PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2015 Dr. Haryono Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Disampaikan pada Musrenbangtan - Jakarta, 13 Mei 2014
ISI PAPARAN I
PENDAHULUAN
II
PROGRAM PENDAMPINGAN
III
KALENDER TANAM TERPADU DAN ZAE
IV
DUKUNGAN UPBS
V
KEGIATAN TEROBOSAN 2015 LAMPIRAN
I
PENDAHULUAN
Bio-Science
Pertanian Masa Depan
Engineering Pertanian (perbenihan, pupuk, pengolahan, pascapanen, alsintan, instrumentasi) Teknologi dan inovasi merespons dinamika iklim
ORIENTASI Aplikasi IT untuk hulu-hilir pertanian (Bioinformatika, Agrimap Info, Diseminasi)
BALITBANGTAN KE DEPAN
Inovasi era bioekonomi
Bioteknologi Bioengineering
PERAN BALITBANGTAN
Science Innovation Networks
Korporasi Hasil Riset
Pembangunan Pertanian Pedesaan (Publik) Agroindustri (Komersial)
Corporation Enterprises
Business plan
PROGRAM Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-industri Berkelanjutan
• Sekretariat Badan
KOORDINASI & INTEGRASI LINTAS SEKTOR
DISTRIBUSI, PEMASARAN HASIL & PERDAGANGAN
• Litbang PSE-KP
• Litbang PSE-KP • Pengkajian tek. Speklok • Pengemb perpus & Publikasi hasil litbang
• Litbang SDG & Bioteknologi • Litbang SDLP PENGELOLAAN LAHAN, AIR DAN AGROKLIMAT
PERBENIHAN NASIONAL
SISTEM INOVASI
Litbang Tan. Pangan Litbang Hortikultura Litbang Perkebunan Litbang Peternakan Pengkajian sp.lokasi
PRODUKSI BERKELANJUTAN • • • • •
LOGISTIK & DISTRIBUSI SARANA PRODUKSI
KELEMBAGAAN
• Litbang SDG & Bioteknologi • Litbang SDLP
• • • • •
PENGENDALIAN LINGKUNGAN & KONSERVASI SDP
PASCAPANEN & PENGOLAHAN
• • • • •
Litbang Tan. Pangan Litbang Hortikultura Litbang Perkebunan Litbang Peternakan Pengkajian sp. lokasi
Litbang Tan. Pangan Litbang Hortikultura Litbang Perkebunan Litbang Peternakan Pengkajian sp. lokasi
• Litbang Pasca Panen • Pengemb. Mektan
II
PROGRAM PENDAMPINGAN
PTT
PENDAMPINGAN PTT OLEH 358 PENELITI/PENYULUH 2014:
1
Teknologi spesifik lokasi pada setiap kawasan (KATAM TERPADU)
2
Penyediaan benih sumber padi, jagung, dan kedelai
3 Materi diseminasi
1-2 peneliti BB/Balit/prov 1 peneliti BPTP/kab/kota
4 Narasumber Teknologi
Penyuluh BPP/BP3K
5 Pelatihan Berjenjang
TANAM JAJAR LEGOWO : Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan Kosong. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih optimal untuk pertanaman. Selain itu, upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah.
HASIL PENERAPAN INOVASI JAJAR LEGOWO-untuk sistem budidaya padi RIAU: Luas jarwo: 5,73% Peningkatan provitas: 37,37%
KALSEL Luas jarwo: 2.353 ha Peningkatan provitas: 16,5%
MALUKU UTARA Luas jarwo: 25% Provitas: rata-rata 5,9 t/ha GORONTALO Peningkatan provitas: 14,5%
SUMBARr: Peningkatan provitas: 4,8%
MALUKU Luas jarwo: 29,99% Peningkatan provitas: 23,65%
BANGKA BELITUNG Luas jarwo : 15,82% Peningkatan provitas: 0,72%
BENGKULU Luas lahan: 40,50% Peningkatan provitas: 14,40
SUMSEL Luas jarwo: 18,8% Peningkatan provitas: .17,15%
KALBAR Luas jarwo: 85% Peningkatan provitas: 25%
SULSEL Luas lahan:6,9% Provitas: 7,4 kg/ha GKP
BANTEN Luas jarwo: 36,47% Peningkatan provitas: 11,05%
JABAR Luas jarwo: 54.7% Peningkatan provitas: 15,6%
SULTRA Luas lahan: 1.470 ha Peningkatan Provitas: 8,42%
KALTENG Luas jarwo: 1.429 ha Peningkatan provitas: 32-33%
LAMPUNG Luas jarwo: 18.250 ha Peningkatan provitas: .613,6 kg/ha
JATENG Luas jarwo: 15.71% Peningkatan provitas: 14,8%
NTT Luas jarwo: 34,16% Peningkatan provitas: 108,3% NTB Luas jarwo: 10,206 ha Peningkatan provitas: 12,92
KERAGAAN APLIKASI JARWO: Rata-rata peningkatan provitas: 21%
Mesin Tanam dan Panen Padi Jajar Legowo Keunggulan: Menanam bibit padi sistem jajar legowo 2:1 Mempercepat waktu tanam (kapasitas kerja 6-7 jam/ha) Menggantikan 20 tenaga kerja tanam per ha Menghemat biaya tanam hingga 40% Indo Jarwo Transplanter
Keunggulan: • Mempercepat waktu panen (kap. kerja 5-6 jam/ha) • Efisiensi tenaga kerja panen dari 30-50 HOK/ha menjadi 3 HOK per mesin panen • Menekan loses panen 1,72% dengan tingkat kebersihan gabah 99,5% • Cocok untuk sawah lembek Indo Combine Harvester Telah dilisensi oleh 5 perusahaan alsintan Nasional Rencana pengembangan 5 paket per provinsi di 18 provinsi sentra produksi padi
Dukungan Penyuluh Pertanian BPTP Alokasi Penyuluh Per BPTP, Maret 2014 No
Unit Kerja
Alokasi (Org)
No
Unit Kerja
Alokasi (Org)
1 BPTP NAD
8
18 BPTP Sulawesi Tengah
9
2 BPTP Sumatera Utara
1
19 BPTP Sulawesi Tenggara
4
3 BPTP Sumatera Barat
12
20 BPTP Sulawesi Selatan
16
4 BPTP Bengkulu
6
21 BPTP Kalimantan Tengah
5
5 BPTP Riau
5
22 BPTP Kalimantan Timur
4
6 BPTP Jambi
5
23 BPTP Kalimantan Barat
4
7 BPTP Sumsel
8
24 BPTP Kalimantan Selatan
11
8 BPTP Lampung
8
25 BPTP Maluku
8
9 BPTP Jawa Bara
19
26 BPTP Papua
1
10 BPTP DKI Jakarta
3
27 BPTP Banten
5
11 BPTP Jawa Tengah
13
28 BPTP Bangka Belitung
1
12 BPTP Yogyakarta
16
29 BPTP. Maluku Utara
4
13 BPTP Jawa Timur
20
30 BPTP. Gorontalo
2
14 BPTP Bali
16
31 BPTP Papua Barat
0
15 BPTP N TB
12
32 BPTP Sulawesi Barat
0
16 BPTP N T T
6
33 BPTP Kep. Riau
0
17 BPTP Sulawesi Utara
15
34 BBP2TP
9
Total
256
BAGAN MEKANISME TATA HUBUNGAN
Mekanisme Koordinasi BPTP dan BPP/BP3K
PUSAT TIM PENGENDALI
MENTERI PERTANIAN
DITJEN TAN.PAN/ DITJEN TEKNIS TERKAIT
BADAN LITBANG
BPPSDMP
PROVINSI TIM PEMBINA
GUBERNUR
DINAS TEKNIS
BPTP
SET BAKORLUH
KABUPATEN/KOTA TIM PELAKSANA
BUPATI/ WALIKOTA
PENELITI BPTP
DINAS TEKNIS
BAPELUH
KECAMATAN TIM PELAKSANA
CAMAT
POPT
UPTD/ UPT Teknis
BP3K
KADES/ LURAH
PENYULUH
POKTAN/ GAPOKTAN TEMU LAPANG DI LAHAN USAHA TANI PADI
DESA/KELURAHAN
Bawang merah di 9 BPTP (Sumut, Sumbar, Riau, Jateng, DI Y, Kalteng, Sulsel, dan NTB)
Demplot Teknologi
Perbenihan • Juknis Budidaya kentang Granola menggunakan benih bermutu (Sumut) • Leaflet Teknologi Produksi krisan potong • Buku saku pembuatan pestisida nabati dan mikroorganisme lokal
Dukungan Litbang
Bahan dan materi penyuluhan
• TOT : pada pemupukan ramah lingkungan , budidaya dan pengendalian OPT cabe (Jatim) • TOT : pembungaan diluar musim, pengendalian OPT, penanganan buah, pasca panen, pemasaran
• Cabe Teknologi budidaya cabe • Kentang perbanyakan benih G0 • Jeruk Tek. Pengendalian CVPD jeruk
Display varietas • Display VUB kentang 10 var (Sulsel) • Display VUB krisan 11 var (Sulsel) • Display VUB bawang merah (Sumbar)
(BPTP) dalam PKAH Pelatihan
Narasumber
• Teknologi perbanyakan cepat bibit nenas (Sumut) • PTT cabai, pengendalian bibit cabe dan agribisnis cabe (Jabar) • Memperpanjang fase life krisan (Jabar)
Dukungan Litbang Terhadap Pencapaian Swasembada Gula Perakitan 2 Varietas Unggul Tebu • Produksi Tinggi (s/d 150 ton/ha • Rendemen Tinggi 15-16% • Tahan Kekeringan, Salinitas, dan Virus Mozaik
Teknologi Budidaya • Bongkar dan Rawat Ratoon • Pertanaman Juring Ganda
Teknologi Alsintan • Alat Pedot Oyot • Alat Pemotong Bud Chip • Alat Klentek
Penyediaan Benih Unggul Tebu melalui Somatic Embriogenesis • Penyediaan 10 Juta Budset G2 • Teknologi produksi bibit bud chip
Percepatan Penerapan Teknologi Tebu Terpadu (P2T3) • Gelar Teknologi di 11 Provinsi, 26 kabupaten : Bongkar Ratoon, Juring ganda, Rawat Ratoon Intensif
Dukungan Litbang Terhadap Pencapaian Swasembada Daging
Bibit TPT (7 galur) dan Fondation stock (587 ekor)
Galur Unggul Sapi PO dan TPT spesifik lokasi (151 ekor + 6 galur TPT)
Pengawalan teknologi di 33 propinsi
10 teknologi reproduksi
Rekomendasi kebijakan pengembangan peternakan dan veteriner (4 kebijakan)
26 paket rekomendasi teknologi
8 teknologi veteriner
8 Teknologi budidaya
III
KALENDER TANAM TERPADU DAN ZAE
PERKEMBANGAN KEBARUAN
DALAM SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU Akses informasi Katam melalui sms ke sms center:
08–123–565–1111 082–123456–500 a)Info katam [nama administrasi (kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau, nasional)] Contoh: info katam bogor barat b)info pupuk [padi, jagung, kedelai] [tunggal, phonska, pelangi, kujang, 151010] [nama administrasi (kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau, nasional)] Contoh: info pupuk padi phonska bogor barat c)info varietas [padi, jagung, kedelai] [nama administrasi (kecamatan, kabupaten)] Contoh: info varietas jagung depok2
12
12
PERKEMBANGAN KEBARUAN
DALAM SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU Akses Informasi Katam Terpadu Melalui Smartphone:
Peta ZAE skala 1:250.000 berbasis Provinsi diseluruh Indonesia telah selesai tahun 2013.
Peta ZAE skala 1:50.000 berbasis Kabupaten diseluruh Indonesia direncanakan selesai pada Tahun 2015.
IV
DUKUNGAN UPBS
PENYEDIAAN BENIH SUMBER Padi
• 16 ton BS, 22 ton FS, dan 89 ton SS padi sawah/gogo di BB Padi • 70 ton BS padi rawa di Balitra • 108 ton FS, 270 tos SS dan 624 ton ES di BPTP semua Provinsi, kecuali DKI
Jagung
• 5 ton BS dan 20 ton FS di Balitsereal
Kedele
• 6 ton BS dan 10 ton FS di Balitkabi • 25 ton FS dan 775 ton SS di 14 prov (NAD, Sumut, Jambi, Sumbar, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, NTB, Sulsel, Kalsel, Sultra)
Tebu Cabe & Bawang Merah Bibit Sapi
• 2,5 juta budset G2 di Sukabumi, Pati, dan Malang
• 425 kg benih inti cabe (Ciamis dan Garut) • 35 ton benih inti bawang merah (Lembang, Cirebon, Tegal, Brebes) • Sapi PO: 8 pejantan terpilih, 43 bibit lepas sapih • Sapi Bali: 10 bibit lepas sapih • Sapi Madura: 25 bibit lepas sapih
SISTEM INFORMASI UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER (UPBS) http://bbp2tp.litbang.deptan.go.id/upbs/
1. Sistem informasi UPBS adalah sistem informasi benih yang dirancang secara khusus berbasis web dan dapat dimutakhirkan secara interaktif oleh UPBS di 33 BPTP secara online. 2. Data yang tersedia meliputi: a) Data produksi benih, b) Data permintaan benih, serta c) Data distribusi benih untuk padi, jagung, dan kedelai.
V
KEGIATAN TEROBOSAN 2015
Pengemb KATAM TERPADU mjd AGROMAP INFO Model Pembangunan Pertanian Bioindustri berbasis SD lokal di tiap provinsi
Model pertanian pada lahan gambut terdegradasi ramah lingkungan
NAD, Sumut, Jambi, Kepri, Kalbar, Kalsel, Kaltim, NTB , NTT, Papua, Papua Barat, Lampung, Banten, Sumbar
Lab. Lapang di 14 provinsi
KEGIATAN TEROBOSAN BALITBANGTAN 2015 Pendampingan KRPL di P2KP Seluruh Propinsi Model Pemb. Pertanian Wilayah Perbatasan dan Sub-Optimal (lahan rawa dan kering)
1. Aceh Timur – Aceh (kedelai, cabe, kakao)
8. Tuban - Jatim (jeruk)
2. Pakpak Bharat - Sumut (gambir, ayam)
9. Bima – NTB (padi)
3. Berastagi, Sumut (jeruk)
10. Belu – NTT (padi, jagung)
4. Tanjung Jabung Timur – Jambi (padi)
14 Laboratorium Lapang
11. Nunukan – Kaltara (padi, kakao, pisang)
5. Liwa – Lampung Barat (kopi)
12. Sambas - Kalbar (padi)
6. Juhut - Banten (kambing)
13. HSU – Kalsel (padi)
7. Pemalang –Jateng (jeruk)
14. Fakfak – Papua Barat (sapi, pala)
Kunjungi kami di : www.litbang.deptan.go.id
28
LAMPIRAN CAPAIAN HASIL-HASIL LITBANG S.D. 2014
29
LAMPIRAN CAPAIAN HASIL-HASIL LITBANG S.D. 2014
PUBLIKASI TEKNOLOGI DAN VUB Ketersediaan Teknologi
1. Teknologi Tanaman Pangan 2. Teknologi Tanaman Hortikultura 3. Teknologi Tanaman Perkebunan 4. Teknologi Peternakan dan Veteriner 5. Teknologi dan Informasi Sumber Daya Lahan Pertanian 6. Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 7. Teknologi Mekanisasi Pertanian 8. Teknologi Pascapanen Pertanian 9. Teknologi Tepat Guna Spesifik Lokasi
31
Hipa 18
72 VUB Padi
17 VUB Kedelai
Inpari 32
113 VUB Hortikultura
VUB/ Galur 15 juta budset tebu G2
42 VUB Jagung 25 galur unggul/hara pan ternak
Penelitian padi tahan rendaman
Indo Jarwo Transplanter & Indo Combine Harvester Juring Ganda
Inpari 32
Katam Terpadu
Teknologi Unggul Benih Sumber Tanaman Pangan
Pengendalia n Hama Terpadu PTT Padi, Jagung, Kedelai
Jajar Legowo
Sinergi program KRPL dengan P2KP
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
Penguatan Aspek Kelembagaan (KWT, Perbenihan, KBD dan Pasar)
Pengembangan M-KRPL 2 unit M-KRPL setiap kabupaten/kota Pengembangan bibit KUB di setiap KBI
35
KRPL PADANG (SUMBAR)
Capaian dan Dukungan Litbang Perkebunan •
Kelapa, sagu, aren, pinang
•
Cengkeh, nilam, pegagan, akar
wangi, akarwangi, kunyit, purwoceng •
Jambu mete, kemiri
•
Tembakau, wijen
• Integrasi Ternak-Tebu • Budidaya sawit rendah emisi • Pengendalian hama secara hayati • Kultur jaringan • Pengendalian penyakit
35 Varietas dan Benih Unggul 20 Teknologi budidaya
12 Produk olahan
17 Rekomendasi Kebijakan
• • • •
Formula Bioaditif Jamu ternak Herbisida nabati Pupuk hayati
• Rekomendasi Pencapaian Swasembada Gula • Tanaman Potensial Sumber BBN mendukung Kemandirian Energi • Kebijakan penerapan ISPO
Sagu (Metroxylon sp)
TEKNOLOGI INDUSTRI SAGU
Teknologi Mitigasi GRK
Pemutahiran Peta Arahan Pembangunan Pertanian
Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa
Capaian dan Dukungan Pengelolaan SDLP
Teknologi Pengelolaan Air Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim
PUTK/PUTS dan Pembenah Tanah
Food Smart Village Desa Oebola, Kupang NTT
Tumpangsari Hutan Jati Kedelai • Varietas: Wilis, Argomulyo, Kaba, Grobogan • Benih: Benih Sumber (>90%) • Pengolahan tanah: TOT atau min. • Drainase: 5 s/d 8 m • Jarak tanam: 40 x 15 cm • Pengendalian gulma: 2 – 3 minggu dan 5 – 6 minggu setelah tanam • Prakiraan Hasil: 1,7 - 2.0 t/ha