PUTUSAN Nomor : 49/Pid.B/2013/PN.Unh
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Unaaha yang mengadili perkara-perkara pidana dalam tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap
: HADI SUBEJI bin NITIS ;
Tempat lahir
: Bangun Rejo;
Umur / tanggal lahir
: 40 tahun / 18 Agustus 1972 ;
Jenis kelamin
: Laki-laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Desa Mataiwoi, Kec. Onembute Kab. Konawe ;
Agama
: Islam ;
Pekerjaan
: Kades Mataiwoi ;
Terdakwa tidak ditahan ; Terdakwa dalam persidangan tidak didampingi oleh Penasihat Hukum; Pengadilan Negeri tersebut : Telah membaca berkas pelimpahan perkara dari Kejaksaan Negeri Unaahaatas nama Terdakwa ; Telah
membaca
penetapan
Ketua
Pengadilan
Negeri
Unahaa
No.
49/Pen.Pid/2013/PN.Unh tertanggal 14 Maret 2013 tentang penunjukan Hakim Majelis untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ; Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis No. 49/Pen.Pid/2013/PN.Unh tertanggal 14 Maret 2013 tentang penetapan hari sidang ; Telah mendengar keterangan Saksi-Saksi ; Telah mendengar keterangan Terdakwa ; Telah mendengar tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut agar supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan : 1. Menyatakan Terdakwa HADI SUBEJI bin NITIS terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penghinaan yang dilakukan sedacara bersama-sa,a sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) KUHP ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa HADI SUBEJI bin NITIS dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan ;
1
3. Menetapkan agar mereka terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) ; Telah mendengar pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya telah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya selain itu terdakwa mohon keringanan terhadap hukuman yang akan dijatuhkan ; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan karena didakwa telah melakukan perbuatan sebagai berikut : Bahwa ia terdakwa HADI SUBEJI bin NITIS pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekira jam 17.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu dalam bulan Agustus 2012 bertempat di dalam mobil dinas Camat Onembute pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha yang berwenang memeriksa dan mengadili, barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara sebagai berikut : Bahwa ia terdakwa HADI SUBEJI bin NITIS berawal ketika terdakwa yang naik mobil dinas Camat Onembute bersama saksi Loyman, kemudian terdakwa bercerita kepada saksi Loyman yang merupakan Camat Onembute mengenai masalah keluarga kemudian pembicaraan tersebut berkembang ke masalah politik di Kecamatan Onembute dimana saksi Loyman mengatakan pada terdakwa “Pak desa itu enak kalau ada masalah di wilayahmu sudah ada Pembina dan kusupsektor yang berdomisili di desamu” dan dijawab oleh terdakwa selaku Kepala Desa Mataiwoi mengatakan “bagaimana enak sudah pak La Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap saya dan saya mempunyai bukti biar sampai di Polres saya bersedia diproses dan saya akan buktikan” dan perkataan terdakwa di atas mobil pada saat itu didengarkan oleh saksi Loyman saksi Risman Porosi, saksi Taryono Sigit dan Eyeb. Atas perbuatan terdakwa yang menuduhkan perbuatan tersebut, saksi La Umar, saksi Andi Syahrir dan saksi Sundoyo yang merasa tidak pernah merencanakan pembunuhan tersebut kemudian merasa keberatan dan melaporkan terdakwa ke pihak yang berwenang ; Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 310 ayat (1) KUHP ; Menimbang, bahwa atas dibacakannya surat dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut, Terdakwa mengaku telah mengerti akan isi dan maksud surat dakwaan tersebut dan Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau eksepsi ;
2
Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar keterangan Saksi-Saksi di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi ANDI SYAHRIR : - Bahwa pada hari Senin tanggal 03 September 2012 sekira jam 21.00 wita di Desa Tawapandere Kec. Onembute Kab. Konawe Hadi Subeji bin Nitis telah mencemarkan nama baik saksi ; - Bahwa selain saksi yang dicemarkan nama baiknya, saksi La Umar dan saksi Sundoyo ikut pula dicemarkan nama baiknya oleh terdakwa ; - Bahwa saksi ditelpon oleh saksi La Umar yang diberitahu oleh saksi Loyman, S.Sos yang mengatakan bahwa mereka bertiga (saksi, saksi La Umar dan saksi Sundoyo) dituduh mau membunuh terdakwa Hadi Subeji bin Nitis ; - Bahwa ketika saksi bertemu dengan saksi La Umar dan saksi Risman, saksi Risman kemudian bercerita sama persis dengan yang diceritakan Camat Onembute yaitu saksi Loyman, S.Sos bahwa mereka bertiga (saksi, saksi La Umar dan saksi Sundoyo) dituduh merencanakan pembunuhan terhadap terdakwa Hadi Subeji bin Nitis ; - Bahwa saksi Loyman selaku Camat Onembute pernah menanyakan keadaan terdakwa selaku kepala Desa namun terdakwa mengatakan bahwa ada rencana pembunuhan yang dituduhkan terdakwa kepada saksi bersama saksi La Umar dan saksi Sundoyo, ketika di dalam mobil sewaktu terdakwa naik dimobil dinas Camat Onembute dimana ada saksi Risman dan Kepala Desa Taryono serta Camat Onembute ; - Bahwa saksi tidak pernah mempunyai niat membunuh terdakwa Hadi Subeji bin Nitis ; - Bahwa jabatan saksi pada Desa Mataiwoi adalah selaku Ketua BPD ; - Bahwa Turahman, Suwito dan Hadi Subeji adalah lawan ketika mencalonkan menjadi Kepala Desa ; - Bahwa 5 (lima) bulan setelah pemilihan Kepala Desa membuat acara menggunakan elekton, sementara ada yang sedang sakit, saksi minta agar dihentikan ; - Bahwa saksi merasa keberatan terhadap perbuatan terdakwa yang merasa dicemarkan nama baiknya oleh terdakwa ; Bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan bahwa terdakwa tidak pernah mengatakan terdakwa mau dibunuh terdakwa hanya bilang kalau terdakwa mau diparangi ; 2. Saksi LOYMAN, S.Sos,MT : - Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita didalam mobil dinas saksi (Camat Onembute) pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo;
3
- Bahwa awalnya pada saat saksi bersama dengan Kepala Desa Tawapandere, Kepala Desa Kusumea dan Kepala Desa Mataiwoi (terdakwa) pulang dari Kendari menuju Lambuya dengan menggunakan mobil Dinas saksi pada saat itu terdakwa Hadi Subeji bercerita pada saksi kemudian ketika berkembang ke masalah politik dan saksi kemudian mengatakan kepada terdakwa “Pak Desa (Hadi Subeji) itu enak kalau ada masalah di wilayahmu suadah ada pembina dan Kasupsektor yang berdomisili di Desamu dan tinggal pak Desa saja pintar-pintar pendekatan dengan mereka” dan perkataan saksi kemudian terdakwa mengatakan kepada saksi “bagaimana enak... sudah Pak Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap saya dan saya mempunyai bukti biar sampai Polres saya bersedia di proses dan saya akan buktikan” ; - Bahwa beberapa hari kemudian saksi bertemu dengan saksi Umar di satu mobil kemudian saksi bertanya dengan saksi Umar “benarkah kita mau rencanakan pembunuhan terhadap Kepala Desa Hadi Subeji?” dan dijawab oleh saksi Umar “wah bisa gawat itu, saya tidak pernah merencanakan begitu” ; - Bahwa sebelumnya terdakwa sering bercerita bahwa terdakwa memiliki lawan politiknya di Desa salah satunya adalah 3 orang tersebut (saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo) ; - Bahwa maksud saksi ketika menanyakan kepada saksi La Umar tidak lain hanya untuk menegur agar tidak sampai terjadi seperti yang diceritakan oleh terdakwa ; Bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan tidak keberatan; 3. Saksi RISMAN : - Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita didalam mobil dinas saksi Loyman (Camat Onembute) pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo ; - Bahwa ketika perjalan dari Kendari menuju Lambuya saksi berada di mobil Dinas saksi Loyman bersama dengan saksi Loyman, Taryono serta Terdakwa ; - Bahwa terdakwa duduk dibangku tengah baris kedua, yang awalanya bercerita masalah kelaurga lama kelamaan pak Camat mengatakan ““Pak Desa (Hadi Subeji) itu enak kalau ada masalah di wilayahmu sudah ada pembina dan Kasupsektor yang berdomisili di Desamu dan tinggal pak Desa saja pintar-pintar pendekatan dengan mereka” dan perkataan pak Camat tersebut kemudian terdakwa mengatakan “bagaimana enak... sudah Pak Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap saya dan saya mempunyai bukti biar sampai Polres saya bersedia di proses dan saya akan buktikan” ;
4
- Bahwa ketika mendengar hal tersebut saksi hanya diam dan tidak ikut menanggapi perkataan terdakwa tersebut ; - Bahwa saksi menyebut nama Umar, Sundoyo dan Andi Syahrir yang merencanakan pembunuhan terhadap diri terdakwa ; - Bahwa setelah mendengar tentang pembicaraan tersebut saksi Umar kemudian menghubungi saksi untuk bertemu dengan saksi, Umar, Sundoyo dan Andi Syahrir untuk mengkonfirmasi apa yang telah dibicarakan terdakwa ; - Bahwa saksi Umar, Sundoyo dan Andi Syahrir merasa keberatan dan tetap menindak lanjuti persoalan tersebut ; - Bahwa sebelum terdakwa menjabat sebagai Kepala Desa Mataiwoi, Kepala Desa sebelumnya adalah Sundoyo ; Bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan terdakwa tidak pernah mengatakan 3 (tiga) orang yang merencanakan pembunuhan akan tetapi hanya 1 (satu) yaitu Andi Syahrir ; 4. Saksi TARYONO SIGIT: - Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita didalam mobil dinas saksi Loyman (Camat Onembute) pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo ; - Bahwa ketika perjalan dari Kendari menuju Lambuya saksi berada di mobil Dinas saksi Loyman bersama dengan saksi Loyman, saksi Risman serta Terdakwa ; - Bahwa terdakwa duduk dibangku tengah baris kedua, yang awalanya bercerita masalah keluarga lama kelamaan pak Camat mengatakan “Pak Desa (Hadi Subeji) itu enak kalau ada masalah di wilayahmu sudah ada pembina dan Kasupsektor yang berdomisili di Desamu dan tinggal pak Desa saja pintar-pintar pendekatan dengan mereka” dan perkataan pak Camat tersebut kemudian terdakwa mengatakan “bagaimana enak... sudah Pak Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap saya dan saya mempunyai bukti biar sampai Polres saya bersedia di proses dan saya akan buktikan” ; - Bahwa saksi menyebut nama Umar, Sundoyo dan Andi Syahrir yang merencanakan pembunuhan terhadap diri terdakwa ; - Bahwa pada saat itu terdakwa bercerita dengan serius dan mengatakan bahwa terdakwa memiliki bukti rekaman ; Bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan terdakwa tidak pernah mengatakan 3 (tiga) orang yang merencanakan pembunuhan akan tetapi hanya 1 (satu) yaitu Andi Syahrir ;
5
5. Saksi SUNDOYO : - Bahwa pada hari Senin tanggal 03 September 2012 sekira jam 21.00 wita di Desa Tawapandere Kec. Onembute Kab. Konawe Hadi Subeji bin Nitis telah mencemarkan nama baik saksi ; - Bahwa selain saksi yang dicemarkan nama baiknya, saksi La Umar dan saksi Andi syahrir ikut pula dicemarkan nama baiknya oleh terdakwa ; - Bahwa saksi mendapat info dari Risman bahwa ada pernyataan dari terdakwa kalau saksi, Andi Syahrir dan La Umar merencanakan pembunuhan terhadap terdakwa Hadi Subeji ; - Bahwa saksi Risman menyampaikan “kamu sundoyo, Andi Syahrir dan La Umar kata terdakwa Hadi Subeji kalian merencanakan pembunuhan terdakwa” saksi kemudian menjawab “lho kok begitu” dan dijawab Risman “benar katanya siap dibuktikan ada bukti rekaman” ; - Bahwa saksi kaget dan keberatan kemudian melaporkan terdakwa bersama dengan Andi Syahrir ; Bahwa atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa menyatakan benar dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa menghadirkan 2 (dua) orang saksi A de Charge yang telah diperiksa identitas dan telah disumpah, memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : 6. Saksi SUWITO : - Bahwa pernah terjadi keributan di balai Desa pada saat ada acara elekton, tiba-tiba datang saksi Andi Syahrir marah-marah dan minta agar acara dihentikan ; - Bahwa pada saat itu Andi Syahrir mengatakan “ini balai Desa bukan milik pribadi Pak Beji” ; - Bahwa sempat ada ribut antara saksi dengan Andi Syahrir yang kemudian dilerai oleh saksi Ponirin ; - Bahwa terdakwa pernah bercerita kepada saksi kalau terdakwa mau diparangi, ceritanya Andi Syahrir mengatakan kepada pak Puji kalau tidak ada parangmu adami parangku” cerita tersebut disampaikan pak Puji kepada terdakwa ; Bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ; 7. Saksi PONIRIN : - Bahwa pernah terjadi keributan di balai Desa pada saat ada acara elekton, tiba-tiba datang saksi Andi Syahrir marah-marah dan minta agar acara dihentikan ; - Bahwa pada saat itu Andi Syahrir mengatakan “ini balai Desa bukan milik pribadi Pak Beji” ; - Bahwa sempat ada ribut antara saksi Suwito dengan Andi Syahrir yang kemudian dilerai oleh saksi ;
6
- Bahwa terdakwa pernah bercerita kepada saksi Suwito kalau terdakwa mau diparangi, ceritanya Andi Syahrir mengatakan kepada pak Puji kalau tidak ada parangmu adami parangku” cerita tersebut disampaikan pak Puji kepada terdakwa ; Bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar pula keterangan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita didalam mobil dinas saksi Loyman (Camat Onembute) pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo ; - Bahwa awalnya terdakwa sempat bercerita dengan Camat Onembute yaitu “bagaimana tentang suhu politik mataiwoi sangat tinggi, saya pernah mau diparangi pak andi (saksi Andi Syahrir) menyiapkan parang suruh puji untuk memarangi padahal acara minumminum itu ada pak umar, andi Syahrir dan Sundoyo dan saksi sempat rekam, dan rekaman itu saksi pegang sampai kapanpun sampai di Polres pun saksi siap memberikan keterangan’ - Bahwa terdakwa mendengar dari Yanto yang habis minum dengan saksi Andi Syahrir dibalai Desa dan saksi Andi Syahrir mengatakan “kalo saya mengamuk, pak desa koparangi” ; - Bahwa terdakwa mengatakan ke pak Camat “kalau mau diparangi oleh saksi Andi” bukan mau dibunuh oleh saksi Andi Syahrir, saksi La Umar dan Sundoyo” ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, dari keterangan Saksi-Saksi dan keterangan Terdakwa, maka dapat diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : - Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita didalam mobil dinas Camat Onembute pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo; - Bahwa pada saat saksi Loyman bersama dengan Kepala Desa Tawapandere, Kepala Desa Kusumea dan terdakwa pulang dari Kendari menuju Lambuya dengan menggunakan mobil Dinas saksi Loyman pada saat itu terdakwa Hadi Subeji bercerita pada saksi Loyman kemudian ketika berkembang ke masalah politik dan saksi Loyman kemudian mengatakan kepada terdakwa “Pak Desa (Hadi Subeji) itu enak kalau ada masalah di wilayahmu suadah ada pembina dan Kasupsektor yang berdomisili di Desamu dan tinggal pak Desa saja pintar-pintar pendekatan dengan mereka” dan perkataan saksi Loyman kemudian terdakwa mengatakan “bagaimana enak... sudah Pak Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap
7
saya dan saya mempunyai bukti biar sampai Polres saya bersedia di proses dan saya akan buktikan” ; - Bahwa beberapa hari kemudian saksi Loyman bertemu dengan saksi Umar di satu mobil kemudian saksi Loyman bertanya dengan saksi Umar “benarkah kita mau rencanakan pembunuhan terhadap Kepala Desa Hadi Subeji?” dan dijawab oleh saksi Umar “wah bisa gawat itu, saya tidak pernah merencanakan begitu” ; - Bahwa sebelumnya terdakwa sering bercerita bahwa terdakwa memiliki lawan politiknya di Desa salah satunya adalah 3 orang tersebut (saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo) ; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang didapat di persidangan, akan dipertimbangkan apakah Terdakwa telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum ; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal yaitu melanggar Pasal 310 ayat (1) KUHP ; Menimbang, bahwa untuk pembuktian unsur-unsur Pasal 310 ayat (1) KUHP tersebut harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Unsur barangsiapa ; 2. Unsur dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang dengan jalan menuduh dia melakukan suatu perbuatan, dengan maksud yang nyata untuk menyiarkan tuduhan itu supaya diketahui umum ; 1. Unsur “barangsiapa” Menimbang, bahwa unsur barangsiapa adalah seseorang yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum ke depan persidangan karena didakwa telah melakukan suatu perbuatan pidana dengan identitas sebagaimana diuraikan dalam surat dakwaan untuk menghindari terjadinya kesalahan subyek ; Menimbang, bahwa di depan persidangan telah dihadapkan seseorang bernama HADI SUBEJI bin NITIS dengan identitas sebagaimana tersebut di atas sebagai Terdakwa yang dipertanyakan Majelis Hakim terhadap Terdakwa, dan identitas tersebut diakui oleh Terdakwa secara tegas dan tidak dibantah di persidangan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah terpenuhi ; 2. Unsur “dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang dengan jalan menuduh dia melakukan suatu perbuatan, dengan maksud yang nyata untuk menyiarkan tuduhan itu supaya diketahui umum” Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan dapatlah diambil kesimpulan bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2012 sekitar jam 17.00 wita
8
didalam mobil dinas Camat Onembute pada saat perjalanan pulang dari Kendari menuju Lambuya terdakwa mengatakan bahwa telah direncanakan pembunuhan terhadap dirinya dan yang merencanakannya adalah saksi Andi Syahrir, La Umar dan Sundoyo; Menimbang, bahwa bermula pada saat saksi Loyman bersama dengan Kepala Desa Tawapandere, Kepala Desa Kusumea dan terdakwa pulang dari Kendari menuju Lambuya dengan menggunakan mobil Dinas saksi Loyman pada saat itu terdakwa Hadi Subeji bercerita pada saksi Loyman kemudian ketika berkembang ke masalah politik dan saksi Loyman kemudian mengatakan kepada terdakwa “Pak Desa (Hadi Subeji) itu enak kalau ada masalah di wilayahmu suadah ada pembina dan Kasupsektor yang berdomisili di Desamu dan tinggal pak Desa saja pintar-pintar pendekatan dengan mereka” dan perkataan saksi Loyman kemudian terdakwa mengatakan “bagaimana enak... sudah Pak Umar, Andi Syahrir dan Sundoyo lah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap saya dan saya mempunyai bukti biar sampai Polres saya bersedia di proses dan saya akan buktikan”; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat perbuatan terdakwa masuk dalam rumusan unsur ke-2 pasal ini dimana terdakwa menceritakan sesuatu yang tidak benar kepada umum dalam hal ini kepada Pak Camat, kapada Kepala Desa Tawapandere dan Kepala Desa Kusumea (saksi Loyman, saksi Risman dan saksi Taryono Sigit) dimana didepan persidangan dari keterangan ketiga saksi tersebut saling bersesuaian satu dan yang lainnya ; Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan mengatakan bahwa terdakwa sama sekali tidak pernah mengatakan kepada saksi Loyman kalau saksi Andi Syahrir, saksi La Umar dan saksi Sundoyo merencanakan akan membunuh terdakwa, terdakwa hanya mengatakan kalau Andi Syahrir berencana memarangi terdakwa, namun pada saat pemeriksaan saksi Loyman terdakwa sama sekali tidak keberatan terhadap saksi Loyman tersebut namun membenarkan keterangan saksi Loyman tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat perbuatan Terdakwa masuk dalam rumusan unsur ke-2 pasal ini ; Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur-unsur Pasal 310 ayat (1) KUHP, maka Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Jaksa Penuntut Umum dan oleh karena selama dalam pemeriksaan di persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada perbuatan Terdakwa, sedangkan Terdakwa adalah orang yang cakap berbuat hukum, mampu bertanggungjawab di depan hukum maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas perbuatan yang telah dilakukan dan selayaknya dijatuhi pidana setimpal dengan perbuatannya ;
9
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana dan harus dipidana, namun mengingat fakta berkaitan perbuatan Terdakwa sebagaimana telah dipertimbangkan, mengenai keharusan untuk menahan Terdakwa sebagaimana ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf k KUHAP, Majelis Hakim berketetapan akan menentukannya dengan terlebih dahulu mempertimbangkan pidana yang sepatutnya bagi Terdakwa sesuai perbuatannya ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang jumlahnya akan disebutkan di bawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa terbukti bersalah dan harus dipidana, maka terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan bagi Terdakwa, untuk menentukan pidana yang sepatutnya bagi Terdakwa, sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat dan mengganggu hubungan bertetangga ; - Terdakwa tidak melakukan konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan yaitu Andi Sharir ; Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa belum pernah dihukum ; - Tingkat kesalahan dan sifat jahat dari perbuatan Terdakwa tidak terlalu besar ; - Terdakwa berlaku sopan dan terus terang mengakui perbuatannya ; - Terdakwa merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ; - Terdakwa seorang Kepala Desa ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpedoman kepada Teori Pemidanaan, bahwa pemidanaan kepada pelaku suatu perbuatan pidana tidak semata-mata ditujukan untuk memberikan pembalasan kepada pelaku karena perbuatan jahatnya, tetapi juga ditujukan sebagai proses evaluasi / koreksi bagi pelaku / Terdakwa karena ada unsur pencelaan terhadap perbuatan pidana yang dilakukannya, supaya ada introspeksi dalam diri Terdakwa bahwa perbuatannya salah, dan selanjutnya tidak akan lagi melakukan perbuatan apapun yang tidak patut atau dilarang oleh Hukum (efek penjeraan), selain itu secara lebih luas juga harus ditujukan sebagai proses evaluasi sosial, sebagai peringatan kepada publik supaya tidak mengikuti melakukan perbuatan Terdakwa atau perbuatan apapun yang tidak patut atau dilarang oleh Hukum (public shock therapy) ;
10
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, penjatuhan pidana atas diri Terdakwa sebagaimana tercantum dalam amar putusan menurut Majelis adalah yang memenuhi rasa keadilan masyarakat maupun hukum yang berlaku ; Mengingat Pasal 310 ayat (1) KUHP dan ketentuan-ketentuan dalam KUHAP serta pasal-pasal yang bersangkutan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa HADI SUBEJI bin NITISGAU terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “MENISTA DENGAN LISAN” ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) bulan ; 3. Memerintahkan terdakwa untuk di tahan ; 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari Kamis tanggal 27 Mei 2013 oleh MUH. ALFI SAHRIN USUP, SH.MH. sebagai Hakim Ketua, MUSAFIR, S.H. dan AGUS SOETRISNO, S.H. masingmasing sebagai Hakim Anggota dan putusan ini diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari SENIN tanggal 17 Juni 2013 oleh Hakim Ketua Majelis dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut di atas dengan dibantu oleh HASRIM, SH. sebagai Panitera Pengganti, dihadiri pula oleh L.M. NUSRIM, SH.MH, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Unaaha serta dihadiri oleh Terdakwa ; Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
MUSAFIR, S.H.
MUH. ALFI SAHRIN USUP, S.H.MH.
AGUS SOETRISNO, S.H. Panitera Pengganti,
HASRIM, SH.
11