FORU PT Fortune Indonesia Tbk
www.foru.co.id
Annual Report 2013 2013 Laporan Tahunan
Pendahuluan
2
FORU
Profil Perusahaan
Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
3
Daftar Isi 01. Pendahuluan Reload (Penjelasan Tema) Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013 Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
02. Profil Perusahaan Informasi Umum Riwayat Singkat Perusahaan Bidang Usaha Struktur Organisasi Visi dan Misi Perusahaan Tonggak Keberhasilan Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Pejabat Eksekutif Grup Informasi Umum Anak Perusahaan Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan ӾӾ Fortune Indonesia ӾӾ Fortune Pramana Rancang ӾӾ Pelita Alembana ӾӾ Fortune Adwicipta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
08 10 12 16 17 18 22
28 30 31 32 34 36 40 44 48 49 52 54 56 56 60 62 64 66
03. Analisis Dan Pembahasan Manajemen 68 Tinjauan Umum Tinjauan Keuangan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi
70 72 78 84
04. Tata Kelola Perusahaan 86 Pendahuluan 88 Struktur Tata Kelola Perusahaan 90 Organ Pendukung Dewan Komisaris 106 Transparansi Tata Kelola Perusahaan 107 Laporan Kepatuhan 112 Audit Internal 119 Manajemen Risiko 121 Self Assessment Pelaksanaan GCG 124
05. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
126 135
lompat batu Hombo (lompat) batu, tradisi masyarakat Nias merupakan ajang melatih diri bagi para pemuda sehingga kuat dan mampu menembus dan melompati benteng lawan. Tradisi ini melambangkan ketangkasan dan keberanian dalam menghadapi tantangan, mewakili Lompatan Kreativitas dalam FLY, budaya Perusahaan yang diwujudkan dengan lompatan sikap, lompatan inovasi, dan lompatan penghargaan.
01. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pendahuluan Berpikir secara fantastis demi pencapaian kinerja fenomenal dengan target yang realistis, FORU yakin mampu menaklukkan semua tantangan yang ada.
8
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Batik Sebagai bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Indonesia, batik diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2009. Simbol status sosial dan jatidiri dari batik merepresentasikan integritas yang dimiliki dan menjadi kebanggaan FORU selama lebih
dari 43 tahun berdiri.
PT Fortune Indonesia Tbk
9
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Reload
Tahun 2013, merupakan awal dari five-year roadmap yang ketiga bagi FORU. Tahun di mana FORU sedang dalam momentum untuk melakukan quantum leap dalam rangka menjawab segala tantangan zaman agar tetap menjadi yang terdepan di industri ini. Quantum leap merupakan sebuah lompatan jauh ke depan yang membutuhkan energi dan kekuatan besar. “Reload” merupakan sebuah proyeksi dari apa yang telah direncanakan dan dilakukan FORU sepanjang tahun 2013 lalu sebagai sebuah persiapan melompat jauh ke depan. FORU telah memperkuat diri dengan perangkat bisnis baru yang telah dikembangkan pada tahun sebelumnya dan perkuatan bidang usaha yang sudah ada sebagai energi mewujudkan lompatan yang jauh ke depan untuk menciptakan nilai tambah yang dapat memacu pertumbuhan yang lebih cepat dan menciptakan kisah sukses yang lebih baik lagi.
10
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Reload
FORU bertekad untuk terus berkembang secara konsisten dengan identitas yang khas dan
terjaga seiring perjalanan waktu. Komitmen ini selaras dengan Heritage kekayaan Indonesia yang tak lekang ditelan zaman dan menjadi kebanggaan bangsa. Untuk itu, nuansa desain bertemakan heritage kekayaan Indonesia di laporan tahunan ini merupakan bentuk penghormatan FORU terhadap warisan budaya Indonesia yang begitu
inspiratif.
PT Fortune Indonesia Tbk
11
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013 JANUARI
Maret
•
Pada tanggal 9 Januari 2013, FORU Kick Off 2013 diselenggarakan di Gedung Galaktika dan Rolling Stone Cafe, Jakarta dengan mengangkat tema Reload 111. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan FORU sebagai sebuah mission statement perusahaan untuk mencapai target-target usaha di tahun berjalan.
•
•
FORU membantu korban banjir Jakarta dengan menyerahkan bantuan di dua posko penanganan korban banjir yaitu: Posko Banjir di Kebayoran Lama dan Posko Bersama Bantuan Banjir 2013 di daerah Jati Padang.
FORU melalui Fortune Pramana Rancang melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan Universitas Bakrie untuk menjadikan Fortune Pramana Rancang sebagai rujukan studi kasus bagi mata kuliah kehumasan di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur ttFortune Pramana Rancang Indira Abidin dan Rektor Universitas Bakrie Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D.
•
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) FORU yang berlokasi di daerah Ragunan berhasil memenangkan beberapa lomba pada ajang Gebyar PAUD/Lomba Olahraga dan Seni yang diselenggarakan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Jakarta Selatan, 4 Maret 2013 bertempat di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara. PAUD binaan FORU berhasil memboyong empat piala masing-masing: Juara II Mencocokkan Gambar sesuai Pasangan, Juara Harapan I Memindahkan Bendera sesuai Bilangan, dan Juara Harapan I Mengelompokkan Bola sesuai Warna.
FEBRUARI •
•
12
Pada tanggal 14 Februari 2013, bertempat di Jl. Jabir, FORU melalui Pelita Alembana mengadakan aksi donor darah bertajuk ‘Blood for Love’ dalam rangka memperingati Hari Kasih Sayang. FORU mendonasikan satu buah perahu karet kepada Posko Bersama Bantuan Banjir 2013 yang bermarkas di daerah Jati Padang pada 28 Februari 2013.
FORU
Laporan Tahunan 2013
APRIL •
Pada tanggal 28 April 2013 bertempat di gedung Post Graduate Program London School of Public Relations, Jakarta, Direktur Fortune Pramana Rancang Indira Abidin memperoleh anugerah Indonesia Accredited Public Relations (IAPR) oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
MEI •
Pada tanggal 21 Mei 2013 di Balai Kartini, Jakarta, FORU menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik sekaligus perkenalan logo baru FORU.
•
Pada 13 Mei 2013, Direktur Utama FORU Indra Abidin masuk dalam daftar Indonesia Best CEO 2013 dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah air SWA dan mendapatkan penghargaan Special Achievement of Leadership 2013. Malam penganugerahan digelar di Hotel Shangri-La Jakarta.
•
Pada tanggal 13 Mei 2013, Direktur Fortune Pramana Rancang Indira Abidin mendapat penghargaan sebagai Indonesia Future Business Leader (IFBL) 2013 untuk kategori perusahaan skala medium dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah air SWA. Malam penghargaan diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta.
•
Fortune Indonesia resmi berganti logo setelah sepuluh tahun melayani klien dengan logo khas bulatan merah.
•
Menyambut Hari Buku Internasional, FORU menggalang aksi internal donasi buku dan menyalurkannya kepada anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sanggar Fortune Ragunan pada tanggal 8 Mei 2013.
JUNI •
FORU melalui Fortune Pramana Rancang dianugerahi penghargaan Certificate of Excellence untuk kategori Social Education & Philanthropy: Corporate Social Responsibility (CSR) Campaign of the Year melalui kampanye Tabungan BTN Cermat bersama Bank BTN pada ajang bergengsi PRWeek Awards Asia 2013.
PT Fortune Indonesia Tbk
13
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
JULI •
Pada tanggal 3 Juli 2013, Direktur Utama FORU Indra Abidin mendapat anugerah Ganesa Widya Jasa Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) atas perannya dalam memajukan bidang desain komunikasi visual dan periklanan tanah air pada Sidang Terbuka ITB dalam rangka Peringatan 93 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia.
•
FORU melalui Fortune Pramana Rancang tercatat sebagai konsultan PR dengan pencetak pertumbuhan tertinggi kedua di dunia pada tahun 2012 berdasarkan hasil survei The Holmes Report dengan pertumbuhan sebesar 199%.
•
Pada tanggal 16 Juli 2013, FORU meresmikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sanggar Fortune ketiga di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
AGUSTUS
14
FORU
•
Pada tanggal 20 Agustus 2013, bertempat di Gedung Galaktika, FORU mengadakan acara halal bihalal bersama tim manajemen perusahaan dengan seluruh pengurus dan pengajar Sanggar Fortune Pondok Pinang, Ragunan, dan Lenteng Agung juga Yayasan Asih selaku lembaga pendampingan Sanggar Fortune.
•
Pada tanggal 2 Agustus 2013, dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, FORU menyalurkan infaq warga berupa uang tunai, sembako, juga perlengkapan ibadah kepada warga non-staf serta empat yayasan, yaitu panti asuhan Daarul Rahmah di daerah Harsono RM, Daarul Aitam di Jagakarsa, As-Sodiqiyah di Tangerang, serta Pondok Pesantren Yatim & Dhuafa Ma’Had Darul Aytam Al Utsmany Madani di Depok.
•
Pada tanggal 15-18 Agustus 2013, FORU melalui tim Digital Identity (DId) dari Fortune Indonesia menjalankan sebuah kampanye berbasis media sosial untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah-putih di Facebook melalui tagar #KibarKobar. Kampanye ini dimaksudkan untuk menggelorakan semangat nasionalisme di hari kemerdekaan Indonesia.
•
Pada tanggal 31 Agustus 2013, bertempat di Gedung Galaktika, FORU melaksanakan program rutin CSR berupa pemberian beasiswa kepada putra-putri warga non-staff dan outsourcing berprestasi dengan total 20 juta rupiah. Program ini ditujukan untuk membantu pengembangan kualitas pendidikan anak-anak.
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
SEPTEMBER
NOVEMBER
•
Pada malam penghargaan yang dihelat pada 27 Agustus 2013 di Shanghai, FORU melalui Fortune Pramana Rancang memborong lima nominasi sekaligus di ajang SABRE Awards melalui tim Fortune Healthcare & Consumers (FHC) di kategori Public Education, Consumer Products, dan Public Sector/Government; tim Mocca di kategori Travel & Leisure untuk kampanye rebranding bersama salah satu maskapai terkemuka tanah air; tim Fortune Investor Relations & Finance (FIRF) di kategori Financial & Professional Services untuk keberhasilan strategi dalam melakukan Initial Public Offering (IPO).
•
Pada tanggal 24 September 2013, pada ajang malam penghargaan Anugerah Business Review (ABR) 2013 di Jakarta, FORU melalui Fortune Indonesia dinobatkan sebagai terbaik ketiga The Best Corporate Communication of the Year bersaing ketat dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang masing-masing berhasil memenangkan peringkat pertama dan kedua, serta sukses mengungguli PT Kresna Graha Sekurindo Tbk yang meraih peringkat keempat dan PT Bank OCBC NISP Tbk di posisi kelima.
•
FORU melalui tim Touchpoint dari Fortune Indonesia dinobatkan sebagai Progressive Agency 2013 oleh TVOne.
•
Penyerahan bibit tanaman oleh FORU melalui murid-murid PAUD Sanggar Fortune untuk area Ragunan.
•
Penanaman bibit tanaman di Kebun Binatang Ragunan bersama murid-murid PAUD Sanggar Fortune.
•
OKTOBER •
Pada tanggal 12 Oktober 2013 di Gedung Galaktika, FORU ikut memperingati Hari Raya Idul Adha dengan menyalurkan daging enam ekor hewan kurban kepada yayasan-yayasan di lingkungan Gedung Galaktika. Kegiatan ini juga disertai dengan acara dongeng teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersama Dompet Dhuafa serta enam puluh murid PAUD Sanggar Fortune Ragunan dan Lenteng Agung.
•
Pada ajang tahunan Pinasthika Creativestival 2013 yang digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta pada 19 Oktober 2013, FORU melalui Fortune Indonesia berhasil membawa pulang satu buah penghargaan perak melalui kategori Graphic Design Corporate ID atas logo Bubble Talk dari Fortune Indonesia.
Di ajang Indonesian Radio Awards 2013, FORU melalui Fortune Indonesia yang diwakili oleh Ludwina Vidyaninggar berhasil meraih Juara 3 untuk Ken Sudarto Award dalam kategori Iklan Layanan Masyarakat, 17 November 2013, di Plaza Senayan, Jakarta.
desember
PT Fortune Indonesia Tbk
15
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
URAIAN
2011
2012
2013
Pendapatan Usaha
505.625
480.147
407.407
Beban Langsung
423.668
394.323
326.395
Laba Kotor
81.957
85.824
81.012
Beban Usaha
64.360
69.312
66.524
Laba Usaha
17.597
16.512
14.488
292
507
(679)
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
17.889
17.018
13.810
Beban Pajak Penghasilan
(4.935)
(4.360)
(3.228)
Jumlah Laba Komprehensif
12.954
12.659
10.581
Jumlah Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
12.925
12.585
10.535
Jumlah Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali
29
74
47
Rp 28,-
Rp 27,-
Rp 23,-
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba Bersih per Saham Dasar yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan Posisi Keuangan
2011
2012
2013
Jumlah Aset
265.993
257.253
263.518
Jumlah Liabilitas
149.707
131.603
130.543
Jumlah Ekuitas
116.286
125.649
132.974
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rasio Keuangan
2011
2012
2013
Rasio Laba Komprehensif terhadap Ekuitas (ROE)
11,1%
10,1%
8,0%
Rasio Laba Komprehensif terhadap Aset (ROA)
4,9%
4,9%
4,0%
34,3%
(2,3%)
(16,4%)
1,7
1,9
1,9
1,3
1,0
1,0
0,6
0,5
0,5
Rasio Pertumbuhan Laba Komprehensif (Net Profit Ratio)
Rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar (Current Ratio)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
Rasio Liabilitas terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
16
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham 2013
Informasi Harga Saham (dalam Rupiah)
Terendah
Tertinggi
Penutupan
Jumlah Saham yang Diperdagangkan
Triwulan 1
119
153
140
21.821.000
Triwulan 2
130
176
132
22.136.000
Triwulan 3
110
140
121
565.500
Triwulan 4
180
108
121
29.777.500
Periode
2012
Informasi Harga Saham (dalam Rupiah)
Terendah
Tertinggi
Penutupan
Jumlah Saham yang Diperdagangkan
Triwulan 1
135
189
162
327.921.500
Triwulan 2
156
197
171
65.655.500
Triwulan 3
146
178
153
203.729.500
Triwulan 4
125
158
131
9.680.000
Periode
PT Fortune Indonesia Tbk
17
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
18
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Dewan Komisaris
“Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2013 cukup memuaskan dan menunjukkan upaya mempertahankan konsistensi dengan baik. ”
Pemegang saham yang terhormat, Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena FORU telah berhasil melampaui tahun 2013 dengan cukup baik dan mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu yang terdepan di industri komunikasi pemasaran. Seperti kita ketahui bersama bahwa kinerja perusahaan di tahun 2013 secara tidak langsung dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional yang terkoreksi di level 5,8 dari proyeksi semula sebesar 6,3%. Perlambatan ini tak dapat dihindarkan ikut mengoreksi target pendapatan FORU ditahun 2013. Namun demikian stabilitas perekonomian nasional masih tetap terjaga karena fondasi makro ekonomi nasional yang relatif kokoh sehingga dunia usaha tetap dapat membuat proyeksi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Kondisi makro ini merupakan salah satu modal penting bagi FORU dalam menangkap peluang-peluang usaha pada tahun-tahun mendatang. Secara operasional dan bisnis, ada beberapa langkah perusahaan yang perlu mendapatkan apresiasi sebagai upaya untuk mengembangkan jaringan pemasaran, produk layanan serta perkuatan existing products yang diharapkan akan mampu mendorong penerimaan di tahun-tahun mendatang.
PT Fortune Indonesia Tbk
19
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2013 cukup memuaskan dan menunjukkan upaya mempertahankan konsistensi dengan baik. Dewan Komisaris juga memandang bahwa strategi Five-Year Road Map FORU telah disusun oleh Direksi dan diterapkan mulai tahun 2013 lalu menunjukkan hasil yang memuaskan. Pengembangan layanan baru dan perkuatan existing product mulai menampakkan hasil dan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan FORU di tahun 2014. Untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi dan penghargaan sebesarbesarnya terhadap Direksi atas kepemimpinan, komitmen dan kerja kerasnya untuk mempertahankan posisi terhormat dan unik dari FORU di industri komunikasi pemasaran nasional. Dewan komisaris menilai bahwa manajemen FORU telah berhasil mempertahankan pertumbuhan FORU secara keseluruhan serta menumbuhkembangkan kreativitas FORU dalam menjalankan misi usahanya. Peran Komite di Bawah Dewan Komisaris Melalui sebuah proses pengawasan dan tinjauan yang teliti, Dewan Komisaris terus mendorong standar implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan menyeluruh di segala aspek perusahaan. Dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap jalannya operasional perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bekerja dengan teliti dan kinerja yang unggul telah memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan. Secara keseluruhan kinerja Komite Audit pada tahun 2013 dinilai sukses dalam memenuhi target dan ekspektasi Dewan Komisaris.
20
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Dewan Komisaris
Proyeksi 2014 Salah satu posisi unik FORU yang memberikan competitive dan comparative advantages adalah kompetensi FORU dalam memberikan jasa layanan komunikasi politik. Posisi ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap penerimaan Perusahaan pada 2014. Selain kondisi ekonomi makro Indonesia yang diproyeksikan membaik pada 2014 (BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% pada tahun 2014), pelaksanaan Pemilu dan Pilpres pada 2014 juga memberikan peluang bagi FORU untuk menggenjot pendapatan usahanya. Selain itu Dewan Komisaris juga berharap produk layanan yang sudah diperkuat maupun yang baru dikembangkan akan dapat merealisasikan target pertumbuhan sebesar 10% yang telah dicanangkan oleh manajemen FORU.
Apresiasi Kami ingin menyampaikan penghargan dan terima kasih yang tulus kepada para Seluruh pemegang saham dan anggota Dewan Komisaris serta atas kontribusi dan kepercayaannya selama ini. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami kepada seluruh angggota Dewan Direksi atas komitmen, kepemimpinan dan kerja kerasnya untuk membawa FORU sampai pada posisinya sekarang ini. Apresiasi mendalam khususnya juga ditujukan kepada komite-komite terkait, serta seluruh warga FORU yang turut berkontribusi mendukung pertumbuhan dan perkembangan FORU. Kepada seluruh pemangku kepentingan yang juga telah menunjukkan komitmen dan dukungannya kepada FORU, kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada para klien dan mitra usaha yang telah memberikan kepercayaannya dan dukungannya kepada FORU. Semoga kemitraan yang selama ini telah terjalin dapat memberikan mutual benefit bagi kita semua.
Dedi Sjahrir Panigoro Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
PT Fortune Indonesia Tbk
21
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Pemegang saham yang terhormat, Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi FORU. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terkoreksi di triwulan kedua cukup memberikan dampak kepada belanja produk komunikasi dan pemasaran di sektor korporasi yang selama ini menjadi kontributor pendapatan FORU. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia melambat di kisaran 5,8 % pada tahun 2013. Kondisi seperti ini merupakan risiko yang harus dihadapi oleh semua entitas bisnis termasuk FORU. Sejak tahun 2012, FORU telah melakukan peningkatan di sisi operasional yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat serta memperkecil risiko usaha melalui peningkatan kualitas sumber daya dan perkuatan perangkat bisnis serta pengembangan perangkat bisnis baru dan produk komunikasi dan pemasaran yang dapat memberikan solusi terbaik bagi klien. Selain itu FORU juga melakukan perluasan jaringan pemasarannya hingga ke dalam dan luar negeri melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan komunikasi pemasaran di luar negeri. Hal ini kami jalankan untuk memperkokoh keunggulan komparatif FORU di industri yang digelutinya. Dari sisi operasional, FORU menunjukkan kinerja dan peningkatan yang cukup memuaskan. Pengembangan perangkat bisnis baru dan perkuatan existing products telah menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Seperti pada divisi sports marketing di tahun 2014 diproyeksikan mencapai pertumbuhan 45% dengan target pencapaian sebesar Rp 6 miliar.
22
FORU
Laporan Tahunan 2013
“Pada sisi pendapatan usaha, FORU membukukan angka lebih dari Rp 407 miliar dan pencapaian laba komprehensif lebih dari Rp 10 miliar dengan laba bersih per saham tercatat sebesar Rp 23.“
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
Indra Abidin Direktur Utama
PT Fortune Indonesia Tbk
23
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
“Reload” “Reload” sebagai tema yang diusung untuk Laporan Tahunan 2013 merepresentasikan FORU yang telah mempersiapkan diri untuk melakukan quantum leap dalam rangka mendorong pertumbuhan yang lebih cepat. Selama tahun 2013 FORU terus memperkuat lini produknya, termasuk perangkat bisnis baru yang diluncurkan pada tahun 2013 serta membangun kemitraan strategis untuk mempersiapkan diri menyambut tantangan jaman. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan program Pesemaian juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan business support dalam membantu perusahaan menuntaskan misinya. Kami tetap optimis FORU akan terus menunjukkan kinerja terbaiknya. Optimisme ini dilandasi oleh proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat yang tentunya akan berdampak kepada peningkatan permintaan akan produk komunikasi dan pemasaran. Secara khusus tema ini mewakili komitmen dan upaya konkrit kami untuk mempercepat pertumbuhan dan mememberikan manfaat yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan di tahun-tahun mendatang dan memberikan arahan yang jelas kepada seluruh warga FORU dalam suatu upaya kolektif mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Kondisi Makro Ekonomi dan Industri 2013 Bank Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, setelah mencatat pertumbuhan sebesar 6,0% (yoy) pada triwulan I – 2013, melambat menjadi 5,8% (yoy) pada triwulan II – 2013. BI juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 berkisar antara 5,8% - 6,2%.
24
FORU
Laporan Tahunan 2013
Perlambatan pertumbuhan makro ekonomi ini tentunya memberikan dampak kepada dunia usaha yang berdampak kepada penurunan permintaan terhadap produk komunikasi dan pemasaran. Industri perbankan, otomotif dan consumer goods yang selama ini menjadi kontributor terbesar produk komunikasi dan pemasaran sebesar lebih dari 50%. Kondisi ini tentunya berdampak kepada kinerja pendapatan FORU. Namun demikian, stabilitas ekonomi makro Indonesia secara umum tetap terjaga dengan baik. Kondisi sustainability fiskal yang semakin membaik diharapkan menjadi faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2014. Konsumsi rumah tangga pada semester II tahun 2013 tetap terjaga meskipun relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan semester sebelumnya sebagai dampak kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Meskipun demikian, program perlindungan sosial khususnya yang ditujukan kepada masyarakat miskin diharapkan dapat menjaga daya beli sekaligus memberikan daya dorong pada konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, masih terdapat potensi pendorong aktivitas konsumsi masyarakat yang bersumber pada dimulainya aktivitas Pilkada dan persiapan Pemilu April 2014. Kondisi makro ekonomi yang sempat melambat pada tahun 2013 lalu, diprediksi akan kembali bergairah dan tentunya akan memberikan iklim yang lebih menjanjikan kepada dunia usaha tidak terkecuali FORU. Upaya investasi yang dilakukan FORU pada tahun 2013 dalam pengembangan perangkat bisnis baru serta menguatkan bidang usaha yang sudah ada telah menunjukkan pertumbuhan yang diharapkan. Hal ini membuat FORU semakin fokus kepada kompetensi intinya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
Secara keseluruhan, kinerja FORU selama 2013 cukup baik walaupun mengalami penurunan di sisi pendapatan usaha bila dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi makro Indonesia yang sempat melambat dan terkoreksi pada periode awal 2013 yang menyebabkan terjadinya penurunan permintaan produk komunikasi dan pemasaran sebesar lebih dari 50% sehingga mengoreksi kinerja pendapatan usaha FORU sebesar 15 -20%. Pada sisi pendapatan usaha, FORU membukukan angka lebih dari Rp 407 miliar dan pencapaian laba komprehensif lebih dari Rp 10 miliar dengan laba bersih per saham tercatat sebesar Rp 23. Pencapaian ini masih lebih rendah dari tahun sebelumnya. Penurunan ini lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang terkoreksi pada medio 2013 yang berdampak kepada penurunan demand secara signifikan. Selain itu kenaikan suku bunga dan penurunan daya beli akibat penyesuaian harga BBM turut menekan pendapatan perusahaan. Pada tahun 2013 FORU melanjutkan tradisi memenangkan penghargaan dan apresiasi dari berbagai event baik di dalam maupun di luar negeri. FORU melalui Fortune Pramana Rancang tercatat sebagai konsultan PR dengan pencetak pertumbuhan tertinggi kedua di dunia pada tahun 2012 berdasarkan hasil survei The Holmes Report dengan pertumbuhan sebesar 199%.
“Kami tetap optimis FORU akan terus menunjukkan kinerja terbaiknya. Optimisme ini dilandasi oleh proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat yang tentunya akan berdampak kepada peningkatan permintaan akan produk komunikasi dan pemasaran.“
Pada tanggal 24 September 2013, FORU melalui Fortune Indonesia dinobatkan sebagai terbaik ketiga The Best Corporate Communication of the Year bersaing ketat dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang masing-masing berhasil memenangkan peringkat pertama dan kedua, serta sukses mengungguli PT Kresna Graha Sekurindo Tbk yang meraih peringkat keempat dan PT Bank OCBC NISP Tbk di posisi kelima.
PT Fortune Indonesia Tbk
25
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Direksi
Strategi Five-Year Road Map FORU Tahun 2013 merupakan awal dari five-year roadmap ketiga (2013-2017) setelah FORU menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 2002. Pada tahun ini, FORU berada dalam momentum untuk melakukan lompatan jauh ke depan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih cepat lagi. Didukung dengan perangkat bisnis baru yang terintegrasi penuh beserta jajaran layanan komunikasi dan pemasaran yang komprehensif, tahun 2013 diharapkan akan menjadi tahun pencapaian signifikan bagi FORU. Peningkatan kualitas SDM yang dilakukan di awal five-year roadmap ketiga merupakan strategi improvement yang dilakukan FORU di sisi supply untuk memberikan dukungan operasional yang memadai. FORU juga melakukan perkuatan dan perluasan jaringan pemasaran melalui kerja sama kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki posisi strategis.
Prospek dan Strategi 2014 Tahun 2014 diperkirakan bahwa kondisi ekonomi makro Indonesia akan menunjukkan trend yang positif. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 akan mencapai 6%. Seiring dengan peningkatan kembali perekonomian Indonesia di tahun 2014, industri komunikasi dan pemasaran diproyeksikan akan kembali mengalami pertumbuhan positif. Hal ini terutama didorong oleh indikator makro ekonomi yang lebih baik. Selain itu, di tahun 2014 nanti, aktivitas komunikasi politik juga akan meningkat secara signifikan terkait dengan Pemilihan Umum yang akan diselenggarakan pada April 2014. FORU memiliki tradisi yang kuat dalam penanganan event politik di semua segmen usahanya sehingga kondisi ini tentunya akan memicu peningkatan pendapatan FORU pada tahun 2014.
26
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
FORU telah menetapkan target untuk meraih pertumbuhan kuantitatif yang positif pada tahun 2014. FORU memfokuskan target 2014 untuk dapat meningkatkan pendapatan usaha terkait dengan event Pemilihan Umum dan Pilpres 2014, maksimalisasi sports marketing dan digital services yang diharapkan dapat menjadi gabungan yang harmonis antara layanan komunikasi dan pemasaran konvensional dan non-konvensional. FORU optimis dapat menjaga average growth di level 10%. Optimisme ini didukung dengan kegiatan Pemilu dan FIFA World Cup yang merupakan peluang untuk FORU di tahun 2014. Fokus strategi FORU pada five-year roadmap ketiga adalah pembangunan nilai tambah untuk memacu pertumbuhan yang lebih cepat, menciptakan kisah sukses untuk klien-klien FORU dan menjadi nomor lima di industri.
Indra Abidin Direktur Utama
PT Fortune Indonesia Tbk
27
02. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Kreativitas tak terbatas selalu menjadi napas etos kerja FORU demi menggapai prestasi yang gemilang.
Tari Saman Tari saman ditetapkan
UNESCO sebagai karya
agung
tahun 2011. Di balik keunikan gerakannya, tari saman melambangkan kebersamaan dan kekompakan, seperti yang senantiasa dijaga oleh warga FORU untuk memastikan keberhasilan kinerja. pada
28
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
29
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Umum
Informasi Umum Nama Perusahaan
: PT FORTUNE INDONESIA Tbk (IDX:FORU)
Bidang Usaha
: Jasa Periklanan
Jasa Kehumasan Jasa Desain Grafis Direktur Utama
: INDRA ABIDIN
Alamat Perusahaan Sesuai NPWP : GEDUNG GALAKTIKA, Jl Harsono R. M. No. 2 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550
30
No. Telepon & No. Fax
: 021 782 7989 / 021 788 47524
E-Mail Address
:
[email protected]
Anggota Asosiasi Industri Periklanan/Nomor
: DKI-AA-73-020
Akte Pendirian Perusahaan – No. & Tanggal
: 5, 5 Mei 1970
No. SIUPP
: 02898/1.824.271
No. TDP
: 09.03.1.73.24518
No. NPWP
: 01.303.912.8-054.000
No. Pengukuhan PKP-(PPN)
: PEM-00242/WPJ.07/KP.0803/2008
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Riwayat Singkat Perusahaan
Riwayat Singkat Perusahaan
Sekilas FORU merupakan grup perusahaan pengembang komunikasi terpadu yang didirikan pada 5 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Tonggak kelahiran FORU ditandai ketika Mochtar Lubis – seorang novelis dan tokoh jurnalistik Indonesia – mendirikan Fortune Indonesia and Management Consultants berafiliasi dengan Fortune International Australia. Kelahiran FORU juga sekaligus merintis hadirnya biro periklanan modern di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Kehadiran FORU selama lebih dari 43 tahun di tengah-tengah masyarakat Indonesia telah memberikan keunggulan kompetitif dalam kegiatan usaha FORU. Jangkauan layanan FORU kini meliputi advertising, public relations, brand activation, digital solution, media planning and investment, exhibition, sports marketing, brand consulting hingga marketing insight. Sejak awal kiprah FORU, komitmen teguh telah ditanamkan ke dalam jantung FORU untuk memberikan layanan periklanan dan komunikasi pemasaran terbaik terhadap klien. Selama lebih dari empat dekade, FORU berbagi semangat dan hasrat dengan ratusan klien serta menangani ribuan kampanye inspiratif. Seiring perjalanan FORU untuk menjadi yang terdepan dalam industri kreatif, pilar-pilar pendukung usaha pun lahir dan menjadi saudara kami turut menopang komitmen dalam menghadirkan solusi komprehensif dan terintegrasi serta menjawab segala tantangan dari industri kreatif.
PT Fortune Indonesia Tbk
31
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bidang Usaha
Bidang Usaha Jasa Periklanan Jasa Periklanan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan usaha yang secara khusus meliputi jasa content, communications, dan channel. Jasa layanan channel merupakan segmen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha FORU secara keseluruhan. Di tahun 2013, FORU berhasil membukukan pendapatan usaha dari Jasa Periklanan mencapai Rp373,7 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 15,5% jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp442,2 miliar. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kegiatan usaha di segmen ini adalah belanja jasa channel belum sebesar yang diperkirakan dan klien masih menahan belanja advertising. Di tahun 2014 ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari Jasa Periklanan yang lebih agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah ditetapkan, yaitu peningkatan sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
32
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Bidang Usaha
Jasa Kehumasan Jasa Kehumasan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang meliputi corporate communications, marketing communications dan social communications. Sepanjang tahun 2013, FORU mencatatkan pendapatan usaha dari Jasa Kehumasan sebesar Rp 21,9 miliar. Pencapaian tersebut merupakan penurunan sebesar 21,1% jika dibandingkan dengan pencapaian dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 27,7 miliar. Hal yang menyebabkan penurunan pendapatan pada segmen ini adalah berkurangnya permintaan klien untuk jasa komunikasi pemasaran terpadu dalam kerangka Jasa Kehumasan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2014 ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari Jasa Kehumasan yang lebih agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
Jasa Desain Grafis Jasa Desain Grafis dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event. Sepanjang tahun 2013, FORU berhasil membukukan pendapatan usaha dari segmen ini sebesar Rp11,9 miliar. Angka ini merupakan kenaikan sebesar 15,8% jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp 10,2 miliar. Faktor penentu utama kenaikan pendapatan usaha di segmen ini adalah meningkatnya permintaan klien untuk jasa kreatif, aktivasi, dan event ini. Di tahun 2014 ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari jasa Desain Grafis yang lebih agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
PT Fortune Indonesia Tbk
33
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pemangku Kepentingan
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direksi
Divisi Pemasaran • • • • •
Periklanan Public Relations Social Marketing Aktivasi E-Service
Divisi Kreatif • • • •
Kreatif Komputer Grafis Desain Web Traffic
Divisi Keuangan • •
Finance Accounting & Pajak
Divisi Umum & Pembelian • •
Umum Pembelian
Divisi Pengembangan SDM Divisi Media • Perencanaan • Pembelanjaan • Monitoring
•
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Divisi Sistem Informasi • •
Management Information System
Divisi Corporate • Hukum • Komunikasi
Divisi Audit Internal •
34
FORU
Laporan Tahunan 2013
Audit Internal
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Organisasi
ONDEL-ONDEL Kesenian Batawi ini memerankan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk desa, sebagai penolak bala atau gangguan roh gentayangan. Tubuh besar ondel-ondel yang mencolok dan menarik perhatian, menjadikannya sosok yang fantastis dan fenomenal, seolah mewakili sosok FORU yang fenomenal dalam berpikir dan bekerja, wujud salah satu budaya perusahaan FLY.
PT Fortune Indonesia Tbk
35
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan VISI “Jaringan Komunikasi Dunia yang Unggul” Jaringan Komunikasi Jaringan dengan fokus bisnis.
Dunia Keinginan untuk melayani dunia.
Unggul Selalu disebut-sebut secara positif dan memberikan nilai tambah.
MISI Membangun nilai tambah untuk pertumbuhan yang lebih cepat, sebagai daya tarik bagi stakeholders Membuktikan dan menciptakan kisah sukses yang lebih baik bagi masyarakat, mitra, klien dan bangsa Menjadi nomor 5 di industri
36
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Visi dan Misi Perusahaan
Nilai Perusahaan
4P+1I
“Nilai-nilai yang menentukan pola pikir, sikap, proses dan pada akhirnya hasil yang diharapkan.”
CARA PANDANG – POSITIF Selalu optimis Membuka mata untuk berbagai kemungkinan
SIKAP – BERSEMANGAT (Passionate) Membakar untuk berkreasi Bekerja dengan hati
PROSES – PRO AKTIF
Mengungguli layanan standard pada umumnya Inisiatif yang kuat
HASIL – PROGRESIF
Menciptakan keberhasilan lebih dari ekspektasi Selalu meningkatkan standard acuan industri
KEPRIBADIAN – INTEGRITAS Integritas sebagai prasyarat
Keris Pada tahun 2005 UNESCO mengakui keris sebagai karya agung
warisan budaya dunia. Di samping bentuk dan motifnya yang bernilai tinggi, keris menjadikan penggunanya berkekuatan luar biasa, seperti halnya FORU menjunjung tinggi integritas untuk menjadikannya kokoh, tegak, dan kuat. PT Fortune Indonesia Tbk
37
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan
F.L.Y F
antastis/Fenomenal
ӴӴ Fantastis / fenomenal dalam berfikir ӴӴ Fantastis / fenomenal dalam bekerja
L
oncatan Kreativitas
ӴӴ Lompatan sikap ӴӴ Lompatan inovasi ӴӴ Lompatan penghargaan
Y
akin akan Hasil yang Gemilang
ӴӴ Pengembangan bisnis untuk maksimalisasi keuntungan dan manfaat
38
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Paradigma Perusahaan
Paradigma Bisnis Kami melihat dunia sebagai Kesempatan Tumbuh Kembang
Kami melihat perubahan sebagai Kesempatan perbaikan
Kami melihat persaingan sebagai kesempatan berkinerja
PT Fortune Indonesia Tbk
39
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tonggak Keberhasilan
Tonggak Keberhasilan Lebih dari empat dekade sudah FORU berdiri dengan mengusung semangat kreativitas. Selama itu pula, FORU terus tumbuh dan mengukir prestasi demi prestasi di sepanjang perjalanan. Berikut ini adalah beberapa momen gemilang yang terukir dengan baik dalam prasasti pencapaian FORU.
1970
1978
1987
1990
Berafiliasi dengan Fortune International Australia, Mochtar Lubis mendirikan sebuah perusahaan periklanan terpadu lokal dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Peristiwa ini menjadi tonggak kelahiran FORU di Indonesia.
Mengembangkan dan melaksanakan sebuah kampanye pemasaran social terpadu untuk BKKBN dengan mempromosikan program ‘Lingkaran Biru KB’. Kampanye ini memberikan kontribusi besar terhadap sejarah pembangunan sosial di Indonesia dan hingga kini dikenang oleh masyarakat sebagai salah satu kisah sukses paling menonjol dan pembangunan sosial tanah air.
40
FORU
Laporan Tahunan 2013
Salah satu pijakan awal FORU dalam meretas langkah-langkah bersejarahnya di Indonesia. Kala itu, FORU sukses mempromosikan susu bubuk instan dari Nestle dan produk rokok kretek filter dari Sampoerna. Melalui dua produk tersebut, cita rasa dan perilaku konsumen tanah air berubah selamanya. Keberhasilan promosi di pasaran ini menjadi ukiran prestasi gemilang dalam rekam jejak perjalanan FORU.
Di awal tahun 1990-an, FORU mengembangkan sebuah program komunikasi terpadu untuk Dancow Instant, Nestle, dengan jingle dan tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”, yang terus digunakan hingga saat ini. Upayaupaya strategis besutan FORU tersebut sukses membawa Dancow mengungguli kompetitornya dan menjadi market leader.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tonggak Keberhasilan
1985
Kali pertama FORU menerapkan dan melaksanakan kampanye pemasaran sosial untuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) dengan mempromosikan alat kontrasepsi ‘Kondom 25’ sebagai bagian dari program keluarga berencana nasional. Melalui strateginya, FORU berhasil membongkar tabu di kalangan masyarakat untuk membeli kondom dengan memperkenalkan isyarat jari 2-5.
1986
Indra Abidin mengambil alih kepemilikan FORU. Dengan itikad menjadikan FORU sebagai pemberi sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara, perusahaan terus dikembangkan menjadi full-service agency dengan berlandaskan konsep kekeluargaan, profesionalisme universal, serta etos kerja yang tinggi.
1998
Diakui sebagai ahli di bidang pemasaran sosial dan terlibat dalam penyelamatan dan program pemulihan untuk mengurangi dampak krisis moneter yang melanda Asia saat itu. Sebagai upaya pemulihan, FORU mencanangkan program bertema sosial serta kampanye yang mendorong penggunaan produk-produk Indonesia dengan tekanan pada membangun semangat, kepercayaan, juga apresiasi pada kekuatan bangsa sendiri.
PT Fortune Indonesia Tbk
41
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tonggak Keberhasilan
2002
2003
2011
2012
FORU kembali mengukir sejarah sebagai perusahaan periklanan pertama di Indonesia yang sahamnya menjadi milik publik dengan mencatatkan diri di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia). FORU pun terus membuktikan diri sebagai konsultan pengembang komunikasi terpadu utama pilihan klien dan rekan terbaik bagi masyarakat.
Melahirkan dua unit usaha baru, yaitu Plan B dan FSports untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Plan B didirikan sebagai upaya FORU untuk menegaskan diri di bidang brand activation sedangkan FSports, sesuai namanya, diperuntukkan bagi klien yang membutuhkan jasa sports marketing.
42
FORU
Laporan Tahunan 2013
Dipercaya oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengelola Kampanye Informasi Pemilih selama periode prapemilu. Di tahun berikutnya, FORU kembali dipercaya sebagai agen UNDP dan KPU untuk Pemilihan Umum 2004 dan Pemilihan Presiden sesudahnya. Keberhasilan FORU dalam merancang dan melaksanakan kampanye informasi pemilih untuk Pemilu dan PilPres 2004 ini bahkan diakui dalam laporan evaluasi UNDP yang terbit di tahun selanjutnya.
FORU meredefinisikan visi untuk menjadi jaringan komunikasi dunia yang unggul. Langkah awal yang diambil, FORU melepas pengendalian mayoritas di usaha jasa perjalanan yang selama ini dijalankan oleh salah satu anak perusahannya, PT Fortune Travindo (Travindo). Dengan langkah ini, FORU semakin memantapkan diri sebagai pengembang bisnis jasa komunikasi pemasaran terpadu dengan usaha jasa periklanan, kehumasan, spesialis media dan digital, pameran, desain, sports marketing, serta marketing insight.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tonggak Keberhasilan
2008
Meredefinisikan visi untuk menjadi kelompok komunikasi pemasaran terbaik di Indonesia dengan inovasi dan kreativitas yang akan membawa FORU terus bertahan hingga 100 tahun ke depan.
2010
FORU merayakan ulang tahun ke-40 dengan semangat “Better & Younger” serta harapan menjadi perusahaan yang terus bertambah matang, dewasa, profesional, dan tak berhenti berkreasi dan melakukan berbagai penyegaran. Dengan modal pengalaman yang kokoh ini, FORU terus memposisikan diri sebagai kontributor penting pembangunan nasional dengan beragam karyanya yang mengukir sejarah dan berdampak besar bagi masyakarat Indonesia.
2013
Setelah menggunakan logo khas bulatan merah dengan tulisan hitam selama lebih dari sepuluh tahun, FORU melakukan ‘penyegaran’ dengan meluncurkan dua logo baru. Logo pertama adalah logo resmi perusahaan sebagai perusahaan publik (Tbk) yang mengambil inspirasi dari nama kode saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia, yakni FORU. Sementara itu, logo kedua akan menjadi representasi dari Fortune Indonesia dengan icon “bubble talk” yang berarti dialog dan interaksi sebagai refleksi sebagai perusahaan komunikasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
43
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Profil Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Sumedang pada tanggal 19 Maret 1947. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1987. Menjabat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen di FORU sejak 2007. Beliau menjabat kembali untuk periode berikutnya sampai dengan tahun 2016 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Beliau memulai karirnya sebagai pemegang saham dan pendiri Medco Group. Hingga saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Medco Holding, Presiden Direktur PT Meta Archipelago Hotels, dan Komisaris PT Graha Niaga Tata Utama. Beliau juga aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk diantaranya SGV Utomo dan LPPM.
44
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Komisaris
Kasman Ardan Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Banjar pada tanggal 15 Agustus 1947. Beliau adalah lulusan sarjana S-1 dari jurusan Desain Grafis, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973. Menjabat sebagai Komisaris di FORU sejak 1992 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU. Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011 dan menjadi Komisaris Utama di Fortune Pramana Rancang. Beliau pertama kali bergabung dengan FORU sebagai Creative Manager di tahun 1974 kemudian pindah ke PT Kenrose Indonesia dan PT Faritex Farmasi sebagai General Manager (1974-1976). Selanjutnya beliau menjabat sebagai General Manager di PT Marcon Indonesia (1976-1980) hingga kembali ke Fortune Indonesia pada tahun 1980 dan menjabat sebagai Direktur. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Setya Persada dan Presiden Direktur PT Sumber Alam Nusantara sejak tahun 1997 hingga sekarang.
Miranty Abidin Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Subang pada tanggal 29 Maret 1946. Beliau adalah lulusan Sarjana Biologi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun1973 dan juga lulus dari Frank Jefkins School of Public Relations, London, Inggris, pada tahun 1985. Menjabat sebagai Komisaris di FORU sejak 2001 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU. Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011 serta menjabat sebagai Presiden Direktur untuk Fortune Pramana Rancang sejak tahun 1989. Beliau mengawali karir sebagai penulis di beberapa jurnal ternama seperti Cakrawala dan ASEAN Trade Journal sebagai Pemimpin Redaksi untuk peredaran Indonesia. Selain itu beliau juga pernah menjabat sebagai General Manager PT Kreasi Dinamika hingga kemudian menjabat sebagai Direktur di PT Adwitiya Alembana. Sebagai salah satu pendiri Social Marketing Circle, beliau terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan masyarakat.
PT Fortune Indonesia Tbk
45
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Lucia Novenna Budiono Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 26 November 1948. Beliau merupakan lulusan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung-English Literature 3rd years, Jakarta Institute of Finance, dan Institut Manajemen Prasetya Mulya. Menjabat sebagai Komisaris di FORU sejak tahun 2011 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Beliau bergabung dengan FORU sejak tahun 1978. Beliau mengawali karir di Astra International pada tahun 1974 sebelum kemudian bergabung dengan Panorama Travel. Ketika bergabung dengan FORU, beliau sempat menjabat sebagai Media Director pada tahun 1983 kemudian memegang jabatan Direktur di Pelita Alembana (1986-2000), Direktur Utama Fortune Travindo (1992-sekarang).
Farida Eva Rianti Hutapea Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 26 Desember 1952. Beliau adalah lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1973 dan lulus Senior Executive Program dari Stanford University, AS, di tahun 1986. Beliau juga merupakan Registered Public Accountant sejak tahun 1974 dan aktif di National Committee of Good Corporate Governance (1999-2004). Menjabat sebagai Komisaris Independen di FORU sejak 2011 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Beliau mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik Drs Sidharta sejak tahun 1973. Sebelum bergabung dengan FORU, beliau sempat menjadi Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (1993-1999).
46
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Komisaris
Wayang Dengan gaya tutur dan keunikan
tersendiri, menjadikannya
mahakarya asli Indonesia yang diakui UNESCO pada tahun 2003. Seiring pertumbuhan
Perusahaan, FORU meyakini diferensiasi jasa dan produk yang ditawarkan adalah bentuk keunggulan
Perusahaan dalam mewarnai persaingan industri komunikasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
47
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Direksi
Profil Direksi Indra Abidin Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 9 Juli 1947. Beliau adalah lulusan Sarjana Desain Grafis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973. Menjabat sebagai Direktur Utama FORU sejak 2002 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Beliau merintis karir di FORU sejak tahun 1973 dengan posisi Account Executive. Beliau aktif di industri kreatif sebagai pendiri Asian Federation of Advertising Associations (AFAA) dan menjabat sebagai Presiden Dunia dan Ketua International Advertising Association (IAA) (2008-2010). Penghargaan yang telah diperoleh antara lain adalah Doktor Kehormatan dari University of Newcastle, Australia, atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan di Indonesia (2009), serta Ernst & Young Special Award for Corporate Social Responsibility di tahun 2005. Pada tahun 2013, Indra Abidin masuk dalam daftar Indonesia Best CEO 2013 dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah air SWA dan mendapatkan penghargaan Special Achievement of Leadership 2013.
Herman Muljadi Sulaeman Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 13 Februari 1952. Beliau merupakan lulusan Akademi Akuntansi Jayabaya di tahun 1977 dan Senior Executive Program di INSEAD, Perancis. Bergabung dengan FORU sejak tahun 1971, beliau memulai karirnya di FORU dari tim Akunting kemudian menjadi Media Buyer, Manajer Produksi, Manajer Keuangan, hingga menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi pada tahun 1991. Beliau kembali ditunjuk sebagai Direktur menyusul keberhasilan Perusahaan melakukan IPO di tahun 2002 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU. Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Saat ini beliau juga aktif di anak perusahaan sebagai Komisaris PT Pelita Alembana.
48
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Direksi
Pejabat Eksekutif Grup Nama : Indra Abidin Jabatan : CEO : Herman Muljadi Sulaeman Nama Jabatan : CFO Nama : Maria Magdalena Lanasastri Setiadi Jabatan : CCO : Aris Boediharjo Nama Jabatan : COO
Aris Boediharjo
Maria Magdalena Lanasastri Setiadi
COO
CCO
PT Fortune Indonesia Tbk
49
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Pemegang Saham
pACUAN kUDA SUMBAWA Ditunggangi joki cilik, tradisi Pulau Sumbawa, NTB yang juga disebut ‘main jaran’ ini diadakan untuk mendeteksi ketangguhan dan kesehatan kuda. FORU senantiasa melakukan asesmen pada kinerja Perusahaan dan setiap warga FORU, untuk menilai kesehatan dan kondisi Perusahaan.
50
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendahuluan
Komposisi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham FORU KATEGORI
Jumlah Saham
Komposisi
2012
2013
2012
2013
239.669.000
250. 372.500
51,52%
53,82%
-
-
-
-
210.000.500
210.000.500
45,14%
45,14%
2.000
2.000
0,0004299%
0,0004299%
15.552.500
4.849.000
3,34%
1,04%
465.224.000
465.224.000
100%
100%
Pemodal Nasional Perorangan Karyawan Badan Usaha
Pemodal Asing Perorangan Badan Usaha asing TOTAL
PT Fortune Indonesia Tbk
51
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Umum Anak Perusahaan
Informasi Umum Anak Perusahaan Fortune Indonesia
Fortune Pramana Rancang
Dewan Komisaris Dedi Sjahrir Panigoro
Dewan Komisaris Kasman Ardan
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Kasman Ardan Komisaris
Miranty Abidin Komisaris
Lucia Novenna Budiono Komisaris
Farida Eva Rianti Hutapea Komisaris Independen
Direksi Indra Abidin
Direktur Utama
Komisaris Utama
Teddy Kharsadi Komisaris
Direksi Miranty Abidin Direktur Utama
Indira Ratna Dewi Abidin Direktur
Komposisi Kepemilikan Saham PT Fortune Indonesia Tbk (99%) Miranty Abidin (1%)
Herman Muljadi Sulaeman Direktur
Gedung Galaktika Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel. : +6221 782 7989 : +6221 7884 7524 Fax. Email :
[email protected] Website : www.foru.co.id www.fortuneindo.com
52
FORU
Laporan Tahunan 2013
Gedung Galaktika Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel. : +6221 765 8506-07 Fax. : +6221 7884 5497 Email :
[email protected] Website : www.fortunepr.com
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Informasi Umum Anak Perusahaan
Pelita Alembana
Fortune Adwicipta
Dewan Komisaris Indra Abidin
Dewan Komisaris Kasman Ardan
Herman Muljadi Sulaeman
Miranty Abidin
Direksi Aris Boediharjo
Direksi Aris Boediharjo
Charlie Pramudya Lesmana
Yuliana Leonarda
Komposisi Kepemilikan Saham PT Fortune Indonesia Tbk (99%) Herman Muljadi Sulaeman (1%)
Komposisi Kepemilikan Saham PT Fortune Indonesia Tbk (99%) Kasman Ardan (1%)
Gedung Galaktika Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel. : +6221 782 7989 : +6221 788 47524 Fax. Email :
[email protected] Website : www.ihaveplanb.com
Gedung Galaktika Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan Jakarta Selatan 12550 Indonesia Tel. : +6221 789 0491 Fax. : +6221 789 0512 Email :
[email protected] Website : www.factinaction.com
Komisaris Utama Komisaris
Direktur Utama Direktur
Komisaris Utama Komisaris
Direktur Utama Direktur
PT Fortune Indonesia Tbk
53
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
54
Dedi Sjahrir Panigoro
Kasman Ardan
Teddy Kharsadi
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
Farida Eva Rianti Hutapea
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Aris Boediharjo
Indira Ratna Dewi Abidin
Charlie Pramudya Lesmana
Yuliana Leonarda
PT Fortune Indonesia Tbk
55
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan Fortune Indonesia Fortune Indonesia yang dijalankan oleh FORU membagi kegiatan usahanya menjadi 3 kategori utama yakni communications, content, dan channel. Pada kategori communications, segmen kegiatan usaha Fortune Indonesia mencakup brand consulting, advertising campaign, political marketing, dan social marketing. Sedangkan kategori content mencakup brand activation, branded entertainment, trade marketing, dan CRM. Lalu pada kategori channel, kegiatan usaha Fortune Indonesia dibagi menjadi media planning and media investment beserta digital communication. Secara garis besar kegiatan usaha Fortune Indonesia mencakup manajemen merek, strategi perencanaan, brand auditing dan brand development, pemilihan media massa yang cocok, kegiatan hubungan masyarakat serta program aktivasi dan loyalty pemakaian produk dan jasa klien. Kinerja Fortune Indonesia tiap tahunnya selalu menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Hal ini berkaitan dengan strategi bisnis yang dititikberatkan pada percepatan pertumbuhan khususnya melalui upaya investasi untuk pengembangan bisnis baru. Melalui upaya ini kami berharap untuk dapat meraih pertumbuhan yang signifikan di tahun mendatang. Selain fokus pada investasi yang ditujukan untuk mengembangkan bisnis baru, strategi utama lain yang diimplementasikan adalah dengan memperkuat beberapa bidang usaha khususnya di sektor digital. Dengan memperkuat bidang usaha dan mengembangkan bisnis baru, Fortune Indonesia yakin untuk meraih pertumbuhan yang lebih besar lagi di tahun-tahun mendatang. Terlebih lagi dengan didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia yang diprediksi akan semakin membaik, Fortune Indonesia akan senantiasa meningkatkan semangat untuk terus berinovasi dan berkembang.
56
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
57
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Anak Perusahaan
58
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
59
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Anak Perusahaan
Fortune Pramana Rancang Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) merupakan anak perusahaan yang menyajikan layanan Solusi Komunikasi Terintegrasi berbasiskan Public Relations (PR) sebagai layanan utamanya. Sebagai pionir dalam industri PR di Indonesia, Fortune PR telah berhasil membangun berbagai ekuitas merek (brand equity) yang kuat di pasar Indonesia dengan prestasi pencapaian yang gemilang di tiap tahunnya. Pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia, peralihan minat konsumen ke ranah digital, serta tuntutan konsumen agar brand mampu membangun kepercayaan dan kredibilitasnya, menjadikan layanan PR meningkat pesat di tahun ini. Pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia menjadikan para pemilik merek manca negara berbondong-bondong datang ke Indonesia, dan Fortune PR adalah rekanan yang selalu berada dalam urutan teratas di lingkup kerja sama layanan PR. Mitra-mitra kerja Fortune PR di berbagai negara banyak menghubungi Fortune PR untuk mendukung kebutuhan mereka akan layanan PR di Indonesia. Fortune PR mempertajam layanannya dengan membangun unit usaha-unit usaha baru, yaitu: ӴӴ Headline, dengan spesialisasi pembangunan hubungan media dan pelatihan hubungan media (media relations) ӴӴ Dibe, dengan spesialisasi komunikasi digital ӴӴ Prodev (Pro Development), dengan spesialisasi pemasaran sosial dan komunikasi pembangunan ӴӴ Mocca, dengan spesialisasi periklanan dan kegiatan bawah garis ӴӴ Verbrand, dengan spesialisasi riset, pembangunan strategi merek dan identitas merek ӴӴ Fortune Technology, dengan spesialisasi di industri teknologi ӴӴ Fortune Healthcare and Consumer, dengan spesialisasi di industri kesehatan dan konsumen ӴӴ Fortune Investor Relations and Finance, dengan spesialisasi di industri keuangan Selain pembangunan spesialisasi dalam pembentukan unit-unit usaha di atas, Fortune PR juga membangun kepakaran dalam bidang komunikasi pariwisata dan berinvestasi dalam layanan pemantauan dan analisa media, mencakup media tradisional dan media sosial. Layanan ini dirasakan sangat dibutuhkan dalam memperkuat layanan PR yang inovatif dan mampu menjawab tuntutan era digital yang makin meluas di Indonesia dan Asia Pasifik secara umum. Dalam hal kreativitas, Fortune PR terus berupaya meningkatkan daya kreatif tim kerjanya. Pada tahun 2013, melalui ajang PRWeek Awards Asia, Fortune PR dianugerahi Certificate of Excellence untuk kategori Social Education & Philanthropy: Corporate Social Responsibility (CSR) Campaign of the Year melalui kampanye Tabungan BTN Cermat bersama Bank BTN.
60
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
61
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Pelita Alembana Pelita menghadirkan serangkaian layanan pemasaran terpadu serta periklanan pada klien korporasi maupun komersial. Kegiatan usaha Pelita dibagi menjadi tiga lini bisnis antara lain media specialist, creative agency, serta sports marketing. Sedangkan secara khusus kegiatan Pelita mencakup perencanaan, pembelian dan penempatan ruang iklan di media massa. Pertumbuhan iklim bisnis Pelita menunjukkan performa yang agresif dan berhasil membukukan kontribusi pendapatan yang cukup besar. Peningkatan kontribusi pendapatan usaha ini sebagian besar didukung dari perolehan di sektor media specialist yang selalu berhasil melampui target. Misalnya FSports, yang baru berumur 2 tahun telah menunjukkan pertumbuhan positif serta dipercaya menjadi perwakilan ESPN di Indonesia. Pencapaian-pencapaian tersebut seolah menjadi pemacu semangat untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik. Dengan performa yang agresif dan didukung oleh tim yang kuat, Pelita yakin mampu menghadapi tantangan bisnis ke depan. Manajemen Perusahaan optimis bahwa prospek bisnis di tahun-tahun mendatang akan semakin baik. Pasalnya, ketiga ujung tombak dari Pelita yakni media specialist, creative agency, dan sports marketing sudah aktif secara optimal. Tentunya keyakinan Pelita juga didukung oleh komitmen untuk terus bertumbuh dan berkembang secara kreatif dan inovatif.
62
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
63
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Fortune Adwicipta FACT berdedikasi pada penyelenggaraan event management yang meliputi proses mengembangkan, merancang, membangun, menyelesaikan, dan mengelola event secara keseluruhan. Kegiatan usaha Fortune Adwicipta dalam industri kreatif juga mencakup layanan brand activation, branded entertainment, trade activation dan CRM. Dengan mengusung nama FACT sebagai trading brand nya yang baru dan merupakan singkatan dari ForAction atau bisa juga berarti FAC Team, upaya rebranding ini berhasil mengantarkan sebuah semangat baru dalam iklim bisnis Perusahaan. Seiring dengan upaya ini tentunya strategi utama FACT juga difokuskan pada proses reorganisasi dengan tujuan untuk membangun kinerja yang optimal. Di tiap tahunnya, kinerja FACT secara keseluruhan selalu menunjukkan kemajuan yang positif. Dengan kekuatan tim yang solid, FACT selalu siap semua tantangan yang ada, meliputi kekuatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Reorganisasi yang dilakukan melahirkan insan-insan FACT yang berhasil dikaderisasi demi optimalnya kinerja Perusahaan. Tantangan ini berhasil diatasi dengan fokus pada tugas utama pencarian sosok pemimpin yang mampu membawa tim baru ini menuju kesuksesan. FACT memandang bahwa prospek bisnis di tahuntahun mendatang akan jauh lebih menjanjikan. Untuk itu, FACT berkomitmen kuat untuk mengembangkan layanannya dan optimis untuk menjadi kontributor laba terbesar bagi FORU.
64
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
PT Fortune Indonesia Tbk
65
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Pencatatan Efek
Penitipan Kolektif Efek
Biro Administrasi Efek
Kantor Akuntan Publik
Pemeringkat Efek
Notaris
PT Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel: +62 21 515 0515 Fax: +62 21 515 0220
PT Sinartama Gunita Plaza BII, Menara I, Lt. 9 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 Tel: +62 21 392 2332 Fax: +62 21 392 3003
PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City, Lt. 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270 Tel: +62 21 727 82380 Fax: +62 21 727 8237
66
FORU
Laporan Tahunan 2013
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel: +62 21 529 91099 Fax: +62 21 529 91199
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan Gedung Jaya, #L04 Jl. M.H. Thamrin No. 12, Jakarta 10340 Tel: +62 21 319 28000 Fax: +62 21 319 28151
Leolin Jayayanti SH. Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170 Tel: +62 21 727 87232 Fax: +62 21 723 4607
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
gasing Bukan sekadar permainan tradisional, gasing memiliki nilai kultural, religi, dan filosofi yang menghubungkan kehidupan, kebersamaan, dan kekuatan daya cipta manusia pembuatnya. Gasing menggambarkan perputaran yang tetap mempertahankan keseimbangan, seperti yang dilakukan oleh FORU dengan tetap mengutamakan keseimbangan dalam aktivitas bisnisnya.
PT Fortune Indonesia Tbk
67
03. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Berkembang secara agresif dan menjadi trendsetter di segmennya adalah platform dasar FORU dalam mempertahankan eksistensi usahanya.
68
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
tari TOPENG Dalam tarian
topeng
Betawi, terdapat unsur
musik, tari, dan teater. Makna topeng dalam keseharian masyarakat Betawi dipercaya yang memiliki kekuatan
magis
menjauhkan dari petaka. FORU menyadari pentingnya
keselarasan antar
semua unsur di dalam dan di luar Perusahaan, sehingga mampu mengantisipasi
timbulnya risiko dari setiap pergerakan bisnisnya. PT Fortune Indonesia Tbk
69
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Umum
Tinjauan Umum Laporan Semester I Kementerian Keuangan Republik Indonesia menunjukkan bahwa memasuki tahun 2013, beberapa indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, harga minyak mentah Indonesia (ICP), dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak ke arah yang berbeda dari asumsi yang telah ditetapkan Pemerintah dalam UU APBN 2013. Perbedaan asumsi ini mendorong Pemerintah mengajukan Perubahan APBN tahun 2013 ke DPR pada bulan Mei 2013, lebih cepat dari jadwal biasanya yaitu setelah penyampaian Laporan Pelaksanaan APBN Semester I sekitar bulan Juli. Dapat disampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 diperkirakan masih dipengaruhi dampak dari terhambatnya pertumbuhan ekonomi dunia sehingga mengalami tekanan dan perlambatan yang disebabkan oleh belum pulihnya kondisi perekonomian di kawasan Eropa dan negaranegara maju yang memberi dampak kepada penurunan daya beli dan permintaan dalam skala global yang menekan volume perdagangan dan ekspor.
70
FORU
Laporan Tahunan 2013
Bank Indonesia menyakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, setelah mencatat pertumbuhan sebesar 6,0% (yoy) pada triwulan I – 2013, melambat menjadi 5,8% (yoy) pada triwulan II – 2013. BI juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 akan berkisar antara 5,8%-6,2%. Namun demikian, stabilitas ekonomi makro Indonesia yang terjaga dengan baik, kondisi sustainability fiskal yang semakin membaik diharapkan menjadi faktor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun 2013. Konsumsi rumah tangga dalam semester II tahun 2013 diperkirakan tetap terjaga meskipun relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan semester sebelumnya sebagai dampak kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi. Meskipun demikian, program perlindungan sosial khususnya yang ditujukan kepada masyarakat miskin diharapkan dapat menjaga daya beli sekaligus memberikan daya dorong pada konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, masih terdapat potensi pendorong aktivitas konsumsi masyarakat yang bersumber pada dimulainya aktivitas Pilkada dan persiapan Pemilu April 2014. Kondisi ini bagi Industri kreatif dan periklanan masih memberikan peluang usaha bisnis yang cukup menjanjikan untuk meraih keuntungan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Umum
PT Fortune Indonesia Tbk
71
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Keuangan Pendapatan Usaha
Aset
Pada tahun 2013 pendapatan usaha FORU tercatat sebesar Rp 407.406.719.849 atau turun sebesar 15,1% dibanding pendapatan usaha di tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 480.147.066.931. Penurunan ini lebih disebabkan oleh kondisi makro ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan sehingga berdampak kepada belanja iklan dan pemasaran dari sektor korporasi yang selama ini menjadi pasar utama FORU.
Pada tahun 2013, aset FORU tumbuh sebesar Rp 6.264.969.504 atau naik sebesar 2,4% dari total aset pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 257.252.585.937.
Beban-Beban Beban usaha FORU pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 4% dari Rp 69.311.996.531 menjadi Rp 66.523.632.643. Penurunan ini terjadi akibat penurunan beban imbalan kerja karyawan, penyisihan penurunan nilai piutang, honorarium tenaga ahli dan lain-lain.
Laba Laba usaha FORU pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 14.488.255.529. Turun 12,3% dibanding angka tahun sebelumnya sebesar Rp 16.511.657.670. Laba komprehensif Perusahaan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 10.581.287.564 atau turun sebesar 16,4% dari angka tahun 2012 sebesar Rp 12.658.611.833. Sedangkan EBITDA FORU pada tahun 2013 sebesar Rp 18.486.105.048 atau turun sebesar 5,5% dari angka tahun 2012 sebesar Rp 19.563.778.894.
72
FORU
Laporan Tahunan 2013
Liabilitas Liabilitas jangka pendek FORU turun dari Rp 121.397.194.023 pada tahun 2012 menjadi Rp 118.697.287.847 pada tahun 2013. Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan utang bank jangka pendek, utang lain-lain dengan pihak ketiga, utang pembelian aset tetap dan utang pajak. Sementara liabilitas jangka panjang naik dari Rp 10.205.943.228 pada tahun 2012 menjadi Rp 11.846.099.344 pada tahun 2013. Kenaikan liabilitas jangka panjang disebabkan oleh naiknya liabilitas imbalan kerja karyawan dan utang pembelian aset tetap. Sehingga total liabilitas FORU pada tahun 2013 turun menjadi Rp 130.543.387.191 dari sebelumnya Rp 131.603.137.251.
Ekuitas Jumlah ekuitas FORU naik dari Rp 125.649.448.686 menjadi Rp 132.974.168.250 atau tumbuh sebesar 5,8%. Peningkatan ini disebabkan adanya tambahan modal disetor (bersih) sebesar Rp 7.148.969.337 sehingga meningkatkan jumlah saldo laba Perusahaan menjadi Rp 78.956.037.707.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Arus Kas
Solvabilitas
Kas dan setara kas Perusahaan mengalami peningkatan dari Rp 24.788.912.492 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 33.959.407.363 pada tahun 2013. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 28.732.285.415. Sementara pada tahun 2012, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 22.020.338.941. Peningkatan jumlah arus kas dari aktivitas operasi disebabkan adanya penurunan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan dari Rp 499.734.281.425 pada tahun 2012 menjadi Rp 383.513.175.165 pada tahun 2013. Pada tahun 2013, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 100.561.711 dibanding angka tahun sebelumnya sebesar Rp 10.495.503.782. Sedangkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2013 sebesar Rp 19.461.228.833.
Solvabilitas (rasio total liabilitas dengan total ekuitas) Perusahaan pada tahun 2013 tercatat sebesar 0,98 kali, menurun dari tingkat solvabilitas tahun 2012 yang sebesar 1,05 kali.
CELENGAN AYAM Merupakan salah satu bentuk celengan tradisional tanah liat yang populer. Sebuah wujud kebaikan yang mengajarkan pentingnya menumbuhkan kesabaran untuk memetik hasil di kemudian hari. Kebaikan yang sama telah ditanamkan FORU, melalui komitmen Perusahaan dan seluruh Warga FORU untuk menjadikan setiap proses kinerja sebagai langkah menuju kesuksesan.
PT Fortune Indonesia Tbk
73
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tingkat Kolektibilitas Piutang Sampai dengan akhir 2013, collection period FORU relatif stabil. Hal ini disebabkan oleh komitmen FORU dan pihak ketiga terhadap FORU.
Struktur Modal Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Saham
PT Grhaadhika Fortune
180.600.000
38,82
18.060.000.000
PT Fortune Daksa Pariwara
29.400.000
6,32
2.940.000.000
Masyarakat (pemilikan di bawah 5%)
255.224.000
54,86
25.522.400.000
Jumlah
465.224.000
100,00
46.522.400.000
Pemegang Saham
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat dilaporkan.
Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi & fakta material setelah tanggal laporan akuntan yang dapat dilaporkan.
74
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Kebijakan Dividen Sejak FORU mencatatkan sahamnya di Bursa, FORU secara telah memenuhi janjinya sebagaimana tercantum dalam Prospektus. Di bawah ini adalah rincian kebijakan dividen FORU selama beberapa tahun terakhir:
Laba Bersih
Jumlah Saham
Dividen per Saham
Total Dividen
Persentase Dividen terhadap Laba (%)
2008
7.282.334.767
465.224.000
3
1.395.672.000
19,17
2008
2009
9.102.037.790
465.224.000
4
1.860.896.000
20,44
3
2009
2010
6.579.909.457
465.224.000
4
1.860.895.998
28,28
4
2010
2011
9.648.825.265
465.224.000
4
1.860.895.998
19,29
5
2011
2012
12.953.959.994
465.224.000
7
3.256.568.000
25,14
6
2012
2013
12.658.611.833
465.224.000
7
3.256.568.000
25,73
No
Tahun Buku
Tahun RUPS
1
2007
2
Informasi Material Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012, maka pengungkapan mengenai informasi material Perusahaan antara lain mencakup investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi afiliasi, serta transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Untuk poin yang terakhir ini Dewan Komisaris dan Direksi FORU telah memberikan jaminan untuk tunduk kepada seluruh peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku secara umum dan menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan terhadap FORU.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut semua anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk
75
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tari Tambun & bungai Tari tambun dan bungai, berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tarian ini mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas hasil panen rakyat. Sikap kepahlawan ini seakan menjadi pemantik semangat dalam berkarya dan berdaya saing untuk memenangkan FORU dalam persaingan industri.
76
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi PSAK, ISAK, dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013.
Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standarstandar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Dampak Perubahan Peraturan Perundangan Tidak ada perubahan peraturan perundangan yang berdampak langsung terhadap kegiatan usaha perusahaan.
1. ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. 2. ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Keuangan”. 3. ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka“. 4. PSAK 12, “Pencabutan PSAK 33”.
PT Fortune Indonesia Tbk
77
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Salah satu aspek penting yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan FORU mencapai posisinya sekarang ini adalah aspek sumber daya manusia. Kreativitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam penciptaan solusi kreatif di bidang komunikasi pemasaran selain tentunya client services kepada pengguna jasa FORU.
secara efektif sesuai dengan misi usaha yang diemban Perusahaan. Karena tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, sulit bagi FORU untuk terus mendorong peningkatan keunggulan kompetitif Perusahaan. Jumlah sumber daya manusia FORU sampai dengan 31 Desember 2013 adalah 257 orang. Berikut ini adalah perbandingan jumlah dan komposisi sumber daya manusia FORU berdasarkan pembagian usia, tingkat pendidikan, serta status jabatan.
Dengan melihat peran kunci sumber daya manusia dalam sebuah organisasi usaha, maka FORU senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusianya
78
FORU
Tingkat Pendidikan
Fortune Indonesia
FORTUNE PRAMANA RANCANG
FORTUNE ADWICIPTA
PELITA ALEMBANA
Total FORU
Di bawah SMA
4
3
0
0
7
SMA/Diploma
58
9
4
13
84
S1
90
60
7
4
161
S2
1
3
1
0
5
Total Warga
153
75
12
17
257
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
LEVEL
Fortune Indonesia
FORTUNE PRAMANA RANCANG
FORTUNE ADWICIPTA
PELITA ALEMBANA
TOTAL FORU
Direktur
6
3
0
0
9
Senior Manager
21
16
1
2
40
Manager
16
4
4
3
27
Staff
98
50
7
12
167
Non Staff
12
2
0
0
14
Total Warga
153
75
12
17
257
KELOMPOK USIA
Fortune Indonesia
FORTUNE PRAMANA RANCANG
FORTUNE ADWICIPTA
PELITA ALEMBANA
TOTAL FORU
21-30
65
43
4
9
121
31-40
37
25
8
6
76
41-50
33
4
0
2
39
diatas 51
18
3
0
0
21
Total Warga
153
75
12
17
257
Dalam rangka mengukur tingkat kepuasan kerja warga di semua lini organisasi, FORU menjalankan survei Employee Engagement Index (EEI) secara menyeluruh dan berkala. Pada tahun 2013 lalu, indeks tingkat kepuasan menunjukkan angka yang cukup memuaskan berkisar di level 3,01 dari skala 1,00 – 5,00. Indeks ini diharapkan dapat mendorong kinerja dan kreativitas yang lebih baik dari segenap warga.
Pendidikan dan Pelatihan FORU memiliki tradisi dan budaya knowledge sharing yang kuat dan panjang. Sebuah tradisi yang terbangun dari keinginan dan kesadaran untuk terus memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia. Hal ini tidak hanya membuat FORU menjadi tempat bekerja semata tetapi juga sebagai tempat untuk menambah pengetahuan dan kompetensi di bidang komunikasi pemasaran. Salah satu aktifivas pembelajaran di FORU adalah memperbaharui informasi tentang perkembangan dunia kreatif yang penting diketahui oleh warga FORU. Sebuah unit kerja khusus bahkan dibentuk oleh FORU untuk menyebarluaskan informasi ini kepada seluruh warga FORU melalui email setiap pagi.
PT Fortune Indonesia Tbk
79
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan warga FORU mencakup pengoperasioan sebuah portal online yang disebut Galaktika yang didesain menjadi sebuah media sosial bagi warga FORU. Galaktika memungkinkan warga FORU bertukar dan mendapatkan informasi baik yang bersifat umum (informasi mengenai tren dunia komunikasi pemasaran, referensi, visual kreatif, dan lain-lain) dan juga yang bersifat internal perusahaan seperti peraturan Perusahaan, bukubuku digital yang berkaitan dengan anak-anak
Untuk tahun 2013, FORU menganggarkan dana sebesar Rp 583.618.519, untuk program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Program pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia FORU dilakukan secara mandiri maupun melibatkan pihak ketiga. Berikut ini adalah daftar pelatihan yang telah diadakan dan diikuti di sepanjang tahun 2013.
Penyelenggara
Tanggal Acara
Dalle Yilmaz
5-Jan
Management Trainees
Imago
1-Feb
Kartika Putri
Digital Asia Festival 2013
1-Feb
DID team
P31
25-Feb
Aris Boediharjo
CEO FI
Nielsen
27-Feb
Maryani, Radit
Touch Point
Adfest 2013
1-Mar
Lembu, Erry, Ikhsan, Pratomo, Bistok
Citra Pariwara Advertising Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Mar
Nugroho
HCD
Workshop Digital Strategy
Majalah Marketing/ Frontier
1-Apr
Firzi Syailendra Abidin
DID
Google Adwords Training
Google Adwords
1-Apr
Ria Hannyati
DID
PMSM
17-Mei
Seluruh Manager & Associate Director
Fortune PR
Self Leadership Training Part 2
Layurveda
27-Sep
All Managers & Associate Directors
Fortune PR
Program Akreditasi & Program Pengembangan Profesi Angkatan II
Perhumas
17 - 18 Okt
Thomas Franky, Gabriella
Fortune PR
Nama Acara MT Training Strategic Planning For Effective Brand Communication Lesson Form Digital Asia Festival Kongres P31 Mayapada Training Nielsen Advertising Festival
Appreciative Inquiry
80
usaha dan dunia kreatif, serta masih banyak lagi yang lainnya. FORU juga mendorong partisipasi warga FORU dalam penyelenggaraan program pengembangan yang mencakup kursus/pelatihan dan seminar.
FORU
Laporan Tahunan 2013
Nama Warga
Tim Fortune PR Activator DID
Any-W
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
Nama Acara
Penyelenggara
Tanggal Acara
Nama Warga
Tim
Citra Pariwara Advertising Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Okt
Salim, Haryadi, Ludwin, Nugroho
Kreatif
Citra Pariwara Advertising Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Okt
Ceffie, Luddy
Kreatif
Layurveda
01-Nov
Seluruh Manager & Associate Director
ADASIA 2013
AdAsia 2013
01-Nov
Charlie Aziz
TIM BDP Selaku Konsultan EEI-CSI 2013
EEI-CSI 2013
01-Nov
Nurochim
Self Leadership Training Part 1
PR 2.0 & Media Relation 360 Degree
Imago
Fortune PR Plan B HCD
18 - 19 Nov
Sarma Dahita, Ivan Christianto, Eka Sophiani, Rezki Jatianing Warni, Eveline Isnaeni
Fortune PR
Fortune PR
Strategic Planning in PR and Media Relations
Imago
21 - 22 Nov
Putri Rizky, Ibrahim, Santi, Ivan, Ramlan, Saepujaman, Dita, Suryani, Sebastinus
Corporate Communication
Imago
25 - 26 Nov
Wendra, Trio, Imbang
Fortune PR
Internal Communication PR
Imago
28 - 29 Nov
Oscar, Quinta, Okke Wulandari, Diah
Fortune PR
Crisis Media Management Training& Complain Handling
Imago
5 - 6 Des
Joyce Rodwina
Fortune PR
Public Affair in PR
Imago
18-Des
Gita Galantari
Fortune PR
PT Fortune Indonesia Tbk
81
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tari gambyong Tarian ini memiliki nilai estetis tinggi dengan roh kerakyatannya, menampilkan kelembutan dan kehati-hatian. Dengan prinsip prudence (kehati-hatian), FORU berupaya memastikan pengelolaan Perusahaan berjalan sesuai program kerja dan strategi yang telah ditetapkan.
82
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
Non Diskriminatif
Kegiatan Warga
FORU memberikan perlakuan yang sama dan setara kepada para warga untuk mendapatkan kesempatan tumbuh dan berkembang di dalam Perusahaan. Hal ini berlaku untuk jenjang karir dan kesempatan mengikuti program pelatihan dan pendidikan yang dijalankan oleh FORU.
Komitmen FORU lainnya dalam konteks pengembangan sumber daya manusianya adalah dengan memberikan dukungan kepada kegiatan warga baik yang bersifat olahraga, rekreasional maupun spiritual. Dalam bidang keagamaan, warga FORU secara rutin mengadakan kegiatankegiatan keagamaan seperti pengajian dan persekutuan doa.
Prinsip kesetaraan ini dijalankan untuk memberikan kesempatan kepada warga FORU agar memberikan yang terbaik bagi FORU dalam upayanya menghasilkan solusi yan terbaik kepada pengguna jasa FORU.
Warga FORU juga aktif terlibat dalam kegiatankegiatan klub olahraga internal seperti klub olahraga futsal (Komunitas Futsal Fortune/ Kosaltun), bola basket (Komunitas Basket Fortune/Kobatun), bulu tangkis (Persatuan Bulu Tangkis Fortune/PB Fortune), tenis meja, serta klub olahraga aerobik yang dikenal dengan nama Aerotun (Komunitas Aerobik Fortune). Klub-klub tersebut merupakan media bagi warga FORU untuk berekreasi setelah terlibat dalam rutinitas dan tenggat waktu. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan medium strategis untuk meningkatkan kolaborasi diantara warga FORU terkait dengan pekerjaan rutin mereka di kantor. Selain latihan rutin, klub-klub tersebut juga melakukan pertandingan-pertandingan dengan pihak eksternal seperti agensi periklanan dan warga masyarakat.
PT Fortune Indonesia Tbk
83
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi Teknologi Informasi merupakan salah satu penopang operasional yang sangat vital bagi bisnis FORU. Oleh karenanya FORU selalu memberikan perhatian yang lebih terhadap implementasi Teknologi Informasi di setiap aspek operasionalnya. Sistem Teknologi Informasi FORU dijalankan oleh tenaga-tenaga profesional yang memiliki kompetensi baik di bidangnya. Sistem Teknologi Informasi telah diterapkan di setiap aspek operasional FORU seperti finansial, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan pemasaran. Dukungan ini pada akhirnya akan berdampak kepada peningkatan kualitas layanan FORU.
Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Teknologi Informasi bertugas memberikan dukungan sistem teknologi informasi yang andal dan mampu menopang operasional bisnis FORU secara efektif. Oleh karenanya Divisi Teknologi Informasi bertanggung jawab penuh atas kinerja tools, equipment, dan jaringan komputer di lingkungan FORU. Selain itu Divisi Teknologi Informasi juga bertanggung jawab terhadap keamanan data dan jaringan di lingkungan FORU. Selain tugas operasional tersebut, Divisi Teknologi Informasi juga melakukan pengelolaan terhadap portal internal dan website FORU agar berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis FORU.
84
FORU
Laporan Tahunan 2013
Di bidang pengelolaan SDM, sistem pengelolaan kinerja warga FORU serta Komunikasi Internal sepenuhnya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga akuntabilitasnya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Setiap Warga FORU dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi melalui portal GALAKTIKA, yaitu portal internal yang berfungsi tidak hanya untuk saling berkomunikasi tetapi juga untuk sosialisasi kebijakan-kebijakan Perusahaan serta pendistribusian informasi terbaru dan penting terkait dengan persoalan kepegawaian, Standard Operating Procedure, pemasaran, progress report dari setiap proyek yang sedang dijalankan, serta kalender kegiatan. Untuk keamanan jaringan FORU juga telah memiliki sistem Disaster Recovery System yang didukung oleh pihak ketiga yang memiliki kompetensi di bidangnya. Selain itu, back up data di server dilakukan setiap hari untuk melindungi setiap data penting Perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Teknologi Informasi
Peran dan Teknologi Informasi dalam Kualitas Layanan
Pencapaian Teknologi informasi 2013
Selain dukungan operasional tersebut di atas, teknologi informasi berperan dalam menentukan kualitas layanan yang diberikan FORU kepada para pemangku kepentingan. Implementasi teknologi informasi yang baik, termasuk keamanan jaringan dan data, pada akhirnya akan menentukan hasil akhir dari produk yang dihasilkan FORU.
Selama periode 2013, Divisi Teknologi Informasi telah berhasil mencapai target-target yang ditetapkan FORU seperti: • Membuat aplikasi talentpool untuk memperkaya database talent HCD yang dapat di-akses secara mandiri oleh setiap peminat kerja di Grup Perusahaan Fortune • Membuat aplikasi Performance Appraisal FPR dengan kriteria yang sangat detail dan beragam • Membuat Aplikasi Media Planning & Buying berbasis web sesuai kebutuhan pengguna untuk dapat dipakai di berbagai basis Sistem Operasi Komputer • Membangun Fortune Cloud Storage, Aplikasi berbasis Open Source sebagai salah satu penerapan efisiensi investasi teknologi, untuk menyimpan dan meng-akses dengan mudah aset digital Perusahaan • Menerapkan efisiensi investasi hardware dan infrastruktur dengan memberikan solusi yang dapat diterapkan di Grup Perusahaan Fortune
Program Kerja Teknologi Informasi 2013 Divisi Teknologi Informasi FORU telah menjalankan program kerja dengan sangat baik pada tahun 2013 lalu. Di antaranya adalah sebagai berikut: • Membangun aplikasi baru berbasis web • Mengembangkan Aplikasi yang sudah ada sesuai perubahan bisnis proses dan kebijakan Perusahaan • Mengembangkan infrastruktur sesuai kebutuhan Perusahaan • Membuat panduan lengkap Aplikasi yang telah dikembangkan untuk mendukung kemudahan pengguna bekerja
PT Fortune Indonesia Tbk
85
04. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan Implementasi GCG adalah salah satu landasan utama di lingkungan FORU demi menciptakan iklim usaha yang kredibel, akuntabel, dan terencana.
86
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
congklak biji dari lubang kecil dikumpulkan ke lubang yang besar, memaknai filosofi padi yang dipanen dan dikumpulkan Dalam permainan congklak,
di lumbung padi, kemudian hasilnya dinikmati bersama. Seperti halnya FORU, senantiasa
menjadi “lumbung padi” yang menyejahterakan seluruh Warga
FORU dan masyarakat sekitar. PT Fortune Indonesia Tbk
87
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pendahuluan
Pendahuluan FORU menilai bahwa salah satu yang terpenting dalam pengembangan sebuah perusahaan menjadi lebih baik adalah Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG). Hal ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktek bisnis demi mewujudkan kelangsungan usaha. Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan Komisaris yang dibantu dengan Komite Audit untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap pelaksanaan GCG. Pelaksanaan GCG sendiri dilakukan secara menyeluruh di segala level organisasi dan aspek operasi serta didukung penuh oleh segenap insan FORU. FORU mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG yang dikenal dengan sebutan TARIF, yaitu: Transparency (transparansi), Accountability (akuntabilitas), Responsibility (tanggung Jawab), Independence (independen), dan Fairness (kesetaraan) dalam setiap aktivitas unit dan lini bisnis Perusahaan agar selalu tumbuh berkembang dalam menghadapi berbagai perubahan, berikut penjelasannya:
88
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Pendahuluan
1. Transparency (Transparansi) Senantiasa menyediakan informasi laporan keuangan, laporan tahunan serta informasi lain yang relevan dengan akurat, jelas dan tepat waktu secara terbuka kepada pemegang saham dan juga pemangku kepentingan.
2. Accountability (Akuntabilitas) Memastikan bahwa semua keputusan yang dituangkan dalam tindakan strategis yang dijalankan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan tertuang dalam laporan pengukuran kinerja, laporan pertanggungjawaban dan laporan pengendalian internal sebagai bentuk akuntabilitas nyata.
Adapun tujuan penerapan GCG yang baik di lingkungan Perusahaan adalah untuk: • Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi, warga, klien, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan. • Mendorong dan mendukung perkembangan Perusahaan. • Mengelola sumber daya secara lebih baik. • Mengelola risiko secara lebih baik. • Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan. • Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perusahaan. • Meningkatkan citra Perusahaan menjadi lebih baik.
3. Responsibility (Pertanggungjawaban) Melaksanakan tanggung jawabnya dengan berpedoman pada asa kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku demi memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dan lingkungan
4. Independence (Kemandirian) Menjalankan kegiatannya secara mandiri, tanpa paksaan atau pun tekanan dari pihak mana pun.
5. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) Memberikan porsi yang adil dan sama rata dalam hal memenuhi setiap hak para pemangku kepentingan.
PT Fortune Indonesia Tbk
89
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan hak dan wewenang Pemegang Saham dalam mengendalikan kinerja anak perusahaan di bawahnya dalam batas yang ditentukan oleh undang-undang atau anggaran dasar. Keputusan yang diambil dalam RUPST dan RUPSLB dilakukan secara transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha perusahaan. RUPST diadakan antara lain untuk mengesahkan laporan tahunan setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, dan dalam rapat tersebut direksi menyampaikan : 1. Laporan Tahunan • Laporan Keuangan yang terdiri atas sekurangkurangnya neraca akhir tahun buku mengenai kinerja keuangan Perusahaan di tahun yang baru dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya. • Laporan mengenai kegiatan Perusahaan dan pencapaiannya. • Nama anggota Direksi dan anggota Komisaris (termasuk jika ada pergantian). • Laporan pelaksanaan tata kelola Perusahaan. • Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. 2. Usulan penggunaan laba bersih perusahaan. 3. Hal-hal lain yang perlu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk kepentingan perusahaan. Sementara itu, RUPSLB dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.
90
FORU
Laporan Tahunan 2013
Hasil RUPS Tahunan Perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2012 pada hari Selasa, tanggal 21 Mei 2013 di Jakarta. Adapun hasil keputusan RUPST adalah sebagai berikut: 1. Menerima baik dan memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta Rencana Kerja 2013. 2. Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggak 31 Desember 2012 yang terdiri dari Neraca per 31 Desember 2012 dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku 2012, maka dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit et d’echarge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2012 sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2012 digunakan sebagai berikut: a. Sebesar Rp. 3.256.568.000,- (tiga miliar dua ratus lima puluh enam juta lima ratus enam puluh delapan ribu rtupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham atau setara Rp. 7,- (tujuh rupiah) untuk setiap saham. b. Sebesar 15% (lima belas persen) keuntungan yang diperoleh akan digunakan sebagai cicilan untuk dana cadangan Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
c. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah dikurangdi dengan dividen dan dana cadangan sebesar 15% (lima belas persen) akan dicatatkan sebagai laba ditahan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembagian dividen. 4. Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik Perseroan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang akan mengaudit keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berjalan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk melakukan penetapan honorariumnya serta persyarat penunjukkan lainnya. 5. a. Tidak mengubah susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai dengan masa jabatan berakhir di tahun 2016, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai masa jabatannya adalah sebagai berikut: Direksi: Direktur Utama : Indra Abidin : Herman Muljadi Direktur Sulaeman Dewan Komisaris: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Dedi Sjahrir Panigoro : Kasman Ardan Komisaris : Miranty Abidin Komisaris : Lucia Novenna Komisaris Budiono Komisaris Independen : Farida Eva Rianty Hutapea b. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan remunerasi serta tugas dan wewenang Direksi Perseroan untuk sisa masa jabatan terhitung sejak rapat. c. Menetapkan untuk tidak menaikan remunerasi seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan pada tahun buku 2013.
Hasil RUPS Luar Biasa Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak menggelar RUPSLB karena berbagai pertimbangan yang tidak mengharuskan digelarnya RUPSLB.
PT Fortune Indonesia Tbk
91
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris Fungsi, Tugas, dan Wewenang Dewan Komisaris Dewan Komisaris FORU terdiri dari 5 (lima) orang anggota termasuk seorang Komisaris Utama. Kegiatan Dewan Komisaris yaitu mengadakan rapat internal rutin bulanan yang dihadiri oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris, Sekretaris Komisaris dan Komite Audit (jika dibutuhkan). Profil Anggota Komisaris dimuat dalam bab tersendiri dalam Laporan Tahunan ini (baca halaman 44). Fungsi Dewan Komisaris: • Melakukan pengawasan dan memberi pengarahan dalam menjalankan kebijakan dan pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi, yang mencakup pelaksanaan kerja dan anggaran, rencana pengembangan usaha, pelaksanaan kepatuhan terhadap ketentuanketentuan anggaran dasar, keputusan RUPS, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melakukan pemantauan terhadap perkembangan kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. • Membahas dan mengesahkan RKAP, Laporan Manajemen dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. • Memberi saran dan pendapat kepada Pemegang Saham di dalam RUPS mengenai laporan tahunan dan rencana kerja di tahuntahun ke depan. • Mengikuti perkembangan perusahaan, terutama apabila perusahaan menunjukkan gejala kemunduran dan segera melaporkan kepada Pemegang Saham dengan disertai saran dan perbaikan yang harus ditempuh.
92
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai rencana pengembangan perusahaan, laporan berkala dan laporan-laporan lainnya dari Direksi. • Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
Kriteria Seluruh anggota Dewan Komisaris: • Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. • Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit. • Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan. • Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Etika Kerja yang mengikat bagi setiap anggotanya.
Independensi Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan tidak mendapat intervensi dari pemegang saham ataupun pihak lain. Dewan Komisaris dalam memandang dan menyelesaikan masalah selalu mengenyampingkan kepentingan pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
Ketentuan Jabatan Dewan Komisaris • Komposisi Dewan Komisaris harus efektif sehingga memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif, tepat, cepat dan independen.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
• Anggota Dewan Komisaris tidak diperkenankan merangkap jabatan lain pada usaha swasta/milik negara lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan. • Masa Jabatan a. Anggota Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Jika sebelum masa jabatan Komisaris berakhir terdapat penggantian anggota Komisaris, maka anggota Komisaris baru tersebut mempunyai jabatan selama sisa masa jabatan Komisaris yang digantikannya. b. Jabatan anggota Komisaris berakhir apabila masa jabatannya berakhir, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan Perundang-undangan, meninggal dunia atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. • Sistem Remunerasi a. Remunerasi anggota Komisaris ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. c. Anggota Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara oleh RUPS jika melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar atau melalaikan kewajibannya, atau terdapat alasan yang kuat.
Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Dewan Komisaris Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan hasil keputusan RUPS, maka susunan Dewan Komisaris terdiri dari :
Nama
Jabatan
Mulai
Berakhir
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Juni 2011
Juni 2016
Kasman Ardan
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Miranty Abidin
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Lucia Novenna Budiono
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris Independen
Juni 2011
Juni 2016
PT Fortune Indonesia Tbk
93
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris 1. Dedi Sjahrir Panigoro (Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen) Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris khususnya di bidang operasional dan new
business development.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
2. Kasman Ardan (Komisaris)
Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.
Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris khususnya di bidang keuangan dan operasional. 3. Miranty Abidin (Komisaris) Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris khususnya di bidang new business development. 4. Lucia Novenna Budiono (Komisaris)
Rapat Dewan Komisaris
Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris khususnya di bidang new business development. 5. Farida Eva Rianti Hutapea (Komisaris Independen) Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris khususnya di bidang operasional dan keuangan.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris • Dewan Komisaris melakukan penilaian sendiri atas kinerjanya, antara lain mencakup kehadiran dalam rapat, pengetahuan bisnis, identifikasi risiko usaha, ketajaman pengawasan dan implementasi GCG.
94
• Dewan Komisaris harus menetapkan indikatorindikator yang akan digunakan dalam melakukan penilaian kinerjanya. • Komisaris Utama menetapkan uraian tugas masing-masing Anggota Komisaris
FORU
Laporan Tahunan 2013
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1(satu) kali dalam sebulan, untuk tahun 2013 telah diselenggarakan sebanyak 12 kali. Hasil Rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk jika terdapat perbedaan pendapat yang terjadi di dalam rapat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Daftar Hadir dan Agenda Rapat Dewan Komisaris selama Tahun 2013 Dewan Komisaris Dedi S Panigoro
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
Farida Eva Rianti Hutapea
Strategic & Business Plan 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Feb
Laporan Keuangan 2012
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Mar
Kinerja Perseroan 2 Bulan
Hadir
Hadir
Hadir
Absen
Hadir
24 Apr
Laporan Keuangan 3 Bulan Ke 1 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
20 Mei
Persiapan RUPS Tahunan
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
26 Jun
Kinerja Perseroan 4 Bulan
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Absen
24 Jul
Laporan Keuangan 3 Bulan ke 2 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
28 Agu
Evaluasi Tengah Tahun 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
25 Sep
Kinerja Perseroan 8 Bulan
Absen
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
30 Okt
Laporan Keuangan 3 Bulan Ke 3 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Nov
Kinerja Perseroan 10 Bulan
Hadir
Absen
Hadir
Absen
Hadir
18 Des
Evaluasi Kinerja Dan Rencana Kerja 2014
Hadir
Hadir
absen
Hadir
Absen
AgendA
9 Jan
PT Fortune Indonesia Tbk
95
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 DEWAN KOMISARIS
KEHADIRAN
JUMLAH RAPAT
PERSENTASE
Dedi Sjahrir Panigoro
11
12
91,6%
Kasman Ardan
11
12
91,6%
Miranty Abidin
10
12
83,3%
Lucia Novenna Budiono
10
12
83,3%
Farida Eva Rianti Hutapea
10
12
83,3%
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Selama tahun 2013 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan rata-rata tingkat kehadiran 100%. Topik dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain hasil kinerja Perusahaan, Pengembangan Usaha dan berbagai permasalahan yang lain. Rincian kehadiran sebagai berikut: NAMA
JUMLAH RAPAT
JUMLAH HADIR
PERSENTASE
Dedi Sjahrir Panigoro
4
100%
Kasman Ardan
4
100%
4
100%
Lucia Novenna Budiono
4
100%
Farida Eva Rianti Hutapea
4
100%
Indra Abidin
4
100%
Herman Muljadi Sulaeman
4
100%
Miranty Abidin
96
FORU
Laporan Tahunan 2013
4 kali pertemuan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Program Pengembangan Dewan Komisaris Selama tahun 2013 masing-masing anggota Dewan Komisaris mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop secara mandiri, secara mandiri sehingga tidak disajikan dalam laporan ini.
Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan yang berlaku maupun Anggaran Dasar Perusahaan. Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan. Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap. Direksi bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap. Direksi bertanggung-jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PT Fortune Indonesia Tbk
97
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI Fungsi, Tugas, dan Wewenang Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang hal dan segala kejadian dengan pembatasan sebagaimana diatur didalam peraturan perundang– undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi FORU terdiri dari 2 (dua) orang anggota Direksi yang salah satunya sebagai Direktur Utama. Direksi mengadakan rapat internal setiap kali diperlukan, dihadiri seluruh Anggota Direksi dan Sekretaris Korporasi yang bertugas menyusun Risalah Rapat Direksi.
Kriteria • Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Perusahaan. • Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia. • Seluruh anggota Direksi: a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit.
98
FORU
Laporan Tahunan 2013
b. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan. c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan sejenis, dan atau lembaga lain. d. Tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lain dan/ atau pemegang saham Perusahaan.
Independensi • Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan tidak mendapat intervensi dari pemegang saham ataupun pihak lain. • Direksi dalam memandang dan menyelesaikan masalah selalu mengesampingkan kepentingan pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktuwaktu dengan menyebutkan alasannya. Sepanjang tahun 2013, komposisi Direksi FORU tidak mengalami perubahan. Terhitung hingga tanggal 31 Desember 2013, komposisi Direksi FORU adalah sebagai berikut:
NAMA Indra Abidin
JABATAN
MULAI
BERAKHIR
Direktur Utama
Juni 2011
Juni 2016
Direktur
Juni 2011
Juni 2016
Herman Muljadi Sulaeman
Tugas dan Tanggung jawab Direksi Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengelola perusahaan yang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan, RUPS, serta undang-undang yang berlaku dengan tanggung jawab serta fungsi-fungsi sebagai berikut: • Mengarahkan strategi operasional Perusahaan dalam menjalankan usahanya. • Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas. • Menguasai, memelihara, dan mengurus aset Perusahaan. • Menyusun rencana kerja tahunan, yang memuat anggaran tahunan Perusahaan, dan wajib menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan Dewan, sebelum tahun buku yang akan datang dimulai.
Penilaian Kinerja Direksi Penilaian Kinerja Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham setiap tahunnya. Target-target yang ditetapkan untuk tahun 2013 beserta realisasinya menjadi pedoman penilaian kinerja Direksi.
PT Fortune Indonesia Tbk
99
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Penetapan remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dan kewenangan tersebut dapat diserahkan kepada Dewan Komisaris. 1. Penghasilan Direksi, terdiri dari: a. Gaji/ Honorarium per bulan. b. Tunjangan; i. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/ Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan. ii. Tunjangan Komunikasi bagi Direksi sebesar pemakaian (at cost). c. Fasilitas; i. Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan. ii. Fasilitas Kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas beserta pemeliharaan dan operasionalnya. iii. Fasilitas Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan. iv. Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. d. Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan sesuai dengan pencapaian KPI dan tingkat kesehatan Perusahaan. 2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi. 3. Ketetapan mengenai gaji/ honorarium, fasilitas Direksi ini dimulai pada Januari 2013.
100
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian remunerasi, selanjutnya menyusun rekomendasi & mengusulkan remunerasi anggota Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris
Membahas usulan berdasarkan kajian konsultan independen serta mengusulkan kepada RUPS remunerasi bagi anggota Direksi. RUPS Menetapkan remunerasi anggota Direksi Pengesahan Remunerasi Komisaris & Direksi
PT Fortune Indonesia Tbk
101
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rapat Direksi • Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui Rapat Direksi, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. • Hasil Rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan baik termasuk jika terdapat perbedaan pendapat yang terjadi di dalam rapat. • Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi diimplementasikan dan keputusannya tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan tata tertib kerja.
direksi TANGGAL
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Strategic & Business Plan 2013
Hadir
Hadir
27 Feb
Performa Januari
Hadir
Hadir
27 Mar
Performa Februari
Hadir
Hadir
24 Apr
Performa Maret
Hadir
Hadir
20 Mei
Performa April
Hadir
Hadir
26 Jun
Performa Mei
Hadir
Hadir
24 Jul
Performa Juni
Hadir
Hadir
28 Agu
Performa Juli
Hadir
Hadir
25 Sep
Performa Agustus
Hadir
Hadir
30 Okt
Performa September
Hadir
Hadir
27 Nop
Performa Oktober
Hadir
Hadir
18 Des
Performa November dan Desember
Hadir
Hadir
9 Jan
102
FORU
Agenda
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Daftar Hadir dan Pokok Bahasan Direksi DIREKSI
KEHADIRAN
JUMLAH RAPAT
PERSENTASE
Indra Abidin
12
12
100%
Herman Muljadi Sulaeman
12
12
100%
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2013 Program Pengembangan Direksi
Selama tahun 2013 Direksi secara mandiri, mengikuti berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop, sehingga tidak dapat disajikan dalam laporan ini.
PT Fortune Indonesia Tbk
103
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan peraturan No. IX.I.4 dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, FORU mengangkat Sekretaris Perusahaan yang berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak Perusahaan dengan publik serta menjaga keterbukaan informasi. Sekretaris Perusahaan juga berperan penting untuk memastikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris atau pemangku kepentingan lainnya bahwa Perusahaan telah mematuhi prinsip GCG. Atas dasar ini FORU telah menunjuk dan mengangkat Indira Ratna Dewi Abidin sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2001, yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan No.01/DIR/KEP/2001 Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dalam divisi Sekretaris Korporasi didukung oleh Departemen Hukum Korporasi dan Departemen Komunikasi Korporasi dan bertanggung jawab untuk: • Memastikan pelaksanaan keterbukaan informasi keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan maupun keterangan lain yang dibutuhkan pasar modal. • Memastikan transparansi hasil RUPS Tahunan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mencapai seluruh pemangku kepentingan. • Memastikan pemenuhan GCG telah dilaksanakan oleh Perusahaan. • Memastikan Perusahaan telah memenuhi seluruh peraturan pasar modal serta peraturan dan perundangan yang terkait dengan Perusahaan. • Menerima dan menindaklanjuti keluhan dari eksternal Perusahaan maupun keluhan atau masukan dari pihak internal yang bertindak sebagai whistleblower. • Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal. • Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan.
104
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
Program Kerja 2013 Dalam struktur organisasi perusahaan, Divisi Sekretaris Korporasi, Departemen Hukum Korporasi dan Komunikasi Korporasi yang difungsikan sebagai Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab langsung kepada Direksi. Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi antara lain: •
Laporan Keuangan Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan yang diaudit, Laporan Keuangan Triwulan I dan Triwulan III serta Laporan Keuangan Tengah Tahun periode 2013 dilakukan tepat waktu Pemasangan iklan untuk Laporan Keuangan Tahunan Audit dan Laporan Keuangan Tengah Tahun di surat kabar dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku
•
RUPS Pelaksanaan RUPS di tahun 2013 dilakukan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku termasuk persyaratan mengenai materi, iklan (pemberitahuan dan pemanggilan RUPS serta pengumuman hasil RUPS) dan pelaporan hal tersebut pada instansi yang berwenang
•
Paparan Publik Kewajiban minimal 1 kali setiap tahun telah dilakukan setelah pelaksanaan RUPS Tahunan dan seluruh syarat mengenai pemberitahuan materi dan pengumuman serta pelaporan hasil Paparan publik telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
Divisi Sekretaris Korporasi juga mengikuti perkembangan pasar modal dengan mengikuti berbagai seminar dan diskusi khususnya terkait dengan ketentuan sebagai perusahaan terbuka.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan Indira Ratna Dewi Abidin diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002. Lahir di Bandung, 29 Oktober 1969 dan berhasil menyelesaikan gelar Master (S-2) Pendidikan dari Universitas Boston (2001), sementara gelar S-1 Ekonomi berhasil diraihnya dari Universitas Indonesia (1995). Beliau juga dipercaya untuk menjabat sebagai Managing Director Fortune PR sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah diembannya selama berkarir di FORU antara lain adalah sebagai PR Consultant (2002-2004) serta asisten CEO untuk pengembangan bisnis baru (1996-1998). Sebelumnya beliau juga pernah menjabat sebagai Asisten Peneliti di Boston Medical Center (1999-2001) serta koordinator di HarborCov Women Empowerment Center (1999). Beliau aktif terlibat dalam Asosiasi Sekretaris Perseroan Indonesia sejak 2002 dan pernah bergabung dengan AIESEC Indonesia (1989-1993). Selain aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar beliau juga aktif sebagai pengajar dan pembicara.
PT Fortune Indonesia Tbk
105
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Organ Pendukung Komisaris
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT Komite Audit adalah komite di bawah Dewan Komisaris.
Pada tahun 2013, susunan Komite Audit FORU adalah sebagai berikut:
NAMA
JABATAN
FUNGSI
Ketua
Merangkap Komisaris Independen serta bertanggung jawab pada bidang keuangan
Alexander Ronald Sindhika
Anggota
Bertanggung jawab pada bidang keuangan
Dharmawan Sutanto
Anggota
Bertanggung jawab pada bidang keuangan
Dedi Sjahrir Panigoro
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Merujuk kepada piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: • Melakukan pengawasan terhadap kinerja Perusahaan. • Menyiapkan sejumlah prosedur dan administrasi lainnya termasuk pelaporan yang harus dipersiapkan guna berjalannya kegiatan Komite Audit secara efektif. • Mengawasi semua pelaporan informasi keuangan, selain itu, Komite Audit juga berfungsi untuk menyelesaikan segala perselisihan antara manajemen, auditor eksternal dan/atau auditor internal tentang pelaporan keuangan. • Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan pengendalian internal Perusahaan, mengawasi jalannya pelaksanaan manajemen risiko.
106
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Ikut menunjuk dan/atau memberhentikan, serta mengawasi pekerjaan, Kepala Divisi Audit Internal dan unit Audit Internal, menjadi penghubung utama dan menyediakan forum yang tepat untuk menangani semua hal yang berkaitan dengan audit atau pemeriksaan dari pihak regulator, apabila ada. • Ikut menunjuk dan/atau memberhentikan serta mengawasi pekerjaan Kantor Akuntan Publik dalam melakukan audit atau tugas audit lainnya di luar audit Laporan Keuangan sesuai dengan kesepakatan yang ada, atestasi terhadap Laporan Keuangan dan audit lainnya yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik perlu mendapat persetujuan Komite Audit. • Memastikan ketaatan Perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku sehingga tercapai Good Corporate Governance.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Organ Pendukung Komisaris
• Menerima secara langsung, maupun melalui laporan manajemen, keluhan/pengaduan dari pihak internal dan eksternal Perusahaan; membangun dan memelihara mekanisme penyampaian keluhan/pengaduan seperti adanya pengelapan uang, kecurangan lainnya serta kegiatan lain yang tidak pantas. Selain tugas-tugas di atas, Komite Audit juga menerima tugas khusus dari Dewan Komisaris, tugas ini diselesaikan sesuai dengan tujuan yang diminta oleh Dewan Komisaris.
Piagam Komite Audit Dewan Komisaris juga telah menetapkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara transparan, kompeten, objektif dan independen sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan. Adapun Piagam Komite Audit telah dituangkan dalam bentuk buku panduan dan dimuat di Situs FORU.
Independensi Komite Audit
Untuk memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir. Atas dasar ini, FORU menunjuk tiga anggota Komite Audit yang memenuhi syarat independensi/tidak berbenturan kepentingan dengan Perusahaan terutama dalam hal ini tidak memiliki hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan dan kepemilikan terhadap Perusahaan.
Profil Komite Audit Dedi Sjahrir Panigoro (Ketua) Diangkat menjadi Komisaris Independen dan menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 2011. (Profil lengkap baca hal. 44). Alexander Ronald Sindhika (Anggota) Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 2011. Dharmawan Sutanto (Anggota) Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 2011.
Peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikit nya terdiri dari tiga orang anggota, satu di antaranya adalah Komisaris Independen dalam hal ini Dedi Sjahrir Panigoro yang tidak terafiliasi dan berperan sebagai ketua. Sementara itu dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal salah satu di antaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan.
PT Fortune Indonesia Tbk
107
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Organ Pendukung Komisaris
Masa Jabatan Komite Audit Komite Audit FORU telah diangkat oleh Dewan Komisaris untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2016 mendatang. Masa jabatan masingmasing anggota Komite Audit sebagaimana tabel di bawah ini:
NAMA
JABATAN
MULAI
BERAKHIR
Ketua
Juni 2011
Juni 2016
Alexander Ronald Sindhika
Anggota
Juni 2011
Juni 2016
Dharmawan Sutanto
Anggota
Juni 2011
Juni 2016
Dedi Sjahrir Panigoro
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit Anggota Komite
108
Mar
Jun
Sep
DeS
Dedi Sjahrir Panigoro
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Alexander Ronald Sindhika
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Dharmawan Sutanto
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
No.
Bulan
Agenda / Pokok Bahasan
1.
Maret
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal I
2.
Juni
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal II
3.
September
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal III
4.
Desember
Evaluasi materi Laporan Keuangan Tahunan
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Organ Pendukung Komisaris
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melakukan berbagai aktifitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan atas aktifitas dan operasional Perusahaan. Laporan singkat kegiatan Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Interim Perusahaan Tahun 2012 untuk selanjutnya diaudit oleh Auditor Independen, dengan hasil baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan Interim Triwulan I Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan Interim Triwulan III Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. d. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan Interim Tengah Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. e. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Rencana Kerja Perusahaan Tahun 2014, dengan hasil baik.
Komite Remunerasi dan Nominasi Di Tahun 2013, FORU belum memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) dan sedang dalam proses pembentukan komite pada tahun 2014. KRN merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya terkait dengan kebijakan nominasi dan kebijakan remunerasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
109
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
TRANSPARANSI TATA KELOLA PERUSAHAAN Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan yang Belum Diungkap dalam Laporan Lainnya Perusahaan telah menyusun dan menyajikan secara transparan informasi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders, dan lembaga lain yang dipersyaratkan, secara tepat waktu, lengkap, akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perusahaan. Informasi tersebut antara lain berupa: • Laporan Tahunan • Laporan Keuangan Tahunan dan Semester untuk dipublikasikan di media massa • Laporan Keuangan 3 Bulanan • Laporan-laporan dan informasi lainnya. Keseluruhan laporan tersebut juga dipublikasikan di situs perusahaan.
Sesuai dengan Peraturan Perusahaan Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan perubahannya Peraturan Perusahaan Indonesia No. 8/14/PBI/2006, Perusahaan selain menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, juga telah menyampaikan copy Laporan Tahunan kepada berbagai institusi termasuk: 1. Asosasi Emiten Indonesia 2. Kamar Dagang Indonesia 3. Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia 4. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia 5. Kustodian Sentral Efek Indonesia 6. Media Massa.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Nama Dewan Komisaris
110
FORU
BUMN
Anak perusahaan
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Dedi Sjahrir Panigoro
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Kasman Ardan
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Miranty Abidin
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Lucia Novenna Budiono
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Farida Eva Rianti Hutapea
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih Nama Direksi
FORU
Anak perusahaan
BUMN
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Indra Abidin
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Herman Muljadi Sulaeman
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar Sesama Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Seluruh Komisaris independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau pemegang saham pengendali dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Paket / Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memberikan paket remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: • Untuk tahun 2013, remunerasi Direksi tidak ada perubahan dengan remunerasi 2012 yaitu sebesar Rp 8.942.660.000,-. • Untuk tahun 2013, remunerasi Dewan Komisaris tidak ada perubahan dengan remunerasi 2012 yaitu sebesar Rp 1.800.750.000,-.
Rasio Gaji (upah) Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak warga FORU yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja/ kesepakatan, termasuk tunjangan bagi warga dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukan. Sesuai ketentuan mengenai Upah Minimum yang berlaku, Perusahaan telah mengikuti ketentuan minimum tersebut.
PT Fortune Indonesia Tbk
111
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
LAPORAN KEPATUHAN Fungsi Kepatuhan Direksi dan staf Perusahaan telah memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, merupakan rangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat mencegah untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai dengan ketentuan Perusahaan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pedoman Kerja Perusahaan Dalam rangka meningkatkan implementasi GCG, FORU telah merumuskan pedoman kerja dan etika yang disebut dengan Pedoman Warga Fortune sebagai landasan bagi setiap warga dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan sesama warga. FORU yakin bahwa dengan penerapan GCG secara bertahap dan konsisten dapat meningkatkan dan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku setiap warga Fortune. Pedoman Warga Fortune diberlakukan sejak 2002. Demi mewujudkan impelementasi GCG yang baik dan berkelanjutan maka pedoman ini harus dipatuhi oleh setiap warga Fortune yang mencakup segenap Dewan Komisaris, Direksi, serta warga. Pedoman Warga Fortune terdiri dari 9 butir yang antara lain mencakup: 1. Prakarsa – Jangan tunggu perintah – Ambil inisiatif kerja sendiri 2. Rencana – Laksanakan, Sekali dimulai pekerjaan, selesaikan 3. Ideast – Jadilah lumbung gagasan 4. Pekerjasama – Bangunlah kerja sama dengan sesama
112
FORU
Laporan Tahunan 2013
5. Terbuka – Pendengar yang siap menemukan cara yang lebih baik 6. Berprinsip – Bersedia adu pendapat mencari yang paling benar 7. Pimpinlah – Ambillah posisi terdepan 8. Ambil tugas yang sulit – Suka pada tantangan 9. Integritas – Ucapannya benar dapat dipegang
Penyimpangan Internal Tidak ada penyimpangan internal yang dilakukan oleh warga Perusahaan yang mempengaruhi kondisi keuangan secara signifikan selama tahun 2013.
Sistem Pelaporan Pelanggaran Kebijakan whistleblowing merupakan sistem yang mengelola pengaduan/ pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum sekaligus wujud komitmen yang tinggi untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsipprinsipnya. Sebagai perusahaan terbuka, FORU melindungi seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang berkeinginan untuk menyampaikan keluhan kepada Komite Audit atas segala informasi perusahaan yang dianggap tidak layak atau tidak akurat. Terutama, pengungkapan informasi terkait wilayahwilayah penting perusahaan seperti laporan tahunan ataupun keuangan, press release, dan sebagainya. Kebijakan ini juga dibuat agar segala pelanggaran yang ditemukan pihak eksternal atau internal dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengganggu kestabilan bisnis yang sedang berjalan, mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan, sekaligus menciptakan iklim keterbukaan pada seluruh sumber daya perusahaan namun tetap memastikan bahwa pelapor dengan aduan benar
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
tidak akan mengalami kerugian seiring dengan komitmen FORU untuk menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum. Tata Cara Penyampaian 1. Melalui surat berisi uraian pengaduan yang ditujukan kepada: Komite Audit, Gedung Galaktika lantai 2, Jalan Harsono RM No.2, Ragunan, Jakarta Selatan 12550 2. Melalui surel berisi uraian pengaduan yang dikirimkan ke:
[email protected] Penerimaan Laporan 1. Seluruh aduan yang masuk ke Komite Audit dalam bentuk surat wajib dibuka oleh minimal dua anggota Komite Audit, sedangkan aduan melalui surel dapat dilakukan oleh seluruh anggota Komite Audit. Surat yang sudah dibuka wajib dilaporkan ke anggota Komite Audit lainnya. 2. Setelah surat masuk, anggota Komite Audit yang ditunjuk membuat daftar pengaduan yang berisi: • Uraian aduan • Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan aduan tersebut sebagai hasil penyelidikan pihak khusus yang ditunjuk • Hasil pengkajian • Keputusan yang diambil oleh Komite Audit berdasarkan tapi tidak terbatas pada rekomendasi Komisaris, dan lain lain 3. Akses terhadap Daftar Pengaduan dan berkasberkas terkait terbatas pada anggota Komite Audit dan pihak-pihak lain yang ditunjuk atau disepakati oleh Komite Audit. 4. Pihak-pihak internal atau eksternal yang bermaksud untuk mengirimkan aduan dapat mengikuti tata cara yang telah disebutkan dengan: • Menyebutkan nama tanpa permintaan khusus • Menyebutkan nama tetapi disertai dengan permintaan khusus untuk merahasiakan identitas
• Tanpa menyebutkan nama Seluruh pengaduan yang masuk, baik dengan atau tanpa nama, akan tetap diproses dengan mempertimbangkan isi dan bukti-bukti pengaduan. Tetapi, pelapor disarankan untuk mencantumkan identitas demi kemudahan proses penyelidikan. Harap diperhatikan bahwa pelapor memang tidak diwajibkan membuktikan tuduhannya namun demikian perlu disampaikan alasanalasan yang meyakinkan. Penanganan dan Tanggapan atas Pengaduan 1. Setelah aduan diterima, Komite Audit dalam rapat bersama KomiteAudit akan menetapkan cara penanganan. Komite Audit dapatmendelegasikan penanganan atas aduan kepada tim khusus yangditunjuk. 2. Pelapor akan mendapat informasi berupa tindak lanjut dari aduan yangdikirimkan, kecuali pelapor tanpa identitas atau pelapor yang tidakmenginginkan informasi tindak lanjut. Informasi tindak lanjut ini berupa: • Pemberitahuan penerimaan aduan • Indikasi langkah yang diambil untuk menangani aduan • Pemberitahuan soal sudah atau belum dilakukannya penyelidikan awal • Pemberitahuan soal dilaksanakan atau tidaknya penyelidikan lebih lanjut beserta alasannya 3. Pelapor akan mendapatkan informasi berupa hasil penyelidikan denganmempertimbangkan aspek hukum. 4. Tim khusus yang ditunjuk oleh Komite Audit untuk melakukan penyelidikan harus melaporkan status penyelidikan beserta seluruh langkah yang telah diambil di rapat berkala Komite Audit. 5. Seluruh berkas yang berkaitan dengan proses penyelidikan akandiperlakukan rahasia dan disimpan oleh Komite Audit atau pihak lain yang ditunjuk oleh Komite Audit selama lima tahun.
PT Fortune Indonesia Tbk
113
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Larangan Pembalasan Perusahaan dan seluruh warganya tidak diperkenankan mengambil langkah merugikan atas pihak yang telah beritikad baik menyampaikan aduannya sesuai prosedur ini, seperti melecehkan, mengancam, menskors, memberhentikan, atau tindakan-tindakan diskriminatif lainnya. Tuduhan yang Tidak mempunyai Dasar Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang dapat merusak reputasi perusahaan atau warga tertentu, akan dianggap sebagai pelanggaran serius serta dapat dikenai sanksi sampai dengan dan termasuk pemutusan hubungan kerja. Perlindungan bagi pelapor seperti yang dijelaskan pada “Larangan Pembalasan” tidak berlaku bagi pelapor dengan pengaduan maupun bukti yang telah diketahuinya salah atau tidak dilandasi keyakinan akan kebenarannya. Permasalahan Hukum Selama tahun 2013, per 31 Desember 2013 kasus hukum terhadap Perusahaan dan atau anak perusahaan yang masih berjalan di pengadilan maupun yang sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Jumlah Permasalahan Hukum
114
Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang sah)
0
0
Dalam proses penyelesaian
1
0
TOTAL
1
0
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
Kasus hukum yang ada adalah terhadap anak perusahaan yaitu PT Fortune Adwicipta (FAC), menjadi tergugat pada perkara No. 140/ Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero). Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/ Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). 3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011. 4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat sebesar Rp 311.000.000. 5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000. 6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait dengan pengajuan banding serta tuntutan banding untuk kerugian materil dan imaterial.
Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perusahaan secara berkesinambungan guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perusahaan, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak keuangan/kerugian dan penyimpangan termasuk fraud dan penyelenggaraan aspek kehati-hatian. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Internal Perusahaan disesuaikan dengan total aset, produk dan jasa yang ditawarkan, kompleksitas operasional, jaringan kantor, profil risiko setiap kegiatan usaha, metode pengolahan data dan pengukuran risiko serta ketentuan terkait yang berlaku. Kebijakan Pengendalian Internal ini secara berkala dikaji ulang dan dievaluasi untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perusahaan.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa Selama tahun 2013, tidak terdapat kejadian luar biasa yang mempengaruhi keuangan Perusahaan secara signifikan, karena sudah dilakukan strategi mitigasi yang tepat.
Laporan atas Perusahaan yang Mencemari Lingkungan Dalam aktivitasnya Perusahaan tidak pernah memberikan dampak negatif bagi lingkungan terutama dalam hal pencemaran lingkungan.
PT Fortune Indonesia Tbk
115
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Perkara Penting yang Dihadapi
Benturan Kepentingan
Selama tahun 2013 tidak ada perkara penting yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak diungkapkan dalam Laporan Keuangan, baik yang mempengaruhi atau tidak mempengaruhi Objektif Perusahaan.
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta warga perusahaan. Maka, segenap elemen FORU harus menjaga integritas bisnis dan mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dari perkara hukum yang dihadapi oleh Perusahaan selama tahun 2013, apabila keputusan pengadilan mengalahkan Perusahaan, maka tidak berdampak negatif bagi kondisi keuangan dan kelanjutan usaha Perusahaan, karena sudah dicadangkan dalam Cadangan Klaim sesuai dengan liability Perusahaan
Pemenuhan Kewajiban Pajak Perusahaan selalu melaksanakan kewajibnya perpajakan untuk PPh maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak lainnya.
Ketidaksesuaian dengan PSAK Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekanper tanggal 21 Maret 2014, menyatakan bahwa Perusahaan telah memenuhi aspek kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Pemerintah lain.
Apabila terdapat potensi benturan kepentingan oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa mengikutsertakan unit kerja yang independen untuk melakukan pembahasan bersama sehingga transaksi yang merugikan dapat dihindari.
Pemberian Dana untuk Kepentingan Politik Perusahaan tidak pernah memberikan dana dalam bentuk apapun untuk kepentingan politik.
Suap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta warga Perusahaan dilarang menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara menerima sejumlah imbalan yang bersifat material.
Opsi Kepemilikan
Hadiah
Tidak ada kebijakan opsi kepemilikan saham yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan.
Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima hadiah dari bawahan, rekan kerja dan / atau mitra kerja / pengusaha dalam bentuk apapun, baik berupa karangan bunga, bingkisan makanan maupun barang berharga lainnya. Pejabat Perusahaan juga dilarang melakukan pemberian atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun dalam rangka mengharapkan imbalan agar mendapatkan perlakuan khusus.
116
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
Komitmen Perusahaan Terhadap layanan kepada konsumen Untuk meningkatkan hubungan baik yang selama ini telah terbina dan mendapatkan umpan balik serta masukan dari stakeholders di samping melalui media Situs, Perusahaan juga telah menyediakan media untuk pemantauan kepuasan pelanggan, pengaduan pelanggan baik secara tertulis maupun lisan. Perusahaan sudah memiliki ketentuan mengenai prosedur penerimaan, penanganaan dan penyelesaian pengaduan Pelanggan sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik maka Perusahaan membuka buku tamu yang dapat diakses pada Situs www.foru.co.id ataupun juga melalui Bursa Efek Indonesia yang tersedia di www.IDX.co.id.
Media Penyebaran Informasi Salah satu dari prinsip-prinsip GCG adalah transparansi. Bentuk transparansi antara lain adalah keterbukaan dalam menyampaikan informasi perusahaan yang akurat, tercatat, diolah dan dirangkum menjadi sebuah laporan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku. FORU memaparkan sejumlah informasi penting yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk menganalisis kinerja Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja, dan prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan Tahunan, Laporan Berkala Keuangan, dan Interim serta press release dan pengungkapan informasi lainnya kepada publik. Informasi tersebut juga terus diperbaharui secara berkala agar publik selalu menerima informasi terbaru mengenai FORU.
Di samping itu, Perusahaan juga menyampaikan informasi untuk seluruh warga melalui majalah elektronik bulanan, portal internal dan surel internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders. Selain itu dalam mengumumkan informasi, perusahaan juga menggunakan media atau sarana lain seperti employee gathering, rapat kerja tengah tahun dan akhir tahun nasional dan rapat koordinasi bulanan.
Pengelolaan Informasi FORU memastikan sifat data, informasi, dan pengetahuan organisasi sebagai berikut : • Untuk memastikan keakuratan data dan informasi, FORU menggunakan software aplikasi dan penunjukan penanggungjawabpenanggungjawab unit yang bertugas menjaga keakuratan data dan informasi di unit masingmasing. • Untuk memastikan integritas dan reliabilitas berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh setiap unit kerja di Perusahaan. • Untuk memastikan data dan informasi tepat waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan me-review ketepatan data informasi dan juga dilakukan internal assessment dan audit IT setiap tahunnya. • Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi, maka di buat user name, password dan anti virus dijaringan dalam mengakses ke jaringan LAN FORU.
PT Fortune Indonesia Tbk
117
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Ketersediaan Data dan Informasi FORU membuat ketersedian data dan informasi berdasarkan data center yang dapat diakses oleh setiap warga FORU. FORU juga menyediakan data dan informasi melalui Situs, webmail yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait misalnya pelanggan, mitra, umum. Media dan mekanisme yang digunakan dalam akses data dan informasi adalah sebagai berikut :
118
FORU
Pengguna
Media
DATA yang tersedia
Warga
Situs, Intranet, Surel, Surat, Telepon, Media Sosial
Jaringan, Data Center, Visi Misi, Tata Nilai, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Bidang Usaha, Buletin Warta FORU
Rekanan
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax, Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Klien
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax, Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Mitra Kerja
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax, Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service, Struktur Organisasi, Profile Perusahaan, Produk dan Jasa, Bidang Usaha
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Audit Internal
AUDIT INTERNAL Divisi Audit Internal dibentuk sejak tahun 2009 untuk memastikan bahwa penerapan GCG telah dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Dalam struktur organisasi, Audit Internal ditempatkan secara independen dan bertanggung jawab untuk melaporkan kegiatannya kepada Direksi. Divisi Audit Internal bertugas untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasional perusahaan dilakukan sesuai dengan prinsip operasional perusahaan yang berlaku umum, audit operasional serta audit kepatuhan untuk memastikan bahwa standar operasi telah dipatuhi oleh seluruh sendi operasi, serta audit investigatif bila perlu.
Komposisi Audit Internal Sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/ BL/2008 tertanggal 28 November 2008), Direksi mengangkat Maria Magdalena Lanasastri Setiadi sebagai ketua Unit Audit Internal berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 26 Juli 2011.
Piagam Audit Internal Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional perusahaan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah dibentuk pada tahun 2009. Piagam Audit Internal dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008). Piagam Unit Audit Internal ditetapkan kembali oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 26 Juli 2011. Piagam Audit Internal yang mengatur tentang pedoman kerja Unit Audit Internal telah dibuat dalam buku panduan perusahaan dan dimuat di Situs FORU.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal • Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengawasan dan pemeriksaan atas seluruh unit kerja. • Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan Program Kerja. • Pemeriksaan Tahunan (PKPT) pada seluruh unit kerja yang ada di perusahaan. • Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai penerapan peraturan-peraturan, prosedurprosedur, kebijakan-kebijakan, standar-standar dan hal lainnya (termasuk sistem-sistem manajemen dan standar manajemen) yang dilaksanakan oleh unit kerja. • Mengkoordinasikan audit eksternal dan melakukan pengawasan fungsional, serta menyediakan data dan informasi perusahaan untuk kebutuhan tersebut. • Memberikan pendapat, rekomendasi dan saran-saran perbaikan kepada Direksi dan para Manajer Unit Kerja yang diperiksa, baik diminta maupun yang tidak diminta, dalam hal mengamankan harta dan kekayaan perusahaan terkait perbuatan melanggar hukum. • Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil audit internal. • Mengembangkan sistem pengawasan dan pemeriksaan sesuai ketentuan Pemerintah dan perkembangan bisnis Perusahaan.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Audit Internal 2013 Kegiatan dari Divisi Audit Internal perusahaan di tahun 2013 difokuskan untuk mengevaluasi kinerja FORU terhadap penanganan masalah sistem dan prosedur. Rencana audit yang telah disusun dimaksudkan untuk mengelola dan mengendalikan setiap risiko yang telah terjadi agar dampak negatifnya bisa ditekan hingga seminimal mungkin. Setiap hasil temuan audit internal dibahas dan didiskusikan dalam Rapat Direksi serta ditindaklanjuti secara seksama untuk memastikan temuan negatif tidak terulang serta menindaklanjuti temuan positif.
PT Fortune Indonesia Tbk
119
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Audit Internal
Sepanjang tahun buku 2013, Divisi Audit Internal tidak menemukan hal-hal yang dapat menimbulkan risiko material yang membahayakan terhadap operasional perusahaan. Adapun uraian dari Laporan Audit Internal untuk tahun buku 2013 adalah sebagai berikut: • Audit Operasional: audit terhadap laporan keuangan internal kuartal I, Tengah Tahun, Kuartal III, dan tahunan 2013 • Audit Kepatuhan: audit terhadap Standard Operating Procedure (SOP) per divisi, yaitu Finance, Accounting, Human Capital Development, Corporate,dan Business Unit. Seluruh hasil kegiatan Audit Internal dilaporkan secaratertulis kepada Direksi Utama dan ditembuskan kepada Komite Audit.
Auditor Eksternal Auditor eksternal ditunjuk untuk melakukan audit finansial serta untuk memberikan pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran, ketaat azasan dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2013, Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Audit telah menunjuk secara langsung Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, & Rekan untuk menjadi auditor eksternal terhadap pelaporan kinerja keuangan untuk tahun buku 2013. Tahun 2013 merupakan tahun kedua bagi auditor eksternal yang ditunjuk untuk melakukan audit laporan keuangan tahunan Perseroan. Hasil audit tahun buku 2013 menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
120
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Manajemen Risiko
MANAJEMEN RISIKO Penerapan manajemen risiko menjadi kebutuhan mutlak untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerugian yang mengganggu kelangsungan usaha, akibat banyaknya ketidakpastian dan cepatnya perubahan lingkungan usaha, baik internal maupun eksternal. Dalam menghadapi situasi industri komunikasi dan pemasaran yangpenuh dengan tantangan, FORU mengutamakan prinsip pengelolaan manajemen risiko yang berasaskan penghindaran risiko, pemindahan risiko, pengurangan efek negatif risiko dan penampungan sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko tertentu. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin muncul dan menghambat proses operasional dan manajerial perusahaan. Langkah berikutnya adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam implementasi manajemen risiko. FORU melakukan berbagai upaya yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko sekaligus usaha perbaikan untuk menanggulangi implikasi negatif dari risiko tersebut. Upaya pengendalian risiko akan dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah penurunan nilai perusahaan yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri komunikasi dan pemasaran.
Identifikasi Risiko Usaha Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik, Kebijakan Manajemen Risiko harus dilaksanakan di setiap unit kerja dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Mendeteksi / mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktivitas. 2. Melakukan pengukuran tingkat / besarnya setiap risiko, dengan memperhitungkan besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya peluang risiko. 3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan penyebab terjadinya risiko, sebagai dasar untuk memetakan dan mengendalikan risiko yang signifikan. 4. Menyusun rencana strategi pengendalian terhadap risiko yang mempunyai prioritas tinggi / risiko signifikan. 5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko yang membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. 6. Melakukan pemantauan risiko secara berkesinambungan khususnya yang memiliki dampak cukup signifikan terhadap kondisi perusahaan. Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas dilaksanakannya kebijakan manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing, guna mewujudkan terciptanya suatu sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Profil Risiko digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Audit Tahunan oleh Audit Intern dalam pelaksanaan kegiatan Risk Based Audit (RBA) yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa rencana pengendalian risiko telah dilaksanakan dengan baik dan efektif. Hasil dari pelaksanaan RBA ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur efektifitas pengelolaan risiko dan akan dilaporkan ke Manajemen serta Komite Audit dalam rangka penerapan tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG).
PT Fortune Indonesia Tbk
121
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Manajemen Risiko
Jenis dan Pengelolaan Risiko Usaha Dalam rapat Direksi dengan Dewan Komisaris maupun Divisi Audit Internal dan Komite Audit selalu dilakukan pembahasan mengenai risiko usaha dan mitigasi risiko yang dapat dilaksanakan. Risiko-risiko tersebut merupakan risiko usaha yang bersifat material dan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Adapun beberapa risiko yang telah teridentifikasi di sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
A. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. FORU mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih. FORU melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakuidan kredibel. Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
122
FORU
Laporan Tahunan 2013
B. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga. 1. Risiko Nilai Mata Uang Asing Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset/ liabilitas moneter bersih yang berbeda dengan mata uang fungsional FORU. FORU memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan pada waktu yang tepat. 2. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari FORU yang dikenakan suku bunga mengambang. FORU memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Manajemen Risiko
D. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal FORU tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cashout) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
E. Risiko Pengelolaan Modal FORU dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal FORU terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman dan ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya. Direksi FORU secara berkala melakukan review struktur permodalan FORU. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. FORU selaku entitas induk mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas. FORU mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. FORU dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT Fortune Indonesia Tbk
123
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Self Assessment Pelaksanaan GCG
SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG FORU telah melakukan Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2013, dengan hasil Self Assessment kualifikasi “BAIK” dengan Skor 1,9. Adapun kesimpulan dari self assessment tersebut adalah sebagai berikut :
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment Good Corporate Governance NO
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT (a)
PERINGKAT (b)
NILAI (a) x (b)
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
15%
2
0,3
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
30%
1.75
0,5
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10%
2.5
0,25
4
Penanganan Benturan Kepentingan
5%
2
0,1
5
Penerapan Fungsi Audit Internal
5%
2
0,1
6
Penerapan Fungsi Audit Eksternal
5%
1.75
0,08
7
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
10%
1.75
0,17
8
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
20%
2
0,4
Nilai Komposit
100%
1,9
Penjelasan Nilai Hasil Komposit
124
FORU
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1.5
Sangat Baik
1.5 = Nilai Komposit < 2.5
Baik
2.5 = Nilai Komposit < 3.5
Cukup Baik
3.5 = Nilai Komposit < 4.5
Kurang Baik
4.5 = Nilai Komposit < 5
Tidak Baik
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Self Assessment Pelaksanaan GCG
PT Fortune Indonesia Tbk
125
05. Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berkembang secara harmonis dengan lingkungan sekitar merupakan rumusan sinergis utama FORU, demi kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.
126
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Angklung
nilai kerja sama, saling menghormati, dan keselarasan sosial. Angklung Indonesia termasuk dalam kekayaan bangsa yang dipelihara oleh Pusat Riset dan Permainan angklung menggambarkan
Pengembangan Budaya, Kementerian Budaya dan Pariwisata. Kekayaan ini diakui UNESCO sebagai
karya agung dunia pada tahun 2010. Harmoni yang diciptakan oleh alat musik ini merepresentasikan
pencapaian FORU seiring keberhasilan mewujudkan One Team One Dream. PT Fortune Indonesia Tbk
127
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Visi FORU adalah menjadi jaringan komunikasi dunia yang unggul dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tujuan mulia itu harus didukung dengan harmonisasi elemen penting perusahaan, yaitu masyarakat di daerah operasional perusahaan. FORU menyadari bahwa keberlanjutan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari faktor eksternal seperti sosial dan lingkungan hidup. Atas dasar ini, FORU juga berkomitmen untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Beberapa hal yang melandasi komitmen ini adalah : • CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik • Tuntutan global terhadap penerapan CSR yang baik dan merata • Meningkatnya perhatian masyarakat luas terhadap etika dan akuntabilitas bisnis • Harapan bahwa perusahaan dan lingkungan sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan
Landasan Hukum FORU menerapkan kebijakan strategis dalam hal implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social ResponsibilityCSR) dalam rangka menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Penerapan kewajiban CSR sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal 15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Pelaksanaan kegiatan CSR bagi perusahaan publik juga telah diatur oleh Bapepam-LK melalui Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Regulasi ini menjadi landasan sekaligus pedoman bagi FORU untuk menyelenggarakan wujud tanggung jawab sosial yang baik dan merata di seluruh aspek.
128
FORU
Laporan Tahunan 2013
Sesuai dengan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LKNomor: Kep-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi perusahaan publik meliputi aspek-aspek sebagai berikut: • Pengembangan sosial dan kemasyarakatan • Lingkungan hidup • Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja • Tanggung jawab terhadap produk Implementasi CSR di FORU lebih menitikberatkan pada pembangunan berkelanjutan dan memiliki dampak konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Selain peraturan perundang-undangan, FORU juga memiliki pondasi dasar kegiatan CSR yang tertuang dalam: • Surat Keputusan Direksi Nomor 01/DIR/ KEP/I/2013 tentang Pedoman Program Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. • Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas penyisihan laba yang diperuntukan dalam rangka pembinaan kegiatan CSR.
Realisasi Kegiatan & Penyaluran Dana Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Komitmen FORU untuk menjalankan program CSR yang meliputi aspek terkait dibuktikan dengan berbagai kegiatan di tahun 2013.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
129
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Realisasi kegiatan dan penggunaan dana kegiatan CSR FORU di tahun 2013: SEKTOR
NAMA / JENIS KEGIATAN Sumbangan kegiatan olahraga Universitas Parahyangan “Parahyangan Sport Combat 2013” Pelatihan para pengajar PAUD Ragunan melalui studi banding ke PAUD Pondok Pinang Beasiswa guru Ibu Iik dan Ibu Teti di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Panca Sakti, Jakarta Sumbangan 51 buku ke PAUD Ragunan dalam rangka Hari Buku Internasional
WAKTU
DANA DISALURKAN (JUTA)
Maret
10.000.000
April
600.000
Maret – Desember Mei
510.000
• • • • • Warga mengajar di PAUD
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Beasiswa FORU untuk putra-putri warga berprestasi
Warga mengajar pada kunjungan mahasiswa
Lingkungan Hidup
Ketenagakerjaan, kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Sanggar Fortune (Peresmian, operasional, pendampingan) Bantuan Penyaluran Donasi dari warga bagi korban banjir di Jakarta melalui Posko Banjir Kebayoran Lama dan Posko Bersama Bantuan Banjir 2013 Donasi Perusahaan berupa satu buah perahu karet untuk korban banjir di Jakarta dan sekitarnya melalui Posko Bersama Bantuan Banjir 2013 Kelas Parenting (lokasi: Sanggar Fortune Ragunan) Blood for Love: Donor Darah (lokasi: Jl. Jabir)
FORU
Sepanjang tahun 2013
20.000.000
4.860.000
66.966.000
10.384.200
Januari
18.250.000
Februari Februari
335.000 6.000.000
Maret
Kelas parenting gizi (lokasi: Sanggar Fortune Ragunan)
Desember
Laporan Tahunan 2013
850.000
Januari
BantuanBiaya Operasi untuk Penderita Katarak dalam The Bogor Cataract Surgery Project
TOTAL DANA DISALURKAN
130
Kelas Mewarnai (30 Januari) Kelas Dongeng (28 Februari) Kelas Olah Raga (28 Maret) Kelas Menyanyi (20 Juni) Kelas Origami dan Menggambar (29 Agustus) • Kelas Matematika (26 September) • Kelas Mengenal Profesi (23 Oktober) • Kelas Mengenal Buah (21 November) • Kelas Mengenal Hewan (10 Desember) September Sepanjang tahun 2013 : • Universitas Atma Jaya Yogyakarta • Universitas Muhammadiyah Malang • Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) • Universitas Diponegoro (Undip) • Univeristas Padjadjaran (Unpad) • Universitas Al – Azhar • Perhumas muda malang • UIN • Universitas Bakrie • Universitas Bina Nusantara • Universitas Padjadjaran D3 Kehumasan • IISIP Jakarta • Universitas Brawijaya • Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta • Universitas Petra
8.800.000
10.000.000 400.000
158.555.200
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
131
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sepanjang tahun 2013, jumlah dana yang disalurkan dan atau digunakan FORU untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp 158.555.200,- Kegiatan CSR yang FORU lakukan tidak sebatas pemberian sumbangan atau kegiatan sosial semata. Namun obyektif utamanya adalah keterkaitan harmonisasi dengan kegiatan usaha yang bisa memberi manfaat bagi Perusahaan, lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kami.
132
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Untuk bisa melaksanakan CSR dengan baik, maka harus dilakukan oleh setiap stakeholder yang ada di Perusahaan. Jadi tidak hanya dilakukan oleh sebuah divisi atau bagian saja. Selain itu, CSR juga dilakukan pada setiap proses bisnis Perusahaan.
Sanggar Fortune FORU memiliki keinginan mulia dan kewajiban untuk menyisihkan sebagian pendapatan usaha untuk mengembangkan lingkungan di sekitar kantornya berdiri. Pendidikan anak (gratis) dan pengembangan masyarakat menjadi fokus utama kami. Melalui Sanggar Fortune, pendidikan dan pengembangan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dapat tercipta sebuah masyarakat yang lebih baik. Lebih khusus lagi, FORU fokus pada pendidikan anak usia dini karena usia 2-4 tahun adalah usia emas anak di mana pelajaran yang ia dapat menjadi pembentuk dirinya di masa depan. Aktivitas mulia ini memiliki tiga sektor sasaran utama, yaitu membantu masalah pendidikan dalam suatu wilayah, mengetahui cara yang baik dalam mendidik anak dan mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan diri, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah. Sanggar Fortune adalah salah satu kegiatan CSR FORU yang berkelanjutan. Untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri, maka semua dunia usaha harus mendukung kegiatan yang terkait dengan hal itu. Sanggar Fortune 1 berdiri sejak tahun 2008 di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Seiring perjalanan waktu, Sanggar Fortune 2 kemudian resmi berdiri di tahun 2012 dan berlokasi di Ragunan, Jakarta Selatan. Di tahun 2013, Sanggar Fortune 3 resmi berdiri di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Komitmen FORU untuk terus menjalankan program ini merupakan bentuk keseriusan FORU dalam hal pemberdayaan masyarakat. Jika hal itu terus dilakukan secara kontinyu, maka harmonisasi dunia usaha terhadap lingkungan sekitar akan terbina secara maksimal. Konsep 3 P yaitu planet, people, dan profit selalu menjadi landasan FORU untuk terus menciptakan program yang keberlanjutan seiring dengan kelangsungan usaha yang positif.
PT Fortune Indonesia Tbk
133
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Testimonial “Berkat FORU, PAUD ini bisa berdiri. Kami sangat membutuhkan bantuan karena sebagian besar orang tua murid di sini ekonominya golongan menengah ke bawah. Acara-acara sharing bersama yang sering diselenggarakan juga sangat bermanfaat. Kami sangat berterima kasih karena FORU dapat memberikan manfaat yang sangat banyak bagi para orang tua murid dengan menambahkan pengetahuan tentang mendidik anak. Semoga, para orang tua tidak lagi mendidik anak dengan cara keras seperti memukul atau mencubit jika sang anak berbuat salah.” Sarwadi, Kepala PAUD Ragunan
“Selama ini kami memang selalu punya keinginan untuk mengajari anak-anak di sekitar sini belajar berhitung. Tapi, kami terkendala di alat peraga karena keterbatasan dana, jadi rencananya hanya dengan menggunakan jari. Syukur, tim FORU datang dan menyambut baik niat kami. Bahkan, menyempurnakannya melalui pendirian PAUD dan sumbangan berbagai alat peraga yang terbukti bisa memancing perhatian mereka. Anak-anak yang semula malas, sekarang sudah mulai tertarik belajar berhitung, bahkan beberapa di antaranya sudah pintar.” Sum Purwaningsih, Kepala PAUD Lenteng Agung.
134
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013 PT Fortune Indonesia Tbk Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab penuh manajemen Perusahaan PT Fortune Indonesia Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini. Jakarta, 30 April 2014
Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Komisaris
Komisaris
Lucia Novenna Budiono
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Direktur Utama
Direktur
PT Fortune Indonesia Tbk
135
halaman ini sengaja dikosongkan
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG INDONESIA)
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .........................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .............................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ......................................................................................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian ......................................................................................................
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..............................................................................
7 - 50
***************************
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 6.481.908.612 pada tahun 2013 dan Rp 5.526.088.713 pada tahun 2012 Piutang lain-lain - pihak ketiga Jasa dalam pelaksanaan
2c, 2d, 4, 32 2c, 5, 13, 26, 32
24.788.912.492
2c, 32 2e, 6
112.300.906.283 5.351.969.997 51.797.737.769
132.164.956.278 4.359.317.818 47.458.958.751
2f, 7
23.207.659.027
15.923.351.752
226.617.680.439
224.695.497.091
2c, 2d, 8, 13, 32 2c, 2g, 9a, 32 2c, 2g, 9b, 32
12.000.530.000 1.705.819.098 5.652.494.980
12.000.530.000 1.661.387.270 1.168.007.910
2h, 10 2c, 2i, 11, 32
4.117.552.758 500.000.000
4.053.807.590 500.000.000
2j, 2k, 2l, 12, 13, 15, 16, 26 2c, 32 2q, 17d 2q, 17c
7.920.702.341 18.000.000 4.890.867.890 93.907.935
8.799.589.739 4.279.858.402 93.907.935
36.899.875.002
32.557.088.846
263.517.555.441
257.252.585.937
Jumlah Aset Lancar
Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi jangka panjang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 13.179.715.305 pada tahun 2013 dan Rp 11.685.353.412 pada tahun 2012 Uang jaminan Aset pajak tangguhan Tagihan restitusi pajak penghasilan
2012
33.959.407.363
Uang muka dan aset lancar lainnya
Aset Tidak Lancar Deposito yang dibatasi penggunaannya
2013
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek
2c,13, 32
Utang usaha
2c, 14, 32
Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2012
30.000.200.000
41.018.957.787
76.544.339.056 349.823.903 1.689.829.457 9.627.868.206
66.690.306.955 163.326.343 1.193.770.542 11.804.287.086
187.745.897
183.505.892
2c, 15, 32 2c, 2l, 16, 32
266.000.000 31.481.328 118.697.287.847
311.558.090 31.481.328 121.397.194.023
2c, 2g, 9d, 32 2m, 18, 26
200.000.000 11.481.618.000
200.000.000 9.945.604.000
2c, 15, 32 2c, 2l, 16, 32
133.000.000 31.481.344 11.846.099.344
60.339.228 10.205.943.228
130.543.387.191
131.603.137.251
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Beban masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2013
2g, 9c 2c, 32 2q, 17a 2c, 32
JUMLAH LIABILITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 465.224.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Ekuitas Induk Kepentingan Nonpengendali
19 2n, 20
2013
2012
46.522.400.000 7.148.969.337
46.522.400.000 3.595.872.896
2n
-
3.553.096.441
21
10.910.071.061 ¤ 68.045.966.646
9.022.320.754 62.655.557.991
132.627.407.044 346.761.206
125.349.248.082 300.200.604
JUMLAH EKUITAS
132.974.168.250
125.649.448.686
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
263.517.555.441
257.252.585.937
2b, 22
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN USAHA BEBAN LANGSUNG LABA KOTOR BEBAN USAHA
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
407.406.719.849
480.147.066.931
2o, 25
326.394.831.677
394.323.412.730
2o, 5, 12, 18, 26
81.011.888.172 66.523.632.643 14.488.255.529
85.823.654.201 69.311.996.531 16.511.657.670
1.256.732.459 1.012.024.011 69.375.000 63.745.168 (3.391.167.536 ) 310.634.681
81.537.326 1.175.388.132 93.632.250 219.412.561 (1.165.799.369 ) 102.385.980
2o, 33 2p 27 2j, 12 2h, 10 28 12, 29
(678.656.217 )
2q, 17b, 33
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
JUMLAH LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2012
2o, 24, 33
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Bagian laba Entitas Asosiasi Beban keuangan Lain-lain Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2013
2r, 23
506.556.880
13.809.599.312
17.018.214.550
(3.228.311.748 )
(4.359.602.717 )
10.581.287.564
12.658.611.833
-
-
10.581.287.564
12.658.611.833
10.534.726.962 46.560.602
12.585.002.049 73.609.784
10.581.287.564
12.658.611.833
23
27
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
1c
-
46.522.400.000
Modal Saham
-
-
-
3.595.872.896
Tambahan Modal Disetor - Bersih
-
-
-
3.553.096.441
-
1.938.756.919
-
7.083.563.835
(3.256.568.000 )
(1.938.756.919 )
-
55.265.880.861
Selisih Nilai Saldo Laba Transaksi Restrukturisasi Telah Belum Entitas Ditentukan Ditentukan Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya
(3.256.568.000 )
-
116.020.814.033
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
265.294.810
Kepentingan Nonpengendali
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
-
Catatan
Dampak dilusi -
Saldo 1 Januari 2012
Cadangan umum 21
Jumlah Ekuitas
116.286.108.843
12.585.002.049
73.609.784
-
12.658.611.833
(3.256.568.000 )
-
(38.703.990 )
12.585.002.049
-
(38.703.990 )
Dividen
-
125.649.448.686
-
300.200.604
-
-
125.349.248.082
-
-
62.655.557.991
-
Laba komprehensif tahun 2012
9.022.320.754
-
3.553.096.441
-
3.595.872.896
-
46.522.400.000
-
Saldo 31 Desember 2012 2n
-
-
-
-
-
-
1.887.750.307
(3.553.096.441 )
(3.256.568.000 )
-
-
3.553.096.441
(3.256.568.000 )
-
(1.887.750.307 )
10.581.287.564
Laba komprehensif tahun 2013
21
(3.256.568.000 )
46.560.602
132.974.168.250
-
Reklasifikasi dampak penerapan PSAK 38 (revisi 2012) "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali"
-
10.534.726.962
346.761.206
-
Cadangan umum
-
10.534.726.962
132.627.407.044
7.148.969.337
21
-
68.045.966.646
46.522.400.000
Dividen
-
10.910.071.061
Saldo 31 Desember 2013
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Pajak penghasilan Beban keuangan Kegiatan usaha lainnya
2012
427.270.769.843 495.652.453.834 (383.513.175.165 ) (499.734.281.425 )
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
1.012.024.011 (5.404.730.630 ) (3.391.167.536 ) (7.241.435.108 )
1.175.388.132 (6.406.562.884 ) (1.165.799.369 ) (11.541.537.229 )
28.732.285.415
(22.020.338.941 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dari klaim asuransi Perolehan aset tetap Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya
630.000.000 49.482.784 (780.044.495 ) -
740.425.000 133.300.000 (2.234.228.782 ) (9.135.000.000 )
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(100.561.711 )
(10.495.503.782 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) utang bank Penambahan piutang pihak berelasi Pembayaran dividen tunai Pembayaran utang pembelian aset tetap Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang pihak berelasi Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
(11.018.757.787 (4.484.487.070 (3.256.568.000 (672.558.092 (28.857.884 -
) ) ) ) )
34.553.995.402 (63.760.600 (3.256.568.000 (380.643.473 (43.099.444 (133.544.794
(19.461.228.833 )
30.676.379.091
9.170.494.871 24.788.912.492
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN PT FORTUNE TRAVINDO YANG TIDAK DIKONSOLIDASI KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
33.959.407.363
(1.839.463.632 ) 29.258.977.257 (2.630.601.133 ) 24.788.912.492
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
6
) ) ) ) )
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM a.
Pendirian Entitas Induk PT Fortune Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970 berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S.H., No. 5 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/21 tanggal 12 September 1970 serta diumumkan melalui Berita Negara Republik Indonesia No. 83, Tambahan No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari PT Fortune Indonesia Advertising Company telah berubah menjadi PT Fortune Indonesia sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar Entitas Induk No. 51 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal 21 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-08991.HT.01.04.TH.2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98, Tambahan No. 8029 tanggal 7 Desember 2001. Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10 tanggal 31 Oktober 2008, antara lain mengenai penyesuaian Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU98038.HT.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 18 Desember 2008 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 28, Tambahan No. 9716 tanggal 7 April 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk adalah penjualan jasa komunikasi pemasaran yang antara lain meliputi jasa periklanan, kehumasan (public relations), perjalanan (travel marketing) dan multimedia. Entitas Induk berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan. Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970.
b. Penawaran Umum Saham Entitas Induk Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah 205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per saham, disertai dengan penerbitan 102.500.000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002, Entitas Induk telah mencatatkan seluruh saham dan warannya di Bursa Efek Indonesia. c.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara langsung pada beberapa Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut: Entitas Anak PT Pelita Alembana (PA) PT Fortune Pramana Rancang (FPR) PT Fortune Adwicipta (FAC)
Tahun Persentase Domisili Beroperasi Kepemilikan Jakarta 1981 99%
Jumlah Aset (Rp 000) 2013 2012 48.458.776
37.287.884
Aktivitas Utama Jasa Periklanan
Jakarta
1980
99%
22.710.950
48.256.427
Jasa Kehumasan
Jakarta
1985
99%
15.075.515
10.621.074
Jasa Desain Grafis
7
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM (lanjutan) c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan) Dilusi Penyertaan Saham PT Fortune Travindo (FT) Pada tanggal 17 Oktober 2012 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) FT yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 30 pada tanggal yang sama, mengenai perubahan modal dasar, perubahan modal ditempatkan dan disetor, persetujuan rencana investasi, dan persetujuan pinjaman. Hasil RUPSLB tersebut ditegaskan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat FT Notaris Leolin Jayayanti, S.H. No. 16 tanggal 14 November 2012, yang menyatakan bahwa seluruh pemegang saham FT menyetujui untuk :
Meningkatan modal dasar FT yang semula sebesar Rp 9.000.000.000 menjadi sebesar Rp 40.000.000.000.
Meningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Rp 2.272.700.000 menjadi sebesar Rp 11.250.000.000.
Melakukan pengeluaran saham dalam portepel sebesar Rp 8.977.300.000 atau sejumlah 8.977.300 lembar saham, dengan nominal setiap lembar saham sebesar Rp 1.000.
FT
yang
semula
sebesar
Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-64967.AH.01.02.Th.2012 tanggal 20 Desember 2012. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. No. 5 tanggal 13 Juni 2012, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui untuk tidak menggunakan hak membeli saham terlebih dahulu dalam kaitannya dengan pengeluaran saham dalam portepel FT. Akibatnya kepemilikan saham Entitas Induk dalam FT mengalami dilusi dari 99% menjadi 20% dan menyebabkan dekonsolidasi laporan keuangan FT kedalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012. d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk masing-masing berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 21 Juli 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
Dedi Sjahrir Panigoro Farida Eva Rianty Hutapea Kasman Ardan Miranty Abidin Lucia Novenna Budiono
: :
Indra Abidin Herman Muljadi Sulaeman
Direksi Direktur Utama Direktur
- 7 -4
8
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM (lanjutan) d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan) Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut : Komite Audit Komite audit Anggota Anggota
: : :
Dedi Sjahrir Panigoro Alexander Ronald Sindhika Dharmawandi Sutanto
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Induk menunjuk Indira Ratna Dewi Abidin sebagai Sekretaris Entitas Induk. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 353 dan 318 orang (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Entitas Induk bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2014. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai panduan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah dasar akrual menggunakan konsep biaya historis kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
9
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan PA, FPR, FAC, Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dalam hal Entitas Induk memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Entitas Induk yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, dapat menentukan kebijakan dan operasi Entitas Anak, atau mengangkat mayoritas Direksi Entitas Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain. Kepentingan Nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, menetapkan prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan. PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Grup, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.
- 9 -4
10
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Klasifikasi i.
Aset Keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, piutang lainlain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, investasi jangka panjang lain-lain, dan uang jaminan.
ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang pihak berelasi, utang pembelian aset tetap, dan utang sewa pembiayaan. Pengakuan dan pengukuran i.
Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehesif konsolidasian, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. •
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
11
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. •
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
- 11 -4
12
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Penghentian Pengakuan i.
Aset Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Dalam hal itu Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
13
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Kas dan Setara Kas dan Deposito Yang Dibatasi Penggunaannya Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya” sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. e.
Jasa Dalam Pelaksanaan Biaya-biaya untuk mengerjakan proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis dan jasa program tertentu lainnya diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui, yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja. Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan jasa hubungan masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat diakui, yaitu berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan.
f.
Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
g.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika pihak tersebut: a.
b. c. d. e. f. g.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; Suatu pihak yang berelasi dengan Grup; Suatu pihak adalah ventura bersama dalam hal Grup sebagai venturer; Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dalam hal hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau; Suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
- 13 -4
14
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas Asosiasi adalah entitas dalam hal Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas, biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas Asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi, jika ada, dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup pada Entitas Asosiasi. Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi. Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama dengan kebijakan Grup. Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap entitas asosiasi, Grup mengukur dan mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat asosiasi setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
i.
Investasi Jangka Panjang Lain-lain Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
j.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
15
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap (lanjutan) Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
20 10 5 - 10 5 - 10 4
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan. k.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Grup menerapkan PSAK 48 (revisi 2009) yang menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya, jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
l.
Sewa Grup menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa”. PSAK revisi mengatur, untuk lessee maupun lessor, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam sewa yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Grup menerapkan PSAK 30 (revisi 2011) “Sewa”, klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan menfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan, jika lebih rendah, nilai kini dari pembayaran sewa minimum, penilaian ditentukan pada awal sewa. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
- 15 -4
16
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Sewa (lanjutan) Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.
m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Grup menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, yaitu, laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU 13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU 13/2003. Perhitungan imbalan pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang berpartisipasi. Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung. Grup mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. n.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi atau pelepasan Entitas Anak dari atau kepada entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2004), “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transfer aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi Entitas Induk atau bagi Entitas individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatat. 17
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan) Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. Pada tanggal 1 Januari 2013, Entitas Induk menerapkan PSAK 38 (revisi 2011), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan standar tersebut. Standar ini menyatakan bahwa selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. Entitas Induk telah menyesuaikan pencatatan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang terjadi sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2011), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Grup menerapkan PSAK 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan usaha berasal dari jasa berikut: -
Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). p.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata uang asing dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan, kecuali untuk keuntungan pertukaran dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan operasi asing ke mata uang penyajian Grup yang diakui langsung dalam pendapatan komprehensif lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2013 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Hongkong (HKD)
q.
12.189 9.628 1.572
2012 9.670 7.907 1.247
Perpajakan Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya. - 17 -4
18
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Perpajakan (lanjutan) Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan konsolidasian. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
r.
Laba Bersih Per Saham Grup menerapkan PSAK 56 (revisi 2011) “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih pada tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham per saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar 465.224.000 saham.
19
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Informasi Segmen Grup menerapkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan lingkungan ekonomi tempat entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasian. Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di Jakarta.
t.
Provisi Berdasarkan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”, provisi diakui jika Entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika Entitas mengharapkan sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
- 19 -4
20
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan) Pertimbangan (lanjutan) Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan dalam Catatan 5. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mata uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan. Manajemen Grup menentukan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Aset dan Liabilitas Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32. Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan dalam Catatan 12. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
21
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diungkapkan dalam Catatan 18. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
4. KAS DAN SETARA KAS Terdiri atas: Kas Bank Mata uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Lain-lain (di bawah Rp 30 juta) Mata uang Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Jakarta (USD 176.194 pada tahun 2013 dan USD17.273 pada tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (USD 134.643 pada tahun 2013 dan USD 52.794 pada tahun 2012) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 107.424 pada tahun 2013)
- 21 -4
22
2013 51.627.007
2012 20.802.880
17.495.794.652 4.059.315.582 3.695.248.245 1.589.333.391 392.690.170 259.963.207 106.631.250 64.711.126 58.237.980 2.742.698 1.634.000
19.110.088.902 1.253.752.774 66.025.797 1.552.563.872 385.810.809 253.497.651 106.212.015 65.638.444 59.076.652 159.479.016 14.676.710
2.147.632.323
167.032.811
1.641.167.306
510.515.659
1.309.391.745
-
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2013
Mata uang Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SGD 38.309 pada tahun 2013 dan SGD 38.323 pada tahun 2012) Mata uang Dolar Hongkong PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (HKD 83.015 pada tahun 2013 dan HKD 83.708 pada tahun 2012) Subjumlah bank Setara kas - Deposito berjangka Mata uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Subjumlah setara kas Jumlah
2012
368.841.557
303.020.606
130.492.174 33.323.827.406
104.423.520 24.111.815.238
500.000.000 83.952.950
575.656.395 80.637.979
583.952.950
656.294.374
33.959.407.363
24.788.912.492
Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yaitu antara 4,25% sampai dengan 5,00% untuk tahun 2013 dan 2012. Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: Pihak ketiga PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Campina Ice Cream Industry PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor PT Lenovo Indonesia PT Tupperware Indonesia PT Mowilex Indonesia PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk PT Nutrisains PT Muara Wisesa Samudera PT Agung Podomoro Land Tbk PT ICI Paints Indonesia PT Kalbe Farma Tbk PT Changhong Electric Indonesia PT Takeda Indonesia PT Multimedia Prasetyakarya PT Jaya Real Property Tbk PT Pertamina (Persero)
23
2013 27.116.636.285 13.385.349.080 11.056.313.862 6.888.011.673 5.912.234.086 3.379.192.575 3.364.333.773 3.299.546.226 3.142.658.040 3.117.765.562 2.049.097.827 1.969.546.378 1.776.526.323 1.706.608.625 1.604.553.735 1.511.300.992 1.382.929.960 1.260.754.617 1.109.983.516
2012 26.687.551.686 216.186.984 10.455.301.135 8.199.900.278 3.643.615.404 7.787.851.600 9.185.273.960 1.801.796.113 1.177.970.149 1.382.929.960 1.111.777.956 4.965.232.302
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) PT Nutrindo Jaya Abadi PT Pharos Indonesia PT Dua Kelinci PT Putra Adhi Prima Bendahara Panitia Daerah SEA Games XXVI PT Hale International PT Citilink Indonesia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Tetra Pak Indonesia PT Mustika Ratu Tbk PT Kompas Media Nusantara Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) Jumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Bersih
2013 1.009.360.210 1.009.048.478 609.503.473 591.019.470 162.027.148 694.180 20.367.818.801 118.782.814.895 (6.481.908.612 )
2012
1.874.204.562 1.002.872.790 1.485.257.113 1.049.827.002 28.660.536.211 2.887.898.299 2.509.083.584 1.193.778.198 1.040.366.404 19.371.833.301 137.691.044.991 (5.526.088.713 )
112.300.906.283
132.164.956.278
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut: 2013 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 91 hari Lebih dari 90 hari
2012
63.607.712.108
59.129.515.909
32.098.758.404 5.964.426.284 3.982.218.634 13.129.699.465
44.624.832.889 14.899.934.129 2.623.251.867 16.413.510.197
Subjumlah Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
118.782.814.895 (6.481.908.612 )
137.691.044.991 (5.526.088.713 )
Bersih
112.300.906.283
132.164.956.278
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: Saldo awal Dikurangi saldo awal PT Fortune Travindo yang tidak dikonsolidasi (Catatan 1c) Penambahan penyisihan pada tahun berjalan (Catatan 26) Saldo akhir
2013 5.526.088.713 955.819.899 6.481.908.612
2012 4.333.344.612 (18.242.218) 1.210.986.319 5.526.088.713
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha pihak ketiga. Piutang usaha Entitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dan PT Fortune Pramana Rancang (FPR), Entitas Anak, sebesar Rp 1.430.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
- 23 -4
24
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. JASA DALAM PELAKSANAAN Ini merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu proyek pekerjaan. Pada saat proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai beban langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 2013 Program televisi Bahan cetak Bahan seni Perlengkapan ruang pameran Promosi dan pemasaran Program studio Jasa lainnya Jumlah
2012
14.460.771.630 10.250.287.858 6.549.445.127 6.112.494.435 4.821.616.804 3.198.089.372 6.405.032.543
12.458.185.353 10.075.760.634 5.955.856.670 4.889.574.861 4.394.260.526 3.764.409.510 5.920.911.197
51.797.737.769
47.458.958.751
7. UANG MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Terdiri atas: Uang muka: Media Produksi Aset lancar lainnya: Perlengkapan Beban dibayar di muka Perlengkapan kantor Jumlah
2013
2012
16.023.267.244 4.684.753.032
10.118.396.354 2.943.156.662
1.771.707.107 551.150.858 176.780.786 23.207.659.027
1.524.686.457 1.216.298.086 120.814.193 15.923.351.752
(1) Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media cetak dan elektronik dalam rangka pemesanan penayangan iklan. (2) Uang muka produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik. (3) Beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan asuransi atas aset tetap Grup. 8. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dengan tingkat suku bunga 5,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2013 dan 5,00% - 5,75% per tahun untuk tahun 2012. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
25
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat pihak berelasi Pihak-pihak Berelasi PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte. Ltd PT Teknografika Nusantara
Sifat Hubungan Entitas Asosiasi Entitas Asosiasi Entitas Asosiasi Entitas Asosiasi
Transaksi pihak berelasi a.
Pinjaman karyawan Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan adalah 0,65% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dari jumlah aset konsolidasian.
b.
Piutang pihak berelasi Terdiri atas: 2013 3.072.000.000 1.170.009.641 860.485.339 550.000.000 5.652.494.980
PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte. Ltd PT Teknografika Nusantara Jumlah
2012
1.168.007.910 1.168.007.910
Ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo piutang tersebut adalah masing-masing sebesar 2,15% dan 0,45% dari jumlah aset konsolidasian. c.
Utang usaha Pembelian Grup kepada PT Fortune Travindo (FT), Entitas Asosiasi, adalah sekitar 0,32% dan 0,04% dari jumlah pembelian untuk tahun 2013 dan 2012. Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 14). Pembelian Grup kepada PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, adalah sekitar 0,07% dari jumlah pembelian untuk tahun 2013. Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 14).
d.
Utang pihak berelasi PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, melakukan transaksi di luar usaha pokok dengan pihak berelasi. Sifat atas transaksi di luar usaha pokok tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh tempo yang pasti kepada FT, Entitas Asosiasi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang tersebut adalah masing-masing sebesar 0,15% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian.
- 25 -4
26
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) e.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris masing-masing sebesar Rp 2.110.000.000 dan Rp 1.800.750.000 pada tahun 2013 dan 2012 dan kepada Direksi masingmasing sebesar Rp 6.694.958.000 dan Rp 8.942.660.000 pada tahun 2013 dan 2012.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ini merupakan penyertaan saham pada PT Fortune Travindo (FT) sebesar 20% atau sebanyak 2.272.000 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 2.798.445.633. Mutasi investasi pada FT adalah sebagai berikut : 2013 4.053.807.590 63.745.168 4.117.552.758
Awal tahun Bagian laba bersih tahun berjalan Akhir tahun
2012 3.834.395.029 219.412.561 4.053.807.590
Pada tahun 2013 dan 2012, Entitas Induk mencatat bagian laba bersih FT sebesar Rp 63.745.168 dan Rp 219.412.561, disajikan pada akun “Bagian laba Entitas Asosiasi” sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Entitas Induk mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai. FT berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang jasa perjalanan. 11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ini merupakan penyertaan satu (1) lembar saham pada PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38% dan dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut dicatat pada biaya perolehan. UKMI didirikan berdasarkan akta Notaris Singgih Susilo S.H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama, berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha dan/atau usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan sinergi, serta melakukan inovasi. 12. ASET TETAP Aset tetap terdiri atas: 2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
8.533.058.092 15.899.768 138.738.436
-
7.402.694.958 4.259.631.897
780.044.495 760.000.000
27
-
8.533.058.092 15.899.768 138.738.436
79.570.000 845.000.000
8.103.169.453 4.174.631.897
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) 2013
Saldo Awal
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
134.920.000 20.484.943.151
1.540.044.495
924.570.000
134.920.000 21.100.417.646
4.785.284.188 6.149.400 122.900.893
476.488.907 2.675.000 1.154.100
-
5.261.773.095 8.824.400 124.054.993
5.376.763.900 1.387.509.031
784.818.757 522.104.096
35.487.967 284.375.000
6.126.094.690 1.625.238.127
6.746.000 11.685.353.412
26.984.000 1.814.224.860
319.862.967
33.730.000 13.179.715.305
8.799.589.739
2012
Saldo Awal
7.920.702.341
Penambahan
Pengurangan
Biaya Perolehan Kepemilikan langsung: Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan
- 27 -4
Pengurangan Saldo PT Fortune Travindo
Saldo Akhir
10.777.459.041
-
-
2.244.400.949
8.533.058.092
15.899.768 147.638.345
-
8.369.909
530.000
15.899.768 138.738.436
7.589.173.904 5.025.796.411
840.553.781 1.393.675.001
767.352.501 1.933.079.615
259.680.226 226.759.900
7.402.694.958 4.259.631.897
23.555.967.469
134.920.000 2.369.148.782
2.708.802.025
2.731.371.075
134.920.000 20.484.943.151
5.578.572.547
476.488.907
-
1.269.777.266
4.785.284.188
3.474.400 130.646.702
2.675.000 1.154.100
8.369.909
530.000
6.149.400 122.900.893
5.665.404.562 2.084.973.099
726.871.024 612.578.307
767.352.501 1.187.969.321
248.159.185 122.073.054
5.376.763.900 1.387.509.031
28
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) 2012
Saldo Awal
Penambahan
Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah
13.463.071.310
6.746.000 1.826.513.338
Nilai Buku
10.092.896.159
Pengurangan
1.963.691.731
Pengurangan Saldo PT Fortune Travindo
1.640.539.505
Saldo Akhir
6.746.000 11.685.353.412 8.799.589.739
Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap Hasil penjualan aset tetap Laba penjualan aset tetap
2013 845.000.000 284.375.000 560.625.000 630.000.000
2012 2.556.568.410 1.909.775.660 646.792.750 740.425.000
69.375.000
93.632.250
Pendapatan atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi, PT Zurich Insurance Indonesia, adalah sebagai berikut: Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku aset tetap Penggantian dari asuransi Laba klaim asuransi
2013 79.570.000 35.487.967 44.082.033 49.482.784
2012 152.233.615 53.916.071 98.317.544 133.300.000
5.400.751
34.982.456
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1.814.224.860 dan Rp 1.826.513.338 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 26). Tanah dan bangunan PT Fortune Pramana Rancang (FPR), Entitas Anak, yang terletak di Plaza 3 Pondok Indah Blok D-03, Jl. Maria Walanda Maramis, Jakarta Selatan, dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13). Kendaraan senilai Rp 1.912.642.500 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang diperoleh melalui fasilitas kredit dari PT Pan Indonesia Tbk, PT BII Finance Center dan PT Bank Jasa Jakarta, dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 15). Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 16). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.624.868.000 dan Rp 6.908.225.234. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut.
29
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK Terdiri atas: 2013
2012
Entitas Induk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit modal kerja non revolving Kredit modal kerja revolving Kredit modal kerja
25.000.000.000 5.000.200.000 -
39.121.239.024
Entitas Anak PT Fortune Pramana Rancang (FPR) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit modal kerja Jumlah
30.000.200.000
1.897.718.763 41.018.957.787
Entitas Induk Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal 13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2012. Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal 22 November 2012, Entitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 5) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 8), serta dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun. Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal 8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi: 1. Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000 2. Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000 Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 5) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 8), serta dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun. Entitas Anak Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. RCO.JSD/PK-KMK/096/2008 tanggal 3 Maret 2008, PT Fortune Pramana Rancang (FPR), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 1,5 miliar. Pinjaman tersebut telah mengalami perubahan, yaitu sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit No. SBDC.JSD/1526/T2/2009 tanggal 12 November 2009, dalam hal fasilitas pinjaman kredit modal kerja tersebut meningkat dengan jumlah maksimum Rp 2 miliar. Pinjaman tersebut dibebani bunga 14% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 1.430.000.000 (Catatan 5) serta tanah dan bangunan (Catatan 12) milik Entitas Anak, dan berakhir pada tanggal 12 November 2010. - 29 -4
30
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 29 Desember 2012 berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. BBC.ML/TL1.0020/2012 pada tanggal 4 Januari 2012. Pinjaman tersebut berubah dan diperpanjang kembali berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. BBC.ML/TL1.3389/2012 tanggal 26 Desember 2012 menjadi sampai dengan tanggal 14 Juli 2013 dan dikenai bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 8 Juli 2013 FPR telah melunasi fasilitas tersebut. 14. UTANG USAHA Ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Pihak ketiga PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Surya Citra Televisi PT Kompas Media Nusantara PT Global Informasi Bermutu PT Televisi Transformasi Indonesia PT Sentra Mega Kreasi PT Sebelas April Lian Mipro PT Media Nusantara Citra Tbk PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT MNC Skyvision PT Magentha Prima PT Jawa Pos Media Televisi PT Media Nusantara Informasi PT Media Televisi Indonesia PT Dwi Mitra Komunika PT Bali Pos PT Republika Media Mandiri Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar)
12.849.316.001 10.686.900.000 4.463.913.740 3.594.580.000 2.709.294.339 2.437.577.546 2.344.908.923 1.832.886.000 1.764.664.000 1.659.312.017 1.297.920.001 105.613.200 55.000.000 30.742.453.289
2.439.371.550 1.980.258.210 1.400.815.207 1.261.690.430 1.208.880.750 1.109.354.400 31.958.932.702
Jumlah pihak ketiga
76.544.339.056
66.690.306.955
257.232.806 92.591.097 349.823.903
163.326.343 163.326.343
76.894.162.959
66.853.633.298
Pihak berelasi (Catatan 9c) PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Jumlah pihak berelasi Jumlah
7.930.396.001 512.820.000 8.729.076.980 2.244.988.000 1.063.700.000 2.473.856.416 363.000.000 1.457.500.000 555.666.309
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut: 2013
Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Subjumlah
31
2012
40.860.147.214
43.560.790.232
9.330.518.137 3.759.515.242 7.490.568.547 15.103.589.916 76.544.339.056
9.259.587.876 1.414.949.184 2.445.807.436 10.009.172.227 66.690.306.955
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA (lanjutan) 2013
Pihak berelasi Belum Jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 90 hari Subjumlah Jumlah
2012
39.692.759
-
34.130.625 276.000.519 349.823.903 76.894.162.959
85.684.400 1.114.060 76.527.883 163.326.343 66.853.633.298
15. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP Ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT Pan Indonesia Tbk, PT BII Finance Center dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: ` Utang pembelian aset tetap Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Jangka Panjang - Bersih
2013 399.000.000 266.000.000 133.000.000
2012 311.558.090 311.558.090 -
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12). 16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Pada tahun 2013 dan 2012 PT Fortune Pramana Rancang, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir pada tahun 2015, dengan rincian adalah sebagai berikut: 2013 2012 2013 39.750.000 2014 39.750.000 39.750.000 2015 39.750.000 36.437.516 Jumlah sewa minimum 79.500.000 115.937.516 Dikurangi beban bunga 16.537.328 24.116.960 91.820.556 Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal 62.962.672 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 31.481.328 31.481.328 Bagian jangka panjang
31.481.344
60.339.228
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12). 17. PERPAJAKAN a. Utang Pajak Utang pajak terdiri atas: 2013
Entitas Induk: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29
- 31 -4
1.197.976.765 1.071.917.286 8.841.386
32
2012 2.409.810.436 877.678.146 20.701.445
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Utang Pajak (lanjutan) Pajak Pertambahan Nilai Jumlah Entitas Induk
2013 3.584.493.735 5.863.229.172
2012 985.110.743 4.293.300.770
Entitas Anak: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai STP/SKPKB/SP (Catatan 17e)
600.468.488 606.999.359 283.875.667 307.206.934 1.751.272.127 214.816.459
1.125.373.875 789.102.549 251.803.867 989.091.916 4.149.212.474 206.401.635
Jumlah Entitas Anak
3.764.639.034
7.510.986.316
Jumlah
9.627.868.206
11.804.287.086
b. Pajak Penghasilan 2013 Entitas Induk: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan Entitas Anak: Beban pajak kini Manfaat pajak tangguhan Jumlah
2012
(1.999.153.600) 559.094.817
(2.120.115.500) 313.933.990
(1.840.167.636) 51.914.671 (3.228.311.748)
(2.869.300.750) 315.879.543 (4.359.602.717)
c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan penghasilan kena pajak Entitas Induk untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak penghasilan Bagian laba Entitas Asosiasi Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Entitas Induk Beda waktu: Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang
33
2012
13.809.599.312
17.018.214.550
(6.444.313.173 ) (63.745.168 )
(9.914.399.616 ) (219.412.561 )
7.301.540.971
6.884.402.373
1.759.777.651 272.948.502 203.653.113
949.264.210 218.312.298 88.159.450
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Kini (lanjutan) 2013 Beda permanen: Kesejahteraan karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak dan denda Telepon Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak final Penghasilan kena pajak - Entitas Induk
2012
652.828.663 321.948.101 180.294.360 105.118.300
903.263.076 185.571.552 194.427.187 -
(802.340.893 ) 9.995.768.768
(942.937.302 ) 8.480.462.844
Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan, dan tagihan pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2013
2012
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan): Entitas Induk Entitas Anak
9.995.768.000 7.540.563.000
8.480.462.000 13.043.373.000
Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak Jumlah beban pajak kini
1.999.153.600 1.840.167.636 3.839.321.236
2.120.115.500 2.869.300.750 4.989.416.250
1.870.357.214 119.955.000
1.827.934.055 271.480.000
346.028.102 1.186.932.600 3.523.272.916
984.632.634 895.576.200 3.979.622.889
8.841.386 307.206.934 316.048.320
20.701.445 989.091.916 1.009.793.361
51.030.735 42.877.200
51.030.735 42.877.200
93.907.935
93.907.935
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Entitas Induk Pasal 23 Pasal 25 Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Utang pajak penghasilan badan: Entitas Induk Entitas Anak Jumlah utang pajak penghasilan badan Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 17e) Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Jumlah tagihan pajak penghasilan
Entitas Induk dan masing-masing Entitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun 2013 seperti yang disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT) yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Penghasilan kena pajak tahun 2012 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT yang dilaporkan kepada KPP.
- 33 -4
34
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak Tangguhan Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Entitas Induk Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang
439.944.413 68.237.126 50.913.278
237.316.053 54.578.074 22.039.863
Manfaat pajak tangguhan - Entitas Induk
559.094.817
313.933.990
Entitas Anak Penyisihan penurunan nilai piutang Rugi fiskal Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan
188.041.697 (77.693.680 ) (55.940.913 ) (2.023.962 ) (468.471 )
280.706.717 (391.542.523 ) 423.744.264 1.940.445 1.030.640
Manfaat pajak tangguhan - Entitas Anak
51.914.671
315.879.543
611.009.488
629.813.533
Jumlah manfaat pajak tangguhan Rincian aset pajak tangguhan - bersih adalah sebagai berikut:
2013
2012
Entitas Induk Imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - Entitas Induk
1.414.659.815 783.471.688 61.898.370 2.260.029.873
974.715.402 732.558.410 (6.338.756) 1.700.935.056
Entitas Anak Imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyusutan aset tetap Sewa pembiayaan Akumulasi rugi fiskal Aset pajak tangguhan - Entitas Anak
1.455.744.684 837.005.466 337.525.698 562.169 2.630.838.017
1.511.685.597 648.963.769 339.549.660 1.030.640 77.693.680 2.578.923.346
Jumlah
4.890.867.890
4.279.858.402
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak PT Fortune Pramana Rancang (FPR) Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93.907.935. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FPR menetapkan lebih bayar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, FPR belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut. Pada tahun 2013, FPR, mendapat beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2010 sampai 2012 dengan jumlah sebesar Rp 273.485.395 dan membebankan tagihan pajak tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. Tagihan tersebut telah dibayar tunai seluruhnya oleh FPR pada tahun 2013. 35
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Pada tahun 2012, FPR, mendapat Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2006 sampai dengan 2012 dengan jumlah sebesar Rp 392.266.947 dan membebankan tagihan pajak tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012. Tagihan tersebut, telah dibayar tunai oleh FPR sebesar Rp 298.332.295, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor FPR adalah sebesar Rp 93.934.652 pada tanggal 31 Desember 2012. Pada tahun 2013, FPR telah membayar tunai sisa tagihan tersebut. PT Fortune Adwicipta (FAC) Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 21 dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai untuk masa pajak tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386 sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008, Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800.000 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2010, sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC atas tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 64.182.480 pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai diatas sebesar Rp 392.367.064 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, FAC membayar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 46.620.205 dan mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan tahun 2009 dengan kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. - 35 -4
36
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Jumlah pajak terutang oleh FAC pada tanggal 31 Desember 2013 untuk seluruh tagihan pajak tersebut adalah sebesar Rp 214.816.459. f. Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun 2013 dan 2012 berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang dilakukan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 15 Maret 2014 dan 1 Maret 2013, dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebut adalah sebagai berikut : 2013
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalita Usia pensiun
8,0% 10% Tabel CSO - 1980 55
2012
4,8% 10% Tabel CSO - 1980 55
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Nilai kini manfaat karyawan Beban jasa lalu yang tidak diakui yang belum menjadi hak Kerugian aktuarial yang tidak diakui Jumlah
2012
13.259.190.000
14.621.853.000
(65.259.000) (1.712.313.000) 11.481.618.000
(95.655.000) (4.580.594.000) 9.945.604.000
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berkut 2013 Saldo awal tahun Beban periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Pembayaran imbalan kerja aktual Dikurangi saldo awal PT Fortune Travindo yang tidak dikonsolidasi (Catatan 1c) Saldo akhir tahun
37
2012
9.945.604.000
8.118.440.000
2.678.397.000 (1.142.383.000)
3.177.256.268 (533.015.000)
11.481.618.000
(817.077.268) 9.945.604.000
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Rincian beban penyisihan imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas kerugian aktuarial Pembayaran pesangon pemutusan hubungan kerja Jumlah
2012
1.022.442.000 669.123.000 558.046.000 428.786.000 2.678.397.000
1.136.352.000 804.083.000 865.044.268 371.777.000 3.177.256.268
Liabilitas imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban imbalan kerja karyawan dicatat dalam akun “Beban Usaha” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 26). Liabilitas imbalan kerja dicatat dalam akun “Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
2012
2010
2009
18.453.306.000
16.489.412.000
-
-
-
13.259.190.000 14.621.853.000 15.054.005.000
18.453.306.000
16.489.412.000
943.264.000
-
13.259.190.000 14.621.853.000 15.054.005.000 -
Suplus Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program
2011
(25.277.000 )
-
(226.819.000 ) (3117.927.000 )
19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham
PT Grhaadhika Fortune PT Fortune Daksa Pariwara Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) Jumlah
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 180.600.000 29.400.000 255.224.000 465.224.000
Persentase Pemilikan (%) 38,82 6,32 54,86 100,00
Jumlah Modal Saham
18.060.000.000 2.940.000.000 25.522.400.000 46.522.400.000
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat saham Entitas Induk yang dimiliki oleh Komisaris dan Direktur Entitas Induk.
- 37 -4
38
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Agio saham Penawaran umum perdana Agio saham yang berasal dari penambahan modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I Beban emisi efek ekuitas
2013
2012
6.150.000.000
6.150.000.000
613.440.000 (3.167.567.104)
613.440.000 (3.167.567.104)
3.595.872.896
3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
3.553.096.441
-
Jumlah
7.148.969.337
3.595.872.896
Agio saham sebesar Rp 613.440.000 merupakan agio yang berasal dari Waran Seri I yang telah dieksekusi sebanyak 10.224.000 saham sampai dengan akhir periode pelaksanaan waran tanggal 14 Januari 2005 dengan harga pelaksanaan awal waran sebesar Rp 160 per saham. 21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 21 Mei 2013 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 32 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.887.750.307 atau 15% dari laba bersih tahun 2012 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp 7 per lembar saham atau total sebesar Rp 3.256.568.000. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 13 Juni 2012 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 4 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 1.938.756.919 atau 15% dari laba bersih tahun 2011 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp 7 per lembar saham atau total sebesar Rp 3.256.568.000. 22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2013
PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipta
Awal Tahun 189.454.984 136.792.663 (26.047.043 )
Jumlah
300.200.604
39
Bagian Laba Bersih
Akhir Tahun
35.104.042 10.559.023 897.537
224.559.026 147.351.686 (25.149.506)
46.560.602
346.761.206
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 2012 Awal Tahun
Bagian Laba Bersih
Dampak Dilusi Investasi
Akhir Tahun
PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipta PT Fortune Travindo
158.876.099 95.179.297 (27.464.576 ) 38.703.990
30.578.885 41.613.366 1.417.533 -
38.703.990
189.454.984 136.792.663 (26.047.043) -
Jumlah
265.294.810
73.609.784
38.703.990
300.200.604
23. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan: 2013 Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
2012
10.534.726.962 465.224.000
12.585.002.049 465.224.000
23
27
Laba bersih per saham 24. PENDAPATAN USAHA 2013
2012
Media: Televisi Cetak Digital Radio Produksi iklan Hubungan masyarakat Desain grafis dan pameran
192.992.308.419 44.507.296.268 11.261.837.303 4.961.051.776 119.963.702.959 21.868.783.927 11.851.739.197
204.380.558.732 102.928.570.862 3.235.650.074 6.250.899.327 125.397.360.716 27.719.865.408 10.234.161.812
Jumlah
407.406.719.849
480.147.066.931
Pada tahun 2013, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2013 adalah PT Tupperware Indonesia dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk dengan jumlah sekitar Rp 115 miliar. Pada tahun 2012, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2012 adalah PT Astra Honda Motor, PT Tupperware Indonesia dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk dengan jumlah sekitar Rp 172 miliar. Pada tahun 2013 dan 2012, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi.
- 39 -4
40
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BEBAN LANGSUNG 2013
2012
Media: Televisi Cetak Radio Digital Produksi iklan Hubungan masyarakat Desain grafis dan pameran
178.962.064.290 34.924.303.170 4.762.594.024 6.503.960.006 82.602.055.056 10.068.482.115 8.571.373.016
180.649.852.830 91.907.847.838 5.304.013.096 2.186.503.704 90.979.857.496 17.047.591.496 6.247.746.270
Jumlah
326.394.831.677
394.323.412.730
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2013 adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 107 miliar. Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2012 adalah PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 54 miliar. Pada tahun 2013, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1 miliar dan Rp 235 juta. Pada tahun 2012, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dengan jumlah sebesar Rp 348 juta. 26. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2013 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Imbalan kerja karyawan (Catatan 18) Sewa Perjalanan dan transportasi Penyusutan (Catatan 12) Jamuan dan sumbangan Telepon, faksimile, listrik dan internet Administrasi kantor Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 5) Honorarium tenaga ahli Pajak dan denda Lain-lain (di bawah Rp 100 juta) Jumlah
51.715.006.855 2.678.397.000 2.379.490.755 1.837.396.892 1.814.224.860 1.134.243.882 1.084.515.209 1.041.047.384 955.819.899 933.283.824 822.061.887 128.144.196 66.523.632.643
2012 53.256.953.260 3.177.256.268 2.895.832.579 1.524.414.162 1.826.513.338 1.258.791.085 1.016.194.252 601.776.762 1.210.986.319 1.045.564.751 716.381.111 781.332.644 69.311.996.531
27. PENGHASILAN BUNGA Terdiri atas: 2013 Deposito berjangka Jasa giro Jumlah
577.472.867 434.551.144 1.012.024.011
41
2012 585.839.202 589.548.930 1.175.388.132
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. BEBAN KEUANGAN Terdiri atas: 2013 Beban bunga: Utang bank Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Beban administrasi dan provisi bank Jumlah
2012
2.828.147.917 26.553.343 7.579.616 528.886.660 3.391.167.536
694.344.227 24.017.723 689.056 446.748.363 1.165.799.369
29. PENGHASILAN LAIN-LAIN Terdiri atas: Laba dari klaim asuransi (Catatan 12) Lain-lain - bersih Jumlah
2013
2012
5.400.751 305.233.930 310.634.681
34.982.456 67.403.524 102.385.980
30. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut: Mata Uang Asing
Aset Bank
USD 418.261 SGD 38.309 HKD 83.015 Jumlah aset moneter dalam mata uang asing
2013
Ekuivalen Rupiah
5.098.191.374 368.841.557 130.492.174 5.597.525.105
Mata Uang Asing 70.067 38.323 83.708
2012
Ekuivalen Rupiah 677.548.470 303.020.606 104.423.520 1.084.992.596
Apabila aset bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 21 Maret 2014, maka jumlah aset moneter bersih dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 350.935.582. 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mata uang asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk, dan praktik pasar terbaik. a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih.
- 41 -4
42
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN a. Risiko Kredit (lanjutan) 2013 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya
61 - 90 hari
Jumlah
Bank dan setara kas
33.907.780.356
-
-
-
-
33.907.780.356
Piutang usaha
63.607.712.108
32.098.758.404
5.964.426.284
3.982.218.634
6.647.790.853
112.300.906.283
Jumlah
97.515.492.464
32.098.758.404
5.964.426.284
3.982.218.634
6.647.790.853
146.208.686.639
2012 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilainya
61 - 90 hari
Jumlah
Bank dan setara kas
24.768.109.612
-
-
-
-
24.768.109.612
Piutang usaha
59.129.515.909
44.624.832.889
14.899.934.129
2.623.251.867
10.887.421.484
132.164.956.278
Jumlah
83.897.625.521
44.624.832.889
14.899.934.129
2.623.251.867
10.887.421.484
156.933.065.890
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Entitas Induk memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat penyisihannya dengan rincian sebagai berikut : 2013 Penurunan Nilai Individual
Penurunan Nilai Kolektif
Jumlah
Per 1 Januari 2013 Penyisihan penurunan nilai
105.653.115.430 -
13.129.699.465 (6.481.908.612 )
118.782.814.895 (6.481.908.612 )
Per 31 Desember 2013
105.653.115.430
6.647.790.853
112.300.906.283
2012 Penurunan Nilai Individual
Penurunan Nilai Kolektif
Jumlah
Per 1 Januari 2012 Penyisihan penurunan nilai
121.277.534.794 -
16.413.510.197 (5.526.088.713 )
137.691.044.991 (5.526.088.713 )
Per 31 Desember 2012
121.277.534.794
10.887.421.484
132.164.956.278
b. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Entitas Induk dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga.
43
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Nilai Mata Uang Asing Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset moneter bersih yang berbeda dengan mata uang fungsional Grup. Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012: Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing
31 Desember 2013
USD
5% -5% 5% -5%
254.909.569 (254.909.569) 18.442.078 (18.442.078)
HKD
5% -5%
6.524.609 (6.524.609)
USD
5% -5% 5% -5%
33.877.424 (33.877.424) 15.151.030 (15.151.030)
5% -5%
5.221.176 (5.221.176)
SGD
31 Desember 2012
Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak
SGD HKD
Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan disajikan dalam Catatan 30. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang. Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga: 2013
Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya
Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
Jumlah
5,75% - 7,5%
33.907.780.356
-
-
-
33.907.780.356
5% - 7,5%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
44
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Pasar (lanjutan) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Suku Bunga Efektif Liabilitas Bunga Tetap Utang bank jangka pendek Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan
2013 Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
Jumlah
10,5%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
3,58%
266.000.000
133.000.000
-
-
399.000.000
8,75%
31.481.328
31.481.344
-
-
62.962.672
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4
2012
Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Liabilitas Bunga Tetap Utang bank jangka pendek Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan
Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2
Jumlah
4,25% - 5,00%
24.768.109.612
-
-
-
24.768.109.612
5,00% - 5,75%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
9,25%- 12,00%
41.018.957.787
-
-
-
41.018.957.787
4,95% - 9,67%
311.558.090
-
-
-
311.558.090
8,75%
28.857.884
31.481.328
31.481.344
-
91.820.556
c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 < 1 bulan Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
-
5.000.000.000
7.559.655.282
17.440.544.718
30.000.200.000
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi
56.205.969.104 349.823.903 607.714.156 187.745.897 -
7.913.260.304 197.878.730 66.500.000 7.870.332 -
3.537.739.498 202.782.291 199.500.000 23.610.996 -
8.887.370.150 681.454.280 133.000.000 31.481.344 200.000.000
76.544.339.056 349.823.903 1.689.829.457 187.745.897 399.000.000 62.962.672 200.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan
57.351.253.060
13.185.509.366
11.523.288.067
27.373.850.492
109.433.900.985
45
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2012
d.
< 1 bulan
1 - 3 bulan
Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
22.080.894.298
17.440.344.726
1.297.718.763
200.000.000
41.018.957.787
Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi
50.038.469.058 92.674.613 642.194.300 183.505.892 32.878.125 4.175.000 -
1.815.136.058 36.333.763 65.756.250 8.350.000 -
12.065.057.866 11.678.710 98.634.375 37.575.000 -
2.771.643.973 70.651.730 503.563.769 114.289.340 41.720.556 200.000.000
66.690.306.955 163.326.343 1.193.770.542 183.505.892 311.558.090 91.820.556 200.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan
73.074.791.286
19.365.920.797
13.510.664.714
3.901.869.368
109.853.246.165
Risiko Pengelolaan Modal Grup dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 13 dan ekuitas pemilik Entitas Induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, saldo laba dan tambahan modal disetor - bersih. Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Grup mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian. Berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pinjaman-bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut: 2013 Pinjaman Modal Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
30.000.200.000 132.627.407.044 22,62%
2012 41.018.957.787 125.349.248.082 32,72% )
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
- 45 -4
46
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain dari pihak ketiga, utang bank jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. 2. Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan sewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiayaan. 3. Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, investasi jangka panjang lain-lain, uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Investasi jangka panjang lain-lain Uang jaminan
33.959.407.363 112.300.906.283 5.351.969.997 12.000.530.000 1.705.819.098 5.652.494.980 500.000.000 18.000.000
33.959.407.363 112.300.906.283 5.351.969.997 12.000.530.000 1.705.819.098 5.652.494.980 500.000.000 18.000.000
Jumlah
171.489.127.721
171.489.127.721
Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Jumlah
47
30.000.200.000
30.000.200.000
76.544.339.056 349.823.903 1.689.829.457 187.745.897 399.000.000 62.962.672 200.000.000 109.433.900.985
76.544.339.056 349.823.903 1.689.829.457 187.745.897 399.000.000 62.962.672 200.000.000 109.433.900.985
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2012 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Investasi jangka panjang lain-lain
24.788.912.492 132.164.956.278 4.359.317.818 12.000.530.000 1.661.387.270 1.168.007.910 500.000.000
24.788.912.492 132.164.956.278 4.359.317.818 12.000.530.000 1.661.387.270 1.168.007.910 500.000.000
Jumlah
176.643.111.768
176.643.111.768
41.018.957.787
41.018.957.787
66.690.306.955 163.326.343 1.193.770.542 183.505.892 311.558.090 91.820.556 200.000.000
66.690.306.955 163.326.343 1.193.770.542 183.505.892 311.558.090 91.820.556 200.000.000
109.853.246.165
109.853.246.165
Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Jumlah
33. INFORMASI SEGMEN USAHA Pada tahun 2013 dan 2012, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu:
Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan dan belanja media iklan serta pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu.
Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation), penyidikan (litigation public relation) dan manajemen krisis.
Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat, identitas merek dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio visual atau multi media. Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
2013 Informasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Jumlah pendapatan usaha Laba usaha Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain Laba sebelum beban pajak penghasilan
- 47 -4
Jasa
Jasa Kehumasan
Jasa
Periklanan
(Public relations)
Desain Grafis
367.826.448.429 3.885.645.270 371.712.093.699
27.791.458.113 1.170.665.187 28.962.123.300
13.616.509.575 951.446.075 (3.246.088.289 ) 5.313.927.903
790.179.531 44.276.014 (139.719.057 ) 830.474.134
16.635.795.264
1.525.210.622
48
11.788.813.307 1.151.698.017 12.940.511.324
Eliminasi
Jumlah
- 407.406.719.849 (6.208.008.474 ) (6.208.008.474 ) 407.406.719.849
81.566.423 16.301.922 (5.360.190 ) 165.584.877
(4.609.499.606 )
14.488.255.529 1.012.024.011 (3.391.167.536 ) 1.700.487.308
258.093.032
(4.609.499.606 )
13.809.599.312
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
2013
Jasa Periklanan
Jasa Kehumasan (Public relations)
Jasa Desain Grafis
Beban pajak penghasilan
(2.590.664.068 )
Laba komprehensif
14.045.131.196
1.055.902.321
89.753.653
Aset segmen Liabilitas segmen Pembelanjaan modal Penyusutan
278.943.427.504 123.857.817.868 1.412.268.240 1.501.752.264
22.710.949.873 7.973.081.256 56.946.350 278.875.126
15.075.515.213 17.590.265.802 70.829.905 33.597.470
(469.308.301 )
Eliminasi
(168.339.379 )
Jumlah -
(4.609.499.606 )
(3.228.311.748 ) 10.581.287.564
(53.212.337.149 ) 263.517.555.441 (18.877.777.735 ) 130.543.387.191 1.540.044.495 1.814.224.860
Jasa 2012
Jasa Periklanan
Kehumasan (Public relations)
Jasa Desain Grafis
Eliminasi
Jumlah
Informasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
374.599.274.870 54.768.655.134
92.201.183.238 127.137.500
13.346.608.823 3.407.390.132
(58.303.182.766)
480.147.066.931 -
Jumlah pendapatan usaha
429.367.930.004
92.328.320.738
16.753.998.955
(58.303.182.766)
480.147.066.931
Laba usaha Penghasilan bunga Beban keuangan Penghasilan lain-lain
10.669.899.333 1.127.808.958 (1.000.429.835 ) 7.658.216.762
5.653.447.182 38.321.451 (161.693.384 ) 89.568.072
188.311.155 9.257.723 (3.676.150 ) 36.551.908
(7.287.368.625 )
16.511.657.670 1.175.388.132 (1.165.799.369 ) 496.968.117
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
18.455.495.218 (2.812.604.664 )
5.619.643.321 (1.458.306.758 )
230.444.636 (88.691.295 )
(7.287.368.625 ) -
17.018.214.550 (4.359.602.717 )
(7.287.368.625 )
12.658.611.833
Laba komprehensif
15.642.890.554
4.161.336.563
141.753.341
Aset segmen Liabilitas segmen Pembelanjaan modal Penyusutan
271.015.634.858 126.718.588.415 1.911.408.895 1.441.657.681
48.256.426.590 34.574.460.295 442.064.886 295.468.719
10.621.074.376 13.225.578.619 15.675.001 89.386.938
(72.640.549.887 ) 257.252.585.937 (42.915.490.078 ) 131.603.137.251 2.369.148.782 1.826.513.338
34. KONTIJENSI PT Fortune Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero). Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian. 2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). 3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011. 4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat sebesar Rp 311.000.000. 5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000. 6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari pengadilan tinggi terkait dengan pengajuan banding serta tuntutan banding untuk kerugian materil dan imaterial. 49
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS DAN SETARA KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut : 2013 Penambahan aset tetap melalui utang pembelian aset tetap Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan
760.000.000 -
2012 134.920.000
36. PSAK BARU DAN YANG DISESUAIKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Berikut ini standar baru, revisian, dan interpretasi yang baru-baru ini telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014: 1. 2. 3. 4.
ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Keuangan”. ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka“. PPSAK 12, “Pencabutan PSAK 33”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama ”. PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain“. PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidaisan.
- 49 -4
50
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
KATEGORI
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PENJELASAN
HAL.
A. KETENTUAN UMUM DAN BENTUK LAPORAN TAHUNAN
i
1.
Bahwa laporan tahunan Perusahaan merupakan sumber informasi penting tentang kinerja dan prospek Perusahaan bagi pemegang saham sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Oleh karena itu, laporan tahunan wajib memuat informasi menyeluruh tentang kinerja Perusahaan.
Laporan tahunan wajib memuat: a. Ikhtisar data keuangan penting; b. Laporan Dewan Komisaris; c. Laporan Direksi; d. Profil perusahaan; e. Analisis dan pembahasan manajemen; f. Tata kelola perusahaan; g. Tanggung jawab sosial perusahaan; h. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. Surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.
v
2.
Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik, dan dianjurkan menyajikan pula dalam bahasa Inggris.
Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama.
v
3.
Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa Seluruh aspek grafis seperti gambar, grafik, tabel, dan diagram sehingga mudah dibaca. disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
v
4.
Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas Laporan tahunan disampaikan dalam bentuk dokumen fisik berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran (hardcopy) dan disertai dengan laporan dalam bentuk dokumen A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi elektronik (softcopy). dengan fotokopi.
v
5.
Laporan tahunan mencantumkan Perusahaan dengan jelas.
v
6.
Laporan tahunan pemegang saham.
B.
ISI LAPORAN TAHUNAN
bersifat
terbuka
identitas Nama Perusahaan dan tahun buku laporan tahunan ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. kepada Laporan tahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada saat panggilan RUPS Tahunan, dan wajib dimuat dalam laman (website) Perusahaan yang dapat diakses setiap saat.
v
I.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Ikhtisar memuat diantaranya: a. Penjualan/pendapatan; b. Laba (rugi); c. Total laba (rugi) komprehensif; dan Laba (rugi) per saham.
16-17
2.
Informasi posisi neraca keuangan disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat diantaranya: a. Jumlah aset; b. Jumlah liabilitas; c. Jumlah ekuitas.
16-17
3.
Rasio keuangan disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat rasio keuangan umum dan relevan dengan Perusahaan dan jenis industrinya, diantaranya: a. Rasio laba (rugi) terhadap total aset; b. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; c. Rasio laba (rugi) terhadap investasi; d. Rasio marjin laba (rugi) operasi; e. Rasio marjin laba (rugi) bersih; f. Rasio kas; g. Rasio lancar; h. Rasio kolektabilitas piutang; i. Rasio perputaran persediaan; j. Rasio perputaran aset; k. Rasio ekuitas terhadap aset; l. Rasio saat perolehan bunga.
16-17
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
4.
Informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk Informasi paling kurang meliputi: setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku a. Jumlah saham yang beredar; terakhir. b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; d. Volume perdagangan.
17
5.
Informasi harga saham apabila terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham..
Penjelasan antara lain mengenai: a. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; d. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
17
II.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Dewan Komisaris.
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan Perusahaan; 2. Pandangan atas prospek usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya.
18-21
2.
Laporan Direksi.
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja Perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan; 2. Gambaran tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola Perusahaan; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya.
22-27
III.
Profil Perusahaan
1.
Identitas Perusahaan.
Memuat nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) dari: • Perusahaan; dan/atau • Kantor cabang atau kantor perwakilan.
30
2.
Riwayat singkat.
Mencakup sejarah Perusahaan, tanggal pendirian, nama dan perubahan nama Perusahaan (jika ada).
31
3.
Bidang usaha.
Kegiatan usaha Perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
32-33
4.
Struktur organisasi.
Dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
34
5.
Visi dan misi.
Mencakup di dalamnya: 1. Visi dan misi Perusahaan yang telah disetujui oleh Direksi; dan 2. Budaya Perusahaan.
36-39
6.
Profil Dewan Komisaris.
Termasuk di dalamnya: a. Nama; b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Perusahaan, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. Riwayat pendidikan; d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);
44-46
PT Fortune Indonesia Tbk
ii
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
7.
Profil Direksi.
Termasuk di dalamnya: a. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Perusahaan, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. Riwayat pendidikan; d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);
48
8.
Pencantuman perubahan susunan Dewan Susunan yang dicantumkan adalah susunan Dewan Komisaris Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya. tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian laporan tahunan.
91
9.
Uraian tentang kekaryawanan Perusahaan.
10
Uraian tentang nama pemegang saham dan Informasi terdiri dari: 110 -111 persentase kepemilikannya pada akhir tahun a. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau buku. lebih; b. Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direktur; dan c. Kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus).
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku; misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan.
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan • Baik langsung maupun tidak langsung; pengendali yang disajikan dalam bentuk skema • Sampai kepada pemilik individu. atau diagram. 12. Daftar entitas anak, entitas asosiasi dan atau Termasuk di dalamnya: entitas ventura. • Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama entitas. Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat; • Persentase kepemilikan saham; • Bidang usaha; dan • Status operasi perusahaan tersebut (jika ada).
51, 110 -111 52-65
13. Kronologis pencatatan saham.
Informasi meliputi: 17, 51, 66 • Kronologis pencatatan saham; • Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku; serta • Nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan (jika ada).
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya.
Informasi meliputi: • Kronologis pencatatan Efek lainnya; dan • Peringkat Efek.
–
15. Lembaga pemeringkat Efek.
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
66
16. Lembaga profesi penunjang pasar modal.
Informasi meliputi: • Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal; • Pengungkapan informasi mengenai jasa yang diberikan; • Biaya atas jasa yang diberikan; • Periode penugasan yang telah dilakukan.
66
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Informasi memuat antara lain: Perusahaan baik yang berskala nasional maupun 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat; 2. Tahun perolehan; internasional dalam tahun buku terakhir. 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat; dan 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
iii
78-83
FORU
Laporan Tahunan 2013
12-15
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
IV.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1.
Tinjauan operasi per segmen operasi.
Informasi penting terkait operasi perusahaan sesuai dengan jenis industri Perusahaan, paling kurang mencakup: a. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. Pendapatan; dan c. Profitabilitas.
32-33, 72-77
2.
Pemaparan kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; c. Ekuitas; d. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta e. Arus kas.
72-77
3.
Kemampuan membayar utang.
Informasi kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
72-77
4.
Tingkat kolektibilitas piutang.
Informasi tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
74
5.
Struktur permodalan dan kebijakan manajemen Informasi mencakup: atas struktur permodalan tersebut. f. Struktur permodalan; dan g. Kebijakan manajemen atas struktur permodalan.
51, 74
6.
Informasi tentang ikatan yang material untuk Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang investasi barang modal. modal dengan penjelasan antara lain: a. Tujuan dari ikatan tersebut; b. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut; c. Mata uang yang menjadi denominasi; dan d. Langkah-langkah yang direncanakan Perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
75-77
7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, tanggal laporan akuntan. termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
75-77
8.
Prospek usaha.
Prospek usaha dari Perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
70
9.
Perbandingan antara RKAP dengan pencapaian.
Bahasan tentang perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai: • Pendapatan, laba; • Struktur permodalan; atau • Hal lainnya yang dianggap penting bagi Perusahaan.
72-73
10
Target RKAP 1 (satu) tahun mendatang.
Informasi tentang target/proyeksi yang ingin dicapai Perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai: • Pendapatan; • Laba (rugi); • Struktur modal; • Kebijakan dividen; atau • Hal lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan..
74-75
Pembahasan aspek pemasaran atas produk dan jasa Perusahaan, antara lain: a. Strategi pemasaran; dan b. Pangsa pasar.
70-77
11. Aspek pemasaran.
PT Fortune Indonesia Tbk
iv
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
12. Kebijakan pembagian dividen.
v
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Uraian tentang kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
75-77
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran Termasuk di dalamnya: umum. a. Dalam hal selama tahun buku, Perusahaan memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Perusahaan wajib menjelaskan perubahan tersebut.
–
14. Informasi mengenai transaksi afiliasi, dan transaksi Antara lain memuat: yang mengandung benturan kepentingan. a. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi; b. Nama pihak yang bertransaksi; c. Sifat hubungan afiliasi (jika ada); d. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e. Pemenuhan ketentuan terkait.
–
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang Informasi tentang perubahan peraturan perundang-undangan berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan yang berpengaruh terhadap Perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
77
16. Perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh Informasi tentang perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan terhadap laporan keuangan. dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
74
V.
Tata Kelola Perusahaan
1.
Uraian tentang perangkat Dewan Komisaris.
Meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
92-96
2.
Uraian tentang perangkat Direksi.
Mencakup antara lain: a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Perusahaan; c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; d. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan e. Pengungkapan kebijakan Perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
98-103
3.
Uraian tentang perangkat Komite Audit.
Mencakup antara lain: a. Nama; b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan; c. Riwayat pendidikan; d. Periode jabatan anggota Komite Audit; e. Pengungkapan independensi Komite Audit; f. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; g. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
106-109
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
4.
Komite lain yang dimiliki Perusahaan dalam Mencakup antara lain: rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/ a. Nama; atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar dan remunerasi. hukum penunjukkan; c. Riwayat pendidikan. d. Periode jabatan anggota komite; e. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; f. Uraian tugas dan tanggung jawab; g. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan h. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku.
5.
Uraian tentang perangkat Sekretaris Perusahaan.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan: a. Nama; b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. Riwayat pendidikan; d. Periode jabatan sekretaris perusahaan; e. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku.
104-105
6.
Uraian tentang perangkat unit audit internal.
Meliputi: a. Nama; b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d. Struktur dan kedudukan unit audit internal; e. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan f. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku.
119-120
7.
Uraian mengenai sistem pengendalian interen Paling kurang mengenai: (internal control) yang diterapkan oleh Perusahaan. a. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan b. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen.
115
8.
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Paling kurang mengenai: Perusahaan. a. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko Perusahaan; b. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko Perusahaan.
121-123
9.
Perkara penting yang dihadapi oleh Perusahaan, Antara lain meliputi: entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan a. Pokok perkara/gugatan; Direksi yang sedang menjabat. b. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan c. Pengaruhnya terhadap kondisi Perusahaan.
114, 116
10
Sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada 90-91, otoritas lainnya. Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan 104, 112 Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada).
11. Informasi mengenai kode etik dan budaya Meliputi antara lain: Perusahaan. a. Pokok-pokok kode etik; b. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); c. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan d. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk
109
38-39
vi
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan oleh karyawan dan/atau manajemen. dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perusahaan, antara lain mengenai: a. Jumlah kepemilikan saham; b. Jangka waktu kepemilikan saham; c. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta d. Harga exercise (jika ada). 13. Sistem pelaporan pelanggaran
51
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Perusahaan yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. Cara penyampaian laporan pelanggaran; b. Perlindungan bagi pelapor; c. Penanganan pengaduan; d. Pihak yang mengelola pengaduan; dan e. Hasil dari penanganan pengaduan.
112-113
1.
Pembahasan tanggung jawab sosial Perusahaan Uraian seperti penggunaan material dan energi yang ramah dalam aspek lingkungan hidup. lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah Perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain, meliputi: a. Kebijakan; b. Jenis program; dan c. Biaya yang dikeluarkan.
128-134
2.
Pembahasan tanggung jawab Perusahaan dalam Uraian seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana aspek praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, keselamatan kerja. tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain, meliputi: a. Kebijakan; b. Jenis program; dan c. Biaya yang dikeluarkan.
78-83
3.
Pembahasan tanggung jawab sosial Perusahaan Uraian seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan dalam aspek pengembangan sosial dan masyarakat sekitar Perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana kemasyarakatan. sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain, meliputi: a. Kebijakan; b. Jenis program; dan c. Biaya yang dikeluarkan.
128-134
4.
Pembahasan tanggung terhadap produk.
5.
Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial Perusahaan dapat mengungkapkan informasi pada laporan Perusahaan. tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial Perusahaan (corporate social responsibility report).
VI. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
jawab
Perusahaan Uraian seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain, meliputi: a. Kebijakan; b. Jenis program; dan c. Biaya yang dikeluarkan.
–
130
VII. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit 1.
vii
FORU
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1. telah diaudit oleh Akuntan.
Laporan Tahunan 2013
138
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
VIII. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1.
Laporan tahunan dalam bentuk asli dimaksud Lembar pengesahan dengan pembubuhan tanda tangan adalah laporan tahunan yang wajib dibubuhi dimaksudkan untuk memenuhi kaidah-kaidah berikut: tanda tangan secara langsung oleh seluruh 1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud di atas dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6. 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. 4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
PT Fortune Indonesia Tbk
135
viii