SERIES RENCANA DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI ASPAL UNTUK JALAN RAYA DAN LANDASAN - TERjaセc@ •
SOEKOTO •
DEPART EMEN PEKERJA AN UMUM BADAN PENERBI T PEKERJAAN UMUM
B.R.-23
-1 -::::A
E/).rJ
'8
IHA
tv\
MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR KONSTRUKSI SERIES RENCANA DAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI ASPAL UNTUK JALAN RAYA DAN LANDASAN - TEABANG•
IR. IMAM SOEKOTO •
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM
omor Kode Judul Disusun olch Cclakan ke Tahun Pcncrbitan Tabcl Ukuran Pcncrbit Pcrcctakan Hak Cipta
B.R.- 23 MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR KONSTR UKS I 2 Ir. Imam Sockoto 2 1993 208 halaman (15 x 23,00) em YBPPU Dunia Graflka Indonesia Dilindungi olch Undang-undang Hak Cipta 1987 pasal 44
Dilarang mengutip atau merekam dcngan cara apapun isi buku ini baik scbagian atau scluruhnya tanpa izin dari YBPPU.
Cetakan kedua April 1993
KATA
PENGANTAR
Mempersiapkan lapisan dasar bagi konstruksi aspal untuk landasan terbang dan jalan raya merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan untuk mewujudkan hasil akhir seperti yang kita lihat. Namun demikian, pckerjaan-pekerjaan persiapan lapisan dasar ini dapat dipandang juga sebagai penggusuran tanah 「ゥ。セN@ yang terdapat di pelaksanaan-pelaksanaan konstruksi lainnya, seperti pembuatan saluran irigasi, ataupun pekerjaan-pekerjaan pcngrataan tanah lainnya. Oleh karena itu, maka buku ini ditulis sedemikian rupa sehingga dengan sedikit penyesuaian diri, orang dapat pula mengetrapkannya untuk pekexjaan yang dihadapi; jadi dapat di baca tersendiri lepas dari masalah pembuatan jalan ray a dan landasan terbang. Meskipun demikian, kita tidak dapat lepas dari contoh-<:ontoh yang terpaksa diambilkan dari judul asalnya yaitu konstruksi aspal untuk jalan raya dan landasan terbang. Mudah-mudahan yang demikian itu tidak mengurangi maksud kami untuk menyajikan sebuah buku yang bersifat seumum mungkin. Perlu diperhatikan bahwa buku ini bukan dimaksud sebagai penuntun untuk membuat diri kita ahli di dalam bidang ini, karena apa yang dikemukakan hanyalah prinsip-prinsip saja; untuk menjadi ahli yang sebenarnya, orang masih perlu mengalami dan merasakan sendiri apa yang kita maksud dengan mengerjakan alat-alat yang dimaksud. Demikian pula mengenai apa yang disebut "baut dan sekrup"-nya permasalahan. Akan tetapi , untuk management personel, apa yang kami kemukakan ini cukuplah untuk maksud memperkenalkan apa yang disebut pelaksanaan pekexjaan secara mekanis, yaitu tujuan dari buku ini. Mudah-mudahan tercapailah apa yang dimaksud oleh buku ini. Kepada para agen dan suppliers alat-alat besar yang telah memberikan kete. rangan-kcterangan serta gambar yang kami muat sebagai keterangan di dalam buku ini, kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. Jakarta, I Mei 1973. Penulis.
SEP ATAH KATA PENERBIT
Dalam usaha untuk mengisi literatur bidang teknil< dan pembangunan dalam bahasa Indonesia·, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, tidak bosan menghimbau ke ー。、セイ@ teknisi untuk menyusun naskah, teknik dan pembangunannya untuk dapat diterbitkan. Di antaranya adalah permintaan kepada penulis buku ini, Yfng telah ban yak makan garam dalam pelaksanaan pembangunan jalan raya . Himbauan penerbit ternyata mendapat sambutan, dan buku ini adalah bukti· nya. Penerbit percaya buku ini dapat mengisi kekurangan tersebut. Karena penulis telah banyak pengalamannya dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan, kiranya buku ini telah disusun sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan selama ini. Buku ini terdiri dari 6 judul yaitu : I.
Penelitian Kelayakan dan Kemungkinan Pembangunan Proyek Jalan Raya dan Landasan Terbang.
2.
Rancangan Struktural (Struktural Design).
3.
Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi .
4.
Produksi Aggregate
5.
Konstruksi Landasan dan Lapisan Permukaan.
6.
Pengendalian Pelaksanaan •(Contruction Management).
dalam penerbitan 'Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi' (Seri 3) dibagi men· jadi dua jilid, jilid I berisi Bab I s/d Bab IV, jilid 2 berisi Bab V s/d Bab XI. Mudah -mudahan buku ini dapat berfungsi seperti yang kita harapkan . Kami mengu capkan terima kasih kepada penulis yang telah menyediakan waktu untuk menulis buku ini di antara kesibukannya sehari-hari. · Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku ini dapat diterbit· kan kami mengucapkan terima kasih . Tidak lupa kami harapkan kritik, saran, serta mohon maaf kepada pemakai buku ini bila pada penerbitan yang pertama ini masih ·ada kesalahan dan kekurangannya.
SEKAPUR SIRIH Untuk cetak lce-2 Buku MEMPERSIAPKAN LAPISAN DASAR KONSTRUKSI 2 karangan
lr. Imam Soekoto ini sudah lama habis. Dalam kenyat.aannya masih tidak sedikit juga orang yang menanyakannya., terutama para mahasiswa untuk: menyusun skripsi masing-masing, ataupun dosen yang hendak: menjadikan buku ini sebagai acuan dalam membcri lculiah lcepada para mahasiswa para lcaryawan, !consul tan serta lcontralctor. Yayasan Badan Penerbit Pelcerjaan Umum merasa perlu mempertimbangkan dan lcemudian mencelalc ulang, untuk memenuhi keperluan masyarakat. Selain pembetulan salah celalc serta sedilc.it perbaikan di bidang Redaksi, buku ini secara menyeluruh tidak mcngalami perubahan yang mendasar. Meslcipun demikian, pihak Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum senantiasa membuka hati untuk mcnerima saran serta usul yang bermaksud memperbaiki buku ini, demi lccbaikan lcita bersarna. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima lcasih.
Jakarta, 22 April 1993 Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
DAFTAR lSI
Hal am an V.
ALAT-ALAT ANGKUTAN. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
VI.
Umu m . . . . . . . . . . . . . . . . . . Dumptruck. . . . . . . . . . . . . . . . . Kerja Dasar Dumptruck . . . . . . . Dumpwagons . . . . . . . . . . . . . . Unit Yang Berimbang . . . . . . . . . Mernilih Ukuran Truck yang Tepat .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
U mum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Bagian.bagian,Terpenting Dari Grader Kerja Dasar Dengan Grader . . . . . . . Menebar Rata . . . . . . . . . . . . . . . . Mencampur Bahan . . . . . . . . . . . . . Memotong Tebing Sepanjang Jalan . . . Menggali Selokan Tepi J alan . . . . . . Meme1ihara Jalan Kerjr. . . . . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
.... .... .... .... .... .... .... ....
. . . . . .
. . . . . .
.. .. .. .. .. . .
. . . . . .
.. .. .. .. .. ..
. . . . . .
. . . . . .
127 128 133 136 137 138
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
. . . . . . . .
142 144 149 151 153 154 157 159
Maksud Dari Pemadatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Hake kat Dari Pemadata n . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Syarat-syarat Pemadatan Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . Fungsi Air Di Da1am Usaha Pemadatan Tanah . . . . . . . . Melindas Tanah Sebagai Bagian Dari Konstruksi. .. . ... Roller Roda Baja, Permukaan Halus . . . . . . . . . . . . . . . Tamping Rollers dan Compactors Sejenis Dengannya . . . . Vibrating Rollers . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pneumatic Tyred Rollers . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
162 163 168 170 171 174 178 185 195
......... ......... Dasar Kons......... .........
202 203
ROAD GRADERS. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47 .
.. .. .. .. .. .. .. ..
VII. ALAT-ALAT UNTIJK PEMADATAN TANAH. 48. 49 . 50. 51 . 52. 53. 54. 55 . 56.
VIII. ALAT-ALAT UNTUK PERBAIKAN MUI1J TANAH. 57. Maksud Stabilitasi Tanah . . . . . . . . . 58. Stabilisasi Mekanis . . . . . . . . . . . . . 59. Syarat-syarat Stabilisasi Tanah Untuk truksi Jalan Raya . . . . . . . . . . . . . . 60. Mencampur Berbagai Jenis Tanah . . .
...... ...... Lapisan ...... ......
204 205
209 210 211 212 215 2 17 226
Stabilisasi Kimiawi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Soil Cement . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . StabilisasiDenganKapur .. .. .... . ..... .. ....... . Beberapa Persyaratan Mengenai Bahan-bahannya . . . . . . . . Pelaksanaan Stabilisasi Tanah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alat-alat Untuk Stabilisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Stabilisasi Secara Darurat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68. Penghematan-pe nghematan Oleh Stabilisasi . . . . . . . . . . . .
61. 62. 63. 64. 65. 66. 67.
227
C. MEMPERSIAPKAN RENCANA PELAKSANAAN. IX.
MENGHITUNG JUMLAH PENGGUSURAN TANAH. 69. 70. 71. 72. 73 . 74. 75.
X.
Umum . . .. . .. . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . .. .. .. Menghitung BerdaSiirkan Luas Profil . . . . . . . . . . . . . . . . . Menghitung Volume Berdasarkan "Subgrade Contours" . . . . Memperhitungkan Faktor-faktor lainnya . . . . . . . . . . . . . . Tabulasi Perhitungan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Mass Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Interpretasi Terhadap Mass Diagram . . . . . . . . . . . . . . . . .
229 231 233 237 238 239 241
MERENCANAKAN ALAT PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN. .... .... .... ....
245 246 249 251
80. Beberapa Pengertian Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 81. Pelaksanaan Pematokan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
254 256
76. 77. 78. 79.
Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Angkut Terhadap Produksi Alat . . Pengaruh j。イセ@ Jarak Angkut Efektip Berdasarkan Biaya Produksi. Menyusun tfriit Yang lmbang . . . . . . . . . . . . . .
... ... ... ...
D. PELAKSANAAN PEKERJAANNY A. XI.
PEMATOKAN LAPANGAN.
XII. BEBERAPA HAKEKAT PELAKSANAAN PENGGUSURAN TANAH. 82. 83. 84. 85. 86.
Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Galian Menembus Bukit . . . . . . . . . Merootong Tebing Bukit . . . . . . . . Konstruksi Di Daerah Rawa-rawa . . . Urugan Dalam Keadaan Rawa Berair
. . . . .
.. . ... . .. ... ...
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
258 258 260 264 266
XIII. PENUTIJP. 87. 88. 89. 90.
Umu m . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Improvisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Menolong Alat Yang Macet Di Dalam Lumpur Konklusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . .
.......... .......... ..........
270 271 276 283
LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
A. B. C. D. E. F.
Tabel Pembalikan ................... . . .. . ... . . "Beberapa Pengetahuan Tentang Ban . . . . . . . . . . . . . . . . . II Kabel Yang Digunakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VII Hydraulic Systems . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . XI Roda Rantai Atau Roda Ban Karet . . . . . . . . . . . . . . . . . XVI Cara-cara Praktis di dalam Menentukan Hasil Karya Alat-alat untuk Keperluan Planning & Programming .. . . . . . . . . . . . . . XXU Lampiran G. Bibliografi .... . .............. .. . .... . .. . ... .XXXlll
Y.
ALAT-ALAT ANGKUTAN.
34.
U mum.
Yang dimaksud dengan alat angkutan di sini adalah kendaraan-kcndaraan yang khusus dibuat untuk keperluan angkutan saja. tanpa kemampuan untuk memuat dirinya sendiri. Baik bulldozer maupun scraper, bahkan excavator dengan attachment alat-alat untuk menggali dan mcmuat , dapat diklasifikasikan juga sebagai alat angkut ; namun demikian, karena sifatnya yang serba guna , fungsi angkutannya terkena pembatasan-pembatasan yang ketal. Pengalaman pada usaha penggusuran tanah ini menunjukkan bahwa alat -alat yang khusus dibuat untuk angkutan saja , sangat effektif didalam menghasilkan produksi didalam bentuk jumlah tanah y ang perlu diangkut kctempat lain . Pembatasanpembatasan seP.erti kecepatan, stabilitas kendaraan, ekonomi dan lain-l ain tidaklah seketat pada alat-alat yang multipurpose tersebut tadi ; sehingga memang tersedia kebebasan yang agak luas di dalam design yang disesuaikan dcngan keperluan dan kondisi pekerjaan. Alat angkut yang paling sederhana dan banyak dijumpai adalah yang bcrbentuk truck ; untuk keperluan angkutan tanah ini dipergunakan truck-truck sckecil daya angkut 3 ton sampai sebesar 25 ton atau lebih . Yang lebih besar lagi adalah yang berupa kendaraan yang ditarik dcngan traktor beroda sehingga merupakan trailer (baik full maupun semi trailer) dan apabila tempat pengambilan dan pembuangan tidak terlalu sering berpindah tempat, maka ォ。、ョァセ@ masih pula kita jumpai pemanfaatan kereta Iori (di atas rei) .. Didalam bekerja dengan alat-alat besar/konstruksi ini, angkutan alat-alatnya sendiri merupakan persoalan yang sering menentukan didalam pemilihan cara kerja yang harus ditempuh; trailers untuk angkutan alat-alat ini adalah jenis alat angkutan yang berbentuk khusus untuk itu. Meskipun untuk tiap kcadaan medan dibuatkan alat angkut yang khusus dan dapat memenuhi tuntutan-tuntutan pekerjaan, namun hal ini tidak bcrarti bahwa secara mutlak harus dipergunakan alat angkut yang ideal tadi. Apabila memang tidak terdapat didalam persediaan kita ataupun dipcr.dagangan setempat, maka penggunaan alat angkut yang sudah ada adalah satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tugas k.ita, meskipun mungkin sekali kurang ekonomis kalau dibandingkan dengan alat yang khusus tadi . Menunggu datangnya angkutan yang sesuai benar tadi , kecuali tidak ekonomis dan mungkin sekali harus dibeli lebih dulu (tidak selalu dapat dipergunakan di proyek berikutnya), juga merupakan pemborosao waktu yang berharga. Alat - alat angkut khusus ini harganya jauh lebih murah dari alat- alat yang bersifat multipurpose untuk klas yang sama, maka harga ini hanya mcncapai 10 - I 5% nya saja. Hal ini sangat penting untuk dipertimbangkan, karcna waktu tidak pro duktip pada perjalanan kembali ke tempat memuat , hanya berlaku untuk alat angkut yang murah itu ; sedang dalam keadaan セ・ ョァオ。@ alai multipurpose yang tidak produktip adalah alat angkut dan alat muatnya sckaligus.
127
Meskipun tidak dipcrlengkapi dcngan kcmampuan untuk mernuat diri , narnun pada umumnya alat-alat angkut untuk pcnggusuran lanah ini dapal mcrnbuang muatannya tanpa bantuan alat lain, schingga alat-alat ini sclalu diberi predikat yang menunjuk kcpada kemarnpuan ini, yaitu "dump". Jadi,kita rnisalnyadapatbckerjadcngandumptruck, dumptrailer, dumpwagon dan scbagainya . Mengingat arah kc mana dump ini dilakukan , maka kita dapati rnisalnya rear 、オイョーエセZォ@ (mcmbuang kc bclakang). :side dumptruck(k e sam ping). bottom dumpwagon (kc bawah), front dumpers (kc dcpan), dan lai n-lain . 35.
DUMP TRUCK.
Alat ini, seperti halnya pada truck biasa, memiliki daya produksi yang bcsar discbabkan kcmampuannya untuk rncncapa i kcccpatan angkut yang relatip adalah besar. Oleh karcna dumptruck ini mcnggantungkan diri kepada alat pernuat untuk dapat bekcrja sccara effektip, maka dapat dimengerti bahwa di dalam satu unit kerja diperlukan lcbih dari sebuah truck saja ; kalau dipcrgunakan hanya sebuah truck (atau jumlah truck yang kurang banyak), maka pada waktu truck sedang membawa muatan ke tempat dump, alat muatnya yang harganya jauh Jebih mahal dari trucknya, terpaksa harus menganggur dan berarti kerugian yang berlipat ganda kalau dibandingkan dengan menganggurnya truck. Apabila scbuah proyck pcnggusuran tanah mclaksanakan tu gasnya dcngan mcmanfaatkan truck-truck + alat muatnya , maka flcksibilitas セョゥエMオ@ kerjanya mudah dapat dipcrtahankan; mengurangi atau mcnambah jumlah truck pada sesuatu unit adalah jauh lcbih mudah dari pemindahan alat-alat khu sus seperti dozer dan scraper. Namun dcmikian, truck-truck ini hanya dapat bckerja dengan effektip kalau tersedia jalan angkut yang baik, kondisi jalan angkut ini sangat mempengaruhi output dari truck fleet scsuatu unit, dan olch karen;tnya sclalu discdiakan alat dan anggaran yang kltusus pada sctiap pclaksanaan penggusuran tanah yang baik untuk keperluan pemcliharaan kondisi baik jalan angkut ini. Ada truck-truck yang olch pcmbuatnya dibcrikan kcmampuan bcrjalan di atas mcdan yang tidak ada jalannya (offtheroad/crosscountryability) dengan harga yang tcntunya Jcbih tinggi dari yang biasa . Pengalaman-pengalaman menunjukkan bahwa pacta proyck-proyek yang besar jumlah pcnggusuran tanahnya, pemanfaatan truck-truck khusus yang mahal ini dapat ditcrnpuh sccara ekonomis dan pengeluaran biaya investasi untuk itu dapat dipertanggung jawabkan . Pada pcnggusuran tanah untuk kepcrluan mcmpcrsiapkan·subgrade bagi jalan ray a ataupun landasan terbang (atau pada umumnya penggusuran tanah dalam jumlah yang bcsar), tidak terlalu cffisicn untuk mcnggunakan truck ukuran kurang dari I 0 ton ; kccuali ten tunya apabila kondisi jalan angkut mengharuskan yang dcmikian itu . misalnya angkutan harus mclalui jalan umum dcngan klas yang rcndah . Namun dcmikian . kadang·kadang masih mcnguntungkan untuk tctap mcnggunakan truck besar dcngan kcharusan untuk mcmpcrbaiki jalan umum itu dikemudian hari (kalau proyck sud:th sclcsai). sudah barang tentu harus diambil Jangkah-langkah untuk pcng:unan:m jcmbatan-jembatan dan Jalu !iotas umum. 128
Gb. 35.0 I di bawah lni adalah contoh darl jenls dumptruck yang banyak dlperguna· kan orang untuk usaha angkutan tanah ; be rat muatan yang dapat diangkutnya adalah 30 ton dcngan berat total(+ berat trucknya scndiri) sebesar 50 ton. Tru ck jenis KW Dart ini memang banyak sekali dibuat oleh pabrik-pabrik di luar negeri, karena keuntungan-keuntungannya menyolok ウ・ォセャゥN@ Dengan 400 HP dari mesinnya, truck tersebut di atas dapat mengangkut 30 ton muatan, yang bcrarti 75 kg/HP; banding!Gin dengan truck umum yang biasa kita manfaatkan, (juga angkut tanah ini) yans dengan 100 HP mesinnya hanya dapat mengangkut 3 ton ( = 30 kg/HP). Sedang HP mesin ini sangat erat hubungannya dengan pemakaian bahan bakar, maka perbedaan perbandingan tadi adalah sangat meyakinkan . Namun dcmikian, di Indonesia ini belum dapat dipergunakan truck sebesar itu, mclihat kondisi dari jalan-jalan umum kita , meskipun untuk off the road operation hal ini bukanlah merupakan halangan yang demikian bcrat.
Gb. 35 .01. Dumptruck, rear, 30 ton (KW DART D2330). Dapat dimengerti bahwa untuk truck yang besar ini diperlukan perlengkapan yang jauh Jebih berat dan rumit dari truck-truck umum biasa; hal khususnya didapatkan pad a steering dan brake systemnya. Spesifikasi dumptruck ini diberikan seperti halnya dengan truck biasa, hanya untuk mesinnya yang biasanya lebih bcsar, diberikan sc ru pa dengan mesin-mesin traktor karena mesin-mesin yang dipcrgunakan biasanya juga sarna. Mesin-mesin yang berjalan dengan "gove rned speed"(= RPM) bukanlah rnerupakan hal yang khusus, sedang tam bah an hydraulic system untuk steering dan brakes ( di samping yang untuk mengendalikan bodynya) juga adalah hal yang biasa, demikian pula torque converter drive. 129
Uagian-bagian tcrpenting tbri duruptruck adalah : chassis meliputi kcrangka (= frame), berikut pcgas-pcgas (= spring) sumbu & rooa-r,oda serta bumper, cabin atau biasa discbut can saja untuk tcmpat operator, badan (=body) yang terdiri dari bak •nuat:rn dari baja drngan sis tcm pcng:mgkatnya, power train yang terdiri dari mesin truck. clutch. tran smisi. sumhu gcrak (=drive ax le), differential dan sumbu rodaroda. accessories yang nH:Iiputi lampu-l:rmpu, claxon, dan sebagainya. Bagi management (non mechanical)a dal:rh pcnting untuk menget:rhui lebih lanjut mcnge nai hody truc k dan susun:lll ruda-roda serta ukuran -ukurannya, dan olch karena itu. uraian brrik ut ini di tuj ukan khusus pada subject itu. a) Dump Llody . l'ada umumny:r. hody ini dibuat dari bahan baja yang kuat dengan bcntuk yang kokoh. men gingat hahwa dia diken:rkan usaha-usaha mengangkat dan turun kembali kc J
130
Gb. 35.02. Dumping muatan oleh rear dumptruck.
Hydraulic rams yang dapat dikendalikan dari dalam cabin ini, biasanya hanya dapat mendo rong ke satu arah saja (=single acting) ; kembalinya ke kedudukan scmula di · mungkinkan oleh bcrat dari bodynya sc ndi ri. Pada saat mcndorong body kc atas. hydraulic ram ini dapat dihentikan di tcngah jalan dan ditahan dalam kcduduk:m itu ; hal ini diperlukan untuk mengatur tumpahnya muatan tumpah keluar dari dalam body (untuk ini, control lever dimasukkan kc dalam kcdudukan "hold ').
b). Susunan Rod a-roda. Roda-roda truck ini harus mampu untuk mcmikul scluruh bc rat tru ck+ muat。ョケセL@ ditambah pula pengaruh gaya-gaya dinarnis pada waktu truck berjalan pada kecepatan yang direncanakan. Misalnya, pada sebuah truck dcngan da; a muatan 10 ton dan berat total 18 ton , 131
uapat diberikan sistcm roda dcngan Jua as (su 111bu) ; kalau pcmbagian muatan an tara as depan dan belakang adalah 6 ton dan 12 ton . maka penggunaan hanya dua as saja akan mcnyulitkan pemilihan ban-ban standard yan g ada di dalam pe rdagangan be bas. Ban ukuran 12.00 X 20 dcn gan 14 ply rating hanya mampu mcmikulmasing-masing nya = 2,5 ton pada tckanan angin (inOatiun pressure)= 80 psi. As bclakang yang memikul 12 ton itu, hanya munf!kin di pasang 2 X 2 ban dcngan kapasit as 4 X 2,5 = 10 ton, schi ngga untuk dapal mcmanfaa tkan konstruk si 2 as, perJu uiberikan ban-ban yang kJ I USUS. Pilihan jatuh'pada peman faatan konst ruksi 3 as roda , yai tu dua as belakang da n sebuah as depan. Sistcm ini dinamakan roda tandem, dan pembagian antara rodaroda depan dan bel akang menjadi 14 tun dan 4 ton; apabila dipergunakan cara dual tandem (roda-roda terdiri clari dua buah ban) maka jumlah ban yang dapat dipasang adalah 8 buah di セ」Nャ。ォョァ@ dan dua buah di depan, sehingga dapat mcmanfaatkan lagi ban-ban standard (menurut Tyre & Rim Assoc iation) ukuran yang lebih ringan, misalnya 9.00 X 20 dengan 12 ply rating yang masing-masing dapat mcm ikul 2 ton pada 85 psi. Menambah banyaknya as bclakang yang masing-masing mcrupakan roda gerak ini, di sam ping 01empertinggi traksi kendaraan, juga men gun tungkan di dalam hal pengurangan muatan titik pada jembatan-jembatan dan pembagian yang lehih me rata pada pennukaan jalan. Khususnya rncngenai menambah traksi dcngan mcnambah jurnlah roda gcrak. dapat disebutkan di sini bahwa hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan ru da-ruda dcpan juga dapat digcrakkan kalau diperlukan . Di dalam spcsifikasi, hal ini dapat dilihat dengan memperhatikan calatan scpe rli (2 x 4) yang bcrarti 4 roda dengan dua rod a gerak (4 x 4) 4 roda dengan empat roda gerak (4 x 6) 6 ruda dengan crnpat roda gcrak (6 x 6), dan scterusnya. Membagi · muatan pada permukaan yang lebih luas mempunyai arti yang sangat pcnting bagi pckerjaan-pekerjaan angkutan yang perlu dilakukan di luar jalan raya yang beraspal (off the road operations). Salah satu di antara usaha-usaha untuk mcndapatkan luas bidang si nggung antara pcrmukaan ban dengan permukaan tanah adalah penggunaan apa yang dinamakan ballon lyres, yaitu ban-ban dengandiameter ban -nya yang lebih besar (pada rim diameter yang sama). Balloon lyres ini scring juga di sebut low pressure tyres, karcna tckan an angin di dalam ban-ban itu memang jauh lebih kecil dari yang standa rd tyre s un tuk day a pikul yang sam a. Adakalanya , orang juga mempraktekkan penggantian ban yang standard dengan yaiig lain dan lebih besar balloonnya untuk dapat mempergilnakan teka nan angin (infl at ion pressure) yang lebih rendah tadi. Misalnya. ban ukuran 7.50 X 20 sering kita lihat diganti dengan yang bcrukuran 8.25 X 20 dcngan ply rating yang sama dan inflation pressure yang 30% lebih rendah ; dcngan cara ini dapat dipertahankan diameter roda (= jarak an tara pusat roda dcnpn pcrmukaan tanah) yang sa.na sehingga tidak terlalu banya k mempengaruhi 132
gaya-gaya yang bekerja pada power t rain. y:lllg Ieiah dirclll:anakan lllc h pabriknya pada ukuran -ukuran roda dengan han 7.50 X 20 . Menurut syarat-syarat yang di tc tapkan olch Tyrc & Rim Association Standards. maka ban yang diperdagangkan dcngan ukuran 7.SO X :w. dcngan ply r;tling 10 pad a in nation pre ssure RS l'si ntt•mpunyai day a pikul = .1090 lhs : h;m ukuran 8 .:!5 X :!0 dcngan 10 ply p;ul:t iutbtiun pressure(,() psi dapat mcntikul .1040 lhs. 36.
Kerja dasar dcngan dumptnu:k .
Mcngcmudikan !.chuah duntpl r.td; 1idak uhahnya dcngan t n11.:k-truck hiasa, dengan pcrbcdaannya h;nt yalah pa1b kl·,natnpu:nut ya untuk membuang scndiri mualannya dan kemungkinan tncttlll :tln ya \l'l·:u " 111ekanis (jumlah bcsa r sc kaligus) . Pada t ruck-t ruck ケ\セ エ ァ@ bctukuran hl·,:u . lenluu ya d tpcrlukan kctr:n npi lan tcrsc ndiri, yang sudah mendckati ォ・ー\セ、。@ l'l'lt::l·ntudi:nt aLit-:tl at kon slruksi. Dengan pcngertian itu , maka di dalam paragrap ini akan dihatasi ur
36. 1. Memuat truck . tanah. akan tctapi Berba ga i cara d;tpal dtll'tnptdt tlltlul.. tnc tnuat I tu ck 、・ョァ\セ@ yang paling han yak dilakubn 、ャGョセZエᄋゥ@ Qゥ セァ エ@ adalah dcng:111 tractor loaders N@ dan dcn g;m ーッ キ・ エ セ ィッ カNZャ O 、エ 。 Aャ ャ ャ G O ャ ᄋ ャ Z ャエ L ャエ・ C'ara·cara lain lcrsebut l:tdi ad:d:dt den;.'all ャ ャG ョ。 セ 。@ pcl..l·tja . l·onvcyor ataupun loading bins, yang tidak lll l' lll ha w:t ーョセッ Z エャ ZQ Q@ セ Q。@ apapu n. Mcmuat truck ャォョァ\Nセ@ ャエ\Nセ 」 ャッイ@ loa dl' l 、ゥャ\セNオォ Z ョャ@ d:ni s:11 npin 1 dala111 hal ini sc ring ditcmpuh cara, dimana traktor .setC!'ah mengisi pcnuh ィオ イ ォセNZエョ ケ 。 N@ ke mudia n mengangkatnya tinggi/tinggi dan berjalan• mundu r (luru s): I tuck kl' llludia tl hcrja lan mcndekat traktor sampai body nya ada tepat di 「。キ\Nセィ@ ィオ イ ォセNZ エ@ ya 11!! lcrangka t tinggi -tinggi エ Zセ、ゥN@ Setelah men_qrima muatan, maka track hcrjal;sn lagi tncnjau hi traktor dan menunggu muatan berikutnya. C'ara yang tcrsch!sl kcnnsdian ini dap;st mcnghe111at pada waktu mualnya , namun ォオイZセョァ@ eko nom is di dalan1 hal pemaka i
masih jゥイ[セウォ。ョ@ kurang aman (mcngingat kccclakaan·ke<.:elakaan yang benar-bcnar Ielah tcrjadi) sching{!a bagian dcpan body. tcrutam:J pada tru.:k-trU<.:k bcs;n untuk tugas di quarry , diherikan tkpan body ditambahkan srma.:am ''topi" pengaman cabin (pcrlwtikan Gb . 35.0 I) . Ukur<Jn bcsamya bucket untuk memuat tru<.:k tcrtcntu , harus dipil ih dengan tepat , karen a sang<J l mencnlu kan bagi 」ヲゥセョ ウ ゥ@ pc ke rja <J n da11 dcngan dcm ikia n juga mencnluk:Jn biaya an{!kllt<Jnnya scndiri. Tidak ada kctcntuan yang dapat mcmbc rikan rumus ya ng d:1pat dipc rt<Jnggung· jawabkan sccara matemati s. sc hingg<J di d:il am mcm ilih alat nwat yang tepat bagi tru ck-truc k kita , pcrlu diad<Jkan anal isa tcrscndiri . Namu n dcmikian. tcrscdiany a ala! juga di sini mcrupakan fa kt or yan g mcncntu kan (1ncsk ipun tcrnyata kurang cllcktip): scbagai anccr-anccr dapat d1pcrgunab n bcbcr<Jpa kctcntuan scbagai berikut : Mengi si gruck sampai penuh scsuai dcngan d<Jya mampu muatnya dilakukan sckurang-kurangnya dcngan dua k:lli mcmuat : mcngisi sckaligus pcnuh akan mcnyebabkan tamb:.ilwn hera! muatan olch jatuhnya tanah dari ctalam bucket ala! prmuatnya kc dalam body truck dari ketinggian ter· ten tu, dan tlengan tlemikian mcmpcrbesar kcmungkinan pat ahn ya pcgas-pegas 1ruc k atau pecahnya ban-ban. Mengisi truck clengan 4 - 5 kali muatan merupakan batas maksimal untuk opcrasi yang effisien; mcmuat lcbih banyak dari itu. akan memper· bcsar kcmungkinan keharusan menun ggu (idling) dari t 1ruck·! ru ck un t uk mendapa I· kan giliaran dimuat. Catatan : Analisa untuk mendapatkan team yang imhang (secara ckonomis) antara bcsarnya alat muat dan banyakn ya truck tlari scsuatu ukuran tcrt ent u, di · bcrikan dalam Bab (C) : Mercncan abn Pclaksanaan .
36.2. 1\lembuang muatan (=dumping). Di dalam paragrap (35) scbeium ini tclah diterangkan . apa ya ng harus dilaku · kan olch operator untuk mengangkat body di ctalam usahanya untuk mcnumpahbn isinya keluar dari dalam body truck tcrscbul. dilakukan tanpa mcngikuti se· Namun demiki.an, membuang muatan titlak エャZセー。@ suatu pola (= pattern) tcrtcntu yang tclah dircncanakan sebelumnya aga r tru ck· truck tidak saling merintangi . Salah satu kebiasaan yang baik ial ah untuk mcmbuang muatan scdcmikian rupa schin gga hasilnya secara bcrangsur mcrupakan scsuatu tang{!ul (windrow) setinggi satu buangan muatan; apabila pcrlu dirat akan, maka mcratakann ya dapat dilaku· kan dcngan alat yang khusus untuk itu , sc pcrti bull /angle tloLcr , road gratlcr atau· pun dcngan tcnaga pekcrja kalau mcmang tidak tcrsediakan alat 「・イ\セャ@ untuk itu . Satu hal yang pasti ialah, bahwa membuang muatan langsung di jalan yang diperlu· kan オョセォ@ truck berikutnya, tidak menolong, banyak di dalam memclihara cffisiensi yang tinggi. Pada gambar skematis pada Gb . 36.01 di samping ini. dapat tlilihat pola dumping yang dimaksud. Setclah mclampaui scdikit tempat buang muatan yang ditetapkan untuknya, maka truck mundur dengan membelok seperlunya sehingga bagian belakang body ada di atas tempat dump dan bagian dcpan truck menghadap agak scrong dengan arah jalan, dengan maksud agar mutlah dapat kernbali kcpada arah yang mengikuti proses jalan. 134
Gb. 36.01.
Dumping pattern.
Apabila harus ditcmpuh kcmbali jalan yang dilaluinya pada waktu mcngangkat muatan, agar dapat sampai di tcmpat pcngambilan muatan li wat jalan yang sama, maka mcmutar kendaraan dilakukan eli .tempa l yang cukup lapang di dcpan . Di sini hendaklah kita pcrhatikan bahwa memut ar truck ini dilakukan dcngan body kosong ; memutar truck dengan muatan penuh. di sam ping merncrlukan usaha yang cukup berat, juga aka n mcnambah cycle time d:m dcngan demikian mcnu runkan eflisiensinya. Juga bagian -bagian ken daraan akan terbehani tcrlampauherat sehingga エォ 。ョ@ mcningkatnya biaya mcmpcrcepat ausnya bagian-bagian itu, yang ュ 」ョァ。ォゥ「ZNセ pcmcl iharaan . Apabila alat yang tersedia untuk mc ratakan basil angkutan kita hanya sebuah grader, sedang tanah (atau bahan lain) tidak terlampau lcngket , maka adakalanya menguntungkan untuk mcrnhuang rn uat;rn sambil bcrj:r lan perlahan pada gea r rendah ; hasil dumping y:rn g セ オ、 。 ィ@ tertahur ini. rnering:rnkan pekerjaan grader. Jan dengan demikian mempertinggi effisicn si. Sudah ba rang tcntu haru s dij amin kontinuitas datangnya truck-truck, agar grader kita tidak te rl alu sc ring bcrhcnti kerja mcnunggu muatan bcrikutnya ; pada dumping pattern scpcrti yang Jitcrangkan yang pc rt:una tadi, pcngrataan (=spreadi ng) dapat dilakukan pada hari bcrikutnya atau lcbi h Jari itu , schingga bulldoze r ki ta tida k " kcha bisan" pckerjaan di dalam satu hari kcrja yang dialokasikan untuk spreadin g tcrscbut. Pa da hari-hari mcnunggu cukupnya jurnlah hasil dumping yang harus dikerjakan , bulldozer dapat dibcrikan tugas lai n. Dumping pattcr11 tadi juga ditcmpu h di dalam rncngisi sc buah jurang scpanjan g tcbing yang curarn : dumping langsung kc dalam jurang itu sanga t bcrbahaya bagi truck-tru ck discbabkan ha ru s mundr dcngan tcpa t dalam kcadaan bcrm ua tan penuh . Belum lagi diinga t kemungkinan 1\crusak:rn-kc ru sakan pada hrakc systc rnnya . Apabil a hasil angkutan dipcrlukan un tuk mcngisi fi ll paua rawa-rawa untuk kepc rmaka masalahnya akan agak sulit kalau Iebar badan jalan tidak luan jalan イZセ ケ。L@ mundur hanya dapat dilakukan pada jarak cukup untuk mcmutar truck. b 」 イ ェZセャ。ョ@ 135
yang pcndck, schingga biasan ya ditcmpuh j:.tl an untuk J umping ui tcpi lill uan pcngangkutan sc lanjutnya diambil alih oirh hcbc rapa bulldot.cr. Dan apabila pa njan g fi ll ini tcrla rn pau jauh untuk bullu ozc r- bullu<>zcr, maka tiuak ada jalan lain kccual i membuat tcmpat-tcmpa t la pang untuk mcmutar truc k paua jara k-jarak エ 」イエ ョ エオセ@ dalam kca daan yang demiki an itu , pcnggunaan truc k-truck ukurun kcc il . lcbih rnc nguntu ngkan uuri yang bc ru kuran bcsar yang paua Ullllllll iiY:.t juga lllC Jlllll tllt adanya " turnin g radius" yang besa r pula. Berbagu i usaha eli dalarn konstruksi alai angkut ini !clah dil akukan untuk mcngat:1 si kcsulit an ui dalam mcmut arnya kembali ke arah yang bc rl awanan dcngan arah uatangnya kenda raan; Salah satu di ant aranya aualah scbuah dumptruck scpcrti yang -f ᄋセ@ ·J;Z,:r '1 ••;, dapat dilihat paua Gh . .lC1.02 ui sam ping BGセ@ ... :: ,._ ini . Ja rak an tara as dcpan dan bclakang adalair pcndck unt uk mcmungkinkan mcmutar tru ck pada trunin g radius yang tidak tnlalu bcs:n; akan tctapi, bukan itu yang mcnjadi ke khususann ya. Pada Jumptruck yang dibcrikan nama Dumptor ini , tiJak tcrdapat istil ah berjalan mundur , karcna operator dapat mcmutar tcmput uu du knya dari arab mcnghadap kc "Jcp:lii·· kc :nah mcngGb. 36.02. Dumptor. hadap kc "bclabng" bcri kut roda kcmudinya (stee ring wheel) berikut scmua alai pc ngcndal i lair1nya (gas, rem, dan lain-lain). Dengan pengaturan yang dcmikian ini , maka masalah mcmu tar pada dac rah fill yan!! scmpit. bukanlah menjadi persoalan ; pada wakt u membawa muatan. operator |ャG セ ャオL|NQ G@ セL ᄋ@ :u ah di nu11:1 tndap:1t b,,,Jy y:r11!: 「 Lᄋイ ゥ セ ゥ@ L111 ah lb,·ri:lb 11 ma_iu) lLIII L L エ L |Nセ |Q@ Q QNG Q| [ |Q セ@ 11\11;\L\1111\ .1, ,\i .l 111.'111111.\1 1<' 111\'·11 L ィ|エQセ ᄋ [ Q L|N Q@ b,·,i:lb11 111l' 11Ujll t.:-mpat 1'<' 11!_:all\bila11 muata11 . tanpa rncrnut ar i i icセQ IG 。@ l :n ah 111aju jut-a!) . Apahib j1rak an gkutnya tidak terlalu jauh . maka dumpt ors ini dapat mencapai ou tput yang besar sekali. Pada sementara jenis "dumpt or" ini , membuang muatan ti dak dil akukan dengan pertolongan hydraulic ram, melainkan oleh tenaga "decelleration" , yaitu menghentikan kendaraan dcngan mcndadak. 3 7.
D u m p w a g o n s.
Apabila ukuran truck sudah menjatli besar sckali , maka adakalanya o rang memilih jenis alat angkut yang tcrmasuk golongan 'wagons". Sepcrti halnya juga pada wagon-wagon ke rcta api, maka juga wagons untuk keperluan angkutan di dalam operasi-operasi konstruksi ini tidak dapat berjalan sendiri, melainkan harus ditarik den gan trakto r a tau prime mover lainnya. Apabila ditinjau dari scgi ini, maka wagons ini juga dapat digolongkan kepada kelompok trailers yang dapat bersifat full trailer ataupun semi trailer, tergantung dari jumlah rodanya berikut sumbunya. Melihat caranya membuang muatan, maka dumpwagons ini dapat diperinci pada
136
Gb . 37.01. Bottom dumpwagon (KW D4655). rear dumpwagon side dumpwagon dan bottom dumpwagon. Rear. maupun side dump tidak ubahnya dengan dumptruck biasa, sedang bottom dumpwagons membuang muatan-muatannya liwat pintu-pintu yang sekaligus merupakan alas dari ruang muatannya (= body). Salah satu keuntungan dari dumpwagons ialah bahwa prime movernya merupakan bagian yang bebas, sehingga dapat dilepas dan diganti dengan yang lain ataupun dipergunakan untuk keperluan lain apabila tidak diperlukan usaha angkutan pada saat-saat tertentu. Ukuran wagons ini berkisar antara 20 m3 tanah sampai besar sckali ; misalnya, bottom dumpwagon- seperti yang dapat dilihat pada Gb. 37.01 di atas berkapasitas 110 ton(= 85m3 tanah) dengan mesi11 ukuran 650 HP. Apabila rear & side dumpwagons pada umumnya adalah hydraulic operated, maka pengendalian pintu-pintu pembuang pada bottom dumpwagons ada yang dilakukan secara hidrolis ataupun dengan kabe\. 38.
Unit yang berimbang (balanced).
Yang dimaksud dengan unit di sini adalah sebuah team truck -loader untuk keperluan memuat dan mengangkut. Apabila diperhatikan kerjan ya team ini , maka se telah truck penuh dimuat oleh loader, maka truck ini pergi mengangkut muatan ke tempat tujuan , sedang loa dernya menunggu kembalinya truck itu atau memuat truck berikutnya. Di dalam menunggu kesempatan untuk memuat truck yang sudah siap untuk menerima muatan, maka loade r terpaksa harus berhenti bekerja (idling) yang sedapat mungkin harus dihindarkan mengingat bahwa loader harganya beberapa _kali lipat lebih mahal dari truck-truck yang dilayaninya, dan secara konsekwen juga biaya operasinya. Oleh karena itu , maka agar terhindarkan idling oleh loader, jumlah truck harus sedemikian rupa sehingga apabila truck yang terakhir selesai dimuat, truck yang pertama sudah datang kembali (menjalani sa tu cycle). Dengan perkataan lain, jumlah truck di dalam team kita adalah jumlah yang dapat dimuat oleh loader di dalam waktu satu cycle time dari truck. 137
T = cycle time. truck satu loadi ng lime/ truck
+ I.
Tambahan se buah truck dimaksud untuk mengatasi kemungkinan terfambatnya truck menjalan i cycles-nya. Sepcrti halnya dengan alat-alat lain yan g diterangkan sebelum ini , maka cycle time truck terdiri da ri waktu tak tetap (=va riable time) dan waktu tetap (=fi xed time). Variable time tergantung dari jauhnya jarak angkut dan kecepatan kendaraan eli d:Uam menempuh jarak itu. sedang fixed time adalah yang ti da k dapat dihindarkan di dalam menjalankan pckcrjaan, tidak pe rduli ber:.1pa dckat jarak angkut ya ng akan dit cmpuh . Termasuk di dalam fixed ti me adalah : bcrhenti mcnunggu giliran untu k dimuat, mcnc mpa tbn tru ck dekat pada loader. menun ggu sambil dimuat, bergerak maju menuju jalan angkut, acceleration, dan lain-lain. Untuk kcpcrfuan mcnentuk:Jn jumlah truck di dalam team , maka yang terpenting di an tara kegiatan -kcgiatan yang mengambil waktu dalam fixed time adalah loading time saja; yang lain-lain biasanya digab ungkan kepada cycle time di dalam keseluruhannya, seperti yang dapat disimpulkan dari rumus yang dikemukakan tad1. M1sal nya kita bekerja dengan truck-loaJer team dengan ketentuan-ketentuan sebagai beriku t : Loader 2 cu yds dapat memuat 60 k:Jii mu at:m tl:.!lam satu jam. Dumptruck 10 ton mu:Jtan. Jarak angkut 40 Km di tcmpuh dengan keccpa tan 60 Km/jam, ba1k dimua ti mau pun kosong (kembali ). Fixed time diperhitungkan rata-rata se besar 5 menit. Cycle time = (2 X 40 Km) : 60 Km/j am + 5 menit = I jam 25 meni t =85 me nit. Sekali muat = 2 cu yds = ± 2 ton Sebuah truck memerlukan (I 0 : 2) = 5 kali muat 5 X 60 menit = 5 meni t/ truck . Loading time 85 60 + I = 17 + I = 18 buah. Jumlah truck dalam team = 5 Produksi team kita, berapapun truck yang dipergunakan di dalam team , tidak akan melebihi 60 X 2 cu yds = 120 cu yds/jam. 39.
Memilih ukuran truck yang tepat.
Berbagai ukuran truck dibu at orang un tuk memenuhi persyaratan kondisionil yang berlaku , sedcmikian rupa sehingga dapat dicapai effisiensi ekonomis yang optimal, Oleh karena itu, maka memilih truck yang jenis dan ukurannya tepat seperti yang diperfukan, adalah Jangkah pertama untuk mcncapai effisiensi yang memberikan hasil ekonomis yang tinggi . A.kan tetapi, tidak selamanya kita diberikan kesempatan untuk menentukan truck apa yang dapat dipergunakan untuk keadaan khusus yang dihadapi; biasanya truck-
138
truck sudah tcrscdia (dari pckcrjaan scbclum yang sckarang lnl) sehlnggu hurus di· usahakan agar dengan itu dicapai hasil yang optimal. Untuk kepcrluan informative, maka di dalam paragrap ini dianggap bahwa kita dapat memilih sccara tcrbatas, artinya antara bebcrapa jcnis dan ukuran yang terbatas dan besar kcmungkinannya sccara nyata kita jumpai di dalam pelaksanaan proyek di tanah air kita ini. Apabila kita perhatikan jenjang ukuran truck , maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan naiknya ukuran yang dibuat, kenaikan perysaratan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan makin besarnya ukuran truck tidak berbanding lurus dcngan kcnaikan ukuran tadi. Persyaratan dan sifat-sifat yang dimaksud antara lain mengenai jumlah HP mcsin yang diperlukan, standard crushing speed, kelincahan & fixed time, dan terutama mengenai harga kendaraan dan operating cost-nya. Melihat hal-hal yang demikian itu, maka untuk menentukan jenis dan ukuran truck yang tepat, harus dipergunakan scsuatu ukuran (= yardstick) yang mengandung banyak faktor, khususnya mengcnai dasar-dasar operasionil (= teknis) dan ekonomi. Memilih truck berdasarkan azas-azas operasionil, diterangkan secara terperinci pada lampiran di dalam buku ini, sedang yang bcrtujuan optimizing dari effisiensi ekonomis dicari dengan azas-azas operation research yang sccara cukup luas ditcrangkan dalam buku "Construction Management' scbagai buku IV di dalam series yang sama dengan buku ini juga. Contoh berikut ini mengambil dasar operations research untuk memilih truck yang dimaksud secara singkat. Sesuatu truck dengan ukuran dan jenis tertentu direncanakan dan dibuat untuk mcmenuhi sesuatu kondisi pekerjaan tertentu pula. schingga untuk dapat dimanfaatkan pada pelaksanaan pekerjaan yang kita hadapi, sudah bCirang tentu harus diadakan pemilihan-pemilihan oleh karena bcsar sekali kemungkinannya bahwa kondisi-kondisi pekerjaan akan lain dengan yang diambil sebagai dasar bagi konstruksi truck yang ada. Di dalam soal berikut ini, yang menjadi kritcrium adalah biaya angkutan yang minimal. Untuk pelaksanaan sesuatu pckerjaan angkutan tanah tersedia truck-truck berukuran 3 ton, 7 ton dan I 0 ton dalam jumlah yang cukup. Kondisi-kondisi lapangan menunjukkan bahwa kecepatan truck melalui jalan angkut berbeda pada masing-masing jcnis truck yang dipergunakan; untuk truck 3 ton, kecepatan rata-rata dalam keadaan tersnuat = 40 Km/jam kosong 50 Km/jam. 7 ton termuat = 35 Km/jam ; kosong = 45 Km/jam, demikian pula untuk yang 10 ton. Fixed time untuk masing-masing truck (tidak terhitung loading time) : 3 ton = 5 mcnit; 7 ton= 7 menit dan 10 ton= 8 menit. Untuk keperluan memuat truck dapat disediakan tractor loader dengan bucket I ,5 cu yds (= I ,5 ton) dan kemampuan rata-rata adalah 60 kali memuat di dalam satu jam . Biaya operasi truck per jam masing-masing adalah Rp. a,- untuk yang 3 ton 139
Rp. 1,80 a untuk yang 7 ton Rp . 2,40 a untuk yang 10 ton . Dim in Ia un luk mengatlakan analisa mengcnai pcmilihan u ku r;111 II lick ya ng scsuai, yang di tlalam sua! ini hanya lerbatas pada j;1rak angkut. bicll:l di da lam kca uaan permasalahannya . jarak angkutlah ya ng mcnjadi par
Z Qウゥエ。セ@
X I j;un ) : .:y.:k time .
3 ton X I jam D
3 ton X AS
7
7 ()+ - X 45
+ - - jam.
c.o 45 Km/jam 135 tonjjam. = D + 5,2 5
60
Operating cost = Rp . a. / j:un . Production cost pe r ton
Rp .
135 I>+
b).
sNセ@
Truck 7 ton pad a jarak :111 gkut yang s:una . Analoog dcngan pc rhi tt11.gan di at ;as. didapatbn produ.:tion cost/ton =
c).
a ( () + S .25 )
Rp . a
Rp .
I.XO (D + Xl :.
2XO
Truck 10 ton : Production cost per tun =
Rp .
(0 + 10) a セao@
240
Dengan terumuskannya production cost / ton tersebut di alas. maka masalahnya sekarang tinggallah mcncari apa yang tlin amakan "break even poi nt " untuk sepasang kemungkinan sebagai hcrikut : a X (D + 5.25)
135
I M セ@ =
:t
X ( D + Xl
2XO
, dan didapatkan D = 13 Km atau 2 X 6.5 Km .
Derarti bahwa palla ja rak angkut lli bawah 6 ,5 Km maka lcbih ckonomis mcmper· 140
gunakan truck-truck 1,80a X (D + 8) 280
(a'
3 ton, scdang di atas
VL
セ@
Km dipergun akan truck
(ti!
7 ton.
2,40 a X (D + 10) didapatbn 0 = 20 Km . atau 2 X 10 Km .
400
Jadi, di atas jarak angkut = 10 Km Jebih ekonomis dipergunakan truck-truck @ 10 ton . Di dalam contoh terse but di atas dengan scngaja dihilangkan parameter-parameter lainnya yang scbcnarnya juga bcsar pengaruhnya kepada analisa un tuk memilih ukuran truck ini, demi mudahnya pcrsoalan . Didalam kenyataan , misafnya tanjakan-tanjakan jalan angkut ini besar pengaruhnya dan demikian pula tersedianya sopir-sopir yang sesuai berikut personil pemeliharaan yang dapat mendukung _operasi truck masing-masing. Juga berpengaruh di dalam pemilihan ini adalah kenyataan apakah jalan angkut yang dipergunakan itu merupakan jalan umum atau jalan khusus proyek, dan pula seperti yang ditera'ngkan sebelum ini, bcsarnya alat pemuat yang tersedia untuk m'emuat truck-truck kita.
10 ton
セ@
c:
8
6,5
10
Dkm.
141
VI.
R0 A D
40.
U mum .
G R A D E R S.
Salah satu syarat di dalam pembuatan konstruksi jalan raya dan landasan terbang (ataupun lain-lain konstruksi yang sejenis) ialah, bahwa konstruksi berlapis itu harus homogeen tiap lapisnya , dari lapisan terbawah sehingga yang paling atas. Berhubung dengan syarat ini, maka selalu harus diusahakan agar masing-masin g lapis memiliki ketebalan yang rata pada seluruh konstruksi, meskipun hal ini tidak berarti bahwa lapis satu dengan lainnya juga hanis sama tebalnya . Oleh karena itu , maka permukaan tiap lapisan dibuat sejajar dengan permukaan konstruksi akhimya (di hlam hal kita adalah konstruksi aspalnya sendiri), sebelum dan sesudah diberikan usaha pemadatan (=compaction) sesuai dengan persyaratan . Tebal masing-masing lapisan ini pada umumnya tergantung dari kemampuan alat-· alat compaction yang dapat disediakan oleh proyek dan pada umumnya pula, tidak melcbihi 20- 30 em dan dengan demikian memerlukan alat yang cukup peka untuk membuatnya sepcrti itu. Alat yang khusus dibuat untuk keperluan pengrataan permukaan sesuai dengan spesifikasi yang ketat adalal1 yang dinamakan "road grader" se pe rti yang dapat dilihat pada Gb . 40.01 di bawah ini.
Go: 40.0 1. Roadgradu. Di dalam praktek pelaksanaan proyek-proyek jalan ray a, sebuah grader dapat mengerjakan lebih banyak lagi jenis-jenis pekerjaan dari hanya memberikan kemiringan rata(= graded)kepada permukaan sesuatu bagian konstruksi. Kelincahan dari blade dan kendaraannya memungkinkan sebuah grader untuk dipergunakan bagi pembuatan selokan-selokan dan parit-parit jalan, meratakan tebing bekas galian di sepanjang jalan, untuk bulldozing dalam keadaan darurat, untuk stripping ringan, dsb. Oleh karena itu, seorang operato; gr:.dt-r yang mampu dan berpengalaman, digo-
142
longkan ke dalam katego ri operator tingkat paling atasdi samplng ope rator-operator untuk cranes berikut attachments nya. Kebanyakan grader yang dipergunakan , khususnya di tanah air kit a ini, adalah jenis yang beroda enam dengan 4 rod a gerak (= tandem drive) , serta rront wheels steering. Contoh dari jenis ini adalah yang ada pad a Gb . 40.0 I (CAT 12 _E). Padagrader ini. pengendalian blade dilakukan secara mekanis. ・ イェ。ョ@ grader di dalam pclaksanaan Mengingat banyaknya diperlukan ー・セイェ。ョM」ォ konstruksi-konstruksi jalan raya dan landasan terbang, atau bahkan di dalam pckerjaan konstruksi pada umumnya sehubungan dengan banyaknya jcnis pekerjaan yang dapat diselesaikan olehnya, maka mengembangkan type-type grader menghasilkan bermacam-macam produk yang· masing-masing menitik beratkan keunggulannya di dalam salah satu (atau lebih) sifat yang dituntut oleh sesuatu kondisi tertentu . PACER 300 BLH AUSTIN WESTERN (Gb. 40.02) di bawah ini adalah con toh dari pengembangan seperti yang dimaksud; grader ini mempunyai 4 roda yang semua digerakkan (all wheel drive) sedang keempat-empatnya merupakan roda yang dapat membelokkan (all wheel steering). Keuntungan dari sistem ウ・ーセZイエゥ@ ini ialah bahwa grader m-::njadi lcbih lin cah dan dapat menempuh me dan yang sulit dan sempi t ; traksi juga menjadi besar d1bandingkan dengan grader tandem drive tadi (pada kJasse yang sama !) yang menyebabkan lebih banyak tenaga yang dapat diteruskan kepada grader blade.
Gb. 40.02. GrtldeT, t1U wiled drive & "U whw lleniJw.
Di samping keuntungan-keuntungan tersebut, sudah barang tentu didapatkan kekurangan-kekurangannya, yang disini berupa lebih mahalnya harga beli alat dan lebih sulitnya usaha pengendalian oleh operator. Yang terakhir ini antara lain menyebabkan berkurangnya produksi per satu satuan waktu sehingga harga produksinya juga makin tinggi kalau dibandingkan dengan yang tandem drive. Blade pada grader di Gb. 40.02 adalah hydraulic controlled. 143
41 .
b。ァゥョ M「。セゥョ@
terpenting dari grader.
Seperti halnya dengan alat-alat konstruksi yang Ielah diterangkan se belum ini, maka juga grader ini terdiri dJri alatnya sentliri (= graderblade be rikut alat -Jlat pcngcndalinya) dan traktor ウ・「。ァZセゥ@ kendaraannya (= mounting). Melihat tugastugas yang harus dilakukannya, maka terdapat perbcdaan-pcrbedaJn di 、Zセャ。ュ@ bentuk, baik pada blade & controle-nya maupun pada traktornya , kalau dibandingkan dengan bulldozer scbagai alat yang juga bcrfungsi an tara lain untuk pcmbentukan permukaan pada pekerjaan-pckerjaan tanah . Perbcdaan-pcrbedaan ini tcrutama disebabkan oleh tingkat ketelitian hasil kerja yang diminta dari masing-masing alat, dan demikian pula oleh jumlah tanah yang pcrlu dipindahkan sckaligus per satu satuan waktu . a). Grader blade,. (pisau grader). Dibandingkan dengan pisau bulldozer, maka didapatkan bahwa konstruksinya lebih ringan , baik dalam beratnya maupun kekuatannya . Panjang blade (standard) adalah kurang lebih 4.00 meter sedang ada kalanya dipasang pula blade panjang sesuai dcngan ォ ・ーイャオZセョ@ konstruksi. Tinggi bl ade sckit ar 60 em bcriku t cutting ・、ァ ョケZセ@ yang da pat 、ゥァZセョエ@ kalau sudah aus ; moldboard dibuat lcbih ce kun g dari ケZセョァ@ dibuat pada pisJ u dole r, dengan maksud agar tidak terlalu bany:Jk tanah y:Jng mengumpul didep:l n 「ャ[セ、・@ sehingga menj:Jdi terl:Jlu ュ・「イZセエォ。ョ@ mesin pcnggerak traktor. Ukuran -u kuran blade tcrsebut di atas memungkinkan diberikannya " keiincahan " yang Jebih besar kepadanya; angling (kedudukan miring terhadap poros gerak kendaraan) dapat diberikan lebih besar dengan variasi yang lebih banyak. diatur langsung dari tempat operator. Di samping itu, kepada blade juga dapat diberikan "tilt"ke kanan dan kiri lebih leluasa dan lebih besar; bahkan ada semen tara grader yang memungkink.an pembcrian 'tilt" ini sampai 90° disalah satu sisi kendaraan, semuanya diatur langsung dari tempat operator pula. Ada kalanya, orang memerlukan grading permukaan dengan syarat bahwa ban-ban traktomya tidak boleh menginjak permuk.aan itu; kalau permukaan itu cukup Iebar, maka blade dapat diberikan apa yang dinamakan "offset" kesamping dengan cara menggeser blade 1ni pada tempat kedudukannya. Pada kebanyakan grader, offset ini diberikan secara hydraulic seperti yang digambarkan pada Gb. 41 .0 I . Juga blade ini dapat diatur "pitch"-nya dengan perkakas khusus seperti yang juga dapat dilihat pada Gb. 41 .01 . Gb. 41.01. Bagian bdzlazng grruier bladt.. terse but. Pitch ini hanya dapat dilakukan secara manual.
144
b).
Blade control.
Tcmrot kcdudukan blodc discbut clrawbar . yaitu scbuah kerangka yang berbcntuk A yang pada ujungnya dihubungkan dcngan frame ken dara:1n dcngan j o int yang dapa t bcrpu tar kcscgala arah (vcrtibl, horizontal dan dalam arah panja ng grade r). Drawbar ini pada kedua pangkalnya digantungkan kepada liftarms y:111g dtpasang pada fra me kc ndaraan; dcngan dcmi kian, maka dcngon tiga titi k gantung tc rscbut, drawbar bcriku t baldc bc rkedudubn cukup kokoh.
I. 2. 3. 4 5. 6. 7. 8. 9.
Grader blade Orawbar lllade cucle Frame (overhead) Blade hft (km) Blade hft (kanan) S1de sh1ft rack Control levers Front axle assy ( oscilatmg) I 0 . Kedudukan sera· fier control.
Gb . 41.02. Bagian-bagian terpenling dari blade control grader.
145
Kedudukan blade sebenarnya bukanlah langsung kepada drawbar, melainkan kepada blade circle yang dipasang menggantung pada pangkal drawbar, sedemikian rupa sehingga dapat berputar 360° melalui ketiga penggantung tadi . Circle adalah sebuah lingkaran tanpa jari-jari, yang pada sisi dalamnya dibuatkan gigi-gigi yang sesuai dengan sebuah gear yang dapat dikendalikan dari tempat operator. Pada bagian luar circle diberikan dua batang melengkung ke bawah dan merupakan tempat kedudukan dari blade kita . Kedudukan ini dikonstruksikan sedemikian rupa, sehingga blade dapat digeser ke samping kanan/kiri dan menukik ke depan (=pitch). Dengan diberikannya putaran kepada circle , maka blade akan mengikuti putaran tersebut dan didapatkanlah "angling" dari blade yang dikehendaki. Blade lift kanan/ kiri sebagai penggantung pangkal drawbar adalah batang yang kedua ujungnya berengsel; ujung yang sebual1 dipasang pada drawbar, sedang yang lain pada sebuah tuas yang dapat digerakkan naik/turun langsung dari tempat operator. Dengan naik turunnya tuas penggantung blade lift ini, maka pangkal drawbar yang bersangkutan juga ikut naik/turun dan demikian pula blade pada ujung yang terangka t tersebu t. Lift arm panjangnya dapat diatur dengan perantaraan konstruksi pen dan lubang. Sideshift rack adalah sebuah busur lingkaran yang terdapat pada frame (overhead) kendaraan yang.padanya dibuatkan tempat kedudukan bagi sebuah batang yang dihubungkan dengan · drawbar. Pada bagian dalam dari rack ini dibuatkan gigi-gigi yang sesuai dengan gear yang dikendalikan da ri tempat operator. Dengan memberikan putaran kepada gear, maka rack tadi juga mengi kutin ya dan meluncur ke samp ing sambil mendorong/menarik batang penghubung dengan drawbar tersebut tadi. Dengan demikian, drawbar beriku t blade circle 4;\n grader blade juga ikut tergeser ke samping, ke kiri atau kanan sesuai dengan arah meluncumya busur sudeshift rack. Gb. 41.03. Sideshift rack. Tempat dari masing bagian alat yang diterangkan tadi, dapat dilihat pada Gb. 41.02, yang menunjukkan pengendalian blade sccara mekanis , apabila dikendalikan secara hidrolis, maka gerakan-gerakan tersebut tadi dilakukan oleh ram&booster yang diatur langsung dari tempat operator pula. c) Frame Kendaraan/Chassis Dari bagian ini, yang terpenting bagi kita adalah yang langsung berhubungan dengan blade dan blade kontrol, yaitu "leher" frame (overhead) dan front axle assembly . Overhead frame ini berbentuk kokoh dan diberikan lengkung untuk memungkinkan gerakan-gerakan sebebas-bebasnya bagi grader blade. Tugas penting dari overhead frame kecuali memberikan kedudukan kepada blade & blade controls, adalah memperkecil pengaruh ketidakrataan permukaan tanah terhadap kedudukan blade, karena grader dibuat untuk pekerjaan-pekerjaan pem146
buatan grade yang dltentukan scbelumnya (grullo • komirlngun pormukuun ltmah sesuatu dcrajat kerapada ketinggian tertentu) dan biasanya harus mcmenuhi ーオャセ@ taan tertcntu. Oleh karena drawbar sebagai tempat kedudukan blade dipasang satu ujungnya pada bagian depan frame yang diletakkan pada front axle, maka naik/ turunnya roda-roda depan mcngikuti kerataan permukaan yang ada, juga diikuti olch drawbar & blade, hal mana sebenarnya tidak diinginkan . Dengan menempatkan blade di antara as depan dan as belakang grader , maka gerakan naik/turun roda-roda depan hanya diikuti scbagian saja olch blade (diperkirakan bahwa roda-roda belakang tidak tcrpengaruh oleh roda-roda depan karena dibuat dalam susunan tandem); makin ke belakang letak blade tcrhad ap as dcpan , makin kecil pengaruh naik turunnya as dcpan, demikian pula kalau overhead frame ini makin panjang. Biasanya, letak blade ini (kalau tegak lurus kepada arah grader) terdapat pada tengah-tengah antara as depan dan as roda depan dari tandem wheels; penempatan lebih ke belakang lagi akan membatasi ruang gerak dari blade, sedang kalau overhead frame terlampau panjang, kecuali menjadi berat dan tidak ekonom is, juga mengurangi kelincahan gradernya sendiri. Ketidakrataan ke arah melintang di antara kedua roda dcpan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pekerjaan grader; apabila as depan miring duduknya oleh ketidakrataan , maka akan terjadi torsi pada frame yang kecuali berakibat kurang menguntungkan bagi konstruksinya . juga blade akan ikut miring dan menggali lebih dalam pada ujung yang turun akibat miringnya blade. Galian yang lebih dalam ini akan diikuti oleh roda-roda belakang grader dan menyebabkan blade berkedudukan mirin g lebih banyak lagi dan mcnggali lubang lebih dalam, dan seterusnya. Oleh karena itu , maka overhead frame dibuat terdiri dari scbatang saja dan diletakkan pada tengah-te ngah as dcpan dcngan joint yang bergoyang (oscilating) pada arah asnya (= naily"turun be rcngscl di tcngah-tcngah as). Dengan demikian, maka frame tetap berkedudukan vertikal, atau setidak-tidaknya tct ap tegak kepada as roda-roda belakang mes kipun as depan bergoy ang ke kanan/ kiri . Dan dcmikian pula kedudukan blade tidak banyak terpcngaruh olch perubahan kedudukan roda-roda de pan ke arah mel in tang pad a grader. Roda-roda depan sebaga i steeri ng wheels hanya mene rima be ban be rat grader yang relatip hanya kecil kalau dibandingkan dcngan bcban pada roda-roda bclakang ; oleh karena itu , traksinya pun tidak cukup bcsar untuk memc lihara arah gerak maju grader yang menjadi tugasnya_ Hal ini terjadi misalnya pada waktu membelok tajam atau gerak maju sambil menggali/mendorong muatan_ Reaksi terhadap usaha menggali dan mendorong grader blade yang diberikan "angle" dapat menyeJewengkan arah maju grader karena roda-roda depan tidak cukup traksi untuk melawannya, dan sebagainya _ Usaha untuk melawan gaya-gaya yang menyelewengkan roda-roda depan tersebut antara Jain adalah dengan memiringkannya berlawanan dengan arah penyelewengan tadi, sedemikian rupa sehingga resultante gaya-gaya terletak di dalam bidang roda.
147
Gb. 41.04. Roda-roda depan yang dimiringkan (leaning).
Usaha ini ternyata banyak sekali membantu mcnahan tergesernya roda-roda depan grader keluar dari arah berputarnya dan dcngan demikian terpeli.hara arah gerak yang dikehendaki (lurus ataupun membclok). Memiringkan roda-roda depan (= leaning) dapat diatur langsung dari tempal opera· tor, demikian pula mengembalikannya ke kedudukan normal. d) Control Levers. Pengendalian gerakan-gerakan scpcrti yang dikemukakan pada sub paragrap· paragrap scbelum ini dapat dilakukan dengan menarik/ mendorong control levers yang dipasang di depan tempat duduk operator. Pada umumnya dibuatkan 6 buah levers , 3 buah pada masing-masing sisi kanan dan kiri ; lever. yang paling kanan adalah untuk mengatur biade lift kanan,lever berikutnya untuk menggerakkan sideshift rack dan yang ketiga adalah untuk memberikan kemiringan kepada roda-roda depan . Levers yang ada di sebelah kiri ialah , yang paling kiri untuk pengendalian blade lift kiri, lever berikutnya untuk center shift (gerakan blade circle) dan yang ketiga untuk pengendalian attachmentlainnya, seperti scarifier, dan lain-lain. Padagraders dengan mechanical blade controls, maka prinsip kerjanya adalah memutar sebuah batang yang berhubungan dengan gear pada 「。ァセョ@ yang henaak digerakkan. Hal ifli dilakukan dengan mengaktifl
148
Gb. 41.04. Control level+ clutch. Suatu sliding gear yang dapat digerakkan oleh control lever, dapat menghubungkan gear dari drive shaftdengan gear depan a tau belakang schingga shaft ini berputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan gerakar. blade yang dikehendaki. Apabila control lever dilepas (tidak disentuh), maka sepasang per dan kunci akan memclihara kedud ukan sliding gearpada "neutral"schingga gerak an blade yang dikuasai oleh lever itu terhenti/ terkunci . Drive shaftdihubungkan dengan gears yang dimaksud dengan cross joints seperti yang dapat dilihat pad a Gb. 41 .04. 42 .
Kerja Uasar Grader (Basic Grading).
p・ォ」イェ 。 \セョ@ utama yang dipcrgunakan S ・「。 セZ 。ゥ@ dasar di dalamgraderdesignadalah membuat sesuatu bidang permukaan yang rata (= planning) yang memcnuhi syaral kemiringan tcrlcntu (= grade) haik ke ucpan maupun ke samping. Namun demikian , di dalam kenyataan pelaksanaan sesuatu proyek jalan/lapangan tcrban g, atau pekcrjaan-pekcrjaan pcnggusuran pada umumnya . banyak sekali tugastugas yang dapat dibebankan kepada grader kita. schingga akhirnya grader merupakan alat yang multipurpose . Grading yang dimaksud tadi. biasanya merupakan pckerjaan tahap tcrakhir scsuatu bagian konstruksi untuk kernudian dibuatkan bagian konstruksi berikutnya ili atas permukaan vang Lelah rata menurut spcsitikasi.
149
Setclah finished grad ing , milka · iasanya lapisan y:1ng 「」イウセョァォオ エ 。ョ@ suual! tiuak mcmcrlubn pckcrjaan PL'II\ cksaian l.1 inn ya scl!ingg:1 grading ini ュ」イオーセ「ョ@ tahap sc tclah sclcsai pc1nad:11:111 ) :11 1,: '''111purn:1. Bentuk prrmuk J:In MNセエャGゥ Zャ ゥャ@ r ollin g tcr:l kh ir ini :1d:d:d1 h,·,gl'i<•lllh:lll)! '>cillngg:l ーセ 、ゥ@ h:d.. d . :lllll n grading ini 111C1up:1kan u,,d1.1 cut & fill 'L'L':II:I kecil-kccila n. 11:11 1111 、セ ー NQ Q@
Gb. 42.02. Kerja dasar grader (basic grading).
Tanah yang tcrkumpul di dcpan blade, tcrgcser kc tcpi dan tcrtinggal scbagai " tanggul" di sampinggrader; dengan lintasan berikutnya , langgul ini digcser lebih ke sam ping lagi schingga tcrtcbar rata di tcpi konstruksi . Apabila ketidakrataan agak tcrlalu bcsar. maka scbaiknya dilakukangrading dengan lebih dari scbuah lintasan : pertama-tama misaln ya pada ketinggian bidang A- A, dan pass berikutnya lcbih rcntlah lagi schingga mcncapai bidang R - B Cara yang demikian itu , mungkin sckali akan tcrlalu banyak mcngurangi tcbal uari lapisan yang diratakan itu, sehingga sctclah dicapai scsuatu pcrmukaan yang rata pada kepadatan yang homogccn, maka tanggul bckas gusuran kemudian dikcmbali kan lagi di alas permukaan yang sudah rata tadi dcngan tcbal yang sama (scdapat mungkin) untuk kemudian dipadatkan lagi. llasil tlari pcmadatan tcrakhir ini jauh
1n1
150
lcbih rata dari yang pertama laui , schin)!.ga usaha grading hanya mcngurangi sedikit saja teballapisan. Kalau bladekutting edgesudah diatur (= set) pada kctinggian dan kemiringan yang dikehendaki (dengan mcngatur blade lifts), maka biasanya tidak dirubah-rubah lagi selama pass yang akan dijalankan . kccuali kalau roda-roda depan (atau salah satu di antaranya) masuk ke dalam lubang yang tcrlalu dalam; di dalam hal ini timbul kemungkinan blade akan mcnggali terlalu dalam schingga perlu diangkat sekedamya untuk dikembalikan lagi setelah roda keluar dari dalam lubang. Sebaliknya kalau melintasi peninggian yang tcrlalu tinggi , blade pcrlu ditekan ke bawah. Adakalanya, diperlukan grading di mana roda-roda tidak boleh menginjak daerah yang digrade. Hal ini misalnya terjadi pad a pengrataanshoulders jalan yang tidak dipadaikan sempurna ( di luar yang diperkeras !). Untuk ini, maka roda-roda grader tetap di atas bagian yang diperkeras sedang blade digeser ke tepi shoulder. Sideshift rack diputar keluar schinggablade circle berikut bladejuga tergescr keluar; sesudah sampai kepada jarak yang dikehendaki, maka blade lift diatur lagi sampai kedudukan blademendatar pada kedalaman yang ditentukan. Apabila dengan cara yang demikian itu, side shift rack sudah maksimal keluar sedang belum dicapai jarak yang dikehendaki , maka jarak jangkau blade ini masih dapat ditambah lagi dengan membcrikan offset kepada blade yang pada kcbanyakan grader dimungkinkan . 43.
Menebar Rata(= spreading).
Kemampuan grader seperti yang dikemukakan dalam paragrap (42) di atas, membuatnya juga dapat dimanfaatkan bagi pembuatan lapisan yang rata dengan ketebalan tertentu. Bahan yang perlu ditebar rata untuk itu , biasanya didatangkan dengan alat angkutan seperti truck, dan lain-lain , dan ada dalam keadaan bergunduk sebab langsung dituangkan dari dalam dumptruck. Mengingat cara kerja graderkita, maka usaha pcncbaran tanah ini paling mudah di· lakukan kalau dia dalam kcadaan bcrbcntuk tanggul sepanjang daerah yang memer· Jukan tebaran tanah tadi. Dalam keadaan di mana tanah yang akan ditebarkan sudah merupakan tanggul, maka grader ditempatkan sedemikian rupa sehingga tanggul yang memanjang itu melalui bawahgraderdi antara roda-roda kanan dan kiri. Blade diberikan angle kc arah mana tanah akan ditcbarkan sedang ketinggian cutting edgeterhadap permukaan tanah asal diatur seteballapisan yang hendak dibuat; angle dari blade dan ketinggian cutting edge ini diatur sedemikian rupa sehingga tanah bekas tanggul, kecuali menggeser sepanjang moldboardjuga tertinggal melalui bawah blade. Apabila dengan satu pass tidak dapat dicapai seluruh Iebar permukaan peninggian yang direncanakan, maka sebagian dari tanah dibiarkan tertinggal pada sisi/ujung blade dan membentuk tanggul lagi (meskipun. lebih kecil ukurannya dari yang pertam a tadi) untuk pada pass berikutnya diratakan lagi melebar.
151
0
D basic grading
spreading
spreading bertalwp
Gb. 43.01. Kedudukan blade (angle) pada nuzsing-masing keadatln pekerjatln. Adakalanya, tanah yang akan ditebarkan itu belum merupakan tanggul yang sesuai untuk ditebarkan , misalnya merupakan gundukan-gundukan olch dumping dari truck-truck ataupun mcrupakan tanggul yang terlalu bcsar untuk ditanggulangi sekaligus scpcrti yang diterangkan sebelum ini. Di dalam hal yang demikian itu, maka gundukan-gundukan/tanggul yang besar tadi di"potong" lebih dulu secara berangsur-angsur dengan maksud untuk membuat tanggul berukuran tepat bagi grader kita. Untuk itu maka blade digeser dulu ke samping dengan mendorong sideshift rack ke arah tanggul/gundukan-gundukan yang berjajar pada keadaan grader ada di sisi bebas menghadap ke arah medan yang akan diberikan tebaran yang dimaksud. Pad a tiap pass, blade me "nusuk" ke dalam gundukan/tanggul dan dengan demikian melepaskan sebagian tanah untuk digescrkan menjadi tanggul kecil di sebelah lain dari blade. Apabila tanggul baru ini sudah cukup besar setelah beberapa pass, maka dia digeser lebih jauh lagi a tau diratakan; kemudian prosedure diulang lag} dengan pemotongan lebih lanjut terhadap gundukan-gundukan asal. Lapisan tebal scbagai hasil dari pekerjaan ini biasanya belum merupakan tebaran yang merata menutup seluruh pennukaan yang direncanakan . Untuk mcncapai lapisan merata dan sama tebalnya, maka hasil pertama yang belum tcrtebar mcnutup scluruh pcrmukaan tadi kemudian· ditipiskan dengan menggunakan cara-cara sepcrti pada basic grading. 152
44.
Mencampur bahan
Di dalam pclaksanaan konstruksi jalan raya . sc ring dipcrlukan mencampur berbagai jenis bahan/tanah dengan proporsinya masing·masing scucmikian rupa, sehingga mcmcnuhi spesifikasi yang ditctapkan . Hal ini djumpai pada keharusan misalnya untuk stabilisasi tanah sctempat atau dari tcmpat lain dcngan jenis tanah binnya yang hcrgrauasi tcrtcntu; hasil campuran ini merupakan tanah yang mcmcnuhi gradasi untuk ュ」ョ 」セー。ゥ@ kestabilan yang optimal. Campuran-campuran tersebut juga dapat terdiri dari pcnambahan bahan pcngikat seperti semen PC, kapur, aspal, dll . Campuran sebaik-baiknya adalah yang uihasilkan olch scsuatu plant yang khusus dibuat untuk kepcrluan itu(= plant mix), akan tctapi scring jumlahnya tidak cukup besar untuk membenarkan pengadaan plant yang dimaksud. Di dalam hal terakhir ini, maka grader dapat mengambil alih tugas mixing plant tadi dengan cara yang disebut "mixed in place" yang kalau dilaksanakan dcngan baik dan teliti, dapat menghasilkan campuran yang cukup memuaskan . Pelaksanaan mixed in place dengan grader ini ialah dcngan membu at scmacam エ。ョセオャ@ (=windrow) dari bahan-bahan yang akan dicampur itu, untuk mana bahan dituang dari dalam truck bcrturut-turut sesuai dengan bagian-bagian yang dikehcndaki. Misalnya diperlukan 2 bagian dari hahan jcnis (A) dan scbagian dari jcnis (13). maka dua muatan truck didump berturut-turut/berdckatan untuk kemudian disusul dengan scbuah muatan truck dari bahan (B): kemudian didump lagi dua muatan truck bahan (A) dan satu muatan truck bal1an ( B), dan seterusnya sampai dicapai suatu jumlah yang dapat dikerjakan sccara ckonomis. Pengerjaan ini dimulai dengan membuat windrow sepe rti yang ditcrangkan dalam ー。イァセ@ ( 43) yang sedikit banyak sudah tcrjadi pencampuran yang bclum scmpu.rna; 、・ョセ 。ョ@ berulang kali meratakan wind rows tadi dan mcmbuatnya windrow kembali , maka pencampuran dapat dihasilkan dcngan haik. Biasanya diperlukan 4 @ 5 passes untuk mencapai hasil yang mcmuaskan . Perlu dipcrhatikan bahwa blade dibcri kan scdikit "pitch" karena tidak dipcrlukan usaha memotong tanah yang kcras (hanya ュ 」 ョセオャァ@ tanah campuran didcpan moldboard saja). A·dalah kebiasaan yang baik untuk mcmbasahi tanah dengan air secukupnya (sedikit mclcbihi OMC) pada pass• yang mcndckati pass tcrakhir yang sckaligus mcrupakan pass 'yang mcratakan tanah campuran untuk disusul scgera dcngan membcrikan pcmadatan (= compadion l yang diminta. Apabila yang dicampur adalah tanah dengan bahan cair (misalnya pada stabilisasi aspal), maka tanah yang akan distabilkan itu diratakan dulu pada ketcbalan tertentu; aspal kemudian disemprotkan rata diatasnya dengan jumlah yang sesuai menurut spesifikasi dan perhitungan berdasarkan tcbal lapisan yang dibuat tadi. Setelah itu, maka pekerjaan windrowing&spreadingkembali dimulai sarnpai terjadi campuran (=bl en d) yang homogeen. Seperti halnya dengan pada basic grading dan spreading, masing-masing pass dari grader hanya dapat dilakukan pada satu arah saja, mengingat bahwa memutar 153
!!radrr utrrupakan prkrrja;ut y;lll!! cukup suli l. IL' tlll ;utta pad;t Jact;tl t kc rja ケ。オセZ@ scm pit. Bcbcrapa jcnis graJer dintun!!kinkan llttlltk tncmular hladL·nya I X0° schingga unluk nH:Iakukan ー。 セウ@ yang bcrlawanan araltn ya dcng;ut ー[ Bセ@ ウ セZ 「、オュョケ。 L@ orang li da k pc rlu mcmutar grade r di dalam ォ 」セ 、オ イオ ィ 。ョケ Z@ natnun Jcmikian , unluk kcpcrluan ini tet<tp juga diperlukan w pn lu ィ [ ュエ セ@ dipular エゥciセィ。、ー@ arah yang bcrlawanan (= turn I セPᄚI@ 111rngingat hahwa pada pass yang scbclumnya . tan.tlt sudah lcrdurong mcndekati ujung konstruksi yang mcmcrlukan bahan yang dikerjakan itu セ」 ィゥョァ。@ massa harus Jidurong kc arah yang be rlawanan . Seperti diketahui . traksi paJa ruda-ruda dcpan grader tid ak cukup besar untu k memelihara arah gcrak grader p;tua bclukan yang tajam: mcmi ringkan ruda -roJadepan ke arah belokan mcmang san g
Memotong tebing scpanjang jalan (= bank cut).
Apabila traccc jalan meblui scbuah "cut". maka pada kanan / kiri jalan ataupun pada scbclah jal:m akan terjadi scbuah tebing yang kadan g- bdan g cukup curam juga . Pelaksanaan "cut" untuk jalan itu bukanlah pckerjaan grader. mc lainkan alat-alat lain yang lcbih beral. sepcrti bulldozer, scraper dsb . Tugasgradc r di sin i pada hakekatnya hanyalah membentuk tcbing tc rscbut scbagai pckerjaan penyelcsaian (= finishing) yang bcrupa pckerjaan penggalian yang ringan; mcskipun dcmikian . karcna merupakan pckcrjaan pcnyclcsai:m . hasilnya harus cukup ccrmat dan rapih. Sudah barang tcntu . kcmampuan pengerjaan grader untuk tugas-tugas scpcrti itu adalah terbatas kcpada jarak jangkau pisau grader schingga apabila tcbingnya Jebih tinggi dari jarak jangkau tcrscbut, pekcrjaan finishing ini dilakukan scmentara cut masih mcncapai kcti nggian yang scsuai dengan kemampuan grader yang dapat dipcrgunakan untuk itu . Schclum pclaksanaan pcmotongannya scndiri dimulai, makablack harus dibcrikan kcdudukan yang scsuai dcngan maksud tcrscbul. yaitu mcncmpatkannya dengan sudut tcbing (= kcrniringan) yang direncanakan sedemikian rupa sehingga blade ada c.li samping kcmlaraannya.
154
;;ret .': . . .i .... セ@ .. M Mセ
"' セ@
MB@ M セM
:
. M N ᄋ セM M ᄋ@ セ@ M セ@
. . ..
イjセM セZ[N
ZWM
セZゥャ
セ スセ ャA@
/1.
.. ゥ|A
(.
セ セM[NL・
NLセMZ
iBw⦅LN
[N@
セ
1\ ·JI:una-lalll a blade dihe1 ikan offset ォ セ@ セ 。ュ@ ping lkr arah tching yang abn dipol ong) sc111a bin1al lllllll)!kin . di ta 111hah side shift 111aksi l:1,:i 、 セ ョ IA 。ョ@ 111:11 pu l;1 (Cb . 4 ).01 1\). L1nt ul<. n1cnra pai ォセ、 オ、ォ。ョ@ ini. 1naka liftarm harus di"u ltll " dengan mck pasbn , pin-pin ya ng 1ncngunr inya p:11l;1 kcpanjangan tcrtcn lu . Se tcl ah m:: nra pa i offset & : side shift maksimal tadi. pinセ セM M エ@ pin dipasang lagi pada luhangMセ M M Mセ@ ,.-., ·;. luhang ya ng scsuai . Kcdu dukセ ZヲNセ セ@ ;m ー ⦅ 。[ ャ。 ウゥ、 セ@ shift y;111 g m;lksiセ ᄋ M セ ZQ[セ@ .' 111al 1111 h;n1y;, lh lc ntu k;lll olch . • panjangny a side shift rack. セ・ ィゥョ ァ ァ 。@ hiasany;1 blade lifts hcl u111 IIICIIt:apa i kl'dudubn yan,: maksi mal. Kcnutdian . blade lift ld1ing 'diangk:i t sching)!a blade circle hcrput ar pada poros drawbar dan hl arlc turut terangbt scbcl ah. lk nga n !!C ra b n ini . lllab u jung blade schclah lai nnya akan lunlll lc rtc kan kc d;d;11 n t:mah Jan mcnghalangi gcra kan pcngangkal an blade tersehu t. lJntuk lllCII )!ala si in i da pat di tcmpuh jalan sc hagai hcrikut: セ 、 j イャ。ィ@
B
Blade dihcri kan angle scjauh lllllll)!kin dc ngan ujun g sc bclah tehi ng scjauh tnu ngkin ke dcpan. lla l ini hcrarti mcm pcrpc ndck jarak ant ara u jung lainnya dc n)!a ll p11ros pul ar drawbar セャᄋィ@ in)!,:a usaha pengangkatan tadi dapat di lanjul l-. ;111 . 155
1\pabila ca ra scpcrti yang pertama tadi masih juga bclum tlapa t dicapai putaran bcbas, maka liftarm pada sisi yang jauh dari tehing dit cka11 turun ber. sa maan tlcngan Jiangkatnya Jiftarm pacl:l sisi dekai tcbing . l'roseJu rc ini dite ruskan sampai mcn<:apai titik o ptim um Hエゥ、Zセォ@ dapat bcrputar lagi karena liftarms kurang panjang). Dalam kedudukan yang demiki an itu (pada hal masih diperlukan memberikan pu Ia ran lebih jauh i lagi) , maka pin penyc telan panjang liftarm dari blade c li ft ujung sisi jauh dari tebing dilcpas (patla blade Gb. 45.0 I. Mcmberika11 kedudukan miring kclift l:linnya terkunci pada pada blade disamping kemlaraan kedudukan itu) dan tu as u11tuk melakukan ba11k cut. lift Ji angkat sekadarnya, kurang lcbih satu atau dua mala Jubang pin, dan sesudah itu pin kembali dimasukkan ke dalam lubang yang sesuai. Pcmutaran blade kcmudian dilanjutkan : bilamana blade lift scbelah tcbing tuasnya sudah mencapai titik maksimal. maka pin pada liftarm di sini dilcpas pula schingga dcngan mcmutar tuas blade lift. pcrpanjangan ann akan masuk ke dalam pipanya. Setelah pin dimasukkan pula ke dalam lu bang yang sesuai. maka pcmberian putaran diteruskan lagi. Penyetelan panjangnya liftarm ini diatur scdemikian rupa sehingga setelah mencapai kedudukan yang dikehcndaki . masih tcrdapat kelonggaran pada penggcrak tuas blade lift (kanan/kiri) un tuk pcngcndalian blade langsung dari tempat operator. (Gb. 45 .01 B). Dengan blade bcrkedudukan di samping kendaraannya ini, grader didekatkan pada tcbing yang akan dikerjakan . Sehclum mulai dengan menggcrakkan grader maju mcmotong tcbing, maka roda -roda dcpan dibcrikan kcmiringan lebi h dulu ; kalau pemot ongan ini be rat. maka rod a-roda dimiringkan ke arah tebing sedcmikian rupa sehin gga roda-roda depan itu ikut menahan tcrdorongnya bagian dcpan grader mcnjauhi tcbing. Kalau pcmotongan ini hanya ringan saja (hanya menghaluskan permukaan) maka roda-roda dirniringkan menjauhi tcbing, sedcm!kian rupa sehingga berat 156
grader tidak dilimpahkan kepada tcblng mclalul blade. Perlu diperhatikan bahwa scjak diberikan usaha penempatan di sam ping grader, blade jadinya condong kc depan ; kecondongan.(akibat angle yang diberikan sejak pertama kali itu) kemudian diatur sesuai dengan keperluan. Pada Gb. 45.01 C dapat dilihat sebuah grader melakukan bank cut (berat) . 46.
Menggali saluran tepi jalan (selokan drainage).
Membuat selokan tepi jalan ini hiasanya dikerjakan dengan tenaga pekerja (manual labor) karen a mcmerlukan usaha-usaha finishing yang rapih. Namun demikian, adakalanya orang terpaksa mengcrjakan sccara mckanis pula. misalnya dalam kondisi di mana tcnaga pekcrja sukar didapatkan karena alasan-alas· an tertentu. Di dalam hal ini, maka graderlah alai yang paling sesua i un tuk i tu , me ski pun ke· mampuannya untuk itu terbatas juga {kedalaman selokan terhadap permukaan shoulders, Iebar selokan , dan sebagainya). 13entuk profit selokan yang paling mudah dapat dibuat dengan grader adalah V ditch. yaitu yang berbentuk sudut terbuka di alas. Untuk ini, maka blade diberikan tilt yang diperlukan serta diserongkan ke depan (angling) sehingga seolah-olah blade condong ke depan. Setelah ditempatkan pada ujung galian, maka grader mulai dijalankan sambilmenurunkan liftarms (dua-duanya bersamaan atau satu per satu tergant un g dari ketram· pilan operator). Dengan bcrjalan majunya grader. maka ujung blade mengadakan penetrasi ke dalam permukaan tanah sehingga tanah tergali keluar dan didapatkan alur berben tuk V yarig dimaksud. Perlu diperhatikan bahwa roda-roda belakang yang kemudian masuk ke dalam alur ya ng tergali itu , menyebabkan pcnurunan lebih dalam lagi kepada ujung blade se· hingga pada saat itu perlu diadakan koreksi sekcdarnya kepada kedudukan blade itu
Gb.46 .01 . Menggali parit jalan dengan grader. 157
Apabila dipcrlukan kcd:Jlaman parit yang lcbih bcsar lagi , maka pass pertama tadi diulang bcrangsu r-angsu r schingga dicapai ukuran-ukuran profil yang dikehendaki . Di dalam mcnggali parit ini . roda.roda dcpan pcrlu dibcrikan kemiringan yang bcrセ ョI@ ;1 J...,·,lll:ii.l.lll. ;1gar dipc1okh kcstahilan yang scbcsar-hcs:HJawanan dcng:Jn Qゥイョ ny:J tcrhadap ォ」 」LG ゥャ、 」ャオョセ[@ ャG G G ᄋ LᄋォGMBセ。ョ@ arah ー」QZセ セ[ ゥャ。ョ@ yang tclah dipatukkan sc hdll111nya . V dit ch ini han y;il ;ill bail, llllliik p1ulil -pi•.dd y;111g kn·d ,;,p : hd ;un ;111a lhpcdukal l ukuran -ukuran sclokan yani! kllih b,·sar. 111ak;l h1asany;1 ddHI.II ur;1ng bcntuk Jllllli l dcngan llll'll(!t!llll;ikai l g1a dc1 kita . trapcsium yang juga dapat 、ゥセ」ォョァ。イ@ Proscdur urut-urut:Jn passes untuk nwncapai hasil yang bn upJ salu ran yang hcd1cn tuk tr:Jpcsium ini adalah scpcrti yang dapat dilih:Jt pada Lb. 4(L02 . Pertama-tama dibuatlah V ditch dcngan satu atau lchih ー。ウセ 」ウ@ 111cnurut kedalaman pari! yang diinginkan ( = I). Pass bcrikutnya adalah mclandaikan sisi dekat dari parit yang tclah bcrhasil dibuat pada pass-pass sc bclumnya (2): jumlah pass unt uk tah ap rni tcrgantung dari kedaJaman pari! (V ditch) tcrscbut. Tanah hasil galian (scmcntara) kcmudian dirat:Jkan atau diangkut pcrgi d:Jri daerah gal ian ; apabila bahan yang tergali itu dapat dimanfaatkan untuk pcninggian badan jalan, maka scbaiknya diusahakan agar hasil galian ini diratakan di atas badan jalan untuk kemudian dipadatkan scsuai dcngan spcsilikasi. Bcrikutnya ad:Jiah untuk mcmbcntuk tcbing ウゥセ ゥ@ jauh dan tanah hasil galian ini jatuh masuk ke dalam ー[NセイゥャZ@ pclaksana:m dari pcmbcntubn tcbing ウゥセ ゥ@ jauh ini [Nセ、。 ᆳ lah scpcrti pada bank cut bias;1 yang trlah dikcmuf...akan ー[Nセ、。@ pa1agrap (45) scbclum ini . (4). Tanah hasil galian kcmudian 、ゥォ」ャオ[Nセイ「ョ@ Jari dalam parit dcngan ウ[Nセエオ@ atau dua pass jalan scpcr ti ィZセャョ ケ。@ ー[Nセ、。@ hasil -hasil ァZjゥ[Nセョ@ scbe lumnya dan diratakan di atas 「[Nセ、。ョ@ (5). Passes bcrikutnya adabh untuk mcmhcntuk tcbing sisi dckat sampai jadilah ーZセイゥエ@ yang diinginkan (6 + 7 ). pcrmukaan m:Jsih dalam Apabila tanah yang pcrlu Jigali itu bcrupa tanah 、」ョァ[Nセ@ keadaan asalnya, biasanya tanah ini bcrumput atau ditumbuhi tanaman-tanaman lainnya di atas topsoil yang tidak baik untuk dipergunakan scbagai bagian dari badan jalan. Di dalam kcadaan scpcrti ini, maka pcrlu dipcrhatikan bahwa pcrtama-t:Jma harus disingkirkan dulu rumput-rumput ataupun tanaman -tanarnan lainnya yang dapat mcngganggu/merin tangi pckcrjaan grader nan ti : rumpu t kalau digali dcmikian saja, akan bcrupa gumpalan-gumpalan carnpuran sisa tanarnan dcngan topsoil yang suka r digusur dan berat serta lcngkct. Cara pcnyingkirannya ialah dcngan membajak lepas bagian alas permukaan tanah dcngan bajak yang biasa dipergunakan pada pcrtani:Jn biasa (disc harrows) akan tctapi tidak sclalu dapat terscdia alat scpcrti ini di daerah proyck dan sckitarnya untu.k dipergunakan . Untuk tujuan ini dapat pula dipcrgunakan scariraer attachment pada grader yanf juga bermanfaat untuk itu.
158
3
Gb. 46 .02. Menggali parit tcpi jalan dengan profil bentuk trapesium. Olch brcna tanah titlak tlapat tlipergunakan untuk mempcrtinggi badan jalan, haru s tliusahakan agar disin gkirkan dari daerah konstruksi; salah satu cara yang ba ik ialah menyingkirkannya ke scbalah luar dari galian , artinya kc scbcrang jauh dari hadan jalan . Dcngan 111enempuh proscdurc yang tcrbalik dari apa yang Ielah ditc ran gkan tadi. mab pari! ini dapat tligali dengan sempurna : sudah barang tentu harus di ciptabn dulu kemungkin an untuk itu (pcmbcbasan tanah yang cukup, tlan sc bagain ya) . 4 7.
Memclihara jalan kerja.
Di tlalam bah (V) telah dikemukakan bagaimana pcntingnya pemeliharaan jalan kerja bagi alat -alat angkutan untuk mempertahankan effisicnsi yang tin ggi. Road graderkita atlalah alai yang paling sesuai untuk keperluan itu. Patla umumnya, jalan angkut yang dibuat untuk melayani angkutan bahan-bahan bagi pelaksanaan sesuatu proyek jalan/lantlasan tcrbang, atlalah sebuah jalan darurat ataupun jalan tlaerah dengan mutu yang rendah . Namun dcmikian , usaha-usaha untuk memperkuat jalan-jalan tc rsebut untuk kepcrluan angkutan berat perlu juga dikcrjabn agar titlak tcrlampau Ieka s rusak oleh lalu lintas yang meliwatinya dcn!!an intensitas yang tinggi. Jcnis konstruksi jalan pada umumnya adalah jalan tanah yang diberikan perkcrasan hcrupa kerikil/pasir atau pun bahan-bahan stabilisasi tanah lainnya, dcngan tujuan 159
juga untuk mcmpcrtinggi 、セケ。@ taha n tcrhadap pcn)!aruh :Jir ィオェセョN@ Pcngaspabn pcrmukaan tidak lazim 、ゥー」 イ ァオョセォZャ@ ォ」セZオ。ャゥ@ pada ー」ャ。ォセョM@ yang mcmakan wa klll cukup lama (hcrtahun -tahun) at:lll untuk ll!Cillanfaatkannya scbagai jalan umum di kcmudian hari. Jalan tanah dengan perkerasan kCii\...il ' pam. \C エセZャ、ィ@ d1pcrg.un:J kan un t u k Ja ngka waktu tertentu, akan mengalami peruhahall·P<'Illhallan bentu\... pcrmuban (= Jeformasi) seperti yang digambarkan ーセ、。@ Gh. 4 7.0 I ( t\ ).
-- ,
r
A
--- __ ,.;.::::"""'""'""'----______
-----
B
v----
-----v
\
--....
v Catalan :
--- ----<
........ ,
........
\t
I
D
_
Kalau bahan sudah tidak cukup lagi untuk mencapai ketinggian asalnya (karena sudah banyak lzilang), rnaka perlu ditambah /agi. Keadaan sekarang (sesudalz dikerjakan dengan beberapa pass). Keadaan sebelumnya (sebelum dikerjakan/akan dikerjakan). Windrow hasil galian grader (untuk diratakan kembali).
Gb. 47.01. Memelilzara jalan k erja di dalam proyek. Usaha pemeliharaan yang pcrlu dibcrikan antara lain bertujuan untuk mcngembalikannya pada bcntuk semula. Proscdure yang ditcmpuh ialah dcngan mula i mcngum160
pulkan bahan-bahan yang tercece r keluar dari jalan (antara lain yang masuk ke th· lam parit -parit tcpi) Jan berikutnya mem otong pcrmuk:Jan yang timbul pada tiap sisi jalan . Apabi la prosc durc ini telah sclesai dikerjakan. maka tcrjadilah セ@ buah winJrow d:tri bahan yang cukup homogeen : kemudian masih pcrlu dihilangkan bagian Je formasi di ten gah jalan dengan car a memotongnya pula. T anah ィZセ ウ ゥャ@ pe· rnoton gan ini dapat dipinda.hkan ke sebclah sisi (ditambahkan kepada \\indrow yang su dah ada di situ) a tau ke kanan & kiri dengan memberikan keduduk:.tn kepa· da grader blade agak tcgak lurus kepada as jalan. Hasil pekerjaan sarnpai kini adalah dua buah windrow dan permukaan jalan yang homogcen (kcpadatannya) dan rata-rata sejajar dengan grade aslinya. Setelah itu. maka keJua windrow ditcbarkan kembali di atas permukaan tanah pada kctebalan yang rata . diairi dan dipadJtkan kembali. Jenis jalan scpcrti yang dikemukakan tadi , banyak terdapat di tanah air kita ini dan dipergunakan scbJgJi jabn umum , seperti misalnya jalan-jalan kerikil di tberahdaerah tingbt II kitJ. Memelihara jalan-jalan tersebut dengan cara seperti yang dikemukakan, merupakan usaha pemeliharaan yang murah dan cukup memenuhi keperluan.
161
VII. ALAT-ALAT UNTUK PEMADATAN TANAH.
48.
Maksud dari pemadatan (=compaction).
Adalah mcrupakan scsuatu yang dapatmudah dimcngcrti dan dialami. bahwa tanah yang dipadatkan, dapat lebih tahan terhadap pcmbcbanan dan tanah yan g ada dalam keadaan lcpas; dan memang demikianlah yang scbcnarnya . Di dalam buku (I) series ini yang mcngetcngahkan masalah pcrcncan aan struktur konstruksi jalan raya & landasan tcrbang. secara kl1usus di bahas masalah ini , dan di dalam paragrap (6) pada buku ini juga, dikemukakan bcbcrapa lllaSJI:th mcngc nai kepadatan tanah ini, sckedar untuk mengantarkan kita di t.lalam mcmperhati kan dan mcngerti soal-soal mcngenai kepadatan tanah di lapang:m , tanpa mcmpclajari lebih dulu buku (I) tcrscbut. Untuk keperluan yang sama, maka dalam paragrap ini dikcmukakan bahwa daya dukung yang diperlukan untuk masiug-masing lapisan konstruksi jalan raya, tidak scpcnuhnya tergantung dari ketahanannya tcrhadap gaya-gaya mcnckan olch muatan, mclainkan scbagian tcrbesa r tcrgantung dari day a mampunya untu k mclawan tcgangan -tcgangan (shear) yang dapat mcn!!akibatkan dcformasi -dcformasi pada konstruksi. Apabila kita pcrhatikan (bagian) dari "'fam ily or curves" yang dihasilkan oleh percobaan-percobaan laboratoris terhadap scsuatu jcnis tanah , maka dapat dilihat bahwa daya tahan terhadap "shear stresses" ini juga tergantung dan erat hubungannya dengan kepadatan (=density) dari tanah yang bersangkutan, yang di pihak lain juga merupakan fungsi dari kadar air dan usaha pemadatan (=compaction efort). Mengingat yang demikian itu, maka sebagai tujuan dari usaha pemadatan tanah yang kita lakukan di Japangan, dapat dikemukakan : a)
Membangun ketahanan pada massa tanah di dalam melawan pengaruh muatan oleh lalu lintas.
b)
Mencapai sesuatu tin gkatan kestabilan massa sampai pada bat as yang optimal, yang diperlukan untuk melawan usaha deformasi oleh muatan-muatan yang akan dialami di dalam kenyataan ini.
c)
Mengurangi sampai batas yang minimal sifat "rembes air" dari tanah yang bersangkutan.
Dinyatakan dalam kata-kata Jain, maka tujuan compaction adalah memberikan semacam "prestressing" kepada rnassa tanah, sedemikian rupa sehingga pengaruh muatan lalu lintas yang terberat, masih ada dalam batas-batas yang Ia yak ( ± 30o/o) dari gay a yang d iberikan sebagaiprestress tadi. Dengan demikian , maka muatan-muatan yang diberikan kepada massa tanah itu, hanya menimbulkan tegangan-tegangan yang masih ada dalam bat as " elastis", scpcrti halnya kita muati batang-batang bcsi untuk kon struksi jcmbatan misalnya. Balas clastis scsuatu massa tanah kurang lcbih adalah 75% dari tcgangan " han curnya" masing-masing butir dari bahan tanah itu, yang tcntun ya berlainan untuk bcrbagai jenis tanah. 162
30 ·E_ セ@
bO 20 - - - -
セ@ .., セ@
tS
10 - - - -
.....
セ@
120
-- -
セ@
セ@
N セ@
110
:t
·- 100 ....
1::
::s
8
90 10 5 15 20 moisture content %dry weight o = mod. AASHO. o = standard AASHO. a =- intermediate effort.
25
Gb. 48.01. Family of curves. 49.
Hakekat dari pemadatan.
Memadatkan sesuatu massa tanah tidak lain bertujuan untuk memperkecil jumlah rongga-rongga h ampa ataupun yang berisi air, sedemikian rupa schingga mencapai nilai yang minim al; menghilangkan sama sekali rongga-rongga tersebut, tidak mungkin dilakukan dan dapat dibuktikan pada grafik-grafik pcmadatan deusaha pemadatan, yang nyata-nyata tidak dapat berimpit dengan ngan 「・イ。セゥ@ garis"zero air voids"(rongga udara = 0). Ke padatan opt imal yang dapat dicapai, kecuali tergantung dari usaha pemadatannya send iri, dan kepada kadar air massa tanah itu, juga dipengaruhi oleh bentuk butir serta gradasinya ; di samping itu, maka cara pemadatannya sendiri Genis alat pema163
Bentuk bunder
bersegi
keping
ᄋセ@ Gradasi :
0 セ@
セ@
&!
e>
セ@
• ••••• :
· · ··· ······ ······ ·· ····:
baik jelek/buruk
A] sama
セ@ .Kepadatan •[ セZ ZM E セ@
udara
セ@
·;;; セ@
セ@
ゥセ@ セヲ@ t セ@
セ@
Keadaan lepas.
f>O
t Keadaan padat.
セ@
Gb. 49.01. Bentuk butir, gradasi butir da11 k epada tan tanah. dat yang dipergunakan) juga memegang peranan yang cukup besar. Bentuk butirbutiran dari berbagai jenis tanah dapat diklasiflkasik.an sebagai bundar, padat bersegi, pipih sampai berkeping. Bentuk butir yang bundar sampai padat bersegi didapat pada tanah-tanah kerikil dan pasir, sedang bentuk pipih dan berkeping adalah butir-butir tanah liat; sudah barang tentu, di an tara kedua tanah "extreem" ini ada serangkaian jenis-jenis campuran, karena pada hakekatnya di dalam alam bebas ini jarang didapati jenis tanah yang murni. Adapun yang dimaksud dengan gradasi butir adalah pembagian (= %) jumlah butir tanah dengan ukurannya masing-masing dari sesuatu massa tanah. Makin besar jumlah butir di dalam tanah itu yang ukurannya sama, makin besar jumlah % butir tersebut ; kalau jumlah % ini mencapai nilai yang besar sekali (misalnya di atas 75%), maka tanah tersebut dinamakan bergradasi merata (= even graded). Kalau masing-rnasing jumlah % yang dimaksud terbagi merata rnengikuti sesuatu aturan tertentu, rnaka tanah itu disebut bergradasi baik (= weU graded), sebagai lawan yang bergradasi tidak baik (= poor graded) dimana % masing-masing ukuran butir tidak teratur sama sekali. Pembagian butir di dalam massa tanah yang bergradasi baik, mendekati rumus : 164
d p = 100 (-) n D di mana
% liwat aya bn ukuran (d) D = ukuran butir terbesar. ekspcrimen. n
I'
Untuk kebanyakan tanah, (n) ini adalah 0 ,4 5 - 0,50. Untuk campuran kerikil/ pasir/tanah liat, n = ± 0 ,33. Bahan-bahan dengan ukuran butir maksimal = 2 em. sedang % lewat ayakan No. 200 = 6 %, maka n = 0,5; kalau 8 %, n = 0,45 . Sudah barang tentu , di dalam menentukan gradasi butir ini, ki ta tidak dapat mcmcrinci ukuran-ukuran butir tersebut sampai yang teli ti benar; cukuplah ki ta mcnctapkan batas-ba tas ukuran butir di mana besar butir yang termasuk di dalam batasbatas itu dinamakan "fraksi". Yang menentukan masing-masing fraksi ini adalah kemampuan praktis yang biasanya adalah kemungkinan pcmisahan masing-masing butir tanah dengan ayakan (=sieves) yang dapat dibuat. Jadi, di dalam mcncntukan jumlah % butir yang berukuran tertentu, kita cukup menycbutkan fraksinya saja yang biasanya dinyatakan dalam % mclalui ayakan bcrukuran lubang tcrtentu. Bukan maksud kami di sini untuk mengutarakan masalah-masalah yang bcrsifat teori atau yang dapat dijawab dcngan pengetalJUan ilmu mckanika tanah; disinggungnya bcbcrapa pengertian tadi adalah untuk bantuan di dalam menerangkan masalah pemadatan tanah di lapangan. Bagi para pembaca yang menghendaki pengertian yang Jebih mendalam, dianjurkan untuk mencarinya di buku (I). Hasil analisa butir sesuatu jcnis tanah dapat digambarkan pada sesuatu grafik yang khusus dihuat untuk itu; jenis gradasi dapat dilihat pada bcntuk curve hasil analisa terse but. Dari Gb. 49 .01 dapat dilihat bahwa tanah yang butir-butirnya berbcntuk bundar dan bcrgradasi mcrata, tidak dapat mcncapai kepadatan yang tinggi, dcmikian pula stabilitasnya. Tanah-tanah semacam ini dapat dimanfaatkan untuk bagian dari konstruksi jalan raya/landasan terbang, hanya kalau diletakkan di dalam ruangan tertutup (inkassing) di scbclah sisi-sisinya dan lapisan stabil yang cukup tebal di atasnya. Tanah yang dapat mencapai kepadatan & kestabilan yang tinggi adalah yang termasuk di dalam golongan bergradasi baik dan butir-butirnya berbentuk bersegi. Hal ini dapat diterangkan dengan memperhatikan susunan butir-butir di dalam massa, yang menunjukkan bahwa rongga-rongga udara antara butir-butir besar diisi oleh butir-butir yang lebih kecil; sisa rongga yang masih ada diisi oleh butir-butir yang lebih kecil lagi, dan seterusnya, sehingga bcnar-bcnar didapatkan massa yang jumlah rongga udaranya adalah minimal . Di samping kepadatan , maka kestabilan massa tanahjuga disebabkan adanya geseran dan saling bcrkaitan (=interlock) antar butir yang berbentuk berscgi tadi. Untuk mendapatkan tanah yang bergradasi mcmenuhi syarat-syarat curve
165
sエ。ョ、セイ@
US 200 TOO
90
80 70
60 セ@
...c:
..
:>..
i "'
50
40
:
I
30 I I Lセ@
I
I,
8
lI
I
I l I
4
セO
I/ I I'
j_
.r
I
I
I
: : p?
I I
I
'2___
I
I
_tV
/! セ@ t"J.V I I l I Ii セ@ JL..-+--l11 I I I IL I / I l II / I セ ! !i@ / Ii /ill I: I I I
·11
I
II
i !/ i
i
i
K211 I
i
I I
, ./
「セ@
i
I 0, 1
y
0,2
I
I
I
: I
I
:
:
I
I
:
I
I : : I
: !I
Mセ@
: I
I
lI
II I I
: I
I
@セ I I
I
I
I I
lI
:
: I
I I
I
!
I
,
i
,l
I
I
I
II 0 4
I 0.7
:
i
1
I T,O
:
I
I
:I II :! I!
0,3 0,50,6
I
I
I
I
I
i
J
.IV'
./I/
TO
I I
I I I I
ャ@
V"l
I
I セ@ I 1/_1\ I I
/ ·Ii· VII II
I/ f
I
v
II pT
f I
1
0
T6 .-1 I
I
I
20
50
I
i
l
30
TOO
sleve1
I
2,0
3
4
I
:
i 5
6
10
:
I
I
:
I
I
I
_j
20
25
30
mm.
Cb. 49 .02. Gradation cun•cs. pasir, graclasi baik pasir, gradasi jelek kerikit, gradasi baik kerikil. graclasi jelek
yang ideal seperti pada Gb. 49.02 adalah hal yan g tidak mudah , bahkan kebanyakan tidak mungkin. Oleh karena itu, maka spcsiftkasi-spesifikasi yang ditetapkan untuk gradasi butir tanah yang harus dipergunakan, biasanya dibcrikan tolcransi yang berupa batas-batas yang masih memberikan hasil konstruksi yang dapat memenuhi persyaratan tek.nis dan sccara praktis masih dapat dicapai. d Batas-batas yang dimaksud, biasanya diambil dari rum us P = I 00 ( 0 )n terse but sebelum ini, dengan nilai n = 0,33 dan n = 0,50. Contoh spesiftkasi adalah Gb. 49 .03 di bawah ini.
166
• -------,....--Ukuran butir
liwat ayabn
100
90
200
100
50
I
I
I
I
I
70
I I
60
I
l
I
I
:
30
I I I
I
40
I
I I II I I
:
I 50
I
I
I
I
: I
10
0 Skala :
li
I
I
I I
I
+ r-..J_l
-+---
0, 1
I
--r セ@
0,2
0,3
U.S. Standard sieves logBrithmis.
I I I
:
I I
I
y
I
I
I
--r
I
I
""
セ@
vI
セ@
I
I
I
l/
'II
I 3
4
5
/
!
1 I! セ@
v
I I
I I
i I
I
I
I
I
l
I
I
10
I
I
I I
I
I
2
y
I : I :
I I
I 1,0
/
uv
I
l
I
...-:I
)
I
I
v
1,5
VA 1/1
I
I I
I
I
I
ケセ@
lv v I
I
セ@ セケ@ II
I 1
I
II
: :I
: l)/ l I :v J.' !../1 Vi "
I
I
I I
l
I
I
I I
I I
3!4"
I
i
I
3;s"
I
;
------,I
4
I
I
I
I
I
20
I
I
I
I
lI
I
: I
I
I
30
16 ... -,-- -.... -rT'7 -
I
I
I I
80
U.S. STANDARD SIEVES
I
lI
I
l
I
Ii
I
I 20 .
lineair.
30
mm.
m.m. •
2" 1,5" 1"
Gb. 49.03. Spesifikasi tentang gradasi butir tanah. 100 % 0,75" 50 - 80 No. 10 20 - 50 = 70 - 100 0,37" = 40 - 70 No.40 10 - 30 = 55 -· 85 No. 4 = 30 - 60 No.200= 5 - 15
Untuksubgradedan subbase biasanya ti<.lak dipergunakan bahan -bahan yang berupa batu -batu pecah yang "well graded" karena akan sangat mahal ; subgrades pada umum nya diarnbil tanah setempat (a tau fill material yang semurah -murahnya akan tetapi memenuhi spesifikasi) dan pernenuhan akan ketinggian konstruksi diperoleh dengan memanipulasikan tebal subbase. Telah diterangkan sebelurn ini, bahwa セ・ウエ。「ゥャョ@ sesua tu massa tanah yang butir· butirnya berbentuk bersegi didapatkan an tara lain oleh adanya "interlocking action" antar butir; dengan subgradedansubbase material yang diambil langsung darl sumber-sumber alam {tanpa processing), maka bentuk butir-butirnya sudah barang tentu tidak dapat berbentuk be rsegi di dalam kescluruhannya. Akibatnya ialah bahwa interlocking action tidak scpenuhnya dapat terjadi sehingga kestabilannya juga tidak dapat mcncapai nilai yang tinggi. Oleh karena itu, maka tambahan kestabilan massa harus didapatkan dari gcjala lain yang dalam kebanyakan material alam bcrupa daya ikat antar butir atau daya ikat oleh sebagian dari material di dalam massa. Bahan yang clapat membcrikan daya ikat ini adalah jenis tanah liat {clay) karena 167
sifatnya yang .c:.ohesip .. Dengan adanya tanah liat yang kohesip ini (liwat ayakan Nomor 200), maka untuk subbase tlapat dipergunakan tanah kerikil bcrpasir (river run ataupun pitrun gravel) yang butir-butirny a be rben tuk agak buntlar tle ngan sejurnlah tan ah liat yang tlipe rlu kan; gradasi butir dapat ditentukan menu ru t spesi· fikasi dalam Gb . 49.03 . Untuk subgradcs, maka keadaannya agak berlainan karena scperti yan g tclah di· kemukakan tad i, material yang dipergunakan adalah tanah setempat (a tau fill material) yang biasanya bcrupa tanah liat (=clayey soils) dengan bahan .kohcsip yang berlebihan. lnilah antara lain sebabnya, mcngapa subgratle ini tidak dapat diberikan daya dukung yang tinggi (CBR rcndah). Khususnya mengcnai tanah-t anah yang cohacsive ini perlu dipcrhatikan masa· lah pekanya tcrh atlap pcn garuh air (yang bcrlcbih). !'ada sesuatu kadar air tcrtcntt (di atas OMC) maka tanah in i menunjukkan gcjala-gcjala mcliat (= plastis) dan da· lam keadaan ini, tanah kehilangan sebagian besar dari daya dukungnya. Apabila air ditambah lagi, maka kenaikan kadar air dengan beberapa % tidak terlalu merubah kondisi ini, sampai pada suatu saat keadaan plastis ini berubah dan tanah mulai "cair" (tidak dapat mempertahankan bcntuknya). Kadar air, di mana tanah mulai liat dinamakan batas plastis Hー ャ。 ウ エゥ セZ@ limit = PL) sedang di mana tanah mulai cair, dinamakan batas cai r (=liquid limit= LL). Jarak antara PL dan LL disebut indeks plastis (= plasticit y index = PI) dan dapat dijadi· kan penunjukan mengenai besarnya " kecintaan" tanah tcrhadap air (sukar mele· paskannya) sehingga untuk bagian konstruksi yang dibebani fungsi memiku l yang bcrat, maka tanah dengan PI tinggi tidak dapat dipergunakan. Pada tanah -tanah yang demikian ini, maka jarak an tara permukaan konstruksi jalan dengan subgrade, terpaksa harus agak besar juga. Berbagai spcsifikasi menuntut adanya batas PI untuk tanah -tanah yang secara eko· nomis dapat sccara langsung dikerjakan sebagai subgradc = 15 - 20% dan untuk subbase =6 - 9%. 50
Syarat-syarat pemadatan tanah.
Perhitungan-pcrhitungan yang menjadi titik tolak bagi penetapan struktur konstruksi jalan raya, didasarkan alas kepadatan tanah tcrtentu yang dicapai di dalam laboratorium ; oleh karena itu, maka dcngan sedikit toleransi, kepadatan ta· nah tersebut harus dicapai pula di lapangan agar tingkah laku konstruksi dapat diha· rapkan terjadi sepcrti yang dapat diduga dari pcrcobaan-pcrc obaan laboratoris tadi. Seperti yang tclah diterangkan dalam paragrap-paragrap sebel um ini, untuk jalan raya dengan lalu lintas bc rat dan lapangan-lapangan tcrbang. kepadatan tanah di· ukur berdasarkan kepadatan " Proctor" yang telah disesuaikan dan diambil alih sebagai ukuran oleh AASHO dan dinamakan kepadatan " modified AASHO". Bagi lapisan-lapisan base & subbase tidak te rdapat kesulitan-kesulitan apa-apa di dalam menuntut pcmadatan yang optimal scpcr ti yang ditlapa t dal am laburatori· urn (= 100% AASHO) ; tidak demikian halnya dcngan lapisan-lapisan subgrade. Kecuali pada daeral1-daeral1 peninggian(fill area), maka pada umumnya subgrade ini
168
adalah permukaan tanah setempat (setelah diambillapisan top soil nya) yang tentunya bclum meneapai kepadatan I 00% Proctor scpcrti yang dihasilkan di dalam laboratorium, yang menjadi dasar bagi penetapan tebal lapisan konstruksi di atasnya. Pada tanah-tanah yang "tua" (bukan berasal dari timbunan yang rclatip baru), maka kepadatan alam (di bawah topsoil) tanalf berkisar antara 80- 90% Proctor (modified) sehingga timbullah pcrtanyaan, sampai sedalam manakah tanah harus dipadatkan hingga memenuhi persyaratan kekuatan/daya dukung yang diminta ? Apabila diketahui dengan pasti kepadatan tanah asal tersebut, maka jawabnya alas pertanyaan tadi sebenarnya tidak sukar diberikan; kit a ulangi perhitungan-perhitungan ketebalan konstruksi berdasarkan subgrade pada kepadatan asal tadi, dan selisih antara perhitungan baru dengan yang scbelumnya adalah tebal lapisan tanah subgrade yang perlu diberikan usaha pemadatan sampai memenuhi persyaratan . Pada kebanyakan tanah untuk subgrade jalan raya dan landasan terbang, pada umumnya cukup dengan menetapkan tebal lapisan yang perlu memenuhi pcmadatan yang tinggi ini sebesar 15 - 20 em saja. Pada tanah-tanah pasir yang tidak kohesip, syarat-syarat tersebut perlu ditambah lagi, mengingat bahwa pengaruh lalu Jintas yang berupa getaran-getaran muatan roda kepada massa pasir itu, dapat mengadakan resettlement dari butir-butir pasir, meskipun pada permulaannya sudah cukup stabil. Angka 15 em yang ditetapkan berlaku bagi kebanyakan tanah yang masih mcmiliki sifat-sifat kohcsip, didalam hal tanah pasir non kohesip ini perlu ditambah dcngan 25 %. Tanah-tanah yang hanya dapat mencapai kepadatan optimal sebes:n I ,40 glee atau lebih kccil , scbaiknya tidak dimanfaatkan sebagai subgarde dan harus diganti ataupun diberikan usaha-usaha perbaikan dengan stabilisasi. Penggantian yang dimaksud adalah setebal dua kali tebal yang dipersyaratkan bagi usaha pemadatan optimal bagi lapisan subgrade tanah fiiasa. Apabila tebal lapisan-lapisan konstruksi direncanakan berdasarkan sistem CBR (soaked = terendam), maka biasanya orang memberikan spesifikasi mengenai lingkat kepadatan lapisan -1apisan konstruksi terscbut lebih terperinci agar dapat dicapai peng-ekonomis-an yang optimal dengan membatasi syarat-syarat kepadatan lapisan sampai yang diperlukan saja (= pemanfaatan toleransi didalam syarat-syarat kemampuan bah an yang dipergunakan). ·· Toleransi-toleransi yang dimaksud dihubungkan dengan faktor keamanan konstruksi, berat muatan lalu Jintas, konsentrasi muatan itu diatas permukaan konstruksi, banyaknya pengulangan pembebanan olch Jalu Jintas (= repetition of loadings = kepadatan Jalu lintas), dsb. Di dalam salah satu litcratur untuk konstruksi Japangan terbang, dapat kita menjumpai pcrsyaratan pemadatan lapisan-l:!pisan konstruksi scperti yang dikemukakan dalam Gb. 50.01 di bawah ini. Sudah barang ten tu, di dalam praktek dijumpai spesifikasi -spesifikasi lainnya, tergantung dari tujuan konstruksi scrta sistem dari cara perencanaan (=design), dan kondisi-kondisi setempat.
169
10
5
25
20
15
s11h s:mcic tal/ali hiasa 100%
95 % AASHO
I'-セ@ r--.......
40
r----_
r-----'-.... ... _ --........-... ----- _ --GO psi
'r--!.,OO Psi
'·...........
..........
(m od.)
20
Gセ@
60
AGッN セ N・ ウゥ@
............
セ@
10o
セM
- '-/?Si
..........
toll
セ@
1..>
--.._•
--
セM
111111111111 gu11dar /
80
""
E}<::!
100
.:
]
セ@ セ@
100 %
95 % AASHO (mod.)
.........__
40
I·
&
suh grade pasir bcrsih ( cohacsionless)
-
..._
1--.
,,............
.......................
.... ........ ........ .........
,,
_ セ@
............
......
.......
_g 60
-..............t:--- セ@ GセNPMOzs
--
- ---ゥ@
セッN@
セ@
........
セ@
1..>
セGMN⦅@
,_
....
a.
80
E c 100
....
セ@
.§
.........
..
...........
セ@
..:
セ@
セ@
..,1..>
120
140
Gb. 50.01 . Syarat-syarat kepaclatan bahau tmtuk masiug-masiug keaclaa11.
Sl. Fungsi air didalam usaha pemada,an tanah.
Tdah berulang kali dikemukakan bahwa untuk mencapai kepadatan yang 170
optimal sesuai dengan hasil pcrcobaan & pcnilaian lahoratoris, kauar air dldalam tanah harus sckitar optimum pula (OM('). Hal ini memang sangat tcrasa manfaatnya dilapangan, karcna pada kadar air yang optimum ini, tanah lcbih mudah mencapai kepadatan yang kita ingini. Kelebihan mcmberikan air berakibat tidak dapat tcrpadatkan tanah yang dimaksud, sedang kurang air juga mcmcrlukan usah a pcmadatan yang bcrlcbihan. Dari gcjala-gcjala itu, dapatlah kita mcnarik kcsimpulan tcnlang apa scbenamya fungsi air didalam usaha pemadatan ini; dcngan pcngcrtian bahwa kesulitan memadatkan massa tanah discbabkan oleh pcrlawanan gescr antar butir tanah, maka fungsi air disini adalah merupakan "minyak lincir" yang dengan meliputi butir-butir tanah , mengurangi besarnya tenaga pcrlawanan gescr tersebut. Setelah sebagian air yang bcrlcbih mcnguap pergi, maka jumlah volume rungga-rongga an tar butir menjadi sangat minim dan sisa air berfungsi scbagai "katalisator" bagi terciptanya gaya kohesi an tar butir. Pada pasir dan tanah-tanah non plastic lainnya (tidak kohcsip) . maka butir-butir tanah tidak memiliki kemampuan untuk mengikat air sehingga air yang berlebihan akan mengalir saja diantara butir-butir tanah, atau mcnguap keluar melalui ronggarongga butir yang berhubungan satu sama lain. Sifat ini kadang-kadang dapat dimanfaatkan untuk me"madat"kan urugan pasir; dengan menyiramnya dengan air yang bcrlebih, maka mengalirnya air melalui rongga-rongga antar butir itu, dapat mcnyebabkan resettlement butir-butir menjadi mendekati keadaan paling rapat, yang sering sudah mencapai % AASHQ yang diminta dari bagian konstruksi yang bersangkutan. 52.
Melindas padat tanah sebagai bagian dari konstruksi.
Kepadatan tanah kcinstruksi yang dijadikan ukuran mengenai daya mampunya terhadap gaya-gaya muatan yang mcnyebabkan deformasi konstruksi, didalam laboratorium didapatkan dengan mcnumbuknya di dalam scsuatu cctakan (=mold) yang kuat . Agar didapatkan tingkat kepadatan di lapangan seperti yang dicapai di laboratorium, maka dijumpai scsuatu ーセイ「・、。ョ@ kondisionil, yaitu tidak terdapatnya ruangan berdinding kuat yang menahan massa tanah yang dipadatkan itu sehingga pemadatan dengan cara menumbuk, tidak akan dicapai dengan semu dah dilaboratorium. Di samping itu, alat penumbuk yang effisien memang sukar untuk dibuat; mcmang dibuat orang alat-alat pcmadat bcrjenis "mechanical tampers". namun produktivitasnya demikian rendahnya, sehingga tidak dipergunakan pada pelaks'anaan pembuatan jalan raya ataupun landasan terbang, dimana diperlukan usaha-usaha pemadatan tanah dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai alat bantuan, misalnya untuk pemadatan-pemadatan kecil-kecilan diruangan yang sempit, mechanical tampers ini memang sering juga dipergunakan dengan ekonomis. Memperhatikan kekurangan-kekurangan pada cara pemadatan dengan "menumbuk padat" tadi, maka dicarilah cara-cara lain untuk mencapai hasil yang mendekati apa yang dicapai dilaboratorium itu. Apabila kita perhatikan jenis-jenis alat pemadat(= rollers, compactors) yang dipergunakan di. Lblam pclaksanaan pembuatan jalan raya (atau proyek-proyek yang 171
rncrncrlubn usa ha pcmadatan tanah dalam jumlah bcsar) kita dapat rnembedakan 4 ca ra pokok yang dirnanfaatkan . sc ndiri-scndiri ataupun dikombinasi kan satu lain . ウ。ュ\セ@ Kc cmpat c:1ra pokok yang dimaksud
172
nunjukkan tegangan yang sama '(= iso· stress). Sesungguhnya, teori pressure bulb ini dikembangkan berdasarkan percobaan-per· cobaan dengan pneumatic tyre rollers, namun sckarang ini juga dimanfaatkan Aセ d@ untuk mendapatkan gambaran pe ndekat· an pada jenis·jenis rollers lainnya. Pada kedalaman-kedalaman tertentu di D bawah contad area diukur tekanan per satu satuan luas yang diakibatkan oleh I •,; o tekanan pokok be rat rod a ; perban,dingan antara tekanan pada contact are1 dengan yang ada pada pcrmukaan ーイ・セ ウオ イ」@ bulb yang dipilih, disebut faktor pengaruh Gb. 52 .01. Pressure bulb. (=influence factor). Apabila Iebar contact area = D, maka pada kedalaman 0.5 D didapatkan faktor pengaruh = 0,60; pada kedal aman = D. influence factor ini = 0 ,30 dan sclanjutnya pada kedalaman 1,S D, faktor ini didapatkan = 0, IS dan pada 2 D, didapatkan faktor pengaruh 0 ,09. Sebagai contoh misalnya jenis roller yan g dipandang adalah sebuah pneumatic roller dan untuk D diukur Iebar = 20 em. Oleh karena contact area roda-roda pneumatic roller ini berupa lingkaran (dianggap demikian. ォ Z ョ・Zセ@ memang agak men· dekati dan demi mudahnya perhitungan-perhitungan). maka luas cnntact area = 0,2S o2 = 314 cm2. Be rat muatan pad a ban terse but misalnya = 3, I 0 ton. mab tr kanan per satu em 2 contact area= 3.10/314 = 0,01 ton/cm2 = 10 kg/cm2. Pada kedalaman 10 em , tckanan dipcrhitungkan = 0 ,60 X 10 = 6 kg/cm2 : pada kedalaman = 30 em didapatkan tckanan 0 , IS X I 0 = 1.5 kg/rm2. Pcrhitungan serupa dapat pula dilakubn untuk rollers dcngan roda baja : apabila Iebar roda roller kita = 60 cn1. sedang !char contad
Scbu.1h 3 wheel 1ollcr lllt:llladatbn lanah Z セ ᄋ ォィZ エャ@ ᄋ セ I@ ..:111 l20 em pad:tl ウセᄋ オ。ゥ@ dcngan spcsi lik:t si ): ukuran roLla aJalah Jengan khar 40 Clll dan bcral muatan pada roda = "i loll d;tri s.: lu ru h beta ! rolkr = 12 ton . セ。ョN@ maka Iebar SctcLilt il..:ilo:tpa ャゥョ。 d:terah sitl!!!!llll!! didapatkan = S em. Lua., lllltlact arc.1 = 40 X S = 200 cm 2 d:111 tcka n;tl l rlld:t pada pcrmukaan tanah 1111.:11jadi = (:\000 k)! : 200 cm2 ) = 2S kg/ Clll2 .
Pa da k..:dalaman I 0 em ( = 2 D). maka セ」 ォ Z エョZャ@ kcpada L111ah O.llq X 2S k)!/cm2 = 2.2 S k. 52.0:!. l'crbcJuan pcn,:amlt mJa baja tebnan oleh roda hajalah yang lebih tl!'fl,:an rot/a han angin. bcsar. tidak Kcsunpulan inilah yang mcmbcrikan kcterangan. mcngapa 3 wheel イッャ・セ@ hegitu baik untuk keperluan mcndapatkan kcpadatan yang ウ」オZセゥ@ pada tanah·tanah urugan; lapisan pcrmukaan Iekas mcnjadi keras, scdang yang ada di bawahnya masih bclum mcmcr1uhi pcrsyaratan kcpadatan , dan dcngan dcmikian mcmcrlukan jumlah lintasan yang amal banyak (tiuak ckonomis). Bcrbeda dcngan roller rmla-roda ban karet, yang tckanan per satu satuan perrnukaan tanah mcngikuti tckanan di dalam bannya scndiri (rnualan tctap ). seolah -olah butch dikatakan tdap juga. SJ.
Roller roda baja. permukaan halus (plain steel wheel rollers) .
J\lat wmpadion jcnis ini adalah yang tcrtua dari jeni s-jcnis alat untuk usaha mem;lll:tt kan t:mah/ konst ruksi jalan . Mcskipun Ielah dilcrangkan di ualam ーZセイ Zセァ イ。ー@ scbclum ini bahwa jenis compactor ini tilbk ckon nmis untuk kcperlu an pemada tan tanah scbagai subgra dc h:1hbn di d;tlam hanyak hal malahan tiuak mun gkin dipcrgunakan untuk itu. 174
namun masih subgradc .
banyak ju)!:l
ォ」ァオョ。セ@
a pada lahap-lahatl kumlruksi sclclah
Gb . 53.0 1. Stoom wals. Bahkan untuk kcpcrlu:m su hgradc . rollers _1rnis ini m:1sih juga dapal dilih:ll di prr!!unabn. karrlla tidak lcrscdi:mya mlkrs dari jenis yang lehih scsuai. Asal dipcrhalikan lcha1 ャ。ーゥ ウ Zセョ@ I:Jllah yall)! abn dipadal kan . maka pcngguna :m rollers ini masih Japal dipcrtall)!)!llll)!iawahl..an Scc::Ha "tcknis kon slruklip: tcha1 10 l"lll (padat) hias:mya m:1si h dap :11 d1<:1p:•i nkhny:• pada 1natcria1 yang QMNッィ」 セ ゥー N@ Un tuk non plastk material. maka lchal ini d:1pat kbih ィ イセ。 Z@ misa ln ya 20 c111 untuk 1-.erikil berpasir dcngan roller klas 12 loll kc 。エZセウ N@ Kerugiall lain dari ー・ュ。ョヲZセエ@ jellis-jcllis rolle r ini ialah ket:epatan jalanny:1 yan!! Jcmikian rentlah : ィZセャ@ ini dischahkan karrna drsip1 d:1ri rolle rs ini i:1la h untuk 「。ィョ O 「Zセ ァ ゥ。ョ@ knnstruksi yang mcmang mcmrrlukan kl't:c pat :m jalall yang rendah. Dellgan beherapa ··gear shi ft"' mak;1 ket:cpa tan )':111)! dic:1p:1i :1dalah dari I Km/jam ウZセュー。ゥ@ 6 kュOェZセN@ 、Zセョ@ Ol'll!!:lll dcmikian dihilldari limbulll ya ァZセケQ@ h< 'riwnlal pada pcnnukaan tanah ウ・ュZセォゥ。ャ@ mullgkill . Di samping it u. maka harganyapun adalah yanl,! paling rclldah di alltara alat-alat t:ompadioll y:mg lersedia di dalam pasaran ala!. a) Three Wheel Rollers. (;b _ 5.' .01 adalah jrnis roller dal am ka lcgori ini : mcskipu ll sudah banyak m.:ngJbm i pcnycmpurnaall ·pc nyc mpumaan scjak awal aLad XX ini. namun tidak ba nyak diruhah Ji dalam hakckal kcrja nya.
175
Bentu k roller jcnis ini ya ng lr bih modern dan uiprrgunakan sa mpai sc karang ini auala h Sl:perti patla Gb . 53.02. Roller JCnis ini ェオァ[セ@ dinamakan Macadam roller scsu:1i dcngan tujuan rcn cana pcm buat:mnya. yaitu untuk nl('nggii<Js p:Hbt ャZセーゥウ。ョᄋ@ ba tu pecah bcrukuran tcrtcntu di dalam scbuah lapisan konstruksi y<Jng cliscbut konst ruksi ュ[Nセ ォ 。、ュN@ tl , ..,..-,..,
Gb. 53 .02. 111rec wlzcc/ roller. l'clintlasan cffcktip dikerjakan ulch ruda -n H.la bclakang, karcna kccuali konsc ntrasi berat alat ウ」「Zセァゥ。ョ@ bcsar diberik3n kcpad:mya. juga ャ」「[Nセイ@ ruda rclatip atlala.h keci l schingga luas bidang singgung dcngan tanah mcnj<Jdi kecil pula. l'ad<J kc banya kan roller jcnis ini, roda ·roda belakang dapat dipcrberat lagi dengan mengisinya dengan muatan tambahan (ballast) yang berupa minyak bekas atau pun pasir biasa ; air kadang-kadang juga dipc rgunakan untuk kcpcrl uan ini, narnun tidak dianjurkan karcna bahaya brat yang ditimbulkan ulchnya . Tckanan yang bcsar ini dipcrlukan untuk mcnck3n masuk butir·but ir batu pccah ke dalam l<1pisan konstruk si yang dikcrjakan . Gescran <Jntar butir batu-batu pccah memang cukup besar. dan mcmang itulah sifat yang dikehendaki oleh konstruksi mak:Jdam ; konscn trasi be rat rolle r ウ」 イエ[セ@ bidang singgung an tara roda dan permukaan lapisan batu ·batu yang tid<Jk terlalu padat susunannya menycbabkan bahwa tckanan dibcrikan scolah -olah pada m<Jsing-masing butir batu yang tcrkena permukaan rodaroda roller . yang rclatip jadinya sangat hcsar. 13erhcda kcada:111nya, kalau rnlle r ini dipcrgunakan untuk mclindas padat tanah yang kl'hcsip (tanah-tanah liat, dan lain-l:lin). Mengapa roller ini kurang mcng176
hasilkan dcngan baik kalau ,Jipcrgunakan untuk mcmadatkan tannh. tcl11h dltcrlln[l· kan pada paragrap (52) sclx'lum ini. yaitu hahwa :.ctclah bcbcrapa pass. lapisan bawah kurang intcnsitas pcmadatannya schingga kepadatannya pun tcrdapat kurang dari lapisan yang dekat dcngan pcrmukaan . Perbedaan derajat kepadatan pada lapisan·lapisan yang relatip tipis daJl kenyataan bahwa air dian tara butir, sukar untuk Ji .. peras" kcluar dari dalam massa oleh tekanan t:epat pada bidang yang luas. menycb;tbkan h;thwa tcn aga geser yang ditimbulkan olch roda-roda gerak roller. mcnyubek permukaan lanah y;mg dilindas padat itu sehingga kepadalan yang humogeen lidak akan dit:apai. Gejala roheknya permukaan tanah olch rmla-roda gcrak roller ini, hiasanya dapat diatasi dcngan mencmpatkan sehclai "sesek" a tau lcmbar-lcmbar scrupa yang tahan terhadap gaya tarik ruda dan mcmberik:m kemungkinan keluarnya air dari dalam massa tanah yang dipadatkan (memadatkan air memang hal yang mustahil). Namun demikian , perbedaan tingkatan kepadalan antara lapisan-lapisan lanah belum juga· dialasi den gan cara terscbut. Mengambil lapisan-lapisan lanah yang cukup tipis mcmang dapat bcrhasil memuaskan . namun pckerjaan akan menjadi sangat mahal. Dengan tlcmikian , maka kalau エゥ、[セォ@ terpaksa bcnar. pcnggunaan 3 wheel roller untuk usaha ー」ュ\セ、。エョ@ lan;th yang kohrsip henJaklah dihindarkan. b).
Tandem rollers.
Berhubung pada 3 wheel rollers, hasil pemadalan masih bclum rata benar disebabkan roda-rodanya memang tid:tk Iebar. maka dibuat orang rollers dengan roda-roda yang lebih Iebar schingga didalam satu pass didapatkan Iebar permukaan yang cul
,_,, _,
k"
GAliON
Gb. 53.03 . Two axle dan three axle tandem rollers.
177
Kita dapat mengerti , bahwa dengan lebarnya rolla, bid:mg singgung antara permu kaan tanah Jengan rolla semakin besar Jan tekanan per satu satuan luas permukaan tanah menjadi semakin kecil sehingga semakin tidak menguntungkan untuk Jipergunakan sebagai alai memadatkan tanah . Dan se bcnarnyalah, bahwa rollers sernacam ini dipc runtukkan rnelindas padat dan rata . lapisan tipis konstruksi jalan . scpe rti knnstruksi betnn aspal dan lapisan terakhir dari penetrasi berganda (multiple pene tratiun) kon struksi pe rmukaan jalan jenis " penetration" Keterangan -keterangan lebih luas mengcnai rollers jenis ini, dapat dibaca pada bagian -bagian buku (II I) mengenai rencana dan pelaksanaan kon st ruksi aspalnya bagi jalan raya Jan landasan terbang. 54 .
Tamping rollers, dan compactors sejenis dengannya .
llsaha pern:rd:rlan tanah p:rda h:rkd::rtny:r bcrt ujuan untuk lll l'll!!:rtur 1-.embal i duduknya butir-butir tanah salu sama lain . scdcmikian napa schingga rongga udara di antaranya dapat dikurangi sarnpai menjadi minimal. Perlawanan terhadap usJha ini ukh hutir-butir t:mah itu . pada tanah yang エZセョ。 ィ@ yang Jitidak kohesip . ditimbulkan tlleh gesc r:m an tar hutir di d:rlam ュ。 ウZセ@ M エ。ョィ@ kuhcsip . pcrl:rwanan ini diadakan olch tcnaga padatkan itu : pada エ。ョZセィ tcnaga salin g tarik (knhc si) hutir satu tcrhadap lainny:r. hcntu k hutir-butirn ya pipih Jan bc rkcping. ュZセ「@ Misalnya pada tanah liat di ュ。ョZセ@ bidang singgu ng ant :H butir terscbut relatip adal:lh ウ Zセョ ァ。 エ@ besa r dan karena itu juga tenaga kuhesinya . Oengan Jcmikian . maka compaction ィZセイオ ウ@ 、Zセー。エ@ mengatasi gaya pcrlawan an olch butir-hutir tanah yang al--an dipadatbn itu . Rollers rolla baja Jcngan permukaan halus seperti yang diterangkan pada ーZセイ。ァ@ (53) scbclum ini. pada umumnya kurang dapat mcngatasi pcrlawanan yang di pada lapisan yang ada di bawah : di samping itu , air yang maksud. ォィオウョケZセ@ mcng•s• rongga udara (meliputi butir-butir tanah) dan udaranya sc ndiri, tidak Japat ditekan keluar untuk membcrikan kcdudukan baru bagi butir-bu tir tanah yan g mcngclilinginya . Hal ini di sc babkan karena, kecuali tenaga tekan muatan roller kurang be sar , juga olch kcnyataan bahwa Jcngan bidang singgung yang luas itu . volume tanah yang mcndapatkan tckanan menjadi bcsar juga dan pcnckanan keluar air dan udara mcngalami banyak rintangan . Mengingat bahwa scbab utama dari kurang berh asilnya pcmadatan oleh roll ers roda baja tadi adalah luasnya bidang singgung (= contact area), maka o rang berusaha ュ」ョァオイZセ[ゥケ。@ dcngan cara mcmusa tkan tckanan berat roller kepada pe rm ukaan yang kecil-kecil Jan terciptalah jenis roller dari katcgo ri tamping rollers.
a) .
Sheepsfoot rollers .
Salah satu usaha untuk mcmperkecil bidang singgung an tara permukaan ro da roller dengan pcrmukaan tanah adalah sheepsfoot roller ini. 178
Gagasan sheepsfoot roller (pdindas kaki kambing) ini timbul dari orang yang memperhatikan akibat injakan-injakan kaki kambing pada tanah ditepian kolam dimana mereka minum. Tanah yang becek itu, setelah mengalami injakan kaki-kaki kambing ( dalam jumlah yang ban ya k) ternyata men gala111i pemadatan yang san gat effective. Pada Gh. 54 .01 dapa t dilihat sheepsfoot roller yang dimaksud ; apabila perbandingan anta ra ujung kaki dan pangkalnya cukup besar. maka roller biasanya dinamakan " kaki baji" (= wedge foot roller). Uku ran-ukuran sheepsfoot roller ini bertingkat-tingkat sesuai dengan keperluan yang dipergunakan sebagai dasar bagi pereneanaannya; diameter rol didapatkan an tara 1.20 111 sampai 2 meter (sepe rli pada roller C. I SOC !Iyster) yang ga11tharnya dimuat ーZセ、。@ Gb. 54.0 I dibawah ini.
Gb. 54.01 . Wedge foot roller. Panjang masing-masing kaki juga berbeda sesuai dengan di ame ter roller. dari I S em sampai 20 em, demikian pula luas dari ujung kaki (= bearing surface) ditetapkan/ dibuat agar dapat memberikan tekanan kepada permukaan tanah scbcsar yang dikehendaki; pad a I Iyster C I SOC yang diisi dengan minyak , tekanan kepada permukaan tanah didapatkan = 25 Kg/cm2 pada luas kepal a kaki = 40 cm2. 11ekerjanya rollers jenis ini ialah dengan menariknya dengan sesuatu prime mover yang biasanya adalah sebuah bulldozer, crowlermounted . Maksudnya ialah agar kecepalan gerak tidak te rlalu besar (max.= 6 Km/jam) sedang bulldozernya sendiri dapa t meratakan tanah didepannya se belum dilindas oleh roller yang ditariknya. Path pass pcrtama di atas tan ah fill. kaki roller akan tertekan masuk ke dalam lapisan tanah ; ke dalaman penetrasi kaki ini tergantung dari kepadatan asal dari lapisan tanah fill tersebut , demikian pula darijenis tanah yang dipergunakan untuk bahan fill. Biasanya teballapisan tanah yang perlu dipadatkan diambil setebal tinsgi kaki ( ± 20 em) dan pada tiap pass, penetrasi kaki memadatkan ± S em tanah (sampai optimal). Shecpsfoot rollers ini biasanya hanya memberikan I (YY, coverage. art inya bahwa 179
pada tiap lintasan (=pass) hanya ICY!o dari pennukaan mendapatkan giliran dipadatkan ; sehingga untuk melindas seluruh permukaan diperlukan I 0 kali lintasan . Kalau pada tiap lintasan dipadatkan S em, maka untuk mcmadatkan scluruh tebal Japisan diperlukan 4 pass. Jadi, agar sampai kepada tahap terakhir pemadatan tanah (sampai kaki-kaki roller terangkat keluar dari dalam lapisan), maka tiap jalur lintasan memerlukan I 0 x 4 = 40 pass paling sedikit. Setiap lintasan akan meninggalkan bckas-bekas yang bcrupa lubang-lubang didalam lapisan tanah yang sudah padat pada dasarnya ; pada lintasan berikutnya, yang harus dilakukan berdekatan dcngan lintasan scbelumnya (agar kaki-kaki tidak masuk kedalam lubang yang sama pada dua pass berturut-turu t) dinding-dinding lubang itu akan runtuh sehingga lubang terisi kembali dengan tanah. Jepas, yang terpadatkan pada kesempatan berikut mendapatkan giliran dilalui oleh roller. lnilah keuntungan dari memadatkan tanah dengan sheepsfoot roller; lapisan tanah dipadatkan mulai dari bawah dan sccara berangsur, lapisan-lapisan diatasnya dipadatkan dengan cara yang sama. Dengan demikian telah dieliminasikan kekurangan dari compactor dari jenis roda baja dengan permukaan halus, yang tidak dapat mencapai kedalaman Japisan yang bawah dengan tekanan roda-rodanya . Kerugiannya ialah, bahwa kecepatan gerak ala! ini tidak boleh terlalu besar karena kelu arnya kaki dari dalam lobang akan "mengacak'' lapisan yang dilindas, dan dengan demikian sukar didapatkan kepadatan yang homogecn . Pernbatasan terhadap kecepatan produksi ini menyebabkan bahwa dia tidak dapat mengikuti tempo dari pembuatan fill dengan alat-alat angkut yang sangat produktip dewasa ini. Oleh karena itu , rnaka penggunaan sheepsfootrollersdi dalam cara-cara pelaksanaan modern sekarang ini, sudah dianggap "kuno" (obsolete). Untuk mempertinggi effisiensi tiap lintasan, maka dapat disusun roller yang "dua drum" seperti pada gambar kita tadi; ataupun "tiga drum" dan malahan 2 X 3 drum. Namun demikian, tetap saja roller jenis ini kalah cffisiennya dengan jenisjenis yang lebih modem seperti yang akan dikemukakan nanti ; hanya kare na harganya relatip adalah rendah , maka untuk proyek-proyek yang hanya dapat diberikan investasi kecil (tidak ada kemungkinan akan didapatkannya proyek yang. serupa di dalam waktu yang dekat), maka penggunaan/pembelian roller jenis ini dapat dipertanggungjawabkan. b) Tamping Rollers. Melihat bahwa, meskipun prinsip dari kerjanya sheepsfoot rolleradalah sangat baik bagi compaction tanah-tanah yang kohesip, bentuk kaki-kaki roller membatasi kecepatan gerak alat dan dengan demikian tidak dapat mencapai effisiensi yang tinggi, maka orang berusaha untuk mendapatkan bentuk kaki yang lain dengan ャ・「セ@ memperhatikan kemungkinan kecepatan gerak yang lebih tinggi. Sudah barang tentu, keuntungan-keuntungan yang dapat dicapai tidak dapat menghindarkan pengurangan-pengurangan dari keuntungan pada alat yang semula.
180
TAM PI N G FOO T
2 Drum.
Gb . 54 . 02 . Tamping roller. Kekurangan yang hendak dihilangkan ialah kelam batan kerja olch sheepsfoot rollers dengan memberikan bentuk kaki -kaki rollers scdcmikian rupa schingga tidak merusak susunan lapisan tanah, kalau diberikan kecepatan gerak yang tinggi pada roller. Tamping roller seperti Hysler C400B pada Gb . 54 .0 2 adalah salah·satu contoh dari usaha tersebut tadi ; dengan kaki -kaki yang berbentuk memanjang ke arah gerak roller dan mengecil ke arah uju ngny a, maka masalah keccpatan yang terbatas dapat diatasi . Namu n demikian , luas ujung-ujung kaki yang merupakan luas bidang singgung antara compactor dengan permukaan tanah menjadi lebih besar dari yang leila ·dapati pada sheepsfoot roll er; pada roller tersebut di atas, didapatkan tekanan 181
pernauatan = 18 kg/t:m2 dengan wverage = :+: 36%. Para ahl i yang rneren<.:anakan roller ini berpendapat bahwa berkurangnya tekanan paua perrnukaan tanah ini dapat uiatasi oleh kece patan kerjanya ; pada kecepatan sekitar 15 Krn/jarn , maka frequensi dari penekanan ke pada tanah adalah sekitar 800 per rnenit sehingga boleh uikatakan penekanan kaki-kaki roller kepada tanah ini merupakan suatu tumbukan (= impa<.:t). Pad a sheepsfood roller yang bckerja pad a kcccpatan 5 Km/jarn, freq.ucnsi ini adalah sckitar 350 per menit dan belum berakibatkan effek tumbukan. Dengan tamping roller type !Iyster C400B tersebut tadi , maka untuk tiap jalur lintasan diperlukan 3 X 4 = 12 pase, schingga effisiensinya terhadap shecpsfoot roller dapat diperhitungkan naik sekitar 3 kalinya. Apalagi kalau diperhitungkan waktu kcrjanya yang berkecepatan 3 kali Jipat , rnaka effisiensi yang dirnaksud adalah sckitar 3 X 3 = 9 kali . Tamping roller scperti ini biasanya ditarik olch sebuah wheel tractor yang mampu berjalan dan menarik muatan lebih dari 15 Km/jam : kalau kurang dari itu, maka effek yang baik kurang dapat dimanfaatkan . Seperti halnya padasbeepsfoot roller, maka tamping roller ini dapat disusun pada dua drum ataupun tiga . Lebar drum pada Hyster C400B ini agak lebih kecil dari yang biasa kita jumpai pada sheepsfoot roller ( ± 75 em) ; hal ini disebabkan karena dibuatnya kemungkinan untuk memasangnya sc bagai roda -roda biasa pada traktor yang bersangkutan (tcntu saja dengan scdikit mudifikasi pada konstruksi rodanya). Pada Gh. 54 .03 dapat dilihat penggunaan yang dimaksud , dan biasa dikenal dcngan nama hubless conversion dari !Iyster C400 13. Pada umumnya, alat scperti ini bukanlah dibuat k11usus di dalam paberik, mclainkan sebagai usaha improvisasi di lapangan dengan memanfaatkan traktbr yang sudah agak tua dan tidak dapat dipcrgunakan sesu ai dengan tujuannya sc mula. Pada umumnya , tiap trakt or roda empat dengan Gb. S• .OJ . 1/ubksu""""''""' kekuatan lebih dari 150 HP rlapat dimanfaatkan untuk kepcrluan ini , sepcrti misalnya CAT. DW20, dan sebagainya. Keuntungan dari tamping rollers jenis ini ialah, bahwa dia dapat juga dipergunakan pada tanah-tanah granuler/ non kohesip. bahkan batu-batuan yang tidak terlalu keras. dapat dilindas hancur olehnya sehingga didapatkan gradasi yang Jebih baik dan kepadatan dapat dicapai lebih sempurna. c) Segmented Wheel Rollers. Kenyataan bahwa apabila dijalankan dengan kccepatan tinggi , pada usaha memadatkan tanah, tidak diperlukan tekanan statis {kg/cm2) yang terlalu tinggi seperti yang kita jumpai pada shcepsfoot rollers, maka dibuat orang sejenis tamping roller dcngan luas pcrmukaan singgung yang lebih bcsa r. Roda-roda roller dibcrikan 182
kaki-kaki yang rnerupakan segmen-segmen yang mernpunyai lu as permukaan yang ± sama dengan pangkalnya. Segmented wheel rollers ini an tara lain dikembangkan oleh Koehring/Buffalo Springfield, seperti pada Gb. 54 .04 di bawah ini (K.SOO Kompacto r) .
Gb. 54 . 04 K. j50 Segmented wileel rollerjKompactor. Prinsip roller ini adalah se perti hu bless conve rsion pada tampi ng rolle rs yang dike· mukakan pada Gb . 54 .03 se belum ini , hanya karena memang ct ibuat seca ra khusus sejak semula, maka keadaannya tentun ya lebih sempurna. Pada K.SSO kompactor dipergunakan traktor dengan 318 HP dan dapat dijelankan sampai 20 Km/jam . Berat total dapat menca pai 25 ton dan dapat memberika n tekanan statis sebesar 12 Kg/cm2. Coverage mencapai 60"h luas lintasan dan dapat dipergunakan untuk tanah -tanah kohcsip atau se ten gah kohesip . Apabila dijalankan pada kecepatan 20 Km/jam. maka di tambah dcngan effek tum bukan oleh "tamping pads' ' (= kaki -bki segme nted wh eel rolle r). rm ka lapisan tanah biasa setebal 20 em dapat dipadatkan hanya di dalam 5 (a 6 pass. Untuk bahan yang granuler/non kohesip , roller ini tidak dapat be rhasil dengan baik. khususnya karena oleh kecepatan tinggi, lapisan-lapisan akan teracak berantakan schingga usaha pemadatan tidak tercapai seperti yang diharapkan . Apabila bahan yang dipadatkan berupa batu-batu pecah bergradasi, khususnya yang tidak terlalu keras dan dapat mcnghasilkan debu batu kalau dilindas, maka hasilnya adalah sanga t baik ; kecepatan pemadatan dimulai dari yan g renclah dan dinaikkan sesuai uengan derajat pemada t:rn yang telah uic;tpai . Mencampur bahan granulertersebut clcngan tanah yang agak kohesip (sepe rti misalnya pasir urug) maka hasilnya lebih baik lagi.
183
Ill' mcsin yang bcsa r, di tambah dcngan traksi yang bcs:Jr pula mcnycbabkan bahwa tlitlapatkan kcmungkinan untuk mernberikan attachment scbuah bulldozer kepatla K.SSO ini; attachment ini sangat be rguna untuk meratakan pcrmu kaan tanah sc belum tlilintlas, agar didapatkan lapisan yang tebalnya uni form. 13entuk lama/kuno darisegmented wheel rollers ada lah seperti patla Gb. 54.04a tli samping ini ; meskipun ben tuknya boleh dikat akan sudah cukup baik, namun belum dapat dikatakan sempurna mengingat bahwa tamping pads-nya te rlalu tipis dan jarak ant ara roda terlalu besar. Namun tlemikian , m.asih juga banyak tlipergunakan di dalam pembuatan jalan dan landasan tcrbang, khususn)tl yang tidak terlalu besar Gb. 54.04a. Buffalo Springfield ataupun oleh kontraktor yang rnernilikinya segmented wheel rol- scjak lama. ler. d) Mesh Grid Rollers. Roller jenis ini kl1usus ditujukan kepada usaha memada tkan lapisan-lapisan dari bah an granuler/non kohesip ; bahkan batu-batu belah dari jenis yang tidak terlalu keras, dapat dilindas remuk oJ.eh .roller ini.
Gb. 54 .05 . Mesh grid roller. Sering roller jenis ini dipergunakan untuk menghcmat adanya rock crusher di dalam hal perletakan base course dari batuan yang tidak terlalu keras tadi ; juga untuk keperluan pemanfaatan kembali (salvage) bongkaran jalan aspal yang sudah tua dan perlu dirombak. Roda-roda roller dibuat dari anyaman batang-batang baja khusus berdiameter 4 - 5 em dengan ukuran mesh (= lubang-lubang) sekitar 8 X 8 cm2 dengan jarak antara batang grid = ± 12 em. 8erat masing-masing drum adalah ± 3 ton dan apabila diberikan ballast blok-blok bcton seperti terlihat pada Gb. 54.05, maka grid roller dual drum beratnya ada 184
sekitar 12 ton. Tekanan pada satu satuan luas bid<Jng singgung dapat mcncapai kurang lebih 60 kg/cmZ. Dengan tekanan sebesar itu, maka kita dapat mengerti bahwa keharusan untuk menambahkan effek tumbukan tidaklah demikian urgent-nya schingga cukuplah apabila roller ini ditarik saja dengan sebuah traktor/bulldozer (tracks). Khususnya untuk melindas remuk batu-batu, kemungkinan untuk berjalan cepat memang sangat terbatas sekali , sehingga j:.trang kita jumpai jenis compactor ini yang dapat berjalan sendi"ri (self propelled) scpc rt i ィ。ャョケ[セ@ p;1ua segmented wheel roller. Namun demikian, ada juga dibuat orang mesh grid roller yang self propelled ini dengan ukuran kecil untuk tujuan-tujuan tertcn tu . Pada tanah kohesip, terutama yang agak berlcbi han pembasahannya, エ [ ュ[セィ@ abn masuk di antara mesh dan mengumpul menjadi gu mpalan -gu.n palan besar yang mempersulit usaha pemadatan yang dimaksud . Coverage didapatkan sekitar 50% dan untuk melindas padat lapisan kon struksi dari pasir se tebal 20 em, diperlukan ± 10 pass untuk tiap Iebar roda roller. 55.
Vibrating Rollers .
Jenis rollers ini diusahakan untuk menambah tekanan statis roller dengan muatan dinamis yang berupa gaya centrifugal oleh sebuah bobot yang diletakkan pada su mbu eksentris. RPM yang tinggi yang biasanya diberikan kepada su mbu cksentris ini menimbulkan juga tenaga "angkatan" pad a sa at boho t mem:apai titik tertin ggi; dengan demikian. maka terjadi apa yanl! disehut "gctaran" (= vihration) pada roller. Gerakan naik turunnya roller oleh gaya-gaya centrifugal· dari eksent rik tadi berpengaruh seperti halnya pada tamping rollers pada kecepatan tinggi , yaitu tumbukkan (impact) kepada lapisan tanah. b」、。ョケ [セ@ ィ[セョケ。@ tcrlet<1k pada frekwcnsi tumbukan -tumbukan itu menimpa tanah ; batas frekwensi \Nセョエ。イ@ tumbukan tbn ァ・エ\Nセイjョ@ terletak di sekitar 800 per menit. Vibrating rollers biasanya diherikan getamn lcbih dari 1000 per men:t , tergantung 、\Nセイゥ@ jenis エ\Nセョィ@ yang dikcrjabn . Tinggi jarak terangkatnya roller oleh gaya ekse ntrik 、[セイゥ@ ー・ イュオ 「\Nセョ@ tanah 、ゥョ\Nセュ 。ᆳ kan "amplitude" dari getaran dan bcsa rnya mcrupakan fungsi 、\Nセイゥ@ frekwensi dari getaran Qadi tergantung dari RPM put aran sumbu eksentrik !), makin besar HPM terscbut, makin 「・ウ\Nセイ@ pula amplitude itu. Akan エ・\NセーゥL@ perbanuingan antara berat rollernya scndiri dengan berat bobot ekscntrik juga berpengaruh terhadap amplitude 9leh kenaikan RPM tadi , disebabkan karena gaya tarik bumi juga rnenimbulkan gaya-gaya percepatannya sendiri atas resultante gaya-gaya berat roller dan centrifugal eksentrik. Pada suatu saat (pada RPM eksentrik tertentu) maka didapatkan keadaan di mana amplitude tidak lagi bertambah besar dengan kenaikan RPM . bahkan menjadi lebih kecil ; hal ini disebabkan karena percepatan oleh gaya tarik bumi tidak lagi dapat mengimbangi percepatan oleh gerakan putar eksentrik. Tekanan getar oleh roller menimbulkan reaksi. getar pula oleh lapisan tanah yang dilindasnya; hal ini disebabkan oleh karena daya mampu tanah untuk mcla1Rfi
wan usaha pcmampatan yang dibcrikan kcpadanya. baik olch adanya kohcsi, gaya gcsc r antar butir tanah. dan scbagainya. Kemampuan ini mcnimbulkan si fat·sifat clastis scsuatu massa tanah. yang menyebabkan rcaksi ge tar terscbu t tadi . Sifa t clastis tanah ini bcrbcda-heda untuk masing-masing jenisnya, dan dengan demikia n pula rcaksi gctarnya, yaitu frek wensi dan am plitu de-nya. Untuk mcndapatkan hasil pcmadatan yang optimal, maka sccara tcoritis scharusnyalah frckwensi dan amplitude getaran roller ber·rcsonansi dengan getaran reaksi tanah yang bersangkutan. Secara scdcrhana , prinsip ini dapat digambarkan dcn gan grafik scbagai bcrikut :
I LNセ⦅@
"'::s -a
セ エ。セ@
/
v セOB@
ゥエォ@
I
I 1', .........
--- -------
resonansi
// ./
,../t f" /
roller r
Gb. 55 .OJ.
RPM
Titik resonansi getaran roller dengan reaksi tanah.
Akan tctapi , pcrco baan-pcrcobaan men unjukkan bahwa hasit'y ang lebih baik dica pai, kalau frckwensi gctaran roller diberikan di atas yang ditimbulkan oleh rcaksi lapisan tanah . Secara analitis, menentukan frekwensi reaksi getaran lapisan tanah tadi sukar dilakukan, akan tetapi secara praktis dapat dilakukan dengan percobaan-percobaan kombinasi roller dan tan ah yang bersangkutan sebagai berikut : Frekwensi (= RPM) eksc ntrik diberikan berangsur membesar (di atas lapisan tanah yang akan dipadat kan) ; amplitude getaran makin lama makin besar juga dan terasa scc ara nyata. Pada RPM tcrtentu, getaran yang dirasakan makin .besar tadi agak bcrkurang, sc tclah dirasakan gctaran sangat tinggi . RPM itulah yang dipilih sebagai yang dipcrgunakan untuk usaha pemadatan tanah dengan roller itu. Akan tctapi, bagaimanapun tidak dapat diberikan RPM yang terlalu besar kepada ekscntrik kita, karena akibatnya ialah mempercepat pula kerusakan-kerusakan kepada mcsin, di samping bahaya-bahaya yang mungkin timbul oleh kecepatan berpu tar yang tcrlalu tinggi . 3000 RPM boleh dikatakan sebagai batas maksimal untuk kebanyakan jen is vibratory rollers yang dipcrdagangkan dewasa ini. Apabila pada RPM itu bclum lagi dicapai titik resonansi, maka sebaliknya jangan 186
ditinggikan lagi kecepatan itu dan dipe rgunakan saja RPM yang lebih aman . Apa yang ingin dicapai dengan mengatur RPM dari poros geta r ini sebenarn ya ialah mengatur amplitudenya. pad a vibrating compactors yang lebih modern, maka telah diciptakan alat k11usus untuk men gatur besarnya amplitude ini. sedikit banyak agak tidak tergantung dari besarnya RPM dari poros getar itu. Secara utntlln dapat dikatakan bahwa : a) Makin tipis dan mudah dipadatkan lapisa n tanalt yang hcrsangkut an . makin bcs;tr RPM yang Jiminta. scuang amplitudcnya adalalt rcndalt. b) Makin tebal lapisa n tanah yang akan dipadatkan. makin bes;tr pula amplitude yang diperlukan. dengan frekwensi yang tidak berubah. c) Juga kalau lapisan suka r dipadatkan. amplituda tadi diambil besar. Bagi lapisan -lapisan aspal, maka frekwensi tinggi itu juga dipe rlukan untuk mcnghindari terjadinya de fo rmasi serta pecah-pecah pada ー・イュオォ。 ZNセョ@ aspa l エZNセ、ゥ@ juga untuk tidak menimbulkan gelombang-gelombang yang mengganggu . Aplitude besar diperlukan antara lain untuk mcmadatkan lapisan-lapisan ャ。ョ、ZNセウ@ dan bawah landasan yang granuler. Getaran-ge taran ini menyebabkan seluruh roller ikut bergetar pula, sehingga sangat mempengaruhi effisicnsi operatornya yang harus pula duduk di alas kendaraan yang bergetar itu. Kebanya kan ope rator tidak akan talwn duduk menjalankan mcsinnya sclama lcbih Jari sctcngah jam tcrus mencrus. Oleh karena itu diusahakan untuk 111cniadakan pcncrusan getaran paua roller ini kepada tempat duduk operator, kalau dapat juga kepada mesin pcnggcrak kcnuaraannya. Penyelesaiannya antara lain adalah dengan mclcpaskan roller dcngan mcsin getarnya dari kendaraan tariknya dapat didapatkan jcnis roller yang diklasifikasikan kepada " toweu rollers" getaran-getaran yang Jitimhulkan olch poros ckscntrik dengan mcsinnya semliri itu Jitiadakan pad a ganucnga n an tara roller dan kenuaraan tariknya.
Gh.
セBN
Pセ
N@
Vibrarorr r o l/1•r . ru w c· l ';- , ·-lcn)!aii J.
187
13erbcda keadaannya pada tamping rollers yang bertujuan mendapatkan daya tumbuknya dengan menarnbah keccpatan geraknya , maka pada vibratory rollers ini kecepatan gerak bukanlah syarat yang menentukan , mengingat bahwa gctaran dihasilkan oleh mesin tersendiri, lcpas da ri mesin dari kendaraan pcnariknya . Prinsip mcsin tcrscndiri ini, dcngan mcsin yang khusus mcnja lankan porus gcta r, da pat dipcrhatikan pada Gh. 55.03 di bawah ini . Dengan adanya mcsin te rscndiri ini, orang lebih bcbas di dalam mcmilih kendaraan tariknya yang botch tcrdiri dari
•
ot
<,N I• l A ..... llt( l"'l' Ill Jr. 11•• 1 1
l.,t(. t A. .. "'I I lol l• l tl f , "'\o •
'· ' •r.•·•
セ@ Nセ@ l o tf)l ,.. - 60
•u-.
Gb . 55.03. Prinsip kerja to wed vibrating roller. scbuah bulldozer yang tidak bertugas untuk scmentara di lapangan, ataupun traktor lainnya yang cukup mcmpunyai tcnaga untuk rnenarik , scperti jenis roda rantai ataupun roda ban karct. Pada dasarnya, prinsip ini cukup scderhana saja kerjanya. scbuah poros eksentrik diputar dengan kecepatan tinggi di dalam roda (= drum) roller sehingga menimbulkan gctaran -getaran yang pada kedua ujungnya melimpahkan getaran ini kcpada drum yang dirnaksud. Dengan mengatur kecepatan rnesinnya sendiri, dapat diatur pula RPM dari poros getar. Olch karcna di dalam prinsip ini, bentuk drum tidak mempengaruhi cara kerjanya roller, maka system ini dapat dipasang dan digunakan pula untuk mempertinggi cffisicnsi dari towed rollers Jain, seperti tamping rollers (Gb. 54 .02) dan mesh grid roller scbagai bcrikut : 188
Gb. 55 .04. Vibrating unit dipasang pada towed mesh grid roller untuk menambah efficiencynya. Keberatan at as towed vibrating rollers ini ialah mengingat kelincahannya yang jauh berkurang kalau dibandingkan dengan yang self propelled (berjalan sendiri) dengan mclihat ruangannya tcrlalu bcsar (roller+ kendaraannya). Oleh karena itu. sampai waktu yang agak lama, perkembangan vibratory rollers ini hanya terbatas kepada yang kecil-kecil saja. Pengaruh getaran rollers pada lapisan tanah yang dipadatkan ialah, bahwa kaitan antara butir tanah mcnjadi lepas karenanya dan menyusun diri kembali kepada susunan butir yang lebih rapat. Dengan demikian, maka vibrating rollc"rs ini sebenar· nya hanyalah cffcktip untuk tanah -tanah yang tidak kohcsip dcngan PI anta ra 8- 12%. Untuk tanah-tanah kohesip {Pilebih dari 20%) maka getaran-getaran ini sama sekali tidak berpengaruh karena butir-butir tidak terlepaskan olehnya; satu-satunya jalan ialah dengan tekanan vertikal melepaskan kohesi yang tinggi itu, tekanan mana harus cukup besar (biasanya tidak dicapai oleh makadam roller biasa), yaitu dengan memberikan vibrating unit kepada tamping roller seperti yang disebutkan ta(li, yang mengadakan penumbukan berkali-kali kepada sesuatu permukaan yang sama (kalau tamping roller tanpa alat getar, hanya sekali saja !). Besarnya gaya dinamis (= gaya yang diakibatkan oleh poros ekscntrik) diber· bagai literatur dikemukakan : f
N2 . = _W.__R. _:__
2936
di mana
'
F
= gaya dinamis (lbs) W= Berat bagian poros gctar yang ada di luar kescimbangan (lbs). R = Jarak antara pusat putaran dengan titik bcrat bagian yang di luar kese· imbangan tadi. 189
N '" frekwcmi gctar:m =(RPM : 60). J\tau dapal juga kila hilung sem.liri dengan menggunakan ilmu mekanika biasa den!!an mcnggunakan rumus untuk gaya centrifugal ...,
c V R C
v= - - . tli mana R
ォ」セZー。エョ@ putar liwat keliling lingkaran. jari-jari lingkaran. pcrccpatan oleh gaya centrifugal.
Misalnya su:1tu titik pada tepi lingkaran dengan jari-jari = IS em bcrputar dcngan kcccpatan = 2.000 RPM (= 33.3 putaran per dctik). maka kecepatan putar titik 2 X 3.14 X 0.15 X 33.3 =31.37 m/detik. 3137 X 31.37
Pcn:cpat:m oleh gaya centrifugal = - - - - - - 0 . 15
.., = 65 73 n1 /Jctik -.
Apabila percepatan oleh gaya tarik bumi = 9.81 m/dctik2. maka gaya centrifugal yang ditimbulkan olch titi.k itu = (6573 : 9.HI) = 670 kali berat titik itu . Jadi. apabila berat cksentrik = 20 Kg. maka gaya din:nnis ケ Z Qョ セ@ ditin1hulkan olchn ya =6 70 X 20 Kg =13.400 Kg =13,4 ton . Apabila diperhatikan gaya dinamis ini. maka roller tlengan berat slalis titl ak lebih dari 700 Kg tlapat mcnghasilkan pemadatan san1a dcn)!an roller konven sionil (3 wheel roller) ukuran 14 ton . Dengan keuntungan-ke\mtungan effek getaran ini, maka seka rang ini banyak di.buat orang rollers ukuran kecil dengan dynamicforce yang besar (Gb. 55 .05). Sebenarnyalah tidak tepa! untuk membuat perbandingan antara vibrat ory dengan static (= 3 wheel) rollers seperti yang telah dilakukan tadi , mengingat bahwa bekerjanya dan tujuannya memang berlainan juga. Misalnya untuk membuat lapisan landasan jenis makadam/Telfortl . Jipcrlukan usaha pemadatan yang bcrsifat "menekan padat" secara bcrangsur, khususnya kalau butir·butir batunya besar adanya; untuk menekan padat ini mcmang diperlukan scsuatu tekanan kontinu yang cukup besar dengan massa yang bcsar pula per tiap satu satuan luas bidang kontak antara roda pelindas dengan pcrrnukaan jalan. Hal ini memang mcrupakan bidang khusus 3 wheel roller(= makadarn roller) , yang tidak dapat diganti oleh vibratory rollers yang kecil-kecil itu, walaupun mempunyai dynamic force yang besar (massanya kecil saja). Lain halnya, misalnya kalau bagian konstruksi yang memerlukan usah a pcmadatan itu berupa scsuatu masa yang "homogeen" di mana butir-butirnya merupakan substansi yang massa-nya kecil saja (per butirnya). Di dalam kasus ini, rnakadam roller akan hanya mampu untuk memadatkan bagian tipis saja dari lapisan (hagaimanapun besarnya massa roller itu) sedang vibrating roller dapat sepenuhnya memperlihatkan sifat-sifat keunggulannya. Di dalam masalah jalan makadam ini, barangkali vibrating
190
(; h. セU@
.0 .; .
/){ "(I 11.·11.
lwll
SPECIFICATIONS Service Weight
in lbs. in kg
R 40
R 50
1150 520
1770 800
4,8 (3,5) 3000 E 612-LHK Hatz four stroke Diesel engine air-cooled 0,3 1,1 1 3300 14,7 1500 6,5 1,8 25% 45% 16 40
7,5 (5,5) 2800 ES 79 Haltz four stroke Diesel Engine air-cooled 0,45 1.7 1,3 3300 29,5 3000 8 1,8 25% 45% 20 50
4 15
6,5 25
Engine Engine Outp.Jt I DIN 7 00 20 R .P.M. Model Manufacturer Type of Engine
Fuel Consumption Fuel Tank Capacity Frequency Total Vibrating Force Linear Pressure Amplitude Gradeabil ity Working width
Hp (kW)
in G.P.H. ca. 1 per Hour ca. US gallons V .P.M . (Vibrations per minute in kN i n kg kg/em inmm with vibration without v ibration in inches in em
Water Sprinkling System Capacity of tanks
in gallons in I
rollers ini dapat bcrfungsi untuk lapisan permukaannya saja yang <.li ·la lam hal ini juga dapat dikerjakan dengan baik oleh 3 wheel rollemya sendiri. Namun untuk pekerjaan-pekerjaan kecil sepcrti pemadatan uru gan-urug;m kembali galian fundas i bangunan-bangunan, untuk halaman-halaman se rta pekerjaan pembuatan tempat parkir, pemadatan selokan-selokan , dan scbagainya . handguided rollers ini merupakan sesu a!u investasi yang mengu ntungkan . mengingat kelincahannya yang dapaf naik turun kendaraan tanpa bantuan al ai lainnya dan dengan dcrnik.ian merupakan alat konstruksi yang sanga t mobil (dapat diangkut misalnya dengan jeep biasa); Jain dari pada itu, harganya relatip murah kalau dibandingkan dengan 3 wheel rollers dan dapal bekerja di tempat-tempat sulit yang ti dak dapat didatangi oleh alat lainhya. 191
Masih Ji dalam rangka penggunaan alat-alat konstruksi yang ri11 gan Jan mural1 serta mud ah dibawa , se karang ini ban ya k kita jumpai mesin tum buk bcrgctJr (plate vibrator,platten verdichter) yang lebih ekonom is ャ。 セゥ N@ khu susnya un tu k t:Jnah granulc r yang butirnya tidak tcrlalu besar (misa lnya pasir , kcrikil , dJn la111-lain). Apabila tanah tcrscbut tidak tcrlalu basa h da n siLe distribution ny:1 b:uk. maka plates ini sangat berguna , lebih-lebih kalau tem pa tn ya sempit. Sepcrti JUga maksudnya , maka bidang singgungnya dengan pcrmuka an lebih luas Jari yang di lllllbu lkan Q@ bJtas olch rollers sehingga effek pemad:1tannya lcbih mcral a kc bawah セZQョー。 tertcn tu . Vibrating plates ini ad:J yang" hand guided" Jan ada pula yang dikcnd:liibn uc nga n kendaraan , terga.Jtung Jari bcsar dan bcrat ala! itu . Gb. 55 .06 di bawah ini menunjukkan salah satu dari berbagai jcn is yan g O! pe rdagangkan ; alat terse but dikcndalikan dcngan mcnggunakJn tru ck trakt or.
Gb . 55.06. TR!- .'Vf\JLP/arr en verdir htcr Towed vibrating rollers scpe rt i yang telah diu raikan pada pcrmulaan paragrap ini , mcrupakan rnesin pelindas yang cukup cffcktip; namu n kesukaran yang dijum pai adalah "rowa"-nya alat itu scndiri kalau sedang bekerja (panjangnya mencapai 10 meter lebih dan sulit rncngadakan manouvre) demikian pula hilangnya fakt or kclincahan yang penting artinya di dalam mutasi -mutasi alat dari satu tcmpat kerja ke tcmpat lainnya. 192
Mula-mula orang memasang unit -u nit vibrasi ini patla 3 wheel tlan tandem rollers biasa, namun kesulitan -kesulitan yang dialnmi oleh al at-alat itu adalah se perti yan g sudah dikemukakan. Oleh karena itu, maka untuk jangka waktu tertentu tidak tl idap;1tkan perkembangan yang berarti di dalam masalah tcnaga gc tar untuk usaha-usaha pemadatan . kecuali towed rollers dan hanguided rollers dan エZセュー。イウ@ (plate). Dengan 「」イィ。ウゥャョケZセ@ serta penge mbangannya eksperimen 111cngcnai ";1r ticulated steering system", maka para perancang vibratory rollers ini kemudi:m memanfaatkan system ini pada "self propelled vibrating rollers"uya d:111 didapatkau apa yang ー。、\セ@ saat ini 、ゥセ・「オエ@ selfpropelled compactors (Gb. 55.07). Compactors iui memiliki bobot yang cukup berat pula untuk IIICIIIenuh i massa yang diperlukan un tuk macam-maca m com pact ion dan dynami c f urce -n ya sampai 25 ton yang biasanya mampu untuk memenuhi spesilikasi-spcsifikasi yang dipcrlakukan . ·
Gb. 55.07. SIMESA, Vibratory Compac:cor. Kecuali perbaikan-perbaikan pacta steering system-nya, maka juga bantalan-bantalan karct yang biasanya merupakan isolator-isolator terhadap getaran dengan maksud untuk melokalisasikan poros getar ini dari mesin geraknya dan tempat duduk operatornya, mengalami perbaikan-pcrbaikan dengan dipasangnya suspension yang pneumatis (patented),yang berupa ban kendaraan dipasang di dalam drum . Patent ini menyatakan bahwa pneumatic suspension ini menjamin absorbsi sepe193
nuhnya dari getaran-getaran dan dengan demikian melindungi operator dan mesinmesin penggeraknya (bagian -bagian yang rawan) . Dasarnya adalah prinsip "pembasahan" dari udara di dalam ban tadi, di mana udara pertama-tama dipadatkan untuk kemudian mengembang tanpa mengeluarkan suhu tanmahan (adiabatic transformation). Secara konsekwen , maka tidak ada energy yang diserap dan se mua gaya dynamic diteruskan kep11da tanah yang dipadatkan . Data lai nnya rnengenai kemarnpuan bekerjanya adalah schagai berikut : SIM ESA/IIAMM. Compactor 240 I : Dynamic force (applied) : 22 .500 12.000 Kg. Berat statis Kg. Kecepatan gerak : 0- 7.2 Km/jam. Kecepatan berpindah lokasi : 0 - 20 Km/jam Frequency poros getar I 400 - I 800 RPM . rp drum : 1.50 m. Iebar drum : 2.20 m. System articulated steeringdengan vibration pada pneumatic suspension ini juga digunakan pada tandem rollers dengan hasil yang baik. (Gh. 55 .08 RVS 30 + 30). Dengan hydrostatic drive, baik untuk poros getarnya maupun gerak dari kendaraannya sendiri, maka kita mendapatkan sesuatu alai dcngan mcchanisme yang hanya scdikit memerlukan pemeliharaan (terbatas). Kalau tlibantlingkan dengan tandem roller biasa. maka alai ini dapat dikatakan lebih kekar di dalam konstruksinya.
Gb. Sセ@ .08. SIMESA /HAMM. Self propelled tandem rollers. vibrating. Suatu invention baru di bidangvibrating compactors ini adalah alat yang disebut VJBRO TYRED ROLLERS, yaitu suatu kombinasi antara vibrating compactor dengan pneumatic tyred rollersdengan menggunakan segi-segi baiknya dari kedua rollers tersebut. Dianggap bahwa pneumatic rollernya menarik/men dorong vibra194
li ng compactornya (a tau scbaliknya !). Pengaruh nya disebut synergetic effect, yaitu yang didapatkan dari pneuma tic tyres yang be rge rak scgcra mcngikuti vibrating drumnya; gc rakan mcmadatkan olch rodaroda pncumatisnya dipe rtegas olch karcna bahannya scda ng digctarkan itu mcngalami pcnurunan gcsc ran antar butir-hutirnya ウ」セ 」イ。@ mcngalami pula lindasan da ri roda-roda it u. Perlu dipc rhat ika n pc ngaruh dari カゥィイZセエョ ァ@ rollcrn ya. ケ。ョセLZ@ mcncapai optimum compactiun nya tidak di pc rmukaan tanah , mclainkan lc bih kuran g sc pcrt iga dari kema mpuan pengaruh dari vibrating rollingnya. sc dang pada pneumati c rollcrnya didapatkan pengaruh pcng-"ul ian" dekat pad a pcrmukaan (mengcnai hal ini harap dipclaja ri paragrap berikut ini) ; kedua pcngaruh ini kalau dijumlahkan (supcrp osisi) dinamakan synergetic effect, dan lebih baik dari operasi dua alat (vibrating dan pneumat ic roUer) sendiri-sendiri.
' -
0
t
BG⦅ セ i@ T2 _: : : : >
0
!
j
!
_LLJ
Gb. 55.09. SIMESA /HAMM. a) Vibro tyred roller. b) Synergetic effect. 56.
Pneumatic Tyred Rollers.
Roda-roda pada rollers jenis ini terdiri dari roda-roda dengan ban karet seperti halnya dengan kendaraan-kendaraan biasa; oleh karena itu dinarnakan pneumatic tyred rollers. 195
kセオョエャAZュ M ォイオョエァ。@ dari rollers jenis ini antara lain ialah bahwa luas pcnnukaan sin!!)!Ung antara han Jan pcrmukaan tan:d1 tidak tc(rJcngaruh olch kcpauatan lapisan-lapisan tanah yang dilindas (perhatikan paragrap 52 /pressure bulb). Kecuali itu rolling dcn gan ca ra yang dilakukan dcngan pneumati c rollers ini lehih scsuai dengan maksud mcmberikan "prestressing" kepada tanah , karena tcgangan-tegangan yang ditimbulkan olchnya di dalam massa tanah itu , serupa benar den gan yang akan ditimbulkan oleh lalu lintas di kemudian hari. Roda-roda ban karet yang kenya! itu, dengan jalannya yang "lenggak lenggo k" (wobble wheels) mengikuti configurasi permukaan tanah , mcmberikan pcng-"ulian" (knecding effect) kepada tanah yang tcrlindas itu yang mcn stimulasikan pemadatan di daerah pengaruhnya. Juga komponcn arah gcrak roda-roda lcbih besar ke arab vcrtikalnya dari horizontalnya sepcrti halnya pada rollers roda baja (khu susnya yang Iebar-lebar). Dengan dcmikian . maka pcrmindahan tcmpat (= displacement) dari massa tanah tcrjadi hanya scdikit dan pcnggcscran butir-butir satu dari yang lain terjadi lehih sempruna dan dengan dcmikian juga hcrlangsungnya proses masuknya hutir-butir yan g trrgrscr itu kr dalam rongga -rongga udara an tar butir. Proses ini san gat penting di dalam hal tanah -tanah kohcsip , karcna ikat an kohesi antar butir ad alah demikian kuatnya sehingga tidak dapat tertarik lcpas : sa tu -sa tunya cara untuk mcngaclakan pcrubah an di dalam kcdudukan butir-butir tanah sa tu dengan lainnya yang dapat dilakukan dengan usaha di lapangan ialah dengan menggcscrkan butir-butir itu tcrhadap but ir lain yang mengikatnya (tidak dilcpaskan, hanya di"luncur' 'kan saja meliwati permukaannya) yang mengakibatkan butir-butir yang meluncur itu mcnyusup ke dalam rongga udara/air yang ada di dalam massa tanah itu. Sifat inilah yang menychabkan bahwa pneumatic rollers haik sekali untuk ke pcrlu an pemadatan tanah-tanah yang kohcsip. Melindas padat terjadi secara berangsur, yaitu setelah butir-butir tanah tergcserkan menyusup ke dalam rongga-rongga udara tadi. pada saat tckanan roda roller bcr· arah vertikal penuh. Udara dan air terdmong keluar dari rongga-rnngganya oleh penyusupan butir-butir tersehut tadi , dan mudah terjadi karcna kescmpatan untuk itu memang masih ada (tanah bclum tcrlalu padat , dan luas mclcbar ke arah samping tidak terlalu bcsar). Udara dan air yang masih belum scmpat ditckan keluar dari rongga-rongga, akan menyebabkan tanah yang sudah tcrmampatkan itu mcmuai kembali scdikit. dengan pas-pas berikutny:: dan secara berangsur, juga udara ini dapat ditekan keluar. Proses inilah yang mcnyebabkan pcrsyaratan bahwa di dalam menge-rol pada scsuatu lapisan tanah dengan beberapa pass, hcndaklah diikuti scsuatu " rollin g pattern., sedemikian rupa schingga tidak tcrjadi pelintasan pada scsuatu permukaan yang sama di dalam dua pass berturut-turut. Keuntungan lain dari pneumatic rollers ialah bahwa tekanan angin(inflation pressure) di dalam ban dapat diatur, dan demikian pula tekanan kepada satuan-satuan pcnnukaan tanah. Apabila tanah masih lembek, maka han-ban agak dikempeskan sehingga hidang singgung dengan permukaan tanah diperbe sar dan pengaruh tekanan itu tlapat terasa sampai jauh ke dalam Japisan tanah ; rna kin dicapai kepadatan lapisan , ban-ban dapat dipertinggi tekanan anginnya untuk mendapatkan konsen-
196
trasi tek.anan kepada permuk.aan yang lebih besar. Pada beberapa merk pneumatic roller, pengaturan tekanan angin di dalam tempat upe ratornya scndiri. Perlu diingatkan bahwa "kerasnya" ban (= innation pressure) hcndaklah dihatasi sedemikian rupa , schingga dapat terpenuhi sya rat -syara t kc dalaman pcnga ruh tckanan yang diinginkan ke dalam lapisan tan ah yang dipadatkan. tanah bcrkisar Berat roller yang dibuat o rang untuk berbagai kcpcrluan ー」ュ。、Zセエョ@ antara IS ton - SO ton; bahkan ada dibuat .yang 100 ton. Pada jenis yang berat, yaitu 25 ton ke alas, maka faktor kecepatan jalan roller jumlah pass yang dibukanlah mcrupakan kriterium yang pcnting bcnar. k」セZオ[ャゥ@ pcrlukan rclatip adalah scdikit , juga faktor ckonumi (hcsarnya mcsin yang dipcrlukan untuk pcnggeraknya) merupabn scsuatu yang harus dipcrtimbangkan untung ruginya. Oleh karena itu, rollers di atas 25 ton biasanya adalah jcnis yang ditarik dengan crawler tractor, scdang yang di bawah 25 ton ada yang dapat hcrjalan scndi ri (self ·propelled). Satu hal yang dapat dikatakan untuk scmuapneumatic rollers ialah . bahwa pada tanah adalah sa ma muatan roda yang sama, tckanan pada sa tu satuan ー」イュオォ。Zセョ@ angin di Jalam ban. pula kalau ukuran bannya sama dan dcmikian pula エ」ォ。ョZセ@ Termasuk di dalam ukuran ban yang sama adalah jumlah ply rating dari ban. Hal ini discbabkan karena ban pada umumnya menycsuaikan diri dengan muatan yang diberikan kepada roda -roda; kalau misalnya tekanan anginnya adalah 6 atmospi. makin tinggi ply feer, maka tekanan kepada tanah adalah 6 Kg/cm2. Akan ャ・エ[セ@ rating dari ban. makin kaku dinding-dindingnya schingga mcngikuti tckanan tcrhahwa 。ョ@ scbu t tadi tidak scpcnuhnya dapat tcrjadi . pad a umumnya dapat 、ゥォ。エZセ hatas kcmampuan untuk mcngikuti muat an tadi adalah (J ply ralltlg. mゥ セ 。ャョケ@ mcnjadi 7Qj;. dari tckanan pad a I 0 I'R. maka tekanan kcpada pcrmukaan エ。ョZセィ@ angin di dalam ban , dan paua 14 I'R tckanan ini mcnjadi h;tnya ± SS'f,,_l'aua tckanan angin yang rcndah, maka pcrbedaan tckanan kcpada pcrmukaan lanah tidaklah sedcmikian bcsar tu runnya uan olch karcna itu. maka kcbiasaan yang baik ialah mesampai ± 70% dari o ptimum mcnurut kctcntuan pahrikn ya untuk 「Zセョ@ ュッーZセ@ kcccpalan dcngan dcmiki。 エ 。 セ 。ョ@ muatan uan keccpalan jalan yang maksimal. ャG」ュ「 an mutlak perlu dilakukan agar pengausan ban tidak tcrjadi tcrlalu ccpat. Selfpropelled pneumatic rollers scpcrti yang dapat dilihat pada Gh. 56 .0 I di bawah ini, adalah alai pemadal yang sangat bcrgu·na di dalam ッー・イ[セウゥM。@ pembuatan jalan dan lapangan terbang. Alat ini berman fa at pada scmua tahap konstruksi, mulai dari compaction dari subgrade sa mpai kepada base course dan bahkan kepada lapisan aspalnya sendiri. Oleh karena dimungkinkan untuk berjalan maju maupun mundur, roller in i tidak perlu memutar apabila hendak menempuh pass berikutnya di alas lapisan yang hendak dipadatkan. Hal ini sangal mengunlungkan, khususnya pada konstruksi jalan yang lidak lerlalu Iebar, di mana daerah pada ujung jalan lidak tersedia luas yang cukup untuk memular roller dcnl!.an segera, tanpa adanya usaha yang terlalu berat, dan memperpanjang cycle time-nya.
197
-
Gb. 56.01 . Sc/fprupelled pneumatic roller. Roller ini dikonstruksikan lli atas roua-roua yang dipasa n!! pada dua as (= su mbu) yang masing-masing tiu;1k merupakan sebuah h;1tang yang u1uh ; tiap pasang roda dibuatbn batang as tersendiri. antara lain untuk n1cmudahbn hon!!kar/ pas;111gnya . Jumlah roda-roda scbuah pneumatic roller biasanya dihuat tidak gcnap. roua-roda depan (yang sekaligus mcrupakan steering wheels) dibuat bersclisih se buah dengan roda-roda belakang. Maksu dnya ialah bahwa bagian permukaan tanah yang tidak diliwati rnda-roda depan (ruangan dian tara dua roda) dapat dilinuas oleh roda -roda helakang di dalam pass yang sam a, schingga setiap lintasan adalah pass yang se mpurna untuk seluruh Iebar roller. Pemasanr.an pada scbatang su mbu bcrpasang (dua roda per batang) jufa bermaksud agar tiuak terjaui muatan yang tidak sama kepaua masing-masing roda . yang ui scbabkan oleh tcrtahannya muatan roller oleh dua buah roda saja per sumhu ; hal ini akan tcrjadi pada permukaan tanah yang tid ak rata sehingga ada roda-roda yang mcngganuul. Pada Sakai Roller moucl TR 4213, masalah ini diatasi dengan konsstruksi tersendiri; masing-masing roda dapat bergerak naik turun, terlepas satu dari lainnya . Pada saat roda turun.(dan tidak termuati) , maka secara otomatis ada tekanan pneumatis yang menekan roda itu ke bawah dan dengan demikian memikul bagiannya dari muatan roller. 198
. ..."" . .J>
i'C
ッ LNセ@
H
o '--' MP
l
l
M
セ@
;
·--"
' v
I
'
'
Gb. 56.02. independent suspension dari roda-roda untuk membagi rata muatan pada permukmm tanah yang tidak rata. Pada pneumatic rollers, biasanya dibuatkan tanki-tanki air yang kecuali dipergunakan untuk membasahi roda-roda dengan maksud agar bahan yang dilindas tidak lengket kepada ban, juga merupakan ballast schingga berat alat dapat divariasikan. Variasi pada Galion roll er pada Gb. 56.01. adalah dari 4 ton sampai I 5 ton. Jumlah ban tergantung セ。イゥ@ variasi-variasi ini, dan angka-angka jumlah yang hiasa dijumpai adalah lima, tujuh, semb ilan, sebelas dan tiga belas. Untuk memelihara keserbagunaan roller, maka ban-ban ini biasanya tidak diberikan kembangan pada bidang jalannya (= thread), aka n tctapi hal ini tidaklah mcrupakan syarat yang mutlak harus dipenuhi; ban-ban truck dengan ukuran yang sama, juga dapat dipergunakan dengan baik di dalam hal pemadatan tanah. Apabila medannya luas, seperti misalnya pada pembuatan Iandasan tcrbang, jalanjalan raya yang multi lane, urugan-urugan tanah untuk bcnd ungan-be ndungan, dan sebagainya, kadang-kadang lebih menguntungkan untuk mcmpergunakan pneumatic .roller yang ditarik .
......----- -- -- - - -- --· --- - - - - - - -- - - - - - - - - ,
Gb . )6.03. Pneumatic mller. 9 wheel, to"ti·ed.
199
8"'
X L ) m('flwda tkan timbuna il tanah unlllk sehuah bemlung an Gh . 56 .04. Heavy du ty m ultiple box roller ( SourhwC'st m oJ. C- 100
: I 00 ton , penarik Cat . lkr.J t Ukuran ban : 21.00 >. 25,-44 Ply . . IOatm( ± I SOp.s. J.) An!!in
Di samping lebih murah harga pengadaannya, juga pemeliharaannya lebih sederhana karena tidak diperlengkapi dengan mesin penggerak terscndiri. Apabila medannya luas dan cukup untuk memutar roller ini, maka hasil produksinya besar sekali kalau dibandingkan dengan jenis-jenis roller lainnya untuk keperluan pemadatan. Sering dijumpai keadaan, di mana sebuah 50 ton pneumatic rollerdapat memadatkan sesuatu lapisan tanah setebal 40 Cm hanya di dalam 4 - 5 pass saja. Kalau terpaksa disimpan/tidak ada proyck yang ウ」オZセゥL@ maka modal mati hanya akan berjumlah kecil saja, yang berarti tidak terlalu membebani modal usaha kita.
PER P' NGst ..
セ@
.. ,
..
セ⦅
,..·r.f
iエGNᄋセ@
QH
L ャ|a
n@
1_·\1
VIII. ALAT-ALAT UNTUK PF.RBAIKAN MUTU TANAH (SOIL STABILIZERS). 57)
Maksud Stabilisasi Tanah.
Salah satu syarat ekonomi di dalam konstruksi jalan raya & landasan terbang iaiah, bahwa ti:ip lapisan harus mcrniliki daya dukung yang optimal agar lapisan konstruksi di atasnya dapat dibatasi hingga minimal. Dengan pcrkataan lain. makin kecii CBR sesuatu lapisan dari jenis tanah tcrtcntu, makin tebal harus dibuat lapisan di atasnya ! Telah dijelaskan pada paragrap-paragrap sebelum ini bahwa daya dukung scsuatu Japisan dari jenis tanah tertentu, terutama tergantung dari kepadatan massa tanah yang menyusun lapisan tersebut, sehingga usaha-usaha rnendapatkan kestabilan· tanah itu diutamakan kepada usaha untuk mempertinggi kemampuan jenis tanah itu untuk mendapatkan compaction yang optimal. Kita juga sudah mcngetahui bahwa kecuali kadar air yang rnemadai ((!!> OMC), kemampuan menerima usaha pemadatan optimal itu adalah nilai indeks plastis (= PI) dan gradasi butir dari tanah itu. Di tanah air kita, jarang sekali dijumpai jenis tanah yang dcrriikian saja dapat dipadatkan hingga mencapai nilai CBR yang tinggi; tanah liat yang pada umumnya terdapat di dataran-dataran rendah/pantai, rata-rata hanya mencapai nilai CBR = 2% dan t:mah-tanah Jatcrit mcncapai CB.R = 6 - 7% maksimal. Dengan rcncana muatan lalu lintas yang bcrat sckarang ini , maka dapat kita mcngcrti bahwa konstruksi jalan kita di atas tanah Jiat dcngan CBR rcndah ini mcnjadi sangat tebalnya , sehingga masalah stabilitasi tanah ini perlu diperhatikan benar di dalam kita mcncari penyclesaian di dalam construction economy. Stabilitasi tanah ini bukan hanya merupakan perbaikan mutu tanah-tanah yang tidak baik. akan tetapi scring juga dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu dari tanah.-tanah yang sebenarnya sudah tergolong baik, dan dcngan tanah sctempat yang tcrdapat di sesuatu dacrah konstruksi, dapat disusun Japisan-lapisan yang berangsur bermutu meningkat, scsuai dengan system CBR yang dipergunakan untuk menyusun rencana konstruksi kita. Pemanfaatan bahan-bahan setempat ataupun yang ada di sekitar daerah kerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan, karena harga bahannya sendiri hanya merupakan sebagian (prosentasi) yang kecil saja dari harga angkutan yang harus dibayar kalau diangkut dari tempat yang jauh. Padahal, jumlah yang diperlukan biasanya sangat bcsar. Usaha stabilisasi dilakukan hanya seperlunya saja; tidak menguntungkan sccara ekonomis untuk membuat scsuatu bagian konstruksi (= Japisan-Japisan) yang lebih kuat dari yang diperlukan. Pada umumnya, kita dapat mcmbcdakan dua jenis stabilisasi yang bolch dikatakan populer di dalam konstruksi-konstruksi jalan raya & Jandasan terbang, yaitu : stabilisasi mekanis dan stabilitasi kimiawifelektris. Yang terscbut pertama, terutama mengandalkan penambahan kekuatan dan daya dukung tanah dengan mengatur gradasi butir dari tanah yang dimaksud, sedang
202
yang tcrscbut kcdua mengandalkan kepada sesuatu bahan stabili.Sator(stabilizing agent) yang dapat mcngubah/mengurangi sifat-sifat tanah yang kurang mcnguntungkan di dalam mencapai kestabilan yang tfnggi yang biasanya juga discrtai dengan pcngikatan (cementing action) terhadap masing-masing butir tanah satu dcngan lainnya. Beton (PC ataupun aspal) pada hakekatnya adalah stabilisasi bahan yang scmpurna (klas tinggi). Hasil-hasil yang baik dicapai orang di dalam usaha stabilisasi ini , dcngan mcmanfaatkan kedua-duanya sckaligus, mcskipun masing-masing tidak secara sempurna ! 58)
Stabilisasi Mekanis.
Kita telah mcngetahui bahwa stabilitasi mckanis bertujuan untuk mcnda patkan tanah yang bergradasi baik (=well graded) scdcmikian rupa sehingga dapat memenuhi spesifikasi seperti yang misalnya dikemukakan di dalam Gb. 51.03 . atau yang secara umum dapat dikatakan "mendekati" Fuller Curve. Melihat Fuller Curve ini, maka secara umum dapat dikatakan bahwa tanah yang dapat distabilkan dengan cara penga turan gradasi butir ini adalah dari jenis yang berbut\r kasar ; fraksi tanah fiat (lcbih kecil dari No. 200) paling tinggi adalah 25% untuk stabilisasi pasir/ tanah liat (sand clay) yang masih sanga t terpengaruh oleh kadar air di dalam massa. Oleh karcna itu, maka apa yang di dalam praktck disebut sebagai "menguruskan" tanah fiat , sebena rnya bukanlah termasuk katcgori stabilisasi yang betul, kecuali kai:Ju jumlah pasirnya melcbihi 80 '% dan di dalam hal ini lcbih baik dikatakan scbagai stabilisasi pasir. Berdasarkan pcngcrtian-pen gc rtian tadi. mak:J stabilisasi mckanis dap;Jt kita dcfinisikan sebaga i bcrikut : Tanah yang telah distabilisasi.kan secara mekanis adalah yang berhasil dibuat memili.ki daya tanah tertentu terhadap deformasi oleh muatan, disebabkan karcna adanya kait mcngkait (interlock) dan gcseran an tar· butir tanah scrta daya ikat antar butir olch bagian tanah yang halus/tanah liat. Kcst<Jhilan yang dicapai adalah setclah diberikan usaha pcmadatan yang cukup. Melihat definisi itu , maka yang pcrlu sckali kita pcrhatikan di dalam usaha stabilisasi mckanis ini adalah : gradasi butir, tanah yang mcmiliki daya ikat(binder soil). dan k:ular airnya. Olch karcna prosedur pclaksanaannya yang bolch dikatakan scdcrhana ini, maka Lセエ。「ゥャウ@ mckanis adalah usaha yang ー。ャゥョセ@ ckonomis untuk mcmpcrtinggi mutu t:mah sebagai bagian dari konstruksi jalan. Akan tctapi pcrlu dipcringatkan bahwa apabila dipcrgunakan bahan-bahan yang didapatkan di alam bcbas (tanpa processing). maka nilai CBR maksimal adalah sekitar TPG セ@ schingga baik hanya sampai pada lapisan bawah landasan (= sub base course) saja; apabila butir-butir kasarnya mcrupakan batu pccah (minimal 60%). maka pcnggunaannya scbagai landasan konstruksi aspal (=base course) hukanlah mcrupakan pilihan yang terccla. (CDR 90- I 00%). Di samping itu, maka ketahanan tcrhadap kadar air di dalam massa tanah mcrupakan pula suatu kriterium yang pcrlu mcndapatkan peritatian. Apabila jum203
lah jcnis tanah liat yang predominant di dalam massa tanah yang distabilkan itu , maka sifat-sifat tanah liatlah yang mencntukan tingkah laku tanah tcrscbut, yaitu keadaannya stabil sarnpai kadar airnya mcndekati scsuatu batas tertentu dan apabila kadar air ini naik terus, maka kestabilan (= daya tahan tc.rhadap deformasi oleh liat biasa. rnuatan) akan lcnyap scpcrti halnya pada エ。ョセィ@ Juga sifa t-sifat buruk lainnya akan mcnonjol, scperti misalnya kembang dan susut dari tanah liat mcngikuti kadar airnya; pad a musirn kemarau yang san gat pan as , kita scring dapat mempcrhatikan adanya celah-celah mcrnanjang pada konstruksi jalan raya, yang disebabkan olch gejala susu t dari tanah liat yang diakibatkan olch menurunnya kadar air di dalam massa tanah itu. Gejala ini diperbcsar oleh adanya semak belukar yang akar-akarnya mcnghisap air dari dalam tanah un tuk kemudian diuapkan melalui daun-daunnya . Gejala susu t oleh berkurangnya kadar air minimal ini terlihat terutama pada tanah-tanah yang kurang kepadatannya (kurang rnatang diberikan usaha compaction !). 59)
Syarat-syarat stabilisasi tanah untuk lapisan dasar konstruksi jalan raya (sub base & base course).
Syarat-syarat stabilisasi tanah secara rnekanis ini didasarkan atas fungsi dari masing-masing fraksi butir di dalam tan ah yang dikcrjakan . Adapun fungsi dari butir-butir yang tcrmasuk fraksi "kasar" (tcrtahan di atas ayakan No.4) adalah scbagai kerangka dari l:!pisan konstruksi dan mcneruskan pcngaruh gaya-gaya muatan kepada lapisan yang di bawahnya. Mengingat fungsinya yang dernikian itu, maka butir-butir kasar ini harus cukup keras dan tidak lapuk oleh pcngaruh rcndaman air yang mungkin tcrtahan di dalam massa lapisan untuk waktu yang lama; makin butir-butir ini bcrbcntuk bcrscgi, makin ·besar kcstabilan massa yang akan dicapai. Butir-butir yang tcnnasuk fraksi "halus" (liwat ayakan No. 40) , khususnya yang liwat ayakan No. 200, berfungsi sebagai pengisi ruangan kosong yang terjadi oleh bentuk dari butir-butir fraksi kasar tadi; dcngan terisinya ruang-ruang kosong tadi (=airvoids) maka massa kecuali menja di stabil (karena hutir-butir kerangka tidak lagi dapat bergcscr satu dari yang Jain) juga butir-butir halus ini , tcrutama fraksi tanah liatnya (liwat ayakan 200) mcmpunyai kemampuan untuk sckedar mcngikat butir-butir kasar dengan sifa t kohesipnya. Di sarnping itu , maka apabila tercampur dengan dcbu batu dalam jumlah yang cukup, tcrjadilah gejala yang disebut "pozolanisasi", yaitu mernbatunya massa tanah liat di dalam kcadaan dipadatkan scrta kemampuan penyemcnannya (cementation). Dapat kita mcngcrti bahwa jumlah b.ahan-bahan tanah yang bcrbu tir lcbih kecil dari ayakan No. 40 (yang tcrpengaruh olch kadar air) dcngan fungsi pcngisi ronggarongga kosong dan bahan pcngikat, tidak bolch diber.ikan tcrlalu banyak. Khususnya pcrlu sckali dipcrhatikan jumlah butir-butir yang mcliwati ay akan No. 200 : pcngalaman mcnunjukkan bahwa jumlah fraksi yang mcliwati ayakan No. 200 ini jangan mclebihi dua per tiga dari scluruh bagian yang mcliwati ayakan No. 4. Namun dcmikian, verifikasi olch pcrcobaan -pcrcobaan laboratorium pcrlu sckali diberikan, mcn gingat bahwa masih ban yak lagi faktor yang mempengaruhi tcrcapainya stabilitas yang baik. Syarat-syarat lain yang biasanya diberikan ialah bahwa ukuran butir maksimal tidak 204
boleh melebihi 0,60 kali tebal lapisan yang diletakkan sckaligus (laplsan konstruksl biasanya diletakkan di dalam beberapa kali lapis, tergantung dari kemampuan roller yang dapat dipergunakan untuk mclindasnya padat !). Syarat-syarat lain diberikan mcngcnai nilai-nilai Plasticity index dan Liquid Limits(Pl dan LL) , diambil dari fraksi yang mcliwati ayakan No. 40. Untuk base course, batas-batas ini adalah 6% dan 28% maksimal, scdang untuk sub base course I 0% dan 36%. Apabila drainage konstruksi dibuat dcngan scmpurna , dan syarat-syarat lainnya tidak terlalu berat, maka batas-batas tersebut di atas dapat dilunakkan lagi mcnjadi 15% dan 45%. Perlu sekali lagi diperingatkan bahwa nilai-nilai PI dan LL scsuatu macam tanah tidak dapat diubah-ubah (naik atau turun) dengan hanya mcnambah butir-butir fraksi kasar saja , kecuali kalau bahan tambah an itu mcmbawa scrt a fr aksi-fraksi halus (ayakan No. 40 dan 200). Berikut adalah tabel gradasi butir dari tanah-tanah yang dapat dilindas padat dan stabil. (Angkat-angka dalam % berat/ hy weight).
lJkuran hulir maksimal
Ukuran butir.
3 inch 2 inch 1,5" I" 3/4" 3/8" No . 4 No . 10 No . 40 No. 200
60)
- r - - - -·· - --
3"
2"
100 65- 100
-
70
45 - 75
ss
-
50 40 30 20 10
30 2S 20 10 3
-
60 50 40 25 10
s
r---
1,5 "
-
-
100 - 100 - 85 - 80 - 70 - 60 - 50 - 30 - 15
100 - 100 - 90 - 75 - 60 - so - 30 - IS
.
-
· ·-
I ''
sand-clay
- ·.
70 60 45 30 20 10
5
I 00 70 - 100 so - RO 3S - 65 20 - 50 15 - 30 s - IS
100
65 - 90 33 - 70 8 - 2S
Mencampur berbagai jeni!i tanah.
Ciri-ciri yang khas bagi pcmilihan pclaksanaan pcrbaikan mutu tanah dengan stabilisasi mckanis adalah , bahwa jenis-jenis tanah yang dimanfaatkan tcrdapat berdekatan satu dengan lainnya ; apabila satu di an tara jcnis tanah yang dimaksud . harus diambil dari tempat yang jauh , maka cara ini tidak ckon omis bgi dan harus dicarikan methode lain untuk maksud kita . Apabila telah ditctapkan spcsifikasi hasil campuran dan tclah ditctapkan pula herapa bagian dari masing-masing bahan yang perlu dicarnpur mcnjadi satu, maka pcnyampuran dilakukan di bawah pengamatan yang ketal schingga dapat dijamin homogenitas dari hasil karya kita.
205
Penetapan masing-masing bagian dapat dihitung sccara analitis at aupun gratis bcrdasarkan hasil analisa but ir dari jenis-jenis tanah yang bc rsan gku tan. Seca ra teo ritis mcmang dapat dilakukan pcnyampuran jcnis-jen is tanah ya ng tidak terbatas jumlahnya, akan tctap i di dalam praktek jumlah jenis itu dibatasi sam pai dua saja mengingat bcsarn ya usaha yang pcrlu dibcrikan , ka!Ju mcn yam pu r jenis tanah yang lcbih dari itu . Contoh : Dua jcnis tanah "A" dan "B" diharapkan dapat di<:ampur scdemikian rupa dipcnuhi gradasi yan g dispcsifikasikan untuk suatu lapisan schingga 、セー。エ@ • bawah landasan (=sub base course) yang stabil. Hasil-hasil analisa bahan masing-masing didapatkan scbagai berikut :
-.---Liwat ayakan
% bah an ''A''
% bah an ,, 13"
Spcsifikasi
- - - --100
2"
100
100
I ,S"
92
100
70
100
I"
81
100
85
3/4''
69
96
ss so
3/8''
so
gq
40
70
No.4
24
70
30
60
No. 10
13
56
20
so
No. 40
H
41
10 - 30
s
30
No. 200
---·-
- - --·-
-- -
80
IS
5
----------- -
PI
2
12
6
LL
12
39
28
Untuk mcnctapkan bcrapa bagian dari masing-masing jenis yang harus diambil untuk menyusun campuran yang mcmcnuhi spcsifikasi , digambarkan grafik berikut ini (i). Setelah diukurkan gradasi masing-masing jenis pada sisi grafiknya scndiri, maka titik-titik % fraksi dihubungkan. Kemudian ke arah vertikal dicari batas-batas pcngambilan, didasarkan atas fraksi yang menentukan, yaitu fraksi liwat ayakan No. 40 dan No. 200. Garisgaris batas vcrlikal ini ditarik dari titik-titik % terkecil untuk fraksi No. 40 dan terbcsar untuk fraksi No. 200.
206
(I)
B
"
100
80
90
100
90 80
70 60
セ@
セ@
セ@
セUP@
セ@
.....
40 30
...... セ@
20
BAHAN "B"
70
60
------ r---
r--- t---
セM --...:.._
3,S"
r--..... ---r---- r---
- ----
:--- セ@
r--
1-----
30
20
f "
100
t--
1-..
r-]t r-- セ@
--
Mセ f.-
---- ---- ---
:-5
セM
...._
r---
----
セ@
·;;;
セ@ ... .....
セi@
セ@
セ@
r-.-
t---
.
t----
01
セ@
20
TO
B o
40
30 "
(ii)
60
50
70
4
6
8
/
/
T2
TO
/
TO
/
T5
20
/
0
v
2
3 O:::i
N"::? ...._ .......
25
セ@
20 T0
0
TOO
A
30
35
40
7
/
J
II'
I
1--
'/
7
v
-- --)Vs
lI
1/ I
14.8 4
セ@
)
f¥-- ---- ----- ----
/
セ@
4 0}-.
20
2
/
20
セi@
セ@
5 Pセ@
Gセ^i@
L.L.
1
----
セ@
BAHAN "A"
TOO
f------
6 Pセ@
El
90
80
P. l.
2
セi@
70
....... セ@
-,.._ i
I
0
80
I
--!-!+ ]I --l. ------ ---- r-.:::-El セ@
90
-
I
i
-i---
#200
Ii
lr--- r--
#4
セ@
I
I
r--._
A
0
10
1.5"i
r-- r--
10
40
50
6
P.l.
8
TO
T2
TO
T5
20 25
30
35
L.L.
207
40
Menurut spesifikasi, maka nilai terkecil untuk jumlah bahan yang harus meliwati ayakan No . 40 adalah I 0% sedang nilai terbesar diperbolehkan meliwati ayakan No. 200 adalah 15%. Garis-garis penolong yang dibuat pada ordinal I 0% dan I S% me motong garis-garis No. 40 dan 200 pad a titik-titik P dan Q. Garis-garis vertikal yang dibuat melalui titik P dan Q adalah batas-batas pengambilan ; setiap garis vertikal yang dibuat diantara kedua batas tersebut, menunjukkan propo rsi bah an " A" dan " B'' yang memenuhi spesifikasi mcngenai gradasi butir campuran . Didalam contoh, diambil propo rsi 70% bahan "/\"dan 30% bahan "B" . Sudah barang tentu dapat juga diambil 80% "A" dan 20'%· ' 'B" dan seterusnya; pertimbangan yang menentukan adalah faktor ekonomisnya pemilihan. Kalau yang tcrdapat sctcmpal (at;lll ー。ャゥョセ@ dckat dcngan tcmpat pckerjaan, a tau didapat dengan harga paling murah) adalah bah an "A" misalnya. maka garis proporsi yang dipilih scjauh ュオョセォゥ@ mcntlrkati batas kanan , umpamatl;1pa1 pula dipilih 60'k "A" tl an TPG セ N@ nya 90% "A" dan !()'/;. "B": ウ セZ「。ャゥォョケ@ "B" kalau yang trrmurah adabh hahan "B". Gradasi campuran yan!! diprroll·h adalah
2"
I O()'f,,
3/4 .•
7h"/,
No . 10
26%
,,,,..
No . 40
i w
No . 200
12%
1.5"
95%
:l/X"
( \_
I .,
87'/r
No. 4
JWY..
セ N@
Yang paling hai k lcntunya ialah . blau kita la rik ga ris proporsi di lcngahtcngah antara kcdua garis hat;1s. mrn)!ill!!al krmampuan pcngamatan tcliti di lapangan . Kemudian masih harus tlitcliti mcngcnai nilai-nilai PI dan l.l. da ri campuran yang tclah di tclapkan tadi . Untuk ini digambarkan grafik (ii). Garis ordin;1t vcrtikal mrnunjukkan "k hahan yang mcliwati ayakan Nn. 40 (dari campur;m) scdang pada horinmtal digambarkan nilai-nilai PI dan LL. Pada grafik (ii.l) digambarkan PI = 2 pada garis batas bawah dan PI = 12 pada garis batas alas dan kedua titik dihubungkan ; pada grafik (ii.::!) digambarkan garis yang sama untuk LL. Mendapatkan PI dan LL campuran dilakukan dengan scdiki t pc rh itungan scbagai bcrikut: Misalny a kita arnbil 100 Kg bahan campuran, yang trrdiri dari 70 Kg bahan " A" dan 30"/r- hahan '' B" . % Ihhan yang meliwati ayakan No. 40 dapat di kctahui dari anali sa bahan masi ng·masing. yai tu 8% X 70 Kg + 41 % X 30 Kg= 5,60 + 12.3 Kg= 17.90 Kg. Olc h karcna bahan "13" yang trrhcsar Pl ·nya, maka selanjutnya ditinjau sum· bangan bahan " Jr' trrhadap PI hahan ca mpuran. Jurnlah bahan No . 40 sumban gan " B" adalah (5 ,60 : 17,90) X 100% = 34 %. Garis horizontal pada ordinal = 34% memotong garis PI pada titik R yang kalau ditarik vcrtikal ke bawah me:ndapatkan PI campuran = 4 ,8%. /\pabila garis horizontal tadi ditrruskan sampai memotong garis LL dititik S maka kalau ditarik vertikal ke alas didapatkan LL campuran = 20%. Ternyata 208
bahwa baik PI maupun LL memenuhi spesifikasi. Cara-<:ara yang kita lakukan untuk mendapatkan nilai-nilai PI dan LL campuran tadi hanyalah merupakan pendekatan saja dari kenyataan ; sebaiknya memang menentukan kontrol di laboratorium. Apabila misalnya didapatkan nilai-nilai PI dan LL yang terlalu tinggi . maka terpaksa garis proporsi harus PI dan LL-nya (n'leskipun gradasi digescr ke arah bahan yang terkecil · ョゥャZセ@ butir sudah memenuhi specs). 61.
Stabili!iasi Kimiawi.
Stabilisa!ii mckanis scpcrti yang dikcmukakan pada paragrap-paragrap di alas, mempunyai nilai-nilai teknis terbatas saja, baik mengcnai jenis tanah yang dapat dipergunakan maupun di dalam kenaikan nilai CBR yang dapat dicapai. Meskipun yang terakhir ini dapat diperbaiki. dcngan misalnya menam bah butirbutir kasarnya dan memberikan bcntuk bersegi kepada butir-butir tadi , namun nilai tinggi yang dapat dicapai tadi akan hilang dengan mcn guapnya air yang dipcrlukan untuk mengikat butir-butir itu (campuran stabilisasi akan bcrantakan olch pengaruh lalu lintas). Demikian pula , bahan-bahan sctcmpa t yang kita jumpai di mcd;m, tidak selalu lerdiri dari bahan-bahan/tanah non kohesip : bahkan di tanah air kita ini lcbih banyak didapatkan tanah -tanah kohcsip/ tanah liat, yang scpcrti dikctahui, tidak dapat distabilkan dcngan cara stabilisasi mckanis. Untuk masih dapat memanfaatkan tanah -tanah kohcsip/tanah liat setempat scbanyak mungkin sccara ckunomis {ditingkatkan daya dukungnya sampai optimal). maka dipergunakan orang bahan penolong untuk (sckedar) mcngurangi dan/atau menghilangkan sifat-sifat teknis yang kurang menguntungkan dari tanah yang akan dimanfaatkan itu . Bahan-bahan pcnolong yang dimaksud adalah yang biasa disebut stabilizing agents yang karcna proses kcrjanya dan sil'at pcngaruh y ang ditimbulkannya kcpada bahan yang distabilkan , mcnycbabkan stabilisasi dengan mcnggunakan bah an campuran ini dinamakan stabilisasi kimiawi dan/ at au clckt ris. Di dalam usaha stabilisasi tanah ini , kit a mcngcnal ban yak jenis stabilizing agents dan pada stabilisasi mekanis untuk tanah-tanah non kohesip kita Ielah mcngenalkan agents, yaitu air sendiri di dalam jumlah dua di antara sckian banyak ウエ。「ゥャコョセ@ yang tepat, dan tanah liat dalam jumlah yang proporsionil pula. Untuk menahan air yang diperlukan sebagai stabilizing agent ini. orang dapat mcnambahkan garam laut kepada air terscbut (atau dipcrgunakan saja air laut) yang dengan sifatnya yang higroskopis dapat mcngikat air untuk jangka waktu yang cukup lama. Stabilizing agents untuk tanah liat an tara lain adalah kapur pasang(bydrated lime). Portland Cement (PC), Road Cement, Bitumen/Road Oil, dan lain -lain. Beberapa jenis stabilizing agents yang dibuat secara khusus (=patent) misalnya adalah vanR dikenal dengan nama dagangnya :Roadpacker, packzyme, dan lain-lain. Stabilizing.agent'iscperti yang disebutkan tadi merupakan bahan-bahan yang menghasilkan produk yang baik, sesuai dengan tujuan penstabilan tanah yang bersangkutan, derajat peningkatan mutu yang dikehendaki dan kemampuan mengerjakan oleh petugas-petugas yang didapat.
209
Patla umumnya, stabilisasi kimiawi/elektris/biologis ini adalah jenis usaha yang cukup mahal (meskipun sering masih lebih murah dari memanfaatkan tanah se tempat demikian saja !) dan memerlukan ketelitian dan kecermatan bekerja yang tinggi; demikian pula, pengertian pengetahuan tentang seluk belukn ya perlu sekali ditanamkan kepada masing-masing tingkat (= echelon) organisasi agar tlapat jaminan yang wajar mengenai berhasilnya usaha stabilisasi tanah ini. 62.
Soil Cement.
Portland Cement merupabn stabilizing agents yang baik sekali, mengingat bahwa kemampuannya mengeras dan mengikat butir-butir aggregate sangat bermanfaa! bagi usaha kita mendapatkan sesuatu massa tanah yang kokoh dan tahan tcrhadap deformasi . Seperti yang pernah dikemukakan, pada hakekatnya beton scpc rti yang kita kenai untuk unsur-unsur bangunan, adalah sejenis stabilisasi pula. Keuntungan stabilisasi dengan PC ini ialah bahwa kestabilan massa tidak tergantung dari gradasi butir atau pun day a kohesi an tar butir, melainkan sepenuhnya disebabkan oleh pengerasan semen dan daya ikatnya (hidrasi dari PC). Oleh karena itu, maka gradasi butir bukanlah mcrupakan persyaratan yang mutl ak sekali (meskipun adanya butir-butir kasar di dalam massa tanah mcmpcrtinggi daya dukungnya); bahkan boleh dikatakan, PC dapat bercaksi dengan hampir semua jenis tanah . dari yang jenis kasar non kohesip sampai yang sangat plastis sckalipun. Namun persyaratan-persyaratan tentunya ada juga, khususnya di bidang ekonomisnya. Makin sedikit butir-butir halus yang terkandung di dalam sesuatu massa tanah , makin banyak semen yang harus dipergunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan ; dcmikian pula kalau tanahnya terlalu plastis. Tanah-tanah pcrtanian/black soil, tanah humus dan tanah asal organis lainnya kurang baik reaksinya dcngan PC seh ingga memerlukan jumlah PC yang lebih banyak ; sebaliknya tanah liat mcrah (mcngandung oxid besi), silty clays (waled) dan pecahan-pccahan batu lunak (batu kapur, batu callas, cinders/sisa-sisa pembakaran batubara dan se bagainya) yang dapat menghasil kan debu batu kalau dilindas padat, dapat bcreaksi sangat baik dcngan PC. Di samping pcmanfaatannya untuk mcngcras dan mcngikat butir-butir tanah, semen juga mcmiliki sifa t-sifat lain yang mcnguntungkan bagi usaha memperbaiki mutu dan daya dukung tanah yang kohcsip. Sifat-sifat itu ialah menghilangkan keccn dcrungan butir-butir tanah liat untuk mcngikat air dcngan . sebuah rcaksi yang berupa pcniadaan muatan listrik statis yang ada pada butir-butir tcrscbut; di samping itu , juga semen mengadakan reaksi yang berakibat apa yang disebut "granularisasi" tanah liat. Butir-butir t.anah liat yang berupa keping-keping yang pipih itu sebagian terik.at menjadi butir-butir yang relatip besar,(waled/pasir) maka kecuali menjadi granuler dan berkurang kohesipnya, juga terjadi tanah yang bergradasi, yang dapat dipadatkan sampai optimallebih mudah. Memperbaiki mutu tanah dengan PC ini sebenarnya ada beberapa niacamnya; apa yang diterangkan di atas termasuk ke dalam kategori soil cement yang dipadat· kan (compacted) dan benar-benar ditujukan untuk pembuatan konstruksi bagian
210
jalan dengan memperbaiki/menyesuaikan mutu tanah setempat (= tanah liat) kepada tuntutan teknis konstruktip . Jumlah semen yang dipcrlukan berkisar antara 5 - 10% (berat) tergantung dari bcsar nilai PI tanah asal dan fungsi dari tanah di dalam lapisan konstruksi jalan yang menjadi tujuannya. Mengingat bcsarnya jumlah semen yang dipcrlukan, dan harga semen yang masih terlalu tinggi di tanah air kita ini, konstruksi.soil cement masih terbatas pada dacrah daerah di mana konstruksi lain memang tidak dapat dibuat secara ekonomis (mengangkut semen relatip lebih murah dari mcngangkut batu !). Jenis lain dari penggunaan PC ialah apa yang dinamakan cement treatment (= Tambahan semen kepada campuran) kepada sesuatu jenis bahan/tanah yang sebenarnya sudah cukup haik akan tctapi ada bcbcrapa sifat yang ke luar dari spesifikasi. Hal ini misalnya teriadi, di mana pada bahan untuk lapisan landasan konstruksi aspal (=base course) masih terlalu banyak mcngandung bagian-bagian berbutir halus (dari bagian yang meliwati ayakan No. 4) yang bcrsifat tanah liat, sehingga PI-nya ada di atas batas yang ditentukan olch spcsifikasi. Jelas bahwa di sini bukan sifat pcnycmenan/pengikatan-pengikatan butir-butir yang diusahakan , melainkan penurunan PI dan granulasi butir-bu tir tanah liat. Kita sering mclihat di dalam praktek, bahwa pada pembongkaran jalan lama dcngan tujuan peningkatan klasnya , bahan-bahan bongkaran dipcrgunakan lagi dengan sedikit tambahan PC. Di samping kedua jenis stabilisasi dcngan PC tcrscbut tadi, kita masih mcngcnal sebuah lagi jcnis stabilisasi yang discbut plastic soill cement atau juga disebut adukan tanah dcngan semen (tanpa dipadatkan) sehingga hasilnya scperti adukan untuk pasangan batu/plcstcran. Jcnis stabilisasi ini jelas tidak dimaksudkan untuk merupakan bagian konstr;;ksi yang bcrfungsi di dalam pencrusan gaya-gaya muatan lalu lintas diatas jalan . Kebanyakan dipergunakan untuk melindungi tebing-tebing yang tinggi dari badan jalan terhadap erosi oleh air hujan dan sebagainya. 63) . Stabilisasi dengan kapur {lime stabilization). Mencampur tanah dcngan kapur dcngan tujuan stabilisasi ini scbcnarnya telah dikcnal orang scjak lama; ban gsa Romawi pad a abad-a bad sebelum Maschi sudah banyak membuat jalan-jalan dcngan cara yang dcmikian ini, yang sampai sekarang masih terdapat bekas-bekasnya yang nyata. Pengaruh kapur tcrhadap kebanyakan tanah liat pada umumnya dapat dijurnpai sedikit atau banyak berupa : a) Penurunan PI secara drastis, disebabkan oleh naiknya PL (Plastic Limit) dan turunnya LL(Liq_uid Limit). PI = LL - PL. b) Kapur dan air memperccpat penghancuran gumpalan-gumpalan tanah liat pada waktu diusahakan mcmbuatnya "pulverized" scbagai syarat untuk pcncampuran dengan sesempurna mungkin antara butir-butir tanah liat dengan kapur. c) Granulasi butir-l?utir tanah liat discbabkan oleh tcrikatnya beberapa butir men· jadi butir baru yang lebih besar {= au}omerasi) oleh daya ikat kapur. Granulasi tanah liat ini mengakibatkan berkurangnya daya ikat {= binding) dari tanah asalnya. 211
d) Sifat kembang dan susutnya akan berkurang cukup banyak. e) Daya mampu untuk bertahan terhadap gaya-gaya muatan (= nilai-nilai CBR unconfined compressive strength) akan naik dengan nyata sekali. f) Sifat kapilernya akan jauh berku rang (kalau dil ctakkan di daerah-dacrah yang
pcrmukaan air tanahnya (= water table) tinggi, dapat menghindarkan usaha kunstruksi lapisan-lapisan struktur jalan dari kcsulitan-kcsulitan yang Llitimbulka n olch air da ri b:Jwah . Di samping pengaruh -pengaruh tcrscbut di atas, maka ada gejala -gejala lain yang menyebabkan penggunaan kapur sebagai bahan stabilisasi sanga t digemari, ya itu apa yang dinamakan gejala pozzolanisasi, , yang dapat diformulasikan se bagai "pembatuan" campuran tanah kapur. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimiawi antara kapur dengan silica yang terdapat di dalam tanah asal yang distabilisasi ; calcium sylicate yang terjadi merupakan bahan yang keras dan padat. Akan tctapi. tidak semua tanah lial dapat bereaksi dengan kapur dan menimbulk..an pozzolanisasi yang kit a kehcndaki ; tanah-tanah dari golongan chlorite dan illite tidak termasuk golongan tanah liat yang bersifatpozzolanik kalau dicampur dengan kapur. scdang gol ongan kaolinit danmontmorillinit merupakan pozzolan yang baik. Dengan demikian , maka bilamana yang dihadapi adalah tanah dari golongan yang non poz:wlanic taLli, perlu orang menambah bahan pozzolan lainnya, seperti debu gunung berapi (=volcanic ash) tuff/tras, semen batu merah , dan lain-lain . J>ozzolanisasi terjadi hampir bersamaan waktunya dengan penyemenan lemah olch kapur (karbonisasi) akan tetapi proscsny a mcmcrlukan waktu yang lcbih lama; bahkan pozzolinasi ini bcrlangsung sampai bertahun . lnilah sebabnya, maka mcru pakan suatu usaha yang botch dikatak_an mubazir untuk membiarkan tanah tercampur kapur kita tanpa diberikan usaha pemadatan (compaction) yang maksimal : karbon isasi terscbut akan jauh mengurangi pengaruh pozzolanisasi yang pada hakckatnya bcrmanfaat lebih besar dari penycmenan lcmah tadi . Kalau sudah tcrjadi yang demikian itu , maka tidak ada jalan lain kecuali mcnamhahkan lagi kapur yang baru kcpada campuran tanah kapur yang sudah "mati" tadi . Rcaksi kapur dengan bahan pozzolan hanya dapat terjadi dengan baik di dalam kondi si padat dan bcrair cukup (ingat plesteran tembok kita dcngan adukan kapur dan semen merah !), dan dengan demikian , pemcliharaan sesuatu kadar air minimal di dalam massa tan ah yang telah dipadatkan secara maksimal pada OMC merupakan syaral yang mutlak bagi berhasilnya stabilisasi kapur kita. Selama proses pozzolanisasi ini, maka apabila konstruksi sudah harus dikenakan pcn ga ruh lalu lintas (baik lalu lintas biasa maupun alat-alat berat ), maka yang bertin dak se bagai bahan pcn gikat adalah bindernya sendiri (= tanah liatnya). Seperti halnya dengan stabilisasi dengan PC , maka juga kapur dapat dipergunakan se bagai bah an " treatment"(= tambahan) untuk material konstruksi yang hanya menyimpang sedikit dari spesifikasi mengenai nilai-nilai plastisnya. 64)
Beberapa persyaratan mengenai bahan-bahannya. Di dalam stabilisasi kimiawi , tergantun g dari stabilizing age nt yang diperguna-
212
kan, maka syarat-syarat untuk mcndapatkan hasil yang mcmadai mcngenai bahanbahannya berbeda-beda seperti yang akan dikemukakan di bawah ini. Sesuai dengan ruang lingkup buku ini, maka akan disebut hanya beberapa saja dan yang dapat menolong kita untuk sckedar memahami apa yang dipcrlukan. a) Untuk Soil Cement .
Tanah . Telah dikcmukakan tadi , bahwa se men (PC) dapal bercaksi baik dengan hampir semua jenis tanah, baik untuk keperluan stabilisasi maupun "treatment" saja . Reaksi ini t.erbatas kepada reaksi dengan bagian-bagian tanah yang rneliwati ayakan No.4 uan spesifikasi-spesifikasi diberikan untuk fraksi ini. Tanah yang akan distabilkan dengan PC harus bcrsifat ·" mawur"ldapat dihancurkan (=pulverized) dengan baik ; tanah-tanah liat yang berupa gumpalan -gumpalan basah dan besar-besar, sukar dicampur dengan PC schingga membuat banyak semen mubazir (tidak sempat bereaksi dengan butir-butir tanah liat masing-masing) dan menyebabkan naik.nya kadar semen yang diperlukari. Mencampur tanah liat dengan kapur lebih dulu agar dapat mudah di -mawur-kan (= salah satu sifat dari kapur) merupakan cara yang baik dan rnemhatasi jumlah semen yang diperlukan sampai ± 70'Yo dari yang harus diberikan kalau demikian mempergunakan P.C. saja. Termasuk di dalam kalegori ini adalah tanah-tanah liat dengan fraksi No. 200 melebihi 50% dengan LL melebihi 5Q'Y,._pula atau Pllebih dari 25%. Batas-batas yang 、[セー。ャ@ dianjurkan untuk diamhil. agar mendapatkan hasil yang baik dan cukup ekunomis adalah sebagai berikut : Ukuran butir lanah maksimurn : 3" fraksi liwat ayakan No.4 ;;.: 50 % liwat ayakan No. 40 ;;.: 15 % liwat ayakan No. 200 セ@ 50 % Liquid limit セ@ 40 % Plasticityindex (1'1) セ@ 18 'lo Semen (PC). Semen biasa scper ti yang dipergunakan di da lam konstruksikonstruksi bangunan, dapat dipergunakan untuk soil cement. Namun demikian, apabila menghadapi jenis-jenis tanah khusus (mengandung banyak bahan-b<Jh<Jn organis yang aktip , ウオャヲ。エM[セ@ yang sukar bereaksi" dengan semen , dsb), rnaka stabilisasi dengan PC tidak dianjurkan. Kadar semen yang diperl ukan dapat dibcrikan sebagai <Jncer-ance r sebagai berikut : Kerikil I pasir 2 ·· 7 % (berat) pasi r I waled 5 - 9% waled I lanah liat 6 - I0 % tanah liat I o rganis 8 12 % Percobaan-pe rcobaan di dalamlaburalorium adalah mutlak perlu, mengingat bahwa perbedaan beberapa % PC didalam ca mpuran. dapat mengakibatkan perbedaan yang besar didalam anggaran konstruksi.
Air. Yang dapat dipergunakan
オョエセ@
membuat campuran beton , biasanya
213
juga baik untuk keperluan soil cement ini; air yang banyak mengandung zat-zat organis (air rawa) ataupun konsentrasi yang tinggi mengenai sulfat-su lfa t, tiuak dapat dipergunakan. Air !aut dapat pula memberikan hasil yang baik (untuk mencampur). akan tetapi untuk membasahi di waktu "curing" sebaiknya tidak dipergu nakan air laut , karena pengumpulan garam dipermukaan lapisan akan sangat mengganggu usaha pengaspalan . Pcrlu diingatkan bahwa jumlah ai r yang dipcrlukan untuk usaha stahilisasi dcngan semen ini adalah banyak sekali (khususnya untuk mcmelihara k:tdar air p:1lb 111asa l.:Uring); apabi)a harus dilaksana kan di uaerah yang sulil ャョ」オZセー。エ@ kan Zセゥイ@ Ui lll:JSa pelaksanaan kon struksi, maka membuat kon struksi soil cement エゥオZセォ@ uianjurkan . b).
Stabilisasi
セᄋ@
Tanah. Me ngingat proses reaksi kapur Zセ ァ 。ォ@ bcrbcua dengan PC. maka juga pada pcrsyaratan mcngcnai エ。ョィ ケZセ@ tcruapat pc rbcdaan spcsifi kasi. Tanah-tanah lia t yang dapat bereaksi baik 、・ョァZNセ@ bpur aualah dari jcnis yang bc rsifat pozzolan 、Zセョ@ mcmiliki PI yang tinggi(ui alas 10%, bahkan yang ui at as 50%) kel.:uali kalau la:tah tcrscbu t ュ・ョァZセ、オ@ lebih 「。ョ ケZセォ@ dari 3 7t hahan-bahan organis. Tanah-lJ n:J h non plastik pada umumn ya tiuak bcreaksi dengan bpur, demikian pula tan ah-tanah yang Pl-nya ui bawah I 0 '}{,_ Agar tanah-tanah tcrscbut dapat diberikan treatment dcngan kapur , maka paling scdi kit 15 % haru s tcrdiri dari fraksi liwat aya k:tn No. 200. Juga pcnambahan bahan-bahan pozzolan lainn ya kadang-kadang dipcrlukan untuk mcndapatkan hasil yang dikehcndaki. Kapur. Yang dipergunakan untuk sta bilisasi kapur ini adalah jenis hyuroksiu (CaOII) ataupun hubuk gamping (CaO::!)· Yang terakhir ini. meskipun baik akan tctapi mcnimbulkan pcngaruh-pcngaruh yang kurang baik tcrhadap keschatan man usia. Di d:1lam kapur yang didapat dalam ー。セイョ@ hahan-bahan b;mgun;ut. scring dijumpai " kotoran-kotoran " yang biasanya bcrupa batu-batu silica, karbona! , Jll yang tiuak mcmbcrikan rcaksi apa-apa tcrhadap tanah liat. Meskipun tiuak mcrugikan konstruksinya scndiri, namun kalau didapatkan Jalam jumlah yang banyak Ji Jalam satu satuan volume kapur. maka jumlah kapur kotor yang harus diadakan mcnjadi lcbih banyak. Mutu kapur yang dipcrlukan diukur paua jumlah % oksida (Ca atau Mg) yang ada di dalam massa kapur yang kita bcli ; biasanya jumlah ini minimal har:us = 60 perscn. Kapur yang sudah "mati" karcna terlalu lama dibiarkan dalam udara be bas a tau dikenakan air hujan harus dinyatakan sebagai tidak baik un tuk kcperluan stabilisasi tanah (bereaksi dengan C02 dari udara dan menghasilkan CaC03 yang mcrupakan batu kapur biasa). Jumlah kapur yang diperlukan untuk mendapatkan stabilisasi yang baik, tergantung dari fungsi lapisan stabilisasi itu di dalam struktur konstruksi jalan ; biasanya, stabilisasi tanah liat dengan kapur hanyalah dibuat untuk sub base course bagian bawah , Jengan tujuan untuk mcngurangi jumlah bahan yang perlu Jiangkut dari jarak jauh . Untuk lapisan -lapisan atas, maka pcnambahan kapur hanyalah untuk
214
kcpcrluan "perbaikan" dari bahan yang schcnamya sudah haik mutunya; uleh karcna itu, maka % kapur di dalam campuran bcrkisar an lara 2 I 0 'j,. hcratmassa tanah/kapur yang dikerjakan. Air. Untuk stabilisasi dcngan ka.pur ini. mak:J mutu air ·tidak dcmikian dispcsifi kasikan dcngan ketal. llanya pcrlu 、ゥョセ。エ@ bahwa , kalau air didap:1lbn mcngandung asam arang (misalnya air hujan). maka harus diusahakan ag:n ha-,il pcnca mpuran dipadatbn dcngan scccpat mungkin . sc hchnn lcrj:llli ォ。イィQhゥ セ。ウ ゥ@ d:1 ri CaOII-nya. Kila Ielah mcngclahui bahwa pc nyc n1C11an (k111ah) ukh k:tpur 1111 sangalmcngurangi pozzolan 」ヲャセNZ@ dari セNZ。ューオ イ ZQ@ lanah li:1l dcngan kapur.
65 ). Pelaksanaan stabilisasi tanah. l'ekcrjaan-pckerjaan stabilisasi ini pada hakckatnya h:111 yalah bcrpusat kcpada usaha untuk mcncampur tanah dcngan tanah lain ataupun dcngan bahan stabilisasi scdc mikian rupa , sc hingga mcndckati kcadaan yang dicapai dilaboralorium. Usah ausaha yang mcngikutinya, yaitu pcnghamparan. pcngairan , pcmadalan dan pcngralaan/pcmbcntubn pcrmukaan lapisan massa yang dihasilkan. scbc narnya sudah ada diluar usaha stabilisasi dan mcrupakan proscdur kon struksi tanah biasa. Pekcrjaan-pckerjaan stabilisasi tanah ini pcrlu sck:Jli dilaksanakan dcngan ccrmal dan pcngcrtian yang cukup mcndalam mcngenai hakekatn ya. karcna kesalahankesalahan pclaksanaan. sukar scbli dipcrbaiki tanpa pcn:unh:1h:u1 yang セNZ オォー@ bcsar didalam pcmbiayaannya. Untu k mclaksanakan pckcrjaan stabili sasi ini dihcdakan bcbcr:1p:1 jcnis/gulo ngan alat-alat; discsuaikan dcngan cara pclaksanaannya scbagai bcriku l : a) . Alat -alat untuk ュ」ョ セNZ 。ューオイ@ 「Zセィ。ョMQ@ di tcmpal ー」ォイェ。Zセョ@ (mix in place), h). lnslalasi stahili'>asi lanah un luk ョQ」セNZ Z ョーイ@ hahan-h:d1 :111 di·· scsualu tcmpat lcrlcntu yang dipilih {tidak hnpintl:lh-pind:ill/ stationary). c). lnstalasi stabilisasi tanah yang dapat mclakubn pckcrjaan mix. in place (travel plant). k・「Zセョケ。ォN@ オ ウZセ ィ。@ stabilisasi dikcrjakan 、」ョァZセ@ cara. pcnc:unpuran sc lc111pat mcngingal hahwa hahan yang akan dikcrjakan, schagian lcrhcsa r lcrdi ri tbri tanah yang sudah Zセ、。@ ditcmpat itu scndiri (= di jalan yangdikcrjakan). Stabilization plants {baik yang stationary maupun yang traveling) hiasanya 、ゥュ。ョイエォZセ@ khusus untuk 「。ィョ M 「Zセィ。ョ@ pilihan(selected material) yang pa:da umumnya hanyalah bcrupa pcrbaikan dari bahan yang sudah baik. Adalah merupakan opcrasi yang sangat mahal untuk mengangkut bahan dari tcmpat pckcrjaan kepada stationary plant untuk dicampur dcngan stabilizing at,'Cnl dan kcmudian mcngangkulnya kembali ketempat semula untuk dihamparkan menjadi lapisan konstruksi; apalagi kalau jarak angkutnya makin lama makin jauh schingga disamping ' 'double handling", juga biaya angkutannya menjadi semakin tinggi. Mengangkut bahan stabilisasi yang jumlahnya rclatip hanya sedikit (kalau dibandingkan dcngan tanah yang harus distabilkan) biasanya jauh lebih murah !. 215
Olch karena itu , maka mix in place lcbih hanyak dipraktekbn dari yang central mix; mcskipun dcmikian. ada kalanya central mix lcbih 111Cil)!lllllungkan , khususnya kala inslalasi (= plant) dilctakkan diletllp:ll dimana didapa1ka11 ャ^。ィョMZセ@ セ@ abn dipc rgu nakan . kon slruksi ケ。ョ Pemilihan <.:ara pelaksanaan dan jcnis alai y ang akan dipc rgun :tkan di lakubn hc r<.b s:Hkan pcrlimbangan-pcrtimhangan tnCn!,;Cn ai : Sumbcr bahan yang akan dikcrjabn h e tcmpat ;ll ;lll h;tt ll\ did;tt;lll gk.tn dari ten1pa1 I:Jin / importcd) . Jumlah pckcrjaan yang harus di sclcsaikan . Tin gkatan mutu pc kc rjaan yang dituntut. Abt-:dat y ang dapat discdiJkan dan pc rsnnil tc rlatili yan g dapa t dimubil isasikan . Jenis lanah yang haru s distahi lisasikan dan hahan st;tbilisasi apa yan g dipillh (sccn::t I:Jhoratorics). tclah dikcmukakan ladi. kila dapat mcnarik kcsimpulan -kcsimpulan Dari apa ケZセョ@ mc rupabn alai yan g sebagai herikut : lnslalasi slabil isasi lanah yang ウ エ[セゥッョ。イケ@ bersil'al khusus c.hn baik sckali untuk mctH:ampur hahan -hahan t:mah yan g stfatn ya granulcr; kctelitian pcla ksanaan dapat diam ati dcngan sccc rmal-ccrmaln y a scliingga セ@ produbinya juga bolch dikai;Jdapal dijamin hasil C;Jillpur;Jn yang up limal セ」 、。ョ dilin gkatkan sampai hatas-halas pnp. tinggi . Unluk t;m;dt-t :lJlah sc lcm pat bn 、。ーZセャ@ (artin ya. yang Jiuapa tkan di daerah p royc knya scndiri). tcrutama di dalam hal tanah-l :mah kohe sip. sta bili Lin g plant ini ォオイ Zセ ョ ァ@ mcngunlun gbn. baik mcng.en ai ha sil kerjan ya. maupun biay a pelaksana;um ya. Jibu :tl u r:mg :dat dan double handling Z エョ@ Untuk mcn gatasi ma salah 。ョセォオエ ウ エZセ 「 ゥャ ウ 。 ウ ゥ@ yang bcrupa instalasi bcrj:.d:tn (= travel pl :tnl) . Apabila diadakan ーイ オ ウ 」セ ゥョ ァ@ lcb ih dulu tcrhadap tanah liat di tcmpat k1ln struksi jal:m. maka travel pLtnt ini juga Zセ ョ@ tcrhadap travel plant ini ialah ukuranproduk yang baik. k ・ィ」イ。エ ウ ゥャォZエョ@ ュ・ョァィZセ nya yang cukup be sar untuk dapat diusah :tbn sel.'ara lim:ah dan mctnc rluk:tn ruang gcrak yan)! cukup luas pula. sehing)!a kalau diharu skan hckcrj:t di dalam kond isi "campur" dcngan lal u lintas umum (misalnya mcngadakan rckonstruksi pada jalan yang masih dimanL!atkan olch lalu lintas umum). maka tcrlalu b:myak pekerjaankerja . pckcrjaan ta mbahan yang pcrlu di!:lkuk:tn untuk mcngatur pembagian 、Zセ 」 イ。ィ@ Alat -alat yang uibuat orang untuk mclakukan pckcrjaan penyampuran セ 」エ ュー。ャ@ ta di . sehingga lcbih plants dari .stabili Lin g umum lcbih sifatnya yang M Zセャ。エ@ populcr dikalangan usaha pcmbuatan jalan . Mc skipun dcmikian, 。ャエ sifatnya masih kh usus ini (dipandang dari se gi pclaksanaan proyck di dalam kcscpcn;;Juaann ya. te rutama luruh:tnnya) kauang-kauang dipand ;mg tcrlalu ュセィ。ャオョエォ@ llikil) schingga di d:dJm sc tcrl:tmpau = ( padan sc tid:tk kalau jumlah pckcrjaannya alai pe ralat ini 、・ョァZセ@ tanJh stabil isasi praktek kita mclihat orang ュ」ョセ・イェ。ォZエ@ sch:tgainy;t. .u:tn l shove r. an konstruksi yang lchih umum , sc perti g. r:1 dc r. dOLl' dibatasi stabilisasi beriku t ini, kemuuian Zセォ。ョ@ tcntann)! ー」ャ。ォウZセョj@ lazim dilakukan dcngan alat -alat mix in· place, baik yang cara-cara ケZセ ョァ@ dibuat sccara khusus dan yang bcrupa ala t-alat penggusuran tanah secara umum . · u イZセゥ。ョ@
ォ・ー。オ
Zセ@
216
66 ) . Alat -alat untuk
ウ エ 。「ゥャセQ@
(mix in place).
Alat -a!Jt y ang kltusus dicipLtkan untuk mcny.:kllg)-!:tr:tLIIt pt'IIC:1111p11ra11 lanah dcngan hah:nt-h:th :m ウエ。ィゥャZセN@ p:llb utnuntnya t.:tdiri d:tri セイィオ。@ pcrk:tk as ya ng dinamabn "ro tor". y:ti lu セ」 ィオ。@ Sllt llhll yaug dthc rik :111 k:tl..i -k:tki (=paddles) yang bcrbcntuk pacol -pacol kcc il. Dcn j!an herputa rn y:t flllil:t tan :dt yan r: k tp:tco l knas l:tdi lcpas dan tc rlcmpa r kc alas 、Zセョ@ dilcmpar bcrsamaan ucngan bahan-bahan stahil isa si, mak:t terjadil:tlt ーオャョセイゥW N 。エゥッョ@ dan pcnyampuran sckaligus Jan tcrca pai apa y:mg dimak sud.
Gb. 66.01. Ro tor paJa
ウ エ。「
ゥャ
コ ゥョ
セ[@
cctllipmcnt.
a) PulvimiAcr. Sabh satu jcnis alat yang エ 」 ョ。 セ オォ@ di dalam kaiC')-!"ri alat-alat yang dimaksud di alas adalah apa yang dinamakan pulvimixer(at au ju)!:t din:unakan multi pas.<; soil stabilizer, karen a duJu tanah yang :1k:Jn distahiJis:l\1 ( misaJnya dCII);!all uuJJ dozcr untuk kcmudian diratak:111 sama ll· h:tl dcng:111 ro:11l !'' ;tdn) . Oi dalam kcadaan t:mah sudah tcrlt-p:tskan ini. kc tl:!lam:m pt'll!!!!alian rotor hingga sampai 20 em (IS em padat) yang hi:1sanya Sllll:th cukup untuk kcbanyakan kcpcrluan stabilisasi. Bagian -hagian エ」イー ョエゥセ@ dari ala! ini ad:tl:th ru!•lt .1y:1hcpcrti pad a Gh. 66.0 I) yang power take ofT; digerakkan olch mcsin t rakto rnya dcn,;:m pc r:mtaraan s.:huah alat ini biasanya tidak dibcrikan brrmcsin . セQゥクョァ@ box . yaitu konstruksi haja yang mcnutup rotor dimaksudkan untuk mcnah an t:mah adukan scdcmikian rupa schingga dapat di...:ampur scscmpurna ュオョセォゥ[@ h:1gian hclak:lll)! dari hox ini dapat 、ゥ。ョ セᆳ kat untuk mcliwa tkan tanah yang sudah tc ratluk ini di bawahnya schingga mcrupakan suatu lapisan yang rata tebalnya . Tebal lapisan ini dapat diatur dengan mengatur tingginya bukaan tailgate ini, yang dilakukan dengan Iangan (manual); kerataan tebal lapisan yang tertinggal dibelakang traktor ini harus diatur dengan menyesuaikan kecepatan gerak traktor penariknya sendiri.
217
Gh . n6 .02 . Multip le pass sui/ stabiliser.
Kalau trakt or terlalu cepat berjalan, maka akan terjadi B 「ッエ。セM 「ッ エ。ォ B@ di dalam lapisan yang tidak terisi oleh adukan; kalau terlalu lam bat berjalannya dibandingkan dengan produksi rotor, maka mixing box akan terangkat-angkat dan menghasilkan ke cuali lar>isan yang bergelombang, juga mutu adukan yang kurang baik homogenitasnya. Agar ー」ョセィ。イ@ gumpal-gurnpal tanah yang tcrpacol lcpas itu (= pulveri1.ation) d:tpat tcrwujudkan dcngan scbaik-baiknya (scbagai sy arat pen.yampuran), rnaka tanah lcpas tadi hcndaklah dalam kcadaan yang scker_ipg mungl)in; sctclah pulve ri218
zation dan pengadukan dianggap sudah eukup sempurna (sesudah bebc rapa pass/ bolak balik maka pada pass terakhir baru dieampurkan air yang seeukupnya (:::>MC) air yang bcrjalan di dengan eara menghubungkan pipa air pcmbasah dcngan エ 。ョセォゥ@ ngan nozzles-nya: de bar spray scbuah mcrupakan yang air Pipa traktor. ping sam lapisan pcr.muban luas tuan sa tu sa per disemprotkan yang r ai satuan ba nyaknya Pematekan. pompa buah se uengan tur dia tanah yang sudah teraduk sempurna ini, da tan kemudian dapat dimulai selekas kebasahan tanah dinyatakan sebagai scsuai dcngan kadar air yang ditctapkan; alat-alat pemaua tannya dipilih scpcr ti yang ui tcrangkan dalam Bab VII. Perlu ditekankan di sini bahwa tebal padat hendaklah dibcrikan kelebihan bcbcrapa sentimeter dengan maksud aga r ada kesempatan untuk pembentukan pcrmukaan (=grading) yang sempurna menu rut reneana. Pada stabilisasi mekanis. maka tanah-tanah yang akan dieampur dihamparkan Jebih dulu di alas permukaan di mana stabilisasi akan diletakkan scdemikian rupa sehingga tebalnya masing-masing sesuai perbandingannya dcngan 'f<, yang dikehcn · daki dari tiap jenis. Setelah itu baru diliwatkan stabiliscr di atasnya; jumlah tcbal lapisan hendaklah tidak melampaui batas kemampuan alat yang uipcrgunakan sedang besar butir maksimal juga demikian. Untuk kebanyakan alat stabilisasi, bcsar butir maksimal ini tidak mclcbihi 5 em , satu uan lain untuk tidak tcrlalu cepat merusak pacol -pacol rotornya yang mcrupakan bagian yang paling scring harus diganti. Di dalam hal stabilisasi k.imiawi, maka penghamparan bahan stabilisasi akan menycbabkan banyak yang hilang. antara lain oleh roda-roda traktor dan tiupan angin. Oleh karena itu , maka biasanya bahan stabilisasi dilctakbn dalam gundubn-gundu kan dalam jumlah dan jarak antar gunuuk scdcmikian rupa schingga scsuai dcngan jumlah yang dipcrlukan per satu satuan panjang lapisan stabllisasi. Misalnya tanah harus distabilisasikan dengan 5% PC (berat) maka kalau Iebar stabilisemya sendiri = 2.00 meter sedang tebal lapisan = 20 em (lepas dan kering) maka bcrat per meter.lapisan = 2.00 X 0,20 X I ,2 ton= 0,480 ton. 5% PC = 0,05 X 480 Kg= 24 Kg per meter panjang lapisan (Ca• 2.00 meter) schingga sebuah zak semen (50 Kg) diletakkan tiap 2 meter di atas permukaan ke arah jalannya stabiliscr. Sebaiknya dilctakkan sclang scling agak mcncpi ke kanan dan ke kiri untuk tujuan mendapatkan eampuran yang homogen ; semen dikeluarkan dari dalam kantongnya di tempat itu juga. Perlu sekali lagi diperingatkan bahwa penambahan air kepada adukan yang sudah homogen ini dilakukan pada pass terakhir (dari jumlah pass yang diperlukan). Menambah air kepada massa yang telah dipadatkan , kurang mcmberikan hasil yang baik karena kemungkinan untuk merembes ke dalam massa yang boleh dikatakan sudah kedap air ini akan kecil sekali. Seperti yang telah dikemukakan tadi, maka air di dalam massa sangat pcnting untuk stabilisasi dengan PC ataupun kapur, yaitu untuk _hidrasi dari semennya dan memungkinkan terjadinya pozzolanisasi oleh kapur dan tanah liat. Oleh karena itu, maka menjap tetap adanya air di dalam massa merupakan sesuatu
ya ng haru s dilakubn; apabila menjadi kering sebelum waktunya, maka usaha stabilisasi ti (l:l k aka n berhasil. Preservation dari air ini dap:1t dilakukan dengan mernberi kan sebuah seal coat dari aspal di at as lapisan stabilisasi yang masih basah ini (cukup rnahal dan belum dapat diliwati lalu lintas umum) atau segera meletakkan lapisan konstruksi berikut di atasnva . Sub base course alas (a tau base course, kalau stabilisasi sudah mempunyai nilai CBR = TP G Gセ I@ dipadatkan sementara dan mcmungkinkan untuk dipelihara dabm keadaan hasah . scdang lalu lintas umum dapat dihiarkan lalu di atasnya. L.arnanya mcrnclihara kcbasahan ini untuk stabilisasi PC adalah sckitar 4 hari scdang untuk kapur tidak botch kurang dari I 0 hari. Keuntungan dari peletakan lapisan konstruksi di atas stabilisasi (PC dan/atau kapur) ini ialah, bahwa massa stabilisasi tidak terlalu terusik oleh pengaruh lalu lintas sclama masa mcngcras (= 」オイゥョセIᆳ Setcl:th waktu yang ditetapkan. maka lapisan at:ts (= pcnutup) tadi dapat dibongkar kcmbali unluk dilctakkan sccara tcratur. b)
sゥョセャ・@
pass soil stabilizer
Pul vimixer sc pcrti yang ditcrangkan dalam par. (66 .a) di alas , dapat mcnghasilkan suatu adukan yang cukup homogcn di dalarn 3 -- 5 pa ss st.abilisc r Jan dcngan dcmikian produksinya holeh dianggap agak rcndah . Ita! ini mcrupakan suatu kcbejadwal waklunya ketal ; untuk ralan kalau jumlah pckerjaan agak besa r ウ・、。ョセ@ mcngalasi ini , orang dapal mcnggunakan puh:imixers seb:tnyak pass yang dipcrlukan . sehingga tiap alat hanya mclakukan satu pass saja. Dipandang dari segi mixcrnya scndiri. hal ini barangkali masih dapat dibcnarkan dalam masalah harganya. namun liap mixer memcrlukan scbuah traktor penariknya ma!'>ing-masing dan jadinya pemilihan ini kurang dapat dipcrtanggung jawabbn. Mengingat hal-hal yang demikian tadi, maka orang membuat sebuah sbbilil.ingequipmentyang dapat berfungsi sebagai 4 pulvimixer sekaligus dan dengan demikian d:tpat diatasi masalah traktor penarik kelcbihan yang tiga buah tadi. Sabh SJiu jcnis soil stabiliser scpcrti yang dimaksud itu adalah yang dikcnal scbagai "P & II Single Pass Soil Stabilizer" (llarniscfcgcr Corp. USA). Pad a Gh . 66 .03 adalah salah satu model dari serangkaiansoilsbbili1.ers yang dibuat olch P & II , yaitu model LA-88; dapat dilihat bahwa alat ini cukup besar dan bcrat sehing.g.a dapal mengatasi hanyak kesulitan opcrasionil scperti yang dialarni olch pulvimixer dengan traktor penariknya tadi. Kcrugian dari model-model ini ialah bahwa traktor dan stabilizernya mcrupakan salu unit yang tidak dapat dipisah-pisahkan untuk bekerja scndiri; traktor yang mempunyai mesin ganda (= dual) ini , kecuali menjadi prime mover juga mensupply tcnaga kcpada rotor-rotor stabilizer scrta alat-alat lain yang memerlukannya. lierat total alat ini adalah sckitar 50 ton scdang mcsin bcrkapasitas 320 liP. Dapal dimcng.erti bahwa harga alat ini mcmang mahal kalau dibandingkan dcngan pulvimixcr ·dengan traktornya (± 8 kali lipat) sehingga kalau jumlah pckerjaan di dalam sesuatu proyck tidak cukup bcsar, tidaklah ekonomis untuk mengadakan [@ kecuali itu, be rat dan ukura·n-ukuran luamya mesin ini untuk pekcrjaan· エ・セウ」「オ adalah scdcmikian bcsarnya schingga mengangkut alat ini ke tempat pekerjaan ( dari 220
depot) mcrupakan masalah yang cukup memberi.kan kesulitan.
Gb. 66 .03. P&H Single pass Soil stabilizer. mod. LA-8b. Jumlah rotor di dalam mixing box (di sini dinamakan processing chamber) ada 4 buah yang masing-masing mempunyai fungsi nya sendiri -se ndiri ; rotor paling 、・ーセョ@ disebut cutting rotor dimaksudkan untuk mcmacol lepas エセョ。ィ@ yang akan distabilisasikan menjadi gumpal-gumpal yang cukup kccil dan melcmparnya kc arah kcrj a roto r berikutnya yang dinamakan blendin g roto r. Sepcrti yang dapat dimcngc rti dari namanya , blending rotor ini dimaksudkan untuk mencampur sehnmogen mung· kin bagian-bagian tanah yang harus menjadi satu adukan . k セイ」 ョ 。@ bcn tuk paddles nya dan arah putarnya yang berlawanan dcnga n cutting rotor (dan juga dcnga n rotor berikutnya), maka campuran tanah yang lepas ini agak lama ada di daerah ro to r ini dan dengan demikian mengalami proses pcncampuran dan エセュ「。ィョ@ penghancuran dari gumpalan-gumpalan yang telah terlepaskan oleh cutting rotor. 131ending rotor juga berfungsi sebagai !'pencukur halus" pcrmukaan dasa r dari galian. Dari blending rotor. bal1an yang sudah mcngalami oroses pencampur;Jn ini ditcrima oleh scpasang rotor yang merupakan sebuah pugmill, yaitu pengaduk bahan yang sudah agak basah . Dan memang bahan sudah basah se telah rnelampaui blending rotor karena pembcrian air dilakuk;m antar blending ro tor dan pugrnill ini, yang diatur scdemikian rupa schingga kadar air campuran memenuhi persyaratan un tuk pemadatan. Dari pugmill, adukan yang kcluar dari dalam processing chamber melalui bawah "tail gate" rnerupakan lapisan bahan yang teraduk baik dengan kctebalan yang rata, N セ ゥ。ー@ untuk dipadatkan: Prln-sip kerja di dalam processing <.:hamber dapat dilihat pact a Gb. 66.04. dan Gb. 66.05. Cutting roto r mcrup<)kan bagian yan g paling }Jerat pekerj"a:uiny;t .dan dengan dcmikian juga yang paling cepat .ausnya :; penggantian-penggantian pacol-pacol yang dibuat dari baja yang keras dapat dilakukan dengan mudah dari cadangan/ perbekalan yang perlu sekali diadakan/dibawa dalam jumlah yang cukup untuk sesuatu operasi terten tu .
221
セ@
N
P RIMAA V HYD RA ULI C CYLI NDE RS
R II•Sf'
a nd lo••r IP'I• pr o c fU Stt'HJ C hfln l bfl r and /I C(U· t11e1y reg u l•le a nd m a m t,•un l h tt df'Oih ('I I t'•f'
c ui S CCON O A RY H (OP t:. U LIC CYLI N OlRS Rt>Q A.l l LIQUiDS AR [ u セ if o セ G ャ@ Y AP Pli(Q """ , ... c;,nu lq d" I ,,., , t - 1 , mrnouo;)
·"<' lf'd l h• "hHl'' .,,..:
f eu Hldl\•fiUII 01 セMBGQ@
1 t'O o
LtQ•IId<. ,.,(' mt' l ('ff'd 'I'
l;f'rl
Urltl o•f
,,(
ll'o·<,,,,lf'
,,,, .. , NセL@ oll•l'l
•'
r tit'!)
''''"''"·I
11 I'll!
11',\ 0 1
'1:l • セ@
fl pI t. 0
f\,{ '>1 1"
I·· .
1
s
p R0 ( I
s sf 0
o•ol(lj.!'<. l tl I ' t
I
11' 1
\ ' ,. I I'
t
R I t. L
,., , t lo• o
. l .. 1 "
t•·
"
0
(")
, • •, , ,
I
't•'"
'1\(-uu•l'''''
"•I
t'l
"' \-J セZ@
c· • !"
'I
'. '
,, , ,.,I
'I
,, "''
I
fJ) fJ)
.....
z
C1
(")
:c > a::
til t'l
" H IGH SP tEO CUTTI NG RO l Q q Cuto; ー オ エセLN@ :e., セエャ@ュ , ,..,f:IS エ ッイ B セイ、@エ qu+c ..ly イ ・ーャ。
I"'
0
」セッ
tncrf'n• t- rH<; ,1) t ht' sv• :lur T Ill! h.ud s ur i ,UC'\J !('('•·",. L 「ャ
ヲG@
TH O R OUGH P|
QN セ@
\l'l'lf:Sr
II()
111 t '
T•JI"
AI [NQ IN G 1 (">< セHG@
Q
f'
lh(-
l\(', . ·' \ ll"f1
"'000\•11' , , rrrt
to t
I
•t,J . !">\
(,j f )•f'
'0 1.. <>
'"''"' , ,/)
Jlt tQ
ro1or, •1 st u lltt\ tnr f'·.Jtt"' ·' ' "'"· • ,.,., lrorm ,. .,d 」 ウエセ@
I• Qujd
•I on a uf'!olorrdy f'• ··l il'l ytl Uu ouqh t he
PUG Mil ( MrX N G A cton·o!o\ .. ('rl th ,..,. ., n, ,,, |LヲG セヲG@ , ,,, ., rau•Prf'!'l ... '" ... .n..
.,, ...... "
id( ('I' 1"11'1•'"
t•o ·o;
1•,,. オodセG
1 '1\J
rOi dl tnU 111 OPPt'\·lt' .Jo' f' C q@
a nct
tn\vtf''t , U"OIOU Qh m1o
sor• y
Gb. 66 .04. Prinsip kerja d i cla/an1 processing clwmbcr (!.A -88)
セ q カ ヲエャ
ᄋ セBo@
a l t •on
. -·.-
--.
. . ·. _·
·-·
ᄋセ
ᄋ N@
Gb. 66.05. Ro tors di da/.am processing chamber ( F:/1-58).
Usaha untuk sckcuar mcnghcmal pcm:1bian hahis pa..:ol -p:u.:DI p:1d:1 ..:utling roiDr. biasanya orang mclcpaskan Julu tanah yan,: abn dikc rj:1b11 scpc rt i l1aln ya diterangkan pada pulvimixers. Aplikasi bahan -bahan stahilisasi juga dapal dil:1kub n dcngan ..:ara scpc rl i pad;Jpulvimixers; namun dcmikian. karcn;J harm mampu untuk mcngh asilkan produksi di dalam satu lintasan {= pass). maka kcmungkinan bahwa hasilnya tidak tc rlalu homogcen mcmang cu kup bcsar. Olch karcna itu, bias::mya orang mcnghamparka n bahan stabilisasi {PC atau kapur) dcngan lapisan yang rata tcb:dnya di :ltas pcrmukaan jalan yang Zセォ。 ョ@ ditcmpuh alai kita lch;dnya propo rsi11n il 、」ョァZセ@ 'lr· hahan ウエ。「ゥャZセ@ yang di tetapkan dan tcbal lapis:111 t:mah yang akan di stabilisasikan . Tebal maksimal {padat) yang tbpat dicapai olch LA - 88 adalah X"{ ± 20 1.:111). LA-X8 dilcngkapi 、・ ョ ァZセョ@ du:J buah tan gki <.:airan , yaitu sc buah untuk <Jir dan scbuah l:1 gi untuk aspal encer {untuk stabilisasi hitumina/aspal). Mcskipun dcmikian , jumlah hahan cair yang dapat di simpan di dalam masing·masin g tan gki adalah ke cil saja sc hingga dipc rluk:ln tan gki air/ asp:.d untuk mcnam bah suppl y pada waktu bcke rja . Agar tidak ュ 」 イオ ウ Zセォ@ lapis:m bah an ウ エ。 「 ゥャ ウ Zセウゥ@ yan g telah tcrhamparkan di dcpa n ai :J l kita , ュZセォ。@ tangki supply ini bcrjalan di sampin g stabiliLcr : akan tcta pi kal:1u appli -
223
kasi bahan stabilisasi ini dilakukan langsung di dalam processing chamber, maka tangki ditcmpatkan di dcpan alat untuk Remudian didorong olch trakto r pcnggcra k stabilizer(stabilisasi aspal, ataupun dengan slurry kapur) . Intcnsitas stabilisasi diatur dengan penycsuaian keccpatan gcrak maju alatnya sc ndiri: makin "berat" bahan yang perlu dikcrjakan, dan makin dalam harus dilakukan stabilisasi (= tcbal lapisan), makin lambat harus dijalankan stabiiizer kita. Namun demikian, Single pass Soil stabili7.er adalah suatu alat dengan produksi tinggi ; tergantung dari kondisi pekerjaan, produksi per jamnya dapat mencapai 2000 m2 (= 800 m dengan Iebar 2,50 m). Dengan demikian , maka juga alat-alat bantuannya (tangki air, compactors, dan lain-lain) harus disesuaikan dengan produksi yang tinggi jtu ; kalau tidak , maka penggunaan soil stabilizer ini menjadi tidak effisien lagi. Alat pemadat yang paling baik dioereunakan bersamaan dengan single pass
Cb . 66.06. Gcrakan pok.ok dari processi1tg chamber.
224
ke tiga adalah tcmpat berputar ujung dcpan dari chamber ini. Dengan memanipulasikan kedudukan batang-batang pcnggantung tersebut,
maka processing chamber beriku t rotor-rot ornya berpu tar naik turun pad a engsel diatu r kcdudukan horidi ujung lengan bawah frame uan dengan demiki ··n 、。ーZNセエ@ zontalnya letak sislem processing chamber ilu . Berpindah tempat di tlaerah proyek di lakukan dengan processing chamber· ini terangkat pada engsel utama frame {Gb. 66.06.A.) dan set ehih sampai kepada tempat akan dimulai operasi, frame diturunkan sedemikian rupa sehingga tercapai ketinggian yang dikehendaki. akan dikerjakan dan alat sudah diarahkan Setelah sampai pada ujung jalur ケZNセョァ@ frame diturunbn pelan-pclan ; semen maka dilalui. harus yang menghadap tujuan tara itu. rotor-rotor dijalankan pada RPM penuh, sedang processing chamber masih dalam keadaan condong kc depan (Gb. 66.07). ·
Gb. 66.07. Mulai dengan pekerjaan Apabila penun.nan frame sudah sampai kepada titik yang di.rencanakan , maka cutting rotor sudah menggali lepas tanah di bawah ujung processing 」ィZNセュ「・イ@ Kemudian traktor dijalankan ke depan dengan kecepatan rendah. semcntara processing chamber masih dalam keadaan condong ke uepan ; cutting rotor terus menggali lepas tanah yang dilaluinya sehingga terjaui sesuatu jalur tanah lepas di bawah chamber ini. Karena tanah lepas ini sudah dapat dilanggulangi oleh blending rotor, maka processing chamber diturunkan dengan menurunkan lengan alas dari frame secara beran gsur sampai semua rotor mengenai tanah dan chamber berkedudukan horizontal ; pada saat ini, stabilizer sudah berfungsi penult. Pada akhir pass. maka 225
frame diangkat lepas dari permukaan tanah (rotor-rotor bemmaan keluar dari dalam lapisan adukan) dan sc tclah itu lengan alas diangkat sehingga processing chamber bcrkcdudukan condong ke depan; stabilize r sudah siap untuk berjalan mcnuju kc tcmpat awal pass bcrikutnya !. 6 7). Stabilisasi secara darurat (expedient). Apabila jumlah pckerjaan stabilisasi tidak cukup bcsar untuk mcmbcnarkan sccara ckonomis pcndatangan alat-alat khusus kc tcmpat pckcrjaan , maka hasil yang cukup baik dapat dicapai dcngan mcmanfaatkan alat-alat konstruksi yang sifatnya lcbih umum . Pengadukan dengan grader sudah diterangkan pada par. 44 ; sudah barang tentu , hasilnya tidak sesempurna pengadukan dengan alat-alat khusus. Bulldozer (angle) dan shovel loader sering juga dimanfaatkan, sedang untuk stabilisasi mekanis, powershovelju ga merupakan alat yang berguna . Tanah stabilisasi dihamparkan bcrlapis-lap is ke alas scdemikian rupa schingga mcrupakan scsua tu tcbing yang ti ngginya kuran g lcbih adalah tin ggi rnaksimal da ri kemampuan jarak jangkau shovel kita (= h). Lapisa n-lapisan dilctakkan sclang-scling antara jcnis·jenis tanah yang pcrlu Jiaduk mcnjadi massa yang homogccn, dengan tcbal masing-masi ng lapisan sccara proporsionil dcngan % masin g-masing yang ditctapkan scca ra laborat oris. Makin tipis lapisan-lapisan itu dibuat, makin scmpurna adukan yan)! dihasilkan. Apabila kcmudian tcbin g buatan itu digali dengan shove l (Gb. 67.01). maka tcrjadil ah campuran scsuat u massa yang tcrdiri dari kedua jenis tanah tadi dengan prrbandingan yang mcmcnuh i spcsifikasi. Dapat dimcn gerti bahwa pcng adukan masih bclum scmpurna bcnar (baru diaduk sckali) schingga di lapangan nanti masih perlu dibcrikan usaha adukan tambahan yang diperlukan. Hal ini dicapai dengan memanfaatkan grader Gb. 67.01. Pengadukan darurat. yang sambil menebar tanah (expedient blending) adukan ini mcnjalankan bebcrapa kali windrowing . Oi dalam stabilisasi mckanis scpcrti ini, maka baik sckali untuk mcmbcrikan air. sudah scmcnjak mcmbuat lapisan-lapisan pcmbcntuk tcbing yang digali tadi dalam jumlah yang cukup (sckitar OMC) schingga pcngairan di lapangan hanya bersifal pcmcliharaan kadar air saja.
226
68).
M ッ・ョセュ。エ@ p・ョャ{ィュ。エ
oleh
ウセ 。「ゥャUウ@
tanah
セエ・ュッ。N@
Kita sudah mengetahui bahwa tujuan stabilisasi adalah mempcrbaiki tanah yang kurang baik mutunya untuk bcrfungsi sc bagai lapisan konstruksi dcngan fungsinya masing-masing. llahwa dengan dcmikian kita dapat mcnghemat hany ;1k sc kali biaya konstrubi. BASE & SURFACE COURSE
CBR 40 96
10" +
セ@C/
セQ@
'Bセ G@
..セ@ • \i1r. セ
2"
G B@
bK?
I iII
CBR 7 96
CBR 6096
28"
I I '!Ill I ' ' I, , I ,.1 I I I I • I I I I ' I! I I I ' I, I I I I I 1 I ' I I' I ' • , . 1 1' ' II I I 11 ' I I I I I I . . I I : セ@ I I I I ! I I I 'I II I I' ' I ' I 88" I I I I I I I I. I I I I ' I I II I ! I I : I I I: ' 'II : : II ' I I '' I II • I II I I I I I I I I I ' I I : il l '
III I
セNuQ
BASE & SURFACE COURSE
8"
'I' I II
CBR 196
(A)
I
,I
CBR 1096
'I'
CBR 396
Q N G@ セ@ ᄋ Lセ@
CBR 196
(B )
Gb. 68. OJ. Perbandingan konstmksi stntkturil dengan mutu yang soma. khususnya di dalam usaha angkutan material. dapat dilihal dari struktur konstruksi landasan tcrbang unluk pesawa t DC-R di \セャ。 ウ@ オ「 ァ イ\セ、 ・@ dcngan CUR = I'Y,•. Sesuai dengan design curves CUR , mab dircm:anakan st ruktur sepcr ti yang digam · barkan pada Gb . 68.0 1 (A) , di mana bahan CBR = 7';1,. diambilkan pasir urug yang didapatkan di sc kitar proyck pad a jarak ya ng cukup jauh . llahan COR= 40'k tcrdiri dari kcrikil/ pasir yang didapatkan lcbih ke arah hulu dari sungai yang sama dari pangkalan pasir urug. Tinggi se luruh konstruksi = 126" (± 3 .20 meter) yang bolch dikatakan pcnin ggian yang bcsar juga. Karcna keadaan mcdan mcngidzi nkan, mab disusun alternatip scperti pada (U) dcngan mempergunakan tanah sctcmpat scbanya k mungkin. CBR 3% adalah tanah setempat yang dis tabilisasikan dengan kapur, cukup untuk menghasilkan gran ularisasi tanah ( ± 47n kapur). CBR I 0% dihasilkan oleh pcncampuran bah an CBR 3% dcngan SO"k> pasir urug, sedang CBR 20% adalah pasir urug yang distabilkan dcngan kapur pula( ± 10%); CBR 60% adalah pasir/kerikil yang distabilkan dengan kapur (lime treated) sebanyak ± I 0% pula. Dibandingkan dengan rcncana (A), maka angkutan pasir urug hanya 30" per tebal konstruksi , atau 35% dari rencana scmula, scdang angkutan pasir/kerikil hanya 30'X,.
227
Kalau harga k:Jpur di tempat pekerjaan = 4 kali harga material yang didatangkan (imported). maka biaya untuk kapur ini hanya 2()'y,, dari scluruh imported material yang uirencanakan semula sehingga penghematan dapat dlperkirakan = SO %. Di s:uuping itu , penggunaan tanah sctcmpat mengakibatkan bahwa penggalian subgraue mutlak perlu dijalankan sehingga tinggi permukaan konstruksi di atas permukaan tanah scmula hanya tinggal ± 80 cn1 . yang kalau tiuak ada pcrtimbang· an-pertimbangan lain, merupakan tinggi yang lebih layak dari tinggi scmula. Juga didapatkan kemungkinan ballwa tanah scdalam 2.00 meter dari pcrmukaan, mempunyai nilai CBR yang lcbih tinggi dari I'h scpcrti yang dipcrhitungkan di dal:lm design . Namun drmikian. prmbatasan-prmbatasan terhadap pcnghematan trrsebut t:u.li didapatkan berupa hal-hal scbagai bcrikut : -
tanah setcmpat ke dalam dacrah pcn campuran dan ュ」ョセ・ィ。ャゥォ@ "konstruksi Juerupak:tn usJha yang cukup bcrat juga. dan memerlukan waktu y:lllg lcbih bma dari menimbun saja ucngan imported material : kecuali itu. tidak srla lu tcrdap:1t mcdan yang mengidzinkan proses gali/ urug terscbut ャゥ。ョ
セァ。
ャG・ョ
N@
Kct cliti an pclaksanaan merupakan syarat yang mutlak h:1gi bcrhasilnya usaha. dan prrsonil yang mampu dan terlatih haik serta mcngcrli permasalaiJ:mnya adalah san!!:1t pcnting pula. Jumlah proccssin!! yang hanyak mcngharuskan pengadaan alat-alat khusus untuk melaksanakannya: sebuah P & II single pass soil stabilizer hJnya mampu untuk mengerjakan sekaligus lapisan sctebal 10" saja, dengan Iebar jalur tiap pass-nya = 2,50 meter. Apahila Iebar landasan terbang yang pcrlu uikerjakan = 80.00 meter. maka mungkin sekali seluruh pekcrjaan tidak akan dapat tr rsclesaikan dalam satu JIIUSim kr rj a 11leh schuah stabili1.er saja. Air yang harus discdiakan untuk kcpcrluan stabilisasi ini, hcndakbh tcrj:11nin srpanjang pclaksanaan konst ruksi. haik di dalam jumlahnya maupun di dalam aplikasinya kcpada massa lanah yang scdang dikcrjakan . usaha stabilisasi, scd:mg jumlah truck Kckurangan air llapat ュ」ョセ。ァャォ@ tangki air yang ditugaskan untuk mclayani opcrasi harus cukup banyak: tcrgantung d:tri jauhnya tcmpat pcngambilan air dan lamanya waktu yang dipcrlukan tangki air itu, maka untuk melayani scbuah P & II soil stabilizer untuk ュ」ョァゥセ@ dipcrlukan minimal uua buah truck tangki air. Tiga tangki air dengan kapasitas masing·masing schesar I 0 m3 adalah yan!( lazim ditctapkan scbagai kepcrluan yang harus dipcrhitungkan ; truck-truck tangki lainnya dipcrlukan untuk mcmelihara kadar air di dalam stabilisasi yang sedang curing - Dan
ウ」ィ。セ
ゥョケ。N@
hal -hal yang tlcmikian itu. maka stabilisasi yang kelihatannya menguntungセQ」ャゥィ。エ@ kau itu. scring malah:1n tidak mungkin terlaksana· karena tidak tcrsedianya prasarana & sarana untuk itu clalam jumlah yang mcmatlai.
228
C. MEMPERSIAPKAN RENCANA PELAKSANAAN IX.
MENGHITUNG JUMLAH PENGGUSURAN TANAH .
69) . U m u m. Rencana pc1ak.sanaan pckcrjaan untuk (hagian) proyek sepcrli pcn ggusuran tanah untuk subgrade ini, adalah salah satu unsur uari scrangkaian kcgial:m pcren· canaan pcnanganan pelaksanaan konstruksi (construction management). Di dalam buku ini, kita akan membatasi pcmbicaraan kepada hal -hal yang sifatnya mempersiapkan rcncana yang dimaksud, khususnya yang bcrsangkulan dcngan pcnggusuran tanah, yaitu ten tang masalah mcnghitung bcsarnya jumlah (=volume) penggusuran, masalah pcmilihan alat-alat yang scbaiknya dipcrgunakan, dan caracara yang scbaiknya ditcmpuh untuk menc·apai hasil yang sebaik-baiknya pula. Sudah b:JTang tcntu, kita tidak dapat mcngharapkan bahwa pcmbicaraan yang dimaksud ini akan mcndalam, karena mcmang bukan itu tuju:m yang ingin dicapai oleh buku ini melainkan hanyalah sckedar membcrikan gambaran tcntang jcnis kcgiatan dan bcntuk-bentuknya scperti yang lazim dilakukan didalam praktck. Hasil dari pcrsiapan-pcrsiapan kita ini akan mcrupakan scsuatu landasan bagi tcrkcmbangnya rcncana pclaksanaan セ」ャZエョェオケ。@ schingga harm. 、ゥオセ。ィォョ@ adanya ketclitian yang cukup dan dihindarkan kcsalahan-kesalahan yang terlalu bcsar. Tugas untuk mclaksanakan proyck sampai kepadJ kita di dalam bcrbagai ragam bentuk, yang pada umumnya dapat dikatcgorikan kc dalam bcntuk-bcntuk umum scbagai berikut : a) Rencana tclah lcngkap dibuatkan. haik gambar-gambar den)!:lll dclailsnya maupun pcrhitungan-pcrhitung:m mcngcnai jumlah-jumlah ー」ォイェZセ。ョ@ yang harus dilaksanakan. llal ini scring dijumpai di dalam hal proyck-proyck yang di· tcndcr-kan untuk pcmborong:lll; ucngan clcmikian, maka pckcrjaan pcrcm:anaan. oleh pclaksana hanya tcrbatas kcpaua kcgiatan-kc!!iatan mcnghitung u!Jng di kantor saja. b) Rencana dibcrikan sccara tidak lcngkap: gambar yang dibcrik:m bcrupa pcta tupografi (ucngan garis-garis ketinggian/lranchcs) bcrikut lokasi dari pruycknya sendiri. Details harus masih kitJ buat bcrdasark:Jn spcsifikasi standard yang diikulkan kepada gambar-gamhar yang dibcrikan tadi . c) Kila sama sckali diminla untuk mcrcncanakan proyck dari pcrmulaan heruasarkan pembalasan-pcmbatasan dan kritcria tcrlcntu . Untuk kcpcrluan mcm:apai luju an huku ini . kita ambil hanya hcntuk (h ) unluk diterangkan sepcrlunya agar tidak tcrlalu mcmpcrluas ruang lin gkup pcmbicaraan, dengan catatan bahwa kondisinya adalah "pelaksanaan scndiri" (force account) yang tcntunya hcrbcda apabila pckcrjaan dihorongkan . Tujuan uari ー」ョセオウイj@ エ。ョZセィL@ scpcrli yang tcbh kita kctahui , aualah mcndapatkan scsuatu pcrmukaan tanah yang tlipcrsiapkan unluk dasar bagi konslruksi
229
yang scbenarnya, yang dapat bcrupa jalan raya ataupun landasan tcrbang, saluran air irigasi dan scbagainya. Di dalam usaha untuk mcncapai ap a yang dikchendaki tadi, maka kita bcrpcgang kepada bcberapa prinsip sebagai berikut : llomogenitas konstruksi scpanjang proyek hendaklah dipelihara sejauh mungkin, di dalam arti kata bahwa susunan lapisan-lapisan konst ruksi hend aklah dibatasi sampai minimal (sedapat mungkin) ; hal ini berarti bahwa landai pe rmukaan subgrade harus dibuat sejajar deng;111 pennukaan akhir (atau tiap-t iap lapisan) konstruksi. Ekonomi pelaksanaan dicapai den gan sebanyak mun gkin meng!!unakan material setempat , yang berarti bahwa scd apat mungkin dihindarkan pengangkutan material dari tempat lain dan mengusahakan imban g;m (= balance) yang baik antara po tongan dan timbunan (=cut & !ill). Apabila Jijumpai tanah-tanah sepanjang tracee yang berlainan nilai CI3R-nya , maka tanah dengan nilai CBR yan g besar dil etakkan pada lapisan yang lebih alas. Dan !Jin-lain. Seperti yang telah dikemukakan sebelum ini , pada proyck pembuatan jalan raya ataupun landasan terbang, penggusuran tanah ini meliputi 40 70% dari usaha kon struksi di dalam keseluruhannya . sehing_ga kecermatan pcrhitungannya merupa kan sesuatu syaral utama di dalam usaha pengekonomisan pelaksanaan . Oleh karena itu . maka peta kerja paling tidak harus dengan skala I : 1000 dengan tranches/garis-garis kctinggian dengan interval 1.00 meter atau lebih ke cil lagi. Apabila medannya tidak terlalu bergclnmbang/herbukit-bukit , maka peta dengan skala I : 5000 dengan interval garis tinggi 2.50 meter sudah boleh dikatakan mencukupi . Sumbu kon struksi (=centre line) sepanjang proyek juga dib;1gi-bagi dcngan int erval yang ·sesuai; pada proyek jalan raya, maka pat ok Kilometer merupakan pat ok interval yang memadai. lstilah yang biasa dipakai di dalam pelaksanaan proyck un tuk patok -palok interval pada sumbu ini adalah "Station"(= Sta.) dengan dihe ri nonH>r urut 0 sampai akhir proyek. Karena jarak I !(ilometcr cukup jauh . maka biasanya diadakan station-station antara (= sub stations) yang dapal dipergunakan patokpatok Hektometer. Untuk menunjuk pada sesuatu tempat pada proyek jalan, maka cukup disebut station-nya saja, ditambah dengan jarak antara tempat itu dengan station yang dimaksud, misalnya Sta . 6 + 280 dan sebagainya. lrisan mclintang (tegak lurus pada sumbu konstruksi) biasanya disebut protll dan untuk keperluan menghitung jumlah penggusuran tanah , pro fil -profil ini digambar pada interval -interval yang sesuai pula ; interval 25 meter biasanya sudah mcncukupi keperluan. bahkan pada medan yang cukup datar, dapat diambil interval yang lebih panjang lagi . Untuk bagian-bagian yang khusus (misalnya pada belokan-bclokan, dan scbagainya ) maka interval ini kadang-kadang harus lcbih kecillagi .
230
70) . Menghitung berdasark:m luas profit-profit . Cara menghitung seperti ini merupakan ca ra yang paling scdc rhan a, mcskipun tidak boleh dikatakan yang paling cermat dan cepat. Prinsipnya ialah menghitung isi prisma J i an tara dua profit pacta sub stati on yang bersangkutan ; apabila luas profit depan = f 1dan luas profil belakang= F2, scdang panjang jarak an tara kedua sub stati on == p, maka isi prisma adalah luas profit ratarata kali panjang interval=
v
Xp
Dapat kita mengerti bahwa makin panjang inte rval yang kita ambit sebagai panjang prismoida yang kita hitung isinya itu, makin kurang tcpatnya nilai rata-ra ta profil yang ada pada kedua ujung itu scbagai nilai rata-rata dari seluruh profit yang ada di antaranya. Untuk menghinclarkan penyimpangan yang terlalu besa r dari nilai F(rata-rata) yang sebenarnya, maka di dalam perhitungan ditambahkan unsu r F dari prom yang di tengah-tengah antara profit-profit ujung tadi : Fn + 4Fm + Fn+l F rata-rata = - - - -- - - - - 6 di mana F m = luas profil tengah yang dimaksud . Menghitung luasnya profit dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang paling mudah di antaranya adalah dengan sebuah planimeter; akan tctapi. kadang-kadang diminta perhitungan-pcrhitungan yang hasilnya dapat diikuti ca ra-cara pcngcrjaannya apabila dipandang pcrlu, schingga cara menghitung luas profil scperti yang akan ditcrangkan bcrikut ini mcrupakan cara yang mcmcnuhi pcrmintaan tcrscbut. Cara ini mengikuti apa yang disebut sistem triangle (= scgitiga). Proscdur untuk menjalankan pcrhitungan-pcrhitungan tcrscbut adalah scbagai bcrikut : Pada profil ditarik garis-garis vertikal yang berpangkal kepada tiap titik perubahan pada arah garis keliling profil, scdemikian rupa schingga mcmotong garis kcliling yang berscberangan. Panjang garis vertikal ini dapat dihitung dari pcrbcdaan clevasi antara kedua ujungnya . Jarak masing-masi ng garis vertikal itu diukur dari sumbu konstruksi (= centreline) sedemikian rupa schingga dapat disusun secara tabelaris. Dengan memperhatikan contoh pada Gb. 70 .01 , maka dilakukan perhitungan sc bagai berikut :
231
c
-:
profil asal
-
profil jadi
:
+ 1
8.00
Gb. 70.0 1. Mengllitrmg luas profil. Sebagai contoh. perhatikan titik (N); titik seberang pada garis vertikal melalui (N) ini adalah (C). Garis N -- C panjanl!nya adalah perbedaan elevasinya yang dapat dikelahui = 4,50 meter(= h 0 ). Titik potong garis vcrtikal berikutnya adalah (B) dan titik polonl! sebclumnya adalah (A). Jarak masing-masing lilik (A), (N) dan (B) lcrhadap garis SUJ)lbu adalah d 3 , d 0 dan db. Luas scgi empat A ·· N ·- B C adalah luas scgiliga Al\C + Bl'\C =
Apabila (N) adalah titik sembarang di dalam urut-urutan titik-litik yang didapatkan mulai dari tilik (0 ), maka (A) biasanya dinyalakan scbagai titik (N-1) dan (B) sehagai titik (N+ I). schingga da diberikan tanda dn-1 dan db = dn+ J. schingga untuk kedua scgitiga yang mcmpunyai bersckutu scbuah garis vcrtikal (hn). luasnya dapat ditulis = Fn = 0,50hnx(d 11 + 1 - d0 )+0.50hnx(d11 - d 11 _ 1) = 0.50hnx(dn+l - d 11 _ 1) Elcvasi dari tilik-titik p·ada profil asal, dapat diketahui dari pcta dan demikian pula clcvasi dari titik (0). Titik-titik pada profil jadi ken:mdian dihitung bcrdasarkan clevasi dari titik (0) ini. Tabulasi pcrhitungan kcmudian dilakukan (untuk Gb. 70 .01) scbagai berikut :
232
n
hn
0 n+l-dn-l
0
3.00 3.42 4.50 4.86 5.40 2.50 2.06 2.10 0.70
16.00 10.00 7 .00 6.00 11 .00 13.00 6.00 7.00 8.00
I
2 3 4 I 2 3 4
Jumlah Fn
rn
= 0.5 hn x ( dn+l- d11 _ 1 ) 24.00 17.10 I 5.75 14.58 29.70 16.26 6.18 7.35 2.80
=
kanan /kiri kiri
kanan
+
133.66 1112
Perhitungan sccara tabclaris ini, mcskipun kelihatannya tcrlalu mcmakan w;.tktu dan usaha , namun mcmpunyai kcuntungan bahwa kcsalahan-kcsalahan dapat di 'tlusur' (trace back)kcmbal i dcngan mudah apabila tcrnyata di kcmudian hari dikctcmukan perbedaan-perbcdaan yang mcnyulok. 71). Menghitung volume berdasarkan 'subgrade contours". Apa yang dinamakan contours schcnarnya tidak lain dari garis ketinggian, sehingga subgradecontours adalah pcrubahan-pcrubahan lctak garis-garis tranches pada peta asal sctclah selcsai diadakan pcnggusuran tanah untuk ウ オ「 ァ イ[セ、」@ konstruksi kita. Apabila kita ingat bahwa garis-garis ketin ggian scpcrli yang kita lihat pada pcta tidak lain adalah proycksi dari garis-garis potong ;m ta r
233
.
§
.., Cb_ 71.01.
234
.., So.6rak ""''" ""-
landai tebing urugan (fill)= 10 % Ketinggian (= elevasi) titik pada centre line di Sta. I + 00 =I+ 32. Penggambaran selanjutnya dilekukkan dengan menentukan lebih dulu ga ris-garis contour pada subgradenya sendifi. Karen a miring 2 % ke tepi, maka apabila ditarik garis tcgak lurus pada sumbu sampai memotong garis tepi suhgrade , titik potong ini mempunyai ketinggian yang (2% x 50.00 m) = 1.00 m lcbih rcndah d ari titik pada centre line yang 「・イウセョァォオエ。[@ dan karen a scluruh konstruksi miring I% kearah selatan, maka titik yang sama tingginya dengan titik centre line tadi terlctak I 00.00 m ke arah selatan pula (pada garis tcpi konstruksi) . Apabila perhitungan seperti ini dilakukan (misalnya) untuk semua tilik Sta. pada centre line, maka titik-'titik sama tinggi pada tepi konstruksi dapat ditctapkan pula , dan contours pada subgrade dapat digambarkan . Kemudian kita masih harus me "nyambung" contours tersebut pada tebing galian/ urugan sehingga merupakan bagian dari contours yang asal. Hal ini dilakukan dengan cara pcrtama..:tama menggambarkan bidang vertikal pada garis tepi subgrade yang bcrsangkutan ; pada titik (A) ditarik garis sedemikian rupa schingga membuat sudut dengan garis tcpi tadi yang bertangent = I : I 00 , sesuai dengan ketentuan kemiringan landai konstruksi . Pada titik (C) di garis itu , dibuatkan bidang vertikal pula (tegak lurus pada garis A - C) dan pada bidang itu dibuatkan garis horizontal (C .:. D) sedemikian rupa schingga sudut COB bertangent I : 20, scsuai dengan landai tcbing potongan. Dengan demikian , maka bidang ACD hukan lain adalah bidang proyeksi, yang ketinggiannya adalah sama dengan ketinggian (A), sedang garis AC adalah proyeksi dari garis tepi subgrade dan garis AD adalah garis potong bidang proyeksi dengan tebing potongan (cut). Garis AD mcmotong garis contour (a) y;mg sama ketinggiannya dcngan titik (A) pada tepi konstruksi di litik (E). A
Gb. 71. 02. Penje/asan stereometris untuk menggambar subgrade contour. 8
Titik (E) ini adalah セ「オ。ィ@ salah satu titik ー。セ@
titik pada tcpi galian dan dengan demikian merupakan pembatasan daerah potongan (cut) di dalam proyeksinya. 235
Apabila pada tepi konstruksi ditctapkan ti tik-titik (A) untuk masin g-masing kctinggian (= elcvasi) yang dipilih sesuai dengan interval contours pada pcta, maka setiap kali kita dapat gambarkan garis A - E sebagai contour pada tcbing dan titik (E) sebagai bat as galian. Hal ·ini Ielah dilakukan pad a Gb. 71 .0 I. dan un tuk fill dilakukan proscdur yang sama (perhatikan arah dari sudut contour dcngan tepi subgrade !). Dari hasil penggambaran subgrade contours ini セ」イャゥィ。エ@ scgera manfaatnya, yaitu dapat dibedakan sccara jela!l daerah-daerah cut dan fill dan visualisasi dari banyaknya jumlah volume masing-masing. Menghitung jumlah volume tanah yang perlu digusur kcmudian dapat dilakukan dengan pemanfaatan gambar subgrade contour: yang telah dibuat tadi, dengan cara mcmbagi-bagi jalur ュセ、。ョ@ konstruksi pada potongan-potongan oleh bidangbidang vertikal dengan arah tegak lurus pada arah sumbu. Tebalnya potongan tergantung dari kecermatan yang dikehendaki dari hasil perhitungan-perhitungan kita; kalau medannya tidak terlalu bergclombang, maka jarak antara bidang potong (= tebal potongan) dapat diambil agak besar, misalnya antara dua sub stations scdang kalau tidak rata, tchal ini harus diambillebih kecillagi (mi!lalnya 25 meter). +35
+34.50
+34.50
+34.20
+33
y
Gb. 71 .03. Potongan lajur medon konstruksi Bentuk secara umum dari potongau adalah seperti pada Gb. 71.03 di. alas; dan untuk keperluan perhitungan, potongan dibagi-bagi lagi pada bagian-bagian {a), (b) , (c) dan (d), yang masing-masing diketahui ukuran-ukuran yang 、ゥー・イャオォ\セョN@ Langsung dari pembacaan pcta. (I).
Bagian (b) : tinggi 1 = 33 - 27 = 6 m tinggi2 = 34,50 ·- 26 = 8,50 m tinggi3 = 34,50 - 27 = 7,50 m tinggi4 = 33 - 28 = 5 m
Tinggi rata-rata= 6 + R50 + 7.50 + 5 = 6 .75 m. 4
Luas dasar = SOx 100m2= 5.000 m2 Volume (b)= 5.000 x 6,75 m3 = 33750 m3 (2).
236
Bagian (a) : tinggil = 6 m tinggi2 = 8,50 m
Tinggi rata-rata =
6 + 8 50 = 7,25 m 2
Panjang sisi alas (Jiukur) rata-rata= 150m Luas rata-rata = 150 x I 00 = I 5.000 m2 Volume= 0,5 x 15.000 x 7,25 m3 = 54 .375 m3 {3)
Bagian {c) : Tinggi rat a-rata= 5 + 7 ,SO+ 8 ·20 + (i m = 6 ,48 m セ@ 4 Luas alas= 50 x I 00 1112 = 5.000 m2 Volume = 5.000 x 6,48 mJ = 32.400 m.l
{4)
Bagian (d) : Luas alas rata-rata= 120 x 100m2= 12.000 m2 Tinggi rata-rata= 7,10 m Volume = 0,5 x 12.000 x 7,101113 =42.600 m3 Volume total= 33.750 + 54.375 + 32.400 + 42.600 1113 = 163. 125 m3 · Dengan cara yang sama, kita hitung volume potongan-potongan lajur lainnya untuk kemudian disusun didalam suatu tabel volume seluruh jumlah penggusuran. Derajat kecermatan dari menghitung volume pekerjaan dengan cara ini tidak lebih tinggi dari perhitungan dcngan cara pro fil - profil seperti yang diterangkan dalam par. (70). Ketidak cermatan terutama terletak pada pengambilan nilai rata-rata dari besaran-besaran yang diperlukan , dan anggapan bahwa pcrmukaan daerah kerja adalah rata. Kesalahan-kesalahan dapat dipcrkecil dengan mengambil tebal potongan yang lebih tipis, akan tetapi tidak dapat dihindarkan sama sekali; biasanya memang diberikan "tole ransi" sebesar ± 15%, tergantung dari derajat kerataan medan. Ca talan : Untuk daerah batas cut & fill dan didaerah-daerah perubahan arah centre line {dalam arah vertikal maupun horizontal) seperti misalnya pada tikungan-tikungan, tcbal potongan harus diambil lcbih kecil dari yang diambil pada bagian-bagian yang lurus. 72). Memperhitungkan faklor-faklor lainnya . Perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan sepe rti pada par. (71) di atas, masih perlu disesuaikan kepada keperluan-keperluan teknis pelaksanaan. Seperti yang telah pernah dikemukakan sebelum ini, top soil/lapisan humus dari lapisan permukaan medan, tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi karena sifat-sifatnya yang tidak menguntungkan dan dcngan dcmikian harus disingkirkan dari daerah kerja . Hal ini berarti bahwa sebagian dari hasil galian {= cut) tidak dapat dipergunakan untuk bahan urugan, dan bahkan di daerah urug perlu ditambahkan galian untu.k menghilangkan lapisan top soil tadi dan dengan demikian memperdalam tinggi urugan {= fill). Kealpaan untuk memasukkan faktor ini didalam perhitungan mengimbangkan usaha cut & fill dapat berakibat kerugian yang besar, khususnya didalam hal tebalnya lapisan humus ini cukup besar. Faktor kcdua yang perlu kita perhatikar. 。、セャィ@ masalah ukuran . Perhitungan-pcrhitungan yang telah dibuat di daerah galian auaiah dalam ukuran padat alam (bank 237
measure) sedang di daerah urugan dalam ukuran dipadatkan mckanis sampai optimum . Oleh karena hasil galian kita pergunakan untuk mcngisi daerah uru gan. rnaka harus dipergunakan pula satuan ukuran yang sama. schingga hasil hitu ngan untuk urug harus dikalikan dengan faktor pcmadatan yang scsuai (tabcl par. 7). Khususnya pada urugan yang エゥョァセ@ dan faktor pcmadatan yang tinggi , mab sc lisih yang didapat ュオョァセゥ@ sckali akan mcrupakan kcsabhan yang fatal ckonomi s. Kcmudian kita dapat saja menjumpai kea
73) . Tahu lasi perhitungan-pe rhitungan. Unt uk keperluan pcnclitian kembali ィ。 セ ゥャ M ィ。 セ ゥャ@ pcrhitungan yan g tclah dibuat , maka biasanya dibuatkan scsuatu label hasil-hasi l pc rhitungan yang dimabud, scpcrti yang dap:ll dilihat pada label 73 .01. Tabcl tcrsebut biasanya dibuatkan ten.Ji ri dari 6 kolom yang 11\asing-masing mcmuat data tcntang hal -hal scbagai bcrikut : Kolum (I)
Nomor dari masing-masing Sta. atau sub sta. y:111g dipcrlukan sc bagai batas tlari scbagian jalur yang dihitung jumlah pcn ggusuran tanahnya. Jarak kedua batas tersebut tidak pcrlu sam;J bcs;•rnya untuk tiap bagian mclainkan ditctapkan mcnurut kcpcrluan .
Kolo111 ( 2 )
Jumlah tanah yang perlu digusur an tara duaSt a. tcrscbut Ji dalam kol o rn ( l ). Untuk memudahkan identifikasinya, maka angka volume ini dituliskan paJa baris yang terletak dian tara kedua Sta. yang bersangkutan. Kolom ini terdiri dari 2 buah laju r, yait u (a) untuk cut dan (h) untuk fill, yang didasarkan atas hitungan diatas peta.
Kolom (3)
Jumlahstrippingyang perlu dilakukan (tanah tlibuang !).
Kolom (4)
Cut dan fill netto , yaitu jumlah pada kolom (2) tlikurangi dcngan jumlah pada kolom (3). Apabila patla scsuatu baris tcrdapal baik cut maupun fill, hal ini bcrarti adanya side hill cut di daerah antara kcdua Sta yang bcrsa ngkutan (atau = bat as an tara dacrah cut dan fill) .
Kolom (S)
= Penyamaan satuan ukuran , yaitu fill yang dikcmbangkan a tau cut
yang dipadatkan . Biasanya o rang mcmilih " mcngcmbangkan" fill , karcna pcrhitungan hasil karya biasanya dilakukan bcrdasarkan ukuran padat alam. 238
Kohuu (6)
JumJah aJjahar tlarf CUI &. flll エャ・ョセ。@ yaitu kolom (4 b) + kolum (S). (-) berarti fill dan(+) berarti cut.
S:IIUall ukuran yung !alllU
Apabila perhitungan-perhitungan volume dilakukan dengan cara ·profil/cross sections, maka luas masing-masing profil pembatas bagian yang dihitung biasanya dicantumkan pula di dalam label ini (misa lnya = I b).
I
2
3
4
s
6
-
+ 700
a
b
a
b
a
b
1.200
-
- soo
-
700
-
- soo
600
- l .SOO
-1.800 -1.200
-400
-
-I .600
-1 .920 - 1.920
- 2SO
1.350
-
-1.080 + 270
I+ 00 I+ 100 800 - 1.000
-200
I+ 2SO
-
-1.200
-
I+SOO 1.9SO - 6SO
-600
900
I+ 800 l .SOO
-
- 4SO
-
so
1. 1
2+ 00
-
-
+ 1.1 so
---·dst. Total
5.450
-1.750 -2.850
Keterangan
3.800 -1.150
-4.800 -4.000
: Faktor kcmbang Iii! = I .20.
74). Mass Diayam. Apa yang dimaksud dcngan mass diagram adalah sebuah grafik, yang pada ordinatnya digambarkan jumlah aljabar dari cut & fill (kolom 6, par 73) scdang pada abcisnya digambarkan kedudukan lincair dari Sta. yang bersangkutan. Diagram ini adalah jumlah kumulatip dari pcnggusuran tanah (cut & fill) scpanjang trase, dimulai dari sesuatu titik/Sta. tcrtentu dan bcrturut-turut untuk masingmasing Sta. batas perhitungan dari bagian yang bcrsangkutan . Untuk kepcrluan ー・ョァセュ「。イ@ mass セゥ。ァイュ@ ini, mU.a dibuat orang perhitungan-perhitungan tam· bahan tcrhadap tabcl pada par. 73 di atas dcngan mcnambahkan kepadanya satu kolom lagi (=kolom 7) yang memuat jumlah kumulatip dari angka-angka yang didapatkan pada kolom 6; satu kolom lagi dapat ditambahkan, yang memuat ukuran jumlah-jumlah pada kolom 7 ケ。セ@ sudah dikalikan dengan skala yang ditetapkan.
239
I I+
2 . 3
4 . 5
00
I+ 100
+ 700
I+ 250 I+ 500
-
I+ 800
+ 270
2+
+ 1. 150
00
1.200 1.920
dst. Keterangan
7
6.
8
0
0
+ 700
+ 3,50
-
0.500
-
2.50
-
2.420
-
12. 10
-
2. 150
-
10.75
-
1.000
-
5.00
: Skala volume = I cm/200 m3 .
Skala abcis dari diagram ini biasanya diambil sama dengan sk:lla dari gmnba r profil mcmanjan g padatraceeolch karcna biasanya pula pada mass diagram ini discrtakan pula gamba r dari profil mcmanjang tcrscbut. Skala volume hcndaklah diambil cukup bcsar. agar mcndapatkan diagram yangjelas dan mudah 、ゥ「。セ N@ Apabila kita mulai mcnggambar dari kiri ke kanan dan bcrpcdoman kcpaLia ketcntuan bahwa galian diberi nilai (+)dan urugan (-) . maka garis naik berarti adanya galian di dacrah itu scdang garis menurun adalah urugan. Demikian pula kita segera dapat mcnarik kcsimpulan bahwa puncak-punc ak (max/ min) pada diagram adalah batas-batas an tara galian dan urugan . Titik 0 pada diagram dapal diambil pada volume berapa saja. akan tetapi seba iknya diambil pada titik permulaan dari usaha penggusuran tanah ini, kare na secara teorilis dapal dikatakan bahwa apabila sesuatu mass diagram yang mulai titik 0 dan berakhir pada titik 0 pula , adalah keadaan penggusuran tanah sepanjang tracee yang jumlah galiannya sama dengan jumlah urugannya (=imbang/balanced). Pada Gb . 74 .01 di bawah ini adalah mass diagram untuk perhitungan-perhitungan cut &fill pad a tabel dalam par. 73 terse but.
240
med11n
mass diagram I
sbo
BOO
12 I I I
1200
---------------- --------- ML
1600
I 1
I I I
M Mセ I : 1 1
I
I
I
I
I
I
1
I
2000 2400 --------------------------
I
__L ___ Mセ I
I 1
---------- セM -----------
I I
1
iI
I
I I
Gb. 74. 01. Profil memanjang & Mass diagram.
Mass diagram mcrupakan scsuatu garis yang kontinu (tidak patah-patah) schingga untuk menggambarnya diperlukan scbanyak mungkin titik pertolong:m yang didapatkan dari mengambil scbanyak mungkin bagian-bagian untuk dihitung jumlah volumenya (jarak an tara dua prolil batas bagian diambil sckecilmungkin). Perlu diingatkan bahwa pada mass diagram terscbut di atas, galian untuk keperluan stripping (yang harus dibu:mg hasilnya) tidak dimasukk:m di dalam g:unbar/diagram, karena memang tujuan kita adalah " menggali untuk mengisi " 75). lnterprdasi terhadap mass diagram.
Bagi penggusuran tanah untuk mempcrsiapkan lapisan dasar konstruksi jalan raya a tau pun landasan tcrbang yang panjangnya berkilometcr, mass diagram m<.'rupakan alai yang amat herguna , antara lain untuk mempclajari adanya volume-volume tanah yang berlehih ataupun kur:mg antara masing-masing Sta., mencntukan dengan cepat cara-cara bagaimana harus diatur pcl:iksanaan penggusuran, alat-alat yang diperlukan, dan lain-lain. Setelah selesai digambarkan mass diagram, maka yang pertama-tama dilakukan adalah menarik apa yang dinamakan garis imbang (= ballance line), yaitu scsuatu garis horizontal melalui titik pcnnulaan diagram sampai batas akhir dari pekerjaan. Dari hasil penggarisan ballancc line tadi. dapat tcrjadi 3 buah kemungkinan , yaitu akhir diagram tepat jatuh pada garis itu ; di dalam hal ini bolch dikatakan bahwa 241
jumlah galian sama bcsamya dcngan jumlah 'urugan. Kemungkinan kedua ialah bahwa akhir diagram jatuh di bawah balance line. yang berarti bahwa terdapat lebih ban yak urugan dari galian sepanjang tracee itu dan ter[セ エ@ lain (= borow fill ) un tuk memenuhi rencana paksa harus didatangkan dari エ・ュー yang telah dibuat. Sebaliknya, akhir diagram ini dapat jatuh di atas ballance line schingga dapat disimpulkan bahwa terlalu banyak galian yang harus dibuang (= wasting) kc luar dacrah proyek; Garis imbang ini dapat pula ditarik horizontal di sc mbarang tcmpat , discsuaikan dcngan kcpcrluan kita scndiri. Misalnya padatracee yang panjang tcrdapat mass diagram yang imbang, namun dacrah galian terletak demikian jauhnya dari dac rah yang perlu diisi olch hasil galian ini, maka orang dapat saja mcnarik ballance line lcbih dari sa lu , di tcmpat-tcmpa t scdcmikian rupa schi.ngga angkutan tanah dari dacrah gali ke daerah urug masih dalam batas-batas ekonomi pelaksanaan. kelehihan di dacrah gali dibuang saja dan kekurangan di daerah urug diambilkan dari tempat (di luar tracee) yang berdekatan .
d セM
M
セQ@
.....;------------..l-----p ' a ' Q '
I
Gb. 75.01. Membuang galian dan m endacangkan urugan ( ;vaste & borrow).
Misaln ya mass diagram kila adalah sepc rti yang terlukiskan pada Gb. 75 .01. garis 0 - R adalah balance line: dan seca ra teorilis diagram kit a itu adalah berimbang. Namun dcmikian, kita dapat mem bagi diagram kita mcnjadi 3 bagian, yai tu bagian 0 - P, bagian P- Q dan bagian Q- R. Diagram di bagian 0- P adalah imbang, scdangjarak rata-rata antara dacrah gali dan urug masih dalam batas ekonomi alat-alat yang kita pergunakan ; dcmikian pula bagian Q - R. Tidak demikian halnya dengan bagian P - Q; meskipun imbang, namun jarak ratarata daerah gali dan urug adalah sedemikian jauhnya (=d) sehingga "tidak ekonomis lagi untuk dikerjakan seperti halnya di bagian 0- P. Oleh karena itu, kita tarik garis A - B sedcmikian rupa sehingga jarak A - B masih masuk dalam batas-batas ckonomi tadi; di daerah P- Akita kemudian mcndapatkan kekurangan tanah untuk urugan sehingga perlu didatangkan dari daerah di luar tracee (di sekitar P) dan di daerah Q - B didapatkan kelebihan galian yang perlu dibuang ke luar daerah tracee. Sudah barang tentu masih perlu pula dipertimbangkan, apakah pembebasan daerah untuk
242
diambil tanahnya (di luar tracee) tidak lebih mahal dari memaksakan mcngangkut tanah dari B - Q ke P - A. Seperti yang dapat dilihat pada gam bar, borrow fill adalah sejumlah (a) m3 dan waste adalah sebesar (b) m3 sedang di 「\セァゥ。ョ@ A- B, diagram -adalah imbang. Keharusan untuk waste dan borrowini misalnya juga terdapat di dalam keadaan di mana penggusuran tailah terikat kcpada scsuatu jadwal yang ketal, padahal di dacrah urugan misalnya harus dibuat scbuah jembatan/gorong-gorong yang waktu penyelesaiannya melampaui jadwal pcnggusuran tanah, sedang dacrah urug tcrletak di daerah scberang jembatan dari dacrah gali yang dipcruntukkan mengisi urugan tadi. Mengenai jarak angkut ekonomis scpcrti yang tadi discbutkan scbagai salah satu parameter di dalam mencntukan ballancc line, harus ditctapk;m berdasarkan analisa-analisa tersendiri yang akan diterangkan di dalam paragrap-paragrap scsudah ini. Namun demikian, untuk keperluan kita sekarang ini akan dikemukakan beberapa angka secara umum mengenai hal ini dan dipergunakan sebagai pcngarah pcmikiran saja. Jarak angkut ekonomis untuk : 20 60 meter. Bulldozer ( di bawah I00 HP) = = Bulldozer ( di at as ISO HP) 100 meter. 50 150 meter. Scraper, towed/tracks 60 = Whee I 250 meter. 100 I .500 meter. Tractor scraper = 300 menurut kcpcrluan. Trucks/wagons = 500 Angka-angka tersebut di atas pada hakekatnya adalah angka-angka teoretis , karena di dalam kenyataan, orang sering memaksakan jarak angkut yang lebih besar dari padanya mengingat pertimbangan-pertimbangan praktis. Misalnya jumlah pcnggusuran tanah hanya kccil saja (bebcrapa puluh ribu meter kubik), maka tidaklah bijaksana untuk mcndatangkan alat-alat yang khusus untuk angkutan jarak yang melampaui batas jarak angkut ekonomis bulldozer yang sudah banyak terdapat di dalam daerah proyek scbagai alat scrbaguna. Sebaliknya, apabila jumlah penggusuran meliputi bilangan ratusan ribu meter kubik, maka akan sangat bijaksana untuk mendatangkan/mercncanakan jenis-jenis alat yang lebih sesuai. Sebagai contoh kit a ambit mass diagram padaGb. 74 .0 I. Secara teoretis, maka bulldozers kita tugaskan antara Sta. I + 100 dan I + 200, scdang sisanya an tara Sta. I + 00 dan I + 220 dibcrikan kepada towed scrapers. 13ulldozers juga ditugaskan antara Sta. I + 500 dan I + 650 dan sisanya diberikan kcpada tractor scrapers. Apabila yang akan kita kerjakan hanya bagian proyek antara Sta. I dan Sta. 2, maka di dalam praktek kita kerjakan scluruhnya dengan bulldozers (karcna jumlah meter kubiknya hanya sedikit) meskipun jarak angkutnya akan melebihi I 00% dari jarak angkut ekonomisnya (dipandang sebagai batas maksimal), namun pekerjaan itu dapat disclesaikan olch 2 buah bulldozer Cat. 08 dalam waktu ± 20 hari yang pada umumnya lebih menguntungkan dari mendatangkan scbuah tractor scraper dan mengembalikannya ke pangkalan setelah 3 hari kerja ! Merubahalignment jalan biasanya juga merupakan penyelesaian yang dapat diusul243
kan untuk mengatasi penggusur::m -penggusuran 1tanah yang "tanggung" sepe rti itu 1 Ada scbuah cuntoh lagi tentang Jata yang dapat kil:J perolelt Jari membaca g kit:J jumpai pada keadaan memotong p:1da tebing bukit (side !till cut) at:u: pada peralihan ant ara gali:Jn dan urugan se perti y:1ng Japal dililtat pada Gh. 75.02 di sam ping ini. P<Jd:J· bagian ini, titik-titik pada mass di:Jgram tidak deng:m tepat mcnunjukkan hesarnya __ _ volume tanah yang harus digusur (harus Jilihat di dai:Jm ャ\セ「・@ pcrltitungan) kecuali tentun ya kalau mass diagra m mengga mbarセMN⦅@ , +100 +300 +500 kan galian d:m urugJnmurni. 3 Di dal am keadaan sc perti ini , maka pencm5.02. /Jentuk 111ass diagram yang tidak pat an gari s imba ng mcllterlukan seJi kit peninj:lU:IIl ya ng lcbilt teliti . tcrarur. Garis imb:mg A- B yang kita tarik paJa diagram terscbut, p:!lb hakckatnya adalah dua buah garis. yai tu AC' dan C'l3. Penempal:m ga ris imban g di :Jtas garis Al:3 ini alat-alat sesuai dengan itu) akan mcngakibatbn b:mya k (dan ュ・ョァZセャッォ。ウゥ@ ォ・ セオ ャゥエ。オ@ y:1nf!. an tara lain bc rupa silnpang セゥ オイョ ケ 。@ :d:ll-:dat dal :1111 li:lcrah kcrj:t y:lll, tid:1k tc rlalu luas : pemind:iltan alat-:dat tcrpaksa ltarus dilakubn <;ccar:l bcrlompatan kalau mi saln ya ditetapbn 「。ャエキセ@ pckerjaan lt:1rus dilakubn seca ra berurutan Jcngan alat -alat yang ウ 。ュZセ N@ l'en cmpatan garis imb:mg di hawalt Al3 mungkin sc k:di akan エゥ、Zセォ@ ekonomis kalau Jiukur da ri jarak \セョァォオエ@ effektip alat-alat yang dipergunakan . Akan tet api , mu ngkin pula alokasi alat-alat sesua i Jcngan ballancc line Al3 juga sudah mclampaui ェ\セイ。ォ@ angkut eko nomis tadi. namun demikian kadang-kadan g Jipilih .iu !3 dcngan alasa n seperti yang tclah dike mukakan scbclum ini.
244
X. MERENCANAKAN ALAT PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN.
76). U m u m . Pen ggusuran tanah merupakan scsuatu jenis pckerjaan yang banyak sckali variasi-variasinya, bah kan dapat uikatakan bahwa tidak terdap;lt dua buah pckcrjaan penggusuran tanah yang sama benar kcauaan nya ! Kenyat aan ini sangat mempeng:uuhi cara bc rfi kir orang ui dalam mcrcncanakan pclaksanaan scsuatu pckerjaan pcnggusuran tanah , apalagi di dalam opcrasi-opcrasinya sendiri nanti . Misalnya scsuatu unit kcrja dibclikan alat-a lat yang scsua i hcnar secara hitungan tcorctis dengan kondisi yan g dihadapi ; apabil a pckerjaan sudah selesai dan unit tersebut ditugaskan untu k pckcrjaan ya ng lain lagi. maka hal ini tidak berarti bahwa alat-alat yang sudah di bcli sccara mahal tadi harus dibuang sebagian dan digan ti dengan yang lain, yang scsuai dengan kondisi-kondisi yang baru tadi . Tiuak scbuah bauan atau pcrusahaan pun di duni;1 ini yang mampu untuk mclakukan hal yang dcmikian itu , dan di samping itu harus bckcrja scca ra ckonomis. ᆳ ャ」 ウ[セゥ Masalahnya kcmudian mcnjadi lain , yaitu bagaimana scsuatu tugas dapat 、ゥ ウ」 dcngan tlit;nnbah depot) dari ada (uapat uiscdiakan kan dcngan alat-alat yang ウオ、[セィ@ kcmungkinan-kemungkinan pcngadaan baru yang dapat dilakukan tanpa tcrlalu mcmbcrati ッアセ。ョゥウN@ nH.:ngatur dan IIICITIH.:anakan scju•n· Oengan pcrkataan lain , soalnya ialah 「[セァ。ゥュョ@ lah alat untuk mclaksanakan scsu atu tugas tcrtcntu. tanpa trrlalu banyak "mcmpr rkosa" prinsip-prinsip ckonomi pclaksanaan pada umu mny;1. Penilaian tcrhadap jumlah pckerjaan. wak tu pcnyelesaian dan hasil karya alat pcralatan kita sccara ckonomis, haru s dilakukan dengan satuan ukuran yang sama, yang di dalam hal ini ialah nilai uang. Di dalam l3ab X ini akan diterangkan sckcdarnya tentang dasar-dasar dari penilaian tcrsebut tadi pada batas-batas tujuan untuk mempe rkenalkan cara-caranya; apabila di kehcndaki untuk mempclajari lebih mcndalam , banyak literatur yang dapat dipergunakan untuk itu dan dapat pula uibcli . Di dalam Bagian " 13'' buku ini, Ielah diterangkan secukupnya mengenai kcmampuan dan produksi alat masing-masing yang dapat kit a pcrgunakan; namun dcmikian keterangan-ketcrangan terscbut baru mcrupakan yang bcrlaku bagi alat sccara "individu" (= terscndiri) sedang di da lam pelaksanaan pckcrjaan, berbagai alat harus beke rja scbagai suatu team dan p roduksi dihasilkan uleh team itu. Juga tclah tliterangkan pengaruh cycle time kepada p roduksi (khususnya alat-alat angkutan) sehingga jarak angku t sanga t mcncntu kan bagi hesarnya biaya pe r sa tu satuan hasil pckerjaan kita. Demildan pula telah kita ketahui pengaruh- pengaruh dari effisien si kerja, keadaan medan, kctepatan memilih alat dan lain-lain yang scmuanya mcrupakan faktorfaktor yang sukar ditentukan secara eksak dan tepat. Melihat hal-hal yang demikian itu, maka menghitung rencana anggaran biaya untuk pelaksanaan penggusuran tanah ini secara tepat merupakan hal yang boleh dikatakan mustahil , meskipun penelitian-penelitian yang cermat dalam jangka waktu yang cukup lama, mencari sistematik yang tepat serta pengalaman-pengalaman tentang jenis pekerjaan yang sama, banyak sekali mengeliminasikan kesalahan-kesalahan
245
pcrhitungan . Namun demik1a 11, mcnlpnhil ungkan ォ ・ウZセャ。ィョ@ y;m g munf!kin sap dapat tcrjadi di dalam ー 」イ 。ョ セァ 。ーョ M ー」イ。ョLZァア^@ (:J,Slli11ption) y:111g ュ 」 ャ。ョ、 Z Q セ ゥ@ !Jj . tun gan·hitun g:Jn kit:1 ad:d.d t w:Jj:11 d:1n JJll:n:unb:dJk.•n c.,,·(ti..: JCJJt ウ」ィLᄋセ Zj イ@ t I 'i' ; Jianggap ャ。セ ᄋ 。 ォ N@ 77 ). Pengaruh jarak angkut terhadap produksi alat (angkutan) . l'alh bagi:Jn '' B' ' d:Hi huku ini 1elah dikemubk3n cara-ctra mcnghitung produk si alat-alat konstruksi kita. ya ng Jmyat:tbn pe r sall! s.tt n:m w:tktu . l'ad3 hake katn ya. cara-cara セ・ー」イエゥ@ yang. dtkcmukakan tadi hanyalah mcrup:tk:tn perhitunganperhit ung.an 、jセ イ@ ウZセェ。@ yang diiJndasi Clle h rumus umum l'rvdu b i,'jam "' kap:Jsi t
rncnunjukbn gcj:J!a-gcjala kclclahan dan makin kecil (secara relatip) produksi mesinnya per satuan waktu itu, dischahbn karcna tida k dapat tcrpeliharanya kontinuitas produksi se prrti pacta pc rmu laa n opcrasi . Dengan pcrbt aan lain. hal ini dapat dinyatakan ウセ 「 ZA。 ゥ@ 「セイゥォオエ@ : Mak.in besa r pcrbandingan antara fixed time dan variable time, a tau makin kecil jarak angkut yang harus di te mpuh nlch ala t kit:l. rnakin hcs:tr pcngaruhn y:t waktu tr lap ini tcrh:Hbp produksi :1lat per sa tu satuan wa ktu Mempcrhesa r kapasi tas dan ukuran alat . juga tidak mcnaikkan produks inya sccara diperkirak:m; di sini faktor psycl wlogis 「 セイ 「ゥ 」。 イ。 N@ kabcrbandin g hnus Sl'p,· rti ケ Zセョァ@ rena makin hcr:1t alat } ang harus dikcrHblikan . makin subr scse
500 400 300 200
40
80
60
100
r.h. 77. 01. Produksi
セ ᄋ・ イウオ@
120
140
160
180
200
220
240
jarak angkut.
Uentuk curve in i b•>lch di kat:tkall herlaku untuk keba11yakan al at-ala t angkut ki ta , masing·masing tcntu ny:t 、」ZQセ。@ nil:li -nilai batasnya sendiri -sendi ri. Production curves ウNZーセᄋイゥ ゥ@ ini hi::\all ) a diherik:tn okh pahrik-pabrik p"mbuatnya h(: rd:!sark:lll ォッョ、ゥ ウ ゥ M ォ P ョ 、ゥセ ゥ@ ideal: untuk hull dozer misalnya : l·.fli-:icrt.·y -= 100 •; (60 min . hrl. ()pcrasi tak ll!bih dari I ェZセュ@ 1-'i xc d time = 0.1 mcn it. セ Q QAョァセ 。ャゥ@ (1 st gear ) セ 」ーZュェ。ョァ@ :! -15 m"t" r. kcnwdian mcn!!angku t pada 3rd :!car dan nwmbuanl.! muatan ke Jalam ju ran!:. セ」ー。、エョ@ t:tn:rh =' I tonfm3 (lepas ) =· I A t;m ; m3 (paJ:rt al:un ). Kocfisicn t ra ksi lchih ィ 」セj イ@ dari 0. 50. mcd:m rat a dan datar. bャ
Z エ、」
セ@
Aエケ、イ[セオャゥ」@
セ\Zャエ
イッャ」、
N@
2117
Koreksi-koreksi terhadap angka-angka hasil yang diber:lkan tadl dapat dllakukan dengan memasukkan faktor-faktor koreksi , antara lain sebagai berikut Efficiency
: Operat or kl as utama 100 % rata-ra ta 75 % ku rang 60 % Waktu kerja I jam = 100"/o ; tiap jam bcri kutnya ku rang dengan I 5% Slot dozing = 120 % Cuaca : deb u, hujan dan scbagainya . 80 %.
Mate rial.
Ue rat tanah =X t on/m3 , koreksi = (I : x) Tanah pada stoc kpile lcpas = 120% Tan ah keras = 0 ,80 Sukar didorong (tanah kering, pasi r/kerikil atau tanah lengket) = 0 ,80.
Landai permukaan
1% untuk tiap % tanjakan . Tanjakan positip, produksi turun ; tanjakan ncgatip , pro duksi bertambah .
Fakt or-fakto r koresi ini penggunaannya adalah scperti pada contoh di bawah ini. Misalnya kita mempunyai bulldoze_r type cable control , 320 HP yang harus meng· gusur tanah pasir pada jarak angkut = 40 meter dengan ketentuan-ketentuan lainnya sebagai berikut : Operator kelas rata-rata, bekerja 4 jam terus menerus dalam terik matahari musim kemarau pada me dan yang rata dan datar. Be rat pasir = I ,2 t/m3 . Faktor koreksi yang perlu diberikan, an tara lain adalah : Operator 0 ,75; cable control = 0,80 ; tanah pasir = 0,80; koreksi berat tanah = (l : 1,2) = 0 ,80; waktu kerja, rata-rata= 0,70 ; effisiensi kerja = 45 m in/ hr = 0,75. Cuaca = 0,80. Faktor korcksi yang perlu diberikan = 0,75 X 0,80 X 0,80 X 0 ,80 X 0 ,70 X 0,75 X 0,80 = 0,18. Pada kondisi ideal seperti pada diagram didapatkan hasil produksi = 500 m3 /jam dan produksi nyata dapat diperhitungkan = 0,18 x 500 m3 (lepas) = 90 m3/jam. Perbaikan terhadap angka produksi yang rendah itu dapat1 dilekukan dengan usaha mendekatkan kondisi kepada kondisi ideal terse but tadi ; dlsamping tentunya memperbaiki kemampuan dari alatnya sendiri seperti yang sekiuang ini dapat kita lihat pada bulldozer- bulldozer yang lebih modern . Kembali kepada masalah jarak angk.ut kita, maka yang menjadi masalah sekarang ini ialah sampai berapa jauh kita dapat menentukan panjangnya, agar kita tidak membentur kepada persoalan ekonomi. Meskipun tidak tepat benar, diagram seperti yang dikemukakan pada Gb . 77 .0 I diatas dapat dipergunakan untuk sekedar memberikan illustrasi mengenai arti jarak angkut ini kepada pengekonomisan pemilihan. Pada pokoknya kita cari sesuatu jarak angkut sedemikian rupa sehingga produksi dua buah bulldozer yang bekerja pada jarak itu sepenuhnya, sama besarnya dengan produksi dua buah bulldozer yang menempuh jarak itu secara estafette (masitlg-masing separoh jarak) . Kalau 248
kita mengingat bahwa dua buah bulldozer di dalam menempuh jarak yang sama, dapat bekerja dengan cara "slot dozing", maka angka produ ksinya tlapa t dikalikan dengan fakto r 1,20. Untuk contoh bulldoze r kit a, misalnya diambil jarak angkut 80 meter yang mem· berikan produksi = 2 X I ,20 X 220 m3 /jam = 520 m3 /jam ; dengan est afette pada jarak 40 meter, didapatkan produksi = 500 m3 sehingga jarak 80 meter masih merupakan jarak yang effektif bagi bulld oze r itu . Kalau jarak itu diambil 120 meter, maka di dapatkan 280 m3 dan 320m3; ternyata lebih effektip kalau dilakukan estafe tt e. Dengan hitungan-hitungan yang se ru pa maka didapat bahwa jarak yang menghasilkan produ ksi yang sama adalah sekitar 100 meter dan dapat disimpulkan bahwa jarak angkut yang kita cari adalah 100 meter ; mengambil jarak yang lebih dari itu hanya dilakukan dalam keadaan terpak· sa saja. Kalau diambil lebih jauh lagi , maka ternyata bahwa tidak ada bedanya apakah kita slotdozing atau estafette. Untuk bulldoze r yang I 50 liP, tlidapatkan jarak effektip tersebut pada se kitar 70 meter. 78). Jarak angk ut effektip herdasarkan biaya produksi. Cara menentukan jarak angkut effektip seperti yang di lakukan pada par. (77) tadi , belurn dapa t dikatakan Ielah rnenjawab masala hnya dipandan g dari segi ekonomi pelaksanaan sebenarnya menjadi masalah pokoknya . Oleh karena satuan ukuran yang harus dipergunakan adalah nil ai uangnya , maka scharusnyalah kita mengukur produksi alat yang dipakai di dalam bcntuk biaya produksi per satu satuan hasil karya, dan untuk itu harus diketahui masalah me· ngenai biaya kerja alat per satu satuan ·waktu . . biaya kerja llarga satuan produkst = : k : 1tast 1 erJa
per satu satuan waktu
Di daJam buku "Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi" yang dikeluarkan bersamasama dengan buku ini di dalam series yang sama, tclah diuraikan dcngan cukup jelas tentang dasar-dasar bagi perhitungan biaya kerja scbuah alat kita yang di sini hanya kita kutip hasilnya saja, demi pengertian yang akan dikemukakan berikut ini. Biaya kerja per jam sebuah alat konstruksi, dapat dinyatakan didalam angka penghapusan alat (= depresiasi) per jam, yang besarnya adalah Rp. (d) ,·- . Yang dimaksud dengan biaya kerja adalah biaya produksi ditambah dengan biaya pemilikan alat scrta keuntungan yang wajar (= ± 10%) herikut pajak-:pajak yang perlu dibayar. Didalam biaya pemilikan ini tclah diperhitungkan angsuran kembali biaya investasi didalam alat yang bersangkutan (= depresiasi) ditambah dengan bunga modal investasi yang bersangkutan (1 2%/tahun}. Sedang biaya produksi mencakup biaya yang benar- benar diperlukan dilapangan untuk menghasilkan jasa-jasa yang diminta dari al:lt itu ; tcnnasuk didal:Jmnya adalah biaya untuk bahan bakar dan pelumas, upah personil, pemeliharaan dan perbaikan alat, dan sebagainya. Apabila perhitungan didasarkan atas "constant operating cost" , maka biaya kerja ini didapatkan seltitar 2,5 d sampai 3,0 d untuk kondisi-kondisi yang sangat baik
249
sampai sangat berat; untuk kondisi kerja rata-rata biasanya cukup kita ambil 2,75 d per jam nya. Misalnya bulldozer kita harga bc linya adala h Rp . 30.000.000,- dan depresiasi diperhitungbn selama 10.000 jam kcrja effective (= 5 tahun), mab (d) adalah Rp. 3.000, - /jam dan biaya kerjanya = Rp . 8.250.- /jam . Apabila kita ketahui bahwa produksi bulldoze r kita pada jarak angkut .40 m adalah 90m3, maka biaya penggusuran per 1113 adalah ( Rp . 8.250. - : 90) = Rp . 90,- /m3 Dengan cara yang se rupa uapat kita hitung prod uksi bulluoze r untuk masing-masing jarak angkut dan dengan uemikian juga biaya prouuksi nya yang bersangkutan . Untuk sebuah sc raper yang ditarik oleh traktor yan g sama (= 320 HP) uengan kapasi tas 12 cuyd, didapat kan bi aya operasi per jamnya = Rp . 10 .000, - dan pada jarak an gku t 80 m (uengan efficiency ya ng sa111a) didapatkan produksi sebesar 60 1113 /ja m dan biaya produksi nya = Rp . 165. --/1113 Apabila kita gambarkan grafi k biaya produ ksi Jan jarak angkut untu k 111asing111asing a1at , 111aka unt uk bull dozer dan sc rape r kita tadi didapa tkan break even point(= titik po tong an tara kedua grafik) pada jarak angkut = ± 60 Ill uengan biaya sebesar Rp . 137 ,50/1113. Apabi1a ki ta ambil se karang sebuah tractorscraper( 15 カセj@ UJ ya ng di da1al11 operasioperasinya me111erlukan sebuah pushdozer(misalnya seperti ga dozer/sc raper), maka kita dapatkan biaya operasi per jamnya (termasuk penggantian ban-ban) sebesar Rp . 19 .000,- . Pada jarak angkut 220m didapa tkan produksi = 60 1113 /jam sehingga diperhitungkan biaya produksi = Rp. 320,-/m3. Penggambaran grafik harga produksi/jarak angkut seperti halnya dengan kedua alat sebelum ini, akan didapatkan break even points sebagai berikut : dengan towed scraper pada titik jarak angkut =200 m dan Rp . 300, dengan bulldozer pad a titik jarak angkut = I 00 m dan Rp . 250, - f m3 seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Rp.350
I
1m-'
A/
300
- ----.rr:,actor ウ」Aセー⦅[イ@
250 200
150
100
/
"'
, ...
/'
Mセ@
·'
セ セ QLO@
セM
/. .... セG@ , ...
l. -- _,, . •''/ I
I -?_,., -
DOZER
250
/
·'
セ@
'>"11}
I I
I I
50
100
150
TOWED SCRAPER
200
250 MOTOR SCRAPER
Dari grafik yang berhasil kita gambar itu , jclas sekali エ Zセ ュー 。 ォ@ 「 Zセエ Zセウ@ jarak angkut ekonomis bagi masin g-masing alat kita ; sampa i 60 m dapat J ima nfaatkan bulldozer untuk kemuuian mengal okasikan penggusuran pada jarak angkut be rikutnya kepada toweu scraper sampai jarak 200 m, setelah mana ;tdalah ba!,!ian dari tractor scrapers. Apabila kita hanya mampu menyediakan bulldozers dan tractor scrapers, batas jarak angkut yang dimaksud adalah 100m, meskipun jarak ini sudah jauh melampaui jarak angkut ekonomis dari bulldozer ki ta. Keadaan yang memaksa seperti itu, scring kita jumpai didalam pelaksanaan ! . Grafik seperti ini mudah dapat kita gambarkan untuk masing-masing alat yang dapat t;rsediakan bagi pelaksanaan tugas kita , dan sangat herguna untuk kita mengalokasikan menghindarkan kesalahan terlalu besar di dal
konstruksi , telah diterangkan bahwa hasil kerja scsuatu team alat-alat, tidak dapat mclebih i kemampuan dari alat yang tcrkccil produktivitasn ya: di dal:11n hal contoh ini. alat yang dimaksutl adalah 」ッ ュー セ」 エッイ@ kita sehingga produksi dari al:tt-alat angkut kita titlak pcrlu lcbih hcsar tlari apa yan).! mampu ditan)!gub n)!i oleh compactor tadi , yaitu I SO m3/jam . Untuk mene tapkan unit 。ョァォオエZNセ@ ケZNセョァ@ tliminL1. 111:.1ka pcrtama-tama kita pilih jcnis Jan ukuran shovel loade r yang akan dipergunakan . (track mounted). Angka イ。エM[セ@ yang dapat kita ambil untuk waklu sekali muat bagi loaders jcnis ini adal:lh .tS detik schingga per jamnya dapat dipcrhitungkan mcnghasilkan 80 kali mual. Apabila hasilnya harus 150 m3/jaJll (padat ) atau 240 cuyd ukuran lcpas {loose ), maka shovel kita harus (minimal )" mempunyai bucket yang 3 cuy d a tau diambil dua buah shovel dcngan bucket I ,5 'cuyd. Mell ).:in)!;tt crfisicnsi yang hiasa diperhitun gb n . maka pilihan jatuh kepada dua huah 'shovel ukur;m 2 cuyJ. Di dalam kit a mcmilih bcsarnya ukuran truck pcnga ngkut , kita bcrpcdoman k cpada an ccr-anccr bahwa ukuran ini tid ak botch lcbih kccil dari 2 kal i muat llladcr dan pali ng 「」セ。イ@ 'i kali mual. Den gan dcmiki:u1. ュZNセ「@ truck tcrkec ll yan g harus rlipcrglln:Jkan adalah ukuran 5 ton ( = .!. .\ 1113 tanah |」ー。 セ I@ dan paling 「」 セ 。イ@ adalah 12 to n( ! 7 111 .\ ) . fyt:lc tilllL' t ruck dikl'!ahui = .\0 1ncni t. schi ngga junllah truck yang dipcrlubn ad:dah sc b:1!!:1i bcrikut : _ 30 'i tlln +I 21 truck per loader dcn)!an ェオュャZセィ@ tll tal I .5
12 ton
3.7'i
= 42 truck . + I
9 tru ck per loader, to tal= 18 truck .
Dengan mudah dapat uilihat bahwa makin bcsar ukuran t ruck yang kita pilih, makin hcsa r ) uta kclchihan kemampuannya dari yang dipcrlukan scbc narnya yang han ya I SO 111 /jam it u. Mcngin gat kontlisi ya ng tlcmikian it u. mab dapal dit empuh jalan tcng;ill ya ng mcnghasilkan pilihan dijatuhkan kepada tru t: k- truc k uku ran 7 ton(= 3 x luaJ Jengan muatan 'i エキ セI@ ya ng hcrjumlah total 20 buah : waktu sisa bagi loader dipcrgunakan unt uk membentuk stock pil e tanah lcpas untuk memudahkan us:th a pcmuat an kepa da trut:k-t ru ck. Olch karcna itu dipilihkan jcnis bu cket yang multi purpose (Gh. 20.01.-C').
Dari wntoh tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mengimbangkan unit ォ・イェZセ@ kita aualah sangat mcncntukan bagi biaya yang kit a perlukanuntuk satu satuan hasil produksi yang diminta . Andaikata kita o ptimalkan kemampuan unit angku t:lll ki ta ( dcngan jumlah truck = 30 buah ), maka palin g scdiki t ォゥエZセ@ harus mcmbiayai kerja lembur bagi unit-unit ditempat fill yang dapat dikat cgo ri kan pada crash program yang cukup mahal : dcmikian pula bclum tcntu mutu pckcrjaannya abn sama baiknya. Apahila dikchcndaki . maka untuk mengimbangi tambahan kemampuan unit angkutan . 、。ーZセエ@ ditambah pula jumlah compactor dan truck airnya; akan tctapi hal ini 757
berarti kelcbihan kemampuan di pihak in i, yang su kar di kejar olc h unit angkutan . Penghematan lebih lanjut atas uni t kerja yang ada pada ki ta tadi, dapat dilakukan demikian dengan mcmbcrikan tugas penghamparan kepada grader ki ta. dan 、」ョセ。@ dapat dihemat kerja sebuah bulld oze r yang sc bena rnya mcmang bclum dimanfaatkan sarnpai batas maksirnaln ya. yang biaya Sudah barang tcntu, grader harus dipilih yang hc rkernampuan ャ ゥョセァL@ opcrasinya titlak tcrlalu lcbih tinggi tl ari ya ng hcrkcma rnpu an kccil. dan tcrang tidak mclcbihi biay a opcrasi bulldozer . kit a. Ju ga pcrlu dilakub n pcrsia p;111 pendahuluan pada medan dan penycsuaian sistcmatik didalam pcmbu:mgan rnuatan oleh truck-truck. Sebagai pcgangan tli dalam usah a mcngimhangb n unit kcrja yang lcrdiri dari berbagai jenis alat yang ban yak jumlahnya. tlapa l diambil kelcntuan - kclcnluan scbagai bcrikut : - bahwa dasar dari penentuan jumlah rnasing-masing alal adalah jumlah kcmampuan alat yang tcrkecil bahwa unit yang bcrkemampuan bcrlcbih {alau kurang dimanfaalbn ) diarnbil dari jenis yang scdcmikian rupa flexiblenya schingga dapat tlicarikan " pckcrjaan sambilan" dcngan tujuan mcmpcrt inggi cffisicnsi unit kerja didalam kcscluruhan· nya . Akan tctapi perlu diingatkan bahwa ketcntuan tcrscbut tidak dapat tlianggap berlaku untuk scrnua keadaan dan kondisi medan dan pckerjaan.
D.
I'ELAKSANAAN I'EKERJAAN
\1.
I'BL\TOK.\ N L:\PANG:\N .
(= pcnggusuran
tanah) .
80). Beherapa pcngcrtian unHIIll . l'eLt k-;:ma an pckcrjaan penggusuran ta nah ini merupabn sesuatu maha ya ng schcna rn ya sukar sc ka li un tuk Ji b taka n bcrsifa t tck nis saj:1. karena hulch llikatakan tcr!Jiu · banyak mcn g:111Jung Jllasalah yang hanya dapal diatasi ulcli kecc rJikan pclaksan a yang lcbih bersifat ;cni. Kalau kita ingat b:tl twa ti dak ada d ua buah pclaksanaan pcnggmuran tanah yang sa ma bcnar kcadaannya. maka dapat J iba yangkan 「 [セァ。 ゥュ。ョ@ bany aknya ketc ntuan yang pcrlu dikctahui ulch pelak>ana itu ! . Olch karcna itu pula. m ;utg t1Jak tedalu berusaha untuk mcmbuat kctcntuan unt uk pclabanaan 11 11. QMNZ セ オ。 ャ ゥ@ han ya untuk mcmbcribn dasar b:1gi pcngcmb:tll!!an kccc rd ikan ) ang Ji minta dan para pclaksana udi . Juga did alam bu ku ini, kami ti da k be rambi si untuk mcnc rangkan s:mt pJi tc rpcrinci , ma sabh pcl:tk\:ula:lll ini dan membatasi di1i kepJll:i b.:bcrapa hal dcnp.an tujuan untu k mcmbcribn gambaran ten ta ng ap:1 ケ。 ョ セ@ dihalhpi di la pan gan n:111ti. itupun han y:J dal:n11 ru:1 ng lin gkup yang tcrba tas scka li. aga1 ttd:•k mcm buat !Ju ku ini terlalu bcrkcpanjang:111 . Setiap llL' kcrj:J:IIliJpangan dimulai dcngan mcm buat patuk yang dipcrgunakan sc bagai p,;d, lman ba gi para pelaksana. kh usu>nya untu k 1-.cpcrlu Jn batas ( 3 di mension :tl) d:1ri pc kerja;m yang perlu disc lenggarakan . Khu susny a el i dalam pelaksanaan konstruksi j:llan-jalan da n Ltpang:.111 tc rbang. maka pad:t lllllllmn y:• pclaksana mendapatkan lapangan ya ng sudah diberikan pat uk kunstruksi sc panjan g garis po ros (= ce nterline ) dari j:dan a tau pun landasan terhan g yan !:! akan dibuat; patuk ini dipan can p.kan oleh juru ukur da ri pihak pembc ri perintah pclaksanaan ataupun satuan ata san dari unit kerja kita. l'ada patok itu. oran g dapat membaca numor Sta. dari tempat yang bcrsangkutan , Jemiki an pul a ketin ggiannya dan ketinggian konstruksi (setelah selesai dike rjabn) . l'ada pcl aksanaan yang clikerjakan dengan tenaga orang, maka patokpatuk terse but biasanya sudah cukup untuk mulai den gan operasi, karena hiasanya orang-oran g han ya menggali atau mcngurug sedcmikian rupa se hingga patuk-patuk itu masih tetap ada ditempatnya dan hasil kerjanya mudah pula dilih at bcrdasa rkan tanda-tanda padan ya. Lain halnya dcn gan pekerjaan dengan alat-alat bcrat; patok itu akan ikut tergusur dengan tanah yang Jipindahkan sehingga sukar mcndapatkan pcrkiraan mcngenai cukup atau bclumnya pekerjaan yang dihasilkan , dan hal ini merupakan pangkal prrtengkarun yang tidak ada habisnya antara juru-juru ukur dengan para operator alat-alat konstruksi. Setiap patok yang hilan g perlu diganti olch team pcngukur. yang berarti pengukuran ulangan !. Untuk keperluan pelaksanaan penggusuran tanah pada persiapan dasar konstruksi (= sub!;radc). maka perlu diukurkan batas konstruksi yang merupakan patuk-patok tambahan terhadap patok pada poros konstruksi yang sudah
ada taui; untuk jalan raya , maka pat o k hatJ s ini teruiri dari patok tcpi jalan . patuk tcpi galian/ urugan pada masing-masing sisi dari patok poros jalan . Olch brcna patnk-patok ini juga mcng:.tlami na sib :-tkan tc rgusqr. maka bi:1sanya uibuatkan lagi patok-patok di luar ba tas kun struksi (cukup jauh dari kq:iatan (referen ce stake) . セ 。ョ@ penggusuran) : patok-patok 1111 din:nnakan patok ー ・ ャ A 。キ c:
!
.l( セNャH@
セ@
c: セ@
.. .... ...
2cE!! セ@
ᄋセ@
..
:::. .>(!:: 0 ... c: ..
..o
Q. Q. Q..Q
Q.->c
...0 ... 0
·-セNャH@
.. ...
Q.
... -.
.l(
0
c:
qN
ᄋ セ@
'\:;
:::.
.l( . .
0 ... c: ..
.. o
Q.->c
.,:::.
.......
->c..,
-'<'" o<»
...:::.
c: セ@
.... .. .,
2!! Q..Q
.. c:
Q.Q.
I
I
'v
J--------
----
/
Gb. 80. 01. Pato k- patu k konstruksi untuk penggusura11 tanafl. l'atnk- pat uk untuk pcnggusuran tanah ini <.:ukup uibuat uari kayu (kaso) yang dipo tu ng-potong pad a panjang tcrtcn tu se hingga kalau dipancangkan sa mpai berkedudukan kokoh, lllJSih tcrscd ia sisa ui il las pcrmukaan tanah hingga ll!Udah tlil ihat dan untuk penempatan <.: atatan yang uipcrlukan mcngenai kctlutlukan -patuk i tu . Jarak kc arah mcmanj:mg d:n i pat uk masing-masing adalah scsuai dcngan jarak patok paLia sumbu kunstruksi, ィゥZセ ウ。 ョ ケ 。@ scbcs:n 25 - 50 meter. tngantung dari kerataan dari medJn . adalah sc hagai hcrikut : Tamla yang dibubuhkan kcpada masing-m asing ーZセエッォ@ paLia sisi Llepan (men ghauap kearah Sta . 0 + 00) uituliskan Nomor dari Sta. yang bersangkutan, yaitu jarak pato k itu dari permulaan knnstruksi. PaLla sisi hclakangnya dituliskan perhedaan tinggi antara permukaan tanah yang sekarang ini uengan kctinggian dari permukaan dasar konstruksi (=subgrade) : apabila penggusuran bcrupa galiJn, maka dibubuhkan tanLia ( ) seLiang kalau urugan ( +). Di samping itu, juga dituliskJn jarak an tara patok yang bcrsangkutan dc ngan patok sumhu konstruksi. !'ada Gb . 80.02 diherikan <.:ontoh-contuh mcngenai pembuhuhan t:mda-tanLia itu. Suuah barang tentu, scgala scsuatunya tcrgantung dari kebiasJan yang herlaku pada satuan pclaksana yang bersa ngkutan. Namun dcmikian tanda-tanLia tcrsehut scbaiknya dibubuhkan dengan C
255
セ@
C)
f'l
セ@
セ@
c:)
...
Depan
セ@
I
セ@
Belakang
"..:
I
Gb. 80.02. Penzbubuhan tanda-tanda pada patok konstruksi. 8 1 ).
Pelaksanaan pcm alokan.
1\lencmpatkan patok untuk kcpcrlu an pcnggusuran tanah, di mana biasan ya pat ok-patok sumbu ko nstruksi sudah tcrpancangkan. mcrupakan pckerjaan yang cukup scdcrhana dan mcmpcrgu nakan alat-ai<Jt ukur yang sc dcrh ana pula . Biasanya nrang cukup mcnggunakan alat ukur jcn is "watcrpas" yang dibcri kompas/ 「ッオセャ」 N@ jalon dan ha ak scrta ban mete ran baja . Karcna patok-patok trpi konstruksi dan hat:ts gali:tn/urug:m ditcmpatkan pada arah tcgak lurus ucngan sumhu kon struksi, maka prosc durn ya adalah rncncmpa tkan alat ukur watcrpas di :1tas scsuatu patok sumbu ォッョウエイオ セ ゥ@ mcn ga rah krpada patok sumbu schclumnya Uu rusan Sta . 0 :00) : dcn!!an mcmutar tcrupong 40 11 kc kanan dan /atau kc kiri ditctapkan arah uari tcm pat patok tcpi konstruksi uan scbagainya yang kcmudian diukurkan jaraknya ucngan mctcran , setclah mana pat o k yang bcrsangku t:tn dipam:ang.kan . Scdikit pcrhi tun gan dipcrlukan untuk mcncntukan letaknya patok batas galian/ urugan. Setclah dipasang masing-masing patok tcpi konstruksi yang Ielah dikctahui ketinggiannya . maka pcrhitungan dilakukan 「」イ、Zセ ウ。 イォ。ョ@ proscu ur scbagai berikut :
-------,1
I
t Gb. 81 .01.
I h
Menentukan tempat patok batas galion.
Melihat pada Gb. 81.0 I diatas, maka jarak horizontal lctak titik pato k tcpi galian dihitung ucnf!Jil rumus : 11 d = a+h+- -
dimana b
256
jarak pat ok tcpi konstruksi dari patok sumbu. Iebar (alas) parit tepi jalan.
kctingglan tltlk patok tcpl セ。ャョ@ dlutas ketinggian tcpi konst ruksi. hm dai tcbing ga lian . i Dari parametcr-par:unctcr tadi , maka a, b, dan i dikctahui dari gambar rcm;ana. sc dang h diukur dilapangan. h
Contoh :
a
=
7.00m dan h
=
1.50
111.
Pad<J pcmasangan patok tcpi konstruksi dikc tahui bai1wa tcbal galian di ha wa h patok itu ad<JI<Jh 78 em . Pemb<Jc<Jan ba k di<Jt<Js patok itu di dalam kcdudukan <Jlat watcrpas sc pcrti pada gam bar 81 .01 adalah 2'\ I em . Dcngan dcmiki;m, maka pcmbaeaan bak kctinggian tcpi ko nstruksi = 715 + 25 1 = 329 em. Kemud ian , baak ditempatkan (dalam garis tegak luru s sumbu konstruksi dan didalam garis lurus antara patok sum bu dan alat waterpas) pada sesua tu titik yang diperkirakan adalah tempat kedudukan pat ok tepi galian; pemhacaan dilakukan. dan didapatkan misaln ya = l RO em schin g!!a (h) ;-tdabh セR\I@ IRQ= 149 em. Apahila (i) = 2 : I, maka (d) dihitung = 700 + I 'iO + セ]@ ...,
lJ40 em .
Setclali itu , (d) diukur dcugan pita ukur dan didapatkan = <:100 em. schingga pcrkiraan lcmpat t>atok tadi kuraug lcpat. l'cngut.. uran kc111 udi au diubug 1-.cmbali dcnga u tcu1pat h:1k agak diajukan mcndckat krpada al<.i! watcrpas kita sc lisih a1ila ra ( d ) dihitung dan (d) diukurkan scbcsa r HュゥウZセャョ ケ 。I@ =54 em, jadi lchih bcsar dari ya ng didapatkan pada pcn gukuran pcrlama. Jadi , scharusnyalah pcmindahan hak t:1d i kita lakukan justru mcnjauhi watcrpas instrumcn kita . l'engukuran kctiga misalnya mcndapatkan pcmbacaan haak = 271 em. (h) = 329
27 1 = 'iH em dan (d) dihitung = 700 +I 'iO +.2.1i.= X7<:l em . ...,
Diukur dcngan pita ukur , didapatkan (d) = (misaln ya) X70 em , schingga dapat Jip:1ndang eukup tcliti pcnc mpatan patok tcp i tc rsc but. Scscorang juru ukur yang sudah cukup bcrpcngalaman dapat mcnctapkan tcmpat patok tadi dcngan tiga kali ukur (maksimal); sclisih :!. 1'/?> dianggap sudah cukup mcmcnuhi syarat ketclitian.
257
XII. DEBERAPA HAKEKAT PELAKSANAAN PENGGUSURAN TANAH . 82 .
U
Ill II Ill.
Di ualam hagian (B) huku ini, hakckat yan g pcnting suu ah ui tc ran gbn ウ」 ー 」 イャオョ ケ Zセ@ tbn didalam p:1ragrap-paragrap bcrikut ini hanya akan dihcrikan tambah;in untuk kcadaan yang butch dikatakan khusus. Sc pcrti tclah pcrnah uikcmukakan scbclum ini, maka schc narnya ti uak aua pcraturan yang tcrtcntu JiuJlatn penggusuran tanah ini, ka rena scgala scsu atunya terpengaruh ulch fakt or- fa kt o r kondisi lap angan yang banyak sc kali jumlahny J , sehin gga scsuatu pcn yclcsaian yan g baik pada sesuatu kcadaan , be lum tcntu mcru pakan <.: ara yang scbaik-baiknya pula bagi pclaksanaan ditempat lain denga n kondisi rnedan yang agak hcrlainan . Penilaian kcadaan la pangan dengan tepat. pemilihan alat pelaksanaan yan g sesuai dan pcncntuan <.:a ra pclaksanaan yang scbaik- baikn ya, hanya dapa t dilakukan sc tclah ー」ョ ァZセャ Z オ ョ Z オ Q@ kerja yang cukup lama, tcrgan tung da ri pcngetah uan dasar yan !! dim iliki ulch yan!! bcrsangkutan . Namu n dcmikian, dcngan pcngctahuan dasa r yang cu kup dan logi ka yang wajar , tidak :1da hal angan bagi kit a untu k mulai dcngan mcmupuk pcngalaman yan g dimaksud dan tcrjun kcdalam kegiatan l:Jpangan yang scsun gguhnya . Mcngi ngat hanya knya fakt o r yan g mcmpcnga ruh i <.: ara pclaksanaan pckerjaan ini , maka bcrikut ini akan dikemubkan hanya bebcrapa ウZセェ 。@ yan g di an ggap mcnca kup scbagian besar dari fakt o r yang 、 ゥュZセォ ウ オ 、@ schingga dapat mcmbcrikan gambaran umum untuk ュ 」 ョァィZセ、。ーゥ@ pencarian penyclesaian alas pcngaruh faktor lainnya yang mungkin saja dijumpai di dalam praktek dilapangan. 8 3) . l.alian Mencmbus Bukit. Pcnggunaan alat -alat bcrat untuk kepcrluan pcnggalian sccara Zセイ。ョ@ mcmungkinkan kita untuk sccara ckonnmis mcmcnuhi syarat dari Lmdai maksimal untuk landasan tcrbang dan jalan ra ya untuk lalu lintas cepat yan g di daerah pcrbukitan kadang-kadang mcrncrlukan usaha galian dan urugan yang bcsar juga , yang kalau dikerjakan dcngan tcnaga pckcrja biasa akan rnemakan waktu yang lam a juga serta kegiatan yang dapat dipandang se· bagai di luar batas pcrikemanusiaan. Galian yan)!. dalam mcncmbus hukit ini mcmiliki bc bcrapa sifa t yang sangat bcr pcngaruh di dalam percn<.: anaan dan pclaksanaan pcnggaliannya sendiri.
ィ 」ウ
。イ
M ィ 」ウ
a) Apabila sclcsai digali , maka sukar sckali bagi alat -alat berat untuk naik kcmbali kc tcmpat pcrmulaan galian. h) Apahila alur pcnl!-galiannya terlalu scmpit . maka timbul bahaya bahwa alat kita akan tcrgclH:ct di :mtara dua tcbing, dan bahaya kejat uhan ba tu atau gumpalan ta nah mcru pakan hal yang tidak boleh dianggap ringan.
258
c) Sumber air mungkin sckali akan dijumpai, dan mcrupakan rintangan yang besar bagi usaha mcncapai cffisiensi yang tinggi dari al at-alat bcrat kita dan sebagainya. m」ョァゥセ。エ@
sifat yang dcmikian itu, maka adalah suatu keharusan untuk mui:.Ji pcnggalian dari tcmpat エ」イゥョセァ@ dan sc kaligus menyclcsaikan lapisan tcra tas, karcna pcnggali ail' harus dilakukan sclapis dcmi sclap is. aーZセ「ゥャ。@ galian sudah mcncapai scsuatu kedalaman yang cukup. maka segcra harus dimulai dcng;m pcnyclcsaian tcbing herikut pengrapihanGb. 83.01. Urut-uruton penggolion. nya. Alat yang dipergunakan·, .untuk ini biasanya adalah gra der kita . seh ingga hatas maksimal tinggi tiap galian adalah kemampuan grade r tadi (= h1) . Urut masing-masing pass (= lintasan) alat yong kita pcrgunakan ad;dah sc perti yang ditunjukkan di dalam Gh . 83 .0 1 di at;ts. Ke arah memanjang galian kiL1 , lapisan-lapisan galian hendaklah diarah buat menurun tebing. penggalian/ - - - .=:=: Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan kemungkinan mendorong ke / セGO[ZMN aralt bawah yang seperti kita ketaヲッセMZ _:-.=_=--::: hui dapat mempertinggi effisicnsi YMZセ]ゥイ M
.
:;;:(j:;?;::::: セVM⦅Z@
-=-· ..:::-.:::.
dari alat kita. Tambahnya hasil grade _ __..N⦅セ_]M@ kerja per satu satuan waktu dengan セ M -=-.:o..;::::-"..1." menggali turun tebing ini adalah ::;-:::..-:::::::- .-besar sckali dan merupakan scsuatu keuntungan yang tidak buleh diabaikan. Gb. 83.02. Menggali menunm tebing.
Pada penggalian mcncmbus bukit ini, tidak jarang kita 、ゥィ。 \セ ーォ。ョ@ pada keharusan untuk menggali di qalam tanah keras (cadas) dan bahkan lapisan batu-batuan yang hanya dapat dilakukan dcngan mempcrgunakan hahan pclcdak sehingga dipcrlukan prosedur yang lain dari apa ya ng telah dikcmukakan di alas. Cara penggalian seperti ini adalah cara yang khusus , dan akan ditcrangkan di dalam buku (lll) dalam series yang sama dengan buku ini. Hakekat pelaksanaannya adalah sama sepcrti diterangkan pada Gh. 83.01 , di mana lapisan batuan diledakkan lapis dcmi lapis (selebar seluruh galian). Masalahnya ialah , bahwa hasil ledakan tidak dapat digusur pergi dengan bulldozer ataupun scraper, sehingga terpaksa hams dimanfaatkan jasadari shovel & truck unit untuk keperluan penyingkiran batu-batu tersebut.
259
Yar.g tcrpcnting untuk dipcrhatikan di sini ialah pcngatur:m rncmutar truck-truck karcna mcmular tru ck sctclah discbclum dimuat mcnj!arah kc jurusan 。ョセォオエN@ muati pcnuh mcrupakan kcsulitan dan pcmborosan yang cukup besar di dalam hal waktu . tcna ga operator dan hahan hakar : jug.:t mcsin truck hcrikut tran smisinya akan mcngabmi pcmua lan yang berlchih:ut yang juga mcrupakan faklor yang mcmhcratkatl. 84). :'.lenwtong Tehing Bukit (Side
セゥャ@
Cut) .
l'ckc rjaan ini scrin g dijumpai pada pcmbu:1tan jai:Jn イ。 ケ Zセ@ di tbc r<Jh pc rbukitan dan pcgunungan. pckcrjaan ini hcrup<J pcmhuatan lcbin g yang lchih curam dari lanl'ada ーイゥョセケ。N@ 、Zセゥ@ as:tlnya. scdc mikian rupa schingg:t didapatb11 scsuatu hagi:111 yang datar di dalam tching bukit. yang kcmudia11 dapat dijadikan sc bagai pcrmub:lll dasar konst ruksi jalan . Apabila land:ti tcbing asalnp tidak tcrlalu curam . maka hasil galian 、Zセー。エ@ diisik:tn kc lcpi kl•nstruksi dan kita mcndapalkan konstruksi mclchar yang sch:1gi:u1 hcrupa uru!!all dan schagian g:tlian ; mcskipun tk-mikian. pcmadat:m hagian urugan ini mcrupak:tn hal yang su lit dikcrj:tkan . dan hanya schagian s<Jja d<Jri urugan dapat dimanfaatbn scbagai hagian d:1ri knnstruksi yang. langsung mcmikul. ini ケ。ョセ@ yang hcnar-bcnar tclah lllClllCilllhi sxa rat-syarat pcmadatan. :1salnya krlampau curam. mab jclas hahwa pcmanfaatan オイァZセョ@ Apahila エ」ィゥョセ@ ini tidak mungkin dil:tkubn . scdang k:tl:tu curanl scbli. pcmhualan lerowongan harus dipertimbangk:tn.
a. Galian & urugan
b. Galian murni
c.
Terowongan
Ch. 84 .01 . Berbagai konstruksi jalan pada putungan tcbing bukit. セ 。エ@ hallWa landai tching b:1ru ィZセ ウ ゥャ@ galian (dan urug.an) tid<Jk bolch lcbih Perlu 、ゥョ bc s:tr d:ni l:uHI:li alamiah dari jenis tan ah yang dih:Jll:ipi. karcna mcngingat kcmungkinan longsoran di kernudian hari .
260
Pada umumnya, tanah dl pegunungan adulah duri jenis yang &tltbil dan memi· liki sudut landai alamiah yang besar seperti halnya pada tanah cadas. hatuan dan tanah-tanah asal gunung berapi. Namu n demikian , tidak se<.likit pula ya ng terdiri dari tanah yang kurang stabil, khususnya di musim hujan , seperti halnya pada bukit-bukit merge! dan tanah liat seje nis. Di dalam hal tersebut terakhir ini. masalah drainage perlu sekali mendapatkan perhatian yang khusus. haik di dalam pebksanaan penggusuran tanahn ya maupun untuk mengamankan hasil kcrja yang sudah sclesai. Apabila penggalian dapat dilakukan tanpa bantuan pelcdakan. maka alat yang paling sesuai untuk pekerjaan ini adalah sebuah bulldozer. Peke rjaan dimul ai dengan menempatkan bulldozer kita pad a tcpi galian y:mg tertinggi; apabila landai tidak terlalu curam (maksimum 45°). hiasanya bulldozer dapat bcrjalan sendiri mcncapai tilik yang dimaksud dengan gerak lllUIIdur. Maksudnya ialah , agar pisau dozer sewaktu -waktu dapat diturunkan untuk menahan alat meluncur ke bawah kalau ada sesuatu yang tidak dipcrhitungkan sc helumnya: di samping itu , kalau bulldozer berjalan maju mcnempuh tcbing. kescimhangan al at ini akan ada dalam keadaan yang kritis di sc habkan titik herat pisau lllllltgkin se kali akan ada di luar batas ga ris keamanan ke dudukan tracks dari Lraktorny:1.
awa/ galia11
Gb. 84. 02. Menempatkau bulldozer pacla pemzulaJn penggaliau.
Pada keadaan landai tcbin g mcncapai batas-hatas maksimal ini , maka scbaiknya diadakan tindakan pcngamanan lagi, yang berupa scbuah kabcl baja yang diibtkan pada scsuatu yang herdiri kokoh (misalnya pohon hcsar) ; pada lraktornya, kahcl ini dipasang pada winch yang ada di bclakangnya (bukan PCU-nya !) yang bcrangsur diikal sambil berjalan mundur. 261
Scsampainya pada titik yang dituju. maka dim:Jiai dcngan ー」ョa。ャゥ[セ@ kc bawah scdcmikian mpa schin!_!ga didapalkan scbuah pcrmukaan dat;tr (= plat form) untuk mcncmpatkan bulldozer rncnghadap kc arah dcngan sumhu konstruksi ; pcnggusuran kcmudian dapat dimulai dcngan cara yang hiasa . Sehaiknya dipcrgunakan angle doter ;tgar traktor tidak sctiap k:tli harus tlll' lltlltar mcmhua11g muatan. l>i dalam pcnggalian hcrikutn ya, 111ab hc lld akl:dt diusaltak:t11 agar ti:tp linta sa11 (= pass) bulldotcr scjajar lllllll gkin UC11gan arah pcnnuka:tn j:tlan ya11g hcnuak dihasilk:tll (=alas galian) ; mcnyimpan)! da ri prin si p ini :tk:tn hcr:tkib:tt sulit · mcngulangi pckcrj:t:tn holch dika ta b11 mc rup:t· nya dipclih ara arah galian . セ 」 、。ョァ@ kan scsuat u y:tng mustahil. Olch karcna itu. maka mcn!!ikuti patok·patu k tcpi gali · an di d:tl am mcbkubn pcnggusuran ini ad al ah scsuatu kch:.tru sa n pul a. Di sam pin g itu . mcmcliha r:J landai tcbin).! g;tl ian ju!!a mcrupakan sc su:ttu ya ug ィ 。イオセ@ ュ 」ョ、 Zセ ー。 エ「 ョ@ pcrhatian. Apabila landai in i te rl:du cura1n da ri yang dirc ncanab n. ッイ@ di セ Z オョーゥ ァ@ juml:dt pcn!!gusu ran yan!! kelc hikn t maka akan timbul hahaya ャッョ ァセ d:t ri yant! dipcrlukan . apahila sudah tc rl :llljllr tc rg:tli ) :111g dc nti!.. ian itu . 111:1ka satll · セ。エオ ョ ケ。@ ェZセャオエ@ ialah korcksi p:nl:t l:111d:ti エ」「ゥョセ@ dt·n,:an mc mhuat tcbing b:tru dcngan cara mcmbuan!! tanah yang kclcbih:tn di dcpannya . J:tl:111 セ ᄋ 。ョ ァ@ tcrmudah un tuk ini hany:d:th dcn g:111 pclcdak.tn (k:tl:tu sudah krl:tlu ti n,:,:i l. St•haliknya , blau lanu:ti エ 」 ィゥョセ A@ yang t.ligali kurang cur:un d:tri yang di rc nc:utak an. mab pa d:t kctingp.ian tcrtcn tu. ti dak didapatkan lchat 。ャZエセ@ g:tli:111 scpnti y:tn g dircncan::kan sc hiugga pckctja:ut h:mt s diul:tng kcmh:tli d.tl:un J...:ada:111 y:tng lt-ht h sulit (l:utdai ll'hing 。 セ Z、ᄋ@ nya SUUah lchih t:llf:tlll dari yaug SCI nU b セ@ ). J\p:thil:t landai trbill)! 。セャョケ@ t idak tr rlalu l'ltr:tlll セ@ .'< 0° . tn :tka ーョQ セ 」、オイョケ。@ lcbih scdcrh
Gb. 84 .03. Membuat p/atfvrm awal kc:rja patla lantlai tcbing y ang titlak tcrlalu curam.
262
Membuat pass pcrtama lnl scbenarnyolah pckerjuan yung sullt dnn rel:\tlp mllhal sehingga kalau ada kcmungkinan lain untuk mcmbuat jalur lintasan pcrtama sepanjang tracee , biasanya ditempuh jalan itu . Misalnya dengan tenaga pekerja a tau bahanbahan peledak. Membuat plat for m dcngan mcmotung trhing sambil mcmbcribn "tilt" kcpada pisau dozer mcngh;nuskan kita untuk setiap kali menycsuaikan hesarnya tilt ini dengan gerak maju dozer; kalau lid;Jk, 1naka セQォ。@ terjadi " ul iran" di dalam ェ セ 、[j ョケ。@ dozer ka rena エ イ 。セォウ@ sebclah tebing akan masuk kc d<Jiam alur yang tergali lcbih uleh tilling tatli. M;1kin lam<J, alur galian till in i lll;Jkin dala111 d;nl sccara kon sckwcn juga masuknya track yang bersa ngkutan , seh in )!ga akhirny<J pekcrjaan terp<1ksa dihen tikan (macet !). Un tu k memutbhkan penycsuaian tilt yang dipcrlukan tadi . maka dihuatkan oran g, alat yang khusu s untuk mengatur tilt ini dari tempat duuuk operator. /\lat in i din amakan til cylinuer (Gb. 84 .04) yan g pada hakckatnya hanyalah berupa pcngganti;Jn tilting brace (<;h. 15.07) 、」ャjZN|セ Q Q@ hydraulic rams yang dapal uialur kcdudukannya dari tempa l operat or, sepe rti h<Jinya juga alat -a lat kc ndali lainnya. Deng;m kcmungkinan pcnge ndalian tilt ini. maka pada pckcrjaan memotong tchin g untuk pemhuatan platfonn kerja yang dimaksuu tadi , sccara bcrangsur tilt dapat dikurangi schingga jalannya bulldozer kita Gb. 84 .04. Hydraulic tilt cylinder. dapat tcrpclih:ua. Perlu diperhatikan bahwa pcmbuat:m platform kerja ini jangan tcrlalu panjang untuk menghindarkan pekerjaan yang sulil ini mc njadi herlarut -larut 4 {tl • 5 kali panjang dozer sudah cukup untuk mcmberikan ruang kcrja yang scmpurna bagi alat kita itu. Juga perlu diperhatikan bahwa potongan tebing untuk platform ini jangan tcrlalu dalam, sekedar cukup untuk membcrikan kcdudukan horizon tal saja kepada alat kita : kemudian penggusuran mcmotong tebin g dilanjutkan sampai batas akhir daerah potongan (angle dozi ng ! ). Lintasan (= passes) untuk potungan pc rt ama pad;J tchin g ini hanya 、。ーセエ@ dilakukan scdikit demi sedikit, yan g kccuali mcngin gat kcmampuan dozer kita, juga untuk menjaga agar track pada sisi pisau dozer yang dimajukan, tetap ada di atas pcrmukaan tanah yang tcrpotong (jadi tidak bolch di al as tanah huang;m !). Setelah potongan pertama ini sclesai untuk seluruh daerah side hill cut, maka baru mcmperdalam dan melebarkan galian dapat ditcruskan sesuai dengan rcncana poエッョセ。 N@ Kalau Iebar dasar po tongan sudah cukup Iebar, barulah dapat dilakukan
263
pcnggusuran lanah sccara normal, baik dengan dozer alaupun alai lain yang tlipanllang scsuai untuk ilu. 85). Konstruksi Di Daerah Rawa-rawa. Kca(ban topografis di Indonesia ini menycnahkan hah wa tidak jarang kita haru s membuat kons truksi jal<Jn ray a/landasan tcrbang tli daerah rawaN@ ゥ ョケ。 rawa . atau hckas rawa . cmpang ik:Jn . ll an ウ・「Zセァ Kcadaan ini serin g mcnimbulkan kesukaran dan masalah yang hanya dapat tliatasi tlengan cara yang mahal. Yan g menycbabk::l n kcadaan ini pcrlama-tama adalah jenis tanahnya scndiri , yang tcrdiri dari lanah orga ni s (sisa-sisa pcmbusukan tanam an/hcwan) ケ。@ ィ ャ ゥZセウ dipcrgunakan ウ」 「 \セァ。 ゥ@ bahan konstru ksi, mcski ウ 」「\セ ァ \セゥ N@ \セャ@ セ」 ォ。 ャ ゥ@ tidak 、。ー yang セ。 ュ。@ su bgradc sckalipun . Adak::llan ya tanah organi s ini sudah lercahlpur dengan tanah liat dan waled anorganis, dan mempcrhalikan jumlah banyakny a ca mpuran tanah an organis ini, keadaan dapal diperbaiki alaup.un tidak. Yang menimbul k:Jn kcsuka ran lainnya adalah tingginya pcrmukaan air tanah (= wale rlable) yang makin tidak mcmungkinkan dipcrhi tungkannya daya dukung dari lanah asal ra wa ini . Apabila tanah lial memiliki sifat kcdap air, maka tanah rawa/ bekas rawa ini agak rcmbcs air meskipun dalam keadaan kc ring sama-sama kerasnya, dan dalarn kcadaal1 jcnuh air sama-sama kchilangan daya dukungnya . Di sampin g itu . tanah rawa ini ti dak mungkin dipadatka n untuk sekedar mcnambah daya me nahan airnya; olch karen a itu , maka untuk konslruksi tli tanah -lanal1 ini lidak dibcrikan spcsifikasi mengcnai kepadalan yang harus dicapai , scdang linggi konslruksi bi asanya juga jauh lcbih bcsar. Apahila badan jalan (alau konslruksi lainnya) dilclakkan/dibual di alas permukaan tanah rawa yang kering, maka sc ring tcrjadi keadaan scperli yang digam barkan pada Gb . 85.01. Kest abil an yang Ielah dicapai di alas tanah kering akan lcrganggu apabila rawa lcrgcnang kembali olch air. Menurunnya daya dukung lapisan dasar konstruksi yang berupa tanah rawa ini mcnycbabkan te rjadinya keruntuhan bcrupa longsoran yang konstruksi salah satu lepi alau pun pada kedua tepi nya (h). Sliding failures ini dapat lcrjadi scgcra sclelah selcsainya kegialan pelaksanaan yang diiku ti olch musim hujan ang berat, ataupun sctelah berselang waktu yang cukup lama, pad a tercapainya セLNijAャG⦅cB]@ セ QX bat as intensitas lalu lin tas ( dengan kecepatannya yang masih dapat ditahan oleh badan jalan di atas pennukaan tanah Gb. 85.01. Keruntulzan badan jallzn. rawa ini.
-LhW¢4>> 264
Untuk mcngatasi masalah ini, maka セZ。イ@ yang dipcrgunakan an tara lain adalah untuk mcngimbangi longsornya massa hadan jalan dcngan scsuatu massa imbangan yang berupa kon struksi lanah pula yang dilctakkan paLia ujung kaki tcbing badan jalan (Gh. 85 .02).
,
セ@
セ]i@
セ@
__...........,...........,"'--_ _ _ _ _ _ _ _ __,.,.,........,....__ (a)
(b)
Gb. 85.02. Mengatasi kenmtuhan konstruksi dengan beban imbangan. k・セZオ。ャゥ@
mcmbcrikan bcral imh:mgan . maka kalaupun lcrjadi "sliding ... hal ini akan tcrjadi pada massa lambah an ini. yang mudah dapat dipcrbaiki tanpa mcngganggu pada konstruksi utamanya. Cara (a) adalah yang paling baik kalau dihandingkan dengan (b) karen a titik berat mas5a terletak lebih jauh dari sumbu putar longsoran : cara (h) Jebih mullah dilaksanakan , terutama kalau berupa perbaikan pada konstruksi yang sudah herfungsi. Apabila sudah scjak scmula dipcrhilungkan gcjala sliding ini. maka dapal ditcmpuh cara (c) di mana pcrmukaan tanah r:J\va digali dulu untuk mcmbcrikan kcdudukan yang kokoh bagi urugan badan jalan; hasil galian ini uibuat bcrupa langgul massa imbangan dengan biaya yang rclatip murah. Apabila di bawah lapisan t;mah rawa ini lcrdapat lanah y:mg stabil pada kcdal;unan yan g エゥ、Zセォ@ tcrlalu bcsar dan dipandang masih ckonomis untuk mcnggali sampai kcpaLia kcdalam;m ilu , mak;t sc baiknya dilakukan hal yang dcmikian itu daripada mcngamhil rcsiko kcruntuhan konslruksi Lli kcmudi an hari. Catatan : (a)
Stripping pcrmukaan tanah rawa harus dilakukan scbclum dilctakkan lapisan-lapisan urugan untuk konstruksi. kitrcna di kemudian hari (kalau sudah agak mcmbusuk) sisa tanaman ini akan mcrupakan "pclindr'' antara tanah asal dcngan tanah urugan.
265
(h).
l3;1gaimanapun tclah stabilnya massa uwgan dibuat pada masa pclaksanaan, namun dcngan tidak adanya jaminan pada tingkah laku tanah rawa di bawahnya, scbaiknya ditunggu paling tidak sa tu musim hujan scbclum dilctakkan konstruksi pcrmukaan yang mahal itu . Semcntara itu lalu lintas muatan Jiit.inkan mclalui konstruksi urugan (yang su dah scdikit dipcrkcras) untuk mcmbantu proses pcman tapan (set tl ing) uari u rug;.111 .
86 ). Urugan Dalam Keadaan Rawa Berair. l'cla ksanaan uruga n eli dacrah rawa- rawa sc pcrti yang dikcmukakan da lam paragrap (85) latli. tidak sc lalu mun gkin dilakukan. Scbab nya antara lai11 scbagai bcrikut . (a)
Pen gcringan rawa tidak mungkin di sclcnggarakan karena memcrlukan usa ha ケ。ョセ@ ウ。 ョセ。エ@ hl'r;Jt dibandingbn 、」ョセ。@ usah;1 pcbksanaan urugannya scn diri.
(h)
Jarak dacrah urugan cukup panjang, scdang waktu yang tcrsedia untuk pcnyclcsaian pckcrjaan hanya tcrbat as.
(c)
Dan scbagainya.
Oi samping itu . mungkin sckali didapati kondisi yang mcnguntungkan pckcrjaan . misalnya bahan urugan yang scsuai dapat diambil dari dacrah lokasi yang tidak tcrlalu jauh dari daerah kerja dalam jumlah yang mcncukupi , tctumbuhan rawa scp anjang tracee mudah disingkirkan, dan scbagainya. (Catalan : apabila kita mcnychut rawa bcrai r. y;mg dimaksud hcnar-benar rawa , dan bukan scmacam danau yang dasarnya dalam sckali !). Apabila dasar rawa tcrdapat tidak tcrlalu dalam . mJka mcnjadi kcharusan untuk mcn yin gkirkan lcbih dulu tctumbuhan air bcrikut akar-akarnya dari dacrah kon struksi: hal ini dipcrlukan karen a sisa-sisa tan am an ini akan menjadi pelincir an tara dasar rawa dan konstruksi urugan di atasnya schin gga duduknya kunstruksi tidak stabil. Apalagi kalau dipcrhitungkan akan timbul bcda tinggi permuka an air pada kcdua sisi dari tanggul jalan . Apabila dasar rawa ini cukup dalam , adnkalanya spesi fikasi mempcrbolehkan tetumbuh an rawa ini (hukan pohon-pohon) untuk dibcnamkan bcrsama dcngan bahan urugan . sckaligu s bcrfungsi scbJgai 'tikar" pcnahan tenggelamnya bagian-bagian dari tanah urugan. Dipcrhitun gkan hahwa sisa-sasa tanaman ini !cru s mcncru s tcrcndam air schin gga tidak akan mcmbusuk. h。ァ\セゥュョーオ L@ pohon-pohonan harus disingkirkan dnri daerah urugan ; kecuali un tuk konstruksi ringan di mana pohon cukup dipotong pada ketinggian yang cukup dalam lctaknya dari pcrmukaan konstruksi (sclalu harus ada di hawah pcrmukaan air tanah !) . Yang dimaksud dcngan pohon-pohonan eli sini adalah jcnis yang keras; 「セエ。ョァM pisang, ーゥョ[セ ァ@ dan scbagainya harus dit?uang ke luar.
266
llahan yang paling sesuai untuk dipergunakan sebagai urugan di rawa-rawa yang ..-- - - basah ini adalah pasir a tau tanah non ko • ·:: :.: :· hesip lainnya . :.: Apabil a dasar keras dari rawa tidak tc rla.• セ ᄋ Z N@ lu dalam, maka tanah biasa pun dapat .. .... .. ... _.. :: .=.·:·::: dipergu nakan namun cia lam jumlah ya ng ᄋ M ZN N Z N セ N]Z ᄋMZN ᄋ N ᄋ NZ@ ...... . .-::.:;:;.;.;:.;;:·:::::::".jauh mclcbihi volume badan jalannya · -· · ·· · • •• · ·· · ·· ·- • · • • •• • • •• · · · •• · karen a tanah yang dituangkan pcrtama
Gb. 86 .01. Urugan dalam daerah rawa- seolah-olah berfungsi mengkentalkan lumrawa tidak dikeringkan. pur (menjadi bcrat). Hasil akhir urugan sam pai menjadi stabil adalah bentuk seperti yang dapat dilihat pada Gb. 86.01 , yang pad a hakekatnya berprinsip seperti yang dikemukakan pada Gh. 85 .02.a. Kesukaran yang amat sulit diatasi adalah menghitung jumlah volume urugan yan g diperlukan sebelum pelaksanaan (misalnya untuk perhitungan anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan) karena benar-bcnar sukar diduga semula sampai berapa jauh urugan harus diteruskan hingga cukup memenuhi syara t sebagai bagian konstruksi jalan raya) . (misalnya 「。、セョ@ Lebih-lebih menimbulkan kesulitan di dalam memprogramkan pekerjaan-peke rjaan berikutnya, karena harus ditunggu kestabilan secara alamiah (tidak dapat dipadatkan secara normal); 2 sampai S tahun merupakan jangka waktu kemantapan secara alam ini. Benar-benar harus diingat bahwa meletakkan konstruksi bagian atas (superstructure) segera setelah selesai pengurugan dan dipadatkan keslabilan semu adalah sangat berbahaya dipandang dari scgi ekonomi pelaksanaan. Satu-satunya jalan ialah dengan membuat konstruksi secara bcrtahap, di mana tahap pertama boleh dikatakan hanya mcrupakan konstruksi darurat saja ; sctiap kcrusakan dan deformasi yang terjadi selama proses konsolidasi ini, scgcra diperbaiki dan dipelihara ketinggian yang direncanakan. Proses mencapai kestabilan ini berlangsung makin lama kalau pckerjaan urugan sampai kurang· lebih di tengah-tengah rawa; hal ini mungkin sekali discbabkan karena makin dalamnya dasar rawa ataupun makin bcsarnya perlawanan lumpur terhadap pengusikan atas kestabilan yang telah terjadi scjak lama.
267
Untuk mempcrccpat proses konsolidasi uari urugan yang dikerjakan ,- orang dapat menggunakan cara rnenempatkan beban (surcharge) pada bagian ujung urugan yang telah dicapai (Gh. 86.02). Urugan dimulai dari tcpi rawa dan sc tclah mcndapatkan sesuatu panjang ko nstruksi tcrtentu (misalnya I 00 mete·r. a tau schari kerja , uan scbagainya) rn aka gusuran bc rikutnya ditimbun setinggi mungkin pada bagian ujun g uru gan dan dcngan demikian arah mcrupakan beban yan g membantu mcncgelombang lump u r dari bawah konstruksi. kan lumpur ke ャセ。イ@ Apabila dipcrkirakan bahwa urugan sudah mencapai taraf konsolidasi yan g diingin kan , makasurchargedigusur mcngisi 「 Zセァ ゥ ᆳ an bcrikutnya dari kon struksi dan diberikan bchann ya pula, dan sc terusnya . Kcsukarannya ialah memperkirakan cuGh Bfi.n:!. Surcl•arr.c & we shooting. kup atau bclurnnya konsolidasi yang telah terjadi karena pembcbanan untuk j:mgka waktu yang tclah diberikan itu . schingga bolch diambil lagi untuk keperluan pengurugan bagian lanjutan nya. Akan tcLtpi, :tpapun ー」イエゥュィZセョァ。 ケ 。@ eli dalam menentukan jangka waktu pemhcbanan itu . pcnjadwalan harus se demikian rupa sehingga tidak terjadi sesuatu satuan kerja (m isalnya unit angkutannya) harus dihentikan pckerjaannya untuk waktu yang tidak rnem·ntu , karena yang demikian itu dapat mengacaukan program penyclcsaian pckerjaan di dalam kescluruhannya . · Untuk mcmpcrcepat lagi proses konsolid asi urugan di rawa-rawa tcrsebut. o rang dapat juga mcnggunakan bahan pelcdak di samping cara pemberian surcharge tadi . Sesuatu isian bahan peledak ditempatkan di bawah urugan yang diinginkan perccpatan konsoli dasinya ; dengan mcledakkannya akan terjadi sebuah vacuum di bawah massa tanah urugan tadi. karena lumpurnya terdorong ke samping oleh gasgas lcdakan; karen a tcmpatnya yang lcbih menguntungkan. maka tanah di atas vacuum itu akan runtuh dcngan scndirinya (mcndahului kembalinya lumpur yang tcrdesak tadi) dan dengan demikian konsolidasi yang dikehendaki sudah terjadi dengan scmpurna. Kcdcngarannya cara ini amat mahal, namun kalau dibandingkan dcngan kehilangan waktu penyelesaian dan menganggurnya 。ャエ M 。ャセエ@ yang mahal itu . "toe shooting" ini sering membcrikan penyelesaian yang ekonomis juga (Gb. 86.02). Perlu diperhatikan bahwa gerak maju pekerjaan urugan ini hcndakJah memberikan bentuk mem"baji" kepada hasilnya , dengan maksud agar lumpur terdorong ke samping dcpan dan tidak terjadi kantong-kantong lumpur di dalam urugan ; hal ini adalah penting sckali, karena kantong-kantong lumpur ini di kcmudian hari akan
268
mcnimbulkan kelemahan-kelemahan di dJ lam konstruksi , yang berupa pcnurunanpenurunan pada badan jalan yang subr dipcrbaiki tanpa men gadakan pembongkaran-pembongkaran yang bcsa r-bcsaran . Setclah sclcsai dibuat tahap pcrt ama kons truksi badan jalan tadi, yaitu yang bcrupa scbu |
269
XIII. 87 .
PEN U T UP. U mum .
Apa yang Ielah dikcmukakan di d;ilant buku ini pada hakckatnya hanyalah pukok··pokok mcngcnai 「・ォ」イェ\セ@ dcng.a n ala t-al;rt hesar untuk penggusuran lanah, yang harus dikctahui olch ウ ゥ。ー[セ@ saja yang hcrkcpentingan dcnga nn ya, khu susnya pcrsonilmanagcmcnt . Kila juga mengetahui . khususnya '" tanali air kita ini hail wa ti d;t k sc lantan ya t.: rhaik ケ[セョァ@ lidak sedia scmua pcralalan yang dipcrlubn untuk bckcrjJ di lQー。ョセN@ ada biaya untuk pcngad:w nnya b rcna harganya lcrla mpau malta!, maupun pcnycdiaannya lcrlampau su lit di pasaran alat-alat tc rscbu t, mcski pun エ 」イセ、ゥ。@ biaya unluk itu . Juga al at-alat yang. di mili ki olch unit ー 」ャ 。ォウ[セョケ@ sc ring dijumpai dalan1 kcadaan rusak. sedang svarc parts untuk mcntpcrl.Jai kinya pcrl u dilLitangkan dari pahriknya dan mcmcrlukan waktu yang. cu ku-p l;u11a , セ」 、ZQァ@ pc kcrjaannya harus bcrjalan . Di·dalam hal sc pcrt i itu . kit a h;trus lll
270
pcncmuan-pencmuannya , kit;1 d:q1a1 1ncng:llla kan ap:1 yan{! dtsc hut "im pruvisasl" scpcrti yang dimaksud.
Gb. 87 .01. Traktor pada zaman pcngembal!gan11ya. ;1tas
traktur tenaga uap.
Bawah : permulaan traktor tenaga bensin . Di dalam paragrap bcrikut ini akan dikemubkan sc di kit mcngcnai improvisasi yang scring harus ctil akukan , khu susny a Ji Indonesia ini . di dalam pclaksa naan pruyck bcsar yang mcnggunakan h:n1yak alai bcsar. 88 .
I m p ro v i
セ。ウ@
i.
sr mua pckcrjaan yang dapat dikcrjakan Yang disc hut irnprovisasi セ、。ャ@ scnJiri di lapangan , di dalam kita mcniru prinsip-prin sip yang dipcrgunakan pada alat yang khusus dibuat untuk itu; dcngan dcmiki:m , tidak sclamanya improvisasi bcrupa alat yang scdcrhana dan bagian-b:tgiannyadibuat di dalam ncgcri, mclainkan dapat dibuat di tempat itu, a tau dapat alat dan spare yang sudah ada ditempat 。エZセオ@ 271
uibcli ui pasaran bcbas k<Jiau hi ay<J mcmang lcrscuia untuk ilu. l>cngan pcrk<Jtaan lain, improvisasi adalah scmu a alat yang termasuk "job mauc". Misalnya kita memerlukan pekerjaan "ripping" ringan, serlang pada tempat kerja tidak terdapat alat itu dan kalau mendatangkan memerlukan waktu yang lama maka dapat dibuatkan ripper sepcrti pada Gb. 88.01 ui samping ini. Ripper ini tcruiri dari gigi -gigi yang dibuat dari gigi-gigi scarifier scbuah grader (atau dibuat se ndiri) yang dipasang pada l:!elakang blade dari bulldoze r. Gb. 88 .0 1. Ripper , j ob made. Palla wak tu bcrjalan ke uepan , maka gigi-gigi ini mengambang di alas permukaan tanah , scdang kalau dozer kembali men uju ke tempat pcrmulaan penggalian (munLiu r). maka l!igi-gigi ini tcrtancap kcdalam tanah yang keras it u , sambi l mcnjala nkan ー・ ォ」イェ 。 [セョ@ ··ri pping" yang dipcrlub n. Sudah barang tc ntu ki ta akan kch ilan gan waktu , karen a pada waktu dozer berjalan mun uur, gear tidak papal uipas<Jng pada yang tinggi scpe rt i bi asa dilakukan, melainbn tctap pada !!ear rcndah. Demikian pula b bu ォゥエ[セ@ mcmcrlu kan dumptru ck. sedang yang ada ha nyalah truck-! rur k biasa. Dapat sclalu dibuatkan body keLiua yang dipasan g Lliatas body pcrt ama schingga 、。ー[セエ@ menumpahbn ュオ。エョ ケZセ@ olch tcna ga gcrak dari tru cknya sen di ri. Sudah barang tcntu juga disini dapat dilihat kurang effisiennya penyelesaian , karen a ュオ。エ[セョ@ akan berkurang dengan tambahn ya be rat body , dan juga menumpahkan isinya akan memerlukan waktu yang lcbih banyak dari yang asli. Namun demikian , masih lebih murah kalau 、ゥ「[セョァォ。@ dengan ュ・ョオ[セ ァ@ dengan menggunakan tcnaga manusia . Didalam "borrow pits" kita sering kekurangan alat yang memuat truck baik dia berupa power shovel ataupun tractor loader. Di dalam hal yang dcmikian itu, selalu kita dapat mcmbuat scbuah loading ramp scperti yang dapat dilihat pada Gb. 88.02 Lli bawah ini. Sebuah loading ramp biasanya terdiri dari sebuah tebing yang cukup tinggi dan terjal ; konstruksi kemuuian dibuat yang berupa sebuah talang yang cukup Iebar yang dipasang di alas frame yang dapat meliwatkan truck di bawahnya. Dengan sebuah bulldozer, muatan diJorong mendebt kepada talang, terus dimasukkan ke dalamnya dan tertampung di alas truck yang menunggu di bawah talang. Apahila perlu menggali kedalam t:mah untuk mcliwatkan truck, maka dapat ェ セァ。@ dibu:1t ramp pada keuua belah galian; ャッ [セ、ゥョ ァ@ kemu dian dapat dilakukan ganti be rgan ti , da ri sisi kanan dan kemudian da ri sisi kiri . Perlu Lliingal bah wa se bu ah tru ck harus dimu at se kaligus hanya separoh dari muatannya , atau lcbih ィ[セ ゥ ォ@ dikatakan ィ[セ ィ キ。@ setia p truck harus dimuat Llua kali (dua kali muat) ; hal ini dilakukan untuk menjaga agar pe r-per tidak patah olch berat muatan yang 、ゥエ。ュ「[セィ@ oleh henturan (=impact) yang dapat amat besar, tergantung dari tingginya tebing. 272
Gb. 88.02.
Mcmuat dcngan pcrantaraan sebuah bulldozer dengan loading ramp.
Untuk menggali di dalam air yang cukup dalam, orang biasanya menggunakan sebuah dragline yang dikendalikan dari tcpi; akan tetapi kalau jaraknya jauh,dragline kita tidak berdaya dan diadakan sesuatu alat yang mcryerupai draglinc dan disebut sl:ac:ldine cable way a tau jugadrag c.ablebiasa. Pada mulanya, drag cable ni merupakan scbuah improvisasi dari draglinc, akan tctapi sudah dcmikian banyak ·dilakukan dan disempurnakan hingga surlah dianggap bukan improvisasi lagi. Akan tetapi, bagaimanapun juga kita dapat mcmbuatdrag cable ini sebagaijobmadeequipment dan tetap berupa improvisasi.
TltACKCA«.E
Gb. 83.01. S..
273
Sebenarnya yang sam a dengan dragline yang asli t)anyalah bucket nya saia (mungkln ditambah dengan drum pengikal kahelnya) , karena bekerjanya alat in i agak berbeda dengan dragline. Boom dari crane diganti dengan sebuah kabel yang dipasang membentang air yang akan digali (diambil batu bronjolnya atau pasir/kerikilnya) sehingga didapatkan jarak jangkau yang teoretis tidak エ・イ「。ウセ@ secara praktis jarak ini berkisar sampai I00- ISO meter saja . Kabel (=track cable) ini merupakan tempat menggantung dan berialan bagi bucket . digantung menurun dari liang utama (pada sisi dekat) ke arah tail anchor(sisi jauh) untuk m.:mberikan kemungkinan turunnya bucket ke tempat penggalian. Bucket digantungkan kepada sebuah unit roda-roda (dua atau lebih) yang berkedu· dukan pada track cable tadi ; menggantungnya bucket ini dibuat sedemikian rupa hingga kedudukan dari bucket tersebut dapat diatur secara otomatis (perhatikan Gb . 88 .04). Operasi dimulai dengan meluncurkan bucket pad a track cable, dari arah liang utama ke arah tail anchor sampai pad'! titik galian yang. dikehendaki ; drag cable ditahan (hoist drum di-rem) sedang エ・ョセゥッ@ cable dikertdorkan secukupnya (sampai bucket mencapai permukaan yang akan digali). Setelah itu, drag cable ditari.k sampai mengisi penuh bucketnya dan kemudian tension cable ditegang kembali, sementara drag cahle ditarik terus. Kecepatan menarik kedua kabel itu tergantung dari pengalaman operator; tujuannya jangan sampai terganggu tempat dumpingnya; kalau bucket sutlah sampai kepada titik dump, maka baik drag cable maupun tension cable (bcrsamaan) sudah mcncapai titik maksimaJnya. Pada waktu menggali dan mengangkut , bucket dalam keadaan seimbang dengan dasar yang datar (sejajar dengan bidang horizontal atau agak tengatlah scdikit); pada saat mcncap!!i ujung dari track cable, carrier sheavesbcrjumpa dengan sebuah blok (=dump button) yang menghalangi perjalanan sheaves tersebut. Carriersheavesterhenti, namun drag cable tcrus ditarik dengan akibat bahwa dump cable yang bcrjalan yang kernudian mengangkat bagian belakang dari bucket; muatan dengan demikian terlumpahkan, baik ke alas truck -truck ataupun ke alas tanah yang kemudian menjadi gunungan untuk diteruskan oleh conveyor kepada :.:lat yang memproses lebih lanjut hasil cable way kita . Tail anchor terdiri dari dua liang yang dihubungkan masing-masing dengan sebuah kabel; track cable dipasar.g pad a kabel terse but, sedemikian rupa hingga dengan digeserkannya kabel ke kanan atau ke kiri, juga pegangan track cable ikut tergeser dan kedudukan seluruh cable way ikut tergeser. Hal ini dilakukan agar untuk memindah arah penggalian, tidak perlu membongkar seluruh cable way yang akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Kedudukaunya pacta ti ang utama dapat ikut berputar mengikuti gerakan dari tempat kedudukan ujung jauh dari track cable . !Joist tenliri dari sebuah winch yang double drum, dan dapat digunakan yang
274
tcrpcpct. Kompaktor pada Gb . 54 .03 pada hakekatnya juga mcrupakan improvisasi yang cukup memenuhi ·syarat teknis pekerjaan; bahan-bahannya dapal mcnggunakan alat yang sudah tidak digunakan lagi dengan tambahan-tambahan yang dapat ditemukan di dalam job site kita (atau ke bengkel-bengkel di dalam kota-kota lerdckat). TRACK CABLE
I
DUMP BUTTON
CARRIER SHEAVES
TRACK CABLE
II
Gb. 88.04. Drag bucut & CJJble system padD s/Qclcline cable way.
275
89). Menolong alat-alat yang macet di dalam lumpur. Di dalam pclaksanaan pckerjaan-pckcrjaan konstruksi scring dijumpai alat-alat yang mace! di dalam lumpur, schingga tidak dapat kcluar mcncruskan tugasnya. Macetnya alat-alat ini ada bebcrapa sebab, satu di antaranya ialah karena hilangnya tenaga traksi yang ada pada roda-roda gerak; apabila sebuah alai masuk ke dalam daerah yang masih lunak tanahnya, maka roda-rodanya akan masuk scdikit atau banyak ke dalam tanah itu. Dengan memberikan tenaga yang lebih dari biasanya, adakalanya mcmang roda-roda gcrak dapat mengcluarkan alat dari kcmacctan akan tctapi adakalanya justru malahan menycbabkan roda gcrak itu berputar setempat menycbabkan tanah di bawahnya tergcrus lcpas dan 「」イセ。ューオ@ dengan air ; keadaan yang demikian ini menghasilkan lumpur di bawah roda-roda gerak dan roda-roda ini akan lebih masuk lagi ke dalam tanah. 89 .l. T r u c k. Dari sekian banyak alat yang bekerja di lapangan, barangkali trucklah yang paling scring mengalami kemacetan di dalam lumpur ini . Apabila truck ini macet dalam keadaan dimuati, adakalanya dengan tenaga sendiri truck dapat keluar dari kesulitan kalau muatannya dituangkan lebih dulu (dibuang) ; akan tctapi sering juga terjadi bahwa sctelah dibuangpun, truck masih dapat macet olch karcna tanah di bawah roda-roda gerak sudah terlanjur menjadi lumpur yang dalam. Di dalam keadaan scperti ini, maka jalan yang dapat ditempuh ialah menggali di depan roda-roda gerak sampai terjadi tanjakan yang dapat ditempuh oleh truck kita, memasang papan-papan yang dapat membcrikan daya tahan tambahan kepada tanah ( dimasukkan sebagian di bawah roda-roda un tuk menghindari rod a menggali diri lebih dalam lagi). Menuang muatan adalah berbahaya kalau yang masuk ke dalam lumpur hanya sebelah roda saja, seperti misalnya roda- · rod a kiri masuk ke dalam shoulder jalan yang lunak. Dengan terangkatnya muatan di dalam body, maka titik be rat dari truck akan beralih mengarah ke kiri juga; kecuali ban-ban akan dimuati lebih berat, juga scluruh keseimbangan truck akan ......_ _t'm"-.:: terganggu dan truck akan mengguling. Membuang muatan jadinya harus dilaku kan dengan tenaga manusia. papBn Kebiasaan dari kebanyakan sopir tr.uck ialah untuk mcncoba keluar sendiri dari Gb. 89.01. Menggali keluar trock. kemacetan dengan menjalankan trucknya .maju mundur; akhirnya kemacetan yang tadinya hanya bcrupa kemacetan yang sederhana sifatnya, kemudian mcnjadi sesuatu yang memerlukan alat-alat lain un tuk mcngatasinya.
276
Gb. 89.02. Bahayanya menuang truck dalam keadaan miring. Garis berat yang tadinya masih jatuh didalam wheelbase dengan diangkatnya body y ang bennuatan, akan jatuh diluamya, dan truck akan tergu/ing. Sebuah shovel loader merupakan penolong yang paling baik bagi truck-truck yang macct ke dalam lumpur. Bilamana kita sayang membuang muatan yang berharga, sebaiknya dipanggilkan pertolongan shovel loader tadi; caranya ialah dengan menempatkan bucket di bawah ban yang macet dan dengan demikian kemudian mengangkat & mendorongnya ke dcpan . Mengangkat truck pada body-nya mcngandung resiko kerusakan-kerusakan pada body itu, di samping bahwa ·truck tctap tidak dapat terangkat karena per-pernya saja yang melengkung dan ban:ban tetap di dalam lubang (kecuali kalau dapat diangkat tinggi). Kalau memang dapat diambil resiko kerusakan sediltit, maka juga sebuah bulldozer dapat menolong dengan mendorong truck itu ke luar dari lubang. Mendorongnya harus ke arah sumbu memanjang dari truck, biasanya pada tcpi yang masuk kc dalam lubang; truck dapat ikut berusaha ke luar dengan memasukkan mesin ke dalam gear, akan tetapi lcbih baik persnelling dilepas saja kalau buldozer cukup kuat untuk mendorongnya .
Gb. 89.03. Bahayanya menarik dengan kekw:ztan yang berlebihan.
277
Biasanya orang juga berusaha untuk rncnarik truck ini kc luar dari 1uhang dengan kabel yang. diikatk:tn pada bumpe r depan . 11:11 ini tl:.!pat dil:tkuk:tn blau ban。ィ@ セ[・ 「オ ban gcrak belum terlalu tcrpcndam di dalarn lumpur yang lcngke t : kal:tu suti:.J h agak lama terpendam. maka ada bahayanya se perti yang. dapat dilihat pada Gh . 89.03 . Roda-roda belakang dipasang pada chassis han ya pad;t pcr-pcrnya s:.tja bc rikut drive h:d ini axle yang tidak terlalu rnembcrik:m keku atan untuk mcnahan . kィ オウセョケ[エ@ terjadi pada usaha pcnarikan yang tidak di dalam arah sumbu memanjan)! dari truck. AJakalanya . menolon g di ri scndiri dap:ll dilakukan dengan rncnggu nakan hoist dari hydraulic ram yang ada pad:.t se tiap truck (Gh. 89.0-l). lla nya saja. mesin harus masih dalam kcadaan hidu p untuk rncnjalankan uil pump dari lll1i st itu . Roda-roda yang dengan demiki:.tn sudah dapal keluar dari lubang. mcnych:th · kan te rjadinya ruan!!an kosong di bawah · nya kernudian dapal diisi dcng:.tn h:llu Gh. 81J.04. Menolong diri sendiri セ@ dij:danbn batu ; sebaiknya mcmang ィ。イオ dengan III C'II!(!;li!Wkan diisi luban!! dcngan ke belak:.tng. H ウ」セ オ 、Zエィ@ hoist. ャケ@ ィ」セ\ セ ォゥョ@ balu -batu) karcna scbalikny:1 ュオョ dijumpai tcmpat-tcmpal yang lunak l:t!!i. tn11.:k kita yan!! 1nacl'l Masih banyak lagi sebcnarny:t cara-cara untuk ュ 」ョッャエゥセ@ セ ゥ@ uan ke dalam lumpu r. yang tidak clisebut sama sc kali di dal:.tm huku ゥョGャイオォ セ@ dtgun :tbn . rn:.tk:t pabcriknya. Tergantung dari pcnge nalan kit :t tc rha dap tru ck ケZエョ pen olongan ini dapat dilakukan tanpa banya k kcrugian . 89 .2. Crawler Tracto rs. セ」 イ Z エォ@ hulld oLcr Biasanya scbuah crawlertractor, apak:lh dia rncrupa kan ー」ョセ atau shovel loader atau lainnya, tidak mudah mengalam i kemace tan di dalam lumpur disebabkan dia dibuat untuk tanah-tanah dengan daya dukung yang rendah; crawlersnya biasanya dianggap sebuah rei yang berputar sedang rollers merupakan roda roda yang berjalan eli atasnya. Akan tetapi. adakalanya bahwa crawler tractor ini rnacct juga. k:tlau traksi di bawah tracks ini kur:mg hc sa r untuk mcndukung bcrgc raknya lra kt or itu . s.:: kali terjadi selip , maka crawlers ak:ln bcrputar tcrus tan pa menggc rakk:tn maju t rak tnr nya . Di dalam berpular scndiri ini. crawlers mcnggali (seperti halnya buckets pad a sampai sduruh bcral trakto r terletak pada b:tgian b:l\vah conveyor) !crus ke 、Zセャ。ュ@ dari framenya; kemud ian traktor kita tidak berbuat :tpa-apa lagi . Menolong diri scndiri ba!!i tractor s ini han ya dapat dil:.tkuk:tn ke :Jr:tlt dcpan. mcngingat bahwa tracks !tanya dapat di tegang bagian bawah sajJ . Menolong diri scndiri dilaku-bn dcngan mcmasang b:tlok-b:tlok di depan bagi crawler . tractors 、Zセー。エ@ tracks-nya (dengan digali at aupun ·tidak) sehin!!!!a menjadi l:m das:tn b:tginya untuk dapat keluar dari kcmacctan.
278
0 ,50m 0,50m
Gb. 89. 05. Menolong diri dengan balok-balok melintang. Apabila traktor berupa sebuah bulldoze r, ma ka balok-bal o k tadi dapat ditekan masuk lebih dulu ; demikian pula kalau dia berupa kendaraan bagi sebuah shovel loader, dengan rneneka n kepada balok-qaluk terse but dengan bu cketnya yang ォ セュオ、 ゥ 。ョ@ diherikan gerakan "dump ' rnaka juga loade r dapa t keluar dari lu bang yanf! menyebabkan kemacc tan . Dari sini dapal dirne nge rt i mengapa trakt or hanya dapat menolong sendiri ke arah maju , apabila prnse dur ini dilakukan kc arah mundur. maka track yang tegang akan tcrdapat di atas clan yang dite kan ada di bawah . Apa bila dalam keada:m ini Ji herikan balok-balok penolon!! tatli . maka besa r kemungkinan bahwa tracks akan lepas dari sprocketnya . BiasanyJ. sehuah bulldoze r akan mace r bl au seda ng ュ・ョセ。、ォ@ sebuah fi ll yang tin ggi: dcngan demikian maka tidak ada ォ」ュオョセ ゥョ 。ョ@ untuk mcnolong ke arah maju karena akan masuk jurang. Kalau bull dozer dilcngkapi dcngan se buah towing winch . maka penarikan keluar dapat dilakukan dcngan mcn ggu nakan towing winch : kabel diulur dtilu dan dii katkan kepada scbuah jangkar yang cukup berat. sepe rti pohon yang besar. dan sebagainya. Apabila tidak terdapat jangkar yang segaris dengan arah kabel dengan winchnya. maka digunakan cara yang disebut pelurusan dari arah kabel (Gb. 89.06). Juga kalau winch tidak cu kup kua t untuk menarik dozer kcluar dari lubang, digunakan system kontrol dengan mcngambil se buah pulley da n meli watkan kabel winch di dalamnya . Dengan cara begin i, maka tenaga winch akan bcrlipa t tiga kali yang sudah cukt!p untuk mengeluarkan bulldozer da ri dal:lm lubang. Kalau cara ini belum juga cukup . a tau tidak didapatkan jangkar yang sesuai , maka jalan satu-satunya ialahmemanggil pcrtolongan bulldoze r lainnya untuk menariknya keluar dari kesulitan ; kabel di· ikatkan kepada drawbar!
279
Dnwbar
Gb. 89 .06. Berbagai cara untuk menolong bulldozer dengan winch. Apabila di lapangan terdapat banyak kabcl bekas, maka dapat juga ditolong sebuah bulldoze r yang macet di dalam lumpur dengan apa yang dinamakan cableramp Caranya ialah dengan mcngambil dua buah kabel (atau sebuah yang dililitkan kepada sebuah jangkar) dan mcngikatnya kepada tracks sedemikian rupa dengan memanfaatkan lubang-lubang track shoe; pengikatan dapat dilakukan dengan memasukkan kabel di dalam lubang tersebut dan dimatikan dcngan bout-bout. Pa da masingmasing track dibcrikan kabcl itu, yang pada ujung Jainnya diikatkan kepada sebuah jangkar (atau Jain-Jain yang dapat berfungsi scbagai jangkar) sedemikian rupa sehingga arahnya scjajar a tau hanya scdikit sckali menyimpang dari arah dari tracks. Berputarnya tracks dihaJangi oJeh kabel yang tertegang terscbut dan dozer akan berjaJan di atas kaheJ keJuar dari Jubang.
Gb. 89.07. Menolong tractor dengan cable ramp.
280
89 .3. Excavator-S. Berbeda dengan pada traktor, maka tracks pada excavator ini biasanya dibuat licin tidak bergigi sehingga tidak dapat diharapkan untuk menarik papan-papan/ balok-balok ke bawah tracks. Apabila kejeblos, maka perlu dilakukan tindakantindakan yang berlainan pula . Juga tenaga yang disalurkan kepada tracks hanyalah kecil (relatip) dengan kecepatan yang rendah pula sehingga agak sulit untuk dapat menolong diri sendiri, tanpa penggalian-penggalian yang cukup banyak. Oleh karena itu, maka kalau diperkirakan akan bekerja di tempat-tempat yang diduga dapat menyebabkan excavator kit a akan macet didalam lumpur, orang biasanya menambahkan kepada tracks, papan-papan tebal ± 5 em dengan Iebar yang ± sama dengan Iebar track shoe sedang panjangnya ± 70 em lebih Iebar dari Iebar tracks. Lubang-lubang dibor untuk memasangn ya pada track shoe (dua luba ng/ papan). Terang bahwa cara yang demikian itu sangat mempersulit gerakan-gerakan dari excavator, sehingga orang tidak memasang papan-papan "penolong" itu kalau tidak terpaksa benar. Apabila yang kejeblos hanya bagian belakangnya saja, hal ini sudah menyebabkan excavator kita akan macet, tidak dapat kcluar dari lubang terscbut. Kalau belum terlalu dalam, maka mcmasang papan di .de pan alat ( dengan sedikit menggali) dapat digunakan untuk dapat keluar dari dalam lubang; biasanya sudah tidak dapat lagi dilakukan yang dcmikian itu. Jenis yang biasanya mendapatkan kcsulitan ini adalah yang menggunakandragline atbchment; kalau diberikanshovel ataupun backhoe, kecuali dengan mudah dapat menolong diri scndiri dengan menggunakan attachmcnt-nya, juga tanah dasar kerjanya biasanya cukup kuat. Berikut ini hanya diutarakan masalah dragline yang macet saja. Kalau pada arah (sumbu memanjang) excavator terdapat sesuatu yang dapat digunakan sebagai jangkar, maka pertama-tama dicoba mengeluarkan excavator dari dalam lubang dengan menggunakan dragline. Boom diberikan kedudukan seperti pada menggali
Gb. 89.08. Menarik keluar dengan drag{ine. 281
dan bucket dicantolkan kepada jangkar itu. Kemudian kabel ditarik dan excavator akan keluar dari lubang; kalau perlu dibantu dengan menjalankan tractionnya, Akan tetapi , biasanya tidak dapat dilakukan yang demikian itu, kecuali tidak kuat, juga drag cable ini hanya kecil saja sedang pada excavator hanya tersedia drum untuk crowd saja dan bukan double drum yang sama kuatnya. Di dalam hal ini maka boleh dicoba untuk menarik keluar excavator dengan hoist cable-nya, yang dikerjakan sebagai berikut : Boom diletakkan sedatar mungkin (di dalam hal jangkar terletak cukup jauh) dan kondisi-kondisi lainnya mengizinkan. Setelah bucket diikatkan dengan baik pada jangkar itu, maka baik hoist cable maupun drag cable ditarik (pelan-pelan) sehingga alat keluar dari lubang. Namun hal ini hanya berhasil kalau kemacetan bel urn terjadi terlampau dalam; kalau memang tidak berhasil, maka kemacetan harus diatasi dengan mengangkatnya keluar dari lubang. Untuk ini, didepan excavator ditanamkan balok-balo k untuk menahannya masuk kedalam lumpur; setelah itu , maka boo m dipasang agak miring kedepan dengan bucket yang diikatkan kepada sesuatu jangkar. Kalau hoist cable ditarik, diikuti dengan boom hoistnya yang juga ditarik , maka karena baik bucket maupun boom sudah terjangkarkan kepada sesuatu yang tetap, bagian yang turun kedalam lumpur itulah yang akan terangkat keluar dari lubang. Papan-papan kemudian dimasukkan kedalam ruangan yang terbebaskan dan excavator diturunkan lagi, sekarang pada papan yang menghalangi masuknya tracks kembali kedalam lumpur; excavator kemudian dijalankan lagi, keluar dari lubang. Bilamana yang ambles itu
Gb. 89.09. Menarik keluar dengan hoist cable.
seluruh alat (di depan maupun di belakangnya), maka prosedur. itu dilakukan juga untuk bagian lainnya (setelah bagian yang satu diangkat keluar dari lubang dan diberikan ganjal papan-papan yang kuat) . Excavator diputar 180° dan pengangkatan macet sebelah; dilakukan dengan cara yang serupa. Sarna prosedurnya untuk ケ。セァ@ penarikan keluar track yang tergencet di dalam lubang dilakukan dengan memutar excavator menghadap ke arah 900 ke samping (menjauhi track yang masuk ke dalam lubang). Perlu diingatkan bahwa kedudukan boom di dalam hal ini sedapat mungkin tidak kurang dari 45° dengan sumbu putar ; kalau hoist cablenya putus, maka dapat terjadi bahwa boomnya terlemparkan ke belakang dan akan mengalami kerusakan yang parah . 282
Gb. 89.10. Mengangluzt keluar- dengan hoist cable.
Kalau tidak tcrdapat barang-barang yang dapat digunakan scbagai jangkar, maka bia.sanya bucket dimuati dengan be ban yang be rat; boom dibcrikun kedudukan scrcndah mungkin scdang bucket arahnya adalah カ」イエゥォZセ ャ@ di bawah sheaves dari ujung boom.
Gb. 89.11. Jangluzr yang berupa muatan. Sepcrti yang telah dikemukakan scbclum ini, masih amat banyak hal-hal yang dapat dilakukan dengan alat pcralatan kita, yang tirlak dicantumkan di dalam buku instruksi dari pabcriknya. Syaratnya hanyalah satu, yaitu mcngcnal dcngan scbaik-baiknya alat yang digunakan; kalau kita hanya dapat menggunakan alat kita , itu belum cukup karcna kccuali menjalankan, kita juga harus tahu kelemahan-kelemahan -alat itu dan dapat mcnccgah kerusakan-kerusakan yang dapat timbul olch scbab-scbab yang sccara darurat kita jumpai di Japangan.
90 .
Konklusi.
Meskipun design dari konstruksi-konstruksi yang menggunakan tanah sebagai bahan bangunan sudah mendekati status ilmiah (sciences}, penyelesaian pckerjaan283
nya sendiri masih lebih banyak merupakan seni dari ilmu yang dcngan mudahnya dapat merumuskan sesuatu pada formula yang mudah. Seseorang sarjana teknik di dalam memilih sesuatu jenis alat peralatan untuk mcnyelesaikan pekerjaan, mudah sekali terpojokkan kepada usaha untuk mcnyclesaikan sesuatu persamaan dengan banyak sekali yang belum diketahui. Meskipun ada didapatkan sebuah penyelesaian yang paling dapat memenuhi persoalan yang dihadapi, namun jawaban-jawaban lainnya juga menarik oleh karena adanya pekerjaan pekerjaan lanjutan yang mungkin sekali akan didapatkannya. Seseorang pembuat alat-alat berat dapat mcmusatkan kepada effisiensi kerja dan biayanya, karena dia mengulang-ulang sesuatu pekerjaan se tiap kali dia mcnghitung output dari alat yang dia ciptakannya. Sedang seseorang lapangan tidak dapat mengharapkan dua pekerjaan yang sama setiap dia menghitung effisiensi dan biaya kerjanya, meskipun pckerjaannya berturut-turut menyerupai satu dengan lainnya. Dengan demikian pengalaman menentukan biaya yang dia miliki, hanyalah berupa indikasi dan bukan menentukan. Dengan demikian, maka perhitungan-perhitungan yang dibcrikan oleh seseorang pembuat alat, hanyalah indikatip dan demikian pula oleh sescorang lapangan. Salah satu dari scbab adanya perbedaan-pcrbedaan di dalam mcnentukan biaya kerja sebu ah alat adalah effisiensi dari alat itu sendiri, kalau dihadapkan kcpada sesuatu pekerjaan tertentu . Kalaupun kondisi-kondisinya serupa benar dengan apa yang disebutkan di dalam spesifikasi paberik, namun orang hanya dapat mcnghitung maksimal 75% effisien disebabkan oleh banyak lagi fakt or yang pcrlu dimasukkan ke dalam pcrhitungan . Apakah yang 75% ini tidak dapat din ai kkan lagi? Dunia ini banyak mcnjadi saksi terhadap nasib para kon traktor yang me rasa dapat mencoba untuk itu dan gaga! di dalam usahanya. Pertama-tama yang menyebabkan hal yang demikian itu adalah apa yang dinamakan major delays, seperti : I) repairs, service & maintenance . 2) kekurangan alat-alat angkut pada loader ataupun shovel 3) menunggu pusher 4) membersihkan alat 5) gerakan-gerakan pendek/tidak sesuai dengan rencana 6) pemeliharaan haul road 7) lalu lintas alat peralatan 8) menunggu selesainya operasi-operasi lainnya 9) mulai dan berhenti bekerja. I 0) operators dan personnel delays II) dan sebagainya. Hal ini masih juga tergantung dari usia alat itu sendiri dan kondisi pcmeliharaannya; di Indonesia ini kita sudah harus mengucap syukur kalau dapat 、ゥ」。ー・ヲョセ ᄋ@ rate = 60%. biasanya rate 50% adalah lcbih mendekati kenyataan dan kadang-kadang malahan lebih rendah lagi.
284
Sebab kedua latah memllih antara HP dan muatan yang besar dcngan alat -alat yang kecil tetapi dapat lincah bcrgcrak pada sc tiap keadaan . Benar juga bahwa HP dan muatan besa r memberikan ckonom i yang lcbih menguntungkan. Akan tetapi. apabila kita gambarkan costfm3 tid ak akan didapatkan gambaran yang serupa. Garisnya akan bcrbcntuk hypcrbolis dengan kedua ujung-ujungnya sama sekali tidak menguntungkan; yang paling ekonomis akan terletak kurang lebih pada pertengahan. Sebab ketiga adalah di dalam menen tukan jenis dari alatnya sendi ri. Sebuah bulldozer kita tentukan untuk short haulage , Jan pada jarak 50 meter uia uapat menggusur tanah sebanyak I 00 m3 dengan biaya Rp. 200,-fm3 . Sebuah sc raper pada jarak angkut = 100 meter dapat melakukan pckerjaan yang serupa dengan output = 120 m3 dan biaya = Rp . 180,-/m3. Namun demikian, kita tidak dapat membcrikan pekerjaannya hanya kepada scraper saja , mengingat bahwa dozer adalah alat standard di dalam pekerjaan penggusuran tanah . kalau tidak diperlukan untuk sesuatu pekerjaan tertentu tadi, maka dia harus dapat dikerjakan un tuk penggusuran tanah. Sebab kcempat adalah pemilihan antara wheled dan tracks Mobilitas dari wheeled equipment harus dibandingkan dengan エイ。セZォゥカ・ヲッ@ dari track vehicles. Kalau ki ta lihat bahwa track vehicles akan berproduksi minimal 0,40 kg/ ton (tarikan ataupun dorongan) sedang wheeled equipment hanya sckitar 0,30 kg/ ton, maka kiranya lcbih menguntungkan kita pcrgunakan track vehicles. Akan tctapi kalau diinga t bahwa wheeled equipment dapat bekerja ± 2 kali lebih cepat dari tracks, maka dalam waktu yang bersamaan wheeled equipment dapat menghasilkan dua kali kerja. Sebab ·kclima , keenam dan se tcrusnya masih dapat dikemukakan pula . namun kita tidak akan menghabiskan waktu un tuk mcmperbincangkan alat apa yang kita pilih untuk pckcrjaan yang kita hadapi. Yang paling pcnting, khususnya di Indonesia ini, ialah alat apa yang tersedia untuk pekerjaan itu. Kalau kita mempunyai bulldozer dalam jumlah yang banyak, maka kita akan berusaha untuk mempekerjakannya dari pada membeli lagi sejumlah scraper yang mahal. Demikian pula kalau kita memiliki shovel dan trucks, meskipun orang akan mentertawakan kita oleh karena biaya per meter kubik akan iebih mal1al sedikit dari apabila kita pcrgunakan scraper yang scsuai. Diberikan sesuatu kondisi operasionil (material , grades, haulroads dan seterusnya) maka kita pertama-tama hatus tahu dengan alat apa kita dapat menyelesaikan pekerjaan itu, dan apa yang dapat kita kerjakan dengan alat kita sendiri (ataupun menyewa) sehingga memberikan gambaran mengenai biaya yang menguntungkan . Kalau kita belum-belum sudah meminta alat-alat khusus yang エゥ、Zセォ@ tersedia, maka mungkin sekali pckerjaan tidak akan tcrselenggarakan ; oleh karen a itu kita harus mengetahui essentials dari alat-alat yang ada patla kita, bagaimana harus dikerjakan dan apakah ada cara-cara lain yang tidak konvensionil dapat diterapkan. Pada hakekatnya, alat berat yang kita gunakan ini terdiri dari mesin penggerak dengan perkakas tambahannya \=attachment) yang secara nyata mclaksanakan 285
lugas yang kila harapkan ilu. Mengcnai mcsin dan kendaraannya itu tidak dapat kita mcngadakan perubahanperubahan apapun, akan tctapi mengenai attachmentnya, scbcnarnya apa yang dikeluarkan oleh paberik-paberik pcmbuat alat bcrat kita itu, adalah hasil· pemborong yang telah dipaksakan untuk mencmukan alat tambahan itu untuk menghasilkan pckcrjaa.n, discsuaikan dcngan pcralalan yang tcrbatas kcpada kcscdiaan yang pada saat itu ada pada pcmborong yang bcrsangkutan . Kcmudi::m olch paberik discsuaikan dan disempurnakan schingga mcnjadi apa yang kita lihat sekarang ini. Dengan kelangkaan alat bcrat pada saat ini yang disediakan kepada kita , apa salahnya kalau juga kita mcngadakan investments yang diperlukan itu? Skimmer seperti dapat dilihat pada Gb. 90 .0 I di bawah ini , merupakan contoh dari aka! scseorang pcmborong di dalam kesempitan (kekurangan alat dan biaya untuk mendatangkannya ke tempat pckerjaan); hasilnya kemudian disempurnakan oleh
(;b. 90 .01 . Skimmer.
Dcngan tidak adanya scbuah grader untuk mcmbuat pcrmukaan tanah yang rata dan dcngan menggunakan alat scrta bengkel las yang pada waktu itu tcrscdia pada pelaksanaan proyek, maka diciptakan alat ini sebagai pengganti grader yang sekaligus dapat memuatkan tanah galiannya ke dalam truck-truck untuk diangkut. Relnya mula-mula lcrdiri dari besi prof11 yang dilaskan kcpada batang boom dari
286
scbuah shovel, scJang bucket nya dibcrikan rol-rol untuk berjalan pulang balik (ke dcpan ·llan bc lakang) llc ngan tarikan kabel shovel tcrscbut. Bucket cli buat scdcmikian rupa, sch in gga lantai bawahnya cl apat dibuka clcngan mcnggunab n suatu trigger sys tem yang dapat digcrakkan sccara mckanis; dcngan membuka plaat bawah in i, maka muat:J n d<1pat dihuang. baik kc tcmpat di samping ataupun ke dalam truckエイオセNZォ@ yan g tersc dia . Untuk memungkinkan mcmbuat improvisasi scperti in i, maka scseorang harus mcmahami bcnar-benar kcmampuan alatnya d:Jn pckerjaan yang dihadapi. Dengan membaca buku ini saja tidaklah cukup untuk mengcrjakannya. dan dipcrlukan pengalaman kerja serta ゥュ。ェ ゥ ョ Zセウ ゥ@ yan g cukup banyak. Alat-alat ex import ini sudah banyak ada pada kita, pcngalamanpun sudah cukup me!nadai, maka エゥョァ。ャセィ@ kemauan untuk mcndayagunakan alat-alat tcrscbut schingga dapat memenuhi apa yang kita pcrlukan.
287
LAMPIRAN A.
TABEL PEMBALIKAN in ch = I" = Q,54 em. ft = 1 foot = 12 in. = 30 ,48 em. yd = 1 yard = 36 in. = 91 ,44 em. mi = I mile = 1,760 yd = 1,6Km.
square inc = 6.45 square foot = 9.29 square yard= 83 .6 1 square mile = 640 acres = 2.59
cm2
dm2 dm2 km2.
oz = 1 ounce = 28.350 grams 1b = 1 pound= 453.59 grams cwt = hundred weight = 45.359 kilograms kip = 1000 lb = 453.59 kilograms ton (short) = 2000 lb = 907.08 kg. ton (long) = I 000 kg. I cu in. = cubic inch = 16.387 cm3 I pt = I pint= 0,4732 liters 1 gt = 1 quart = 0,9464 liters 1 gal = I gallon = 3,7854 liters I cu ft = cubic feet = ·28,315 dm3 I cu yd = cub.:c yard = 0,765 m3 . cu ft/min = I cubic foot/minute = 0,4 719 liters/second US gallon per minute = 225 liters per ィセオイ@ psi = I pound per square inch = 0,0703 kg/cm2 At. = 1 atmosfeer = I 4 ,696 lb/in2 = 1,033 kg/cm2 lb/yd = I pound per yard = 0,496 kg/m. lb/ft = I pound per foot = 1,488 kg/m . lb/cu.in = I pound per cu. inch = 27.68 gram/cm3 lb/cu.ft = I pound per cu. foot = 0,016 kg/dm3 gr/cu.in = I grain per cu. inch = 3,96 gram/liters in/sec = 1 inch per second =·91,444 meters/hour. ft/sec = I foot per second = 1,097 Km/hr. mph = I mile per hour = 1.61 Km/hr. BTU = 1 British thermal unit = 0,252 kilocalorie = 1,059 kilo joules. I BTU /Cu.ft. = BTU/cubic foot = 8,9 kilocalories/m3 HP = I Horse power = 0,7457 k W = 33.000 ftJb/min. kgm/sec = i kilogram meter per second • 0,1315 HP = 9 81 w. ft.lb .., I foot pound = 0,138 kg meter.
I
LAMPIRAN B
BEUERAPA PENGETAHUAN TENT.I\ G BAN I).
U mum .
Yang uimaksud urngan han di sini \Nセ、。ャィ@ jenis yang clipnmpa (innat-ed/ pn eu malic). lrrulama untuk kcndaraan-kcndaraan yang bckcrj<J di luar jalur jalan yang diprrkcr:lS H]ッヲt エィ・イッ 。、セ@ •. Mcskipun uentikian , pcngcrtian -pcngcrtian yang dikemubk:tn ini dapal pula dibuatuntuk jalan raya . Sctiap ban. d;1ri jcnis apapun dia, sclalu dibuat berdasarkan sesuatu rencana penggunaan tcrtcntu scpcrti design speed. mualan dasa r, pcnHHnp;wn. dipakai d i mana , uan SL'ICrusn ya. Den gan ucrnikian hendaklah kita sc lalu bcru saha untuk sedapal llllln t:kin mcmatuhi kctcn tuan-kctcntuan yang Ielah uilctapbn olc h pabe riknya, apahiJa kita hcnd ;t k llll' IHiapatkan hasil puna y;rng optimal uari b;lll kila . mゥ セ 。ャョ ケ 。@ tckan ;m angin ui dalam ban , blau hcrl chih;Jn abn セ 。ョァエ@ mcngurangi umu r dar i ban-han. brc na bcnang-bcna ng di dalam kan vasnya akan tcrtegan g sckali schin gga di dalam keadaan yang dcmikian itu abn bcrkurang hingga 40 %. l3en turan scdiki t saja scring aka n mcnycbahbn rnclctusnya han kita . Juga te rlalu kcmpcs (= underinnation) abn san).!at hcrpc ngaruh kcpad a usia ban kit a karcna ー\Nセョ。ウ@ ya ng tc rj;tdi akan jauh rncla mpaui tcmpcratur ban yan g 、ゥイ」ャN Z \jョNセ「 N@ p\Nセ 、。@ waktu bc ke rja scrin!:! timbul gcjala bahwa lekanan angin di dalam ban mcnjadi tekanan yang sanga t tinggi. mcskipun pada rnulanya tclah dipcriksa dan エ 」イ、\Nセー。エ@ normal. I Lr l ini tcrutama discbahkan nlc h g.csc ran ban dcngan pcrmukaan tanah dan オ、\Nセイ。@ tcrularna blau ォ」 」ー\Nセエ。 ョ@ yan g dircnc:111akan tcrlarnpaui.Press ure buildup ini bia sanya dipc rkenankan sarnpai I S psi; jangan mcrnbiasakan diri untuk " ngem · pcsin" ban (air bleeding). l3ehcrap
ban. 13entuk pcrmukaan
(,'!J. /J; J. Berbagai tirei.JJ •lcsigu. ini dipilih ウ 」 ウ オ\Nセゥ@ ucngan kcadaan mcdan , ui mana kcndaraan harus bckcria. begitu pula macarn pckerjaan yang harus dijalankannya. Misalnya sand tire(Fire -
1J
tone) di samping ini adalah agar titlak sclip pada waktu berjalan Lli atas pasir. b) Section width, yaitu Iebar potongan ban yang diukur di antara sidewalls dan biasanya dinyatakan dalam inch. c) Rimdiameter yaitu ukuran garis tcngah velg (= rim) pada sebelah luar alas rim itu dan dinyatakan dalam inch. d) Ukuran ban (tire size), yaitu ukuran-ukuran yang dinormalisasikan untuk me· mudahkan di dalam industri dan perdagangan . Angka-angka yang disebutkan di dalam mcnyatakan ukuran ban ialah section width dan rim diameter. Misalnya ban ukuran 8,25 X 20.00 artinya section widthnya adalah 8,25 inch dan ri m diameternya adalah 20 inch. e) Pkyrating, yaitu suatu indeks yang menunjukkan daya muat sesuatu ban setelah dipompa . Meskipun rating ini banyak hubungannya dengan jumlah ply (= lapisan cords) yang ada di dalam ban, namun ply rating ini tidak selalu mcnunjukkan banyaknya lapisan kanvas mclainkan perbandingan kekuatan terhadap sesuatu ukuran kekuatan ban standard. Misalnya ban -ban yang dijual di pasaran , di samping tercantum uku ran-u kuran bannya,juga disebut plyrating ini, misalnya 9.00 X 20.00, 14 ply. f) Inflationpressure, yaitu tekanan udara di dalam ban, seperti yang dipcrgunakan di dalam tabel-tabel untuk masing-masing ban pada suhu (= tempcratur) biasa . .Bilamana kendaraan sudah berjalan, tekanan ini akan naik disebabkan olch panas yang ditimbulkan di dalam ban tersebut. Infl ation pressure ini dapat diu kur dengan ukuran ban dan dinyatakan di dalam psi ataupun dalam atmosfeer. I psi = 0,07 kg/cm2.
Tire Size
Ply rating
Tire load limits at various inflation pressure
35
40
50
, 55
60
65
70
75
2740
2860
3090 2970
600 X 16
6
1080
1170
650 X 16 700 X 13
6
1225
1320
1255 1420
8
960
1035
IIRO
700 X 20
1820
1950
2080
2060
2210 2120
2350
2490
2310 2620
825 X 15
8 10 12
1250 2200
2510
2630
2750
10 10
2570
2260 2730
2390
825 X 20 900 X 20
3040
3040
3240
2890 3440
3620
3180 3790
900 X 20
12
3040
3240
3440
3620
3790
3330 3960 3960 4280
1000 X 20 1200 X 20 dst.
12 14
3600
3820 4020 4220
750 X 20
2960 2400
1315
4410
4580
5090 5330 5580 6020 Kecepatan rata-rata = 60 mph . Angka-angka dalam 1bs.
III
Note
Un tuk keccpatan tinwi yang tcrus mcncrus, maka c..la lam kcac..laan dingin tcrscbut di dalam tabcl harus ditambah dcngan 10 psi (60 mph) .
Pada hakckatn ya, infla tion pressure c..li bcrikan scsuai dcngan muatan dan kccepat an yan g hcndak ditempuh. Tiap ban dibuat atas dasar kem ungkinan membcrikan scsuatu c.Jcn cc tion (%) mcnurut sya rat yang ditct apkan olch scsuatu pckerjaan c.Jan keadaan medan. Yang dimaksud dcngan dencction ac.Jalah jarak tertckannya permukaan ban yang bersentuhan dengan permub an tanah ke arah pusat roda oleh berat muatan yang diberikan kepadanya _ Pada pekerjaan-pekerjaan di luar scsua tu jalur jal an (off the road) c..li mana kecepatan tcrpaksa tidak dapat tinggi , muatan dapat dinaikkan di atas no rmal. Akan tetapi hal ini scgc ra harus dikurangi la gi mcnjadi muatan normal, segcra scsudah liwat jalan biasa lagi.
OYERIN FLATION
UNDERINFLATION
PROPER INFLATION
Gb. B/2. Inflation pressures.
Tekanan angin di dalam ban, kecepatan dan muatan adalah fa ktor yang sangat mcmpcngaruhi urnu r oan. dan scdapa t mungkin dipcnuhi sya rat-sya rat yang ditcn tukan olch paberik . Kerusakan-kcrusakan yang discbabkan olch pcnyimp:mgan adJiah scpcrti dJpat dilihat pada Gb . B/3 (A - D). (A). Kerusakan pada han ya ng pccah diakiba tkan olch overinflation yang jauh mclampaui ta kcran. Uiasanya han akan pccah dcngan kcras sckali. (B). Ban pccah ak.ibat muat an tcrlalu berat, terutama bila innati on te rlalu besa r, kecepatan terlampau tinggi. Pecah scmacam ini tidak mcngherankan . (C) . Benang-benang kanvas (cords) yang lepas se pcr ti ini akan segera putus dan disebabkan oleh underinflation a tau ban yang mendadak kempes pada waktu sedang bcrjalan dengan cepatnya . Gejala ini jelas tampak pada bagian dalam dari ban. (D). Pecah-pecah radial pada dinding ban yang diakibatkan oleh underinflation yang dibiarkan terlalu lama dalam pcnggunaan kendaraan .
IV
(jb. B/ 3. llcrbagai kerusakan pada ban uleh penggunaan yang tidak wajar. Pact a pck erjaan-pekerj aan yang dil akukan di at as tanah yang belum keras/ pactat · benar (misalnya pacta daerah yang baru digusur), ban-ban agak dikempesi. Hal ini merupakan kebiasaan yang _baik, sebab bidang singgung antara permukaan ban dengan permukaan tanah menjadi lebih besar sehingga mengurangi masuknya ban ke dalam permukaan. Tekanan per satu satuan luas meniadi lebih kecil dan dengan demikian memperbesar traksi dan memperkecil rolling resistance. Pengaruh ketiga faktor (inflation, muatan dan kecepatan) kepada umur ban kita, dapat dilihat dari daftar di bawah ini. Tabel di buat atas dasar umur rata-rat a ban dalam keadaan normal= 50.000 Km . Pengaruh underinflation
10% 20%
30% 40%
50%
44.000 3R.OOO
30.000 20.000 10.000
Pengaruh muatan lcbih atau kurang dari yang ditetapkan di dalam tabel
- 30% - 20%
- 10% 0%
+ 10%
90.000
75.000 60.000 50.000 38.000
v
+ 20% + 30% + 40% + 50%
30.000 25 .000 21.000 18.000
Pengaruh kecepatan kepada umur ban rata-rata dapat digambarkan sebagai bcrikut : Apabila kecepatan normal diambil = 100 % (60 Km/jam) , maka kecepatan ratarata= 100 Km/jam menurunkan umur ban menjadi 50%; kecepat an rata-rata = 30 Km/ jam mcnaikkan umur ban menjadi 180%. Kecuali cara-cara tadi, maka umur ban, khususnya yang besar dan mahal, dapat dilakukan dengan tindakan-tindakan ekstern yang dapat diberikan. Kal au medannya bermuka keras dan tajam-tajam seperti halnya di daerah gunung, maka pada ban-ban dapat dipasang rantai pelind ung (lyr e protection chain) seperti pad a gambar B/4 yang dapat memperpanjang umur ban kita sampai 40 - 60 % dari umur rata-rata. Juga memasang ban radial dapat memperpanjang umurnya sesuai dengan penambahan biaya.
Gb. Bi4 . Rantai pelindung ban.
VJ
LAMPIRAN C.
KABEL YANG DIGUNAKAN. Kabel baja ini merupakan bahan yang amat penting di dalarn pelaksanaan konstruksi , sehingga pada setiap pelaksanaan tentu dijumpai masalah_ mengenai kabel (paling tidak untuk menolong alat yang macet di dalam lumpur). Mengingat bahwa banyak sekali alat berat yang menggunakan kabel iri sebagai bahan untuk bekerjanya, sedang di pasaran terdapat kabel ini diperjual belikan , maka scdikit pengetahuan tentang kabel ini perlu dimiliki oleh management personnel, secara khusus yang mengadakan pembelian se rta pemeliharaan mesin -mesin kita. Kabel terdiri dari bagian-bagiannya sebagai beriku t : Serat (=wire) yang dibuat dari baja dengan kekuatan yang berkisar dari 130 - 180 kg/mm2 dan berdiameter tergantung dari ukuran kabel yang bersangkutan; diameter serat kabel ini dibuat dati 0.23 mm sampai kurang lebih 2,2 mm untuk kabelkabel besar. Benang kabel (= strand) yang terdiri dari serat-serat kabel yang dipilin rnenjadi satu keutuhan yang membuat kabel. diameternya tergantung dari serat-serat yang di· gunakan. Kabel (=wire rope) adalah pilinan dari sejumlah benang kabel , mengelilingi sebuah inti (=core) yang dapat berupa tali sisal (henne_J)) atau sebuah fibre yang lemas. Ukuran di dalam perdagangan menyebutkan adanya ukuran diameter dari kabel, baja yang digunakan (= kekuatannya), jenis pilinan (=Jay) jumlah benang di dalam kabel dan jumlah se ral di dalam henang kabel. Diameter kabel diukur pada d.ua buah benang yang berhadapan, dan hukan antara dua huah g;nis yang sejajar (= 4 kabcl). -ah sera t di dalam benang berv
.,.
セ@
l
VII
!'ada umumnya bolch dikatakan bahwa pilinan scarah itu lchih tahan tcrhadap gcjala yang tlisc but "patah Ielah " ·(=fatique-), karcna bcntuk lu arnya yang scdiki t banyak agak gepcng (= flat); akan tetapi juga dia menunjukkan gejala untuk lcpas pilinannya kccuali kalau kedua ujungnya diikat dcngan kawat. Karena melekuknya kabel seharusnya tidak boleh lebih kecil dari 45 X tliameternya, maka harus dihindarkan lckukan -lekukan yang tajam; dengan dcmikian maka apabila harus dilakukan pcmbclokan-pembclokan yang tajam itu, diameter yang kecil diutamakan dari yang besar. Sebaliknya, kalau kondisi menunjukkan perlunya tahanan terhadap gesrekan dan benturan, kabel-kabel besar yang dipilih. Daya tal,an kabel juga akan jauh berkurang, kalau dia dibengkok berturut-turut pada dua arah yang berlawanan. Hal ini merupakan gejala baja biasa yang juga akan patah kalau berturut-turut dibengkokkan dan diluruskan. · Oleh karena itu, maka sebaiknya dihindarkan adanya pembcngkukan yang dcmikian itu dengan mcngatur system dari sheaves agar tidak mengakibatkan timbulnya gejala itu. Juga ikalan kepada scsuatu drum hcndaknya diatur; kalau arah ikalan di dalam drumnya dari kiri kc kanan sedang jenis ikalannya adalah "overwind", maka hendaklah dipakai jenis kabcl yang tcrpilin kc kanan (baik searah atau pun bcrlawanan) : demikian pula kalau ikalan itu dari kanan ke kiri scdang jenis ikalannya adalah undcrwind. Sebaliknya kalau ikalan dari kanan kc kiri scdang jcnisnya adalah "overwind" maka digunakan kabcl jenis pilinan ke kiri. juga kalau ikalan dari kiri ke kanan scdang ikalannya adalah jcnis "umlcrwind".
Pilinan ke klznan
I
セ M M ᄋM Z⦅@
I
-- ·-
Over Wind
_,,
Pilinan ke kiri
I ,. I
Under Wind
Under Wind
Over Wind
Gb. C. 02. Kabel pada berbagai jenis ikalan pada drum. Hal ini dilakukan ォ[セO」ョ。@ kabcl kalau lcrbchaskan uari tcgangan menunjukkan gejala untuk terlepas pilinan benangnya; kalau digunakan scpcrti dianjurkan di atas, maka gcjala ini justru mcnycbabkan kahel di dalam ikalannya di dalam drum mcnjadi bcrsatu. Biasanya kabcl ini akan nglokor dan mcnjadi lepas. Kalau ikalannya Jcbih dari scbuah lapisan, maka diambil ikalan lapisan yang paling atas untuk mcncntukan kabcl yang diperlukan. Jangan mengikal kabel secara awulawulan di dalam drumnya, karena yang demikian ilu akan menycbabkan terjepit nya kabcl yang mengakibatkan gesrckan-gesrckan yang amat besar dan sccara konsckwen juga mcngurangi umur dari kabel. Agar terhindarkan gejala lcpas pilinan tersebut, maka kabel dapat dibcrikan hentuk asal yang su dah bcrbentuk tcrpilin (= prevormed) sehingga tidak akan lcpas kalau dipergunakan untuk bcke rja. KebaVIII
kabel yang preformed ini. nyakan alat-alat kita ュ」ョセオ。ォ@ Melihat kebanyakan alat -alat kita tidak mungkin memenuhi persyaratan yang me· nentukan diameter sheave yang 45 X diameter kabeln ya, rn:.tka akibatnya ada!Jh kabel -kabel yang umurnya pendck ; oleh karen a itu maka biJsJnya adJbh lebih kuat untuk ekonomis untuk menggunakan kabel yang kecil yang tid ak セオォー@ menahan tegangan-tegangan mendadak (=shock) dari menggunakan kabel-kabel besar yang tidak dapat tahan terhadap bengkokan-bengkokan atas sheaves yang kekecilan itu, khususnya kalau standard cable itu harus melalui bengkokan yang berlawanan arahnya . Kabei biasanya mendapat kerusakan be rat kalau dia melekuk (= kink) , yaitu apabila dia ditegang dalam keada:m berpilin di lua r pilinan aslinya. kerusakan yang Untuk menghindari disebabkan oleh hal yang demikian ini, maka kabel diulur dari ikalannya dengan klos yang berputar dan tidak dengan mengangkat kabel dari klosnya . Kal:.tu keadaan memungkinkan. maka kJosnya yang dijalankan dengan ujung kabcl yang bebas diletakkan di atas tanah. Adakalanya kabel akan mengalami ruwet semen tara dilepaskan dari ikalannya : di b k b 1 Gb. C. 03. Lekukan yang menyebabkan d 1 h 1 · · ak · a am a tm m a UJung a e yang ekerusakan pada kabeL bas ditarik melalui bagian yang ruwet itu sampai hilang keruwetannya. Kalau kabelnya pendek, maka Jekukan dapat dihindari dengan melepaskan pilinan dengan pilinan yang berlawanan dengan yang terjadi (dengan tangan) dengan memberikan pilinan antinya serta menyentak-nyentak kabel, maka biasanya yang terpilin tadi akan tertolong dengan sendirinya. Dan apabila kabel amat pendeknya, maka pilinan tadi dapat diluruskan dengan mengangkatnya bebas dari tanah sampai kabel lekukan dapat diurut ke luar dari kabel pada ujung bebasnya. セエ・ュゥョケ。ォ@ yang pendek biasanya tidak diperlukan untuk menghindarinya dari gesrekan-gesrekan diantara mereka sendiri, karena kabel biasanya sudah diberikan minyak yang cukup oleh paberiknya. Akan tetapi. kalau kabel ini tidak digunakan agak lama, maka memberikan minyak ini perlu agar dihindarkan kerus:lkan oleh karatan. Juga kalau di dalam pemakaian tampak agak mengkilap, maka memberikan minyak ini perlu sekali untuk kepentingan sheaves-nya, juga untuk kabelnya sehdiri. Faktor keamanan perlu diperhitungkan di dalam memilih kabel yang hendak digunakan ; faktor ini adalah -perbandingan an tara muatan yang direncanakan dengan muatan yang memutusbn kabel itu . Safety factor sebesar 5 X atau lebih dianjurkan untuk mengizinkan adanya shock loads yang kadang-kadang mencapai muatan yang mematahkan tadi. Oi bawah ini diberikan daftar kekuatan patah dari berbagai ukur:m kabel.
IX
-
Jumlah Benang Serat per be nang
6
19
6
37
8
37
TABEL C.04.
X
Diameter · serat m.m
Diameter kabel mm
Be rat kg/m'
Kekuatan pada daya tahan per serat kabe1 kg/mm2 130
180
0,23 0,26 0,31 0,37 0,50 0,60 0,80 1,0 I ,2 1,4
3,5 4 5 6 8 9 ,5 12,5 16.0 19.0 22,0
0 .045 0,057 O,OH1 0 ,116 0 ,21 0,30 0,54 0.68 I ,22 1.66
600 HOO 1100 1600 2900 4200 7450 11650 16750 22800
850 1100 1500 2200 4050 5800 10300 16100 23200 31600
0,45 0,60 0,75 1,0 1, I 1,2 1,5 1,8
10,0 13,0 16,0 22,0 24,0 27,0 33 ,0 40,0
0.34 0,59 0,93 1,65 2,00 2,38 3 ,72 5,36
4600 8150 12750 22650 27450 32650 51000 73450
6350 11300 17650 31400 38000 45200 70000 101700
0,7 0,8 1,0 I ,2 1,5 1,8 2,0
19,0 21,0 27,0 32,0 40,0 48,0 54,0
1,14 ·1,49 2,32 3,35 5,24 7,52 9,30
14800 19350 30250 43500 68000 97800 120900
10500 26800 41850 60250 94150 135400 167000
Kekuatan Patah Kabel.
LAMPIRAN D
HYDRAULIC SYSTEMS. Di dalam alat-alat berat, maka y;mg di sebuthydraulic system adal ah sesuatu alat yang dapat mengatur/mengendalikan tenaga hydraulis untuk keperluan pelayanan dari pada attachment untuk hekerjanya : meskipun ada yang menggunakannya untuk kcperluan-kcpcrluan misalnya pengcndalian prime movernya sendiri juga, namun yang paling penting adalah attachmen t-nya sendiri . Bagian-hagian terpenting dari hydraulic system ini adalah sebuah pompa hydraulis berikut klep-klep pengontro l-n ya serta sebuah cylinder lrydraulic dengan lengan penekanfpenarik-nya . Kemudian tentunya harus ada sebuah tangki minyak untuk menjadi tempat penampung dari minyak hidraulis yang perlu dipompakan masuk ke dalam system olch pompa hydraulisnya serta yang mengalir kembali melalui bypass valves·nya. Pada kebanyakan alat berat, daya mampu sesuatu mcsin untuk menyelesaikan tugasnya , sebagian besar tergantung dari output hydraulic systemnya. sepe rti misalnya pada alat-alat jenis traktor loader dan sebagainya. Oleh karena itu, perhatian yang sebesar-besarnya harus diberikan .kepada hydraulic system ini supaya dapat menghasilkan kerja yang optimal oleh alat di dalam keseluruhannya seperti yang direncanakan oleh paberiknya. Dapat dibayangkan turunnya ou tput sesuatu loader, kalau hydraulic systemnya tidak bekerja seperti yang direncanakan. Penyakit utama dari hydraulic system ini disebabkan oleh pengotoran dari hydraulic oil-nya, yang menyebabkan pengausan dan kerusakan-kerusakan atas bagianbagian dari system yang seharusnya harus tidak bocor. Pengotoran-pengotoran ini dapat terjadi oleh debu maupun oleh air yang kemudian dapat me-"makan" bagianbagian yang sangat peka tersebut. Meskipun telah diusahakan adanya systems.yang tertutup rapat-rapat (completely sealed systems) , namun kontaminasi ini tetap saja terjadi sehingga perlu mengganti filter-filternya pada waktu-waktu tertentu, bahkan mengganti minyaknya kalau perlu . Full flow filters dapat sekedar mengurangi kontaminasi ini, namun tetap saja tindakan-tindakan pembersihan perlu dilakukan, mengingat bahwa tidak semua minyak melalui bypass valves-nya menuju ke tangki minyaknya (sebagian masih tinggal didalam systemnya). Pompa hydraulic yang biasa digunakan adalah yang berjenis gear dan vane. Masih
ada jenis-jenis lainnya yang diproduksi orang untuk keperluan ini, namun kcdua jenis tadi adalah yang paling banyak digunakan sampai sekarang ini. Yang paling sederhana adalah jenis pompa "gear type" yang biasanya digunakan untuk pompa bcrkapasitas rendah atau memang diperlukan tekanan pompa yang tidalc terlalu besar. Keuntungan gear type ini ialah bahwa dia sangat scdikit memcrlukan pe· meliharaan dan lebih tahan terhadap kontaminasi dari minyaknya sendiri. Pada Gb. D.Ol dapat dilihat prinsip kerjanya gear type pump ini, yang pada hakekatnya tidak berbeda dengan pompa-pompa yang biasa kita dapat lihat pada pompa minyak pada umumnya (crank case oil, dan sebagainya).
XI
Gear type ini peka terhadap tekanan yang berlawanan arahnya dengan arah dari pu taran pompa , khususnya kalau tekanan ca iran ini agak besar. Oleh karena itu dibua t orang vane typl' pump. yang konstruksinya lebih sulit : pompa-pompa jcnis ini lcbih GEAA·TYPE PUMP berimbang (balanced) secara hydraulis kalau dibandingkan dcngan gear type. Mengingat hal-hal yang dcmikian itu, maka vane type ini banyak digunakan untuk pompa-pom pa bcrkapasitas tinggi , scperti pad a bulldoze r dan loaders pada umumnya . Aliran hasil pompa ini dimasukkan ke dalam cylinder yang dibuat untuk mengubah tenaga hydraulis ini menjadi tenaVANE-TYPE PUMP ga mekanis. Berapa tenaga Gb. D.OJ. Jenis-jenis pompa yang biasa digunamekanis yang dapat dihasil kan oleh hydra ulic cylinder kan pada a/at-a/at konstruksi kita. ini tergantung dari dua tal
XII
m3
detik
X
kg mXm
detik
sedang
= satuan debit = kapasi tas pompa
= kemampuan pompa meng
isi ruangan cylinder.
kg
menunjukkan satuan tekanan {= tekanan/kekuatan per satu satuan luas), atau juga tekanan yang diukur di dalam cairan yang ada di dalam system {biasanya diukur pada bypass valvenya). mXm
Adapun tenaga
kg m
= HP = - - detik
ini dapat dikatakan merupakan ge rakan dari piston per satu sa tuan waktu = kg X m detik .
Dengan mengabaikan kehilangan karena geseran (friction losses) serta kenyataan bahwa cairan tidak dapat dimampatkan , maka dari pernyataan {= statement) tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : - hahwa setiap system dengan pompa tertentu kapasitasnya , menghasil kan liP yang sama untuk system itu sendiri. - HP yang dihasilkan oleh pompa itu berupa kekuatan (= kg) x gerakan piston (m/ detik) ; kalau kita kehendaki kekuatan yang besa r, maka diperlukan cylinder ケエセョァ@ besar , dengan akiba t ィZセキ。@ gerakan piston tadi menjadi lebih lambat (HP = tetap, sehingga kckuatan x gerakan = tet ap pula). kalau kita kehendaki kekuatan yang besar dengan ge rakan piston yang hesar pula. maka kapasitas dari pompa harus diperbesar. kalau dikehendaki kecepatan yang besar dengan kapasitas pompa yang sama, maka cylindernya diperkecil, yang berakibat kekuatan dorong juga menjadi lc bih kccil. Jadi , untuk mengukur liP dari systemnya, maka yang penting itu bukan hanya besar/kecilnya cylinder saja, melainkan juga kapasitas dari pompa kita menunjukkan/memegang peranan yang besar. Pompa-pompa untuk hydraulic systems biasanya diukur dalam HP pada sesuatu HPM tertentu, yang pada hakekatnya juga merupakan I II' 、Zセイゥ@ mesin penggerak pompa itu {atau power take off-nya). 3 debit pompa cm _ ckgfm2) /detik) HP (pompa) = _ __:___::_.:.___ _.:.____tekanan _ ____:. _ __;_
x
75
atau di dalam system food pounds per minute HP (maksimum) =
debit {gallons per minute) X system relief valve pressure (psi) 1714
. XIII
Mengenai cylindernya sendiri dapat dikemukakan dibedakan dua jenis, yaitu yang single acting dan yang double acting(searah a tau pun dua arah kerja).
SINGLE ACTING
/
Gb.D.02. Jenis-jenis hydraulic cylinder y ang digunakan da/am konstruksi. Sepcrti yang dapat dipcrhatikan pada gam bar sketsa Gb. D .02., single acting cylinder bckerja hanya pada arah kepanjangan lbri cylinder itu saja ; kembalinya dilakukan dengan memanfaatkan bcrat dari barang ya ng diangkatnya itu. Dengan demikian dipcrlukan hanya sebuah katup (= valve ) pembuang saja, yaitu dibuka pada saat muatan menekan kembali stang hydraulic kepada kedudukan semula , sedang ditutup kalau system sedang mendorong "muatan", pompa dapat bekerja· terus a tau berhenti. tidak mempengaruhi bekerjanya sistim kalau bypass valve ini cukup dibuat besar (menampung hasil pompa dan minyak yang kembali mengalir ke luar dari silinder) . diPalla double acting cy linders, baik maju a!a u mundurnya gerakan slang ーゥセエッョ@ lakukan dengan menekannya dengan perantaraan hydraulic oil. LJapat dimengerti bahwa baik jumlah valve maupun saluran·saluran akan menjadi lebih besar dan lebih rumit (complicated). Pada umumnya diperlubn hanya dua buah kat up saja yang dapat sckaligus bekerja pada sa tu arah saja: pada waktu diperlukan st:u1g piston bergerak ke depan, service valve dibuka kc arah ruangan C 1 sedang bypass valve dibuka dari arah C2. Oengan dcmikian itu , minyak hydraulic dipornpakan ke dalam ruangan di bawah silinder sedang dari ruan!!-an silindcr bagi an at a<> minyak ini rnengalir (didorong ke luar) melalui bypass valve masuk ke dalam reservoir. 1\pabila dikehendaki kerja scbaliknya, maka srrvice valve mcnutup ke arah C 1 y:mg sccara otoma tis membuka kc arah ruan gan C2 sedang bypass valve menutup kc arah C'2 dan mem buka ke arah C I · Pompa (P) dapat bckcrja terus, hanya kalau piston dibcrikan kedudukan "hold" di numa scmua kl ep dibcrikan kcdudukan se tengah tcrbuka; kala u tidak maka pompa harus dilcpas (disengaged).
XIV
Mesldpun agak mahal sedlldt, orang blasanya memlllh yang double acting oleh karena, kecuali memberikan keuntungan dapat memberikan/menguasai baik gerakan maju atau mundurnya piston , juga gerakan ini tidak te rgantung dari kedudu kan dari muatannya. Single acting cylinders biasanya hanya digunakan pada dumptrucks dan lain-lain alat yang sudah dapat diperhitungkan arah dan bcsarnya muatan yang menekan kembali slang ke dalam silindernya. Khususnya di dalam hal tractor loade rs, pcrlu dipc rhatikan masalah hydrilulic cycle time-nya yang harus sedemikian rupa tepatnya sehingga tepat pada waktu bucket dari loader menghadapi truck, dia harus sudah tcpat mcncapai kedudukan untuk membuang muatannya. Kalau tidak, maka terjadi kehilangan waktu (outruns its hydraulics) sehingga terjadi kehilangan waktu dan memperpanjang cycle time nya.
XV
LAMPIRAN E
RODA RANTAI ATAU RODA BAN KARET
( Tracks or wheels ). 1).
PENOAHULUAN .
Pada zaman ウ・ォ。セョァ@ ini, pcrkcmbangan trakt o r beroda ban karet adalah sudah demikian majunya (bcrbeda dengan beberapa tahun yang lalu} schi ngga para penganjurnya, tcrutama pabcrik-paberik pcmbuatnya. berani menyatakan ィ。 ィキZセ@ alat-alat ini dapat mcnghasi lkan apa saja yang dapat dihasilkan oleh sautb rasaudaranya yang menggunakan roda rantai (track vehicles) dengan lcbih ce pat dan ckon omis. Sampai di mana kebcnaran 、Zセ イゥ@ pcrn yataan itu, sebenarnya masih perlu kita teliti dengan ce rmat sebelum kita ini dapat termakan oleh propaganda perdagangan yang memang kurang dapat dipertanggung jawabkan . Khususnya di dalam alat-alat penggusuran tanah , maka pengalaman yang bcrupa 60 tahun lcbih tuanya alat-alat/ traktor beroda rantai ini tidak dapat dihilangkan demiki an saja , meski pun perke mbangan teknologi pada zaman akhir-akhir in i mcnunjukkan kemaju an yang lebih pesa t kalau dibandingkan dengan zaman-za man yang terdah ulu. Sudah barang tent u. se ti ap harang baru yang mcnjanjibn keuntungan yang lcbih bcsar dapat menarik se ti ap pembcli, teru tama para kontrakto r dan pcngguna ala talat itu ; namun demikian pendapat sudah barang tentu pula berbeda , olch karena juga trakt o r-traktor bcroda rantai juga mengalami perbai ka n-perbai b ;; dan kema_iuan-kemajuannya scndiri . Di sinipun kami menganju rkan untuk mencli ti benar-benar keuntu ngan-keuntungan dan kerugian-kerugiannya menggunakan scsuatu jenis alat ur.tuk pekerjaan-pckerja an tert entu; den gan perka taan lain , kit a harus menganalisa peker_iaan yang akan diberikan serta memban dingkan hasil -hasil yang dapa t diharapkan tercapai ol ch masing-masing alat tcrsebut. Misal nya, sc buah bulldozer ber-ban karet dapat bckcrja lebih cepat dan lebih lincah (= mobile) dari saudaranya yang ber-ban rantai ; akan tetapi ben arkah pekerjaan yang kita hadapi itu hanya memerlukan kecepatan dan kelincah an saja , atau lcbih mementingkan adanya traksi yang dipcrlukan untuk menghasilkan karya yang ekonomis ? . Di samping itu,juga ketrampilan dari para operator menentukan masalah pemilihan itu; sampai di mana kitadapat menggunakan alat kit a seca ra ekonom is dan baik ?. 2).
ORA WBAR PULL DAN RIM PULL I KECEPATAN DAN KELINCA HAN .
Padakebanyakan bahan/tanah , orang biasanya menghendaki alat yan g mcnghasil,kan sejumlah traksi tertentu untuk menyelesaikan tugasnya , makin bcsar makin baik. Dan oleh karena traktor roda rantai(tr ack type tractors) dapat menghasilkan traksi jauh lebih besar dari saudara-saudaranya yang beroda ban karct , mak::t di-
XVI
dalam hal traksi ini lebih mcnguntungkan. Di mana Jiperlukan DBP yang besar, makatrack typedozers ini merupakan pilih an yang mc:ncntukan. Hali ini diseba bkan oleh karena traksinya rnemang cukup bcsar: scperti yang tc:lah diketahui, maka DBP = f x Berat total dari alat beratnya atau boleh dikatakJn DBP = f, dimana f ini ad:tlah yang disebut = coeffisic n traksi . be rat Cocffisicn traksi ini berbeJa an tara track dengan wheel; kecuali di atas permukaan bcton atau aspal, maka nilai (fi) ini mencapai maksimal untu k tracks = 0.9 dan untuk wheel adalah 0,6 dengan catatan bahwa nilai-nilai ini :idak dapat lcbih b
8
0
=§ 0..
E
C2
gi Cl
15
5
--KECEPATAN, KM /Jam.
Gb. E. OJ. Perbandingan rim pull Cu.t. 824 dengan DBP dari Cu.t DBJ
XVII
Akan tetapi, maksimum DBP hukanlah masa!Jhnya tli tlalam keseluruhan, artinya kita tidak uapat berhenti di si ni Saja uidalam lllCillbanuingkan kcdua jenis alat be rat terse but: kecepatan juga merupakan faktor ekunomi yang pcrlu diperhitungkan . T r ack-type trcators dapat bekerja sebaik-baiknya dengan kece patan dari sampai sekitar 5 km/jam, scdang wheel type trcat ors (powe rshift) ィゥ。セョケ@ kecepatan minimal= 3 km/jam sampai 9 km/jam. Dalam Gb. E.OJ . dapat diperhatikan bahwa whecldozer 824 mel ampaui DUP Cat. DHS pada KM = 2,7 dan mcmbcrikan rimpull yang lcbih besar pada ォ」セー。ャョᆳ kecepatan yang besar pula (kalau dibandingkan dengan track type tr actor D8S). Untuk spreading dari tiii misalnya , wheeldozers ternyata lcbih menguntungkan dari track type , ditambah pula dengan pemberian pcmadatan sementa ra olch rodaroda yang menekan kepada tanah dengan be rat yang lebih besar pula. (Perhatikan berat traktor dibandingkan dengan lu as daerah singgung dengan tanah). Oleh karen a biasanya wheel dozerdengan day a dorong yang sam a dengan track type memerlukan berat y;mg lebih besar (.t 1,5 kali). maka biasanya pula harganya lebih mahal juga, yang dapat dilihat dari nilai depresiasi ptr-jamnya dan biaya per satu satuan tcnaga dorong. Namun demikian , oleh brena kecepatannya yang lebih tinggi dan hasilnya pe r jam kerja Jebih besar adanya , se hingga biaya per satu satuan hasil karya menjadi dapat sama, bahkan kadang-kadang lcbih kecil. Akan tetapi, dapa tkah semua pekerjaan dilayani dengan kecepatan tinggi?. Keadaan medan kerja juga sanga t berpengarult kepaua ketlua jenis trak tor it u. Medan yang rata dan tanah yang cukup daya pikulnya. rata dan jenis tanah liat sering memberikan kesempatan yang lebih baik untuk menge mbangkan kemampu annya kalau dibandingkan dengan tracto r crawle r; pada medan yang basah sebaliknya membcrikan track typetractoryang tidak terlalu terpengaruh oleh kelembekan tanah , lebih menunjukkan keunggulannya. Pekerjaan pada quarries dengan batu-batu nya yang tajam, ban-ban karct roda sering merupakan kebcratan yang nyata, oleh karena ban-ban tersebut terlalu ccpat ausnya sebaliknya, tracks yang sudah mengalami perbaikan-perbaikan dan kemajuan teknik tidak terlalu te rpengaruh seca ra menyolok. Track typedozer: pada umurnnya merupakan alat yang paling cocok untuk pckerjaan-peke rjaan didaeral1 perbuki tan; tebing-tebing mcnghilangkan keun tungan pengembangan kecepatan dari wheel dozers yang harus bekerja naik turun bukit. Bilamana harus bckerja pada arah memanja ng pada sesuatu tebing, roda-roda bclakang wheel tractor sering mcnunjukkan kecendcrungan untuk "melorot" kebawah sehingga usaha memberi kan koreksi mengenai arah gcrak doze r, mengurangi effisien si dari pengendalian alai itu scndiri. Men gingat keadaan tersebut tadi, mab scbagai syarat pemilihan yang setepa t-tepatnya adalah menyesuaikan jenis kepada pckerjaan yang uihauapi ; meskipun demikian, berbagai faktor masih dapat menjadikan pemilihan itu tetap kurang dapat dipertanggung-jawabkan dan memcrlukan penelitian dan analisa yang lebih mcndalam. Berikut adalah beberapa petunjuk mcn genai berbagai faktor pemilihan berdasarkan pcnyesuaian tcrscbut : Ripp ing, pioneering •. clearing & grubbing barangkali merupakan daeral1 kerja yang
XVIII
cxclusip discdi akan untuk crawler tractor, discbahkan pcmiliha nnya d.ijatuhkan kcpada jcnis-jcnis dcngan traksi yang paling besar .. Khususnya hal in i bcrlaku uidacrah pcrbukitan /pcgunungan dimana uacrahnya tiuak rata . Spreading fi ll , mcrupakan pilihan yang paling baik hagi wheeldozer yang tnc miliki kcmampuan kcccpatan uan pneumatic compaction. Oleh karena kcccpatannya yan)! tin ggi . mcreka dapal mclayani dcng:nt llllllialt sebuah armaua sc rapers uan trucks sc kaligus, dan karena kccepatan ini mn ck:t bekerja tanpa memperlambat operasi-opcrasi Llari armaua itu. Apahila keadaannya sesuai benar, maka scbuah wheel Llozcr uapat mcngc rjak:.tn tugas tiga buah traktor uozcr dengan rimpuii/ DBP yang sam a. Paua sementara kcauaan, compaction yang diberikan merupakan pemilihan yang menentukan . yang ui tinggalkan olch hauling cquipments sebagai hasilnya, mcrupakan ョ 、イッキ@ wセ キ セ@ pckerjaan yang paling cocok buat wheeldozers, khususnya di Llalam hal キゥョ、イ ッ Z エ セ 。ョ@ ャゥョエ yang ban yak dan panjang; pckerj aan ini memcrlukan lcbih ban ya k ェ オュャ[セィ@ (= passes) untuk menebarnya rata pada pcrmukaan, dan keccpatan wheel doLer merupakan jawaban yang paling tepat. 1emelihara jalan kerja dan ja!an masuk ke dalam sites yang pcrlu difill selama ー セ ᄋ@ tinggi merupakan bantu· [セ@ ケ [セョァ@ ー Zjエ。ョケ kcrja:m dilakukan; wheeldozer dengan ォ」 ・ lembek tadi . harus mcliwat i エ。ョ[セィ@ <Jll yang sa nga t berha rga bagi hauling unit s Ny\セョァ@ mena rik masin g Sudah barang tentu . baik whecldozcr maupun crawler tracto r オ[セー。エ@ masin g sebuah towed compactor Llan di dalam hal ini , tambahan ritnpuli / DI3P mcrupakan handica_p_bagi wheeldozer kita. Oi dalam hal ini dibuat orang dozer-dm.er dengan menggantikan rudanya dengan drum -drum compactor yang sesuai ; dengan demiki:.m juga Lli dalam hal pekerjaan khusus ini masih dapat diatasi oJch jenis wheel dozers . Production dozing & stripping dapal mcrupakan masalah pemilihan yang suli I b:tgi scseorang kontraktor. Apabila tanah merupakan jenis yang sanga t pauat sedang jarak dorongannya rclatip pendek, crawler dozers dapat meminualtkan tanah jauh lebih murah dari wheel dozers ; sebaliknya kalau tanahnya mudah men gem bang sedang jarak dozingnya relatip panjang, wheel dozer merupakan jawaban yang paling tepat (traksi diperlukan , akan tetapi tidak terlampau tinggi) . Oleh karena track type dozers biasanya dilengkapi dengan blade yang lebih besar dan dapat mengerjakan blade load yang lebih besar pula, maka wheel dozers harus mengimbanginya dengan membuat dozingcycles yang lebih banyak per satu sa tuan waktu. Menggunakan wheel dozers untuk bahan yang keras , diperlukan teknik· teknik yang lain dari yang biasa kita gunakan bagi crawler doze rs. Di dalam mengga· li muatan, operator harus bekerja dalam gear tc rendah (biasanya gear pertama) dengan rnembcrikan pitch kepada blade serta menekannya masuk ke dalan1 tanah secara hydraulis (dengan menggunakan hydraulic control system). Setelah cukup banyak muatan terkumpulkan, blade dibcrikan kedudul\an fload (= mengarnbang) dengan menghil angkan pitch tadi (blade berkedudukan normal/agak miring ke belakang) sehingga dia menyandar kcpaua skid shoes-nya dan dengan demikian
XIX
gear kcdua scolah-olah dia mcnaiki ski : lb lam kcadaan bcgini, opera to r pindah ーZNセ、@ N@ dan dcn gan dcmikian dia mcnggusur tanah kcpada エオェZNセョケ ォ。ョ@ sc luruh opcrasi tc rsc but dapat 、ゥェ。ャZNセョ ケZNセL@ Apabila tanah lcbih lcpas ォ ・ 。オ 。 。ョ dalam kcadaan floating biasa; wheelbase ya ng panjang itu mcmbc rib n platform yang cukup stabil.
-
, ,セ
NZセ
. セ@
@
..: ·,.-:- ·, ,
:-
セ
..:..}t.,. .·; ...
M
"1"•
,
...
セ@
..:.... - <e.: セNZ
セ@
セ
...;; ᄋ セ M . .BGエZ。N ᄋ N ᄋセ@ N セNML __ L GBZN LN[ ANL」[ relatip dozing jarak seda11g berkemba11g mudah Gb. 1-:.02. Di dalam ta11ah ya 11g crawler dari murah lebih tanah pa11ja11g, whee/dozer dapa t memindahkan dozers y a11g sekelas.
MM ᄋ
セ@
.I
_
..
Push Loading. Bilamana pcn g.g.un aan pushdozer ini titik bcratnya adalah maksimum dilakukJn olch drawbar pull push Joading di dal:un kcbanyakan cut ウ」ィ。イオョケZNセャ@ clawler dours. pula men)!ganti clawler tractors di dalam hal ini . Meskipu n wheeldozers 、ZNセー。エ@ namun dipcrlukan dozers yang lcbll1 bcsar d;m lcbih mahal.
XX
Akan tetapi, kernampuan lebih dari wheel type ャイ\セ」エッ ウ@ 1.bpat dimanfaatka n di dalam push dozing ini dengan teknik-teknik ケ\セョァ@ lain : scrapers 1.1
3) K E SIMP ULAN . Dari penilaian terscbut di alas, orang tentunya dapat menarik ォ・ウゥューオャ\セョ@ bahwa whel tractors memiliki keunggulan-keunggulan terhadap jenisnya crawler tractors. Akan tetapi scsungguhnya masih banyak lagi hal-hal yang perlu ditinjau lebih mendalarn untuk sampai kepada scsuatu kcsimpulan. Misalnya saja masalah ban yang aus; di beberapa tcmpat di dunia ini ada instalasiinstalasi mcm-vulkanisasikan ban-ban terscbut dengan biaya yang masih uikatakan tidak terlalu tinggi (kalau dibandingkan dcngan beli ban baru), sedang di lain tcmpat tidak terscdia instalasi-instalasi seperti yang uimaksud sehingga ban-ban itu harus diperhitungkan sampai habis (scperti juga berlaku ui Indonesia ini ). Sam a halnya scbcnarnya adalah track shoes dari crawler, namun dengan teknologi yang semakin maju , masalah ini dapat diatasi dengan cara yang lcbih mudah dan cukup murah. Juga masalah ketrampilan para operator dan supervisornya merupakan keharusan yang masih belum mendapatkan tanggapan didalam tulisan tadi ; skilled personnel seperti yang dituntut itu merupakan kondisi yang lcbih lama dapat dipcnuhi dari tuntutan-tuntutan crawler tractors. Oleh karena itu, orang tidak dapat mcnjatuhkan pilih.mnya kecuali setelah mengadakan cost analysis yang cermat untuk ー」ォ・イェZNセ。ョ@ khusos yang dihadapinya itu. Dianjurkan agar dimilikinya kedua jenis traktor itu agar dapal ditarik kesimpulan dari pcngalaman-pengalamannya sendiri, suatu syarat yang cukup mahal akan tetapi cukup bcrharga. (Dikutip dari Caterpillar Tractor Co.)
XXI
LAMPIRAN F
CARA-CARA PRAKTIS DI DALAM MENENTUKAN HASIL KARY A ALAT-ALAT UNTUK KEPERLUAN PLANNING DAN PROGRAMMING (CAT . l'ERr:ORMANCE llANO !lOOK 1475 ). I . U mum s・イゥョセ@ kita jumpai di dalam planning &programmingsesua tu keharusan un· tuk mcncntukan output dari alat-ala t konstruksi, tanpa mengctahui sccara tcrpcrinci. keadaan lapangan yang scbcnarnya. Di dalam hal ini. Japat kita tempuh jalan mcngadakan pcrkiraan produksi yang diminta itu sccara pcndckatan (off the job) scpcrti yang dapat kita ikuti pada proscdure scbagai bcrikut.
2.
bオャ、ッコセイN@
Mempcrkirakan ーイッ、オォNセゥ@ dari bulldoze r dilakukan berdasarkan production curves yang hasilnya masih harus dikalikan dcngan fak.tor koreksi : Pruduksi (M3. lcpas) :: Maksimum produksi X faktor koreksi.
Production curves(= maksimum production) llibuat bcrdasarkan keadaan scbagai berikut : I) Effisiensi = ·100 % ( 60 minute hour). 2) Alat kita mcmotong di dalam tanah biasa scpanjang ± I 5 meter untuk kcm.udian mcn·dorongnya (dcngan mengambangkan pisau dozer) se rta mcmbuang muatan liwat tcmbok yang tinggi. 3) Digunakan mesin -mcsin dengan powershift dan waktu tetapnya = 0.05 minute. 4) Kepadatan tanah 5) Koef. traksi
I 370 M3 lcpas 1790 M3 padat alam (=bank mcassure). = 0,5 (atau lebih) untuk mesin -mesin bcroda rantai = 0 ,4 (atau lebih) untuk mesin-mesin beroda ban karct.
6) Pisau dozer dikendalikan secara hidrolis (hidraulic controlled)
XXII
Grafi!< ini telah dibuat berdasarkan pengamatan di lapangan yang banyak dengan keadaan medan dan pekerjaan yang bermacam-macam . Traction type.
セ@ ....
a. .!?
D9U
M
セ@
0 15
30
45
60
75
90
105 120 135 150 165
180 195 200
Jarak angkut rata-rata (m') Gb. F. OJ . Maksimum production curves (universal, straight blades).
Contoh : Dozer D 7S, jarak angkut produksi maksimum 1000
\
800
e ......a.
600
1\ i\
834-
400
セ@
824-
<:::"
.\
.!?
M"
E
..
.><
:>
-o 0
6:
セ@
"
i"--.
200
15
30
WHEEL TYPE.
セ@
.........._ 815-
45
: 90 m. : 180 m3 lepas/jam .
セ@
----
r-.... セ@ ........... .....__ セ@
60
r-75
90
I--
r--
105 120 135
150 165 180
195 200
Ja111k angkut rata-rata.
Gb. F.02. Maksimum production curves (straight blade).
b) Faktor-faktor koreksi. Berhubung dengan keadaan pekerjaan . Angka-angka yang didapatkan berdasarkan max. production seperti yang tclah dilakukan tadi, masih per1u diberikan faktor koreksi, yang untuk tujuan praktis didapatkan sebagai berikut :
XXIII
Track type
Wheel type
1.00 0.75 0 - 0.60
1.00 0.60 0 - 0.50
1.20
1.20
0.80 0 .70 0.60
0.75
0.80 0.70
0.80
SLOT DOZING
1.20
1.20
SIDE BY SIDE DOZING
1.1 5
1.15
PENGAMATAN Hカセウ ゥ 「ゥャエケI@ (debu, hujan, kabut gelap)
0.80
0 .80
0 84 0.67
0.84 0.67
OPERATOR : haik sekali rata -rata kurang 13AIIAN YANc; DIKEIU AKAN Undukan lepas (stoc kpile) Sukar dike rja kan/ ke ras dengan tilt cylinder tanpa tilt cyl inde r cable control Sukar didorong, "mati" (pasir kering, lumpur, tanah berat/lengket) Batu, bekas ledakan dan sebagainya
EFF ISI ENS l PELAKSANAAN 50 minute hour 40 min hour
0 .80 0 .60 0 .50 - 0 .75 0.90 - 1.50 0.90 1.20 1.30
DIRECT DRIVE TRANSMISSION BULLDOZER : Angling(= A) blade Cushioned(= C) blade Rip (= R) blade D5 narrow gauge Bahan ringan (U blade) Blade bowl (untuk stockpile)
0.50 - 0.75
1.20 1.30
T ANJAKAN (Gradul :
0.40 0.60 0.80 1.00
/
a:
0 1-
セ@
I.L
1.20 セ@
. .v
セ@
/ % GR DE
1.40 - 30
-20
-10
Gb. F.OJ. Pengaruh tanjakizn.
XXIV
0
+10
+20
+30
Catatan : Pada hulldozers dapat dikatabn bahwa aョ セ ャ ・@ (= A) blade dan cush ion(= C') blade biasanya tidak dianggap ウ・「。セ ゥ@ alat ーイッ、オ ォセゥN@ karen a maksudnya semu· Ia adalah untuk alat p"mb.lntu , sc perti membersihkan medan , me ratakan fill. mendorong scra pers pacta waktu memuat , dan se bagainya. t・イセ。ョエオ@ dari kondisi pekerjaan . maka A cl an C hlacles hanya diperhi エオョセᄋ@ kan pada produksi scbesar SO- 75% dari produksi straight blades. Rip blades dimaksudkan untuk mcmpertinggi produksi dari straight bl ades, dan dipcrhi tungkan 100- I Uセ L@ dari jenis strai!\ht blades. Contoh perhitungan (off the job). Diminta untuk menentukan produksi rata -rata pe r jam dari sehuah DH-S dengan tilt cylinder, yang harus memindahkan tanah liat (keras) sejauh rata-rata 45 meter; medan menurun ± 15% sedang digunakan teknik "slot dozing" Bahan diperkirakan mempunyai bobot = 1500 kg/m3 (lepas), sedang operatornya dinilai = rata-rata. Effisiensi pclaksanaan = 50 min. hr. 425m3/jam (Jepas) Produksi (uncorrected) Faktor-faktor koreksi : tanah liat/keras 0.80 tanjakan 1.19 Slot dozing I .20 Operator rata-rata 0. 75 Pelaksanaan SO min. hr. O.R4 Koreksi terhadap kepadatan tanah standar 1370 : 1500 = 0 .9 1 Produksi_ 08-S dihitung = 425 m3tiam (lepas) X 0 .80 X 1.1 9 X 1.20 X ll.75 X 0 84 X 0.9 1
= 425
X 0.764
= 324
m3/jam (loose).
Di samping fakor-faktor tersebut tadi , masih ada pula faktor-faktor lainnya yang perlu diperhitungkan di dalam kita membuat rencana & program. Faktor-faktor yang dimaksud adalah berhubungan dengan kondist dari alatnya·sendiri serta lamanya sesuatu operasi direncanakan (delay factor); faktor-faktor ini berlaku baik untuk track type vehicles maupun wheel type : KONDISI TRAKTORNYA : baru 60% dari umur ekonomis 20% dari umur ekonomis
100 % 75% 50%
KEADAAN PEMELIHARAAN : baik sekali rata-rata kurang
100% 80%
50 - 60%
XXV
LAMANYA OPERAS! (delay time) <JO - I 00 % kurang dari sehulan 60 - 90 % kurang dari 4 bulan 50 - 80 % 6 - 9 bulan Nilai-nilai antara dapal dilakukan/direrhitungkan alas 、。 セ。 イ@ int crrolasi . hktorfaktor tcrse but berlaku pula bagi semua alat yang kit a gunakan. J. Track Type Shovel Loaders.
Ur.tuk shovel loaders ini , sebaiknya kita mengadakan perhitun gan -perhitull!! an secara an ali tis oleh karena agak suli t un tuk membuat producti on cu rves seperti pada bulldozers tadi . Hal ini ialah karena demikian han yak faktor yang haru s kita masukkan sebagai fungsi dari produksi itu. sedan g untuk mengambil beberapa dari faktor itu sebagai scsuatu yang konstan , dapat menimbulkan kcsalahan -kesalahan yang fatal. Dasar dari perhitungan-perhitungan itu adalah yang dinamakan rated bucket capucity yang biasanya sudah k.ita ketahui sebelumnya perhitungan-pc rhitungan ini dilakukan . Dengan berdasarkan rated bucket capacity ini dapat ditentukan セ・「オ。ィ@ hucket load(= muatan bcrguna) dengan mcnggunakan rumus Sebuah hucket load (loose/lepas) = rate d bucket capacity X \ pil lage fa k 111r. Faktor tercecernya (= sp illage factor) ini adalah sebagai berikut : Bahan Uniform aggregates Aggregates campuran. basah basah Tanah 「ゥ。セN@ Tanah berbongkah , akar-ak:!r Bahan membatu (cemented)
Spillage factor
85951008080-
90 "k. 100 r;, 110 "/,. I CHJ ',t,
95 ';;.
Contoh : Loader 977L dengan bucket capacity = 2.48 m3 memua t pasi r (= uniform aggregate) dari sebuah stockpile : Scbuah bucket load= 2,48 X 0.85 = 2.1 I m3 lepas. Dengan mengetahui volume sebuah bucket load tadi, maka yang perlu sekarang ditinjau adalah yang disebu t "cycle tin1e" dari loader di dalam pekerjaannya menggali dan memuat. Cycle time ini terdiri dari : Cyde time= load time+ manuevre time+ travel time+ dump time . Di dalam beberapa literatur, maka cycle time ini dinyatakan sebagai fixed time + variable time, se perti halnya yang Ielah dikemukakan di dalam buku ini sebelum· nya , di mana fixed time merupakan waktu yang konstan dan dapat dihitung dengan \Jasti sebclumnya .
XXVI
Loading time : Seperti halnya pad a bulldozer, maka juga di sini faktor jenis bah an yang di kerjakan merupakan hal yang berbeda-beda untuk masing-masing jenis. Faktor ini sekaligus diperhitungkan ke dalam jumlah waktu sebagai bcrikut . : men it Aggregate yang uniform, seperti pasir dan sebagainya. Aggregate campuran , basah Tanah biasa. agak hasah Tanah liat. batu-batu besar, akar-akar Bahan membatu . cemented
0.03 0.04 0.05 0.05 0.10
-
0 .05 0 .06 () 07 0.20 0.20
Manoeuver time :
Termasuk di dalam waktu menempatl
955 L 1,53 m3 Aggregate uniform, stock pile 0,95 30 meter Hopper bcsar: travel Jrd gear forward .
XXVII
l'erhitungan-perhitungan : Cycle time, load time 0 .04 manoeuver time 0 .22 travel time 0.40 dump time 0 .06
menit menit mcnit (dari tabel) menit
-------------- + Total
0 .72 mcnit.
60
Loads per jam
= - - = 83 cycles per jam .
0 .72
Loads per cycle = 1.53 x 0.95 = I .45 m3 Produksi per jam = I .45 X 83 = I 20 m3 per jam . (I oor;, effisien) . Misalnya : Operator = rata-rata - faktor = 0 .75 - faktor = 0 .67 Effisiensi = 40 min . hr. Delay time (alat & pemeliharaan baik) 0 .95 (kurang dari satu bulan operasi). Produksi per jam dapat diperhitungkan
=
0.75 X 0.67 X 0 .95 X 120m3/jam = 57 m3 /jam. selama waktu opcrasi. 4. Wheel type shovel loaders. Khususnya bagi wheel loaders ini, kemampuan produksinya dinyatakan di dalam ton ; untuk menghitung m3 per muatannya, pcrlu diadakan pcrhitunganperhitungan tersendiri. Hal ini barangkali karcna sifatnya adalah scrbaguna (=multipurpose) dan digunakan scbagai alat pcmbantu mcngingat kclincahannya bcrgcrak dari satu tempat ke tempat yang lain; loaders ini digunakan kccuali untuk memuat material lepas (sepcrti yang dituju khusus di dalam pembuatann ya) juga untuk membantu mengangkat barang-barang padat lainnya, membantu dozing, meratakan permukaan dan sebagainya, semuanya dalam keadaan darurat untuk tempat-tempat yang berjauhan satu sama lain schingga tidak memerlukan pcrhitungan hasil karya tertentu Contoh-contoh perhitungan berikut ini adalah untuk pekcrjaan-pckerjaan dengan tuntutan hasil karya (= output) tertentu , misalnya untuk memuat truck-truck dengan bah an lepas seperti tanah, pasir, dan scbagainya. Di dalam hal ini diperlukan tindakan -tindakan sebagai berikut : I) 2) 3) 4) 5)
menentukan produksi yang dituntut oleh pekerjaan mcnentukan cycle time dari loader (cycles/hr) menentukan muatan yang dihasilkan per cycle (ton dan m3) mcncntukan ukuran dari bucket menentukan pemipihan mcsin (= alat) dengan menggunakan bucket siLc dan muatannya scbagai kritcria untuk dapat mcmcnuhi syarat-syarat pekcrjaan .
XXVIII
Produksi yang diminta .
Hasi/ produksi sebuah wheel loader harus sedikit melebihi produksi dari alatalat kritis lainnya di dalam unit di mana dia ditugaskan untuk memuatkan tanah (pasir, kerikil, dan sebagainya) kepadanya. Misalnya sebuah hopper dapat mengcrjakan scjumlah 300 t on per hour, jangan digunakan loader dengan kapasitas 500 tph a tau I 00 tph. Dipilih kapasitas (baik bucket maupun mesinnya) yang mendekati 300 tph scjauh mungkin. Loader Cycle Time. Apabila beroperasi di atas tanah dengan permukaan k.eras dan rata, serta mengerjakan material lepas dan berbutir (misalnya kerikil) , maka suatu cycle time dasar sebesar = 0.40 menit dianggap wajar bagi articulated loaders dengan operator yang mampu (competent). Cycle time dasar ini meliputi : mengisi bucket, membuang/memuat, 4 arah penggantian jurusan gerak, cycle penuh dari hydraulicsnya serta pcrjalanan minim (kurang dari I 0 meter). Apabila diperlukan perjalanan yang agak jauh, maka menempuh jarak ini (= pulang balik) perlu dihitung tersendiri dan waktu yang dipcrlukan, ditambahkan kepada basic cycle time tadi. Basic cycle time tersebut dihitung berdasarkan alat berukuran 3 m3 ke atas serta yang berjenis articulated; penyimpangan-penyimpangan untuk yang berjenis \ebih kecil mungkin saja terjadi. Sebaiknya kita tentukan nanti di lapangan. Jenis material, tinggi onggokan (= pile) dan faktor-faktor lainnya mungkin sekali juga men am bah a tau mengurangi basic cycle time tadi, seperti yang tercantum sebagai ancer-ancer pada tabel berikut ini.
BAH AN . Campuran .. . . . . . . . . .. ..... .. . .. . . Sampai 0,125" (3,20 mm) ... . .. . ... ... 0 ,125 'sampai 0,75 '(3,20 mm - 19,05 mm) 0,75" - 6 ,00" {19,05 mm - 152,40 mm) ... Lebih besar dari 6 ' (IS em) . . . . . . . . . . . . Tebing tanah padat, batu-batu hasil quarry
minutes . . . . .
+ 0 .02 + 0.02 -
0 .02 0 .00 + 0.03 ke atas + 0.04 ke atas.
ONGGOKAN.· Tanah/pa.sir sampai I 0' {3.00 meter) (=pile, conveyor or bulldozer) . . . . . . . . . . . Kurang dari IO'· (3 .00 meter) . . . . . . . . . . . . Dibuang dari truck . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
+ 0 .00 + O.Ql + 0 .02
LAIN-LAIN Truck dan loader dimiliki bersama (seorang pemiliknya saja) . . . . . . . . . . . . . . . Dimiliki masing-masing . . . . . . . . . . . . . . . . Constant operation . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
-
0.04 atau kurang.
+ 0 .04 atau kurang. -
0.04 atau kurang.
XXIX
Tidak teratur/setiap kali berhcnti . . . . . . . . . . + 0.04 atau kuran)!. Truck-truck relatip kecil (terhadap besar bucket) + 0.04 atau kurang. Truck-trucknya lemah (= fragile) . . . . . . . . . . + 0 .05 a tau kurang. Oengan menggunakan tabel tersebut d1 alas untuk actual job conditions didapalkan cyde time per hour (I 00% effisien) sebagai bcrikul cycles/hr
=
60 min . total cycle time (min .)
Hasil muatan yang diminta. Hasil ini didapatkan dengan menentukan jumlah muatan yang dituntut tadi . dibagi dcngan produksi loader per jam (= jumlah cydes X bucket load) . Di dalam memilih besarnya bucket yang akan kit a gunakan (dan sccara konsekwen juga jenis/ type mesinnya), perlu diingat bahwa trucks/wagons dianjurkan untuk dimuat de ngan cara 2 -- 3 kali muatan setiap kali, mcmuatnya dcngan kuran g dari jumlah itu (sampah pcnuh) akan merusak truck itu scndiri.Jugacarry factor memainkan peran yang sangat besar di dalam memilih jenis bucket ini, mengingat bahwa kapasitasnya ditetapkan untuk jenis-jen·is pasir/tanah dengan muatan yang diklasifikasikan sehagai heaped (= munjung). Carry factor ·ini untuk berbagai jenis bahan dihitung sebagai berikut : (= ancer-ancer). CARRY FACTOR : Campuran bahan -bahan lembab (aggregate) Aggregate (uniform sampai 0,125") .. .. . . . . 0,125" - 0,3 75" (3 mm - 9 mm) . .. . . ·. . 0,50" -- 0 ,75" (12 mm - 20 mm) . ... . . . di atas 1" (24 mm) --- .. ........ . .. . . . Bahan yang diledakkan dengan baik ... .... . Rata-rata . .. .. .... ... .... ...... . . . . Tidak baik, banyak tertinggal gumpalan besar
95 95 85 90 .. 85 80 75 60 -
100 % 100 % 90 % 95 % 90 'f,. 85 % HO %
65 %.
Faktor-faktor Effisien!li. Angka-angka yang didapat dari pcrhitungan-perhitungan tersebut tadi adalah berdasarkan pra anggapan bahwa haik operator maupun medan dan per;;latan kita semuanya bcrjalan dengan effisiensi penuh (= 100% effisien). Di dalam kenyataan . angka-angka itu masih perlu dikoreksi lagi dengan faktor-faktor effisiensi. seperti halnya pada bulldozers dan sebagainya. Untuk itu dipersilahkan melihi!t angka-angka koreksi pada paragrap yang bersangkutan. Untuk menilai berapa effisiensi yang harus diperhitungkan kepada seseorang operator, maka ukurannya ada1ah basic cycle time tadi; mereka yang mampu untuk mencapainya diperhitungkan sebagai 100% effisien. ini dipcrlukan pengalaman kerja Sebagai pcdoman ialah bahwa untuk ョ Z セョ」。ーゥ@ yang scsuai pula. Pengalaman dasar pcndidikan dengan tahun 3 ± selama baik yang
XXX
selama ± 2 tahun dengan kondlsl yang sa•na kemudlan dlklaslflkaslkan sebagat "dl atas rata-rata" dengan nilai = 85 - 95 %. Pengalaman selama ± I tahun dinilai = rata-rata dengan nilai 75 - 85 %, acdang berpengalaman kurang dari itu dinilai masih belum berpengalaman dengan nilai = 60-75%. Juga ketahanan !isiknya sescorang operator rnempengaruhi jumlah cycles yang dia hasilkan per jamnya; seorang operator yang diklasifikasikan sebagai mampu 100 % menurut pengalaman di dalam kerja biasa (bukan demonstrasi, ataupun diawasi secara terus menerus dengan konsekwensi hukuman kalau tidak bcrhasil mencapai targetnya, dan sebagainya) tanpa usaha tambahan, hanya mampu mencapai 75 - 85% dari waktu produktip setiap jam; seorang operator yang dinilai sebagai rata-rata masih memerlukan effort tambahan di dalam menjalankan alatnya (gerakan-gerakannya belum otomatis benar) sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak lagi, sehingga mencapai 70 - 80% dari satu jam ef!isien, sedang yang masih diklasi!ikasikan sebagai masih belajar mencapai 60 - 70 % saja. Effisiensi jenis ini dimasukkan ke dalam gol ongan ef!isiensi pelaksanaan yang biasanya dinyatakan dalam min.hrs., misalnya 50 min.hrs. , 45 min. Ius, dan sebagainya, yang di dalam menentukan balance dari alat -alat yang digunakan (loader/ truck combination) biasanya tidak diperhitungkan agar dicapai maksimum produksi (peak production) yang mungk.in terjadi, !<arena secara kebetulan juga truck-truckon memenuhi jadwal cycle dengan tepat. Juga karena sebab dari ef!isiensi pelaksanaan ini sebagian besar diak.ibatkan oleh hal-hal yang ada di luar kemampuan operatornya se.ndiri, seperti servis harian, mengisi bahan bakar & pelumas, minor repairs, dan lain-lain yang biasanya tidak terjadi sepanjang hari (hanya diperhitungkan di dalam menentukan output harian !). Juga tidak diperhitungkan di dalam menentukan optimum capacity ini adalah faktor penghambat (=delay factor) yang biasanya dihitung untuk OiJCrasi-operasi jangka lama. Berbeda adalah faktor-faktor seperti- keadaan medan kerja dan pemilihan ukuran bucket. Medari yang keras dan rata dihitung sebagai menguntungkan operasi dan dinilai "' 100 %; rnedan becek diperhitungkan 80 - 90% yang terlalu berlumpur bahkan sampai 60 - 70%, demik.ian pula medan yang tidak rata dan bcrbatu dinilai 75 85% effisien. Bucket size san gat berpengaruh terhadap output ( op_erator's output) dari shovel; telah dikemukakan bahwa setiap truck sebaiknya dimuat penuh dengan 2 -- 3 knli memuat, setiap memuat selebihnya sangat mempcngaruhi operator dari shovel kita bahkan menurut pengamatan kami bersifat kwadratis terhadap jumlah kali mcmuat (di atas 2 kali muat). Angka-angka pengamatan itu khusus Cat. 920 menunjukkan bahwa setiap tambahan muatan terhadap 2 kali mtiat adalah kwadrat dari 0.0 I detik ; misalnya sebuah truck harus dimuat dengan 4 kali cycle, tambahan waktu muat adalah ( 4 - 2 cyclcs)2 X 0.0 I dctik ='4 X 0.0 I = 0.04 detik. Tam bah an untuk . 5 X muat; 0.09 detik, sedang memuat 6 X cycle adalah 0.16 detik. Hal ini mungk.in disebabkan faktor-faktor psychologis kepada operatomya, mungoleh idling dari sopir-sopir truck ataupun merasa inferior terhadap kin エ・イーセョァ。オィ@ besamya truck yang hams dimuatnya , atau lain sebab.
XXXI
Contoh Perhitungan Pemilihan Shovel. KEADAAN PEKERJAAS :
Tujuan l'roduksi yang diminta Material Kep;ulatan material
truck loading セウッ@ tph keriiUI ウ。ューZセゥ@ 3/8" (9 mm) dari stockpile sctinggi セP@ ft (6 meter) 2800 lb/yd3 (= 1650 kg/m3).
Truck capacity = iセ@ cuyd (C) m3) a tau 15 tons dJn dimiliki masing-rnasing oleh 3 huah kontraktor untuk proyeknya sendiri-sendiri . M e d
:1
agak becek ratJ·rata l·onstant (terus menerus).
n
Operator Jcnis opcrasi
PERIIITUN<;AN JUMLAII CYCLLS PER JA\1 : b。セゥ」@ cycle time (articubted loaders) Material Pemilikan trucks セャ・、。ョ@ : 80 'Yc. effisicn = 20 Gセ@ X 0.40 menit Jenis opcrasi Kondisi ッ ー 」 イZセエッ@ イjエZh 。 エ ZセL@ = H()"'( Jtau br r· tamhah RP Gセ@ (b ri ィj セゥNZ@ cyde = 2cr·: X 0 .04 mcnit =
0.40 menit. 0 .01 0 .04 0 .08 (dari 「[セウゥ 0.02
O.OS
ャG ケ 、」
ウOェ
Zセュ@
60 mcnit = ----0 .'\6 mt>nit
Jumlah m.l yang diminta
=
\'plume yang dunintJ pe-r cycle
+
0.56 me nit
T utal cycle
Jumlah
」 I@
I 07 cydcs/jarn
2 50 ton 1650 kgfm3 1'\2 m3
107 cycles
=
1,42 m3 /cyde.
Untuk ini dipilih Cat DO Jengan bucket size = 1 cuyd (= 1,50 m3) rated hl•Jped capadty ケZセョァ@ 、Zセーjエ@ memenuhi persyaratan yang dituntut itu, baik llll'llgcnai volume rnaupun menge-nai stJtic tipping loadnya. yang lehih besar Mclihat trucks yanJ! digunakan , maka s.ehamsnya dipilih ャッZセ、・イ@ untuk mcmenuhi mcrnuatnya denpn 1 · 3 kali rnuat {type 966 C) akan tetapi pertimh;mpan harga dcn!!an output memilih kita untuk menggunakan saja type Cat 9:10 tcrsl·hut 、」ョセエ。@ mcngambil resiko penurunan effisiensi pelaksanaan.
XXXII
LAMPIRAN G. ;
aセーィ。ャエ@
BIBLIOGRAFI Insti tute
SOILS MANUAL FOR DESICN 01-' AS!'! IAl.T !'AVE. MENT STRUCTURES .
Nation al Association of Australian State Road Au thori tics :
GUIDE TO STABILIZATION IN ROADWORKS . Ronal d C. Smith
PRINCIPLES AND PRACTICE OF I lEAVY CONSTR UCTION.
llcr ho.: rt 1.. Nichols
MOVING THE EARTH.
R.L. l'ucrcfoy
CONSTRUCTION THODS.
I b vcrs & Stublo.:s
IIANDBOOK OF HEAVY CONSTRUCTION.
\a tcrpillar
PERFORMANC E IIANDDOOK .
PLANNING, EQUIPMENT & ME-
XXXIII