REKOMENDASI KEBIJAKAN KEBERLANJUTAN PROGRAM OVOP DAN PROSPEKTIFNYA DENGAN METODE RAP-FIOVOP STUDI KASUS : SENTRA INDUSTRI CIANJUR, KOPERASI MITRA TANI PARAHYANGAN, JAWA BARAT
Shirleen Bina Nusantara University, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak One Village One Product merupakan metode sukses dalam agribisnis yang sudah diterapkan di berbagai negara besar di dunia. Dengan OVOP berbagai macam sentra industri di Indonesia dapat membuka peluang yang lebih luas baik dalam pasar domestik maupun internasional. Didukung oleh kementrian koperasi Indonesia, OVOP diharapkan membawa kesejahteraan bagi para anggotanya baik dalam lingkup pertanian, peternakan, kerajinan dan lingkup lainnya. Pertumbuhan volume ekspor komoditi di Indonesia menurut sumber yang telah diolah mencapai 133% dari tahun 2004 hingga 2008 dan semakin meningkat hingga saat ini, melihat hal tersebut kementrian koperasi dan UKM Indonesia berencana untuk menggalakan program OVOP agar dapat ditumbuhkembangkan di 100 titik daerah hingga tahun 2014 mendatang. Namun, dikarenakan nasionalisasi OVOP tergolong baru di tanah air maka dimensi dan faktor yang mempengaruhi keberhasilannya belum jelas dan sulit dikaji keberlanjutannya. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian yang terpadu sehingga OVOP Indonesia dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan meraih sukses seperti pendahulunya. Metode Rapid Appraisal For Indonesian OVOP dirancang khusus untuk menganalisa setiap dimensi yang terkait dalam keberlanjutan OVOP sehingga menghasilkan satu keterpautan antar dimensi agar dapat dikaji keberlanjutannya.Status keberlanjutan OVOP sentraindustriCianjur, KMTP padasaatinidinilaidari 5 dimensi, yaitudimensiekonomitermasukdalam status cukupberkelanjutan (51.552), dimensiSosialtermasukdalam status kurangberkelanjutan (45.867), dimensiLingkungandanLingkunganfisiktermasukdalam status kurangberkelanjutan (48.783), dimensiTeknologitermasukdalam status cukupberkelanjutan (52.760), dimensi leadership termasukdalam status sangatberkelanjutan (75.199). Kelimadimensitersebutdiharapkandapatdikajilebihlanjut agar dapatmencapai status sangatberkelanjutan di masamendatang. Kata Kunci : One Village One Product, analisis RAP, Prospektif, Simulasi, Agribisnis, Sentra Industri, Berkelanjutan
Kata Kunci : One Village One Product, analisis RAP, Prospektif, Simulasi, Agribisnis, Sentra Industri, Berkelanjutan
1.
Pendahuluan Indonesia memilikipotensibisnis yang tinggidalamberagamsektor.Iklim ,lingkungan,
kondisitanah,
budayasertasejarahmasyarakat
Indonesia
sangatlahmendukung
Negara
kitauntukmemilikisektorindustri yang besardansuksesbaiksecaralokalmaupun International. Namunminimnyapengetahuandankesadaranmasyarakatuntukberinovasigunamengembangkan kegiatanekonomidalamsektorindustrikecilmenengahmenyebabkanrendahkankesejahteraanma syarakat .OlehkarenaitulahKementrianKoperasidan UKM Indonesia bekerjasamadengan JETRO (Japan External Trade Organization) dalamrangkamengalakkan program OVOP (one village one product)ataudalambahasa Indonesia disebut “satudesasatuproduk” Program OVOP merupakansalahsatulangkahmenujuklasterisasiusahakecilmenengah yang
bertujuanuntukmengangkatprodukprodukunggulandaerah
dapatberkembangdanmasukkepasar diharapkansektorindustri
yang
Indonesia
lebihluas.Melalui
yang
agar
program
OVOP
selamainibanyakterkuburbegitusaja
di
pedesaandapatbangkitdanmenjadisalahsatu motor ekonomidunia. Namun, beragamfaktor yang menjadikuncisuksesbagi program OVOP menjadikan program inisulituntukdikajikeberlanjutannyadalampengelolaan yang bersifatmultidimensi. Hal tersebutberdampakpadapenilaianpengelolaan OVOP di masa yang akandatang. Olehkarenaitu, diperlukanlahsuatukajian yang terpadudankomprehensif agar pengelolaan program
OVOP
berkelanjutanbagisentraindustri
dapatmenjadisalahsatukeunggulankompetitif di
masadepan.
“RekomendasiKebijakanKeberlanjutan
Maka,
penelitian
Program
danProspektifnyadenganMetode dilakukandenganmempertimbangkanberbagaidimensipengelolaan sesuaidengankondisisaatini.
yang
yang berjudul OVOP
RAP-FIOVOP” OVOP
yang
2.
Metodologi Metode
yang
digunakandalampenelitianadalahmetodedeskriptifmelaluisurveidenganmenggunakanpendekat ansistem.Pendekatansisteminidigunakanuntukmerumuskanrekomendasipengelolaanovopsecar aberkelanjutan. Rancanganpenelitiandigambarkanpadatabel 1. Tabel 1 – TabelRancanganPenelitian
Keterangan
Metode
Tahapan • •
T1
T2
AnalisisKeberlanjutan
RAP-FIOVOP
• • • • • •
PenentuanFaktorKunci
AnalisisProspektifStruktural •
Analisiskondisisaatini Pengolahan data quesionairedalam program RAP-FISH Diperolehindekskeberlanjutan Faktorsensitif (analisis leverage) Diperbandingankandenganmontecarlo faktorsensitifberdasaranalisis RAP faktorsensitifberdasaranalisiskebutuhan analisisfaktor sensitive berdasargabungananalisis RAP dananalisiskebutuhan diperolehfaktorfaktorkuncigabungandengan program MICMAC.
T3
SimulasiKeberlanjutan
Simulasi
• •
alurskenario perumusanskenario
T4
Rekomendasikebijakan Simulasi
• •
penetapanskenarioterbaik pembentukan model
Sumber: HasilPengolahan Data (2011)
T-1
:
Mengetahui
status
saatiniditinjaudaridimensiekonomi,
keberlanjutanpengelolaan
OVOP
sosial,
lingkungandanlingkunganfisik,
yang
menentukankeberlanjutan
teknologi, leadership T-2
:
Menganalisisfaktorfaktorkunci
OVOPpadasentraindustriCianjur, KMTP, Jawa Barat
T-3
:
Simulasi
model
untukmenentukanskenario
ideal
OVOP
berkelanjutanpadasentraindustriCianjur, KMTP, Jawa Barat T-4
:
Menentukanrumusankebijakankeberlanjutan
program
OVOP
padasentraindustriCianjut, KMTP, Jawa Barat 2.1
Status Keberlanjutan OVOP Penilaianterhadap
status
keberlanjutan
sentraIndustriCianjurdilakukandenganmenggunakananalisis ApraissalFor
Indonesian
OVOP).
OVOP
RAP-FIOVOP Analisis
(Rapid
RAP-FIOVOP
akanmenghasilkannilaiindekskeberlanjutanuntuk
OVOP.
NIlaiindekskeberlanjutandiperolehberdasarkanpenilaianterhadapsemuaatribut
yang
tercakupdalamlimadimensi (ekonomi, sosial, lingkungan&lingkunganfisik, Teknologi, dan Leadership) yang digambarkanpadagambar 1.
Diagram Layang Keberlanjutan Keberlanjutan
Leadership 75.19876862
SangatBerkelanjutan
Ekonomi 51.55238342 80 CukupBerkelanjutan 75 70 65 60 Sosial 55 50 45.86650085 45 KurangBerkelanjutan
Teknologi
Lingkungan & 48.78262711 lingkungan fisik
52.76038361
KurangBerkelanjutan
CukupBerkelanjutan
Gambar1 – Diagram LayangKeberlanjutan OVOP, Sentra IndustriCianjur, KMTP, Jawa Barat Sumber: HasilPengolahan Data (2011)
2.2
FaktorKunci yang mempengaruhikeberlanjutan OVOP
Faktor yang mempengaruhikeberlanjutan OVOP merupakangabunganhasilanalisis RAP dananalisiskebutuhanyang disajikanpadatabel 2.
Tabel 2
Faktor Gabungan yang Memiliki Pengaruh tinggi terhadap keberlanjutanovop berdasarkan Analisis Keberlanjutan dan Analisis Kebutuhan
No.
FaktorGabungan
1
Dukungandan Support Pemerintah
2
BantuanKreditbagiPetani
3
InvestasiTeknologi
4
Pembangunan Kesejahteraanpetani
5
Pembangunan SDM
6
PeningkatanPendapatanPetani
7
Komitmendantanggungjawabmasyarakat
Faktorfaktortersebutakandianalisiskembalimenggunakananalisisprospektifdengan program MICMAC sehinggadiperolehfaktorfaktorkunci yang mempengaruhikeberlanjutan OVOP. (gambar 2)
Gambar2
Pengaruh dan Ketergantungan antar Faktor keberlanjutan OVOP berdasarkan Analisis Kebutuhan dan Analisis Keberlanjutan
Hasil analisis antar faktor gabungankeberlanjutanovopyang disajikan pada Gambar2 menunjukkan bahwa terdapat 3 faktor yang berpengaruh besar terhadap keberlanjutan ovopdengantingkatketergantunganrendah,
yaitu
dukungandan
support
pemerintah,
bantuankreditbagipetanidaninvestasiteknologi
2.3
Simulasi Model Pengelolaan OVOP Berkelanjutan Faktorfaktorkuncimemilikiberbagaikemungkinankondisi di masa yang akandatang.
Pembentukanskenariobertujuanuntukmemprediksisituasi
yang
mungkinterjadidanmemberirekomendasi agar ovopdapatmencapai status berkelanjutan di masa
yang
akandatang.
Diagram
simulasiskenariokeberlanjutan
OVOP
ditampilkanpadagambar 3 dengan model keberlanjutan OVOP yang ditampilkanpadagambar 4. SkenarioSangatOptimis IndeksMultidimensi 76.34 SkenarioOptimis FaktorPenggerak KondisiKinerjaSaatini IndeksMultidimensi 51.63
1. Dukungandan Support Pemerintah 2. BantuanBagiPe tani 3. Investasiteknol ogi
IndeksMultidimensi 61.16 SkenarioModerat
RekomendasiSkenario
IndeksMultidimensi 51.63
IndeksMultidimensi 76.34
SkenarioPesimis IndeksMultidimensi 44.11 SkenarioSangatPesimis IndeksMultidimensi 32.99
Gambar3 - Simulasi Model Keberlanjutan OVOP Sentra IndustriCianjur, KMTP
Tujuan Strategis Terwujudnya ovop berkelanjutan
Skenario Ideal
SkenarioSangatPe simis
SkenarioPesimis
Dukungandan Support Pemerintah
SkenarioModerat
SkenarioOptimis
BantuanKreditBagiPetani
SkenarioSangatO ptimis
Skenario Skenario berdasarkan perubahan keadaan 5 tahun ke depan
Faktor kunci Faktor penggerak dalam pengelolaan ovop
InvestasiTeknologi
AnalisisProspektifStruktural Analisis RAP-FIOVOP DimensiEkonomi 1. 2. 3. 4. 5.
BantuanKreditBagiPetani PeningkatanPendapatanPet ani PembayaranTepatWaktu PengembalianKreditRingan PengelolaanDistribusi
DimensiSosial 1. 2. 3.
4.
Dukungandan Support Pemerintah Dukungandan Support Masyarakat KomitmendanTangg ungJawabMasyaraka t Pembangunan SDM
DimensiLingkungan&lIng kunganFisik 1. Infrastruktur 2. KonservasiLahandan Habitat 3. KetersediaanBahan Baku 4. Potensi SDA 5. PengelolaanPengguna anLahan
1. 2. 3. 4. 5.
DimensiTeknologi BimbinganTenagaahli InvestasiTeknologi InovasiProduk Penambahannilaiguna PenggunaanTeknologitep atguna
KondisiSaatIni
Gambar4 - Model OVOP berkelanjutanpada Sentra IndustriCianjur, KoperasiMitraTaniParahyangan
1. 2. 3. 4. 5.
Dimensi Leadership Pembangunan KesejahteraanPetani KomitmenPemimpin Pemimpin yang dapatDipercaya Sikap Motivator SikapSelaluinginmajuked epan
3.
Kesimpulan Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasandapatdisimpulkanbahwa :
1. Status keberlanjutan ovopsentraindustriCianjur, KMTP saat ini pada masing-masing dimensi, yaitu dimensi ekonomitermasuk dalam status cukup berkelanjutan (51.552), dimensi
Sosialtermasuk
dalam
status
kurangberkelanjutan
(45.867),
dimensi
LingkungandanLingkunganfisiktermasuk dalam status kurang berkelanjutan (48.783), dimensiTeknologitermasuk dalam status cukup berkelanjutan (52.760), dimensi leadership termasuk dalam status sangat berkelanjutan (75.199). 2. Faktor-faktor kunci yang menentukan keberlanjutan ovopsentraindustriCianjur, KMTP berdasarkan analisis keberlanjutan dan analisis kebutuhan, yaitu: Dukungandan support Pemerintah, BantuanKreditBagiPetani, danInvestasiTeknologi. Faktorfaktor lain yang jugaberpengaruhyaitu
:
Pembangunan
KesejahteraanPetani,
Pembangunan
SumberDayaManusia, danPeningkatanPendapatanPetani. 3. Berdasarkan simulasi perhitungan indeks yang dilakukan pada alternatif skenario (sangat pesimis, pesimis, moderat, optimis, sangat optimis) terlihat bahwa terjadi perubahan nilai indeks status keberlanjutan untuk setiap indeks pada multidimensi. Skenario yang direkomendasikan adalah skenario sangat optimis. 4. Rumusan kebijakan program ovopberkelanjutanuntukmeningkatkan status keberlanjutan di masa yang akandatan, yaitu: 1) Komunikasidengandinaspemerintahdalamdukungandan support
fasilitaspengembanganovop;
kompeten;
3)
2)
Pembangunan
sumberdayamanusia
Mensosialisasikaninvestasiteknologi;
merumuskankebijakanpeningkatankesejahteraanbagipetanisepertijaminankesehatan pendidikanbagianggotakeluargadan
lain
pengalokasiandanauntukbantuankreditbagiparapetani.
lain;
yang 4) , 5)
Daftar Pustaka Alder, Jacqueline, dkk. (2000). How Good is Good? : A Rapid Appraisal Technique For Evaluation of Sustainability Status of Fisheries of The North Atlantic. Canada : Fisheries Centre, University of British Columbia, Vancouver. Angelina,
S.
(2006).
KepemimpinandanAktifitasSosialUntukMenunjangKeberhasilanKarir.Paper dipresentasikanpada Table Manners 2006, FISI-UI. Baaij, Marc, Mark Greeven, dan Jan Van Dalen. (2004). Persistent Superior Economic Performance, Sustainable Competitive Advantage, and Schumpeterian Innovation: Leading Established Computer Firms, 1954–2000. European Management Journal Vol. 22, No. 5, pp. 517–531, October 2004. Elsevier, Great Britain. Choirul,
D.
(2006).
Faktorfaktor
yang
mempengaruhiperkembangansentra
UKM
menjadiKlasterDinamis.InfokopNomor 29 Tahun XXII. pp. 83-91. CianjurKab
(2009).FilosofiCianjur.http://www.cianjurkab.go.id/Content_Nomor_Menu_17
_3.html.Diaksestanggal 18 Desember 2011 David, Fred R. (2009). ManajemenStrategisKonsep. Buku-1.Edisi-12.SalembaEmpat, Jakarta. Deputi.(2010). PanduanOperasional Blue Print One Village One Product.Jakarta :KementrianKoperasidan UKM Republik Indonesia. Desrina (2011).Analisis kebijakanPengelolaan private label secara berkelanjutan di pt.Indomarco prismatama dengan metode rap-fovabel dan ahp. Tesis S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Fadhil,
N.
(2011).
Prospeksentrabisnisukmdalam
era
perdaganganbebas:
dimensisosialpolitik.http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop /EDISI%2023/fadhil.9.htm.Diaksestanggal 20 Januari 2012 Fauzi,
Akhmaddan
Suzy
Anna.(2005).
PermodelanSumberdayaPerikanandanLautanuntukAnalisisKebijakan.Jakarta
:PT.
GramediaPustakaUtama. Hasan (2003.ManajemenIndustri. Bandung :Pustaka Ramadan. Hidayanto, M., S., Supiandi, Yahya, S., dan Amien, L. I. (2009). Analisis Keberlanjutan Perkebunan Kakao Rakyat di Kawasan Perbatasan Pulau Sebatik, Kabupaten, Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Agro Ekonomi Vol. 27, No.2, Oktober 2009 : 213– 229. Indonesia. Indriantoro,
NurdanSupomo,
Bambang.
(2002).
Metodologipenelitianbisnis:
untukakuntansi&manajemen.Yogyakarta : BPFE. Johannessena, Jon-Arild dan Bjorn Olsenb. (2003).Knowledge Management and Sustainable Competitive Advantages: The Impact of Dynamic Contextual Training.International Journal of Information Management 23 (2003) 277–289. Norway. Kavanagh, Patricia dan Pitcher, Tony J. (2004).Implementing Microsoft Excel Software for Rapfish : A Technique for The Rapid Appraisal of Fisheries Status.Fisheries Centre, Canada : University of British Columbia, Vancouver. Leaflet
Koperasi
(2011).
Leaflet
KoperasiMitraTaniParahyangan.
Cianjur
:KoperasiMitraTaniParahyangan. Munir,
Sahibul.
(2008),
KontroldanManipulasiVariabel,
pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99022-9413026158432.doc, Diaksestanggal15 Agustus 2011.
Organisasi.org
(2006).Definisi,
pengertian,
tugas&fungsimanajemensumberdaya
manusia.http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_day a_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm.Diaksestanggal
29
Juni
2011. Robert,
L,
M
&
John,
H.
J.
Alihbahasaoleh
Diana,
A.
(2006).
ManajemenSumberDayaManusiaEdisi 10. Jakarta :PenerbitSalembaEmpat. Sadono ,S. (2006). TeoriPengantarMakroEkonomi. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada. Sekaran, Umar. (2006). Research methods for business.Jilid-1, Edisi-4.Jakarta :Salemba 4 Sugiharto, Y. danSyamsul, R.(2008). Gerakan OVOP (One Village One Product) sebagaiupayapeningkatanpembangunandaerah.Jakarta : BCB Solution. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-6. Bandung :Alfabeta. SuhardjodanSussongko.(2002). Saatnya... Daerah Bangkit: PanduanPraktis Pembangunan Ekonomi Daerah. Jakarta : CERDA dan The Asia Foundation. Svensson, Goran, Greg Woodb, dan Michael Callaghan (2009). A corporate model of sustainable business practices: an ethical perspective. Journal of World Business. Victoria. Toto,
P.
(2012).
MenggerakkanDimensiEkonomiDalamMenjagaKonsistensiPerjuanganPergerakanPetani (Kasus
Sumatra
Utara).http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/13/menggerakkan-
dimensi-ekonomi-dalam-menjaga-konsistensi-perjuangan-pergerakan-petani-kasussumatra-utara/.Diaksestanggal20 Januari 2012.