\42
Vl KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Penelilian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan UU No. 22 dan 25 Tahun 1999 lerhadap perencanaan dan pelal<sanaan pembangunan daerah, struktur ekOllOmi daerah, oplimasi penggunaan dana daIam pembanguDan daerah, dan dampak aIokasi pembangunan daerah pada output, penciptaan tenaga kerja, dan penerimaan pajak. Penelilian dilaksanakan di KabupaIeD Indramayu Jawa
Baral. Berdasarkan basil penelilian dan analisisnya seperti leiah dipresentasikan
pada bab-bab sebelumnya, beberapa kesimpulan dapat dirumuskan, yaitu: 1. Dengan penerapan UU No. 22 dan 25 tahun 1999, Pemerintab Kabupalen Indramayu mempunyai kewenangan dan langgungjawab yang besar dalam
perencanaan dan peJaksanaan pembangunan. Pemerintah daerah menyusun visi dan misi pembangunan daerah. merombak struktur
organisas~
menyusun APBD dan melaksanakan kegialan pembangunan dengan persetujuan DPRD. Penerimaan daerah meningkal yang berasa1 dari bagi basil sumberdaya alam dan peningkalan pajak daerah, namun demikian
kebuluban dana pembangunan masih didominasi oleb sumbangan pemerintah pusal. 2. Ekonomi Kabupaten Indramayu ditandai oleh empat sektor ekonomi dominan yailu: Industri Minyak Bumi, Industri Pengilangan, Industri Lain, Perdagangan dan Industri Makanan. Dua seklor ekollOmi primer yailu Pertambangan dan Tanaman Pangan mempunyai pengarub besar pada
143
perekonomian melalui konstribusinya dalam menyediakan input sektor lain, sementara Sektor Listrik, Gas Kola dan Air Bersih, Industri Minyak Bumi dan Sektor Industri Lain mempuyai keterkaitan dengan sektor lain melalui pemanfaatan basil sektor-sektor lain dalam kegiatan prnduksinya. 3. Sektor-sektor yang permintaannya memberikan dampak besar pada output adalab Sektor Listrik, Gas Kota dan Air Bersih, Industri Pengilangan Minyak, Industri Makanan, Industri Lain, Hotel dan Restoran; pada tenaga kerja adalab Sektor Jasa Sosial, Industri Makanan, Pertanian, Perkebunan, Bangunan serta Pengankutan dan Komunikasi; pada pajak adalab Sektor Usaba Sewa Bangunan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Bangunan dan Perikanan. Sedangkan sektor yang memberikan dampak relatif besar pada output, tenaga kerja dan pajak secara bersarna-sama adalab Sektor Industri Makanan, Industri Lainnya. Listrik, Gas dan Air Bersih , Industri Pengolaban, dan Sektor Hotel dan Restoran. Sektor Industri Makanan
merupakan sektor yang saogat penting karena sektor ini mempunyai efek pengganda output dan tenaga kerja yang besar dan merupakan sektor yang kenaikan permintaannya memberikan dampak terbesar terhadap kenaikan
output, tcnaga kerja dan pajak secara bersama. 4. Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Indramayu pada saat ini belum
sepenubnya konsisten dengan prioritas pembangunan, pembangunan sumberdaya manusia. Menurut klasifikasi sektor pembangunan, anggaran Pemerintab Daerab Kabupaten Indramayu pada saat sebagian besar terdapat pada Sektor Pendidikan, Prasana dan Transportasi. Sektor Kesebatan yang
berhubungan erat dengan pengembangan sumberdaya manusia dan Sektor
144
Pertanian yang berhubungan erat dengan tenaga kerja helum mendapat porsi aoggarao yang hesar. 5. Auggaran Pemerintab Kabupateo Indramayu pada saat ini helum memherikao daropak yang optimal pada penciptaan output, teoaga kerja dan pajak. Alokasi aoggaran pemerintab Iebih banyak terdistn"bosi pada
anggaran rutin yang daropakuya pada peociptaan output, teuaga kerja dan pajak lebih rendab. Selain itu anggaran juga terdistribusi pada sektor-sektor ekonomi yang kurang memberikao daropak hesar pada output, teoaga kerja dan pajak. Optimasi APBD dapat dilakukan deogan mengnnakan model LP dan GP. Optimasi tersebut herpotensi untuk meningkatkan ouput, tenaga kerja dan pajak antara 0.27- 2.54%. 6. Proses penyusunan APBD masih kurang maropu mengakomodir aspirasi masyarakat dan kurang menjarnin tercapainya target pembangunan daerab. Sementara Propeda yang ada helum memherikao arab yang jelas akan prioritas pembangunan daerab dan bagaimana s!rategi untuk mencapainya.
7.2. Rekomeodasi
Untuk lebih menjarnin tercapainya tujuan-tujuan pembanguDan daerab maka perlu diciptakan model perencanaan alokasi anggaran yang menjamin
preferensi publik masuk dalam anggaran dan proses seleksi yang oijektif dan terukur sehingga dampak anggaran pada sasaran-sasaran dapat diprediksi. Model alokasi anggaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat menjawab
masa1ah tersebut
145
Pada model aIokasi anggaran yang dibangun daIam penelitian in;'
anggaran pemerintah dijadikan sebagai instrumen permintaan barang dan jasa
daIam perekoromian dan selanjutnya melalui proses multiplier, permintaan ini menciptakan output, tonaga kerja, dan pajak. Dengan melihat dampak pada aIokasi anggaran pada sasaran-sasaran tersebut dapat ditentukan aIokasi anggaran
menurut sektor. Selanjutnya berdasarkan basil penelitian, direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: I. Peningkatan penerimaan daerah di Kabupaten Indramayu perlu diilruti dengan .Iokasi anggaran yang tepat agar tujuan pembangunan tereapai Sektor Pendidikan, Kesehatan dan sektor-sektor yang berpotensi menciptakan tonaga kerja perlu mendapat perbatian besar. Untuk meningkatlcan output, peluang kerja dan penerimaan daerab di Kabupaten Indramayu, anggaran perlu lebib banyak dialokasikan untuk meningk.tlcan Sektor Industri Makanan. 2. Alcses
aliran
produk
industri
mak.nan
dan
industri
I.in
yang
mendukungnya dari produsen ke konsumen perlu ditingkatkan dengan cara memperbaiki infrastruktur jalan, memperbaiki fasilitas dan sistim tataniaga sert. memberikan jamin.n keamanan. Hal tersebut pad. gilirannya akan meningkatkan jumlah permintaan dan konsumsi basil-basil industri tersebut
baik oleh rumah tangga maupun ekspor. Selanjutnya kenaikan permintan ini akan mendorong produksi di d.erah produsen yang tersehar di pelosok Kabupaten Indrarnayu.
146
3. Propeda perlu disempurnakan deogan menetapkan sektor ekonomi prioritas dan rencana terperinci per wilayah yang perencanaannya dilakukan secora partisipatif melibatkan semua .taU /wIder.
4. Proses mekanisme
perellC3 MaD
APBD perlu diperbaiki agar menjamin
masuknya kepentingan publik secara lebib baik. Diperlukan peudidikan dan pelatiban penyusunan anggaran dan pemberian infurmasi akan dampak anggaran pada tujuan-tujuan pembangunan kepada pejabat eksekutif dan legislatif. 5. Penelitian ini melihat alokasi anggaran pemerintah sebagai bagian dari permintaan akhir.
Untuk meuangkap peran pemerintab secora lebib
komprehensif perlu diteliti peran pemerintah daerab da1atn pembangunan dari sisi penawaran.
6. Penelitian lebih lanjut dengan pendekatan model optimasi dinamis khususnya untuk Seldor Pertambangan dan Minyak Bumi serta Industri Pengolahan. 7. Melakukan penyempumaan Tahel 1-0 di waktu yang akan datang dan Analisis Inter Regional untuk mengetahui dampak keterkaitan perekonomian daetah lain terhadap Kabupaten Indramayu. Penyempurnaan juga perlu dilakukan pada Analisis Goal Programming khususnya herkaitan deogan pembobotan
target ouput, tenaga kOJja dan pajak. Pembobotan perlu dilakokan dengan penggunakan tekoik scoring untuk mengkuantitatilkan aspirasi pejabat
pemerintah dan masyarakat.