PUTUSAN Nomor : 01 / Pdt. G / 2013 / PN – BJ
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN NEGERI BINJAI, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada Peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Dr. MERIANI, Umur 35 Tahun, Jenis Kelamin Perempuan, Kebangsaan Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Agama Kristen, Alamat di Jalan. Soekarno – Hatta No. 121 , Lk. I, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai ; Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya 1. ERIKA FRANSISKA, SH, 2. EVA RIA, SH dan 3. HERRYANTO S, SH, Advocad /Penasehat Hukum dari
Kantor
Advocat
Erika
Fransiska,
SH
&
berkantor/berkedudukan hukum di Jalan Pembangunan
Rekan
yang
Blok B No. 9
Km.12,Jl. Raya Medan - Binjai bertindak berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 31 Januari 2013 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Binjai dibawah Nomor : 01/Pdt.G/2013/PN-BJ tanggal 12 Februari 2013
Selanjutnya disebut sebagai : .........................
PENGGUGAT ;
MELAWAN RAKESH SITEPU,SE.AK, Umur 37 Tahun, Jenis Kelamin Laki – laki, Kebangsaan Indonesia,
Pekerjaan
Pegawai
BUMN,
Alamat
di
Jalan.
Soekarno – Hatta No. 121 , Lk. I, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Selanjutnya disebut sebagai : ...................................................... TERGUGAT ;
Pengadilan Negeri tersebut ; Setelah membaca surat dalam berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan para pihak dan saksi-saksi ; Setelah memperhatikan bukti dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk Penggugat datang Kuasa Hukumnya ERIKA FRANSISKA, SH. dan principal sedangkan Tergugat datang menghadap sendiri ke persidangan; Menimbang, bahwa oleh karena pihak-pihak telah hadir, maka Majelis Hakim sesuai ketentuan Perma No. 1 Tahun 2008 menyarankan untuk dilakukan upaya mediasi terlebih dahulu dan untuk itu Majelis Hakim membacakan Penetapan Nomor 01/Pdt.G/2013/PN.BJ tanggal 28 Pebruari 2013, yang pada pokoknya menunjuk Sdr. NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH. sebagai Hakim Mediator dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa para pihak dengan perantaraan Hakim Mediator telah melaksanakan proses mediasi, akan tetapi proses tersebut tidak berhasil dan dinyatakan gagal oleh Hakim Mediator melalui suratnya kepada Majelis Hakim tertanggal 14 Maret 2013, namun sesuai dengan Pasal 154 RBg Majelis Hakim tetap mengupayakan perdamaian antara kedua belah pihak yang berperkara hingga sebelum dijatuhi putusan; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakan gugatan dan atas pertanyaan hakim, Penggugat menyatakan tetap pada dalil gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 11 Februari 2013 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Binjai dengan Nomor Register perkara Nomor : 01/Pdt.G/2013/ PN.BJ , mengemukakan sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang terikat dalam suatu perkawinan yang sah berdasarkan Surat Pemberkatan Perkawinan dari Gereja Batak Karo Protestan ( GBKP ) Klasis Pancur Batu – Pokok Mangga di Pancur Batu No. 1842 tanggal 10 Januari 2008, dan sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Warga Negara Indonesia yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai pada tanggal 11 Maret 2008, No : 60 / AKW – T – 2008 ; 2. Bahwa setelah pesta adat pernikahan dilaksanakan dan berjalan cukup meriah maka beberapa hari kemudian Penggugat dan Tergugat pergi berangkat ke Bangka Belitung tempat Tergugat bekerja dan Tergugat singgah terlebih dahulu di Pulau Batam tempat saudara laki – laki Penggugat tinggal dimana maksudnya untuk bersilatuhrahmi ; 3. Bahwa sesampainya
di Batam mereka langsung kerumah saudara
laki – laki
Penggugat dan bermaksud untuk menginap disana, namun suasana tidak enak terjadi dimana Tergugat marah – marah kepada Penggugat karena kamar yang diberikan untuk mereka menurut Tergugat kotor dan hal ini membuatnya marah – marah dan menyalahkan Penggugat karena kamar tidak sesuai dengan keinginan Tergugat ; 4. Bahwa selama di Batam Tergugat tidak menunjukan rasa hormat kepada saudara laki – laki
Penggugat,
sehingga
membuat
Penggugat
tersinggung
dan
terjadilah
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat ;
2
5. Bahwa sesampainya di Bangka Belitung Penggugat dan Tergugat juga tidak ada komunikasi yang baik dan malam pengantin yang seharusnya ditunggu – tunggu oleh setiap pasangan baru tidak juga terjadi, hal ini menimbulkan perasaan tanda Tanya dihati dan Penggugat; 6. Bahwa sebagai seorang perempuan ( gadis ) yang telah dinikahi dan dijadikan isteri maka Penggugat ingin memberikan / menyerahkan kesuciannya kepada Tergugat selaku suaminya sebagai tanda bahwa dia adalah isteri yang baik,namun hal tersebut tidak disambut baik oleh Tergugat dan malah mencari – cari
cara untuk tidak
menyentuh / berhubungan suami isteri dengan Penggugat, sampai Penggugat kembali pulang ke Medan untuk kembali bekerja, tentu hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar
bagi Penggugat , karena sebagaimana lazimnya pengantin baru pastilah
memanfaatkan waktu kebersamaan mereka yang singkat untuk melakukan malam pertama sebagai suami isteri ; 7. bahwa sejalan dengan berjalannya waktu, masing – masing tetap bekerja ditempatnya masing – masing, Penggugat di Medan, Tergugat di Bangka Belitung, hidup terpisah, dank arena Penggugat merasa hal tersebut tidaklah baik, maka Penggugat meminta Tergugat untuk pindah tugas ke Medan, namun Tergugat tidak mau dengan alasan kalau di Medan Jabatannya turun dan Tergugat meminta Penggugat pindah ke Bangka Belitung, karena menurut Tergugat, Tergugat bisa mengurus perpindahan Penggugat untuk diterima di Bangka Belitung, sebagai isteri yang baik Penggugat
menuruti
keinginan Tergugat, namun pada Kenyataannya setelah Penggugat mengajukan perpindahannya dan disetujui oleh atasannya, Tergugat tidak menepati janjinya untuk mengurus perpindahannya
tugas
Penggugat ke Bangka Belitung dengan alasan
bahwa atasan dan Pemerintahan setempat lagi sibuk mengurus PILKADA; 8. Bahwa sekitar bulan 5 Tahun 2009, Penggugat pergi ke Bangka Belitung untuk memberikan kejutan kepada Tergugat pada hari ulang tahunnya, namun Tergugat menyambutnya dengan tidak senang dan selama di Bangka Belitung, tergugat selalu saja menimbulkan masalah dan marah – marah terlihat jelas Tergugat tidak senang atas kedatangan Penggugat, hal ini sangatlah menyakiti hati Penggugat, namun Penggugat mencoba untuk tabah dan bersabar karena takut dan malu apabila diketahui keluarga besar Penggugat, beberapa minggu di Bangka Belitung Penggugat kembali pulang ke Medan dan menyimpan sendiri masalah rumah tangganya ; 9. bahwa sekitar Bulan Desember 2009 saudara laki – laki Penggugat yang berada di Batam melihat di Facebook foto – foto Tergugat yang tidak senonoh atau tidak pantas dilihat bagi seorang laki – laki yang sudah punya isteri, sehingga saudara laki – laki Penggugat menelepon Penggugat dan menyuruh Penggugat
untuk
membuka
facebook Tergugat dan saudara laki – laki Penggugat menasehati Penggugat untuk lebih memperhatikan tingkah laku Tergugat ;
3
10. Bahwa sepengetahuan Penggugat waktu itu Tergugat tengah berada di Singapura tanpa membawa serta Penggugat karena alasan Tergugat pergi dengan teman – teman kantor Tergugat sehingga pada saat itu Penggugat tinggal sendiri diBangka Belitung dan semakin curiga dengan sikap dan tingkah laku Tergugat yang aneh, karena seharusnya Tergugat berkumpul
senang apabila Penggugat datang
dari Medan
untuk
dengan Tergugat, akan tetapi sebaliknya Tergugat malah pergi ke
Singapura bersama teman – teman Tergugat ; 11. Bahwa
sekitar
bulan Mei
2010
saudara
Perempuan Tergugat
pun
pernah
memberitahukan kepada Penggugat bahwa dia curiga terhadap Tergugat karena dia pernah melihat dihandphone Tergugat secara tidak sengaja foto – foto mesra Tergugat yang tidak pantas dengan teman – teman pria Tergugat yang tidak pernah dikenal oleh saudara perempuan Tergugat ; 12. Bahwa setelah mendengar cerita saudara perempuan Tergugat, maka Penggugat menelepon Tergugat untuk menanyakan kebenaran cerita saudara perempuan Tergugat namun Penggugat tidak mengakuinya dan marah – marah kepada Penggugat dengan mengatakan Penggugat mengarang – garang cerita sehingga terjadinya pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat ; 13. Bahwa pada Bulan Desember 2010 Tergugat berada di Medan , karena saudara laki – laki Tergugat mau memperkenalkan tunangannya, sesuai tradisi, kebiasaan keluarga Tergugat maka bulan Desember waktunya membuat kue bersama – sama , pada waktu membuat kue terjadi pertengkaran yang mana Tergugat memaki – maki Penggugat didepan keluarganya dengan menyatakan Penggugat bodoh, buat kue aja tidak bisa, Penggugat sangat sakit hati dan terhina karena dimaki – maki dan dibodoh – bodohkan oleh Tergugat di hadapan keluarga Tergugat, dan yang membuat Penggugat lebih sakit hati lagi keluarga Tergugat tidak menegur dan menasehati Tergugat atas kata – katanya
sehingga Penggugat merasa sendiri dan sangat sedih dan kali ini sudah tak
tahan lagi dengan situasi yang dihadapinya, sehingga Penggugat menelepon saudara laki – lakinya untuk meminta ijin pulang kerumah orang tua Penggugat dan Jawaban saudara laki – laki Penggugat jika Penggugat tidak tahan lagi, terserah Penggugat daripada Penggugat stress ; 14. bahwa setelah kejadian – kejadian tersebut diatas Penggugat masih saja tetap mencoba untuk bertahan dan bersabar mengharapkan ada perubahan dari Tergugat sehingga rumah tangga Penggugat dan Tergugat dapat diselamatkan; 15. Bahwa sekitar bulan April Tahun 2011 ada telepon seorang laki – laki yang mengaku bernama Doni kepada Penggugat, Donny memperkenalkan dirinya sebagai teman laki – laki Tergugat adapun isi pembicaraan dari telepon tersebut adalah : “ Ini Dr.Meriani? Iya. Isteri Rakes?Iya, Kamu siapa? Saya Donny, sekarang kamu dengan Rakes? Dijawab Penggugat, Kamu Siapa ? di Jawab Donny, Teman suka sama suka, teman tidur, kenapa rupanya? Rakes mengajak saya ke Thailand berdua aja, tapi ternyata dia
4
tidak mengajak saya, Jadi
saya Tanya
kamu
dimana Key ? ( Key = Panggilan
sayang Donny kepada Rakes ), sampai dimana hubungan kamu dengan Rakes ? Ya, kalau Key Rindu atau kangen sama saya maka Key datang ke Jakarta atau kalau saya yang rindu maka saya yang ke Bangka Belitung menemui Key, mendengar keterangan Donny Penggugat merasa dunia ini seperti mau kiamat
seluruh badan Penggugat
menjadi lemas dan Penggugat hamper pingsan pada saat itu ; 16. Bahwa setelah beberapa hari Penggugat menerima telepon terrsebut Penggugat menelepon Tergugat dan menanyakan kebenaran dari telepon Donny tersebut, kali ini Tergugat mengakui kebenarannya dan meminta maaf kepada Penggugat dan berjanji akan berubah dan memohon kepada Penggugat untuk diberikan sekali lagi kesempatan untuk memperbaiki perbuatannya ; 17. bahwa pada bulan Mei Tahun 2011 adik laki – laki Tergugat menikah, dan pada waktu itupun
terjadi
pertengkaran
antara
Penggugat
dan
Tergugat
penyebab
dari
pertengkaran itu hanya karena Penggugat bertanya kepada Tergugat mengapa Tergugat belum ada menghubungi abang – abang Penggugat untuk memberitahukan pesta pernikahan adik Tergugat, Tergugat langsung marah – marah dan mengeluarkan kata – kata kasar kepada Penggugat, sehingga terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang mana pertengkaran tersebut didengar oleh saudara – saudara Penggugat , Penggugat merasa kesakitan dan pergi kerumah abang Penggugat untuk menenangkan diri, sesampainya dirumah abang Penggugat , Penggugat menemui isteri abang Penggugat dan menceritakan pertengkaran Penggugat dan Tergugat dan memperlihatkan bekas cakaran dan cekekan Tergugat, Isteri Abang Penggugat memberi nasehat agar Penggugat sabar dan banyak berdoa; 18. Bahwa keesokan harinya Penggugat dijemput oleh dua orang saudara Tergugat untuk tetap mengikuti acara pemberkatan pernikahan adik Tergugat dan atas saran dan nasehat keluarga Penggugat tetap pergi untuk mengikuti acara pemberkatan nikah tersebut, akan tetapi bukan disambut baik oleh Tergugat malah dicaci maki, dengan mengatakan bahwa Penggugat adalah wanita sial pembawa masalah dan Tergugat mencekik leher dan mencakar tangan Penggugat sehingga Penggugat pulan kerumah abang Penggugat dan tidak jadi mengikuti pemberkatan pernikahan Saudara Tergugat ; 19. Bahwa setelah keluarga mengetahui kejadian yang dialami oleh Penggugat maka keluarga memberikan nasehat kepada Penggugat untuk bersabar dan berdoa, dan menyarankan agar Penggugat besok tetap datang menghadiri pesta adapt pernikahan saudara laki – laki Tergugat , hal ini untuk kebaikan keluarga Tergugat supaya tidak menjadi
Tanda Tanya bagi banyak orang, semua nasehat dan saran keluarga
Penggugat diterima dan dijalankan Penggugat walau dengan berat hati ; 20. bahwa setelah kejadian – kejadian tersebut diatas hubungan antara Penggugat dan Tergugat menjadi semakin hambar dan komunikasi tidak baik ;
5
21. Bahwa pada bulan Desember 2012 Tergugat pindah tugas ke Medan dan Penggugat berharap dengan pindahnya Tergugat ke Medan maka hubungan mereka bisa diperbaiki dan Penggugat berharap Tergugat
bisa berubah, dan menghargai
Penggugat sebagai isteri dalam rumah tangga mereka, akan tetapi harapan Penggugat tinggal harapan, semua tingkah laku Tergugat tidak pernah berubah, pertengkaran demi pertengkaran tetap dan terus saja terjadi membuat Penggugat tidak tahan dan pergi meninggalkan rumah mereka ; 22. bahwa setelah dinasehati dan didamaikan oleh pihak keluarga dan ditanya mengenai kelangsungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka Penggugat dan Tergugat memutuskan untuk berpisah karena merasa tidak mungkin lagi membina rumah tangga yang
damai
dan
harmonis,
maka
diundanglah
para
sanak
keluarga
untuk
membicarakan mengenai keinginan Penggugat dan Tergugat untuk bercerai, maka pada tanggal 06 April 2012 hari Jumat di kantor Kepala Desa, Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dan dihadapan kedua belah pihak keluarga dan orang tua ditandatangani Surat Pernyataan cerai Penggugat dan Tergugat dan saksi – saksi ( terlampir) ; 23. Bahwa sebagai Pegawai Negeri Sipil Penggugat haruslah memohon ijin cerai dari atasannya maka Penggugat pada tanggal 30 April 2012 telah mengajukan permohonan cerai kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Dr.Masdulhag Siregar, Sp OG (K),MHA, dan telah dikabulkan izin permohonan cerai Penggugat , setelah dilakukan pembinaan kepada Penggugat dan Tergugat ( Terlampir) ; 24. Oleh karena perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus terjadi antara Penggugat dan Tergugat menyebabkan rumah tangga yang diikat dalam suatu perkawinan yang demikian itu sangatlah rapuh dan tidak mungkin dapat dipertahankan lagi dan tidak sesuai dengan apa yang dicita - citakan seperti yang termaksud didalam Undang – Undang Perkawinan No.1 Tahun 1975, oleh sebab itu berdasarkan Pasal 19 huruf F Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, mohon agar perkawinan Penggugat dan Tergugat yang dicatat sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Warga Negara Indonesia No. 60 / AKW – T – 2008 tanggal 11 Maret 2008 dapat diputus demi hukum putus karena perceraian ; 25. Bahwa oleh karena Perkawinan Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian, mohon agar dapat memerintahkann kepada Panitera / Sekretaris Pengadilan Negeri Binjai ataupun pejabat yang ditunjuk untuk itu agar mengirimkan satu set salinan Putusan
Perceraian
yang
telah
berkekuatan
hukum
kepada
Kantor
Dinas
Kependudukan Kota Binjai agar mendaftarkan pada buku yang telah tersedia untuk itu ;
Berdasarkan uraian-uraian/ alasan tersebut diatas, maka Penggugat mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Binjai, berkenan menerima dan memeriksa dan selanjutnya memberikan Putusan sebagai berikut :
6
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana tertuang dalam Kutipan
Akta Perkawinan
Warga
Negara Indonesia No. 60 / AKW – T –
2008 tanggal 11 Maret 2008 demi hukum putus karena perceraian ; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Binjai ataupun Pejabat yang ditunjuk untuk itu agar mengirimkan satu set salinan Putusan Perceraian yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan Kota Binjai agar mendaftarkan pada buku yang tersedia untuk itu ; ; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.
Bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat telah datang menghadap ke muka persidangan ; Menimbang, bahwa atas gugatan jawaban
secara tertulis pada tanggal
Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan
25 Maret 2013, yang pada pokoknya sebagai
berikut: 1. Bahwa benar antara Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri yang terikat dengan suatu perkawinan yang sah berdasarkan surat pemberkatan perkawinan dari Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Klasis Pancur Batu-Pokok Mangga di Pancur Batu No. 1842 tanggal 10 Januari 2008, dan sesuai dengan kutipan akta perkawinan warga Negara Indonesia yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan/dan Catatan sipil Kota Binjai pada tanggal 11 Maret 2008 No. 60/AKW-T-2008 ; 2. Bahwa dari perkawinan tersebut belum diperoleh anak; 3. Bahwa benar dari awal perkawinan sampai diajukannya gugatan perceraian ini oleh penggugat, antara penggugat dan Tergugat sering bertengkar; 4. Bahwa semua yang disebutkan Penggugat yang menjadi dasar serta alasan gugatan penggugat dapat dibenarkan oleh Tergugat; 5. Bahwa benar pada tanggal 06 April 2012 hari Jumat di Kantor Kepala Desa, Desa Tengah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, dan dihadapan kedua belah pihak keluarga dan orangtua ditandatangani surat pernyataan cerai oleh penggugat dan tergugat dan saksi-saksi; Berdasarkan hal-hal yang tergugat uraikan diatas dimohon agar Majelis Hakim yang terhormat berkenan untuk memberikan keputusan : menyatakan perkawinan antara dr Meriani dan Tergugat Rakesh Sitepu, SE.HK berdasarkan hak anta perkawinan No. 60/AKW-T-2008. Putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya.
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak mengajukan REPLIK, sedangkan Tergugat juga tidak mengajukan DUPLIK ;
7
Menimbang, bahwa guna membuktikan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti tertulis yang telah diberikan materai cukup dan ternyata telah sesuai dengan aslinya yaitu : 1. Foto copy kutipan Akta perkawinan Nomor 60/AKW–T/2008,tertanggal 11 Maret 2008 antara Rakesh Sitepu,SE.AK dan dr. Meiriani, yang diberi tanda P-1; 2. Foto copy Kartu Keluarga atas nama Rakesh Sitepu, SE.AK dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai pada tanggal 21 Juli 2011, yang diberi tanda P-2 ; 3. Foto copy Surat Pernyataan Cerai antara dr. Meiriani dan Rakesh Sitepu,SE.AK dibuat pada hari Jumat tanggal 06 April 2012 di Kantor Kepala Desa, Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, yang diberi tanda P-3 ; 4. Foto copy Surat Balasan dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, perihal Usulan Izin Cerai PNS atas nama dr. Meiriani NIP. 1978514200502 2 006 ( III/d), yang diberi tanda P-4 ;
Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat juga telah mengajukan saksi untuk didengar keterangannya di muka persidangan yaitu ; Saksi ke-1
: MURIANITA br. KELIAT, di bawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat maupun Tergugat, karena saksi adalah kakak Penggugat ;
-
Bahwa saksi mengetahui sebaik berumah tangga tidak pernah akur dan tidak ada kecocokan sampai sekarang ;
-
Bahwa sebelum perkawinan Penggugat dan Tergugat
dikenalkan oleh Keluarga
Penggugat dan Tergugat ; -
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tidak mempunyai anak;
-
Bahwa Tergugat tinggal di Medan dan mereka hidup terpisah dan kalau mereka satu rumah sering bertengkar, dan Penggugat saksi sering menutupi apa yang terjadi dalam diri Penggugat ;
-
Bahwa saksi mengetahui sebab pertengkaran mereka yaitu pada saat perkawinan adek laki – laki tergugat dan sebab pertengkarannya adalah Penggugat bertanya kepada Tergugat yang menanyakan mengapa abang – abang saya tidak dihubungi dan diberitahukan tentang pernikahan ini, Tergugat langsung marah dan mengeluarkan kata – kata kasar kepada adek saya sehingga terjadi pertengkaran dan didengar oleh saudara – saudara , lalu adik saya pergi kerumah abangnya dan sesampai dirumah abangnya adik saya bercerita dirumah memperlihatkan cakaran Tergugat namun kami menasehatinya ;
-
Bahwa keluarga Tergugat melihat kejadian itu dan membela Tergugat;
8
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat
selalu bertengkar
dan marah – marah kepada
Penggugat dan kami lihat rumah tangga mereka tidak harmonis;
Saksi ke-2
: SASTRA BUANA KELIAT, di bawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa hubungan antara Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah menikah selama 5 ( lima) tahun;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak punya anak ;
-
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat maupun Tergugat, karena saksi adalah abang kandung Penggugat ;
-
Bahwa saksi mengetahui sebaik berumah tangga tidak pernah akur dan tidak ada kecocokan sampai sekarang ;
-
Bahwa sebelum perkawinan Penggugat dan Tergugat
dikenalkan oleh Keluarga
Penggugat dan Tergugat ; -
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tidak mempunyai anak;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah berumah tangga, mereka berpisah, adik saya di Binjai , Tergugat di Bangka ;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat
berbulan madu ke Batam dan disana mereka
bertengkar; -
Bahwa Penggugat dan Tergugat berjumpa tiap 6 ( enam ) bulan sekali ;
-
Bahwa saksi mengetahui sebab pertengkaran mereka yaitu pada saat perkawinan adek laki – laki tergugat dan sebab pertengkarannya adalah Penggugat bertanya kepada Tergugat yang menanyakan mengapa abang – abang saya tidak dihubungi dan diberitahukan tentang pernikahan ini, Tergugat langsung marah dan mengeluarkan kata – kata kasar kepada adek saya sehingga terjadi pertengkaran dan didengar oleh saudara – saudara , lalu adik saya pergi kerumah abangnya dan sesampai dirumah abangnya adik saya bercerita dirumah memperlihatkan cakaran Tergugat namun kami menasehatinya ;
-
Bahwa keluarga Tergugat melihat kejadian itu dan membela Tergugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat
selalu bertengkar
dan marah – marah kepada
Penggugat dan kami lihat rumah tangga mereka tidak harmonis;
Saksi ke-3
:
SADAKATA
GINTING
di
bawah
sumpah
yang
pada
pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat maupun Tergugat, karena saksi adalah kakak ipar Penggugat ;
Bahwa saksi mengetahui sebaik berumah tangga tidak pernah akur dan tidak ada kecocokan sampai sekarang ;
9
Bahwa sebelum perkawinan Penggugat dan Tergugat
dikenalkan oleh Keluarga
Penggugat dan Tergugat ;
Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tidak mempunyai anak;
Bahwa Tergugat tinggal di Medan dan mereka hidup terpisah dan kalau mereka satu rumah sering bertengkar, dan Penggugat saksi sering menutupi apa yang terjadi dalam diri Penggugat ;
Bahwa saksi mengetahui sebab pertengkaran mereka yaitu pada saat perkawinan adek laki – laki tergugat dan sebab pertengkarannya adalah Penggugat bertanya kepada Tergugat yang menanyakan mengapa abang – abang saya tidak dihubungi dan diberitahukan tentang pernikahan ini, Tergugat langsung marah dan mengeluarkan kata – kata kasar kepada adek saya sehingga terjadi pertengkaran dan didengar oleh saudara – saudara , lalu adik saya pergi kerumah abangnya dan sesampai dirumah abangnya adik saya bercerita dirumah memperlihatkan cakaran Tergugat namun kami menasehatinya ;
Bahwa keluarga Tergugat melihat kejadian itu dan membela Tergugat;
Bahwa Penggugat dan Tergugat
selalu bertengkar
dan marah – marah kepada
Penggugat dan kami lihat rumah tangga mereka tidak harmonis;
Menimbang, bahwa atas bukti surat dan saksi dari Penggugat, Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti surat maupun bukti saksi; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak mengajukan kesimpulan; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat tidak akan mengajukan sesuatu lagi dan mohon putusan;
Bahwa untuk mempersingkat putusan ini, hal yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara ini dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dan turut dipertimbangkan dalam putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan 4 (empat) bukti surat P-1 sampai P-4 dan 3 (tiga) orang saksi, sedangkan tergugat tidak mengajukan bukti apapun; Menimbang, bahwa yang menjadi dasar diajukannya gugatan ini adalah Penggugat menuntut agar perkawinannya dengan Tergugat yang dilaksanakan berdasarkan Surat Pemberkatan Perkawinan dari Gereja Batak Karo Protestan ( GBKP ) Klasis Pancur Batu – Pokok Mangga di Pancur Batu No. 1842 tanggal 10 Januari 2008, dan sesuai dengan
10
Kutipan Akta Perkawinan Warga Negara Indonesia yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai pada tanggal 11 Maret 2008, No : 60 / AKW – T – 2008 putus karena perceraian ; Menimbang, bahwa sebelum Majelis mempertimbangkan hal tersebut maka terlebih dahulu akan ditinjau apakah perkawinan Penggugat dan Tergugat sah menurut hukum, karena tanpa suatu perkawinan yang sah tidak ada relevansinya mempertimbangkan tuntutan perceraian dari Penggugat ; Menimbang, bahwa tentang syarat sahnya suatu perkawinan menurut pasal 2 ayat 1 Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 adalah apabila perkawinan itu dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu ; Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di persidangan keterangan Penggugat, dikuatkan pula bukti P-1 sampai P-2 dan saksi-saksi dibawah sumpah yang diajukan oleh Penggugat yang ternyata saling bersesuaian sehingga telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah melangsungkan perkawinan secara agama Kristen pada tanggal 10 Januari 2008 dan telah didaftarkan dicatatan sipil dengan akta perkawinan Nomor 60/AKW-T/2008,
maka perkawinan antara Penggugat dan
Tergugat tersebut adalah sah menurut hukum ; Menimbang, bahwa dengan telah terbuktinya perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat, maka majelis selanjutnya akan mempertimbangkan tuntutan pokok Penggugat yakni agar perkawinannya dengan Tergugat putus karena perceraian ; Menimbang, bahwa dalam perkara aquo, Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat bahwa sejak perkawinannya para pihak selalu bertengkar dan berlaku kasar pada Penggugat serta antara Penggugat dan Tergugat jarang bertemu, sebagaimana diungkapkan oleh saksi MURIANITA Br. KELIAT, saksi SASTRA BUANA KELIAT, dan saksi SADAKATA GINTING. Kemudian pada bulan Desember 2012 Tergugat pindah tugas ke Medan dan Penggugat berharap dengan pindahnya Tergugat ke Medan maka hubungan mereka bisa diperbaiki dan Penggugat berharap Tergugat bisa berubah, dan menghargai Penggugat sebagai isteri dalam rumah tangga mereka, akan tetapi harapan Penggugat tinggal harapan, semua tingkah laku Tergugat tidak pernah berubah, pertengkaran demi pertengkaran tetap dan terus saja terjadi membuat Penggugat tidak tahan dan pergi meninggalkan rumah mereka ; Menimbang, bahwa setelah dinasehati dan didamaikan oleh pihak keluarga dan ditanya mengenai kelangsungan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, maka Penggugat dan Tergugat memutuskan untuk berpisah karena merasa tidak mungkin lagi membina rumah tangga yang damai dan harmonis, maka diundanglah para sanak keluarga untuk membicarakan mengenai keinginan Penggugat dan Tergugat untuk bercerai, maka pada tanggal 06 April 2012 hari Jumat di kantor Kepala Desa, Desa Tengah, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang dan dihadapan kedua belah pihak keluarga dan orang tua
11
ditandatangani Surat Pernyataan cerai Penggugat dan Tergugat dan saksi–saksi (Bukti P-3) ; Menimbang, bahwa perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 adalah Ikatan Lahir Bathin antara Seorang Pria Dengan Seorang Wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dari ketentuan tersebut dapat diketahui adanya unsur ikatan bathin dan apabila unsur ini sudah tidak ada lagi maka perkawinan tersebut sudah rapuh sehingga untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian adalah sia-sia saja, demikian pula dengan Penggugat dan Tergugat, yang selama persidangan menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai; Menimbang, bahwa suatu percekcokkan dalam rumah tangga yang terjadi secara terus menerus tidak perlu dilihat siapa penyebab dari perselisihan tersebut namun apabila perselisihan / percekcokan tersebut tidak bisa dihindari oleh salah satu atau oleh keduanya maka menurut hemat majelis unsur bathin dari kedua belah pihak tidak bisa disatukan kembali sebagaimana pasal 19 huruf f PP No.9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat adalah Pegawai Negeri Sipil maka sesuai dengan Bukti P-4, Penggugat telah meminta ijin kepada atasannya untuk bercerai sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat (1) PP Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil; Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut diatas, maka alasan-alasan perceraian telah terpenuhi, dan petitum ke-2 dari gugatan Penggugat yang menyatakan hukum perkawinan antara penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian adalah beralasan hukum dan patut dikabulkan ; Menimbang, bahwa dalam pasal 35 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 ditentukan adanya keharusan bagi Panitera Pengadilan Negeri untuk mengirimkan salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Catatan Sipil bersangkutan maka haruslah pula diperintahkan kepada Panitera tersebut mengirimkan salinan putusan ini ke Kantor Catatan Sipil Kodya Binjai untuk dicatatkan dalam register bersangkutan ; Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan seluruhnya maka Tergugat haruslah dibebani membayar biaya perkara, yang akan diperhitungkan dalam amar putusan ini ; Mengingat dan memperhatikan Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 serta ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan perkara ini;
12
MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan di Gereja Batak Karo Protestan ( GBKP ) Klasis Pancur Batu – Pokok Mangga sesuai dengan Surat Pemberkatan Perkawinan dari Gereja Batak Karo Protestan ( GBKP ) Klasis Pancur Batu – Pokok Mangga di Pancur Batu No. 1842 tanggal 10 Januari 2008 dan sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan Warga Negara Indonesia yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai pada tanggal 11 Maret 2008, No : 60/AKW –T – 2008, putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Binjai untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Binjai untuk dicatatkan dalam register bersangkutan.
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 229.000,- (Dua ratus dua puluh Sembilan ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Binjai
pada
hari
Kamis,
tanggal
11
April
2013,
oleh
kami
DWIANA
KUSUMASTANTI,SH.MH sebagai Hakim Ketua Majelis, RAJA MGL. TOBING,SH dan NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, Putusan mana pada hari Kamis , tanggal 18 April 2013 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota, dibantu oleh TUMBUR SIANTURI selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Binjai dan dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan tanpa dihadiri oleh Tergugat HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA MAJELIS,
Dto.
Dto.
RAJA MGL. TOBING,SH.
DWIANA KUSUMASTANTI, SH.MH.
Dto. NURNANINGSIH AMRIANI, SH.MH.
PANITERA PENGGANTI, Dto. TUMBUR SIANTURI
13