Oleh: LASINO KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten BANDUNG 40393 - PO BOX 812 – BANDUNG 40008 – JAWA BARAT - INDONESIA Telp/Phone 62-22-7798393 (4 lines) – Fax 62-22-7798392 E-mail :
[email protected]
POKOK BAHASAN:
1.Bahan bangunan lokal 2.Unit produksi 3.Pola pengembangan
BAHAN BANGUNAN (penting ???)
FUNGSI
POSISI (Tk. Kepent dlm aksel. pemb)
(Persy. Teknis)
DAMPAK Sosial, Ekonomi Lingk. alam,
keselamatan, kenyamanan, kesehatan.
Dampak thd sosial-ekonomi
1. Kesempatan bekerja & berusaha 2. Peningkatan penghasilan 3. Peningkatan keterampilan & keahlian 4. Peningkatan kemampuan masy, dlm pemb. 5. Peningkatan peran masyarakat.
Dampak thd lingkungan 1. Dampak ekplorasi bahan baku 2. Dampak dalam proses pembuatan 3. Dampak pada penerapan/pemanfaatan.
PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN MENINGKATNYA KEB. ENERGI DAN LIMBAH RT.
MENURUNNYA DAERAH HIJAU
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MENINGKATNYA INDUSTRI PENDUKUNG
MENINGKATNYA MOBILISASI MENINGKATNYA AKTIVITAS
LINGKUNGAN
ENERGI & BAHAN BAKU
LIMBAH & EMISI
KONSEP DASAR ·
·
· ·
·
·
PARADIGMA PEMB BERKELANJUTAN DIARAHKAN PADA PRINSIP EKOEFISIEN, DG TUJUAN UTK MENINGK. KESMAS & KWALINGK. IMPLEMENTASI DR PRINSIP TSB ADALAH DG MENGG. BB YG RAMAH LINGK, SERTA BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL. BAHAN BANGUNAN MERUPAKAN UNSUR PENTING DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN, DALAM PENGEMBANGANNYA DENGAN MELAKUKAN PENDEKATAN SOSIO-CULTURAL, DG PRINSIP-PRINSIP PEOPLE SCIENCE, PEOPLE EXPERIENCE DAN PEOPLE EXPERIMENT. PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERAPAN DAN STANDAR MUTU PERLU DITINGKATKAN UTK MENGHASILKAN PRODUK YG BERKUALITAS, MURAH DAN APLIKATIF DENGAN TERSEDIANYA PROD. BAHAN DAN KOMPONEN BANGUNAN YG MEMADAI AKAN MEMBANTU AKSELERASI PEMBANGUNAN.
KONSEP PEMBANGUNAN PERUMAHAN KESELAMATAN MURAH
LAYAK DAN TERJANGKAU KEMUDAHAN KESEHATAN
KENYAMANAN
BAHAN BANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN PERUMAHAN • Bahan bangunan menyerap 60-70 % dari total biaya konstruksi (RSH), • Harga bahan dipengaruhi oleh biaya produksi dan transportasi, • Potensi dan mutu bahan baku perlu diketahui dahulu, • Perlu pemanfaatan secara optimal dan bijaksana, • Tahapan pengembangan melalui pendekatan teknis-teknologis, • Perlu pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Jenis-jenis BAHAN BANGUNAN . • Bahan bangunan berbasis semen (cement based materials), • Bahan bangunan berbasis keramik (ceramic based materials), • Bahan bangunan berbasis kayu (wood based materials), • Bahan bangunan berbasis logam (metal based materials), • Bahan bangunan berbasis plastik (plastic based materials), • Bahan bangunan komposit (composite materials).
TAHAP PENGEMBANGAN · · · · · · ·
KAJIAN KEBUTUHAN BAHAN BANGUNAN KAJIAN LINGKUNGAN KAJIAN TEKNIS (POTENSI, JENIS PROD, PANGSA PSR) KAJIAN TEKNOLOGI TERAPAN /TEKNIK PRODUKSI KAJIAN PENGUSAHAAN & MEKANISME KAJIAN PERMASALAHAN (TEKNOLOGI, SDM, SOSEKBUD) PENETAPAN PRODUK & TEKNOLOGI
KAJIAN POTENSI BAHAN BAKU n
SUMBER BAHAN BAKU
POTENSI BAHAN BAKU
POTENSI BAHAN BAKU (DARI BAHAN TEGAKAN)
HTI utk LVL
Jenis bahan, produk dan alternatif teknologi No
Jenis Bahan Baku
Jenis Produksi
Jenis Teknologi
1
2
3
4
1
Pasir
·Conblock,Paving block, Genteng beton ·Pipa beton ·Ubin semen ·Panel beton ·Beton pracetak.
·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi
2
Batu apung
·Conblock, Paving block, Genteng beton, Pipa beton ·Ubin semen ·Panel beton ·Beton pracetak.
·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi
3
Tras / Pozolan alam
·Batako ·Panel semen ·SPK ·SPP
·Sederhana, menengah, tinggi ·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi ·Tinggi
4
Batu kapur
·Kapur bangunan ·SPK ·SPP ·Semen Portland
·Sederhana, menengah ·Menengah, tinggi ·Tinggi ·Tinggi
5
Tanah liat
·Bata merah ·Genteng keramik ·Pipa keramik ·Ubin keramik ·Agregat buatan
·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah, tinggi ·Sederhana, menengah, tinggi ·Sederhana, menengah, tinggi
6
Kayu
·Kayu bangunan ·Papan lapis, Papan partikel, Papan wol kayu ·Papan serat semen ·Panel kayu semen
·Sederhana, menengah ·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi ·Sederhana, menengah
Jenis bahan, produk dan alternatif teknologi No
Jenis Bahan Baku
Jenis Produksi
Jenis Teknologi
1
2
3
4
7
Limbah pertanian dan perkebunan
•Papan partikel •Papan semen •Conblock •Paving block •Genteng beton
·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah
8
L i m b a h industri (slag, fly ash, karbit, RCC, sludge. Redmud, dll)
·Conblock, ·Paving block, ·Genteng beton, ·Pipa beton ·Ubin semen ·Panel beton ·Beton pracetak.
·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah ·Sederhana, menengah, tinggi ·Sederhana, menengah, tinggi ·Menengah, tinggi ·Menengah, tinggi
Pola pengembangan Pertimbangan thd aspek teknis, ekonomis & lingkungan yg mencakup dg istilah P4-ABG, yaitu : 1. Potensi /ketersediaan bahan baku, 2. Proses dg teknologi yg ramah lingkungan (low energy&emisi), 3. Produk yg ramah lingk & aman thd kesehatan, 4. Pemanfaatan produk disesuikan dg program pembangunan, serta,5. Akademik, kualitas dpt dipertanggung jawabkan, 6. Bisnis, dg harga yg kompetitif, dan prosfek pasar yg baik 7. Government, seiring dg kebijakan pemerintah.
ise
CONBLOCK
LIMBAH KAYU
PAPAN PARTIKEL
PANEL BETON RINGAN
PEMANFAATAN PASIR UNTUK KOMPONEN BANGUNAN
CONBLOCK
PAVING BLOCK
GENTENG BETON
JENIS BAHAN DINDING DAN PENERAPANNYA Nama Komponen : HOLLOWBLOCK Spesifikasi teknis : Kelas kuat tekan : 20 kg/cm2 35 kg/cm2 50 kg/cm2 70 kg/cm2 Bentuk :
Aplikasi/Penerapan :
JENIS BAHAN DINDING DAN PENERAPANNYA Nama Komponen : BATA PEJAL Spesifikasi teknis : Kelas kuat tekan : 25 kg/cm2 40 kg/cm2 70 kg/cm2 100 kg/cm2
Aplikasi/Penerapan :
Bentuk :
JENIS BAHAN DINDING DAN PENERAPANNYA Nama Komponen : PANEL BETON BERLUBANG Spesifikasi teknis : Kuat lentur : 20 kg/cm2
Bentuk :
Aplikasi/Penerapan :
JENIS BAHAN DINDING DAN PENERAPANNYA Nama Komponen : BAMBU PLESTER Spesifikasi teknis : Kuat lentur : 35 kg/cm2 Bentuk :
Aplikasi/Penerapan :
Bagan alir proses pembuatan hollow block
PROSES PRODUKSI
PRODUKSI BATU CETAK n
CARA SEDERHANA/MANUAL
PRODUKSI GENTENG SEMEN n
CARA SEDERHANA
PRODUKSI BATU CETAK n
CARA SEMI MASINAL
PRODUKSI BATU CETAK n
CARA MASINAL
n
PERHITUNGAN HARGA CONBLOCK Produksi conblock ukuran 30 x 20 x 10 cm (berlubang 25 %) Volume adukan = 75 % x 30 x 20 x 10 cm3 = 4500 cm3 (padat) Volume adukan dengan faktor pemadatan 30 % = 4,5 ltr x 1,3 = 5,85 ltr Bahan yang diperlukan untuk 1 buah conblock : PC = 1/9 x 5,85 liter = 0,65 liter Pasir = 5/9 x 5,85 liter = 3,25 liter Abu sekam padi = 3/9 x 5,85 ltr = 1,95 liter Harga bahan (asumsi) ; PC = Rp 60.000,-/zak ( 50 kg ) Pasir = Rp 100.000,-/m3 Abu batu bara = Rp 20.000,- /m3 (handling cost, dianggap limbah) Harga bahan untuk 1 buah conblock; 1 zak PC = 50 kg = 40 liter PC = 0,65 x Rp 60.000,- / 40 = Rp 975,1 m3 pasir = 1000 liter Pasir = 3,25 x Rp 100.000,-/ 1000 = Rp 325,-Abu batu bara = 1,95 x Rp 20.000,-/ 1000 = Rp 39,-Harga bahan = Pc + pasir + abu sekam = Rp 975,-+ Rp 325,- = Rp. 39,- = Rp 1.339,Produksi 1 hr. 1000 buah, biaya bahan = 1000 x Rp 1.339,- = Rp 1.339.000,Upah kerja; Untuk memproduksi 1000 buah conblock/ hari diperlukan 1 set alat cetak dengan pekerja 2 orang, upah pekerja Rp 50.000,-/orang/hari Biaya upah 1 buah conblock = 2 x Rp 50.000,-/ 1000 = Rp 100,Harga produk 1 buah conblock = biaya bahan + upah = Rp 1.339,- + Rp 100,- = Rp 1.439,Harga jual = Harga produk + keuntungan 20 % + pajak 10 % = 1.439,- + 268 + 144 = Rp 1.851,dibulatkan = Rp 1.850,-
n
PERHITUNGAN HARGA CONBLOCK
Analisa Biaya Produksi conblock ukuran 40 x 20 x 10 cm (berlubang 25 %) Volume adukan = 75 %x40x20x10 cm3 = 6000 cm3 (padat) Volume adukan dengan faktor pemadatan 30 % = 6,0 ltr x 1,3 = 7,8 ltr Bahan yang diperlukan untuk 1 buah : (1 pc : 8 psr) PC = 1/9 x 7,8 liter = 0,87 liter Pasir = 5/9 x 7,8 liter = 4,30 liter Abu batu bara = 3/9 x 7,8 ltr = 2,60 liter Harga bahan (asumsi) ; PC = Rp 60.000,-/zak ( 50 kg ) Pasir = Rp 150.000,-/m3 Abu batu bara = Rp 20.000,- /m3 (handling cost, dianggap produk samping dari PLTU) Harga bahan untuk 1 buah conblock; 1 zak PC = 50 kg = 40 liter PC = 0,87 x Rp 60.000,- / 40 = Rp 1.300,1 m3 pasir = 1000 liter Pasir = 4,3 x Rp 150.000,-/ 1000 = Rp 645,-Abu batu bara = 2,6xRp 20.000,-/1000 = Rp 52,Harga bahan = Pc + pasir + abu BB = Rp 1.300,-+ Rp 645,- = Rp. 52,- = Rp 1.997,- dibulatkan = Rp. 2.000,Produksi 1 hr. 1000 buah, biaya bahan = 1000 bh x Rp 2.000,- = Rp 2.000.000,Upah kerja; Untuk memproduksi 1000 buah conblock/hari diperlukan 1 set alat cetak conblock dengan pekerja 2 orang, upah pekerja Rp 50.000,-/orang/hari Biaya upah 1 buah = 2 x Rp 50.000,-/1000 = Rp 100,Harga produk 1 buah = biaya bahan + upah = Rp 2.000,- + Rp 100,- = Rp 2.100,Harga jual = Harga produk + keuntungan 20 % + pajak 10% = 2.100,-+400 + 100 = Rp 2.500,-
n
PERHITUNGAN HARGA PAVING BLOCK
Biaya Produksi Paving block Paving block dibuat dengan tebal 6 cm Ukuran paving block terpasang 1 m2,..jumlah 50 buah Volume adukan 1 bh = 1 m2 x 6 cm / 50 = 1,2 liter (padat) Volume adukan gembur 1 buah = 1,2 x 1,3 = 1,56 liter Adukan paving block = 1 PC : 4 Pasir : 2 Abu batu bara Bahan yang diperlukan untuk 1 buah paving block ; PC = 1/7 x 1,56 liter = 0,22 liter Pasir = 4/7 x 1,56 liter = 0,88 liter ABB = 2/7 x 1,56 liter = 0,44 liter Harga bahan (asumsi) ; PC = Rp 60.000,-/zak Pasir = Rp 150.000,-/m3 ABB = Rp 20.000,- (handling cost) Harga bahan untuk 1 buah paving block; 1 zak PC = 50 kg = 40 liter PC = 0,22 x Rp 60.000,-/40 = Rp 330,1 m3 pasir = 1000 liter Pasir = 0,88 x Rp 150.000/1000 = Rp 132,ABB= 0,44 x Rp 20.000,-/ 1000 = Rp 8,80 Harga bahan = Pc + pasir + ABB = Rp 330,- + Rp 132,- + Rp. 8,80 = Rp 471,Produksi 1 hari 1000 buah, biaya bahan 1 hari = 1000 x Rp 471,- = Rp 471.000,Upah kerja: Untuk memproduksi 1000 buah paving/ hari diperlukan 1 set alat cetak paving block dengan pekerja 2 orang, upah pekerja Rp 50.000,-/orang/hari Biaya upah 1 buah = 2 x Rp 50.000,-/1000 = Rp 100,Harga produk 1 buah= Rp 471,- + Rp 100,-= Rp 571,Harga jual = Harga produk+keuntungan 20%+pajak 10% = 571 + 114 + 57 = Rp 750,- (dibulatkan)
BEBERAPA PERMASALAHAN
· · · · · ·
TEKNOLOGI, (INVESTASI, KUALITAS, SKALA PROD, DLL) SDM (TINGKAT PENDIDIKAN & KETERAMPILAN) KONDISI SOSEKBUD (ANIMO & DAYA BELI) PENGAWASAN MUTU (SOSIALISASI/PENERAPAN STANDAR) DISTRIBUSI (SARANA & PRASARANA TRANSP) APLIKASI (SOSIALISASI TEKNOLOGI)
PEMILIHAN JENIS PRODUKSI n n n n n n n
KETERSEDIAAN BAHAN BAKU TEKNOLOGI JENIS KONSTRUKSI FUNGSI BANGUNAN KONDISI ALAM/LINGK. ANIMO MASYARAKAT PANGSA PASAR
Tahap pengembangan Tahap pengembangan secara garis besar meliputi: 1.Identifikasi potensi SDM (yg akan diberdayakan), 2.Koordinasi dg pihak terkait / pemangku kepentingan, 3.Penentuan jenis produk, peralatan & lokasi unit produksi, 4.Pendirian unit produksi, 5.Pelatihan kepada calon pengelola, 6.Pembentukan koperasi/pengelola, 7.Penyerahan pengelolaan kepada KUB.
ALTERNATIF SISTEM KEMITRAAN PEMERINTAH Pengusaha
INDUSTRI
KEMTRAAN
Masyarakat
UNIT PRODUKSI
LIMBAH PENERAPAN
Bagi peran antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat Pemerintah :
Sebagai penggerak, pendorong, fasilitator
key point
:
Menerapkan kebijakan secara konsisten dan konsekuen (pro-job, pro- poor, pro-grouth dan pro environment).
Dunia usaha :
Sebagai penyedia jasa, aselerator pencapaian tujuan, dg program corporate sicial responsibiity (CSR).
key point
:
Memiliki idealisme dan etika yg baik (kepedulian sosial & lingkungan),
Masyarakat :
Sebagai pelaku utama/perajin/tenaga kerja, konsumen,
key point
:
Berperan secara aktit, berpengetahuan, terampil, mandiri.
MENGGERAKKAN LEMBAGA INDUSTRI KOMPONEN BANGUNAN • Fakta yg ada :
Industri komponen bangunan bersekala UKM, sebagian besar tidak memenuhi kualitas, ukuran tdk standar, Pemberdayaan masyarakat yg bukan produsen/perajin kurang berhasil, Pemberian bimbingan teknis dan bantuan modal tanpa bantuan emasaran tidak menghasilkan pemberdayaan yg lestari.
Pembinaan melalui prinsip TRIBINA : BINA MANUSIA ; Tujuan pembinaan utk mewujudkan sikap moral yg jujur, bertanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli.
Bina usaha :
Tujuan pembinaan adalah memberi motivasi, keterampilan, semangat usaha, memberi stimulan modal shg menjadi usaha yg tangguh, kompeten, dan mandiri.
Bina lingkungan :
Tujuan pembinaan adalah utk menciptakan lingk yg sehat dan lestari dlm mendukung pembangunan yg berkelanjutan
KESIMPULAN n n n n n
n n n
UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN, PERLU DIDUKUNG DG KETERSEDIAAN BAHAN & KOMP BANG, DLM PENGEMB BB, HRS DILAKUKAN INOVASI - TEK UTK MDPTKAN PRODUK YG KOMPETITIF, DASAR PENGEMB DG PRINSIP EKOEFISIEN SERTA MENGACU PD KEARIFAN LOKAL, PERLU DICIPTAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA, PENINGKATAN SDM & SISTEM PENGELOLAAN YG BAIK, PEMILIHAN TEKNOLOGI HARUS MENGACU PADA SKALA PRODUKSI, KETERSEDIAAN SDM, INVESTASI & PANGSA PASAR, PENGENDALIAN MUTU HARUS DILAKUKAN DG MENGACU PADA STD/SPEK YANG BERLAKU, PERLU DIBENTUK UNIT USAHA DALAM PENGELOLAAN UNIT PROD. UTK SKALA PRODUKSI YG BESAR PERLU DIBENTUK JARINGAN PASAR YG MEMADAI.
Development of BUILDING COMPONENT by Using WASTE MATERIALS
TerIma
R U T N A M U W U S
KasIh