Laporan Tahunan 2015
2015 Laporan Tahunan
PT Fortune Indonesia Tbk
2015 Laporan Tahunan
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Telepon: +62 21 7827989 Fax: +62 21 78847524 Email:
[email protected]
PT Fortune Indonesia Tbk
Gedung Galaktika Jalan Harsono RM No. 2, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta 12550, Indonesia
PT Fortune Indonesia Tbk
"Better for You and Me"
Daftar Isi 04 Tema Laporan Tahunan 06 Kinerja 2015 08
Ikhtisar Keuangan
10
Ikhtisar Saham
12
Peristiwa Penting 2015
14 Laporan Manajemen 16
Laporan Dewan Komisaris
20
Profil Dewan Komisaris
22
Laporan Direksi
28
Profil Direksi
30 Profil Perusahaan
60 Analisis dan Pembahasan Manajemen 62
Tinjauan Industri
63
Tinjauan Usaha
67
Tinjauan Keuangan
74
Aspek Pemasaran dan Pangsa Pasar
76
Strategi dan Prospek Usaha
78 Tata Kelola Perusahaan 80
Implementasi Tata Kelola
82
Struktur Tata Kelola
82
•
Rapat Umum Pemegang Saham
84
•
Dewan Komisaris
88
•
Direksi
95
Komite di Bawah Dewan Komisaris
99
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
100
Sekretaris Perusahaan
32
Informasi Perusahaan
33
Sekilas FORU
101
Audit Internal
34
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan
103
Audit Eksternal
36
Budaya Perusahaan
104
Sistem Pengendalian Internal
37
Bidang Usaha
104
Penyimpangan Internal
38
Tonggak Keberhasilan
105
Fungsi Kepatuhan
41
Struktur Organisasi
106
Manajemen Risiko
42
Struktur Grup Perusahaan
108
Perkara Hukum
47
Komposisi Pemegang Saham
108
Kode Etik
48
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
110
Sistem Pelaporan Pelanggaran
48
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
112
Keterbukaan Informasi
49
Penghargaan dan Sertifikasi
115
Penerapan Self Assessment
52
Sumber Daya Manusia
118 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 120
Landasan Pelaksanaan dan Dasar Kebijakan
122
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
129
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Lingkungan Hidup
130
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
131
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Konsumen
133 Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015
Tema Laporan Tahunan Setelah melalui tahun yang penuh perubahan di 2014, FORU memasuki tahun 2015 dengan harapan baru. Masuknya Grup Rajawali melalui anak usahanya, PT Karya Citra Prima sebagai pemegang saham pengendali pada pertengahan tahun 2014 seolah menjadi dorongan bagi FORU untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi di tahun 2015. Ketatnya persaingan di industri komunikasi dan pemasaran menempa kami untuk terus berkembang dan berinovasi lebih jauh. Oleh karena itu, dukungan jaringan strategis dari pemegang saham pengendali menjadi satu keunggulan kompetitif yang sangat penting artinya bagi kami. Kekuatan tersebut menyuntikkan semangat baru bagi kami untuk dapat memberikan yang lebih baik. Lebih baik bagi FORU serta lebih baik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan kami, karena itu tema yang kami usung tahun ini adalah
"Better for You and Me"
Kinerja 2015
sEPANJANG TAHUN 2015, TINGKAT KESEHATAN USAHA FORU TETAP TERJAGA DENGAN PENCAPAIAN PENDAPATAN YANG POSITIF
pENDAPATAN usaha 2015 2014
431.916 404.324
Aset lancar 2015 2014
250.113 228.471
total aset 2015 2014
283.692 261.779
SELURUH KOMPONEN MANAJEMEN DAN WARGA FORU BEKERJA KERAS UNTUK MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN BISNIS DI TENGAH KONDISI YANG KURANG KONDUSIF
Better for You and Me
Ikhtisar Keuangan LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAin KONSOLIDASIAN dalam jutaan rupiah
2015 Pendapatan Usaha Beban Langsung
2014*
2013*
431.916
404.324
407.407
(353.064)
(322.568)
(326.395)
Laba Kotor
78.852
81.756
81.012
Beban Usaha
(73.193)
(72.303)
(66.589)
5.659
9.453
14.423
(1.111)
(3.174)
(679)
(2.477)
(2.317)
(3.212)
Laba Neto Tahun Berjalan
2.071
3.962
10.532
Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain
1.588
(520)
(1.284)
Total Laba Komprehensif
3.659
3.442
9.248
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
3.633
3.409
9.202
26
33
46
4
8
23
Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Beban Pajak Penghasilan
Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali Laba Neto Per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk *) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN dalam jutaan rupiah
2015 Aset Lancar
2014*
2013*
250.113
228.471
226.618
33.579
33.307
37.344
283.692
261.778
263.962
Liabilitas Jangka Pendek
136.714
116.252
118.697
Liabilitas Jangka Panjang
12.888
15.096
13.624
Aset Tidak Lancar Total Aset
Total Liabilitas
149.602
131.348
132.321
Total Ekuitas
134.090
130.430
131.641
Total Liabilitas dan Ekuitas
283.692
261.778
263.962
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
RASIO KEUANGAN
Rasio Laba Komprehensif terhadap Ekuitas (Return on Equity)
2015
2014*
2013*
2,73%
2,64%
7,03%
Rasio Laba Komprehensif terhadap Aset (Return on Asset)
1,29%
1,31%
3,50%
Rasio Pertumbuhan Laba Komprehensif (Net Profit Ratio)
6,32%
(62,78%)
26,84%
1,82
1,96
1,9
Rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (Current Ratio) Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
0,77
0,71
0,75
Rasio Liabilitas terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
0,53
0,50
0,50
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
8
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Total Aset
283.692
2015
2014
2013
261.779
263.962
Pendapatan Usaha (Juta Rupiah) 2015 2014
431.916 404.324
Total Ekuitas
2015
134.090
130.430
2014
2013
Laba Usaha (Juta Rupiah) 2015 2014
5.659 9.453
131.641
Rasio Pertumbuhan Laba Komprehensif (%) 2015 2014
6,32% (62,78%)
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
9
Better for You and Me
Ikhtisar Saham Ikhtisar Saham FORU 2015 Bulan
KURS (RG) TTG (Rp)
TRD (Rp)
PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER Akhir (Rp)
Volume (Unit)
Nilai (Rp)
Frek (X)
Januari
820
600
735
164.600
120.451.000
94
Februari
790
600
685
668.100
439.548.500
129
Maret
820
600
800
242.900
178.004.500
75
April
820
655
665
175.200
121.257.000
74
Mei
770
590
670
2.150.200
1.362.945.000
297
Juni
725
585
710
1.329.000
821.457.500
546
Juli
710
610
680
11.700
7.717.000
16
Agustus
740
600
740
17.900
11.725.500
29
September
735
710
735
36.900
26.732.500
8
Oktober
735
650
675
201.600
140.037.500
59
November
740
610
730
590.600
398.165.500
119
Desember
700
700
700
100
70.000
1
Kurs Akhir
820
585
700 5.588.800
3.628.111.500
1.447
Total
Ikhtisar Saham FORU 2014 Bulan
TTG (Rp)
TRD (Rp)
PEREDARAN SAHAM DI PASAR REGULER Akhir (Rp)
Volume (Unit)
Nilai (Rp)
Frek (X)
Januari
257
167
221
21.543.900
4.730.360.200
1.092
Februari
268
221
265
8.689.000
2.103.550.000
463
Maret
460
265
303
15.366.500
5.344.118.100
3.132
April
690
290
620
21.890.300
11.054.884.100
2.409
Mei
780
610
760
8.196.000
5.672.799.500
1.452
Juni
930
700
815
12.633.400
10.364.483.500
2.983
Juli
1.170
815
965
8.831.100
8.849.988.000
2.609
Agustus
1.100
890
975
3.332.200
3.253.116.000
1.020
September
1.000
740
840
3.529.200
3.157.462.500
987
Oktober
890
525
680
3.776.100
2.870.084.000
616
November
695
625
630
2.702.100
1.841.325.500
95
Desember
840
520
700
436.900
298.572.000
120
Kurs Akhir
1.170
167
700 110.926.700
59.540.743.400
16.978
Total
10
KURS (RG)
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Jumlah Saham Tercatat
IHSI
Kapitalisasi Pasar
Volume Perdagangan di Pasar Negosiasi (Unit)
565.385
465.224.000
341.939.640.000
76.000
526.923
465.224.000
318.678.440.000
130
615.385
465.224.000
372.179.200.000
80
511.538
465.224.000
309.373.960.000
40
515.385
465.224.000
311.700.080.000
9.000
546.154
465.224.000
330.309.040.000
0
523.077
465.224.000
316.352.320.000
0
569.231
465.224.000
344.265.760.000
0
565.385
465.224.000
341.939.640.000
0
519.231
465.224.000
314.026.200.000
421.900
561.538
465.224.000
339.613.520.000
121.300
538.462
465.224.000
325.656.800.000
0
Jumlah Saham Tercatat
IHSI
Kapitalisasi Pasar
Volume Perdagangan di Pasar Negosiasi (Unit)
170.000
465.224.000
102.814.504.000
0
203.846
465.224.000
123.284.360.000
7.000.000
233.077
465.224.000
140.962.872.000
54.000
476.923
465.224.000
288.438.880.000
300.000
584.615
465.224.000
353.570.240.000
50.000
626.923
465.224.000
379.157.560.000
110.971.600
742.308
465.224.000
448.941.160.000
413.969.500
750.000
465.224.000
453.593.400.000
10.000
646.154
465.224.000
390.788.160.000
1.261.000
523.077
465.224.000
316.352.320.000
0
484.615
465.224.000
293.091.120.000
139
538.462
465.224.000
325.656.800.000
58.474.230
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
11
Better for You and Me
Peristiwa Penting 2015
Januari
April
Peluncuran Film Hajar di Youtube, kisah inspiratif perjalanan panjang PT Fortune Indonesia Tbk di industri periklanan Indonesia sudah dapat disaksikan oleh masyarakat dunia.
•
Februari
•
•
•
•
Tim media specialist Touchpoint meluncurkan logo baru seiring dengan penetapan lompatan-lompatan strategi bisnis. Logo ini merupakan hasil karya Afriezaldi Rusyadi, Graphic Designer DId Fortune Indonesia. Fortune PR bersama klien Save the Children menggalakan kampanye “Equal Rights Equal Opportunity for Children with Disabilities.” Kampanye ini ditujukan untuk membantu anak-anak disabilitas mencapai hak mereka untuk menikmati kehidupan yang layak.
Maret •
•
•
12
Terbentuknya brand team baru di bawah naungan Activator Group yang diberi nama Soleram. Soleram menangani bisnis integrated marketing berbasis activation yang khusus menangani Above the Line (ATL), branding, ambient ad, dll. FORU bersama Rajawali Corpora membuat lubang Biopori di Rusun Marunda sebagai dukungan terhadap Gerakan 1 juta lubang Biopori di Jakarta. Fortune Indonesia kembali menggaet klub bola internasional Manchester City dalam pembuatan TVC partnership untuk klien Jiwasraya. Proses pengambilan gambar berlangsung di Etihad Stadium Manchester dan melibatkan empat top players Manchester City.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Fortune PR mengadakan Quarterly Meeting pertamanya yang bertema Funcation. Ajang ini merupakan kesempatan membahas evaluasi dan strategi pencapaian target selama setahun yang dikemas dengan cara yang menyenangkan. FORU mengadakan medical checkup gratis bagi semua warganya pada 17 dan 24 April. Aktivitas ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap warga. Sanggar Fortune dalam rangka memperingati hari Kartini mengadakan kegiatan bertajuk “Cinta untuk Ibu Kartini dari Sanggar Fortune”. Acara yang dilaksanakan pada 26 April 2015 ini dimeriahkan dengan lomba peragaan busana daur ulang, lomba bekal sehat, dan bazaar makanan sehat.
Mei Peringatan 10 tahun terbentuknya tim Activator Fortune Indonesia pada 5 Mei 2015. Dihadiri oleh para alumni dan pendiri Activator, acara ini pun juga dimanfaatkan menjadi ajang reuni.
Juni •
•
FORU kembali mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 10 Juni 2015 bertempat di hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan. RUPS ini memutuskan adanya estafet kepemimpinan FORU semakin mempererat kolaborasinya dengan Rajawali Corpora lewat pelaksanaan program kepedulian bertajuk “Sehari untuk Negeri” dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional. Momen ini menghadirkan para karyawan Rajawali Corpora untuk memperkenalkan berbagai profesi kepada anak-anak PAUD Sanggar Fortune.
Kinerja 2015
•
Sanggar Fortune Resmikan Taman Bacaan Masyarakat di PAUD Sanggar Fortune 4 Cilandak, Jakarta Selatan pada 25 Mei 2015. Taman Bacaan ini merupakan bentuk kontribusi PT Fortune Indonesia Tbk. bagi ilmu pengetahuan dan penyerapan informasi khususnya bagi anak usia dini.
Juli Sanggar Fortune bekerja sama dengan Komunitas Rumah Pencerah (KRP) mengadakan program pengayaan orangtua dan guru PAUD tahap kedua yang berasal dari kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebanyak 60 orang guru dan 65 orangtua turut serta dalam kegiatan yang berlangsung selama 6 minggu berturut-turut ini.
Agustus •
•
FORU memberikan apresiasi kepada warga pensiun pada 7 Agustus 2015. Beberapa penerima apresiasi ini merupakan jajaran komisaris yang turut serta dalam pendirian FORU. Sanggar Fortune melaksanakan acara silaturahmi dengan seluruh pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan Sanggar Fortune dan Para Mitra Kerja seperti Komunitas Rumah Pencerah, Rajawali Corpora, dan Rajawali Foundation pada Selasa 18 Agustus 2015 bertempat di Gedung Galaktika.
Oktober FORU mengadakan rapat kerja tahunan bertemakan NBD is The New Battle pada 22 Oktober 2015 di Neo Savana Hotel, Sentul City, Bogor. Pertemuan ini digelar dalam rangka persiapan strategi korporasi dalam menghadapi persaingan bisnis di tahun mendatang.
November •
•
Desember •
September FORU bekerja sama dengan Rajawali Corpora mengadakan Jambore Akbar Sanggar Fortune pada 10 September 2015 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan. Acara ini diramaikan oleh 150 anak usia dini binaan Sanggar Fortune.
Sanggar Fortune meluncurkan buku Pengayaan Orangtua dan Guru PAUD yang berjudul “Menjadi Orangtua Cerdas” dan “Guru Cahaya Masa Depan”. Aktivitas ini sebagai wujud kepedulian korporasi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini. Peringati Hari Pahlawan Nasional, Fortune PR bersama klien Jotun Indonesia lestarikan Taman Monumen Nasional dengan melakukan peremajaan pada fasilitas di sekitar Monumen Nasional. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
•
FORU mendistribusikan Beasiswa Warga. Beasiswa pendidikan diberikan kepada anak warga non-staff dan outsourcing yang berprestasi. Beasiswa Pendidikan diberikan FORU sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada pendidikan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. Memperingati Hari Ibu, Fortune Indonesia bersama klien Tupperware selenggarakan She Can Awards 2015. Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh wanita inspiratif seperti Sinta Nuriyah Wahid, Martha Tilaar, dan Nadine Chandrawinata.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
13
Better for You and Me
Laporan Manajemen
14
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Kinerja positif di tahun 2015 tak terlepas dari lima pilar fondasi FORU dalam menjalankan bisnis, yaitu “The Winning Formula”.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
15
Better for You and Me
LAPORAN KOMISARIS UTAMA
Indra Abidin Komisaris Utama
16
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
strategi yang diterapkan jajaran Direksi di tahun 2015 sudah efektif mengingat bahwa dari sisi pencapaian, FORU mampu tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan industri.
Pemegang saham yang terhormat, Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan perlindunganNya maka FORU dapat mewujudkan kinerja yang stabil dan meraih berbagai penghargaan membanggakan di tahun 2015. Suatu kehormatan bagi kami mewakili nama Dewan Komisaris PT Fortune Indonesia Tbk untuk menyajikan laporan kinerja FORU tahun 2015. Perkembangan Perekonomian Global dan Indonesia Kondisi ekonomi di tahun 2015 bergerak dengan tantangan-tantangan yang cukup signifikan bagi para pelaku industri. Perekonomian global sendiri telah tiba pada masa di mana negara-negara barat tak lagi berperan penuh sebagai penentu keseimbangan, namun juga dipengaruhi oleh negara-negara lainnya seperti Timur Tengah dan Asia. Krisis utang Yunani yang masih berlangsung sejak tahun 2011 diwarnai oleh krisis imigran Eropa yang terjadi akibat kondisi keamanan di Suriah. Di zona lainnya, geliat ekonomi Tiongkok menghadapi perlambatan karena kontraksi pada kinerja ekspor dan berujung pada diambilnya keputusan untuk memberlakukan devaluasi mata uang Yuan. Pasca pemberlakuan devaluasi Yuan, dampaknya tak dapat dihindari di pasar global. Pasar saham dunia terjun drastis secara inklusif dan harga komoditas dunia terus tergerus. Seluruh kondisi global ini memberikan pengaruh yang cukup mendalam pada nilai tukar Rupiah serta kinerja sektor riil Indonesia. Di tengah kondisi kepemimpinan nasional yang masih seringkali terhambat efek kulturisasi birokrasi, sektor pertambangan dan komoditas pun terpukul cukup dalam oleh berbagai larangan sehingga pasar
terus mengecil dan menyempit. Daya beli masyarakat tertahan dan menyebabkan pasar dalam negeri dipenuhi perspektif wait and see sehingga permintaan terus menurun dan menyebabkan ketidakjelasan, keragu-raguan dan keabu-abuan. Kinerja dan Pencapaian FORU di tahun 2015 Patut disyukuri bersama bahwa di tengah kondisi tersebut FORU masih berhasil tumbuh secara positif. Pencapaian ini tak terlepas dari jenis layanan FORU yang tidak bergantung pada satu jenis komunikasi, namun menyeluruh sehingga masih banyak pintu kesempatan yang dapat dibuka. Dari kapabilitas untuk menjawab kesempatan dengan baik, FORU membukukan peningkatan pendapatan usaha sebesar 6,82% menjadi sebesar Rp431,92 miliar di tahun 2015 dari Rp404,32 miliar di tahun 2014 dan peningkatan sebesar 6,32% pada laba komprehensif menjadi sebesar Rp3,66 miliar di tahun 2015 dari Rp3,44 miliar di tahun 2014. Atas pencapaian tersebut, Dewan Komisaris memandang bahwa strategi yang diterapkan jajaran Direksi di tahun 2015 sudah efektif mengingat bahwa dari sisi pencapaian, FORU mampu tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan industri. Adapun masih terdapatnya target yang tidak terpenuhi pada beberapa indikator utama adalah hal yang tak dapat dihindari mengingat bahwa mayoritas klien FORU juga melakukan wait and see dan menunda anggaran serta pelaksanaan beberapa project yang telah dicanangkan di awal tahun. Walaupun demikian, FORU terus melangkah maju dan mendapat apresiasi yang tak dapat diukur dengan harga yaitu loyalitas klien yang mempertahankan kerja sama dengan FORU dalam waktu yang cukup lama.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
17
Better for You and Me
Kinerja positif di tahun 2015 juga tak terlepas dari lima pilar fondasi FORU dalam menjalankan bisnis, yaitu “The Winning Formula”. Pilar pertama adalah pilar keuangan. Terkait pilar utama ini, manajemen FORU selalu menggali inovasi teknik proses yang memungkinkan FORU untuk terus mewujudkan optimasi sistem keuangan yang efektif. Pilar kedua adalah pilar Sumber Daya Manusia (SDM). Agar pertumbuhan keterampilan dan kompetensi dapat terus ditingkatkan, FORU menerapkan sistem pelatihan dan pengkaderan yang baik dengan mengikutsertakan warga pada program-program pelatihan baik di dalam negeri, eksternal maupun internal. Selain itu, warga juga diikutsertakan dalam berbagai forum internasional untuk bersosialisasi dan memperluas wawasan. Pilar ketiga FORU adalah proses internal yang terus diperbaharui dan disesuaikan kebutuhannya agar lebih cepat dan efisien dalam memberikan layanan terbaik. Pilar keempat adalah sistem proses eksternal yang terus mengalami penyempurnaan. Dalam pilar ini FORU terus mempelajari kebutuhan klien sehingga dapat terpenuhi sesuai dengan brief yang diberikan dan sejalan dengan perkembangan tren. Pilar kelima adalah inovasi yang selalu terbarukan. FORU memegang prinsip bahwa di setiap keadaan ada kesempatan yang harus selalu disambut dengan inovasi sehingga FORU senantiasa mampu menjaga tingkat kesehatan usahanya. Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Untuk menjadi warga korporasi yang baik, pengawasan Dewan Komisaris juga senantiasa ditekankan pada terlaksananya aspek-aspek tata kelola di tubuh Perusahaan. Manajemen FORU telah sangat berhati-hati dalam mengimplementasikan best practices terkait nilai-nilai ketaatan dan kepatuhan yang berlaku seusai dengan perundang-undangan. Seluruh struktur tata kelola FORU juga telah berjalan secara integral. Jajaran Direksi diisi oleh generasi muda yang telah dipersiapkan dengan matang sehingga menjadi kader-kader persemaian FORU yang baik. Selain itu Komite Audit juga telah menjalankan tugasnya dengan teratur dan efektif. Melalui implementasi tata kelola yang baik, FORU bertekad untuk memberikan nilai tambah dan melindungi hak seluruh pemangku kepentingan.
18
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa telah terjadi perubahan pada komposisi Dewan Komisaris di tahun 2015. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada 10 Juni 2015, susunan Dewan Komisaris FORU adalah sebagai berikut: • Indra Abidin sebagai Komisaris Utama • Darjoto Setyawan sebagai Komisaris • Sebastianus Harry Wiguna sebagai Komisaris Independen. Segenap manajemen mengucapkan terima kasih sedalamdalamnya kepada jajaran Komisaris yang telah menjalankan tugas dengan baik di tahun sebelumnya dan berharap bahwa FORU dapat berjalan ke arah yang lebih baik dengan jajaran Dewan Komisaris saat ini. Prospek 2016 Menuju tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengkaji dan memandang bahwa strategi-strategi yang disusun Direksi sudah sesuai dengan prediksi perkembangan ekonomi dan bisnis di tahun mendatang. Dewan Komisaris mengimbau agar strategi-strategi tersebut dapat terus dipertajam sehingga implementasinya sesuai dengan setiap keadaan yang terjadi. Dari segi bisnis, keunggulan sebagai penyedia solusi bisnis yang terintegrasi adalah hal utama yang harus selalu dipertahankan. Fokus pada dunia digital yang tengah berkembang pesat akan memberikan peluang besar bagi FORU untuk semakin memperkuat posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri kreatif. Untuk itu FORU harus selalu mengimbangi kecepatan perkembangannya sehingga tidak tertinggal oleh arus. Selain itu FORU juga akan berfokus untuk meningkatkan kapabilitas dan memantapkan diri sebagai pengembang bisnis jasa komunikasi pemasaran terpadu dalam usaha jasa spesialis media. Mengingat bahwa media akan selalu menempati posisi sebagai tulang punggung bisnis komunikasi, FORU akan terus menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif sejalan dengan karakteristik masing-masing media.
Laporan Manajemen
Pada dasarnya, kunci utama dalam menjalankan bisnis FORU adalah tentang bagaimana mempertahankan kultur bisnis yang sehat dalam menghadapi perubahan-perubahan dunia yang begitu cepat. Berbagai isu yang sangat mengganggu jalannya bisnis Perusahaan seperti gelombang arus budaya asing dan berbagai tantangan dari sisi eksternal akan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan hati-hati sehingga budaya FORU tidak akan tergerus. Seluruh kondisi boleh berubah, namun nilai-nilai dan akar budaya FORU harus tetap tumbuh. Apresiasi Mendalam Mewakili Dewan Komisaris, apresiasi sedalam-dalamnya kami tujukan kepada pemegang saham yang telah memberikan dukungan atas strategi FORU di tahun 2015 dan rencana di masa mendatang. Selain itu, ucapan terima kasih kami berikan
kepada jajaran Direksi dan seluruh warga FORU yang telah berjuang untuk mengantisipasi segala perubahan yang terjadi. Mari kita selalu menjaga semangat kekeluargaan yang selalu mengikat kita untuk menjadi kompak, karena kerja keras tanpa semangat kekeluargaan bukanlah jiwa yang melandasi tumbuh kembang FORU. Tak lupa pula kepada seluruh komponen pendukung lainnya seperti para auditor, notaris, serta Otoritas Jasa Keuangan yang selalu memperingati FORU agar terus berjalan di jalur yang baik. Semoga seluruh kerja sama yang baik dapat terus ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang demi mewujudkan misi FORU dalam menciptakan kisah sukses yang lebih baik bagi masyarakat, mitra, klien, dan bangsa.
Atas Nama Dewan Komisaris,
Indra Abidin Komisaris Utama
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
19
Better for You and Me
Profil Dewan Komisaris
20
Indra Abidin
Darjoto Setyawan
Komisaris Utama
Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 9 Juli 1947. Beliau adalah lulusan Sarjana Desain Grafis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973. Menjabat sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau merintis karir di FORU sejak tahun 1973 dengan posisi Account Executive. Beliau aktif di industri kreatif sebagai pendiri Asian Federation of Advertising Associations (AFAA) dan menjabat sebagai Presiden Dunia dan Ketua International Advertising Association (IAA) (20082010). Penghargaan yang telah diperoleh antara lain adalah Ernst & Young Award for Corporate Social Responsibility – Entrepreneur of The Year di tahun 2005, Doktor Kehormatan dari University of Newcastle, Australia, pada tahun 2009 atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, dan pada tahun 2013 Indra Abidin masuk dalam daftar Indonesia Best CEO 2013 dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah air SWA.
Warga Negara Indonesia, lahir di Solo pada tanggal 22 September 1957. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Matematika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan karirnya sebagai Assistant Researcher di ITB pada tahun 1979. Beliau kemudian memegang beberapa jabatan penting di perusahaan besar di antaranya sebagai Executive Director di Ongko Group dan Komisaris di anak perusahaan Ongko Group (1983-1996), President Director di PT Bentoel International Investama (1996-2006), dan Vice President Commissioner di PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2006-2010). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan yaitu PT Bukit Asam Transpacific Railway, PT Nusantara Infrastructure Tbk, dan PT Archi Indonesia.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 8 November 1954. Beliau meraih gelar sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan karirnya sebagai Head of Accounting Division di PT Satya Raya Indah Woodbased Industries (1978-1981). Beliau kemudian memegang beberapa jabatan penting di perusahaan besar baik seperti Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995 – 1999), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (1999-2002), Komisaris PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Direktur Utama PT Eagle Capital (2009-2014), dan Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2010-2013). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa perusahaan lain yaitu PT Golden Eagle Energy Tbk, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, PT Toyota Astra Finance Services, dan PT Astra International Tbk.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
21
Better for You and Me
Laporan Direksi
Aris Boediharjo Direktur Utama
22
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Seluruh pencapaian di tahun 2015 tak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang direncanakan dengan matang dan diaktualisasikan secara tepat guna. Direksi telah secara jeli melihat peluangpeluang di balik tantangan yang ada .
Para Pemegang Saham yang Terhormat Tahun 2015 menjadi tahun yang penuh tantangan dan ujian bagi dunia di mana perlambatan ekonomi yang telah terjadi sejak tahun 2013 masih terus berlanjut. Dari sisi eksternal, kombinasi dari rencana kenaikan suku bunga The Fed, krisis Yunani serta perlambatan ekonomi Tiongkok memberikan pengaruh negatif terhadap ekonomi global. Sedangkan dari sisi internal, konsumsi rumah tangga dan investasi yang diharapkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masih dapat dikatakan belum begitu optimal. Tak dapat dihindari, seluruh keadaan ini memberikan pengaruh pada sektorsektor industri dan membuat Indonesia harus kembali menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di tengah berbagai gejolak yang terjadi, pasar periklanan nasional menjadi industri yang turut terkena efek domino krisis ekonomi global. Pencapaian industri periklanan nasional di tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp138 triliun, hanya naik 2% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp136 triliun. Kenaikan tersebut hanya disebabkan oleh inflasi media. Kondisi ini disebabkan karena sektor periklanan kerap kali menjadi sasaran utama jika kondisi pasar sedang tidak kondusif. Rata-rata korporasi yang memberlakukan efisiensi dalam proses operasionalnya tak segan memangkas budget iklan untuk berhemat.
Dalam menghadapi seluruh kondisi tersebut, FORU tetap mampu mempertahankan pertumbuhan bisnis yang positif. Pencapaian ini dapat dilihat pada akun-akun profitabilitas yang tetap bertumbuh. Total Aset Perusahaan tumbuh sebesar 8,37% mencapai Rp283,69 miliar dari sebesar Rp261,78 miliar di tahun 2014. Pendapatan Usaha tumbuh 6,82% menjadi sebesar Rp431,92 miliar dari Rp404,32 miliar di tahun 2014. Laba Komprehensif juga tumbuh 6,32% mencapai Rp3,66 miliar dari sebesar Rp3,44 miliar di tahun 2014. Dan Beban Usaha mengalami selisih 1,23% menjadi Rp73,19 miliar dari sebesar Rp72,30 miliar di tahun 2014. Masing-masing segmen usaha FORU juga tetap mampu mempertahankan pencapaian yang positif. Laba usaha segmen usaha Jasa Kehumasan tumbuh sebesar 52% mencapai Rp2,29 miliar di tahun 2015 dari sebesar Rp1,50 miliar di tahun 2014. Pencapaian segmen Jasa Kehumasan FORU di tahun 2015 ini didominasi oleh industri teknologi. Di sisi lain, segmen Jasa Periklanan tetap menjadi kontributor terbesar bagi total pendapatan usaha FORU dan menyumbang pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 8,86% menjadi sebesar Rp401,47 miliar di tahun 2015 dari sebesar Rp368,81 miliar di tahun 2014. Belanja iklan media TV dan cetak menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan segmen Jasa Periklanan FORU yang diikuti oleh media digital dan radio.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
23
Better for You and Me
Sementara itu, pendapatan usaha segmen Jasa Desain Grafis harus mengalami penurunan sebesar 35,61% menjadi Rp6,17 miliar dari sebesar Rp9,59 miliar di tahun 2014. Seluruh pencapaian tersebut di atas tak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang direncanakan dengan matang dan diaktualisasikan secara tepat guna. Direksi telah secara jeli melihat peluang-peluang di balik tantangan yang ada. Salah satu strategi utama FORU adalah pemberdayaan tim Business Development untuk lebih aktif mencari klien-klien baru. Posisi FORU sendiri sebagai perusahaan lokal dapat dikatakan sangat sustainable di tengah guncangan besar yang cukup mempengaruhi kinerja perusahaan periklanan lainnya. Kebijakan strategis lainnya yang diterapkan FORU adalah dengan intensif menjaga cash flow sehingga Perusahaan terus bertahan. Direksi mengedepankan keunggulan dari bisnis FORU yang terintegrasi dan fokus pada segmen-segmen yang masih memberikan profitabilitas utamanya segmen digital yang sedang bertumbuh dengan pesat. Selain itu, FORU juga memanfaatkan kesempatan dengan mengembangkan new revenue stream yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas Perusahaan dalam bentuk service baru dan produk baru. Secara keseluruhan, tahun 2015 adalah tahun yang kembali diwarnai FORU dengan berbagai prestasi. Semangat seluruh insan FORU terjaga pada level produktif sehingga berbuah pada berbagai project yang cukup besar. Bisnis-bisnis baru Perusahaan bertumbuh seiring dengan bergabungnya klien-klien baru yang sangat bersemangat untuk berbagi ide dan inspirasi dengan FORU. Jika diakumulasikan, FORU berhasil mencapai target hingga 80% dari keseluruhan target yang dicanangkan pada awal tahun 2015.
24
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Prestasi FORU sebagai entitas dengan kapabilitas unggul juga semakin dipertegas di tahun 2015. Berbagai penghargaan bergengsi kembali diraih seperti gelar Agency of The Year pada ajang tahunan Pinasthika Creativestival 2015 berkat perolehan gelar Best of the Best, serta mendapat piala gold dan silver. Di ajang internasional PR Week Awards Asia 2015 di Hongkong, FORU meraih penghargaan tertinggi Asia Pacific’s Best Corporate Social Responsibility Campaign of the Year. Gold Awards juga didapat FORU pada Sabre Awards 2015 di Hongkong, untuk kategori Asia Pacific’s Community Relations dan Technology (Consumer). Di ajang MIX Agency of the Year 2015, FORU berhasil mendapatkan penghargaan berturutturut untuk kategori: The Best Public Relations Agency of The Year, The Best Media Specialist Agency of The Year, The Best Creative Advertising Agency of The Year, dan The Best Brand Activation Agency of The Year. FORU juga mendapat piala silver dan bronze di ajang Citra Pariwara 2015. Sedangkan di penghujung tahun, Direktur Utama FORU terpilih sebagai CEO of The Year (kategori: The Most Promising Leader) oleh Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA). Pencapaian membanggakan ini tentunya tak terlepas dari komitmen seluruh insan FORU untuk senantiasa mengasah kreativitas dan berinovasi. Dari reputasi yang terus terjaga sebagai perusahaan pengembang komunikasi terpadu yang resisten terhadap krisis, kinerja saham Perusahaan yang tercatat dengan kode FORU di Bursa Efek Indonesia juga bertahan pada kondisi stabil bahkan sempat mengalami kenaikan di akhir penutupan perdagangan. Berkat reputasi tersebut, bertepatan dengan peringatan 14 tahun pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, FORU dipercaya untuk membuka seremoni prosesi perdagangan saham di lantai Bursa Efek Indonesia dengan menekan palm screen tepat pada pukul 09.00 WIB sebagai pertanda pembukaan perdagangan saham ditahun 2016.
Laporan Manajemen
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Terkait komitmen untuk menjadi warga korporasi yang baik, FORU terus menjaga penerapan tata kelola dan menyempurnakan implementasinya secara terus menerus. Transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kesetaraan menjadi pedoman best practice FORU untuk mengaktualisasikan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Susunan Direksi Setelah proses bergabungnya FORU menjadi keluarga besar Rajawali Corpora, estafet kepemimpinan adalah hal yang senantiasa dilakukan. Di tahun 2015, susunan anggota Direksi FORU mengalami perubahan menjadi sebagai berikut: • Direktur Utama: Aris Boediharjo • Direktur: Yuliana Leonarda • Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin
Wujud komitmen terhadap tata kelola di tubuh Perusahaan tercermin melalui pelaporan ke pihak otoritas yang dilakukan secara rutin. Selain itu, FORU juga menerapkan pakta integritas untuk memastikan bahwa seluruh warga FORU terhindar dari conflict of interest, gratifikasi, dan ketidakpatuhan lainnya. Perusahaan memastikan bahwa kepatuhan menjadi elemen mendasar yang dijunjung oleh seluruh insan FORU. Untuk itu, Perusahaan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan terkait kepatuhan melalui berbagai upaya. Salah satunya adalah melalui kegiatan rutin bertajuk Coffee Morning di hari Senin pagi. Dalam kegiatan ini, seluruh kepala departemen duduk bersama untuk melaporkan tentang Perusahaan dan saling mengisi dalam menentukan strategistrategi demi mendukung pertumbuhan Perusahaan.
Perubahan pada komposisi Direksi bertujuan untuk menyesuaikan kapabilitas Perusahaan dengan tantangan saat ini. Perubahan ini telah disiapkan dengan baik dan atas kepercayaan sepenuhnya dari Rajawali Corpora sehingga Perusahaan dapat menciptakan pemimpin-pemimpin baru yang tanggap terhadap tantangan industri.
Kinerja Komite di Bawah Direksi Sepanjang tahun 2015, komite-komite di bawah Direksi telah menjalankan perannya dengan baik dan bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam beberapa tahun terakhir, FORU terus membangun kebijakan dan struktur pendukung untuk menjamin bahwa Perusahaan telah memberikan standar transparansi dan akuntabilitas yang memadai kepada para pemangku kepentingan.
FORU juga sangat menyadari bahwa tantangan SDM saat ini sangat jauh berbeda sehingga SDM Perusahaan dituntut untuk menjadi lebih adaptif dan berkembang agar dapat menyesuaikan diri. FORU melakukan evaluasi rutin untuk menyusun rencana Perusahaan dalam meningkatkan kompetensi SDM. Mengingat bahwa bisnis yang dijalankan Perusahaan adalah People Business, FORU mengalokasikan budget yang tinggi untuk berbagai wujud pengembangan SDM dengan harapan agar seluruh warga terus menumbuhkan kompetensinya dan bahu membahu mengembangkan Perusahaan.
Komitmen terhadap Sumber Daya Manusia FORU menyadari sepenuhnya bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Segenap elemen Perusahaan mendukung sepenuhnya upaya peningkatan mutu SDM yang ada, di antaranya melalui perbaikan secara berkelanjutan terhadap sistem yang diberlakukan dalam manajemen SDM.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
25
Better for You and Me
tahun 2015 adalah tahun yang kembali diwarnai FORU dengan berbagai prestasi. Semangat seluruh insan FORU terjaga pada level produktif sehingga berbuah pada berbagai project yang cukup besar. Bisnis-bisnis baru Perusahaan bertumbuh seiring dengan bergabungnya klien-klien baru yang sangat bersemangat untuk berbagi ide dan inspirasi dengan FORU. Jika diakumulasikan, FORU berhasil mencapai target hingga 80% dari keseluruhan target yang dicanangkan pada awal tahun 2015.
Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), FORU harus tetap percaya diri dan kuat bersaing secara kompetitif. Untuk itu, Perusahaan memilih pelatihan-pelatihan yang efektif berdasarkan evaluasi mendalam pada kebutuhan individual masing-masing warga. Perusahaan juga membuka kesempatan bagi warga untuk mengajukan pelatihan yang dibutuhkan sehingga warga dapat tumbuh bersama Perusahaan secara jangka panjang karena merasa dibina. Menuju Tahun 2016 Keadaan perekonomian global dan nasional di tahun 2016 diperkirakan tidak akan banyak berbeda dari tahun 2015 namun mengindikasikan beberapa perbaikan dan pemulihan. Terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi dalam situasi pasar dan kondisi perekonomian saat ini, Direksi optimis bahwa tahun-tahun mendatang akan membawa berbagai peluang bagi Perusahaan.
26
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Prospek industri periklanan juga masih menghadirkan peluang yang sangat besar dan cerah terutama dari segmen digital yang tengah berkembang dengan sangat pesat. FORU siap untuk berpartisipasi dan turut mendukung perusahaan-perusahaan multinasional untuk menumbuhkan investasinya di Indonesia. Secara spesifik, FORU menargetkan pertumbuhan bisnis yang organik di tahun 2016. Untuk mewujudkannya, FORU terus menggarap berbagai bisnis baru yang mampu membawa Perusahaan pada pencapaian yang lebih besar dan membanggakan. FORU harus terus optimis sehingga seluruh komponen Perusahaan terus bergerak maju dan bertumbuh.
Laporan Manajemen
Apresiasi Mendalam Akhir kata, atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Dewan Komisaris atas pengawasan dan rekomendasi-rekomendasi yang membimbing kami untuk membawa pergerakan Perusahaan ke arah yang lebih baik. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham, terutama kepada Grup Rajawali Corpora atas dukungan serta kerja sama yang telah diberikan sepanjang tahun 2015. Demikian pula kepada seluruh mitra bisnis, investor, dan regulator sehingga Perusahaan mampu menorehkan
segala pencapaiannya selama ini. Direksi memberikan apresiasi mendalam kepada segenap manajemen dan warga FORU atas dedikasi serta kerja cerdas dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki sehingga FORU dapat menjadi Perusahaan Pengembang Komunikasi Pemasaran Terpadu yang terdepan di peta persaingan nasional. Kami berharap bahwa seluruh pencapaian serta hubungan baik yang telah terjalin dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan demi mewujudkan visi dan misi bersama.
Atas nama Direksi,
Aris Boediharjo Direktur Utama
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
27
Better for You and Me
Profil Direksi
Aris Boediharjo
Yuliana Leonarda
Direktur Utama
Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 17 Oktober 1960. Beliau meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Mengawali karirnya di FORU Sebagai Deputy of Advocacy, Politic and Social Marketing Director Fortune Indonesia (2002-2003), Operation Director Fortune Indonesia (2003-2004), Chief Operation Director Fortune Indonesia (2004-2011), Chief Executive Officer Fortune Indonesia (2012-2015) dan Direktur Utama FORU (2015 – saat ini). Sepanjang perjalanan karirnya, beliau telah menjabat beberapa posisi penting di perusahaan lain sebelumnya, Assistant to Marketing Manager Majalah Sarinah (1986-1991), Account Manager Aim Leo Burnett Advertising (1991-1994), Senior Account Director Hotline Advertising Agency (19941998), Communication Officer UNICEF (1998-2001), Client Service Director Avicom Advertising Agency (2001-2002). Penghargaan yang pernah beliau raih antara lain CEO of The Year dari Asia Pacific Entrepreneurship Award (2015). Beliau juga banyak terlibat sebagai juri di berbagai ajang penghelatan Kreatif, Aktivasi dan Digital antara lain Influence Asia 2015 (Social Media Awards) di Jakarta dan Singapura.
28
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 November 1959. Beliau lulusan Akuntansi dari Yayasan Administrasi Indonesia. Menjabat sebagai Direktur sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan karirnya sebagai Auditor Staff di Kantor Akuntan Publik Frans Winarta & Partner (1980-1992) dan kemudian merintis karir di FORU sebagai Chief Accountant (1982-1992), Finance & Accounting Manager PT Pelita Alembana dan PT Fortune Travindo (1992-1998), Deputy Finance & Accounting Director (1998-2007), dan sebagai Finance & Accounting Director ( 2008 – 2015 ). Saat ini beliau juga menjabat sebagai President Commissioner PT Fortune Adwicipta.
Laporan Manajemen
Indira Ratna Dewi Abidin Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 29 Oktober 1969. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995, dan Master of Education dari Boston University pada tahun 2001. Menjabat sebagai Direktur sejak 2015 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Beliau memulai perjalanan karirnya di FORU sebagai Assistant to CEO dan New Business Development Fortune Indonesia (1996-1998). Beliau kemudian memegang beberapa jabatan lain di FORU, yaitu sebagai Venus PR Division Head Fortune Indonesia (2002-2003), Deputy Managing Director Fortune PR (2004), Managing Director Fortune PR (2005-2013), dan Chief Happiness Officer Fortune PR(2013-2015). Penghargaan yang diraih antara lain sebagai Indonesia Future Business Leader dari SWA Magazine, Indonesia Wonder Woman dari Universitas Indonesia, Anugerah Perempuan Indonesia dari Woman’s Review, dan PR Power List Asia Pacific dari PR Week. Selain menjalankan tugasnya di Perusahaan, beliau juga aktif sebagai pengajar di beberapa universitas terkemuka di Indonesia serta menjadi pembicara di berbagai pelatihan dan seminar tentang public relation dan bisnis.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
29
Selama lebih dari empat dekade, FORU terus bergerak maju dengan mengusung hasrat dan semangat kreativitas.
Profil Perusahaan
Dari konsistensi dalam mengaktualisasikan komitmen, FORU menuai banyak prestasi dan terus dipercaya oleh ribuan klien untuk berbagi hasrat, semangat dan inspirasi.
Better for You and Me
Informasi Perusahaan Nama Perusahaan
Bidang Usaha
Direktur Utama
Alamat Perusahaan
No. Telepon & No. Fax
Email Address
Website
Anggota Asosiasi Industri Periklanan
Akte Pendirian Perusahaan No. & Tanggal
Jasa Periklanan, Jasa Kehumasan, Jasa Desain Grafis
Aris Boediharjo
Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M No.2 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550
021 782 7989 / 021 7884 7524
[email protected]
www.foru.co.id
DKI-AA-73-020
5, 5 Mei 1970
No. SIUP
04981-04/PB/P/1.824.271
No. TDP
09.03.1.73.24518
No. NPWP
No. Pengukuhan PKP-(PPN)
32
PT Fortune Indonesia Tbk
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
01.303.912.8-054.000
PEM-00242/WPJ.07/KP.0803/2008
Profil Perusahaan
Sekilas FORU Hadirnya FORU di dunia periklanan modern Indonesia diprakarsai oleh Mochtar Lubis, seorang novelis dan tokoh jurnalistik senior Indonesia yang pada saat itu menjalin kerja sama dengan Fortune International Australia dalam mendirikan Fortune Advertising and Management Consultants. Pada 5 Mei 1970, berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Mulyadi S.H., No.5, FORU berdiri dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Pada tahun 1978, pengelolaan Fortune International resmi diambil alih oleh investor lokal, Indra Abidin. Sejak saat itu, FORU secara konsisten menunjukkan keunggulannya dengan menggarap iklan dari brand-brand ternama dan mengukuhkan posisi sebagai salah satu pemain besar di industri periklanan tanah air. FORU pun semakin melebarkan sayapnya dengan mendirikan tiga anak perusahaan yaitu Fortune Pramana Rancang (Jasa Kehumasan), Fortune Adwicipta (Eksibisi dan Desain Grafis) dan Pelita Alembana (Media Planning & Buying). Pada tahun 2002, FORU memasuki pasar perusahaan terbuka dengan percaya diri dan tercatat sebagai yang pertama dan satu-satunya perusahaan periklanan Indonesia yang menjadi perusahaan publik. Dengan suksesnya penawaran umum perdana yang dilakukan, FORU resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nama PT Fortune Indonesia Tbk. Solusi bisnis FORU pun semakin bertambah dan terintegrasi dengan adanya solusi bisnis Aktivasi Merek dan Pemasaran Digital untuk menopang langkah FORU untuk semakin lantang menjawab segala tantangan industri yang terus berkembang. Dengan komitmen teguh untuk memberikan layanan periklanan dan komunikasi pemasaran terbaik, FORU terus mengembangkan diri menjadi entitas dengan kapabilitas unggul. Dari konsistensi dalam mengaktualisasikan komitmen tersebut, FORU menuai banyak prestasi dan terus dipercaya oleh ribuan klien untuk berbagi hasrat, semangat dan inspirasi. Kinerja FORU tiap tahunnya pun selalu menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini berkaitan dengan strategi bisnis yang menitikberatkan pada percepatan pertumbuhan khususnya melalui upaya investasi untuk pengembangan bisnis baru. Dengan terus memperkuat bidang usaha dan berinovasi, FORU yakin untuk meraih pertumbuhan yang lebih besar lagi di tahuntahun mendatang.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
33
Better for You and Me
Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan Visi
Misi
"Jaringan komunikasi dunia yang unggul"
Membangun nilai tambah untuk pertumbuhan yang lebih cepat, sebagai daya tarik bagi pemangku kepentingan
Jaringan komunikasi Jaringan dengan fokus bisnis.
Membuktikan dan menciptakan kisah sukses yang lebih baik bagi masyarakat, mitra, klien, dan bangsa
Dunia Keinginan untuk melayani dunia.
Menjadi nomor 5 di industri
Unggul Selalu disebut-sebut secara positif dan memberikan nilai tambah.
Visi dan misi FORU telah ditinjau dan ditetapkan berdasarkan Surat Penegasan Keputusan Direksi No: 02/INT/CEO/FI/XI/2015 tentang Penetapan Paradigma, Visi, Misi, Nilai, dan Budaya Perusahaan PT Fortune Indonesia Tbk yang ditetapkan pada tanggal 25 November 2015.
34
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Tata Nilai Perusahaan 4P + 1I
Nilai-nilai yang menentukan pola pikir, sikap, proses dan pada akhirnya hasil yang diharapkan.
CARA PANDANG - POSITIF Selalu optimis Membuka mata untuk berbagai kemungkinan SIKAP - BERSEMANGAT Membakar untuk berkreasi Bekerja dengan hati PROSES - PRO AKTIF Mengungguli layanan standar pada umumnya Inisiatif yang kuat HASIL - PROGRESIF Menciptakan keberhasilan lebih dari ekspektasi Selalu meningkatkan standar acuan industri KEPRIBADIAN - INTEGRITAS Integritas sebagai prasyarat standar
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
35
Better for You and Me
Budaya Perusahaan
F L Y Paradigma Bisnis » » »
36
Kami melihat dunia sebagai kesempatan tumbuh kembang Kami melihat perubahan sebagai kesempatan perbaikan Kami melihat persaingan sebagai kesempatan berkinerja
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
FANTASTIS/Fenomenal » »
Fantastis/fenomenal dalam berpikir Fantastis/fenomenal dalam bekerja
LONCATAN KREATIVITAS » » »
Lompatan sikap Lompatan inovasi Lompatan penghargaan
YAKIN AKAN HASIL YANG GEMILANG »
Pengembangan bisnis untuk maksimalisasi keuntungan dan manfaat
Profil Perusahaan
Bidang Usaha Jasa Periklanan Jasa Periklanan merupakan segmen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha FORU secara keseluruhan. Jasa periklanan mencakup layanan perencanaan kreatif, produksi iklan, media dan digital.
JASA KEHUMASAN Jasa Kehumasan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang meliputi corporate communication, marketing communication, dan social communication.
JASA DESAIN GRAFIS Jasa Desain Grafis dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
37
Better for You and Me
Tonggak Keberhasilan Selama lebih dari empat dekade, FORU terus bergerak maju dengan mengusung hasrat dan semangat kreativitas. Dengan energi dari semangat tersebut, FORU mengukir prestasi demi prestasi yang tertulis dengan tinta emas di lembaran sejarah. Momen-momen gemilang tersebut akan senantiasa terukir dengan baik dalam prasasti pencapaian FORU.
1985 •
Kali pertama FORU menerapkan dan melaksanakan kampanye pemasaran sosial untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan mempromosikan alat kontrasepsi ‘Kondom 25’ sebagai bagian dari program keluarga berencana nasional. Melalui strateginya, FORU berhasil membongkar tabu di kalangan masyarakat untuk membeli kondom dengan memperkenalkan isyarat jari 2-5.
•
Pada tahun yang sama, FORU kembali melahirkan anak usaha baru yaitu Fortune Adwicipta dengan spesialisasi penyediaan jasa di bidang event management. Fortune Adwicipta pun mendulang reputasi sebagai perusahaan yang piawai dalam merancang dan mengelola berbagai pameran, baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk untuk lima World Expo di berbagai penjuru dunia.
1970
Berafiliasi dengan Fortune International Australia, Mochtar Lubis mendirikan sebuah perusahaan periklanan terpadu lokal dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Peristiwa ini menjadi tonggak kelahiran FORU di Indonesia.
1978
Salah satu pijakan awal FORU dalam meretas langkahlangkah bersejarahnya di Indonesia. Kala itu, FORU sukses mempromosikan Susu Bubuk Instan dari Nestle dan produk rokok kretek filter dari Sampoerna. Melalui dua produk tersebut, cita rasa dan perilaku konsumen tanah air berubah selamanya. Keberhasilan promosi di pasaran ini menjadi ukiran prestasi gemilang dalam rekam jejak perjalanan FORU.
1982
FORU mendirikan Pelita Alembana sebagai anak perusahaan. Pelita menawarkan serangkaian layanan pemasaran terpadu serta periklanan pada klien korporasi maupun komersial.
38
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1986
Indra Abidin mengambil alih kepemilikan FORU. Dengan itikad menjadikan FORU sebagai pemberi sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara, perusahaan terus dikembangkan menjadi full-service agency dengan berlandaskan konsep kekeluargaan, profesionalisme universal, serta etos kerja yang tinggi.
1987
Mengembangkan dan melaksanakan sebuah kampanye pemasaran sosial terpadu untuk BKKBN dengan mempromosikan program ‘Lingkaran Biru KB’. Kampanye ini memberikan kontribusi besar terhadap sejarah pembangunan sosial di Indonesia dan hingga kini dikenang oleh masyarakat sebagai salah satu kisah sukses paling menonjol dan pembangunan sosial tanah air.
Profil Perusahaan
1989
FORU melahirkan dua anak usaha baru yaitu Fortune Pramana Rancang dan Fortune Travindo. Fortune PR menyajikan layanan solusi komunikasi terintegrasi berbasiskan Public Relations dan aktif mendukung berbagai program pemasaran produk komersial dan juga social marketing. Sedangkan Fortune Travindo menyediakan jasa lengkap untuk perjalanan dan pelayanan yang berkaitan dengan MICE termasuk keseluruhan manajemen acara, promosi, serta kegiatan publikasi.
1990
2002
FORU kembali mengukir sejarah sebagai perusahaan periklanan pertama di Indonesia yang sahamnya menjadi milik publik dengan mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). FORU pun terus membuktikan diri sebagai konsultan pengembang komunikasi terpadu utama pilihan klien dan rekan terbaik bagi masyarakat.
2003 •
Dipercaya oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengelola Kampanye Informasi Pemilih selama periode pra-pemilu. Di tahun berikutnya, FORU kembali dipercaya sebagai agen UNDP dan KPU untuk Pemilihan Umum 2004 dan Pemilihan Presiden sesudahnya. Keberhasilan FORU dalam merancang dan melaksanakan kampanye informasi pemilih untuk Pemilu dan PilPres 2004 ini bahkan diakui dalam laporan evaluasi UNDP yang terbit di tahun selanjutnya.
•
Dianugerahi piala emas dalam ajang penghargaan bertaraf dunia New York Festivals Advertising Awards pada kategori Design, Print and Outdoor Advertising untuk karya Iklan Layanan Masyarakat bertema polusi.
Di awal tahun 1990-an, FORU mengembangkan sebuah program komunikasi terpadu untuk Dancow Instant, Nestle, dengan jingle dan tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”, yang terus digunakan hingga saat ini. Upaya-upaya strategis besutan FORU tersebut sukses membawa Dancow mengungguli kompetitornya dan menjadi market leader.
1998
Diakui sebagai ahli di bidang pemasaran sosial dan terlibat dalam penyelamatan dan program pemulihan untuk mengurangi dampak krisis moneter yang melanda Asia saat itu. Sebagai upaya pemulihan, FORU mencanangkan program bertema sosial serta kampanye yang mendorong penggunaan produkproduk Indonesia dengan tekanan pada membangun semangat, kepercayaan, juga apresiasi pada kekuatan bangsa sendiri. FORU juga ditunjuk untuk mempimpin pengembangan strategi komunikasi dan konsep kreatif kampanye Aku Anak Sekolah. Kampanye tersebut berhasil menekan jumlah anak yang putus sekolah dari perkiraan awal sebesar 7,5 juta menjadi 2,5 juta. Ini merupakan prestasi yang luar biasa di tengah krisis yang sangat dahsyat, sehingga mendapat penghargaan dari Bank Dunia.
2008
Meredefinisikan visi untuk menjadi kelompok komunikasi pemasaran terbaik di Indonesia dengan inovasi dan kreativitas yang akan membawa FORU terus bertahan hingga 100 tahun ke depan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
39
Better for You and Me
2010
FORU merayakan ulang tahun ke-40 dengan semangat “Better & Younger” serta harapan menjadi perusahaan yang terus bertambah matang, dewasa, profesional, dan tak berhenti berkreasi dan melakukan berbagai penyegaran. Dengan modal pengalaman yang kokoh ini, FORU terus memposisikan diri sebagai kontributor penting pembangunan nasional dengan beragam karyanya yang mengukir sejarah dan berdampak besar bagi masyakarat Indonesia.
2011
Melahirkan dua unit usaha baru, yaitu Plan B dan FSports untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Plan B didirikan sebagai upaya FORU untuk menegaskan diri di bidang periklanan sedangkan FSports, sesuai namanya, diperuntukkan bagi klien yang membutuhkan jasa sports marketing. Di tahun yang sama, Fsport ditunjuk menjadi perwakilan ESPN Indonesia dan selanjutnya juga dipercaya menjadi perwakilan club sepak bola internasional terkenal, Manchester City, di Indonesia.
2012
40
•
FORU meredefinisikan visi untuk menjadi jaringan komunikasi dunia yang unggul. Langkah awal yang diambil, FORU melepas pengendalian mayoritas di usaha jasa perjalanan yang selama ini dijalankan oleh salah satu anak perusahaannya, PT Fortune Travindo (Travindo). Dengan langkah ini, FORU semakin memantapkan diri sebagai pengembang bisnis jasa komunikasi pemasaran terpadu dengan usaha jasa periklanan, spesialis media, aktivasi merek, sports marketing, digital dan kehumasan.
•
Di tahun yang sama, FORU melalui Fortune Pramana Rancang berturut-turut dianugerahi penghargaan bergengsi sebagai South-East Asia Consultancy of The Year dari The Holmes Report dan South-East Asia PR Agency of The Year dari majalah Campaign-Asia Pacific. Penghargaan demi penghargaan ini kian menegaskan posisi Fortune PR sebagai konsultan PR terbaik se Asia Tenggara.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
2013
Setelah menggunakan logo khas bulatan merah dengan tulisan hitam selama lebih dari sepuluh tahun, FORU melakukan ‘penyegaran’ dengan meluncurkan dua logo baru. Logo pertama adalah logo resmi perusahaan sebagai perusahaan publik (Tbk) yang mengambil inspirasi dari nama kode saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, yakni FORU. Sementara itu, logo kedua akan menjadi representasi dari Fortune Indonesia dengan icon “bubble talk” yang berarti dialog dan interaksi sebagai refleksi perusahaan komunikasi.
2014 •
FORU berhasil meraih 13 penghargaan sepanjang tahun, serta berhasil masuk 5 besar di jajaran Advertising Agency of The Year 2014 di Citra Pariwara.
•
FORU di tahun ini juga dipercaya menjadi bagian dari PT Rajawali Corpora melalui PT Karya Citra Prima.
2015 •
FORU dianugerahi 12 penghargaan membanggakan sepanjang tahun. Di ajang nasional, FORU dinobatkan sebagai Agency of The Year versi Pinasthika Creativestival 2015 dan dianugerahi empat penghargaan sekaligus dalam ajang MIX Agency of The Year 2015 sebagai Public Relations Agency of The Year, Media Specialist Agency of The Year, Creative Advertising Agency of The Year, dan Brand Activation Agency of The Year. Sedangkan di ajang internasional, Fortune PR menyabet emas di PR Week Awards Asia 2015 dan Asia Pasific Sabre Awards 2015.
•
Di tahun yang sama, FORU menggulirkan estafet kepemimpinan dengan melakukan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris lewat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Pemegang Saham PT Karya Citra Prima 92,75% Masyarakat 7,25%
Komite Audit
Dewan Komisaris
Sebastianus Harry Wiguna - Ketua Darmawandi Sutanto - Anggota Devi Widjaja - Anggota
Indra Abidin - Komisaris Utama Darjoto Setyawan - Komisaris Sebastianus Harry Wiguna - Komisaris Independen
Direksi Aris Boediharjo - Direktur Utama Yuliana Leonarda - Direktur Indira Ratna Dewi Abidin - Direktur
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
M. M. Lanasastri Setiadi - Ketua
Indira Ratna Dewi Abidin
Divisi Korporasi
Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi Umum
Indira Ratna Dewi Abidin
Nur Rochim Achmad Anwari
Dewi Swadesi
Departemen Hukum & Kepatuhan
Departemen Pelatihan & Pengembangan
Departemen Pengadaan
Departemen Komunikasi Korporasi
Departemen Kepegawaian & Kesejahteraan
Departemen Administrasi & Umum
Divisi Kendali Internal
Divisi Keuangan
Divisi Usaha
Yuliana Leonarda
Edhie Bawono
Departemen Tata Kelola Pengendalian
Departemen Keuangan
Pemasaran
Departemen Tata Kelola Informasi
Departemen Akuntansi & Pajak
Kreatif
M. M. Lanasastri Setiadi
Media
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
41
Better for You and Me
Struktur Grup Perusahaan
PT Rajawali Corpora
99,99%
PT Karya Citra Prima
Publik
92,75%
7,25%
PT Fortune Indonesia Tbk
99%
PT Fortune Pramana Rancang
42
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
99%
PT Fortune Adwicipta
99%
PT Pelita Alembana
Profil Perusahaan
Fortune Indonesia
pada kategori channel, kegiatan usahanya dibagi menjadi media planning dan media buying beserta digital communication.
Fortune Indonesia Tbk (FORU) membagi kegiatan usahanya menjadi 3C yakni Communications, Content, dan Channel. Pada kategori communications, segmen kegiatan usahanya mencakup brand consulting, advertising campaign, political marketing, dan social marketing. Sedangkan kategori content mencakup brand activation, sports marketing and entertainment. Lalu
Ketiga kegiatan usaha (3 C) ini dijalankan dalam ikatan sinergis yang baik oleh FORU bersama dengan tiga anak perusahaan, yaitu Fortune Pramana Rancang, Fortune Adwicipta, dan Fortune Pelita Alembana.
Anak Perusahaan
Tahun Beroperasi Komersial
Persentase Kepemilikan
Solusi Komunikasi Terintegrasi berbasiskan Public Relations
1980
99%
Gedung Galaktika Jl. Harsono RM No. 2 Ragunan Jakarta Selatan
Event management, brand activation, sports marketing & entertainment.
1985
99%
Gedung Galaktika Jl. Harsono RM No. 2 Ragunan Jakarta Selatan
Layanan pemasaran terpadu & periklanan pada klien korporasi maupun komersial
1982
99%
Domisili
Kegiatan Usaha
Fortune Pramana Rancang
Gedung Galaktika Jl. Harsono RM No. 2 Ragunan Jakarta Selatan
Fortune Adwicipta
Pelita Alembana
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
43
Better for You and Me
44
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Anak Perusahaan Fortune Pramana Rancang Direktur Utama: Ati Muziati Muchtar Direktur : Thomas Franky Komisaris Utama : Miranty Abidin Komisaris : Aris Boediharjo T. 0217658506 | E.
[email protected] | www.fortunepr.com PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) merupakan anak perusahaan yang menyajikan layanan Solusi Komunikasi Terintegrasi berbasiskan Public Relations (PR) sebagai layanan utamanya. Sebagai pionir dalam industri PR di Indonesia, Fortune PR telah berhasil membangun ekuitas merek (brand equity) yang kuat di pasar Indonesia dengan prestasi pencapaian yang gemilang di tiap tahunnya. Pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia, peralihan minat konsumen ke ranah digital, serta tuntutan konsumen agar brand mampu membangun kepercayaan dan kredibilitasnya, menjadikan kebutuhan akan layanan PR terus meningkat dengan pesat. Pertumbuhan perekonomian yang terus berputar dan pangsa pasar yang besar mendorong para pemilik merek mancanegara
berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk menumbuhkan usahanya. Keadaan ini menjadi kesempatan besar bagi Fortune PR sebagai konsultan yang selalu berada di daftar teratas. Mitramitra kerja Fortune PR di berbagai negara banyak menghubungi Fortune PR untuk mendukung kebutuhan mereka akan layanan PR di Indonesia. Untuk itu, Fortune PR mempertajam layanan dengan membangun unit usaha-unit usaha, yaitu: • Fortune Technology, dengan spesialisasi di industri teknologi • Fortune Healthcare, Consumer and Beauty, dengan spesialisasi di industri kesehatan, konsumen dan kecantikan • Fortune Investor Relations and Finance, dengan spesialisasi di industri keuangan • Headline, dengan spesialisasi pembangunan hubungan media dan pelatihan hubungan media (media relations) • Dibe, dengan spesialisasi komunikasi digital • Prodev, dengan spesialisasi pemasaran sosial dan komunikasi pembangunan • Mocca, dengan spesialisasi periklanan dan kegiatan bawah garis • Verbrand, dengan spesialisasi riset, pembangunan strategi merek dan identitas merek
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
45
Better for You and Me
Selain pembangunan spesialisasi dalam pembentukan unit-unit usaha di atas, Fortune PR juga membangun kepakaran dalam bidang komunikasi pariwisata dan berinvestasi dalam layanan pemantauan dan analisa media, mencakup media tradisional dan media sosial. Layanan ini dirasakan sangat dibutuhkan dalam memperkuat layanan PR yang inovatif dan mampu menjawab tuntutan era digital yang makin meluas di Indonesia dan Asia Pasifik secara umum. Fortune Adwicipta Direktur Utama : Firzi Syailendra Abidin Direktur : Sari Dewi Komisaris Utama : Yuliana Leonarda Komisaris : M. Iqbal T. 0217890491 | E.
[email protected] | www.fortuneindo.com PT Fortune Adwicipta (FACT) berdedikasi pada penyelenggaraan event management serta layanan brand activation, menangani klien korporasi dan komersil. Di tiap tahunnya, kinerja FACT secara keseluruhan selalu menunjukan kemajuan yang positif. Dengan kekuatan tim yang solid, FACT selalu siap dengan semua tantangan yang ada, meliputi kekuatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2014 melahirkan insan-insan FACT yang berhasil dikaderisasi demi optimalnya kinerja Perusahaan. FACT memandang bahwa prospek bisnis di tahun-tahun mendatang akan jauh lebih menjanjikan. Untuk itu, FACT berkomitmen kuat untuk mengembangkan layanannya dan optimis untuk menjadi kontributor laba terbesar bagi FORU.
46
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pelita Alembana Direktur Utama : Dewi Swadesi Direktur : Nur Rochim Achmad Anwari Komisaris Utama : Indira Ratna Dewi Abidin Komisaris : Ameilia Mulyani T. 0217827989 | E.
[email protected] | www.fortuneindo.com PT Pelita Alembana (Pelita) menghadirkan serangkaian layanan pemasaran terpadu serta periklanan pada klien korporasi maupun komersial. Kegiatan usaha Pelita dibagi menjadi tiga lini bisnis antara lain media specialist, creative agency, serta sports marketing. Pertumbuhan iklim bisnis Pelita menunjukkan performa yang agresif dan berhasil membukukan kontribusi pendapatan yang cukup besar. Peningkatan kontribusi pendapatan usaha ini sebagian besar didukung dari perolehan di sektor media specialist yang selalu berhasil melampaui target. F Sports, yang baru berumur 3 tahun telah menunjukkan pertumbuhan positif serta dipercaya menjadi perwakilan ESPN dan klub sepak bola internasional Manchester City di Indonesia. Pencapaian-pencapaian tersebut seolah menjadi pemacu semangat untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik. Dengan performa yang agresif dan didukung oleh tim yang kuat, Pelita yakin mampu menghadapi tantangan bisnis ke depan. Manajemen Perusahaan optimis bahwa prospek bisnis di tahun-tahun mendatang akan semakin baik. Pasalnya, ketiga ujung tombak dari Pelita yakni media specialist, creative agency, dan sports marketing sudah aktif secara optimal. Tentunya keyakinan Pelita juga didukung oleh komitmen untuk terus bertumbuh dan berkembang secara kreatif dan inovatif.
Profil Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
Badan Hukum
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase
PT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Indonesia Tbk Yonathan Ambat Eka Priyadi
2.250.000 22.700
99 1
PT Fortune Adwicipta
PT Fortune Indonesia Tbk Yonathan Ambat Eka Priyadi
2.049.500 20.700
99 1
PT Pelita Alembana
PT Fortune Indonesia Tbk Yonathan Ambat Eka Priyadi
1.022.000 10.300
99 1
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
47
Better for You and Me
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Efek Perseroan dengan kode perdagangan FORU yang dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 17 Januari 2002 adalah berjumlah 455.000.000 (empat ratus lima puluh lima juta) lembar saham dengan total nilai Rp45.500.000.000 (empat puluh lima milyar lima ratus juta Rupiah). Bersamaan dengan pencatatan saham FORU tersebut di atas, Perseroan juga mengeluarkan efek berupa Waran Seri I sejumlah 102.500.000 (seratus dua juta lima ratus ribu) lembar Waran Seri I, dengan periode pelaksanaan sampai dengan 14 Januari 2005.
Tercatat bahwa setelah lewatnya tanggal pelaksanaan, Waran Seri I yang dikonversi menjadi saham adalah berjumlah 10.224.000 (sepuluh juta dua ratus dua puluh empat ribu) lembar sehingga jumlah saham Perseroan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31 Desember 2014 adalah berjumlah 465.224.000 (empat ratus enam puluh lima juta dua ratus dua puluh empat ribu) lembar saham. Selain Waran Seri I di atas, Perseroan tidak memiliki atau mengeluarkan efek lainnya.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Pencatatan efek
Penitipan kolektif efek
Biro Administrasi efek
Kantor Akuntan Publik
Pemeringkat efek
Notaris
PT Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 0515 Fax: +62 21 515 0220
PT Sinartama Gunita Sinar Mas Land Plaza, Menara I, Lt. 9 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Tel: +62 21 392 2332 Fax: +62 21 392 3003
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City, Lt. 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270 Tel: +62 21 727 82380 Fax: +62 21 727 8237
48
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel: +62 21 529 91099 Fax: +62 21 529 91199
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Gedung Jaya, 1st Floor Suite L01-A3 Jl. MH. Thamrin No. 12, Jakarta 10340 Tel: +62 21 319 28000 Fax: +62 21 319 28151
Leolin Jayayanti SH. Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170 Tel: +62 21 727 87232 Fax: +62 21 723 4607
Profil Perusahaan
Penghargaan dan Sertifikasi
18 Juni 2015 FORU melalui Fortune PR berhasil meraih emas dalam ajang internasional PR Week Awards Asia 2015 yang digelar di Hongkong sebagai Asia Pacific’s Best Corporate Social Responsibility Campaign of the Year bersama klien OSRAM.
20 Agustus 2015 FORU memborong empat penghargaan dalam ajang MIX Agency of The Year 2015. Empat penghargaan tersebut adalah: The Best Public Relations Agency, The Best Media Specialist Agency, The Best Creative Advertising Agency, dan The Best Brand Activation Agency.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
49
Better for You and Me
19 September 2015 FORU melalui Fortune Indonesia menyabet gelar Agency of The Year pada ajang tahunan Pinasthika Creative Festival 2015 yang diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta. Dalam ajang ini, Fortune Indonesia juga berhasil meraih emas pada kategori Bawana Radio dengan produk Tupperware Chef Series - Knife versi Cabai, perak pada kategori Bawana Radio dengan produk Tupperware Chef Series - Knife versi Bawang, dan Best of The Best Radio dengan produk Tupperware Chef Serie - Knife versi Cabai.
23 September 2015 FORU melalui Fortune PR berhasil memenangkan dua penghargaan dalam ajang Asia Pacific SABRE Awards 2015 yang diselenggarakan di Hong Kong. Dua penghargaan tersebut antara lain pada kategori Technology (consumer) untuk kampanye “Lights for Fishermen” bersama klien OSRAM dan kategori Community Relations untuk kampanye “Jotun Warnai Dunia 2014-2015: Bandung City Beautification by Involving Community Attachment in Reviving Local Society Assets” bersama klien Jotun.
50
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
30 November 2015 Fortune Indonesia sabet satu Silver dan satu Bronze di ajang Citra Pariwara 2015. Penghargaan ini diterima atas karya musical jingle based-nya dalam kategori Radio Craft berjudul “Pancake” dan “Outfit of The Day” yang dibuat untuk produk Lenovo Vibe Shot.
9 Desember 2015
15 Desember 2015
Direktur Utama FORU, Aris Boediharjo terpilih menjadi salah satu pemenang di ajang Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2015 Indonesia dalam kategori Most Promising Leader. Penganugerahan ini diterima di JW Marriott Hotel, Jakarta.
Fortune Indonesia dinobatkan sebagai salah satu The Best Partner 2015 oleh Trans7. Penganugerahan ini diterima dalam rangkaian acara ulangtahun TransMedia.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
51
Better for You and Me
Sumber Daya Manusia FORU menjadikan pemahaman akan pentingnya peran Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci untuk mewujudkan cita-cita Perusahaan. Terhitung sampai dengan 31 Desember 2015,
FORU memiliki total 238 karyawan di luar Dewan Komisaris dan Direksi dengan komposisi sebagai berikut:
KOMPOSISI KARYAWAN 2015
2014
Fortune Indonesia
139
149
Fortune Pramana Rancang
78
57
Fortune Adwicipta
9
10
Pelita Alembana
12
15
238
231
Total
Komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin No.
Jenis Kelamin
2015
2014
1
Pria
116
115
2
Wanita
122
116
238
231
2015
2014
20
17
Total
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat usia No.
Usia
1
20-24 tahun
2
25-29 tahun
82
108
3
30-34 tahun
58
40
4
35-39 tahun
29
20
5
40-44 tahun
15
12
6
45-49 tahun
13
13
7
50-54 tahun
15
16
8
55-59 tahun
5
4
9
> 60 tahun
1
1
238
231
Total
52
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan No.
2015
2014
1
SD
Tingkat Pendidikan
0
0
2
SMP
0
4
3
SMU
12
17
4
D1-D2
3
3
5
D3
29
29
6
S1
184
169
7
S2
10
9
8
S3
Total
0
0
238
231
Komposisi karyawan berdasarkan Jabatan No.
2015
2014
1
Direktur
Jabatan
4
0
2
Kepala Divis/Unit
22
25
3
Manajer
32
38
4
Staf
180
163
5
Non-Staf
Total
0
0
238
231
PEMENUHAN KARYAWAN Demi menjamin berlangsungnya proses operasional yang efektif, FORU senantiasa memastikan bahwa kebutuhan SDM di setiap divisi dapat terpenuhi. Seleksi ketat untuk mendapatkan potensi terbaik dengan passion yang kuat adalah kunci utama dalam pelaksanaan proses rekrutmen. Pencarian kandidat
potensial dilakukan melalui berbagai cara di antaranya employee reference, optimalisasi online professional database seperti LinkedIn, JobsDB, campus hiring, dan job posting melalui beberapa media.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
53
Better for You and Me
Sumber Aplikasi Lamaran No
Jumlah Pelamar
%
1
Job Fair
Keterangan
107
21%
2
Pemasangan Iklan Lowongan
420
79%
527
100%
Total
PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGEMBANGAN Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan dilakukan secara aktif dan berkesinambungan demi menciptakan sumber daya manusia kompeten, berkualitas dan berkinerja tinggi. Di tahun 2015, FORU mengeluarkan dana sebesar Rp214,1 juta sebagai dana program pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan. Sepanjang tahun 2015, total training hours yang telah direalisasikan adalah sebanyak 2.550 hours.
Program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia FORU dilakukan secara mandiri maupun melibatkan pihak ketiga. Berikut ini adalah daftar pelatihan yang telah diadakan dan diikuti di sepanjang tahun 2015:
Program dan Peserta Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan 2015
In-house Training No
54
Target Peserta
Tema Training
Penyelenggara
Training Hour
Jumlah Peserta
1
Managerial Level
Coaching Culture
Fortune Indonesia
298
15
2
Staff & Managerial Level
Reading Dashboard Data
Fortune PR
120
30
3
Staff & Managerial Level
Mastering Presentation Skill
Fortune Indonesia
333
37
4
Staff & Managerial Level
7 Habits For Highly Effective People
Fortune Indonesia
120
30
5
Staff & Managerial Level
Crisis Handling
Fortune PR
30
15
6
Staff & Managerial Level
Account Management
Fortune PR
24
12
7
Staff & Managerial Level
How to Master Presentation
Fortune PR
20
10
8
Staff & Managerial Level
Proposal Development
Fortune PR
12
6
9
Staff & Managerial Level
Media Relations
Fortune PR
8
4
10
Staff & Managerial Level
Writing Skills
Fortune PR
40
10
11
Staff & Managerial Level
Basic PR
Fortune PR
6
3
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
External Training Fortune PR Tanggal
Nama Program
Tempat
Penyelenggara
Tim Peserta
Training Hour
28 Januari 2015
Building Corporate Image Through IMC
Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan
Frontier
MOCCA
6
28 Januari 2015
What CEO wants from PR?
The Financial Club, Graha CIMB Niaga
Perhumas
F-HCB
2
28 Januari 2015
CEO Luncheon Forum
Graha CIMB Niaga
Perhumas
PRODEV
2
28 Januari 2015
Building Impactful Relationship with Media
Hotel Atlet Century Jakarta
Perhumas
F-TECH
8
28 Januari 2015
Building Corporate Image Through IMC
Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan
Frontier
MOCCA
6
29 Januari 2015
What CEO wants from PR
Graha CIMB Niaga
Perhumas
VERBRAND
2
29 Januari 2015
What CEO wants from PR
The Financial Club, Graha CIMB Niaga
Perhumas
F-HCB
2
29 Januari 2015
What CEO wants from PR
The Financial Club, Graha CIMB Niaga
Perhumas
BUDGECOM
2
29 Januari 2015
What CEO wants from PR
The Financial Club, Graha CIMB Niaga
Perhumas
F-HCB
2
29 Januari 2015
Idea Fest
JCC
Idea Fest
F-HCB
8
17 Februari 2015
Women in Global Business Indonesia
Aryaduta Hotel
Australian Trade Commission
MANAGEMENT
6
17 Februari 2015
Marcom Institute
Hotel Falateha Blok M
Marcomm Institute
MARKETING COMMUNICATIONS
18
13 Maret 2015
Indonesia Economic Forum
Ballroom ShangriLa Hotel - Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat
The Indonesia Economic Forum
MANAGEMENT
10
15 Mei 2015
Powerfull Skill for Marketing Communications
Hotel Falateha Blok M
Marcomm Institute
MARKETING COMMUNICATIONS
18
15 Mei 2015
Event KPI Measurement
Imago School of Advertising
Imago School of Advertising
MOCCA
7
18 Mei 2015
Building corporate image IMC
Ritz Carlton, Mega Kuningan
Frontier
F-HCB
6
22 Mei 2015
Building Impactful Relationships with Media
Atlet Century Park Hotel
Perhumas Indonesia
F-TECH
8
22 Mei 2015
What CEO wants from PR
Graha CIMB Niaga
Perhumas
F-TECH
2
1 Juni 2015
Teknik Interprestasi Test DISC
Imago, Dharmawangsa Square
PT Hakuhodo Indonesia
GENERAL AFFAIRS & HCD
6
4 Juni 2015
CEO wants from PR
Graha CIMB Niaga
Perhumas
F-TECH
2
5 Agustus 2015
Idea Fest 2015
JCC
Idea Fest
F-HCB
8
21 Agustus 2015
Business English
Kampus UI Salemba
LBI UI
GENERAL AFFAIRS & HCD
50
26 Agustus 2015
Pelatihan Teknis SPSE4
Hotel Mercure Jakarta Kota
Pusdiknas
INVESTOR RELATIONS
18
17 September 2015
Talent Management System Dev
Gadogado Boplo
Irianty
GENERAL AFFAIRS & HCD
4
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
55
Better for You and Me
Tanggal
Nama Program
Tempat
Penyelenggara
Tim Peserta
Training Hour
1 Oktober 2015
Business Ethic Communications
Menara Kodel
English Talk
F-HCB
900
8 November 2015
Perhumas Indonesia
Graha CIMB Niaga
Perhumas Indonesia
HEADLINE
8
11 November 2015
The World Game 2015
IPMI Kalibata
Vanaya Institute
GENERAL AFFAIRS & HCD
9
25 November 2015
Konferensi Big Data Indonesia 2015
Gedung Serba Guna TES Telkom University
Telkom University
AWESOMETRICS
18
25 November 2015
Operational Excellence Conference and Award 2015
JW Marriott Hotel (Mega Kuningan)
SSCX
MANAGEMENT
10
External Training Fortune Indonesia Tanggal
56
Nama Program
Tempat
Penyelenggara
Tim Peserta
Training Hour
26 Januari 2015
Google AdWords Advance
Balai Kartini
Brilliant Digital
Digital Identity (Did)
16
23 Januari 2015
Copywriter is Dead
Mindstream Institute Head Office
Mindstream Institute
Content
7
23 Januari 2015
Copywriter is Dead
Mindstream Institute Head Office
Mindstream Institute
Human Capital Development
7
27 Februari 2015
Moving towards Control Self-Assessment
Rajawali Corp
Rajawali Academy
Internal Auditor
3
25 Februari 2015
Moving towards Control Self-Assessment
Menara Rajawali
Rajawali Corp
Internal Auditor
2
24 Februari 2015
Moving toward Control Seft Assessment
Menara Rajawali lt.4
Rajawali Academy
Bod
3
13 Maret 2015
Women in Global Business Indonesia
Aryaduta Hotel
Australian Trade Commission
BOD
6
5 Maret 2015
Adfest 2015
Peach, Royal Cliff Group, Pattaya Thailand
Adfest 2015
Innovation & Business Development
36
5 Maret 2015
Adfest 2015
Peach, Royal Cliff Group, Pattaya Thailand
Adfest 2015
Creative 3
36
29 April 2015
Leadership Seminar
Puri Dani 4th Floor, IPMI International Business School Jl. Rawajati timur I / 1 Kalibata - Jakarta Selatan (Samping Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group
Marketing Communication
30 April 2015
Leadership Seminar
Puri Dani 4th Floor, IPMI International Business School Jl. Rawajati timur I / 1 Kalibata - Jakarta Selatan (Samping Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group
Human Capital Development
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
8
Profil Perusahaan
Tanggal
Nama Program
Tempat
Penyelenggara
Tim Peserta
Training Hour
27 April 2015
Leadership Seminar
Puri Dani 4th Floor, IPMI International Business School Jl. Rawajati timur I / 1 Kalibata - Jakarta Selatan (Samping Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group
Touchpoint
8
24 April 2015
Workshop ADGI classroom Gunawan Kartapranata
Jl. Wijaya 1 no. 5 c, Jakarta Selatan
ADGI Jakarta
Digital Identity (Did)
3
23 April 2015
Leadership Seminar
Puri Dani 4th Floor, IPMI International Business School Jl. Rawajati timur I / 1 Kalibata - Jakarta Selatan (Samping Kalibata Mall)
PROXSIS Consulting Group
Digital Identity (Did)
8
29 Mei 2015
Digital Brand Strategy
The Darmawangsa Square City Walk | Creative Underground B 36 – 37 Jl. Darmawangsa VI | Jakarta Selatan
IMAGO
Digital Identity (Did)
9
27 Mei 2015
Great People, Great Team, Great Result
R. Operation Room Lt. 4 Gedung O, Universitas Parahiyangan. Jl. Ciumbuleuit No. 94, Bandung
Inclusive HR Indonesia
Human Capital Development
6
21 Mei 2015
Strategi pengembangan human capital management
Universitas Indonesia, Salemba
Universitas Indonesia
Human Capital Development
4
21 Mei 2015
Strategi pengembangan human capital management
Universitas Indonesia, Salemba
Universitas Indonesia
Human Capital Development
4
22 Mei 2015
Managing Gen Y at Work
Al Azhar Jakarta
HR Open Source Society
Human Capital Development
6
22 Mei 2015
Security Awareness
Menara Rajawali 4th Floor
Rajawali Corpora
Human Capital Development
2
15 Juni 2015
Strategic Planning Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta Sedayu Darmawangsa
PP3-I
Innovation & Business Development
16
11 Juni 2015
Communicating in Digital World
Foundry, SCBD
ISENTIA
Human Capital Development
3
10 Juni 2015
Strategic Planning Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta Sedayu Darmawangsa
P31 & IMAGO
Content
16
10 Juni 2015
Administrasi Penggajian
Hotel Amaris Tendean
QUADRANT UTAMA
Human Capital Development
8
27 Agustus 2015
Strategic Planning Workshop 2015
The 101 Hotel Jakarta Sedayu Darmawangsa
P3I DKI Jaya
Communication
16
25 Agustus 2015
Strategic Planning Workshop
The 101 Hotel Jakarta Sedayu
P3I DKI JAYA
Client Service
14
21 Agustus 2015
HR Sharing Session
Gado-gado Boplo Meeting room
HR Community
Human Capital Development
5
12 Agustus 2015
Payroll Sistem
Hotel Amaris Citra Raya
Andal Software
Human Capital Development
8
12 Agustus 2015
Sharing Session "How To Win Award"
Me & Mine, Kuningan City, Jakarta
HR Orang Iklan
Human Capital Development
3
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
57
Better for You and Me
Tanggal
Nama Program
Tempat
Penyelenggara
Tim Peserta
19 September 2015
Pinasthika Creativestival XVI 2015
Taman Budaya Yogyakarta
Pinasthika 2015
Creative 3
16
18 September 2015
Indonesia World Game 2015
IPMI Business School Kalibata
Vanaya Institue
Human Capital Development
8
17 September 2015
Pinasthika 2015
Taman Budaya Yogyakarta
Pinasthika 2015
Creative 2
16
9 September 2015
How to Sell Adwords Beginner
18 Office Park, Tower A, 15th Floor. Jl. TB Simatupang Kav 18, Jakarta Selatan 12520
Google / Brilliant digital
Digital Identity (Did)
14
4 September 2015
Effective Skills for Secretary & Personal Assistant
Thamrin City
STIKS Tarakanita
Sekretariat
14
3 September 2015
How to Sell Google AdWords
18 Office Park, Tower A, 15th Floor. Jl. TB Simatupang Kav 18, Jakarta Selatan
Brilliant Digital
Digital Identity (Did)
12
19 Oktober 2015
9/10 Pitch Wins
Hotel 101 Jakarta
P3I
Content
16
30 November 2015
Strategic Marketing Skills to Achieve Your Target
The 101 Hotel Jakarta Sedayu Darmawangsa
IMAGO
Digital Identity (Did)
16
12 November 2015
One Day Training On
Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Kajian Ekonomi dan Pembangunan Indonesia (KANOPI)
Internal Auditor
8
2 November 2015
One Day Training on "How To Be Good Tester"
Kampus Universitas Indonesia Depok
Logos Consulting
Human Capital Development
8
External Training berdasarkan Level Jabatan Fortune Indonesia Level Direktur
58
Training Hour
2015
2014
2
5
Kepala Divisi/Unit
5
7
Manajer
22
24
Staf
20
19
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
FORTUNE PR 2015
2014
Direktur
Level
1
1
Kepala Divisi/Unit
1
1
Manajer
9
2
Staf
13
5
FORU menyadari bahwa Sumber Daya Manusia yang mendapat pelatihan serta pengembangan secara konsisten dan tepat akan menjadi warga yang unggul dan menjadi pencetak ide-ide gemilang. Untuk itu, FORU senantiasa menjaga tradisi dan budaya knowledge sharing melalui unit Knowledge Management sebagai fasilitator untuk me-refresh segala hal terbaru yang perlu diketahui oleh warga FORU. Sistem Teknologi Informasi yang canggih juga menjadi salah satu penopang perkembangan warga FORU. Sebuah portal online yang disebut Galaktika didesain sebagai sebuah media sosial yang menghubungkan warga FORU dalam jejaring digital. Galaktika memungkinkan warga FORU bertukar dan mendapatkan informasi baik yang bersifat umum (informasi mengenai tren dunia komunikasi pemasaran, referensi, visual kreatif, dan lain-lain) dan juga yang bersifat internal perusahaan seperti peraturan Perusahaan, buku-buku digital yang berkaitan dengan perkembangan industri, dunia kreatif, public relations, serta masih banyak lagi yang lainnya. FORU juga membangun coaching culture dengan mendorong para pimpinan untuk mampu memberdayakan setiap anggota tim, menggali impian dan potensi mereka yang terpendam dan mengarahkan pencapaiannya seiring dengan visi dan misi perusahaan.
Komitmen FORU lainnya dalam konteks pembinaan sumber daya manusia adalah dengan memberikan dukungan kepada kegiatan warga baik yang bersifat olahraga, rekreasional maupun spiritual. Dalam bidang keagamaan, warga FORU secara rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian dan persekutuan doa. Warga FORU juga aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan klub olahraga internal seperti klub olahraga futsal (Komunitas Futsal Fortune/Kosaltun), bola basket (Komunitas Basket Fortune/Kobatun), serta bulu tangkis (Persatuan Bulu Tangkis Fortune/PB Fortune). Klub-klub tersebut merupakan media bagi warga FORU untuk berekreasi setelah terlibat dalam rutinitas pekerjaan seharihari. Di samping itu, kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan medium efektif untuk meningkatkan kolaborasi di antara warga FORU sehingga dapat berdampak positif terhadap pekerjaan rutin mereka di kantor. Dengan diterapkannya program-program Sumber Daya Manusia secara konsisten, FORU tak sekedar menjadi tempat untuk bekerja, namun juga sebagai tempat untuk berkembang bersama, dan tumbuh menjadi sumber keunggulan di bidang komunikasi pemasaran.
Dalam pelaksanaannya, FORU memberikan perlakuan yang sama dan setara kepada para warga untuk mendapatkan kesempatan tumbuh dan berkembang di dalam Perusahaan. Prinsip kesetaraan ini dijalankan untuk memberikan kesempatan kepada warga FORU agar memberikan yang terbaik bagi FORU dalam upayanya menghasilkan solusi yang terbaik kepada pengguna jasa FORU.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
59
Better for You and Me
Jasa Periklanan naik sebesar 8,86% 2015
Rp401,47 miliar
2014
Rp368, 81 miliar
FORU mengimplementasikan strategi bisnis yang terarah dan terencana untuk memenuhi kebutuhan mitra usaha serta membawa ketiga segmen usaha FORU pada pencapaian yang positif.
60
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
61
Better for You and Me
TINJAUAN INDUSTRI Data Nielsen Adquest Fusion mencatat pertumbuhan belanja periklanan media di Indonesia tahun 2015 hanya meningkat sebesar 2% atau mencapai Rp138 triliun dari sebesar Rp136 triliun di tahun 2014. Angka pertumbuhan ini tak terlepas dari efek inflasi media yang terjadi seiring masih lambatnya pemulihan ekonomi global dan harga komoditas yang terus menurun. Karena kondisi tersebut, sebagian besar investor dan korporasi masih memberlakukan sistem efisiensi di segala lini bisnis termasuk memangkas anggaran belanja iklan di tahun 2015. Tren Pertumbuhan Industri Periklanan per Tahun
2% 138
3% 136
23% 132 107
2015
2014
2013
2012
Jika diurutkan kuartal per kuartal, pertumbuhan belanja iklan sempat naik sebesar 18% pada transisi kuartal I 2015 ke kuartal II 2015. Kondisi ini terjadi karena optimisme terhadap akan tumbuhnya perekonomian global sempat terbangun di periode pembuka tahun 2015. Meskipun demikian, belum kunjung adanya perbaikan kinerja eknonomi kembali memukul kinerja industri periklanan sehingga kembali mengalami penurunan sebesar 5% di kuartal III 2015. Pada kuartal III 2015, kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi kembali menguat seiring investasi yang juga tumbuh, sehingga industri periklanan juga kembali bergerak naik 5%. Pergerakan pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor dan korporasi memang melakukan wait and see dan turut melakukan pergerakan belanja iklan saat kondisi perekonomian Indonesia juga bergerak naik.
62
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Jika dilihat berdasarkan jenis medianya, pertumbuhan belanja iklan di tahun 2015 lebih didorong oleh pergerakan positif di media televisi yang secara total meningkat sebesar 20%. Pergerakannya tercatat stabil dari pembukaan kuartal I 2015 yang tercatat sebesar Rp18,22 triliun hingga ditutup pada angka Rp23,10 triliun di kuartal IV 2015. Sementara itu, belanja iklan media cetak tercatat lebih fluktuatif di sepanjang tahun 2015. Jika dilihat pergerakannya berdasarkan kuartal, media cetak koran dan majalah mengalami fluktuasi yang sama yaitu mengalami penurunan pada kuartal I 2015, meningkat cukup tinggi pada kuartal II 2015, kembali menurun pada kuartal III 2015, dan ditutup meningkat pada kuartal IV 2015. Secara total, belanja iklan pada media cetak koran di tahun 2015 turun 4% dibandingkan tahun 2014 dari sebesar Rp32,24 triliun menjadi Rp30,83 triliun. Tren belanja iklan koran di tahun 2015 didominasi oleh belanja iklan korporasi dan layanan masyarakat oleh pemerintah yang telah bertahan sebagai top spender dalam lima tahun terakhir. Jika dilihat dari angka pembelanjaannya, iklan Pemerintah Daerah Riau adalah yang terbesar di tahun 2015, yaitu mencapai Rp571,05 miliar diikuti oleh belanja iklan Pemerintah Daerah Kalimatan Timur yang mencapai Rp542,1 miliar. Angka belanja iklan pemerintah daerah ini tentunya tak terlepas dari tren pelaksanaan Pilkada yang hanya terjadi dalam periode lima tahun sekali. Penurunan juga terjadi pada media cetak majalah, dari sebesar Rp2,22 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,29 triliun di tahun 2015. Selain karena terpengaruh perlambatan ekonomi, semakin dalamnya migrasi pola baca sebagian masyarakat dari media cetak ke media online atau internet membuat pelaku bisnis media cetak harus lebih mengerahkan strategi serta upaya agar keberadaannya tidak semakin ditinggalkan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Belanja Iklan berdasarkan Media 35,000 30,000 25,000 20,000
522
583 552
470 8,606 7,823
7,834
620
406
7,999
6,955
8,237
463 7,611
533
349
8,038
6,948
15,000 10,000
18,632
21,965
19,866
18,402
18,224
Q2 2014
Q3 2014
Q4 2014
Q1 2015
23,213
21,212
23,010
24,335
Q2 2015
Q3 2015
Q4 2015
Q1 2016
5,000 0
Q1 2014
tv
NPP
MGZ
Strategi 2015 Di tengah berbagai kondisi yang dihadapi industri periklanan di tahun 2015, FORU mengimplementasikan strategi dengan mendorong kinerja divisi Kehumasan, digital, dan aktivasi. Strategi ini dicanangkan dengan pertimbangan bahwa ketiga segmen ini masih memiliki margin usaha yang bagus, dengan cost yang mendukung upaya strategi efisiensi Perusahaan, serta hasil yang dapat langsung dirasakan.
Segmen digital menjadi segmen utama yang dikedepankan FORU seiring pertumbuhan belanja iklan digital yang tumbuh dengan sangat pesat. Strategi-strategi yang diaktualisasikan di tahun 2015 telah dilaksanakan dengan baik dan terbukti efektif untuk memenuhi kebutuhan mitra usaha serta membawa ketiga segmen usaha FORU pada pencapaian yang positif.
TINJAUAN USAHA FORU mengklasifikasikan usahanya menjadi 3 (tiga) segmen usaha, yaitu: 1. Jasa Periklanan, meliputi layanan perencanaan dan belanja media iklan serta pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu. 2. Jasa Kehumasan yang mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relations), penyidikan (litigation public relations), dan manajemen krisis (crisis management). 3. Jasa Desain Grafis, meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat, identitas merek dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran, dan jasa audio visual atau multimedia.
Ketiga segmen usaha ini merupakan bagian dari strategi FORU untuk memberikan layanan full service campaign kepada klien melalui sistem one stop shopping; mulai dari strategi perencanaan komunikasi, pola kehumasan, produksi konten iklan, hingga media placement, dan media buyer. Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009) tentang “Segmen Operasi”, informasi setiap segmen dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
63
Better for You and Me
Jasa Periklanan Di tahun 2015, segmen jasa periklanan FORU berhasil mewujudkan pertumbuhan, baik deri segi new client maupun profitabilitas. Pendapatan usaha jasa periklanan tumbuh sebesar 8,86% menjadi Rp401,47 miliar di tahun 2015 dari sebesar Rp368,81 miliar di tahun 2014. Dalam segmen periklanan, belanja iklan Media Televisi masih mendominasi dengan pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp242,03 miliar atau meningkat sebesar 10,35% dari sebesar Rp219,32 miliar di tahun 2014. Posisi kedua diisi oleh belanja iklan Media Cetak dengan pendapatan sebesar Rp53,04 miliar atau meningkat sebesar 60,56% dari sebesar Rp33,03 miliar di tahun 2014. Sementara posisi ketiga terbesar adalah Media Digital dengan peningkatan pendapatan yang cukup besar yaitu meningkat 10,45% dari Rp14,32 miliar di tahun 2014 menjadi Rp15,82 miliar di tahun 2015. Pencapaian ini didukung oleh strategi FORU yang memiliki kapabilitas tinggi dalam merespon perlambatan ekonomi 2015 dengan baik. Di tengah pola wait and see yang diterapkan oleh sebagian besar klien, FORU mampu unuk memberikan rekomendasi-rekomendasi penjualan sesuai dengan kebutuhan client. Pendapatan Usaha Segmen Jasa Periklanan
2015 Media Televisi
242.027,07
219.318,97
10,35%
Media Cetak
53.041,57
33.034,96
60,56%
Media Digital
15.817,82
14.321,69
10,45%
Media Radio Produksi Iklan Total
4.203,24
3.992,88
5,27%
86.378,77
98.140,94
(11,98%)
401.468,47
368.809,44
8,86%
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
64
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014*)
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kontribusi Segmen Jasa Periklanan terhadap Total Pendapatan Usaha FORU 2015
2014*)
Media Televisi
56,04%
54,24%
Media Cetak
12,28%
8,17%
Media Digital
3,66%
3,54%
Media Radio
0,97%
0,99%
Produksi Iklan
20,00%
24,27%
Total Kontribusi
92,95%
91,22%
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Jasa Kehumasan Di tengah kondisi perekonomian global yang kurang kondusif di tahun 2015, industri kehumasan justru mendapatkan berbagai kesempatan. Mengingat bahwa cost yang dikeluarkan untuk jasa kehumasan lebih efisien dibandingkan jasa periklanan, serta dengan hasil dan nilai lebih yang dapat diraih, industri kehumasan mampu untuk berkembang di sepanjang tahun 2015. Meski harus menghadapi berbagai tantangan, Fortune PR mampu melihat kesempatan yang cukup besar dengan cerdik mengembangkan konsep-konsep yang baik dan efektif. Di tahun 2015, Fortune PR menekankan fokus pada beberapa industri
utama yaitu industri teknologi, consumer product, corporate, dan pemerintahan. Segmen Jasa Kehumasan membukukan pendapatan sebesar Rp24,27 miliar di tahun 2015. Angka ini menurun sebesar 6,37% dari tahun 2014. Meskipun demikian, dari segi value, segmen Jasa Kehumasan justru mengalami peningkatan di tahun 2015 yang tercermin dari peningkatan sumber daya manusia, awareness yang lebih tinggi serta pemahaman konsep kehumasan yang semakin adaptif dengan kebutuhan.
Pendapatan Usaha Segmen Jasa Kehumasan dalam jutaan rupiah
2015 Kehumasan
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014*) 24.273,07
25.925,50
(6,37%)
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
65
Better for You and Me
Kontribusi Segmen Jasa Kehumasan terhadap Total Pendapatan Usaha FORU
Kehumasan
2015
2014*)
5,62%
6,41%
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Jasa Desain Grafis Dan Pameran miliar di tahun 2015, namun lini jasa desain grafis dan pameran tetap mampu mengaktualisasikan pertumbuhan Aset Segmen menjadi sebesar Rp9,29 miliar di tahun 2015 dari sebesar Rp8,33 miliar di tahun 2014.
Di tengah kondisi perlambatan ekonomi tahun 2015, lini Jasa desain grafis dan pameran justru menjadi salah satu primadona. Dengan hasil yang dapat langsung dirasakan baik dari segi engagement dan sales serta cost yang terbilang lebih efisien, lini jasa aktivasi lebih banyak dibutuhkan client di tahun 2015.
Adapun industri yang mendukung pertumbuhan jasa desain grafis dan pameran adalah industri properti, telekomunikasi dan retail.
Meskipun mengalami penurunan dari segi pendapatan usaha dari sebesar Rp9,59 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar Rp6,17
Pendapatan Usaha Segmen Jasa Desain Grafis Dan Pameran dalam jutaan Rupiah
2015 Desain Grafis dan Pameran
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014*) 6.174,85
9.589,23
(35,61%)
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Kontribusi Segmen Jasa Desain Grafis dan Pameran terhadap Total Pendapatan Usaha FORU
Desain Grafis dan Pameran
2015
2014*)
1,43%
2,37%
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
66
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN KEUANGAN Standar Penyajian Laporan Keuangan Modal dan Lembaga Keuangan “Bapepam dan LK” yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013 No. VIIG.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2013.
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain
dalam jutaan Rupiah
2015
Pendapatan Usaha Beban Langsung
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014*)
431.916,39
404.324,18
6,82%
353.064,41
322.568,45
9,45%
Laba Kotor
78.851,98
81.755,73
(3,55%)
Beban Usaha
73.192,58
72.303,04
1,23%
Laba Usaha
5.659,40
9.452,69
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(40,13%)
(1.111,12)
(3.174,17)
(64,99%)
4.548,28
6.278,52
(27,56%)
Beban Pajak Penghasilan
2.476,81
2.316,70
6,91%
Laba Neto Tahun Berjalan
2.071,47
3.961,82
(47,71)%
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain
1.587,67
(520,12)
(405,25%)
Laba Komprehensif
3.659,14
3.441,70
6,32%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Pendapatan Usaha Tahun 2015, FORU mencatat Pendapatan Usaha sebesar Rp431,92 miliar, dengan peningkatan 6,82% dari Pendapatan Usaha di tahun 2014 yang sebesar Rp404,32 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan segmen Media Televisi, Media Cetak, Media Digital dan Media Radio dari tahun 2014 masing-masing sebesar 10,35%, 60,56%, 10,45% dan 5,27%.
Beban Langsung dan Laba Kotor Beban Langsung dari seluruh segmen usaha pada tahun 2015 meningkat 9,45% dari Beban Langsung di tahun 2014 yaitu dari sebesar Rp322,57 miliar menjadi Rp353,06 miliar. Beban Langsung dari Media Televisi, Media Cetak, Media Digital serta Media Radio memberikan kontribusi terhadap meningkatnya keseluruhan beban langsung Perusahaan dengan peningkatan beban masing-masing sebesar 8,81%, 62,05%, 20,45% dan 5,38%. Di sisi lain, Beban Langsung Produksi Iklan, Hubungan Masyarakat serta Desain Grafis dan pameran mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 1,24%, 34,34%, dan 43,06%.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
67
Better for You and Me
Laba Kotor yang dibukukan 3,55% dari Rp81,76 miliar di tahun 2014 menjadi Rp78,85 miliar di tahun 2015. Sementara Beban Usaha memiliki selisih 1,23% dari Rp72,30 miliar di tahun 2014 menjadi Rp73,19 miliar di tahun 2015. Hal ini disebabkan komitmen FORU dalam hal pembayaran gaji, upah
dan kesejahteraan warga FORU yang mengalami peningkatan Rp2,52 miliar atau 4,60% dari tahun 2014. Dengan selisih atas Beban Usaha tersebut, Laba Usaha di tahun 2015 mengalami selisih 40,13% dari Rp9,45 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5,66 miliar di tahun 2015.
Posisi Keuangan Konsolidasian dalam jutaan Rupiah
2015
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014*)
Aset Aset Lancar
250.112,77
228.471,26
9,47%
Aset Tidak Lancar
33.578,90
33.307,25
0,82%
Total Aset
283.691,67
261.778,51
8,37%
Liabilitas Jangka Pendek
136.713,89
116.251,94
17,60%
Liabilitas Jangka Panjang
12.888,19
15.096,12
(14,63%)
Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas
Total Liabilitas
149.602,08
131.348,06
13,90%
Ekuitas
134.089,59
130.430,45
2,81%
Total Liabilitas dan Ekuitas
283.691,67
261.778,51
8,37%
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Aset Total Aset FORU di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,37% atau Rp21,91 miliar, dari Rp261,78 miliar di tahun 2014 menjadi Rp283,69 miliar di tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan karena Aset Lancar meningkat 9,47% atau Rp21,64 miliar, dari Rp228,47 miliar di tahun 2014 menjadi Rp250,11 miliar di tahun 2015. Peningkatan ini khususnya disebabkan Kas dan Setara Kas serta Jasa Dalam Pelaksanaan yang masing-masing meningkat Rp8,19 miliar dan Rp2,68 miliar. Sementara Piutang Lain-lain dari Pihak Ketiga juga meningkat sebesar 124,90% serta Uang muka dan Aset Lancar lainnya mengalami selisih sebesar 13,43% dari sebesar Rp19,26 miliar di tahun 2014 menjadi Rp16,67 miliar di tahun 2015.
68
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Liabilitas Dan Ekuitas Total Liabilitas di tahun 2015 adalah sebesar Rp149,60 miliar, meningkat sebesar 13,90% atau Rp18,25 miliar dari tahun 2014 yang sebesar Rp131,35 miliar. Liabilitas Jangka Pendek memberikan kontribusi peningkatan sebesar Rp20,46 miliar atau 17,60% dari Rp116,25 miliar di tahun 2014 menjadi Rp136,71 miliar di tahun 2015. Liabilitas Jangka Panjang menurun 14,63% atau Rp2,21 miliar, dari Rp15,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp12,89 miliar di tahun 2015. Penurunan ini sejalan dengan kemampuan FORU untuk menyelesaikan kewajibannya terkait imbalan kerja warga.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Ekuitas meningkat sebesar 2,81% atau Rp3,66 miliar dari Rp130,43 miliar di tahun 2014 menjadi Rp134,09 miliar di tahun 2015. Dengan demikian, total Liabilitas dan Ekuitas yang mampu
dibukukan di tahun 2015 adalah sebesar Rp283,69 miliar, meningkat 8,37% dari tahun 2014 yang tercatat pada angka Rp261,78 miliar.
Arus Kas Konsolidasian dalam jutaan Rupiah
2015
Kenaikan (Penurunan) Tahun 2015 Dibandingkan dengan Tahun 2014
2014
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
9.250,11
8.736,86
Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(521,23)
1.371,01
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(543,27)
(5.674,29)
90,43%
Kenaikan Neto Kas dan Setara Kas
5,87% (138,02%)
8.185,61
4.433,57
84,63%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
38.392,98
33.959,41
13,06%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
46.578,59
38.392,98
21,32%
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2015 adalah sebesar Rp9,25 miliar, meningkat 5,87% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp8,74 miliar. Hal ini sejalan dengan peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp22,82 miliar dari sebesar Rp404,98 miliar di tahun 2014 menjadi Rp427,80 miliar di tahun 2015. Di samping itu, pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan juga mengalami kenaikan sebesar Rp19,07 miliar dari sebesar Rp374,03 miliar di tahun 2014 menjadi Rp393,09 miliar di tahun 2015. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp521,23 juta, turun sebesar 138,02% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1.371,01 miliar. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2014 terdapat penerimaan penjualan Entitas Asosiasi sebesar Rp2,25 miliar. Sementara arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tahun 2015 sebesar Rp543,27 juta, selisih 90,43% dari tahun 2014 yang sebesar Rp5,67 miliar. Tidak dilakukannya pembayaran Dividen Tunai di tahun 2015 memberikan kontribusi terbesar terhadap menurunnya arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan. Di sisi lain, piutang pihak berelasi mengalami selisih yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar Rp462,49 juta.
Dengan perhitungan arus kas pada aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan, kenaikan neto kas dan setara kas mengalami selisih 84,63% dibandingkan tahun 2014. Kas dan setara kas awal tahun meningkat 13,06%, sementara kas dan setara kas akhir tahun meningkat 21,32%. Kemampuan Membayar Utang Solvabilitas FORU, atau kemampuan FORU untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka pendek dan jangka panjang dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari rasio Liabilitas terhadap Ekuitas FORU tahun 2015 tercatat 0,77 kali, meningkat tipis jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar 0,71 kali. Sementara rasio Liabilitas terhadap Aset tercatat 0,53 kali, setara dengan tahun 2014 yang juga sebesar 0,5 kali. Tingkat Kolektibilitas Piutang Sampai dengan akhir 2015, tingkat collection period FORU relatif stabil. Hal ini disebabkan karena FORU dan pihak ketiga telah menjalin hubungan bisnis yang kondusif dan senantiasa menjaga komitmen antara satu sama lain.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
69
Better for You and Me
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode penyajian. Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup
Per 31 Desember 2015, rincian pemegang saham FORU yang dikelola oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah Modal
(Rp)
(%)
(Rp)
PT Karya Citra Prima Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Total
431.474.200
92,75%
43.147.420.000
33.749.800
7,25%
3.374.980.000
465.224.000
100%
46.522.400.000
Evaluasi struktur permodalan Perusahaan dikalkulasikan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah total liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara
kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
2015 Total Liabilitas
2014*) 149.602.080.729
131.348.062.639
Dikurangi kas dan setara kas
(46.578.592.771)
(38.392.982.308)
Utang bersih
103.023.487.958
92.955.080.331
Total ekuitas
134.089.589.605
130.430.450.352
0,77
0,71
Rasio utang terhadap modal
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
70
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tambahan Modal Disetor Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian Tambahan Modal Disetor-Neto adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah)
2015
2014*)
Agio saham Penawaran umum saham perdana
6.150.000.000
Agio saham yang berasal dari penambahan modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I
6.150.000.000
613.440.000
613.440.000
Beban emisi efek ekuitas
(3.167.567.104)
(3.167.567.104)
Sub Jumlah
3.595.872.896
3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3.553.096.441
3.553.096.441
7.148.969.337
7.148.969.337
Total
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Kebijakan Dividen Perjanjian dalam prospektus FORU menyebutkan, apabila Pendapatan Bersih pertahun kurang dari Rp15 milyar, maka dividen yang dibagikan sebesar 15% dari Laba Bersih. Apabila Pendapatan Bersih per tahun lebih dari Rp15 milyar, maka dividen yang dibagikan sebesar 20% dari Laba Bersih. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk
tambahan cadangan umum sebesar Rp1.587.275.000 atau 15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp10 per lembar saham atau total sebesar Rp4.652.240.000. Di tahun 2015, FORU tidak melakukan pembagian dividen. Meskipun demikian, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 10 Juni 2015, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp583.306.500 atau sebesar 15% dari laba bersih tahun 2014.
Pembagian dan Pembayaran Dividen Tahun Buku 2010 hingga 2014
Tahun Buku
Laba Bersih
Jumlah Saham (lembar)
Dividen per Lembar Saham
Dividen Kas yang Dibagikan
Rasio Pembagi Dividen
2010
9.648.825.265
4
1.860.895.998
19,29
2011
12.953.959.994
7
3.256.568.000
25,14
2012
12.658.611.833
7
3.256.568.000
25,73
2013*)
10.532.343.314
465.224.000
10
4.652.240.000
44,17
2014*)
3.961.818.602
0
0
0,00
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
71
Better for You and Me
Ikatan Material dan Realisasi untuk Investasi Aset Tetap Di tahun 2015, FORU melakukan investasi perolehan aset tetap senilai Rp562 juta. Program Kepemilikan Saham Oleh Warga dan/atau Manajemen Hingga akhir tahun 2015, FORU tidak memiliki program kepemilikan saham oleh warga dan atau manajemen. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Dana hasil penawaran umum telah digunakan FORU dan telah disampaikan kepada otoritas dan lembaga terkait. Pada tahun 2015, tidak lagi terdapat sisa dana hasil penawaran umum. Informasi Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang/Modal Selama tahun 2015, tidak ada informasi terkait investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Informasi Transaksi dengan Pihak Berelasi FORU melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan FORU:
72
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
a)
b)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan FORU jika orang tersebut; i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas FORU; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas FORU; atau, iii. Personil manajemen kunci FORU. Suatu entitas berelasi dengan FORU, jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan FORU adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Perusahaan, Entitas Anak, dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah Entitas Asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau Entitas Asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari entitas ketiga.
Pada tahun 2015, FORU melakukan beberapa transaksi dengan beberapa pihak berelasi dalam bentuk penjualan, pemberian pinjaman serta pembelian grup. Sifat hubungan dan sifat transaksi yang dilakukan sepanjang tahun 2015 dapat dilihat dalam tabel berikut:
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Sifat Transaksi dengan Pihak Berelasi Pihak-pihak Berelasi
Sifat Hubungan
Sifat Transaksi
PT Prima Rancang Buana
Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
Piutang pihak berelasi dan utang usaha
PT Fortune Travindo
Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
Piutang pihak berelasi, utang usaha dan utang pihak berelasi
Fortune PR Singapore Pte., Ltd
Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
Piutang pihak berelasi
PT Teknografika Nusantara
Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
Piutang usaha, piutang pihak berelasi, pendapatan usaha
Keseluruhan transaksi dengan pihak berelasi dapat dilihat pada lampiran Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2015 pada poin 10, halaman 30, 31, dan 32.
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Pada tanggal 16 Juni 2015, Presiden Republik Indonesia telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. Dalam perubahan Peraturan Presiden ini ditegaskan bahwa Badan Ekonomi Kreatif adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pariwisata. Badan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk fashion, film, animasi, dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. Dengan Badan Ekonomi Kreatif ini, pertumbuhan industri kreatif Indonesia diharapkan agar dapat berkembang dengan lebih pesat. Sebagai Perusahaan penyedia layanan komunikasi pemasaran terintegrasi dalam negeri, FORU siap untuk mendukung berbagai langkah pemerintah untuk meningkatkan geliat dunia kreatif dan berkerja keras bersama setiap elemen negara menuju Indonesia yang lebih maju dan semakin dipertimbangkan di dunia internasional.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan penyesuaian dan amandemen atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan serta mengesahkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016: 1. Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. 2. Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Asosiasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi. 3. Amandemen PSAK 16: Aset tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. 4. Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. 5. Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. 6. Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsoli dasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. 7. Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
73
Better for You and Me
8. Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. 9. ISAK 30 : Pungutan. 10. PSAK 5 (penyesuaian 2015): Segmen Operasi. 11. PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. 12. PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi. 13. PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. 14. PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak berwujud. 15. PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. 16. PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. 17. PSAK 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham. 18. PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menetapkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai November 2015 sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar atas PPN masa Desember 2016 sebesar Rp 3.344.480.276.
ASPEK PEMASARAN DAN PANGSA PASAR Dengan pencapaian angka belanja iklan yang tetap mampu mencatatkan pertumbuhan di tengah berbagai krisis tahun 2015, dapat dikatakan bahwa industri periklanan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Dari kondisi tersebut, tentunya pangsa pasar bagi para pelaku industri periklanan juga terbuka lebar.
74
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
FORU telah menganalisa dan mempelajari pangsa pasar industri periklanan ini dengan baik. Hal ini terbukti dengan pencapaian pendapatan usaha FORU yang didominasi oleh pendapatan dari media televisi, media cetak dan media digital yang ketiganya juga mendominasi keseluruhan belanja iklan di industri periklanan nasional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa strategi bisnis yang dijalankan FORU telah sesuai dengan kondisi pasar.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Untuk semakin melesat sebagai pemain utama di industri periklanan nasional dan global, FORU senantiasa menempatkan strategi pemasaran yang efektif dan akurat sebagai hal yang sangat penting untuk mencapai target bisnis serta visi dan misi yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan aktivitas pemasarannya, FORU didukung oleh tim pemasaran yang unggul dan solid sebagai ujung tombak penentu kesuksesan Perusahaan. FORU tentunya tidak hanya berorientasi pada penjualan namun juga mengutamakan strategi penyampaian pesan yang efektif dengan aktualisasi ide-ide kreatif dan inovasi yang tak terbatas. Dengan demikian, FORU akan memiliki peran lebih dari sekedar eksekutor untuk kebutuhan pengiklan, namun juga dirasakan kehadirannya sebagai entitas yang adaptif dan kreatif.
Ke depannya, FORU akan terus memperluas pangsa pasar di sektor-sektor lainnya dengan mengembangkan berbagai produk baru. Melalui strategi yang tepat, aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar, serta solusi yang inventif, tentunya FORU akan mampu meraih keberhasilan dalam mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain terdepan dalam industri komunikasi dan pemasaran dengan jaringan mitra bisnis yang luas.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
75
Better for You and Me
STRATEGI DAN PROSPEK USAHA FORU memasuki tahun 2016 dengan optimisme tinggi. Meskipun kondisi perekonomian tahun 2016 diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2015, FORU meyakini bahwa solusi yang tepat serta kemampuan untuk selalu berinovasi dan adaptif terhadap segala kondisi adalah energi yang dapat mendukung FORU untuk tetap menjadi yang terdepan di peta persaingan industri. Pertumbuhan anggaran belanja iklan secara keseluruhan di Indonesia tahun 2016 diprediksi akan mencapai 3,5%-4% dengan nilai mencapai Rp160 Triliun atau lebih. Meskipun memasuki tren digital, iklan televisi dikatakan masih akan mendominasi sekitar 75% dari keseluruhan anggaran belanja periklanan nasional.
Total Belanja Iklan Media Digital dan Mobile Internet di Indonesia, 2014-2019 2014 Total Belanja Media* (Miliar) Persentase Total Belanja Iklan Media* (Miliar) Persentase Persentase Total Belanja Iklan Media Belanja Iklan Mobile Internet* (Miliar) Persentase
$9.82 22.0% $0.46
2015 $11.39 16.0%
2016 $13.22 16.0%
$0.83
$1.42
2017 $15.20 15.0%
2018 $17.17 13.0%
$2.34
$3.51
2019 $19.58 14.0% $4.92
98.0%
80.0%
70.0%
65.0%
50.0%
40.0%
4.7%
7.3%
10.7%
15.4%
20.4%
25.1%
$0.04
$0.14
$0.36
$0.82
$1.64
$2.94
250.0%
230.0%
150.0%
130.0%
100.0%
80.0%
Persentase Belanja Iklan Digital
9.3%
17.0%
25.1%
34.9%
46.6%
59.9%
Persentase Belanja Iklan Media
0.4%
1.2%
2.7%
5.4%
9.5%
15.0%
Catatan: Dikonversikan pada nilai tukar Rp11,849,90 per 1US$; **termasuk digital (desktop/laptop, mobile dan peralatan yang terhubung ke internet lainnya), direktori, majalah, koran, iklan outdoor, radio & TV, **termasuk iklan yang dapat muncul di desktop dan laptop serta mobile phone, tablet dan peralatan yang terhubung ke internet lainnya, dan termasuk seluruh format periklanan pada platform tersebut: tidak termasuk SMS, MMS dan iklan P2P, ***termasuk iklan yang ditampilkan pada (banner, video dan rich media) dan pencarian: tidak termasuk SMS, MMS, dan iklan P2P: termasuk belanja iklan di tablet. Sumber: eMarketer, September 2015.
76
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Menurut prediksi eMarketer tentang belanja iklan di berbagai negara, belanja iklan di Indonesia pada tahun 2016 akan kembali tumbuh sebesar 16% dan naik dua digit hingga tahun 2019 dengan investasi pengiklan yang akan mencapai sebesar USD19,58 miliar dalam media berbayar.
Kekuatan Sumber Daya Manusia adalah unsur utama yang akan terus ditingkatkan. Dengan kekuatan dari slogan “burn the fat, strengthen the muscle”, seluruh Warga FORU akan terus bergerak maju, bekerja cerdas demi menghasilkan kreativitas serta kapabilitas yang lebih tinggi.
Tren tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar iklan dengan pertumbuhan paling cepat kedua setelah Argentina. Belanja iklan digital akan tumbuh empat kali lipat lebih cepat dan pertumbuhan iklan digital akan terus melebihi kenaikan media tradisional, dari 7,3% total pasar iklan pada tahun 2015 menjadi 25,1% pada tahun 2019. Sementara belanja iklan mobile akan naik tiga digit dan akan terus berlanjut hingga tahun 2018.
Di segmen jasa desain grafis atau aktivasi, FORU berencana untuk melakukan penggabungan tim demi menghasilkan kekuatan sumber daya manusia yang lebih besar dan memberikan performa yang lebih efektif dalam berinovasi. Sementara di segmen Jasa Kehumasan, kesempatan yang dihadirkan di tahun 2016 akan disambut dengan optimisme tinggi. Fortune PR akan terus berupaya untuk mengaktualisasikan FORU sebagai “house of expertise” dengan meningkatkan kapabilitas SDM level menengah agar lebih mampu mengaplikasikan conceptual thinking dan closing strategy yang tepat sasaran. Developing people akan menjadi sarana utama untuk membuka pintu kesuksesan di tahun 2016.
Untuk menghadapi berbagai tantangan serta menjawab kesempatan yang akan hadir di tahun mendatang, FORU telah mencanangkan sebuah campaign bertajuk “make the move”. Campaign ini adalah sebuah gerakan perubahan yang tidak hanya dilakukan untuk menghadapi economic slowdown yang masih akan membayangi, namun juga sebuah bentuk revolusi, di mana FORU akan bertransformasi untuk menjadi entitas yang lebih efektif, efisien, young dan agile. Untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang lebih baik, FORU akan terus mendalami kondisi pasar dan melakukan berbagai riset terkait industri-industri yang digeluti Perusahaan. Di tahun 2016, FORU akan lebih berfokus pada beberapa industri yang merupakan kekuatan FORU, yaitu retail, otomotif, FMCG dan properti. Dengan terus mengasah keahlian yang telah dimiliki, FORU akan terus mewujudkan performa unggul dan mewujudkan pencapaian yang lebih baik di tahun 2016.
Dari segi pendapatan, FORU telah menargetkan peningkatan pada pendapatan usaha dari Rp431,91 miliar di tahun 2015 menjadi Rp490,00 miliar di tahun 2016. Di akun laba sebelum pajak penghasilan, FORU juga menargetkan pertumbuhan dari sebesar Rp4,54 miliar di tahun 2015 menjadi Rp5,21 miliar di tahun 2016. Laba bersih tahun berjalan juga ditargetkan untuk meningkat mencapai Rp3,90 miliar dari sebesar Rp2,07 miliar di tahun 2015.
Tren Kinerja Keuangan FORU 2014-2016 2014*) (telah diaudit) Pendapatan Usaha Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Laba Neto Tahun Berjalan
2015 (telah diaudit)
2016 (proyeksi)
404.324,18
431.916,39
490.000,00
6.278,52
4.548,28
5.206,61
3.961,82
2.071,47
3.904,96
*) Disajikan kembali sehubungan dengan penerapan retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
77
Better for You and Me
Tata Kelola Perusahaan
78
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik adalah landasan yang menopang kelangsungan hidup perusahaan dan melindungi hak pemangku kepentingan
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
79
Better for You and Me
Implementasi Tata kelola
FORU senantiasa menempatkan aspek tata kelola perusahaan sebagai landasan dalam membangun kepercayaan seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat posisi Perusahaan di tengah persaingan industri yang sangat kompetitif.
80
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
Manfaat mendasar bagi perusahaan yang menerapkan tata kelola perusahaan adalah terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan (perpetually sustainable). Dengan kata lain, manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan akan tampak dalam jangka panjang berupa tren kinerja perusahaan yang tinggi (high performance) serta citra perusahaan yang baik (good corporate image). Untuk itu, FORU senantiasa menempatkan aspek tata kelola perusahaan sebagai landasan dalam membangun kepercayaan seluruh pemangku kepentingan sekaligus memperkuat posisi Perusahaan di tengah persaingan industri yang sangat kompetitif. FORU meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola yang baik dapat mendukung upaya dalam mengaktualisasikan setiap target usaha dengan nilai-nilai positif serta untuk melindungi hak-hak para pemangku kepentingan. Pelaksanaan prinsip tata kelola FORU didasarkan pada UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UndangUndang no. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, anggaran dasar Perusahaan, peraturan pasar modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), Pedoman Tata Kelola di Indonesia, serta hukum dan peraturan terkait lainnya. Tujuan utama penerapan tata kelola di lingkungan FORU adalah untuk: • Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, warga, klien, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan. • Mendorong dan mendukung perkembangan Perusahaan. • Mengelola sumber daya secara lebih baik. • Mengelola risiko secara lebih baik. • Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. • Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan. • Meningkatkan citra Perusahaan menjadi lebih baik.
FORU mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dikenal dengan sebutan TARIF, yaitu: • Transparency (Transparansi) Senantiasa menyediakan informasi laporan keuangan, laporan tahunan serta informasi lain yang relevan dengan akurat, jelas, dan tepat waktu secara terbuka kepada pemegang saham dan juga pemangku kepentingan. • Accountability (Akuntabilitas) Memastikan bahwa semua keputusan yang dituangkan dalam tindakan strategis yang dijalankan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan tertuang dalam laporan pengukuran kinerja, laporan pertanggungjawaban, dan laporan pengendalian internal sebagai bentuk akuntabilitas nyata. • Responsibility (Pertanggungjawaban) Melaksanakan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada asa kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku demi memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dan lingkungan • Independence (Kemandirian) Menjalankan kegiatannya secara mandiri, tanpa paksaan atau pun tekanan dari pihak mana pun. • Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) Memberikan porsi yang adil dan sama rata dalam hal memenuhi setiap hak para pemangku kepentingan. Seluruh nilai-nilai tersebut diimplementasikan dengan kesadaran dan komitmen tinggi dalam setiap aktivitas unit dan lini bisnis agar selalu bertumbuh kembang dalam menghadapi berbagai perubahan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
81
Better for You and Me
Struktur Tata kelola Struktur tata kelola perusahaan yang berlaku di FORU mengacu pada ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa organ Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) organ, yaitu: • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Direksi Masing-masing organ Perusahaan memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dan memiliki independensi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk kepentingan Perusahaan. Jika dinilai perlu, Dewan Komisaris atau Direksi juga dapat membentuk unit atau komite yang berfungsi untuk membantu pelaksanaan tugas dan wewenang yang lebih efektif. Dalam melakukan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit serta fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi.
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ yang berfungsi sebagai wadah para pemegang saham dalam mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam pada perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. RUPS juga merupakan hak dan wewenang pemegang saham dalam mengendalikan kinerja perusahaan di bawahnya dalam batas yang ditentukan oleh undang-undang atau anggaran dasar. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan secara rutin setiap tahun dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dapat dilaksanakan sewaktuwaktu berdasarkan kebutuhan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keputusan yang diambil dalam RUPST dan RUPSLB dilakukan secara transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha Perusahaan. RUPS FORU di tahun 2015 diselenggarakan 2 (dua) kali, yaitu pada tanggal 10 Juni 2015 bertempat di Hotel Royal Kuningan, Ruang Grand Willow, Jl. Kuningan Persada Kav. 2, Jakarta Selatan. RUPS yang diselenggarakan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa dengan proses penyelenggaraan yang sesuai dengan Undang-Undang no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas serta Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum efek Bersifat ekuitas dan
82
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Perusahaan Publik, juncto peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 32/POJK/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang rencana dan penyelenggaraan RUPS. Seluruh keputusan RUPS Luar Biasa secara lengkap telah dipublikasikan kepada seluruh pemegang saham dan telah dimuat dalam dua surat kabar harian berperedaran nasional yang terbit pada Jumat, 12 Juni 2015 yaitu Media Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST wajib diadakan setiap tahun paling lambat enam bulan sejak akhir tahun keuangan Perusahaan. 1. Pada tanggal 4 Mei 2015 FORU memberitakan pengumuman RUPS pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia, yaitu Media Indonesia. 2. Pada tanggal 19 Mei 2015 FORU mengumumkan panggilan RUPS pada pada 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia, yaitu Media Indonesia. 3. Pada tanggal 10 Juni 2015, FORU telah melaksanakan RUPST dengan kuorum 92,97% atau dihadiri oleh 432.522.290 saham dari total saham 465.224.000. Agenda Rapat: a. Pembahasan Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan Rencana Kerja Tahun 2015 serta Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014. b. Pembahasan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun buku 2014. c. Pembahasan Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015. d. Pembahasan tugas dan wewenang serta gaji dan tunjangan Direksi Perseroan serta penerapan honorarium dan atau tunjangan Dewan Komisaris Perseroan. Hasil keputusan yang dicapai adalah sebagai berikut: Agenda Pertama: 1. Menerima baik dan memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta Rencana Kerja 2015. 2. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014.
Tata Kelola Perusahaan
3.
Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2014 dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2014, maka dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2014 sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan.
Agenda Kedua: Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014 digunakan sebagai berikut: i. 15% (lima belas persen) keuntungan yang diperoleh akan digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan. ii. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi dana cadangan sebesar 15% (lima belas persen) akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan di masa yang akan datang. Agenda Ketiga: Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik Perseroan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang akan mengaudit keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berjalan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk melakukan penetapan honorariumnya serta persyaratan penunjukkan lainnya. Agenda Keempat: 1. Tidak mengubah tugas dan wewenang Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan. 2. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan remunerasi berupa gaji dan atau tunjangan bagi Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2016. 3. Menetapkan tidak ada kenaikan remunerasi yaitu honorarium dan atau tunjangan bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 1 tahun berikutnya, berlaku terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2016.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB diadakan berdasarkan keputusan dan kepentingan Perusahaan. 1. Pada tanggal 10 Juni 2015, Perseroan telah melaksanakan RUPSLB dengan kuorum 92,97% atau dihadiri oleh 432.523.590 saham dari total saham 465.224.000. Agenda Rapat: a. Pembahasan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. b. Penyesuaian seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2014. Hasil keputusan yang dicapai adalah sebagai berikut: Agenda Pertama: 1. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. 2. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Indra Abidin dan Bapak Herman Muljadi Sulaeman atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai Direksi Perseroan serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge) kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang dilakukan untuk dan atas nama Perseroan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat. 3. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut: a. Direktur Utama: Aris Boediharjo b. Direktur: Yuliana Leonarda c. Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin 4. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. 5. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas pengurusan Perseroan serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan pengurusan Perseroan yang dilakukan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat. 6. Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan yang
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
83
Better for You and Me
baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut: a. Komisaris Utama: Indra Abidin b. Komisaris: Darjoto Setyawan c. Komisaris Independen: Sebastianus Harry Wiguna Agenda Kedua 1. Menyetujui perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Peraturan No.33/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perseroan Publik termasuk menyusun kembali anggaran dasar Perseroan. 2. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut ke dalam akta Notaris dan selanjutnya mengajukan persetujuan dan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau instansi yang berwenang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan terhadap ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dalam hal terdapat perubahan dan/atau perbaikan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan atau diisyaratkan oleh instansi yang berwenang terkait dengan Perseroan publik.
Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris FORU diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Seluruh anggota Dewan Komisaris FORU yang saat ini menjabat telah memenuhi kriteria dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar FORU dan peraturan OJK No. 33 /POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, antara lain:
84
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Kriteria • Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; • Cakap melakukan perbuatan hukum; • Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan; dan • Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan. Ketentuan • Komposisi anggota Dewan Komisaris harus efektif sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif, tepat, cepat, dan independen. • Masa Jabatan: a. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun. b. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir antara lain apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. •
•
•
Sistem Remunerasi Remunerasi anggota Komisaris ditetapkan oleh RUPS termasuk pemberian uang jasa dan tunjangan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Anggota Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara oleh RUPS jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan yang kuat.
Di akhir tahun 2015, Komposisi Dewan Komisaris FORU terdiri dari seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan seorang Komisaris Independen. Komposisi ini telah disesuaikan dengan no. Kep-305/BEJ/07-2004 Peraturan nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan efek Bersifat ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan tercatat juncto No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, yang menetapkan bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Dalam hal ini Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut dengan susunan Dewan Komisaris FORU per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Dasar Pengangkatan
Indra Abidin
Komisaris Utama
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Darjoto Setyawan
Komisaris
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Independen
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Dewan Komisaris Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara garis besar adalah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kelangsungan usaha, termasuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan. Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris antara lain dimaksudkan agar tercipta kesesuaian dan konsistensi pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris bertujuan untuk mengetahui secara berkala atas pencapaian kinerja selama tahun 2014, sebagai sarana early warning system, dan memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah mendukung pencapaian kinerja Perusahaan. Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan antara lain dengan cara: 1. Meminta keterangan secara tertulis kepada Direksi tentang suatu permasalahan di Perusahaan. 2. Melakukan kunjungan ke unit kerja/kantor cabang/proyek tertentu, baik dengan (atau tanpa) pemberitahuan kepada Direksi sebelumnya. 3. Memberikan tanggapan atas laporan berkala dari Direksi. 4. Menugaskan Komite untuk melakukan tugas-tugas pengawasan sebagaimana yang tercantum dalam Piagam Komite.
Di FORU, setiap Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan pembagian tugas yang merata. Pembagian tugas yang dilakukan memiliki tujuan agar seluruh tugas yang dilakukan oleh Direksi dapat diawasi secara lebih baik dan fokus oleh Dewan Komisaris. Dalam hal pengambilan keputusan pemecahan masalah, Dewan Komisaris senantiasa melakukan diskusi komprehensif dalam suatu rapat Dewan Komisaris demi mencapai mufakat. Dalam hal harmonisasi visi dengan Direksi, Dewan Komisaris berkewajiban untuk: • Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan. • Melakukan pengawasan dan memberikan saran atas pengelolaan perusahaan. • Melakukan penilaian atas kinerja Direksi. • Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan perusahaan, selain gaji dan fasilitas yang diterimanya sebagai Komisaris, yang ditentukan oleh RUPS/Pemegang Saham. Board Charter Dewan Komisaris Jajaran komisaris hendaknya menjadi panutan sebagai contoh perilaku bagi warga. Komisaris harus menghindari segala bentuk timbulnya benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung serta menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi Perusahaan. Interaksi antara Komisaris dengan pemegang saham harus harmonis dengan mengacu kepada pedoman sebagai berikut:
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
85
Better for You and Me
•
•
•
Memberikan pendapat serta saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang diusulkan Direksi. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perusahaan. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan.
Independensi Dewan Komisaris Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan tidak mendapat intervensi dari pemegang saham ataupun pihak lain. Dewan Komisaris dalam memandang
dan menyelesaikan masalah selalu menjauhkan kepentingan pribadi dan menghindari benturan kepentingan. Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris merupakan kompensasi yang diberikan Perusahaan atas dasar kontribusi anggota Dewan Komisaris baik secara kolektif maupun individual selama periode tertentu. Adapun total remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris yang telah disetujui oleh RUPS pada tahun 2015 adalah Rp5.948,69. Besaran angka remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan kebijakan Perusahaan yang dapat terlihat pada Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris sebagai berikut:
Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi dan Nominasi Komisaris
Dewan Komisaris (Fungsi Remunerasi dan Nominasi) Membahas usulan berdasarkan kajian konsultan independen serta mengusulkan kepada RUPS remunerasi dan nominasi bagi anggota Komisaris RUPS
Pengesahan Remunerasi Komisaris & Nominasi anggota Dewan Komisaris
86
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
dilakukan rapat Dewan Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali dan 4 kali rapat koordinasi Dewan Kmisaris dan Direksi. Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan dengan rincian mata acara rapat dan presentase kehadiran sebagai berikut:
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan dengan hasil rapat yang dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk jika terdapat perbedaan pendapat. Selama tahun 2015, telah
No
Tanggal
Mata Acara Rapat
Komisaris Dedi S Panigoro*
Kasman Ardan*
Miranty Abidin*
Lucia Novenna Budiono*
Indra Abidin**
Darjoto Setyawan**
Sebastianus Harry Wiguna**
1
23 Januari 2015
Strategic Business Plan 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
2
26 Maret 2015
Laporan Keuangan 2014
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
3
23 April 2015
Laporan Keuangan Q1 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
4
21 Mei 2015
Persiapan RUPS
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
5
9 Juli 2015
Laporan Keuangan Q2 2015
N/A
N/A
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
6
27 Agustus 2015
Evaluasi Tengah Tahun 2015
N/A
N/A
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
7
7 Oktober 2015
Laporan Keuangan Q3 2015
N/A
N/A
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
8
17 Desember 2015
Evaluasi Kinerja dan Rencana Kerja 2015
N/A
N/A
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
* Selesai masa jabatan Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015 ** Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Selama tahun 2015 Dewan Komisaris mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar, atau workshop, yang diselenggarakan oleh OJK, BEI, IAI, AEI dsb. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan, memberikan rekomendasi dan persetujuan, termasuk melaksanakan rapat-rapat gabungan dengan para anggota Direksi. Dewan Komisaris telah secara aktif mengawasi pengelolaan dan operasional Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung melalui pemantauan terhadap tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk.
Rekomendasi Dewan Komisaris Sesuai dengan tugas dan wewenangnya, Dewan Komisaris memiliki kewajiban untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah memberikan beberapa rekomendasi kepada Direksi, yaitu: • Memberi petunjuk dan arahan agar Direksi semakin menekankan fokus pada pemilihan pengembangan bisnis yang memiliki nilai tambah lebih. • Memberi masukan kepada Direksi agar terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan program-program pengembangan yang efektif dan tepat guna. • Mengawasi dan terus mendorong penguatan penerapan Good Corporate Governance di seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seluruh komponen Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
87
Better for You and Me
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris • Komisaris melakukan penilaian sendiri atas kinerjanya, antara lain mencakup kehadiran dalam rapat, pengetahuan bisnis, identifikasi risiko usaha, ketajaman pengawasan, dan implementasi tata kelola perusahaan. • Komisaris harus menetapkan indikator-indikator yang akan digunakan dalam melakukan penilaian kinerjanya. • Komisaris Utama menetapkan uraian tugas masing-masing Anggota Komisaris. Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati mengenai fungsi dan peranan masing-masing dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap, dan Direksi bertanggungjawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap.
Direksi Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan dan melaksanakan tugas untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar yang telah ditetapkan. Direksi mengemban amanah untuk menjalankan pengelolaan Perusahaan seperti menyusun dan melaksanakan Rencana Bisnis Perusahaan, termasuk menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal, auditor eksternal, menjalankan kebijakan strategis terkait segmen usaha Perusahaan, serta mengelola reputasi Perusahaan.
Nama
88
Komposisi Direksi FORU yang saat ini menjabat telah memenuhi kriteria dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar FORU dan peraturan OJK No. 33 / POJK.04/2014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik, antara lain : Kriteria • Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; • Cakap melakukan perbuatan hukum; • Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan; dan • Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan. Ketentuan a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan. c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau lembaga lain. d. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan atau pemegang saham Perusahaan. Masa Jabatan: a. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun. b. Jabatan anggota Direksi akan berakhir antara lain apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Susunan Direksi FORU per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Jabatan
Dasar Pengangkatan
Aris Boediharjo
Direktur Utama
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Yuliana Leonarda
Direktur
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Indira Ratna Dewi Abidin
Direktur
RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Direktur Utama Direktur Utama adalah pihak yang independen dari Pemegang Saham Pengendali (PSP). Independensi Direktur Utama dinilai berdasarkan keterkaitan yang bersangkutan pada kepengurusan, hubungan keuangan serta hubungan keluarga dengan PSP. Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Direksi Tugas utama Direksi adalah menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan perusahaan yang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan, RUPS, serta undang-undang yang berlaku dengan tanggung jawab serta fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Mengarahkan strategi operasional Perusahaan dalam menjalankan usahanya. 2. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 3. Menguasai, memelihara, dan mengurus aset Perusahaan. 4. Menyusun rencana kerja tahunan, yang memuat anggaran tahunan Perusahaan, dan wajib menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan Dewan, sebelum tahun buku yang akan datang dimulai. Berdasarkan jabatan dan kompetensi khusus masing-masing anggota Direksi, setiap anggota Direksi FORU memiliki perincian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Direktur Utama • Mewakili Perusahaan dalam menciptakan hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan. • Memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan semua kegiatan di seluruh divisi. • Menetapkan kebijakan korporasi yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. • Menetapkan kebijakan manajemen risiko; • Menyetujui perencanaan manajemen risiko. • Bertanggung jawab mengawasi tindak lanjut hasil pelaksanaan audit. • Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan kinerja Perusahaan. • Memastikan pencapaian kinerja Perusahaan sesuai dengan target. • Menyampaikan Laporan Perusahaan kepada pemangku kepentingan.
Direktur • Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan Perusahaan secara keseluruhan. • Melakukan kebijakan terkait pengendalian biaya, waktu, maupun kualitas dalam kegiatan usaha sesuai strategi yang ditetapkan Direksi. • Mengelola struktur modal usaha, memastikan kecukupan likuiditas, solvabilitas serta fleksibilitas struktur keuangan Perusahaan. • Mengkoordinasikan dan mengawasi semua pelaksanaan proyek yang berada dalam kewenangannya. • Mengelola aset Perusahaan meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangannya. • Mengembangkan bisnis Perusahaan termasuk kampanye baru serta menjaga kualitas mutu layanan dan produk Perusahaan. Pedoman Perilaku Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mematuhi hal-hal yang diatur dalam Board Charter. Direksi berkewajiban untuk mencapai target sesuai visi dan misi perusahaan. Kewajiban Direksi adalah sebagai berikut: • Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya. • Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang perusahaan, Rencana Kerja, dan Anggaran perusahaan, termasuk rencana-rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan serta menyampaikannya kepada Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham. • Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengelolaan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan. • Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya perusahaan berupa laporan tahunan termasuk perhitungan tahunan dan laporan manajemen kepada Rapat Umum Pemegang Saham. • Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Pemegang Saham. • Menyiapkan susunan organisasi pengelolaan perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
89
Better for You and Me
•
Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang diterapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan fungsinya Direksi harus menjaga hubungan yang harmonis dengan pemegang saham dengan memenuhi kewajibannya sebagai berikut: • Direksi harus memberikan informasi material yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan kepada Pemegang Saham. • Direksi harus menyiapkan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham yang memungkinkan Pemegang Saham dapat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. • Direksi harus menjamin agar Pemegang Saham mendapatkan hak–haknya sesuai ketentuan Anggaran Dasar, semua keputusan yang diambil secara sah dalam
Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Rapat Direksi Koordinasi antar Direksi dilakukan melalui rapat Direksi yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang mendasari. Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui Rapat Direksi, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil Rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan baik termasuk jika terdapat perbedaan pendapat yang terjadi di dalam rapat. Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi diimplementasikan dan keputusannya tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan tata tertib kerja. Rincian kehadiran rapat Direksi adalah sebagai berikut: Direksi
No
Tanggal
Mata Acara Rapat
Indra Abidin*
Herman Muljadi Sulaeman*
Aris Boediharjo**
Yuliana Leonarda**
Indira Ratna Dewi Abidin**
1
23 Januari 2015
Strategic Business Plan 2015
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
2
26 Februari 2015
Performa Januari
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
3
26 Maret 2015
Performa Februari
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
4
23 April 2015
Performa Maret
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
5
21 Mei 2015
Performa April
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
6
8 Juni 2015
Performa Mei
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
7
9 Juli 2015
Performa Juni
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
8
27 Agustus 2015
Performa Juli
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
9.
17 September 2015
Performa Agustus
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
10.
7 Oktober 2015
Performa September
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
11.
19 November 2015
Performa Oktober
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
12.
17 Desember 2015
Performa November dan Desember
N/A
N/A
Hadir
Hadir
Hadir
* Selesai masa jabatan Direksi berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015 ** Diangkat menjadi Direksi berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
90
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi Direksi Penetapan remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dan kewenangan tersebut dapat diserahkan kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun 2015, penetapan remunerasi Direksi diserahkan kepada Dewan Komisaris, dan diputuskan tidak ada perubahan pada remunerasi Direksi tahun 2015. 1. Penghasilan Direksi, terdiri dari: a. Gaji/Honorarium per bulan. b. Tunjangan; • Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. • Tunjangan Komunikasi bagi Direksi sebesar pemakaian (tt). c. Fasilitas; • Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan. • Fasilitas Kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas beserta pemeliharaan dan operasionalnya.
•
Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. • Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan d. Tantiem/Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan sesuai dengan pencapaian KPI dan tingkat kesehatan Perusahaan. e. Faktor Pajak atas Gaji/Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan tantiem Direksi ditanggung dan menjadi beban Perusahaan. 2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi. Ketetapan mengenai gaji/honorarium, fasilitas Direksi ini mengikuti prosedur yang ditetapkan sejak tanggal 1 Juli 2014, yaitu sebagaimana tersusun dalam bagan berikut:
(Fungsi) Komite Remunerasi dan Nominasi Fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah melakukan kajian remunerasi. Selanjutnya menyusun rekomendasi & mengusulkan remunerasi serta nominasi anggota Direksi Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS hasil kajian. RUPS dapat mendelegasikan kewenangan penetapan kepada Dewan Komisaris RUPS membahas usulan berdasarkan kajian Komite Remunerasi dan Nominasi bagi anggota Direksi Rapat Dewan Komisaris
Penetapan dan Pengesahan Remunerasi dan Nominasi anggota Direksi
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
91
Better for You and Me
Berdasarkan ketetapan dan prosedur yang telah ditetapkan tersebut, total remunerasi Direksi yang diterima selama tahun 2015 adalah sebesar Rp9.603,86 miliar.
Waktu
Materi
Peserta
15 Januari 2015
Diskusi Amendment 2014 EPI
Indra Abidin
15 Januari 2015
Sosialisasi Peraturan OJK 2014
Herman Muljadi Sulaeman
15 Februari 2015
Penjelasan AKSes, Pemeriksaan dan Sanksi
Herman Muljadi Sulaeman
15 Februari 2015
Diskusi Peraturan OJK 33-38
Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015
Diskusi Kode Etik BOD BOC
Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015
Seminar Assuring Good Governance
Herman Muljadi Sulaeman
15 Maret 2015
Seminar Financial & Whistleblower Best Practice
Herman Muljadi Sulaeman
15 April 2015
Diskusi Global Shareholders Enggagement
Indra Abidin
15 April 2015
Seminar Transformasi Bisnis Berbasis Tata Kelola
Herman Muljadi Sulaeman
15 Mei 2015
Diskusi Salary & Corporate Survey 2015
Herman Muljadi Sulaeman
15 Juni 2015
Seminar Mengetahui Insider Information menuju Transparansi Tata Kelola
Herman Muljadi Sulaeman
15 Juni 2015
Diskusi Peran dan Fungsi Corporate Secretary
Indira Ratna Dewi Abidin
15 Juli 2015
Diskusi Charter BOD BOC
Indira Ratna Dewi Abidin
15 Agustus 2015
Seminar Globalisasi Ekonomi dan dampak Ekonomi
Indira Ratna Dewi Abidin
15 Agustus 2015
Dengar Pendapat Rancangan Aturan II A
Indira Ratna Dewi Abidin
15 September 2015
Seminar Economy Outlook 2016
Indira Ratna Dewi Abidin
15 November 2015
Event Capital Market Expo 2015
Indira Ratna Dewi Abidin
15 November 2015
Diskusi Yuk Nabung Saham
Yuliana Leonarda
15 Desember 2015
Seminar Tax Update 2015
Yuliana Leonarda
Dengan pengembangan kompetensi tersebut diharapkan agar seluruh jajaran Direksi FORU akan semakin menunjukkan tingkat kesiapan, kesigapan, dan keaktifan masing-masing Direksi untuk membawa FORU menuju Perusahaan berbasis komunikasi yang unggul di masa depan. Penilaian Kinerja Direksi Barometer kinerja Direksi dilihat dari pencapaian Key Performance Indicator (KPI) di tahun berjalan. Hal tersebut
92
Pengembangan Kompetensi Direksi Untuk meningkatkan pengetahuan tentang industri yang digeluti Perusahaan dan perkembangannya, Direksi juga diikutsertakan dalam program pelatihan di bidang komunikasi dan periklanan terkini termasuk program-program sertifikasi. Selama tahun 2015 Direksi FORU mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar, atau workshop, yang diselenggarakan oleh OJK, BEI, IAI, AEI, dan lainnya, yaitu:
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
di atas juga ditunjang keaktifan dari Direksi yang selalu cepat dalam menanggapi setiap permasalahan melalui rapat-rapat yang bersifat rutin ataupun insidentil. Selain itu, Penilaian Kinerja Direksi juga dilakukan oleh Pemegang Saham setiap tahunnya dalam rangka memenuhi target-target yang ditetapkan untuk tahun 2015 beserta realisasinya. Adapun target-target yang telah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham untuk tahun 2015 beserta realisasinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tata Kelola Perusahaan
Keputusan RUPS Tahunan 10 Juni 2015
Realisasi
Agenda Pertama 1. Menerima baik dan memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta Rencana Kerja 2015. 2. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014. 3. Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2014 dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2014, maka dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku2014 sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan.
Terlaksana
Agenda Kedua: Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2014 digunakan sebagai berikut: 1. 15% (lima belas persen) keuntungan yang diperoleh akan digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan. 2. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi dana cadangan sebesar 15% (lima belas persen) akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan di masa yang akan datang.
Terlaksana
Agenda Ketiga: Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik Perseroan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang akan mengaudit keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berjalan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk melakukan penetapan honorariumnya serta persyaratan penunjukkan lainnya.
Terlaksana
Agenda Keempat: 1. Tidak mengubah tugas dan wewenang Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan. 2. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan remunerasi berupa gaji dan atau tunjangan bagi Direksi Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2016. 3. Menetapkan tidak ada kenaikan remunerasi yaitu honorarium dan atau tunjangan bagi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 1 tahun berikutnya, berlaku terhitung sejak bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2016.
Terlaksana
Keputusan RUPS Luar Biasa 10 Juni 2015
Realisasi
Agenda Pertama: 1. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. 2. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada Bapak Indra Abidin dan Bapak Herman Muljadi Sulaeman atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge) kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan yang dilakukan untuk dan atas nama Perseroan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat. 3. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampa dengan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut: a. Direktur Utama: Aris Boediharjo b. Direktur: Yuliana Leonarda c. Direktur: Indira Ratna Dewi Abidin 4. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat. 5. Memberikan penghargaan yang sangat tinggi dan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai pengawas pengurusan Perseroan serta memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit de charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan pengurusan Perseroan yang dilakukan sampai dengan tanggal ditutupnya Rapat. 6. Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal ditutupnya Rapat sampai dengan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diadakan pada tahun 2016 sebagai berikut: a. Komisaris Utama: Indra Abidin b. Komisaris: Darjoto Setyawan c. Komisaris Independen: Sebastianus Harry Wiguna
Terlaksana
Agenda Kedua: 1. Menyetujui perubahan dan/atau penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Peraturan No.33/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perseroan Publik termasuk menyusun kembali anggaran dasar Perseroan. 2. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan perubahan dan/ atau penyesuaian Anggaran Dasar tersebut ke dalam akta Notaris dan selanjutnya mengajukan persetujuan dan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau instansi yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan perubahan dan/atau perbaikan terhadap ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dalam hal terdapat perubahan dan/atau perbaikan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan atau diisyaratkan oleh instansi yang berwenang terkait dengan publik.
Terlaksana
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
93
Better for You and Me
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi melaksanakan rapat gabungan yang dihadiri oleh masing-masing anggota jika dipandang diperlukan. Rapat gabungan berfungsi sebagai forum dan sekaligus mekanisme bagi para anggota untuk mengambil keputusan secara kolektif terkait dengan kinerja
Perusahaan. Pada rapat koordinasi ini Direksi bersama dengan Dewan Komisaris meninjau kembali isu-isu mengenai kinerja Perusahaaan, mencakup realisasi keputusan rups pada tahun sebelumnya. sepanjang tahun 2015, rapat gabungan ini telah dilakukan sebanyak 4 (empat) kali. Tingkat kehadiran masingmasing anggota adalah sebesar 100% dengan detail sebagai berikut:
Periode Januari – Juni 2015 Jadwal Rapat
Agenda
Dedi S Panigoro
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
Indra Abidin
HeRman Muljadi Sulaeman
23 April 2015
Laporan Keuangan Q1 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
9 Juli 2015
Laporan Keuangan Q2 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Absen
Hadir
Hadir
Yuliana Leonarda
Indira Ratna Dewi Abidin
Periode Juli – Desember 2015 Jadwal Rapat
94
Agenda
Indra Abidin
Darjoto Setyawan
Sebastianus Aris Harry Boediharjo Wiguna
7 Oktober 2015
Laporan Keuangan Q3 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
17 Desember 2015
Evaluasi Kinerja dan Rencana Kerja 2016
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
Komite di Bawah Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit yang memiliki fungsi utama untuk membantu dan mengevaluasi tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, meliputi pengendalian intern dan kualitas pelaporan Perusahaan. Pembentukan dan pelaksanaan tugas Komite Audit FORU berpedoman pada Keputusan BAPEPAM No.29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Masa jabatan keanggotaan dalam Komite Audit adalah 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan, dengan tidak mengurangi kewenangan. Komite Audit juga memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terhadap fokus kerja tahunan. Fokus utama Komite Audit adalah meyakinkan bahwa manajemen risiko bisnis dan pengawasan internal telah dilaksanakan dengan benar dan efektif oleh Perusahaan. Pengangkatan dan Pemberhentian Komite Audit Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dilakukan oleh Dewan Komisaris, terakhir berdasarkan surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan Komisaris tanggal 7 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komite Audit PT Fortune Indonesia Tbk Periode 2015-2016. Kriteria Komite Audit Untuk menjamin kualitas kerja Komite Audit, FORU menetapkan serangkaian kriteria yang harus dipenuhi oleh anggota Komite Audit, yaitu: a. Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerja yang cukup di bidang pengawasan/ pemeriksaan. b. Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Perusahaan. c. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya. d. Salah seorang dari anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, dan salah seorang harus memahami industri/bisnis Perusahaan. Piagam Komite Audit Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite
Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif, dan independen, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Adapun Piagam Komite Audit telah dituangkan dalam bentuk buku panduan dan dimuat di website FORU. Komposisi, Independensi dan Masa Jabatan Komite Audit Sesuai dengan acuan kerja di dalam Piagam Komite Audit dan Peraturan Bapepam-LK, maka Komite Audit Perusahaan terdiri dari minimal 3 (tiga) anggota. Komisaris independen secara otomatis menduduki jabatan sebagai Ketua Komite Audit. Dewan Komisaris mengangkat 2 (dua) pihak eksternal yang independen sebagai anggota. Dewan Komisaris dapat menentukan perlu atau tidaknya penambahan jumlah anggota Komite Audit. FORU telah memenuhi ketentuan tersebut dengan menunjuk Sebastianus Harry Wiguna yang merupakan Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit dan 2 (dua) orang anggota, yaitu Dharmawandi Sutanto dan Devi Widjaja sebagai anggota Komite Audit. Anggota Komite Audit FORU memenuhi persyaratan independensi dan memiliki keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan. Anggota Komite Audit juga tidak ditunjuk dari pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit atau jasa non-audit kepada perusahaan lain dalam waktu enam bulan terakhir. Profil Komite Audit Ketua Komite Audit – Sebastianus Harry Wiguna Profil Sebastianus Harry Wiguna yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit sekaligus Komisaris Independen Perusahaan dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris dalam Laporan tahunan ini. Dharmawandi Sutanto (Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2015) Warga Negara Indonesia. Lulus sebagai Sarjana Akuntansi Universitas Tarumanegara pada tahun 1992. Saat ini bekerja sebagai Direktur PT Tri Banyan Tirta Tbk. Sebelumnya pernah memegang beberapa jabatan penting seperti Associate Manager Prasetio Utomo & Co (Arthur Andersen & Co.SC) Public Accounting Firm (1992 - 1996), Senior Manager PT Omni Capital (2004 - 2011), dan Direktur Utama PT Kokoh Inti Arebama Tbk (2006 - 2011).
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
95
Better for You and Me
Makmur (2007 - 2010), dan Audit Manager Tjahjadi, Prodhono & Teramihardja (Morison International) (Januari 2011- Juli 2011).
Devi Widjaja (Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2015) Warga Negara Indonesia. Sarjana Akuntansi Universitas Tarumanegara pada tahun 1999. Saat ini bekerja sebagai Audit Manager Tjahjadi & Tamara (Morison International). Sebelumnya pernah memegang beberapa jabatan penting seperti Financial Controller and Internal Audit Manager PT Omni Capital (2003 - 2007), Internal Audit Manager PT Danatama
Nama Sebastianus Harry Wiguna
Jabatan
Dasar Penunjukkan
Akhir Masa Jabatan
Ketua
Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015
Juni 2016
Dharmawandi Sutanto
Anggota
Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015
Juni 2016
Devi Widjaja
Anggota
Rapat Dewan Komisaris, 7 Oktober 2015
Juni 2016
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Merujuk kepada piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan terhadap kinerja Perusahaan. b. Menyiapkan sejumlah prosedur dan administrasi lainnya termasuk pelaporan yang harus dipersiapkan guna berjalannya kegiatan Komite Audit secara efektif. c. Mengawasi semua pelaporan informasi keuangan, selain itu, Komite Audit juga berfungsi untuk menyelesaikan segala perselisihan antara manajemen, auditor eksternal dan atau auditor internal tentang pelaporan keuangan. d. Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan pengendalian internal Perusahaan, mengawasi jalannya pelaksanaan manajemen risiko. e. Ikut menunjuk dan atau memberhentikan, serta mengawasi pekerjaan, Kepala Divisi Audit Internal dan Unit Audit Internal, menjadi penghubung utama dan menyediakan forum yang tepat untuk menangani semua hal yang berkaitan dengan audit atau pemeriksaan dari pihak regulator, apabila ada. f. Ikut menunjuk dan atau memberhentikan serta mengawasi pekerjaan Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit atau tugas audit lainnya di luar audit Laporan Keuangan sesuai dengan kesepakatan yang ada, pernyataan opini terhadap Laporan Keuangan dan audit lainnya yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik perlu mendapat persetujuan Komite Audit. g. Memastikan ketaatan Perusahaan terhadap perundangundangan yang berlaku sehingga tercapai Good Corporate Governance
96
Komite Audit FORU telah diangkat oleh Dewan Komisaris untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tahun 2016 mendatang dengan mengikuti masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang saat ini menjabat. Masa jabatan masing-masing anggota Komite Audit dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
g.
Menerima secara langsung, maupun melalui laporan manajemen, keluhan/pengaduan dari pihak internal dan eksternal Perusahaan; membangun dan memelihara mekanisme penyampaian keluhan/pengaduan seperti adanya penggelapan uang, kecurangan lainnya serta kegiatan lain yang tidak pantas.
Selain tugas-tugas di atas, Komite Audit juga menerima tugas khusus dari Dewan Komisaris, tugas ini diselesaikan sesuai dengan tujuan yang diminta oleh Dewan Komisaris. Kode Etik Komite Audit Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit, menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara jujur, objektif, independen, dan profesional, dengan secara sungguh-sungguh memanfaatkan semaksimal mungkin keahliannya untuk kepentingan Perusahaan. Kode etik sebagaimana diatur dalam Charter Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit, dengan sungguh-sungguh dan konsisten, patuh terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komite Audit. 2. Komite Audit dan setiap anggota dalam Komite Audit, secara bertanggung jawab menjaga kerahasiaan segala informasi yang diperoleh terkait Perusahaan, baik selama menjabat dalam Komite maupun setelah tidak menjabat dalam Komite.
Tata Kelola Perusahaan
3.
4.
5. Setiap anggota Komite Audit, tidak menerima apapun pemberian dari Perusahaan di luar yang diizinkan peraturan dan perundang-undangan.
Setiap anggota Komite Audit, tidak memberikan jasa apapun terhadap Perusahaan baik secara langsung (individu) maupun tidak langsung (melalui kelembagaan), karena dapat mempengaruhi independensi anggota Komite maupun objektivitas sikap anggota Komite. Apabila dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komite Audit ternyata terdapat situasi “terjadi benturan kepentingan”, anggota yang bersangkutan tidak dilibatkan dalam proses/kegiatan tersebut.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah menggelar rapat dalam rangka mengemban amanah pemangku kepentingan, dan fungsinya sebagai komite independen yang bertanggung jawab langsung ke Dewan Komisaris dengan agenda sebagai berikut:
Periode Januari – Juni 2015 Jadwal Rapat
Agenda
Dedi Sjahrir Panigoro
Alexander Ronald Sindhika
Dharmawandi Sutanto
29 Januari 2015
Pembahasan Laporan Keuangan Tahunan 2014
Hadir
Hadir
Hadir
9 Juli 2015
Pembahasan Laporan Keuangan Q1 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Sebastianus Harry Wiguna
Dharmawandi Sutanto
Devi Widjaja
Periode Juli – Desember 2015 Jadwal Rapat
Agenda
9 Juli 2015
Pembahasan Laporan Keuangan Q2 2015
Hadir
Hadir
Hadir
7 Oktober 2015
Pembahasan Laporan Keuangan Q3 2015
Hadir
Hadir
Hadir
Kebijakan Remunerasi Komite Audit Merujuk kepada kebijakan PT Fortune Indonesia Tbk, Komite Audit FORU memperoleh remunerasi sesuai keputusan Direksi. Program Kerja Komite Audit Komite Audit telah mencanangkan program kegiatan di antaranya adalah: a. Melakukan evaluasi atas Laporan Keuangan Perusahaan secara triwulanan sesuai dengan pedoman kerja Komite Audit dan perundang-undangan yang berlaku. b. Meninjau Laporan Manajemen secara bulanan, semesteran, triwulanan dan tahunan.
c.
Meninjau kinerja Auditor Eksternal atas audit yang dilakukan terhadap kinerja finansial Perusahaan.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2015 Sesuai dengan program kerja audit tahunan 2015, Komite Audit telah melakukan audit terhadap beberapa objek Audit sebagai berikut:
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
97
Better for You and Me
Jumlah Penugasan
Jumlah Laporan yang diterbitkan
Audit Operasional bulanan
12 penugasan
12 laporan
Review laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak
4 penugasan
4 laporan
Manajemen Risiko
1 penugasan
1 laporan
Penilaian atas kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal Perusahaan
1 penugasan
1 laporan
Jenis Pekerjaan
Komite Remunerasi dan Nominasi FORU tidak memisahkan fungsi Komite Remunerasi & Nominasi dari tugas Dewan Komisaris sehingga semua tugas Komite Remunerasi & Nominasi diemban langsung oleh Dewan Komisaris. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Fungsi Nominasi a. Menganalisa, menyusun, dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris; b. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi kepada Dewan Komisaris; c. Memantau pelaksanaan dan menganalisa kriteria dan prosedur seleksi bagi calon Pejabat satu tingkat di bawah Direksi; d. Menyusun sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; e. Memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi; f. Memberikan pendapat atau nasihat kepada Direksi atas keputusan Direksi untuk mutase dan atau pengangkatan non pekerja Perusahaan menjadi pejabat satu tingkat di bawah Direksi; g. Menganalisa data pejabat satu tingkat di bawah Direksi yang disampaikan oleh Direksi secara triwulanan dan setiap waktu jika ada perubahan;
No 1.
Tanggal 21 Mei 2015
Mata Acara Rapat Persiapan RUPS
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit.
2. Fungsi Remunerasi a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Warga Perusahaan; b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi; b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pekerja Perusahaan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. c. Memberikan rekomendasi tentang pemberian opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pekerja Perusahaan, antara lain opsi saham; d. Memberikan rekomendasi tentang sistem pensiun bagi pekerja Perusahaan; e. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam pengurangan pekerja Perusahaan. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Nominasi Dan Remunerasi Dikarenakan tidak adanya pemisahan fungsi Nominasi dan Remunerasi dari tugas Dewan Komisaris, maka di tahun 2015 pembahasan terkait fungsi tersebut dilakukan pada rapat dewan Komisaris yang diselenggarakan pada bulan Mei 2015: Komisaris
Dedi S Panigoro*
Kasman Ardan*
Miranty Abidin*
Lucia Novenna Budiono*
Indra Abidin**
Darjoto Setyawan**
Sebastianus Harry Wiguna**
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
N/A
N/A
N/A
* Selesai masa jabatan Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015 ** Diangkat menjadi Komisaris berdasarkan keputusan RUPSLB 10 Juni 2015
98
h.
Tata Kelola Perusahaan
Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi telah mencanangkan program kegiatan sepanjang tahun 2015, yaitu: a. Melakukan analisa mendalam untuk menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. b. Melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan sistem penilaian kinerja Perusahaan. c. Memberikan rekomendasi terkait remunerasi dan manfaat lainnya yang akan dialokasikan Perusahaan.
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Sepanjang tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan aktivitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan atas aktivitas dan operasional Perusahaan. Laporan singkat kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. b. Melakukan peninjauan remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aset Perusahaan dan/atau benchmark/salary survey minimal 1 tahun untuk diajukan dalam RUPS. c. Menentukan jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Kepemilikan Saham
Nama Dewan Komisaris
Jabatan
Jumlah FORU
Entitas Anak
Indra Abidin
Komisaris Utama
N/A
N/A
Darjoto Setyawan
Komisaris
N/A
N/A
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Independen
N/A
N/A
Kepemilikan Nama Direksi
Jabatan
Jumlah FORU
Entitas Anak
Aris Boediharjo
Direktur Utama
N/A
N/A
Yuliana Leonarda
Direktur
N/A
N/A
Indira Ratna Dewi Abidin
Direktur
N/A
N/A
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
99
Better for You and Me
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan organ di bawah Direksi yang bertanggung jawab atas terselenggaranya fungsifungsi manajemen di bidang kesekretariatan, hubungan dengan investor, aspek komunikasi, hubungan masyarakat, serta memberikan saran perbaikan kebijakan dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam rangka tata kelola perusahaan yang baik. Penunjukkan Sekretaris Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan emiten atau perusahaan publik, yaitu memenuhi persyaratan sebagai berikut: • Cakap melakukan perbuatan hukum. • Memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang hukum, keuangan, dan tata kelola perusahaan. • Memahami kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik. • Dapat berkomunikasi dengan baik, dan • Berdomisili di Indonesia FORU telah menunjuk dan mengangkat Indira Ratna Dewi Abidin sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002, yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.01/ DIR/KEP/2001. Profil Sekretaris Perusahaan Indira Ratna Dewi Abidin Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002. Lahir di Bandung, 29 Oktober 1969. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995, kemudian berhasil meraih gelar Master of Education dari Universitas Boston pada tahun 2001. Beliau memulai perjalanan karirnya di FORU sebagai Assistant to CEO dan New Business Development Fortune Indonesia (1996-1998). Beliau kemudian memegang beberapa jabatan lain di FORU, yaitu sebagai Venus PR Division Head Fortune Indonesia (2002-2003), Deputy Managing Director Fortune PR (2004), Managing Director Fortune PR (2005-2013), dan Chief Happiness Officer Fortune PR(2013-2015), dan pada tahun 2015 beliau diangkat sebagai Direktur berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU 2015. Beliau juga pernah menjabat sebagai Asisten Peneliti di Boston Medical Center (1999-2001) serta koordinator di HarborCov Women Empowerment Center (1999). Beliau aktif terlibat dalam Asosiasi Sekretaris Perseroan Indonesia sejak 2002 dan pernah bergabung dengan AIESEC Indonesia (1989-1993). Selain aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar beliau juga aktif sebagai pengajar dan pembicara.
100
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dalam Divisi Sekretaris Korporasi didukung oleh Departemen Hukum Korporasi dan Departemen Komunikasi Korporasi dengan tanggung jawab sebagai berikut: a. Memastikan pelaksanaan keterbukaan informasi keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan maupun keterangan lain yang dibutuhkan pasar modal. b. Memastikan transparansi hasil RUPS Tahunan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mencapai seluruh pemangku kepentingan. c. Memastikan pemenuhan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Perusahaan. d. Memastikan Perusahaan telah memenuhi seluruh peraturan pasar modal serta peraturan dan perundangundangan yang terkait dengan Perusahaan. e. Menerima dan menindaklanjuti keluhan dari eksternal Perusahaan maupun keluhan atau masukan dari pihak internal yang bertindak sebagai whistleblower. f. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. h. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. Program kerja 2015 Dalam struktur organisasi FORU, Divisi Sekretaris Korporasi, Departemen Hukum Korporasi, dan Komunikasi Korporasi yang difungsikan sebagai Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Kegiatan yang telah dijalankan selama tahun 2015 terkait fungsinya adalah: • Memenuhi kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal dan yang dinyatakan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas. • Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa, Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan undang-undang yang berlaku. • Menangani administrasi kesekretariatan atau korespondensi Perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pasar modal termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tata Kelola Perusahaan
•
•
Meningkatkan implementasi keterbukaan informasi dengan mengelola strategi komunikasi eskternal dan internal yang dengan segenap pemangku kepentingan untuk menyampaikan berita dari Perseroan secara terbuka dan bertanggung jawab serta membangun citra positif Perseroan. Mengawasi perkembangan dan perubahan-perubahan regulasi yang terjadi di pasar modal, menginformasikan perubahan tersebut kepada manajemen Perusahaan serta melaksanakan perubahan-perubahan regulasi tersebut di lingkungan Perusahaan.
Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Divisi Sekretaris Korporasi secara rutin mengikuti perkembangan pasar modal dengan mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar, atau workshop, yang diselenggarakan oleh OJK, BEI, IAI, AEI, dan ICSA.
Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tugas-tugas utama yang telah dijalankan Sekretaris Perusahaan termasuk keterbukaan informasi Perusahaan kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek, dan publik selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Melakukan korespondensi dengan OJK dan BEI sebagai regulator pasar modal secara rutin. b. Menyampaikan perkembangan komunitas investor kepada Direksi. c. Menyampaikan perkembangan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Perusahaan kepada masyarakat dalam bentuk siaran pers, informasi pada situs Perusahaan, peliputan media dan memenuhi permintaan informasi yang disampaikan pemangku kepentingan. d. Menyampaikan Laporan Tahunan 2015 dan Laporanlaporan keuangan triwulan kepada OJK dan BEI serta memuat laporan tersebut pada situs Perusahaan. e. Menyelenggarakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa. f. Mengadakan konferensi pers, pertemuan dan peliputan media. Termasuk Paparan Publik Tahunan.
Audit Internal Terbentuknya Audit Internal merupakan implementasi atas keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal untuk Perusahaan Publik. Dengan terbentuknya Audit Internal, maka Perseroan telah memenuhi Peraturan BAPEPAM-LK tersebut. Divisi Audit Internal FORU dibentuk sejak tahun 2010 untuk memastikan bahwa penerapan tata kelola perusahaan telah dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan. Dalam struktur organisasi, Audit Internal ditempatkan secara independen dan bertanggung jawab untuk melaporkan kegiatannya kepada Direksi. Divisi Audit Internal bertugas untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasional perusahaan dilakukan sesuai dengan prinsip operasional perusahaan yang berlaku umum, audit operasional serta audit kepatuhan untuk memastikan bahwa standar operasi telah dipatuhi oleh seluruh sendi operasi, serta audit investigatif bila perlu.
Komposisi dan Dasar Penunjukkan Audit Internal Ketua Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direksi berdasarkan keputusan Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris tanggal 26 Juli 2011, Perusahaan menunjuk Maria Magdalena Lanasastri Setiadi sebagai ketua Unit Audit Internal. Dalam melaksanakan tugas pengawasan internalnya, Kepala Unit Internal Audit didukung oleh 3 (tiga) orang pegawai pada unit audit internal yang terdiri atas 3 (tiga) orang jabatan struktural dan 3 (tiga) orang jabatan fungsional. Piagam Audit Unit Audit Internal Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional perusahaan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah dibentuk pada tahun 2011. Piagam Audit Internal dibuat
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
101
Better for You and Me
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008). Piagam Unit Audit Internal ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris FORU pada tanggal 26 Juli 2011. Piagam Audit Internal yang mengatur tentang pedoman kerja Unit Audit Internal telah dibuat dalam buku panduan perusahaan dan dimuat di website FORU.
•
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal • Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengawasan dan pemeriksaan atas seluruh unit kerja. • Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan Program Kerja. • Pemeriksaan Tahunan (PKPT) pada seluruh unit kerja yang ada di perusahaan. • Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai penerapan peraturan-peraturan, prosedur-prosedur, kebijakankebijakan, standar-standar dan hal lainnya (termasuk sistem-sistem manajemen dan standar manajemen) yang dilaksanakan oleh unit kerja.
•
•
•
Mengkoordinasikan audit eksternal dan melakukan pengawasan fungsional, serta menyediakan data dan informasi perusahaan untuk kebutuhan tersebut. Memberikan pendapat, rekomendasi, dan saran-saran perbaikan kepada Direksi dan para Manajer Unit Kerja yang diperiksa, baik diminta maupun yang tidak diminta, dalam hal mengamankan harta dan kekayaan perusahaan terkait perbuatan melanggar hukum. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit internal. Mengembangkan sistem pengawasan dan pemeriksaan sesuai ketentuan Pemerintah dan perkembangan bisnis Perusahaan. Laporan hasil audit internal 2014 telah disampaikan oleh direksi dan telah menjadi panduan atau pedoman untuk melakukan kegiatan lanjutan.
Pengembangan Kompetensi Audit Internal Sepanjang tahun 2015, Auditor Internal FORU mengikuti beberapa pelatihan yang terkait dengan kompetensi dan tata laku audit internal untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesional.
Struktur dan Kedudukan Audit Internal
Komite Audit
Dewan Komisaris
Direksi
Audit Internal
102
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Sekretaris Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Audit Eksternal Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2015, Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dibantu oleh Komite Audit telah menunjuk secara langsung Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan untuk menjadi auditor eksternal terhadap pelaporan kinerja keuangan untuk tahun buku 2015. Tahun 2015 merupakan tahun pertama bagi Kantor Akuntan Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan sebagai auditor eksternal yang ditunjuk untuk melakukan audit laporan keuangan tahunan Perusahaan. Tugas Pokok Auditor Eksternal mempunyai tugas pokok sebagai akuntan publik yang melaksanakan standar auditing yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit yang dilakukan meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-
Tahun Buku
Akuntan
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Hasil Penilaian Hasil audit tahun buku 2015 yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material berdasarkan undang-undang serta prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia tanpa pengecualian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Adapun biaya yang dikeluarkan Perusahaan untuk penugasan KAP di tahun buku 2015 ini adalah sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan KAP. Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan selama 3 (tiga) tahun terakhir:
Kantor Akuntan Publik
Ruang Lingkup Audit Keuangan
Opini Audit
2014
Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, Ak.,CPA
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, & Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan (Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
2013
Drs. Emanuel Handojo Pranadjaja, Ak.,CPA
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, & Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan (Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
2012
Juninho Widjaja, CPA
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, & Rekan
Laporan Keuangan Perusahaan (Konsolidasian)
Wajar Tanpa Pengecualian
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
103
Better for You and Me
Sistem Pengendalian Internal Demi mencapai tujuan atau objektif yang telah ditetapkan, FORU mengimplementasikan sistem pengendalian internal yang telah dirancang dengan matang. Sistem pengendalian internal yang diterapkan FORU adalah suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan kinerja Perusahaan. Pengendalian internal dapat dikatakan secara spesifik sebagai sistem operasional dan prosedur yang digunakan untuk menyediakan informasi keuangan yang transparan, serta patuh terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Selama tahun 2015, FORU telah mematuhi elemen-elemen pengendalian internal yang telah disusun yaitu dengan melaksanakan rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta rapat Koordinasi secara rutin dan periodik. Untuk memastikan efektivitas pengendalian internal, FORU semaksimal mungkin
Penyimpangan Internal FORU memiliki kebijakan dan prosedur yang mengatur penanganan penyimpangan internal yang dapat menyebabkan kerugian moral ataupun finansial yang dilakukan oleh manajemen, pegawai tetap maupun tidak tetap. Selama tahun 2015, tidak terdapat peristiwa penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap, dan karyawan tidak tetap yang dapat dikategorikan sebagai internal fraud.
104
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
menaati bahkan melebihi kewajiban yang telah diatur. Selama pelaksanaannya, sistem pengendalian internal FORU telah terbukti dapat meminimalisasi tingkat penyelewengan yang berjalan bersamaan dengan maksimalnya pelaksanaan sistem ketenagakerjaan sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif. Evaluasi atau Penilaian atas Efektivitas Pengendalian internal Evaluasi atau penilaian atas penerapan pengendalian Internal dilakukan untuk menilai efektivitas pelaksanaan pengawasan dan tindakan penanggulangan. Selama tahun 2015, FORU kembali mampu untuk memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan bahwa penerapan pengendalian internal telah memadai dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Fungsi Kepatuhan
Direksi dan staf Perusahaan telah memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, merupakan rangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat mencegah untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan Perusahaan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
105
Better for You and Me
Manajemen Risiko Dalam menghadapi situasi industri komunikasi dan pemasaran yang penuh dengan tantangan, FORU mengutamakan prinsip pengelolaan manajemen risiko yang berasaskan penghindaran risiko, pemindahan risiko, pengurangan efek negatif risiko, dan penampungan sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko tertentu. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal, dan berkesinambungan. Prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional dan manajerial perusahaan. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam implementasi manajemen risiko. FORU melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko sekaligus usaha perbaikan untuk menanggulangi implikasi negatif dari risiko tersebut. Upaya pengendalian risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah penurunan nilai perusahaan yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri komunikasi dan pemasaran. Identifikasi Risiko Usaha Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik, Kebijakan Manajemen Risiko harus dilaksanakan di setiap unit kerja dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Mendeteksi/mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktivitas. 2. Melakukan pengukuran tingkat/besarnya setiap risiko, dengan memperhitungkan besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya peluang risiko. 3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab terjadinya risiko, sebagai dasar untuk memetakan dan mengendalikan risiko yang signifikan. 4. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko yang mempunyai prioritas tinggi/risiko signifikan. 5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko yang membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. 6. Melakukan pemantauan risiko secara berkesinambungan khususnya yang memiliki dampak cukup signifikan terhadap kondisi perusahaan.
106
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas dilaksanakannya kebijakan manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing, guna mewujudkan terciptanya suatu sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Profil Risiko digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Audit Tahunan oleh Audit Internal dalam pelaksanaan kegiatan Risk Based Audit (RBA) yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa rencana pengendalian risiko telah dilaksanakan dengan baik dan efektif. Hasil dari pelaksanaan RBA ini diharapkan dapat menjadi tolok ukur efektivitas pengelolaan risiko dan akan dilaporkan ke Manajemen serta Komite Audit dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan. Jenis dan Pengelolaan Risiko Usaha Dalam rapat Direksi dengan Dewan Komisaris maupun Divisi Audit Internal dan Komite Audit selalu dilakukan pembahasan mengenai risiko usaha dan mitigasi risiko yang dapat dilaksanakan. Risiko-risiko tersebut merupakan risiko usaha yang bersifat material dan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Adapun beberapa risiko yang telah teridentifikasi di sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Pengelolaan Risiko: FORU mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih. FORU melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
Tata Kelola Perusahaan
b.
Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga. Adapun beberapa risiko yang datang dari perubahan pasar adalah sebagai berikut: a. Risiko Nilai Mata Uang Asing Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset/ liabilitas moneter bersih yang berbeda dengan mata uang fungsional FORU.
Pengelolaan Risiko: FORU memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan pada waktu yang tepat.
b.
Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari FORU yang dikenakan suku bunga mengambang.
Pengelolaan Risiko: FORU memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
c.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal FORU tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Risiko Pengelolaan Modal FORU dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal FORU terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman dan ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, saldo laba, dan komponen ekuitas lainnya.
Pengelolaan Risiko: Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash in) dan kas keluar (cash out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo.
Evaluasi Atas Efektivitas Manajemen Risiko Direksi FORU secara berkala melakukan tinjauan struktur permodalan FORU. Sebagai bagian dari tinjauan ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. FORU selaku entitas induk mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas. FORU mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. FORU dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Perusahaan memandang bahwa pengelolaan seluruh risiko yang muncul di tahun 2015 sudah berjalan dengan efektif dan menjadi salah satu pendorong gerak laju mesin Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
107
Better for You and Me
Perkara Hukum PT Fortune Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk Fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero). Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt. Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). 3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011. 4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat sebesar Rp311.000.000. 5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp100.000.000. 6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Atas proses banding tersebut Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat No: 532/ PDT/2013/PT.DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu: 1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FAC) 2. Menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 140/Pdt.G/202/PN.,Jkt.Sel tanggal 4 Maret 2013 3. Menghukum pembanding (FAC) untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, sebesar Rp150.000. Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/ FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang diwakili oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tanggal 24 Januari 2014 No. 532/PDT/2013/PT/DKI. Juncto dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tanggal 4 Maret 2013, No. 140/Pdt.G/202/PN.Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi tersebut.
Kode Etik Pedoman Kerja Perusahaan Dalam rangka meningkatkan implementasi tata kelola perusahaan, FORU telah merumuskan pedoman kerja dan etika yang disebut dengan Pedoman Warga Fortune sebagai landasan bagi setiap warga dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan sesama warga. FORU yakin bahwa dengan penerapan tata kelola perusahaan secara bertahap dan konsisten dapat meningkatkan dan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku setiap warga FORU.
108
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Pedoman Warga FORU diberlakukan sejak 2002. Demi mewujudkan implementasi tata kelola perusahaan yang berkelanjutan maka pedoman kerja dan etika ini berlaku untuk seluruh warga FORU yang mencakup segenap Dewan Komisaris, Direksi, serta warga. Pedoman Warga FORU 1. Prakarsa Jangan tunggu perintah - Ambil inisiatif kerja sendiri. 2. Rencana Laksanakan, Sekali dimulai pekerjaan, selesaikan.
Tata Kelola Perusahaan
3. Ideast Jadilah lumbung gagasan. 4. Pekerjasama Bangunlah kerja sama dengan sesama. 5. Terbuka Pendengar yang siap menemukan cara yang lebih baik. 6. Berprinsip Bersedia adu pendapat mencari yang paling benar. 7. Pimpinlah Ambillah posisi terdepan. 8. Ambil tugas yang sulit Suka pada tantangan. 9. Integritas Ucapannya benar, dapat dipegang. Etika Penyebaran Informasi Non Publik Seluruh warga FORU diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan semua informasi non publik mengenai Perusahaan serta yang berkaitan dengan pelanggan, provider, maupun pihak lainnya yang diperoleh selama bekerja di Perusahaan. Pengungkapan informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan dilarang dilakukan baik pada masa bakti sebagai warga maupun masa purna bakti. Aktivitas Politik Seluruh warga FORU dilarang melakukan kegiatan politik meliputi menjadi anggota ataupun pengurus partai politik yang menggunakan dana atau sumber daya Perusahaan untuk menyumbang kandidat partai dan non partai politik atau membuat kontribusi politik Perusahaan dan menghimpun kontribusi politik, menggunakan fasilitas atau sumber daya Perusahaan untuk kampanye, penggalangan dana atau tujuan partisipasi politik, secara pribadi melakukan pelayanan sukarela selama jam kerja atas nama kampanye kandidat untuk kantor publik, komite partai politik atau komite politik. Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang, & Minuman Keras FORU harus menjaga lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Setiap warga FORU diharapkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan cara yang aman, bebas dari pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang. Suap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta warga Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat material.
Suap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta warga Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat material. Hadiah Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima hadiah dari bawahan, rekan kerja dan atau mitra kerja/pengusaha dalam bentuk apapun, baik berupa karangan bunga, bingkisan makanan maupun barang berharga lainnya. Pejabat Perusahaan juga dilarang melakukan pemberian atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun dalam rangka mengharapkan imbalan agar mendapatkan perlakuan khusus. Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan di mana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta warga. Maka, segenap elemen Perusahaan harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsipprinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat dihindari. Sosialisasi Kode Etik dan Budaya Kerja Pedoman Kerja dan etika Perusahaan disosialisasikan kepada seluruh warga FORU dengan memanfaatkan berbagai media dan kegiatan internal kepada seluruh karyawan pada seluruh tingkatan organisasi. Media penyebaran pedoman kerja dan etika FORU antara lain melalui jalur formal yaitu media internal FORU dan jalur informal yaitu pertemuan tatap muka senantiasa mendorong seluruh warganya untuk bekerja dengan integritas tinggi demi menjaga kepatuhan terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
109
Better for You and Me Better for You and Me
Sistem Pelaporan Pelanggaran Kebijakan whistleblowing merupakan sistem yang mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan hokum sekaligus wujud komitmen yang tinggi untuk menerapkan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Sebagai perusahaan terbuka, FORU melindungi seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang berkeinginan untuk menyampaikan keluhan kepada Komite Audit atas segala informasi Perusahaan yang dianggap tidak layak atau tidak akurat. Terutama, pengungkapan informasi terkait wilayahwilayah penting Perusahaan seperti laporan tahunan ataupun keuangan, siaran pers, dan sebagainya. Kebijakan ini juga dibuat agar segala pelanggaran yang ditemukan pihak eksternal atau internal dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengganggu kestabilan bisnis yang sedang berjalan, memengaruhi citra dan reputasi Perusahaan, sekaligus menciptakan iklim keterbukaan pada seluruh sumber daya Perusahaan namun tetap memastikan bahwa pelapor dengan aduan benar tidak akan mengalami kerugian seiring dengan komitmen FORU untuk menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum.
110
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran 1. Melalui surat berisi uraian pengaduan yang ditujukan kepada: Komite Audit, Gedung Galaktika lantai 2, Jalan Rm Harsono No.2, Ragunan, Jakarta Selatan 12550. 2. Melalui email berisi uraian pengaduan yang dikirimkan ke:
[email protected]. Penerimaan Laporan Pelanggaran 1. Seluruh aduan yang masuk ke Komite Audit dalam bentuk surat wajib dibuka oleh minimal dua anggota Komite Audit, sedangkan aduan melalui email dapat dilakukan oleh seluruh anggota Komite Audit. Surat yang sudah dibuka wajib dilaporkan ke anggota Komite Audit lainnya. 2. Setelah surat masuk, anggota Komite Audit yang ditunjuk membuat daftar pengaduan yang berisi: a. Uraian aduan. b. Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan aduan tersebut sebagai hasil penyelidikan pihak khusus yang ditunjuk. c. Hasil pengkajian. d. Keputusan yang diambil oleh Komite Audit berdasarkan tapi tidak terbatas pada rekomendasi Dewan Komisaris, dan lain-lain.
Tata Kelola Perusahaan GoodKelola Corporate Governance Tata Perusahaan
3.
4.
Akses terhadap Daftar Pengaduan dan berkas-berkas terkait terbatas pada anggota Komite Audit dan pihakpihak lain yang ditunjuk atau disepakati oleh Komite Audit. Pihak-pihak internal atau eksternal yang bermaksud untuk mengirimkan aduan dapat mengikuti tata cara yang telah disebutkan dengan: a. Menyebutkan nama tanpa permintaan khusus. b. Menyebutkan nama tetapi disertai dengan permintaan khusus untuk merahasiakan identitas. c. Tanpa menyebutkan nama. d. Seluruh pengaduan yang masuk, baik dengan atau tanpa nama, akan tetap diproses dengan mempertimbangkan isi dan bukti-bukti pengaduan. Pelapor disarankan untuk mencantumkan identitas demi kemudahan proses penyelidikan. Pelapor tidak diwajibkan membuktikan tuduhannya namun wajib menyampaikan alasan-alasan yang meyakinkan.
Penanganan dan Tanggapan atas Pengaduan 1. Setelah aduan diterima, Komite Audit dalam rapat bersama Internal Audit akan menetapkan cara penanganan. Komite Audit dapat mendelegasikan penanganan atas aduan kepada tim khusus yang ditunjuk. 2. Pelapor akan mendapat informasi berupa tindak lanjut dari aduan yang dikirimkan, kecuali pelapor tanpa identitas atau pelapor yang tidak menginginkan informasi tindak lanjut. Informasi tindak lanjut ini berupa: a. Pemberitahuan penerimaan aduan. b. Indikasi langkah yang diambil untuk menangani aduan. c. Pemberitahuan soal sudah atau belum dilakukannya penyelidikan awal. d. Pemberitahuan soal dilaksanakan atau tidaknya penyelidikan lebih lanjut beserta alasannya. 3. Pelapor akan mendapatkan informasi berupa hasil penyelidikan dengan mempertimbangkan aspek hukum.
4.
Tim khusus yang ditunjuk oleh Komite Audit untuk melakukan penyelidikan harus melaporkan status penyelidikan beserta seluruh langkah yang telah diambil di rapat berkala Komite Audit. 5. Seluruh berkas yang berkaitan dengan proses penyelidikan akan diperlakukan rahasia dan disimpan oleh Komite Audit atau pihak lain yang ditunjuk oleh Komite Audit selama lima tahun. Larangan Pembalasan Perusahaan dan seluruh warganya tidak diperkenankan mengambil langkah merugikan atas pihak yang telah beritikad baik menyampaikan aduannya sesuai prosedur ini, seperti melecehkan, mengancam, menskors, memberhentikan, atau tindakan-tindakan diskriminatif lainnya. Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang dapat merusak reputasi Perusahaan atau warga tertentu, akan dianggap sebagai pelanggaran serius serta dapat dikenai sanksi sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Perlindungan bagi pelapor seperti yang dijelaskan pada “Larangan Pembalasan” tidak berlaku bagi pelapor dengan pengaduan maupun bukti yang telah diketahuinya salah atau tidak dilandasi keyakinan akan kebenarannya. Tuduhan yang Tidak Mempunyai Dasar Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang dapat merusak reputasi Perusahaan atau warga tertentu, akan dianggap sebagai pelanggaran serius serta dapat dikenai sanksi sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Perlindungan bagi pelapor seperti yang dijelaskan pada “Larangan Pembalasan” tidak berlaku bagi pelapor dengan pengaduan maupun bukti yang telah diketahuinya salah atau tidak dilandasi keyakinan akan kebenarannya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
111
Better for You and Me
Keterbukaan Informasi Salah satu dari prinsip-prinsip tata kelola perusahaan adalah transparansi. Bentuk transparansi antara lain adalah keterbukaan dalam menyampaikan informasi perusahaan yang akurat, tercatat, diolah, dan dirangkum menjadi sebuah laporan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku. FORU memaparkan sejumlah informasi penting yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk menganalisis kinerja Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja, dan prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan Tahunan, Laporan Berkala Keuangan, dan Interim serta siaran pers dan pengungkapan informasi lainnya kepada publik. Informasi tersebut juga terus diperbaharui secara berkala agar publik selalu menerima informasi terbaru mengenai FORU. Di samping itu, Perusahaan juga menyampaikan informasi untuk seluruh warga berupa siaran pers melalui majalah dinding, memo internal, dan email internal. Hal ini dilaksanakan untuk
menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders. Selain itu dalam mengumumkan informasi, perusahaan juga menggunakan media atau sarana lain seperti employee gathering, rapat kerja tengah tahun dan akhir tahun dan rapat koordinasi bulanan.
Media Relations/Hubungan Media Fungsi hubungan media lebih difokuskan pada upaya mengelola dan membangun hubungan baik dengan pihak media massa. Tugas pokoknya meliputi penyediaan informasi yang akurat lewat beragam aktivitas pemberitaan, seperti siaran pers, konferensi pers, maupun melalui program pertemuan wartawan. Sepanjang tahun 2015, Perusahaan berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas penyampaian informasi ke publik melalui peliputan media dengan rincian sebagai berikut: a. 10 kali siaran pers b. 2 kali konferensi pers c. 4 kali pertemuan media
Siaran Pers FORU 2015 No
112
Tanggal
Siaran Pers
1.
4 September 2015
Fortune Group Raih Sembilan Nominasi dalam SABRE Awards 2015
2.
21 September 2015
Fortune Indonesia Sabet Gelar Agency of The Year di Ajang Pinasthika Creativestival 2015
3.
8 September 2015
FORU Relays the Leadership
4.
24 Agustus 2015
Fortune Group Borong Empat Penghargaan dalam Ajang MIX Agency of The Year 2015
5.
11 September 2015
Peringati Hari Olahraga Naional, Sanggar Fortune Gelar Jambore Akbar untuk Anak Usia Dini
6.
11 Desember 2015
Direktur Utama PT Fortune Indonesia Tbk Raih Penghargaan Asia Pacific Entrepreneurship Awards 2015
7.
17 Desember 2015
Jepang Libatkan Wisatawan Indonesia dalam Persiapan Halal Tourism
8.
12 November 2015
Peluncuran Materi Pengayaan Orangtua dan Guru PAUD Hasil Kerjasama Sanggar Fortune dan Komunitas Rumah Pencerah
9.
26 April 2015
Sanggar Fortune Sulap Sampah Daur Ulang Menjadi Busana Menarik
10.
10 Juni 2015
Bergabung dengan Rajawali Corpora, FORU Jalankan Estafet Kepemimpinan
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Informasi FORU memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan organisasi sebagai berikut: a. Untuk memastikan keakuratan data dan informasi, Perusahaan menggunakan software aplikasi dan penunjukan penanggungjawab-penanggungjawab unit yang bertugas menjaga keakuratan data dan informasi di unit masing-masing. b. Untuk memastikan integritas dan reliabilitas berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja Perusahaan. c. Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan meninjau ketepatan data informasi dan juga dilakukan internal assessment dan audit IT setiap tahunnya. Pengguna
Media
d.
Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi, maka dibuat username, password, dan antivirus di jaringan dalam mengakses ke jaringan LAN Perusahaan.
Ketersediaan Data dan Informasi FORU membuat ketersediaan data dan informasi berdasarkan data center yang dapat diakses oleh setiap warga. FORU juga menyediakan data dan informasi melalui website, webmail yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait misalnya pelanggan, mitra, umum. Media dan mekanisme yang digunakan dalam akses data dan informasi adalah sebagai berikut:
Konten yang Tersedia
Warga
Website, Intranet, Email, Surat, Fax, Telepon
Jaringan, Data Center, Visi Misi, Tata Nilai, Struktur Organisasi, Profil Perusahaan, Bidang Usaha
Partner
Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us/Customer Service, Struktur Organisasi, Profil Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Klien
Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us/Customer Service, Struktur Organisasi, Profil Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Supplier
Website, Rapat, Email, Surat, Fax, Telepon
Contact Us/Customer Service, Struktur Organisasi, Profil Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Terkait keterbukaan informasi, FORU juga telah menyusun dan menyajikan secara transparan informasi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders, dan lembaga lain yang dipersyaratkan, secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini, utuh, dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan. Informasi tersebut antara lain berupa: a. Laporan Tahunan. b. Laporan Keuangan Publikasi 3 bulanan untuk dipublikasikan di media massa. c. Laporan Keuangan Bulanan untuk dipublikasikan dalam website Perusahaan. d. Laporan-laporan dan informasi lainnya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
113
Better for You and Me
Daftar Korespondensi Terkait Keterbukaan Informasi FORU Tahun 2015 Tanggal 31 Maret 2015
Penyampaian bukti iklan informasi Laporan Keuangan Tahunan FORU
31 Maret 2015
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan FORU
27 April 2015
Pemberitahuan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
30 April 2015
Penyampaian Laporan Keuangan Interim periode Januari-Maret 2015
4 Mei 2015
Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPS
20 Mei 2015
Penyampaian bukti iklan panggilan RUPS
2 Juni 2015
Penyampaian materi Public Expose–Tahunan
2 Juni 2015
Rencana penyelenggaraan Public Expose–Tahunan
12 Juni 2015
Pemberitahuan hasil Rapat Umum Pemeganng Saham Tahunan dan Luar Biasa
12 Juni 2015
Penyampaian bukti iklan hasil RUPS
15 Juni 2015
Laporan hasil Public Expose–Tahunan
15 Juni 2015
Penjelasan mengenai volatilitas
31 Juli 2015
Penyampaian bukti iklan informasi Laporan Keuangan Interim periode Januari-Juni 2015
31 Juli 2015
Penyampaian Laporan Keuangan Interim periode Januari-Juni 2015
30 Oktober 2015
114
Perihal
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penyampaian Laporan Keuangan Interim
Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Self-Assessment Tujuan Self Assessment Self Assessment penerapan praktik tata kelola perusahaan tahun buku 2015 pada FORU, bertujuan untuk: 1. Menyajikan gambaran (potret) kondisi penerapan tata kelola perusahaan di Perusahaan 2. Mengidentifikasi bidang penerapan tata kelola perusahaan yang mendekati atau telah mencapai praktik terbaik (best practices) maupun bidang yang belum mendekati atau mencapai best practices sehingga masih memerlukan peningkatan dan perbaikan (areas of improvement/AOI). 3. Memberikan rekomendasi perbaikan atas AOI, guna lebih meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan. 4. Sebagai salah satu bentuk implementasi tata kelola perusahaan terkait dengan fungsi pengawasan internal pada FORU. Penerapan Self Assessement Prosedur dan Tahapan Self Assessment Kegiatan Self Assessment dilakukan dengan menerapkan prosedur sebagai berikut: a. Melakukan kajian atas kondisi penerapan prinsip tata kelola perusahaan tahun buku 2015, pada lingkup lima tata kelola perusahaan. b. Membandingkan gambaran praktik governance di atas dengan best practices. c. Memberikan penilaian (scoring) berdasarkan indikator dan parameter tata kelola perusahaan yang digunakan. d. Menyampaikan hasil kajian Self Assessment tata kelola perusahaan kepada Direksi FORU. e. Menuangkan hasil Self Assessment ke dalam laporan.
Batasan Tanggung Jawab Perancangan dan penerapan aspek tata kelola perusahaan, serta kebenaran atas data yang berkaitan dengan penerapan tata kelola perusahaan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab Tim Self Assessment terletak pada kesimpulan hasil Self Assessment berdasarkan penilaian yang dilakukan (tinjauan dokumen, kuesioner, wawancara), dengan batasan sebagai berikut: 1. Tidak melakukan penilaian atas kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh instansi eksternal perusahaan, kecuali dalam kaitan untuk melihat dampaknya terhadap penerapan tata kelola perusahaan pada perusahaan. 2. Tidak melakukan penilaian atas beban kerja (workload) masing-masing organ perusahaan yang diperlukan untuk memastikan keseimbangan alokasi tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. 3. Assessment dilakukan sebatas data yang diperoleh Tim selama proses assessment, dan usulan langkah perbaikan didasarkan pada kesimpulan hasil analisis terhadap data yang diperoleh. 4. Assessment yang dilakukan tidak mencakup evaluasi terhadap dampak penerapan tata kelola perusahaan pada kinerja perusahaan. Kesimpulan Hasil Self Assesment FORU telah melakukan Self Assessment Pelaksanaan tata kelola perusahaan tahun 2015, dengan hasil Self Assessment kualifikasi BAIK. Adapun kesimpulan dari Self Assessment tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan Hasil Self Assessment Mengungkapkan tentang penerapan praktik tata kelola perusahaan selama tahun buku 2015 dan bidang penerapan tata kelola perusahaan yang masih memerlukan upaya perbaikan (areas of improvement) termasuk usulan langkah perbaikannya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
115
Better for You and Me
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment Tata Kelola Perusahaan Bobot (A)
Peringkat (B)
Nilai (A) X (B)
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
15%
2
0,3
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
30%
1,75
0,5
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit
10%
2,5
0,25
Penanganan Benturan Kepentingan
5%
2
0,1
Penerapan Fungsi Audit Internal
5%
2
0,1
Penerapan Fungsi Audit Eksternal
5%
1,75
0,008
Penerapn Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
10%
2
0,17
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
20%
2
0,4
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola dan Laporan Internal
20%
2
0,4
Nilai
100%
Aspek yang Dinilai
Penjelasan Nilai Hasil Komposit Nilai Komposit
116
Predikat Komposit
Nilai Komposit <1,5
Sangat Baik
1,5 = Nilai Komposit < 2,5
Baik
2,5 = Nilai Komposit < 3,5
Cukup Baik
3,5 = Nilai Komposit < 4,5
Kurang Baik
4,5 = Nilai Komposit < 5
Tidak Baik
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
1,9
Tata Kelola Perusahaan
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Good Corporate Governance Berdasarkan hasil self assessment di atas, FORU memberikan kesimpulan umum mengenai kinerja tata kelola dalam lingkungan Perusahaan beserta tindak lanjut (action plan) untuk meningkatkan kinerja tata kelola. • Nilai Komposit dan Predikatnya Matrikulasi hasil perhitungan nilai komposit tata kelola memberikan hasil akhir sebesar “1,9”, mengacu pada
•
pedoman penilaian tata kelola nilai komposit 1,5 = nilai komposit <2.5 diklasifikasikan sebagai “Baik”. Kelemahan dan Penyebabnya Berdasarkan pemeriksaaan audit dari regulator (Otoritas Jasa Keuangan), masih terdapat beberapa kelemahan namun kelemahan tersebut masih dapat ditindaklanjuti dan selalu dimonitor penyelesaiannya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
117
mENJADI ENTITAS UNGGUL DAN BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT LUAS ADALAH CITA-CITA LUHUR FORU UNTUK MEWUJUDKAN BISNIS YANG KONDUSIF DAN BERKELANJUTAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Better for You and Me
Landasan Pelaksanaan dan Dasar Kebijakan
FORU berkomitmen untuk mewujudkan berbagai program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menciptakan harmonisasi agar tercipta hubungan saling menguntungkan antara seluruh pemangku kepentingan. 120
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Realisasi dana 2015
Rp244,59
2014
Rp185,00
Kegiatan CSR Perusahaan di tahun 2015 difokuskan pada aspek pengembangan masyarakat, lingkungan hidup, budaya, dan keselamatan kerja.
Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, FORU terus melangkah pasti dalam mewujudkan visi menjadi jaringan komunikasi dunia yang unggul dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam perjalanannya, FORU sangat menyadari bahwa keberhasilan yang telah diraih tak terlepas dari peran masyarakat sekitar sebagai pemangku kepentingan. Untuk itu, FORU berkomitmen untuk mewujudkan berbagai program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Melalui program-program ini, FORU bertekad untuk menciptakan harmonisasi agar tercipta hubungan saling menguntungkan antara seluruh pemangku kepentingan. Dalam pelaksanaannya, FORU melandaskan diri pada beberapa hal yang senantiasa memperkuat komitmen FORU untuk dapat tumbuh di tengah masyarakat yang merasakan manfaat kehadiran FORU. Landasan komitmen tersebut adalah: • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. • Tuntutan global terhadap penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang baik dan merata. • Meningkatnya perhatian masyarakat luas terhadap etika dan akuntabilitas bisnis. • Harapan bahwa Perusahaan dan lingkungan sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan.
Program CSR FORU juga dilaksanakan demi memenuhi regulasi yang telah ditetapkan dan diatur dalam Undangundang no. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b yang menyebutkan “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Selain itu, pelaksanaan kegiatan CSR bagi perusahaan publik juga telah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Peraturan Bapepam nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Regulasi ini menjadi landasan sekaligus pedoman bagi FORU untuk menyelenggarakan program-program CSR yang baik dan berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup seluruh pemangku kepentingan. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut dan kebijakan Perseroan, kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan secara konsisten oleh Perseroan mencakup empat pilar berikut: • Pengembangan sosial dan kemasyarakatan • Pengelolaan lingkungan hidup • Praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja • Perlindungan Konsumen melalui layanan yang bertanggung Jawab Kegiatan CSR Perseroan di tahun 2015 difokuskan pada aspek pengembangan masyarakat, lingkungan hidup, budaya, dan keselamatan kerja. Jumlahdana yang dikeluarkan Perusahaan dalam penyelenggaraan keseluruhan programprogram CSR selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 244.590.000.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
121
Better for You and Me
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Pendidikan Pendidikan adalah faktor kunci dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas sekaligus menjadi penentu tingkat kesejahteraan bangsa. Melalui Program CSR Pendidikan, FORU mencoba untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen dan kepedulian FORU mengenai keberlangsungan dan keberhasilan sektor pendidikan di Indonesia.
No
•
Perihal
Jumlah Peserta
122
Dana yang Dikeluarkan
1
Hadiah Juara 1 SD
1
Rp3.000.000
2
Hadiah Juara 2 SD
1
Rp2.500.000
3
Hadiah Juara 3 SD
1
Rp2.000.000
4
Hadiah Juara 1 SMP, SMA, Sederajat
1
Rp3.000.000
5
Hadiah Juara 2 SMP, SMA, Sederajat
1
Rp2.500.000
6
Hadiah Juara 3 SMP, SMA, Sederajat
1
Rp2.000.000
7
Hadiah Partisipan
14
Rp12.040.000
8
Lain-lain
Rp1.550.000
Total
•
Beasiswa FORU Beasiswa FORU adalah salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan terhadap warga. Di tahun 2015, Beasiswa FORU melibatkan putra dan putri dari warga non-staf dan warga outsourcing yang masih menempuh pendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Atas. Dana yang dianggarkan untuk program ini mencapai total sebesar Rp 28.600.000 dengan rincian sebagai berikut:
Sanggar FORTUNE FORU memulai kepeduliannya terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sejak tahun 2008 melalui Sanggar Fortune. Tidak hanya di bidang pendidikan, fokus kegiatan yang dilaksanakan Sanggar Fortune terdiri dari pembinaan sekolah PAUD, pelatihan guru dan orangtua PAUD, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar PAUD. Saat ini, Sanggar Fortune telah memiliki 6 sekolah PAUD yang beroperasi di Pondok Pinang, Ragunan, Lenteng Agung, dan Cilandak, Jakarta Selatan. Melalui Sanggar Fortune, pendidikan dan pengembangan masyarakat yang peduli akan kualitas lingkungan hidup yang menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan sebuah masyarakat yang lebih
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
20
Rp28.590.000
baik. Sanggar Fortune saat ini memiliki 180 siswa dan 30 guru peduli pada pendidikan anak usia dini. Usia 2-7 tahun adalah usia emas anak yang akan membentuknya menjadi manusia masa depan yang cemerlang.
Melalui visi utama yaitu membangun Sanggar Fortune menjadi organisasi yang bergerak dalam bidang kewirausahan sosial, FORU yang didukung oleh 30 (tiga puluh) guru yang kompeten dan diikuti oleh lebih dari 180 (seratus delapan puluh) siswa bertekad untuk menjadikan Sanggar Fortune menjadi program berkelanjutan yang berdaya dan bergerak dalam bidang kewirausahaan sosial.
Sepanjang tahun 2015, kegiatan-kegiatan di Sanggar Fortune dan dana yang dialokasikan adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No 1
Bidang Pembinaan Masyarakat
Kegiatan Operasional Sanggar Fortune
Biaya yang Dikeluarkan Rp53.000.000
Warung Sehat Keterampilan Taman Bacaan Masyarakat 2
Kesehatan
3
Pendidikan
Jambore Sanggar Fortune
Rp10.000.000
Penyuluhan Bekal Sehat Warga Mengajar
Rp127.000.000
Mengenalkan Hewan Qurban Sejak Dini Mengikuti Berbagai Perlombaan Beasiswa Guru Pembuatan Buku Orangtua dan Guru PAUD Pelatihan Guru dan Orangtua 4
Lingkungan
Cinta untuk Ibu Kartini
Rp10.000.000
Manajemen Sampah Total Dana yang Dikeluarkan
•
Rp200.000.000
Warga Mengajar Pada tahun 2015, program unggulan Sanggar Fortune yaitu Warga Mengajar terbuka untuk masyarakat umum. Warga Mengajar merupakan program mengajar di sekolah PAUD Sanggar Fortune yang dikhususkan bagi warga (karyawan) atau masyarakat luas yang ingin berpartisipasi dan berbagi ilmu dengan Sanggar Fortune. Masyarakat dapat memilih untuk mengajar Siswa, Guru, atau Orangtua Sanggar Fortune. Kegiatan Warga Mengajar diadakan setiap bulan sepanjang tahun di seluruh sekolah PAUD Sanggar Fortune. Jadwal Warga Mengajar sepanjang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
123
Better for You and Me
Tanggal
Pengajar
Tempat
29 Januari 2015
Lautku Indah
Knowledge Management Fortune Indonesia
Sanggar Fortune 3
10 Februari 2015
Mengenal Profesi Karyawan
Wartawan Republika
Sanggar Fortune 6
3 Maret 2015
Mengenal Transportasi
Account Executive Fortune Indonesia
Sanggar Fortune 4
23 Maret 2015
Mengenal 4 Musim Dunia
Senior Digital Account Manager Fortune Indonesia
Sanggar Fortune 3
29 April 2015
Mengenal Alam Semesta
Senior PR Consultant Fortune PR
Sanggar Fortune 3
21 Mei 2015
Mengenal Profesi Pilot, Pramugari, dan Insinyur
HCD Fortune PR
Sanggar Fortune 2
26 Mei 2015
Mengenal Profesi Pilot, Pramugari, dan Insinyur
Premi Air
Sanggar Fortune 3
4 Juni 2015
Mengenal Profesi Koki
Nusantara Infrastructure
Sanggar Fortune 5
13 Juni 2015
Mengenal Bangun Ruang
Eagle High Plantation
Sanggar Fortune 5
26 Agustus 2015
Kembali ke Sekolah
Rajawali Corpora
Sanggar Fortune 3
29 September 2015
Mengenalkan Makna Qurban Sejak Dini
Marketing Communication Fortune Indonesia
Sanggar Fortune 6
27 Oktober 2015
Cuci Tangan Belajar Basmi Kuman
Senior PR Consultant Fortune PR
Sanggar Fortune 4
25 November 2015
Belajar Konsep Big and Small
Mahasiswi Sastra Jerman UI
Sanggar Fortune 3
2 Desember 2015
Mudahnya Bercerita untuk Anak
Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita
Sanggar Fortune 1
7 Desember 2015
Mudahnya Bercerita untuk Anak
Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita
Sanggar Fortune 4
15 Desember 2015
Mudahnya Bercerita untuk Anak
Rajawali Cerdas: Rajawali Bercerita
Sanggar Fortune 6
•
124
Tema Mengajar
Kunjungan Universitas FORU memiliki keinginan kuat untuk berbagi khazanah ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Terkait hal ini, FORU memandang bahwa institusi pendidikan memegang peranan yang sangat strategis dalam membangun intelektual generasi penerus. Melalui pendidikan yang memadai, akan tercipta tenaga-tenaga profesional yang menjadi salah satu pilar utama untuk meningkatkan daya saing nasional dan membangun kemandirian bangsa. Untuk itu, FORU melakukan kunjungan dan sebaliknya juga menerima
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
kunjungan dari berbagai universitas di Indonesia. Dalam aktivitas ini, FORU memberikan materi-materi terkini dan bermanfaat yang berkaitan dengan bisnis komunikasi. Melalui kegiatan rutin ini, FORU berharap untuk turut berperan dalam membentuk generasi yang tanggap dan memiliki kapabilitas dalam memajukan industri tanah air, terutama industri komunikasi.
Berikut adalah jadwal dan topik Kunjungan Universitas yang dilakukan sepanjang tahun 2015:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kunjungan Universitas Tanggal
Nama Universitas
Materi
Pemateri
7 April 2015
UIN Sunan Kalijaga
What Do PR Really Do?
PR Consultant & Account Manager Fortune Indonesia
7 Mei 2015
Institut Pertanian Bogor
Krisis Komunikasi
PR Consultant Fortune PR
16 September 2015
Universitas Brawijaya Malang
Why I Want to be a Public Relations?
Senior Consultant Fortune PR
6 Oktober 2015
President University
Brand Building in Digital
Digital Business Unit Director Fortune Indonesia
13 Oktober 2015
Universitas Bina Nusantara
Public Relations
Senior Public Relations Consultant Fortune PR
28 Oktober 2015
Universitas Sebelas Maret
Advertising : Copywriting
Senior Copywriter Fortune Indonesia
11 November 2015
Universitas Sebelas Maret
Public Relations
PR Consultant Fortune PR
19 November 2015
Universitas Indonesia
Digital Communication : The Future is You
Associate Social Manager, DId, Fortune Indonesia
18 Desember 2015
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
PR in The New Era
Senior PR Consultant Fortune PR
FORU Visit University Tanggal
Nama Universitas
Materi
Pemateri
28 Februari 2015
Universitas Bakrie
Peluang Baru bagi Public Relations
PR Consultant, Fortune PR
1 April 2015
Universitas Bakrie
Diskusi Dunia Kerja Kreatif dan Entrepreneurship
IBD Director, Fortune Indonesa
14 April 2015
Universitas Mercubuana Kranggan
Diskusi Dunia Kerja Kreatif
Corporate Communication Coordinator
16 April 2015
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Diskusi Dunia Kerja Kreatif
Marketing Communication Manager
22 April 2015
STIKOM Interstudi
Diskusi Dunia Kerja Kreatif
Marketing Communication Manager
22 Oktober 2015
Universitas Paramadina
Diskusi Dunia Kerja Kreatif
Business Manager, Fortune Indonesia
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
125
Better for You and Me
126
Di tahun 2015, FORU juga mengalokasikan dana sebesar Rp10.000.000 kepada Ikatan Alumni Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai wujud kontribusi FORU untuk memfasilitasi dan mendorong gagasan, kreativitas dan inovasi demi kemajuan art, science & technology.
•
Mengenalkan Hewan Qurban Sejak Dini Aktivitas pendidikan lain yang rutin dilakukan FORU adalah mengenalkan pentingnya berqurban sejak dini yang dilakukan setiap hari raya Idul Adha. Melalui pelaksanaan program ini, FORU mencoba menanamkan nilai-nilai positif dari ibadah kurban seperti mengungkapkan rasa syukur dengan mempersembahkan harta terbaik dan membangun kepedulian sosial sehingga tercipta harmonisasi dalam kehidupan.
Tahun ini, Sanggar Fortune mengadakan pemotongan 3 (tiga) ekor kambing untuk sekolah PAUD Sanggar Fortune 6 pada Selasa pagi, 29 September 2015. Selain mengajarkan nilai-nilai di atas, melalui program ini diharapkan juga agar anak-anak memahami bahwa berqurban merupakan salah satu nilai agama yang wajib dijalankan sehingga mereka akan lebih semangat menabung untuk kesempatan Idul Adha tahun berikutnya.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
•
Program pendidikan selanjutnya yang ditanamkan di sekolah PAUD Sanggar Fortune adalah membentuk karakter siswa yang berani, kreatif, dan mampu menjadi generasi masa depan yang kompetitif. Untuk itu, Sanggar Fortune mengalokasikan dana untuk setiap sekolah PAUD untuk mengikuti berbagai perlombaan di luar lingkungan sekolah baik yang bersifat regional maupun nasional. Beberapa perlombaan yang diikuti di antaranya adalah perlombaan yang diadakan oleh HIMPAUDI dan beberapa sekolah TK/SD swasta di sekitar lingkungan PAUD. Beberapa pencapaian yang diraih oleh siswa dan siswi PAUD Sanggar Fortune sepanjang 2015 adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jenis Lomba
Waktu
Penyelenggara
Juara 2 Menggambar
Minggu, 10 Mei 2015
Indomaret
Juara 1 Finger Painting
Minggu, 30 Agustus 2015
HIMPAUDI Pasar Minggu
Juara 1 Menari Ondel-ondel
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara Harapan Mewarnai
Selasa, 21 April 2015
Kecamatan Pondok Pinang
Juara 2 Lomba Paduan Suara Mars & Hymne Guru
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara II Memindahkan Bendera
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara Harapan I Memasukan Paku ke Botol
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 3 Lomba Memindahkan Bendera
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 2 Lomba Memindahkan Bendera
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 3 Lomba Memindahkan Bendera
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 3 Kreasi Play Dough
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 3 Estafet Bola
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 3 Membawa Bola dengan Piring
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Memasukan Pensil ke dalam Botol
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara Harapan 2 Lomba Doa
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara Harapan 2 Mencocokan Gambar
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara 1 Mengelompokan Bola
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara 2 Mewarnai
Minggu, 12 April 2015
HIMPAUDI Jakarta
Juara 2 Lomba Finger Painting
Minggu, 30 Agustus 2015
HIMPAUDI Pasar Minggu
Juara 3 Lomba Mewarnai
Minggu, 10 Mei 2015
Indomaret
Juara 1 Peragaan Busana Muslim
Kamis, 21 Mei 2015
Al-Khairiyah
Juara II Peragaan Busana Muslim
Kamis, 21 Mei 2015
Al-Khairiyah
Juara Harapan 1 Peragaan Busana Muslim
Kamis, 21 Mei 2015
Al-Khairiyah
Juara Harapan Memasukan Bola Ke Keranjang
Selasa, 17 Februari 2015
Al-Achfas Jakarta
Juara 1 Lomba Membawa Bekal Sehat
Minggu, 26 April 2015
Sanggar Fortune
Juara II Kostum Daur Ulang
Minggu, 26 April 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Kelereng
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Kelereng
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Kreasi Play Dough
Kamis, 10 September 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang
Minggu, 26 April 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang
Minggu, 26 April 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Peragaan Busana Daur Ulang
Minggu, 26 April 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Estafet Bola
Minggu, 12 April 2015
Sanggar Fortune
Juara 1 Memindahkan Bendera
Senin, 17 Agustus 2015
PAUD Bintang
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
127
Better for You and Me
dak dan FORU bertin nduan a p n a k i r e memb dan a u t g n a r o bagi para rikan e mb e m k u t guru un t demi a p e t g n a y i stimulas generasi n a k a pt i c men menjadi n a k a g n a y cerdas bangsa. s u r e n e p i s genera
Tak hanya memerhatikan pendidikan siswa, FORU melalui Sanggar Fortune juga memperhatikan pendidikan dan kualitas guru melalui pemberian beasiswa dan mendorong guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya dengan mendaftar beasiswa ke lembaga lain. Di tahun 2015, FORU telah memberikan beasiswa S1 PAUD kepada tiga orang guru berprestasi. FORU menginginkan agar dampak program CSR yang dilakukan tidak hanya dirasakan oleh sekolah PAUD Sanggar Fortune yang dibina langsung oleh Perusahaan, namun juga dirasakan oleh masyarakat dan sekolah PAUD lain di Indonesia. Untuk itu, di tahun 2015 FORU menerbitkan dua buah buku pengayaan untuk orangtua dan guru PAUD. Penerbitan buku ini dilandasi oleh kesadaran FORU bahwa pendidikan yang diberikan saat usia dini sangatlah penting, mengingat bahwa usia dini adalah usia emas setiap anak dan masa yang sangat krusial dalam pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sehingga anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Di sinilah FORU bertindak dan memberikan panduan bagi para orangtua dan guru untuk memberikan stimulasi yang tepat demi menciptakan generasi cerdas yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Untuk memaksimalkan hasil dan penggunaannya, dalam pembuatan buku yang akan didistribusikan secara nasional ini, Sanggar Fortune bekerja sama dengan sebuah komunitas peduli pendidikan yaitu Komunitas Rumah Pencerah (KRP). Bersama dengan KRP, FORU juga memberikan pelatihan kepada 300 (tiga ratus) guru dan orangtua PAUD di Jakarta Selatan. Tak hanya pelatihan dan pengayaan, FORU juga bekerja sama dengan KRP untuk memberikan training of trainer pada 40 (empat puluh) guru PAUD dengan tujuan mempercepat penyebaran ilmu pengetahuan ke berbagai sekolah PAUD di Indonesia.
128
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Lingkungan Hidup
FORU tidak hanya ingin mencetak generasi penerus yang unggul melalui pendirian sekolah PAUD Sanggar Fortune. Tetapi, melalui Sanggar Fortune, FORU juga bertekad untuk menciptakan lingkungan sekitar yang sehat dan masyarakat peduli akan kelestarian lingkungan sekitar rumah melalui pemanfaatan barang-barang bekas dengan fokus utama yaitu pengelolaan sampah. Kegiatan CSR Foru terhadap lingkungan hidup yang diaktualisasikan di tahun 2015 adalah sebagai berikut: •
Cinta untuk Ibu Kartini Ibu Kartini sebagai perempuan cerdas yang memiliki keinginan tinggi untuk mengenyam pendidikan adalah sosok yang sangat inspiratif. FORU mencoba mengangkat sosoknya dan mengenalkan kepada anak-anak melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Hari Kartini. Adapun kegiatan yang dilakukan pada Hari Kartini di tahun 2015 adalah kegiatan lomba peragaan busana untuk 6 (enam) sekolah PAUD. Namun, pakaian yang digunakan oleh siswa-siswi berasal dari sampah plastik dan bahan bekas.
Orangtua siswa saling berkompetisi untuk membuat pakaian kreatif tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Kegiatan ini dilakukan di kantor kelurahan Cilandak Timur dan dibuka oleh Lurah Cilandak Timur pada Minggu, 26 April 2015. Tidak hanya lomba, tetapi kegiatan juga diisi dengan bazar produk kreatif, pameran prakarya siswa, dan makanan sehat. Kepribadian Ibu Kartini yang cerdas dan pantang menyerah diharapkan agar dapat menjadi panutan anak-anak sejak dini sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang tangguh dan berani mengejar mimpinya. •
Manajemen Sampah Sanggar Fortune berupaya untuk memupuk kesadaran sejak dini mengenai pentingnya mengelola sampah. Sampah yang dikelola dengan baik akan membawa manfaat untuk lingkungan. Untuk itu, setiap sekolah PAUD Sanggar Fortune difasilitasi dengan tiga tempat sampah yaitu sampah organik, anorganik, dan B3. Sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali untuk menjadi kerajinan tangan dan hiasan kelas.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
129
Better for You and Me
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Bagi FORU, aspek Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) adalah elemen penting untuk mendukung kinerja yang optimal serta mempertahankan posisi di pasar yang kompetitif. Untuk itu, FORU berkomitmen untuk selalu fokus dalam menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cedera, dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku. Ketenagakerjaan Dalam aspek ketenagakerjaan, FORU melaksanakan praktik yang bertanggung jawab dalam seluruh proses rekrutmen. Sepanjang tahun 2015, FORU telah menyelenggarakan proses rekrutmen dengan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi setiap individu baik pria dan wanita tanpa memandang perbedaan etnik agama, ras, kelas, jenis kelamin, ataupun kondisi fisik. Melalui proses rekrutmen yang selektif dan bertanggung jawab, FORU meyakini bahwa potensi-potensi terbaik dapat ditemukan dan menjadi penopang Perusahaan agar selalu bertumbuh ke arah yang lebih baik. FORU menghargai martabat dan nilai setiap individu dalam mengembangkan kemitraan yang setara sebagai bagian dari tim. Untuk itu, FORU selalu menjunjung tinggi hak asasi warga dan senantiasa mengakomodir segala bentuk perbedaaan untuk membangun persatuan individualitas dan nilai pandang sehingga menjadi kekuatan kolektif Perusahaan. Dalam perjalanannya, seluruh warga FORU mendapatkan kesempatan yang setara untuk mengikuti bermacam peningkatan kompetensi yang terorganisir, berkesinambungan, dan dievaluasi pelaksanaannya. Setiap warga FORU juga akan mendapatkan penilaian yang adil, sesuai dengan peran, tugas, serta kinerjanya sehingga dapat terus mengembangkan kompetensi dan bertumbuh secara proaktif bersama FORU. FORU tidak memberikan toleransi sedikit pun terhadap perilaku menyimpang antar rekan kerja maupun di luar rekan kerja. Dalam kesehariannya, warga tidak boleh menggunakan kata-kata atau perilaku yang menghina, mendiskriminasikan atau melanggar hak asasi manusia atau merendahkan nilai spiritual seseorang. FORU juga berkomitmen untuk tidak mempekerjakan anak di bawah umur atau memaksa warga bekerja dengan upah minim yang membahayakan perkembangan fisik, mental, moral warga. Jika terjadi diskriminasi atau pelecehan, Perusahaan telah memiliki standar baku yang tepat dan cepat, dengan melakukan tindakan sesuai norma dan perundangan yang berlaku, serta membuat skema preventif agar hal tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari. Jika terjadi kasus pelecehan, Perusahaan berkomitmen
130
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
untuk melindungi kerahasiaan semua pihak, termasuk korban, terduga pelaku, dan pemberi informasi. Kesehatan FORU sangat menyadari bahwa dengan tubuh yang sehat, warga akan mampu untuk mencapai tingkat kreativitas dan produktivitas yang tinggi. Sebagai wujud upaya untuk memastikan kesehatan karyawan, FORU memberikan perhatian khusus secara merata dengan melaksanakan kegiatan kesehatan yang bersifat preventif yaitu medical check-up. Di tahun 2015, FORU melaksanakan fasilitas medical checkup bagi seluruh warga pada tanggal 17 dan 24 April 2015. Bertempat di gedung Galaktika, medical check-up yang diselenggarakan mencakup tes urine untuk mengetahui keadaaan kandung kemih dan kadar glukosa dalam tubuh, serta tes darah untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan potensi asam urat. Melalui kegiatan medical check-up ini, FORU percaya bahwa potensi munculnya penyakit di kemudian hari akan mampu dihindari sekaligus membangkitkan motivasi warga untuk selalu menjaga kesehatan masing-masing. Selain memfasilitasi warga dengan aksi preventif untuk menjaga kesehatan, FORU juga memberikan fasilitas proteksi bagi warga dan keluarganya dalam bentuk asuransi kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Fasilitas yang diberikan secara bertahap ini mencakup pertanggungan asuransi saat menjalani pemeriksaan kesehatan atau perawatan rumah sakit termasuk jaminan bagi warga dan istri warga yang menjalani persalinan. Keselamatan Kerja Dari segi keselamatan kerja, FORU mematuhi standar alat keselamatan kebakaran berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Untuk itu, FORU melengkapi kantor operasional dengan berbagai perangkat keselamatan kerja seperti Alat Pemadam Kebakaran, Diesel Pump, dan Tangga Darurat. Selain itu, inspeksi keselamatan kebakaran juga dilakukan secara berkala terhadap peralatan-peralatan tersebut agar dapat dimanfaatkan dengan baik saat diperlukan. Tak hanya melengkapi kebutuhan peralatan keselamatan, FORU juga memiliki rencana situasi kebakaran serta meletakkan prosedur operasional keselamatan kebakaran di ruang warga dan setiap lantai gedung. FORU mengedukasi seluruh warga secara berkala untuk memastikan bahwa setiap warga memahami proses penyelamatan diri dengan baik.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Konsumen/Klien FORU meyakini bahwa tanggung jawab Perusahaan terhadap konsumen/klien merupakan salah satu kunci keberhasilan Perusahaan di masa kini dan mendatang. Untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan usaha, FORU memberikan komitmen terbaik kepada klien untuk mendapatkan hasil optimal dengan menjaga kualitas dan memberikan layanan yang bernilai tambah. Dalam menjalankan seluruh segmen bisnisnya, FORU senantiasa memberikan kapabilitas tinggi dengan mendorong implementasi tiga hal utama yaitu product leadership, service excellence dan customer intimacy. Customer intimacy sendiri adalah hal utama yang harus diwujudkan, mengingat bahwa core business FORU adalah tentang menciptakan chemistry yang baik dengan klien sehingga setiap kebutuhan klien dapat diwujudkan dalam sebuah konsep yang tepat. Untuk mencapai tiga hal utama tersebut, FORU memiliki tools bernama Strategic into Action (SIA) yang mengukur lima indikator utama keberhasilan layanan yang diberikan FORU, yaitu: (1) Finansial FORU terkait profitabilitas, margin, efisiensi dan lain-lain, (2) People productivity, (3) Kondisi eksternal yaitu terkait market share, (4) Kondisi internal yaitu dari sistem kerja, culture dan komunikasi, dan (5) Inovasi yang dibutuhkan agar FORU dapat senantiasa catch up dengan tren bisnis di industri yang digeluti Perusahaan.
Selain itu, FORU juga senantiasa menciptakan komunikasi yang efektif dan menyediakan informasi-informasi terkait Perusahaan melalui website dan media sosial yang ditangani khusus oleh tim marketing communication Perusahaan. Setiap harinya, website dan media sosial FORU meraih ratusan page view dan unique visitor. Untuk semakin meningkatkan efektivitasnya, FORU menetapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk mengukur traffic, seberapa tinggi engagement yang berhasil diraih, dan Search Engine Optimization (SEO) yang efektif untuk meningkatkan visibilitas FORU di mata publik. Berbekal semangat untuk mewujudkan kepuasan di hati klien, FORU akan terus berupaya untuk menghadirkan inovasi yang inspiratif serta ide-ide kreatif dari orang-orang terbaik. Dengan slogan “Developed people will produce the best product and service”, seluruh insan FORU akan terus mengembangkan diri demi menjadi mitra terbaik yang memberikan layanan komunikasi pemasaran unggul bagi seluruh klien.
Ke depannya, FORU menaruh harapan tinggi bahwa seluruh tanggung jawab yang diaktualisasikan Perusahaan akan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi segenap manajemen dan warga FORU, masyarakat, serta generasi mendatang.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
131
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi perihal pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan PT Fortune Indonesia Tbk periode tahun 2015. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Fortune Indonesia Tbk ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait telah dimuat secara lengkap dan merupakan tanggung jawab Manajemen PT Fortune Indonesia Tbk. Laporan Tahunan ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2015 dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 30 April 2015 PT Fortune Indonesia Tbk
Dewan Komisaris
Darjoto Setyawan Komisaris
Indra Abidin Komisaris Utama
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Independen
Direksi
Yuliana Leonarda Direktur
Aris Boediharjo Direktur Utama
Indira Ratna Dewi Abidin Direktur
"Better for You and Me"
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAl 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .......................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ....................................................................................
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian....................................................................................................
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ............................................................................
8 - 60
Laporan Auditor Independen
Laporan No. KNMT&R-C2-28.03.2016/04
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT FORTUNE INDONESIA Tbk Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penekanan suatu hal Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2l dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, efektif tanggal 1 Januari 2015, PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang dilakukan secara retrospektif dan menyebabkan dilakukannya penyajian kembali angka-angka koresponding tahun sebelumnya, yang mencakup laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terlampir oleh PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.
KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN
Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029 28 Maret 2016
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2014 (Disajikan kembali 31 Desember 2015 Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 943.741.761 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 7.639.293.539 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 6.481.908.612 pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
2c, 2d, 5, 33
46.578.592.771
38.392.982.308
33.959.407.363
112.300.906.283
2c, 6, 33
13, 26
115.193.973.839
111.646.285.061
2g, 10a
1.466.300.000
-
-
Piutang lain-lain - pihak ketiga
2c, 33
8.602.806.612
3.825.143.951
5.351.969.997
Jasa dalam pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka
2e, 7
55.889.153.588
53.205.159.659
51.797.737.769
5.709.311.876
2.143.180.676
-
Uang muka dan aset lancar lainnya
2f, 8
16.672.636.037
19.258.508.773
23.207.659.027
250.112.774.723
228.471.260.428
226.617.680.439
12.000.530.000
12.000.530.000
12.000.530.000
551.758.665
1.155.829.432
1.705.819.098
6.639.147.967
6.377.065.163
5.652.494.980
500.000.000
500.000.000
4.117.552.758 500.000.000
6.741.695.159
7.063.875.171
7.920.702.341
Pihak berelasi
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi jangka panjang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.715.472.457 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 14.768.658.920 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 13.179.715.305 pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
2c, 2d, 9, 13, 33 2c, 2g, 10b, 33 2c, 2g, 10c, 33 2h, 11
2i, 2j, 2k, 12, 15, 16, 26
Uang jaminan
2c, 33
5.000.000
5.000.000
18.000.000
Aset pajak tangguhan
2o, 17d
4.678.030.563
6.111.044.862
5.335.260.890
Tagihan restitusi pajak penghasilan
2o, 17c
2.462.733.257
93.907.935
93.907.935
33.578.895.611
33.307.252.563
37.344.268.002
283.691.670.334
261.778.512.991
263.961.948.441
Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2014 (Disajikan kembali 31 Desember 2015 Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek
2c, 13, 33
Utang usaha
2c, 14, 33
30.000.200.000
30.000.200.000
30.000.200.000
100.290.341.227
80.728.625.138
76.544.339.056
1.457.590.122
406.176.498
349.823.903
1.434.384.461 5.128.235
1.357.541.780
1.689.829.457
2g
-
-
2o, 17a, 37
3.127.774.000
3.397.437.569
9.627.868.206
211.967.249
197.478.310
187.745.897
96.104.835
133.000.000
266.000.000
90.397.582
31.481.344
31.481.328
136.713.887.711
116.251.940.639
118.697.287.847
176.192.256
-
133.000.000
342.652.762
-
31.481.344
200.000.000 12.169.348.000
200.000.000 14.896.122.000
200.000.000 13.259.190.000
12.888.193.018
15.096.122.000
13.623.671.344
149.602.080.729
131.348.062.639
132.320.959.191
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain
2g, 10d 2c, 33
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan
2c, 33
2c, 15, 28, 33 2c, 2k, 16, 28, 33
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
2c, 15, 28, 33 2c, 2k, 16, 28, 33 2c, 2g, 10e, 33 2l, 18, 26
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 465.224.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya
31 Desember 2014 (Disajikan kembali 31 Desember 2015 Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
19
46.522.400.000
46.522.400.000
46.522.400.000
20
7.148.969.337
7.148.969.337
7.148.969.337
13.080.652.561
12.497.346.061
10.910.071.061
66.931.340.812
63.881.848.307
66.712.787.646
133.683.362.710
130.050.563.705
131.294.228.044
406.226.895
379.886.647
346.761.206
TOTAL EKUITAS
134.089.589.605
130.430.450.352
131.640.989.250
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
283.691.670.334
261.778.512.991
263.961.948.441
21
Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN USAHA BEBAN LANGSUNG
2m, 10a, 24, 34
431.916.385.406
404.324.184.368
2m, 10d, 25
353.064.407.183
322.568.452.857
78.851.978.223
81.755.731.511
73.192.575.090
72.303.041.410
5.659.403.133
9.452.690.101
2.294.804.759 629.480.942 36.000.000 (4.120.995.281 ) 49.586.616
2.075.220.933 (108.123.031 ) 34.817.917 (4.031.840.171 ) (1.813.715.507 ) (53.837.248 ) 723.306.596
(1.111.122.964 )
(3.174.170.511 )
4.548.280.169
6.278.519.590
(2.476.809.166 )
(2.316.700.988 )
2.071.471.003
3.961.818.602
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2m, 6, 12, 18, 26
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs - neto Laba penjualan aset tetap Beban keuangan Rugi penjualan investasi Entitas Asosiasi Bagian rugi Entitas Asosiasi Lain-lain
2m, 34 27 2n 2i, 12 15, 16, 28 29 29 12, 30
Total Beban Lain-lain - Neto LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2o, 17b, 34
LABA NETO TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya: Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Efek pajak terkait Total Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain
2015
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
2l, 4, 18
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
2.116.891.000 (529.222.750 )
(693.490.000 ) 173.372.500
1.587.668.250
(520.117.500 )
3.659.139.253
3.441.701.102
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
2015
Laba Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.044.178.780 27.292.223
3.928.887.193 32.931.409
Total Laba Neto Tahun Berjalan
2.071.471.003
3.961.818.602
3.632.799.005 26.340.248
3.408.575.661 33.125.441
3.659.139.253
3.441.701.102
4
8
Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
Total Laba Komprehensif LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2p, 23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba
Catatan Saldo 1 Januari 2014 (sebelum disajikan kembali) Dampak atas penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2013) Saldo 1 Januari 2014 (setelah disajikan kembali)
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor – Neto
Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
46.522.400.000
7.148.969.337
10.910.071.061
-
-
-
46.522.400.000
7.148.969.337
10.910.071.061
68.045.966.646 (1.333.179.000 ) 66.712.787.646
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
132.627.407.044 (1.333.179.000 )
-
131.294.228.044
346.761.206
-
-
Cadangan umum
21
-
-
1.587.275.000
(1.587.275.000 )
Dividen
21
-
-
-
(4.652.240.000 )
(4.652.240.000 )
-
-
-
3.928.887.193
3.928.887.193
Laba neto tahun berjalan
346.761.206
32.931.409
Total Ekuitas
132.974.168.250 (1.333.179.000 ) 131.640.989.250 (4.652.240.000 ) 3.961.818.602
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan
18
-
-
-
(693.748.710 )
(693.748.710 )
Efek pajak terkait
17d
-
-
-
173.437.178
173.437.178
46.522.400.000
7.148.969.337
12.497.346.061
63.881.848.307
130.050.563.705
379.886.647
130.430.450.352
-
-
583.306.500
-
-
-
-
-
-
2.044.178.780
2.044.178.780
27.292.223
2.071.471.003
-
-
-
2.118.160.300
2.118.160.300
(1.269.300 )
2.116.891.000
-
-
-
46.522.400.000
7.148.969.337
13.080.652.561
Saldo 31 Desember 2014 Cadangan umum
21
Laba neto tahun berjalan Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan
18
Efek pajak terkait
17d
Saldo 31 Desember 2015
(583.306.500 )
(529.540.075 ) 66.931.340.812
(529.540.075 ) 133.683.362.710
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
258.710 (64.678 )
317.325 406.226.895
(693.490.000 ) 173.372.500
(529.222.750 ) 134.089.589.605
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Pajak penghasilan Beban keuangan Kegiatan usaha lainnya Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
2014
427.800.548.696 (393.093.882.397 )
404.978.805.592 (374.025.201.618 )
2.294.804.759 (7.706.060.284 ) (4.120.995.281 ) (15.924.305.398 )
2.075.220.933 (13.843.631.280 ) (4.031.840.171 ) (6.416.497.555 )
9.250.110.095
8.736.855.901
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dari klaim asuransi Perolehan aset tetap Penerimaan penjualan Entitas Asosiasi
36.000.000 4.373.606 (561.606.525 ) -
35.000.000 (913.989.445 ) 2.250.000.000
Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(521.232.919 )
1.371.010.555
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian aset tetap Penambahan piutang pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen tunai
(268.502.909 ) (262.082.804 ) (12.681.000 ) -
(266.000.000 (724.570.183 (31.481.328 (4.652.240.000
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(543.266.713 )
(5.674.291.511 )
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
8.185.610.463
4.433.574.945
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
38.392.982.308
33.959.407.363
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
46.578.592.771
38.392.982.308
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
) ) ) )
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM a.
Pendirian Entitas Induk dan Informasi umum PT Fortune Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970 berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S.H., No. 5 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/21 tanggal 12 September 1970 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83, Tambahan No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari PT Fortune Indonesia Advertising Company telah berubah menjadi PT Fortune Indonesia Tbk sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar Entitas Induk No. 31 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal 26 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09920.HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan No. 54 tanggal 2 Januari 2002. Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dalam akta Notaris No. 16 tanggal 6 Juli 2015 dari Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan Anggaran Dasar Entitas Induk untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat No. AHU-AHA.01.03-0950574 tertanggal 10 Juli 2015. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, maksud dan tujuan kegiatan usaha Entitas Induk adalah dalam bidang jasa dan percetakan yang antara lain meliputi bidang periklanan (advertising), kehumasan (public relations), pameran dan konversi, multimedia, promosi, pembuatan dan pemasangan materi iklan, reklame, poster, spanduk, baliho dan mencetak dan menerbitkan buku, majalah serta direktori. Entitas Induk berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan. Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970. Entitas induk langsung Entitas Induk adalah PT Karya Citra Prima, sedangkan entitas induk utama Entitas Induk adalah PT Rajawali Corpora.
b. Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah 205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per saham, disertai dengan penerbitan 102.500.000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002, Entitas Induk telah mencatatkan seluruh saham dan warannya di Bursa Efek Indonesia.
8
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara langsung pada beberapa Entitas Anak yaitu sebagai berikut: Entitas Anak PT Pelita Alembana (PA) PT Fortune Pramana Rancang (FPR) PT Fortune Adwicipta (FAC)
Domisili
Tahun Persentase Beroperasi Kepemilikan
Total Aset (Rp 000) 2015 2014
Aktivitas Utama
Jakarta
1981
99%
43.574.646
51.855.991
Jasa Periklanan
Jakarta
1980
99%
27.136.481
25.237.938
Jasa Kehumasan
Jakarta
1985
99%
9.285.777
8.331.827
Jasa Desain Grafis
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen
: : :
Indra Abidin Darjoto Setyawan Sebastianus Harry Wiguna
: : :
Aris Boediharjo Yuliana Leonarda Indira Ratna Dewi Abidin
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 60 tanggal 18 Juli 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Independen Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
Dedi Sjahrir Panigoro Kasman Ardan Miranty Abidin Lucia Novenna Budiono
: :
Indra Abidin Herman Muljadi Sulaeman
Direksi Direktur Utama Direktur
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Sebastianus Harry Wiguna Dharmawandi Sutanto Devi Widjaja
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
9
Dedi Sjahrir Panigoro Alexander Ronald Sindhika Dharmawandi Sutanto
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk adalah Indira Ratna Dewi Abidin. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki karyawan masing-masing sebanyak 253 dan 354 orang (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Entitas Induk pada tanggal 28 Maret 2016. Direksi Entitas Induk yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, ‘Laporan keuangan kosolidasian’ mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan suatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk. Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Entitas Induk. Pengendalian didapat ketika Entitas Induk terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara spesifik, Entitas Induk mengendalikan investee jika dan hanya jika Entitas Induk memiliki seluruh hal berikut ini: a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee). b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee. c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investi tersebut: a. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. b. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. c. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) Entitas Induk menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak. Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP), walaupun hasil di kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Entitas Induk akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas. Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk: a. b. c. d. e. f.
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan g. mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Entitas Induk akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK-PSAK ini tidak membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Klasifikasi i.
Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, dan uang jaminan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivative yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga dan pihak berelasi, beban masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap, utang sewa pembiayaan, dan utang pihak berelasi, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan dan pengukuran i.
Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. •
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. •
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 68 (2014), “Pengukuran Nilai Wajar”, dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: -
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar atas aset non keuangan mempertimbangkan kemampuan pelaku pasar dalam menghasilkan keuntungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan aset di kemampuan tertinggi dan terbaik. Grup menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia kecukupan data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada tingkat hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) -
Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 - input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat 3 - input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara tingkat di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan. Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kelas aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko aset atau liabilitas, dan tingkat hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut. Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. Penghentian Pengakuan i. Aset Keuangan Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat: (a)
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. d. Kas dan Setara Kas dan Deposito Yang Dibatasi Penggunaannya Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya” sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. e.
Jasa Dalam Pelaksanaan Biaya-biaya untuk mengerjakan proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis, dan jasa program tertentu lainnya diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui, yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja. Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan jasa hubungan masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui, yaitu berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan.
f.
Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) Mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Grup; (ii) Memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; Suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup Suatu pihak adalah ventura bersama dimana salah satu dari anggota Grup sebagai venturer; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Entitas Induknya; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. b. c. d. e.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. h.
Investasi Jangka Panjang Lain-lain Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
i.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun 20 10 5 - 10 5 - 10 4
Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan 18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan lagi dan ditujukan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada akun aset lainnya. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.
j.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset” terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset nonkeuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Penerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”, tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar dari pada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset nonkeuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
k. Transaksi Sewa Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Sewa dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai utang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Sewa Operasi - sebagai Lessee Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian secara garis lurus selama masa sewa. l.
Imbalan Kerja Karyawan Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 4. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan. Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mereklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pendapatan usaha berasal dari jasa berikut: -
Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2015 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Hongkong (HKD) o.
13.795 9.751 1.780
2014 12.440 9.422 1.603
Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak dengan menggunakan model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. Pajak Kini Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
p.
Laba Neto Per Saham Dasar Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto pada tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 465.224.000 saham.
q.
Segmen Operasi Segmen operasi adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset, dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di Jakarta.
r.
Provisi Provisi diakui jika entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika entitas mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
23
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Instrumen Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mata uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan. Manajemen Grup menentukan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Sewa Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa kendaraan dan peralatan kantor. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa, transaksi sewa kendaraan dan peralatan kantor sebagai sewa pembiayaan. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penilaian Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 33.
24
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 6. Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 12. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar. Namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan kerja karyawan. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
25
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. 4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku retrospektif (Catatan 2l). Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak penyesuaian atas penyajian kembali terhadap laporan keuangan konsolidasian: 31 Desember 2014 Disajikan Disajikan Sebelumnya Kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya Kepentingan Nonpengendali Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Beban usaha Beban pajak penghasilan Laba neto tahun berjalan Penghasilan (beban) komprehensif lain
5.517.648.863 12.522.538.170
6.111.044.862 14.896.122.000
65.662.230.340 379.692.615
63.881.848.307 379.886.647
72.400.519.410 2.292.331.488 3.888.710.103 -
72.303.041.410 2.316.700.988 3.961.818.602 (520.117.500)
1 Januari 2014/31 Desember 2013 Disajikan Disajikan Sebelumnya Kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Saldo laba Belum ditentukan penggunaannya
26
4.890.867.890 11.481.618.000
5.335.260.890 13.259.190.000
68.045.966.646
66.712.787.646
5. KAS DAN SETARA KAS Terdiri atas:
Kas Bank Mata uang Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (di bawah Rp 30 juta) Mata uang Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 130.710 pada tahun 2015 dan USD 157.639 pada tahun 2014) Standard Chartered Bank, Jakarta (USD 81,627 pada tahun 2015 dan USD 159.793 pada tahun 2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 51.871 pada tahun 2015 dan USD 33.569 pada tahun 2014) Mata uang Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SGD 38.305 pada tahun 2014) Mata uang Dolar Hongkong PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (HKD 82.407 pada tahun 2014)
2015
2014
65.657.000
49.535.200
4.395.364.307 2.866.552.930 1.885.298.679 636.890.679 432.999.949 262.652.909 56.326.778 9.482.311 694.000
1.038.245.855 13.413.217.816 1.040.182.777 632.662.422 352.603.717 261.227.321 57.245.238 1.625.758.565 107.053.852 63.883.654 3.482.402
1.803.151.210
1.961.023.313
1.126.048.604
1.987.824.920
715.562.928
417.602.714
-
360.917.787
14.191.025.284
132.154.378 23.455.086.731
Subtotal bank Setara Kas - Deposito Berjangka Mata uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Subtotal setara kas - deposito berjangka
20.228.865.000 12.000.000.000 93.045.487
12.800.000.000 2.000.000.000 88.360.377
32.321.910.487
14.888.360.377
Total
46.578.592.771
38.392.982.308
Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yaitu antara 4,50% sampai dengan 8,75% untuk tahun 2015 dan 5,50% sampai dengan 9,50% untuk tahun 2014. Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihakpihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
27
6. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015
2014
Pihak ketiga PT Nutrindo Jaya Abadi PT Muara Wisesa Samudra PT Asuransi Jiwasraya Persero PT Campina Ice Cream Industry PT Taman Impian Jaya Ancol PT Takeda Indonesia PT Pharos Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Erlangga Mahameru PT Nutrisains PT Tupperware Indonesia PT Pertamina (Persero) Tbk PT Lenovo Indonesia PT ZTE Indonesia PT Monysaga Prima PT Seven Sunday Films PT Bank OCBC NISP Tbk PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors PT TC Subaru PT Pandega Citraniaga PT Astra Honda Motor PT Agung Podomoro Land Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Ici Paints Indonesia PT Calpis Indonesia PT Sarihusada Generasi Mahardhika PT Dimas Pratama Indah PT Mowilex Indonesia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Multimedia Prasetyakarya Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Total pihak ketiga - neto
23.913.349.195 17.124.165.555 11.542.124.101 5.972.486.634 5.669.886.069 4.862.850.424 4.490.019.981 3.460.822.310 3.100.384.484 2.526.199.437 2.133.011.985 1.964.275.000 1.952.499.152 1.345.047.186 1.316.470.320 1.234.693.878 1.186.210.908 1.151.919.981 1.114.080.000 1.091.550.506 985.722.421 881.843.808 742.038.664 489.222.004 122.915.306 46.915.173 16.836.734 11.240.146 15.688.934.238 116.137.715.600 (943.741.761 ) 115.193.973.839
8.777.659.921 2.946.503.394 18.487.871.485 12.779.154.887 5.225.656.656 543.082.100 1.795.200.000 3.276.093.446 10.547.184.023 1.472.193.038 127.784.657 4.375.440.211 427.647.765 1.234.693.878 703.362.316 916.080.000 522.480.335 2.199.297.262 1.320.395.061 5.406.399.512 1.037.487.214 1.294.599.137 1.609.828.059 1.582.282.932 1.607.910.700 7.122.558.560 1.382.929.960 20.563.802.091 119.285.578.600 (7.639.293.539 ) 111.646.285.061
Pihak berelasi (Catatan 10a) PT Teknografika Nusantara Total piutang usaha
1.466.300.000 116.660.273.839
111.646.285.061
28
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 91 hari Lebih dari 90 hari
2014
39.664.896.710
53.245.765.382
32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 19.852.690.927
32.859.003.471 13.158.505.005 7.284.572.983 12.737.731.759
Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
116.137.715.600 (943.741.761 )
119.285.578.600 (7.639.293.539 )
Total pihak ketiga - neto
115.193.973.839
111.646.285.061
1.466.300.000
-
116.660.273.839
111.646.285.061
Pihak berelasi: Belum jatuh tempo Total piutang usaha
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2015 Saldo awal Penambahan penyisihan pada tahun berjalan (Catatan 26) Penghapusan piutang tak tertagih yang telah dicadangkan Realisasi tahun berjalan Saldo akhir
2014
7.639.293.539
6.481.908.612
943.741.761 (7.615.687.826 ) (23.605.713 ) 943.741.761
1.164.300.892 (6.915.965 ) 7.639.293.539
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha pihak ketiga. Piutang usaha Entitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13). 7. JASA DALAM PELAKSANAAN Akun ini merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu proyek pekerjaan. Pada saat proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai beban langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
29
7. JASA DALAM PELAKSANAAN (lanjutan) 2015 Program televisi Bahan cetak Bahan seni Perlengkapan ruang pameran Program studio Promosi dan pemasaran Jasa lainnya Total
2014
14.895.796.892 9.587.123.209 8.842.189.401 7.305.119.263 6.408.679.216 1.751.859.255 7.098.386.352
18.533.573.245 8.424.285.253 5.529.986.118 5.755.759.885 5.172.098.207 4.893.162.237 4.896.294.714
55.889.153.588
53.205.159.659
8. UANG MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Terdiri atas: 2015 Uang muka: Media Produksi Aset lancar lainnya: Beban dibayar di muka Perlengkapan Perlengkapan kantor Total
2014
11.516.461.816 3.770.902.763
12.505.685.635 3.985.878.441
1.046.379.163 280.556.343 58.335.952 16.672.636.037
880.464.907 1.716.635.692 169.844.098 19.258.508.773
Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media cetak dan elektronik dalam rangka pemesanan penayangan iklan. Uang muka produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik. Beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan asuransi atas aset tetap Grup. 9. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan tingkat suku bunga 4,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2015 dan 5,50% - 8,00% per tahun untuk tahun 2014. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13). 10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Sifat pihak berelasi Pihak-pihak Berelasi PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte., Ltd PT Teknografika Nusantara
Sifat Hubungan Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk
30
Sifat Transaksi Piutang pihak berelasi dan utang usaha. Piutang pihak berelasi, utang usaha dan utang pihak berelasi. Piutang pihak berelasi Piutang usaha, piutang pihak berelasi, pendapatan usaha
10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi pihak berelasi a.
Pendapatan dan piutang usaha Pendapatan usaha dari pihak berelasi adalah sekitar 0,30% dari jumlah pendapatan usaha pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi usaha tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 6).
b.
Pinjaman karyawan Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan masing-masing sebesar 0,19% dan 0,44% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
c.
Piutang pihak berelasi Terdiri atas: 2015 4.442.416.746 1.170.009.640 1.026.721.581 6.639.147.967
PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte., Ltd PT Teknografika Nusantara Total
2014 3.664.231.585 1.170.009.640 981.487.932 561.336.006 6.377.065.163
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo piutang tersebut adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 2,44% dari jumlah aset konsolidasian. d. Utang usaha Pembelian Grup dari pihak berelasi yaitu : 2015 PT Teknografika Nusantara PT Fortune Travindo PT Prima Rancang Buana Total
Total 1.156.659.620 687.193.353 1.090.909 1.844.943.882
*) Persentase dari total beban langsung
31
2014 %
*)
Total 0,33 0,19 0,00 0,52
1.211.406.228 260.572.081 1.471.978.309
%*) 0,38 0,08 0,46
10. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) d.
Utang usaha (lanjutan) Utang usaha Grup kepada pihak berelasi yaitu : 2015 PT Teknografika Nusantara PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Total
Total 1.101.968.744 248.586.735 107.034.643 1.457.590.122
2014 %
*)
Total 0,74 0,17 0,07 0,98
268.115.188 138.061.310 406.176.498
%*) 0,20 0,11 0,31
*) Persentase dari total liabilitas konsolidasian
e.
Utang pihak berelasi PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, memberikan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh tempo yang pasti kepada PT Fortune Travindo, pihak berelasi sebesar Rp 200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang tersebut adalah masing-masing sebesar 0,13% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian.
f.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebesar masing-masing Rp 5.948.691.901 dan Rp 1.899.200.000 atau 10,39% dan 3,47% dari jumlah gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014. Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi masing-masing sebesar Rp 9.603.855.623 dan Rp 8.131.588.093 atau 16,77% dan 14,86% dari jumlah gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014.
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan penyertaan 1 (satu) lembar saham pada PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38% dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut dicatat pada biaya perolehan. UKMI didirikan berdasarkan akta Notaris Singgih Susilo S.H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha dan/atau usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan sinergi serta melakukan inovasi.
32
12. ASET TETAP
Aset tetap terdiri atas: 2015
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan Kantor Kendaraan Total Nilai Buku
8.764.807.092 15.899.768 138.738.436
-
-
8.764.807.092 15.899.768 138.738.436
8.717.196.898 4.060.971.897
561.606.525 407.800.000
112.758.000 646.265.000
9.166.045.423 3.822.506.897
134.920.000 21.832.534.091
414.250.000 1.383.656.525
759.023.000
134.920.000 414.250.000 22.457.167.616
5.748.323.215 11.499.400 125.209.093
446.668.178 2.414.447 1.154.100
-
6.194.991.393 13.913.847 126.363.193
6.822.772.656 2.000.140.556
790.027.300 434.273.408
60.714.000 14.768.658.920
26.984.000 4.315.104 1.705.836.537
112.758.000 646.265.000
7.500.041.956 1.788.148.964
759.023.000
7.063.875.171
2014
87.698.000 4.315.104 15.715.472.457 6.741.695.159
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Total
8.533.058.092 15.899.768 138.738.436
231.749.000 -
-
8.764.807.092 15.899.768 138.738.436
8.103.169.453 4.174.631.897
682.240.445 -
68.213.000 113.660.000
8.717.196.898 4.060.971.897
-
181.873.000
134.920.000 21.832.534.091
134.920.000 21.100.417.646
913.989.445
33
12. ASET TETAP (lanjutan) 2014
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
5.261.773.095
486.550.120
-
8.824.400
2.675.000
-
5.748.323.215 11.499.400
124.054.993
1.154.100
-
125.209.093
6.126.094.690 1.625.238.127
764.708.883
68.030.917
6.822.772.656
488.562.429
113.660.000
2.000.140.556
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Total Nilai Buku
33.730.000 13.179.715.305
26.984.000 1.770.634.532
181.690.917
7.920.702.341
60.714.000 14.768.658.920 7.063.875.171
Rincian laba penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap Hasil penjualan aset tetap Laba penjualan aset tetap
2015 745.273.000 745.273.000 36.000.000
2014 181.873.000 181.690.917 182.083 35.000.000
36.000.000
34.817.917
Pendapatan atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 13.750.000 13.750.000 4.373.606
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap Penggantian dari asuransi Laba klaim asuransi
4.373.606
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1.705.836.536 dan Rp 1.770.634.532 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 26). Kendaraan senilai Rp 407.800.000 dan Rp 760.000.000 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang diperoleh melalui fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dan PT BCA Finance, dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 15). Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Kendaraan sebesar Rp 414.250.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 16).
34
12. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 7.493.274.000 dan Rp 4.967.644.000. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK Terdiri atas fasilitas yang diterima Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut : 2015 25.000.000.000 5.000.200.000 30.000.200.000
Kredit modal kerja non revolving Kredit modal kerja revolving Total
2014 25.000.000.000 5.000.200.000 30.000.200.000
Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal 13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2012. Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal 22 November 2012, Entitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun. Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal 8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi: 1. Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000 2. Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000 Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun. Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2015 berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1319/2014 tanggal 23 Juli 2014, serta dikenai bunga sebesar 11,75% per tahun. Suku bunga fasilitas ini mengalami penyesuaian menjadi 12,25% per tahun sesuai dengan surat No. CBC.JIS/1406/2014 tanggal 18 Agustus 2014. Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2016 berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/2015 tanggal 10 Agustus 2015. Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 6) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 9).
35
14. UTANG USAHA Akun ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Surya Citra Televisi Tbk PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Televisi Transformasi Indonesia PT Indosiar Visual Mandiri PT Anugerah Buah Sulung PT Net Mediatama Indonesia PT Lativi Mediakarya PT Kompas Media Nusantara PT Jawa Pos Koran PT Sebelas April Lian Mipro PT Televisi Berita Indonesia PT Suara Merdeka Press PT Media Televisi Indonesia PT Global Informasi Bermutu PT MNC Sky Vision Tbk PT Cakrawala Andalas Televisi PT Karin Disni Jaya Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar) Mata uang Dolar Amerika Serikat Mediacorp PTE Ltd, Singapore (USD 173.600) Subtotal pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 10d) PT Teknografika Nusantara PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Subtotal pihak berelasi Total
2014
34.476.288.002 12.307.702.000 5.362.368.001 5.139.465.003 2.662.231.000 1.939.331.904 1.865.600.000 1.865.556.000 1.834.898.400 1.405.192.800 1.315.624.890 1.193.500.000 1.114.806.000 1.090.016.395 959.200.000 150.700.000 23.213.048.832
15.911.864.272 9.254.960.000 976.250.000 1.991.700.000 2.668.644.000 349.015.980 262.900.000 5.671.644.000 2.402.239.840 77.385.000 2.445.847.960 467.517.600 3.300.000 1.836.912.000 1.627.810.381 7.681.520.001 1.705.440.000 25.393.674.104
2.394.812.000 100.290.341.227
80.728.625.138
1.101.968.744 248.586.735 107.034.643 1.457.590.122
268.115.188 138.061.310 406.176.498
101.747.931.349
81.134.801.636
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Subtotal Pihak berelasi Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 90 hari Subtotal Total
36
2014
73.602.185.014
56.504.907.714
7.870.785.870 4.693.370.359 1.867.484.937 12.256.515.047 100.290.341.227
7.281.801.260 2.730.361.976 2.019.220.423 12.192.333.765 80.728.625.138
26.146.000
182.779.424
1.431.444.122
60.926.475 121.852.949 40.617.650
1.457.590.122 101.747.931.349
406.176.498 81.134.801.636
15. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP Akun ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT BCA Finance dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: ` Utang pembelian aset tetap Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Total Jangka Panjang – Bersih
2015 272.297.091 96.104.835 176.192.256
2014 133.000.000 133.000.000 -
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12). Utang pembelian aset tetap ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,28% per tahun. Beban bunga atas utang pembelian aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp 11.776.458 dan Rp 19.045.596 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tahun 2014, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT ORIX Indonesia Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir pada tahun 2015. Pada tahun 2015, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance untuk pembelian kendaraan yang akan berakhir pada tahun 2019. Rincian utang sewa pembiayan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2015 2016 2017 2018 2019 Total sewa minimum Dikurangi beban bunga Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
142.140.084 142.140.084 142.140.084 130.295.220 556.715.472 123.665.128 433.050.344 90.397.582 342.652.762
2014 39.750.000 39.750.000 8.268.656 31.481.344 31.481.344 -
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12). Utang sewa pembiayaan ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun. Beban bunga atas utang sewa pembiayaan tersebut masing-masing sebesar Rp 13.101.822 dan Rp 4.956.172 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
37
17. PERPAJAKAN a. Utang Pajak Utang pajak terdiri atas: 2015 Entitas Induk: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai STP/SKPKB/SP (Catatan 17e) Total Entitas Induk
2014
340.697.442 749.622.032 169.826.287 24.260.395 1.284.406.156
755.741.188 426.445.709 1.125.615 891.093.733 2.074.406.245
Total Entitas Anak
27.777.778 326.998.286 367.927.073 124.579.415 238.658.206 511.843.127 245.583.959 1.843.367.844
446.021.964 224.427.875 116.029.637 152.508.606 169.226.783 214.816.459 1.323.031.324
Total
3.127.774.000
3.397.437.569
Entitas Anak: Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai STP/SKPKB/SP (Catatan 17e)
b. Pajak Penghasilan 2015 Entitas Induk: Beban pajak kini Manfaat (beban) pajak tangguhan Entitas Anak: Beban pajak kini Beban pajak tangguhan Total
2014
(40.535.083)
(1.027.038.500) 1.400.719.943
(1.573.017.619) (863.256.464) (2.476.809.166)
(1.892.073.961) (798.308.470) (2.316.700.988)
c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Entitas Induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015 Laba sebelum beban pajak penghasilan Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak penghasilan Bagian rugi Entitas Asosiasi Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Entitas Induk
38
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
4.548.280.169
6.278.519.590
(5.165.496.419) -
(5.983.523.340) 53.837.248
(617.216.250)
348.833.498
17. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Kini (lanjutan)
2015 Beda waktu: Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Imbalan kerja karyawan Beda permanen: Kesejahteraan karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak dan denda Telepon Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak final Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) - Entitas Induk
291.060.763 234.238.657 7.689.701 (820.687.000) 909.347.996 369.358.178 311.463.547 116.917.593
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 236.372.160 26.688.706 743.192.000 1.128.913.520 287.753.664 2.993.410.820 132.043.753
(2.028.486.835)
(1.789.053.226)
(1.226.313.650)
4.108.154.895
Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan dan tagihan pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2015
2014
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan): Entitas Induk Entitas Anak
6.781.232.000
4.108.154.000 7.913.084.000
Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak Total beban pajak kini
1.573.017.619 1.573.017.619
1.027.038.500 1.892.073.961 2.919.112.461
1.812.987.408 14.255.600
984.270.885 41.642.000
406.638.082 1.469.303.646 3.703.184.736
383.512.258 1.356.053.096 2.765.478.239
238.658.206 238.658.206
1.125.615 152.508.606 153.634.221
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Entitas Induk Pasal 23 Pasal 25 Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Total Utang pajak penghasilan badan: Entitas Induk Entitas Anak Total utang pajak penghasilan badan
39
17. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Kini (lanjutan) 2015 Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 17e) Entitas Induk Pasal 23 Pasal 25 Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Total tagihan restitusi pajak penghasilan
2014
1.812.987.408 14.255.600
-
51.030.735 42.877.200 541.582.314
51.030.735 42.877.200 -
2.462.733.257
93.907.935
Entitas Induk dan Entitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT) yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Penghasilan kena pajak tahun 2014 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan Entitas Induk dan Entitas Anak kepada KPP. d. Pajak Tangguhan Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : Manfaat pajak tangguhan 2015 Entitas Induk Dibebankan ke laporan laba rugi Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penghapusan piutang Penyisihan penurunan nilai piutang Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan Subtotal Entitas Anak Dibebankan ke laporan laba rugi Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penghapusan piutang Sewa pembiayaan Penyisihan penurunan nilai piutang Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan Subtotal
616.361.500 72.765.191 1.922.425 (731.584.199 )
1.334.954.727 59.093.040 6.672.176
(560.955.250 ) (601.490.333 )
179.840.250 1.580.560.193
52.701.000 20.398.791 9.474.998 (1.798.516 ) (944.032.737 )
(1.099.094.227) 17.507.042 (1.124.332) 284.403.047
31.732.500 (831.523.964 )
Total
(1.433.014.297 )
40
2014
(6.467.750) (804.776.220) 775.783.973
17. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Tangguhan (lanjutan) Aset pajak tangguhan
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4)
Entitas Induk Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang
3.429.254.042 193.756.600 58.559.665 1.922.425
3.373.847.792 120.991.410 790.143.863 -
1.859.052.815 61.898.370 783.471.687 -
Subtotal
3.683.492.732
4.284.983.065
2.704.422.872
Entitas Anak Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Sewa pembiayaan
434.616.207 375.431.531 177.375.775 9.474.998 (2.360.680 )
350.182.707 355.032.740 1.121.408.513 (562.163 )
1.455.744.684 337.525.698 837.005.466 562.169
Subtotal
994.537.831
1.826.061.797
2.630.838.017
4.678.030.563
6.111.044.862
5.335.260.889
Total
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak Entitas Induk Pada tahun 2015, Entitas Induk menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 69.001.887 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar Rp 33.731.268 2. Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar Rp 11.590.507 3. Pajak Penghasilan badan tahun 2010 dan 2014 sebesar Rp 6.070.988 4. Pajak Pertambahan Nilai masa Januari sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp 8.982.303 5. Pajak Pertambahan Nilai masa Februari, Mei, Juni dan Juli 2015 sebesar Rp 8.626.821 Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 69.001.887 dibebankan ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibayar tunai sebesar Rp 44.741.491 oleh Entitas Induk pada tahun 2015. Beban pajak sebesar Rp 24.260.396 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015. Perusahan juga menerima surat ketetapan pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Agustus 2010 sebesar Rp 947.519.100. Tagihan tersebut telah dibayar tunai pada tahun 2015. Pada tanggal 28 Maret 2014, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 yang menetapkan kurang bayar sejumlah Rp 819.970.431, dengan rincian sebagai berikut :
41
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Entitas Induk (lanjutan) 1. 2. 3. 4. 5.
Pajak Penghasilan badan masa 2010 sebesar Rp 201.211.920 Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa 2010 sebesar Rp 1.036.000 Pajak Penghasilan pasal 23 masa 2010 sebesar Rp 27.347.901 Pajak Penghasilan pasal 21 masa 2010 sebesar Rp 5.468.320 Pajak Pertambahan Nilai masa Januari - Desember 2010 sebesar Rp 584.906.290
Selama tahun 2014, Entitas Induk juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 1.333.453.243 dengan rincian sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2010 sebesar Rp 6.291.854 Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2010 sebesar Rp 8.656.285 Pajak Penghasilan badan masa 2013 sebesar Rp 1.099.430 Pajak Pertambahan Nilai masa 2010 sebesar Rp 1.317.405.674
Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 2.153.423.674 dibebankan ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Tagihan tersebut telah dibayar tunai seluruhnya oleh Entitas Induk pada tahun 2014. PT Pelita Alembana (PA) Pada tanggal 23 Juni 2015, PA, Entitas Anak, menerima surat pemberitahuan pemeriksaan lapangan atas Pajak Pertambahan Nilai masa Mei sampai dengan November 2014. PA, Entitas Anak menerima hasil pemeriksaan pajak tersebut pada tanggal 29 Januari 2016 (Catatan 37). PT Fortune Pramana Rancang (FPR) Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93.907.935. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FPR menetapkan lebih bayar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, FPR belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut. PT Fortune Adwicipta (FAC) Pada tahun 2015, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa Maret, Juni dan Agustus 2013 dan Pajak Pertambahan Nilai masa Desember 2012 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 48.652.892. FAC membebankan tagihan pajak sebesar Rp 48.652.892 tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibayar tunai sebesar Rp 17.885.392. Beban pajak sebesar Rp 30.767.500 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015. Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 21 dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai untuk masa pajak tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013. Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
42
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) PT Fortune Adwicipta (FAC) (lanjutan) Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386 sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/ KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008, Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800.000 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2010. Sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC atas tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 64.182.480 dan jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai di atas sebesar Rp 392.367.064 dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian lain tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, FAC membayar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 46.620.205 dan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan tahun 2009 dengan kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012 dan jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pajak terutang oleh FAC pada tanggal 31 Desember 2015 untuk seluruh tagihan pajak tersebut adalah sebesar Rp 245.583.959. f. Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
43
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 31 Desember 2013 berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 11 Februari 2016, setelah penyajian kembali liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
12.169.348.000
14.896.122.000
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 13.259.190.000
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Penyisihan kelebihan pembayaran manfaat Asumsi kewajiban karena pengakuan jasa masa lalu Total beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
2015 839.750.000
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
1.006.185.000 528.033.000 302.282.000
915.843.000 902.473.000 441.435.000 -
2.676.250.000
2.259.751.000
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015 Keuntungan (kerugian) akturial yang timbul dari: Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program Total beban yang diakui pada penghasilan komprehensif lain
2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
(579.933.000 ) (1.536.958.000 )
(116.013.000 ) 809.503.000
(2.116.891.000 )
693.490.000
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Saldo awal tahun Beban selama periode berjalan (Catatan 26) Pembayaran manfaat karyawan Penghasilan komprehensif lain
14.896.122.000
13.259.190.000
9.945.604.000
2.676.250.000 (3.286.133.000 ) (2.116.891.000 )
2.259.751.000 (1.316.309.000) 693.490.000
2.743.656.000 (1.142.383.000) 1.712.313.000
Saldo akhir tahun
12.169.348.000
14.896.122.000
13.259.190.000
44
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalita Tingkat catat Usia pension Tingkat pengunduran diri
31 Desember 2015
31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
9,00% 10 % per tahun TMI 2011 10% dari TMI 2011 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 5% pada usia 45 tahun
7,85% 10 % per tahun TMI 2011 10% dari TMI 2011 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 3% pada usia 45 tahun
8,00% 10% per tahun CSO 1980 10% dari CSO 1980 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 3% pada usia 45 tahun
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah: Perubahan asumsi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji
Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Kenaikan asumsi Penurunan asumsi
1,00% 1,00%
Turun 5% Naik 5%
Naik 5% Turun 5%
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuaria dimana asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuaria utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbalan pasti tidak terdiskonto per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut. Kurang dari 1 tahun Imbalan pasti
1.850.405.000
Antara 2-5 tahun 4.799.655.000
Antara 6-10 tahun 2.335.664.000
Lebih dari 10 tahun
Total
3.183.624.000
12.169.348.000
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 8,60 tahun. 19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham
PT Karya Citra Prima Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) Total
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 431.474.200 33.749.800 465.224.000
45
Persentase Pemilikan (%) 92,75% 7,25% 100,00%
Total Modal Saham 43.147.420.000 3.374.980.000 46.522.400.000
19.
MODAL SAHAM (lanjutan) Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham
PT Karya Citra Prima Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) Total
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
431.474.200 33.749.800 465.224.000
92,75 7,25 100,00
Total Modal Saham 43.147.420.000 3.374.980.000 46.522.400.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saham Entitas Induk yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk. 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2014 2015 Agio saham Penawaran umum saham perdana Agio saham yang berasal dari penambahan modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I Beban emisi efek ekuitas
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
6.150.000.000
6.150.000.000
613.440.000 (3.167.567.104)
613.440.000 (3.167.567.104)
3.595.872.896
3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3.553.096.441
3.553.096.441
Total
7.148.969.337
7.148.969.337
21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 51 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 583.306.500 atau 15% dari laba bersih tahun 2014. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.587.275.000 atau 15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp 10 per lembar saham atau total sebesar Rp 4.652.240.000.
46
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015
Awal Tahun
Bagian Laba (Rugi) Komprehensif
Akhir Tahun
PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipta
257.289.019 160.624.548 (38.026.920)
19.350.818 9.141.558 (2.152.128 )
276.639.837 169.766.106 (40.179.048)
Total
379.886.647
26.340.248
406.226.895
31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Awal Tahun
Bagian Laba (Rugi) Komprehensif
Akhir Tahun
PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipta
224.559.026 147.351.686 (25.149.506)
32.729.993 13.272.862 (12.877.414 )
257.289.019 160.624.548 (38.026.920)
Total
346.761.206
33.125.441
379.886.647
23. LABA NETO PER SAHAM DASAR Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan: 2015 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Total rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
2014
2.044.178.780 465.224.000
3.928.887.193 465.224.000
4
8
Laba neto per saham dasar 24. PENDAPATAN USAHA 2015
2014
Media: Televisi Cetak Digital Radio Produksi iklan Hubungan masyarakat Desain grafis dan pameran
242.027.070.795 53.041.570.644 15.817.818.738 4.203.239.160 86.378.770.806 24.273.068.178 6.174.847.085
219.318.970.698 33.034.963.649 14.321.686.028 3.992.883.781 98.140.942.108 25.925.503.697 9.589.234.407
Total
431.916.385.406
404.324.184.368
47
24. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) Pada tahun 2015, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2015 adalah PT Astra Daihatsu Motor dengan jumlah sekitar Rp 45 miliar. Pada tahun 2014, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2014 adalah Partai Kebangkitan Nasional, PT Campina Ice Cream Industry, PT Asuransi Jiwasraya Persero, dan PT Tupperware Indonesia dengan jumlah sekitar Rp 140 miliar. Pada tahun 2015, terdapat penjualan kepada pihak berelasi yaitu PT Teknografika Nusantara, pihak berelasi, dengan jumlah sebesar Rp 1,3 miliar (Catatan 10a). Pada tahun 2014, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi. 25. BEBAN LANGSUNG 2015
2014
Media: Televisi Cetak Digital Radio Produksi iklan Hubungan masyarakat Desain grafis dan pameran
220.309.204.846 48.656.551.354 9.044.310.773 4.003.734.399 59.450.892.575 7.793.042.158 3.806.671.078
202.479.862.234 30.025.883.554 7.508.848.227 3.799.359.799 60.199.723.415 11.868.972.078 6.685.803.550
Total
353.064.407.183
322.568.452.857
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2015 adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Televisi Transformasi Indonesia dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 53 miliar dan Rp 43 miliar. Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2014 adalah PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 57 miliar. Pada tahun 2015, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, serta PT Teknografika Nusantara dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 687 juta, 1,1 juta dan 1,2 miliar (Catatan 10d). Pada tahun 2014, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 260 juta (Catatan 10d). 26. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2015 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Administrasi kantor Imbalan kerja karyawan (Catatan 18) Jamuan dan sumbangan Penyusutan (Catatan 12) Perjalanan dan transportasi Telepon, faksimile, listrik dan internet
57.258.350.738 2.935.185.625 2.676.250.000 1.821.347.483 1.705.836.537 1.648.737.049 1.314.615.682
48
2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 54.739.503.630 1.440.429.846 2.259.751.000 1.575.858.534 1.770.634.532 1.461.172.943 1.062.102.035
26. BEBAN USAHA (lanjutan)
2015 Honorarium tenaga ahli Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 6) Sewa Pajak dan denda (Catatan 17) Lain-lain (di bawah Rp 100 juta) Total
1.258.317.658 943.741.761 902.464.475 457.645.323 270.082.761 73.192.575.090
2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 1.087.611.571 1.164.300.892 2.378.020.124 3.177.688.482 185.967.821 72.303.041.410
27. PENGHASILAN BUNGA Terdiri atas: 2015 Deposito berjangka Jasa giro Total
1.963.121.640 331.683.119 2.294.804.759
2014 1.765.120.481 310.100.452 2.075.220.933
28. BEBAN KEUANGAN Terdiri atas: 2015 Beban bunga: Utang bank Utang sewa pembiayaan (Catatan 16) Utang pembelian aset tetap (Catatan 15) Beban administrasi dan provisi bank Total
3.726.066.507 13.101.822 11.776.458 370.050.494 4.120.995.281
2014 3.613.357.422 4.956.172 19.045.596 394.480.981 4.031.840.171
29. ENTITAS ASOSIASI Pada tanggal 30 September 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Fortune Travindo (FT) yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 67 pada tanggal yang sama, ditegaskan bahwa Entitas Induk menjual seluruh kepemilikannya sebesar 20% pada FT kepada PT Grahaadhika Fortune, pihak berelasi, sebesar Rp 2.250.000.000. Kerugian atas penjualan saham tersebut sebesar Rp 1.813.715.507, dicatat dalam akun “Rugi penjualan investasi pada Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Sebelumnya, sampai dengan tanggal 30 September 2014, Entitas Induk mencatat bagian rugi bersih atas penyertaan di FT, sebesar Rp 53.837.248, disajikan pada akun “Bagian rugi Entitas Asosiasi” sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
49
30. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Terdiri atas:
Laba dari klaim asuransi (Catatan 12) Penghapusan piutang Lain-lain – neto Total
2015
2014
4.373.606 (45.589.693) 90.802.703 49.586.616
723.306.596 723.306.596
31. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut: 2015 Mata Uang Asing Aset Bank
USD SGD HKD
2014 Ekuivalen Rupiah
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
264.209 -
3.644.762.742 -
351.001 38.305 82.407
4.366.450.947 360.917.787 132.154.378
Liabilitas Utang usaha USD 173.600 Net aset moneter dalam mata uang asing
2.394.812.000 1.249.950.742
-
4.859.523.112
Apabila aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 28 Maret 2016, maka jumlah aset moneter dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 42.767.433. 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN RISIKO Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk, dan praktik pasar terbaik. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih. Pengungkapan kuantitatif atas eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut:
50
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Risiko Kredit (lanjutan) 2015 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya Bank dan setara kas
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya
61 - 90 hari
Total
46.512.935.771
-
-
-
-
46.512.935.771
39.664.896.710
32.473.338.813
13.981.831.456
10.164.957.694
18.908.949.166
115.193.973.839
Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi
1.466.300.000
Piutang lain-lain – pihak ketiga
1.466.300.000
8.602.806.612
-
-
-
-
8.602.806.612
Deposito yang dibatasi penggunaannya
12.000.530.000
-
-
-
-
12.000.530.000
Pinjaman karyawan
551.758.665
-
-
-
-
551.758.665
Piutang pihak berelasi Total
6.639.147.967
-
-
-
-
6.639.147.967
115.438.375.725
32.473.338.813
13.981.831.456
10.164.957.694
18.908.949.166
190.967.452.854
2014 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya
61 - 90 hari
Total
Bank dan setara kas
38.343.447.108
-
-
-
-
38.343.447.108
Piutang usaha
53.245.765.382
32.859.003.471
13.158.505.005
7.284.572.983
5.098.438.220
111.646.285.061
Piutang lain-lain
3.825.143.951
-
-
-
-
3.825.143.951
Deposito yang dibatasi penggunaannya
12.000.530.000
-
-
-
-
12.000.530.000
Pinjaman karyawan
1.155.829.432
-
-
-
-
1.155.829.432
Piutang pihak berelasi Total
6.377.065.163
-
-
-
-
6.377.065.163
114.947.781.036
32.859.003.471
13.158.505.005
7.284.572.983
5.098.438.220
173.348.300.715
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat penyisihannya dengan rincian sebagai berikut : 2015 Penurunan Nilai Individual
Penurunan Nilai Kolektif
Total
Per 1 Januari 2015 Penyisihan penurunan nilai
97.751.324.673 -
19.852.690.927 (943.741.761 )
117.604.015.600 (943.741.761)
Per 31 Desember 2015
97.751.324.673
18.908.949.166
116.660.273.839
51
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Risiko Kredit (lanjutan) 2014 Penurunan Nilai Individual
Penurunan Nilai Kolektif
Total
Per 1 Januari 2014 Penyisihan penurunan nilai
106.547.846.841 -
12.737.731.759 (7.639.293.539 )
119.285.578.600 (7.639.293.539)
Per 31 Desember 2014
106.547.846.841
5.098.438.220
111.646.285.061
b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga. Risiko Nilai Mata Uang Asing Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset moneter bersih yang berbeda dengan mata uang fungsional Grup. Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014: Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing 31 Desember 2015
USD
31 Desember 2014
USD SGD HKD
Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak
5% -5% 5% -5% 5% -5%
182.238.137 (182.238.137) 218.322.547 (218.322.547) 18.045.889 (18.045.889)
5% -5%
6.607.719 (6.607.719)
Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan disajikan dalam Catatan 31. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang. Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
52
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b. Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga: 2015
Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Liabilitas Bunga Tetap Utang bank jangka pendek Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan
Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
Total
4,50% - 8,75%
46.512.935.771
-
-
-
46.512.935.771
4,50% - 7,50%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
11,75% - 12,25%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
9,28%
96.104.835
176.192.256
-
-
272.297.091
13,18%
90.397.581
342.652.762
-
-
433.050.343
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
2014
Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya
Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke – 2
Total
5,50% - 9,50%
38.343.447.108
-
-
-
38.343.447.108
5,50% - 8,00%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
11,75%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
3,58%
133.000.000
-
-
-
133.000.000
8,75%
31.481.344
-
-
-
31.481.344
Liabilitas Bunga Tetap Utang bank jangka pendek Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan
c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
53
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2015 < 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
-
5.000.000.000
25.000.200.000
-
30.000.200.000
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi
81.893.086.414 378.554.753
1.753.956.710 -
11.733.342.844 464.307.736
4.909.955.259 614.727.633
100.290.341.227 1.457.590.122
669.051.332 488.130 211.967.249 8.008.739 7.088.851 73.706.044
40.319.185 24.026.217 21.737.122 20.899.660
142.289.605 1.682.783 64.069.911 61.571.609 66.368.002
582.724.339 2.957.322 176.192.224 342.652.762 39.026.294
1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000
Total Liabilitas Keuangan
83.241.951.512
6.860.938.894
37.533.832.490
6.668.235.833
134.304.958.729
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha
> 12 bulan
Total
2014 < 1 bulan Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Total
-
-
30.000.200.000
-
30.000.200.000
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi
55.520.001.933 197.582.268 27.500.000 22.000.000 -
13.229.751.312 318.606.031 169.978.310 66.000.000 7.870.332 -
3.501.172.963 45.817.859 45.000.000 23.611.012 -
8.477.698.930 406.176.498 795.535.622 200.000.000
80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 197.478.310 133.000.000 31.481.344 200.000.000
Total Liabilitas Keuangan
55.767.084.201
13.792.205.985
33.615.801.834
9.879.411.050
113.054.503.070
-
MANAJEMEN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode penyajian. Kebijakan Grup adalah untuk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
54
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 2015 Total liabilitas Dikurangi kas dan setara kas Utang bersih Total ekuitas Rasio utang terhadap modal 33.
2014
149.602.080.729 (46.578.592.771) 103.023.487.958 134.089.589.605 0,77
131.348.062.639 (38.392.982.308) 92.955.080.331 130.430.450.352 0,71
NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: -
Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. - Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. - Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi yang nilai wajarnya diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, di mana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Uang jaminan
46.578.592.771
46.578.592.771
115.193.973.839 1.466.300.000 8.602.806.612 12.000.530.000 551.758.665 6.639.147.967 5.000.000
115.193.973.839 1.466.300.000 8.602.806.612 12.000.530.000 551.758.665 6.639.147.967 5.000.000
Total
191.038.109.854
191.038.109.854
55
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2015 Nilai Tercatat Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Total
Nilai Wajar
30.000.200.000
30.000.200.000
100.290.341.227 1.457.590.122
100.290.341.227 1.457.590.122
1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000
1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000
134.304.958.729
134.304.958.729
2014 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Uang jaminan
38.362.982.308 111.646.285.061 3.825.143.951 12.000.530.000 1.155.829.432 6.377.065.163 5.000.000
38.362.982.308 111.646.285.061 3.825.143.951 12.000.530.000 1.155.829.432 6.377.065.163 5.000.000
Total
173.372.835.915
173.372.835.915
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Total
30.000.200.000
30.000.200.000
80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 197.478.310 133.000.000 31.481.344 200.000.000
80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 197.478.310 133.000.000 31.481.344 200.000.000
113.054.503.070
113.054.503.070
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, utang bank jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
56
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2. Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiayaan. 3. Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 34. SEGMEN OPERASI Pada tahun 2015 dan 2014, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu: • Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan dan belanja media iklan serta pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu. • Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation), penyidikan (litigation public relation), dan manajemen krisis. • Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat, identitas merek, dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio visual atau multi media. Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Jasa 2015 Informasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Total pendapatan usaha Laba usaha Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Penghasilan (beban) komprehensif lain Laba (rugi) komprehensif Aset segmen Liabilitas segmen Pembelanjaan modal Penyusutan
Jasa Periklanan
Kehumasan (Public Relations)
400.780.464.993 3.213.233.384 403.993.698.377
24.283.068.178 10.000.000 24.293.068.178
Jasa Desain Grafis
Eliminasi
6.852.852.235 678.005.149 7.530.857.384
Total
- 431.916.385.406 (3.901.238.533 ) (3.901.238.533 ) 431.916.385.406
3.338.160.975 2.249.444.646 (4.103.900.254 ) 3.292.730.479
2.285.983.410 25.446.175 (14.503.527 ) 106.805.349
35.258.748 19.913.938 (2.591.500 ) 17.461.842
(2.701.930.112 )
5.659.403.133 2.294.804.759 (4.120.995.281 ) 715.067.558
4.776.435.846 (797.175.250 )
2.403.731.407 (1.394.378.149 )
70.043.028 (285.255.767 )
(2.701.930.112 ) -
4.548.280.169 (2.476.809.166 )
1.588.620.225
(95.197.500 )
5.567.880.821
914.155.758
315.864.512.716 154.514.866.347 517.366.525 1.373.273.336
27.136.480.919 10.157.170.300 44.240.000 293.838.851
(215.212.739 ) 9.285.776.841 13.303.481.503 38.724.349
94.245.525 (2.607.684.587 )
1.587.668.250 3.659.139.253
(68.595.100.142 ) 283.691.670.334 (28.373.437.421 ) 149.602.080.729 561.606.525 1.705.836.536
Jasa Jasa Periklanan
Kehumasan (Public Relations)
Jasa Desain Grafis
2014 (Disajikan Kembali) Informasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
366.269.068.818 2.620.000.000
27.368.035.094 2.837.425.262
10.687.080.456 1.097.846.050
- 404.324.184.368 (6.555.271.312 ) -
Total pendapatan usaha
368.889.068.818
30.205.460.356
11.784.926.506
(6.555.271.312 ) 404.324.184.368
57
Eliminasi
Total
34.
SEGMEN OPERASI (lanjutan) Jasa 2014 (Disajikan Kembali) Laba usaha Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Penghasilan (beban) komprehensif lain Laba komprehensif Aset segmen Liabilitas segmen Pembelanjaan modal Penyusutan
Jasa Periklanan
Kehumasan (Public Relations)
Jasa Desain Grafis
Eliminasi
Total
8.496.893.261 2.012.756.876 (3.983.870.436 ) 1.625.104.577
1.503.944.646 33.308.658 (43.530.974 ) 330.619.959
(548.147.806 ) 29.155.399 (4.438.761 ) 86.933.690
(3.260.209.499 )
9.452.690.101 2.075.220.933 (4.031.840.171 ) (1.217.551.273 )
8.150.884.278 (948.997.835 )
1.824.342.289 (516.459.294 )
(436.497.478 ) (851.243.859 )
(3.260.209.499 ) -
6.278.519.590 (2.316.700.988) )
(520.311.533 ) 6.681.574.910
19.403.250 1.327.286.245
(1.287.741.337 )
(19.209.217 ) (3.279.418.716 )
(520.117.500 ) 3.441.701.102
298.673.616.518 142.891.850.981 483.169.270 1.445.322.070
25.231.470.760 9.166.315.898 430.820.175 284.147.788
8.331.827.620 12.134.319.547 41.164.674
(70.458.401.919 ) 261.778.512.979 (32.844.423.787 ) 131.348.062.630 913.989.445 1.770.634.532
35. KONTINJENSI PT Fortune Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk Fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero). Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). 3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011. 4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat sebesar Rp 311.000.000. 5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000. 6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Atas proses banding tersebut Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat No: 532/PDT/2013/PT.DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu : 1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FAC), 2. Menguatkan putusan pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel tanggal 4 Maret 2013, 3. Menghukum pembanding (FAC) untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, sebesar Rp 150.000. Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang diwakili oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 24 Januari 2014 No. 532/PDT/2013/PT.DKI dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 4 Maret 2013, No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi tersebut.
58
36. TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS DAN SETARA KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut : 2015 Penambahan aset tetap melalui utang pembelian aset tetap Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan
2014
407.800.000 414.250.000
-
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menetapkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai November 2015 sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar atas PPN masa Desember 2015 sebesar Rp 3.344.480.276. 38. STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah mengesahkan penyesuaian dan amandemen atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan serta mengesahkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Amandemen PSAK 4 : Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. Amandemen PSAK 15 : Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Asosiasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen PSAK 16 : Aset tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen PSAK 19 : Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. Amandemen PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi : Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amandemen PSAK 67 : Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi : Penerapan Pengecualian Konsolidasi. ISAK 30 : Pungutan. PSAK 5 (penyesuaian 2015) : Segmen Operasi. PSAK 7 (Penyesuaian 2015) : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. PSAK 13 (Penyesuaian 2015) : Properti Investasi. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap. PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Tak berwujud. PSAK 22 (Penyesuaian 2015) : Kombinasi Bisnis. PSAK 25 (Penyesuaian 2015) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK 53 (Penyesuaian 2015) : Pembayaran Berbasis Saham. PSAK 68 (Penyesuaian 2015) : Pengukuran Nilai Wajar.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017: 1. 2.
Amandemen PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 : Properti Investasi.
59
38. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: 1. PSAK 69 - "Agrikultur”. 2. Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”. Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.
60
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Materi & Penjelasan
Halaman
I.
Umum
1.
Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√
2.
Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
√
3.
Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
√
Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman II.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
8-9
Informasi memuat antara lain: 1. Pendapatan; 2. Laba (rugi) bruto; 3. Laba (rugi); 4. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; 5. Total laba (rugi) komprehensif; 6. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; 7. Laba (rugi) per saham; 8. Jumlah aset; 9. Jumlah liabilitas; 10. Jumlah ekuitas; 11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; 12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; 13. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan; 14. Rasio lancar; 15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 16. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 17. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan. 2.
Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a) jumlah saham yang beredar; b) kapitalisasi pasar; c) harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d) volume perdagangan.
10-11
3.
Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: a) tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b) rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c) jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d) harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
48
4.
Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
N/A
5.
Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
N/A
III.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
16-19
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
i
Better for You and Me
Materi & Penjelasan
ii
Halaman
2.
Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; 2. Gambaran tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
IV.
Profil Perusahaan
1.
Nama dan alamat perusahaan. Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website dari perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan.
32
2.
Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
33
3.
Bidang usaha. Meliputi jenis produksi dan atau jasa yang dihasilkan serta kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
37
4.
Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan serta paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi.
41
5.
Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan.
34
6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; 3. Riwayat pendidikan; 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada).
20-21
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; 3. Riwayat pendidikan; 4. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan 5. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada).
28-29
8.
Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
√
9.
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
10.
Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: 1. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; 2. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan 3. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik.
47
11.
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram.
47
12.
Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat.
42-46
13.
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada).
42,48
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
22-27
52-59
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
Materi & Penjelasan
Halaman
14.
Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada).
48
15.
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
48
16.
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan
48
17.
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
V.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1.
Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik. Memuat uraian mengenai: 1. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; 2. Pendapatan; dan 3. Profitabilitas.
63-66
2.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta 5. Arus kas.
67-69
3.
Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
69
4.
Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
69
49-51
5.
Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut.
70
6.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
72
7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
74
8.
Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
76
9.
Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
17, 24
10.
Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
76-77
11.
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar.
74-75
12.
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
71
13.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: 1. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan 2. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
72
14.
Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: 1. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi; 2. Nama pihak yang bertransaksi; 3. Sifat hubungan afiliasi (jika ada); 4. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan 5. Pemenuhan ketentuan terkait
72
15.
Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
73
16.
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
73
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
iii
Better for You and Me
Materi & Penjelasan
iv
Halaman
VI.
Tata Kelola Perusahaan
1.
Dewan Komisaris, mencakup antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
84-88
2.
Direksi, mencakup antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; 3. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; 4. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
88-94
3.
Komite Audit, mencakup antara lain: 1. Nama; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan; 3. Riwayat pendidikan; 4. Periode jabatan anggota Komite Audit; 5. Pengungkapan independensi Komite Audit; 6. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; 7. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam Piagam (charter) Komite Audit
95-98
4.
Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: 1. Nama; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; 3. Riwayat pendidikan; 4. Periode jabatan anggota komite; 5. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; 6. Uraian tugas dan tanggung jawab; 7. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan 8. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku
98-99
5.
Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; 1. Nama; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; 3. Riwayat pendidikan; 4. Periode jabatan sekretaris perusahaan; 5. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku.
100-101
6.
Uraian mengenai unit audit internal meliputi: 1. Nama; 2. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; 3. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); 4. Struktur dan kedudukan unit audit internal; 5. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan 6. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku.
101-102
7.
Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 1. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan 2. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen
8.
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: 1. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; 2. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan 3. Tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan
9.
Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
104
106-107
108
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
Materi & Penjelasan 10.
Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada)
11.
Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: 1. Pokok-pokok kode etik; 2. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); 3. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan 4. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan
12.
Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
13.
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain meliputi: 1. Cara penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi pelapor; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Hasil dari penanganan pengaduan
VII.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.
2.
VIII.
Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: 1. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain; 2. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; 3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan 4. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report). Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
1.
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
IX.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
Halaman 108 108-109
N/A
110-111
118-131 129 130 122-129 131 √
Lampiran √
1.
Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
2.
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1.
133
3.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
N/A
4.
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
N/A
√
PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015
v
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan 2015
2015 Laporan Tahunan
PT Fortune Indonesia Tbk
2015 Laporan Tahunan
Better for You and Me
PT Fortune Indonesia Tbk
Telepon: +62 21 7827989 Fax: +62 21 78847524 Email:
[email protected]
PT Fortune Indonesia Tbk
Gedung Galaktika Jalan Harsono RM No. 2, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta 12550, Indonesia
PT Fortune Indonesia Tbk