Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan
: : :
12 Mei 2003 20-22 Mei 2003 26 Mei 2003
Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Surabaya
: :
28 Mei 2003 2 Juni 2003
BAPEPAM TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk Bidang Usaha: Jasa Pelayaran Angkutan Laut Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Cabang Dumai:
Kantor Pusat:
Kantor Cabang Merak:
Jl. Sultan Syarif Kasim No. 11 Kompleks PT Pelindo Dumai 28813 Telp. (62-765) 38466; Fax. (62-765) 31884
Wisma BSG, Lantai 10 Jl. Abdul Muis 40, Jakarta 10160 Telp. (62-21) 3505390, 3455361 Fax. (62-21) 3455362, 3505391, 3505488 email:
[email protected] homepage: www.blt.co.id
Jl. Pulorida 18, Desa Tamansari, Merak 42438 Telp. (62-254) 570560, 570561 Fax. (62-254) 570564
PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERLIAN LAJU TANKER II TAHUN 2003 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DAN/ATAU MENGAMBANG Dengan Nilai Nominal Keseluruhan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) Obligasi ini ditawarkan pada Nilai Nominal dan berjangka waktu 5 (lima) tahun atau akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2008. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2003 dan terakhir pada tanggal 28 Mei 2008. Pada Tanggal Emisi, Perseroan menerbitkan Obligasi ini tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk kepentingan para Pemegang Obligasi. Obligasi ini memberikan pilihan kepada masyarakat untuk dapat memilih salah satu atau dua seri Obligasi di bawah ini: Obligasi Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun. Obligasi Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun untuk tahun ke-1 (satu) dan tingkat bunga mengambang untuk tahun ke-2 (dua) hingga ke-5 (lima) yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga terakhir Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau apabila tidak tersedia akan digunakan rata-rata tingkat bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari Bank Central Asia, Bank Permata dan Bank Buana Indonesia, sebelum penentuan tingkat suku bunga mengambang, ditambah marjin sebesar 2,5% per tahun, dengan batas atas (tingkat bunga maksimal) sebesar 16,75% per tahun dan batas bawah (tingkat bunga minimal) sebesar 12,75% per tahun. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN Obligasi ini tidak didukung/dijamin oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh kekayaan Emiten, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan atas obligasi ini kecuali hak-hak kreditur Emiten yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Emiten yang telah ada maupun yang akan ada, sesuai pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Emiten lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari. Manakala pada suatu waktu selama jangka waktu Obligasi, peringkat Obligasi berada di bawah peringkat idBBB berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), maka Perseroan berkewajiban menyerahkan jaminan kepada segenap Pemegang Obligasi yang diwakili oleh Wali Amanat, yaitu jaminan yang tidak terikat sebagai tanggungan untuk menjamin suatu hutang lain, berupa Piutang Dagang dan/atau Aktiva Tetap berupa Kapal minimum senilai 110% dari Nilai Nominal Obligasi, serta memberikan jaminan uang kas (cash collateral) dalam suatu rekening penampungan (escrow account) sebesar 10% per tahun dari Nilai Nominal Obligasi. Wali Amanat wajib melepaskan Jaminan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari setelah Wali Amanat menerima bukti tertulis dari Perseroan sehubungan dengan telah meningkatnya peringkat Obligasi menjadi peringkat idBBB atau di atas idBBB. Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pembayaran Kembali Dana Obligasi sejak 1 (satu) tahun setelah Tanggal Emisi. Dalam hal Perseroan telah melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi maka pembelian kembali (buy back) tersebut dianggap sebagai pembayaran kembali sebagian atau seluruh Dana Obligasi. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI DARI PEFINDO DENGAN PERINGKAT: idA(single A minus; Positive Outlook)
KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PERINGKAT EFEK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN EFEK. PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. TIDAK MENERBITKAN OBLIGASI HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SERTIFIKAT OBLIGASI, MELAINKAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA UNTUK OBLIGASI INI AKAN DILAKUKAN SECARA PEMINDAHBUKUAN. PADA TANGGAL EMISI, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI SERI A DAN SERI B ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN PARA PEMEGANG OBLIGASI. PEMEGANG OBLIGASI MEMILIKI RISIKO ATAS TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN, KARENA UMUMNYA INVESTASI DALAM OBLIGASI MERUPAKAN INVESTASI JANGKA PANJANG.
Pencatatan Obligasi ini akan dilakukan pada Bursa Efek Surabaya.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT D A N A T A M A M A K M U R
PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS
PENJAMIN EMISI EFEK PT ARTHA SECURITIES Tbk., PT BALI SECURITIES, PT DANPAC SEKURITAS, PT DONGSUH KOLIBINDO SECURITIES, PT HARITA KENCANA SECURITIES, PT INDO PREMIER SECURITIES, PT KRESNA GRAHA SEKURINDO, PT MANDIRI SEKURITAS, PT MEGA CAPITAL INDONESIA, PT PRATAMA PENAGANARTA, PT RIFAN FINANCINDO SEKURITAS, PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA
WALI AMANAT PT BANK MANDIRI (Persero)
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta tanggal 19 Mei 2003.
PT Berlian Laju Tanker Tbk ("Perseroan") telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum “Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003” yang terdiri dari “Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang” dan “Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003” dengan jumlah nominal Obligasi keseluruhan sebesar Rp 400.000.000.000,(empat ratus milyar Rupiah) kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal tanggal 7 April 2003 dengan surat No. 123/BLT/IV/2003 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003” yang terdiri dari “Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang” dan “Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003” dengan jumlah nominal Obligasi keseluruhan sebesar Rp 400.000.000.000,- (empat ratus milyar Rupiah) pada Bursa Efek Surabaya, sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek Surabaya No. PPPE008/BES/IV/2003 tanggal 4 April 2003 dan Addendum Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek Surabaya No. Ad-PPPE-003/BES/V/2003 tanggal 2 Mei 2003. Apabila syarat-syarat pencatatan di Bursa Efek Surabaya tidak terpenuhi maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan pada para pemesan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Bab XIX Prospektus ini mengenai "Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi". Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia serta kode etik dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT Danatama Makmur dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung sesuai dengan definisi Pihak Terafiliasi dalam Undang-undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal atau tercantum dalam Bab XII Prospektus ini mengenai "Penjaminan Emisi Efek". Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini, maka dokumendokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran umum untuk membeli Obligasi, kecuali bila penawaran dan pembelian Obligasi tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan serta ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar Indonesia. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat dan tidak terdapat lagi informasi yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
i
DEFINISI dan SINGKATAN
iii
RINGKASAN
vi
I.
PENAWARAN UMUM
1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
7
III.
PERNYATAAN HUTANG
8
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
10
1. 2. 3. 4. 5.
10 10 14 14 14
UMUM KEUANGAN ARMADA KAPAL DAN KAPASITAS ANGKUT PEMASARAN PROSPEK USAHA
V.
RISIKO USAHA
16
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
17
VII.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
18
1. 2. 3.
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM 4. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ANAK PERUSAHAAN 5. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERUSAHAAN AFILIASI 6. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN 7. SUMBER DAYA MANUSIA 8. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM 9. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI KELOMPOK USAHA PERSEROAN 10. TRANSAKSI – TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 11. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 12. KETERANGAN TENTANG PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. 2. 3. 4. 5.
UMUM PRODUKSI KEGIATAN USAHA PEMASARAN DAN OPERASI KAPAL STRATEGI USAHA
i
18 19 21 23 31 33 35 37 39 39 40 40
41 41 41 42 45 47
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
6. 7. 8.
PROSPEK USAHA ASURANSI ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
48 53 53
IX.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
55
X.
EKUITAS
57
XI.
PERPAJAKAN
60
XII.
PENJAMINAN EMISI EFEK
61
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
62
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
63
XV.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1. 2. 3. 4. 5.
UMUM BUNGA JAMINAN DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) KETENTUAN-KETENTUAN YANG HARUS DIINDAHKAN OLEH PERSEROAN 6. KELALAIAN 7. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI 8. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 9. PEMBERITAHUAN 10. HUKUM YANG BERLAKU
XVII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKAT EFEK 1. 2.
HASIL PEMERINGKATAN SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG
79 123 123 123 124 125 126 128 129 132 132 132
133 133 133
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN
134
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
135
XX.
137
KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT
XXI. AGEN PEMBAYARAN
141
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI
142
ii
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
DEFINISI dan SINGKATAN Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
: Perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang dibuat dan ditandatangani setelah sindikasi Penjamin Emisi Efek terbentuk, yang syarat dan ketentuannya harus disetujui bersama oleh Perseroan dan Penjamin Emisi Efek termasuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek
Addendum Perjanjian Perwaliamanatan
: Perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Perwaliamanatan ini yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat.
Agen Pembayaran
: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Anak Perusahaan
: Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
BSG Corporation
: Kelompok Usaha Bina Surya Grup.
Daftar Pemegang Rekening
: Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
DWT
: Dead Weight Ton
Efek
: Surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Efektif
: Terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan Peraturan nomor IX.A.2 angka 10 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor Kep-44/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 yaitu: a. atas dasar lewatnya waktu yaitu: 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima BAPEPAM secara lengkap; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta BAPEPAM dipenuhi; atau b. atas dasar penyataan efektif dari BAPEPAM bahwa tidak ada lagi keterangan lebih lanjut yang diperlukan, dengan ketentuan bahwa Pernyataan Pendaftaran harus menjadi efektif selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2003.
Emisi
: Penerbitan Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.
Force Majeure
: Suatu kejadian di luar kemampuan wajar suatu pihak sehingga pihak yang bersangkutan tidak mungkin melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau Perjanjian Perwaliamanatan.
Hari Bank
: Setiap hari di mana Bank Indonesia menjalankan kegiatan kliring.
Hari Bursa
: Setiap hari di mana bursa efek atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut.
Hari Kalender
: Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja biasa.
Hutang Berbunga
: Semua bentuk hutang Perseroan yang menimbulkan kewajiban pembayaran bunga antara lain hutang bank, hutang sewa guna usaha, hutang efek konversi, hutang efek dan instrumen pinjaman lainnya yang
iii
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. berbunga dengan mengecualikan hutang usaha, hutang dividen dan hutang pajak. Jumlah Terhutang
: Jumlah uang yang sewaktu-waktu harus dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Obligasi ini termasuk pinjaman pokok, bunga serta denda bunga.
Konfirmasi Tertulis
: Laporan konfirmasi tertulis Dan/Atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.
KTUR
: Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.
Kustodian
: Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Pendapatan Bagi Hasil dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
MT
: Motor Tanker.
Obligasi
: "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang"
Pemegang Obligasi
: Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dalam Rekening Efek pada KSEI atau Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.
Pemegang Rekening
: Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI.
Penawaran Umum
: Kegiatan penawaran Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Obligasi kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.
Penjamin Emisi Efek
: Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan, dan masing-masing menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa Obligasi yang tidak diambil oleh Masyarakat sebesar bagian penjaminannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Efek dan telah mempunyai Rekening Efek sesuai dengan ketentuan KSEI.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
: PT Danatama Makmur dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
Peraturan KSEI
: Peraturan KSEI No. Kep-015/DIR/KSEI/0500 tanggal 15 Mei 2000 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah disetujui oleh Bapepam sesuai dengan surat keputusan Bapepam No.S-1053/PM/2000 tanggal 15 Mei 2000 perihal Persetujuan Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau perubahan-perubahannya di kemudian hari.
Perjanjian Agen Pembayaran
: Perjanjian Agen Pembayaran yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI No. SP-010/AP/KSEI/0403 tanggal 4 April 2003 dan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI No. SP-004/PIAP/KSEI/0403 tanggal 30 April 2003.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek
: Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 3 tanggal 4 April 2003, sebagaimana diubah dengan Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 53 tanggal 30 April 2003, keduanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta.
Perjanjian Perwaliamanatan
: Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 2 tanggal 4 April 2003, sebagaimana diubah dengan Addendum Perjanjian
iv
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 55 tanggal 30 April 2003, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 9 tanggal 6 Mei 2003, dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 19 tanggal 12 Mei 2003, yang keempatnya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) yang bertindak selaku Wali Amanat. Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI
: Perjanjian Pendaftaran Obligasi Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI No. SP-010/PO/KSEI/0403 tanggal 4 April 2003 dan Addendum Perjanjian Pendaftaran Obligasi Pada Penitipan Kolektif yang ditanda tangani Perseroan dengan KSEI No. SP004/PIPO/KSEI/0403 tanggal 30 April 2003.
Pernyataan Pendaftaran
: Dokumen yang wajib disampaikan kepada BAPEPAM oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUPM.
Perseroan
: PT Berlian Laju Tanker Tbk
Perusahaan-Perusahaan Terafiliasi : Perusahaan-perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan saham di bawah 50% (lima puluh persen). Penitipan Kolektif
: Jasa penitipan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Prospektus
: Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat 26 UUPM.
Prospektus Ringkas
: Ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
Rekening Efek
: Rekening yang memuat catatan posisi Obligasi milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan kontrak.
Satuan Pemindahbukuan
: Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, senilai Rp 10.000.000,(sepuluh juta Rupiah).
Sertifikat Jumbo Obligasi
: Bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam Penitipan Kolektif KSEI yang diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.
Tanggal Efektif
: Tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
Tanggal Emisi
: Tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan.
Tanggal Pembayaran Bunga
: Tanggal-tanggal saat bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan dibayarkan oleh Agen Pembayaran.
Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi : Tanggal dimana seluruh jumlah pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan dibayarkan oleh Agen Pembayaran. UUPM
: Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang diundangkan pada tanggal 10 Nopember 1995 dan peraturan pelaksanaannya.
Wali Amanat
: PT Bank Mandiri (Persero).
v
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
RINGKASAN Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan yang paling penting serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku di Indonesia. 1.
PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Bhaita Laju Tanker dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981, yang kemudian diubah dengan Akta No. 127 tanggal 26 Maret 1982, Akta No. 10 tanggal 2 Agustus 1982, Akta No. 55 tanggal 17 Desember 1984 dan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988, yang semuanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C22630.HT.01.01.Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 865/1989, 866/1989, 867/1989, 868/1989 dan 869/1989 tanggal 28 April 1989, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan No. 1729/1989. Perubahan Anggaran Dasar terakhir termaktub dalam Akta No. 25 tanggal 31 Maret 2003, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C-07986 HT.01.04.TH.2003 tanggal 11 April 2003, dan sampai dengan tanggal 5 Mei 2003 masih dalam proses pendaftaran ke Kantor Pendaftaran Perusahaan setempat serta pengumuman di Berita Negara/Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan laut, khususnya angkutan muatan cair yang banyak diperdagangkan di pasar international seperti minyak mentah, bahan bakar minyak, minyak pelumas, bahan kimia cair, LPG, aspal cair, minyak kelapa sawit dan turunannya, serta molasses. Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan adalah penyewaan kapal, pengoperasian kapal, pengawakan kapal, manajemen kapal dan bisnis keagenan bagi perusahaan pelayaran asing. Sampai saat ini, bisnis pengoperasian dan penyewaan kapal yang terdiri dari time charter dan spot charter memberikan kontribusi yang terbesar bagi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Sebagian besar bisnis penyewaan kapal dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan kapal-kapal milik sendiri dan sisanya Perseroan menyewa dari perusahaan pelayaran lain. Perseroan telah melakukan penyertaan saham pada: Persentase Pemilikan (%)
Perusahaan Anak Perusahaan: Indigo Pacific Corporation (Labuan) Diamond Pacific International Corp. (Labuan) Asean Maritime Corporation (Labuan) PT Banyu Laju Shipping
100 100 100 99,8
Perusahaan Afilasi: PT Berlian Limatama PT Brotojoyo Maritime
50 1
Tanggal Penyertaan Saham 29 Desember 1997 29 Desember 1997 1 Juli 1998 16 Desember 2002 24 Juli 1996 20 Januari 2003
Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memiliki dan menyewakan 2 (dua) unit kapal tanker minyak. Dari tahun ke tahun, armada Perseroan dan Anak Perusahaan terus berkembang hingga saat ini dimana Perseroan telah memiliki 5 (lima) unit kapal sedangkan Anak Perusahaan memiliki 23 (dua puluh tiga) unit kapal dan menyewa 6 (enam) unit kapal tanker dari perusahaan pelayaran lain serta mengoperasikan 1 (satu) unit kapal tanker milik perusahaan afiliasi. Jadi jumlah keseluruhan ada 35 (tiga puluh lima) unit kapal yang dioperasikan oleh Perseroan. 2.
PENAWARAN UMUM
Para Penjamin Emisi Efek atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang" dengan jumlah Nilai Nominal Keseluruhan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah). 3.
PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini yaitu sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk:
vi
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. •
Sekitar 67% (enam puluh tujuh persen) akan digunakan untuk membiayai program perluasan usaha yaitu dengan menambah armada kapal tanker.
•
Sekitar 33% (tiga puluh tiga persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
4.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI OBLIGASI
Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang". Jumlah pokok Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment). Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan yang memberikan bunga Obligasi dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang yang terdiri dari 2 (dua) seri, yaitu: Obligasi Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai tahun ke-5 (lima), sebesar sebesar 14,75% per tahun. Obligasi Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun untuk tahun ke-1 (satu) dan tingkat bunga mengambang untuk tahun ke-2 (dua) hingga ke-5 (lima) yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga terakhir Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau apabila tidak tersedia akan digunakan rata-rata tingkat bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari Bank Central Asia, Bank Permata dan Bank Buana Indonesia, sebelum penentuan tingkat suku bunga mengambang, ditambah marjin sebesar 2,5% per tahun, dengan batas atas (tingkat bunga maksimal) sebesar 16,75% per tahun dan batas bawah (tingkat bunga minimal) sebesar 12,75% per tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2003 dan terakhir pada tanggal 28 Mei 2008. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2008 yang merupakan tanggal pelunasan pokok Obligasi. Obligasi ini tidak didukung oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh kekayaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada mapun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas Obligasi ini, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan yang telah ada maupun yang akan ada, sesuai dengan Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari. 5.
PENAWARAN UMUM OBLIGASI SYARI’AH MUDHARABAH BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2003
Bersamaan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan juga bermaksud melakukan Penawaran Umum Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 (“Obligasi Syari’ah”) sesuai dengan Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Perseroan kepada Ketua BAPEPAM dengan surat no. 123/BLT/IV/2003 tanggal 7 April 2003. Obligasi Syari’ah tersebut akan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya serta didaftarkan di KSEI, dengan nilai nominal sebesar Rp 60.000.000.000,- (enam puluh milyar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi Syari’ah tersebut ditawarkan dengan ketentuan yang diwajibkan Perseroan untuk membayar kepada Pemegang Obligasi Syari’ah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dan membayar kembali Dana Obligasi Syari’ah pada Tanggal Pembayaran Kembali Dana Obligasi Syari’ah sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 5 tanggal 4 April 2003, Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 57 tanggal 30 April 2003, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 10 tanggal 6 Mei 2003, dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 20 tanggal 12 Mei 2003, yang keempatnya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta. Pendapatan Bagi Hasil dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Besarnya Pendapatan Bagi Hasil dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Obligasi Syari’ah dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang besarnya tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan Triwulanan yang terakhir diterbitkan sebelum Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang bersangkutan. Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil kepada masing-masing Pemegang Obligasi Syari’ah akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan Obligasi Syari’ah yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah Dana Obligasi Syari’ah yang belum dibayar kembali. Sesuai dengan surat Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No. U-068/DSN/-MUI/IV/2003 tanggal 3 April 2003, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003, Dewan Syari’ah Nasional telah menunjuk Tim Ahli Syari’ah yang selanjutnya telah mengeluarkan opini yang menyatakan bahwa Ketentuan-Ketentuan Penawaran Umum Obligasi Syari’ah sebagaimana tertera dalam Propektus Obligasi Syari’ah khususnya mengenai Obligasi Syari’ah tidak bertentangan dengan fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari’ah dan fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari’ah Mudharabah.
vii
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
I.
PENAWARAN UMUM "OBLIGASI BERLIAN LAJU TANKER II TAHUN 2003” DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DAN/ATAU MENGAMBANG
dengan Nilai Nominal Keseluruhan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) Obligasi ini ditawarkan pada Nilai Nominal dan berjangka waktu 5 (lima) tahun. Obligasi ini memberikan pilihan bunga yang dikehendaki, yaitu: Obligasi Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai tahun ke-5 (lima), sebesar sebesar 14,75% per tahun. Obligasi Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun untuk tahun ke-1 (satu) dan tingkat bunga mengambang untuk tahun ke-2 (dua) hingga ke-5 (lima) yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga terakhir Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau apabila tidak tersedia akan digunakan rata-rata tingkat bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari Bank Central Asia, Bank Permata dan Bank Buana Indonesia, sebelum penentuan tingkat suku bunga mengambang, ditambah marjin sebesar 2,5% per tahun, dengan batas atas (tingkat bunga maksimal) sebesar 16,75% per tahun dan batas bawah (tingkat bunga minimal) sebesar 12,75% per tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2003 dan terakhir pada tanggal 28 Mei 2008. Obligasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Mei 2008 yang merupakan tanggal pelunasan pokok Obligasi. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI DARI PEFINDO: idA(single A minus; Positive Outlook)
UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMERINGKATAN EFEK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI MENGENAI "KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN EFEK".
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk Bidang Usaha: Jasa Pelayaran Angkutan Laut Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Cabang Dumai: Jl. Sultan Syarif Kasim No. 11 Kompleks PT Pelindo Dumai 28813 Telp. (62-765) 38466; Fax. (62-765) 31884
Kantor Pusat: Wisma BSG, Lantai 10 Jl. Abdul Muis 40, Jakarta 10160 Telp. (62-21) 3505390, 3455361 Fax. (62-21) 3455362, 3505391, 3505488 email:
[email protected] homepage: www.blt.co.id
Kantor Cabang Merak: Jl. Pulorida 18, Desa Tamansari, Merak 42438 Telp. (62-254) 570560, 570561 Fax. (62-254) 570564
RISIKO UTAMA RISIKO UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI MENGENAI “RISIKO USAHA”
1
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perseroan didirikan dengan nama PT Bhaita Laju Tanker dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981, yang kemudian diubah dengan Akta No. 127 tanggal 26 Maret 1982, Akta No. 10 tanggal 2 Agustus 1982, Akta No. 55 tanggal 17 Desember 1984 dan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988, yang semuanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C22630.HT.01.01.Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 865/1989, 866/1989, 867/1989, 868/1989 dan 869/1989 tanggal 28 April 1989, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan No. 1729/1989. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah seluruhnya dengan Akta No. 23 tanggal 9 November 1989 dan Akta No. 73 tanggal 14 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-11316.HT.01.04.Th.89 tanggal 16 Desember 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 2505/1990 dan No. 2506/1990 tanggal 23 November 1990, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1990, Tambahan No. 5291/1990. Pada tahun 1993, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para Pemegang Saham sejumlah 29.400.000 (dua puluh sembilan juta empat ratus ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru. Dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas, maka Perseroan mengubah seluruh Anggaran Dasarnya dengan Akta No. 34 tanggal 19 Juni 1996, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-8186.HT.01.04.Th.96 tanggal 29 Juli 1996, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 139/BH09-05/X/1996 tanggal 17 Oktober 1996, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1996, Tambahan No. 9343/1996. Pada tahun 1998, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para Pemegang Saham sejumlah 305.760.000 (tiga ratus lima juta tujuh ratus enam puluh ribu) saham dengan perbandingan setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru, dimana pada setiap 10 (sepuluh) saham baru melekat 2 (dua) Waran. Selanjutnya, pada tahun 2001, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para Pemegang Saham sejumlah 53.958.150 (lima puluh tiga juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu seratus lima puluh) saham dengan perbandingan setiap pemegang 17 (tujuh belas) saham lama berhak membeli 2 (dua) saham baru. Anggaran dasar Perseroan selanjutnya diubah beberapa kali diantaranya termaktub dalam Akta No. 65 tanggal 31 Mei 1999 dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-10701 HT.01.04.Th.99 tanggal 9 Juni 1999, dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 264.2/BH/09.05/IX/99 tanggal 12 September 1999 serta telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1999, Tambahan No. 5642/1999 sebagaimana terakhir diubah dengan Akta No. 25 tanggal 31 Maret 2003, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C-07986 HT.01.04.TH.2003 tanggal 11 April 2003, dan sampai dengan tanggal 5 Mei 2003 masih dalam proses pendaftaran ke Kantor Pendaftaran Perusahaan setempat serta pengumuman di Berita Negara/Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Komposisi Modal Saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portpel
7.338.240.000 2.068.092.468 5.270.147.532
Jumlah Nilai Nominal (Rp) 917.280.000.000 258.511.558.500 658.768.441.500
Struktur Permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Propektus ini diterbitkan berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Maret 2003 yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut:
2
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Uraian
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp) 917.280.000.000
Persentase (%)
Modal Dasar 7.338.240.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Tunggaladhi Baskara 478.466.276 59.808.284.500 23,14 PT Bina Wahanatama Perkasa 355.437.348 44.429.668.500 17,19 International Finance Corporation 275.730.636 34.466.329.500 13,33 PT Kalatama Dharmanusa 108.864.772 13.608.096.500 5,26 PT Alas Watu Utama 79.528.960 9.941.120.000 3,85 Perseroan * 205.040.000 25.630.000.000 9,91 Masyarakat ** 565.024.476 70.628.059.500 27,32 Jumlah 2.068.092.468 258.511.558.500 100,00 Saham Dalam Portepel 5.270.147.532 658.768.441.500 * Saham yang dimiliki oleh Perseroan sebagai hasil pembelian kembali saham Perseroan dari Pasar Modal tidak mempunyai hak suara sebagai pemegang saham yang sah baik untuk menghadiri rapat maupun untuk memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham. ** Merupakan total dari kepemilikan pemegang saham publik yang masing-masing jumlahnya tidak melebihi 5 % dari seluruh modal yang telah ditempatkan oleh Perseroan. Keterangan ringkas mengenai Obligasi ini adalah sebagai berikut: 1. NAMA OBLIGASI Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah “OBLIGASI BERLIAN LAJU TANKER II TAHUN 2003 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP DAN/ATAU MENGAMBANG”. 2. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. 3. JUMLAH NILAI NOMINAL OBLIGASI Nilai nominal seluruh Obligasi yang diterbitkan ini adalah sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) dan kelipatannya. 4. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi. 5. JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Obligasi ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sehingga harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah pokok yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 28 Mei 2008. 6. BUNGA OBLIGASI Obligasi ini memberikan pilihan bunga yang dikehendaki, yaitu : Obligasi Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai tahun ke-5 (lima), sebesar sebesar 14,75% per tahun. Obligasi Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun untuk tahun ke-1 (satu) dan tingkat bunga mengambang untuk tahun ke-2 (dua) hingga ke-5 (lima) yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga terakhir Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau apabila tidak tersedia akan digunakan rata-rata tingkat bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari Bank Central Asia, Bank Permata dan Bank Buana Indonesia, sebelum penentuan tingkat suku bunga mengambang, ditambah marjin sebesar 2,5% per tahun, dengan batas atas (tingkat bunga maksimal) sebesar 16,75% per tahun dan batas bawah (tingkat bunga minimal) sebesar 12,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dicantumkan dalam Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.
3
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2003 dan terakhir pada tanggal 28 Mei 2008. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Tingkat bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. 7. HASIL PEMERINGKATAN Berdasarkan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas OBLIGASI sesuai dengan surat No. 185/PEF-Dir/IV/2003 tanggal 11 April 2003 dari PEFINDO, “Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan/atau Mengambang” telah mendapat peringkat: idA(single A minus; Positive Outlook) Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini mengenai "Keterangan Mengenai Pemeringkatan Efek". 8. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN PINJAMAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan pinjaman pokok dan pembayaran bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya, maka pembayaran akan dilakukan pada hari bursa berikutnya. 9. WALI AMANAT Penerbitan Obligasi ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 2 tanggal 4 April 2003, Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 55 tanggal 30 April 2003, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 9 tanggal 6 Mei 2003 dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 19 tanggal 12 Mei 2003, yang keempatnya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) yang bertindak selaku Wali Amanat. 10. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi sejak 1 (satu) tahun setelah Tanggal Emisi. Dalam hal Perseroan telah melakukan Pembelian Kembali untuk sebagian atau seluruh Obligasi maka Pembelian Kembali tersebut dianggap sebagai pembayaran kembali sebagian atau seluruh Obligasi. Perseroan berkewajiban untuk memberitahukan kepada BAPEPAM dan Wali Amanat mengenai telah dilakukannya pembelian kembali (buy back) tersebut selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah pembelian kembali (buy back) sebagaimana tersebut di atas dilakukan oleh Perseroan. 11. JAMINAN Obligasi tidak dijamin dengan agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Kecuali manakala pada suatu waktu selama jangka waktu Obligasi, peringkat Obligasi berada di bawah peringkat idBBB berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO, maka Perseroan berkewajiban menyerahkan jaminan kepada segenap Pemegang Obligasi yang diwakili oleh Wali Amanat, yaitu berupa Piutang Dagang dan/atau Aktiva Tetap berupa Kapal yang dimiliki Perseroan secara langsung maupun tidak langsung melalui Anak Perusahaan Perseroan. Selain itu selama jangka waktu tersebut Perseroan berkewajiban untuk memberikan jaminan uang kas (cash collateral) dalam rekening penampungan (escrow account) yang jumlahnya harus disediakan dan ditingkatkan oleh Perseroan sebesar 10% (sepuluh persen) per tahun dari jumlah Dana Obligasi yang belum dibayar kembali, yang dihitung sejak terjadinya penurunan peringkat Obligasi menjadi di bawah idBBB. Berikut adalah tabel tentang harta perusahaan yang dijaminkan pada saat Prospektus ini diterbitkan: AGUNAN MT Anjasmoro MT Asian Asphalt
NAMA PEMILIK Perseroan Perseroan
KREDITUR Bank Sindikasi 1 * Bank Central Asia
4
PAGU KREDIT
KETERANGAN
USD 20.000.000 Rp 64.530.000.000
Jatuh tempo tahun 2007 Jatuh tempo tahun 2006
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. MT Bauhinia MT Tirtasari MT Cempaka MT Cendanawati MT Dewayani MT Dewi Sri MT Ontari MT Pergiwo MT Dragonaria MT Eglantine MT Setyawati MT Larasati MT Indradi MT Gandini MT Kunti MT Erowati MT Ulupi MT Jembawati MT Mustokoweni
Elite Bauhinia Navigation Pte Ltd Tirtasari Maritime Pte Ltd Cempaka Navigation SA Cendanawati Navigation Pte Ltd Dewayani Maritime Pte Ltd Dewi Sri Maritime Pte Ltd Ontari Maritime Pte Ltd Pergiwo Navigation Pte Ltd Dahlia Navigation Pte Ltd Eglantine Navigation SA Quimera Maritime SA South Eastern Overseas SA Indradi Maritime Pte Ltd Gandini Maritime Pte Ltd Kunti Maritime Pte Ltd Water Laju Maritime SA Wigati Maritime SA Jembawati Maritime Pte Ltd Richfield Maritime Overseas SA Wulansari Maritime Pte Ltd
Hamburgische Landesbank Girozentrale Hamburgische Landesbank Girozentrale Graciele Shipping Inc Bank Sindikasi 2 **
USD 10.000.000
Jatuh tempo tahun 2010
USD 10.000.000
Jatuh tempo tahun 2010
Yen 1.459.875.000 USD 4.125.000
Jatuh tempo tahun 2007 Jatuh tempo tahun 2009
Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 **
USD 3.187.500 USD 3.187.500 USD 10.687.500 USD 12.937.500
Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009
Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 ** Bank Sindikasi 2 **
USD 6.187.500 USD 6.375.000 USD 3.375.000 USD 3.093.750
Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2009
Fortis Bank SA/NV Bank Sindikasi 3 ***
USD 8.750.000 USD 19.250.000
Jatuh tempo tahun 2009 Jatuh tempo tahun 2006 Pinjaman A Jatuh tempo tahun 2009
Bank Sindikasi 4 ****
USD 38.000.000 Pinjaman B Jatuh tempo tahun 2007
MT Wulansari DVB Group Merchant (d/h.) MT Excelsior Bank (Asia) Ltd MT Yanaseni (d/h.) Yanaseni Maritime Pte Ltd MT Benetnasch
USD 12.000.000
Jatuh tempo tahun 2008
Keterangan: *
Bank Sindikasi 1 terdiri dari Bank Mizuho Indonesia, Bank UFJ Indonesia, NV De Indonesische Overzeese Bank (Indover Bank), Bank IBJ Indonesia dan Miyazuki Finance Ltd
**
Bank Sindikasi 2 terdiri dari Fortis Bank SA/NV, Credit Agricole Indosuez dan Bumiputera Commerce Bank Berhad
***
Bank Sindikasi 3 terdiri dari Fortis Bank SA/NV, Nedship Merchant Bank (Asia) Ltd., Westland/Utrecht Hypotheek Bank NV dan Skandinaviska Enskilda Banken AB (PUBL)
****
Bank Sindikasi 4 terdiri dari International Finance Corporation, Fortis Bank SA/NV, Berliner Bank AG, Banque National de Paris, Credit Agricole Indosuez
12. KELALAIAN Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan pasal 9.2, kejadian kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah apabila terjadi salah satu atau lebih dari keadaan atau kejadian tersebut di bawah ini, yaitu: •
Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Obligasi Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; atau
•
Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang berdasarkan pertimbangan Wali Amanat secara material dapat berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau
•
Perseroan dinyatakan bubar, bubar karena sebab lain, (termasuk penggabungan yang mengakibatkan Perseroan menjadi bubar demi hukum) atau dinyatakan dalam keadaan pailit yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau diberikan penundaan pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
•
Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
•
Sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan dan atau Anak Perusahaan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan dan atau Anak Perusahaan tidak mendapat ijin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan
5
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau •
Keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan atau pengelolaan Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 akta ini; atau
•
Perseroan dan atau Anak Perusahaan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dan atau Anak Perusahaan oleh salah satu krediturnya (cross default) yang berupa pinjaman (debt), baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan dan atau Anak Perusahaan berdasarkan perjanjian hutang-tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau
•
Perseroan atau Anak Perusahaan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai kelalaian dapat dilihat pada Bab XVI dalam Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.
PENAWARAN UMUM OBLIGASI SYARI’AH MUDHARABAH BERLIAN LAJU TANKER TAHUN 2003 Bersamaan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan juga bermaksud melakukan Penawaran Umum Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 (“Obligasi Syari’ah”) sesuai dengan Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Perseroan kepada Ketua BAPEPAM dengan surat no. 123/BLT/IV/2003 tanggal 7 April 2003. Obligasi Syari’ah tersebut akan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya serta didaftarkan di KSEI, dengan nilai nominal sebesar Rp 60.000.000.000,- (enam puluh milyar Rupiah) dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi Syari’ah tersebut ditawarkan dengan ketentuan yang diwajibkan Perseroan untuk membayar kepada Pemegang Obligasi Syari’ah sejumlah Pendapatan Bagi Hasil pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dan membayar kembali Dana Obligasi Syari’ah pada Tanggal Pembayaran Kembali Dana Obligasi Syari’ah sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 5 tanggal 4 April 2003, Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 57 tanggal 30 April 2003, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 10 tanggal 6 Mei 2003 dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003 No. 20 tanggal 12 Mei 2003, yang keempatnya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta. Pendapatan Bagi Hasil dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Besarnya Pendapatan Bagi Hasil dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Obligasi Syari’ah dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang besarnya tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan Triwulanan yang terakhir diterbitkan sebelum Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang bersangkutan. Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil kepada masing-masing Pemegang Obligasi Syari’ah akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi kepemilikan Obligasi Syari’ah yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah Dana Obligasi Syari’ah yang belum dibayar kembali. Sesuai dengan surat Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama Indonesia No. U-068/DSN/-MUI/IV/2003 tanggal 3 April 2003, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Syari’ah Mudharabah Berlian Laju Tanker Tahun 2003, Dewan Syari’ah Nasional telah menunjuk Tim Ahli Syari’ah yang selanjutnya telah mengeluarkan opini yang menyatakan bahwa Ketentuan-Ketentuan Penawaran Umum Obligasi Syari’ah sebagaimana tertera dalam Propektus Obligasi Syari’ah khususnya mengenai Obligasi Syari’ah tidak bertentangan dengan fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari’ah dan fatwa Dewan Syari’ah Nasional No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari’ah Mudharabah.
6
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini yaitu sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk: •
Sekitar 67% (enam puluh tujuh persen) akan digunakan untuk membiayai program perluasan usaha yaitu dengan menambah armada kapal tanker.
•
Sekitar 33% (tiga puluh tiga persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
Penambahan armada kapal akan dilakukan dengan cara membeli kapal-kapal tanker yang telah ada dari pihak ketiga sehingga transaksi tersebut tidak akan menimbulkan benturan kepentingan sebagaimana didefinisikan pada Peraturan No. IX.E.I. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-84/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-12/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000. Penambahan Modal Kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan seiring dengan bertambahnya kapal-kapal Perseroan dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003. Pada Penawaran Umum Terbatas I yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM pada tanggal 30 Januari 1993, Perseroan menggunakan dana yang diperolehnya untuk membiayai pembelian armada kapal baru (sekitar 37,73%) dan sebagai modal untuk mendirikan perusahaan di luar negeri (sekitar 62,27%). Pada Penawaran Umum Terbatas II yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM pada tanggal 30 Desember 1997 dan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 22 Juni 1999, Perseroan menggunakan dana yang diperolehnya untuk membiayai pembangunan 7 (tujuh) unit kapal baru dalam rangka perluasan usaha Perseroan (sekitar 18%) dan membayar sebesar 72,53% dari harga pembelian dalam rangka mengakuisisi 100% saham Asean Maritime Corporation di Labuan, Malaysia (sekitar 82%). Pada Penawaran Umum Perdana Obligasi Berlian Laju Tanker I Tahun 2000 yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM pada tanggal 29 Juni 2000, Perseroan menggunakan dana yang diperolehnya untuk membiayai pembelian armada kapal baru (sekitar 55%) dan menambah modal kerja untuk menyewa kapal dan pengembangan bisnis keagenan, pendanaan piutang usaha dan peningkatan likuiditas Perseroan (sekitar 45%) Pada Penawaran Umum Terbatas III yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM pada tanggal 21 Desember 2000, Perseroan menggunakan seluruh dana yang diperolehnya untuk membayar pinjaman Perseroan kepada Credit Suisse, Singapura. Sampai dengan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini digunakan seluruhnya, Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran Obligasi ini secara berkala kepada BAPEPAM dan Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Pasar Modal Indonesia.
7
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
III.
PERNYATAAN HUTANG
Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit oleh Auditor Independen Hans Tuanakotta & Mustofa pada tanggal 31 Desember 2002, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kewajiban yang seluruhnya berjumlah Rp 1.593.008.788.785,- yang terdiri dari kewajiban jangka pendek sejumlah Rp 322.720.157.710,- dan kewajiban jangka panjang sejumlah Rp 1.270.288.631.075,-. URAIAN
JUMLAH (dalam Rupiah)
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang dividen Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun Bank Sewa guna usaha Kewajiban derivatif Jumlah Kewajiban Lancar
681.790.736 22.044.496.895 13.078.918.500 565.930.214 794.971.709 66.746.684.131 11.205.297.660 205.527.155.052 27.527.653 2.047.385.160 322.720.157.710
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank Obligasi Kewajiban derivatif Pajak pertambahan nilai yang ditangguhkan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.071.930.867.025 196.998.804.817 385.358.700 973.600.533 1.270.288.631.075
JUMLAH KEWAJIBAN
1.593.008.788.785
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut: 1.
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK HUTANG USAHA Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa terdiri dari PT Garuda Mahakam Pratama sebesar Rp 146.275.600,- dan lain-lain yang dibawah Rp 500.000.000,sebesar Rp 535.515.136,-. Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang usaha pihak ketiga kepada jasa perantara perkapalan merupakan kewajiban kepada perusahaan yang ditunjuk sebagai perantara dan sub perantara untuk biaya penggantian yang telah mereka keluarkan dan besarnya adalah Rp 7.979.511.910,- sedangkan hutang usaha pihak ketiga kepada pemasok merupakan kewajiban atas pembelian bahan bakar, suku cadang, peralatan kapal dan pengeluaran lainnya (disbursement) yang besarnya adalah Rp 14.064.984.985,-. HUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang lain-lain adalah sebesar Rp 13.078.918.500,-. HUTANG DIVIDEN Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang dividen adalah sebesar Rp 565.930.214,-. HUTANG PAJAK Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang pajak adalah sebesar Rp 794.971.709,- yang terdiri dari hutang pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2002 sebesar Rp 46.639.385,-, hutang pajak penghasilan badan Anak Perusahaan sebesar Rp 16.261.860,-, hutang pajak penghasilan Pasal 21 sebesar Rp 653.027.636,-, hutang pajak penghasilan Pasal 23 sebesar Rp 5.975.202,-, hutang pajak penghasilan
8
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pasal 25 sebesar Rp 15.453.217,-, hutang pajak penghasilan untuk Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 22.402.919,- dan hutang pajak final sebesar Rp 35.211.490,-. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Pada tanggal 31 Desember 2002, biaya yang masih harus dibayar adalah sebesar Rp 66.746.684.131,-. PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA Pada tanggal 31 Desember 2002, pendapatan diterima dimuka adalah sebesar Rp 11.205.297.660,-. HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM WAKTU SATU TAHUN Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo dalam waktu satu tahun terdiri dari hutang bank sebesar Rp 205.527.155.052,- dan hutang sewa guna usaha sebesar Rp 27.527.653,-. KEWAJIBAN DERIVATIF Pada tanggal 31 Desember 2002, kewajiban derivatif adalah sebesar Rp 2.047.385.160,-. Anak Perusahaan menggunakan instrumen derivatif lindung nilai untuk mengendalikan risiko fluktuasi tingkat bunga. 2.
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG HUTANG JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun terdiri dari hutang bank sebesar Rp 1.071.930.867.025,- dan hutang obligasi sebesar Rp 196.998.804.817,-. Hutang bank memiliki tingkat bunga 1,6% - 3% diatas LIBOR/SIBOR untuk pinjaman dalam USD dan tingkat bunga 17,5% - 22% untuk pinjaman dalam Rupiah. Lembaga keuangan pemberi pinjaman terdiri dari pinjaman sindikasi yang dikoordinasi oleh Fortis Bank S.A./N.V., Credit Agricole Indosuez dan Bumiputra Commerce Bank Berhad; pinjaman sindikasi yang terdiri dari Fortis Bank S.A./N.V., Nedship Merchant Bank (Asia) Ltd, Westland/Utrecht Hypotheek Bank N.V. dan Skandinaviska Enskilda Banken AB (PUBL); pinjaman dari Fortis Bank S.A./N.V.; pinjaman dari International Finance Corporation; pinjaman sindikasi yang terdiri dari Fortis Bank S.A./N.V., Banque National de Paris, Berliner Bank AG dan Credit Agricole Indosuez; pinjaman dari Hamburgische Landesbank – Girozentrale; pinjaman dari DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd; pinjaman dari Bank Central Asia; pinjaman dari Graciele Shipping Inc.; pinjaman dari Bank Mega; pinjaman sindikasi yang terdiri dari N.V. de Indonesische Overzeese Bank, Bank IBJ Indonesia, Bank UFJ Indonesia dan Miyazuki Finance Ltd.; dan pinjaman dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Sedangkan hutang obligasi merupakan hutang atas emisi obligasi Berlian Laju Tanker I Tahun 2000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juli 2005. KEWAJIBAN DERIVATIF Pada tanggal 31 Desember 2002, kewajiban derivatif setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun adalah sebesar Rp 385.358.700,-. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DITANGGUHKAN Pada tanggal 31 Desember 2002, pajak pertambahan nilai yang ditangguhkan adalah sebesar Rp 973.600.533,-.
Perseroan tidak memiliki kewajiban dan ikatan lain kecuali yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi serta disajikan dalam Prospektus ini.
9
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
IV.
1.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN UMUM
Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayaran angkutan laut, khususnya angkutan muatan cair yang banyak diperdagangkan di pasar internasional seperti minyak mentah, bahan bakar minyak, kimia cair, bahan bakar gas, aspal cair, minyak kelapa sawit dan turunannya, serta molasses. Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan adalah penyewaan kapal (ship chartering), pengoperasian kapal, pengawakan kapal, manajemen kapal (ship management) dan jasa keagenan kapal (ships agency) bagi perusahaan pelayaran asing. Dari kegiatan-kegiatan usaha tersebut, bisnis penyewaan kapal dan pengoperasian kapal memberikan kontribusi yang terbesar bagi total pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Untuk penyewaan kapal dengan basis waktu (time charter), Perseroan dan Anak Perusahaan menggunakan kapalkapal milik sendiri sedangkan untuk basis sekali pelayaran (spot charter), selain menggunakan kapal-kapal milik sendiri, Perseroan dan Anak Perusahaan juga menggunakan kapal-kapal milik perusahaan lain yang disewa. Daerah operasi armada Perseroan dan Anak Perusahaan dalam mengangkut minyak mentah, bahan bakar minyak, bahan bakar gas (LPG), kimia cair, minyak nabati dan mollases adalah di dalam negeri yaitu wilayah perairan Indonesia bagian barat sampai timur sedangkan armada Perseroan untuk mengangkut minyak pelumas, kimia cair, aspal cair, dan minyak nabati meliputi negara-negara ASEAN, Asia Timur dan Timur Tengah, umumnya dengan negara-negara tujuan Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Hong Kong, Taiwan, India, Cina, Vietnam, Korea, Saudi Arabia dan Iran. Dengan diversifikasi daerah operasi yang luas, sumber pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan terbagi secara merata sehingga pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan tidak bergantung kepada kondisi dan situasi di daerah operasi tertentu. Selain itu, dengan memiliki jumlah armada yang sebanyak 28 kapal tanker dari berbagai jenis, Perseroan dan Anak Perusahaan dapat lebih meningkatkan daya saingnya di samping mengoptimalisasikan penggunaan armada yang ada, terutama kapalkapal yang disewakan dengan basis sekali pelayaran (spot charter), agar kapasitas terpakainya meningkat. Untuk memperkuat jaringan pemasaran di dalam negeri, Perseroan dan Anak Perusahaan telah mendirikan kantor-kantor cabang di pelabuhan-pelabuhan muatan cair strategis, yaitu Merak dan Dumai yang sering dikunjungi oleh kapal-kapal dalam dan luar negeri. Untuk pemasaran di luar negeri, Perseroan dan Anak Perusahaan juga telah mendirikan dan mengakusisi anak-anak perusahaan di pusat pasar spot muatan kimia cair, yaitu di Thailand, Singapura, China dan Hongkong serta menjalin kerjasama dengan perusahaan afiliasi di Singapura dan China. Seiring dengan pemulihan perekonomian Indonesia yang terjadi sejak akhir tahun 1999, Perseroan dan Anak Perusahaan akan terus berupaya meningkatkan efisiensi pengoperasian armada serta meningkatan kualitas sumber daya manusia baik karyawan laut maupun karyawan darat sehingga pada akhirnya Perseroan akan lebih siap untuk menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat.
2.
KEUANGAN
Analisis keuangan berikut disajikan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 yang telah diaudit oleh Auditor Independen Hans Tuanakotta & Mustofa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan terdiri atas pendapatan pengoperasian dan penyewaan kapal yang dimiliki, pengoperasian kapal yang disewa dan jasa keagenan perkapalan. Walaupun pada tahun 2002 Perseroan melakukan penjualan atas 4 buah kapal tunda (tug boat) dan 3 (tiga) buah kapal tanker, Pendapatan Usaha Perseroan mengalami peningkatan 4,03% dari tahun 2001 atau mencapai Rp 915,34 milyar. Pendapatan Usaha Perseroan hampir seluruhnya dalam mata uang USD sehingga apabila Pendapatan Usaha dalam Rupiah pada tahun 2001 dan 2002 dikonversi ke dalam USD dengan menggunakan nilai tukar rata-rata yaitu Rp 10.285/USD untuk tahun 2001 dan Rp 9.316/USD untuk tahun 2002 maka Pendapatan Usaha Perseroan dalam USD pada tahun 2002 akan mengalami peningkatan yang lebih besar yaitu mencapai 14,85% dari Pendapatan Usaha tahun 2001.
10
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2001 mencapai Rp 879,89 milyar atau meningkat sebesar 38,50% dari tahun 2000. Peningkatan yang cukup signifikan ini sebagian besar karena adanya tambahan 3 kapal tanker kimia yang dibeli oleh Perseroan pada tahun 2001. Selain itu terjadi peningkatan nilai tukar rata-rata dari Rp 8.534,-/USD pada tahun 2000 menjadi Rp 10.285,-/USD pada tahun 2001. BEBAN USAHA Beban Usaha Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2002 mencapai Rp 718,86 milyar atau meningkat 21,26% dari tahun 2001. Pada tahun 2002 peningkatan Beban Usaha lebih disebabkan akibat penambahan 3 kapal tanker pada tahun 2001 yang telah beroperasi penuh di tahun 2002 dan juga penambahan jumlah kapal yang disewa oleh Perseroan. Selain itu kenaikan harga bahan bakar selama tahun 2002 juga ikut mempengaruhi peningkatan Beban Usaha Perseroan. Beban Usaha Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2001 mencapai Rp 592,83 milyar atau meningkat sebesar 33,59% dari tahun 2000. Masuknya 3 kapal baru di tahun 2001 walaupun belum beroperasi setahun penuh memberikan kontribusi pada Beban Usaha Perseroan selama tahun 2001. Disamping itu Perseroan juga menambah jumlah kapal yang disewa sehingga Beban Usaha untuk penyewaan kapal juga meningkat. BEBAN LAIN-LAIN Beban Lain-lain Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2002 mencapai Rp 82,84 milyar atau menurun 50,15% dari tahun 2001. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya beban bunga dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang menyebabkan terjadinya keuntungan kurs mata uang asing. Penurunan beban bunga lebih disebabkan oleh melemahnya suku bunga LIBOR yang menjadi dasar perhitungan beban bunga Perseroan. Beban Lain-lain Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2001 mencapai Rp 166,17 milyar atau meningkat sebesar 4,52% dari tahun 2000. Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD di tahun 2001 dibandingkan dengan tahun 2000 meningkatkan beban bunga Perseroan pada tahun 2001 walaupun secara USD mengalami penurunan. Grafik Pertumbuhan Pendapatan Usaha, Beban Usaha dan Beban Lain-Lain Periode 2000 – 2002 1,000
Pendapatan Usaha Beban Usaha Beban Lain-Lain
Dalam Milyaran Rupiah
800
600
400
200
2000
2001
2002
LABA USAHA Laba Usaha Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2002 mencapai Rp 196,48 milyar atau menurun 31,55% dari tahun 2001. Peningkatan Beban Usaha yang tidak seimbang dengan peningkatan Pendapatan Usaha menjadi faktor utama terjadinya penurunan Laba Usaha selain akibat dari penjualan kapal oleh Perseroan pada tahun 2002. Laba Usaha Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2001 mencapai Rp 287,06 milyar atau meningkat sebesar 49,88% dari tahun 2000. Selain akibat penambahan 3 kapal tanker pada tahun 2001 yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Usaha Perseroan, penekanan biaya pada Beban Usaha juga ikut menyumbang peningkatan tersebut.
11
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. LABA BERSIH Laba Bersih Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2002 mencapai Rp 106,51 milyar atau menurun 5,61% dari tahun 2001. Penurunan Laba Bersih ini lebih disebabkan oleh penurunan Laba Usaha, walaupun dari Beban Lain-Lain terjadi penurunan. Laba Bersih Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2001 mencapai Rp 112,83 milyar atau meningkat sebesar 343,31% dari tahun 2000. Peningkatan Laba Usaha yang cukup signifikan di tahun 2001 dan stabilnya jumlah Beban Lain-Lain meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2001. Grafik Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih Periode 2000 – 2002 350 Laba Usaha
Dalam Milyaran Rupiah
300
Laba Bersih
250
200
150
100
50
2000
2001
2002
AKTIVA Jumlah Aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 mencapai Rp 2,59 triliun atau menurun 21,25 % dari total Aktiva pada 31 Desember 2001. Karena sebagian besar Aktiva Perseroan dinilai dalam mata uang USD maka faktor yang paling mempengaruhi penurunan jumlah Aktiva Perseroan adalah penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Disamping itu perseroan juga menjual 3 kapal tanker dan 4 kapal tunda pada tahun 2002. Jumlah Aktiva Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 mencapai Rp 3,29 triliun atau meningkat sebesar 11,94% dibandingkan dengan jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2000. Penambahan 3 kapal tanker pada tahun 2001 dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD menjadi faktor utama peningkatan jumlah Aktiva Perseroan. KEWAJIBAN Jumlah Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 mencapai Rp 1,59 triliun atau menurun 27,87% dari Kewajiban pada 31 Desember 2001. Karena sebagian besar Kewajiban Perseroan dalam mata uang USD maka faktor yang paling mempengaruhi penurunan jumlah Kewajiban Perseroan adalah penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Selain itu Perseroan juga melakukan pelunasan terhadap beberapa Kewajiban terhadap Bank untuk kapal-kapal yang dijual. Jumlah Kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 mencapai Rp 2,21 triliun atau meningkat sebesar 6,43% dibandingkan dengan jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2000. Penambahan pinjaman akibat penambahan 3 kapal tanker pada tahun 2001 menjadi penyebab peningkatan Kewajiban Perseroan. Disamping itu melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD juga memberikan kontribusi yang cukup besar. EKUITAS Jumlah Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2002 mencapai Rp 997,90 milyar atau menurun 7,75% dari Ekuitas pada 31 Desember 2001. Penurunan ini lebih dikarenakan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Jumlah Ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 mencapai Rp 1,08 triliun atau meningkat sebesar 25,20% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2000. Disamping
12
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. peningkatan Laba Bersih Perseroan pada tahun 2001 yang cukup besar bila dibandingkan tahun 2000, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD juga ikut mempengaruhi jumlah Ekuitas Perseroan. Grafik Pertumbuhan Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Periode 2000 – 2002 3,500 Aktiva Kewajiban
Dalam Milyaran Rupiah
3,000
Ekuitas
2,500
2,000
1,500
1,000
500
2000
2001
2002
LIKUIDITAS Likuiditas adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur dengan perbandingan antara aktiva lancar terhadap kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 masing-masing adalah sebesar 144,56%; 78,77% dan 74,01%. Selama tiga tahun terakhir, terlihat membaiknya tingkat likuiditas Perseroan. Restrukturisasi pinjaman yang dilakukan Perseroan dan penjualan kapal di tahun 2002 meningkatkan likuiditas Perseroan secara signifikan. SOLVABILITAS Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar hutang-hutangnya yang dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah kewajiban terhadap jumlah aktiva. Tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 masing-masing adalah sebesar 61,48%; 67,12% dan 70,60%. Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah kewajiban terhadap jumlah ekuitas di mana tingkat solvabilitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 masing-masing adalah sebesar 159,64%; 204,17% dan 240,18%. Dengan kedua metode tersebut terlihat semakin membaiknya solvabilitas Perseroan akibat dilakukannya pelunasan terhadap beberapa hutang bank di tahun 2002. IMBAL HASIL INVESTASI (RETURN ON INVESTMENT) Imbal hasil investasi (Return on Investment) menunjukkan kemampuan aktiva produktif Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap jumlah rata-rata aktiva. Imbal hasil investasi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 masing-masing adalah sebesar 3,62%; 3,62% dan 0,98%. Komposisi antara Laba Bersih dan jumlah Aktiva Perseroan yang stabil selama dua tahun terakhir memberikan tingkat Imbal Hasil Investasi yang juga stabil. Sedangkan di tahun 2000, karena rendahnya Laba Bersih yang dicapai oleh Perseroan menjadikan kecilnya Imbal Hasil Investasi pada tahun tersebut. IMBAL HASIL EKUITAS (RETURN ON EQUITY) Imbal hasil ekuitas (Return on Equity) adalah kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap rata-rata tertimbang ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 adalah masingmasing sebesar 10,24%; 11,60% dan 3,36%. Menurunnya Ekuitas pada tahun 2002 akibat penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD mempengaruhi Imbal Hasil Ekuitas pada tahun 2002, sedangkan Imbal Hasil Ekuitas untuk tahun 2000 lebih disebabkan oleh penurunan Laba Bersih Perseroan.
13
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
3.
ARMADA KAPAL DAN KAPASITAS ANGKUT
Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan dan Anak Perusahaan telah memiliki dan mengoperasikan 28 (dua puluh delapan) unit kapal tanker berbagai jenis dengan kapasitas 305.951 DWT. Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan juga mengoperasikan 1 (satu) tanker aspal dari perusahaan afiliasi dan 6 (enam) tanker kimia yang disewa Perseroan sehingga jumlah total kapal yang dioperasikan adalah 35 (tiga puluh lima) unit kapal tanker.
4.
PEMASARAN
Jaringan pemasaran ruang kapal Perseroan dan Anak Perusahaan meliputi Indonesia, negara-negara Asia Tenggara, Asia Selatan dan negara-negara Timur Jauh. Untuk angkutan minyak mentah dan BBM, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai kontrak sewa-menyewa berjangka pendek (1-4 tahun), berjangka menengah (5-9 tahun) dan berjangka panjang (10-12 tahun) dengan Pertamina. Sejak berdiri pada tahun 1981 hingga kini, Perseroan dan Anak Perusahaan belum pernah mengalami pemutusan hubungan kontrak dengan Pertamina. Untuk angkutan kimia cair, minyak nabati dan aspal, Perseroan dan Anak Perusahaan melayani pengangkutan secara spot charter dalam dan luar negeri dengan pelanggan yang berasal dari perusahaan-perusahaan kimia terkemuka dalam dan luar negeri seperti Celanese, Exxon-Mobil, Optimal Group, Sabic South East Asia, Styrindo Mono Indonesia, Tatsumi Marine dan Shell. Perseroan dan Anak Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan tetapnya untuk memenangkan persaingan di pasar spot muatan cair (kimia, minyak nabati, dan aspal) di kawasan Asia, yang berpusat di Singapura, India dan Jepang. Perseroan dan Anak Perusahaan telah berupaya meluaskan jaringan pemasaran dengan cara membina relasi dengan para broker/shipper di luar negeri dan memiliki anak perusahaan di luar negeri. Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan juga telah melakukan berbagai kegiatan promosi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Untuk memperkenalkan Perseroan dan Anak Perusahaan kepada investor dan calon pelanggan, Perseroan telah memiliki situs internet yang dapat diakses dari seluruh dunia yaitu www.blt.co.id.
5.
PROSPEK USAHA
Prospek industri transportasi banyak bergantung kepada perkembangan ekonomi dalam negeri, negara-negara sekitarnya, dan juga pertumbuhan perdagangan dunia. Gejala melambatnya ekonomi global akibat memburuknya ekonomi AS, terlebih-lebih setelah serangan terhadap gedung WTC New York, 11 September 2001 yang lalu, memberi pengaruh yang signifikan terhadap merosotnya perdagangan dunia. Bagi industri petrokimia, tahun 2001 merupakan tahun resesi terutama mulai semester kedua 2001. Namun kondisi yang tidak menguntungkan ini berubah menjadi lebih baik pada awal tahun 2002, harga petrokimia mulai merayap naik. Usaha negara-negara Asia untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekonomi AS dilakukan dengan meningkatkan perdagangan regional negara-negara Asia sendiri. Di sektor industri petrokimia, tampak suatu fenomena peningkatan volume perdagangan antar negara-negara Asia Tenggara atau antara Asia Tenggara dan Asia Timur dari tahun ke tahun. China sebagai salah satu kekuatan ekonomi besar di Asia selain Jepang, memainkan peranan yang penting sebagai motor penggerak ekonomi kawasan terutama dari sisi permintaan. Diterimanya China sebagai anggota World Trade Organization (WTO) membawa dampak positif terhadap peningkatan perdagangan petrokimia di kawasan Asia. Negara yang disebut-sebut sebagai kekuatan ekonomi terbesar No. dua setelah AS ini merupakan negara pengimpor petrokimia terbesar di kawasan Asia. China mulai secara bertahap menurunkan tarif impor petrokimia pada tahun 2002 dan 2003 sebagai bagian dari komitmen keanggotaannya di WTO. Penurunan tarif impor ini membawa angin segar tersendiri bagi negara-negara pemasok petrokimia ke China. Harga petrokimia impor yang lebih murah setidaknya akan memberi rangsangan tersendiri bagi para pembeli di China untuk mengimpor lebih banyak petrokimia. Untuk kawasan Asia Tenggara, Singapura tetap merupakan tujuan investasi utama di bidang petrokimia di kawasan Asia mengingat keunggulan infrastrukturnya (tanki darat dan pelabuhan). Walaupun sempat dilanda kekuatiran karena perekonomian negara pulau tersebut mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2001, sebagian besar investor tetap memilih Singapura dengan pertimbangan keunggulan infrastruktur dan iklim investasi yang lebih menguntungkan. Pertumbuhan ekonomi negatif yang dialami Singapura lebih disebabkan karena ketergantungan negara pulau tersebut terhadap industri berorientasi ekspor yang pada saat yang bersamaan cukup terpukul karena melemahnya permintaan akibat resesi ekonomi global. Tidak kurang dari 2,8 juta ton per tahun tambahan kapasitas baru petrokimia direncanakan akan dibangun di Singapura.
14
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perkembangan harga uang tambang (freight rate) kimia cair sepanjang tahun 2003 cenderung akan menguat bila dibandingkan dengan tahun 2002 dan tampaknya juga akan berfluktuasi cukup besar. Para pemilik kapal akan menikmati kenaikan freight rate yang cukup besar selama tahun ini saat permintaan ruang muatan sangat tinggi tetapi perlu diwaspadai bahwa perkiraan selesainya sekitar 100 kapal dengan kapasitas 1,9 juta DWT di tahun ini dapat menahan laju harga uang tambang. Dari sisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran ruang kapal, diproyeksikan bahwa surplus ruang muatan kapal (ship’s tonnage) untuk kimia cair berkecenderungan untuk terus menurun sejak tahun 1999. Surplus ruang muatan yang mencapai puncaknya pada tahun 1999 (sekitar 6-8% dari total armada untuk ukuran sekitar 5.000-10.000 DWT) terus menurun dan pada tahun 2005 surplus ruang muatan ini diperkirakan akan kurang dari 3% saja untuk ukuran sekitar 5.000-15.000 DWT. Memburuknya harga freight rate kimia cair yang mulai terasa sejak akhir tahun 1999 mengakibatkan permintaan pembangunan kapal baru sangat jauh menurun. Para pemilik kapal lebih suka membeli kapal bekas melalui pasar kapal bekas (sales and purchase market), daripada membangun kapal baru. Beberapa pemilik kapal memutuskan menambah tonnage dengan menyewa kapal untuk memenuhi kontrak-kontrak pengangkutannya. Diharapkan bahwa penawaran dan permintaan ini akan mencapai tingkatan yang ideal sehingga pada akhirnya akan memperbaiki freight rate. Sejak tahun 2001, Perseroan sudah merintis usaha untuk memperluas pasar ke Timur Tengah. Peluang bisnis angkutan ekspor petrokimia dari kawasan Timur Tengah ini cukup menjanjikan mengingat pertambahan sekitar 15 juta ton per tahun kapasitas produksi petrokimia di daerah ini akan terus berlangsung selama satu dekade. Tetapi juga perlu diwaspadai akan perang Irak yang memakan waktu lama dapat secara langsung mempengaruhi produksi dan aktivitas perdagangan di kawasan ini. Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan akan ruang kapal untuk jalur perdagangan Asia Tenggara – Timur Jauh dan antar negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh, Perseroan merencanakan penambahan beberapa kapal lagi untuk memperbesar pangsa pasar. Hal ini masih dapat dimungkinkan karena sekitar 50% dari total permintaan ruang muatan untuk jalur perdagangan ini masih tergantung pada pasar spot. Untuk Asia Tenggara, penambahan armada lebih difokuskan untuk mengganti kapal-kapal yang sudah tua serta melayani kontrakkontrak baru yang telah didapat mengingat sebagian besar muatan untuk antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini telah terikat kontrak.
15
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
V.
RISIKO USAHA
Risiko usaha potensial yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menghasilkan laba di antaranya adalah: 1.
RISIKO PEMUTUSAN HUBUNGAN KONTRAK
Perkembangan situasi ekonomi mempunyai dampak yang besar terhadap aktivitas industri yang menjadi pelanggan Perseroan. Jika situasi ekonomi memburuk dapat menyebabkan para pelaku industri tersebut mengurangi dan atau menghentikan produksinya untuk sementara, yang akhirnya mengurangi pasokan bahan baku dan hasil industri. Hal ini dapat meningkatkan risiko diputuskannya kontrak jangka panjang yang mengakibatkan Perseroan harus mencari penyewa baru atau muatan pengganti untuk kapal yang kontraknya diputuskan tersebut. Jika Perseroan tidak mampu untuk segera mendapatkan penyewa baru atau muatan pengganti, maka dapat mempengaruhi pendapatan usaha dan laba Perseroan. 2.
RISIKO BENCANA ALAM DAN KECELAKAAN DI LAUT
Kapal-kapal Perseroan yang melayari lautan bebas dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh cuaca buruk, tabrakan dengan kapal lain, menabrak karang atau bahkan tenggelam. Selain itu, muatan yang diangkut oleh kapal-kapal Perseroan dapat berupa bahan-bahan yang mudah terbakar, mudah meledak, dan beracun, dan dapat membahayakan keselamatan kapal, manusia dan lingkungan hidup. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya Pendapatan Usaha dari kapal tersebut yang besarnya tergantung dari lamanya masa perbaikan dan peningkatan Beban Usaha untuk kapal tersebut akibat biaya perbaikan kapal dan biaya-biaya lain akibat kerusakan yang ditimbulkan. 3.
RISIKO PERSAINGAN
Bisnis pelayaran yang digeluti Perseroan adalah bisnis yang dijalankan secara internasional yang berhadapan dengan kompetisi pasar bebas. Pada segmen pasar utamanya, pesaing utama Perseroan termasuk perusahaan pelayaran Eropa maupun Asia. Persaingan tersebut akan semakin ketat ketika terjadi kelesuan perekonomian. Akibat langsung yang dapat ditimbulkan dari resiko persaingan adalah menurunnya Pendapatan Usaha untuk kapal-kapal yang tidak terikat kontrak akibat melemahnya nilai uang tambang (freight rate) yang terbentuk dari keseimbangan posisi permintaan dan penawaran ruang kapal. 4.
RISIKO PERUBAHAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING DAN TINGKAT BUNGA PINJAMAN
Sekitar 60% operasi Perseroan dibiayai dengan pinjaman yang kira-kira berkisar 95% diantaranya dalam mata uang USD dengan disertai suku bunga tertentu. Naiknya tingkat suku bunga dan gejolak nilai tukar mata uang Rupiah terhadap USD dapat mempengaruhi kinerja laporan keuangan Perseroan. Peningkatan tingkat bunga pinjaman dapat mempengaruhi secara langsung Laba Bersih yang diterima Perseroan sedangkan fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi besarnya akun kerugian/keuntungan kurs mata uang asing. 5.
RISIKO KETIDAKSTABILAN POLITIK DALAM NEGERI
Situasi politik dalam negeri yang tidak stabil dapat memicu gejolak sosial, kerusuhan, dan bentrokan antar kelompok sosial, yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis Perseroan di Indonesia. 6.
RISIKO SEBAGAI INDUK PERUSAHAAN
Struktur perusahaan Perseroan terdiri dari beberapa tingkat Anak Perusahaan yang terkonsolidasi laporan keuangannya pada Perseroan sebagai induk perusahaan. Apabila kinerja keuangan Anak Perusahaan mengalami penurunan maka hal ini akan mempengaruhi secara langsung pada kinerja keuangan induk perusahaan.
16
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang cukup berarti untuk diungkapkan dalam Prospektus ini. Laporan Auditor Independen yang disampaikan dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggal 2 Mei 2003, atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001, 2000,1999 dan 1998.
17
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
VII.
1.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Bhaita Laju Tanker sesuai dengan Akta No. 60 tanggal 12 Maret 1981, yang kemudian diubah dengan Akta No. 127 tanggal 26 Maret 1982, Akta No. 10 tanggal 2 Agustus 1982, Akta No. 55 tanggal 17 Desember 1984 dan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988, yang semuanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-2630.HT.01.01.Th.89 tanggal 31 Maret 1989, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 865/1989, 866/1989, 867/1989, 868/1989 dan 869/1989 tanggal 28 April 1989, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 1 September 1989, Tambahan No. 1729/1989. Perubahan akta pendirian Perseroan telah diungkapkan dan dapat dilihat pada sub judul Riwayat Singkat Perseroan yang telah disajikan dalam Prospektus Penawaran Umum Obligasi Berlian Laju Tanker I Tahun 2000 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan/Atau Mengambang yang diterbitkan di Jakarta tanggal 10 Juli 2000. Anggaran dasar Perseroan selanjutnya diubah beberapa kali diantaranya mengenai perubahan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp. 305.760.000.000,- menjadi sebesar Rp. 917.280.000.000,- sebagaimana termaktub dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 65 tanggal 31 Mei 1999 dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-10701 HT.01.04.Th.99 tanggal 9 Juni 1999, dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 264.2/BH/09.05/IX/99 tanggal 12 September 1999 serta telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1999, Tambahan No. 5642/1999 dan terakhir kali diubah dengan Akta No. 25 tanggal 31 Maret 2003, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C-07986 HT.01.04.TH.2003 tanggal 11 April 2003, dan sampai dengan tanggal 5 Mei 2003 masih dalam proses pendaftaran ke Kantor Pendaftaran Perusahaan setempat serta pengumuman di Berita Negara/Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan laut, khususnya angkutan muatan cair yang banyak diperdagangkan di pasar international seperti minyak mentah, bahan bakar minyak, minyak pelumas, bahan kimia cair, LPG, aspal cair, minyak kelapa sawit dan turunannya, serta molasses. Kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan adalah penyewaan kapal, pengawakan kapal, manajemen kapal dan bisnis keagenan bagi perusahaan pelayaran asing. Sampai saat ini, bisnis pengoperasian dan penyewaan kapal yang terdiri dari time charter dan spot charter memberikan kontribusi yang terbesar bagi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Sebagian besar bisnis penyewaan kapal dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan kapal-kapal milik sendiri dan sisanya Perseroan menyewa dari perusahaan pelayaran lain. Perseroan telah melakukan penyertaan saham pada: Perusahaan Anak Perusahaan: Indigo Pacific Corporation (Labuan) Diamond Pacific International Corp. (Labuan) Asean Maritime Corporation (Labuan) PT Banyu Laju Shipping Perusahaan Afilasi: PT Berlian Limatama PT Brotojoyo Maritime
Persentase Pemilikan (%)
Tanggal Penyertaan Saham
100 100 100 99,8
29 Desember 1997 29 Desember 1997 1 Juli 1998 16 Desember 2002
50 1
24 Juli 1996 20 Januari 2003
Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memiliki dan menyewakan 2 (dua) unit kapal tanker minyak. Dari tahun ke tahun, armada Perseroan dan Anak Perusahaan terus berkembang hingga saat ini dimana Perseroan telah memiliki 5 (lima) unit kapal sedangkan Anak Perusahaan memiliki 23 (dua puluh tiga) unit kapal dan menyewa 6 (enam) unit kapal tanker dari perusahaan pelayaran lain serta mengoperasikan 1 (satu) unit kapal tanker milik perusahaan afiliasi. Jadi jumlah keseluruhan ada 35 (tiga puluh lima) unit kapal yang dioperasikan oleh Perseroan.
18
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Sarana dan prasarana yang digunakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut: Jenis
Jumlah
Perseroan: Bangunan Kendaraan Bermotor Roda 2 Kendaraan Bermotor Roda 4 Kendaraan Bermotor Roda 4 Anak Perusahaan: Bangunan
Status
Lokasi
2.376 m2 2 unit 11 unit 3 unit
Sewa Milik Milik Sewa
Jakarta, Dumai, Merak Jakarta, Dumai, Merak Jakarta, Merak Jakarta
495 m2
Sewa
Singapura dan Hongkong
Perseroan di Jakarta menyewa bangunan dari pihak terafiliasi PT Dwibina Prima untuk jangka waktu 31 Juli 2001 hingga 30 Juli 2004 dan akan diperpanjang lagi setelah berakhirnya transaksi tersebut. Sedangkan untuk kantor cabang Merak, Perseroan menandatangani Perjanjian Kesepakatan Untuk Menempati Tanah pada tanggal 20 Desember 1997 dengan pihak terafiliasi Bapak Oentoro Surya dimana Perseroan berhak menempati tanah tersebut tanpa dipungut bayaran. Transaksi perjanjian sewa Perseroan dengan pihak afiliasi tersebut telah dilakukan sesuai dengan persyaratan yang berlaku umum sehingga tidak akan merugikan Perseroan. Di kantor cabang Dumai, Perseroan menyewa bangunan untuk jangka waktu 31 Juli 2002 hingga 30 Juli 2004 dan akan diperpanjang lagi setelah berakhirnya transaksi tersebut. Anak Perusahaan di Hong Kong menyewa kantor dari Masbourne Ltd. dengan jangka waktu sampai 31 Desember 2004. Sedangkan Anak Perusahaan di Singapura menyewa kantor dari SIS Realty Pte Ltd untuk jangka waktu dari 1 Juni 2002 hingga 31 Mei 2004. Keseluruhan sewa akan diperpanjang lagi setelah berakhirnya transaksi tersebut. Seluruh sarana dan prasarana yang dimiliki dan disewa oleh Perseroan telah diasuransikan baik oleh Perseroan sendiri maupun oleh pihak penyewa. Untuk bangunan yang disewa oleh Perseroan telah diasuransikan oleh pihak penyewa melalui PT Asuransi Raksa Pratikara yang meliputi resiko terhadap kebakaran dan huru-hara Untuk kendaraan bermotor yang dimiliki telah diasuransikan oleh Perseroan melalui PT Asuransi Raksa Pratikara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 2.318.125.000,-. Sedangkan untuk kendaraan bermotor yang disewa oleh Perseroan juga telah diasuransikan oleh pihak penyewa melalui PT Asuransi Raksa Pratikara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 440.000.000,-.
2.
PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Perkembangan kepemilikan saham Perseroan sampai dengan 31 Desember 1999 telah diuraikan dalam Prospektus Penawaran Umum Terbatas III yang diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Desember 2000. Tahun 2000 Susunan Pemegang saham Perseroan menurut Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Tunggaladhi Baskara PT Bina Wahanatama Perkasa International Finance Corporation PT Kalatama Dharmanusa Tn. Widihardja Tanudjaja Koperasi Masyarakat* Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%)
1.834.560.000
917.280.000.000
119.616.569 88.859.337 68.932.659 27.216.193 327.600 311.257 153.382.765 458.646.380 1.375.913.620
59.808.284.500 44.429.668.500 34.466.329.500 13.608.096.500 163.800.000 155.628.500 76.691.382.500 229.323.190.000 687.956.810.000
26,08 19,37 15,03 5,93 0,07 0,07 33,45 100,00
* Yang kepemilikannya dibawah 5%.
Tahun 2001 Susunan Pemegang saham Perseroan menurut Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut:
19
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Tunggaladhi Baskara PT Bina Wahanatama Perkasa International Finance Corporation PT Kalatama Dharmanusa Tn. Widihardja Tanudjaja Koperasi Masyarakat* Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%)
1.834.560.000
917.280.000.000
119.616.569 88.859.337 68.932.659 27.216.193 327.600 302.757 207.747.177 513.002.292 1.321.557.708
59.808.284.500 44.429.668.500 34.466.329.500 13.608.096.500 163.800.000 151.378.500 103.873.588.500 256.501.146.000 660.778.854.000
23,32 17,32 13,44 5,31 0,06 0,06 40,49 100,00
* Yang kepemilikannya dibawah 5%. Perubahan jumlah saham yang dimiliki oleh Masyarakat dan Koperasi dari tahun 2000 ke tahun 2001 selain disebabkan oleh perdagangan di Bursa Efek, juga disebabkan oleh dilaksanakannya Penawaran Umum Terbatas III pada tahun 2001 dimana Perseroan telah mengeluarkan saham baru dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 53.958.150 saham. Disamping itu, selama tahun 2001 juga terdapat pelaksanaan Waran sebanyak 397.762 saham. Tahun 2002 Susunan Pemegang saham Perseroan menurut Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Tunggaladhi Baskara PT Bina Wahanatama Perkasa International Finance Corporation PT Kalatama Dharmanusa Tn. Widihardja Tanudjaja Koperasi Masyarakat* Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%)
7.338.240.000
917.280.000.000
478.466.276 355.437.348 275.730.636 108.864.772 1.310.400 1.211.028 847.072.008 2.068.092.468 5.270.147.532
59.808.284.500 44.429.668.500 34.466.329.500 13.608.096.500 163.800.000 151.378.500 105.884.001.000 258.511.558.500 658.768.441.500
23,14 17,19 13,33 5,26 0,06 0,06 40,96 100,00
* Yang kepemilikannya dibawah 5%. Perubahan jumlah saham yang dimiliki oleh PT Tunggaladhi Baskara, PT Bina Wahanatama Perkasa, International Finance Corporation, PT Kalatama Dharmanusa, Tn. Widihardja Tanudjaja dan Koperasi dari tahun 2001 ke tahun 2002 disebabkan oleh dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp 125,- per lembar saham yang dilaksanakan pada tahun 2002. Sedangkan perubahan jumlah saham yang dimiliki oleh Masyarakat pada periode yang sama disebabkan oleh pelaksanaan Waran sebanyak 16.083.300 saham. Tahun 2003 Susunan Pemegang saham Perseroan menurut Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2003 adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Tunggaladhi Baskara PT Bina Wahanatama Perkasa International Finance Corporation PT Kalatama Dharmanusa Tn. Widihardja Tanudjaja Koperasi Masyarakat* Jumlah Saham Dalam Portepel
* Yang kepemilikannya dibawah 5%.
20
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%)
7.338.240.000
917.280.000.000
478.466.276 355.437.348 275.730.636 108.864.772 1.310.400 1.211.028 847.072.008 2.068.092.468 5.270.147.532
59.808.284.500 44.429.668.500 34.466.329.500 13.608.096.500 163.800.000 151.378.500 105.884.001.000 258.511.558.500 658.768.441.500
23,14 17,19 13,33 5,26 0,06 0,06 40,96 100,00
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
3.
KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM
a.
PT Tunggaladhi Baskara
Riwayat Singkat PT Tunggaladhi Baskara didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 30 tanggal 21 Juli 1992, diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 14 tanggal 11 Desember 1992, keduanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-10210.HT.01.01.Th.92 tanggal 16 Desember 1992, serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 3376/1992 dan No. 3377/1992 tanggal 19 Desember 1992, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal 26 Juli 1996, Tambahan No. 6607/1996. Anggaran Dasar terakhir diubah oleh Akta No. 26 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-22.308 HT.01.04.TH.98 tanggal 27 Oktober 1998, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dengan No. 2057/BH.09.05/I/99 tanggal 13 Januari 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 26 Pebruari 1999, Tambahan No. 1324/1999. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, kontraktor, real estat, industri pertambangan, kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa pada umumnya (tidak termasuk jasa bidang hukum). Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan PT Tunggaladhi Baskara adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bagusnusa Samudra Gemilang PT Bagus Setia Giri Jumlah Saham Dalam Portepel
300.000 203.998 2 204.000 96.000
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) 150.000.000.000 101.999.000.000 1.000.000 102.000.000.000 48.000.000.000
99,99 0,01 100,00
Pengurusan dan Pengawasan Komisaris Direktur Utama Direktur b.
: Poenta Surya : Hadi Surya : Dharma Surya
PT Bina Wahanatama Perkasa
Riwayat Singkat PT Bina Wahanatama Perkasa didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 31 tanggal 21 Juli 1992, diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 15 tanggal 11 Desember 1992, keduanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-10209.HT.01.01.Th.92 tanggal 15 Desember 1992, serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 3374/1992 dan No. 3375/1992 tanggal 19 Desember 1992, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 16 April 1996, Tambahan No. 3666/1996. Anggaran Dasar terakhir diubah oleh Akta No. 27 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-22.309 HT.01.04.TH.98 tanggal 27 Oktober 1998, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dengan No. 1981/BH.09.05/I/99 tanggal 13 Januari 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 26 Pebruari 1999, Tambahan No. 1325/1999.
21
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, kontraktor, real estat, industri pertambangan, kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa pada umumnya (tidak termasuk jasa bidang hukum). Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan PT Bina Wahanatama Perkasa adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bagusnusa Samudra Gemilang PT Bagus Setia Giri Jumlah Saham Dalam Portepel
400.000 299.996 4 300.000 100.000
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) 100.000.000.000 74.999.000.000 1.000.000 75.000.000.000 25.000.000.000
99,99 0,01 100,00
Pengurusan dan Pengawasan Komisaris Direktur Utama Direktur c.
: Budhi Surya : Oentoro Surya : Poenta Surya
International Finance Corporation
Riwayat Singkat International Finance Corporation merupakan anggota World Bank yang didirikan pada tahun 1956 untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui investasi sektor swasta di negara berkembang. Kegiatan Usaha International Finance Corporation menjalankan misinya melalui pendanaan proyek-proyek di sektor swasta dengan membantu perusahaan-perusahaan di negara berkembang untuk mendapatkan pendanaan di pasar keuangan internasional, dan nasihat dan bantuan teknis bagi kalangan bisnis dan pemerintahan. Struktur Permodalan Berdasarkan Laporan Keuangan International Finance Corporation yang telah diaudit oleh Deloitte Touche Tohmatsu (International Firm), struktur permodalan International Finance Corporation per 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (US Dollar) 2.450.000.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 2.450.000 21.903.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Amerika Serikat 569.379 569.379.000 5.090.248.260.000 Jepang 141.174 141.174.000 1.262.095.560.000 Jerman 128.908 128.908.000 1.152.437.520.000 Inggris 121.015 121.015.000 1.081.874.100.000 Perancis 121.015 121.015.000 1.081.874.100.000 Negara lain (kepemilikan di bawah 5%) 1.278.690 1.278.690.000 11.431.488.600.000 Jumlah 2.360.181 2.360.181.000 21.100.018.140.000 Saham Dalam Portepel 89.819 89.819.000 802.981.860.000 * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,Pengurusan dan Pengawasan Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
James D. Wolfensohn Peter L. Woicke William E. Stevenson Gavin Murray Guy Pierre Pfeffermann
22
Persentase (%)
24,12 5,98 5,46 5,13 5,13 54,18 100,00
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur d.
: : : : :
Nemat Talaat Shafik Assaad J. Jabre Farida Khambata Dorothy H. Berry Carol F. Lee
PT Kalatama Dharmanusa
Riwayat Singkat PT Kalatama Dharmanusa didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 22 Juli 1992, diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 16 tanggal 11 Desember 1992, keduanya dibuat di hadapan Raden Santoso, pada waktu itu Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-10211.HT.01.01.Th.92 tanggal 16 Desember 1992, serta telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 3378/1992 tanggal 19 Desember 1992, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 16 April 1996, Tambahan No. 3697/1996. Anggaran Dasar terakhir diubah oleh Akta No. 28 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-22.310 HT.01.04.TH.98 tanggal 27 Oktober 1998, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dengan No. 2058/BH.09051624309/I/99 tanggal 13 Januari 1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17 tanggal 26 Pebruari 1999, Tambahan No. 1326/1999. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan, kontraktor, real estat, industri pertambangan, kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan jasa pada umumnya (tidak termasuk jasa bidang hukum). Struktur Permodalan Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 17 Maret 1998, yang dibuat di hadapan Lily Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan PT Kalatama Dharmanusa adalah sebagai berikut:
Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Bagusnusa Samudra Gemilang PT Bagus Setia Giri Jumlah Saham Dalam Portepel
200.000 91.996 4 92.000 108.000
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) 50.000.000.000 22.999.000.000 1.000.000 23.000.000.000 27.000.000.000
99,99 0,01 100,00
Pengurusan dan Pengawasan Komisaris Direktur Utama Direktur
: Dharma Surya : Windiya Rachman : Widihardja Tanudjaja
4.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ANAK PERUSAHAAN
a.
Indigo Pacific Corporation (Labuan)
Riwayat Singkat Indigo Pacific Corporation (Labuan) didirikan di Labuan, Malaysia berdasarkan The Offshore Companies Act 1990 pada tanggal 24 Desember 1997. Indigo Pacific Corporation (Labuan) memiliki 100% saham pada Indigo Pacific Corporation (BVI) yang didirikan di British Virgin Islands. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi, pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Malaysia.
23
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan kepemilikan saham Indigo Pacific Corporation (Labuan) adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (USD) 7.850.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 7.850.000 70.179.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Berlian Laju Tanker Tbk. 7.850.000 7.850.000 70.179.000.000 Jumlah 7.850.000 7.850.000 70.179.000.000 Saham Dalam Portepel * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
Persentase (%)
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Indigo Pacific Corporation (Labuan) untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Chieng & Associates, Labuan, Malaysia untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar Sitanggang untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian
USD
31-12-2002 Rp
USD
31-12-2001 Rp
USD
31-12-2000 Rp
AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2.965.820 57.803.824 12.913.368 73.683.012
26.514.430.800 516.766.186.560 115.445.509.920 658.726.127.280
2.923.804 61.622.668 10.861.780 75.408.252
30.407.561.600 640.875.747.200 112.962.512.000 784.245.820.800
9.843.947 70.002.120 7.377.871 87.223.938
94.452.671.465 671.670.341.400 70.790.672.245 836.913.685.110
KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
6.126.349 32.610.786 38.737.135 34.945.877 73.683.012
54.769.560.060 291.540.426.840 346.309.986.900 312.416.140.380 658.726.127.280
6.883.927 39.715.087 46.599.014 28.809.238 75.408.252
71.592.840.800 413.036.904.800 484.629.745.600 299.616.075.200 784.245.820.800
7.545.163 56.741.602 64.286.765 22.937.173 87.223.938
72.395.838.985 544.435.671.190 616.831.510.175 220.082.174.935 836.913.685.110
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
USD
31-12-2002 Rp
39.425.229 6.950.829 6.136.641
USD
367.285.433.364 64.753.922.964 57.168.947.556
31-12-2001 Rp
31.959.710 8.303.274 5.872.065
328.705.617.350 85.399.173.090 60.394.188.525
USD
31-12-2000 Rp
22.850.980 7.474.965 5.668.127
195.010.263.320 63.791.351.310 48.371.795.818
RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 48,41 42,47 130,47 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 52,57 61,80 73,70 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 110,85 161,75 280,27 Pengurusan Direktur Direktur a.1.
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja
Indigo Pacific Corporation (BVI)
Riwayat Singkat Indigo Pacific Corporation (BVI) didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 8 Pebruari 1993 berdasarkan Akta No. 78426 tahun 1993. Indigo Pacific Corporation (BVI) memiliki 100% saham masing-masing pada Zona Overseas International Shipping S.A., Trijata Marine Corp., Wigati Maritime S.A., Kunti Maritime Pte. Ltd.,
24
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Jembawati Maritime Pte. Ltd., Salute Maritime Lines S.A., Tirtasari Maritime Pte. Ltd., Melani Maritime Inc., Fatmarini Maritime Pte. Ltd., Hartati Maritime Pte. Ltd., Harsanadi Maritime Pte. Ltd., dan Pergiwo Navigation Pte. Ltd., yang semuanya bergerak dalam bidang jasa pelayaran. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi, pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di British Virgin Islands. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham Indigo Pacific Corporation (BVI) adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (USD) 7.850.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 7.850.000 70.179.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Indigo Pacific Corporation (Labuan) 7.850.000 7.850.000 70.179.000.000 Jumlah 7.850.000 7.850.000 70.179.000.000 Saham Dalam Portepel * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
Persentase (%)
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Indigo Pacific Corporation (BVI) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar Sitanggang untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian
USD
AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
31-12-2002 Rp
USD
31-12-2001 Rp
USD
31-12-2000 Rp
2.965.820 26.514.430.800 57.803.824 516.766.186.560 10.938.586 97.790.958.840 71.708.230 641.071.576.200
2.923.804 30.407.561.600 61.622.668 640.875.747.200 8.884.259 92.396.293.600 73.430.731 763.679.602.400
9.843.947 94.452.671.465 70.002.120 671.670.341.400 5.398.013 51.793.934.735 85.244.080 817.916.947.600
6.125.337 26.625.999 32.751.336 38.956.894 71.708.230
6.882.927 71.582.440.800 33.331.311 346.645.634.400 40.214.238 418.228.075.200 33.216.493 345.451.527.200 73.430.731 763.679.602.400
7.544.460 49.958.840 57.503.300 27.740.780 85.244.080
54.760.512.780 238.036.431.060 292.796.943.840 348.274.632.360 641.071.576.200
72.389.093.700 479.355.069.800 551.744.163.500 266.172.784.100 817.916.947.600
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
USD
31-12-2002 Rp
USD
39.425.229 367.285.433.364 6.953.578 64.779.532.648 5.740.401 53.477.575.716
31-12-2001 Rp
31.959.710 328.705.617.350 8.310.208 85.470.489.280 5.475.713 56.317.708.205
USD
31-12-2000 Rp
22.850.980 195.010.263.320 7.476.966 63.808.427.844 3.284.803 28.032.508.802
RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 48,42 42,48 130,48 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 45,67 54,76 67,46 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 84,07 121,07 207,29 Pengurusan Direktur Utama Direktur Direktur
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja : Wijaya Surya
25
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. b.
Diamond Pacific International Corporation (Labuan)
Riwayat Singkat Diamond Pacific International Corporation (Labuan) didirikan di Labuan berdasarkan The Offshore Companies Act 1990 pada tanggal 24 Desember 1997. Diamond Pacific International Corporation (Labuan) memiliki 100% saham pada Diamond Pacific International Corporation (BVI) yang didirikan di British Virgin Islands dan 30% saham pada Thai Petra Transport Co. Ltd. yang didirikan di Thailand. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi, pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Malaysia. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham Diamond Pacific International Corporation (Labuan) adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (USD) 7.850.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 7.850.000 70.179.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Berlian Laju Tanker Tbk. 6.350.000 6.350.000 56.769.000.000 Jumlah 6.350.000 6.350.000 56.769.000.000 Saham Dalam Portepel 1.500.000 1.500.000 13.410.000.000 * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
Persentase (%)
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Diamond Pacific International Corporation (Labuan) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Chieng & Associates, Labuan, Malaysia untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar Sitanggang untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
USD
31-12-2002 Rp
USD
31-12-2001 Rp
USD
31-12-2000 Rp
1.645.299 14.708.973.060 41.636.666 372.231.794.040 19.531.599 174.612.495.060 62.813.564 561.553.262.160
10.705.005 43.947.000 18.406.538 73.058.543
111.332.052.000 457.048.800.000 191.427.995.200 759.808.847.200
1.858.791 17.835.099.645 49.364.703 473.654.325.285 19.651.446 188.555.624.370 70.874.940 680.045.049.300
2.921.740 40.059.360 42.981.100 19.832.464 62.813.564
4.322.422 52.016.606 56.339.028 16.719.515 73.058.543
44.953.188.800 540.972.702.400 585.925.891.200 173.882.956.000 759.808.847.200
11.885.031 46.102.462 57.987.493 12.887.447 70.874.940
26.120.355.600 358.130.678.400 384.251.034.000 177.302.228.160 561.553.262.160
114.036.872.445 442.353.122.890 556.389.995.335 123.655.053.965 680.045.049.300
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
USD
31-12-2002 Rp
USD
11.635.293 108.394.389.588 3.511.385 32.712.062.660 3.112.949 29.000.232.884
31-12-2001 Rp
12.462.625 128.178.098.125 4.632.677 47.647.082.945 3.680.918 37.858.241.630
USD
31-12-2000 Rp
12.646.571 107.925.836.914 3.258.182 27.805.325.188 1.302.514 11.115.654.476
RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 56,31 247,66 15,64 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 68,43 77,11 81,82 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 216,72 336,97 449,95
26
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pengurusan Direktur Direktur b.1.
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja
Diamond Pacific International Corporation (BVI)
Riwayat Singkat Diamond Pacific International Corporation (BVI) didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 9 Pebruari 1993 berdasarkan Akta No. 78487 tahun 1993. Diamond Pacific International Corporation (BVI) memiliki 100% saham masing-masing pada Richfield Maritime Overseas S.A., Vanguard Maritime Lines S.A., Cendanawati Navigation Pte. Ltd., Water Laju Maritime S.A., Lenani Maritime Inc., GBLT Shipmanagement Pte. Ltd., Frabandari Maritime Pte. Ltd. dan Averina Maritime S.A. yang semuanya bergerak dalam bidang jasa pelayaran. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi, pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di British Virgin Islands. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham Diamond Pacific International Corporation (BVI) adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (USD) 7.850.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Persentase (%)
Modal Dasar 7.850.000 70.179.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Diamond Pacific International Corporation (Labuan) 6.350.000 6.350.000 56.769.000.000 Jumlah 1.500.000 1.500.000 56.769.000.000 Saham Dalam Portepel 1.500.000 1.500.000 13.410.000.000 * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Diamond Pacific International Corporation (BVI) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar Sitanggang untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
31-12-2002
31-12-2001
31-12-2000
USD
Rp
USD
Rp
USD
Rp
1.645.300 41.636.663 19.445.356 62.727.319
14.708.982.000 372.231.767.220 173.841.482.640 560.782.231.860
10.705.005 43.947.000 18.329.813 72.981.818
111.332.052.000 457.048.800.000 190.630.055.200 759.010.907.200
1.721.727 16.519.970.565 49.364.703 473.654.325.285 19.581.052 187.880.193.940 70.667.482 678.054.489.790
2.920.742 36.081.166 39.001.908 23.725.411 62.727.319
26.111.433.480 322.565.624.040 348.677.057.520 212.105.174.340 560.782.231.860
4.321.422 47.785.175 52.106.597 20.875.221 72.981.818
44.942.788.800 496.965.820.000 541.908.608.800 217.102.298.400 759.010.907.200
11.884.328 41.513.935 53.398.263 17.269.219 70.667.482
114.030.127.160 398.326.206.325 512.356.333.485 165.698.156.305 678.054.489.790
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
31-12-2002 USD Rp
31-12-2001 USD Rp
11.635.293 108.394.389.588 3.514.122 32.737.560.552 2.850.190 26.552.370.040
27
12.462.625 128.178.098.125 4.670.922 48.040.432.770 35.533.152.820 3.454.852
31-12-2000 USD Rp 12.646.571 107.925.836.914 3.283.143 28.018.342.362 9.144.155.398 1.071.497
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 56,33 247,72 14,49 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 62,18 71,40 75,56 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 164,39 249,61 309,21 Pengurusan Direktur Utama Direktur Direktur
c.
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja : Wijaya Surya
Asean Maritime Corporation
Riwayat Singkat Asean Maritime Corporation didirikan di Labuan, Malaysia pada tanggal 16 September 1997 dengan Akta No. LL01467 berdasarkan hukum yang berlaku di negara Malaysia. Asean Maritime Corporation memiliki 100% saham pada Gold Bridge Shipping Corporation. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi, pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Malaysia. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham pada Asean Maritime Corporation adalah sebagai berikut: Jumlah Nilai Nominal (USD) 60.000.000
Jumlah Saham
Uraian
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 6.000.000 536.400.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Berlian Laju Tanker Tbk. 4.130.600 41.306.000 369.275.640.000 Jumlah 4.130.600 41.306.000 369.275.640.000 Saham Dalam Portepel 1.869.400 18.694.000 167.124.360.000 * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
Persentase (%)
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Asean Maritime Corporation untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Chieng & Associates, Labuan, Malaysia untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar Sitanggang untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
31-12-2002 USD Rp
31-12-2001 USD Rp
31-12-2000 USD Rp
14.635.418 130.840.636.920 117.547.699 1.050.876.429.060 22.555.920 201.649.924.800 154.739.037 1.383.366.990.780
27.973.279 290.922.101.600 153.954.101 1.601.122.650.400 120.500 1.253.200.000 182.047.880 1.893.297.952.000
18.719.974 179.618.150.530 130.421.267 1.251.392.056.865 323.447 3.103.473.965 149.464.688 1.434.113.681.360
15.740.857 73.799.903 89.540.760 65.198.277 154.739.037
44.212.800 459.813.120.000 78.538.901 816.804.570.400 122.751.701 1.276.617.690.400 59.296.179 616.680.261.600 182.047.880 1.893.297.952.000
28.315.786 68.575.348 96.891.134 52.573.554 149.464.688
140.723.261.580 659.771.132.820 800.494.394.400 582.872.596.380 1.383.366.990.780
28
271.689.966.670 657.980.464.060 929.670.430.730 504.443.250.630 1.434.113.681.360
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pada tahun 2002 terjadi penurunan Aktiva sebesar 15% bila dibandingkan dengan Aktiva tahun 2001. Sedangkan untuk Aktiva tahun 2001 terjadi peningkatan sebesar 21,8% bila dibandingkan dengan Aktiva tahun 2000. Hal ini disebabkan oleh penurunan/peningkatan Aktiva anak perusahaan Asean Maritime Corporation yaitu Gold Bridge Shipping Corporation. LAPORAN RUGILABA 31-12-2002 USD Rp
Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
31-12-2001 USD Rp
41.659.069 388.095.886.804 8.961.230 83.482.818.680 4.938.294 46.005.146.904
31-12-2000 USD Rp
35.878.124 369.006.505.340 13.059.008 134.311.897.280 7.944.005 81.704.091.425
29.114.803 248.465.728.802 12.294.356 104.920.034.104 5.192.071 44.309.133.914
Pada tahun 2002 terjadi penurunan Laba Bersih sebesar 37,84% bila dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2001. Sedangkan untuk Laba Bersih tahun 2001 terjadi peningkatan sebesar 53% bila dibandingkan dengan Laba Bersih tahun 2000. Hal ini disebabkan oleh penurunan/peningkatan Laba Bersih anak perusahaan Asean Maritime Corporation yaitu Gold Bridge Shipping Corporation. RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 92,98 63,27 66,11 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 57,87 67,43 64,83 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 137,34 207,01 184,30 Pengurusan Direktur Utama Direktur
c.1.
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja
Gold Bridge Shipping Corporation
Riwayat Singkat Gold Bridge Shipping Corporation didirikan di British Virgin Islands pada tanggal 20 Nopember 1996 berdasarkan Akta No. 206621 tahun 1996. Gold Bridge Shipping Corporation memiliki 100% saham masing-masing pada Gold Bridge Shipping Ltd., Hopeway Marine Inc., Quimera Maritime S.A., South Eastern Overseas S.A., Eglantine Navigation S.A., GB Shipping Agencies S.A., Cempaka Navigation S.A., Cempaka Navigation Pte. Ltd., Dahlia Navigation S.A., Freesia Navigation S.A., Dahlia Navigation Pte. Ltd., Great Tirta Shipping S.A., Lestari International Shipping S.A., Zona Shipping S.A., Zenith Overseas Maritime S.A., Wulansari Maritime Pte. Ltd., Yanaseni Maritime Pte. Ltd., Indradi Maritime Pte. Ltd., Bauhinia Navigation S.A., Gerbera Navigation S.A., GB Logistic Ltd. dan Elite Bauhinia Navigation Pte. Ltd. yang semuanya bergerak dalam bidang jasa pelayaran. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang investasi pemilikan dan pengoperasian kapal dan usaha lain sepanjang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di British Virgin Islands. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham pada Gold Bridge Shipping Corporation adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Nilai Nominal (USD) 32.500.000
Jumlah Saham
Ekuivalen Dalam Rupiah*
Modal Dasar 32.500.000 290.550.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Asean Maritime Corporation 32.500.000 32.500.000 290.550.000.000 Jumlah 32.500.000 32.500.000 290.550.000.000 Saham Dalam Portepel * Kurs Penutupan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2002, dimana USD 1 = Rp 8.940,-
Persentase (%)
100,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting Gold Bridge Shipping Corporation untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah
29
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Thomas So & Partners CPA Limited, Hong Kong untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA 31-12-2002 USD Rp
Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JML. KEWAJIBAN & EKUITAS
31-12-2001 USD Rp
31-12-2000 USD Rp
14.635.418 130.840.636.920 117.547.699 1.050.876.429.060 22.355.506 199.858.223.640 154.538.623 1.381.575.289.620
8.363.225 86.977.540.000 153.954.101 1.601.122.650.400 19.754.692 205.448.796.800 182.072.018 1.893.548.987.200
5.446.878 52.262.794.410 130.421.268 1.251.392.066.460 13.611.414 130.601.517.330 149.479.560 1.434.256.378.200
15.739.857 71.596.223 87.336.080 67.202.543 154.538.623
20.699.354 215.273.281.600 99.943.673 1.039.414.199.200 120.643.027 1.254.687.480.800 61.428.992 638.861.516.800 182.072.018 1.893.548.987.200
15.427.677 79.223.350 94.651.027 54.828.533 149.479.560
140.714.321.580 640.070.233.620 780.784.555.200 600.790.734.420 1.381.575.289.620
148.028.560.815 760.148.043.250 908.176.604.065 526.079.774.135 1.434.256.378.200
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
31-12-2002 USD Rp
31-12-2001 USD Rp
41.659.069 388.095.886.804 8.964.423 83.512.564.668 4.809.747 44.807.603.052
35.878.124 369.006.505.340 12.936.842 133.055.419.970 7.821.838 80.447.603.830
31-12-2000 USD Rp 29.114.803 248.465.728.802 12.170.705 103.864.796.470 5.068.419 43.253.887.746
RASIO KEUANGAN (dalam persentase berdasarkan Laporan Keuangan dalam Mata Uang USD) Uraian 31-12-2002 31-12-2001 31-12-2000 Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar 92,98 40,40 35,30 Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva 56,51 66,26 63,32 Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas 129,96 196,39 172,63 Pengurusan Direktur Utama Direktur Direktur
d.
: Liu Yu : Lau Pong Sze : Ip Cho Yuk
PT Banyu Laju Shipping
Riwayat Singkat PT Banyu Laju Shipping didirikan di Jakarta, Indonesia berdasarkan Akta No. 35 yang dibuat di hadapan Raden Santoso S.H., Notaris di Jakarta. Perusahaan didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan surat persetujuan No. 189/I/PMA/1991 tanggal 20 Juni 1991. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 Mei 2002, Perusahaan diubah statusnya menjadi perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang juga telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan surat No. 12/V/PMDN/2002 tanggal 18 Juni 2002. Perubahan anggaran dasar terakhir termaktub pada Akta No. 16 tanggal 16 Desember 2002 yang dibuat di hadapan Setiawan S.H., Notaris di Jakarta. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang jasa pelayaran angkutan laut untuk wilayah domestik dan internasional juga penyewaan kapal. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham pada PT Banyu Laju Shipping adalah sebagai berikut:
30
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Berlian Laju Tanker Tbk. PT Garuda Mahakam Pratama Jumlah Saham Dalam Portepel
500 499 1 500 -
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) 974.500.000 972.551.000 1.949.000 974.500.000 -
99,80 0,20 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting PT Banyu Laju Shipping untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 (nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan neraca adalah kurs tengah Bank Indonesia sedangkan nilai tukar Dollar AS yang digunakan dalam laporan laba rugi adalah kurs rata-rata Bank Indonesia) yang telah diaudit oleh auditor independen Kantor Akuntan Publik Drs. Thomas, Trisno, Hendang & Rekan untuk laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2002 (kurs tengah BI Rp 8.940,- dan kurs rata-rata BI Rp 9.316,-) dan 31 Desember 2001 (kurs tengah BI Rp 10.400,- dan kurs rata-rata BI Rp 10.285,-) dan 31 Desember 2000 (kurs tengah BI Rp 9.595,- dan kurs rata-rata BI Rp 8.534,-) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS
31-12-2002
31-12-2001
(dalam ribuan Rp) 31-12-2000
8.595.063 3.640.523 54.370 12.289.956
8.188.256 3.913.545 38.690 12.140.491
5.161.382 4.470.181 0 9.631.563
2.092.822 169.240 2.262.062 10.027.894 12.289.956
3.125.628 153.854 3.279.482 8.861.009 12.140.491
4.401.271 640.210 5.041.481 4.590.082 9.631.563
31-12-2002 12.405.780 3.529.946 1.166.884
31-12-2001 15.184.659 5.830.812 4.906.672
31-12-2002 410,69 18,41 22,56
31-12-2001 261,97 27,01 37,01
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih
(dalam ribuan Rp) 31-12-2000 15.448.456 8.262.027 5.712.562
RASIO KEUANGAN Uraian Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas
(dalam persentase) 31-12-2000 117,27 52,34 109,83
Pengurusan Komisaris Utama Direktur Utama Direktur
: Hadi Surya : Widihardja Tanudjaja : Dwijaya Hadi Surya
5.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERUSAHAAN AFILIASI
a.
PT Berlian Limatama
Riwayat Singkat PT Berlian Limatama didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No. 71 tanggal 24 Juli 1996 yang dibuat di hadapan Bambang Sutrisno, S.H., sebagai pengganti dari Anis Husin Abdat, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat
31
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai surat keputusan No. C2-10364.HT.01.01.TH'96 tanggal 15 Nopember 1996, serta telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/ Kodya Serang dengan No. TDP 10011700102 tanggal 27 Maret 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 1 Juli 1997, Tambahan No. 2576/1997. Kegiatan Usaha Perusahaan bergerak dalam bidang jasa bongkar muat barang di kapal dan terminal, pergudangan, alat-alat berat dan pengangkutan. Struktur Permodalan dan Pemilikan Saham Pada tanggal 31 Desember 2002 struktur permodalan dan pemilikan saham pada PT Berlian Limatama adalah sebagai berikut: Uraian
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Berlian Laju Tanker Tbk. Jumlah Saham Dalam Portepel
1.000.000 125.000 125.000 250.000 750.000
Jumlah Nilai Nominal Persentase (Rp) (%) 1.000.000.000 125.000.000 125.000.000 250.000.000 750.000.000
50,00 50,00 100,00
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting PT Berlian Limatama untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 yang telah diaudit oleh auditor independen Drs. Trisno Thomas Iguna & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut: NERACA Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN dan EKUITAS
31-12-2002
31-12-2001
(dalam Rupiah) 31-12-2000
1.097.299.464 292.659.568 309.403.799 1.406.703.263
1.274.851.270 348.175.402 354.694.325 1.629.545.595
660.433.178 353.374.623 353.374.623 1.013.807.801
732.887.515 95.226.471 828.113.986 578.589.277 1.406.703.263
714.785.500 157.350.876 872.136.376 757.409.219 1.629.545.595
230.477.471 193.682.612 424.160.083 589.647.718 1.013.807.801
31-12-2002 2.050.150.560 244.630.085 171.297.093
31-12-2001 1.626.039.136 281.385.331 198.703.475
(dalam Rupiah) 31-12-2000 1.061.303.428 348.677.072 221.935.500
31-12-2002 1,50 0,59 1,43
31-12-2001 1,78 0,54 1,15
LAPORAN RUGI-LABA Uraian Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih RASIO KEUANGAN Uraian Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Terhadap Ekuitas Pengurusan Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
: : : :
Oentoro Surya Widihardja Tanudjaja Pieter Adamy Setyo Sofwan Djamil
32
(dalam persentase) 31-12-2000 2,87 0,42 0,72
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
6.
PENGURUSAN DAN PENGAWASAN
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 26 Juni 2000, susunan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Hadi Surya Harijadi Soedarjo Poenta Surya Segara Utama
: : : : :
Widihardja Tanudjaja Michael Murni Gunawan Henrianto Kuswendi Wong Kevin Siana Anggraeni Surya
DIREKSI Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan anggota Direksi: KOMISARIS HADI SURYA, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia Lahir di Surabaya pada tanggal 4 September 1936. Menyelesaikan pendidikan SMA di Surabaya tahun 1954. Berbagai jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara lain sebagai Direktur CV Kartika Pabrik Triplek (1955-1959), Komisaris PT Daya Sakti Timber Corporation (1970-1991) dan Komisaris Utama perusahaan yang sama (1991-1994), Komisaris PT Daya Sakti Krida Unggul (1985-sekarang), Komisaris PT Jaya Agra Wattie (1990-sekarang), Komisaris Utama PT Alas Watu Utama (1990-sekarang), Komisaris Utama PT Wira Penta Kencana (1989-sekarang), Direktur Utama PT Dwibina Prima (1989-sekarang), Direktur Utama PT Berlian Laju Tanker Tbk (1989-Juni 2000). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2000. POENTA SURYA, Komisaris Warga Negara Indonesia Lahir di Surabaya pada tanggal 7 Nopember 1952. Lulus pendidikan SMA di Surabaya pada tahun 1969. Beberapa jabatan penting yang pernah dan sedang dijabat antara lain Komisaris PT Tunggaladhi Baskara (1992sekarang), Komisaris PT Digul Daya Sakti (1995-sekarang), Direktur PT Bina Wahanatama Perkasa (1996-sekarang) dan Komisaris PT Banyu Laju Shipping (1997-sekarang). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1997.
HARIJADI SOEDARJO, Komisaris Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1962. Mendapat gelar Master of Business Administration dari Golden Gate University San Fransisco pada tahun 1987. Memulai karier sebagai Asisten Direksi PT Jaya Agra Wattie (1987-1988), Direktur PT Jaya Agra Wattie (1988-1990), Direktur Utama PT Jaya Agra Wattie (1990-sekarang) dan Direktur PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk (1994-1998) dan Komisaris Utama PT Bank Ina Perdana (1998-sekarang). Menjabat Komisaris Perseroan sejak 1990.
33
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. SEGARA UTAMA, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia Lahir di Padang, usia 57 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia di Jakarta tahun 1967. Berbagai jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara lain sebagai Akuntan pada PT Bank Ekonomi Indonesia (1965-1968), Senior Officer Citibank Jakarta (1968-1974), Direktur PT Merchant Investment Corporation Jakarta (1974-1981) dan Konsultan Keuangan Swasta (1981-sekarang). Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak Juni 2001.
DIREKSI WIDIHARDJA TANUDJAJA, Direktur Utama Warga Negara Indonesia Lahir di Sinabang pada tanggal 14 Agustus 1950. Lulus pasca sarjana Ilmu Kelautan dari Tokyo University of Mercantile Marine pada tahun 1979 dan pada tahun itu juga lulus sebagai Sarjana Muda Hukum dari Hosei University of Tokyo. Berbagai jabatan penting yang pernah dan sedang dijabat antara lain Manajer Operasional PT Berlian Laju Tanker Tbk (19841987), Manajer Umum PT Berlian Laju Tanker Tbk (1987-1990), Direktur PT Berlian Laju Tanker Tbk (1989-Juni 2000) dan menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2000. MICHAEL MURNI GUNAWAN, Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Samarinda, 27 Maret 1962. Menyelesaikan pendidikan sarjana akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya pada 1985 and MBA di University of San Diego pada tahun 1996. Jabatan penting yang pernah dipegangnya adalah Asisten Manajer Akunting Daya Sakti Timber Group (1986-1991), Manajer Informasi Teknologi Daya Sakti Timber Group (19911994), Kepala Divisi Corporate Administrasi dan Sistem Informasi BSG Corporation (1996-1998), General Manajer Divisi Administrasi PT Berlian Laju Tanker Tbk (Januari 1999-Juni 1999). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1999. HENRIANTO KUSWENDI, Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Bandung 24 September 1961 Lulus sarjana manajemen dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1985. Bergabung dengan Perseroan sejak 1986. Berbagai jabatan penting yang pernah dijabatnya di Perseroan adalah Manajer Pemasaran (1990-1994), Asisten General Manajer Divisi Komersil (1994-1997) and General Manajer Divisi Komersial (1997-Juni 1999). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1999.
34
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. WONG KEVIN, Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Hong Kong, 11 Desember 1968. Lulus sarjana administrasi bisnis dari Lewis and Clark College pada tahun 1989 dan sarjana teknik mesin dari Columbia University pada tahun 1991. Jabatan yang pernah dan sedang dipegang adalah Asisten Manajer Citibank, N.A. (1992-1994), Associate PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (1994-1995), Associate Direktur Pan Union Co. Ltd. (1995-1996) dan Corporate Secretary Perseroan (1996sekarang). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1999. SIANA ANGGRAENI SURYA, Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Surabaya 12 Mei 1967. Lulus sarjana teknik kimia dari Waseda University (Tokyo) pada tahun 1991 dan magister teknik kimia dari universitas yang sama pada tahun 1993. Jabatan yang pernah dan sedang dipegangnya adalah Marketing Sales ICI Tokyo (1993-1994) dan Direktur Pan Union Shipping Pte. Ltd. Singapura (1995-sekarang). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1999.
7.
SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pengembangan bisnisnya, Perseroan dan Anak Perusahaan menerapkan suatu kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana. Keseluruhan proses pengembangan sumber daya manusia mulai dari proses rekrutmen sampai dengan proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan bermuara kepada upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten, berkualitas, dan berdedikasi tinggi. Perjanjian Kerja antara Perseroan dan Anak Perusahaan dengan karyawan dibuat melalui perjanjian kerja yang telah sesuai dengan aturan pemerintah dan telah saling dimengerti oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dengan Karyawan sehingga tidak dibentuk suatu serikat pekerja. Dalam menerapkan sistem penggajian yang adil untuk karyawan, Perseroan telah menerapkan sistem penggajian yang sesuai dengan bobot masing-masing pekerjaan dengan gaji terendah diatas Upah Minimum Regional (UMR). Untuk menciptakan suasana kerja yang baik, Perseroan dan Anak Perusahaan telah memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui usaha-usaha sebagai berikut: • • • • • •
Program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) Asuransi kesehatan dan rumah sakit bagi seluruh karyawan dan keluarganya Rekreasi bersama seluruh karyawan dan keluarganya Sarana olah raga, ibadah dan hiburan Sarana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Koperasi karyawan
Sesuai dengan anjuran dari pemerintah, Perseroan juga telah menjalankan dana pensiun melalui Tunjangan Hari Tua dari Jamsostek. Selain itu, saat ini Perseroan sedang menjajaki kemungkinan penambahan tunjangan dana pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan swasta lainnya ataupun melalui pendirian Dana Pensiun sendiri. Dengan semakin meningkatnya kegiatan dan operasi Perseroan dan Anak Perusahaan, maka diperlukan penambahan tenaga-tenaga kerja yang andal dan profesional dalam bidangnya demi kelancaran operasional Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2002 Perseroan dan Anak Perusahaan mempekerjakan 184 orang karyawan di darat dengan perincian 151 orang di kantor pusat dan cabang serta 33 orang di kantor Anak Perusahaan. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan karyawan asing. Berikut ini adalah komposisi karyawan darat Perseroan dan Anak Perusahaan per 31 Desember 2002 menurut jenjang pendidikan, jabatan dan usia:
35
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Komposisi Karyawan Darat Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Diploma /Akademi SLTA SLTP dan lain-lain Jumlah
Perseroan 11 70 45 15 2 143
Anak Perusahaan 1 9 19 4 0 33
Jumlah 12 79 64 19 2 176
% 6,82 44,89 36,36 10,80 1,13 100,00
Anak Perusahaan 10 9 9 5 33
Jumlah 89 47 30 10 176
% 50,57 26,70 17,05 5,68 100,00
Anak Perusahaan 1 2 2 4 5 5 14 33
Jumlah 2 6 6 15 28 27 92 176
% 1,13 3,41 3,41 8,52 15,91 15,34 52,28 100,00
Komposisi Karyawan Darat Menurut Kelompok Usia Kelompok Usia 17 sampai dengan 30 tahun 31 sampai dengan 40 tahun 41 sampai dengan 50 tahun Di atas 50 tahun Jumlah
Perseroan 79 38 21 5 143
Komposisi Karyawan Darat Menurut Jabatan Jabatan Direktur Utama Direktur General Manajer Manajer Asisten Manajer Penyelia Staf dan lain-lain Jumlah
Perseroan 1 4 4 11 23 22 78 143
Selain karyawan darat, Perseroan dan Anak Perusahaan juga mempekerjakan karyawan yang bekerja sebagai awak kapal di laut. Pada tanggal 31 Desember 2002 tercatat 918 orang awak kapal yang bekerja di kapal-kapal yang dioperasikan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. Berikut ini adalah komposisi karyawan laut Perseroan dan Anak Perusahaan menurut jenjang pendidikan dan jabatan dalam kapal: Komposisi Karyawan Laut Menurut Jenjang Pendidikan (Ijazah Pelayaran) Jenjang Pendidikan
Jumlah
Nautika ANT-I Nautika ANT-II Nautika ANT-III Nautika ANT-D Teknik ATT-1 Teknik ATT-2 Teknik ATT-3 Teknik ATT-D Lain-lain Jumlah
31 51 81 179 22 48 74 145 287 918
% 3,38 5,56 8,82 19,50 2,40 5,23 8,06 15,80 31,26 100,00
Komposisi Karyawan Laut Menurut Kelompok Usia Kelompok Usia 17 sampai dengan 30 tahun 31 sampai dengan 40 tahun 41 sampai dengan 50 tahun Di atas 50 tahun Jumlah
Jumlah 306 311 217 84 918
36
% 33,33 33,88 23,64 9,15 100,00
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Komposisi Karyawan Laut Menurut Jabatan dalam Kapal Jabatan
Jumlah
Master Chief Officer 2nd Officer 3rd Officer 4th Officer Radio Officer Chief Engineer 2nd Engineer 3rd Engineer 4th Engineer Junior Engineer Electrician Pump Man Quarter Master Sailor Oiler Chief Cook Cadet Mess Boy Jumlah
8.
% 4,14 4,79 4,90 6,32 2,40 2,94 4,25 4,36 4,68 4,58 0,98 0,65 4,68 13,18 2,07 13,62 4,68 12,20 4,58 100,00
38 44 45 58 22 27 39 40 43 42 9 6 43 121 19 125 43 112 42 918
HUBUNGAN KEPEMILIKAN, KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN, ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Hubungan kepengurusan dan pengawasan Perseroan, Anak Perusahaan dan pemegang saham berbentuk badan hukum adalah sebagai berikut: Perusahaan PT Tunggaladhi Baskara PT Bina Wahanatama Perkasa PT Kalatama Dharmanusa Perseroan Indigo Pacific Corp. (Labuan) Diamond Pacific Int. Corp. (Labuan) Indigo Pacific Corp. (BVI) Diamond Pacific Int. Corp. (BVI) Asean Maritime Corporation PT Banyu Laju Shipping
Hadi Surya Dir.Ut.
Oentoro Surya
Wijaya Surya
Dir.Ut. Kom.Ut Dir.
Poenta Surya Kom. Dir. Kom.
Dir. Dir. Ut. Dir. Ut. Dir. Ut. Kom.
Dir. Dir.
37
Dharma Surya Dir.
Widihardja Tanudjaja
Kom.
Dir. Dir.Ut Dir. Dir. Dir. Dir. Dir. Dir. Ut
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Hubungan kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan pemegang saham berbentuk badan hukum dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut:
38
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
9.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI KELOMPOK USAHA PERSEROAN
Perseroan merupakan salah satu perusahaan dalam BSG Corporation, suatu kelompok usaha yang sedang berkembang dan bergerak dalam bidang usaha yang bervariasi antara lain bidang kehutanan dan pengolahan kayu terpadu, perkebunan, pelayaran, pertambangan, perdagangan, properti dan usaha lainnya. BSG Corporation adalah suatu kelompok usaha yang didirikan sekitar 54 tahun yang lalu. Usahanya dimulai dari usaha perdagangan komoditi antar pulau dan usaha produksi kemasan kotak teh yang hingga saat ini telah berkembang menjadi suatu usaha yang beragam bidangnya. Divisi Perkayuan mencakup produksi plywood, fancywood dan industri hilir perkayuan seperti produksi bahanbahan dekoratif, furniture dan sebagainya. Divisi Perkebunan mencakup perkebunan karet, kopi dan teh dengan perkebunan yang tersebar di Jawa dan Sulawesi. Divisi Transportasi mencakup transportasi laut baik muatan muatan cair, general cargo, dry cargo dan kontainer, juga memiliki unit pendukung berupa perusahaan bongkar muat, jasa pelabuhan dan keagenan kapal. Divisi Pertambangan mencakup pertambangan batubara, granit, eksplorasi dan produksi minyak bumi. Divisi Perdagangan melakukan aktivitas perdagangan produk-produk perkayuan dan komoditas lainnya dan menjadi jembatan antara grup BSG dengan pasar di Amerika Serikat, Amerika Latin, China, Hong Kong dan Taiwan. Diagram berikut memperlihatkan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam BSG Corporation:
BSG Corporation
DIVISI PERKAYUAN
- PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk - PT Domusindo Perdana - PT Unggul Summit Particle Board Industry - PT Daya Sakti Krida Unggul - PT Daya Sakti Timber Corporation - PT Trikorindotama Wanakarya
DIVISI PERKEBUNAN
- PT Jaya Agra Wattie
DIVISI TRANSPORTASI
- PT Berlian Laju Tanker Tbk - PT Arpeni Pratama Ocean Line - PT Kutai Pratama Perkasa - PT Hanoman Sakti Pratama - PT Lambang Jaya Barito - PT Kapuas Raya Pratama
DIVISI PERTAMBANGAN
- PT Alas Watu Utama - PT Wira Penta Kencana - PT Astaka Dodol
DIVISI PERDAGANGAN
- PT Yasa Setia - Pan Union Co. Ltd. - FEA, Inc.
10. TRANSAKSI – TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perseroan mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa transaksi tersebut dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: a.
2,23% dari jumlah pendapatan usaha pada tahun 2002 merupakan jasa uang tambang, sewa dan perantaraan kapal yang berasal dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Berikut ini adalah pendapatan yang berasal dari pihak hubungan istimewa: (Dalam Ribuan Rupiah) Perusahaan 31 Desember 2002 Pan Union Agencies 13.318.429 PT Arpeni Pratama Ocean Line 4.125.378 Trisari Belawan 1.552.566 Poseidon Elite Navigation 1.400.656 Jumlah 20.397.028
39
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. b.
3,93 % dari jumlah beban usaha atas kapal yang dimiliki dan disewa pada tahun 2002 merupakan beban yang dibayarkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian beban yang dibayarkan kepada pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2002 20.413.182 7.850.293 28.263.475
Perusahaan Pan Union Singapura PT Garuda Mahakam Pratama Jumlah
11. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Perseroan dan anak perusahaan memiliki beberapa kontrak pengangkutan muatan dengan PERTAMINA dengan nilai kontrak sebesar USD 30.000.000 – 31.000.000 per tahun dengan akhir kontrak bervariasi antara tahun 2003-2011. Atas kontrak-kontrak tersebut Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp 260.524.112.957,-, Rp 320.860.511.644,- dan Rp 261.183.725.418,-, masing-masing untuk tahun 2002, 2001 dan 2000. Pada tahun 2002 anak perusahaan tertentu memiliki kontrak pembangunan kapal baru dengan rincian sebagai berikut: •
2 (dua) unit kapal masing-masing dengan bobot mati 8.500 MT dengan Shitanoe Shipbuilding Co. Ltd. Dengan harga pembelian tidak lebih dari JPY 1.700.000.000/kapal.
•
1 (satu) unit kapal dengan bobot mati 8.500 MT dengan Higaki Shipbuilding Co. Ltd. Dengan harga pembelian tidak lebih dari JPY 1.700.000.000.
•
2 (dua) unit kapal masing-masing dengan bobot mati 14.200 MT dengan Asakawa Shipbuilding Co. Ltd. Dengan harga pembelian tidak lebih dari JPY 2.400.000.000/kapal.
Atas kontrak pembangunan kapal baru tersebut anak perusahaan sampai dengan 31 Desember 2002 telah membayar sebesar JPY 593.909.493 yang dicatat sebagai bagian aktiva tetap dalam akun aktiva dalam penyelesaian.
12. KETERANGAN TENTANG PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI Perseroan tidak memiliki perkara yang sedang berjalan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan.
40
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1.
UMUM
Sebagai sebuah negara maritim yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau, Indonesia menjadikan sektor angkutan laut sebagai tulang punggung dalam aktivitas pendistribusian barang. Namun demikian sektor industri angkutan laut dalam negeri secara keseluruhan hanya mampu menyerap 5% sampai 6% saja dari pangsa pasar angkutan laut impor dan ekspor, sisanya diambil oleh perusahaan pelayaran asing (Kompas, 27 Agustus 2002). Meskipun ada Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 1999, serta Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan No. 33 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Usaha Pelayaran (cabotage), perusahaan pelayaran dalam negeri ternyata belum mampu bersaing dengan perusahaan asing. Yang terjadi selama ini justru persaingan tidak sehat antar perusahaan pelayaran dalam negeri sendiri sehingga terjadi kekosongan pasar dan pelayaran asing memanfaatkannya. Departemen Perhubungan RI pernah mengungkapkan bahwa hanya 49% saja dari seluruh perusahaan pelayaran dalam negeri yang memiliki kapal (Kompas, 28 September 2001) dan dari persentase tersebut hanya 7% saja yang memiliki armada dengan ukuran diatas 5.000 GT (gross ton). Sisanya hanya melakukan kegiatan keagenan saja tanpa memiliki kapal. Hal ini jelas akan sangat berdampak buruk bagi industri pelayaran nasional. Hal ini berakibat daya angkut kapal nasional hanya mencapai 54% dari angkutan laut domestik, selebihnya 46% kargo diangkut oleh kapal perusahaan asing. Untuk angkutan perdagangan luar negeri, kapal nasional memberikan porsi yang jauh lebih sedikit yaitu sekitar 3%, sedangkan 97% ekspor impor nasional dilakukan oleh kapal asing (Suara Pembaruan, 7 Oktober 1998). Besarnya pangsa muatan yang dikuasai oleh pihak asing menyebabkan sektor ini mengalami defisit transaksi berjalan sebesar 50% dari jumlah seluruh defisit negara yang berkisar antara USD 9-10 miliar pada tahun terakhir (Suara Pembaruan, 27 Oktober 1998). Menurut Laporan INSA (Indonesian National Shipowner Association) Maret 2000, besarnya jumlah kargo domestik pada tahun 1996 adalah sebesar 170 juta ton/m3 sedangkan untuk ekspor impor adalah sebesar 337 juta ton/m3. Proyeksi kargo tersebut sampai tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1996 (Aktual) Domestik: Kargo (juta ton/m3) Uang tambang (Rp trilyun) Ekspor Impor: Kargo (juta ton/m3) Uang tambang (milyar dollar AS) Sumber: Interim Report OCDI - Japan (diolah)
2003
2008
2018
170 4,2
273 6,8
442 11,0
724 18,0
337 10
467 14
767 23
2.033 60
Berdasarkan pelaksanaan prinsip perairan tertutup (cabotage) maka Indonesia mempunyai potensi untuk menguasai minimal 90% angkutan domestik dan 40% ekspor impor sehingga angkutan laut mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional (Suara Pembaruan, 27 Oktober 1998). Melihat besarnya pertumbuhan dan potensi kargo yang dapat diangkut oleh kapal-kapal Indonesia maka untuk dapat mencapai target penguasaan pangsa pasar di atas, pelayaran Indonesia masih memerlukan penambahan armada yang cukup besar.
2.
PRODUKSI
Produk jasa utama yang diberikan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah jasa angkutan laut untuk muatan cair. Berikut ini adalah tabel volume angkutan dan pendapatan tahunan Perseroan dan Anak Perusahaan periode 1998-2002:
41
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Jenis Muatan
2002
2001
Minyak dan Gas*
Tonase (MT) 4.915.071 4.835.122 % Pertumbuhan 1.65 2.06 Kimia Cair Tonase (MT) 4.934.215 4.221.670 % Pertumbuhan 16.88 93.45 Aspal Tonase (MT) 136.210 145.845 % Pertumbuhan (6.61) 52.10 Minyak Nabati** Tonase (MT) 312.551 307.275 % Pertumbuhan 1.72 89.52 JUMLAH Tonase (MT) 10.298.047 9.509.911 % Pertumbuhan 8.29 32.49 * Volume angkutan minyak dan gas tidak mempengaruhi pendapatan Perseroan dan mengangkut muatan tersebut disewakan. **
2000
1999
1998
4.737.544 2.970.921 59.46 76.36 2.182.321 2.099.098 3.96 11.61 95.890 101.834 (5.84) 13.15 162.136 172.661 (6.10) (3.29) 7.177.891 5.344.514 34.30 39.40 Anak Perusahaan karena semua
1.684.592 (28.42) 1.880.794 19.27 90.003 (1.90) 178.542 107.20 3.833.931 (6.67) kapal untuk
Pada tahun 1997-1998 volume angkutan dan pendapatan dari minyak nabati mengalami penurunan karena tingginya pajak ekspor CPO.
Khusus untuk angkutan muatan kimia cair, menurut The Drewry Chemical Carrier Quarterly edisi kuartal pertama 2003, perdagangan bahan kimia cair melalui laut untuk kawasan Asia Tenggara termasuk Jepang adalah 16,76 juta ton pada tahun 2002, 15,36 juta ton pada tahun 2001 dan 14,23 juta ton pada tahun 2000. Dengan demikian, dengan memperhatikan daerah operasi kapal-kapal Perseroan untuk angkutan kimia cair, pangsa pasar Perseroan dan Anak Perusahaan untuk muatan kimia cair adalah: Perdagangan antar kawasan (ton) Volume Angkut Perseroan (ton) Pangsa Pasar Perseroan
2000 14.231.000 2.182.321 15,33%
2001 15.358.000 4.221.670 27,49%
2002 16.757.000 4.934.215 29,45%
Sedangkan untuk angkutan minyak dan gas, seluruh unit kapal tanker milik Perseroan untuk jenis ini disewa oleh Pertamina dimana Perseroan menyewakan total 10 (sepuluh) unit kapal dengan berbagai jenis dan ukuran. Sampai dengan tahun 2002, Pertamina memiliki 31 (tiga puluh satu) unit kapal tanker milik dan menyewa 108 (seratus delapan) unit kapal tanker dari perusahaan pelayaran lain yang semuanya terdiri dari berbagai jenis dan ukuran.
3.
KEGIATAN USAHA
Perseroan dan Anak Perusahaan bergerak di bidang angkutan laut, khususnya angkutan muatan cair dan gas. Jenis muatan cair dan gas yang diangkut oleh armada Perseroan dan Anak Perusahaan antara lain: • • • • • • •
Minyak (mentah, hitam, bahan bakar dan jenis lain) Pelumas (dasar dan tambahan) Kimia cair (organik dan anorganik) Gas cair (LPG, Propylene, Propane dan gas-gas lain yang bertekanan) Minyak nabati atau hewani (tingkat makanan dan industri) Mollases Aspal cair
Berdasarkan jenis aktivitasnya, kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan dapat dikategorikan menjadi beberapa bidang usaha yaitu: 1.
Penyewaan kapal (ships chartering) Pada bidang usaha ini, Perseroan menyewakan kapal-kapal milik kepada pihak ketiga secara Short Term Time Charter, Medium Term Time Charter, Long Term Time Charter dan penyewaan kapal kosong dengan opsi membeli (Bare Boat Hire Purchase). Pelanggan utama Perseroan dalam bidang usaha ini adalah Pertamina, dimana sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Anak Perusahaan menyewakan 10 (sepuluh) unit kapal tanker, yaitu MT Anjasmoro, MT Brotojoyo, MT Gas Indonesia, MT Ontari, MT Pergiwo, MT Gandini, MT Gandari, MT Dewayani, MT Dewi Sri, dan MT Asian Asphalt.
2.
Pengoperasian kapal (ships operations) Pada bidang usaha ini Perseroan menyewakan ruang muatan kapal kepada pihak ketiga. Kapal yang dioperasikan adalah kapal-kapal milik Perseroan serta kapal yang disewa dari pihak ketiga. Muatan yang diangkut berasal dari spot market dan Contract of Affreightment (COA). COA merupakan kontrak pengangkutan dengan jumlah muatan tertentu untuk periode waktu tertentu. Beberapa pelanggan utama Perseroan dalam bidang usaha ini adalah Celanese Pte Ltd, ExxonMobil, Optimal Group, Sabic South East Asia, Styrindo Mono Indonesia, Tatsumi Marine, dan Shell. Untuk bidang usaha ini, Perseroan dan Anak Perusahaan, menyewakan ruang muatan kapal-kapal yang dimilikinya, selain yang disewakan kepada Pertamina.
42
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 3.
Jasa keagenan kapal (ships agency) Kapal-kapal asing yang mengunjungi pelabuhan di Indonesia diwajibkan untuk menunjuk perusahaan Indonesia untuk bertindak selaku agen. Pada bidang usaha ini Perseroan bertindak sebagai agen bagi banyak dari kapal-kapal asing tersebut. Beberapa perusahaan pelayaran terkemuka di dunia yang armadanya sering melakukan aktivitas bisnis di pelabuhan Indonesia telah menunjuk Perseroan sebagai agen untuk mengurus perijinan, pelabuhan dan pemasokan keperluan-keperluan kapal seperti bahan bakar, air tawar, suku cadang, perbaikan dan lain-lain. Selain memberikan kontribusi yang cukup menguntungkan bagi pendapatan Perseroan, kegiatan keagenan ini juga akan memperluas jaringan kerja sama Perseroan dengan perusahaan pelayaran di luar negeri. Beberapa pelanggan utama Perseroan dalam bidang usaha ini adalah Anthony Veder Singapore, Asia Petrochem, Badak NGL, Cargill, Chemsea, dan Chemstar Shipping.
4.
Jasa pengawakan kapal (crew manning) Kualitas sumber daya manusia untuk awak kapal khususnya dari Indonesia sudah memiliki reputasi yang baik di kalangan industri pelayaran. Perseroan dalam hal ini bertindak sebagai agen rekrutmen dan seleksi bagi para awak kapal yang nantinya akan ditempatkan pada kapal pihak ketiga sesuai dengan permintaan pemilik kapal. Merupakan kewajiban dari Perseroan untuk melatih dan mendidik setiap awak kapal yang telah terikat kontrak dengan Perseroan agar mereka dapat bersaing dengan awak kapal asing lainnya. Beberapa pelanggan utama Perseroan dalam bidang usaha ini adalah Pan Union Shipping, NYK Shipmanagement, dan Berlian Aspalindo S.A.
5.
Jasa manajemen kapal (ships management) Perusahaan pemilik kapal dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu seringkali mengalihkan manajemen kapalnya kepada pihak ketiga yang dianggap mampu. Perseroan yang telah memiliki, mengoperasikan dan dengan manajemen sendiri mengendalikan hampir 40 kapal sejak tahun 1980, memberikan jasa manajemen kapal kepada pihak ketiga melalui suatu kontrak. Jasa manajemen kapal yang diberikan mulai dari teknikal, keamanan, nautikal, pengawakan sampai administrasi dan keuangan. Beberapa pelanggan utama Perseroan dalam bidang usaha ini adalah Pan Union Shipping dan Berlian Aspalindo S.A.
Berdasarkan kategori Pendapatan Usaha diatas, Pendapatan Usaha Perseroan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Kegiatan Usaha 1998 1999 2000 2001 2002 Penyewaan Kapal Pengoperasian Kapal Jasa Keagenan Kapal Jasa Pengawakan Kapal Jasa Manajemen Kapal Jumlah
245.440.383.559 270.424.396.357 365.498.819.690 518.208.901.686 588.729.507.027 229.346.187.957 233.643.419.177 261.183.725.418 350.962.723.415 314.708.688.678 15.768.126.861 7.737.437.265 7.911.101.943 9.091.094.355 7.285.455.999 1.465.928.420 719.332.695 705.228.132 887.455.684 948.886.603 737.917.895 3.667.643.988 492.020.626.797 512.524.585.494 635.298.875.183 879.888.093.035 915.340.182.295
Dari kelima Kegiatan Usaha diatas, kegiatan pengoperasian kapal memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Usaha Perseroan yang paling besar mencapai 64,3% lalu diikuti oleh kegiatan penyewaan kapal sebesar 34,4%, kegiatan keagenan kapal sebesar 0,8%, jasa manajemen kapal sebesar 0,4% dan terakhir jasa pengawakan kapal sebesar 0,1%. Berdasarkan kepemilikan aktiva produktif (kapal), kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan, juga dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu Pendapatan Usaha yang diperoleh melalui: 1.
Kapal Yang Dimiliki. Melalui kapal-kapal yang dimiliki, Perseroan dan Anak Perusahaan memperoleh pendapatan dalam bentuk Penyewaan Kapal (ships chartering) dan Pengoperasian Kapal (ships operations), seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Perkembangan Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang diperoleh melalui Kapal yang Dimiliki selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Kegiatan Usaha 1998 1999 2000 2001 2002
Penyewaan Kapal Pengoperasian Kapal Jumlah
229.346.187.957 233.643.419.177 261.183.725.418 350.962.723.415 294.078.217.478 236.533.339.289 240.965.235.277 311.262.588.537 388.386.324.626 383.392.433.047 465.879.527.246 474.608.654.454 572.446.313.955 739.349.048.041 677.470.650.525
43
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 2.
Kapal Yang Disewa. Melalui kapal-kapal yang disewa dari pihak ketiga, Perseroan dan Anak Perusahaan juga memperoleh pendapatan dalam bentuk Penyewaan Kapal (ships chartering) dan Pengoperasian Kapal (ships operations). Perkembangan Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang diperoleh melalui Kapal yang Disewa selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Kegiatan Usaha 1998 1999 2000 2001 2002
Penyewaan Kapal Pengoperasian Kapal Jumlah
3.
8.907.044.270 8.907.044.270
29.459.161.080 29.459.161.080
20.630.471.200 54.236.231.153 129.822.577.060 205.337.073.980 54.236.231.153 129.822.577.060 225.967.545.180
Jasa Perantara Perkapalan. Dalam Jasa Perantara Perkapalan, pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan diperoleh dalam bentuk Jasa Keagenan Kapal (ships agency) dan Jasa Pengawakan Kapal (crew manning). Perkembangan Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang diperoleh melalui Jasa Perantara Perkapalan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam Rupiah) Kegiatan Usaha 1998 1999 2000 2001 2002
Jasa Keagenan Kapal Jasa Pengawakan Kapal Jumlah
4.
15.768.126.861 1.465.928.420 17.234.055.281
7.737.437.265 719.332.695 8.456.769.960
7.911.101.943 705.228.132 8.616.330.075
9.091.094.355 887.455.684 9.978.550.039
7.285.455.999 948.886.603 8.234.342.602
Jasa Penyimpanan. Untuk Jasa Penyimpanan, merupakan pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengoperasian dan manajemen kapal (ships management). Perkembangan Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan yang diperoleh melalui Jasa Penyimpanan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: Kegiatan Usaha
Jasa Manajemen Kapal
1998
1999
2000
-
-
-
2001 737.917.895
(dalam Rupiah) 2002 3.667.643.988
Bila dilihat dari masing-masing pelanggan, Pertamina memberikan kontribusi terbesar yaitu 28,8% lalu diikuti oleh Celanese Pte Ltd sebesar 5,94%, ExxonMobil sebesar 5,88 dan sisanya dari pelanggan lain dengan kontribusi dibawah 5%. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam melakukan Kegiatan Usaha, sejak tahun 1997 Perseroan telah mendirikan departemen Riset dan Pengembangan yang cakupan kerjanya melingkupi bidang pemasaran, operasi, sumber daya manusia dan keuangan. Biaya yang dikeluarkan untuk tujuan Riset dan Pengembangan ini rata-rata adalah Rp 550 juta per tahun. Kondisi persaingan untuk bidang usaha Jasa Pelayaran Angkutan Laut khususnya untuk muatan cair sangat bervariasi yang banyak ditentukan oleh faktor jenis muatan, besarnya kapal dan umur kapal. Tetapi secara umum, di bidang angkutan bahan kimia cair intra-Asia, Perseroan memiliki armada yang terbesar bila dibandingkan dengan pesaing lainnya yang banyak berasal dari perusahaan pelayaran di Jepang dan Eropa. Tabel berikut menjelaskan posisi Perseroan dalam kepemilikan kapal tanker angkutan muatan kimia cair untuk intra-Asia pada akhir tahun 2002: Kapasitas Angkut Armada Kapal (DWT)
Nama Perusahaan
PT Berlian Laju Tanker Tbk Stolt Nielsen Tatsumi Marine Tokyo Marine Odfjell Koyo Kaiun Lain-lain TOTAL Sumber: Drewry Chemical Quarterly 2002
44
170.325 166.282 134.897 118.303 119.358 110.238 1.024.377 1.843.780
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Sedangkan di bidang angkutan minyak mentah dan bahan bakar minyak untuk Pertamina, Perseroan merupakan pemilik kapal di Indonesia dengan kapasitas angkut yang terbesar bila dibandingkan dengan perusahaan pelayaran nasional lainnya. Tabel berikut menjelaskan posisi Perseroan dalam kepemilikan kapal tanker angkutan minyak pada akhir tahun 2002: Kapasitas Angkut Armada Kapal (DWT)
Nama Perusahaan
PT Berlian Laju Tanker Tbk Humpuss Intermoda Arpeni Pratama Ocean Line Tankindo/Samudera Indonesia Lain-lain TOTAL Sumber: Pertamina Charter List - 2002
4.
230.766 118.500 96.348 37.334 1.955.670 2.438.618
PEMASARAN DAN OPERASI KAPAL
Pemasaran Ruang muatan kapal Perseroan dan Anak Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri sesuai dengan keragaman permintaan dan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan sistem pemasaran terpadu. Jaringan pemasaran Perseroan dan Anak Perusahaan mencakup pusat pasar perdagangan muatan cair di beberapa kota besar dunia, seperti di Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, dan Korea. Transaksi yang dilakukan merupakan transaksi dalam mata uang asing. Mengangkut dengan selamat, kompetitif dan tepat waktu merupakan motto kerja Perseroan dan Anak Perusahaan. Daerah operasi armada kapal Perseroan dan Anak Perusahaan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan dan perkembangan kilang-kilang minyak, bahan kimia, gas cair, dan lain-lain di dalam dan di luar negeri, meliputi: •
Di dalam negeri, meliputi seluruh wilayah perairan Indonesia termasuk Indonesia bagian timur yang terdapat banyak kilang dan depot minyak, petrokimia, serta molasses.
•
Di negara anggota ASEAN, meliputi Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.
•
Di negara Asia Timur dan Timur Jauh, mencakup Hongkong, Jepang, Korea, Taiwan, Cina Daratan, dan India.
Jenis kontrak yang dilayani Perseroan dan Anak Perusahaan dewasa ini antara lain : 1.
Kontrak pengangkutan untuk sekali pelayaran (spot charter) Perjanjian sewa menyewa untuk satu kali perjalanan dengan rute dan muatan tertentu.
2.
Kontrak pengangkutan untuk rute tertentu dengan jaminan kuantitas/volume angkutan dan periode waktu tertentu (contract of affreightment). Perjanjian sewa menyewa antara pemilik barang dan pemilik kapal untuk suatu rute tertentu dengan jaminan kuantitas angkutan tertentu.
3.
Kontrak sewa berjangka (time charter). Perjanjian sewa menyewa atas kapal berdasarkan basis waktu. Jenisnya adalah: STTC (Short Term Time Charter - jangka pendek kurang dari 2 tahun), MTTC (Medium Term Time Charter - jangka menengah antara 2-5 tahun), LTTC (Long Term Time Charter - jangka panjang lebih dari 5 tahun), dan penyewaan kapal kosong dengan opsi membeli (Bare Boat Hire Purchase).
Armada Perseroan dan Anak Perusahaan Pada awal berdirinya di tahun 1981, Perseroan hanya memiliki dan menyewakan 2 kapal tanker minyak. Dari tahun ke tahun, armada Perseroan dan Anak Perusahaan terus berkembang hingga saat ini telah memiliki 28 unit kapal tanker. Armada Perseroan dan Anak Perusahaan terdiri dari kapal-kapal modern dan berumur cukup muda dengan rata-rata umur tertimbang kapal sekitar 8,5 tahun. Secara rinci, armada yang dimiliki Perseroan dan Anak Perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut :
45
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
Nama Kapal Armada Perseroan 1. Anjasmoro 2. Asian Asphalt 3. Fatmawati 4. Gas Indonesia 5. Gas Jawa (d/h. Putri Ayu) Armada Anak Perusahaan 6. Bauhinia 7. Brotojoyo 8. Cempaka 9. Cendanawati 10. Dewayani 11. Dewi Madrim 12. Dewi Sri 13. Dragonaria 14. Eglantine 15. Erowati 16. Gandini 17. Indradi 18. Jembawati 19. Kunti 20. Larasati 21. Mustokoweni 22. Ontari 23. Pergiwo 24. Setyawati 25. Tirtasari 26. Ulupi 27. Wulansari 28. Yanaseni (d/h. Benetnasch) Jumlah
Kapasitas Tahun (DWT) Pembuatan
Jenis Kapal
Status
Keterangan
6.035 3.746 2.850 3.067 3.765
1980 1991 1977 1990 1989
Tanker BBM Tanker Aspal Tanker Kimia Tanker LPG Tanker LPG
Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik
Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan
5.851 88.460 7.477 3.159 3.557 1.377 3.557 6.555 6.555 6.688 31.114 13.944 6.688 3.984 3.665 3.199 18.520 36.403 3.189 5.600 6.688 11.055 9.202 305.951
1997 1981 1997 1997 1999 1987 1999 1998 1998 1999 1998 1993 1999 1992 1991 1991 1993 1993 1994 1997 1999 1992 1992
Tanker Kimia Tanker Minyak Mentah Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker BBM Tanker Kimia Tanker BBM Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker BBM Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker BBM Tanker Minyak Mentah Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia
Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik Hak Milik
Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan Diasuransikan
Selain itu, Perseroan juga mengoperasikan satu tanker kimia dari perusahaan afiliasi PT Garuda Mahakam Pratama yaitu MT Aspalindo dengan bobot mati 3.894 DWT dan menyewa 6 (enam) unit kapal tanker dari pihak ketiga dengan rincian: Nama Kapal 1. Gandari 2. Rengganis 3. Sutra Tiga 4. Sutra Empat 5. Sutra Lima 6. Danum Jumlah
Kapasitas (DWT) 31.114 3.667 8.614 7.804 8.450 7.959 67.608
Tahun Pembuatan 1998 1993 1992 1991 1995 1990
Jenis Kapal
Status
Tanker BBM Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia
Hak Sewa Hak Sewa Hak Sewa Hak Sewa Hak Sewa Hak Sewa
Sehingga jumlah kapal yang dioperasikan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan adalah 35 (tiga puluh lima) unit kapal tanker. Pada tahun 2002 sampai dengan awal tahun 2003, Perseroan telah menandatangani kontrak pembangunan 6 (enam) unit kapal tanker baru yang semuanya dibangun pada galangan kapal di Jepang dengan total nilai kontrak sebesar 10,614 milyar Yen. Keenam unit kapal tersebut adalah kapal tanker kimia dengan ukuran 8.500 sampai 14.200 DWT dengan rincian sebagai berikut: Nama Kapal Hull No. S-1233 Hull No. S-1235 Hull No. S-537 Hull No. S-538 Hull No. S-558 Hull No. S-1686
Kapasitas (DWT) 8.500 8.500 14.200 14.200 8.500 8.700
Jenis Kapal Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia Tanker Kimia
46
Selesai Dibangun Maret 2004 Juni 2004 Oktober 2004 Februari 2005 November 2003 Januari 2004
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Pada awal tahun 2003 Perseroan telah menambah jumlah armadanya dengan membeli 2 (dua) unit kapal tanker yang terdiri dari 1 (unit) kapal tanker minyak mentah dengan kapasitas 88.640 DWT yang diberi nama MT Brotojoyo dan 1 (unit) kapal tanker gas dengan kapasitas 3.765 DWT yang diberi nama MT Gas Jawa.
Kantor Cabang Perseroan telah membuka kantor cabang utama di Merak dengan jaringan kerja meliputi daerah Anyer, Cilegon, dan Bojonegara. Kota Merak dipilih sebagai cabang utama karena daerah ini dan sekitarnya telah berkembang menjadi kawasan industri yang potensial, khususnya industri petrokimia dengan tanki-tanki timbun bahan kimia cair yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, Perseroan juga telah membuka satu kantor cabang baru di Dumai. Selain itu, Perseroan juga mendapat manfaat dengan dibukanya kantor perwakilan dari salah satu perusahaan afiliasi PT Garuda Mahakam Pratama di Tanjung Balai Karimun karena perairan Karimun adalah satu dari dua perairan di Asia yang diperbolehkan untuk kegiatan pemindahan muatan dari kapal ke kapal atau STS (Ship To Ship Transfer). Dengan adanya kantor cabang dan kantor perwakilan afilasi tersebut, Perseroan memiliki kesempatan yang luas untuk berperan sebagai agen (ships agency) dari kapal asing yang melakukan aktivitas STS di perairan tersebut.
5.
STRATEGI USAHA
Untuk mengantisipasi perkembangan perdagangan dan situasi pasar baik dalam maupun luar negeri, maka Perseroan dan Anak Perusahaan telah mengambil strategi usaha yang antara lain dengan menerapkan sistem pola wilayah operasi regional yang sesuai dan tepat guna yaitu membagi daerah operasi menjadi empat daerah sebagai berikut: 1.
Wilayah Operasi Dalam Negeri (Domestic Operation Area) Pada daerah operasi ini kapal-kapal difokuskan untuk dioperasikan di dalam negeri untuk mengangkut minyak mentah, bahan bakar minyak, bahan bakar gas, kimia cair, minyak nabati dan molasses.
2.
Wilayah Operasi Lingkar Dalam Selatan (Southern Inner Circle Operation Area) Pada daerah operasi ini kapal-kapal difokuskan untuk mengangkut muatan dari dan ke negara-negara Asia Tenggara sampai ke India.
3.
Wilayah Operasi Lingkar Dalam Utara (Northern Inner Circle Operation Area) Kapal-kapal pada daerah operasi ini difokuskan di negara-negara Timur Jauh, seperti Korea, Cina, Taiwan, Jepang dan Hongkong.
4.
Wilayah Operasi Lingkar Luar (Outer Circle Operation Area) Kapal-kapal pada daerah operasi ini difokuskan pada kombinasi antara daerah operasi lingkar dalam utara dan selatan dimana terjadi perdagangan silang di antara negara-negara Timur Jauh dan Asia Tenggara.
Dengan strategi pembagian pola daerah operasi tersebut di atas, maka setiap peluang yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk terus meningkatkan pangsa pasar muatan kapal Perseroan dan Anak Perusahaan di dalam dan di luar negeri. Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan juga telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi pada aktivitas bisnis yang dilakukan seperti program aplikasi komputer terpadu dalam penanganan pemasaran, pengoperasian kapal, sistem penunjang administrasi dan komunikasi. Saat ini, Perseroan dan Anak Perusahaan juga sedang mempelajari dan menjajaki kemungkinan-kemungkinan pengembangan penerapan teknologi untuk peningkatan efisiensi agar posisi Perseroan dan Anak Perusahaan dalam peta persaingan semakin kuat.
47
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
6.
PROSPEK USAHA
Angkutan Kimia Cair Pasar angkutan kimia cair untuk kapal tanker saat ini sedang mengalami peningkatan tetapi juga berfluktuasi yang disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi pasar secara bersamaan. Walaupun peningkatan ini dapat memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan Perseroan, perubahan freight rate belum dapat dikatakan pulih sepenuhnya. Faktor ini dipengaruhi oleh kenyataan bahwa jatuhnya freight rate pada tahun-tahun yang lalu tidak banyak mempengaruhi perdagangan kimia cair. Prediksi untuk tahun ini, permintaan akan ruang angkut kimia cair akan terus berkembang dengan di-indikasikan oleh membaiknya industri kimia cair yang ikut mendorong aktivitas perdagangan. Tetapi hal ini tidak berarti semuanya berjalan mulus, tahun 2003 ini penambahan kapasitas ruang angkut meningkat cukup pesat dengan adanya penambahan 103 kapal baru dengan total kapasitas 1,9 juta DWT. Sehingga ada kecenderungan penyewa kapal akan lebih memilih untuk menggunakan kapal-kapal baru, terlebih dengan adanya peraturanperaturan yang semakin ketat dalam hal umur kapal. Oleh karena itu pada tahun 2003 ini juga diperkirakan akan meningkat jumlah kapal-kapal yang akan menjadi besi tua. Untuk jangka panjang, Timur Tengah merupakan target ekspansi produksi petrokimia dengan paling sedikit 15 juta ton per tahun tambahan kapasitas baru untuk produksi ethylene dan turunannya. Sebagian besar dari produksi ini akan ditujukan untuk pasar ekspor sehingga faktor pengangkutan dan logistik menjadi perhatian utama bagi para produsen. Oleh karena itu industri pelayaran termasuk Perseroan harus cepat menangkap peluang tersebut dengan rencana jangka panjang dan terus memantau perubahan yang terjadi. Aktifitas Perdagangan dan Produksi Bahan Kimia Cair Beberapa macam bahan kimia cair yang terdiri dari kimia organik, kimia anorganik, minyak nabati (vegetable oils), minyak hewani (animal oils) dan lemak (fats) akan mengalami peningkatan produksi untuk tahun-tahun mendatang terutama setelah selesainya beberapa sentra produksi di Timur Tengah, Korea Selatan, Thailand dan China. Selama 20 tahun terakhir, produksi bahan kima cair memperlihatkan kecenderungan peningkatan yang konsisten seperti yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Aktivitas Perdagangan Kimia Cair Melalui Angkutan Laut Periode 1982 – 2002 60
120 O rg a n ik N a b a ti, H e w a n i, L e m a k
50
100
In o rg a n ik L a in -L a in
40
80
T o ta l
30
60
20
40
10
20
0
TOTAL
Dalam Jutaan Ton
a.
0 1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
Sumber: The Drewry Chemical Quarterly, 1st Quarter 2003 Untuk bahan kimia organik, berdasarkan majalah Oil & Gas Journal akan terjadi peningkatan untuk beberapa jenis bahan yaitu propylene sebesar 0,68 juta ton di tahun 2003 dan benzene sebesar 0,68 juta ton sampai tahun 2004 yang mayoritas berasal dari Iran dan China. Untuk produk ethylene, selama lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan produksi 23,5 juta ton per tahun yang berasal dari tambahan kapasitas pada negara-negara di Timur Tengah (38%, terutama berasal dari Iran dan Qatar), Asia Timur (22%, terutama berasal dari China), Amerika Latin (14%) dan Asia Selatan (8,1%, terutama dari India). Prediksi peningkatan produksi bahan kimia organik tersebut tidaklah berlebihan mengingat peningkatan yang terjadi pada tambahan kapasitas produksi untuk masing-masing bahan kimia organik di beberapa negara seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
48
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Tambahan Kapasitas Produksi Bahan Kimia Organik Periode 2002 – 2008 Bahan Kimia 2002 2003 2004 Ethylene 2,65 8,86 5,47 Methanol 0,86 3,57 Ammonia (Anhydrous) 1,63 0,68 1,24 Urea 0,63 0,96 2,24 Polyethylene 0,29 2,52 0,32 HDPE 0,46 1,34 Polypropylene 0,64 0,67 Ethyl Benzene 0,66 0,35 0,36 Teraphthalic Acid 0,82 1,05 Xylene-p 0,43 0,75 Lain-Lain 2,28 3,66 1,73 TOTAL 10,92 22,75 13,45 st Sumber: The Drewry Chemical Quarterly, 1 Quarter 2003
2005 5,97 7,62 2,26 0,50 0,65 2,71 19,71
2006 2,19 0,83 0,65 0,45 0,34 0,68 5,14
(dalam juta barrel per hari) 2007 2008 TOTAL 0,99 0,83 26,96 12,88 0,73 6,54 3,83 3,78 2,25 0,30 1,95 1,87 1,87 1,83 11,06 1,29 1,56 74,82
Untuk bahan kimia anorganik, peningkatan terbesar berasal dari bahan amonia. Berdasarkan survey dari Oil & Gas Journal (November 2002), penambahan kapasitas produksi amonia di dunia akan meningkat sampai 6,5 juta ton pada tahun 2008. Penambahan ini dilakukan secara bertahap dengan prediksi sebagai berikut: 2002 2003 Kapasitas Produksi Amonia 1,63 0,68 Sumber: The Drewry Chemical Quarterly, 1st Quarter 2003
2004 1,24
(dalam Jutaan Ton per tahun) 2005 2008 2,26 0,73
Venezuela merupakan negara penghasil amonia terbesar di dunia yang memiliki pangsa pasar mencapai 34%, lalu diikuti oleh Australia 12%, Trinidad & Tobago (12%), Iran (11%), India (8%), Vietnam (7%), China (5%) dan Indonesia (3%). Dalam kategori minyak nabati, palm oil merupakan komoditi yang paling menonjol mengingat volume permintaan dunia untuk produk ini sedemikian besarnya tetapi produksinya masih terpusat di Asia Tenggara terutama di Indonesia dan Malaysia. Terbatasnya produksi palm oil dari kedua negara ini selama tahun 2002 menyebabkan kenaikan harga palm oil terutama pada kuartal pertama tahun 2003. Ketergantungan dunia yang semakin meningkat untuk produk ini memberikan keuntungan bagi para produsen. Diperkirakan pada awal tahun ini produksi palm oil dunia akan menurun ke 5,7 juta ton dari 7,1 ton pada pertengahan tahun 2002. Di Indonesia, produksi palm oil meningkat 1,1 juta ton di tahun 2002. Tetapi karena kebutuhan dalam negeri yang juga meningkat, volume ekspor masih jauh bila dibandingkan dengan Malaysia. Target ekspor palm oil dari Indonesia adalah ke China dan India, yang masing-masing meningkat 5% dan 20% pada tahun 2002.
b.
Penyediaan Kapal Angkutan Kimia Cair Pada akhir tahun 2002, total kapal pengangkut kimia cair memiliki jumlah 1.716 unit dengan volume total 24,43 juta DWT. Pertumbuhan jumlah kapal selama tahun tersebut tidak begitu besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu hanya sebesar 1,2%. Walaupun demikian mulai tahun 2003 ini diperkirakan akan terjadi peningkatan yang cukup signifikan, jumlah kapal baru yang sedang dibangun mencapai 155 unit dengan total volume 3,32 juta DWT atau 13,6% dari total unit kapal dunia. Grafik berikut ini menggambarkan kondisi permintaan, penyediaan, volume kapal baru dan volume scrap kapal bekas dalam 5 (lima) tahun terakhir:
49
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perkembangan Permintaan, Penyediaan, Volume Kapal Baru dan Volume Scrap Kapal Bekas Periode 1998 - 2002 30,000
Supply Demand
25,000
New Delivery Scrap
Dalam DWT
20,000
15,000
10,000
5,000
1998
1999
2000
2001
2002
Sumber: The Drewry Chemical Quarterly, 1st Quarter 2003
Dalam 18 bulan kedepan, kapal pengangkut kimia akan meningkat 2,431 juta DWT menjadi 26,861 DWT atau meningkat 10%. Selama 5 tahun terakhir peningkatan volume ruang angkut rata-rata per tahun adalah sebesar 4%, tetapi mulai tahun ini diperkirakan peningkatan armada kapal akan mencapai lebih dari 7% per tahunnya. Peningkatan volume paling besar terjadi pada kapal dengan ukuran 20.000 sampai 30.000 DWT yaitu sekitar 17% dan untuk ukuran 10.000 sampai 20.000 DWT akan meningkat sebesar 13% sedangkan sisanya akan berkembang secara stabil kurang dari 10%. c.
Perkembangan Uang Tambang (Freight Rate) Untuk Pasar Kimia Tahun 2002 belum memberikan sinyal positif untuk peningkatan freight rate yaitu hanya sekitar 7% sampai 9%. Kecelakaan kapal yang terjadi pada tahun lalu menyebabkan banyaknya peraturan-peraturan baru yang akan dikeluarkan dalam waktu mendatang. Umur kapal dan kualitas kapal akan menjadi fokus utama dalam industri pelayaran angkutan muatan cair, sehingga akan semakin sulitnya untuk lolos dari inspeksi dan dikhawatirkan akan terjadi diskriminasi terhadap kapal-kapal yang telah berumur lebih dari 20 tahun. Hal ini akan mengakibatkan penyewa lebih melirik kapal dengan umur yang lebih muda sehingga dapat terjadi peningkatan freight rate untuk kapal-kapal dengan umur yang relatif muda sedangkan bagi kapal dengan umur mendekati 20 tahun harus lebih berusaha keras untuk memperoleh sertifikasi yang ketat sebelum dapat menikmati freight rate yang sama.
Angkutan Minyak Mentah dan Produk Turunannya. Selama satu tahun terakhir ini merupakan tahun yang kurang menggembirakan bagi para pemilik kapal angkutan minyak. Penurunan permintaan minyak dan produksi produk turunannya mempengaruhi penurunan freight rate untuk angkutan ini. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat ditambah lagi dengan kejadian WTC 11 September 2001 lalu telah menekan laju pertumbuhan ekonomi ke titik dasar. Arah menuju perbaikan telah terlihat sejak semester pertama tahun 2002 tetapi terjadinya kasus-kasus Enron dan Worldcom di Amerika Serikat telah menghilangkan kepercayaan investor sehingga laju pertumbuhan melambat kembali tidak seperti apa yang diharapkan. Walaupun demikian untuk tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan yang cukup besar akibat kumulatif tahun 2002 yang belum terealisasi. Untuk prospek domestik Indonesia, angkutan untuk minyak mentah dan produk turunannya masih didominasi oleh Pertamina. Peningkatan permintaan terhadap produk turunan minyak setiap tahunnya dan peningkatan ekspor minyak mentah dari dalam negeri memberikan peluang yang sangat besar bagi Perseroan untuk dapat memenuhi semua kebutuhan jasa pengangkutan tersebut. Pada tahun 2003 ini diperkirakan Pertamina akan menawarkan tender bagi pengadaan 8 unit kapal tanker dengan berbagai ukuran diluar 12 unit kapal yang telah ditenderkan sejak tahun lalu dengan pola bare boat hire purchase (BBHP).
50
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. a.
Pasar Minyak Mentah dan Turunannya Pasar minyak mentah dan turunannya masih berada dalam fluktuasi yang kurang menguntungkan dengan laju pertumbuhan yang lambat perekonomian dunia yang menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap minyak, ditambah lagi dengan ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah terutama di negara Irak yang dapat menyebabkan berkurangnya pasokan minyak dunia. Produksi minyak dunia pada tahun 2001 adalah 76,9 juta barrel per hari atau meningkat 0,2 juta barrel per hari dari tahun 2000. Selama tahun 2001 negara-negara anggota OPEC telah mengurangi produksinya sebesar 5 juta barrel per hari, dimana hal ini juga diikuti oleh negara-negara non anggota OPEC. Tingkat produksi dunia selama semester pertama tahun 2002 masih tetap rendah yaitu 27,78 juta barrel per hari untuk anggota OPEC dan 47,7 juta barrel per hari untuk non anggota OPEC. Dari sisi konsumsi minyak, dalam tahun 2001 terjadi peningkatan hanya 0,21% dibandingkan dengan tahun 2000 menjadi 75,9 juta barrel per hari. Peningkatan akan konsumsi minyak sangat dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian dunia, sehingga konsumsi pada tahun 2002 terlihat masih stagnan berada pada tingkat 75,06 juta barrel per hari. Apa yang akan terjadi di tahun 2003 diperkirakan akan semakin membaik dengan asumsi perang Irak cepat selesai sehingga produksi minyak dunia tidak terganggu. Berikut ini adalah grafik permintaan dan produksi minyak dunia sampai tahun 2007: Perkembangan dan Proyeksi Permintaan dan Produksi Minyak Dunia Periode 2000 – 2007 88 86 84
Konsumsi
Dalam Jutaan Barrel
Produksi 82 80 78 76 74 72 70 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber: The Drewry Annual Tanker Market, Review & Forecast 2002
b.
Pasar Kapal Angkutan Minyak Armada kapal pengangkut minyak dunia saat ini berjumlah 2.920 unit dengan total volume 274 juta DWT. Jumlah ini telah mengalami penurunan yang cukup drastis sejak tahun 2001. Walaupun demikian, sejak tahun 2002 volume kapal pengangkut minyak akan terus bertambah dengan banyaknya jumlah kapal yang sedang dalam pembangunan. Tingkat scrap yang tidak seimbang dengan pengadaan kapal baru diperkirakan akan terjadi peningkatan volume sebesar 28,6% dari total volume saat ini atau sebesar 20 juta DWT. Tetapi peningkatan yang signifikan ini tidak menjadi kenyataan setelah beberapa pemilik kapal menarik kembali pembangunan kapalnya sehingga pertumbuhan volume angkut diperkirakan kembali normal. Permintaan akan kapal minyak mencerminkan kebutuhan akan transportasi minyak lewat laut yang banyak dipengaruhi oleh harga minyak itu sendiri dan harga uang tambang. Oleh karena itu permintaan pengangkutan akan berfluktuasi bersamaan dengan fluktuasi harga minyak mentah dan juga ketersediaan volume ruang pengangkutan. Tetapi hal ini biasanya hanya berpengaruh pada pengangkutan dengan basis spot atau sewa jangka pendek. Sedangkan untuk basis sewa jangka panjang akan selalu stabil selama periode sewa. Grafik di bawah ini memperlihatkan permintaan dan penawaran untuk kapal pengangkut minyak sampai tahun 2007:
51
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perkembangan dan Proyeksi Permintaan dan Penawaran Kapal Pengangkut Minyak Periode 1997 – 2007 400,000 Demand 350,000
Supply
Dalam Ribuan DWT
300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber: The Drewry Annual Tanker Market, Review & Forecast 2002
Perkembangan Harga Uang Tambang (Freight Rate) Untuk Angkutan Minyak Berdasarkan tingkat aktivitas ekspor dan impor untuk produk turunan minyak, selama satu tahun terakhir ini memperlihatkan perkembangan yang cukup baik dengan total volume pengangkutan sebesar 149,2 juta ton. Walaupun demikian tingkat freight rate ternyata tidak mengikuti perkembangan perdagangan minyak karena dipengaruhi oleh pasar minyak mentah yang cenderung melemah. Hal ini juga berlaku untuk kapal pengangkut minyak mentah, terlalu banyak kapal tetapi terlalu sedikit produksi minyak. Tingkat freight rate jatuh selama awal tahun 2002 dan baru pada akhir 2002 terlihat sinyal perbaikan dengan semakin meningkatnya harga minyak, tetapi hal ini tentu saja harus diikuti oleh peningkatan produksi oleh OPEC dan non OPEC, walaupun kenyataannya dengan terjadinya perang Irak menyebabkan meningkatkan kekhawatiran akan terhambatnya produksi minyak dunia dalam waktu yang cukup lama. Gambar berikut adalah indikasi dari perkembangan freigth rate untuk angkutan minyak mentah dan produk turunannya pada beberapa daerah operasi: Perkembangan dan Proyeksi Tingkat Freight Rate Untuk Angkutan Minyak Mentah Periode 1997 – 2007 35,000 Caribs-USES 30.000 DWT 30,000
Med-NEW 30.000 DWT AG-Japan 60.000 DWT
25,000 USD per DWT
c.
20,000
15,000
10,000
5,000
0 1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
Sumber: The Drewry Annual Tanker Market, Review & Forecast 2002
52
2007
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Perkembangan dan Proyeksi Tingkat Freight Rate Untuk Produk Turunan Minyak Mentah Periode 1997 – 2007 60,000 Caribs-USES 60.000 DWT Caribs-USES 80.000 DWT
50,000
Med-Med 80.000 DWT NEW-NEW 80.000 DWT
USD per DWT
40,000
30,000
20,000
10,000
0 1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber: The Drewry Annual Tanker Market, Review & Forecast 2002
7.
ASURANSI
Perseroan dan Anak Perusahaan terus menerus melakukan langkah proaktif untuk menekan risiko terjadinya kecelakaan di laut dengan cara melakukan pemeliharaan dan perawatan kapal dengan baik dan teratur sehingga kondisi kapal selalu dalam keadaan prima, melengkapi kapal-kapal dengan peralatan navigasi yang canggih, dan meningkatkan kualitas awak kapal melalui pelatihan-pelatihan. Namun, kecelakaan masih saja dapat terjadi yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan manusia maupun kesalahan teknis. Untuk itu Perseroan dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan hampir semua kapalnya melalui broker asuransi L. C. H. (S) Pte. Ltd., dan sisanya melalui Sompo Japan Insurance Inc. Jenis-jenis asuransi yang ditanggung adalah: 1.
Hull and Machinery, Increased Value dan Anticipated Owner Interest Asuransi ini melindungi Perseroan dan Anak Perusahaan terhadap kemungkinan kerugian akibat kerusakan lambung dan mesin kapal. Nilai total pertanggungan maksimum sebesar USD 344.600.000 dengan premi sebesar USD 678.280 untuk periode Mei 2002 hingga Mei 2003.
2.
War Risk Asuransi ini melindungi Perseroan dan Anak Perusahaan terhadap kemungkinan kerugian yang terjadi karena adanya perang. Nilai total pertanggungan maksimum sebesar USD 344.600.000 dengan premi sebesar USD 130.027 untuk periode Mei 2002 hingga Mei 2003.
3.
Freight Demurrage and Defense Asuransi ini melindungi Perseroan dan Anak Perusahaan terhadap kemungkinan kerugian akibat persengketaan masalah pembayaran dengan pemilik kargo. Pertanggungannya berupa bantuan konsultasi hukum dengan premi sebesar USD 67.500 untuk periode Pebruari 2003 hingga Pebruari 2004.
4.
Protection and Indemnity Asuransi ini melindungi Perseroan dan Anak Perusahaan terhadap kemungkinan kerugian terhadap pihak ketiga akibat pengoperasian kapal misalnya pencemaran laut akibat kecelakaan yang terjadi dan penyusutan muatan. Nilai pertanggungan sebesar USD 1.000.000.000 per kecelakaan dengan premi sebesar USD 583.591 untuk periode Pebruari 2003 hingga Pebruari 2004.
8.
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran yang ditimbulkan oleh pengoperasian kapal-kapal tanker, International Maritime Organization (IMO), suatu badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui salah satu komisinya yaitu Marine Environment Protection Comittee, telah mengeluarkan sejumlah konvensi internasional. Salah satu konvensi tersebut adalah Marine Pollution 73/78 (MARPOL) yang mengatur cara-cara
53
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. pencegahan pencemaran oleh minyak, bahan kimia cair berbahaya, bahan kemasan berbahaya dan limbah atau sampah kapal lainnya. Pemerintah di negara-negara anggota IMO seperti Indonesia berkewajiban mengontrol pelaksanaan konvensi seperti MARPOL baik terhadap kapalnya sendiri (Flag State Duties), terhadap kapal asing yang memasuki pelabuhannya (Port State Duties), dan terhadap pengawasan pantainya (Coastal State Duties). Perseroan dan Anak Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan konvensi-konvensi tersebut, termasuk MARPOL. Ini dibuktikan dengan diperolehnya Sertifikasi International Safety Management Code (ISM Code) dari Nippon Kaiji Kyokai Jepang sejak 28 Januari 1997 dan dari Biro Klasifikasi Indonesia sejak 26 Januari 1998.
54
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
IX.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2002, 2001, 2000, 1999 dan 1998, yang telah diaudit oleh auditor independen Hans Tuanakotta & Mustofa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (lihat Bab XV tentang Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan). NERACA KONSOLIDASI Uraian AKTIVA Aktiva Lancar Investasi Saham Aktiva Tetap - Bersih Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Hutang Lain-Lain Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
(Dalam Jutaan Rupiah) 1999 1998
2002
2001
2000
466.523 2.277 2.015.738 106.370 2.590.908
420.505 2.430 2.811.004 56.227 3.290.166
351.729 957 2.482.002 104.377 2.939.065
229.712 9.589 1.971.929 31.133 2.242.363
302.377 8.201 1.683.949 396.237 2.390.764
322.720 1.270.289 -
533.828 1.649.506 25.154
475.264 1.538.936 60.888
271.219 1.233.944 87.773
364.837 1.273.433 99.209
997.899 2.590.908
1.081.678 3.290.166
863.977 2.939.065
272 649.155 2.242.363
485 652.800 2.390.764
2002 915.340 719.861 196.479 106.505
2001 879.888 592.828 287.060 112.831
2000 635.299 443.772 191.527 25.451
57 54
56 55
LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI Uraian Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba Bersih Laba per Saham: Dasar Dilusian Keterangan:
(Dalam Jutaan Rupiah) 1999 1998 512.525 492.021 339.284 307.497 173.240 184.524 132.642 74.540
14 -
72 -
45 -
•
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
•
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
•
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar dan dilusian tahun 2002, 2001, 2000, 1999 dan 1998 telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh dari pemecahan saham pada bulan Januari 2002. Pada tahun 2000, harga pelaksanaan efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif lebih besar dari harga pasar yang terjadi selama tahun 2000, 1999 dan 1998 sehingga efek berpotensi saham tersebut tidak dimasukan dalam perhitungan laba per saham dilusian pada tahun 2000, 1999 dan 1998.
RASIO-RASIO PENTING Uraian RASIO PERTUMBUHAN (%) Pendapatan Usaha Laba Usaha Laba Bersih Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Ekuitas
2002
2001
4,03 (31,55) (5,61) (21,25) (27,87) (7,75)
38,50 49,88 343,31 11,94 6,43 25,20
55
2000 23,95 10,56 (80,81) 31,07 23,22 33,09
1999 4,16 6,12 77,95 (6,21) (8,33) (0,56)
1998 349,67 368,40 260,55 225,31 230,57 212,08
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
RASIO USAHA (%) Laba Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Laba Usaha Terhadap Rata-Rata Aktiva Laba Usaha Terhadap Rata-Rata Ekuitas Laba Bersih Terhadap Pendapatan Usaha Laba Bersih Terhadap Rata-Rata Aktiva Laba Bersih Terhadap Rata-Rata Ekuitas
21,47 6,68 18,90 11,64 3,62 10,24
32,62 9,22 29,51 12,82 3,62 11,60
30,15 7,39 25,32 4,01 0,98 3,36
33,80 7,48 26,61 25,88 5,73 20,38
37,50 11,81 42,81 15,15 4,77 17,30
144,56 61,48
78,77 67,12
74,01 70,60
84,70 71,05
82,88 72,69
159,64
204,17
240,18
245,43
266,23
RASIO KEUANGAN (%) Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Jangka Pendek Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Terhadap Jumlah Ekuitas
56
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
X.
EKUITAS
Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002, 2001 dan 2000 berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independen Hans Tuanakotta & Mustofa dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (lihat Bab XV tentang Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan) Uraian
2002
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Agio Saham Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Bagian Kerugian Minoritas di atas Modal Disetor Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan Saldo Laba Saham Diperoleh Kembali Jumlah Ekuitas
2001
917.280 258.512 249.854
917.280 256.501 247.040
(2.433) -
(dalam jutaan Rupiah) 2000
(12.966)
917.280 229.323 214.386 -
105.624 473.729 (87.387) 997.899
288.060 390.430 (87.387) 1.081.678
(1.450) 136.429 285.289 863.977
Tahun 2000 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 32 tanggal 21 Desember 2000 yang dibuat oleh Suprapta, S.H., Pengganti dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2000 para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk memberi kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk meningkatkan modal ditempatkan/disetor Perseroan dari semula Rp 229.323.190.000,- (dua ratus dua puluh sembilan milyar tiga ratus dua puluh tiga juta seratus sembilan puluh ribu Rupiah) menjadi sebanyak-banyaknya Rp 290.472.000.000,- (dua ratus sembilan puluh milyar empat ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) serta selanjutnya untuk mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) anggaran dasar Perseroan, yaitu setelah dana dari Penawaran Umum Terbatas III dan pelaksanaan waran yang diterbitkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum II telah diterima oleh Perseroan. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 31 Desember 2000, yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan adalah sebesar Rp 229.323.190.000,Tahun 2001 Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham, Perseroan telah mengeluarkan saham baru dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 53.958.150 saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham. Terdapat Pelaksanaan Waran sejumlah 397.762 saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 39 tanggal 28 Mei 2001 dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No.C-01875 HT.01.04.TH.2001 tanggal 12 Juni 2001, Dewan Komisaris Perseroan telah memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula Rp 229.323.190.000,- (dua ratus dua puluh sembilan milyar tiga ratus dua puluh tiga juta seratus sembilan puluh ribu Rupiah) menjadi Rp 256.302.265.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tiga ratus dua juta dua ratus enam puluh lima ribu Rupiah). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam akta No. 20 tanggal 9 Oktober 2001 dari Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk membeli kembali (buy back) saham Perseroan yang telah dikeluarkan di Bursa sebanyak-banyaknya 51.260.453 saham atau bila telah mencapai sejumlah 10% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh. Harga rata-rata pembelian kembali saham pada tahun 2001 sebesar Rp. 1.693,Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Dewan Komisaris No. 16 tanggal 10 Desember 2001 yang dibuat oleh Russyanita Widyadeviati, S.H., pengganti dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang Laporan Perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 12 Desember 2001 No. C-15505 HT.01.04.TH.2001, Dewan Komisaris Perseroan memutuskan
57
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan/disetor Perseroan dari semula sebanyak 512.604.530 (lima ratus dua belas juta enam ratus empat ribu lima ratus tiga puluh) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 256.302.265.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tiga ratus dua juta dua ratus enam puluh lima ribu Rupiah) menjadi sebanyak 512.738.292 (lima ratus dua belas juta tujuh ratus tiga puluh delapan ribu dua ratus sembilan puluh dua) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 256.369.146.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tiga ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu Rupiah). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam Akta No. 42 tanggal 26 Desember 2001 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan untuk melakukan pemecahan saham (stock split) dimana setiap saham dengan nilai nominal Rp 500 dipecah menjadi Rp 125 per saham yang efektif berlaku pada tanggal 25 Januari 2002. Jumlah saham yang beredar di masyarakat setelah pemecahan saham meningkat menjadi 1.846.969.168 saham. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.43 tanggal 26 Desember 2001 yang dibuat oleh Russyanita Widyadeviati, S.H., Pengganti dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta, yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22 Januari 2002 No. C-01160 HT.01.04.TH.2002, struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Modal Dasar
: Rp 917.280.000.000,- (sembilan ratus tujuh belas milyar dua ratus tujuh puluh juta Rupiah) yang terbagi atas 7.338.240.000 (tujuh milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta dua ratus empat puluh ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp.125,- (seratus dua puluh lima Rupiah).
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
: Rp 256.369.146.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tiga ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu Rupiah) yang terbagi atas 2.050.953.168 (dua milyar lima puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu seratus enam puluh delapan) saham.
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 31 Desember 2001, yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan adalah sebesar Rp 256.501.146.000,Tahun 2002 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Dewan Direksi No.20 tanggal 21 Pebruari 2002 yang dibuat oleh Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta, yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 5 Maret 2002 No. C-03610 HT.01.04.TH.2002, Dewan Komisaris Perseroan memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebanyak 2.050.953.168 (dua milyar lima puluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu seratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya berjumlah Rp 256.369.146.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tiga ratus enam puluh sembilan juta seratus empat puluh enam ribu Rupiah) menjadi 2.053.795.168 (dua milyar lima puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu seratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 256.724.396.000,(dua ratus lima puluh enam milyar tujuh ratus dua puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu Rupiah). Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.40 tanggal 25 April 2002 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta, yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 2 Mei 2002 No. C-07616 HT.01.04.TH.2002, Dewan Komisaris Perseroan telah memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebanyak 2.053.795.168 (dua milyar lima puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu seratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 256.724.396.000,- (dua ratus lima puluh enam milyar tujuh ratus dua puluh empat juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu Rupiah) menjadi sebanyak 2.057.120.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus dua puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 257.140.058.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh juta lima puluh delapan ribu lima ratus Rupiah). Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.14 tanggal 3 Mei 2002 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, Dewan Komisaris memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebanyak 2.057.120.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus dua puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 257.140.058.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh juta lima puluh delapan ribu lima ratus Rupiah) menjadi 2.057.170.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal saham seluruhnya sebesar Rp 257.146.308.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh enam juta tiga ratus delapan ribu lima ratus Rupiah). Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 25 tanggal 31 Maret 2003 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, Dewan Komisaris memutuskan untuk menyetujui peningkatan
58
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. modal ditempatkan / disetor Perseroan dari semula sebanyak 2.057.170.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal saham seluruhnya sebesar Rp 257.146.308.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh enam juta tiga ratus delapan ribu lima ratus Rupiah) menjadi sebanyak 2.068.092.468 (dua milyar enam puluh delapan juta sembilan puluh dua ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 258.511.558.500,- (dua ratus lima puluh delapan milyar lima ratus sebelas juta lima ratus lima puluh delapan ribu lima ratus Rupiah). Terdapat pelaksanaan Waran sejumlah 16.083.300 saham dengan nilai nominal Rp 125,- per saham. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 31 Desember 2002, yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan adalah sebesar Rp 258.511.558.500,-. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 25 tanggal 31 Maret 2003 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, Dewan Komisaris memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan / disetor Perseroan dari semula sebanyak 2.057.170.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal saham seluruhnya sebesar Rp 257.146.308.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh enam juta tiga ratus delapan ribu lima ratus Rupiah) menjadi sebanyak 2.068.092.468 (dua milyar enam puluh delapan juta sembilan puluh dua ribu empat ratus enam puluh delapan) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 258.511.558.500,- (dua ratus lima puluh delapan milyar lima ratus sebelas juta lima ratus lima puluh delapan ribu lima ratus Rupiah).
59
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XI.
PERPAJAKAN
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia Pemegang Obligasi perlu memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, khususnya Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.6 Tahun 2002 tanggal 23 Maret 2002 tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga dan Diskonto Obligasi Yang Diperdagangkan Dan/Atau Dilaporkan Perdagangannya di Bursa Efek dan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.121/KMK.03/2002 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemotongan Pajak Penghasilan atas Bunga dan Diskonto Obligasi yang Dilaporkan Perdagangannya di Bursa Efek, penghasilan yang diterima atau diperoleh perdagangannya di Bursa Efek dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: •
atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 20% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran pajak Berganda (P3B) yang berlaku, bagi Wajib pajak Penduduk/berkedudukan di luar negeri. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah brutobunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi
•
atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar 20% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, bagi Wajib Pajak Penduduk/berkedudukan di luar negeri. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nominal di atas harga prolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accured interest)
•
atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar 20% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, bagi Wajib Pajak Penduduk/berkedudukan di luar negeri. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak; 1.
Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia;
2.
Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
3.
Reksadana yang terdaftar pada BAPEPAM selama 5 tahun sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha
Pemotongan Pajak Penghasilan atas bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan diluar Bursa dan tidak dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek, tetap dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan sebagaimana berdasarkan pasal 23 atau pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI ATAS BIAYANYA SENDIRI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAKNYA MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.
60
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XII.
PENJAMINAN EMISI EFEK
Berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 3 tanggal 4 April 2003 dan Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 53 tanggal 30 April 2003, yang keduanya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini, telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang" sebesar bagian penjaminannya masing-masing atas dasar kesanggupan penuh (full commitment) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah). Perjanjian ini merupakan perjanjian lengkap, yang menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian ini dan setelah ini tidak ada perjanjian lain yang dibuat oleh pada pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini. Susunan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut: Jumlah Penjaminan (Rp) Rp 301.000.000.000,Rp 17.000.000.000,Rp 318.000.000.000,-
Persentase (%) 88,53% 5,00% 93,53%
1. PT ARTHA SECURITIES Tbk. 2. PT BALI SECURITIES 3. PT DANPAC SEKURITAS 4. PT DONGSUH KOLIBINDO SECURITIES 5. PT HARITA KENCANA SECURITIES 6. PT INDO PREMIER SECURITIES 7. PT KRESNA GRAHA SEKURINDO 8. PT MANDIRI SEKURITAS 9. PT MEGA CAPITAL INDONESIA 10. PT PRATAMA PENAGANARTA 11. PT RIFAN FINANCINDO SEKURITAS 12. PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA SUB TOTAL
Jumlah Penjaminan (Rp) Rp 1.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 2.000.000.000,Rp 5.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 1.000.000.000,Rp 3.000.000.000,Rp 3.000.000.000,Rp 2.000.000.000,Rp 22.000.000.000,-
Persentase (%) 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,29% 0,59% 1,47% 0,29% 0,29% 0,88% 0,88% 0,59% 6,47%
TOTAL PENJAMINAN EMISI OBLIGASI
Rp
Penjamin Pelaksana Emisi Efek 1. PT DANATAMA MAKMUR 2. PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS SUB TOTAL Penjamin Emisi Efek
340.000.000.000,-
100,00
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-48/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000. Para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
61
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Auditor Independen: Hans Tuanakotta & Mustofa Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Wisma Antara Lt. 12 Jl. Medan Merdeka Selatan 17 Jakarta 10110 Fungsi utama Auditor Independen dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Auditor Independen merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Audit yang dilakukan oleh Auditor Independen meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor independen bertanggung-jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan. Notaris: Amrul Partomuan Pohan, SH., LL. M. Jl. Wolter Mongisidi No. 7 Kebayoran Baru Jakarta 12110 Fungsi utama Notaris dalam rangka Penawaran Umum ini adalah membuat akta-akta perjanjian seperti Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan Wali Amanat, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek serta bertanggung-jawab atas sahnya akta-akta yang dibuat. Konsultan Hukum: William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31, Menteng Jakarta 10310 Sesuai dengan standar profesi dan Undang-Undang Pasar Modal yang berlaku, ruang lingkup tugas Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum ini adalah melakukan penelaahan secara cermat dan seksama atas segala aspek hukum Perseroan serta memberikan pendapat dari segi hukum yang obyektif atas Perseroan. Pemeriksaan aspek hukum atas Perseroan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan prinsip keterbukaan sehingga memberikan informasi kepada masyarakat dan mendukung pernyataan serta informasi yang dimuat dalam prospektus, khususnya yang berkaitan dengan hukum. Konsultan hukum bertanggung-jawab atas pendapat yang diberikan mengenai aspek hukum. Wali Amanat: PT Bank Mandiri (Persero) Plaza Mandiri Lt. 21 Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 36-38 Jakarta 12190 Tugas utama Wali Amanat adalah mewakili kepentingan dan bertindak atas nama Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat emisi Obligasi dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. PT Bank Mandiri (Persero) yang bertindak sebagai Wali Amanat tidak memiliki fasilitas kredit dengan Perseroan.
62
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
63
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XV.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN
79
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1.
UMUM
Obligasi berjumlah nominal keseluruhan sebesar Rp 340.000.000.000,- (tiga ratus empat puluh milyar Rupiah) yang saat ini ditawarkan bernama "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang", dan diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan tentang Obligasi yang akan diuraikan ini menggunakan definisi yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan ringkasan dari ketentuan dan persyaratan pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Pada Penitipan Kolektif dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan bunga Obligasi yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dimana 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah pokok yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yaitu pada tanggal 28 Mei 2008. Pelunasan pokok maupun pembayaran bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Konfirmasi tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis dalam hubungannya untuk menerima pelunasan pokok, pembayaran bunga Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) dan kelipatannya. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan dan Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.
2.
BUNGA
Obligasi ini memberikan pilihan bunga yang dikehendaki, yaitu : Obligasi Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai tahun ke-5 (lima), sebesar sebesar 14,75% per tahun. Obligasi Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 14,75% per tahun untuk tahun ke-1 (satu) dan tingkat bunga mengambang untuk tahun ke-2 (dua) hingga ke-5 (lima) yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga terakhir Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan atau apabila tidak tersedia akan digunakan rata-rata tingkat bunga deposito berjangka waktu 3 (tiga) bulan dari Bank Central Asia, Bank Permata dan Bank Buana Indonesia, sebelum penentuan tingkat suku bunga mengambang, ditambah marjin sebesar 2,5% per tahun, dengan batas atas (tingkat bunga maksimal) sebesar 16,75% per tahun dan batas bawah (tingkat bunga minimal) sebesar 12,75% per tahun.
123
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Tingkat bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya, maka pembayaran akan dilakukan pada hari bursa berikutnya. Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
3.
Keterangan Bunga Obligasi Pertama Bunga Obligasi Kedua Bunga Obligasi Ketiga Bunga Obligasi Keempat Bunga Obligasi Kelima Bunga Obligasi Keenam Bunga Obligasi Ketujuh Bunga Obilgasi Kedelapan Bunga Obligasi Kesembilan Bunga Obligasi Kesepuluh Bunga Obligasi Kesebelas Bunga Obligasi Keduabelas Bunga Obligasi Ketigabelas Bunga Obligasi Keempatbelas Bunga Obligasi Kelimabelas Bunga Obligasi Keenambelas Bunga Obligasi Ketujuhbelas Bunga Obligasi Kedelapanbelas Bunga Obligasi Kesembilanbelas Bunga Obligasi Keduapuluh
Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi 28 Agustus 2003 28 November 2003 28 Februari 2004 28 Mei 2004 28 Agustus 2004 28 November 2004 28 Februari 2005 28 Mei 2005 28 Agustus 2005 28 November 2005 28 Februari 2006 28 Mei 2006 28 Agustus 2006 28 November 2006 28 Februari 2007 28 Mei 2007 28 Agustus 2007 28 November 2007 28 Februari 2008 28 Mei 2008
JAMINAN
Obligasi ini tidak didukung oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh kekayaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada mapun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan atas Obligasi ini, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan yang telah ada maupun yang akan ada, sesuai dengan Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari. Manakala pada suatu waktu selama jangka waktu Obligasi, peringkat Obligasi berada di bawah peringkat idBBB berdasarkan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO, maka Perseroan berkewajiban menyerahkan jaminan kepada segenap Pemegang Obligasi yang diwakili oleh Wali Amanat, yaitu berupa: 1.
Jaminan dalam bentuk penyerahan hak milik secara fidusia atas tagihan piutang (receivables) yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui anak perusahaan Perseroan dan berasal dari kegiatan usaha tertentu dari Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan; sebagaimana sumber atau asal dari tagihan piutang tersebut disepakati bersama oleh Perseroan dan Wali Amanat; dan atau
2.
Jaminan dalam bentuk hipotek atas kapal yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui anak perusahaan Perseroan; sebagaimana kapal tersebut ditetapkan bersama oleh Perseroan dan Wali Amanat; dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut: (i).
Selama jangka waktu Obligasi, jaminan sebagaimana yang dimaksud di atas harus tetap mempunyai nilai minimal sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari nilai nominal Obligasi yang terhutang;
(ii). Jaminan sebagaimana yang dimaksudkan di atas akan dilangsungkan dengan persyaratan dan ketentuan yang lazim berlaku bagi penjaminan secara fidusia atas tagihan piutang tersebut serta persyaratan dan ketentuan yang lazim berlaku bagi hipotek atas kapal; sebagaimana yang dapat disetujui oleh Wali Amanat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; (iii). Jaminan sebagaimana yang dimaksud di atas telah diserahkan kepada Wali Amanat paling lambat dalam waktu 60 (enampuluh) Hari terhitung sejak tanggal Perseroan menerima surat permintaan penyerahan jaminan dari Wali Amanat; dan atau
124
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 3.
Jaminan dalam bentuk gadai atas rekening penampungan (escrow account) yang akan menampung dana yang jumlahnya harus disediakan dan ditingkatkan oleh Perseroan sebesar 10% (sepuluh persen) per tahun dari jumlah nominal Obligasi yang terhutang, yang dihitung sejak terjadinya penurunan peringkat Obligasi menjadi di bawah idBBB, dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
4.
Penyetoran dana ke dalam rekening penampungan (escrow account) tersebut setiap tahunnya akan dilakukan dalam 4 (empat) tahap, masingmasing sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah nominal Obligasi yang terhutang, yaitu pertama kalinya 14 (empatbelas) Hari setelah terjadinya penurunan peringkat Obligasi tersebut dan selanjutnya berturut-turut setiap 3 (tiga) bulan berikutnya;
5.
Rekening penampungan (escrow account) tersebut dibuka atas nama Perseroan pada bank yang disetujui bersama oleh Perseroan dan Wali Amanat;
6.
Apabila Perseroan terlambat menyetorkan dana ke dalam rekening penampungan (escrow account) sebagaimana yang ditentukan di atas, maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan;
7.
Penyerahan gadai atas rekening penampungan (escrow account) tersebut harus telah diberikan oleh Perseroan dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah terjadinya penurunan peringkat Obligasi menjadi di bawah peringkat idBBB;
8.
Penyerahan gadai atas rekening penampungan (escrow account) tersebut dilakukan dengan syarat batal, sehingga gadai tersebut menjadi batal dengan sendirinya menurut hukum tanpa untuk itu diperlukan lagi suatu surat atau keputusan dari pihak yang berwenang dalam bentuk apapun juga, namun sematamata dengan adanya kenyataan bahwa peringkat Obligasi sesuai hasil pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PEFINDO telah naik hingga menjadi berperingkat idBBB atau di atasnya.
(untuk selanjutnya baik jaminan berupa tagihan piutang yang diserahkan hak miliknya secara fidusia, jaminan hipotek atas kapal dan jaminan gadai atas rekening penampungan sebagaimana tersebut di atas cukup disebut dengan "Jaminan"). Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pembuatan akta Jaminan, pendaftaran Jaminan dan eksekusi Jaminan serta biaya lainnya sehubungan dengan Jaminan tersebut menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Perseroan. Perseroan menjamin kepada Wali Amanat bahwa Jaminan yang diberikan sebagaimana dimaksud di atas tidak terikat sebagai tanggungan untuk menjamin suatu hutang lain dan tidak tersangkut dalam suatu perkara, karenanya baik sekarang maupun nanti pada waktunya Wali Amanat tidak akan mendapat tuntutan dan atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan turut mempunyai hak atas Jaminan tersebut. Perseroan tidak akan memindahtangankan, mengalihkan dan atau membebankan Jaminan tersebut kepada pihak lain. Perseroan dengan ini memberi kuasa penuh yang tidak dapat ditarik kembali kepada Wali Amanat dengan hak substitusi untuk mewakili Perseroan dan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan segala tindakan hukum yang Perseroan sendiri sebagai pihak yang berhak atas Jaminan tersebut dapat melakukannya dan yang dianggap perlu oleh Wali Amanat untuk dilakukan guna kepentingan Pemegang Obligasi, tidak ada tindakan yang dikecualikan, termasuk tetapi tidak terbatas pada pemberian instruksi kepada pihak yang berkepentingan dan berwenang mengenai Jaminan, mengambil dan menerima, memindahkan dan memasukkan Jaminan, menerima dan memberikan serta menandatangani semua surat, akta dan dokumen lain yang berkenaan dengan Jaminan dan rekening dalam bank yang bersangkutan, sejauh hal tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundangperundangan. Perseroan wajib memberitahukan kepada Wali Amanat dalam waktu 7 (tujuh) Hari terhitung sejak tanggal penetapan hasil pemeringkatan Obligasi oleh PEFINDO yang mengalami penurunan peringkat menjadi dibawah idBBB. Wali Amanat wajib melepaskan Jaminan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) Hari setelah Wali Amanat menerima bukti tertulis dari Perseroan sehubungan dengan telah meningkatnya peringkat Obligasi menjadi peringkat idBBB atau di atas idBBB.
4.
DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND)
Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini.
125
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
5.
KETENTUAN-KETENTUAN YANG HARUS DIINDAHKAN OLEH PERSEROAN
Sebelum dilunasinya seluruh Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamatan ini, Perseroan berjanji dan mengikat diri, bahwa Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa ijin tertulis Wali Amanat dimana izin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas oleh Wali Amanat. Apabila dalam 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah permohonan ijin tersebut diterima oleh Wali Amanat tidak ada tanggapan dari Wali Amanat maka dianggap disetujui dan apabila Wali Amanat mensyaratkan tambahan dokumen maka jawanban Wali Amanat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah kelengkapan dokumen diterima. 1.
menjaminkan dan atau menggadaikan baik sebagian besar (melebihi 50% (limapuluh persen) dari jumlah kekayaan Perseroan) maupun seluruh harta kekayaan Perseroan dan mengijinkan atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan untuk menjaminkan dan atau menggadaikan baik sebagian besar maupun seluruh harta kekayaan Anak Perusahaan, baik yang telah ada maupun yang ada dikemudian hari, kecuali: a.
agunan atau jaminan Perwaliamanatan;
b.
agunan atau jaminan yang diberikan untuk tujuan-tujuan berikut: i.
tersebut
telah
diberikan
sebelum
ditandatanganinya
Perjanjian
jaminan yang diperlukan untuk mengikuti tender atau deposito, untuk menjamin pembayaran pajak atau untuk pembayaran sewa, selama digunakan dalam usaha Perseroan sehari-hari;
ii. agunan atau aktiva karena adanya pencadangan pajak yang terhutang; iii. agunan atas pengeluaran “Letter of Credit” yang biasa digunakan dalam pembelian barang; iv. agunan untuk pendanaan aktiva dalam rangka kegiatan usaha Perseroan dengan tetap memperhatikan Pasal 6.2 (i) Akta Perjanjian Perwaliamanatan baik atas aktiva yang telah ada maupun aktiva yang akan diperoleh sehubungan dengan pendanaan perolehan aktiva tersebut. 2.
Memberikan dan atau mengijinkan Anak Perusahaan untuk memberikan jaminan kepada pihak lain (penanggungan) atas kewajiban-kewajiban pihak lain tersebut.
3.
Membuat hutang baru yang tidak dijamin dengan aktiva Perseroan diluar dari hutang dalam rangka kegiatan sehari-hari Perseroan (ex hutang dagang) secara langsung maupun tidak langsung untuk: a.
pembayaran kembali pinjaman subordinasi, kecuali apabila pinjaman baru tersebut mempunyai kedudukan subordinasi terhadap Obligasi; atau
b.
tujuan lain kecuali apabila hutang tersebut mempunyai kedudukan pari passu dengan Obligasi, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Pasal 6.2 (i) Akta Perjanjian Perwaliamanatan.
4.
Mengadakan dan atau mengijinkan Anak Perusahaannya melakukan penggabungan, konsolidasi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perseroan dan Anak Perusahaannya dan atau akuisisi yang secara material akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan atau Anak Perusahaan kecuali hal-hal tersebut dilakukan dengan ketentuan bahwa semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya kepada perusahaan penerus (surviving company). Dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus, seluruh kewajiban Obligasi, tersebut dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus dan perusahaan penerus tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk memenuhi kewajiban-kewajiban Obligasi.
5.
Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti Perseroan dan atau memberikan ijin atau persetujuan kepada Anak Perusahaan untuk mengadakan perubahan bidang usaha yang mengakibatkan perubahan terhadap usaha inti Anak Perusahaan dan atau Perseroan.
6.
Menjual, memindahkan, memberikan opsi, waran, atau hak untuk membeli atau mendapatkan saham Anak Perusahaan yang menyebabkan Perseroan kehilangan hak pengendalian atas Anak Perusahaan tersebut kecuali jika dilaksanakan atas dasar harga pasar yang wajar atau pelepasan hak sehubungan dengan penawaran umum saham Anak Perusahaan.
7.
Melakukan penjualan atau pengalihan aktiva yang nilainya melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari seluruh jumlah aktiva Perseroan baik dalam satu transaksi atau rangkaian transaksi dalam satu tahun buku berdasarkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit dengan memperhitungkan pengurangan dan penambahan jumlah aktiva selama tahun buku yang telah berjalan sebagaimana telah dibuktikan oleh Perseroan kepada Wali Amanat.
126
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 8.
Memberikan atau mengijinkan Anak Perusahaan memberikan pinjaman kepada atau melakukan investasi pada pihak lain, kecuali dilakukan sehubungan dengan kegiatan usahanya sehari-hari atau sehubungan dengan pembangunan fasilitas usaha Perseroan dan atau Anak Perusahaan yang bersangkutan.
9.
Mengeluarkan obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari Obligasi.
Selama belum dilunasinya seluruh Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan berkewajiban untuk; 1.
Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwalimanatan dan Perjanjian lainnya sehubungan dengan emisi Obligasi ini.
2.
Menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo yang harus sudah tersedua (in good funds) paling lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang harus telah Efektif dalam rekening KSEI yang ada di Bank Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Jumlah uang tersebut disetorkan kepada Agen Pembayaran dan salinan bukti transfer harus diteruskan kepada Wali Amanat pada hari yang sama. Setelah Agen Pembayaran menerima sejumlah uang untuk pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi, maka Agen Pembayaran wajib memberikan konfirmasi tertulis atas penerimaan dana tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Wali Amanat;
3.
Apabila Perseroan lalai menyetorkan jumlah dana tersebut di atas maka atas kelalaian tersebut Perseroan wajib membayaran denda atas jumlah dana yang wajib dibayar, persentase denda adalah sebesar tingkat bunga Obligasi yang berlaku saat itu. a.
Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa satu bulan adalah 30 (tigapuluh) hari dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tigaratus enampuluh) hari sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut di atas.
b.
Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya.
4.
Memelihara sistem pembukuan dan pencatatan akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang secara umum diterapkan di Indonesia dan memelihara buku-buku serta catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya;
5.
Memberikan kepada Wali Amanat keterangan dan penjelasan yang diminta secara wajar oleh Wali Amanat mengenai hal-hal penting yang berkenaan dengan laporan berkala Perseroan kepada Wali Amanat;
6.
Tidak mengurangi modal dasar dan modal disetor Perseroan.
7.
Menyampaikan kepada Wali Amanat laporan yang disyaratkan yaitu: a.
Laporan keuangan konsolidasi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di BAPEPAM selambatnya 90 (sembilanpuluh) Hari Kalender setelah tanggal tahun buku perusahaan berakhir.
b.
Laporan Keuangan konsolidasi tengah tahunan selambatnya sebagai berikut: i.
30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahunan buku perusahaan berakhir, jika tidak disertai laporan akuntan, atau;
ii. 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahunan buku perusahaan berakhir, jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas atau; iii. 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahunan buku perusahaan berakhir, jika disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. c. 8.
Laporan keuangan triwulan selambatnya 60 (enampuluh) hari sejak tanggal akhir laporan triwulan.
memberitahukan secara tertulis setiap perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan atau laporan tentang perubahan Anggaran Dasar kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang telah diterima baik oleh Menteri Kehakiman Republik indonesia dan telah didaftar di Daftar Perusahaan serta diumumkan dalam Berita Negara, hasil RUPS dan RULBPS.
127
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 9.
Memenuhi kewajiban keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahunan Perseroan dan Anak Perusahaan terakhir yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di BAPEPAM yaitu sebagai berikut; a.
memelihara perbandingan antara kewajiban keuangan dengan modal tidak lebih dari (2,5):(1) (dua koma lima banding satu); kewajiban keuangan berarti semua kewajiban Perseroan yang menimbulkan kewajiban pembayaran bunga dan bagi hasil antara lain: hutang bank, sewa guna usaha, hutang efek konversi, hutang efek dan instrumen pinjaman lainnya dengan mengecualikan hutang usaha, hutang deviden dan hutang pajak.
b.
memelihara perbandingan antara laba sebelum bunga, pajak dan penyusutan/amortisasi dengan beban bunga yang disesuaikan (termasuk bunga yang dikapitalisasikan) tidak kurang dari (2): (1) (dua banding satu).
c.
Memelihara agar setiap saat nilai buku bersih dari aktiva tetap ditambah aktiva lancar dikurangi hutang-hutang berjaminan ditambah kewajiban lancar tidak kurang dari jumlah Terhutang.
10.
Memelihara harta kekayaannya agar tetap dalam keadaan baik dengan persyaratan dan ketentuan ketentuan sebagaimana dilakukan pada umumnya mengenai harta milik dan usaha serupa.
11.
Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat dalam hal Perseroan melaksanakan penjualan atau pengalihan aktiva dengan memperhatikan pasal 6 ayat 1 huruf g Akta Perjanjian Perwaliamanatan.
12.
Memberi ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan halaman halaman yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan untuk melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
13.
Menerbitkan dan menyerahkan Sertipikat Jumbo Obligasi kepada KSEI, untuk kepentingan Pemegang Obligasi sebagai bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Obligasi.
14.
Mendapatkan pemeringkatan peringkat Obligasi dari PEFINDO setiap tahun sekali.
6.
KELALAIAN
Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian atau hal tersebut di bawah ini: 1.
Perseroan lalai membayar kepada Pemegang Obligasi Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; atau
2.
Perseroan lalai melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang berdasarkan pertimbangan Wali Amanat secara material dapat berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau
3.
Perseroan dinyatakan bubar, bubar karena sebab lain, (termasuk penggabungan yang mengakibatkan Perseroan menjadi bubar demi hukum) atau dinyatakan dalam keadaan pailit yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau diberikan penundaan pembayaran hutang oleh badan peradilan yang berwenang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; atau
4.
pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
5.
sebagian besar hak, ijin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak mendapat ijin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau
6.
keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 akta ini; atau;
128
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 7.
Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan dan/atau Anak Perusahaan oleh salah satu krediturnya (cross default) yang berupa pinjaman (debt), baik yang-telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terhutang oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan berdasarkan perjanjian hutang-tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau
8.
Perseroan atau Anak Perusahaan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
7.
RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI
Dalam penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: 1.
2.
3.
RUPO dapat diselenggarakan pada setiap waktu menurut ketentuan dari pasal ini, antara lain untuk maksud sebagai berikut: a.
menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain.
b.
memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.
c.
mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangan yang berlaku.
d.
mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan dengan persetujuan dari Wali Amanat, persetujuan mana tidak dapat tidak diberikan oleh Wali Amanat tanpa disertai alasan yang wajar, mengenai perubahan jangka waktu, suku bunga dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan Obligasi, persyaratan dan ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan.
e.
mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Obligasi yang mewakili sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terhutang, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan KSEI.
f.
mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa Force Majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Wali Amanat.
g.
mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan atau peraturan perundangan yang berlaku.
h.
mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.
Dengan memperhatikan peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku, RUPO dapat diselenggarakan bilamana: a.
Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 3/10 (tiga per sepuluh) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.
b.
Wali Amanat atau BAPEPAM atau Perseroan menganggap perlu untuk mengadakan RUPO.
Wali Amanat harus melakukan pemanggilan untuk RUPO dan menyelenggara-kan RUPO, selambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggal diterimanya surat permintaan tersebut. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat harus
129
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusannya kepada BAPEPAM, selambatnya 21 (dua puluh satu) Hari setelah diterimanya surat permohonan. 4.
5.
Tata Cara RUPO: a.
RUPO dapat diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau ditempat lain dimana Obligasi dicatatkan atau yang disepakati oleh Perseroan dan Wali Amanat.
b.
Panggilan RUPO wajib dimuat sebanyak 3 (tiga) hari berturut-turut di dalam paling sedikit 1(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu tidak kurang dari 17 (tujuhbelas) Hari sebelum diselenggarakan RUPO, dengan ketentuan bahwa jangka waktu 17 (tujuhbelas) Hari dihitung mulai dari dimuatnya pengumuman panggilan tersebut pada waktu pertama kali.
c.
Panggilan harus dengan tegas memuat tanggal, jam, tempat dan acara RUPO.
d.
RUPO diketuai oleh Wali Amanat dan Wali Amanat diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang membuat berita acara RUPO. Dalam hal penggantian Wali Amanat yang diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, RUPO dipimpin oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO, dan Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut harus mempersiapkan acara RUPO dan bahan RUPO serta menunjuk Notaris yang membuat berita acara RUPO.
e.
Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI.
f.
Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat.
g.
Satu Satuan Pemindahbukuan Obligasi memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan No. KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain.
h.
Suara blanko, abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi.
i.
Seluruh Obligasi yang disimpan dalam KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindah bukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO, yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat.
j.
Pada tanggal pelaksanaan RUPO, Perseroan membuat surat pernyataan mengenai Obligasi yang dimilikinya dan/atau-yang dimiliki Afiliasi.
k.
Kecuali biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat pengunduran diri Wali Amanat dimaksud dalam pasal 3 ayat 3.7. akta Perjanjian Perwaliamanatan, biaya pengumuman untuk memanggil RUPO dan mengumumkan hasil RUPO serta penyelenggaraan RUPO termasuk akan tetapi tidak terbatas pada biaya Notaris dan dibebankan kepada Perseroan dan Perseroan berjanji untuk membayarnya.
l.
Atas penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara-RUPO yang dibuat oleh Notaris sebagai alat bukti yang sah dan mengikat Pemegang Obligasi, Wali Amanat dan Perseroan. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dengan memasang pengumuman dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal diselenggarakannya RUPO.
m.
Bilamana dalam RUPO pertama tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO kedua dengan acara yang sama, dalam batas waktu secepatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah RUPO pertama dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang Obligasi sekurangnya 3 (tiga) Hari sebelum RUPO kedua dengan mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
n.
Bilamana dalam RUPO kedua tidak tercapai korum maka dapat diadakan RUPO ketiga dengan acara yang sama, dalam batas waktu secepatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah RUPO kedua dengan ketentuan harus diadakan panggilan ulang kepada Pemegang Obligasi sekurangnya 3 (tiga) Hari sebelum RUPO ketiga dan mengumumkannya paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.
sebagaimana pemasangan semua biaya sewa ruangan
Tanpa mengurangi ketentuan yang tercantum dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek serta peraturan perundangan lainnya:
130
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. a.
Dalam hal terjadi kelalaian sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, dapat diselenggarakan RUPO Khusus untuk memutuskan mengenai pengubahan jumlah Pokok Obligasi, pengubahan tingkat Bunga Obligasi, pengubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk pengubahan Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi menjadi ekuitas Perseroan, pengubahan jangka waktu Obligasi dan pengubahan Perjanjian Perwaliamanatan dalam rangka pengubahan tersebut di atas*, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: i.
RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui oleh sedikitnya ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4. huruf h. Akta Perjanjian Perwaliamanatan.
ii. RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dan disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4 huruf h. Akta Perjanjian Perwaliamanatan. iii. Bilamana RUPO kedua tidak mencapai korum dapat diselenggarakan RUPO ketiga dimana RUPO ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dan disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4. huruf h Akta Perjanjian Perwaliamanatan. RUPO ketiga merupakan RUPO terakhir dalam rangkaian RUPO sebelumnya. * Pengungkapan kalimat tersebut diatas sebagaimana yang tertuang di dalam Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 19 tanggal 12 Mei 2003, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, memiliki makna dan akibat yang sama dengan makna kalimat sebagai berikut ini: RUPO Khusus dapat diselenggarakan untuk memutuskan mengenai pengubahan jumlah Pokok Obligasi, pengubahan tingkat Bunga Obligasi, pengubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk pengubahan Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi menjadi ekuitas Perseroan, pengubahan jangka waktu Obligasi dan pengubahan Perjanjian Perwaliamanatan bilamana Perseroan melakukan kelalaian sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi.
b.
Kecuali alasan yang disebut pada ayat 11.5 huruf a Akta Perjanjian Perwaliamanatan, maka : i.
RUPO dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Pokok Obligasi (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4 huruf h Akta Perjanjian Perwaliamanatan.
ii. RUPO kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili sedikitnya 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Pokok Obligasi (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4 huruf h Akta Perjanjian Perwaliamanatan. iii. RUPO ketiga adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa memperhitungkan korum kehadiran asalkan disetujui-oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dan/atau diwakili dalam RUPO (diluar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi) dengan memperhatikan ayat 11.4 huruf h Akta Perjanjian Perwaliamanatan. RUPO ketiga merupakan RUPO terakhir dalam rangkaian RUPO sebelumnya.
131
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. 6.
Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi, tidak berhak mengeluarkan suara dan kehadirannya tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran.
7.
Perseroan, Wali Amanat dan Pemegang Obligasi harus tunduk, patuh dan terikat pada keputusan yang diambil oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO.
8.
Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 17 ayat 17.2. Akta Perjanjian Perwaliamanatan.
9.
Apabila ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundangan tersebut yang berlaku.
8.
PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK)
Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak satu tahun setelah Tanggal Emisi, dapat melakukan Pembelian Kembali (buy back) atas Obligasi yang belum jatuh tempo. Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada Wali Amanat, selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum RUPO diadakan. Obligasi milik Perseroan yang merupakan hasil Pembelian Kembali dan Obligasi milik Anak Perusahaan tidak memiliki hak suara dan tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran suatu RUPO. Dalam hal Perseroan telah melakukan Pembelian Kembali untuk sebagian atau seluruh Obligasi maka Pembelian Kembali tersebut diaggap sebagai pembayaran kembali sebagian atau seluruh Obligasi. Apabila Perseroan memberlakukan 100% (seratus persen) Pembelian Kembali Obligasi tersebut sebagai pelunasan, maka Perseroan wajib melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat, KSEI, Bursa Efek dan BAPEPAM serta mengumumkannya di dalam 1 (satu) surat kabar harian yang berperedaran nasional selambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pelaporan tersebut di atas. Obligasi yang telah dilunasi sehubungan dengan hal tersebut akan dibatalkan dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali tanpa perlu dinyatakan dalam suatu akta apapun. Dalam hal Obligasi dilunasi untuk sebagian, maka Perseroan akan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah pokok Obligasi yang masih terhutang setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.
9.
PEMBERITAHUAN
Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan: PERSEROAN PT Berlian Laju Tanker Tbk Wisma BSG Lantai 10 Jl. Abdul Muis 40, Jakarta 10160 Telepon (021) 3505390, 3455361 Faksimili (021) 3455362, 3505391, 3505488
WALI AMANAT PT Bank Mandiri (Persero) Plaza Mandiri Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 36-38, Jakarta 12190 Telepon (021) 5245155, 5245161 Faksimili (021) 5263650
10. HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.
132
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XVII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKAT EFEK 1.
HASIL PEMERINGKATAN
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-50/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas OBLIGASI sesuai dengan surat No. 185/PEF-Dir/IV/2003 tanggal 11 April 2003, Obligasi yang diterbitkan Perseroan mendapat peringkat: idA(single A; Positive Outlook)
2.
SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG
idAAA
Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi paling rendah dan berkemampuan paling baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
idAA
Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat rendah dan berkemampuan sangat baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan yang merugikan.
idA
Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi rendah dan berkemampuan baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan sedikit dipengaruhi oleh keadaan yang merugikan.
idBBB
Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi cukup rendah dan berkemampuan cukup baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan cukup peka oleh keadaan yang merugikan.
idBB
Perusahaan atau Efek Hutang yang masih berkemampuan untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun berisiko cukup tinggi dan sangat peka terhadap keadaan yang merugikan.
idB
Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat tinggi dan berkemampuan sangat terbatas untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan.
idCCC
Perusahaan atau Efek Hutang yang tidak berkemampuan lagi untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya.
idD
Efek Hutang yang macet atau Perusahaan yang sudah berhenti berusaha.
Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai "idAA" hingga "idCCC". Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati peringkat yang di atasnya sedangkan tanda kurang (-) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata.
133
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XVIII.
ANGGARAN DASAR PERSEROAN
Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana dituangkan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Obligasi Berlian Laju Tanker 2000 yang diterbitkan di Jakarta tanggal 10 Juli 2000, kecuali pasal yang akan disebutkan berikut ini: Pasal 4 ayat 1 yang telah diubah sesuai dengan Akta No. 43 tanggal 26 Desember 2001 yang dibuat oleh Russyanita Widyadeviati, S.H., Pengganti dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22 Januari 2002 Nomor C-01160 HT.01.04.TH.2002, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat tanggal 27 Pebruari 2002 di bawah No.3126/RUB.09.05/II/2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.35 tanggal 30 April 2002, Tambahan No.301/2002. Pasal 4 ayat 2 yang telah diubah sesuai dengan Akta No. No. 14 tanggal 3 Mei 2002 yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL. M., Notaris di Jakarta, yang laporan perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 14 Mei 2002 Nomor C-08196 HT.01.04.TH.2002, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat tertanggal 13 Agustus 2002 di bawah No.4895/RUB.09.05/VIII/2002 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.84 tanggal 18 Oktober 2002, Tambahan No.943/2002.
MODAL Pasal 4 1.
Modal dasar Perseroan berjumlah Rp.917.280.000.000,- (sembilan ratus tujuh belas milyar dua ratus delapan puluh juta Rupiah), terbagi atas 7.338.240.000 (tujuh milyar tiga ratus tiga puluh delapan juta dua ratus empat puluh ribu) saham atas nama, masing-masing saham bernilai nominal Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah).
2.
Dari Modal Dasar tersebut telah diambil bagian sebanyak 2.057.170.468 (dua milyar lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh ribu empat ratus enam puluh delapan) saham dengan nilai nominal seluruhnya berjumlah Rp 257.146.308.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh enam juta tiga ratus delapan ribu lima ratus Rupiah) yang telah disetor penuh ke dalam kas Perseroan oleh para pemegang saham dengan perincian sebagai berikut: a.
Sejumlah Rp 257.140.058.500,- (dua ratus lima puluh tujuh milyar seratus empat puluh juta lima puluh delapan ribu lima ratus Rupiah) telah disetor sebelumnya sebagaimana ternyata dari Akta tertanggal dua puluh lim aApril dua ribu dua (25-4-2002) nomor 40, yang minuta aktanya dibuat dihadapan saya, notaris;
b.
Sejumlah Rp.6.250.000,- (enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) telah disetor penuh dengan uang tunai kepada Perseroan, sebagaimana ternyata dari 1 (satu) helai bukti setor ke dalam Rekening Bank Perseroan, yang photo-copynya setelah diberi meterai cukup dijahitkan pada minuta akta ini.
134
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan pemesanan pembelian Obligasi adalah: 1. Pemesan Yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. 2. Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan Pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) yang dicetak untuk keperluan ini. Pemesanan pembelian Obligasi yang diajukan dengan menggunakan fotokopi formulir tersebut ataupun bentuk lainnya akan ditolak. 3. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan pemindahbukuan senilai Rp 10.000.000,- atau kelipatannya. 4. Masa Penawaran Obligasi Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal 20 Mei 2003 pukul 09.30 WIB dan ditutup pada tanggal 22 Mei 2003 pukul 16.00 WIB. 5. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XXII Prospektus ini pada tempat dimana Pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO. 6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. 7. Penjatahan Obligasi Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Efek sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing dimana akan dilakukan pada tanggal 26 Mei 2003. 8. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi tersebut, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau dengan bilyet giro atau dengan cek yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Efek melalui Agen Penjualan tempat mengajukan pemesanan. Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek atau bilyet giro yang bersangkutan harus dapat ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 27 Mei 2003 (in good fund) pukul 14.00 WIB. Penyetoran dapat dilakukan langsung kepada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek di: Bank MEGA Cabang Kebon Jeruk Graha Kencana Ground Floor Jl. Perjuangan No. 88, Jakarta – 11530 No. Rekening 01.018.0011.001250 a/n. PT Danatama Makmur Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. 9. Distribusi Obligasi Secara Elektronik Pada tanggal emisi yaitu 28 Mei 2003, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
135
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Efek maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. 10. Pendaftaran Obligasi ke Dalam Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI No. SP-010/PO/KSEI/0403 tanggal 4 April 2003 dan Perubahan I Perjanjian Pendaftaran di KSEI No. SP-004/PIPO/KSEI/0403 tanggal 30 April 2003. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektip di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya tanggal 28 Mei 2003. b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek. c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran bunga, pelunasan pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi. e. Pembayaran bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran bunga maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas bunga adalah Pemegang Rekening yang memiliki Obligasi pada 7 (tujuh) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga (P-7). f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan memperlihatkan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi di Rekening Efek pada hari ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh KSEI mulai hari pertama setelah berakhirnya RUPO. g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI. 11. Pembatalan Penawaran Umum Sebelum dan selama berlangsungnya masa penawaran, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan memiliki hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini bilamana terjadi hal-hal yang disebut dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. 12. Lain-Lain Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
136
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XX.
KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT
Dalam rangka Penawaran Umum "Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang", badan yang bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili para pemegang Obligasi adalah PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero), selanjutnya disebut "Bank Mandiri", telah terdaftar di BAPEPAM sebagai Wali Amanat dengan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tanggal 2 Oktober 1999 sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, telah dibuat Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 2 tanggal 4 April 2003, Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 55 tanggal 30 April 2003, Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 9 tanggal 6 Mei 2003 dan Addendum III Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berlian Laju Tanker II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dan/Atau Mengambang No. 19 tanggal 12 Mei 2003, yang keempatnya dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, SH., LL.M., Notaris di Jakarta, antara Perseroan selaku Perseroan dengan Bank Mandiri selaku Wali Amanat, Umum PT Bank Mandiri (Persero) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.10 tanggal 2 Oktober 1998 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama Perusahaan Perseroan (Perseroan) PT Bank Mandiri atau disingkat PT Bank Mandiri (Persero). Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C2-16561 HT.01.01.Th.98 tanggal 2 Oktober 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan TDP No. 09031827089 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Selatan No. 3264/BH.09.03/X/98 tanggal 9 Oktober 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998, Tambahan No. 6859 Tahun 1998. Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan yang terakhir telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 24 September 1999, Tambahan No. 252 Tahun 1999. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juli 1999 yang telah diaktakan dalam Akta No. 98, tanggal 24 Juli 1999, yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dimana telah ditetapkan perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) perihal modal ditempatkan dan susunan pengurus. Permodalan Wali Amanat Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juli 1999 yang telah diaktakan dalam Akta No. 98 tanggal 24 Juli 1999, struktur permodalan Bank Mandiri adalah sebagai berikut: Uraian
Persentase (%)
16.000.000
Jumlah Nilai Nominal (Rp) 16.000.000.000.000
4.251.000 4.251.000 11.749.000
4.251.000.000.000 4.251.000.000.000 11.749.000.000.000
100,00 100,00
Jumlah Saham
Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia Jumlah Saham Dalam Portepel Pengurusan dan Pengawasan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris
: : : :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: Eduard Cornelis Willem Neloe : I Wayan Pugeg : Agus Martowardojo
Binhadi Soedarjono Markus Permadi Sabana Kartasasmita
137
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Kegiatan Usaha Sesuai Akta Pendirian No. 10 tanggal 2 Oktober 1998, ditetapkan bahwa: 1.
Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang perbankan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
2.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan / atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b.
Memberikan kredit
c.
Menerbitkan surat pengakuan hutang,
d.
Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya :
e.
Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
f.
Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
g.
Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah;
h.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
i.
Obligasi
j.
Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
k.
Instrumen surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
l.
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
m.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk atau sarana lainnya;
n.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
o.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
p.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
q.
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
r.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajbannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;
s.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat;
t.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
u.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
v.
Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
w.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
x.
Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
138
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Di dalam pengembangan Pasar Modal, PT Bank Mandiri (Persero) ikut berperan aktif, antara lain dengan bertindak sebagai: 1.
Wali Amanat (Trustee) : Astra International, Bahtera Adimina Samudera I Tahun 2000, Bakrie Finance I Tahun 1997, Berlian Laju Tanker I Tahun 2000 Seri A, Berlian Laju Tanker I Tahun 2000 Seri B, Bunas Finance, Ciputra Development, Ciputra Surya, Citra Marga Nusaphala Persada I, Citra Marga Nusaphala Persada II, Dankos Labaoratories I Tahun 2000 Seri A, Dankos Labaoratories I Tahun 2000 Seri B, Jakarta International Hotel & Development I Tahun 1997, Jasa Marga Indeks Prestasi I, Jasa Marga Indeks Prestasi II, Jasa Marga VIII Tahun 2000 Seri M, Jasa Marga Seri IX N Tahun 2002, Lautan Luas I Tahun 2000 Seri A, Lautan Luas I Tahun 2000 Seri B, Mayora Indah I Tahun 1997, Metrodata Electronics I Seri A, Metrodata Electronics I Seri B, Marga Mandala Sakti, Panasia Filament Inti I Tahun 1997, Papan Sejahtera VII, Perusahaan Listrik Negara I, Perusahaan Listrik Negara II, Perusahaan Listrik Negara III, Perusahaan Listrik Negara IV, Perusahaan Listrik Negara V, Perusahaan Listrik Negara VI, Pembangunan Perumahan, Pelabuhan Indonesia II, Ricky Putra Globalindo I, Swadharma Indotama Finance I, Suba Indah, Tamara Konversi, dan Tjiwi Kimia.
2.
Agen Pembayaran kupon bunga dan pokok: Astra International, Bakrie Finance I Tahun 1997, Bunas Finance, Ciputra Development I, Ciputra Surya, Citra Marga Nusaphala Persada II Tahun 1997, Jakarta International Hotel & Development I Tahun 1997, Jasa Marga Indeks Prestasi I, Jasa Marga Indeks Prestasi II, Mayora Indah I Tahun 1997, Marga Mandala Sakti, Panasia Filament Inti I Tahun 1997, Papan Sejahtera VII, Perusahaan Listrik Negara I, Perusahaan Listrik Negara II, Perusahaan Listrik Negara III, Perusahaan Listrik Negara IV, Perusahaan Listrik Negara V, Perusahaan Listrik Negara VI, Pembangunan Perumahan, Pelabuhan Indonesia II, Tamara Konversi, dan Tjiwi Kimia.
3.
Agen Pembayaran deviden saham perusahaan publik: PT. Sucaco, PT. Merck Indonesia, PT. Asuransi Ramayana, PT. Alumindo Perkasa, PT. Tambaga Mulia Semanan, PT. Semen Gresik, PT. Barito Pacific Timber, PT. Citra Marga Nusapala Persada, PT. Indosat, PT. Aneka Tambang, PT. Unilever Indonesia, PT. BAT. Indonesia, PT. Sari Husada, PT. Goodyear Indonesia, PT. Surya Dumai Industri, PT. Pan Brothers, PT. Intan Wijaya Chemical, PT. Ekadharma Tape Indonesia, dan PT. Humpuss
4.
Menyelenggarakan jasa penitipan Efek-efek (Jasa Custodian)
Kantor Cabang Bank Mandiri Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mandiri (Persero) terus meluas, sehingga sampai dengan bulan Pebruari 2000 telah memiliki kantor yang terdiri atas : 1 Kantor Pusat, 398 Kantor Cabang, 148 Kantor Cabang Pembantu dan 112 Kantor Kas yang tersebar di seluruh Indonesia serta 4 Kantor Cabang di luar negeri, yaitu London, Hongkong, Singapura, dan Cayman Island. Tugas Pokok Wali Amanat Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat emisi Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan KSEI. Pergantian Wali Amanat Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Wali Amanat dengan sendirinya berhenti menjadi Wali Amanat bilamana terjadi salah satu dari hal-hal di bawah ini: a. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau berdasarkan suatu peraturan dalam undang-undang atau peraturan perundang-undangan lainnya dianggap telah bubar. b. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang. c. Diberhentikan oleh RUPO sebagaimana diatur dalam pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan. d. Dengan memperhatikan keputusan RUPO, atas permintaan BAPEPAM dalam hal BAPEPAM berpendapat bahwa: Wali Amanat telah gagal untuk melaksanakan kewajibannya; Wali Amanat tidak sesuai lagi atau tidak mampu untuk bertindak sebagai Wali Amanat; Izin usaha Wali Amanat telah dicabut; e. Apabila semua jumlah pokok Obligasi dan bunga serta kewajiban-kewajiban keuangan lain Perseroan sesuai dengan Perjanjian Perwalimanatan kepada Pemegang Obligasi telah terpenuhi.
139
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk. Laporan Keuangan Wali Amanat NERACA KONSOLIDASI Uraian
30 September 2002
(Dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2001
AKTIVA Kas Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Surat berharga yang dimiliki Obligasi Pemerintah Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Repo) Tagihan Derivatif Kredit yang diberikan Tagihan Akseptasi Penyertaan Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Uang muka pajak Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap Agunan yang diambil alih Aktiva lain-lain JUMLAH AKTIVA
1.709.931 19.496.338 338.723 7.303.355 2.337.529 155.503.493 338.269 49.715.259 3.007.072 150.527 3.280.102 190.384 365.369 3.590.031 1.753.687 5.118 2.900.826 251.558.940
1.471.149 19.130.961 508.944 5.394.316 2.721.308 153.792.542 243.280 11.762 1.290.115 93.655 3.496.409 284.174 366.587 5.326.201 1.504.573 5.248 4.280.607 236.585.405
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito Simpanan dari bank lain Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian komitmen & kontijensi Kewajiban sewa guna usaha Beban bunga yang masih harus dibayar Taksiran pajak penghasilan Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Hak minoritas Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
33.911.217 382.578 25.405.893 124.998.016 239.005 12.073.646 735 12.509 2.363.277 1.748.865 13.170.092 2.109.170 1.120.077 7.909.975 6.898.431 2.967.570 3.244 15.510.375 251.558.940
34.916.397 571.273 19.914.966 115.005.545 514.418 7.158.108 52.843 1.313.099 2.918.417 16.051.679 5.447.492 1.817.949 11.314.798 6.206.129 3.061.125 3.476 10.317.691 236.585.405
LAPORAN RUGI-LABA KONSOLIDASI Uraian
30 September 2002 5.188.827 2.545.319 3.154.213 3.742.707 246.709 3.989.416 2.787.858
Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan Non-Operasional - Bersih Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan
140
(Dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2001 5.530.465 1.276.340 2.626.824 2.153.379 543.801 2.697.180 2.101.289
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XXI. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No. SP010/AP/KSEI/0403 tanggal 4 April 2003 dan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran No. SP004/PIAP/KSEI/0403 tanggal 30 April 2003, yang keduanya dibuat antara Perseroan dengan KSEI. Pelunasan pokok Obligasi dan pembayaran bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bank berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut: PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Plaza Bapindo Menara I Lantai 21-23 Jl. Jendral Sudirman kav. 54-55 Jakarta 12190 Telepon (021) 5266011 Faksimili (021) 5266044
141
PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk.
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh di kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek di bawah ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT DANATAMA MAKMUR Jl. Tanah Abang II/70 Jakarta 10160 Telepon (021) 3861982 Faksimili (021) 3861985
PT ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS Gedung Artha Graha Lt. 26 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp. (021) 5155415 Fax. (021) 5152644
PENJAMIN EMISI EFEK PT ARTHA SECURITIES Tbk. Hayam Wuruk Plaza 20th Fl. Jl. Hayam Wuruk No.108, Jakarta Barat Telepon (021) 6592030; Faksmili (021) 6012418
PT KRESNA GRAHA SEKURINDO Jakarta Stock Exchange Building Tower I, 11th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53, Jakarta Telepon (021) 5152889; Faksmili (021) 5155280
PT BALI SECURITIES Bank Bali Building 2nd Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav 27, Jakarta 12910 Telepon (021) 5237899; Faksmili (021) 2500678
PT MANDIRI SEKURITAS Plaza Exim 27th Fl. Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta 12190 Telepon (021) 5263450; Faksmili (021) 5263507
PT DANPAC SEKURITAS Panin Bank Centre Building 12th Fl. Jl. Jend. Sudirman No.1, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 7201010; Faksmili (021) 7208729
PT MEGA CAPITAL INDONESIA Bapindo Plaza Tower I, 15th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190 Telepon (021) 5266122; Faksmili (021) 5266101
PT DONGSUH KOLIBINDO SECURITIES Time Square Building 6th D Fl. Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1 Kav.1-2, Jakarta 12950 Telepon (021) 5261326; Faksmili (021) 5261320
PT PRATAMA PENAGANARTA Artha Graha Building 8th Fl. Room 803 Lot 25 Jl. Jend Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 Telepon (021) 5152211; Faksmili (021) 5152455
PT HARITA KENCANA SECURITIES Panin Bank Centre Building 6th Fl. Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Telepon (021) 5735610; Faksmili (021) 5735611
PT RIFAN FINANCINDO SEKURITAS Wisma GKBI Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 25, Jakarta Telepon (021) 5703223; Faksmili (021) 5703257
PT INDO PREMIER SECURITIES Wisma GKBI Lt. 17 No.1702 Jl. Jend. Sudirman No.28, Jakarta Telepon (021) 57931168; Faksmili (021) 57931167
PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA Jl. Suwiryo No.1 Jakarta 10350 Telepon (021) 3904509; Faksmili (021) 3901004
142