PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
DAFTAR ISI
Ekshibit
Surat Pernyataan Dewan Direksi Tentang Tanggungjawab Atas Laporan Keuangan
A
Neraca
B
Laporan Laba Rugi
C
Laporan Perubahan Ekuitas
D
Laporan Arus Kas
E
Catatan atas Laporan Keuangan
F
Ekshibit B/1 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA ) UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 ASET Catatan ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito Piutang Usaha Pihak ketiga
30 JUNI 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
2.c,3
620.141.127
1.026.930.594 3.000.000.000
2.d,4
3.117.289.486
1.995.695.166
2.b,d,29
76.534.643.754
75.607.904.754
2.e,6 2.l,7 8
31.946.218.199 1.875.823.869 3.345.465.920
24.906.867.402 1.250.115.371 72.394.967
117.439.582.355
107.859.908.254
2.b,5 2.l
63.609.829.362 39.023.600.747
67.926.604.492 39.023.600.747
2.f,9 2.l 2.g,10
39.341.065.861 8.282.047.403
39.281.888.575 8.294.017.403
Jumlah Aset Tidak Lancar
150.256.543.373
154.526.111.217
JUMLAH ASET
267.696.125.728
262.386.019.471
Pihak yang berelasi (setelah dikurangi Cad. Kerugian penurunan nilai tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing Rp 38,714.549,860 dan Rp 38,714,549.860 ) Piutang Lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak yang berelasi ( setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing Rp 36.267.186.015 dan Rp 36.267.186.015 ) Aset pajak tangguhan Aset Tetap ( setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing Rp 22.256.264.977 dan Rp 22.212.542.263 ) Tagihan pajak penghasilan Aset lain-lain
Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B/2 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA )s UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya masih harus dibayar
12 12 13 14 15
30 Juni 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
185.557.338 12.367.291.169 5.048.144.425 309.096.198 667.623.512
256.559.062 7.557.379.074 1.083.924.925 148.252.001 339.198.713
18.577.712.642
9.385.313.775
638.089.331.702 7.434.064.573 14.783.076.300
638.089.331.702 7.932.667.588 14.783.076.300
660.306.472.575
660.805.075.590
75.000.000.000 4.845.774.544 (491.033.834.033)
75.000.000.000 4.845.774.544 (487.650.144.438)
Jumlah Ekuitas
(411.188.059.489)
(407.804.369.894)
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
267.696.125.728
262.386.019.471
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang Investor Kewajiban Uang jasa karyawan Hutang Pemegang Saham
2.p,16 2.m,17 29.d
Jumlah liabilitas tidak lancar EKUITAS Modal Saham Modal dasar terdiri dari 600.000 saham, dengan nilai nominal Rp 500, ditempatkan dan disetor penuh 150.000.000 saham Tambahan modal disetor penuh Selisih penilaian kembali aset tetap Akumulasi defisit
18 2.h,19
Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
CATATAN
PENDAPATAN PENJUALAN - BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2.j,20 2.j,21
30 Juni 2014 Rp
30 Juni 2013 Rp
21.231.321.871 20.090.938.412
31.419.260.749 29.070.395.663
1.140.383.459
2.348.865.086
8.525.800 2.528.425.749
31.591.988 2.239.080.837
Jumlah Beban Usaha
2.536.951.549
2.270.672.825
LABA (RUGI) USAHA
(1.396.568.090)
78.192.261
63.610.882 (16.956.168) (7.840.642) (2.025.935.577)
15.879.113 77.190.970 (8.876.114) (668.959.049)
Penghasilan (beban) Lain-lain - Bersih
(1.987.121.505)
(584.765.080)
LABA (RUGI) SEBELUM POS LUAR BIASA DAN PAJAK PENGHASILAN
(3.383.689.595)
(506.572.819)
-
-
-
-
(3.383.689.595)
(506.572.819)
(9,31) (22,56)
0,52 (3,38)
LABA ( RUGI ) KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga - bersih Laba (rugi) kurs - bersih Beban bank Rupa-rupa hasil (kerugian) bersih
POS LUAR BIASA
2.j,22
2.j,23 2.k,24 2.i,25 26
2.p,27
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Pajak tangguhan LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) PER SAHAM Laba (rugi) usaha per saham Laba (rugi) sebelum pos luar biasa & pajak penghasilan
2.n 2.n
Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
Modal saham Rp Saldo 30 Juni 2013
Tambahan
Selisih penilaian
modal disetor
kembali
bersih
aset tetap
Rp
Rp
Defisit
Defisiensi modal
Rp
Rp
75.000.000.000
4.845.774.544
-
(479.575.022.171)
(399.729.247.627)
Penyesuaian periode tahun lalu
-
-
-
-
-
Laba/(Rugi) bersih
-
-
-
(8.075.122.267)
(8.075.122.267)
75.000.000.000
4.845.774.544
-
(487.650.144.438)
(407.804.369.894)
-
-
-
(3.383.689.595)
(3.383.689.595)
75.000.000.000
4.845.774.544
-
(491.033.834.033)
(411.188.059.489)
Saldo 31 Desember 2013 Laba/(Rugi) bersih Saldo 30 Juni 2014
Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI penerimaan dari penjualan penerimaan dari Restitusi (pembayaran) penerimaan hubungan istimewa (pembayaran) ke pegawai (pembayaran) ke pemasok penerimaan (pembayaran) bunga (pembayaran) penerimaan pajak (pembayaran) penerimaan lain-lain Arus kas (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (tambahan) pengurangan aset tetap hasil penjualan aset tetap
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran ke pihak Hyundai Via Marubeni Singapore Pembayaran ke pemegang saham Pinjaman pemegang saham Kenaikan (penurunan) hutang bank ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE Kas dan setara kas terdiri dari Kas Bank
2013 Rp
25.271.121.472 259.146.372 (14.097.143.225) (5.029.530.118) (4.723.363.571) 84.523.527 (823.759.885) (1.247.784.039)
56.060.000.000 (25.930.100.000) (4.590.747.599) (20.892.173.816) 15.879.113 (2.646.969.462) (939.905.765)
(306.789.467)
1.075.982.471
(100.000.000) (100.000.000)
(35.425.000) (35.425.000)
-
-
(406.789.467) 1.026.930.594 620.141.127
1.040.557.471 985.674.843 2.026.232.314
2.047.339 618.093.788
1.207.399 2.025.024.915
620.141.127
2.026.232.314
Lihat catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit F PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Jakarta Kyoei Steel Works Limited Tbk (”Perusahaan”), bertempat kedudukan di Jakarta, Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing Republik Indonesia No. 1 tahun 1967, yang diubah dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Fransiscus Jacobus Mawati, SH No. 4 pada tanggal 7 Januari 1974 dengan nama ”PT Jakarta Kyoei Steel Works Limited ”. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/125/25 tanggal 30 April 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 89 tanggal 7 November 1975, Tambahan No. 635. Berdasarkan Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing No. 25/V/1985 tanggal 30 Desember 1985, status Perusahaan berubah dari Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang diatur dalam Undang-Undang No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH, No. 45 tanggal 25 Juni 2003 tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16302.HT.01.04TH.2003 tanggal 14 Juli 2003 dan belum diumumkan dalam Berita Negara. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan besi beton. Kantor pusat dan lokasi utama bisnis Perusahaan terletak di Jl. Rawa Terate II No. 1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Indonesia. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1976. b. Susunan Pengurus Sesuai dengan akta notaries Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH. No. 22 tanggal 27 Juni 2002, susunan pengurus adalah : Komisaris Utama : Thee Ning Khong Komisaris : Drs. Fuad Djapar Presiden Direktur : Muhammad Djauhari, MBA Wakil Presiden Direktur : The Kwen Ie Direktur : Harry Lasmono Hartawan
Ekshibit F/2 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
b. Susunan Pengurus (Lanjutan) Susunan Komite Audit adalah sebagai berikut : Ketua : Drs. Fuad Djapar Anggota : Marzuki Anggota : Purnomo S.Ip Pada tanggal 30 Juni 2014, jumlah karyawan Perusahaan berjumlah 187 orang . c. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 50.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga perdana sebesar Rp 650 per saham. Pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum saham tersebut telah dinyatakan efektif oleh BAPEPAM dalam surat No. S-1453/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 6 Agustus 1997. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini. a. Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (revisi), ”Penyajian Laporan Keuangan” dan Peraturan Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Laporan keuangan diselenggarakan berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah dan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan pengklasifikasian arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penggunaan metode langsung ini merupakan perubahan klasifikasi sebagai akibat dari penerapan Peraturan Pasar Modal No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan adalah Rupiah.
Ekshibit F/3 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi (i) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (ii) perusahaan asosiasi (associated companies); (iii) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; (iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; (v) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) dan (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa maupun tidak, telah diungkapkan pada Catatan 29 atas laporan keuangan.
Ekshibit F/4 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Setara Kas Perusahaan mengklasifikasikan investasi yang sifatnya likuid atau berjangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan atas fasilitas pinjaman, sebagai setara kas. d. Piutang Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Perusahaan melakukan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode di mana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan. Penyisihan keusangan ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. f. Aset Tetap 1) Pemilikan Langsung Aset tetap tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen pada tanggal 1 November 2000 sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Harga perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran , peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan, serta selisih kurs tertentu atas kewajiban yang timbul untuk perolehan aset tetap.
Ekshibit F/5 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan terhadap aktiva tetap dihitung dengan metode garis lurus (straight line method), berdasarkan taksiran masa manfaat aset yang bersangkutan, sebagai berikut : Masa % per manfaat tahun Bangunan dan prasarana Mesin Kendaraan bermotor Inventaris kantor dan pabrik
20 tahun 10 5 5
5 10 20 20
Tanah tidak disusutkan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 47, ”Akuntansi Tanah” perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode pemilikan hak atas tanah. Reparasi dan pemeliharaan, penggantian kecil serta perbaikan yang tidak menambah nilai atau meningkatkan produktifitas dasar aktiva tersebut, dibukukan sebagai beban pada saat terjadinya. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan dicerminkan dalam laporan laba rugi pada masa usaha yang terkait. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan. Apabila nilai tercatat suatu aset lebih tinggi dari nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount), aset tersebut diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali , yaitu nilai tertinggi antara harga jual bersih (net selling price) dan nilai pakai (value in use).
Ekshibit F/6 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2) Aset dalam Pembangunan Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-biaya pinjaman yang digunakan selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aktiva dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan. g. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha Aset tetap yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan. h. Penurunan Nilai Aset Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. i. Beban Pinjaman Beban atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan atau pemasangan aktiva dalam pembangunan dikapitalisasi. Beban keuangan ini mencakup beban bunga, selisih kurs, dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi biayabiaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan aset selesai dan siap untuk digunakan. j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang produksi sendiri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan berdasarkan job order diakui pada saat barang selesai diproduksi. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Ekshibit F/7 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Penjabaran Valuta Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
Eropa ( EUR ) 1 Dollar Amerika Serikat (USD)
l.
1
2014 Rp 16.332.91 11.969.00
2013 Rp 12.977,22 9.929,00
Perpajakan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat set dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan di akui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Ekshibit F/8 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. m. Pembayaran Pesangon Karyawan Hak karyawan atas uang jasa dan anti rugi yang berhubungan dengan pengunduran diri karyawan secara sukarela, diakui dengan metode akrual. Kewajiban estimasi yang diakui berhubungan dengan jasa yang diberikan karyawan sampai dengan tanggal neraca dihitung sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. n. Laba per Saham Laba/(rugi) dari usaha dan laba/(rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba/(rugi) dari usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar. o. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. p. Restrukturisasi Hutang Bermasalah Keuntungan bersih atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan Pajak Penghasilan terkait diakui dalam laporan laba (rugi) pada periode terjadinya restrukturisasi dan diklasifikasikan sebagai pos luar biasa setelah memperhitungkan hutang kontinjen yang timbul setelah restrukturisasi. q. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penghitungan kembali atas penyisihan piutang yang telah dibukukan pada tahun-tahun sebelumnya
Ekshibit F/9 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 3. KAS DAN SETARA KAS 2014 Rp Kas Rupiah Dolar AS Bank Rupiah Pihak ketiga PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk PT Bank Central Asia Jumlah Valas PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk ( EUR ) PT Bank Mandiri ( Persero ) Tbk ( USD ) Jumlah
4.
2013 Rp
1.676.300 371.039
889.600 317.799
2.047.339
1.207.399
418.158.075 89.478.362
1.423.024.513 -
509.683.776
1.424.231.912
90.268.401 20.188.950 110.457.351 620.141.127
80.299.663 521.700.739 602.000.402 2.026.232.314
PIUTANG USAHA Pihak Ketiga PT Dunia Baja Jaya Abadi But Hyundai Duta Graha BUT Ssangkyong BPL JO PT Catur Bangun Mandiri Catur Graha Ekaperkasa Eskon Bangun Lestari Indo buana Lestari Lain - lain ( dengan jumlah di bawah Rp. 500.000.000,- ) Dikurangi penyisihan piutang ragu -ragu Bersih
2014 Rp
2013 Rp
674.111.400 2.531.487.363 2.301.934.574 775.266.697 884.349.475 1.157.217.270 635.611.541 2.439.930.264
1.295.372.800 -
11.399.908.584 (8.282.619.098) 3.117.289.486
1.295.372.800 1.295.372.800
Ekshibit F/10 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 4. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Rincian berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut 2014 Rp Umur piutang Belum jatuh tempo 2.777.226.086 31 - 60 hari 15.928.000 61 - 90 hari 11.176.018 91 - 120 hari 6.292.000 lebih dari 120 hari 8.589.286.480 11.399.908.584 Penyisihan piutang tak tertagih (8.282.619.098) 3.117.289.486
2013 Rp 530.302.600 96.668.000 527.846.000 140.556.200 1.295.372.800 1.295.372.800
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank tertentu. Berdasarkan penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih adalah mencukupi untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tak tertagihnya piutang usaha. Tidak ada pembentukan ataupun penghapusan piutang tak tertagih selama periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013.
Ekshibit F/11 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 5. PIUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
2014 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( lihat catatan 31 ) : PT. Jakarta Steel Megah Utama 97.389.723.893 PT. Segoro Adidaya Steel 897.632.714 PT. Maxifero (Steel) Industri Co. Ltd 837.401.574 PT. Jakarta Steel Perdana Industry 752.257.196 99.877.015.377 Penyisihan piutang ragu-ragu (36.267.186.015) Jumlah
63.609.829.362
2013 Rp
105.695.974.523 897.632.714 837.401.574 694.646.726 108.125.655.537 (36.267.186.015) 71.858.469.522
Ekshibit F/12 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
6. PERSEDIAAN 2014 Rp Bahan baku Bahan pembantu Barang jadi
731.270.000 7.933.243.504 23.281.704.695 Jumlah 31.946.218.199 Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank tertentu.
2013 Rp 17.704.556.676 8.333.004.007 12.342.759.874 38.380.320.557
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing jenis akun persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat tidak terdapat persediaan yang rusak atau usang untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
2014 Rp Pajak Penghasilan Pasal 22 - lokal Pasal 22 - impor
2013 Rp
621.338.449 513.335.000
298.661.316 485.564.000
741.150.420 1.875.823.869
1.521.351.657 2.305.576.973
Bumi dan Bangunan
Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
Ekshibit F/13 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 UNI 2014 DAN 2013 8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN AKTIVA LANCAR LAINNYA 2014 Rp Biaya dibayar dimuka Asuransi Berdikari
-
77.315.004
-
-
3.296.786.494 20.712.546 8.869.099 19.097.781
22.430.546 8.869.099 11.692.256
3.345.465.920
120.306.905
Rekreasi Uang muka pembelian Impor Indah Prakasa Sentosa Pertamina Spare part Jumlah
2013 Rp
9. ASET TETAP 30 Juni 2014 Saldo awal Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Hak atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Kendaraan Inventaris kantor dan pabrik Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan Prasarana Mesin
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan Prasarana Mesin Kendaraan Inventaris kantor dan pabrik Nilai buku
38.719.860.000 4.782.578.705 16.631.288.796 616.077.762 744.625.575
Tambahan Rp
Penarikan Rp
-
-
38.719.860.000 4.782.578.705 16.631.288.796 616.077.762 847.525.575
-
61.597.330.838
102.900.000 -
61.494.430.838
102.900.000
4.521.438.737 16.404.041.029 616.077.427 670.985.070 22.212.542.263
5.828.916 26.166.798 11.727.000 43.722.714
39.281.888.575
Saldo akhir Rp
-
-
4.527.267.653 16.430.207.827 616.077.427 682.712.070 22.256.264.977 39.341.065.861
Ekshibit F/14 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 9. ASET TETAP (Lanjutan) 30 Juni 2013 Saldo awal Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Hak atas Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Kendaraan Inventaris kantor dan pabrik Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan Prasarana Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan Prasarana Mesin Kendaraan Inventaris kantor dan pabrik Nilai buku
Tambahan Rp
Penarikan Rp
Saldo akhir Rp
38.719.860.000 3.907.010.605 16.631.288.796 616.077.762 695.930.575
35.425.000
-
38.719.860.000 3.907.010.605 16.631.288.796 616.077.762 731.355.575
-
-
-
-
60.570.167.738
35.425.000
-
60.605.592.738
3.850.187.229 16.283.781.863 616.077.427 654.978.402 21.405.024.921
7.287.714 60.129.582 7.490.407 74.907.703
-
3.857.474.943 16.343.911.445 616.077.427 662.468.809 21.479.932.624
39.165.142.817
39.125.660.114
Pelepasan mesin dalam konstruksi dan rugi penurunan nilai berkaitan dengan perjanjian restrukturisasi hutang Perusahaan dengan Marubeni Corp, Japan (lihat Catatan 31). Hak atas tanah dan mesin telah dijadikan jaminan atas pinjaman bank (lihat Catatan 16). Pembebanan penyusutan tahun 2014 dan 2013 sebagai berikut :
Harga Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lain-lain
2014 Rp 25.368.008 5.670.702 12.684.004
2013 Rp 58.870.703 4.284.526 11.752.474
43.722.714
74.907.703
Ekshibit F/15 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 UNI 2014 DAN 2013
10. ASET LAIN-LAIN Perusahaan juga memiliki aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi yang terdiri dari :
Bangunan dan Prasarana Cikande Apartemen Casablanca
2014 Rp 7.835.292.403 7.835.292.403
2013 Rp 7.835.292.403 875.568.100 8.710.860.503
11. UANG JAMINAN Perusahaan juga memiliki aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi yang terdiri dari : 2014 Rp Karawang International Golf PLN Container sampah Jumlah
2013 Rp
374.535.000
312.763.500
72.020.000
72.020.000
200.000
200.000
446.755.000
384.983.500
Ekshibit F/16 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 12. HUTANG USAHA
2.014 Pihak Ketiga
Rp
Tetha Alphindo Century Teknika Alam Jaya Elmecon Giko Tekindo Metal Inti Psikindo Metal Ika Wira Niaga Indah Perkasa S Sumber Makmur Tri Tunggal Tri Tunggal Mandiri Steel William Lain-lain di bawah Rp5.000.000,-
2013 Rp
-
16.015.981
9.058.500
5.522.500
8.400.000
-
10.091.791
10.091.791
7.073.652
7.948.952
6.409.352
6.409.352
5.200.000
5.200.000
16.095.500
7.592.500
7.154.480
1.034.480
5.297.500
-
9.860.000
-
100.916.563 185.557.338
90.348.882 160.329.738
10.165.300
tanggal faktur sebagai berikut : Umur hutang Belum jatuh tempo
1.184.250
10.305.684
31-60 hari
17522772
9.346.230
61-90 hari
4.607.000
5.813.940
91-120 hari
35.955.756
7.968.182
126.287.560
126.898.702
185.557.338
160.332.738
lebih dari 120 hari Jumlah
Ekshibit F/17 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2014 DAN 2013 12. HUTANG USAHA (Lanjutan)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT. Jakarta Steel Megah Utama PT. Segoro Adidaya Steel PT. Maxifero (Steel) Industri Co., Ltd. PT. Jakarta Steel Perdana Industry
2014 Rp 7.128.710.820 4.454.257.500 757.635.228 26.687.621
8.158.976.345 4.454.257.500 757.635.228 26.687.621
12.367.291.169
13.397.556.694
2014 Rp Rincian umur hutang usaha hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur sebagai berikut : Umur hutang Belum jatuh tempo 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari lebih dari 120 hari Jumlah
2013 Rp
2013 Rp
991.623.100 4.647.199.822 4.607.000 1.124.420.539 5.599.440.708
1.864.793.568 5.606.504.880 453.105.098 5.473.153.148
12.367.291.169
13.397.556.694
Rincian berdasarkan mata uang Hutang Usaha Total berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 2014 2013 Rp Rp Mata uang Rupiah 12.552.848.507 13.557.889.432 US Dollar -
Ekshibit F/18 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
13. HUTANG LAIN-LAIN Deviden Koperasi Karyawan JKS Dunia Baja Jaya Abadi Lain-lain (Dengan jumlah dibawah Rp 20.000.000 ) Jumlah
2014 Rp 1.057.880.053
2013 Rp 1.057.880.053
2.145.000
186.264.409
3.965.000.000
-
23.119.372
23.119.372
5.048.144.425
1.267.263.834
14. HUTANG PAJAK
2014 Rp
2013 Rp
PPN Pajak Bumi dan Bangunan
113.574 308.982.624
214.444.897
Jumlah
309.096.198
214.444.897
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2014 Rp
2013 Rp
PLN
271.553.108
165.202.595
Gaji
218.547.299
200.053.222
-
824.374.000
Lain-lain (Dengan jumlah dibawah Rp 50.000.000 )
177.523.105
98.992.808
Jumlah
667.623.512
1.288.622.625
Bea Cukai
Ekshibit F/19 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 UNI 2014 DAN 2013 16. HUTANG INVESTOR Rupiah Abasca Financial Limited (AFL), Singapore sebelumnya Asia Strategic Fund (ASF), Singapore sebelumnya sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia sebelumnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebelumnya PT Bank Dagang Negara Indonesia sebelumnya PT Bank Permata ex Prima Ekspres Bank sebelumnya PT Bank Niaga sebelumnya PT Bank Lippo sebelumnya PT Bank Tamara sebelumnya PT Bank Tiara Asia Tbk Dollar Amerika Serikat Abasca Financial Limited (AFL), Singapore sebelumnya Asia Strategic Fund (ASF), Singapore sebelumnya sebelumnya PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk USD 12,743,499,15 (2010) dan (2009) sebelumnya PT Bank Lippo Tbk USD 3,887,342,83 (2010) dan (2009) sebelumnya PT Prima Express Bank USD 2,412,597,44 (2010) dan (2009) sebelumnya PT Bank Tiara Asia Tbk USD 1,532,671,81 (2010) dan (2009) sebelumnya PT Bank Niaga USD 3,282,011.52 (2010) dan (2009)
Jumlah
2014 Rp
2013 Rp
170.671.928.542 93.518.444.517 39.055.707.661 28.230.918.244 12.624.160.238 10.808.756.730 6.300.000.000 5.373.978.873 366.583.894.805
170.671.928.542 93.518.444.517 39.055.707.661 28.230.918.244 12.624.160.238 10.808.756.730 6.300.000.000 5.373.978.873 366.583.894.805
145.021.020.328
145.021.020.328
44.237.961.405
44.237.961.405
27.455.358.868
27.455.358.868
17.441.805.198
17.441.805.198
37.349.291.098 271.505.436.897
37.349.291.098 271.505.436.897
638.089.331.702
638.089.331.702
Hutang ke Abasca Financial Limited (AFL) merupakan hutang yang berasal dari Asia Strategic Fund (ASF), yang sebelumnya mengambil alih hak tagih atas hutang-hutang Perseroan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, hak atas tanah, mesin Perusahaan dan pihak-pihak hubungan istimewa (lihat catatan 4).
Ekshibit F/20 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 UNI 2014 DAN 2013 16. HUTANG INVESTOR ( Lanjutan )
Perusahaan dan Abasca Financial Limited (AFL), telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) pada tanggal 19 Desember 2005 sehubungan dengan rencana restrukturisasi hutang kepada AFL. Sesuai dengan MOU, AFL mengakui bahwa jumlah tagihannya kepada perusahaan sebesar Rp 262.821.825.092 dan USD 26.766.248. Pada tanggal 8 April 2009 telah dibuat suatu kesepakatan baru antara Abasca Finance Limited Singapura (pihak pertama) dengan perusahaan (pihak kedua), sebagai pengganti dari MOU tersebut dengan poin-poin kesepakatan sebagai berikut : a. Jumlah hutang pihak kedua kepada pihak pertama mengacu pada posisi neraca pihak kedua per 31 Desember 2008 yaitu sebesar Rp 366.583.894.805 dan USD 23,858,122.75 b. Pihak pertama membebaskan pihak kedua beban perhitungan bunga atas hutang pokok sampai dengan tanggal kesepakatan ini. c. Akan dilakukan Debt to Equity Swap atas hutang pihak kedua kepada pihak pertama, yang jumlahnya akan ditentukan pada saat pelaksanaan Debt to Equity Swap tersebut nantinya, yang tujuannya untuk menghilangkan defisit ekuiti pada neraca pihak kedua. d. Untuk keperluan debt to equity swap tersebut kedua belah pihak sepakat untuk mengkonversi hutang-hutang pihak kedua kepada pihak pertama sebagaimana tersebut pada poin a diatas, seluruhnya menjadi hutang dalam bentuk mata uang Rupiah, dengan kurs konversi pada tanggal 8 April 2009 dengan nilai kurs USD 1 sebesar Rp 11.380,- dan posisi hutang pihak kedua kepada pihak pertama menjadi sebesar Rp 638.089.331.702,-. e. Sejak tanggal perjanjian ini sampai tanggal dilakukan debt to equity swap, pihak pertama membebaskan pihak kedua beban bunga atas hutang-hutang tersebut. f. Apabila masih terdapat selisih lebih atas hutang setelah dikurangi dengan jumlah yang dikonversi menjadi ekuiti ( debt to equity swap ), maka sisanya menjadi hutang pihak kedua kepada pihak pertama yang penyelesaiannya akan diatur dalam kesepakatan yang dibuat setelah dilakukan debt to equity swap tersebut. Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan (Juni 2014) implementasi tersebut masih dalam proses.
Ekshibit F/21 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2014 DAN 2013 17. PENYISIHAN UANG JASA KARYAWAN Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja menerbitkan Keputusan No. Kep-150/Men/2000 mengenai aturan besarnya kompensasi disertai ketentuan yang mengatur pemberian kompensasi tersebut (perhitungan besarnya kompensasi direvisi dengan Undang-Undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan). Berdasarkan ketentuan tersebut Perusahaan diharuskan membayar uang jasa dan kompensasi sehubungan dengan pengunduran diri karyawan atas dasar jumlah tahun masa kerja dan gaji, apabila pengunduran diri memenuhi ketentuan dalam Keputusan tersebut. Penyisihan atas uang jasa karyawan per 30 Juni 2014 ditentukan berdasarkan perhitungan internal dan disajikan sebagai beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 7.434.064.573,- dan termasuk amortisasi biaya jasa lalu yang ditangguhkan. Perhitungan penyisihan menggunakan metode “Projected Unit Credit Method” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut : Tingkat diskonto : 10 % Kenaikan gaji tahunan : 5% Usia pensiun : 55 Tahun 18. MODAL SAHAM Sampai dengan akhir periode, modal saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham, terdiri dari : Pemegang saham Saham Nominal Helai Rp % PT Devisi Multi Sejahtera PT Matahari Diptanusa Thee Ning Khong Masyarakat
.
45.847.000 43.000.000 2.000.000 59.153.000
22.923.500.000 21.500.000.000 1.000.000.000 29.576.500.000
30,56 28,67 1,33 39,44
150.000.000
75.000.000.000
100,00
Ekshibit F/22 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2014 DAN 2013
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Agio saham merupakan kelebihan penyetoran modal yang berasal dari selisih kurs pada tahun 1980 dan kelebihan setoran modal atas nilai nominal saham pada tahun 1997.
20. PENJUALAN 2014 Rp
2013 Rp
Besi Beton Besi Lainnya
19.365.464.371 1.865.857.500
29.753.765.749 1.665.495.000
Jumlah
21.231.321.871
31.419.260.749
Ekshibit F/23
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 21. BEBAN POKOK PENJUALAN 2014 Rp
2013 Rp
Bahan Baku Yang Digunakan Upah Buruh Langsung Beban pabrikasi Listrik, air dan solar Bahan pembantu Upah buruh tidak langsung Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan Lain - Lain
24.442.920.000 1.150.304.919
22.760.092.800 1.299.894.168
1.147.050.583 2.041.371.013 1.382.108.389 242.403.125 25.368.008 380.072.953
1.218.359.658 2.256.432.744 1.416.263.197 211.414.202 58.870.703 208.791.228
Jumlah Beban Pabrikasi
5.218.374.071
5.370.131.732
Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal Tahun Akhir Juni
30.811.598.990
29.430.118.700
12.561.044.117 (23.281.704.695)
11.983.036.837 (12.342.759.874)
Beban Pokok Penjualan
20.090.938.412
29.070.395.663
Ekshibit F/24 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 UNI 2014 DAN 2013 22. BEBAN USAHA
2014 Rp Beban penjualan Gaji dan tunjangan karyawan Jasa profesional Promosi dan iklan Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Pajak & perijinan Iuran Ke-anggotaan, Audit, Konsultan & Notaris Perbaikan & pemeliharaan Perjalanan Dinas Jasa bisnis (representasi) Penyusutan & Amortisasi Komunikasi Perlengkapan Kantor Air, Listrik & Gas Pendidikan & riset Asuransi Lain-lain
Jumlah Beban Usaha
2013 Rp
8.525.800 8.525.800
25.314.500 6.277.488 31.591.988
1.983.914.156 182.078.289
1.638.135.132 330.767.240
122.500.000 113.221.291 25.540.500 12.200.000 5.670.702 7.113.705 54.794.500 1.790.200 16.665.000 937.406 2.000.000
105.500.000 63.096.982 26.655.000 12.800.000 4.284.526 6.844.067 15.404.000 2.002.000 24.064.000 2.556.991 6.970.400
2.528.425.749
2.239.080.338
2.536.951.549
2.270.672.326
23. PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA
2014 Rp Pendapatan bunga - bersih Bunga jasa giro
63.610.882
2013 Rp 15.879.113
Ekshibit F/25 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 24. LABA (RUGI) SELISIH KURS 2014 Rp
2013 Rp
Lain-lain Ika Wira Niaga Karawang Golf Int'l Lain-lain
(27.279.000) 10.322.832
8.158.500 69.032.470
Jumlah
(16.956.168)
77.190.970
25. BEBAN BANK 2014 Rp
2013 Rp
7.840.642
8.876.114
7.840.642
8.876.114
Biaya Administrasi PT. Bank Mandiri & BCA Jumlah 26. RUPA-RUPA ( BEBAN ) HASIL
2014 Rp Kerugian tidak produksi Penerimaan Claim Penjualan crope Discrapkan billet riject Sewa Gudang Sewa Apartemen Lain-lain ( saldo dibawah Rp 2.000.000 ) Jumlah
2013 Rp
(2.025.936.398) -
(720.225.986) 47.361.937 3.905.000
821 (2.025.935.577)
(668.959.049)
Ekshibit F/26 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
27. POS LUAR BIASA Pada tanggal 11 February 2005 telah ditandatangani perjanjian penyelesaian hutang kepada Marubeni Corportion, Jepang dan Marubeni Singapore Pte, Limited ("Marubeni Corporation Group"). Penyelesaian hutang Hyundai Via Marubeni dan Marubeni Singapore (lihat catatan 30). Perjanjian tersebut menghapusbukukan pokok pinjaman dan bunga atas hutang Perusahaan sebesar USD2,848,269.05. Penyelesaian hutang ini merupakan upaya yang dilakukan Perusahaan sejak bulan Juni 2004 karena mengalami kesulitan keuangan. Atas penghapusan ini Perusahaan mendapatkan potongan hutang sebesar USD2.692.629,16 dan hanya berkewajiban membayar sebesar USD155,639.89, jumlah ini dibayar dalam dua bulan, pembayaran pertama dilakukan Perusahaan tanggal 28 Februari 2005 sebesar USD83,333.33 dan pelunasan dilakukan tanggal 28 Maret 2005 sebesar USD72,306.56. Pada tanggal 31 Desember 2004, Perusahaan mencatat hutang tersebut sebesar USD2,965,508.94 sehingga Perusahaan berpotensi memperoleh laba atas transaksi tersebut pada tahun 2005 sebesar USD2,809,869.05. (lihat Catatan 15). 28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan melakukan transaksi penjualan, pembelian dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : a. Perusahaan menjual mayoritas produknya sehingga menimbulkan saldo piutang usaha dengan rincian sebagai berikut : 2014 Rp PT. Jakarta Steel Megah Utama PT. Maxifero (Steel) Industry Co., Ltd. PT. Segoro Adidaya Steel PT. Jakarta Steel Perdana Industries Penyisihan piutang tak tertagih Bersih
2013 Rp
55.672.316.624 28.729.713.429 26.282.107.417 4.565.056.144 115.249.193.614 (38.714.549.860)
52.627.747.899 28.729.713.429 26.282.107.417 4.565.056.144 112.204.624.889 (38.714.549.860)
76.534.643.754
73.490.075.029
Ekshibit F/27 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA b. Perusahaan membeli material berupa billet dan bahan pembantu sehingga menimbulkan saldo hutang usaha dengan rincian sebagai berikut :
2014 Rp PT Jakarta Steel Megah Utama PT Maxifero ( Steel ) Industry Co., Ltd. PT Segoro Adidaya Steel PT Jakarta Steel Perdana Industries Bersih
2013 Rp
7.128.710.820 757.635.228 4.454.257.500 26.687.621
8.158.976.345 757.635.228 4.454.257.500 26.687.621
12.367.291.169
13.397.556.694
c. Perusahaan juga telah transaksi di luar kegiatan usaha normal Perusahaan dengan rincian sebagai berikut : Piutang lain-lain 2014 2013 Rp Rp
PT Jakarta Steel Megah Utama PT Segoro Adidaya Steel PT Maxifero ( Steel ) Industry Co., Ltd. PT Jakarta Steel Perdana Industries Penyisihan piutang tak tertagih Bersih
97.389.723.893 897.632.714 837.401.574 752.257.196 99.877.015.377 (36.267.186.015)
105.695.974.523 897.632.714 837.401.574 694.646.726 108.125.655.537 (36.267.186.015)
63.609.829.362
71.858.469.522
Ekshibit F/28 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
29.
TRANSAKSI DENGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
PIHAK
YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
d. Perusahaan juga mempunyai pinjaman kepada pemegang saham sehubungan dengan pelunasan pinjaman Perusahaan ke Deutsche Bank. Hutang pemegang saham
The Kwen Ie PT Matahari Diptanusa
2014 Rp
2013 Rp
7.912.100.320 6.870.975.980
7.912.100.320 6.870.975.980
14.783.076.300
14.783.076.300
e. Pada tanggal 15 Februari 2002 Pinjaman dari Standard Chartered Bank (SCB) tersebut telah dinyatakan lunas berdasarkan Surat No. PK/RCC/STFL/003/V/99. Setelah SCB mendebit rekening Deposito atas nama Pemegang Saham yaitu The Kwen Ie sebesar Rp 10.000.000.000,- untuk membayar pokok pinjaman sebesar Rp 8.658.601.315 dan bunga sebesar Rp 3.507.666.688. Atas pelunasan tersebut posisi hutang Perseroan berubah menjadi hutang kepada pemegang saham. Selanjutnya atas mutasi yang terjadi sampai dengan tanggal 30 Juni 2014 maka posisi hutang ke pemegang saham adalah Rp 14..783.076.300,-. Pada tanggal 13 Oktober 2000 Pinjaman dari Deutsche Bank (DB) tersebut telah dinyatakan lunas. Setelah mendebit rekening Deposito atas nama Pemegang Saham yaitu Rebecca The sebesar USD 746,200.43 atau Rp 6.870.975.980 untuk membayar pokok pinjaman sebesar Rp 4.768.218.000,- dan bunga sebesar Rp 615.665.850,-. Atas pelunasan tersebut posisi hutang Perseroan berubah menjadi hutang kepada pemegang saham.
Ekshibit F/29 PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013 29.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Sifat hubungan dengan Perusahaan
Hubungan dengan Perusahaan
PT Jakarta Steel Megah Utama (JSMU)
Mempunyai sebagian pemegang saham yang sama
Penjualan dan pembelian bahan baku, besi beton dan aktiva, pembayaran uang muka pembelian tanah dan penggunaan fasilitas ”Letters of Credit” Perusahaan oleh JSMU, oleh karenanya semua beban terkait yang timbul menjadi beban JSMU.
PT Jakarta Steel Perdana Industri (JSPI)
Mempunyai sebagian pemegang saham dan komisaris yang sama
Penjualan dan pembelian bahan baku danbesi beton, pinjaman kas.
PT Segoro Steel
Adidaya
Mempunyai sebagian pemegang saham yang sama
Penjualan dan pembelian bahan baku dan besi beton serta pinjaman kas.
PT Maxifero (Steel) Industry Co, Ltd (Maxifero)
Mempunyai sebagian komisaris yang sama
Penjualan dan pembelian bahan baku dan besi beton, serta pinjaman kas.
Ekshibit F/30
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
29.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) PT Bank Global Internasional Tbk
PT Bank Internasional
Baja
The Kwen Ie
PT Diptanusa
Matahari
Mempunyai sebagian komisaris yang sama Mempunyai sebagian pemegang saham dan komisaris yang sama
Pembukaan rekening koran.
Mempunyai posisi wakil presiden direktur
Perusahaan pinjaman kas.
mempunyai
Mempunyai saham dalam Perusahaan
Perusahaan pinjaman kas.
mempunyai
Pembukaan rekening koran.
Ekshibit F/31
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
30.
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
2014 Valas Aset Kas - US Dollar Bank - US Dollar Bank - Euro
IDR Rupiah
31,00 1.686,77 5.526,78
Jumlah Aset
31.
371.039 20.188.950 90.268.401 110.828.390
Kewajiban Pinjaman Bank Pihak ketiga Hutang Usaha Pihak ketiga
-
-
Jumlah Kewajiban
-
-
Aset bersih
-
110.828.390
KELANGSUNGAN HIDUP Sebagai dampak berkelanjutan dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997, dimana sejak saat itu seluruh fasilitas perbankan yang diterima Perseroan dibekukan, dengan dialihkannya seluruh masalah kredit perbankan yang tertunggak dari bank asal pemberi kredit ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Sejak tahun 2002 BPPN telah mengubah kebijakannya terhadap masalah hutang kepada para debiturnya, dengan menghentikan seluruh proses restrukturisasi hutang
Ekshibit F/32
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
31.
KELANGSUNGAN HIDUP (Lanjutan) dan menempuh program baru yang dikenal dengan nama PPAK (Program Penjualan Assets Kredit), termasuk didalamnya seluruh hutang-hutang perseroan kepada BPPN. Dengan program tersebut, seluruh hutang-hutang Perseroan ditawarkan untuk dijual kepada publik investor yang berminat. Pada tahun 2003, perseroan telah menerima pemberitahuan dari pihak BPPN, bahwa seluruh hutang-hutang perseroan kepada BPPN, telah dialihkan/dijual kepada investor baru, yaitu Asia Strategic Fund (ASF) yang berdomisili dan berkantor pusat di Century Yard, Cricket Square, Hutchins Drive, George Town, Grand Cayman, British West Indies. Berdasarkan akta pengalihan hutang (cessie) notaris Imas Fatimah No. 8 tanggal 5 November 2003, nilai hutang Perseroan yang telah dialihkan tersebut sebesar Rp262.821.825.092 dan USD26.766.248. Pada tanggal 31 Januari 2005, ASF telah mengalihkan hak tagihnya kepada Abasca Financial Limited, Singapura. Sampai dengan tanggal laporan, belum ada perjanjian/kesepakatan antara perseroan dengan Abasca Financial Limited, Singapura, mengenai restrukturisasi hutang Perseroan kepada investor tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan telah mengalami defisiensi modal sebesar Rp 491.033.834.033,- ; sehingga menimbulkan ketidakpastian signifikan mengenai kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan akan dapat merealisasikan aktiva dan menyelesaikan pembayaran kewajiban dalam bisnis normal Perusahaan dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, dan tidak mencakup adanya penyesuaiannya sebagai akibat adanya ketidakpastian tentang kelangsungan hidup Perusahaan. Dalam memberikan respon terhadap kondisi ekonomi tersebut, Perusahaan telah menempuh tindakan-tindakan antara lain sebagai berikut:
Ekshibit F/33
PT JAKARTA KYOEI STEEL WORKS Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013
31.
KELANGSUNGAN HIDUP (Lanjutan) -
Menerapkan program pengurangan biaya. Meningkatkan upaya penagihan atas piutang Perusahaan. Mengusahakan penggunaan bahan baku lokal. Kombinasi antara pesanan dan memproduksi secara kontinyu dengan menggunakan pola kerjasama antar perusahaan group.
Perusahaan juga telah menerima komitmen dan konfirmasi tertulis dari pemegang saham utama mengenai kesanggupan untuk memberikan bantuan keuangan, agar Perusahaan dapat melanjutkan usahanya secara berkesinambungan.