MANUAL
No: 002- 05 / BM I 2006
Konstruksi dan Bangunan
PekerjaanLapis PondasiJalan Buku 5 LAPISPONDASIBETONPADATGILING (BPG/RCC)
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERALBINAMARGA
Prakata
Salah satu aspek penting untuk menunjang keberhasilanpembinaan jalan adalah tersedianyaStandar,Pedomandan Manual(SPM) yang dapat diterapkandengan mudah dalam praktOk. SPM yang sudah biasa digunaian dalam pembinaanjalan adalah Spesifikasi.Namun demikian,karena Spesifikisi biasanyadisajikandalam uraian yang ringkassehinggakadang-kadang dialamikesulitandalam memahamiSpesifikasiterseOui sehinggapenerapannya kemungkinan kurangsesuaidenganyangdiharapkan. Untukmembantumemecahkanpersoalandi atas,DirektoratBinaTeknik,Direktorat Jenderal Bina Marga, DepartemenPekerjaanUmum mencobamenyusunManual pekerjaan Lapis PondasiJalan. Tatacarapenulisanmanual ini telah disesuaikandengan pedomanyang diterbitkan oleh BadanStandarisasi NasionalNomor8-2000tentangPeiulisanStandarNasionallndonesia. Karena tujuan utama penyusunanmanual ini adalah untuk membantudalam memahami atau menafsirkanSpesifikasiyang berkaitandengan lapis pondasijalan, maka susunan uraianpada manualini sejauhmungkindisesuaikan dengansusunanpadaBuku Spesifikasi. Dengan demikian,apabila dalam Buku SpesifikasidijJmpai artikel yang dipandang sulit dipahamiatau ditafsirkan, maka artikeltersebut,termasukpenjelasannyr,'dih"rapkan-dapat ditemukandengan mudah dalam manual ini. Dengan manuil ini, diirarapkanSpesifikasi yang diberlakukanpada suatu proyek benar-benardapat diterapkan sesuai dengan tujuannya,yaitu untuk mendapatkanlapis pondasi yang kinerjanyaandal. Manual ini juga beberapajenis lapispondasiyang potensialuntukditambahxan menguraikan ke dalam BukuSpesifikasi. Kepada pihak-pihakyang telah membantutersusunnyamanual ini, pimpinanDirektorat JenderalBina Marga tidak lupa mengucapkan terimakisih serta r"ng'h"r"pkan masukanmasukanlebih lanjutyang dipertukanuntuklebihmenyempurnakan manualini.
Jakarta, Desember2006 lBina Marga
Daftarisi
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
R u a n gl i n g k u p ...1-20 A c u a nn o r m a t.i.f. . . . . . . . . ....... . . . . . . . . . . . . . . . . ..,...............1-2O lstilah d a nd e f i n i s. i. . . . , . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .... 1 - 2 0 Persyaratan............... ...........3-20 4.1. Persyaratan bahan ....3-20 4 . 1 . 1 . A g r e g akt a s a r ................3-20 4 . 1 . 2 . A g r e g aht a 1 u s . . . . . . . . . ........3-20 4 . 1 . 3 . G r a d a sai g r e g a ct a m p u r a n ..............3-20 4.1.4. Bahanpengikat(cementious ..............4-20 material) 4 . 1 . 5 . A i r. . . . . . . . . . . . ....4-20 4 . 2 . P e r s y a r a t acna m p u r a n . . . . . . . . . . . . . . . .4-20 4.3. Persyaratan hasilpelaksanaan lapispondasibetonpadatgiling(BPG).............4-20 pera1atan............... 4.2. Persyaratan .5-20 4.2.1. Umum ..........5-20 4 . 2 . 2 . A l a tp e n c a m p u r . . . . . . . . . .....5-20 4 . 2 . 3 . A l a tp e n g a n g k u t . . . . . . . . .....6-20 4 . 2 . 4 . A l a tp e n g h a m p a r ...........6-20 4 . 2 . 5 . A l a tp e m a d a t . . . . . . . . . . . . . . ....7-20 4 . 2 . 6 . T r u kt a n g kai i r . . . . . . . . . . . .....7-20 4 . 2 . 7 . A l a tb a n t u . ....7-20 P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a n .............7-20 5 . 1 . P e m b u a t afno r m u l ac a m p u r a nr a n c a n g a (nF C R ) ...........7-20 5.2. Pembuatanformulacampurankerja(FCK) .....8-20 P e l a k s a n a a. .n. . . . . . . . . . . . . ........9-20 6 . 1 . P e r s i a p a pn e n g h a m p a r a n . . . . . . . . . . .9-20 6.2. Pencampuran............ . . . . . . . . . . . . .9. .- .2. 0 . 6 . 2 . 1 . M e n g g u n a k aanl a tp e n c a m p uArM P . . . . . . . . . ........9-20 6.2.2. Menggunakan alat pencampurbeton 10-20 6.3. Pengangkutan............ 10-20 6.4. Penghamparan.......... 10-20 6.5. Pemadatan 11-20 6 . 6 . P e m b u a t asna m b u n 9 a n . . . . . . . . . . . . . . . 12-20 6 . 6 . 1 . S a m b u n g a sn e g a r( f r e s hj o i n t ). . . . . . . . 12-20 6 . 6 . 2 . S a m b u n g ad n i n g i n( c o l dj o i n t ) .......13-2Q 6 . 7 . P e m e r i k s a akne r a t a a nd a n k e t e b a l a n . . .......13-20 6.8. Perawatan 13-20 Pengendalian mutu 14-20 7 .1. Pengujian 14-20 7.2. Perbaikandan konpensasiyang harusdilakukanterhadappelaksanaan BPG y a n gt i d a km e m e n u hpi e r s y a r a t a.n. . . . . . . . . . . . . . 14-20 7.2.1. Perbaikan. 14-20 7.2.2. Kompensasi.............. 15-20 Pengelolaan pekerjaanlapispondasibetonpadatgiling lingkunganpelaksanaan (BPG/RCC) 15-20 8.1. Umum....... 15-20 ii
8 . 2 . M o b i l i s a s i d adne m o b i l i s a s i . . . . . . . . 8 . 3 . T r a n s p o r t a ds a i n p e n a n g a n a.n. . . . . . . . . . . . . . 8 . 4 . P e m e l i h a r a al a n l u1 i n t a s . . . . . . . . . 8 . 5 . P e k e r j a ap n e m b e r s i h a.n. . . . . . . . . . . . . . 8.6. Aspeklingkunganhidup 8 . 7. G a l i a n 8.8. Ketentuaninstalasipencampur jalansampingdan jembatanyangdigunakan. 8.9. Pemeliharaan 8.10. Pemeliharaan untukkeamananlalu lintas..
15-20 .....15-20 ...16-20 16-20 17-20 ....19-20 .19-20 19-20 .20-20
Daftar tabel
Tabel5.1. T a b e5l .2 . Tabel5.3. T a b e5l . 4 . T a b e5l .5 .
Persyaratan agregatkasar P e rsya ra ta n re g aha1us......... ag t gradasiagregat Persyaratan campuran P e r s y a r a taainr . . . . . . . . . . T o l e ra n si ti abpa h a ndalam8PG..........
.......3-20 ................3- 20 ....3-20 ............4-20 .....5- 20
Daftargambar
G a m b a r5 . 1 . l l u s t r a spi e m b u a t acna m p u r a nr a n c a n g a B n PG.......... Gambar5.2. Langkahpemadatanawal BPG
ltl
. . . . . . . . . .9. .-.2 0 12-20
Pendahuluan
Manualpekerjaanlapispondasijalanini dimaksudkanuntukmembantudalammemperbaiki dan meningkatkan pemahamantentangpekerjaanlapis pondasijalan.Apabiladalam Buku Spesifikasi dijumpaiartikelyangsulitdipahamiatau ditafsirkan, makadiharapkan dalambuku manualini dapatmemberikanketeranganyang cukupbagi perencanadan pelaksanadalam merencanakan pekerjaanlapispondasijalansehinggadidapatkankinerja dan melaksanakan lapispondasijalan /perkerasansesuairencana. Bukumanualini disajikandalam8 buku,denganruanglingkupsebagaiberikut: .
Buku1. Umum Menguraikan tentangfungsilapispondasi,jenis lapispondasi.Adapunjenislapispondasi yang dibahasmencakupprinsipstabilisasi, jenis stabilisasisertapenggunaannya, filosifi pekerjaanstabilisasi, disaindan pelaksanaan termasukjenis peralatanyangdigunakan.
o
Buku 2. Pengambilancontoh dan pengujianbahan lapis pondasi Menguraikantata cara pengambilancontoh,cara mereduksicontohsehinggavolumenya sesuai dengan keperluanpengujianyang akan dilakukan,tata cara pengujianyang diperlukanuntukmenentukansifat-sifat bahanyang menjadiparametermutu,baik bahan yang akan atau telah digunakandapat dievaluasi,serta menguraikan juga perhitungan gradasiagregat.
r
Buku 3. Lapis pondasi agregat Menguraikanpersyaratanagregat,campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi agregat serta menguraikantata cara perencanaan,pelaksanaandan pengendalian mutu lapispondasiatasdan lapispondasibawah.
e
Buku 4. Lapis pondasi agregatsemen Menguraikantentangpersyaratanbahan (agregat,semen dan air), campuran,peralatan dan persyaratan hasil pekerjaan lapis pondasi agregat semen. Di samping itu, juga tentangtata cara perencanaan, menguraikan pelaksanaandan pengendalian mutu lapispondasiagregatsemen untuklapispondasiatas (LPAS)dan lapispondasiagregat semenuntuklapispondasibawah(LPBAS).
.
Buku 5. Lapis pondasi beton padat giling (BPG/RGG) Menguraikan tentangpersyaratan bahan(agregat,semen dan air),campuran,peralatan dan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC) serta menguraikan pelaksanaan tentangtata cara perencanaan, mutu lapis dan pengendalian pondasibetonpadatgiling(BPG/RCC).
e
Buku 6. Lapis pondasitanah semen Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran, peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasitanah semen. Di samping itu, membahasjuga tentangcara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian mutulapispondasitanahsemen.
.
Buku 7. Lapis pondasi tanah kapur Menguraikantentang persyaratanbahan, campuran,peralatandan persyaratanhasil pekerjaanlapis pondasi tanah kapur. Di samping itu, membahasjuga tentang cara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian mutulapispondasitanahkapur.
.
Buku 8. Permasalahanlapangan Membahasbeberapa permasalahanlapanganyang terjadi pada beberapatahapan kegiatan dan dampaknya terhadap kualitas hasil pekerjaan. Tahapan tersebut diantaranya penghamparan adalahpengadaandan penimbunanmaterial;pengangkutan; dan pemadatan; dan perawatan(khususuntuklapispondasiyangdistabilisasi).
Buku5 Lapispondasibetonpadatgiling(BPG/RCC)
1.
R u a n gl i n g k u p
Lapis pondasibetonpada giling(BPG) atau RollerCompactedConcrete(RCC)adalahsalah satu jenis lapis pondasiagregatyang distabilisasi dengansemen disampinglapis pondasi agregatsemen (LPAS)dan lapispondasibawahagregatsemen (LPBAS). Lapis pondasibeton padat giling (BPG) adalah campuranagregat,semen dan air yang kentalatau "slumpnol",disampingitu memilikigradasiagregatcampuranyang khususatau tidaksamadengangradasicampuranuntukLPASataupunLPBAS. Jenis pekerjaanyang dibahaspada Buku 5 ini mencakupuraiantentangpersyaratanbahan (agregat, semen dan air), campuran, peralatan dan persyaratanhasil pekerjaan lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC).Di samping itu, membahabjuga tentang cara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian mutu lapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC).
2.
Acuan normatif
SNI 03-1743-1989, MetodePengujianKepadatanBerat UntukTanah SNI 03-1744-1989, MetodePengujianCBR Laboratorium SNI-03-1966-1990,MetodaPengujianBatasPlastis SNI-03-1967-1990,MetodePengujianBatasCairdenganAlat Cassagrande SNI-03-1968-1990,MetodaPengujianTentangAnalisaSaringanAgregatHalusdan Kasar .SNl 03-2417-1991,MetodePengujianKeausanAgregatdenganMesinAbrasiLos Angeles. SNI 03-2828-1992,MetodePengujianKepadatanLapangandenganAlat KonusPasir. SNI 15-2049-1994,SemenPortland SNI 03-3407-1994, Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk Batu Terhadap Larutan NatriumSulfatdan MagnesiumSulfat SNI 03-3416-1994,MetodaPengujianPartikelRinganDalamAgregat SNI 03-4141-1996,Metode PengujianGumpalanLempungdan Butir-ButirMudah Pecah dalamAgregat. SNI 03-4431-1997,Metoda Pengujian Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan. SNI 03-6817-2002,MetodePengujianMutuAir untukDigunakanDalamBeton. 3.
lstilah dan definisi
3.1. agregat halus agregatyang lolosayakanNo. 4 (4.75mm). 3.2. agregat kasar agregatyangtertahanpadaayakanNo. 4 (4.75mm).
1-20
3.3. bahanpengikat(CementiousMateriall bahanyangdigunakandalamcampuranBPGterdiriatas semenportlandsajaatausemen portlandditambahdenganbahan pozzolan. 3.4. betonpadatgiling(BPG) campuranbetondenganslumpnolyangterdiriatas semenportland, agregatkasar,agregat halus denganatau tanpa bahan pozolanserta air dalam jumlah yang cukup untuk pemadatan denganrollerpada kadarair optimumsehinggamempunyai karakteryang memenuhipersyaratan perkerasan. sebagaistruktur 3.5. berat kering maksimum(maximumdry density, MDDI bahanyangdigunakan dalamcampuran BPGterdiriatassemenportland sajaatausemen portlandditambahdenganbahan pozzolan. 3.6. cold Joint yangdilakukan sambungan padaBetonPadatGilingdengankondisisudahmengeras (lebih dari 60 menit).Untukpelaksanaan coldjoint diperlukanpersiapankhusus(pemotongan vertikal danpelaburan denganpastasemen). 3.7. fresh (hot)joint yang dilaksanakan/diselesaikan sambungan pada keadaanBPG masihbelummengeras (kurang dari60 menit)dandilakukan tanpapersiapan khusus. 3.8. kadarair optimum(OptimumMoistureContent,OMC) jumlah atau proporsiair terhadapberat kering agregatyang menghasilkan kepadatan tertinggi. 3.9. leanconcrete lapisanyangberfungsi sebagailantaikerjabagipenempatan lapisanpondasipadastruktur perkerasan. Lean concretedibuatdari campuranyangterdiridari agregatdengangradasi tertentu,portlandcementdenganatautanpapozolandan air dalamtakarantertentu.Dalam keadaankerasmempunyai yangmemenuhi persyaratan karakteristik tertentu. 3.10. pH derajatkeasaman darisuatubahan. 3.11. semen bahanpengikat ataumatrikantarapartikel-partikel yangmengikat batuankhususnya butiranbutiranpasir,kwarsitataukonglomerat.
2-20
4.
Persyaratan
4.1.
Persyaratanbahan
4.1.1. Agregat kasar . Agregat kasar yang digunakandapat berupa kerikil pecah, batu pecah atau kombinasi dari keduanya. . Agregathalusharusbersih,kerasdan awet. . Partikelagregat kasar harus bersudut atau kubikal, paling sedikit 75% partikelagregat kasardaritiapfraksiharusmempunyai2 bidangpecah. o Persyaratanmutu agregatkasaradalahsepertipadaTabel 5.1. 4.1.2. Agregat halus . Agregat halus yang digunakandapat berupaabu batu, pasir alam atau kombinasidari keduanya. . Agregathalusharusbersih,kerasdan awet o Palingsedikitbahanyang tertahansaringanno. 10 harus mempunyaidua bidangpecah palingsedikit75%. . PersyaratanmutuagregathalusadalahsepertipadaTabel 5.2. Tabel 5.1. Persyaratanagregatikasar JenisPenouiian
Gumpalan Lempung PartikelRingan Pelapukan (MgSOa) KeausandenqanLosAnqeles
Persvaratan Maksimum 2% Maksim um 1% Maksim um 18% Maksimum 40 %
MetodePenquiian
sNl-03- 4141-1996 sNr03-3416-1994 sNl 03-3407-1994 sNt 03-2417-1990
Tabel 5.2. Persyaratanagregathalus Jenispenouiian GumpalanLempung PartikelRingan BahanOrganik(ASTMC 33) Pelapukan(MsSOa)
Persvaratan Maksimum1 % Maksimum0,5 %
o% M a k s i m u m1 8 %
MetodePenquiian
sNt-03- 4141-1996 sNr03- 3416- 1994 ASTMC40&C87 sNl 03-3407-1994
4.1.3. Gradasiagregatcampuran Persyaratangradasiagregatcampuranadalahmerupakangabunganantara agregatkasar, halussertabahanpengikatdiperlihatkan padaTabel5.3. Tabel5.3. Persyaratangradasiagregatcampuran UkuranSaringan
Spesifikasi1 (ukuranmaks 16 mm)
Spesifikasi2 (ukuranmaks20 mm)
2 5 mm 2 0 mm 1 6m m 1 0m m 5mm 2mm 40prm 80um
100 '100 8 8- 1 0 0 70-87 50-70 35-50 1 8- 3 0 10-20
100 8 5- 1 0 0 75- 100 60-83 42-63 30-47 16-27 I -19
3-20
4.1.4. Bahan pengikat (cementious material) Bahan pengikat(cementiousmaterial)bisa berupa semen portland,bisa berupagabungan dari semen portlanddan pozzolan,ketentuanyang harusdipenuhi,yaitu: O Semen Semenyang digunakanadalahsemen portlandjenis I atau ll, sesuaidenganSll-00131981 atau SNI 15-2049-1994, sebelumdigunakanperludilakukanpengujianwaktu ikat awaldarisemen,sesuaidenganketentuanyang berlaku. @ Pozzolan Pozzolanadalahbahan pengikatselainsemen yang mengandungbahansilikaatau yang mengandungbahan yang bereaksidenganCaOH, sebelumdigunakanperludilakukan pengujiandan harusmemenuhipersyaratanASTM C 618. Penggunaanpozzolanadalah maksimum 25o/odarivolumeabsolutbahanpengikat. 4.1.5. Air Air yang digunakanuntukBPG, baik untukmencampurmaupununtukmerawatharusbebas dari minyak, garam, asam, alkali, gula, tumbuh tumbuhanatau bahan-bahanlain yang merugikanterhadaphasilakhirdan memenuhipersyaratan dalamTabel5.4. Tabel5.4. Persyaratan air
No.
MacamPengujian
1 2 3 4 5
pH BahanOrganik MinyakMineral KadarSulfat(Na2SOa) lonKhlor(NaCl)
4.2.
Persyaratancampuran
N i l a il j i n 4 , 5- 8 , 5 Maks 2000 ppm < 2o/oberal semen < 1 0 . 0 0 0p p m < 20.000ppm
CaraPengujian AASHTOT26-79 AASHTOT26-79 sNr 06-2502-1991 sNt 06-2426-1991 sNt 06- 2431- 1991
Komposisimasing-masing bahan dalam campuranBPG dilakukandi laboratorium dengan percobaanpemadatanmodified(SNl-1743-1989)dan dapat dengan pengujianunconfined compressivestrength (SNl 03-3638-1994)atau pengujianflexural strengthlkuatlentur beton -1997). normal(SNl 03-4431 Jumlah bahan pengikatdalam BPG berkisarantaraantara300 - 390 kg per meter kubik yang termasukpozzolan. Bila diuji terhadap kuat lentur beton normal (flexuralstrength)maka disyaratkansetelah berumur 28 hari harus memilikikuat lentur beton (flexuralstrength)3,3 MPa, untuk BPG sebagailapis permukaandenganvolume lalu lintas rendahdan minimum2,7 MPa untuk pondasi. 4.3.
Persyaratanhasil pelaksanaanlapis pondasi beton padat giling (BPG)
Untuk memperolehhomogenitascampurandan memenuhiketentuanyang disyaratkan harus langsung dari instalasipemecah batu atau pencampuryang disetujui,dengan menggunakanpemasok mekanis yang telah dikalibrasiuntuk memperolehaliran yang rnenerus dari komponen-komponencampuran dengan proporsi yang benar. Hasil 4-20
pelaksanaan pekerjaan lapispondasibetonpadatgiling(BPG)harusmemenuhi persyaratan atautoleransi sebagaiberikut: proporsi O Toleransi ToleransiproporsibahanBPG untukcampuran,untukunit pencampur jenisbatchdan jenisconfinuous adalahsepertipadaTabel5.5. Tabel5.5. ToleransitiapbahandalamBPG Bahan Setiapjenis Bahanpengikat Air Setiapienis BahanAqreqat
UnitPencampur JenisBafch* ,|
2 3
UnitPencampur JenisConfinuous** 2 3 4
Catatan
* Variasipersen(berat)dariberat bahandidasarkan rencanacampuran. ** Variasipersen(berat)darirencana campurantiapbahanyang direncanakan dalamwaktu totalcontohyangdiperoleh. @ Toleransidimensi a) Tebal minimumBPG yang dihampartidak kurangdari tebal yang disyaratkan. Tebal maksimumtidakbolehlebihbesardari 10 mm daritebalyangdirencanakan. b) Tebal rata-ratapada potonganmelintangdari survai lapanganharustidak lebih atau kurangdari lOohdari yang ditentukan. c) Apabilasebuahmal datarsepanjang3 meterdiletakkanpada permukaanjalan sejajar dan tegak lurusterhadapgarissumbujalan,variasipermukaanyang ada tidak boleh melampaui8 mm tiap 3 meter. d ) BGP tidakbolehmelebihi20cm, dan tebalminimumtidakbolehkurangdari 15 cm. e) Elevasipermukaanakhir tidak boleh'10 mm di atas atau di bawah dari elevasi rencanadalamsetiaptitik. 0 Ukuranlebarjalur BPG diukurdari garissumburencanatidakbolehkurangdari yang terteradalamGambarRencana. 4.4.
Persyaratanperalatan
4.4.1. Umum Peralatandan mesin-mesinyang digunakandalam pelaksanaanpekerjaanharus telah mendapatpersetujuansebelumpekerjaandimulaidan selamapelaksanaanharus dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang memuaskan. Peralatan processing harus direncanakan, dipasang,dioperasikandan dengan kapasitassedemikiansehinggadapat mencampuragregat, semen, air secara merata sehingga menghasilkanadukan yang homogen.Peralatanterdiriatas alat pencampur,pengangkut,penghampardan pemadat sertaperalatanlaboratorium untukpengendalian mutudan perencanaan campuran. 4.4.2. Alat pencampur UntukmencampurBPG dapat digunakanunit pencampurbeton(ConcreteMixing Plant)atau alat pencampuraspal (AsphaltMixing Plant, AMP) yang menggunakanpugmilljenis batch atau jenis continuous.Kapasitasalat pencampurharusserasidengankapasitasperalatan lainnyasepertialat pengangkut,alat penghampardan alat pemadat. Apabila pencampurandilakukan dengan menggunakanAMP yang telah dimodifikasi, dikonversikandan dikalibrasi sesuai karakteristikrencana campuran BPG yang akan dikerjakanharusdiperhatkan hal-halberikut:
O Bindinginpenyimpan agregat
Apabila digunakanbeberapafraksi agregat,penyimpananagregat harus dijamin padabindinginterpisah, penghantaran disimpan melaluiban agregatke AMPdilakukan berjalan(beltconveyor)daritiapbindingin. rn
\t
(feeder)bahanpengikat Unitpenghantar Unit penghantar harusmenjaminbahanpengikatdapat mengalirbebassetiapsaat dengansatuanberatataudalamsatuanvolume. Alatpenimbang berat Afatuntukmenimbang bahan(hopper)harusdari salahsatudarijenisbeamataujenis spnngless draldengankemampuan 0,5 % daribebanmaksimum. pengujian Ketelitian beratstandarpadaskalatimbangan adalah+ 0,1o/odari beratyang ditimbang. pemeriksaan Pelaksana harusmelakukan skalatimbangan sebelummemulai pekerjaan sesuaipetunjukpengawas.
@
Tempatpencampur(pugmill) Dindingtempatpencampuran dan bilahpisaupencampur harusbebasdari campuran betonyangtelahmengeras dan kotoranlainnya. Untukmemperoleh campuranyang baik bilah pisaupencampur ditempatkan dalam posisivertikal.
\,
Unitpengatur air Unitpengatur air harusmenjamin air dapatmengalirbebassetiapsaatdengansatuan berat atau dalam satuan volume sesuai yang diperlukandengan toleransiyang disyaratkan.
(9-,
Pengontrol lamanyawaktupencampuran Unit pencampurharus dilengkapidenganpengaturlamanyawaktu pencampuran, penentuan persamaan: lamanya waktupencampuran dapatdigunakan Lama pencampuran(detik) Kapasitas maksimumpugmiil (kg)
5.1
Keluaran produksi pumill (kg I detik)
4.4.3. Alat pengangkut Alat yang digunakanuntukpengangkutBPG ke lokasipenghamparan digunakantrukjungkit yang biasadigunakanuntukpengangkutan campuranberaspal.Tidakdiperlukanalatangkut khusussepertiuntukcampuranbetonpada pekerjaanperkerasankaku (rigidpavement). 4.4.4. Alat penghampar Alat yang digunakanuntuk menghamparBPG digunakan alat finisher yang sama dengan alat finisheryang biasa digunakanuntuk menghamparcampuranberaspalyang mempunyai kemampuanmenghamparkantebal campuransekitar 30 cm, namun untuk kebutuhan kerataanyang lebih baik, dianjurkanmenggunakanasphaltfinisheryang dilengkapidengan double tamping bar. Alat penghamparharusmampumenghasilkan permukaanhamparanBPG yang rata sesuai yang spesifikasi disyaratkan. CampuranBPG harus dihamparmenggunakanalat penghamparmesin yang memenuhi persyaratan. Mesin penghampar harus diatur kecepatannya sehingga tidak terjadi pemisahanbutirpadacampuranBPG dan untukmemperolehpermukaanBPG yang rata. 6-20
4.4.5. Alat pemadat Alat pemadat yang digunakan untuk pemadatan BPG adalah alat pemadat roda baja bergetar10 - 12 ton dan alat pemadatroda ban 10 - 12 ton dengantekananangin50 - 90 psi, namun bila tersediadapat menggunakanalat pemadatkombinasi(rodadepan roda baja dan roda belakangroda ban). Disampingitu diperlukanpula alat pemadattandemdenganberat5 - 10 ton untukkeperluan pemadatanakhir. Untuk pemadatanpada daerah dimana mesin pemadattersebutdi atas tidak dapat memadatkancampuran,perludisediakanpula alat pemadatkecil(vibratorybaby roller) atau hand tamper. 4.4.6. Truk tangki air Truk tangkiair dibutuhkanuntukpemberianair padasaat persiapanpenghamparan sebelum campuranBPG dihampardan padasaat perawatanlapisan. 4.4.7. Alat bantu a. b. c. d. e.
5.
Penggaruk. Sekop. Roda dorong. Karunggoni. Alat penyemprotkabutair saat perawatan(handsprayer). Pembuatanformula campuran
5.1. Pembuatanformula campuran rancangan(FCR) Sebelum pembuatanformula campuranrancangan,terlebihdahulu semua bahan harus sudah diuji dan hasilnya memenuhi persyaratan,termasuk hasil penggabunganfraksi agregatuntukmendapatkan gradasiagregatcampuransesuaiTabel5.3. Pembuatancampuran rancangan harus memberikanperbandingankomposisidengan beberapavariasi kadar semen dan kadar air. Berdasarkankajianpustakaumumnyajumlah bahan pengikatsemen,termasukpozzolanyang digunakandalam BPG kuranglebih antara 300 - 390 kg per meterkubik. Tahap berikutnya adalah membuat perencanaancampuran atau membuat formula campuranrancangandengantahapansebagaiberikut (Gambar5.1): a. Siapkan contoh-contohuntuk beberapavariasi air-semenratio, misal dan 0.45. b. LakukanPercobaanPemadatanBerat (Modified)sesuai SNI 03-1743-1989pada setiap variasikadarair. Tentukan hubungan antara kadar air dan kepadatandari masing-masingvariasi campurandi atas.Puncakdari setiapgarislengkunggrafikdari kadarair dan kepadatan menyatakanKadarAir Optimumdan KepadatanKeringMaksimumuntukkadarsemen yang digunakan.Gambar nilai-nilaidari kadar air optimum dan kepadatankering maksimumuntuksetiapmacamkadarsemen. d . Dengan menggunakanpaling sedikitempat macam kadar semen yang berada pada rentangair-semenratio0,30 sampaidengan0,45,buatlahserangkaianbendauji kubus untuk diuji kuat lenturnya,dimana benda uji ini dipadatkandengan menggunakanalat pemadat electricvibratinghammer seberat 7 kilogram,mempunyaiukuran permukaan 7-20
tampingrammer 14,8 x 14,8 gm'. Ukuranpermukaantampingrammeryang lain adalah 1 0 x 1 0 c m ' . a t a u1 0 x 1 5 c m ' . e. Setelahperawatanselama 28 hari dengan ditutupburlap basah, lakukanuji kuat lentur (flexural strength) sesuai dengan SNI 03-4431-1997. Tentukan kadar semen yang memberikankuat lentur(flexuralstrength)minimum2,7 MPa. 5.2. Pembuatanformula campuran kerja (FGK) a. Setelah formula campuranrancangan(FCR) diperoleh, langkah berikutnyaadalah membuat formula campuran kerja. Pembuatan formula campuran kerja (FCK) merupakansuatukeharusandan bilamanapembuatancampuranmenggunakan instalasi pencampuratauAlat PencampurBeton,maka Instalasipencampurdan Alat Pencampur Beton tersebut harus dikalibrasiterlebih dahulu untuk memperolehcampuran BPG denganproporsiyang benar. b. Lakukanpembuatancampurandengankomposisisesuai FCR dan ambil contohagregat campurandari pugmilbila menggunakaninstalasipencampuratau dari Pulvimixer/travel mixer, kemudian lakukan pengujian sesuai tahapan pengujianyang dilakukan pada pembuatanformula campuran rancangan(FCR) sehingga diperolehkadar air dan kepadatan optimum serta proporsi semen yang memenuhi nilai kuat lentur yang ditargetkan. c. Setelahselesaidiuji dan menghasilkanproporsicampuran,kemudiancampuranBPG tersebutsiap diuji coba di lapangan.Luas minimumuji coba lapanganadalah 150 m' dengantebal sesuairencanadenganlokasiuji coba diluarlokasipekerjaan. d. Siram dengan air lokasiyang akan dihamparcampuranBPG, selanjutnyahamparkan campuran BPG dengan menggunakanalat asphalt finisheryang dilengkapidengan doubletampingbar. Hasil hamparansesuaidenganlebardan toleransipermukaanyang diinginkansertatidakmenimbulkan segregasi. e. Hamparkan BPG dengan menggunakan alat finisher dengan lebar dan toleransi permukaanyangdiinginkansertatidakmenimbulkan segregasi. f. Padatkan campuran BPG dengan menggunakanalat pemadat roda besi dengan penggetar (berat 10-12 ton) yang digunakan pada awal pemadatan, kemudian pemadatanberikutnyamenggunakanpemadatdari roda karet dengan berat 10-12 ton dengan tekanan angin antara 50-90 psi. Untuk pemadatanakhir, gunakan pemadat tandemdenganberatantara5-10ton. g. Campuran yang dihampar harus diambil untuk pengujian kuat lentur atau flexural strengthsesuaiSNI 03-4431-1997. h . Selanjutnyatest kepadatanlapangandilakukansesuaidenganSNI 03-2828-1992 dan SNI 19-6413-2000 sertacatatjumlahlintasanpemadatannya. i . Segera setelah pemadatan selesai permukaan harus dilakukan perawatan melalui penutupanpermukaanhasilpercobaanminimumselama7 (tujuh)hari. Berdasarkanhasil percobaanlapangantersebut maka selanjutnyaditetapkansebagai formulacampurankerjadan formulaini berlakuselamaagregatyang digunakanmemiliki kualitasdan gradasiyang sama serta dari sumberagregatyang sama sertajenis semen dan kualitasair yangdigunakanmemnuhipersyaratan.
8-20
Mulai
Persraoan bahan ( A g r e q a tA i r & S e m e n )
ralitasdan an agregat
PengujianKualitas Semen
PengujianKualitasAir
rit""i]ili-ili-------.-
----T;G;^r,"
Tidak
Ya
I
| |
a % , 6 o / o , 8 % , 1 0d% an'12%
-Beratkeringmaksimum(MDD) - Kadarair optimum(OMC)
|
| |
I d e n g a nr e r i a s ip e n a m b a ns e m e ny a n gm e n g h a s i l k aani r - s e m e n I ratioantara0,30 s/d 0,45 pada kondisiMDDdan OMC I I Setelah bendauji berumur23hari lakukanpengujiankuatlentur I I beton (fleruralstrength) I |
pembuatan Gambar5.1.llustrasi campuran rancangan BPG 6. Pelaksanaan 6.1.
PersiapanPenghamparan
Sebelumpenghamparan BPG dilakukan,permukaanjalan yang akan dilapisterlebihdahulu dibersihkan, diratakandan disiramdenganair dengantujuanuntukmengurangi penyerapan air daricampuranBPG,kondisiini agardipertahankan maksimumsuhutertinggi38oC. 6.2.
Pencampuran
6.2.1. Menggunakanalat pencampurAMP Agregat, bahan pengikat,dan air dicampurdalam pencampursesuai dengan rencana campuran.Agregat dan bahan pengikatdicampur dalam batch pencampursekurangkurangnya 15 detik (pencampurankering). Kemudian air ditambahkandan dilakukan pencampuran basahsehinggadiperolehcampuranyang homogen.
9-20
Lamanyapencampuran tidak lebihdari 35 detik.Apabilacampuranterlihatbelumhomogen, lama waktu pencampurandapat ditambahsesuaidenganpetunjukpengawas. 6.2.2. Menggunakanalat pencampurBeton Pencampuranbeton harusdilakukanterus menerusselamamasa pencampuran,yaitu sejak seluruh bahan,termasukair dan bahan tambahbila bahan tambahtersebutditambahkan bersamaair beradadalamruangpencampuran sampaisaatcampurandituangkan. 6.3.
Pengangkutan
a. CampuranBPG harus diangkutdari tempat pencampuranke lokasi penghamparan menggunakan trukjungkityangdilengkapidenganpenutup. b. Selama pengangkutanharus terlindungidari pengaruhcuaca (panas/hujan) dengan ditutupterpal. c . PengirimancampuranBPG ke lokasi penghamparanharus diatur sedemikianrupa sehinggadapatdihampardan dipadatkandalambataswaktuyangditentukan. d . Waktupengangkutan tidakbolehlebihlamadariwaktuyang sudahditentukan. 6.4.
Penghamparan
Apabiladiperlukandua lapisan,minimumdiperlukandua mesin penghampar,setiap lapis penghamparan harustelahmengalamikonsolidasi dan penghamparan keduadilakukantidak lebihdari60 menitsetelahpenghamparan pertama. Untukmenghindari sambungandinginpadadua lajuryang bersebelahan memanjang, selisih penghamparan waktu antarakedualajurtersebuttidak boleh melebihi60 menit. Setiap lajur penghamparandilakukansepanjangmungkinuntuk menghindarisambungan dinginpada arah melintang,apabiladiperlukansambunganpelaksanaan, sambunganharus dilakukan dalam keadaan campuran dalam kondisi basah, disamping itu harus dipertimbangkanpanjang penghamparan,kondisi angin, temperaturudara pada saat penghamparan. Untukmememenuhipersyaratan di atas,dapatdigunakanmesinpenghampar dalamjumlah yang cukupdan dioperasikandalamformasibertahap(sfager). Sambunganmemanjangdan tepitepi harus dibuat sesuai dengan garis-garistepi. Garisgaris tersebut harus dibuat sejajar dengan garis tengah sehinggapenghamparanakan mengikuti garis-garistersebut. Penghamparancampuran harus dilakukan secara terus menerusapabilamemungkinkan. Panjangpenghamparan harusdiatursesuaidengankemampuanmesinpemadat.Campuran penghampar BPG dalam hoper tidak boleh kosong.Lamanyawaktu penghamparan dan pemadatanharus dikontroldan masih masuk dalam batas waktu yang disyaratkandan selama penghamparancampuran BPG harus dijaga agar senantiasaberada di atas permukaanauger. Penghamparan harus dihentikan selama hujan kecuali hujan gerimis yang tidak menyebabkanpermukaanBPG menjadibubur(slurry). Apabila selama penghamparantimbul pemisahanbutir (segregasi)atau kekurangantebal dari lapisanBPG,perbaikannya dapatdilakukandengancara manual.
10-20
Pada bagian-bagian yang tidak memungkinkan penghamparan denganmesinpenghampar, penghamparan campuranBPG dapatdilakukandengancara manual. BPG harus dihampardengan temperatursedinginmungkin,temperaturBPG saat penghamparan tidak boleh lebih dari 90oF (36"C),bila perlu, agregatdan air saat
pencampuran harusdidinginkan terlebih dahulu.
Penghamparan saat udarapanas,apabilatemperaturudaradi atas 85"F(30"C.Permukaan yang akan dilapisBPG harusdibasahidenganair sebelumBPG dihampar.CampuranBPG harus dihamparsecepatmungkindengan kecepatantidak kurangdari 30 meter per jam. Permukaanyang telah selesaiharus senantiasadalam keadaanlembabuntuk mencegah terjadinya retak, untuk hal tersebut dapat disemprotkan kabut air sampai tindakan perawatan. CampuranBPG tidak boleh dihamparsaat hujan. Pelaksanaharus melindungiBPG dari hujanselama 12jam pertama. Bila udara terlalu panas, harus dilakukantindakan-tindakan pencegahanterjadinyaretak plastis dari permukaanBPG. Untuk hal tersebut pelaksanaharus melakukanlangkahlangkah seperti menutuppermukaandan memberikankabut air serta lainnya. Apabila langkah-langkahtersebut tidak efektif, penghamparanharus dihentikansampai dengan kondisimemungkinkan. 6.5.
Pemadatan
PemadatanBPG harus dimulaidalam waktu 10 menit setelahpenghamparan dan harus diselesaikan dalam waktu 45 menit sejak dimulainya pencampuran.Keterlambatan pemadatantidakdiperbolehkan. Pada awal lintasan,mesin pemadattidak diperbolehkanuntuk memadatkan30 - 50 cm dari tepi dengan BPG yang telah dihampardalam 30 menit. Gambar 5.2. memperlihatkan pelaksanaanmulainyapemadatanserta pada freshjoint di antaralajur pelapisan. Pemadatan awal dilakukan4 lintasan dengan mesin gilas roda baja dengan penggetar dioperasikan.Setelah pemadatanawal, harus dilakukanpemeriksaankemiringandan kerataandari permukaan.Roda mesin pemadatselamadioperasikanharusdalam keadaan bersih. Segera setelah pemadatanawal, dilakukan pemadatankedua dengan menggunakan penggilasroda ban yang kemudiandiikutidenganpemadatanakhirmenggunakan penggilas penggetar roda besi tanpa dengan2 lintasan. Pengujian kepadatan menggunakanalat uji kepadatan pada setiap lintasan dari mesin pemadatuntuk menentukan jumlah lintasanmesingilas roda ban. Derajatkepadatanyang harusdicapaiBPG adalah98% dari kepadatanlaboratorium. Tidakdibenarkanmenghentikan pemadatdi atas BPG yang belumpadat. Pemadatandimulai dari tepi masing-masinglajur dan dilanjutkandengan lajur tengah. Overlapdari pemadatanpada setiaplajur kuranglebih45 cm.
11-20
a. Pemadatanawal pertama
b. Pemadatanawal ke dua
c. Pemadatanawal ke tiga Gambar5.2. Langkahpemadatanawal BPG 6.6.
Pembuatansambungan
Ada dua jenissambunganpadapengerjaanBPG,yaitu: . Fresh (hot)joint . Coldjoint Keduajenis sambungandi atas tidak memerlukantulangan(dowel atautie bar).Pemadatan pada sambungan dilakukan secara khusus/tertentusebagaimanadiperlihatkanpada G a m b a r5 . 3 . 6.6.1. Sambungan segar (freshjoint) Sambunganyang dilaksanakan/diselesaikan pada keadaanBPG masih belum mengeras (kurangdari60 menit)dan dilakukantanpapersiapankhusus. Sambunganfreshjoint biasanyadilakukanpada sambunganmemanjang,sedangkanuntuk jarangdilakukan. sambunganmelintang
12-20
6.6.2. Sambungan dingin (cold joint) Sambunganyang dilakukan/diselesaikan pada keadaanBPG sudahmengeras(lebihdari 60 menit) atau BPG lama dengan BPG yang masih baru, untuk menjaminterjadinyaikatan antara BPG lama dan baru, lakukanpemotongansetengahtebal BPG lama dengangergaji dan bersihkanbahan yang tidak berguna,selanjutnyalangsungditutupdengan BPG segar dan permukaannya ditutupdenganpastasemen. Sambungan cold joint bisa berupa sambungan melintang maupun memanjang. Pada perencanaannormal (bukan overlay, bukan komposit),tidak diperkenankanadanya cold horizontaljoint.
HARI KE DUA F R E S HJ O I N T
C O L DJ O I N T
HARI PERTAI\4A
HARI KE DUA
F R E S HJ O I N T
C O L DJ O I N T HARIPERTAMA
Gambar5.3. Pembuatansambunganfreshjoint dan coldjoint Sambunganyang dilaksanakan/diselesaikan pada keadaanBPG masih belum mengeras (kurangdari 60 menit)dan dilakukantanpapersiapankhusus. Sambunganfreshjoint biasanyadilakukanpada sambunganmemanjang,sedangkanuntuk jarangdilakukan. sambunganmelintang 6.7.
Pemeriksaankerataandan ketebalan
Sesegeramungkinsetelah pemadatan,sebelum 24 jam, dilakukanpemeriksaankerataan permukaanke arah melintangdengan menggunakanmistar ukuran 3 meter. Tonjolantonjolanyang terjadidiberi tanda dan diratakandengan gurindadan air, penggurindaan dihentikanapabila terjadi lubang-lubangkasar. Apabila upaya tersebut tidak berhasil, perbaikannyadilakukandengan menggunakanmesin gurinda setelah permukaanBPG berumur14 hari.Perataanjangansampaimengurangi tebalyang disyaratkan. 6.8.
Perawatan
Perawatanharusdilakukanselama7 hari penuhdan perhatiankhususharusdiberikanpada masa 6 sampai 10 jam pertama setelah pemadatan,karena kadar air BPG yang rendah, maka perawatan pada 24 jam pertama sangat penting dan harus dijaga agar kondisi permukaanBPG tetap basah dengancara menyiramair dan menutupnyadengankarung goni yang selalu dalam keadaan basah, perawatan 24 jam pertama yang sangat menentukanini disebut initial moist curing. Perawatanakhir sampai umur 7 hari dapat dilakukandengansalahsatucara berikut: a. Penyemprotan/penyiraman denganair. b. Penutupandari karunggoni yang basah. 13-20
plastikmembrane. c. Penggunaan d . White-pigmented membranecuringcompound. e . Pelaburan bagianatasdenganAspalemulsi. 7.
Pengendalian mutu
7.1. Pengujian jawab penuh untuk menjaminbahwa kualitasBPG sesuai Pelaksanaharus bertanggung denganspesifikasi. Jenispengujianyang dilakukandalampengendalian mutumencakup: 1) Jumlahdata pendukungpengujianbahanyang diperlukanharusmencakupseluruhjenis pengujian yang disyaratkandan minimum tiga contoh yang mewakili setiap sumber bahan yang diusulkan,yang dipilihuntuk mewakilirentangmutu bahan yang mungkin terdapatpada sumberbahantersebut. 2) Bahan baru dapat digunakanapabila telah mendapatpersetujuandan bila terjadi perubahanmutu bahan atau metodeproduksinyamaka seluruhjenis pengujianbahan harusdiulangilagi. 3 ) Satu pengujianatau lebih dari penurunanlslump fesf sebagaimanadiperintahkan oleh pengawas,harusdilaksanakan atas setiaptakaranBPG yang dihasilkan, dan pengujian tersebuttidakakan dianggaptelah dilaksanakan kecualidisaksikanoleh pengawasatau wakilnya. 4) Pelaksanaharus melaksanakantidak kurangdari satu pengujiankekuatanuntuk setiap 20 meter kubik, dari BPG yang ditempatkan. Setiap pengujian harus termasuk pembuatantiga contoh-contohyang identik/ serupa untuk diuji pada umur 3, 7 dan 28 hari. Tetapi bila jumlah dari BPG yang ditempatkandalam suatu hari menyediakan kurang dari 5 contoh pengujian,maka contoh-contohpengujianakan diambil dari 5 takaran yang dipilih secara sembarangan.Yang pertama dari contoh-contohini harus diujipada umur3 haridisusuloleh pengujian-pengujian selanjutnyapadaumur 7 dan 28 hari. Cara pengujiansebagaimanadijelaskanpada pembuatanformula campuran rancangan. 5 ) Pengujiantambahandapat dilakukanuntuk menetapkankualitasdari bahan-bahan, campuran atau pekerjaan BPG yang telah selesai, sebagaimanadiarahkanoleh pengawas.Pengujiantambahantersebutmeliputi: a. Pengujian yang tidak merusak dengan menggunakanhammer fesf atau alat pengujianlainnya. b. Pengujianbebandari strukturatau unsurstruktural yang bersangkutan. c. Pengambilan dan pengujiancontohintiBPG. d. Pengujianlainyangditetapkanoleh pengawas. 7.2. Perbaikan dan konpensasi yang harus dilakukan terhadap pelaksanaanBPG yang tidak memenuhipersyaratan Perbaikandan konpensasiyang harusdilakukanterhadappelaksanaanLPAS atau LPBAS yangtidakmemenuhipersyaratan maupunGambarRencanatermasukantaralain: 7.2.1. Perbaikan Pekerjaanyang memerlukan perbaikanadalahmencakup: 1) Kepadatanyang tidak memenuhi syarat sesaat setelah pemadatanselesai harus penggilasan ditambahkan 2 ) Ketidakrataanpermukaanlapisansetelahpemadatanawal harusdilakukankoreksi. 3 ) Segregasisebelumpemadatanharus dilakukanpembongkarandan penggantianBPG yang memenuhipersyaratan. 14-20
7.2.2. Kompensasi Yang tercakupdalam pekerjaanini adalahpekerjaanyang tidak dapatdilakukanperbaikan, adalah lokasi hamparan dengan tebal, elevasi dan kerataan permukaanyang tidak memenuhibatasantoleransiyang disyaratkan,atau yang permukaannyamenjaditidak rata baik selamapelaksanaanatau setelahpelaksanaan, harusdiperbaikidenganmembongkar lapisan pada lokasi tersebut,kemudiandilanjutkanpenggantianatau pembentukandan pemadatan kembali serta menggunakansambungan dingin (Cold Joint). Bahan atau campuranbaruyang memilikikualitasminimumsamadengankualitasBPG disekitarnya. 8.
Pengelolaanlingkungan pelaksanaanpekerjaanlapis pondasi beton padat giling (BPG/RCC)
8.1. Umum Pengelolaanlingkunganselama pelaksanaandan penyelesaianpekerjaanserta perbaikan setiap cacat mutu pekerjaanlapis pondasi beton padat giling (BPG), hal-hal yang harus diperhatikan adalah: a. Mempunyai perhatian penuh terhadap keselamatanseluruh karyawan yang berada dilapangan dan memelihara lokasi pekerjaan serta pekerjaan dalam kondisi yang memadaidari gangguanyang membahayakan personil. b . Menyediakan dan memeliharaatas penerangan, pagar,rambuperingatan dan perhatian, kapandan dimanadiperlukanuntukmelindungipekerjaanatau untukkeselamatan dan kenyamananmasyarakatatau lainnya. Menanganisemua tindakanpencegahanyang memadaiuntuk menghindarikerusakan kehidupandan lingkungankerja.Tindakanpencegahantersebut,harustermasuktetapi
tidakterbataspada: 1) Kelengkapan polusibiologiatau pabrikdari fasilitassanitasiuntuk pencegahan lapanganatau setiap sumber air, sungai,sumur, tangki, penampungan dan 2) 3)
4) 5)
pemasokanair. Pencegahantimbulnyakerusakantanpa alasanterhadapflora dan fauna. Pencegahantimbulnyagas yang berlebihanatau pengeluaranasap dari mesinatau alat-alatoperasional lainnyayang berhubungan denganpekerjaan. Pencegahandari kerusakanatau gangguanterhadapsumberair, saluranirigasidan drainase. Pencegahandari kebisingansuara knalpot yang sangat menggangguatau tidak dikehendaki.
8.2. Mobilisasidan demobilisasi a. Mobilisasidan pemasanganperalatandari satu lokasi ke tempat pekerjaandimana peralatantersebutakan digunakan.Peralatantersebutsesuai dengan yang tercantum dalampenawaran. b. Penyediaandan pemeliharaanbase camp, kantor lapangan,tempat tinggal,bengkel, gudangdan sebagainya. c. Perkuatanjembatanlama untukpengangkutanalat-alatberat. 8.3. Transportasidan penanganan a. Pelaksanaanpekerjaanharusmengacupada Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kotayang berlaku maupunketentuantentangpelestarian sumberdaya alamdan lingkunganhidup. 15-20
b. Bebandan muatansumbukendaraan harusdisesuaikan atauperalatan lainnya, dengan jalandanjembatan yangadadilingkungan proyek.Bilamana padajalan terjadikerusakan ataupunjembatanyang disebabkan pekerjaanmakaharus oleh kegiatanpelaksanaan jawabataskerusakan bertanggung tersebut. c. Bilamanaterdapatbahanyang hendakdibuangmaka harusmengaturpembuangan bahandi luardaerahmilikjalandan harusmendapatkan ijintertulisdaripemiliktanah dimanabahanbuangan tersebut akanditempatkan. 8.4. Pemeliharaan lalu lintas pekerjaanlapispondasibetonpadatgiling(BPG)semuajalan lama Selamapelaksanaan tetap terbukauntuk lalu lintasdan dijaga dalam kondisiaman serta dapat digunakan sehinggapermukimandi sepanjangdan berdekatandenganlokasipekerjaandisediakan jalanmasukyangamandan nyaman. b . Bilamanadiperlukanmembuatjalan ataujembatansementara,maka sebelumnyaharus melakukansemua pengaturanyang diperlukan,bila diperlukantermasukpembayaran kepada pemiliktanah atas penggunaantanah itu dan harus mendapatpersetujuandari pejabatyang berwenang.Setelahpekerjaanselesai,maka kondisitanah tersebutharus dibersihkan dan dikembalikan ke kondisisemulasesuaikesepakatan. c. Pengaturansementara untuk lalu lintas untuk menjaga keselamatanumum dan kelancaranlalulintasharusmencakup: 1) Pemasangandan pemeliharaan rambu lalu lintasdan penghalang(barrier).Rambu lalu lintas dan penghalangyang digunakanselama pelaksanaanpekerjaanharus diberigaris-garis(sfnps)yang reflektifdan atau terlihatjelas pada malamhari. 2) Untuk kelancaranlalu lintas di samping pemasanganrambu lalu lintas dan penghalang,diperlukanjuga menyediakandan menempatkanpetugas bendera. Tugasutamapetugasbenderaadalahmengarahkan arus lalulintasyang melaluidan disekitarlokasipekerjaan,terutamauntukpengaturanlalu lintassatu arah. d. Pemeliharaan untukkeselamatan lalu lintasperludilakukan,yaituterdiriatas: 1) Penyediaanjalan sementaradan pengendalianlalu lintas selama pelaksanaan kegiatan harus dipeliharaagar tetap aman dan dalam kondisi pelayananyang memenuhiketentuan,sehinggamenjaminkeselamatanlalu lintasdan bagi pemakai j a l a nu m u m . 2) Selama pelaksanaan,harus menjaminbahwa perkerasandan bahu jalan dilokasi yang berdekatandengandaerahmilikjalan harusdijagaagar bebasdari bahanlapis pondasibeton padat giling (BPG), kotorandan bahan yang tidak terpakailainnya yangdapatmengganggu atau membahayakan lalu lintasyang lewat. 8.5. Pekerjaanpembersihan a. Selamaperiodepelaksanaan,pekerjaanharus bebas dari akumulasisisa bahan lapis pondasibeton padatgiling(BPG),kotorandan sampah,yang diakibatkanoleh operasi pelaksanaanserta harus memeliharatempat kerja dalam kondisirapi dan bersihsetiap saat. Pembersihanharus dilakukansecara teraturuntuk menjaminbahwatempat kerja, struktur,kantorsementara, tempathunian. b. Sistemdrainaseharus terpeliharadan bebas dari kotorandan bahan yang lepas dan beradadalamkondisioperasional padasetiapsaat. c. Rumputyang tumbuhpada benihlama atau yang baru pada lokasiyang dikerjakandan padataludsampingharusdipangkasdan dipelihara. d. Bilamanadianggapperlu, bahan lapis pondasibeton padat giling (BPG) dan sampah yang keringdisemprotair untukmencegahdebu atau pasiryang berterbangan. e. Rambu lalu lintas dan sejenisnyaharus dibersihkansecara teratur agar bebas dari kotorandan bahanlainnya. f. Untuk menampungsisa bahan bangunan,kotorandan sampah dilapangansebelum dibuang,harusdisediakantempatkhusus,misaldrum. 16-20
g . Sisabahanlapispondasibetonpadatgiling(BPG),kotorandan sampahharusdibuang
ditempatyang telah ditentukansesuaidenganPeraturanPusatmaupunDaerahdan Undang-undang Pencemaran yangberlaku. Lingkungan h . Sisa bahan lapis pondasi beton padat giling (BPG), kotorandan sampah tidak diperkenankan dikuburdilokasiproyektanpa persetujuan dan tidak diperkenankan dibuangpadadaerahaliranairatausungai. 8.6. Aspek lingkunganhidup a. b.
Sebelumpelaksanaanfisik dilapangan,programpelaksanaanmanajemenlingkungan terlebihdahuluharusdisusundan telahmendapatpersetujuan. pengelolaan Perencanaan lingkungan(PPL)yang harusdilaksanakan mencakup: 1) Semua kendaraandan mesin-mesinyang digunakanpada pelaksanaanpekerjaan harus memilikiperedamsehinggamenghasilkansuara yang tidak membisingkan. Disampingitu, gas buangyang dihasilkanharussesuaidenganstandarmutu udara yangada. 2) Operasidan pemeliharaan kendaraandan mesin-mesinharusdilaksanakan sesuai denganpabrikpembuatnya dan tidakmencemariair dan tanah. 3) Semua kegiatanpelaksanaanlapis pondasibeton padat giling (BPG)jalan harus diusahakandilakukanpadasianghari,kecualiada ijinatau perintahlain. 4) Pengadaantenaga kerja dengan kemampuandan keahliansesuai dengan yang diperlukanmaka prioritasharusdiberikankepadapekerjasetempat. 5) Lokasi sumber bahan (Quarry),harus dipilihberdasarkanbeberapaarahansebagai berikut: a) Prioritaspemilihanlokasi sumber bahan adalah yang sudah dibuka bilamana jumlahdan mutunyamemenuhi. b) Lokasi sumber bahan harus dipilih yang memberikanrasio tertinggiantara kapasitasbahanyang digali(baikkuantitasdan kualitas)dan kehilangan sumber daya alam. c) Lokasi sumber bahan yang disarankan adalah yang berdekatandengan alinyemenjalan, yang sangatmudahdiambildan mempunyaitebingyang tidak curam. d) Ekploitasisumber bahan yang berlokasidi daerah sumber daya alam yang vital harus dihindari,seperti hutan tanamankayu dan hutan lebat lainnyamaupun daerah-daerahpenghasil bahan makanan dan hutan lindung untuk hewan lainnya. e) Disarankanuntukdihindariatau setidaknyamengurangipemilihanlokasisumber bahan di dasar sungai.Meskipunpemilihanlokasisumberbahandi luar dasar sungaitidakmemungkinkan, sumberbahanyang terletakdi sungaiatau saluran kecil tetap tidak boleh diambil.Disarankanuntuk memilihlokasisumberbahan dipetak-petakatau endapan alluvial yang terletak di dasar sungai tetapi tidak dialiriair padakondisiair normal. 6) Penggaliandi daerahsumber bahan hanya dilaksanakanuntuk pemasokanbahan kebutuhanproyek. 7) Bilamanasumberbahan terletakdidaerahbergunungatau berbukit,atau bilamana kondisitaludsangatlahmempengaruhi stabilitaslereng,maka penggalianbertangga harus dilakukan. Lereng sumber bahan yang telah dibentuk kembali harus mempunyaikelandaianyang tidak kurang dari rata-rata1 : 3 (kurang dari 2%). Setelah pelaksanaan lereng bertangga dan pembaharuan sistem drainase, permukaantersebutharus dilengkapidenganlapisanrumputdan ditanamidengan semak maupun pohon. Pemeliharaantanaman ini diperlukandalam dua tahun pertamasetelahpenanaman.
17-20
8) Pembentukan kembalilokasisumberbahandilaksanakan dengankriteriaberikut: a) Kegiatanrehabilitasiharus dimulai sesegeramungkinsetelahpekerjaanselesai dan kegiatanini harusdilaksanakan bersama-sama denganpengambilan bahan galianberikutnya. b ) Galian dilokasisumber bahan harus ditimbunkembalidengan menggunakan bahan yang diperolehdari pekerjaanpembersihan dan bahangalianyang tidak dapatdigunakanuntukbahankonstruksi. c) Kegiatanrehabilitasi dilaksanakan denganmemanfaatkan kembalibahanhumus yang diperolehdari pekerjaanpembersihandan pembongkaranpada lapis permukaantanahasli (kira-kirasetebal50 cm). Bahanhumusini ditumpukagak landaidan ditempatkandi lokasiyang teduh dan jauh dari lokasipengambilan bahan galian.Tumpukanhumus ditutupdengan bahan organiksepertirumput atau daun. Perumputandenganjenis Herbaceouslebih disarankan.Tumpukan humustersebutsecarabertahapditempatkankembalidi lokasibekasgalianpada sumber bahan dan selanjutnyaditutupdengan tanaman.Rumput,semak dan pohondapatdigunakanuntukpenutupanini. Apabilabahanini diperolehdari pemasokmaka ketentuanpada Butir8) c) di atas t i d a kd i g u n a k a n . 9) Kegiatan pembersihandan pembongkaranhanya dilaksanakandi daerah yang benar-benar diperlukanuntukpekerjaan. 10)Pembabatantanaman selama kegiatan pembersihandan pembongkaranharus ditindaklanjuti dengan penanamankembali sedemikianhingga mendekatikondisi pembabatan. sebelum 11) Penanamankembalidenganpohonatau semakharusmengikutiarahanberikut: a) Penggantian dengantanamansejenisyangditebang,bilamemungkinkan. b) Bilamana pertumbuhantanaman dirasa agak lambat, maka tanaman yang berumurtiga tahun atau lebih harusdigunakan,kecualijika jenis tersebuttidak mampu menciptakankondisi seperti semula atau tidak mampu memberikan perlindungan jenis tanamandengan lerengdalamwaktuyang lama.Selanjutnya, pertumbuhansedangsampaicepatdapatdigunakan. c) JenisAufhochthonouslebihdisarankanuntuktanamanexotic. d ) Untukpenanamankembalisemak,pemilihanjenis semakharusmengutamakan jenisyang dapatmemberimakanandan perlindungan bagibinatang. e ) Jenis tanamanberakarpanjangtetapitidak membahayakan stabilitasjalan dan tidakmemerlukanbiayapemeliharaan yangtinggilebihdisarankan. f) Berbagaijenis tanamanyang baik untuk digunakan,untuk penanamankembali adalah Leucaena, Leucocephala, Calliandra, CalonthrysL)s,Acacia Auriculiformis, Acacia Ducurrens dan Gliricidia Sepium. s) Pohon harus ditanampada jarak yang cukup dari tepi jalan dan jarak antara pohonpadagarisyangsamasekitar15 meter. h ) Pemeliharaanyang teratur pada tanaman yang ditanam kembali sangat diperlukan. i) Pohonhasilpenanamankembaliyang mati harusdigantidenganyang baru. 12) Permukaanyang menghasilkan sejumlahdebu distmosfirakibatkegiatanpekerjaan harusdibasahisecarateratur. 13) Kerusakandan gangguanterhadaputilitasumumsepertijaringan telepon,listrik,gas, pipa air, fasilitasirigasi,pipa minyak,pipa pembuangan,pipa drainase,dan lain sebagainya, harus dicegah dengan upaya mendapatkan informasi tetang keberadaanlokasi utilitas yang ada, terutama utilitas apa yang terletak dibawah permukaanlapispondasibetonpadatgiling(BPG). 14) Setiapfasilitaspipa kabel,salurankabel atau jaringanbawah lapis pondasibeton padat giling(BPG) lainnyaatau strukturyang mungkinditemukan,harusdilindungi dan harus diperbaikibila terjadikerusakanyang diakibatkanoleh operasikegiatan pekerjaan. 18-20
15)Bilamanasumur sebagaisumber air yang terletakdidekatlokasi pekerjaanyang dipengaruhioleh kegiatangalianatau timbunan,maka sumurpenggantiyang setara harus disediakan,meskipunharus membuatsumur baru, baik denganpenggalian maupunpengeboran. 16)Tumpahanminyakdan polusibahanbangunanyang berasaldari pekerjaanharusdi cegah. 17) Dampak lingkunganyang diakibatkanoleh pekerjaanjembatansementara(untuk jalan akses)harusdicegahdenganmenggunakan bentukyang teknikpengembalian cocok,sesuaiarahansebagaiberikut: a) Pelaksanaanpengembalianbentuk harus dilaksanakansesegera mungkin, bersama-samadenganpekerjaan. b) Pengembalian bentuksungaiharusdilaksanakan denganpemadatanyangcukup pada tanah yang diganti,terutamauntuk daerahyang kurangstabil,dan harus diberitanamanpelindungyangcepattumbuh(baikrumputatausemak). c) Untuk talud-taludyang penting dimana pengembalianbentuk dengan teknik rekayasabiologi (bioengineering)sangat diperlukan,maka cara "s/ope fascinate" (anyamansemak-semak)dapat digunakan.Bilamanakelandaianlereng tepi sungaidi atas sekitar1 : 3, dan untuksungaidenganfluktuasialiranyang besar dan risiko penggerusanyang tinggi pada saat banjir,maka cara "woodengreen prop" harusdigunakan. d) Jalan masukyang dibuatdi dalamair untukpelaksanaanpembuatanpier harus ditutup kembali dengan tumpukan tanah disampingnyadan harus ditanami kembal.. 18)Penggunaansistem pelaksanaanyang memadai untuk mengurangisuara dan getaranyang diakibatkanoleh pekerjaanjembatanharusditerapkan. 8.7. Galian a. Pekerja yang melaksanakanpekerjaangalian sumber bahan maka pendudukdan bangunanyang ada disekitarlokasipenggalianharusdijaminkeselamatannya. b. Bilamanadiperlukantimbunanpilihanberupa lapis pondasibeton padat giling (BPG) atau bahanlainnnyayang diperolehdari galiansumberdi luar daerahmilikijalan,maka harus melakukanpengaturanyang diperlukanuntuk membayarkonsesidan restribusi kepada pemilikbahan (agregatatau tanah) maupun pihak yang berwenanguntuk ijin menggalidan mengangkutbahan-bahan tersebut. c. Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan harus ditinggalkan dalamsuatu kondisiyang rata dan rapi dengantepi dan lerengyang stabil dan salurandrainaseyang memadai. 8.8. Ketentuaninstalasipencampur a.
b.
Bilamanadalam pembuatanpondasiagregatsemen menggunakan instalasipencampur maka alat tersebutharus dipasangdilokasiyang jauh dari permukimansehinggatidak menggangupenduduksekitarnya. lnstalasipencampurharus dilengkapidenganalat pengumpuldebu (dust collecfor)yang lengkap,yaitu sistem pusaran kering (dry cyclone)dan pusaran basah (wet cyclone) sehinggatidak menimbulkanpencemarandebu ke atmosfir.Bilamanasalahsatu sistem diatas rusak atau tidak berfungsi maka Instalasi pencampur tersebut tidak boleh digunakan.
8.9. Pemeliharaanjalan samping dan jembatan yang digunakan a. Jalan umum dan jembatanyang digunakanuntuk pelaksanaanpekerjaanlapispondasi beton padat giling (BPG), yaitu untuk kegiatantransportasidan pengangkutan dalam pelaksanaanpekerjaan,termasukperkuatanjembatanyang ada, pembuatanjembatan 19-20
sementaradan jalanmasukke lokasisumberbahanharusdipeliharasecarakeseluruhan dan harus ditinggalkan dalam keadaan berfungsi dengan baik, mutu dan kenyamanannya tidaklebihburukdaripadasebelumkegiatandimulai. b. Jembatansementarayang dibuat,tidakbolehdibongkarkecualidiperintahkan lain. 8.10. Pemeliharaanuntuk keamananlalu lintas Seluruhpekerjaanjalansementaradan kelengkapan pengendalilalu lintasyang ada dijalan samping atau jalan lokal yang menuju ke lokasi pekerjaanmaka pada setiap saat selama periode pekerjaanharus dipeliharadalam kondisi aman dan dapat berfungsimenurut ketentuan sehingga dapat menjamin keamanan lalu lintas dan masyarakat yang jalantersebut. menggunakan
20-20