dan observer mengadakan pemilihan remidi atau perbaikan bagi siswa yang belum tuntas, penilaian pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas. 5. Tindak lanjut, guru memberi PR.
Penilaian tertulis dikerjakan secara individu Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Apakah kincir angin itu ? Jawab : 2. Apakah kincir air itu ? Jawab : 3. Ada berapa langkah untuk membuat kincir angin sampai jadi ? Jawab : 4. Apakah angin itu ? Jawab : 5. Kapal apakah yang memerlukan energi angin ? Jawab :
Sentul, 15 Maret 2012 Guru kelas 3
SUWANDI NIP. 19570604 197911 1 002
Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Membuat Kincir Angin Mainan Dari Kertas Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Secara Berkelompok Pada: Siklus I Pertemuan I 1. Kriteria Penilaian NO 1
2
Kelompok: ……………………
ASPEK
KRITERIA
Kerjasama
Partisipasi
SKOR
Bekerjasama
4
Kadang-kadang kerjasama
3
Tidak bekerjasama
2
Aktif berpartisipasi
4
Kadang-kadang aktif
3
Tidak aktif
2
Jumlah skor perolehan Jumlah skor maksimal Nilai
2. Catatan : Jumlah skor perolehan Nilai :
X 100 Jumlah skor maksimal
Sentul, 8 Maret 2012
Penilaian tertulis tentang pengertian pembuatan kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen dikerjakan secara indivu pada siklus I Pertemuan II Nama
: ……………..
No Urut: …………….. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar: 1. Apakah kincir angin itu ? Jawab : 2. Apakah kincir air itu ? Jawab : 3. Ada berapa langkah untuk membuat kincir angin sampai jadi ? Jawab : 4. Apakah angin itu ? Jawab : 5. Kapal apakah yang memerlukan energi angin ? Jawab : Catatan rumus menilai. 1. Tiap nomor nilai benar, skor nilai 5, nilai kurang benar kebijaksanaan guru. 2. Jumlah skor maksimal 25. Jumlah skor perolehan 3. Nilai : X 100 Jumlah skor maksimal Kunci jawaban: 1. 2. 3. 4. 5.
Kincir yang digerakkan oleh angin Kincir yang digerakkan oleh air 7 langkah Udara yang bergerak Kapal layar
Sentul, 15 Maret 2012
Penilaian Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Membuat Kincir Angin Mainan Dari Kertas Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Secara Berkelompok Pada: Siklus II Pertemuan I 1. Kriteria Penilaian NO
Kelompok: …………………
ASPEK
1
KRITERIA
Kerjasama
2
Partisipasi
SKOR
Bekerjasama
4
Kadang-kadang kerjasama
3
Tidak bekerjasama
2
Aktif berpartisipasi
4
Kadang-kadang aktif
3
Tidak aktif
2
Jumlah skor perolehan Jumlah skor maksimal Nilai
2. Catatan : Jumlah skor perolehan Nilai :
X 100 Jumlah skor maksimal
Sentul, 5 April 2012
Penilaian tertulis tentang pengertian pembuatan kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen dikerjakan secara indivu pada siklus II Pertemuan II Nama
: ……………..
No Urut: …………….. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar: 1. Apakah kincir air itu ? Jawab : 2. Ada berapa langkah untuk membuat kincir angin sampai jadi ? Jawab : 3. Apakah kincir angin itu ? Jawab : 4. Apakah angin itu ? Jawab: 5. Coba sebutkan 3 (tiga) alat yang dapat digunakan untuk membuat kincir angin mainan dari kertas! Jawab: Catatan rumus menilai. 1. Tiap nomor nilai benar, skor nilai 5, nilai kurang benar kebijaksanaan guru. 2. Jumlah skor maksimal 25. Jumlah skor perolehan 3. Nilai : X 100 Jumlah skor maksimal Kunci jawaban: 1. 2. 3. 4. 5.
Kincir yang digerakkan oleh air 7 langkah Kincir yang digerakkan oleh angin Udara yang bergerak Kertas, gunting, lem
Sentul, 12 April 2012
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPATENTANG PENERAPAN KONSEP ENERGI GERAK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SENTUL
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh SUWANDI NIM. 262010072
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN (PSKGDJ) PROGRAM STUDI PGSD FAKULTAS KEGURUANDAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012
Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan pasar bebas Pengetahuan yang benar pada saat ini mungkin tidak benar pada masa yang akan datang. Peran guru dalam kelas Proses belajar mengajar . Pembelajaran yang berhasil Manusia sebagai makhluk yang mempunyai ciri-ciri atau kekhasan sendiri Kondisi SD Negeri Sentul tahun 2011/2012
1.2.1 Identifikasi Masalah Setelah peneliti melaksanakan tes prasiklus diperoleh informasi bahwa hasil belajar IPA tentang energi gerak pada siswa kelas III SD Negeri Sentul masih rendah. Pemerolehan nilai rata-rata 64,09. Masih dibawah KKM. Adapun KKM pelajaran IPA kelas III SD Negeri Sentul 65. Dari 11 siswa yang mengikuti tes sebelum diadakan penelitian. 5 anak sudah mencapai KKM (45 %). Adapun yang 6 anak belum mencapai KKM (55%) Rendahnya hasil belajar siswa
•Perlunya memberi motifasi kepada siswa. •Penggunaan metode yang kurang tepat.
•Penyampaian materi yang kurang menarik bagi siswa. •Penggunaan bahasa yang kurang dipahami siswa. •Latihan yang diberikan kurang.
Bagaimana menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi gerak pada siswa kelas III SD Negeri Sentul Tahu Pelajaran 2011/2012.
Untuk mengatasi masalah yang muncul pada prasiklus diatas, peneliti menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran yang terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari : perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Hasil yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan hasil belajar siswa tentang energi gerak.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas PTK ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA melalui metode eksperimen tentang energi gerak pada siswa kelas III SD Negeri Sentul.
Bagi guru Bagi siswa Bagi sekolah
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Untuk mendapatkan pengertian yang objektif tentang belajar maka dibawah ini ada beberapa pendapat ahli psikologi
Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkugan yang menghasilkan perubahan dalam pemahaman, keterampilan dan nilai sikap (Winkel, 1983:15).sedangkan menurut Gagne dalam Dahar (1989:11) belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Tabrani Ruyan (2006) menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan individu melalui interaksi dengan lingkungan. Kemudian Rahadi (2003) mengemukakan hal yang senada bahwa belajar adalah merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya.
Berbicara tentang hasil belajar ada beberapa pendapat yaitu: Dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan kata hasil belajar sering disebut prestasi belajar (Poerdarmanto: 1976). Menurut Arifin (1999: 70) kata prestasi juga berarti kemampuan keterampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Tri Anni (2004: 4) mengatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar.
Dari beberapa pengertian belajar dan hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang dalam proses perubahan tingkah laku yang merupakan hasil sendiri. Sedangkan pengertian prestasi adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan tes standar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar seseorang
Dorongan ingin tahu telah terbentuk secara kodrati Perolehan yang didapat melalui percobaan Pola memecahkan masalah dengan menggunakan metode
ilmiah dianut orang secara umum Mata pelajaran IPA
Memberi pengetauan tentang berbagai jenis dan lingkungan alam dan lingkungan dalam kaitan dengan manfaatnya bagi kehidupan seharihari. Mengembangkan keterampilan proses. Mengembangkan wawasan sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. (Depdikbud, 1997 : 87)
Penilaian merupakan salah satu komponen system pengajaran untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Sebagai alat penilai hasil pencaaian tujuan dalam pembelajaran, penilaian dilakukan secara terus-menerus. Hasil penilaian bermanfaat untuk umpan balik (feed back) dari proses belajar yang dilaksanakan. (Muhammad Ali, 1983 : 131).
•Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. •Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan gagasan tentang alam sekitarnya. •Sikap ingin tahu, tekan, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri. •Mampu menggunakan teknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. •Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. (Depdikbud, 1994 : 130).
•Penilaian perbuatan untuk mengetahui kemampuan sisawa
dalam menguasai beberapa keterampilan tertentu. •Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan cara kerja anak, selama melakukan kegiatan dan menguji coba alat kerja. •Penilaian hasil kerja anak lebih menekankan pada proses dan perilaku sikap teknologi bukan hanya menilai produk saja. (Depdikbud, 1999 : 109-110).
1. Pendekatan faktual 2. Pendekatan konseptual 3. Pendekatan proses
•Mengaktifkan motivasi. •Member tahu pembelajaran tentag tujuan-tujuan belajar. •Mengarahkan perhatian. •Merangsang ingatan. •Menyediakan bimbingan belajar. •Membantu transfer belajar. •Memperhatikan dan member umpan balik. Noehi Nasution,
(1998 : 43).
Apakah metode Eksperimen itu ?
1.
2.
3.
4.
Guru menjelaskan kepada siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan serta mengamati alat peraga yang sedang dijelaskan yang bertujuan tercapainya pembelajaran IPA tentang materi Energi Gerak untuk membuat kincir angin dengan menggunakan metode Eksperimen. Guru menjelaskan kepada siswa alat-alat yang akan digunakan yaitu gunting, paku, jangka, pensil, lem, sedotan, dan bahannya yaitu kertas bias berbentuk persegi berukuran sisi 20 cm atau lingkaran bergaris tengah berukuran 20 cm. Guru menyuruh siswa untuk membagi kelompok menjadi 3 (tiga), tiap kelompok berjumlah 3 sampai 4 siswa yang bertujuan untuk berdiskusi tentang materi energi gerak untuk membuat kincir angin mainan dari kertas dengan menggunakan metode eksperimen. Guru membimbing siswa dalam pembuatan kincir angin mainan dari kertas, yang bertujuan supaya siswa tidak banyak mengalami kesulitan.
1. 2. 3. 4. 5.
Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok maupun individu dalam pebuatan kincir angin mainan dari kertas. Guru dan observer mengadakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan pengamatan secara berkelompok maupun secara individu. Guru memberi umpan balik positif dalam bentuk lisan, tertulis, isyarat, dan hadiah terhadap keberhasilan siswa. Guru dan observer mengadakan pemilihan remidi atau perbaikan bagi siswa yang belum tuntas, penilaian pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas. Tindak lanjut, guru memberi PR.
•Siswa aktif mengalami atau membuktikan sendiri. •Siswa dapat membuktikan sendiri teori-teori yang pernah
diterima. •Siswa mendapat kesempatan melakukan langkah-langkah berfikir ilmiah.
•Akan kurang berhasil apabila alat-alat dan bahan yang tersedia tidak
mencukupi kebutuhan siswa. •Kemungkinan tidak akan membawa hasil yang diharapkan apabila siswa belum cukup pengalaman. •Kadang-kadang ada eksperimen yang waktunya panjang, sehingga waktu yang ada dijadwal pelajaran disekolah tidak cukup.
Metode eksperimen adalah suatu metode dimana siswa melakukan percobaan atau pekerjaan dalam pelajaran tertentu yang telah diperagakan atau didemonstrasikan oleh guru secara berkelompok atau individu.
Kerangka berfikir
Kondisi awal
Pembelajaran belummenggunakan metode eksperimen
Hasil belajar siswa rendah
TINDAKAN
pembelajaran sudah menggunakan metode dan eksperimen
Siklus I
Siklus II Kondisi akhir
Diduga pembelajaran IPA melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Diduga menggunakan Metode Eksperimen dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Energi gerak pada siswa kelas III SD Negeri Sentul Tahun Pelajaran 2011/2012.
3.1 Setting Penelitian a. Lokasi penelitian b. Waktu penelitian c. Subjek penelitian d. Materi pelajaran
Jenis Variabel Ada 2 Variabel dalam penelitian ini a. Variable independen/bebas b. Variabel dependen/ terikat 2. Hubungan antar variabel Dapat digambarkan 1.
X
Y
- Pendekatan penelitian - Jenis penelitian -Mengapa disebut PTK? -Rencana tindakn
(Suharsimi Arikunto, 2008; 16). GAmbar Proses Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto (2006: 16)
Recana Tindakan
Refleksi
Siklus I
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan Refleksi Siklus II
Observasi
Pelaksanaan Tindakan Siklus Berikutnya
- engidentifikasi energi gerak melalui pengamatan - Menafsirkan energi berdasarkan pengamatan - Menjelaskan energi gerak serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis data yang digunakan berupa siswa yaitu melalui kegiatan analisis hasil pembelajaran tentang energi gerak dan sumber data yang lain teman sejawat yaitu melalui wawancara dengan guru kelas III SD Negeri Sentul hail proses pembelajaran tentang energi gerak.
Perencanaan Pelaksanaan Pra pembelajaran Awal pembelajaran Inti pembelajaran Akhir pembeajaran 3. Pengamatan 4. Refleksi
1. 2. -
Kekurangan dalam pelaksanaan perbaikan : 1. Ada 6 siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar beberapa siswa belum optimal. Kelebihan dalam pelaksanaan perbaikan. 1. Perhatian siswa dalam pembelajaran siswa meningkat. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar cukup tinggi pada sebagian siswa.
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
Awal pembelajaran - Inti pembelajaran - Akhir pembeajaran 3 Pengamatan 4. Refleksi -
1.Tes 2. Observasi 3. Angket /Kuesioner
3.9.1 3.9.2 3.9.3 3.9.4
Alat pengumpulan Data Validasi Data Analisis Data Indikator Kinerja
4.1 Lokasi penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelas III SD Negeri Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang . 4.2 subyek Penelitian Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang yang berjumlah 11 siswa dengan laki-laki 4 dan 7 siswa perempuan
PELAKSANAAN TINDAKAN KONDISI AWAL PRA SIKLUS
Frekwesi
Tuntas
Prosentase
5
45 %
Belum tuntas
Jumlah
Rata-rata
6
11
55 %
100 %
6
Nilai Tertinggi
85
Nilai Terendah
40
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
Tabel 4.2 Distribusi hasil belajar siklus I siswa kelas III SDN Sentul
Frekwensi
Prosentase
Tuntas
9
82 %
Belum tuntas
2
18 %
Jumlah
11
Rata-rata
72
Nilai Tertinggi
85
Nilai Terendah
45
100 %
Hasil Belajar Siklus I
18 % belum tuntas 82 % tuntas
4.1 Diagram hasil belajar siklus I
Pada pertemuan kedua kegiatan guru dalam memberikan materi pembelajaran diamati oleh observer. Pengamatan ini dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses mengajar
Sebelum melakukan tindakan pada siklus II diakan refleksi proses pembelajaran. Reflesi diadakan dengan melibatkan teman sejawat
Perencanaan Hasil refleksi pada siklus I dengan teman sejawat menjadi salah satu pertimbangan untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik lagi 2. Pelaksanaan Tindakan awal siklus II guru menjelaskan materi Energi Gerak dengan memberikan benda yang sesuai dengan materi dan memberikan contoh soal yang harus dikerjakan dengan kelompok untuk menemukan penemuaan sesuai dengan materi yang sudah disiapan oleh guru
1.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II Kelas III SDN Sentul Frekwensi
Prosentase
Tuntas
Belum tuntas
10
1
Jumlah
11
Rata-rata
73
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
40
91 %
9%
100%
Hasil Belajar Siklus II 0
0
9%
tuntas 91 %
belum tuntas
Gambar 4.2 Diagram hasil belajar siklus II
Kegiatan dari siklus II yang dilakukan oleh observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari siklus I. Terbukti bahwa hasil belajar siswa meningkat yang tuntas 10 siswa ( 91 % ) dan nilai rata-rata 73 maka kegiatan oleh guru yang dilakukan dengan kreteria baik
Pada akhir kegiatan refleksi siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan melibatkan teman sejawat selaku observer
Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian meliputi hasil pembelajaran baik dari siklus I dan siklus II sebgai berikut:
Tabel 4.6 Perbandingan kegiatan guru mengajar dengan menggunakan metode Eksperimen
Aktifitas Mengajar
Nilai Presentase
Kreteria
Siklus I
82 %
Baik
Siklus II
91%
Baik
Tabel 4.7 Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa kelas III SDN Sentul Pra siklus, siklus I, siklus II Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
Rata-rata Nilai
Pra Siklus
5
6
64
Siklus I
9
2
72
Siklus II
10+1
0
73
Pengertian hasil belajar adalah kemampuan yang memiliki siswa setelah melaksanakan pengalaman belajarnya. Dari analisis data yang didapat perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dengan tabel dibwah ini.
Tabel 4.8 Perbndingan ketuntasan hasil belajar siswa kelas III SDN Sentul Pra siklus, Siklus I, Siklus II
No
Uraian
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Nilai Rata-Rata Kelas
64
72
73
2
Ketuntasan
45 %
82 %
91 %
Tabel 4.9 Perbndingan ketuntasan hasil belajar siswa kelas III SDN Sentul Pra siklus, Siklus I, Siklus II pada diagram batang
100% 90% 80% 70% 60%
Tuntas
50%
Belum tuntas
40% 30% 20% 10% 0%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan hasil analisis belajar siswa menunjukan bahwa hasil belajar IPA tentang Energi Gerak siswa kelas III SD Negeri Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang mengalami peningkatan setelah menggunakan metode Eksperimen.Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dari pra siklus, Siklus I, Siklus II dengan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus yang tuntas 45 % , siklus I 82 %, siklus II 91% dan rata-rata nilai pada pra siklus 64, siklus I 72, siklus II 73. Hasil dari penelitian tersebut sudah meningkat dari yang direncanakan indikator kinerja ≥80 dan secara umum dapat dikatakan bahwa metode Eksperimen yang diberikan guru pada siswa kelas III SD Negeri Sentul dari siklus I dan siklus II ada peningkatan yang baik dan disarankan penggunaan metode Eksperimen diberikan pada siswa yang berkategori konvensional karena penggunaan metode Eksperimen ini membutuhkan kemampuan untuk dapat menemukan sendiri.
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA di kelas III SD Negeri Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang hasil belajar siswa tentang Energi Gerak. Hal ini dapat dilihat daya serap siswa sehingga mengakibatkan meningkatnya ketuntasan klasikal hasil belajar siswa dan rata-rata nilai dalam kelas.Sebelum diberikan metode Eksperimen pada kondisi awal ketika penulis belum melaksanakan suatu tindakan, ketuntasan belajar hanya 45 % yang tuntas dari 11 siswa. Setelah kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode Gruop Investigation siswa kelas III SD Negeri Sentul dapat meningkat. Pada siklus I ketuntasan belajar yang di capai 82 % sedangkan pada siklus II yang tuntas 91% dengan batas KKM ( 65 ).
a. Guru dalam pembelajaran penggunaan metode Eksperimen membuat siswa lebih tanggung jawab dan berinteraksi, Guru dapat menggunakan metode Eksperimen ( GI ) karena dalam penelitian ini siswa terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA. b. Sekolah diharapkan untuk mendukung setiap kreatifitas guru dan siswa, serta memberi kesempatan bagi guru untuk mencoba metode Eksperimen itu sangat tepat dalam menyampaikan pembelajaran serta media-media yang digunakan. c. Siswa supaya memperhatikan setiap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan jangan malu atau takut untuk bertanya kalau ada materi yang belum dipahamiatau ada sesuatu hal yang belum diketahui.
Abin Syamsudin (1996). Profesi keguruan Jakarta Universitas terbuka Arifin (1996:70). Prestasi disebut juga hasil belajar Arsyad Azhar (2004). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Arikunto (2002:96). Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud (1997:87). Mengembangkan kemampuan untukmenerapkan pengetahuan teknologi (IPTEK) Depikbud (1994:130).Memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar. Dedikbud (1999:109-110). Penilaian adalah hasil kerja anak. Gagne dlam Dakar (1989:11). Belajar adalah suatu proses dimana organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengenalan. Haryanto (2004). Sains Kelas VI SD. Erlangga Hendro Darmodjo dan Kaligis (1991): 3-5). Pendidikan IPA. Jakarta Depdikbud. Muhammad Ali (1983:131). Hasil Penelitian Bermanfaat Untuk Umpan Balik Neohi Nasution (1998:43). Memperhatikan dan member umpan balik Purdarmanto (1976). Belajar sering disebut prestasi belajar Rohadi (2003). Belajar adalah suatu usaha seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Rusna (1998). Pendidikan IPA di SD. Jakarta Universitas Terbuka. Salamah (2003). Proses pembelajaran IPA dengan metode Eksperimen. Tabrani Ruyan (2006). Belajar adalah suatu proses perubahan individu. Tri Anni Chaharina (2004). Psikologi Belajar. Semarang UPTMKK UNS.