PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Mata Uang Indonesia)
Brought to you by Global Reports
Laporan Auditor Independen Laporan No. 37042S Para Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Kalbe Farma Tbk. Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak perusahaan tertentu, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sebesar 25,4% dan 21,9% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta jumlah penjualan bersih sebesar 34,4% dan 34,4% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan atas perusahaan-perusahaan tersebut di atas, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Brought to you by Global Reports
- 1a -
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2p dan 27 atas laporan keuangan konsolidasi, mulai tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan secara prospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 57, “ Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”. Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasi berisi pengungkapan dampak kondisi ekonomi dan ketidakpastian perekonomian pada saat ini di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan serta tindakan yang telah ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi dampak kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi tersebut terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, kreditur, pemasok dan pemegang saham ke dan dari Perusahaan dan Anak perusahaan. PRASETIO, UTOMO & CO. NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Hermawan Setiadi NIAP 01.1.0759 5 April 2002
Brought to you by Global Reports
-2-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
31 Desember 2001 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2f, 4, 6, 15 dan 16) Rp 246.890.797.151 Bank yang terbatas penggunaannya (Catatan 4 dan 16) 275.097.507 Investasi jangka pendek - bersih (Catatan 2d dan 11) 26.110.360.580 Piutang usaha (Catatan 2e, 2f, 5, 6, 11, 16, 21, 28 dan 30) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 292.404.128.883 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp 5.442.782.419 pada tahun 2001 dan Rp 7.150.874.804 pada tahun 2000 104.663.898.720 Piutang lain-lain 26.849.457.945 Persediaan - bersih (Catatan 2f, 2g, 3, 6, 7, 11 dan 16) 340.476.568.710 Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya (Catatan 2h) 20.057.892.739 Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa (Catatan 2f dan 6) Aktiva pajak tangguhan - bersih (Catatan 2q dan 14) Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 2q dan 14) Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 254.731.856.340 pada tahun 2001 dan Rp 202.619.902.582 pada tahun 2000 (Catatan 2f, 2i, 2j, 3, 6, 8, 11 dan 16) Aktiva tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 26.039.966.306 pada tahun 2001 dan Rp 20.940.378.181 pada tahun 2000 (Catatan 2b, 2k, 2l, 3, 9 dan 23) Investasi efek hutang (Catatan 2d, 10 dan 29) Uang muka pembelian mesin dan peralatan pabrik (Catatan 28n) Rugi transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan (Catatan 2j dan 8) Aktiva tidak lancar lainnya (Catatan 2b) Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA (Catatan 20)
Brought to you by Global Reports
2000
Rp
220.803.787.880 281.813.110 28.764.457.670 233.906.549.429
109.201.689.249 21.044.385.394 275.462.783.776 23.555.057.613
1.057.728.202.235
913.020.524.121
7.336.767.790 81.611.998.249
7.180.366.791 90.061.138.508
10.233.204.611
12.883.589.937
433.729.833.697
403.025.442.661
71.529.390.787 198.924.972.000
76.628.978.912 234.435.587.500
10.575.198.447
10.494.312.702
1.531.715.151 4.114.538.764
338.010.447 9.773.011.645
819.587.619.496
844.820.439.103
Rp 1.877.315.821.731
Rp 1.757.840.963.224
-3-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember 2001
2000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek (Catatan 5, 7, 8, 11 dan 16) Rp Hutang usaha (Catatan 2f, 6, 12 dan 22) Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain (Catatan 2p dan 27) Biaya masih harus dibayar (Catatan 13, 28b dan 28j) Hutang pajak (Catatan 2q dan 14) Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang (Catatan 15, 16 dan 28a) Hutang bank (Catatan 4, 5, 6, 7, 8, 11, 15 dan 16) Hutang sewa guna usaha (Catatan 2j dan 8) Hutang pembelian aktiva tetap Hutang hubungan istimewa (Catatan 2f, 6, 15 dan 16) Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih (Catatan 2q dan 14) Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang (Catatan 15, 16 dan 28a) Hutang bank (Catatan 4, 5, 6, 7, 8, 11, 15 dan 16) Hutang obligasi - bersih (Catatan 2m dan 17) Hutang sewa guna usaha (Catatan 2j dan 8) Hutang pembelian aktiva tetap Hutang hubungan istimewa (Catatan 2f, 6, 15 dan 16) Laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan (Catatan 2j dan 8) Estimasi kewajiban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan (Catatan 2p dan 27) Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
93.417.400.803
Rp
76.221.171.600
99.582.836.936 1.705.825.179 18.624.109.303 111.815.886.346 46.590.828.463
73.648.360.405 25.274.192 16.514.879.488 77.659.511.979 46.365.985.346
41.415.151.970 74.160.535.180 5.401.482.534 3.640.267.040
47.929.685.597 78.467.135.700 7.393.512.069 5.047.455.880
4.120.525.623
3.801.086.622
500.474.849.377
433.074.058.878
5.105.962.398
3.502.590.778
289.292.000.286 503.721.945.264 195.587.794.758 2.650.532.551 6.708.801.120
301.984.978.262 485.826.159.712 194.418.998.670 3.258.761.652 8.675.823.520
20.465.483.741
21.363.428.749
1.480.955.853
-
5.853.658.474
-
1.030.867.134.445
1.019.030.741.343
-4-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
31 Desember 2001 HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b, 8 dan 18) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 8.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.060.800.000 saham (Catatan 1 dan 19) Agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b) ( Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan (Catatan 2b, 2d dan 8) Selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 2i, 8 dan 19) Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 3) ( Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek - bersih (Catatan 2d) ( Saldo laba (defisit) (Catatan 19) Ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya ( Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
125.199.794.794
406.080.000.000 2.640.000.000 54.311.186 ) (
2000 Rp
117.241.822.122
406.080.000.000 2.640.000.000 122.092.888 )
22.286.462.618
21.562.098.374
265.408.456
265.408.456
4.111.258.530 ) (
4.111.258.530 )
4.811.829.125 ) (
3.633.970.253 )
3.383.734.906 204.904.164.024 ) (
3.383.734.906 237.569.579.184 )
220.774.043.115
188.494.340.881
Rp 1.877.315.821.731
Rp 1.757.840.963.224
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
-5-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001
2000
Rp 2.046.499.028.579
Rp 1.561.838.886.560
1.059.022.347.297
729.038.540.338
LABA KOTOR
987.476.681.282
832.800.346.222
BEBAN USAHA (Catatan 2n, 2p, 8, 23, 27, 28b dan 28j) Penjualan Umum dan administrasi Riset dan pengembangan
539.587.113.810 104.984.304.347 6.482.370.014
362.264.291.834 75.628.791.148 3.999.965.639
Jumlah Beban Usaha
651.053.788.171
441.893.048.621
LABA USAHA (Catatan 20)
336.422.893.111
390.907.297.601
17.168.691.217
35.668.510.513
PENJUALAN BERSIH (Catatan 2f, 2n, 6, 20 dan 21) BEBAN POKOK PENJUALAN (Catatan 2f, 2n, 2p, 6, 8, 22 dan 27)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga (Catatan 2f, 4, 6 dan 24) Beban keuangan (Catatan 2f, 6, 11, 15, 16, 17 dan 25) ( Rugi selisih kurs - bersih (Catatan 2o, 10, 26 dan 29) ( Rupa-rupa - bersih (Catatan 2k, 2l, 9 dan 10) (
144.765.620.412 ) (144.168.291.739 ) 97.419.589.181 ) (262.317.394.454 ) 3.460.126.994 ) 3.346.634.228
Beban Lain-lain - Bersih
228.476.645.370 ) (367.470.541.452
LABA SEBELUM TAKSIRAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN
(
)
107.946.247.741
23.436.756.149
TAKSIRAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN (Catatan 2q dan 14) Tahun berjalan Tangguhan
48.157.173.695 10.052.511.880
45.782.168.870 (23.559.723.286 )
Bersih
58.209.685.575
22.222.445.584
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
-6-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b)
Rp (
2000
49.736.562.166
Rp
1.214.310.565
17.071.147.006 ) (29.573.489.189
LABA (RUGI) BERSIH
Rp
32.665.415.160
(Rp
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (Catatan 2r dan 19) Laba usaha
Rp
82,85
Rp
Laba (rugi) bersih
Rp
8,04
(Rp
)
28.359.178.624 )
96,26 6,98 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
Brought to you by Global Reports -
-
-
-
190.080.000.000
-
-
2.640.000.000 (
-
-
406.080.000.000
-
-
2.640.000.000 ( -
-
-
406.080.000.000 -
-
2.640.000.000 ( -
Rp
Agio Saham
-
216.000.000.000 -
Rp
Modal Saham
54.311.186 )
-
-
- (
67.781.702
122.092.888 ) -
-
-
-
- (
537.130.860
659.223.748 ) -
Rp
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
22.286.462.618
1.391.003.906
-
666.639.662 )
-
21.562.098.374 -
-
-
-
2.803.374.379 )
-
24.365.472.753 -
Rp
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
(
265.408.456
-
-
-
-
265.408.456 -
190.080.000.000 )
-
-
-
-
190.345.408.456 -
Rp
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap
(
(
(
Rp
Rugi Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar dari Investasi Jangka Pendek - Bersih
(2.698.012.538
(1.177.858.872
4.111.258.530 ) (4.811.829.125
-
-
-
-
4.111.258.530 ) (3.633.970.253 -
-
-
-
-
-
4.111.258.530 ) (935.957.715 -
Rp
Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
)
-
)
-
-
) -
-
-
) -
-
-
) -
3.383.734.906
-
Rp
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba (Defisit)
-
-
-
-
)
-
) ( 4.320.000.000
-
-
) ( 201.506.665.654 ) ( 28.359.178.624
Rp
Sub-Jumlah
-
( ) (
-
-
) ) (
-
-
-
( 204.904.164.024
-
-
) ( 201.520.429.118
-
-
-
)
-
(
-
-
( 237.569.579.184 ) ( 234.185.844.278 ) 32.665.415.160 32.665.415.160
-
(2.000.000.000
(4.320.000.000
( 202.890.400.560 - (28.359.178.624
2.000.000.000
3.383.734.906
-
1.383.734.906
Rp
Ditentukan Penggunaannya untuk Cadangan Umum
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo, 31 Desember 2001
Saldo, 31 Desember 2000 Laba bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Fintoret (B) dan Fintoret (M) (Catatan 2b) Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek bagian anak perusahaan (Catatan 2b dan 2d) Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek (Catatan 2d) Penjualan Chronicle oleh Igar (Catatan 2b)
Saldo, 1 Januari 2000 Rugi bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Fintoret (B) dan Fintoret (M) (Catatan 2b) Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek bagian anak perusahaan (Catatan 2b dan 2d) Rugi belum direalisasi atas penurunan nilai pasar dari investasi jangka pendek (Catatan 2d) Pembagian dividen kas (Catatan 19) Saldo laba ditentukan penggunaannya untuk tujuan cadangan umum (Catatan 19) Pembagian saham bonus dari kapitalisasi atas sebagian selisih penilaian kembali aktiva tetap (Catatan 19)
(Dalam Rupiah)
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
-7-
2.698.012.538 4.320.000.000
(2.803.374.379
-
) )
)
)
)
220.774.043.115
1.391.003.906
1.177.858.872
(666.639.662
67.781.702
188.494.340.881 32.665.415.160
-
) 537.130.860
226.137.775.562 28.359.178.624
Rp
Ekuitas - Bersih
-8-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Hasil tagihan restitusi pajak penghasilan Pembayaran biaya iklan, pameran dan promosi Pembayaran pajak Pembayaran beban keuangan Pembayaran untuk beban operasi lainnya - bersih
(
( ( ( (
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penebusan investasi efek hutang Hasil penjualan aktiva tetap Pembelian aktiva tetap Hasil pencairan dari deposito yang terbatas penggunaannya 340.518.186.890 Penempatan pada deposito berjangka Penerimaan dari aktivitas investasi lainnya - bersih Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
2000
Rp 2.187.036.111.264 Rp 1.578.425.177.039 1.184.992.229.659 ) (828.170.815.814 ) 1.002.043.881.605 15.258.254.411 7.452.670.777 387.257.383.318 ) 167.085.304.962 ) 137.625.876.313 ) 163.839.373.595 ) 168.946.868.605
(
750.254.361.225 33.897.134.586 6.546.924.597 (273.314.225.277 ) (199.364.868.233 ) (133.161.880.870 ) (86.685.337.976 ) 98.172.108.052
8.025.027.800 12.431.260.000 6.963.393.931 4.103.379.311 85.456.961.809 ) (90.511.291.352 ) 11.492.679.301
(
58.975.860.777 )
(23.522.323.591 ) 10.522.151.128 253.541.362.386
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Pembayaran dividen kas Pembayaran hutang hubungan istimewa Hasil penerbitan obligasi Penerimaan dari (Pembayaran untuk) aktivitas pendanaan lainnya - bersih
( ( (
48.186.049.214 ) (152.920.480.681 ) 14.154.564.798 ) (6.842.452.755 ) 3.616.842.370 ) ( 16.983.972.516 ) 194.418.998.670
(
11.900.949.997 )
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(
89.380.380.736 ) (607.031.643.998
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
(
116.746.478.919 39.001.329.238 128.268.453.276 ) (670.051.358.496 )
6.346.292.542 )
-9-
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS YANG DIDENOMINASI DALAM MATA UANG ASING
Rp
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2000
5.496.382.179
26.087.009.271
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Rp
6.815.505.401
(248.502.668.159
220.803.787.880
)
469.306.456.039
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Rp
246.890.797.151
Rp
220.803.787.880
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembagian saham bonus dari kapitalisasi atas sebagian selisih penilaian kembali aktiva tetap
Rp
-
Rp
190.080.000.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Brought to you by Global Reports
- 10 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 1. UMUM PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3. pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 30 tanggal 6 April 2001, sehubungan dengan pembagian saham bonus (lihat Catatan 19). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menkeh) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-01581 HT.01.04.TH.2001 tanggal 5 Juni 2001. Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan yang memulai operasi komersial pada tahun 1966 berkedudukan di Jakarta, dan baik kantor pusat maupun fasilitas pabrik keduanya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ringkasan kebijakan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate actions) Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, adalah sebagai berikut: Kebijakan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian Saham Perusahaan Pencatatan saham Perusahaan Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Surabaya Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Penawaran umum terbatas Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Pembagian dividen saham Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (stock split) Perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100 per saham (stock split) Pembagian saham bonus Jumlah
Jumlah Saham
Tanggal
20.000.000 30.000.000
30 Juli 1991 23 April 1992 22 Mei 1992
50.000.000 10 November 1992 17 November 1992 4 Mei 1993
8.000.000 75.600.000
15 Juli 1994 18 Juli 1994 32.400.000 15 Juli 1994 18 Juli 1994 216.000.000
7 Oktober 1996
1.728.000.000 1.900.800.000 4.060.800.000
24 Agustus 1999 6 Desember 2000
Pada tanggal 31 Desember 2001, susunan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Boenjamin Setiawan Nina Gunawan Rustiyan Oen Johannes Baptista Soemarlin Lukman Setiawan
Brought to you by Global Reports
Direksi
-
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
-
Komisaris Independen Komisaris Independen
Johannes Setijono Santoso Oen Vidjongtius Bernadetta Ruth Irawati Setiady Gracy Indriani
- Presiden Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur
- 11 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp 11,24 milyar pada tahun 2001 dan Rp 8,96 milyar pada tahun 2000. Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap sebanyak 6.272 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih (pasar), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, dan aktiva tetap tertentu yang dicatat berdasarkan nilai setelah penilaian kembali sesuai dengan peraturan pemerintah. Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung; sesuai dengan Peraturan VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Umumnya, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan (selanjutnya disebut “Grup”) adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan berikut yang berada di dalam negeri dan di luar negeri, dimana Perusahaan memiliki penyertaan saham baik secara langsung dan/atau tidak langsung lebih dari 50% hak suara:
Nama Anak Perusahaan
Kegiatan Usaha/ Produk
Farmasi: PT Dankos Farmasi Laboratories Tbk. - Dankos (1) PT Bintang Toedjoe Farmasi - B. Toedjoe (2) PT Hexpharm Jaya 25.215 23.777 Laboratories - Hexpharm (2) PT Saka Farma Farmasi Laboratories - Saka (2)
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
Persentase Pemilikan Efektif
Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)
2001
2000
2001
%
%
Rp
2000 Rp
Jakarta
1978
71,46
71,46
428.023
382.812
Jakarta
1949
71,46
71,46
243.577
167.582
71,46
71,46
43.279
47.318
Farmasi
Jakarta
Jakarta
1997
1995
57,17
57,17
- 12 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Nama Anak Perusahaan PT Phytosana Laboratories - Phytosana (6) PT Finusolprima Farma International - Finusolprima (1) PT Bifarma Adiluhung - Bifarma (1) Makanan Kesehatan: PT Helios Arya Putra - Helios (1) (*) PT Sanghiang Perkasa - Sanghiang (5) Kemasan: PT Igar Jaya Tbk. - Igar (1) PT Kageo - Kageo (3) PT Avesta Continental Pack - Avesta (3) PT Indogravure - Indogravure (4) Lain-lain: Fintoret B.V., Mauritius - Fintoret (M) (1) (lihat Catatan 15) Fintoret B.V., Belanda - Fintoret (B) (1) (*) Thurson International Ltd. - Thurson (1) (*) Dresden Resources Ltd. - Dresden (1) (*) Kalfarm Finance Ltd. - Kalfarm (1) (*) (lihat Catatan 15) Chronicle Trading Ltd. - Chronicle (3) (*)
Kegiatan Usaha/ Produk
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
Jakarta
2001
71,46
-
Rp 1.356
Rp
Farmasi Farmasi
Jakarta
1981
100,00
100,00
19.870
14.249
Farmasi
Jakarta
1997
100,00
100,00
10.494
3.791
Investasi
Jakarta
1978
100,00
100,00
88.453
58.840
Makanan Kesehatan
Jakarta
1982
100,00
100,00
166.831
98.019
Kemasan
Jakarta
1977
51,13
51,13
118.746
124.701
Kemasan
Bekasi, Jawa Barat Bekasi, Jawa Barat
1977
51,13
51,13
40.705
41.364
1976
39,10
39,10
121.745
100.489
Kemasan
2001
2000
%
%
2001
2000 -
Kemasan
Tangerang, Banten
1985
19,94
19,94
43.352
42.375
Jasa Keuangan
Mauritius
1999
100,00
100,00
334.399
351.313
Jasa Keuangan Investasi
Belanda
1993
100,00
100,00
3.654
3.561
British Virgin Islands British Virgin Islands British Virgin Islands
1993
100,00
100,00
192
169
1998
100,00
100,00
49
55
1994
100,00
100,00
-
-
British Virgin Islands
1994
-
51,13
-
3
Jasa Keuangan Jasa Keuangan Investasi
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh: (1) Perusahaan (3) Igar (2) Dankos (4) Avesta (*)
Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)
Persentase Pemilikan Efektif
(5) (6)
Helios B. Toedjoe
Tidak aktif
Akun-akun Fintoret (B) dan Fintoret (M), anak perusahaan yang masing-masing berkedudukan di Amsterdam, Belanda dan Mauritius, dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut: Aktiva dan kewajiban
-
Kurs rata-rata pada tanggal neraca seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 2001
Fintoret (B) Fintoret (M)
Brought to you by Global Reports
NLG 1 = Rp 4.169,55 US$ 1 = Rp 10.400,00
2000 NLG 1 = US$ 1 =
Rp 4.004,04 Rp 9.595,00
- 13 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Laporan laba rugi
-
Kurs rata-rata selama tahun berjalan seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 2001
Fintoret (B) Fintoret (M)
NLG 1 = Rp 4.147,98 US$ 1 = Rp 10.265,67
2000 NLG 1 = US$ 1 =
Rp 3.548,78 Rp 8.534,83
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai ”Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Penyertaan saham dengan persentase pemilikan Perusahaan di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian atas nilai aktiva bersih dari Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Igar menjual seluruh kepemilikannya di Chronicle kepada Bapak Bambang Hartanto, pihak ketiga pada tanggal 28 Februari 2001 dengan harga sebesar Rp 5 juta. Penjualan tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Igar yang dinotarialkan oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dalam akta No. 57 tanggal 16 Mei 2001. Rugi yang terjadi dari penjualan tersebut sekitar Rp 2,7 milyar disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2001, sehingga, efektif tahun 2001, akun-akun Chronicle sudah tidak dikonsolidasikan lagi. Sampai dengan tanggal penjualan, Chronicle adalah sebuah perusahaan yang telah tidak beroperasi lagi dan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. c.
Setara Kas Call deposit dan deposito berjangka serta investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Investasi Jangka Pendek dan Investasi Efek Hutang Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya; efek ekuitas yang tercatat di bursa efek; unit reksadana; dan wesel tagih. Investasi efek ekuitas, unit reksadana dan wesel tagih tersebut, yang diklasifikasikan sebagai efek “tersedia untuk dijual” dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih (pasar) sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar dari investasi tersebut disajikan sebagai “Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar dari Investasi Jangka Pendek - Bersih” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
Brought to you by Global Reports
- 14 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Investasi efek hutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi penurunan permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut sesuai dengan PSAK No. 50. Rugi yang terjadi sehubungan dengan penurunan secara permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai rugi yang telah direalisasi. e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Grup membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan umumnya ditentukan dengan menggunakan metode “masuk-pertama, keluar-pertama” (FIFO), kecuali persediaan B. Toedjoe, Saka, Finusolprima, Kageo dan Sanghiang yang biaya perolehannya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method) atau metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai tercatat persediaan beberapa Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 45% dan 40% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Penyisihan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat menjadi nilai realisasi bersih. Sehubungan dengan penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan pada tahun 2000 (lihat Catatan 3), Perusahaan tidak melakukan penyesuaian secara retroaktif atas perbedaan metode penilaian persediaan yang digunakan oleh Perusahaan dan Erbapharma, karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan.
Brought to you by Global Reports
- 15 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Grup umumnya menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor; dan kendaraan
4 - 30 4 - 25 2-8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. B. Toedjoe menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method). Nilai buku aktiva tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 7,35% dan 2,61% dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000. Sehubungan dengan penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan pada tahun 2000 (lihat Catatan 3), Perusahaan tidak melakukan penyesuaian secara retroaktif atas perbedaan metode penyusutan yang digunakan oleh Perusahaan dan Erbapharma, karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aktiva Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aktiva tersebut. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan yang meningkatkan manfaat aktiva tetap dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam pengerjaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. j.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila semua kriteria yang disyaratkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha” dipenuhi. Jika tidak, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus
Brought to you by Global Reports
- 16 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap dengan pemilikan langsung (lihat Catatan 2i di atas). Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-andleaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Goodwill Goodwill, merupakan selisih lebih antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai aktiva bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dan dicatat dengan menggunakan “metode pembelian”, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun atau dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa amortisasi goodwill tertentu selama dua puluh (20) tahun adalah wajar mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Goodwill disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi.
l.
Merek Dagang, Hak Paten dan Formula Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi.
m. Biaya Emisi Obligasi Sesuai Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, biaya emisi obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil emisi obligasi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut, dan diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut, yaitu lima (5) tahun. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/ pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan rata-rata nilai kurs seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 10.400 dan Rp 9.595 per US$ 1; dan Rp 7.915,68 dan Rp 8.357,30 per JP¥ 100. Transaksi dalam mata uang asing lainnya dinilai tidak signifikan.
Brought to you by Global Reports
- 17 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) p. Dana Pensiun Perusahaan, Dankos dan Avesta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh pemberi kerja berupa iuran berdasarkan penilaian aktuaria termasuk biaya jasa lalu, yang diamortisasi selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Sehubungan dengan hal di atas, mulai tahun 2001, sehubungan dengan penerapan PSAK baru No. 57, "Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi" yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan dan Anak perusahaan juga telah mengestimasi kewajiban tambahan untuk manfaat pensiun dan uang pesangon karyawan selain iuran pensiun yang telah didanai dalam program pensiun di atas, dalam rangka untuk memenuhi Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) No. KEP-150/Men/2000 mengenai "Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan". Berdasarkan keputusan Menaker tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam keputusan tersebut dipenuhi. Penyisihan tambahan sehubungan biaya jasa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, cadangan tambahan untuk biaya jasa kini dibebankan secara langsung pada operasi tahun berjalan. q. Taksiran (Manfaat) Pajak Penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan konsolidasi, termasuk rugi fiskal dari periode-periode sebelumnya yang dapat dikompensasikan. r.
Laba (Rugi) per Saham Dasar Laba usaha per saham dasar dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (4.060.800.000 saham), setelah memperhitungkan dampak retroaktif sehubungan dengan pembagian saham bonus pada tanggal 6 Desember 2000 (lihat Catatan 19) yang dianggap telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2000.
3. PENGGABUNGAN USAHA (MERGER) Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 30 Juni 2000 dan RUPSLB Erbapharma tanggal 21 Juni 2000, para pemegang saham kedua perusahaan tersebut menyetujui penggabungan usaha (merger) Erbapharma ke dalam Perusahaan. Sehubungan dengan hal di atas, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan surat keputusan No. S-1584/PM/2000 tanggal 29 Juni 2000; persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan surat persetujuan No. 198/III/PMDN/2000 tanggal 23 Agustus 2000; dan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak dengan surat persetujuan No. KEP-200/WPJ.06/BD03/2001 tanggal 20 Maret 2001. Berkaitan dengan hal tersebut, Erbapharma menggabungkan usahanya ke dalam Perusahaan dengan menggunakan nilai buku aktiva dan kewajiban Erbapharma pada tanggal 31 Juli 2000.
Brought to you by Global Reports
- 18 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Transaksi penggabungan usaha tersebut di atas dicatat dengan menggunakan metode “penyatuan kepemilikan” (“pooling of interest”) sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih yang terjadi antara biaya perolehan investasi dan nilai buku aktiva bersih Erbapharma sejumlah Rp 4,1 milyar disajikan sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas” dalam neraca konsolidasi.
4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2001 Kas
Rp
Bank Hubungan istimewa - PT Bank Arta Media (lihat Catatan 6) Rupiah Dolar A.S. (US$ 128.562 pada tahun 2001 dan US$ 836.588 pada tahun 2000) Pihak ketiga Rupiah Dolar A.S. (US$ 2.107.198 pada tahun 2001 dan US$ 1.434.967 pada tahun 2000) Mata uang asing lainnya Sub-jumlah Setara kas - call deposit dan deposito berjangka Hubungan istimewa - PT Bank Arta Media (lihat Catatan 6) Rupiah Dolar A.S. (US$ 100.000 pada tahun 2001 dan US$ 410.000 pada tahun 2000) Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar) Dolar A.S. PT Bank Mandiri (Persero) (US$ 2.275.000) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar) Mata uang asing lainnya Sub-jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas
Brought to you by Global Reports
Rp
5.522.686.283
2000 Rp
5.286.545.832
10.247.616.027
42.375.809.954
1.337.044.800
8.027.061.860
95.545.745.570
56.099.195.635
21.914.859.200 7.974.682.081
13.768.508.365 3.978.526.469
137.019.947.678
124.249.102.283
21.421.760.956
72.944.489.916
1.040.000.000
3.933.950.000
26.090.000.000
3.590.000.000
22.643.874.830
8.812.813.196
23.660.000.000
-
7.297.877.553 2.194.649.851
1.986.886.653
104.348.163.190
91.268.139.765
246.890.797.151
Rp
220.803.787.880
- 19 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, Perusahaan diwajibkan untuk mempunyai rekening bank operasional yang bertujuan untuk menampung dana untuk operasinya. Hak dan kepemilikan dari setiap rekening bank tersebut telah diserahkan kepada kreditur sehubungan dengan prioritas pertama untuk kepentingan penjaminan. Akan tetapi, penyerahan penjaminan tersebut tidak membatasi penggunaan atas dana rekening bank tersebut, dimana Perusahaan masih dapat dengan bebas menggunakannya sesuai dengan anggaran Perusahaan yang telah disetujui oleh kreditur. Juga, Perusahaan mempunyai rekening penampungan pada JP Morgan Chase Bank (dahulu The Chase Manhattan Bank N.A.) untuk menampung dana dari setiap kelebihan kas (cash sweep) dan hasil dari penjualan aktiva tambahan (non-core assets) Perusahaan. Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi, dana dari rekening bank penampungan tersebut hanya dapat digunakan untuk membayar pokok pinjaman (lihat Catatan 15 dan 16). Saldo rekening bank penampungan tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sejumlah Rp 275.097.507 dan Rp 281.813.110 yang disajikan sebagai akun “Bank yang Terbatas Penggunaannya” pada neraca konsolidasi. Lebih lanjut, Perusahaan juga mempunyai rekening penampungan sendiri pada PT Bank Arta Media, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan saldo sejumlah Rp 27.718.348.143 pada tanggal 31 Desember 2000. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, penggunaan dana dari rekening bank penampungan tersebut ditentukan sendiri oleh Perusahaan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, pembayaran dividen kas sesuai dengan peraturan BAPEPAM dan/atau peraturan pencatatan pada Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2001, tidak terdapat saldo pada rekening penampungan ini. Suku bunga per tahun berkisar antara 5% sampai 18% pada tahun 2001, dan antara 7% sampai 14% pada tahun 2000 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah; dan antara 1,5% sampai 6,84% pada tahun 2001, dan antara 4% sampai 6,84% pada tahun 2000 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Dolar A.S.
5. PIUTANG USAHA - BERSIH Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Hubungan istimewa (lihat Catatan 6) PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Rp Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd. Malaysia (MYR 634.973 dan US$ 78.699 pada tahun 2001 dan MYR 1.415.148 pada tahun 2000) PT Tri Sapta Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Sub-jumlah Pihak ketiga Pelanggan lokal PT Wicaksana Overseas International Tbk. (lihat Catatan 30) PT Sumber Sehat (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
288.945.411.680
2000 Rp
203.633.524.383
2.556.294.524 793.471.379
3.573.261.950 26.210.260.306
108.951.300
489.502.790
292.404.128.883
233.906.549.429
32.025.616.128 10.181.412.955
30.034.540.800 8.842.473.905
- 20 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 PT Gala Djaja Raya (US$ 252.360 dan Rp 251.222.308 pada tahun 2001 dan US$ 197.965 dan Rp 125.106.000 pada tahun 2000) Rp PT Bayer Indonesia Tbk. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (US$ 195.633) PT Kimia Farma (Persero) Tbk. PT Citrawacana PT Sierad Feedmill (US$ 30.553 dan Rp 847.600.000) PT Indofarma (Persero) Tbk. PT Dexa Medica PT Jamu Air Mancur PT Industri Jamu Jago PT Sanbe Farma PT Werda Kesri Bp. Yonas PT Samsung Print & Pack Indonesia PT Phapros PT Agrotech Veterindo Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Pelanggan luar negeri Hemas (Drugs) Ltd., Sri Lanka (US$ 364.514 pada tahun 2001 dan US$ 320.232 pada tahun 2000) Zimbabwe Pharmaceuticals (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (ZWD 15.864.823 pada tahun 2001 dan ZWD 1.353.668 pada tahun 2000) Aung-Aung Enterprise Ltd., Myanmar (US$ 273.717 pada tahun 2001 dan US$ 635.825 pada tahun 2000) Sime Darby, Singapura (SIN$ 396.744 pada tahun 2001 dan SIN$ 269.948 pada tahun 2000) United Laboratories Inc., Philipina (US$ 196.367 pada tahun 2001 dan US$ 198.528 pada tahun 2000) Shwee Yee Win Co. Ltd., Myanmar (US$ 184.029 pada tahun 2001 dan US$ 82.745 pada tahun 2000) Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (ZAR 1.970.962 pada tahun 2001 dan ZAR 720.873 pada tahun 2000) (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
2.875.766.309 2.086.051.239
2000
Rp
2.024.580.175 407.539.760
2.034.579.000 2.003.007.652 1.226.356.196
868.307.939 325.319.962
1.165.345.750 1.105.451.275 1.033.447.309 1.014.754.959 938.402.150 765.624.751 617.805.651 602.185.264 252.142.771 40.335.394
2.364.271.205 734.432.990 578.807.150 1.364.337.645 1.014.268.751 1.742.998.538 1.108.267.883 1.334.620.843 1.080.199.921 1.152.338.000
27.463.087.007
18.761.448.876
3.790.948.720
3.072.625.084
3.129.018.948
239.355.562
2.846.652.535
6.100.736.365
2.230.049.808
1.495.256.815
2.042.217.927
1.904.880.819
1.913.902.640
793.941.345
1.734.509.357
913.548.228
- 21 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Mega Product Ltd., Thailand (US$ 154.766) Orange Drugs Ltd., Nigeria (US$ 27.532 pada tahun 2001 dan US$ 2.507.760 pada tahun 2000) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Sub-jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
Rp
2000
1.609.561.617
Rp
286.331.449
24.061.954.130
3.092.116.378
4.031.511.362
110.106.681.139 116.352.564.053 5.442.782.419 ) (7.150.874.804 )
(
Pihak ketiga - bersih
104.663.898.720
Piutang Usaha - bersih
-
Rp
397.068.027.603
109.201.689.249 Rp
343.108.238.678
Analisa piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut: Mata Uang Setara dalam Rupiah
Rupiah Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Rp
Jumlah
Rp
277.939.859.664
Rp
25.728.369.539 60.095.020.461 1.992.510.422 1.492.063.418 367.247.823.504
Jumlah Keseluruhan dalam Rupiah
8.713.936.792
Rp
14.390.310.664 4.645.527.924 3.572.449.449 3.940.761.689 Rp
35.262.986.518
286.653.796.456 40.118.680.203 64.740.548.385 5.564.959.871 5.432.825.107
Rp
402.510.810.022
Analisa mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2001 Saldo awal tahun Rp Ditambah (dikurangi): Penyisihan (pembukuan kembali penyisihan) tahun berjalan ( Penghapusan tahun berjalan (
7.150.874.804
Saldo akhir tahun
5.442.782.419
Rp
2000 Rp
1.771.264.817
1.662.467.648 ) 5.773.466.608 45.624.737 ) (393.856.621 ) Rp
7.150.874.804
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha sejumlah Rp 68 milyar dan Rp 49 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 11 dan 16.
Brought to you by Global Reports
- 22 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian, keuangan dan sewa ruang kantor dengan rincian sebagai berikut: a. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi penjualan dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Tri Sapta Jaya dan Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd. Penjualan bersih kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sekitar 65,96% dan 69,05% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp 292.404.128.883 dan Rp 233.906.549.429 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, disajikan sebagai “Piutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 5, 21 dan 28). b. Perusahaan dan Anak perusahaan membeli bahan baku dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini adalah sekitar 7,99% dan 5,65% dari pembelian konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp 1.705.825.179 dan Rp 25.274.192 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, disajikan sebagai “Hutang Usaha Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 12 dan 22). c.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai transaksi keuangan dengan dan menerima penghasilan bunga dari PT Bank Arta Media (BAM) (lihat Catatan 4). Penghasilan bunga yang diperoleh dari BAM adalah sekitar 30,02% dan 23,39% masing-masing dari penghasilan bunga konsolidasi pada tahun 2001 dan 2000. Suku bunga tahunan untuk transaksi keuangan dengan BAM berkisar antara 3% sampai 17,88% pada tahun 2001, dan antara 3,5% sampai 13,96% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam mata uang Rupiah; dan antara 3% sampai 6,79% pada tahun 2001, dan antara 2% sampai 11,25% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam mata uang Dolar A.S. Sebaliknya, Perusahaan juga dikenai biaya bunga dari transaksi keuangan dengan Alderma Group Ltd., PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Enseval dan PT Agio Hasil Prima. Biaya bunga yang dibayar kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 1,22% dan 1,56% dari beban keuangan konsolidasi masing-masing pada tahun 2001 dan 2000. Suku bunga tahunan untuk transaksi keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut yang seluruhnya dalam mata uang Dolar A.S. berkisar antara 4,81% sampai 9,03% pada tahun 2001 dan antara 8,42% sampai 9,13% pada tahun 2000.
d. Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada PT Enseval Putera Megatrading Tbk., PT Enseval, PT Bank Arta Media, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Adimitra Transferindo dan PT Phytosana Laboratories. Penghasilan sewa yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sejumlah Rp 4.206.109.826 dan Rp 4.080.812.057 masingmasing pada tahun 2001 dan 2000. e. Perusahaan dan Anak perusahaan membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya dengan jumlah keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp 607,5 milyar dan US$ 14,2 juta pada tanggal 31 Desember 2001 dan Rp 155,2 milyar dan US$ 71,1 juta pada tanggal 31 Desember 2000. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aktiva tetap dari risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (lihat Catatan 7 dan 8).
Brought to you by Global Reports
- 23 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) f.
Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan.
g. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai perjanjian manajemen dengan PT Enseval. Beban manajemen yang dibayarkan ke PT Enseval adalah sejumlah Rp 1,71 milyar pada tahun 2001. Sifat dari hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa di atas adalah sebagai berikut: (i) PT Enseval merupakan pemegang saham utama Perusahaan. (ii) Semua pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya di atas berhubungan dengan Perusahaan dan Anak perusahaan melalui kepemilikan baik secara langsung dan/atau bersama khususnya dengan grup Kalbe, dan/atau memiliki manajemen kunci yang sama. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah masing-masing di atas Rp 1 milyar selama setahun (untuk setiap pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan setiap jenis transaksi) adalah sebagai berikut: 2001 2000 Penjualan barang jadi: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. PT Tri Sapta Jaya Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd.
Rp 1.309.242.204.574 24.685.094.682 15.354.980.105
Rp
Jumlah
Rp 1.349.282.279.361
Rp 1.078.436.924.263
Pembelian bahan baku PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Rp
Rp
33.704.999.606
879.290.053.295 187.359.009.615 11.787.861.353
18.213.172.988
Penghasilan bunga dari transaksi keuangan PT Bank Arta Media
5.153.409.717
8.342.404.810
Penghasilan sewa PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
3.206.818.856
3.206.818.857
Beban manajemen PT Enseval
1.708.000.000
-
961.481.450
1.281.254.318
Biaya bunga dari transaksi keuangan Alderma Group Ltd.
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak berbunga, adalah sebagai berikut: 2001 Piutang Hubungan Istimewa PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Piutang karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah
Brought to you by Global Reports
Rp
4.062.719.292 2.893.045.166
2000 Rp
381.003.332 Rp
7.336.767.790
4.982.352.873 1.951.663.881 246.350.037
Rp
7.180.366.791
- 24 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Perusahaan memiliki kontrak forward valuta asing dengan bank tertentu pada tahun 1997, dimana sebagian besar dari jumlah tersebut telah dijual kembali kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak bank. Kontrak forward tersebut telah dihentikan di muka pada tahun 1998 dan saldo hutang di bawah ini yang timbul sehubungan dengan penghentian kontrak tersebut termasuk dalam hasil kesepakatan restrukturisasi pinjaman dengan kreditur yang telah berhasil diselesaikan pada tanggal 4 Januari 2000. Hutang tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (lihat Catatan 15 dan 16). Rincian akun “Hutang Hubungan Istimewa (Tidak Lancar)” pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Hutang yang timbul dari penghentian kontrak forward valuta asing dengan: Alderma Group Ltd. PT Enseval Putera Megatrading Tbk. PT Enseval PT Agio Hasil Prima Lain-lain
Rp
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Rp
13.291.932.368 5.345.055.456 3.752.594.976 1.005.747.496 1.190.679.068
2000
Rp
14.063.930.355 5.655.497.180 3.970.546.291 1.064.161.496 410.380.049
24.586.009.364
25.164.515.371
4.120.525.623
3.801.086.622
20.465.483.741
Rp
21.363.428.749
7. PERSEDIAAN - BERSIH Persediaan terdiri dari: 2001 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan kemasan Suku cadang dan lain-lain Bahan baku dalam perjalanan Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan usang Bersih
Rp
114.613.467.567 74.705.516.858 138.165.226.885 2.552.326.836 11.727.114.514
2000 Rp
341.763.652.660 1.287.083.950 )
( Rp
340.476.568.710
107.431.137.826 42.438.124.152 113.622.877.805 2.509.402.618 9.461.241.375 275.462.783.776 -
Rp
275.462.783.776
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp 121 milyar dan Rp 84,5 milyar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 16. Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah US$ 3,1 juta dan Rp 245,4 milyar pada tanggal 31 Desember 2001, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan (lihat juga Catatan 6).
Brought to you by Global Reports
- 25 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
8. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2001 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
Rp 142.712.684.617 158.809.180.384 200.540.663.645 36.746.384.126 32.945.860.825
Rp
Pengurangan/ Reklasifikasi
7.197.113.039 57.857.614.304 17.931.665.195 19.120.608.933
Rp
Saldo Akhir
20.000.000 6.035.958.417 376.205.616 4.662.025.953
Rp 142.712.684.617 165.986.293.423 252.362.319.532 54.301.843.705 47.404.443.805
571.754.773.597
102.107.001.471
11.094.189.986
662.767.585.082
9.740.069.253 327.104.058
2.980.250.000 3.500.000.000
327.104.058
12.720.319.253 3.500.000.000
10.067.173.311
6.480.250.000
327.104.058
16.220.319.253
3.688.771.383 20.134.626.952
113.062.021 14.072.643.268
3.697.958.404 24.837.359.518
103.875.000 9.369.910.702
23.823.398.335
14.185.705.289
28.535.317.922
9.473.785.702
Jumlah Nilai Tercatat
605.645.345.243
122.772.956.760
39.956.611.966
688.461.690.037
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
785.235.546 44.793.957.088 111.448.049.975 24.973.500.037 17.250.841.589
9.890.486.070 26.445.211.917 9.892.086.567 8.277.949.516
20.000.000 995.952.931 248.488.494 2.455.173.351
785.235.546 54.664.443.158 136.897.308.961 34.617.098.110 23.073.617.754
199.251.584.235
54.505.734.070
3.719.614.776
250,037,703,529
3.312.622.567 55.695.780
1.323.196.911 96.840.598
94.203.045
4.635.819.478 58.333.333
3.368.318.347
1.420.037.509
94.203.045
4.694.152.811
202.619.902.582
55.925.771.579
3.813.817.821
Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
Aktiva dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Rp 403.025.442.661
254.731.856.340 Rp 433.729.833.697
2000 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp 142.712.684.617 156.874.594.437 164.750.321.688 27.522.498.052 22.085.861.916
Rp
2.382.893.698 38.109.369.404 9.825.645.619 14.591.783.985
Pengurangan/ Reklasifikasi
Rp
Saldo Akhir
448.307.751 2.319.027.447 601.759.545 3.731.785.076
Rp 142.712.684.617 158.809.180.384 200.540.663.645 36.746.384.126 32.945.860.825
513.945.960.710
64.909.692.706
7.100.879.819
571.754.773.597
8.993.470.000 85.304.058
746.599.253 241.800.000
-
9.740.069.253 327.104.058
9.078.774.058
988.399.253
-
10.067.173.311
- 26 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2000 Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Awal Aktiva dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
Rp
Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
2.260.297.625 5.282.535.768
Rp
1.585.767.743 28.756.399.134
Pengurangan/ Reklasifikasi Rp
Saldo Akhir
157.293.985 13.904.307.950
Rp
3.688.771.383 20.134.626.952
7.542.833.393
30.342.166.877
14.061.601.935
23.823.398.335
530.567.568.161
96.240.258.836
21.162.481.754
605.645.345.243
785.235.546 35.331.177.111 91.205.828.216 19.795.453.834 15.141.277.186
9.911.087.723 22.462.275.470 5.543.446.203 4.501.594.693
448.307.746 2.220.053.711 365.400.000 2.392.030.290
785.235.546 44.793.957.088 111.448.049.975 24.973.500.037 17.250.841.589
162.258.971.893
42.418.404.089
5.425.791.747
199.251.584.235
2.335.124.333 21.326.015
977.498.234 34.369.765
-
3.312.622.567 55.695.780
2.356.450.348
1.011.867.999
-
3.368.318.347
164.615.422.241
43.430.272.088
5.425.791.747
Rp 365.952.145.920
202.619.902.582 Rp 403.025.442.661
Beban penyusutan pada tahun 2001 dan 2000 dibebankan ke operasi sebagai berikut: 2001
2000
Beban pabrikasi Biaya umum dan administrasi Biaya penjualan Biaya riset dan pengembangan
Rp
38.734.349.390 13.327.600.768 3.678.518.591 185.302.830
Rp
33.564.232.671 7.896.162.580 1.876.336.503 93.540.334
Jumlah
Rp
55.925.771.579
Rp
43.430.272.088
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang mempunyai sisa masa manfaat berkisar antara tiga (3) sampai dengan dua puluh enam (26) tahun pada tanggal 31 Desember 2001. Manajemen Grup berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Berdasarkan ketentuan di dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-29/PJ.42/1998 tanggal 17 September 1998, Perusahaan dan Dankos melakukan penilaian kembali aktiva tetapnya yang masing-masing menghasilkan selisih penilaian (untuk tujuan perpajakan) masing-masing sejumlah Rp 191,5 milyar dan Rp 32,3 milyar. Penilaian kembali pada tahun 1998 tersebut telah disetujui oleh Kantor Pajak dengan surat keputusan No. KEP/004/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 19 Maret 1999 untuk Dankos, dan surat keputusan No. KEP/014/WPJ.06/KP.0404/1999 tanggal 13 April 1999 untuk Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, selisih penilaian tersebut diakui untuk tujuan komersial sejumlah Rp 186,5 milyar untuk Perusahaan, disajikan sebagai bagian dari “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” sedangkan bagian Dankos sejumlah Rp 29,4 milyar, sebagian disajikan sebagai bagian dari “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dan sebagian lagi sebagai bagian dari “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan”.
Brought to you by Global Reports
- 27 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Aktiva tetap Anak perusahaan tertentu dengan nilai buku keseluruhan sejumlah Rp 81,1 milyar dan Rp 28,6 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 16. Aktiva tetap dengan pemilikan langsung diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah US$ 26,2 juta dan Rp 390,6 milyar pada tanggal 31 Desember 2001, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas aktiva tetap yang dipertanggungkan (lihat juga Catatan 6). Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu mengadakan perjanjian sewa guna usaha untuk pembelian aktiva tetap dengan jangka waktu antara dua (2) sampai empat (4) tahun dan berakhir pada berbagai tanggal. Pada tanggal 31 Desember 2001, pembayaran sewa minimal di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: Tahun 2002 2003 2004
Rp
6.468.627.975 2.736.999.683 259.557.867
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
(
Hutang sewa guna usaha Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
8.052.015.085 (5.401.482.534 )
Bagian jangka panjang
9.465.185.525 1.413.170.440 )
Rp
2.650.532.551
9. AKTIVA TIDAK BERWUJUD – BERSIH Aktiva tidak berwujud terutama merupakan goodwill, merek dagang, hak paten dan formula. Analisa saldo dari akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Biaya Perolehan Goodwill Dilaporkan sebelumnya Dampak dari penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan (lihat Catatan 3)
Rp
2000
59.210.626.310 -
Rp
63.321.884.840
(4.111.258.530
)
Disajikan kembali Merek dagang, hak paten dan formula
59.210.626.310 38.358.730.783
59.210.626.310 38.358.730.783
Jumlah
97.569.357.093
97.569.357.093
(Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
- 28 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Akumulasi Amortisasi Saldo awal tahun Goodwill Dilaporkan sebelumnya Dampak dari penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan (lihat Catatan 3)
( Rp
2000
15.124.806.521 )
(Rp
-
12.951.354.286 ) 1.008.199.352
Disajikan kembali Merek dagang, hak paten dan formula
( (
15.124.806.521 ) (11.943.154.934 5.815.571.660 ) (3.897.635.119
) )
Sub-jumlah
(
20.940.378.181 ) (15.840.790.053
)
(
3.181.651.584 ) (3.310.180.665
)
Amortisasi selama tahun berjalan Goodwill Dilaporkan sebelumnya Dampak dari penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan (lihat Catatan 3)
-
128.529.078
Disajikan kembali Merek dagang, hak paten dan formula (lihat Catatan 23)
(
3.181.651.584 ) (3.181.651.587
)
(
1.917.936.541 ) (1.917.936.541
)
Sub-jumlah
(
5.099.588.125 ) (5.099.588.128
)
(
26.039.966.306 ) (20.940.378.181
)
Saldo akhir tahun Aktiva Tidak Berwujud - Bersih
Rp
71.529.390.787
Rp
76.628.978.912
10. INVESTASI EFEK HUTANG Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, akun ini terdiri dari obligasi konversi dengan rincian sebagai berikut: 2001 2000 PT Glassanto PT Badra Arta PT Cempaka Seta PT Intigelora Andamari Kredit Properties Limited Newsound Properties Limited PT Semangat Panca Bersaudara PT Menara Tangguh Graha Indah PT Cakrawala Nusa Dimensi PT Citravilla Sejahtera PT Kentanix Supra International PT Pakujaya Perkasa (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Rp
96.192.500.000 85.475.000.000 71.564.250.000 50.828.000.000 46.384.500.000 27.489.000.000 25.678.960.000 21.751.000.000 10.817.000.000 7.395.000.000 6.635.892.000 4.119.000.000
Rp
105.842.735.000 85.475.000.000 78.831.217.500 50.828.000.000 52.359.915.000 31.030.230.000 27.981.960.000 21.751.000.000 11.914.000.000 7.395.000.000 9.812.660.000 4.119.000.000
- 29 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 PT Bumi Mahkota Pesona Permai PT Caraka Swasembada Nusantara PT Bumi Mahkota Pesona PT Nagaraya Wahana PT Atapmas Potensa PT Majasani Pratama PT Panca Muara Jaya PT Galaindah Santikarya Jumlah Nilai Nominal Penurunan nilai secara permanen Nilai Tercatat Bersih
Rp
4.069.000.000 2.711.000.000 2.408.000.000 2.373.670.000 1.893.000.000 1.731.000.000 1.370.000.000 660.000.000
2000 Rp
4.069.000.000 2.711.000.000 4.908.000.000 2.373.670.000 1.893.000.000 1.731.000.000 1.370.000.000 660.000.000
471.545.772.000 507.056.387.500 272.620.800.000 ) (272.620.800.000 )
( Rp
198.924.972.000
Rp
234.435.587.500
Rincian dari investasi efek hutang tersebut di atas berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2001
2000
Rupiah Dolar A.S.
Rp
261.843.522.000 209.702.250.000
Rp
268.711.790.000 238.344.597.500
Jumlah Nilai Nominal
Rp
471.545.772.000
Rp
507.056.387.500
Pada bulan Agustus 2001, berdasarkan kesepakatan dengan Penerbit, investasi dalam mata uang Dolar A.S. ditetapkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar sebesar Rp 8.500 per US$ 1 dan menimbulkan kerugian sejumlah Rp 27.200.347.500 yang dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 1998, surat aksep dan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaanperusahaan tersebut di atas (“Penerbit”) dengan nilai nominal keseluruhan sejumlah Rp 510,5 milyar dikonversikan menjadi obligasi konversi yang tidak mempunyai nilai kupon, dengan jangka waktu tiga (3) tahun, yang memberikan opsi kepada pemegang obligasi konversi pada saat jatuh tempo untuk dikonversikan menjadi saham Penerbit dengan menggunakan tingkat konversi yang telah disepakati. Pada awalnya, obligasi konversi dikenai internal rate of return (IRR) sebesar 25% per tahun untuk yang dimiliki hingga jatuh tempo dan sebesar 20% per tahun untuk yang dibeli kembali sebelum 31 Desember 2000. Kemudian, pada tanggal 2 November 1999, Penerbit dan Grup setuju untuk mengubah beberapa pasal dari perjanjian awal seperti: 1. IRR berarti dasar perhitungan penalti jika Penerbit tidak memenuhi kewajiban (default) atau pemegang obligasi konversi menghendaki pelunasan dini sebelum atau pada saat jatuh tempo. 2. Dalam hal pemegang obligasi konversi menghendaki pelunasan dalam bentuk tunai pada saat jatuh tempo, maka pembayaran dihitung berdasarkan jumlah pokok dari masing-masing obligasi konversi ditambah persentase tertentu dari saldo laba Penerbit sesuai dengan laporan keuangannya pada saat jatuh tempo. 3. Dalam hal dikonversikan menjadi saham, kurs konversi akan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada tanggal jatuh tempo. Masing-masing persentase kepemilikan yang dialokasikan untuk pemegang obligasi konversi sebagai hasil dari konversi ditentukan berdasarkan laporan keuangan Penerbit pada tanggal konversi dilakukan.
Brought to you by Global Reports
- 30 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, jumlah pembelian kembali yang dilakukan oleh Penerbit adalah sejumlah Rp 8.310.268.000 dan Rp 12.431.260.000 masing-masing pada tahun 2001 dan 2000, sedangkan penalti yang dibebankan sebagai akibat dari pembelian kembali tersebut adalah sejumlah Rp 1.334.197.826 dan Rp 1.688.767.552 masing-masing pada tahun 2001 dan 2000, yang disajikan sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Rupa-rupa - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 20 Desember 2001, Penerbit dan Grup menyetujui perpanjangan jangka waktu perjanjian tersebut untuk tiga (3) tahun lagi sampai dengan tanggal 31 Desember 2004. Obligasi konversi tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan dan jaminan pemilikan saham yang dimiliki oleh Penerbit. Jaminan ini telah dinilai oleh PT Asian Appraisal Indonesia dan PT Laksa Laksana, perusahaan penilai independen. Penerbit obligasi konversi sebagian besar bergerak di bidang pengembangan perumahan yang masih sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi saat ini seperti dijelaskan pada Catatan 29. Realisasi keseluruhan atas nilai nominal obligasi konversi ini tergantung pada penyelesaian ketidakpastian perekonomian pada saat ini dan/atau perbaikan ekonomi lebih lanjut, sehingga penurunan nilai sejumlah Rp 272,6 milyar telah disesuaikan terhadap nilai nominal dari investasi Grup pada obligasi konversi tersebut atas perkiraan nilai realisasinya.
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut: 2001 Rupiah Modal Kerja PT Bank Panin Tbk. PT Bank NISP Tbk. Cerukan PT Bank NISP Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.
Rp
Sub-jumlah Yen Jepang Modal kerja PT Bank Mizuho Indonesia (dahulu PT Bank Fuji International Indonesia) (JP¥ 61.200.000 pada tahun 2001 dan JP¥ 109.200.000 pada tahun 2000) Dolar A.S. Berkelanjutan (Revolving) PT Bank Daiwa Perdania US$ 1.000.000 Jumlah Pinjaman Jangka Pendek
Brought to you by Global Reports
Rp
2000
47.889.043.000 29.250.000.000
Rp
46.500.000.000 11.000.000.000
6.157.473.933 5.276.487.710
-
88.573.004.643
57.500.000.000
4.844.396.160
9.126.171.600
-
9.595.000.000
93.417.400.803
Rp
76.221.171.600
- 31 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2001 Pinjaman Rupiah Pinjaman Yen Jepang Pinjaman Dolar A.S.
16,00% - 19,50% 2,14% - 3,31 % -
2000 14,75% - 16,00% 3,07% - 3,31% 6,75% - 10,22%
B. Toedjoe dan Avesta memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Panin Tbk. (Panin). Fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh B. Toedjoe dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 25 milyar, dan dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan B. Toedjoe yang berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta (lihat Catatan 7 dan 8). Pada tanggal 31 Desember 2000, saldo pinjaman ini adalah sejumlah Rp 22,5 milyar, yang telah dilunasi pada tahun 2001. Sebaliknya, fasilitas pinjaman yang diperoleh Avesta terdiri dari (a) pinjaman berulang (revolving) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 45 milyar, (b) pinjaman tetap dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 10 milyar (c) fasilitas sight letters credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$ 2,5 juta dan (d) fasilitas trust receipt (T/R) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 11,25 milyar. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap Avesta (lihat Catatan 5, 7, 8 dan 16). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 merupakan pencairan seluruh pinjaman berulang dan pencairan dari fasilitas trust receipt sejumlah Rp 2.889.043.000, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000, saldo pinjaman merupakan pencairan dari fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp 24 milyar. Pada tahun 2000, sebagian dari fasilitas modal kerja ini digunakan untuk membayar pinjaman jangka pendek dari JP Morgan Chase Bank. Indogravure dan Hexpharm memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank NISP Tbk. (NISP). Fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Indogravure dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 13,5 milyar, dan dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan dan mesin dan peralatan Indogravure (lihat Catatan 5, 7, 8 dan 16), dan juga hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki pemegang saham minoritas Indogravure. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sejumlah Rp 13,5 milyar dan Rp 11 milyar merupakan pencairan fasilitas kredit modal kerja. Sedangkan, fasilitas pinjaman yang diperoleh Hexpharm terdiri dari fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp 13,25 milyar dan fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 4,75 milyar. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan Hexpharm yang berlokasi di Desa Gadog, Cianjur, Jawa Barat, persediaan dengan nilai maksimum Rp 7 milyar dan piutang dengan nilai minimum Rp 6 milyar (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 12.157.752.917 terdiri dari pencairan sebagian fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp 11,75 milyar dan pencairan dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 407.752.917. Saka juga memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 5 milyar, surat promes untuk fasilitas pesanan pembelian sejumlah Rp 2,5 milyar, dan fasilitas sight letters of credit untuk pembelian mesin dan bahan baku sejumlah US$ 50.000 atau setara Rupiah sejumlah Rp 500.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan aktiva tetap Saka (lihat Catatan 8 dan 16). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 3.123.368.014 merupakan pencairan dari fasilitas cerukan saja. Demikian juga, Sanghiang memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp 3 milyar dan Rp 2 milyar. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Sanghiang (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 4.336.479.041 terdiri dari pencairan seluruh fasilitas kredit modal kerja dan pencairan dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 1.336.479.041.
Brought to you by Global Reports
- 32 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Dan terakhir, Finusolprima juga memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang terdiri dari fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp 1 milyar dan Rp 1,5 milyar. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Finusolprima (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 2.289.873.961 terdiri dari pencairan seluruh fasilitas kredit modal kerja dan pencairan dari fasilitas cerukan sejumlah Rp 1.289.873.961. Sanghiang juga memperoleh fasilitas-fasilitas cerukan dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang mempunyai batas kredit maksimum masing-masing sejumlah Rp 10 milyar dan Rp 800 juta. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan persediaan Sanghiang (lihat Catatan 7). Pencairan dari fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sejumlah Rp 5.264.455.674. Demikian juga dengan Igar yang memperoleh fasilitas kredit dari BCA yang terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 2 milyar dan pinjaman berjangka berkelanjutan (revolving) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 8 milyar. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan hak atas tanah Igar (lihat Catatan 8). Saldo fasilitas cerukan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sejumlah Rp 12.032.036. sedangkan, tidak ada pencairan dari fasilitas pinjaman berjangka berkelanjutan pada tanggal 31 Desember 2001. Igar juga memperoleh pinjaman modal kerja dalam Dolar A.S. dari PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) (dahulu PT Bank Fuji International Indonesia) yang dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 5 dan 7). Pada tanggal 5 Maret 1999, berdasarkan perjanjian antara Igar dan Mizuho, sebagian pinjaman Dolar A.S. tersebut sejumlah US$ 1 juta telah dikonversi menjadi pinjaman dalam Yen Jepang sejumlah JP¥ 110.950.000. Sisa saldo dalam Dolar A.S. tersebut dari Mizuho telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember 2000, sedangkan jangka waktu jatuh tempo pinjaman dalam Yen Jepang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Agustus 2002. Pada tanggal 11 Februari 2002, pinjaman ini telah dikonversi kembali ke dalam mata uang Dolar A.S. Hexpharm memperoleh fasilitas pinjaman berulang dari PT Bank Daiwa Perdania sejumlah US$ 1 juta yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Fasilitas tersebut juga dijamin dengan jaminan perusahaan yang dikeluarkan oleh Dankos. Pada tanggal 16 Februari 2001, Hexpharm telah melunasi di muka semua pinjaman di atas dengan menggunakan hasil pencairan pinjaman baru yang diperoleh dari NISP seperti yang dijelaskan sebelumnya.
12. HUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Pihak ketiga Pemasok lokal Rupiah Rp Dolar A.S. (US$ 2.544.913 pada tahun 2001 dan US$ 2.252.457 pada tahun 2000) (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
45.390.106.707 26.467.099.668
2000
Rp
28.376.869.880 21.612.321.542
- 33 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001
2000
Pemasok luar negeri Dolar A.S. (US$ 2.418.777 pada tahun 2001 dan US$ 2.285.889 pada tahun 2000) Rp Mata uang asing lainnya
25.155.285.695 2.570.344.866
Sub-jumlah
99.582.836.936
73.648.360.405
1.705.825.179
25.274.192
Hubungan istimewa (lihat Catatan 6) Rupiah Jumlah
Rp
101.288.662.115
Rp
Rp
21.933.105.829 1.726.063.154
73.673.634.597
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut: 2001
2000
Iklan, pameran dan promosi Bunga Biaya restrukturisasi Biaya royalti (Catatan 28b dan 28j) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
Rp
64.921.302.377 18.153.367.982 11.396.208.178 4.432.480.468 1.401.853.370 11.510.673.971
Rp
44.130.479.540 11.879.532.009 10.490.578.176 2.779.597.162 2.109.839.966 6.269.485.126
Jumlah
Rp
111.815.886.346
Rp
77.659.511.979
14. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2001 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 - Desember Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Lain-lain Jumlah
Brought to you by Global Reports
2000
Rp
5.055.090.995 834.439.135 2.456.619.927 2.561.359.130 13.205.915.842 21.202.382.925 1.275.020.509
Rp
6.585.827.637 543.562.773 2.072.894.181 2.478.846.256 19.496.192.802 14.588.211.697 600.450.000
Rp
46.590.828.463
Rp
46.365.985.346
- 34 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran (manfaat) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Laba sebelum taksiran (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rp Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum taksiran (manfaat) pajak penghasilan - bersih Rugi Perusahaan sebelum taksiran (manfaat) pajak penghasilan
(
Beda temporer: Penyisihan atas estimasi kewajiban manfaat pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan Penyusutan aktiva tetap Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan aktiva sewa guna usaha Penyisihan (pembukuan kembali penyisihan) piutang ragu-ragu ( Beban sewa guna usaha ( Lain-lain Beda tetap: Iklan, pameran dan promosi Rugi selisih kurs Beban bunga Beban dan denda pajak Gaji dan tunjangan Sumbangan dan hubungan masyarakat Penghapusan piutang Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenai pajak final Penyisihan rugi atas piutang yang berasal dari penjualan tanah Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan sebelum rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun sebelumnya Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun sebelumnya (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
107.946.247.741 139.838.314.251
2000
Rp
23.436.756.149 139.809.349.576
31.892.066.510 ) ( 116.372.593.427
)
1.939.618.157 1.772.189.401 991.079.971 58.333.333
5.620.089.430 17.614.000 -
4.273.389.296 ) 308.408.000 ) 50.288.359
4.237.734.263 47.616.497
54.209.306.280 7.138.506.435 6.481.881.773 4.985.821.646 2.369.704.320 1.049.295.813 321.154.381
25.627.304.757 38.713.540.059 17.812.894.737 1.433.792.998 2.736.776.708 -
(
6.800.277.703 ) (18.231.037.204
)
(
4.276.294.025 ) (4.211.757.539
)
2.296.358.315
36.113.102.650 (
40.838.196.326 )
1.075.000.000 654.828.395
(40.838.196.326
) -
- 35 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan sebelum koreksi Kantor Pajak Koreksi Kantor Pajak untuk tahun fiskal 2000 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00034.406.00.054.01 Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal)
( Rp
2000
4.725.093.676 ) (Rp
40.838.196.326 )
12.547.819.106 Rp
7.822.725.430
(Rp
40.838.196.326 )
Perhitungan taksiran pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2001 Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) dibulatkan Perusahaan (Rp 40.838.196.000 ) Anak perusahaan
2000
Rp 7.822.725.000
Rp
153.167.853.000
Rp
152.607.230.000
Taksiran pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Rp Anak perusahaan
45.810.356.195
45.782.168.870
Jumlah menurut laporan laba rugi konsolidasi
48.157.173.695
45.782.168.870
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25
1.742.614.529 133.252.744 438.715.000
1.058.993.152 137.259.783 213.647.509 8.736.813.100
2.314.582.273
10.146.713.544
Anak perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
7.559.234.937 1.436.394.058 32.320.479.832
6.098.538.541 749.844.566 22.301.324.916
Sub-jumlah
41.316.108.827
29.149.708.023
43.630.691.100
39.296.421.567
Rp 2.346.817.500
Sub-jumlah
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan Jumlah (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
32.235.227 13.173.680.615 Rp
13.205.915.842
19.369.337.240 Rp
19.369.337.240
- 36 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) 2001 Tagihan restitusi pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
2000
Rp
8.679.433.247
Rp
10.146.713.544 2.736.876.393
Rp
8.679.433.247
Rp
12.883.589.937
Rincian dari tagihan restitusi pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001
2000
Tahun fiskal 2001 2000
Rp
8.679.433.247 1.553.771.364
Rp
12.883.589.937
Jumlah
Rp
10.233.204.611
Rp
12.883.589.937
Taksiran rugi fiskal pada tahun 2000 seperti yang disajikan di atas, adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan oleh Perusahaan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan kepada Kantor Pajak. Pada tanggal 31 Oktober 2001, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00034.406.00.054.01, yang mengurangi taksiran rugi fiskal Perusahaan pada tahun 2000 dari yang dilaporkan sejumlah Rp 40.838.196.326 menjadi sejumlah Rp 28.290.377.220. Dalam surat yang sama, Kantor Pajak juga menyetujui pengembalian sebagian besar tagihan restitusi pajak penghasilan tahun 2000 tersebut sejumlah Rp 9.933.066.035. Dari jumlah pengembalian pajak yang disetujui, telah dibayar tunai kepada Perusahaan pada tanggal 15 November 2001 sejumlah Rp 7.452.670.777, sedangkan sisanya sejumlah Rp 2.480.395.258 dikompensasikan dengan kekurangan pembayaran hutang pajak untuk tahun fiskal 2000. Sisa saldo tagihan restitusi pajak penghasilan sejumlah Rp 213.647.509 merupakan pajak penghasilan Pasal 24 dibayar di muka yang belum disetujui oleh Kantor Pajak. Namun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tagihan tersebut masih bisa tertagih sehingga tidak dilakukan penyesuaian untuk menghapus tagihan tersebut. Taksiran (manfaat) pajak penghasilan pada laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen berikut ini: 2001 Tahun berjalan Tangguhan
Rp
Bersih
Rp
Brought to you by Global Reports
48.157.173.695 10.052.511.880 58.209.685.575
2000 Rp
45.782.168.870 23.559.723.286 )
Rp
22.222.445.584
(
- 37 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2001 2000 Aktiva pajak tangguhan Penurunan nilai investasi efek hutang Penyisihan atas estimasi kewajiban manfaat pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Laba penjualan aktiva tetap Penyusutan aktiva tetap Selisih penilaian kembali aktiva tetap Taksiran rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Lain-lain Jumlah
Rp
70.361.400.000
Rp
70.361.400.000
( (
581.885.447 341.351.743 1.623.368.532 302.608.192 5.284.200 7.678.737.964 ) (8.210.394.784 ) 1.510.412.232 ) ( 1.510.412.232 )
(
12.251.458.897 100.515.449 ) (13.728.042 ) Rp
62.297.579.737
Rp
74.506.976.571
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2001 2000 Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan
Rp
62.297.579.737 19.314.418.512
Rp
74.506.976.571 15.554.161.937
Jumlah
Rp
81.611.998.249
Rp
90.061.138.508
Kewajiban pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan
Rp
5.105.962.398
Rp
3.502.590.778
Manajemen Grup berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
15. WESEL BAYAR DENGAN TINGKAT BUNGA MENGAMBANG Pada bulan Juli 1994, Kalfarm menerbitkan wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang dengan jumlah pokok keseluruhan sejumlah US$ 100 juta, yang pada awalnya jatuh tempo pada bulan Juli 1999 (“Wesel Bayar Lama”). Wesel Bayar Lama tersebut, yang tercatat pada Bursa Efek Hong Kong dan Bursa Efek Singapura, dijamin oleh Perusahaan dan dituangkan dalam akta perjanjian (Trust Deed) tanggal 28 Juli 1994 yang dibuat oleh Kalfarm, Perusahaan dan DB Trustees (Hong Kong) Limited [sebelumnya Banker Trust Trustees (Hong Kong) Limited], sebagai wali amanat pemegang Wesel Bayar Lama. Pada tanggal 21 Januari 2000, tanggal efektif dari perjanjian restrukturisasi, semua saldo Wesel Bayar Lama telah diganti dengan wesel yang diterbitkan oleh Anak perusahaan baru yang dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan (Fintoret B. V.) berkedudukan di Mauritius (“Wesel Bayar Baru”), dengan jumlah nilai nominal US$ 46.650.000. Wesel Bayar Baru memiliki jangka waktu dan kondisi yang sama dengan hutang-hutang lainnya yang diaktakan dalam Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 4 Januari 2000, seperti yang dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 16 di bawah. Saldo pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah masing-masing sejumlah Rp 330.707.152.256 (US$ 31.798.765) dan Rp 349.914.663.859 (US$ 36.468.438).
Brought to you by Global Reports
- 38 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2001 Pinjaman restrukturisasi: Tokyo-Mitsubishi International (Singapore), Ltd., Singapura (Agen) (US$ 33.898.210 pada tahun 2001 dan US$ 38.876.192 pada tahun 2000) American Express Bank, Ltd., Singapura (Agen Pembayar Bilateral) (US$ 11.186.417 pada tahun 2001 dan US$ 13.260.599 pada tahun 2000) The Royal Bank of Scotland plc., Singapura (Agen) (US$ 5.539.535 pada tahun 2001 dan US$ 6.353.020 pada tahun 2000) PT Bank Panin Tbk. PT Bank NISP Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
Rp
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Rp
352.541.388.680
2000
Rp
373.017.058.727
116.338.529.068
127.235.456.133
57.611.163.272 36.500.000.000 14.175.991.977 715.407.447
60.957.230.552 3.083.550.000 -
577.882.480.444
564.293.295.412
74.160.535.180
78.467.135.700
503.721.945.264
Rp
485.826.159.712
Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 4 Januari 2000, sebagaimana telah diubah, dilengkapi atau dinovasi dari waktu ke waktu (“Perjanjian Restrukturisasi”) antara Perusahaan dan Fintoret B. V. (bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan-perusahaan”), Bank Sindikasi, Bank Bilateral, Pemegang Surat Berharga, Agen, DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai “Wali Amanat”), the Chase Manhattan Bank, Cabang Jakarta (sebagai “Agen Penjamin”) dan the Royal Bank of Scotland plc, Cabang Singapura (sebagai “Koordinator”), yang menjadi efektif pada tanggal 21 Januari 2000, mencakup semua saldo hutang bank jangka panjang, wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang (lihat Catatan 15) dan hutang hubungan istimewa Perusahaan-perusahaan (lihat Catatan 6) Perjanjian Restrukturisasi di atas mengatur mengenai, antara lain jangka waktu baru yang telah disetujui pada skedul, mekanisme kas, dan jumlah pembayaran kembali pinjaman; suku bunga; persyaratan lain yang berhubungan dengan komposisi pemegang saham; investasi pada aktiva tetap dan saham perusahaan lainnya; jaminan pinjaman; persyaratan tertentu untuk pengumuman dan pembayaran dividen kas (kecuali untuk pembagian dividen yang dibutuhkan untuk memenuhi status perusahaan sebagai entitas publik); pemindahan laba atau aktiva; dan pemeliharaan rasio keuangan tertentu yang disepakati. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi, jangka waktu pembayaran telah diperpanjang untuk masa lima (5) tahun, dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,375% di atas SIBOR atau TIBOR untuk tiga (3) tahun pertama, dan 2,5% di atas SIBOR atau TIBOR untuk sisa dua (2) tahun berikutnya ditambah Premi untuk Bank Jepang (Japanese Premium) (jika ada).
Brought to you by Global Reports
- 39 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pada tanggal 27 September 2001, Perusahaan telah menyampaikan surat kepada Koordinator untuk mengajukan perubahan dan keringanan tertentu terhadap syarat dari Perjanjian Restrukturisasi. Paragraf 4 dari surat tersebut mengusulkan bahwa Skedul 7 dari Perjanjian Restrukturisasi dapat diubah sehingga mengizinkan Perusahaan hanya membayar sebesar 50% dari Jumlah Pembayaran Tetap (Fixed Repayment Amount) pada Tanggal Pembayaran Kembali (Fixed Repayment Dates) yang jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2001 dan 22 Januari 2002. Sisa 50% yang belum dibayar dari Jumlah Pembayaran Tetap yang telah jatuh tempo tersebut akan dilunasi oleh Perusahaan pada Tanggal Pembayaran Terakhir (Final Repayment Date) sebagai pembayaran keseluruhan, bersama dengan Jumlah Pembayaran Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut. Perubahan dan keringanan yang diusulkan membutuhkan 100% persetujuan para Kreditur (Debt Holders) sesuai dengan persyaratan Perjanjian Restrukturisasi. Sehubungan dengan maksud Perusahaan untuk melaksanakan rencana penjadwalan di atas, pada tanggal 22 Oktober 2001 dan 22 Januari 2002, Perusahaan melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$ 1.375.000 (merupakan 50% dari Jumlah Pembayaran Tetap yang jatuh tempo). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada tanggal 23 Oktober 2001, Koordinator memberitahu Perusahaan bahwa semua, kecuali dua Kreditur, menyetujui perubahan pada Skedul 7 dari Perjanjian Restrukturisasi, dan bahwa mereka semua telah menyetujui penjadwalan pembayaran kembali tersebut. Oleh karena itu, Koordinator mengeluarkan Pemberitahuan Default (Default Notice) kepada para Kreditur untuk mengetahui apakah Pemberitahuan Penghentian (Termination Notice) harus diterbitkan untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi sebagai akibat dari kegagalan Perusahaan untuk membayar kembali secara keseluruhan sejumlah US$ 2.750.000 yang jatuh tempo. Seperti yang tercantum di dalam Perjanjian Restrukturisasi, persetujuan mayoritas para Kreditur (kelompok para Kreditur yang mempunyai atau mewakili, secara keseluruhan, lebih dari 51% dari Saldo Hutang dari para Kreditur, tetapi tidak termasuk Pemegang Surat Berharga) dibutuhkan untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi. Berdasarkan jawaban dari para Kreditur, Koordinator memberitahu Perusahaan melalui surat tanggal 19 November 2001 bahwa para Kreditur tidak setuju untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi. Berdasarkan persyaratan Perjanjian Restrukturisasi, bunga default terhutang sebesar 2% di atas “Applicable Margin” untuk jumlah yang jatuh tempo tetapi belum dibayar, yang harus diakui sejak tanggal Kejadian Gagal Bayar (Event of Default) sampai dengan pada saat pembayaran sebenarnya dilakukan. Pada tanggal laporan auditor independen, jumlah yang belum dibayarkan dari skedul pembayaran kembali adalah sejumlah US$ 2.750.000. Oleh karena itu, Perusahaan terhutang untuk bunga default yang dihitung berdasarkan jumlah sebesar US$ 1.375.000 mulai dari tanggal 22 Oktober 2001, dan saldo lainnya dengan jumlah sebesar US$ 1.375.000 mulai dari tanggal 22 Januari 2002. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 22 Oktober 2001, Perusahaan membayar sejumlah US$ 200.000 kepada Koordinator. Perusahaan menjelaskan kepada Koordinator bahwa jumlah tersebut harus dianggap sebagai pembayaran di muka bunga default seperti yang dijelaskan di atas. Dalam hal bunga default terhutang yang dicatat tersebut lebih dan di atas jumlah US$ 200.000, Perusahaan bersedia untuk membayar kekurangannya pada saat jatuh tempo. Juga, berdasarkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan tidak bisa memenuhi rasio keuangan tertentu, seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Restrukturisasi. Dalam hal ini, Perusahaan berencana meminta keringanan dari para Kreditur untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelanggaran tersebut.
Brought to you by Global Reports
- 40 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Pinjaman dari PT Bank Panin Tbk. (Panin) merupakan saldo pencairan dari fasilitas kredit yang diperoleh B. Toedjoe dari bank yang bersangkutan, yang terdiri dari kredit modal kerja sejumlah Rp 32,5 milyar dan fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 2,5 milyar. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan B. Toedjoe yang berlokasi di Jakarta dan persediaan B. Toedjoe (lihat Catatan 7 dan 8). Saldo pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 32,5 milyar merupakan pencairan seluruh fasilitas kredit modal kerja, yang dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito yang berlaku di bank tersebut ditambah marjin sebesar 7%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2004. Avesta juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Panin dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp 10 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2001, Avesta mempunyai pencairan dari fasilitas ini sejumlah Rp 4 milyar, yang dikenakan tingkat bunga 20% per tahun dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2004. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Avesta dari bank yang sama (lihat Catatan 11). Pada tahun 2001, Sanghiang memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank NISP Tbk. (NISP) sejumlah Rp 5 milyar, yang dikenakan tingkat bunga berkisar antara 17% sampai dengan 19,5% per tahun pada tahun 2001. Pinjaman ini dibayar kembali dalam dua puluh empat (24) cicilan mulai bulan Mei 2001, dan dijamin dengan aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Sanghiang (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Saldo dari pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sejumlah Rp 3.320.000.000. Indogravure juga mempunyai pinjaman dari NISP dengan pokok pinjaman sejumlah Rp 6,5 milyar. Pinjaman ini, yang hasilnya digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan pabrik, dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 16% sampai dengan 19,5% pada tahun 2001, dan antara 15% sampai dengan 15,75% pada tahun 2000. Pinjaman ini dibayar kembali dalam empat puluh dua (42) cicilan mulai bulan November 2001, dan dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Indogravure dari bank yang sama (lihat Catatan 11). Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sejumlah Rp 6.189.325.313 dan Rp 1.083.550.000. Sama halnya dengan Finusolprima yang juga memperoleh pinjaman dari NISP sejumlah Rp 4 milyar yang dikenakan tingkat bunga berkisar antara 17% sampai dengan 19,5% per tahun pada tahun 2001. Pinjaman tersebut dibayar kembali dalam delapan belas (18) cicilan mulai bulan Oktober 2001, dan dijamin dengan aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Finusolprima (lihat Catatan 5, 7 dan 8). Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sejumlah Rp 3.333.333.334. Dan terakhir, Saka mempunyai saldo pinjaman dari NISP, dengan pokok pinjaman sejumlah Rp 2 milyar. Pinjaman ini harus dibayar kembali dalam tiga puluh (30) cicilan mulai tanggal 23 Februari 2001 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2003, dan dikenakan tingkat bunga 19% per tahun pada tahun 2001. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk pinjaman jangka pendek yang diperoleh Saka dari bank yang sama (lihat Catatan 11). Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 masing-masing adalah sejumlah Rp 1.333.333.330 dan Rp 2.000.000.000.
Brought to you by Global Reports
- 41 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Jadwal jatuh tempo hutang bank jangka panjang, wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang dan hutang hubungan istimewa Grup pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut: Mata Uang Tahun 2002 2003 2004 2005 Jumlah
Dolar A.S. (Setara dalam Rupiah)
Rupiah
Jumlah
Rp
9.417.594.507 43.164.483.985 -
Rp
110.278.618.266 147.832.655.457 173.321.044.329 449.161.245.520
Rp
119.696.212.773 190.997.139.442 173.321.044.329 449.161.245.520
Rp
52.582.078.492
Rp
880.593.563.572
Rp
933.175.642.064
17. HUTANG OBLIGASI - BERSIH Akun ini merupakan kewajiban yang berasal dari penerbitan obligasi oleh Dankos pada tahun 2000. Analisa mengenai saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 Jumlah nilai nominal Dikurangi biaya penerbitan yang ditangguhkan: Biaya yang terjadi Akumulasi amortisasi
Rp
(
Rp
200.000.000.000
5.843.980.450 ) (5.843.980.450 ) 1.431.775.208 262.979.120
Saldo yang belum diamortisasi pada akhir tahun ( Hutang Obligasi - bersih
200.000.000.000
2000
4.412.205.242 ) (5.581.001.330 Rp
195.587.794.758
Rp
)
194.418.998.670
Hutang Obligasi Dankos Laboratories I Tahun 2000 (“Obligasi”) terdiri dari Hutang Obligasi Seri A, dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,5% per tahun dan Hutang Obligasi Seri B, dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,5% per tahun untuk kupon bunga Obligasi ke-satu sampai dengan kupon bunga Obligasi ke-empat dan mengambang untuk kupon bunga Obligasi ke-lima sampai dengan kupon bunga Obligasi ke-dua puluh. Tingkat bunga mengambang dari Hutang Obligasi Seri B tersebut dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito dalam mata uang Rupiah berjangka enam (6) bulan dari PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk., ditambah premi tetap sebesar 2,75% per tahun. Bunga Obligasi terhutang setiap tiga (3) bulan dan dimulai pada tanggal 12 Januari 2001. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut di atas, Dankos telah mendapat peringkat “Id A-” dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Segala kepentingan pemegang Obligasi diwakili oleh PT Bank Mandiri (Persero) sebagai “Wali Amanat”. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus berupa benda atau pendapatan Dankos. Sebagai tambahan, Dankos juga tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Obligasi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Obligasi.
Brought to you by Global Reports
- 42 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Dalam perjanjian perwali-amanatan, selama Obligasi belum dilunasi, Dankos diwajibkan memenuhi beberapa batasan-batasan umum, antara lain, pembatasan pembayaran dividen tidak lebih dari 40% dari laba bersih; pembatasan perolehan hutang baru kecuali Dankos telah memenuhi rasio tertentu; dan pemenuhan rasio keuangan konsolidasi tertentu atas dasar akun konsolidasi. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2005.
18. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (lihat Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut: 2001
2000
Dankos Igar Avesta Saka Indogravure
Rp
57.524.205.517 50.567.775.835 10.515.239.387 5.559.205.453 1.033.368.602
Rp
Jumlah
Rp
Rp
125.199.794.794
45.850.190.386 48.666.284.439 11.267.547.205 6.089.980.072 5.367.820.020 117.241.822.122
19. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah sebagai berikut: 2001 (Nilai nominal per saham @ Rp 100)
Pemegang Saham PT Enseval PT BNI Securities Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
2.124.578.600 265.938.040
52,3% 6,6
1.670.283.360
41,1
4.060.800.000
100,0%
Jumlah Rp 212.457.860.000 26.593.804.000 167.028.336.000 Rp 406.080.000.000
2000 (Nilai nominal per saham @ Rp 100) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
PT Enseval Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
2.124.578.600
52,3%
1.936.221.400
47,7
Jumlah
4.060.800.000
100,0%
Pemegang Saham
Jumlah Rp 212.457.860.000 193.622.140.000 Rp 406.080.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, tidak ada komisaris dan direksi yang memiliki saham Perusahaan.
Brought to you by Global Reports
- 43 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 19 Oktober 2000, yang diaktakan dengan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 28, para pemegang saham memutuskan untuk menyetujui pembagian saham bonus sebanyak 1.900.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang berasal dari kapitalisasi sebagian selisih penilaian kembali aktiva tetap. Pembagian saham bonus adalah untuk seluruh pemegang saham yang tercatat pada tanggal 20 November 2000 dimana untuk setiap seratus (100) saham yang mereka miliki berhak menerima delapan puluh delapan (88) saham baru. Juga, dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 30 Juni 2000, yang diaktakan dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 90, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut: -
Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp 4.320.000.000 atau setara Rp 2 per saham; dan
-
Pembentukan cadangan umum yang berasal dari sebagian saldo laba sejumlah Rp 2.000.000.000 yaitu sekitar 1% dari laba bersih konsolidasi tahun 1999 sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) No. 1 Tahun 1995.
Selanjutnya, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal yang disebutkan di atas, para pemegang saham juga memutuskan untuk menyetujui penggabungan usaha Erbapharma ke dalam Perusahaan (lihat Catatan 3). Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. 20. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen yang didasari oleh sifat dari produk yang dihasilkan yaitu: obat-obatan, makanan kesehatan dan kemasan. Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut: Segmen Usaha Obat-obatan
Makanan Kesehatan
Rp Penjualan Bersih 2001 2000 Laba Usaha 2001 2000 Jumlah Aktiva 2001 2000
Rp
Kemasan Rp
Konsolidasi Rp
1.465.740.107.814 1.147.605.396.123
378.196.195.685 221.908.275.134
202.562.725.080 192.325.215.303
2.046.499.028.579 1.561.838.886.560
265.053.154.443 315.975.888.536
45.580.427.599 28.115.237.635
25.789.311.069 46.816.171.430
336.422.893.111 390.907.297.601
1.478.788.603.567 1.442.381.158.940
169.208.343.911 104.406.011.899
229.318.874.253 211.053.792.385
1.877.315.821.731 1.757.840.963.224
21. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2001
2000
Lokal Ekspor
Rp 1.907.879.168.216 138.619.860.363
Rp 1.421.179.878.436 140.659.008.124
Jumlah Penjualan Bersih
Rp 2.046.499.028.579
Rp 1.561.838.886.560
Brought to you by Global Reports
- 44 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Rincian dari penjualan bersih kepada pelanggan dengan jumlah setahun masing-masing di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: 2001
2000
PT Enseval Putera Megatrading Tbk. PT Wicaksana Overseas International Tbk. PT Tri Sapta Jaya
Rp 1.309.242.204.574 310.791.872.224 24.685.094.682
Rp
879.290.053.295 149.223.595.010 187.359.009.615
Jumlah Penjualan Bersih
Rp 1.644.719.171.480
Rp 1.215.872.657.920
22. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2001 Bahan baku dan kemasan yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
Rp
Jumlah Beban Produksi Persediaan Barang Dalam Proses Awal tahun Perusahaan Anak perusahaan Akhir tahun
732.623.710.091 42.618.448.205 146.149.977.229
2000 Rp
921.392.135.525
(
539.717.861.059 33.166.708.241 103.075.003.216 675.959.572.516
6.256.108.531 3.186.152.012 36.182.015.621 10.161.328.752 74.705.516.858 ) (42.438.124.152 )
Beban Pokok Produksi
889.124.742.819
Persediaan Barang Jadi Awal tahun Perusahaan Anak perusahaan Pembelian Akhir tahun
29.413.561.516 30.443.310.305 78.017.576.310 54.939.321.547 177.079.934.219 104.218.117.184 114.613.467.567 ) (107.431.137.826 )
Beban Pokok Penjualan
(
Rp 1.059.022.347.297
646.868.929.128
Rp
729.038.540.338
Pada tahun 2001 dan 2000, tidak ada pembelian dari setiap pemasok dengan jumlah setahun masing-masing di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.
Brought to you by Global Reports
- 45 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
23. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2001 Beban Penjualan Iklan, pameran dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Biaya royalti (lihat Catatan 28b dan 28j) Perjalanan Peralatan dan perlengkapan Transportasi Pos dan telekomunikasi Komisi Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Penyusutan (lihat Catatan 8) Representasi dan jamuan Beban ekspor Riset pemasaran Pensiun Penyisihan piutang ragu-ragu Amortisasi merek dagang, hak paten dan formula (lihat Catatan 9) Pemeliharaan dan perbaikan Asuransi dan pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 5.474.348.642
Rp
367.084.882.498 91.378.009.525 10.111.771.068 8.723.484.039 6.942.065.275 5.311.017.485 4.961.797.012 4.720.891.915 3.875.823.602 3.678.518.591 3.501.324.374 3.204.165.237 2.539.032.518 2.453.553.275 2.287.637.550
2000 Rp
239.795.944.803 66.658.739.312 6.916.678.658 6.354.189.733 5.243.482.358 3.961.055.012 3.272.049.696 2.442.835.587 3.242.083.601 1.876.336.503 1.242.728.060 3.129.992.871 2.448.727.640 1.530.400.647 5.424.226.922
1.917.936.541 1.336.477.660 1.306.098.635
1.917.936.541 802.398.940 530.136.308 14.252.627.010
539.587.113.810
362.264.291.834
50.562.436.903 13.327.600.768 7.122.369.155 3.403.755.109 3.129.832.400 2.877.996.584 2.813.233.929 2.331.802.349 1.967.236.240 1.668.159.567 1.651.955.645 1.502.190.267 1.189.215.179 11.436.520.252
36.559.478.802 7.896.162.580 3.861.418.029 2.634.174.047 3.531.791 2.481.258.714 2.774.954.040 1.688.490.816 1.096.380.733 1.534.335.609 1.075.128.054 3.242.083.601 1.072.291.452 9.709.102.880
104.984.304.347
75.628.791.148
Beban Riset dan Pengembangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
3.656.993.210 2.825.376.804
2.327.326.443 1.672.639.196
Jumlah Beban Riset dan Pengembangan
6.482.370.014
3.999.965.639
Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (lihat Catatan 8) Honorarium profesional Pelatihan tenaga kerja Riset pemasaran Pemeliharaan dan perbaikan Peralatan dan perlengkapan Transportasi Asuransi dan pajak Perjalanan Pos dan telekomunikasi Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Listrik, air dan gas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah Beban Umum dan Administrasi
Jumlah Beban Usaha
Brought to you by Global Reports
Rp
651.053.788.171
Rp
441.893.048.621
- 46 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
Brought to you by Global Reports
- 47 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
24. PENGHASILAN BUNGA Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari: 2001
2000
Jasa giro Call deposit dan deposito berjangka Lainnya
Rp
8.070.929.735 7.701.464.931 1.396.296.551
Rp
10.110.762.937 23.913.045.132 1.644.702.444
Jumlah
Rp
17.168.691.217
Rp
35.668.510.513
25. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2001 Beban bunga: Pinjaman bank dan lain-lain Obligasi Sewa guna usaha Beban administrasi pinjaman Jumlah
2000
Rp
94.196.052.376 34.780.400.000 1.113.741.679 14.675.426.357
Rp
122.141.127.082 7.875.000.000 1.420.695.822 12.731.468.835
Rp
144.765.620.412
Rp
144.168.291.739
26. RUGI SELISIH KURS - BERSIH Pada tahun 2001, akun ini sebagian besar merupakan selisih kurs bersih yang berasal dari pinjaman dalam mata uang Dolar A.S. sekitar Rp 74,92 milyar. Sementara pada tahun 2000, akun ini sebagian besar merupakan selisih kurs yang berasal dari pinjaman-pinjaman dalam mata uang Dolar A.S sekitar Rp 327,84 milyar. 27. DANA PENSIUN Perusahaan, Dankos dan Avesta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (“Dana Pensiun”) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, dimana iuran pensiun seluruhnya didanai oleh masing-masing perusahaan. Manfaat pensiun yang dibebankan dalam operasi, terdiri atas biaya jasa kini dan biaya jasa lalu sejumlah Rp 4.954.162.631 dan Rp 4.026.439.491 masingmasing pada tahun 2001 dan 2000. Biaya jasa kini dan biaya jasa lalu di atas didasarkan pada penilaian aktuaria terakhir, yang dilakukan setiap tiga (3) tahun oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “attained age normal cost” untuk Perusahaan dan metode “aggregated cost-modified” untuk Dankos dan Avesta, berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tabel mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan penghasilan tahunan
Brought to you by Global Reports
: : :
CSO - 1958 atau CSO - 1980 9 - 10% 5 - 9%
- 48 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Berdasarkan hasil penilaian aktuaria terakhir tersebut di atas, aktiva dan kewajiban aktuaria Dana Pensiun pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut: Nilai wajar aktiva Kewajiban aktuaria
Rp
31.731.743.122 23.866.674.676
Selisih lebih nilai wajar aktiva Dana Pensiun atas kewajiban aktuaria
Rp
7.865.068.446
Aktiva Dana Pensiun dikelola oleh masing-masing pengurus Dana Pensiun yang didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Mulai tahun 2001, sehubungan dengan penerapan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”, Grup telah membentuk penyisihan atas estimasi kewajiban untuk manfaat pensiun dan uang pesangon karyawan sehubungan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) No. KEP-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Seperti dijelaskan sebelumnya, Perusahaan, Dankos dan Avesta telah memiliki Program Pensiun yang dapat memenuhi sebagian besar pembayaran di masa mendatang atas kesejahteraan karyawan yang disyaratkan keputusan Menaker tersebut. Namun, disamping Program Pensiun, Perusahaan dan Dankos membuat penyisihan tambahan (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) dalam rangka memenuhi estimasi kewajiban sehubungan dengan penghargaan masa kerja berdasarkan keputusan Menaker tersebut. Penyisihan tambahan sejumlah Rp 11,4 milyar, disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Estimasi Kewajiban Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian Karyawan” sejumlah Rp 2,2 milyar setelah dikurangi saldo yang belum diamortisasi atas biaya jasa lalu yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2001 sejumlah Rp 9,2 milyar. Jumlah penyisihan yang dilakukan Anak perusahaan lainnya, yang tidak mempunyai program pensiun, sejumlah Rp 29,8 milyar yang juga disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Estimasi Kewajiban Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian Karyawan” sejumlah Rp 3,6 milyar setelah dikurangi saldo yang belum diamortisasi atas biaya jasa lalu yang ditangguhkan sejumlah Rp 26,2 milyar pada tanggal 31 Desember 2001. Penyisihan sehubungan dengan estimasi kewajiban untuk pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian adalah berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Dian Artha Tama dengan menggunakan metode “projected unit credit”.
28. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN PERKARA HUKUM a. Perusahaan menjamin tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan pembayaran jumlah pokok dari, dan bunga yang dibebankan atas, wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang seperti dijelaskan pada Catatan 15. b. Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi juga memproduksi produk-produk berdasarkan lisensi dari perusahaan-perusahaan farmasi internasional, diantaranya adalah Bristol-Myers Squibb Company, Schering-Plough Ltd., PT Pfizer Indonesia, Pharmacia & Upjohn Co., Ltd., Baxter World Trade Corporation, Amerika Serikat, Aziende Chimiche Riunite Angelini Francesco A.C.R.A.F. S.p.A., Italia; Nippon Kayaku Co., Ltd., Sato Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang; Kaken Pharmaceutical Co., Ltd., Daiichi Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang; A.B. Astra, Swedia; dan J. Uriach & Cia, Spanyol (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”). Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri
Brought to you by Global Reports
- 49 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia. Royalti kepada Pemberi Lisensi dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Biaya royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (lihat Catatan 23). Hexpharm telah menghentikan perjanjian dengan Sato Pharmaceutical Co., Ltd. pada bulan Oktober 2001. c.
Perusahaan, Dankos, B. Toedjoe, Saka, Hexpharm, Finusolprima dan Sanghiang secara terpisah/masing-masing mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jangka waktu dari perjanjian tersebut berkisar antara satu (1) tahun sampai sepuluh (10) tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan di muka (lihat Catatan 5 dan 6).
d. Sampai dengan tahun 2001, B. Toedjoe, Saka dan Hexpharm mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Tri Sapta Jaya (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Perjanjian ini telah dihentikan pada tahun 2001. e. B. Toedjoe mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Wicaksana Overseas International Tbk. Perjanjian tersebut pada mulanya berlaku selama dua (2) tahun sampai dengan tanggal 28 Februari 2002, dan dapat diperpanjang dengan sendirinya untuk waktu yang sama, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tiga puluh (30) hari di muka. Seperti dijelaskan pada Catatan 30, perjanjian distribusi tersebut telah dihentikan pada tahun 2002. f.
Pada tanggal 15 Mei 2000, Hexpharm mengadakan perjanjian dengan Kyowa Hakko Industry (s) Pte. Ltd. (Kyowa) dimana Kyowa mengekspor, mendaftarkan dan memasarkan barang jadi melalui Hexpharm yang bertindak sebagai agen tunggal produk Kyowa di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlangsung selama dua (2) tahun, dan dapat diperpanjang dengan sendirinya, kecuali jika salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan enam (6) bulan di muka. Perjanjian ini telah dihentikan pada bulan Oktober 2000.
g. Hexpharm melakukan kerjasama jasa maklon dengan PT SmithKline Beecham Pharmaceuticals (Beecham) sejak tanggal 3 Agustus 1995 dimana Hexpharm menyetujui untuk memproduksi dan mengemas produk dengan merek Scott’s Emulsion yang terdiri dari Regular Scott’s Emulsion, Scott’s Flavoured Emulsion dan Scott’s Vita. Perjanjian jasa maklon tersebut pada mulanya berlaku untuk sepuluh (10) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 13 Desember 1999 dilakukan perubahan atas perjanjian tersebut sehubungan dengan sifat dan jumlah dari produk yang berlisensi dimana Hexpharm diizinkan untuk memproduksi dan mengemas kembali produk tersebut yaitu Scott’s Original dan Scott’s Orange Vita. Perjanjian baru ini juga berlaku untuk sepuluh (10) tahun sejak tanggal perjanjian. h. Perusahaan dan Bifarma mengadakan perjanjian produksi dengan LFD Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia; Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan; dan Ecomed Zambia (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan dan Bifarma menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan dan Bifarma juga mengadakan perjanjian distribusi dengan Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd., Malaysia; Sime Darby, Singapura; Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan dan Zimbabwe Pharmaceuticals (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Dalam perjanjian distribusi tersebut, Perusahaan dan Bifarma menunjuk Distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh Pabrikan tersebut di atas di
Brought to you by Global Reports
- 50 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan Bifarma membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut. Sebaliknya, Bifarma menerima penghasilan royalti yang dihitung sebesar 5% dari penjualan bersih produk tersebut. Perjanjian di atas pada mulanya berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal perjanjian dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis tiga (3) bulan di muka. i.
Dankos juga mengadakan perjanjian distribusi dengan Lakeside Pharmaceuticals Philippines, Incorporated, Philipina, untuk mendaftarkan, mendistribusikan dan memasarkan berbagai produk dengan merek dagang Dankos di wilayah Philipina sesuai dengan syarat dan kondisi seperti yang dijelaskan dalam perjanjian. Perjanjian ini pada mulanya berlaku untuk tiga (3) tahun sampai dengan bulan Januari 2000, dan telah diperpanjang dengan sendirinya untuk periode tiga (3) tahun sampai Januari 2003.
j.
Sanghiang mengadakan perjanjian royalti dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga). Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi tersebut dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar royalti kepada Morinaga berdasarkan persentase tertentu yang telah disepakati dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Biaya royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (lihat Catatan 23).
k.
Pada tanggal 1 Januari 1996, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Sari Husada (SH) yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 Januari 2005. Berdasarkan perjanjian ini, SH setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Morinaga BMT, Chil Mil dan Chil Kid. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar SH biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
l.
Pada tanggal 13 November 2000, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Ultra Jaya (UJ) yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 13 November 2006. Berdasarkan perjanjian ini, UJ setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Morinaga BMT. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar UJ biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
m. Pada bulan Juni 2001, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Sugizindo (SZ) yang berlaku efektif sampai dengan bulan Juni 2002. Berdasarkan perjanjian ini, SZ setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Moriniga BMT. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar SZ biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian. n. Avesta dan Indogravure memiliki kontrak pembelian mesin dan peralatan pabrik dengan nilai sejumlah GBP 132.493, US$ 857.500 dan JP¥ 8.010.000 pada tahun 2001; dan US$ 857.500, JP¥ 5.300 dan DEM 2.066.322 pada tahun 2000. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, saldo uang muka pembelian tersebut adalah sejumlah Rp 4.221.398.941 dan Rp 6.279.814.886 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka Pembelian Mesin dan Peralatan Pabrik” pada neraca konsolidasi. o. Pada tanggal 15 Juli 1997, B. Toedjoe telah menggugat PT Henson Farma, Surabaya (HF), melalui pengadilan negeri Jakarta Pusat. Dalam gugatan tersebut, B. Toedjoe mengajukan permohonan ke pengadilan untuk tidak mengizinkan HF tetap menggunakan nama produk tertentu yang menurut B. Toedjoe mempunyai kesamaan dengan merek dagang “Extra Joss”. Gugatan B. Toedjoe tersebut telah ditolak oleh pengadilan negeri berdasarkan surat
Brought to you by Global Reports
- 51 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST tanggal 20 November 1997. Kemudian pada tanggal 24 November 1997, B. Toedjoe telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun Mahkamah Agung menolak kasasi B. Toedjoe tersebut melalui surat keputusan No. 4071K/Pdt/1998 tanggal 28 April 2000. Saat ini, B. Toedjoe sedang mempersiapkan permohonan Peninjauan Kembali atas keputusan Mahkamah Agung tersebut. p. Pada tanggal 19 Juli 1999, Perusahaan telah digugat oleh Glaxo Group Limited (Glaxo) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan gugatan tersebut, Glaxo mengajukan permohonan ke pengadilan untuk tidak mengizinkan Perusahaan tetap menggunakan merek dagang “Venterol” yang menurut Glaxo mempunyai kesamaan dengan merek dagang “Ventolin” miliknya. Pada tanggal 30 November 1999, gugatan Glaxo tersebut telah ditolak oleh pengadilan negeri melalui surat No. 374/PDT.G/1999.PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 29 Desember 1999, Glaxo telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Akan tetapi, hingga tanggal laporan auditor independen, Mahkamah Agung belum memberikan jawaban atas kasasi Glaxo tersebut. 29. KONDISI EKONOMI Mulai semester kedua tahun 1997, Indonesia dan wilayah Asia Pasifik mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena devaluasi mata uang negara-negara tersebut yang menyebabkan sangat langkanya likuiditas, tingginya fluktuasi kurs mata uang dan tingkat bunga. Pada saat ini, perekonomian Indonesia masih menghadapi ketidakpastian akibat ketidakstabilan sosial dan politik. Rupiah masih berfluktuasi terhadap mata uang asing utama (terutama Dolar A.S.) dan masih sangat tergantung pada kondisi sosial dan politik maupun faktor-faktor regional. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Dalam memberikan tanggapan terhadap kondisi ekonomi tersebut, Grup telah melakukan dan akan terus menjalankan program restrukturisasi terhadap operasional, aktiva dan pinjamannya. Pada awal tahun 2000, Perusahaan telah berhasil dalam negosiasi atas restrukturisasi pinjamannya dengan kreditur seperti yang dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 16. Selain itu, Perusahaan juga mengambil langkah-langkah strategis lainnya, antara lain: a. Memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di industri farmasi dan makanan kesehatan dengan secara terus-menerus: i.
Menyediakan produk yang inovatif, baik merupakan produk yang benar-benar baru, yang diluncurkan kembali ataupun melalui proses reformulasi; ii. Meningkatkan teknologi formulasi produk terutama pada Drug Delivery System; iii. Meningkatkan pemasaran yang terfokus untuk mendapatkan penguasaan pasar yang baik; iv. Memperluas cakupan distribusi produk di seluruh Indonesia; v. Meningkatkan koordinasi/kerjasama yang lebih baik antar Perusahaan dan Anak perusahaan dalam semua aspek yang meliputi pabrikasi, distribusi, pembelian dan riset dan pengembangan; dan vi. Mengikutsertakan seluruh karyawan untuk secara berkesinambungan meningkatkan kualitas dari proses, produk dan pelayanan. b. Meningkatkan dan/atau mendorong perluasan pasar ekspor melalui hal-hal berikut: i. ii.
Mendirikan unit usaha internasional sebagai unit usaha yang beroperasi secara mandiri; Mengidentifikasi dan penetrasi target pasar regional yang meliputi negara-negara ASEAN dan Afrika;
Brought to you by Global Reports
- 52 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) iii. Mengidentifikasi dan penetrasi negara-negara tujuan ekspor utama antara lain: Singapura, Malaysia, Myanmar, Sri Lanka, Afrika Selatan, Nigeria dan Zimbabwe; dan iv. Mengidentifikasi dan fokus atas produk yang serupa dengan produk-produk Indonesia. c.
Meningkatkan sistem informasi manajemen melalui penerapan teknologi informasi yang terintegrasi: i.
Mengimplementasikan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP) (“Protean”) untuk keuangan dan pabrikasi; ii. Mengembangkan Marketing Information System yang terintegrasi antara Perusahaan dan distributor; iii. Mengintegrasikan sistem informasi teknologi antara Anak perusahaan di dalam Grup; iv. Memaksimalisasi atau meningkatkan volume transaksi distributor dan outletnya melalui internet; v. Mengembangkan situs Perusahaan (www.kalbe.co.id); dan vi. Meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk menanggapi pertanyaan dan keluhan dari masyarakat dan dokter secara cepat. Pada tanggal 31 Desember 2001, Grup memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Jumlah dalam mata uang Asing Aktiva Lancar Dalam Dolar A.S. Kas dan setara kas Bank yang terbatas penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang Dalam mata uang asing lainnya
5.433.485
56.508.240.150
26.194 1.155.960 2.450.327
272.417.600 12.021.984.000 25.483.401.227 21.168.199.467
Jumlah Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Dalam Dolar A.S. Hutang Hutang bank jangka panjang Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Hutang hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Dalam Yen Jepang Pinjaman jangka pendek Hutang bank jangka panjang Hutang Biaya masih harus dibayar Dalam mata uang asing lainnya Jumlah Kewajiban Lancar (Berlanjut)
Brought to you by Global Reports
Dalam Rupiah
115.454.242.444
6.135.586 6.013.416
63.810.094.400 62.539.524.216
3.982.226 281.716 1.915.682
41.415.150.400 2.929.846.296 19.923.092.800
61.200.000 42.876.491 14.202.725 1.634.416
4.844.396.160 3.393.965.823 1.124.242.262 129.375.140 10.359.751.717 210.469.439.214
- 53 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah) Jumlah dalam mata uang Asing Kewajiban Tidak Lancar Dalam Dolar A.S. Hutang bank jangka panjang Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Hutang hubungan istimewa Hutang sewa guna usaha Dalam Yen Jepang Hutang bank jangka panjang
Dalam Rupiah
42.004.751
436.849.410.400
27.816.539 1.967.835 290.592
289.292.005.600 20.465.484.000 3.022.156.800
299.509.083
23.708.180.581
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
773.337.237.381
Jumlah Kewajiban
983.806.676.595
Kewajiban Bersih
868.352.434.151
Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah uang kertas asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia: Jenis Mata Uang Dolar A.S. (US$ 1) Euro (EUR 1) Yen Jepang (JP¥ 100) Dolar Singapura (SIN$ 1) Deutschemark Jerman (DEM 1) Gulden Belanda (NLG 1) Ringgit Malaysia (MYR 1) Rand Afrika Selatan (ZAR 1) Dolar Zimbabwe (ZW$ 1)
5 April 2002 Rp
9.605,00 8.433,22 7.265,52 5.227,22 4.339,01 3.850,95 2.527,64 862,24 181,80
31 Desember 2001 Rp
10.400,00 9.188,42 7.915,68 5.620,88 4.698,04 4.169,55 2.736,85 882,03 197,23
Apabila nilai tukar pada tanggal 5 April 2002 (tanggal laporan auditor independen) digunakan pada tanggal 31 Desember 2001, kewajiban bersih dalam mata uang asing di atas akan menurun sekitar Rp 66,70 milyar. Pemecahan kondisi ekonomi tersebut dan/atau perkembangan lebih lanjutnya, tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah - suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi tersebut terhadap likuiditas dan pendapatan Grup, termasuk dampak mengalirnya dana pelanggan, kreditur, pemasok dan pemegang saham ke dan dari Grup.
30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 26 Februari 2002, PT Wicaksana Overseas International Tbk. (WOI) menggugat B. Toedjoe melalui pengadilan negeri Jakarta Timur sebagai akibat dari pemutusan perjanjian distributornya. Di dalam gugatan tersebut, WOI mengajukan tuntutan ganti kerugian material dan immaterial sejumlah Rp 106 milyar. Namun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa tuntutan tersebut tidak akan berdampak terhadap B. Toedjoe mengingat bahwa B. Toedjoe telah memenuhi semua ketentuan dalam perjanjian distribusi. Pada saat ini, kasus ini masih dalam tahap persidangan dan masih belum ada keputusan akhir dari pengadilan negeri tersebut di atas.
Brought to you by Global Reports
- 54 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000 (Dalam Rupiah)
31. REKLASIFIKASI AKUN Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2000, hak atas tanah tertentu dengan nilai tercatat bersih sejumlah Rp 1.402.758.000 telah direklasifikasi dari akun “Aktiva Tetap” ke akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” untuk menyesuaikan dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2001. Hak atas tanah tersebut tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasi.
Brought to you by Global Reports