KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Kesimpulan Performa lembaga simpan pinjam Rukun Lestari dalam melakukan pelayanan terhadap anggotanya di pengaruhi oleh : 1. Perkembangan Lembaga dengan permasalahan pemberdayaan masyarakat miskin sebagai anggotanya yaitu lemahnya manajemen lembaga, yang disebabkan karena : - Rendahnya pengetahuan dan keterampilan pengurus dan anggota dalam pengelolaan usaha, - Kurangnya modal oleh lembaga untuk memenuhi modal usaha anggota, - Kurangnya partisipasi anggota dalam perencanaan program, monitoring dan evaluasi pada pengelolaan usaha, - Kurang adanya kerjasama antara pengurus, anggota, tokoh masyarakat dan instansi terkait. Adapun akibat dari lemahnya manajemen pengelolaan usaha simpan pinjam tersebut adalah : - Terbatasnya sistem sumber lembaga dalam pengelolaan usaha dan modal usaha yang diharapkan, - Belum ada usaha ekonomi produktif dalam meningkatkan pendapatan lembaga dan anggota, - Tidak optimalnya kinerja pengurus. Dari permasalahan yang teridentifikasi dan akibatnya tersebut berpengaruh pada masyarakat miskin sebagai anggota sampai sekarang belum berdaya. 2. Pola Pengelolaan dalam menjalankan usaha simpan pinjam rukun lestari, sebagai lembaga keswadayaan masyarakat menunjukkan keberadaan lembaga tersebut pengeloaan usahanya belum optimal. Hal ini disebabkan oleh belum dipunyai akses terhadap sistem sumber, juga upaya pelayanan terhadap anggota belum sesuai harapan masyarakat miskin. 3. Kapasitas lembaga dan masyarakat miskin sebagai anggota simpan pinjam rukun lestari ditunjukkan kurang kesadaran serta pengetahuan dan
107 keterampilan usaha dalam pengelolaan usaha simpan pinjam, disamping juga dipengaruhi oleh belum dipunyai akses pada sistem sumber untuk menggalang
partisipasi pihak terkait dalam mendukung program yang
dijalankan secara partisipasi dengan mengembangkan potensi usaha sesuai minat dan kebutuhan yang dirasakan melalui kegiatan usaha ekonomi produktif. Rencana program dan strategi yang bisa digunakan dalam penguatan kapasitas lembaga simpan pinjam Rukun Lestari terhadap performa lembaga sesuai permasalahan yang telah teridentifikasi, melalui peningkatkan kinerja pengurus dan peningkatkan kesadaran seluruh anggota dalam membenahi manajemen pengelolaan usaha dengan cara : 1. Secara langsung yaitu dengan : - Penguatan economic capital, yaitu dengan meningkatkan modal lembaga melalui peningkatan iuran bulanan dan iuran kesejahteraan sosial, disamping mengupayakan usaha pengolahan mete dan usaha warungan, ternak kambing, ternak kenari. - Penguatan human capital, yaitu mendorong peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik bagi pengurus ataupun anggota dalam pengelolaan usaha dan pengembangan lembaga, baik dalam bentuk pelatihan kelembagaan, kewirausahaan dan perencanaan partisipatif, disamping perlunya melakukan studi banding untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, teknologi dan informasi pasar atau alternatif permodalan. - Penguatan social capital, yaitu dengan kesadaran anggota untuk aktif dalam mengikuti pertemuan bulanan yang digunakan sebagai wadah untuk membangun kerekatan dan keterikatan antar seluruh anggota dengan menghasilkan tindakan bersama dan perilaku kerjasama yang diatur dengan norma yang disepakati bersama. - Membuka jaringan kerja dan kemitraan dengan lembaga sejenis, untuk memperoleh
dukungan,
fasilitasi,
pendampingan,
dengan
menjalin
komunikasi dengan berbagai sistem sumber untuk mengembangkan lembaga.
108 2. Secara tidak langsung yaitu dengan : mendapat dukungan dan fasilitasi dari pemerintah Desa Sendangtirto juga dari Pihak Dinas P2KPM dalam upaya mengembangan usaha untuk memberdayakan masyarakat miskin sebagai anggota. Rekomendasi Kebijakan Untuk mendukung terlaksananya program yang telah disusun tersebut, maka perlu adanya rekomendasi kebijakan terhadap : 1. Lembaga simpan pinjam Rukun Lestari dalam memanfaatkan hasil rencana program dan strategi yang telah dibuat melalui kegiatan diskusi kelompok terfokus pada kegiatan kajian pengembangan masyarakat terhadap Penguatan Kapasitas Lembaga dimaksud, hasil kegiatan tersebut diharapkan bisa dipakai sebagai acuan menjalankan pelayanan terhadap masyarakat miskin sebagai anggota dalam mengatasi masalah yang di hadapi lembaga simpan pinjam Rukun Lestari. 2. Pemerintah Desa Sendangtirto agar dapat : a. memfasilitasi kegiatan lembaga simpan pinjam rukun lestari dengan memberikan informasi serta mengarahkan
program pemerintah yang
masuk ke Desa Sendangtirto. b. memfasilitasi kerjasama antar lembaga simpan pinjam rukun lestari dengan pihak Badan Keswadayaan Masyarakat pelasanan kegiatan P2KP di Desa Sendangtirto. 3. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (P2KPM) Kabupaten Sleman agar dapat : a. memfasilitasi kegiatan pelatihan manajemen, kelembagaan dan ketrampilan usaha. b. memfasilitasi dengan pihak penyedia permodalan dan membantu permodalan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2001, “Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas: Pengantar pada Pemikiran Pendekatan Praktis”, Jakarta, Lembaga Penerbit FE-UI. Baharsyah, Yustika, 1999, “Menuju Masyarakat yang Berkelanjutan”, Pelajaran dari Krisis, Departemen Sosial RI, Jakarta. BPS/Badan Pusat Statistik dan Depsos/Departemen Sosial (2002), “Penduduk Fakir Miskin Indonesia 2002”, Jakarta BPS. Chaniago, Arifinal, 1982, “Perkoperasian Indonesia”, Bandung, Angkasa. DuBois, Brenda dan Karla Krogsrud Miley (1992), “Social Work : An Empowering Profession”, Boston: Allyn and Bacon. Echols & Shadily, 1995. “ Kamus Inggris Indonesia”, Jakarta, P.T. Gramedia. Effendi, Tadjuddin Noer. 1995, “Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan”, Yogyakarta, PT Tiara Wacana. Garvin, Charles, 1986, “Contemporary Group Work . Prentice Hall Inc”, New Jersey, Englewood Cliff. Gusman. 1982. “Fundamentals of Social Work”, Allyn and Bacon, Boston. Haeruman dan Eriyatno, 2001, “Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal”, Jakarta, Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota dan BIC Indonesia. Hikmat, Harry, 2004, “Strategi Pemberdayaan Masyarakat”, Bandung, Humaniora Utama. Hikmat, Harry dkk, 2005, “Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan Program Pemberdayaan Fakir Miskin”, Jakarta, Direktorat Bansos Fakir Miskin DEPSOS RI Ife, Jim, 2002, “Community Development : Community Based Alternatives in an Age of Globalizationd”, Australia, Pearson Education. Indochi, Anwar, 1984,” Pengaruh Iklim Organisasi Sekolah dan Kepuasan Kerja terhadap Performance Guru”, IKIP, Bandung. Israel, Arturo, 1992, “Pengembangan Kelembagaan. Jakarta”, LP3S.
110 Jamasy, Owin, 2004, “Keadilan, Pemberdayaan dan Penanggulangan Kemiskinan”, Bandung, Belantika. Kartasasmita, Ginanjar, 1996, “Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan” , Jakarta, Pustaka Cidesindo. Koentjaraningrat, 1997, “Kedudayaan Mentalitas dan Pembangunan”, Jakarta, Gramedia. Komite Penanggulangan Kemiskinan. 2004. “Strategi Penanggulangan Nasional Kemiskinan (SPNK)”. Jakarta, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kurniawati, 2004, “ Kedermawanan Kaum Muslimin Potensi dan Realita Zakat Masyarakat Indonesia” Hasil Survei di Sepuluh Kota, Jakarta, Pustaka Adina. Nasdian & Utomo, 2003. .” Pengembangan Kelembagaan dan Modal Sosial”, jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mikkelsen, Britha, 2003, “Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-Upaya Pemberdayaan , Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. Mulyono, Mauzid, 1993, “Penerapan Produktivitas dalam Organisasi”, Bumi Aksara Jakarta. Purwadarminta, WJS, 1992, “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial, 2003, “Kemiskinan Dan Keberfungsian Sosial” Studi Kasus Rumah Tangga Miskin di Indonesia, Jakarta, Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI. Rubin, Herbert dan Irene S. Rubin, 1992, “Community Organizing and Development”. Ney York, Mac Milian Publishing Company. Rusli, S. dkk.2005. “Kependudukan”, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Shadily, Hasa, 1984, “Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia”, Jakarta, Bina Aksara. Sitorus, MT.Felix dan Ivanovich Agusta, 2003,” Metodologi Kajian Komunitas”, Program Magister Profesional Pengembangan Masyarakat, IPB, Bogor. Soekanto, Soerjono, 1985, “ Kamus Sosiologi”, Jakarta, CV Rajawali. Soekanto, Soerjono, 1990, “ Sosiologi Suatu Pengantar”, Jakarta, CV Rajawali.
111 Suharto, Edy, 2005, “Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat”, Bandung, Aditama. Suharto, Edy, 2005, “Analisis Kebijakan Publik”, Bandung, Alfabeta. Suharto, Edy, 2003, “Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial”, Studi Kasus Rumah Tangga Miskin di Indonesia, Departemen Sosial RI dan STKS Bandung. Sukoco, Dwi Heru. 1991,” Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya”, Kopma Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung. Sumarjo dan Saharudin, 2003, “Metode-metode Partisipatif dalam Pengembangan Masyarakat, Bogor, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Sumodiningrat, Gunawan, 1986, “ Pengelolaan Dalam Pengembangan Badan Kredit Pedesaan, “dalam Mubyarto dan Suwany, Hamid, Edim, 1986, Kredit Pedesaan di Indonesia, Yogyakarta, BPFE. Sumpeno, 2002, “Capacity Building, Persiapan dan Perencanaan”, Jakarta, Catholic Relief Services. Sumartini dkk, 2003, “Ekonomi Lokal”, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sutarso, 2005, “Praktek Pekerjaan Sosial dalam Pembangunan Masyarakat”, Jakarta, BALATBANGSOS DEPSOS RI. Syawie, Moch dkk, 2004, “Jaringan Strategis Pranata Sosial”, Jakarta, BPPS Depsos R.I. Tim Penyusun Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, 2001,”Pedoman Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah”, IPB Press, Bogor. Tjahjono, 2004. “ Manajemen Penyuluhan Masyarakat “ Bahan Pelatihan Penyuluhan Balai Dikalat Pelatihan Tenaga Sosial, Yogyakarta. Yin, RS. 1996,” Studi Kasus Desain dan Metode”, Jakarta Raja Grafindo Persada.
112 Lampiran 1 Sketsa Desa Sendangtirto
SKETSA DESA SENDANGTIRTO
113 Lampiran 2 Hasil Diskusi Perumusan Masalah Dan Kebutuhan HASIL PERTEMUAN DISKUSI PERUMUSAN MASALAH DAN KEBUTUHAN DALAM PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA SIMPAN PINJAM RUKUN LESTARI UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN RW 04 DUSUN DAWUKAN DESA SENDANGTIRTO KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Kegiatan pertemuan diskusi perumusan masalah dilaksanakan di rumah Ibu Triatmini anggota simpan pinjam Rukun Lestari warga RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto, pada hari minggu tanggal 30 Juli 2006. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB. Pertemuan diskusi tersebut dihadiri oleh 16 anggota, 6 pengurus, 1 orang dari Dinas P2KPM Kabupaten Sleman, 1 orang dari staf Desa Sendangtirto dan 2 orang Tokoh Masyarakat yang satu dari tokoh masyarakat tersebut merupakan pengurus BKM kegiatan P2KP Desa Sendangtirto. Kegiatan diskusi antara lain : 1. Pemaparan hasil temuan di lapangan oleh pengkaji tentang kapabilitas lembaga dan kapabilitas anggota dalam rangka pemberdayaan masyarakat miskin. a. Kapabilitas lembaga simpan pinjam rukun lestari antara lain : - Lembaga simpan pinjam rukun lestari dibentuk diprakarsai oleh perkumpulan karyawan karyawai RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto, sebagai bentuk keprihatinan perhatian pemerintah terhadap penanganan masyarakat miskin di Desa Sendangtirto. - Perguliran dana cukup lancar disamping masih adanya tunggakan pinjaman dan sebrakan dari anggota, hal ini terbukti masih berkelanjutannya program pelayanan. - Anggota merupakan pegawai tidak tetap/dhuafa, sehingga dari segi ekonomi keluarga belum berdaya. b. Kemampuan lembaga simpan pinjam rukun lestari antara lain : - Dalam melaksanakan pelayanan sesuai tujuan program, kendala utama adalah modal yang dimiliki lembaga masih belum mampu memberikan pinjaman sebagai modal usaha yang diharapkan. - Belum dipunyainya usaha ekonomi produktif oleh lembaga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan anggota, sehingga kegiatan usaha masih kurang variatif dan masih berupa kegiatan simpanan dan pinjaman anggota - Kurangnya partisipasi dari anggota baik dalam keaktifan dalam kegiatan pertemuan bulanan maupun dalam perencanaan pengembangan lembaga. - Kepengurusan tidak berjalan secara maksimal, karena kesibukan pengurus dan masih tergantungnya pengurus lain pada pengurus penggerak. Disamping belum adanya koordinasi efektif antar pengurus. c. Perspektif lembaga dan anggota, antara lain : - Kegiatan yang ada, masih terkesan bahwa kegiatan lembaga simpan pinjam rukun lestari sebagai bentukan dari perkumpulan karyawati, sehingga masih bergantung pengelolaan usaha pada pengurus penggerak.
114 Lanjutan - Yang aktif menggerakkan pelayanan masih dilakukan oleh pengurus penggerak. - Anggota terlibat terbatas hanya karena untuk mengikuti pengajian dan pinjaman. - Kesadaran untuk memiliki kelembagaan dan kemanfaatannya belum dipunyai anggota, sehingga dalam meningkatkan pelayanan pengurus banyak berharap bantuan sodakoh, infak dan zakat yang efektifitasnya kurang signifikan mendongkrak percepatan pelayanan. - Belum adanya peran pemerintah desa, tokoh masyarakat, lembaga lainnya dalam mendukung dan menfasilitasi kegiatan akibat lembaga belum punya akses sistem sumber. d. Dari segi pembiayaan, - Masih relatif kecilnya iuran bulanan sebagai pemupukan modal bagi lembaga, sehingga lembaga masih belum mampu menyediakan modal usaha. - Partisipasi masyarakat kurang maksimal. 2. Hasil diskusi perumusan masalah dan kebutuhan penguatan kapasitas simpan pinjam Rukun Lestari antara lain; a. Pokok masalah : Lemahnya manajemen pengelolaan usaha simpan pinjam. b. Prioritas masalah, antara lain : - Rendahnya pengetahuan dan kemampuan anggota terhadap kelembagaan dan usaha - Kurangnya modal lembaga untuk memenuhi pinjaman modal usaha. - Terbatasnya pengetahuan pengelolaan usaha dan aktifitas pengurus. - Kurang adanya kerjasama antara pengurus, anggota, tokoh masyarakat dan instansi terkait. 3. Hasil diskusi terfokus berdasarkan prioritas masalah yang dihadapi, disepakati alternatif pemecahan masalah dengan hasil antara lain : a. Rendahnya pengetahuan dan kemampuan anggota terhadap kelembagaan dan usaha dengan alternatif pemecahan : - Pelatihan manajemen, kelembagaan dan ketrampilan ekonomis produktif. - Pelatihan perencanaan partisipatif. - Studi banding pada lembaga sejenis yang berhasil. b. Kurangnya modal lembaga untuk memenuhi pinjaman modal usaha, dengan alternatif pemecahan : – Merencanakan dan memjajaki dibentuknya koperasi. – Meningkatkan iuran bulanan. – Meningkatkan iuran kesejahteraan sosial. c. Terbatasnya aktifitas lembaga dalam pengelolaan usaha, dengan alternatif pemecahan: - Mendorong partisipasi aktif seluruh anggota. - Menumbuhkan kesadaran pengurus dan anggota akan kemanfaatan lembaga. - Pembagian kerja pengurus.
115 Lanjutan - Meningkatkan aktifitas pelayanan dengan membuat kegiatan variatif, usaha ekonomi produktif sesuai potensi yang dimiliki anggota dan potensi yang ada di lingkungan Desa Sendangtirto, disamping kegiatan pengajian. - Melaksanakan pertemuan bulanan secara rutin. d. Kurang adanya kerjasama antar pengurus, anggota, tokoh masyarakat dan instansi terkait : - Kerjasama dengan stakeholders. - Pendampingan. 4. Kesimpulan kegiatan diskusi perumusan masalah dan kebutuhan antara lain : a. Analisis potensi yang dimiliki lembaga : - Adanya keinginan dari anggota dan pengurus untuk mengembangkan lembaga simpan pinjam. - Adanya rasa kepedulian antar anggota untuk saling tolong menolong. - Adanya ikatan solidaritas yang tinggi. b. Sebab dan akibat permasalahan : - Rendahnya kemampuan dalam pengelolaan usaha dalam pengembangan jaringan disebabkan karena rendahnya pengetahuan dan ketrampilan anggota dan pengurus. - Lemahnya lembaga dalam upaya meningkatkan pelayanan disebabkan terbatasnya aktivitas lembaga (pengurus dan lembaga) dan adanya kurang kerjasama antara pengurus, anggota, tokoh masyarakat dan instansi terkait. - Belum dapat mendukungnnya besaran pinjaman kepada anggota sebagai modal usaha, disebabkan masih kecilnya modal lembaga dalam memberikan pinjaman untuk modal usaha. c. Adanya prioritas masalah untuk memecahkannya. (tercantum pada matrik alternatif pemecahan masalah. d. Rancangan program kegiatan adalah “Penguatan Kapasitas Lembaga Simpan Pinjam Rukun Lestari” yang selanjutnya dibahas pada pertemuan yang ditentukan kemudian dalam pertemuan program kerja.
116 Lampiran 3 Hasil Penyusunan Program Kerja HASIL PERTEMUAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA DALAM RANGKA PENGUATAN KAPASITAS LEMBAGA SIMPAN PINJAM RUKUN LESTARI Pertemuan penyusunan program kerja penguatan kapasitas lembaga simpan pinjam rukun lestari dilaksanakan di rumah Ibu Tini Sulistiyo yang merupakan pengurus kelembagan dan merupakan warga RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto, pelaksanaan pada hari minggu, tanggal 6 Agustus 2006 yang dimulai pada jam : 09.30 sampai dengan 12.00 WIB dengan peserta yang hadir berjumlah 7 orang pengurus, 13 orang anggota, 2 orang tokoh masyarakat, 1 orang aparat desa dan 1 orang dari Dinas P2KPM. Pertemuan diskusi penyusunan program kerja dengan hasil antara lain : 1. Di dapat fasilitasi dan dukungan dari pihak Dinas P2KPM berupa, 1) pelatihan manajemen kelembagaan, 2) pelatihan keterampilan wirausaha sesuai program yang diselenggarakan oleh P2KPM, 3)pelatihan perencanaan partisipasi dan 4) informasi permodalan berupa pinjaman lunak dengan bunga 6 % pertahun atau 0,5 % per bulan dengan pengembalian dari pinjaman 1 tahun setelah digunakan pinjaman dengan jangka waktu 2 hingga 3 tahun dengan besaran pinjaman 10 juta hingga 20.000.000,00 bagi usaha kecil, 5) Penjelasan tentang pendidirian Koperasi. 2. Di dapat fasilitasi dan dukungan dari pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) pelaksanan kegiatan P2KP Desa Sendangtirto berupa pinjaman usaha bagi kelompok, organisasi social yang ada di lingkungan Desa Sendangtirto. 3. Disepakati kerjasama kolaborasi dengan pihak kelompok tani Sendang Mulyo Dusun Sembung Desa Sendangtirto, berupa kerjasama pengolahan mete dan penjualannya. 4. Hasil penyusunan program dan strategi berdampak pada munculnya kesadaran pengurus dan anggota lembaga simpan pinjam Rukun Lestari, dengan disepakatinya menaikkan iuran bulanan yang semula Rp. 2.000,00 menjadi Rp. 4.000,00 dan iuran kesejahteraan social yang semula Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1.500,00 serta perubahan santunan bagi anggota yang sakit yang semula santunan sebesar Rp. 25.000,00 menjadi Rp. 40.000,00 5. Adapun potensi yang teridentifikasi untuk penyusunan program dan strategi adalah : a. Secara Human Capital, dapat dilihat dari adanya keswadayaan masyarakat membantu penanggulangan kemiskinan melalui pengembangan masyarakat, disamping adanya kepercayaan anggota terhadap lembaga yang cukup tinggi dengan kenyataan aktifnya anggota mengikuti pertemuan rutin walau sebagian anggota mewakilkan. b. Berdasarkan Social Capital, terlihat dari faktor sosial budaya ; gotong-royong, kekerabatan saling menolong, solidaritas sosial antar anggota cukup tinggi. c. Adanya perkumpulan karyawan karyawati dan kelembagaan sosial seperti Badan Keswadayaan Masyarakat Desa Sendangtirto yang dapat digunakan sebagai stakeholders sekaligus mediator diantara berbagai stakeholdes. d. Secara Economic Capital, pada umumnya anggota merupakan pegawai tidak tetap dengan ekonomi anggota yang digolongkan miskin dan hampir miskin, namun demikian potensi yang dimiliki anggota antara lain; usaha warungan, ternak
117 Lanjutan e. kambing serta burung parkit bisa dijadikan peluang usaha dalam meningkatkan pendapatan anggota, disamping potensi lingkungan dalam hal ini kelembagaan sejenis yang mempunyai usaha pengolahan mete bisa diajak bekerjasama melalui kemitraan usaha dalam upaya peningkatan pendapatan lembaga dan anggota. f. Adanya dukungan dari pihak aparat Desa dan Dinas P2KPM Kabupaten Sleman berupa penyediaan fasilitas, pelatihan manajemen dan ketrampilan usaha disamping segi permodalan. Hasil identifikasi masalah dan potensi sistem sumber formal dan non formal, selanjutnya digunakan untuk membuat indikator dan pelaksanaan program, serta merancang waktu pelaksanaan program dengan besaran biaya kegiatan tersebut, hasil yang diperoleh adalah ; 1 Program pemberdayaan yang disetujui hasil penyusunan program dan strategi adalah :“Program Penguatan Kapasitas Lembaga Simpan Pinjam Rukun Lestari Untuk Pemberdayaan Masyarakat Miskin” 2 Tujuan program adalah ; a. Meningkatkan pendapatan anggota melalui kegiatan ekonomi produktif, baik yang telah dipunyai anggota ataupun peluang usaha yang akan dirancang secara bersama-sama. b. Mendorong peningkatan kualitas, pengetahuan dan ketrampilan pengurus terhadap pengelolaan usaha simpan pinjam. c. Meningkatkan dana lembaga melalui peningkatan iuran bulanan untuk membangun kemandirian. d. Meningkatkan aktivitas dan komunikasi, koordinasi antar pengurus dan anggota. e. Merencanakan jaringan kerjasama dan kemitraan kolaborasi untuk mengakses peluang usaha dan permodalan. 3. Sasaran program adalah : a. Masyarakat miskin sebagai anggota, sehingga berdaya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. b. Pengurus simpan pinjam rukun lestari, sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha disamping melaksanakan kegiatan dijalankan secara partisipatif. c. Pihak terkait yang ada di wilayah Desa Sendangtirto baik pemerintah, swasta, masyarakat dan organisasi keagamaan serta tokoh masyarakat yang dapat dijadikan sistem sumber baik formal maupun non formal dalam mendukung kegiatan usaha simpan pinjam rukun lestari untuk keberlangsungan dalam membantu menanggulangi kemiskinan, sehingga masyarakat miskin berdaya dan program pengembangan masyarakat dapat berkelanjutan. 4. Kegiatan program dan strategi yang dilaksanakan, antara lain ; a. Penguatan Human Capital, melalui menjemput bola akan akses jaringan kerja diharapkan mendapat bantuan pelatihan pengelolaan usaha baik manajemen organisasi serta kelembagaan juga pelatihan perencanaan partisipatif serta ketrampilan usaha dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kesadaran akan potensi lembaga.
118 Lanjutan b. Penguatan Economic Capital, bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan keberdayaan anggota dengan kegiatan : Merencanakan serta menjajaki pembentukan koperasi dalam mendukung permodalan, peningkatan ketrampilan dibidang ; usaha mete, usaha warungan, ternak kambing, ternak parkit. Diharapkan menemukan peluang usaha ekonomis produktif, kemampuan mengelola usaha secara partisipatif. Meningkatkan tabungan anggota melalui iuran anggota, menekankan kesadaran anggota untuk meningkatkan iuran meningkatkan pinjaman yang bisa untuk modal usaha. Melalui diskusi secara partisipatif telah disepakati peningkatan iuran bulanan menjadi Rp. 4.000,00 per bulan yang semula Rp. 2.000,00 per bulan. Ditingkatkannya iuran kesejahteraan untuk membantu anggota dalam meningkatkan jaminan kesehatan anggota, digunakan bagi anggota yang mengalami musibah atau menderita sakit. Kegiatan ini disepakati dinaikan dari Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1.500,00 dengan besaran santunan yang semula hanya Rp. 25.000,00 menjadi Rp. 40.000,00 per anggota. c. Penguatan Social Capital, program peningkatan manejemen lembaga akan berpengaruh pada peningkatan kinerja pengurus dalam memberikan pelayanan terhadap anggota, adapun kegiatan antara lain : Meningkatkan peran acara lain-lain pada setiap pertemuan untuk sarana partisipasi aktif anggota, disamping musyawarah dalam menyikapi masukan, saran dan permasalahan kegiatan ini juga bisa untuk merencanakan progran, pengawasan dan evaluasi kegiatan. Membuat perencanaan pembagian kerja pengurus dan tanggung jawab anggota terhadap perkembangan kelembagaan simpan pinjam Mengupayakan kegiatan variatif dalam mengatasi pendapatan anggota dengan kegiatan ekonomi produktif dengan jalan mendatangkan narasumber sesuai kebutuhan lembaga dan anggota, melembagakan kegiatan-kegiatan seperti : pengajian, gotong royong, menengok anggota yang sakit serta aturan/norma yang telah disepakati dalam pengelolaan usaha simpan pinjam. d. Jaringan Kerja dan Penguatan Kemitraan Membuka akses jaringan kerja baik sistem sumber formal atau non formal seperti BKM Desa Sendangtirto terhadap permodalan melalui P2KP juga pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (P2KPM) Kabupaten Sleman, dengan kegiatan antara lain : Penyuluhan kelembagaan dan pendirian koperasi, fasilitasi sumber permodalan, serta pendampingan teknis yang berkaitan dengan kegiatan pendirian koperasi juga kegiatan usaha ekonomi produktif lewat kegiatan P2KP Desa Sendangtirto. Menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai stakeholders, dengan kegiatan kerjasama dengan lembaga sejenis yang ada di wilayah Desa Sendangtirto dengan mengadakan studi banding, disamping menjaga kesinambungan kerjasama dengan organisasi agama yaitu takmir masjid Nurul Huda di lingkungan RW 04 Dusun Dawukan akan keberlangsungan dana zakat, infak dan shodakoh dari muzaki.
119 Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Kajian Pengembangan Masyarakat Dokumentasi Kegiatan Kajian Pengembangan Masyarakat Pada Lembaga Simpan Pinjam Rukun Lestari RW 04 Dusun Dawukan Desa Sendangtirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman Yogyakarta
Kantor Desa Sendangtirto
Kegiatan Koperasi Tani Sendangmulyo pada pengolahan mete
Profil Buruh Tani yang sekaligus beternak kambing
Lahan pertanian yang telah beralih fungsi sebagai perumahan
Pasar Pahing merupakan pasar Desa Sendangtirto
Pondok Pesantren Ibnul Qoyim yang berada di wilayah Desa Sendangtirto
120 Lanjutan
Wawancara mendalam dengan anggota rukun lestari yang berjualan warung poci
Wawancara mendalam dengan anggota rukun lestari yang usaha bengkel sepeda
Wawancara mendalam dengan wakil ketua dan bendahara rukun lestari
Wawancara mendalam dengan Tokoh Masyarakat Desa Sendangtirto
Wawancara mendalam dengan ketua rukun lestari yang merupakan ustadz di Dusun Dawukan
Wawamcara dengan Pegawai Dinas P2KPM Kabupaten Sleman
121 Lanjutan
Anggota Rukun Lestari yang menjadi Tukang Batu di Perumahan
Istri Anggota Rukun Lestari yang menjadi Pembantu Rumah Tangga
Anggota Rukun Lestari yang membuka usaha Warungan
Anggota Rukun Lestari yang bekerja menjadi jual beli barang bekas
Anggota Rukun Lestari yang bekerja Gaduh Sapi
Anggota Rukun Lestari yang usaha Ternak Kenari
122 Lanjutan
Penjelasan Dari Dinas P2KPM dalam kegiatan FGD
Ketua Rukun Lestari sedang bertanya masalah kelembagaan pada pegawai Dinas P2KPM Kab. Sleman
Peserta kegiatan perumusan program sedang menunggu rekan lainnya
Ibu-ibu anggota rukun lestari sedang serius mengikuti kegiatan perumusan program
Anggota rukun lestari sedang serius mengikuti penjelasan dari narasumber
Anggota rukun lestari sedang diskusi dalam perumusan program dan strategi
123 Lanjutan
Anggota rukun lestari sedang serius merusmuskan program dan strategi penguatan kapasitas lembaga
Peserta sedang merekapitulasi hasil perumusan program dan strategi penguatan kapasitas
Hasil perumusan program dan strategi penguatan kapasitas lembaga di sajikan oleh peserta
Kegiatan rutin bulanan simpan pinjam rukun lestari
Tanggapan pengurus terhadap anggota yang menanyakan permasalahan lembaga
Kondisi rumah anggota yang telah dibangun kembali setelah gempa yogya
124 Lampiran 5 Catatan Harian CATATAN HARIAN HASIL WAWANCARA MENDALAM Wawancara Mendalam 1 I. Karakteristik Pengurus Simpan Pinjam 1. Nama : Ibu Tini Sulistiyo 2. Umur : 53 tahun 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SD 5. Jenis Kelamin : Perempuan 6. Jumlah Tanggungan : 3 orang 7. Status Perkawinan : Janda 8. Pekerjaan Pokok : Jualan Toko Kelontong/Suami PNS Meninggal 9. Pekerjaan Sampngan :10.Jabatan Dalam Pengurus : Seksi Usaha I 11.Pelatihan Usaha Simpan Pinjam yang diikuti : Belum pernah Menjadi Anggota simpan pinjam rukun lestari sejak tahun 1999 Hari / tanggal wawancara : Minggu, 23 juli 2006 Pukul/tempat : 09.40 – 10.05 WIB / Rumah Ibu Tini II. Kapasitas Lembaga Program yang ia ketahui antara lain, pengajian, usaha simpan pinjam, kunjungan bagi anggota yang sakit dengan satunan sebesar Rp. 25.000,00 dengan anggota simpan pinjam rukun lestari sebanyak 26 orang. Untuk iuran biasanya anggota keberatan, tapi mulai sejak berdiri hingga tahun 2004 baru dinaikan dari Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 2.000,00 ditambah iuran kesejahteraan sebesar Rp. 1.000,00 itupun diputuskan melalui musyawarah yang cukup sulit. Menurut Ibu Tini yang menjadi pempererat kegiatan simpan pinjam adalah adanya pengajian yang diprakarsai oleh Bapak Kadar Bisri yang merupakan pendiri kegiatan simpan pinjam Rukun Lestari. Adapun pendapat Ibu Tini mengenai lembaga simpan pinjam rukun lestari adalah sebagai berikut : Sak sanisipun kegiatan simpan pinjam, engkang saget damel reraketan anggota paguyuban rukun lestari meniko nggeh wontenipun kegiatan pengajian, damel maringi siraman rohani dateng anggota. Sebab wontenipun pengajian meniko penting lan saget damel kegiatan tulung tinulung kalian warga engkang wonten lingkungan mriki, lha kegiatan meniko dicetusaken kalian Pak Kadar engkang mandegani kegiatan rukun lestari. Disamping itu Ibu Tini juga mengatakan dulu sebelum adanya kegiatan simpan pinjam, warga utamanya yang pekerja tidak tetap atau disebut dhuafa disebabkan pendapatan yang tidak menentu, kalau diajak kegiatan yang arahnya untuk ibadah sangat susah. Syukur sekarang utamanya ibu-ibu ratarata pada ikut kegiatan pengajian yang diselenggarakan oleh lingkungan. Usaha simpan pinjam cukup membantu anggota, untuk saya (Ibu Tini) biasanya untuk tambahan kolakan dagangan. Tapi bila pinjaman bisa lebih
Lanjutan
125
banyak begitu mungkin dagangan saya jadi pepek (komplit). Jadimanfaatnya ya jadi jaganan (persiapan) bila sewaktu-waktu tidak punya modal, sebab hasil tokonya seringkali digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Harapannya dengan usaha simpan pinjam, ada kegiatan usaha bersama seperti di dusun lain. Seperti dusun Maredan dan Sembung ada usaha pengolahan mete bagi ibu-ibu anggota koperasinya. Jadi ketua rukun lestari bisa menjembatani usaha tersebut dan ada tambahan modal untuk meningkatkan pinjaman. Seperti Ibu Tini ceritakan, bahwa kedua dusun itu mendapat bantuan dari Dinas Koperasi Kabupaten Sleman dan BUMN, karena dia pernah ngobrol dengan rekannya anggota koperasi di dusun Maredan sewaktu mengikuti pengajian. Untuk penggunaan pinjaman kalau Ibu Tini digunakan sesuai kebutuhan seperti untuk kolakan, tapi untuk anggota yang lain ada yang untuk bayar sekolah, berobat atau yang lain mungkin. Dalam pengembangan jejaring (kerjasama atau kemitraan) menurut Ibu Tini rukun lestari belum ada kerjasama dengan pihak lembaga sejenis ataupaun dari pemerintah seperti dari Dinas Koperasi Kab. Sleman. Sedangkan perhatian dari Desa atau Dukuh saja juga tidak ada. Untuk aturan di rukun lestari sudah memadai atau belum Ibu Tini menjawab kurang tahu, sedangkan pertemuan rutin pengurus tidak ada. Hanya sewaktu menyusun laporan akhir tahun pengurus dikumpulkan untuk membicarakan laporan tersebut. Sedangkan yang rutin ada yaitu pertemuan setiap bulan simpan pinjam rukun lestari dengan jadwal yang telah dibuat. III. Kapasitas Anggota Simpan Pinjam Pengetahuan Sistim yang ada di simpan pinjam rukun lestari menurutnya anggota bisa memahami yaitu besaran pinjaman paling banyak Rp.400.000,00 potong bungan Rp.40.000,00 (10%) diterima anggota Rp. 360.000,00 pengembalian Rp.40.000,00 selama 10 kali bagi yang nyebrak tidak boleh melebihi Rp. 400.000,00. Keterampilan Pengelolaan Pinjaman Kebanyakan angsuran lancar, tapi sebagian juga ada yang menunggak dan tidak tertib dalam pengembalian pinjaman untuk yang menunggak biasanya tidak hadir dan tidak memberi tahu anggota lain saat akan pertemuan. Tapi ada juga walaupun nunggak tapi hadir untuk mengikuti pertemuan rukun lestari. Bagi yang nunggak biasanya ketua rukun lestari mengingatkan atau menghimbau agar bulan depan diusahakan dapat mengangsur, sehingga ada beberapa orang yang nunggak tetap datang malah mereka nyebrak. Semenjak ditinggal suami Ibu Tini dalam mengasuh, mendidik, membesarkan anak di bantu saudaranya. Bu Tini bilang untuk masih ada pensiunan bapak untuk menopang hidup sehari-hari, adapun kebutuhan ekonomi sehari-hari antara pengeluaran dan pendapatan, sebagai berikut; Pendapatan : - Dari pensiunan suami Rp. 950.000,00 - Dawi warung kelontong Rp. 300.000,00 _____________ Jumlah Rp. 1.250.000,00
126
Lanjutan Pengeluaran :(Dihitung dalam satu bulan) - Pendidikan (1 orang anaknya kuliah) - Kesehatan (ada askes) - Pangan - Pakaian setahun dirata-rata perbulan - Listrik + Telepon - Simpan pinjam angsuran + iuran - Arisan PKK dan pengajian
Rp. 250.000,00 Rp. – Rp. 600.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 43.000,00 Rp. 50.000,00 ______________ Jumlah Rp. 1.193.000,00
¾ Keterjangkuan pendidikan bagi keluarga Bu Tini maksimal sampai dengan perguruan tinggi. ¾ Keterjangkuan Kesehatan bagi keluarga Bu Tini kadang ke Puskesmas disampng ditunjang oleh askes yang dipunyai dari suaminya yang telah meninggal. ¾ Kegiatan kemasyarakatan yang Bu Tini ikuti disamping sebagai anggota simpan pinjam Rukun Lestari, juga ikut PKK RW 04 Dusun Dawukan dan mengikuti pengajian ranting Muhammadiyah Desa Sendangtirto.
127 Lanjutan Wawancara Mendalam 2 I.
Karakteristik Pengurus Simpan Pinjam 1. Nama : Bapak Sumedi 2. Umur : 28 April 1956 (50 Tahun) 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SMP 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Jumlah Tanggungan : 3 orang 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Pekerjaan Pokok : Satpam 9. Pekerjaan Sampngan : Tukang Sampah/Istri buka Warung Kelontong 10.Jabatan Dalam Pengurus : Wakil Ketua 11.Pelatihan Usaha Simpan Pinjam yang diikuti : Belum pernah Menjadi Anggota simpan pinjam rukun lestari sejak tahun 1999 Hari / tanggal wawancara : Senin, 3 juli 2006 Pukul/tempat : 19.20 -20.15 WIB / Rumah Bapak Sumedi
II. Kapasitas Lembaga Dalam pengembangan organisasi belum ada yang sifatnya mengarah pada pengembangan usaha, jadi masih berupa pengajian dan usaha simpan pinjam, dengan terbukanya oranisasi bagi anggota baru juga belum ada anggota tambahan, jadi mulai berdiri tahun 1999 sampai sekarang perkembangan anggota masih berkisar 25 anggota sampai dengan 26 anggota. Kata Pak Sumedi anggota dalam meningkatkan tabungan yang akan berpengaruh dengan meningkatnya modal yang dapat menambah besaran pinjaman masih dimengerti oleh anggota, yang pasti pertumbuhan modal masih berharap dengan pembagian penjualan kulit kurban. Jadi program usaha simpan pinjam sifatnya kurang bisa untuk modal tapi bisa untuk menambah modal itupun belum banyak, yang pasti banyak yang sifatnya konsumtif dalam meminjam. Belum cukupnya modal lembaga sesuai yang dikemukakan oleh Pak Sumedi sebagai berikut : Kulo dados wakil ketua meniko sejatinipun sampun natos ngendhikan kalian pak Kadar sebagai ketua, nggeh meniko kados pundhi saget upayakaken kegiatan usaha engkag nyoto lan saget berpengaruh kalian pendapatan anggota. Ketingngal bileh modal dereng saget nyukupi nggeh dipadoske coro berkelompok lan sangsi kegem anggota sing asring nunggak diterakaken, mboten mung sekedah himbauan. Di sadari bileh usaha simpan pinjam dereng saget berpengaruh kalian meningkate ekonomi keluarga, lan kadospundi pengurus ngupayaaken coro pados modal, kondisi meniko saget kulo (pak Medi) pahami bileh pak Kadar lan pak Isman sebagai pendiri lembaga simpan pinjam Rukun Lestari katah kesibukanipun kalian pekerjaan lan kegiatan sanesipun. Akibatipun nggeh program usaha simpan pinjam taseh mlampah kados sak meniko, lan pengurus sanesipun dereng saget bergerak kalian mboten meniko taseh tergantung kalian kekaleh tiyang meniko.
128 Lanjutan Untuk bantuan ada beberapa sumber : 1. Dana JPS sebesar Rp. 1.000.000,00 untuk modal awal dan sampai sekarang bantuan pemerintah tidak ada lagi. 2. Dari Muzaki ini sifatnya tidak tetap (kadang-kadang). 3. Penjualan kulit kurban sewaktu hari raya haji setahun sekali. Dalam pengembangan jejaring sampai sekarang belum ada kerjasama dari pihak manapun termasuk pemilik modal. Hal ini juga belum pernah pengurus lakukan karena masih berharap pada Pak Isaman dan Pak Kadar, yang mungkin belum punya waktu luang. Norma dan aturan yang ada belum adanya sangsi yang tegas bagi anggota yang menunggak angsuran, untuk meminjam biasanya anggota terlebih dahulu punya kebutuhan yang mendesak seperti bayar sekolah, berobat, bila lagi tidak bekerja dan adapula seperti saya (pak Medi) bila ingin menambah dagangan. Sebab kadangkala uang modal kepakai kebutuhan sehari-hari. Adapun anggota yang nyebrak biasanya digunakan untuk bayar listrik atau kegiatan yang lain seperti ibu-ibu ada kegiatan PKK, sedangkan bagi yang nunggak biasanya malas datang, tapi yang cuek ya mereka datang saja. Bila yang nunggak tidak datang biasanya pak Kadar mengutus salah seorang pengurus untuk mengingatkan atau melihat sebag apa yang dialami anggota, hal ini selalu dibicarakan dalam setiap pertemuan di acara lain-lain. Persepsi dan Sikap Kadose anggota saget ngertos kalian aturan, wong anggota nggeh nggadahi pengertosan yen pinjaman niku nggeh kedah mangsulakan. Untuk kegiatan sehari-hari pak Medi disamping pekerjaannya beliau juga mengantar sekolah dan membantu belajar anaknya yang dilakukan bergantian dengan istrinya, bila anak sakit demikian juga siapa yang bisa pak Medi ataupun istrinya yang melakukan. Sedangkan keterjangkuan pendidikan keluarga pak Medi, anak pertamanya sekolah di SMK dan adiknya baru kelas 2 SD. Untuk kegiatan lingkungan istrinya biasa ikut arisan PKK serta pengajian maupun kegiatan sosial lainnya. Disamping pak Medi sendiri aktif dengan kerja bakti, atau kegiatan lainnya bila tidak lagi jaga menjadi satpam biasanya dia mengusahakan ikut serta. Karena keinginannya untuk menyekolahkan anaknya paling tidak sampai SMA atau bila mampu sampai perguruan tinggi pak Medi kerja srabutan diselasela menjadi satpam beliau juga berusaha untuk mencari nafkah tambahan menjadi pengangkut sampah di lingkungan perumahan.
129 Lanjutan Wawancara Mendalam 3 I.
Karakteristik Pengurus Simpan Pinjam 1. Nama : Bapak Riswan Wandono 2. Umur : 23 Juni 1973 (43 Tahun) 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SMA 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Jumlah Tanggungan : 2 orang 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Pekerjaan Pokok : Buruh Pabrik 9. Pekerjaan Sampingan : Jualan Angkringan 10.Jabatan Dalam Pengurus : Sekertaris II 11.Pelatihan Usaha Simpan Pinjam yang diikuti : Belum pernah Menjadi Anggota simpan pinjam rukun lestari sejak tahun 1999 Hari / tanggal wawancara : Jumat, 7 Juli 2006 Pukul/tempat : 18.15 -19.00 WIB / Angkringan Bapak Riswan
II. Kapasitas Lembaga Kesadaran anggota untuk meningkatkan tabungan masih kurang, seperti iurang wajib dari tahun 1999 Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 2.000,00 pada tahun 2004. Anggota keliahtannya banyak berharap pada penjualan kulit kurban pada hari raya haji untuk menamambah tabungan, pada tahun yang sama baru tercetus iuran kesejahteraan yang besarnya Rp. 1.000,00. Hal itu timbul setelah beberapa kali anggota rukun lestari sakit dan baru dibahs pada pertemuan bulanan. Walaupun besaran pinjaman masih berkisar Rp. 400.000,00 tapi hal ini keliahtan masih bermanfaat bagi anggota, sebab anggota merupakan pekerja tidak tetap dengan penghasilan pas-pasan dan kadang bila tidak ada kerja/kesulitan uang simpan pinjam dapat menjadi alternatif untuk meminjam karena tidakperlu memakai anggunan kata pak Riswan. Hambatan untuk memenuhi pelayanan anggota adalah bagaimana meningkatkan jumlah pinjaman, hal ini berhubungan juga dengan tunggakan, karena sampai sekarang belum diatur sangsi dan hanya sekedar teguran dan himbauan. Harapan kedepan ketua seharunya lebih berani memberikan sangsi juga solusi untuk menambah modal untuk pinjaman agar seperti saya (kata pak Riswan) bisa lebih melengkapi jualannya tidak sekedar berjualan angkringan dengan ketersediaan dagangan hanya pas-pasan. Untuk orang yang meminjam dan nyebarak kebanyakan sesuai kebutuhan, seperti untukmenyekolahkan anak, menambahmodal bagi yang sudah punya usaha, untuk keluarga sakit kalau yang nyebarak biasanya digunakan untuk bayar listri, bayar sekolah anaknya. Bantuan untuk rukun lestari yang rutin ya dari hasil penjualan kulit kurban pada setiap hari raya haji, tapi kadang dari Muzaki(diambil catatan karena pak Riswan sekertaris II) memang ada dari muzaki tahun 2000 sebesar Rp. 400.000,00 dan tahun 2005 sebesar Rp. 2.500.000,00
130 Lanjutan Dalam pengembangan jejaring, untuk kerjasama dengan pihak lain baik perorangan maupun organisasi belum ada. Norma lembaga, dia bilang. Saya pikir belum sepenuhnya memadai sebab untuk yang nunggak belum ada sangsi tegas dan aturan anggota baru masih dirasa memberatkan. Pertemuan pengurus belum pernah ada, hanya ada sewaktu membuat laporan akhir tahun dibuat bersama-sama seluruh pengurus. Untuk pertemuan rutin diadakan satu bulan sekali dengan kegiatan diawali pengajian diteruskan kegiatan simpan pinjam yang di dalamnya dilaporkan uang beredar dianggota dan uang yang ada di kas pengurus atau yang dimasukkan di bank, acara terakhir yaitu acara lain-lain untuk membahas keluhan, masukan ataupun saran, informasi. Pada acara ini biasanya masukan atau saran yang sesuai dibahas dan ditanggapi pengurus dan anggota dengan musyawarah. II. Kapasitas Anggota Simpan Pinjam Pengetahuan Pak Riswan mengatakan aturan yang ada untuk mengertikan anggota harus berulang-ulang memberitahukannya, katanya nggeh-nggeh (ya-ya) padahal sebenarnya belum paham. Seperti bila ada yang nyebarak seharunya tidak boleh lewat besaran pinjaman yang ditentukan tapi kadang hal tersebut dilanggar. Atau bila membagi hasil kulit kurban ada saja yang mencurigai pengurus, begitu pula bila teman ada yang pinjam kadang ada beberapa yang curiga dengan teman lainnya yang pinjam (apa bisa mengembalikan). Keterampilan Mengelola Pinjaman Anggota rukun lestari tahun ini menjadi kurang tertib dalam mengangsur pinjaman, mungkin aturannya yang longgar/adanya sebrakan. Sebelumnya sekitar 3 atau 4 orang yang biasa nunggak, tetapi sekarang disamping 3 atau 4 orang tersebut ditambah orang yang nyebrak tidak bisa mengembalikan. Untuk pengajuan pinjaman biasanya yang sudah punya pekerjaan/usaha biasanya sesuai, tapi bagi yang tidak punya usaha sering berdasar kebutuhan mendesak. Persepsi dan Sikap Persepsinipun anggota kalian sitem simpan pinjam katah dereng memahami betul, meniko kalian sikap engkah digadahi anggota engkang nunggak. Kadang cuek malahkepingine nyebarak lan sakteruse, kedahe sebrakang diwangsulaken ulan ngarep kadang malah mboten. Malahmalah dados tunggakan maleh.
131 Lanjutan Wawancara Mendalam 4 I. Karakteristik Anggota Simpan Pinjam 1. Nama : Kantiyo 2. Umur : 18 Agustus 1958 (48 Tahun) 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : SD (tidak tamat) 5. Jenis Kelamin : Laki-laki 6. Jumlah Tanggungan : 3 orang 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Pekerjaan Pokok : Tukang Batu 9. Pekerjaan Sampingan : Ternak Kambing 10.Menjadi anggota SP sejak : tahun 1999 Hari / tanggal wawancara : Senin, 10 Juli 2006 Pukul/tempat : 19.15 -19.35 WIB / Rumah Bapak Kantiyo II. Kapasitas Lembaga Kepemimpinan Pak dusun utawi aparat desa meniko ketingale mboten nate dateng, lek bantuan sak eling kulo mong JPS waktu rukun lestari madek, ketua rukun lestari meniko tanggi kulo nggeh kulo kenal cedhak. Bantuan sangkeng muzaki (dhermawan) nggeh kadang wonten, neg sing mesti niko bantuan sangking pembagian jatah kulit biasane sebagian dibagi, sebgian maleh dilebetke wonten kempalan dados tabungan anggota. Pengurus niko mboten dipilih kok pak, mung ditunjuk kaleh pak Kadar nopo pak Isman terus di iyani anggota mung ngoten.. Alasan kulo dherek kumpulan nggeh angsal pinjaman hubungane kaleh ketua nggeh sae mawon, mung kaleh anggota sanesa nggeh sering dirasni kaitane kaleh pinjaman tapi kados pundhi mboten gadah dhet (uang) gawe ngansur. Wong ketuane mawon mboten menopo-menopo nunggak khok.Mung nunggak nggeh mboten diwenehi sangsi, jare sing penting tekane neng kumpulan. Norma Aturane simpan pinjam niku nggeh enten iurang wajib RP. 2.000,00 iuran kesejahteraan dhamel wong sakit Rp. 1.000,00 pinjaman paling gedhe Rp. 400.000,00 diangsur ping 10 kali. Terus lek nyebrak kudu nglunasi pinjaman utowo nyebrak rumien terus sasi ngarep kedah mangsulke sebrakkanne III. Kapabilitas Anggota Pak kantiyo tinggal di rumah semi permanen, dengan 2 anaknya yang masih SD kelas V dan kelas III. Dia mengatakan, kami ini penghasilan paspasan pak jadi bila sakit ya kadang-kadang ke Puskesmas.
132 Lanjutan Dia bilang sebenarnya istri nya juga sudah membantu cari rumput untuk ternak kambingnya. Bagaimana mau banyak kambingnya sebab sering keburu dengan kebutuhan yang saling susul menyusul. Pak kantiyo anggota rukun lestari yang mendapat program penanggulangan kemiskinan lewat SLT (santunan langsung tunai), dia mengatakan dana tersebut untuk sekolah anak-anaknya. Dari hasil wawancara dengan Pak Kantiyo didapat informasi mengenai pendapatan perbulan dengan pengeluaran kebutuhan rumah tangga dihitung perbulan sebagai berikut : Pendapatan : - Sebagai Tukang Batu - Dari ternak kambing Jumlah Pengeluaran : - Pendidikan - Kesehatan - Pangan - Pakaian dibeli setahun sekali sewaktu lebaran - Lain-lain Listrik Pinjaman + iuran rukun lestari Jumlah
Rp. 500.000,00 Rp. 100.000,00 _____________ Rp. 600.000,00
Rp. Rp. Rp. Rp.
36.000,00 – 450.000,00 25.000,00
Rp. 40.000,00 Rp. 43.000,00 _____________ Rp. 594.000,00
133 Lanjutan Wawancara Mendalam 5 I. Karakteristik Anggota Simpan Pinjam 1. Nama : Ibu Prawiro 2. Umur : 60 Tahun 3. Agama : Islam 4. Pendidikan : Tidak Sekolah 5. Jenis Kelamin : Perempuan 6. Jumlah Tanggungan : 3 orang 7. Status Perkawinan : Kawin 8. Pekerjaan Pokok : warung kelontong 9. Pekerjaan Sampingan : - / suami tidak bekerja 10.Menjadi anggota SP sejak : tahun 1999 Hari / tanggal wawancara : Minggu, 16 juli 2006 Pukul/tempat : 10.00 -10.15 WIB / Rumah Ibu Prawiro Ibu Prawiro merupakan ibu kandung ibu Tatik yang juga anggota simpan pinjam rukun lestari. Di rumah Ibu prawiro dihuni 3 kepala keluarga selain ibu Tatik dengan keluarganya juga adik ibu Tatik yang sudah berkeluarga juga berada satu rumah dengan Ibu Prawiro, dalam kesehariannya ibu tersebut berjualan kebutuhan rumah tangga dan jajanan anak-anak. Dalam kesempatan kunjungan peneliti sempat wawancara dengan hasil sebagai berikut. II. Kapabilitas Lembaga Kepemimpinan Sewaktu menjawab apa kehadiran Aparat Desa dan mungkin dari Pak Dukuh dia menjawab, kayaknya tidak pernah. Bantuan dari pihak luar untuk rukun lestari yang ia ketahui adalah beberapa kali dari muzaki dan penjualan kulit pada waktu hari raya haji, yang sebagian di bagi langsung ke anggota dan sebagian lagi di masukkan ke tabungan anggota. Beberapa pertanyaan ia jawab hanya dengan senyum, namum harapan Ibu Prawiro adalah bagaimana ketua atau pengurus mengusahakan modal agar anggota dapat pinjam lebih banyak. Dia mengatakan bila pinjaman bisa lebih Rp. 1.000.000,00 atau mungkin lebih lagi bisa digunakan untuk memperbanyak dagangan dan dapat menambah pendapatan. Kepercayaan Alasan mengikuti kegiatan simpan pinjam rukun lestari yang utama ya dapat pinjaman, sebab usahanya kadang-kadang hasilny ikut untuk kebutuhan sehari-hari dan ini kadang kadang untuk kolakan lagi sudah tidak punya uang. Tapi adanya rukun lestarikan bisa pinjam dan nyebarak. Saya ikut kegiatan rukun lestari sebulan sekali dan tempatnya berpindah-pindah, kadang dirumah anggota dan kadang juga di masjid. Untuk mendapat pinjaman prosesnya yang mengajukan di tulis di buku anggota masing-masing bila setelah disetujui kemudiang anggota yang pinjam menandatangani di buku pinjaman.
134 Lanjutan Norma Aturan rukun lestari adalah bayar iuran bulanan Rp. 2.000,00 dan iuran kesejahteraan Rp. 1.000,00 dan pinjaman paling banyak Rp. 400.000,00 dipotong bunga di depan sebesar Rp. 40.000,00 atau (10% jadi yang pinjam menerima Rp. 360.000,00 di kembalikan 10 kali. Bagi yang menunggak dalam pertemuan biasanya diingatkan, untuk sangsi di bilang tidak ada Cuma bila lama tidak hadir dan tidak membayar cicilan salah seorang pengurus atau anggota lain datang untuk mengetahui keadaan anggota yang pinjam maupun yang beberapa kali tidak hadir ini seperti Ibu Prawiro alami. Untuk keuangan pada setiap kali pertemuan dibacakan baik jumlah uang yang berada di anggota juga sisa kas setiap bulannya. III. Kapabilitas Anggota Ibu prawiro tinggal di rumahnya sendiri di temani anak cucu dan mantunya, dia mengatakan bila sakit biasanya datang ke bidan yang ada di RW 04 Dusun Dawukan kalau tidak kadang ke Puskesmas di antar anaknya. Kesehariannya dia berjualan dan mengikuti pengajian ranting Muhammadiyah disamping aktif ikut paguyuban rukun lestari. Dia mengatakan : Kulo niki usaha sadeyan nggeh pun dangu, tinimbang mung meneng kemawon nggeh sekecane sadeyan kan saget ngiras ngirus ben awet urep. Disamping kaleh mbantoni anak-anak kulo, kalian bek e putu-putu kulo butuh jajanan. Lha entene paguyuban rukun lestari nggeh sae, lha wong saget damel jaganan bileh kulo mboten gadah modal damel kolakan. Sewaktu pengkaji tanya penghasilan dan pengeluaran sehari-hari dia hanya mengatakan sepeinten tho pak,niki mung gawe nyambung urep. Namun dari beberapa kali pengkaji tanya akhirnya Ibu Prawiro mau menjawab mengenai pendapatan dan pengeluaran perbulan sebagai berikut : Pendapatan : - Dari usaha toko kelontong Pengeluaran : - Pendidikan - Kesehatan - Pangan - Pakaian dibeli setahuan sekali sewaktu lebaran - Lain-lain Listrik (patungan dengan anaknya) Simpan pinjam + iuran Jumlah
Rp.
450.000,00
Rp. Rp. Rp. Rp.
– – 300.000,00 30.000,00
Rp. 30.000,00 Rp. 43.000,00 _____________ Rp. 403.000,00