PUTUSAN NOMOR __/Pdt.G/2015/PA.Sgr. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara : Penggugat, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan buruh,
tempat
tinggal
di
Kabupaten
SMA, pekerjaan
Buleleng,
sebagai
"Penggugat" ; Melawan Tergugat, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan buruh, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, sekarang tidak diketahui lagi tempat tinggalnya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai "Tergugat" ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 10 Februari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja,
dengan
register
Nomor
:
__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.,
telah
mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 15 September 1999, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor
Urusan
Agama
Kecamatan
Woha,
Kabupaten
Bima,
sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor : 513/51/IX/1999, tanggal 18 September 1999; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Tergugat di Bima selama kurang lebih 3 tahun,
Halaman 1 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2013/PA.Sgr
kemudian pindah ke rumah kontrakan di Bima selama kurang lebih 3,5 tahun, kemudian pindah lagi ke rumah orang tua Tergugat di Bima selama kurang lebih 3 tahun dan terakhir pindah dan tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kabupaten Buleleng dan selama dalam pernikahan antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 5 orang anak, yang masing-masing bernama ANAK PERTAMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal 02 Agustus 2000 (14 tahun 6 bulan), ANAK KEDUA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir tanggal 18 Juli 2002 (12 tahun 7 bulan), ANAK KETIGA PENGGUGAT
DAN
TERGUGAT, perempuan, lahir tanggal 20 Juni 2004 (10 tahun 8 bulan), ANAK KEEMPAT PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal 20 Oktober 2008 (6 tahun 4 bulan), ANAK KELIMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal 05 September 2009 (5 tahun 5 bulan) sekarang anak-anak tersebut dalam asuhan Penggugat; 3. Bahwa semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis namun sejak tahun 2008 yang lalu antara Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis serta terus–menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya antara lain : Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat, karena Tergugat jarang bekerja; 4. Bahwa puncak pertengkaran terjadi pada bulan Desember 2009 disebabkan Tergugat jarang memberi nafkah karena Tergugat malas bekerja, jika Penggugat menasehati Tergugat untuk bekerja, Tergugat marah-marah dan Tergugat mengatakan jangan memaksa Tergugat untuk bekerja dan setiap kali terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat masalah ekonomi Tergugat selalu meminta cerai kepada Penggugat, selain itu juga setiap kali terjadi pertengkaran Tergugat suka memukul Penggugat;
Halaman 2 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
5. Bahwa
antara
Penggugat
dan
Tergugat
telah
dilakukan
upaya
perdamaian oleh keluarga Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; 6. Bahwa setelah kejadian tersebut, tanpa seizin Penggugat, Tergugat meninggalkan Penggugat dan hingga Gugatan ini diajukan selama kurang lebih 5 tahun Tergugat tidak pernah pulang, tidak pernah kirim kabar dan tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di wilayah Republik Indonesia; serta selama itu pula Tergugat tidak pernah memberi nafkah Penggugat; 7. Bahwa
Penggugat
telah
berusaha
mencari
Tergugat
dengan
menanyakan kepada orang tua Tergugat dan teman-teman Tergugat, namun mereka tidak mengetahui keberadaan Tergugat; 8. Bahwa atas sikap dan perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Tergugat dan memilih bercerai;; 9. Bahwa dengan demikian alasan/dalil perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi salah satu alasan perceraian sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jis. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam; 10. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Singaraja Cq.Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughro Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
Halaman 3 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
Atau apabila Pengadilan Agama Singaraja berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat datang menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya, meskipun menurut relaas tanggal 12 Februari 2015 dan 12 Maret 2015, Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut melalui Radio Republik Indonesia (RRI), dan tidak ternyata tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu alasan yang sah, berhubung Tergugat tidak hadir maka tidak layak dilakukan mediasi; Bahwa oleh karena Tergugat tidak datang menghadap di persidangan, maka kewajiban Majelis Hakim untuk mendamaikan tidak dapat dilakukan, namun demikian Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil, selanjutnya
dibacakanlah
gugatan
Penggugat,
yang
isinya
tetap
Penggugat
telah
dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
untuk
memperkuat
dalil
gugatannya,
mengajukan bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Penggugat (PENGGUGAT) Nomor:5108065803810005 dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng tanggal 26-09-2011., bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.1.); b. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Woha Nomor: Kutipan Akta Nikah Nomor : 513/51/IX/1999 Tanggal 18 September 1999, bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.2.); c. Asli Surat Keterangan Ghoib dari Kepala Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan
Buleleng,
Kabupaten
Buleleng,
Nomor:470/211/Yan-
Um/II/2015 tanggal 10 Pebruari 2014 (bukti P.3);
Halaman 4 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
Bahwa Penggugat juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang dalam persidangan mengaku sebagai Ibu kandung Penggugat, di bawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan
Penggugat dan Tergugat, keduanya
suami istri yang sah, dan telah dikaruniai lima orang anak;
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat dan kemudian keduanya berpindahpindah tempat, terakhir keduanya tinggal di rumah kediaman bersama;
Bahwa saksi mengetahui pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun sejak 2010 sudah tidak harmonis lagi, saksi melihat / mendengar sendiri keduanya sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat malas bekerja, Tergugat menampar pipi Penggugat dan Tergugat sering bangun tidur kesiangan;
Bahwa saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah
sebab
setelah
puncak
pertengkaran
Tergugat
pergi
meninggalkan rumah dan Penggugat tanpa izin Penggugat hingga sekarang selama
5 tahun, dan selama berpisah Tergugat tidak
pernah memberi nafkah Penggugat bahkan sekarang Tergugat tidak diketahui lagi keberdaannya;
Bahwa
saksi
selaku
keluarga/orang
dekat
sudah
berusaha
menasehati Penggugat, akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Mahasiswa, bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang dalam persidangan mengaku sebagai Adik kandung Penggugat, di bawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, keduanya suami istri yang sah, dikaruniai lima orang anak;
Halaman 5 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat dan kemudian keduanya berpindahpindah tempat, terakhir keduanya tinggal di rumah kediaman bersama;
Bahwa saksi mengetahui pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, namun sejak 2010 sudah tidak harmonis lagi, saksi melihat / mendengar sendiri keduanya sering berselisih dan bertengkar disebabkan Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan Tergugat malas bekerja;
Bahwa saksi mengetahui antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah
sebab
setelah
puncak
pertengkaran
Tergugat
pergi
meninggalkan rumah dan Penggugat tanpa izin Penggugat hingga sekarang selama 5 tahun, dan selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah Penggugat bahkan sekarang Tergugat tidak diketahui lagi tempat tinggalnya;
Bahwa
saksi
selaku
keluarga/orang
dekat
sudah
berusaha
menasehati Penggugat, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun dan memberikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap dengan
gugatannya
dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk hal ihwal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Penggugat telah ternyata hadir di persidangan dan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya menyatakan tetap dengan
gugatannya, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap di
persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut dan dan tidak
Halaman 6 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
ternyata pula bahwa tidak datangnya tersebut disebabkan suatu alasan yang sah, oleh karenanya Tergugat harus dinyatakan tidak hadir, sehingga tidak layak dilakukan mediasi; Menimbang, bahwa kewajiban Majelis Hakim untuk mendamaikan sebagaimana ketentuan Pasal 82 Undang-undang 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tidak dapat dilakukan, namun demikian Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, terlebih dahulu akan dipertimbangkan tentang kewenangan pengadilan agama in casu Pengadilan Agama Singaraja dalam memeriksa dan memutus perkara a quo dan kedudukan Penggugat dan Tergugat untuk bertindak sebagai pihak dalam perkara a quo, (persona standi in judicio); Minimbang, bahwa perkara a quo adalah perkara perceraian dan dihubungkan dengan bukti P.1 berupa Fotokopi Kartu Tanda Penduduk / Surat Keterangan atas nama Penggugat yang telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti sebagaimana maskud pasal 301 Rbg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai, yang pada pokoknya menerangkan bahwa Penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Kabupaten Buleleng, dengan demikian Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja berwenang untuk memeriksan dan mengadili gugatan cerai yang diajukan Penggugat (Vide Pasal 49 dan Pasal 73 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989); Menimbang, bahwa dari bukti P.2, berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat yang telah memenuhi syarat formil dan materiil alat bukti sebagaimana maskud pasal 301 Rbg jo. Pasal 1888 KUH Perdata jo. pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai, terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah dan oleh karenanya
Penggugat dan
Halaman 7 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
Tergugat mempunyai kualitas hukum untuk bertindak sebagai pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Penggugat dengan alasan pokok bahwa
semula keadaan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis namun sejak tahun 2010 yang lalu antara Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis serta terus–menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya antara lain : Tergugat jarang memberi nafkah kepada Penggugat, karena Tergugat jarang bekerja, kemudian setelah puncak pertengkaran Tergugat pergi meninggalkan Penggugat hingga sekarang selama 5 tahun, bahkan sekarang Tergugat tidak diketahui lagi tempat tinggalnya di seluruh wilayah Republik Indonesia; Menimbang, bahwa
Tergugat tidak hadir di persidangan meskipun
telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu alasan yang sah, sehingga Majelis Hakim tidak dapat mengetahui jawabannya atas dalil/alasan
gugatan
Penggugat. Dengan
demikian maka secara yuridis formil dalil/alasan gugatan
Penggugat
tersebut dapat dianggap sebagai fakta yang benar; Menimbang, bahwa meskipun dalil/alasan gugatan Penggugat tersebut dapat dianggap sebagai fakta yang benar, namun karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka Penggugat tetap dibebani pembuktian; Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi sebagaimana maksud ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, yang telah memenuhi syarat formil dan materil sebagai saksi dan telah memberikan keterangan sebagaimana terurai di atas, yang saling mendukung
dan
bersesuaian
serta
menguatkan
dalil-dalil
gugatan
Penggugat, oleh karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat Majelis
Halaman 8 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
Hakim jadikan bahan pertimbangan dalam memeriksa dan memutus perkara a quo (vide Pasal 308 dan 309 RBg); Menimbang, bahwa dari 2 (dua) orang saksi Penggugat, diperoleh keterangan yang berkaitan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, sebagai berikut: -
Bahwa sejak 2010 antara Penggugat dan Tergugat telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat malas bekerja, bangun tidurnya siang-siang, saksi melihat dan mendengar sendiri pertengkaran Penggugat dan Tergugat bahwa Tergugat menampar pipi Penggugat;
-
Bahwa setelah puncak pertengkaran
Tergugat pergi meninggalkan
Penggugat hingga sekarang selama 5 tahun / 5 tahun bahkan sekarang Tergugat tidak diketahui keberadaan dan tempat tinggalnya; -
Bahwa saksi-saksi/keluarga telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak / menasehati Penggugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat dan yang
didukung oleh keterangan 2 (dua) orang saksi, telah ditemukan fakta hukum sebagai berikut ; Bahwa sejak
2010 antara
Penggugat dan Tergugat telah terjadi
perselisihan dan pertengkaran terus menerus disebabkan Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan Tergugat malas bekerja; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama 5 tahun dan selama itu pula keduanya sudah tidak saling bertemu dan berkomunikasi; Bahwa
keluarga
Penggugat
dan
Tergugat
pernah
berusaha
mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga
Penggugat dan
Tergugat
benar-benar sudah tidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga dan salah satu
pihak
Halaman 9 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
meninggalkan pihak lain selama 5 tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah sehingga mempertahankan rumah tangga yang demikian tidak sejalan dengan maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana yang dikehendaki dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum: 21 dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa berdasarkan semua yang telah dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim menilai
gugatan Penggugat telah memenuhi
ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf b dan f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf b dan f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga perlu mengemukakan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab Fiqh Sunnah Juz II halaman 290 dan Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :
الزوجة اواعتراف الزوج وكان اإليذاء إذاثبتت دعواها لدي القاضي ببينة ممااليطاق معه دوام العشرة بين أمثالهما وعجزالقاضي عن اإلصالح بينهما طلقها طلقة بائنة Artinya : “Jika tuduhan di depan Pengadilan terbukti dengan keterangan istri atau karena pengakuan suami, sedangkan hubungan suami istri tidak dapat lagi diteruskan karena perbuatan suami yang menyakitkan, dan Pengadilan tidak mampu mendamaikan mereka, maka boleh dijatuhkan talak ba'in kepada istrinya”;
وإن تعزز بتعزز اوتوار اوغيبة جازإثباته بالبينة Artinya :
“Apabila ia (pihak berperkara) enggan, bersembunyi atau ghoib, maka perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti (persaksian)”;
Menimbang, bahwa karena dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karenanya gugatan Penggugat tersebut telah beralasan hukum dan tidak melawan hak dan ketidakhadiran Tergugat dalam persidangan tidak
Halaman 10 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
didasarkan atas alasan yang sah, maka berdasarkan pasal 149 RBg, gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat, sehingga bekas suaminya tidak boleh rujuk dengan bekas isterinya kecuali dengan akad nikah baru sebagaimana ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan dengan memperhatikan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA/AG/X/2002, tanggal 22 Oktober 2002, maka Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan Panitera mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan
Penggugat dan
Tergugat dilangsungkan, untuk
didaftarkan putusan perceraian tersebut dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Memperhatikan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 dan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;
Halaman 11 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
MENGADILI 1. Menyatakan, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Singaraja
untuk
mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa bermeterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 326.000,- (tiga ratus dua puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Rabu tanggal 17 Juni 2015 M. bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1436 H. oleh kami Drs. H. SURYADI HS, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, DONI BURHAN EFENDI, S.H.I. dan ABDUL MUSTOPA, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan oleh Ketua Majelis yang dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga, dibantu oleh SUPIAN, SH. selaku Panitera Pengganti, dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
HAKIM ANGGOTA :
KETUA MAJELIS,
1. DONI BURHAN EFENDI, S.H.I.
Drs. H. SURYADI HS, S.H., M.H.
Halaman 12 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr
2. ABDUL MUSTOPA, S.H.I.
PANITERA PENGGANTI,
SUPIAN, SH.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
: Rp. 60.000,-
3. Biaya Panggilan
: Rp. 225.000,-
4. Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp. 326.000,-
Halaman 13 dari 13 hal. Putusan No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr