PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005
ISI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ------------------------------------------------------------------------
Hal.
1
NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2006 DAN 2005 -------------------------------------------------------------------------------------
2 -3
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
4 -5
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
6 -7
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
8 -9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005----------------------------------
PT Bank Central Asia Tbk
10 - 89
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
AKTIVA
Catatan
2006
2005
Kas
2a,4
3.864.233)
2.700.272
Giro pada Bank Indonesia
2a,5
17.238.218)
10.301.654
Giro pada bank-bank lain, pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2a,6 2q,6
198.421) (2.081)
261.850 (2.467)
Penempatan pada bank-bank lain, pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2k,7 2q,7
12.104.726) (67.558)
6.613.983 (60.414)
Surat-surat berharga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2l,8,36 2q,8
16.763.259) (94.835)
24.286.605 (111.644)
Obligasi pemerintah
2l,9,36
48.542.390)
52.596.979
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
2m,10
-)
3.510.183
Tagihan derivatif Penyisihan penghapusan aktiva produktif Kredit yang diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2h 2q 2n,2o,11 2c,3 2q,11
39.082) (391)
42.100 (421)
516.822) 52.353.997) (1.509.347)
299.567 43.410.570 (1.198.646)
Investasi dalam sewa guna usaha, pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2i 2q
47.851) (2.300)
65.616 (1.544)
Piutang pembiayaan konsumen, pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2j 2q
753.813) (26.618)
562.916) (27.117)
Tagihan akseptasi, pihak ketiga Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2p,12 2q,12
2.202.573) (23.989)
1.319.085 (14.371)
Penyertaan Penyisihan penghapusan aktiva produktif
2r 2q
5.791) (5.308)
5.791 (3.685)
Aktiva tetap, harga perolehan/revaluasi Akumulasi penyusutan
2s 2s
3.751.594) (1.791.353)
3.495.268 (1.532.676)
Aktiva pajak tangguhan, bersih Aktiva lain-lain Penyisihan penghapusan aktiva
2t,15 2q
JUMLAH AKTIVA
352.918) 2.491.483) (50.000)
157.653.391)
272.724 1.990.311 (50.000)
148.732.489
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 2 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
KEWAJ IBAN DAN EKUITAS
Catatan
2006
2005
KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Simpanan dari bank-bank lain, pihak ketiga Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat-surat berharga yang diterbitkan Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Kewajiban lain-lain Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
1.371.774)
1.089.172
37.338) 134.817.157) 392.793) 37.598) 1.767.384) 239.835) 637.573) 123.309) 546.391) 983.048)
26.019 128.286.489 231.137 51.754 1.300.443 471.628 199.610 115.210 515.534 767.947
32.390) 140.986.590)
23.507 133.078.450
1.423)
1.132
1.540.859) 3.895.354)
1.538.056) 3.878.288
(51.401) 203.446)
221.640
(14.953) 1.059.907) 388)
1.516 1.059.907 10.654
30
349.609)
313.635
2x
9.682.169) 16.665.378)
8.629.211 15.652.907
157.653.391)
148.732.489
13 2c,3 13 2h 2p,14 15 16
2q,17
JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham: Modal dasar: 44.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor: 12.326.869.000 saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan 12.304.449.000 saham pada tanggal 30 Juni 2005 Tambahan modal disetor Modal saham diperoleh kembali (treasury stock): 13.625.000 saham, harga perolehan Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (Rugi) laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual Selisih penilaian kembali aktiva tetap Opsi saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya (setelah eliminasi saldo rugi sebesar Rp 25.853.162 juta melalui kuasi reorganisasi pada tanggal 31)Oktober 2000)
1a,1c,18
19 1c,2z,18 2e 2l,8,9 2s,20 2w,21
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 3 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan
2006
2005
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL: Pendapatan bunga: Bunga Provisi dan komisi
2c,2f,3,24 2g
Beban bunga: Bunga Provisi dan komisi
8.259.168) 217.049)
5.995.863 170.414
8.476.217)
6.166.277
(3.798.888) (198)
(2.509.831) (396)
(3.799.086)
(2.510.227)
4.677.131)
3.656.050
26 2d
790.587) 87.751)
718.400 84.002
2l 2l
4.507) 520 ) 166.154)
25.661 189.160
1.049.519)
1.017.223
2c,2f,3,25
Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya: Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs, bersih Laba belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan Laba atas penjualan surat-surat berharga Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (Beban) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Beban operasional lainnya: Beban karyawan Beban umum dan administrasi Rugi belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar surat-surat berharga yang diperdagangkan Lain-lain
2q
(260.031)
(176.973)
(8.949)
2.820)
27 28
(1.403.874) (1.095.355)
(1.171.386) (827.436)
2l
-) (64.637)
(34.457) (73.626)
(2.563.866)
(2.106.905)
2.893.804)
2.392.215
2q,17
Jumlah beban operasional lainnya LABA OPERASIONAL BERSIH
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 4 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan
PENDAPAT AN NON-OPERASIONAL: Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan sewa Lain -lain, bersih
2s
LABA SEBELUM PAJAK (BEBAN) PENGHASILAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
2006
2005
5.507) 8.079) 8.279) 21.865)
70.948 4.789 18.555 94.292
2.915.669)
2.486.507
2t,15
LABA SEBELUM BAGIAN LABA HAK MINORITAS
(963.606) 90.521)
(704.074) (26.514)
(873.085)
(730.588)
2.042.584)
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(156)
LABA BERSIH
2.042.428)
LABA PER SAHAM (dalam rupiah penuh): Laba operasional bersih Dasar Dilusian
1.755.919
(142) 1.755.777
2u,29
Laba bersih Dasar Dilusian
235) 235)
194) 194)
166) 166)
143) 142)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 5 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Tambahan modal disetor
Modal saham Saldo, 31 Desember 2005 Laba bersih untuk periode enam bulan Rugi belum direalisasi atas suratsurat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2l,8,9) Laba yang direalisasi atas surat surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2l,8,9) Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (Cat atan 2e) Tantieme Dewan Komisaris dan Direksi
Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi Selisih pemerintah kurs atas yang penjabaran tersedia laporan untuk keuangan dijual
Modal saham diperoleh kembali
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Saldo laba Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya penggunaannya
Opsi saham
Jumlah ekuitas
1.539.888
3.889.441
-
225.270
(14.286)
1.059.907
3.813)
313.635
8.829.486)
15.847.154)
-
-
-
-
-)
-
-)
-
2.042.428)
2.042.428)
-
-
-
-
(567)
-
-)
-
-)
(567)
-
-
-
-
(100)
-
-)
-
-)
(100)
-
-
-
(21.824)
-)
-
-)
-
-)
(21.824)
-
-
-
-
-)
-
-)
-
(44.967)
(44.967)
Opsi saham (Catatan 21) Penyisihan saldo laba untuk Cadangan umum (Catatan 30)
971
5.913
-
-
-)
-
(3.425)
-
-)
3.459)
-
-
-
-
-)
-
-)
35.974
(35.974)
-)
Modal saham diperoleh kembali Dividen kas
-
-
(51.401) -
-
-) -)
-
-) -)
-
-) (1.108.804)
(51.401) (1.108.804)
1.540.859
3.895.354
(51.401)
203.446)
(14.953)
1.059.907
388)
349.609
9.682.169)
16.665.378)
Saldo, 30 Juni 2006
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PT Bank Central Asia Tbk
6
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Modal saham Saldo, 31 Desember 2004
Tambahan modal disetor
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Saldo laba Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya penggunaannya
Opsi saham
Jumlah ekuitas
1.537.902
3.877.347
206.399
45.934)
1.059.907
10.843)
281.681
6.905.388)
13.925.401)
Laba bersih untuk periode enam bulan
-
-
-
-
-
-
-
1.755.777
1.755.777
Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
-
-
-
(52.033)
-
-
-
-
(52.033)
Rugi yang direalisasi atas surat -surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, bersih (Catatan 2l,8,9)
-
-
-
7.615)
-
-
-
-
7.615)
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (Catatan 2e) Opsi saham (Catatan 21) Penyisihan saldo laba untuk Cadangan umum (Catatan 30) Saldo, 30 Juni 2005
-
-
15.241
-
-
-
-
-
15.241
154
941
-
-
-
(189)
-
-
906
-
-
-
-)
-
-
31.954
(31.954)
-)
1.538.056
3.878.288
221.640
1.516
1.059.907
10.654
313.635
8.629.211
15.652.907
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
PT Bank Central Asia Tbk
7
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi (Pembayaran untuk) p enerimaan dari transaksi valuta asing, bersih Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Penerimaan dari pendapatan non-operasional Pembayaran untuk beban operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas: Penempatan pada bank-bank lain Surat-surat berharga untuk tujuan dip erdagangkan Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Investasi dalam sewa guna usaha Piutang pembiayaan konsumen T agihan/kewajiban akseptasi Aktiva lain-lain Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Surat-surat berharga yang diterbitkan Kewajiban lain-lain Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang dijual dan jatuh tempo selama periode berjalan Dipindahkan
2006
2005
8.385.692) (3.795.626) (147.009) 959.931) 16.358) (2.229.600) (829.483)
5.959.300) (2.504.932) 223.807) 910.658) 23.344) (1.917.137) (726.195)
2.712.801) (11.106.461) (9.818) 748.505) 946.606) 9.561) (28.872) (200.037) (173.501) 794.026) 5.930.611) 88.406) (412.604) 241.665)
(3.491.226) 11.282.696) 746.691) (3.129.135) (3.173.867) 13.344) (36.691) 51.507) 460.460) 527.337) (3.755.923) (129.564) 46.589) 186.046)
1.901.151)
1.567.109)
(122.985) 13.661)
(191.761) 111.990)
56.150)
12.150)
1.070.007) (1.115.532)
449.510) (1.627.956)
1.625.507)
1.769.735)
1.526.808)
523.668)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
8 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Lanjutan) PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)
2006 Pindahan Pembelian obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo Penerimaan dari obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh tempo selama periode berjalan Penerimaan dividen kas
2005
1.526.808) (397.525)
523.668) (2.497.757)
460.000) 40)
200.000) 72)
1.589.323)
(1.774.017)
21.075)
31.407)
3.447) 12) (51.401) (1.108.804) (44.967)
548) 358) -) -) -)
(1.180.638)
32.313)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal periode
2.309.836) 18.991.036)
(174.595) 13.438.371)
Kas dan setara kas, akhir periode
21.300.872)
13.263.776)
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain
3.864.233) 17.238.218) 198.421)
2.700.272) 10.301.654) 261.850)
21.300.872)
13.263.776)
-)
2.488.860)
2.034.776)
-)
3.437)
547)
Kas bersih yang diperoleh (digunakan) untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penarikan bersih atas pinjaman yang diterima Setoran modal saham dalam rangka program kompensasi manajemen berbasis saham Uang muka setoran modal dari eksekusi opsi saham Pembelian kembali saham beredar Pembayaran dividen kas Pembayaran tantieme Dewan Komisaris dan Direksi Kas bersih yang (digunakan) diperoleh dari aktivitas pendanaan
SKEDUL TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS: Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok diperdagangkan Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual Reklasifikasi nilai wajar opsi saham ke tambahan modal disetor untuk opsi yang dieksekusi selama periode berjalan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 9 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum a.
PT Bank Central Asia Tbk (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akte notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali; berdasarkan akte Wargio Suhardjo, SH, pengganti notaris Ridwan Suselo, tanggal 21)Mei 1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PTiBank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH, tanggal 29 Desember 1999 No.)62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.)C-21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (Catatan 21), dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga 9 Juni 2006, dilakukan dengan akte Hendra Karyadi, SH, tanggal 15 Juni 2006 No. 13. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-18025 HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juni 2006. Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas -aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977. Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23. Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut: 2006 Cabang dalam negeri Kantor perwakilan luar negeri Jumlah
2005 771 2 773
761 2 763
Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.
PT Bank Central Asia Tbk
10
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan) b.
Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) No.)19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No.1117/KMK.017/1999 dan No..31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk Bank Taken Over. Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima pembayaran sebesar Rp 60.877 milyar dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada BPPN (terdiri dari Rp 47.751 milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21)September 1998 dan Rp 4.975 milyar yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bunga yang masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp)8.771 milyar, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp 29.100 milyar atas pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPN sejumlah Rp 28.480 milyar. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp 60.877 milyar (terdiri dari obligasi dengan tingkat bunga tetap sejumlah Rp 2.752 milyar dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp 58.125 milyar) melalui Bank Indonesia. Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan Bank Indonesia No.)2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng. No.)2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.
c.
Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal 11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal Rp 331.200 juta (harga penawaran Rp 1.400, dalam rupiah penuh, per saham), yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 25) menetapkan untuk dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (“stock split”) dari Rp 500, dalam rupiah penuh, per saham, menjadi Rp)250, dalam rupiah penuh, per saham, dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak 147.199.300 saham (atau sejumlah 294.398.600 saham setelah stock split) melalui Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (“MSOP”). Stock split dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.
PT Bank Central Asia Tbk
11
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan) Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal 29)Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 147.200 juta (harga penawaran Rp 900, dalam rupiah penuh, per saham), yang merupakan 10% dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split dari Rp 250, dalam rupiah penuh, per saham menjadi Rp 125, dalam rupiah penuh, per saham. Stock split dilakukan dengan akte notaris Hendra Karyadi, SH tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26)Mei 2004. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah seluruh saham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 2.153.060 juta. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia tidak berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank. Per tanggal 30 Juni 2006, Bank telah membeli kembali 13.625.000 saham beredar dengan nilai keseluruhan pembelian sebesar Rp 51.401 juta. d.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank memiliki penyertaan pada anak perusahaan sebagai berikut : PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma Milenia Lantai 1, Jalan MT Haryono 16, Jakarta, bergerak di bidang sewa guna usaha (multifinance) dan beroperasi sejak tahun 1995. Persentase pemilikan Bank di PT BCA Finance pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,58%. Jumlah aktiva PT BCA Finance pada tanggal 30)Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah Rp 816.623 juta dan Rp 726.192 juta. Berdasarkan akte notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, SH tanggal 7 Maret 2005 No. 25, PT)Central Sari Finance diubah namanya menjadi PT BCA Finance. Akte tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan No. C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28)Maret 2005.
PT Bank Central Asia Tbk
12
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
1. Umum (Lanjutan) BCA Finance Limited BCA Finance Limited (“BFL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di Gloucester Tower ruangan 3402 – 3404, 11 Pedder Street, Central, Hong Kong, bergerak di bidang deposit taking dan telah beroperasi sejak tahun 1975. Persentase pemilikan Bank di BFL pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,99%. Jumlah aktiva BFL pada tanggal 30)Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 369.844 juta dan Rp 385.532 juta. BCA Remittance Limited BCA Remittance Limited (“BRL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di Shops 106 dan 107, Causeway Bay Center, 15-23 Sugar Street, Hong Kong, bergerak di bidang jasa pengiriman uang (remittance services) dan telah beroperasi sejak tahun 2000. Persentase pemilikan Bank di BRL pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebesar 99,99%. Jumlah aktiva BRL pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 412 juta dan Rp 595 juta. e.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006
2005
Presiden Komisaris Komisaris-komisaris
Eugene Keith Galbraith Tonny Kusnadi Cyrillus Harinowo* Renaldo Hector Barros* Raden Pardede*
Eugene Keith Galbraith Tonny Kusnadi Cyrillus Harinowo* Renaldo Hector Barros* Raden Pardede
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
Djohan Emir Setijoso Aswin Wirjadi Jahja Setiaatmadja Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Tan Ho Hien / Subur Tan**
Djohan Emir Setijoso Aswin Wirjadi Jahja Setiaatmadja Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Tan Ho Hien / Subur Tan**
Direktur-direktur
* Komisaris Independen ** Direktur Kepatuhan
f.
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank mempekerjakan masing-masing 20.586 dan 20.896 karyawan tetap.
g.
Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 14 Agustus 2006. PT Bank Central Asia Tbk
13
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan anak perusahaan (“Perseroan”) menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut: a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi Perseroan, yang disajikan dalam jutaan rupiah, disusun atas dasar akrual, kecuali untuk bunga atas kredit non-performing, kredit yang dibeli dari BPPN dan aktiva produktif lainnya yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Perseroan juga menerapkan konsep nilai historis dalam penyusunan laporan keuangannya, kecuali untuk instrumen derivatif (Catatan 2h), investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tertentu (Catatan 2l) dan kredit tertentu yang diberikan (Catatan 2n) yang disajikan dengan nilai wajar, serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (Catatan 2s ). Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan Pernyataan Standa r Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan metode langsung. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain.
b.
Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidas i mencakup akun-akun dari Bank dan anak perusahaannya dengan persentase pemilikan melebihi 50%. Anak perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: % pemilikan PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) BCA Finance Limited BCA Remittance Limited
99,58 99,99 99,99
Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi, sehingga laporan keuangan konsolidasi hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain.
PT Bank Central Asia Tbk
14
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) c.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam laporan keuangan konsolidasi ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”, sebagai berikut: (i)
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(ii)
perusahaan asosiasi ( associated company);
(iii)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpeng aruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; (v)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau perusahaan di mana setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama maupun berbeda dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Transaksi dengan perusahaan milik negara/entitas yang dikendalikan dan berkaitan dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (dahulu BPPN) sebagai pemegang saham Bank tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. d.
Penjabaran transaksi dalam valuta asing Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir periode aktiva moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
PT Bank Central Asia Tbk
15
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Kurs valuta asing utama pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Valuta asing
1 1 1 1 1 100 1
Dollar AS (USD) Dollar Australia (AUD) Dollar Singapura (SGD) Dollar Hong Kong (HKD) Pound Inggris (GBP) Yen Jepang (JPY) EURO (EUR)
2006
2005
Rp
Rp
9.263,00 6.880,47 5.829,56 1.192,61 16.985,07 8.070,41 11.774,38
9.752,50 7.433,85 5.791,96 1.254,82 17.573,04 8.832,99 11.783,46
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. e.
Penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing Neraca cabang dan anak perusahaan Bank yang berdomisili di luar Indonesia yang disajikan dalam valuta asing, dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB, kecuali untuk akun-akun ekuitas yang dijabarkan dengan kurs historis. Laporan laba rugi dalam valuta asing merupakan akumulasi dari laporan laba rugi bulanan selama periode berjalan yang dijabarkan ke dalam rupiah dengan rata-rata kurs tengah Reuters untuk bulan yang bersangkutan. Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing disajikan terpisah di neraca konsolidasi sebagai Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan pada bagian ekuitas.
f.
Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga. Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai non -performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non -performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit non -performing. Kredit non -performing terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non -performing.
PT Bank Central Asia Tbk
16
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non -performing yang digolongkan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Pendapatan bunga dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). g.
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
h.
Instrumen derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk derivatif tertentu yang melekat pada kontrak-kontrak lain) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban di neraca konsolidasi dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar dari instrumen derivatif diakui sebagai laba (rugi) periode berjalan atau pendapatan komprehensif lain (other comprehensive income) tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif yang bersangkutan dan apakah memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai. Akuntansi untuk laba atau rugi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan konsolidasi tergantung dari tujuan lindung nilai dan apakah lindung nilai tersebut menunjukkan efektifitas yang tinggi (highly effective) dalam pencapaian saling hapus (offsetting) antara selisih nilai wajar arus kas dari aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya.
i.
Akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha Kontrak sewa guna usaha yang dilakukan anak perusahaan dikategorikan sebagai direct financing lease apabila memenuhi semua kriteria sebagai berikut: (i)
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
(ii)
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausaha serta bunganya, sebagai pendapatan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
(iii)
Masa sewa gu na usaha minimum 2 (dua) tahun.
PT Bank Central Asia Tbk
17
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Jika salah satu kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease ). Tagihan sewa guna usaha disajikan sebesar nilai pokok pinjaman yang belum dibayar dikurangi penyisihan penghapusan tagihan sewa guna usaha. Pendapatan sewa guna usaha dari kontrak yang dikategorikan sebagai direct financing lease dihitung dengan menggunakan metode pembiayaan (financing method). Dengan metode ini, kelebihan dari tagihan sewa guna usaha dan nilai sisa aktiva yang disewagunausahakan di atas harga perolehan aktiva yang bersangkutan dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa guna usaha. Pengakuan pendapatan sewa guna usaha dihentikan, jika menurut manajemen terdapat indikasi bahwa penyewa guna usaha tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran bulanannya secara tepat waktu. Secara umum, indikasi ini berupa keterlambatan pembayaran angsuran bulanan (pokok dan bunga) lebih dari tiga bulan. Pendapatan sewa guna usaha dari tagihan sewa guna usaha non-performing ini diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kas diterima (cash basis). j.
Akuntansi untuk pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah angsuran yang belum dibayar dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhka n. Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah angsuran yang belum dibayar dengan nilai pokok pembiayaan, dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian efektif.
k.
Penempatan pada bank -bank lain Penempatan pada bank-bank lain disajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan penempatan pada bank-bank lain tersebut, yang jumlahnya ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas masingmasing penempatan pada akhir periode.
l.
Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi pemerintah, obligasi korporasi, wesel tagih, Floating Rate Notes, Medium Term Notes, unit penyertaan di reksa dana dan suratsurat berharga pasar uang. Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held -to-maturity), diperdagangkan (trading), dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).
PT Bank Central Asia Tbk
18
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca konsolidasi sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto, kecuali surat-surat berharga tertentu yang telah dinilai kembali sebesar nilai wajarnya sebagai akibat dari kuasi reorganisasi pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 2x). Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Laba atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai unsur ekuitas setelah pengaruh pajak tangguhan dan akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode dimana surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tersebut dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar. Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligas i pemerintah diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan berdasarkan metode identifikasi khusus. m.
Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat -surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan jaminan kredit yang diberikan dan diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-surat berharga yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali. Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga beli yang telah disepakati oleh Bank dan nasabahnya, dikurangi beban bunga dibayar dimuka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak suratsurat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.
PT Bank Central Asia Tbk
19
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) n.
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan. Kredit yang dibeli dari BPPN disajikan sebesar saldo nilai pokok pinjaman dikurangi penyisihan penghapusan kredit dan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan merupakan selisih antara nilai pokok pinjaman dan harga perolehan/harga beli. Pendapatan bunga yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan hanya apabila harga perolehan/harga beli dari kredit tersebut sudah diterima seluruhnya (sebesar pembayaran dari debitur yang bersangkutan). Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan Perseroan.
o.
Restrukturisasi kredit bermasalah Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, jenis restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan modifikasi persyaratan kredit. Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan kredit, Perseroan mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan sebagaimana ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang diberikan tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan, Perseroan harus mengurangi saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
p.
Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank).
q.
Penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Perseroan membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (terdiri dari giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain, surat-surat berharga kecuali Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, investasi dalam sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan dan aktiva lain-lain), penyisihan penghapusan aktiva non produktif (agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account), dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
PT Bank Central Asia Tbk
20
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian ini dibentuk berdasarkan estimasi atas kerugian yang mungkin timbul. Jumlah penyisihan dan taksiran kerugian ini, yang menurut manajemen cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya aktiva dan transaksi rekening administratif, didasarkan atas evaluasi kolektibilitas masing-masing aktiva dan transaksi rekening administratif. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aktiva dan transaksi reke ning administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor subjektif, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan, dimana khusus untuk Bank selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005. Pembentukan penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif yang diterapkan oleh Bank pada tanggal 30 Juni 2006 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan pada tanggal 30 Juni 2005 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagai berikut: 1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari saldo aktiva produktif dengan kualitas lancar. 2. Penyisihan khusus untuk aktiva dan transaksi rekening administratif dengan kualitas: Penggolongan Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase minimum 5% 15% 50% 100%
Penyisihan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi rekening administratif dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan. Untuk kredit yang telah direstrukturisasi, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No .)7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No . 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, dan selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005. Untuk kredit yang dibeli dari BPPN, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002. Berdasarkan peraturan ini, kredit yang dibeli dari BPPN digolongkan lancar dalam jangka waktu satu tahun sejak tanggal pembelian dan dilakukan penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari nilai tercatat (saldo nilai pokok pinjaman dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan).
PT Bank Central Asia Tbk
21
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aktiva dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan penghapusan aktiva dan penambahan taksiran kerugian transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aktiva dan transaksi rekening administratif yang telah dihapuskan sebelumnya. Aktiva dan transaksi rekening administratif dihapuskan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutan atau taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, apabila menurut manajemen aktiva dan transaksi rekening administratif tersebut tidak mungkin tertagih lagi. r.
Penyertaan Penyertaan dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya (cost method), sementara untuk pemilikan antara 20%-50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Penyertaan dengan kepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan (Catatan 2b). Bagian laba (rugi) dari penyertaan yang dicatat dengan metode ekuitas dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. Penurunan nilai penyertaan di bawah harga perolehan yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan nilai penyertaan dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
s.
Aktiva tetap Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998 dan 31 Oktober 2000 (Catatan 2x) . Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp )1.059.907 juta (Catatan 20) merupakan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aktiva tetap pada tanggal 31)Desember 1998 dan 31 Oktober 2000. Selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan sebagai akun terpisah di bagian ekuitas di neraca. Aktiva tetap yang telah dinilai kembali tersebut dicatat s ebesar nilai wajar/nilai revaluasi dan disusutkan berdasarkan sisa umur aktiva. Aktiva tetap (selain tanah) dan aktiva tetap yang telah dinilai kembali disajikan sebesar harga perolehan/nilai revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung sejak bulan aktiva yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method ) untuk bangunan, dan metode saldo menurun ganda (double-declining -balance method) untuk aktiva tetap lainnya, berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut: Bangunan Peralatan kantor dan perabot Kendaraan
: : :
20 tahun (kecuali BFL 50 tahun) 2 – 8 tahun 4 – 8 tahun
Tanah disajikan sebesar harga perolehan/revaluasi dan tidak diamortisasi.
PT Bank Central Asia Tbk
22
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2.
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan, sedangkan perbaikan, penambahan, renovasi, dan perluasan yang jumlahnya material dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok akun aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau ruginya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. t.
Pajak penghasilan Perseroan menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aktiva dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
u.
Laba per saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba operasional bersih atau laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada periode yang bersangkutan. Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham beredar apabila kas telah diterima. Laba per saham dilusian dihitung dengan menggunakan metode yang sama, kecuali bahwa ke dalam perhitungannya dimasukkan dampak dilutif dari opsi saham (Catatan 2w).
v.
Kewajiban imbalan pasca -kerja Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aktiva bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit. Imbalan pasca-kerja yang diperoleh karyawan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban pada saat terjadinya.
w.
Program kompensasi manajemen berbasis saham Bank memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan tertentu. Beban kompensasi dinilai pada tanggal pemberian opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui selama masa bakti karyawan hingga opsi saham tersebut menjadi hak karyawan (vesting period). Nilai wajar dari opsi saham yang diberikan ditaksir dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Binomial (Binomial option pricing model).
PT Bank Central Asia Tbk
23
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan (Lanjutan) x.
Kuasi reorganisasi Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”, untuk mendapatkan laporan yang dimulai dari “awal yang baik” (fresh start). Pelaporan “fresh start” mengharuskan penilaian kembali seluruh aktiva dan kewajiban yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi reorganisasi, saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp 25.853.162 juta telah dieliminasi ke akun tambahan modal disetor. Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal 21 Pebruari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH dalam aktenya No. 25). Nilai wajar dari aktiva dan kewajiban Bank ditentukan berdasarkan harga pasar. Apabila harga pasar tidak tersedia atau tidak mencerminkan ukuran yang relevan untuk nilai wajar, taksiran nilai wajar didasarkan pada nilai tunai atau diskonto penerimaan kas masa depan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi.
y.
Informasi segmen Perseroan mengidentifikasi segmen operasi berdasarka n lokasi cabang. Setiap segmen memberikan berbagai pelayanan jasa perbankan dan keuangan. Pendapatan dari setiap segmen diakui berdasarkan lokasi aktiva dan pelanggannya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat beban terjadi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh setiap segmen sama dengan yang dijelaskan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
z.
Modal s aham diperoleh kembali (treasury stock) Perseroan menerapkan metode biaya c( ost method) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali (treasury stock). Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
aa.
Penggunaan taksiran Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
PT Bank Central Asia Tbk
24
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
3. Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perseroan melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Perincian saldo dan transaksi yang sig nifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang tidak dikonsolidasikan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, serta periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: 2006 Jumlah Kredit yang diberikan (Catatan 11) Aktiva lain-lain (Catatan 22) Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain (Catatan 13) Bank garansi yang diberikan kepada nasabah (Catatan 22) Pendapatan bunga (Catatan 24) Beban bunga (Catatan 25)
2005 Persentase dari jumlah
Jumlah
Persentase dari jumlah
516.822 127.920
0,9775% 5,1343%
299.567 -
0,6853% -
37.338
0,0276%
26.019
0,0202%
902 34.717 294
0,0699% 0,4203% 0,0077%
1.100 11.897 360
0,0961% 0,1984% 0,0143%
4. Kas 2006
Rupiah Valuta asing
2005
3.601.579 262.654
2.527.498 172.774
3.864.233
2.700.272
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kas di mesin ATM masing-masing berjumlah Rp 2.672.097 juta dan Rp 1.568.803 juta.
25 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
5. Giro pada Bank Indonesia Merupakan giro wajib minimum (“GWM”) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku, tanpa bunga, kecuali untuk jumlah GWM tertentu berbunga 6,5% per tahun untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 3% per tahun untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005. 2006 Rupiah Valuta asing
2005
16.807.952) 430.266) 17.238.218)
9.939.836 361.818 10.301.654
6. Giro pada bank -bank lain Pihak ketiga: 2006
Rupiah Valuta asing Jumlah giro pada bank-bank lain, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif
1.567) 196.854)
2.261) 259.589)
198.421)
261.850)
(14) (2.067) (2.081)
(13) (2.454) (2.467)
196.340)
259.383)
Penyisihan penghapusan aktiva produktif: Rupiah Valuta asing
Jumlah giro pada bank-bank lain, bersih
2005
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006 % Rupiah Valuta asing
2005 % 1,46) 5,75)
0,67 3,23
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank-bank lain. Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, seluruh saldo giro pada bank-bank lain diklasifikasikan sebagai “lancar”.
26 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7. Penempatan pada bank -bank lain Jangka waktu Pihak ketiga: Call money: Rupiah
2006
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
Valuta asing
Deposito: Rupiah
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Valuta asing
Pendapatan bunga yang ditangguhkan Jumlah penempatan pada bank-bank lain, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan aktiva produktif: Rupiah Valuta asing
Jumlah penempatan pada bank-bank lain, bersih
2005
6.500.000) -) 5.149.903) 185.260)
1.875.000) 1.171.000) 1.753.387) 1.513.117)
11.835.163)
6.312.504)
4.949) -) -) 11.926) 11.926) 242.974)
-) 4.581) 11.801) 29.058) 12.548) 243.813)
271.775)
301.801)
(2.212)
(322)
12.104.726)
6.613.983)
(12.550) (55.008) (67.558)
(26.506) (33.908) (60.414)
12.037.168)
6.553.569)
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30.Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Pemulihan (penambahan) penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing
Valuta asing
Jumlah
(23.888)
(49.339)
(73.227)
11.338)
(8.313)
3.025)
-)
2.644)
2.644) 27
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Saldo akhir periode
(12.550)
(55.008)
(67.558)
28 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
7. Penempatan pada bank -bank lain (Lanjutan) Rupiah 2005: Saldo awal periode Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(12.345) (14.161)
(12.593) (20.186)
(24.938) (34.347)
-) (26.506)
(1.129) (33.908)
(1.129) (60.414)
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006 %
2005 %
Call money: Rupiah Valuta asing
10,79 4,60
7,16 2,67
Deposito: Rupiah Valuta asing
8,87 3,07
6,16 3,68
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank-bank lain. Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, seluruh saldo penempatan pada bank-bank lain diklasifikasikan sebagai “lancar”.
8. Surat-surat berharga Akun ini terdiri dari surat-surat be rharga untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo, sebagai berikut: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) a. Surat -surat berharga untuk diperdagangkan: Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Unit penyertaan di reksa dana
12.132.061 93.487 100.000 12.325.548
Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan
2006 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
-
Laba (rugi) belum direalisasi
-) (3.623) 30.460) 26.837)
Nilai wajar
12.132.061 89.864 130.460 12.352.385 12.352.385 29
PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
30 PT Bank Central Asia Tbk
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan)
2006 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
b. Surat -surat berharga yang tersedia untuk dijual: Rupiah: Obligasi korporasi
262.816
-
Laba (rugi) belum direalisasi
Nilai wajar
(10.825)
251.991
. Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
c. Surat -surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah: Obligasi korporasi Medium Term Notes Wesel tagih Valuta asing: Surat berharga pasar uang Floating Rate Notes, Medium Term Notes Wesel tagih
251.991
2006 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
Penyisihan penurunan nilai permanen
Nilai buku
1.854.130 400.000 166.887 2.421.017
(3.484) -) -) (3.484)
-) -) -) -)
1.850.646 400.000 166.887 2.417.533
144.919
-)
-)
144.919
1.318.480 281.034 1.744.433
-) -) -)
(3.083) -) (3.083)
1.315.397 281.034 1.741.350
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah surat-surat berharga
4.158.883 16.763.259
PT Bank Central Asia Tbk
29
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan) Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) a. Surat -surat berharga untuk diperdagangkan: Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Unit penyertaan di reksa dana
2005 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
18.621.572 122.226 100.000 18.843.798
-
Laba (rugi) belum direalisasi
Nilai wajar
-) (482) 21.744) 21.262)
Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan b. Surat -surat berharga yang tersedia untuk dijual: Rupiah: Obligasi korporasi
18.865.060
336.810
-
9.291
Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual
Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) c. Surat -surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah: Obligasi korporasi Surat berharga pasar uang Medium Term Notes Wesel tagih Valuta asing: Surat berharga pasar uang Floating Rate Notes, Medium Term Notes Wesel tagih
18.621.572 121.744 121.744 18.865.060
346.101
346.101 2005 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi
Penyisihan penurunan nilai permanen
Nilai buku
1.928.976 597.370 400.000 124.297 3.050.643
(3.614) (3.614)
-
1.925.362 597.370 400.000 124.297 3.047.029
252.643
-
-
252.643
1.535.950 243.069 2.031.662
-
(3.247) (3.247)
1.532.703 243.069 2.028.415
Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo Jumlah surat-surat berharga
5.075.444 24.286.605
PT Bank Central Asia Tbk
30
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8. Surat-surat berharga (Lanjutan) Surat-surat berharga berdasarkan klasifikasi menurut BI: 2006
2005
15.009.381)
22.231.251)
16.012) (3.484) 15.021.909)
30.553) (3.614) 22.258.190)
1.683.001)
1.962.840)
(3.083) 1.679.918)
(3.247) 1.959.593)
Kurang lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
11.245)
13.091)
Macet: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto)
50.187)
55.731)
16.763.259)
24.286.605)
(28.899) (65.936) (94.835)
(36.400) (75.244) (111.644)
16.668.424)
24.174.961)
Rupiah: Lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar suratsurat berharga untuk diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi Valuta asing: Lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) Penyisihan penurunan nilai permanen surat-surat berharga
Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan aktiva produktif: Rupiah Valuta asing
Jumlah surat-surat berharga, bersih
Rincian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo: 2006
2005
a. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, nilai wajar: Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
251.991) -) 251.991)
197.108) 148.993) 346.101)
711.995)
1.181.922)
b. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku: Hingga 1 tahun
PT Bank Central Asia Tbk
31
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2.085.833) 1.361.055) 4.158.883)
PT Bank Central Asia Tbk
1.782.382) 2.111.140) 5.075.444)
32
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan)
Mutasi (rugi) laba yang belum direalisasi untuk surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Penambahan rugi yang belum direalisasi selama periode berjalan Rugi yang direalisasi atas penjualan surat berharga selama periode berjalan Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode Penambahan rugi yang belum direalisasi selama tahun berjalan Laba yang direalisasi atas penjualan surat -surat berharga selama tahun berjalan Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(314)
-
(314)
(7.816)
-
(7.816)
553)
-
553)
(7.577)
-
(7.577)
12.832)
-
12.832)
(3.499)
-
(3.499)
(42)
-
(42)
9.291)
-
9.291)
Penerimaan dari surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual yang dijual dan yang jatuh tempo selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar Rp.56.150 juta dan Rp 12.150 juta. Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2005, Bank melakukan penjualan surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo sejumlah Rp 270.546 juta dengan laba penjualan sebesar Rp 11.188 juta. Penjualan tersebut dilakukan oleh Bank sehubungan dengan adanya penurunan signifikan ris iko kredit perusahaan penerbit efek.
PT Bank Central Asia Tbk
33
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan) Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006 % Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia Obligasi korporasi Surat berharga pasar uang Medium Term Notes Wesel tagih Valuta asing: Surat berharga pasar uang Floating Rate Notes, Medium Term Notes Exchange Offer Wesel tagih
2005 %
12,61) 12,78) 12,64) 10,08) 24,93)
7,67) 12,78) 8,10) 9,52) 20,07)
4,24) 7,26) -) 9,41)
4,28) 7,71) 5,58) 6,36)
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30.Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Pemulihan (p enambahan) penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Saldo akhir periode
PT Bank Central Asia Tbk
Valuta asing
Jumlah
(32.099)
(62.183)
(94.282)
3.200)
(7.047)
(3.847)
-)
3.294)
3.294)
(28.899)
(65.936)
(94.835)
(30.921)
(38.712)
(69.633)
(5.479)
(34.824)
(40.303)
-)
(1.708)
(1.708)
(36.400)
(75.244)
(111.644)
34
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
8.
Surat-surat berharga (Lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar peringkat efek yang dimiliki Bank berdasarkan laporan yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), PT Kasnic Credit Rating Indonesia atau Standard & Poor’s, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005: 2006 PT BPD DKI PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Alfa Retailindo Tbk Antam Finance Limited PT Astra Graphia Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Branta Mulia Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Duta Pertiwi Tbk PT Federal International Finance Freeport – McMoRan Copper & Gold Inc. PT HM Sampoerna Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indosat Tbk PT Indosiar Visual Mandiri Tbk PT Jasa Marga (Persero) PT Lautan Luas Tbk PT Medco Energi Internasional Tbk PT Oto Multi Artha PT Perkebunan Nusantara VII PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perum Pegadaian PGN Euro Finance Ltd. PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk PT Selamat Sempurna Tbk PT Serasi Auto Raya Tbk PT Sinar Sosro PT Surya Citra Televisi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Tunas Baru Lampung Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
2005 idAidAidA+ B+ idAidA+ idA idA B idAidAAidA idAidBBB idA+ B+ idAA+ idAA idAA+ idBBB idA+ idAidAAidA + idAidA idA A B+ idA + idAidA+ idAidAAA idBBB
idBBB idBBB+ idBBB+ idA+ B+ idA idA+ idA idA idA B idA idAAidA idA idBBBidBBBidA+ B+ idAA+ idAA idAA+ idA idA+ idA idAAidA+ idA idA idAA B+ idA+ idA+ idBBB+ idA idAAA idBBB
35
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) PT Tunas Financindo Sarana PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
idBBB+ idA-
idA idBBB+ idA -
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga.
PT Bank Central Asia Tbk
36
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah Akun ini terdiri dari obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka rekapitalisasi Bank (Catatan 1b) dan yang dibeli dari pasar sekunder; dan obligasi non-rekapitalisasi pemerintah. Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/18/DPM tanggal 31 Juli 2001 memperbolehkan seluruh obligasi pemerintah yang diterima dalam rangka rekapitalisasi bank untuk diperdagangkan di pasar sekunder. Rincian obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006
a.
b.
Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank: Tingkat bunga variabel Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap
-
1.775.612
9.803
-
Jumlah obligasi pemerintah untuk diperdagangkan
9.803
1.775.612
307.928
-
372.953
1.010.865
680.881
1.010.865
646.870
-
1.327.751
1.010.865
2.064.237 30.559.202
2.064.237 32.391.995
32.623.439
34.456.232
9.415.456
9.904.965
4.373.279
4.329.139
46.412.174
48.690.336
792.662
1.120.166
Tersedia untuk dijual, nilai wajar: Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank: Tingkat bunga tetap Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder: Tingkat bunga tetap Valuta asing: Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap Jumlah obligasi pemerintah tersedia untuk dijual
c.
2005
Diperdagangkan, nilai wajar:
Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto: Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank: Tingkat bunga tetap Tingkat bunga variabel Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder: Tingkat bunga tetap Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap
Valuta asing: Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap
PT Bank Central Asia Tbk
37
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Jumlah obligasi pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo
47.204.836
49.810.502
Jumlah obligasi pemerintah
48.542.390
52.596.979
PT Bank Central Asia Tbk
38
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah (Lanjutan) Rincian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo: a.
Tersedia untuk dijual, nilai wajar: 2006 Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2005
954.798 240.246 132.707 1.327.751
-) 870.660 140.205 1.010.865
b. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto: 2006 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2005
4.463.415 42.741.421
5.514.341 44.296.161
47.204.836
49.810.502
Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, Bank melakukan reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, sebagai berikut: 2006
2005
Diperdagangkan: Harga perolehan, setelah amortisasi premi/diskonto Rugi belum direalisasi
-
2.500.000 11.140
Tersedia untuk dijual: Harga perolehan, setelah amortisasi premi/diskonto Laba belum direalisasi
2.032.777 1.999
-
Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dilakukan sehubungan dengan maksud Bank untuk mengurangi obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diterima dalam rangka rekapitalisasi Bank, sesuai dengan persetujuan Bank Indonesia , dan karena jatuh tempo obligasi sudah dekat.
PT Bank Central Asia Tbk
39
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
9. Obligasi pemerintah (Lanjutan) Mutasi (rugi) laba yang belum direalisasi untuk obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Penambahan laba (rugi) yang belum direalisasi selama periode berjalan Laba yang direalisasi atas penjualan obligasi pemerintah selama periode berjalan Selisih kurs yang timbul dari laba (rugi) yang belum direalisasi dalam valuta asing Saldo akhir periode
2005: Saldo awal periode Penambahan rugi yang belum direalisasi selama periode berjalan Rugi yang direalisasi atas penjualan obligasi pemerintah selama periode berjalan Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(13.972)
-)
(13.972)
7.916)
(569)
7.347)
(653)
-)
(653)
-) (6.709)
(98) (667)
(98) (7.376)
33.102)
-)
33.102)
(48.534)
-)
(48.534)
7.657) (7.775)
-) -)
7.657) (7.775)
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing sebesar Rp 1.070.007 juta dan Rp 449.510 juta. Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006 Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah Valuta asing: Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah
2005
12,91% 10,71% 11,35%
7,81% 10,35% 11,46%
5,66%
5,58%
10. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali Merupakan tagihan kepada pihak ketiga atas pembelian surat-surat berharga dengan janji dijual kembali. Surat-surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai transaksi kredit dengan jaminan sebagai berikut: Jenis surat berharga
Harga jual
PT Bank Central Asia Tbk
Pendapatan bunga yang belum
Nilai bersih
40
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Jangka waktu kontrak 2005: Obligasi rekapitalisasi pemerintah, rupiah
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan
PT Bank Central Asia Tbk
kembali
dihasilkan
2.918.551 609.784
(17.487) (665)
2.901.064 609.119
3.528.335
(18.152)
3.510.183
41
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) 2006
Lancar Pindahan, bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
1.927.474)
276.609)
21.981)
185)
-)
2.226.249)
618.041)
71.699)
775)
-)
831)
691.346)
(6.180) 611.861)
(5.457) 66.242)
(116) 659)
-) -)
(831) -)
(12.584) 678.762)
301.481)
-)
-)
-)
-)
301.481)
(3.017) 298.464)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(3.017) 298.464)
10.135)
-)
-)
-)
-)
10.135)
(101) 10.034)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(101) 10.034)
33.952)
-)
-)
-)
-)
33.952)
(340) 33.612)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(340) 33.612)
Pertambangan Penyisihan penghapusan aktiva produktif
507.842)
-)
-)
-)
-)
507.842)
(5.078) 502.764)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(5.078) 502.764)
Lain-lain Penyisihan penghapusan aktiva produktif
15.110)
-)
-)
-)
-)
15.110)
(151) 14.959)
-) -)
-) -)
-) -)
-) -)
(151) 14.959)
3.399.168)
342.851)
22.640)
185)
-)
3.764.844)
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Konstruksi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jumlah valuta asing, bersih
PT Bank Central Asia Tbk
42
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
43
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
2006 Dalam perhatian khusus
Lancar
Jumlah kredit yang diberikan Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah kredit yang diberikan, bersih
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
50.143.607)
1.900.079)
245.103)
126.667)
453.029)
52.868.485
(688.833)
(219.919)
(83.444)
(63.336)
(452.632)
(1.508.164)
-)
-)
-)
-)
(397)
(397)
(2.432)
-)
-)
-)
-)
(2.432)
49.452.342)
1.680.160)
161.659)
63.331)
-)
51.357.492)
Anak perusahaan, valuta asing: Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan aktiva produktif Jumlah kredit yang diberikan – konsolidasi, bersih
5.163) (1.183) 51.361.472)
PT Bank Central Asia Tbk
44
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri: 2005 Lancar
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
PT Bank Central Asia Tbk: Rupiah: Manufaktur Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jasa bisnis Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aktiva produktif Konstruksi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Dipindahkan, bersih
8.584.470)
600.637)
17.461)
6.953)
18.939)
9.228.460)
(90.378) 8.494.092)
(83.554) 517.083)
(5.321) 12.140)
(3.477) 3.476)
(18.939) -)
(201.669) 9.026.791)
4.774.629)
51.557)
665)
8.813)
1.996)
4.837.660)
(61.568) 4.713.061)
(2.578) 48.979) )
(100) 565)
(4.407) 4.406)
(1.996) -)
(70.649) 4.767.011)
11.551.639)
127.483)
20.208)
33.917)
43.331)
11.776.578)
(115.516) 11.436.123)
(6.374) 121.109)
(3.031) 17.177)
(16.959) 16.958)
(43.331) -)
(185.211) 11.591.367)
1.414.261)
50. 449)
2.071)
760)
4.473)
1.472.014)
(29.354) 1.384.907)
(14.155) 36.294)
(311) 1.760)
(380) 380)
(4.473) -)
(48.673) 1.423.341)
1.931.409)
4.007)
-)
251)
825)
1.936.492)
(19.314) 1.912.095)
(202) 3.805)
-) -)
(126) 125)
(825) -)
(20.467) 1.916.025)
1.648.139)
11.442)
4.951)
6.011)
2.827)
1.673.370)
(16.816) 1.631.323)
(573) 10.869)
(743) 4.208)
(3.006) 3.005)
(2.827) -)
(23.965) 1.649.405)
29.571.601)
738.139)
35.850)
28.350)
-) )
30.373.940)
PT Bank Central Asia Tbk
45
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) ) 2005
Lancar Pindahan, bersih Jasa sosial/pelayanan masyarakat Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pertambangan Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Listrik, gas dan air Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Lain-lain Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jumlah rupiah, bersih Valuta asing: Manufaktur Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jasa bisnis Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Dipindahkan, bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
29.571.601)
738.139)
35.850)
28.350)
-)
30.373.940)
258.752)
4.206)
586)
57)
190)
263.791)
(2.588) 256.164) ) 85.345)
(211) 3.995)
(88) 498)
(29) 28)
(190) -)
(3.106) 260.685)
-)
-)
168)
446)
85.959)
(856) 84.489)
-) -)
-) -)
(84) 84)
(446) -)
(1.386) 84.573)
208.156)
-)
1.169)
-)
-)
209.325)
(2.082) 206.074)
-) -)
(175) 994)
-) -)
-) -)
(2.257) 207.068)
8.293.699)
158.095)
29.933)
36.395)
44.312)
8.562.434)
(83.084) 8.210.615)
(7.905) 150.190)
(4.490) 25.443)
(18.198) 18.197)
(44.312) -)
(157.989) 8.404.445)
38.328.943)
892.324)
62.785)
46.659)
-)
39.330.711)
1.210.977)
209.240)
93.865)
346.367)
25.325)
1.885.774)
(17.749) 1.193.228)
(61.425) 147.815)
(52.290) 41.575)
(291.229) 55.138)
(25.325) -)
(448.018) 1.437.756)
172.704)
238)
-)
-)
-)
172.942)
(1.728) 170.976)
(12) 226)
-) -)
-) -)
-) -)
(1.740) 171.202)
1.364.204)
148.041)
41.575)
55.138)
-)
1.608.958)
PT Bank Central Asia Tbk
46
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) 2005
Lancar Pindahan, bersih Perdagangan, restoran dan hotel Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pertanian dan sarana pertanian Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Konstruksi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jasa sosial/pelayanan masyarakat Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Pertambangan Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Jumlah valuta asing, bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
1.364.204)
148.041)
41.575
55.138)
-)
1.608.958)
436.781)
43.373)
-
695)
1.213)
482.062)
(4.368) 432.413)
(2.169) 41.204)
-
(348) 347)
(1.213) -)
(8.098) 473.964)
335.890)
15.848)
-
-)
-)
351.738)
(3.359) 332.531)
(10.488) 5.360)
-
-) -)
-) -)
(13.847) 337.891)
15.557)
-)
-
377)
-)
15.934)
(158) 15.399)
-) -)
-
(189) 188)
-) -)
(347) 15.587)
47.322)
-)
-
-)
-)
47.322)
(476) 46.846)
-) -)
-
-) -)
-) -)
(476) 46.846)
3.753)
-)
-
-)
-)
3.753)
(38) 3.715)
-) -)
-
-) -)
-) -)
(38) 3.715)
727.444)
-)
-
-)
-)
727.444)
(7.274) 720.170)
-) -)
-
-) -)
-) -)
(7.274) 720.170)
2.915.278)
194.605)
41.575
55.673)
-)
3.207.131)
PT Bank Central Asia Tbk
47
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) 2005 Lancar Jumlah kredit yang diberikan Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah kredit yang diberikan, bersih
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
41.700.927)
1.276.575)
170.909)
440.764)
143.877)
43.733.052)
(456.706)
(189.646)
(66.549)
(338.432)
(143.877)
(1.195.210)
(9.596)
-)
-)
(402)
-)
(9.998)
(47.347)
-)
-)
-)
-)
(47.347)
41.187.278)
1.086.929)
104.360)
101.930)
-)
42.480.497)
Anak perusahaan, valuta asing: Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan aktiva produktif Jumlah kredit yang diberikan – konsolidasi, bersih
34.430) (3.436) 42.511.491)
Kredit yang diberikan menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit: 2006 Rupiah: Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2005
25.195.438) 14.118.037) 9.511.771)
20.345.268) 12.893.432) 6.807.383)
48.825.246)
40.046.083)
1.710.319) 1.237.295) 1.100.788)
1.492.455) 1.137.429) 1.091.515)
4.048.402)
3.721.399)
52.873.648)
43.767.482)
Dikurangi: Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN
(397) (2.432)
(9.998) (47.347)
Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif
52.870.819)
43.710.137)
Valuta asing: Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
PT Bank Central Asia Tbk
48
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Kredit yang diberikan menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
2006 Rupiah: Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Valuta asing: Hingga 1 tahun Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun Lebih dari 5 tahun
28.307.852) 14.589.502) 5.927.892)
23.216.026) 12.135.501) 4.694.556)
48.825.246)
40.046.083)
1.876.114) 1.637.904) 534.384)
1.680.507) 1.378.373) 662.519)
4.048.402)
3.721.399)
52.873.648)
43.767.482)
(397) (2.432)
(9.998) (47.347)
52.870.819)
43.710.137)
Dikurangi: Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit Pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif
2005
Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing dengan berbagai bentuk jaminan termasuk real estate, bangunan, aktiva berwujud lainnya, jaminan perusahaan dan pribadi. Giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 2.343.782 juta dan Rp 1.946.481 juta pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Catatan 13). Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006
2005
% Rupiah Valuta asing
% 15,24 10,03
PT Bank Central Asia Tbk
12,04 8,18
49
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
PT Bank Central Asia Tbk
50
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (tidak termasuk entitas milik negara) pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 PT Djarum PT Duta Graha Indah PT Armorindo Artha PT Mitra Agrimart Lestari Lain-lain
2005
468.594 37.083 1.983 1.733 7.429
277.943 6.791 1.401 13.432
516.822
299.567
Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 telah memenuhi ketentuan BMPK, baik untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa maupun pihak ketiga. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut: 2006 Sebagai partisipan, partisipasi Bank berkisar antara 7% - 62,5% dan 9% - 62,5% masing-masing pada periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, saldo pada tanggal 30 Juni 2006 USD 27.687.790 dan Rp 518.552 juta, tanggal 30 Juni 2005 USD 27.665.522 dan Rp 531.082 juta Sebagai arranger, partisipasi Bank berkisar antara 32,70% 49,83% dan sebesar 52% masing-masing pada periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, saldo pada tanggal 30 Juni 2006 USD 49.760.121 dan Rp 676.762 juta, tanggal 30 Juni 2005 Rp 611.763 juta
PT Bank Central Asia Tbk
2005
775.024
800.890
1.137.690
611.763
1.912.714
1.412.653
51
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Kredit non -performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet) pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit, dan pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN, masing-masing sejumlah ekuivalen Rp 824.402 juta dan Rp 755.148 juta (1,56% dan 1,73% dari jumlah kredit yang diberikan Perseroan), dengan pendapatan bunga atas kredit non-performing masing-masing sejumlah ekuivalen Rp 69.371 juta dan Rp 40.548 juta, yang mana dari jumlah tersebut masing-masing nihil dan sejumlah ekuivalen Rp 243.813 juta (0,00% dan 0,56% dari jumlah kredit yang diberikan Perseroan) merupakan kredit bermasalah dalam proses restrukturisasi. Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, kredit Bank yang telah direstrukturisasi masing-masing sejumlah Rp 118.228 juta Rp 59.299 juta, dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif masing-masing sejumlah Rp 17.738 juta dan Rp 3.342 juta. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen untuk memberikan tambahan kredit. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode (Penambahan) pemulihan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Penghapusan kredit Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Penghapusan kredit Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(935.447)
(413.733)
(1.349.180)
(374.605)
113.056)
(261.549)
-) 83.500)
20.603) 507)
20.603) 84.007)
(3.217)
(11)
(3.228)
(1.229.769)
(279.578)
(1.509.347)
(609.440)
(469.956)
(1.079.396)
(107.818)
(7.109)
(114.927)
1.971
(9.667) 3.649
(9.667) 5.620
(85)
(191)
(276)
(715.372)
(483.274)
(1.198.646)
PT Bank Central Asia Tbk
52
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Bank tidak memberikan penambahan kredit kepada debitur atas kredit yang dibeli dari BPPN dalam periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005. Mutasi kredit yang dibeli dari BPPN selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002, adalah sebagai berikut: Rupiah
Valuta asing
2006: Saldo awal periode Penerimaan pembayaran kredit Selisih kurs yang timbul dari kredit yang dibeli dari BPPN dalam valuta asing
-
Saldo akhir periode
31.213) (9.122)
-
(1.792)
(1.792)
-
20.299)
20.299)
3.765) -
39.104 (2.414)
42.869 (2.414)
Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode Penerimaan pembayaran kredit Selisih kurs yang timbul dari kredit yang dibeli dari BPPN dalam valuta asing
31.213) (9.122)
Jumlah
-
(640)
(640)
3.765
36.050
39.815
Mutasi pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Selisih kurs yang timbul dari pendapatan yang ditangguhkan dalam valuta asing Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode Selisih kurs yang timbul dari pendapatan yang ditangguhkan dalam valuta asing Saldo akhir periode
PT Bank Central Asia Tbk
Valuta asing -)
2.580)
Jumlah 2.580)
-)
(148)
(148)
-)
2.432)
2.432)
-
2.450
2.450
-
123
123
-
2.573
2.573
53
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
11. Kredit yang diberikan (Lanjutan) Selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005, jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing berjumlah Rp 1.204 juta dan Rp 1.839 juta. Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
12. Tagihan akseptasi 2006 Bank, pihak ketiga: Rupiah Lancar Valuta asing Lancar Bukan bank, pihak ketiga: Rupiah Lancar Valuta asing Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar
Jumlah tagihan akseptasi, sebelum penyisihan penghapusan aktiva produktif Penyisihan penghapusan aktiva produktif: Rupiah Valuta asing
Jumlah tagihan akseptasi, bersih
PT Bank Central Asia Tbk
2005
9.361)
383
17.517)
21.030
335.149)
37.607
1.809.241) 22.780) 8.525)
1.242.387 17.678
1.840.546)
1.260.065
2.202.573)
1.319.085
(3.307) (20.682)
(375) (13.996)
(23.989)
(14.371)
2.178.584)
1.304.714
54
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
55
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
12. Tagihan akseptasi (Lanjutan) Tagihan akseptasi menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:
Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 30bulan Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan
Rupiah
2006 Valuta asing
Jumlah
50.287 98.547 195.676 344.510
567.479 576.506 375.442 338.636 1.858.063
617.766 675.053 571.118 338.636 2.202.573
Rupiah 14.764 7.747 15.479 37.990
2005 Valuta Asing
Jumlah
373.105 408.027 279.475 220.488 1.281.095
387.869 415.774 294.954 220.488 1.319.085
Mutasi penyisihan penghapusan aktiva produktif selama periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Rupiah 2006: Saldo awal periode Penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Saldo akhir periode 2005: Saldo awal periode (Penambahan) pemulihan penyisihan penghapusan aktiva produktif Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan aktiva produktif dalam valuta asing Saldo akhir periode
Valuta asing
Jumlah
(1.291) (2.016)
(16.195) (4.868)
(17.486) (6.884)
-) (3.307)
381) (20.682)
381) (23.989)
(161)
(31.049)
(31.210)
(214)
17.357
17.143
-
(304)
(304)
(375)
(13.996)
(14.371)
Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan tagihan akseptasi yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
PT Bank Central Asia Tbk
56
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain Simpanan dari nasabah: 2006 Giro: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah Valuta asing Pihak ketiga: Rupiah Valuta asing - Giro - BCA Dollar - BCA Ekstra
Jumlah giro dari nasabah Tabungan: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah Pihak ketiga: Rupiah - Tahapan - Tapres - Tabungan Ekstra
Jumlah tabungan dari nasabah Deposito berjangka: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Rupiah Valuta asing
Pihak ketiga: Rupiah Valuta asing
Jumlah deposito berjangka dari nasabah
PT Bank Central Asia Tbk
2005
107 902
224 1.307
1.009
1.531
22.463.945
23.302.722
3.678.521 4.215.196 3.441 30.361.103
2.897.433 3.004.422 16.488 29.221.065
30.362.112
29.222.596
33.960
21.574
58.851.954 3.701.013 268 62.553.235
62.239.888 4.694.147 18.315 66.952.350
62.587.195
66.973.924
45 2.324 2.369
453 2.461 2.914
37.743.351 4.159.468 41.902.819
28.810.529 3.302.545 32.113.074
41.905.188
32.115.988
57
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
58
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain (Lanjutan) 2006 Jumlah simpanan dari nasabah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2005
37.338 134.817.157 134.854.495
26.019 128.286.489 128.312.508
281.734 87.048 368.782
176.629 38.933 215.562
368.782
215.562
24.011
15.575
Jumlah deposito berjangka dari bank-bank lain
24.011
15.575
Jumlah simpanan dari bank-bank lain - pihak ketiga
392.793
231.137
Simpanan dari bank-bank lain: Giro: Pihak ketiga: Rupiah Valuta asing
Jumlah giro dari bank-bank lain Deposito berjangka: Pihak ketiga: Rupiah
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
31.381.022 4.992.010 651.135 743.240 37.767.407
2006 Valuta asing 3.839.043 190.401 67.649 64.699 4.161.792
Jumlah
Rupiah
35.220.065 5.182.411 718.784 807.939 41.929.199
24.179.768 2.372.221 539.641 1.734.927 28.826.557
PT Bank Central Asia Tbk
2005 Valuta asing 2.986.544 187.826 60.729 69.907 3.305.006
Jumlah 27.166.312 2.560.047 600.370 1.804.834 32.131.563
59
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
13. Simpanan dari nasabah dan bank -bank lain (Lanjutan) Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo: Rupiah Hingga 1 bulan Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan
2006 Valuta asing
Jumlah
Rupiah
2005 Valuta asing
Jumlah
32.434.481
3.841.054
36.275.535
24.962.030
3.033.692
27.995.722
4.532.891
238.617
4.771.508
1.817.346
171.734
1.989.080
512.867
55.619
568.486
479.952
47.586
527.538
287.168 37.767.407
26.502 4.161.792
313.670 41.929.199
1.567.229
51.994
1.619.223
28.826.557
3.305.006
32.131.563
Tingkat bunga rata-rata setahun selama periode berjalan: 2006
2005
Rupiah
Valuta asing
Rupiah
Valuta asing
%
%
%
%
Nasabah: Giro Tabungan Deposito berjangka
1,98 4,54 10,72
2,39 3,38
1,98 3,74 5,51
0,74 0,99
Bank-bank lain: Giro Deposito berjangka
1,21 7,45
0,24 -
1,29 4,58
0,20 -
Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Catatan 11) adalah sebagai berikut: 2006 Giro Tabungan Deposito berjangka
5.994 87.597 2.250.191 2.343.782
PT Bank Central Asia Tbk
2005 2.000 22.688 1.921.793 1.946.481
60
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
15. Pajak penghasilan (Lanjutan) 2006
2005
Pindahan Pendapatan yang ditangguhkan atas restrukturisasi kredit Akumulasi bagian rugi perusahaan asosiasi Kewajiban imbalan pasca-kerja Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual Penyusutan aktiva tetap
211.798 *
169.258)
119 * 4.606 * 117.716 *
2.999) 4.606) 88.919)
7.510 * 47 *
8.961) -
Aktiva pajak tangguhan
341.796 *
274.743)
-*
(7.527)
341.796*
267.216)
Anak perusahaan – BCA Remittance Limited Kewajiban pajak tangguhan, bersih
(11)*
(18)
Anak perusahaan – PT BCA Finance (dahulu PT.Central Sari Finance) Aktiva pajak tangguhan, bersih Jumlah aktiva pajak tangguhan, bersih
11.133 * 352.918 *
5.526) 272.724)
Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan, bersih – PT Bank Central Asia Tbk
*
Termasuk pengaruh pajak tangguhan atas rugi yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual yang dicatat di ekuitas, sebesar Rp 6.408 juta.
g.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan anak perusahaannya di Indonesia melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasi tidak diperbolehkan) berdasarkan sistem self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak.
h.
Pajak-pajak Bank tahun 2003 lainnya telah diperiksa oleh fiskus dan ditetapkan kekurangan pajak yang seluruhnya berjumlah Rp 160.604 juta. Bank telah menyetorkan seluruh tambahan pajak tersebut di tahun 2005 dan mengajukan keberatan atas koreksi pajak-pajak tersebut di tahun 2006.
PT Bank Central Asia Tbk
61
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima Tingkat bunga rata-rata setahun
Rupiah: (1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia: Kredit Pemilikan Rumah (KPR/KPRS/KPRSS), jatuh tempo antara 30 Juni 2007 sampai 1 Januari 2013 Kredit Koperasi (KKPA), jatuh tempo antara 15 April 2006 sampai 30 April 2008 Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh tempo 30 September 2000, perpanjangan perjanjian masih dalam proses
(2) Pinjaman dari bank-bank lain dan lembaga keuangan lainnya: PT Bank Permata Tbk PT Bank NISP Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Indonesia PT Bank Multicor Lain-lain
(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans): Pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation Pinjaman dari International Bank for Reconstruction and Development Valuta Asing: (4) Pinjaman dari bank lain (5) Lain-lain
2006
2005
%
%
2006
2005
5,26
5,19
2.595
3.137
7,24
7,43
324
750
-
-
583
583
3.502
4.470
15,37 12,00 15,13 13,05 -
9,94 7,63 10,26 10,81
10.000 1.076 10.000 100.000 -
20.000 3.850 50.000 35.000
14,40 7,50 14,14
10,35 16,67
80.000 9.250 587
105.000 396
210.913
214.246
7,87
4,91
36.133
54.313
8,92
5,86
459 36.592
917 55.230
4,53
4,57
138.945 156.439 295.384
180.421 61.167 241.588
546.391
515.534
PT Bank Central Asia Tbk
62
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan) (1)
Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.
(2)
Pinjaman dari bank-bank lain Merupakan pinjaman untuk modal kerja PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) dari bank-bank lain dengan rincian fasilitas sebagai berikut: Pinjaman bank
PT Bank Permata Tbk PT Bank NISP Tbk
PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Indonesia PT Bank Multicor
Jumlah fasilitas
Fasilitas tersedia sejak
Jatuh tempo fasilitas
50.000
17 Pebruari 2006
17 Pebruari 2007
7.093 479
23 Desember 2003 23 Agustus 2004
30 Nopember 2006 30 Agustus 2007
50.000
10 Maret 2006
10 Maret 2007
100.000
26 Juli 2005
10 Maret 2009
50.000
30 Maret 2005
18 Pebruari 2006
185.260
28 April 2005
30 April 2007
37.000
29 Juli 2005
25 Agustus 2008
Seluruh fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan konsumen kecuali untuk fasilitas pinjaman dari PT Bank NISP Tbk dan PT Bank Multicor yang dijaminkan dengan deposito berjangka anak perusahaan dan tagihan sewa guna usaha. Perjanjian pinjaman di atas mewajibkan anak perusahaan menjaga rasio keuangan signifikan sebagai berikut: i.
rasio hutang terhadap ekuitas adalah maksimum 10 kali kecuali PT Bank DBS Indonesia yang mensyaratkan maksimum 6 kali dan PT Bank Chinatrust Indonesia yang mensyaratkan maksimum 8 kali.
ii. rasio laba bersih sebelum pajak terhadap beban bunga yang dipersyaratkan oleh PT Bank Buana Indonesia Tbk minimum 1,2 kali.
PT Bank Central Asia Tbk
63
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
64
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan) (3)
Pinjaman dua tahap (two-step loans) merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepada Pemerintah Indonesia, yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratan melalui bank-bank di Indonesia. Fasilitas-fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut: a.
Dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation): §
SSI Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil.
§
PAE Program, yang bertujuan untuk membiayai perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk membeli peralatan pencegah polusi.
Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing, bidang umum dan administrasi, pajak dan cukai, kompensasi, dan pembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkan kredit dari program-program tersebut di atas. b.
Dari Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation): §
EBJ III Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek umum dan swasta yang disetujui oleh Pemerintah dan sesuai dengan prioritas Pemerintah.
§
EBJ IV dan AJDF Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek yang memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan investasi, terutama untuk industri berskala kecil.
c.
Dari Asian Development Bank (ADB): §
d.
DFL, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pengembangan.
Dari International Bank for Reconstruction and Development: §
AFP, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pertanian.
PT Bank Central Asia Tbk
65
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
66
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan) Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
Fasilitas pinjaman
Fasilitas tersedia sejak
Overseas Economic Cooperation Fund (OECF - AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation): SSI JPY 435.332.797 PAE JPY 3.710.000.000
1993 1993
15 Agustus 1998 15 Agustus 1998
Export -Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation): EBJ III JPY 1.000.000.000 EBJ IV JPY 1.100.000.000 AJDF JPY 905.000.000
1991 1992 1994
15 Januari 1994 15 Juli 1995 15 Desember 1997
Asian Development Bank (ADB): DFL
Jatuh tempo angsuran pertama
USD
20.000.000
1990
15 Juli 1993
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD): AFP USD
5.000.000
1995
30 September 1998
Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans) kepada debitur, Bank diharuskan untuk melakukan pengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut: § §
memperhatikan kepentingan umum dan nasional; menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun (kecuali untuk OECFAJDF: 20 tahun dan AFP: 12 tahun) dengan tenggang waktu maksimum 3 tahun (kecuali untuk OECF-AJDF: 5 tahun), terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman, dan dibayar dalam 24 kali angsuran setengah-tahunan (kecuali untuk OECF-AJDF: 30 angsuran setengah -tahunan dan AFP: 18 angsuran setengah-tahunan) terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama. Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian pinjaman, saldo hutang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam rupiah (sejumlah ekuivalen rupiah dari jumlah penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikan pinjaman), kecuali untuk fasilitas DFL. Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI tigabulanan selama enam bulan terakhir dengan penyesuaian tertentu, kecuali untuk DFL, yaitu sebesar tingkat bunga rata-rata tertimbang dari suku bunga deposito bank dalam valuta asing di Indonesia selama periode enam bulan terakhir, yang tidak boleh lebih re ndah dari suku bunga pinjaman yang diterima Bank ditambah 1,75%. Pada tahun 2005, fasilitas pinjaman DFL dan EBJ III telah dilunasi seluruhnya.
PT Bank Central Asia Tbk
67
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan) (4)
Pinjaman dari bank lain merupakan pinjaman Bank dari Raiffeisen Zentralbank Österreich AG, cabang Singapura, berdasarkan perjanjian fasilitas tanggal 16 Agustus 2004, dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD 19.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2004, seluruh fasilitas telah ditarik oleh Bank. Periode fasilitas selama 24 bulan sejak tanggal penarikan. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, Bank telah melunasi fasilitas pinjaman tersebut masing-masing sebesar USD 4.000.000 dan USD 500.000.
(5)
Pinjaman lain-lain terdiri dari fasilitas cerukan dari bank-bank lain.
17. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif Merupakan taksiran kerugian atas L/C, bank garansi yang diterbitkan dan transaksi rekening administratif lainnya. Mutasi taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Saldo awal periode (Penambahan) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi administratif Selisih kurs dari taksiran kerugian atas transaksi rekening adm Pemulihan inistratif dalam valuta asing Saldo akhir periode
2005
(24.200)
(25.865)
(8.949)
2.820)
759 (32.390)
(462) (23.507)
Manajemen yakin bahwa saldo taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari transaksi rekening administratif.
PT Bank Central Asia Tbk
68
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18. Modal saham Modal saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Jumlah saham Modal dasar dengan nilai nominal Rp 125 per saham Belum ditempatkan Ditempatkan dan disetor Modal saham diperoleh kembali Saham beredar
44.000.000.000 (31.673.131.000) 12.326.869.000 (13.625.000) 12.313.244.000
2005 Nilai nominal
Jumlah saham
5.500.000 (3.959.141) 1.540.859 (51.401) 1.489.458
Nilai nominal
44.000.000.000) (31.695.551.000) 12.304.449.000) 12.304.449.000)
5.500.000) (3.961.944) 1.538.056) 1.538.056)
Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2006 Jumlah saham
Nilai nominal
%
Rp juta FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert Budi Hartono* Anthony Salim Direksi: Djohan Emir Setijoso Aswin Wirjadi Jahja Setiaatmadja Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Subur Tan Pemegang saham lainnya Modal saham diperoleh kembali, harga perolehan Eksekusi opsi saham yang belum diaktekan
*
6.306.010.000
788.251
51,16
217.039.988
27.130
1,76
15.600.000 7.000.000 6.103.500 4.426.000 5.666.000 4.000.000 4.530.500
1.950 875 763 553 708 500 567
0,13 0,06 0,05 0,03 0,04 0,03 0,04
5.756.518.012
719.565
46,70
12.326.894.000
1.540.862
100,00
(13.625.000) (25.000) 12.313.244.000
(51.401) (3) 1.489.458
Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003.
PT Bank Central Asia Tbk
69
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
70
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
18. Modal saham (Lanjutan)
2005 Jumlah saham
Nilai nominal
%
Rp juta Menteri Keuangan Republik Indonesia** (dahulu Negara Republik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional) FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert Budi Hartono* Anthony Salim Direksi: Djohan Emir Setijoso Aswin Wirjadi Jahja Setiaatmadja Dahlia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Mohamad Mossadeq Dick Noordeen Suwignyo Budiman Pemegang saham lainnya
618.236.200 )
77.280 )
5,02 )
6.306.010.000 )
788.251 )
51,25 )
217.039.988 )
27.130 )
1,77 )
15.600.000 ) 9.000.000 ) 6.778.500 ) 1.666.000 ) 6.666.000 ) 2.500.000 ) 2.400.000 )
1.950 ) 1.125 ) 847 ) 208 ) 833 ) 313 ) 300 )
0,13 ) 0,07 ) 0,06 ) 0,01 ) 0,05 ) 0,02 ) 0,02 )
5.119.360.312 )
639.920 )
41,60 )
12.305.257.000)
1.538.157)
100,00)
(808.000)
(101)
12.304.449.000)
1.538.056)
Eksekusi opsi saham yang belum diaktekan
Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, sejumlah masing-masing 25.000 saham (nilai nominal Rp 3 juta) dan 808.000 saham (nilai nominal Rp 101 juta) yang berasal dari eksekusi opsi saham belum diaktekan. Pemegang saham lainnya terdiri dari pemegang saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah saham beredar.
* **
Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-81/MK.01/2004 tanggal 24 Maret 2004, jo Keppres No. 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
PT Bank Central Asia Tbk
71
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
19. Tambahan modal disetor Tambahan modal disetor pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 terdiri dari: 2006 Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal 31.Oktober 2000 (Catatan 2x) Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham (Catatan 21)
2005
29.453.007)
29.453.007)
(25.853.162) 3.599.845) 295.509) 3.895.354)
(25.853.162) 3.599.845) 278.443) 3.878.288)
20. Selisih penilaian kembali aktiva tetap Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999 yang menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut: Nilai wajar Nilai buku fiskal
1.542.030) (498.560)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal
1.043.470)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, basis pajak, di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tamansari dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3 Oktober 1999. Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu sehubungan dengan kuasi reorganisasi (Catatan 2x). Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 yang menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut: Nilai wajar Nilai buku fiskal
344.604) (203.477)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal Selisih penilaian kembali yang dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi reorganisasi (Catatan 2x) Sisa selisih penilaian kembali aktiva tetap Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap
141.127) (124.690) 16.437) 1.059.907)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001. PT Bank Central Asia Tbk
72
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
21. Program kompensasi manajemen berbasis saham Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dalam akte No. 25) memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan melalui penerbitan 147.199.300 saham melalui program kompensasi manajemen berbasis saham. Opsi saham tersebut diberikan kepada Dewan Direksi dan manajemen Bank. Setiap opsi saham memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli satu saham baru Bank dengan harga eksekusi Rp 1.775, dalam rupiah penuh, per saham. Efek dari stock split (Catatan 1c) pada hak opsi saham yang diberikan adalah meningkatnya jumlah hak opsi saham menjadi 294.398.600 dengan harga eksekusi Rp 887,50, dalam rupiah penuh, per saham. Harga eksekusi tersebut ditetapkan berdasarkan rata-rata harga penutupan harian saham Bank di pasar selama 25 hari sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang disebutkan di atas. Opsi tersebut akan memperoleh hak kompensasi (vest) selama tiga tahun dimana satu-per-tiga bagian opsi tersebut akan memperoleh hak kompensasi setiap tahunnya dimulai pada tanggal 21 Nopember 2001, dan akan habis masa berlakunya pada tanggal 21 Nopember 2006. Opsi tersebut tidak boleh dipindahtangankan dan dijual. Efek dari stock split yang dilakukan pada tahun 2004 (Catatan 1c) adalah meningkatnya jumlah hak opsi saham dan perubahan harga eksekusi dari Rp 887,50, dalam rupiah penuh, per saham menjadi Rp.443,75, dalam rupiah penuh, per saham. Ikhtisar dari program kompensasi berbasis saham dan mutasinya sepanjang periode enam bulan berakhir 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006
2005
Jumlah opsi
Jumlah opsi
Opsi beredar, awal periode Opsi yang dieksekusi Opsi yang dibatalkan
8.403.500 (7.792.500) -
24.296.500) (2.043.500) (5.000)
Opsi beredar, akhir periode
611.000
22.248.000)
Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir periode
611.000
22.248.000)
PT Bank Central Asia Tbk
73
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
22. Komitmen dan kontinjensi Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, komitmen dan kontinjensi Perseroan adalah sebagai berikut:
Jenis valuta
Jumlah dalam valuta asing 2006 2005
2006
2005
Komitmen Kewajiban komitmen: Fasilitas kredit yang belum digunakan nasabah
Fasilitas L/C yang diberikan kepada nasabah
Rp USD Lainnya, ekuivalen USD
Rp USD Lainnya, ekuivalen USD
132.729.988
84.425.360
6.265.910
7.073.845
146.666.421
95.426.790
10.936.123
13.763.978
15.658.659 1.229.478
15.075.680 823.358
58.041 16.946.178
68.988 15.968.026
175.708 1.358.571
128.563 930.650
101.301 1.635.580
134.233 1.193.446
18.581.758
17.161.472
62.509 6.811
17.949 22.558
51 69.371
41 40.548
10.694 706 11.400
2.937 2.937
80.771
43.485
1.126.623 160.958
999.452 137.528
2.137 1.289.718
8.191 1.145.171
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Pendapatan bunga atas kredit non-performing
Bank garansi yang diterima
Rp USD Lainnya, ekuivalen USD
Rp USD
735.300
2.313.034
5.485
4.260
76.250
-
Kewajiban kontinjensi: Bank garansi yang diberikan kepada nasabah
Rp USD Lainnya, ekuivalen USD
17.376.450
14.101.883
230.637
839.852
PT Bank Central Asia Tbk
74
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus) Lainnya
Lainnya, ekuivalen USD
-
PT Bank Central Asia Tbk
204.319
-
1.993
1.289.718
1.147.164
75
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
22. Komitmen dan kontinjensi (Lanjutan) Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand Indones ia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa), dimana Bank akan menyewa secara jangka panjang dari PT Grand Indonesia ruangan kantor seluruhnya seluas 28.166,88m2 senilai USD 35.631.103,20 termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dengan hak opsi untuk juga menyewa secara jangka panjang ruangan tambahan dengan luas 3.264,80m2 senilai USD 4.129.972 termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Transaksi sewa-menyewa tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ba nk pada tanggal 25 Nopember 2005 (notulen dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, SH, dengan akte No. 11). Perjanjian sewa-menyewa tersebut dimulai sejak 1 Juli 2007 dan berakhir 30 Juni 2035. Bank diwajibkan membayar uang muka pada tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD 3.244.092,50 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan sepuluh kali cicilan masing-masing sebesar USD 3.238.701,07 termasuk Pajak Pertambahan Nilai selama periode 15 April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006. Pada tanggal 30 Juni 2006, Bank telah membayar sebesar USD 12.960.195,71 termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan dicatat sebagai aktiva lain-lain. Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Perseroan akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Perseroan kalah. Namun demikian, manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan, atau likuiditas Perseroan.
23. Transaksi tunai valuta asing yang belum diselesaikan Kontrak pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 Jenis valuta Kontrak pembelian tunai valuta asing yang belum diselesaikan
Kontrak penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan
Jumlah dalam valuta asing
2005 Rp juta
Jumlah dalam valuta asing
Rp juta
USD JPY SGD HKD AUD EUR CAD CHF SEK
55.785.247 3.186.000 9.772.130 1.055.000 2.000.000 186.915 725.850
516.739 18.573 11.654 7.259 23.549 1.404 926 580.104
27.822.075 275.540.000 3.282.650 6.194.037 1.500.000 500.000 122.960 128.170 -
271.335 24.338 19.013 7.772 11.151 5.892 975 974 341.450
USD JPY EUR AUD SGD
11.233.355 155.000.000 850.000 550.000 793.450
104.055 12.509 10.008 3.784 4.625 134.981
17.197.400 195.000.000 410.000 1.420.000 -
167.718 17.224 4.831 10.556 200.329
PT Bank Central Asia Tbk
76
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE ENAM BULAN BERA KHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT Bank Central Asia Tbk
77
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
33. Informasi segmen (Lanjutan) Berdasarkan produk: 2006 Kredit Aktiva Kredit yang diberikan, bersih Pendapatan bunga dari pihak eksternal Penda patan fee-based dari pihak eksternal
51.361.472 51.361.472 3.839.332 96.975
Tresuri
Lain-lain
Jumlah
94.682.540 4.419.836 2.916
11.609.379 856.850
157.653.391 51.361.472 8.259.168 956.741
2005 Kredit Aktiva Kredit yang diberikan, bersih Penda patan bunga dari pihak eksternal Pendapatan fee-based dari pihak eksternal
42.511.491 42.511.491 2.389.384 73.699
Tresuri
Lain-lain
Jumlah
97.396.425 3.606.479 2.649
8.824.573 831.212
148.732.489 42.511.491 5.995.863 907.560
34. Jatuh tempo aktiva dan kewajiban Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut: Hingga 1 bulan Aktiva : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain, bersih Penempatan pada bankbank lain, bersih Surat-surat berharga, bersih Obligasi pemerintah Tagihan derivatif, bersih Kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan aktiva produktif Investasi dalam sewa guna usaha, bersih Piutang pembiayaan konsumen, bersih Tagihan akseptasi, bersih Penyertaan, bersih Aktiva tetap, bersih Aktiva pajak tangguhan, bersih Aktiva lain-lain, bersih
>1 - 3 bulan
>3 bulan 1 tahun
> 1 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Tanpa bunga
Jumlah
-
-
-
-
-
3.864.233
3.864.233
8.776.073
-
-
-
-
8.462.145
17.238.218
196.340
-
-
-
-
-
196.340
11.784.083
11.900
11.926
229.259
-
-
12.037.168
12.739.859 5.306.600
135.955 646.869 5.332.430
661.927 4.340.691 19.544.53 9
2.397.317 39.209.755 16.224. 974
733.366 4.345.075 6.462.276
38.691 -
16.668.424 48.542.390 38.691 52.870.819
-
-
-
-
-
(1.509.347)
(1.509.347)
529
-
18.784
26.238
-
-
45.551
9.303 610.967 -
667.690 -
185.112 899.927 -
532.780 -
-
483 1.960.241
727.195 2.178.584 483 1.960.241
-
-
-
-
-
352.918 2.441.483
352.918 2.441.483
39.423.754
6.794.844
25.662.906
58.620.323
11.540.717
15.610.847
157.653.391
PT Bank Central Asia Tbk
78
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
34. Jatuh tempo aktiva dan kewajiban (Lanjutan) Hingga 1 bulan Kewajiban: Kewajiban segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Surat-surat berharga yang diterbitkan Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Kewajiban lain-lain Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
Posisi neto
>1 - 3 bulan
>3 bulan 1 tahun
> 1 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Tanpa bunga
Jumlah
129.216.331
4.766.008
872.156
-
-
1.371.774 -
1.371.774 134.854.495
377.293 522.509
5.500 537.243
10.000 707.632
-
-
37.598 -
392.793 37.598 1.767.384
-
-
199.683 -
-
-
40.152 637.573
239.835 637.573
156.439 -
138.945 -
203.165 -
16.000 -
31.842 -
123.309 983.048
123.309 546.391 983.048
-
-
-
-
-
32.390
32.390
130.272.572
5.447.696
1.992.636
16.000
31.842
3.225.844
140.986.590
(90.848.818)
1.347.148
23.670.270
58.604.323
11.508.875
12.385.003
16.666.801
35. Posisi devisa neto Posisi devisa neto (“PDN”) Bank pada tanggal 30 Juni 200 6 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/ 20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 Juni 2005 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/ 2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004. Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut diatas , bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara keseluruhan dan untuk neraca set inggi-tingginya 20% dari modal (pada tanggal 30 Juni 2005, bank-bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan memperhitungkan risiko pasar (Catatan 37), diwajibkan memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi -tingginya 30% dari modal). Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca, menurut peraturan yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2006, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam rupiah (menurut peraturan yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2005, merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut dari selisih bersih aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam rup iah).
PT Bank Central Asia Tbk
79
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
35. Posisi devisa neto (Lanjutan) Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aktiva dan kewajiban ) USD SGD JPY EUR AUD GBP HKD CHF DKK CAD SAR SEK MYR Lain-lain Jumlah Jumlah modal (Catatan 37) Persentase PDN terhadap modal
362.407 (9.278) 4.606 (13.832) (1.846) 1.177 (9.364) (1.409) 46 148 347 (524) (254) 582
2006 Selis ih bersih tagihan dan kewajiban di rekening administratif 25.398 13.948 (12.913) 13.541 3.475 11.662 1.404 926 -
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut) 387.805 4.670 8.307 291 1.629 1.177 2.298 5 46 148 347 402) 254) 582
Selisih bersih aktiva dan kewajiban
2005 Selisih bersih Posisi devisa tagihan dan neto untuk kewajiban neraca di rekening (nilai administratif absolut)
356.750 (15.106) 65 8.234 609 1.221 (4.082) 94 7 (431) 473 415 (259) 92
(376.359) 19.013 7.116 1.186 595 7.772 974 975 -
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)
356.750 15.106 65 8.234 609 1.221 4.082 94 7 431 473 415 259 92
19.609 3.907 7.181 9.420 1.204 1.221 3.690 1.068 7 544 473 415 259 92 49.090
332.806
407.961
387.838
15.527.744
15.527.744
14.517.090
2,143%
2,62 7 %
14.517.090
2,672%
0,338%
36. Reklasifikasi akun Beberapa akun dalam neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun dalam neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2006: Sebelum reklasifikasi NERACA KONSOLIDASI Aktiva Surat -surat berharga Obligasi pemerintah
29.735.910 47.147.674
PT Bank Central Asia Tbk
Reklasifikasi
(5.449.305) 5.449.305
Setelah reklasifikasi
24.286.605 52.596.979
80
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
37. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 sebagai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, berlaku 18 bulan setelah peraturan ini ditetapkan. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2006, dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia dengan memperhitungkan risiko pasar, adalah sebagai berikut: 2006 Komponen modal: A. Modal inti: Modal disetor Cadangan tambahan modal Modal saham diperoleh kembali B. Modal pelengkap: Cadangan revaluasi aktiva tetap Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif
1.540.859 12.615.945 (51.401) 14.105.403 1.059.907 811.910 1.871.817
Jumlah modal inti dan modal pelengkap Penyertaan Jumlah modal
15.977.220 (449.476) 15.527.744
Aktiva tertimbang menurut risiko
65.302.449
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia
23,78%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2006 tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 23,91% . Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 30 Juni 2005 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 25,79% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 25,85%. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
PT Bank Central Asia Tbk
81
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, selalu terdapat risiko melekat (inheren) dalam setiap kegiatan Bank, yaitu dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, risiko operasional, risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi, dan risiko kepatuhan. Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman/prosedur, serta infrastruktur manajemen risiko untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk merekomendasikan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik yaitu antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pemutus Kredit dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee - ALCO). Manajemen aktiva dan pasiva ALCO bertanggung jawab atas pengevaluasian, pengusulan dan penerapan strategi pendanaan dan investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan pengalokasian dana secara hati-hati pada aktiva produktif. ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan an ggota lainnya terdiri dari lima orang direktur (selain Direktur Kepatuhan), Kepala Divisi Tresuri, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Kepala Grup Bisnis Korporasi, Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah, Kepala Divisi Perbankan Konsumer, Kepala Unit Bisnis Perbankan Internasional, Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Unit Bisnis Kartu Kredit dan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko. Anggota ALCO mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Proses pengelolaan aktiva dan pasiva Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, penyediaan uang, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dan faktor makro ekonom i lainnya. Risiko likuiditas, valuta asing dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar. Manajemen risiko kredit Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum maka program kerja Bank dalam manajemen risiko diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan pedom an/peraturan Bank Indonesia tersebut. Langkah-langkah persiapan, pengembangan dan penyempurnaan yang diperlukan dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif adalah melaksanakan diagnosa dan analisa terhadap organisasi, kebijakan, prosedur serta pengembangan sistem manajemen risiko untuk selanjutnya disusun rencana penyempurnaannya dan sampai saat ini seluruh Action Plan penerapan manajemen risiko yang disusun pada bulan Maret 2004 telah dilaksanakan. Saat ini Bank sedang mengembangkan sistem informasi manajemen risiko kredit, antara lain melalui proyek data warehouse dan Business Credit Organization System (BCOS).
PT Bank Central Asia Tbk
82
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) Organisasi perkreditan terus dikembangkan dan disempurnakan dengan berbasiskan penerapan prinsip “emp at mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu dari sisi analisa risiko kredit dan sisi pengembangan bisnis . Saat ini Bank sedang mengembangkan organisasi perkreditan yang sesuai dengan segmentasi debitur yaitu korporasi, komersial, SME (Small and Medium Enterprise) dan konsumer. Fokus pengembangan adalah pada pemisahan fungsi analisa risiko kredit dan fungsi pengembangan bisnis dalam proses keputusan kredit masing-masing segmen debitur. Penyempurnaan kebijakan perkreditan Bank terus dilakukan sejalan dengan pedoman Bank Indonesia serta lebih sesuai dengan “ International Best Practices”. Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “loan origination system” atau alur kerja proses pengolahan kredit sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh. Proses pembangunan database telah mulai dilakukan. Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; memantau penerapan kebijakan dan strategi perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen; dan merumuskan pemecahan atas kendala penerapannya. Komite Pemutus Kredit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan keputusan kredit sesuai dengan batas wewenang/jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi melalui Rapat Komite Pemutus Kredit atau Edaran Direksi; memberikan pengarahan lebih lanjut dalam hal perlu diadakan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif, bilamana informasi yang ada belum mencukupi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan; melakukan koordinasi dengan ALCO dalam hal aspek pendanaan kredit; melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pemberian persetujuan kredit berdasarkan kemahiran profesionalismenya secara jujur, objektif, cermat dan seksama; dan menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak penerima kredit saat memberikan persetujuan kredit, sehingga persetujuan kredit tidak bersifat formalitas saja. Bank juga telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal Credit Risk Rating System . Internal Credit Risk Rating terdiri atas 10 kategori peringkat risiko dari yang paling baik RR1 sampai dengan yang paling buruk RR10. Pemberian peringkat kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga yang membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan perkreditan dengan lebih baik. Dalam konteks manajemen risiko yang lebih luas, pengembangan database atas Internal Credit Risk Rating terus dilakukan karena Internal Credit Risk Rating merupakan salah satu komponen utama dalam pengukuran risiko yang dikaitkan dengan ketentuan permodalan yang disebutkan oleh Basel Accord II untuk metode IRB (Internal Rating Based) Approach. Selain itu hasil pengukuran risiko yang berbasiskan rating ini juga dapat menjadi sarana dalam pengembangan “pricing” yang lebih sesuai dengan tingkat risiko dari debitur sesuai dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 berkaitan dengan risk-based pricing, dan juga dalam rangka pengembangan portofolio perkreditan. Dalam tahap awal pengelolaan portofolio ini dilakukan untuk menghindarkan risk concentration dengan menentukan limit-limit antara lain sektor industri, eksposur perseorangan dan grup usaha. Seiring dengan perkembangan rating database, teknologi, sum ber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, pasar serta regulasi yang mendukung, manajemen portofolio akan dikembangkan secara lebih aktif dan dinamis yang mengarah kepada alokasi yang optimal dari modal Bank dalam suatu tingkat risiko /risk appetite yang bisa diterima.
PT Bank Central Asia Tbk
83
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) Pada tahun 2008, sesuai regulasi Bank Indonesia, Bank akan mengimplementasikan Standar dized Approach untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kebutuhan modal minimum Bank. Tahap persiapan seperti gap analysis antara kondisi BCA saat ini dengan kondisi yang dipersyaratkan dalam implementasi Standar dized Approach telah mulai dilaksanakan. Manajemen risiko likuiditas Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Kebijakan dan strategi likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri. Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo. Aktiva likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan lembaga keuangan lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian pembelian kembali atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang. Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga likuiditas (Giro Wajib Minimum) secara harian, dalam bentuk simpanan pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya sebesar 13% dari kewajiban pihak ketiga bu kan dalam rupiah (karena Bank memiliki dana pihak ketiga diatas Rp 50 triliun dan L oan to Deposit Ratio dibawah 40%) dan 3% dari kewajiban pihak ketiga dalam valuta asing (termasuk bank). Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan. Tingkat suku bunga pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka bersifat tetap sesuai dengan jangka waktunya. Manajemen risiko nilai tukar valuta asing Perdagangan valuta asing Bank diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan peraturan Bank Indonesia mengenai posisi devisa neto (PDN). Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto (gabungan cabang dalam dan luar negeri) untuk semua jenis valuta asing pada neraca maupun rekening administratif tidak boleh melebihi 20% dari modal bank. Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan posisi devisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam neraca maupun rekening administratif o( ffbalance sheet accounts ). Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Saat ini, Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan, meskipun memang ada kalanya Bank memiliki posisi devisa neto dalam jumlah terbatas, sesuai dengan ketentuan internal dan pandangan Bank terhadap pergerakan nilai tukar valuta asing.
PT Bank Central Asia Tbk
84
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam dollar AS. Untuk memenuhi peraturan posisi devisa neto, Bank mempertahankan aktivanya yang terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan dalam dollar AS. Manajemen risiko tingkat suku bunga Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah simpanan, sedangkan aktiva Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, surat -surat berharga dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan. Untuk mengukur risiko atas pergerakan tingkat suku bunga, Bank umumnya menggunakan analisa pendapatan bunga bersih (interest rate margin) dan selisih tingkat bunga (spread), dan juga mengkaji laporan analisa jatuh tempo (maturity gap analysis) yang dibu at berdasarkan repricing schedule aktiva dan kewajiban. Analisa spread tingkat suku bunga (interest rate spread analysis ) dilakukan dengan membandingkan rata-rata pendapatan bunga ( average yield) dengan rata-rata beban bunga atau biaya pendanaan (cost of funds). Analisa gap memberikan gambaran status karakteristik jatuh tempo dan repricing posisi neraca. Bank membuat dua jenis laporan analisa gap, satu untuk aktiva dan kewajiban dalam rupiah, dan satu lagi dalam valuta asing. Karena komposisi aktiva dan kew ajibannya serta ketersediaan instrumen hedging di pasar domestik, kemampuan Bank untuk menyesuaikan gap sensitivitas tingkat suku bunganya sangat terbatas. Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga SBI dan mengkaji tingkat suku bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya pendanaan giro wajib minimum). Manajemen risiko operasional Pada tahun 2008, Basel Accord II merencanakan akan memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Namun Bank Indonesia dalam merencanakan Road Map to Basel II-nya akan menerapkan hal tersebut pada kwartal 1 tahun 2009. Dalam rangka antisipasi pemberlakuan rencana tersebut, maka pada tahun 2002 Bank telah mulai melaksanakan Risk Self-Assessment (tahap awal) ke seluruh cabang/kanwil dan beberapa divisi di Kantor Pusat. Salah satu tujuannya adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko ) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko . Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya pengendalian risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktifitas usaha sehari-hari. Setiap pejabat tertinggi di masing-masing unit kerja (risk owner) diminta untuk melakukan penilaian risiko -risiko yang ada di unit kerjanya (Risk Self-Assessment). Khusus untuk risiko-risiko yang memperoleh nilai tinggi dalam self-assessment yang dilakukan, cabang diminta untuk membuat rencana kerja dengan tujuan untuk memperkecil risiko tersebut dan memudahkan cabang dalam mengendalikan dan memantau risiko tersebut. Dalam pelaksanaannya, Risk Self-Assessment (RSA) masih terus dilakukan dan disemp urnakan dengan tujuan untuk lebih menanamkan “awareness” dalam pengelolaan risiko bagi staf cabang terkait. Saat ini sedang dilakukan implementasi RSA tahap keempat. Pada tahun 2006 program RSA telah disempurnakan dengan memasukan unsur kontrol dalam penilaian sehingga nama RSA diubah menjadi Risk Control Self Assessment (RCSA).
PT Bank Central Asia Tbk
85
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) Mulai awal tahun 2003, Bank juga mengembangkan Incident Reporting System (IRS) yaitu database kasus/kerugian-kerugian yang terjadi di seluruh unit kerja, yang bertujuan untuk memudahkan dalam menganalisa jenis kasus atau permasalahan yang dihadapi Bank, sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus yang ada, agar risiko kerugian yang mungkin timbul dapat diminimumkan. Selain itu IRS juga digunakan sebagai dasar untuk perhitungan alokasi beban modal (capital charge), berdasar metode Advanced Measurement Approach untuk menentukan besarnya cadangan atas risiko operasional dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian -kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dan kerugian operasional yang telah terjadi pada Bank. Program Incident Reporting System (IRS) yang telah diimplementasikan di seluruh Kantor Wilayah dan cabang juga akan disempurnakan, dimana program yang dimaksud juga akan berganti nama menjadi Loss Event Datab ase (LED). Sejak tahun 2006 ini dikembangkan juga aplikasi ORMIS yaitu integrasi antara RCSA dan LED secara on-line dengan beberapa penambahan fit ur seperti penilaian kontrol pada setiap risiko di unit kerja. Pada tahun 2008, sesuai regulasi Bank Indonesia, Bank akan mengimplementasikan Basic Indicator Approach intuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank (sebagai tahap awal implementasi). Selain itu, untuk mengenali dan mengendalikan risiko atas suatu produk/layanan baru, pada bulan Nopember 2002 Bank telah mengeluarkan ketentuan product sign-off procedures, yaitu suatu prosedur yang mengharuskan adanya persetujuan dari unit -unit kerja terkait untuk suatu produk/layanan baru yang akan diluncurkan ke pasar. Dengan demikian risiko yang mungkin timbul dari produk/layanan baru tersebut dapat diantisipasi lebih awal. Manajemen risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Parameter yang digunakan dalam menilai risiko hukum adalah potensi kerugian akibat tuntutan pihak lain terhadap Bank. Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, maka Bank telah memiliki Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK) di Kantor Pus at dan unit kerja hukum di beberapa kanwil dan cabang. Dalam rangka mitigasi risiko hukum, Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a)
Membuat acuan dokumen hukum, antara lain perjanjian kredit, pengikatan agunan, perjanjian kerjasama, perjanjian kerja karyawan, menelaah kembali setiap perjanjian sebelum ditandatangani oleh pejabat Bank dan memberikan pendapat hukum atas permasalahan hukum yang terjadi.
b)
Membuat manual kerja bagi staf hukum kanwil dan cabang sebagai pedoman untuk mengendalikan risiko hukum dalam wilayah/cabang yang bersangkutan.
c)
Mengadakan forum komunikasi secara periodik untuk meningkatkan kompetensi staf hukum kanwil dan cabang, sosialisasi modus operandi kasus yang pernah terjadi dan pedoman penanganan kasus secara hukum.
PT Bank Central Asia Tbk
86
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) d)
Meminta cabang membuat laporan hasil pengendalian risiko hukum secara periodik kepada Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan.
e)
Meminta pendapat konsultan hukum independen atau pendapat dari instansi yang berwenang dalam hal terdapat peraturan yang tidak atau kurang jelas atau multi tafsir.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank telah membuat Kebijakan Pengendalian Risiko Hukum yang telah diimplementasikan pada tahun 2005. Manajemen risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti frekuensi keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan serta service level. Penilaian tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan. Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko reputasi terdiri dari Sekretariat Perusahaan, Divisi Perbankan Konsumer, Divisi Pengembangan Operasi (DPO), Unit Bisnis Kartu Kredit, Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu. Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, Bank didukung oleh fasilitas HaloBCA (layanan telepon 24 jam untuk informasi, saran dan keluhan). Kebijakan/pedoman manajemen risiko reputasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/ 2003 tanggal 19 Mei 2003 telah tercakup dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank tahun 2004 dan Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Di samping itu Bank juga telah mempunyai Pedoman Komunikasi dan Pedoman Penyelesaian Keluhan. Manajemen risiko reputasi antara lain menyempurnakan pedoman yang ada dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, telah diimplementasikan secara internal. Manajemen risiko strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Parameter yang digunakan dalam menilai risiko strategik adalah realisasi kredit, secondary reserves, dana pihak ketiga dan fee-based income. Selama semester I tahun 2006, profil risiko strategik Bank tergolong rendah, yang merupakan hasil penilaian: 1. Risiko strategik inheren yang rendah, dilihat dari aktivitas fungsional perkreditan, tre suri dan investasi serta operasional dan jasa.
PT Bank Central Asia Tbk
87
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) 2. Sistem pengendalian risiko strategik yang kuat, dengan pertimbangan:
• Dewan Komisaris dan Direksi turut aktif dalam pengawasan dan pemantauan atas penentuan dan pelaksanaan strategi usaha Bank.
• Bank memiliki Satuan Kerja Perencanaan dan Pembinaan Wilayah/SKPPW dengan misi mendukung dan meningkatkan kemantapan pertumbuhan Bank melalui perencanaan, pengembangan riset dan pendayagunaan organisasi serta pembinaan wilayah dan cabang.
• Adanya kebijakan, prosedur dan penetapan batas risiko strategik untuk mengukur kemajuan yang dicapai dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan.
• Pengelolaan dan pengendalian risiko strategik didukung dengan aplikasi pendukung seperti financial model , sumber-sumber data/informasi yang terpercaya, evaluasi dan analisa kinerja yang dilakukan secara bulanan, triwulanan, setengah tahunan dan tahunan.
• Pengembangan infrastrutur pendukung terus dilakukan dari waktu ke waktu, seperti telah diimplementasikannya penggunaan perangkat lunak “Hyperion Budgeting Systems” secara terintegrasi serta on-line dalam proses pembuatan anggaran Bank. Rencana pengembangan manajemen risiko strategik adalah: • •
Mempertajam perumusan arahan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja Bank. Meningkatkan cakupan dan kualitas analisa data-data internal dan eksternal dalam rangka memitigasi risiko strategik.
Manajemen risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan lain yang berlaku. Parameter yang digunakan dalam menilai risiko kepatuhan adalah tingkat kepatuhan Bank dalam memenuhi peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan besarnya penalti atau denda. Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kepatuhan, maka sejak tahun 2002 Bank telah membentuk Sat uan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK). Dalam rangka melakukan mitigasi terhadap risiko kepatuhan, SKHK melakukan compliance review atas setiap rancangan kebijakan dan keputusan kredit serta produk atau aktivitas baru dengan peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, terutama peraturan Bank Indonesia. Untuk memantau kepatuhan unit kerja terkait terhadap peraturan dan ketentuan lainnya, maka SKHK telah melakuk an uji kepatuhan secara berkala, termasuk didalamnya pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah.
PT Bank Central Asia Tbk
88
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERIODE EN AM BULAN BERAKHIR 30 JUNI 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
38. Manajemen risiko (Lanjutan) Profil risiko Sesuai dengan ketentuan pasal 24 Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib menyampaikan laporan profil risiko atas delapan jenis risiko tersebut di atas kepada Bank Indonesia. Laporan profil risiko tersebut memuat laporan tentang tingkat dan trend seluruh exposur e risiko yang relevan dan sesuai dengan kompleksitas usaha B ank. Laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Bank Indonesia memuat substansi yang sama dengan laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment ) terhadap profil risiko BCA posisi 30 Juni 2006, maka peringkat/predikat risiko komposit BCA adalah rendah (low). Predikat risiko komposit tersebut merupakan hasil gabungan dari penilaian terhadap risiko inheren (inherent risk) yang rendah (low) dan sistem pengendalian risiko (risk control system) yang sangat andal (strong). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko pada seluruh aktivitas fungsional di BCA telah berada pada jalur yang benar. Meskipun kondisi ekonomi nasional pada semester I tahun 2006 kurang kondusif bagi dunia usaha dan perbankan, namun BCA tetap mampu untuk mengelola seluruh risiko yang ada sehingga predikat risiko BCA tetap rendah (low ). Trend peringkat risiko BCA pada periode berikutnya diperkirakan akan tetap/stabil.
39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Sejak tanggal 1Juli 2006 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2006, Bank telah membeli kembali 14.010.000 saham dengan nilai keseluruhan pembelian sebesar Rp 58.903 juta.
PT Bank Central Asia Tbk
89