Bab Tujuh
Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Kegiatan ekonomi pedagang mama-mama asli Papua di Pasar Remu merupakan suatu peluang sekaligus menjadi tantangan. Menjadi peluang karena kegiatan ekonomi (jua beli) ini memberikan nilai tambah dalam kehidupan keluarga mereka. Menjadi tantangan karena perhatian pemerintah yang kurang dalam hal fasilitas tempat jualan, permodalan (bantuan secara melekat), dan juga pembinaan keterampilan berdagang, sehingga lama kelamaan pedagang mama-mama asli Papua ini mengalami kesulitan untuk mencapai perkembangan yang lebih baik. Kondisi ini kemudian menjadi permasalahan baru yang dihadapi pedagang mama-mama asli Papua dalam proses kegiatan jual belinya di Pasar Remu. Lokasi Pasar Remu mempunyai cerita yang berbeda dalam tataran kebijakan daerah, dimana lokasi pasar menjadi tanggung jawab dua administrasi (pemerintahan), sehingga penanganannya kurang fokus dan tidak serius. Ketidakseriusan itu antara lain dalam hal perhatian pemerintah yang tidak secara sungguh-sungguh dalam pengawasan, bantuan secara melekat kepada pedagang, dan juga kurangnya pembinaan keterampilan berdagang bagi pedagang mamamama asli Papua, dimana mereka ini adalah penduduk asli yang sudah melakukan kegiatan jual beli jauh sebelum Pasar Remu dibangun. Mereka merupakan cikal bakal aktivitas perdagangan yang terjadi dan berlangsung di Pasar Remu. 125
BERJUANG DI ANTARA PELUANG Studi Pada Pedagang Mama-mama Asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong
Dalam perjalanan waktu, pedagang mama-mama asli Papua ini menghadapi berbagai permasalahan dengan hadirnya migran yang sama-sama melakukan aktivitas di lokasi kegiatan ekonomi yang sama. Kehadiran migran tentu menimbulkan perubahan bagi pedagang mama-mama asli Papua, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan ini tentunya ada yang positif, namun ada pula yang negatif. Perubahan positif antara lain dengan munculnya kreativitas berdagang pedagang mama-mama asli Papua untuk menghadapi persaingan, yaitu berupa: (1) strategi pintu utama, (2) modal sosial (relasi), dan (3) kerjasama dengan anggota keluarga. Ketiga cara tersebut memberi dampak positif dalam kegiatan jual beli mereka, sehingga mereka dapat mempertahankan eksistensinya. Perubahan dari sisi negatif adalah kurangnya kepekaan dan kepedulian pemerintah terhadap keberadaan pedagang mama-mama asli Papua (pribumi), meskipun pemangku kebijakan tersebut adalah juga orang asli Papua (pribumi). Pemerintah menerapkan kebijakan yang tidak berpihak pada pedagang mama-mama asli Papua dalam hal penempatan lokasi berdagang. Siapa yang memiliki modal besar, maka dia bisa memilih tempat-tempat strategis untuk berdagang, dan bisa memiliki banyak ruang-ruang pasar. Pada umumnya para pedagang pendatang (migran) yang memiliki cukup modal, sehingga mereka memiliki banyak ruang-ruang pasar. Secara ekonomi mereka inilah yang menguasai ekonomi pasar. Sementara bagi pedagang mama-mama asli Papua dukungan material dan immaterial dari pemerintah masih sangat kurang, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan modernisasi pasar. Hal yang sangat memprihatinkan bahwa pada akhirnya untuk menutup kebutuhan hidup keluarga sebagian pedagang mama-mama asli Papua terpaksa harus menjual atau menyewakan fasilitas (tempat jualan) mereka kepada pedagang pendatang, selanjutnya mereka melakukan aktivitas perdagangan di luar pasar atau bergantian dengan sesama pedagang pribumi lainnya. Keputusan seperti ini tentu tidak menguntungkan pedagang mamamama asli Papua, karena mereka akan semakin sulit untuk mempertahankan keberlanjutan kegiatan ekonominya di pasar.
126
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kondisi yang dialami pedagang mama-mama asli Papua dalam ruang kegiatan pasar menjadi keluhan secara umum di tanah Papua, khususnya di Pasar Remu. Kenyataan ini menghantar pedagang mamamama asli Papua pada posisi yang tidak menguntungkan. Mereka tidak dapat mengembangkan potensi dan memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki ekonomi serta kesejahteraan kehidupan keluarga yang diharapkan. Kondisi ini yang pada akhirnya melahirkan perilaku dagang yang lebih kreatif mama-mama asli Papua dalam beradaptasi dan mempertahankan kegiatan ekonominya. Berbagai strategi yang digunakan tersebut menjadi modal utama untuk membuka diri dengan kehadiran migran dalam ranah kegiatan jual beli di pasar. Selain itu, untuk mendukung strategi pintu utama para pedagang mama-mama asli Papua memiliki kemampuan menarik pembeli dengan cara menurunkan harga barang, membeli dalam jumlah banyak diberikan potongan harga, melayani pembeli dengan baik dan sabar, serta memberi bonus tambahan pada pembelian barang tertentu. Salah satu strategi jitu yang digunakan pedagang mama-mama asli Papua seperti sudah penulis sampaikan di atas adalah strategi pintu utama. Strategi ini menggunakan tiga cara untuk mendapatkan barang dagangan dalam kegiatan jual belinya, yaitu: menjual dari hasil kebun sendiri, membeli barang dagangan dari orang lain (sesama pedagang), dan gabungan antara keduanya. Strategi pintu utama bertujuan untuk memperlancar proses kegiatan jual beli atau melariskan barang dagangan, sehingga perputaran modal dapat berlangsung terus-menerus, apalagi barang dagangan pedagang mama-mama asli Papua ini pada umumnya berupa hasil bumi yang tidak bisa tahan lama.
Rekomendasi Dalam penelitian ini, peneliti merekomendasikan dua hal yang menjadi pertimbangan bagi pemerintah dan kalangan akademisi untuk penyempurnaan dan perbaikan fenomena kegiatan pedagang mamamama asli Papua pada ruang-ruang kegiatan ekonomi antara lain:
127
BERJUANG DI ANTARA PELUANG Studi Pada Pedagang Mama-mama Asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong
a. Dari Segi Kebijakan Rekomendasi yang ingin disampaikan dalam tulisan ini adalah pedagang mama-mama asli Papua membutuhkan kebijakan afirmatif (keberpihakan khusus) yang utuh dan terfokus untuk mendukung dan mendorong kegiatan jual beli mereka. Untuk mendorong dan membantu pedagang mama-mama asli Papua lebih cepat maju dan berubah pada kegiatan ekonominya, maka pemberian bantuan kepada mereka berkaitan dengan pelatihan keterampilan berdagang, bantuan modal berbunga rendah, fasilitas tempat jualan, perdasus (peraturan daerah khusus) komoditi jualan, bebas retribusi, penyediaan transportasi khusus, dan pengurangan pasar modern (supermarket atau hypermarket) harus ditinjau kembali. Kemudian diperlukan juga pengaturan, penataan, kepemilikan serta penggunaan tempat jualan dibuat secara mengikat untuk mengontrol pemanfaatan tempat jualan (tidak memindahtangankan) dalam bentuk dokumen pernyataan bersama antara pengguna (penyewa) dan pemilik (pemerintah). b. Untuk Penelitian Lanjutan Fenomena kegiatan ekonomi pedagang mama-mama asli Papua menjadi sebuah kajian yang menarik dan masih sangat mungkin dilakukan di waktu-waktu mendatang dalam perspektif yang berbeda. Karena itu temuan studi ini masih terbuka berbagai kemungkinan dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui dan mendalami kegiatan jual beli pedagang mama-mama asli Papua dengan segala fenomena dan dinamika kehidupannya di pasar. Kemungkinan penelitian lanjutan terhadap pedagang mama-mama asli Papua antara lain: Meneliti dan membuat perbandingan antara pasar di wilayah pesisir dengan pasar di wilayah pesisir lainnya di suatu kota atau kabupaten di tanah Papua; Meneliti dan membuat perbandingan antara pasar di wilayah pesisir dengan pasar di wilayah pegunungan di tanah Papua; Meneliti tentang pedagang mama-mama asli Papua yang berjualan pisika (pinang, sirih dan kapur); 128
Kesimpulan dan Rekomendasi
Meneliti tentang pedagang orang asli Papua yang berjualan ikan; Meneliti tentang pedagang mama-mama asli Papua yang berjualan kerajinan tangan; Meneliti tentang pedagang mama-mama asli Papua yang berjualan di depan halaman rumahnya dan membandingkannya dengan mama-mama Papua yang tidak berjualan di depan halaman rumahnya; Transformasi berdagang pedagang mama-mama asli Papua kegiatan di Pasar.
129
BERJUANG DI ANTARA PELUANG Studi Pada Pedagang Mama-mama Asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong
130