PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014) Dr. Siswanto, MHP, DTM Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
Disampaikan pada Rakorpop Pembangunan Kesehatan, tanggal 30 November-2 Desember 2015, Hotel Bidakara, Jakarta
TATA SAJI Pola Konsumsi
Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi
Status Gizi
Rekomendasi
2
Sampel dan Response Rate Studi Diet Total (SDT), 2014
Jumlah
Target sesuai RKD 2013
Berhasil didata
Respon se Rate (%)
Blok Sensus
2.080
2.072
99,6%
Rumah Tangga
51.127
46.240
90,4%
Individu 191.524
162.041
84.6%
3
4
Rerata Konsumsi Serealia dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Thai: 305,7 Phi: 364 Sing: 66,4 PPH: 300
Rerata Konsumsi Umbi dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Philiphina: 21
Rerata Konsumsi Kacang dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 56,7 Thailand: 9,1 Philipina: 8
PPH: 110
Rerata Konsumsi Sayur dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 57,1 Thailand: 113,4 Singapura: 228,2
Rerata Konsumsi Daging dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 42,8 Thailand: 71,4
Rerata Konsumsi Buah dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 33,5 Thailand: 73,6 Singapura: 290,2
Buah & Sayur (PPH): 200 gr
Rerata Konsumsi Ikan dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 78,4 Thailand: 46,1 Singapura: 52,7
Rerata Konsumsi Telur dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 19,7 Thailand: 21,4 Philipina: 9 Singapura: 19,1
Daging+ikan+Telur: 140 Hewani (PPH): 150
Rerata Konsumsi Susu Cair (ml) Menurut Provinsi, 2014
Ina: 3,6 Thai: 29,3 Phi: 24 Sing: 246,4
Rerata Konsumsi Minyak dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Ina: 37,4 Thai: 14,0
Minyak/lemak (PPH): 25
Rerata Konsumsi Gula dan Olahannya (gram) Menurut Provinsi, 2014
Ina: 15,7 Thai: 13,7 Phi: 17
Gula (PPH): 30
Rerata Konsumsi Bumbu (gram) Menurut Provinsi, 2014
Ina: 20,4 Sing: 16
Rerata Konsumsi Air (ml) Menurut Provinsi, 2014
Indonesia: 1317 ml Hongkong: 1.787 ml
Rerata Konsumsi Menurut Kelompok Bahan Makanan, Indonesia-2014 Air (ml) Serealia & olahan (gram) Ikan & olahan (gram) Sayur & olahan (gram) Kacang & olahan (gram) Daging & olahan (gram) Minyak & olahan (gram) Buah & olahan (gram) Umbi/pati & olahan (gram) Minuman cair (ml) Bumbu (gram) Telur & olahan (gram) Gula & olahan (gram) Minuman serbuk (gram) Susu bubuk (gram) Susu cair (ml) Jeroan & olahan (gram) Makanan komposit (gram) Jamu (gram) Suplemen (gram)
1317 257.7 78.4 57.1 56.7 42.8 37.4 33.5 27.1 25 20.4 19.7 15.7 8.7 4.9 3.6 2.1 0.6 0.4 0.3
0
200
PPH (1989): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
400
600
Serealia Umbi-umbian Hewani Minyak/ lemak Buah/ biji Kacang-kacangan Gula Sayur & buah
800
1000
300 100 150 25 66 110 30 200
1200
1400
19
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Energi dan Kelompok Umur, Indonesia 2014
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Energi dan Jenis Kelamin, Indonesia 2014
20
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Energi dan Tempat Tinggal, Indonesia 2014
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Energi dan Indeks Kepemilikan,Indonesia 2014
21
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Protein dan Kelompok Umur, Indonesia 2014
Proporsi Penduduk Menurut Kecukupan Protein dan Jenis Kelamin, Indonesia 2014
22
Proporsi Peduduk Menurut Kecukupan Protein dan Tempat Tinggal,Indonesia 2014
Proprosi Peduduk Menurut Kecukupan Protein dan Tempat Tinggal, Indonesia 2014
23
24
30.0
Bali DKI Babel Kep.Riau Jabar DIY Sulut Kaltim Banten Jateng Sumsel Bengkulu Lampung Jatim Indonesia Jambi Sumbar Papua Sumut Riau Kalteng Sultra Sulteng Malut Sulsel NTB Gorontalo Aceh Kalbar Kalsel Maluku Sulbar Pabar NTT
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013 Proporsi Balita Gizi Kurang
40.0
35.0
19.6
25.0
20.0
15.0
10.0 18.4
5.0
0.0
2007 2010 2013 25
20.0
Kep.Riau DIY DKI Kaltim Babel Bali Banten Sulut Jabar Jatim Sumsel Jateng Riau Indonesia Jambi Kalbar Gorontalo Sumbar Bengkulu Papua Maluku Sulsel Malut Sulteng Kalteng Aceh Sumut Sultra Lampung Kalsel Pabar NTB Sulbar NTT
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013 Proporsi Balita Pendek
70.0
60.0
50.0
37.2
40.0
30.0
36.8
10.0
0.0
2007 2010 2013 26
Bali Sulteng DIY Sulut DKI Babel Sulbar Jabar Sulsel Jateng Jatim Sultra Kaltim Gorontalo Lampung NTB Indonesia Malut Kep.Riau Kalteng Sumsel Sumbar Kalsel Jambi Banten Papua Bengkulu Sumut Pabar NTT Riau Aceh Maluku Kalbar
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013 Proporsi Balita Kurus
25.0
20.0 13.6
15.0
10.0 12.1
5.0
0.0
2007 2010 2013 27
NTT NTB Lampung Sulbar Sumsel Kalbar Sumbar Sulsel Jateng Bengkulu Jambi Kalteng Kalsel Sultra Jabar Banten Maluku Indonesia Aceh Riau Sulteng Babel Jatim DIY Malut Gorontalo Kep.Riau Sumut Pabar Bali Kaltim Papua DKI Sulut
Proporsi Laki-laki Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013 Laki-laki >18 tahun
50.0
40.0
30.0
19.7
20.0
10.0 13.9
0.0
2007 2010 2013 28
NTT Lampung Kalbar NTB Sumsel Sulbar Sultra Jambi Kalteng Bali Papua Jateng Sumbar Maluku Banten Kalsel Bengkulu DIY Sulsel Riau Indonesia Jatim Jabar Aceh Pabar Sumut Sulteng Kep.Riau Malut DKI Babel Kaltim Gorontalo Sulut
Proporsi Perempuan Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013 Perempuan >18 tahun
50.0
40.0
32.9
30.0
20.0
10.0 14.8
0.0
2007 2010 2013 29
40.0
10.0
NTT Lampung Kalbar Jambi Kalteng NTB Sumsel Sulbar Bengkulu Jateng Kalsel Banten Aceh Sultra Jabar Indonesia Jatim Bali Riau DIY Sulteng Maluku Malut Kep.Riau Sumbar Sumut Sulsel Pabar Kaltim Babel Papua Gorontalo Sulut DKI
Proporsi Obesitas Sentral: 2007-2013 (Lingkar Perut: Lk>90 cm, Prp>80cm)
50.0
26.6
30.0
20.0
18.8
0.0
2007 2013
30
KERANGKA KONSEP MENYELESAIKAN MASALAH GIZI ↓ morbiditas dan mortalitas balita
↑ Kognitif dan Psikomotor
Intervensi spesifik: • Perbaikan gizi balita dan remaja • Suplementasi gizi bumil • ASI ekslusif • Pola asuh • Imunisasi • Intervensi gizi (PMT pemulihan, Feeding Centre)
↑ Kapasitas Belajar di Sekolah
Kecukupan Intake Zat Gizi
↑ Fisik dewasa ↓ Kejadian PTM
↑ SDM yang produktif
Intervensi sensitif: • Pertanian dan Ketersediaan Pangan • Jaring Pengaman Sosial • Sanitasi • Air bersih • KB • Pendidikan Ibu 31
KESIMPULAN • Hasil Konsumsi Makanan Individu program penganekaragaman pangan dan gizi seimbang belum berjalan dengan baik
• Intake zat gizi baik energi maupun protein belum adekuat, khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur
• Terdapat “kecocokan” antara Status Gizi dan Kecukupan intake zat gizi
Rekomendasi: Program-program sensitif harus dikaitkan dengan konsumsi gizi seimbang
33