[SIDa.AH.2] Model Permukiman Berbasisi Eco Settlements [ Sri Astuti, Fani Deviana, Anita Firmanti, Wahyu Wuryanti, Syarif Hidayatullah]
Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012
LATAR BELAKANG • Desain dan planning merupakan salah satu faktor yang berperan dalam keberlanjutan ekosistem alam. • Dalam rangka mewujudkan ekosistem yang berkelanjutan dalam lingkup permukiman tepi air, maka perlu diketahui tingkat eco suatu kawasan permukiman. • Telah ada cara menilai eco-degree kawasan permukiman perdesaan di hulu DAS sebagai hasil penelitian. • Untuk mengembangkan penilaian eco-degree untuk tipe-tipe permukiman lainnya, perlu dilakukan uji coba dan validasi koefisien. • Untuk mengembangkan penilaian eco degree sebagai alat bantu pengembangan program maka perlu dilakukan sosialisasi mengenai cara menilai tingkat eco suatu kawasan, karena dengan mengetahui tingkat eco ekisting, hasil dan prediksi yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar dalam menetapkan program-program pembangunan yang berpotensi untuk meningkatkan nilai eko suatu kawasan. • Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan untuk model permukiman berbasis eco settlement yang utuh, masih perlu dikembangkan khususnya karena adanya ragam tipe permukiman tepi air. • Dirasakan adanya kebutuhan metode penilaian terhadap ragam tipe kawasan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Berdasarkan realitas keragaman kreasi dalam desain dan planning kawasan, maka perlu diketahui apakah kreasi yang dibangun dalam proses desain dan planning suatu kawasan permukiman tidak merusak ekosistem lingkungan dan kelestarian sumberdaya alam? • Bagaimana melakukan penilaian terhadap kawasan di hilir DAS berdasar pada cara menilai tingkat eco di kawasan permukiman perdesaan di hilir DAS.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
• Ruang Lingkup Kegiatan • Lingkup kegiatan ini adalah mengenai cara menilai tingkat eco permukiman tepi air. • Melakukan diskusi teknik terfokus baik untuk melakukan penanjaman terhadap berbagai kondisi lapangan maupun teknik penilaian. • Fokus Kegiatan • Mendapatkan model cara menilai dan sosialisasi cara menilai • Desain Penelitian Mendapatkan Langkah-langkah penilaian Problem Temuan Usulan
Output
Pengembangan Evaluasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
Mengumpulkan data program -program yang akan dilakukan
Melakukan penilaian tingkat eco dari kasus terpilih Melakukan penilaian program-program yang akan dilakukan
Kesimpulan
Menetapkan lokasi kasus yang memiliki potensi
Pengumpulan data potensi (primer maupun sekunder) untuk melakukan penilaian.
Tahap analisis
Melakukan pengamatan ke lokasi rencana
Tahap pengumpulan Data
Tahap Persiapan
Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan
Menilai apakah program yang dicanangkan akan meningkatkan nilai eko kawasan Melakukan pelatihan dan diskudi terfokus mengenai cara menilai.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
4
•
•
Perkembangan dan Hasil Kegiatan • Tata cara penilaian dilakukan dengan melakukan survey primer dan sekunder, berdasar kebutuhan data untuk menetapkan setiap parameter penilaian. • Hasil penilaian eco-degree kawasan permukiman di lokasi terpilih, yaitu Kasus Banten Waterfront City di Serang adalah sebagai berikut: - Lokasi terpilih merupakan kawasan permukiman yang berada di tepi air dengan aktivitas penduduk cenderung menimbulkan pencemaran ke badan air. - Dominasi fungsi kawasan adalah merupakan wilayah permukiman di mana masyarakat memanfaatkan sungai untuk kebutuhan domestik, dan termasuk dalam kategori masyarakat golongan menengah ke bawah. Hasil kegiatan penilaian menunjukkan bahwa : lokasi merupakan kawasan yang tidak eco, dimana program penerapan Banten Waterfront City yang sedang dipersiapkan di kawasan ini diprediksi akan meningkatkan nilai E kawasan sebesar 31,63 sehingga menjadi kawasan yang eco.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
5
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: • Lingkup koordinasai : pemerintah propinsi kota dan kabupaten • Bentuk koordinasi : mendapatkan data primer maupun sekunder, melakukan penilaian tingkat eco kawasan permukiman terpilih • Koordinasi dalam menunjang kegiatan dan program pemerintah setempat. • Nama lembaga yang diajak koordinasi : • Pemerintah Propinsi Banten kota Serang • Pemerintah Propinsi Jawa Barat kota Sukabumi • Strategi pelaksanaan koordinasi: • Melakukan uji bersama • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: • Diskusi teknik terfokus belum dilakukan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan : • Penggunaan metoda penilaian eco-degree sebagai dasar dalam mengembangkan permukiman yang berkelanjutan • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: • Pemerintah daerah mengembangkan program-program yang bertumpu pada peningkatan nilai eco kawasan. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : • Belum diketahui • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: • Belum diketahui signifikansinya
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
• Rancangan Pengembangan ke depan: • Melakukan penilaian bersama • Mengembangkan program yang dianggap bernilai guna • Strategi Pengembangan ke depan: • Memantau perkembangan tingkat eco • Tahapan Pengembangan ke depan: • Mengembangkan metoda menilai untuk berbagai tipe permukiman
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
9
logo lembaga
TERIMA KASIH NAMA TIM PENELITI: Dra. Sri Astuti, MSA Fani Deviana, ST Dr. Ir. Anita Firmanti, MT Ir. Wahyu Wuryanti, MA Syarif Hidayatullah, ST