LAPORAN TAHUNAN PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk.
2012
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
1
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
2
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
3
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
4
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Para Pemegang Saham yang terhormat,
M
ewakili
jajaran Dewan Komisaris Perseroan, dengan berbesar hati
melaporkan bahwa PT. Mas Murni Indonesia Tbk., telah memperlihatkan
kinerja yang baik dan mencapai hasil-hasil yang mengesankan pada tahun 2012. Hal ini dimungkinkan karena kerja keras, jajaran Direksi beserta seluruh staf dan karyawan PT. Mas Murni Indonesia Tbk., didukung perkembangan perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan hal yang positif. Pada tahun 2012 perekonomian global mengalami perlambatan yang signifikan. Mesin pertumbuhan ekonomi dunia seperti AS, China, Jepang dan India mengalami perlambatan yang cukup serius, bahkan Eropa sudah
jatuh
ke masa resesi lagi.
Keadaan tesebut berakibat ekspor Indonesia pada tahun 2012 hampir tidak mengalami petumbuhan, hanya tumbuh 2,01%. Walaupun demikian perekonomian Indonesia tetap dapat tumbuh
dengan baik pada tahun 2012 sekitar 6,3%. Kekuatan permintaan
domestic masih menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingkat inflasi dan suku bunga yang relative rendah telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dimana kedua faktor tersebut telah memberikan ruang kepada belanja rumah tangga dan investasi tumbuh dengan signifikan pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Perseroan sanggup melampaui ekspektasi pendapatan dengan nilai pendapatan usaha yang tumbuh sebesar 2% menjadi Rp. 74,02 miliar, dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 72,58 miliar. Dari nilai total tersebut, 50,3% diperoleh dari pendapatan makanan dan minuman disusul dari pendapatan kamar sebesar 43% dan sisanya adalah pendapatan lain-lain sebesar 6,71%. Dalam hal pengawasan dan penilaian atas kinerja Direksi, Dewan Komisaris dengan merujuk pada mandat yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris secara berkala telah melakukan fungsi pengawasannya atas tugas pengelolaan yang dijalankan oleh Direksi Perseroan maupun menyampaikan rekomendasi-rekomendasi guna memastikan tercapainya target-target Perseroan. Dalam menjalankan tugas ini, Dewan Komisaris senantiasa melakukan koordinasi yang baik dengan Direksi Perseroan dan Komite Audit Perseroan. 5
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Dewan Komisaris telah mencatat beberapa usaha yang telah dilakukan Perseroan untuk meningkatkan pengendalian intern perusahaan, seperti peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Operasi Perusahaan yang dilakukan oleh Internal Audit dan berkoordinasi dengan Komite Audit. Sebagai kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris, Komite Audit telah aktif memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melakukan tugas-tugas lain seperti melakukan penelaahan atas informasi keuangan, ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal dan kegiatan internal audit.
Gambar artis perencanaan tampak depan hotel
Gambar artis perencanaan Lobby Hotel
6
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Komite Audit juga melaporkan kepada Dewan Komisaris atas berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi. Dari prospek usaha yang diramu oleh Dewan Direksi, kami optimis akan langkah strategis dari implementasi yang siap dilaksanakan di tahun 2013 dan dengan adanya koordinasi yang baik, serta dijalankan pengawasan dan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan telah memungkinkan Perseroan untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Dewan Komisaris sangat menghargai usahausaha dan hasil-hasil yang dilakukan Direksi Perseroan dalam merealisasikan target-target Perseroan yang tertuang dalam kebijakan strategis dan operasional maupun rekomendasi dan petunjuk yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa secara umum perseroan menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada tahun 2012, baik aspek keuangan, operasional, sumber daya manusia, tata kelola dan aspek-aspek lainnya. Dengan demikian Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa Direksi telah bekerja dengan baik dalam melaksanakan strategi usaha yang ditetapkan, yang berujung pada Pencapaian laba dan kinerja keseluruhan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2012 telah menyetujui pengangkatan Bapak DR. Sihol Siagian SH sebagai Komisaris Perseroan, dengan komposisi yang telah diperkuat tersebut, maka Dewan Komisaris akan dapat menjalankan fungsinya dengan lebih baik lagi seiring pertumbuhan usaha Perseroan pada tahun tahun mendatang.
7
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Atas nama jajaran Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan atas semangat, kerja keras, dedikasi dan kebersamaan yang sangat baik di tahun 2012 dan akan ditingkatkan lagi untuk mengatasi tantangan-tantangan untuk mencapai kinerja dan pertumbuhan Perseroan yang lebih baik di tahun 2013. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai usaha kita semua.
PT. Mas Murni Indonesia Tbk., Atas nama Dewan Komisaris
Sinta Ladya Santoso Presiden Komisaris
8
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
LAPORAN DIREKSI Pemegang Saham Yang Terhormat,
ami
mewakili segenap Direksi PT. Mas Murni Indonesia Tbk., dengan ini
melaporkan kepada para pemegang saham, bahwa Perseroan berhasil melalui tantangan-tantangan selama tahun 2012 dan mengakhirinya yang memuaskan.
Program
kerja dibidang
dengan kinerja
operasional, proyek renovasi Garden
Palace Hotel masih berkelanjutan sesuai rencana. Demikian pula dengan kinerja keuangan Perseroan dengan kenaikan laba operasi dan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam tahun 2012, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp. 74,02 miliar, naik 2% dari pendapatan pada tahun sebelumnya. Total Pendapatan terdiri dari pendapatan kamar sebesar Rp. 31,83 miliar meningkat dari Rp. 31,75 miliar pada tahun 2011, pendapatan dari makanan dan minuman
sebesar Rp. 37,23 miliar meningkat dari
sebesar Rp. 36,67 miliar pada tahun 2011, dan pendapatan lain – lain sebesar Rp. 4,96 miliar meningkat dari Rp. 3,97 miliar pada tahun 2011. Setelah memperhitungkan Beban usaha sebesar Rp. 32,14 miliar pada tahun 2012, beban lain-lain sebesar Rp. 4,71 miliar pada tahun 2012 Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp. 2,34 miliar, naik dari Rp. 1,56 miliar pada tahun 2011. Secara keseluruhan kinerja pendapatan Perseroan didasari oleh perpaduan antara lokasi yang strategis dan implementasi strategi bisnis Perseroan, melalui komitmen dan dedikasi yang diikuti kejelian dalam melihat potensi peluang. Perseroan telah menyelesaikan sebagian besar
Dalam tahun 2012.
proyek renovasi dan melakukan
rebranding untuk menghadirkan Garden Palace Hotel yang baru.
Pada tahun 2013
Perseroan akan menyelesaikan renovasi dan melaksanakan pembangunan gedung perkantoran Indonesia Bagian Timur (IBT) Centre. Propek Usaha Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta lebih, dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi, memerlukan sarana transportasi dan hunian yang memadai, didukung
dengan
pertumbuhan
ekonomi, dimana investasi menjadi salah satu
komponen pembentukan pertumbuhan ekonomi. 9
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Secara sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi. Ini menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi konsumsi dan gaya hidup masyarakat diyakini akan terus mendorong pertumbuhan berkesinambungan.
Seperti
pada
pendapatan usaha yang lebih tinggi dan
tahun-tahun
sebelumnya,
pada
tahun-tahun
mendatang, manajemen masih tetap memfokuskan pada pencapaian pendapatan usaha dan laba usaha. Sejalan dengan stabilnya indikator ekonomi makro upaya Perseroan untuk melakukan dan meneruskan proyek renovasi dimana Perseroan telah menyelesaikan
proyek
renovasi pada Club Royal yang dilengkapi dengan club lounge dan board meeting serta telah meyelesaikan coffee shop dengan nama baru Green House Kitchen & Bistro, dengan didukung meningkatnya kualitas pelayanan dari seluruh karyawan maka diharapkan akan meningkatkan pendapatan usaha Perseroan. Dengan pertimbangan-pertimbangan diatas, Perseroan bertekad akan melanjutkan proyek renovasi secara berkelanjutan dan melakukan
inovasi-inovasi baru seperti
misalnya Green House Kitchen & Bistro, yang menyajikan makanan dan minuman perpaduan Asia dan Eropa dengan suasana natural dengan suasana alam, serta telah selesainya renovasi kamar yang dilengkapi dengan fasilitas apartemen baik satu dan dua kamar. Tata Kelola Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan hal penting yang mutlak diperlukan oleh industri perhotelan dalam menghadapi perkembangan risiko bisnis dan tantangan usaha yang kian meningkat. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara konsisten, bertujuan untuk memperkuat posisi Perseroan dalam meghadapi persaingan, memaksimalkan nilai, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi Perseroan dalam mengelola sumber daya dan risiko, dimana pada akhirnya hal ini dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan (stakeholder), sehingga dalam jangka panjang Perseroan dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan. Perseroan berkomitmen bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG dilaksanakan melalui beberapa hal antara lain ; Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal Perseroan; Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan audit eksternal; Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
10
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Perseroan percaya bahwa tata kelola perusahaan yang baik lebih dari sekadar serangkaian prosedur atau kebijakan yang mematuhi peraturan yang berlaku. Yang paling penting adalah bahwa tata kelola perusahaan yang baik harus dipraktekkan dan menjadi bagian yang melekat pada bisnis atau lebih tepatnya sebagai gaya hidup. Perseroan berencana untuk mengembangkan tata kelola perusahaan yang baik sebagai sebuah sistem yang menjamin perlindungan bagi kepentingan pemegang saham maupun pemangku kepentingan serta memastikan kesinambungan perusahaan. Penutup Akhir kata, kami ingin menyampaikan penghargaan kami kepada pemegang saham, mitra
bisnis serta pihak-pihak
professional yang mendukung
Perusahaan
dalam
usaha untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik melalui peningkatan kualitas produk dan layanan. Penghargaan yang sama kami sampaikan kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan masukan, panduan, dan pengawasan kepada Direksi. Bersama ini juga penghargaan kami terhadap seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk dedikasi dan usaha mereka dalam mengembangkan Perusahaan.
Selanjutnya untuk menghadapi tahun 2013 Perseroan akan terus memberikan yang terbaik. Kepercayaan yang telah diberikan tersebut mendukung keyakinan kami bahwa Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang tepat. Untuk dan atas nama Dewan Direksi,
Djaja Santoso Presiden Direktur
11
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
PROFIL PERUSAHAAN 1.
Data Perusahaan Nama Alamat
2.
: PT. Mas Murni Indonesia Tbk. : Jl. Yos Sudarso no. 11, Surabaya 60271 Telepon : 031-532-1001, 031-532-0951 Faksimili : 031-531-2306/532-3118 Alamat e-mail :
[email protected]
Riwayat Singkat Perusahaan
PT. MAS MURNI INDONESIA Tbk., berkedudukan di Surabaya, Jalan Yos Sudarso no. 11, didirikan pada 27 Juli 1970 berdasarkan Akta Notaris Nyoo Sioe Liep, SH. No. 22. Pada awal berdirinya Perusahaan bernama PT. Mas Murni, yang telah berubah menjadi PT. Rantai Mas Murni dengan akta dari notaris yang sama No. 14 tanggal 11 September 1971. Nama perusahaan berubah menjadi PT Mas Murni Indonesia berdasarkan akta No. 17 tanggal 21 Oktober 1971 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/192/7 tanggal 6 Nopember 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 5 Tambahan No. 40 tanggal 1 Januari 1973.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Shinta Ameliawaty SH., No. 149 tanggal 27 Desember 2004, perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-08666 HT.01.04.TH.2005 tanggal 31 Maret 2005, kemudian melalui Akta No. 210 tanggal 30 Juni 2006 dihadapan Notaris yang sama, menetapkan pengangkatan kembali pengurus perseroan, dan telah dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-UM.02.01.13791 tanggal 8 Agustus 2006. Kemudian berdasarkan Akta No. 115, tanggal 29 Juni 2007 mengenai perubahan Direksi dan Komisaris yang dibuat dihadapan Notaris yang sama, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan nomor W10-HT.01.10-879, tanggal 12 September 2007.
12
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Berdasarkan Akta No. 193, tanggal 30 Juni 2008 yang di Aktakan oleh Notaris Shinta Ameliawaty mengenai perubahan Pasal 4 sehubungan dengan Kuasi Reorganisasi dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undangundang No. 40 Tahun 2007, perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU34512.AH.01.02. Tahun 2009. Selanjutnya mengenai perubahan Akta No. 38 tanggal 21 Juni 2010, perubahan Anggaran Dasar PT. Mas Murni Indonesia Tbk., berkenaan dengan Pasal 4 ayat 2, dan Pasal 4 ayat 3 yang telah dilaporkan oleh Notaris Siti Nurul Yuliani, SH., M.Kn., yang mana telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010. 3.
Bidang dan Kegiatan Usaha
Sejalan dengan perkembangannya, pada tahun 1994, PT. Mas Murni Indonesia menjadi Perusahaan Terbuka dimana sahamnya mulai diperdagangkan dibursa saham BEJ dan BES (sekarang BEI).
Sejak 1989, Perseroan menggeluti bidang usaha properti. Saat ini ada dua usaha properti yang dikuasai oleh MMI, yaitu bisnis perhotelan, dan bisnis apartemen dan pusat perbelanjaan. yang terletak di jantung kota Surabaya, pusat bisnis dan pemerintahan yang hanya beberapa menit dari Plaza Surabaya, Tunjungan Plaza, World Trade Center, dengan bank swasta, bank pemerintah, dan bank asing bertaburan di sekelilingnya, serta akses yang mudah ke bandar udara, pelabuhan dan stasiun kereta. Bisnis perhotelan inilah yang menjadi inti bisnis Perseroan untuk lebih mengembangkan sayap ke bisnis properti lainnya.
Pada usaha perhotelan, Perseroan memiliki dan mengoperasikan Garden Palace Hotel, sebuah hotel berbintang empat, 24 lantai dengan kapasitas 370 kamar, berkelas internasional antara lain : Stándar Room, Superior Room, Deluxe Theme Premium, Club Royale, Menteri Suite dan Sultan Suite.
13
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Hotel Garden Palace memiliki fasilitas beberapa ruang pertemuan dengan kapasitas yang bervariasi dengan perincian kapasitas sebagai berikut :
14
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Sebagai Hotel yang bertaraf internasional Garden Palace Hotel dilengkapi dengan fasilitas Food & Beverages yang antara lain : Mingcourt Chinese Restaurant, Nishiki Sabu House, Green House Kitchen & Bistro, Vista Jazz Bake & Bristo, Cat’s Pajamas Club & Resto, dan Curabhaya Lounge.
Dalam bisnis restaurant cepat saji, Perseroan melalui anak perusahaan yaitu PT. Grahamediatama Megacom (GMM) memiliki dan mengelola beberapa outlet Dim Sum dengan nama “Orchid Hongkong Dim Sum”.
Outlet pertama telah dibuka pada pertengahan tahun 2007 di Juanda International Airport Surabaya. Untuk lebih dekat dengan konsumen telah dibuka dibeberapa outlet di pusat perbelanjaan antara lain di ITC Surabaya, Galaxy Mall Surabaya dan Supermall Surabaya, Tunjungan Plaza Surabaya yang sampai tahun 2012 sudah beroperasi sebanyak 10 outlet. GMM juga mengelola dan memiliki resto dan lounge Cat’s Pajamas diarea Garden Palace Hotel. Pada awal tahun 2013 GMM melakukan pengembangan usaha melalui Clark Hatch Fitness Center & Spa yang melangkapi fasilitas Garden Palace Hotel.
15
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Secara ringkas, profil perusahaan sejak tahun 1970 didirikan, berkembang, diambil alih pada tahun 1989, setelah itu terkonsentrasi dan berkecimpung pada bisnis perhotelan, apartemen, pusat perbelanjaan, restoran dan berjalan sampai sekarang.
Vista Bake & Bistro
16
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
3.
Struktur Organisasi Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komite Audit
Komite Remunerasi Dan Nominasi Dewan Direksi
Corporate Secretary
Internal Audit
Komite Audit
Manager Keuangan & Administrasi
General Manager
OA Engineering
EAM Bisnis Unit
4.
Team Pengembanga n Usaha & Pemasaran
OA F &B
EAM Operation
EAM Fin. & Acctg.
HRD Manager
Visi dan Misi Perusahaan Perseroan mempunyai visi jangka panjang sebagai salah satu perusahaan yang berskala menengah ke atas di dalam mengelola propertiproperti di nusantara, untuk mencapai visi ini, perseroan menyusun misi setiap tahunnya, untuk mengadakan setiap langkah perbaikan, baik secara operasional dan manajerial. Perseroan juga senantiasa akan memanfaatkan setiap momentum pertumbuhan dengan membangun aliansi strategis yang memiliki sinergi yang saling melengkapi dan menguntungkan. Perseroan selalu berusaha untuk senantiasa melakukan inovasi dan mencari terobosan baru untuk meningkatkan kinerjanya.
17
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
5.
Nama, Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat anggota Dewan Komisaris Sinta Ladya Santoso, Presiden Komisaris Menyelesaikan pendidikan dalam Bidang Sistem Informatika pada California State University, Fresno, California USA, mengawali jabatan di bidang Perencanaan dan Pengembangan sejak tahun 1990, dan menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2000. Penunjukkan sebagai Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham No. 210, tanggal 30 Juni 2006 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH., di Surabaya. Ir. Umaryadi Reksodidjojo, Komisaris / Komisaris Independen Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, dan jabatan terakhir di PT. Nindya Karya, sebagai Direktur Operasi dan sejak tahun 1997 bergabung di PT. Mas Murni Indonesia Tbk., sebagai Komisaris Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 63, tanggal 20 Juni 1997 oleh Notaris Wachid Hasyim SH di Surabaya. Soedarsono Notoprajitno, Komisaris / Komisaris Independen Menyelesaikan pendidikan pada Perguruan Tinggi Swasta jurusan Administrasi Niaga. Mengawali karirnya sebagai Kepala Bagian Pembukuan PT. Makto Jaya, pernah menjabat Kepala Bagian Pembukuan PT. Pondok Tjandra Indah dan pada tahun 1988 menduduki jabatan Kepala Bagian Accounting, tahun 1996 sampai pertengahan tahun 2007 menjadi Direktur Perseroan dan sejak itu menjabat sebagai Komisaris Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham No. 193, tanggal 30 Juni 2008 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH di Surabaya. DR. Sihol Siagian SH, Komisaris Pendidikan : Tahun 2001 Magister Management pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipajana ; tahun 2004 Magister Ilmu Hukum Bidang Hukum Bisnis pada Universitas Padjadjaran ; tahun 2010 Doktor Ilmu Hukum Bidang Hukum-Bisnis pada Universitas Padjadjaran Bandung. Mengawali karirnya pada tahun 1978 sampai dengan 1999 pada Departemen Keuangan RI (Badan Pengawas Pasar Modal) pada 1994 sebagai anggota Tim Penyusunan Rancangan Undang-undang Pasar Modal (UU) Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 ; pada tahun 1999 sampai dengan 2007 sebagai Direktur PT. Bursa Efek Surabaya ; pada 2007 sampai dengan 2009 sebagai Direktur Keuangan Dan Administrasi PT. Bursa Efek Indonesia ; pada tahun 2011 sampai sekarang Direktur PT. ATPK Resouces Tbk. 18
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
pada tahun 2012 sampai sekarang sebagai Komisaris pada PT. Mas Murni Indonesia Tbk. Penunjukkan sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Mas Murni Indonesia nomor 62 tanggal 29 Juni 2012
6.
Nama, Jabatan dan Riwayat Hidup Singkat Anggota Direksi Djaja Santoso, Presiden Direktur Pendidikan dalam Bidang Marketing di California State University, Fresno, California USA. Mengawali karirnya dengan menjabat sebagai Presiden pada Kencana International Import di USA pada tahun 1987, kemudian pada tahun 1988 sebagai Asisten Direktur PT. Singa Barong Kencana yang bergerak dalam bidang perhotelan, dan sejak tahun 1994 menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur PT. Mas Murni Indonesia Tbk., hingga saat ini. Penunjukkan sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Mas Murni Indonesia Tbk., No. 9, tanggal 16 Juli 1990 oleh Notaris R. Soedjono di Surabaya. Surya Atmadinata, Direktur Mengawali karirnya sebagai pimpinan dalam usaha industri rubber sheet, genteng, serta plastic. Pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Bancar Monodon sejak tahun 1988 dan Direktur PT. Techindocom sejak tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur yang membidangi kegiatan operasi Perseroan sejak tahun 1990 sampai sekarang. Penunjukkan sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Mas Murni Indonesia Tbk., No. 9, tanggal 16 Juli 1990 oleh Notaris R. Soedjono di Surabaya. Ir. Djie Peterjanto Suharjono, MM, Direktur Menyelesaikan pendidikan pada Institut Teknologi Surabaya. Mengawali karirnya sebagai Asst. General Manager Garden Palace Hotel, kemudian pada tahun 2003 sampai dengan pertengahan tahun 2007 menjabat sebagai General Manager, sejak itu menjabat sebagai Direktur Perseroan hingga sekarang. Penunjukkan sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham No. 193, tanggal 30 Juni 2008 oleh Notaris Shinta Ameliawati SH di Surabaya
19
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
7.
Jumlah Karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya Perseroan memberikan perhatian khusus pada masalah pendidikan dan pelatihan karyawan yang totalnya berjumlah 488 orang, dengan cara diterapkan target minimal pelatihan yaitu 1,5 jam per karyawan per bulannya atau 18 jam per karyawan per tahun. Secara garis besar jenis-jenis pelatihan di bagi menjadi 3 bagian yaitu General Hotel Knowledge, ( Know Your Hotel, Hotel Tour dan lain-lain) Skill Training, ( Sequence of service, Food & Beverage product dll) dan Other Trainings (Beauty class, Fire & Safety, Motivation dll). Pelatihan – pelatihan tersebut tidak hanya teori tapi lebih ditekankan pada praktek dan lapangan yang dikemas dalam suatu paket Edutaintment yaitu Education Entertaintment yang menarik seperti Fun Games, Role Play, dan Outdor Training, Trainernya ditangani sendiri oleh bagian training maupun oleh tenaga professional dari luar.
8.
Uraian Nama Pemegang Saham a.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih Nama Pemegang saham 1. Tumaco, Pte. Ltd. 2. PT. Sentratama Kencana 3. Jade Bond Limited
Jumlah
Persentase
223.147.330 375.000.000 557.300.500
9,65 16,21 24,09
b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perseroan : Sesuai dengan daftar Pemegang Saham per 31 Desember 2012 yang diperoleh dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom, tidak terdapat kepemilikan saham Perseroan yang berasal dari para pengurus Perseroan, baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi. C. Kelompok Masyarakat yang memiliki kurang dari 5% Nama Pemegang saham
Jumlah
Masyarakat
1.157.792.073
20
Persentase 50,05
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
9.
Nama anak perusahaan :
Perseroan mempunyai 3 anak perusahaan masing-masing : PT. Hotelnet Prima Wisata dengan kepemilikan sebesar 99,92% bidang usaha menjalankan usaha manajemen perhotelan, PT. MMI Globalmart dengan kepemilikan sebesar 99,71% bidang usaha menjalankan usaha perdagangan/pengangkutan dan PT Grahamediatama Megacom dengan kepemilikan sebesar 84,85%, bidang usaha jasa, hiburan & restoran dan periklanan. PT. Hotelnet Prima Wisata dan PT. MMI Globalmart hingga akhir tahun 2012 belum melakukan aktivitas operasi komersial, sedangkan PT. Grahamediatama Megacom sudah beraktivitas operarsi sejak awal 2011.
10.
Kronologi pencatatan saham dan perubahan dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku
Pada tanggal 4 Januari 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S02/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum atas 15.000.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp. 1.000,-- kepada masyarakat, dan pada tanggal 9 Februari 1994 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada PT. Bursa Efek Jakarta dan PT. Bursa Efek Surabaya.
Tahun 1996 Pada tanggal 25 Juni 1996, dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus dari agio saham sebesar Rp. 25.300.000.000 yang dibagikan pada tanggal 26 Agustus 1996 dengan perbandingan 50 saham lama mendapat 23 saham baru, meningkatkan modal dasar dari Rp.138.000.000.000 yang terdiri 138.000.000 saham dengan nilai Rp.1.000 per saham menjadi sebesar Rp.318.000.000.000, serta melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp.1.000 menjadi Rp.500 per saham. RUPSLB ini diaktakan dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H. NO.43 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-8006. HT.01.04 Th.96 tanggal 11 Juli 1996. Tahun 1997 Dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 20 Juni 1997, yang diaktakan dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H. No.63, para pemegang saham menyetujui :
21
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Pembagian dividen saham dari saldo laba sebesar Rp.12.045.000.000 kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 21 Juli 1997. Setiap pemegang saham yang memiliki 16 saham berhak atas 1 saham baru, meliputi 10.037.500 lembar saham ditempatkan dan disetor penuh atau sejumlah Rp. 5.018.750.000 dan agio saham sejumlah Rp. 7.026.250.000 Tahun 1999 Dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 11 Agustus 1999, yang diaktakan dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H. No. 16, para pemegang saham menyetujui : Merubah komposisi saham menjadi terdiri dari : Jumlah Saham
Saham
Nilai Nominal
Jumlah
seri
436.000.000
Rp. 500
Rp.
218.000.000.000
Saham Seri
500.000.000
Rp. 200
Rp.
100.000.000.000
A
B
Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-16607.H.01.04 TH.99 tanggal 23 September 1999.
Dalam RUPSLB tanggal 16 Desember 1999 yang diaktakan dengan akta Notaris Wachid Hasyim, S.H. No. 25, para pemegang saham menyetujui : a. Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari sebesar Rp. 318.000.000.000 menjadi Rp. 728.000.000.000 b. Menerbitkan saham seri baru (seri C) dengan nilai nominal Rp.150 per saham dan mengubah komposisi saham Perusahaan, menjadi sebagai berikut : Jumlah Saham
Nilai Nominal
Saham seri A
195.000.000
Rp. 500
Rp.
97.500.000.000
Saham seri B
1.450.000.000
Rp. 200
Rp.
290.000.000.000
Saham seri C
2.270.000.000
Rp. 150
Rp.
340.500.000.000
Jumlah
Penerbitan obligasi konversi dengan jumlah maksimum Rp.150.000.000.000,-. Obligasi ini dapat dikonversi ke saham seri B dengan nilai pelaksanaan sama dengan nilai nominal yaitu Rp.200,- per saham. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20688 HT.01.01 TH.1999 tanggal 29 Desember 1999. 22
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Tahun 2002 Berdasarkan akta notaris No.25 tanggal 16 Desember 1999 oleh Notaris Wachid Hasyim, S.H., pada tahun 2002 Perusahaan telah meningkatkan modal disetor sebesar Rp.17.000.000.000,- karena adanya pelaksanaan konversi obligasi menjadi saham seri B sebanyak 85.000.000 lembar saham. Tahun 2004 Berdasarkan akta notaris No.25 tanggal 16 Desember 1999 oleh Notaris Wachid Hasyim, S.H., pada tahun ini Perusahaan telah meningkatkan modal disetor sebesar Rp.25.231.000.000,- karena adanya pelaksanaan konversi obligasi menjadi saham seri B sebanyak 126.155.000 lembar saham.
Dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 yang diaktakan dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, SH. No. 149, para pemegang saham menyetujui hutang Perusahaan untuk dikonversi menjadi obligasi konversi dengan mengikuti peraturan Bapepam No. IX. D.4 tgl. 14 Agustus 1998 dan peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp 728.000.000.000 menjadi Rp 913.700.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-086666 HT.01.04. Th 2005 tanggal 31 Maret 2005. Tahun 2007 Berdasarkan akta notaris No. 149 tanggal 27 Desember 2004 oleh Notaris Shinta Ameliawati, SH., di Surabaya, Perusahaan telah meningkatkan modal disetornya sebesar Rp. 67.000.000.000,- karena adanya subskripsi saham dari obligasi konversi, yaitu Obligasi atas unjuk sebesar Rp. 67.000.000.000,dikonversi dengan 335.000.000 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp. 200,- per lembar saham . Konversi obligasi atas unjuk ke saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek pada tanggal 26 Desember 2007. Tahun 2008 Berdasarkan surat Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom No. DE/V/080923 tanggal 28 Mei 2008 telah diterbitkan saham baru PT. Mas Murni Indonesia Tbk., Seri B dengan nilai nominal Rp. 200,-- (dua ratus rupiah) per saham sebanyak 533.147.330 saham yang merupakan hasil konversi saham dari Obligasi Konversi Seri II PT. Mas Murni Indonesia Tbk., senilai Rp. 106.629.466.000,-- (seratus enam miliar enam ratus dua puluh Sembilan juta empat ratus enam puluh enam ribu rupiah). 23
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Sehubungan dengan pelaksanaan Kuasi Reorganisasi, Perseroan menurunkan nilai nominal saham Seri A dari Rp. 500,-- menjadi Rp. 240,-- , saham Seri B dari Rp. 200,-- menjadi Rp. 96,-- dan saham Seri C dari Rp. 150,-- menjadi Rp. 72,-- , sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh menurun dari sebesar Rp. 402.079.216.000,-- menjadi Rp. 192.998.023.680,-- . Penurunan nilai nominal tersebut telah memperoleh persetujuan para pemegang saham melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2008 yang di akta kan oleh Notaris Shinta Ameliawaty, SH. dengan Akta No. 193 tanggal 30 Juni 2008. Tahun 2010 Perubahan Pasal 4 ayat 2, dan Pasal 4 ayat 3, perubahan Anggaran Dasar PT. Mas Murni Indonesia Tbk., yang telah dilaporkan oleh Notaris Siti Nurul Yuliani, SH., M.Kn., yang mana telah dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010, susunan Pemegang Saham adalah seagai berikut :
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Nominasi
%
170.637.073
240
7,376540271
Jade Bond Limited
557.300.500
96
24,09177272
Tumaco Pte Ltd
223.147.330
96
9,646527786
PT. Sentratama Kencana
375.000.000
96
16,21102937
Masyarakat
981.155.000
96
42,41475338
6.000.000
72
0,25937647
Saham Seri A Masyarakat
Saham Seri B
Saham Seri C Masyarakat
JUMLAH
2.313.239.903
24
100.00000000
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
11.
13.
Nama dan alamat lembaga atau profesi penunjang Pasar Modal
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia PT. Mas Murni Indonesia Tbk., berasal dari aneka latar belakang etnis yang mencerminkan keragaman yang luas dari budaya Indonesia, dengan berbagai ketrampilan dan keahlian yang setara.
Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia sebagai asset Perseroan (Human Resources Capital), adalah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kegiatan bisnis Perseroan. Karena itu, Perseroan selalu mencanangkan program pembelajaran dan pertumbuhan sumber daya manusia yang berlangsung secara terus menerus sesuai tuntutan bisnis yang semakin berkembang. Program pembelajaran dan pertumbuhan, baik dalam lingkup teknis fungsional maupun manajerial, meliputi antara lain Pelatihan dan Pengembangan, Pendidikan, Pemeliharaan serta Pelayanan Kesejahteraan seluruh karyawan. 25
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Perseroan memberikan perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia yang berjumlah 488 orang dan berhasil melaksanakan pelatihanpelatihan baik secara internal dengan mendatangkan trainer maupun eksternal dengan melakukan studi banding,
Acara Beauty Class
Perseroan selalu mencanangkan program pembelajaran dan pertumbuhan sumberdaya manusia yang berlangsung secara terus menerus sesuai tuntutan bisnis yang semakin berkembang. Progran pembelajaran dan pertumbuhan, baik dalam teknis fungsional maupun manajerial, meliputi antara lain Pelatihan dan Pengembangan, Pendidikan serta kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Sehingga dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang professional dan handal Perseroan juga berusaha menerapkan nilai - nilai keyakinan yang harus dijiwai serta dimiliki serta dibanggakan oleh semua karyawan. dan diharapkan dapat menjadi Corporate Culture yang berupa nilai-nilai keyakinan karyawan.
Acara Berbuka Puasa Bersama tahun 2012
26
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Nilai-nilai keyakinan yang merupakan Pedoman Perilaku tersebut diberi nama “CREDO” yaitu Ikrar atau Janji Karyawan, yang di dalamnya ber-isi : Visi dan Misi perusahaan, Motto, Standard Pelayanan, dan 22 Sikap - Sikap dasar karyawan. Ikrar tersebut diwujudkan dalam satu kartu saku yang harus selalu dibawa pada saat karyawan bekerja sehingga dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas sehari – hari.
Perayaan Natal bersama Tahun 2012
Program ” Harmonisasi Hubungan Kerja ” merupakan program yang terus menerus dihidupkan dan diterapkan diantara seluruh jajaran Manajemen, Direksi maupun karyawan burupa pembinaan rohani dengan acara pengajian karyawan serta persekutuan doa bagi karyawan. Diharapkan dengan dilakukannya program pengembangan sumber daya manusia yang professional dan terencana secara baik dapat lebih meningkatkan kinerja perseroan, karena karyawan dituntut untuk selalu tegar, loyal, kreatif, inovatif dan efisien dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.
27
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan mempekerjakan 488 orang karyawan. Berikut adalah komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan :
28
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
erikut ini adalah pembahasan dan analisis keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. 1. Tinjauan Operasional a. Pendapatan Pendapatan Perseroan diperoleh terutama dari pendapatan kamar, makanan dan minuman serta pendapatan lain-lain : diantaranya dari telepon, telex dan fax, laundry dan lain-lain. Proporsi kontribusi pendapatan kamar tahun 2012 mencapai 43 % dari total pendapatan, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kontribusi di tahun 2011 sebesar 43,74% sedangkan kontribusi pendapatan makanan dan minuman menurun dari 50,79% pada tahun 2011 menjadi 50,3% pada tahun 2012. Pembukaan outlet baru “ Curabhaya Lounge“ dan “ Orchid Hongkong Dimsum” di beberapa Mall serta peningkatan pendapatan dari Cat’s Pajamas resto & lounge berpengaruh terhadap Peningkatan pendapatan makanan dan minuman Perseroan pada tahun 2012 sebesar 1% dibandingkan tahun 2011. b. Beban Operasional Beban operasional tahun 2012 yang terdiri dari beban departementalisasi dan beban usaha, mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,29 miliar atau 3,96% lebih tinggi dari tahun 2011. Peningkatan ini terutama terjadi pada beban kamar, beban makanan dan minuman karena adanya kenaikan harga bahan baku serta beban pemasaran, umum dan administrasi. c. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba. Tingkat laba bersih terhadap pendapatan Perseroan pada tahun 2012 mencapai rasio positif sebesar 3,2% atau memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 2,34 miliar, 49,6% lebih tinggi dari perolehan tahun 2011. 29
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
2.
Analisis Kinerja Keuangan
a. Aktiva
Pada 31 Desember 2012 Perseroan memiliki aktiva sebesar Rp. 669,08 miliar, naik 5,42% dari jumlah aktiva tahun 2011. Pembukaan outlet baru dan kegiatan renovasi sebagian bangunan merupakan penyebab utama kenaikan aktiva Perseroan. b. Kewajiban Jumlah Kewajiban Perseroan pada 31 Desember 2012 sebesar Rp. 116,38 miliar, 41,13% lebih besar dari jumlah kewajiban di tahun 2011. Kenaikan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan telah dicairkannya kredit dari Bank yang terdiri dari kredit untuk renovasi tahap II sebesar Rp. 39,96 miliar. c. Ekuitas Saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 588,96 miliar atau naik 0,4% dibandingkan dengan saldo ekuitas tahun 2011, sebagai akibat Perseroan memperoleh keuntungan bersih tahun 2012 sebesar Rp. 2,31 miliar. d. Pendapatan Pada tahun 2012 pendapatan perseroan mencapai Rp. 74,02 miliar, naik sebesar Rp. 1,44 milliar dibandingkan tahun 2011, kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan kamar dan pendapatan makanan /minuman.
e. Beban Departementalisasi dan Laba Kotor Pada tahun 2012 beban departementalisasi mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,29 miliar atau 3,96% lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebagai akibat adanya kenaikan gaji dan upah, dan bertambahnya kebutuhan food & beverage karena dibukanya beberapa restoran baru. Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp. 40,18 miliar atau 0,37% lebih tinggi dari tahun 2011. f.
Beban Usaha dan Laba Usaha Beban usaha Perseroan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp. 0,83 miliar atau 2,63% diatas beban tahun 2011. Hal ini disebabkan kenaikan biaya umum dan administrasi terutama beban karyawan.. Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp. 8,04 miliar.
30
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
g. Laba (Rugi) Bersih Setelah memperhitungkan pendapatan (beban) lain-lain sebesar Rp. 4,71 miliar dan beban pajak tangguhan sebesar Rp. 944 juta, pada tahun 2012 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp. 2,34 miliar.
3.
Kemampuan Membayar Hutang Perseroan memiliki jumlah kewajiban pada 31 Desember 2012 sebesar Rp. 116,38 miliar atau 16,50% dari jumlah aset Perseroan. Dari jumlah kewajiban tersebut, sebesar Rp. 14,77 miliar atau 12,69% dari jumlah kewajiban merupakan pos kewajiban pajak tangguhan dan sebesar Rp. 84,29 miliar atau 72,42% dari total kewajiban adalah hutang bank. Dalam jangka pendek Perseroan memiliki kemampuan cukup dalam memenuhi kewajibannya, hal ini tercermin dari rasio lancar pada tahun 2012 sebesar 1,01%.
4. Prospek Usaha Memperhatikan kebijakan ekonomi yang berkesinambungan para ekonom memperkirakan pertumbuhan pendapatan domestic bruto (PDB) pada tahun 2012 sebesar 6,23% dan pada tahun 2013 berkisar antara 6% - 7%. Pertumbuhan yang cenderung membaik ini diperkirakan akan mempercepat pemulihan perekonomian global dan memperkuat fundamental ekonomi domestik. Angka inflasi diperkirakan sekitar 4,3% dan suku bunga juga diperkirakan stabil pada tahun 2013. Iklim ekonomi tahun 2013 yang diperkirakan membaik tersebut akan berdampak positif bagi usaha Perseroan. Dengan telah diperolehnya fasilitas kredit investasi dari Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diperoleh pada tahun 2012, Perseroan akan dapat memperbaiki kualitas produknya sehingga diharapkan akan dapat lebih berdaya saing dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan serta laba perseroan.
5. Strategi Usaha Dalam rangka merealisasikan target untuk meningkatkan pangsa pasar, Perseroan merencanakan untuk mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut : Melanjutkan program renovasi Garden Palace Hotel, ruang-ruang pertemuan, restoran, lobby dan exterior bangunan hotel serta penambahan fasilitas lainnya. Melakukan rebranding dan public relation campaign dalam rangka penyampaian image Garden Palace Hotel yang baru sebagai Hotel, Convention dan Restoran. Intensif dalam pemasaran dengan membuka kantor perwakilan pemasaran di Jakarta serta pemasaran melalui online reservation. 31
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Membuka outlet–outlet Food and Beverage baru di lokasi hotel di Surabaya dan kota-kota lain di Indonesia. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang secara terus menerus; Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, mempunyai motivasi tinggi dan mengutamakan peningkatan mutu secara terus menerus ; Perseroan akan melakukan pembangunan gedung IBT Center (Indonesia Bagian Timur) pada tahun 2013, yang berfungsi sebagai Gedung Perkantoran, pusat informasi dan promosi investasi, perdagangan dan pariwisata untuk wilayah Indonesia bagian timur ; Perseroan melalui anak perusahaan pada tahun 2013 akan melakukan pembangunan proyek Property di kota Gresik ; Perseroan melalui anak perusahaan pada tahun 2013 akan mengembangkan usaha dengan membuka Clark Hatch Garden Palace Fitness and Spa yang merupakan usaha kebugaran dan spa. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada pelanggan, peningkatan mutu dan layanan merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam menjalankan usaha. Hampir semua proses dan elemen sistem mutu dirancang dan dilaksanakan khususnya untuk memastikan kepuasan bagi para pelanggan.
Informasi dan data mengenai kepuasan pelanggan didapatkan dari umpan balik pelanggan dan dengan menganalisis perilaku pelanggan yang mencakup :
Keluhan pelanggan ; Ekspresi kepuasan pelanggan dan umpan balik lainnya ; Penghargaan dan pengakuan pelanggan ; Survei kepuasan pelanggan. Berdasarkan informasi tersebut Departemen Marketing akan mengolah, mengintegrasikan dan menganalisis semua data kepuasan pelanggan yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan yang terkait dengan aspek layanan perusahaan bagi para pelanggan. Hasil analisis disampaikan kepada manajemen eksekutif dalam rapat tinjauan manajemen. Tingkat kepuasan pelanggan yang dicapai di semua aspek lebih tinggi dibandingkan dengan hasil-hasil tahun-tahun sebelumnya.
Pada rapat tinjauan, manajemen mendiskusikan penyebab kesuksesan atau kegagalan dalam mencapai sasaran kepuasan pelanggan, dan memberikan input untuk menetapkan sasaran yang baru untuk tahun mendatang.
32
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
6. Dividen Sesuai dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp. 2,34 miliar. Keuntungan yang diperoleh Perseroan akan digunakan untuk kebutuhan operasional modal kerja perusahaan yang semakin meningkat karena adanya kenaikan harga dan memperbaiki kualitas produk Perseroan dengan melakukan renovasi kamarkamar, ruang pertemuan, restoran,dan fasilitas lainnya. Oleh karena itu untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan belum dapat membagikan dividen.
7. Informasi lainnya
Perseroan merencanakan membangun Gedung IBT Center (Indonesia Bagian Timur Center) yang merupakan gedung perkantoran, pusat informasi dan promosi untuk investasi, perdagangan dan pariwisata untuk wilayah Indonesia bagian timur. Gedung IBT akan dibangun di area dalam Garden Palace Hotel.
Biaya pembagunan IBT Center diperkirakan sebesar Rp. 56 miliar, dimana perseron telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dari Bank NTT sebesar Rp. 46 miliar pada tanggal 6 Maret 2013, sedangkan sisa biaya proyek akan dipenuhi dari pendapatan operasional IBT Center dan kas perseroan.
Pembangunan Proyek IBT Center akan dimulai pada pertengahan 2013 dan direncanakan untuk beroperasi pada pertengahan tahun 2014. Dengan beroperasinya IBT Center diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatan Perseroan.
33
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
TATA KELOLA PERUSAHAAN erseroan beserta seluruh jajaran bertekad dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan bisnisnya, sebab Perseroan meyakini bahwa dengan mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan akan memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi bisnis dan peningkatan kinerja Perseroan secara berkesinambungan.
Penerapan Good Corporate Governance merupakan hal penting yang mutlak diperlukan oleh industri Prinsip ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap pemegang saham maupun stakeholders, agar Perseroan bersikap professional dan berhati-hati dalam menjalankan usahanya. Dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dilaksanakan melalui beberapa hal antara lain ; pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi ; pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja dalam menjalankan fungsi pengendalian internal Perseroan ; penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal ; transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan. Untuk mewujudkan komitmen pelaksanaan praktek tata kelola perusahaan yang baik, mulai dari tingkat Direksi, manajemen sampai pada level staf telah mematuhi Kode Etik Pegawai dengan ber-ikrar yang disebut CREDO.
Keterbukaan Informasi Keterbukaan informasi, transparansi usaha dan kepatuhan hukum adalah prinsip yang dijunjung tinggi oleh Perseroan. Perseroan senantiasa mengikuti peraturan perundangundangan yang berlaku dan telah mengembangkan peraturan internal untuk melindungi hak-hak pemegang saham Sebagai perusahaan terbuka, Perseroan wajib menyampaikan kepada regulator Pasar Modal seperti Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai terjadinya peristiwa, informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik. 34
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri atas : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Dewan Komisaris, dengan dibantu oleh komite-komite dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Internal Auditor dan Sekretaris Perusahaan 3. Dua anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen 4. Direksi yang merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab atas jalannya Perseroan.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Sesuai dengan bunyi Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam struktur organisasi Perseroan. RUPS Tahunan diadakan satu tahun sekali, Perseroan juga dapat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, melakukan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2012, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris Sampai dengan akhir tahun 2012 Dewan Komisaris terdiri dari 4 (empat) anggota, yaitu Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ke lima setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain. Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Tugas utama Komisaris adalah melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dalam melakukan fungsi pengawasan, Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Internal Auditor.
35
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 30 Juni 2008, Akta Berita Acara No. 193 maka susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut : Presiden Komisaris : Sinta Ladya Santoso Komisaris / Komisaris Independen : Umaryadi Reksodidjojo Komisaris / Komisaris Independen : Soedarsono Notoprajitno Berdasarkan keputusan Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Juni 2012, Akta Berita Acara No. 62, Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat DR. Sihol Siagian SH, sebagai Komisaris maka susunan Dewan Komisaris sebagai berikut : Presiden Komisaris Komisaris / Komisaris Independen Komisaris / Komisaris Independen Komisaris / Komisaris Independen
: : : :
Sinta Ladya Santoso Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian SH
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada para pemegang saham dan memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melakukan dan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perusahaan. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 Dewan Komisaris bertugas antara lain : melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi, dan memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan ; melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ; melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keptusan Rapat Umum Pemegang Saham ; mewakili Perseroan dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham ; mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas. Dewan Komisaris berkewajiban antara lain : mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan ; mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan ; memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan ; melakukan pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS ; memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu diperlukan mengenai perkembangan Perseroan.
36
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perseroan memiliki 2 Komite, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite-Komite tersebut dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga bertugas untuk memastikan bahwa Komite-Komite yang dibentuk telah menjalankan tugas secara efektif. Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris telah melakukan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 6 kali diadakan setiap waktu jika dianggap perlu, tabel dibawah ini menunjukan kegiatan rapat Dewan Komisaris selama 2012 : Nama
Jabatan
Frekwensi
Hadir
Sinta Ladya Santoso
Presiden Komisaris
6
4
Ir. Umaryadi Reksodidjojo
Komisaris/Komisaris Independen
6
4
6
6
0
0
Soedarsono Notoprajitno
DR. Sihol Siagian SH
Komisaris/Komisaris Independen Komisaris/Komisaris Independen
Mohon diisi
3. Komisaris Independen Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham utama atau hubungan lainnya dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk bertindak independen. Komisaris Independen Perseroan adalah Ir. Umarjadi Reksodidjojo dan Soedarsono Notoprajitno, DR. Sihol Siagian SH. 4. Direksi Berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 30 Juni 2008, akta Berita Acara No. 193 maka susunan anggota Direksi sebagai berikut : Presiden Direktur Direktur Direktur
: Djaja Santoso : Surya Atmadinata : Ir. Djie Peterjanto Suharjono, MM 37
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Tugas dan wewenang Direksi Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 12 ayat 3, maka tugas pokok Direksi adalah : Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan ; Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan ; Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran dasar Perseroan, dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris sebelum tahun buku yang baru dimulai. Kebijakan intern Perseroan yang mengatur tentang Tata Kelola Perusahaan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain : Direksi menetapkan tujuan dan strategi Perseroan jangka panjang, menengah maupun tahunan, dan wajib melaksanakannya ; Direksi wajib mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi ; Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, Auditor Ekstern ; Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan, Direksi minimal wajib membentuk Satuan Kerja Audit Intern. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS ; Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris ; Direksi harus mengelola pengembangan karyawan dan suksesi intern untuk menjaga keberlangsungan kapabilitas organisasi dan sumber daya manusia. Pencalonan dan pemilihan Direksi dilakukan dalam RUPS, dan masa jabatan berakhir pada RUPS Tahunan kelima sejak tanggal pengangkatan dan dapat diangkat kembali. Namun demikian, pemegang saham dapat memberhentikan Direktur sebelum masa jabatan yang bersangkutan berakhir lewat keputusan RUPS. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain serta menjalankan segala tindakan dengan pembatasan tertentu.
38
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dari Dewan Komisaris. Untuk tahun 2012, Direksi telah melakukan Rapat Direksi sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran seperti terlihat pada tabel berikut :
Rapat Gabungan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, serta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Tabel dibawah ini menunjukan kegiatan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2012.
5. Komite-Komite Komite Audit Diketuai oleh Bapak Ir. Umaryadi Reksodidjojo yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen. Anggota Komite Audit pada tahun 2012 adalah : Astrid Chandra Yosef Igit Prasetyo Budi Tugas Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, laporan dari auditor internal dan auditor eksternal, ketaatan pada peraturan perundangan yang berlaku, dan mengidentifikasikan hal-hal lain yang memerlukan perhatian Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses laporan audit internal dan laporan-laporan lain yang diperlukan ; mendiskusikan masalahmasalah dan proses pengambilan keputusan dengan Direksi. 39
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Komite Audit telah menyusun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit Perseroan. Pedoman tersebut mengatur hal-hal yang terkait dengan pe laksanaan tugas/kewajiban anggota Komite Audit Perseroan serta hal-hal yang mengatur etika yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku, terutama peraturan Pasar Modal. Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Audit adalah personil-personil yang tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Jumlah Kehadiran Rapat Komite Audit, selama tahun 2012
Nama
Jabatan
Frekwensi
Hadir
Ir. Umaryadi Reksodidjojo
Ketua
5
5
Yosep Igit Prasetyo Budi
Anggota
5
5
Astrid Chandra
Anggota
5
5
Kegiatan Komite Audit Tahun 2012, antara lain ; 1. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012. 2. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik serta melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perseroan yang penting telah dipertimbangkan secara matang. 3. Menelaah efektifitas internal control Perseroan. 4. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangundangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 5. Menelaah keputusan rapat Direksi dan pelaksanaannya. 6. Menjaga kerahasiaan dokumen dan data Perseroan. Komite Remunerasi dan Nominasi Diketuai oleh Bapak Soedarsono Notoprajitno yang juga Komisaris Independen dengan anggota : Maroeto Sinta Ladya Santoso
40
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Selain menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan. Kebijakan Remunerasi
Dewan Komisaris melakukan peninjauan remunerasi anggota Direksi setahun sekali berdasarkan masukan dari Komite Remunerasi. Pemberian keputusan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Komisaris atas kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan, tanggal 30 Juni 2011.
Pada Rapat Komite Remunerasi yang diselenggarakan pada tahun 2012 dikaji pelaksanaan paket kompensasi/Remunerasi kepada Direksi dan Komisaris Perseroan. Jumlah paket kompensasi yang dibayarkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 1.755.000.000,-
7. Sekretaris Perusahaan Dalam upaya mematuhi hukum, peraturan, dan ketentuan pasar modal, serta menjamin pelaksanaan GCG, Perseroan sebagai perusahaan publik telah memiliki Sekreatris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan merupakan jabatan struktural satu tingkat di bawah Direksi dan bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab dalam memastikan kepatuhan pada hukum, peraturan dan ketentuan pasar modal, namun juga harus memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, dan menjamin tersedianya informasi yang diperbolehkan untuk diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan dari pemangku kepentingan. Sampai dengan 31 Desember 2012, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ir. Djie Peterjanto Suharjono, MM, yang juga menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Di tahun 2012 Sekretaris Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan yang terkait dengan stake holder antara lain : Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Menyelenggarakan Public Expose Menyelenggarakan press conference
8. Internal Audit Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/PD-DIR/09 tanggal 2 Nopember 2009 Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal yang telah di impelementasikan .
41
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
erseroan senantiasa berupaya memenuhi tanggung jawabnya sebagai entitas bisnis yang tidak semata-mata berorientasi aspek ekonomi, namun juga aspek sosial, sehingga dapat melaksanakan komitment kepeduliannya terhadap komponen masyarakat di sekitar tempat usahanya. Untuk itu dijalin suatu komunikasi serta hubungan baik berupa kerjasama dengan masyarakat sekitar. Sebagai bukti kepedulian dan bentuk terima kasih kami kepada masyarakat, Perseroan senantiasa secara proaktif dan berkesinambungan memberikan perhatian pada kegiatan “ aktivitas lingkungan “. Kegiatan yang dilakukan merupakan suatu perwujudan Tanggung Jawab Sosial kepada masyarakat. Perhatian ini merupakan perwujudan dari salah satu misi Perseroan yang dilakukan dalam berbagai bentuk dan kesempatan. Di bidang kesehatan, Perseroan secara berkala menyelenggarakan kegiatan donor darah yang diikuti karyawan dan masyarakat sekitar untuk disumbangkan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Komitmen yang diwujudkan oleh perseroan dan seluruh jajarannya tersebut merupakan peran serta dalam program (CSR) Company Social Responsibility.
Kunjungan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Tahun 2012
42
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Secara nyata program (CSR) Company Sosial Responsiility diwujudkan antara lain seagai berikut :
1. Menyelenggarakan kegiatan sosial donor darah, secara rutin bekerja sama dengan instansi terkait, untuk diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Melakukan pendidikan sistim ganda, yaitu berupa kegiatan magang kerja atau biasa disebut OJT (on the job training), selama 6 bulan untuk setiap magang. 3. Melakukan kerja bakti masal dengan komponen masyarakat sekitar dalam rangka ulang tahun kota Surabaya. 4. Secara rutin menyelenggarakan kegiatan keagamaan mulai dari Pengajian Umum, Persekutuan Doa, dan juga merayakan kegiatan peringatan hari-hari besar keagamaan dengan melibatkan karyawan hotel, masyarakat serta karyawan hotel lainnya. 5. Menyelenggarakan acara sosial berupa buka puasa bersama dengan beerapa panti asuhan dan memberikan hiburan, paket sumbangan dan bantuan sosial lainnya.
Kunjungan ke Panti Jompo tahun 2012
Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar guna kepedulian sosial Perseroan pada masyarakat sekitar pada khususnya dan warga kota Surabaya pada umumnya.
43
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
Laporan Komite Audit Surabaya, 26 April 2013. Kepada Yth. Dewan Komisaris PT. Mas Murni Indonesia Tbk. Jl. Yos Sudarso no. 11 Surabaya. Perihal: Laporan Komite Audit Dengan hormat, Memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. X.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, kami selaku Komite Audit Perseroan menyampaikan laporan kegiatan selama tahun 2012 bahwa kami telah: 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012. Menelaah independensi dan objektivitas Akuntan Publik serta melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh resiko Perseroan yang penting telah dipertimbangkan secara matang. Menelaah efektifitas internal control Perseroan. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Menelaah keputusan rapat Direksi dan pelaksanaannya. Menjaga kerahasiaan dokumen dan data Perseroan.
Berdasarkan penelaahan diatas, kami sampaikan hasilnya sebagai berikut: 1.
2. 3. 4.
Aktivitas usaha Perseroan telah berjalan sesuai Standard Operating System & Procedures (SOP) yang telah ditetapkan sehingga pengendalian intern berjalan cukup efektif. Perseroan juga akan terus meningkatkan fungsi Audit Internal, dalam rangka memperkokoh penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GCG) di seluruh lini organsisasi. Laporan Keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yan berlaku umum d Indonesia. Kami meyakini bahwa eksternal auditor KAP Supoyo, Sutjahjo, Subyantara & Rekan sepenuhnya independen dan objektif dalam menyampaikan pendapatnya sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Auditor Independen pada Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2012. Perseroan telah mematuhi peraturan perundang-undangan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
Demikian penyampaian Laporan Komite Audit ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ir. Umaryadi Reksodidjojo Ketua
44
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
45
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT MAS MURNI INDONESIA TBK
LAPORAN KEUANGAN
46
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan/ Note
2012 (Rp)
2011 (Rp) ASSETS
ASET
CURRENT ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 744.052.056 dan Rp 487.811.925 pada tahun 2012 dan 2011 Piutang lain-lain Pihak yang berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 355.914.197 dan Rp 427.168.922 pada tahun 2012 dan 2011 Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Uang muka pembelian Jumlah Aset Lancar
02.c, 03 02.d.e, 04
5.938.722.134
3.485.834.750
3.765.093.395
3.297.519.987
671.000.000
-
6.314.814.011
6.330.188.760
1.487.662.471 188.930.458 9.763.615.762 1.079.564.500 29.209.402.731
972.048.377 187.775.910 17.471.634.294 393.673.145 32.138.675.223
02.d.e, 05
02.g, 06 18.a 07 08
NON-CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain Investasi pada entitas asosiasi Properti Investasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.199.886.087 dan Rp 32.635.649.388 pada tahun 2012 dan 2011 Aset pengendalian bersama Jumlah Aset tidak Lancar
Cash and cash equivalents Accounts receivable: Third parties - net of provision for doubtful accounts amounted Rp 744.052.056 and Rp 487.811.925 for the years 2012 and 2011 Other receivable Related parties Third parties - net of provision for doubtful accounts amounted Rp 355.914.197 and Rp 427.168.922 for the years 2012 and 2011 Inventories Prepaid tax Prepaid expenses Purchase advance Total Current Assets
09 10 02.h,11, 30.b, 33
10.149.597.227 973.500.000 49.927.700.000
9.950.999.993 973.500.000 49.927.700.000
02.i, 12 02.j, 13, 30.a
391.658.524.123 223.415.000.000 676.124.321.350
352.922.732.260 223.165.000.000 636.939.932.253
Other receivables Investments in associates Investments Properties Fixed assets - net of accumulated depreciation amounted Rp 43.199.886.087 and Rp 32.635.649.388 for the years 2012 and 2011 Joint control assets Total Non-Current Assets
705.333.724.081
669.078.607.476
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
2.a
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan/ Note
2012 (Rp)
2011 (Rp) LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Beban yang masih harus dibayar Utang pajak Bagian utang bank yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah laibilitas jangka pendek
14 15
6.584.916.864 3.029.840.327
6.626.044.626 3.292.655.102
16 17 18.b
999.886.346 1.485.748.286 1.510.391.648 6.473.565.296
919.128.969 1.526.042.518 1.548.953.505 5.384.331.819
8.780.224.407 28.864.573.174
11.014.240.910 30.311.397.449
19
NON CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun Liabilitas manfaat karyawan Jumlah liabilitas jangka panjang
02.o, 18.d
14.772.110.587
13.827.842.471
19 02.l, 20
68.920.971.746 3.820.073.055 87.513.155.388
34.960.655.736 3.363.865.374 52.152.363.581
Deffered tax liabilities Long-term bank loan net of current maturity portion within one year Employee benefit liabilities Total Non-Current Liabilities EQUITY
EKUITAS Modal saham - nilai nominal seri A Rp 240,- per saham, seri B Rp 96,- per saham dan seri C Rp 72,- per saham pada tahun 2012 dan 2011 Modal dasar 7.656.250.000 saham terdiri dari: seri A, 406.250.000 saham; seri B, 6.000.000.000 saham; dan seri C, 1.250.000.000 saham pada tahun 2012 dan 2011. Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2012 dan 2011 sebanyak 2.313.239.903 saham terdiri dari: seri A, pada tahun 2012 dan 2011 sebanyak 170.637.500 saham; seri B, pada tahun 2012 dan 2011 sebanyak 2.136.602.830 saham dan seri C, pada tahun 2012 dan 2011 sebanyak 6.000.000 saham Agio saham Modal disetor lainnya Saldo Laba Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas
Bank's loan Accounts payable - Third parties Other's payables Third parties Unearned revenues Accrued expenses Taxes payable Current maturity portion of long term bank loan Total Current Liabilities
21 21 22
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
246.498.871.680 57.288.228.350 270.720.021.000 11.415.397.372 3.033.477.117 588.955.995.519
246.498.871.680 57.288.228.350 270.720.021.000 9.101.942.811 3.005.782.605 586.614.846.446
Capital stock - nominal value serie A Rp 240,- per share, serie B Rp 96,- per share and serie C Rp 72,per share in 2012 and 2011 Authorized capital 7.656.250.000 shares are as follows: serie A, 406.250.000 shares; serie B, 6.000.000.000 shares; and serie C, 1.250.000.000 shares in 2012 and 2011 Issued and fully paid up capital in 2012 and 2011 2.313.239.903 shares are as follows: serie A, in 2012 and 2011 amounted 170.637.500 shares serie B, in 2012 and 2011 amounted 2.136.602.830 shares and; serie C in 2012 and 2011 amounted 6.000.000 shares Share Premium Paid in capital - other Retained Earning Non-controlling interests Total Equity
705.333.724.081
669.078.607.476
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
2.b
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan/ Note
2012 (Rp)
Pendapatan Bersih
02.n, 23
Beban Departementalisasi Laba Kotor
02.n, 24 30
(
BEBAN USAHA Beban usaha hotel Beban usaha pemilik Jumlah beban usaha
02.n, 25 02.n, 26
( ( (
Laba Usaha PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Jumlah beban lain-lain
( (
72.583.334.711
33.838.374.120) 40.182.282.280
( 32.550.661.034) 40.032.673.677
27.193.960.867) 4.948.121.151) 32.142.082.018)
( 25.567.662.643) ( 5.749.379.241) ( 31.317.041.884)
OPERATING EXPENSES Hotel operating expense Owner's operating expense Total Operating Expenses
8.040.200.262
8.715.631.793
Income From Operations
541.938.896 5.249.256.155) 4.707.317.259)
878.098.802 7.188.685.285) 6.310.586.483)
OTHER INCOME (EXPENSES) Other income Other expense Total Other expense
2.405.045.310
Net Profit Before Corporate Income Tax
840.574.460)
CORPORATE INCOME BENEFIT (EXPENSES) Tax expense
( (
3.332.883.003
02.o, 18.c.e.f
(
Net - Revenue
74.020.656.400
02.n, 27
Laba bersih sebelum pajak penghasilan
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Beban pajak
2011 (Rp)
991.733.930)
(
Departemental Cost
Gross Profit
Laba bersih
2.341.149.073
1.564.470.850
Net Income
Pendapatan komprehensif lain Keuntungan/(Kerugian) aktuaria Total laba komprehensif tahun berjalan
2.341.149.073
1.564.470.850
Others Comprehensive Income Gains / (Losses) actuarial Total comprehensive income current year
2.313.454.561 27.694.512,24 2.341.149.073
1.558.688.245 5.782.605 1.564.470.850
Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan pengendali Kepentingan non pengendali
Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan
Profit attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total of comprehensive income attributable to: Owners of the parent entity controlling interests Non-controlling interests
-
-
2.341.149.073
1.564.470.850
Net Profit After Corporate Income Tax
1,01
0,67
Basic Profit Per Share
Laba Bersih Per Saham Dasar
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
3
4 246.498.871.680
-
246.498.871.680
-
246.498.871.680
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2012
Laba bersih tahun 2012
Saldo per 31 Desember 2011
Laba bersih tahun 2011
Saldo per 31 Desember 2010
57.288.228.350
-
57.288.228.350
-
57.288.228.350
270.720.021.000
-
270.720.021.000
-
270.720.021.000
11.415.397.372
2.313.454.561
9.101.942.811
1.558.688.245
7.543.254.566
Didistribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to owners of the parent Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh / Modal disetor Authorized, Agio saham / lainnya / issued and fully Share Other paid Saldo laba / paid capital premium in capital Accumulated profit (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011
3.033.477.117
27.694.512
3.005.782.605
5.782.605
3.000.000.000
Didistribusikan kepada kepentingan nonpengendali/ Attributable to non-controlling interests*) (Rp)
Balance as of December 31, 2012
Net Profit 2012
Balance as of December 31, 2011
Net Profit 2011
Balance as of December 31, 2010
See notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
588.955.995.519
2.341.149.073
586.614.846.446
1.564.470.850
585.050.375.596
Jumlah ekuitas / Total stockholders' equity (Rp)
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY CONSOLIDATED FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012 (Rp)
2011 (Rp) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES
ARUS KAS DARI AKIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan dan piutang usaha Pembayaran utang dan uang muka Pembayaran bunga Pendapatan bunga Pembayaran beban operasional Pembayaran (Penerimaan) lainnya Pembayaran pajak
Cash receipts from sales and
( ( ( ( (
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
73.553.082.992 3.293.352.926) 3.127.949.169) 500.096.450 43.547.095.104) 312.819.409) 6.667.120.095)
( ( ( (
17.104.842.739
70.817.610.773 18.873.179.225) 5.810.971.667) 232.490.925 41.658.268.209) 4.263.182.547 5.967.697.235)
Payments of payable Payment of interest Interest income Payments of operational expenses Other cash expenses (receipts) Payment on taxs
3.003.167.909
Net cash flow provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset tetap Penambahan aset lain-lain Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(
49.482.965.175) -
( 20.774.888.710) 164.190.945
(
49.482.965.175)
( 20.610.697.765)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
Acquisitions of fixed assets Addition in other assets Net cash flow used for investing activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
accounts receivable
34.831.009.820
17.532.375.790
34.831.009.820
17.532.375.790
Proceeds from borrowings Net cash flow provided financing activities
75.154.066)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH CASH AND CASH EQUIVALENTS
2.452.887.384
(
3.485.834.750
3.560.988.816
5.938.722.134
3.485.834.750
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
AT BEGINNING OF PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS
See notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements
5
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 01.
01.
UMUM Pendirian dan Informasi Umum PT. Mas Murni Indonesia, Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 27 Juli 1970 berdasarkan akta Notaris Nyoo Sioe Liep, S.H. No. 22. Pada awal berdirinya, Perusahaan bernama PT Mas Murni, yang telah berubah menjadi PT Rantai Mas Murni dengan akta dari notaris yang sama No. 14 tanggal 11 September 1971. Nama Perusahaan berubah menjadi PT Mas Murni Indonesia berdasarkan akta No. 17 tanggal 21 Oktober 1971 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/192/7 tanggal 6 November 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 5 Tambahan No. 40 tanggal 1 Januari 1973.
GENERAL The Company’s Establishment and General Information PT Mas Murni Indonesia,Tbk (the "Company") was established on July 27, 1970 based on the notarial deed No. 22 of Nyoo Sioe Liep, S.H. The Company was formerly named as PT Mas Murni, which was changed to PT Rantai Mas Murni based on the notarial deed No. 14 dated September 11, 1971 by the same notary. The Company's name changed to be PT Mas Murni Indonesia based on notarial deed No. 17 dated October 21, 1971 of the same notary. The deed of establishment and the change in the Company's name were approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. J.A. 5/192/7 dated November 6, 1971 and was published in the State Gazette No. 5, Supplement No. 40 dated January 1, 1973.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, dengan akta notaris Shinta Ameliawaty S.H., No. 149 tanggal 27 Desember 2004 dalam RUPSLB yang menyetujui utang Perusahaan untuk dikonversi menjadi obligasi konversi dengan mengikuti peraturan Bapepam No. IX D.4 tgl. 14 Agustus 1998; peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp 728.000.000.000 menjadi Rp 913.000.000.000; sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan konversi utang, Perusahaan menerbitkan saham seri B dari portepel dan melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX D.4; serta pelepasan Hak dan/atau menjadikan jaminan utang, bekerjasama, memberikan dan/atau membatalkan opsi kepada pihak lain atas sebagian harta kekayaan Perusahaan guna mendapatkan pembiayaan baru untuk keperluan pembayaran utang Perusahaan, kelanjutan proyek Crystal Garden, pengembangan dan perluasan usaha lainnya serta hal-hal lainnya yang mendukung kegiatan Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 086666 HT.01.04 Th 2005 tanggal 31 Maret 2005.
The Company's Articles of Association had been amended several times. The amendment was based on notarial deed No.149 dated December 27, 2004, of Shinta Ameliawaty, S.H., in RUPSLB that supported Company's payable to be converted as conversion bonds following Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) rule No. IX D.4 dated August 14,1998; the increase in the Company's authorized stock from Rp 728.000.000.000 to Rp 913.000.000.000; According to the Company's plan to convert the debt, the Company wiil issue B series share and increase the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) rule IX D.4; and the release of rights and/or set up the loan collateral, joint operation, provide and/or cancel option to other party as part of the Company's properties in order to obtain new funding to pay off the Company's liabilities, continue Crystal Garden project, develop and expand other businesses and other matters that support the Company's activities. The changes of the Articles of Association have been approved by Minister of Justice and Human Right No. 086666 HT.01.04 Th 2005, dated March 31, 2005.
Berdasarkan akta notaris No. 149 tanggal 27 Desember 2004 oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H., di Surabaya, Perusahaan telah meningkatkan modal disetornya sebesar Rp 67.000.000.000 karena adanya persetujuan konversi utang obligasi menjadi saham Perusahaan (lihat catatan 21).
Accordance to the notarial deed No. 149 dated December 27, 2004 by Shinta Ameliawaty, S.H., notary in Surabaya, the Company had increased its share capital amounted to Rp 67.000.000.000 as result of debt to equity agreement (see note 21).
Pada tahun 2010, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 21 Juni 2010 oleh Notaris Siti Nurul Yuliani,SH.,M.Kn Notaris di Sidoarjo tentang perubahan modal ditempatkan dan disetor serta susunan pemegang saham. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHUAH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010.
In 2010, in accordance with amendments to the Company's Deed. 38 dated June 21, 2010 by Notary Siti Nurul Yuliani, SH., M.Kn Notary in Sidoarjo about changes in the issued and paid up capital and shareholding structure. Above changes were listed in the Legal System Administration Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia in accordance with the letter number AHU-AH.01.10.20940 dated August 16, 2010.
Perusahaan adalah pemilik dan pengelola Garden Palace Hotel, Surabaya serta pemilik Crystal Garden, sebuah blok apartemen dan shopping center yang saat ini dalam status kerjasama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari.
The Company is the owner and operator of Garden Palace Hotel, Surabaya, and the owner of Crystal Garden, an apartment block and shopping center which is under joint operation with PT Anugerah Mitra Lestari.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Jalan Yos Sudarso 11 Surabaya.
The Company is located in Surabaya, the main office is located at Jl. Yos Sudarso no. 11 Surabaya.
6
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penawaran Umum Efek Perusahaan
General emission of the company’s shares
Pada tanggal 4 Januari 1994, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S02/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum atas 15.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Sejak tanggal 9 Pebruari 1994 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
On January 4, 1994, the Company obtained the effective confirmation letter from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its letter No. S02/PM/1993 for the Company's offer of 15,000,000 shares to the public. Since February 9, 1994, these shares had been listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX).
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Director
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan mengalami perubahan terakhir berdasarkan akte nomor 62 tanggal 29 Juni 2012 sehingga Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Composition of the Board of Commissioners and Directors last amended by deed number 62 dated June 29, 2012 so that the composition of the Board of Commissioners and Directors are as follows:
2012 Dewan Komisaris : Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota Anggota 2011 Dewan Komisaris : Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota Anggota
2012 Board of Commissioners : Sinta Ladya Santoso Ir. Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno DR. Sihol Siagian, SH Djaja Santoso Surya Atmadinata Ir. Peterjanto Suharjono, M.M.
Committee Audit Chief Member Member
Sinta Ladya Santoso Ir. Umaryadi Reksodidjojo Soedarsono Notoprajitno
2011 Board of Commissioners : President Commissioner Commissioner Commissioner
Djaja Santoso Surya Atmadinata Ir. Peterjanto Suharjono, M.M. Ir. Umaryadi Reksodidjojo Yosep Igit Prasetyo Budi Astrid Candra
Board of Directors : President Director Director Director Committee Audit Chief Member Member
The Remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors for the year ended December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 1.755.000.000 respectively. The company has an average of 488 and 416 employees in 2012 and 2011. 02.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a.
Board of Directors : President Director Director Director
Ir. Umaryadi Reksodidjojo Yosep Igit Prasetyo Budi Astrid Candra
Jumlah Remunerasi yang dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 1.755.000.000. Jumlah karyawan perusahaan rata-rata adalah 488 orang dan 416 orang masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. 02.
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Pernyataan kepatuhan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau 7
BASIS OF PREPARATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS a. Statement of compliance The financial statements for the years ended 31 December 2012 and 2011 are prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK” which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
b.
Accountants and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
b.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep06/PM/2000 tertanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp).
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The financial statements have been prepared on accrual basis, except for the statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows is presented using direct method, in accordance to the decision letter of the Capital Market Supervisory Board No. Kep06/PM/2000 dated March 13, 2000, by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Rupiah (IDR).
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012.
Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) which effective on 1 January 2012
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaa menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) baru dan revisi yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing- masing standar dan interpretasi
On January 1, 2012, Company adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) that are mandatory for application from that date. Changes to the Company accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “ImbalanKerja” revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa tersebut. Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perusahaan adalah sebagai berikut:
PSAK No. 24 (Revised 2010), establishes the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
1. Pengakuan keuntungan (kerugian) Aktuarial Standar revisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan (kerugian)pada pendapatan komprehensif lain. 2. Pengungkapan
1. Recognition of actuarial gains (losses)
Standar revisi ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain:
Several notable revisions which relevant to the Company are as follows: The revised standard introduces a new alternative method to recognize actuarial gains (losses), that is to recognize all actuarial gains (losses) in full through other comprehensive income. 2. Disclosure items
beberapa
The revised standard introduces a number of disclosure requirements including disclosure of:
8
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Persentase jumlah setiap kategori utama investasi yang membentuk nilai wajar aset program; Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat imbal hasil keseluruhan aset program yang diharapkan; Nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan Jumlah penyesuaian atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
The percentage of amount of each major category of investment making up total plan assets; A narrative description of the basis used to determine the overall expected rate of return on assets; The amounts for the current annual period and the previous four annual periods of present value of the defined benefit obligation and fair value of the plan assets; and The amounts for the current annual period and theprevious four annual periods of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets. The Company has elected to continue using the corridor approach in the recognition of actuarial gains (losses). The Group has additional disclosures in Note 20.
Perusahaan memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial. Pengungkapan tambahan terdapat pada Catatan 20. Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, yang relevan tetapi tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian: PSAK PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2012 but do not have material impact to the consolidated financial statements: PSAK PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant, and Equipment PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
ISAK ISAK No. 23, Sewa Operasi – Insentif ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK No. 25, Hak atas Tanah
ISAK ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease ISAK No. 25, Landrights
Prinsip-prinsip konsolidasi Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional yang biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Perusahaan dan entitas anak mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengendalian. Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi, jika ada, juga telah dieliminasi kecuali terjadi penurunan
Principles of consolidation Company and its subsidiaries have the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than a half the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Company and its subsidiaries control another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and its subsidiaries. Subsidiaries are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Inter-company transactions, balances and unrealized gains on transactions between entities of the Company and its subsidiaries were eliminated. Unrealized loss, if any, was also eliminated unless the transactions provide 9
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN nilai atas aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi entitas anak disesuaikan, jika diperlukan, untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diterapkan Perusahaan dan entitas anak. Porsi kepemilikan pemegang saham non pengendali atas aset neto entitas anak disajikan sebagai “Kepentingan non pengendali” sebagai bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas, bank dan deposito, dan semua investasi jangka pendek yang jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya.
evidence of an impairment of the assets transferred. Accounting policies of subsidiaries have been changed when necessary to ensure consistency with the accounting policies adopted by the Company and its subsidiaries. The proportional share of non-controlling shareholders in the net assets of the subsidiaries is presented as “Non-controlling interests” as part of equity in the consolidated statements of financial position. c.
Cash and Equivalent Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
d. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.
d.
Trade and other receivables Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less provision for doubtful receivables.
e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Perusahaan dan entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 31 atas laporan keuangan konsolidasian.
e.
Transactions with related parties The Company and its subsidiaries have transactions with related parties. The definition of related parties is in accordance with regulation of BAPEPAM-LK. No. VIII.G.7 regarding the Issuer’s or Public Company’s Financial Statement Presentation and disclosure as included in the appendix of the decision of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012. All material transactions and balances with related parties are disclosed in the Note 31 to the consolidated financial statements.
Penjabaran dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing di]abarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing di]abarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari pen]abaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah):
f.
Foreign currency translation Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at end of the reporting period. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated profit and loss account. The main exchange rates used, based on the middle rate issued by Bank Indonesia, was as follows (in Rupiah):
c.
f.
2012 Dolar Amerika Serikat (“USD”)
Provision for doubtful receivables are established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
2011
9.670
10
9.068
United States Dollars (“USD”)
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset keuangan Entitas terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainlain. Liabilitas keuangan Entitas terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan uang jaminan. Entitas telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2010. Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. i) Klasifikasi Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal, Entitas mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Entitas tidak memiliki investasi saham yang dikelompokkan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Seluruh liabilitas keuangan Entitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. ii)
iii)
The entity’s financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investment, account receivables, other receivables. The Company’s financial liabilities consist of account payables, other payables, and security deposits. The entity’s adopted SFAS No. 50 (2006 Revision) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (2006 Revision) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” with effect from 1 January 2010. In order to apply IAS 50 (Revised 2006) and IAS 55 (Revised 2006), the company classifies financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities. i) Classification Starting 1 January 2010, at initial recognition, the Company classifies all of its financial assets (except derivative held for risk management and investment in shares) as loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. The entity’s do not have stock investments that are classified as financial assets held to maturity. Overall liability classified as an entity financial liability measured at amortized cost.
Pengakuan Entitas pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, sedangkan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
ii)
Penghentian pengakuan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Entitas mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Entitas diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
iii)
11
Recognition The entities initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination. On the date initial recognition financial assets or financial liabilities at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Subsequent to initial recognition, loans granted and receivables are recorded at amortized cost using the effective interest method, while financial assets held to maturity without price quotations are recorded at cost. Subsequent to initial recognition, financial liabilities are recorded at amortized cost using the effective interest method. Derecognition The entities derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Company transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. iv)
The entities derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
iv)
v)
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
v)
Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or financial liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
vi)
Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk instrumen keuangan Entitas yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Entitas menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
vi)
Fair value measurement The fair value is the value at which an asset could be exchanged, or a liability settled between knowledgeable, willing parties to conduct fair transactions (arm's length transaction) at the measurement date. The fair value for financial instruments are not traded entity on the market is determined using valuation techniques specified. Entities using the discounted cash flow method using assumptions based on market conditions existing at the date of statement of financial position to determine the fair value of financial instruments.
Offsetting Financial assets and financial liabilities and net worth offset presented in the statement of financial position if, and only if, the entity has a legally enforceable right to offset the recognized amounts and intends to settle net or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
Revenues and expenses are recorded net only if permitted by accounting standards.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas persediaan usang dan rusak, kerugian ini dibebankan langsung sebagai pengurangan persediaan pada akhir periode.
g. Inventories Inventories are stated based on cost or net realizable value, whichever is lower. The costs are computed by using the weighted-average method. The Company does not use allowance method for its obsolete and defected inventory. Those inventories are directly expensed as losses at the end of current period.
h. Properti investasi Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
h. Investment property Investment properties consist of land, buildings and infrastructure, to earn rentals or for capital appreciation or both, and not to be used in the production or supply of goods or services for administrative purposes or sale in the daily business activities. Investment properties are stated at cost including transaction costs less accumulated depreciation and impairment, except for land which is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacement of an existing
12
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan metode jumlah hari pemakaian event. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. i.
Aset tetap Per 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2007) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Perusahaan telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan menurut harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Kelompok Aset Tetap Bangunan dan prasarana Peralatan mekanis dan listrik Perabot dan peralatan Alat pengangkutan
j.
Metode Penyusutan/ Depreciation Method Garis lurus/straight line Garis lurus/straight line Garis lurus/straight line Garis lurus/straight line
investment property at the time of the fee, if the recognition criteria satisfied, and does not include the cost of daily use of investment properties. Depreciation of investment property are depreciated using the method of building a number of days of usage event.
Investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits that can be expected from its disposal. Gains or losses arising from the termination or disposal of investment property are recognized in the consolidated statement of income in the year of termination or release them.
i.
Fixed assets As of January 1, 2008, the Company has been implemented PSAK No. 16 "Fixed Assets" (Revised 2007) as determined by the Indonesian Institute of Accountants. The Company has decided to use cost method concerning to the fixed assets accounting policy. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows: Tarif Penyusutan/ Depreciation rate 2,5% 10% 10-20% 20%
Fixed Asset Classes Building and structure Mechanical and electrical equipment Funiture and fixture Transportation and equipment
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya biayabiaya tersebut; sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi tahun berjalan. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
The cost of repairs and maintenance is charged to the profit and loss as incurred; significant renewals or betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in earnings.
Kerjasama Operasi Sesuai dengan PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset”, partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Operasi dicatat dengan menyajikan dan membukukan dalam laporan keuangannya aset yang dikendalikannya sendiri, liabilitas dan beban yang terjadi atas aktivitasnya
j. Joint operation In accordance with SFAS No.. 12, "Financial Reporting Regarding Interest in Jointly Controlled Operations and Assets", the venturer's participation in Jointly Controlled Operations recorded with disclose and recorded in its financial statements the assets under its control, liabilities and expenses that occurred in their own activities and its share of the joint income of the income the joint
13
Construction in progress Construction in progress is presented as part of the fixed assets and are stated at cost. All costs, including borrowing costs, incurred in connection with the construction of an asset are capitalized as part of the cost. The accumulated costs will be reclassified to the respective fixed assets when the assets are completed and ready for use.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari pendapatan kerjasama operasi tersebut. Partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Entitas dicatat menggunakan metode konsolidasi proporsional.
operation. Participation in Jointly Controlled Entities venturer recorded using the proportionate consolidation method
k. Penurunan nilai aset non-keuangan Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
k. Impairment of non-financial assets Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
l.
Imbalan Kerja (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 24 revisi 2004 Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk mengakui cadangan manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Perusahaan menggunakan jasa aktuaria independent dalam menghitung cadangan atas imbalan kerja tersebut. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
m. Sewa pembiayaan Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
14
l.
Employee benefits liability The Company has recognized employees benefit provision based on Labor Law No. 13 dated March 25, 2003 (Law No. 13/2003). The Company uses independent appraisal to calculate employee benefit provision. Employee benefit determined based on Projected Unit Method. Accumulated net actuarial losses which over 10% of present reward and haven’t been recognized will be recognized by straight line method for estimated average working period of the employees whom join the program. Past benefit cost charged directly if the reward became right or vested, adverse will recognized as expenses based on straight line method for average period until those right will be vested. Amount recognized as certain reward liability on balance sheet will be adjust with unrecognized actuarial gain and loss, and unrecognized past benefit cost.
m. Leases The Company and the subsidiary applying SFAS No. 30 (Revised 2007), "Rent".Based on SFAS No. 30 (Revised 2007) classification of leases is based on the extent of the risks and benefits incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. Leases are classified as finance leases if the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Leases are classified as operating leases if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan. Aset sewa guna usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line methode) berdasarkan masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Utang sewa guna usaha dinyatakan berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa
At the beginning of the lease, the lessee recognizes finance leases as assets and liabilities in the statement of financial position at fair value of leased asset or the present value of minimum lease payments, if the value is now lower than fair value. Minimum lease payments should be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The financial burden should be allocated to each period during the lease in such a way that produces a periodic rate of interest is constant over the balance of liability.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penghasilan hotel diakui pada saat penyerahan jasa dan barang kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
n. Revenue and Expenses Recognition Hotel revenues are recognized upon the delivery of the services and goods to customers, while expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Kapitalisasi Biaya Pinjaman Bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan kapling tanah dan tanah yang belum dikembangkan bagi real estat, dan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dan aset dalam penyelesaian bagi pusat niaga dan hotel. Pada saat selesainya semua kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan tanah atau pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan, kapitalisasi bunga dan rugi selisih kurs juga akan dihentikan.
Capitalisation of Borrowing Costs Interest and loss and loss foreign exchange on loans obtained to finance the purchase, maturation and development of land capitalized as part of the cost of inventory plot of land and undeveloped land for real estate and capitalized as part of the cost of acquisition of fixed assets and construction in progress for commercial centers and hotels. At the completion of all activities related to land development or at the time of construction in progress is completed and ready for use, capitalization of interest and foreign exchange losses will also be terminated.
o. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
o. Income tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the period is calculated based on applicable tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for future tax consequences attributable to differences between carrying amounts of assets and liabilities in financial statements with the tax bases of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all
15
The depreciable amount of a leased asset is allocated to each accounting period over the expected period of use on the basis of a systematic and consistent with the depreciation policy assets. If there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease, the leased asset is depreciated over the shorter period between the lease and the leased asset's useful life. Lease assets that can be capitalized (capital leases) are presented in the balance sheet as part of fixed assets and are stated at the present value of all lease payments during the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method (straight-line method) based on the economic benefits similar to those applied to fixed assets acquired through direct ownership.
Lease payable are stated based on the value of all lease payments.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences, all of the possibilities can be utilized to reduce taxable income in the future.
p. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perseroan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
p. Use of estimates The presentation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates. q. Segmented Information Effective on January 1, 2011, the Company and subsidiary applying SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". This revised SFAS regulate disclosures that enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of business activity in which the entity operates.
r.
Laba Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek pelaksanaan waran. Dalam hal adanya terjadi perubahan jumlah saham tanpa disertai perubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas, maka perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal periode penyajian laporan keuangan. 16
Deferred tax is measured using tax rates applicable or substantially prevailing at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement, unless the deferred tax is charged or credited directly to equity. Deferred tax assets and liabilities are presented on the balance sheet, except for deferred tax assets and liabilities to a different entity, on the basis of compensation in accordance with the presentation of current tax assets and liabilities.
Segment is a special section of the Company and its subsidiaries are engaged either in providing products and services (business segment), or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which has risks and rewards that are different from other segments. Revenues, expenses, results, segment assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as things that can be allocated on the basis of corresponding to the segment. Segments determined before balances and transactions between the Company and subsidiaries, are eliminated as part of the consolidation process. r.
Net profit per share In accordance with PSAK No. 56, “Profit per Share”, net profit (loss) from normal operations per share and net profit (loss) per share are computed by dividing the respective profit (loss) with the weighted average number of shares outstanding during the year. In the event of any changes in the number of shares without any change in the cash flows or other assets or liabilities, the changes are considered as if they had occurred at the beginning of the financial statement presentation.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 03.
03.
KAS DAN SETARA KAS
Kas
2012 (Rp) 3.226.026.090
CASH AND CASH EQUIVALENT 2011 (Rp) 713.200.915
Cash on hand
Bank Pihak ketiga PT Bank International Indonesia, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jatim PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Bank of China PT Bank Danamon, Tbk. PT Bank Harda International PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Pan Indonesia, Tbk
6.505.776 265.734.329 6.461.248 4.541.675 366.020.459 69.425.844 1.290.009 5.487.425 28.744.791 424.629.509 1.019.251.948 514.603.031
142.737.179 1.476.205.032 94.509.405 49.595.061 519.690.024 12.274.766 1.864.009 5.894.425 29.141.084 440.722.850 -
Cash in Banks Third parties PT Bank International Indonesia, Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jatim PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Bank of China PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Harda International PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah NTT PT Bank Pan Indonesia, Tbk
Jumlah
5.938.722.134
3.485.834.750
Total
04.
04. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan hubungan usaha adalah sebagai berikut: 2012 (Rp) Pihak Ketiga
ACCOUNT RECEIVABLE The details of the accounts receivable according to relationship of the operations are as follows: 2011 (Rp)
3.765.093.395
3.297.519.987
Tidak terdapat piutang yang dijaminkan.
Ther are no receivable that have been guaranteed.
Rincian piutang usaha berdasarkan konsumen sebagai berikut: 2012 (Rp) City ledger In House Guest Kartu Kredit Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah – Bersih
3.615.107.938 427.669.616 466.367.897 4.509.145.451
2.592.090.245 727.243.473 465.998.194 3.785.331.912
City ledger In House Guest Credit Card Total
( 744.052.056)
( 487.811.925)
Less : allowance for doubtful account
3.765.093.395
3.297.519.987
Total – Net
2012 (Rp)
The details of the age of accounts receivable according to the date of invoice are as follows : 2011 (Rp)
2.660.561.021 1.113.187.718 735.396.712 4.509.145.451
Mutasi penyisian piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2.055.758.447 976.973.791 752.599.674 3.785.331.912
0 up to 30 days 31 up to 60 days More than 60 days Total
The movement of the provision for doubtful is are as follows:
2012 (Rp) Pada awal tahun Penambahan Pengurangan
The detail of accounts receivable by the customer are as follows: 2011 (Rp)
Rincian umur piutang usaha dikategorikan berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :
0 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari Lebih dari 60 hari Jumlah
Third Parties
2011 (Rp)
487.811.925 256.240.131 17
881.702.688 ( 393.890.763)
At beginning of year Increase in provision written-off Disposal
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada akhir tahun
744.052.056 05.
05. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan piutang lain-lain yang timbul dari transaksi usaha dan keuangan dengan pihak ketiga. Transaksi keuangan yang dilakukan dengan pihak ketiga merupakan transaksi rekening koran atas pinjaman tanpa jaminan. 2012 (Rp) Pihak berelasi (catatan 10 dan 31) Pihak ketiga Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
2011 (Rp)
6.670.728.208
6.757.357.682
( 355.914.197)
( 427.168.922)
6.314.814.011
6.330.188.760
Mutasi penyisian piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Third Parties Less : allowance for doubtful account Total
2011 (Rp)
427.168.922 71.254.725) 355.914.197
427.168.922 427.168.922
At beginning of year Increase Disposal At end year
06. INVENTORIES
06. PERSEDIAAN 2012 (Rp)
2011 (Rp)
425.404.643 665.599.128 396.658.700 1.487.662.471
183.202.343 407.619.488 381.226.546 972.048.377
Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan
Hotel supplies Foods Beverages Total
There are no inventories that have been guaranteed 07. PREPAID EXPENSES
07. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2012 (Rp) Sewa Beban renovasi Lain-lain Jumlah
Related parties ( note 10 and 31)
The movement of the provision for doubtful is are as follows:
2012 (Rp)
Perlengkapan hotel Makanan Minuman Jumlah
This account represents other receivables arising from the business and financial transactions with third parties. Financial transactions with third parties is transaction account for unsecured loans.
-
(
At end year
OTHER RECEIVABLES
671.000.000
Jumlah
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
487.811.925
2011 (Rp)
519.095.875 3.921.442.249 5.323.077.638 9.763.615.762
Berdasarkan perjanjian kerja No. 021/MMI-TNP/III/2012 pada tanggal 12 Maret tahun 2012 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp 39.955.000.000. Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMI-TNP/III/2011 pada tanggal 29 Maret tahun 2011 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp.15.745.658.000. Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMI-TNP/II/2010 pada tanggal 15 Februari 2010 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp 28.550.640.940.
18
296.288.875 12.240.951.954 4.934.393.465 17.471.634.294
Rent Renovation Others Total
Accordance to agreement No. 021/MMI-TNP/III/2012, dated 12 March 2012 between the Company and PT Tiara Nusa Permai upon renovation project of hotel amounting Rp 39.955.000.000. Accordance to agreement No. 001/MMI-TNP/III/2011, dated 29 March 2011 between the Company and PT Tiara Nusa Permai upon renovation project of hotel amounting Rp 15.745.658.000. Accordance to agreement No. 001/MMI-TNP/II/2010, dated 15 February 2010 between the Company and PT Tiara Nusa Permai upon renovation project of hotel amounting Rp 28.550.640.940.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
08. PURCHASE ADVANCE
08. UANG MUKA PEMBELIAN Merupakan uang muka pembelian atas aset yang berupa tanah dalam rangka kerja sama dengan PT Anugerah Mitra Lestari (Catatan 13 dan 30) dan keperluan operasional. Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 1.079.564.500 dan Rp 393.673.145.
This account are advance purchase of asset form of land in cooperation with PT Anugerah Mitra Lestari (Note 13 and 30) and operational. As of Balance December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 1.079.564.500 and Rp 393.673.145, respectively. 09. OTHER’S RECEIVABLE – NON CURRENT
09. PIUTANG LAIN-LAIN – TIDAK LANCAR Merupakan piutang kepada PT Anugrah Mitra Lestari, dimana perusahaan membayar terlebih dahulu transaksi kerja sama operasi dan untuk keperluan legal kerjasama operasi tersebut. Saldo 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 10.149.597.227 dan Rp 9.950.999.993. Piutang tersebut tidak ditentukan bunga dan jaminan.
This account is to PT Anugrah Mitra Lestari, where the company paid of the joint operation transactions and for related to legal transactions. As of December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 10.149.597.227 and Rp 9.950.999.993 respectively.The account receivable undefined interenst rate and guaranteed. 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat Kedudukan/ Location Metode ekuitas/Equity method PT Hotelnet Prima Wisata. PT Mas Murni Indonesia Globalmart Jumlah
Surabaya Surabaya
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership % 99,71% 99,92%
Jenis usaha/ Business
2012
2011
Rp
Rp
Operational Activities
Perhotelan/hotels Perdagangan umum/General trading
Sampai 31 Desember 2011, laporan keuangan Perusahaan belum dilakukan konsolidasi dengan PT Hotelnet Prima Wisata dan PT Mas Murni Indonesia Globalmart, berkaitan dengan belum beroperasinya secara komersial PT Hotelnet Prima Wisata dan PT Mas Murni Indonesia Globalmart.
624.500.000 349.000.000 973.500.000
624.500.000 349.000.000 973.500.000
Until the date December 31, 2011 income statement have not been consolidated with PT Hotelnet Prima Wisata and PT Mas Murni Indonesia Globalmart, related with PT Hotelnet Wisata dan PT Mas Murni Indonesia Globalmart have not started their commercial operation yet. 11. INVESTMENTS PROPERTIES
11. PROPERTI INVESTASI
Tanah Jumlah
2012 (Rp)
2011 (Rp)
49.927.700.000 49.927.700.000
49.927.700.000 49.927.700.000
Merupakan aset milik perusahaan yang berupa tanah yang berlokasi di jalan Kedungturi III no.8, Surabaya dan tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Kelapa Gading dengan luas tanah 2 Ha dan tanah tersebut masih atas nama pemilik sebelumnya. Pada tahun 2006, sebagian tanah tersebut seluas 6.000 m2 diserahkan pengelolaannya kepada PT Anugerah Mitra Lestari (lihat catatan 31).
Land Total
This account is assets not used in operations which is land which is located in Jl. Kedungturi III no.8, Surabaya and land is located in Kelapa Gading with total area of 2 Ha and land in Kelapa Gading is still under the name of previous owner. In 2006, the right to manage a part of the land (6.000 m2) was transferred to PT Anugerah Mitra Lestari (see note 31). 12. FIXED ASSETS
12. ASET TETAP Saldo dan mutasi aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 :
The balance and movement of fixed assets for the period ended December 31, 2012 and 2011 : 2012
Keterangan Harga Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Peralatan mekanis dan listrik Kendaraan
Saldo Awal/ Beginning Balance (Rp) 80.997.910.000 259.980.826.929 39.230.920.465 2.614.640.856
Penambahan/ Addition (Rp)
Pengurangan/ Deduction (Rp)
Reklasifikasi/ Reclassification (Rp)
Saldo Akhir/ Ending Balance (Rp)
-
26.179.957.620 -
80.997.910.000 286.700.937.825 40.066.208.746 3.601.888.482
540.153.276 835.288.281 987.247.626
19
Description At Cost Land rights Buildings and structures Mechanical and electrical Vehicles
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2012 Keterangan Perlengkapan kantor Sub Jumlah
Saldo Awal/ Beginning Balance (Rp) 1.094.367.998 383.918.666.248
Penambahan/ Addition (Rp)
Pengurangan/ Deduction (Rp)
Reklasifikasi/ Reclassification (Rp)
Saldo Akhir/ Ending Balance (Rp)
Description
91.412.825 2.454.102.008
-
26.179.957.620
1.185.780.823 412.552.725.876
Office equipment Sub Total
Aset Dalam Penyelesaian Bangunan
1.639.715.400
46.845.926.554
-
(26.179.957.620)
22.305.684.334
Construction in Progress Buildings
Jumlah Harga Perolehan
385.558.381.648
49.300.028.562
-
-
434.858.410.210
At Cost
15.317.613.633 15.638.668.040 1.353.771.656 325.596.059 32.635.649.388
5.066.680.553 4.642.373.287 625.074.927 230.107.931 10.564.236.698
-
-
20.384.294.186 20.281.041.328 1.978.846.583 555.703.990 43.199.886.087
Accumulated Depreciation Buildings and structures Mechanical and electrical Vehicles Office equipment Total
391.658.524.123
Book Value
Description
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan mekanis dan listrik Kendaraan Perlengkapan kantor Jumlah Nilai Tercatat
352.922.732.260
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance (Rp)
Penambahan/ Addition (Rp)
80.997.910.000 235.442.303.559 37.620.040.359 2.395.311.712 462.922.690 356.918.488.320
Pengurangan/ Deduction (Rp)
Reklasifikasi/ Reclassification (Rp)
Saldo Akhir/ Ending Balance (Rp)
561.847.323 1.610.880.106 219.329.144 631.445.308 3.023.501.881
-
-
23.976.676.047
80.997.910.000 259.980.826.929 39.230.920.465 2.614.640.856 1.094.367.998 383.918.666.248
At Cost Land rights Buildings and structures Mechanical and electrical Vehicles Office equipment Sub Total
7.865.004.619
17.751.386.828
-
(23.976.676.047)
1.639.715.400
Construction in Progress Buildings
Jumlah Harga Perolehan
364.783.492.939
20.774.888.709
-
-
385.558.381.648
At Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan mekanis dan listrik Kendaraan Perlengkapan kantor Jumlah
10.920.165.208 11.438.646.587 879.135.635 206.117.764 23.444.065.194
4.397.448.425 4.200.021.453 474.636.021 119.478.295 9.191.584.194
-
-
-
-
15.317.613.633 15.638.668.040 1.353.771.656 325.596.059 32.635.649.388
Accumulated Depreciation Buildings and structures Mechanical and electrical Vehicles Office equipment Total
352.922.732.260
Book Value
Keterangan Harga Perolehan Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Peralatan mekanis dan listrik Kendaraan Perlengkapan kantor Sub Jumlah Aset Dalam Penyelesaian Bangunan
Nilai Tercatat
341.339.427.745
23.976.676.047
-
* Saldo awal aset tetap pada tahun 2010 merupakan nilai aset tetap setelah kuasi-reorganisasi.
* The beginning balance of fixed assets in 2010 is the value of fixed assets after quasi-reorganization.
Penambahan aset tetap yang berupa bangunan selama tahun 2012 merupakan renovasi bangunan Hotel Garden Palace dan pengeluaran lain dalam rangka renovasi bangunan sebesar Rp 26.720.110.896, yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dalam pelaksanaan sebesar Rp 26.179.957.620 dan penambahan lainnnya terutama peralatan mekanik dan listrik serta perlengkapan kantor guna menunjang operasional hotel setelah dilakukan renovasi.
Addition of fixed assets in the form of the building during the year 2012 is the Hotel Garden Palace building renovations and other expenses in order to renovate the building amounting to Rp 26.720.110.896, where the addition of Rp 26.179.957.620 and the other addition, especially mechanical and electrical equipment and office supplies to support hotel operations after the renovation.
Penambahan aset tetap yang berupa bangunan selama tahun 2011 merupakan renovasi bangunan Hotel Garden Palace dan pengeluaran lain dalam rangka renovasi bangunan sebesar Rp 24.514.773.370, yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dalam pelaksanaan sebesar Rp 23.976.676.047 dan penambahan lainnnya terutama peralatan mekanik dan listrik serta perlengkapan kantor guna menunjang operasional hotel setelah dilakukan renovasi.
Addition of fixed assets in the form of the building during the year 2011 is the Hotel Garden Palace building renovations and other expenses in order to renovate the building amounting to Rp 24.514.773.370, where the addition of Rp 23.976.676.047 and the other addition, especially mechanical and electrical equipment and office supplies to support hotel operations after the renovation.
Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan dan renovasi hotel masing-masing sebesar Rp 22.305.684.334 dan Rp 1.639.715.400 pada tahun 2012 dan 2011 yang
Construction in progress represents the construction and renovation of the hotel amounting to Rp 22.305.684.334 and Rp 1.639.715.400 in 2012 and 2011 respectively, which
20
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN berdasarkan analisa keuangan Perusahaan, penyelesaiannya sampai dengan 31 Desember 2012 dan 2011 tersebut masing-masing sudah mencapai 28,5% dan 6% dan akan siap digunakan masing-masing pada tahun 2013 dan tahun 2012.
based on the company finance analysis, completion of fixed asset on construction until December 31, 2012 and 2011 is about 28,5% and 6%, and will be completeand used in 2013 and 2012 respectively..
Dalam perkembangannya, bangunan dan prasarana selama 20 tahun mengalami peningkatan nilai diatas nilai perolehannya. Berdasarkan hal tersebut, sejak tahun 2006 manajemen menerapkan kebijakan baru atas nilai sisa bangunan dan sarana. Manajemen melakukan estimasi bahwa pada akhir masa manfaat ekonomisnya, bangunan dan sarana masih akan memiliki nilai sisa sebesar 35% dari nilai buku awal tahun. Aset tetap perusahaan tertentu yaitu bangunan dan sarana peralatan mekanis dan listrik Garden Palace Hotel diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 133.960.525.000.
During the last 20 years, buildings & structures have been developed over the acquisition cost. Thus, since 2006, the management had implemented the new policy of residual value of buildings and structures. The management estimated that at the end of the economic useful lives, buildings and structures will have residual value of 35% from the beginning book value.
13. ASSETS IN JOINT OPERATION
13. ASET PENGENDALIAN BERSAMA
Nilai bangunan apartemen dan pusat belanja Tanah di Kelapa Gading Tanah Kedung Turi Jumlah
The Company’s fixed assets, Garden Palace Hotel buildings and structures, mechanical and electrical equipment are covered by insurance against losses from fire and other risks amounted to Rp 133.960.525.000 in 2012 and 2011, respectively.
2012 (Rp)
2011 (Rp)
202.105.000.000 21.060.000.000 250.000.000 223.415.000.000
202.105.000.000 21.060.000.000 223.165.000.000
The value of apartment building and shopping centre Land located on Kelapa Gading Land located on Kedung Turi Total
1. Bangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) Crystal Garden yang masih dalam tahap pembangunan merupakan aset yang dikerjasama operasikan dengan PT. Anugerah Mitra Lestari (AML). Bangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) tersebut berlokasi di Jalan Embong Malang Surabaya dengan nilai sebesar Rp 200.000.000.000. Kelanjutan pembangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) akan dilaksanakan oleh PT AML, sedangkan operasional apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) dilaksanakan PT AML dengan jangka waktu selama 30 tahun.
1. Crystal Garden apartment building and shopping center, which is still constructing, is recognized as joint operation assets with PT. Anugerah Mitra Lestari (AML). The apartment building and shopping center is located at Jalan Embong Malang, Surabaya, as valued of Rp 200.000.000.000. The construction of the apartment building and shopping center will be continued by PT AML, In addition, AML will run the operation of those projects for 30 years.
2. Pada tanggal 24 November 2006, Perusahaan telah melakukan kerjasama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML) dengan memberikan hak pengelolaan pembangunan atas tanah yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta seluas 6.000 m2 dengan nilai Rp 21.199.500.000 (tanah tersebut merupakan bagian dari tanah seluas 2 Ha di Kelapa Gading dengan total nilai Rp 70.665.000.000). Kerja sama tersebut bertujuan untuk pembangunan ruko sejumlah 60 unit dan pembagian keuntungan dari hasil penjualan ruko adalah berdasarkan komposisi 50%:50%. Nilai tanah dalam kerja sama ditentukan berdasarkan nilai appraisal pada saat pembangunan dimulai. Perjanjian kerja sama operasi tersebut di atas merupakan realisasi dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
2. On November 24, 2006, the Company signed a joint operation agreement with AML to transfer the right of developing and managing a portion of a land with total area of 6.000 m2 amounted to Rp 21.199.500.000 located in Kelapa Gading, Jakarta (the land is part of MMI’s 2 Ha area in Kelapa Gading which is amounted to Rp 70.665.000.000). The joint operation’s objective is to develop and manage 60 units of commercial and residential properties and to share property sales with a composition of 50%:50%. The value of the land from joint operation is determined based on the appraisal value when the project is started.
21
The joint operation agreements mentioned above were the realization of Extraordinary General Meeting of Stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tahun 2012 perusahaan melakukan pembelian tanah yang akan digunakan sebagai lahan parkir berdasarkan akta jual beli No.23 tanggal 9 Mei 2012 sebesar Rp 250.000.000. 3. Transaksi pengendalian bersama atas aset tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset”.
In 2012 the company made a purchase of land to be used as a parking lot by deed of sale and purchase of 23 on May 9, 2012 amounting to Rp 250.000.000. 3. The transaction of joint operation accordance with h SFAS No.12, "Financial Reporting Regarding Interest in Jointly Controlled Operations and Assets.
14. BANK LOAN
14. UTANG BANK PT BANK PAN INDONESIA , Tbk Merupakan pinjaman rekening koran yang diterima perusahaan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Saldo tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar nihil dan Rp 6.620.029.228.
PT BANK PAN INDONESIA , Tbk This account is the borrowing of the Credit of account received by the company from PT Bank Pan Indonesia Tbk. As of Balance December 31, 2012 and 2011 amounting to nil and Rp 6.620.029.228.
Berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit dari PT. Bank Panin Tbk. No. 67/400/SKK/1/2011 tanggal 27 Januari 2011. Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mendapatkan pinjaman dengan ketentuan sebagai berikut :
Based on agreement letter of addition credit facility from PT Bank Panin Tbk. No. 67/400/SKK/1/2011 dated January 27, 2011. The company was granted approval to obtain loan with the conditions are as follows :
Pinjaman berulang - Maksimal kredit sebesar Rp 3.000.000.000. - Tingkat bunga sebesar 11% per tahun. - Jangka waktu kredit 7 tahun - Tujuan kredit : standby loan atas piutang usaha Garden palace Hotel Surabaya. Atas pinjaman dari PT Bank Panin Tbk, Perusahaan telah memberikan jaminan : - APHT 1 senilai Rp 10.000.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 2 senilai Rp 2.475.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 3 senilai Rp 5.525.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. Berdasarkan akta notaris No. 128 tanggal 24 Maret 2010 oleh notaris Shinta Ameliawati, SH., di Surabaya, tentang perjanjian penambahan jumlah utang dan perpanjangan jangka waktu utang sebagai berikut:
Revolving Loan - Maximum of credit amounted to Rp 3.000.000.000 - Interest rate is 11% per annum - Due In dated April 8, 2011 - Credit purpose: stanby loan of account receivable Garden Palace Hotel Surabaya. The loan from PT Bank Panin Tbk, guaranteed by the Company are: - APHT 1 amounted to Rp 10.000.000.000 for land with total area 3787 m2 and building with total area 816 m2, in Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 2 amounted to Rp 2.475.000.000 for land with total area 3787 m2 and building with total area 816 m2, in Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 3 amounted to Rp 5.525.000.000 for land with total area 3787 m2 and building with total area 816 m2, in Jl. Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. Based on the notariil deed No. 128 dated March 24, 2010 by Shinta Ameliawaty SH., in Surabaya,about the aggrement of additions loans and extension of credit period are as follows:
a. Pinjaman Rekening Koran : - Maksimal kredit sebesar Rp 8.250.000.000. - Tingkat bunga sebesar 12,50% per tahun. - Jangka waktu kredit 12 bulan.
a. Credit of account : - Maximum of credit amounted to Rp 8.250.000.000. - Interest rate is 12,50% per annum. - Loan term is 12 months.
b. Pinjaman Jangka Panjang : - Maksimal kredit sebesar Rp 2.000.000.000. - Tingkat bunga sebesar 15% per tahun. - Jangka waktu kredit 5 tahun. - Jatuh Tempo tanggal 8 April 2014.
b. Long-term loan : - Maximum of credit amounted to Rp 2.000.000.000. - Interest rate is 15% per annum. - Loan term is 60 months. - Due In dated April 8 2014.
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan : a. Tanah HGB dengan sertifikat No. 309 terletak di
The credit facilities are guaranteed with : a. The certificate of building use right No. 309 located at
22
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Surabaya, atas nama Melda Ladya, luas 2.840 m 2. b. Tanah HGB dengan sertifikat No. 308 terletak di Surabaya, atas nama Melda Ladya, luas 947 m2.
Surabaya, above name Melda Ladya, area 2.840 m2. b. The certificate of building use right No. 308 located at Surabaya, above name Melda Ladya, area 947 m2.
Pinjaman Jangka Panjang disajikan tersendiri sebagai akun utang bank jangka panjang (lihat catatan 19).
The long-term loan presented as account of Long-term bank loan (see note 19).
Utang PT Bank Pan Indonesia, Tbk telah di take over oleh PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Utama Surabaya pada bulan Juli 2012.
Loan to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, main Branch Surabaya has been taken over by PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, main Branch Surabaya in June 2012.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR Loan to PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timu,r Main Branch Surabaya amounting to Rp 6.556.077.340 in 2012 based on Working Capital Credit Agreement Hospitality and Restaurant No.04.1.12.00002.0 dated May 1, 2012 and the Letter of Credit Application Approval No. 093/Krd/kcu.S/III/2012. Maximum ceiling amount of Rp 12.000.000.000 for a period of 12 months from the date of May 1, 2012 until May 1, 2013 but the period can be extended by the written consent of the parties. The Company shall pay facility interest at 12.5% pa. The debt must be paid in full with interest within a period of 12 months, at the latest on May 1, 2013 with installments as the payment schedule (Schedule repayment).
Utang kepada PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Utama Surabaya sebesar Rp 6.556.077.340 pada tahun 2012 berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja Perhotelan dan Restoran Nomor 04.1.12.00002.0 tanggal 1 Mei 2012 dan Surat Persetujuan Permohonan Kredit No.093/Krd/kcu.S/III/2012. Jumlah plafond setinggi-tingginya sebesar Rp 12.000.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan tanggal 1 Mei 2013 tetapi dapat jangkawaktu tersebut dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak. Atas fasiliras tersebut Perusahaan wajib membayar bunga sebesar 12,5% pa. Utang tersebut berikut bunganya harus dibayar lunas dalam jangka waktu 12 bulan, selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 2013 dengan cara mencicil/mengangsur seperti pada jadwal pembayaran (Repayment Schedule). Atas pinjaman dari PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Perusahaan telah memberikan jaminan : - Tanah berdasarkan SHGB No.161, atas nama PT Mas Murni Indonesia, terletak di Jl. Yos Sudarso No. 11 Kota Surabaya, sesuai SU No.469/1985 tanggal 18-6-1985, Luas tanah 2.410 M2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya. - Tanah berdasarkan SHGB No.826, atas nama PT Mas Murni Indonesia, terletak di Jl. Yos Sudarso No. 11 Kota Surabaya, sesuai SU No.25/Embong Kaliasi/2007 tanggal 20-6-2007, Luas tanah 1.625 M2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya. - Tanah berdasarkan SHGB No.827, atas nama PT Mas Murni Indonesia, terletak di Jl. Yos Sudarso No. 11 Kota Surabaya, sesuai SU No.25/Embong Kaliasi/2007 tanggal 20-6-2007, Luas tanah 1.940 M2 berikut bangunan yang berdiri di atasnya. Entitas Anak PT BANK HARDA INTERNASIONAL Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 17 Oktober 2011, perusahaan telah memperoleh Fasilitas Pinjaman Rekening dengan plafon sebesar Rp. 500.000.000,- yang akan jatuh tempo 22 Maret 2014 dengan jaminan tanah dan bangunan tertentu. Sampai dengan 31 Desember 2012 fasilitas kredit telah digunakan sebesar Rp 28.839.524.
23
The loan from PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur,Main Branch Surabaya guaranteed by the Company are: - Land based on SHGB No.161, on behalf of PT Mas Murni Indonesia, located on Jl. Yos Sudarso No. 11 in Surabaya, according SU No.469/1985 dated 18-6-1985, the following land area 2.410 M2 building standing on it. - Land based on SHGB No.826, on behalf of PT Mas Murni Indonesia, located on Jl. Yos Sudarso No. 11 in Surabaya, according SU No.25/Embong Kaliasin/2007 dated 20-6-2007, the following land area 1.625 M2 building standing on it. - Land based on SHGB No.827, on behalf of PT Mas Murni Indonesia, located on Jl. Yos Sudarso No. 11 in Surabaya, according SU No.25/Embong Kaliasin/2007 dated 20-6-2007, the following land area 1.940 M2 building standing on it. Subsidiaries PT BANK HARDA INTERNASIONAL Based on the Letter of Credit Agreement dated October 17, 2011, the company has obtained Account Loan Facility with a ceiling of Rp. 500.000.000, - which will be due March 22, 2014 with a guarantee of certain land and buildings. As of December 31, 2012 the credit facility was used for Rp 28.839.524.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
15.
15. UTANG USAHA PIHAK KETIGA 2012 (Rp) UD Rejeki Safood PT Bintang Sidoraya Dwi Arta Makmur Etta Abadi UD Handoyo Bintang Laut Wahyu Avian Prima CV Victoria Abadi TK Sinar Terang Bandar Pertiwi PT Puji Surya Indah PT Sukanda Jaya Budidaya Offset TK Sumber Rejeki (Food) Sujacsh Bali PT Buana Desterindo Wijaya Group Siamin PT Pangan Lestari Bedali Telaumbuana Lain-lain dibawah (50 Juta) Jumlah
2011 (Rp)
329.520.000 172.804.500 124.484.890 121.595.661 95.489.000 92.615.000 92.160.750 76.105.793 70.205.000 70.016.738 65.070.514 59.767.344 1.660.005.137 3.029.840.327
419.452.000 168.679.386 141.251.865 56.450.250 139.425.000 233.583.500 108.459.933 45.963.970 155.191.659 84.136.252 81.744.000 80.091.230 51.212.376 45.582.959 41.940.000 38.519.400 12.374.455 11.706.290 1.376.890.577 3.292.655.102 16.
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 2012 (Rp) Haryono Tour Tavel Pasopati Tour Travel Kaha Tour Travel Sentra Tour PT Adhi Kartika Jaya I XL-Axiata Jaringan Delta Female I Telkomsel Catpajamas Lain-lain Jumlah
UD Rejeki Safood PT Bintang Sidoraya Dwi Arta Makmur Etta Abadi UD Handoyo Bintang Laut Wahyu Avian Prima CV Victoria Abadi TK Sinar Terang Bandar Pertiwi PT Puji Surya Indah PT Sukanda Jaya Budidaya Offset TK Sumber Rejeki (Food) Sujacsh Bali PT Buana Desterindo Wijaya Group Siamin PT Pangan Lestari Bedali Telaumbuana Other Under (50 Juta) Total
UNEARNED REVENUE 2011 (Rp)
396.033.204 1.178.874 152.110.289 268.333.357 180.300.424 322.207.744 157.666.678 3.000.000 4.917.716 1.485.748.286
259.736.972 17.793.874 3.806.600 344.595.349 257.572.024 305.246.290 201.666.670 135.624.739 1.526.042.518 17.
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2012 (Rp) Beban operasional Lain-lain Jumlah
ACCOUNT PAYABLE THIRD PARTIES
Haryono Tour Tavel Pasopati Tour Travel Kaha Tour Travel Sentra Tour PT Adhi Kartika Jaya I XL-Axiata Jaringan Delta Female I Telkomsel Catpajamas Others Total
ACCRUED EXPENSES 2011 (Rp)
370.566.103 1.139.825.545 1.510.391.648
609.223.011 939.730.494 1.548.953.505 18.
18. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka Merupakan pajak pertambahan nilai (PPN) masukan yang dibayar oleh perusahaan. Saldo per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 188.930.458 dan Rp 187.775.910. 24
Operational expenses Others Total
TAXATION a. Prepaid Tax This account is Value Added Tax (VAT-In) which paid by the company. Balance as of December 31, 2012 and 2011 are Rp 188.930.458 and Rp 187.775.910, respectively.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN b. Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
b. The balance of taxes payable as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 (Rp)
2011 (Rp)
PERUSAHAAN Liabilitas PP-1 Pajak penghasilan pasal 21 Lain-lain Sub Jumlah
6.340.127.654 46.719.536 3.943.942 6.390.791.132
5.295.034.348 47.460.744 3.857.991 5.346.353.083
HOLDING COMPANY PP-1 liabilities Income tax article 21 Other Sub Total
ENTITAS ANAK Kewajiban PP-1 PPh pasal 4 ayat 2 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 21 Sub Jumlah
32.418.640 5.928.110 42.214.084 2.213.330 82.774.164
28.301.641 6.301.750 3.375.345 37.978.736
SUBSIDIARY PP-1 liabilities Income tax 4 article 2 Income tax article 29 Income tax article 21 Sub Total
6.473.565.296
5.384.331.819
Total
Jumlah
Selama tahun 2012 dan 2011 perusahaan telah membayar liabilitas PP-1 masing-masing sebesar Rp 743.762.723 dan Rp 4.691.165.631. Pada tahun 2010 perusahaan telah mendapat Surat Ketetapan Pajak Daerah kurang bayar sebesar Rp 2.086.091.612.
During year 2012 and 2011, company already paid PP-1 liabilities amounting respectively Rp 743.762.723 and Rp 4.691.165.631. In 2010 the company had received SKPD amounting Rp 2.086.091.612.
c. Saldo beban pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
c. The balance of corporate tax expenses as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 (Rp)
2011 (Rp)
PAJAK TANGGUHAN Perusahaan Entitas Anak Jumlah
( ( (
923.987.578) 20.280.538) 944.268.116)
( ( (
769.052.956) 65.219.754) 834.272.710)
DEFERRED TAX Holding Company Subsidiary Total
PAJAK KINI Entitas Anak Sub Jumlah
( (
47.465.814) 47.465.814)
( (
6.301.750) 6.301.750)
SUBSIDIARY Current Tax Sub total
Jumlah
(
991.733.930)
840.574.460
Total
Rekonsiliasi antara laba bersih sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between net profit before income tax, as shown in income statements and estimated taxable income, are as follows:
2012 (Rp)
2011 (Rp)
Laba sebelum pajak menurut laporan laba konsolidasian 3.332.883.003 Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak ( 250.548.413) Laba bersih setelah dikurangi laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak 3.082.334.590 Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pendapatan Jasa giro Sumbangan dan jamuan Kenikmatan karyawan Sub jumlah Perbedaan temporer Penyusutan aset tetap
2.405.045.310 (
Income before tax per the consolidated income statement Income before subsidiary income tax
109.690.515) Net profit before subsidiary income tax 2.295.354.795
37.462.922) 470.641.464 180.437.179 613.615.721
(
44.047.743) 180.584.496 644.320.275 780.857.028
Fiscal adjustment permanent differences: Interest from clearing account Donation and representation Employees' benefit in kind Sub total
( 5.545.142.361)
(
6.343.279.980)
Temporary differences: Depreciation of asset
(
25
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Imbalan Kerja Cadangan piutang ragu-ragu Pencadangan beban bunga Sub jumlah
2012 (Rp) 456.207.681 ( 39.835.532) 112.257.269 ( 5.016.512.943)
(
2011 (Rp) 347.520.908 1.517.629.684) 157.059.844 7.356.328.912)
(
Taksiran rugi kena pajak Jumlah kompensasi saldo rugi fiskal
( 1.320.562.632)
(
4.280.117.089)
( 8.859.918.312)
(
4.579.801.225)
Taksiran rugi fiskal
( 10.180.480.945)
(
8.859.918.312)
Employee benefits Allowance for doubtful accounts Provisioning interest expense Sub total Estimated of Tax Loss Total compensation of fiscal loss Estimated fiscal loss balance
Taksiran rugi kena pajak Perusahaan untuk tahun 2012 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2012 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran rugi kena pajak Perusahaan untuk tahun 2011, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2011 yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
Estimated of tax loss of the company for 2012 will be reported by the company on annual notice (SPT) 2011 is according to the amount in above. Estimated of tax loss of the company for 2011 as stated in above, has been appropriate with the amount which reported on SPT year 2011 which reported to Kantor Pelayanan Pajak.
d. Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:
d. The tax effects of significant timing differences between financial and tax reporting are as follows:
2012 (Rp)
2011 (Rp)
PERUSAHAAN Asset pajak tangguhan: Akumulasi rugi fiskal Liabilitas manfaat karyawan Cadangan piutang ragu-ragu Pencadangan beban bunga Jumlah
2.545.120.234 955.018.264 392.928.829 67.329.278 3.960.396.605
2.214.979.578 840.966.343 39.264.961 3.095.210.882
HOLDING COMPANY Deferred tax assets: Accumulated fiscal loss Employee benefit liabilities Allowance for doubtful accounts Provisioning interest expense Total
Liabilitas pajak tangguhan: Penyusutan aset tetap Cadangan piutang ragu-ragu Jumlah
( 18.647.006.900) ( 18.647.006.900)
( 16.698.851.849) ( 158.981.749) ( 17.015.729.080)
Deferred tax liabilities: Depreciation of fixed assets Allowance for doubtful accounts Total
Jumlah liabilitas pajak Tangguhan
( 14.686.610.294)
( 13.762.622.715)
Total deferred tax liabilities
ENTITAS ANAK Aset pajak tangguhan Penyusutan aset tetap ( Piutang bunga ( Cadangan Piutang ragu-ragu Jumlah aset (kewajiban) pajak tangguhan (
57.834.850) 67.329.278) 39.663.836
( (
25.954.793) 39.264.961) -
SUBSIDIARIES Deferred tax assets: Depreciation of fixed assets interest receivables Allowance for doubtful accounts
85.500.292)
(
65.219.754)
Total deferred tax assets(liabilities)
e. Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum yang berlaku 25% adalah sebagai berikut: 2012 (Rp) PERUSAHAAN Akumulasi rugi fiscal 330.140.658 Penyusutan aset tetap ( 1.386.285.590) Liabilitas manfaat karyawan 114.051.920 ( 9.958.883) Cadangan piutang ragu-ragu Pencadangan beban bunga 28.064.317 Jumlah beban pajak tangguhan ( 923.987.578) ENTITAS ANAK Aset pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Piutang bunga
( (
31.880.057) 28.064.317) 26
e. The tax effects of significant timing differences with maximum applicable tax rates 25% are as follows: 2011 (Rp) HOLDING COMPANY 1.070.029.272 Accumulated fiscal loss ( 2.147.689.456) Depreciation of fixed assets 86.880.227 Employee benefit liabilities 182.462.040 Allowance for doubtful accounts 39.264.961 Provisioning interest expense Total deferred tax expenses ( 769.052.956)
( (
25.954.793) 39.264.961)
SUBSIDIARIES Deferred tax assets: Depreciation of fixed assets Interest receivables
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Cadangan Piutang Jumlah beban pajak tangguhan
f.
(
2012 (Rp) 39.663.836 20.280.538)
2011 (Rp)
(
Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan, dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan yang tercantum dalam laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
f.
2012 (Rp) Laba akuntansi sebelum taksiran pajak penghasilan Jumlah Taksiran pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku: 25% x Rp 3.082.334.590 25% x Rp 2.295.354.795 Beda tetap: Pemberian kenikmatan kepada karyawan Sumbangan dan jamuan Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Jumlah beban pajak Perusahaan Jumlah beban pajak Entitas Anak Jumlah Beban Pajak
3.082.334.590 3.082.334.590
The reconciliation between estimated taxable income, computed using applicable tax rate, on the accounting income before income tax for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2.295.354.795 2.295.354.795
Accounting profit before estimated income tax Total Estimated income tax with applicable tax rates:
(
770.583.648) -
(
25% x Rp 3.082.334.590 25% x Rp 2.295.354.795
573.838.699)
Permanent differences: ( (
45.109.295) 117.660.366)
( (
45.146.124) 161.080.069)
( ( (
9.365.731 923.987.578) 50.336.235) 944.268.116)
( ( (
11.011.936 769.052.956) 65.219.754) 834.272.710)
19. 2012 (Rp)
Dikurangi : Bagian yang jatuh tempo 1 tahun Utang bank yang jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun
Allowance receivable Total deferred tax expenses
2011 (Rp)
19. UTANG BANK – JANGKA PANJANG
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Pan Indonesia, Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Harda Internasional
65.219.754)
Employees' benefit in kind Donation and entertainment Interest income subjected to final tax Total company tax expense Total tax subsidiary expense Total tax expense
BANK LOANS - LONG-TERM 2011 (Rp)
1.041.666.656 -
1.398.809.516 5.902.891.998
-
32.996.000.000
72.795.515.254 3.864.014.243 77.701.196.153
5.677.195.132 45.974.896.646
( 8.780.224.407)
( 11.014.240.910)
68.920.971.746
34.960.655.736
PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Pan Indonesia, Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur PT Bank Harda Internasional Less : Current maturity portion: Bank Loans' of maturity more than 1 (one) year
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk.
Utang kepada PT Bank Central Asia Tbk, merupakan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dengan maksimal kredit Rp 2.500.000.000, dengan tingkat bunga 13,25% per tahun.dengan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2015.
The loan to PT Bank Central Asia Tbk, represents investment loan facility, with 5 years loan term, maximum credit amounted to Rp 2.500.000.000, with interest rate 13.25% per annum.and due in dated November 14, 2015.
Atas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk., Perusahaan telah memberikan jaminan berupa 1 (satu) unit Bangunan Perkantoran dengan sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun Nomor 26/VI/I/Kuningan Timur, Jakarta Selatan dengan luas 225,56 m2.
The loan from PT Bank Central Asia Tbk, guaranteed by the Company is 1 (one) unit Office's Building with the owner's right certificate of apartement No. 26/VI/I/Kuningan Timur, South Jakarta with area 225.56 m2.
27
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Bank Pan Indonesia, Tbk Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh Pinjaman Jangka Panjang dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan maksimum kredit sebesar Rp 2.000.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 11-12,5% per tahun. Jangka waktu kredit 60 bulan yang akan jatuh Tempo pada tanggal 8 April 2014. Jaminan yang diberikan oleh Perusahaan atas fasilitas kredit tersebut merupakan satu kesatuan dengan fasilitas kredit jangka pendek (lihat catatan 14).
PT Bank Pan Indonesia, Tbk. In 2009, the company obtained long term-loan from PT Bank Pan Indonesia, Tbk, with maximum credit amounted to Rp 2.000.000.000, interest rate 15% per annum.The credit period 60 months will be due in dated April 8, 2014. The guarantee given by the company for the credit facility are totality with short term-credit facility (see note 14).
Berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit dari PT. Bank Panin Tbk. No. 67/400/SKK/1/2011 tanggal 27 Januari 2011. Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mendapatkan pinjaman dengan maksimal kredit sebesar Rp 2.000.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 11% per tahun, dengan jangka waktu kredit 7 tahun. Utang kepada PT Bank Pan Indonesia, telah di take over oleh PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Utama Surabaya pada bulan Juni 2012.
Based on agreement letter of addition credit facility from PT Bank Panin Tbk. No. 67/400/SKK/1/2011 dated January 27, 2011. The company was granted approval to obtain loan with maximum of credit amounted to Rp 2.000.000.000, interest rate is 11 per annum, with loan term is 7 years.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), merupakan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pinjaman 66 bulan dengan maksimal kredit Rp 30.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12-13,50% pertahun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk The loan to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), represents investment loan facility, with 66 years loan term, maximum credit amounted to Rp 30.000.000.000, with interest rate 13.50% per annum.
Atas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Perusahaan telah memberikan jaminan berupa Tanah dan Bangunan Hotel Garden Palace, dengan SHGB No. 826, 827, dan 161/K atas nama PT. Mas Murni Indonesia yang terletak di Jalan Yos Sudarso No. 11 / Jalan Taman Simpang No. 1-3, Kecamatan Embong Kaliasin, Kota Surabaya dengan luas 5.975 m2 dan luas bangunan 31.632 m2 (24 lantai dan 1 basement). Berdasarkan Akta No. 17 oleh Notaris Maria Luciana Lindhajany, SH tanggal 7 April 2011 perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi tahap ke-2 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebesar Rp 10.000.000.000 dengan jangka waktu kredit selama 72 bulan (sudah termasuk grace period selama satu tahun) terhitung sejak 7 April 2011. Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit No.005/OL.BRTG-BHI/III/2011 dari PT Bank Harda Internasional tanggal 16 Maret 2010, perusahaan telah memproleh fasilitas kredit sebesar Rp. 4.500.000.000,dengan tingkat bunga 13% p.a dan jangka waktu 36 bulan. Pinjaman dijamin dengan Tanah dan Bangunan SHGB No. 131/K/ kelurahan Embong Kaliasin, kecamatan Genteng, Kotmadaya Surabaya, Jawa Timur, seluas 1.602 m2 (akan dipasang HT Peringkat I sebesar Rp. 6.750.000.000) dan dijamin personal guarantee dari Djaja Santoso. Dan penambahan pinjaman kredit berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.056/PK/BHI-BRTG/PDA2/X-2011dari PT Bank Harda Internasional tanggal 17 Oktober 2011, perusahaan telah memproleh fasilitas kredit sebesar Rp 2.200.000.000 dengan tingkat bunga 11% p.a dan jangka waktu 60 bulan.
The loan from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero, guaranteed by the Company is land and Garden Palace Hotel’s building, SGHB no: 826, 827, and 161/K on behalf PT Mas Murni Indonesia located on Jl. Yos Sudarso No. 11 or Jl. Taman Simpang No 1-3, Kecamatan Embong Kaliasin, Surabaya with area 5.975 m2 and the building area 31.632 m2 (24th floor and 1 basement).
28
Loan to PT Bank Pan Indonesia has been taken over by PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, main Branch Surabaya in June 2012
Under the Deed. 17 by notary Maria Luciana Lindhajany, SH dated 7 April 2011 the company obtained a credit facility to investment-second stage of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) of Rp 10.000.000.000 with credit during a period of 72 months (including grace period of one year) starting on 7 April 2011. Based on the Letter of Credit Facility Agreement No.005/ OL.BRTG-BHI/III/2011 of PT Bank Harda International dated March 16, 2010, the company has a credit facility amounting to Rp 4.500.000.000 with an interest rate of 13% pa and a period of 36 months. The loan is secured by the Land and Building SHGB No. 131 / K / sub Embong Kaliasin, sub-tiles, Kotmadaya Surabaya, East Java, an area of 1602 m2 (HT rating I will be installed at Rp. 6.75 billion) and secured personal guarantees of Djaja Santoso. And additional loans under its Credit Agreement Harda No.056/PK/BHIBRTG/PDA2/X-2011 dari PT Bank International on October 17, 2011, the company has a credit facility amounting to Rp 2.200.000.000 with an interest rate of 11% pa and 60 month period. The loan is secured by the Land and Building SHGB No. 131 / K / sub Embong Kaliasin, sub-tiles,
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pinjaman dijamin dengan Tanah dan Bangunan SHGB No. 131/K/kelurahan Embong Kaliasin, kecamatan Genteng, Kotmadaya Surabaya, Jawa Timur.
Kotmadaya Surabaya, East Java.
Utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, telah di take over oleh PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Cabang Utama Surabaya pada bulan Juni 2012. PT PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Kredit Investasi 1 Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Nomor 05.5.12.00002.2 tanggal 1 Mei 2012 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Investasi Renovasi Hotel Tahap 1sebesar Rp 34.496.000.000 untuk jangka waktu 91 bulan sejak tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan 1 Desember 2019 yang dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak, atas fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% pa.
Loan to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk has been taken over by PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, main Branch Surabaya in June 2012
Kredit Investasi 2 Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Nomor 05.5.12.00003.4 tanggal 1 Mei 2012 Perusahaam memperoleh fasilitas kredit Investasi Renovasi Hotel Tahap II sebesar Rp 39.955.000.000 untuk jangka waktu 91 bulan sejak tanggal 1 Mei 2012 s.d 1 Desember 2019 yang dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak, atas fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% pa
Investment facilities 2 Based on Investment Credit Agreement No. 05.5.12.00002.2 dated May 1, 2012 the Company obtained a investment credit facility for Hotel Renovation Phase 1 of Rp 39.955.000.000 for a period of 91 months from the date of May 1, 2012 until December 1, 2019 which can be extended with the written approval of the the parties, the facility bears interest at 12.5% pa.
Skedul pembayaran atas utang bank tersebut diatas adalah sebagai berikut: 2012 (Rp) PT Bank Central Asia, Tbk. Jangka waktu 357.142.857 > 1 tahun 684.523.799 1 – 2 tahun 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun 1.041.666.656 Jumlah ( 357.142.858) Dikurangi bagian jangka pendek 684.523.799 Bagian jangka panjang PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Kredit Investasi 1 Jangka Waktu > 1 tahun 3.132.908.616 1 – 2 tahun 3.547.755.988 2 – 3 tahun 4.017.535.810 3 – 4 tahun 4.549.522.018 4 – 5 tahun 5.151.951.737 5 – 6 tahun 5.834.152.817 6 – 7 tahun 6.606.688.267 32.840.515.253 Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek ( 3.132.908.616) Bagian jangka panjang 29.707.606.637
29
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Investment facilities 1 Based on Investment Credit Agreement No. 05.5.12.00002.2 dated May 1, 2012 the Company obtained a investment credit facility for Hotel Renovation Phase 1 of Rp 34.496.000.000 for a period of 91 months from the date of May 1, 2012 until December 1, 2019 which can be extended with the written approval of the the parties, the facility bears interest at 12.5% pa.
Payment schedule for bank loans are as follows : 2011 (Rp) 357.142.857 357.142.857 357.142.857 327.381.010 1.398.809.516 ( 357.142.858) 1.041.666.723
PT Bank Central Asia, Tbk. Credit Period > 1 year 1 – 2 year 2 – 3 year 3 – 4 year Total Less the short term The long term
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Investment Credit 1 Credit Period > 1 year 1 – 2 year 2 – 3 year 3 – 4 year 4 – 5 year 5 – 6 year 6 – 7 year Total Less the short term The long term
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Kredit Investasi 2 Jangka Waktu > 1 tahun 3.257.955.000 1 – 2 tahun 4.382.453.700 2 – 3 tahun 4.962.760.700 3 – 4 tahun 5.619.910.100 4 – 5 tahun 6.364.076.500 5 – 6 tahun 7.206.782.200 6 – 7 tahun 8.161.061.800 39.955.000.000 Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek ( 3.257.955.000) Bagian jangka panjang 36.697.045.000 PT Bank Harda Internasional Jangka Waktu > 1 tahun 1 – 2 tahun 2 – 3 tahun 3 – 4 tahun 4 – 5 tahun Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
(
PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Investment Credit 1 Credit Period > 1 year 1 – 2 year 2 – 3 year 3 – 4 year 4 – 5 year 5 – 6 year 6 – 7 year Total Less the short term The long term
2.032.217.932 880.402.903 494.947.198 456.446.211 3.864.014.244 2.032.217.933) 1.831.796.311
1.813.180.889 2.032.217.932 880.402.903 494.947.198 456.446.211 5.677.195.133 ( 1.813.180.889) 3.864.014.244 20.
20. LIABILITAS MANFAAT KARYAWAN
PT Bank Harda Internasional Credit Period > 1 year 1 – 2 year 2 – 3 year 3 – 4 year 4 – 5 year Total Less the short term The long term
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang – imbalan pasti untuk Perusahaan dilakukan oleh PT Adi Langgeng Rahayu, aktuaris independen, tertanggal 26 Maret 2013 dan 22 Maret 2012 pada tahun 2012 dan 2011. Sedangkan untuk entitas anak tidak terdapat penyisihan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut adalah: Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 119 karyawan dan 203 karyawan pada tahun 2012 dan 2011
The Company provided employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 for employees. The employee benefits are not funded.
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefits liability to the amount of long-term employee benefits liability presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja
The latest actuarial calculations on long-term employee benefit liabilities – defined benefits for the Company made by PT Adi Lasting Rahayu an independent actuary, dated March 26, 2013, and March 22, 2012 in 2012 and 2011 respectively.Whereas for the subsidiary there is no provision in relation to the long-term employee benefits. The significant assumptions used in the valuation are as follows: Number of eligible employees is 119 and 203 in 2012 and 2011, respectively.
2012
2011
2010
2009
2008
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
5.609.133.417
4.509.662.193
4.139.661.732
30
3.115.008.144
1.914.059.753
Present value of
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN jangka panjang yang tidak didanai Keuntungan (kerugian) aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
(1.789.060.362)
(1.145.796.819)
(1.123.317.266)
(363.855.241)
193.704.475
3.820.073.055
3.363.865.374
3.016.344.466
2.751.152.903
2.107.764.228
Details of long-term employee benefits expense are as follows: 2011 (Rp)
Rincian beban imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 2012 (Rp) Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi Biaya Jasa Lalu Yang Diakui – Non Vested Amortisasi (Keuntungan) / Kerugian Aktuarial
263.847.175 298.246.930
224.246.728 341.125.722
233.618.256
135.618.256
10.271.283 805.983.644
9.350.602 710.341.308
Current service costs Interest costs Amortization of Past Service Costs The Recognized - Non Vested Actuarial gains (losses) amortized
Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 25) sebesar Rp 805.983.644 dan Rp 710.341.308 pada tahun 2012 dan 2011 (Catatan 27).
Long-term employee benefits expense amounting to are presented as part of “General and administrative expenses” (Note 25) amounting to Rp 805.983.644 and Rp 710.341.308 in 2012 and 2011. (Note 27)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 2012 (Rp)
Movements of long-term employee benefits liability are as follows: 2011 (Rp)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang Pembayaran selama tahun berjalan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang akhir tahun
3.363.865.374
3.016.344.466
805.983.644 349.775.963)
(
(
3.820.073.055
Jumlah karyawan Tingkat pertumbuhan gaji Tingkat suku bunga Umur Pensiun
710.341.308 362.820.400) 3.363.865.374
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang: 2012 (Rp)
21.
unfunded long-term employee Unrecognized actuarial gains (losses) Long-term employee benefits liability
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows: 2011 (Rp)
199 7,00% 6,00% 55
203 7,00% 7,00% 55 21.
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Daftar pemegang saham Saham seri A (Nilai nominal Rp 240 per lembar saham) Nama pemegang saham : Masyarakat Sub Jumlah
170.637.500 170.637.500
40.953.000.000 40.953.000.000
Employee Rate of salary increase Interest rate Retirement age
SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2012 Jumlah saham / Jumlah nominal / Number of Value shares
Long-term employee benefits liability at the beginning of the year Long-term employee benefits expenseduring the year Payments made during the year Long-term employee benefits liability at the end of the year
2011 %
9,72 9,72
Saham seri B (Nilai nominal Rp 96 per lembar saham)
Jumlah saham / Jumlah nominal / Number of Value shares
170.637.500 170.637.500
40.953.000.000 40.953.000.000
%
9,72 9,72
Shareholders’ names Share series A (Par value Rp 240 per share) Shareholders' names: Public shareholders Sub Total Share series B (Par value Rp 96 per share)
31
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Nama pemegang saham : Tumaco Pte Ltd PT. Sentratama Kencana Jade Bond Limited Masyarakat Sub Jumlah
223.147.330 21.422.143.680 375.000.000 36.000.000.000 557.300.500 53.500.848.000 981.155.000 94.190.880.000 2.136.602.830 205.113.871.680
8,69 14,60 21,70 38,21 89,94
223.147.330 21.422.143.680 375.000.000 36.000.000.000 557.300.500 53.500.848.000 981.155.000 94.190.880.000 2.136.602.830 205.113.871.680
2012 Daftar pemegang saham
Jumlah
6.000.000 6.000.000
Jumlah saham / Jumlah nominal / Number of Value shares
%
432.000.000 432.000.000
0,34 0,34
2.313.240.330 246.498.871.680
100
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2008 yang diaktakan oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. dengan Akta No. 193, para pemegang saham menyetujui untuk merestrukturisasi modal dasar Perusahaan dari Rp 913.700.000.000 menjadi Rp 763.500.000.000 dengan susunan permodalan menjadi sebagai berikut:
%
Shareholders’ names
432.000.000 432.000.000
0,34 0,34
Share series A (Par value Rp 72 per share) Shareholders' names: Public shareholders Sub Total
2.313.240.330 246.498.871.680
100
Total
6.000.000 6.000.000
According to Extraordinary General Meeting of Stockholders dated June 30, 2008, notarial deed No. 193, notary Shinta Ameliawaty, S.H., the Stockholders agreed to restructure capital stocks of the Company from Rp 913.700.000.000 to Rp 763.500.000.000, the composition of capital stock are as follows:
Jumlah Saham / Number of Shares
Nilai nominal / Par value
406.250.000 6.000.000.000 1.250.000.000 7.656.250.000
240 96 72 100,00
Saham seri A Saham seri B Saham seri C Jumlah
Shareholders' names: Tumaco Pte Ltd PT. Sentratama Kencana Jade Bond Limited Public shareholders Sub Total
2011
Jumlah saham / Jumlah nominal / Number of Value shares
Saham seri C (Nilai nominal Rp 72 per lembar saham) Nama pemegang saham : Masyarakat Sub Jumlah
8,69 14,60 21,70 38,21 89,94
Jumlah Modal / Amount (Rp) 97.500.000.000 576.000.000.000 90.000.000.000 763.500.000.000
Share of series A Share of series B Share of series C Total
Modal disetor lainnya merupakan obligasi wajib konversi atas unjuk. Saldo 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 270.719.442.900.
The other paid in capital is the mandatory convertible bonds. As of balance December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 270.719.442.900 respectively.
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom No.DE/VI/10-1616 tanggal 9 Juni 2010, telah diterbitkan saham baru PT Mas Murni Indonesia Tbk. Seri B dengan nominal Rp 96 per saham sebanyak 557.300.500 saham yang merupakan hasil konversi saham dari obligasi wajib konversi (mandatory convertible bonds) seri II senilai Rp 53.500.848.000.
Based on the letter from Exchange Administration Biro, PT Datindo Entrycom, No. DE/VI/10-1616, dated June 9, 2010, the Company has been issued shares of series B, with nominal value Rp 96 per share amounted to 557.300.500 shares, which are coversion of mandatory convertible bonds serie II amounted to Rp 53.500.848.000.
Konversi utang obligasi atas unjuk ke saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek pada tanggal 9 Juni 2010.
The conversion of mandatory convertible bonds have been listed to Indonesian Stock Exchange by PT Datindo Entrycom, as a Exchange Administration Biro, dated June 9, 2010. 22.
22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Rincian kepentingan non pengendali atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
PT Graha Mediatama Megacom Prosentase Kepemilikan Nilai tercatat –Saldo Awal Bagian atas laba Entitas Anak Jumlah
2012 Rp
NON-CONTROLLING INTEREST Details of non-controlling interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows: 2011 Rp
15,15%
15,15%
PT Graha Mediatama Megacom Percentage of Ownership
3.005.782.605 27.694.512 3.033.477.117
3.000.000.000 5.782.605 3.005.782.605
The carrying value of-Balance Equity of the Subsidiaries Total
32
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
23. PENDAPATAN BERSIH
23. 2012 (Rp)
Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Jumlah
2011 (Rp)
31.826.251.221 37.230.048.466 4.964.356.713 74.020.656.400
2012 (Rp) 6.166.382.280 26.450.352.669 1.221.639.171 33.838.374.120
Reparasi dan pemeliharaan, energy Penyusutan dan amortisasi Umum dan administrasi Manfaat karyawan Pemasaran Jumlah
2012 (Rp) 8.818.286.660 10.574.273.801 5.950.874.095 805.983.644 1.044.542.667 27.193.960.867
2012 (Rp) Umum dan administrasi Pajak bumi dan bangunan Administrasi bank Jumlah
Beban Lain-lain Beban Bunga Lain-lain Sub Jumlah Jumlah
Repair and maintenance, energy Depreciation and amortization General and administration Employee benefits Marketing Total
OWNER'S OPERATING EXPENSES 2011 (Rp)
4.768.065.743 156.707.504 23.347.904 4.948.121.151
5.462.692.715 57.257.508 229.429.018 5.749.379.241 27.
27. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga Lain-lain Sub Jumlah
Rooms Foods and beverages Others Total
OPERATING EXPENSES 2011 (Rp) 9.051.112.627 9.280.822.163 5.218.699.885 710.341.308 1.306.686.660 25.567.662.643
26.
26. BEBAN USAHA PEMILIK
DEPARTEMENTAL COST 2011 (Rp) 6.059.287.373 25.550.198.035 941.175.626 32.550.661.034
25.
25. BEBAN USAHA
Rooms Foods and beverages Others Total
31.746.211.824 36.867.133.952 3.969.988.935 72.583.334.711 24.
24. BEBAN DEPARTEMENTALISASI
Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Jumlah
NET REVENUE
General and administration Land and property tax Bank charges Total
OTHER REVENUE/ (EXPENSES)
2012 (Rp)
2011 (Rp)
37.872.179 504.066.717 541.938.896
75.431.081 802.667.721 878.098.802
Other Revenue Interest Income Miscellanious Sub Total
3.127.949.169 2.121.306.986 5.249.256.155
5.810.971.667 1.377.713.618 7.188.685.285
Other Expenses Interest Expenses Miscellanious Sub Total
( 4.707.317.259)
( 6.310.586.483)
Total
33
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 28. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Resiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi resiko kredit, resiko nilai tukar mata uang asing, dan resiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan resiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia. 1. Resiko Kredit Resiko kredit adalah resiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas resiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain. Jumlah eksposur resiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola resiko kredit dengan menetapkan standar prosedur kredit untuk mengatur syarat pembayaran baik tunai, credit card dan kredit baik di kantor depan maupun belakang. Batasan jumlah kredit dan jangka waktu pembayaran yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan diatur dan dimonitor secara berkala. 2. Resiko Suku Bunga Resiko suku bunga adalah resiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Saat ini Perusahaan meminimalkan suku bunga berkaitan dengan hutang bank dengan menambah fasilitas hotel, yang diharapkan meningkatkan pendapatan dan menekan biaya 3. Resiko Likuiditas Resiko likuiditas adalah resiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola resiko likuiditas dengan senantiasa mempertahankan posisi kas atau setara kas dari waktu ke waktu untuk memenuhi beban operasional dan kewajiban jangka pendek. Proyeksi arus kas dibuat dan dievaluasi dengan posisi arus kas aktual. Pengaturan credit policy dan collection serta pembayaran kewajiban senantiasa dilakukan dengan mengacu pada proyeksi arus kas.
28.
29. LABA PER SAHAM
29.
Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets. 1. Credit risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligation. The Company' financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, investment, trade account receivable, restricted time deposits and deposits. Maximum total credit risk exposure are equal to the amount of the respective accounts. The Company manage and control this credit risk by implementing standard credit policy, term of payment by cash, credit card or credit at front office as well as back office. Credit limits and terms are controlled and monitored for respective customersregulary
2. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash Flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. Currently, the Company minimizes the interest rate associated with bank debt by increasing the hotel facilities, which are expected to increase revenue and reduce costs 3. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short–term revenue is not enough to cover the short-term expenditure. The Company' manage this liquidity risk by maintaining an adequate level of cash and cash equivalent to cover operational cost and short-term expenditure. Company also regulary evaluate the projected and actual cashflow. Arrangement credit policy and collection and payment of an obligation is always performed with reference to cash flow projections.
2012 Rp
EARNING PER SHARE 2011 Rp
Laba usaha Laba bersih
8.040.200.262 2.341.149.073
8.715.631.793 1.558.688.245
Jumlah rata-rata saham beredar Laba usaha per saham Laba bersih per saham
2.313.240.330 3,48 1,01
2.313.240.330 3,77 0,67
Laba usaha dan laba bersih per saham tersebut dihitung secara proporsional berdasarkan perubahan jumlah saham yang beredar. 30.
FINANCIAL RISK MANAJEMEN The main financial risk faced by the Company is credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk, and liquidity risk.
Operating income and earnings per share is calculated proportionally on the basis of changes in the number of outstanding shares. 30.
IKATAN-IKATAN YANG SIGNIFIKAN 34
Operating income Net Profit The average number of outstanding shares Operating income per share Earning per share
SIGNIFICANT AGREEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN a.
b.
Berdasarkan Nota Kesepahaman (MOU) yang dibuat pada tanggal 7 Desember 2004 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML) tentang kerjasama operasi (KSO) - Proyek Crystal Garden, telah disepakati sebagai berikut :
a. According to Memorandum of Understanding (MOU), which is made on December 7, 2004, between the Company and PT Anugerah Mitra Lestari (AML), about joint operations - Crystal Garden Project both parties agreed to following transactions :
1. Jangka waktu kerjasama operasi selama 30 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama operasi oleh kedua pihak.
1. The joint operation times is 30 years since the memorandum of understanding was signed by between.
2. AML berhak menjual dan/atau menyewakan unitunit apartemen Crysal Garden serta mengelola pusat perbelanjaan selama jangka waktu kerjasama berdasarkan nota kesepahaman, dan seluruh hasil penjualan dan/atau sewa serta pengelolaan menjadi hak dan milik AML sepenuhnya.
2. AML has the rights to sale and/or leases of crystal garden apartment units and to operate the shopping center for the length of the joint operation period, and all revenue from sales and/or leases then operating revenue are full of the AML’s right.
3. AML berhak untuk meminjam uang dari bank / pihak ketiga dan menjaminkan tanah sehubungan dengan penyelesaian proyek Crystal Garden, dan perusahaan bersedia dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menandatangani akta pemberian hak atas tanggungan (bila diperlukan).
3. AML have the right to borrows to bank / third party and guaranteed of the land according with finishing of Crystal Garden Project, and the Company to ready and promise to sign the giving deed of the guarantee right (if needed).
4. Perusahaan setuju dan sepakat serta mengikatkan diri untuk memberikan jaminan perusahaan dan / atau jaminan atas kekayaan perusahaan (apabila diperlukan) dalam rangka memperoleh pendanaan guna kelanjutan pembangunan proyek Crystal Garden oleh AML.
4.
5. AML atau pihak yang ditunjuk oleh AML memiliki opsi untuk membeli keseluruhan Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.
5. AML or the authorized party by AML belonging of option to buy all of the Crystal Garden with the cost based on book value which agreed by the company and AML.
6. Perusahaan atau pihak yang ditunjuk perusahaan memiliki opsi untuk mengambil alih Proyek Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.
6. The Company or the authorized party by the company belonging of option to buy all of the Crystal Garden with the cost based on book value which agreed by the company and AML.
Nota kesepahaman ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 yang dilakukan dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.
The Memorandum of Understanding (MoU) had been approved by stockholders in the extraordinary general meeting of stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H., No. 149.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tanggal 20 Oktober 2006 dan Perjanjian Kerja Sama (Tambahan) tanggal 24 Nopember 2006 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML), telah disepakati sebagai berikut :
b.
The Company was agreed to give of the corporate guarantee and / or the corporate assets guarantee (if needed) in to get the financing for the next of Crystal Garden Project by AML
Based on the Joint Operation Agreement which made on October 20, 2006 and Additional Joint Operation Agreement which made on November 24, 2006 between the Company with PT Anugerah Mitra Lestari (AML), have been agreed on as follows :
1. MMI setuju untuk memberikan hak kepada AML untuk melaksanakan pembangunan proyek ruko diatas tanah seluas 6.000 m2 di Kelapa Gading, Jakarta. Perusahaan memperoleh nilai kompensasi sebesar Rp 15.000.000.000 dari perjanjian kerjasama tersebut.
1. MMI agreed to transfer right to AML to develop and manage a commercial and residential property project on the Company's land with total area of 6.000 m2 in Kelapa Gading, Jakarta. The Company obtained a compensation of Rp 15.000.000.000 on the joint operation agreement.
2. AML bersedia melaksanakan pembayaran Rp 15.000.000.000 dengan cara mengambil alih sebagian liabilitas MMI kepada PT GS Capital Securities.
2. AML agreed to pay Rp 15.000.000.000 by taking over some of liabilities of MMI to PT. GS Capital Securities.
3. MMI dan AML sepakat untuk membagi keuntungan dari hasil penjualan ruko tersebut
3. MMI and AML agreed to share profit from the sales of the property with a composition of 50% : 50%.
35
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN dengan komposisi 50% : 50%. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani dihadapan Notaris Jusuf Patrianto Tjahyono, S.H. Perjanjian kerja sama tersebut merupakan realisasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149. c.
Berdasarkan pada kesepakatan bersama tambahan tanggal 30 Maret 2011, PT Anugerah Mitra Lestari setuju dan sepakat serta mengikatkan diri untuk melanjutkan proses pembangunan proyek Crystal Garden sampai selesai, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyelesaikan pembangunan apartemen beserta pesertifikatan atas Hak Guna Bangunan (HGB) serta hak milik atas satuan Rumah Susun (HMASRS), dengan persyaratan sebagai berikut: - Apabila sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 PT Anugerah Mitra Lestari tidak dapat memulai proses pembangunan proyek, maka PT Mas Murni Indonesia, Tbk berhak mengambil alih proses pembangunan proyek. - PT Mas Murni Indonesia, Tbk berkewajiban untuk menyelesaikan pembebasan lahan parkir pada tanggal 30 September 2012. - Meskipun PT Anugerah Mitra Lestari telah memulai proses pembangunan proyek, namun apabila sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 belum juga menyelesaikan proyek pembangunan, maka PT Mas Murni Indonesia berhak mengambil alih proses penyelesaian pembangunan proyek. Menambahkan pasal 2 ayat 3 PT Anugerah Mitra Lestari berhak sepenuhnya, sepanjang memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 1. Merubah pasal 5 ayat 1 menjadi PT Anugerah Mitra Lestari atau pihak yang ditunjuk oleh PT Anugerah Mitra Lestari memiliki opsi untuk membeli pusat perbelanjaan Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai yang disepakati para pihak, dengan harga beli minimal Rp 200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah). Menambahkan dalam pasal 5 ayat 3 yang berbunyi bahwa bilamana proses pembangunan proyek Crystal Garden Apartemen dilakukan oleh perusahaan, maka perusahaan berhak menerima hasil penjualan apartemen dan operasional shopping center dan akan dialokasikan ke PT Anugerah Mitra Lestari dengan ketentuan sebagai berikut : a. Memperoleh bagian berdasarkan komposisi pembagian keuntungan yang ditentukan dari hasil penilain kembali atas aset Crystal Garden atas kontribusi para pihak. b. Pembagian hasil keuntungan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen. c. Semua hasil penjualan apartemen dan operasional shopping center disetorkan ke rekening bersama para pihak 36
The Joint Operation Agreement was signed in front of Notary Jusuf Patrianto Tjahyono, S.H. The Joint Operation Agreement was a realization of Extraordinary General Meeting of Stockholders dated December 27, 2004 based on the notarial deed of Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149. c.
Based on addition of agreement on March 30, 2011, PT Anugerah Mitra Lestari agree to fastening for continuing project development process of Crystal Garden, include but unlimited to finish apartment development along with certificate of rights utilize building (HGB) and rights of set of mansions (HMASRS), with requirements are as follows:
-
If until dated 31 Desember 2012 PT Anugerah Mitra Lestari can’t start project development process, hence PT Mas Murni Indonesia, Tbk entitled to take over project development project.
-
PT Mas Murni Indonesia Tbk is obliged to complete park land acquisition on 30 September 2012.
-
Although PT Anugerah Mitra Lestari has been starting project development process, but if until date 31 Desember 2015 has’t been finished development project yet, hence first party entitled to take over finishing development project.
Adds Article 2 paragraph 3 of PT Mitra Anugerah Lestari fully entitled, as long as meet the duty referred to in article 2, paragraph 1. Changing Article 5 paragraph 1 to PT Mitra Anugerah Lestari or parties appointed by PT Mitra Anugerah Lestari has an option to purchase the Crystal Garden shopping center with a purchase price based on the value agreed by the parties, with a minimum purchase price of Rp 200.000.000.000 (two hundred billion rupiah). Adding in article 5, paragraph 3, which reads that if the development process Crystal Garden Apartments project conducted by the company, the company is entitled to receive from the sale of apartments and shopping center operations and will be allocated to PT Mitra Anugerah Lestari with the following conditions: a. Getting a part based on the composition of benefit sharing are determined from assessment haksil return on assets Crystal Garden for the contribution of the parties. b. Profit sharing is determined according to the examination of financial statements by independent auditors. c. All proceeds from sale of apartments and shopping center operations deposited into the account with the parties
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN d. Apabila sampai selesainya seluruh penjualan apartemen dan berakhirnya jangka waktu pengelolaan shopping center belum mencapai penerimaan alokasi pada pihak kedua sebesar Rp 200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah), maka perusahaan berkewajiban membayar kekurangan alokasi tersebut pada PT Anugerah Mitra Lestari
d. If until the completion of the sale of apartments and expiry of the management of shopping centers has not reached acceptance in the second allocation amounting to Rp 200.000.000.000 (two hundred billion rupiah),the the company is obliged to pay such shortfalls in PT Mitra Anugerah Lestari
Pada tahun 2011 berdasarkan pada kesepakatan bersama tambahan tanggal 25 April 2011, No. 11 dari Notaris Retno Dewi Kartika, SH, M.Kn, dinyatakan sebagai berikut: A. Pasal 2 dirubah menjadi sedemikian, sehingga untuk selanjutnya harus ditulis, dibaca dan berbunyi : 1. Sehubungan dengan pengambilalihan utang tersebut dan kesanggupan AML untuk melanjutkan proses pembangunan proyek Crystal Garden tersebut, maka : a. AML berhak atas hasil penjualan unit-unit apartemen Crystal Garden Apartemen dan lainnya yang dijual secara strata dan pengelolaan pusat belanja (Shoping Centre) selama jangka waktu kerjasama. b. Perusahaan menyetujui untuk membeli tanah tambahan yang juga terletak di jalan Embong Malang sebesar Rp 12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah) dimana tanah tersebut merupakan bagian dari proyek Crystal Garden yang tidak terpisahkan dari kesepakan bersama ini. Tanah tersebut kemudian akan diserahkan oleh Perusahaan kepada AML untuk dikelola: c. AML mengambil alih piutang dari unit strata terjual sebesar Rp 45.948.327.000 (empat puluh lima milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta tiga ratus dua puluh tujuh ribu rupiah), berikut utang dari unit strata terjual sebesar Rp 7.533.245.388 (tujuh milyar lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh lima ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah), yang apabila piutang tersebut tertagih nantinya, maka AML wajib melunasi utang dari unit strata terjual sebesar Rp 7.533.245.388 (tujuh milyar lima ratus tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh lima ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah) tersebut kepada Perusahaan. 2. AML berhak menjual dan/atau menyewakan unit-unit apartemen serta mengelola pusat perbelanjaan (shoping center) selama jangka waktu kerjasama berdasarkan perjanjian ini dan seluruh hasil penjualan dan/atau sewa serta pengelolaan menjadi hak dan milik AML sepenuhnya, sepanjang memenuhi kewajiban sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2 ayat 1.
In 2011 based on the additional agreement dated 25 April 2011, No. 11 of the Notary Retno Dewi Kartika,SH, M.Kn , stated as follows:
3. AML berhak untuk meminjam uang dari bank dan menjaminkan tanah sehubungan dengan
3. AML has the right to lend the money from banks and mortgage of land in connection with the
37
A. Section 2 amended such that to further must be written, read and read: 1. In connection with the acquisition debt and the ability of AML to continue the project development process Crystal Garden, then: a. AML is entitled to the sale of apartment units and other Crystal Garden apartments were sold in strata and management of shopping centers (Shoping Centre) for a period of cooperation. b. The company agreed to purchase additional land is also located on Embong Malang street Rp 12.000.000.000 (twelve billion rupiah) in which the land is part of the Crystal Garden project is an integral part of this joint agreement. The land will then be submitted by the the company to the AML to be managed: c. AML takes over accounts of the strata units sold for Rp 45.948.327.000 (forty-five billion nine hundred and forty-eight million three hundred twenty seven thousand rupiah), the following debts of strata units sold amounted to Rp 7.533.245.388 (seven billion five hundred three twenty-three million two hundred forty five thousand three hundred eighty eight rupiah), which is collectible in the future if the receivables, the AML shall pay off the debt of strata units sold amounted to Rp 7.533.245.388 (seven billion five hundred three twenty-three million two hundred forty five thousand three hundred eighty eight rupiah), to the MMI. 2. AML has the right to sell and / or rent the apartment units and manages shopping centers (shopping center) for a period of cooperation under this agreement and all sales and / or lease and management of property rights and AML become fully, as which conform the obligation referred to in article 2, paragraph 1.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN penyelesaian pembangunan proyek Crystal Garden, Perusahaan dengan ini bersedia dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menanda tangani Akta Pemberian Hak Atas Tanggungan apabila diperlukan.
completion of construction of the Crystal Garden project, the company with this willing and promise and bind themselves to sign the Mortgage Deed Granting Rights if necessary.
B. Pasal 5 dirubah sedemikian, sehingga untuk selanjutnya harus ditulis, dibaca dan berbunyi :
B. Section 5 amended such that to further must be written, read and read:
1. Perusahaan atau pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan memiliki opsi untuk mengambil alih proyek Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh kedua belah pihak. 2. Bilamana proses pembangunan proyek Crystal Garden dilakukan oleh Perusahaan, maka Perusahaan berhak menerima hasil pejualan apartemen dan operasional shoping center yang akan dialokasikan ke AML dengan ketentuan sebagai berikut : Memperoleh bagian berdasarkan hasil penilaian kembali atas aset Crystal Garden dan kontribusi para pihak untuk menentukan komposisi pembagian keuntungan.
1. The company or parties appointed by the company has an option to take over the Crystal Garden at a purchase price based on book value as agreed by both parties. 2. When Crystal Garden project development process conducted by the company, the company entitled to receive the apartment turnover and operating shopping center that will be allocated to AML with the following conditions: Acquire share based on the results of the revaluation of the assets of the Crystal Garden and the contributions of the parties to determine the composition of the distribution of profits.
C. Hal-hal lain yang tidak dirubah dengan akta ini tetap berlaku sebagaimana mestinya,
C. Other matters are not changed by this deed remained valid as appropriate,
D. Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hukum yang sah dan tidak berubah dikantor Panitera Pengadilan Negeri Surabaya.
d.
e.
Pada tahun 2011 PT AML sedang melakukan peninjauan ulang dan pengkajian kelayakan usaha proyek Crystal Garden, dan AML tetap berkomitmen untuk memulai pembangunan sebelum 31 Desember 2012 dan penyelesaikan proyek paling lambat 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMITNP/II/2010 pada tanggal 15 Februari 2010 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp 28.550.640.940 Perusahaan disyaratkan untuk membayar uang muka atas biaya pembangunan sebesar Rp 10.735.867.013. Berdasarkan laporan penilaian properti yang dikeluarkan oleh KJPP. Aksa, Nelson & Rekan No : 075/KJPP-AN/MMI/II/2012 tanggal 20 Februari 2012 menyatakan bahwa telah dilakukan penilaian dan melaksanakan pemeriksaan terhadap properti yaitu bangunan Apartemen Crystal Garden dengan luas 52.526 m bertingkat 25 lantai berdiri di atas tanah seluas 7.687 m terletak di Jalan Embong Malang 4553, Tegalsari, Surabaya. Dalam penilian tanah menggunakan metode pendekatan data pasar, dimana dengan metode ini nilai tanah didasarkan pada perbandingan harga jual beli tanah yang terjadi di sekitar lokasi tanah yang dinilai, dengan menganalisa persamaan dan perbedaannya sebagai pembanding dengan melakukan penyesuaian atas semua faktor yang turut mempengaruhi nilai tanah, dan pendekatan biaya yaitu pendekatan untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian 38
D. About this agreement and the consequences of the parties choose the law of domicile does not change the legal and Court of Surabaya office. In 2011 PT AML is evaluating the feasibility study of Crystal Garden project and AML has commited to start the project before 31st December 2012 and finish by 31st December 2015.
d.
Based on agreement No. No. 001/MMI-TNP/II/2010 dated February 15, 2010 between Company with PT Tiara Nusa Permai, for the hotel renovation amounting to Rp 28.550.640.940, The Company required to paid down payment of construction cost amounting Rp 10.735.867.013.
e.
Based on property valuation report issued by KJPP. Aksa, Nelson & Co No: 075/KJPP-AN/MMI/II/2012 dated February 20, 2012 stating that the assessment has been carried out and carry out inspection of the property that is the Crystal Garden apartment building with an area of 52 526 m rise 25 feet above the ground floor area of 7687 m is located at Jalan Embong Malang 45-53, Tegalsari, Surabaya. In the assessment of land use methods of market data approach, where the method is based on a comparison of land values and purchase prices that occurred in around the location of the land being assessed, by analyzing the similarities and differences as a comparison to make adjustments to all the factors that influence the value of land, and the cost approach is the approach to obtain an indication of the value of the object based on the assessment of replacement cost new (replacement Cost new) on the valuation date (the cut of date) net of
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN berdasarkan biaya pengganti baru (Replacement Cost New) pada tanggal peneliaian (cut of date) setelah dikurangi penyusutan, dengan rincian sebagai berikut:
No. 1. 2.
Uraian (Description)
depreciation, the details are as follows:
Luas (Width) (m)
Tanah (Land) Bangunan 25 lantai (Building 25 floors) Jumlah (Total)
Biaya Reproduksi Baru (Reproduction cost) (Rp000)
7.687 52.526
Pembulatan (rounding off) Setelah melalui proses penilaian seperti yang telah diuraikan, dan dengan mempertimbangkan faktorfaktor lain yang mempengaruhi nilai, kesimpulannya adalah bahwa Nilai pasar dari properti ini, berdasarkan keadaan yang berlaku pada tanggal tanggal 8 Februari 2012 adalah sebagai berikut : Bangunan Apartemen Crystal Garden, di Jl Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur. Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa status property adalah benar, sewaktu-waktu dapat diperjual-belikan atau dipindah haknya kepada pihak lain dan segala tuntutan maupun sengketa telah diabaikan. Berdasarkan laporan penilaian properti yang dikeluarkan oleh KJPP. Aksa, Nelson & Rekan No : 151/KJPP-ANR/MMI/II/2012 tanggal 22 Maret 2012 menyatakan bahwa telah dilakukan penilaian dan melaksanakan pemeriksaan terhadap properti yaitu tanah HGB seluas 20.000 meter persegi terletak di Jalan Artha Gading Boulevard, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading Kotamadya Jakarta Utara, DKI Jakarta. Dalam penilian properti menggunakan metode pendekatan data pasar, dimana dengan metode ini nilai properti didasarkan pada perbandingan harga jual beli properti atau hasil penukaran suatu properti antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan dan pendekatan biaya yaitu pendekatan untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya pengganti baru (Replacement Cost New) pada tanggal peneliaian (cut of date) setelah dikurangi penyusutan. Setelah melalui proses penilaian seperti yang telah diuraikan, dan dengan mempertimbangkan faktorfaktor lain yang mempengaruhi nilai, kesimpulannya adalah bahwa Nilai Pasar dan Nilai Likuidasi dari properti, berdasarkan keadaan yang berlaku pada tanggal tanggal 14 Maret 2012 adalah sebagai berikut : Tanah kosong Jalan Artha Gading Boulevard, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara seluas 20.000 m2 dinilai dengan nilai pasar sebesar Rp 110.000.000 dengan nilai likuidasi 39
.
Nilai Pasar (fair value) (Rp000)
121.608.340 209.316.110 330.924.450
121.608.340 188.568.340 310.176.680
330.924.000
310.177.000
After passing the assessment process as described, and taking into account other factors that affect the value, the conclusion is that the market value of the property, based on the circumstances prevailing at the date of February 8, 2012 are as follows: Crystal Garden apartment building, on Jl Embong Malang, Surabaya, East Java. This assessment is carried out with the assumption that the status of the property is true, at any time can be traded or transferred its rights to other parties and all claims or disputes have been ignored. Based on property valuation report issued by KJPP. Aksa, Nelson & Co No: 151/KJPP-ANR/MMI/II/2012 dated March 22, 2012 stating that the assessment has been carried out and carry out inspection of the property HGB land of 20.000 square meters is located Artha Gading Boulevard Road, Village of West Palm d'Ivoire, Ivory Palm District Municipality of North Jakarta, DKI Jakarta. In judging of the property using the market data approach, where the method is based on a comparison of the value of the property purchase price of property or the result of a property exchange between the buyer is interested in buying the seller is interested in selling, in a transaction-free bond, the bid done properly, where both parties each acting on the basis of its understanding, prudence, and without coercion and cost approach is the approach to obtain an indication of the value of the object based on the assessment of replacement cost new (replacement Cost new) on peneliaian (cut of date) net of depreciation .
After passing the assessment process as described, and taking into account other factors that affect the value, the conclusion is that the market value and liquidation value of the property, based on the circumstances prevailing at the date of March 14, 2012 are as follows: Vacant land Artha Gading Boulevard Road, Village of Kelapa Gading Barat, North Jakarta area of 20.000 m2 was assessed with a market value of Rp 110.000.000 liquidation value of Rp 71.500.000.
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN sebesar Rp 71.500.000. Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa status property adalah benar, sewaktu-waktu dapat diperjual-belikan atau dipindah haknya kepada pihak lain dan segala tuntutan maupun sengketa telah diabaikan.
This assessment is carried out with the assumption that the status of the property is true, at any time can be traded or transferred its rights to other parties and all claims or disputes have been ignored.
Pada tanggal 12 Nopember 2012, berdasarkan Adendum atas Nota Kesepahaman antara PT Mas Murni Indonesia, Tbk dengan PT Anugerah Mitra Lestari dengan No. 001/MMI-AML/XI/2013, dengan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut:
On November 12, 2012, based on Memorandum of Understanding Addendum between PT Mas Murni Indonesia, Tbk with PT Anugerah Mitra Lestari by number 001/MMI-AML/XI/2013, the main points of the agreement are as follows:
PT AML or parties appointed by PT AML, when will take over CRYSTAL GARDEN shopping center, will be carried out using specified purchase price over book value is recognized in financial statement of the company
PT AML right to to sell and / or rent the apartments units for a period of cooperation under this agreement and all sales and / or rental apartments is entirely proprietary PT AML.
PT AML manages shopping malls (shopping center) for period 30 years after the building operates and will pay the rent by 5%, which outcome is entirely the right of the company.
The company will cover the cost pre-operational until CRYSTAL GARDEN doing operational project.
The company obligated to complete the exemption the rest of the parking lot no later than 12 months after the date of addendum.
PT AML atau pihak yang ditunjuk oleh PT AML, jika akan mengambilalih pusat perbelanjaan CRYSTAL GARDEN, akan dilaksanakan dengan menggunakan harga beli yang ditetapkan diatas nilai buku yang tercatat dalam pembukuan perusahaan. PT AML berhak menjual dan / atau menyewakan Unit-Unit apartemen selama jangka waktu kerjasama berdasarkan perjanjian ini dan seluruh hasil penjualan dan / atau sewa apartemen menjadi hak milik PT AML sepenuhnya. PT AML mengelola pusat perbelanjaan (shopping center) selama jangka waktu kerjasama selama 30 tahun setelah gedung beroperasional dan akan membayarkan hasil sewa pusat perbelanjaan sebesar 5% dimana hasil tersebut merupakan sepenuhnya menjadi hak perusahaan. Perusahaan akan menanggung biaya praoperational sampai dengan proyek CRYSTAL GARDEN melakukan operational. Perusahaan berkewajiban untuk menyelesaikan pembebasan sisa lahan parkir selambatlambatnya dalam waktu 12 bulan setelah tanggal addendum Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas dan efisiensi proyek maka kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan penyesuaian waktu proyek 12 bulan atau relativ terhadap kegiatan. (Catatan 33) 31.
31. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI Saldo dengan pihak berelasi 2012 Rp Aset Piutang lain-lain Liabilitas Utang lain-lain Sifat hubungan / Nature of relationship Anak Perusahaan Anak Perusahaan Anak Perusahaan
By considering the above matters and efficiency projects that both parties have agreed to hold a 12-month project period adjustment or relative to activities.(Notes 33)
RELATED PARTY INFORMATION Balances with related parties : 2011 Rp
671.000.000
-
Assets Other receivable
1.571.507.098
4.579.855.315
Liabilities Other payable
Pihak berelasi/ Related parties PT Grahamediatama Megacom PT Hotelnet Prima Wisata Surabaya PT Mas Murni Indonesia Globalmart
40
Relationship Subsidiary Company Subsidiary Company Subsidiary Company
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
32.
33.
34.
32. BUSINESS SEGMENTED INFORMATION INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai Information about the Company's business segments are as berikut : follows : 2011 (Rp)
Pendapatan Bersih : Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Jumlah
31.826.251.221 37.230.048.466 4.964.356.713 74.020.656.400
31.746.211.824 36.867.133.952 3.969.988.935 72.583.334.711
Net Revenue : Rooms Food and Beverage Others Total
Laba kotor Kamar Makanan dan minuman Lain-lain Jumlah
25.659.868.941 10.779.695.797 3.742.717.542 40.182.282.280
25.686.924.451 11.316.935.917 3.028.813.309 40.032.673.677
Gross profit Rooms Food and Beverage Others Total
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 28 Pebruari 2013, Adendum atas Nota Kesepahaman antara PT Mas Murni Indonesia, Tbk dengan PT Anugerah Mitra Lestari No. 001/MMIAML/XI/2013, telah dituangkan dalam Akta No. 20 oleh Notaris Retno Dewi Kartika, Sarjana Hukum, notaris di Mojokerto.
33. SUBSEQUENT EVENT On February 28, 2013, Addendum of the Memorandum of Understanding between PT Mas Murni Indonesia, Tbk and PT Anugerah Mitra Lestari No. 001/MMI-AML/XI/2013, has stated in the Deed. 20 by Notary Retno Dewi Kartika, Bachelor of Law in Mojokerto.
Pada tanggal 28 Februari 2013 berdasarkan akta nomor 21 yang dibuat oleh Notaris Retno Dewi Kartika, Sarjana Hukum, Notaris di Mojokerto yang menyatakan piutang Perusahaan pada PT Mas Murni Indonesia Globalmart dilakukan konversi sebagai penambahan penyertaan modal pada PT Mas Murni Indonesia Globalmart dengan tujuan untuk pengambangan property di Gresik.
On the February 28, 2013, by deed number 21 were made by Notary Retno Dewi Kartika Bachelor of Law in Mojokerto, which state that receivables of the Company in PT Mas Murni Indonesia Globalmart converted as additional capital investment in PT Mas Murni Indonesia Globalmart for the purpose of property development in Gresik.
REKLASIFIKASI AKUN Laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2012. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
34. RECLASIFICATION ACCOUNT The 2011 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2012 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:
No. 1
35.
2012 (Rp)
Laporan sebelumnya (previous reports)
Disajikan kembali (restated)
Cadangan piutang lain-lain lancar (Provision of doubtful accounts - current)
Cadangan piutang lain-lain tidak lancar (Provision of doubtful accounts – non current)
Jumlah (Total)
Rp
427.168.922
35. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Pihak Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan The management of the Company is responsible for the laporan keuangan. preparation of this financial statement.
---- ooOoo ----
41