PT KABELINDO MURNI Tbk. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 (BELUM DIPERIKSA AKUNTAN PUBLIK)
PT KABELINDO MURNI Tbk. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi
1
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
2-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
**************
7-34
P.T.
KABELTNDO
re
MURNI Tbk.
XABELITIDO
JL. RAWAGIMNG NO.2 KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA
rHONE
:46@065,4609550 :4609081,49M271 A,EBSIIE : www.kabelindo.o.id
iAX
STIRAT PER}IYATAAII I}IREKSI
TENTAI\[G TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT KABELINDO MURNI TbK. PERIODE 30 SEPTTMBER 2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Nama
Alamat Alamat
Kantor
Nomor
Telepon
Domisili
Iabatan
2. Nama
Alamat Alamat
Kantor
Domisili
:
. Surya Adiwijaya Soepono : Jl. Rawagirang No.2, Kws. Industri Pulogadung, Jakarta
Timur
No. 40, RT/RW: 001/007 Menteng, Jakarta Pusat : 4609065 : Presiden Direktur : Jl. Kimangunsarkoro
: Tan Robert Tanto : Jl. Rawagirang No.2, Kws. Industri Pulogadung, Jakarta Timur : Green Ville X I 54, RTIRW: 0121009
Duri Kep4 Kebon lerulq Jakarta Barat Nomor
Telepon
Jabatan
Menyatakan bahwa
l.
2. 3.
4
: 4609065 : Direktur
:
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan; Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; a. Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat seffira lengkap dan benar; b. Laporan keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau falcta material; Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta,2S
Ptesiden Direktur
@;.
'o'ffiYl$,.#i,
TAN ROBERT TANTO Direktur
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
September 2012
Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 1.839.531.630,pada tahun 2012 dan 2011 Piutang lain-lain Persediaan Uang muka kepada pemasok Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka
2c, 2k, 4 5
2d, 6 2f, 7 8 9
Jumlah Aset Lancar
9,068,965,684 2,100,000,000
12,893,308,349 2,100,000,000
217,220,239,644 4,470,975,409 198,155,413,722 8,729,783,073 8,002,832 -
183,026,892,062 1,769,370,485 116,697,532,344 41,333,270,907 1,713,955,628
439,753,380,364
359,534,329,775
286,162,874,755 928,250,048 222,836,891 287,313,961,694
282,192,612,400 144,000,000 988,032,107 95,794,104 283,420,438,611
727,067,342,058
642,954,768,386
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 175.540.803.706,- pada tahun 2012 dan Rp 165.269.759.480,- pada 2011 Aset dalam pembangunan Beban yang ditangguhkan - hak atas tanah Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
2h, 10
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. -2-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
September 2012
Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan
11
126,795,239,671
50,000,000,000
2e, 12 12 2l, 13 14 15
284,865,058,926 32,001,611,076 1,567,754,916 6,461,427,805 7,119,812,239
239,446,121,938 66,720,275,052 611,074,273 12,859,359,909 16,112,866,705
458,810,904,633
385,749,697,877
9,790,295,314 2,902,918,727
10,235,134,053 2,605,804,695
12,693,214,041
12,840,938,748
471,504,118,674
398,590,636,625
211,400,000,000 832,577,513 42,839,885,979
211,400,000,000 832,577,513 31,663,325,586
255,072,463,492 490,759,892
243,895,903,099 468,228,662
JUMLAH EKUITAS
255,563,223,384
244,364,131,761
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
727,067,342,058
642,954,768,386
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Penyisihan imbalan kerja karyawan
2j, 23
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 963 per saham seri A, Rp 148 per saham seri B, Modal dasar - 56.000.022 saham A dan 1.318.918.800 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham seri B pada tahun 2012 dan 2011 Agio saham Saldo laba Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingn non pengendali
16 17
2b,
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan -3-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih Beban pokok penjualan
2i, 18 2i, 19
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs Amortisasi beban ditangguhkan Beban Bunga Lain-lain, bersih Jumlah beban usaha
2i, 20 2i, 21 2k 22
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK Kini Tangguhan Jumlah beban pajak
2l 2l
Laba komprehensif tahun berjalan Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan non pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih
September 2012
September 2011
718,943,810,576 652,167,979,673
600,631,822,619 556,522,538,492
66,775,830,903
44,109,284,127
(7,656,994,409) (12,379,953,467) 108,976,974 (12,298,614,252) (59,782,059) (14,742,125,920) (437,875,663) (47,466,368,796)
(4,883,855,413) (12,334,579,257) 128,248,813 (334,890,105) (125,459,559) (9,204,983,179) 103,625,774 (26,651,892,926)
19,309,462,107
17,457,391,201
(5,195,209,224) 444,838,738 (4,750,370,486)
(4,835,347,230) 250,987,011 (4,584,360,219)
14,559,091,621
12,873,030,982
14,536,560,392 22,531,229 14,559,091,621
12,869,380,307 3,650,675 12,873,030,982
13
11
24
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. -4-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI BERAKHIR TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
Keterangan
Saldo 31 Desember 2010
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Agio Saham
(Rp.)
(Rp.)
Saldo Laba Sudah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya (Rp.)
(Rp.)
211,400,000,000
832,577,513
-
14,918,892,115
Pembagian Dividen
-
-
-
(2,240,000,000)
Cadangan Perseroan
-
-
196,080,593
(196,080,593)
Laba komprehensif tahun 2011
-
-
-
211,400,000,000
832,577,513
196,080,593
Pembagian Dividen
-
-
-
(3,360,000,000)
Cadangan Perseroan
-
-
250,000,000
(250,000,000)
Laba komprehensif - Sep. 2012
-
-
-
211,400,000,000
832,577,513
446,080,593
Saldo 31 Desember 2011
Saldo 30 September 2012
Jumlah
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
(Rp.)
(Rp.)
(Rp.)
227,151,469,628 (2,240,000,000)
449,699,505 -
227,601,169,133 (2,240,000,000)
-
-
-
18,984,433,471
18,984,433,471
18,529,157
19,002,962,628
31,467,244,993
243,895,903,099
468,228,662
244,364,131,761
(3,360,000,000)
-
(3,360,000,000)
-
-
-
14,536,560,392
14,536,560,392
22,531,229
14,559,091,621
42,393,805,386
255,072,463,492
490,759,892
255,563,223,384
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) September 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak ketiga lainnya Pembayaran bunga Pembayaran pajak Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas operasi
September 2011
746,486,756,398 108,976,972
573,446,789,876 128,248,812
(727,415,566,457) (10,766,242,614) (9,866,737,187)
(585,896,389,634) (4,228,008,478) (2,863,819,432)
(1,452,812,888)
(19,413,178,856)
(11,103,080,245) 250,000,000
(57,027,982,787) 134,403,775
(10,853,080,245)
(56,893,579,012)
8,481,550,468
78,337,143,333
8,481,550,468
78,337,143,333
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(3,824,342,665)
2,030,385,465
KAS DAN SETARA KAS - AWAL PERIODE
12,893,308,349
16,419,138,784
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR PERIODE
9,068,965,684
18,449,524,249
Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari Kas Bank JUMLAH
73,163,541 8,995,802,143 9,068,965,684
110,103,931 18,339,420,318 18,449,524,249
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hutang bank Kas bersih diperoleh dari / (dipergunakan untuk) aktivitas pendanaan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. -6-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian dan informasi umum PT Kabelindo Murni Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Frederik Alexander Tumbuan, SH tanggal 11 Oktober 1979. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Acara Negara No. 59 tanggal 12 Januari 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir diubah dengan akta Notaris No. 01 tanggal 6 Oktober 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, SH mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-87373.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel. Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1979. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta Komite Audit per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Soepono Purnawan Eko Andoko D.N. Adnyana
: Soepono : Verdy Kohar : D.N. Adnyana
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Surya Adiwijaya Soepono Tan Robert Tanto Wibowo
: Surya Adiwijaya Soepono : Tan Robert Tanto : Wibowo
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
D.N. Adnyana Risti Saka Budi I. Surbakti
: D.N. Adnyana : Veronica Lukman : Budi I. Surbakti
Perusahaan memiliki 364 orang dan 333 orang karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
-7-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56 juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1995. Perusahaan juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penawaran Umum Terbatas. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). c. Entitas Anak Berdasarkan akta notaris Leolin Jayanti, SH. No. 17 tanggal 25 Januari 2006 Perusahaan mendirikan PT Hotelindo Murni, Entitas Anak yang berdomisili di Aceh. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan no. C-07812 HT.01.01.TH.2006 tanggal 17 Maret 2006. Persentase kepemilikan Perusahaan pada Entitas Anak sebesar 98.33 %. Entitas Anak bergerak dibidang pariwisata kegiatan penunjang perhotelan lainnya.
2.
yaitu bidang usaha perhotelan, restoran dan
IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun Perusahaan dan Entitas Anak dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut : a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset tertentu yang dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan konsep akrual (accruel basis), kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan adalah Rupiah. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Semua saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. -8-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Entitas Anak disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasi. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih Entitas Anak dalam laporan laba rugi konsolidasi disajikan sebagai (penambah) pengurangan dari laba bersih konsolidasi sebelum kepentingan non pengendali untuk mendapatkan jumlah laba (rugi) bersih Perusahaan. Kerugian Entitas Anak yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas yang ada di tangan dan saldo uang yang ada di bank yang dimiliki Perusahaan. d. Piutang Usaha Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. e. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method). g. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing.
-9-
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
h. Aset tetap Aset tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangai akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut ; Masa manfaat
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
20 tahun 8 – 20 tahun 5 tahun 5 tahun
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya ; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasikan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan sebagai aset dalam penyelesaian sebagai bagian dari akun aset tetap. Apabila aset tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun aset tetap bersangkutan. i. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sesuai dengan syarat-syarat penjualan.
- 10 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
j. Penyisihan Imbalan Kerja Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan dan Entitas Anak mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Kredit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10 % dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu belum diakui. k. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah). Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 kurs tengah Bank Indonesia masingmasing adalah Rp. 9.588,- dan Rp. 9.068,- untuk US$1. l. Pajak penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Entitas Anak mengajukan keberatan.
- 11 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
m. Informasi Segmen Perusahaan dan Entitas Anak menyajikan informasi segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen geografis. n. Laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan o. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut. p. Kuasi Reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), “Akuntasi Kuasi-Reorganisasi”’ kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan dan entitas anak merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum, dengan nilai wajar, untuk memulai awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit. Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke selisih penilaian kembali aset tetap dan akun tambahan modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses penilaian kembali aset dan kewajiban dan penilaian kembali aset tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal saham akan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal disetor. Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangankan harga aktiva sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan (discounted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat resiko yang dihadapi. q. Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “ Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran “. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. - 12 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PSAK No. 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas ; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan ; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivative, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. Aset Keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan hanya jika Perseroan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank dan piutang usaha. Perusahaan mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. - 13 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. b. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perseroan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. d. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain. Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya dikurangi dengan rugi penurunan nilai. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain – pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, investasi pada perusahaan asosiasi dan aset yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derifatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila : (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir ; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan - 14 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan kedalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik resiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang ( tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variable, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan dimasa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anaknya. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
- 15 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kewajiban keuangan Pengakuan awal dan pengukuran Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivative yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel dan hutang jangka panjang yang termasuk dalam kategori kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Pengukuran setelah pengakuan awal Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intense untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
- 16 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilain tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat : (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir ; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through” ; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh resiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh resiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. 3.
STANDAR AKUNTANSI BARU Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut : Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 : a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan iten non-keuangan.
- 17 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 : a. PSAK 1 (Revisi 2010) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statement) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK 2 (Revisi 2010) “ Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK 5 (Revisi 2010) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. d. PSAK 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. e. PSAK 48 (Revisi 2010) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. f. PSAK 57 (Revisi 2010) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengukur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
- 18 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari :
Tingkat suku bunga bank pada periode tersebut adalah sebesar 2% - 3 % per tahun.
5.
DEPOSITO BERJANGKA Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri Tbk yang digunakan sebagai jaminan dalam rangka untuk mengikuti tender Pemerintah (PLN). Tingkat suku bunga deposito berkisar antara 4,0 % sampai 4,5 % pada tahun 2012 dan tahun 2011.
- 19 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari :
Ringkasan Piutang usaha menurut umur piutang adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak ada saldo piutang usaha kepada pihak yang berelasi. Komposisi piutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :
Sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Tbk. dan Citibank N.A. Indonesia (lihat catatan 9). Jumlah piutang yang dijaminkan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp. 158.494.049.588 dan Rp. 62.500.000.000 atau sebesar 125 % dari jumlah hutang bank. Manajemen berpendapat bahwa estimasi penurunan nilai piutang usaha adalah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. - 20 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 20.000.000.000,-. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan. 8.
UANG MUKA KEPADA PEMASOK Akun ini merupakan uang muka pembelian kepada pemasok dengan perincian sebagai berikut :
9.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari :
- 21 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP Tahun 2012
Tahun 2011
- 22 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 229.753.500.000,- Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
11. HUTANG BANK Akun ini terdiri dari :
Sesuai dengan akte perjanjian kredit No. 17 oleh Notaris Rismalena Kasri, SH pada tanggal 19 Juni 2008 perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing (OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp. 100.000.000.000,- dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan jangka waktu 1 tahun sejak tanggal 19 Juni 2008 dan dapat diperbaharui. Pinjaman ini digunakan modal kerja. Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 10/PPWK/OTF/CBD/I/2010 tanggal 20 Januari 2010. Perusahaan dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. telah sepakat untuk menurunkan jumlah plafon fasilitas Open Account Financing (OAF) dari Rp. 100.000.000.000 menjadi Rp. 50.000.000.000,-. Mengingat pertumbuhan penjualan Perseroan, maka berdasarkan Surat dari PT Bank Danamon Tbk. tertanggal 30 September 2011, fasilitas Open Account Financing (OAF) Perusahaan kembali dinaikan oleh PT Bank Danamon Tbk. menjadi Rp. 95.500.000.000,- dengan tingkat suku bunga dihitung berdasarkan biaya dana bank +3% dan dibayar pada saat jatuh tempo Promes. Adapun jaminan atas fasilitas Open Account Financing (OAF) tersebut diatas adalah : 1. 2. 3. 4.
Piutang dagang Mesin-mesin, termasuk mesin RF Persediaan barang ; dan Dana perusahaan yang ada di rekening operasional Perusahaan di Bank.
- 23 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 15 September 2011 Perseroan mendapat fasilitas dari Citibank N.A. : - Foreign Exchange Line PSE Line up to USD 100,000 - Trade Financing : Omnibus lines up to Rp. 41.500.000.000,Dengan tingkat suku bunga dihitung berdasarkan COF + 2,5 %, adapun jaminan atas fasilitas tersebut adalah : 1. Tanah dan bangunan di Kawasan Industri Pulogadung Jl. Rawagirang No. 5 Jakarta Timur. SHGB 116. 2. Account Receivable PT Kabelindo Murni Tbk sejumlah Rp. 30.000.000.000,Pada tanggal 13 Agustus 2008, Entitas Anak mendapatkan fasilitas cerukan dari Bank Panin Tbk. dengan nilai maksimum sebesar Rp. 3.000.000.000,- Pinjaman ini dikenakan bunga antara 12,00 % sampai 14,00 % per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB No. 1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Sukarno Hatta No. 1 Desa Daroy Kameu, Aceh Besar, NAD. Pada tanggal 1 Nopember 2010, Entitas Anak telah melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari PT Bank Panin Tbk., No. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
12. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan perincian sebagai berikut :
Komposisi hutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :
Hutang usaha pihak berelasi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing sebesar 89.90 % dan 78,42% dari jumlah hutang usaha. - 24 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG PAJAK a. Hutang Pajak Akun ini terdiri dari:
b. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum beban pajak yang disajikan dalam laporan laba (rugi) konsolidasi dengan penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut:
- 25 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari :
15. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian distributor kepada pihak Perusahaan dengan perincian sebagai berikut :
- 26 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. MODAL SAHAM Perincian pemegang saham Perusahaan per 30 September 2012 adalah sebagai berikut :
Perincian pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
- 27 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
*) Merupakan bagian dari hutang sindikasi Perusahaan, sehubungan dengan restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan tahun 2001. Dimana saat ini pengelolaan saham Perusahaan milik BPPN telah dialihkan kepada Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagaimana dalam surat yang disampaikan kepada perusahaan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. S-466/KN.4/2011 tanggal 22 Februari 2011. Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasi reorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aset dan liabilitas, selisih penilaian kembali aset tetap Rp. 52.610 Juta digabung dengan selisih penilaian kembali aset tetap Rp. 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp. 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp. 326.588 Juta. 17. AGIO SAHAM Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001. Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan liabilitas yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasi-reorganisasi (lihat catatan 2 dan 27). 18. PENJUALAN BERSIH Rincian pendapatan bersih perusahaan adalah sebagai berikut :
Penjualan diatas 10% dari penjualan bersih adalah kepada :
Pada tahun 2012 penjualan kepada pihak berelasi PT Sucaco Tbk. adalah sebesar Rp.1.500.692.022,- atau 9.531 meter. - 28 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut :
Perusahaan melakukan pembelian diatas 10% kepada :
Pembelian kepada pihak berelasi dalam satuan unit pada tahun 2012 terdiri dari PT Sucaco Tbk. adalah sebesar 6.519.733.6.60 kg dan 1.039.555 meter dan PT Setia Pratama Lestari adalah sebesar 4.025.475 kg.
- 29 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN Rincian beban penjualan dan pemasaran adalah sebagai berikut :
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut :
- 30 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. BEBAN BUNGA Rincian beban bunga adalah sebagai berikut :
23. IMBALAN KERJA Perusahaan dan Entitas Anak menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Bumiputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut : Tingkat diskon Kenaikan gaji tahunan Mortalitas Umur pensiun
: : : :
10 % 9% TMI II 1999 55
Mutasi kewajiban program adalah sebagai berikut:
- 31 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
25. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA Pada tanggal 7 Juni 2011 Perusahaan dan Entitas Anak melakukan perjanjian (perikatan) dengan pihak ketiga Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang berkedudukan di Austria, untuk membeli insulation line fo physically foam cables RK-C dan RF Corrugation line RK-W and Technology transfer.
- 32 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. INFORMASI SEGMEN USAHA Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk perusahaan sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut :
- 33 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. IMPLEMENTASI KUASI-REORGANISASI Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang dinilai dengan wajar dan tanpa dibebani defisit, Perusahaan dan Entitas Anak mengimplementasikan kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat catatan 2). Kuasi-reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Nopember 2007 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 13 dari Leolin Jayayanti, SH., tanggal 28 Desember 2007. Manajemen percaya bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang setelah melakukan kuasi-reorganisasi. Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007 sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi dapat dilihat sebagai berikut :
Aset dan liabilitas dinilai dengan wajar. Bagaimanapun, aset bersih yang dicatat tidak akan melebihi aset bersih sebelum kuasi-reorganisasi. Aset bersih adalah perbedaan antara jumlah aset dan liabilitas. -------oOo------- 34 -
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2012 DENGAN PEMBANDING 31 DESEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- 35 -