LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 26/PRT/M/2014 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU Prosedur Operasional Standar Unit Air Baku terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Air; Prosedur Air; Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur dan Prosedur
Operasional Standar Pengoperasian Intake Bebas; Operasional Standar Pemeliharaan Intake Bebas; Operasional Standar Pengoperasian Intake Sumuran; Operasional Standar Pemeliharaan Intake Sumuran; Operasional Standar Pengoperasian Intake Bendung; Operasional Standar Pemeliharaan Intake Bendung; Operasional Standar Pengoperasian Intake Ponton; Operasional Standar Pemeliharaan Intake Ponton; Operasional Standar Pengoperasian Infiltrasi Galeri; Operasional Standar Pemeliharaan Infiltrasi Galeri; Operasional Standar Pengoperasian Intake Jembatan; Operasional Standar Pemeliharaan Intake Jembatan; Operasional Standar Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Operasional Standar Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Operasional Standar Pengoperasian Sumur Dalam; Operasional Standar Pemeliharaan Sumur Dalam; Operasional Standar Penanggulangan Darurat Air Baku; Operasional Standar Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku; Operasional Standar Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku; Operasional Standar Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal; Operasional Standar Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal.
1
1. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN INTAKE BEBAS a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake bebas dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif stabil. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Bebas
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2
Potongan Melintang Intake Bebas
2
b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Bebas LOGO dan KOP NO. POS 1
JUDUL POS Pengoperasian Intake Bebas
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake bebas meliputi: a. mempersiapkan dengan pengaturan pintu air dan mengukur debit; b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pintu air, mengatur pengaliran dengan mengoperasikan pompa atau mengatur katup; c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku dan ketinggian muka air sungai di papan duga; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau. 3.4 Intake bebas tipe intake dimana air permukaan mengalir secara bebas ke bak/sumuran penampung. 3.5 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik. 3.6 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
3
4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
4
6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mengamati dan mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan b. mengatur debit air baku yang masuk ke intake melalui pengaturan pintu air dan katup. 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium; b. menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi; c. mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan; d. mengalirkan air baku ke unit produksi; dan e. apabila menggunakan sistem perpompaan, maka mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset sebagaimana POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian intake bebas. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual c. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku d. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air e. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air f. POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal g. IK Pengambilan Sampel Air Baku h. IK Pembacaan Meter Air i. IK Pengoperasian Katup j. IK Pengukuran Debit k. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air l. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa m. IK Pengoperasian Panel Kontrol n. IK Pembuatan Laporan o. IK APAR p. IK K3L APD q. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual 5
LOGO dan KOP NO. POS 1
JUDUL POS Pengoperasian Intake Bebas
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
• FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan meter air • IK Pengukuran Debit • IK Pengoperasian katup • IK K3L APD •
Mulai
Persiapan: • mengamati dan mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan • mengukur debit air baku yang masuk ke intake melalui pengaturan pintu air atau pengaturan katup.
Pengambilan Sampel air baku: • mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium.
Kualitas air baku bisa
Tidak
Ya Pengambilan Air Baku: • mengatur debit; pengambilan air baku sesuai kebutuhan • mengalirkan air baku ke unit produksi.
A
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
Stop Pengambilan Air Baku : • menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi.
13
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Supervisor Laboratorium • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Sistem gravitasi ?
• IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
Tidak
Pelaksana
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait
Pengoperasian Pompa: Ya
Pengawasan: • memonitor tinggi ketinggian air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; • membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.
Pelaporan: • membuat laporan kondisi air baku; • membuat laporan. pengoperasian intake bebas
Selesai
7
• FM Ketinggian Air Baku • FM Kualitas Air Baku Secara Visual • FI data debit air • FI data tekanan air • IK Pembacaan Meter Air • IK Pembacaan Tekanan Air • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK K3L APD
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku/ Operator yang terkait
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku / Operator yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Diperiksa
Supervisor/ Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait
8
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
2. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE BEBAS a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake bebas ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif stabil. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Bebas
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Potongan Melintang Intake Bebas
9
b) Model Pemeliharaan Intake Bebas LOGO dan KOP NO. POS 2
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Bebas
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana intake bebas untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan intake bebas ini meliputi: a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake bebas dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake bebas; c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bebas; dan d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau. 3.4 Intake bebas tipe intake dimana air permukaan mengalir secara bebas ke bak/sumuran penampung. 3.5 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan pembiayaan habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
10
3.6 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna memperpanjang usia pakai unit SPAM. 3.7 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.
11
• Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan sampah di sekitar bar screen; b. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessorisnya dari kebocoran; c. mengecek alat ukur aliran; d. mengecek bangunan sipil umum, papan duga, bar screen dari kerusakan struktur bangunan; e. melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake; f. melakukan pengurasan lumpur di saluran masuk ke intake dan bak penampungnya; g. menjaga kebersihan papan duga; dan h. mengecek kondisi pompa, genset dan kontrol panel, jika pengaliran dilakukan menggunakan pompa. 6.2 Pemeliharaan berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecek bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dari kerusakan struktur bangunan; b. mengecat bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dan peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; dan c. memelihara pompa, genset, dan kontrol panel secara berkala, jika pengaliran dilakukan dengan menggunakan pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bebas Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bebas meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); b. mengidentifikasi kerusakan/kebocoran pipa; c. mengidentifikasi kerusakan pompa; d. mengidentifikasi kerusakan genset; dan e. mengidentifikasi kerusakan motor pompa. 6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bebas Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bebas meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 12
6.5 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan b. menyusun laporan perbaikan kerusakan. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan f. IK Pemeliharaan Bar Screen g. IK Pemeliharaan Pipa h. IK Pemeliharaan Bangunan Intake i. IK Pemeliharaan Katup j. IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur k. IK Pemeliharaan Panel l. IK Pemeliharaan Alat Ukur m. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air baku n. IK Pemeliharaan Panel o. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana p. IK K3L APAR q. IK K3L APD r. IK Pembuatan Laporan s. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal t. Laporan Rekomendasi u. Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana v. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
13
LOGO dan KOP NO. POS 2
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Bebas
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai
Pemeliharaan Rutin: • membersihkan sampah di sekitar bar screen; • mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan aksessorisnya dari kebocoran; • mengecek alat ukur aliran; • mengecek bangunan sipil umum, papan duga, bar screen dari kerusakan struktur bangunan; • melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake; • melakukan pengurasan lumpur di saluran masuk ke intake dan bak penampungnya; dan • menjaga kebersihan papan duga.
Tidak
• FI Pemeliharaan Rutin • FM Pemeliharaan Rutin • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan
Sistem Gravitasi?
Pemeliharaan Rutin • memelihara sistem perpompaan; dan • memelihara genset;
Ya
• FI Pemeliharaan Rutin • FM Pemeliharaan Rutin • IK Pemeliharaan Bar Screen • IK Pemeliharaan Pipa • IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK Pemeliharaan Katup • IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur • IK K3L APD
A B
14
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses B
A
Pemeliharaan Berkala: • mengecek bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dari kerusakan struktur bangunan; dan • mengecat bangunan sipil umum, bangunan papan duga, bangunan bar screen dan peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat
Pemeliharaan Berkala: • memelihara sistem perpompaan; dan • memelihara genset
Memeriksa Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana :
Ada kerusa kan sarana
Tidak
C
Pelaksana
Ya
Identifikasi Kerusakan: • kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); • kerusakan/ kebocoran pipa; • kerusakan pompa; • kerusakan genset; dan • kerusakan motor pompa. D
15
• FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK Pemeliharaan Alat Ukur • IK Pemeliharaan Panel • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pemeliharaan
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga •
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung /Laporan
Alur Proses C
D
Analisis Tingkat Kerusakan: • kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang; • kerusakan/Kebocoran pipa; • kerusakan pada peralatan pompa, motor pompa, genset dan panel listrik;
Tindak Lanjut dan Rekomendasi atas Kerusakan yang terjadi : • membuat laporan kerusakan; • melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait; • membuat rekomendasi usulan perbaikan kerusakan.
Tidak
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Perbaikan Sendiri?
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Ya
Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; • memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
E
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
Pelaksana
• IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • K3L APD
F
16
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses F
E
Pelaporan : • menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan • menyusun laporan perbaikan kerusakan.
• Laporan Hasil Pencatatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Selesai
Pelaksana
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Diperiksa
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Terkait
17
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
3. PROSEDUR SUMURAN
OPERASIONAL
STANDAR
PENGOPERASIAN
INTAKE
a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake sumuran ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mendapatkan air melalui sumur pengumpul. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Sumuran
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Potongan Melintang Intake Sumuran Bangunan Intake
Sumur Intake Sungai
Pompa Inlet
18
b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Sumuran LOGO dan KOP NO. POS 3
JUDUL POS Pengoperasian Intake Sumuran
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake sumuran meliputi: a. mempersiapkan dengan mengecek debit air keluar intake; b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, pencatatan ketinggian muka air, mengatur pengaliran dengan menyalakan pompa atau membuka katup; c. mengawasi dengan memonitor kualitas air baku, memonitor ketinggian muka air, kontrol panel pompa, dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Intake sumuran jenis intake yang dibangun dalam bentuk sumuran yang dihubungkan dengan sumber air permukaan menggunakan saluran/pipa penghubung sehingga membentuk bejana berhubungan. 3.5 Pengoperasian rangkaian kegiatan mengoperasikan sarana dan prasarana mulai dari persiapan, pelaksanaan, pengawasan hingga pelaporan suatu sistem/komponen SPAM hingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik. 3.6 Papan duga 19
alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. g. Standar Nasional Indonesia 6775 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang 20
mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu pengaman disekitar bangunan intake sumuran. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mengecek kondisi air yang keluar dari intake; dan b. mengecek kelengkapan dan kondisi rambu-rambu disekitar intake sumuran. 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: a. mencatat ketinggian muka air di papan duga; b. mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran; c. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium; d. mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan apabila kualitas air baku bisa diolah; e. mengalirkan air baku ke unit produksi; f. menghentikan pengambilan air baku apabila air baku tidak bisa diolah; g. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit produksi sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan h. mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. mengecek dan membaca data debit dan tekanan air pada alat ukur. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian intake sumuran.
7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan Air Baku d. Formulir Monitoring (FM) tentang Aliran Air e. Formulir Monitoring (FM) tentang Panel Kontrol f. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku g. IK Pengambilan Sampel Air Baku h. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air i. IK Pengoperasian Katup j. IK K3L APAR 21
k. l. m. n.
IK K3L APD IK Pembuatan Laporan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Laporan Informasi Tingkat Kekeruhan Air Baku
22
LOGO dan KOP NO. POS 3
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
JUDUL POS Pengoperasian Intake Sumuran
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai
Tahap Persiapan : • mengecek kondisi air yang masuk sumuran dan keluar intake; dan • mengecek keberadaan dan kondisi rambu-rambu disekitar sumuran.
Pengaturan Katup • mencatat ketinggian muka air pada papan duga; • Mengatur buka/tutup katup pipa penyaluran dari sumuran.
Pekerjaan pengambilan dan Pemeriksaan sampel air baku : • mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium.
Tidak
Air Baku Masih Bisa
Stop Pengambilan Air Baku :
Ya
Pengambilan Air Baku: • mengatur pengambilan air sesuai kebutuhan.
debit baku
A
23
• FM Debit air • FM Kondisi Sarana Dan Prasarana • IK K3L APD
• FM Ketinggian Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan Sampel Air • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Staf Sampling
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Supervisor Laboratoriu m • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
• IK Pengoperasian Katup • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal
Penyaluran Air Baku: • menyalurkan air baku ke unit produksi. Pengoperasian Pompa : • mengoperasikan pompa.
Sumber listrik PLN?
Tidak
Pengoperasian Genset : • mengoperasikan genset.
Ya
Pengawasan : • memonitor tinggi ketinggian air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; • mengecek dan membaca data aliran (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang ada.
B
24
Pelaksana
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengoperasian Panel Listrik • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• FM Kualitas Air Baku • FM Aliran Air (debit) • FM panel kontrol • IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air • IK K3L APD
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
B • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR • Laporan Informasi Tingkat Kekeruhan Air Baku
Pelaporan : • membuat laporan kondisi air baku; dan • membuat laporan. pengoperasian intake
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Selesai Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
25
Tanggal
4. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE SUMURAN a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake sumuran ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mendapatkan air melalui sumur pengumpul. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Sumuran
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Potongan Melintang Intake Sumuran
Bangunan Intake Sumuran
Sumur Intake Sungai
Pompa Inlet
26
b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Sumuran LOGO dan KOP NO. POS 4
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Sumuran
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana intakesumuran untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan intake sumuran meliputi : a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake sumuran dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake sumuran, melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake sumuran bila ada; dan c. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.2 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.3 Intake sumuran suatu jenis intake dengan cara membangun sumur di dasar sungai dan menggunakan pipa untuk mendapatkan airnya. 3.4 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.5 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang. 3.6 Papan duga alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel.
27
4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. f. Standar Nasional Indonesia Nomor 6775 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 28
6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan sampah disekitar di sekitar bar screen; b. membersihkan rumput di sekitar intake; c. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; d. melakukan pengurasan lumpur di saluran pipa masuk ke intake dan sumurannya; e. menjaga kebersihan papan duga; f. mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, bar screen dari kerusakan; dan g. melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake. 6.2 Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecek bangunan sipil umum, papan duga, dan bar screen kerusakan struktur bangunan; b. mengecat bangunan sipil umum dan peralatan dan perlengkapan yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; c. memelihara pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal Elektrikal; d. memelihara genset sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal Elektrikal
dari lain dan dan
6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang; b. memeriksa kebocoran pipa intake; c. mengidentifikasi kerusakan pompa; d. mengidentifikasi kerusakan genset; dan e. mengidentifikasi kerusakan motor pompa. 6.4 Perbaikan Kerusakan sarana dan prasarana
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di intake sumuran; dan b. membuat laporan perbaikan kerusakan. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar d. IK Pemeliharaan Screen e. IK Pemeliharaan Pipa
29
f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
IK Pemeliharaan Katup IK Pemeliharaan Bangunan Intake IK Pemeliharaan Panel IK K3L APD IK K3L APAR IK Pembuatan Laporan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal POS Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga Laporan Rekomendasi Laporan Hasil Pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
30
LOGO dan KOP NO. POS 4
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Sumuran
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai Pemeliharaan Rutin : • membersihkan sampah disekitar di sekitar bar screen; • membersihkan rumput di sekitar intake; • mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; • melakukan pengurasan lumpur di saluran pipa masuk ke intake dan sumurannya; • menjaga kebersihan papan duga; • mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, bar screen dari kerusakan; dan • melakukan pengerukan lumpur di sekitar sungai dekat intake.
Pemeliharaan Berkala: • mengecek bangunan sipil umum, papan duga dan bar screen dari kerusakan struktur bangunan; • mengecat bangunan sipil umum dan peralatan dan perlengkapan lain yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; • memelihara sistem perpompaan; dan • memelihara genset.
Pemeriksaan Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana
• IK Pemeliharaan Bar Screen • IK Pemeliharaan Pipa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Pengoperasian dan Pengolahan Lumpur
• IK K3L APD • IK K3L Penanganan Kebakaran • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • IK K3L APAR • IK K3L APD
A
31
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
• FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD
A
Ada kerusa kan sarana dan prasara na?
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • Mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang • Mengidentifikasi kebocoran pipa intake • Mengidentifikasi kerusakan pada peralatan ME
Ya
Tidak Perbaikan Sendiri? Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Tidak
Ya
Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian; peralatan atau suku cadang • memperbaiki kerusakan dengan penggantian suku cadang.
B
C
32
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
Pelaksana • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
B
C
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di intake sumuran; dan • membuat laporan perbaikan kerusakan.
Selesai
• Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR •
Pelaksana
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Supervisor Pengambilan Air Baku/ Supervisor Terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Terkait
33
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
5. PROSEDUR BENDUNG
OPERASIONAL
STANDAR
PENGOPERASIAN
INTAKE
a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake bendung ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan bendung untuk mendapatkan air. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Bendung
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake dengan Bendung
34
b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Bendung LOGO dan KOP NO. POS 5
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Intake Bendung
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake bendung meliputi: a. mempersiapkan dengan mencatat ketinggian muka air dan mengukur debit yang melalui pintu air; b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan air baku ke unit produksi dengan mengoperasikan pompa dan atau mengatur katup; c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Intake bendung tipe intake dimana permukaan air dibagian hilir dari lokasi bangunan intake ditinggikan dengan bangunan bendung (dapat disamping intake atau dibagian hilir). 3.5 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.
35
3.6 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagaianya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
36
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR; dan b. mengukur debit air menggunakan alat ukur. 6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi: a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium produksi; b. mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR; c. menghentikan pengambilan air apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi; d. pengaliran air dilanjutkan apabila kualitas air bisa diolah di unit produksi; e. menyalurkan air baku ke unit produksi; f. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit produksi, sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan g. mengoperasikan genset sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal apabila listrik PLN tidak tersedia atau terjadi gangguan aliran listrik. 6.3 Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian intake bendung. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Sarana dan Prasarana Intake Bendung c. Formulir Monitoring (FM) tentang Tingkat Kekeruhan Air Baku d. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air e. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku f. IK Pengambilan Sampel Air Baku g. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air h. IK Pengoperasian Katup i. IK Pengukuran Debit 37
j. k. l. m. n. o. p. q. r. s.
IK Pembacaan AWLR IK Pengoperasian Panel Kontrol IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa IK Pembacaan Meter Air IK Pembacaan Tekanan Air IK K3L APAR IK K3L APD IK Pembuatan Laporan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Laporan Informasi Tingkat Kekeruhan Air Baku
38
LOGO dan KOP NO. POS 5
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Intake Bendung
REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Tahap Persiapan : • mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR; dan • mengukur debit air menggunakan alat ukur.
Pengambilan Sampel air baku : • mengambil sampel air baku untuk pemeriksaan di laboratorium.
Tidak
Air Baku Masih Bisa Diolah?
Stop Pengambilan Air Baku • menghentikan pengambilan air baku.
Ya
Pengambilan Air Baku: • mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan; • mencatat ketinggian muka air pada papan duga atau AWLR.
Penyaluran Air Baku: • menyalurkan air baku ke unit produksi A
39
• FI Ketinggian Muka Air • FM Ketinggian Air Baku • IK Pengukuran Debit • IK Pembacaan AWLR • IK K3L APD
Pelaksana
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan sampel air baku • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Supervisor Laboratoriu m • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Sistem Gravita si?
Sistem Tidak Perpompaan: • mengoperasikan pompa
Ya Ya
Sumber Listrik PLN?
• IK Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal Pompa • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR (Kebakaran) • POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
Pelaksana
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Tidak Sistem Genset: • mengoperasikan genset
Pengawasan : • memonitor ketinggian air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan • membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.
Pelaporan : • membuat laporan kondisi air baku; • membuat laporan pengoperasian intake bendung.
• FM Ketinggian Air Baku • FM Kualitas Air Baku Secara Visual • FI data debit air • FI data tekanan air • IK Pembacaan Meter Air • IK Pembacaan Tekanan Air • IK Pengoperasian Panel Kontrol
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Selesai
40
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku /Operator yang terkait
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
41
Tanggal
6. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE BENDUNG a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake bendung ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan bendung untuk mendapatkan air. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Bendung
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake dengan Bendung
42
b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Bendung LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
NO. POS JUDUL POS 6 Pemeliharaan Intake Bendung 1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana intake bendung untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan intake bendung meliputi: a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake bendung dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake bendung dengan melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bending; c. mengidentifikasi kerusakan sarana dan prasarana; d. memperbaiki kerusakan sarana dan prasarana; dan e. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam, situ atau danau. 3.4 Intake bendung bangunan penangkap/penyadap air baku yang bersumber dari air permukaan dimana muka air rata-rata kurang, sehingga perlu air dibagian hilir dari lokasi bangunan intake ditinggikan dengan bangunan bendung (dapat disamping intake atau dibagian hilir) agar air cukup untuk masuk inlet intake. 3.5 Bar screen filter mekanik yang digunakan untuk mengeluarkan benda besar, seperti kain plastik, kayu dari air baku. 3.6 Pemeliharaan rutin 43
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.7 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang. 3.8 Sarana segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, alat atau media. 3.9 Prasarana segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan sebagainya). 3.10 Papan duga alat duga air atau alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. 44
Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan sampah di sekitar bar screen; b. membersihan rumput dan lumpur di sekitar intake; c. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; d. mengecek alat-alat ukur agar debit pengambilan dapat terpantau; e. menjaga kebersihan alat monitoring papan duga; f. membersihkan dan memeriksa kebocoran pada pompa, jika pengaliran menggunakan pompa; dan g. membersihkan genset, jika pengaliran menggunakan pompa baik sebagai power supply utama maupun cadangan/stand by. 6.2 Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecat bangunan sipil umum, papan duga, bangunan bar screen serta perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; b. melakukan pengerukan lumpur akibat pendangkalan sungai di sekitar intake; c. memberi gemuk atau pelumas pada katup dan pintu air; dan d. mengecek kinerja operasi pompa jika pengaliran menggunakan pompa. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bendung
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake bendung meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); b. mengidentifikasi kerusakan/ kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan c. mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, dan kontrol panel listrik.
45
6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bendung
Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake bendung meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan b. membuat laporan kerusakan dan perbaikannya. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan f. IK Pemeliharaan Bar Screen g. IK Pemeliharaan Pipa h. IK Pemeliharaan Bangunan Intake i. IK Pemeliharaan Katup j. IK Pengerukan dan Pengurasan Lumpur k. IK Pemeliharaan Panel l. IK Pemeliharaan Alat Ukur m. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air baku n. IK Pemeliharaan Panel o. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana p. IK K3L APAR q. IK K3L APD r. IK Pembuatan Laporan s. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal t. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga u. Laporan Rekomendasi v. Laporan Hasil Pencatatan Dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana w. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
46
LOGO dan KOP NO. POS 6
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Bendung
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai
Pemeliharaan Rutin : • membersihkan sampah di sekitar bar screen; • membersihan rumput dan lumpur di sekitar intake; • mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; • mengecek alat-alat ukur agar debit pengambilan dapat terpantau; • menjaga kebersihan alat monitoring papan duga; • membersihkan dan memeriksa kebocoran pada pompa, jika pengaliran menggunakan pompa; • membersihkan genset, jika pengaliran menggunakan pompa baik sebagai power supply utama maupun cadangan/ stand by.
Pemeliharaan Berkala • mengecat bangunan sipil umum, papan duga, bangunan bar screen serta perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; • melakukan pengerukan lumpur akibat pendangkalan sungai di sekitar intake; • memberi gemuk atau pelumas pada katup dan pintu air; • mengecek kinerja operasi pompa jika pengaliran menggunakan pompa.
Mengecek Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana A 47
• FI Pemeliharaan Rutin • FM Pemeliharaan Rutin • IK Pemeliharaan Bar Screen • IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku • IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK Pemeliharaan Katup • IK K3L APD • POS Pemeliharaan Makanikal dan Elektrikal
• IK Pemeliharaan Panel • IK K3L APD • IK K3L (APAR) • POS Pemeliharaan Makanikal dan Elektrikal
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Makanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
A
Ada kerusakan sarana dan
Ya
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); • mengidentifikasi kerusakan/ kebocoran pipa dan aksesorisnya; • mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, dan kontrol panel listrik
Tidak
• Analisis tingkat kerusakan • Koordinasi dengan unit kerja terkait untuk rencana perbaikan
Tidak Perbaikan Sendiri? Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Ya
D
B C
48
• FI Permintaan Barang dan atau bahan bakar • POS Pemeliharaan Makanikal dan Elektrikal • IK Pemeliharaan Panel Kontrol • IK K3L APD • IK K3L APAR
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung/ Laporan
Alur Proses
C
B
• POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
D
Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; • memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
• IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak
• Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana; dan • membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
Selesai
49
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga • Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal •
Dokumen Pendukung/ Laporan
Alur Proses
Pelaksana • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
50
Tanggal
7. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN INTAKE PONTON a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake ponton ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif tinggi, dengan menggunakan pelampung atau ponton sebagai tempat pompa hisap (pompa mengikuti naik turunnya permukaan air). Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Ponton
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake Ponton
51
b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Ponton LOGO dan KOP NO. POS 7
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Intake Ponton
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air yang akan dialirkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake ponton meliputi : a. mempersiapkan dengan mencatat ketinggian muka air dan mengukur debit melalui pintu air; b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan air baku ke unit produksi dengan menyalakan pompa atau membuka katup; c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Unit air baku sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya. 3.5 Intake ponton tipe intake yang terapung diatas permukaan air untuk pengambilan air baku yang mempunyai fluktuasi muka air yang cukup tinggi.
52
3.6 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku sehingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik. 3.7 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
53
cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1. Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mengukur ketinggian air baku melalui papan duga atau alat ukur lainnya; dan b. mengukur debit air baku. 6.2. Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium produksi; b. menghentikan pengambilan air baku apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi; c. mengalirkan air apabila kualitas air bisa diolah di unit produksi; d. mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air baku ke unit produksi, sesuai POS Mekanikal dan Elektrikal; dan e. mengoperasikan genset baik sebagai sumber listrik utama maupun cadangan/ standby sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal. 6.3. Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor tinggi ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4. Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian intake ponton. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual c. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air d. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air 54
e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o.
IK Pengambilan Sampel Air Baku IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air IK Pembacaan Meter Air IK Pengukuran Debit IK Pengoperasian Katup IK Pengoperasian Panel Kontrol IK K3L APAR IK K3L APD IK Pembuatan Laporan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual
55
NO. POS 7
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Intake Ponton
REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai Tahap Persiapan : • mengukur ketinggian ponton dan ketinggian air baku melalui papan duga atau alat ukur lainnya • mengukur debit air baku
Pengambilan Sampel : • mengambil sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium bagian produksi
Air Baku Masih Bisa Diolah?
Stop Pengambilan Air Baku : • menghentikan pengambilan air baku
Ya
• FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan meter air • IK Pengukuran Debit • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan Dan Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
Tidak
Pengambilan Air Baku: • mengalirkan air ke unit produksi
A
56
Pelaksana
• Supervisor Laboratoriu m • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Penyaluran Air Baku: • mengoperasikan pompa untuk menyalurkan air baku ke unit produksi
Sumber listrik PLN?
Tidak
Pengoperasian genset: • mengoperasikan genset
Ya
Pengawasan : • Memonitor tinggi ketinggian air baku • Memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan) • Mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset • Membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia
Pelaporan : • Membuat laporan kondisi air baku • Membuat laporan pengoperasian intake ponton
Selesai
57
Pelaksana
• IK Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal Pompa • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal •
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• FM Ketinggian Air Baku • FM Kualitas Air Baku Secara Visual • FI data debit air • FI data tekanan air • IK Pembacaan Meter Air • IK Pembacaan Tekanan Air • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK K3L APD
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku [visual] • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator Air Baku /Operator yang terkait
•
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Diperiksa
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Terkait
58
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
8. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN INTAKE PONTON a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake ponton ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan fluktuasi muka air yang relatif tinggi, dengan menggunakan pelampung atau ponton sebagai tempat pompa hisap (pompa mengikuti naik turunnya permukaan air). Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Ponton
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake Ponton
59
b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Ponton
NO. POS 8
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Ponton
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana dan prasana intake ponton untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan intake ponton meliputi: a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake ponton dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake ponton; c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake pontoon; d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake ponton; dan e. menyusun laporan hasil pemeliharaan dan perbaikan kerusakan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Intake ponton tipe intake yang terapung diatas permukaan air untuk pengambilan air baku yang mempunyai fluktuasi muka air yang cukup tinggi. 3.5 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan pembiayaan habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.6 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna memperpanjang usia pakai unit SPAM. 60
3.7 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini meliputi: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. 61
d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan sampah di sekitar intake; b. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessoriesnya dari kebocoran; c. mengecek alat ukur aliran; d. mengecek bangunan rumah pompa, papan duga, dari kerusakan struktur bangunan; e. mengecek dudukan jembatan pipa; f. menjaga kebersihan papan duga; g. memberi pengaman pada bangunan terhadap arus sungai pada saat pasang; h. memelihara pipa transmisi air baku; dan i. memelihara rambu peringatan intake ponton. 6.2 Pemeliharaan Berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. memelihara pompa air baku; b. memeliharana genset; dan c. memelihara bangunan ponton. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang; b. mengidentifikasdi kebocoran dan kerusakan pipa intake; dan c. mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, kontrol panel serta peralatan dan perlengkapan sistem mekanikal dan elektrikal lainnya. 6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake
Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana Intake ponton; dan b. membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi Kerusakan b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar
62
d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p.
IK Pemeliharaan Pipa IK Pemeliharaan Katup IK Pemeliharaan Bangunan Intake IK Pemeliharaan Panel IK K3L APD IK K3L APAR IK Pembuatan Laporan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga Laporan Rekomendasi Laporan Hasil Pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
63
NO. POS 8
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Ponton
REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
Mulai Pemeliharaan Rutin : • Membersihkan sampah di sekitar intake • Mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessoriesnya dari kebocoran • Mengecek alat ukur aliran • Mengecek bangunan rumah pompa, papan duga dari kerusakan struktur bangunan • Mengecek dudukan jembatan pipa • Menjaga kebersihan papan duga • Memberi pengaman pada bangunan terhadap arus sungai pada saat pasang • Memelihara pipa transmisi air baku • Memelihara rambu peringatan intake ponton
Pemeliharaan Berkala : • Memelihara pompa dan kontrol panel • Memeliharana genset • Memelihara bangunan ponton
• IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK Pemeliharaan Katup • IK K3L APD • POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku
• IK Pemeliharaan Panel • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
A
64
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
A
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan
Pengecekan Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana :
Ada kerusakan sarana dan prasarana?
Ya
Tidak
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang; • mengidentifikasdi kebocoran dan kerusakan pipa intake; • mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, kontrol panel serta peralatan dan perlengkapan sistem mekanikal dan elektrikal lainnya.
Analisis Tingkat Kerusakan: • analisis tingkat kerusakan; • koordinasi dengan unit kerja terkait untuk rencana perbaikan.
C
D
65
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
C
D
Tidak Perbaikan Sendiri? Kerjasama dgn Pihak Ketiga
Ya
Perbaikan Kerusakan : • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; • memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana Intake ponton; • membuat laporan kerusakan dan perbaikannya
Selesai
66
Pelaksana
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
• Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Supervisor/Manajer Terkait
Diperiksa
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
67
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
9. PROSEDUR GALERI
OPERASIONAL
STANDAR
PENGOPERASIAN
INFILTRASI
a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake infiltrasi galeri ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mengumpulkan air dengan menggunakan pipa berlubang dibawah dasar sungai yang dialirkan ke sumuran. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Infiltrasi Galeri
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Potongan Melintang Infiltrasi Galeri
68
b) Model Prosedur Pengoperasian Infiltrasi Galeri LOGO dan KOP NO. POS 9
JUDUL POS Pengoperasian Infiltrasi Galeri
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian infiltrasi galeri meliputi : a. mempersiapkan dengan mengatur buka/tutup katup pipa pengumpul dan mengecek kondisi aliran air yang masuk infiltrasi galeri; b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan air baku ke unit produksi dengan mengoperasikan pompa atau mengatur katup; c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air baku, kontrol panel pompa dan genset serta membaca dan mencatat debit dan tekanan pada alat ukur yang tersedia; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Infiltrasi galeri tipe bangunan penangkap air baku pada kondisi dimana air permukaan sungai sangat tipis, dengan tanah dasar yang cukup porous dan berpasir. 3.4 Pipa perforasi (pipa pengumpul) pipa yang telah dilubangi pada bagian atasnya yang berfungsi sebagai jalan masuk air ke sumur pengumpul. 3.5 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.
69
4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. g. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana, Direktorat Jenderal Cipta Karya. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Respirator atau masker berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal debu, zat-zat kimia beracun, dan sebagainya). 70
• Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mengatur buka/tutup katup pipa pengumpul ke sumur pengumpul; dan b. mengecek kondisi aliran air yang masuk infiltrasi galeri dan bak pengumpul 6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi: a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium bagian produksi; b. menghentikan aliran (stop) air baku apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi; c. mengalirkan air apabila kualitas air bisa diolah di unit produksi; d. menyalurkan air baku ke unit produksi; dan e. mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal apabila menggunakan sistem perpompaan. 6.3 Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian muka air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian infiltrasi galeri.
71
7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang penggunaan Genset c. Formulir Monitoring (FM) tentang ME seperti Daya Pompa, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan lain-lain d. Formulir Isian (FI) tentang Hasil Kualitas Air Baku e. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku f. IK Pengambilan Sampel Air Baku g. IK Pengoperasian Katup h. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air i. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa j. IK Pengoperasian Panel Kontrol k. IK K3L APAR l. IK K3L APD m. IK K3L Penanganan Kebakaran n. IK Pembuatan Laporan o. POS Pengoperasian Pompa p. POS Pengoperasian Genset q. Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual
72
LOGO dan KOP NO. POS 9
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Infiltrasi Galeri
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Tahap Persiapan : • mengatur buka/tutup katup pipa pengumpul ke sumur pengumpul • mengecek kondisi aliran air yang masuk infiltrasi galeri dan bak pengumpul
Pengambilan Sampel Air : • mengambil sampel air baku untuk diperiksa di laboratorium bagian produksi
Air Baku Masih Bisa Diolah?
Tidak
Stop Pengambilan Air Baku : • menghentikan aliran air baku.
Ya
REVISI KE: HALAMAN:
Pengambilan Air Baku: • mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan
A
73
• IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan Sampel Air • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Staf Sampling
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan & Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Supervisor Laboratorium • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
A
Penyaluran Air Baku: • menyalurkan air baku ke unit produksi
Tidak
Sistem Gravitasi
Pengoperasian Pompa : • mengoperasikan pompa
Ya
Ya
• IK Pengoperasian Mekanikal & Elektrikal Pompa • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR (Kebakaran) • POS Mekanikal dan Elektrikal
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Sumber listrik Tidak Pengoperasian genset : • mengoperasikan genset
Pengawasan : • memonitor ketinggian muka air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan • membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.
C
74
• FM Penggunaan Genset • FM ME seperti, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dll • IK Genset • IK K3L Penanganan Kebakaran • IK K3 APD
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
C
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara visual • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Pelaporan : • membuat laporan kondisi air baku; dan • membuat laporan pengoperasian infiltrasi galeri.
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Selesai
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
75
Tanggal
10.
PROSEDUR GALERI
OPERASIONAL
STANDAR
PEMELIHARAAN
INFILTRASI
a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake infiltrasi galeri ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan saluran dasar sungai untuk mengumpulkan air dengan menggunakan pipa berlubang dibawah dasar sungai yang dialirkan ke sumuran. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Infiltrasi Galeri
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Potongan Melintang Infiltrasi Galeri
76
b) Model Prosedur Pemeliharaan Infiltrasi Galeri LOGO dan KOP NO. POS 10
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Infiltrasi Galeri
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana intake infiltrasi galeri untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan infiltrasi galeri meliputi : a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana infiltrasi galeri dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana infiltrasi galeri; c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri; d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri; dan e. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Infiltrasi galeri bangunan penangkap air baku pada kondisi dimana air permukaan sungai sangat tipis, dengan tanah dasar yang cukup porous dan berpasir. 3.5 Pipa perforasi (pipa pengumpul) pipa yang telah dilubangi pada bagian atasnya yang berfungsi sebagai jalan masuk air ke sumur pengumpul. 3.6 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang.
77
3.7 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum b. Permenakertrans Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. f. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Prasarana Air Minum Sederhana, Direktorat Jenderal Cipta Karya. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
78
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan sampah disekitar bantaran sungai; b. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian infiltrasi galeri, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; c. menjaga kebersihan alat monitoring papan duga pada sumur pengumpul; d. memeriksa pipa transmisi air baku; dan e. membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air apabila sistem pengaliran menggunakan pompa. 6.2 Pemeliharaan Berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecek bangunan sipil umum dari kerusakan struktur bangunan; b. melakukan backwash/pembersihan pipa manifold dari penyumbatan kotoran atau pasir; dan c. memeriksa kinerja operasi pompa. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); b. mengidentifikasi kerusakan/kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan c. mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, kontrol panel dan sistem makanikal dan elektrikal lainnya. 6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana infiltrasi galeri meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 6.5 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana infiltrasi galeri; dan b. membuat laporan kerusakan dan perbaikannya. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Rutin b. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Rutin c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar d. Formulir Isian (FI) tentang Identifikasi kerusakan
79
e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r.
Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan IK Pemeliharaan Pipa IK Pemeliharaan Katup IK Pemeliharaan Panel IK Pemeliharaan Alat Ukur IK Perbaikan Sarana dan Prasarana IK K3L APAR IK K3L APD IK Pembuatan Laporan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga Laporan Rekomendasi Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
80
LOGO dan KOP NO. POS 10
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Infiltrasi Galeri
REVISI KE: HALAMAN:
Alur Proses
Mulai Pemeliharaan Rutin : • membersihkan sampah disekitar bantaran sungai; • mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian infiltrasi galeri, katup dan aksessoriesnya dari kebocoran; • menjaga kebersihan alat monitoring papan duga pada sumur pengumpul; • memeriksa pipa transmisi air baku; dan • membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air apabila sistem pengaliran menggunakan pompa.
Pemeliharaan Berkala • mengecek bangunan sipil umum dari kerusakan struktur bangunan; • melakukan backwash/ pembersihan pipa manifold dari penyumbatan kotoran atau pasir; • memeriksa kinerja operasi pompa.
A
81
Dokumen Pendukung/Laporan
Pelaksana
• FM Tentang Pemeliharaan Rutin • FI Pemeliharaan Rutin • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Pipa • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
• IK Pemeliharaan Panel • IK Backwash Pipa Infiltrasi • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
A
Mengecek Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana :
Ada kerusakan sarana dan prasarana?
Ya
Identifikasi Kerusakan: • mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); • mengidentifikasi kerusakan/ Kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan • mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, kontrol panel dan sistem makanikal dan elektrikal lainnya.
Tidak
Analisis Tingkat Kerusakan: • menganalisis tingkat kerusakan pada fisik pada bangunan utama dan penunjang, Kebocoran pipa dan aksesorisnya, peralatan ME (pompa, motor pompa, genset & panel listrik) • koordinasi dengan unit kerja terkait untuk rencana perbaikan.
B
C
82
Pelaksana
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan Dengan Pihak Ketiga • Laporan Rekomendasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
• FI Identifikasi kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK Pemeliharaan Alat Ukur • IK Pemeliharaan Panel
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
C
B
• IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • K3L APD • IK K3L APAR
Analisis Tingkat Kerusakan: • kerusakan fisik pada bangunan utama dan penunjang • kerusakan/kebocoran pipa dan aksesorisnya • Kerusakan pada peralatan M&E (pompa, motor pompa, genset & panel listrik).
Tidak
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Perbaikan Sendiri?
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
Ya
Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan • memperbaiki keruskan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana infiltrasi galeri; dan • membuat laporan kerusakan dan perbaikannya.
• Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Selesai
83
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/ Dirut
84
Tanggal
11.
PROSEDUR JEMBATAN
OPERASIONAL
STANDAR
PENGOPERASIAN
INTAKE
a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian intake jembatan ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan jembatan sebagai tempat pipa transmisi dan pompa hisap. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Intake Jembatan
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake Jembatan
85
b) Model Prosedur Pengoperasian Intake Jembatan LOGO dan KOP UNIT SPAM: AIR BAKU NO. POS 11
JUDUL POS Pengoperasian Intake Jembatan
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake jembatan meliputi: a. melakukan persiapan dengan mencatat ketinggian muka air dan mengatur debit melalui pengaturan katup; b. melaksanakan kegiatan dengan mengambil sampel air baku, mengatur pengambilan air baku sesuai kebutuhan, menyalurkan air baku ke unit produksi dengan mengoperasikan pompa atau mengatur katup; c. mengawasi dengan memonitor ketinggian air baku, kualitas air baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Intake jembatan tipe intake pada air sungai/danau dengan bentuk tebing yang curam dan bantaran yang sempit. 3.6 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/ beroperasi dengan baik.
86
3.7 Papan duga alat pengamatan ketinggian muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. b. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang diperlukan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan 87
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan b. mengatur debit air melalui pengaturan katup. 6.2 Pengoperasian
Tahap pengoperasian meliputi: a. mengambil sampel air baku untuk diperiksa di bagian laboratorium produksi; b. menghentikan aliran apabila kualitas air tidak bisa diolah di unit produksi; c. mengalirkan air ke unit produksi apabila kualitas air bisa diolah di unit produksi; d. apabila menggunakan sistem perpompaan, maka mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset (lihat POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal). 6.3 Pengawasan
Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan d. membaca dan mencatat debit dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian intake jembatan. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual c. Formulir Isian (FI) tentang Ketinggian Air Baku d. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air e. Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air f. IK Pengambilan Sampel Air Baku g. IK Pembacaan dan Pencatatan Ketinggian Muka Air h. IK Pembacaan Meter Air i. IK Pengukuran Debit j. IK Pengoperasian Katup 88
k. l. m. n. o. p. q.
IK Pembacaan Tekanan Air IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa IK Pengoperasian Panel Kontrol IK K3L APAR IK K3L APD POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual
89
LOGO dan KOP NO. POS 11
JUDUL POS Pengoperasian Intake Jembatan
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai
Tahap Persiapan : • mencatat ketinggian muka air pada papan duga; dan • mengatur debit air melalui pengaturan katup.
Pengambilan Sampel air baku : • mengambil sampel air baku untuk pemeriksaan di laboratorium.
Air Baku Masih Bisa Diolah?
Tidak
Stop Pengambilan Air Baku : • menghentikan aliran air baku.
Ya
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
Pengambilan Air Baku: • mengatur debit pengambilan air baku sesuai kebutuhan.
A
90
Pelaksana
• FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan meter air • IK Pengukuran Debit • IK Pengoperasian katup • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK K3L APD
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait • Staf Sampling
• FI Ketinggian Air Baku • FM Ketinggian Air Baku • IK Pembacaan & Pencatatan Ketinggian Muka Air • IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Supervisor Laboratorium • Supervisor Pengolahan • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Penyaluran Air Baku: • menyalurkan air baku ke unit produksi.
Sistem Gravitasi ?
Ya
Sistem Genset: • mengopera sikan genset
Tidak
Tidak
Sistem Perpompaan : • Mengoperasi kan Pompa
Sumber Listrik PLN?
Pelaksana
• IK Pengoperasian Mekanikal & Elektrikal Pompa • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR (Kebakaran) • POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal
• Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
• FM Ketinggian Air Baku • FM Kualitas Air Baku Secara Visual • FI data debit air • FI data tekanan air • IK Pembacaan Meter Air • IK Pembacaan Tekanan Air • IK K3L APD
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Ya
Pengawasan : • memonitor ketinggian air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor; kontrol panel pompa dan genset • membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.
B
91
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
B
Pelaporan : • membuat laporan kondisi air baku; • membuat laporan pengoperasian intake jembatan.
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku Secara Visual • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Sumber Air Permukaan/ Operator yang terkait
Selesai
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun Diperiksa
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
92
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
12.
PROSEDUR JEMBATAN
OPERASIONAL
STANDAR
PEMELIHARAAN
INTAKE
a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan intake jembatan ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku air permukaan dengan menggunakan jembatan sebagai tempat pipa transmisi dan pompa hisap. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Intake Jembatan
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Intake Jembatan
93
b) Model Prosedur Pemeliharaan Intake Jembatan UNIT SPAM: AIR BAKU
LOGO dan KOP NO. POS 12
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Jembatan
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana intake jambatan untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan intake jembatan meliputi : a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana intake jembatan dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana intake jembatan; c. melakukan identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake jembatan; d. melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake jembatan; dan e. menyusun laporan hasil pemeliharaan dan kerusakan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Air permukaan air baku yang berasal dari sungai, saluran irigasi, waduk, kolam atau danau. 3.4 Intake jembatan tipe intake pada air sungai/danau dengan bentuk tebing yang curam dan bantaran yang sempit. 3.5 Screener salah satu aksesori pipa yang berfungsi sebagai penyaring kotoran/pasir yang masuk ke saluran pipa. 3.6 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan merupakan pembiayaan 94
habis pakai guna menjaga usia pakai unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.7 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara periodik dan memerlukan biaya tambahan untuk penggantian peralatan/suku cadang guna memperpanjang usia pakai unit SPAM. 3.8 Papan duga alat pengamatan tinggi muka air yang dibuat dari bahan kayu kualitas kelas 1 atau aluminium atau enamel. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang diperlukan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan
95
dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi sebagai alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharan rutin meliputi: a. membersihkan sampah di sekitar screener; b. membersihan rumput dan lumpur di sekitar intake; c. mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessoriesnya dari kebocoran; d. mengecek kinerja alat-alat ukur agar debit air baku terukur secara akurat; e. memelihara kondisi alat monitoring ketinggian muka air; f. membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air; 6.2 Pemeliharaan berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecat bangunan sipil umum, papan duga, jembatan intake serta perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; b. mengecek dan menguji kinerja operasi pompa dan kontrol panel; dan c. memeriksa dan menganti pelumas/oli genset. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana intake meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); b. mengidentifikasi kerusakan/kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan c. mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, dan kontrol panel listrik. 6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana intake meliputi: a. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan b. memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang. 6.5 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di 96
Intake jembatan; dan b. menyusun laporan kerusakan dan perbaikannya. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Format FI (Form Isian) tentang Identifikasi Kerusakan b. Format FI (Form Isian) tentang Laporan Tingkat Kerusakan c. Format FI (Form Isian) tentang Permintaan Barang dan/atau bahan bakar d. IK Pemeliharaan Pipa e. IK Pemeliharaan Katup f. IK Pemeliharaan Bangunan Intake g. IK K3L APD h. IK K3L APAR i. IK Pembuatan Laporan j. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal k. POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga l. Laporan Rekomendasi m. Laporan hasil pencatatan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana n. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
97
LOGO dan KOP NO. POS 12
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
JUDUL POS Pemeliharaan Intake Jembatan
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Pemeliharaan Rutin : • membersihkan sampah di sekitar screener; • membersihan rumput dan lumpur di sekitar intake; • mengontrol sistem perpipaan diseluruh bagian intake dan aksessoriesnya dari kebocoran; • mengecek kinerja alat-alat ukur agar debit pengambilan dapat terpantau; • menjaga kebersihan alat monitoring papan duga; dan • membersihkan dan mengeringkan bangunan/rumah pompa/genset dari sampah, tumbuhan liar, dan genangan air.
Pemeliharaan Berkala : • mengecat bangunan sipil umum, papan duga, jembatan intake serta perlengkapan lainnya yang terbuat dari logam agar tidak berkarat; • mengecek dan menguji kinerja operasi pompa dan kontrol panel; dan • memeriksa dan menganti pelumas/oli genset.
B
98
• IK Pemeliharaan Bangunan Intake • IK Pemeliharaan Katup • IK K3L APD • POS Pemeliharaan Makanikal dan Elektrikal
• IK Pemeliharaan Panel • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan Makanikal dan Elektrikal
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang Terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
B
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • IK K3L APAR • IK K3L APD • Laporan Rekomendasi
Pengecekan Adanya Kerusakan Sarana dan Prasarana :
Ada kerusakan sarana dan prasarana?
Ya
Tidak
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • mengidentifikasi kerusakan fisik bangunan utama dan penunjang (bangunan sipil); • mengidentifikasi kerusakan/ kebocoran pipa dan aksesorisnya; dan • mengidentifikasi kerusakan pompa, motor pompa, genset, dan kontrol panel listrik.
Tindak Lanjut dan Rekomendasi atas kerusakan yang terjadi : • membuat laporan pada atasan untuk segera dilakukan koordinasi dan ditidaklanjuti; • memperbaiki/ mengganti pipa yang bocor; • memperbaiki kerusakan pompa; dan • memperbaiki kerusakan genset.
D C 99
• FI Identifikasi kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Alur Proses D
C
Tidak
Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Perbaikan Sendiri?
Ya
Pekerjaan Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; • memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
Pelaporan : • menyusun laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana di intake jembatan; dan • menyusun laporan kerusakan dan perbaikannya.
Dokumen Pendukung/Laporan
Pelaksana
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau bahan bakar • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan pihak ketiga • Laporan Rekomendasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak ketiga
• Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Selesai
100
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan Unit Instalasi, Mekanikal, Elektrikal, dan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
101
Tanggal
13. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN BANGUNAN PENANGKAP MATA AIR a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian bangunan penangkap mata air ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku dari mata air. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Bangunan Penangkap Mata Air Reservoir
102
b) Model Prosedur Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering) LOGO dan KOP NO. POS 13
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering)
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan dialirkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian intake penangkap mata air meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. mempersiapkan dengan memeriksa air yang keluar melalui pipa overflow dan mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium; b. melaksanakan kegiatan dengan membuka katup keluar sesuai kebutuhan, pemantauan level air, dan menyalurkan air baku dengan mengoperasikan pompa apabila menggunakan sistem pengaliran perpompaan; c. mengawasi dengan memonitor level air baku, kualitas air baku, kontrol panel pompa dan genset serta mengecek dan membaca data debit dan tekanan melalui alat ukur; dan d. menyusun pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku sehingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik. 3.4 Mata air air tanah yang muncul ke permukaan tanah secara alami. 3.5 Bangunan penangkap mata air (broncaptering) mata air yang mengalir/muncul secara horizontal. 103
3.6 Perlindungan Mata Air (PMA) dalam hal ini merupakan bangunan penangkap mata air sekaligus unit produksi, bila menggunakan desinfektan sebelum didistribusikan. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang diperlukan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 104
6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. memeriksa air yang keluar melalui pipa overflow (limpasan air); dan b. mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: a. membuka katup keluar broncaptering sesuai dengan kebutuhan air hingga bak penampung/reservoir terisi penuh; b. memantau ketinggian air di bak penampung; c. menyalurkan air baku dari bak penampung ke bangunan pengolahan air atau reservoir distribusi; dan d. mengoperasikan pompa sesuai jumlah dan kapasitasnya, sistem kontrol panel pompa dan kelistrikan atau genset, sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal (ME) apabila pengaliran menggunakan pompa. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor ketinggian air baku; b. memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); c. mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset, sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; dan d. membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan pengoperasian bangunan penangkap mata air. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kualitas Air Baku Secara Visual c. Formulir Isian (FI) tentang Data Debit Air d. Format Formulir Isian (FI) tentang Data Tekanan Air e. IK Pengambilan Sampel Air f. IK Pengoperasian Katup g. IK Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal Pompa h. IK Pengoperasian Panel Kontrol i. IK K3L APD j. IK K3L APAR k. IK Pembuatan Laporan l. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal m. Laporan Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air (BPMA)
105
NO. POS 13
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering)
REVISI KE: HALAMAN:
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Tahap Persiapan : • Memeriksa air yang keluar melalui pipa overflow (limpasan air) • Mengambil sampel air untuk diperiksa di laboratorium
Pemantauan Level Air : • membuka katup keluar sesuai dengan kebutuhan air hingga bak penampung/reservoir terisi penuh; • memantau ketinggian air di bak penampung.
Penyaluran Air Baku: • menyalurkan air baku dari bak penampung ke bangunan pengolahan air atau reservoir distribusi
Sistem Gravitasi
Ya
Tidak
Sistem Genset : • mengopera sikan genset
Sistem Perpompaan : • mengoperasi kan pompa
Tidak
Sumber Listrik PLN? Ya
A
B
C
100
• IK Pengambilan Sampel Air • IK K3L APD
Pelaksana
• Operator Sumber Mata Air/ Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait
• FM Ketinggian Air • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD
• Operator Sumber Mata Air/ Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait
• IK Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal Pompa • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK Pengoperasian Katup • POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal • IK K3L APD • IK K3L APAR
• Operator Sumber Mata Air/ Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
A
C
B
Pengawasan : • memonitor tinggi ketinggian air baku; • memonitor secara visual kualitas air baku (kekeruhan); • mengecek dan memonitor kontrol panel pompa dan genset; dan • membaca dan mencatat aliran air (debit) dan tekanan air pada alat ukur yang tersedia.
• FM Ketinggian Air • FM Kualitas Air Baku Secara Visual • FI Data Debit Air • FI Data Tekanan Air • IK Pembacaan Meter Air • IK Pembacaan Tekanan Air • IK Pengoperasian Panel Kontrol • IK K3L APD
• Laporan Pengoperasian Bangunan Penangkap Mata Air • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
Pelaporan: • Membuat laporan pengoperasian bangunan penangkap mata air
Selesai
Pelaksana
• Supervisor Pengambil an Air Baku • Operator Sumber Mata Air/ Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait
• Supervisor Pengambil an Air Baku • Operator Sumber Mata Air/ Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
101
Tanggal
14. PROSEDUR OPERASIONAL PENANGKAP MATA AIR
STANDAR
PEMELIHARAAN
BANGUNAN
a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan bangunan penangkap mata air ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku dari mata air. Gambar 1. Skema Sistem Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Bangunan Penangkap Mata Air Gambar 1. Bangunan Penangkap Mata Air Pada Unit Air Bak Reservoir
102
b) Model Prosedur Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering) LOGO dan KOP NO. POS 14
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering)
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara aset-aset di lokasi bangunan penangkap mata air untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan penangkap mata air ini meliputi : a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana bangunan penangkap mata air dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana bangunan penangkap mata air; c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana broncaptering bila ada; dan d. menyusun laporan perbaikan kerusakan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku. 3.2 Mata air air tanah yang muncul ke permukaan tanah secara alami. 3.3 Bangunan penangkap mata air (broncaptering) mata air yang mengalir/muncul secara horisontal. 3.4 Perlindungan mata air (PMA) dalam hal ini merupakan bangunan penangkap mata air sekaligus unit produksi, bila menggunakan desinfektan sebelum didistribusikan. 3.5 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.6 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
103
3.7 Sarana segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, alat atau media. 3.8 Prasarana segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya). 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan 104
d.
air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja.
6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. membersihkan bangunan penangkap mata air dan lingkungan sekitarnya; b. menguras bak penampung air; c. mengoleskan pelumas pada katup; d. membersihkan saringan/screen; dan e. memelihara sistem perpompaan dan genset secara rutin sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal (M&E) apabila pengaliran menggunakan pompa. 6.2 Pemeliharaan berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. memeriksa kondisi bangunan penangkap mata air, katup, bak penampung, lubang kontrol/manhole dan pagar dari kebocoran dan kerusakan; b. merehabilitasi bangunan penangkap mata air apabila terjadi kerusakan; c. melakukan pengecatan rumah katup, bak kontrol dan bak penampung; d. mengganti saringan/screen; e. memeriksa dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar radius 100 meter dari bangunan penangkap terhadap pencemaran, kotoran dan kerusakan lingkungan; f. memelihari pipa transmisi air baku sesuai dengan POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku; dan g. memelihara sistem perpompaan dan genset secara berkala sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal (ME) apabila pengaliran menggunakan pompa. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana broncaptering Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana brocaptering meliputi: a. mengidentifikasi keretakan dan kebocoran dinding bak penampung; b. mengidentifikasi kerusakan atau kebocoran pada katup, lubang kontrol/manhole, pagar, dan saringan/screen; c. mengidentifikasi kerusakan pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal apabila pengaliran menggunakan pompa; d. mengidentifikasi kerusakan genset sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal apabila pengaliran menggunakan pompa; dan e. menganalisis tingkat kerusakan sarana dan prasarana.
105
6.4 Tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakan yang terjadi Tahap tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakanyang terjadi meliputi: a. memperbaiki dinding bak penampung yang mengalami keretakan dan kebocoran; b. memperbaiki katup, lubang kontrol, pagar, screen yang mengalami kerusakan atau kebocoran; c. memperbaiki kerusakan pompa; d. memperbaiki kerusakan genset; e. memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan sarana dan prasarana melalui kerjasama dengan pihak ketiga apabila perbaikan dan/atau penggantian tidak dapat dilakukan sendiri oleh penyelenggara SPAM; dan f. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian suku cadang atau dengan pergantian suku cadang. 6.6 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan bangunan penangkap mata air.
sarana
dan
prasarana
7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan b. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan Bakar c. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Tingkat Kerusakan d. IK Pemeliharaan Katup e. IK Pemeliharaan Panel f. IK Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air g. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana h. IK Pemeliharaan Alat Ukur i. IK K3L APAR j. IK K3L APD k. POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal l. POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku m. Laporan Tingkat Kerusakan n. Laporan Rekomendasi o. Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana p. Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
106
LOGO dan KOP NO. POS 14
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air (Broncaptering)
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai Pemeliharaan Rutin : • Membersihkan bangunan penangkap mata air dan lingkungan sekitarnya • Menguras bak penampung air • Mengoleskan pelumas pada katup • Membersihkan saringan/screen Pemeliharaan Berkala : • memeriksa kondisi bangunan penangkap air, katup, bak penampung, lubang kontrol/ manhole dan pagar dari kebocoran dan kerusakan; • merehabilitasi bangunan penangkap mata air apabila terjadi kerusakan; • melakukan pengecatan rumah katup, bak kontrol dan bak penampung; • mengganti saringan/screen • memeriksa dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar radius 100 meter dari bangunan penangkap terhadap pencemaran, kotoran dan kerusakan lingkungan
Sistem Gravitasi?
Ya Pemeliharaan Berkala • Mengecek bangunan sipil umum, dari kerusakan struktur bangunan
REVISI KE: HALAMAN:
Tidak
Pemeliharaan Rutin • memelihara pompa • memelihara genset
B
A 107
• FI Tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan Bakar • POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku • IK Pemeliharaan Bangunan Penangkap Mata Air • IK Pemeliharaan Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR
• FI Tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan Bakar • POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal • IK Pemeliharaan Panel • IK K3L APD
Pelaksana
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
• Staf Pemeliharaan Elektrikal
B
A
Pelaksana
Pemeliharaan Berkala • memelihara pompa • memelihara genset
Memeriksa adanya kerusakan sarana dan prasarana
Ada kerusakan sarana dan prasarana
Tidak
C
Ya
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • mengidentifi kasi Keretakan dan kebocoran dinding bak penampung • mengidentifi kasi kerusakan atau kebocoran katup, lubang kontrol/ manhole, pagar, dan saringan/scr een • mengidentifi kasi kerusakan pompa • mengidentifi kasi kerusakan genset
• menganalisis tingkat kerusakan • melakukan Koordinasi dengan unit kerja terkait D
108
• FI Identifikasi Kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang Dan/Atau Bahan Bakar • POS Kerjasama Pemeliharaan Dengan Pihak Ketiga • Laporan Rekomendasi • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
Alur Proses
C
Dokumen Pendukung/Laporan
Pelaksana
D Tindak Lanjut dan Rekomendasi atas kerusakan yang terjadi : • memperbaiki dinding bak penampung mengalami keretakan dan kebocoran; • memperbaiki katup, lubang kontrol, pagar, screen yang mengalami kerusakan atau kebocoran; • memperbaiki kerusakan pompa; • memperbaiki kerusakan
Perbaikan sendiri?
Tidak
Ya Kerjasama dengan Pihak Ketiga Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian suku cadang; • memperbaiki kerusakan dengan penggantian suku cadang.
E F
109
• IK Perbaikan Sarana Dan Prasarana • FI Permintaan Barang Dan/Atau Bahan Bakar • K3L APD
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku/ Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
F
E
• IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR • Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana bangunan penangkap mata air.
Pelaksana
• Supervisor Pengambilan Air Baku/ Supervisor Terkait • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku
Selesai
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait
Direktur/Dirut
110
Tanggal
15.
PROSEDUR DALAM
OPERASIONAL
STANDAR
PENGOPERASIAN
SUMUR
a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian sumur dalam ini dipergunakan untuk mengoperasikan bangunan pengambilan air baku dari air tanah dalam, melalui konstruksi pipa sumur dalam untuk menempatkan pipa hisap. Gambar 1. Skema Sistem Sumur Dalam Pada Unit Air Baku
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Sumur Dalam
Keterangan gambar : 1. Gate valve 2. Engine 3. Pressure gauge 4. Non return valve 5. Drive head 6. Discharge base 7. Column pipe 8. Bowl 9. Suction pipe 10. Footvalve 11. Strainer
111
b) Model Prosedur Pengoperasian Sumur Dalam
NO. POS 15
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Sumur Dalam
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian sumur dalam meliputi: a. mempersiapkan dengan memeriksa sistem kelistrikan, kondisi alat ukur tekanan, katup-katup, dan meter air; b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pompa dan genset bila sumber listrik PLN mati atau belum ada listrik PLN; c. mMengawasi dengan memonitor kinerja panel kontrol pompa, mencatat tekanan, mencatat fluktuasi aliran air serta mengambil sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan suatu sistem/komponen di dalam unit air baku sehingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik. 3.4 Sumur dalam bangunan/ konstruksi sumur dengan kedalaman lebih dari 25 meter. Kualitas air yang bagus dapat diperoleh dengan debit yang stabil. Sumur dalam dapat digunakan secara komunal, dengan pengelola adalah individu atau kelompok yang ditunjuk oleh masyarakat pengguna. 3.5 Meter air alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa.
112
3.6 Manometer suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam suatu rangkaian sistem perpipaan pompa. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci
113
alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. memeriksa sistem kelistrikan; b. memeriksa kondisi alat ukur tekanan serta katup-katupnya; dan c. memeriksa kondisi dan keakuratan alat ukur debit. 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: a. mengoperasikan pompa sesuai kebutuhan pengambilan air sesuai dengan POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal; b. mengatur jam operasi pompa sesuai kebutuhan pengambilan air; c. mengoperasikan genset sebagimana POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal (M&E) apabila tidak menggunakan sumber listrik PLN; dan d. mengambil sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. mengawasi dan memonitor kinerja panel kontrol listrik kendali pompa; b. memantau dan mencatat tekanan pada manometer; dan c. memantau dan mencatat fluktuasi aliran air (debit) pada alat ukur yang tersedia. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan kondisi air baku; dan b. membuat laporan pengoperasian sumur dalam. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Penggunaan Genset c. Formulir Monitoring (FM) tentang ME Seperti Daya Pompa, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan Lain-Lain d. Formulir Monitoring (FM) tentang Kinerja Panel Kontrol e. Formulir Isian (FI) tentang Kinerja Operasi Pompa f. IK Pengambilan Sampel Air Baku g. IK Pengoperasian Katup h. IK K3L APAR i. IK K3L APD j. IK Pembuatan Laporan k. POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal l. Laporan Informasi Hasil Kualitas Air Baku secara Visual
114
LOGO dan KOP NO. POS 15
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pengoperasian Sumur Dalam
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Tahap Persiapan : • memeriksa sistem kelistrikan; • memeriksa kondisi alat ukur tekanan serta katup-katupnya; dan • memeriksa kondisi dan keakuratan alat ukur debit.
Tidak
Pengoperasian Genset: • mengoperasikan genset
Ya
• FM Debit Air Baku • FM ME Seperti Daya Pompa, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan Lain-Lain • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • IK K3L APAR
• FI Kinerja Operasi Pompa • POS Pengoperasian Mekanikal Dan Elektrikal • IK K3L APAR • IK K3L APD
Pengaturan Pompa: • Mengoperasikan pompa sesuai kebutuhan pengambilan air • Mengatur jam operasi pompa sesuai kebutuhan
Sumber listrik
REVISI KE: HALAMAN:
A
• FM Penggunaan Genset • FM Kinerja Panel Kontrol • FI Kinerja Operasi Pompa • POS pengoperasian Genset
• POS Pengoperasian Pompa • IK K3L APD • IK K3L APAR
B
115
Pelaksana
• Operator Air Tanah dan Sumur Dalam/ Operator Air Baku/Operator Yang Terkait
• Operator Air Tanah dan Sumur Dalam/ Operator Air Baku/Operator Yang Terkait
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Tanah dan Sumur Dalam/ Operator Air Baku/Operator Yang Terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Pelaksana
B
Pengawasan dan Kontrol: • mengawasi dan memonitor kinerja panel kontrol listrik kendali pompa; • mengawasi dan mencatat tekanan pada manometer; dan • mengawasi dan mencatat fluktuasi aliran air pada alat ukur yang tersedia
Pengambilan sampel air baku • mengambil sampel air baku untuk diperiksa dilaboratorium
• IK Pengambilan Sampel Air Baku • IK K3L APD
Pelaporan : • membuat laporan kondisi air baku • membuat laporan pengoperasian sumur dalam
Selesai
116
• Laporan Informasi Kualitas Air Baku secara Visual • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
• Operator Air Tanah dan Sumur Dalam/ Operator Air Baku/Operator Yang Terkait
• Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Tanah dan Sumur Dalam/ Operator Air Baku/Operator Yang Terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/ pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait
Direktur/Dirut
117
Tanggal
16. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN SUMUR DALAM a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan sumur dalam ini dipergunakan untuk memelihara bangunan pengambilan air baku dari air tanah dalam, melalui konstruksi pipa sumur dalam untuk menempatkan pipa hisap. Gambar 1. Skema Sistem Sumur Dalam Pada Unit Air Baku
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Sumur Dalam
Keterangan gambar :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
118
Gate valve Engine Pressure gauge Non return valve Drive head Discharge base Column pipe Bowl Suction pipe Footvalve Strainer
b) Model Prosedur Pemeliharaan Sumur Dalam LOGO dan KOP NO. POS 16
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Sumur Dalam
REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara aset-aset di lokasi sumur dalam untuk kelancaran selama beroperasi. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan sumur dalam ini meliputi : a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana sumur dalam dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala saran adan prasarana sumur dalam; c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam, bila ada kerusakan; dan d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/ atau penyedia air baku. 3.2 Sumur dalam bangunan/konstruksi sumur dengan kedalaman lebih dari 25 meter. 3.3 Meter air alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa. 3.4 Manometer suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam suatu rangkaian sistem perpipaan pompa. 3.5 Ampere meter alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. 3.6 Well development (pencucian dan pembersihan sumur dalam) pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur dalam dengan maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer serta kerikil pembalut dari partikel halus, agar seluruh bukaan pori atau celah akuifer dapat terbuka penuh sehingga ar tanah dapat mengalir ke dalam lubang saringan (screen) dengan sempurna. Manfaat dari tahap Well development 119
ini adalah (1) menghilangkan atau mengurangi penyumbatan (clogging) akuifer pada dinding lobang bor; (2) meningkatkan porositas dan permeabilitas akuifer disekeliling sumur dalam dan (3) menstabilakan formasi lapisan pasir di sekeliling saringan, sehingga pemompaan bebas dari kandungan pasir-pasir. Well development memiliki 2 tahap pelaksanaan: 1) Water jetting (penyemburan air) dimaksudkan melakukan penyemburan air dalam posisi saringan di dalamsumur dengan pemompaan air bersih bertekanan tinggi, dengan menggunakan alat jetting 4 nozzle berputar dan naik turun di posisi seluruh saringan yang terpasang.Kegiatan ini dilakukan sampai seluruh saringan bersih dari kotoran/lumpur yangmenyumbat. 2) Air lifting dimaksudkan melakukan peniupan udara dari kompresor sumur (dari kedalaman total sampai ke permukaan) dengan menggunakan drill road (stang bor) sebagai penghantar dengan maksud agar terjadi gejolak cairan di dalam sumur, oleh karena itu diharapkan tidak ada air yang keluar dari lubang sumur bagian atas. 3.7 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.8 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang. 3.9 Flow meter alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa. 3.10 Sarana segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, alat atau media. 3.11 Prasarana segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya) . 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. 120
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan. f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah, dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah : • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharan rutin meliputi: a. membersihkan lingkungan disekitar sumur dalam; b. mengecek kondisi bangunan dan perlengkapan sumur dalam; c. memeriksa kondisi pompa, genset, kontrol panel, perpipaan, katup dan aksesorisnya; d. mengencangkan gasket, mur atau baut bila diperlukan; e. memastikan posisi pompa submersible agar selalu terendam air baku; 121
f.
dan mengecek dan memelihara keakuratan alat ukur (manometer, volt meter, water meter dan ampermeter dll), agar kinerja pompa dan debit pengambilan air dapat dipantau.
6.2 Pemeliharaan berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengecek kondisi pompa, pipa, katup, dan aksessoriesnya terhadap adanya kerusakan; b. menguras sumur dalam (well development); c. memeriksa ketersediaan bahan bakar dalam tangki genset; d. mengecek kinerja pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal; dan e. memanaskan genset untuk yang stand by sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal. 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam meliputi: a. mengidentifikasi terjadinya penyumbatan pada saringan yang mengakibatkan berkurangnya debit pompa; b. mengidentifikasi kerusakan bangunan fisik rumah pompa dan genset; c. mengidentifikasi kerusakan pompa, pipa, katup & panel kontrol pompa; dan d. mengidentifikasi kerusakan genset. 6.4 Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam Tahap perbaikan kerusakan sarana dan prasarana sumur dalam meliputi: a. melakukan kerjasama dengan pihak ketiga bila perbaikan tidak diperbaiki sendiri oleh penyelenggara SPAM b. Memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang c. Memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang 6.5 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana pada sumur dalam; dan b. menyusun laporan perbaikan kerusakan. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Seperti Daya Pompa, Tegangan Listrik, Arus Listrik, dan lain-lain b. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan c. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang Dan Atau Bahan Bakar d. IK Pemeliharaan Katup e. IK Pemeliharaan Bangunan Sumur Dalam f. IK Pemeliharaan Panel g. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana h. IK K3L APAR 122
i. j. k. l. m. n.
IK K3 APD POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal Laporan Tingkat Kerusakan Laporan Rekomendasi Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
123
NO. POS 16
LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU
JUDUL POS Pemeliharaan Sumur Dalam
REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Mulai
Pemeliharaan Rutin : • membersihkan lingkungan disekitar sumur dalam; • mengecek kondisi bangunan dan perlengkapan sumur dalam; • memeriksa kondisi pompa, genset, kontrol panel, perpipaan, katup dan aksesorisnya; • mengencangkan gasket, mur atau baut bila diperlukan; • memastikan posisi pompa submersible agar selalu terendam air baku; dan • mengecek dan memelihara keakuratan alat ukur (manometer, volt meter, water meter dan ampermeter), agar kinerja pompa dan debit pengambilan air dapat dipantau.
Pemeliharaan Berkala: • mengecek kondisi pompa, pipa, katup, dan aksessoriesnya terhadap kerusakan; • menguras sumur dalam (well development); • memeriksa ketersediaan bahan bakar dalam tangki genset; • mengecek kinerja pompa sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal; dan • memanaskan genset untuk yang stand by sesuai dengan POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal. A
124
• FI Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Panel • IK Pemeliharaan Bangunan Sumur Dalam • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Pemeliharaan Mekanikal Dan Elektrikal
Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
A
Mengecek adanya kerusakan sarana dan prasarana
Ada kerusakan sarana dan prasarana?
Tidak
• menganalisis tingkat kerusakan;dan • melakukan Koordinasi dengan unit kerja terkait untuk rencana perbaikan. Tidak
Perbaikan Sendiri?
Kerjasama dgn Pihak Ketiga
Ya D
B
• FM Kerusakan Sarana dan Prasarana • IK K3L APD • IK K3L APAR
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal
• FI Laporan Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar • POS Kerjasama Pemeliharaan Dengan Pihak Ketiga • IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • Laporan Rekomendasi • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
Ya
Identifikasi Kerusakan Sarana dan Prasarana : • mengidentifikasi terjadinya penyumbatan pada saringan yang mengakibatkan berkurangnya debit pompa; • mengidentifikasi kerusakan bangunan fisik rumah pompa dan genset; • mengidentifikasi kerusakan pompa, pipa, katup dan panel kontrol pompa; dan • mengidentifikasi kerusakan genset.
C
125
Pelaksana
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses C
D
E
Perbaikan Kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian peralatan atau suku cadang; dan • memperbaiki kerusakan dengan penggantian peralatan atau suku cadang.
• IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • FI Permintaan Barang Dan/Atau Bahan Bakar • IK K3L APD • IK K3L APAR • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
• Laporan Hasil Pencatatan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana • Laporan Kerusakan Sarana Dan Prasarana
Pelaporan : • membuat laporan hasil pemeliharaan sumur dalam
Selesai
Pelaksana • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Staf Pemeliharaan Mekanikal • Staf Pemeliharaan Elektrikal • Pihak Ketiga
• Supervisor Pemeliharaan Bangunan IPA • Staf Pemeliharaan Bangunan Pangambilan Air Baku /Staf yang terkait
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan pos tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Direktur/Dirut
126
Tanggal
17. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN DARURAT AIR BAKU a) Prosedur Operasional Standar penanggulangan darurat air baku ini dipergunakan untuk menanggulangi gangguan pengaliran air baku yang tidak diperkirakan (kondisi darurat) yang akan disalurkan ke unit produksi. Gambar 1. Skema Sistem Unit Air Baku
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
127
b) Model Prosedur Penanggulangan Darurat Untuk Air Baku LOGO dan KOP NO. POS 17
JUDUL POS Penanggulangan Darurat Untuk Air Baku
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menanggulangi gangguan pengaliran air baku yang tidak diperkirakan yang akan disalurkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan penanggulangan darurat untuk air baku meliputi: a. persiapan penanggulangan darurat air baku; b. menidentifikasi penyebab gangguan air baku; c. menanggulangi darurat air baku; d. memperbaiki kerusakan sarana dan prasarana yang menyebabkan gangguan air baku; dan e. menyusun pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. 3.3 Pengoperasian rangkaian kegiatan mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pengoperasian suatu sistem/komponen di dalam unit air baku hingga dapat berjalan/beroperasi dengan baik. 3.4 Penanggulangan tanggap darurat penanggulangan darurat untuk gangguan yang tidak direncanakan. 3.5 Kejadian force majeure suatu kejadian/keadaan kahar yang terjadi diluar kehendak atau kemampuan pihak yang bersangkutan. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
128
PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak P3K kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. menginformasikan adanya gangguan air baku ke bagian yang terkait; b. melakukan rapat koordinasi baik internal maupun eksternal; dan c. menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk menanggulangi gangguan air baku.
129
6.2 Identifikasi penyebab gangguan air baku
Tahap identifikasi penyebab gangguan air baku meliputi: a. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab gangguan air baku apakah karena faktor eksternal (bencana alam, kerusuhan, politik, konflik air baku, pencemaran air baku dll), atau faktor internal (kerusakan sistem atau perlengkapan pengambilan dan/atau penyaluran air baku, pemogokan karyawan dll); b. mengidentifikasi pengaruh gangguan air baku terhadap kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air baku; dan c. mengidentifikasi pengaruh gangguan air baku terhadap pelayanan. 6.3 Tindakan tanggap darurat
Tahap tindakan tanggap darurat meliputi: a. melakukan koordinasi internal dan peninjauan lapangan/lokasi gangguan air baku; b. melakukan pemberitahuan kepada pelanggan akan adanya gangguan pengaliran/ pelayanan; c. melakukan koordinasi dengan Dinas SDA, bila gangguan air baku akibat bendungan jebol atau hal-hal lain yang terkait dengan SDA; d. melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) bila air sungai/sumber air baku mengalami pencemaran berat yang menyebabkan unit produksi tidak dapat berproduksi; e. melakukan koordinasi dengan Dinas/Pemda setempat, Pemerintah Pusat, Kementerian PU dan institusi terkait lainnya, bila gangguan air baku akibat bencana alam yang merusak instalasi atau sistem pengambilan dan/atau penyaluran air baku yang ada; f. mengoptimalkan sisa kapasitas sumber air baku dan produksi yang ada yang masih bisa dimanfaatkan; g. memeriksa cadangan air yang ada di reservoir distribusi; dan h. mengerahkan mobil tangki untuk penanggulangan sementara ke lokasi pelayanan yang mengalami gangguan pengaliran, jika masih memiliki cadangan air. 6.4 Perbaikan
Tahap perbaikan meliputi: a. memperbaiki atau mengganti instalasi atau sarana dan prasarana yang rusak; dan b. membangun instalasi/sarana dan prasarana baru jika sarana dan prasarana yang ada sulit untuk diperbaiki. 6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan pelaksanaan penanggulangan darurat air baku. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Ketinggian Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Debit Air Baku c. Instruksi Kerja K3L APD d. Instruksi Kerja K3L APAR e. Laporan dari Operator Air Baku f. Laporan Identifikasi Masalah g. Laporan Analisis Evaluasi Kerusakan 130
h. i. j. k. l.
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Analisis Tingkat Kerusakan dari Distribusi Cadangan Air dari Manajer Keuangan Tentang Pendanaan Kerusakan Sarana dan Prasarana Hasil Perbaikan Sarana dan Prasarana
131
LOGO dan KOP NO. POS 17
JUDUL POS Penanggulangan Darurat Untuk Air Baku
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai Persiapan: • menginformasikan adanya gangguan air baku ke bagian bagian yang terkait; • melakukan rapat koordinasi baik internal maupun eksternal; dan • menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk menanggulangi gangguan air baku.
Identifikasi penyebab gangguan air baku: • mengidentifikasi faktor-faktor penyebab gangguan air baku apakah karena faktor eksternal/force majeur (bencana alam, kerusuhan, politik, konflik air baku, pencemaran air baku dll), atau faktor internal (kerusakan sistem atau perlengkapan pengambilan dan/atau penyaluran air baku, pemogokan karyawan dll); • mengidentifikasi pengaruh gangguan air baku terhadap kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air baku; dan • mengidentifikasi pengaruh gangguan air baku terhadap pelayanan.
Force Majeur?
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
Tidak
Ya B
A
132
• Laporan Gangguan Air Baku • IK Penyelenggaraan Rapat • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Laporan gangguan Air Baku • Laporan Identifikasi Masalah • Laporan analisis dan evaluasi tingkat kerusakan
Pelaksana
• Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait • Pihak-pihak terkait lainnya
• Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Baku/ Operator Yang Terkait • Pihak-pihak/ bagian terkait lainnya
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A
Pelaksana
B
Tindakan tanggap darurat: • melakukan koordinasi dengan Dinas SDA, bila gangguan air baku akibat bendungan jebol atau hal-hal lain yang terkait dengan SDA yang diakibatkan oleh force majeur/keadaan kahar; • melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) bila air sungai/ sumber air baku mengalami pencemaran berat yang menyebabkan unit produksi tidak dapat berproduksi; dan • melakukan koordinasi dengan Dinas/Pemda setempat, Pemerintah Pusat, Kementerian PU dan institusi terkait lainnya, bila gangguan air baku akibat bencana.
• IK Rapat Koordinasi • Laporan Analisis Tingkat Kerusakan • Laporan Analisis Evaluasi Kerusakan • Rekomendasi Tindak Lanjut
Tindakan Tanggap Darurat: • melakukan koordinasi internal dan peninjauan lapangan/lokasi gangguan air baku; • melakukan pemberitahuan kepada pelanggan akan adanya gangguan pengaliran/pelayanan; • mengoptimalkan sisa kapasitas sumber air baku dan produksi yang ada yang masih bisa dimanfaatkan. • memeriksa cadangan air yang ada di reservoir distribusi; dan • mengerahkan mobil tangki untuk penanggulangan sementara ke lokasi pelayanan yang mengalami gangguan pengaliran, jika masih memiliki cadangan air.
C
133
• IK Rapat Koordinasi • Laporan Identifikasi Masalah • Laporan Analisis Tingkat Kerusakan • Laporan Analisis Evaluasi Kerusakan • Rekomendasi Tindak Lanjut • POS Pengiriman dengan mobil tangki • POS Penanggulangan Gangguan
• Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku • Pihak-pihak/ bagian terkait lainnya
• Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Baku/Operat or yang Terkait • Pihak-pihak/ bagian terkait lainnya
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses C
Perbaikan gangguan/kerusakan: • memperbaiki atau mengganti instalasi atau sarana dan prasarana yang rusak; dan • membangun instalasi/ sarana dan prasarana baru jika sarana dan prasarana yang ada sulit untuk diperbaiki.
Pelaporan : • membuat laporan pelaksanaan penanggulangan darurat air baku
Selesai
• Laporan Analisis dan Evaluasi Kerusakan • Rekomendasi Tindak Lanjut • IK K3L APD • POS Perencanaan Bangunan Air dan Sipil Umum
• IK pembuatan laporan • Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana • Laporan hasil perbaikan Sarana dan Prasarana
Pelaksana • Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku • Operator Air Baku/Operat or Yang Terkait • Pihak-pihak/ bagian terkait lainnya • Manajer Produksi • Supervisor Pengambilan Air Baku
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Supervisor/Manajer Dirtek/Dirum/Manajer Terkait Terkait
134
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
18. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian pipa transmisi air baku ini dipergunakan untuk mengoperaikan pengaliran air baku melalui pipa dari bangunan pengambilan air baku dan menjamin air baku sampai ke unit produksi. Gambar 1. Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Skema Sistem Pipa Transmisi Air Baku
135
b) Model Prosedur Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku LOGO dan KOP NO. POS 18
JUDUL POS Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Menjamin ketersediaan air baku yang akan disalurkan ke unit produksi. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi air baku meliputi: a. mempersiapkan dengan memeriksa pipa transmisi air baku beserta perlengkapannya, alat-alat ukur yang terpasang, traffic management serta peta jaringan dan perlengkapannya; b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan pompa apabila sistem pengaliran tidak secara gravitasi; c. mengawasi dengan memonitor aliran air melalui meter induk; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Unit Air Baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Jaringan pipa transmisi air baku ruas pipa pembawa air dari sumber air sampai unit produksi. 3.3 Katup penguras (wash-out valve) berfungsi untuk menguras akumulasi lumpur atau pasir dalam pipa transmisi, yang umumnya dipasang pada titik-titik terendah dalam setiap segmen pipa transmisi. 3.4 Katup suatu alat yang digunakan untuk mengatur kecepatan aliran air melalui sistem perpipaan. 3.5 Katup pelepas tekanan berfungsi melepas atau mereduksi tekanan berlebih yang mungkin terjadi pada pipa transmisi. 3.6 Jembatan pipa merupakan bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang menyeberang sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan tanah/sungai.
136
3.7 Pompa alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah ditentukan. 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. f. Standar Nasional Indonesia 7511 : 2011 tentang Tata Cara Pemasangan Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi serta Bangunan Pelintas Pipa. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung
137
telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. • Rompi spotlight berfungsi melindungi pekerja agar mudah terlihat atau mempunyai efek flouresensi ketika terkena cahaya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Tahap persiapan meliputi: a. menyiapkan peralatan untuk pengoperasian pipa transmisi air baku beserta perlengkapan dan bangunan penunjangnya seperti jembatan pipa, bak katup, katup pengatur aliran dll; b. memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi air baku seperti manometer dan flowmeter; c. Traffic management untuk pekerjaan yang ramai dengan lalu lintas, seperti menyediakan peralatan rambu-rambu pengamanan dan lainlain; dan d. menyiapkan peta jaringan serta perlengkapannya. 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: 1) Pemeriksaan jaringan pipa transmisi air baku a. memeriksa jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan; dan b. memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan pipa transmisi air baku menggunakan alat ukur. 2) Pengoperasian katup penguras (wash out valve) a. memeriksa kondisi katup, bak/chamber katup, dan stratpot katup penguras; b. melakukan pengurasan pipa untuk membuang kotoran dalam pipa dengan membuka katup penguras yang terdapat pada pipa transmisi dan/atau jembatan pipa; c. menutup kembali katup penguras setelah air terlihat jernih; dan d. mencatat laporan hasil pengoperasian katup penguras. 3) Pengoperasian katup udara a. memeriksa kondisi katup, bak/chamber katup, dan katup udara; b. melakukan pembuangan udara yang terjebak dalam pipa dengan membuka katup udara yang terdapat pada pipa transmisi dan/atau jembatan pipa; dan c. menutup kembali katup udara setelah operasi selesai. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memonitor dan mencatat debit air pada meter induk; b. memonitor mencatat tekanan air menggunakan alat ukur; dan c. memonitor periode waktu pengurasan jaringan.
138
6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. membuat catatan-catatan kejadian dan kondisi operasi pipa transmisi air baku; b. membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian pada pipa transmisi air baku; dan c. Memberi masukan temuan ketidaksesuaian kondisi lapangan dengan as built drawing. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Pipa Transmisi Air Baku b. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Pipa c. Formulir Monitoring (FM) tentang Kondisi Aliran dan Tekanan Di Pipa Transmisi d. Formulir Isian (FI) Tentang Data Aliran dan Tekanan e. IK Pengoperasian Katup f. IK Pembacaan Alat Ukur Aliran dan Tekanan Air g. IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran h. IK Perbaikan Kebocoran pada Pipa i. IK Pengambilan Sampel Air j. IK K3L APD k. IK K3L APAR l. POS Pengurasan Jaringan Pipa m. Peta Jaringan
139
LOGO dan KOP NO. POS 18
JUDUL POS Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses Mulai Tahap persiapan : • menyiapkan peralatan untuk pengoperasian pipa transmisi air baku beserta perlengkapan dan bangunan penunjangnya seperti jembatan pipa, bak katup, katup pengatur aliran dan lain-lain; • memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi air baku seperti manometer dan flowmeter; • traffic management untuk pekerjaan yang ramai dengan lalu lintas, seperti menyediakan peralatan rambu-rambu pengamanan dan lain-lain; dan • menyiapkan peta jaringan serta perlengkapannya.
Pengoperasian jaringan pipa transmisi air baku: • memeriksa jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan; dan • memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan pipa transmisi air baku menggunakan alat ukur.
A
140
Pelaksana
• FM operasi pipa transmisi air baku • FM kondisi pipa • FM kondisi aliran dan tekanan di pipa transmisi • FI tentang data aliran dan tekanan • Peta Jaringan • IK K3L APD
• Supervisor Pengaliran dan Pemeliharan Jaingan • Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
• IK Pembacaan Alat Ukur Aliran Dan Tekanan • IK Pengoperasian Alat Deteksi Kebocoran • IK Perbaikan Kebocoran Pada Pipa • IK Pengambilan
• Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A Pengoperasian katup penguras (wash out valve): • memeriksa kondisi katup, bak/chamber katup, dan stratpot katup penguras; • membuka katup pengurasan yang terdapat pada pipa transmisi air baku dan/atau jembatan pipa untuk membuang kotoran dalam pipa air baku; • menutup kembali katup penguras; dan • mencatat hasil pengoperasian katup penguras.
• FI Pengurasan Jaringan • IK Pengoperasian Katup • IK K3L APD • POS Pengurasan Jaringan Pipa
Pengoperasian katup udara: • memeriksa kondisi katup, bak/ chamber katup, dan katup udara; • memantau fungsi dan kinerja dari operasi katup udara; • membuka dan menutup katup udara apabila katup udara yang digunakan masih manual; dan • mencatat hasil pengoperasian katup udara.
• FI operasi katup udaa • IK pengoperasian katup • IK K3L APD • IK K3L APK
Pengawasan: • memonitor dan mencatat debit air pada meter induk/flow meter; • memonitor mencatat tekanan air menggunakan alat ukur; dan • memonitor periode waktu pengurasan jaringan.
• FM kondisi aliran dan tekanan di pipa transmisi • FI data aliran dan tekanan • IK K3L APD
B
141
Pelaksana
• Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
• Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
• Supervisor Pengaliran dan Pemeliharan Jaingan • Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
B
Pelaporan: • membuat catatan-catatan kejadian dan kondisi operasi pipa transmisi air baku; • membuat laporan hasil kegiatan pengoperasian pada pipa transmisi air baku; dan • memberi masukan temuan ketidaksesuaian kondisi lapangan dengan as built drawing.
• FM Kondisi Aliran dan Tekanan di Pipa Transmisi • FI Data Aliran dan Tekanan • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR • As bulit drawing
• Supervisor Pengaliran dan Pemeliharan Jaingan • Operator Pelaksana Sistem Pengaliran Air/ Pelaksana Yang Terkait
Selesai
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
142
Disetujui
Direktur/Dirut
Tanggal
19. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan pipa transmisi air baku ini dipergunakan untuk memelihara pipa transmisi air baku dan perlengkapannya untuk menjamin pengaliran air baku melalui pipa dari bangunan pengambilan air baku ke unit produksi. Gambar 1. Pengoperasian Pipa Transmisi Air Baku
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Gambar 2. Skema Sistem Pipa Transmisi Air Baku
143
b) Model Prosedur Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku LOGO dan KOP
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
NO. POS JUDUL POS 19 Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku 1. Tujuan Memelihara sarana dan prasarana pada sistem pipa transmisi air baku untuk tetap beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan sehingga kinerja operasi pipa transmisi air baku berjalan sebagaimana mestinya. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan pipa transmisi air baku meliputi: a. memelihara secara rutin sarana dan prasarana pipa transmisi air baku dan lingkungan sekitarnya; b. memelihara secara berkala sarana dan prasarana pipa transmisi air baku, melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana pipa transmisi air baku; c. mengidentifikasi adanya kerusakan serta membuat rekomendasi dan rencana tindak atas kerusakan yang terjadi, bila ada kerusakan; dan d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Unit air baku sarana pengambilan dan/atau penyedia air baku. 3.2 Jaringan pipa transmisi air baku ruas pipa pembawa air dari sumber air sampai unit produksi. 3.3 Katup penguras (wash-out valve) berfungsi untuk menguras akumulasi lumpur atau pasir dalam pipa transmisi, yang umumnya dipasang pada titik-titik terendah dalam setiap segmen pipa transmisi. 3.4 Katup pelepas tekanan berfungsi melepas atau mereduksi tekanan berlebih yang mungkin terjadi pada pipa transmisi. 3.5 Jembatan pipa bagian dari pipa transmisi atau pipa distribusi yang menyeberang sungai/saluran atau sejenis, diatas permukaan tanah/sungai. 3.6 Pompa alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ke tempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah ditentukan.
144
3.7 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.8 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang. 3.9 Rehabilitasi perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat berfungsi secara normal kembali. 3.10 Sarana segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, alat atau media. 3.11 Prasarana segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dan sebagainya). 4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. f. Standar Nasional Indonesia 7511 : 2011 tentang Tata Cara Pemasangan Pipa Transmisi dan Pipa Distribusi serta Bangunan Pelintas Pipa. 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama P3K kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) 145
adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Safety harness atau tali pengaman berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. • Rompi spotlight berfungsi melindungi pekerja agar mudah terlihat atau mempunyai efek flouresensi ketika terkena cahaya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: a. memeriksa kondisi fisik dan alat ukur tekanan air (manometer) yang terpasang pada pipa transmisi air baku; b. memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur aliran air (water meter/ flow meter) yang terpasang pada pipa transmisi air baku; c. memeriksa kondisi perpipaan dan aksesorisnya dari kerusakan; d. memeriksa jalur transmisi air baku, termasuk jembatan pipa serta bangunan dan sarana penunjangnya (bak, katup, trust block dan lain - lain); e. membersihkan bak katup/stratpot, trust block/serta abutmen jembatan pipa dari kotoran dan timbunan sampah serta akar tumbuh-tumbuhan; f. memeriksa kondisi katup pelepas udara, gate valve dan katup penguras yang ada pada jalur pipa transmisi air baku termasuk yang ada pada jembatan pipa; dan g. memeriksa kondisi fisik bangunan jembatan pipa dan bangunan penunjang lainnya. 6.2 Pemeliharaan berkala
Tahap pemeliharaan berkala meliputi: a. mengganti gasket, mur atau baut pada sistem perpipaan yang rusak/ bocor;
146
b. memperbaiki kebocoran pada bangunan air; c. mengecat bangunan dan sarana penunjang lainnya yang ada pada sistem pipa transmisi air baku; d. mengecat pipa besi/baja (logam) dan struktur besi/baja lainnya yang tidak tertanam untuk menghindari korosi seperti pada jembatan pipa; dan e. memperbaiki atau mengganti komponen jembatan pipa dan katupkatup yang sudah rusak; 6.3 Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana
Tahap identifikasi kerusakan sarana dan prasarana meliputi: a. mengidentifikasi kerusakan dan kebocoran pada pipa transmisi air baku beserta fitting, aksessoris dan bangunan penunjangnya; dan b. mengidentifikasi kerusakan pada jembatan pipa dan bangunan penunjang lainnya. 6.4 Tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakan yang terjadi
Tahap tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakan yang terjadi meliputi: a. memperbaiki/mengganti setiap pipa transmisi air baku beserta fitting, aksessoris dan bangunan penunjangnya yang rusak; b. menggali, membersihkan, dan memperbaiki setiap katup yang tertimbun tanah sehingga tidak mengganggu pengoperasian; c. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait; d. membuat rekomendasi usulan perbaikan kerusakan; e. melakukan kerjasama dengan pihak ketiga bila perbaikan tidak diperbaiki sendiri oleh PDAM/ Penyelenggara SPAM; dan f. memperbaiki kerusakan tanpa penggantian suku cadang atau dengan pergantian suku cadang. 6.5 Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi: a. membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana pipa transmisi air baku; dan b. menyusun laporan perbaikan kerusakan. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Isian (FI) Tentang Laporan Kerusakan b. Formulir Isian (FI) Tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar c. IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku d. IK Pemeliharaan Katup e. IK Pemeliharaan Alat - Alat Ukur f. IK Pemeliharaan Pompa g. IK Pemeliharaan Panel h. IK Pemeliharaan Bangunan Jembatan Pipa i. IK Pemeliharaan Bak Katup j. IK Pemeliharaan Tangki Hydrophor k. IK Pembuatan Laporan l. IK Pengadaan Barang dan Jasa m. IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/ Baja n. IK Perbaikan Sarana dan Prasarana 147
o. p. q. r. s. t. u.
IK K3L APAR IK K3L APD POS Pengoperasian Pipa Transmsisi Air Baku Laporan Tingkat Kerusakan Laporan Rekomendasi Laporan Hasil Pencatatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laporan Kerusakan Sarana dan Prasarana
148
LOGO dan KOP NO. POS 19
JUDUL POS Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
Mulai
Pemeliharaan pipa transmisi air baku: a. Pemeliharaan rutin, meliputi : • memeriksa kondisi fisik dan alat ukur tekanan air (manometer) yang terpasang pada pipa transmisi air baku; • memeriksa kondisi fisik dan operasi alat ukur aliran air (water meter/ flow meter) yang terpasang pada pipa transmisi air baku; • memeriksa kondisi perpipaan dan aksesorisnya dari kerusakan; • memeriksa jalur transmisi air baku, termasuk jembatan pipa serta bangunan dan sarana penunjangnya (bak, katup, trust block dll); • membersihkan bak katup/stratpot, trustblock/ serta abutmen jembatan pipa dari kotoran dan timbunan sampah serta akar tumbuhtumbuhan; • memeriksa kondisi katup pelepas udara, gate valve dan katup penguras yang ada pada jalur pipa transmisi air baku termasuk yang ada pada jembatan pipa; • memeriksa kondisi fisik bangunan jembatan pipa dan bangunan penunjang lainnya;
A
149
• FM Kondisi Pipa Transmisi Air Baku • IK Pemeliharaan Pipa Transmisi Air Baku • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur • IK Pemeliharaan Bangunan Jembatan Pipa • IK Pengecatan Bangunan Sipil dan Besi/Baja • IK K3L APD • POS Pengoperasian Pipa Transmsisi Air Baku
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pengambilan Air • Staf Pemeliharaan Pipa dan Saluran Air Baku • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
A Pemeliharaan pipa transmisi air baku: b. Pemeliharaan berkala, meliputi : • mengganti gasket, mur atau baut pada sistem perpipaan yang rusak/ bocor; • memperbaiki kebocoran pada bangunan air; • mengecat bangunan dan sarana penunjang lainnya yang ada pada sistem pipa transmisi air baku; • mengecat pipa besi/baja (logam) dan struktur besi/baja lainnya yang tidak tertanam untuk menghindari korosi seperti pada jembatan pipa; dan • memperbaiki atau mengganti komponen jembatan pipa dan katupkatup yang sudah rusak.
Ada kerusakan sarana
Tidak
Ya
Identifikasi kerusakan sarana dan prasarana: • mengidentifikasi kerusakan dan kebocoran pada pipa transmisi air baku beserta fitting, aksessoris dan sarana penunjang lainnnya; dan • mengidentifikasi kerusakan pada jembatan pipa dan bangunan penunjang lainnya. Menganalisis tingkat kerusakan: • membuat analisis tingkat kerusakan pipa transmisi air baku; dan • melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait.
B
C
150
• FI Identifikasi Kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar • IK Pemeliharaan Alat-Alat Ukur • IK Pemeliharaan Katup • Laporan Rekomendasi • IK K3L APAR • IK K3L APD • POS Kerjasama Pemeliharaan dengan Pihak Ketiga
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pengambilan Air • Staf Pemeliharaan Pipa dan Saluran Air Baku • Staf Pemeliharaan Instrumentasi
Alur Proses B
Dokumen Pendukung/Laporan
Pelaksana
• FI Identifikasi Kerusakan • FI Laporan Tingkat Kerusakan • FI Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar • IK Perbaikan Sarana dan Prasarana • IK K3L APD
• Staf Pemeliharaan Bangunan Pengambilan Air • Staf Pemeliharaan Pipa dan Saluran Air Baku • Staf Pemeliharaan Instrumentasi • Pihak Ketiga
C
Tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakan yang terjadi: • memperbaiki/mengganti setiap pipa transmisi air baku beserta fitting, aksessoris dan bangunan penunjangnya yang rusak; • menggali, membersihkan dan memperbaiki setiap katup yang tertimbun tanah sehingga tidak mengganggu pengoperasian; dan • membuat rekomendasi usulan perbaikan kerusakan.
Tidak
Kerjasama dengan pihak ketiga
Perbaikan sendiri? Ya
Perbaikan kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian suku cadang; dan • memperbaiki kerusakan dengan penggantian suku cadang.
Pelaporan: • membuat laporan hasil pemeliharaan sarana dan prasarana pipa transmisi air baku; dan • menyusun laporan perbaikan kerusakan.
Selesai
151
• FI Laporan Tingkat Kerusakan • IK Pembuatan Laporan • IK K3L APAR
• Supervisor Pengaliran & Pemeliharaan Jaringan • Staf Pemeliharaan Pipa dan Saluran Air Baku
Keterangan : alur proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait
Direktur/Dirut
152
Tanggal
20. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL a) Prosedur Operasional Standar pengoperasian mekanikal dan elektrikal ini dipergunakan untuk membantu proses pengoperasian unit air baku, unit produksi dan unit distribusi yang menggunakan peralatan mekanik seperti pompa dan alat pengaduk mekanik lainnya sehingga operasi berjalan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
Pompa
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Pompa Air Baku
Pompa Distribusi, Pompa Dosing
POWER SUPPLY PLN GENSET
Pompa Distribusi
KONTROL PANEL
MOTOR POMPA
POMPA
• Amperemeter • Voltmeter • Frequensi
• Rpm • Daya (Kw) • Cos Ф
• Head (m) • Debit (l/d)
Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal dalam SPAM: - Unit Air Baku : Pompa air Baku (Intake) - Unit Produksi : Pompa Transfer Pompa Distribusi (jika reservoir di lokasi IPA) Pompa Dosing Pompa Backwash - Unit Distribusi : Pompa Distribusi Booster Pump (pompa penguat/pendorong) Jenis Pompa yang umum digunakan dalam SPAM: • Pompa Centrifugal • Pompa Submersible
153
Gambar 2. Pompa Pada Unit Air Baku
Gambar 3. Pompa Dosing Bahan Kimia
Gambar 4. Pompa Backwash
154
Gambar 5. Pompa Distribusi/Booster
Distribusi Secara Gravitasi Distribusi dengan Pompa
Gambar 6. Panel Pompa
Gambar 7. Generator Set (Genset)
155
b) Model Prosedur Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal LOGO dan KOP NO. POS 20
JUDUL POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Membantu proses operasi pada unit air baku, unit produksi dan unit distribusi yang menggunakan peralatan mekanik seperti pompa dan alat pengaduk mekanik lainnya sehingga operasi berjalan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pengoperasian mekanikal dan elektrikal meliputi: a. melakukan persiapan untuk pengoperasian pompa dan peralatan mekanik lainnya seperti pengaduk, genset serta peralatan lainnya yang berada di unit air baku, unit produksi, dan unit distribusi dengan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi muka air, larutan bahan kimia, power supply, kondisi kabel-kabel listrik, indikatorindikator pada kontrol panel, beserta katup-katup pompa; b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan mekanikal dan elektrikal; c. mengawasi dengan memantau kinerja mekanikal dan elektrikal; dan d. melakukan kegiatan pelaporan. 3. Definisi 3.1 Pengoperasian sarana sistem penyediaan air minum rangkaian kegiatan pengoperasian pada sebagian dan/atau seluruh unit SPAM yang bertujuan untuk menjalankan, mengamati, dan menghentikan unit-unit tersebut agar berjalan secara berkesinambungan. 3.2 Power supply atau catu daya sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. 3.3 Genset sebuah mesin-generator gabungan antara generator listrik dan sebuah mesin penggerak, dimana deduanya dipadukan menjadi sebuah alat penghasil listrik yang dalam operasinya menggunakan bahan bakar bensin, solar atau gas. 3.4 Kabel listrik media untuk menyalurkan energi listrik yang umumnya terdiri dari isolator dan konduktor.
156
3.5 Panel kontrol listrik peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya. 3.6 Booster pump/pompa penguat suatu bangunan penunjang dalam SPAM yang berfungsi untuk menambah tekanan air dalam pipa dengan menggunakan pemompaan yang dapat dipasang langsung pada pipa atau menggunakan reservoir penampungan air terlebih dahulu. 3.7 Pompa alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ketempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah ditentukan. 3.8 Pompa air sentrifugal sebuah pompa yang terdiri dari impeller yang dipasang pada sebuah poros berputar dalam rumah pompa (casing) atau rumah keong (volute casing) dan memiliki saluran masuk (suction) dan keluaran (discharge) fluida. 3.9 Impeller semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung didalamnya dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor. 3.10 Submersible pump/pompa benam pompa benam yang terendam dalam air. 3.11 Ampere meter alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. 3.12 Flow meter atau meter air alat untuk mengukur aliran/debit air. 3.13 Manometer alat untuk mengukur tekanan. 3.14 Volt meter alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
157
4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum b. Standar Nasional Indonesia 0141: 2009 tentang Pompa Air Sentrifugal Untuk Irigasi – Unjuk Kerja dan Cara Uji c. Standar Nasional Indonesia 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). • Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Persiapan Operasional Tahap persiapan meliputi: Sistem pengkabelan a. memastikan bahwa kabel-kabel listrik dan terminal kabel berada pada kondisi baik dan tidak terlepas; dan b. memastikan bahwa kabel-kabel pentanahan (grounding) tidak putus dan mencapai muka air tanah.
158
Pompa: a. memastikan bahwa larutan bahan kimia telah siap untuk di bubukan (pompa dosing); b. memastikan bahwa filter sudah waktunya untuk di backwah (pompa backwash); c. memastikan bahwa pembuangan lumpur siap dilakukan (pompa lumpur); dan d. memastikan bahwa power supply (PLN/Genset) sudah tersedia dan berada pada posisi ON. Alat pengaduk mekanik: a. memastikan bahwa larutan bahan kimia siap untuk diaduk dan dibubuhkan. Genset: a. memastikan bahwa genset dalam keadaan berfungsi dengan baik. Panel kontrol: a. memastikan kontrol panel masih beroperasi dengan baik. 6.2 Pengoperasian Tahap pengoperasian meliputi: Operasi pompa: a. menaikan tuas MCB ke posisi ON; b. memastikan indikator Tegangan RST (Voltage) sebesar 380 Volt; c. memastikan semua katup-katup aliran tertutup; d. menjalankan pompa centrifugal, submersible, maupun pompa dosing dengan menekan tombol “ON”/ “STARTER”; e. membuka katup tekan perlahan-lahan sampai pada kondisi yang dikehendaki; dan f. mengatur operasi pompa jika pompa yang digunakan masih pompa manual; Operasi alat pengaduk mekanik: a. menjalankan alat pengaduk mekanik dengan menekan tombol “ON”/ “STARTER” pada panel pengaduk; b. mengatur kecepatan (rpm) pengaduk sesuai dengan kebutuhan; dan c. menghentikan operasi alat pengaduk jika sudah tidak digunakan. Operasi genset: a. mengoperasikan genset jika belum ada listrik PLN atau listrik PLN terganggu; dan b. mematikan genset jika sudak tidak digunakan. Lampu penerangan: a. memastikan bahwa lampu-lampu penerangan tidak putus; dan b. menyalakan lampu penerangan bila mana diperlukan. 6.3 Pengawasan Tahap pengawasan meliputi: a. memantau bekerjanya “Motor Starting” tergantung yang digunakan (direct on line (DOL)/Start Delta/Auto Transformer/Electronic Soft Start, dan lain -lain);
159
b. mengamati dan mengecek indikator-indikator yang terbaca di panel kontrol (voltmeter, amperemeter dan frequensi/hertz); c. mengamati tekanan air yang tertera pada manometer (alat ukur tekanan); d. mengamati fluktuasi aliran air yang tertera pada flow meter/water meter; e. memantau aliran air disetiap lokasi pengaliran apakah sudah berjalan dengan baik; f. memantau kinerja operasi pompa air baku, pompa transfer, pompa lumpur, pompa distribusi, pompa backwash dan pompa dosing serta kinerja operasi genset; dan g. memantau kinerja panel-panel yang digunakan sesuai dengan indikator yang ditentukan. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. mencatat hasil bacaan dari indikator-indikator kinerja pada masingmasing panel (voltmeter, amperemeter dan frequensi/hertz, manometer, flow meter/water meter); b. mencatat kegiatan selama operasional mekanikal dan elektrikal; c. membuat laporan monitoring jam-jam pengoperasian mekanikal dan elektrikal; dan d. membuat laporan operasi sistem mekanikal dan elektrikal. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Pengkabelan b. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Pompa c. Formulir Monitoring (FM) tentang Operasi Genset d. Formulir Monitoring (FM) tentang Kontrol Panel e. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Pompa f. Formulir Isian (FI) tentang Operasi Genset g. Formulir Isian (FI) tentang Panel Kontrol h. IK Menghidupkan dan Mematikan Pompa i. IK Menghidupkan dan Mematikan Genset j. IK Pengoperasian Katup k. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur tekanan l. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Debit m. IK Pengoperasian Kontrol Panel n. IK Pengoperasian Katup - Katup o. IK K3L APD p. IK K3L APAR q. IK Pengoperasian Pompa r. IK Pengoperasian Genset s. Data-data Eksisting dan Penunjang t. Laporan Monitoring Pengoperasian Pompa u. Catatan Pengoperasian Makanikal dan Elektrikal
160
LOGO dan KOP NO. POS 20
JUDUL POS Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN: Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
Mulai Persiapan pengkabelan:
pengecekan
sistem
• memastikan bahwa kabel-kabel listrik dan terminal kabel berada pada kondisi baik dan tidak terlepas; dan • memastikan bahwa kabel-kabel pentanahan (grounding) tidak putus dan mencapai muka air tanah.
Persiapan operasional pompa: • memeriksa bahwa muka air cukup tingginya untuk dipompakan (pompa air baku dan distribusi); • memastikan bahwa larutan bahan kimia telah siap untuk di bubuhkan (pompa dosing); • memastikan bahwa filter sudah waktunya untuk di backwash (pompa backwash); • memastikan bahwa pembuangan lumpur siap dilakukan (pompa lumpur); • memastikan bahwa power supply (PLN/Genset) sudah tersedia dan berada pada posisi ON; dan • memeriksa katup-katup pompa berada pada posisi dan kondisi sesuai dengan ketentuan operasionalnya. Persiapan operasional alat pengaduk mekanik: • memeriksa alat dan motor pengaduk dalam kondisi baik; dan • memastikan bahwa larutan bahan kimia siap untuk diaduk dan dibubuhkan.
A
161
• FM Pengkabelan • FM Operasi Pompa • FM Operasi Genset • FM Panel Kontrol • FI Operasi Pompa • FI Operasi Genset • FI Pembacaan Kontrol Panel • IK Pengoperasian Pompa • IK Pengoperasian Genset • IK Pengoperasian Alat Pengaduk Mekanik • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Operator Pengolahan Air/ Operator Pengambilan Air Baku/ Operator Mekanikal Trandist/ Operator Elektrikal Trandist/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses A Persiapan operasional genset: • memeriksa dan memastikan bahwa genset dalam keadaan berfungsi dengan baik. Persiapan pengecekan kontrol panel: • memeriksa posisi dan kondisi tombol dan indikator pada kontrol panel.
Operasional pompa: • menaikan tuas MCB ke posisi ON; • memastikan indikator Tegangan RST (Voltage) sebesar 380 Volt; • memastikan semua katup-katup aliran tertutup; • menjalankan pompa dengan menekan tombol “ON”/ “STARTER”; • membuka katup tekan perlahan-lahan sampai pada kondisi yang dikehendaki; dan • mengatur operasi pompa jika pompa yang digunakan masih pompa manual. Operasional alat pengaduk mekanik: • menjalankan alat pengaduk mekanik dengan menekan tombol “ON”/ “STARTER” pada panel untuk pengaduk; • mengatur kecepatan (rpm) pengaduk sesuai dengan kebutuhan; dan • menghentikan operasi alat pengaduk jika sudah tidak digunakan.
Operasional genset: • mengoperasikan genset jika belum ada listrik PLN atau listrik PLN terganggu; dan • mematikan genset jika sudak tidak digunakan.
B
162
• IK Pengoperasian Katup • IK Pengoperasian Pompa • IK Pengoperasian Genset • IK Pengoperasian Alat Pengaduk Mekanik • IK Pembacaan Dan Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan Dan Pencatatan Alat Ukur Debit • IK Menyalakan dan Mematikan Lampu Penerangan • IK Pembacaan Kontrol Panel • IK K3L APAR • IK K3L APD
Pelaksana
• Operator Pengolahan Air/ Operator Pengambilan Air Baku/ Operator Mekanikal Trandist/ Operator Elektrikal Trandist/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
B Operasional lampu penerangan: • memastikan bahwa lampu-lampu penerangan tidak putus; dan • menyalakan lampu penerangan bila mana diperlukan. Pengawasan dan pemantauan kinerja pompa: • memantau bekerjanya “Motor Starting” tergantung yang digunakan (direct on line (DOL)/Start Delta/ Auto Transformer/ Electronic Soft Start, dan lain - lain); • mengamati dan mengecek indikatorindikator yang terbaca di panel kontrol (voltmeter, amperemeter dan frequensi/hertz); • mengamati tekanan air yang tertera pada manometer (alat ukur tekanan); • mengamati fluktuasi aliran air yang tertera pada flow meter/water meter; • memantau aliran air disetiap lokasi pengaliran apakah sudah berjalan dengan baik; • memantau kinerja operasi pompa air baku, pompa transfer, pompa lumpur, pompa distribusi, pompa backwash dan pompa dosing serta kinerja operasi genset; dan • memantau kinerja panel-panel yang digunakan sesuai dengan indikator yang ditentukan.
C
163
• FM Operasi Pompa • FM Operasi Genset • FM Kontrol Panel • FI Operasi Pompa • FI Operasi Genset • FI Pembacaan Kontrol Panel • IK Pembacaan Dan Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan Dan Pencatatan Alat Ukur Debit • IK K3L APAR • IK K3L APD • 12
• Operator Pengolahan Air/ Operator Pengambilan Air Baku/ Operator Mekanikal Trandist/ Operator Elektrikal Trandist/ Operator yang terkait
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Pelaksana
C Pelaporan: • mencatat hasil bacaan dari indikatorindikator kinerja pada masing-masing panel (voltmeter, amperemeter dan frequensi/hertz, manometer, flow meter/water meter); • mencatat kegiatan selama operasional mekanikal dan elektrikal; • membuat laporan monitoring jam-jam pengoperasian mekanikal dan elektrikal; • membuat laporan operasi sistem mekanikal dan elektrikal; dan • membuat laporan operasi pompa.
• IK Pembuatan Laporan • Catatan Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Operator Pengolahan Air/ Operator Pengambilan Air Baku/ Operator Mekanikal Trandist/ Operator Elektrikal Trandist/ Operator yang terkait
Selesai
Keterangan : Alur Proses selanjutnya Batasan Tugas Sesuai Dengan Jabatan Kerja dan/atau Area Kerja Suatu Kegiatan/Pekerjaan Yang DilakukandanPengecekan Menggambarkan Suatu Keputusan Yang Diambil Konektor ke Halaman Berikutnya Tanda Pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai Dokumen Pendukung/Laporan Disusun
Diperiksa
Disetujui
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/ Manajer Terkait
Direktur/Dirut
164
Tanggal
21. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMELIHARAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL a) Prosedur Operasional Standar pemeliharaan mekanikal dan elektrikal ini dipergunakan untuk memelihara peralatan mekanik dan elektrik agar pengoperasian unit air baku, unit produksi dan unit distribusi yang menggunakan peralatan mekanik seperti pompa dan alat pengaduk mekanik lainnya berjalan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku Gambar 1. Skema Sistem Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal
Pompa
SAMBUNGAN LANGGANAN (SL)
Pompa Air Baku
Pompa Distribusi, Pompa Dosing
POWER SUPPLY PLN GENSET
Pompa Distribusi
KONTROL PANEL
MOTOR POMPA
POMPA
• Amperemeter • Voltmeter • Frequensi
• Rpm • Daya (Kw) • Cos Ф
• Head (m) • Debit (l/d)
Pengoperasian Mekanikal dan Elektrikal dalam SPAM: - Unit Air Baku : Pompa air Baku (Intake) - Unit Produksi : Pompa Transfer Pompa Distribusi (jika reservoir di lokasi IPA) Pompa Dosing Pompa Backwash - Unit Distribusi : Pompa Distribusi Booster Pump (pompa penguat/ pendorong) Jenis Pompa yang umum digunakan dalam SPAM: • Pompa Centrifugal • Pompa Submersible
165
Gambar 2. Pompa Pada Unit Air Baku
Gambar 3. Pompa Dosing Bahan Kimia
Gambar 4.
Pompa Backwash
166
Gambar 5. Pompa Distribusi/Booster
Distribusi Secara Gravitasi Distribusi dengan Pompa
Gambar 6. Panel Pompa
Gambar 7. Generator Set (Genset)
167
b) Model Prosedur Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal LOGO dan KOP NO. POS 21
JUDUL POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
1. Tujuan Memelihara sarana mekanikal dan elektrikal untuk tetap beroperasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan sehingga kinerja operasi mekanikal dan elektrikal berjalan sebagaimana mestinya. 2. Ruang Lingkup Lingkup kegiatan pemeliharaan mekanikal dan elektrikal meliputi: a. memelihara secara rutin sarana mekanikal dan elektrikal; b. memelihara secara berkala sarana mekanikal dan elektrikal; c. melakukan identifikasi kerusakan dan melakukan perbaikan kerusakan sarana mekanikal dan elektrikal; dan d. menyusun laporan kerusakan dan hasil pemeliharaan. 3. Definisi 3.1 Power supply atau catu daya sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. 3.2 Genset sebuah mesin-generator gabungan antara generator listrik dan sebuah mesin penggerak. Keduanya dipadukan menjadi sebuah alat penghasil listrik. Dalam operasinya menggunakan bahan bakar bensin, solar atau gas. 3.3 Kabel listrik media untuk menyalurkan energi listrik yang umumnya terdiri dari isolator dan konduktor. 3.4 Panel kontrol listrik peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik yang mengunakan motor listrik sebagai penggeraknya. 3.5 Booster pump/pompa penguat suatu bangunan penunjang dalam SPAM yang berfungsi untuk menambah tekanan air dalam pipa dengan menggunakan pemompaan yang dapat dipasang langsung pada pipa atau menggunakan reservoir penampungan air terlebih dahulu.
168
3.6 Pompa alat dengan bantuan motor yang berfungsi mengalirkan air ketempat yang telah ditentukan dengan debit dan tinggi tekan (head) yang telah ditentukan. 3.7 Pompa air sentrifugal sebuah pompa yang terdiri dari impeller yang dipasang pada sebuah poros berputar dalam rumah pompa (casing) atau rumah keong (volute casing) dan memiliki saluran masuk (suction) dan keluaran (discharge) fluida. 3.8 Impeller semacam piringan berongga dengan sudu-sudu melengkung didalamnya dipasang pada poros yang digerakkan oleh motor. 3.9 Submersible pump/pompa benam pompa benam yang terendam dalam air. 3.10 Ampere meter alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. 3.11 Meter air alat untuk mengukur debit air yang keluar dari pompa. 3.12 Manometer suatu alat untuk mengukur tekanan air dalam pipa dalam suatu rangkaian sistem perpipaan pompa. 3.13 Volt meter alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. 3.14 Pemeliharaan rutin pemeliharaan yang dilakukan secara rutin guna menjaga usia pakai dan unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. 3.15 Pemeliharaan berkala pemeliharaan yang dilakukan secara berkala (dalam periode lebih lama dari pemeliharaan rutin) guna memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian suku cadang.
169
3.16 Rehabilitasi perbaikan salah satu, sebagian atau seluruh unit SPAM agar dapat berfungsi secara normal kembali.
4. Referensi/Dokumen Terkait Referensi atau dokumen yang berkaitan dengan prosedur ini adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri f. Standar Nasional Indonesia 0141 : 2009 tentang Pompa Air Sentrifugal Untuk Irigasi – Unjuk Kerja dan Cara Uji 5. Perlengkapan K3L (Kesehatan dan Keselamatan di Lingkungan Kerja) Perlengkapan K3L yang digunakan meliputi: a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berfungsi penanganan apabila terjadi kebakaran kecil. b. Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) kotak yang berisi obat-obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan yang berisi antara lain perban, obat merah dan lain-lain. c. Alat Pelindung Diri (APD) kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan disekitarnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia. Adapun bentuk dari alat tersebut untuk operator atau teknisi adalah: • Safety helmet atau pelindung kepala berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. • Boot shoes atau sepatu boot berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. • Gloves atau sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. • Ear plug/ear muff atau penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. • Rain coat atau jas hujan berfungsi sebagai pelindung dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).
170
• Wearpack atau pakaian pelindung berfungsi alat pelindung dari kotoran yang menempel pada pakaian dinas atau pakaian kantornya. d. Rambu – rambu keselamatan (safety sign) disekitar area kerja. 6. Uraian Prosedur 6.1 Pemeliharaan Rutin Tahap pemeliharaan rutin meliputi: Sistem pengkabelan a. memeriksa perkabelan pada sistem pompa, alat pengaduk, genset, listrik PLN, dan panel kontrol; dan b. memeriksa dan menjaga perkabelan agar tidak dalam keadaan kabel terbuka sehingga bisa mengakibatkan hubungan arus pendek yang membahayakan. Pompa a. memeriksa kondisi operasi pompa seperti tekanan, suhu, arus dan tegangan listrik, kebocoran air, getaran dan kebisingan; b. memeriksa katup-katup pompa agar berada pada posisi dan kondisi sesuai dengan ketentuan operasionalnya; dan c. memeriksa tinggi muka air sehingga ketinggiannya cukup untuk dipompa (pompa air baku dan distribusi). Alat pengaduk mekanik a. memeriksa alat dan dinamo motor pengaduk dalam kondisi baik. Genset a. memeriksa ketersediaan bahan bakar untuk operasi genset. Panel kontrol a. memeriksa posisi dan kondisi tombol-tombol dan indikator-indikator pada kontrol panel masih beroperasi dengan baik dan menyala; dan b. memeriksa dan membersihkan dengan hati-hati bagian dalam panel termasuk sisi belakang pintu panel. 6.2 Pemeliharaan Berkala Tahap pemeliharaan berkala meliputi: Sistem pengkabelan a. mengganti kabel-kabel listrik yang rusak atau terkelupas atau yang sudah lama; dan b. memperbaiki sistem pengkabelan yang tidak rapi, sehingga tidak menyulitkan pada saat pelaksanaan pemeriksaan dan perbaikan. Pompa a. memeriksa kondisi bantalan, motor, poros kopling, tahanan isolasi pompa dan melakukan penggantian apabila ada yang rusak; b. mengganti motor, bantalan serta rotor yang mengalami korosi atau aus; c. memberi pelumas pada bagian yang mudah aus pada pompa; d. mengganti gasket setiap kali mesin di bongkar; e. mengamati keadaan impeler apakah masih dalam keadaan baik, tidak ada cacat, berlubang, dan indikasi keausan, lakukan penggantian apabila ada yang rusak; 171
f.
apabila telah mencapai masa untuk pemeriksaan pompa secara menyeluruh, melakukan pembongkaran pompa sampai seluruh komponen terlepas (overhaul); g. melakukan perbaikan pada dinamo pompa apabila terjadi kerusakan; dan h. melakukan pengecatan pompa. Alat pengaduk mekanik: a. melakukan perbaikan pada dinamo pengaduk apabila terjadi kerusakan; dan b. memberi pelumas pada bagian yang mudah aus pada dinamo pengaduk. Genset a. mengganti oli mesin atau yang sudah melewati masa waktu pakai minyak pelumas; b. mengganti atau menambahkan air radiator mesin; c. mengganti timing belt pada kipas mesin dan mesin penggerak; d. melakukan perbaikan pada bagian dinamo motor apabila dinamo mengalami kerusakan atau terbakar; dan e. melakukan perbaikan pada bagian mesin penggerak apabila mengalami kerusakan atau terbakar. Panel kontrol a. memeriksa dan membersihkan sambungan kabel; b. memeriksa dan mengukur tahanan isolasi kabel; c. memperbaiki dan mengecat kembali rumah panel apabila ada yang rusak; dan d. memeriksa semua peralatan dalam panel (lampu indikator, sakelar on/off, voltmeter, ampermeter, relay dan MCB) dan melakukan penggantian apabila ada yang rusak. 6.3 Pemantauan dan Gangguan Kerusakan Mekanikal dan Elektrikal Tahap pemantauan dan gangguan kerusakan mekanikal dan elektrikal meliputi: Pemantauan umum dilakukan setiap saat terhadap: a. debit pemompaan; b. tekanan tetap; c. tekanan hisap; d. tinggi muka air; e. beban arus listrik; dan f. bunyi dan getaran. Gangguan pada perkabelan: a. panas yang berlebihan pada tabel listrik, akibat beban listrik yang berlebih; b. panas yang berlebih pada peralatan terminal listrik, fitting kabel, stop kontak, saklar dan peralatan listrik lainnya, akibat beban listrik yang berlebih; dan c. tercium bau kabel terbakar atau peralatan listrik. Gangguan pada pompa: a. pompa sukar dipancing; 172
b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o.
pompa tidak berputar setelah tombol start ditekan; pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar voltage turun; motor mengalami pembebanan kecil; bunyi dan getaran berlebihan; bantalan panas melebihi batas; tali kipas atau timing belt berbunyi keras; kebocoran berlebihan dari gland packing; packing panas; kebocoran pada seal mekanis; air tidak keluar atau keluar kecil; jarum manometer dan ampere meter bergerak-gerak; air yang dipompa mengandung banyak pasir; dan tahanan isolasi motor menurun.
Gangguan pada dinamo motor dan kabel listrik: a. terdapat bau seperti plastik atau kabel terbakar; dan b. terdapat bau dan panas yang tinggi pada dinamo motor. Gangguan pada panel kontrol a. lampu Indikator kontrol panel yang tidak menyala pada bagian tertentu, dapat diketahui pada paralatan ME yang mengalami kerusakan; dan b. sakelar atau MCB secara mendadak dalam keadaan off, terjadi indikasi adanya peralatan yang rusak atau terjadi hubungan singkat pada aliran listrik. 6.4 Pelaporan Tahap pelaporan meliputi: a. mencatat kegiatan selama pemeliharaan mekanikal dan elektrikal; b. membuat laporan kinerja pompa, alat pengaduk dan genset; dan c. mengevaluasi laporan pemeliharaan mekanikal dan elektrikal. 7. Lampiran Lampiran yang diperlukan meliputi: a. Formulir Monitoring (FM) tentang Jam Operasi Pompa b. Formulir Monitoring (FM) tentang Jam Operasi Genset c. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Pompa d. Formulir Monitoring (FM) tentang Pemeliharaan Panel Pompa e. Formulir Isian (FI) tentang Laporan Kerusakan Mekanikal dan Elektrikal f. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Pompa g. Formulir Isian (FI) tentang Pemeliharaan Panel Pompa h. Formulir Isian (FI) tentang Permintaan Barang dan/atau Bahan Bakar i. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Tekanan j. IK Pembacaan dan Pencatatan Alat Ukur Debit k. IK Pemeliharaan Pompa l. IK Pemeliharaan Panel Pompa m. IK pemeliharaan Panel Kontrol n. IK Pemeliharaan Kabel o. IK Pemeliharaan Dinamo Motor p. IK K3L APD 173
q. r. s. t. u.
IK K3L APAR Laporan Monitoring Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal Pencatatan Kegiatan Selama Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal IK Pembuatan Laporan Laporan rekomendasi
174
LOGO dan KOP NO. POS 21
UNIT SPAM: AIR BAKU REVISI KE: HALAMAN:
JUDUL POS Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal Alur Proses
Dokumen Pendukung/Laporan
Tanggung Jawab
• FM Jam Operasi Pompa • FM Pemeliharaan Pompa • FI Pemeliharaan Pompa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Pompa • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Debit • IK Pemeliharaan Kabel • IK Pemeliharaan Dinamo Motor • IK pemeliharaan panel pompa • IK Pemeliharaan panel kontrol • IK K3L APAR • IK K3L APD
• Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau • Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Mulai Pemeliharaan rutin: Sistem perkabelan • memeriksa perkabelan pada sistem pompa, alat pengadukan, genset, listrik PLN, dan panel kontrol; dan • memeriksa dan menjaga perkabelan agar tidak dalam keadaan kabel terbuka sehingga bisa mengakibatkan hubungan arus pendek yang membahayakan. Pompa • memeriksa kondisi operasi pompa seperti tekanan, suhu, arus dan tegangan listrik, kebocoran air, getaran dan kebisingan; • memeriksa katup-katup pompa berada pada posisi dan kondisi sesuai dengan ketentuan operasionalnya; dan • memeriksa bahwa muka air cukup tingginya untuk dipompakan (pompa air baku dan distribusi). Alat pengaduk mekanik: • memeriksa alat dan dinamo pengaduk dalam kondisi baik.
motor
Genset • memeriksa bahan bakar untuk operasi genset mencukupi. Panel kontrol: • memeriksa posisi dan kondisi tomboltombol dan indikator-indikator pada kontrol panel masih beroperasi dengan baik dan menyala; dan • memeriksa dan membersihkan dengan hati-hati bagian dalam panel termasuk sisi belakang pintu panel.
A 175
Alur Proses
Dokumen Pendukung/Laporan
Tanggung Jawab
A • FM Jam Operasi Pompa • FM Pemeliharaan Pompa • FI Pemeliharaan Pompa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Pompa • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Debit • IK Pemeliharaan Kabel • IK Pemeliharaan Dinamo MOTOR • IK pemeliharaan panel pompa • IK Pemeliharaan panel kontrol • IK K3L APAR • IK K3L APD
Pemeliharaan berkala: Sistem pengkabelan • mengganti kabel-kabel listrik yang rusak atau terkelupas atau yang sudah lama; dan • memperbaiki jalur-jalur listrik yang ruwet/tidak rapih, sehingga sulit dilakukan pemeriksaan dan perbaikan. Pompa • memeriksa kondisi bantalan, motor, poros kopling, tahanan isolasi pompa dan melakukan penggantian apabila ada yang rusak; • mengganti motor, bantalan serta rotor yang mengalami korosi atau aus; • Memberi gemuk pada bagian yang mudah aus pada pompa; • mengganti gasket setiap kali mesin di bongkar; • mengamati keadaan impeler apakah masih dalam keadaan baik, tidak ada cacat, berlubang, dan indikasi keausan, lakukan penggantian apabila ada yang rusak; • apabila telah mencapai masa untuk pemeriksaan pompa secara menyeluruh (overhaul), melakukan pembongkaran pompa sampai seluruh komponen terlepas; • melakukan perbaikan pada dinamo pompa apabila terjadi kerusakan; dan • melakukan pengecatan pompa. Alat pengaduk mekanik: • melakukan perbaikan pada dinamo pengaduk apabila terjadi kerusakan; dan • memberi gemuk pada bagian yang mudah aus pada dinamo pengaduk.
B
176
• Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau • Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Alur Proses
Dokumen Pendukung/Laporan
Tanggung Jawab
B
• IK K3L APAR • IK K3L APD
Pemeliharaan berkala: Genset • mengganti oli mesin atau sudah melewati masa waktu pakai minyak pelumas; • mengganti atau menambahkan air radiator mesin; • mengganti timing belt pada kipas mesin dan mesin penggerak; • melakukan perbaikan pada bagian dinamo motor apabila dynamo mengalami kerusakan atau terbakar; dan • melakukan perbaikan pada bagian mesin penggerak apabila mengalami kerusakan atau terbakar. Panel kontrol: • memeriksa dan membersihkan sambungan kabel; • memeriksa dan mengukur tahanan isolasi kabel; • memperbaiki dan mengecat kembali rumah panel apabila ada yang rusak; dan • memeriksa semua peralatan dalam panel (lampu indikator, sakelar on/off, voltmeter, ampermeter, relay dan MCB) dan lakukan penggantian apabila ada yang rusak.
C
177
• Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Alur Proses
Dokumen Pendukung/Laporan
Tanggung Jawab
C • FM Jam Operasi Pompa • FM Pemeliharaan Pompa • FI Pemeliharaan Pompa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Pompa • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Debit • IK Pemeliharaan Kabel • IK Pemeliharaan Dinamo Motor • IK pemeliharaan panel pompa • IK Pemeliharaan panel kontrol • IK K3L APAR • IK K3L APD
Indentifikasi gangguan: Pemantauan umum dilakukan setiap saat terhadap: • debit pemompaan; • tekanan tetap; • tekanan hisap; • tinggi muka air; • beban arus listrik; dan • bunyi dan getaran. Gangguan pada perkabelan : • panas yang berlebihan pada tabel listrik, akibat beban listrik yang berlebih; • panas yang berlebih pada peralatan terminal listrik, fitting kabel, stop kontak, saklar dan peralatan listrik lainnya, akibat beban listrik yang berlebih; dan • tercium bau kabel terbakar atau peralatan listrik. Gangguan pada pompa : • pompa sukar dipancing; • pompa tidak berputar setelah tombol start ditekan; • pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar; • voltage turun; • motor mengalami pembebanan kecil; • bunyi & getaran berlebihan; • bantalan panas melebihi batas; • tali kipas atau timing belt berbunyi keras; • kebocoran berlebihan dari gland packing; • packing panas; • kebocoran pada seal mekanis; • air tidak keluar atau keluar kecil; • jarum manometer dan ampere meter bergerak-gerak; • air yang dipompa mengandung banyak pasir; dan • tahanan isolasi motor menurun. D 178
• Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Tanggung Jawab
D
Ada kerusakan sarana ME?
• FM Jam Operasi Pompa • FM Pemeliharaan Pompa • FI permintaan barang/atau bahan bakar • FI Pemeliharaan Pompa • IK Pemeliharaan Katup • IK Pemeliharaan Pompa • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Tekanan • IK Pembacaan & Pencatatan Alat Ukur Debit • IK Pemeliharaan Kabel • IK Pemeliharaan Dinamo Motor • IK pemeliharaan panel pompa • IK Pemeliharaan panel kontrol • IK K3L APAR • IK K3L APD
Ya
Rekomendasi atas kerusakan yang terjadi : • memperbaiki sistem kelistrikan dan mengganti apabila rusak; • mengalihkan beban listrik pada jalur kabel lainnya; • memperbaiki katup atau ganti dengan yang baru; • memperbaiki perapat atau packing di sambungan pipa hisap; • mengganti atau memperbaiki laher (bearing) yang sudah rusak; • mengencangkan penekan packing; • memerbaiki saluran air perapat ke kotak packing; • memperbaiki atau mengganti pompa vakum; • mengganti sekering jika putus; • mengganti sakelar atau fitting atau terminal listrik apabila terjadi kerusakan; • mengganti MCB atau relay atau voltmeter atau ampermeter yang rusak dengan yang baru; dan • mengganti atau memperbaiki dinamo motor yang sudah aus atau putus akibat terbakar.
Tidak
E
F
179
• Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau • Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
Tanggung Jawab
F
E
Tindak lanjut dan rekomendasi atas kerusakan yang terjadi: • membuat laporan kerusakan; • berkoordinasi dengan unit kerja terkait; dan • membuat rekomendasi usulan perbaikan kerusakan.
Kerjasama dengan pihak ketiga
Tidak Perbaikan Sendiri? Ya
• Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau • Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Pekerjaan perbaikan kerusakan: • memperbaiki kerusakan tanpa penggantian suku cadang; dan • memperbaiki kerusakan dengan penggantian suku cadang.
G
H
180
Dokumen Pendukung/Laporan
Alur Proses
G
H
Pelaporan: • mencatat kegiatan selama pemeliharaan pompa; • membuat laporan kinerja pompa; dan • mengevaluasi laporan pemeliharaan pompa.
• Laporan Monitoring Pemeliharaan ME • Pencatatan Kegiatan Selama Pemeliharaan ME
Selesai
Tanggung Jawab • Staf Pemeliharaan Mekanikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Elektrikal (Produksi) • Staf Pemeliharaan Instrumentasi (Produksi) Atau • Pelaksana Pemeliharaan Mekanikal Trandis • Pelaksana Pemeliharaan Elektrikal Trandis
Keterangan : alur Proses selanjutnya batasan tugas sesuai dengan jabatan kerja dan/atau area kerja suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan dan pengecekan menggambarkan suatu keputusan yang diambil konektor ke halaman berikutnya tanda pekerjaan POS tersebut mulai atau selesai dokumen pendukung/laporan Disusun
Diperiksa
Supervisor/Manajer Terkait
Dirtek/Dirum/Manajer Terkait
Disetujui
Tanggal
Direktur/Dirut
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ttd. M. BASUKI HADIMULJONO