e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) Luh Swandewi, Fridayana Yudiaatmaja,Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) CAR, KAP dan LDR terhadap Profitabilitas (ROA) secara simultan, dan (2) CAR, KAP dan LDR terhadap Profitabilitas (ROA) secara parsial pada LPD Kecamatan Banjar. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian ini adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar, dan objek penelitian adalah CAR, KAP, LDR, dan profitabilitas (ROA). Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, dan dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari CAR, KAP, dan LDR terhadap profitabilitas (ROA) pada LPD Kecamatan Banjar, dan (2) ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari CAR, KAP, dan LDR terhadap profitabilitas (ROA) pada LPD Kecamatan Banjar. Kata Kunci: CAR, KAP, LDR, Profitabilitas (ROA).
ABSTRACT The purpose of this research to get tested explanative findings about the effects of (1) CAR, KAP, and LDR on the profitability (ROA) simultaneously, and (2) CAR, KAP, and LDR on the profitability (ROA) partially at LPD in Banjar Districts. The used research design was quantitative causal. The subject of this research was LPD in Banjar Districts, and the object of this research were CAR, KAP, LDR, and profitability (ROA). The data was obtained by documentation technique, and it’s analyzed using multiple linier regressions. The results of this research show that (1) There was a positive effect and simultaneously significant of CAR, KAP, and LDR on the profitability (ROA) at LPD in Seririt Districts, and (2) There was a positive effect and partially significant of CAR, KAP, and LDR on the profitability (ROA) at LPD in Banjar. Keywords: CAR, KAP, LDR, and Profitability (ROA).
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) PENDAHULUAN Lembaga keuangan bank dan non bank mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/1972. Untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi yang lemah, dirikan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), yaitu suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif. LKBB dapat dibedakan menjadi lembaga pembiayaan pembangunan (development finance corporation), lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga (investment finance corporation), dan LKBB lainnya. LKBB antara lain adalah pasar modal, pasar uang, asuransi, sewa guna usaha, anjak piutang, modal ventura, lembaga pembiayaan pemilikan perumahan, dana pensiun, lembaga perkreditan rakyat misalnya Perum Pegadaian, Koperasi Kredit, dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) (Ketut Rindjin, 2003: 136). Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007, dan Perubahan Atas Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002; salah satu lembaga keuangan bukan bank di Bali yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Peraturan daerah ini menggariskan bahwa LPD adalah badan usaha milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk warga (krama) Lembaga Perkreditan Desa dapat berkembang dengan baik apabila semua aspek-aspek pendukung yang ada di dalamnya mendapat perhatian yang baik dari manajemen. Walaupun LPD tidak semata-mata berorientasi pada laba namun di dalam menjalankan aktivitas usahanya harus memperhatikan bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar posisinya tetap menguntungkan sehingga kelangsungan dapat terjaga. Termasuk salah satunya adalah bagaimana proses LPD tersebut dalam
memperoleh laba (profitabilitas). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu (Munawir, 2010: 33). Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas yaitu Return on Assets (ROA). ROA merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas dalam mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Dengan mengetahui ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan (Hanafi dan Halim, 2003: 27). Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumbersumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang), dan lainlain (Dendawijaya, 2005: 121). Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) digunakan untuk mengetahui kemampuan LPD dalam menggunakan Aktiva Produktifnya yaitu semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu rasio pinjaman terhadap dana yang diterima. Tingkat Loan to Deposit Ratio yang tinggi menunjukkan lembaga keuangan tersebut dalam kondisi illikuid atau perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya, sebaliknya tingkat rasio yang rendah menunjukkan bank dalam kondisi likuid atau perusahaan mampu memenuhi kewajiban tersebut (Kasmir, 2011: 130). Penyaluran kredit yang baik dapat berdampak terhadap tinggi rendahnya profitabilitas. Data CAR, KAP, LDR dan Profitabilitas (ROA) pada LPD Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014 dapat dilihat pada Tabel 1.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Tabel 1 Data CAR, KAP,LDR, dan Profitabilitas (ROA) pada LPD Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014 Nama LPD 1. LPD Banjar
2. LPD Cempaga
3. LPD Kaliasem
Tahun
CAR (%)
KAP (%)
LDR (%)
(ROA) (%)
2013
17,50
0,19
216,76
8,07
2014
25,73
4,95
142,69
5,46
2013
16,87
5,21
684,99
2,09
2014
23,55
8,71
505,21
4,37
2013
12,94
1,41
222,38
5,69
2014
14,64
4,98
252,06
4,30
Sumber: LPLPD Kab. Buleleng 2015 (Data Diolah) Berdasarkan Tabel 1. tersebut dapat dijelaskan permasalahan yang terjadi pada LPD Banjar bahwa pada tahun 2014 CAR mengalami peningkatan sebesar 8,23% (dari 17,50% menjadi 25,73%) sedangkan profitabilitas mengalami punurunan sebesar 2,60% (dari 8,07% menjadi 5,46%). Hal serupa terjadi pada LPD Kaliasem yang mengalami kenaikan CAR sebesar 1,70% (dari 12,94% menjadi 14,64%) sedangkan terjadi penurunan profitabilitas sebesar 1,38% (dari 5,69% menjadi 4,30%). Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tri Susilo (2000) yang menyatakan bahwa jika CAR mengalami peningkatan maka ROA akan meningkat dan sebaliknya, jika rasio CAR meningkat maka profitabilitas meningkat. Permasalahan yang sejalan dengan teori terjadi pada LPD Cempaga yang mengalami kenaikan CAR sebesar 6,68% (dari 16,87% menjadi 23,55%) dan profitabilitas mengalami peningkatan sebesar 2,28% (dari 2,09% menjadi 4,37%). Permasalahan juga terjadi pada tingkat kenaikan KAP pada tahun 2014 yaitu pada LPD Banjar yang mengalami kenaikan KAP sebesar 4,76% (dari 0,19% menjadi 4,95%) sedangkan mengalami penurunan profitabilitas sebesar 2,60% (dari 8,07% menjadi 5,46%). Hal serupa juga terjadi pada LPD Kaliasem yang mengalami kenaikan KAP sebesar 3,58% (dari 1,41% menjadi 4,98%) sedangkan mengalami penurunan profitabilitas
sebesar 1,38% (dari 5,69% menjadi 4,30%). Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan teori dari Dimaelita dan Yasin (2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi KAP akan berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas, yaitu jika KAP meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, karena pendapatan dari penanaman dana pada aktiva produktif ini akan memberikan kontribusi terhadap perolehan pendapatan bagi bank. Permasalahan yang sejalan dengan teori terjadi pada LPD Cempaga yang mengalami kenaikan KAP sebesar 3,50% (dari 5,21% menjadi 8,71%) dibarengi dengan kenaikan profitabilitas sebesar 2,28% (dari 2,09% menjadi 4,37%). Permasalahan juga terjadi pada penurunan LDR pada tahun 2014 yaitu pada LPD Cempaga sebesar 179,78% (dari 684% menjadi 505,21%) sedangkan mengalami peningkatan Profitabilitas sebesar 2,28% (dari 2,09% menjadi 4,37%). Permasalahan juga terjadi pada LPD Kaliasem yang mengalami tingkat kenaikan LDR sebesar 29,68% (dari 222,38% menjadi 252,06%) sedangkan mengalami penurunan profitabilitas sebesar 1,38% (dari 5,69% menjadi 4,30%). Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Tri Susilo (2000), bahwa semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). LDR meningkat
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) maka ROA seharusnya meningkat karena semakin tinggi bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan maka profitabilitas bank akan meningkat demikian juga sebaliknya. Permasalahan yang sejalan dengan teori terjadi pada LPD Banjar yang mengalami penururnan LDR sebesar 74,07% (dari 216,76% menjadi 142,69%) dan mengalami penurunan profitabilitas sebesar 2,60% (dari 8,07% menjadi 5,46%). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh dari hal-hal sebagai berikut. (1) CAR, KAP, dan LDR secara simultan terhadap Profitabilitas pada LPD Kecamatan Banjar tahun 20132014. (2) CAR, KAP, dan LDR secara parsial terhadap Profitabilitas pada LPD Kecamatan Banjar tahun 2013-2014. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat dalam penerapan ilmu manajemen, khususnya manajemen keuangan yang terkait dengan rasio-rasio keuangan. Disamping itu, secara praktis diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh kepala LPD yang ada di Kecamatan Banjar dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam masalah penyaluran kredit, mengelola dana atau aset, memerhatikan pertumbuhan laba di dalam pengelolaan dana LPD guna untuk mempertahankan tingkat kinerja LPD untuk jangka panjang. Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 pasal 58, LPD merupakan sub sistem dalam jaringan perbankan yang paling depan dan dapat dipersamakan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007, dan Perubahan Atas Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Bali No. 8 Tahun 2002; salah satu lembaga keuangan bukan bank di Bali yaitu Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Peraturan daerah ini menggariskan bahwa LPD adalah badan usaha milik desa yang melaksanakan kegiatan usaha di lingkungan desa dan untuk warga (krama) desa.
Profitabilitas atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2003: 75), mengemukakan bahwa profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit). Menurut Dendawijaya (2003: 120) rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Menurut Dendawijaya (2005: 121), CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang), dan lainlain. Indikator CAR dapat dinilai dari modal inti ditambah modal pelengkap dengan dibandingkan dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Menurut Kasmir (2004: 257) menyatakan bahwa modal dibedakan menjadi dua macam yaitu modal inti dan modal pelengkap. Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas. Sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan evaluasi aktiva serta cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif. Menurut Veitzal Rival (2007) mengemukakan ATMR adalah aktiva neraca dan aktiva administratif yang telah dibobot sesuai tingkat bobot resiko yang telah ditentukan. Aktiva yang paling tidak berisiko diberi bobot 0% dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100% (Sigit Triandaru,dkk (2000: 28). Dengan demikian ATMR menunjukkan nilai aktiva berisiko yang memerlukan antisipasi modal yang cukup. Sesuai dengan SK DIR BI Nomor: 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, bahwa aspek permodalan yang baik yaitu diatas 8%. Aktiva produktif merupakan aset yang dimiliki oleh bank yang penggunaannya dilakukan dengan cara penanaman dana kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat. Sesuai dengan SK DIR BI Nomor: 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, bahwa KAP yang baik yaitu dibawah 10,35%. Menurut Mulyono (2001: 101) menyatakan bahwa LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110% (Kasmir, 2012: 225). METODE Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif kausal yaitu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab-akibat dari dua atau beberapa variabel. Hal ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara varaibel-variabel melalui pengujian terhadap hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.Hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dijelaskan diantaranya (1) jika CAR mengalami peningkatan maka profitabilitas (ROA) akan meningkat, (2) jika KAP meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, (3) semakin tinggi LDR maka profitabilitas bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah LPD Kecamatan Banjar 2013-2014. Obyek penelitian ini adalah CAR (X1), KAP (X2), dan LDR (X3), dan Profitabilitas (Y) di LPD Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah LPD di Kecamatan
Banjar sebanyak 17 LPD. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik nonprobability sampling. terdapat 6 LPD yang tidak lengkap dalam penyertaan laporan keuangan, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 11 LPD yang terdaftar di LPLPDK Kabupaten Buleleng pada Tahun 20132014. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pencatatan dokumen, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan dokumen berupa laporan keuangan LPD di Kecamatan Banjart Tahun 2013-2014. Yang menjadi jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, berupa CAR, KAP, LDR, dan Profitabilitas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diambil dari laporan keuangan tahun 2013-2014. Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Teknik ini digunakan dengan bantuan program komputer Statistical Package For Social Science (SPSS) Versi 19.0. Selanjutnya Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dilewati pertama kali agar keakuratan data tercapai. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) Uji Normalitas, (2) Uji Multikolinieritas, (3) Uji Heterokedastisitas, dan (4) Uji Autokorelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 19.0 for Windows, maka diperoleh hasil pengujian berupa Ringkasan Hasil SPSS pengaruh Capital Adequacy Ratio (X1), Kualitas Aktiva Produktif (X2) dan Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap profitabilitas (Y) seperti yang tampak pada Tabel 2.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
Tabel 2 Ringkasan Hasil SPSS Pengaruh Capital Adequacy Ratio (X1), Kualitas Aktiva Produktif (X2), dan Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap Profitabilitas (Y) Parameter Nilai P-value Alpha Keputusan Simpulan (α) Ryx1x2x3 0,706 0,001 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh simultan dari Ho Capital Adecuacy Ratio (X1), Kualitas Aktiva Produktif (X2) dan Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap profitabilitas (Y). R2yx1x2x3 0,498 0,001 0,05 Menolak Besar hubungan pengaruh simultan Ho dari Capital Adecuacy Ratio (X1), Kualitas Aktiva Produktif (X2) dan Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap profitabilitas (Y). ryx1 0,216 0,005 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh parsial dari Ho Capital Adequacy Ratio (X1) terhadap profitabilitas (Y). r2yx1 0,047 Menunjukkan besar sumbangan pengaruh secara parsial dari Capital Adequacy Ratio (X1) terhadap profitabilitas (Y). ryx2 0,275 0,020 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh parsial dari Ho Kualitas Aktiva Produktif (X2) terhadap profitabilitas (Y). r2yx2 0,076 Menunjukkan besar sumbangan pengaruh secara parsial dari Kualitas Aktiva Produktif (X2) terhadap profitabilitas (Y). ryx3 0,276 0,007 0,05 Menolak Ada hubungan pengaruh parsial dari Ho Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap profitabilitas (Y). 2 r yx3 0,076 Menunjukkan besar sumbangan pengaruh secara parsial dari Loan to Deposit Ratio (X3) terhadap profitabilitas (Y). ε 0,502 Besar sumbangan pengaruh lain 0,05 Signifikan Bisa memprediksi 0,620 0,001 β1 0,069 0,004 0 ,05 Signifikan Bisa memprediksi β2 0,044 0,001 0,05 Signifikan Bisa memprediksi β3 0,310 0,039 0,05 Signifikan Bisa memprediksi Sumber: Lampiran 9 Hasil Output SPSS Struktur hubungan pengaruh CAR (X1), KAP (X2), dan LDR (X3) terhadap Profitabilitas (Y) seperti nampak pada gambar 1
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) ε CAR (X1) KAP (X2)
ryx1.x2x3= 0,216 ryx2.x1x3= 0,275 ryx3.x1x2 = 0,276
Pyε = 0,294 Profitabilitas Y
LDR (X3) Ryx1x2x3 = 0,706 Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2 , dan X3 terhadap Y
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan hasil Ryx1x2x3 = 0,706 dengan p-value 0, 0001 alpha 0,05, yang menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh simultan dari CAR (X1), KAP (X2) dan LDR (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari CAR, KAP, dan LDR terhadap profitabilitas adalah sebesar 0,498. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 49,8% profitabilitas dipengaruhi oleh variabel CAR, KAP, dan LDR, sedangkan pengaruh dari variabel diluar CAR, KAP, dan LDR sebesar 50,2%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi profitabilitas yaitu: (1) margin laba bersih, (2) perputaran total aktiva, (3) laba bersih, (4) penjualan, (5) total aktiva, (6) aktiva tetap, (7) aktiva lancar, dan (8) total biaya (Kasmir, 2008: 89). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel CAR, KAP, dan LDR secara bersama-sama berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan pengaruh parsial CAR (X1) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,216 dengan nilai p-value 0,005 < alpha 0,05,
menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan pengaruh parsial dari CAR (X1) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Temuan ini memberikan implikasi bahwa CAR (X1) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 21,6% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 4,7%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial dari KAP (X2) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,275 dengan nilai p-value 0,020 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan parsial dari KAP (X2) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Banjar. Temuan ini memberikan implikasi bahwa KAP (X2) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 0,275% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 7,6%. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 diperoleh hasil yaitu besarnya hubungan parsial LDR (X3) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,276% dengan nilai p-value 0,007 < alpha 0,05, menyatakan bahwa Ho ditolak yang berarti ada hubungan parsial dari LDR (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada LPD Kecamatan Banjar. Temuan ini memberikan implikasi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) bahwa LDR (X3) berperan dalam upaya untuk meningkatkan profitabilitas (Y) dengan hubungan pengaruh sebesar 27,6% dan besar sumbangan pengaruh adalah sebesar 7,6%. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil penelitian bahwa Capital Adequacy Ratio (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014, Kualitas Aktiva Produktif (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014, Loan to Deposit Ratio (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014, dan CAR (X1), KAP (X1), dan LDR (X1) bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan dari CAR, KAP, dan LDR terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Dengan CAR, KAP, dan LDR yang tinggi, maka LPD akan memperoleh profit yang tinggi sehingga dapat meningkatkan keuntungan usahanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Valentina Erista (2011), menyatakan bahwa variabel CAR, KAP, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas perbankan. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam
rangka mencapai tujuannya. Semakin tinggi CAR, KAP, dan LDR maka profitabilitas akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah CAR, KAP, dan LDR, maka profitabilitas akan menurun. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Restiyana (2011), bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial CAR terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Hasil ini mendukung penelitian dari Restiyana (2011), bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Tri Susilo (2000), bahwa jika CAR mengalami peningkatan maka ROA akan meningkat. Nilai CAR yang tinggi mengidentifikasokan bahwa LPD mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial KAP terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Temuan ini sesuai dengan teori dari Dimaelita dan Yasin (2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi KAP akan berpengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas, yaitu jika KAP meningkat maka profitabilitas juga akan meningkat begitu juga sebaliknya, karena pendapatan dari penanaman dana pada aktiva produktif ini akan memberikan kontribusi terhadap perolehan pendapatan bagi bank. Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gabriela (2013), bahwa Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial LDR terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Hasil penelitian ini sejalan dengan teteori yang dikemukakan oleh Tri Susilo (2000), bahwa semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). LDR meningkat maka ROA seharusnya meningkat karena semakin tinggi bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan maka profitabilitas bank akan meningkat demikian juga sebaliknya. Temuan ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Restiyana (2011) yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan dari CAR (X1), KAP (X2), dan LDR (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial dari CAR (X1), KAP (X2), dan LDR (X3) terhadap profitabilitas (Y) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kecamatan Banjar Tahun 2013-2014. Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi LPD, diharapkan agar lebih meningkatkan profitabilitas melalui aspek permodalan (CAR), aspek aktiva (KAP), dan likuiditas (LDR) dengan lebih baik lagi. Dengan CAR, KAP, dan LDR yang tinggi, maka LPD akan semakin profit dalam meningkatkan keuntungan. (2) Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mendalami bidang manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dengan menggunakan variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas yakni biaya operasional dan kredit bermasalah. Peneliti diharapkan menerapkan penelitian ini pada subyek
penelitian yang berbeda sehingga dapat menguji kehandalan dari penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Dendawijaya Lukman .2003. Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. ---------- 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua.Jakarta: Ghalia Indonesia. Febriyanti Dimaelita Siagian dan Wahidin Yasin. 2007. Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas, Dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 – 2008. Jurnal Akuntansi: Universitas Sumatera Utara. Gabriela
M.I Eman. 2013. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif DanKredit Bermasalah Terhadap ProfitabilitasPt. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Periode 2010-2012. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi. Manado
Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogjakarta: UPP AMP YPKN. Indonesia. Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. UU No. 10 Tahun 1998. LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790. Kasmir.
2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
-----------2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) ---------- 2011. Analisis Laporan Keuangan. Catatan Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ---------- 2012. Analisis Laporan Keuangan. Catatan Keempat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mulyono. 2001. Aktivitas Bandung: Yrama.
Belajar.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Restiyana. 2011. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan”. Tersedia pada http://eprints.undip.ac.id/29393/ (diakses tanggal 18 Oktober 2015). Rindjin Ketut. 2003. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Tri
Susilo, dkk.2000. Bank&Lembaga Keuangan Lain .Jakarta: Salemba Empat.
Valentina Erista. 2011. Analisis Pengaruh CAR, KAP, NIM, BOPO, LDR, Dan Sensitivity to Market Risk Terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di Indonesia Periode 2005-2008).