1
PUTUSAN Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
PEMBANDING, tempat /tanggal lahir ;medan / 04-1974, jenis kelamin Laki-laki, Agama Katolik, beralamat, Kecamatan medan, Polonia Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT ; -----------------------MELAWAN----------------------TERBANDING, tempat / tanggal lahir : 4 April 1970, Jenis kelamin: Perempuan, beralamat di kecamatan medan Polonia kotamadya medan, Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula TERGUGAT.
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT;
Telah membaca : 1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 25 Maret 2015 No.85/Pdt/2015/PT.MDN
tentang
penunjukan
Majelis
Hakim
untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ;
2. Berkas perkara tanggal 08 Juli 2014 No.708/Pdt.G/2013/PN.Mdn dan suratsurat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA ;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam Register Nomor. 708/Pdt.G/2013/PN.Mdn, tertanggal 20 Desember 2013 telah mengemukakan halhal sebagai berikut ;
Halaman 1 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-2-
-
Bahwa pada tanggal 8 April 1999, Penggugat
telah melangsungkan
Perkawinan dengan Tergugat sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 2863/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, yang diterbitkan oleh Drs. Sutan Radja Hutagalung, selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan;
-
Bahwa setelah Perkawinan Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di jalan Jl. Monginsidi 4 No. 18 Medan, Kel. Anggrung, Kec. Medan Polonia, Kota Medan dan setelah itu Penggugat dan Tergugat pindah rumah ke Jl. Monginsidi 1, dalam kehidupan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri ;
-
Bahwa selama perkawinan Penggugat
dan Tergugat telah dikaruniai dua
orang anak yaitu laki-laki dan perempuan, yang bernama :
1. ANAK I, tanggal lahir 10 Oktober 1999, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran Nomor. 34.235/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, diterbitkan Drs. Sutan Radja Hutagalung, selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan; 2. ANAK II, tanggal 6 September 2005, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran Nomor. 34.236/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, diterbitkan oleh Drs. Sutan Radja Hutagalung, selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan;
-
Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga antara Penggugat
dan
Tergugat adalah hidup rukun akantetapi sejak tahun 2005 kehidupan rumah tangga Penggugat
tersebut mulai terjadi Pertengkaran/ Perselisihan yang
menjadi akar permasalahan berasal dari Tergugat, halmana Tergugat sering pulang malam ;
-
Bahwa pada bulan 7 (tujuh) tahun 2009 Penggugat mendapat kabar dari tetangganya, bahwa Tergugat telah selingkuh dengan dengan pria lain dan Penggugat tidak percaya dikarnakan Penggugat penasaran atas keterangan dari tetangganya maka Penggugat menanyakan langsung kepada Tergugat dan Tergugat mengaku dan menyesal serta menyadari bahwa perbuataannya tidak baik bagi dirinya serta bagi keluarganya ;
Halaman 2 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-3-
-
Bahwa sejak kejadian tersebut Penggugat
dan Tergugat tidak ada
komunikasi yang baik, sehingga terjadi selisih atau perbedaan pendapat dalam hal rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa oleh karena Tergugat merasa bersalah kepada Penggugat serta bagi kedua anak mereka Tergugat pergi meninggalkan Penggugat
dan kedua
anaknya dan sekitar 2 bulan kemudian Tergugat kembali lagi namun Penggugat tidak pernah mengindahkan ataupun Penggugat merasa tidak pernah ada lagi Tergugat ditengah-tengah keluarga Pengugat ;
-
Bahwa sekitar tahun 2010, kedua orang Tua Penggugat dan Tergugat telah mengupayakan perdamaian mereka namun tidak ada hasil perdamaian dari Penggugat dan Tergugat agar hubungan Penggugat dan Tergugat kembali baik seperti semula untuk menyelesaikan permasalahan kedua belah pihak namun tidak berhasil dikarenakan Penggugat
sudah merasa diselingkuhi
oleh Tergugat ;
-
Bahwa
dengan didaftarkannya
Gugatan Perceraian
ini Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan antara Penggugat dan Tergugat telah tidak ada lagi komunikasi serta tidak mencampuri urusan Penggugat dan Tergugat ;
-
Bahwa oleh karena salah satu alasan untuk dapatnya terjadi perceraian adalah apabila antara kedua belah pihak sering terjadi percekcokan yang secara terus menerus yang tidak mungkin diharapkan dapat rukun kembali dan oleh karena Tergugat tidak dapat memberi secara lahir dan Bathin kepada Penggugat
sebagaimana seharusnya hubungan suami istri yang
pada umumnya ;
-
Bahwa perselisihan dan pertengkaran maupun penyebab terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagai sesuai dengan dengan pasal 19 huruf a dan f PP No.9 tahun 1975, perceraian dapat terjadi karena alasan : huruf a : salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagai yang sukar disembuhkan dan huruf f : “ Antara suami dan Istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga” ;
Halaman 3 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-4-
-
Bahwa karena antara Penggugat
dan Tergugat telah terjadi percekcokan
yang secara terus menerus, mengakibatkan Penggugat
secara psikologis
sengat terganggu dan tidak pernah merasa hidup tenang bahkan sangat tertekan dan selalu dihantui rasa ketakutan dalam kehidupan rumah tangga dari Penggugat
dan Tergugat maka hubungan Penggugat
dan Tergugat
sudah tidak dapat diharapkan untuk rukun kembali sebagai suatu keluarga yang harmonis dan bahagia lagi maka oleh karena itu patut dan beralasan hukum perkawinan antara Penggugat
dan Tergugat sesuai Kutipan Akta
Perkawinan Nomor : 2863/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, yang diterbitkan oleh Drs. SUTAN RADJA HUTAGALUNG, selaku Kepala Pejabat Pencataan Sipil Kota Medan, dinyatakan putus karena perceraian ;
-
Bahwa oleh karena itu sebagaimana dalam Pasal 19 huruf a dan huruf f PP No. 9 tahun 1975 Perkawinan Penggugat
dan Tergugat putus karena
perceraian maka oleh karena itu Kantor Catatan Sipil Kota Medan untuk mencatat atau menghapus akta Perkawinan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
-
Bahwa oleh karena itu Penggugat
adalah sebagai suami yang sah dari
Tergugat maka apabila Perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah putus karena perceraian, maka sewajarnya dan mengingat umur dari kedua anak Penggugat
dengan Tergugat yang masih dibawah umur sehingga
mereka masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu maka sudah sepantasnya jika Hak Asuh / Perwalian ke-2 (dua) tersebut diserahkan kepada Penggugat
dan Tergugat dan Penggugat
bersedia untuk memberi biaya nafkah kepada Tergugat dan 2 (dua) orang anak masih dibawah umur, baik biaya kehidupan sehari-hari dan biaya pendidikan yaitu sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta limaratus ribu rupiah) perbulan sampai dewasa kepada Penggugat secara tunai dan sekaligus ;
-
Bahwa selanjutnya Penggugat memohon kepada Pengadilan Negeri Medan untuk menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi (uit voerbaar bijvorraad) ; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat
dengan
segala kerendahan hati memohonkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Medan d/p Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan Halaman 4 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-5-
menetapkan suatu hari persidangan dengan memanggil para pihak-pihak yang berperkara dan selanjutnya mengmbil suatu keputusan hukum yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
1.
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2.
Menyatakan Perkawinan antara Penggugat
dan Tergugat, sesuai
dengan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 2863/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, yang diterbitkan oleh Drs. SUTAN RADJA HUTAGALUNG, selaku Kepala Pejabat Pencataan Sipil Kota Medan adalah sah dan berkekuatan hukum ; 3.
Menyatakan Perkawinan antara Pengugat dan Tergugat sesuai dengan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 2863/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, yang diterbitkan oleh Drs. SUTAN RADJA HUTAGALUNG, selaku Kepala Pejabat Pencataan Sipil Kota Medan, putus karena Perceraian;
4.
Menetapkan dan menunjuk Penggugat dan Tergugat sebagai hak asuh serta untuk merawat dan memilihara dan mengasuh 2 (dua) orang anak Anak I, tanggal lahir 10 Oktober 1999, dan Anak II tanggal 6 September 2005, sampai dengan anak tersebut dewasa dan sudah bisa mandiri ;
5.
Menyatakan Penggugat
bersedia untuk menyerahkan atau memberi
biaya nafkah baik biaya hidup maupun biaya pendidikan ke-2 orang anak laki-laki kepada Penggugat
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta
limaratus ribu rupiah)/ perbulan baik secara tunai dan sekaligus; 6.
Memerintahkan kepada Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap untuk dicatatkan pada kantor Catatan Sipil Kota Medan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
7.
Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi (uit voerbaar bijvorraad) ;
8.
Menghukum Tergugat untuk membayar segala ongkos-ongkos perkara ini ;
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat , Tergugat mengajukan jawaban tertanggal 25 Maret 2014 sebagai berikut : -
Bahwa pada tanggal 08 April 1999, benar kami telah melangsungkap Pernikahan
sesuai
dengan
Kutipan
Akta
Perkawinan
Nomor
:
Halaman 5 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-6-
2863/T/MDN/2010, tanggal 30 Desember 2010 yang diterbitkan oleh Drs. Sutan Radja Hutagalung selaku kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan ; -
Bahwa setelah perkawinan benar saya dan suami bertempat tinggal di Jl. Mongonsidi 4 No.18 Medan, Kel. Anggrung Kec. Medan Polonia Kota Medan dan setelah itu kami pindah rumah ke Jl. Mongonsidi I dalam kehidupan yang rukun sebagaimana layaknya suami istri ;
-
Bahwa selama perkawinan kami telah dikaruniai 2 (dua) orang anakn yaitu anak laki-laki dan perempuan yang bernama ; 1. ANAK I, lahir tanggal 10 Oktober 1999, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran
No.34.235/T/MDN/2010,
tanggal
30
Desember
2010
diterbitkan oleh Drs Sutan Radja Hutagalung selaku kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan ; 2. ANAK II, lahir tanggal 06 September 2005, sesuai dengan Kutipan Akta Kelahiran
No.34.236/T/MDN/2010,
tanggal
30
Desember
2010
diterbitkan oleh Drs Sutan Radja Hutagalung selaku kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan ; -
Bahwa dari awal perkawinan kami, kehidupan rumah tangga kami adalah hidup rukun, meskipun sekali-sekali ada pertengkaran kecil tapi selalu dapat kami atasi, misalkan : sekalipun persoalan keuangan kami tidak pernah stabil, lebih sering berkekurangan apalagi sejak lahir anak pertama semakin bertambah kebutuhan sementara suami saya tidak mempunyai pekerjaan tetap, itu kadang kala menimbulkan pertengkaran akan tetapi dapat kami atasi ;
-
Pada tahun 2002 awal, saya memutuskan unruk bekerja dengan tujuan membantu suami dan menambah income dalam rumah tangga kami dan saya pun diterima bekerja di PT. YUKI SIMPANG RAYA Medan sebagai SPG (sales Promotion Girl) tepatnya bulan April 2002 dan itu juga atas seizing suami saya ;
-
Saya mulai bekerja bulan April 2002 pada saat anak pertama kami berumur 2 tahun 6 bulan, sampai dengan tahun 2006 saya berhenti bekerja setelah kelahiran anak ke dua kami. Jadi selama saya mengandung anak kedua pun saya masih bekerja sebagai SPG di Yuki Simpang Raya ya jelas sajalah saya sering pulang malam karena SPG itu kan jam kerja nya Aplusan (Pakai Sift) ada sift pagi pulangnya sore, dan ada sift sore pulangnya malam dan bahkwan setiap SPG mendapat jadwal lembur 1 x seminggu mulai dari pagi hingga malam ; Halaman 6 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-7-
-
Selama saya bekerja jujur saya kurang mendapatkan dukungan dari suami, kerap kali terjadi pertengkaran hanya karena persoalan antar-jemput saya saat mau berangkat atau pulang kerja. Dengan alasan capek, atau mengatakan “kan bisa naik angkot” saya menyadari beliau merasa minder karena pada saat itu kondisinya suami saya tidak bekerja tapi saya juga tidak pernah mempersoalkan hal itu dan saya tetap menghormati suami saya sebagai pemimpin didalam rumah tangga ; Dikarenakan hal itu saya pun belajar mandiri dan tidak bergantung pada suami selagi saya mampu saya berangkat dan pulang kerja sendiri ;
-
Tapi ketika saya mengandung anak kedua, disaat itu juga saya harus bekerja dan disitu saya sangat membutuhkan bantuan serta dukungan suami, tapi saya tidak mendapatkannya ;
-
Banyak kekecewaan yang saya terima dari suami, mulai dari sikap dan perkataan serta tuntutan suami mengenai pekerjaan diruma, saya akui itu memang merupakan tugas dan tanggung jawab seorang istri / ibu tapi tidak salah saya juga suami dan istri saling membantu bukan ? Inilah yang selalu menjadi persoalan kenapa kami jadi sering bertengkar konunikasi kami mulai tidak baik dengan suami dan kami sudah melupakan bagaimana janji pernikahan kami bahwa setiap pasangan harus saling menerima kekurangan pasangannya hidup dalam suka dan duka sehat dan saki dan sebagainya ; Pada tahun 2009 saya melakukan kesalahan yakni saya telah mengkhianati suami. Saya mengakuinya dan menyadari akan kesalahan tersebut dan saya bertobat. Kemudian kami pun menyelesaikan persoalan itu kepada keluarga dan akhirnya keluarga pun mendamaikan kami serta member nasihat terutama kepada saya kemudian kepada suami saya supaya dapat mengampuni saya ; Suami terlihat sudah menerima dan mengampuni saya namun semenjak itu sikapnya dingin kepada saya. Namun terkadang kembali membaik sikapnya, begitulah berulang-berulang saya merasa menjalani kehidupan rumah tangga tanpa tujuan didalamnya, semua jadi terbengkalai, urusan pekerjaan, anak anak dan yanglainnya kerap kali suami menghakimi saya ketika terjadi pertengkaran ;
-
Hingga suatu saat sangkin tidak tahannya dengan skap-sikap suami saya yang menyakitkan, saya pergi dari rumah dan saya tinggal ditempat saudara saya laki-laki (adik laki-laki) namun ketika saya sadar bahwa itu Halaman 7 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-8-
adalah kesalahan bahwa sebagai seorang istri tidak boleh meninggalkan rumah maka saya memutuskan untuk kembali kerumah ; -
Sajak saat itu saya mulai bertahan saja, memegang prinsip bagaimanapun dan apapun sikap dan perkataan suami saya yang menyakitkan saya, saya mau tetap bertahan selain karena saya masih ingin bersatu lagi dengan suami juga semua karena anak-anak karena saya menyadari inilah bayar harga saya kepada tuhan yang sudah mengkhianati Suami ;
-
Beguitulah seterusnya yang terjadi sampai saat ini. Sebenarnya bukan pertengkaran, perdebatan, atau sudah tidak ada kecocokan lagi, tapi yang terjadi disini sebenarnya suami saya yang belum bisa menerima saya dan mengampuni saya. Sehingga ketika apa yang saya lakukan selalu salah dimata suami saya dan selalu menjadi bahan pertengkaran. Soal pekerjaan dirumah pun bisa menjadi persoalan besar jika terkadang karena lelah saya tidak sempat mengerjakannya ;
-
Hingga pada akhirnya pada bulanj Juli 2013 terjadi pertengkaran hebat diantara kami dan saat itu suami saya meminta agar saya keluar dari rumah. Awalnya saya tidak mau, tetapi beliau memohon kepada saya dan mengatakan beliau akan sakit jika saya masih tetap ada dihadapannya. Dengan berat hati dan juga memikirkan demi kebaikan dan ketenangan suami saya, akhirnya saya rela keluar dari rumah dan saya di kostkan oleh suami saya. Saat itu harapan saya mungkin dengan cara kami berjauhan untuk sementara waktu ini kami bisa intropeksi diri masing-masing dan mendinginkan hati ;
-
Tapi yang terjadi pada Desember 2013 lalu suami saya mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Negeri Medan dan Januari 2014 kami sidang pertama. Kalau dari pihak saya pribadi, saya tidak ingin bercerai dan saya akan memperjuangkan rumah tangga saya untuk bersatu kembali.
-
Oleh karena itu saya memohon kepada Pengadilan Negeri Medan Hakim dan Panitera Yth untuk mempertimbangkan serta mempelajari kembali gugatan dari suami saya EMILO ARLANDI SITOMPUL serta persoalan yang terjadi didalam rumah tangga kami sehinnga dapat mengambil keputusan yang adil dan sebenar-benarnya, saya juga memohon disini supaya member saya kesempatan lagi untuk memperbaiki rumah tangga saya dan suami saya. Dan saya berjanji akan berubah menjadi istri dan ibu yang lebih baik lagi bagi keluarga saya ;
Halaman 8 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
-9-
Selain karena saya masih sangat mengasihi suami saya dan juga anakanak saya juga akan tetap memegang teguh perjanjian pernikahan kami dihadapan Tuhan dimana kami sebagai umat Kristiani bahwa pasangan yang sudah dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh Manusia kecuali Kematian yang memisahkan ; -
Kepada suami saya yang terkasih, kesempatan ini saya gunakan untuk memohon ampunan dari mu ; Setiap manusia tidak ada yang sempurna tapi kita memiliki banyak kesempatan dari Tuhan untuk melakukan hal yang benar guna memperbaiki kesalahan dan segala kekurangan kita ; Saya sangat menyesal atas kesalahan saya yang lalu, saya memohon kepadamu, ampunilah saya dari hati yang paling dalam, ingatlah saat ini kita sudah mengarungi pernikahan selama 15 tahun dan lihatlah buah hati kita yang masih panjang masa depan mereka yang harus kita perjuangkan bersama-sama apakah harus terhenti hanya karena keegoisan kita orang tuanya ?; Sebab dimana ada kesehatian didalam keluarga, disitulah berkat Tuhan tercurah, dan saya percaya berkat Tuhan akan tercurah bagi kita dan anakanak kita jika kita bersehati dan bersatu. Bukalah pintu maafmu buat saya kalau belum mampu minta pertolongan Tuhan buat memampukanmu mengampuni saya ;
-
Dan terakhir kepada saudara Ganda Tambunan selaku Pengacara dari suami saya EMILO ARLANDI SITOMPUL, saya hanya ingin mengatakan memang secara hukum saudara adalah pengacara yang memihak kepada klien anda yang tidak lain suami saya sendiri. Akan tetapi disini saya memohon dengan kerendahan hati kepada saudara Ganda Tambunan secara kemanusiaan jadilah perantara yang menjembatani antara saya dan suami saya yang mempersatukan kami kembali ;
-
Demikianlah ini saya perbuata atas perhatian dari segala pihak Pengadilan Negeri Medan, Pengacara Ganda Tambunan dan juga kepada suami saya PEMBANDING saya mengucapkan terima kasih ;
Menimbang bahwa atas jawaban dari Tergugat Penggugat mengajukan replik tertanggal 03 April 2014 berbunyi sebagai berikut :
Halaman 9 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 10 -
1. Bahwa
Penggugat
tetap
mempertahankan gugatan
tanggal
20
Desember 2013 sekaligus menolak dalil-dalil jawaban Tergugat ; 2. Bahwa
selama
perkawinan
Penggugat
dan
Tergugat,
Penggugat
bertanggungjawab memberikan biaya nafkah kebutuhan rumah tangga baik lahir dan batin sebagaimana layak suami istri ; 3. Bahwa tidak benar Penggugat
mempersoalkan antar jemput Tergugat
ketempat pekerjaannya malainkan Penggugat
senantiasa siap walaupun
Penggugat dalam keadaan capek dan lelah pulang dari pekerjaan ; 4. Bahwa hingga saat ini Penggugat dan Tergugat tidak lagi tinggal bersama melainkan sudah mencari jalan masing-masing ; 5. Bahwa pada point 9 hal. 3 dalam jawaban Tergugat adalah pada tahun 2009 saya melakukan kesalahan yakni saya telah mengkhianati suami dst… oleh karena itu Tergugat telah melakukan kesalahan yang fatal yakni mengkhinati suami sebagaimana dengan janji perkawinan yang telah diikrarkan bersama Penggugat dan Tergugat ; 6. Bahwa sesuai dengan pasal 174 HIR Jo 1925 KUHPerdata berbunyi ; pengakuan dilakukan dimuka Hakim memberikan suatu bukti yang sempurna terhadap siapa yang telah melakukan baik sendiri maupun dengan perantara seseorang yang khusus dikuasakan untuk itu ; 7. A. bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.354. K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 yang sebenarnya adalah ; “bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak” ; B.
bahwa sesuai Yurisprudensi Mari No.237. K/ AG/1995 tanggal 30
Agustus
1995, yang berisikan tentang “perceraian tidak dapat dikabulkan
apabila tidak memenuhi alasan-alasan sebagaimana ditentukan dalam pasal 19 huruf PP No.9 tahun 1975 “ 8. Bahwa alasan alasan perceraian dalam Pasal 19 PP No. 9 tahun 1975, khususnya huruf a dan huruf f dihubungkan dengan Pasal 22 PP No. 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, karena alasan gugatan perceraian Pasal 19 huruf f menyatakan gugatan dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu, adapun isi Pasal 19 Huruf a adalah salah Halaman 10 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 11 -
satu pihak bebuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain sebagai yang sukar disembuhkan dan pasal 19 huruf f menyatakan : antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga ; 9. Bahwa dalam pembuatan suatu putusan pembubaran perkawinan (ontbinding des huwelijk) pengadilan harus menemukan alasan yang logis untuk mengabulkan perceraian tersebut sesuai dengan KUHperdata dan UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan dengan kata lain untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan suami dan istri itu tidak akan dapat hidup rukun lagi (vide pasal 39 ayat 2 UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan) ; 10. Bahwa sesuai dengan pasal 209 KUHPerdata menyebutkan alasan Perceraian: a. Zina b. Meninggalkan tempat tinggal bersama dengan itikad jahat ; c. Salah satu pihak dihukum lima tahun penajara atau lebih lama ; d. Melukai berat atau menganiaya sehingga membahayakan jiwa atau mengakibatkan luka-luka ; 11. Bahwa dari uraian diatas yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat haruslah dilihat sebagai keadaan perselisihan rumah tangga yang terus menerus yang sulit diharapkan hidup rukum kembali dan selain itu juga olehj karena Penggugat danj Tergugat sudah tidak lagi tinggal satu rumah sejak bulan Juli 2013 s/d maret 2014, sehingga tujuan dari perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, oleh karena itu alasan untuk dapat mengajukan perceraian yang ditentukan dalam pasal 19 huruf a dan hruf f peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 telah dipenuhi dalil gugatan perceraian yang diajukan Penggugat; 12. Bahwa oleh karena Tergugat telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan kepatutan maka oleh karena itu kami memohon kepada Bapak Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini telah sesuai dengan ketentuan pasal 19 huruf a dan huruf f PP No. 9 tahun 1975 patut dan berdasar hukum jika perkawinan yang dilangsungkan antara Penggugat
dan Tergugat yang diberkati di
Gereja Katolik Kapel Karya Kasih medan di Medan, pada tanggal 08 April 1999,
didaftarkan
sesuai
dengan
kutipan
Akte
Perkawinan
No.
2863/T/MDN/2010, tanggal 30 Desember 2010 yang diterbitkan Kantor Catatan Sipil Kota Medan dinyatakan putus karena Perceraian ; Halaman 11 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 12 -
13. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas Penggugat dengan segala kerendahan hati memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadila perkara ini untuk mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;
Menimbang bahwa atas Replik Penggugat Tergugat mengajukan Duplik tertanggal 24 April 2014 berbunyi sebagai berikut : 1. Bahwa saya masih mengasihi dan mencintai suami saya EMILO ARLANDI SITOMPUL juga kepada kedua Putra putrid kami ; 2. Saya menyadari bahwa perceraian akan membuat putra putrid kami akan menjadi korban dalam perkembangan jiwanya dan berpengaruh kepada kehidupan masa depan mereka kelak dan saya rasa suami saya juga menyadari akan hal itu ; 3. Bahwa saya mau memagang teguh janji pernikahan yang pernah kami ikrarkan dihadapan Tuhan dan Gereja sesuai dengan kepercayaan yang kami anut bahwa kami akan saling menerima satu dengan lainnya dalam keadaan apapun susah senang sakit dan sehat dan dalam suka maupun duka dan hanya kematian yang dapat memisahkan ; 4. Bahwa dalam point 7 A yang menyatakan bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan lagi atau tidak” ; 5. Disini saya menyatakan bahwa saya sangat yakin dan percaya bahwa rumah tangga (perkawinan) kami ini masih bisa dipertahankan ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan
telah
menjatuhkan
putusan
tanggal
08
Juli
2014
Nomor
708/Pdt.G/2013/PN.Mdn yang amarnya sebagai berikut : 1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. 2. Menghukum Penggugat
untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.
521.000,-(lima ratus dua puluh satu ribu rupiah)
Menimbang, bahwa Akta Penyataan Banding Nomor : No.93/2014 yang dibuat oleh SUGENG WAHYUDI,SH.MM Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Penggugat telah Halaman 12 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 13 -
mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 21 Juli 2014, permohonan banding mana oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan telah dengan sempurna diberitahukan kepada
Kuasa
Hukum Terbanding semula Tergugat pada tanggal 3 Oktober 2014 ;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat tertanggal 17 Oktober 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 22 Oktober 2014 ;
Menimbang, bahwa Relaas Pemberitahuan Kesempatan Membaca Berkas perkara No. 708/Pdt.G/2013/PN-Mdn, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan telah diberitahukan kepada Terbanding semula Tergugat
pada tanggal 03 Oktober 2014 dan kepada Pembanding
semula
Penggugat pada tanggal 10 Oktober 2014, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara No. 708/Pdt.G/2013/PN-Mdn, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ; TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Penggugat semula Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan Salinan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Juli 2014, No. 708/Pdt.G/2013/PNMdn serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula Penggugat menyatakan alasan-alasan keberatan sebagai berikut : - Bahwa Pengadilan Negeri Medan salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku ; - Majelis Hakim Memutus Perkara Atas Hal-Hal yang tidak ada dituntut ;
Halaman 13 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 14 -
- Majelis Hakim Tidak Mempertimbangkan bukti-bukti Keterangan Saksi yang diajukan Penggugat/Pembanding dan Tergugat/Terbanding serta pengakuan Tergugat/Terbanding (Putusan Kurang Pertimbangan Hukumnya/Onvoeldoende Gemotiverd) ; - Bahwa Pembanding semula Penggugat mohon untuk membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 8 Juli 2014 No.708/Pdt.G/2013/PN.Mdn ; Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula Penggugat yang keberatannya tersebut akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi sebagai berikut : Menimbang bahwa alasan Pembanding semula Penggugat mengajukan gugatannya karena Tergugat semula Terbanding telah selingkuh dan pernah meninggalkan rumah,serta hampir setiap saat terjadi percekcokan sehingga keutuhan rumah tangga antara Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi yang menyatakan bahwa benar Pembanding semula Penggugat menyatakan sudah tidak ada keharmonisan lagi dalam rumah tangga mereka ; Menimbang bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mengambil kesimpulan bahwa tujuan perkawinan untuk menciptakan rumahtangga yang bahagia sudah tidak dapat dipertahankan antara Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula Tergugat karena salah satu pihak telah melakukan kesalahan,sesuai dalam Pasal 19 huruf a dan f PP No.9 Tahun 1975 yang menyatakan alasan untuk perceraian antara Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula Tergugat sudah terpenuhi ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat dengan adanya perceraian
atas
kedua
belah,memungkinkan
untuk
masing-masing
pihak
mendapat pasangan atau keluarga yang lebih baik untuk masa yang akan datang ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 08 Juli 2014, nomor : 708/Pdt.G/2013/PN-Mdn, yang dimintakan banding tersebut tidak dapat dipertahankan dalam peradilan tingkat banding dan haruslah dibatalkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding semula Tergugat dipihak yang kalah, maka Tergugat semula Terbanding dihukum untuk membayar semua biaya
Halaman 14 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 15 -
perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding seperti tersebut dalam amar putusan ini; Memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
-
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat;
-
Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 08 Juli 2014 Nomor : 708/Pdt.G/2013/PN-Mdn. Yang dimohonkan banding tersebut ;
MENGADILI SENDIRI :
-
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; Menyatakan Perkawinan antara Pengugat dan Tergugat sesuai dengan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 2863/ T/ MDN/ 2010, tanggal 30 Desember 2010, yang diterbitkan oleh Drs. SUTAN RADJA HUTAGALUNG, selaku Kepala Pejabat Pencataan Sipil Kota Medan, putus karena Perceraian;
-
Menetapkan dan menunjuk Penggugat dan Tergugat sebagai hak asuh serta untuk merawat dan memilihara dan mengasuh 2 (dua) orang anak Anak I , tanggal lahir 10 Oktober 1999, dan Anak II, tanggal 6 September 2005, sampai dengan anak tersebut dewasa dan sudah bisa mandiri ;
- Menyatakan Pembanding semula Penggugat bersedia untuk menyerahkan atau memberi biaya nafkah baik biaya hidup maupun biaya pendidikan ke-2 orang anak laki-laki kepada Terbanding semula Tergugat sebesar Rp. 2.500.000,(dua juta lima ratus ribu rupiah)/ perbulan baik secara tunai dan sekaligus; -
Memerintahkan kepada Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan untuk mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap untuk dicatatkan pada kantor Catatan Sipil Kota Medan dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
-
Menolak gugatan Pembanding semula Penggugat untuk selain dan selebihnya;
-
Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara
dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Halaman 15 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN
- 16 -
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2015, oleh Kami: H.BACHTIAR AMS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua
Majelis, DELIZATULO ZEGA,SH
dan
MARYANA, SH.MH.
masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk untuk umum pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015,oleh hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota
tersebut diatas serta dibantu oleh Hj.SURYA HAIDA,SH.MH. sebagai
Panitera
Pengganti pada
Pengadilan Tinggi Medan
tanpa dihadiri oleh
Pembanding dan Terbanding maupun Kuasa Hukumnya.
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
DALIZATULO ZEGA,SH.
H.BACHTIAR AMS, SH.
ttd MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd Hj. SURYA HAIDA, SH.MH.
Perincian Biaya : 1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
Jumlah
Rp. 150.000,-
Halaman 16 dari 17 hal Putusan Nomor : 85/PDT/2015/PT-MDN