PANDUAN SURVAI PENDAHULUAN JEMBATAN DI DAERAH PERKOTAAN
NO. 04/P/BNKT/1991
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA
PRAKATA
Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 tentang Jalan, Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan yang menjurus ke arah profesiona1isme dalam bidang pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah. Adanya buku-buku standar, balk mengenai Tata Cara Pelaksanaan, Spesifikasi, maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien, dan seragam Sambil menungou terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku " Panduan Survai Pendahuluan Jembatan Di Daerah Perkotaan " ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota. Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.
Jakarta,
Februari 1992
DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA
SUBAGYA SASTROSOEGITO
i
DAFTAR ISI Halaman PRAKATA ................................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii I.
DESKRIPSI ...................................................................................................1 1.1.
Maksud dan tujuan ..........................................................................1 1.1.1 Maksud ..............................................................................1 1.1.2 Tujuan ...............................................................................1
1.2.
Ruang Lingkup ................................................................................1
1.3.
Pengertian...................................................................................... 1
II. PERSYARATAN-PERSYARATAN ..........................................................................3 2.1.
Pelaksana Survai .............................................................................3
2.2.
Peralatan dan Perlengkapan .............................................................3 2.2.1 Peta Indeks .......................................................................4 2.2.2 Peta Topografi ...................................................................4 2.2.3 Gambar Rencana Lapangan ..............................................4 2.2.4 Potongan Melintang 5 2.2.5 Potongan Memanjang ........................................................5 2.2.6 Potongan Melintang Tambahan .........................................5 2.2.7 Peta Daerah Aliran Sungai ................................................6 2.2.8 Profil Tanah .......................................................................6
2.3.
Data-data Yang Dikumpulkan .........................................................6
2.4.
Pemilihan Lokasi .............................................................................7
2.5.
Bentang, Lebar dan Tipe Jembatan................................................ 8
ii
2.6.
Hidrologi .........................................................................................8
2.7.
Penentuan Lokasi dan Jenis Penyelidikan Tanah ............................ 8
2.8.
Data Jembatan Lama .......................................................................8
2.9.
Material/Quarry ..............................................................................9
2.10.
Foto Dokumentasi ...........................................................................9
2.11.
Laporan ............................................................................................10
III. PELAKSANAAN .................................................................................................11 3.1.
Cara Pengisian Formulir Jembatan Lama (SJ 01) ............................ 11
3.2.
Cara Pengisian Formulir Data Bangunan Atas (SJ 02)……………. 13
3.3.
Cara Pengisian Formulir Pada Bangunan Bawah dan Bangunan Pengaman (SJ 03) ...........................................................14
3.4.
Cara Pengisian Formulir Data Sungai (SJ 04) ..................................16
3.5.
Cara Pengisian Formulir Saran dan Usul (SJ 05)…………………. 17
iii
I. DESKRIPSI 1.1.
Maksud dan Tujuan
1.1.1
Maksud Survai pendahuluan jembatan (Bridge Reconnaissance Survey) ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara visual di lapangan guna mendukung usulan penanganan jembatan baik penggantian jembatan maupun pembangunan jembatan baru berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis.
1.1.2
Tujuan Buku ini disusun dengan tujuan agar didapat keseragaman tentang maksud, persyaratan-persyaratan, ketentuan dan pelaksanaan survai pendahuluan jembatan.
1.2.
Ruang Lingkup Ruang lingkup survai pendahuluan jembatan meliputi survai untuk menentukan: - perlu atau tidaknya jembatan diganti atau dibangun, - penempatan jembatan baru atau jembatan lama yang akan direlokasi
1.3.
Pengertian a. Jembatan Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghubungkan suatu lintas yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab lainnya, dengan cara melompati rintangan tersebut tanpa menimbun / menutup rintangan itu. Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan tersebut dapat berupa sungai, jalan, jalan kereta api, atau jurang.
1
Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai Bangunan Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap. b. Bangunan Atas Bangunan Atas adalah komponen jembatan yang menerima beban kendaraan di atas perletakan. Termasuk katagori Bangunan Atas adalah : - Balok, Rangka, Dek yang terdiri atas plat dsb. - Perletakan. c. Bangunan Bawah Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan beban ke tanah dasar. Bangunan Bawah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala jembatan (abutment) atau pilar (pier) dan pondasi. Termasuk katagori Bangunan Bawah adalah : - Kepala Jembatan dan/atau pilar. - Pondasi untuk kepala jembatan dan/atau pilar. d. Termasuk katagori Perlengkapan Jembatan adalah - Perkuatan lereng dan apron pada dasar sungai. - Jalan pendekat jembatan. - Guard rails dan pasangan batu pengaman.
2
II. PERSYARATAN - PERSYARATAN
2.1.
Pelaksana Survai. Survai pendahuluan jembatan harus dilakukan oleh minimal seorang Sarjana Muda Teknik yang mempunyai pengalaman dalam bidang perencanaan dan pembangunan jembatan dan dibantu oleh beberapa petugas.
2.2.
Peralatan dan Perlengkapan. Peralatan dan perlengkapan dasar yang diperlukan dalam pendahuluan jembatan antara lain seperti tertulis dalam tabel berikut ini
3
survai
2.2.1 Peta Indeks Peta Indeks digambar dengan skala yang cukup (biasanya 1:50000), dan pada peta tersebut diplotkan dengan jelas lokasi jembatan yang diusulkan atau alternatif jembatan yang akan diselidiki, lokasi jembatan yang mungkin, jalur komunikasi yang ada, topografi umum dari daerah, dan kota-kota penting. 2.2.2 Peta Topografi Peta Topografi dengan skala 1:5000 yang disertai penggambaran perkiraan jalannya arus air (sungai dan anak-anak sungai) dan perkiraan luas daerah yang mempengaruhi debit anak-anak sungai dan debit sungai yang akhirnya akan mempengaruhi debit sungai di lokasi jembatan yang diusulkan, yang kesemuanya ini diplotkan di peta tersebut. Jarak garis batas daerah pengaruh ini diambil dari ketinggian garis tinggi kontur terhadap sungai/anak-anak sungai, dengan melihat keadaan tanah, kondisi curah hujan yang tidak merata. Garis batas ini dapat dipertimbangkan dalam jarak 100 m, 300 m, 1500m dari tepi sungai dan Daerah Tangkapan Hujan (catchment area)dapat dipertimbangkan seluas 3 Km2, 15 Km2, dan di atas 15 Km2 sesuai dengan keperluan. 2.2.3 Gambar Rencana Lapangan Gambar Rencana lapangan digambar dengan skala yang cukup yang menunjukkan detail dari lokasi yang dipilih dan detail dari arus sungai pada jarak 100 sampai 200 m ke arah hulu dan hilir dari lokasi yang dipilih. Rencana tersebut harus menggambarkan detail hal-hal berikut : a) b) c) d) e) f) g)
Nama sungai/jalan dan tanda Km terdekat. Gambaran garis besar keadaan tepi sungai sewaktu air rendah/tinggi. Arah mengalirnya arus air Alinemen jembatan lama dan usulan dari pertemuan dengan alinemen yang diusulkan. Sudut dan arah miringnya lintasan (skew), apabila alinemen yang diusulkan tidak tegak lurus arah sungai. Nama desa terdekat. Lokasi dan reduksi dari patok (Bench Mark) yang kelak akan dipakai sebagai peil ± 00.00.
4
h) i) j)
Lokasi potongan memanjang dan potongan melintang jalan dan sungai Lokasi sumur dan boring dengan nomor identifikasinya. Lokasi seluruh bangunan-bangunan, tumbuh - tumbuhan, batu, dan rintanganrintangan yang mungkin berpengaruh pada alinemen jalan.
2.2.4 Potongan Melintang Potongan Melintang sungai pada lokasi jembatan dibuat dengan skala horizontal 1:1000 dan vertikal 1:100. Potongan melintang tersebut harus mengandung informasi sebagai berikut : a) b) c) d) e)
Nama sungai, jalan atau pertemuan. Garis dasar sungai dan tepi sungai sampai level di atas ketinggian air banjir tertinggi. Gambaran dari keadaan struktur lapisan tanah (subsoil) Muka air terendah, permukaan banjir rata-rata, permukaan banjir tertinggi. Bila terjadi arus pasang - surut, maka diperlukan informasi tentang pasang terendah dan pasang tertinggi, serta muka air laut rata - rata.
2.2.5 Potongan Memanjang Potongan memanjang menunjukkan lokasi jembatan dengan muka air terendah, muka air rata-rata dan tertinggi, dan garis dasar sungai dengan jarak yang cukup, sepanjang garis sumbu jalan. Skala horisontal dapat dipakai secukupnya, sedangkan skala vertikal tidak boleh kurang dari 1 : 1000 2.2.6 Potongan Melintang Tambahan Potongan Melintang Tambahan arus pada jarak yang tepat, arah hilir dan hulu dari lokasi jembatan yang diusulkan. Harus ditunjukkan juga jarak dari lokasi jembatan, ketinggian banjir dan ketinggian air terendah, dan bila ada potongan melintang dimana muka air banjir sedikit lebih tinggi dari tepi sungai. Pada Gambar Indeks harus ditunjukkan letak potongan, arah utara dan arah aliran air, rencana survai kontur dan rencana lokasi.
5
2.2.7 Peta Daerah Aliran Sungai Peta Daerah Aliran Sungai di daerah lokasi usulan jembatan garisnya digambarkan pada peta topografi, dan bisa dihitung luas daerahnya dengan cara membandingkannya dengan jumlah bujur sangkar yang dicakupnya. 2.2.8 Profil Tanah, bisa ditentukan dengan cara visual. 2.3. Data-data Yang Dikumpulkan Diusahakan untuk mendapatkan data-data berikut : 1) 2) 3) 4)
5) 6) 7) 8) 9) 10)
Nama sungai/Jalan/Jalan Kereta Api/lain-lain yang dilintasi oleh Jembatan Lokasi B.M (Bench Mark) terdekat berikut reduksi ketinggian di lokasi jembatan terhadap B.M (Bench Mark) tersebut. Volume kendaraan sekarang dan prediksi volume kendaraan yang akan datang (20 tahun) yang menggunakan jembatan tersebut. Data-data hidraulis sungai antara lain a) Potongan melintang sungai tiap - tiap 5 M', masing-masing 20 m kearah hulu dan 20 m kearah hilir dari lokasi jembatan. b) Muka air banjir tertinggi (Banjir 20 th) c) Muka air rata-rata d) Muka air terendah e) Benda hanyutan yang dihanyutkan (kayu besar, lahar dingin, dan lain lain) f ) Kontur tanah di lokasi jembatan / potongan melintang tanah sepanjang rencana lokasi jembatan. g) Catatan navigasi/lalu-lintas (jenis kapal/perahu/kereta api/bis/truk, dalam hal ini yang dimaksudkan guna profil ruang bebas) h) Catatan dari pekerjaan air yang besar (dam, bendung, saluran pengairan dll) Kemungkinan adanya daerah patahan pada lokasi Ketersediaan quarry (kualitas dan kuantitas) seperti batu, tanah, pasir, kapur, dll. Tempat tersedianya semen, baja, kayu yang terdekat. Kemudahan transportasi material. Ketersediaan tenaga kerja terampil dan tidak terampil Fasilitas rumah/bedeng untuk pekerja selama pekerjaan
6
11) 12) 13)
2.4.
Detail-detail dari jembatan lain yang melompati sungai / rintangan yang sama, dalam jarak yang terdekat (kalau ada) Ketersediaan tenaga listrik Ketersediaan fasilitas pelayanan (telepon, sumber tenaga, suplai air, dll) dan cara mendapatkannya.
Pemilihan Lokasi Lokasi jembatan baru yang akan dibangun agar mempertimbangkan segi-segi teknis, ekonomis, sosial, dampak lingkungan, serta estetika yang mencakup alinemen jalan dan kecepatan rencana. Disamping itu perlu diperhatikan masalah yang berkaitan dengan pembebasan tanah dan bangunan, adanya timbunan atau galian yang terjadi sesuai dengan kondisi tanah ash (existing ground) yang ada dan masalah - masalah lainnya, sehingga lokasi jembatan dapat terletak pada tempat yang ideal dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
7)
Arah jembatan sedapat mungkin tegak lurus arah aliran sungai. Pilih arus sungai yang tenang, sedapat mungkin hindari arus sungai yang deras / mengikis Di daerah alur sungai yang pendek dengan tepi yang kuat. Kedua tepi yang ada sedapat mungkin lebih tinggi dari muka air banjir dan kuat. Lapisan keras (rock) sedapat mungkin tidak terlalu jauh dari dasar sungai. Jaian pendekat (oprit) dari jembatan sedapat mungkin ekonomis, antara lain dilakukan dengan cara : - Hindari penyempitan profil sungai. - Oprit jembatan harus mempunyai daerah bebas pandang yang sesuai. - Sedapat mungkin lokasi jangan berdekatan dengan percabangan aliran. - Hindari tempat-tempat bersejarah, yang dianggap keramat, dan tempat-tempat penting lainnya, yang kira-kira nantinya sulit dalam pembebasan tanahnya. Hindari tikungan tajam dari oprit
7
2.5. Bentang, Lebar dan Tipe Jembatan Dalam menetapkan panjang bentang, lebar dan tipe jembatan harus memperhatikan stabilitas tebing, profil sungai, arah aliran, sifat-sifat sungai, bahanbahan yang terbawa akibat arus pengerasan vertikal dan horizontal, kepadatan dan pembebanan lalu-lintas. Apabila jalan pendekat jembatan terletak pada daerah rawa, di atas tanah lembek dan tanah hasil pemadatan (compressible) yang akan menimbulkan masalah stabilitas dan penurunan, maka dapat disarankan penambahan panjang bentang, perbaikan tanah atau kemungkinan penanggulangan lainnya. Pada pelebaran jembatan lama, tipe dan jenis jembatan hendaknya disesuaikan dengan tipe dan jenis jembatan lama dan arah pelebaran disesuaikan dengan kondisi setempat. 2.6. Hidrologi Data hidrologi yang perlu dikumpulkan dalam survai pendahuluan jembatan adalah data yang dapat digunakan langsung untuk perencanaan meliputi antara lain : sifat morfologi sungai, periode banjir, serta banjir terbesar yang pernah terjadi dalam kurun waktu 50 tahun dan data curah hujan pada pos-pos pengamatan yang mempengaruhi. 2.7. Penentuan Lokasi dan Jenis Penyelidikan Tanah Penentuan tanah diperlukan untuk menetapkan jenis dan lokasi penyelidikan tanah yang diperlukan (sondir, bor, SPT, test pit, stabilitas). Dalam menentukan perkiraan jenis pondasi jembatan, dapat dipergunakan cara dengan membandingkannya dengan jenis pondasi jembatan lama, jenis lapisan tanah dasar serta sifat-sifat tebing. 2.8. Data Jembatan Lama Dalam hal jembatan lama akan digunakan sebagai jembatan darurat selama pembangunan jembatan baru, maka perlu data kekuatan serta kondisi jembatan lama
8
2.9. Material/Quarry Untuk menghindari harga material yang tinggi diperlukan adanya data/tempat pengambilan material (quarry) yang dekat dengan lokasi jembatan yang akan dibangun. Dalam hal ini perlu ditentukan lokasi pengambilan material dengan perkiraan mutu sesuai dengan persyaratan. Biasanya peta quarry dapat diperoleh di DPUP setempat. 2.10. FotoDokumentasi Dalam survai pendahuluan dibuat foto dokumentasi mengenai keadaan jembatan lama, keadaan sungai dan keadaan lokasi perkiraan jembatan baru. a. Pengambilan foto pada jembatan lama meliputi : 1) Foto jembatan dari arah hulu 2) Foto jembatan dari arah hilir 3) Foto jembatan dari arah jalan masuk 4) Foto jembatan dari arah jalan. keluar 5) Foto-foto lain yang dianggap diperlukan perhatian khusus dalam perencanaan Untuk foto jembatan lama sebaiknya diberikan identitas yang jelas tertulis dalam foto (lihat lampiran 5) b. Pengambilan foto rencana lokasi jembatan baru/relokasi meliputi 1) Dari hulu kearah hilir. 2) Dari hilir kearah hulu. 3) Dari jalan masuk kearah jalan keluar (rencana lokasi kepala jembatan). 4) Dari jalan keluar kearah jalan masuk (rencana lokasi kepala jembatan). 5) Foto perspektif rencana lokasi jembatan . 6) Foto lainnya yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan. Pada foto tersebut di atas agar dicantumkan tanda-tanda antara lain, arah aliran sungai, rencana sumbu jembatan, rencana lokasi kepala jembatan, dan lain-lain.
9
2.11. Laporan Semua hasil survai pendahuluan harus dibuat dalam bentuk laporan survai pendahuluan jembatan secara lengkap dengan foto-foto asli dan ditanda tangani. Bentuk laporan harus sesuai dengan bentuk dalam standar produk survai pendahuluan jembatan, seperti terlihat pada lampiran 1,2,3 dan 4.
10
III. PELAKSANAAN
3.1. Cara Pengisian Formulir Jembatan Lama (SJ 01) a. Identitas 1) Propinsi dan Kota Diisi sesuai dengan propinsi dan kota dimana jembatan berada, berikut nomor propinsi dan nomor kota di belakang tanda kurung, misal propinsi : Jawa Barat (22). 2) Nama dan Nomor Ruas Jalan Diisi nama dan nomor ruas jalan (dalam tanda kurung) yang sesuai dengan ketentuan dan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. 3) Nama Jembatan Diisi nama jembatan bila memang ada 4) Lokasi Diisi lokasi dimana jembatan berada. 5) Tanggal Diisi tanggal dilakukannya survai. 6) . Surveyor Diisi nama surveyor yang melakukan pengamatan, tulis nama jelas dan bukan singkatan kemudian diparaf disebelahnya. b. Data Umum 1) Bentang Tulis bentang total dan bentang masing-masing bagian jembatan misalnya 70 M = (20 + 30 + 20) m, artinya bentang total 70 m yang terdiri dari segmen-segmen 2 x 20 m + 1 x 30 m.
11
2) Kelas Pembebanan Ikuti petunjuk dibawah 3) Kelas Jalan Ikuti petunjuk dibawah
4)
Tahun Pembuatan Adalah tahun pembuatan jembatan yang dimaksud. Data bisa ditanyakan ke Sub Dinas Bina Marga setempat. Paling sedikit bisa diperkirakan tahunnya berdasarkan informasi dari orang yang tertua tinggal di lokasi tersebut.
5) LHR Lalu-lintas harian rata - rata. (cukup jelas). 6) Jembatan putus, panjang jalan tak berfungsi ... km, yaitu panjang jalan yang terganggu sebagai akibat terputusnya jembatan tersebut putus. 7 ) Sketsa Dilihat dari arah hulu kehilir. (Cukup jelas).
12
3.2. Cara Pengisian Formulir Data Bangunan Atas (SJ 02) a. Tipe Bangunan Atas : .............. Diisi tipe dan bahan dari bangunan tersebut. Tipe : 1. Rangka 2. Gelagar 3. Box Girder 4. Plat 5. Lengkung 6. Gantung 7. Sokongan 8. Bailey 9. Darurat
Bahan :
1. Baja 2. Beton tulang 3. Beton biasa 4. Beton pratekan 5. Komposit 6. Besi plat/lengkung 7. Pasanganbeton/batu 8. Kayu 9. Bambu 10. Lainnya
Kalau jembatan masih baru, diisi asal negara pembuat misal RBA (Rangka Baja Australia) b. Jenis Lantai Diisi bahan pembuat lantai, misal : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kayu Beton tulang Beton pratekan Komposit Besi plat Besi bergelombang Kayu Bambu Lainnya
c. Lebar : Lebar bangunan atas terdiri dari lebar trotoar kiri, lebar jalur lalu-lintas, lebar trotoar kanan.
13
d. Jenis Kerusakan 1) Struktur Bangunan Atas .................... Uraian tentang kerusakan-kerusakan yang ada. (Cukup jelas). 2) Lantai Kerusakan lantai lalu lintas kendaraan dan orang. (Cukup jelas) 3) Kondisi. Pilih salah satu diantara 4 yang sesuai menurut anda yaitu : 1. 2. 3. 4.
Rusak ringan Rusak Rusak berat Hancur/putus
3.3. Cara Pengisian Formulir Pada Bangunan Bawah dan Bangunan Pengaman (SJ 03) a.
Abutment 1) Bahan. Bahan abutment bisa terdiri dari : a. b. c. d. e. f.
Pasangan batu/bata. Beton tulang Beton pratekan Baja Kayu Lainnya
2) Panjang/Tinggi. Panjang tiang yang tampak di atas tanah, atau tinggi abutment masih diatas pondasi.
14
3) Kondisi. Pilih salah satu di antara 4 dibawah ini menurut pendapat anda yaitu : 1. 2. 3. 4.
Rusak ringan. Rusak Rusak berat Hancur
b. Pondasi. Bagian yang berada diatas tanah keras sampai ke abutment, susah untuk dideteksi oleh mata telanjang. Sebagai jalan keluarnya bisa dilihat dari gambar-gambar yang ada atau ditanyakan ke Bina Marga setempat. 1) Jenis. Salah satu jenis pondasi di bawah ini : a. Langsung b. Sumuran c. Pancang d. Cakar ayam e. Tidak tahu (bila sudah diusahakan untuk mendapatkan tetapi tidak berhasil) 2) Bahan Cukup jelas (lihat lampiran lain tentang bahan) 3) Dimensi Ukuran pondasi yang dipakai - cukup jelas 4) Kondisi Kondisi pondasi yang ada dipilih dari salah satu di bawah ini : a. Rusak ringan b. Rusak c. Rusak berat d. Hancur
15
c.
Pilar Bahan, panjang/tinggi, kondisi untuk abutment ikuti penjelasan 3.3.b di atas
d. Pondasi Jenis, bahan, dimensi, kondisi lihat pondasi untuk abutment pada 3.3.b di atas. e.
Kerusakan Abutment Uraian mengenai kerusakan-kerusakan yang ada menurut penglihatan.
f.
Kerusakan Pilar Uraian mengenai kerusakan-kerusakan yang ada menurut penglihatan.
g.
Bangunan Pengaman Jenis dan bahan bangunan pengaman yang ada.
h. Sketsa Cukup jelas. 3.4. Cara Pengisian Formulir Data Sungai (SJ 04) a.
Lebar Sungai Cukup jelas.
b. Muka Air Rendah Terhadap Muka Jembatan Lama Cukup jelas. c.
Muka Air Normal Terhadap Muka Jembatan Lama Cukup jelas.
d. Muka Air Banjir Terhadap Muka Jembatan Lama Cukup jelas e.
Sudut antara arah aliran dan jembatan Cukup jelas
f.
Bangunan Pengendali Sungai Dimaksudkan yaitu bangunan pengaman sungai yang berupa turap,
16
beronjong, cerucuk, pengaman palang dan sebagainya. g. Arah Sungai Dimaksudkan yaitu sumbu sungai/aliran terhadap jalan yang bisa tegak lurus atau miring), terhitung 500 m dari sumbu jalan kearah hulu. h.
Sifat Tebing Sungai Bisa landai, terjal , hampir merata.
i.
Sifat Aliran Sungai. Bisa lambat, agak cepat, cepat, cepat sekali, menjeram yang kriterianya tergantung anda sendiri.
j.
Sedimentasi Material Cukup jelas.
k.
Benda Hanyutan Maksudnya benda-benda yang terhambat di lokasi jembatan yang akan mengganggu aliran pada profil sungai di jembatan.
1.
Sketsa Denah Sungai Dengan Dilengkapi Data-Data Jembatan Lama Cukup jelas.
3.5. Cara Pengisian Formulir Saran Dan Usulan (SJ 05) Berupa saran dan usulan untuk penanganan jembatan selanjutnya yang dituang ke dalam suatu bentuk formulir tertentu. a.
Bentang Bentang yang diusulkan.
b.
Lebar Lebar jembatan yang diusulkan untuk lalu-lintas kendaraan dan orang.
c.
Tipe Bangunan Atas Lihat 3.2.a.
17
d.
Tipe Bangunan Bawah Diisi kombinasi antara tipe dan bahan sebagai berikut : a. Dinding (persegi/turap) b. Kolom c. Tiang d. Rangka (portal) e. Lainnya
e.
Tipe Pondasi Lihat 3.3.b.1) dan 3.3.b.3).
f.
Pembebanan Lihat 3.1.b.2) dan 3.1.b.3) di atas
g.
Relokasi/Tetap Berupa saran anda apakah jembatan baru akan dipindahkan ke lokasi lain atau akan tetap disitu, dengan mempertimbangkan aspek - aspek teknis.
h. Denah Lokasi Maksudnya denah lokasi bangunan baru yang diusulkan. i.
Catatan Saran-saran yang diperlukan untuk pelaksanaan desain dan konstruksi jembatan yang diusulkan baik dalam perencanaan maupun menyangkut pelaksanaan.
18
LAMPIRAN
19
Formu1 i r: SJ 01 JEMBATAN
20
LAMA
Formulir :
SJ 01 JEMBATAN
21
LAMA
F o r m u l i r : SJ 02 DATA BANGUNAN ATAS
Tipe Bangunan Atas Jenis Lantai
: :
Lebar
:
Jenis Kerusakan
I.
Struktur Bangunan Atas :
2.
Lantai
3.
Kondisi
:
Rusak ringan
Rusak
Sketsa
22
Rusak berat
Hancur/Putus
Formulir : Si 02 DATA BANGUNAN ATAS
23
Formulir : Si 03
DATA OANGUNAN BAWAH DAN BANGUNAN PENGAMAN
24
Formulir : SJ 03 DATA BANGUNAN BAWAH DAN BANGUNAN PENGAMAN
25
F o r m u l i r : SJ 04
DATA
Lcbar sungai
S U.N G A I
:
Arah sungai
:
Sifat tebing sungai
:
Muka air normal ter hadap muka jbt. Lama :
Sifat aliran sungai
:
Muka air banjir ler hadap muka jbt Lama :
Sedimentasi material :
Muka air rendah tcrhadap muka jbt. Lama :
Sudut antara arah aliran & jembatan
Benda hanyutan
:
bangunan pengendali sungai :
Skctsa denah sungai dengan dilengkapi data-data pada jembatan Iama
:
26
:
F o r m u l i r : SJ 04
27
SARAN DAN USULAN
Bentang
:
Tipe Bangunan atas
:
Tipe bangunan bawah
:
Tipe fondasi
:
Pembebanan
:
Denah lokasi
Catatan
Lebar
:
:
28
:
F o r m u l i r : SJ 05
Sketsa Lokasi jembatan Baru :
Sketsa profil sungai pada lokasi jembatan baru
29
:
FORMULIR : PROPINSI : KODYA/KAB :
SJ 06 ( ) ( )
FORMULIR SURVAI JEMBATAN NO 1.
TOPIK Usulan Jenis Penanganan
ISIAN / GAMBAR a. Pembangunan Baru (PS) b. Penggantlan Jembatan (PJ) c. Pelebaran (PL) d. Relokasl (RL) e. Tidak Perlu Ditangani (alasan) a. Baik b. Rusak c. Rusak Berat d. Jarang Yang Uwat e. Cukup Banyak Yang Llwat f. Lalu-Iintas Penuh g. Tldak Ada Jembatan h. Lain-lain (sebutkan)
2.
Keadaan Jembatan Lama
3.
Jenis Pondasi Qembatan lama)
a. Langsung b. Tiang Pancang Baja c. Tiang Pancang Beton d. Tiang Cor DI Tompat e. Sumuran f. Tidak Tahu
4.
Obyek Yang Dllintas (untuk Jembatan baru)
5.
Nama Desa/Kelurahan/ Kecamatan
a. Jurang b. Man Raya c. Jalan Kereta ApI d. Lain-lain (sebutkan) a. Desa b. Kelurahan c. Kecamatan
6.
Slfat Tebing
a. Kuat/Berbatu-batu b. Cukup Kuat c. Mudah Longsor
7.
Peta Topografl
a. Ada (lampirkan) b. Tidak Ada (akan dibuat)
8.
Peta Daerah Tangkapan
a. Ada (lampirkan) b. Tidak Ada (akan dibuat)
9.
Peta Indeks
a. Ada (lampirkan) b. Tidak Ada (akan dibuat)
30
KETERANGAN
10.
Gambar Rencana
a. Sudah Dibuat b. Belum Dibuat
11.
Gambar Profil Laplean Tanah
a. Ada (lampirkan) b. Tldak Ada
12.
Lapiean Permukaan Tanah
a. Sangat Lembek b. Lembek a. Cukup Keras d. Keras e. Batu/ Karang Kerae
13.
Lokasi Bench Mark Terdekat
a. Di .............................................
Ketingglan Tepi JembatanlPeil Patok +/- 00.00 DlukurDari Bench Mark Tersebut
b. ...................................... M(lebih tinggilrendah)
14.
Volume Lalu-lintas Sekarang
.................................................SMP
16.
Volume Lalu-lintas 20 Tahun Yang Akan Datang
...................................................SMP
10.
Data Hldraullk Sungal/Jurang (dimensinya)
a. Bentuk b. Tebing Tepi Sungal c. Muka Air Maksimum d. Muka Air Rata-rata e. Muka Air Minimum f . Arah Mengallmya Sungai
17.
Keadaan Arus Sungal Waktu Surval
a. Tenanghambat b. Sedang c. Deras d. Deras Sekali
18.
Keadaan Alur Sungai
a. Tetap b. Kadang-kadang Berpindah c. serlng Berpindah-pindah
19.
Gambar kontur tanah di lokasi jembatan
31
Lokasi Titik Boil sondir Nantinya Diberi Tanda
(gb. potongan melintang) (gb. potongan melintang) (gb. potonganmellntang) (gb. potongan melintang) (gb. potongan melintang) (gb. potongan melintang)
20.
Catatan Navigasi/ lalu-Iintas Yang Diliwati Jembatan (profll ruang bebas)
21.
Catatan Pekerjaan Air Yang (sekarang / yad)
22.
Pasang Nalk/ Surut
23.
Jenis Benda Hanyutan
24.
Bila Hujan : - Keadaan Tanah Iapangan - Intensitas Hujan - Frekuensl Hujan - Daerah Penyebaran Hujan
a. Dam b. Bendungan c. Parit Pengairan d. Lain-lain (sebutkan) a. Muka Air Maksimum b. Muka Air Minimum c. Muka Air laut Rata-rata a. Kayu Besar b. Lahar Dingin c. Lain-lain (sebutkan)
a. Rembes/ditahan tanaman/sukar dirembes b. Lebat/sedang/gerimis ( mm/jam) c. Sering/cukup/kadang-kadang ( .......... jam/hari) d. Merata/tidak merata
25.
Potongan Melintang Tiap .5m Dalam Jarak 20 M ke Hilir Dalam Jarak 20 M ke Hulu dari Jembatan
Gambar :
26.
Keterangan Navlgasi Di Bawah Jembatan
a. Ada b. Tidak Ada
27.
- Data Lintasan Jalan Raya/ Kereta Api
a. Ada b. Tidak Ada
Catatan Untuk Pembebasan Tanah (luasnya)
a. b. c. d. e. f. g.
28.
Banyak Perumahan Sedikit Perumahan Ada Tanah Pemakaman Ada Tempat Ibadah Tempat Peninggalan Sejarah Pohon2an/rumput2an Tanah Kosong
32
(gambar/ukuran profil/ ruang bebas) (gambar/ukuran profil/ ruang babas)
29.
Catatan Pekerjaan Air (sekarang tyad)
a. Dam b. Bendungan c. Pant Pengairan d. Lain-lain (sebutkan)
30.
Keadaan geologi Tanah
a. Tahan Gempa b. Tidak Tahan Gempa c. Lain-lain (sebutkan)
31.
Quarry Yang Memenuhi Syarat
a. Dekat/sedang/jauh b. Banyak/sedikit c. Surat/Peta Ada d. Surat/Peta Tidak Ada e. Surat/Peta Ada Tapi Belum Dapat
Teknis (bila ada lampirkan surat rekomendasi/peta quarry)
(alasan) 32.
Material (semen, pasir, baja, batu, kayu, kapur, dll)
33.
Pekerja (mandor, tukang kayu, tukang batu)
a. Dekat/sedang/jauh b. Banyak/sedikit a. Dekat/sedang/jauh b. Banyakisedikit c. Cakap/ kurang
34.
Rencana Transportasi Material
a. Mullah b. Harus Membuat Jalan Khusus c. Harus Membuat Jembatan Khusus d. Lain-lain (sebutkan)
36.
Ruang Untuk Bedeng
a. Sedit b. Cukup c. Was
36.
Detail Jembatan Lama
a. Ada b. Tidak Ada
37.
Sumber Tenaga (Ilstrik,
a. Ada b. Tidak Ada c. Mudah d. Sukar
diesel, lain-lain)
38.
Foto-toto
a. Dibuat b. Tidak Dibuat c. Lain-lain (sebutkan)
39.
Usulan Pondasi Jembatan
a. Tiang Pancang Bala b. Tiang Pancang Beton c. Tiang Cor Di Tempat d. Sumuran e. Tidak Tahu
33
(cara mendapatkannya)
DAFTAR BUKU STANDAR DIREKTORAT PEMBINAAN ALAN KOTA NO
JUDUL BUKU
NO.REGISTRASI
1. 2.
Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Peta Klasifikasi Fungsi Jalan Seluruh Indonesia (Tentative)
3.
Panduan Survai dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu - lintas
01/TIBNKT/1990
4. 5.
Panduan Surval Wawancara Rumah Petunjuk Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan Pekerjaan
02/T/BNKT/1990 03/T/BNKT/1990
6.
Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan
04/T/BNKT/1990
7.
Petunjuk Pelaksanaan Pemasangan Utllitas
06ITIBNKT11990
8.
Petunjuk Pelaksanaan 'Pelapisan' Ulang Jalan Pada Daerah Kereb Perkerasan dan Sambungan
061T/BNKT/1990
9.
Petunjuk Perencanaan Trotoar
07/T/BNKT/1990
10.
Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan
08/TIBNKT/1990
11.
Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton Semen) Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan
09/T/BNKT/1990
13.
Standar Spesifikasi Kereb
11/S/BNKTI1990
14.
Petunjuk Perencanaan Marka Jalan
12/S/BNKT/1990
16.
Petunjuk Lokasi dan Standar Spesifikasi Bangunan. Pengaman Tepi Jalan
13/S/BNKT11990
16.
Tata Cara Perencanaan Pemisah
014/T/BNKT/1990
17.
Tata Cara Perencanaan Pemberhentian Bus
015/T/BNKT/1990
18.
Tata Cara Pelaksananan Survai Inventarisasi Jalan dan Jembatan Kota
016/T/BNKT/1990
19.
Tata Cara Peleksanaan Surval Penghitungan Lalu - lintas Cara Manual
017/T/BNKT/1990
20.
Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
018/T/BNKT/1990
12.
34
Februarl 1987 Desember 1991
10/T/BNKT/1990
Tata Cara Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sederhana Jalan Perkotaan
001/T/BNKT/1991
Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Jalan Perkotaan
003/T/BNKT/1991
24.
Tata Cara Survai Pendahuluan Jembatan di Daerah Perkotaan
004/T/BNKT/1991
25.
Tata Cara Survai Kondisi Jalan Kota
005/T/BNKT/1991
26.
Tata Cara Penomoran Ruas dan Simpul Jalan Kota
006/T/BNKT/1991
27.
Tata Cara Menyusun RPL dan RKL AMDAL Jalan Perkotaan
007(TIBNKTI1991
21. 22. 23.
28.
Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan
0021T/BNKT/1991
008/T/BNKT/1991
29.
Spesifikasi Tanaman Lasekap Jalan
0091T/BNKT/1991
30.
Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
010/T/BNKT/1991
31.
Spesifikasi Penguatan Tebing
0111T/BNKT/1991
32.
Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan Perkotaan
012/T/BNKT/1991
33.
Standar Specification For Geometric Design Of Urban Roads
35
Maret 1992