LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
3. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban
instansi
pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kebijakan dan program organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis lima tahunan.
Sistem pertanggungjawaban dilakukan secara
periodik yaitu dilakukan pertahun kegiatan. Sistem akuntabilitas kinerja merupakan tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban yang diselenggarakan melalui proses dan tahapan perencanaan strategis, strategis, perencanaan kinerja tahunan, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. kinerja
Sistem tersebut membentuk siklus
akuntablitas kinerja yang tidak terputus dan terpadu, yang merupakan infrastruktur pembangunan
bagi dan
proses
pemenuhan
pemerintahan
dalam
kewajiban
penyelenggara
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi organisasi. Dengan demikian, maka akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2011 merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja dari Penetapan Kinerja Kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun Tahun 2011 2011 yang diturunkan dari rencana kinerja tahunan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010–2014. Rangkaian proses perencanaan strategis tahun 2010-2014, perencanaan kinerja tahun 2011, serta keseluruhan proses pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja suatu sistem akuntabilitas kinerja, dapat dilihat pada Gambar 3.1.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
48
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHAPAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERENCANAAN STRATEGIK (Jangka Menengah 5 Tahun)
PERENCANAAN KINERJA (Tahunan)
PENGUKURAN KINERJA
EVALUASI KINERJA
LAKIP PELAPORAN KINERJA
Gambar 3.1 . Proses Pengukuran dan Pelaporan Kinerja Sistem Akuntabilitas
Sebagaimana telah diuraikan pada bab II, siklus kinerja dimulai dari perencanaan strategis, meliputi proses penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran yang merupakan bagian dari Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2010–2014, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam Rencana Kinerja Tahunan dan ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Pada tahap selanjutnya dilaksanakan pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang dimuat dalam penetapan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman
Penyusunan
Penetapan
Kinerja
dan
Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dijelaskan bahwa akuntabilitas kinerja ini disajikan dalam uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
49
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
analisis akuntabilitas kinerja dari hasil pelaksanaan penetapan kinerja tahun 2011, serta langkah-langkah antisipatif yang memerlukan perhatian pada tahun mendatang. Untuk memperoleh gambaran keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Bina Marga, ditetapkan metode pengukuran kinerja untuk mendapatkan gambaran secara rinci pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran, serta hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan-tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan. Gambaran tahapan pengukuran kinerja dapat dilihat lebih lanjut pada Gambar 3.2 di bawah ini. TAHAPAN PENGUKURAN KINERJA
TUJUAN STRATEJIK STRATEGI MECAPAI TUJUAN DAN SASARAN SASARAN STRATEJIK
KEBIJAKAN
PROGRAM
SASARAN
CAPAIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA SASARAN
KEGIATAN
CAPAIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Gambar 3.2. Tahapan pengukuran kinerja LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
50
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Pengukuran
kinerja
merupakan
suatu
proses
penilaian
yang
sistematik dan bertahap untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis dan perencanaan kinerja tahunan. Pengukuran kinerja tahun 2011 dilaksanakan terhadap kinerja realisasi capaian penetapan kinerja tahun 2011. Pengukuran dilakukan terhadap kelompok indikator kinerja kegiatan baik berupa indikator keluaran penting (output penting), dan indikator hasil (outcome), sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi dari masing-masing Instansi Pemerintah. Proses Pengukuran Kinerja dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran dari Instansi Pemerintah. Pada Pengukuran Kinerja dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan pada masing-masing program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Stratejik Instansi Pemerintah Indikator kinerja output dan outcome inilah yang digunakan sebagai dasar pengukuran capaian kinerja penyelenggaraan jalan yang dilaksanakan oleh Ditjen. Bina Marga untuk mencapai tujuan, sasaran dan program dalam Renstra Kementerian PU. 3.1 3.1. PENGUKURAN KINERJA PADA TAHUN BERSANGKUTAN Rekapitulasi capaian kinerja rata-rata output dan outcome yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2011 dari dana APBN, dapat dilihat dalam Tabel 3.1. di bawah ini. LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
51
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.1. Rekapitulasi Capaian Kinerja Rata-rata Output dan Outcome Berdasarkan Sasaran PK
No
Sasaran
1
Meningkatnya kualitas layanan
2
Program
Capaian Kinerja (%) Output
1 Program 54 indikator
Outcome 3 indikator
jalan nasional dan pengelolaan
kegiatan
dengan
jalan daerah
dengan
kinerja rata-
kinerja rata-
rata 99,78
rata 101 %
%
Meningkatkan kapasitas jalan
1 Program 8 indikator
2 indikator
nasional sepanjang 19.370
kegiatan
dengan
km
dengan
kinerja rata-
kinerja rata-
rata 97,33 %
rata 144 %
Sasaran I : Meningkatnya kualitas layanan jalan jalan nasional dan pengelolaan jalan daerah. daerah. Sasaran ini merupakan sasaran Kementerian Pekerjaan umum, dengan rincian sebagai berikut : a. Tingkat capaian Outcome Tingkat capaian kinerja outcome berupa Tingkat Kemantapan Jalan sebesar 99,12 % dengan capaian realisasi 87,72 % terhadap target 88,5 %. Tingkat capaian Output • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan adalah sebesar 100 % dengan capaian realisasi 10 dokumen terhadap target 10 dokumen terdiri LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
52
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
dari laporan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan jalan dan laporan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan jembatan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Bahan Jalan & Jembatan adalah sebesar 73 % dari capaian realisasi 834 ton terhadap target 1.141 ton. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Bahan dan Peralatan Jalan & Jembatan adalah sebesar 85 % dari capaian realisasi 383 unit terhadap target 451 unit. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen Penyiapan Bahan Usulan Program Tahunan dan 5 Tahunan adalah sebesar 69 % dari capaian realisasi 25 dokumen terhadap target 36 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen pengumpulan data jalan dan jembatan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 20 dokumen terhadap target 20 dokumen terdiri dari laporan pengumpulan data jalan dan laporan pengumpulan data jembatan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen perencanaan dan pengawasan teknis jalan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 20 dokumen terhadap target 20 dokumen terdiri dari laporan perencanaan jalan dan laporan pengawasan teknis jalan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Lingkungan Jalan dan Jembatan adalah sebesar 57 % dari capaian realisasi 17 dokumen terhadap target 30 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Pelaksanaan Pengujian/ Manajemen Mutu adalah sebesar 106 % dari capaian realisasi 35 dokumen terhadap target 33 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Panjang jalan yg mendapat pemeliharaan berkala/rehabilitasi adalah sebesar 110 % dari capaian realisasi 1.503 Km terhadap target 1.361 Km. LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
53
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
• Tingkat capaian kinerja output Panjang jembatan yg mendapat pemeliharaan berkala/rehabilitasi adalah sebesar 114 % dari capaian realisasi 19.717 m terhadap target 17.319 m. • Tingkat capaian kinerja output Panjang jembatan yg mendapat penggantian adalah sebesar 122 % dari capaian realisasi 3.688 m terhadap target 3.020 m. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Kajian dan Evaluasi Penyiapan Pengusahaan Jalan Tol dan Data Informasi Jalan Tol adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 8 laporan terhadap target 8 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Pengaturan, Penyiapan, Pelayanan dan Pengendalian Pengusahaan Jalan Tol adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 5 dokumen terhadap target 5 dokumen. Pengukuran kinerja terhadap outcome berdasarkan capaian kinerja
out put dan out come ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2. Outcome : " Tingkat Kemantapan Jalan"
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Meningkatnya
Indikator oucome:
kualitas layanan jalan
•
nasional dan
Tingkat
88.5 %
87.72 %
99,12 %
10 dok
10 dok
100 %
Kemantapan Jalan
pengelolaan jalan
Indikator output:
daerah
-
Jumlah Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Jalan
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
54
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Dan Jembatan. -
-
834 ton
73 %
451 unit
383 unit
85 %
36 dok
25 dok
69 %
20 dok
20 dok
100 %
20 dok
20 dok
100 %
30 dok
17 dok
57 %
33 dok
35 dok
106 %
Panjang jalan yg
1.361
1.503 Km
110 %
mendapat
Km
Jumlah Bahan
1.141
Jalan & Jembatan.
ton
Jumlah Bahan dan Peralatan Jalan & Jembatan
-
Jumlah dokumen Penyiapan Bahan Usulan Program Tahunan dan 5 Tahunan
-
Jumlah dokumen pengumpulan data jalan dan jembatan
-
Jumlah dokumen perencanaan dan pengawasan teknis jalan
-
Jumlah Dokumen Lingkungan Jalan dan Jembatan
-
Jumlah Pelaksanaan Pengujian/ Manajemen Mutu
-
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
55
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
pemeliharaan berkala/rehabilitasi -
19.717 m
114 %
3.020 m
3.688 m
122 %
8 dok
8 dok
100 %
5 dok
5 dok
100 %
Panjang jembatan
17.319
yg mendapat
m
pemeliharaan berkala/rehabilitasi -
Panjang jembatan yg mendapat penggantian
-
Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Kajian dan Evaluasi Penyiapan Pengusahaan Jalan Tol dan Data Informasi Jalan Tol
-
Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Pengaturan, Penyiapan, Pelayanan dan Pengendalian Pengusahaan Jalan Tol
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
56
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
b. Tingkat capaian Outcome Tingkat
capaian
kinerja
outcome
berupa
Tingkat
Fasilitasi
Penyelenggaraan Jalan Daerah Menuju 60 % Kondisi Mantap sebesar 100 % dengan capaian realisasi 100 % terhadap target 100 %. Tingkat capaian Output • Tingkat capaian kinerja
output Jumlah Dokumen Pengaturan &
Penyiapan Pembiayaan Jalan Daerah & Dana Masyarakat adalah sebesar 100 % dengan capaian realisasi 2 dokumen terhadap target 2 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Program Dan Anggaran Tahunan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 2 dokumen terhadap target 2 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Penyiapan PHLN & Administrasi Kerjasama Luar Negeri adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Pengembangan Sistem Manajemen Jalan dan Jembatan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 3 dokumen terhadap target 3 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Jalan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Kebijakan Dan Strategi Penyelenggaraan Jalan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Penyiapan Keputusan Menteri Tentang Fungsi Dan Status Jalan adalah
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
57
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
sebesar 100 % dari capaian realisasi 2 dokumen terhadap target 2 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Pengendalian Pelaksanaan PHLN adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 7 dokumen terhadap target 7 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Informasi, Dokumentasi, Komunikasi Dan Publikasi Penyelenggaraan Jalan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 7 dokumen terhadap target 7 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Lingkungan Jalan dan Jembatan Yang Bersifat Khusus adalah sebesar 86 % dari capaian realisasi 6 dokumen terhadap target 7 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Perencanaan & Pengawasan
Teknis
Jalan
&
Jembatan
Khusus
Serta
Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan adalah sebesar 68 % dari capaian realisasi 13 dokumen terhadap target 19 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Penyusunan Dan Pengesahan NSPK Jalan Dan Jembatan Termasuk Jalan Daerah adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 26 dokumen terhadap target 26 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen Pembinaan Teknis Penanganan Lokasi Jalan dan Jembatan Rawan Kecelakaan & Rawan Bencana adalah sebesar 91 % dari capaian realisasi 10 dokumen terhadap target 11 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Pembinaan Teknik Jalan Dan Jembatan adalah sebesar 96 % dari capaian realisasi 23 laporan terhadap target 24 laporan.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
58
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
• Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Perencanaan Pembinaan, Penyiapan Produk Pembinaan Dan Pembinaan Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan adalah sebesar 250 % dari capaian realisasi 10 laporan terhadap target 4 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Pembinaan dan Penilaian Bahan Usulan Program 5 Tahunan dan Tahunan adalah sebesar 40 % dari capaian realisasi 10 dokumen terhadap target 25 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Pembinaan Jalan Bebas Hambatan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 2 laporan terhadap target 2 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Luas Tanah untuk Jalan Bebas Hambatan adalah sebesar 46 % dari capaian realisasi 2.722 hektare terhadap target 5.923 hektare. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Kebijakan Investasi Jalan Bebas Hambatan adalah sebesar - % dari capaian realisasi - dokumen terhadap target - dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Pembinaan Penanggulangan Penanganan Tanggap Darurat / Pekerjaan Mendesak adalah sebesar 36 % dari capaian realisasi 12 lokasi terhadap target 33 lokasi. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian / Ortala adalah sebesar 300 % dari capaian realisasi 3 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat
capaian
kinerja
output
Jumlah
Dokumen
Laporan
Administrasi Keuangan dan Akuntansi adalah sebesar 300 % dari capaian realisasi 3 dokumen terhadap target 1.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
59
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
• Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara adalah sebesar 300 % dari capaian realisasi 3 dokumen terhadap target 1. • Tingkat
capaian
Penyelenggaraan
kinerja Kegiatan
output
Jumlah
Bantuan
Dokumen
Hukum
dalam
Laporan Rangka
Penanganan Perkara adalah sebesar 200 % dari capaian realisasi 2 laporan terhadap target 1 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Draft Materi Kebijakan / Peraturan Perundang-Undangan yang Diproses dan Dilegalisasi adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Monitoring & Evaluasi
Perencanaan,
Pemrograman
Dan
Pembiayaan
Penyelenggaraan Jalan adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 3 dokumen terhadap target 3 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Monitoring Dan Evaluasi Pembinaan Teknik Jalan Dan Jembatan adalah sebesar 80 % dari capaian realisasi 8 dokumen terhadap target 10 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen Penyelesaian Permasalahan Administrasi, Teknis Pelaksanaan Dan Aspek Hukum adalah sebesar 16 % dari capaian realisasi 4 dokumen terhadap target 25 dokumen. • Tingkat
capaian
kinerja
output
Pengendalian
Kepatuhan
Pelaksanaan Jalan adalah sebesar 96 % dari capaian realisasi 25 laporan terhadap target 26 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah laporan Fasilitasi Dan Perencanaan Pembinaan, Penyiapan Produk Pembinaan Serta Pembinaan Perencanaan Dan Pelaksanaan Jalan Daerah adalah LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
60
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
sebesar 112 % dari capaian realisasi 28 laporan terhadap target 26 laporan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah dokumen Monitoring Dan Evaluasi
Kinerja
Pembinaan
Dan
Pelaksanaan
Jalan
Dan
Jembatan Termasuk Jalan Daerah adalah sebesar 65 % dari capaian realisasi 17 dokumen terhadap target 26 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah pemenuhan unit Prasarana & Sarana Perkantoran adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 5 unit terhadap target 5 unit terdiri dari kelompok Meubelair, Alat pengolah data, Peralatan dan mesin, Gedung dan Lain-lain. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Layanan Publik (PNBP) adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 12 bulan layanan terhadap target 12 bulan layanan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Layanan Perkantoran (BLU) adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 12 bulan terhadap target 12 bulan. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Layanan Perkantoran adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 12 bulan terhadap target 12 bulan. Pengukuran kinerja terhadap outcome berdasarkan capaian kinerja
out put dan out come ini dapat dilihat pada Tabel 3.3
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
61
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.3. Outcome : " Tingkat Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan Daerah Menuju 60 % Kondisi Mantap"
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Meningkatnya
Indikator oucome:
kualitas layanan jalan
•
Tingkat
Fasilitasi 100 %
nasional dan
Penyelenggaraan
pengelolaan jalan
Jalan
daerah
Menuju
100 %
100 %
2 dok
2 dok
100 %
2 dok
2 dok
100 %
1 dok
1 dok
100 %
3 dok
3 dok
100 %
Daerah 60
%
Kondisi Mantap Indikator output: -
Jumlah Dokumen Pengaturan & Penyiapan Pembiayaan Jalan Daerah & Dana Masyarakat.
-
Jumlah Dokumen Program Dan Anggaran Tahunan.
-
Jumlah Dokumen Penyiapan PHLN & Administrasi Kerjasama Luar Negeri.
-
Jumlah Dokumen Pengembangan Sistem Manajemen
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
62
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Jalan dan Jembatan. -
Jumlah Dokumen
1 dok
1 dok
100 %
1 dok
1 dok
100 %
2 dok
2 dok
100 %
7 dok
7 dok
100 %
7 dok
7 dok
100 %
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Jalan. -
Jumlah Dokumen Kebijakan Dan Strategi Penyelenggaraan Jalan.
-
Jumlah Dokumen Penyiapan Keputusan Menteri Tentang Fungsi Dan Status Jalan.
-
Jumlah Dokumen Pengendalian Pelaksanaan PHLN.
-
Jumlah Dokumen Informasi, Dokumentasi, Komunikasi Dan Publikasi Penyelenggaraan Jalan.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
63
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
-
Jumlah Dokumen
7 dok
6 dok
86 %
19 dok
13 dok
68 %
26 dok
26 dok
100 %
11 dok
10 dok
91 %
Lingkungan Jalan dan Jembatan Yang Bersifat Khusus. -
Jumlah Dokumen Perencanaan & Pengawasan Teknis Jalan & Jembatan Khusus Serta Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan.
-
Jumlah Dokumen Penyusunan Dan Pengesahan NSPK Jalan Dan Jembatan Termasuk Jalan Daerah.
-
Jumlah dokumen Pembinaan Teknis Penanganan Lokasi Jalan dan Jembatan Rawan Kecelakaan & Rawan Bencana.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
64
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
-
24 lap
23 lap
96 %
4 lap
10 lap
250 %
25 dok
10 dok
40 %
2 lap
2 lap
100 %
Luas Tanah untuk
5.923
2.722 Ha
46 %
Jalan Bebas
Ha - dok
- %
Jumlah Laporan Pembinaan Teknik Jalan Dan Jembatan.
-
Jumlah Laporan Perencanaan Pembinaan, Penyiapan Produk Pembinaan Dan Pembinaan Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan.
-
Jumlah Dokumen Pembinaan dan Penilaian Bahan Usulan Program 5 Tahunan dan Tahunan.
-
Jumlah Laporan Pembinaan Jalan Bebas Hambatan.
-
Hambatan. -
Jumlah Dokumen
- dok
Kebijakan Investasi Jalan Bebas LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
65
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Hambatan. -
Pembinaan
33 lokasi 12 lokasi
36 %
Penanggulangan Penanganan Tanggap Darurat / Pekerjaan Mendesak. -
Jumlah Dokumen
1 dok
3 dok
300 %
1 lap
3 lap
300 %
1 dok
3 dok
300 %
1 lap
2 lap
200 %
Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian / Ortala. -
Jumlah Dokumen Laporan Administrasi Keuangan dan Akuntansi.
-
Jumlah Dokumen Sistem Akuntansi Barang Milik Negara.
-
Jumlah Dokumen Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Hukum dalam Rangka
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
66
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Penanganan Perkara. -
Jumlah Dokumen
1 dok
1 dok
100 %
3 dok
3 dok
100 %
10 dok
8 dok
80 %
25 dok
4 dok
16 %
Draft Materi Kebijakan / Peraturan PerundangUndangan yang Diproses dan Dilegalisasi. -
Jumlah Dokumen Monitoring & Evaluasi Perencanaan, Pemrograman Dan Pembiayaan Penyelenggaraan Jalan.
-
Monitoring Dan Evaluasi Pembinaan Teknik Jalan Dan Jembatan.
-
Jumlah dokumen Penyelesaian Permasalahan Administrasi,
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
67
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Teknis Pelaksanaan Dan Aspek Hukum. -
Pengendalian
26 lap
25 lap
96 %
26 lap
28 lap
112 %
26 dok
17 dok
65 %
5 unit
5 unit
100 %
Kepatuhan Pelaksanaan Jalan. -
Jumlah laporan Fasilitasi Dan Perencanaan Pembinaan, Penyiapan Produk Pembinaan Serta Pembinaan Perencanaan Dan Pelaksanaan Jalan Daerah.
-
Jumlah dokumen Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Pembinaan Dan Pelaksanaan Jalan Dan Jembatan Termasuk Jalan Daerah.
-
Jumlah pemenuhan unit Prasarana & Sarana
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
68
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Perkantoran. -
Jumlah Layanan
12 bulan
12 bulan
100 %
12 bulan
12 bulan
100 %
12 bulan
12 bulan
100 %
Publik (PNBP). -
Jumlah Layanan Perkantoran (BLU).
-
Jumlah Layanan Perkantoran.
c. Tingkat capaian Outcome Tingkat capaian kinerja outcome berupa Tingkat Penggunaan Jalan Nasional sebesar 100,21 % dengan capaian realisasi 84.78 Milyar Kendaraan
Kilometer terhadap target 84,6 Milyar Kendaraan
Kilometer. Tingkat capaian Output • Tingkat capaian kinerja
output Panjang Jalan yg mendapat
pemeliharaan rutin adalah sebesar 97 % dengan capaian realisasi 33.855 Km terhadap target 34.879 Km. • Tingkat capaian kinerja
output Panjang jembatan yg mendapat
pemeliharaan rutin adalah sebesar 104 % dengan capaian realisasi 200.329 m terhadap target 191.913 m. Pengukuran kinerja terhadap outcome berdasarkan capaian kinerja
out put dan out come ini dapat dilihat pada Tabel 3.4
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
69
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.4. Outcome : " Tingkat Penggunaan Jalan Nasional "
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Meningkatnya
Indikator oucome:
kualitas layanan
•
Tingkat
84,6 Milyar 84,78
jalan nasional nasional dan
Penggunaan Jalan Kendaraan Milyar
pengelolaan jalan
Nasional
Kilometer
daerah
100 ,21%
Kendaraan Kilometer
Indikator output: -
Panjang Jalan yg
34.879 Km 33.855 Km
97 %
191.913 m
104 %
mendapat pemeliharaan rutin. -
Panjang jembatan
200.329 m
yg mendapat pemeliharaan rutin. Sasaran II: Meningkatnya Kapasitas Jalan Nasional. Nasional. Sasaran ini merupakan sasaran Kementerian Pekerjaan umum, dengan rincian sebagai berikut : Tingkat capaian Outcome a. Tingkat capaian kinerja outcome berupa Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran Jalan sebesar 102 % dengan capaian realisasi 3.292 Km terhadap target 3.243 Km.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
70
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat capaian Output • Tingkat capaian kinerja
output Panjang jalan yg mendapat
pelebaran adalah sebesar 96 % dengan capaian realisasi 2.050 Km terhadap target 2.141 Km. • Tingkat capaian kinerja
output Panjang jalan yg mendapat
rekonstruksi/peningkatan struktur adalah sebesar 113 % dengan capaian realisasi 1.241 m terhadap target 1.102 m. Pengukuran kinerja terhadap outcome berdasarkan capaian kinerja
out put dan out come ini dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5. Outcome : " Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran Jalan " Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Kinerja
Meningkatnya
Indikator oucome:
kualitas layanan
Panjang
jalan nasional dan
Struktur/pelebaran
pengelolaan jalan
Jalan
daerah
Peningkatan 3243
3292 Km
102 %
Km
Indikator output: -
-
Panjang jalan yg
2.141
mendapat pelebaran.
Km
Panjang jalan yg
1.102
mendapat
Km
2.050 Km
100 %
1.241 Km
100 %
rekonstruksi/peningkat an struktur.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
71
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
b. Tingkat capaian kinerja outcome berupa Panjang Jalan Baru yang Dibangun sebesar 93 % dengan capaian realisasi 394 Km terhadap target 423 Km. Tingkat capaian capaian Output • Tingkat capaian kinerja output Panjang jalan yg dibangun baru adalah sebesar 91 % dengan capaian realisasi 74 Km terhadap target 81 Km. •
Tingkat capaian kinerja output Panjang jembatan yang dibangun baru adalah sebesar 109 % dengan capaian realisasi 9.082 m terhadap target 8.315 m.
•
Tingkat capaian kinerja
output Panjang Fly Over/Underpass/
Terowongan yg dibangun adalah sebesar 65 % dengan capaian realisasi 3.465 m terhadap target 5.353 m. •
Tingkat capaian kinerja output Panjang pembangunan/pelebaran Jalan di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan adalah sebesar 95 % dengan capaian realisasi 315 Km terhadap target 331 Km.
•
Tingkat capaian kinerja output Panjang Pembangunan/Duplikasi Jembatan di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan adalah sebesar 100 % dengan capaian realisasi 505 m terhadap target 505 m.
•
Tingkat capaian kinerja output Panjang jalan bebas hambatan yg dibangun adalah sebesar 55 % dengan capaian realisasi 5,64 Km terhadap target 10 Km.
• Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Pengawasan dan Pemantauan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 3 laporan terhadap target 3 laporan.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
72
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
• Tingkat capaian kinerja output Jumlah Dokumen Perjanjian Layanan Dana Bergulir untuk Pengadaan Tanah jalan tol (BLU) adalah sebesar 200 % dari capaian realisasi 2 dokumen terhadap target 1 dokumen. • Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi layanan Dana Bergulir untuk Pengadaan Tanah jalan tol (BLU) adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 laporan terhadap target 1 laporan. •
Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Pengelolaan dana Hasil Pengusahaan Jalan Tol (BLU) adalah sebesar 100 % dari capaian realisasi 1 laporan terhadap target 1 laporan.
Pengukuran kinerja terhadap sasaran II berdasarkan capaian kinerja out
put dan out come ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.6. Outcome : " Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran Jalan " Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Meningkatnya Kapasitas Jalan
Indikator outcome:
Nasional
-
Panjang Jalan Baru
423 Km
394 Km
93 %
yang Dibangun.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
73
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Indikator output: -
Panjang jalan yg
81 Km
74 Km
91 %
8.315 m
9.082 m
109 %
5.353 m
3.465 m
65 %
331 Km
315 Km
95 %
505 m
505 m
100 %
10 Km
5,64 Km
55 %
3 lap
3 lap
100 %
dibangun baru. -
Panjang jembatan yang dibangun baru.
-
Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun.
-
Panjang pembangunan/pelebar an Jalan di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan.
-
Panjang Pembangunan/Duplika si Jembatan di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan.
-
Panjang jalan bebas hambatan yg dibangun
-
Tingkat capaian kinerja output Jumlah
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
74
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tingkat Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja
Laporan Pengawasan dan Pemantauan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol -
Tingkat capaian
1 dok
2 dok
200 %
1 lap
1 lap
100 %
1 lap
6 lap
600 %
kinerja output Jumlah Dokumen Perjanjian Layanan Dana Bergulir untuk Pengadaan Tanah jalan tol (BLU) -
Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi layanan Dana Bergulir untuk Pengadaan Tanah jalan tol (BLU)
-
Tingkat capaian kinerja output Jumlah Laporan Pengelolaan dana Hasil Pengusahaan Jalan Tol (BLU)
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
75
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Berikut ini grafik dari pencapaian output penting Direktorat Jenderal Bina Marga pada Tahun Anggaran 2012 Grafik 3.1 Capaian Kinerja Output Penting (Penanganan Jalan)
PENANGANAN JALAN TA 2011 2,500
2,141 2,050
2,000 1,500
1,241 1,102
1,000 331 315
500 81
74
10
6
TARGET REALISASI
-
Grafik 3.2 Capaian Kinerja Output Penting (Preservasi Jalan)
PRESERVASI JALAN TA 2011 34,879
33,855
35,000
30,000
25,000 TARGET
20,000
REALISASI 15,000
10,000 1,362
5,000
1,503
Pemeliharaan rutin
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
76
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.3 Capaian Kinerja Output Penting (Penanganan Jembatan)
PENANGANAN JEMBATAN TA 2011 9,082
10,000 9,000
8,315
8,000 7,000 5,353
6,000
target 5,000
realisasi
3,465 4,000 3,000 2,000 505
505
1,000 Dibangun baru
Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun
Pembangunan/Duplikasi Jembatan di Kaw. Srategis…
Grafik 3.4 Capaian Kinerja Output Penting (Preservasi Jembatan)
PRESERVASI JEMBATAN TA 2011 9,082
10,000 9,000
8,315
8,000 7,000 5,353 6,000 target 5,000
realisasi
3,465 4,000 3,000 2,000 505
505
1,000 Dibangun baru
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun
Pembangunan/Duplikasi Jembatan di Kaw. Srategis…
77
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
3.2.
PERBANDINGAN DATA KINERJA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA Tahun Anggaran 2011 merupakan tahun kedua dari pelaksanaan
RENSTRA tahun 2010-2014 pada masa pemerintahan SBY-Budiono pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Capaian kinerja kegiatan dalam pelaksanaan selama 2010-2014 di bidang jalan dan jembatan, disajikan dalam grafik berikut berikut ini. Grafik 3.5 Perbandingan Kinerja Output Kegiatan Fisik (Penanganan Jembatan)
PENANGANAN JEMBATAN TA 2010 & 2011 12,000 10,650 9,082
10,000 8,315 8,000
6,000
5,353
5,092 3,904
3,767
4,000
3,465
2,000
1,125 1,180 505
505
Dibangun baru
2010 target
2010 realisasi
2011 target
2011 realisasi
Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun
Pembangunan/Duplikasi Jembatan di Kaw. Srategis…
Untuk penanganan Jembatan yang dibangun baru pada tahun 2011 melebihi target yang ditetapkan untuk melengkapi target yang belum terpenuhi
pada
tahun
2010.
Pada
Penanganan
flyover/underpass/
terowongan yang di bangun tidak mencapai 100% karena ada perubahan design dan pengalihan target. untuk Pembangunan/ duplikasi jembatan di kawasan strategis selama dua tahun selalu tercapai 100 %. LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
78
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.6 Perbandingan Kinerja Output Kegiatan Fisik (Preservasi Jembatan)
PRESERVASI JEMBATAN TA 2010 & 2011 250,000 200,329 191,913
200,000
150,000
90,112
100,000
78,708
50,000
19,717 7,073 8,599
17,319 2,098 2,113 3,020
3,688
Pemeliharaan berkala/rehabilitasi 2010 target
2010 realisasi
2011 target
2011 realisasi
Penggantian Jembatan
Pemeliharaan rutin
Preservasi jembatan selama dua tahun selalu tercapai 100 % sebagaimana terlihat pada grafik di atas baik untuk Pemeliharaan berkala, rutin maupun penggantian jembatan.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
79
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.7 Perbandingan Kinerja Output Kegiatan Fisik (Penanganan Jalan)
PENANGANAN JALAN TA 2010 & 2011 2,500 2,179 2,141 2,047
2,050
2,000
1,500 1,241 1,102 1,000
449 483 500 245 33
33
81
74
331 315
113 4
4
10
6
Pelebaran Jalan
2010 TARGET
2010 REALISASI
2011 TARGET
2011 REALISASI
Rekonstruksi/peningkatan struktur
Dibangun baru
Pembangunan/pelebaran Jalan di Kaw. Srategis..
Jalan bebas hambatan yg dibangun
Secara garis besar Penanganan Jalan selama 2 tahun bisa dikatakan sesuai dengan target yang di tetapkan meskipun untuk realisasi tahun 2011 pada Pelebaran jalan, Jalan Baru yang di bangun, pembangunan/ pelebaran di kawasan strategis kurang dari target tapi realisasinya di atas 90 %
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
80
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.8 Perbandingan Kinerja Output Kegiatan Fisik (Preservasi Jalan)
PRESERVASI JALAN TA 2010 & 2011 34,879 35,000
33,855
29,955 29,408
30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 1,453
5,000
963
1,362
1,503
Pemeliharaan rutin 2010 TARGET
2010 REALISASI
2011 TARGET
2011 REALISASI
Pemeliharaan berkala/rehabilitasi
Realisasi target Pemeliharaan rutin jalan selama 2 tahun selalu berada di atas angka 97 % sehingga hampir semua target terpenuhi, sedangkan untuk Pemeliharaan berkala/ rehabilitasi jalan tahun ini melebihi target yag di rencanakan. Secara keseluruhan masih terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target (<100%). Namun demikian sisa target yang belum tercapai menjadi kegiatan prioritas pada tahun berikutnya.
3.3 3.3.
EVALUASI KINERJA Evaluasi Kinerja disusun berdasarkan hasil pengukuran kinerja, yaitu
dengan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kelompok indikator kinerja kegiatan dan sasaran untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai keberhasilan dan kegagalan rencana strategis tahun 2011 serta pencapaian sasaran dari suatu program.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
81
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Ada dua hal yang akan dievaluasi kinerjanya berdasarkan hasil dari pengukuran capaian kinerja, yaitu evaluasi capaian kinerja kegiatan yang memuat capaian realisasi output terhadap target
output dari Penetapan
Kinerja tahun 2011, dan evaluasi terhadap pencapaian pengukuran sasaran yang memuat realisasi capaian Outcome terhadap target Outcome dari Penetapan Kinerja tahun 2011 dari masing-masing sasaran. Evaluasi juga bertujuan untuk
mengidentifikasi kendala yang
dijumpai dan hal-hal yang harus diantisipasi dalam rangka pencapaian misi dan
sebagai
umpan
balik
pelaksanaan
program/kegiatan
dimasa
mendatang.
3.3 3.3.1. EVALUASI PENCAPA PENCAPAIAN KINERJA KINERJA Evaluasi pencapaian kinerja dari hasil pengukuran kinerja dapat digambarkan dalam uraian di bawah ini. 1. Secara umum realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan tahun 2011 berkisar antara 16 % sampai dengan 600 % atau dapat juga dikatakan bahwa capaian rata-rata tingkat capaian kinerja kegiatan secara keseluruhan diatas 122 %, artinya secara optimal target kinerja kegiatan telah tercapai/melampaui target. 2. Realisasi tingkat capaian kinerja sasaran yang didukung oleh sekelompok kegiatan-kegiatan yang dihitung berdasarkan tingkat capaian kegiatan atau tingkat capaian Output, rata-rata di atas 90% sehingga dapat dikatakan mencapai target yang ditetapkan. 3. Realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Ditjen. Bina Marga sebagai berikut : •
Meningkatnya
kondisi
mantap
jaringan
jalan
nasional
terealisasi 87,72 % dari target 88,5 %. •
Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah untuk menuju 60 % kondisi mantap terealisasi 100 % dari target 100 %
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
82
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
•
Meningkatnya penggunaan jalan pada ruas jalan nasional terealisasi 84,78 milyar kendaraan kilometer/tahun dari target 84,6 milyar kendaraan kilometer/tahun.
•
Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran Jalan terealisasi 3.282 Km dari target 3.243 Km.
•
Panjang Jalan Baru yang Dibangun terealisasi 394 Km dari target 423 Km
4. Realisasi Tingkat capaian sasaran : Sasaran I
: sebesar 99,78 %
Sasaran II
: sebesar 97 %
Dari tingkat capaian masing-masing sasaran tahun 2011 Ditjen Bina Marga dalam mendukung sasaran Renstra Kementerian PU tercapai sesuai target. Rata-rata tingkat capaian kinerja kegiatan yang mendukung sasaran dan tingkat capaian sasaran di bidang jalan dan jembatan dapat dilihat dalam tabel 3.7. Tabel 3.7 Rata-rata Tingkat Capaian Kinerja Kegiatan dan Sasaran Ditjen Bina Marga dalam mendukung Sasaran Kementerian PU
No.
1
Sasaran
RataRata-rata Tingkat
RataRata-rata Tingkat
Capaian Kinerja
Capaian Sasaran
Kegiatan (Output) %
(Outcome (Outcome) come) %
101
99,78
144
97,33
122
99
Meningkatnya Kualitas Layanan Jalan Nasional dan Pengelolaan Jalan Daerah
2
Meningkatnya Kapasitas Jalan Nasional RataRata-rata Tingkat Capaian
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
83
Ket.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
3.3.1.1 EVALUASI PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Evaluasi terhadap pencapaian IKU program penyelenggaraan jalan diukur dengan pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan pada program ini yaitu: 1. Sasaran meningkatnya kualitas layanan jalan Nasional dan Pengelolaan jalan daerah. 2. Sasaran meningkatkan kapasitas jalan Nasional. Adapun pencapaian setiap sasaran strategis yang mendukung program penyelenggaraan jalan sebagai berikut :
NO
PROGRAM/ SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA OUTCOME/ IKU
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
88,50%
87,72%
99,12
100%
100%
100
84,60 miliar kend km
84,78 miliar kend km
100,21
3.243 km
3.292 km
102
423 km
394 km
93
Program Penyelenggaraan Jalan 1
Meningkatnya kualitas layanan jalan Nasional dan Pengelolaan jalan daerah
Tingkat kemantapan jalan Tingkat fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah Tingkat penggunaan jalan nasional
2
Meningkatkan kapasitas jalan Nasional
Panjang jalan yang ditingkatkan/ direhabilitasi kapasitasnya (struktur dan lebar) Panjang jalan baru yang dibangun
Dari Tabel diatas dapat terlihat bahwa ada indikator outcome yang pencapaian kinerjanya tidak maksimal di tahun 2011 yaitu Tingkat kemantapan Jalan yang tercapai 99,12 %, Panjang jalan baru yang dibangun tercapai 93 %. Beberapa penyebab tidak maksimalnya pencapaian IKU Outcome ini adalah: LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
84
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
-
Pada umumnya seluruh jaringan jalan di akhir 2011 sudah mencapai kondisi mantap sebesar 87,72 %. akan tetapi, dari kemantapan tersebut di atas terdapat kondisi jalan yang statusnya masih rusak ringan dan rusak berat pada segmentsegment di ruas-ruas tersebut diatas kurang lebih 0,78 %.
-
Kondisi struktural (SDI) dari segment-segment tersebut sudah mencapai nilai > 150, hal ini mengakibatkan nilai ketidakrataan permukaan (IRI) pada segment tersebut menjadi besar padakoridor ringan dan berat.
-
Adanya permasalahan pembebasan lahan yang berlarut-larut.
-
Alokasi anggaran tidak mencukupi untuk Pembangunan Jalan baru tidak sesuai dengan target alokasi anggaran.
-
Keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang didanai dana pinjaman luar negeri (PLN) atau LOAN, disebabkan antara lain dikarenakan
keterlambatan
dalam
penyediaan
tanah,
pemenuhan rupiah pendamping, keterlambatan penerbitan DIPA, persyaratan administrasi LOAN yang tidak terpenuhi, permasalahan
dalam
desain,
keterlambatan
pengadaan
konsultan, dan retender (akibat penajaman prioritas program, ketersediaan lahan, dana dan manfaat) Adapun tingkat capaian kinerja sasaran terhadap terget 5 tahunan dapat dilihat dari grafik berikut.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
85
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.5 Capaian Kinerja Outcome Tingkat Kemantapan Jalan tahun 2010-2014
TINGKAT KEMANTAPAN JALAN 100.00 98.00 96.00 94.00 94.00
92.50
92.00
90.50 TARGET
90.00
88.50 87.00 87.00
88.00
REALISASI 87.72
86.00 84.00 82.00 80.00 2010
2011
2012
2013
2014
Grafik 3.6 Capaian Kinerja Outcome Tingkat Fasilitasi Jalan Daerah Menuju Mantap 60 % tahun 20102014 TINGKAT FASILITASI JALAN DAERAH MENUJU 60% KONDISI MANTAP 100.00 100.00
100.00 100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 TARGET 50.00
REALISASI
40.00 30.00 20.00 10.00 2010
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
2011
2012
2013
2014
86
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.7 Capaian Kinerja Outcome Tingkat Penggunaan Jalan Nasional tahun 2010-2014
TINGKAT PENGUNAAN JALAN NASIONAL 100.00 90.00
91.55
90.70
87.70
84.60 84.78
83.00 83.30
80.00 70.00 60.00 TARGET 50.00
REALISASI
40.00 30.00 20.00 10.00 2010
2011
2012
2013
2014
Grafik 3.8 Capaian Kinerja Outcome Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran jalan tahun 2010-2014
PANJANG PENINGKATAN STRUKTUR/PELEBARAN JALAN 20,000 18,000
17,014
16,000 14,000 12,000 TARGET 10,000
REALISASI
8,000 5,822 6,000 3,830 4,000
2,629 2,530
4,035
3,243 3,292
3,277
2,000 2010
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
2011
2012
2013
2014
2010-2014
87
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Grafik 3.9 Capaian Kinerja Outcome Panjang Peningkatan Struktur/pelebaran jalan tahun 2010-2014
PANJANG JALAN BARU YANG DIBANGUN 1,915
2,000 1,800 1,600 1,400 1,200
TARGET 1,000
REALISASI
800 620
639
600 423 394 400
389
333
245 150
200 2010
2011
2012
2013
2014
2010-2014
Secara keseluruhan hampir semua capaian realisasi Outcome sesuai dengan target Renstra selama lima tahun, kekurangan dari pelaksanaan selama dua tahun akan di akomodir pada tahun berikutnya.
3.3.1.2
EVALUASI
PENCAPAIAN
KINERJA
PROGRAM
PENYELENGGARAAN PENYELENGGARAAN JALAN Berdasarkan Laporan Indonesia
di
Global Competitiveness
bidang infrastruktur secara
Index,
peringkat
umum semakin
membaik,
termasuk kualitas jalan. Bila pada tahun 2010
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
88
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Indonesia berada di peringkat ke-84, pada tahun 2011 naik ke peringkat
ke-83.
Hal ini indikasi baik atau menunjukkan bahwa kinerja
pembangunan infrastruktur (dari segi kuantitas dan kualitas) selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sekadar mengingatkan, pada tahun 2009,
peringkat Indonesia di bidang pembangunan infrastruktur berada di nomor 94. Berikut ini adalah gambaran kondisi jalan di Indonesia: Pada tahun 2011, beberapa
kegiatan pembangunan
infrastruktur
jalan dan jembatan oleh Kementerian PU dilaksanakan untuk menunjang kelancaran arus orang, barang dan jasa melalui kegiatan preservasi jalan, peningkatan kapasitas jalan dan jembatan, dan pembangunan jalan tol. Kegiatan di bidang jalan meliputi: Preservasi Jalan 35.358 Km & Jembatan 223.734 m pada seluruh ruas jalan nasional dan strategis nasional; Pelebaran Jalan 2.050 Km, yang sebagian besar di P. Sumatera menjadi 7,0 m; P. Kalimantan dan P. Sulawesi menjadi 6,0 m; Ruas Tohpati – Kusamba dari 2 lajur menjadi 4 lajur Pembangunan Jalan Baru 388 Km dan jembatan 9.082 m, termasuk jalan-jalan dan jembatan di kawasan strategis, perbatasan, wilayah terluar dan terpencil. Jalan
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
baru tersebut
antara
lain Lingkar
89
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Ambarawa, lingkar Brebes,
Lingkar Nagrek, Akses Kuala Namu,
jalan strategis lintas selatan Jawa. Fly Over/Underpass yang dibangun 3.465 m antara lain FO Merak & Balaraja (Banten), FO Gebang (Jabar), FO Rawa Buaya, FO Tarumbarat, Akses Bandara Kualanamu Pembangunan jalan tol pada tahun 2011 mengalami kemajuan yang cukup berarti dengan
telah ditandatanganinya amandemen 22 PPJT
berdasarkan hasil evaluasi terhadap 24 ruas PPJT. Masih menunggu persetujuan yaitu Ruas Semarang – Solo dan Semarang – Batang. Selain itu, kemajuan pembangunan jalan tol dapat dilihat dengan pengoperasian ruas jalan ruas Surabaya-Mojokerto Seksi IA-1 sepanjang 1,89 km dan jalan Tol ruas Semarang-Solo Seksi (Semarang-Ungaran) sepanjang
11 km sehingga
total panjang
tol yang telah beroperasi
menjadi 769,86 km. Sedangkan jalan tol dalam penyelesaian akhir ruas simpang susun (ss) Cimanggis – ss Raya Bogor sepanjang 3,7 km. Kemajuan lainnya adalah
telah dimulainya proses
konstruksi
beberapa ruas jalan tol yakni seksi II tol Semarang – Solo (Ungaran – Bawen), JORR W2 Utara,
Cikampek – Palimanan,
dan Nusa Dua –
Ngurah Rai – Benoa. Dari target yang ditetapkan dalam RKP 2011, kegiatan yang
belum
memenuhi
sasaran
adalah
pembangunan
Over/Underpass/Terowongan dari target 4.551 km terealisasi
Fly
3.465 km
yang diakibatkan penyediaan lahan yang belum ada kesepakatan, yakni pada Flyover Kalibanteng Semarang
dan Flyover Pasar
Kembang
Surabaya juga adanya revisi desain dari dua underpass menjadi satu underpass. Selain itu program penyelenggaraan jalan juga mendukung : -
Kawasan
perbatasan
dengan
adanya
satker
Khusus
Perbatasan
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
90
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
-
Distribusi Barang
dan
jasa
dengan
dibangunnya
jalan
penghubung ke pelabuhan seperti ruas Merauke – Okaba(Buraka)-Wanam-Bian-Wogikel (152 km) (Pelabuhan Ekspor) Jalan Propinsi (Mendukung MIFEE) -
Mendukung Kawasan Strategis, perbatasan, wil. terluar dan terdepan juga MP3EI seperti pada ruas berikut
Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan Pembangunan Underpass Sp. Dewaruci 1,25 Km MP3EI BALI & APEC 2013 Mendukung Konferensi APEC Pelebaran Jalan Ayana 2 2,85 Km 2013 Pembangunan Jalan AKSES BIL (SULIN - PENUJAK II) 5,63 Km Mendukung MP3EI NTB Pembangunan Jalan AKSES BIL II (PENUJAK - BIL) 2,40 Km Mendukung MP3EI NTB Pembangunan Jalan AKSES BIL I (SULIN - PENUJAK I) 5,24 Km Mendukung MP3EI NTB Pembangunan Jalan AKSES BIL II (GERUNG - SULIN) 6,09 Km Mendukung MP3EI NTB Pelebaran Jalan LINGKAR LUAR KOTA KUPANG A 4,00 Km Mendukung MP3EI NTT Pelebaran Jalan LINGKAR LUAR KOTA KUPANG B 6,80 Km Mendukung MP3EI NTT Pelebaran Jalan BAA - BATUTUA 6,00 Km Kawasan Strategis Pulau Terluar Pelebaran Jalan BOLOW - SEBA 2,00 Km Kawasan Strategis Pulau Terluar Pelebaran Jalan BATU PUTIH - PANITE - KOLBANO 6,00 Km Kawasan Strategis P. Timor-NTT Pelebaran Jalan KOLBANO - BOKING 4,00 Km Kawasan Strategis P. Timor-NTT Pelebaran Jalan BOKING - WANIBESAK 1,60 Km Kawasan Strategis P. Timor-NTT Pelebaran Jalan Batu Putih-Panite-Kolbano (APBN-P) 2,00 Km Kawasan Strategis P. Timor-NTT Pelebaran Jalan WAINGAPU - MELOLO 1,60 Km Kawasan Strategis P. Sumba-NTT Pelebaran Jalan WAINGAPU - MELOLO - BAING 6,40 Km Kawasan Strategis P. Sumba-NTT Pelebaran Jalan Waingapu-Melolo-Baing (APBN-P) 2,00 Km Kawasan Strategis P. Sumba-NTT Pelebaran Jalan MBORAS (RIUNG) - DANGA 4,50 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan HITA - SP. TIGA - KEDINDI 6,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan REO - DAMPEK - POTA 6,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan POTA - WAEKLAMBU (BTS. KAB) 6,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan MAGEPANDA - KORO 10,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan MAUMERE - MAGEPANDA 8,00 Km Mendukung MP3EI NTT Pelebaran Jalan DANGA - NILA - MARAPOKOT - AERAMO 2,88 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan AERAMO - KABUREA (BTS. KAB) 6,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan MAROLE - KOTABARU - KORO 8,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT Pelebaran Jalan NABE - RANAKOLO 6,00 Km Kawasan Strategis P. Flores-NTT 123,97 Km
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
91
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Manfaat yang dihasilkan dari program penyelenggaraan jalan antara lain: -
Dengan semakin baiknya infrastuktur jalan Pertumbuhan ekonomi akan meningkat, sehingga Aksesibilitas dan mobilitas akan meningkat.
-
Waktu tempuh (waktu perjalanan) menjadi lebih cepat.
-
Kecepatan kendaraan meningkat.
-
Nilai biaya transportasi Untuk pengguna jalan, yaitu nilai Biaya Operasi Kendaraan (BOK) menurun.
-
Tingkat pelayanan jalan seperti kenyamanan, keamanan bagi pengguna jalan meningkat.
3.3 3.3.2. EVALUASI KINERJA UNIT ESELON II DAN ESELON I Berdasarkan tingkat capaian kinerja kegiatan dari masing-masing unit eselon II di lingkungan Ditjen Bina Marga, LAKIP dengan capaian kinerja kegiatan dibawah 90 % adalah BINTEK, BINLAK I, dan II . Rata–rata tingkat capaian kinerja kegiatan unit eselon II sebesar 96 %, artinya tingkat capaian kinerja secara umum yang dilaksanakan oleh eselon II tercapai.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
92
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.8. Realisasi Capaian Kinerja Kegiatan Unit Eselon II di lingkungan Ditjen. Bina Marga tahun 2011
No.
Unit Eselon II
Rata-rata Prosentase Tingkat
Keterangan
Capaian Kinerja Kegiatan (%) PUSAT 1.
Setditjen
94
2.
Direktorat Bina Program
94
3.
Direktorat Bina Teknik
89
4.
Direktorat Binlak I
85
5.
Direktorat Binlak II
83
6
Direktorat Binlak III
100
7.
BPJT
100
BALAI BESAR 8.
B2PJJ I
100
9.
B2PJJ II
100
10.
B2PJJ III
100
11.
B2PJJ IV
100
12.
B2PJJ V
91
13.
B2PJJ VI
98
14.
B2PJJ VII
96
15.
BPJJ VIII
100
16.
BPJJ IX
96
17.
B2PJJ X
100
18.
BPJN XI
100
RataRata-Rata
96
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
93
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
LAKIP ESELON I secara umum diperoleh dari nilai rata-rata capaian kinerja eselon II dengan rata-rata capaian sebesar 96 %. Dengan memperhatikan tingkat capaian kinerja kegiatan rata-rata dari capaian eselon II tersebut diatas menunjukkan bahwa secara umum kinerja Eselon II di lingkungan Ditjen Bina Marga telah dapat mengemban tugas penyelenggaraan jalan sesuai dengan target yang direncanakan yaitu dengan kinerja kegiatan rata-rata sebesar 96 % .
3.4 3.4.
ANALISIS AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS KINERJA Analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja instansi secara
keseluruhan diperlukan untuk dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas, analisis akuntabilitas kinerja meliputi: • Sasaran I “Meningkatnya Kualitas Layanan Jalan Nasional dan Pengelolaan Jalan Daerah” Capaian indikator kinerja sasaran ini bisa dikatakan 100 % karena hampir seluruh output maupun outcome yang mendukung sasaran I sesuai target yang telah ditetapkan, seperti indikator outcome jumlah Tingkat Penggunaan Jalan Nasional, Prosentase pembinaan dan bimbingan teknis penyelenggaraan jalan nasional yang meningkat dll. • Sasaran II “Meningkatnya Kapasitas Jalan Nasional” Capaian indikator kinerja sasaran ini 97 % hampir seluruh output maupun outcome yang mendukung sasaran II melampaui target yang telah ditetapkan, kecuali untuk : -
Panjang Fly Over/Underpass/ Terowongan yg dibangun capaian 65 % dengan realisasi 3.465 M dari target 5.353 M hal ini dikarenakan di BPJN VIII dari target 2.400 M terealisasi 118,75 M terjadi karena masalah pembebasan lahan yang belum selesai
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
94
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
baru mencapai 80%, juga karena adanya revisi desain dari yang semula akan membangun 2 underpass menjadi I underpass dimana 1 proyek underpass di alihkan menjadi pembangunan UTurn. -
Panjang jalan bebas hambatan yg dibangun dengan capaian 55 % dengan realisasi 5,64 Km dari target 10 Km terkendala pada pembebasan lahan yang masih belum selesai
Dalam sistem pelaporan AKIP Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2011 dilaksanakan pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran dari target yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2011 yang merujuk kepada Review Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kementerian Pekerjaan Umum. Angka target dalam Penetapan Kinerja
tahun 2011 diperoleh dari DIPA awal
sedangkan angka target RKT dari Renstra tahunan yang merupakan angka target perencanaan jangka menengah. Realisasi DIPA pada akhir tahun kegiatan, merupakan realisasi kinerja yang dituangkan sebagai realisasi LAKIP. Tantangan yang mempengaruhi pencapaian akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga meliputi tantangan pada perencanaan strategis dan pada penyusunan rencana kinerja tahunan. Pada penyusunan Rencana Kinerja Tahunan tahun 2011 telah disesuaikan
dengan target
dalam Review Renstra
tahunan,
untuk
Penetapan Kinerja tahun 2011 disusun berdasarkan DIPA awal tahun 2011. Tingkat capaian kinerja Ditjen Bina Marga dapat digambarkan sebagai berikut: (i).
Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja kegiatan yang didukung oleh output
terhadap
target
PK,
menggambarkan
rata-rata
tingkat
capaiannya sebesar 122 %. LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
95
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(ii). Hasil pengukuran presentase tingkat capaian kinerja kegiatan Eselon II terhadap target PK, menggambarkan rata-rata tingkat capaian kinerja kegiatan Ditjen. Bina Marga Tahun 2011 sebesar 96 %. (iii). Hasil pengukuran tingkat capaian kinerja sasaran yang didukung oleh outcome terhadap target PK, menggambarkan rata-rata tingkat capaian sebesar 99 %. Tidak optimalnya capaian
sasaran–Output terutama pada kegiatan
fisik disebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi organisasi, sebagai berikut: • Rendahnya penyerapan DIPA TA. 2011 khusunya PHLN • Proses lelang yang memakan waktu cukup lama • Format RKAKL belum memuat informasi kinerja secara baik (tidak ada indikator sasaran dan outcome) menjadi salah satu tantangan dalam penyusunan RKT dan PK tahun 2011 • Kesalahan Penginputan target pada saat penyusunan RKAKL • Terbatasnya waktu yang tersisa untuk proses pencairan dana karena sebagaian besar waktu proses revisi DIPA • Ketidakjelasan revisi DIPA dalam pengalihan dan pemanfaatan sisa anggaran rupiah • Berlarut-larutnya dalam penyusunan POK sehingga menghambat dalam menetukan target-target kegiatan dalam penyusunan PK, karena POK sebagai penjabaran dari RKAKL/DIPA awal, akibatnya target kegiatan dalam PK bisa dimungkinkan sebagai target kegiatan dari sasaran yang berbeda. • Lemahnya good governance dalam pembangunan infrasruktur Jalan terutama tuntutan akan transparansi serta peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha sebagai mitra sejajar dalam proses pembangunan. LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
96
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
• Terbatasnya
SDM
pemyelenggaraan
baik
jalan
kuantitas
hampir
di
maupun seluruh
kualitas jajaran
dalam
pemangku
kepentingan. • Keterlambatan proses terkait pencairan dana pinjaman luar negeri yang pada umumnya disebabkan karena terlambatnya pembebasan lahan, approval untuk perencanaan desain dan pengadaan konsultan. • Kesiapan lahan terutama untuk program pelebaran jalan dan pembangunan jalan baru. • Masih tingginya kerusakan infrastruktur jalan akibat bencana alam dan banjir di berbagai daerah. • Kesiapan stakeholders baik konsultan, kontraktor, dan supllier termasuk kelangkaan/keterlambatan bahan jalan baik fabrikan antara lain: semen, besi tulangan, aspal/asbuton dan hasil olahan alam seperti material batu pada daerah tertentu. • Terhambatnya percepatan pembangunan jalan tol karena kendala pembebasan
lahan
dikarenakan
ketersediaan
lahan
menjadi
prasyarat utama dari pemberi pinjaman dari sektor perbankan. Ketersediaan data yang benar, akurat dan tepat waktu sangat dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan LAKIP Direktorat Jenderal Bina Marga yang lebih berkualitas.
3.5.
ASPEK KEUANGAN DIPA awal Rp. 29.828.796.400.000 29.828.796.400.000 Belanja pegawai Rp. 417.671.095.000 Belanja Barang Rp. 2.906.535.561.000 Belanja Modal Rp. 26.504.589.744.000 DIPA Revisi Rp. 27.975 27.975. 975.010. 010.155.000 155.000
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
97
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Realisasi Rp. 25.172.215.284.285 Belanja pegawai Rp. 403.279.420.127 Belanja Barang Barang Rp. 2.637.578.086.390 Belanja Modal Rp. 22.131.357.777.768 Ditinjau dari aspek keuangan, dalam penyusunan Penetapan Kinerja (PK)
pendanaan
kegiatan
menggunakan
DIPA
Awal
sebesar
Rp.
29.828.796.400.000, 29.828.796.400.000,- kemudian setelah mengalami beberapa kali revisi DIPA sehingga keseluruhan dana APBN Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 27.97 27.975.010 5.010. 010.155.000 155.000, .000,- yang terdiri dari dana rupiah murni (APBN) dan dana pinjaman luar negeri (PLN), sehingga Capaian Kinerja Keuangan Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar 84,39 % terhadap DIPA Awal dan 89,95 % terhadap DIPA Revisi. Dalam upaya mendukung pelaksanaan otonomi daerah yaitu dengan kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan yang dilaksanakan oleh SKPD di seluruh Indonesia kecuali Propinsi DKI Jakarta dan Sulawesi Barat, sebanyak 31 SKPD. Sebagai catatan bahwa khusus SKPD dalam pelaksanaannya, Ditjen Bina hanya menerima laporan SP2d/SAI mengenai aspek keuangan dan realisasi fisik berdasarkan SIPP. Realisasi Keuangan sebesar Rp. 1.096.690.006.810,-. Berdasarkan data SAI / LRA (Laporan Realisasi Anggaran) Direktorat Jenderal Bina Marga, realisasi keuangan secara total pada akhir Desember 2011 adalah sebesar Rp.. 15.894.153.666.184,,-. Dengan jumlah sisa anggaran sebesar Rp. 2.470.517.951.816,- dan rata-rata prosentase realisasi anggaran sebesar 95,45% (Status Rekonsiliasi per tanggal 27 Januari 2012).
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
98
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.9
Rekapitulasi Realisasi Keuangan Berdasarkan SAI REALISASI Unit Kerja BBPJN I BBPJN II BBPJN III BBPJN IV BBPJN V BBPJN VI BBPJN VII BPJN VIII BPJN IX BBPJN X BPJN XI Pusat Grand Total
PAGU
Belanja Pegawai (Rp) Belanja Barang (Rp)
Modal (Rp)
Jumlah (Rp)
2,156,900,000,000 2,286,210,000,000 2,119,540,000,000 3,121,984,078,000 3,159,596,000,000 2,222,600,000,000 3,255,861,100,000 2,519,760,000,000 1,051,130,000,000 2,755,130,000,000 950,000,000,000 4,230,085,222,000
36,347,410,677 21,341,645,616 30,660,421,212 35,942,995,686 33,241,047,817 59,005,653,785 31,789,470,442 33,446,784,260 15,335,801,959 12,704,888,143 1,709,378,000 91,753,922,530
194,942,723,961 214,432,490,379 188,304,810,176 261,803,803,285 317,585,469,186 271,234,834,800 287,756,477,331 141,152,514,253 174,314,573,379 74,738,409,353 139,552,471,218 371,759,509,069
1,675,639,730,745 1,676,732,223,730 1,759,859,883,359 2,559,389,636,122 2,456,374,321,285 1,670,127,330,228 2,554,184,140,626 2,298,705,221,675 906,248,104,572 2,820,566,539,868 869,180,623,875 884,350,021,683
1,906,929,865,383 1,912,506,359,725 1,978,825,114,747 2,857,136,435,093 2,807,200,838,288 2,000,367,818,813 2,873,730,088,399 2,473,304,520,188 1,095,898,479,910 2,908,009,837,364 1,010,442,473,093 1,347,863,453,282
29,828,796,400,000
403,279,420,127
2,637,578,086,390
22,131,357,777,768
25,172,215,284,285
Dalam penyusunan LAKIP aspek keuangan Ditjen. Bina Marga mengacu kepada realisasi penyerapan keuangan berdasarkan SP2D/SAI (LRA yaitu Laporan Realisasi Anggaran) Semester II Ditjen Bina Marga. Beberapa pertimbangan dan alasan dalam penyerapan anggaran tahun 2011, antara lain, sebagai berikut: a. Blokir
termasuk Jembatan Suramadu
b. Revisi DIPA c. Pengadaan Lahan d. Review Desain yang berlarut-larut e. Tanda tangan loan yang terlambat f. Putus Kontrak g. Proses persetujuan MYC
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
99
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
h. Pada banyak paket, pekerjaan pengaspalan dijadwalkan pada akhir Tahun Anggaran sehingga terjadi penumpukan kebutuhan aspal, sementara
penyediaan
aspal
oleh
supplier
tetap
normal
mengakibatkan kelangkaan aspal. Hal ini semakin diperparah dengan tidak adanya antisipasi dari kontraktor terhadap meningkatnya kebutuhan aspal pada akhir Tahun Anggaran. i. Pada Satuan Kerja Jalan Bebas Hambatan CISUMDAWU terdapat permasalahan pada paket pembangunan jalan bebas hambatan CISUMDAWU Phase 1 (loan) belum terealisasi karena masih dalam masa pengajuan LOAN AGREEMENT antara Kementerian Keuangan dan Exim Bank of China, dan juga diakibatkan karena bidang lahan yang belum terbebaskan berpengaruh terhadap design, sehingga diperlukan perubahan design. j. Adanya peningkatan kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam menyebabkan alokasi anggaran yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan tanggap darurat. k. Keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang didanai dana pinjaman luar negeri (PLN) atau LOAN, disebabkan antara lain dikarenakan keterlambatan
dalam
penyediaan
pendamping,
keterlambatan
tanah,
penerbitan
pemenuhan DIPA,
rupiah
persyaratan
administrasi LOAN yang tidak terpenuhi, permasalahan dalam desain, keterlambatan pengadaan konsultan, dan retender (akibat penajaman
prioritas
program,
ketersediaan
lahan,
dana
dan
manfaat). Dari segi pendanaan penyelenggaraan jalan dan jembatan, setiap tahunnya mengalami kenaikan. Alokasi anggaran selama 5 (lima tahun ) dapat dilihat dalam tabel 3.11 dibawah ini.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Tabel 3.10 Alokasi anggaran tahun 2010-2011 bidang jalan dan jembatan (x Rp. 1.000)
DIPA
NO. URAIAN/TAHUN
AWAL/PK
REVISI DIPA
REALISASI ANGGARAN
1.
2010
16.652.452.100 18.364.671.618 15.894.153.666
2.
2011
29.828.796.400 29.828.796.400 29.828.796.400 25.172.215.284
TOTAL
46.481.248.500 48.193.468.018 41.066.368.950
3.6 3.6.
HALHAL-HAL
YANG
MEMERLUKAN
PERHATIAN
UNTUK
PENINGKATAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Realisasi fisik pelaksanaan kegiatan yang belum mencapai sasaran pada umumnya dihadapkan dengan masih adanya kendala dalam proses administrasi keuangan pada tahun 2011, sekaligus menandai perlunya peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Bina Marga pada tahun mendatang. Peningkatan kinerja penyelenggaraan
jalan yang masih harus menjadi
perhatian peningkatan kualitas maupun aksesibilitas jaringan jalan. Untuk itu, terdapat beberapa hal yang memerlukan perhatian didalam upaya meningkatkan kinerja, antara lain melalui percepatan pelaksanaan program dan anggaran pada tahun mendatang yang berbasis kinerja. Upaya-upaya yang perlu mendapat perhatian diantaranya sebagai berikut: 1.
Manajemen Pemilihan dan penentuan kriteria SDM Satker/PPK Standar Prosedur Operasi (SOP) untuk : - Kegiatan pelaksanaan - Pengelolaan keuangan secara umum khususnya pinjaman luar negeri. Monitoring, evaluasi dan pengendalian
2.
Perencanaan
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
101
KET.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Komitmen terhadap pencapaian kinerja Optimalisasi fungsi dari Renstra dan Penetapan Kinerja sebagai arah untuk pencapaian visi dan misi organisasi. Komitmen terhadap penggunaan anggaran sesuai prioritas (Sense of
Urgency perlu ditingkatkan) Keseragaman dalam pembuatan dokumen perencanaan Kelambatan dalam pembuatan desain 3. Pengadaan Kecukupan personil yang bersertifikasi pengadaan barang/jasa Pemahaman dan interpretasi terhadap Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Milik Pemerintah. Banyaknya sanggahan ketidakpuasan atas prosedur lelang. Proses prakualifikasi dan evaluasi lelang yang berlarut-larut. Pemahaman gugur/tidaknya penawaran. Keseragaman dalam pembuatan dokumen lelang dan seleksi yang mengacu pada Kepmen PU. 4. Pelaksanaan Kondisi lapangan tidak sesuai dengan desain perencanaan Kurangnya antisipasi kebutuhan peralatan Pembebasan lahan yang belum tuntas Kendala pemindahan utilitas terutama di daerah perkotaan Pengendalian mutu yang belum sesuai dengan spesifikasi Mempercepat Pengadaan Alat dan Manajemen Untuk Preservasi Tidak diterapkan pembayaran MC setiap bulannya Kemampuan kontraktor, konsultan dan pelaksana proyek perlu ditingkatkan 5. Pengawasan Pengadaan konsultan sering terlambat Kemampuan teknis pengawasan lapangan belum memadai Peran konsultan supervisi belum optimal Kurangnya keberadaan Satker/PPK di lapangan LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
102
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
6. Evaluasi Ketersedian data yang tidak lengkap dan akurat Belum berjalan sistem evaluasi kinerja Rendahnya pemahaman yang komprehensif terhadap indikatorindikator kinerja. Minimnya referensi/SOP untuk melakukan Evaluasi kinerja Evaluasi penggunaan wilayah. Belum berjalannya sistem evaluasi kinerja. 7. Kurang optimalnya capaian kinerja kegiatan, diantaranya disebabkan karena dalam pengukuran kinerja tidak dihitung berdasarkan target dalam revisi DIPA melainkan terhadap DIPA Awal.
LAKIP DITJEN BINA MARGA 2011 2011
103