SALINAN
PUTUSAN Nomor : 71/Pdt.G/2012/PTA.Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada Tingkat Banding dalam persidangan Majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan : Pembanding, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Kota
Bandung,
semula
sebagai
TERGUGAT
sekarang
sebagai
PEMBANDING; M E L A W A N: Terbanding, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal d/a Linda Ingkiriwang, di Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 10 Februari 2012, memberikan kuasa kepada IIS DENSIH, SH., Advokat, pada Kantor Advokat dan Konsultan Hukum IIS DENSIH, S.H. & REKAN, beralamat di Jalan Jend. Gatot Soebroto No. 45 C, Kota Bandung, semula sebagai PENGGUGAT sekarang sebagai TERBANDING; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Hal 1 dari 8 hal Put. No. 71/Pdt.G/2012/PTA Bdg
2
Bandung Nomor : 2504/Pdt.G/2011/PA.Bdg. tanggal 5 Januari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1433 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
1.Mengabullkan gugatan Penggugat; 2.Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat kepada Penggugat; 3.Memerintahkan Panitera untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap tanpa bermeterai kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah kantor Urusan Agama tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam register yang telah disediakan untuk itu; 4.Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah) ; Membaca Akta Permohonan Banding yang dibuat Panitera Pengadilan Agama Bandung Nomor: 2504/Pdt.G/2011/PA.Bdg, tanggal 18 Januari 2012, yang menyatakan bahwa Tergugat/Pembanding telah mengajukan upaya hukum banding atas Putusan Pengadilan Agama tersebut, dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 24 Januari 2012; Memperhatikan, bahwa untuk permohonan banding tersebut, Pembanding telah mengajukan Memori Banding tanggal 20 Pebruari 2012, diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bandung tanggal 20 Pebruari 2012, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding tanggal 20 Pebruari 2012, sedangkan Terbanding telah menyerahkan kontra memori banding tertanggal 27 Pebruari 2012 dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Bandung tanggal 28 Pebruari 2012 dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Pembanding tanggal 1 Maret 2012; Memperhatikan bahwa para pihak yang berperkara telah diberi kesempatan dengan
2
patut untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara (inzage) sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Bandung, namun Pembanding dan Terbanding tidak melakukannya, hal ini sesuai dengan surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Bandung No. W.10A1/1315/Hk.0.5/III/2012, tanggal 6 Maret 2012;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana yang telah ditentukan Undang-Undang No. 20 Tahun 1947, pasal 7 ayat (1), maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung setelah membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas permohonan banding yang terdiri dari Salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor: 2504/Pdt.G/2011/PA.Bdg. tanggal 5 Januari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1433 Hijriyah, berita acara persidangan, surat-surat bukti dan surat lainnya, yang berhubungan dengan perkara ini dan pertimbangan hukum Tingkat Pertama, serta memperhatikan keberatan dari Tergugat/Pembanding yang termuat dalam memori banding, dan kontra memori banding dari Penggugat/Terbanding, maka Majelis Hakim Tingkat Banding memberikan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa di dalam identitas Penggugat pada putusan Pengadilan Agama Bandung tertulis agama Kristen, dalam surat gugatan dan bukti yang lain tertulis agama Islam, dengan demikian terjadi perubahan agama Penggugat dari Islam ke agama Kristen, setelah Majelis Hakim Tingkat Banding meneliti berita acara persidangan dan perubahan surat gugatan, ternyata Penggugat tidak pernah merubah identitas agamanya dari Islam ke agama Kristen, oleh karenanya perubahan agama yang tercantum dalam salinan putusan tidak beralasan hukum; Hal 3 dari 8 hal Put. No. 71/Pdt.G/2012/PTA Bdg
4
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah mempertimbang kan dengan seksama tentang segala alasan dari gugatan Penggugat, keberatan yang diajukan oleh Tergugat serta alat bukti yang diajukan oleh Penggugat, maka Majelis Hakim Tingkat Pertama berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat untuk menuntut cerai dengan Tergugat beralasan dan dapat dikabulkan sebagaimana tertera dalam putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor: 2504/Pdt.G/2011/PA.Bdg. tanggal 5 Januari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1433 Hijriyah; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding berkeberatan dengan putusan dari Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dan mengajukan keberatannya yang termuat dalam memori bandingnya tertanggal 20 Februari 2012, antara lain bahwa Pembanding/Terggugat asal keberatan atas temuan fakta oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan sejak tahun 2006 antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus padahal dalam kenyataannya antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding masih hidup berdampingan dan juga masih tetap melakukan kewajiban sebagai suami isteri (hubungan suami isteri) dan mengenai masalah pertengkaran adalah merupakan hal yang lumrah yang terjadi dalam suatu kehidupan rumah tangga dan tidak terjadi terus menerus serta Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding kemudian rukun kembali; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah membaca dan meneliti dengan seksama tentang gugatan Penggugat, jawaban dari Tergugat, replik dan duplik serta pembuktian dari pihak Penggugat, pertimbangan hukum dari Majelis Hakim tingkat pertama, memori banding dari Pembanding dan kontra memori banding dari Terbanding, maka Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama tersebut, karena alasan Penggugat/ Terbanding untuk menuntut cerai dengan Tergugat/Pembanding dibantah oleh Tergugat/Pembanding, maka Penggugat/Terbanding
4
berkewajiban untuk membuktikan sebagaimana yang dikehendaki oleh ketentuan pasal 163 HIR, yakni “ barangsiapa yang mengatakan ia mempunyai hak, atau ia menyebutkan suatu perbuatan untuk menguatkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu “, maka Penggugat/Terbanding berkewajiban membuktikan alasan-alasan dari gugatan Penggugat/Terbanding tersebut ; Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding untuk menguatkan gugatan nya telah menghadirkan dua orang saksi, masing-masing bernama Linda Ingkiriwang binti Bachtiar Ingkiriwang dan A.K. Twissje Ingkiriwang. Saksi pertama di bawah sumpahnya menerangkan bahwa
setahu saksi sejak awal perkawinan mereka sudah tidak harmonis, tapi puncaknya terjadi sekitar tahun 2006, mereka sering berselisih dan bertengkar yang sulit didamaikan, penyebabnya karena faktor ekonomi, Tergugat pernah tidak mempunyai pekerjaan sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka ditanggung oleh bibi Tergugat, dan Tergugat bertemperamen tinggi serta mudah marah, sering berkata kasar yang tidak layak diucapkan seperti mengatakan Penggugat kafir dan wanita tuna susila serta Penggugat dengan Tergugat sudah pisah rumah selama 5 (lima) bulan, Penggugat tinggal di Kiaracondong dan Tergugat di Sumur Bandung Kota Bandung, sedangkan saksi kedua (A.K. Twissje Ingkiriwang) menyatakan bahwa saksi tidak tahu persis keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetapi menurut cerita ayah Penggugat sejak awal perkawinan mereka sudah kurang harmonis dan puncaknya sejak tahun 2006, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk diatasi, sebabnya faktor ekonomi, disamping itu karena dulu Penggugat menikah muda dan belum siap mental untuk mengatasi segala persoalan yang timbul dalam rumah tangga, serta antara Penggugat dengan Tergugat sudah pisah rumah selama 5 (lima) bulan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding meneliti keterangan dua saksi tersebut di atas yang dijadikan oleh Penggugat/Terbanding untuk menguat kan gugatannya, ternyata kedua saksi tersebut tidak pernah melihat dan mendengar secara langsung terjadinya Hal 5 dari 8 hal Put. No. 71/Pdt.G/2012/PTA Bdg
6
perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, dan keterangan itu sebagian besar merupakan pendapat dan kesimpulan dari saksi bahkan saksi memberikan keterangan yang berlebihan, misal menurut Penggugat dalam surat gugatan point 6 bahwa Penggugat dengan Tergugat benar-benar tidak rukun lagi dan sampai sekarang sudah pisah rumah selama 1 (satu) minggu, sedangkan menurut keterangan dua orang saksi tersebut Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah selama 5 (lima) bulan, hal ini jelas tidak benar, serta tidak sesuai dengan kenyataan yang diajukan dalam gugatan Penggugat dan apabila dihubungkan dengan ketentuan pasal 171 ayat 1 dan 2 HIR, suatu kesaksian harus didasarkan kepada pengetahuan, yang didasarkan kepada apa yang dilihat, apa yang didengar dan dialami sendiri oleh saksi terhadap perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding. Sedangkan kedua saksi tersebut tidak pernah melihat, mendengar dan mengalami sendiri, akan tetapi hanya kesimpulan dan pendapat saksi, padahal kedua saksi tersebut berkesimpulan dan berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun dan harmonis lagi, menurut pasal 171 ayat 2 HIR, kesimpulan atau pendapat saksi bukanlah kesaksian, karenanya kedua saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil dan tidak dapat dijadikan pegangan dalam mengambil putusan, sedangkan Penggugat/Terbanding tidak mempunyai bukti lain, maka menurut Majelis Hakim Tingkat Banding Penggugat/Terbanding tidak mampu membuktikan dalil gugatannya, oleh karena itu gugatan Penggugat/Terbanding harus dinyatakan ditolak ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Bandung tanggal 5 Januari 2012 M, bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1433 H, Nomor 2504/Pdt.G/2011/PA.Bdg. tidak dapat dipertahankan, dan harus dibatalkan dengan mengadili sendiri; Menimbang, bahwa mengenai biaya perkara, oleh karena perkara ini merupakan perkara dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor: 7 tahun
6
1989, yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor: 3 tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009, biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat/Terbanding sedang dalam tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding; Mengingat akan pasal-pasal peraturan perundang-undangan serta hukum lainnya yang bersangkutan;
M E N G A D I L I -
Menyatakan, bahwa permohonan banding yang diajukan Pembanding dapat diterima;
-
Membatalkan putusan Pengadilan Agama Bandung, tanggal 5 Januari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 11 Safar 1433 Hijriyah Nomor: 2504/Pdt.G/ 2011/PA Bdg;
Dengan Mengadili Sendiri : 1.
Menolak gugatan Penggugat;
2. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara pada Tingkat Pertama sebesar Rp. 441.000,- ( empat ratus empat puluh satu ribu rupiah); -
Membebankan Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam Tingkat Banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 30 April 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 8 Jumadil Tsani 1433 Hijriyah, oleh kami Drs.H. R. M. ZAINI, SH., M.H.I sebagai Ketua Majelis, Drs. H. M. NADJMI YAQIN, SH., M. Hum. dan Drs. DASWIR TANJUNG, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut serta dibantu oleh ADE SUPARMAN S.Ag, SH. sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh pihak Pembanding dan Terbanding; Hal 7 dari 8 hal Put. No. 71/Pdt.G/2012/PTA Bdg
8
KETUA MAJELIS, ttd Drs.H. R. M. ZAINI, SH., M.H.I HAKIM ANGGOTA,
HAKIM ANGGOTA,
ttd
ttd
Drs H.M,NADJMI YAQIN, SH., M. Hum
Drs. DASWIR
TANJUNG PANITERA PENGGANTI, ttd ADE SUPARMAN S.Ag., SH. Rincian Biaya Proses Perkara : - Biaya ATK, pemberkasan dll Rp. 139.000,- Biaya Meterai
Rp.
6.000,-
- Biaya Redaksi
Rp. 5.000,-
Jumlah …………………… Rp. 150.000,-
Untuk salinan yang sama bunyinya oleh : PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG, PANITERA
H.TRI HARYONO, SH.
8