e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH NON PERFOMING LOAN (NPL), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Putu Agustina Indrayani, Fridayana Yudiaatmaja, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) NPL, LDR dan NIM terhadap ROA, (2) NPL terhadap ROA, (3) LDR terhadap ROA, dan (4) Pengaruh NIM terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan objeknya adalah NPL, LDR, NIM dan ROA. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, dan dianalisis dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) NPL, LDR dan NIM berpengaruh positiff dan signifikan terhadap ROA, (2) NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, (3) LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, (4) NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Kata Kunci: NPL, LDR, NIM dan ROA. ABSTRACT The purpose of this research to get explanative findings about the effect of (1) NPL, LDR and NIM toward ROA, (2) NPL toward ROA, (3) LDR towards ROA, (4) NIM toward the ROA in The Commercial Bank Registered in Indonesia Stock Exchanges in 2014. The research design used is causal quantitative. The subject of this research is The Commercial Bank Registered in Indonesia Stock Exchanges, and the object of this research is NPL, LDR, NIM and ROA. The data was obtained by documentation technic, and it’s analyzed by multiple linier regressions. The result of this research shows that (1) NPL, LDR and NIM has positive significant effect to the ROA, (2) NPL has negative significant effect to the ROA, (3) LDR has postive significant effect to the ROA, (4) NIM has positive significant effect to the ROA in The Commercial Bank Registered in Indonesia Stock Exchanges in 2014. Keyword: NPL, LDR, NIM and ROA.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara, modal yang berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. Salah satu sumber pembiayaan(modal) yang diperlukan antara lain adalah tabungan masyarakat yang merupakan potensi modal dalam perekonomian. Agar potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan modal untuk membiayai kegiatan yang produktif. Perlu suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, dan perusahaan tersebut dikenal dengan nama bank. Fungsi utama bank secara umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary, oleh karena itu kepercayaan dari masyarakat menjadi faktor yang utama dalam menjalankan bisnis perbankan dan bank umum menjadi sangat penting pada masyarakat umum. Menurut UndangUndang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat (3) : “ Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas keuangan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank umum berfungsi dalam memberikan pelayanan atau jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran. Disimpulkan pula bahwa hanya bank umum yang dapat menyediakan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran. Bank merupakan jantung perekonomian suatu negara. Kemajuan perekonomian suatu negara
dapat diukur dari kemajuan bank di negara tersebut. Mengingat besarnya pengaruh bank terhadap perekonomian suatu negara bukan berarti bank tidak mempunyai kendala ataupun masalah. Salah satu masalah yang dihadapi perbankan adalah masalah kinerja bank. Persaingan antar bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit, dalam prakteknya banyak yang menyimpang dari aturanyang berlaku dalam Industri Perbankan seperti tidak mengindahkan prinsip kehati-hatian bank (prudential banking) dengan memberikan kredit tak terbatas pada nasabah satu grup dengan perbankan tersebut, sehingga seringkali merugikan para deposan dan investor serta berdampak pada perekonomian Negara, seperti salah satu contohnya adalah kasus Bank Century (Kamco, 2008). Dalam membangun perekonomian Negara, perbankan Nasional berperan sangat penting dan diharapkan berperan aktif dalam kegiatan pembangunan nasional maupun regional. Dengan demikian, pelaku ekonomi yang membutuhkan dana untuk menunjang kegiatannya dapat terpenuhi sehingga roda perekonomian bergerak. Oleh karena itu, kesehatan suatu bank sangat dibutuhkan. Penilaian kinerja bagi manajemen merupakan penilaian terhadap prestasi yang dicapai. Hal ini penting dilakukan oleh pemegang saham, manajemen, pemerintah, maupun pihak lain yang berkepentingan. Ukuran dari prestasi yang dicapai dapat dilihat dari profitabilitasnya. Rasio yang dihitung dalam laporan keuangan dapat menjadi dasar penilaian kinerja bank (Almila dan Herdiningtyas, 2005). ROA memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedangkan ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Mawardi, 2005).
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Bank Indonesia juga lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan ROA dibandingkan dengan ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang dikukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas bank (Dendawijaya, 2001). Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada penggunaan rasio ROA saja, karena penulis ingin melihat sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang diperoleh dari aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat, selain itu bank Indonesia juga lebih mengutamakan profitabilitas suatu bank diukur dari aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat, sehingga ROA lebih mewakili. ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset perusahaan. Semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi keuangan bank tersebut dari segi penggunaan asetnya (Denda-wijaya, 2009:118). Rasio keuangan yang umumnya mempengaruhi ROA adalah NPL (mewakili risiko kredit), serta LDR (mewakili risiko likuiditas, NIM (mewakili tingkat bunga). Menurut peraturan bank Indonesia nomer 5 tahun 2003, risiko adalah potensi terjadinya peristiwa (event) yang dapat menimbulkan kerugian. Oleh karena situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat peraturan Bank Indonesia tersebut, salah satu risiko usaha bank adalah risiko kredit, yang didefinisikan : risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajiban. Adanya berbagai sebab, membuat debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada
bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pemabayaran bunga dan lain-lain. Tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya sudah diperkirakan. Rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap nilai suatu risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menangani risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionlanya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir, 2004). Pada umumnya aktivitas suatu bank diarahkan pada usaha untuk meningkatkan pendapatan dengan meminimalkan risiko. Secara konvensional banyak bank mengutamakan aktivitas perkreditan sebagai sarana mencapai tujuan tersebut, namun ternyata banyak bank yang mengalami kepailitan karenanya. Rasio LDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan. Loan To Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antaraseluruh jumlah kredit yang diberikanbank dengan dana yang diterima olehbank (Dendawijaya. 2009:116). Semakin tinggi LDR suatu bank bukanlah tolak ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh profit. Hal ini disebabkan karena bank mengalami akumulasi dana atau dapat juga bank mengalami kesulitan dalam menyalurkan dana sehingga tidak meningkatkan profit (ROA) dengan kata
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) lain LDR yang tinggi bisa menurunkan profitabilitas (ROA). Mengingat kegiatan utama perbakan pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya dan hasil bunga (Dendawijaya, 2003). NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva proeduktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih (Herdaningtyas, 2005). Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktif. NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar dimana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan,2006). Untuk dapat
meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana yang bersangkutan. NIM ditentukan dari tingkat bunga, semakin besar rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank akan semakin meningkat, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalahakan semakin kecil (Almilia, 2005). Jadi dengan adanya rasio NIM yang tinggi maka profitabilitas (ROA) bank juga akan meningkat. Penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap profitabilitas sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain. Berikut ini akan disajikan data pertumbuhan NPL, LDR dan NIM terhadap ROA pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013–2014.
Tabel 1 Data NPL, LDR dan NIM terhadap ROA tahun 2013 – 2014 : NPL LDR NIM ROA (%) (%) (%) (%) Nama Bank 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 1. Bank Rakyat Indonesia 2,27 2,02 87,11 88,49 4,62 5,31 1,66 1,53 Agroniaga Tbk 2. PT Bank Sinarmas 3,00 2,50 78,72 83,88 5,23 5,87 1,71 1,02 Tbk 3. Panin Bank Tbk 2,13 2,05 87,71 90,51 3,83 4,09 1.85 1.79 Sumber: Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX) Bank Umum 2014 (data diolah) Berdasarkan atas Tabel 1 terlihat bahwa Non Perfoming Loan (NPL) pada tahun 2013 – 2014 cenderung mengalami penurunan ini diikuti dengan terjadinya penurunan pada Return On Asset (ROA) pada tahun 2013 – 2014. Dari data diatas bertentangan dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin tinggi rasio NPL ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau profitabilitas bank tersebut akan semakin meningkat (Hasibuan, 2007).
Berdasarkan atas Tabel 1 terlihat bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2013 – 2014 cenderung mengalami peningkatan ini diikuti dengan terjadinya penurunan pada Return On Asset (ROA) pada tahun 2013 – 2014. Dari data diatas bertentangan dengan teori yang menyebutkan bahwa besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) meningkatkan LDR sehingga profitabilitas (ROA) bank juga meningkat (Setiadi, 2010). Berdasarkan atas Tabel 1 terlihat bahwa Net Interest Margin (NIM) pada tahun 2013 – 2014 cenderung mengalami peningkatan ini diikuti dengan terjadinya penurunan pada Return On Asset (ROA) pada tahun 2013 – 2014. Dari data diatas bertentangan dengan teori yang menyebutkan bahwa NIM ditentukan dari tingkat bunga, semakin besar rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank akan semakin meningkat, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil (Almilia, 2005). Jadi dengan adanya rasio NIM yang tinggi maka profitabilitas (ROA) bank juga akan meningkat. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Non Perfoming Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang hal – hal sebagai berikut . (1) Pengaruh simultan NPL, LDR dan NIM terhadap ROA pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. (2) Pengaruh parsial NPL, LDR dan NIM terhadap ROA pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Secara Teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang manajemen keuangan. (2) Secara Praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pimpinan atau manajer pada sektor perbankan yang terdaftar di bursa efekterutama dalam mempertimbangkan NPL, LDR
dan NIM dari seluruh bank umum yang terdaftar di bursa efek indonesia periode tahun 2014 untuk menjaga ROA perusahaan sehingga kontinuitas dari perusahaan tetap bisa terjaga. Non Perfoming Loan (NPL) merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (kriteria kurang lancar, diragukan, macet) terhadap total kredit yang disalurkan bank (Siamat, 2005). Loan To Deposit Ratio (LDR) adalah perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap volume dana yang diterima atau dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, Deposito, dan kewajiban jangka pendek lainnya). LDR yang berlaku di Indonesia adalah maksimum 115%. LDR menjadi salah satu tolak ukur likuiditas bank yang berjangka waktu cukup panjang (Taswan, 2006). Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio antara pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan. NIM mencerminkan risiko pasar yang timbul akibat berubahnya kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank (Hasibuan, 2007). Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mahrinasari, 2003). METODE Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh NPL, LDR dan NIM terhadap ROA. Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dan kausal. Pendekatan kuantitatif kausal merupakan penelitian pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi yang bertujuan untuk
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) mendapatkan bukti hubungan sebab akibat atau pengaruh dari variabelvariabel penelitian. Adapun rancangan penelitian kuantitatif yang kausal yang terdiri dari : (1) Menemukan masalah, (2) Mengkaji teori, (3) Merumuskan hipotesis, (4) Mengumpulkan data, (5) Mengolah data, dan (6) Menarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah Bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014. Objek dalam penelitian ini adalah Non Perfoming Loan (NPL) (X1), Loan to Deposit Ratio (LDR) (X2), Net Interest Margin (NIM) (X3) dan Return on Asset (ROA) (Y). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 dengan jumlah populasi sebanyak 41 bank. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah bank yang menyertakan laporan keuangan tahun 2014. Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia barjumlah 41 bank, akan tetapi terdapat 8 bank yang tidak menyertakan laporan keuangan, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 yang menyertakan laporan keuangan. Untuk memperoleh data di lapangan maka perlu dilakukan pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pencatatan dokumen. Data yang diperoleh merupakan data Laporan keuangan (neraca dan laba rugi). Teknik pengumpulan data ini merupakan pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen yang dimiliki perusahaan.
Melalui penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya NPL, LDR, NIM dan ROA serta informasi-informasi lain yang diperlukan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini berkaitan dengan hubungan antara variabel - variabel. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan dilanjutkan pemilihan uji statistik (yaitu dengan asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, koefisien determinasi, uji t, uji F), tujuannya adalah menetapkan apakah variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikatnya, penetapan tingkat signifikasi dan diakhiri dengan penelitian dasar penarikan kesimpulan melalui penerimaan atau penolakan hipotesis. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah megelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh dari kondisi NPL, LDR dan NIM terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Tabel 2 Ringkasan hasil Output SPSS Parameter Nilai P-value Alpha (α) Ryx1x2x3 0, 675 0,001 0,05 R2yx1x2x3
0, 456
0,001
0,05
ε ryx1
0,544 -0,453
0,004
0,05
r2yx1
-0,205
-
-
ryx2
0,258
0,073
0,05
r2yx2
0,066
-
-
ryx3
0,409
0,009
0,05
r2yx3
0,167
-
-
0, 929 0,004 0,05 β1 -0,444 0,001 0,05 β2 0, 205 0,002 0,05 β3 0, 254 0,009 0,05 Sumber: Lampiran 7 Hasil Output SPSS
Keputusan
Simpulan
Menolak Ada hubungan simultan dari Ho NPL, LDR dan NIM terhadap ROA. Menolak Ho Ada pengaruh simultan dari NPL, LDR dan NIM terhadap ROA. Besar pengaruh lain Menolak Ho Ada hubungan pengaruh parsial dari NPL terhadap ROA Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari NPL terhadap ROA Menolak Ho Ada hubungan pengaruh parsial dari LDR terhadap ROA Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari LDR terhadap ROA Menolak Ho Ada hubungan pengaruh parsial dari NIM terhadap ROA Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari NIM terhadap ROA Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi Signifikan Bisa memprediksi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Struktur hubungan pengaruh NPL (X1), LDR (X2), dan NIM (X3) terhadap ROA (Y) seperti nampak pada gambar 1. ε X1 0,544 ryx1
X2
=
-0,453
Y
ryx2 = 0,258
X3 ryx3 = 0,409
R2yx1x2x3 = 0, 456 Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2 , dan X3 terhadap Y Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 2 menunjukkan hasil R2yx1x2x3 = 0,456 dengan p-value 0,001 < alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada pengaruh simultan dari NPL, LDR, dan NIM terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari NPL, LDR, dan NIM terhadap ROA adalah sebesar 0, 456. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 67,5% ROA dipengaruhi oleh variabel NPL, LDR, dan NIM, sedangkan pengaruh dari variabel diluar sebesar 54,4%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi ROA adalah BOPO, CAR, dan lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel NPL, LDR, dan NIM secara bersama -
sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan ROA. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 menunjukkan hasil besarnya hubungan parsial NPL terhadap ROA sebesar 0,453 dengan nilai p-value 0,004 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari NPL terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa NPL berperan dalam upaya untuk meningkatkan ROA dengan hubungan pengaruh sebesar 45,3%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 menunjukkan hasil besarnya hubungan parsial LDR terhadap ROA sebesar 0,258 dengan nilai p-value 0, 073<
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari LDR terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa LDR berperan dalam upaya untuk meningkatkan ROA dengan hubungan pengaruh sebesar 25,8%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 2 menunjukkan hasil besarnya hubungan parsial NIM terhadap ROA sebesar 0,409 dengan nilai p-value 0,009< alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari NIM terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa NIM berperan dalam upaya untuk meningkatkan ROA dengan hubungan pengaruh sebesar 40,9%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama - sama atau simultan dari NPL, LDR, dan NIM secara simultan terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Pengaruh NPL, LDR dan NIM sangat berpengaruh signifikan terhadap ROA (Bambang Riyanto : 1997). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Werdaningtyas (2002), dan Candra (2011), yang menyatakan bahwa secara simultan NPL, LDR dan NIM berpengaruh positif terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial NPL terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Hasibuan, 2007), menyatakan bahwa semakin tinggi
rasio NPL ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau profitabilitas bank tersebut akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hestina (2009) dan Teddy (2009) tentang pengaruh variabel Non Performing Loan terhadap profitabilitas menunjukkan hasil bahwa Non Performing Loan memberikan pengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Gelos (2006) dalam penelitiannya menguji pengaruh NPL terhadap ROA bank dimana hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang signifikan negatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial LDR terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil ini mendukung penelitian dari (Setiadi, 2010) besar kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank tersebut. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit maka jumlah dana yang menganggur berkurang dan penghasilan bunga yang diperoleh akan meningkat. Hal ini tentunya akan meningkatkan LDR sehingga profitabilitas (ROA) bank juga meningkat . Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Usman (2003) dan Merkusiwati (2007) memperlihatkan hasil bahwa Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Ahmad Buyung (2009) yang menyatakan bahwa secara parsial variabel LDR berpengaruh positif terhadap ROA.Budi Ponco (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial NIM terhadap ROA pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian dari (Almilia, 2005), NIM ditentukan dari tingkat bunga, semakin besar rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank akan semakin meningkat, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil. Jadi dengan adanya rasio NIM yang tinggi maka profitabilitas (ROA) bank juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2005), Usman (2003) dan Sudarini (2005) menunjukkan hasil bahwa Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA).
yang berminat untuk mendalami bidang manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada Bank Umum di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap ROA yakni BOPO, CAR dan variabel lainnya. Peneliti diharapkan menerapkan penelitian ini pada subyek penelitian yang berbeda sehingga dapat menguji kehandalan dari penelitian ini.
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari NPL (X1), LDR (X2), dan NIM (X3) terhadap ROA (Y) pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. (2) Ada pengaruh yang negatif dan signifikan secara parsial dari NPL (X1) terhadap ROA, sedangkan LDR (X2) dan NIM (X3) berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap ROA (Y) pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi Perusahaan, diharapkan agar lebih meningkatkan ROA melalui NPL, LDR dan NIM dengan lebih baik lagi. Dengan NPL, LDR dan NIM yang tinggi, maka perusahaan akan semakin profit dalam meningkatkan keuntungan usahanya. (2) Bagi peneliti selanjutnya
Bursa Efek Indonesia. 2013. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Diunduh pada di www.idx.co.id. Tanggal 17 September 2015.
DAFTAR RUJUKAN Almila,
Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No. 2, Nopember.
_______. 2014. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Diunduh pada di www.idx.co.id. Tanggal 17 September 2015. Candra Kusumaningrum, 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return on assets pada Bank Daerah di Indonesia periode 2005-2008. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Dendawijaya, L. 2009.Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Hasibuan, H. Melayu S.P. 2009. Dasardasar Perbankan. Cetakan Kedelapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mawardi, Wisnu, 2005. Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Dan Strategi. Vol.14. No.1. Juli 2005. Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, danBOPO Terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Terpublikasi Melalui link: http://eprints.undip.ac.id/16298/ 1/Ahmad_Buyung_Nusantara.p
df Diakses tanggal: 20 oktober 2015. Ponco, Budi. 2008. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Terpublikasi Melalui Link:http://eprints.undip.ac.id/16 854/1/BUDI_PONCO.pdf Diakses tanggal : 20 November 2015. . Taswan dan Hersugondo, 1997. Analisis Pengaruh CAR, NPL, ROA, Dan BOPO Terhadap LDR (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 20052008). Usman, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Manajemen Keuangan – Teori dan Penerapan. Buku 2. Yogyakarta: BPFE.