LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1 2 3 4 5 - 138
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan kembali Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Setelah dikurangi cadangan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp.4.413.231.344 dan Rp.4.323.584.667, per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Piutang lain-lain
2f,2h,2i,4,5,34,35
37.102.057.881
43.437.751.481
2j,3,4,6,35
61.031.850.280
95.034.218.072
7,34,35
1.561.813.888
154.315.882
Persediaan setelah dikurangi cadangan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp.657.267.101, Rp.583.777.908, per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012
2k,4,8
5.749.225.077
4.436.575.423
Pajak dibayar dimuka
2s,23
17.349.680.780
17.361.630.680
Biaya dibayar dimuka
21,7
16.643.088.378
15.215.874.998
139.437.716.284
175.640.366.536
2i,4,9
7.717.891.728
7.056.050.723
2g,4,20,35
15.526.730.768
12.680.891.309
4,10
33.187.564.470
28.472.259.000
1.143.913.465.851
1.157.755.556.715
1.690.869.461
1.068.978.316
58.515.263
58.515.263
2.044.370.512
2.063.508.845
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.204.139.408.053
1.209.155.760.171
JUMLAH ASET
1.343.577.124.337
1.384.796.126.707
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Biaya dibayar dimuka setelah dikurangi bagian biaya yang akan diamortisasi dalam waktu lebih dari satu tahun Piutang pihak berelasi Uang muka Aset tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp.559.484.347.656, Rp.464.972.631.514, per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Aset pajak tangguhan Goodwill bersih Aset lain-lain
2m,3,4,11,28,29b,36 2r,4,26d 2j,4 2p,4,12
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1a
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan kembali Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha
2i,4,13,34,35
10.091.520.298
13.603.727.225
Utang lain-lain
2i,4,13,34,35
540.937.521
426.004.278
Biaya masih harus dibayar
2i,4,13,34,35
-
18.758.563
951.082.948
853.065.648
2r,4,26b,35
10.277.682.553
8.081.192.446
Uang muka pelanggan Utang pajak
2i,4,16,35
Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap
2i,4,17,34,35
156.664.783.591
175.384.359.851
2i,2o,4,18,34,35
90.461.385.225
94.940.959.619
2i,19,35
10.772.715.621
10.427.668.211
279.760.107.757
303.735.735.841
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap Utang lain-lain pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan paskakerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
2i,4,17,34,35
292.188.415.157
327.101.451.733
2i,2o,4,18,34,35
76.541.670.865
80.331.952.298
2i,19,35
87.744.941.278
84.934.492.571
2g,2i,4,20,35
5.821.218.121
5.821.218.121
2r,4,26d,35
77.680.346.391
66.059.742.538
2q,3,21,35,29b
4.899.136.075
4.899.136.075
544.875.727.887
569.147.993.336
824.636.835.644
872.883.729.177
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1b
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan kembali
Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Modal saham – nilai nomina Rp.100 per saham per 30 Juni 2013 dan Rp.1.000.000 per saham per 31 Desember 2012 Modal dasar 6.380.000.000 saham per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.250.000.000 saham per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Modal proforma yang berasal dari transaksi entitas sepengendali Selisih nilai transaksi restrukturisasi yang berasal dari entitas sepengendali
22
325.000.000.000
325.000.000.000
23
-
-
2.868.569.914
2.868.569.914
Saldo laba
190.263.192.555
184.008.898.034
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan
518.131.762.469
511.877.467.948
809.526.224
34.929.582
518.941.288.693
511.912.397.530
1.343.577.124.337
1.384.796.126.707
Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS
2e,4,24
25
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1c
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan kembali Catatan
PENDAPATAN USAHA BERSIH
2n,2t,27,33
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2n,2t,28
LABA KOTOR
30 Juni 2013
30 Juni 2012
371.322.093.555
308.572.885.813
(227.548.802.456)
(184.476.242.362)
143.773.291.099
124.096.643.451
Beban pemasaran
2n,2t,29a
(16.258.521.384)
(14.921.803.439)
Beban umum dan administrasi
2n,2t,29b
(25.359.608.974)
(21.825.491.229)
2n,2t,4,29c
(48.149.333.856) 3.718.455.823
(49.246.619.193) 13.747.084.613
57.724.282.708
51.849.814.203
2r,26c
(2.208.624.430)
(3.612.216.712)
2r,3,26c
(11.410.559.190)
(6.645.817.682)
(13.619.183.620)
(10.258.034.394)
44.105.099.088
41.591.779.809
-
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
44.105.099.088
41.591.779.809
Jumlah laba (rugi) komprehensif bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
43.064.326.519 1.040.772.569
41.680.467.492 (88.867.683)
LABA NETO
44.105.099.088
41.591.779.809
13,57
261.320
Beban keuangan Lain-lain bersih
2n,2t,4,30,33
LABA SEBELUM PAJAK
PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah pajak penghasilan LABA SESUDAH PAJAK PENGHASILAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
PER SAHAM DASAR
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Modal Proforma
Modal Saham
yang Berasal
Selisih Nilai
dari Transaksi
Transaksi
Saldo Laba Yang
Jumlah Ekuitas Yang
Restrukturisasi dengan
Restrukturisasi
Belum Ditentukan
Kepada
Kepentingan
Entitas Sepengendali
Entitas Sepengendali
Penggunaannya
Pemilik Induk
Non-Pengendali
Jumlah Ekuitas
107.735.529.929
268.729.893.518
(5.550.494)
268.724.343.024
Dapat Diatribusikan
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012
159.500.000.000
1.010.554.707
483.808.882
Penambahan modal disetor
165.500.000.000
-
-
-
165.500.000.000
-
165.500.000.000
-
-
-
76.290.995.651
76.290.995.651
300.458
76.291.296.109
-
-
-
(17.627.546)
(17.627.546)
17.627.546
-
-
(1.010.554.707)
-
-
(1.010.554.707)
-
(1.010.554.707)
-
-
2.384.761.032
-
2.384.761.032
-
2.384.761.032
-
-
-
-
-
22.552.072
22.552.072
325.000.000.000
-
2.868.569.914
184.008.898.034
511.877.467.948
34.929.582
511.912.397.530
Penambahan modal disetor
-
-
-
-
-
-
-
Laba komprehensif tahun berjalan
-
-
-
43.064.326.519
43.064.326.519
1.040.772.569
44.105.099.088
Perubahan modal proforma
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba komprehensif tahun berjalan Selisih transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali Perubahan modal proforma Perubahan selisih nilai transaksi entitas sepengendali Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
Perubahan selisih nilai transaksi entitas sepengendali
-
Pembagian deviden atas saham
-
-
(36.810.031.998)
-
(36.810.031.998)
Perubahan kepentingan non-pengendali
-
-
-
-
-
(266.175.927)
(266.175.927)
325.000.000.000
-
2.868.569.914
190.263.192.555
518.131.762.469
809.526.224
518.941.288.693
Saldo pada tanggal 30 Juni 2013
-
(36 (36.810.031.998)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Angka disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan kembali 30 Juni 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan (pembayaran) kas dari pelanggan
31 Desember 2012
405.324.461.347
599.102.161.836
Penerimaan (pembayaran) kepada pemasok dan beban operasi
(73.280.261.007)
(231.006.598.054)
Penerimaan (pembayaran) kepada karyawan
(52.179.713.712)
(90.157.471.552)
(2.184.540.207)
(2.021.553.025)
Penerimaan (pembayaran) pajak Penerimaan penghasilan bunga
46.617.528
277.271.726
Penerimaan lainnya
3.883.519.633
3.025.119.042
Pembayaran lainnya
(48.545.469)
(4.627.131.892)
281.561.538.113
274.591.798.081
(80.669.625.278)
(100.446.490.145)
-
54.969.477.629
(201.581.669)
(2.925.762.418)
(2.815.302.791)
(2.662.231.210)
Arus Kas Diperoleh untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Pelepasan aset tetap Penambahan investasi anak perusahaan Pemberian piutang pihak berelasi Penerimaan piutang pihak berelasi
1.640.236.843
25.028.874.324
(4.715.305.470)
(28.472.259.000)
Perolehan aset lain-lain
19.138.333
(763.344.549)
Pelepasan aset lain-lain
-
26.753.967
(86.742.440.032)
1.243.000.000 (54.001.981.402)
Setoran modal
-
165.500.000.000
Setoran modal PT TLI
-
2.250.000.000
Pembayaran utang bank
(91.383.762.836)
(96.388.886.153)
Pembayaran sewa pembiayaan
(56.958.617.336)
(88.639.881.439)
Pembayaran utang pembelian aset tetap
(6.651.629.603)
(12.400.047.900)
Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi
1.703.400.000
5.837.130.892
Pembayaran pinjaman dari pihak berelasi
(734.819.486)
(147.637.514.817)
Pemberian uang muka
Penerimaan pelepasan investasi saham entitas anak Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran bunga Arus Kas Diperoleh untuk Aktivitas Pendanaan
(47.129.362.420)
(97.693.663.131)
(201.154.791.681)
(269.172.862.548)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS (6.335.693.600)
(48.583.045.869)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
43.437.751.481
92.020.797.350
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
37.102.057.881
43.437.751.481
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha (“Perusahaan”) dan entitas anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup”) bergerak di bidang jasa transportasi dan bidang persewaan alat berat. PT Cipaganti Citra Graha didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.278 tanggal 30 September 1994, dibuat dihadapan Tien Norman Lubis, S.H., Notaris di Bandung, akta mana telah diubah masing-masing melalui Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Cipaganti Citra Graha No.1 tanggal 5 Oktober 2001 dan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Cipaganti Citra Graha No.6 tanggal 30 Mei 2002, keduanya dibuat dihadapan Nani Sufiany, S.H., Notaris di Bandung, akta-akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-19159 HT.01.01.TH.2002, tanggal 3 Oktober 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung di bawah No.516/BH.10.11/XII/2002 tanggal 18 Desember 2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.69, Tambahan No.8386 tertanggal 27 Agustus 2004. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Cipaganti Citra Graha No.26, tanggal 10 September 2012, dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta Utara. Akta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui keputusan No.AHU-53033.AH.01.02.Tahun 2012 tertanggal 12 Oktober 2012 dengan Daftar Perusahaan No.AHU-0089898.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 12 Oktober 2012. Dalam Akta tersebut para pemegang saham antara lain memberikan persetujuan untuk: a.
Merubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan diantaranya: 1. Untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. 2. Perubahan status Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. 3. Perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan tentang Maksud dan Tujuan Perusahaan. 4. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari semula Rp.1.000.000 menjadi Rp.100 per lembar sahamnya.
5
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan (lanjutan) b.
Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) lembar saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat.
Pada tanggal 21 Februari 2013, status perusahaan telah berubah dari Perusahaan terbuka menjadi Perusahaan tertutup berdasarkan Akta No.104, Notaris Humberg Lie, S.H. Kemudian pada tanggal 9 Maret 2013, status perusahaan telah berubah kembali dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka berdasarkan Akta No.23 Notaris Humberg Lie, S.H. Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui Surat No.5.192/D.04/2013, Perusahaan telah mendapat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dari Dewan Komisioner Otorisasi Jasa Keuangan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di bidang jasa transportasi dan bidang persewaan alat berat. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi beberapa bidang jasa, termasuk jasa transportasi, pertambangan, perdagangan, perindustrian dan perbengkelan. Kegiatan utama yang dilaksanakan Perusahaan dan entitas anak saat ini adalah di bidang jasa transportasi dan jasa persewaan alat berat. Disamping itu, melalui entitas anak Perusahaan melaksanakan jasa perdagangan batubara. Perusahaan memiliki ijin trayek untuk usaha jasa transportasi dari Dinas Perhubungan di beberapa kota di Indonesia, sedangkan entitas anak (PT Cipaganti Inti Resources) memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi khusus pengangkutan dan penjualan batu bara. PT Cipaganti Global Corporindo adalah entitas induk akhir (ultimate parent of the group) dari perusahaan dan entitas anak (catatan 1c) selanjutnya secara bersama disebut sebagai Grup. Perusahaan berdomilisi dan berkantor pusat di Jalan Gatot Subroto No.94, Bandung – Jawa Barat dan memiliki perusahaan anak dan 8 (delapan) kantor cabang yang tersebar di Bandung, Jakarta, Tasikmalaya, Balikpapan, Banjarmasin, Pekanbaru, Surabaya, Samarinda dan kota-kota di Indonesia.
6
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b.
Rencana Penawaran Saham Perdana Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1994. Perusahaan tergabung dalam Grup Cipaganti. Perusahaan berencana akan melakukan penawaran umum perdana sahamnya di Bursa Efek Indoensia.
c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki beberapa entitas anak. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut: Total asset sebelum Prosentase Kepemilikan
Tahun
eliminasi (Rp. Juta)
Operasi
30 Juni
31 Desember
30 Juni
31 Desember
Komersial
2013
2012
2013
2012
Kepemilikan Langsung: PT Grand Transportasi Sejahtera (GTS)
2007
99,20%
99,20%
PT Star Line (SL)
2008
99,00%
99,00%
4.000
4.550
PT Cipaganti Inti Resources (CIR)
2008
99,90%
99,90%
12.643
19.147
PT Cipaganti Heavy Equipment (CHE)
2008
99,00%
99,00%
1.040
1.040
PT Transportasi Lintas Indonesia (TLI)
2008
99,00%
99,00%
21.976
20.423
7
19.523
17.124
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Langsung PT Grand Transportasi Sejahtera (GTS) Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham GTS pada tahun 2010 dengan membeli saham GTS dari Aditya Warman N (pihak ketiga) sebanyak 200 saham, dari Ir. Achamad Hilman N. (pihak ketiga) sebanyak 100 saham, dari Nurlaily Malik (pihak ketiga) sebanyak 150 saham dan dari Jhon Hendri (pihak ketiga) sebanyak 45 saham, sehingga total saham yang diakuisisi sebanyak 495 saham atau sebesar 99,00% dari saham beredar. Dari transaksi pengambilalihan GTS, perusahaan mencatat adanya (goodwill) sebesar: Nilai buku per tanggal transaksi
Rp.
438.054.505
Porsi yang diambil alih – 99% Nilai perolehan Goodwill Amortisasi pada tahun 2010 Nilai sisa
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
433.673.960 495.000.000 (61.326.040) 2.810.777 (58.515.263)
Nilai wajar 100% saham GTS per 31 Desember 2009 berdasarkan hasil penilaian KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan dalam laporannya No.104.5/IAI-1/LPC/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010, adalah sebesar Rp.500.300.000. Harga perolehan saham yang diambilalih perusahaan adalah sebesar nilai nominal saham yang diambilalih yaitu sebesar Rp.495.000.000 dan dibayarkan secara tunai. Perusahaan mencatat selisih lebih antara nilai buku per tanggal transaksi dan nilai perolehan saham ini sebagai goodwill dalam laporan keuangan konsolidasi.
8
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Langsung (lanjutan) PT Grand Transportasi Sejahtera (GTS) (lanjutan) Pada tahun 2011, Perusahaan membeli kembali 1 saham GTS milik Rubijanto Setiabudi (pihak berelasi), sehingga Perusahaan memiliki 496 saham GTS atau 99,20% dari saham beredar milik GTS. Atas goodwill tersebut dalam tahun 2010 telah diamortisasi sebesar Rp.2.810.777. Selanjutnya berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010) tentang Kombinasi Bisnis yang berlaku efektif 1 Januari 2011, goodwill tersebut tidak diamortisasi lagi namun dilakukan penilaian atas terjadinya penurunan nilai. Per 30 Juni 2013 manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill tersebut. GTS berdiri dengan nama PT. Grand Transportasi Sejahtera didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 33, tanggal 6 Agustus 2007, yang dibuat di hadapan Ingrid Lannywaty, S.H., Notaris di Jakarta, akta telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.W7-10367 HT.01.01-TH.2007 tanggal 19 September 2007 dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta dengan Nomor TDP 070415027678, hingga saat ini GTS belum menerima Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) atas Akta Pendirian. GTS bergerak dibidang perdagangan barang, berkedudukan di Jakarta. PT Star Line (SL) Perusahaan mengakuisisi 94,90% saham SL pada tahun 2010 dengan membeli saham SL dari Mochamad Djufri (pihak ketiga) sebanyak 125 saham, dari Erizal Sofyan (pihak ketiga) sebanyak 2.320 saham, dan dari Abdullah Muhammad (pihak ketiga) sebanyak 2.300 saham, sehingga total saham yang diakuisisi sebanyak 4.745 saham atau sebesar 94,90% dari saham beredar.
9
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) PT Star Line (SL) (lanjutan) Dari transaksi pengambilalihan SLI, perusahaan mencatat adanya selisih antara nilai wajar dengan nilai transaksi (goodwill) sebesar Rp.0. Nilai buku per tanggal transaksi
Rp.
500.000.000
Porsi yang diambil alih – 94,9%
Rp.
Harga perolehan Goodwill
Rp. Rp.
474.500.000 474.500.000 -
Nilai wajar 100% saham SLI berdasarkan hasil penilaian KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan dalam laporannya No.126.1/IAI-1/LPC/VIII/2010 tanggal 5 Agustus 2010, adalah sebesar Rp. 500.200.000. Harga perolehan saham adalah sebesar nilai nominal saham yang diambil alih yaitu sebesar Rp.474.500.000 dan dibayarkan secara tunai. Perusahaan mencatat selisih lebih antara nilai buku per tanggal transaksi dan nilai buku harga perolehan saham ini sebagai goodwill dalam laporan keuangan konsolidasi. Tahun 2011, Perusahaan membeli kembali 5 saham SL milik Erizal Sofyan (pihak ketiga), sehingga total saham SL yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebanyak 4.750 saham atau sebesar 95,00% dari saham beredar. Tahun 2012, Perusahaan membeli kembali 200 saham SL milik Julia Sri Redjeki Setiabudi (pihak berelasi), sehingga total saham SL yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebanyak 4.950 saham atau sebesar 99,00% dari saham beredar. SL berdiri berdasarkan Akta Pendirian No.9, tanggal 12 Agustus 2008, yang dibuat dihadapan Nenny Yusni Hendriani, S.H., Notaris di Kota Bandung, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-60644.AH.01.01 tahun 2008, tanggal 10 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.88, tanggal 31 Oktober 2008, Tambahan No.21852. SL bergerak dibidang jasa angkutan, berkedudukan di Bandung.
10
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Langsung (lanjutan) PT Cipaganti Inti Resources (CIR) Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham CIR pada tahun 2011 dengan membeli saham SL dari PT Cipaganti Global Corporindo (pihak berelasi) sebanyak 999 saham. CIR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.4, tanggal 23 Juni 2008, yang dibuat di hadapan Gitta Ramadhyana Karmas, S.H., Notaris di Kabupaten Sumedang, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-07912.AH.01.01. Tahun 2009 tertanggal 19 Maret 2009, dengan Daftar Perusahaan No.AHU-0009541.AH.01.09 tahun 2009 tanggal 19 Maret 2009, akta mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.14 tanggal 18 Februari 2011 Tambahan No.2022 (”BNRI”). CIR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, berkedudukan di Bandung. Dari transaksi akuisisi CIR, terdapat selisih antar nilai buku aset bersih dengan nilai transaksi (STRES) sebesar Rp.2.232.449.559, sebagai berikut: Nilai buku aset bersih
Rp.
3.234.684.243
Bagian aset bersih yang diambilalih – 99,90%
Rp.
Harga perolehan STRES
Rp. Rp.
3.231.449.559 (999.000.000) 2.232.449.559
Nilai wajar 100% saham CIR per tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.043.4/IA-1/LPC/III/2011 tanggal 22 Maret 2011, adalah sebesar Rp.1.015.500.000. Perusahaan membayar harga perolehan akuisisi tersebut sebesar nilai nominal saham yang diambil alih yaitu sebesar Rp.999.000.000 dan dibayarkan secara tunai. Perusahaan mencatat selisih lebih antara nilai buku dan harga perolehan dalam akun selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
11
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Langsung (lanjutan) PT Cipaganti Heavy Equipment (CHE) Perusahaan mengakuisisi 99,00% saham CHE pada tahun 2012 dengan membeli saham CHE dari PT Cipaganti Global Corporindo (pihak berelasi) sebanyak 990 saham. CHE didirikan dengan nama PT Cipaganti Borneo Energi Persada berdasarkan Akta Pendirian No.3, tanggal 23 Juni 2008, yang dibuat di hadapan Gitta Ramadhyana Karmas, S.H., Notaris di Kabupaten Sumedang, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-64020.AH.01.01 tahun 2008, tanggal 16 September 2008, dengan Daftar Perusahaan No.AHU-0085641.AH.01.09 tahun 2008 tanggal 16 September 2008. Akta mana belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Dari transaksi akuisisi CHE, terdapat selisih antar nilai buku aset bersih dengan nilai transaksi (STRES) sebesar Rp.20.554.707, sebagai berikut: Nilai buku aset bersih
Rp.
1.020.762.300
Bagian aset bersih yang diambil alih – 99%
Rp
1.010.554.707 (990.000.000)
Harga perolehan Rp STRES Rp. 20.554.707 Nilai wajar 100% saham CHE per tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.040.3/IA-1/LPC/III/2012 tanggal 21 Maret 2012, adalah sebesar Rp.1.030.400.000.
Perusahaan membayar harga perolehan akuisisi tersebut sebesar nilai nominal yang diambil alih yaitu sebesar Rp.990.000.000 dan dibayarkan secara tunai.
12
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Langsung (lanjutan) PT Transportasi Lintas Indonesia (TLI) Pada awalnya ditahun 2012, Perusahaan mengakuisisi 95,00% saham TLI dengan membeli saham TLI dari Yanuar Arsad (pihak ketiga) sebanyak 375 saham, dari Erwin Wijaya (pihak ketiga) sebanyak 225 saham dan dari Rhesa Atmadja (pihak ketiga) sebanyak 112 saham, sehingga total saham yang diambil alih adalah sebanyak 2.850 saham. TLI didirikan berdasarkan Akta Pendirian TLI No.4, tanggal 17 Oktober 2005, yang dibuat di hadapan Ida Dahlia Teddy, S.H., Notaris di Bandung, telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.W-800624-HT.01.01-TH.2006 tertanggal 10 November 2006 dan belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. TLI merupakan perusahaan yang bergerak dibidang transportasi, berkedudukan di Bandung. Rincian nilai transaksi akuisisi TLI adalah sebagai berikut: Nilai buku per tanggal transaksi
Rp.
1.165.189.698
Porsi yang diambil alih – 95%
Rp.
Nilai perolehan Goodwill – negative
Rp. Rp.
1.106.153.420 712.000.000 394.153.420
Nilai wajar 100% saham SLI berdasarkan hasil penilaian KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan dalam laporannya No.020.7/IA-1/LPC/II/2012 tanggal 15 Pebruari 2012, sebesar Rp.885.000.000. Perusahaan membayar harga perolehan akuisisi tersebut sebesar nilai nominal saham yang diambil alih yaitu sebesar Rp.712.000.000 dan dibayarkan secara tunai. Perusahaan mencatat selisih lebih antara nilai wajar dan nilai buku saham ini langsung sebagai keuntungan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
13
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Tidak Langsung Melalui PT Cipaganti Inti Resources (CIR) PT Borneo Resources Persada (BRP) Pada bulan Juli 2012 Perusahaan membeli kembali 120 saham TLI milik Andianto Setiabudi (pihak berelasi), sehingga total saham TLI yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebanyak 2.970 saham atau sebesar 99,00% dari saham beredar. Atas transaksi ini perusahaan mencatat kembali goodwill negatif sebesar Rp.16.607.588. CIR mengakuisisi 99,40% saham BRP pada tahun 2010. Berdasarkan akta notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., No.28 tanggal 29 September 2010, saham BRP diambilalih dari Andianto Setia Budi (pihak berelasi) sebanyak 984 saham, dari Yulinda Tjendrawati Setiawan (pihak berelasi) sebanyak 5 saham dan dari Rubijanto Setiawan (pihak berelasi) sebanyak 5 saham sehingga total saham yang diambilalih adalah sebanyak 994 saham. Akta pengalihan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No.AHU-AH.01.10-29700 tahun 2010 tanggal 19 November 2010. Harga pengalihan saham tersebut adalah sebesar Rp.994.000.000. Nilai transaksi akuisisi BRP melebihi nilai buku aset bersih yang diakuisisi sehingga perusahaan mencatat adanya STRES sebesar Rp.(1.706.230.547). Rincian nilai transaksi akuisisi BRP adalah sebagai berikut: Nilai buku aset bersih
Rp.
(716.529.725)
Bagian aset bersih yang diambil alih – 99,4% Harga perolehan STRES
Rp. Rp. Rp.
(712.230.547) (990.000.000) (1.706.230.547)
Nilai wajar 100% saham BRP per tanggal 30 Juni 2010 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi Imam dan Rekan No.165.9/IAI-1/LPC/VIII/2010 tanggal 30 Agustus 2010, adalah sebesar Rp.1.005.200.000. Perusahaan membayar harga perolehan akuisisi tersebut sebesar nilai nominal saham yang diambil alih dan dilakukan secara tunai.
14
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Tidak Langsung Melalui PT Cipaganti Inti Resources (CIR) (lanjutan) PT Borneo Resources Persada (BRP) (lanjutan) Pada tahun 2012 sesuai dengan akta Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., No.36 tanggal 26 Juni 2012, CIR telah menjual 99,40% atau sebanyak 994 saham BRP kepada PT Wahana Putra Gemilang (pihak berelasi) dengan nilai pengalihan saham BRP adalah sebesar Rp.994.000.000. Nilai dari transaksi akuisisi BRP, terdapat selisih antar nilai buku aset bersih dengan nilai transaksi (STRES), sebagai berikut: Nilai buku aset bersih
Rp.
2.162.154.849
Bagian aset bersih yang diambil alih – 99,4%
Rp.
Harga pelepasan STRES
Rp. Rp.
2.149.181.920 994.000.000 (1.155.181.920)
Nilai wajar 100% saham BRP per tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.042.4/IA-1/LPC/III/2012 tanggal 24 Maret 2012, adalah sebesar Rp.1.048.100.000. Harga pelepasan yang disepakati adalah sebesar nilai nominal saham.
15
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Tidak Langsung Melalui PT Cipaganti Inti Resources (CIR) (lanjutan) PT Intijaya Prima Coal (IPC) CIR mengakuisisi 99,60% saham IPC pada tahun 2010. Berdasarkan akta notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., No.32 tanggal 29 September 2010, saham IPC diambilalih dari PT Cipaganti Citra Graha (pihak berelasi) sebanyak 245 saham, dan sebanyak 4 saham dari Rubijanto Setiawan (pihak berelasi), sehingga total saham yang diambil alih sebanyak 249 saham. Harga pengalihan saham tersebut adalah sebesar Rp.249.000.000. Akuisisi PT IPC terdapat selisih antar nilai buku dengan nilai transaksi (STRES) sebesar Rp.(2.640.030.636). Nilai buku aset bersih
Rp.
(2.400.633.169)
Bagian aset bersih yang diambil alih – 99,60%
Rp.
Harga perolehan STRES
Rp. Rp.
(2.391.030.636) (249.000.000) (2.640.030.636)
Nilai wajar 100% saham CIR per tanggal 30 Juni 2010 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.165.10/IAI-1/LPC/VIII/2010 tanggal 30 Agustus 2010, adalah sebesar Rp.251.300.000. Harga perolehan yang dibayarkan oleh CIR adalah sebesar nilai nominal saham dan telah dibayar secara tunai.
16
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
Struktur Emiten atau perusahaan publik, entitas anak, dan EBK (lanjutan) Kepemilikan Tidak Langsung Melalui PT Cipaganti Inti Resources (CIR) (lanjutan) PT Intijaya Prima Coal (IPC) (lanjutan) Pada tahun 2012 sesuai dengan akta Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., No.37 tanggal 26 Juni 2012, CIR telah menjual 99,60% atau sebanyak 249 saham IPC kepada PT Wahana Putra Gemilang (pihak berelasi) dengan nilai pengalihan saham BRP adalah sebesar Rp.249.000.000. Divestasi PT. Intijaya Prima Coal (IPC) terdapat selisih antar nilai buku dengan nilai transaksi (STRES) sebesar Rp.3.519.388.246. Nilai buku aset bersih
Rp.
(3.283.522.336)
Bagian aset bersih yang dilepaskan – 99,4%
Rp.
Harga pelepasan STRES
Rp. Rp.
(3.270.388.246) 249.000.000 3.519.388.246
Nilai wajar 100% saham BRP per tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan penilai KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.038.2/IA-1/LPC/III/2012 tanggal 19 Maret 2012, adalah sebesar Rp.255.100.000.
17
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
Susunan Direktur dan Komisaris Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT. Cipaganti Citra Graha No.26, tanggal 10 September 2012, dibuat dihadapan Humbergh Lie, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui keputusan No.AHU-53033.AH.01.02 tahun 2012 tertanggal 12 Oktober 2012 dengan Daftar Perusahaan No.AHU-0089898.AH.01.09 tahun 2012 tanggal 12 Oktober 2012, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Komisaris: Komisaris Utama
:
Julia Sri Rejeki Setiabudi
Julia Sri Rejeki Setiabudi
Komisaris
:
Yulinda Tjendrawati Setiawan
Yulinda Tjendrawati Setiawan
Komisaris Independen
:
Marzuki Usman
Marzuki Usman
Direktur Utama
:
Andianto Setiabudi
Andianto Setiabudi
Wakil Direktur Utama
:
Cece Kadarisman
Cece Kadarisman
Direktur
:
Robertus Setiawan
Robertus Setiawan
Direktur
:
Wahyudi Parulian
Wahyudi Parulian
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Herly Hernawan
Herly Hernawan
Direktur :
e.
Komite Audit dan Corporate Secretary Perusahaan menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan membentuk Komite Audit sesuai Butir III.1.7 Peraturan No.I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang tercatat. Perusahaan akan membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku selambat-lambatnya dalam jangka 6 (enam) bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 18 April 2013 Perusahaan telah membentuk Corporate Secretary. Corporate Secretary Perusahaan pada saat ini adalah Toto Moeljono
18
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Dasar Penyajian Laporan keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No.VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 sebagaimana telah diperbaharui dengan No.KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif atau retrospektif. Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak disusun sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No.1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersamasama dengan "pendapatan komprehensif lain”. Penerapan PSAK No.1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak. Grup menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
19
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
Dasar Penyajian Laporan keuangan Konsolidasian (lanjutan) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, disajikan dalam Rupiah (“Rp”) penuh, kecuali dinyatakan lain. Kecuali dinyatakan dibawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Efektif 1 Januari 2012 Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
20
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Efektif 1 Januari 2012 (lanjutan) Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: 1.
2. 3.
4.
5. 6.
7.
9. 10.
11.
PSAK No.16 (Revisi 2011), Aset Tetap: mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK No.24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja: mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No.26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman: mengatur pengakuan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan konstruksi, atau produksi aset kualifikasian yang dapat dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. PSAK No.30 (Revisi 2011), Sewa: mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi leassee maupun lessor, terkait dengan sewa. PSAK No.46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan: mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. PSAK No.50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: mengatur penyajian, mengatur prinsip menyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK No.55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: mengatur Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. PSAK No.28 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, mengatur pencatatan akuntansi atas kontrak asuransi kerugian. ISAK No.25, Hak atas Tanah, interpretasi atas PSAK yang terkait dengan akuntansi atas hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai. PSAK No.56 (Revisi 2011), Laba per Saham: mengatur prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
21
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Efektif 1 Januari 2012 (lanjutan) 12.
PSAK No.60, Instrumen Keuangan: mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrument keuangan.
13.
ISAK No.15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan, Pasti Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya: mengatur pengembalian atau pengurangan iuran masa depan dan persyaratan pendanaan minimum.
Penerapan PSAK-PSAK di atas untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
PSAK No.13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No.18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya PSAK No.33 (Revisi 2010), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum. PSAK No.34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi. PSAK No.36 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa. PSAK No.45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. PSAK No.53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham. PSAK No.61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. PSAK No.62, Kontrak Asuransi. PSAK No.63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. PSAK No.64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral. ISAK No.13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No.16, Perjanjian Konsesi Jasa. ISAK No.18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi.
22
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku Efektif 1 Januari 2012 (lanjutan) 15. 16. 17. 18. 19. 20.
c.
ISAK No.19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No.63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. ISAK No.20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Pemegang saham ISAK No.22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan. ISAK No.23, Sewa Operasi - Insentif. ISAK No.24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK No.26, Penilaian Ulang Derivative Melekat.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Disamping PSAK No 1 (Revisi 2009) dan PSAK No.2 (Revisi 2009), sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1a, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagai berikut: 1.
2.
3.
PSAK No.3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No.17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim. PSAK No.3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No.17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim. PSAK No.4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
23
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (lanjutan) 4.
PSAK No.5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. Perusahaan menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 5. PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. 6. PSAK No.3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No.17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim. 7. PSAK No.4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. 8. PSAK No.5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. Perusahaan menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 9. PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. 10. PSAK No.22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
24
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (lanjutan) 11. PSAK No.23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke ekuitas mengakibatkan kenaikan ekuitas dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan periode tahun-tahun sebelumnya sesuai dengan PSAK ini tujuannya adalah untuk perbandingan dengan laporan keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 12. PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan. 13. PSAK No.57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: 1. 2. 3. 4.
PSAK No.8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK No.15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No.19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK No.25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
25
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan: 1. PSAK No.12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 2. PSAK No.58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan 3. ISAK No.7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 4. ISAK No.9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa 5. ISAK No.10, Program Loyalitas Pelanggan 6. ISAK No.11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik 7. ISAK No.12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 8. ISAK No.14, Biaya Situs Web d.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis d.1. Prinsip-prinsip konsolidasian Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian entitas anak yang mengakibatkan akun Kepentingan Non Pengendali (KNP) bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan secara jangka panjang. Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki dan dibawah pengendalian Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1c. Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
26
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis (lanjutan) d.1 Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: -
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
Proporsi bagian KNP atas aset neto dan laba atau rugi neto entitas anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
27
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis (lanjutan) d.2. Kombinasi bisnis Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
28
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis (lanjutan) d.2.
Kombinasi bisnis (lanjutan) Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: -
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi kepemilikan atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
29
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis (lanjutan) Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 (lanjutan) -
-
Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap- tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan/atau entitas anak mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No.38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No.38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya. e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
30
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan) Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
f.
Penjabaran Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Kelompok Usaha mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Grup. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
31
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) Kurs mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:
Dolar Amerika Serikat
g.
30 Juni
31 Desember
2013
2012
9.929
9.670
Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup: 1.
2. 3. 4. 5. 6.
7.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Grup; memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau memiliki pengendalian bersama atas Grup; Perusahaan asosiasi; Perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; Pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; Anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau Suatu program imbalan paskakerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
32
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah: 1.
2. 3.
4.
5.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); Perusahaan asosiasi; Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Grup secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup); Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Grup serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. h.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
33
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: “Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Grup yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka. a.
Aset keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
34
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang berelasi. Piutang Piutang usaha dan lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2011). Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragrafparagraf berikutnya yang relevan pada catatan ini.
35
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: 1.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
2.
Kelompok usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“passthrough”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
36
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan (lanjutan) Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
37
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan (lanjutan) 1.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.
38
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) a.
Aset keuangan (lanjutan) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
b.
Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
39
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) b.
Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank jangka pendek dan panjang, utang usaha dan utang lain-lain, beban akrual, utang pihak berelasi dan utang tidak lancar lain-lain. 1.
Utang bank dan utang pihak berelasi Setelah pengakuan awal, utang bank dan utang pihak berelasi dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap provisi pinjaman atas perolehan biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
2.
Utang Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat, yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
40
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan) b.
Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
j.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap penurunan nilai aset non keuangan sebelum tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Grup menelaah apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Grup melakukan estimasi terhadap nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut. Kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai beban pada operasi berjalan.
41
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Sesudah tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. PSAK No.48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
42
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (lanjutan) Goodwill hanya diuji untuk menentukan adanya penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
k.
Persediaan Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, dan material pendukung lainnya dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi bersihnya. Biaya Perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metoda “masuk pertama keluar pertama” (first-in first-out), dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan dicatat sebagai beban pada periode digunakan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
43
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
m.
Aset Tetap Mulai tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No.25, “Hak atas Tanah”. PSAK No.16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut. Penerapan PSAK No.16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
44
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) m.
Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Umur Manfaat
Tarif
(Tahun)
Penyusutan
Bangunan
20
5%
Kendaraan bermotor
8
12,50%
Alat berat
10
10%
Inventaris kantor
4
25%
Inventaris bengkel
4
25%
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika diperlukan disesuaikan secara prospektif. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
45
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) m.
Aset Tetap (lanjutan) Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan, dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
n.
Aset Tak Berwujud Piranti lunak komputer Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Grup diakui sebagai aset tak berwujud. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya. Biaya pengembangan piranti lunak komputer diakui sebagai aset yang diamortisasi selama estimasi masa manfaat, yang tidak lebih dari tiga tahun.
46
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No.23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Biaya dan beban diakui pada saat terjadinya.
p.
Sewa 1.
Sewa Pembiayaan – Grup Merupakan Pihak yang Menyewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi biaya keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
47
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
Sewa (lanjutan) 2.
Sewa Operasi – Grup Merupakan Pihak yang Menyewa Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
3.
Sewa Operasi – Grup Merupakan Pihak yang Menyewakan Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
q.
Aset Lain-lain Aset lain-lain adalah aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam golongan asetaset sebelumnya, misalnya beban tangguhan terdiri dari: Beban tangguhan, adalah pengeluaran untuk memperoleh manfaat ekonomi di masa depan bagi perusahaan, dan pengeluaran tersebut menghasilkan aset tidak berwujud ataupun aset lainnya yang dapat diakui, maka pengeluaran tersebut dapat ditangguhkan dan dibebankan (diamortisasikan) secara bertahap sesuai masa manfaat. Biaya rehabilitasi/ renovasi gedung (bangunan) ‘bukan milik sendiri’ atau diperoleh secara sewa-menyewa biasa maka seluruh biaya yang timbul termasuk pengadaan biaya disain ruang kerja, partisi, perabot kantor, elektrikal dan lainnya yang secara khusus diatribusikan sesuai dengan lay out ruang/ bangunan yang disewa, akan diamortisasi sesuai umur sewa menurut perjanjian kontraktual yang telah disepakati, jika umur sewa lebih dari periode 12 bulan ke depan.
r.
Imbalan Kerja Grup mengakui liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan sesuai dengan undang-undang No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.
48
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Imbalan Kerja (lanjutan) Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi neto keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau nilai wajar asset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau perubahanperubahan dalam liabilitas imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. Efektif 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No.24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Grup memilih “10% corridor method” untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Adopsi PSAK revisi baru ini tidak berdampak besar terhadap laporan keuangan Grup.
s.
Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
49
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) s.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat/ (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Grup mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam “Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/ kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
50
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
Laba (Rugi) per Saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk Grup. Penerapan PSAK No.56 (Revisi 2011) tidak menimbulkan perbedaan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pengaruh dari pemecahan nilai nominal saham. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
u.
Segmen Usaha Segmen usaha perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen usaha jasa transportasi & sewa alat berat dan pertambangan.
v.
Standar Akuntansi Revisi yang Telah Diterbitkan namun Belum Efektif Berlaku Berikut ini adalah standar akuntansi yang direvisi dan diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan kelompok usaha: i) PSAK No.38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian
51
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a.
Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2i. Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Grup mengevaluasi individual akun pelanggan jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
52
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penyusutan Aset Tetap Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Pajak Penghasilan Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
53
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI DAN KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena kemungkinan adanya pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interprestasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No.57 (Revisi 2009), “Provisi Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup menganalisa semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.
54
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN Akuisisi dan pengalihan kepemilikan saham entitas anak dari dan ke pihak sepengendali dibukukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan berdasarkan PSAK No.38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan kembali sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah diakuisisi sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang dilaksanakan Grup perusahaan adalah sebagai berikut : a.
Akuisisi 99% kepemilikan saham CIR dari PT. Cipaganti Global Corporindo (CGC) yang merupakan entitas sepengendali pada tahun 2011.
b.
Akuisisi 99% kepemilikan saham CHE dari CGC pada tahun 2012.
c.
Pengalihkan 99,4% kepemilikan saham BRP kepada PT. Wahana Pura Gemilang (WPG) yang merupakan pihak sepengendali pada tahun 2012.
d.
Pengalihan 99,6% kepemilikan saham IPC kepada PT. Wahana Pura Gemilang (WPG), yang merupakan pihak sepengendali pada tahun 2012.
e.
Reklasifikasi akun dan penerapan standar akuntansi yang berlaku 1 Januari 2011 dan 2012 yang diterapkan secara retrospektif dan prospektif.
Transaksi pengambilalihan CIR dan CHE, merupakan transaksi yang dibukukan dengan mengguanakan metode penyatuan kepemilikan, sehingga laporan keuangan konsolidasian semenjak awal periode penyajian telah menyajikan seolah CIR dan CHE telah diambil alih. Transaksi pelepasan BRP dan IPC dibukukan dengan menggunakan metode disposal, sehingga pelepasan tersebut diakui pada saat Perusahaan kehilangan pengendaliannya.
55
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008, telah disajikan kembali untuk mencerminkan selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut diatas, dan telah diaudit oleh auditor independen lain KAP Jimmy Budhi yang dalam laporannya tanggal 7 Desember 2012 menyatakan wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebelum disajikan kembali, telah di audit oleh auditor independen lain KAP Hertanto, Sidik & Rekan yang dalam laporannya tanggal 12 April 2011 menyatakan wajar tanpa pengecualian. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2012, Perusahaan melakukan perhitungan kembali atas selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut diatas, dan melakukan klasifikasi atas akun-akun tertentu, agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup pada tahun 2012. Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian komperatif Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dan laporan posisi keuangan konsolidasian perusahaan dan entitas anak pada tanggal 1 januari 2010/ 31 Desember 2009
56
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) Dampak dari penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan dalam laporan konsolidasian Grup per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 diatas terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: a.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) Penyesuaian Sehubungan Penerapan PSAK No.38 Penyesuaian yg
Penyesuaian yg
dilakukan dalam
dilakukan dalam
penyusunan
Sesudah
penyusunan
Sesudah
laporan keuangan
penyajian
laporan keuangan
penyajian
per30 Juni 2012
kembali 1)
per31 Des 2012
kembali
Aset Aset Lancar 477.968 h)
Kas dan setara kas
-
91.542.829
Piutang usaha
-
67.543.201
Piutang lain-lain
-
-
183.588 e) (29.078.777) b)
-
92.020.797 67.543.201 183.588
Piutang lain-lain – pihak berelasi
-
29.078.777
Persediaan
-
3.966.873
-
Pajak dibayar dimuka
-
16.667.325
Biaya dibayar dimuka
-
22.415.719
(9.734.594) c)
Uang muka
-
183.588
(183.588) e)
Jumlah Aset Lancar
-
231.398.313
Biaya dibayar dimuka
-
-
9.734.595 c)
9.734.595
Piutang pihak berelasi
-
4.000
35.043.534 b)
35.047.534
Aset tetap – bersih
-
888.829.031
22.446.106 h)
911.275.137
2.353.762 d)
2.353.762
-
3.966.873
-
16.667.325
(38.335.403)
12.681.125 193.062.910
Aset Lancar
Aset pajak tangguhan Goodwill
-
58.515
Aset lain-lain
-
6.072.415
Jumlah Aset Tidak Lancar
-
894.963.961
69.648.851
964.612.812
Jumlah Aset
-
1.126.362.274
31.313.448
1.157.675.722
57
70.854 b)
58.515 6.143.269
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) a.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) (lanjutan) Penyesuaian Sehubungan Penerapan PSAK No.38 Penyesuaian
Penyesuaian yg
yg dilakukan dalam
dilakukan dalam
penyusunan laporan
Sesudah
penyusunan
Sesudah
keuangan
penyajian
laporan keuangan
penyajian
per30 Juni 2012
kembali 1)
per31 Des 2012
kembali
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha pihak ketiga
-
40.531.383
-
40.531.383
Utang lain-lain pihak ketiga
-
501.548
-
501.548
dibayar
-
1.601.677
-
1.601.677
Utang pajak
-
3.206.651
-
103.220.450
-
103.220.450
-
89.662.996
-
89.662.996
-
2.917.920
-
2.917.920
-
241.642.626
-
241.642.626
Beban yang masih harus 3.206.652
Bagian utang jangka panjang jatuh tempo Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
58
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) a. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) (lanjutan) Penyesuaian Sehubungan Penerapan PSAK No.38 Penyesuaian yg
Penyesuaian
Sesudah
dilakukan dalam
dilakukan dalam
penyajian kembali
penyusunan laporan
Sesudah
penyusunan
keuangan per 30
penyajian
laporan keuangan
Juni 2012
kembali 1)
per 31 Des 2012
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam setahun: Utang bank
-
264.491.921
21.122.234
Utang sewa pembiayaan
-
131.373.624
-
h)
285.614.155 131.373.624
Utang pembelian aset -
40.756.900
-
Utang lain-lain pihak berelasi
tetap
-
129.552.044
11.510.181
b)
141.062.225
40.756.900
Liabilitas pajak tangguhan
-
44.892.296
1.175.616
d)
46.067.912
-
2.433.937
-
2.433.937
-
613.500.722
33.808.031
647.308.753
-
855.143.348
33.808.031
888.951.379
Liabilitas imbalan paskakerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Ekuitas Pemegang Saham Modal saham Modal proforma STRES Saldo laba
250.000
159.500.000
-
3.515.267
(830.994)
1.841.548
a)
159.500.000
-
2.231.657
(1.747.848)
a)
483.809
(3.765.267)
110.331.954
(2.596.424)
f)
107.735.531
-
271.232.617
(2.502.724)
-
(13.691)
8.141
-
1.126.362.274
31.313.448
1.010.554
Jumlah Ekuitas Pemegang Saham
268.729.893
Kepentingan non pengendali
h)
(5.550)
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham
59
1.157.675.722
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) b.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) Penyesuaian Sehubungan Penerapan PSAK No.38 Penyesuaian
Penyesuaian yg
yg dilakukan dalam
dilakukan dalam
penyusunan laporan
Sesudah
penyusunan
Sesudah
keuangan
penyajian
laporan keuangan
penyajian
per 30 Juni 2012
kembali 1)
per 31 Des 2012
kembali
Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan usaha
-
524.331.869
5.106.500
529.438.369
Beban pokok pendapatan
-
(325.109.144)
(1.571.228)
(326.680.372)
Laba bruto
-
199.222.725
Beban pemasaran
-
(19.558.776)
administrasi
-
Beban keuangan
-
3.535.272 g)
202.757.997
-
(19.558.776)
(34.574.217)
-
(34.574.217)
(93.211.755)
1.511.629
(91.700.126)
(4.652.283)
Beban umum dan
Pendapatan (beban) usaha -
5.356.719
Laba sebelum pajak
lainnya
-
(141.988.029)
Beban pajak kini
-
(2.933.578)
(403.695)
(3.337.273)
Beban pajak tangguhan
-
(11.573.476)
857
(11.572.619)
Laba rugi sesudah pajak
-
42.727.642
-
(35.597)
7.761
(27.836)
-
42.763.239
(15.981)
42.747.258
(3.140.655) g)
(8.220) g)
Kepentingan non pengendali
704.436 (145.128.684)
42.719.422 (27.836
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan
60
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) b.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) (lanjutan)
Penyesuaian yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup per 31 Desember 2012 terhadap laporan keuangan komparatif tahun buku 2011 adalah sebagai berikut: a. Penyesuaian atas modal proforma dan selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, sebagai berikut:
Pengambilalihan CIR oleh CCG
Sebelum disajikan
Setelah disajikan
kembali
kembali
2.231.657
2.232.449
Pelepasan IPC oleh CCG
-
2.597.620
Pengambilalihan BRP oleh CIR
-
(1.706.230)
-
(2.640.030)
2.231.657
483.809
Pengambilalihan IPC oleh CIR Jumlah
Penjelasan: a.1) Penyajian kembali untuk menyesuaikan dengan selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul akibat adanya akuisisi CIR oleh CCG. (lihat catatan 1.c) a.2) Untuk menyajikan nilai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul akibat adanya pelepasan IPC oleh CCG. a.3) Untuk menyajikan nilai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul akibat adanya pengambilalihan BRP oleh CIR. (lihat catatan 1c) a.4) Untuk menyajikan nilai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul akibat adanya pengambilalihan IPC oleh CIR. (lihat catatan 1c) Penyajian kembali nilai selisih transaksi restrukturisasi entitas spengendali (STRES) mengakibatkan peningkatan modal proforma sebesar Rp1.841.548 (dalam ribuan Rupiah) dan penurunan saldo laba sebesar Rp2.596.424 (dalam ribuan Rupiah), antara nilai sebelum dan nilai sesudah disajikan kembali. Penurunan saldo laba sebesar Rp2.596.424 (dalam ribuan Rupiah), timbul dari transaksi pelepasan saham IPC milik CCG sebanyak 245 saham kepada CIR pada tanggal 29 September 2010 berdasarkan Akta No.32, Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., harga pengalihan saham adalah sebesar Rp245.000.000 (Rupiah penuh). Sebelum disajikan kembali, perusahaan mencatat selisih antara bagian nilai buku aset bersih IPC yang dilepaskan dengan harga pelepasan saham sebagai keuntungan pada laba rugi tahun 2010. Dalam laporan keuangan yang disajikan kembali, selisih antara bagian nilai buku aset bersih IPC yang dilepaskan dengan harga pelepasan saham, disajikan sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
61
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) b.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2012 (dalam Rp.000) (lanjutan)
b. Reklasifikasi atas piutang pihak berelasi dari klasifikasi lancar ke tidak lancar dan reklasifikasi aset lain-lain atas biaya perijinan yang ditangguhkan ke piutang pihak berelasi. c. Reklasifikasi biaya dibayar dimuka yang lebih dari 1 tahun ke dalam kelompok aset tidak lancar. d. Penyesuaian atas penyajian aset pajak tangguhan yang sebelumnya disajikan secara neto dengan kewajiban pajak tangguhan. e. Reklasifikasi dari uang muka pengemudi ke piutang lain-lain pihak ketiga. f. Penyesuaian laba ditahan atas keuntungan pelepasan investasi anak perusahaan yang pada tahun 2010 diakui sebagai laba menjadi selisih transaksi rektrukturisasi entitas sepengendali dan merupakan penyesuaian atas porsi rugi laba anak perusahaan sebagai akibat peningkatan porsi kepemilikan ke anak perusahaan. g. Penyesuaian atas proforma pelepasan BRP dan IPC serta proforma pengambilalihan CHE. h. Penyesuaian akibat perubahan kebijakan pelepasan entitas anak kepada perusahaan sepengendali dari sebelumnya menggunakan metode de-pooling of interest menjadi metode disposal.
62
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4)
30 Juni 2013 Kas - Rupiah
31 Desember 2012
10.918.451.376
12.513.215.992
PT Bank Central Asia Tbk
15.515.288.953
23.062.424.074
PT Bank CIMB Niaga Tbk
3.657.904.704
66.248.039
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2.010.802.469
1.820.789.650
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank Rupiah
1.665.821.303
2.584.285.232
PT Bank Ganesha
930.270.304
910.537.415
PT Bank Harda International
576.543.449
210.142.180
PT ICBC Indonesia
394.891.944
312.976.698
PT Bank Ina Perdana
322.250.521
65.568.235
PT Bank Rabo Bank International
206.663.312
172.205.511
PT Bank Bukopin Tbk
176.122.309
598.842
PT Bank Mutiara Tbk
157.308.492
45.998.909
PT Bank Resona Perdania
134.217.368
596.161.346
PT Bank Panin Tbk
59.545.911
44.610.009
PT Bank SBI Indonesia
35.539.072
19.275.610
PT Bank Danamon Tbk
21.594.544
-
PT Bank International Indonesia Tbk
11.060.208
11.060.208
PT Bank Hana
9.429.380
20.119.749
PT Bank Windu Kencana
6.212.830
48.060.979
PT Bank UOB Indonesia
2.964.000
3.210.000
PT ICB Bumiputera
2.331.874
1.468.357
PT Bank Jabar Banten Syariah
1.000.000
343.976.870
PT Bank Index
806.285
857.285
PT Bank Tabungan Negara Tbk
548.779
548.779
PT Bank Mega Tbk
485.849
743.849
PT Bank Negara Indonesia Tbk
262.500
-
54.516
486.370.592
25.899.920.876
30.828.238.418
170.128.947
-
113.556.682
96.297.071
26.183.606.505
30.924.535.489
37.102.057.881
43.437.751.481
PT Bank Syariah Mandiri Tbk
Dólar Amerika Serikat: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (30 Juni 2013, 31 Desember 2012: US$ 0 ; 2011: US$ 2.003) PT Bank Central Asia Tbk (30 Juni 2013: US$ 8.640; 31 Desember 2012: US$ 10.024) Jumlah bank Jumlah kas dan setara kas
63
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Tingkat suku bunga bank yang berlaku adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4)
Rupiah US Dollar
6.
30 Juni 2013
31 Desember2012
1.00% - 1.60%
1,00 % - 1,60%
0.25%
0,25%
PIUTANG USAHA Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pihak Berelasi: Koperasi Serba Usaha Pasar Bolum Taka
1.493.814.027
14.932.939.027
PT Nusa Luckytama
3.863.159.333
3.863.159.333
PT Energy Karya Sentosa
3.418.697.600
3.518.697.600
PT Ce Intriment
3.501.397.500
-
PT Shanghiang Perkasa
3.262.510.181
2.196.621.585
PT Antam (Persero) Tbk
1.939.074.843
966.022.140
PT Bumi Barito Mineral
1.509.576.200
386.551.200
PT Inbisco Niagatama Semesta
1.411.493.007
-
PT Wahanatua Mitra Sejati
1.109.500.000
1.521.750.000
PT Brantas Adi Praya
1.243.956.200
-
PT Borneo International Resources
1.029.239.380
1.353.951.352
PT Bumi Karindo
964.296.000
1.128.672.000
PT Niagatama Retailindo
855.805.383
855.805.348
PT Berlian Samosir
780.420.600
1.027.673.400
PT Tiki, JNE
748.674.728
699.457.214
PT Trias Patriot Sejahtera
719.523.350
719.523.350
PT Coca-Cola Distribution Indonesia
651.345.036
557.030.024
PT Kajima Indonesia
639.110.469
675.999.166
PT Cahaya Kemenangan Mandiri
605.176.000
-
PT Bustan Indonesia
604.753.166
866.072.141
PT United Coal Indonesia
571.257.234
-
PT Mitra Sumpit Mas
552.734.800
552.734.800
PT Tamtama Perkasa
548.457.000
911.247.800
PT Lingkar Energi Resource
522.990.600
-
31.053.148.610
21.800.968.453
Pihak Ketiga:
Jumlah pindahan
64
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Jumlah pindahan
31 Desember2012
31.053.148.610
21.800.968.453
PT Bangun Putra Karawang
463.200.000
463.200.000
PT Loa Kulu Energi
451.638.000
664.738.000
PT Tri Tunggal Sejahtera Sentosa
430.074.400
430.074.400
PT ABC President Indonesia
406.913.441
500.063.441
PT Indokarlo Perkasa
384.673.961
306.522.341
PT Lantana Karya Sejahtera
372.897.100
-
PT Tacopatra Indonesia - KSO
354.000.000
-
CV Sinar Toba Jaya
340.406.569
-
PT Tiger Root
320.960.000
320.960.000
PT Halida
317.625.000
-
PT Niko Niaga Indonesia
306.136.000
-
Juli Hasando
298.940.000
-
PT PINS
297.810.648
-
CV Trisula Elemen Rejeki
283.853.500
283.853.500
PT Bina San Prima
274.739.785
251.946.693
PT Nokia Siemens Network
266.110.840
277.774.840
Fadelan Ediansyah
229.806.000
851.061.600
PT Mitra Abadi Sejahtera
253.800.000
285.800.000
PT Batuah Energi Prima
244.782.000
-
PT Darma Henwa
235.565.000
-
PT Matahari Putra Prima
227.584.999
256.300.000
PT Nex Wave
226.492.550
272.562.276
Panitia Islamic Solidarity Games
223.100.000
-
PT Putra Kalimantan Mandiri
215.000.000
215.000.000
PT Indonusa Telemedia
210.138.125
210.138.125
Komite Olimpiade Indonesia
207.700.000
-
PT Agunory Radja Djaya
-
6.350.203.441
CV Mega Delta Hapindo
-
3.221.927.000
CV Rimba Mutiara
-
3.002.507.700
PT Berkat Kasumadjaya Nusantara Coal
-
2.626.571.000
PT Bumi Unggul Nasional
-
2.449.728.070
PT Hikari Indo Sejahtera
-
2.111.655.600
Chevron Indonesia Company
-
1.005.325.000
PT Tri Eka Karya
-
891.908.333
PT Sasamba Bara Yasatama
-
865.540.100
Andi Muh. Taufiq Hidayat
-
801.300.000
PT Double Black
-
699.064.300
CV Pilar Tri Putra
-
647.105.200
PT Dzikri Berjaya
-
515.899.560
Jumlah pindahan
38.897.096.528
52.579.698.973
65
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni2013 Jumlah pindahan
31 Desember 2012
38.897.096.528
52.579.698.973
PT Wilantara Utama Project – Rizal
-
464.137.800
Ujang Irawan
-
429.200.000
Pola Kahuripan Intisawit
-
416.350.000
Hoedari Efendi
-
409.000.000
PT Noor Alam Sejahtera
-
376.642.000
PT Berlian Power
-
354.200.000
Joner Nababan
-
351.050.000
PT General Motors Indonesia
288.303.329
PT Ferina
-
269.150.400
PT Perdana Karya Perkasa Tbk
-
256.753.400
Evi Saputra
-
250.935.000
PT Mahardika Novisari
-
219.450.000
25.054.171.069
27.558.332.810
PT Sawitakarya Manunggal
201.660.000
Lain-lain ( masing-masing dibawah Rp 200.000.000) Jumlah piutang usaha
65.445.081.624
99.357.802.739
Dikurangi: provisi atas penurunan nilai
(4.413.231.344)
(4.323.584.667)
Jumlah piutang usaha - bersih
61.031.850.280
95.034.218.072
Semua piutang usaha dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal laporan posisi keuangan, tidak ada piutang usaha pihak ketiga yang dijadikan jaminan atas pinjaman atau utang Perusahaan dan entitas anak. Jumlah piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, pada tanggal 30 Juni 2013 sebesar Rp.9.493.814.027 dan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.10.498.575.415. Piutang usaha tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan. Jumlah piutang usaha yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2013 sebesar Rp. 55.951.267.597 dan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.88.859.227.324. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, perusahaan telah menerima hasil penagihan piutang sebesar Rp.33.912.721.116 atau 51,82% dari jumlah piutang usaha bersih pada 30 Juni 2013.
66
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Belum jatuh tempo
31 Desember 2012
33.912.721.116
10.498.575.415
1-30 hari
3.562.230.336
5.657.370.222
31-60 hari
3.572.579.031
5.673.805.544
61-90 hari
1.731.292.064
2.749.558.350
91-120 hari
2.069.794.528
3.287.152.381
45.015.371.638
71.491.340.827
65.445.081.624
99.357.802.739
Lewat jatuh tempo:
Lebih dari 121 hari
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Saldo provisi penurunan nilai, 1 Januari 2013
31 Desember 2012
4.323.584.667
3.821.685.151
89.646.677
501.899.516
Penghapusan piutang usaha selama periode berjalan
-
-
Jumlah yang dibalik karena tidak digunakan
-
-
Saldo provisi penurunan nilai, 30 Juni 2013
4.413.231.344
4.323.584.667
Penurunan nilai secara individual
4.413.231.344
4.323.584.667
-
-
4.413.231.344
4.323.584.667
65.445.081.624
99.357.802.739
Provisi penurunan nilai
Penurunan nilai secara kolektif Jumlah penyisihan penurunan nilai, 30 Juni 2013 Jumlah bruto piutang usaha yang ditelaah secara individual sebelum dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha secara individual
Penyisihan dan pelepasan provisi penurunan nilai piutang dicatat dalam “beban penurunan nilai” (Catatan 30) pada laporan laba rugi. Jumlah yang dibebankan pada akun penyisihan biasanya dihapus ketika tidak terdapat ekspektasi untuk dapat memulihkan uang tersebut. Eksposur minimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat masingmasing kategori piutang yang disebutkan di atas. Grup tidak menguasai aset-aset sebagai jaminan piutang usaha. Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2013, dan 31 Desember 2012, manajemen berkeyakinan bahwa provisi atas kerugian penurunan nilai piutang usaha pihak ketiga telah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertgihnya piutang usaha.
67
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga. Tidak ada piutang usaha pihak ketiga per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 yang dijadikan jaminan atas pinjaman atau hutang Grup.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN Piutang lain-lain merupakan piutang pengemudi dengan saldo per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing sebesar dan Rp.1.561.813.888, Rp.154.315.882,.
8.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Suku cadang alat berat rental
6.406.492.178
5.020.353.331
Dikurangi: penyisihan persediaan usang
(657.267.101)
(583.777.908)
Jumlah persediaan
5.749.225.077
4.436.575.423
Mutasi penyisihan persediaan utang adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Saldo awal Penambahan selama periode berjalan Saldo akhir
31 Desember 2012
583.777.908
324.378.080
73.489.193
259.399.828
657.267.101
583.777.908
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen grup berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
68
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PERSEDIAAN (lanjutan) Tidak ada persediaan per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 yang dijadikan jaminan atas pinjaman atau hutang milik Grup. Manajemen Grup tidak mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya.
9.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari:
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Asuransi kendaraan, alat berat dan kargo
31 Desember 2012
12.391.971.987
11.036.183.622
Biaya perijinan operasi
3.731.239.545
2.394.287.771
Sewa tanah dan bangunan
8.237.768.574
8.841.454.328
Jumlah biaya dibayar dimuka
24.360.980.106
22.271.925.721
Dikurangi bagian jangka pendek
16.643.088.378
15.215.874.998
7.717.891.728
7.056.050.723
Bagian
biaya
dikurangi
dibayar
bagian
dimuka
biaya
setelah
yang
akan
diamortisasi dalam waktu satu tahun
Biaya dibayar dimuka atas sewa tanah dan bangunan adalah sewa dibayarkan untuk counter, tanah dan bangunan yang digunakan sebagai kantor, kantor cabang, counter atau pool. Biaya asuransi merupakan biaya asuransi yang dikeluarkan untuk aset tetap berupa bangunan, alat berat dan kendaraan kepada Perusahaan asuransi yang merupakan pihak ketiga dengan total nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp.904.321.858.840. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Biaya perijinan operasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kelengkapan suratsurat kendaraan bermotor berupa STNK, biaya KIR, biaya ijin rute/ trayek, ijin prinsip dan lain-lain. Disamping hal tersebut dengan otonomi daerah maka setiap Pemda di wilayah akan mengenakan biaya kepada Perusahaan terhadap kepemilikan alat berat.
69
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. UANG MUKA Uang muka merupakan uang muka pembelian tanah dan bangunan per 30 Juni 2013 sebesar Rp.33.187.564.470 yang terdiri dari Rp.4.715.305.470 uang muka pembelian kendaraan dan Rp.28.472.259.000 yang merupakan uang muka untuk pembelian atas tanah dan bangunan berdasarkan Perjanjian Perikatan Jual Beli yang dilakukan dengan Andianto Setiabudi (pihak berelasi) dengan rincian sebagai berikut:
No. PPJB
Tanggal
Lokasi Tanah dan Bangunan
158/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
159/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
160/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
161/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
162/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
163/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
164/DIRUT/CCG/XII/2012
20-12-2012
Jl.Gatot Subroto No.94 RT.06 RW.06 Kel. Lengkong selatan Kec. Lengkong, wilayah karees, kota Bandung, Jawa Barat. Jl. Dr. Djunjunan No.4, Kel. Cipaganti, Kec. Coblong, Kota Bandung-Jawa Barat. Jl. Dr. Djunjunan No.69, Kel. Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung-Jawa Barat. Metro Trade Center Blok A-31, Jl. SoekarnoHatta, Kel.Sekejati, Kec. Margacinta, Wilayah Gede Bage, Kota Bandung-Jawa Barat. Jl.Angkasa No.76 Landasan Ulin Banjarmasin Kalimantan Timur Komplek Ruko Balikpapan Super Block B.28, Jl. Jend. Sudirman No.52 Balikpapan - Kalimantan Timur Jl. Tjiliki Riwut KM 9,RT/RW 04/XXVII, kel. Palangka Kec Pahandut, Palangkaraya – Kalimantan Tengah.
Luas Bangunan (M2)
Luas Tanah (M2)
Nilai Jual Beli (Rp)
1.204
1.282
16.959.000.000
326
144
4.854.000.000
125
180
1.788.000.000
52
85
754.000.000
993
108
1.883.000.000
75
220
2.635.000.000
5.250
371
1.162.000.000 30.035.000.000
Berdasarkan laporan KJPP Iskandar Asmawi dan Rekan No.166.8/IA-1/LPC/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012 tanah dan bangunan diatas telah dilakukan penilaian, dengan nilai wajar sebesar Rp. 30.035.000.000.
70
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Saldo Awal
Pengambilalihan
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Aset kepemilikan -
langsung Tanah
1.389.000.000
-
-
-
-
711.000.000
-
-
-
-
711.000.000
Kendaraan
534.282.548.188
-
52.680.500.000
-
-
586.963.048.188
Alat berat
419.548.449.724
-
-
-
-
419.548.449.724
9.737.449.579
-
403.725.278
-
-
10.141.174.857
523.365.192
-
-
-
-
523.365.192
966.191.812.683
-
53.084.225.278
-
- 1.019.276.037.961
Bangunan
Inventaris kantor Inventaris bengkel
1.389.000.000
Akumulasi penyusutan Bangunan
264.630.588
-
17.775.000
-
-
282.405.588
Kendaraan
176.004.617.397
-
36.294.747.045
-
(5.421.729.977)
206.877.634.465
Alat berat
166.760.135.281
-
18.643.547.486
-
-
185.403.682.767
5.237.251.561
-
866.995.710
-
-
6.104.247.271
338.269.882
-
44.793.905
-
-
383.063.787
348.604.904.709
-
55.867.859.146
-
(5.421.729.977)
399.051.033.878
Inventaris kantor Inventaris bengkel
Nilai Buku
617.586.907.974
620.225.004.083
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
434.844.956.546
-
15.635.000.000
-
-
450.479.956.546
Alat berat
221.691.419.000
-
11.950.400.000
-
-
233.641.819.000
656.536.375.546
-
27.585.400.000
-
-
684.121.775.546
Kendaraan
75.663.645.635
-
27.459.699.379
-
-
5.421.729.977
108.545.074.991
Alat berat
40.704.081.170
-
11.184.157.617
-
-
-
51.888.238.787
116.367.726.805
-
38.643.856.996
-
-
5.421.729.977
160.433.313.778
Akumulasi penyusutan
Nilai Buku
Jumlah Nilai Buku
540.168.648.741
523.688.461.768
1.157.755.556.715
1.143.913.465.851
71
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (Lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012 Saldo Awal
Pengambilalihan
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Aset kepemilikan langsung Tanah
44.357.407.243
-
-
42.968.407.242
-
3.213.223.472
-
-
2.502.223.472
-
711.000.000
Kendaraan
469.659.187.625
4.758.301.438
48.301.750.000
-
11.563.309.125
534.282.548.187
Alat berat
332.210.868.457
-
94.053.032.267
3.145.000.000
23.364.875.000
419.548.449.724
7.138.036.410
187.309.568
1.906.638.576
-
505.465.025
9.737.449.579
395.578.356
-
127.786.836
-
-
523.365.192
856.974.301.563
4.945.611.006
144.389.207.679
48.615.630.714
35.433.649.150
966.191.812.683
Bangunan
Inventaris kantor Inventaris bengkel
1.389.000.001
Aset dalam penyelesaian
1.506.638.253
-
826.960.824
-
(2.333.599.077)
-
858.480.939.816
4.945.611.006
145.216.168.503
48.615.630.714
33.100.050.073
966.191.812.683
Akumulasi penyusutan Bangunan
479.302.935
-
160.661.174
375.333.521
-
264.630.588
Kendaraan
106.578.530.499
3.301.858.211
59.063.264.753
-
7.060.963.934
176.004.617.397
Alat berat
132.682.292.560
(5.835.987.300)
33.518.172.729
3.145.000.000
9.540.657.292
166.760.135.281
3.691.206.448
155.247.409
1.390.797.704
-
-
5.237.251.561
221.931.740
-
116.338.142
-
-
338.269.882
243.653.264.182
(2.378.881.680)
94.249.234.502
3.520.333.521
16.601.621.226
348.604.904.709
Inventaris kantor Inventaris bengkel
Nilai Buku
614.827.675.634
617.586.907.974
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
192.497.061.470
-
253.911.204.201
-
(11.563.309.125)
434.844.956.546
Alat berat
176.857.205.500
-
68.199.088.500
-
(23.364.875.000)
221.691.419.000
369.354.266.970
-
322.110.292.701
-
(34.928.184.125)
656.536.375.546
Kendaraan
44.620.646.797
-
38.103.962.772
-
(7.060.963.934)
75.663.645.635
Alat berat
28.286.159.112
-
21.958.579.350
-
(9.540.657.292)
40.704.081.170
72.906.805.909
-
60.062.542.122
-
(16.601.621.226)
116.367.726.805
Akumulasi penyusutan
Nilai Buku
Jumlah Nilai Buku
296.447.461.061
540.168.648.741
911.275.136.695
1.157.755.556.715
Saldo pengambilalihan pada tahun 2012 merupakan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan ketika entitas anak, yaitu PT Transportasi Lintas Indonesia, dan yang dilepaskan yaitu PT Borneo Resources Persada.
72
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan yang dialokasikan ke laporan laba rugi komprehensif sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4)
Beban pokok pendapatan Beban umum dan administrasi Jumlah
30 Juni
31 Desember
2013
2012
93.582.151.527
152.804.640.778
929.564.615
1.507.135.846
94.511.716.142
154.311.776.624
Pada tahun 2012 aset dalam penyelesaian berupa program akuntansi yang masih dalam penyelesaian sebesar Rp.1.828.134.052 direklasifikasi ke aset lain-lain. Aset tetap berupa tanah, bangunan, kendaraan dan alat berat dijadikan jaminan sehubungan dengan utang bank, utang sewa pembiayaan dan utang pembelian aset tetap. (catatan 17, 18, dan 19) Perusahaan mengasuransikan aset bangunan, kendaraan dan alat berat terhadap risiko kerugian, kebakaran dan risiko lainnya kepada asuransi Harta, Asuransi Tokio Marine, Asuransi Mega, Asuransi Lippo, Asuransi Sinarmas, Asuransi Jasindo, Asuransi Himalaya, Asuransi Indrapura, Asuransi Aca, Asuransi Magna, Asuransi Allianz, Asuransi Abda, Asuransi Tugu Kresna Pratama, Asuransi Raya, Asuransi Astra Buana, Asuransi Adira, Asuransi Adira Autocilin, Asuransi Jaya Proteksi, Asuransi Tripakarta yang seluruhnya merupakan pihak ketiga dengan jumlah nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp.904.321.858.840. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni
31 Desember
2013
2012
Harga Jual
-
54.969.477.630
Nilai buku bersih
-
45.095.297.193
Keuntungan pelepasan aset tetap
-
9.874.180.437
73
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) Dalam tahun 2012, Perusahaan mengalihkan aset tetap berupa tanah dan bangunan dengan nilai jual sebesar Rp.54.969.477.630 kepada PT Cipaganti Development dan PT Cipaganti Jati Rahayu (pihak berelasi). Nilai buku aset yang dijual sebesar Rp.45.095.297.193. Selisih lebih nilai jual dan nilai buku aset sebesar Rp.9.874.180.437 dicatat sebagai laba pelepasan aset tetap dalam laporan laba rugi Perusahaan. (catatan 30) Nilai wajar aset tetap yang dimiliki oleh Grup per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.1.301.565.970.000, dengan rincian sebagai berikut: Penilaian pada perusahaan PT Cipaganti Citra Graha Tbk
No. Laporan KJPP No.028.5/IA-1/LPC/II/2013
PT Cipaganti Citra Graha Tbk
No.033.4/IA-1/LPC/III/2013
PT Grand Transportasi Sejahtera
No.028.6/IA-1/LPC/II/2013
PT Star Line
No.028.7/IA-1/LPC/II/2013
PT Transportasi Lintas Indonesia
No.028.8/IA-1/LPC/II/2013
Tanggal 27 Februari 2013
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2012 Rp.1.228.543.970.000
08 Maret 2013
Rp.32.415.000.000
27 Februari 2013
Rp.18.005.000.000
27 Februari 2013
Rp.2.989.000.000
27 Februari 2013
Rp.19.613.000.000 Rp.1.301.565.970.000
Nilai wajar aset tetap tersebut berdasarkan laporan hasil peniliaian yang dilakukan oleh KJPP Iskandar, Asmawi dan Rekan per 31 Desember 2012 terhadap aset operasional Perusahaan, yang terdiri dari aset milik sendiri dan aset sewa guna usaha. Penilaian dilakukan dengan mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) serta peraturan Bapepam-LK No.VIII C4. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan data pasar (market data approach) dan pendekatan pendapatan (income approach). Dalam menilai aset tetap tanah dan bangunan dengan menggunakan metode pasar, elemenelemen yang digunakan dalam perbandingan data untuk menentukan nilai wajar aset antara lain adalah: kondisi aset, lokasi, luas dan status. Sementara dalam menggunakan pendekatan pendapatan digunakan metode discounted cash flow dengan asumsi-asumsi yang digunakan adalah tarif sewa tanah dan bangunan sesuai dengan lokasi objek dan dengan tingkat pertumbuhan pendapatan 5% pertahun serta tingkat diskonto yang digunakan sebesar 11,625%. Dalam menilai aset tetap berupa kendaraan dan alat berat dengan menggunakan metode pasar, penilai menggunakan data perbandingan langsung sesuai dengan jenis kendaraan dan alat berat. Sementara dalam menggunakan pendekatan pendapatan digunakan metode discounted cash flow dengan asumsi-asumsi yang digunakan adalah pendapatan sewa yang bervariasi sesuai dengan jenis kendaraan dan alat berat dengan tingkat pertumbuhan 5% pertahun, persentase beban operasional bervariasi sesuai dengan jenis kendaraan dan alat berat serta dengan tingkat diskonto yang digunakan sebesar 16,625%.
74
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP (lanjutan) Manajemen Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan dan membandingkannya dengan hasil penilaian aset tetap yang dilakukan oleh pihak independen dan berkesimpulan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai tersebut. 12.
ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Jaminan pelaksanaan: Angkasa Pura II
114.708.000
114.708.000
Lion Air
39.842.387
39.842.387
Air Asia
31.305.237
31.305.237
Merpati
12.361.214
12.361.214
Sriwijaya Air
11.636.872
11.636.872
-
10.346.333
6.382.750
6.382.750
Batavia Citilink Lainnya Program akuntansi Sunfish Beban tangguhan - perizinan dan promosi Jumlah aset lain-lain
-
8.792.000
216.236.459
235.374.793
1.828.134.052
1.828.134.052
-
-
2.044.370.512
2.063.508.845
Per 30 Juni 2013, program akuntansi “Sunfish” yang masih dalam proses penyelesaian.
75
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
UTANG USAHA PIHAK KETIGA Utang usaha terdiri dari:
Disajikan kembali (Catatan 4)
30 Juni 2013 SPBU
31 Desember 2012
2.462.785.881
1.042.701.499
Sumber Abadi Jaya
456.938.500
-
PT Kalimantan Jaya Diesel
367.844.000
735.691.000
Dermaga Jaya
359.744.000
-
PT Borneo Multi Tractor
281.455.900
291.003.000
Bandung Jaya Diesel
208.030.000
PT Jaya Makmur Motor
355.689.560
PT Alpha Gaya Bhakti Pertiwi
-
228.980.400
PT Banjar Motor
-
201.803.500
5.954.722.017
10.547.588.016
10.091.520.298
13.603.727.225
PT Sumber Karya
200.270.250
Lain-lain ( masing-masing dibawah Rp 200.000.000) Jumlah utang usaha
Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Belum jatuh tempo
31 Desember 2012
1.578.322.273
7.419.888.065
1 - 30 hari
3.558.941.856
1.729.567.892
31 - 60 hari
3.654.618.395
2.027.482.506
61 - 90 hari
1.299.637.774
1.515.817.085
Sudah jatuh tempo:
91 - 120 hari
-
7.220.000
Lebih dari 120 hari
-
903.751.677
10.091.520.298
13.603.727.225
Utang usaha kepada pihak ketiga dicatat dalam mata uang Rupiah dan tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha pihak ketiga tersebut.
76
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
UTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Jaminan pengemudi
31 Desember 2012
540.937.521
Lainnya Jumlah utang lain-lain – pihak ketiga
426.004.278
-
-
540.937.521
426.004.278
Atas seluruh saldo hutang jaminan pengemudi, tidak dibebani bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pelunasannya. Utang lain-lain kepada pihak ketiga merupakan hutang atas transaksi pembelian sarana pendukung di masing-masing cabang Perusahaan. 15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
16.
31 Desember 2012
Gaji karyawan
-
Jasa penunjang
-
6.388.380 -
Lainnya
-
12.370.183
Jumlah biaya yang masih harus dibayar
-
18.758.563
UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan penerimaan uang muka dari pelanggan pada masing-masing unit usaha dengan saldo per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 951.082.948 dan Rp. 853.065.648. Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Uang muka pelanggan
77
31 Desember 2012
951.082.948
853.065.648
951.082.948
853.065.648
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG BANK Akun ini terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
PT Bank Jabar Banten Syariah
76.819.489.814
77.272.149.530
PT Bank CIMB Niaga Tbk
64.393.226.614
81.258.185.514
PT Bank ICB Bumiputera Tbk
63.987.106.832
69.704.700.720
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
45.235.178.368
52.796.965.449
PT Bank SBI Indonesia
33.239.433.332
22.101.000.000
PT Bank ICBC Indonesia
26.921.585.148
32.435.057.396
PT Bank Ganesha
24.831.773.976
23.825.488.566
PT Bank Central Asia Tbk
21.745.521.606
25.582.966.596
PT Bank Resona Perdania
20.316.592.000
24.596.912.000
PT Bank Harda International
14.364.774.562
20.789.799.929
PT Bank INA Perdana
9.849.681.760
12.519.888.513
PT Bank Mutiara Tbk
8.400.000.000
9.600.000.000
PT Bank Mandiri Syariah
8.043.516.562
12.537.119.807
PT Bank Bukopin Tbk
8.017.703.582
11.144.597.878
PT Bank Mayora
7.634.221.548
8.729.611.732
PT Bank Bisnis International
6.292.680.522
7.177.752.038
PT Rabo Bank International Indonesia Tbk
3.931.874.956
4.270.089.808
PT Bank Panin Tbk
3.188.551.638
3.335.677.896
PT Bank Hana
1.260.150.483
1.944.431.854
380.135.445
863.416.358
PT Bank Windu Kentjana
-
-
PT Bank Index Selindo
-
-
448.853.198.748
502.485.811.584
(156.664.783.591)
(175.384.359.851)
292.188.415.157
327.101.451.733
PT Bank Sahabat Sampoerna
Jumlah utang bank Dikurangi bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Suku bunga per tahun
8,25% - 15,00%
8,25% - 15,00%
Penambahan tahun berjalan
37.753.150.000
231.162.326.943
Pembayaran pokok pinjaman
91.383.762.836
96.388.886.153
Penambahan hutang Bank tidak melalui rekening Bank perusahaan (Non kas), namun langsung dibayarkan kepada Supplier kendaraan tersebut (Catatan 36). Pada tahun 2012, PT Bank Dipo Internasional berubah nama menjadi Bank Sahabat Sampoerna
78
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) Beberapa informasi lain yang signifikan terkait dengan utang bank pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Kreditur PT Bank ICB Bumiputera Tbk
PT. Bank Harda Internasional
Jumlah fasilitas total
Tujuan fasilitas
Jangka Waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga pertahun
50.000.000.000
untuk pembelian kendaraan dan heavy equipment
48 Bln
Bulanan
Bulanan
12,5%
23.600.000.000
50 unit kendaraan Merk Isuzu ELF dan 24 unit kendaraan Merk Isuzu ELF.
48 Bln
Bulanan
Bulanan
14,25% 15,00%
26.852.090.000
- 10 unit mobil Mitsubishi FE84BC Medium Bus - 55 Unit Merk KIA New Rio - 6 unit mobil merk KIA Pregio SE MT - 24 Unit mobil merk KIA Pregio SE Diesel - 17 unit mobil Daihatsu dan - 5 unit Mobil Isuzu - 10 unit mobil Starex Mover 3 Unit TOYOTA FORTUNER AT 2 unit TOYOTA FORTUNER AT 3 Unit TOYOTA NEW CAMRY 2.5 G AT 5 Unit TOYOTA INNOVA G TOYOTA FORTUNER MT
48 Bln
Bulanan
Bulanan
14,50%
48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln 48 Bln
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
14,50% 14,50% 14,50% 14,50% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00% 13,00%
48 Bln
Bulanan
Bulanan
13,00%
3.386.760.000
PT. Bank ICBC
47.250.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat dengan merek Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki
PT. Bank Ina Perdana
20.000.000.000
20 kendaraan bis
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,50%
PT. Bank Jabar Banten Syariah
50.334.388.640
Untuk pembelian armada operasional usaha baik kendaraan maupun alat berat dan 2 unit Suzuki APV GL Arena
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,50%
PT. Bank Resona Perdania
39.150.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat dan 95 unit kendaraan taksi
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
COLF + 5%
PT. Bank Syariah Mandiri
21.866.714.100
Pembelian 25 unit Kobelco Excavator SK 200-8 Acera Geospec
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
-
PT. Bank CIMB Niaga Tbk.
91.554.000.000
Pembelian 50 unit isuzu Elf NHR 55 C/O include karoseri model travel.
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,00%
Pembelian 35 unit isuzu Elf NKR 55 C/O Elf. Pembelian 10 unit truk Mitsubishi FE 73 LT Box Besi Pembelian 15 unit Isuzu Elf NKR 55 C/O 4 ban Karoseri Model Travel Max
66 Bulan 60 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
15,00% 14,75%
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
14,75%
79
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan)
Kreditur PT. Bank Bisnis Internasional
Jumlah fasilitas total
Tujuan fasilitas
Jangka Waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga pertahun
5.000.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
PT. Bank Ganesha
25.000.000.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,00%
PT Bank Mayora
9.938.880.000
Untuk pembelian kendaraan roda empat
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
10,25%
PT Bank SBI
22.101.000.000
10 Unit MERCY BIG BUS OH 1521 20 Unit HYUNDAI STAREX 2.5 DIESEL
60 Bulan 60 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
12,00% 12,00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
64.900.000.000
Pembelian 15 unit Komatsu Hydraulic Excavator 12 unit Komatsu Buldozer 2 unit Komatsu Motor Grader 4 unit Compactor 1 unit Komatsu Buldozer 25 unit dump truk
60 Bulan
Bulanan
Bulanan
11,50%
60 Bulan 60 Bulan 60 Bulan 60 Bulan 60 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
11,50% 11,50% 11,50% 11,50% 11,50%
PT. Bank Bumiputera Indonesia, Tbk.
29.000.000.000
Untuk pembelian kantor dan pool kendaraan
120 Bulan
Bulanan
Bulanan
15,00%
14 Unit mobil Toyota Tipe Avanza VVTI
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
8,25%
untuk membeli alat-alat berat berupa excavator, grader, atau bulldozer untuk membeli Dump Truck merek Volvo, Hino serta Nissan
12 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,00%
12 Bulan
Bulanan
Bulanan
12,00%
PT. Bank Panin PT Bank Central Asia Tbk
2.003.015.500
50.000.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan Perjanjian No.0889/PK/JBIK.I-TMR/V/2007 tertanggal 23 Mei 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.1.300.000.000, dengan tingkat suku bunga 13% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini sejak 24 Mei 2007 sampai 24 Mei 2013 . Fasilitas ini dijamin dengan SHM No. 08630/Grogol yang terletak di Jalan Dr. Makaliwe Raya No. 22B, Kelurahan Grogol Jakarta Barat. Berdasarkan Perjanjian No.548/PI-1/BDG/2009 tertanggal 28 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.8.946.000.000, dengan tingkat suku bunga 15% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi.
80
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian No.897/PI-2/BDG/2009 tertanggal 6 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.2.240.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,75% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.1344/PI-3/BDG/2009 tertanggal 6 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.4.368.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.1342/PI-4/BDG/2009 tertanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.2.288.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.2857/PI-5/BDG/2009 tertanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.22.728.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 60 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.2704/PI-6/BDG/2009 tertanggal 22 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.60.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Perjanjian No.2705/PI-7/BDG/2009 tertanggal 22 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga sebesar Rp.16.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan Personal Guarantee yang tercatat atas nama Andianto Setiabudi.
81
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.261 tertanggal 22 Maret 2012 dibuat dihadapan Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung, Perjanjian Perubahan I No.006/BBP-BDG/ADD-PI/IV/12 tanggal 17 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.50.000.000.000 dalam bentuk pinjaman investasi IV untuk pembelian kendaraan dan heavy equipment. Tingkat suku bunga sebesar 12,5% per annum floating,dengan jangka waktu 48 bulan sejak masing-masing pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan Akta Jaminan Fidusia atas kendaraan milik peminjam yang dibiayai oleh bank dengan nilai penjaminan sebesar nilai pembelian kendaraan dan Akta Pemberian Jaminan Borg (Borgtoght) atas nama Andianto Setiabudi yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup. Berdasarkan Akta No.217 Tanggal 30 Juni 2009 Dibuat Dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung Mengenai Perjanjian Kredit, sebagaimana diubah dengan Perjanjian Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Pinjaman Investasi I Nomor 217 tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit investasi sampai jumlah setinggi-tingginya Rp.4.300.000.000 (empat miliar tiga ratus juta Rupiah), terdiri dari: 1.
2.
Pinjaman Investasi 1 (PI-1) sebesar Rp.1.981.896.323 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu tiga ratus dua puluh tiga Rupiah) Pinjaman Investasi 2 (PI-2) sebesar Rp.2.318.103.677 (dua miliar tiga ratus delapan belas juta seratus tiga ribu enam ratus tujuh puluh tujuh Rupiah)
Belum termasuk jumlah bunga, provisi, dan denda serta biaya lain yang terhutang. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15% (lima belas persen) per annum floating (reviewable), jangka waktu Pembayaran Kembali Pinjaman Investasi 1 (PI-1) 30 Maret 2014 dan Pinjaman Investasi 2 (PI-2) 30 Juni 2019. Fasilitas tersebut dijamin dengan Sebidang tanah Hak Milik No.449/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No.94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 705 M2 dengan NIB 10.15.13.02.00215, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 10 Maret 2004 No.00072/2004, atas nama Pemberi Jaminan dan Sebidang tanah Hak Milik No.450/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No.94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 499 M2 dengan NIB 10.15.13.02.00216, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 6 Maret 2004 No.00073/2004, atas nama Pemberi Jaminan. Atas kedua jaminan tersebut diatas akan dipasang Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp.6.450.000.000 (enam miliar empat ratus lima puluh juta Rupiah) untuk kepentingan Bank.
82
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (lanjutan) Berdasarkan Akta No.341 Tanggal 30 Juli 2009 Dibuat Dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris Di Kota Bandung Tentang Perjanjian Kredit. Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman kredit investasi II (kedua) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp.10.700.000.000, dengan tingkat suku Bunga 15% per annum floating (reviewable), jangka waktu 120 (seratus dua puluh) bulan sampai dengan tanggal 30 Juli 2019. Fasilitas tersebut di Jamin dengan: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.182 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 700 M2 dengan NIB 10.15.29.04.00183, sebagaimana diuraikan dengan Surat Ukur tanggal 7 Maret 2006 No.00532/2006, atas nama Aan Judiarti Santoso. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.183 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage/ Soekarno-Hatta, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 1.965 M2, dengan NIB. 10.15.29.04.00182, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7310/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.181 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 4.162 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00190, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7303/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.185 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 419 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00283, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7308/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.186 / Kelurahan Babakan Penghulu, berikut bangunan yang berdiri diatasnya, dengan alamat Jl. Gedebage, Kelurahan Babakan Penghulu, Kecamatan Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Seluas 890 M2 dengan NIB:10.15.29.04.00284, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1990 Nomor 7309/1990, atas nama Aan Judiarti Santoso. Sebidang tanah Hak Milik No.449/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan diatasnya, dengan alamat Jl. Jend. Gatot Subroto No. 94, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 705 M2 dengan NIB:10.15.13.02.00215, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 10 Maret 2004 Nomor 00072/2004, atas nama Pemberi Jaminan.
83
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICB Bumiputera Tbk (lanjutan) 7.
Sebidang tanah Hak Milik No.450/ Kelurahan Lingkar Selatan, berikut bangunan diatasnya, dengan alamat Jl. Jend. Gatot Subroto No. 108, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Bandung, Jawa Barat. Seluas 499 M2 dengan NIB:10.15.13.02.00216, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 6 Maret 2004 Nomor 00073/2004, atas nama Pemberi Jaminan.
Berdasarkan Akta No. 1 Tanggal 1 September 2010 Dibuat Dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung Mengenai Perjanjian Kredit. Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Kredit Investasi III (ketiga) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp.14.000.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 14% per annum floating (reviewable), jangka waktu pinjaman 120 bulan sampai dengan 1 September 2020, fasilitas tersebut di jamin dengan: 1.
2.
3.
4.
Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.293/ Kelurahan Pasteur, terletak di Jl. Prof. Eykman No. 20A, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, seluas 588 M2, atas nama Ir. Johnny Hendrawan Kamarga, Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.294/ Kelurahan Pasteur, terletak di Jl. Prof. Eyckman, Kelurahan Pasteur, Kecamatan sukajadi, Bandung, Jawa Barat, seluas 676 M2, atas nama Iwan Surjadi; Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.295/ Kelurahan Pasteur, terletak di Jl. Prof. Eyckman Belakang No.20, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat, seluas 1.045 M2, atas nama Bob Pardamean Nainggonal, S.H. Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No.181
Atas kedua jaminan tersebut diatas akan dipasang Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp.6.450.000.000 (enam miliar empat ratus lima puluh juta Rupiah) untuk kepentingan Bank. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi No.56 tanggal 21 Juli 2011 dibuat dihadapan Olih Liliawati S.H., Notaris di Karawang, Addendum I Perjanjian Investasi No. CRO.KRW/0005/KI/2011, Akta No. 56 Tanggal 21 Juli 2011 Tentang Perubahan Syarat Kredit, tertanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit maksimal sebesar Rp.64.900.000.000. Jangka waktu fasilitas 5 tahun terhitung sejak 18 Juli 2011 sampai dengan 17 Juli 2017 termasuk masa penarikan 12 bulan. Jangka waktu setiap rekening pinjaman 4 tahun sejak penarikan kredit termasuk grace period angsuran pokok selama 3 bulan. Tingkat suku bunga 11,5% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan Kendaraan alat berat produk dari PT United Tractor Tbk yang diikat secara fidusia serta Personal Gurantee atas nama Andianto Setiabudi.
84
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.4 tertanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Mommy Halim S.H., Notaris di Bandung. Bank memberikan kepada debitur fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap on installlment hingga jumlah pokok Rp.47.250.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit 48 bulan terhitung sejakkredit dicairkan dan dengan ketentuan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang, didalam jangka waktu kredit tersebut diatas sudah termasuk avaibility periode selama 6 bulan. Bunga fasilitas sebesar 13% per annum. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan roda empat yang akan dibeli dari hasil kredit ini, dengan merek Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki dengan keseluruhan nilai sekurangkurangnya Rp.54.815.500.000 yang diikat dengan akta jaminan fidusia No.5 tertanggal 11 April 2011 dibuat dihadapan Mommy Halim S.H., Notaris di Bandung. PT Bank Jabar Banten Syariah Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.69 tanggal 12 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.12.835.000.000 dengan margin sebesar Rp.3.692.883.670 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.16.527.883.670. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.001/CSG/BDG/VIII/20 tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.10.356.230.000 dengan margin sebesar Rp.2.979.692.454 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.13.335.922.454. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.002/CSG/BDG/IX/10 tanggal 28 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.2.517.275.000 dengan margin sebesar Rp.724.269.867 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.3.241.544.867. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi.
85
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Jabar Banten Syariah (lanjutan) Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.003/CSG/BDG/X/10 tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.2.844.950.000 dengan margin sebesar Rp.818.548.453 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.3.663.498.453. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.004/CSG/BDG/X/10 tanggal 27 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.1.442.875.000 dengan margin sebesar Rp.415.143.711 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.1.858.018.711. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.005/CSG/BDG/XI/10 tanggal 8 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.12.002.850.000 dengan margin sebesar Rp.3.453.457.636 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.15.456.307.636. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.006/CSG/BDG/XI/10 tanggal 30 November 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.7.597.810.000 dengan margin sebesar Rp.2.186.040.396 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp 9.783.850.396. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No.001/CSG/BDG/IV/11 tanggal 25 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp.380.213.640 dengan margin sebesar Rp.74.713.640 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.334.388.640. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai serta Personal Guarante atas nama Andianto Setiabudi.
86
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Jabar Banten Syariah (lanjutan) Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No. 001/PBY-MRB/BDG/2013 Tanggal 8 Januari 2013 bertempat di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bandung. Perusahaan Telah Memperoleh Fasilitas Kredit dalam Bentuk Pembiayaan Murabahah ( Line Facility ) Non Revolving dengan Jumlah Pembiayaan sebesar Rp.2.850.000.000,- ( Dua milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah ) dengan Marjin Keuntungan sebesar Rp. 738.001.294.- ( Tujuh ratus tiga puluh delapan juta seribu dua ratus Sembilan puluh empat rupiah ). Jangka waktu perjanjian 48 ( Empat Puluh Delapan ) Bulan Lamanya dengan jatuh tempo pembiayaan Tanggal 8 Januari 2017. Biaya admnistrasi Sebesar Rp. 38.475.000.- ( Tiga puluh delapan juta empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah ). Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No. 002/PBY-MRB/BDG/2013 Tanggal 12 Februari 2013 bertempat di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bandung. Perusahaan Telah Memperoleh Fasilitas Kredit dalam Bentuk Pembiayaan Murabahah ( Line Facility ) Non Revolving dengan Jumlah Pembiayaan sebesar Rp.7.827.500.000,- ( Tujuh milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ) dengan Marjin Keuntungan sebesar Rp. 2.026.914.081.- ( Dua milyar dua puluh enam juta Sembilan ratus empat belas ribu delapan puluh satu rupiah ). Jangka waktu perjanjian 48 ( Empat Puluh Delapan ) Bulan Lamanya dengan jatuh tempo pembiayaan Tanggal 12 Februari 2017. Biaya admnistrasi Sebesar Rp. 188.993.002.- ( Seratus delapan puluh delapan juta Sembilan ratus Sembilan puluh tiga ribu dua rupiah ). Berdasarkan Akad Pembiayaan Murabahah No. 006/MRB-0502/001/2013 Tanggal 18 Maret 2013 bertempat di Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bandung. Perusahaan Telah Memperoleh Fasilitas Kredit dalam Bentuk Pembiayaan Murabahah (Line Facility) Non Revolving dengan Jumlah Pembiayaan sebesar Rp.785.000.000,(Tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah) dengan Marjin Keuntungan sebesar Rp. 203.274.041.- ( Dua ratus tiga juta dua ratus dua ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh satu rupiah ). Jangka waktu perjanjian 48 ( Empat Puluh Delapan ) Bulan Lamanya dengan jatuh tempo pembiayaan Tanggal 18 Maret 2017. Biaya admnistrasi Sebesar Rp. 10.597.500.- ( Sepuluh juta lima ratus Sembilan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah ).
87
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Resona Perdania Berdasarkan Perjanjian Kredit (Komitmen) No.110039RLB tanggal 15 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Sebesar Rp.25.000.000.000 non plafond/ non revolving. Jatuh waktu sejak tanggal 15 April 2011 sampai 14 April 2015, dengan suku bunga Floating rate Cost of Loanable Fund (COLF) + 5%, perhitungan bunga secara harian dengan pembagi 360 hari dalam setahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas kendaraan bermotor senilai jumlah Rp.27.500.000.000 nilai mana akan diserahkan secara bertahap sebesar 110% sesuai dengan pencairan pinjaman tersebut; dan Surat Tanggungan Pribadi dari Andianto Setiabudi senilai Rp.25.000.000.000. Berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No.110047RLB tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit sebesar Rp.14.150.000.000 non plafond/ non revolving. Jangka waktu fasilitas sejak 24 Juni 2011 sampai 24 Juni 2015, dengan suku bunga Floating rate Cost of Loanable Fund (COLF) + 5%, perhitungan bunga secara harian dengan pembagi 360 hari dalam setahun. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas kendaraan bermotor berupa taksi dalam kota senilai jumlah Rp.16.530.000.000 atas nama PT. Andika Semesta dan Surat Tanggungan Pribadi dari Andianto Setiabudi senilai Rp.14.150.000.000. PT. Bank Ganesha Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 93 tanggal 25 November 2011 yang Dibuat Dihadapan Erny Kencanawati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit investasi sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp.25.000.000.000. Dengan tingkat suku bunga 13% per tahun, dengan jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan Jaminan Fidusia terhadap kendaraan roda empat dan alat berat dengan nilai penjaminan sebesar Rp.27.500.000.000 (dua puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 34.- Tanggal 13 September 2012. Dibuat dihadapan Erny Kencanawati, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di kota Bandung, Perusahaan telah memperoleh Fasiitas Kredit dalam bentuk Kredit Investasi sampai jumlah setinggitingginya Rp. 7.000.000.000,- ( Tujuh Milyar Rupiah ). Jangka waktu perjanjian 48 ( Empat Puluh Delapan ) Bulan lamanya terhitung sejak tanggal pencairan. Bunga 12,5 % ( Dua belas Koma Lima Persen ) per annum atas jumlah yang terhutang. Biaya lainnya Provisi Sebesar 1% ( Satu Persen ) per Transaksi dan Biaya Administrasi sebesar Rp. 1.000.000,( Satu Juta Rupiah ). Percepatan Pembayaran seluruhnya dapat dilakukan debitur dengan dikenakan Penalty sebesar 3% ( Tiga Persen ) dari sisa pinjaman debitur.
88
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.66 tertanggal 23 April 2012 dibuat dihadapan Ineke Srihartati S.H., Notaris di Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman fasilitas kredit investasi I Rp.25.000.000.000 dan fasilitas kredit investasi II Rp.25.000.000.000. Batas waktu penarikan fasilitas kredit: fasilitas kredit investasi I terhitung sejak tanggal 23 April 2012 sampai dengan 23 April 2013, fasilitas kredit investasi II terhitung sejak tanggal 23 April 2012 sampai dengan tanggal 23 April 2013, bunga sebesar 12%, fasilitas ini dijamin dengan: Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun 1. dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. Brigjen M Isa No.12 D, Cipadung, Purwaharja Banjar, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.070/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun 2. dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. Soekarno Hatta No.717, Gedebage, Bandung, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.071/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. Semua alat berat yang dimiliki oleh pemberi agunan, baik sekarang maupun 3. dikemudian hari yang terletak dimanapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas yang disimpan di Jl. HM Rifaddin, Perumahan Grand Taman Sari, Cluster Derawan Blok AI No.10-11, Samarinda, sebagaimana ternyata dalam daftar alat berat dibawah tangan yang bermaterai cukup tertanggal 23 April 2012 No.072/DIR/CCG/2012 juncto pernyataan dibawah tangan yang bermaterai cukup tanggal 23 April 2012. PT Bank Harda Internasional Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.014/PK/BHI-BDG/KIKB/VI/2010 tertanggal 21 Juni 2010. Bank memberikan fasilitas kredit untuk pembelian 10 unit mobil Mitsubishi FE84BC Medium Bus sebesar Rp.5.750.000.000 sebagai pokok pinjaman yang ditarik secara bertahap dengan pencairan pertama sebesar Rp.2.500.000.000 dengan masa grace period selama 3 bulan dimana debitur diwajibkan membayar bunga dan pencairan kedua sebesar Rp.3.250.000.000. Dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5% per tahun flat, jangka waktu 48 bulan terhitung sejak tanggal 21 Juni 2010 sampai dengan 21 Juni 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah: 10 unit mobil Mitsubishi FE84BC tahun 2010, tercatat atas nama PT Cipaganti Citra Graha, sebagaimana tertera dalam Akta Jaminan Fidusia No.16 tertanggal 21 Juni 2010 dengan nilai penjamin sebesar Rp.7.160.000.000. Sertifikat Jaminan Fidusia No.0019185 AH.05.01.TH2010.
89
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Harda Internasional (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.003/PK/BHI-BDG/KIKB/I/2011 tanggal 21 Januari 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.8.140.000.000. Dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas kredit selama 48 bulan, sejak tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 9 Maret 2015. Jaminan atas fasilitas berupa 55 unit kendaraan yang dibeli. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.005/PK/BHI-BDG/KIKB/II/2011 tanggal 14 Februari 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.1.453.500.000 dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 14 Februari 2015. Fasilitas dijamin dengan 6 (enam) unit mobil merk KIA Pregio SE MT, keluaran tahun 2010 berwarna diamond silver. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.007/PK/BHI-BDG/KIKB/III/2011 tanggal 9 Maret 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.5.814.000.000 dengan tingkat suku bunga 14,50% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 (empat puluh delapan) bulan, sejak tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 9 Maret 2015. Fasilitas tersebut dijamin dengan 24 (dua puluh empat) mobil merk KIA Pregio SE Diesel keluaran tahun 2010 berwarna diamond silver. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.019/PK/BHI-BDG/KIKB/IX/2011 tanggal 8 September 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.2.540.090.000. Dengan tingkat suku bunga 14,5% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 8 September 2011 sampai dengan 8 September 2015. Fasilitas ini dijamin dengan 17 (tujuh belas) unit mobil Daihatsu dan 5 (lima) unit Mobil Isuzu. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi Kendaraan Bermotor Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia No.005/PK/BHI-BDG/KIKB/II/2012 tanggal 28 Februari 2012. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.3.154.500.000. Dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun flat. Jangka waktu fasilitas 48 bulan, sejak tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan 28 Februari 2016. Fasilitas dijamin dengan 10 (sepuluh) unit mobil Starex Mover. Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 1.- Tanggal 1 Mei 2013, dibuat dihadapan Doktor Jelly Nasseri, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di Bandung. Perusahaan telah memporoleh Fasilitas Kredit pinjaman dalam bentuk Kredit Investasi Kendaraan Bermotor ( KIKB ) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp. 11.000.000.000,- ( Sebelas milyar rupiah ). Fasilitas Kredit yang diberikan oleh Bank kepada Perusahaan akan dipergunakan untuk pembiayaan investasi pengadaan kendaraan Big Bus. Jangka waktu perjanjian kredit yaitu 48 ( Empatpuluh delapan ) bulan terhitung sejak tanggal 1 Mei 2013 sampai dengan tanggal 1 Mei 2017. Bunga 13% ( Tiga belas persen ) per tahun, biaya administrasi sebesar Rp. 10.000.000,- ( Sepuluh juta rupiah ).
90
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Mandiri Syariah Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.21 tanggal 7 Juli 2008. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.6.306.854.400 dengan margin sebesar Rp.3.356.682.776 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.9.663.537.176. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.23 tanggal 7 Juli 2008. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.4.523.904.000 dengan margin sebesar Rp.2.407.747.139 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.6.931.651.139. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.19 tanggal 7 Juli 2008. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.3.130.828.800 dengan margin sebesar Rp.1.666.313.893 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.4.797.142.693. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.18 tanggal 9 Maret 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.3.006.000.000 dengan margin sebesar Rp.1.539.948.958 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.4.545.948.958. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/ alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.8 tanggal 3 Februari 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.21.866.714.100 dengan margin sebesar Rp.11.202.136.929 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.33.068.851.029. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai. Berdasarkan Akad Pembiayaan Al Murabahah No.8 tanggal 3 Februari 2010. Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar Rp.5.127.285.900 dengan margin sebesar Rp.2.626.666.195 sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp.7.753.952.095. Jangka waktu fasilitas pembiayaan 48 bulan sejak pencairan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan/alat berat yang dibiayai.
91
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Ina Perdana Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Perbankan (Kredit Investasi) No.1 tanggal 5 April 2010 dibuat dihadapan Ineke Srihartati S.H., Notaris di Bandung, sebagaimana diubah dengan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.BIP/024/BDG/XI/11 tanggal 9 November 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut : Fasilitas kredit 1: Plafond Jangka Waktu Bunga Jaminan
: : : :
Plafond Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) 9 November 2011 sampai dengan 9 November 2015 13,5% (tiga belas koma lima persen) per tahun 1. 10 unit kendaraan bermotor merk Mercedes Benz OH1521, berjenis bus. 2. Corporate Guarantee dari PT. Cipaganti Global Corporindo.
Fasilitas kredit 2: Plafond Jangka Waktu Bunga Jaminan
: : : :
Plafond Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah) 5 April 2010 sampai dengan tanggal 5 April 2014 13,5% (tiga belas koma lima persen) per tahun 1. 10 unit kendaraan bermotor merk Mercedes Benz OH1526, berjenis bus. 2. Corporate Guarantee dari PT. Cipaganti Global Corporindo.
PT Bank Bukopin Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No.30 tanggal 20 September 2010 yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk sebesar Rp.16.000.000.000 (enam belas miliar Rupiah) dengan tingkat suku bunga 14,25% (empat belas koma dua lima persen) per tahun. Jangka waktu fasilitas pinjaman 48 bulan sampai dengan tanggal 20 Maret 2015. Fasilitas ini dijamin dengan 50 (lima puluh) unit kendaraan merk Isuzu ELF dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No.30 tanggal 18 Januari 2010 yang dibuat dihadapan Elisa Kurniati, S.H., M.H., Notaris di Kota Bandung. Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk, Pinjaman sebesar Rp.7.600.000.000 (tujuh miliar enam ratus juta Rupiah) dengan tingkat suku bunga 15% (lima belas persen) per tahun. Jangka waktu fasilitas 48 bulan sampai dengan tanggal 18 April 2014. Fasilitas ini dijamin dengan 24 (dua puluh empat) unit kendaraan merk Isuzu ELF dan Personal Guarantee dari Andianto Setiabudi.
92
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Bukopin Tbk (lanjutan) Berdasarkan Akta Pengakuan Hutang No. 31 Tanggal 18 Januari 2010 dibuat dihadapan Elisa Kurniati, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Notaris di kota Bandung. Bahwa berdasarkan akta “Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan” Nomor 30, dalam akta ini cukup disebut sebagai “Perjanjian Hutang”. Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit pinjaman sebesar Rp. 7.600.000.000.- ( Tujuh milyar enam ratus juta rupiah ), sehingga dengan demikian debitur mengakui dengan sah berhutang kepada Bank sejumlah Rp. 7.600.000.000,- ( Tujuh milyar enam ratus juta rupiah ). Pernyataan dan pengakuan Hutang tersebut diterima oleh Bank. Hutang Pokok tersebut seluruhnya maupun setelah dicicil berikut bunga dan biaya-biaya lainnya harus dibayar oleh debitur kepada Bank selambatnya-lambatnya pada tanggal 18 April 2014. PT Bank Mutiara Tbk Berdasarkan Perjanjian No.282 tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mutiara sebesar Rp.12.000.000.000 dengan suku bunga 13,00% per tahun. Jangka waktu fasilitas 60 bulan. Fasilitas dijamin dengan SHM No.1496, 1497, 1520, 2022 dan 2073 yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cimahi Utara. PT Bank Mayora Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.1 tanggal 1 Februari 2012 dibuat dihadapan Herdimansyah Chaidirsyah S.H., Notaris di Jakarta, Addendum Perubahan Perjanjian Kredit No.044/PABPR/KPO/04/12 tertanggal 27 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka sebesar Rp.9.938.880.000, dengan jangka waktu fasilitas selama 48 bulan terhitung sejak 2 Mei 2012 sampai dengan 2 Mei 2016. Tingkat suku bunga adalah sebesar 10,25% pertahun dan dijamin dengan 51 unit kendaraan bermotor merk Toyota Inova GM/T dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp.12.423.600.000 yang diikat dengan Akta Fidusia. PT Rabobank Internasional Berdasarkan perjanjian No.112/PAB-B/BDG/IX/2009 tanggal 16 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.6.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 14,50%. Jangka waktu fasilitas tersebut sejak 16 September 2009 sampai 16 September 2017, dan dijamin dengan sebidang tanah SHGB 27 dan 28 terletak di Jalan Pelajar Pejuang 45 No.28, Kota Bandung. Berdasarkan perjanjian No.041/PAB-B/BDG/IV/2009 tanggal 24 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.2.000.000.000, dengan tingkat suku bunga 16%. Jangka waktu fasilitas ini sejak 24 April 2009 sampai 24 April 2012 dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai.
93
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Bisnis Internasional Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.34 tanggal 7 Februari 2012 yang dibuat dihadapan Surjadi Jasin, S.H., Notaris di Bandung (Perjanjian Kredit No.PB/166/11/II/2012), Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka sampai jumlah setinggi-tingginya Rp.5.000.000.000, tingkat bunga sebesar 13% per tahun dan jangka waktu fasilitas 48 bulan. Fasilitas dijamin dengan unit kendaraan bermotor roda empat yang akan dibeli secara bertahap dari dealer mobil dan dibiayai berdasarkan Perjanjian ini. PT Bank Hana Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No.56, tanggal 20 April 2010 yang dibuat dihadapan Jeny Suherman, S.H., M.H., Notaris di Bandung. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Hana sebesar sebesar Rp.4.845.000.000 (empat miliar delapan ratus empat puluh lima juta Rupiah) dengan tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun efektif floating. Jangka waktu sejak 20 April 2010 sampai dengan tanggal 20 April 2014. Fasilitas dijamin dengan semua barang modal yang diperoleh dari perjanjian ini dan dua puluh unit kendaraan bermotor yang dimiliki oleh Perusahaan dengan Merk KIA Tipe Pregio SE Option. PT Bank Windu Kentjana International Berdasarkan perjanjian kredit No.223 tanggal 19 Agustus 2008 sebagaimana diubah dengan perjanjian No.8 tanggal 7 November 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.18.922.500.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun, jangka waktu 48 bulan sejak pencairan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. PT Bank Dipo Internasional Pada tahun 2008 sampai 2010 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Dipo Internasional sebesar Rp.6.283.200.000, dengan tingkat suku bunga antara 12,75% sampai 19% efektif/ reviewable per tahun. Jangka waktu fasilitas ini 48 bulan sejak penarikan, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Pada tahun 2009 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Panin Tbk dengan jumlah fasilitas sebesar Rp.2.053.015.500 untuk pembelian 15 unit kendaraan, dengan tingkat suku bunga sebesar 8,25% - 10% flat per tahun, jangka waktu fasilitas pinjaman selama 48 bulan. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai.
94
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Index Selindo Berdasarkan perjanjian No.21 tanggal 7 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp.2.431.000.000, dengan tingkat suku bunga 8%. Jangka waktu fasilitas ini sejak 7 April 2008 sampai 7 Maret 2012, fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Perjanjian-perjanjian tersebut diatas juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain Perusahaan tidak diijinkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
Mengadakan perjanjian pinjaman uang dengan bank, lembaga keuangan dan pihak lain selama hak atas jaminan dijaminkan kepada Bank. Menyewakan tanpa ijin, mengalihkan/ memindahkan barang-barang yang telah dijaminkan tersebut tanpa ijin tertulis dari Bank. Memindahkan, mengubah, menghilangkan atau merusak dengan cara apapun nomor mesin, nomor rangka atau nomor pendaftaran serta plat tanda pengenal yang melekat pada kendaraan yang dijaminkan. Menggadaikan, mengalihkan, memberati, menjual dan menempatkan kendaraan dibawah pengawasan atau penguasaan pihak ketiga. Memindahkan kendaraan yang dijaminkan dari wilayah Indonesia tetapi tidak terbatas pada pemindahan tempat pendaftaran mobil yang dijaminkan kepada bank. Melakukan merger/ konsolidasi/ akuisisi atau investasi ataupun tindakan material lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja pembayaran kembali dari Perusahaan tanpa persetujuan dari bank terlebih dahulu. Merubah status hukum Perusahaan dan/ atau serta wajib memberitahukan secara tertulis kepada bank atas perubahan anggaran dasar, susunan pengurus dan susunan pemegang saham Perusahaan.
Perjanjian-perjanjian tersebut diatas juga mencakup persyaratan tertentu, antara lain Perusahaan tidak diijinkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. 2.
Pembagian deviden dapat dilakukan dengan memberikan laporan pembagian deviden kepada Bank, paling lambat 60 hari setelah pembagian deviden. Mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian, antara lain menjaga rasio Debt Service Coverge (EBITDA/angsuran pokok dan bunga) di atas satu kali, dan rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 3 kali.
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan diatas.
95
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank Index Selindo (lanjutan) Grup memperoleh fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah dari bank-bank tersebut diatas yang dananya dipakai oleh Grup untuk membeli kendaraan dan alat berat guna kebutuhan operasional Grup. Keseluruhan fasilitas pinjaman tersebut dijamin oleh kendaraan dan alat berat yang dibeli (Catatan 9). Dalam perjanjian pinjaman dengan kreditur diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Grup antara lain: - Tidak diperkenankan melakukan perubahan terhadap bisnis utama secara substansial tanpa persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman; - Tidak merubah status hukum perusahaan dan atau penjamin wajib memberitahukan secara tertulis kepada bank apabila merubah anggaran dasar, susunan pengurus dan susunan pemegang saham debitur. - Tidak diperkenankan merubah peruntukkan aset yang dijaminkan atau menjaminkan kembali aset yang dijaminkan tersebut untuk memperoleh pinjaman dari kreditur lain. - Tidak diperkenankan menjaminkan saham, merubah kepemilikan atau menarik kembali modal disetor. PT Bank SBI Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.105 tanggal 25 September 2012 dibuat dihadapan Cahya Ningsih Tedjawisastra, Notaris di Kabupaten Bandung Barat. Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit pinjaman dalam bentuk Term Loan dengan jumlah pokok tidak melebihi sebesar Rp.35.000.000.000 (tigapuluh lima miliar Rupiah). Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan akan dipergunakan untuk pembiayaan investasi pengadaan kendaraan dan heavy equipment yang akan direntalkan kepada customer perusahaan. Jangka waktu perjanjian 60 (enam tpuluh) bulan terhitung sejak 25 September 2012 sampai dengan 25 September 2017. Bunga 12% dari jumlah debet/ outstanding fasilitas kredit dan dibayarkan secara bulanan. Biaya provisi sebesar 1% flat per penarikan pinjaman untuk seluruh fasilitas yang wajib dibayar oleh perusahaan dan biaya administrasi Rp.2.500.000 (dua juta lima ratus ribu Rupiah). Apabila perusahaan melalaikan kewajibanya dalam melaksanakan pembayarannya apapun kepada Bank, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada pembayaran angsuran, maka perusahaan wajib membayar denda 36% (tiga puluh enam persen) pertahun. Percepatan pembayaran seluruhnya atau sebagian dapat dilakukan oleh debitur tidak dibatasi serta tidak dikenakan penalty dan biaya provisi.
96
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
UTANG BANK (lanjutan) PT Bank SBI Indonesia (lanjutan) Fasilitas ini di jaminkan Fidusia atas kendaran dan heavy equitment yang dibiayai minimum senilai 125% (seratus duapuluh lima persen) dari kredit yang dicairkan atau senilai Rp.43.750.000 (empat puluh tiga miliar tujuh ratus limapuluh juta Rupiah), Fidusia atas tagihan dari proyek/ kontrak yang dibiayai bank SBI. PT Bank SBI Indonesia (lanjutan) Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu, antara lain perusahan tidak diijinkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: - Mengikat diri sebagai penjamin (borg) terhadap pihak ketiga. - Menerima fasilitas kredit apapun bentuknya dari bank lain dalam jumlah 25% (duapuluh lima persen) dari fasilitas kredit yang di terima kreditur. - Merubah anggaran dasar perusahan dan/atau susunan pengurusnya, termasuk merubah bentuk hukum/ status hukum perusahaan. - Membagi dividen, membayar hutang kepada pemegang saham dalam bentuk apapun juga. Jadwal pembayaran sebagai berikut:
kembali
utang
bank
jangka
panjang
konsolidasian
adalah
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni
31 Desember
2013
2012
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2010
-
2011
-
2012
-
2013
156.664.783.591
175.384.359.851
2014
141.492.066.679
158.398.683.927
2015
95.260.512.438
106.643.009.424
2016
40.300.596.428
45.116.037.849
2017
5.248.246.261
5.875.349.199
2018
4.184.510.240
4.684.509.390
2019
3.646.559.482
4.082.279.921
2020
2.034.762.616
2.277.892.521
2021
21.161.013
23.689.502
448.853.198.748
502.485.811.584
Jumlah utang bank
97
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan terikat dengan berbagai perjanjian sewa pembiayaan untuk masa 48 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk kendaraan alat berat dan kendaraan, dan menggunakan mata uang Rupiah. Utang sewa pembiayaan terdiri dari: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 PT Swadharma Indotama Finance PT Intan Baruna Finance PT SAN Finance PT Adira Finance PT Verena Multi Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Citra Mandiri Multi Finance PT Swadharma Surya Finance PT Bima Multi Finance PT First Finance PT CIMB Niaga Auto Finance PT MPM Finance PT Mitsui Leasing Capital PT Caterpillar Indonesia PT Otto Multi Artha PT Toyota Astra Financial Service PT Orix Indonesia Finance PT Batavia Prosperindo Finance PT SMFL Leasing Indonesia PT Topaz Multi Finance PT Sarana Jabar Ventura PT U Finance PT Trust Finance Indonesia Tbk PT Dippo Star Finance PT BOT Finance PT Sarana Jakarta Ventura PT BCA Finance PT IFS Capital Indonesia Jumlah utang sewa pembiayaan Dikurangi bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
31 Desember 2012
41.842.338.535 21.981.789.180 15.961.480.179 12.805.015.412 10.575.000.000 9.233.559.309 8.357.009.508 7.172.745.598 6.778.858.059 6.467.249.572 5.674.335.964 5.510.578.268 3.831.420.578 2.988.553.551 1.760.862.969 1.577.859.380 1.414.582.571 1.120.797.963 765.644.105 686.608.068 283.590.344 213.176.976 -
50.274.196.915 21.246.642.111 23.212.534.143 16.183.621.370 6.788.290.582 2.845.316.124 8.359.533.944 9.148.489.635 8.453.577.942 7.451.934.607 3.679.887.852 4.329.388.001 2.411.545.175 2.627.864.800 1.858.532.081 1.497.598.595 1.476.295.896 883.397.232 680.961.054 379.725.840 749.871.852 259.665.731 23.496.933 276.014.000 174.529.502 -
167.003.056.089
175.272.911.917
(90.461.385.225)
(94.940.959.619)
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
76.541.670.865
80.331.952.298
Suku bunga per tahun Penambahan tahun berjalan Pembayaran pokok pinjaman
7,21% - 20,00% 48.688.761.508 56.958.617.336
7,21% - 20,00% 42.876.172.715 88.639.881.439
98
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Penambahan hutang sewa pembiayaan tidak melalui rekening Bank Perusahaan (Non kas), namun langsung dibayarkan kepada supplier kendaraan tersebut (Catatan 36). Pada tahun 2012 PT ANJ Finance telah berganti nama menjadi PT MPM Finance. Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset sewaan tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi. Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang
207.036.623.027
Dikurangi: beban bunga
(31.763.711.110)
Jumlah utang sewa pembiayaan – bersih
167.003.056.089
175.272.911.917
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Jatuh tempo dalam satu tahun 2012
-
2013
88.803.787.090
94.940.959.619
2014
60.567.600.605
63.375.661.123
2015
14.155.488.261
14.881.885.109
2016
1.973.152.628
2.074.406.066
2017
1.503.027.505
-
167.003.056.089
175.272.911.917
Jumlah utang sewa pembiayaan
99
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Beberapa informasi lain yang signifikan terkait dengan utang sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Jangka Waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga pertahun
48 bln 48 bln 48 bln
Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan
18,00% 16,00 % 14,15%
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
9,01%
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan
9,01% 9,01% 9,01%
1.932.126.000 1.288.084.000 644.042.000 1.288.084.000
20 Unit Mitsubishi FE 71110 PS Box Besi Kuning 9 Unit Mitsubishi FE 74S125PS BX BS 4 Unit Mitsubishi L 300 Box Alumunium 15 Unit Mitsubishi FE 71110 PS Box Besi Kuning 3 Unit Mitsubishi FE 84 BC Medium 2 Unit Mitsubishi FE 84 BC Medium 1 Unit Mitsubishi FE 84 BC Medium 2 Unit Mitsubishi FE 84 BC Medium
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
9,01% 9,01% 9,01% 9,01%
PT BCA Finance
763.200.000 1.017.600.000
3 Unit Isuzu ELF NKR 55 4 Unit Isuzu ELF NKR 55
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
10,25% 10,25%
PT BumiputeraBOT Finance
5.700.000.000 225.000.000
20 Unit Kia Pregio MB 1 Unit Toyota HI-LUX D.CAB
36 Bulan 36 Bulan
Bulanan bulanan
Bulanan bulanan
15,00% 15,00%
PT Tiga Berlian Auto Finance
1.200.000.000
4 Unit Mitsubishi L300 No Mesin 4D56CE55256
36 Bulan
Bulanan
Bulanan
7,21%
PT First Indo American Leasing
7.066.836.250 4.552.217.500 395.740.876 563.040.000 3.780.245.250 244.575.600
48 Unit Avanza G 1.3 VVT-I MT 20 Unit Toyota Innova G MT 2 Unit Toyota Rush G AT 3 Unit Toyota Rush G MT 25 Unit Toyota Avanza G MT 1 Unit Toyota Innova Diesel G MT
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
9,00%
PT Sarana Jabar Ventura
5.413.547.902
10 Unit KIA Pregio
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
20,00%
PT Sarana Jakarta Ventura
5.180.000.000
25 Unit KIA Pregio SE Option
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
20,00%
PT Mandiri Tunas Finance
1.655.328.000 3.925.600.000
9 unit kendaraan roda empat 14 Unit Hyundai Starex
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
7,79% 6,25%
Kreditur PT Adira Finance
PT Austindo Nusantara Jaya Finance
Jumlah fasilitas total 12.087.000.000 6.300.000.000 12.750.000.000 4.543.200.000 2.542.772.700 658.764.000 3.407.400.000
Tujuan fasilitas 17 unit Misubishi FE84BC 20 unit MITSUBISHI L-300 MINIBUS 10 Unit MERCY BIG BUS OH 1526
100
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Jangka Waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga pertahun
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan
11,00% 9,75% 10,50%
451.200.000 1.697.500.000 364.650.000 1.918.272.000
6 Unit Gran Max 1.3 D-AC Minibus 10 Unit Toyota Kijang G Minibus 3 Unit Gran Max 1.3 D-AC Minibus Blind Van 3 Unit Luxio Med 1.5 Minibus 7 Unit Mitsubishi Light Truck 1 Unit Toyota Fortuner G D Minibus 6 Unit Isuzu Elf NKR 55 lwb Microbus
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 36 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
10,50% 8,75% 9,75% 6,25%
PT Saseka Gelora Finance
357.900.000 214.127.500 185.682.250 2.811.496.500 1.477.440.000 590.976.000
1 Unit Toyota Fortuner 2010 1 Unit Toyota Vios 2010 1 Unit Toyota Rush 2010 19 Unit Toyota Avanza 1.3 2010 5 Unit Mitsubishi FE71+Box Besi 2 Unit Mitsubishi FE71 + Box Besi
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
15,17% 15,17% 15,17% 15,17% 15,17% 15,17%
PT OTO Multiartha
2.248.506.000 599.826.600
15 Unit Avanza G VVT-I 1.3 M/T 4 Unit Avanza G VVT-I 1.3 M/T
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
8,56% 8,56%
PT Swardharma Indotama Finance
1.773.620.000
10 Unit Chevrolet Lova 1.4 L M/T 2010
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
9,60%
16 Unit Toyota Limo 1.5 STD 2010 24 Unit Hino FM 260 JD
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
9,60% 9,75%
6.552.000.000
20 Unit Isuzu ELD NHR 55
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
18,00 %
3.040.000.000
3 Unit Komatsu Bulldozer dan 2 Unit Komatsu Hydraulic Excavator 2 Unit Hino Dump Truck 20 Unit Isuzu ELF NHR 55
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
18,00 %
48 Bulan 48 Bulan 24 Bulan 24 Bulan 36 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
18,00 % 18,00 % 19% 19% 17%
Kreditur PT Mitsui Leasing Capital Indonesia
PT Swadharma Surya Finance
Jumlah fasilitas total 702.600.000 2.300.000.000 293.700.000
3.728.742.000 21.409.638.000
1.773.000.000 6.552.000.000 8.500.000.000 2.145.000.000 5.000.000.000
Tujuan fasilitas
PT Topas Multi Finance
1.282.500.000
5 Unit KIA Pregio SE Optio I 2010
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
8,00%
PT Toyota Astra Financial Services
1.548.640.200 1.311.059.640
10 Unit Toyota Avanza F61G 5 Unit Toyota Innova 2.5 Diesel/KU 40 M/T 25 Unit Toyota Innova dan 15 unit avanza
47 Bulan 47 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
13,70% 13,70%
47 Bulan
Bulanan
Bulanan
13,70%
PT Trust Finance Indonesia, Tbk
4.006.017.000
12 Unit Kia Pregio SE 2009
36 Bulan
Bulanan
Bulanan
10,05%
PT U Finance
1.029.000.000
10 Unit Daihatsu Gran Max FU 1.3 Box 2010
36 Bulan
Bulanan
Bulanan
9,61%
PT Bima Multi Finance
3.578.400.000 1.058.160.000 6.049.824.000
25 Unit Mitsubishi 120 SS BX 2010 5 Unit Mitsubishi L300 MT 22 Unit Mitsubishi FE 71 MT 2011
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan
9,32% 9,32% 9,32%
4.404.438.763
101
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
Kreditur PT Bima Multi Finance
Jumlah fasilitas total 1.715.040.000
Jangka Waktu
Periode pembayaran pokok
Periode pembayaran bunga
Tingkat bunga pertahun
5 Unit Mitsubishi FE 74 MT 2010
48 Bulan
Bulanan
Bulanan
9,32%
Tujuan fasilitas
PT Intan Baruprana Finance
12.008.617.500 10.692.000.000 3.366.000.000 11.201.190.000 11.552.747.250 34.843.500.000
3 Unit Volvo ADT A40F 4 Unit Kobelco Excavator SK480 2 Unit Kobelco Excavator SK330 3 Unit Volvo Articulated Dump Truck 3 Unit Volvo ADT A40F 50 unit Isuzu Elf NKR 55 lwb Microbus, 20 Unit Kia Pregio, 7 Unit Hino Dutro Long chasis dan 6 Unit Mercedens Benz Big bus
48 Bulan 36 Bulan 36 Bulan 36 Bulan 36 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
16,00% 16,00% 16,00% 16,00% 16,00% 14,90%
PT Surya Artha Nusantara Finance
701.822.000 461.472.000 1.055.554.500 1.996.995.000 3.119.116.000 9.875.250.000 2.064.920.000 1.350.140.000 3.226.437.000 1.975.572.000 1.042.387.500 3.119.116.000 1.948.914.000 3.212.550.000 3.212.550.000 2.904.264.000 1.975.572.500 11.908.820.000 4.054.809.000
2 Unit Patria Forklift PFD 70TL-1 1 Unit Patria Forklift PFD 100TL-1 1 Unit Komatsu Excavator PC 200-8 1 Unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-2 1 Unit Komatsu Excavator PC 10 Unit Komatsu Excavator 1 Unit Komatsu Excavator PC 300 SE-8 1 Unit Komatsu Motor Grader GD 1 Unit Komatsu Excavator PC 1 Unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-2 1 Unit Komatsu Excavator PC 200-8 1 Unit Komatsu Excavator PC 2 Unit Komatsu Excavator PC 200-7 1 Unit Komatsu Excavator PC 1 Unit Komatsu Excavator PC 3 Unit Komatsu Bulldozer PC 200-7 1 Unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-2 1 Unit Bomag Vibratory Roller BW 1 Unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-2
48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan Bulanan
15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00% 15,00%
PT SMFL Leasing Indonesia
4.804.800.000
5 Unit Excavator Kobelco SK 200-8 G
36 Bulan
Bulanan
Bulanan
15,00%
PT Caterpillar Finance Indonesia
3.980.614.000 2.627.922.000 2.012.670.000
2 Unit Caterpillar D7G2 Track Type 2 Unit Caterpillar D5K LGP Track Type 1 Unit Caterpillar D7G2 Track Type
36 Bulan 36 Bulan 36 Bulan
Bulanan Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan Bulanan
10,75% 15,00% 14,00%
PT SAN Finance
5.676.440.000 5.676.440.000
5 Unit Excavator Komatsu PC200-8 5 Unit Excavator Komatsu PC200-8
48 Bulan 48 Bulan
Bulanan Bulanan
Bulanan Bulanan
6,00% 6,00%
PT Verena Multi Finance
10.575.000.000
102
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
UTANG PEMBELIAN ASET TETAP Utang pembelian aset tetap adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Utang kepada Mitra Koperasi Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembelian aset tetap jangka panjang
31 Desember 2012
98.517.656.899
95.362.160.782
(10.772.715.621)
(10.427.668.211)
87.744.941.278
84.934.492.571
Saldo utang pembelian aset tetap merupakan utang kepada anggota Koperasi (“Mitra”) atas pembelian aset kendaraan yang akan digunakan untuk pengembangan usaha oto jasa. Utang pembelian aset tetap semula dilakukan berdasarkan perjanjian No.130/disahkan/2011 tanggal 24 Februari 2011 dan dilakukan tambahan berdasarkan perjanjian tanggal 1 Mei 2012. Utang tersebut berjangka waktu sampai dengan 4 tahun sejak ditanda-tangani perjanjian dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut. Dalam rangka pengembangan usaha auto jasa Perusahaan. Dalam tahun 2011 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 75 anggota Koperasi dan dalam tahun 2012 dengan 65 anggota koperasi. Dalam perjanjian tersebut, Mitra menyatakan telah menerima fasilitas kredit dari PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dan menyatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari Bukopin akan digunakan sebagai pembayaran pembelian kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor tersebut dibuat atas nama Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menanggung dan membayarkan seluruh kewajiban Mitra, termasuk jumlah terhutang dan bunga kepada Bukopin. Beban bunga atas hutang pembelian aset kepada mitra untuk tahun yang berakhir pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp.4.150.286.037 dan Rp.9.100.572.073 (Catatan 29.c).
103
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
PIUTANG DARI DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI a.
Piutang pihak berelasi Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Piutang pihak berelasi: PT Borneo Resouces Persada (BRP) PT Andika Semesta Piutang Karyawan Jumlah piutang pihak berelasi
31 Desember 2012
9.739.418.128 5.749.107.534 38.205.105
9.739.418.128 2.848.773.535 92.699.646
15.526.730.768
12.680.891.309
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian
1,16%
0,92%
Piutang pada PT Cipaganti Global Corporindo merupakan uang muka yang diberikan Perusahaan yang terutama timbul dari beban-beban pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup. Piutang-piutang ini tidak dikenakan bunga dan akan dilunasi paling lambat satu tahun setelah transaksi dilakukan. Perusahaan tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang tersebut. b.
Utang pihak berelasi Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Utang pihak berelasi: Andianto Setiabudi PT Borneo Resource Persada
2.831.980.783
2.831.980.783
2.989.237.338
2.989.237.338
Jumlah utang pihak berelasi
5.821.218.121
5.821.218.121
Persentase terhadap jumlah asset konsolidasian
0,43%
11,50%
104
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
PIUTANG DARI DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
Utang pihak berelasi
Utang Perusahaan kepada pemegang saham merupakan pinjaman modal kerja tanpa bunga yang diterima Perusahaan dari Andianto Setiabudi. Pinjaman tersebut terutama timbul dari transaksi penerimaan dana talangan untuk membayar cicilan dan bunga pinjaman bank dan sewa pembiayaan. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Utang tanggal 31 Mei 2011 dan Akta No.16 tanggal 23 Juni 2011 dari Benediktus Andy Widyanto S.H., Notaris di Bandung, utang kepada pemegang saham, Andianto Setiabudi, sebesar Rp.92.000.000.000 telah dialihkan kepada PT Cipaganti Global Corporindo (CGC) dan selanjutnya CGC mengkonversikan hutang tersebut menjadi kepemilikan saham di Perusahaan. Utang Perusahaan kepada Koperasi merupakan pinjaman yang diterima Perusahaan sehubungan dengan perjanjian kerjasama pengadaan dan pengelolaan kendaraan dan alat berat (“Kendaraan”) antara Perusahaan dengan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (“Koperasi”) berdasarkan akta No.05 tanggal 12 Desember 2007. Akta No.05 tersebut ditandatangani Perusahaan pada tanggal 12 Desember 2007 dan telah dirubah dengan dua kali amandemen, masing-masing pada tanggal 11 Nopember 2011 dan 30 Juni 2012. Sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian tersebut, Koperasi memberikan pinjaman kepada Perusahaan berupa fasilitas kredit dengan maksimal plafond sebesar Rp.200.000.000.000 (“Fasilitas Kredit”) belum termasuk bunga kredit, denda, provisi dan biaya-biaya lainnya yang akan dipergunakan oleh Perusahaan untuk tambahan modal kerja pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan dikenakan bunga sebesar 1,5% perbulan atau 18% per tahun dari fasilitas kredit yang dipergunakan oleh Perusahaan yang harus dibayarkan bersamaan dengan pembayaran angsuran (Catatan 35). Pada bulan Agustus 2012 perusahaan telah menyelesaikan semua kewajiban kepada Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada yang timbul berdasarkan perjanjian, dan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Cipaganti Citra Graha No.14, tanggal 27 Agustus 2012, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada telah melakukan penanaman modal ke perusahaan sebesar Rp.16.000.000.000 dan menjadi pemegang saham di perusahaan dengan kepemilikan saham 4,92% (Catatan 22).
105
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
LIABILITAS IMBALAN KERJA Liabilitas diestimasi imbalan paska kerja Group per tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dihitung berdasarkan Laporan Perhitungan Aktuaria atas liabilitas Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai oleh Aktuaris Independen masing-masing dengan laporan No.131/PSAK/DAT/II/2013 Tanggal 26 Februari 2013, No.279/PBL/KE/XII/2010 dan No.280/PBL/KE/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010. Besarnya imbalan paska kerja dihitung sesuai dengan Undang-undang No.13 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti paska kerja tersebut sebanyak 746 karyawan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Rekonsiliasi antara jumlah cadangan imbalan paska kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai Kerugian (Keuntungan) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui -vested Biaya jasa lalu yang belum diakui-non vested Jumlah liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
31 Desember 2012
6.849.781.636 (1.616.690.258) (333.955.303) -
6.849.781.636 (1.616.690.258) (333.955.303) -
4.899.136.075
4.899.136.075
Rincian beban imbalan pasti yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu –vested Amortisasi biaya jasa lalu –non vested
-
2.140.528.707 200.417.854 94.567.624 29.684.915
Jumlah beban periode berjalan
-
2.465.199.100
Beban imbalan pasti paska kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” (Catatan 29b).
106
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan pasti paska kerja karyawan adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Liabilitas imbalan pasti awal tahun
4.899.136.075
2.433.936.975
-
2.465.199.100
4.899.136.075
4.899.136.075
Beban imbalan pasti tahun berjalan Jumlah
31 Desember 2012
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti paska kerja adalah sebagai berikut:
Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Tingkat diskonto
5.5%
5,5%
Tingkat kenaikan gaji
8%
8%
Tingkat pengunduran diri rata-rata
4%
4%
2.98 tahun
2,98 tahun
55 tahun
55 tahun
Rata-rata masa kerja (tahun) Usia pensiun normal
22.
31 Desember 2012
MODAL SAHAM 30 Juni 2013 dan Tahun 2012 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Cipaganti Citra Graha No.14, tanggal 27 Agustus 2012, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang Selatan, pemegang saham mengambil keputusan untuk meningkatkan modal disetor perseroan dari sebelumnya sejumlah Rp.159.500.000.000 menjadi Rp.325.000.000.000 melalui penyetoran tunai oleh PT Cipaganti Global Corporindo sebesar Rp.149.500.000.000 dan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada sebesar Rp.16.000.000.000. Pada bulan Agustus 2012, PT Cipaganti Global Corporindo dan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada telah melakukan penyetoran ke rekening perusahaan masing-masing sebesar Rp.149.500.000.000 dan Rp.16.000.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat didalam database sistem administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat No.AHU-AH.01.10.32894 dan No.AHU-AH.01.10.32895 tertanggal 7 September 2012.
107
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., Notaris di Jakarta No.26 tanggal 10 September 2012, pemegang saham telah mengambil keputusan antara lain mengubah nilai nominal saham perseroan dari semula Rp.1.000.000 menjadi Rp.100 per saham. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui keputusan No.AHU-53033.AH.01.02 tahun 2012 tertanggal 12 Oktober 2012 dengan daftar perusahaan No.AHU-0089898.AH.01.09 tahun 2012 tanggal 12 Oktober 2012. Berdasarkan kedua akta tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : Nilai Nominal Modal Dasar Modal Ditempatkan Modal Disetor
: : : :
Rp.100 (seratus rupiah) per saham Rp.638.000.000.000 (enam ratus tiga puluh delapan miliar Rupiah). Rp.325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah). Rp.325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah). Saham yang Jumlah Saham
ditempatkan
Persentase
(Lembar)
(Rp)
(%)
Pemegang Saham PT Cipaganti Global Corporindo Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada PT Cahaya Prima Perkasa
23.
3.089.990.000
308.999.000.000
95,0766
160.000.000
16.000.000.000
4,9231
10.000
1.000.000
0,0003
3.250.000.000
325.000.000.000
100
MODAL PROFORMA Modal proforma timbul sehubungan dengan penerapan PSAK No.38 (Revisi 2004) yang mensyaratkan bahwa transaksi restrukturisasi antara perusahaan dengan entitas sepengendali disajikan dalam laporan keuangan untuk periode terjadinya restrukturisasi, dan untuk periode-periode perbandingan yang disajikan, maka transaksi restrukturisasi disajikan seolah-oleh (proforma) transaksi tersebut telah dijalankan oleh perusahaan semenjak permulaan periode yang disajikan tersebut. Bagian perusahaan atas ekuitas entitas anak disajikan dalam akun tersebut. Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pengambilalihan CIR Pengambilalihan CHE Pengambilalihan BRP oleh CIR
-
-
Modal proforma yang berasal dari transaksi entitas sepengendali
-
-
108
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
MODAL PROFORMA (lanjutan) Atas transaksi pelepasan IPC dan BRP, perusahaan mengguanakan metode de-polling of interest, dimana IPC dan BRP disajikan dengan cara seolah-olah Namun untuk transaksi pelepasan entitas anak PSAK 38 (2004) tentang ˝Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali˝, tidak mengatur secara spesifik ketika entitas melepas bisnis antar entitas sepengendali. PSAK 38 (2012) tentang ˝Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali˝, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013, menjelaskan lebih detil mengenai pelepasan bisnis antar entitas sepengendali, dimana berdasarkan Dasar Kesimpulan (DK) 28, metode yang diputuskan adalah metode disposal, sehingga transaksi pelepasan entitas anak kepada pihak sepengendali tidak perlu menyajikan kembali keuangan periode-periode sebelumnya seolah-olah bisnis yang dilepas tidak pernah masuk ke dalam laporan keuangan entitas induk. Oleh karena itu dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2012, disposal dalam menyajikan transaksi pelepasan entitas anak kepada entitas sepengendali BRP dan IPC, sehingga laporan keuangan konsolidasian periode penyajian sebelumnya tidak perlu disajikan kembali untuk mencerminkan seolah-olah entitas anak yang dilepas tidak pernah masuk dalam laporan keuangan entitas induk.
24.
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES) Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga pengalihan saham entitas anak yang dibayar atau diterima dengan nilai buku entitas anak sepanjang akuisisi/divestasi atau pengalihan saham tersebut dilakukan dari atau kepada entitas sepengendali. Rincian dan perhitungan STRES adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pelepasan BRP oleh CIR
3.519.388.246
3.519.388.246
Pelepasan IPC oleh CCG
2.597.620.505
2.597.620.505
Pengambilalihan CIR oleh CCG
2.232.449.559
2.232.449.559
Pengambilalihan CHE
20.554.707
20.554.707
Pelepasan IPC oleh CIR
(1.155.181.920)
(1.155.181.920)
Pengambilalihan BRP oleh CIR
(1.706.230.547)
(1.706.230.547)
Pengambilalihan IPC oleh CIR
(2.640.030.636)
(2.640.030.636)
2.868.569.914
2.868.569.914
109
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Hak Kepentingan Non Pengendali (KNP) atas kekayaan bersih entitas anak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Bagian Penyesuaian
KNP atas
Penyesuaia
Bagian KNP
Bagian KNP
Jumlah
Bagian KNP
bagian KNP
Laba
n Bagian
atas Laba
atas Laba
kepentingan
Entitas
Laba (Rugi)
Porsi
atas Modal
atas Modal
(Rugi),
KNP atas
(Rugi), Periode
(Rugi),
non
Anak
Entitas Anak
KNP
Disetor
disetor
01 Jan
Laba (Rugi)
berjalan
31 Des
pengendali
GTS
2.454.969.487
0,80%
4.000.000
-
(19.440.015)
-
1.037.015.466
1.017.575.451
1.021.575.451
SLI
1.372.441.109
1,00%
25.000.000
-
7.511.291
-
13.724.411
21.235.702
46.235.702
CIR
105.719.489
0,10%
1.000.000
-
10.743.169
-
105.719
10.848.888
11.848.888
CHE
-
1,00%
10.000.000
-
396.194
-
-
396.194
10.396.194
(1.007.302.682)
1,00%
(390.913.966)
-
120.456.983
-
(10.073.027)
110.383.956
(280.530.010)
(350.913.966)
-
119.667.622
-
1.040.772.569
1.160.440.191
809.526.224
TLI
31 Desember 2012
Bagian
Penyesuaian
Bagian KNP
KNP atas
bagian KNP
atas Laba
Penyesuaian Bagian
Bagian KNP
Bagian
atas Laba
KNP atas
Jumlah
(Rugi),
Laba
kepentingan
Entitas
Laba (Rugi)
Porsi
Modal
atas Modal
(Rugi),
KNP atas
Periode
(Rugi),
non
Anak
Entitas Anak
KNP
Disetor
disetor
01 Jan
Laba (Rugi)
berjalan
31 Des
pengendali
GTS
410.863.406
0,80%
4.000.000
-
(22.726.923)
-
3.286.907
(19.440.015)
(15.440.015)
SL
454.572.384
1,00%
25.000.000
(20.000.000)
(22.034.432)
17.627.546
4.545.724
138.837
5.138.837
CIR
2.339.756.353
0,10%
1.000.000
-
7.403.413
-
2.339.756
9.743.169
10.743.169
CHE
18.857.052
1,00%
10.000.000
-
207.623
-
188.571
396.194
10.396.194
TLI
(1.006.050.037)
1,00%
-
30.000.000
-
4.151.897
(10.060.500)
(5.908.603)
24.091.397
IPC
-
-
1.000.000
(1.000.000)
(14.134.646)
14.134.646
BRP
-
-
6.000.000
(6.000.000)
(1.265.528)
1.265.528
47.000.000
3.000.000
(52.550.494)
37.179.618
300.458
(15.070.418)
34.929.582
110
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka
Rincian pajak dibayar dimuka sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Pajak pertambahan nilai
30 Juni 2012
16.910.590.004
17.337.926.347
Pasal 25
110.108.348
23.704.333
Pasal 23
4.077.211
-
Pasal 21
324.905.217
-
17.349.680.780
17.361.630.680
Pajak penghasilan
Jumlah pajak dibayar dimuka
b.
Utang Pajak
Rincian utang pajak sebagai berikut:
Disajikan kembali (Catatan 4) Entitas Anak
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Pajak penghasilan Pasal 29: Tahun berjalan
2.170.855.847
1.593.920.888
Tahun sebelumnya
3.740.623.088
2.553.419.120
Pasal 25 Pasal 4 (2) Pasal 21 Jumlah utang pajak
111
509.253.912
64.768.410
2.734.735.850
2.744.735.850
1.122.213.856
1.124.348.178
10.277.682.553
8.081.192.446
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak Penghasilan Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Beban pajak kini Perusahaan
2.170.855.847
Entitas anak
37.768.583
462.365.346
2.208.624.430
3.612.216.712
Perusahaan
11.621.412.598
7.136.924.647
Entitas anak
(210.853.408)
(491.106.965)
Jumlah beban pajak kini
3.149.851.366
Beban pajak tangguhan
Jumlah pajak tangguhan
11.410.559.190
6.645.817.682
13.619.183.620
10.258.034.394
Perhitungan beban pajak kini Perusahaan dan utang pajak penghasilan Pasal 29 adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
57.724.282.708
99.135.981.869
(3.270.326.936)
(1.259.426.028)
(201.581.669)
(2.126.560.984)
54.252.374.104
95.749.994.856
Penyusutan aset tetap
(18.241.721.618)
(11.499.507.367)
Aset sewa pembiayaan
(28.410.299.628)
(71.131.541.727)
-
1.902.428.417
Penyisihan penurunan nilai piutang
89.646.676
501.899.515
Cadangan penurunan nilai persediaan
73.489.193
259.399.828
(46.488.885.377)
(79.967.321.333)
Pendapatan jasa giro
(30.398.906)
(68.710.599)
Beban jamuan tamu
444.810.055
601.329.723
-
(9.473.436.806)
Kesejahteraan karyawan
271.298.014
1.001.949.843
Iuran dan sumbangan
153.096.508
214.146.743
Dikurangi: Penyesuaian atas selisih lebih anatara nilai buku dengan harga perolehan entitas anak Laba entitas anak yang dikonsolidasikan sebelum pajak penghasilan Beda temporer:
Beban estimasi imbalan paska kerja
Jumlah Beda permanen:
Keuntungan penjualan aset
Lain-lain
81.128.991
326.246.065
Jumlah
919.934.662
(7.398.475.029)
112
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Laba fiskal
31 Desembe 2012
8.683.423.389
8.384.198.493
Perusahaan
2.170.855.847
2.096.049.623
Entitas Anak
37.768.583
628.308.500
2.208.624.430
2.724.358.123
2.170.855.847
2.096.049.624
PPh pasal 23
(74.335.616)
(900.976.322)
PPh pasal 25
(26.798.200)
(229.460.914)
2.069.722.031
965.612.388
Beban pajak kini
Jumlah Perhitungan pajak penghasilan terhutang tahun berjalan Beban pajak kini Perusahaan Kredit pajak:
Utang PPh pasal 29 perusahaan Beban pajak kini Entitas Anak Sebelum akuisisi
-
-
Sesudah akuisisi
37.768.583
628.308.500
37.768.583
628.308.500
37.768.583
628.308.500
2.107.490.614
1.593.920.888
Kredit pajak: PPh pasal 25
-
Utang PPh pasal 29 entitas anak Jumlah utang PPh pasal 29
Manajemen menyatakan bahwa rekonsiliasi fiskal tahun 2012 diatas akan dijadikan dasar dalam penyampaian SPT Badan tahun 2012 dan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah sesuai dengan rekonsiliasi fiskal tahun 2011 diatas. d.
Pajak Tangguhan
Perhitungan pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Saldo Awal
Pengambilalihan
Penghasilan
Saldo Akhir
1 Januari 2013
TLI
(Beban) Pajak
30 Juni 2013
Perusahaan Aset (Kewajiban) pajak tangguhan Beda sewa pembiayaan Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Penyisihan persediaan Penyisihan kerugian piutang Jumlah
(14.051.211.420)
-
-
(14.051.211.420)
1.033.852.448
-
-
1.033.852.448
145.944.479
-
18.372.298
164.316.777
1.080.896.167
-
22.411.669
1.103.307.836
(11.790.518.326)
-
40.783.967
(11.749.734.359)
113
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Pajak Tangguhan (lanjutan) Saldo Awal 1 Januari 2013
Pengambilalihan TLI
Penghasilan (Beban) Pajak
Saldo Akhir 30 Juni 2013
Kewajiban pajak tangguhan Sewa pembiayaan Beda penyusutan aktiva tetap
(14.438.674.880) (39.830.549.332)
-
(7.100.957.416) (4.560.430.404)
(21.539.632.296) (44.390.979.736)
Jumlah
(54.269.224.212)
-
(11.661.387.820)
(65.930.612.032)
188.726.917 865.538.130 14.713.269
-
618.212.828 3.678.317
188.726.917 1.483.750.958 18.391.586
Entitas anak Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Kompensasi kerugian fiskal Penyusutan aset tetap Jumlah
Disajikan: Aset pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan
1.068.978.316
-
621.891.145
1.690.869.461
(64.990.764.222)
-
(10.998.712.708)
(75.989.476.930)
1.068.978.316 (66.059.742.538)
-
621.891.145 (11.620.603.853)
1.690.869.461 (77.680.346.391)
Saldo Awal 1 Januari 2012
Pengambilalihan CHE
Penghasilan (Beban) Pajak
Saldo Akhir 31 Desember 2012
Perusahaan Aset pajak tangguhan Beda sewa pembiayaan Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Penyisihan persediaan Penyisihan kerugian piutang
(14.051.211.420) 558.245.342 81.094.520 955.421.288
-
475.607.106 64.849.959 125.474.879
(14.051.211.420) 1.033.852.448 145.944.479 1.080.896.167
Jumlah
(12.456.450.270)
-
665.931.944
(11.790.518.326)
Kewajiban pajak tangguhan Sewa pembiayaan Beda penyusutan aktiva tetap
(11.563.798.034) (22.047.663.900)
-
(2.874.876.842) (17.782.885432)
(14.438.674.880) (39.830.549.332
Jumlah
(33.611.461.934)
-
(20.657.762.273)
(54.269.224.212)
48.034.258 1.127.583.199 -
38.465.751 -
140.692.659 (300.510.820) 14.713.269
188.726.917 865.538.130 14.713.269
Entitas anak Estimasi kewajiban imbalan paska kerja Kompensasi kerugian fiskal Penyusutan aset tetap Jumlah
Disajikan: Aset pajak tangguhan Kewajiban pajak tangguhan
1.175.617.457
38.465.751
(145.104.892)
1.068.978.316
(44.892.294.747)
38.465.751
(20.268.697.125)
(64.990.764.222)
1.175.617.457 (46.067.912.204)
38.465.751 -
(145.104.892) (19.991.830.333)
1.068.978.316 (66.059.742.538)
114
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) Pada tahun 2012 perusahaan menerima surat SKP dan STP PPN untuk tahun 2008 sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan No. 00004/206/08/441/12 tanggal 21 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (1.125.563.841). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No. 00004/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.813.400). Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No. 00004/540/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.0. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 No.00005/201/08/441/12tanggal 21 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (143.054.524). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00005/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.813.400). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00006/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.813.400). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00007/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.665.400). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00008/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (7.439.960). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00009/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (297.233). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00010/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.326.233). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00011/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.665.400). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00012/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (10.182.400). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00013/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (6.721.420). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 No.00014/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (8.545.061). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00017/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (603.539).
115
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) 16. Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan No.00018/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (1.200.000). 17. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00018/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (144.970). 18. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00019/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (3.983.990). 19. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00020/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (420.360). 20. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00021/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.(638.071). 21. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00022/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (369.963). 22. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00022/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (3.524.642) 23. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00023/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (615.819) 24. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00023/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (4.232.740) 25. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00024/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (224.784) 26. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00024/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (3.346.310) 27. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00025/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (431.522) 28. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00025/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (3.907.544) 29. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00026/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (231.700) 30. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00026/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (2.535.374)
116
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PERPAJAKAN (lanjutan) 31. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00027/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (408.692) 32. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00027/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (2.077.068). 33. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00028/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (310.579) 34. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00028/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (4.042.230) 35. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00029/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (2.431.360) 36. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00030/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (2.154.612) 37. Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan No.00031/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (21.361.594) 38. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00031/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (3.071.390) 39. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00032/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (1.081.348) 40. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai No.00033/240/08/441/12 tanggal 12 Juni 2012, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp. (181.211.322) Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, perusahaan telah membayar seluruh SKP untuk tahun 2008 tersebut. Pada tahun 2011 perusahaan menerima surat SKPKB PPN untuk tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: 1. 2. 3.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No. 00074/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.21.898.524. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No. 00075/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp18.233.902. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No. 00076/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp25.9215.712.
117
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) 4.
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00073/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp24.795.966. 5. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00077/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp21.124.668. 6. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00078/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp19.989.138. 7. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00079/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp18.796.190. 8. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00080/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp 27.207.008. 9. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00081/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp 16.393.650. 10. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00082/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp18.079.236. 11. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00083/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp27.460.448. 12. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00084/207/07/429/11 tanggal 27 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp 29.224.674. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, perusahaan telah membayar seluruh SKP untuk tahun 2007 tersebut. Pada tahun 2011 perusahaan menerima surat SKPKB PPN untuk tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut: 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00083/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.21.420.058. 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00084/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.21.118.324.
118
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak pertambahan nilai tahun 2008 3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00085/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.24.167.386. 4. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00086/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.14.007.948. 5. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00087/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.12.864.658. 6. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00088/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.23.347.712. 7. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00089/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.10.553.066. 8. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00090/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.18.073.662. 9. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00079/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.11.862.378. 10. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00080/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.75.299.832. 11. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00081/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.34.397.068. 12. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean No.00082/207/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.23.669.926. 13. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00022/201/08/429/11 tanggal24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.8.318.617. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, perusahaan telah membayar seluruh SKP untuk tahun 2008 tersebut. Pajak penghasilan 23 tahun 2008 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 No.00117/203/08/429/11 tanggal 24 Juni 2011, dengan jumlah yang masih harus dibayar sebesar Rp.40.520.158 dan Perusahaan telah membayar SKP ini.
119
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
PENDAPATAN USAHA Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Pendapatan Jasa transportasi Penyewaan alat berat Perjalanan wisata
309.433.290.454
210.926.313.370
54.653.866.791
82.013.580.068
8.192.445.835
6.114.773.433
Jasa penjualan batubara
-
1.900.092.665
372.279.603.080
310.954759.536
Jasa transportasi
(721.983.025)
(2.369.924.923)
Penyewaan alat berat
(234.426.500)
(11.948.800)
Pengurangan
Perjalanan wisata Jumlah pendapatan
(1.100.000)
-
(957.509.525)
(2.381.873.723)
371.322.093.555
308.572.885.813
Seluruh pendapatan usaha perusahaan pada masing-masing segmen untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2013 dan periode/tahun 2012merupakan transaksi pendapatan kepada pihak ketiga dan tidak terdapat penjualan kepada konsumen yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah pendapatan. 28.
BEBAN POKOK PENDAPATAN Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Penyusutan
93.582.151.527
69.187.829.222
Bahan bakar, parkir, dan tol
41.795.050.321
41.021.667.299
Pemeliharaan kendaraan dan alat berat
33.422.249.769
26.743.948.917
Operasional driver, operator, dan mekanik
23.580.654.757
19.756.115.026
Upah langsung
9.904.257.310
2.562.687.985
Sewa dan pemeliharaan gedung
9.318.852.421
8.984.117.771
Ticketing
4.529.807.265
3.259.336.452
Asuransi kendaraan
4.390.756.512
3.737.005.738
Perijinan
2.442.976.656
3.231.129.310
Perjalanan dinas
909.017.665
715.117.897
Pengangkutan
588.153.425
2.011.461.885
Lainnya Jumlah beban pokok pendapatan
120
3.084.874.828
3.265.824.860
227.548.802.456
184.476.242.362
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
BEBAN Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Beban pemasaran
16.258.521.384
14.921.803.439
Beban umum dan administrasi
25.359.608.974
21.825.491.229
Beban keuangan
48.149.333.856
49.246.619.193
Jumlah
89.767.464.214
85.993.913.861
a.
Beban Pemasaran Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Gaji, insentif dan lembur
8.762.167.271
9.514.498.692
Promosi
5.924.521.075
4.881.596.644
Jamuan tamu
364.665.918
243.697.491
Konsesi
311.065.223
104.829.923
Telepon dan faksimil
224.590.614
52.995.188
Lainnya
671.511.283
124.185.501
16.258.521.384
14.921.803.439
Jumlah beban pemasaran
b.
Beban Umum dan Administrasi Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Gaji dan kesejahteraan karyawan lainnya
9.932.634.374
8.166.995.306
Perijinan dan pengurusan dokumen
3.427.156.060
2.598.819.841
Beban professional
1.761.118.419
1.388.994.495
Beban rumah tangga
1.524.607.014
1.350.591.712
Perjalanan dinas
985.043.824
896.510.881
Penyusutan
929.564.615
872.945.601
Pemeliharaan bangunan kantor
816.600.739
768.199.901
Telepon, faks dan internet
694.349.742
559.100.033
Listrik dan air
611.322.940
545.091.291
Bahan bakar, parkir dan tol
530.084.713
414.306.607
Keamanan
469.481.924
393.939.438
Pemeliharaan peralatan
468.251.749
391.215.025
Pengiriman barang dan dokumen
281.513.085
117.822.390
Sewa rumah dan kendaraan
271.404.000
225.695.000
Cetak, alat tulis dan koran
249.679.015
194.815.467
Training
186.339.022
157.553.822
23.139.151.235
19.042.596.810
Jumlah dipindahkan
121
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
BEBAN (lanjutan) b.
Beban Umum dan Administrasi (lanjutan) Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Jumlah pindahan
30 Juni 2012
23.139.151.235
19.042.596.810
Rekrutmen karyawan
162.293.155
65.194.735
Iuran dan sumbangan
157.326.508
60.480.000
Pemeliharaan prasarana
127.515.172
87.014.994
Jamuan tamu
85.186.357
75.984.609
Pajak bumi dan bangunan
70.453.364
54.122.095
-
1.452.426.935
Liabilitas imbalan kerja Lainnya Jumlah beban umum dan administrasi
c.
1.617.683.183
987.671.051
25.359.608.974
21.825.491.229
Beban Keuangan Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
Bunga bank dan sewa pembiayaan
42.979.076.384
34.241.720.797
-
9.482.986.909
4.150.286.037
2.773.130.609
Bunga utang koperasi Bunga pembelian aset tetap Provisi pinjaman Beban administrasi bank
-
-
1.019.971.435
1.656.453.060
-
1.092.327.818
48.149.333.856
49.246.619.193
Lain-lain Jumlah beban keuangan
30.
30 Juni 2012
LAIN-LAIN BERSIH Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Pendapatan lain-lain: Jasa angkutan alat berat
1.276.986.362
Pendapatan klaim asuransi
-
144.987.300
-
Pendapatan jasa giro
46.617.528
147.620.938
Pendapatan survey alat berat
16.650.000
-
Laba penjualan aset tetap
-
9.473.436.807
Goodwill negatif
-
394.430.214
Selisih penilaian sisa dan umur manfaat aset tetap
-
-
Lainnya
2.444.087.226
3.731.596.654
Jumlah pendapatan lain-lain
3.929.328.416
13.747.084.613
122
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30.
LAIN-LAIN BERSIH (lanjutan) Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Beban lain-lain :
31.
Rugi selisih kurs
-
-
Rugi penjualan aset tetap
-
-
Cadangan penurunan nilai persediaan
(73.489.193)
-
Cadangan penurunan nilai piutang
(89.646.676)
-
Lainnya
(48.545.469)
-
Jumlah beban lain-lain
(211.681.338)
-
Jumlah lain-lain bersih
3.717.647.078
13.747.084.613
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
30 Juni 2012
Laba (rugi) neto yang diatribusikan kepada pemilik Induk Perusahaan untuk perhitungan laba neto per saham dasar Laba neto per saham dasar
44.105.099.088
41.591.779.809
13,57
261.320
Dalam tahun 2012 berdasarkan akta No. 26 tanggal 10 September 2012, Notaris Humberg Lie S.H, S.E, Mkn telah dilakukan perubahan nilai nominal saham perusahaan dari semula Rp.1.000.000 per lembar saham menjadi Rp.100 per lembar saham. Berdasarkan PSAK 56 (Revisi 2011) tentang Laba Per Saham, untuk meningkatkan daya banding kinerja antar periode pelaporan maka perubahan nilai nominal tersebut diterapkan seolah-olah telah terjadi sejak awal periode komparatif laporan keuangan.
123
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Penjelasan sifat hubungan dan sifat-sifat akun dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang Berelasi Andianto Setiabudi Julia Sri Redjeki
Sifat Hubungan
Sifat Transaksi
Pemegang saham induk perusahaan Pemegang saham induk perusahaan
Pinjam meminjam -
PT Borneo Resouces Persada (BRP)
Pihak Berelasi
Pinjam meminjam, Penjualan
PT Intijaya Prima Coal (IPC) Koperasi Serba Usaha Paser Bolum
Pihak Berelasi Pihak Berelasi
Pinjam meminjam, Penjualan
Pemegang Saham Pihak Berelasi
Pinjam meminjam Pinjam meminjam
Pihak Berelasi
Pinjam meminjam
Yulinda Tjendrawati Setiawan
Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada PT Andika Semesta
Pemegang saham induk perusahaan
PT Wahana Putra Gemilang
Saldo piutang dan hutang pihak berelasi adalah sebagai berikut: a.
Ringkasan saldo dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013 Aset Piutang usaha Uang muka pembelian aset Piutang pihak berelasi Liabilitas Utang pihak berelasi
31 Desember 2012
20.031.586.996 33.187.564.470 15.526.730.768
14.932.939.027 28.472.259.000 12.680.891.309
5.821.218.121
5.821.218.121
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Prosentase terhadap pendapatan: Aset Piutang usaha Uang muka pembelian aset Piutang pihak berelasi
5,39% 2,47% 1,16%
2,34% 4,45% 1,98%
Liabilitas Utangpihak berelasi
1,57%
0,91%
Prosentase terhadap aset: Aset Piutang usaha Uang muka pembelian aset Piutang pihak berelasi
1,49% 2,47% 1,16%
1,08% 2,06% 0,92%
Liabilitas Utang pihak berelasi
0,43%
0,42%
124
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
c. d.
e.
f.
Selama tahun 2012, Perusahaan mengalihkan aset tetap tertentu kepada pihak berelasi dengan nilai jual sebesar Rp.54.969.477.630 dan membukukan laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp.9.874.180.437. Utang bank yang diperoleh Perusahaan turut dijamin dengan tanah dan bangunan atas nama pihak-pihak berelasi. Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada. Sesuai dengan perjanjian, dana hasil pinjaman Koperasi tersebut dipergunakan Perusahaan untuk uang muka pembelian kendaraan dan alat berat. Perusahaan akan mengelola kendaraan dan alat berat tersebut untuk kegiatan usaha otojasa dan penyewaan alat berat. Gaji dewan komisaris dan Direksi Perusahaan untuk per tanggal 30 Juni 2013, 31 Desember 2012, dan 31 Desember 2011adalah sebesar Rp.1.051.000.000, Rp.2.102.000.000, Rp.1.730.000.000, . Grup melakukan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada catatan No.20.
Seluruh saldo dan transaksi kepada pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan konsolidasian.
125
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Grup memiliki tiga (3) segmen yang dilaporkan meliputi perjalanan wisata, jasa transportasi, dan jasa konversi. 30 Juni 2013 Jasa Perjalanan
Sewa
Jasa
Penjualan
Jasa Sebelum
Wisata
Alat Berat
Transportasi
Batubara
Eliminasi
Eliminasi
Konsolidasi
Pendapatan Usaha 8.191.345.835
54.419.440.291
308.711.307.429
-
371.322.093.555
-
371.322.093.555
Laba Bruto Segmen
Segmen
3.945.642.425
25.431.847.769
114.395.800.905
-
143.773.291.099
-
143.773.291.099
Laba Usaha
2.028.266.714
18.661.476.611
81.321.422.762
143.994.654
102.155.160.741
-
102.155.160.741
Pendapatan Bunga
-
3.370.970
42.662.943
583.615
46.617.528
-
46.617.528
Beban Bunga
-
(16.089.779.379)
(32.059.554.477)
-
(48.149.333.856)
-
(48.149.333.856)
Ekuitas Pada laba (Rugi) Bersih dari Perusahaan Asosiasi
-
-
(2.925.827.403)
200.666.385
(2.925.827.403)
2.925.827.403
-
Lain-lain -bersih
-
(4.518.043)
3.475.689.953
345.244.654
3.671.838.295
-
3.671.838.295
2.028.266.714
2.570.550.159
49.854.393.778
(38.275.165)
54.798.455.305
2.925.827.403
57.724.282.708
-
(80.328.676)
(13.577.130.109)
(38.275.165)
(13.619.183.620)
-
(13.619.183.620)
2.028.266.714
2.490.221.483
36.277.263.669
306.969.489
41.179.271.685
2.925.827.403
44.105.099.088
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Jumlah Laba Komprehensif Kepentingan Nonpengendali Laba Bersih
-
-
-
-
-
(1.040.772.569)
(1.040.772.569)
2.028.266.714
2.490.221.483
36.277.263.669
306.969.489
41.179.271.685
1.885.054.834
43.064.326.519
126
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Juni 2012 Jasa Perjalanan
Sewa
Jasa
Penjualan
Jasa Sebelum
Wisata
Alat Berat
Transportasi
Batubara
Eliminasi
Eliminasi
Konsolidasi
Pendapatan Usaha 16.114.773.433
82.001.631.268
208.556.388.448
1.900.092.665
308.572.885.813
-
308.572.885.813
Laba Bruto Segmen
Segmen
5.640.170.701
36.894.162.231
79.662.217.854
1.900.092.665
124.096.643.452
-
124.096.643.452
Laba Usaha
3.706.397.890
25.371.275.106
56.447.129.552
1.824.546.236
87.349.348.783
-
87.349.348.783
Pendapatan Bunga
-
3.862.714
118.032.633
25.725.591
147.620.938
-
147.620.938
Beban Bunga
-
(14.216.556.299)
(33.936.627.076)
(1.108.000)
(48.154.291.376)
-
(48.154.291.376)
Ekuitas Pada laba (Rugi) Bersih dari Perusahaan Asosiasi
-
-
(702.937.152)
1.505.835.586
802.898.434
702.937.152
1.505.835.586
Lain-lain -bersih
-
(656.959)
13.124.643.604
(2.122.686.373)
11.01.300.272
-
11.01.300.272
3.706.397.890
11.157.924.562
35.050.241.560
1.232.313.040
51.146.877.052
(10.258.034.394)
51.849.14.204
-
-
(9.802.133.439)
(455.916.455)
-
(10.258.034.394)
3.706.397.890
15.500
25.248.108.121
776.396.585
40.888.842.657
702.937.152
41.591.779.809
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Jumlah Laba Komprehensif Kepentingan Nonpengendali Laba Bersih
-
-
-
-
-
(88.687.683)
(88.687.683)
3.706.397.890
11.157.940.062
25.248.108.121
776.396.585
40.888.842.657
791.624.835
41.680.467.492
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Risiko-risiko utama yang timbul dari instrument keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembelian aset tetap.
127
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang. Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga per 30 Juni 2013: Dibawah 1 Tahun
1 – 2 Tahun
Lebih dari 5 Tahun
3 – 5 Tahun
Jumlah
Aset Setara Kas
26.183.606.505
-
-
-
26.183.606.505
Liabilitas Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Uang muka pelanggan Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset tetap
10.091.520.298 540.937.521 951.082.948 156.664.783.591 88.803.787.090 10.772.715.621
141.492.066.679 60.567.600.605 87.744.941.278
140.809.355.126 17.631.668.394 -
9.886.993.351
10.091.520.298 540.937.521 951.082.948 448.853.198.748 167.003.056.089 98.517.656.899
Jumlah
267.825.827.070
289.804.608.562
158.441.023.520
9.886.993.351
725.958.452.503
128
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Kualitas kredit dari kas di bank, deposito, kas yang dibatasi penggunaannya dan piutang dagang baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur: Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012: Setara Kas Disajikan kembali (Catatan 4)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
id AAA
23.144.563.266
27.641.104.274
id AA +
22.911.560
830.347.462
id AA
60.094.690
45.158.788
134.217.368
596.161.346
id AA id A + Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal
129
176.122.309
59.842
2.645.697.312
1.811.164.777
26.183.606.505
30.924.535.489
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) Piutang Usaha Disajikan kembali (Catatan 4)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Grup 1
20.031.586.996
14.932.939.027
Grup 2
14.873.309.746
27.649.868.361
Grup 3
-
-
Grup 4
30.540.184.883
56.774.995.351
65.445.081.624
99.357.802.739
Grup 1 – pelanggan yang merupakan perusahaan anak dan atau afiliasi dengan PT Cipaganti Citra Graha Tbk. Grup 2 – pelanggan yang merupakan pelanggan besar dan atau memiliki hubungan transaksi lebih dari tiga tahun dan atau memiliki catatan pembayaran transaksi yang baik. Grup 3 – pelanggan yang piutang dagangnya sedang dalam proses penjadwalan kembali dan telah disetujui oleh Perusahaan dan pelanggan. Grup 4 – pelanggan lain diluar kategori diatas. Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Disajikan kembali (Catatan 4)
30 Juni 2013
31 Desember 2012
Setara kas
26.183.606.505
30.924.535.489
Piutang usaha
61.031.850.280
95.034.218.072
1.561.813.888
154.315.882
88.777.270.673
126.113.069.443
Piutang lain-lain
130
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memantau profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan posisi kas dan utang bruto yang dimiliki Grup dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Grup dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang. Grup mengawasi pergerakan perkiraan kebutuhan likuiditas Grup untuk memastikan tersedianya kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional serta untuk senantiasa memelihara kelonggaran likuiditas Grup, sehingga Grup tidak melampaui batas pinjaman atau perjanjian untuk setiap fasilitas pinjaman yang diperoleh. Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal pelaporan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual: Dibawah
Lebih dari
1 Tahun
1 – 2 Tahun
3 – 5 Tahun
5 Tahun
Jumlah
Liabilitas Utang usaha pihak ketiga Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang bank
10.092.520.298
-
-
-
10.092.520.298
540.937.521
-
-
-
540.937.521
-
-
-
-
-
951.082.948
-
-
-
951.082.948
156.664.783.591
141.492.066.679
140.809.355.126
9.886.993.351
448.853.198.748
Utang pembiayaan
88.803.787.090
60.567.600.605
17.631.668.394
-
167.003.056.089
Utang pembelian aset tetap
10.772.941.278
87.744.941.278
-
-
98.517.656.899
267.825.827.070
289.804.608.562
158.441.023.520
9.886.993.351
725.958.452.503
Jumlah
131
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Grup tersebut jumlahnya tidak material. Berikut adalah posisi aset moneter dalam mata uang asing konsolidasian: Juni 2013 Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
US$
283.685.629
Aset Kas dan setara kas
2012 Disajikan Kembali (Catatan 3) Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
US$ 10.024
96.297.071
Aset Kas dan setara kas
132
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrument keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012: 30 Juni 2013 Nilai Tercatat
Estimasi Nilai Wajar
31 Desember 2012 Nilai Tercatat
Estimasi Nilai Wajar
Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi
37.102.057.881 65.445.081.624 1.561.813.888 14.326.730.768
37.102.057.881 61.031.850.280 1.561.813.888 14.326.730.768
43.437.751.481 99.357.802.739 154.315.882 12.680.891.309
43.437.751.481 95.034.218.072 154.315.882 12.680.891.309
Jumlah aset keuangan
118.435.684.161
114.022.452.817
Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas keuangan tidak Lancar
278.034.737.412 539.820.804.782
278.034.737.412 539.820.804.782
155.630.761.411 303.735.735.841 569.127.993.336
151.307.176.744 303.735.735.841 569.127.993.336
Jumlah liabilitas keuangan
817.855.542.194
817.855.542.194
872.863.729.177
872.863.729.177
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan: Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat asset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang (1)
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variable
Terdiri dari utang bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap, dan liabilitas lain-lain. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit, dan jatuh tempo yang sama.
133
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
NILAI WAJAR ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) (2)
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
Terdiri dari piutang dari dan utang kepada pihak berelasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk asset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa. 36. TRANSAKSI NON KAS Disajikan kembali (Catatan 4) 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Penambahan aset tetap melalui: Utang bank Utang sewa pembiayaan Utang pembelian aset Utang pihak berelasi Penambahan aset lain-lain
37.753.150.000 48.688.761.508
228.534.450.210 42.876.172.715
-
64.087.387.310 30.555.000.000 1.001.173.228
Pelepasan aset lain-lain
-
826.960.824 -
Konversi utang afiliasi menjadi modal saham Penjualan aset tetap kepada pihak berelasi
-
-
Penambahan aset sunfish
Penambahan aset tetap melalui utang bank, utang sewa pembiayaan, dan utang pembelian aset tetap tidak melalui rekening Bank perusahaan (non kas), namun langsung dibayarkan kepada Supplier kendaraan tersebut. 37. PERKARA HUKUM Pada tanggal 26 April 2011, PT Nusa Luky Tama (“Penggugat”) mengajukan gugatan hukum kepada Perusahaan (“Tergugat”) yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Balikpapan dengan dengan nomor perkara 47/PDT.G/2011/PN.Bpp, Kalimantan Timur. Dalam gugatan tersebut, Penggugat PT Nusa Lucky Tama menggugat Perusahaan dengan alasan alat berat Perusahaan merugikan tambangnya mereka sebesar Rp.10 miliar karena alat berat yang disewa dari Perusahaan tersebut banyak yang rusak sehingga mengganggu operasional mereka. Dalam putusannya nomor 47/PDT.G/2011/PN.BPP tanggal 25 April 2012 Pengadilan Negeri menyatakan menolak seluruh gugatan Penggugat dan menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.246.000. Atas keputusan tersebut Penguggat menyatakan naik banding ke Pengadilan berikutnya.
134
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
PERKARA HUKUM (lanjutan) Pada tanggal 26 September 2011, Deni Danurwenda, S.H., (“Penggugat”) mengajukan gugatan hukum kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung dengan dengan nomor perkara 419/PDT.G/2011/PN.Bpp, Kalimantan Timur. Dalam gugatan tersebut, Penggugat Deni Danurwendra, S.H., menggugat Perusahaan atas kesalahan kirim dokumen dan merasa dirugikan sebesar Rp.7 miliar. Dalam putusannya tanggal 26 Juli 2012 No.419/PDT.G/2011/PN.BDG atas gugatan tersebut Pengadilan menyatakan penggugat tidak sungguh-sungguh dalam mengajukan gugatannya menyatakan gugatan Penggugat gugur dan membatalkan pendaftaran dari perkasa yang bersangkutan. Hasil akhir dari perkara-perkara tersebut belum dapat ditentukan saat ini, dan manajemen belum dapat memperkirakan kerugian yang mungkin timbul dari perkara-perkara tersebut.
38. PERJANJIAN PENTING a.
CIR mengadakan perjanjian kerja sama dengan Koperasi Serba Usaha Paser Bolum Taka (KSU), dimana kedua pihak sepakat untuk bekerjasama melakukan penjualan batu bara yang dihasilkan dari konsesi pertambangan batubara yang dimiliki oleh KSU. Dalam perjanjian tersebut, KSU akan melakukan kegiatan eksploitasi, kegiatan pemindahan sampai dengan pengapalan batu bara, sedangkan CIR akan mencari Pembeli dengan spesifikasi yang ditentukan oleh kedua pihak dan (menyediakan dana talangan untuk membiayai kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh KSU. Berdasarkan perjanjian tersebut, KSU (bertindak sebagai penjual) bersama-sama dengan CIR (bertindak sebagai agen) menandatangani perjanjian kerja sama jual beli batu bara dengan PT Bahtera Borneo Sejati (BSS), PT Himawan Nusantara Artha Prima (HNAP), PT Mahakarya Borneo Coal (MBC), PT Energi Tujuh Ribu (Energi 7000), dan PT Cemerlang Abadi Indonesia (CAI). Perjanjian-perjanjian ini menyepakati hak dan kewajiban para pihak sehubungan dengan penjualan batu bara yang dihasilkan dari konsesi milik KSU. Peranan CIR dalam perjanjian kerja sama tersebut adalah sebagai agen untuk memperoleh produk batu bara yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian, yang sesuai dengan perjanjian-perjanjian tersebut, jumlah, harga batu bara yang diperjualbelikan dan kompensasi untuk CIR adalah sebagai berikut:
135
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
Pembeli BSS HNAP
Tanggal
Jumlah Batubara
Harga Jual
Kompensasi
Perjanjian
Yang Dijual
Batubara
CIR
003/PK/PBT-CIR-BBS/ V/2011
26 Mei 2011
001/ADD.PK/PBT-CIR- BBS/VII/2011
20 Juli 2012
005/PK/PBT-CIR-HNAP/ II/2012
25 Februari 2012
10.000 MT/bulan 10.000 MT/bulan
330.000/MT
55.000/MT
330.000/MT
70.000/MT
330.000/MT
55.000/MT
002/ADD.PK/PBT-CIR- HNAP/VI/2012
20 Juni 2012
330.000/MT
5.000/MT
003/ADD.PK/PBT-CIR- HNAP/VII/2012
16 Juli 2012
270.000/MT
52.000/MT
003/PK/PBT-CIR-E7000/ IV/2011
23 April 2011
10.000 MT/bulan
330.000/MT
55.000/MT
CAI
001/PK/PBT-CIR-CAI/ IV/2011
2 April 2011
11.000 MT/bulan
330.000/MT
55.000/MT
MBC
002/PK/PBT-CIR-MBC/ IV/2011
21 April 2011
8.400 MT/bulan
330.000/MT
55.000/MT
Energi 7000
b.
No. Perjanjian
Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama pengadaan dan pengelolaan kendaraan dan alat berat (“Kendaraan”) dengan Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (“Koperasi”) berdasarkan akta No. 05 tanggal 12 Desember 2007 (selanjutnya disebut “Perjanjian Kerjasama”) yang dibuat dihadapan Ratu Zulyani Minpaduka, S.H., notaris di Bandung. Akta Perjanjian Kerjasama No. 05 tanggal 12 Desember 2007 telah dirubah dengan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan dan Pengelolaan Kendaraan antara Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada dengan PT Cipaganti Citra Graha No.11 tanggal 11 Nopember 2011 yang dibuat dihadapan Ratu Zulyani Minpaduka, S.H., Notaris di Bandung (selanjutnya disebut “Amandemen Perjanjian Kerjasama”). Pada tanggal 30 Juni 2012 Perusahaan dan Koperasi menandatangani amandemen kedua atas perjanjian pengadaan dan pengelolaan kendaraan No.05 tanggal 12 Desember 2007 (selanjutnya disebut “Amandemen II”). Dalam Amandemen II tersebut, para pihak menyatakan dan mengakui bahwa Para Pihak tidak melaksanakan baik seluruh maupun sebagian hak dan kewajiban berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam Perjanjian Kerjasama dan Amandemen Perjanjian Kerjasama. Meskipun Para Pihak menyatakan tidak melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam Perjanjian Kerjasama dan/atau Amandemen Perjanjian Kerjasama, namun Para Pihak mengakui bahwa Perusahaan telah menerima bantuan pendanaan sejak awal tahun 2011 Koperasi (“utang outstanding”). Atas utang outstanding tersebut, Perusahaan memberikan bagi hasil sejumlah 1,5% per bulan atau 18% per tahun dari jumlah bantuan pendanaan yang telah diterima Perusahaan, yang berasal dari kegiatan usaha Perusahaan. Selanjutnya para pihak menyetujui hal-hal yang diatur dalam amandemen II antara lain adalah sebagai berikut : -
Dengan ditandatanganinya Amandemen II, maka seluruh ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Kerjasama dan Amandemen Perjanjian Kerjasama menjadi tidak berlaku, kecuali dinyatakan secara tegas sebaliknya dalam Amandemen II;
136
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38.
PERJANJIAN PENTING (lanjutan) -
-
-
-
c.
Koperasi setuju untuk memberikan pinjaman kepada Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menerima pinjaman dari Koperasi berupa fasilitas kredit dengan maksimal plafond sebesar Rp.200.000.000.000 (“Fasilitas Kredit”) belum termasuk bunga kredit, denda, provisi dan biaya-biaya lainnya, yang akan dipergunakan oleh Perusahaan untuk tambahan modal kerja pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan; Mengakui bahwa utang outstanding merupakan bagian dari Fasilitas, sehingga utang outstanding telah mengurangi Fasilitas. Jangka waktu penyediaan Fasilitas Kredit adalah setiap saat sampai dengan sebelum berakhirnya jangka waktu (“Periode Pencairan”), dengan ketentuan setiap pencairan minimum sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah); Perusahaan dapat melakukan pembayaran dipercepat terhadap seluruh kewajiban yang timbul berdasarkan perjanjian tanpa dikenakan denda atau biaya apapun oleh Koperasi. Kedua pihak setuju bagi hasil sebesar 1,5% per bulan atau 18% per tahun dari jumlah fasilitas yang sudah digunakan. Pada bulan Agustus 2012 perusahaan telah menyelesaikan semua kewajiban kepada Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada yang timbul berdasarkan perjanjian, dan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Cipaganti Citra Graha No.14, tanggal 27 Agustus 2012, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada telah melakukan penanaman modal ke perusahaan sebesar Rp.16.000.000.000 dan menjadi pemegang saham di perusahaan dengan kepemilikan saham 4,92%.
Perjanjian dengan anggota Koperasi (“Mitra”) Utang pembelian aset tetap semula dilakukan berdasarkan perjanjian No.130/disahkan/2011 tanggal 24 Februari 2011 dan dilakukan tambahan berdasarkan perjanjian tanggal 1 Mei 2012. Utang tersebut berjangka waktu sampai dengan 4 tahun sejak ditanda-tangani perjanjian dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui utang tersebut. Dalam rangka pengembangan usaha auto jasa Perusahaan. Dalam tahun 2011 Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 75 anggota Koperasi dan dalam tahun 2012 dengan 65 anggota koperasi. Dalam perjanjian tersebut, Mitra menyatakan telah menerima fasilitas kredit dari PT Bank Bukopin Tbk (“Bukopin”) dan menyatakan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari Bukopin akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor tersebut dibuat atas nama Perusahaan dan Perusahaan setuju untuk menanggung dan membayarkan seluruh kewajiban Mitra, termasuk jumlah terhutang dan bunga kepada Bukopin.
137
PT CIPAGANTI CITRA GRAHA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2013 DAN 2012 DAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan Surat No. S-1609/BEI.PPJ/07-2013 Tanggal 3 Juli 2013 Perihal Persetujuan Pencatatan Efek, dimana Bursa Efek Indonesia: 1. Menyetujui pencatatan Efek PT Cipaganti Citra Graha Tbk di Bursa Efek Indonesia, sepanjang saham yang ditawarkan dalam penawaran umum memenuhi kebutuhan persyaratan jumlah pemegang saham minimal dan jumlah/porsi saham yang dimiliki oleh minoritas. Adapun keterangan Efek yang akan dicatat selengkapnya adalah sebagai berikut: a. Jumlah saham sebesar 3.611.111.000 lembar saham (3.250.000.000 lembar saham Pendiri, 361.111.000 lembar saham Penawaran Umum) b. Nilai nominal saham adalah Rp.100,- per lembar saham c. Harga penawaran saham Rp.190,- perlembar saham d. Tanggal Pencatatan Saham adalah tanggal 9 Juli 2013 e. Tanggal Mulai Perdagangan Saham adalah tanggal 9 Juli 2013 2. Biaya pencatatan awal saham dan biaya pencatatan saham tahunan untuk tahun 2013 (setelah dikurangi biaya pendaftaran) adalah sebagai berikut: Biaya Pencatatan Awal PPN Biaya Pencatatan Awal (10%) Biaya Pencatatan Tahunan 2013 (Rp.100.000.000 x 5/12) PPN Biaya Pencatatan Tahunan (10%) Jumlah Dikurangi Biaya Pendaftaran Jumlah setelah dikurangi Biaya Pendaftaran
40.
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
150.000.000 15.000.000 41.666.667 4.166.666 210.833.333 100.000.000 200.833.333
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian telah disetujui oleh Direksi untuk diberikan pada tanggal 30 Juli 2013.
138