ANALISIS SINERGISME PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMJ DALAM UPAYA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DI KOTA PALEMBANG
TES 15 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mcmperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) Pada Program Studi llmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
Oleh: MARHENRY NIM. 70062004025
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA AGUSTUS
2007
HALAMANPENGESAHAN
Judul Tesis
: ANALISIS SINERGISME PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM UP AYA MEN1NGKA TKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DI KOTA PALEMBANG
Nam a
: MARHENRY
NIM
: 70062004025
Program Studi
: Ilmu Ekonomi : Perencanaan Sumber Daya Manusia
Palembang,
Agustus 2007
Menyetujui, Pembimbing Pertama,
Pe~
Prof. Dr. Nurlina Tarmizi, MS NIP 130 516 788
Drs. Abbas Effendi, M.Si NIP 131 476 122
Ketua Program Studi Ilm Ekonomi,
amsuri S ).OG
Tanggal Lulus :
Agustus 2007
M.Sc
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSIT AS SRIWIJA YA
PROGRAM PASCASARJANA ~
1996
JI. Padang Selasa No.524, Bukit Besar Palembang 30139 Tel: ( 0711)354222, 352132Fax:(0711)317202, 320310 Email:
[email protected] Homepage: 1u:.:J.LJ.2f1S:J_1_1J)_!:l!. r, . !if
TIM PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Hj. Nurlina Tarmizi, MS NIP 130 516 788
Sekretaris
: Drs. Abbas Effendi, M.Si
(M ) (
lf~
)
NIP 131 476 122
Anggota (1)
: Dr. Siti Zainab Bakir
(2)
: Dr. Azwardi, M.Si NIP 132 050 494
(3)
: Drs. Suhel, M.Si NIP 131 993 979
(
)
BUKTI TELAH MEMPERBAIKI TESIS HASIL UJIAN MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 1996
Yan bertanda tan an di bawah ini: No.
Nam a
Jabatan Penguji
I.
Prof. Dr. Hj. Nurlina Tarmizi, MS
2.
Ors. Abbas Effendi, M.Si
3.
Dr. Siti Zainab Bakir
4.
Dr. Azwardi, M.Si
Anggota
5.
Ors. Suhel, M.Si
Anggota
Tanda Tangan
Tanggal
Ketua Sekretaris
Menerangkan bahwa Nama
: MARHENRY
NIM
: 70062004025
Program Studi
: Ilmu Ekonomi
Judul Tesis
: ANALISIS SINERGISME PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM UP A YA MEN1NGKA TKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENCIPT AAN LAP AN GAN KERJA DI KOTA PALEMBANG Palembang,
Agustus 2007
Ketua Pro ram Studi Ilmu Eko mi
Dr. Bernade e Robiani, M.Sc NIP 131 844 038
PERNYATAAN Saya yang bertanda tnngan di bawah ini: Nama
: Mathcnry
'Iempat/Tgl. Lahir
: Muara Enim, 26 Maret 1968
Program Studi
: Ilmu Ekonomi
NIM
: 7006200402S
Mcnyatnkan dcngan sesungguhnya bahwa; \. Scluruh data, informasi, interpretasi serta pcmyatsan dalarn pcmbabasan dan kesimpulan yang disajik:an dalam karya ilmiah ini, kecuali yang disebutkan
sumbemye adalah merupakan pengamatan, peocl itian, pengolaha.n serta pemikiran saya dengan pengarahan dari para pcmbimbing yang ditetapkan;
2. Karya ilmiah yang saya tulis ini ada1a11 asli dau belum pernah
tinggi lainnya. Oerniklan pemyataan ini dibuat dengan sebenar-beuarnya dan apabila dikemudian hari diteraukan adanya bukti ketidakbensran dalam pernyaraan rersebur di atas, maka saya bersedia meoerima sanksi akademis berupa pembatalan gelar )'WJ8 saya peroleh rnelalui pengajuan karya ilmiab ini.
Palembang,
v
Agustus 2007
ABSTRAK
Kajian ini bertema Anallsis Sinergisme Program Pernbangunan Ekonomi dalam Upaya Meuingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja di Kola Palembang, Tujuan kajian adalah melakukan identifikasi sincrgisme upaya pen.i.ngkatan pcrtumbuhan ekonomi dan penciptaan lapaugan kerja dalam program pembangunan ekonomi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Palembang. Sinergisme program pembangunan ekonomi adalah program-program pembangunan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan pcrmintaan barang dan jasa yang
diproduksi dalam perekonomian Kota Palembang. Keluaran yang diharapkan dari kajian ini adalah suatu model sinergismc program pembangunan ekonorni dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ckonomi dan penciptaan lapangan kena. Metode kajian dilakukan dengan melakukan analisis isi (c1Jntent 11nalysis) terbadap Program Pernbangunan Daerah Kott>. Palembang Tahun 2001-2005 dan RellC!IM Strategi~ Kota Pnlembang Tahun 2004-2008. Data untuk kepenuan analisis isi dikumpulkan dari data publikasi yang dikehwkan oleh Sudan Pusat Statistik Kota Palembang. Hasil kajian menuajukkan bahwa pada tataran kcbijakan perencenaan, sinergi program
pembangunan ckonomi belum terlihat secara utuh, schingga keterkaitan (llnA:age/benang merah) satu sama lain masih belurn tergambarkan secara tcgmllcomprehensif. R.ekomendMi yaog dlueulkan pada Pcmcrintah Kota Palembang, terumma berk11iran de.ngan sinergismr program pembangunan ekonorni daJaro upaya peningkaten pertwnbubao ekononu dim penci ptaan lapangan k.erja, adalah menetapk.an kebijakan dasar pembangnnan y11ng dApllt mendorong peningkatan permmtaan barang dan jasa yang diproduksi UKM dan koperasi yang ada di Kota Palembang sebi11gga dapat mcngoptimalkan potensi dan peluang yang dimiliki
daerah. Kata Kunci: sincrgisme, kebijakan, pembangunan. strategi, optirnalisasi.
ABSTRACT
The topic of this study is Analysis of a Sinergy of Economic Development Programs in Increasing Economic Grnwth and Joh Creation in Palembang. The objective of this study is to identity the synergy of the efforts of increasing economic growth and job creations in economic development programs determined by iho Government of Palembang. a Sinergy of Economic Development Programs is ones which are stimulating the increase of products demand produced of economic activities in Palembang. The outcome wich is wanted to gain from thi~ study is a model of synergy of economic development programs in increasing ihe economic growth and job crfcetions, The method used in this study was content analysis of Dcvelpoment Programs of Palembang 200 l-2005 and the Strategic Plans of Palembang 2004-2008. Th" data of content ®alysis ware obtained from the data published b}' Palembang Bureau of S1111istic (BPS Palembang). The result indicated that at the level of conceptual planning policy, the synergy of economic development programs did not appear integrally, thus the linkage WM not cornprcheosivejy. I~ is recommended ro the Government of Palembang to make a fundamental planning policy of development in optirnali2.ing the power and the possibilities of lhe region, Optimalization of marketing strategy of spcial commodities of Palembang and historical tourism can be a leading sector to develop other economic sectors. Key words: synergy, policy. development, strategy, optimalization
vu
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kehadirat Allah SV
1tfenlifikasi .'lint'rgisme upaya peningkatan
pertumbnhon ekoolumi den penciptaan lllp!IJlg.&n kcrJ• dalam program pernbangunan ekonomi yang ditetapkan Pemerinran Kota Palembang. .S<:lain iru. JU!l'J mcneoba meromuskan model siaergisme program pcmbKOguMn ekonomt dalam up:Lya mcningkatkan ?ertllmbohan ekonorni den penciptsen lapangan lrerja mclalui UKM dan kopera.si dengan mernpcrtimbangkan kekuar.o.n dan peluang yang dimiliki Kora [':ilcmhang. l'roP;rllm
Metode ~ajian dilakukan dengsn rn..iakuk.an analis1s isi (t·onrentmwly.fi.v) terhadap Pembsngunan Daerah Ko1a Palembang Tahun 2001-2005 dan Rencana Slr~tegis
Palembang Tahun 2004-2008 Analisi~ SWOT juga dilaku~i11; untuk melihat faktor kunct pernbangunen ekonomi y1<:1g
Hasi] kajian menuniukkan bahwa p!.da tataran kebiJakan perencenaan pembangunan,
vist-misi-sasarcn-program lc.egiatan. sinergi pm<>Jllm J>Cmhangunan ckonomi belum :crlihat secara uiuh dan juga tidak terarah pada pcngcmbansan foktor kunci yang dirnilikl, schingga }(etcrkoitan (/lnkoge/benaog merah) satu semu lain masili bclum tergambarkan secara tog13/~omprchcnsif. Penulis
mcnyadari sepertuhn~-a tcsis in1
mo.sih snngo.t jauh
dapat dinyatakun sebagai nafsu besar tenag.1 kurang mcnglnga.1 keterbatasan teoritjk, metodologi, d:iu, clan pengalaman penulis. Namun, ltarcna keinginen yang bessr untuk memberikan surnhangan idc bagi pembangunan ekoeomi yang d31)al mc11inglaitkw1 pertombuban ekonomi sebligus meningbtlcnn penciplallll lapangan kerja, hanya inilah yang penulis
Palembang,
Agustus 20117 Pe-nulitt,
1'-IKrhen ry
viii
UCAPAN TERlMA KASIH Rasa syukur kehadirar Allah SWT yang sedalam-dalamnya atas rampungnya penulisan tesis ini schingga 1t:rpc;11uhi Slllah satu syarar unruk memperoleh gelar Magistcr Sains (M.Si) dalam bidang Ilmu Ekoaomi pada Program Pases Sarjana Universitas Sriwijaya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak aias segala bantuan yang rclah diberikan selarna penulis menempuh studi
di Program Studi llmu Ekonomi Pcscesarjana Universitas Sriwijaya, Terima kasih yang t4k terhingga penulis sampaikan l:epada; I. Bappenas selaku pernberi beasisws sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan strata 2 Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya:
2. Bapnk Walikota Palembang yang ielah membcrikan izin rugas belajar kepada penulis untuk mcngikuti fX.,-ndidi.knn strata 2 prograrn bcssiswa Bappcnns, jugn
atas bantuan dana cost sharing yang diberikan; J. Bapak Kcpala Badan Kcluarga Berencana Jan Pemberdayaan Keluarga Kota Palembang Yllill:l telah memberikan rekomendasi untuk meng\kuti setekst
penerima program bcasiswa Bappcnas; 4. Prof. Dr. Hj. Nurlina Taumw, MS ~lllk.u pembimbing pcrtairui dan Drs, Abbas Effendi, M.Si selaku perobimbing kedua pcnulis: 5. Ketun Program Studi llmu Ekonomi Program Poscos11rjoro Universitas Sriwijaya beserta stllfuya dan para dosen pemberi mala kuliah yang sangat pcrhatian mcmbaniu pcnnlis mcojalani proses akndemik; 6. Direktur Program Pascasaqana Universitas Sriwijaya beserta stafnya yang
banyak membantu kelsncaran administrasi selama penulis menja!ani studi; 7. lsteriku tercinta Farida Ariwna beserta anak-anak yans seoannasa menjadi
pemberi semangat selama penulis menempuh studi; dan 8. Teman-teman seengkatan yang sangat kompak selnrna menjalani proses studi,
Semoga segala bantuan yar.g diberikan akan bermanfaat bagi penulis dan atas segala bantuan yang telah dibcrikan akan diberi ganjaran yang berlipat dari Allah S...,VT, amiin, Palembang.
Agusutus 2007
Marhenry
lX
OAFTAR ISi llalaman
l~ALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HAI.AMAN PERSI.TUJUAN TIM PENGUH TESlS BUKTI TELAH MEMPERBAIKI TESIS RASIL UJIAN PERNY ATAA,"I
v
ABSTRAK
VJ
vii
ABSTRACT KATA PENGANTAR
viii
UCAPAN TERJMA KASIH DAFIARISl
ix
DAYfARTABEL I. PENDAHULUAN
xii
x
.
I
1 . 2. Permasalahan
..
6
1.3. Tujuan Penelitian
..
6
1.4. Manfaat Penelitian
..
.. I
.
8
1. I. Latar Belakang
II. STU DI PU&'TAKA 2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Sinergismc Program Pembangunan Ekonomi
..
8
2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi
..
10
2.l.3. Penciptaan Lapangan Kerja
..
12
.
14
2.2. Penelitian Terdahulu 2.3. Alur Fikir
.,
2.4. Hipotesis
Ill. MEfODE PEN.1£LIT1AN 3. I. Ruang Lingkup Penelitian 3.2.
Sumbcr Data
3.3. Teknik Analisis 3.4.
.
Definisi Operasional Vari.abel..
x
..
20
..
21
.
?.2
.. .
22 22
.
23
IV. l:IASH. PF.NELfllAI'i DA~ PEMBARASAN 4.1.
Faktor Kunci Pembangunan Ekooomi Kota Palembang.............
25
4.1.1. Kckuatan (Strengths)..............................................
25
4.1.2. Kelemaltan{WcaknessesJ........................................
28
4.1.3. Peluang(Opportunities)..........................................
30
4.1.4. Ancarnan (Thrca01s)................
32
... .. . .. .. . .. . . .. .. .. .. . .. . . .. .
4.2. Sinergisme Program .1-'embangnnan Ekonomi Dalam Program Pcmbnngunan Daerah (Propeda) Kora Palembang Tahun 2001-2005...
.. .. ..
..
34
4.2.1. Pembangunan Sektor Jndus1ri..... .... ... .... .....
.... ....
37
4.2.2. Pembengunan Sektor Pcrtamb3ng11n dan Energi...
.. .. .. .
40
4.2.3. Pembangunan Sektor Penanian dan Hortiku)tura . . . . . . .
42
4.2.4. Pcmbangunan Sexror Pctemakan.........
44
4.2.5. Pembangunan Sektor Perikana.n.. 4.2.6. Pernbangunan Sektor l'ariwis:ita...
.. ..
.. .. .. .. .. ..
.. .. .. ..
... ..
48
49
4.2.7. Pembangunan Sektor l'crda&8Dilln......................... 4.3.
Sinergismc Pcmbaaguaan Ekonomi dalain Rencana Strategis (Rensua) Kota Palembang 2004 -2008........
4.4.
.... .. .... .. .. .. .........
56
Sioergisme Program PembangUDaz1 Bkonom], Pakior Kunci, dan lmplikasi Kebijakan... ... .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. .. . . .. . .. . . .
4.5.
46
63
Model Sinergisme Program Pembangunan Bkonomi dalam Upaya Meningkat.kan Pectwnbuhan &onomi clan Penciptaan Lapangan Kerja
.
V. KESIJ\'IPULANDAN SA!~ 5. \. Kesimpulan 5.2. Saran OAFTAR PUSTAKA
XI
66
..
70
.
72
DAl7AR TAREL
Halaman Tabel l. Laju Pertumbuhan PDR13 Kora Palembang Atas Dasar Harga
Konstan 2000 menumt Lapangan Usaha
3
.
Tabel 2. PDIIB K.ota Palembang Atas Harga Konsran 2000 menurut Lapangan Usaha .. . ..
.. .. .. .. . .. ..
..
4
Tabet 3. Jumlah Pencari Kcrja Yang Terdaftar dan Telah Ditempaikan Terdaftar Pada Dinas Tenaga Keria Kota Palembang Tahun
2000 std 2005
5
.
26
Tabet 4. Jumian Pcnduduc Kota Palembang Tahun 2000-2005 .........
Tahel 5. Jwnlah Pencari Kerja Y anii Terdattar Di Kota Palembang Mcnurut Tingkat Pendidikaa Tabun 2000-'2005
..
29
Tabel 6. Posisi Kredit Usaha Kecil Menurut Jenis Penggunaan Di Kota Palembang Tahun 2000-2005
.
'.12
Tabel 7. Target Indikaror £k.onomi Kota Palembang Tahun 200 I -
36
2005 Tabel R. Jumlah Pengusaha Kecil dan .Menengah Menurut Sektor Usaha Di Kota Palembang Tahun 2005
..
51
Tabcl 9 Pcrkcmbangan Usahe Kecil, Mcnengah dan Bcsar 200553
2006 ....
xii
BABI PENDAHULUA:'ll
1.1. Lati
pertama persoalan komitmen normatif
pemerintah yang termang dalam berbagai
produk kebiiakan terkait, dun kedua persoalan pendekatan atau model pokok yang dipilih dalam meningkatkan pertumbuhan dan penciptaan lapangan kena melalui
pertumbuhan ekonomi (Hasibuan, I 996: I). Dua pcrsoalan ini akan memberikan arah bagi penenganan pcrsoalan penciptaan lapangan kcrja, Secnro norrnatil', sesuai dcngan pasal 27 nynt (1) Undang-I fndRng Dasar 1945 yang diamandemen pasal 2&0 ayat (2) rnenyatakan bahwa penyediaan lapangan
kerja ada.lab hak sctiap warga negara. Hilk sctiap warga negate adalah kewajiban bssi negara, Oleh karena
pemerintah scbagai
pembangunan ekonorni yang ditetapkan
pcnyclcnggara
ncgara, maka program
pemerlmah dalarn upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi harus mernpcrhaukan
meningketkan
permintaan tenaga keija agar pcningkatan jumlah penawaran ienaga kerja dapat oiserap. Pennintaan tenaga kerja akan mcningkat bila teriadi peningkatan produksi akibat mcnmgkatnya pcnnintaan barang dan jasa. Oleh karena itu, permintaan tenaga
2
kerja dikatakan scbagai derived
demand (Kaufman, 2006: 16) dari meningkatnya
perrnintaan barang dan [asa,
Saleh satu metode pengukuran pertumbuhan ekonomi yang sermg digunakan adalah pendekatan produksi. Total produks: bara.ag dan jasa suatu perekonomian pada periode tertentu menunjukkan kinerja pcrekonomian itu. Penguk.uran pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan produhi dapat memberikan gambaran bahwa pcrtumbuhan ckonomi akan membcrikan kontribusi pada penciptaan lapangan kerja daiain suem perckonomian bila terjadi pcningkatan permimaan terhadap barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian itu. Dalam konteks inilah sinergisme program pembangunan
ekouomi yang ditetapkan pcmcrintah dnlnm upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonorni daa penciptaan lapangan kerja sangat pcnting
dilakukan. Sinergismc program pembangunan ekonomi perlu dilakukan untuk ruemaksimumkan pencapaian basil pembangunan, Sinergisme merupakan kegiatan tergabung yang pengaruhnya biasanya lcbih besar daripada jumlah total pengaruh masing-masing satu per satu (KDDI, I 995). Oleh karcna permintuan tcrhadap tcnaga kerja adalah derived
demand, maka sinergisrne program pembanguuan ekonomi
dalam upaya meningkatkan pcrtumbuhan ekonomi dan penciptaan Iapangau kerja
yang climaksud adalan program-program pcmbangunan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa yang diproduksi dalam suaru
perekcnomian.
3
Mencermati
laju pcrtumbuhan
ckonomi Kota Palembang periode 2001 •
2005, terjadi peningkatan penurnbuhan ekooomi yang tinggi rnulai tahun 2002. Angka laju pertumbuhaa ekooomi tahun 200?. mencapai 6.4R persen. Pada rahnn 200'.I terjadi sedikir peningkatan, yaitu sebesar 6,58 persen. Pada tahun 2004 laju pertumbuhan
ekonomi sebesar 7,96 person dan mcningkat lagi pada tahun 2005 meniadi 8,66 persen (fabel 1 ). Tabel l.
LAJU PERTUMSUHAN PDRB KOTA PALEMBANG ATAS DASAR JIARGA KONSTAN 2000 MENU RUT LAP ANGAN USAl!A LAPANGAN USAHA 2001 \ 2002 2003 2.004 2005 (0.45) J.05 0.00) l 0.74 (2.51 \ I.Pertanian
,l· Pertamb. & PeJ!gj,>alian 3. Indusni Pengolahan a. lndustri Miaas b. lndustri tanpa Migas
o.oo+. . o.oo
0.0~0.00
4.55.
3.64 I .I 7 5.46
3.42
6.61 8.52
7.97 8.53
7.73
3.43 5.40
Bersih ..__.
3.61 (0.95) 6.68
0.28 .5.65
I
4. Lisirik, Gas, dan Air
0.00 3.72 (1.34} 6.89
l
5. Banzunan
ll.06
8.53 8.37
6. Perdag, , Hotel & Resto ran 7. Pengangkutan
7.06
8.16
7.78
8.47
8.97
Komunikasi
5.72
7.03
13.41
14.63
S.06:
7.57 4.85 I
5.46
7.44
8.3(.l
17.85 I
12.32
32.28
10.82 24.41
5.62
9.26
6.48
4.56
4.74 1.56
i.29 5.43
6.26+-
s:
a. Peng:ln!)kulan
b. Komunikasi 8. Kecengaa, persewaan dan
5.53
J asa Pcrusahaan
9. Jasa-iasa a. Pemcrintahan Umum b. Swasta
PDRB DENGAN MIGAS
i
i
I
I
4.11
8.08
l
962
'
(5.73}
5.28.
(13.971
3.94
8.36
7.09
9.00
8.77
9.49
4.03
5.48'
5.44 6.58
6.42
7.06
7.96
8.66
PDRB TANPA MlGAS 4.ii 6.4S -Sumber: Palembang Dalam Angka, 2005/2006
1
I
4
Scktor-sektor
yang
memberikan
kontribusi
tcrbesar
dalam
pecapaian
perturnbuhan ekonomi pada pcriode tersebui adalah sektor industri pengolahan yang
mcnyumbang rata-rata sebesar S 1,60 persen; sektor !)('rdagangan,hotel, dan rcstoran menyumbang rata-rata 22,80 persen; dan, scktor jass-jasa mcnyumbang rata-rata 14.48 persen (Tabel 2). Dara PDRB Kotn Palembang periodc 2000 - 2005 ini menunjukkan bahwa perekonomian Kota Palembang didominnsi oleh sektor industri pengo!ahan,
perdagangan, hotel dan restoran, dan sekror jasa-jasa, T11Lcl 2. PDRB KOTA PAL£MBl\NG AT AS OASAR !IAROA KONSTAN 2000 IVfP.:-fURUT LAl'ANOAN USAHA JUT.\ Ro'I 2004_ 2003 2001 l.APllNGA1'! l:SAHA 20012~1. Ptrtanian ._2. ~· & P-••alian 3. fnu ...ui Ponv.olahan a. lnduslri Mi11as b. lndusll'itanm 4. Listrik,
~i···
I 1.l.304 0 4.389.076 \.US.SS2 2..S00.524
112.?91>
-· llO~~
· 6. Ptrd.ag.. Hotel & Rostoran 7. J'>eng.ngkutan & Komuni.
a. Pea~&li.utan b. Komunika$i
s. KtWUIJ9lfi, J)Cl8"WaaJl
IJl.JS3 667.025 1.755.615
0
()
1.953.356
113.981 0 4 7SS 658 1.976.llO
2.635.458
'2.719A4S
0 4.\ll8 15~ l.911.774 2.936.3Sl
139.401 720.799
111,2&5 781.131
_ 1§.!.289 847.634
174.148 919.994
187.611 994.3.)
2.l9t.29l
2.376.~19
2.590029
1.179.167 895 &38 283.329
U37.304
710.532
776.314
1.369.792 764.713
1.434. 767 776.641 658.126
) .539.369 818.809
) l .488.473 12.226.259 9.506.6!)') 10.263.3J 2
\3.088.880
0 4.SSS.~14
Oas, dAJ1 AJr
Bers ii: S. Ban2wian
..!..l.:~o
200S 108.S84
-
l.033.023
l.879.62i
1.024.181 I l 1(•1.680 I .!J1.~q1 --310.139 •I 849.430 214.042 . 2...<2.250 197.634 %&735
S.095.533 1.962.947 3.1325&6
S.28'1.!.>80 1.936.643 3.348.337 .
I
962.522 ' I
~74.782
.!:~3_!.961., 1.0\lQ. 711 466254
I
672.755 642.<:96 i 6011.808 . 1.296.326 1.122.001 ' L2R6.469 9. Jasa-iasa 70).637 ' 731.359 817.934 a. POIJlerintah0T1 llmum b, Swasla 47S.392 J.U,_)64 !,... _lj5.l IO _fOil.8 DE~GAN MIGAS ' 9.930.<m 10.)30.J 16 I l0.895.982 8.919.7'2 PDRBTANPA MlGAS l 8.041.520 8.376.'60
!
851.012
dan l8$<1 l'etwoh111111
Sumber: Palembang Dalam Aogka, 2005/2006
605.079
720.36 : 1.)
5.2.237
5
Koudisi penyerapan tenaga kerja pada periode yang saraa men.\llljukkan jurnlah rata-rata pencari ketja pa tahun scbanyak 47 .348 orang, namun dari jumlah pencari l<erja itu hanya terserap sebanyak rata-rata 2.074 orang atau hanya terserap
rata-rata 4,38 persen pertahun (Tabel 3), Kondisi penyerapan tcnaga kerja ini memberikan indikasi bahwa tingginya laju pertumbuhan ekonorni yang dicapai Kota Palembang belum rnemberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan jwnlah scrapan tcnaga kerja yang ada, Dengan kata lain, upaya pencapaian perrumbuhan ekonomi yang dilakukan itu Jebih prc-9r·:>'Kt!':i
tetapi kurang pro-job (Nurlina,
2005: 7). Tabc13. Jumlah Pencari K.erja Yang Terdattar dan Telsh Ditc;mpa:tkan Terdaftar P4d& Dinas Twaga Kcrj:
Tahun
Kerja Yang
I
Persentase
Kcrja Yang
1
Terdaftar 66737 81588
i
2002
26077
I
2003
32532
.
309 552
4,44 0,38 2.12
2004
43601
i
2484 1479
3,39
2000 2001
-·----2005
--
- 45571 - ·-·-· -
Ditemoatkan
2961
i
I
-
4658
12443
7,64
-
-·
-
I Sumber: Palembang dalam Angka 2005/1006 (data diolah). Jumlah
284091
Agar pernbaugunan
--
·- ·-
'4~J282
I
i
·-----1
ekonomi y-mg dilakukan dalam upaya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dapat memberikan kontribusi terhadap pernngkatan serapan renaga kerja diperlukan program pembangunan
ekonomi yang sinergis.
Hal ini
dimaksudkan untuk rnemaksimumkan pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi dan
6
penciptaan Iapangan kerja. Oleh karena itu, kajian tcrhadap program pembangunan ekonomi dalam percncimaan pembangunan yang ditetapkan pcmerintah perlu dilakukan untuk melihat apakah program pembaagunan
telah sinergis dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang ditetapkan
ekonomi dan peneiptaan
lapangan kerja. 1.Z. Pennasslaban Permasalahan dalam penclnian ini adalah; Apakoh program pembangunan ekonrnni yang ditctapkan oleh Pemerintah Kota Palembeng telah sinergis dalam upaya meningl
ekonoml dan pcnciptnan lapangan kerja? t .3. Tujuan Pe11elitian
Penelitian ini bertuiuan untuk: 1. Mclakukan identifikasi sincrgismc program pembangunan ekonomi yang duetapkan Pemerintah
Kota Palembang dalam upaya menlngkatkan
pcrtumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kcrja • 2.. Mcrurnuskan model smergisme program pembangunan ekonorni dalam
upaya mcningkldknn pertumbuhan ckonomi dan pencipteen \apangan kerja di Kota Palembang.
'7 ;
1.4. l\fanfaat Pmelitian Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kola Palembang dalaui meneutukan program pembangunau ekonomi dalam upaya mencapai tingkat pertumbuhan ckonomi yang tinggi sekaligus
meningkatkan penciptaan lapangan kerja di Kota l'akmbang. Secara tcoriuk, pcnelitian ini diharapkan dapat mcnambah pernahaman tentang program pembangunan ekonomi yang pr o -g rowt;!-1 dan p ~-o-j ob.
BABH STIJDl PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sinergisme Program Pembangnnan Ekonomi
Kehijakan dasar pembangunan dimaksudkan untuk. memberikan gambaran tentang perkembangan yang hendak di rempuh (Tjoltroamidjojo, I '185: 79). Kebijakan dasar pembangunan juga dikatakan scl>agai perurnusan atau penentnan
strategi pcmbangunnn yang memuat tujuan dan cara yang terbaik untak mencapai Perumusan kebijakan dasar pembangunen iru dilrutdnsi aw
tujuan.
pertimbangan
kondisi
sosial-ekouomi
masyarakat, potcnsi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi,
tl<11.1
yang
dasar
dirniliki,
pilihan alternatif ya11g dapal
dilakukan.
Pernbangunan ekonomi selalu diukur dari adanya kenaikan pcndapatan atau output nysta perkapita, Beberaps ekouom ywig meejelaskan teutang bal ini antara
lain: Meier, Baran, Buchanan dan Ellis (dalam Jhingan, 2004: 7). Meier memberikan peogertian pembangunan ckonomi sebagai proses kenaikan pcndapatan nyata perkapita dalam suatu jangka waktu yang paniang. Baran memberik.an pengertian
pembangunan ekonomi sebagai kenaikan oulplll perkapita barang-barang material dalam suatu jangka waktu tertcnru, Menurut Buchanan dan Ellis pernbangunan
ekonomi
berarti mengembangkan potensi pendapatan nyata negara-negara
terhelaka.ng dengan menggunakan iavestasi yang akan melahirkan berbagai
8
9
perubahan
dan memperbesar
sumber-sumba
produktif
yang pada giliraimya
menaikkan pendapatan nyata per orang. Prograin pembangunan ekonomi dapat dinyatakan scbagai pcrurnusan atnu penentuan strategi undakan WJtuk menaikkan
pcndapatan atau output nyata
perkapita atas dasar pertimbangan kondisi sosial ekonorni masyarakat, potensi yang dimilisi. permasalahan-permasalahan yang dihadapi, dan pilihan alternative yang dapat dilakukan, Perumusan program pembangunan ckonomi dilakukan menunrt sektor-scktor dalarn hidang ekonomi. Sertor-sektor yang terkait dalam bidang ekonomi berdasarkan unit-unit produks; yang memherikan kontribusi pada Produk Dornestik Regional Brute (PDRB) dikelompokkan mcnjedi 9 sektor, yaitu: 1) Pertanian, 2) Pertambangan dan Pcnggalian, 3) Industri l'engolahan, 4} Listrik, Oas,
dan Air Bersih, 5) Bangunan, 6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran, 7) Pengangkutan dan Komunikasi, SJ Keuangan, Pcrsewaan dan Jasa Perusahaan, 9) Jasa-jesa, tcrmasuk jasa-jasa Iayanan pemerintah (BPS, 2000: 2). Karnes Besar Bahasa Indonesia (1995) mcnielaskan bahwa sinergisme mcrupakan kegietan tcrgabung yang pengaruhnya biasanya lebih besar daripada jumlah total pengaruh masing-masing
S8Ul per
saru. Oleh karena permintaan terhadap
tenaga kerja adalah de ,. iv ed demand, maka sinergisme program pembangunan
ekonomi dalam upaya meningkatkiin pertumbuhan ekonornidan peuciptaan lapangan kerja yang dirnaksud adalah program-program pernbangunan ekonomi yang llapal mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
JO
perekonomian, Sinergisme program pembangunan ekonomi dilakukan untuk memaksimumkan
pencapaian
hasil. pembangunaa
dalam
upaya mealngkatkan
perttunbuhan ekonorni dan penciptaan lapangan kerja.
2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi Kuznets mcudefinisikao
pertumbuhan
ekonorni scbagai kcn.aikan jangko
panjang dalam kemarnpuan suatu negara unruk menyediakan semakin ba.nyak jenis barang-barang ekonorni kcpada penduduknya; kcmampuan ini tumbuh sesuai dengan
kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. Jhingan (2004: 57) menjelaskan babwa detinisi pertumbuhan ekonomi dari K112J1ets itu memiliki 3 (tiga) komponen: pertama, p:rt:umhuhan ekonomi suatu bangsa te.-libat dari meningkatnya secara terns menerus persediaan barang; kedua, tdcnologi
maju rnerupakan filktor dalam pertumbuhan ckonomi yang rnenentukan derajat
pcrtwnbuhan kcmampuan dalam penyediaan aneka mancam barang kepada penduduk; k~1i1:u, penggunaan teknologi sccara luas dan efisien rnernerlukan adanya
penyesuaian di bidang kelernbagaan chm ideolog] selungga inovasi yang dihasilkan ilmu pengetahuan u.mnurt manusis dapat dlmanfaatkan sccsra tepat, Proses pcrtumbuhan ekol)()mi dipengaruhi nleh dua macem fuktor, fsktor ekonomi dan Iaktor nonekonomi. Fak.tor ekonumi itu 11111.ara lain sumber alam, sumber daya manusia, modal, usaha, teknologi, dan sebagainya, sedang faktor
nonekonomi yang mempengaruhi pcrtumbuhan ekonomi antara lain lembaga sosial, kondisi politik, sikap budays dan nilai-nilai moral
11
Program pembangunan di bidang ekonomi dihadapkan pada permasalahan penentuan
pilihan
altematif yang heodak dimaksimumkan. A lternauf mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau periuasan kesempatan keria, Pemikiranpemikiran awal mengenai pembangunan seperti tcori Harrod-Dorner, Arthur Lewis, clan WW Rostow menitikbcratkan
pembangunan
pertumbuhan
(Kuncoro,
ekonomi
yang tinggi
ckonomi p11d11
2000:
pencapaian
8). Pencapaian
tingkat
pertumbuhan ckonomi yllllg tinggi diyakini akan menimbulkan 'trickle down effect pada penciptaan
lapangan kerja dan bcrbagai pcluang ckonomi sehiogga akan
tercipta distribusi hasll-hasll pemnnbuhan yang lebih baik. Namun, pembangunan ckonomi
dengan
dilaksanakan
penekanan padit pencapaian pertumbuhan
di negara-negara
sedang
berkembang
ekonorni
yang
tidak .!SCl11lu diikuti oleh
perbaikan tarafhidup sebagian besar pendudulmya (Todaro, 1998: 16-1 i). Teori pcrtwnbuhan di negara maju dikaitkan dengan tiga konsep pokok: fungsi tabungau, investasi autonomus vs induced, dan produktivitas modal (Jhingan, 2004; 241 ). Model peruunbuhan
ekonomi Harrod-Domer juga didasarkan pada
konsep-konsep itu, Tingkat pertumbuhan GNP ditentukan secara bersama-sama oleh rasio tabungan nasional dan rasio
modal-outpUt
nasional. Pertumbuhan pendapatan
nasional akan secara positif berbanding lurus dengan rasio tabungan, yakni semakin banyak bagian GNP yang ditabung clan diinvestasikan, rnaka akan lebih besar Jagi
pertumbuhan GNP yang di hasilkan. Secara negatif atau perbandingan terbalik terhadap r~~io modal-output dari suatu perekonornian, yakni semakin besar rasio
12
modal-output nasional, maka tingkat pertumbuhab GNP akan semakin rcndah (dalarn
Todaro, 2000: 97). Kritik rerhadap model pertumbuhan Harrod-Demar dalam kaitannya dengan
penyerapan tenaga kerja di kemukakan olch Profesor Kurihara. Laju pertumbuhan investasi Harrod-Domar tidak berhasil memecahkan rnasalah pengangguran strul
sebagai
akibat perkembangan
penduduk y1111g lebih cepat daripada akumulasi modal. Model Harrod-Damar rnemccahkan masalah
dapat
'pengangguran Keynesian' yang timbul akibat kemerosotan
permintaan efekrif atau karena rendahnya penggunaan modal (dalam Jhingan, 2004: 244).
Pendukung strategi 'penumbuhan tlengan distribusi' pernbangunan ekonomi
menganjurkan
agar
tidak hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ckonomi dapat dilakukan dengan kombinasi strategi seperti peniagkatan kesempatan kerja, invcstasi modal manusia, pcrhatian pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah, Syarat utama pembangunen ekonorai
mengguaakan straregi pertumbuhan dengan distribusi adalah orientasi pada sumber daya manusia (Kuncoro. 1987: 11 ). 2. J .3. Penciptaan Lapangan Kena
Upaya penciptaan lapangan kerja di masa yang akan datang sangat tcrgantung pada strntegi pembangunan industri yang berlaku (Elfindri, 2004: 215). Berdnsarkan beberapa studi di negara-negara yang mengkhususken
pembangunan
13
industri untuk menghasilkan menyimpulkan
hahwa
terhadap perluasaa strategt
pembangunan
kesempatan
pcmbangunan
produk-produk
industri
industri
yang berorientasi mcmpunyai
kerja. Sebaliknya, yang bersifat
ekspor,
dampak
negara-negara
Elfindri
yang
positif
yang mcmiliki
substiiusi impor meinpunyai dampak
yang negatif terhadap pertuasan kesempatan kerja. Osman Rani mengemllkakan
dan Moisom Abdullah (dalam Elfindri,
2004: 215)
bahwa fair.tor uwna yang menyebabkan tingginya
perluasaa
kesempatan kerja pada industrt-industri yang berorientasi ekspor karena tuesnya pasar yang memungkinkan bagi industri untuk meningkatkan produksi, sehingga pctminraan tcrbadap tenaga kcrja akan mcningkat. Faktor lain yan~ ju~a mempen11omhi perluasan kesempatan ketja adalah perkemhangan
teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Pengguaaan
teknologi 1ingg; akan menmgkaikan pennintaan tcrhadap modal dan tcnaga kc:ja berkemahiran tinggi, sebaliknya permintaar; terhadap tenaga kerja kurang mahir cendcrung bcrkurang. Dengan demikian, persoalan faktor kualitas tcnaga kcrja dalam upaya penciptaan dan perluasan lapangan keria rncojsdi satu persoalan yang sangat penting untuk. diperhatiken. Pendidikan dan pclatihan yang diberikan akan membantu tenaga kcrja mcngadaptasi pcrubahan teknologi dan meningkatkan produktivites di sektor manufaktur dan jasa (Becker, 1993: 25). Mcnurut Becker, investssi yang dikeluarkan untuk pendidikan dan pelatiban adalah yang terpenting dalam pcmbentukan modal
14
manusia
gunu meningkatkan
berpengaruh
produktivitas tenaga kcrja yang selanjutnya
ak.an
pada upaya peniJJgkatan penumbuhan ekonomi.
Upaya
meningkatkan
pertnmbuhan
ckonomi
udek ekan memberikan
kontribusi y
besar atau sektor-sektor padat karya. :Z.l. Penelirian Terdahulu
Beberapa penelitian lain yang pemah dilakukan bcrkaitan dengan persoalan perturnbuhan ekonomi dan lapangan kc~ja ant.am lain penelitian yang dilekukan olch
Markoni (2002). Elly Su.ry'1llli (2006), Aicila Desdhasari (2005), Delfi Paajaita.n (2003), Tri Wlccdo 2006, clan F.van Manuki (2004). Markoni
(2002) dalrun penelitiannya tcmaag pcngaruh pcrtumbuhan
ekonomi terhadap kesempatan kerja di Propinsi IJcngL.-ulu menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi secara signi ftlaln bcrpengaruh positif terhadap kt:st:mJ)!lUw
kerja pada sektor-sektor yang diamlltinya. Elastisitas kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar 0,91 persen, pada se>;tor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 1,27 persen, dan pada sektor jasa sebesar
o. Tl pcrsen.
Suryani (2006) menggunakan model Cobb-Douglas menganalisis hubungan antara total faktor productivity (TFP) dan pertumbuhan ekonomi Sumatcra Selatan periode 199'.l-2005.
Hasil temuannya menun'ukkan bahwa investasi pemeriatah
15
(pengeluaran pcmbangunan) dan investasi swasta di Surnatera Selatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan dan
pcningkatan produksi masih sangat bergaraung pada modal fisik. Hal yang sama
dilalrukan pula
oleh Dcsdhasari (2005) di Kota Palembang.
Hasil yang diperoteh menunjuldran bahwa selama periode 1993-2003 pengeluaran pembangunan
dan invcstasl swasta berpengaruh positif terhadap perturnbuhan
ekonomi Kola Palembang,
Panjaitan mempengaruhi
(2003)
pennintnan
dalam
pcnclitiannya
tcntang
fakior-faktor
yang
tcnaga kerja pada industri kecil di Propinsi Sumatera
Selaian menyimpulkan bahwa upah berpeagaruh secara signifikan terhadap j um I ah tenaga kerja yang digunakan, Apabila jumlah upah meningkat sebesar I persen akan mernpwl}'ai pengaruh terhadap pertambahan pcrmintaan tenaga kerja pada ind1.1stri kecil di Sumatera Selatan sebesar 1, l 46E-06 pcrsen, Implikasi dari basil penelitien tersebut dijelaskan, untuk meningkatkan permintaan tenaga kcrja pada industri kecil perlu diperhatikan penmgkaran produktivitas industri kecil di Propinsi Sumaiera Sclatan dengan meningkarkan modal maupun mencan solusi dalam memasarkan produk yang dihasilkan industri koeil. Penelitian
yang dilakukan oleh Widodo (2006) tenrang Peran Sektor
Informal Terhadap Perekonomian Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menggunakan pendckatan Delphi-It) menyimpulkan bahwa usaha sektor
informal telah mernberikan komribusi positif pada pembangunan ekonorni DIY
I(i
dalam meningkatkan output, penyediaan
lapangan pckerjaan, dan pendapatan
masyarakat. Hasil analisis Input-Output (10) mcmmiukkan bawa pada batas tcrtentu
kehaoiran sektor informal memberikan dampak pada pcningkatan output dan pendapatan yang lebih tinggi dan peningkatar, keterkaitan antar sekror formal yang semakin mcningkat. Tetapi, jika melebihi batas optimum kehadiran sektor informal justru dapat mengganggu perkembangan scktor formal DIY.
M11m1ki (2004) dalam penclitiannya melakukan analisis pengeluaran pemenntah, transportssi, kredit perbankan. dan tenaga kerja terhadap pertwnbuhan
ekonomi Kota Palembang periode 1990 - 2002 dengan menggunakan path analysis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah, tenaga kerja, kredit perbankan, dan transportasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonoml Knta Palembang.
Penclitian-pcnclitian terdahulu diatas melihat persoalan pertnmbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja terkait
dcngan persoalan investasi
pemerintah dan investasi swasta, upah, sektor informal, frsnsportasi. dan kredit perbankan. Hasil temuan rnenunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh
positif terhadap kesempntan kerja. Investasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap pertumbunan ckonomi. Peningkatan investasi berupa modal kerja pada i.udustri kecil secara positif berpengaruh pada permlntaan tenaga kcrja yang digunakan. Sektor informal terbukti pula memberikan kontribusi positif pada pellingkatan output, penyediaan lepangau kerja, din pendapatan masyarakat.
17
Pada penelitian ini, berdasarkan landasan nonnatif juga Iandasan teoritik
sebelumnya, persoalan pertumbuhan ckonomi dan pcnciptaan Japangan kerja akan dilihat dari sisi program pembangunan ckonomi yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah dalam upaya mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi sckaligus terkait dengan upaya penciptaan lapangan kerja.
Penelinan ini merujuk pada pcnelitian yang dilakukan oleh Hadiat (2005) tentang Kajian Anatomi Sinergismc Kebijakan lptek, Pendidikan dan lndustri. Hadiat rnemfokuskan kajian pads
identifikasi keterkaitan arah kebijakan, sasaran
dan prognun di bidang iptek, pendidikan dan industri yang memiliki potensi untuk disiaerglkan, Mctode kajian dilalmkan dcngan melakukan analisis isi (content
analysis} terhadap dokurnen kebijakan yang ada baik kebijakan bersifat arahan maupun kebijakan bersifat rcgulasi, Data untuk keperluan analisis isi dikumpulkan dari dokumen kebijakan Propenas scrta dokumcn perundangan terkait maupun
bcrbagai dokumen laporan basil kajian yang retevan, Hasil kajian menunjukkan bahwa pada taiaran kcbijakankonscptoal, sinergi di bidang iptek, pendidikan dan industri aampak tertihat. Namun, apabila diamati di tataran kebijakan operasional ha! tersebut belum terlihat secara utuh dalam bentuk
agenda kebijakan, sehingga keterkaitan (l!nkagelbenang merah) satu sarna Jain masih belum tergambarkan secara tegas/komp."ehensir~ Rekomendasi yang diusulkan terutama berkaitan dengan sinergi pada tataran operasional. Untuk itu diperlukan penguatan
kapasitas
perencanaan
pads
level
tersebut
Wituk
dapat
18
mempersambungkanlintegraied semua model/program yang ada meniadi suatu bentuk program yang sinergis untuk mcncapui hasil yang optimal (cfektif dan cfisiscn). Berbeda dcngan penelitian ynng dilakukan Hadiat, fokus kajian penelitian ini pada identifikllSi sinergisme program pcmbangunan ekonomi dalarn upaya mcningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peneiptaau lapangan kerja. Sinergisme
dalam program pembangunan ekonomi akan dilihat dari sasaran program yang ditetapkan. Program pembangunan ekonomi Kata Palembang dikatakan sinergis bila sasaran program yang ditetapkan dapat mendorong peningkatan permintaan b11rang dan ja.~a yang diproduksi dalam perckonomian Korn Palembang .
Penelitian ini juga mcrujuk pada hasil kajian akademis terhadap Undang· Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan oleh Tim Akademik dari 5 Perguruan Tinggi Negcri yang mencmukan perkembangan pcuciptaan lapangan kerja sesolah krisis ekonomi ccndcrung kurang sejalan dengan perkcmbangan indikator
ekonorni makro lainnya. Pendapatan per kapita dan tingket kcmiskinan Indonesia telah kembali ke keadaan sebclum krisis ckonorni. rotapi indikator ketenagakerjaau memmjukkan 1ingk111 pengangguran ·.erbuka dan penganggurnn tersclubung yang cenderung rneningkat, Elasusitas penciptaan Iapangan kerja uatuk setiap saru persen
pertumbuhan ekonomi cendcrung mengataml penurunan dibendtngkan besaran yang sama pada peiiode l930an dan l 990an.
19
Kojian ini menggunakan
pendekatan kualitalif
melalul beberapa tahap
pclaksanaan. Pcrtama, melakukan kajian hukum sccara kornprehensif terhadap UU No.13/2003
tentang Ketenagakerjaan,
Kerja, UU No.2112000
UlJ No.3! 1992 tcntang Jaminan
Sosial Tenaga
tentang Serikat Pckerja, UU No.212004 tentang Penyelcsaian
Perselisihan Hubungan Industrial dan UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Kegiatan
ini
dilakukan
untuk
memperoleh
perbandingan
secara
komprehensif dari peraturan perundangan yang terkait dengan isu pokok kajian. Disarnping itu, tim klljian juga melalmlrnn kajian pustaka terutama studi referensi untuk. memperoleh perbandingaa praktek hubungiin industrial di berbagai negara Kedua, tim melakukAn pengumpulan data dan infomiMi balk dari data sekunder
maupun primer. Informasi dipcroleh melelui scrangkaian
kcgiatan diskusi dan
wawancara mendalam dengan betbagai stakeholders, baik pemerintah. penguseha, buruh, dan pihak akademisi. Temuan yang dipcroleh dari kajian itu antara lain terdapatnya inkonsistcnsi peraturan kctenagakerjaan. Setelah ditelaah tidak ditemukan tumpang tiadih
peraturan ketenagakesjaan, yan11, ditcmui justru persinggungan antar pa5ul yang dapat dikomparasikan dan :;aling rnelcngkapi. Kctidak-konsisteuan pesal-pasel tersebut
mengakibetken ketidak-efektifan pasal-pasal yang mengatur hak berserikat dan hak atas jaminan sosial bagi pekerja P.e:janjinn Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing. Disamplng itu, ditcmukan juga pasal yang mengaambat proses efisiensi pe.rusahaan karena alasan ekonomi,
20
Dalam penelitian ini tidak rnelakukan kajian hukum dan perbandingan pelaksanaan undang-undang. Kajian terbadap program pembangunan ekonomi
daerah dilakukan dengan analisis teoritik. Temuan yang diharapkan dapat menjelaskan sinergisme program pembangunan ekonomi Kota Palembang yang
dijabarkan dalam Propeda dan Renstra. 1.3. Alur Fikir
Alur Illar yang digunakan dalarn penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
-
PEMBANGUNAN RKONOMI
•
•
• •
PERTUl\fBUHAN EKONOMI
PENCIPTAA~ LAPANGA:"i KER.JA
SINERGISME
PROGRAM: - SEKTOR INDUSTRI -SEKTORPF.RDAGANGAN • SEKTOR JASA
Sinergisme
pembangunan
ckonomi
yang dilakukan dalam
upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dicapai bila
21
program-program
pernbangunan
ekonomi
yang dltetapkan
dapat
mendorong
peningkatan permintaan terhadap produksi sektor industri, perdagangan, dan jasa, :2.4. Bipotesis Berdasarkan struktur perekoncmian Ko:a Palembang dan kajian secara teorins serta beberapa tcmuan penelition ter
li.11gginya
laju pertumbuhan ckonorni Kota Palembang pada
periode 2001 - 2005 namun tidak dilkuti olcb pcnlngkaran jumlah serapan tcnaga
kerja yllllg besar, dapet diduga bahwa program pembangunan ekonomi Kota l:'alembao& dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan pcnciptaan lapsngan kerja hclum sinergi.
BABlll METODE P£NEI,ITIA.c""l
3.l. Ruang Lingkup Pcnclitian Ruang lingkup penelitian ini, pertama. melakukan identifikasi sinergismc program pembangunan ekonomi Kota Palembeng daJam upaya meningkatkan perfumbuhan ekonomi dan penoiptaan lapangan kerja, dan kcdua, merumuskan sinergisme program pernbangunan ekonomi Kola Palembang dalam upaya
meningkadcan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapaogan kerja, 3.:2. Snmbcr Data D11111 Yft118 digunakan dalam pcnelitian ini adalah date sekunder, yaitu; -
Palembang Dalam Angka Tahun 2005/2006, yang dikeluarhn oleh Sttdllll Pusat Statistik (BPS) Kola Palembang kerjasarna dengan Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEOA) Kota l'alcmhang;
•
Dokumen Program Pcmbangunan Daerah (PROJ>EDA) Ko111 Palembang Tahun 2001 -2005;
-
Dokumen Penycmpurnaan Rcncana Stratcgis (RENSTRA) Kota Palembang 2004-2008;
3.3. 1'drnik Analisb
Pcnelitian ini menggunakan tonnat dcskriptil' (Bungin, :.!005:36) yang bertujuan untuk menielaskan sinergisme program pcrnbangunan ekonomi Kota
22
23
Palembang dalsm upaya meningkatkan pertumbuhan ckonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ada dua teknik analisis yang cigunakan, pertama, analisis isi (content analysis) dengan tipe orieneasi teoriuk [Muhndiir, 1989: 70) digunakan untuk mengkaji substansi dan konsistcnsi program pcmbangunan ckonomi, sasaran, dan program-program yang direrapkan; keduu, analisis SWOT (SWOT analysis) digunakan untuk mengidenufikasi berbagai faktor internal dan ekstemal secara sistematis untuk merumuskan strniegi dalam upaya meningkatkan pertumbuhan e\conomisekaligu5 meningkatkan penciptaan lapangan kerja. Analisia inl didasarkan pada logika yang d.apat memaksimalkan potensi d&n pemang, namun
secara
bersamaan dapat meminimalkan kelcmahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan straregis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan (Rangkuti, 2000: 13). Berdasarkan analisis SWOT, rekomendasi model sinergismc program pembangunan ekonomi dibuat guna menentukan strategi alternatif yang terbaik dalam upaya rneningkatkan pcrtumbuhan ekonomi dan penciptaan Iapangan kerja.
3.4. Definisi Operasional Variabe! Sinergisme program pernbangunan ekonomi dalam upaya meningkatken pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangen kerja adalah program-program pcmbangunan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Kota Palembang. Sinergisme diukur dari sasaran program yang hendak dicapai. Sinergis bila ~asa1'811 program
24
berdsmpak langsuag atau tidek langsung pada penmgkatan perrnintaaa produksi barang dan jasa yang diproduksi da.am perekooornian Kota Palembang. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi baning dan jasa masyarakat Palembang
yang diukur dari pcrkembangan produk domestik
regional brute (PDRB) Kota Palembang periode 2000-2005. Penciptaan \apnngan kerja acfalah upayu yang dilakuksn untuk meningkatkan permiataan tcrhadap produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Kota Palembang pcriode 2000 · 2005.
BABIV UASIL PENELITIAN DAN PEMBAIL\SAN
4.1. Faktor Kunci Pembangunan Ekonorm Kota Palembang Keberhasilan pembangunan
ekonomi
suatu daereh
ditentukan
oleh
optimalisas! dalam rnemobilisasi sumber-sumber pembangunan ekonomi, baik potensi dan kclemahan yang dimiliki (sebagai faktor internal) juga pclnang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yQJlg harus diatasi (eebagai faktor eksternal). Analisis faktor internal dan faktor ekstemal pcrlu dilakukau untuk meagetahui
kekuatan, kelemshan, peluang dan 1111can1eu1 yang !lda sehiugga dapat dirumuskan strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang u1~mtl)(sirnmnka.u poteosi yang dimiliki dan pemanfaaten peluang yang Ilda serta dapat mengatasi betbagai
kelemahan dan ancainan/tantanganyang ada. 4.1.l.
Kckuatan (Strengths)
Faktor internal yang rnenjadi kekuatan pendoroog bagi pembengunan ekonomi Kora Palembang adalah sebagai berikut: Lel4k Gt:tJgfraf1.r }'Ong StraJegis Kota Palembang sebagai lbukota Provinsi Sumatera Selatan terletak pada
posisi l04'37 - 104'52 BT dan 2'52
.3"05 LS. Posisi Kola Palembang sangat
strategis karena dilalui jalur Iintas Suroa~rn yang 1neoghubungkon kota-kota dari bagian utara ke bagian selatan pulsu Sumatera hingga· ke pulau Jawa. Kota
25
26
Palembang juga terlctak pada zona lMS-OT (scgitiga pcrtumbuhan, IndonesiaMalaysia-Singapura). Letak geografis Kota Palembang yang strategis ini rncnjedikan Kora Palembang sebagai pusat bisnis,
JamL11.lt PenduduA yang Besar Pcnduduk Kota Palembang telah lebih dari I jutajiwa. Perkembanganjumlah
pendudnk Kola Palembang talron 2002 hingga tahun 2005 adalrili sebagai berikut: Tabe14 Jumlab Pendudul< Kora Palembang Tnhun 2002 -2~00:::;5
__,
Tahun
Jumlah Penduduk
i
2002
I.26'.l.685
2003
1.287.4:}5
2004
1.312.551
2005
1.3.)8.793
·-
-
-
_J
_,,
Sumber: Palembang Dalam Angka Tahun 2005-2006 Jwnlah penduduk yang besar ini mcrupaksn surnber tenaga kerja potensial sebagai modal dasar pembangunan dan potensi pa= yang besar,
27
Tetsedianya Saran11 Jan Prasarana Tlrutsportasi D(lrat, Laut, dan Udar« Fasilitas pelabuhan udara. peiabuhan lam, terminal traasportasl daret, statsiun
kereta api merupekan modal yang penting dalam menunjang perekonomian daerab, terutama
dalam
meningkatkan
perdagangan
antardaerah,
antarpulau,
dan
perdagangan internasional. Masih 1'enedianya La/Ian yang Clllutp dan .4danyaSurigai Musi Kota Palembang mempunyai luas 40.061 Ila, Adapun leas area terbangun saat ini barn seluas 12.475 Ha. BerdasHrkan RTRWK. luas kota yang potensial dapat dibangun adalab 22.178 Ha. Potensi lahan yang rnasih cukup luas ini memperrnudah
untuk pengembangan dan penataan wilayah kota Keberadaan sungai Musi yang membelah wilayah Kota Palembang menjadi Palembang Uir dan Palembang Ulu berpengarub besar terhadap perekonomian Kota Palembang. Sungai Musi berfungsi scbagai jalur traasportasi lalu lintas barang dan
peaumpang dari dan ke Kota Palembang. Kota Palembang sebagai Pusfi Kertljaan Sriwijaya da« KesultananPlzlemhaJSg Duussalam Kota l'alemhang
sebagai 1)\$1
Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan
Palembang merniliki peninggalaa-peninggalan bersejarah sebagai asset budaya clan objek wisata, antara lain prasasti Kedulcan Bukit, makam raja-raia Palembang, Bemeng Kuto Besak, dan pulau Kcmaro. Peninggalan-peninggalan
berseiarah
tersebut dapat dimanfsatkan untuk mendukung kepariwisetaan di Kota Palembang.
28
Protluk Kh11S Pa{emb1J11g Palembang memiliki produk khas yang telab rli\.::ennl luas, haik domestik juga manca negara, Produk industri kerajman teoun songket palembang telah dikenal di Malaysia.
Indusni makanan olahan kerupuk kempalang juga telah diekspor ke
Belanda. Beragam kuliner khas palembang, seperti pernpck, pcpes rempoyak, pindang, dsb, juga ielah dikenal di berbagai daerah di Indoensia. Namun, produk-
produk khas Palembang ini belum dikclola sccara baik sebagai usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pencipiaan lapangan kerja. 4.1.2.
Kelemahan (Weaknesses) Faktor Internal yMg menjadi kelemahan bsgi pembangunan ekonomi Kota
PalcD1ba.ng adalo.h ~ebllgai berikut: Kiuangnya Sulnb~r Dfl)lll Manusia (SDJll)yang Berkunlifas Berdasarkan data pcncari kerja di Kota Palembang tahun 2000 - 20()5,
komposisi pencari kcrja di Kota Pa'embang berdasarkan tingkat pendidilcan di dominasi pencari kerja yang hanya meaiiliki pendidikan tingkar SMU (57,24 % pada tahun 2005). Perkembangan komposisi pencari kerja menurut tingkat pendidikan di
Ko1a Palembang pada tehun 2000 - 2005 adulo.h sebagai berikut:
29
Tabet 5 Jumlah Pencari Kerja yang Terdnttar di Kota Palembang Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2000- 2005 -· Sarjaru; Tamat Ta.mat Tamai Tidak Tmt \ Tahun SMP SMU I Muda ~u SD 3937 47954 1006 83 147 2000 5618 1245 56149 127 316 2001 2774 363 14110 108 2002 - -· 0 391 174i3 36&1 56 2003 7 5878 227 24441 31 2004 0 - -- 624S 366 JO 74 2005 I 24939 Sumber: Palembang Dalam Anglea Tahnn 200512006
.
J
Sarjana
11610 16132
6720 8921 11020 11931-.J
Kondis\ penyetapan tenaga kerja di Kota Palembang masih sangat rendah. Berdasarkan data peneari lrerja yang terdaftar dan tclah ditempatkan pada Vinas Tenaga Kcrja Kola Palembang, penyerapan tenaga kerja pada rahun 2000 - 2005 rata-rata hanya sebesar 4,38 persen (Tabel 3). Pada tahun 2005 terjadi pemngkatau penyerepan tenaga kerja cukup signifikan dibanding penyerapan tenaga kerja tahuntahun sebelumnya, ya\ni mcncepei I 0,22 persen, Namun, jtunlah penyerapsn tenaga kerja sebesar itu masih sangal minim dibandingkan dcng1111 jumleh tenaga kerja yang
Rendahnya Penerimoan Pendap11tan Asli Daerah (PAD) Pembcilakonn otonomi daerah rnenjadikan PAD sebagai aspek penting bogi keuangan daerah untuk membiayai pembangunan. Konmbusi PAD terhadap total penerlmaan daerab masih sangat rendah. Kontribusi PAT.> pada penerimaan daerah
30
hemya. sebesar 77,4 milyar rapiah atau hanya 9,66 persen dan total penerimean
doerah pnda tahun 2005, sedang penerimeaa yang bersumber dari dana perimbaagan sebcsar 555,l milyar rupiah atau 69,28 persen. Komposisi sumber penerimoo.n.
kcuangan dacrah iui menunjukkan masih Icmehnya kcmampuan kcuangan daerah Kota Palembang. 1ilini11111y11 lnform11Si m1ngeJUJi Kot« Palembang
Penyampaian informasi dan promosi yimg seluas-luasnya mengenai potensi yang dimiliki suatu daerah juga menjadi faktor kunci untuk menarik investor dan pemasaraa produk-produk daerah. Pemenntah Kou Palembang belum optimal memanfaatkan teknologi ir.fomiasi yang ada untuk mempromosikan potensi dan produk daerah.
4.1.3. Peluang (Opportunities) Faktor ekstemal yang merupakan peluang bagi pembangunan ekonomi K.o!JI Palembang adalah sebagai berikut: Undang-Undang Otonomi Daerah
Pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Daerah bcserta berbagai pcraturan pelaksanaannya memberikan wewenang yang I uas, nyata, dan bertanggunjawab
kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan pembangunan atas prakarsa sendiri. Hal ini mernberikan pelcang yang beset bagi Pemeriniah Kota Palembang untuk mclakukan pembangunan ckonomi dengan mcngembangkan poteusi yang dimiliki.
31
Glohalisasi
Ares gloU.Ui=i
metupakan
pchJa.ni
ynng h=
disikapc\ secara cermat,
Dalam bidang perdagangan arus gJobalisasi mcoycbabkan pasar yang lebih terbuka
Hal ini merupakan peluang uniuk menciptakan produk yang dapat bersaing di pssar global.
Mmingkamya Kontribusi Sc/dor Tndltstri Pengolahan,Perdaganglllf,daR Ja.ca Sektor indusrri pengolahan, perdagangan,
dan jasa memberikan kontribusi
terbesar pads PDRB Koia Palembang. Perkembangan dan kontribusi ketiga sektor tersebut
pada PDRB
peningkatan
Kota
Palembang
dari tahun
2000-2005
menuajukkan
yang sign ifikan. Sek:tor industrti pengolahan menyumbang rata-rata
51,60 persen, scktor perdagangan menyumbang rata-rsza 22,80 persen, dan sektor jasa-jasa menyumbang
rata-rata 14,48 persen (lihat Tabel 2). Hal ini merupakan
peluang dalam rangka meningkatkan pendapntan daerah.
Adanya KonlTihusi d4n Peran Sert« BUMN, BUMD, dan {~mb11gaKe11angan
Peran serta BUMN (PT Pupuk Sriwijaya, PLN, PT Telkom, PT Semen Baturaja, dan lainnya) dan BIJMD (PDAM Tirta Musi, Hotel Swamadwipa} dengan memberikan kontribusi terha
Kewejiban BUMN menyisihkan sebagian
dari keunmngan
bersihnya untuk disalurkaa sebagai kredit lunak bagi bagi pengusaha kecil, jugs merupakan peluaog bagi pcngembangaa usaha kecil.
'•
Data posisi Kredit mem111jukkan peningkatan
Usaba Kecil penggunsan
(KUK) menurut jenis penggunaannya
KUK untuk modal kcrja dan investasi,
Tabel 6 Posisi Krcdit Usaha Keci I
Menurut Jenis Penggun.aan Di Kota Palembang Taiusn 2000 2005
-
Tahun
Modal Kerja
118840 248068 359251 413285 505203
2000 2001 2002 2003 2004
Penggmaan Investasi Konsumsi 401124 147508 375661 300033 335791 315877 406307 645986 606317 116511
(JllWlll Run\ah)
Total
667472 923762 ]010919 1465578 1228031
Sumber: Palembang Dalem Angka Tabon 200512006 Kerjasama deng11n Pi,,all Luu
Berbagai
benzuk
ketjasama
tel.ah
dikembangkan
seperti
program
pcagembangan wilayah Patungroya (Palcmbang-lktuni;-lnderalaya), Belajasumba (Bengkulu-.lampung-Jambi-Sumatcra
Selatan-Bangk»
Belitung), dao program
"Sisters City" merupakan peluang ulltuk mendorong perccpatan pembangunan
ekonomi yang dilakukan, 4.1.4.
Ancaman (Threatbs)
Faktor ekstemal yang menipakan anceman bagi pembangunan ekonomi Kota Palembang adalah sebagai bcrikut:
33
Pe11gar11h Negatif Globolist1si Globalisasi entara lain ditandai gcncamya arus informasi dan prornosi produk-produk
luar yang diterima masyarakat, Hal ini dapat berdampak negatif
torhadap perilakn konsurnsi masyarakat. \-lal ini dapat menjadi ancaman bagi produkproduk lokal scjenis. Pemerintah Kata Palembang harus mengembangkan kesiapan
untuk mengantisrpasi darnpak negatif globalisasi ini. Dampafl Negatlf Kriso MidtU/imensJya11g Berkep11njn11Rn" Oaropak negatif dari l
terutama oleh masyarakst dengan penghasilan m.emengith ke hawah adaloh semakin menurunnya dnyu bell masyarakat. Dampalc berantai dari menueuanya days beli masyarakat ini akan dirasakan lnngs\lllg oleh sektor industri kecil yang pangsa pasar produknya adalah masyatakat mcnengah kc bawah . .Ar.-.s Urb
dengan tingkat pcndidikan d811 keahlian
)"llilg
rendah,
34
4.2. Sinergisme Program Pembangunan Ekooomi dalam Program Pembangunan Daerah {PROPBDA) Kota Palembang Tahun 200! - 2005 Visi yang hendak dicapai dalam Program Pembangunan Dserah Kota Palembang Tahun 2001 - 2005 adalah pulihnya koodisi perekonomian masyarakat
dan «:rciptanya landasan yg kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang msntap dan berkelaniutan unruk meniogkatkan derajat kehldupan sosial budaya masyarakat yang terpuruk. akibat krisis ekonomi. Substansi persoalan yang dhctapkan dalam visi tersebut adalah persoatan ekonomi, yaiiu pemulihan clan pertumbuhan ekonomi, Untuk mengatasi perscalen ekonomi yang dihadapi, ditetapkan 6 (enam) misi yang barns dicapai, yaitu: (I) Mcningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan produktlvitas sektor-sektor ekonomi rakyat, (2) Mengembangkan usahausaha yang banyak menyerap tenaga kerja dan berbasis pada bahan balru lokal untuk mengurangi tingkar pengangguran dan
kemiskinan, (3) Mcningkalkan dan
mengoptimalkan tersedianya sarana dan prasarana yang rnendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan rnendukung dalam upaya rneningkatkan pelayanan d asar tcnnama pendi dikan clan kcsehatan. (4) Revitalisasi peranan koperasi dan pengusaha kecil dan menengah sebagai tulang punggung perekonomian rakyat, 1:s) Meningkatlan
kuaiaas lingknngan
hiffili' dan
pemanfaataa sumber daya alam yang
produktif, efisien dan berorientasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, clan (6) Mewujudkan suasana yang mendukung bagi berkembangnya
dunia usaha dan investasi, kondisi politik yang stabil, keamanan dan ketertiban den suprcrnnsi hukum. Dari
keenam
misi
yang
ditetapkan
untuk
mencapai
visi
Program
Pembangunan Daerah Kota Palembang Tahun 2001 - 2005, persoalan pemulihan den l)ertumbuhan
ekonomi
bertumpu
pada
upays
peninglcatan
pendapatan
masyarakat melalui peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi rakyat. Upaya peningkatan pendapatan masyarakat tersebut secara sinergis didukung oleh kelima misi lainnya, yaitu dengan mengembangkan tenaga
kerja, optimalist1Si
usaha-usaha yang banyak menyerap
sarana dan prasarana
guna mendukung
kegia111ll
perekonomian masyarakat, revitalisasi UKM sebagai lembaga perekonomian ralc.yat, peningkatan kualitas lingkungan bidup clan somber daya alam, dan menciptakan iklim yang kondusifbagi duma usaha dim investasi,
Sasaran
umum
pembangumm bidang ekonomi adlllah : ( l) Terciptanya ilJim yang kondusif begi tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan menengah serta koperasi dan mampu bersaing, (2) Terwujudnya usaha kecil dan menengan menjadi usaha yang efisien, sehar dan merniliki tingkat pernimbuhan tinggi, (3) Mendoreng usaha kecil agar dapat berperan malc~mal dalam penyerapan tenaga kelja clan sebagai sumbcr pendapatan, (4) Menciptaksn
benmk-bentuk kerja sama yang dapat ditingl
pada skala nasional dan intemasional, (5) Tercapainya target indikator ckonomi:
36
Tabcl 7 Target lndikator Ekonomi Kota Palembang 2001-2005
lndika.tor
--Pertumbuhan Ekonomi
2001 4
2002 5
<9 <9 Tinakat Inflasi 7 7 l'ertnmbuhan PAD Pert.wnbuhan Pendapatan 4.3 2.9 Perkaoita Sumber: Propcda Kota Palembang Tahun 2001-2005
<9 8
4.S
.,J
2005
<-"9 9
<9 10
s.o
6.0
2004
2003 6 l
·-
8
Secara substantif ada dun sasaran umum pembangunan bidang ekonomi yang ditetapkan. Pertama mewujudltan UKM yang memiliki tingkat pcrtumbuhan tinggi. UKM akan memlliki tiogkal pertwnbuhan tinggi bila mnmpu mengembangkan produk-produk yang dapat mernenuhi penniutaan pasar, baik pesar domestik juga pasar inremasional. Terwujudnya UKM yang mcmiliki tingkat pcrmmbuhan tinggi diharapkan
dapar berperan maksimal dalam pcnyerapan tenaga kerja. Hal im
selimjntnya dibarllpkari a\aul terjadi peningkatan pendapatan rnasyarakat.dan kedua pencapaian target indikator ekonomi makro.
Terjadinya peoingkatan pendapatan masyarakat akan memberikan kontribusi pada pencapaian target indikator ekonomi makro yang merupakan sasaran peinbangunan hi
akan secars langsung memberikan k.ontribusi pada peningkatan perrombuhan ekonomi
dan
pertwnbuhan
pendapstan
pcrkapita
penduduk.
Selai\iutnyu,
pcningkatan kinerja perekonomian akan memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD terutama dari retribusi dan pajak. Dengan demikisn, pencapaian sasaran pembangunan bidang ekonomi yang ditetapkan diharapka11 dapat mcrnberikan
37
kontribusl ganda dalam pembangunan ekonomi, yaitu peningkatan pertwnbuhan ekonomi dan penciptsan lapangan kerja. Kebljaksanaan uuiom yang ditetapkan umuk mendukung tercapainya sasaran
wnwn pembangunan ekonumi iru adalah: (I) Mempercepat pulihnya kondisi perekonomian
1akyat dcugan rnengembangkan
usaha-usaha yang berbasis pada
ekonomi kerakyatan yang meroungldnlmn seluroh poiensi masyarakal mcodapatkM k.escmJl811111 yang sama untuk mengelola sumber-sumber produksl dan mendapatkan
basil produksi, (2) Memberik.an prioritas bagi usaha-usaha yang menyerap banyak tenaga kerja dan berbahan halru lokal dalam rangka upaya pengentasan kemi!lkl.nan
dan peogurangan penganggurm Sell!Jljutnya, Program Pembangonen Ekonomi Y
Pembangunan Sektor lndusrri
Sasaran pernbangunan sektor industri adalah meningkatkan produkti vilas sektor industri khususnya industri kecil dan menengah untuk memperbesar kontribusi sektor industri terhadap PORB Kola Palembang dao .rnemperluas kescmpatan kerja/usaha. Dalam upaya mengembangkan industri kecil dan menengah, berbagai permasolahan ypng dihadapi antara lain: (1) Keterbstasan akses pada permodalan, (2) Kapasitas produksi yang kecil, (3) Kesulitan dalam mencari peluang pasar dan hanya berorientasi pada pasar domestik, (4) Keterbatasan sumber
38
daya manusia dan teknologi, (5) Terbatasnya data-data industri yang lcugkap dan up to
date. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, dikembengkan 5 (limn) program
dan berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan, yaitu: (l) Program Kcmudahon Akses Permodalaa, melalui kegia\.an: mernperkenalkan tata cara dU11\a perbankan; sosialisasi jenis kredit usaha dan cara memperolehnya; mencari sumber pembiayaan yang lain; dan pelatihan pembukuan dan manajemen keuangan. (2) Program Perluasan Pasar, melalui kegiatan: pameran pembangunan;
menampilkao produk
industri dalam brosur; membuat buku tenlang profil industri khas palembang: dan mernbantu dalam pcmasangan iklan di media massa, (3) Program Peningkatan Produktivitas Swnber Daya Manusia Sektor Industri. melalui kegiatan: pelatihan clan
pendidikan sesuai dengan bidang kerja karyawnn industri; penerapan system reward and punisbmem bagi karyawan; dan pengenalan tentang teknologi yang mendukung efisiensi
dan efektifitas
produksi,
(4) Program
Peningkatan
Pelayanan
dan
Kelembagaan Pemerintah Kepada ~~yarakat Yang Akan Mendirikan Industri Baru Dan Mengembangkan
Usahanya, melalui kegiatan: kemudahan untuk mendaparkan
fain pendirian industri baru; dan mernperbaiki sarana pendukung produksi antara lain listrik PLN, PAM, j11\11n, sarana transportssi, dan sarana komunikasi, dan (5) Program Peningkatan
Daya Saing Ha.•il lndustri, melalui kegiatan: menerapkan
manajemcn mutu dalam setiap aktifitas produksi; mcningkatkan efisiensi produksi;
penerapan teknologi tepat guna; dan pengernbangan induslri produk unggulan.
39
Program don kcgitrtnn pembangunan tersebut tidak sepenuhnya
sektor industri y~nsdikembangkan
menjawab pennasalahan
yang dihadapi. Pennasalahan
utama keterbatasan akscs pada permodulan yang dihadapi UKM adalab ketentuan pihak perbankan yang mensyaratkan adanya jaminan dalam skema pembcrian kredit. Untuk mengatasi permasalahan ini yang Jip<,-rlukan UKM adalah bentuk jaminan dari pemerintah pada perbankan agar pihak perbankan bersedia mernberikan kredit
bagiUKM. Teori pertwnbuhllII mcnyatakan bahwa pcrtumbuhan pendapatan nasional akaa secara positif berbanding lurus dengan rasio tabungan, semakin banyak bagian
da.ri pendapatan nasional yang ditabung dan diinvestasikan, maka akan lebih besar ptrtumbuhan pendapatan nasior111I yang dihssllkan. Implementasi teori perturnbuhan
ini dalam pembo.ngu.oan sektor industri UKM dapat dilakukan dengan penyediaan dana kredit bergulir bogi UKM melalui anggaran belanja pembangunaa pemerintah
daerah yang dianggarken setiap tahun,
Program perluasan pasar yang dilakukan melalui berbagai parneran, brosur dan iklan secara tidak langsung dapat rneningkatkan permintaan terhadap produk industri Kola Palembang. Namun, dalam mcnghadapi persaingan pasar yang sangat kornpetitif diperlukan strategi pemasaran yang efektif egar peningkatan permintaan produk industri Kora Palembang dapat direalisasikan, Program pcrluasan pasar yang hertumpu pada kegi..'ltan promosi tidak akan berpengaruh banyak pada permintaan pasar bila tidak didukung oleh ketersediaan
dao cernudahan konsumen
untuk
40
mendapatkan produk yang dipromosikan, Untuk itu, diperlukan bentuk kegiatan program yang dapat mendukung
ketersediaan dan kemudahan konsunien
mendapatkan produk UKM, baik k.onsumen domestik maupun konsumen
internasional. Program peningkatan SDM sektor industri UKM melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan sangat diperlukan untuk peniogkatan prodektivuae. Hal ini
a.kan sangat membantu tenaga kerja mcngadaptasi perubahan teknolugi industri (Recker, 1993: 25) yang tentunya akan rneningkatkan efisiensi produksi. Program peuingkatan pelayanan pemerintah bagi pengembangan industri dalam bentuk kemudahan perizinan clan penyediaan sarana dan prasarana pendukung
bagi industri sangat diperlukan, Peningkatan pelayanan pemerirsah terscbut akan meningkatkan efisiensi produksi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing
produk industri di pasar domestik dan juga pasar internasional. 4.2.2. Pembangunan Sektor Pcrtambangan dan Encrgi
Sasa.ran Pembangunan Sektor Pertamba.ug1111 dan .E11ergi adalnh tersedianya system informasi mengenai potensi bahan galian dan sumber daya pertamoangan
Jain. serta teridentifikasinya surnber energi baru: pemanfaaian bahan galian secara efisien dan berorientasi jangka paniang: meningkatnya pendapatan asli daerah; tercapainya keseimbangan
antara penyediaan dan kebutuhan
meningkatnya kesadaran JI11L<;y11rakat untul berhemat energi.
energi;
dan
41
Permasalahan
yang dihadapi dalam pembangunan sektor pertarnbangan dan
energi adalah terbatssnya potensi miaera.l tambang daa galian serta air bawah tanah; kurangnya kcsadaran mnsyarakat untuk bcrhemat energi; dan ketereatasan sum ber daya manusia dan teknologi. Program dan kegiaian pembangnnan di sektor penarnbangan dan energi yang ditetapkan, yaitu: (1) Program Identifikssi dan Pendataan Sumber Daya Alam
Pertambangan dan Energi, kegiatan yang dilakukan antara lain pelaksanaan penelitian dan survey, dan pdaksanaan pemetnan; (2) Program Peningkatan PAD, kegiatan yang dilakukan antara lain meningkatkan penarikan pajak dan retribusi yang sudan ada terutama untul bahan galian golongan C, air permukaan dan air
bawah tanah; penggalian sumber-surnber pajak clan retribusi barn. daa pembentukan peraturan dacrah yang berhubungan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah
terutama yang menyangkut masalah pengelolaan bahan tsmbang dan energi; (3) Program
Peningkatan
Lfisiensi
Pemanfaatan
Hasil Perwnbangan dan Energi,
kegiatan yang dilakukan antara Jain pemanfaatan dan pengembangan teknologi hemat energi, pelaksanaan berbagai penelitian dan pengembangan teknologi; clan (4) Program Peningkatan Kesadaran Hemet F.nergi, dengan kegiatan yang dilakukan antara lain penyuluhan dan lcampanye hemat caergi. Keterbatasan potensi mineral tambang dan bahan galian di Kota Palembang menjadikan sektor pertambangan dan energi tidak dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi Kota Palembang dalam kaitannya dengan upaya
42
meningkatkan perrumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kcrja. Kontribusi sektor pertambangan dan energi terutama diperoleh
4.2.3. Pembangunau Sektor Pertanian dan Hortikultura S!IStUlll\ pembangunan sektor portanian dan hortikultura adalah meniogkatnya produksi basil-basil pertnninn dan hortikultura terutarna tanaman bahan makanan, schiogga dapat memenuhi kebutuhan akan bahan makanan, Beherapa permai;alahan yang dib.adapi antara lain semakin terba.Ulsnya lahan pcrtanian akibat perkembangan pemukiman dan prasarana lain, semakin mahalnya
harga bibit dan pupuk, lahan yung uda sebagian besar merupakan lahan pasang surut yang tingkat kesuburannya kurang mendukung, dnn semakin mengecilnya skala usaha tani.
Program dan kegiatan pembangunan sektor pertanian dan hortilcultura yang ditetapkan adalah: (I} Program Intensifikasi renaniao dan Diversifikasi Pertanian, kegiatan yang dilakukan antara lain meningkatkan kegiatan Panes Usaha Tani, perbaikan system penanaman, dim penanganan pasca panen; (2) Program Ekstensifikasi Pertanian, kegiatan yang dilakukan pemanfaatan pckarangan untuk budi daya pertanian terutama sayuran dan buah-buahan, dan pemanfaatan lahan pa'!llng surut; (3) Program Penerapan Teknologi Pertanian yang Tepat Guna, kegiatan yang dilakukan teknologi pasca panen untuk meningkatkan mutu hasil pertanian rum mengurangi basil panenan yang terbuang, teknologi pembibitan umuk
43
memperolen bibi1 unggul,
tahan hama dan borkualha•, dan teknologi yang
memungkinakn ditemukannya cara-cara barn dalam budi daya pertanian, misalnya teknik hidroponik dan sejenisnys; (4) Program Peaingkatan Pengerahuan dan Keeerampilan Pctani, kcgiatan yang dilalrukan antara lain meningkatka» kegiatan pengyuluhan
pertanian, mengaktilkan kegiatan kelompok tani sebagai wahana
pembelajaran dan komuni kasi pclan.i untik mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang dunia pertaaian, dan meningkn•kan kctrampilan dan keahlian para penyuluh pertanian; (5) Program Pengcndalian dan Pemberantasan Ilama, kegiatan yang dilakukan antara lain menyediakan bahan-bahan pemberantasan hama dengan harga yang tcrjangkau, memberikan penyuluhan mengenai cara-cara pernberantsan bama yang efektif. eftsien dsn tidak mcrusak lingkungan. memberikan ]Xllyuluhan tentang berbagai jenis hama tanam,an dan
cara-cara pemberantasan hama
tersebut, den
menerapkan teknologi yang segera dapat diap!ilcasikan dengan roudah dalam rangka
pemberantasan ham a. Keterbatasan lahan dan sebagian besar lahan yang ada adalah Laban pasang surut yang tingkar kesuburannya rendah merupakan permasalahan utama yang
dihadspi untuk. pengembangan sektor pcnanian dan bonikultura di Kou Palembang. Oleh karena itu.. penetapan sasaran pembangunan sektor pertanian dan hortikultura nntuk meningkatkan produksi, te:rutama produksi tanaman behan makanen, tidak dapat mernberikan kontribusi maksimum bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangao ~erja. Namun, sektor ini dapat mcmberikan memberikan
44
kontribusi maksimum bagi pertumbuhan ckonomi don penciptaan lapangan kerja,
bila lcb\h Iokus pada produksi hortikultura dengan dukungen indutn pcngolahan bahan makanan yang berorientasi ekspor (Elflndri, 2004: 215). Untuk itu diperlllka.n dukungan teknologi tepat guna baik teknologi produksi pertanian juga reknologi industti pengolshan,
4.2.4. Pembangunan Sek.tor Peternakan Sasaran pembangunan sektor peternakan adalah meningkatkan produktivitas usaha di sektor peternakan uutuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petemak, dan mencukupi keburuhan sebagian protein bewanl khususnya untuk masyarak.at Kota Palembang. Narnun untuk mencapai sasaran tersebut berbagai perma.'1llahan yang dihadapi antara lain keterbatasan kemampuan SOM pet.ernak khususnye dalam penyerapwt nJ.i.b teknologi pctemakan, semakin mlit untuk mencari
lnhan petemak.an yang cukup besar ksrena sudah semakin terdesak oleh lahao pemukiman, keterbatasaa modal dan akses permodalan karena scbagiau besar usaba peteraaken tida.k bci:badan hokum, fuktor alain miselnya kondisi cueca, penyakit bewan, d1U1 kondisi perekonomian makro, skala usaba petemakan yang kecil dan
hanya sekedar untuk memenuhi kebmuban sendiri atau hanya sekedar hobbi, d1111 instabilitas penawaran dan permintaan telur, daging dan sarana produ.ksi temak. Program
d1111 kegiaran
yang dilekukan
untuk mengembangkan
sekror
pelemakan yait11: (I) Program hrtensifikesi dan Diversifikasi usaha-usaha di sektor peternakan, kcgiatan yruig dilakukan amara lain pengenalan cara-cara beternak yang
45
produktif, pcngcnalon teknologi yang bias diterapkan dalam usaha petemakan antara lain inseminasi buatan - pengolahan pakan ternak - pengolahan hasil peternakan, penangaaan dan pengendalian penyakit ternak, perbaikan mutu genetik temak
dengan cara melak.ukan persilaagaa dan inscminasi bualall, peacegahan pemotongan hewan yang masih produktif, dan peningkatan rnutu pakan dengan earn penanaman bihit rumput hijaoan unggul dan penerapan teknologi pakan ternak; (2) Program Ekl>tensifikasi Usaha Petemakan, kegiatan yang dilakukan nntara lain pemanfaatan
pekarangan rumah tangga untuk usaha-usaha betemak, meninglcatkan skala usaaa peternakan, dan pcnetapen wilayeh sentra usaha petemakan sesuai dengan daya
dukung lahan daa jenis temak; (3) Program Pelayanan Kepada MASyaralcat Uotuk berusaha di bidang peternakan, k.egi111a11 yang dilalcukan arrtara la.in mempermudah perizinan balti usaha peternaksn - rurnah sul<.it hewan - pedagang basil tcrnllk. - ob1:1Lobatan dan pakan ternak, rnengoptlmalkan rumah pemotongan hewan dengan penyempumaan sarana dan prasa.raoa RPH,. dan pembangunau pos kesehatan hewan dan pengadaan sarana kesehatan hewan: (4) Program peningkatan pengetahuan peternak, melalui kegiatan: penyuluhan petemakan; memperbanysk buku-buku dan
literatur tentang petemalcao; peningaktan peranan kelompok tani peternak; dan peningkatan pcngctahuan, ketrampilan dun keahlian para penyuluh peternakan.
Permasalahan utama yang dibarll!J)ai bagi pengembangan sektor peternakan di Kola Palembang adalah keterbatasan lahau juga dulcungan sember bah:m palrnn ternak, karena Kola Palembang tidak memiliki
lahan
yang
cukup
uotuk
46
memproduksi bshan baku pakan ternak. Oleh karena itu, sektor petemakanjuga
tidak
dapat diharapkan rnampu memberikan kontribusi yang besar bagi pertombunan
ckonomi dan penciptaan lapangan kcrja di Kota Palembang.
4.2.5. Pembangunan Sektor Pcrikanan Sasamn pembangunan sektor perikanan adalah meningketken pendapatan dan taraf bidup masyarakat perikanan; m.eningkatkan tingl.<1t kuusuu1:1i masyarekes Kota
Palembang akan ikan; meningkatkan produksi basil ikan dan meneiptakan produk perikanan yMg bersaing baik llik.al maupun ekspor; meninµkatkan lapangan l\erja pada usaha-usaha di sektor perikanan; dan meningkatkan kernandirian rnasyarakat perikanan melalui pemberdayaan Iembaga-lernbaga perikanan. Permasalaban Jiang dibadapi dalam pengembangan sektor perikaaan ada\ah k.uraognya sarana dan prssarana pendukung aktivitas usaha/budidaya perlkanan;
khusus untuk perikanan air tawar. persediaan ikan air tawar makin menipis akibac tercemamya air oleh industri dan rransportasi air; semakln terb.atasnya lahan unmk budidaya perikanan air tawar; rusaknya lingkungan air akibat kurangnya kesadaran masyarakat antara lain: membuang sampah di sunp,ai/selok1111, mencari ikan dengan stroom clan bahan peledak, kurangnya sumber daya aparat fling mengurusi masalah perikanan pengetahuan
bail kuamitas
rnaupun kualitas; masib rendahnya kerrampifan,
dun sikap kewirausahaan
usaba-usaha pcrikanan.
petani ikan; dan kurangnya modal untuk
47
Program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk mengernbangkan sektor perikanan adalah: {I) Program intensifikasi dan diversifikasi usana dalam rangka peningkatan produksi ikan melalui kegiatan: pengenalan kepada cara-cara budidaya perikanan yang baru dan produktif; pemanfaatan teknologi tepat guna untuk menai.klran hasil produksi; pengembangan domistikasi i.kan air tawar; pengernbangan teknik pasca panen dan peningkatan mum basil perikanan;
pengernbangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan usaha perikanan; clan pelaksanaan
studi/penelitien mengcnai potensi usaha perikanan, (2) Program
pemberdaysan pt:tani ikalil'nelayan dan kualitas SDM petiW ikm'~laylUl melalui kegiatan; pelatihan/maganglsi:koluh lapaugan bagi petani ikan, nelayan daa kehiarganya;
pencip1allll lapangan kerja daa usaha yang berkaitan dengan hasil
perikanan; proyek percontohan budidaya ikan; paket berguiir sarana dan prasarana
penangkapan, budidaya ikan dan pengotanen hasil perikooan; peningakaian usaha penyuluhan pcrikanan, (3) Program pelestarian lingkungan perikanan melalui kegiaran pelerangan yang tegas terhadap usaha penangkapan ikan yang rnerusak
lingkungan; dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan air tawar. Program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk pengembangan sektor perikanan tersebut tidak secara langsung menyentuh UKM sekror ini.
Penetapan program dim kegiatan pembanguna» sektor penkanaa terlillat tidak dilakukan
sinergi dengan pengembangan sektor lainnya. Pembangunan sektor
48
perikanan memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan bila pengernbangan sektor ini disinergikan dengan pengembangan sektor industri pengolahan makanaa.
Terdapat banyak UKM yang bergerak di sektor industri pengolahan rnakanan dengan bahan baku utama ikan, seperti industri kerupuk kemplang dan pempek. 4.2.6.
Pembangunan Sektor Pariwiltata
Sassran pembangunan sektcr parh111isala adalnb mening)(aoom peranan dunia pariwissta sebagai sa.lah satu sumber penerimaan daerah dan penyerapan tenaga
kerja. Pengembangsn sektor pariwissta di Kota Palembang menghadapi berbagai permeselahan,
Mtara
lain belum diketl31nya potensi wisata di Kora Palembang oleh
D1lll>yanikat di luar Provinsi Sumatera
Sclatan, kurangnya infrutniktur yang
mendukung peugembangsn sentra wisata, .kurongnya tenag:l yang terampil dalam mengeloia
bisnis pariwisara, dau minat usaha di bidang kcpariwisutaan masih
bertumpu pada usaha perhotelan, restor-.sn dan hiburaa, scdangluln invcstasi temadap pembangunan obyek wisata masih tcrbalas dilakukan olch pemcriuwh. Program dan kegiatan pembangunan yang
yang mendukung industri pariwisata melalui kegiatan: mer:nbangun sarans dan prasarana transportasi ke tempat-tempat wisata; membangun sarana dan prasarana di lokasi wisata, sntara lain penginapan yang l11yak dan tcrjang);au, toilet, tempat
istirahat dan restoran/wanmg; dan memberikan keraudahan bagi investor untuk meaenamkan modalnya. (2) Program peningkatan sumber daya manusia di sektor
49
panwisata melalui kegiatan mendlrikan sekolah khnsus kepariwisataan dan perbotelan, mclaksanaknn pelatihan dan pendidikaa bagi tenaga p11rivlii;a.1a. dan pendidikan untuk pcmandu wisota. {3} Program penfngkatan promosi potcnsi wisata KOO! Palembang melalui kegiatan: rnengadakan pameran; membuat brosur yang berisi porensl wisata Kola Palembang; mengadakan pertanjukan kesenian khas Palembang ke daerah lain atau ke negara \ttin; dan peningkatan sadar wisa"la. Pengembangan sckror pariwisata memiliki potensi dan peluang yang besar untuk menjadi salah san; sumber penerimaan ducrah don sektor penyedia lapangan kerja yang blllly!lk. HW ini didasarkan atas pcrtimbangan sejarah budaya dan
pcrd111181lgan yang. telah terjalin sejak lama dengen negeri China. Kota Palembang sebagai pusat kerajaao Sriwijaya memiliki berbage] peninggalan sejarah, seperti
berbagai ternpat peribadataa yang tersebar hampir di setiap pelosok kola. Pulau Kemero pada seat hari besar Jm.lek. setiap tahun sangat ramai dlkUDjWlgl wlsatawdll keturunan China bail< domestik maupun luar negeri.
4.2. 7. Pembangunan Sektor Perdagaugan SQSIJJ'fill pembangunan sektor perdagangan adalah meoingkatkan kegiaten perdagangan untuk menarnbah peranan sektor perdagangan dalam struktur perekonornian Palembang, meningkatkan penerimaan daerah dengan meningkatkan kegiatan perdagangan, terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau, dan mcmpersiapkan
sarana dan prasarana perdagangan, sumber
so
dn:ya manusia,
infrastruktur
dan
kdembagaan
dalam
rangka
rnenghadapi
perdag1111g1111 bebns AFTA rahun 2002.
Permasalaban yang dihaclaf'i dalam pembangunan sektor perdegangan ada.lah belum meratanya sentra-sentra
perdagangan, helum tergalinya potensi unggulan
untuk dtekspor, perdagangan pada umumnya berskala kecil dan meneng.ah, masib
kurangnya sumber daya manusia da.n teknologi untuk rnelaksanakan pcrdsgangan
globaJ/iotemasional, dan sering terjadinya gejolak harga barang kebutuhan pokok. Program
dan
kegialan pembangunan untuk
mengembangka sektor
perdagangan adalah: (I) Program pengembangan sarana dan prasaren perdagangan melalui kegiatan: membangun snrana dan pr!lll11J1111a baru untuk rnenciptakan pemerataan semra-senee perdagangan; pemerlksaan t~ad11p alat-alat tirnbangan; dan membenahl pasar tradisional, (.2.) Program peningkatan promosi bagi komoditi unggulan melalui kegiatan: pameran perdagangan; pembuatan brosur; dan
menggalakkan rnisi perdagangan ke luar negeri, (3) Program peningkatan SVM pedageng melalui kegiatan: pelatihan manejerial: dan pengenalan pengetahnan perbankan,
dan (4) Program
pcningkatan
rembusi
paser melelui
kegi.atan:
mengintensifkan kegiatan penagihan; pembangunan semra pcrdagangan baru; dan
penarnbahan petak kios. Potensi komoditi unggulan pengembangan
sekior
perdagangan
yimg
bcroricntasi ekspor belum tcrgali untuk
dalarn
upaya
rneningkatkan
PDRB
Kota
Palembang sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga keria. Program dan kegiatan
51
pcmbongWUUl sektor
perdagangan
yang
dilakukan
haoya
terbatas
pada
pengcmbangan saraoa dan prseerana perdagsngan dengan sasaran memngkatkan peuerimaan daerah dari retribusi yang dikcnakan, Penetapan visi, rnisi, sssaran, clan kebijakan umum Program Pembangunan Daerah Kota Palembang TahlJJ'I 2001 - 2005 terlihat konsisten clan sinergi. Visi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan akan dicapai melalui peningkatan pendapaten masyarakat, Upaya yang dllakukan untuk mcningketkan
pendaparan masyarakat adalah melalui pcningaatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini dapat dipahami mengingat iumlah r.eoaga kerja Yllll8 terllbllt pads usaha kecil dan mcne1ngah culcup besar, Jurnlah Penguseha Kecil clan Menengah di Kota Palembang teccll.tlll sehanyak 11.989 Ol'll!\!i dengan jumlah tenaga f,:.erja yang terserap sebanyak 32. 795 orang meliputi sektor pcrdagsngan, aneka jasa, industri
pertanian, clan industri non pertanian (T abel 8). Tabel8
Jumlah Pengusaha Kecil dan Menengah Menurut Sektor Usaha di Kota Palembang Tahun 2005
...• Sektor Usaba Perdagangan
Aneka Jasa Industri Pertanian Industri Non
- - -·
__
JumlahPKM -·. Jumlah TK PM Total PK 16.452 1.074 6.588 5.514 7.057 472 2.157 t .68.5 4.547 1.275 1.575 300 ,_::...
1.527
142
1.669
Permnian l 1.989 l0.001 1.988 Jumlah Sumber: Palembang Dalam Angka Tahun 200512006.
4. 7'.19 32.795
I
S2
Usaha Keeil dan Meneagah (UKM) mernpunyai peren yang eukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional, ha! ini terlihat dari kontribusinya tcrhadsp Produk Oomeslik Bruto (PDB) Indonesia yang terus mcningkat setiap tahunnya. Data Badan Pusar Statistik. (BPS) menyebutkan pada iahun 2006 nilai POB UKM aras dasar harga berlaku mencapai RP. 1.778. 7 Triliyun. Jumlah tersebut meningkal sebesar Rp. 287,7 triliyun dari rahnn 2005 yang nilainya mencapai Rp. 1491,1 triliyun. Doogan nilai tersebut IJKM mampu memberikan konstribusi 53,3% dari total PDB Indonesia, atau sedikit lebih rendah dibanding tahun 2005 yang mencapai 53,5% (Tubd 9). Untuk menoapo.i visi, misi,
kebijllkan umwn yang memberikan prioritas bagi pengembangan UKM yang berbasls ekonomi kt:takyal811 d1111 banyak menyerap tcnaga kerja dan menggunakan bahan baku lokal. Nemun, dalam pcnetapan program pomhangunan ekonomi yang meliputi sektor industri, pertambangan clan energi, pertanian dai\ honikultura, peternakan, perikanan, pariwisata, dan perdagangantidak sepenchnya sincrgi dnn konsisten pada visi, misi. sasaran, dan kebiiakan umwn yang duetapkan. Peugembangan sektorsektor ekonorni tersebut tidak sepenuhnya mengoptlrnalkan pengembangan UKM.
53
Tabel 9
Perkembangan L!sllha Kecil, Menengah dan Besar 2005-2006 1'(0
'fe.h11n $1>t\JJlD
lodl!lalaJ
l
U01t Uru1 UM
•1100.~~s
4R9)6'40
I827.285
3,88
47006 925
4882Hl;
9S 86S
•«> 111
VKM
(!foll
47.JD:J.'!41
U$aha J:lc.sm
Unit
1019.1.16 7.204
1.Rltl.6.lti 10.~>6 1.816.IJ/1 J9,1
'l,.'\3 ~Bl s 7~
Tentp Kerjo liWla Kccil
oang Otani
2Jl9129
1,1J
l.9lA.SIZ
Usoh1MeJ1
OnlDg
°'""'
VKM UsahaDcsar
()t3ll~
I
U>aha M...,.,.,,
ttp.J.u RpJul> Rp Jut•
l
U>abf.e--
Rp.1111• R9 IU1a
PDR
)
\~t::ecil
u J{.lf
6 811 •HSS $26
i9 89'4 A?2 "2)8921 8!1JJ.?fj Hll.O); 2 7114.960 40
a
I 0,3 343.20 0 .07 11& TOO Ufl.1161.18
4
EklfMll' lmpor
U.6Gh1 Kfl'•I u•.t.. MD>•wall
VKM Uslll>a~
s
--~
Usah• t<.eciC UMl\JM••C@>'h
Unlf Uuhfll
I
)o,-CSfUI
Ui.:llh.lKccll U"""' M<noi® I) I( M Usalta ll<>w
~rlr:tmban• .. a %
Perkembao-a Jomloh
2006
2005
BS 804.955 80.933 lSA
0 ,..
2,45
01,38
91,11
<.<)I) ft.,Zj
?6.•it '
244.188
5,16
J.112.700
J,61
1U0llb00
19,87 19,40
83.)72.MO
l~.Ul
21U11J.81)() 2~.SSI S00
20.S?
J.82 I 31,61 ll.61 S!,211
)1,82 D,72
''·"
SJ,51
·~.72
46,46
9
D
I
t.l~' S%.SO 0
l.5S9A,600 0
I
R~J""'
S44 201 760
601'97'-'IO
Rf>Juuo
2R.()18 16'?
l\pJlllol lip.IRnl...,
a'l 239119l
30JOl.653 9: a<>S 86>
/lfAJl&r)6S
12J.1~116
ll.16UJI
433 S~l.6115
4&5 J9?7S·I
St3l40$~
6,:,615 070 136212.386 166.2)7 OIW 3UUl9.#li1 Jll t 1> ()(JJ
800 OllH\IO 16, 119 2l~ l<>I 7'1<\ lOl J6UW6J 4)0.260027
14Z 4S8.420
'
I RpJ""'
Rp.Jm.
I .lp.Jwa l(p 1\1\A Rrt •uta
~' 10~.rn•
I :.61
9 605 \!(>~
I
11,67
I
.
11 81
1 I
3t 467.l'.ZS • ~7.JT:J.?97
21.66 21:z2 n.1~ 21.1•
7l 064.4211 I
21 JIJ !
l,(M
n114M
28 906~69
I 11.11
. I I
S.IS IS.I?. ZO,# '~ 72 l.).11
25,28 iS,fl l4 QI
I
l.OS ;
) 72
~.49
m;.os ion
O.llt
H,oa,
99.91; O,Jll
Hft) IOQ
116429
99,767
99.711? O.lOl
3,86
85.116.491 3 31846l 3 3)8 19l.70 0 1.2S7 654 80 0 121 OOMOO 1.716. 71S. 71
..l!!ml1h
'-99
IUl 10.12 7H8 l~M ll.59 46.22 SJ.78
Swnber: Kemenkop dan \JJ<.M
Sektor industri, khususnya subsektor industri pengolahan tanpa rmgas, mempakan sektor yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Sektor ini memberikan kontribusi tcrbcsar pada PDRB Kota Palemoang sepanjang periode 2000-2005. Pennasalahan pokok yang dihadapi sektor ini adaloh permilllalWion ekses permodalan, keterbatasan SDM dan teknologi tepat guaa, clan pemasesan. Program
dan kegiatan yang ditetapkan dalam Propeda Kula Palembang Tahun 2001-2005
54
tidak secara langsung menyentuh permasalahan pokok yang dihadapi UKM. Permasalahan
akses permodalan
yang dihadapi UKM umunya adalah
kesulitan
jam.inan yang dapat digunakan untuk mcrnperoleh kredit perbankan. Dalam ha! ini,
peran pernerinUlh lebih diharapkan meujadi penjamin UKM kepada piliak perbcnkan. Peningkatan kualitas SOM dan dukungan teknologi produksi tepat guna bagi UKM masih membutuhkan peran pemerintah yang lebih besar, Begitu pula dengan permasalahsn pemasaran produk UKM. dnlrungan pemerintah dalam menciotakan peluang pasar, baik pasar dornestik juga intemasional, sangat dibutuhkan UKM dalam bentuk program dan kegiatan yang lebih konkrit.
Program pembangunan sektor pertambangan dan energi terbatas pada bahan gslian golongan C, yakni pasir dan tanah, dengan unit usaha tennerna produksi batu blrtll, geateng, botako, conblock, tege), dan sejenisnya, Usaha ini juga menghadapi kendala karena terbawnya lahan sebagai sumbec bahan baku utama. Pengemb1111gan sektor i.tii uatuk jangka panjang tidak akan mcmberlkan kontribusi yang besar bagi
perturnbuhan ekonomi da.u penyediaan lapangan kerja. Program yang ditctapkan terlibllt tidak sinergi dan konsisten pada pengembangan UK.M yang banyak terlibat dalam pengelolaan sector int. Pembangunan sell.tor pertanian dan hortikultuni. tedihnt tidak diaranken pada penyedlaan bahan baku bagi industri pengolahan bahan makanan yang berorientasi ekspor, Program dan kegiatan yang ditetapkan terlibat tidak sinergi dan konsisten peda visi, misi, sasaran, dan kcbijakan umum pembangunan ekonomi yang
55
dite1.al)W\. Program dan kegiatan lebih dicirahkan pada inten~ilikasi, ekstensifikasi,
teknologi pertanian, dan pcngcndalian hama. Spesitikasi produk pertaaian dan hortikultura
yang berorientasi ekspor seharusnya menjadi onentasi pembanguaan
sektor pertanian sehingga sektor ini dapat mcmberikan kontribusi besar pada pertumbuhen ekonomi clan penciptaan lapangan keria. Pada selctor perikanan juga terlihar pograru dan kegiatan yang tidsk sincrgi
dan konsisten terhadap pencapaian visi, misl, sasaran, dan kebijlfkan pembangunan
ekonomi.
Spesifikasi
produk perikanan
WllUID
yang banyak digunakan
sebagai hahan balru industri pengolahan makanan seharusnya menjadi orientasi
pengembangan sektor ini. Potensi industri pengolahan makanan yang menggunakan bahan baku ikan, seperti pempek. dan kerup11k kemplang, memiliki peluang pasar
yang besar karena jenis makanan ini telah dikenal secara ns.~i(l!lal. Bila sektor ini dapat dikembangkan secara oplinal melalui pengembangan UKM diharapken dapat
memberikan kontribus.i yang cukup besar pada PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Pengembsngan sektor pariwisata j uga tidak sinergi dengai.\ program
pembangunan sektor lainnya. Program pemngkatan promosi wisata diharapkan akan memberikan daya tarik yang lebih besar biia dilakukan secara sinergi dengan berbagai program sektor lainnya, seperti program sektor industri, perdagangan, dan
[asa. Bila sektor-sektor tersebut dapat disinergikan, maka kunjungan wisata dapat dilakllkan sekaligus melakukan kcgiatan bisnis,
56
Program dan kegiatan untuk penge.mbangan sector perdagangan juga tidak sinergi dengan program sekior lainnya, Program dan kegiatan lebih diarahksn pada pengernbangan
sarana
dan prasarana
perdagangan dengen sasaran
d.apat
rneningkatkan PAD dari retribusi yang dikcaekan, 4.3.
Sincrgisme
Program
Pcmboniunon Bkonomi dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) Kota Palembang 2004 • 2008 Sesuai dengan lnstruksi Presiden Nu. 7 Tahun 1999 1entang Akuntabilitas
Kinena Instansi Pemerintah, bahwn Perencaoaan Strategis merupakan suam proses yang berorientasi pada hasil yang ak.an dicapai sclama lrurun waktu 1 (saru) sampai dengan 5 (lima) tahun yang memperhitungkan poteosi, peluang, dim kendala yang
mungkin timbul.
Rencana
Strategis berisi visi, misi, tujuan dan sasaran, sorta cara
mencapal tujuan dan sassran tersebut yang meliputi kebijakan dan program
pembangunan yang reanstis dengan menganrisipasi perkembangan di masa depan, Seiring dengan pergantion masa jabatan Walikota Palembang mase bakti 2003-2008,
Pernerintah Kota Palembang tclah rnelakulc.an penyesuaian atau
penyernpumaan Rencana Strategis (R1:11Stra) Kota Palembang Tahun 2004-2008. Salah setu tujuan reviai reecana ~ateg.is tersebut adalah sebagai tolok ukur kinerja Pemerintan Kota Palembang dalam melaksaaekan pembangunan. Visi yang ditetapk.an dalem Renstra Kuta Palembang 2004-2008 sdalah "Palembang Kota Metropolitan., Mandiri, dan Berkuaiitas Tahun 1.008". Kota metropolitan yang dimaksud dalam visi tersebut adalah kota dengan karalcteristik
51
berpenduduk lcbih dori satu jutajiwe, kehidupan sosial ekonomi berlangsung selama 24 jam
dalam
sehari dan mclamp11u.i bntas pelaya.nan administrasi, mobilitas
penduduk dan penglaju (commuter) tinggi, dan didukung oleh prasarana dan sarana kola yang balk dan memadai. Kora mandiri yang dimaksud yaitu porsi pendapatan asli daerah (PAD) minimal 25 persen dari total pendapatan daerah, pcndapaton masyarakat rata-rata di atas garis kemiskinan dengan ringkat kesenjangan yang rendah, serta peran dunia usaha dan partisipasl rnasyarakat dalam pembangunan
meningkat. Kota Berkualitas adalah kota yang penduduknya berkualitas ditinjau dari segi pendidikan, kesehatan, tenaga lraja, ~·lah raga. seni budaya dan agama, dan
peoggunaaa prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). Untuk. merealisasikan visi Kola Palembang tersebut clitctapkan misi yang barus dicapai sebagai kominnec d.aD arah dalam pengelolaan pembangunan Kota Palembang. Adapun rnisi pembangunen Kota Palembang Tahun 2004-20011 adalah: (I) Meu~embangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berilmu, berakhlak, bermoral sertu berbudaya sebagai pilar pcmbangunan kota; (2)
Mengentaskan kerniskinan dan meningkatkan peran serta masyarakat tlalam pernbangunan; (3) Meningkatkau penataan ruang serta sarana dun prasarana dasar perkotaan; (4) Mendorong meningkatnyainvestasi sektor industn, perdagangan clan jasa serta pengernbangan pariwisata dan pelestarian warisan sejarnh budaya; (5) Meningkatkan kemandirian keuangan daerah; (6) Meningkalkan pelayanan prima. keaman.m dan ketertiban kepada masyaraka\ secara adil dan merata; (7)
S&
Meningkatkan kerjasama aniar dacrah dan/a1au pihak lain, baik dalam negeri
rnaupun luar negeri. Misi pembangunan Kora Palembang diimplemcntasikaa dalam tujuan dan sasaran pembangunan, Adapun tujuan dan sasaran pembangunan Kota Palembang adalah: Tujuan 1, Meningkaikan kualuas dan kuanritas swnbcr daya manusia yang sehat,
professional, berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), iman clan takwa (!MT AK). serta berbudaya, dengan sasaran (I) Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, dan k~uruan, serta berkurangnya jumlah buta aksara dan kesenjangan gender; (2) Meningkatnya kualitas dan profesioaalisme somber daya aparatur, kesgamaan seni, budaya, olahraga, dan kepemudaan; (3) Meningkatnya lrualitas layanan kesehatan dan derajat kesehatan masyllI!lkat.
Tuj~n 2, Meningkarkan kcseiehteraan sosial dalam rangka rnernperbaiki taraf hidup keluarga rniskin dan penyandang masn]ah sosial serta keterlibatan dan pecan serta masyarakat dalam pembangunan, deegan
sasaran (1)
Meningkatnya
kesejahteraan sosiai masyarakai ilengan peningakalan per:m serta mas~at;
(2)
Meningkatnya pendapetan masyarakat: (3) Berlcurangnya pengangguran dan berkurangnya pcnduduk miskin, Tujuaa 3, Mewujudkan struktur ruang kO!a yang optimal, efisien, seimbang, dinamis
dan
lestari
sehiJlgga dapat
menuajang
aktivitas pelayanan
dan
59
perkembangan kota dan meningkatkan penyediaan ssrana Jan prasarana dasar perkota.an untuk mendukung akufitas masyarakat, dengan sasaran (I) Meningklllnya lma.ntitas dan kua\itas dan penaraan ling)c.ungan perkotaan; (2) Tettawnya kawasan permukiman
perkotaan terutama kawasan kumuh; (3) Meniugkamya dan
berfungsinya rnang tcrbuka hijau (R11-1}; ( 4) Mening)c.atnya sarana dan prasarana perkotaan (drainase, permukiman, jal1111 kota, sanitasi, persampahan, pernakaman, pasar, air bersib, peneranganjalan, utilitas, pertamanan) dan Pengendalian banjir. Tujuan 4, Meningkatknn inv~t:\S.i pada sektor indurui, perdagangan clan jasa,
sehlngga dapat :nemlo11:i11g pcrekonomian secara umum lebih berkembang dan mengembangkan pariwisuta, serta m1:1lestaril
60
yang optimal; (2) Terlaksananya belaoja daerah yang efektif dan efisien; (3) Meningkamya penggunaan dnna yang efektif dan efisien. Tujuan 6, Mewujudkan pelayanan prima, keamanan dan ketertiban secara adil dan
mcrata, dengan sasaran ( l) Terwuiudnya penyelenggarsan pemcrintahan yang baik (Good Government); (2) Terwujudnya pelayanan prima yang memenuhi standar pelayanan minimal dan mcning){atnya keamanan dao ketertiban masyarakat; (3) Terwujudnya kemampuan llpal11lut pdayanan yang efisien dan efcktif Tujuan 7. Mcnciptakan kerjasarna antar deerah dan pihak lain guna mendorong percepatan penurnbuhan maupun kebudayaan
dan kepari wisataan
perkembangan
useha, ekono.rni, pendidikan,
daerah dan luar negcri, dengan
sasaran (I)
Meningkatnya kenasama antar daerah den ;>ihllk lain, baik di dalaai maupun di luar negeri;
(2)
pengembangan
Tc.rcapainya usaha,
percepatan
penumbuhan ekonumi
kota
dengan
usaha kecil dan rocnetlgllh di daerah perbatasan; (3)
Meningkatnya kerjasama dah•m penyelcnggaraau pendidikan; (4} Meningkatnya usahe pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta pariwisata sungai musi; ())
Terwujudnya pengcfolann dan penetsan wilayah perbetasan kota; (6) Tecwujudnya pembengunaa komunikasi, sinkronisasi pembongunan pecbatasan yang berskala luas. Dalam rangka pen<:apaian visi, misi, tujuan dan sasaran diperlukan st.ralegi pcmbaagunan
yang
dijabarkan daJam kebijakan dan program
pembangunan.
Kcbijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihsk terkait dan ditetapkan oleh yang bcrwenang membuat kebijakan tersebut untuk dijadikan
61
pedoman, pegangan, dan petunluk bagi seuap usaha dau kegiatan aparatur pemerintahan rnaupun masyarakat demi tercapamys kelancaran dan keterpaduan dalam upaya pencapaian visi, misi, rujuan. dan sasaran pembangunan. Program
merupakan kumpulan kegiatan yang nyata, sistemarik, dan terpadu untuk mencapai tujuan dan sasaran ymig tclah ditetapkan. Kebijekan dasar program pemn11ngunanekonomi Kota Palembang adatah scbagai berikut:
Pertama, J(ebijakari menumbuhkembangkan els.onomi kerakyatan, melalui program-program: penataan pernberdayaan dan penataan usah» mikro/inforrnal di Kota Palembang; meningkatkan jsringan clan usaha KUKM sects memperlua..~ kesernpatan ki:rja; pcmOinaan industri kccil dan kcrojinan rumab tangga; pen
usaha informal dan i.ndustri rurnah tangga; dan pernbinaan usaba ekonomi produktif simpan pinjam (UEP-SP). Ketigu, Kebijakan mengkondisikan sektor lndustrt, perdagangan dan jasa sebagai
selctor ekonomi yang potensial bagi investor untuk berinvestasi, sehmgga tiga sektor
62
tersebllt bisa lebih berkembeng. melalui program-program: promosi potensi dan peluang investasi, mclalui media yang informative sesuai dengan sasaran; menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui penyederbanaan birokrasi serta jaminan keamanan dan pcrlindunga.n hukum; mengembangkan informasi pasar
rnelalui promosi, penyebarluasan informasi pasar dan mengembangkan keterkaitan pasar; mendorong pertumbuhan ekspor; memfosilitasi lcmbaga pendanaan yang
akomodatif untuk menunjang permodalan, termasuk didalamnya lembaga pr;:njamin kredit yang menghubungkan antara industri kecil dengen lembaga pendanaan.
Keempa«; Kebijakan mengkcndisikan scktor-sektor ekonomi lai11JJya bisa lebih berkenibang sebagsi mata rantai yang saling tcrkait dengan sektor industri, perdagangan
dan
j11s~
mclalui
program-program:
menwnbuhkembanglcan jiwa xewirausabaau
mernbina
dsn
k.ecil den menengah (UKM) dan
koperasi: menciptakan pola kernitraa useha (alians! strategis) antara indusui kecil dengan industri menengah dan besar sena pasar modem; metnadukan dan
mengkoordinasikan secara vertikal antara usaba pertanian, mdusm, perdagangan dan jasa untuk memaksimafkan penciptaan nilai tambah; mengembangkan usaha kecil dan rnenengah yang berorientasi pada pennintaan pasar; membangun, memelihara. dan meningkatkan sarana clan prasarana dasar untuk pereepatan pembangunan, khususnya di kawasan sentra produksi; penataan kawasan industri, pergudangan dan
perdagangan, termasuk didalamnya normalisasi pasar-pasar tradisional~ pembil:laan dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
63
Kelima, Kebijakan menciptskan koodisi yang memungkinkan sekt.or pariwisata bisa berkembang dan kebijakan meociptekan kondisi yang memungkinkan sejarah hudaya bisa tctap lestnri, melalci pI0gT3JU: penataan dan pengembangan c.byek dsn
day a tarik serta saran a prasarana wisata; promosi obyek-obyek wisata. Renstra Kot.a Palembang 2004-2008 tidak lagi. meletakkan persoalan ekonomi scbagai prioritas dalam pembangunan
sebagaimana Propeda 2001-2005
yang meojadikan persoalan pemuliban dan pertumbuhan ckonomi scbegai visi dan JlliSi pembangunan. Indikator kuani.iuitif pembangunan ekonomi yl!l1g digunak.an
dalam visi tersebut adalah pcndapatan masyarakat rata-rata diatas garis kemlskinan
dan peni.ngkatan investasi, Sinergtsme program pembangunan ekunomi dalliln Rcnstra K.ot:a Palembang TahWl 2004-2008 tampak jelas dari kebijalam dasar program pernbangunan ekonomi yang ditetapkan.
Pengembangan
sektcr industri, perdagangan.
dan jasa sinerg!
dengan pc:ngembangan scktor ckonomi lainnya sebagai roata rantai yang saling terkair. Pengernh•ngan
UKM dan Koperasi juga sinergi dengan pengembangan
usaha besar d
dacrah yang fokus pada pembangunan ekonomi, yaitu pemulihan dan peruunbuhan ekonomi yang mantap. Misi utama yang ditetapkan unuik mencapai visi tersebut
64
adalah dengan meeingkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan UKM yang banyak menyerap tenaga lcerja. Namun, visi dan misi tersebut tidak diiknti dcngan penetapen program k.egiatan pembangunan yang sine:rgi dalam upaya
pencapaiannya. Sektor-scktor ckonomi ynng dikembangkan tidak sepenuhnya dapat dicapai melalui pengcmbangan U.KM. Program pengembangan sckr.or pcrtambengan
dan energi yang diteiapkan, khususnya bahau galian golongan C yang banyak dikelola oleh UKlvf, tidac memberikan dukungan terhadap pengembangan UKM.
Begitu pula dengan pengembangan sckror ckonomi Iainnya tidak diprograrn secara sincrgi dengan sektor-scktor ekonomi yang 008. Dalam Renstra Koll! Palembang TahWI2004-2008, sebagai penyempumaan Propeda Kota Palembang Tahun 2001-2005, visi pembangunan daerah yang
ditetapken ridak fokus dan terarah pada pemulihan dao pertumbuhan ekonomi, Visi pernbangunan daerah diarahkan pada pemenuhan kondisi fisik perkotaan, sosial, clan petayanan pemerintah, Namun, dalam kebijakan dasar program pembangunan ekonomi yang ditetapkan tampak jelas pembangunan
sektor-sektor ekonomi
dilakukan secara sinergi. Pembangunan ekonomi diarahkan pa
ckonomi kerakyatan dengan mengembangkan usaha-usaha ekonomi produktif mclalui pengembangan UKM dan Koperasi. Program pengembangan sektor industri,
perdagangm, dan jasa sincrgi dcngnn pcngembangan sektor ekonomi\ainnya sebagai mata rantai yang saling terkait. Sinergismc dilakukan juga dalam pengembangan
65
UKM dengan usaha besar dsn pasar modem melalui pola kemitraan (aliansi strategis).
Upaya optimalisasi kckuatan dan peluang yang dimiliki dalam perumusan program pcmbangunan ekonomi Kota Palembang belum terlihat jelas dan terfokus, baik delam Prupcda Kota Palembang Tahun 2001-2005 juga dalam Rcnstra Kola Palembang Tahun 2004-2008. Sulah satu poiensi yang dimiliki Kola Palembang dan mempunyai peluang yang besar untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan
pet1Wnbuhan ekonomi dan pencintaan lapangsn kerja melalui pcngembangan UKM dan keperasi adalah wisata sej;irah dan produk khas Palembang. Tantangan ke dcpan bag! Pemeriateh Kota Palembang adahlh bllwiimooa
mcrumuskan program pernbangunan ckonoml yang dapat meningkatkan peemiruaan terhadap wisata sejarah dan produk khas Palembang delam program pengembangan industri, perdagangan, dan jasa melalui pengembangan UKM dan. koperasi. Persoalan-persoalan mendasae yans dihadapi dalam upaya peneemhangan UKM dan koperasi adalah persoalan permodalan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, teknologi tcpat guna, dan strategi pernasaran produk yang efektif Bila program ini dapat tlikcmbungkan, sinergisrnc program pembangunan ekonomi dalam upaya meniagkatkan pertumbuhan ckonomi
66
4.5.
Model Sinergisme Program Pembangunan Ekonotni dalam Upayn
Meningkatkan Pcrtumbuhan Ekonorni dan Peociptaan Lapangan Kerja
Sinergisme program pernbangunan elronomi dalam upaya meningkafks.n pertumbuhan ekonomi dan penciptsan lapangan kerja yang dimaksud adalah program-program
pemba!lgunan
ekonomi
yang dapat meadorong
peninglca1all
permintaan barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Kota Palembang. Sinergiesme program pembangunan tcrscbut dimaksudkaa untuk memsksimumkan
hasil
pencapaian
pembangunan
y.mg
dituangkan
dalam
kcbijakllll
dasar
pembangunan, Kebijakan dasar pcmbar.gunan memuat tnjuan dan care yang terbaik untuk mencapai tuju.an. Perumusan kebi_iakan dasar pembangunan tersebut dilaadasi atas pertimbangan
kondisi
sosial-ekonorni
permasaleaan-permasalanan
masyarakat,
yang ih"haJapi, berbagai
potensi
yang
peluang yang
dimiliki, ada,
clan
alternative pilihan yang dapat dila.kukan. Berdasarkan bcrbagai perrimbangan yang ada, maka eralisis sinergisme program pembangunan ekonomi Kota Palembang s.cbagai bcrikuc (l) Optimalisasi wisata s;:jarah dan produk khas Palembang sebagai kekuatan yang dimiliki; (2) Optimalisasi pelu.ang pasar wisata :;ejarah dan produk kbas Palembang yang sudah
ada; (3} Optirnalisasi peluang dukung"° pennodalan bagi UKM dan koperasi dari pcrbankan
dan 8UMNIBUMD;
(4) OpfuJlalisasi
sektor industri produk khas
Palembang; (5) Opumalisasi sekror perdagangan produk khas Palembang; (6)
67
Optimalisasi sektor jasa untuk mcndukung sektor industri, perdagangan, dan pariwisata; (7) Optimalisasi sektor-sektor ckonomi yang tcrkait dengan sektor
industri produk khas Palembang clan wisata sejarah: (8) Optimalisasi peran UKM dan koeperasi dalam perekonomian dan penyerapan tenaga kerja. Untnk mencapai optimalisasi berbagai program Yilll& ditetapkan, maka pada akhirnya akan direntukan oleh keberhasilan stratcgi pernasaran yang dilakukan dalam upaya meningkatkan permintaan tcrhadap produk yang dihasilkan, Oleh karena itu, kebijakan dasar yang dibutuhklm adalah k.ebijakan il~sar Jl(mlhangunanyang mampu sccara langsung den tidak langsung meningkatkan pennintaan terhadap berbagai
produk yang dihasilkan. Altcmalif pilihan strmegi pemasatan -yang dapat dilakukan yailll melakukan promosi rnelalui media cetak dan clektromk, juga dengan melakukan promosi
kunjungan ke berbegai daerah dan manca negara Strategi ini telah dilakukan Pemerintah Kota Palembang untuk rnenarik wisatawan domestik dan manca negsra. Namun, hasil yang diharapk.an bclum memberikan kontribusi yang berarti bagi
penurnbuhan ekonomi juga penciptaan Iap.a.ngan kerja melalui UKM dan koperasi di Kota Palembang. Mencermati perkembangan berbaglli usaha kuliner kelas dunia, seperti Mc Donald, .KfC, CFC, dan sejenisnya, yang melakukan strategi pemasaran pengcmbaagan outlet peejualan yang tersebar di berbagai negara terbukti sangat
efe.ktif. Strategi pemasaran yang dilakukan terbukti berhasil menjual produk kuliner
68
yang ditawarkan tidak hanya di negeri asnlnya. Amerika, telapi juga berhasil di berbagai negara, Keberhasilan strategi pemasaran usaha kuliner kelas dunia tersebut dapst menjadi inspirasi bagi strategi pemasaran produk khas Palembang. Pengembaagan rcsto ran khas Palembang yang tersebar di berbcgai daerah di l ndonesia bahkan di manca negara dapat dijadikan leading scktor untuk meniogkatkun produktivitas sektor-scktor ekonomi yang terkait dengan produk khas Palembang dan wisata
sejarah, Stratcgi
program pembangunan
ckooomi
yang
dernikian
sangat
membutuhkan dukungan den pcran pcmerilltOh yang besar. HE11 ini dikarenakan strategi tersebu: dimaksudkan untuk mencapai dua sasaran sekaligus, yaitu
maksimisasi profit dalam upaya pc:rringk11rau
penumbuhan ekonorni sekaligus
pencipraan lanangan kerja melalui UKM dan koperasi. Model
sincrgismc
program
pembangunan
ckonorni dalam
upaya
rneningkatkan pernunbuhan ekonoml dan penciptaan Iapangan kerja dapat digambatkan sebagai berikut:
69
FaktorKunci Pembangunan: • Prodek Khas Palembang - Wisata Sejarah
<-
.>
{)KM & Kopcresi
Se ktor lndustri, Perdagangan,
Jasa, dan Pari wisata
!
i
Kebijakan Dasar Pembangurw': Pcngembangan R;,stonu1 Khas Palembang
BAB \l
KESIMPULAN
OA"N SARAN
5 .1. Kesimpulan Program psmbangunan di bidang ekonomi dihadapkan pada permasalahan penentuan pilihan altemarif yang hcndak dimnksirnumkan. Altem:rtif mencapai peruunbuhan ekonomi yang nngg] atau pcrluasan kcscmpatan kerjn. Terhadap permesetahan in.i, ekonom klasik herkeyakinan bahwa dtn~an pencapaian tingka;
pertumbuhan ekooomi yang tinggl akan menimbulkan 'trickle down effect' pada penciptaan lapangan kerja. Namun, kenyataannya pembangunan ekonomi dengan peoekanan pada pencspsian pertumbuhan ekonomi yaoii dilaksanakan di negarao.e~a berkembang tidak selalu dcmikian. Oleb kareaa itu, diperlukan :1tratel!i pembangunan ekonoroi yang sinergis dalam upaya mcncapai tingkat perturnbuhan
ekonomi yllllg tinggi sckaligus meningkntkan penciptaan lapaagan kerja. Sinergisme program pembangunan ekonomi dalam upaya rneningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang dimaksud adalah program-program pcmbangunan ekonomi yang dapat mendorong peningkatan permintaau barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian Kota Palembang. Sinergisme program pembanguaan ekonorni dilakukan untuk memaksimumkan
pencapaian basil pembangunan dalam upaya merungkatkan perturnbuhan ekooorni dan penciptaan Iapangan kerja.
70
71
Berdasarkan kaji
program kegistan pembangunan yang ditetapkan. Penetapan visi, misi, sasaran, dan kebij11kan umum Program l'embangunan l>aerah Kota Palembang Tahun 2001 2005 terlihat konsistcn dan sinergi pada pemulihan dan permmhuhan ekonomi yang ak.an dicapai melalui peningkatan pendapatan masyarakat, Upaya yang dilakuksn
untuk meningkatken pendapatan masyarakat adalah melalui peningkatan Usaha
K~il dan Menengah (UKM}. Untuk mcncapai visi, misi, dan snsoron pembengunan tersebut ditetapkan kebijakan
11111<1111
yang memberikau prioritas bagi pengcmbangan
UKM yang berbasls ekonumi kerakyatan dan belnyi.tk menyerap teoaga kerja yang menggunakan bahan baku lokal, Namun, dalarn penetapan program pcmbanguaen
ckonomi yang rneliputi
sektor iodustri, pertarobangan dan c:m;rgi, pertanian dau hortikultura, peternakan,
pcrikanan, pariwlsara, dan perdagangan udak sepenuhnya sinergi dan konsisten pada visi, misi, sasaran, dan kebijakan umum yang ditetapkan. Pengembangan sekiorsektor ekonomi tersebut tidak sepeouhnya moogoptiroalkan pengembangan UK.M dan koperasi. Upaya untuk meoingketkan permintaan terhadap produk yang
dihasilkan UKM dan koperasi tidak menjadi sasaean program. Renstra Kota Palembang Tahun 2004-2008, seoagai penyempurnaanPropeda Koia Palembang Tahun 200l-2005, memuat visi pembangunan daerah yang diarahkan pada pemenuhan kondisi Iisik perkotaan, kesejahteraan sosial, clan
72
pclayanan pemerintah, Namun, dalam kebijakan dasar program pembangunan ekonomi yang ditetapkan tampak jeles pembangunan sektor-sektor ekonomi dilakukan secara sinergi, Pembangunan ekonomi diarahkan pada pengembangan ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan usaha-usaha ekooomi produktif melalui pengembengan UK.\1 da.n Kopeeasi. Program pengembangan sektor industl"i, pcrdagangan, don jasa sinergi dengan pengembangan sektor ekonomi lainnya sebagai mata rantai yang saling tcrkait. Sinergisme dilakukan juga dalam pengernbangan UKM dengan usaha besar dim pasar modem mclalui pola kemitraan (aliansi strategis ).
5.2. Saran Kajiar1 ini mssih f.imgat kualitatif dan lcbib beroriemasi teoritik. Hasil lf.ajian
ini kiranya dapat dijadikan masukan bagi percncana dan pengarnbil kebijakan dalam penyusunan Renstra Kota Palembang Ice depan. Se!ain itu, basil kajian ini perlu ditindaklanjuti oleo Pemerintah Kota Palembang juga para akademisi dalarn bentuk studi yang lebih mendalam secara kuantitatif untuk melihat secara lebih eermat dan terukur peluang kontribusi yang dapat dibetibn pada pmumbuhan ekonomi dan pcningkatan pcnciptaan lapangan kerja mclalui pengembangan UKM dan koperssi, khususnya di Kota Palembang.
73
DAFT AR PUST AKA
Abdul Hakim, 2004. l::konomr Pembangunan, EkoniBii1, yogyak1111a. Agustino, Leo, 2006. Dasar- dasar Kcbijakan Publik, Alfa beta, Bandung. Arsyad, Lincoln, 2004, Ekonomi Pembangunan, Edisi k.e-4, cet, Kcdua, Yogyakarta. Baden Pusat Statistik Kola Palembang. Palembang Dalam Anglea }00512006. Badan Pusat Statist\k Sumatcra Selatan, 2000. Produk: Domestik Regionol Bnuo
Sumatera Selatan. Badan Perencanaan Pembangnnan Daerah Kota Palembang. Program Pemnongunan Daerah (l'ropeda) Kotu Palembang Tahun 2001 - 2005. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kora Palembang. Re11cQJUI Strategis (Renstro) Kola Palembang tahun 2004 - 2008, lampiran Peraturan Daerah Kola Palembang nomor : 12 tahun 2004. Becker, Gary S, 1993. Human Capital: A Theoretical and Empirical Analysis, The Univercity of Chicago Press, Ltd., London. Bungio, M. Burhan, 2005. MetodePenelttton Ku11n11tatifKomvnikasl.Ekonomi, don Kebijalavr Pt
yogyakarta Departemen Kopcrasi. Https/www.dcpkep.go.id
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Beser Bahasa Indonesia, Balai Pusto.k.a, Jakarta. Departemen Tenaga Kcrja dan Transmigrasi, Rencana Tenaga Kerja Nasional Sa/ah
Satu Acuan RencCllla Pembcmgunari Nasional, www.nakertraas.go.id, 0608-2004.
74
Dcsdhnsari, Aidila, 2005. Analis)» Faksor-faktor yang Mempengan1hi Pertumbuhan Ekonomi Kola Paiembang, Univcrsitas Sriwijaya, Tesis, tidak
dipoblikasikan. E\linJri, 2004, dan Nasri Bachtiar, Ekonom: K£timagakerjaan, Padang Andaias University Press.
Hadiar, 2005, RlNGKASM>i Kojion Anatomi Sinergisme Kebijakan lptek; Pendidikan dan Industrt. tittp;//www.bappenas.go.id. diakses pada tanggal 14 April 2006.
Haslbuan, Sayuti, 1996, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori don Kebijakan, PT. Pustaka LP3ES, Jakarta. Jhingan, M.L, 2004, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, ed.l, PT Roja
Orafindo Persada, Jakarta. Kaufman, Bruce P., Julie L. Hotchkiss, 2006. The Economics of Labor Markets, Thomsen Higher Education 5191 Natorp Boulevard Mason, OH 45040, USA.
Kuncoro, Mudrajot, 2000. EKONOMl PBMBANGUNAN: Teori, Masalah, dan Kebijaknn, Akadcro.i M~iernen Perusilhaan YKPN, Yogyakarta. --·-·--··-·---····-.
2003. Muode Riset untuk Btsnis don .Ekonomi. Jakarta,
Erlangge, -··-··---··------··--·, 2005. /vlenantiReformos: Iklim lnvestasi/BisnisDi Indonesia, bttp;/lvNN1.mudraiad.com
Markoni, 2202. Pengaruh Partumbuhan Ekonomi terhadap Kesempatan Kerja di ProphT.:ii Denglculu, Universttas Sriwijay6, Tests, tidak dipublill:aslkan.
Muhadjir, Nung, 1989. Metodologi Penelitian Kualitaiif, Rake Sarasm, Yogyaka.rta. Makmnn, dan Akhmad Yasin, 2003. "Pengaruh Investasi dan Tenaga K.erja Ternadap PDB Sektor Pertanian". Kajtan Ekmwmi dan Keuongan, vol. 7,
no. 3. Mankiw, N Gregory, 2003. Teort Makroekonomi, ed. 5, Erlangga, Jakarta.
75
Marz.uk.i, M Brvan.. 2004, Jtnali.ris Pertvmbuhan Elconomi Kota PalembangProvinsi Suma/era Se/a1a11.Universitas Sriwijaya, Tesis, tidak dipublikesikan.
Nugroho. Bhuono Agung, 2005. Srraregi Jitu Memilfh MerodeStatisti]:Penelittan dengan SPSS, Yoyakarta, CV. Andi Offset. Nurlina Tarmizi, 2005. Gejolak Ehmomi, K~miskinan dan Alternatif Kthijakm
Pengemasan. Pidato PenguknhanG11n1 Besar, FE Unsri, Palembang,
Rangkuti.F. 2000. Analisis SWOT Memb11dah Kasus Bisnis, PT.Oramedia Pustaka Utame, Jakarta.
Simanjuntak, Payaman .I, I 9M5, l'enguntarElamnmlSumber Daya Manusiu, LPfE Unlversitas Indonesia, Jakarta, SMERU, 2001. Dampak Kebtjaka» Upah Minimum terhadap Tingkat Upah den Penyerapan Tenaga Kerjodi Doeron Perkoraan Indonesia. Suharto, Edi, 2005. AN.AlJSIS KEBIJAKANPUBLIK Panduan Proats Mengkojl Masalah dan Kebijo.kan Sosta], Alfa.beta, Bandung. Sukirno, Sadono, 198.5, Ekonoml Pembengunan Proses. Masalah, dan Dasar Kebtjaksanaan, LPFE Ul, Jakarta,
--···-·--···------, 1985, Pengantar Teori Mab-oelumomi,LPFE Ul, Jakarta. 'Ijokroamidio]», Bintoro, l 985. Jakartc.
Perencanaan Pembangunan,
PT. Guauag Agung,
Suryani, Elly, 2006, Anallsis Total FokJorProdvktivltasdan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan; Universitas Sriwijaya, Tesis, tidak dipublikasikan. Tim Akdemik dari 5 Pcrgurunn Tingg] Negri, "Hasil KajiW1 Akademis Tcrhadap Undang-Undang No. 13 Tuhun 2003", http://www.apindo.or.id/irnages/
res/Ringkasan Eksekutifftiaal.pdf Todaro, Michael P, 2000. Pembangunan r;k()llomi Di Dunia Ketiga,Ed. 6, Erlangga,
Jakarta. UNDANG- UNDANU VASAR REPL'"BLIK JNDONESIA 1945 Arnandemen
76
Widodo,
Tri, 2006, "Peran Sekror Informal Terhadap Pcrckonomian Daerah: Pendekatan Delphi-IO dam Aplikasi", Jurnal Ekonomi don Bisnis Indonesia, vol. 21, no. 3, 254 - 267.