DIFUSI TEKNOLOGI PEMBUATAN MIE DARI TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI DI TEMANGGUNG JAWA TENGAH [Kode: X.93 Dr. Nur Richana Winda Haliza, STP, Msi Ir. Tatang Hidayat, MSc Drs. Hadi Setiyanto Ratnaningsih, STP
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG
• • • • • •
Swasembada Jagung : perlu pemanfaatan (pakan maupun pangan) Temanggung Jawa Tengah : Masyarakatnya >25% mengkonsumsi beras jagung Alat penyosoh telah tersedia di pedesaan Perlu pengembangan produk untuk tepung jagung sebagai substitusi terigu Perlu pengembangan produk mi jagung Percepatan difusi teknologi mi jagung perlu untuk • Membuka wawasan • Memberikan motivasi kpd masyarakat untuk lebih produktif • Meningkatkan pendapatan petani
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Teknologi pembuatan mi dari tepung jagung telah dihasilkan di BB-Pascapanen untuk skala laboratorium yang perlu di lakukan percepatan difusi teknologi, untuk bisa diaplikasikan di pedesaan. •Tepung ataupun mi jagung dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi ketergantungan terhadap terigu • Di Temanggung Jawa Tengah, daerah yang mengkonsumsi jagung yaitu daerah yang termasuk RTM (Rumah Tangga Miskin). Sehingga perlu ditingkatkan kehidupannya dengan peningkatan nilai tambah dari komoditas yang dihasilkan yi jagung. •Dalam percepatan difusi teknologi ini akan dibuat model produksi pembuatan mi dari tepung jagung termodifikasi, dengan mempertimbangkan aspek teknologi, kelembagaan, lokasi dan kemasyarakatan. Model teknologi produksi ini akan menjadi referensi pengelolaan proses produksi yang optimal.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan: Rencana pelaksanaan aktivitas difusi meliputi pengembangan model produksi di pedesaan, dengan sistem Inti-Plasma,
• Fokus Kegiatan: Makanan dan Minuman • Desain Penelitian: Percepatan difusi teknologi mi yang akan dibuat model produksi pembuatan mi dari tepung jagung termodifikasi. • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan : 1) Uji produksi tepung jagung di Gapoktan/KWT, 2) Sosialisasi/pelatihan teknologi pembuatan mi dari tepung jagung termodifikasi, 3) Pembinaan industri kecil/ rumah tangga untuk produk mi dari tepung jagung termodifikasi, dan 4) Pembentukan kelembagaan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
• Perkembangan dan Hasil Kegiatan Uji produksi tepung jagung dan Sosialisasi produksi mi jagung. untuk KWT-KWT seKabupaten Temanggung dilakukan di KWT Purwo Mandiri di Kecamatan Wonoboyo. Selanjutnya pembinaan industri kecil untuk produk mi jagung. KWT Purwo Mandiri sudah mulai menjual tepung jagung dan sedang mencoba menjual mi jagung. Kendala yang ada bahwa tidak semua tepung dapat lolos 100 mesh, (hanya 50%) untuk layak digunakan untuk aneka produk syaratnya harus lolos 100 mesh. Dan ternyata tepung kasar dapat menghasilkan mi jagung yang sama dengan mi jagung dari tepung halus (lolos 100 mesh). IG tepung jagung 37,5 dan mi 52,63 lebih rendah dibanding 100% terigu IG=70. Mi jagung baik untuk penderita diabetes
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
4
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Kerangka sinergi koordinasi dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung dan KWT • Strategi pelaksanaan koordinasi Kerjasama dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, dan Kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Pengadaan peralatan proses berkoordinasi dengan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung dan Gapoktan, sedangkan teknologi produksi dan sosialisasi produk oleh BB-Pascapanen. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Dalam pelaksanaannya peralatan dibiaya oleh Kantor Ketahanan Pangan, bahan jagung dan konsumsi selama pelatihan dan uji produksi sebagian dari biaya penelitian ditambah dari Gapoktan/KWT (kelurahan setempat). Kemudian pelabelan dan pemasaran dibantu oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan juga akan membantu untuk peralatan yang belum lengkap. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Dari kegiatan ini maka mulai terbentuk kerjasama antar instansi di lingkungan Kabupaten Temanggung yaitu Kelompok Wanita Tani, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Pemerintah Daerah setempat. Dengan adanya kerjasama tersebut maka Kelompok Wanita Tani sebagai produser dapat dibantu dalam hal peminjaman modal dan pemasaran. Sehingga diharapkan 3 tahun mendatang KWT tersebut dapat mandiri dan produk mi jagung sudah banyak di pasaran, paling tidak di pasaran lingkup Kabupaten Temanggung. • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Terbentuknya kelembagaan untuk model agroindustri mi jagung di pedesaan • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan KWT Purwo Mandiri telah memproduksi tepung jagung, mi jagung dan aneka produk berbasis tepung jagung • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Meningkatkan nilai tambah jagung untuk pipilan jagung 100 kg (Rp3500/kg), menghasilkan tepung yang dijual Rp 8000/kg dan mi Rp 20 000/kg. Maka modal Rp700 000 , hasil penjualan Rp 1100 000. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Rancangan Pengembangan ke depan Melanjutkan pengembangan industri mi jagung melalui pendampingan teknologi sekaligus memantau perkembangan KWT dalam memproduksi tepung dan mi jagung. Kegiatan difusi ini perlu pemantauan yang kontinyu paling tidak selama 3 tahun.
• Strategi Pengembangan ke depan Penggalian dana untuk melanjutkan kegiatan terus diusahakan, baik melalui dana Pemda maupun dana lain yang memungkinkan. Pembinaan/pendampingan terhadap KWT perlu terus dilakukan secara kontinu agar produksi terus berjalan sampai KWT tersebut dapat mandiri. Ke depan pembinaan terhadap KWT yang diperlukan antara lain perbaikan proses untuk meningkatkan mutu produk. • Tahapan Pengembangan ke depan Melanjutkan pembinaan dan memantau dalam hal proses dan mutu produk sampai KWT tersebut mandiri. Masih menjaga jalinan kerjasama dengan instansi terkait sehingga pemberian bantuan alat oleh instansi diharapkan sesuai dengan kebutuhan Kelompok Tani. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG
SOSIALISASI TEPUNG DAN MI JAGUNG Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
TEPUNG JAGUNG HASIL KWT PURWO MANDIRI
MI JAGUNG DI KWT PURWO MANDIRI Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
9
Dukungan Kelembagaan usaha pengolahan mi jagung
BPTP Jateng
P E T A N I
BB.Pascapanen
KWT Purwo Mandiri Tepung Jagung
Dinas Pertanian
Dinas Ketahanan Pangan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012
Mi Jagung
P A S A R
Dinas Perindustrian & Perdagangan
10
logo lembaga
TERIMA KASIH Dr. Nur Richana Winda Haliza, STP, Msi Ir. Tatang Hidayat, MSc Drs. Hadi Setiyanto Ratnaningsih, STP