PUTUSAN Nomor : 118/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: PENGGUGAT, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Tukang Jahit, tempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, sebagai "PENGGUGAT"; LAWAN TERGUGAT, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal Kota MEDAN, Propinsi SUMATERA UTARA,
sebagai
"TERGUGAT"; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat serta memeriksa bukti-bukti surat dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 02 April 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Nomor: 118/Pdt.G/2013/PA.Pkc. mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 21 Maret 1994, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara;, sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah II/III/02/1994, tertanggal 22 Maret 1994, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara; 2. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suamiistri dengan bertempat tinggal di di rumah orang tua Penggugat di Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias, selama 1 minggu, kemudian pindah dan bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan Titi Kuning,
Hal. 1 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Kecamatan Medan Johor, Kota Medan selama 3 bulan dan terakhir bertempat kediaman di Perumahan Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan; 3. Bahwa selama ikatan pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai empat orang anak yang bernama : a. ANAK PERTAMA, Lahir tanggal 26 Juli 1996; b. ANAK KEDUA, Lahir tanggal 06 Nopember 1997; c. ANAK KETIGA, Lahir tanggal 01 April 2002; d. ANAK KEEMPAT, Lahir tanggal 01 Oktober 2006; Anak-anak tersebut saat ini ikut bersama Penggugat; 4. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak awal tahun 2006 antara Penggugat dengan Tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 5. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan oleh : a. Bahwa Tergugat mempunyai sifat egois, dan kalau ada masalh kecil Tergugat selalu membesar-besarkan masalah; b. Bahwa Tergugat tidak jujur dalam masalah ekonomi rumah tangga kepada Penggugat; c. Bahwa Tergugat selalu mengusir Penggugat dari rumah kediaman bersama kalau terjadi perselisihan dan pertengkaran; 6. Bahwa kedua belah pihak keluarga sudah pernah menasehati Penggugat dan Tergugat untuk rukun kembali dalam menjalankan rumah tangga, namun tidak berhasil; 7. Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran Penggugat dengan Tergugat terjadi pada tanggal 15 Agustus 2006, saat itu Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat di Kelurahan Titik Kuning Kecamatan Medan Johor Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, sedangkan Tergugat tinggal di rumah kontrakan di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, sampai sekarang tanpa saling menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami-isteri; 8. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas, Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang. Dengan demikian,
Hal. 2 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
gugatan cerai Penggugat telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; 9. Bahwa
apabila
memerintahkan
Majelis Panitera
Hakim
mengabulkan
Pengadilan
Agama
gugatan
ini,
Pangkalan
mohon Kerinci
agar untuk
menyampaikan satu helai salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 10. Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, c.q. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan satu helai salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri, akan tetapi Tergugat berdasarkan relaas panggilan Nomor: 118/Pdt.G/2013/PA.Pkc. tanggal 02 Mei 2013 telah dipanggil di alamat semula, dan relaas panggilan dengan nomor yang sama tanggal 30 Mei 2013 dan tanggal 10 Juli 2013 dan tanggal 13 Agustus 2013 telah dipanggil melalui Mass Media tetapi tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya untuk hadir dalam persidangan;
Hal. 3 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat dalam upaya perdamaian agar Penggugat tidak melanjutkan gugatannya, akan tetapi tidak berhasil, selanjutnya dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan beberapa penjelasan yang selengkapnya telah termuat dalam berita acara perkara ini; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat berupa: Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera Utara; Nomor: II/III/02/1994 Tanggal 22 Maret 1994; Menimbang, bahwa selain surat-surat Penggugat juga mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. SAKSI PERTAMA, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Pelalawan; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena Penggugat famili saksi;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri yang menikah sekitar tahun 1994 di Nias;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Nias kemudian pindah ke Medan dan terakhir tinggal di Pangkalan Kerinci dan telah mempunyai anak 4 orang;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan harmonis, namun mulai tidak harmonis sejak awal 2006 dan sering terjadi pertengkaran disebabkan Tergugat bersifat egois dan selalu membesar-besarkan masalah serta Tergugat tidak jujur dalam masalah ekonomi keluarga;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah kurang lebih 7 tahun berpisah tempat tinggal, karena sejak Agustus 2006 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan sampai sekarang
Tergugat tidak pernah kembali lagi dan tidak diketahui
keberadaannya; -
Bahwa selama berpisah tersebut Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;
2. SAKSI KEDUA, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Pelalawan; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Hal. 4 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
-
Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena bertetangga dengan Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri yang menikah sekitar tahun 1994 di Sumatera Utara dan telah mempunyai anak 4 orang;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Medan dan terakhir tinggal bersama di Pangkalan Kerinci;
- Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak awal tahun 2006antara Penggugat dengan Tergugat sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak jujur dalam mengelola keuangan usaha mereka; -
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah kurang lebih 7 tahun berpisah tempat tinggal, karena pada Agustus 2006 Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan sampai sekarang tidak pernah kembali dan tidak diketahui lagi keberadaannya; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat menyatakan
tidak keberatan; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi, dan selanjutnya mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara perkara ini, yang untuk selanjutnya dianggap termuat dan menjadi bagian dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan tidak datang menghadap tanpa alasan yang sah menurut hukum, dan Tergugat tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai kuasanya, sedangkan gugatan Penggugat tidak melawan hukum dan beralasan. Oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan tidak hadir; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dalam persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat melakukan upaya damai sebagaimana dikehendaki oleh pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 dan pasal 130 HIR serta pasal 131 KHI. Walaupun demikian, Majelis Hakim sudah berupaya secara maksimal menasehati Penggugat agar bersabar dan kembali rukun dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil;
Hal. 5 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalil gugatannya telah menyampaikan bukti-bukti surat P.1 serta mengajukan dua orang saksi sebagaimana tersebut di atas yang masing-masing telah memberikan keterangannya dibawah sumpah; Menimbang, bahwa pertama-tama berdasarkan
pengakuan Penggugat dan
keterangan saksi maka dapat dinyatakan terbukti bahwa Penggugat bernama PENGGUGAT dan bertempat tinggal sebagaimana dalam surat gugatan yang merupakan wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, sehingga pengajuan gugatan ini telah sesuai dengan ketentuan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, oleh karenanya Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci berwenang untuk mengadilinya; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 yang berupa akta otentik yang mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat dalam pernikahan yang sah, sehingga keduanya berkualitas sebagai pihak-pihak dalam perkara ini; [ utk alasan f ] Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan yang didalilkan Penggugat yang menjadi pokok permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat dimana telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan sifat Tergugat yang egois dan selalu membesar-besarkan masalah serta Tergugat tidak jujur dalam masalah ekonomi dan Tergugat selalu mengusir Penggugat kalau terjadi pertengkaran sehingga rumah Penggugat dan Tergugat pecah dan tidak dapat dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa oleh karena alasan Cerai Gugat Penggugat didasarkan pada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis telah mendengar keterangan saksi-saksi dari keluarga/orang yang dekat dengan kedua belah pihak, yakni saksi SAKSI PERTAMA sebagai
Penggugat dan saksi SAKSI KEDUA sebagai Tergugat, sehingga telah
terpenuhi maksud pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989; Menimbang, bahwa dari saksi-saksi tersebut diperoleh keterangan mengenai keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat dan Tergugat pasangan suami-isteri yang sah dan telah mempunyai 4 orang anak;
-
Bahwa semula keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat berjalan rukun, tetapi sejak awal tahun 2006 menjadi tidak rukun disebabkan masalah ekonomi;
-
Bahwa sekarang Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak Agustus 2006;
Hal. 6 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut di atas maka Majelis telah dapat menemukan fakta hukum dalam persidangan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat semula baik-baik saja kemudian sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus disebabkan masalah ekonomi yang menyebabkan Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal dimana Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sudah 7 tahun lamanya, Tergugat tidak pernah kembali lagi serta tidak diketahui alamatnya; Menimbang, bahwa unsur pokok tegaknya suatu bangunan rumah tangga adalah adanya ikatan lahir batin yang kokoh antara suami dan isteri. Apabila terjadi perselisihan antara suami-isteri kemudian berakibat berpisahnya tempat tinggal dalam waktu yang relatif lama dan telah diupayakan untuk rukun kembali tetapi tidak berhasil maka hal tersebut mengindikasikan bahwa ikatan lahir-batin diantara suami-isteri tersebut telah sedemikian rapuh atau bahkan telah lepas sama sekali, sehingga telah tidak ada lagi kecocokan dan kesamaan kehendak diantara keduanya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah sedemikian rupa sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (vide pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974) dan atau keluarga yang sakinah, penuh mawaddah dan rahmah (vide pasal 3 Kompilasi Hukum Islam) telah tidak terwujud dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa pada setiap persidangan Majelis telah berusaha secara maksimal menasihati Penggugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya namun ternyata tidak berhasil karena Penggugat tetap bersikeras untuk bercerai, sehingga Majelis berkesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah tidak ada harapan untuk dapat rukun kembali dalam sebuah rumah tangga; Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang telah pecah sedemikian rupa adalah sia-sia belaka, bahkan apabila keadaannya seperti sekarang ini dipaksakan atau dibiarkan maka justru akan menimbulkan madharat dan penderitaan lahir batin yang berkepanjangan bagi Penggugat, sehingga oleh karenanya Majelis berpandapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah tidak dapat dipertahankan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 39 ayat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak serta
Hal. 7 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
adanya cukup alasan bahwa antara suami-isteri itu tidak dapat rukun kembali dalam sebuah rumah tangga; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan dalil syar’i/doktrin ulama yang kemudian diambil alih sebagai pendapat Majelis sebagai berikut: 5.
Kitab Ahkam Al-Qur'an juz II halaman 405:
ﻣـــﻦ دﻋـــﻲ إﻟـــﻰ ﺣـــﺎﻛﻢ ﻣـــﻦ ﺣﻜـــﺎم اﻟﻤﺴـــﻠﻤﯿﻦ ﻓﻠـــﻢ ﯾﺠـــﺐ ﻓﮭـــﻮ ظـــﺎﻟﻢ ﻻ ﺣـــﻖ ﻟـــﮫ Artinya: "Barang siapa yang dipanggil hakim muslim untuk mnghadap dipersidangan, kemudian ia tidak menghadap maka ia termasuk orang yang dholim dan gugurlah haknya”; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka gugatan Penggugat telah terbukti beralasan hukum sesuai ketentuan pasal 39 ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan atau Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dan dengan mengingat ketentuan Pasal 125 HIR maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, dan dengan mengingat ketentuan pasal 119 ayat ( 2 ) huruf c Kompilasi Hukum Islam maka gugatan Penggugat telah dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sugra Tergugat kepada Penggugat; Menimbang, bahwa untuk tertib administrasi pencatatan perceraian pada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim secara ex officio memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 Undang-Undang No.7 Tahun 1989 biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Hal. 8 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pangkalan
Kerinci
untuk
menyampaikan satu helai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabuapten Pelalawan, Propinsi Riau dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Dalam, Kabuapten Nias, Propinsi Sumatera Utara, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.591.000,- (lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Zulhijah 1434 H, oleh kami Dra. Arnetis sebagai Hakim Ketua Majelis serta Yang Ariani, S.Ag dan Imdad, S.HI sebagai Hakim Anggota, dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh hakim Anggota tersebut di atas dan M. Kamaruzzaman, SH sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. Ketua Majelis, TTTDD Dra. ARNETIS Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
YANG ARIANI, S.Ag.
IMDAD, S.HI. Panitera Pengganti
TTD M. KAMARUZZAMAN, SH.
Hal. 9 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.
Perincian Biaya : 1. Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Panggilan sidang 4. Redaksi 5. Meterai J u m l a h
Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 500.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 591.000,(lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) Putusan ini belum berkekuatan hukum tetap Dikeluarkan atas permintaan Tergugat Pangkalan Kerinci, 08 Juli 2013 Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci,
HANIFAH ANOM, SH.
Hal. 10 dari 10 Put. No. 118/Pdt.G/2013 /PA.Pkc.