Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Mata Uang Indonesia)
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2003 DAN 2002
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi……………………………………………………………………………………….
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi……………………………………………………………………….…
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.....................………………………................................
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi…………………………………………………………………………..
7-8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi......................…………………………………………
9-60
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-1410
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Kalbe Farma Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan Anak perusahaan tertentu, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva sebesar 27,70% dan 23,09% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 serta jumlah penjualan bersih sebesar 36,23% dan 37,58% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlahjumlah yang dilaporkan atas perusahaan-perusahaan tersebut di atas, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 17 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan sedang dalam proses negosiasi ulang dengan kreditur sehubungan dengan rencana perluasan pabrik dan usulan perubahan atas perjanjian restrukturisasi tanggal 4 Januari 2000. Selama proses negosiasi ulang tersebut, Perusahaan tidak membayar seluruh cicilan pokok pinjaman yang telah jatuh tempo dan bunga pinjaman secara penuh. Lebih lanjut, Perusahaan juga tidak mencatat beban bunga atas kekurangan pembayaran bunga tersebut, bunga atas kegagalan pembayaran cicilan pokok pinjaman dan bunga serta biaya restrukturisasi yang terhutang untuk tahun 2003. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman yang ada, Perusahaan terhutang bunga atas kegagalan pembayaran kewajiban yang telah jatuh tempo jika Perusahaan tidak dapat membayar kewajiban terhutang tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah beban bunga yang tidak dicatat tersebut (termasuk bunga atas kegagalan pembayaran kewajiban yang telah jatuh tempo) serta biaya restrukturisasi berjumlah US$4.523.562 (setara dengan Rp38.291.952.330). Jika Perusahaan mencatat beban bunga dan biaya restrukturisasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, laba sebelum beban pajak penghasilan akan turun dan jumlah kewajiban akan meningkat dengan jumlah yang sama.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, kecuali dampak dari hal-hal yang disebutkan pada paragraf sebelumnya untuk laporan keuangan konsolidasi pada tahun 2003, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Kalbe Farma Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Catatan 29 atas laporan keuangan konsolidasi mencakup informasi tertentu yang berhubungan dengan kondisi ekonomi Indonesia dan tindakan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menanggapi kondisi tersebut. Pada tahun 2003, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif seperti stabilitas dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar A.S. dan penurunan tingkat bunga. Namun demikian kelanjutan pemulihan perekonomian di Indonesia tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal, moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada diluar kendali manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Drs. Adi Pranoto Leman NIAP 98.1.0060 23 Maret 2004
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
510.758.804.929 230.083.786 428.038.829.357 9.982.500.000
428.444.489.554 240.880.660 78.145.037.391 5.720.000.000
420.144.515.246
347.763.635.387
92.481.160.388 34.525.749.482
89.241.068.710 29.554.168.503
2f,2g,7, 8,12,17
305.613.925.301
330.207.706.140
2h
19.198.003.692
24.544.155.240
1.820.973.572.181
1.333.861.141.585
11.512.387.073 12.353.782.418 7.925.203.112
16.964.737.835 34.236.315.806 11.031.761.693
520.374.422.304
466.639.253.850
61.330.214.534 -
66.419.300.857 52.839.203.922
7.577.983.258
27.174.295.786
1.416.994.848 4.925.643.162
1.212.169.004 5.159.363.844
627.416.630.709
681.676.402.597
2.448.390.202.890
2.015.537.544.182
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek - bersih Deposito berjangka Piutang usaha
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sejumlah Rp1.128.811.209 pada tahun 2003 dan Rp2.289.107.771 pada tahun 2002 Piutang lain-lain Persediaan - bersih
2c,2f,4, 16,17 4,17 2d,5,12 2c,12 2e,2f,6, 7,12,17, 22,29
Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan - bersih Tagihan restitusi pajak penghasilan Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp350.128.026.669 pada tahun 2003 dan Rp312.529.062.878 pada tahun 2002 Aktiva tidak berwujud - bersih Investasi efek hutang - bersih Uang muka pembelian mesin dan peralatan pabrik Rugi transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan Aktiva tidak lancar lainnya
2f,7 2p,15 2p,15
2f,2i,2j, 7,9,12,17 2b,2k, 2l,10,24 2d,11
2j,9 2b
Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
21
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
2003
2002
6,7,8, 9,12,17 2f,7,13,23
28.171.818.451
54.372.180.571
98.234.323.411
94.032.056.665
4.884.601.324 19.329.878.857
5.359.154.215 12.272.973.316
161.324.560.472 103.502.285.800
132.734.755.395 74.288.244.222
264.294.771.760
279.125.252.160
447.747.743.775 10.128.905.725 2.590.252.599 21.112.018.761
454.592.379.599 2.506.151.924 2.280.319.659 22.102.631.296
1.161.321.160.935
1.133.666.099.022
7.598.044.267
5.901.343.208
32.434.722.147 188.925.386.934 7.730.030.000 2.590.252.598
7.217.828.443 196.756.590.846 244.097.087 4.560.639.317
24.295.979.523
600.573.344 15.177.359.684
263.574.415.469
230.458.431.929
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Hutang bank Hutang sewa guna usaha Hutang pembelian aktiva tetap Hutang hubungan istimewa
2o,27 14,28b, 28c,28i 2p,15
16,17, 28a 4,6,7,8,9, 12,16,17 2j,9 2f,7,16,17
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang obligasi - bersih Hutang sewa guna usaha Hutang pembelian aktiva tetap Laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan Estimasi kewajiban kesejahteraan karyawan
2p,15
4,6,7,8,9, 12,16,17 2l,18 2j,9
2j,9 2o,27
Jumlah Kewajiban Tidak lancar
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
Catatan
2003
2002
2b,9,19
194.536.770.145
161.494.786.687
406.080.000.000 2.640.000.000
406.080.000.000 2.640.000.000
32.128.783.880 265.408.456
23.233.009.884 265.408.456
(4.111.258.530)
(4.111.258.530)
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham pada tahun 2003 dan Rp100 per saham pada tahun 2002 Modal dasar - 17.000.000.000 saham pada tahun 2003 dan 8.500.000.000 saham pada tahun 2002 Modal ditempatkan dan disetor penuh 8.121.600.000 saham pada tahun 2003 dan 4.060.800.000 saham pada tahun 2002 1,20 Agio saham Selisih dari transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan 2b,2d,9 Selisih dari penilaian kembali aktiva tetap 2i,9 Selisih dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar dari investasi jangka pendek - bersih 2d,5 Saldo laba 20 Telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
11.779.042.401
(3.601.862.513)
6.053.068.490 374.122.811.644
3.383.734.906 62.029.194.341
Ekuitas - Bersih
828.957.856.341
489.918.226.544
2.448.390.202.890
2.015.537.544.182
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2003
2002
2.889.209.192.878
2.561.802.378.445
1.265.320.871.107
1.202.974.920.076
1.623.888.321.771
1.358.827.458.369
878.802.585.716 164.057.342.288 14.693.153.606
695.074.387.910 137.925.365.728 11.420.324.733
1.057.553.081.610
844.420.078.371
21
566.335.240.161
514.407.379.998
2f,4,5,25 2n, 21,29 2f,7,12, 16,17,18 21,26 11,21 27b
32.720.384.059 15.444.006.262
25.998.541.442 109.538.241.383
(66.118.690.651) (7.421.556.896) (6.703.282.614)
(116.495.914.963) (83.474.240.800) -
2f, 2m, 7,21,22 2f,2m,2o, 7,9,23,27
LABA KOTOR BEBAN USAHA
21 2m,2o,9,24 27,28b,28c,28i
Penjualan Umum dan administrasi Riset dan pengembangan Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba selisih kurs - bersih Beban keuangan
Rugi penjualan investasi efek hutang Beban pesangon karyawan Rugi penurunan nilai secara permanen atas investasi efek hutang Rupa-rupa - bersih
11,21 2k,2l, 10, 11
(308.241.912)
(13.012.441.284) 959.359.376
Beban Lain-lain - Bersih
(32.387.381.752)
(76.486.454.846)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
533.947.858.409
437.920.925.152
137.619.576.300 23.515.643.184
81.938.009.900 48.171.063.253
161.135.219.484
130.109.073.153
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
2p,15,21
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah) Catatan LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2003
2002
372.812.638.925
307.811.851.999
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2b
(49.928.088.038)
(40.878.493.634)
LABA BERSIH
21
322.884.550.887
266.933.358.365
69,73
63,34
39,76
32,87
LABA PER SAHAM DASAR Laba usaha
2r,20
Laba bersih
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Saldo, 1 Januari 2002 Laba bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Fintoret (M) Laba belum direalisasi atas apresiasi nilai pasar dari investasi jangka pendek bagian Anak perusahaan Laba belum direalisasi atas apresiasi nilai pasar dari investasi jangka pendek
Laba bersih Dividen kas Cadangan yang telah ditentukan penggunaannya Laba belum direalisasi atas apresiasi nilai pasar dari investasi jangka pendek bagian Anak perusahaan Laba belum direalisasi atas apresiasi nilai pasar dari investasi jangka pendek Saldo, 31 Desember 2003
265.408.456 -
54.311.186
-
-
-
-
-
-
-
54.311.186
-
-
946.547.266
-
-
-
-
-
-
946.547.266
2.640.000.000 -
2b
-
-
2b,2d
-
Selisih Kurs karena Penjabaran Mata Uang Asing
(54.311.186 ) -
(4.111.258.530 ) -
-
(4.811.829.125 ) -
-
-
-
-
-
406.080.000.000
2.640.000.000
-
23.233.009.884
265.408.456
20
-
-
-
-
-
-
-
20
-
-
-
-
-
-
2b,2d
-
-
-
8.895.773.996
-
2d
-
-
-
-
-
406.080.000.000
2.640.000.000
-
32.128.783.880
265.408.456
Saldo, 31 Desember 2002
Saldo Laba (Defisit)
22.286.462.618 -
406.080.000.000 -
2d
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Apresiasi (Penurunan) Nilai Pasar dari Investasi Jangka Pendek - bersih
Selisih dari Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Agio Saham
Catatan
Selisih dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih dari Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Belum Ditentukan Penggunaannya
3.383.734.906 -
(201.520.429.118 ) 266.933.358.365
Ekuitas - bersih
220.774.043.115 266.933.358.365
-
-
-
1.209.966.612
62.029.194.341
65.412.929.247
489.918.226.544
-
322.884.550.887 (8.121.600.000 )
322.884.550.887 (8.121.600.000 )
322.884.550.887 (8.121.600.000)
-
2.669.333.584
(2.669.333.584 )
-
-
-
-
15.380.904.914 11.779.042.401
(4.111.258.530 )
(3.601.862.513 )
-
-
-
-
8.895.773.996
-
-
-
15.380.904.914
6.053.068.490
374.122.811.644
380.175.880.134
828.957.856.341
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
(204.904.164.024 ) 266.933.358.365
Sub-jumlah
3.383.734.906
(4.111.258.530 )
1.209.966.612
Telah Ditentukan Penggunaannya
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan
2.671.739.082.641 (1.316.254.357.955)
1.593.365.143.479 30.898.810.045 5.515.090.946 (557.205.403.783) (208.579.055.446)
1.355.484.724.686 23.119.680.263 1.190.457.235 (549.952.460.902) (185.828.678.882)
(65.742.083.454) (291.084.479.422)
(118.842.325.958) (126.043.704.703)
507.168.022.365
399.127.691.739
299.500.818.715 55.116.278.990 45.081.523.820 1.691.623.206 (674.201.887.437) (125.425.227.187) 987.887.576
45.792.379.553 5.896.205.665 46.527.209.200 1.663.876.794 (98.603.867.808) (101.822.517.412) 1.197.456.040
(397.248.982.317)
(99.349.257.968)
12,15 12,15
71.411.881.019 (47.532.766.240)
6.047.980.071 (90.221.571.454)
7
(8.121.600.000) (7.262.124.776) (188.000.000)
(6.945.655.545) (1.134.294.728)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
9 11 11
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank Pembayaran hutang bank Pembayaran dividen kas kepada: Company’s shareholders Pemegang saham hak minoritas Pembayaran hutang hubungan istimewa Pembayaran wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Pembayaran untuk aktivitas pendanaan lainnya - bersih
16
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
2002
3.027.202.581.786 (1.433.837.438.307)
Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Penerimaan tagihan restitusi pajak penghasilan Pembayaran biaya iklan, pameran dan promosi Pembayaran pajak Pembayaran beban bunga dan beban keuangan lainnya Pembayaran untuk beban operasi lainnya - bersih
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek Hasil penjualan aktiva tetap Hasil penjualan investasi efek hutang Penerimaan penebusan investasi efek hutang Penempatan pada investasi jangka pendek Pembelian aktiva tetap Penerimaan dari aktivitas investasi lainnya - bersih
2003
-
(5.997.662.320)
(18.062.117.218)
(6.776.046.158)
(9.754.727.215)
(105.027.250.134)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS YANG DIDENOMINASI DALAM MATA UANG ASING
2003
(17.617.542.627)
Saldo Awal Kas dan Setara Kas dari Anak perusahaan yang akan dilikuidasi
2b
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2002
(13.197.491.234)
(232.454.831)
-
82.314.315.375
181.553.692.403
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
428.444.489.554
246.890.797.151
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
510.758.804.929
428.444.489.554
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
8
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM a. Pendirian perusahaan PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Maria Theresia Suprapti, S.H., No. 27, notaris pengganti Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. tanggal 18 Desember 2003, sehubungan dengan perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp100 menjadi Rp50 per saham (stock split) (lihat Catatan 20). Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menkeh) dalam surat keputusan No. C-29582 HT.01.04.TH.2003 tanggal 19 Desember 2003. Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obat-obatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dan baik kantor pusat maupun fasilitas pabrik keduanya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. b. Penawaran umum saham perusahaan dan kegiatan perusahaan lainnya Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate action) yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2003, adalah sebagai berikut: Kegiatan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Perusahaan Pencatatan saham Perusahaan Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Surabaya Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Penawaran umum terbatas Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Pembagian dividen saham Bursa Efek Surabaya Bursa Efek Jakarta Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham (stock split) Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 per saham (stock split) Pembagian saham bonus Perubahan nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp50 per saham (stock split)
Jumlah Saham
Tanggal
20.000.000 30.000.000
30 Juli 1991 23 April 1992 22 Mei 1992
50.000.000
8.000.000 75.600.000
10 November 1992 17 November 1992 4 Mei 1993 15 Juli 1994 18 Juli 1994
32.400.000 15 Juli 1994 18 Juli 1994
Jumlah
216.000.000
7 Oktober 1996
1.728.000.000 1.900.800.000
24 Agustus 1999 6 Desember 2000
4.060.800.000
19 Desember 2003
8.121.600.000
Lihat juga Catatan 20 sehubungan dengan pembahasan atas stock split perusahaan seperti dijelaskan pada point (a) diatas. 9
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. UMUM (lanjutan) c. Susunan komisaris dan direksi, dan karyawan Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Boenjamin Setiawan Nina Gunawan Johannes Baptista Soemarlin
Direksi - Presiden Komisaris - Komisaris - Komisaris Independen
Johannes Setijono Johanes Berchman Apik Ibrahim Santoso Oen Vidjongtius Bernadetta Ruth Irawati Setiady Gracy Indriani
- Presiden Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp14,94 milyar dan Rp13,58 milyar, masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 5.835 dan 6.933 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Grup) sesuai dengan prinsip yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi di bawah ini dipergunakan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi emiten atau perusahaan publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih (pasar), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, dan aktiva tetap tertentu yang dicatat berdasarkan nilai setelah penilaian kembali sesuai dengan peraturan pemerintah. Laporan arus kas konsolidasi yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Grup. Anak perusahaan yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut: 10
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Persentase Pemilikan Efektif Nama Anak Perusahaan Farmasi: PT Dankos Laboratories Tbk. - Dankos (1) PT Bintang Toedjoe - Bintang Toedjoe (2) PT Hexpharm Jaya Laboratories - Hexpharm (2) PT Saka Farma Laboratories - Saka (2) PT Phytosana Laboratories - Phytosana (6) (**) PT Finusolprima Farma International - Finusolprima (1) PT Bifarma Adiluhung - Bifarma (1) Innogene Kalbiotech Pte. Ltd - Innogene (1) (***) Makanan Kesehatan: PT Helios Arya Putra - Helios (1) (*) PT Sanghiang Perkasa - Sanghiang (5) Kemasan: PT Kageo Igar Jaya Tbk. (dulu PT Igar Jaya Tbk.) - Igar (1) PT Kageo - Kageo (3) (***) PT Avesta Continental Pack - Avesta (3) PT Indogravure - Indogravure (4) Lain-lain: Fintoret B.V., Mauritius - Fintoret (M) (1) (Catatan 16) Thurson International Ltd. - Thurson (1) (*) Dresden Resources Ltd. - Dresden (1) (*) Kalfarm Finance Ltd. - Kalfarm (1) (*) (Catatan 16)
Kegiatan Usaha/ Produk
Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
2003 %
2002 %
2003
2002
Farmasi
Jakarta
1978
71,46
71,46
629.850
510.966
Farmasi
Jakarta
1949
71,46
71,46
439.528
315.100
Farmasi
Jakarta
1995
71,46
71,46
33.598
30.407
Farmasi
Jakarta
1997
57,17
57,17
41.923
43.198
Farmasi
Jakarta
2001
71,46
71,46
-
2.014
Farmasi
Jakarta
1981
100,00
100,00
27.027
23.970
Farmasi
Jakarta
1997
100,00
100,00
3.510
19.299
Farmasi
Singapura
-
51,00
-
1.373
-
Investasi
Jakarta
1978
100,00
100,00
186.079
123.401
Makanan Kesehatan
Jakarta
1982
100,00
100,00
272.351
191.879
Kemasan
Jakarta
1977
63,10
51,13
144.136
132.931
Kemasan
Bekasi, Jawa Barat Bekasi, Jawa Barat
1977
63,10
51,13
44.808
43.322
1976
48,25
39,10
107.258
107.509
Kemasan
Kemasan
Tangerang, Banten
1985
24,61
19,94
40.944
46.148
Jasa Keuangan
Mauritius
1999
100,00
100,00
265.174
282.333
Investasi
British Virgin Islands British Virgin Islands British Virgin Islands
1993
100,00
100,00
236
217
1998
100,00
100,00
40
43
1994
100,00
100,00
-
-
Jasa Keuangan Jasa Keuangan
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh: (1) Perusahaan (3) Igar (2) Dankos (4) Avesta
(5) (6)
(*) (**)
Helios Bintang Toedjoe
Tidak aktif Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Dankos pada tanggal 22 Juli 2003, para pemegang saham menyetujui untuk melikuidasi Phyto Sana, sehingga, laporan keuangan Phyto Sana tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan konsolidasi Grup pada tahun 2003. Dampak dari akun-akun Phyto Sana tidaklah material terhadap laporan keuangan konsolidasi. Taksiran nilai yang dapat direalisasi atas penyertaan saham Phyto Sana pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sejumlah Rp1.679.155.398 disajikan dalam akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya“ pada laporan keuangan konsolidasi Grup pada tahun 2003. (***) Anak Perusahaan yang baru berdiri di tahun 2003, yang masih dalam tahap pengembangan. (****) Lihat Catatan 3.
11
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJ AKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Pada bulan Juni 2003, para pemegang saham Igar setuju untuk menghentikan operasi kemasan plastik Igar. Dampak dari penghentian operasi tersebut tidaklah material terhadap laporan keuangan konsolidasi. Akun-akun Fintoret, anak perusahaan yang berkedudukan di Mauritius, dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasi dengan dasar sebagai berikut: Akun-akun neraca
-
Kurs rata-rata pada tanggal neraca (Rp8.465 per US$1 pada tahun 2003 dan Rp8.940 per US$1 pada tahun 2002).
Akun-akun laporan laba rugi
-
Kurs rata-rata selama tahun berjalan (Rp8.571,17 pada tahun 2003 dan Rp9.261,17 per US$1 pada tahun 2002).
Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aktiva bersih (dan/atau sebaliknya) Anak perusahaan, yang dicatat dengan menggunakan “metode pembelian”, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa periode amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah wajar mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Anak perusahaan yang diakuisisi. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi. Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian dari nilai aktiva bersih Anak perusahaan yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Anak perusahaan yang bukan berasal dari transaksi antara Grup tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih dari Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Penyertaan saham dengan persentase pemilikan Perusahaan di bawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). c. Setara kas Call deposit dan deposito berjangka serta investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan secara terpisah pada neraca konsolidasi.
12
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Investasi jangka pendek dan investasi efek hutang Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas yang tercatat di bursa efek; unit reksadana; wesel tagih dan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan namun tidak lebih dari satu tahun, dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman lainnya. Investasi efek ekuitas, unit reksadana dan wesel tagih tersebut, yang diklasifikasikan sebagai “tersedia untuk dijual” dinyatakan berdasarkan nilai realisasi bersih (pasar) sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar dari investasi tersebut disajikan sebagai “Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar dari Investasi Jangka Pendek - Bersih” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, yang akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terealisasi. Investasi efek hutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi penurunan permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut sesuai dengan PSAK No. 50. Rugi yang terjadi sehubungan dengan penurunan secara permanen atas nilai investasi efek hutang tersebut dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. e. Penyisihan piutang ragu-ragu Grup membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, jika perlu, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan umumnya ditentukan dengan menggunakan metode “masuk-pertama, keluar-pertama” (FIFO), kecuali persediaan Bintang Toedjoe, Saka, Finusolprima, Kageo dan Sanghiang yang biaya perolehannya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving-average method) atau metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai tercatat persediaan lima (5) Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 48% dan 47% dari saldo persediaan konsolidasi, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Penyisihan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
13
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Aktiva tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Grup umumnya menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), (kecuali untuk aktiva tetap Bintang Toejoe) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor dan kendaraan
4 - 30 4 - 25 2- 8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bintang Toedjoe menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method). Nilai buku aktiva tetap yang dimiliki Anak perusahaan tersebut adalah sekitar 19,15% dan 12,79% dari nilai buku aktiva tetap konsolidasi, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu. Selanjutnya, PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, mengharuskan nilai aktiva dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aktiva mungkin tidak dapat dipulihkan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan yang meningkatkan manfaat aktiva tetap dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam pengerjaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
14
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila semua criteria, yang disyaratkan berdasarkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, telah dipenuhi: a. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. b. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutupi pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha. c.
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan masa manfaat aktiva sewa guna usaha, sesuai dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang bersangkutan yang diperoleh di bawah pemilikan langsung (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-andleaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. k. Merek dagang, hak paten dan formula Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Berwujud” pada neraca konsolidasi. l.
Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi disajikan sebagai pengurang langsung atas saldo hasil emisi obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dan nilai nominal obligasi tersebut diamortisasi selama jangka waktu hutang obligasi tersebut. Pelunasan obligasi secara permanen atau temporer dikurangkan langsung terhadap kewajiban obligasi yang bersangkutan. Selisih antara harga pelunasan dengan nilai tercatat obligasi tersebut (setelah dikurangi dengan biaya emisi obligasi tangguhan yang belum diamortisasi) dikreditkan atau dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan.
m. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada distributor/ pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
15
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata seperti yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp8.465 dan Rp8.940 per US$1; dan Rp7.916,77 dan Rp7.539,54 per JP¥100. Transaksi dalam mata uang asing lainnya dinilai tidak signifikan. o. Dana pensiun dan kesejahteraan karyawan Sebelum tahun 2003, Grup telah mencatat penyisihan untuk kesejahteraan karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-150/Men/2000 mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian Perusahaan” tanggal 20 Juni 2000. Mulai tahun 2003, Grup mencatat penyisihan untuk kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan baru No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undangundang tersebut, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada Undang-undang tersebut terpenuhi. Seperti dibahas dalam paragraf di bawah, Perusahaan, Dankos, Sanghiang dan Avesta telah menyelenggarakan program dana pensiun untuk karyawannya. Namun, tambahan penyisihan atas estimasi kewajiban kesejahteraan karyawan tetap dibuat agar kesejahteraan karyawan berdasarkan program dana pensiun tersebut dapat memenuhi dan menutup batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tersebut. Tambahan penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaris berdasarkan laporan aktuaris independen. Penyisihan yang dibuat sehubungan dengan biaya jasa lalu, ditangguhkan dan diamortisasi selama selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang diharapkan atas karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu telah dibebankan secara langsung pada tahun berjalan. Perusahaan, Dankos, Sanghiang dan Avesta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang ditujukan untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Pendanaan dilakukan seluruhnya oleh pemberi kerja berupa iuran berdasarkan penilaian aktuaria termasuk biaya jasa lalu dan biaya jasa kini, yang diamortisasi selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. p. Beban (manfaat) pajak penghasilan Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pajak penghasilan tangguhan dicatat dengan menggunakan metode hutang untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aktiva dan kewajiban berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk menentukan pajak tangguhan. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo aktiva pajak tangguhan yang belum digunakan.
16
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. q. Informasi segmen Segmen merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam kelompok yang dihubungkan melalui penyediaan produk atau jasa (segmen usaha), atau penyedian produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi (segmen geografis). Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda dengan segmen bisnis yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu yang memberi risiko dan hasil dengan komponen operasi di lingkungan ekonomi yang berbeda. Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. r.
Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba usaha dan laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (8.121.600.000 saham), setelah memperhitungkan dampak retroaktif terhadap perubahan nilai saham Perusahaan dari Rp100 per saham menjadi Rp50 per saham (stock split) pada tanggal 19 Desember 2003 yang diperlakukan seakan-akan perubahan tersebut telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2002 (lihat Catatan 1a dan 20).
s. Penggunaan estimasi Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dimana mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang bisa mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian dalam penetapan estimasi-estimasi, hasil aktual yang akan dilaporkan pada periode mendatang mungkin berbeda dengan estimasi-estimasi tersebut. 3. MERGER KAGEO DENGAN IGAR Pada tanggal 10 November 2003, Igar melaporkan ke BAPEPAM rencana merger dengan Kageo. Igar telah menerima surat No. S-3040/PM/2003 pada tanggal 11 Desember 2003 dari BAPEPAM yang menyatakan bahwa transaksi merger akan mejadi efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang saham Igar dan Kageo.
17
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. MERGER KAGEO DENGAN IGAR (lanjutan) Selanjutnya, pada tanggal 12 Desember 2003, Igar dan Kageo, dengan jumlah nilai buku sebesar Rp33,67 milyar pada saat merger mengadakan perjanjian merger, yang disahkan oleh akta notaris Maria Theresia Suprapti, S.H., pengganti Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 18 pada tanggal 12 Desember 2003 juga. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa merger akan berlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2003. Tujuan dari transaksi merger adalah untuk menimbulkan sinergi yang akan meningkatkan kinerja operasional, keuangan dan modal Igar. Merger dihitung dengan menggunakan PSAK 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali“ (sama dengan metode “pooling of return“) dimana Igar sebagai entitas yang berdiri. Berdasarkan keputusan para pemegang saham luar biasa Igar, yang disahkan oleh akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., tanggal 12 Desember 2003, para pemegang saham menyetujui transaksi merger dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Kageo Igar Jaya Tbk.. Pada Januari 2004, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menyetujui perubahan nama tersebut. Perusahaan dalam proses mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Pajak atas penggabungan usaha tersebut di atas dengan menggunakan nilai buku.
4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas Bank Pihak ketiga PT Bank NISP Tbk. (US$138.265 dan Rp36.840.079.387 pada tahun 2003, dan US$193.601 dan Rp24.824.240.983 pada tahun 2002) Bank Chinatrust Indonesia (US$1.518.373 dan Rp21.918.512.418 pada tahun 2003) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (US$1.594.842 dan Rp12.733.989.270 pada tahun 2003, dan US$157.689 dan Rp608.867.425 pada tahun 2002 ) PT Bank Central Asia Tbk. (US$295.326 dan Rp20.936.228.271 pada tahun 2003, dan US$334.813 dan Rp13.205.956.001 pada tahun 2002) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (US$940.690 dan Rp7.728.366.741 pada tahun 2003, dan US$517.540 dan Rp8.535.155.153 pada tahun 2002)
18
2003
2002
6.348.337.712
6.727.087.112
38.010.496.762
26.555.033.923
34.771.540.371 31.384.959.172
103.564.246.823
26.234.330.465
2.018.607.085
23.436.163.877
16.199.184.221
15.691.305.390
13.161.962.756
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Citibank, N.A., Jakarta (US$687.295, EUR30.487 dan Rp5.744.652.644 pada tahun 2003, dan US$70.984 dan Rp3.076.084.816 pada tahun 2002) PT Bank Permata Tbk. (US$3.604 dan Rp682.464.355 pada tahun 2003, dan US$160.025 dan Rp9.312.442.860 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 milyar) Sub-jumlah Setara kas - call deposit dan deposito berjangka PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. (US$3.052.232 dan Rp15.000.000.000 pada tahun 2003, dan US$1.000.000 pada tahun 2002) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (US$1.052.207 dan Rp19.571.464.360 pada tahun 2002) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (US$500.917 dan Rp13.537.044.982 pada tahun 2002) PT Bank Dagang Bali PT Bank Commonwealth PT Bank NISP Tbk. (US$100.596 dan Rp15.016.261.599 pada tahun 2003, dan US$1.004.015 dan Rp25.451.898.680 pada tahun 2002) PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Mega Tbk. PT Bank Global Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 milyar) Sub-jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) PT Bank Commonwealth Jumlah Kas dan Setara Kas
19
2003
2002
11.887.079.807
3.710.681.776
712.975.686 17.866.268.723
10.743.066.360 29.896.383.606
199.995.120.253
205.849.166.550
40.837.148.109
8.940.000.000
32.500.000.000
28.978.194.940
23.514.327.073 20.000.000.000 20.000.000.000
18.015.242.962 12.000.000.000 -
15.867.807.078 15.000.000.000 13.735.442.306 12.000.000.000 33.579.076.800
34.427.792.780 625.359.979 5.000.000.000 80.000.000.000 27.000.000.000 881.645.231
227.033.801.366
215.868.235.892
77.381.545.598
-
510.758.804.929
428.444.489.554
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, seperti yang dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 17, Perusahaan diwajibkan untuk mempunyai rekening bank operasional yang bertujuan untuk menampung dana untuk mendanai operasinya. Hak dan kepemilikan dari setiap rekening bank tersebut telah diserahkan kepada Kreditur sehubungan dengan prioritas pertama untuk kepentingan penjaminan. Akan tetapi, penyerahan penjaminan tersebut tidak membatasi penggunaan atas dana rekening bank tersebut, dimana Perusahaan masih dapat dengan bebas menggunakannya sesuai dengan anggaran Perusahaan yang telah disetujui oleh Kreditur. Perusahaan juga mempunyai rekening penampungan pada JP Morgan Chase Bank untuk menampung dana dari setiap kelebihan kas (cash sweep) dan hasil dari penjualan aktiva tambahan (non-core assets) Perusahaan. Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi, dana dari rekening bank penampungan tersebut hanya dapat digunakan untuk membayar pokok pinjaman (lihat Catatan 16 dan 17). Saldo rekening bank penampungan tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sejumlah Rp230.083.786 dan Rp240.880.660 yang disajikan sebagai akun “Bank yang Dibatasi Penggunaannya” pada neraca konsolidasi. Suku bunga per tahun berkisar antara 5,62% sampai 14,30% pada tahun 2003, dan antara 9,25% sampai 17,88% pada tahun 2002 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah; dan antara 1,12% sampai 3,20% pada tahun 2003, dan antara 2,00% sampai 5,03% pada tahun 2002 untuk call deposit dan deposito berjangka dalam mata uang Dolar A.S. Suku bunga per tahun untuk Sertifikat Bank Indonesia berkisar antara 8,29% sampai 8,35% pada tahun 2003.
5. INVESTASI JANGKA PENDEK - BERSIH Akun ini merupakan investasi jangka pendek seperti unit reksadana, deposito berjangka, obligasi, dana dikelola manajer investasi, wesel tagih yang diperdagangkan, dan efek ekuitas yang tercatat di bursa efek. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2003 2002 Unit reksadana Phinisi Dana Kas Unit reksadana – MR BOND Pundi Reksa Rupiah Phinisi Dana Tetap Pemerintah Capital Income Fund I Trimegah Dana Kas Pendanaan Tetap Abadi Mandiri Investa Danareksa Gebyar Indonesia Reksa Dana Anggrek Reksa Dana Korporasi Mandiri Mandiri Investasi Pendanaan Tetap Pundi Reksa Rupiah Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10 milyar) Sub-jumlah Deposito berjangka - Citibank, N.A., Jakarta Obligasi - Indosat 1 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah Investasi jangka pendek - bersih
20
68.884.364.103 60.808.482.908 50.302.925.293 45.168.062.627 41.887.129.828 21.716.359.612 20.185.806.354 15.091.971.198 10.565.372.365 10.440.215.473 10.371.900.202 10.239.723.592 10.000.000.000 42.261.396.182
13.183.097.641 20.279.288.862 21.598.752.787 717.357.018 10.904.692.358
417.923.709.737
66.683.188.666
5.092.550.000 3.056.400.000 1.966.169.620
3.000.000.000 8.461.848.725
428.038.829.357
78.145.037.391
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. INVESTASI JANGKA PENDEK – BERSIH (lanjutan) Suku bunga per tahun berkisar antara 5,62% - 12,00% pada tahun 2003 untuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah.
6. PIUTANG USAHA - BERSIH Akun ini terdiri dari:
Hubungan Istimewa (Catatan 7, 22 dan 28d) PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd., Malaysia (MYR283.629 dan US$82.855 pada tahun 2003, dan MYR213.966 dan US$167.175 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah - Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Pelanggan lokal PT Sumber Sehat PT Gala Djaja Raya (US$381.523, EUR640 dan Rp125.789.822 in 2003, dan US$272.021 dan EUR640 pada tahun 2002) PT Industri Jamu Jago PT Sanbe Farma PT Citrawacana PT Dexa Medica PT Sinde Budi Sentosa PT Indofarma (Persero) Tbk. PT Bayer Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 milyar) Sub-jumlah Pelanggan Luar Negeri Orange Drugs Ltd., Nigeria (US$2.202.184 pada tahun 2003 dan US$1.561.833 pada tahun 2002) Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (ZAR3.331.214 pada tahun 2003 dan ZAR2.771.719 pada tahun 2002) Hemas (Drugs) Ltd., Sri Lanka (US$263.118 pada tahun 2003 dan US$332.932 pada tahun 2002)
21
2003
2002
417.871.954.450
344.868.592.165
1.333.336.697 939.224.099
1.997.931.412 897.111.810
420.144.515.246
347.763.635.387
11.984.264.927
10.097.224.550
3.362.193.577 2.404.243.325 1.767.332.050 1.502.370.767 1.247.227.490 1.019.914.500 551.381.250 6.613.750 32.243.394.086
2.437.864.317 1.351.611.322 1.183.750.836 1.013.382.586 799.145.957 55.759.000 1.915.215.458 1.303.125.203 30.444.126.418
56.088.935.722
50.601.205.647
18.641.485.782
13.962.787.737
4.249.130.490
2.819.839.401
2.227.297.257
2.976.420.307
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA – BERSIH (lanjutan) 2003
2002
1.821.607.260
7.890.729.522
1.632.046.328
1.050.802.412
1.328.948.284
1.788.468.878
984.248.211
1.357.106.292
863.116.795 5.773.155.468
1.154.006.493 7.928.809.792
37.521.035.875
40.928.970.834
Jumlah - Pihak Ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
93.609.971.597 (1.128.811.209)
91.530.176.481 (2.289.107.771)
Pihak Ketiga - bersih
92.481.160.388
89.241.068.710
512.625.675.634
437.004.704.097
Zimbabwe Pharmaceuticals (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (ZWD177.717.692 pada tahun 2003 dan ZWD69.484.659 pada tahun 2002) Aung-Aung Enterprise Ltd., Myanmar (US$192.799 pada tahun 2003 dan US$117.539 pada tahun 2002) Mega Product Ltd., Thailand (US$163.338 pada tahun 2003 dan US$200.052 pada tahun 2002) Sime Darby, Singapura (SIN$197.779 pada tahun 2003 dan SIN$263.302 pada tahun 2002) Hang Lung Trading Co., Hongkong (US$101.963 pada tahun 2003 dan US$129.084 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Sub-jumlah
Piutang Usaha - bersih
Analisa piutang usaha di atas berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah
Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)
Jumlah
322.660.143.999
1.628.937.005
324.289.081.004
67.506.781.018 26.289.418.153 90.010.958 613.932.463
356.884.398 888.994.298 49.540.563 59.872.391
67.863.665.416 27.178.412.451 139.551.521 673.804.854
417.160.286.591
2.984.228.655
420.144.515.246
31.640.446.760
22.649.821.268
54.290.268.028
14.477.121.910 4.565.276.531 2.239.521.142 1.076.559.578
3.657.081.021 3.831.272.920 1.642.257.833 7.830.612.634
18.134.202.931 8.396.549.451 3.881.778.975 8.907.172.212
Jumlah-Pihak Ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
53.998.925.921 (764.909.011)
39.611.045.676 (363.902.198)
93.609.971.597 (1.128.811.209)
Pihak Ketiga - bersih
53.234.016.910
39.247.143.478
92.481.160.388
470.394.303.501
42.231.372.133
512.625.675.634
Hubungan Istimewa Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah-Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Piutang Usaha - bersih
22
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA – BERSIH (lanjutan) 2002 Rupiah
Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)
Jumlah
321.205.629.819
865.247.172
322.070.876.991
19.003.072.285 4.647.882.172 79.000 905.911.699
628.563.620 231.824.928 275.424.692 -
19.631.635.905 4.879.707.100 275.503.692 905.911.699
345.762.574.975
2.001.060.412
347.763.635.387
16.599.184.818
23.469.174.849
40.068.359.667
16.483.152.554 10.585.955.120 2.551.522.669 3.232.190.120
10.657.329.628 1.672.259.663 3.576.269.691 2.703.137.369
27.140.482.182 12.258.214.783 6.127.792.360 5.935.327.489
Jumlah-Pihak Ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
49.452.005.281 (665.660.218)
42.078.171.200 (1.623.447.553)
91.530.176.481 (2.289.107.771)
Pihak Ketiga - bersih
48.786.345.063
40.454.723.647
89.421.068.710
394.548.920.038
42.455.784.059
437.004.704.097
Hubungan Istimewa Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah-Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Piutang Usaha - bersih
Analisa mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penambahan penyisihan selama tahun berjalan Dikurangi: Pembukuan kembali atas kelebihan penyisihan Penghapusan tahun berjalan Saldo akhir tahun
2003
2002
2.289.107.771 90.125.377
5.442.782.419 -
(1.250.421.939)
(2.513.387.829) (640.286.819)
1.128.811.209
2.289.107.771
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha sejumlah Rp53 milyar dan Rp67 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 12 dan 17.
23
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian, keuangan dan sewa ruang kantor dengan rincian sebagai berikut: a. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu mempunyai transaksi penjualan dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPM), Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd. dan PT Tri Sapta Jaya. Penjualan bersih kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sekitar 82,97% dan 81,64% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp420.144.515.246 dan Rp347.763.635.387 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, disajikan sebagai “Piutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 6, 22 dan 28d). b. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu membeli bahan baku dengan EPM. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini adalah sekitar 7,81% dan 10,60% dari pembelian konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini adalah sejumlah Rp4.884.601.324 dan Rp5.359.154.215 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, disajikan sebagai “Hutang Usaha - Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 13 dan 23). c.
Perusahaan juga melakukan transaksi keuangan dengan Alderma Group Ltd., EPM, PT Enseval dan PT Agio Hasil Prima. Jumlah biaya bunga terkait yang dibayar kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sekitar 0,58% dan 0,81% dari beban keuangan konsolidasi masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Suku bunga tahunan untuk transaksi keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut yang seluruhnya dalam mata uang Dolar A.S. berkisar antara 1,63% sampai 4,25% pada tahun 2003 dan antara 4,13% sampai 4,81% pada tahun 2002.
d. Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada EPM, PT Enseval, PT Asuransi Mitra Maparya dan PT Adimitra Transferindo. Penghasilan sewa yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sejumlah Rp3,59 milyar dan Rp3,79 milyar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. e. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya dengan jumlah keseluruhan pertanggungan asuransi sejumlah Rp705,89 milyar dan US$27,5 juta pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp687,34 milyar dan US$15,7 juta pada tanggal 31 Desember 2002. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aktiva tetap dari risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (Catatan 8 dan 9). f.
Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang kepegawaian masing-masing karyawan. Pinjaman kepada karyawan dilunasi melalui pemotongan gaji.
g. Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu mempunyai perjanjian manajemen dengan PT Enseval. Beban manajemen yang dibayarkan ke PT Enseval adalah sejumlah Rp4,16 milyar dan Rp1,60 milyar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002.
24
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp1 milyar adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Penghasilan/ Beban Konsolidasi Terkait
Jumlah 2003
2002
2003 (%)
2002 (%)
Penjualan barang jadi: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd.
2.385.469.359.840 11.909.777.896
2.076.258.371.702 15.241.963.241
82,56 0,41
81,05 0,59
Jumlah
2.397.379.137.736
2.091.500.334.943
82,97
81,64
Pembelian bahan baku dan kemasan PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
62.152.168.469
62.817.035.333
7,81
10,60
Penghasilan sewa PT Enseval Putera Megatrading Tbk
3.267.167.906
3.070.358.482
81,00
77,85
Beban manajemen PT Enseval
4.000.000.000
1.600.000.000
100,00
100,00
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tidak berbunga, adalah sebagai berikut: Jumlah 2003 Piutang Hubungan Istimewa PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Piutang karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah
Persentase 2002
2003 (%)
2002 (%)
5.849.443.871 3.836.920.081
12.279.241.763 4.396.795.646
50,81 33,33
72,38 25,92
1.826.023.121
288.700.426
15,86
1,70
11.512.387.073
16.964.737.835
100,00
100,00
Perusahaan memiliki kontrak berjangka valuta asing dengan bank tertentu pada tahun 1997, dimana sebagian besar dari jumlah tersebut telah dijual kembali kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak bank pemberi fasilitas kontrak berjangka valuta asing. Kontrak berjangka tersebut telah dihentikan di muka pada tahun 1998 dan saldo hutang yang timbul sehubungan dengan penghentian kontrak tersebut termasuk dalam hasil kesepakatan restrukturisasi pinjaman dengan kreditur yang telah berhasil diselesaikan pada tanggal 4 Januari 2000. Hutang restukturisasi yang timbul dari penghentian kontrak disajikan sebagai “Hutang Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, saldo hutang restrukturisasi dan hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, adalah sebagai berikut:
25
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Jumlah 2003 Hutang restrukturisasi Alderma Group Ltd. (US$1.349.844 pada tahun 2003 dan US$1,254,891 pada tahun 2002) PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (US$504,627 PT Enseval (US$354.283) PT Agio Hasil Prima (Agio)*) Lain-lain
Persentase 2002
2003 (%)
2002 (%)
11.426.430.562
11.218.729.922
54,12
50,76
4.271.665.440 2.999.001.703 -
4.511.363.146 3.167.285.908 848.876.601 494.567.132
22,85 14,20 -
20,41 14,33 3,84 2,23
18.697.097.705
20.240.822.709
88,56
91,57
Hutang lain-lain PT Enseval PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
1.000.000.000 1.414.921.056
188.000.000 1.673.808.587
4,74 4,11
0,85 7,57
Sub-jumlah
2.414.921.056
1.861.808.587
8,85
8,42
Jumlah
21.112.018.761
22.102.631.296
100,00
100,00
Dikurangi bagian yang jatuh Tempo dalam waktu 1 tahun
21.112.018.761
22.102.631.296
100,00
100,00
-
-
-
-
Sub-jumlah
Bagian jangka panjang
*) Pada tahun 2003, hutang kepada Agio telah dialihkan kepada Alderma Group Ltd.
Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 17, Perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan dan kondisi yang diwajibkan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman yang ada, dan sedang dalam proses negosiasi ulang mengenai perubahan tertentu dalam persyaratan dan kondisi atas perjanjian tersebut. Sebagaimana disebutkan juga pada Catatan yang sama, hasil dari negosiasi ulang atas restrukturisasi hutang tersebut, yang juga mencakup “Hutang Hubungan Istimewa” yang timbul dari penghentian kontrak forward valuta asing, belum dapat dipastikan sampai dengan tanggal 23 Maret 2004 (tanggal laporan auditor independen). Oleh karena itu, seperti yang disajikan pada tabel di atas, bagian jangka panjang dari saldo “Hutang Hubungan Istimewa” direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sifat dari hubungan Grup dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa di atas adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
PT Asuransi Mitra Maparya
Entitas dibawah Sepengendali
Pertanggungan asuransi dan penyewaan ruang kantor
PT Enseval
Entitas dibawah Sepengendali
Transaksi keuangan, jasa manajemen dan penyewaan ruang kantor
PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Entitas dibawah Sepengendali
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, transaksi keuangan dan penyewaan ruang kantor
26
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Alderma Group Ltd. PT Agio Hasil Prima PT Adimitra Transferindo Enseval Megatrading (M) Sdn.,Bhd.
Sifat dari hubungan
Sifat dari transaksi
Entitas dibawah Sepengendali Entitas dibawah Sepengendali Entitas dibawah Sepengendali
Transaksi keuangan
Entitas dibawah Sepengendali
Transaksi keuangan Penyewaan ruang kantor, administrasi saham Penjualan barang jadi
8. PERSEDIAAN - BERSIH Persediaan terdiri dari: 2003
2002
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan kemasan Suku cadang dan lain-lain Bahan baku dalam perjalanan
122.801.279.770 27.011.349.883 142.530.012.772 2.473.171.523 10.931.110.064
136.280.184.063 36.490.048.541 145.438.387.972 3.095.440.733 8.903.644.831
Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan usang
305.746.924.012 (132.998.711)
330.207.706.140 -
Bersih
305.613.925.301
330.207.706.140
Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2003
2002
-
1.287.083.950
Saldo awal tahun Ditambah (dikurangi): Penyisihan tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan
132.998.711 -
Saldo akhir tahun
132.998.711
(1.287.083.950) -
Berdasarkan hasil pengkajian kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan di atas untuk persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp46,60 milyar dan Rp125,18 milyar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12 dan 17.
27
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. PERSEDIAAN – BERSIH (lanjutan) Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah US$5 juta dan Rp281,06 milyar pada tanggal 31 Desember 2003, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan (lihat juga Catatan 7).
9. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2003 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
142.140.072.637 176.230.964.512 299.569.521.571 74.333.286.690 59.774.264.245
11.504.961.851 76.005.656.399 18.167.591.746 12.716.663.313
540.894.919 68.437.919.607 4.704.930.534 4.662.227.167
142.140.072.637 187.195.031.444 307.137.258.363 87.795.947.902 67.828.700.391
Sub-jumlah
752.048.109.655
118.394.873.309
78.345.972.227
792.097.010.737
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
5.026.849.253 3.658.000.000
32.448.699.831 -
2.046.599.253 3.500.000.000
35.428.949.831 158.000.000
Sub-jumlah
8.684.849.253
5.546.599.253
35.586.949.831
32.448.699.831
Aktiva dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
828.861.486 17.606.496.334
3.066.728.098 47.360.517.715
1.237.794.976 24.806.320.252
2.657.794.608 40.160.693.797
Sub-jumlah
18.435.357.820
50.427.245.813
26.044.115.228
42.818.488.405
Jumlah Nilai Tercatat
779.168.316.728
201.270.818.953
109.936.686.708
870.502.448.973
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
869.458.728 63.309.926.174 167.408.747.291 46.339.925.577 31.750.028.730
85.369.028 10.237.990.744 35.676.069.154 10.932.967.708 10.413.495.083
9.014.915 24.410.940.304 3.070.525.141 2.959.683.607
954.827.756 73.538.902.003 178.673.876.141 54.202.368.144 39.203.840.206
Sub-jumlah
309.678.086.500
67.345.891.717
30.450.163.967
346.573.814.250
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
2.087.376.378 763.600.000
2.228.387.095 734.233.333
801.051.054 1.458.333.333
3.514.712.419 39.500.000
Sub-jumlah
2.850.976.378
2.962.620.428
2.259.384.387
3.554.212.419
Jumlah Akumulasi Penyusutan
312.529.062.878
70.308.512.145
32.709.548.354
350.128.026.669
Nilai Buku
466.639.253.850
520.374.422.304
28
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2002 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
142.712.684.617 165.986.293.423 252.362.319.532 54.301.843.705 47.404.443.805
25.000.000 11.002.790.783 50.615.799.138 20.091.085.422 13.923.989.730
597.611.980 758.119.694 3.408.597.099 59.642.437 1.554.169.290
142.140.072.637 176.230.964.512 299.569.521.571 74.333.286.690 59.774.264.245
Sub-jumlah
662.767.585.082
95.658.665.073
6.378.140.500
752.048.109.655
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
12.720.319.253 3.500.000.000
158.000.000
7.693.470.000 -
5.026.849.253 3.658.000.000
Sub-jumlah
16.220.319.253
158.000.000
7.693.470.000
8.684.849.253
103.875.000 9.369.910.702
724.986.486 21.013.299.062
12.776.713.430
828.861.486 17.606.496.334
Aktiva dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Sub-jumlah
9.473.785.702
21.738.285.548
12.776.713.430
18.435.357.820
Jumlah Nilai Tercatat
688.461.690.037
117.554.950.621
26.848.323.930
779.168.316.728
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
785.235.546 54.664.443.158 136.897.308.961 34.617.098.110 23.073.617.754
84.223.182 9.378.960.531 32.255.699.690 11.758.785.364 10.157.235.945
733.477.515 1.744.261.360 35.957.897 1.480.824.969
869.458.728 63.309.926.174 167.408.747.291 46.339.925.577 31.750.028.730
Sub-jumlah
250.037.703.529
63.634.904.712
3.994.521.741
309.678.086.500
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Kendaraan
4.635.819.478 58.333.333
879.680.658 705.266.667
3.428.123.758 -
2.087.376.378 763.600.000
Sub-jumlah
4.694.152.811
1.584.947.325
3.428.123.758
2.850.976.378
Jumlah Akumulasi Penyusutan
254.731.856.340
65.219.852.037
7.422.645.499
312.529.062.878
Nilai Buku
433.729.833.697
466.639.253.850
Beban penyusutan sejumlah Rp70.308.512.145 dan Rp65.219.852.037 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 yang dibebankan ke operasi adalah sebagai berikut: 2003
2002
Biaya pabrikasi Beban umum dan administrasi Beban penjualan Beban riset dan pengembangan
48.629.521.223 15.768.659.089 5.578.519.881 331.811.952
45.298.707.808 14.989.521.672 4.653.028.742 278.593.815
Jumlah
70.308.512.145
65.219.852.037
29
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Penambahan aktiva tetap termasuk reklasifikasi dari aktiva sewa guna usaha dan aktiva dalam penyelesaian sejumlah Rp28.085.781.895 dan Rp20.470.183.430 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap sepanjang tahun. Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Nilai Buku Harga Jual Laba penjualan aktiva tetap
2003
2002
50.391.999.745 55.116.278.990
2.383.618.759 5.896.205.665
4.724.279.245
3.512.586.906
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang mempunyai sisa masa manfaat berkisar antara satu (1) sampai dengan dua puluh empat (24) tahun pada tanggal 31 Desember 2003. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aktiva tetap Anak perusahaan tertentu dengan nilai buku keseluruhan sejumlah Rp97,1 milyar dan Rp68,5 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 12 dan 17. Aktiva tetap dengan pemilikan langsung seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah US$45 juta dan Rp451,33 milyar pada tanggal 31 Desember 2003, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas aktiva tetap yang dipertanggungkan (lihat juga Catatan 7). Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aktiva tersebut. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Dipo Star Finance, PT Diamond Lease Indonesia, PT Sanwa - BRI Finance dan PT Orix Indonesia Finance dengan jangka waktu 2 tahun untuk kendaraan dan antara dua (2) sampai empat (4) tahun untuk mesin dan peralatan dan jatuh tempo pada berbagai tanggal. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, pembayaran sewa guna usaha minimal di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2003
2002
2003 2004 2005 2006
12.329.512.733 5.825.225.405 2.988.171.462
2.834.184.132 251.801.541 -
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
21.142.909.600 (3.283.973.875)
3.085.985.673 (335.736.662)
17.858.935.725 (10.128.905.725)
2.750.249.011 (2.506.151.924)
Tahun
Hutang sewa guna usaha Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka-panjang
7.730.030.000
30
244.097.087
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. AKTIVA TIDAK BERWUJUD - BERSIH Aktiva tidak berwujud terutama merupakan goodwill, merek dagang, hak paten dan formula. Analisis saldo dari akun ini adalah sebagai berikut: 2003
2002
Biaya perolehan Goodwill Saldo awal tahun Dampak dari likuidasi Fintoret B
59.158.117.286 -
59.210.626.310 (52.509.024)
Saldo akhir tahun Merek dagang, hak paten dan formula
59.158.117.286 38.358.730.783
59.158.117.286 38.358.730.783
Jumlah
97.516.848.069
97.516.848.069
(21.446.102.470) -
(18.306.458.105) 31.505.417
(21.446.102.470) (9.651.444.742)
(18.274.952.688) (7.733.508.201)
(31.097.547.212)
(26.008.460.889)
(3.171.149.782)
(3.171.149.782)
(1.917.936.541)
(1.917.936.541)
(5.089.086.323)
(5.089.086.323)
(36.186.633.535)
(31.097.547.212)
61.330.214.534
66.419.300.857
Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Goodwill Saldo awal tahun Dampak dari likuidasi Fintoret B Saldo akhir tahun Merek dagang, hak paten dan formula Sub-jumlah Amortisasi tahun berjalan Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula (Catatan 24) Sub-jumlah Saldo akhir tahun Bersih
11. INVESTASI EFEK HUTANG - BERSIH Akun ini terdiri atas investasi obligasi konversi. Rincian dari akun ini pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Kredit Properties Limited Newsound Properties Limited PT Semangat Panca Bersaudara PT Cakrawala Nusa Dimensi PT Citravilla Sejahtera PT Kentanix Supra International PT Bumi Mahkota Pesona Permai
46.384.500.000 27.489.000.000 25.678.960.000 9.817.000.000 7.395.000.000 6.635.892.000 4.069.000.000
31
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI EFEK HUTANG - BERSIH (lanjutan) PT Caraka Swasembada Nusantara (Caraka) PT Bumi Mahkota Pesona
2.711.000.000 336.123.206
Jumlah Nilai Nominal Penurunan nilai secara permanen
130.516.475.206 (77.677.271.284)
Nilai Tercatat Bersih
52.839.203.922
Rincian dari investasi efek hutang tersebut di atas berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2002 Rupiah Dolar A.S. (US$ 8.767.506)
52.134.975.206 78.381.500.000
Jumlah Nilai Nominal
130.516.475.206
Pada tanggal 31 Desember 1998, surat aksep dan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaanperusahaan tersebut di atas (“Penerbit”) dengan nilai nominal keseluruhan sejumlah Rp510,5 milyar dikonversikan menjadi obligasi konversi yang tidak mempunyai nilai kupon, dengan jangka waktu tiga (3) tahun, yang memberikan opsi kepada pemegang obligasi konversi pada saat jatuh tempo untuk dikonversikan menjadi saham Penerbit dengan menggunakan tingkat konversi yang telah disepakati. Pada awalnya, obligasi konversi dikenai internal rate of return (IRR) sebesar 25% per tahun untuk yang dimiliki hingga jatuh tempo dan sebesar 20% per tahun untuk yang dibeli kembali sebelum 31 Desember 2000. Kemudian, pada tanggal 2 November 1999, Penerbit dan Grup setuju untuk mengubah beberapa pasal dari perjanjian awal seperti: 1. IRR berarti dasar perhitungan penalti jika Penerbit tidak memenuhi kewajiban (default) atau pemegang obligasi konversi menghendaki pelunasan dini sebelum atau pada saat jatuh tempo. 2. Dalam hal pemegang obligasi konversi menghendaki pelunasan dalam bentuk tunai pada saat jatuh tempo, maka pembayaran dihitung berdasarkan jumlah pokok dari masing-masing obligasi konversi ditambah persentase tertentu dari saldo laba Penerbit sesuai dengan laporan keuangannya pada saat jatuh tempo. 3. Dalam hal dikonversikan menjadi saham, kurs konversi akan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada tanggal jatuh tempo. Masing-masing persentase kepemilikan yang dialokasikan untuk pemegang obligasi konversi sebagai hasil dari konversi ditentukan berdasarkan laporan keuangan Penerbit pada tanggal konversi dilakukan. Pada tanggal 20 Desember 2001, Penerbit dan Grup menyetujui perpanjangan jangka waktu perjanjian tersebut untuk tiga (3) tahun lagi sampai dengan tanggal 31 Desember 2004. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, jumlah penebusan kembali yang dilakukan oleh Penerbit adalah sejumlah Rp1.663.876.794 untuk tahun 2002, sedangkan penalti yang dibebankan sebagai akibat dari penebusan kembali tersebut adalah sejumlah Rp188.289.678 pada tahun 2002, yang disajikan sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-Lain - Rupa-rupa - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.
32
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI EFEK HUTANG - BERSIH (lanjutan) Pada tanggal 20 Maret 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bumi Mahkota Pesona (BMP), dimana Perusahaan setuju untuk menghapuskan sebagian saldo obligasi konversi yang diterbitkan oleh BMP sejumlah Rp1.408.000.000 yang dibebankan pada operasi di tahun 2002 dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Perjanjian tersebut diaktakan oleh notaris Tjong Trisnawati dengan akta No. 6 tanggal 20 Maret 2002. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) No. KEP-238/PJ/2001 tanggal 28 Maret 2001, jumlah yang dihapuskan tersebut telah diumumkan dalam surat kabar pada tanggal 30 Oktober 2002, serta dilaporkan kepada DJP. Selanjutnya, pada tanggal 28 Februari 2003, BMP melunasi seluruh sisa obligasi konversi yang masih dimiliki Perusahaan sejumlah Rp336.123.206. Pada tahun 2002, Grup menjual investasinya pada obligasi konversi dengan nilai tercatat sejumlah Rp130 milyar, kepada Siam Partners Limited (Siam) dan Wide Sky Properties Limited (Wide), pihak ketiga, dengan harga penjualan sejumlah Rp46.527.209.200. Rugi yang timbul dari transaksi ini sejumlah Rp83.474.240.800 dibebankan pada operasi di tahun 2002, dan disajikan pada “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tahun 2003, Grup menjual seluruh sisa investasinya dalam bentuk obligasi konversi (kecuali Caraka dan BMP) dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp52.503.080.716 kepada Siam, Wide dan Andemi Holdings Limited, pihak ketiga, dengan harga penjualan sejumlah Rp45.081.523.820. Rugi yang timbul dari transaksi ini sejumlah Rp7.421.556.896 dibebankan pada operasi tahun berjalan, dan disajikan pada “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Obligasi konversi Caraka dan BMP
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut:
Pinjaman Rupiah Modal Kerja PT Bank NISP Tbk.(NISP) PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin) Cerukan PT Bank NISP Tbk. (NISP) Lain-lain PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) PT Bank NISP Tbk.(NISP) PT Bank Niaga Tbk. (Niaga) Sub-jumlah Pinjaman dengan mata uang asing Modal Kerja PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) (US$170.000 pada tahun 2002)
33
2003
2002
17.919.612.927 3.000.000.000
23.500.000.000 22.000.000.000
2.252.205.524
6.119.771.941
5.000.000.000 -
158.575.698 108.512.932
28.171.818.451
51.886.860.571
-
1.519.800.000
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut: 2003
2002
Letters of credit PT Bank Niaga Tbk. (Niaga) (US$108.000 pada tahun 2002)
-
965.520.000
Sub-jumlah
-
2.485.320.000
28.171.818.451
54.372.180.571
Jumlah Pinjaman Jangka Pendek
Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2003 Pinjaman Rupiah Pinjaman Dolar A.S.
14,00% - 19,00% 4,06% - 4,45%
2002 10,50% - 20,15% 4,26% - 4,66%
Semua pinjaman di atas merupakan fasilitas yang diperoleh Anak Perusahaan yakni sebagai berikut: Indogravure dan Hexpharm Indogravure dan Hexpharm memperoleh fasilitas kredit dari NISP. Indogravure memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan saldo pinjaman sejumlah Rp11.919.612.927 dan Rp13,5 milyar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Fasilitas tersebut dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan, dan mesin dan peralatan Indogravure (Catatan 6, 8, 9 dan 17), dan juga hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki pemegang saham minoritas Indogravure. Fasilitas kredit modal kerja tersebut telah jatuh tempo pada tanggal 16 April 2003 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 April 2004. Sedangkan, fasilitas pinjaman yang diperoleh Hexpharm terdiri dari fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp13,25 milyar dan fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp4,75 milyar. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 8 Februari 2004 dan dijaminkan dengan tanah, bangunan, dan mesin dan peralatan Hexpharm yang berlokasi di Desa Gadog, Cianjur, Jawa Barat, persediaan dengan nilai minimum sejumlah Rp7 milyar, dan piutang dari pihak ketiga dengan nilai minimum sejumlah Rp6 milyar (lihat Catatan 6, 8 dan 9). Saldo pinjaman masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, adalah sejumlah Rp6.828.319.997 (terdiri dari pencairan fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp6 milyar dan pencairan fasilitas cerukan sejumlah Rp828.319.997), dan Rp10.196.386.984 (masing-masing terdiri dari pencairan modal kerja sejumlah Rp9 milyar dan pencairan cerukan sejumlah Rp1.196.386.984). Saka Saka juga memperoleh fasilitas kredit dari NISP, yang terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 milyar, surat promes untuk fasilitas pesanan pembelian sejumlah Rp2,5 milyar, dan fasilitas sight letters of credit untuk pembelian mesin dan bahan baku sejumlah US$50.000 atau setara Rupiah sejumlah Rp500.000.000. Fasilitas ini dijaminkan dengan aktiva tetap Saka (lihat Catatan 9 dan 17) dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Agustus 2004. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing sejumlah Rp410.259.678 dan Rp4.016.602.548, merupakan pencairan dari fasilitas cerukan.
34
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Kageo Kageo juga memperoleh fasilitas kredit cerukan dari NISP dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp3,5 milyar yang jatuh tempo pada tanggal 27 Juli 2003. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 24 Juli 2004, dengan pengurangan batas kredit maksimum yakni hanya sejumlah Rp2,5 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2003, tidak ada pencairan dari fasilitas ini, sedangkan saldo pencairan dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sejumlah Rp105.037.579. Pinjaman tersebut dijamin dengan aktiva tetap Kageo (lihat Catatan 9). Finusolprima Finusolprima juga memperoleh fasilitas kredit dari NISP yang terdiri dari: (a) fasilitas modal kerja dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp1 milyar; (b) fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp1,5 milyar; dan (c) fasilitas Usance/Sight Letters of credit (USLC) dengan batas kredit sejumlah US$285.000. Pada tanggal 31 Desember 2003, saldo pinjaman Finusolprima dari NISP sejumlah Rp1.013.625.849 merupakan pencairan dari fasilitas cerukan. Pada tanggal 31 Desember 2002, saldo pinjaman Finusolprima dari NISP sejumlah Rp2.925.840.528 merupakan pencairan seluruh fasilitas kredit modal kerja dan pencairan dari fasilitas cerukan sejumlah Rp801.744.830, saldo fasilitas USLC sejumlah Rp965.520.000 (setara dengan US$108.000), dan fasilitas kredit pemilikan aktiva tetap sejumlah Rp158.575.698. Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2004, kecuali untuk pinjaman konsumen yang seluruhnya telah dilunasi ketika jatuh tempo pada bulan September 2003, dan dijamin dengan aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Finusolprima dan, khususnya untuk fasilitas USLC ditambah dengan jaminan berupa margin deposit (Catatan 6, 8 dan 9). Finusolprima juga memperoleh fasilitas pinjaman dari Niaga sejumlah Rp192.800.000 yang telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan November 2003. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 sejumlah Rp108.512.932. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva bersangkutan yang diperoleh dari pembiayaan ini. Dan terakhir, Finusolprima juga memperoleh pinjaman tetap dari BII pada tahun 2003 sejumlah Rp5 milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2004, dan dijamin dengan deposito berjangka sejumlah Rp5,5 milyar yang dimiliki oleh Finusolprima. Avesta Avesta memperoleh fasilitas kredit dari Panin, yang terdiri dari: (a) pinjaman berulang (revolving) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp45 milyar; (b) pinjaman tetap dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp10 milyar; (c) fasilitas sight letters credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$2,5 juta; dan (d) fasilitas trust receipt (T/R) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp11,25 milyar. Pada tahun 2002, fasilitas-fasilitas tersebut diperbaharui menjadi: (a) fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp5 milyar; (b) pinjaman berulang (revolving) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp35 milyar; dan (c) fasilitas sight letters credit (L/C) dengan batas kredit maksimum sejumlah US$3 juta. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha, persediaan dan aktiva tetap Avesta (Catatan 6, 8, 9 dan 17), dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2003, kecuali untuk fasilitas pinjaman tetap yang akan jatuh tempo pada bulan November 2004. Pada tahun 2003, Avesta dan Panin setuju untuk meninjau kembali perjanjian dengan fasilitas kredit modal kerja sejumlah Rp45 milyar, fasilitas trust credit sejumlah Rp11,25 milyar dan fasilitas sight letters credit sejumlah US$2,5 juta. Perjanjian kredit yang baru telah jatuh tempo pada bulan April 2003 dan telah diperbaharui sampai dengan bulan April 2004, sedangkan fasilitas pinjaman tetap akan jatuh tempo pada bulan November 2004, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 dari Panin, masing-masing sejumlah Rp6,3 milyar dan Rp28,7 milyar dan pinjaman tetap masing-masing sejumlah Rp3,3 milyar dan Rp6,7 milyar yang disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 17). 35
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Igar Pinjaman Rupiah dari Panin diperoleh Avesta, yang mewakili saldo pencairan yang berasal dari pinjaman berulang yang disajikan oleh bank terhadp Avesta. Pada tanggal 31 Desember 2003, Avesta mempunyai fasilitas, Avesta memiliki beberapa fasilitas kredit dari Panin, termasuk fasilitas pinjaman berulang, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Fasilitas Kredit Cerukan Pinjaman berulang Pinjaman tetap Sight letters credit Modal Kerja Trust receipt
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Batas Kredit Maksimum 5,00 milyar 35,00 milyar 7,50 milyar 2,50 milyar 45,00 milyar 11,25 milyar
Pencairan dari fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6% di atas bunga Panin untuk deposito berjangka selama 1 bulan pada tahun 2003 dan 2002, dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan dari Panin untuk jangka satu (1) bulan deposito berjangka pada tahun 2003 dan in 2002, dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, hak atas tanah bangunan, mesin dan perlengkapan Avesta (lihat Catatan 6, 8 dan 9). Berdasarkan perpanjangan perjanjian yang terakhir yang disetujui oleh Avesta dan Panin, fasilitas yang disebutkan di atas akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2004, kecuali fasilitas pinjaman tetap, yang akan jatuh tempo pada bulan November 2004. Demikian juga dengan Igar, pada tahun 2001 juga memperoleh fasilitas kredit dari BCA yang terdiri dari fasilitas cerukan dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp2 milyar dan pinjaman berjangka berkelanjutan (revolving) dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp8 milyar. Fasilitas pinjaman tersebut tetap berlaku sampai dengan tanggal 25 Januari 2003 dan tidak diperpanjang lagi. Pada tanggal 31 Desember 2002, tidak ada pencairan dari fasilitas tersebut. Pinjaman yang didenominasi dalam Dolar AS dari Mizuho sejumlah US$2 juta. Pada tanggal 5 Maret 1999, berdasarkan perjanjian antara Igar dan Mizuho, porsi dari pinjaman Dolar AS sejumlah US$ 1 juta dikonvesi ke dalam pinjaman Yen Jepang dengan jumlah JP¥110,950,000. Sisa pinjaman dalam Dolar AS dari Mizuho telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember 2000. Sedangkan, jangka watu pinjaman dalam Yen Jepang telah diperpanjang beberapa kali. Pada tanggal 11 Februari 2002, pinjaman Yen Jepang telah dikonversi kembali menjadi denominasi Dolar AS dari JP¥57.200.000 menjadi US$426.070.78 dan telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 11 Juli 2003.
13. HUTANG USAHA Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Pemasok lokal PT Nutrasweet Indonesia (US$634.846 dan Rp5.122.200 pada tahun 2003, dan US$237.250 dan Rp16.759.563 pada tahun 2002) PT Helios Arnotts Indonesia
36
2003
2002
5.379.097.070 4.383.451.189
2.137.774.563 3.020.538.349
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG USAHA (lanjutan) 2003
2002
3.923.246.113 2.681.686.000
2.355.315.242 -
2.628.382.500
-
2.466.148.896 2.383.060.886 2.279.449.000 2.044.264.845 1.833.311.064 1.221.928.185 544.578.224 36.966.067.921
1.584.693.706 3.026.024.971 3.278.611.000 2.522.147.395 2.098.838.768 2.473.052.142 2.207.064.129 39.420.830.617
68.734.671.893
64.124.890.882
3.706.197.878
2.431.352.913
2.784.712.552
3.879.161.292
1.810.586.383
3.057.852.528
21.198.154.705
4.187.168.134 16.351.630.916
Sub-jumlah
29.499.651.518
29.907.165.783
Jumlah - pihak ketiga
98.234.323.411
94.032.056.665
4.884.601.324
5.359.154.215
103.118.924.735
99.391.210.880
PT Toyo Inx. (US$461.279 dan Rp18.515.484 pada tahun 2003, dan US$263.458 pada tahun 2002) PT Plasindo Lestari PT Vita Megah Bastari (US$310.500 pada tahun 2003) PT United Can Company (US$254.684 dan Rp310.248.836 pada tahun 2003, dan US$161.181 dan Rp143.731.900 pada tahun 2002) PT Supra Aluminium Industry PT Panverta Cakra Kencana PT Ultra Jaya PT Sugizindo PT Sari Husada PT Indo Aluminium Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 milyar) Sub-jumlah Pemasok luar negeri Inpharzam Trading Co.,SA (US$437.021 dan EUR640 pada tahun 2003, dan US$271.963 pada tahun 2002) Stanchem International Ltd. (US$89.552 dan EUR190.420 pada tahun 2003, dan US$433.910 pada tahun 2002) Baxter Healthcare (Asia) Pte. (US$213.891 pada tahun 2003 dan US$219.419 pada tahun 2002) Morinaga Milk Industry (JP¥55.536.122 pada tahun 2002) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
Hubungan istimewa PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (US$205.682 dan Rp3.143.502.059 pada tahun 2003, dan US$412.364 dan Rp1.672.620.055 pada tahun 2002) Jumlah Hutang Usaha
37
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. HUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Lancar Lewat jatuh tempo: Lebih 1 bulan sampai 3 bulan Lebih 3 bulan sampai 6 bulan Lebih 6 bulan sampai 12 bulan Lebih 12 bulan Jumlah
2003
2002
20.870.437.416
39.218.389.551
66.423.538.707 10.504.391.541 4.404.899.687 915.657.384
46.192.014.208 8.636.399.319 4.660.962.442 683.445.360
103.118.924.735
99.391.210.880
Perincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2003
2002
50.918.521.630
47.723.035.452
48.384.249.437 3.816.153.668
38.590.134.817 13.078.040.611
103.118.924.735
99.391.210.880
2003
2002
Iklan, pameran dan promosi Bunga Biaya restrukturisasi (US$1.206.758) Biaya royalti (Catatan 28b, 28c dan 28i) Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar)
116.283.731.918 10.863.777.209 10.215.206.470 4.814.239.940 1.886.479.523 17.261.125.412
77.759.780.549 15.076.516.162 10.788.416.520 6.622.010.530 3.367.050.380 19.120.981.254
Jumlah
161.324.560.472
132.734.755.395
2003
2002
9.740.675.885 1.861.461.841
8.428.295.319 3.150.088.386
Rupiah Dolar A.S. (US$5.714.506 pada tahun 2003 dan US$4.316.569 pada tahun 2002) Mata uang asing lainnya Jumlah
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut:
15. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23
38
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Pasal 25 - Desember Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Lain-lain Jumlah
2003
2002
4.350.919.997 3.197.161.048 59.515.564.539 24.741.539.312 94.963.178
3.048.029.222 2.947.111.276 29.652.334.456 27.041.218.897 21.166.666
103.502.285.800
74.288.244.222
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
533.947.858.409
437.920.925.152
Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan - bersih
286.004.540.364
222.871.561.431
Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan
247.943.318.045
215.049.363.721
5.494.771.275
6.456.619.983
4.578.515.568 700.000.000 -
1.939.618.157 700.000.000 10.788.416.520
(67.758.330.000) (1.385.165.830)
(166.779.670.000) (1.337.836.136)
(600.573.344) (89.047.325)
(645.379.116) 164.350.147
218.850.671
(704.725.020) 164.251.061
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi:
Beda temporer: Penyusutan aktiva tetap Penyisihan atas akrual pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan Penyusutan aktiva sewa guna usaha Biaya restrukturisasi Rugi penurunan nilai secara permanen investasi efek hutang - bersih Beban sewa guna usaha Amortisasi laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan Laba penjualan aktiva tetap Pembalikan kembali penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain Beda tetap: Iklan, pameran dan promosi Beban bunga Sumbangan dan hubungan masyarakat Gaji dan tunjangan Beban dan denda pajak Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenai pajak final Lain-lain
8.084.756.372 6.064.080.367 2.253.113.379 621.160.556 175.924.844 (17.687.875.681) (7.458.653.692) 1.576.512.652
10.236.231.000 5.941.829.235 2.005.313.101 1.056.865.939 (11.894.735.669) (6.043.963.459) 2.978.639.065
Taksiran penghasilan kena pajak
182.731.357.857
70.075.188.529
39
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan) Perhitungan taksiran pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran hutang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2003
2002
182.731.357.000
70.075.188.000
235.448.820.826
199.738.641.000
54.801.907.100 82.817.669.200
21.005.056.400 60.932.953.500
Jumlah menurut laporan laba rugi konsolidasi
137.619.576.300
81.938.009.900
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
2.768.196.680 335.611.075 16.081.392.394
2.772.149.862 955.472.807 7.505.751.718
Sub-jumlah
19.185.200.149
11.233.374.387
Anak perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
7.006.927.861 1.214.910.916 53.333.231.712
5.800.907.604 1.558.315.244 36.051.703.768
Sub-jumlah
61.555.070.489
43.410.926.616
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
80.740.270.638
54.644.301.003
Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan
35.616.706.951 23.898.857.588
9.771.682.013 19.880.652.443
Jumlah
59.515.564.539
29.652.334.456
2.636.258.877
2.358.625.559
Taksiran penghasilan kena pajak - dibulatkan Perusahaan Anak perusahaan Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
Tagihan restitusi pajak penghasilan - tahun berjalan Anak perusahaan
Rincian dari tagihan restitusi pajak penghasilan di atas pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Tahun fiskal
2003
2002
2003 2002 2001 2000
2.636.258.877 2.306.473.407 1.553.797.736 1.428.673.092
2.358.625.559 8.673.136.134 -
Jumlah
7.925.203.112
11.031.761.693
40
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan) Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2003 yang akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan 2003 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun 2002 seperti yang disajikan di atas, adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan pada tahun 2002 oleh perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan yang disampaikan kepada Kantor Pajak. Rekonsiliasi antara penghasilan sebelum beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum beban pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sebagai berikut: 2003
2002
533.947.858.409
437.920.925.152
286.004.540.364
222.871.561.431
247.943.318.045
215.049.363.721
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
74.365.495.155
64.497.309.116
Pengaruh pajak atas beda tetap: Iklan, pameran dan promosi Beban bunga Sumbangan dan hubungan masyarakat Gaji dan tunjangan Beban dan denda pajak Pendapatan bunga yang telah dikenai pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenai pajak final Lain-lain Penyesuaian nilai buku fiskal aktiva tetap Penghapusan piutang
2.425.426.912 1.819.224.110 675.934.014 186.348.167 52.777.453 (5.306.362.704) (2.237.596.108) 472.953.796 (393.102.554) 20.763.578
3.070.869.300 1.782.548.771 601.593.930 317.059.782 (3.568.420.701) (1.813.189.038) 893.507.562 -
Jumlah Beban pajak penghasilan - Anak perusahaan
72.081.861.819 89.053.357.665
65.781.278.722 64.327.794.431
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
161.135.219.484
130.109.073.153
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
41
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Aktiva pajak tangguhan Biaya restukturisasi Penyisihan atas akrual dana pensiun dan pesangon karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Aktiva tetap Selisih penilaian kembali aktiva tetap Aktiva sewa guna usaha Penurunan nilai investasi efek hutang Laba transaksi penjualan dan penyewaankembali ditangguhkan Lain-lain
2003
2002
3.236.524.956
3.236.524.956
2.537.325.564 109.170.659 (3.768.121.548) (1.510.412.232) (471.922.990) -
1.163.770.894 129.934.237 (5.389.838.733) (1.510.412.232) (266.373.241) 20.327.499.000
108.838.287
Jumlah
241.402.696
(212.930.551) 43.183.085 17.521.357.415
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2003
2002
Aktiva pajak tangguhan - bersih Perusahaan Anak perusahaan
241.402.696 12.112.379.722
17.521.357.415 16.714.958.391
Jumlah
12.353.782.418
34.236.315.806
7.598.044.267
5.901.343.208
Kewajiban pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan
Manajemen Grup berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
16. WESEL BAYAR DENGAN TINGKAT BUNGA MENGAMBANG Pada bulan Juli 1994, Kalfarm menerbitkan wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang dengan jumlah pokok keseluruhan sejumlah US$100 juta, yang pada awalnya jatuh tempo pada bulan Juli 1999 (“Wesel Bayar Lama”). Wesel Bayar Lama tersebut, yang tercatat pada Bursa Efek Hong Kong dan Bursa Efek Singapura, dijamin oleh Perusahaan dan dituangkan dalam akta perjanjian (Trust Deed) tanggal 28 Juli 1994 yang dibuat oleh Kalfarm, Perusahaan dan DB Trustees (Hong Kong) Limited [sebelumnya Banker Trust Trustees (Hong Kong) Limited], sebagai wali amanat pemegang Wesel Bayar Lama. Pada tanggal 21 Januari 2000, tanggal efektif dari perjanjian restrukturisasi, semua saldo Wesel Bayar Lama telah diganti dengan wesel yang diterbitkan oleh Anak perusahaan lainnya yang dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan (Fintoret B.V.) berkedudukan di Mauritius (“Wesel Bayar Baru”), dengan jumlah nilai nominal US$46.650.000. Wesel Bayar Baru memiliki jangka waktu dan kondisi yang sama dengan hutang-hutang lainnya yang diaktakan dalam Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 4 Januari 2000, seperti yang dijelaskan lebih lanjut pada Catatan 17 di bawah. Saldo hutang terkait pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah masing-masing sejumlah Rp264.294.771.760 dan Rp279.125.252.160 (atau US$31.222.064 untuk kedua tahun tersebut). 42
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. WESEL BAYAR DENGAN TINGKAT BUNGA MENGAMBANG (lanjutan) Seperti dijelaskan lebih menyeluruh pada Catatan 17 di bawah, Perusahaan tidak memenuhi syarat dan kondisi dari perjanjian restukturisasi pinjaman yang ada, dan sedang dalam proses negosisasi ulang syarat dan kondisi tersebut dengan pihak Kreditur. Seperti disebutkan juga pada Catatan yang sama, hasil dari negosiasi ulang restukturisasi pinjaman tersebut yang mencakup juga wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang di atas, tidak dapat dipastikan pada tanggal 23 Maret 2004, tanggal laporan auditor independen. Oleh karena itu, bagian jangka panjang dari saldo hutang wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Pinjaman restrukturisasi: Tokyo-Mitsubishi International (Singapore) Ltd., Singapura (Agen) (US$33.283.437) The Royal Bank of Scotland plc., Singapura (eks American Express Bank Ltd., Singapura) (Agen pembayar bilateral) (US$8.424.808 dan JP¥336.176.112) The Royal Bank of Scotland plc., Singapura (Agen) - (US$5.439.071) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) PT Bank NISP Tbk. (NISP) PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin) PT Bank Ekonomi Tbk. Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2003
2002
281.744.293.282
297.553.925.798
97.930.289.129
100.663.915.776
46.041.732.794 40.000.000.000 11.132.817.383 3.333.333.334 -
48.625.291.340 7.965.249.785 6.666.666.667 335.158.676
480.182.465.922
461.810.208.042
447.747.743.775
454.592.379.599
32.434.722.147
7.217.828.443
Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman di atas adalah sebagai berikut:
Pinjaman Rupiah Pinjaman Dolar A.S.
43
2003
2002
14,00% - 20,00% 1,63% - 4,25%
13,00% - 20,00% 4,19% - 4,81%
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) (a). Informasi dari pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 4 Januari 2000, sebagaimana telah diubah, dilengkapi atau dinovasi dari waktu ke waktu (“Perjanjian Restrukturisasi”) antara Perusahaan dan Fintoret B.V. (bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan-perusahaan”), Bank Sindikasi, Bank Bilateral, Pemegang Surat Berharga, Agen, DB Trustees (Hong Kong) Limited (sebagai “Wali Amanat”), the Chase Manhattan Bank, Cabang Jakarta (sebagai “Agen Penjamin”) dan the Royal Bank of Scotland plc, Cabang Singapura (sebagai “Koordinator”), yang menjadi efektif pada tanggal 21 Januari 2000, mencakup semua saldo hutang bank jangka panjang, wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang (Catatan 16) dan hutang hubungan istimewa Perusahaan-perusahaan (Catatan 7). Perjanjian Restrukturisasi di atas mengatur mengenai, antara lain jangka waktu baru yang telah disetujui pada skedul, mekanisme kas, dan jumlah pembayaran kembali pinjaman; suku bunga; persyaratan lain yang berhubungan dengan komposisi pemegang saham; investasi pada aktiva tetap dan saham perusahaan lainnya; jaminan pinjaman; persyaratan tertentu untuk pengumuman dan pembayaran dividen kas (kecuali untuk pembagian dividen yang dibutuhkan untuk memenuhi status perusahaan sebagai entitas publik); pemindahan laba atau aktiva; dan pemeliharaan rasio keuangan tertentu yang disepakati. Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi, jangka waktu pembayaran telah diperpanjang untuk masa lima (5) tahun, dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,375% di atas SIBOR atau TIBOR untuk tiga (3) tahun pertama, dan 2,5% di atas SIBOR atau TIBOR untuk sisa dua (2) tahun berikutnya ditambah Premi untuk Bank Jepang (Japanese Premium) (jika ada). Pada tanggal 27 September 2001, Perusahaan telah menyampaikan surat kepada Koordinator untuk mengajukan perubahan dan keringanan tertentu terhadap syarat dari Perjanjian Restrukturisasi. Paragraf 4 dari surat tersebut mengusulkan bahwa Skedul 7 dari Perjanjian Restrukturisasi dapat diubah sehingga mengizinkan Perusahaan hanya membayar sebesar 50% dari Jumlah Pembayaran Tetap (Fixed Repayment Amount) pada Tanggal Pembayaran Kembali (Fixed Repayment Dates) yang jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2001 dan 22 Januari 2002. Sisa 50% yang belum dibayar dari Jumlah Pembayaran Tetap yang telah jatuh tempo tersebut akan dilunasi oleh Perusahaan pada Tanggal Pembayaran Terakhir (Final Repayment Date) sebagai pembayaran keseluruhan, bersama dengan Jumlah Pembayaran Tetap yang jatuh tempo pada tanggal tersebut. Perubahan dan keringanan yang diusulkan membutuhkan 100% persetujuan para Kreditur (Debt Holders) sesuai dengan persyaratan Perjanjian Restrukturisasi. Sehubungan dengan maksud Perusahaan untuk melaksanakan rencana penjadwalan di atas, pada tanggal 22 Oktober 2001 dan 22 Januari 2002, Perusahaan melakukan pembayaran masing-masing sebesar US$1.375.000 (merupakan 50% dari Jumlah Pembayaran Tetap yang jatuh tempo). Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada tanggal 23 Oktober 2001, Koordinator memberitahu Perusahaan bahwa semua, kecuali dua Kreditur, menyetujui perubahan pada Skedul 7 dari Perjanjian Restrukturisasi, dan bahwa mereka semua telah menyetujui penjadwalan pembayaran kembali tersebut. Oleh karena itu, Koordinator mengeluarkan Pemberitahuan Default (Default Notice) kepada para Kreditur untuk mengetahui apakah Pemberitahuan Penghentian (Termination Notice) harus diterbitkan untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi sebagai akibat dari kegagalan Perusahaan untuk membayar kembali secara keseluruhan sejumlah US$2.750.000 yang jatuh tempo. Seperti yang tercantum di dalam Perjanjian Restrukturisasi, persetujuan mayoritas para Kreditur (kelompok para Kreditur yang mempunyai atau mewakili, secara keseluruhan, lebih dari 51% dari Saldo Hutang dari para Kreditur, tetapi tidak termasuk Pemegang Surat Berharga) dibutuhkan untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi. Berdasarkan jawaban dari para Kreditur, Koordinator memberitahu Perusahaan melalui surat tanggal 19 November 2001 bahwa para Kreditur tidak setuju untuk menghentikan Perjanjian Restrukturisasi.
44
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) (a). Informasi dari pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut (lanjutan): Seperti telah dijelaskan di atas, mulai bulan Oktober 2001, Perusahaan gagal melunasi cicilan pokok pinjaman dan biaya restrukturisasi dan bunga yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 21 Januari 2003 dan 21 April 2003. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi, Perusahaan akan dikenakan biaya defaut terhutang sebesar 2 % di atas “Applicable Margin“ yang harus diakui jika Perusahaan tidak membayar jumlah kewajiban yang jatuh tempo berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 22 Oktober 2001, Perusahaan membayar sejumlah US$200.000 kepada Koordinator. Perusahaan menjelaskan kepada Koordinator bahwa jumlah tersebut harus dianggap sebagai pembayaran di muka bunga default seperti yang dijelaskan di atas. Dalam hal bunga default terhutang yang dicatat tersebut lebih dan di atas jumlah US$200.000, Perusahaan bersedia untuk membayar kekurangannya pada saat jatuh tempo. Di samping itu, Perjanjian Restrukturisasi juga mengharuskan Perusahaan untuk membayar kepada para Kreditur (melalui Agen terkait) Biaya Restrukturisasi secara pro rata sesuai dengan porsi masingmasing sejumlah US$3.500.000 untuk Biaya Periode Pertama, US$2.500.000 untuk Biaya Periode Kedua, dan US$2.000.000 untuk Biaya Periode Ketiga. Pada tanggal laporan auditor independen, jumlah Biaya Restrukturisasi yang belum dibayar sejumlah US$1.166.666 yang telah jatuh tempo pada tanggal 21 Januari 2003, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Masih Harus Dibayar” pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Lebih lanjut, berdasarkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Grup tidak dapat memenuhi rasio keuangan tertentu seperti disyaratkan dalam perjanjian. Pada bulan Juni 2002, Perusahaan menyerahkan proposal restrukturisasi kepada para Kreditur untuk merestrukturisasi kembali syarat dan kondisi yang terdapat dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman sebelumnya. Sampai dengan tanggal laporan auditor independent (23 Maret 2004), Perusahaan dan para Kreditur masih dalam proses negosiasi ulang sehubungan dengan rencana perluasan pabrik dan perubahan syarat dan kondisi Perjanjian Restrukturisasi, yang juga ditujukan dan/atau yang berhubungan dengan pelanggaran persyaratan perjanjian, dan selanjutnya, Perusahaan telah menyampaikan usulan “term-sheet” yang terakhir pada tanggal 9 Januari 2004. Sehubungan dengan proses restrukturisasi tersebut, Perusahaan tidak mencatat kekurangan pembayaran bunga yang telah jatuh tempo, dan bunga atas kegagalan pembayaran kewajiban dan biaya restrukturisasi untuk tahun 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003, saldo bunga yang tidak dicatat (termasuk bunga atas kegagalan pembayaran kewajiban) dan biaya restrukturisasi sebesar US$4.523.562 (setara dengan Rp38.291.952.330). Jika Perusahaan mencatat beban bunga dan biaya restrukturisasi tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, laba bersih akan turun dan kewajiban akan meningkat dengan jumlah yang sama. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, hasil negosiasi tersebut belum dapat ditentukan. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman yang berlaku, faktor-faktor tersebut di atas memberikan hak kepada para Kreditur untuk menghentikan perjanjian restrukturisasi pinjaman setiap saat, dan menyatakan pokok pinjaman Perusahaan segera jatuh tempo dan harus dilunasi. Oleh karena itu, saldo pinjaman sejumlah US$47.147.316 dan JP¥336.176.112 atau setara dengan Rp425.716.315.205 atau Rp446.843.132.914, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, direklasifikasi dan disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi.
45
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) (b). Informasi dari pinjaman jangka panjang yang diperoleh Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Bintang Toedjoe Pinjaman dari BCA merupakan fasilitas modal kerja jangka panjang, diperoleh dari Bintang Toedjoe pada bulan Juli 2003, yang akan jatuh tempo tiga (3) tahun sampai dengan Juli 2006. Pinjaman tersebut pada awalnya berjumlah Rp50 milyar, dimana pada tahun 2003, Bintang Toedjoe membayar kembali sejumlah Rp10 milyar. Fasilitas dijamin dengan tanah Bintang Toedjoe, termasuk bangunan dan mesin yang berlokasi di Jakarta (Catatan 9). Indogravure Pada tahun 2001, Indogravure juga memperoleh pinjaman dari NISP dengan pokok pinjaman sejumlah Rp6,5 milyar. Pinjaman ini, yang hasilnya digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan pabrik, yang dibayar kembali dalam empat puluh dua (42) cicilan dengan jumlah cicilan per bulan sejumlah Rp155 juta mulai bulan November 2001 sampai dengan 25 April 2005. Pada tahun 2003, Indogravure memperoleh fasilitas kredit cicilan dari bank yang sama dengan batas maksimum sejumlah Rp4 milyar, dengan cicilan per bulan sejumlah Rp222 juta dimulai dari tanggal 25 Desember 2003 sampai dengan tanggal 25 Mei 2005. Semua pinjaman dikenakan bunga tahunan berkisar antara 14%-18% pada tahun 2003 dan 18,25%-19,5% pada tahun 2002 dan dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Indogravure dari bank yang sama (Catatan 12). Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing adalah sejumlah Rp6.247.103.091 dan Rp4.329.325.313. Finusolprima Pada tahun 2001, Finusolprima memperoleh fasilitas kredit dari NISP sejumlah Rp4 milyar. Pinjaman tersebut dibayar kembali dalam delapan belas (18) cicilan bulanan dimulai dari bulan Oktober 2001. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sejumlah Rp666.666.666 dan telah dilunasi di tahun 2003. Lebih lanjut, pada tahun 2002, Finusolprima memperoleh pinjaman lainnya dari bank yang sama sejumlah Rp2 milyar. Pinjaman ini dibayar kembali dalam empat puluh dua (42) cicilan bulanan mulai bulan Oktober 2002. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 sejumlah Rp1.285.714.286 dan Rp1.857.142.861. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperolah Finusolprima dari bank yang sama (Catatan 12). Pada tahun 2003, Finusolprima memperoleh fasilitas kredit dari bank yang sama dengan pokok pinjaman awal sejumlah Rp4 milyar. Pinjaman ini harus dibayar kembali dalam tiga puluh (30) bulan dimulai sejak bulan Oktober 2003 sampai dengan bulan Maret 2006. Saldo fasilitas pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2003 sejumlah Rp3.600.000.006, sedangkan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun berjumlah Rp1.600.000.001. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan yang digunakan untuk pinjaman jangka pendek dari bank yang sama (Catatan 12). Selain pinjaman yang disebutkan pada paragraf diatas, Finusolprima juga memperoleh fasilitas pendanaan dari bank yang sama pada tahun 2002 sejumlah Rp854.000.000. Hasil dari fasilitas tersebut digunakan untuk mendanai pembelian kendaraan yang dibayar kembali dalam dua puluh empat (24) cicilan bulanan mulai bulan April 2002, dan dijamin dengan kendaraan yang diperoleh dari fasilitas pendanaan tersebut. Saldo fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2002 sejumlah Rp578.781.619.
46
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) (b). Informasi dari pinjaman jangka panjang yang diperoleh Anak perusahaan adalah sebagai berikut (lanjutan): Saka Dan terakhir, Saka mempunyai saldo pinjaman dari NISP, dengan pokok pinjaman sejumlah Rp2 milyar. Pinjaman ini harus dibayar kembali dalam tiga puluh (30) cicilan bulanan dimulai dari tanggal 23 Februari 2001 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2003. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk pinjaman jangka pendek yang diperoleh Saka dari bank yang sama (Catatan 12). Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sejumlah Rp533.333.326 dan telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo tahun 2003. Hexpharm Saldo pinjaman dari PT Bank Ekonomi Tbk. pada tanggal 31 Desember 2002 merupakan pencairan dari fasilitas pinjaman yang mempunyai batas fasilitas maksimum berjangka dari PT Bank Ekonomi Tbk., dimana memiliki fasilitas maksimum sejumlah Rp800 juta dengan jangka waktu jatuh tempo selama 2 tahun hingga tanggal 21 September 2003. Pinjaman ini dijamin dengan 14 unit kendaraan milik Hexpharm. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2002 masing-masing sejumlah Rp335.158.676 telah dilunasi seluruhnya pada bulan September 2003. Avesta Avesta juga memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Panin dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp10 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, pencairan dari fasilitas ini masing-masing sejumlah Rp3.333.333.334 dan Rp6.666.666.667, yang akan jatuh tempo pada bulan November 2004. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan untuk fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Avesta dari bank yang sama (Catatan 12).
18. HUTANG OBLIGASI - BERSIH Akun ini merupakan kewajiban yang berasal dari penerbitan obligasi oleh Dankos pada tahun 2000. Analisa mengenai saldo akun ini pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
Jumlah nilai nominal Dikurangi : penebusan kembali
200.000.000.000 (9.000.000.000)
200.000.000.000 -
Jumlah nilai nominal Dikurangi biaya penerbitan yang ditangguhkan: Biaya yang terjadi Akumulasi amortisasi
191.000.000.000
200.000.000.000
Saldo yang belum diamortisasi pada akhir tahun Hutang Obligasi - bersih
(5.843.980.450) 3.769.367.384
(5.843.980.450) 2.600.571.296
(2.074.613.066)
(3.243.409.154)
188.925.386.934
47
196.756.590.846
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. HUTANG OBLIGASI – BERSIH (lanjutan) Hutang Obligasi Dankos Laboratories I Tahun 2000 (“Obligasi”) terdiri dari Hutang Obligasi Seri A, dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,5% per tahun dan Hutang Obligasi Seri B, dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,5% per tahun untuk kupon bunga Obligasi ke-satu sampai dengan kupon bunga Obligasi ke-empat dan mengambang untuk kupon bunga Obligasi ke-lima sampai dengan kupon bunga Obligasi ke-dua puluh. Tingkat bunga mengambang dari Hutang Obligasi Seri B tersebut dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga deposito dalam mata uang Rupiah berjangka enam (6) bulan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk., ditambah premi tetap sebesar 2,75% per tahun. Bunga Obligasi terhutang setiap tiga (3) bulan dan dimulai pada tanggal 12 Januari 2001. Obligasi terdaftar pada Bursa Efek Surabaya. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut di atas, Dankos telah mendapat peringkat “Id A” dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Segala kepentingan pemegang Obligasi diwakili oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai “Wali Amanat”. Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus berupa benda atau pendapatan Dankos. Sebagai tambahan, Dankos juga tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Obligasi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Obligasi. Dalam perjanjian perwali-amanatan, selama Obligasi belum dilunasi, Dankos diwajibkan memenuhi beberapa batasan-batasan umum, antara lain, pembatasan pembayaran dividen tidak lebih dari 40% dari laba bersih; pembatasan perolehan hutang baru kecuali Dankos telah memenuhi rasio tertentu; dan pemenuhan rasio keuangan konsolidasi tertentu atas dasar akun konsolidasi. Pada tanggal 20 Oktober 2003, Dankos melakukan pembelian kembali (buyback) atas sebagian obligasi Dankos Seri A sejumlah Rp9.000.000.000 dengan nilai pasar pada saat pembelian kembali. Selisih nilai tercatat dengan harga pembelian dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih dalam laporan laba rugi konsolidasi. Sisa Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2005.
19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut: 2003
2002
Dankos Igar Avesta Saka Indogravure
112.646.874.033 52.064.306.929 17.357.267.900 6.330.757.930 6.137.563.353
79.289.666.417 58.840.549.168 13.929.047.041 5.873.304.691 3.562.219.370
Jumlah
194.536.770.145
161.494.786.687
48
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 (Rp50 per saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Enseval PT BNI Securities Public (each below 5% ownership)
4.248.405.192 423.042.920 3.450.151.888
52,3% 5,2 42,5
212.420.259.600 21.152.146.000 172.507.594.400
Jumlah
8.121.600.000
100,0 %
406.080.000.000
Pemegang Saham
2002 (Rp100 per saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Enseval PT BNI Securities Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
2.124.578.600 245.209.940
52,3% 6,1
212.457.860.000 24.520.994.000
1.691.011.460
41,6
169.101.146.000
Jumlah
4.060.800.000
100,0%
406.080.000.000
Pemegang Saham
Pada tanggal 31 Desember 2003, satu dari komisaris perusahaan, bernama Nina Gunawan, memiliki 144.420.000 lembar saham Perusahaan. Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 18 Desember 2003, yang diaktakan dengan akta notaris No. 27, Maria Theresia Suprapti, S.H., notaris pengganti Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., para pemegang saham setuju untuk mengubah nilai saham Perusahaan dari Rp100 per lembar menjadi Rp50 per lembar (stock split). Sehubungan dengan stock split tersebut, anggaran dasar Perusahaan telah berubah. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (dahulu Menkeh) Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C-29582 HT.01.04.TH.2003 tanggal 19 Desember 2003 (Catatan 1a). Stock split tersebut dilaksanakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan tanggal pencatatan 6 Januari 2004 dan tanggal distribusi 7 Januari 2004. Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan, dampak dari stock split tersebut telah tercermin dalam perhitungan laba per saham pada tahun 2003 dan 2002. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni 2003 berdasarkan akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 35, para pemegang saham memutuskan hal-hal sebagai berikut: -
Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp8.121.600.000 atau setara dengan Rp2 per saham.
-
Saldo laba yang dicadangkan sebesar Rp2.669.333.584 pada tahun 2003 (sama dengan 1% dari laba bersih konsolidasi tahun 2002) sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) No. 1 Tahun 1995.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
49
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. a. Informasi Segmen Primer Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha berdasarkan sifat dari produk yang dihasilkan yaitu: obat-obatan, makanan kesehatan dan kemasan. Informasi mengenai segmen usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, adalah sebagai berikut: 2003 Obat-obatan Penjualan bersih Eksternal Segmen internal
2.135.469.349.432 10.199.742.999
Makanan Kesehatan
Kemasan
Jumlah
558.862.553.461 -
194.877.289.985 170.761.259.814
2.889.209.192.878 180.961.002.813
Jumlah
2.145.669.092.431
558.862.553.461
365.638.549.799
Hasil Segmen
1.258.744.571.863
284.539.880.793
79.698.502.138
1.622.982.954.794
86.504.830.043 4.402.829.271 16.438.421 (6.331.697) (27.400.000) (2.997.781.525) (25.209.508.412)
51.343.135.870 1.304.333.868 (1.134.569.377) (7.989.955.708) (643.112.800) (6.703.282.614) (143.449.357) (13.009.593.701)
560.902.823.186 38.411.001.400 15.444.006.262 (71.809.307.992) 147.023.094.661 (7.421.556.896) (6.703.282.614) 6.618.433.089 (161.135.219.484)
Laba usaha Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Beban keuangan Laba bersih - Anak perusahaan Rugi penjualan investasi efek hutang Beban pesangon karyawan Rupa-rupa - bersih Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba bersih
423.054.857.273 32.703.838.261 16.562.137.218 (63.813.020.587) 147.023.094.661 (6.751.044.096) 9.759.663.970 (122.916.117.371) (538.162.657)
(4.649.942)
(6.916.373.643)
(180.961.002.813 ) 905.366.977 5.432.416.975 (5.690.617.341) 5.690.617.341 (147.023.094.661) (6.926.675.000 ) -
2.889.209.192.878 2.889.209.192.878 1.623.888.321.771 566.335.240.161 32.720.384.059 15.444.006.262 (66.118.690.651) (7.421.556.896) (6.703.282.614) (308.241.911) (161.135.219.484)
(7.459.186.243)
(42.468.901.796)
(49.928.088.038)
(190.986.254.482)
322.884.550.887
236.243.954.052
3.332.572.124.243
(884.181.921.352)
2.448.390.202.890
98.508.797.214
1.775.903.213.582
(156.470.867.033)
1.619.432.346.549
62.678.426.159
16.107.132.538
Jumlah aktiva
2.821.459.812.098
274.868.358.093
Jumlah kewajiban
1.589.492.257.634
87.902.158.734
Pengeluaran untuk barang modal
(180.961.002.813)
Konsolidasi
513.870.805.369
435.085.246.672
Penyusutan
3.070.170.195.691
Eliminasi
50.874.789.506
3.407240.517
16.026.482.122
70.308.512.145
-
7.789.415.468
6.928.607.127
14.718.022.595
125.425.227.187
-
125.425.227.187
Kemasan
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
437.997.669.017 -
216.750.317.867 173.835.538.158
2.561.802.378.445 202.454.997.902
(202.454.997.902)
70.308.512.145
2002 Obat-obatan
Makanan Kesehatan
Penjualan bersih Eksternal Segmen internal
1.907.054.391.561 28.619.459.744
Jumlah
1.935.673.851.305
437.997.669.017
390.585.856.025
2.764.257.376.347
(202.454.997.902)
2.561.802.378.445
Hasil Segmen
1.076.087.378.655
203.288.924.548
81.787.096.682
1.361.163.399.885
(2.335.941.516 )
1.358.827.458.369
51.750.882.846 1.875.891.169 1.277.291.692 (14.863.934.346) -
503.664.758.015 109.538.241.383 48.097.934.342 (138.595.307.863) 117.665.273.367
10.742.621.983 (22.099.392.900) 22.099.392.900 (117.665.273.367)
Laba usaha Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Beban keuangan Laba bersih - Anak perusahaan Rugi penurunan nilai secara permanen atas investasi efek hutang Laba (rugi) penjualan investasi efek utang Rupa-rupa - bersih Beban pajak penghasilan Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Laba bersih
399.886.254.914 108.013.533.430 43.604.061.390 (122.972.926.604) 117.665.273.367
52.027.620.255 (351.183.216) 3.216.581.260 (758.446.913) -
(12.937.441.284)
(75.000.000)
(81.089.140.800) 16.595.259.826 (100.619.049.323)
168.700.000 (3.021.859.594) (16.256.309.142)
(421.120.095)
(2.657.773)
(2.553.800.000) 464.522.643 (13.233.714.688) (6.201.163.942)
(13.078.563.499) -
514.407.379.998 109.538.241.383 25.998.541.442 (116.495.914.963) -
(13.012.441.284) (83.474.240.800) 959.359.376 (130.109.073.153)
(6.624.941.810)
(34.253.551.824)
(40.878.493.634)
421.188.125.072
(154.254.766.707)
266.933.358.365
367.724.704.821
34.947.444.877
Jumlah aktiva
2.344.751.785.365
194.487.357.453
237.576.629.984
2.776.815.772.802
(761.278.228.620)
2.015.537.544.182
Jumlah kewajiban
1.556.852.724.689
71.086.778.497
115.614.347.826
1.743.533.851.012
(217.934.533.374)
1.525.619.317.638
Penyusutan
42.133.285.787
2.492.066.341
20.594.499.909
65.219.852.037
-
65.219.852.037
Pengeluaran untuk barang modal
81.001.881.208
3.855.861.968
16.964.714.236
101.822.517.412
-
101.822.517.412
50
18.515.975.374
(13.012.441.284) (83.474.240.800) 14.037.922.875 (130.109.073.153)
2.561.802.378.445 -
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder Informasi mengenai segmen usaha Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 2003
2002
Penjualan bersih Domestik Ekspor
2.709.609.692.157 179.599.500.721
2.331.716.108.616 230.086.269.829
Jumlah
2.889.209.192.878
2.561.802.378.445
Aktiva Domestik
2.448.390.202.890
2.015.537.544.182
125.425.227.187
101.822.517.412
Pengeluaran untuk barang modal Domestik
22. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup, seperti yang dijelaskan pada Catatan 21a di atas, adalah sebagai berikut: 2003
2002
Domestik Obat-obatan Makanan kesehatan Kemasan
1.975.292.418.686 552.180.595.519 182.136.677.952
1.704.532.364.364 431.360.584.559 195.823.159.693
Sub-jumlah
2.709.609.692.157
2.331.716.108.616
Ekspor Obat-obatan Makanan kesehatan Kemasan
160.176.930.746 6.681.957.942 12.740.612.033
202.522.027.197 6.637.084.458 20.927.158.174
Sub-jumlah
179.599.500.721
230.086.269.829
2.889.209.192.878
2.561.802.378.445
Jumlah
Selama tahun 2003 dan 2002, tidak terdapat penjualan kepada pelanggan dengan jumlah setahun di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi, kecuali untuk penjualan kepada PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPM), pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selama tahun 2003 dan 2002, penjualan kepada EPM masing-masing sejumlah Rp2.385.469.359.840 dan Rp2.076.258.371.702, yaitu mewakili 82,56% dan 81,05% dari penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2003 dan 2002 (Catatan 7).
51
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Bahan baku dan kemasan yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi Jumlah Beban Produksi Persediaan Barang Dalam Proses Awal tahun Akhir tahun
2003
2002
867.615.038.331 61.772.896.572 275.687.399.972
830.838.600.111 58.488.850.872 234.234.679.097
1.205.075.334.875
1.123.562.130.080
36.490.048.541 (27.011.349.883)
Beban Pokok Produksi
1.214.554.033.533
Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
136.280.184.063 37.287.933.281 (122.801.279.770)
Beban Pokok Penjualan
1.265.320.871.107
74.705.516.858 (36.490.048.541) 1.161.777.598.397 114.613.467.567 62.864.038.175 (136.280.184.063) 1.202.974.920.076
Pada tahun 2003 dan 2002, tidak ada pembelian dari setiap pemasok dengan jumlah setahun masingmasing di atas 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi.
24. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
Beban Penjualan Iklan, pameran dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Riset pemasaran Biaya royalti (Catatan 28b, 28c dan 28i) Transportasi Perjalanan Peralatan dan perlengkapan Representasi dan jamuan Pos dan telekomunikasi Beban ekspor Penyusutan (Catatan 9) Penghapusan persediaan Pensiun Komisi Amortisasi merek dagang, hak paten dan formula (Catatan 10)
52
2003
2002
610.529.580.102 143.657.261.841 22.365.681.878 17.227.339.339 13.861.361.100 11.705.435.887 10.964.528.254 10.353.534.294 6.873.674.653 6.868.240.708 5.578.519.881 2.872.107.574 2.764.585.722 2.413.294.309
460.253.250.279 127.750.702.753 14.458.879.085 14.073.911.266 7.743.482.340 10.150.951.137 8.318.892.343 3.254.360.565 5.697.524.198 4.011.289.749 4.653.028.742 7.725.934.647 1.917.728.406 12.390.762.649
1.917.936.541
1.917.936.541
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. BEBAN USAHA (lanjutan) 2003
2002
1.820.534.595 1.119.921.591 5.909.047.447
1.461.385.040 578.284.496 8.716.083.674
878.802.585.716
695.074.387.910
78.931.985.281 15.768.659.089 12.121.419.450 7.809.987.183 7.643.413.798 2.451.084.630 5.157.804.713 3.446.360.198 3.334.143.696 3.161.218.415 3.067.753.884 3.055.113.061 2.220.847.341 1.843.781.656 1.791.221.640 12.252.548.253
66.096.080.924 14.989.521.672 14.740.791.998 4.065.703.452 2.570.458.687 3.750.791.312 5.837.601.816 1.343.580.127 2.657.964.071 929.266.067 3.520.250.938 2.607.817.343 1.841.347.234 3.073.048.018 1.447.385.720 8.453.756.349
164.057.342.288
137.925.365.728
8.427.087.856 6.266.065.750
6.568.234.381 4.852.090.352
14.693.153.606
11.420.324.733
1.057.553.081.610
844.420.078.371
2003
2002
Call deposit dan deposito berjangka Jasa giro Lainnya
16.662.577.320 9.998.692.927 6.059.113.812
10.304.109.043 14.475.590.155 1.218.842.244
Jumlah
32.720.384.059
25.998.541.442
Pemeliharaan dan perbaikan Sewa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 9) Honorarium profesional Pelatihan tenaga kerja Pemeliharaan dan perbaikan Riset pemasaran Peralatan dan perlengkapan Listrik, air dan gas Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Biaya pensiun Asuransi dan pajak Pos dan telekomunikasi Perjalanan Transportasi Jasa kebersihan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah Beban Umum dan Administrasi Beban Riset dan Pengembangan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Jumlah Beban Riset dan Pengembangan Jumlah Beban Usaha
25. PENGHASILAN BUNGA Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari:
53
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2003
2002
Beban bunga: Obligasi Pinjaman bank dan lain-lain Sewa guna usaha Beban administrasi pinjaman
32.899.525.000 28.223.855.705 1.335.005.751 3.660.304.195
34.196.100.000 69.240.293.019 978.958.018 12.080.563.926
Jumlah
66.118.690.651
116.495.914.963
27. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN a. Dana Pensiun Perusahaan, Dankos, Sanghiang dan Avesta menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (“Dana Pensiun”) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Dimana iuran pensiun seluruhnya didanai oleh masing-masing perusahaan. Manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu sejumlah Rp9.506.347.800 dan Rp1.178.164.147, masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Selanjutnya, mulai tahun 2003, Bintang Toedjoe dan Hexpharm menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti bagi seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Sehubungan dengan hal tersebut, Bintang Toedjoe dan Hexpharm telah menyerahkan pengelolaan dana program dana pensiun tersebut kepada Dana Pensiun Dankos Laboratories (DPDL) dengan pembayaran iuran pensiun kepada DPDL sebesar Rp4.457.386.466. Biaya jasa kini dan biaya jasa lalu yang disebutkan di atas adalah berdasarkan perhitungan terakhir aktuaris, PT Dian Artha Tama (DAT), aktuaris independen, yakni pada tanggal 15 Maret 2004, dengan menggunakan metode “attained age normal cost” untuk Perusahaan dan Sanghiang dan metode “aggregated cost-modified” untuk Dankos dan Avesta. Berikut ini merupakan ringkasan asumsi pokok yang digunakan dalam penilaian aktuaria: Tabel mortalita Tingkat diskonto Tingkat kenaikan penghasilan tahunan Umur pensiun
: : : :
CSO - 1958 atau CSO - 1980 9 - 10% 5 - 9% 55 tahun
Berdasarkan hasil penilaian aktuaria terakhir pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva dan kewajiban aktuaria Dana Pensiun adalah sebagai berikut: Nilai wajar aktiva Kewajiban aktuaria
61.386.783.919 57.969.307.523
Selisih lebih nilai wajar aktiva Dana Pensiun atas kewajiban aktuaria
3.417.476.396
Aktiva Dana Pensiun dikelola oleh masing-masing pengurus Dana Pensiun yang didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
54
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) b. Kesejahteraan Karyawan Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2o, Grup telah membentuk penyisihan untuk kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Seperti dijelaskan di bagian (a) di atas, Perusahaan, Dankos, Sanghiang dan Avesta telah memiliki program pensiun yang dapat memenuhi sebagian besar pembayaran di masa mendatang atas kesejahteraan karyawan yang dipersyaratkan oleh Undang-Undang tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk memenuhi batas minimum manfaat karyawan sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang tersebut, Perusahaan, Dankos, Sanghiang dan Avesta juga membuat penyisihan tambahan (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) untuk memenuhi maksimum manfaat karyawan berdasarkan dana pensiun . Sehubungan dengan hal di atas, rincian penyisihan untuk kesejahteraan karyawan pada tahun 2003 dan 2002, yang dibebankan secara langsung ke operasi, adalah sebagai berikut: 2003
2002
Perusahaan Biaya jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu Anak perusahaan
2.414.788.267 2.955.282.124 3.748.549.448
498.845.379 1.440.772.778 7.384.083.053
Jumlah
9.118.619.839
9.323.701.210
Rincian saldo hutang yang timbul dari akun “Estimasi Kesejahteraan Karyawan – bersih”, seperti yang disajikan di dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003
2002
Estimasi kesejahteraan karyawan Perusahaan Anak perusahaan
16.762.374.273 33.753.418.679
10.133.094.486 33.051.226.445
Total
50.515.792.952
43.184.320.931
Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diamortisasi Perusahaan Anak perusahaan
8.304.622.391 17.915.191.038
6.253.858.172 21.753.103.075
Total
26.219.813.429
28.006.961.247
Bersih
24.295.979.523
15.177.359.684
Penyisihan untuk akrual pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian didasarkan pada perhitungan aktuaris PT Dian Artha Tama, dengan menggunakan metode “projected unit of credit”. Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaris tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan
: :
10% - 12% 5% - 12%
Sehubungan dengan penghentian operasi kemasan plastik Igar, seperti dijelaskan dalam Catatan 26, Igar melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya dan membayar pesangon karyawan tersebut sebesar Rp 6,7 milyar yang dicatat dan disajikan sebagai “Beban Lain-lain - Bersih“ dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003. 55
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN PERKARA HUKUM a. Perusahaan menjamin tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan pembayaran jumlah pokok dari, dan bunga yang dibebankan atas, wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang seperti dijelaskan pada Catatan 16. b. Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi juga memproduksi produk-produk berdasarkan lisensi dari perusahaan-perusahaan farmasi internasional, diantaranya adalah Schering-Plough Ltd., PT Pfizer Indonesia, Pharmacia & Upjohn Co., Ltd., Baxter World Trade Corporation, Amerika Serikat, Aziende Chimiche Riunite Angelini Francesco A.C.R.A.F. S.p.A., Italia; Nippon Kayaku Co., Ltd., Sato Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang; Kaken Pharmaceutical Co., Ltd., Daiichi Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang; A.B. Astra, Swedia; dan J. Uriach & Cia, Spanyol (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”). Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia. Royalti kepada Pemberi Lisensi dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Biaya royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 24). Hexpharm telah menghentikan perjanjian dengan Sato Pharmaceutical Co., Ltd. pada bulan Oktober 2001. c.
Pada bulan April 2003, Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan dengan Martek Biosciences Corporation, perusahaan Delaware USA (Martek), yang berlaku efektif hingga 25 tahun sejak pertama kali penjualan komersial. Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan memperoleh lisensi non-ekslusif dari Martek untuk menggunakan, memasarkan, mengimpor, mengekspor, mendistribusikan, penawaran penjualan dan penjualan setiap produk Sanghiang yang berisikan produk Martek. Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar biaya royalti berdasarkan persentase tertentu yang disepakati atas penjualan bersih produk lisensi tersebut. Biaya royalti yang dibebankan pada operasi tahun 2003 disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 24).
d. Perusahaan, Dankos, Bintang Toedjoe, Saka, Hexpharm, Finusolprima dan Sanghiang secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jangka waktu dari perjanjian tersebut berkisar antara satu (1) tahun sampai sepuluh (10) tahun dan diperpanjang secara otomatis, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan di muka (Catatan 6 dan 7). e. Bintang Toedjoe mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Wicaksana Overseas International Tbk. Perjanjian tersebut berlaku selama dua (2) tahun dan telah dihentikan pada tahun 2002. f.
Hexpharm melakukan kerjasama jasa maklon dengan PT SmithKline Beecham Pharmaceuticals (Beecham) sejak tanggal 3 Agustus 1995 dimana Hexpharm menyetujui untuk memproduksi dan mengemas produk dengan merek Scott’s Emulsion yang terdiri dari Regular Scott’s Emulsion, Scott’s Flavoured Emulsion dan Scott’s Vita. Perjanjian jasa maklon tersebut pada mulanya berlaku untuk sepuluh (10) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 13 Desember 1999 dilakukan perubahan atas perjanjian tersebut sehubungan dengan sifat dan jumlah dari produk yang berlisensi dimana Hexpharm diizinkan untuk memproduksi dan mengemas kembali produk tersebut yaitu Scott’s Original dan Scott’s Orange Vita. Perjanjian baru ini juga berlaku untuk sepuluh (10) tahun sejak tanggal perjanjian.
56
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) g. Perusahaan dan Bifarma mengadakan perjanjian produksi dengan LFD Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia; Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan; dan Ecomed Zambia (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan dan Bifarma menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan dan Bifarma juga secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan Enseval Megatrading (M) Sdn., Bhd., Malaysia; Sime Darby, Singapura; Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan dan Zimbabwe Pharmaceuticals (Pvt.), Ltd., Zimbabwe (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Dalam perjanjian distribusi tersebut, Perusahaan dan Bifarma menunjuk Distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh Pabrikan tersebut di atas di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, Perusahaan dan Bifarma membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut. Sebaliknya, Bifarma menerima penghasilan royalti yang dihitung sebesar 5% dari penjualan bersih produk tersebut. Perjanjian di atas pada mulanya berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis tiga (3) bulan di muka. h. Dankos juga mengadakan perjanjian distribusi dengan Lakeside Pharmaceuticals Philippines, Incorporated, Philipina, untuk mendaftarkan, mendistribusikan dan memasarkan berbagai produk dengan merek dagang Dankos di wilayah Philipina sesuai dengan syarat dan kondisi seperti yang dijelaskan dalam perjanjian. Perjanjian ini pada mulanya berlaku untuk tiga (3) tahun sampai dengan bulan Januari 2000, dan telah diperpanjang dengan sendirinya untuk periode tiga (3) tahun sampai dengan bulan Januari 2003. Sampai dengan tanggal 23 Maret 2004 (tanggal laporan auditor independen), perpanjangan perjanjian tersebut masih dalam proses. i.
Sanghiang mengadakan perjanjian royalti dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 September 2004. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi tersebut dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar royalti kepada Morinaga berdasarkan persentase tertentu yang telah disepakati dari penjualan bersih produk berlisensi tersebut. Biaya royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 24).
j.
Pada tanggal 1 Januari 1996, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Sari Husada (SH) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2005. Berdasarkan perjanjian ini, SH setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Morinaga BMT, Chil Mil dan Chil Kid. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar SH biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
k.
Sejak tanggal 13 November 2000, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Ultra Jaya (UJ) yang berlaku sampai dengan tanggal 13 November 2006. Berdasarkan perjanjian ini, UJ setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Morinaga BMT. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar UJ biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
l.
Pada bulan Juni 2001, Sanghiang mengadakan perjanjian dengan PT Sugizindo (SZ) yang berlaku sampai dengan tanggal 1 November 2007. Berdasarkan perjanjian ini, SZ setuju untuk memproduksi atas nama Sanghiang, produk tertentu dengan merek dagang Moriniga BMT. Sebagai kompensasi, Sanghiang membayar SZ biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
57
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) m. Sanghiang memperoleh fasilitas Bank Garansi (BG) dengan batas maksimum sejumlah Rp250 juta, dan fasilitas Usance/Sight Letters of Credit (USLC) dengan batas sejumlah US$2 juta dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Fasilitas BG akan jatuh tempo pada tanggal 18 Oktober 2003 dan dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan di BCA sejumlah Rp250 juta, sedangkan fasilitas USLC jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2003, dan dijamin dengan margin deposito yang ditempatkan di BCA. Perusahaan juga memiliki fasilitas pinjaman berulang dari BCA dengan batas kredit maksimum sejumlah Rp3 milyar, dengan tingkat bunga berkisar dari 16% sampai dengan 18,5% per tahun dan dijamin dengan persediaan Perusahaan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2003. Pada tanggal 21 July 2003, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Mei 2004, dengan fasilitas pinjaman berulang sejumlah Rp1,8 milyar dan fasilitas USLC dengan batas maksimum sejumlah US$2 juta. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, tidak ada pencairan atas fasilitas ini. n. Pada tanggal 15 Juli 1997, Bintang Toedjoe telah menggugat PT Henson Farma, Surabaya (HF), melalui pengadilan negeri Jakarta Pusat. Dalam gugatan tersebut, Bintang Toedjoe mengajukan permohonan ke pengadilan untuk tidak mengizinkan HF tetap menggunakan nama produk tertentu yang menurut Bintang Toedjoe mempunyai kesamaan dengan merek dagang “Extra Joss”. Gugatan Bintang Toedjoe tersebut telah ditolak oleh pengadilan negeri berdasarkan surat No. 272/PDT.G/1997/PN JKT PST tanggal 20 November 1997. Kemudian pada tanggal 24 November 1997, Bintang Toedjoe telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun Mahkamah Agung menolak kasasi Bintang Toedjoe tersebut melalui surat keputusan No. 4071K/Pdt/1998 tanggal 28 April 2000. Pada tanggal 7 Februari 2001, Bintang Toedjoe telah mengajukan permohonan Peninjauan Kembali atas keputusan Mahkamah Agung dan sampai dengan tanggal 23 Maret 2004, tanggal laporan auditor independen, proses peninjauan kembali ini masih berlangsung. o. Pada tanggal 19 Juli 1999, Perusahaan telah digugat oleh Glaxo Group Limited (Glaxo) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan gugatan tersebut, Glaxo mengajukan permohonan ke pengadilan untuk tidak mengizinkan Perusahaan tetap menggunakan merek dagang “Venterol” yang menurut Glaxo mempunyai kesamaan dengan merek dagang “Ventolin” miliknya. Pada tanggal 30 November 1999, gugatan Glaxo tersebut telah ditolak oleh pengadilan negeri melalui surat No. 374/PDT.G/1999.PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 29 Desember 1999, Glaxo telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Kemudian, pada tahun 2003, kedua belah pihak setuju untuk mencabut gugatan terhadap masing-masing pihak, dan Perusahaan telah menghentikan produksi merek dagang “Venterol”. p. Bintang Toedjoe memiliki perjanjian distributor dengan PT Wicaksana Overseas International Tbk. (WOI). Perjanjian tersebut berlaku untuk dua (2) tahun dan telah diakhiri pada tahun 2002 (Catatan 6 dan 20), sehubungan dengan ini, WOI mengajukan gugatan hukum terhadap Bintang Toedjoe dan menuntut sejumlah ganti rugi. Di lain pihak, Bintang Toedjoe juga mengajukan permohonan pernyataan pailit terhadap WOI sehubungan dengan penyelesaian saldo hutang yang tertunggak sejumlah Rp37,8 milyar. Pada tanggal 30 Juli 2002, kedua belah pihak sepakat untuk mencabut tuntutannya masing-masing dan WOI setuju untuk membayar Bintang Toedjoe sebesar Rp30 milyar dari seluruh saldo hutangnya kepada Bintang Toejoe. Sisa tuntutan Bintang Toedjoe dari WOI sejumlah Rp7,8 milyar dibebankan langsung pada operasi tahun 2002.
58
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN PERKARA HUKUM (lanjutan) q. Pada tanggal 10 Juni 2002, Avesta dan Asia Growth Investment Limited, Malaysia (AGI), pihak ketiga, mengadakan perjanjian jasa pemasaran, dimana AGI setuju untuk memberikan jasa penelitian pemasaran atas barang-barang produksi Avesta ke negara China, Srilanka dan Vietnam. Atas jasa yang diberikan oleh AGI tersebut, Avesta bersedia untuk membayar biaya yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu sejumlah US$500.000 (setara dengan Rp4.407.500.000), dan pembayarannya dilakukan sekaligus pada saat laporan final diterbitkan oleh AGI yaitu pada tanggal 2 Desember 2002. Biaya yang timbul atas transaksi ini dicatat sebagai bagian dari “Beban Iklan, Pemasaran dan Promosi” pada laporan laba rugi konsolidasi. 29. KONDISI EKONOMI Pada tahun 2003, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda positif seperti stabilitas dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar A.S. dan penurun bunga dan inflasi. Namun demikian perekonomian masih sensitif terhadap faktor sosial, keamanan dan politik. Pencapaian stabilitas ekonomi Indonesia tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal, moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada diluar kendali manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan. Dalam memberikan tanggapan terhadap dampak kondisi ekonomi dan secara berkesinambungan mencapai pertumbuhan keuangan, Grup akan terus menjalankan strategi, sebagai berikut: a. secara inovatif mengembangkan produk baru, dengan komposisi dan/atau formula baru dari komposisi yang ada. b. penetrasi pasar farmasi yang memberi nilai tinggi seperti “biotechnology“,“onkology“, dan produk rumah sakit. c. meningkatkan promosi kepedulian kepada pelanggan sebagai strategi yang secara langsung mengarah pada pemberian manfaat kepada pelanggan. d. melakukan uji kelayakan atas pabrik susu bubuk untuk mengantisipasi permintaan pasar dan masa yang akan datang. e. meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk. f. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan operasi Grup secara keseluruhan, seperti Enterprise Resource Planning (ERP), “Protean”, “CRM”, “HRIS”, “Portal” dan integrasi ke rantai pemasok. Pada tanggal 31 Desember 2003, Grup memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing tersebut pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Jumlah dalam Mata Uang Asing Aktiva Lancar Dalam Dolar A.S. Kas dan setara kas Bank yang terbatas penggunaannya Investasi jangka pendek Deposito berjangka Akun piutang Aktiva lancar lain-lain Dalam mata uang asing lainnya
8.959.638 26.803 1.109.710 500.000 4.633.893 58.541
Jumlah Aktiva Lancar
Dalam Rupiah
75.843.337.786 226.885.956 9.393.698.324 4.232.500.000 39.225.906.615 495.552.697 8.324.230.465 137.742.111.843
59
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Jumlah dalam Mata Uang Asing Kewajiban Lancar Dalam Dolar A.S. Akun hutang Biaya masih harus dibayar Wesel bayar dengan tingkat bunga mengambang Hutang bank jangka panjang Hutang hubungan istimewa Dalam mata uang asing lainnya
7.526.175 2.755.543 31.222.066 49.982.454 2.208.753
Dalam Rupiah
63.709.072.877 23.325.671.495 264.294.788.182 423.101.468.962 18.697.097.705 35.945.013.266
Jumlah Kewajiban Lancar
829.073.112.487
Kewajiban Bersih
691.331.000.644
Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia: Jenis Mata Uang Dolar AS (US$1) Euro (EUR1) Yen Jepang (JP¥100) Dolar Singapura (SIN$1) Ringgit Malaysia (MYR1) Rand Afrika Selatan (ZAR1) Dolar Zimbabwe (ZW$1)
23 Maret 2004
31 Desember 2003
8.565,00 10.570,94 8.024,94 5.070,76 2.253,95 1.311,05 2,01
8.465,00 10.643,06 7.916,77 4.976,50 2.227,64 1.275,55 10,25
Apabila nilai tukar pada tanggal 23 Maret 2004 (tanggal laporan auditor independen) digunakan untuk menyajikan kembali aktiva dan kewajiban moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2003, kewajiban bersih dalam mata uang asing di atas akan meningkat sekitar Rp9,6 milyar.
30. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Grup bertanggungjawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2004.
60