Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
MEMBANGUN APLIKASI CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS) UNTUK SEMBARANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS PERMODELAN MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (MADM) Aslan Alwi Program Studi Teknik Informatika , Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini berusaha untuk mengemukakan sebuah pendapat bahwa sebuah content management system yang ditujukan untuk sebuah sistem pendukung keputusan adalah dapat dibuat. Pendapat ini melihat bahwa sebuah sistem SPK dapat dibuat bebas konten artinya bahwa sistem SPK tidak bergantung kepada situasi permasalahan pengambilan keputusan. Sistem SPK seharusnya dapat digunakan untuk sebarang situasi permasalahan pengambilan keputusan, apakah itu pengambilan keputusan di dalam perdagangan, dalam administrasi sekolah, dalam manajemen industri, manajemen rumah sakit dan sebagainya. sehingga menggambarkan sebuah sistem SPK yang bersifat independen terhadap konten. Dalam artian bahwa data apapun yang dimasukkan, dengan tujuan untuk melakukan pengambilan keputusan dari berbagai situasi pengambilan keputusan maka itu dapat dilakukan oleh sistem. Dalam penelitian ini, pengertian sebarang situasi pengambilan keputusan dibatasi pada assumsi bahwa situasi pengambilan keputusan dapat dirumuskan sebagai proses pemilihan dari beberapa alternatif yang jumlahnya berhingga berdasarkan sejumlah kriteria yang juga jumlahnya berhingga. Sehingga situasi itu secara global dapat dinyatakan dalam permodelan multiple attribute decision making atau MADM. Kata kunci : Multiple attribute decision making, content management system, sistem pendukung keputusan, matriks MADM, bebas konten. PENDAHULUAN Abdullah, L. dan Rabiatul, A. C.W (2014) dalam makalahnya menulis bahwa pengambilan keputusan menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari dan akan digunakan untuk masalah yang kompleks termasuk masalah dengan beberapa kriteria yang saling bertentangan. Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan perkembangan menggunakan metode dan prosedur beberapa kriteria yang bertentangan dalam proses perencanaan manajemen. Turban (2001) dalam Riadi, M. (2013) menyatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat Aplikasi sistem pendukung keputusan biasanya dibuat bergantung konteks dimana sistem pendukung keputusan itu dibangun, yaitu bahwa seluruh naskah kode sumber (sourcecode) yang dibuat oleh pengembang berubah jika konteks dimana sistem pendukung keputusan itu berubah, sebagai contoh, sistem pendukung keputusan yang tadinya dibuat untuk lingkungan perbankan akan memiliki naskah kode sumber yang berbeda jika sistem pendukung keputusannya dibandingkan dengan institusi pendidikan semacam sekolah atau perguruan tinggi atau kepada konteks bisnis yang berbeda. Kondisi ini menjadi sebuah keterbatasan pengembangan karena naskah kode tidak dapat beradaptasi dengan konteks
242
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
yang berbeda. Kondisi ini pula menyebabkan waktu pengembangan untuk naskah kode yang memiliki konteks tidak sama menjadi lambat. Pembuatan sistem pendukung keputusan menjadi sebuah rencana pengembangan yang baik jika untuk setiap konteks yang berbeda, pengembang memiliki sumber kode yang sama, bersifat dinamis dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat pada lingkugan pengambilan keputusan yang berbeda. Jika suasana pengambilan keputusan diwakili oleh sebuah himpunan keputusan yang dapat dipilih (himpunan berisi item-item keputusan) dan setiap item keputusan adalah sebuah pilihan, dimana nantinya pengambil keputusan membuat keputusan adalah berarti memilih dan mengambil item keputusan didalam himpunan keputusan yang ada, maka item keputusan dapat dinyatakan sebagai sebagai sebuah item yang memenuhi beberapa atribut (atau kriteria). Sebagai contoh himpunan dosen yang melamar beasiswa, setiap dosen adalah sebuah item keputusan, setiap dosen memenuhi atau mengisi 4 atribut, yaitu atribut pendidikan terakhir, atribut masa kerja, atribut umur dan atribut kepangkatan, sehingga setiap dosen adalah item keputusan yang dinyatakan sebagai : Item keputusan = dosen(pendidikan terkahir, masa kerja, umur, kepangkatan) Konteks yang dimaksud dalam suasana pengambilan keputusan adalah himpunan item keputusan tersebut. Konteks untuk pemilihan nasabah pada perbankan adalah berbeda dengan konteks pengambilan keputusan untuk beasiswa pada perguruan tinggi, atau berbeda dengan konteks pengambilan keputusan untuk membeli tanah dan sebagainya. Jika terdapat berhingga atribut di dalam konteks untuk setiap item keputusan, sebagai contoh dosen sebagai item keputusan hanya memiliki 4 atribut (berhingga karena hanya ada 4 atribut) dan setiap dosen harus mengisi jumlah atribut yang sama (masing-masing dosen mengisi nilai pada 4 atribut tersebut) maka konteks pengambilan keputusan ini dapat direpresentasikan oleh sebuah matriks pengambilan keputusan yang bernama matriks MADM (multiple atribute decision making). Sebagai contoh, misalkan terdapat 4 dosen yang melamar beasiswa, hasan, adi, ali dan amir, dan masing-masing mengisi 4 atribut tersebut yang nilainya berturut-turut untuk hasan (2,3,2,1), untuk adi (4,2,3,1), untuk ali (1,1,2,2), untuk amir (2,2,3,4), dimana nilai-nilai itu pada tiap-tiap atribut adalah bobot, maka konteks pengambilan keputusan beasiswa untuk dosen-dosen tersebut dapat direpresentasikan dalam sebuah matrik MADM sebagai berikut: Item keputusan
=
dosen(bobot pendidikan terakhir, bobot masa kerja, bobot umut umur, bobot kepangkatan),
Konteks
=
{hasan(2,3,2,1), adi(4,2,3,1), ali(1,1,2,2), amir(2,2,3,4)}
Matriks MADM
=
tabel 1 Tabel 1. Matriks MADM beasiswa dosen
dosen atribut Pendidikan terakhir Masa kerja Umur Kepangkatan
Hasan
Adi
Ali
Amir
2 3 2 1
4 2 3 1
1 1 2 2
2 2 3 4
Matriks MADM seperti yang diperlihatkan diatas dapat saja memiliki 100 atribut atau berapa saja (asal berhingga) dan dapat memiliki 100 dosen atau lebih (asal berhingga), lebih umum lagi dan lebih bebas lagi, konteks pengambilan keputusan dapat diganti-ganti, misal bukan lagi dosen akan tetapi nasabah dan atribut-atributnya adalah modal nasabah, nilai pinjaman, nilai piutang dan lama menjadi nasabah, dan sebagainya atribut yang dapat ditambahkan. Kondisi perubahan konteks seperti ini secara teknis adalah berarti merubah-rubah konten pada sebuah CMS (content management system), secara teknis adalah berarti bahwa pengguna cukup memiliki semua atribut keputusan berdasarkan sebuah konteks, kemudian tanpa harus membangun sebuah aplikasi yang sesuai, cukup dengan menggunakan sebuah CMS (Content Management System), memasukkan seluruh atribut tersebut ke dalam aplikasi CMS, dengan segera sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan telah selesai dan siap digunakan. Michelinakis, D. (2004: p ii) menyatakan bahwa Content Management Systems bukanlah hanya sekedar sebuah produk teknologi. CMS didefinisikan sebagai sebuh istilah generik yang merujuk kepada
243
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
sebuah jangkauan luas dari proses yang mendasari “next-generation” dari yang memengah hingga ke skala besar dari website. Manajemen konten adalah sebuah proses yang menangani pembuatan, penyimpanan, modifikasi, penarikan dan penampilan data atau konten. Michelinakis, D. (2004: p 5) berpendapat bahwa konten, adalah serupa dengan data, adalah juga dilihat sebagai informasi. Walaupun, konten mengandung pengertian yang dimiliki manusia yang boleh jadi tidak berhubungan dengan komputer. Sehingga kapan data mentah menjadi konten? Sekali data memiliki bentuk maka dia juga menerima nilai. Nilai ini berbasiskan pada bentuknya dan tujuan aplikasinya. Pengenalan dan keunikan. Selengkapnya, data yang digunakan untuk membuat informasi tetapi tidak memiliki nilai adalah bukan konten. Sekali data itu diberi nilai, dia menjadi konten. CMS tersebut haruslah bersifat bebas konteks, secara universal bebas dari berbagai macam himpunan atribut yang datang dari berbagai konteks permasalahan, apakah itu datang dari lingkungan perbankan, lingkungan pendidikan, atau bisnis yang lain. Berdasarkan latarbelakang ini, penelitian ini dibuat untuk meninjau kemungkinan pembuatan sebuah CMS bagi sistem pendukung keputusan. Sehingga aplikasi CMS tersebut dapat beradaptasi pada lingkungan apa saja dari bisnis tanpa harus merubah kode sumber.
METODE PENELITIAN Analisis Kebutuhan Pembuatan sistem CMS dimulai dengan analisis kebutuhan sebagai berikut: Kebutuhan fungsional Sistem merupakan CMS (content management system) yang dikhususkan untuk sebuah sistem pendukung keputusan. Sebagai CMS, SPK dimaksudkan sebagai bersifat umum untuk sebarang konteks atau konten yang menyatakan situasi pengambilan keputusan dan metode pemecahannya. Sebarang situasi pengambilan keputusan artinya diletakkan dalam area untuk semua situasi yang dapat dimodelkan dalam multiple attribute decision making (MADM), baik itu crisp MADM (atau disebut MADM saja) atau fuzzy MADM. Sebarang metode pemecahan artinya untuk setiap metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam model MADM. Kebutuhan antarmuka Sistem memiliki tiga bagian antarmuka, yaitu antarmuka depan untuk pengisian angket, antarmuka untuk pengambilan keputusan (perangkingan) dan antarmuka untuk mengelola basisdata sistem. Antarmuka depan untuk pengisian angket adalah antarmuka utama dimana seseorang dapat melakukan tiga hal. Pertama melakukan pengisian angket, kedua login untuk melakukan pengambilan keputusan, ketiga login untuk mengelola basis data sistem. Angket adalah sebuah form isian berbentuk daftar kriteria yang harus diberi nilai untuk digunakan membangun model MADM. Antarmuka pengambilan keputusan adalah sebuah antarmuka dimana pengguna dapat melakukan perangkingan berdasarkan berbagai metode yang disediakan sistem. Antarmuka admin, dimana admin melakukan operasi CRUID (create, read, update, insert, delete) terhadap basis data. Perancangan sistem Perancangan sistem meliputi rancangan arsitektur sistem, bagan alir, rencana basis data untuk CMS SPK, rencana DFD untuk sistem dan rencana antarmuka. Arsitektur sistem Rancangan hierarki folder ini adalah sebagai berikut: Root folder o Folder aplikasi Folder controller, model dan view Folder pengambil keputusan (Folder controller,Folder model,Folder view) Folder admin(Folder controller,Folder model,Folder view) o Folder umum (Folder css, Folder js, Folder img )
244
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
Bagan alir sistem Bagan alir sistem menggambarkan proses bisnis yang terjadi dalam sistem manakala hendak melakukan fungsinya sebagai sistem pendukung keputusan. Gambar berikut menyatakan rancangan proses bisnis sistem dalam bentuk bagan alir sebagaimana gambar 1.
Gambar 1. Bagan alir sistem Skema basis data sistem Basis data sistem dibuat dengan struktur tabel yang ditunjukkan pada tabel 2.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel 2. Struktur basis data CMS SPK Nama Tabel Keterangan Tabel daftar alternatif Tabel pengisian nilai-nilai kriteria Tabel bobot kriteria Tabel kategori kriteria Tabel daftar kriteria Tabel nilai kriteria
tbalternatif tbangket tbbobot tbkategori tbkriteria tbnilai
Struktur data untuk setiap tabel dalam tabel 2. Dalam makalah ini tabel alternatif dan tabel angket dijelaskan secara rinci pada tabel 3 dan 4.
No. 1. 2. 3. 4.
Kolom idalternatif nama_alternatif keterangan direktori
Tabel 3. Metadata tabel alternatif Tipe Keterangan int(11) Id kandidat pilihan varchar(255) Nama kandidat pilihan text Penjelasan text Direktori profil kandidat
245
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tabel 4. Metadata tabel angket Kolom Tipe Keterangan kode_angket int(11) Id angket idalternatif int(11) Id alternatif atau kandidat tgl_isi varchar(255) Tanggal pengisian angket kode_user varchar(255) Id user kriteria varchar(255) Kriteria kandidat nama_nilai varchar(255) Nama atau label dari nilai nilai double Nilai dalam bilangan Rencana hubungan antar tabel dibuat gambar 3.
Gambar 3. Skema relasi tabel basis data CMS SPK
HASIL DAN PEMBAHASAN Antarmuka Utama dan Angket Antarmuka utama menampilkan angket adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 4. Halaman angket untuk pengisian nilai-nilai kriteria Antarmuka ini adalah halaman angket, dimana seorang operator memasukkan nilai-nilai kriteria dari setiap alternatif. Jika sebuah alternatif telah diisi seluruh kriterianya maka dia akan hilang pada
246
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
kombo “Nama Kandidat” untuk memastikan bahwa operator tidak mengisi dua kali nilai-nilai kriteria sebuah alternatif. Antarmuka Pengambilan Keputusan Antarmuka pengambilan keputusan diimplementasikan seperti gambar 5.
Gambar 5. Halaman antarmuka pengambilan keputusan Antarmuka ini adalah antarmuka dimana pengambil keputusan melakukan perangkingan atas semua alternatif sesuai dengan pilihan metode yang ada pada menu. Pengambil keputusan dapat langsung melihat hasil perangkingan, juga dapat melihat prosesnya secara rinci dengan mengklik menu “Analisa Perangkingan”. Adapun menu “Model Fuzzy MADM” adalah menu dimana perangkingan dilakukan secara fuzzy. Pada tahap penelitian ini, menu tersebut masih kosong, masih dalam tahap pengembangan. Antarmuka Pengelolaan Data Antarmuka pengolahan data CRUID ditampilkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Antarmuka pengolahan data sistem Antarmuka pengolahan data adalah tempat dimana admin melakukan operasi-operasi CRUID yaitu operasi untuk melihat rincian data, mengedit dan memperbaharui data, menghapus serta melakukan penambahan data. Secara umum, admin mengelola seluruh data dalam content management system. Admin dapat merubah konteks dari sistem pendukung keputusan, semisal dari konteks pengambilan keputusan untuk memilih karyawan menjadi konteks pengambilan keputusan menjadi memilih produk, dan sebagainya dengan cara merubah seluruh kumpulan kriteria dan alternatif serta semua komposisi nilai bobot.
KESIMPULAN CMS sistem pendukung keputusan yang telah dibuat bersifat bebas konten dalam domain permodelan keputusan MADM, artinya bahwa segala proses pengambilan keputusan padamana seluruh kriterianya dapat dikumpulkan dan dimodelkan dalam MADM adalah dapat diselesaikan dengan menggunakan CMS sistem pendukung keputusan ini. Metode-metode pemecahan masalah untuk merangking alternatif-alternatif dalam matriks MADM ditulis dalam algorima-algoritma yang dibuat langsung sebagai bagian dari sistem, tetapi ini suatu penulisan yang statik karena demikian menjadi tetap dalam sistem. Keadaan menjadi kekurangan sistem dalam artian kebebasannya ditetapkan terpaku dalam sejumlah metode yang ditulis dalam sistem.
247
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, L. dan Adawiyah. C.W.R. 2014. Simple Additive Weighting Methods of Multi-criteria Decision Making and Applications: A Decade Review, International Journal of Information Processing and Management (IJIPM) Volume 5, Number 1, February 2014, Michelinakis, D. (2004). Open Source Content Management Systems: An Argumentative Approach, A report submitted for the award of MSc Electronic Business Management The University of Warwick. Warwick Manufacturing Group. p ii & 5. Riadi, M. (2013). Pengertian Sistem Pendukung Keputusan, http://www.kajianpustaka.com. Diakses: 25 Februari 2015.
248