PT KABELINDO MURNI Tbk
Now The Journey Begins LA P ORA N TA H U NAN 2012 ANNUAL R E PORT
Daftar Isi
Table of Contents 1
DATA PERSEROAN COMPANY DATA
3
VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI DASAR VISION, MISSION, AND COMPANY VALUES
4
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
14 KINERJA 2012 PERFORMANCE 2012 18 LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT 23 PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE 24 LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ REPORT 29 PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE
30 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS 40 TATA KELOLA PERSEROAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 48 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 49 LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE’S REPORT 51 TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2012 PT KABELINDO MURNI TBK. STATEMENT OF RESPONSIBILITY OF ANNUAL REPORT 2012 PT KABELINDO MURNI TBK. 53 LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
Data Perseroan Company Data
KANTOR PUSAT HEAD OFFICE Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Indonesia Telepon: (021) 460 9065 Fax: (021) 460 9064 Website: www.kabelindo.co.id
PABRIK FACTORY Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Indonesia Telepon: (021) 460 9065 Fax: (021) 460 9064
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
1
Profesi Penunjang
Supporting Professionals
AKUNTAN PUBLIK PUBLIC ACCOUNTANT Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Gedung Jaya 4th Floor, Suite L04-B1 Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340
NOTARIS NOTARY Notaris Leolin Jayayanti, SH Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru Jakarta 12170
BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE) SHARE REGISTRAR PT. Kabelindo Murni, Tbk. Jl. Rawagirang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur13930 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Senayan Jakarta Selatan 12190
2
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Dasar Vision, Mission, and Company Values
VISI Menjadikan KABELINDO sebagai mitra strategis dibidang ketenagalistrikan dan telekomunikasi di Indonesia.
VISION To become a strategic business partner in power and telecommunication sector in Indonesia.
MISI 1. Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk menunjang pengembangan ketenagalistrikan dan telekomunikasi, agar tercapai kepuasan pelanggan yang optimal. 2. Sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kompetensi, menjadi kunci utama untuk beroperasi secara efisien dan produktif. 3. Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus kas positif.
MISSION 1. To produce high quality cables in enhancing power and telecommunication cable development to achieve maximum customer satisfaction. 2. To develop human resources who have integrity and competencies as the key success factor to operate efficiently and productively.
NILAI-NILAI DASAR - Keterbukaan - Kebersamaan - Integritas - Bernilai Tambah
COMPANY VALUES - Transparency - Togetherness - Integrity - Added Value
3. To achieve Company net profit and to maintain positive cash flow.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
3
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
P ROFIL P ERUSAHAAN C OMPANY P ROFILE
Now The Journey Begins
Aliran air yang bergerak menggambarkan kekuatan dan efisiensi kinerja Kabelindo. Tiap gerakan bagaikan kesempurnaan paduan orkestra musik yang menawan. Kabelindo bergerak maju menuju pencapaian tujuan perusahaan. The water flow reflects Kabelindo’s strengths and work efficiency. The flow mirrors the excellence of harmonious music orchestra. Kabelindo continues to move forward to achieve the Company’s targets.
4
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
5
Sekilas Kabelindo Kabelindo at a Glance
P
T Kabelindo Murni Tbk. adalah Perseroan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan kabel, terutama kabel listrik dan kabel telekomunikasi. Sejarah Perseroan diawali dengan didirikannya PT Kabel Indonesia (Kabelindo) pada tahun 1972, yaitu sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang juga merupakan salah satu produsen kabel pertama di Indonesia. PT Kabelindo Murni Tbk. is a Company dedicated to the cable manufacturing industry, particularly electricity and telecommunication cables. The Company was established in 1972 under the name of PT Kabel Indonesia (Kabelindo), a Foreign Investment Company to pioneer cable manufacturing in Indonesia.
6
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Sekilas Kabelindo Kabelindo at a Glance
Pada tahun 1979, kepemilikan perusahaan berubah status
In 1979, the Company’s status changed to a Domestic
menjadi Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri
Investment company, furthermore changing its name
(PMDN) dan namanya berubah menjadi PT Kabelindo
to PT Kabelindo Murni on legal grounds to Deed of
Murni dengan Akta Pendirian No. 71 tanggal 11 Oktober
Establishment No. 71 dated October 11, 1979, prepared
1979 yang dikeluarkan oleh Notaris Frederik Alexander
and presented before Notary Frederik Alexander Tumbuan,
Tumbuan, Notaris di Jakarta. Pada tahun 1992, Perseroan
Notary in Jakarta. In 1992, the Company was publicly listed
menjadi perusahaan publik dan saat ini sahamnya tercatat
at the Indonesia Stock Exchange. The last amendment of
pada PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahan Anggaran
the Company’s Articles of Association was Deed No. 01
Dasar Perseroan terakhir yaitu Akta No. 01 tanggal 06
dated October 6, 2008, prepared and presented before
Oktober 2008 yang dikeluarkan oleh Notaris Leolin
Notary Leolin Jayayanti, SH, Notary in Jakarta and the least
Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta dan akta perubahan
Deed of Amendment based on Deed No. 03 dated July 3,
terakhir Perseroan yaitu berdasarkan Akta No. 03 tanggal
2012 issued by Notary Leolin Jayayanti, SH in Jakarta.
03 Juli 2012 yang dikeluarkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta. Saat ini Kabelindo merupakan merek kabel yang diakui
Nowadays, Kabelindo is known for its quality and service
keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel
excellence, maintaining the Company as Indonesia’s
terkemuka di Indonesia karena kualitas dan pelayanannya
renowned cable manufacturer.
yang sangat baik.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
7
Kegiatan Usaha Business Activities
Perseroan memproduksi berbagai jenis kabel yang secara umum dikelompokkan menjadi kabel listrik dan kabel telekomunikasi.
The Company produces various types of cables categorized as electricity and telecommunication cables.
Mutu produk yang berkualitas, peralatan laboratorium, dan tenaga kerja yang handal selalu menjadi perhatian dari Perseroan, sehingga jaminan mutu atas produk-produk yang dihasilkan merupakan hal utama yang selalu ditekankan oleh Perseroan.
The Company continues to maintain quality laboratory equipment and qualified workers. The strategy is always highlighted by the Company to ensure the generation of quality products.
Standar Internasional yang sudah dipenuhi, antara lain: International Electrotechnical Commision (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial Standard (JIS), dan Insulated Cable Engineers Association/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/ NEMA) dan Telkom Risti. Kabel listrik yang diproduksi Perseroan juga telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN). Selain itu, mutu produk Perseroan selalu diawasi secara berkala oleh laboratorium PT. PLN (Persero) Litbang (dahulu LMK-PLN).
The Company’s products have also met international standards, namely International Electrotechnical International Electrotechnical Commision (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial Standard (JIS), and Insulated Cable Engineers Association/National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA) and Telkom Risti. For its electricity cables, the standard met is the Standar Nasional Indonesia (SNI). Moreover, PT. PLN (Limited Liability Company) Litbang (previously LMKPLN) continues to ensure the Company’s quality product in its monitoring process.
Untuk menunjang komitmen Perseroan terhadap mutu, maka Perseroan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 1999. Dan saat ini, Perseroan sedang dalam proses sertifikasi sistem manajemen terpadu untuk perolehan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001.
Due to the Company’s adherence to commitment of quality, certification of ISO 9001:2008 was awarded in 1999. The Company is currently certifying its integrated management system to gain ISO 14001 and OHSAS 18001.
8
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Struktur Organisasi Organization Structure
President Director Surya A. Soepono
Corporate Secretary
Secretary
Internal Audit
Management Representative
HRD Director
Finance Accounting Director
Marketing Director
Manufacturing Director
HRD Manager
GA Manager
Plant Manager
Finance Manager
Sales Customer Support Manager
PPIC Manager
Procurement Manager
Sales Executive Manager
Production Manager I
Accounting Manager
Sales Executive Manager
Production Manager II
MIS
Sales Executive Manager
Maintenance Manager
PQA/PQC Manager
Sales Executive Manager
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
9
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pengembangan kompetensi dan produktivitas SDM merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam proses memperbaiki perilaku dan motivasi kerja untuk menciptakan kinerja yang bersinergi, terintegrasi dan profesional The enhancement of our human resources’ productivity and competency is essential to boost their motivation. This will help our personnel to work with synergy, professionalism, and integrity
Pengembangan kompetensi dan produktivitas SDM merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam proses memperbaiki perilaku dan motivasi kerja untuk menciptakan kinerja yang bersinergi, terintegrasi, dan profesional dengan sikap yang berdisiplin tinggi, taat pada otoritas, gigih, dan penuh perhatian pada tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Sebagai Perseroan yang terus tumbuh dan berkembang, PT Kabelindo Murni Tbk. berupaya membangun SDM yang tangguh dan kompeten dibidangnya masing-masing melalui pelatihan-pelatihan yang sistematis, terarah, berkesinambungan, baik pelatihan yang bersifat teknikal, maupun pelatihan moral dan mental yang dilaksanakan oleh internal dan eksternal Perseroan.
The enhancement of human resources’ productivity, competency is an essential component to boost their motivation. Helping personnel to work with synergy, professionalism, and integrity to prevailing rules and responsibilities. A growing Company, PT Kabelindo Murni Tbk, builds tough and competent human resources in their areas of expertise with systematic, organized, and continuous training. Both technical and motivational, done by the Company or other institutions.
Perseroan berprinsip bahwa SDM adalah unsur yang sangat berharga dan tidak dapat dipisahkan dari semua kegiatan perkembangan Perseroan. SDM bagi Perseroan pada hakekatnya merupakan “human capital” yang sangat vital dalam menunjang lajunya perkembangan Perseroan ditengah-tengah kemajuan teknologi yang demikian pesat.
The Company regards human resources as its most important asset, is inseparable from all of the Company’s other activities. For the Company, they are vital human capital, to support the Company’s development in addressing the challenges of rapidly advancing technology.
Pada tahun 2012 ini, pelatihan bagi karyawan lebih difokuskan pada keterampilan proses produksi dan peningkatan pengetahuan teknik permesinan yang
In 2012, the employees principally were involved in training that focused on the enhancement of their technical and practical skills for machine operations. This training
10
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Sumber Daya Manusia Human Resources
dilakukan secara rutin setiap 2 (dua) kali seminggu, guna meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM yang bermuara pada peningkatan produktifitas kerja SDM Perseroan dan dihasilkannya produk berkualitas yang memenuhi standar internasional, sehingga menghasilkan mutu produk berkualitas yang diharapkan oleh para pelanggan Perseroan. Pelatihan-pelatihan semacam itu akan terus dilakukan untuk tahun-tahun berikutnya.
was conducted twice a week to improve the skills of our qualified human resources. Furthermore enhance the productivity of our personnel. This in turn will result in quality products that meet customers’ expectation. Such training will be continuously held in the years ahead.
Perseroan juga melakukan pelatihan dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berguna untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga kerja mengenai K3 sehingga dapat meningkatkan produktivitas Perseroan dan program 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin) yang menjadi kunci pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Melalui pelatihan 5R tersebut seluruh karyawan akan terlibat dalam menciptakan iklim kerja yang teratur, tertib, dan disiplin serta menjadikan kondisi lapangan kerja lebih tertata dengan baik, tersusun rapi, bersih, dan lingkungan kerja menjadi semakin nyaman dan menyenangkan yang pada akhirnya menghasilkan tingkat produktivas yang lebih baik.
The Company also holds training, on the scope of Occupational Health and Safety to enhance our employees’ awareness and enrich their knowledge on the subject. The training is expected to improve the Company’s productivity and uphold 5R programs (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, dan Rajin) that serves as key points to anticipate accidents at work. Through the 5R training, it is expected that all employees contribute to create a well-structured work climate, furthermore enhance discipline at convenient workplaces at Company to support enhancement of productivity.
Perseroan juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang memenuhi standar sesuai dengan harapan pelanggan dan karenanya Perseroan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada karyawan melalui Pelatihan Sistem Manajemen Terpadu ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Perseroan juga berupaya untuk senantiasa memperbaharui sistem informasi di dalam Perseroan.
The Company is also committed to improve its quality product and service excellence to meet the customers’ expectation. Therefore, the Company provides trainings for its employees through Integrated Management System Training of ISO 9001, ISO 14001, and OHSAS 18001 and continues to improve its information system.
Untuk membangun hubungan yang baik dan harmonis antara manajemen Perseroan dengan karyawan yang diwakili oleh PUK FSP LEM SPSI PT Kabelindo Murni, Tbk., Perseroan mengintensifkan jalur “Hubungan Industrial” guna membangun kebersamaan antara manajemen dengan karyawan dan antara karyawan dengan sesama karyawan melalui pertemuan-pertemuan, dialog-dialog yang rutin, dan kegiatan olah-raga bersama.
To establish a harmonious relationship between the Company’s management and its employees, represented by PUK FSP LEM SPSI PT Kabelindo Murni, Tbk., the Company intensifies its “Industrial Relation” to build their relationship through meetings, routine dialog, and sports event participated by both parties.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
11
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Susunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:
The Composition of Shareholders according to the List of The Company’s Shareholders as of December 31, 2012, issued by Share Registrar are:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Total Paid-in Share
Jumlah Modal Saham Total Share Capital
Persentase Percentage
(Shares)
(Rupiah)
%
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / Public (each with shares less than 5%)
56,000,000
53,928,000,000
5.00
Total Saham Seri A / Total Share Series A
56,000,000
53,928,000,000
5.00
Pemegang Saham Shareholders
Saham Seri A / Share Series A:
Saham Seri B / Shares Series B:
Alpha Capital Agents, Ltd
200,000,000
29,600,000,000
17.86
Pacific Elite Group, Ltd
180,000,000
26,640,000,000
16.07
PT. Tutulan Sukma
170,000,000
25,160,000,000
15.18
PT. Erdikha Elit Sekuritas
116,924,500
17,304,826,000
10.44
Erwin Suryo Raharjo
100,000,000
14,800,000,000
8.93
PT. Sibalec
100,000,000
14,800,000,000
8.93
Surya Adiwijaya Soepono
71,765,200
10,621,249,600
6.41
IBRA
69,882,400
10,342,595,200
6.24
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / Public (each with shares less than 5%)
55,427,900
8,203,329,200
4.95
1,064,000,000
157,472,000,000
95.00
Total Saham Seri B / Total Shares Series B
Total Saham Seri A dan Seri B / Total Shares Series A and Series B
12
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
1,120,000,000
211,400,000,000
100.00
Entitas Anak Subsidiary
Perusahaan mendirikan PT. Hotelindo Murni, berdasarkan Akta yang dikeluarkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH dengan Akta No. 17 tanggal 25 Januari 2006 yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, dengan alamat kantor pusat di Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT Hotelindo Murni saat ini menjalankan usahanya di bidang perhotelan dengan merek ”The Pade”, yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta No. 1, Nangroe Aceh Darusalam (NAD) 23352. Berdasarkan Akta yang dikeluarkan oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi dengan Akta No. 134 tanggal 23 Maret 2009, modal dasar Entitas Anak ditingkatkan dari Rp. 20 milyar menjadi Rp. 120 milyar serta modal ditempatkan dan disetor ditingkatkan dari Rp. 20 milyar menjadi Rp. 30 milyar, dimana kepemilikan saham Perseroan sebesar Rp. 29,5 milyar atau sebesar 98,3%. PT. Hotelindo Murni telah beroperasi sejak bulan April 2008 dan Laporan keuangan PT. Hotelindo Murni telah dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2012.
The Company established PT Hotelindo Murni which is engaged in the hotel business pursuant to Deed issued by Notary Leolin Jayayanti, SH with Deed No. 17 dated January 25, 2006. The head office is located in Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT Hotelindo Murni is currently operating a hotel namely ”The Pade” located in Jl. Soekarno Hatta No. 1, Nangroe Aceh Darusalam (NAD) 23352. Pursuant to Deed No. 134 dated March 23, 2009, subsidiaries’ authorized capital increased from Rp. 20 billion to Rp. 120 billion, and paid in capital increased from Rp. 20 billion to Rp. 30 billion, in which the Company’s share ownership amounted to Rp. 29,5 billion or 98,3%. PT Hotelindo Murni has been operated since April 2008. PT Hotelindo Murni’s Financial Statements has been listed and issued in the Company’s Consolidated Financial Statements as of December 31, 2012.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
13
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
K INERJA 2012 P ERFORMANCE 2012
Now The Journey Begins
Seperti halnya pemanjat gunung, tak akan dapat mencapai puncak tanpa berpegang pada kekuatan dan dukungan alam, seperti layaknya Kabelindo yang tetap fokus pada langkah ke depan untuk terus mencapai sukses. Like a climber who reaches the top of mountain by exerting their strengths, Kabelindo continues to move forward to achieve success.
14
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
15
Ikhtisar Keuangan
w
Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2012 Hasil Operasi / Operating Revenue Penjualan Bersih / Net Sales
2010
1.020,197
864,753
542,618
Laba Kotor / Gross Profit
95,948
70,425
31,537
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Comprehensive Profit attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interests Total / Total Posisi Keuangan / Financial Position
23,801 32 23,833
18,984 19 19,003
3,922 (36) 3,886
Aset Lancar / Current Asset
430,524
359,534
165,483
Aset Tidak Lancar / Non Current Asset
292,417
283,420
237,711
Liabilitas Jangka Pendek / Short Term Liabilities
441,527
385,750
162,567
Liabilitas Jangka Panjang / Long Term Liabilities
16,668
12,841
13,027
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
458,195
398,591
175,594
Jumlah Ekuitas / Total Equity
264,746
244,364
227,601
Jumlah Aset / Total Assets Rasio Usaha Pokok (dalam persentase) / Key Business Ratio (percentage)
722,941
642,955
403,195
Laba Kotor / Penjualan Gross Income / Sales
9.4
8.1
5.8
Laba Komprehensif Total / Penjualan Total Comprehensive Profit / Sales
2.3
2.2
0.7
Laba Komprehensif Total / Jumlah Ekuitas Total Comprehensive Profit / Total Equity
9.0
7.8
1.7
Laba Komprehensif Total / Total Aset Total Comprehensive Profit / Total Assets
3.3
3.0
1.0
97.5
93.2
101.8
173.0
163.1
77.2
63.4
62.0
43.6
21
17
3
Jumlah Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek / Total Current Assets / Short Term Liabilities Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas / Total Liabilities / Total Equity Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset / Total Liabilities / Total Assets Laba Per Saham Dasar / Income Per Share Laba Bersih / Net Profit
16
2011
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Grafik Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Graphic Penjualan Bersih Net Sales
Aset Lancar Current Asset
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2012
1.020,197
2012
430,524
2011
864,753
2011
359,534
2010
542,618
2010
165,483
Jumlah Aset Total Assets
Laba Bersih Net Sales
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
Dalam Jutaan Rupiah In Million Rupiah
2012
722,941
2012
21
2011
642,955
2011
17
2010
403,195
2010
3
Tinjauan Kinerja Saham Share Performance Overview
Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2012 bergerak pada rentang Rp. 110,- / saham sampai Rp. 159,- / saham. Harga tertinggi dicapai pada triwulan ke II tahun 2012, sedangkan harga terendah pada triwulan ke I tahun 2012. Volume perdagangan saham selama tahun 2012 mencapai 146.984.500 lembar saham dengan total nilai saham Rp. 20.528.831.000,- dan harga saham pertanggal 28 Desember 2012 ditutup pada harga Rp. 135,-.
The Company’s stock price movement in 2012 ranged from Rp. 110,- / share to Rp. 159,- / share. The highest price was in the second quater of 2012, while the lowest price was in the first quater of 2012. During 2012, the Company’s trade share volume reached 146.984.500 shares with the total value of Rp. 20.528.831.000,- and the price share per December 28, 2012 and closed in Rp. 135,-.
Pergerakan Harga Saham Stock Price Movement Tertinggi /
Terendah /
Penutupan /
Volume (Saham) /
Nilai (Rp) /
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Volume (Shares)
Value (Rp)
Triwulan I / First Quarter
127
110
120
10.202.500
Triwulan II / Second Quarter
159
118
131
58.813.500
8.292.572.000
Triwulan III / Thrid Quarter
155
115
149
77.290.000
10.930.319.000
Triwulan IV / Fourth Quarter
153
117
135
678.500
90.878.000
Satu Tahun / Full Year
159
110
135
146.984.500
20.528.831.000
Tertinggi /
Terendah /
Penutupan /
Volume (Saham) /
Nilai (Rp) /
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
Volume (Shares)
Value (Rp)
2012
2011
1.215.062.000
Triwulan I / First Quarter
110
110
110
-
Triwulan II / Second Quarter
110
100
101
100.500
10.515.000
Triwulan III / Thrid Quarter
130
100
123
12.879.000
1.582.977.000
Triwulan IV / Fourth Quarter
122
110
114
22.828.000
2.614.393.000
Satu Tahun / Full Year
130
100
114
35.807.500
4.207.885.000
-
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
17
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
L APORAN D EWAN K OMISARIS DAN D IREKSI B OARD OF C OMMISSIONERS AND B OARD OF D IRECTORS R EPORT
Now The Journey Begins
Jembatan berbatu merupakan sarana menyeberangi anak sungai di depan. Pohon yang bertumbangan menggambarkan banyaknya rintangan di antara jurang yang menganga. Namun kesulitan tersebut merupakan jalan yang mesti dilalui. Di Kabelindo, kami percaya semuanya dapat diatasi dengan visi dan misi, meraih kesuksesan, menuju langkah positif kedepan, membangun kerangka kerja secara berkesinambungan untuk membawa hasil positif dalam jangka waktu panjang. To cross the river ahead, we must cross the rocky bridges first. The topping of trees along the cliff represents challenges along the journey. Nevertheless, the challenges shall be addressed. We believe that we will manage to cope with the challenges by our vision and mission, determination to embrace success, orientation to move forward, and our implementation of sustainable framework resulting in long-term positive contribution to the Company.
18
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
19
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan dalam meningkatkan pertumbuhan Perseroan Board of Commissioners highly appreciate for all the hard works of the Company’s Board of Directors, managements, and all employees in improving the Company’s growth
20
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Dengan rasa penuh syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugerah-Nya, PT Kabelindo Murni Tbk. dapat melewati tahun 2012 dengan baik.
Allow us to express our heartfelt gratitude to the One God Almighty that because of His grace, PT Kabelindo Murni Tbk. completed 2012 with very gratifying results.
Dewan Komisaris menghargai kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan dalam meningkatkan pertumbuhan Perseroan serta menjaga konsistensi dan mutu pengelolaan Perseroan dengan komitmen untuk penerapan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) yang baik. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Direksi dan jajaran manajemen telah menjalankan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan dengan baik. Semoga hal tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi di masa mendatang, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih maksimal bagi Perseroan.
Board of Commissioners highly appreciate all the hard work from the Company’s Board of Directors, management, and all employees in improving the Company’s growth and maintaining consistency and commitment to implement Good Corporate Governance. Board of Commissioners believes that the Company’s budget plan has been wellimplemented by the Directors and management. We are looking forward to seeing more success in the future with even better success for the Company.
Dewan Komisaris dengan ini mengapresiasi hasil Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan, sesuai dengan Laporan Auditor Independen Nomor KNT&R-0039/C2/13 tanggal 28 Maret 2013 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Through this report, Board of Commissioners appreciates the result of Consolidated Financial Report of the Company and Subsidiaries ended in 31 December 2012, which had been audited by Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Public Accounting Firm in accordance with Independent Auditor Number KNT&R-0039/C2/13 with ”Expressed Unqualified Opinion” credit.
Perseroan telah berusaha meningkatkan kinerjanya di tahun 2012 dan berhasil menaikkan kembali penjualan sebesar 17,98% dari Rp. 864,8 milyar di tahun 2011 menjadi Rp. 1.020 milyar di tahun 2012. Peningkatan penjualan tersebut juga diikuti dengan peningkatan laba komprehensif total Perseroan sebesar 25,42% yaitu dari Rp. 19 milyar di tahun 2011 menjadi Rp. 23,8 milyar
The Company continued to Improve its performance, resulting in significant sales improvement of 17,98%, an increase from Rp. 864,8 billion in 2011 to Rp. 1.020 billion. This sales improvement was followed by the increase in the Company’s current comprehensive income of 25,42%, an increase from Rp. 19 billion in 2011 to Rp. 23,8 billion in 2012. Board of Commissioners is optimist that the
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
21
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
di tahun 2012. Dewan Komisaris mengharapkan agar Direksi dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan kinerja Perseroan untuk tahun berikutnya dengan tetap mempertahankan Good Corporate Governance yang baik.
Board of Directors will manage to continue and improve the Company’s performance for the years ahead, by the commitment to implement Good Corporate Governance.
Bahwa berdasarkan Akta Notaris No. 03 tanggal 03 Juli 2012, yang dibuat oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, telah terjadi perubahan Dewan Komisaris Perseroan, dimana telah terjadi pengunduran diri Bapak Verdy Kohar selaku Komisaris Perseroan, dan kedudukannya selaku anggota Dewan Komisaris Perseroan digantikan oleh Bapak Purnawan Eko Andoko.
Based on Notary Deed No. 03 dated o3 July 2012, made by Notary Leolin Jayayanti, SH, Notary in Jakarta, there had been a change in the composition of Board of Commissioners, in which there had been a resignation of Mr. Verdy Kohar as the Commissioner of Company, and he was replaced by Mr. Purnawan Eko Andoko.
Dewan Komisaris juga secara rutin telah melaksanakan rapat dengan Direksi dalam rangka pengawasan kegiatan operasional dan hasil usaha Perseroan, terutama dalam tata pengelolaan perusahaan yang baik.
Board of Commissioners has periodically held meetings with Board of Directors to monitor the Company’s operational activities and business outcome.
Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Direksi, jajaran manajemen beserta seluruh karyawan yang telah menunjukkan kerja keras, dedikasi, dan kontribusi dalam meningkatkan mutu produk dan kinerja Perseroan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham, pelanggan, mitra kerja, kreditur, dan pihak-pihak lainnya yang telah memberikan kepercayaan penuh dan dukungan kepada Perseroan. Semoga hubungan yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang.
In closing, Board of Commissioners would like to convey its indebtedness to the Board of Directors, management, and all employees for their hard work, dedication, and contribution to enhance the Company’s quality product. We would also like to thank all shareholders, customers, partners, creditors and other parties for their trust and support to the Company. May this good relationship continue for the years to come.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita dan usaha yang kita lakukan untuk kedepannya.
May God bless us and our efforts to achieve greater success.
Jakarta, April 2013
Soepono
Presiden Komisaris President Commissioner
22
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioner’s Profile
Soepono Presiden Komisaris / President Commissioner Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan untuk periode tahun 2004 sampai tahun 2006. Pada tahun 2001 sampai tahun 2010 menjabat sebagai Direktur PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. dan pernah menduduki jabatan sebagai Komisaris PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. untuk periode 1998 sampai tahun 1999. Beliau merupakan pendiri PT Sinar Baru Electric pada tahun 1973 yang saat ini khusus bergerak dalam bidang kelistrikan. Soepono has been serving as the Company President Commissioner since 2011. Previously, he was the Company’s commissioner from 2004 until 2006. From 2001 to 2012, he served as Director of PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. He also had worked as a Commissioner of PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. from 1998 to 1999. In 1973, he established PT Sinar Baru Electric which is now engaged in electricity business.
D. N. Adnyana Komisaris Independen / Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Beliau merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiteit Leuven, Belgia. Beliau pernah bekerja di Memory Metals, Inc di Amerika Serikat dari tahun 1981 sampai tahun 1985. D. N. Adnyana has been serving as the Company’s Independent Commissioner since 2006. He Obtained his Bachelor of Engineering from Institut Teknologi Bandung. D. N. Adnyana received his doctoral degree in Metallurgy in 1981 from Khatolieke Universiteit Leuven, Belgia. He worked at Memory Metals, Inc at the United States since 1981 until 1985.
Purnawan Eko Andoko Komisaris / Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012 sampai dengan sekarang. Beliau merupakan lulusan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Semarang tahun 1975. Pada tahun 1975 sampai tahun1979, Beliau pernah bekerja menjadi guru SMA Bunda Hati Kudus, Grogol, Jakarta. Pada tahun 1982 sampai tahun1986 menjabat sebagai Manager F&A di PT Sibalec Yogya. Pada tahun 1998 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur Wellness World. Pada tahun 2000 sampai dengan sekarang bekerja sebagai Konsultan-Konselor Pemberdayaan Diri dan sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Direktur PT Skill. Purnawan Eko Andoko has been serving as the Company’s Commissioner since 2012. He graduated from the Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Semarang in 1975. For the period of 1975 until 1979, he worked as a high school teacher of SMA Bunda Hati Kudus in Grogol, Jakarta. He was an F&A Manager of PT Sibalec Yogya for the period of 1982 until 1986. In addition of serving as the Company’s Commissioner, he has also been serving as a Director of Wellness World since 1998, Consultant-Counselor of Self Development since 2000 and Director PT Skill since 2005.
PTPT Kabelindo Kabelindo Murni Murni Tbk. Tbk. • Laporan • Annual Tahunan Report 2012
23
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang baik di tahun 2012 ini juga dirasakan pada industri perkabelan dimana permintaan kabel pada tahun 2012 cukup tinggi dan meningkat dibandingkan tahun 2011. The rise in Indonesia’s economic growth also positively affects cabling industry, signified by an increase in demands for the product in 2012
24
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Ditengah belum membaiknya perekonomian global pada
In the midst of the global economic downturn in 2012.
tahun 2012, ternyata kondisi perekonomian di Indonesia
Economic conditions in Indonesia surprisingly showed
masih dapat bertumbuh dengan baik. Dimana pada tahun
an upward trajectory. According to Bank Indonesia,
2012, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan
Indonesia’s economic growth reached 6,3% while inflation
ekonomi di Indonesia yaitu sebesar 6,3% di akhir tahun
was 4,3% by the end of 2012. In December 2012, foreign
2012 dan inflasi di Indonesia pada akhir tahun 2012
exchange reached US$ 112,78 billion or equivalent with 6,1
mencapai 4,3%. Cadangan devisapun pada akhir bulan
months of import and foregin debt service.
Desember 2012 menembus angka US$ 112,78 milyar atau setara dengan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang baik di tahun
The rise in Indonesia’s economic growth, positively affected
2012 ini juga dirasakan pada industri perkabelan dimana
the cabling industry. Signified by an increase in demands
permintaan kabel pada tahun 2012 cukup tinggi dan
for the product in 2012. Such increased results were due to
meningkat dibandingkan tahun 2011. Hal ini terutama
significant development of infrastructure construction and
dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih besar
property projects.
terutama dengan adanya proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan properti. Pada tahun 2012, Perseroan berhasil membukukan
In 2012, the Company recorded sales that amounted
penjualan sebesar Rp. 1.020 milyar mengalami peningkatan
to Rp. 1.020 billion, an increase of Rp. 155,4 billion or
sebesar Rp. 155,4 milyar atau 17,98% jika dibandingkan
17,98% in comparison with that of the previous year, which
penjualan tahun 2011 sebesar Rp. 864,8 milyar. Laba sebelum
amounted to Rp. 864,8 billion. The Company’s income
pajak Perseroan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 32 milyar
before tax in 2012 came to Rp. 32 billion, an increase of
mengalami peningkatan sebesar Rp. 6,6 milyar atau 25,75%
Rp. 6,6 billion or 25,75% compared to Rp. 25,4 billion in
dari Rp. 25,4 milyar pada tahun 2011 dan laba komprehensif
2011. Meanwhile, the Company’s current comprehensive
total Perseroan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 23,8 milyar
income reached Rp. 23,8 billion, an increase of Rp. 4,8 billion
mengalami peningkatan sebesar Rp. 4,8 milyar atau 25,42%
or 25,42% from Rp. 19 billion in 2011.
dari Rp. 19 milyar di tahun 2011.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
25
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Penjualan di tahun 2012 sebesar Sales in 2012 increase amount
1.020
milyar billion
Jumlah aset Perseroan juga mengalami kenaikan dari
The Company’s total asset also increased from Rp. 643
Rp. 643 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 723 milyar
billion in 2011 to Rp. 723 billion in 2012, an increased of
ditahun 2012 atau mengalami kenaikan sebesar 12,44%.
12,44%. This improvement was due to an increase in the
Kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya persediaan
Company’s inventory from Rp.116,7 billion in 2011
Perseroan dari Rp. 116,7 milyar pada tahun 2011 menjadi
to Rp. 172 billion in 2012 and in the Company’s trade
Rp. 172 milyar ditahun 2012, serta meningkatnya piutang
receivables from Rp. 183 billion in 2011 to Rp. 242,4 billion
usaha Perseroan dari Rp. 183 milyar pada tahun 2011
in 2012. There was also an increase of the Company’s non-
menjadi Rp. 242,4 milyar di tahun 2012. Aset tidak lancar
current assets from Rp. 283,4 billion in 2011 to Rp. 292,4
Perseroan juga meningkat dari Rp. 283,4 milyar pada tahun
billion in 2012. The rise of Company’s total assets is a form
2011 menjadi Rp. 292,4 milyar ditahun 2012. Peningkatan
of logical consequence of the Company’s effort and success
jumlah aset Perseroan tersebut adalah merupakan
in increasing its sales in 2012.
konsekuensi logis atas upaya dan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan penjualannya di tahun 2012. Rasio Return on Asset (ROA) Perseroan mengalami
The Company’s Return on Asset (ROA) ratio increased by
peningkatan dari 2,95% di tahun 2011 menjadi 3,29%
2,95% in 2011 to 3,29% in 2012. The the Company’s Return
ditahun 2012 dan rasio Return on Equity (ROE) Perseroan
on Equity (ROE) ratio increased by 7,78% in 2011 to 9,0%
mengalami peningkatan dari 7,78% di tahun 2011 menjadi
in 2012.
9,0% di tahun 2012.
26
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Pemerintah
optimis
bahwa
pertumbuhan
ekonomi
The Government is optimist that Indonesia’s economy will
Indonesia pada tahun 2013 akan lebih baik dibandingkan
grow significantly in 2013. It is projected that the national
dengan tahun 2012. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi
economic growth will reach 6,3% – 6,8%, while inflation
pada 2013 mencapai angka sekitar 6,3% – 6,8%, sedangkan
rate will reach 4,9% in 2013.
tingkat inflasi diperkirakan mencapai 4,9%. Stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditunjang
Indonesia’s stable economic growth and dense population,
dengan jumlah populasi Indonesia yang besar, merupakan
is inevitably appealing for foreign investors to make
daya tarik bagi investor asing untuk berinvestasi di
investments in Indonesia. The increase in investments
Indonesia. Peningkatan investasi pasti membutuhkan
will make demand for the improvement in infrastructure,
peningkatan
including
infrastruktur,
termasuk
diantaranya
the
electricity
and
telecommunication
peningkatan infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi,
infrastructures. Cabling industry, furthermore, is the main
dimana dalam hal ini industri kabel merupakan
player to support the electricity and telecommunication
industri utama pendukung infrastruktur kelistrikan dan
business. It is also estimated that property industry will
telekomunikasi. Selain itu, industri properti juga diyakini
continue to significantly grow in 2013. This will have
masih akan terus berkembang pesat selama tahun 2013 dan
positive effects with the cabling industry in Indonesia.
hal ini tentunya akan memberikan efek yang positif bagi pasar industri kabel di Indonesia. Oleh karena itu, manajemen Perseroan memandang
The Company’s management is optimist about the future
tahun 2013 dengan lebih optimis. Kami memiliki strategi
of the Company in 2013. We will implement strategies
dan akan terus bekerja keras untuk dapat memberikan
and continue to work hard, to provide best products and
produk-produk serta pelayanan-pelayanan terbaik kepada
services to the costumers for market expansion. We believe
konsumen untuk dapat mengoptimalkan pasar kami. Kami
that we will deliver added value to the Company in the
yakin bahwa kami akan menciptakan nilai yang semakin
future.
besar bagi Perseroan di tahun mendatang.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
27
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Akhirnya, atas nama seluruh jajaran Direksi dan
On behalf of the Board of Directors and management,
manajemen Perseroan, kami mengucapkan terima kasih
we would like to express our gratitude and profound
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan
appreciation to Board of Commissioners, shareholders,
Komisaris, pemegang saham, dan segenap stakeholder
and stakeholders for their trust and appreciation to the
atas kepercayaan dan apresiasi yang diberikan selama ini.
Company. We would like to sincerely thank, all employees
Penghargaan yang sama juga kami berikan untuk dedikasi,
and other partners for their dedication, hard work, and
kerja keras, dan loyalitas seluruh karyawan serta mitra
loyalty to the Company.
kerja lainnya.
Jakarta, April 2013
Surya Adiwijaya Soepono Presiden Direktur President Director
28
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Profil Direksi
Board of Director’s Profile
Surya Adiwijaya Soepono Presiden Direktur / President Director Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Beliau memulai karirnya sebagai Sales Manager di PT Sibalec pada tahun 1999 sampai tahun 2000, seiring berjalannya waktu kemudian beliau menjabat sebagai Direktur PT Sinar Baru Tetap Agung pada tahun 2000 sampai dengan sekarang, Direktur PT Sinar Baru Medan pada tahun 2001 sampai dengan sekarang, Presiden Direktur PT Hotelindo Murni pada tahun 2006 sampai dengan sekarang, dan Komisaris di PT Erdikha Elit Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Univesitas Katholik Atma Jaya, Jakarta. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai tahun 2007 dan dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2007 sampai tahun 2010. Surya Adiwijaya Soepono has been serving as the company’s President Director since 2010. He started his career as Sales Manager for PT Sibalec from 1999 to 2000. He later served as Director of PT Sinar Baru Agung from 2000 to date, Director of PT Sinar Baru Medan since 2001, President Director of PT Hotelindo Murni since 2006, and Commissioner in PT Erdikha Elit Sekuritas. He acquired his Economic degree from Atma Jaya Catholic University, Jakarta. Previously, he worked as the Company’s President Director from 2005 to 2007 and continued to be the Company’s Commissioner from 2007 to 2010.
Tan Robert Tanto Direktur / Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Beliau mengawali karir sebagai staf di PT Farmasi Pertiwi dan kemudian pada tahun 1972 sampai tahun 2007 bekerja di PT Sucaco Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Direktur. Tan Robert Tanto has been Serving as the Company’s Director since 2012. He started his career as a staff for PT Farmasi Pertiwi and since 1972 until 2007, he served as a Director in PT Sucaco Tbk.
Wibowo Direktur / Director Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Beliau merupakan lulusan ITB tahun 1988 jurusan Teknik Industri. Beliau mengawali karirnya di PT Sucaco Tbk pada tahun 1988 sebagai Project Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai tahun 2010 menjabat sebagai Vice President for Special Cable and Enamell Wire Plant PT Sucaco Tbk. Wibowo has been serving as the Company’s Director since 2010. He graduated from ITB in Industrial Engineering in 1988. He started his career at PT Sucaco Tbk. as Project Engineer Supervisor. From 2008 to 2010, he served as the Vice President for Special Cable and Enamell Wire Plant PT Sucaco Tbk.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
29
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
A NALISIS DAN P EMBAHASAN M ANAJEMEN M ANAGEMENT ’ S D ISCUSSION
AND
A NALYSIS
Now The Journey Begins
Liarnya kehidupan hutan menggambarkan secara alamiah keseimbangan hubungan yang tercipta diantara penghuninya. Hutan merupakan tempat hidup berbagai makhluk yang memainkan perannya masing-masing. Kabelindo sangat memahami membina hubungan yang baik dengan mitra kerja, peka terhadap lingkungan sekitar dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan setempat. The wildlife in the forest reflects the balance between nature and all creatures living in it. Kabelindo fully comprehends how to cement good relationship with business partners, be sensitive and give positive contribution to surroundings.
30
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
31
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pada tahun 2012, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp. 1.020 milyar mengalami kenaikan sebesar Rp. 155,4 milyar atau 17,98% jika dibandingkan penjualan tahun 2011 sebesar Rp. 864,8 milyar In 2012, the Company managed to record sale at Rp. 1.020 billion, increasing by Rp. 155,4 billion or 17,98% compared to 2011’s sales income which was Rp. 864, 8 billion
1. Tinjauan Operasi Ditengah belum membaiknya perekonomian global pada tahun 2012, nyatanya kondisi perekonomian di Indonesia masih dapat bertumbuh dengan baik. Dimana pada tahun 2012, berdasarkan data BI, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu sebesar 6,3% di akhir tahun 2012 dan inflasi di Indonesia pada akhir tahun 2012 mencapai 4,3%.
1. Operation Overview Despite the non conducive global economical condition, Indonesia’s economic condition consistently grows amicably. According to data published by BI, Indonesia’s economic growth was 6,3% at the end of 2012 and Indonesia’s inflation rate reached 4,3% by end of 2012.
Berdasarkan data BI per akhir Desember 2012, cadangan devisa mencapai US$ 112,78 milyar atau setara dengan 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
According to BI’s data as of December 2012, the foreign exchange reserve reached US$ 112,78 billion or equivalent with 6,1 months of import and the foreign debt service.
Perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia yang baik ini juga dirasakan pada industri kabel dimana permintaan kabel pada tahun 2012 yang cukup tinggi dan signifikan dibandingkan pada tahun 2011. Hal ini terutama oleh karena kebutuhan dalam negeri yang masih sangat besar terutama dengan adanya proyekproyek infrastruktur dan properti.
This stable condition of Indonesia’s economy impacted the cabling industry, which enjoyed high and significant cable demand in 2012, compared to 2011. This demand was mostly from domestic market, stimulated by the infrastructure and property’s projects.
32
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
2.
Pada tahun 2012, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp. 1.020 milyar mengalami kenaikan sebesar Rp. 155,4 milyar atau 17,98% jika dibandingkan penjualan tahun 2011 sebesar Rp. 864,8 milyar. Peningkatan Perseroan tersebut didukung oleh meningkatnya volume usaha Perseroan (secara kuantitas) dari 8,000 ton Copper dan Aluminium pada tahun 2011 menjadi 10,200 ton Copper dan Aluminium pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 27,5%.
In 2012, the Company recorded sales of Rp. 1.020 billion, an increase of Rp. 155,4 billion or 17,98% compared to 2011’s sales income which was Rp. 864, 8 billion. This rise was supported by the increasing volume of Company’s business (quantitatively) from 8,000 tons Copper and Aluminium from 2011 to 10,200 ton Copper and Aluminium in 2012 or increasing for 27, 5%.
Perseroan berhasil mencapai laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp. 23,8 milyar pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 25,37% dibandingkan tahun pencapaian di tahun 2011, hal ini merupakan hasil atas keberhasilan Perseroan dalam meningkatakan penjualannya di tahun 2012.
The Company managed to record comprehensive profit attributable to owners of the parent entity at Rp. 23,8 billion in 2012 or increased by 25,37% compared to that of 2011. This is resulted from the Company’s success in increasing its sales in 2012.
Kinerja Keuangan a. Jumlah Aset Jumlah aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp. 643 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 723 milyar ditahun 2012 atau mengalami kenaikan sebesar 12,44%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya persediaan Perseroan dari
2. Financial Performance a. Total Assets The Company’s assets are increasing from Rp. 643 billion to Rp. 723 billion in 2012 or increasing by 12,44%. The rise in assets was caused by the increasing amount of Company’s inventories from Rp. 116, 7 billion in 2011 to Rp. 172 billion in 2012,
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
33
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Jumlah aset Perseroan Total Company’s Assets
723
34
milyar billion
Rp. 116,7 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 172 milyar ditahun 2012, serta meningkatnya piutang usaha Perseroan dari Rp. 183 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 242,4 milyar ditahun 2012. Aset tidak lancar Perseroan juga meningkat dari Rp. 283,4 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 292,4 milyar ditahun 2012.
and the rise of the Company’s trade receivables from Rp. 183 billion in 2011 to Rp. 242,4 billion in 2012. The non-current assets of the Company were increasing from Rp. 283,4 billion in 2011 to Rp. 292,4 billion in 2012.
b.
Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas Perseroan mengalami kenaikan dari Rp. 398,6 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 458,2 milyar ditahun 2012 atau meningkat sebesar 14,95%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya hutang bank Perseroan dari Rp. 50 milyar ditahun 2011 menjadi Rp. 136,5 milyar ditahun 2012. Kenaikan hutang bank ini berkaitan dengan meningkatnya pembelian bahan baku kabel untuk menunjang penjualan Perseroan yang juga meningkat.
b. Total Liabilities The Company’s total liabilities increased from Rp. 398,6 billion in 2011 to Rp. 458,2 billion in 2012 or increasing by 14,95%. This rise was majorly caused by the rising Company’s bank loans from Rp. 50 billion in 2011 to Rp. 136.5 billion in 2012. The rise of this bank loans was related to the increasing amount of cable’s raw materials in order to support the Company’s increasing sales.
c.
Penjualan, Beban Usaha, dan Laba Pada tahun 2012, Penjualan Perseroan yaitu sebesar Rp. 1.020 milyar, mengalami peningkatan sebesar Rp. 155,4 milyar atau 17,98% jika dibandingkan penjualan tahun 2011 sebesar Rp. 864,8 milyar. Peningkatan Perseroan tersebut didukung oleh meningkatnya volume usaha Perseroan (secara kuantitas) dari 8,000 ton Copper dan Aluminium pada tahun 2011 menjadi 10,200 ton Copper dan Aluminium pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 27,5%.
c. Sales, Operating Expenses and Profit In 2012, the sale of the Company was Rp. 1.020 billion, an increase of Rp. 155,4 billion or 17,98% compared to 2011’s sales at Rp. 864, 8 billion. This rise was majorly supported by the increasing volume of Company’s business volume (quantitatively) from 8,000 tons Copper and Aluminium in 2011 from 10,200 tons Copper and Aluminium in 2012 or increasing for 27,5%.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Beban usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 29,1 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp. 3,5 milyar atau 13,07% dari Rp. 25,7 milyar di tahun 2011. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya biaya penjualan dan pemasaran sebesar Rp. 2,7 milyar dan beban umum dan adiministrasi sebesar Rp. 0,7 milyar.
Company’s operating expenses in 2012 was Rp. 29,1 billion, an increase of Rp. 3,5 billion or 13,07% from Rp. 25,7 billion in 2011. This rise was majorly caused by the increasing expenses of sales and marketing amounted to Rp. 2,7 billion and expenses of general and administration amounted to Rp. 0,7 billion.
Laba komprehensif total Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 23,8 milyar, mengalami kenaikan sebesar Rp. 4,8 milyar atau 25,42% dari Rp. 19,0 milyar ditahun 2011.
The Company’s total comprehensive profit for the year 2012 was Rp. 23,8 billion, an increase of Rp. 4,8 billion or 25,42% from Rp. 19,0 billion in 2011.
d.
Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 264,7 milyar atau meningkat sebesar 8,34% dibandingkan ekuitas Perseroan di tahun 2011 yang sebesar Rp. 244,4 milyar. Peningkatan ekuitas Perseroan ini akibat adanya peningkatan laba komprehensif Perseroan yang dihasilkan selama tahun 2012.
d.
Equity The Company’s total equity in 2012 was Rp. 264,7 billion or increasing for 8,34% compared to the Company’s equity in 2011 which was Rp. 244,4 billion. The Company’s increasing equity was caused by the rise of Company’s comprehensive profit generated throughout 2012.
e.
Arus Kas Adanya peningkatan penjualan Perseroan selama tahun 2012 telah berdampak pada peningkatan kebutuhan modal kerja Perseroan, hal mana dapat terlihat bahwa arus kas dari aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar (Rp. 79,5 milyar) atau dengan kata lain Perseroan menggunakan dana sebesar Rp. 79,5 milyar untuk menunjang kegiatan operasi Perseroan.
e.
Cash Flows The existence of Company’s sales increase throughout 2012 had impacted on the rise of Company’s working capital, in which was visible that the cash flows from Company’s operational activities amounted to Rp. 79,5 billion or in another word, Company utilized the fund amounted to Rp. 79,5 billion to support the Company’s operational activities.
Untuk menunjang peningkatan penjualan Perseroan selama tahun 2012, Perseroan telah melakukan investasi berupa pembelian mesin produksi yang membutuhkan nilai kas sebesar Rp. 14,6 milyar.
In order to support the sales increase of the Company throughout 2012, the Company had conducted investment in a form of production engine purchase which required cash at Rp. 14,6 billion.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
35
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Kebutuhan peningkatan arus kas untuk operasi dan investasi Perseroan selama tahun 2012, telah dibiayai Perseroan dari kegiatan aktivitas pendanaan dari Bank sebesar Rp. 86,5 milyar dan menggunakan dana kas internal Perseroan sebesar Rp. 7,6 milyar. 3.
Kemampuan Pembayaran Hutang dan Kolektibilitas Piutang Perseroan mempunyai kemampuan membayar hutang Perseroan yang baik, di mana hal ini dapat terlihat dari Debt to Equity Ratio Perseroan (Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas Perseroan) yang pada tahun 2012 sebesar 1,73 kali. Berdasarkan catatan Perseroan catatan umur piutang Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
The need of increasing cash flows for Company’s operation and investment throughout 2012, had been financed by the Company from financing activities from the Bank which was Rp. 86,5 billion and utilized the Company’s internal cash fund amounted to Rp. 7,6 billion. 3.
Capacity to Pay Debts and Account Receivables Collectability Company possessed an amicable ability to pay debts. This is visible from the Company’s Debt to Equity Ratio in 2012 which was 1,73 times.
Based on the Company’s list of period of receivables per 31 December 2012, it is as listed below:
Umur Piutang / Period of Receivables
Nominal (Rp)
(%)
1 – 30 hari / days
217.418.780.751
89
31 – 90 hari / days
10.390.452.641
4
Di atas 91 hari / above 91 days
16.270.511.974
7
Jumlah Piutang Usaha / Total of Business Receivables
244.079.745.366
100
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang / Provision for Impairment of Receivables
(1.632.263.285)
Jumlah Piutang – Bersih / Total of Net Receivables
242.447.482.081
Berdasarkan data umur piutang tersebut diatas, terlihat bahwa kualitas piutang Perseroan cukup baik, dimana 93% masih dapat kami kategorikan piutang lancar, sedangkan sisanya 7% sebagian besar merupakan piutang kepada proyek-proyek yang membutuhkan waktu penagihan sesuai kontrak yang ada. Pada setiap akhir tahun, Perseroan selalu mengevaluasi kualitas piutangnya dan akan melakukan pencadangan piutang atas piutang yang sudah mulai sulit tertagih, dan membutuhkan biaya serta upaya lebih untuk menagih piutang tersebut, dimana nilai pencadangan piutang untuk tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 1.632.263.285,-.
36
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Based on the aforementioned period of receivables, it is visible that the quality of Company’s receivables is quite amicable, where the major 93% is included in current payables, whereas the rest 7% majorly is the payables for projects which takes time to reach the payables’ maturity in accordance with the existing contracts. At the end of each year, Company consistently evaluates its payables’ quality and conducts a provision of receivables which have been difficult to collect and require extra fund and efforts to collect those receivables, in which the value of provision of receivables for 2012 amounted to Rp. 1.632.263.285,-.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
4.
Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntansi Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntansi.
4. Material Information Events Subsequent to the Date of Accountants’ Report There had been no information and material fact occurs after the date of accountants’ report.
5.
Prospek dan Risiko Usaha Dengan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir sekitar 6% - 6,5%, BI optimistis perekonomian Indonesia pada 2013 ini masih akan berkembang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2012 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3%, menurut BI pada tahun 2013 ini, rentang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada angka 6,3% - 6,8%. Dan pada tahun 2014, diperkirakan mencapai 6,7% - 7,2%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi yang terus meningkat dan investasi yang tetap kuat, sementara ekspor diperkirakan akan membaik.
5. Prospects and Risks of Business With the recent economic growth at 6% to 6,5%, BI is optimistic that Indonesia’s economic growth in 2013 will continue to significantly develop, compared to the previous year. Indonesia’s economic growth in 2012 reached 6,3%, according to BI, in 2013, the range of economic growth of Indonesia will be at 6,3%-6,8% level. In 2014, the growth is estimated to reach 6,7% 7,2% level. This economic growth is supported by the increase in consumption rate and strong investment, with the improvement in export activities.
Pembangunan pembangkit barupun diperlukan untuk menambah kapasitas listrik, agar dapat mengatasi terjadinya krisis pasokan listrik, yang dalam jangka panjang akan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Permintaan ini diperkirakan akan meningkatkan konsumsi atas kabel listrik yang diperkirakan mencapai 10,3% dibandingkan dengan tahun lalu.
The establishment of a new power plant is vital to increase the capacity of electricity, to overcome the crisis of electricity supply, which can hinder the economic growth of Indonesia in the long run. The demand is predicted to increase the consumption of electrical cable to 10, 3% compared to the previous year.
Menurut data dari Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, realisasi penambahan pelanggan listrik baru tahun 2012 berjalan dengan cepat. Sampai akhir November sudah mencapai 75,8% dari target semula 75,3%, sehingga akhir tahun 2012 akan melebihi target. Sampai akhir November 2012, penambahan sambungan listrik sudah mencapai 2,6 juta pelanggan baru. Diyakini target rasio elektrifikasi 2013 dapat mencapai 77,8% akan bisa terlampaui. Pada tahun
According to data acquired from Director General Electricity of Ministry of Energy and Mineral Resources, the number of customers of electricity in 2012 was rapidly increasing. Until the end of November, it already reached 75,8% from the intended target of 75,3%, surpassing the targeted number by the end of 2012. By the end of 2012, the additional electrical connection has reached 2,6 million new consumers. It is believed that electrification ratio target in 2013 will exceed the targeted 77,8% number. In 2013 fiscal
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
37
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
38
anggaran 2013, terdapat alokasi anggaran sebesar Rp. 10,1 triliun untuk investasi listrik, baik sambungan baru, gardu maupun transmisi. Untuk listrik pedesaan dari anggaran ini disisihkan Rp. 3,5 triliun. Untuk tahun depan diperkirakan dapat menambah paling tidak 2,6 sampai 2,9 juta pelanggan baru, bahkan lebih. Sehingga tahun 2014, dapat mencapai target sebesar 80%. Jika tingkat penambahan sambungan baru setiap tahun dipertahankan di kisaran ini, maka pada tahun 2020 diharapkan sudah 99% penduduk Indonesia menikmati listrik.
year, there is a Rp. 10,1 trillion fund allocated for electricity investment. Whether it be new connection, an electricity substation or transmission. Rp. 3,5 trillion of the fund is allocated for village electricity. By next year, the number of new consumers is predicted to be from the range of 2,6 million to 2,9 million or more. In 2014, it is expected that the increase of 80% is achieved. In condition of maintaining the current demand of new electricity connection, it is expected that 99% of Indonesia’s population will reap the benefits of electricity in 2020.
Permintaan kabel dalam negeri terus mengalami peningkatan, dimana saat ini Pemerintah sedang melaksanakan proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pembangkit 10.000 MW tahap I dan II. Proyek tahap I telah selesai pada akhir tahun 2012, sedangkan untuk tahap ke II diperkirakan selesai pada tahun 2014, yang mana dalam pelaksanaannya akan dibangun instalasi jaringan transmisi dan dilanjutkan dengan jaringan distribusi, akan membutuhkan banyak konduktor transmisi, kabel tegangan tinggi/ menengah/rendah, kabel kontrol, dan sebagainya.
The cable demand for the domestic sector continues to increase. Signified by the implementation of the Government’s project of Acceleration of 10.000 MW Power Plant Infrastructure Development phase I and phase II. The phase I had been completed at the end of 2012, as for the phase II, it is predicted to be finished in 2014, where transmission network installation will be established, followed by the distribution network. This will require a significant number of transmission conductors, high voltage/middle voltage/low voltage cables, control cables, and etc.
Dalam industri kabel, risiko usaha yang dihadapi Perseroan terutama meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama kabel yang harganya dapat berubah setiap saat sesuai harga LME (London Metal Exchange). Jika harga rata-rata tembaga pada akhir tahun 2011 sebesar US$ 8,821 / MT dan harga aluminium adalah US$ 2,401 / MT, maka pada periode tahun 2012, harga rata-rata tembaga sebesar US$ 7,950 / MT dan harga aluminium sebesar US$ 2,020 / MT.
In the cabling industry, business risks posed to the Company are as follows: 1. The price fluctuation of primary raw materials, i.e. copper and aluminum that adjusts to the price of LME (London Metal Exchange). The average price of copper and aluminum in the end of 2011 was at US$ 8,821 / MT and US$ 7,950 / MT, respectively. While in 2012, the price was US$ 7,950 / MT and US$ 2,020 / MT.
2. Banyaknya pembelian yang dilakukan dalam kurs US Dollar, sedangkan penjualan masih menggunakan kurs rupiah, sehingga terjadi exposure
2. The exposure to foreign currency fluctuations was due to purchasing performed in US Dollar, despite the selling in Rupiah. To overcome the risk, the
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
terhadap fluktuasi mata uang asing. Terhadap risiko tersebut, perusahaan selalu me-monitor harga penjualan sesuai dengan perkembangan fluktuasi kurs mata uang asing terhadap rupiah, dimana hal tersebut merupakan sistem pengamanan secara natural (natural hedging). Selain itu, Perseroan juga telah mempunyai fasilitas transaksi Forward yang dapat digunakan oleh Perseroan untuk melakukan hedging guna meminimalkan risiko valas. 3. Persaingan industri kabel yang cukup ketat dan ditambah dengan adanya benchmark harga barang baku utama, sehingga Perseroan harus lebih efisien dalam menjalankan usahanya. 6.
Pemasaran Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya melalui perluasan cakupan dan variasi jenis produk, memperkuat jaringan pemasaran, meningkatkan daya saing produk dari harga jual, meningkatkan kualitas produk kabel dan ketersediaan stok kabel. Agar harga jual dapat lebih terkontrol, maka Perseroan tetap melakukan strategi pemasaran berupa pembatasan terhadap jumlah distributor serta melakukan selective order berdasarkan pesanan dengan jumlah tertentu guna menjaga efisiensi produksi. Saat ini Perseroan dalam rangka meningkatkan produk Perseroan serta memenuhi standar operasional pabrik yang baik guna menunjang pasar lebih baik, saat ini Perseroan sedang dalam proses Sertifikasi Sistem Manajemen Terpadu untuk perolehan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001.
7.
Kebijakan Dividen Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Pada tahun 2012, RUPS Perseroan telah menetapkan pembagian dividen sebesar Rp. 3,- / saham atas keuntungan Perseroan pada tahun buku 2011.
Company continues to monitor the selling price and fluctuation of foreign currency to Rupiah. This condition is a natural hedging. The Company also has a Forward transaction facility to perform hedging to minimize forex risk.
3. The competition in the industry was intense, coupled with the benchmark of primary raw material prices, so the Company has to be more efficient in running its business. 6. Marketing The company will continuously expand its market share through coverage expansion and products’ variability, enforcing the marketing network, increasing the product marketability from the selling price, increasing the cable product’s quality and the availability of cable’s inventory. In order to control the selling price, the Company needs to make a marketing strategy to limiting the number of distributors and conducting “selective order” based on the orders with particular numbers to maintain efficiency of the production. The Company is currently improving its products by meeting the factory’s operational standards to support the market. The Company is currently in a certification process of Integrated Management System to obtain ISO 14001 and OHSAS 18001 certifications.
7. Dividend Policy The payment or distribution of dividend is determined in general meetings of shareholders (RUPS). In 2012, The Company’s GMS resolved the dividend distribution as Rp. 3,- / share for the Company’s profit in 2011’s fiscal year.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
39
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
T ATA K ELOLA P ERUSAHAAN G OOD C ORPORATE G OVERNANCE
Now The Journey Begins
Gunung bagi para pendaki, hanya dapat dicapai melalui kombinasi pengetahuan, kerja keras dan perangkat kerja yang memadai. Namun perjalanan tidak hanya berakhir kala puncak gunung dapat ditaklukkan masih terdapat berbagai puncak lain untuk di taklukkan, sejauh kaki langit yang membentang. Kabelindo secara konstan mencapai hasil terbaik, membulatkan tekad mengejar tujuan, dan melangkah maju bersama untuk pelayanan terbaik. Climbers will only reach the top by exerting their hard works, supported by their extensive knowledge of climbing and proper equipment. However, success is not about reaching at the top, as there are many peaks of mountain firmly standing around us waiting to be conquered. Kabelindo has been consistently reaching its best achievement, firmly determined to pursue its objectives, and move forward together to deliver the best services.
40
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
41
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perseroan, dalam penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan perusahaan publik dan tercatat dan juga penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal. The GCG implementation is reflected in the performance of Board of Commissioners and Directors, the Company’s upholding of transparency with the compliance to the regulation for public-listed Company, and its implementation of risk management and internal control.
PRINSIP TATA KELOLA PERSEROAN Tata Kelola Perusahaan (GCG) adalah suatu rangkaian proses dimana prinsip-prinsip transparansi, independensi, keadilan, akuntabilitas, dan tanggung jawab kepada setiap pemangku kepentingan (stakeholder) berjalan dengan baik. Penerapan GCG secara proporsional dan efektif dimaksudkan untuk membentuk sistem, struktur, dan kultur Perseroan yang adaptif terhadap perkembangan iklim usaha pada umumnya dan khususnya industri pembuatan kabel listrik dan telekomunikasi. Penerapan GCG akan mampu memperkuat posisi daya saing Perseroan, pengelolaan sumber daya, dan meningkatkan nilai Perseroan.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES Good Corporate Governance (GCG) is a process to monitor the implementation of principles of transparency, independency, fairness, accountability, and responsibility by shareholders. A proportional and effective GCG implementation is aimed to establish the Company’s system, structure and culture that is adaptive to business development. Especially in power cable manufacturer and the telecommunication industry. GCG implementation will strengthen the Company’s position as a competitor in the business, upgrading the Company’s human resources’ managerial whilst increasing the Company’s value.
Perseroan, dalam penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, keterbukaan informasi
The GCG implementation is reflected by the performance of Board of Commissioners and Directors. The Company’s upholding of transparency with compliance
42
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perseroan sesuai dengan ketentuan perusahaan publik dan tercatat dan juga penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.
to the regulation of a public-listed Company, and its implementation of risk management and internal controls.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang dalam melakukan pengawasan atas tindakan, kebijakan, dan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan, Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta memberikan nasihat kepada Direksi bila diperlukan. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners is entitled to and responsible for monitoring the Company’s performance, policies, and management. To be in line with the Company’s vision, mission, Articles of Associations, GCG, and government’s regulation. The Board is also responsible for providing inputs to the Board of Directors. In making its supervisory duty, the Board of Commissioners represents the shareholders’ interests and is accountable for the General Meeting of Shareholders (GMS). Members of Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS.
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
In 2012, the Board of Commissioners has held 6 (six) meetings, attended by the Board of Commissioners and Directors.
DIREKSI Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan mempunyai wewenang untuk mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dan berhak melakukan segala perbuatan untuk dan atas nama Perseroan, pengurusan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya pada RUPS. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
BOARD OF DIRECTORS Based on its Articles of Associations, the Board of Directors is entitled to govern the Company in accordance with the Company’s vision and mission and represents the Company inside and outside the court. The Board of Directors is also responsible for performing any action for and on behalf of the Company and will report directly to the GMS. The Board of Directors’ members are appointed and dismissed by GMS.
Selama tahun 2012, Direksi mengadakan rapat setidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan atau setiap waktu bila dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Setiap bulan, Direksi
In 2012, the Board of Directors has held at least 1 (one) meeting in a month or at anytime, as required by the President Director, or on a recommendation from one or more of its members. Every month the Board of Directors
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
43
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
juga melakukan rapat dan pertemuan-pertemuan formal maupun informal dengan manajemen Perseroan guna membahas kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkembang di lingkungan kerja Perseroan.
holds formal and informal meetings with the Company’s managers, to discuss the Company’s performance, for the improvement implementation and good corporate governance by the Company.
Direksi senantiasa mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan pasar khususnya pasar kabel dan bidangbidang lainnya yang terkait dan bila diperlukan setiap Direksi mengikuti pelatihan-pelatihan dalam menambah pengetahuan dan keterampilan di bidangnya.
The Board of Directors continues to keep up the development in the market, especially the cabling market and other related industry. The Board of Directors will participate in training to enhance their skills.
HONORARIUM DAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi menerima honorarium dan remunerasi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dengan nilai sebagaimana ditetapkan dalam RUPS Tahunan. Untuk tahun 2012, jumlah honorarium dan remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp. 2,2 milyar.
HONORARIUM AND REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS The Board of Commissioners and Directors receives honorarium and remuneration, the amount is regulated by the Company’s Articles of Associations and resolved in the Annual General Meeting of Shareholders. In 2012, their honorarium and remunerations were Rp. 2,2 billion.
KOMITE AUDIT Tugas Komite Audit adalah melakukan pengawasan atas kinerja Perseroan, terlaksananya kualitas laporan keuangan Perseroan kepada badan-badan Pemerintah dan publik, sistem pengendalian internal Perseroan terhadap keuangan dan akuntasi, kepatuhan terhadap etika dan hukum yang ada serta proses pelaporan audit dan akuntansi keuangan Perseroan. Komite Audit juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara Perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan serta pembahasan atas cakupan dan metode audit yang diterapkan.
AUDIT COMMITTEE Audit Committee is held accountable for monitoring the Company’s performance, ensuring the implementation of internal control in finance and accounting, compliance to applicable laws, audit and financial reporting, and the credibility of financial statements to government and public. Audit Committee also bridges the Company with the external auditor appointed by the Company to enhance the quality of financial report and methods for auditing.
44
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Susunan dari Komite Audit yang ada di Perseroan, terdiri dari: D. N. Adnyana : Ketua Budi I. Surbakti : Anggota Risti Saka : Anggota
The composition composed of: D. N. Adnyana Budi I. Surbakti Risti Saka
Selama tahun 2012, Komite Audit telah mengadakan rapat setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk membahas Laporan Keuangan Bulanan Perseroan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern Perseroan.
During 2012, Audit Committee held meetings once every 3 (three) months to discuss Monthly Financial Report and others issues related to the Company’s internal control.
Profil Komite Audit • D. N. Adnyana Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012 dan menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006. Beliau merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiteit Leuven, Belgia.
Profile of Audit Committee • D. N. Adnyana Assigned as the Company’s Audit Committee since 2012 and was appointed as Independent Commissioner since 2006. He graduated from Institut Teknologi Bandung (ITB) majoring in Engineering in 1975 and received his doctoral degree in Metallurgy in 1981 from Khatolieke Universiteit Leuven, Belgia.
•
Budi I. Surbakti Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Jayabaya jurusan Akuntansi pada tahun 1995. Beliau pernah menjabat sebagai staff accounting PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. pada tahun 1993 sampai tahun 2004. Kemudian pada tahun 2004 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Manager Accounting PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
•
Budi I. Surbakti Assigned as the Company’s Audit Committee since 2010. He graduated from Universitas Jayabaya in Accounting Major in 1995. He worked as a staff accounting in PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk since 1993-2004. Since 2004 to date, he was appointed as Manager Accounting in PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk.
•
Risti Saka Menjabat sebagai Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012. Beliau merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Pasca Sarjana dari Universitas Indonesia Jakarta pada tahun 2004.
•
Risti Saka Assigned as the Company’s Audit Committee since 2012. She graduated from Law Major in Universitas Atma Jaya Yogyakarta and received his master in Universitas Indonesia Jakarta in 2004. Risti Saka
of the Company’s Audit Committee are : Head : Member : Member
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
45
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Risti Saka merupakan Sekretaris Perseroan PT Sucaco Tbk. sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang.
worked as Corporate Secretary at PT Sucaco Tbk. from 2011 up to present.
SEKRETARIS PERSEROAN Tugas dan wewenang Sekretaris Perseroan telah disesuaikan dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang berlaku. Sekretaris Perseroan telah melakukan fungsinya sebagai peran penghubung antara Perseroan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat, antara lain dengan menyelenggarakan RUPS dan RUPSLB, serta mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan. Tugas lain dari Sekretaris Perseroan adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan, serta senantiasa memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
CORPORATE SECRETARY Corporate Secretary’s duty and authority has been adjusted to Indonesia’s Capital Market regulation. The Corporate Secretary duty is to bridge the Company with authorities in the stock exchange, shareholders, and the public by holding GMS and Extraordinary GMS, as well as by ensuring that activity of the Company conforms to the applicable regulation. Corporate Secretary is also responsible for attending all meetings of the Board of Commissioners, the Board of Directors, Joint Meetings with the Company’s Management and provide input to the Board of Directors in ensuring the the Company applies the transparency principle and complies with the applicable law in the capital market.
Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain Daftar Pemegang Saham, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Dewan Komisaris serta Risalah RUPS adalah ditatausahakan oleh Sekretaris Perseroan.
All documents including List of Shareholders, Minutes of Meetings of Board of Directors’, Minutes of Meetings of Board of Commissioners’, and GMS are administered by the Corporate Secretary.
Profil Sekretaris Perseroan Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Surya A. Soepono yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kabelindo Murni Tbk. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Univesitas Katholik Atma Jaya, Jakarta. Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai tahun 2007 dan dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2007 sampai tahun 2010.
Profile of Corporate Secretary The current Corporate Secretary is Mr. Surya A. Soepono which also in position of the President Director of PT Kabelindo Murni Tbk. He acquired his Economic degree from Atma Jaya Catholic University, Jakarta. He worked as the Company’s President Director from 2005 to 2007 and he continued his career as the Company’s Commissioner from 2007 until 2012.
46
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PENGENDALIAN INTERNAL Direksi melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal Perseroan sedikitnya sekali dalam setahun. Direksi menjamin keabsahan laporan keuangan Perseroan dimana angka-angka yang tercantum pada laporan tersebut memberikan gambaran yang wajar atas Perseroan termasuk hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
INTERNAL AUDIT The Board of Directors conducted evaluation for the Company’s internal audit system at least once a year. The Board of Directors ensures the validity of the Company’s financial reports where data included in the report is reflected by the Company’s performance, including its business results and cash flow as of 31 December 2012.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
47
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Sebagai bentuk kepedulian sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, PT. Kabelindo Murni Tbk. telah ikut berperan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility atau yang dikenal dengan istilah CSR. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial Perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: 1. Lingkungan hidup, seperti komitmen untuk tetap menjaga lingkungan Perseroan dan sekitarnya tetap hijau, sehat dan tertata rapih. Demikian juga Perseroan peduli terhadap penggunaan bahan-bahan (material) dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, serta sistem pembuangan limbah yang aman dan terkoordinasi serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
As a form of care as stipulated in Legislation No. 40 In 2007 on Limited Company, PT Kabelindo Murni Tbk. has participated in Corporate Social Responsibility or famous with the name of CSR. The Company’s description on Corporate Social Responsibility covering policies, type of programs, and amount costed, consisting these aspects below: 1. Living environment, as its commitment to preserve its local environment to be green, healthy and assembled. The Company also take care to material efficiency, eco-friendly and recycable energy, along with a safe and coordinated waste system in pursuant to applied regulations.
2. Pengelolaan SDM yang terpadu, meliputi pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai dengan UndangUndang yang berlaku, kesetaraan gender dalam memperlakukan kesempatan kerja dan jenjang karir karyawan, termasuk memberi kesempatan kerja kepada masyarakat yang berdomisili di lingkungan Perusahaan, tersedianya tenaga ahli K3 (bersertifikat), serta sistem pelatihan keamanan dan keselamatan kerja secara rutin dan teratur. Perseroan juga memberikan pelatihanpelatihan keterampilan kerja bagi karyawan baik internal maupun eksternal sesuai kebutuhan dalam bidangnya masing-masing.
2. An integrated HR management, including occupational health and safety as stipulated in applied Legislation, gender equality in treating its employees in work opportunity and career level, fair work opportunity to local community nearby the workplace, certified K3 specialists, and regular occupational health and safety training. The Company also provided skill trainings for employees inside and outside the workplace.
3. Kepedulian sosial juga diwujudkan dalam bentuk penggunaan sebagian tenaga kerja lokal dari lingkungan terdekat, bantuan sosial terhadap masyarakat sekitar secara rutin dan teratur, tersedianya sarana ibadah di lokasi Perseroan, sarana olahraga dan penggunaan sebagian lahan Perseroan untuk penghijauan lingkungan.
3. Social care also actualized in a form of employing local employees nearby the workplace, donation to local community regularly, facilitate religious buildings nearby the workplace, sport facilities and usage of the Company’s land as green spaces.
48
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report
Jakarta, Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk. Jl. Rawa Girang No. 2 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur
Jakarta, To: Board of Commissioners PT Kabelindo Murni Tbk. Jl. Rawa Girang No. 2 Pulo Gadung Industrial Estate East Jakarta
LAPORAN KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE REPORT
Dengan hormat,
With regards,
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja Komite Audit PT Kabelindo Murni Tbk. (“Perseroan”) selama tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah mengadakan beberapa pertemuan yang bertujuan untuk memperkuat fungsi pengendalian dan pengawasan internal Perseroan dengan terus meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan etika bisnis yang baik, dengan mengimplementasikan Good Corporate Governance di Perseroan. Seluruh pertemuan tersebut memiliki rata-rata kehadiran 100% dari anggota Komite Audit.
In line with the implementation of duty from Audit Committee of PT Kabelindo Murni Tbk. (“Perseroan”) in 2012, the Company’s Audit Committee has conducted a number of meetings to reinforce the internal and supervisor function by continuously improving the Company’s compliance to regulation and code of ethics. This will be conducted by implementing Good Corporate Governance in the Company. The meetings were attended by all members of Audit Committee.
Adapun tugas dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh Komite Audit Perseroan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan laporan keuangan Perseroan terhadap kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan Perseroan serta berjalannya proses pengawasan internal Perseroan. 2. Melakukan penelaahan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Pasar Modal dan peraturan yang terkait lainnya. 3. Memastikan pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian internal Perseroan dan memberikan saran-saran untuk manajemen risiko serta pengendalian internal Perseroan tersebut.
Duties and function conducted by Audit Committee were listed as follows: 1. To review and analyze the Company’s financial report to ensure its credibility and objectivity and to monitor the Company’s internal control process. 2. To analyze the Company’s compliance to Capital Market regulations and other applicable laws. 3. To ensure the implementation of the Company’s risk management and internal control and provide inputs for the improvement in those two sectors.
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
49
Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report
4. Memberikan review dan melakukan penelaahan terhadap pekerjaan auditor eksternal Perseroan.
4. To review and analyze the Company’s external auditor performance.
Berdasarkan kegiatan yang telah Komite Audit laksanakan sebagaimana tersebut diatas, Komite Audit berpendapat bahwa pengendalian operasional dan pelaporan oleh Perseroan telah dilakukan secara komprehensif dan benar.
Based on the aforementioned Audit Committee’s activities, the Audit Committee is of the opinion that the Company’s operational control and reporting are conducted in proper and comprehensive manner.
Hormat kami, Best Regards, PT KABELINDO MURNI Tbk.
D. N. Adnyana Ketua / Head of Audit Commitee
50
Risti Saka
Budi I. Surbakti
Anggota / Member
Anggota / Member
PT Kabelindo Murni Tbk. • Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 Annual Report 2012 Responsibility Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Kabelindo Murni Tbk. Tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We the undersigned do hereby certify that all information contained in this annual report of PT Kabelindo Murni Tbk of 2012 is true and complete. We assume full responsibility for the accuracy of the contents of this report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarbenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Jakarta, April 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Soepono
Presiden Komisaris President Commissioner
D. N. Adnyana
Komisaris Independen Independent Commissioner
Purnawan Eko Andoko Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
Surya A. Soepono Presiden Direktur President Director
Tan Robert Tanto Direktur Director
Wibowo Direktur Director
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
51
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
LA P ORA N TA H U NA N 2 0 1 2 A N N UA L R E P ORT
L APORAN K EUANGAN F INANCIAL S TATEMENTS
PT Kabelindo Murni Tbk. • Annual Report 2012
53
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DAN / AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL / FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2012 / DECEMBER 31, 2012 DAN 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) / (WITH COMPARATIVE FIGURE OF DECEMBER 31, 2011) (MATA UANG INDONESIA) / (STATED IN RUPIAH)
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGANTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011)
PT KABELINDO MURNI Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURE OF DECEMBER 31, 2011)
Daftar isi
Table of contents Halaman / Page
Surat Pernyataan Direksi
Director’s Statement Report
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1–2
Consolidated Financial Statement
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Comprehensive Statement of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 36
Notes to The Consolidated Financial Statements
P.T.
](ABELINDO
PHONE
FA)(
MURNI TbK.
XABELIIIDO
JL. RAWAGIRANG NO. 2 KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA
:4609065,4609550 :4609064,460427'l
VVEBSITE : www.kabglindo. co. id
SURAT PERNYATAAN DIREI(SI
BOA RD OF DIRECTOR S' gTA IET'IEITI
TET{TA G TANGGUNG JAWAB LAPIORAN IGUAXGAN KONSOUDASI PADA TANOGAL
REO/IRDIIrc
R$ruETBILTTT F& THE @NfuLTDATED MWICIAL STATEN'ENi' AS AT DEGTTER 3L 2072 AND 2Ot' PT KABELZIIDO |bK AflD A SUBSIDIARY T'TE
31 DESEMBER 2OI2 DA'{ 2O1I PT KABELINDO TbK DAN ENTITAS ANAK Kami lang bertanda bngan di bawah ini:
We
1.
l.
Nama
Alarnat kanbr Alamat domisili
2.
Surya A. Sepono Jl. Rawagirang no.2, lGwasan Indusbi Pulogadung, Jakarta Timur Jl. Kirnangunsakoo No. 40, RT/RW: 00Y007 Menteng, Jakarta tusat
ffi@
addts
Addrff of
:SuryaA,sryorc : JL Rawagirang no,Z Kawaen lMustfl Pu lqadung, Ja lera Timur : ll. knangunsatkoto No. 40, RT/RW:
tumia:b
N1/007 M@Eng, lakatu Rrsat
4609065
rdqlwre
Jabatan
Presiden DirekEJr
P$itian
: 44n965 : nesidat Diretor
Nama
Alamat kanbr
Tan Robert Tanto Jl. Rawagirang no.2, Kawasan Industi
NanE
:
Alarnat rumah
Pulogadung, Jal(arta Timur Green Ville X no. 54, RT 012/0@ Kel. Duri lcpa Kec. Kebon Jeruk lakarta
Barat 4609065 Direkbrr
Men)atakan bahwa:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penlajian laporan keuangan konsolidasi PT Kabelindo Mumi Tbk. dan entitas.analC Laporan keuangan konsolidasi PT Kabelindo Mumi Tbk.
dan enutas arEk telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang bedaku umum di Indonesia; Semua informasi dalam laporan keuangan konsoldasi
3, a.
PT Kabelindo Mumi Tbk., dan entitas anak Hah memuat secara lengkap dan benar:
Laporan keuangan lonsolidasi pT Kabelindo Mumi Tbk. dan entihs anak tidak rEngandung informasi atau falca material yang tidak berEr, dan tilak menghilangkan informasi abu fakta rnaterial; Bertanggung jawab abs sisEm pengendalian intemal
b.
4.
Nane
Telepon
Telepon Jabatan
2.
W mde$ignd:
dalam PT lGbelindo Mumi Tbk. dan entitas anak Demikian pemyataan ini dibuat dengan
Abs nama dan
Surya
A Soepono
Presiden DireldJr/Prerlihaf
2.
fan Robeft
lanb
trtce addrss : lL Rawagiang no.2, l@wasn Indusni Pubgadng. Jakarb nmur
of : Grdn Ville X na.g4 RT 012/009 Ket, bmbile Duri f@ Kec. K&n -bruk lakarb Bant Telqlpne : ,t6@065 fuftion : Ditator Addts
D$bE that: 1. We arc t$@nsible for the prepaation and pwntatior, of PT Kafulndo Mumi fU( and b subidiarl co,rsolidaw fi nancial sbbmenB;
2. Pf KaMinb l4umi fbk and ib stbidiary @nefidatu frnancial tutenwrb have En prepatd and pesal&. io a@rdane with accounbhg pnrcipEs galealt aEqW in Infun$ia; 3. a. All infontation in the PT latulindo Mumi Tbk, anc iB sub*liary Mrsolbatd finarcial tuEnslb has tut di*lMd in conplete aN tut ful nanner; b. Pf Kahli1clo Mumi fbk., aN b subsidiary consolida@ financial sbtenwtb do rlot conbin ant in@ndt inbnaticn or naterial faq not do the, on t infqnaticn d firabrial fact 4. We aE taprrsibb for PT lablindo Mumi 7W, and iB subsidiary inbmal @nfiol system.
mus this sbtunent is nade truthtutty
Elalf
of the fuard of Dir*brs
RoDert DneKU,d
Tenb
Ditecbr
This Report is Originally Issued in Indonesian Language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No.KNT&R-0039/C2/13
Report No.: KNT&R-0039/C2/13
Pemegang Direksi
Saham,
Dewan
Komisaris,
dan
The Shareholders, the Boards of Commissioner and Directors
PT KABELINDO MURNI Tbk
PT KABELINDO MURNI Tbk
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Kabelindo Murni Tbk (“Entitas Induk”) dan Entitas Anak (secara kolektif disebut sebagai Grup) tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Entitas Induk. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 diaudit oleh auditor independen lain, yang dalam laporannya bertanggal 27 Maret 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan revisi efektif 1 Januari 2011 dan penerapan Kuasi-Reorganisasi, atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
We have audited the accompanying consolidated statements of financial position of PT Kabelindo Murni Tbk (the “Parent Entity”) and Susidiary Entity (collectively referred to Group) as of December 31, 2012, and the related consolidated statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Parent Entity’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audit. The consolidated financial statements of Group for the year ended December 31, 2011 were audited by other independent auditor, whose report dated March 27, 2012, expressed an unqualified opinion, with an explanatory paragraph regarding the adoption several Statement of Financial Accounting Standards effective January 1, 2011 on those consolidated financial statements.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan konsolidasian bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah, dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the consolidated financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall consolidated financial statement presentation.
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Grup tanggal 31 Desember 2012, dan hasil usaha, serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of Group as of December 31, 2012, and the results of its operations and its consolidated cash flows for the year then ended in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012.
As disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, Group adopted revised Statement of Indonesian Financial Accounting Standards that were applied effective since January 1, 2012.
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHJO & REKAN
Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, Ak.,CPA Nomor Register Akuntan Publik AP.0929 / License of Public Accountant No. AP.0929 28 Maret 2013 / March, 28 2013
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (Dengan angka perbandingan 31 Desember 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2012
2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Persediaan Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar di muka
2c,4,2o,22 2o,5,22 2o,22 2e,6,17 22
7,320,204,639 242,447,482,081 543,366,011 172,013,559,300 8,179,592,345 20,008,748
14,993,308,349 183,026,892,062 1,769,370,485 116,697,532,344 41,333,270,907 1,713,955,628
430,524,213,124
359,534,329,775
289,798,194,867 908,322,695 1,710,608,559 -
282,192,612,400 144,000,000 988,032,107 95,794,104
Jumlah Aset Tidak Lancar
292,417,126,121
283,420,438,611
JUMLAH ASET
722,941,339,245
642,954,768,386
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap setelah dikurangi penyusutan
2f,7
sebesar Rp.178.309.353.445 pada tahun 2012 dan Rp.165.269.759.480 pada tahun 2011
Aset dalam pembangunan Beban ditangguhkan-hak atas tanah Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
2h 2l.10d 2m
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 (Dengan angka perbandingan 31 Desember 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang lain-lain
8,2o,22 2o,22 2d,9 9e 2m,10a 11 12
136,480,335,340
50,000,000,000
268,307,029,916 12,605,775,873 5,228,531,047 6,507,953,283 10,808,348,803 1,589,184,838
239,446,121,938 65,893,811,885 611,074,273 12,859,359,909 16,112,866,705 826,463,167
441,527,159,100
385,749,697,877
13,075,923,845 3,592,191,846
10,235,134,053 2,605,804,695
16,668,115,691
12,840,938,748
458,195,274,791
398,590,636,625
211,400,000,000 832,577,513 52,104,662,856
211,400,000,000 832,577,513 31,663,325,586
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas
264,337,240,369 408,824,085 264,746,064,454
243,895,903,099 468,228,662 244,364,131,761
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
722,941,339,245
642,954,768,386
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan-bersih Liabilitas imbalan kerja
10c 2i,19
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp.963 per saham seri A dan Rp 148 per saham seri B, Modal dasar - 56.000.022 saham seri A dan 1.318.918.800 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham seri B pada tahun 2012 dan 2011 Agio saham Saldo laba
13 14
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 (Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
PENJUALAN
2i,15
1,020,197,078,016
864,752,600,095
BEBAN POKOK PENJUALAN
2j,16
924,249,100,518
794,327,907,095
95,947,977,498
70,424,693,000
(10,955,699,960) (18,184,960,247) 142,684,167 (20,118,183,724) (13,852,288,345) (79,709,412) (1,097,832,504) 203,622,239
(8,100,570,821) (17,622,032,681) 180,747,483 (12,728,620,772) (7,022,546,470) (79,709,411) 400,256,475
32,005,609,712
25,452,216,803
(8,172,531,234)
(6,449,254,176)
23,833,078,478
19,002,962,627
23,801,337,270 31,741,208 23,833,078,478
18,984,433,471 18,529,156 19,002,962,627
21
17
LABA KOTOR 2j, 2i,17 Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Penghasilan bunga Beban keuangan Laba selisih kurs-bersih Amortisasi beban tangguhan Biaya penyisihan penurunan nilai Pendapatan lain-lain – bersih
18 2k
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
10b,c
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
Laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk
2n,20
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3
--
Laba komprehensif tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2012
832,577,513
446,080,592
51,658,582,264
264,337,240,369
23,801,337,270
(3,360,000,000)
4
-
-
243,895,903,099
18,984,433,471
(2,240,000,000)
-
227,151,469,628
Jumlah
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
211,400,000,000
23,801,337,270
-
(250,000,000)
31,467,244,994
18,984,433,471
(2,240,000,000)
(196,080,592)
14,918,892,115
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya
Laba komprehensif tahun berjalan
-
250,000,000
196,080,592
-
-
196,080,592
-
Saldo Laba Sudah Ditentukan Penggunaannya
(3,360,000,000) --
832,577,513
--
-
-
832,577,513
Agio Saham
Pembagian deviden
Penyesuaian tahun berjalan
Cadangan Umum
211,400,000,000
-
Pembagian deviden
Saldo 31 Desember 2011
-
211,400,000,000
Cadangan Umum
Saldo 31 Desember 2011
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 (Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
408,824,085
31,741,208
-
(91,145,785)
-
468,228,662
18,529,157
-
-
449,699,505
Kepentingan nonPengendali
264,746,064,454
23,833,078,478
(3,360,000,000)
(91,145,785)
-
244,364,131,761
19,002,962,628
(2,240,000,000)
-
227,601,169,133
Jumlah Ekuitas
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 (Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011) (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak ketiga lainnya Pembayaran pajak Pembayaran bunga
2011
1,040,308,545,600 142,684,165 (1,092,099,598,293) (12,183,530,706) (15,683,361,335)
883,018,898,461 180,747,483 (824,572,353,050) (5,688,608,718) (5,718,417,389)
(79,515,260,569)
47,220,266,787
(14,638,178,481)
(58,642,260,066)
(14,638,178,481)
(58,642,260,066)
577,101,131,490 (490,620,796,150)
11,500,000,000 (1,503,837,156)
86,480,335,340
9,996,162,844
PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS
(7,673,103,710)
(1,425,830,435)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
14,993,308,349
16,419,138,784
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7,320,204,639
14,993,308,349
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hutang bank dan cerukan Pembayaran hutang cerukan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM a. Pendirian Entitas Induk PT Kabelindo Murni Tbk (Entitas Induk) didirikan berdasarkan akta Notaris No. 71 dari Fredrik Alexander Tumbuan, SH, tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan; terakhir dengan akta Notaris No.01 dari Leolin Jayayanti, SH, tanggal 06 Oktober 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan Nomor AHU-87373.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah bergerak di bidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telephone, serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel. Entitas Induk dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Entitas Induk mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1979. b. Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Karyawan Berdasarkan akta Notaris No. 3 dari Leolin Jayayanti, S,H., tanggal 3 Juli 2012 susunan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Entitas Induk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota
: Soepono : Purnawan Eko Andoko : Dewa Nyoman Adnyana :
Soepono Verdy Kohar Dewa Nyoman Adnyana
: Surya Adiwijaya Soepono : Tan Robert Tanto : Ir. Wibowo
Surya Adiwijaya Soepono Tan Robert Tanto Ir. Wibowo
: Dewa Nyoman Adnyana : Risti Saka : Budi I. Surbakti
Dewa Nyoman Adnyana Veronica Lukman Budi I. Surbakti
Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2,06 milyar dan Rp 1,95 milyar. Grup mempunyai jumlah pegawai masing-masing sejumlah 412 dan 333 orang karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit)
6
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM (lanjutan) c. Penawaran Umum Saham Entitas Induk Pada tahun 1992, Entitas Induk melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56 juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1995, Entitas Induk juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Saham-saham tersebut juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. d. Entitas Anak Persentase kepemilikan Entitas Anak
Domisili
Jenis Usaha
PT Hotelindo Murni
Nangroe Aceh Darussalam
Perhotelan/ Hotel
31 Des 2012
31 Des 2011
98,33%
98,33%
Jumlah Aset Tahun operasional komersial April 2008
31 Des 2012
31 Des 2011
41.280.563.753
42.021.169.829
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas Induk pada tanggal 28 Maret 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7: “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-347/PM/2000 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi, diterbitkan, dan diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK 1 (revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancer, dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi penyajian, dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
7
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu Entitas Induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan Entitas Asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. .
Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Entitas Induk memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Entitas Induk yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Entitas Induk: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
8
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan. Kas dan setara kas yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari ”Kas dan Setara kas yang Dibatasi Penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (revisi 1994), “Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika pihak tersebut: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup. b. Suatu pihak yang berelasi dengan Grup; c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d) f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. e. Penyisihan Piutang Perusahaan menetapkan penyisihan piutang pada akhir tahun sebesar estimasi persentase tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang, kecuali piutang kepada BUMN dan piutang pada pihak berelasi, karena manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih seluruhnya. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menetapkan besarnya penyisihan persediaan berdasarkan penilaian atas kondisi bahan baku “slow-moving”.
g. Investasi pada Entitas Asosiasi Grup menerapkan PSAK No. 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi pada Entitas Asosiasi
9
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) g. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas Asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup pada Entitas Asosiasi. Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi. Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk dan Entitas Anak. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup. Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap Entitas Asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. h. Aset Tetap Efektif 1 Januari, 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Isu-isu utama dalam aset tetap adalah pengakuan asset, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Grup memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak
10
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan) memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan diamortisasi.
20 8 – 20 5 5
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau sudah dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. i.
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada pengungkapan yang diharuskan. Grup memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yang menggunakan pendekatan koridor. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU No. 13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan. Perhitungan imbalan pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang berpartisipasi.
11
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) i. Liabilitas dan Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line) sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung.
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Grup mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim/diangkut kapal (FOB Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No 10 (revisi 2011), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing". PSAK revisi mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan konsolidasian entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang penyajian. Setiap entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsional. PSAK revisi ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata uang asing dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali untuk keuntungan pertukaran dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan operasi asing ke mata uang penyajian Grup yang diakui langsung dalam pendapatan komprehensif lain.
12
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) k. Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan dan dihitung berdasarkan kurs tengah jual dan beli uang kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Jenis Mata Uang 1 US$ 1 Euro 1 SGD
l.
2012 9.670,00 12.809,86 7.907,11
2011 9.068,00 11.738,99 6.974,33
Pajak Penghasilan Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 46 (revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, Grup juga menerapkan ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Grup telah menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”, untuk mencerminkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan menurut komersial dan laporan keuangan menurut pajak, terutama yang berhubungan dengan penyisihan piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan aset tetap dan pengakuan beban dan kewajiban imbalan kerja. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
m. Laba (Rugi) per Saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 56 (revisi 2011), “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 205.583.400 saham untuk masing-masing tahun 2012 dan 2011. Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Entitas Induk tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi.
13
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) n. Informasi Segmen Grup menerapkan PSAK No. 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Grup. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. o. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2012, Grup telah menerapkan PSAK No. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif. PSAK No. 50 (revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No 55 (revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan. PSAK No. 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai. Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Klasifikasi i.
Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga
14
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o.
Informasi Keuangan (lanjutan) jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi dan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, uang muka pelanggan, pendapatan yang ditangguhkan dari pelanggan, utang bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap dan utang pihak berelasi. Pengakuan dan pengukuran i.
Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar. •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o. Instrumen Keuangan (lanjutan) Grup mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. •
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
•
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif konsolidasian lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar. Grup mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubah di masa mendatang, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo.
16
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o. Instrumen Keuangan (lanjutan) Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa. Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ii.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal hutang dan pinjaman termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. •
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-
17
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Penghentian Pengakuan i.
Aset Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
18
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) o. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. p. PSAK dan ISAK Revisi yang Lain Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK • • • • • • • • • • • •
PSAK No. 18 (revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. PSAK No. 26 (revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. PSAK No. 28 (revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”. PSAK No. 33 (revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pertambangan umum”. PSAK No. 34 (revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”. PSAK No. 36 (revisi 2011), “Asuransi Kontrak Asuransi Jiwa”. PSAK No. 45 (revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”. PSAK No. 53 (revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”.
ISAK • • • • • • • • • •
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. ISAK No. 15, “PSAK No. 24-“Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya”. ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. ISAK No. 19, “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”. ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”. ISAK No. 23, “Sewa Operasi – Insentif”. ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”. ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
19
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) p. PSAK dan ISAK Revisi yang Lain (lanjutan) PPSAK • • • •
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK No. 27: “Akuntansi Perkoperasian”. PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK No. 5: “Interpretasi atas Par.14 PSAK No. 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual”. PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK No. 39: “Akuntansi Kerja Sama Operasi”.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh signifikan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Instrumen keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan dalam Catatan 2o. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp. 244.079.741.366 dan Rp.184.866.423.692 (catatan 5). Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer pada tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan. Manajemen Grup menentukan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
20
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas, dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp 3.592.191.846 dan Rp 2.605.804.695 (Catatan 19). Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp 289.798.199.867 dan Rp 282.192.612.400 (Catatan 7). Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.
21
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2012 Kas Rupiah US$ 680,25 Jumlah kas
2011
64.384.630 21.817.276 86.201.906
189.841.129 189.841.129
1.232.416.518 1.649.206.269 1.236.303.791 447.397.120 4.111.128
4.034.517.678 1.101.640.173 1.071.394.597 71.083.292 54.908.392
284.292.392
150.184.649
PT Bank Danamon (US$ 13.188,78: 2012 dan US$ 685.899,70 : 2011) Jumlah bank
280.275.516 5.134.002.733
6.219.738.439 12.703.467.220
Deposito
2.100.000.000
2.100.000.000
Jumlah kas dan setara kas
7.320.204.739
14.993.308.349
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk Citibank, NA. PT Bank Panin Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 29.399,42 : 2012 dan US$ 16.562,04: 2011)
Deposito merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 2.100.000.000 dengan tingkat suku bunga deposito berkisar antara 4,25% - 4,50% dan 5,50% - 5,75% selama tahun 2012 dan 2011. 5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2012
2011
a. Berdasarkan pelanggan Proyek Pemerintah
10.422.360.094
4.484.886.466
195.927.163.205
120.959.010.970
25.654.741.877
18.821.640.548
12.075.480.190
40.600.885.708
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
244.079.745.366 (1.632.263.285)
184.866.423.692 (1.839.531.630)
Jumlah-Bersih
242.447.482.081
183.026.892.062
Distributor Pihak Ketiga Dollar Amerika Serikat US$ 1.248.757: 2012 dan US$ 2.075.611 : 2011
22
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) b.
Berdasarkan umur piutang (hari) 1 – 30 hari 31 – 90 hari > 91 hari
2012 217.418.780.751 10.390.452.641 16.270.511.974
2011 161.753.204.206 10.681.849.594 12.431.369.892
Jumlah Piutang Usaha Penyusuhan penurunan nilai piutang
244.079.745.366 (1.632.263.285)
184.866.423.692 (1.839.531.630)
Jumlah – Bersih
242.447.482.081
183.026.892.062
Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon, Tbk. Dan Citibank N.A (lihat Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. 6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Barang dalam proses (Catatan 17) Bahan baku Bahan jadi (Catatan 17) Bahan pembantu Lain-lain
10.852.747.492 19.600.004.057 141.162.208.069 214.931.850 183.667.832
4.767.019.968 25.237.423.503 86.309.883.566 212.403.500 170.801.807
Jumlah
172.013.559.300
116.697.532.344
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 188.000.000.000. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan. 7. ASET TETAP 2012 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Harga Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
144.633.163.000 86.322.769.238 203.803.838.093 5.459.077.051 7.243.524.498
2.494.995.000 14.694.608.822 889.777.150 3.025.532.523
459.737.063
144.633.163 88.817.764.238 218.498.446.915 6.348.854.201 9.809.319.958
Jumlah
447.462.371.880
21.104.913.495
459.737.063
468.107.548.312
23
Pengurangan/ Reklasifikasi
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
ASET TETAP (Lanjutan) Saldo Awal
2012 Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Bangunan danpra sarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
25.803.005.436 131.448.161.784 2.602.591.487 5.416.000.773
4.215.717.090 6.961.003.360 799.752.478 1.522.858.100
459.737.063
30.018.722.526 138.409.165.146 3.402.343.965 6.479.121.808
Jumlah
165.269.759.480
13.499.331.028
459.737.063
178.309.353.445
Nilai Buku
282.192.612.400
289.798.194.867 2011
Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
144.633.163.000 66.957.240.489 166.333.863.491 4.146.206.574 5.009.330.762
19.313.139.089 40.011.919.791 1.266.560.000 -
(52.389.660) 2.541.945.189 (46.310.477) (2.234.193.736)
144.633.163.000 86.322.769.238 203.803.838.093 5.459.077.051 7.243.524.498
192.310.000
-
192.310.000
-
Jumlah
387.272.114.316
60.591.618.880
401.361.880
447.462.371.880
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
22.694.994.734 123.973.458.283 3.773.913.560 3.753.238.913
3.083.392.622 6.494.482.588 456.834.709 1.369.829.722
(24.618.080) (980.220.913) 1.628.156.782 (292.932.137)
25.803.005.436 131.448.161.784 2.602.591.487 5.416.000.771
Aset Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Jumlah
88.142.083 154.283.747.573
11.404.539.643
88.142.083 418.527.735
165.269.759.480
Nilai Buku
232.988.366.743
Aset Sewa Guna Usah Alat-alat pengangkutan
282.192.612.400
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2012
2011
Beban pokok penjualan (Catatan 16) Beban umum dan dministrasi (Catatan 17)
10.606.266.246 2.893.064.782
8.342.546.458 3.061.993.186
Jumlah
13.499.331.028
11.404.539.643
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 229.356.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
24
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8. UTANG BANK 2012 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Citibank, NA Jumlah
2011
95.500.000.000 40.980.335.340
50.000.000.000 -
136.480.335.340
50.000.000.000
Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No.293/PP/OTF/CBD?XII/2011, tanggal 14 Desember 2011, sebagaimana kemudian telah diperpanjang oleh perjanjian perpanjangan terhadap perjanjian kredit No.181/PPNK/OTF/CBD/X/2011, tanggal 23 Oktober 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah memberikan fasilitas pinjaman berupa fasilitas Omnibus Trade Finance dengan jumlah pokok setinggi-tingginya Rp.100.000.000.000, didalamnya termasuk pemberian fasilitas Open Account Financing sebesar Rp.95.000.000.000. Suku bunga terhadap fasilitas OAF = 3% + Cost Of Fund dari PT Bank Danamon Tbk. Adapun jaminan atas falititas dari PT Bank Danamon tersebut adalah: 1. 2. 3. 4.
Piutang dagang yang diserahkan pada saat periode penarikan fasilitas OAF. Mesin-mesin termasuk mesin RF Kabel Persediaan barang Dana Perusahaan di rekening operasional Bank Danamon Indonesia.
Citibank N.A telah memberikan fasilitas Kredit Trade Financing Omnibus Line sampai dengan Rp.41.500.000.000. Suku bunga terhadap fasilitas tersebut adalah 2,5%.+ Cosf Of Fund dari Citibank. Adapun jaminannya adalah: 1. Tanah dan bangunan dengan SHGB No.116, yang terletak di jalan Rawa Girang No.5, Jakarta Timur 2. Piutang dagang senilai Rp.30.000.000.000 9. UTANG USAHA Akun ini merupakan liabilitas yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut: 2012 Pihak Berelasi Rupiah PT Sucaco Tbk PT SPLP PT SPLS
4.241.474.239 15.653.188.254 1.952.796.993
32.338.876.939 29.398.876.589 3.580.325.110
Jumlah
21.847.459.486
65.318.078.638
Dollar Amerika Serikat PT Sucaco Tbk (US$ 25.260.649: 2012 dan US$ 19.202.475: 2011) PT SPLP US$ 226.380 : 2012
244.270.475.831 2.189.094.599
174.128.043.300 -
Jumlah
268.307.029.916
239.446.121.938
25
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9. UTANG USAHA (Lanjutan) Pihak ketiga
2012
Lokal Dollar Amerika Serikat (US$ 51.922: 2012 dan US$ 4.499.616: 2011) Jumlah Jumlah hutang usaha
2011
12.103.690.133
31.875.146.115
502.085.740
34.018.665.770
12.605.775.873
65.893.811.885
280.912.805.789
305.339.933.823
Hutang usaha pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 95,51% dan 78,42% dari jumlah hutang usaha Grup. 10. PERPAJAKAN a. Utang pajak Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Entitas Induk Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 4 (2) Pasal 23 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai
52.730.685 2.008.000 94.287.453 3.880.242.261 1.184.424.797
76.643.922 13.234.500 473.409.611 47.786.240
Jumlah
5.213.693.196
611.074.273
14.837.851
-
5.228.531.047
611.074.273
Entitas anak Pasal 21 Jumlah b. Beban (manfaat) pajak penghasilan 2012 Pajak kini Pajak tangguhan
8.662.571.750 (490.040.516)
(6.191.827.000) (257.427.176)
Jumlah bersih
8.172.531.234
(6.449.254.176)
26
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Induk
32.005.609.712
25.452.216.803
(2.572.553.079) 29.433.056.633
(335.177.081) 25.117.039.722
986.387.151 894.065.502 79.709.412
(837.682.344) 521.089.941 79.709.412
Jumlah beda temporer
1.960.162.065
(236.882.991)
Beda tetap: Biaya kendaraan Representasi dan jamuan Sumbangan dan iuran Laba Entitas asosiasi Pos dan telekomunikasi Beban Pemeliharaan Beban lain-lain
107.549.891 205.703.062 1.007.655.847 150.063.113 1.349.648.528 436.448.504
756.723.442 907.928.711 38.356.387
Jumlah beda tetap
3.257.068.945
1.703.017.440
Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja Penyusutan dan amortisasi Amortisasi beban tangguhan
Laba fiskal Pembulatan Pajak penghasilan
34.650.287.643 34.650.287.000 8.662.571.750
24.767.316.749 24.767.316.000 6.191.829.000
Pajak penghasilan dibayar di muka
(4.782.329.489)
(5.718.417.389)
Jumlah hutang pajak penghasilan pasal 29
3.880.242.261
27
473.409.611
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Rincian Liabilitas Pajak Tangguhan 2012 Entitas Induk Saldo awal aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Beban ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja karyawan Akumulasi rugi entitas anak
(10.235.134.053) (1.246.933.747) (484.392.164) (1.109.463.880) -
Liabilitas Pajak Tangguhan
(13.075.923.845)
Entitas Anak Aset pajak tangguhan
2011 (9.977.706.878 (130.272.485) (19.927.353 (209.420.586 198.206.427) (10.235.134.053)
1.710.608.559
-
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2012 Biaya bunga pinjaman Dividen Biaya operasional hotel THR dan Bonus Astek/Jamsostek Jasa akuntan publik Renovasi gedung Lain-lain Jumlah
3.269.397.126 1.789.409.940 796.800.999 236.270.830 210.779.388 204.300.000 995.000 6.507.953.283
2011 7.808.561.325 736.162.844 882.586.750 1.008.101.500 277.773.640 144.300.000 577.500.002 1.424.373.848 12.859.359.909
12. UANG MUKA PELANGGAN Ini merupakan uang muka atas pembelian barang dagangan oleh pelanggan, dengan rincian sebagai berikut: 2012 2011 Distributor Pemerintah Pihak Ketiga Jumlah
28
6.595.034.755 2.839.911.530 1.373.402.518
10.598.920.705 2.839.922.530 2.674.034.470
10.808.348.803
16.112.866.705
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. MODAL SAHAM
Nama pemegang saham Saham seri A Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah saham seri A
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor
Jumlah Modal Saham Rp
56.000.000 56.000.000
5,00 5,00
53.928.000.000 53.928.000.000
116.924.500 200.000.000 180.000.000 100.000.000 100.000.000 71.765.200 170.000.000 69.882.400
10.44 17,86 16,07 8,93 8,93 6,41 15,18 6,24
17.304.826.000 29.600.000.000 26.640.000.000 14.800.000.000 14.800.000.000 10.621.249.600 25.160.000.000 10.342.595.200
55.427.900
4,95
1.008.572.100
Jumlah saham seri B
1.064.000.000
95,00
157.472.000.000
Jumlah saham seri A dan seri B
1.120.000.000
100,00
211.400.000.000
Saham Seri B PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma BPPN* Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%)
Nama pemegang saham Saham seri A Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah saham seri A
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor
2011 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Modal Saham Rp
56.000.000 56.000.000
5,00 5,00
53.928.000.000 53.928.000.000
Saham seri B PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S PT Tutulan Sukma BPPN* Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah saham seri B
216.899.500 200.000.000 180.000.000 100.000.000 100.000.000 71.765.200 70.000.000 69.882.400
10.37 17,86 16,07 8,93 8,93 6,41 6,25 6,24
32.101.126.000 29.600.000.000 26.640.000.000 14.800.000.000 14.800.000.000 10.621.249.600 10.360.000.000 10.342.595.200
55.452.900 1.064.000.000
4,95 95,00
8.207.029.200 157.472.000.000
Jumlah saham seri A dan seri B
1.120.000.000
100,00
211.400.000.000
29
2012 Persentase Kepemilikan %
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 13. MODAL SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasireorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aset dan Liabilitas, selisih penilaian kembali aset tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta. Akibat kekurangan ini, eliminasi selanjutnya adalah menggunakan modal disetor dan modal ditempatkan akibatnya nilai masing-masing saham terdelusi sebesar Rp 37 dimana nilai saham seri A turun dari Rp 1.000 menjadi Rp 963 sementara nilai sahan seri B perlembar turun dari Rp 185 menjadi Rp 148, penurunan tersebut menyisakan Rp 833 Juta dan dicatat sebagai akun agio saham (lihat Catatan 15). Berdasarkan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui kuasi-reorganisasi, dan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Akta perubahan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan nomor: AHU-02100.AH.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 16 Januari 2008. 14. AGIO SAHAM Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001. Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan Liabilitas yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasireorganisasi (lihat Catatan 2o). 15. PENJUALAN Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2012 Kabel listrik Kabel telepon Pendapatan jasa hotel Jumlah
2011
948.164.617.638 61.100.749.234 10.931.711.144
812.041.395.470 43.190.139.769 9.521.064.857
1.020.197.078.016
864.752.600.095
Rincian pembeli yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut: Pembeli
2012 Jumlah
2011 Jumlah
%
PT Cakra Lima PT Sinar Baru Tetap Agung PT Perusahaan Listrik Negara
280.594.589.476 403.383.164.330 118.102.235.570
27,80 39,97 11,70
254.520.089.622 222.055.749.565 156.888.946.851
29,76 25,96 18,07
Jumlah
802.079.989.376
79,47
633.464.786.038
74,07
30
%
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2012 Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi Pemakaian bahan haspel Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, solar dan air Pengangkutan Perlengkapan pabrik Keperluan hotel Bahan pembantu Beban pengujian Representasi Bahan penutupan dan pengecatan haspel Barang cetakan Lain-lain Jumlah beban pabrikasi
2011
816.613.086.451 10.116.139.663
590.198.598.945 7.842.790.548
10.719.449.950 10.606.266.246 7.495.506.142 7.033.670.265 3.042.390.082 2.815.911.165 2.738.262.005 1.266.362.075 166.315.218 176.840.074 283.013.965 162.102.550 10.937.040
10.041.324.750 8.342.546.458 5.128.940.375 5.501.378.536 1.654.188.117 1.927.566.376 2.540.057.312 959.654.059 337.446.500 260.735.850 183.636.300 108.257.613 58.505.543
46.517.026.773
37.044.237.789
Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Pada awal periode (Catatan 6) Pada akhir periode (Catatan 6)
873.246.252.887
635.044.237.789
4.767.019.968 (10.852.747.492)
4.173.625.103 (4.767.019.968)
Beban Pokok Produksi
867.160.525.364
631.952.175.105
86.309.883.566 111.940.899.657 (141.162.208.069)
24.464.632.084 221.680.926.160 (86.309.883.566)
924.249.100.518
794.787.849.783
Persediaan barang jadi Pada awal periode (Catatan 6) Pembelian Pada akhir periode (Catatan 6) Jumlah
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian bersih perusahaan adalah sebagai berikut: 2012 Jumlah
2011 Jumlah
%
PT Sucaco Tbk
891.061.721.963
75,35%
649.898.440.518
69,25
Jumlah
891.061.721.963
75,35%
649.898.440.518
69,25
31
%
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 Beban Penjualan dan Pemasaran Pengangkutan Publikasi dan pemasaran Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Representasi Lain-lain
2011
4.275.492.229 4.409.710.442 912.033.714 417.248.706 520.525.690 420.689.179
3.075.768.964 2.474.218.508 794.846.172 176.658.110 90.713.132 1.488.365.935
10.955.699.960
8.100.570.821
9.112.203.410 986.387.151 451.306.000 2.893.064.782 366.647.786 1.007.655.847 506.878.502 564.183.713 450.091.251 441.686.512 336.849.499 300.126.226 347.699.439 184.277.600 140.254.454 79.888.750 15.759.325
8.324.349.109 1.222.667.850 3.061.993.186 824.235.270 800.517.139 478.078.718 567.381.866 360.324.608 458.344.476 345.503.895 236.303.510 465.408.608 123.000.000 8.000.810 47.248.600 27.407.900 271.267.136
Jumlah
18.184.960.247
17.622.032.681
Jumlah
29.140.660.207
25.722.603.502
Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban imbalan kerja Honorarium tenaga ahli Biaya penyusutan (catatan 7) Perjalanan dinas Sumbangan dan iuran Pajak bumi dan bangunan Perbaikan dan pemeliharaan Beban bank Perlengkapan kantor/komputer Representasi Telepon, teleks dan fax Asuransi Administrasi saham Bahan bakar Kebersihan Publikasi Lain-lain
18. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga terhadap bunga pinjaman untuk 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 20.118.183.724 dan Rp 12.728.620.772. 19. IMBALAN KERJA Entitas Induk menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti kerugian di Entitas Induk. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
32
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19. IMBALAN KERJA (lanjutan) Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat diskonto Kenaikan gaji rata-rata pertahun Usia pensiun normal Tabel mortalitas
2011
10,5% 8% 55 tahun TMI II 1999
10,5% 8% 55 tahun TMI II 1999
Mutasi Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan ada sebagai berikut: 2012
2011
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Pembayaran manfaat
2.605.804.695 1.070.505.118 (84.117.968)
3.048.825.085 (378.982.344) )64.038.046)
Jumlah
3.592.191.846
2.605.804.695
Pembebanan biaya dicatat dalam beban imbalan kerja (lihat catatan 17). 20. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih komprehensif dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2012 Laba usaha Laba bersih komprehensif Saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A Jumlah rata-rata tertimbang saham seri B
2011
66.807.317.291 23.801.337.270
43.352.596.615 18.984.433.470
56.000.000 1.064.000.000
56.000.000 1.064.000.000
1.120.000.000
1.120.000.000
Laba usaha per saham dasar
59
39
Laba bersih komprehensif per saham yang dapat diatribusikan ke pemilik Entitas Induk dengan jumlah saham Seri A dan B yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
21
17
Jumlah saham seri A dan B
21. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA Pada tanggal 7 Juni 2011, Entitas Induk melakukan perjanjian (perikatan) dengan pihak ketiga, Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang berkedudukan di Austria, untuk membeli Insulation line for physically foamed cables RK-C dan RF Corrugation line RK-W and Technology transfer sejumlah EURO 2.500.000 dan pada tahun 2012 mesin tersebut sudah beroperasi secara komersial.
33
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. UANG MUKA KEPADA PEMASOK Rincian uang muka kepada pemasok adalah sebagai berikut: 2012
2011
Lokal Import
185.243.750 7.994.348.595
753.159.000 40.580.111.907
Jumlah
8.179.592.345
41.333.270.907
23. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Risiko-risiko utama yang timbul dari istrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak ketiga tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari aktivitas pendanan, termasuk deposito pada bank, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh masing-masing unit usaha sesuai dengan kebijakan, prosedur dan pengendalian dari Grup yang berhubungan dengan pengelolaan risiko kredit berlangganan. Batasan kredit ditentukan untuk demua pelanggan berdasarkan kriteria penilaian secara internal. Saldo piutang pelanggan dimonitor secara teratur oleh unit-unit usaha kredit. Risiko nilai tukar Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas usaha Grup. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran likuiditas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. 24. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2012:
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha
34
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
7.320.204.639 242.447.482.081
7.320.204.639 242.447.482.081
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Piutang lain-lain Jumlah
Liabilitas keuangan Hutang bank Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah
543.366.011
543.366.011
250.311.052.731
250.311.052.731
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
136.480.335.340
136.480.335.340
268.307.029.916 12.605.775.873 6.507.953.283
268.307.029.916 12.605.775.873 6.507.953.283
423.901.094.412
423.901.094.412
Aset dan Liabilitas keuangan jangka panjang: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Aset dan Liabilitas keuangan jangka panjang: Nilai wajar pinjaman jangka panjang pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. 25. PENERBITAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi PSAK, ISAK, dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK), Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: 1. PSAK No.38 (revisi), “Kombinasi Bisnis Entitas Sipengendali”. 2. ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estate”. 3. PPSAK No. 10, ”Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”. Manajemen Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK, ISAK, dan PPSAK tersebut belum dapat ditentukan. 26. INFORMASI SEGMEN USAHA Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan
35
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk Perusahaan sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut: 2012 Daerah geografis Domestik
1.020.197.078.016
864.752.600.095
Jumlah
1.020.197.078.016
864.752.600.095
948.164.617.638 61.100.749.234 10.931.711.144
812.041.395.470 43.190.139.769 9.521.064.857
1.020.197.078.016
864.752.600.095
Beban pokok penjualan Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel
867.916.011.284 53.594.827.229 2.738.262.005
753.999.947.770 37.787.902.013 2.540.057.312
Jumlah
924.249.100.518
794.327.907.095
Beban usaha Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel
22.030.635.504 1.915.707.435 5.194.317.268
15.068.316.631 5.022.772.210 5.631.514.661
Jumlah
29.140.660.207
25.722.603.502
Laba (rugi) usaha Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel
58.217.970.850 5.590.214.570 2.999.131.871
42.973.131.068 379.465.546 1.349.492.884
Jumlah
66.807.317.291
43.352.596.614
Jenis produk Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel Jumlah
36
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 (With comparative figure of December 31, 2011) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed) Notes
2012
2011
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables Inventories Advances for suppliers Prepaid expenses
2c,4,2o,22 2o,5,22 2o,22 2e,6,17 22
7,320,204,639 242,447,482,081 543,366,011 172,013,559,300 8,179,592,345 20,008,748
14,993,308,349 183,026,892,062 1,769,370,485 116,697,532,344 41,333,270,907 1,713,955,628
430,524,213,124
359,534,329,775
289,798,194,867 908,322,695 1,710,608,559 -
282,192,612,400 144,000,000 988,032,107 95,794,104
Total Non Current Assets
292,417,126,121
283,420,438,611
TOTAL ASSETS
722,941,339,245
642,954,768,386
Total Current Assets NON - CURRENT ASSETS Fixed assets - net of accumulated depreciation of
2f,7
Rp.178.309.353.445 in 2012 and Rp.165.269.759.480 in 2011
Construction in Progress Deferred charges - land rihgts Deferred tax asset Other assets
2h 2l.10d 2m
The accompanying notes from integral part of these consolidated finanial statements.
1
PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 (With comparative figure of December 31, 2011) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed) Notes
2012
2011
LIABILITIES AND EQUITY SHORT TERM LIABILITIES Bank loans Trade payables Related parties Third parties Tax payables Accrued expenses Advances from customers Other payables
8,2o,22 2o,22 2d,9 9e 2m,10a 11 12
136,480,335,340
50,000,000,000
268,307,029,916 12,605,775,873 5,228,531,047 6,507,953,283 10,808,348,803 1,589,184,838
239,446,121,938 65,893,811,885 611,074,273 12,859,359,909 16,112,866,705 826,463,167
441,527,159,100
385,749,697,877
13,075,923,845 3,592,191,846
10,235,134,053 2,605,804,695
16,668,115,691
12,840,938,748
458,195,274,791
398,590,636,625
211,400,000,000 832,577,513 52,104,662,856
211,400,000,000 832,577,513 31,663,325,586
Equity attributable to owners of the parent Non controlling interest Total Equity
264,337,240,369 408,824,085 264,746,064,454
243,895,903,099 468,228,662 244,364,131,761
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
722,941,339,245
642,954,768,386
Total Short Term Liabilities LONG TERM LIABILITIES Deferred tax liabilities-net Employee benefit liabilities
10c 2i,19
Total Long Term Liabilities Total Liabilities EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT Capital stock - Rp.963 par value for A series shares and Rp. 148 par value for B series shares, Authorized 56.000.022 for A series shares and 1.318.918.800 for B series shares. Subscribed and fully paid 56.000.000 for A series shares and 1.064.000.000 for B series shares in 2012 and 2011 Premium on capital stock Retained earnings
13 14
The accompanying notes from integral part of these consolidated finanial statements.
2
PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 (With comparative figure of December 31, 2011) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)
Notes
2012
2011
SALES
2i,15
1,020,197,078,016
864,752,600,095
COST OF GOODS SOLD
2j,16
924,249,100,518
794,327,907,095
95,947,977,498
70,424,693,000
(10,955,699,960) (18,184,960,247) 142,684,167 (20,118,183,724) (13,852,288,345) (79,709,412) (1,097,832,504) 203,622,239
(8,100,570,821) (17,622,032,681) 180,747,483 (12,728,620,772) (7,022,546,470) (79,709,411) 400,256,475
32,005,609,712
25,452,216,803
(8,172,531,234)
(6,449,254,176)
23,833,078,478
19,002,962,627
23,801,337,270 31,741,208 23,833,078,478
18,984,433,471 18,529,156 19,002,962,627
21
17
GROSS PROFIT 2j, 2i,17 Sales and marketing General and administration Interest income Interest and financial expenses Gain on foreign exchange-net Amortization of deferred charges Allowance for impairment value Others – net
18 2k
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE INCOME TAX EXPENSE
10b,c
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Earnings per share attributable to: Owners of the parent
2n,20
The accompanying notes from integral part of these consolidated finanial statements.
3
-211,400,000,000
Dividend payment
Comprehensive income for the year
Balance as of December 31, 2011
-
264,337,240,369
23,801,337,270
(3,360,000,000)
4
-
-
243,895,903,099
18,984,433,471
(2,240,000,000)
-
227,151,469,628
Total
The accompanying notes from integral part of these consolidated finanial statements.
51,658,582,264
211,400,000,000
Balance as of December 31, 2012
446,080,592
23,801,337,270
--
-
(250,000,000)
31,467,244,994
18,984,433,471
(2,240,000,000)
(196,080,592)
14,918,892,115
Unappropriated Retained Earnings
Comprehensive income for the year
-
250,000,000
196,080,592
-
-
196,080,592
Appropriated Retained Earnings
(3,360,000,000)
832,577,513
832,577,513
--
-
-
832,577,513
Premium on Capital Stock
Dividend payment
Penyesuaian tahun berjalan
General reserve
-
211,400,000,000
General reserve
Balance as of December 31, 2011
Capital Stock Subscribed and Fully Paid
PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 (With comparative figure of December 31, 2011) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)
408,824,085
31,741,208
-
(91,145,785)
-
468,228,662
18,529,157
-
-
449,699,505
Non Controlling Interest
264,746,064,454
23,833,078,478
(3,360,000,000)
(91,145,785)
-
244,364,131,761
19,002,962,628
(2,240,000,000)
-
227,601,169,133
Total Equity
PT KABELINDO MURNI Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 (With comparative figure of December 31, 2011) (Stated in Rupiah, unless otherwise expressed)
2012 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash provided from customers Interest income Payment to suppliers, employees and other third parties Income tax payment Interest payment
2011
1,040,308,545,600 142,684,165 (1,092,099,598,293) (12,183,530,706) (15,683,361,335)
883,018,898,461 180,747,483 (824,572,353,050) (5,688,608,718) (5,718,417,389)
Net cash provided by operating activities
(79,515,260,569)
47,220,266,787
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of fixed assets
(14,638,178,481)
(58,642,260,066)
(14,638,178,481)
(58,642,260,066)
577,101,131,490 (490,620,796,150)
11,500,000,000 (1,503,837,156)
86,480,335,340
9,996,162,844
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(7,673,103,710)
(1,425,830,435)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
14,993,308,349
16,419,138,784
7,320,204,639
14,993,308,349
Net cash provided by (used in) financing activities activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loan and overdraft Payment of bank loan and overdraft Net cash provided by (used in) financing activities
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
The accompanying notes from integral part of these consolidated finanial statements.
5
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL a. Establishment of the Parent PT Kabelindo Murni Tbk (“the Parent”) was established based on Notarial Deed No. 71 of Fredrik Alexander Tumbuan, S.H. dated October 11, 1979. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7 dated July 9, 1981, and was published in the State Gazette No. 59, dated January 12, 1982. The Parent’s Articles of Association have been amended several times, and the latest amendment was registered by notarial deed No. 01, of Leolin Jayayanti, S.H., dated October 6, 2008, concerning the changes in the Parent’s articles of association to conform with Law No. 40 of 2007. The Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the amendment through its decision letter No. AHU-87373.AHA.01.02 Tahun 2008, dated November 18, 2008. In accordance with Article 3 of the Parent’s Articles of Association, the scope of its activity is to engage mainly in the manufacturing of electricity cable, cable telephone and concerning with cable equipment. The Parent and its plant are located at Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung. The Parent started its commercial operations in 1979. b. Commissioners, Directors, Audit Committee, and Employees of the Parent Based on the Notarial Deed No. 3 of Leolin Jayayanti, S.H. dated July 3, 2012, the Parent’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2012 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
2011
: Soepono : Purnawan Eko Andoko : Dewa Nyoman Adnyana :
Soepono Verdy Kohar Dewa Nyoman Adnyana
Board of Directors President Director Director Director
: Surya Adiwijaya Soepono : Tan Robert Tanto : Ir. Wibowo
Surya Adiwijaya Soepono Tan Robert Tanto Ir. Wibowo
Audit Committee Chairman Member Member
: Dewa Nyoman Adnyana : Risti Saka : Budi I. Surbakti
Dewa Nyoman Adnyana Veronica Lukman Budi I. Surbakti
For the years 2012 and 2011, the total compensation for the commissioners and directors of the Parent amounted to Rp 2.06 billion and Rp 1.95 billion, respectively. As of December 31, 2012 and 2011, the Group has a total number of 412 and 333 permanent employees (unaudited), respectively.
6
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (continued) c. Public Offering of the Parent’s Shares In 1992, the Parent conducted an Initial Public Offering (IPO) of 56 million shares. The shares offered to public in the IPO were listed on Bursa Efek Indonesia (BEI) in 1995. The Parent also has additional shares through Capital Increases without Pre-emptive Rights. The shares were also listed on BEI. d. Subsidiary Percentage of ownership Subsidiaries
Domicile
Nature of activities
PT Hotelindo Murni
Nangroe Aceh Darussalam
Perhotelan/ Hotel
31 Dec 2012
31 Dec 2011
98.33%
98.33%
Total Assets Start of commercial operations April 2008
31 Dec 2012
31 Dec 2011
41.280.563.753
42.021.169.829
e. Completion of the Consolidated Financial Statements The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Parent Company’s management on March 28, 2013. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Principles of Consolidated Financial Statements Presentation The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and Regulation No. VIII.G.7,“Financial Statements Presentation and Disclosure of Emitten or Public Company”, Attachment of BAPEPAM – LK Chairman Decree No. KEP-347/PM/2000 dated June 25, 2012. As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2012, as disclosed in this Note. The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts. The statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Group’s functional currency.
7
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Principles of Consolidation Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction. .
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. . The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Parent. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Group, unless otherwise stated. The consolidated financial statements include the financial statements of a subsidiary as mentioned in Note 1c, in which the Parent owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly. All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Group obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Parent owns, directly or indirectly through subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Losses within a subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance for the NCI. In case of loss of control over a subsidiary, the Parent and its Subsidiary: • • • • • • •
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not attributable directly or indirectly to the Parent, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the Parent.
8
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents in the statements of financial position comprise cash on hand and in banks and short - term deposits with a maturity of three months or less from the date of placement and not be used as collateral. Cash and cash equivalents with a maturity more than three months from the date of placement, used as collateral and restricted recorded as part of “Restricted Cash and Cash Equivalents”. d. Transaction with Related Parties Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, supersede PSAK No. 7 (Revised 1994), Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. The adoption of the revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. A party is considered to be related to the Group if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party: (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group; b. the party is an associate of the Group; c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its Parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group. The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein. e. Allowance for Doubtful Account The Parent provides allowance for doubtful accounts at the end of year equivalent to the estimated percentage of the uncollectible receivables based on a review of the status of each individual receivable accounts, except for receivables from state-owned corporations and related parties, because management believes that those receivables are collectible. f.
Inventories Inventories are measured at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The Parent stipulates the amount of inventory allowance based on assessment of slow-moving raw material condition.
g. Investment in Associate Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009),“Investments in Associated Companies”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.
9
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Investment in Associate (continued) The Group’s investment in its associate is accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.Goodwill relating to the associate is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment. The profit or loss reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate. The share of profit of an associate is shown on the face of the profit or loss. This is the profit attributable to equity holders of the associate and therefore is profit after tax NCI in the subsidiaries of the associate. The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period as the Group. Where necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group. The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income. Upon loss of significant influence over the associate, the Group measures and recognizes any retaining investment at its fair value. Any difference between the carrying amount of the associate upon loss of significant influence and the fair value of the retaining investment and proceeds from disposal is recognized in profit or loss. h. Fixed Assets Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for fixed assets that users of the financial statements can understand information about an entity's investment in its fixed assets and the changes in such investment. The principal issues in accounting for fixed assets are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges and impairment in fixed assets.The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. The Group has chosen cost model as the accounting policy for its fixed assets. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
10
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Fixed Assets (continued) Depreciation is computed, using the straight-line method over the estimated useful lives of the fixed assets as follows: Type Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and fixtures Landright is stated at acquisition cost and amortized.
Years 15 – 20 5 –15 5 5
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred, significant renewals and betterments are capitalized and charged in the consumption years through depreciation. When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations. i.
Employee Benefits Liability Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. PSAK No 24 (Revised 2010) provides guidance for the calculation and additional disclosures for employee benefits with some transitional provisions. It provides an option for recognition of actuarial gains or losses in addition to using the corridor approach, that is, the immediate recognition of actuarial gains or losses in the period in which such gains or losses occur as part of other comprehensive income. The adoption of PSAK 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the consolidated financial statements, except for the required disclosures. The Group chose to retain the existing policy for recognizing actuarial gains or losses, which is using the corridor approach. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. The Group’s pension plan based on the calculation of the benefit liability performed by the actuaries provides that the expected benefits under the Group’s pension plan will exceed the minimum requirements of the Labor Law. The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the reporting period is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit liabilities at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service periods of qualified employees.
11
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Employee Benefits Liability (continued) Past-service costs are recognized as an expense on a straight line basis over the average period until the benefits become vested. If the benefits have already vested, immediately following the introduction of, or changes to, a pension plan, past service costs are recognized immediately. The Group recognized gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises change in the present value of the defined liabilitiy and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
j.
Revenue and Expense Recognition Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received. Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point). Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
k. Foreign Currency Transactions and Balances Translation Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2011), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the consolidated financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. Each entity considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. The adoption of revised PSAK has significant impact on the consolidated financial statements. The accounting records of the Group are maintained in Rupiah.Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. Exchange gains and losses arising on foreign currency transactions and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized in the current period consolidated profit or loss, except for the exchange gains and losses arising on the translation of the foreign operation’s financial statements into the presentation currency of the Parent, which are recognized directly in other comprehensive income.
12
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Foreign Currency Transactions and Balances Translation (continued) As of December 31, 2012 and 2011, the exchange rate used is based on the middle rate of Bank Indonesia, as follows: Foreign Exchange 1 US$ 1 Euro 1 SGD l.
2012 9,670.00 12,809.86 7,907.11
2011 9,068.00 11,738.99 6,974.33
Income Tax Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010),“Income Taxes”. Moreover, the Group also applied ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. The adoption of these standards did not have material impact on the consolidated financial statements. Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. The Group used income tax assessment according to PSAK 46 “Income Tax Accounting”, to reflect the tax effect of timing differences between financial and tax reporting principally relating to provision for doubtful accounts, provision for decline in value of inventories, depreciation of fixed assets and recognition of post-employment benefits expense and liabilities. Deferred tax assets and liabilities are calculated at the tax rates expected to be used in the period when assets are realized or liabilities are settled based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the date of financial position statements.
m. Earnings (Loss) per Share Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2010), “Earnings per Share”. The revised PSAK prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares out standing during the year. Earnings (loss) per share is computed based on the weighted average of the outstanding shares during the year, amounting to 1,120,000,000 shares in 2012 and 2011, respectively. The Parent does not compute diluted earnings per share since the Parent does not have potentially diluted ordinary shares.
13
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Segment Information Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. Segment information is compiled according to accounting policies adopted in the preparation and presentation of the Group’s financial statements. The business segment makes up the primary segment while the secondary segment is the geographical segment. Business segment is the Group’s component which can be differentiated according to products or services (both individual products or services or group of related products or services) produced and such component contains different risks and revenues from those of other segments. Geographical segment is the Groups’s component which can be differentiated according to products or services produced in certain economic environment (territory) and this component has different risks and revenues from those components operating in other economic environments (territories). o. Financial Instruments Effective January 1, 2012, the Group has adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60,“Financial Instruments: Disclosures”. These PSAKs were applied prospectively. PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. PSAK No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. PSAK 60 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate. The adoption of PSAK No 50 and PSAK No. 55 has no significant impact on the consolidated financial statements. The adoption of PSAK No. 60 has an impact on the disclosures in the consolidated financial statements.
14
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Financial Instruments (continued) Classification Financial assets
i.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition. The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and due from related party. ii.
Financial liabilities Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. The Group’s financial liabilities consist of bank loans, other payables, bonds payable and due to related party.
Recognition and measurement i. Financial Assets Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through consolidated comprehensive profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification. All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Group commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned. •
Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through consolidated comprehensive profit or loss. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit and loss are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in finance income or finance costs in consolidated comprehensive profit or loss.
15
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Financial Instruments (continued) Recognition and measurement (continued) i. Financial Assets (continued) •
Financial assets at fair value through consolidated comprehensive profit or loss (continued) The Group evaluated its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. The reclassification to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the asset. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value through consolidated comprehensive profit or loss using the fair value option at designation. Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognized in consolidated comprehensive profit or loss.
•
Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in consolidated comprehensive profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
•
Available for sale financial assets Available for sale financial assets include equity and debt securities are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve. The Group evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to in active markets and management’s intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Group has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.
16
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Financial Instruments (continued) Recognition and measurement (continued) i. Financial Assets (continued) •
Available for sale financial assets For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognized in equity is amortized to consolidated comprehensive profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to consolidated comprehensive profit or
ii.
Financial liabilities Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
•
Financial liabilities measured at amortized cost Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Finance Costs” in consolidated comprehensive profit or loss. Gains and losses are recognized in consolidated comprehensive profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
•
Financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss Financial liabilities at fair value through consolidated comprehensive profit or loss are measured at fair value in the statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the consolidated comprehensive profit or loss.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Fair value of financial instruments The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
17
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Financial Instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued) Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. Impairment of financial assets The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Derecognition i.
Financial Assets The Group derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
ii.
Financial liabilities A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated comprehensive profit or loss.
18
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. REVISED PSAK and ISAK The following revised PSAK and ISAK effective on January 1, 2012, are considered relevant to the
Group’s consolidated financial statements but did not have significant impact: PSAK • • • •
• • • • • • •
PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” PSAK No. 26 (Revised 2011) “Borrowing Costs”
PSAK No. 28 (Revised 2010) “Accounting for Insurance Losses Contracts” PSAK No. 33 (Revised 2010) “Accounting for General Mining” PSAK No. 34 (Revised 2010) “Construction Contract” PSAK No. 36 (Revised 2010) “Accounting for Life Insurance Contracts” PSAK No. 45 (Revised 2010) “Financial Reporting for Non-Profit Organization” PSAK No. 53 (Revised 2010) “Share-based Payment” PSAK No. 61 (Revised 2011) “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” PSAK No. 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” PSAK No. 64 (Revised 2010) “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” ISAK
• • • • • • • • •
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation” ISAK No. 16, “Service Concession Arrangements” ISAK No. 18 “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities” ISAK No. 19 “Applying the Restatement Approach under PSAK No. 63 - Financial Reporting in Hyperinflationary economies” ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” ISAK No. 22, “Service Concession Arrangements: Disclosures” ISAK No. 23, “ Operating Leases - Incentives” ISAK No. 24, “ Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal Form of a Lease” ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”
PPSAK • • • •
PPSAK No. 7, Revocation PSAK No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities” PPSAK No. 8, Revocation PSAK No. 27: “Accounting for Cooperatives” PPSAK No. 9, Revocation ISAK No. 5: “ The Interpretation on Par.14 PSAK No. 50 (1998) on Reporting Change in Fair Value Investment Securities Available for Sale Group” PPSAK No. 11, Revocation PSAK No. 39: “Accounting Operation Cooperationi”
3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in out comes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods. Judgments In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
19
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Judgements (continued) Classification of financial instruments The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2p. Allowance for Impairment of Trade Receivables The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment amount to Rp 244,079,741,366 and Rp 184,866,423,692 as of December 31, 2012 and 2011, respectively (Note 5). Determination of functional currency The functional currencies of the Group are the currency of the primary economic environment in which Group operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Based on the Group’s management assessment, the Group’s functional currency is in Rupiah. Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Pension and employee benefits The determination of the Group’s liabilites and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2012 and 2011 are Rp 3,592,191,846 and Rp 2,605,804,695 respectively (Note 19).
20
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions (continued) Depreciation of fixed assets The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2012 and 2011 are Rp 289,798,199,867 dan Rp 282,192,612,400 respectively (Note 7). Valuation of financial instruments The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.
21
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
This account consists of: 2012
Cash on hand Rupiah
2011
64,384,630 21,817,276 86,201,906
189,841,129 189,841,129
1,232,416,518 1,649,206,269 1,236,303,791 447,397,120 4,111,128
4,034,517,678 1,101,640,173 1,071,394,597 71,083,292 54,908,392
284,292,392
150,184,649
Total Cash in Banks
280,275,516 5,134,002,733
6,219,738,439 12,703,467,220
Time Deposit (in Rupiah)
2,100,000,000
2,100,000,000
Total cash and cash equivalents
7,320,204,739
14,993,308,349
US Dollar $ 680.25
Total Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk Citibank, NA. PT Bank Panin Tbk US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 29.399,42 : 2012 and US$ 16.562,04: 2011) PT Bank Danamon (US$ 13.188,78: 2012 and US$ 685.899,70 : 2011)
This account consists of time deposits placed at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amount to Rp 2,100,000,000 with the annual interest rate are 4.25% - 4.50% and 5.50% - 5.75% in 2012 and 2011. 5. TRADE RECEIVABLES This account consists of: 2012
2011
a. Based on customers: Government project
10,422,360,094
4,484,886,466
195,927,163,205
120,959,010,970
25,654,741,877
18,821,640,548
12,075,480,190
40,600,885,708
Allowance for doubtful accounts
244,079,745,366 (1,632,263,285)
184,866,423,692 (1,839,531,630)
Total - Net
242,447,482,081
183,026,892,062
Distributors Third parties US Dollar US$ 1,248,757: 2012 dan US$ 2,075,611 : 2011 Total
22
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) b.
Based on the aging schedules: 2012
2011
1 – 30 days 31s/d 60 days > 90 days
217,418,780,751 10,390,452,641 16,270,511,974
161,753,204,206 10,681,849,594 12,431,369,892
Total Allowance for doubtful accounts
244,079,745,366 (1,632,263,285)
184,866,423,692 (1,839,531,630)
Total - Net
242,447,482,081
183,026,892,062
A part of trade receivables are used as collateral to bank loans obtained from PT Bank Danamon, Tbk. And Citibank N.A, (see Note 8). Management believes that the allowance for doubtful account is adequate to cover losses on uncollectible accounts. 6. INVENTORIES This account consists of: 2012
2011
Work in process (Note 17) Raw materials Finished goods (Note 17) Indirect materials Others
10,852,747,492 19,600,004,057 141,162,208,069 214,931,850 183,667,832
4,767,019,968 25,237,423,503 86,309,883,566 212,403,500 170,801,807
Total
172,013,559,300
116,697,532,344
As of December 31, 2012 and 2011, the inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 188,000,000,000 and Rp 20,000,000,000 respectively. Based on the review of the condition of the inventories as December 31, 2012 and 2011, management believes that there is no need for allowance for inventory obsolescence. 7. FIXED ASSETS 2012 Beginning Balance
Additions/ Reclassification
Ending Balances
At cost Land Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
144,633,163,000 86,322,769,238 203,803,838,093 5,459,077,051 7,243,524,498
2,494,995,000 14,694,608,822 889,777,150 3,025,532,523
459,737,063
144,633,163 88,817,764,238 218,498,446,915 6,348,854,201 9,809,319,958
Total cost
447,462,371,880
21,104,913,495
459,737,063
468,107,548,312
23
Deduction/ Reclassification
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7.
FIXED ASSETS (continued) Beginning Balance Accumulated Depreciation Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
2012 Additions/ Reclassification
Deduction/ Reclassification
Ending Balances
25,803,005,436 131,448,161,784 2,602,591,487 5,416,000,773
4,215,717,090 6,961,003,360 799,752,478 1,522,858,100
459,737,063
30,018,722,526 138,409,165,146 3,402,343,965 6,479,121,808
Total accumulated depreciation
165,269,759,480
13,499,331,028
459,737,063
178,309,353,445
Net Book Value
282,192,612,400
289,798,194,867 2011
Beginning Balance At cost Land Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
Additions/ Reclassification
Deduction/ Reclassification
Ending Balances
144,633,163,000 66,957,240,489 166,333,863,491 4,146,206,574 5,009,330,762
19,313,139,089 40,011,919,791 1,266,560,000 -
(52,389,660) 2,541,945,189 (46,310,477) (2,234,193,736)
144,633,163,000 86,322,769,238 203,803,838,093 5,459,077,051 7,243,524,498
192,310,000
-
192,310,000
-
Total cost
387,272,114,316
60,591,618,880
401,361,880
447,462,371,880
Accumulated Depreciation Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
22,694,994,734 123,973,458,283 3,773,913,560 3,753,238,913
3,083,392,622 6,494,482,588 456,834,709 1,369,829,722
(24,618,080) (980,220,913) 1,628,156,782 (292,932,137)
25,803,005,436 131,448,161,784 2,602,591,487 5,416,000,771
Lease Assets Transportation equipment Total accumulated depreciation
88,142,083 154,283,747,573
11,404,539,643
88,142,083 418,527,735
165,269,759,480
Net Book Value
232,988,366,743
Lease Assets Transportation equipment
282,192,612,400
Depreciation expenses were allocated to the following: 2012
2011
Cost of goods sold (Note 16) General and administrative expenses (Note 17)
10,606,266,246 2,893,064,782
8,342,546,458 3,061,993,186
Total
13,499,331,028
11,404,539,643
As of December 31, 2012 and 2011, the fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting Rp 229,356,000,000, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
24
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. BANK LOAN 2012 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Citibank, NA Total
2011
95,500,000,000 40,980,335,340
50,000,000,000 -
136,480,335,340
50,000,000,000
Based on Amendment Credit Agreement No.293/PP/OTF/CBD/XII/2011, dated December 14, 2011, and extended by agreement to the extension of credit agreement No.181/PPNK/OTF/CBD/X/2011, dated October 23, 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk has provided a loan facility of Omnibus Trade Finance facility with a maximum principal amount of Rp .100,000,000,000, including the provision of facilities therein Open account Financing of Rp.95, 000,000,000. The interest rate of the facility OAF = 3% + Cost of Fund of PT Bank Danamon Tbk. The collateral for facility from PT Bank Danamon are: 1. Accounts receivable were submitted at the time of withdrawal OAF facility. 2. The machines include machines RF Cables 3. Inventories 4. Cash in bank in the operating account of Bank Danamon Indonesia. Citibank N.A provided Trade Financing Omnibus Line Credit facility amounting to Rp.41,500,000,000. Interest rate of credit facility, 2.5%.+ Cosf Of Fund of Citibank. The collateral for facility from Citibank N.A are: 1. Land area and buildings at Jl. Rawa Girang No.5, East Jakarta, SHGB No.116. 2. Trade receivables amount to Rp.30,000,000,000 9. TRADE PAYABLES
This account mainly consists of payables for the purchase of inventory which are as follows: 2012 Related Parties Rupiah PT Sucaco Tbk PT SPLP PT SPLS Sub total
4,241,474,239 15,653,188,254 1,952,796,993 21,847,459,486
32,338,876,939 29,398,876,589 3,580,325,110 65,318,078,638
US Dollar PT Sucaco Tbk (US$ 25,260,649: 2012 and US$ 19,202,475: 2011) PT SPLP US$ 226.380 : 2012
244,270,475,831 2,189,094,599
174,128,043,300 -
Total related parties
268,307,029,916
239,446,121,938
25
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. TRADE PAYABLES (Continued) Third parties
2012
2011
Rupiah Dollar Amerika Serikat (US$ 51,922: 2012 and US$ 4,499,616: 2011)
12,103,690,133
31,875,146,115
502,085,740
34,018,665,770
Total third parties
12,605,775,873
65,893,811,885
280,912,805,789
305,339,933,823
Total Trade Payables
As of December 31, 2012 and 2011 trade payables-related parties represents 95.51% and 78.42% of the group total trade payables. 10. TAXATION a. Taxes Payable This account consists of: 2012
2011
The Parent Income taxes: Article 21 Article 4 (2) Article 23 Article 29 Value Added Tax
52,730,685 2,008,000 94,287,453 3,880,242,261 1,184,424,797
76,643,922 13,234,500 473,409,611 47,786,240
Total
5,213,693,196
611,074,273
14,837,851
-
5,228,531,047
611,074,273
Subsidiary Article 21 Total b. Income Taxes Expenses 2012 Income tax expense Deferred tax
8,662,571,750 (490,040,516)
(6,191,827,000) (257,427,176)
Income tax expense - net
8,172,531,234
(6,449,254,176)
26
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) c.
Taxes expense Reconciliation between income before tax expenses as shown in consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2012 32,005,609,712 (2,572,553,079) 29,433,056,633
25,452,216,803 (335,177,081) 25,117,039,722
986,387,151 894,065,502 79,709,412
(837,682,344) 521,089,941 79,709,412
Total timing differences
1,960,162,065
(236,882,991)
PermanentdDifferences: Vehicles Representation and entertainment Donation Equity in net profit of associate Mail and telecomunication Repairs and maintenance Other charges
107,549,891 205,703,062 1,007,655,847 150,063,113 1,349,648,528 436,448,504
756,723,442 907,928,711 38,356,387
Total permanent differences
3,257,068,945
1,703,017,440
Consolidated profit before income tax Profit before income tax of the subsidiary
Income before tax expense of the parent Timing differences: Provision for employee benefits Depreciation and amortization Amortization of deferred charges
Taxable income Rounded
34,650,287,643 34,650,287,000
24,767,316,749 24,767,316,000
Current tax expense Prepaid income tax
8,662,571,750 (4,782,329,489)
6,191,829,000 (5,718,417,389)
Total income tax article 29
3,880,242,261
27
2011
473,409,611
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) d. Deferred tax liability 2012 Parent Entity Beginning balance of deferred tax assets (liabilities) Depreciation Deferred charges Employee benefits Accumulated subsidiary loss Deferred Tax Liabilities Subsidiary Deferred tax asset
2011
(10,235,134,053) (1,246,933,747) (484,392,164) (1,109,463,880) -
(9,977,706,878 (130,272,485) (19,927,353 (209,420,586 198,206,427)
(13,075,923,845) (
10,235,134,053
1,710,608,559
-
11. ACCRUED EXPENSES This account consists of: 2012 Interest payable Dividend Operating expense - hotel THR allowances and bonus Astek/Jamsostek Audit fee Building renovation Others Total
3,269,397,126 1,789,409,940 796,800,999 236,270,830 210,779,388 204,300,000 995,000 6,507,953,283
2011 7,808,561,325 736,162,844 882,586,750 1,008,101,500 277,773,640 144,300,000 577,500,002 1,424,373,938 12,859,359,909
12. ADVANCES FROM COSTUMER This account consists of advances payment from distributor, which are as follows: 2012 Distributors Government Third parties Total
28
2011
6,595,034,755 2,839,911,530 1,373,402,518
10,598,920,705 2,839,922,530 2,674,034,470
10,808,348,803
16,112,866,705
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. CAPITAL STOCK
Stockholders A Series shares Public (each of ownership is less than 5%) Total A Series Shares
Number of shares Subscribed and fully paid
2012 Percentage of ownership %
Total paid-up capital Rp
56,000,000 56,000,000
5,00 5,00
53,928,000,000 53,928,000,000
116,924,500 200,000,000 180,000,000 100,000,000 100,000,000 71,765,200 170,000,000 69,882,400
10.44 17.86 16.07 8.93 8.93 6.41 15.18 6.24
17,304,826,000 29,600,000,000 26,640,000,000 14,800,000,000 14,800,000,000 10,621,249,600 25,160,000,000 10,342,595,200
55,427,900
4.95
1,008,572,100
Total B Series Shares
1,064,000,000
95.00
157,472,000,000
Total A and B Series Shares
1,120,000,000
100.00
211,400,000,000
B Series shares PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma BPPN* Public (each of ownership is less than 5%)
Stockholders A Series shares Public (each of ownership is less than 5%) Total A Series Shares
Number of shares Subscribed and Fully Paid
Total paid-up capital Rp
56,000,000 56,000,000
5.00 5.00
53,928,000,000 53,928,000,000
B Series shares PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S PT Tutulan Sukma BPPN* Public (each of ownership is less than 5%) Total B Series Shares
216,899,500 200,000,000 180,000,000 100,000,000 100,000,000 71,765,200 70,000,000 69,882,400
10.37 17.86 16.07 8.93 8.93 6.41 6.25 6.24
32,101,126,000 29,600,000,000 26,640,000,000 14,800,000,000 14,800,000,000 10,621,249,600 10,360,000,000 10,342,595,200
55,452,900 1,064,000,000
4.95 95.00
8,207,029,200 157,472,000,000
Total A and B Series Shares
1,120,000,000
100.00
211,400,000,000
29
2011 Percentage of ownership %
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. CAPITAL STOCK (Continued) On May 31, 2007, the Parent implemented the quasi-reorganization. The impact of the reorganization was by reducing the capital stock, subscribed and paid-in capital and decreasing the par value per share after eliminating the differences from valuation of assets and liabilities, revaluation increment in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million added with differences from valuation of assets and liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp 147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit of amaount Rp 326.588 million. As the result, further elimination is made delusion of paid in and subscribed capital to each Rp. 37 (that A series reduce from Rp. 1.000 to Rp. 963 per share and B series reduce from Rp. 185 to Rp. 148 per share), the elimination balance is amounting to Rp. 833 million is recorded as capital surplus (see note 15). Based on Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H., dated December 28, 2007, the stockholders agreed to implement quasi-reorganization and reduce the capital stock, subscribed and paid-in capital and also reduce the par value per share. Up to date of independent auditor report’s, such amendment has been agreed by Ministry of Justice and Human Rights according to decision l etter No. : AHU-02100.AH.01.02.Year 2008 dated January 16, 2008. 14. PREMIUM ON CAPITAL STOCK The premium on capital stock come from initial public offering in 1992 amounting to Rp 1,500,000,000, plus the difference of the realization price on the debt conversion with par value amounting to Rp 14,426,154,196, as a result from the restructuring in 2001. As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o). 15. SALES The details of net sales are as follows: 2012 Electricity cables Telecommunication cables Hotel service incomes Total
2011
948,164,617,638 61,100,749,234 10,931,711,144
812,041,395,470 43,190,139,769 9,521,064,857
1,020,197,078,016
864,752,600,095
The details of customers with value exceeding 10% from total sales are as follows: Customers
2012 Total
Total
%
PT Cakra Lima PT Sinar Baru Tetap Agung PT Perusahaan Listrik Negara
280,594,589,476 403,383,164,330 118,102,235,570
27.80 39.97 11.70
254,520,089,622 222,055,749,565 156,888,946,851
29.76 25.96 18.07
Total
802,079,989,376
79.47
633,464,786,038
74.07
30
2011 %
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. COST OF GOODS SOLD The details of cost of good sold are as follows: 2012 Raw material used Direct labor
2011
816,613,086,451 10,116,139,663
590,198,598,945 7,842,790,548
10,719,449,950 10,606,266,246 7,495,506,142 7,033,670,265 3,042,390,082 2,815,911,165 2,738,262,005 1,266,362,075 166,315,218 176,840,074 283,013,965 162,102,550 10,937,040
10,041,324,750 8,342,546,458 5,128,940,375 5,501,378,536 1,654,188,117 1,927,566,376 2,540,057,312 959,654,059 337,446,500 260,735,850 183,636,300 108,257,613 58,505,543
46,517,026,773
37,044,237,789
Factory overhead Haspel Material Depreciation (Note 7) Repairs and maintenance Electricity. fuel and water Freight Factory equipment Hotel supplies and materials Indirect materials Beban pengujian Representation Shutting and paint of haspel Printing Others Total Factory Overhead Total Manufacturing Cost Work in process At beginning of period (Note 6) At end of period (Note 6)
873,246,252,887
635,044,237,789
4,767,019,968 (10,852,747,492)
4,173,625,103 (4,767,019,968)
Cost of Goods Manufactured
867,160,525,364
631,952,175,105
86,309,883,566 111,940,899,657 (141,162,208,069)
24,464,632,084 221,680,926,160 (86,309,883,566)
924,249,100,518
794,787,849,783
Finish goods At beginning of period (Note 6) Purchases At end of period (Note 6) Total
The suppliers which represent more than 10% of total purchases consist of the following: 2012 Total
Total
%
PT Sucaco Tbk
891,061,721,963
75,35
649,898,440,518
69,25
Total
891,061,721,963
75,35
649,898,440,518
69,25
31
2011 %
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. OPERATING EXPENSES The details of cost of operating expenses are as follows: 2012 Selling and Marketing Expenses Loading, unloading and delivery Publication and Marketing Salaries, wages and employees welfares Traveling Representation Others
2011
4,275,492,229 4,409,710,442 912,033,714 417,248,706 520,525,690 420,689,179
3,075,768,964 2,474,218,508 794,846,172 176,658,110 90,713,132 1,488,365,935
10,955,699,960
8,100,570,821
9,112,203,410 986,387,151 451,306,000 2,893,064,782 366,647,786 1,007,655,847 506,878,502 564,183,713 450,091,251 441,686,512 336,849,499 300,126,226 347,699,439 184,277,600 140,254,454 79,888,750 15,759,325
8,324,349,109 1,222,667,850 3,061,993,186 824,235,270 800,517,139 478,078,718 567,381,866 360,324,608 458,344,476 345,503,895 236,303,510 465,408,608 123,000,000 8,000,810 47,248,600 27,407,900 271,267,136
Total
18,184,960,247
17,622,032,681
Total
29,140,660,207
25,722,603,502
Total General and Administration Expenses Salaries, wages and employees welfares Employee benefits Professional fees Depreciation (Note 7) Traveling Donation and contribution Land and building tax Repairs and maintenance Bank charge Office/computer equipment Representation Telephone, telex and facsimile Insurance Administration of shares Fuel Cleaning Publication Others
18. INTEREST EXPENSES This account represent intereset expenses on the loan, the balance as of December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 20,118,183,724 and Rp 12,728,620,772,- respectively. 19. EMPLOYEE BENEFITS The Parent computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255 and 243 for period ended December 2012 and 2011 respectively.
32
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
2012 Discount rate Average salary increase Normal retirement age Mortality rate
2011
10.5% 8% 55 tahun TMI II 1999
10.5% 8% 55 tahun TMI II 1999
Movements of employee benefits liability at statement of financial position, as follows: 2012
2011
Beginning Charged to profit and loss Contribution
2,605,804,695 1,070,505,118 (84,117,968)
3,048,825,085 (378,982,344) (64,038,046)
Total
3,592,191,846
2,605,804,695
Cost allocation noted in employee benefits (see note 17). 20. EARNING PER SHARE Basic earning par shares is computed by dividing comprehensive income with the weighted average number of outstanding shares during the period. 2012 Income from operations Comprehensive net income Basic shares Total weight average A series shares Total weight average B series shares
66,807,317,291 23,801,337,270
43,352,596,615 18,984,433,470
56,000,000 1,064,000,000
56,000,000 1,064,000,000
1,120,000,000
1,120,000,000
Net income per share – basic
59
39
Earning per share of comprehensive income attributable to the owners of Parent with number of A and B series shares issued by the Parent.
21
17
Total A and B Series Shares
33
2011
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. AGREEMENT WITH THIRD PARTIES On 7 June 2011, the Parent entered into an agreement (engagement) with third parties, Rosendahl Maschinen G.m.b.H based in Austria, to buy Insulation line for cables physically foamed RK-C and RF Corrugation line RK-W and Technology transfer of some 2.5 million EURO in 2012 the machine has been operating commercially. 22. ADVANCE FROM CUSTOMER Detail of advance from customer is as follows: 2012
2011
Local Import
185,243,750 7,994,348,595
753,159,000 40,580,111,907
Total
8,179,592,345
41,333,270,907
23. RISK MANAGEMENT Introduction and overview The Group faces the risks of financial instruments as follows: • Credit risk • Market risk • Liquidity risk • Operational risk The Board of Directors has overall responsibility for setting and overseeing risk management framework. Directors have established a financial function that is responsible for developing and monitoring the Group's risk management policy. The internal audit function has the responsibility to evaluate and increase the effectiveness of risk management policies and procedures, and to review the adequacy of the risk management framework related to the risks faced by the Group. The overall objective of risk management is to identify and analyze the risks faced by the Group, set risk limits and appropriate controls, and to monitor risks and compliance to a predetermined limit, but without unduly affecting the Group's competitiveness and flexibility. a. Credit risk Credit risk is the risk of financial loss due to failure of the Group’s customers to meet their liabilities. Credit risk is managed primarily through credit sales policies. The credit risk maximum exposure of the financial assets in the financial position statements is equal to its carrying value.
b. Market risk Market risk is the risk arising from fluctuations of fair value of future cash flow of a financial instrument due to market price changes depicting risks of interest rate and foreign currency. c.
Liquidity risk Lquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its liabilities that have matured.
d. Operational Risk Operational risk is the risk of losses resulting from inadequate or failed internal processes, human factors, in adequate systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operations, systems and products of the Group.
34
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. FINANCIAL INSTRUMENT The table below presents the comparison of the carrying value and fair value of financial instruments of the Group recorded in the consolidated financial statements as of 31 December 2012: Carrying Value
Fair Value
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
7,320,204,639 242,447,482,081 543,366,011
7,320,204,639 242,447,482,081 543,366,011
Total
250,311,052,731
250,311,052,731
136,480,335,340
136,480,335,340
268,307,029,916 12,605,775,873 6,507,953,283
268,307,029,916 12,605,775,873 6,507,953,283
423,901,094,412
423,901,094,412
Financial Liabilities Bank loans – short term Trade payables Third parties Related parties Accrued expenses Total Short-term financial assets and liabilities
The carrying value of cash and cash equivalents, trade receivables of third parties, trade receivables of related parties and other receivables, short-term bank loans, trade payables of third parties, trade payables of related parties and accrued expenses is equivalent to the estimated fair value due to the short maturity of these financial instruments. 25. ISSUANCE OF NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS Indonesian Institute of Accountants has issued revised PSAK, ISAK and Revocation of Statement of Financial Accounting Standards (PPSAK). These financial accounting standards will be effective for periods beginning on or after January 1, 2013: 1. PSAK No. 38 (revised), “Business Combination Under Common Control”. 2. ISAK No. 21, “Real Estate Construction Agreement”. 3. PPSAK No. 10, “Revocation of PSAK 51: Accounting for Quasi-Reorganization”. Management of the Group is still assessing the impact of the above PSAK, ISAK and PPSAK and impact on the consolidated financial statements from adoption of these PSAK, ISAK and PPSAK are yet to be determined. 26. INFORMATION OF OPERATING SEGMENT Since January 1, 2003, the Parent has implemented Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.5 (Revision 2000), “Segment Reporting”. The standard specificly provides directions to determine Parent’s segment by product and geographic that should be reported. The financing informations should be reported based on the information which is used by the management to inform all activities of each segment and continue the allocation of resources. In accordance with this, the segment information which is stated in consolidated financial statements were presented based on general classification of group of product as a core business and market area as a geographic segment.
35
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Year ended December 31, 2012 (With comparative figure of year ended December 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. INFORMATION OF OPERATING SEGMENT (continued) The management has presented operating segment information in accordance with operating activities are as follows: 2012 2011 Geographic areas Domestic
1,020,197,078,016
864,752,600,095
Total
1,020,197,078,016
864,752,600,095
948,164,617,638 61,100,749,234 10,931,711,144
812,041,395,470 43,190,139,769 9,521,064,857
1,020,197,078,016
864,752,600,095
Cost of goods sold Electrical cables Telecommunication cables Hotel service
867,916,011,284 53,594,827,229 2,738,262,005
753,999,947,770 37,787,902,013 2,540,057,312
Total
924,249,100,518
794,327,907,095
Operating expenses Electrical cables Telecommunication cables Hotel service
22,030,635,504 1,915,707,435 5,194,317,268
15,068,316,631 5,022,772,210 5,631,514,661
Total
29,140,660,207
25,722,603,502
Income (loss) from operations Electrical cables Telecommunication cables Hotel service
58,217,970,850 5,590,214,570 2,999,131,871
42,973,131,068 379,465,546 1,349,492,884
Total
66,807,317,291
43,352,596,614
Type of product Electrical cables Telecommunication cables Hotel service Total
36
PT KABELINDO MURNI Tbk
Now The Journey Begins
PT KABELINDO MURNI Tbk
www.kabelindo.co.id
LA P ORA N TA H U NAN 2012 ANNUAL R E PORT
LAP OR AN TAHU NAN 2 0 12 AN N UAL R E PORT
Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13930 - Indonesia Phone: (62-21) 460 9065, 460 9550, Fax: (62-21) 460 9064, 460 4271 E-mail:
[email protected] or
[email protected]