LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
Kecamatan Banjarmasin Tengah terletak pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan laut, dengan kondisi daerah berpayau-payau dan relative datar sehingga pada waktu air laut pasang hampir seluruh wilayah kecamatan ini digenangi air. Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan pusat Kota Banjarmasin, sehingga luas wilayah dan peruntukannya relative stabil selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Secara administrasi dengan luas wilayah keseluruhan 11,66 Km², atau mencakup sekitar 20,24 % dari luas wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah, terdiri dari 12 (dua belas) kelurahan. Dalam Tata ruang wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan satu Bagian Wilayah Kota (BWK) yaitu; BWK I (CBD dan Pemerintahan) yang fungsi pemanfaatan ruangnya lebih diarahkan ke pusat perdagangan dan jasa, perkantoran dan mesjid raya serta RTH. Secara administratif Kecamatan Banjarmasin Tengah dibatasi oleh Kecamatan Banjarmasin Utara di bagian utara, Kecamatan Banjarmasin Timur di bagian timur, Kecamatan Banjarmasin Selatan di bagian selatan dan Kecamatan Banjarmasin barat di bagian barat.
3.1. KONDISI FISIK DASAR 1. Kondisi Topografi dan Kelerengan Banjarmasin Tengah merupakan bagian dari Kota Banjarmasin sehingga secara fisik tidak jauh berbeda dengan Kota Banjarmasin secara keseluruhan, secara umum tingkat kelerengan atau kemiringan tanah mencapai 0-2 %. Tingkat kelerengan sangat menunjang bagi pengembangan perkotaan, namun demikian sistem drainase harus di sikapi dengan pekerjaan serius karena tingkat kelerengan akan mudah atau rentan terhadap terjadinya genangan yang cukup lama. Karena Banjarmasin Tengah terletak pada ketinggian 0,16 m di atas permukaan laut menyebabkan sebagian besar kawasan berupa rawa tergenang, dan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air Sungai Barito dan beberapa sungai yang ada di sekitarnya. Kondisiini diperlukan atau perlakuan khusus terhadap pengembangan kawasan terutama pembangunan fisik kota yang sudah barang tentu akan mengalami kendala yang cukup serius.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 1
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 2. Jenis Tanah
musim kemarau yang terjadi relatif lebih lama dari pada musim penghujan. Curah hujan rata-
Sebagian besar jenis tanah yang ada di Banjarmasin Tengah merupakan Alluvial dan sebagian
rata 219 mm perbulan dan 2.400 pertahun dengan rata-rata hari hujan 156 hari. Suhu udara
berupa tanah Organosol Glei Humus. Ciri tanah jenis ini memiliki tingkat kesuburan yang
rata-rata 25 - 28 C . Curah hujan tahun 2013 terbesar terjadi pada bulan Deember yaitu
cukup baik, namun karena kebanyakan tertutup oleh gambut sehingga jika akan
sebesar 365 mm. Pada bulan agustus tidaji terjadi hujan sama sekali, sedangkan curah hujan
dikembangkan untuk pertanian harus diperlalukan dengan teknologi khusus dan biaya yang
terkecil terjadi pada bulan Juli.
cukup. 3. Geologi
5. Hidrologi Secara umum Banjarmasin Tengah dikelilingi oleh sungai besar, sebelah barat dibatasi oleh
Ada beberapa jenis geologi di Banjarmasin Tengah meliputi formasi batuan sebagai berikut:
Sungai Barito, sebelah utara Sungai Kuin dan sebelah Timur dan Selatan terdapat Sungai
Formasi Berai (tomb) terbentuk dari batu gamping putih berlapis dengan ketebalan 20 -
Martapura. Dan juga terdapat sungai-sungai kecil yang melintasi kawasan perencanaan, yang
200 cm. Formasi ini mengandung fosil berupa batu koral for a menifora dan ganggang
kesemuanya sungai tersebut sangat mempengaruhi sistem drainase yang ada karena adanya
dengan sisipan napal berlapis (10 - 15 cm) dan batu lempnug berlapis (tebal 25 - 74 cm)
pasang surut air sungai yang terjadi setiap hari, hal ini mengakibatkan adanya daerah
Formasi Dahor (tqd) dibentuk oleh batu pasir kwarssa (tidak adu), konglomerat dan
tergenang oleh air pada saat pasang.
batu lempung tidak dengan sisipan lignit dengan ketebalan 5 - 10 cm, saatuan ini menjadi dasar endapan alluvium yang berada diatasnya
PENGGUNAAN LAHAN
Formasi keramaian (KAK) dibentuk oleh perselingan batu lanau dan batu lempung,
A. Pola Penggunaan Lahan
formasi ini bersisipan dengan batu gamping dengan ketebalan berkisar 20 - 50 cm
Pengunaan lahan di Banjarmasin Tengah terdiri dari dua jenis yaitu kawasan terbangun dan
Formasi Pudak (Kap) yang dibentuk oleh lava yang dditambah perselingan antara
kawasan tidak terbangun. Kawasan terbangun meliputi kawasan seluas 1.000,88 atau 94.69 %
bleksi/konlomerrat dan batu pasir dengan olistolit (masa batuan asing) berupa batu
dari luas kawasan perencanaan, sedangkan selebihnya merupakan kawasan tidak/belum
gamping, basal, batuan malihan dan ultramafik, Ukuran olistolit ini berkisar antara
terbangun yaitu seluas 54.80 Ha atau 5,31 % dari seluruh kawasan.
puluhan m hingga ratusaan
3.2.
Lahan terbangun terdiri dari penggunaan untuk permukiman, pendidikan, kesehatan,
Formasi tanjung (Tet) dibentuk oleh batu pasir kwarsa berlapis (50 - 150 cm) dengan
peribadatan, perkantoran, perdagangan dan jasa, pergudangan, industri, pelabuhan dan lain-lain
sisipan batu lempung kelabu yang memiliki ketebalan 30 -150 cm pada bagian atas serta
(jaringan jalan, saluran dll), sedangkan kawasan belum terbangun berupa sawah, lading, dan tanah
batubara hitam mengkilap dengan ketebalan 50 - 100 cm pada bagian bawah
kosong, kawasan permukiman/perumahan penduduk mendominasi fungsi lahan, kemudian
Alluvium (Qa) yang dibentuk oleh kerikil, pasir, lanau, lempung dan lumpur. Disamping
kawasan perdagangan dan jasa, pemerintahan, kesemuanya kawasan terbangun mengikuti
itu juga banyak juga dijumpai sisa-sisa tumbuhan serta gambut pada kedalaman
jaringan jalan serta aliran sungai yang ada di kawasan.
tertentu
1. Permukiman/perumahan
Formasi pitanak (Kvcp) yang disusun dn dibentuk oleh lava yang terdiri atas struktur
Ditinjau dari kondisi fisiknya perumahan di Banjarmasin Tengah sudah cukup bervariasi artinya
bantal, berasosiasi dengan breksi-konglomerat
terdapat beberapa jenis perumahan yang ada di kawasan perencanaan, mulai dari yang
Kelompok batuan ultramafik (Mub) disusun oleh harzborgit, piroksenit dan serpentinit.
permanen, semi permanen sampai yang tidak permanen, terutama yang berada dipinggiran
4. Klimatologi
sungai kebanyakan tidak atau semi permanen. Sebagian besar perumahan di Banjarmasin
Seperti halnya Kota Banjarmasin, Banjarmasin Tengah dan sekitarnya beriklim tropis. Musim
Tengah merupakan perumahan yang dibangun oleh swadaya masyarakat, hanya sebagian
hujan terjadi pada bulan Nopember sampai bulan April, sedangkan bulan lainnya merupakan
kecil yang dibangun oleh developer.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 2
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 2. Perdagangan dan Jasa
pelayanan regional memiliki konsekwensi sebagai tujuan aktivitas penduduk, sehingga
Banjarmasin Tengah merupakan kawasan pusat kota, dalam pusat kota terpusat aktivitas
banyak tempat tinggal yang bermunculan. Disamping itu juga bermunculan para
perdagangan dengan skala pelayanan regional, Kota dan BWK (Bagian Wilayah Kota), Namun
pengembang dan pengusaha industri yang menginvestasikan modalnya Ke Banjarmasin.
demikian kawasan pusat kota tidak hanya merupakan kawasan perdagangan akan tetapi
Sampai saat ini hampir seluruhnya lahan yang ada sudah ada yang menguasai atau
terdapat mixe use penggunaan lahan. Disamping pusat kota kawasan perdagangan menyebar
memilikinya, tempat tinggal yang bermunculan. Di samping itu juga bermunculan para
ke hampir sepanjang jalan utama di kawasan, Yang terbesar terpusat di Jl. P. Samudra, di Jl.
pengembang dan pengusaha industri yang menginvestasikan modalnya Ke Banjarmasin.
Sutoyo S Jl. P. Antasari, terjadi pertumbuhan pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Terjadi
Sampai saat ini hampir seluruhnya lahan yang ada sudah ada yang menguasai atau
konversi alih fungsi lahan dari kawasan perumahan ke kawasan perdagangan, sepanjang jalan
memilikinya.
yang mengarah ke fungsi perdagangan dan jasa. Jl. Sutoyo S, hampir seluruh fungsi yang sebelumnya sebagai lahan perumahan sekarang beralih fungsi ke perdagangan dan jasa, Jl. S
Peta 3.1. Orientasi Administrasi Wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah
Parman, Jafri Zam zam, A. Yani, Veteran, Antasari, Khuripan, Kegiatan perdagangan dan jasa ini meliputi Pasar, Pasar Supermarket, toko/warung, kios, bengkel, bank, foto copy, salon dan lain sebagainya. 3. Fasilitas Umum dan Sosisal Fasilitas ini cukup menyebar merata ke seluruh kawasan, mulai dari fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan bangunan umum. Penggunaan lahan untuk fasilitas pendidikan lebih terkonsentrrasi di kawasan Jl. Mulawarman, adanya SMU, SLTP SD, SMK yang berjajar berdekatan di jalan ini. Lokasi fasilitas peribadatan lebih menyebar ke permukiman penduduk,
Pusat Pelayanan Kota
terdapatnya Masjid Raya Sabilal Mubtadin sebagai Mesjid Raya Kota Banjarmasin. Ruang terbuka hijau, sebagai simbul kebanggaan Kota Banjamasin. Untuk fasilitas kesehatan, terdapat di Rumah sakit Suaka Insan yang berdekatan dengan Sekolah Keperawatan di Jl. Jafri Zamzam. Serta beberapa puskesmas pembantu yang tersebar di kelurahan-kelurahan. Dan untuk pelayanan kesehatan tersedia Puskesmas yang memiliki tingkat pelayanan BWK (Bagian Wilayah Kota) Bangunan Umum berupa Stadion Sepak bola terbuka di Jafri Zam-zam merupakan tempat oleh raga terpadu, mulai, tenes, lari, sepak bola, bulutangkis dsb. a. Perkantoran Kawasan Perkantoran dan Jasa meliputi Kantor Lurah, Kantor Kecamatan, Kantor Dinas, Instansi dan lain sebagainya. Perkantoran dengan tingkat pelayanan regional berderet di Jl. S. Parman, Jl. DI Panjaitan, dan Jl. Lambung Mangkurat yang sudah bercampur dengan perdagangan dan jasa. b. Industri dan Pergudangan Jenis industri yang ada di Banjarmasin Tengah untuk industri, terdapat industry karet, industri rotan, dan juga ada mebel, serta pergudangan. B. Status Penguasaan Lahan Sesuai Ijin Lokasi
3.3. KONDISI TATA BANGUNAN Secara umum kondisi bangunan di Banjarmasin Tengah ditinjau dari beberapa aspek seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSM), Kepadatan Bangunan, Kondisi Bangunan serta Kondisi Lingkungan yang ada: 1. Koefisien Dasar Bangunan Koefisien Dasar Bangunan Merupakan perbandingan antara luas kapling dengan luas lantai
Banjarmasin Tengah merupakan pusat Kota Banjarmasin dimana aktivitas penduduk
dasar bangunan, berdasarkan hasil survey, koefisien dasar bangunan yang ada di Banjarmasin
sangat tinggi, terutama dalam kegiatan ekonomi. Sebagai pusat kota yang memiliki skala
Tengah masih banyak yang belum memperhatikan hal ini, di antaranya.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 3
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) KDB untuk kaawasan permukiman beerkisar antara 60 - 80 % dan ada yang memcapai 100
Beberapa kawasan yang memiliki tingkat kepadatan bangunan tinggi meliputi kawasan lama
%. Koefisien Dasar Bangunan yang cukup tinggi umumnya berada di kawasan tepi sungai
sepanjang tepi sungai di Kelurahan Pasar lama, Teluk Dalam dan juga Jl. Sutoyo S. Kawasan
Barito, Sungai Martapura dan permukiman yang ada di gang-gang.
yang memiliki kepadatan bangunan rendah berada di Jl. Mulawarman/kawasan pendidikan,
KDB untuk kawasan perdagangan dan jasa mencapai 60 sampai 100 % tersebar di sekitar Jl. Samudra, Sepanjang Jl. Sutoyo S, dsb. KDB kawasan perkantoran sebesar 40 - 60 %, tersebar di Jl. Lambung Mangkurat dan Jl. S
Kawasan perkantoran di Jl. Lambung Mangkurat dan S. Parman, dan Kawasan perdagangan dan jasa kecuali di sekitar Jl. Samudra. 5. Kondisi Lingkungan
Parman KDB bangunan untuk fasilitas umum sebesar 30 - 50 %, hal ini berada tersebar di seluruh
Kondisi lingkungan merupakan gambaran kualitas lingkungan ditinjau dari kategori keindahan,
kawasan perencanaan.
kenyamanan, kebersihan dan kesehatan untuk di gunakan sebagai tempat tinggal. Menurut
2. Koefisien Lantai Bangunan
hasil survey, kondisi lingkungan di Banjarmasin Tengah dapat dikatakakan baik, kecuali sekitar
KLB merupakan perbandingan luas total lantai bangunan dengan luas tapak, KLB di
pasar, sekitar Jl. Samudra, dipasar di samping kondisinya sangat kumuh, kualitas lingkungan
Banjarmasin Tengah berdasarkan hasil survey lapangan sebagian besar mempunyai KLB
sangat buruk, artinya dari segi keamanan, kesehatan, keindahan dan kebersihan tidak
berkisar antara 40 - 80 % (1 Lantai). Ada yang lebih dari satu lantai terutama di kawasan
memenuhi syarat seperti sistem drainase yang kurang baik, sampah berserakan walaupun ada
perdagangan mencapai lima lantai terutama kantor perbankkan dan hotel-hotel dan ruko,
petugasnya.
untuk kawasan permukiman hanya 1 lantai.
3.4. KEBERADAAN KEPENDUDUKAN
3. Garis Sempadan Bangunan Garis Sempadan Bangunan di Banjarmasin Tengah sebagian dapat dikatakan memiliki GSB
Tahun 2013 di Banjarmasin Tengah kepadatan penduduknya mencapai 7.990 jiwa per Km².
yang baik ( ½ ROW) dan sebagian dapat dikatakan memiliki GSB kurang baik ( ½ ROW) dan
Kelurahan yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Kelurahan Pasar Lama, dengan kepadatan
tidak beraturan. Beberapa Banjarmasin Tengah yang memiliki GSB baik, meliputi kawasan
bersih sebesar 12,083 jiwa per Km². Dan kelurahan yang memiliki kapadatan terendah adalah
sepanjang Jl. A yani, Mulawarman, S. Parman, Lambung Mangkurat, GSB 15 - 25 m dari as
Kelurahan Antasan Besar, yakni sebesar 3.,362 jiwa per Km².
jalan. Kawasan yang memilki GSB kurang baik (GSB
½ ROW) meliputi kawasan yang berada
di sekitar pinggiran sungai di Seberang Masjid, sebagian Kawasan ini umumnya merupakan kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi, letak bangunan segaris dengan batas jalan
3.5. KONDISI TRANSPORATSI 3.5.1. POLA JARINGAN JALAN
4. Kondisi Bangunan Kondisi bangunan menurut kualitasnya dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu baik, sedang,
Di Banjarmasin Tengah pola jaringan jalan merupakan pola Grid yang membentuk blok-
dan buruk. Kawasan yang memilki kondisi bangunan sedang hingga baik umumnya berada di
blok permukiman, hanya jaringan utamanya saja yang berbentuk linear. Pola Linear ini meliputi
kawasan perkantoran, pendidikan, peribadatan dan kesehatan, walaupun ada juga kawasan
jalan-jalan utama kawasan perencanaan, (Jl. A. Yani, Jl. Sutoyo S. dan jlan H. M Noor) namun
perumahan baru yang dibangun secara swadaya atau pengembang pada lokasi siap bangun
demikian jaringan jalan Utama ini selain Jl. A yani secara keseluruhan membentuk Pola Grid.
yang sudah tertata. Kondisi bangunan di sekitar pinggiran sungai memiliki kondisi sedang
Sedangkan Pola grid yang membentuk blok-blok tersebut merupakan jaringan jalan lingkungan
mulai sedang sampai buruk dengan konstruksi rata-rata dari kayu.
yang menghubungkan jaringan jalan utama dengan permukiman penduduk. Namun demikian pola Linier dan pola Grid di Banjarmasin Tengah masih belum sistematis dan efisien terhadap pola
5. Kepadatan Bangunan Tinjauan kepadatan bangunan di Banjarmasin Tengah diklasifikasikan menjadi tiga kategori
pergerakan penduduk, sehingga membutuhkan manajemen transporatsi tersendiri untuk
yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dikategorikan tinggi apabila jumlah bangunan setiap Ha
pengaturannya. Atau dikembangkan pola Grid yang menghubungkan blok-blok tersebut sebagai
bangunan, sedang (20 - 40 bangunan per hektar) dan rendah
40
dari 20 bangunan per hektar.
penghubung blok-blok tersebut.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 4
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 3.5.2. FUNGSI JARINGAN JALAN
jalan, halte angkutan, traffic light dan trotoar, juga taman. Di Banjarmasin Tengah trotoar cukup
Jika dilihat dari fungsinya jaringan jalan yang ada di Banjarmasin Tengah terdiri dari jalan
memadai yaitu terdiri dari halte, trotoar, taman jalan dan lampu penerangan jalan dan traffic light.
arteri primer. jalan kolektor sekunder, dan jalan lokal sekunder serta jalan lingkungan. Jaringan
Fasilitas trotoar berada di Jalan A. Yani, Jl. Lambung Mangkurat, Jl. Veteran, Jl. Sutyo S., Jl. Piere
jalan. Arteri Sekunder terdiri dari Jl. A. Yani, Jl. Veteran dan H. M. Noor yang ketiganya merupakan
Tendean, Jl. A. Adenansi. Sebagian besar jalan-jalan yang ada di Banjarmasin Tengah masih belum
jalan utama masuk kota Banjarmasin yang berkembang pesat. Ketiga jalan ini memililki peran
memiliki trototar.
yang sangat penting bagi pengembangan kawasan perencanaan, ditandai dengan perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang merupakan indikasi pesatnya perkembangan kawasan. Jalan
Penerangan jalan juga sudah memadai, di mana di jalan-jalan utama sudah terdapat lampu jalan, hanya di lingkungan permukiman yang belum tercukupi oleh lampu penerangan jalan.
Kolektor Sekunder meliputi Jalan, Jl Sutoyo S, Jl. M. Noor dan Jl. Teluk Dalam, Jl. Jafri Zam-zam,
Halte, walaupun sudah ada, namun demikian masih kurang dari memadai dimana
sedangkan jalan Lokal meliputi jalan yang ada di Banjarmasin Tengah selain Jl. Artei dan jalan
penempatan halte sebagai tempat tunggu penumpang masih kurang. Hanya Jl. A Yani yang
Kolektor. Sedangkan jalan lingkungan meliputi jalan-jalan yang menghubungkan antara kawasan
terdapat halte penumpang, yang kurang berfungsi.
permukiman. Semua jalan yang ada di Banjarmasin Tengah pengelolaanya dilakukan oleh Dinas Provinsi Kalimantan Selatan. 3.5.3. KONDISI PERKERASAN JALAN
3.6. KONDISI FASILITAS 1. Fasilitas Pendidikan Jenis Fasilitas pendidikan yang ada di Banjarmasin Tengah terdiri dari TK, SD, SLTP, SLTA dan
Di Banjarmasin Tengah jaringan jalan ditinjau dari perkerasannya sebagian besar merupakan jalan aspal, hanya sebagian kecil yang jalan batu dan jalan tanah. Jalan yang status pengelolaannya oleh dinas Pemerintah Kota keseluruhan merupakan jalan dengan perkerasan jalan aspal. Lebar jalan di Banjarmasin Tengahcukup bervariasi mulai dari 2 m sampai dengan 25 m. Jl. A Yani yang merupakan jalan belah dua atau dua jalur memiliki lebar 25 m dengan lebar badan jalan 7 - 8 m per jalur. Jalan yang memiliki lebar 10 - 15 m yaitu Jl.Veteran, memiliki Lebar 12 m dengan badan jalan 8 m. Jalan yang memiliki lebar 8 - 10 m yaitu jalan Sutoyo S. Jl. S. Parman, Jl. P. Samudra, Jl. Lambung Mangkurat, Jl. Panjaitan, Jl. Adenansi, Jl. Jafri zam-zam, rata-rata jalan ini memiliki lebar badan jalan 8 m. Jalan dengan lebar 6 - 8 m meliputi Jl. Belitung, Jl. Jl. M Noor, Jl. Pinggiran sungai Martapura. Jalan-jalan tersebut memiliki badan jalan sekitar 4 - 6 m. Jalan dengan lebar 3 - 6 m meliputi jalan-jalan yang ada di kawasan permukiman
Perguruan Tinggi, dan juga beberapa pendidikan informal yang menyelenggarakan pendidikan dengan konsep kelulusan siap kerja. Dimana fasilitas ini melayani skala regional, kota, BWK, lingkungan/sub unit lingkungan. Sekolah paling dasar, Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada yang merupakan fasilitas yang melayani skala sub-lingkungan terdapat berjumlah 43 unit yang tersebar di kawasan permukiman penduduk. Fasilitas SD dan SLTP (pendidikan dasar sembilan tahun) memiliki skala pelayanan BWK dan lingkungan dengan jumlah masing-masing yaitu SD sebanyak 50 unit dan SLTP sebanyak 14 unit. Fasilitas pendidikan dasar tersebut tersebar di seluruh kawasan perencanaan. Kelurahan yang memiliki jumlah fasilitas pendidikan dasar paling banyak adalah Kelurahan Pelambuhan. Sedangkan kelurahan yang memiliki fasilitas pendidikan SD terkecil adalah Kelurahan Pekapuran Laut dan Seberang Masjid.
penduduk. Jalan lingkungan utama memiliki lebar jalan sekitar 6 - 8 m dengan badan jalan 4 - 6 ,
Fasilitas pendidikan menengah yaitu SLTA meliputi SMU dan SMK merupakan fasilitas
sedangkan jalan lingkungan terkecil umumnya memiliki lebar jalan 1 - 4 m.
pendidikan dengan skala pelayanan kota dan BWK. Jumlah fasilitas SLTA yang ada di Banjarmasin Tengah berjumlah 10 unit yang penyebarannya hampir merata di seluruh
3.5.4. FASILITAS PENUNJANG TRANSPORTASI
kelurahan. Fasilitas pendidikan tinggi merupakan fasilitas dengan skala pelayanan regional dan
Fasilitas Penunjang transportasi merupakan fasilitas yang mendukuung kelancaran lalu
kota. Fasilitas pendidikan tinggi yang ada di Banjarmasin Tengah berjumlah 2 unit yaitu STIE
lintas baik operasional maupun non operasional, terdiri atas jalan itu sendiri, lampu penerangan
Nasional yang berlokasi di Jl.Sutoyo S. Terdapat Akademi Keperawatan terdapat di Jl. Kinibalu.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 5
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 2. Peribadatan
dan Banjarmasin Barat di Jl. Belitung yang berlokasi di kelurahan Kuin Selatan, 10 unit Kantor
Fasilitas peribadatan yang ada di Banjarmasin Tengah meliputi masjid dan langgar, Vihara dan
Kelurahan yang berlokasi tersebar di kelurahan masing-masing. Beberapa kantor
Pura, sedang Klenteng tempat beribadah agama konghfucu maasih belum ada dan klenteng
pemerintahan (dinas/instansi) yang berlokasi di Jl. R.E Martadinata antara lain Kantor Wali
belum ada. Fasilitas masjid yang ada di Banjarmasin Tengah berjumlah 28 unit dan langgar
Kota, Dinas Perhubungan Propinsi Kalimantan Selatan. Kantor Pos dan Giro terdapat 1 unit,
berjumlah 112 unit yang tersebar di seluruh kawasan perencanaan.
Kantor Propinsi Kalsel, Perumahan Gubernur, Kimpraswil, Kantor PWI, KNPI, Polda Propinsi
3. Kesehatan Fasilitas kesehatan yang ada di Banjarmasin Tengah meliputi Rumah Sakit, Puskesmas,
Kalsel dan banyak kantor-kantor yang tersebar di kawasan perencanaan. 6. Olah Raga dan Rekreasi
Puskesmas Pembantu, dan Posyandu. RSU yang berlokasi di Jl. Jafri Zam zam (Kelurahan
Fasilitas olah raga dan rekreasi yang ada di Banjarmasin Tengah dapat dikatakan masih kurang
Antasan Besar) merupakan rumah sakit yang ada di Banjarmasin Tengah dengan skala
memadai. Jenis fasilitas olah raga yang ada hanya meliputi Stadion Sepak Bola yang berlokasi
pelayanan regional, kota dan BWK. Rumah Sakit ini selain melayani penduduk Kota Banjarmasin bagian Barat, tetapi juga melayani penduduk luar kota Banjarmasin seperti
di Jl. Jafri Zam zam, lapangan tennis, foodsal dan lain-lain yang jumlahnya relative kecil. Sedangkan fasilitas rekreasi yang ada hanya berupa Taman PKK.
daerah kecamatan dan propinsi Kalimantan Tengah. Puskesmas memiliki skala pelayanan BWK dan lingkungan. Puskesmas yang ada di Banjarmasin Tengah berjumlah 6 unit. Puskesmas pembantu berjumlah 4 unit, sedangkan posyandu yang berjumlah 114 unit tersebar di seluruh kawasan perencanaan. 4. Perdagangan dan Jasa Kelengkapan fasilitas perdagangan merupakan indikasi bahwa perkembangan kawasan tersebut cukup maju dimana tingkat kemudahan penduduk dalam memenuhi kebutuhan secara umum dapat terlayani dengan baik. Fasilitas perdagangan dan jasa yang ada di Banjarmasin Tengah meliputi pasar umum, toko/ruko, kios/warung, bank, bengkel, salon dan jasa lainnya seperti tukang jahit, foto copy, wartel/warnet, percetakan/sablon, persewaan komputer/VCD, pencucian mobil, vulkanisisr dan lain-lain. Pasar umum yang ada pada
3.7. KONDISI UTILITAS 1. Listrik Dalam kehidupan sehari-hari di jaman yang semakin maju ini listrik merupakan salah satu kebutuhan utama, keberadaanya sangat dibutuhkan, baik sebagai sarana penerangan, sumber energi untuk menunjang kegiatan ekonomi maupun sebagai sarana untuk meningkatkan keamanan wilayah. Sebagian besar penduduk di wilayah perencanaan sudah mendapat pelayanan listrik, kecuali beberapa kawasan yang tersebar secara parsial di pinggiran sungaisungai kecil dan cukup jauh dari pusat kegiatan yang ada. 2. Telepon
umumnya masih berskala kecil dengan lingkup pelayanan lingkungan sampai dengan BWK,
Saat ini informasi merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, dengan tidak beranjak dari
sehingga jenis barang dagangan yang diperjual belikan masih terbatas pada barang kebutuhan
tempat dimungkinkan masyarakat bisa memperoleh informasi yang cepat dan akurat, yang
pokok sehari-hari seperti ikan, sayur mayur, sembako, bumbu masak dan lain-lain dalam
bisa menjawabnya adalah telepon. Dalam kaitan ini tentunya keberadaan fasilitas
jumlah kecil.
telekomunikasi menjadi sangat vital dan menentukan.
Fasilitas ruko dan toko di kawasan ini berkembang sangat pesat terutama di kanan kiri Jl.
Secara umum sebagian besar bangunan penting, bangunan komersial, bangunan umum dan
Sutoyo S semacam terjadi verifikasi dari kawasan perumahan menjadi kawasan kawasan
sosial yang ada di Banjarmasin Tengah sudah mendapat fasilitas sambungan telepon.
perdagangan dan jasa. Ruko dan toko di Banjarmasin Tengah berjumlah 317 unit. Fasilitas
Sedangkan kawasan permukiman sebagian ada yang sudah dapat sambungan dan sebagian
kios/warung berjumlah 296 unit yang tersebar di seluruh kawasan perencanaan. Fasilitas
lagi belum mendapat sambungan telepon. Bangunan perumahan yang berada di jalan utama
perbankan yang ada di Banjarmasin Tengah berjumlah 11 unit terutama tersebar di Jl
dan beberapa kawasan perumahan yang dibangun oleh pengembang sebagian besar sudah
Lambung Mangkurat.
mendapat pelayanan sambungan telepon. Jenis telepon yang digunakan terdiri dari 2 macam
5. Pemerintahan dan Bangunan Umum
yaitu telepon biasa (telepon Kabel) dan telepon tanpa kabel (PT Telkom). Selain telepon biasa,
Fasilitas pemerintahan dan bangunan umum yang ada di Banjarmasin Tengah meliputi kantor
Banjarmasin Tengah juga mendapat layanan telepon seluler yang dikelola oleh PT. Telkomsel,
Camat Banjarmasin Tengah di Jl. Jafri Zam zam tepatnya belokasi di Kelurahan Teluk Dalam
Satelindo dan Pro-XL.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 6
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 3. Air Bersih
4. Drainase
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan untuk kehidupan, baik untuk
Saluran drainase yang ada di Banjarmasin Tengah ditinjau dari konstruksinya terdapat 2 jenis
air minum, masak, mandi, cuci, kebutuhan industri dan sebagainya. Penyediaan air bersih di
saluran drainase yaitu saluran drainase teknis yang telah tertata alirannya dan terbuat secara
Banjarmasin Tengah saat ini mendapat pelayanan air bersih dari instalasi pengolahan air
permanen dari pasangan batu/plengsengan dan saluran drainase non teknis (non permanen)
minum milik PDAM. Di Banjarmasin Tengah air bersih dilayani oleh IPA A. Yani dengan
yang masih berupa parit (alami)
kapasitas 2000m3/dt, IPA Kayu Tangi dengan kapasitas 1.250 m3, IPA Sutoyo S. dengan
Saluran drainase yang ada tersebut umumnya merupakan drainase terbuka yang hanya
kapasitas 250 m3/dt dan IPA S. Parman dengan kapasitas 250 m3/dt. Sedangkan sumber air
sebagian kecil berupa saluran permanen (konstruksi beton). Sedangkan sebagian besar
diambil dari sungai Martapura di dua tempat pengambilan yaitu Intake sungai Bilu dan Intake
merupakan drainase non permanen (parit). Dilihat dari fungsinya sebagai saluran drainase
di sungai Tabuk. Jika musim kemarau sungai ini terintrusi oleh air laut sehingga pengambilan air dialihkan ke Intake sungai Tabuk yang berjarak 12 Km dari IPA dan Air bawah tanah di Landasan Ulin yang berjarak 24 Km dari Kota Banjarmasin. 4. Persampahan Penanganan persampahan di Banjarmasin Tengah merupakan bagian dari sistem penanganan persampahan Kota Banjarmasin yang di kelola oleh Dinas Kebersihan Kota Banjarmasin. Sistem pengelolaan sampah untuk daerah permukiman dimulai dari perwadahan dengan kantong plastik kemudian dengan gerobak dikumpulkan di TPS (pasangan batu atau container), selanjutnya diangkut menuju TPA dengan menggunakan truk sampah. Sedangkan untuk daerah pasar, perwadahan dilakukan dengan menggunakan keranjang/bak sampah
yang ada tersebut merupakan saluran sekunder yang berfungsi sebagai saluran penghubung drainase tersier menuju drainase primer (drainase utama). Sungai-sungai yang ada disekitar Banjarmasin Tengah berfungsi sebagai saluran primer.
3.8. GAMBARAN UMUM KELURAHAN TELUK DALAM Secara geografis, Kelurahan Teluk Dalam berada di daerah perkotaan, Kelurahan Teluk Dalam berada di wilayah Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin, yang berjarak kurang dari 3 Km dari pusat Pemerintahan Kota Banjarmasin dan dapat di tempuh kurang dari 20 menit, dengan kondisi jalan yang baik. Sedangkan dengan Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan jarak kurang dari 2 Km dengan waktu tempuh lebih kurang 10 menit serta dengan Ibu Kota Provinsi berjarak kurang lebih 35 Km (Kantor Provinsi Baru Banjarbaru) waktu tempuh 60 menit.
kayu yang kemudian diangkut ke TPS pasar dengan menggunakan gerobak dan selanjutnya
Kelurahan Teluk Dalam mempunyai luas ± 2,36 Km², terletak di daerah dataran rendah
diangkut ke TPA dengan truk sampah. Lokasi TPA sampah Kota Banjarmasin terletak di Jl.
dengan ketinggian dari permukaan laut ± 0,16 m. Secara giografis Kelurahan Teluk Dalam
Lingkar Selatan dengan luas kawasan sebesar 5 ha.
berbatasan dengan Kelurahan sebagai berikut:
Saat ini untuk mengantisipasi luapan limbah rumah tangga sudah terdapat IPAL (Instalasi
Sebelah Utara
Pengolahan Air Limbah ) di Jl. Lambung Mangkurat lahan yang tersedia cukup luas sekitar 600 M2, dengan kapasitas terpasang 500 sambungan rumah. Berdasarkan sumbernya, air limbah dibedakan atas dua jenis, yaitu limbah domestik dan limbah non domestik/industri. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
: Kelurahan Kuin Cerucuk/Kelurahan Belitung Selatan (Banjarmasin Barat)
Sebelah Selatan : Kelurahan Mawar/Kelurahan Kertak Baru Ulu (Banjarmasin Tengah) Sebelah Barat
: Kelurahan Telaga Biru/Kelurahan Pelambuan (Banjarmasin Barat)
Sebelah Timur
: Kelurahan Antasan Besar (Banjarmasin Tengah).
aktifitas rumah tangga maupun kegiatan ekonomi social lainnya, sedangkan air limbah non
Sesuai dengan kedudukan dan fungsinya maka Pemerintah Kelurahan Teluk Dalam berperan
domestik merupakan air buangan yang dihasilkan dari proses produksi pada kegiatan industri.
sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator kegiatan pembangunan disegala bidang di
Air limbah yang termasuk dalam golongan limbah domestik meliputi air limbah bekas
wilayahnya. Dalam pelaksanaan tugas berusaha menjembatani penyampaian aspirasi masyarakat
mencuci, mandi, kegiatan dapur dan kakus (WC). Untuk limbah WC umumnya sebagian besar
yang timbul dengan berusaha menciptakan hubungan yang harmonis seluruh elemen dan
masyarakat sudah memiliki sarana sanitasi berupa WC pribadi (rumah tangga).
sumberdaya daya yang ada antara Penmerintah, masyarakat dan sector swasta agar menjadi
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 7
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) Peta 3.3. Orientasi Wilayah Kel. Teluk Dalam
pengerak pembangunan yang dinamis berkesinambungan. Disinilah peran pemerintah berupaya untuk menumbuhkan rasa memiliki dan mempunyai semangat gotong royong, sehingga menjadi satu asset pembangunan yang selaras dan serasi dengan lingkungannya. Dalam pelaksanaan pembangunan pemerintah Kelurahan Teluk Dalam sangat memperhatikan peran aktif dan swadaya masyarakat, agar masyarakat Kelurahan Teluk Dalam berangsur angsur menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga yang baik dan taat sehingga bukan hanya sebagai objek tetapi menjadi subjek di dalam pembangunan. Peta 3.2. Administrasi Wilayah Kel. Teluk Dalam
3.10. KONDISI FISIK DASAR a. Kondisi Topografi dan Kelerengan Kelurahan Teluk Dalam merupakan bagian dari Kota Banjarmasin sehingga secara fisik tidak jauh berbeda dengan Kota Banjarmasin secara keseluruhan, secara umum tingkat kelerengan atau kemiringan tanah mencapai 0 - 2 %. Tingkat kelerengan sangat menunjang bagi pengembangan perkotaan. Karena Teluk Dalam terletak pada ketinggian 0,16 m di atas permukaan laut menyebabkan sebagian besar kawasan berupa rawa tergenang, dan ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air Sungai Barito dan beberapa sungai yang ada di
3.9. VISI DAN MISI KELURAHAN TELUK DALAM sekitarnya. Kondisi ini diperlukan atau perlakuan khusus terhadap pengembangan kawasan VISI
: “ Terwujudnya Kelurahan Teluk Dalam yang bersih, sehat, aman, gagah dan teratur”
MISI
: a. Mewujudkan lingkungan yang bersih, indah dan hijau b. Mewujudkan lingkungan yang sehat dan perilaku hidup sehat di masyarakat
Teluk Dalam terutama pembangunan fisik yang sudah barang tentu akan mengalami kendala. b. Jenis Tanah
a. Mewujudkan kondisi lingkungan kelurahan yang aman, tertip dan terkendali
Sebagian besar jenis tanah yang ada di Kelurahan Teluk Dalam merupakan Alluvial dan
b. Mewujudkan kelurahan yang gagah dan berwibawa
sebagian berupa tanah Organosol Glei Humus. Ciri tanah jenis ini memiliki tingkat kesuburan
c. Mewujudkan pelayanan yang teratur, menyeluruh, mudah, cepat dan tepat.
yang cukup baik.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 8
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) c. Geologi
b. Perdagangan dan Jasa
Ada beberapa jenis geologi di Kelurahan Teluk Dalam meliputi formasi batuan sebagai berikut:
Kelurahan Teluk Dalam merupakan kawasan pusat kota, dalam pusat kota terpusat aktivitas
Formasi Berai (tomb) terbentuk dari batu gamping putih berlapis dengan ketebalan 20 -
perdagangan dengan skala pelayanan regional, namun demikian kawasan pusat kota tidak
200 cm. Formasi ini mengandung fosil berupa batu koral for a menifora dan ganggang
hanya merupakan kawasan perdagangan akan tetapi terdapat mixe use penggunaan lahan.
dengan sisipan napal berlapis (10 - 15 cm) dan batu lempnug berlapis (tebal 25 - 74 cm)
Disamping pusat kota kawasan perdagangan menyebar ke hampir sepanjang jalan utama di
Formasi Dahor (tqd) dibentuk oleh batu pasir kwarssa (tidak adu), konglomerat dan batu
Kelurahan Teluk Dalam, di Jl. Sutoyo S Jl. Jafri Zam Zam, terjadi pertumbuhan pedagang kaki
lempung tidak dengan sisipan lignit dengan ketebalan 5 - 10 cm, saatuan ini menjadi dasar
lima di sepanjang jalan. Kegiatan perdagangan dan jasa ini meliputi Pasar, toko/warung, kios,
endapan alluvium yang berada diatasnya
supermarket, bengkel, bank, foto copy, salon dan lain sebagainya.
Formasi keramaian (KAK) dibentuk oleh perselingan batu lanau dan batu lempung,
d. Fasilitas Umum dan Sosisal
formasi ini bersisipan dengan batu gamping dengan ketebalan berkisar 20 - 50 cm
Kelurahan Teluk Dalam memiliki fasilitas yang cukup lengkap menyebar merata ke seluruh
Formasi Pudak (Kap) yang dibentuk oleh lava yang dditambah perselingan antara
kawasan, mulai dari fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, dan bangunan umum. Lokasi
bleksi/konlomerrat dan batu pasir dengan olistolit (masa batuan asing) berupa batu
fasilitas peribadatan lebih menyebar ke permukiman penduduk. Untuk fasilitas kesehatan,
gamping, basal, batuan malihan dan ultramafik, Ukuran olistolit ini berkisar antara
terdapat di Rumah sakit Suaka Insan yang berdekatan dengan Sekolah Keperawatan di Jl. Jafri
puluhan m hingga ratusaan
Zamzam. Serta beberapa puskesmas pembantu yang tersebar di kelurahan. Jafri Zam-zam
Formasi tanjung (Tet) dibentuk oleh batu pasir kwarsa berlapis (50 - 150 cm) dengan
merupakan tempat oleh raga terpadu, mulai, tenes, lari, sepak bola, bulutangkis dsb.
sisipan batu lempung kelabu yang memiliki ketebalan 30 - 150 cm pada bagian atas serta batubara hitam mengkilap dengan ketebalan 50 - 100 cm pada bagian bawah.
3.12. KEPENDUDUKAN KELURAHAN TELUK DALAM
d. Hidrologi
Kelurahan Teluk Dalam tahun 2013 dengan kepadatan penduduknya mencapai 33,582
Secara umum Kelurahan Teluk Dalam dikelilingi sungai-sungai kecil yang melintasi kawasan
jiwa dengan persentasi perkembangan penduduk di Kelurahan Teluk Dalam mencapai 4,81 %.
perencanaan, yang kesemuanya sungai tersebut sangat mempengaruhi sistem drainase yang
Dengan jumlah perkembangan penduduk yang tinggi ini, akan membawa dampak sosial di
ada karena adanya pasang surut air sungai yang terjadi setiap hari, hal ini mengakibatkan
Kelurahan Teluk Dalam, terutama pada kawasan permukiman.
adanya daerah tergenang oleh air pada saat pasang.
3.11. PENGGUNAAN LAHAN KELURAHAN TELUK DALAM Penggunaan lahan Kelurahan Teluk Dalam terdiri dari penggunaan untuk permukiman, pendidikan, kesehatan, peribadatan, perkantoran, perdagangan dan jasa, pergudangan, industri, dan lain-lain (jaringan jalan, saluran dll), sedangkan kawasan belum terbangun berupa tanah kosong, kawasan permukiman/perumahan penduduk mendominasi fungsi lahan, kemudian kawasan perdagangan dan jasa, pemerintahan, kesemuanya kawasan terbangun mengikuti
3.13. KONDISI TRANSPORATSI 3.13.1.
POLA JARINGAN JALAN Pola jaringan jalan merupakan pola Grid yang membentuk blok-blok permukiman, hanya
jaringan utamanya saja yang berbentuk linier. Pola Linier ini meliputi jalan-jalan utama kawasan perencanaan, Jl. Sutoyo S. dan Jl. Jafri Zam Zam). Sedangkan Pola grid yang membentuk blok-blok tersebut merupakan jaringan jalan lingkungan yang menghubungkan jaringan jalan utama dengan permukiman penduduk.
jaringan jalan serta pinggiran sungai yang ada di kawasan. a. Permukiman/perumahan Ditinjau dari kondisi fisiknya perumahan di Kelurahan Teluk Dalam sudah cukup bervariasi artinya terdapat beberapa jenis perumahan yang ada di kawasan perencanaan, mulai dari yang permanen, semi permanen sampai yang tidak permanen, terutama yang berada dipinggiran sungai kebanyakan rumah kayu.
3.13.2. JARINGAN JALAN Jaringan jalan yang ada di Kelurahan Teluk Dalam terdiri dari jalan arteri primer. jalan kolektor sekunder, dan jalan lokal sekunder serta jalan lingkungan. Ketiga jalan ini memililki peran yang sangat penting bagi pengembangan kawasan perencanaan, ditandai dengan perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang merupakan indikasi pesatnya perkembangan kawasan. Jalan
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 9
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) Kolektor Sekunder meliputi Jalan, Jl Sutoyo S, Jl. M. Noor dan Jl. Teluk Dalam, Jl. Jafri Zam-zam, sedangkan jalan Lokal meliputi jalan yang ada di Kelurahan Teluk Dalam selain Jl. Artei dan jalan Kolektor. Sedangkan jalan lingkungan meliputi jalan-jalan yang menghubungkan antara kawasan permukiman.
3.14. FASILITAS DAN UTILITAS Fasilitas yang ada di Kelurahan Teluk Dalam diantaranya: a. Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Teluk Dalam terdiri dari TK, SD, SLTP, SLTA dan
e. Air limbah yang termasuk dalam golongan limbah domestik meliputi air limbah bekas mencuci, mandi, kegiatan dapur dan kakus (WC). Untuk limbah WC umumnya sebagian besar masyarakat sudah memiliki sarana sanitasi berupa WC pribadi (rumah tangga). f. Saluran drainase yang ada tersebut umumnya merupakan drainase terbuka yang hanya sebagian kecil berupa saluran permanen (konstruksi beton). Sedangkan sebagian besar merupakan drainase non permanen (parit) sebagai saluran penghubung drainase tersier menuju drainase primer (drainase utama). Gambaran fasilitas dan utilitas kawasan perencanaan. Gambar 3.1. Kondisi Prasarana Dan Sarana Kel. Teluk Dalam
Perguruan Tinggi, dimana fasilitas ini melayani skala regional
b. Fasilitas peribadatan yang ada di Kelurahan Teluk Dalam meliputi masjid dan langgar, fasilitas ini tersebar di seluruh Kelurahan Teluk Dalam 4. Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Teluk Dalam meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Posyandu. 4. Fasilitas perdagangan dan jasa yang ada di Kelurahan Teluk Dalam meliputi pasar umum, toko/ruko, kios/warung, bank, bengkel, salon dan jasa lainnya seperti tukang jahit, foto copy, wartel/warnet, percetakan/sablon, persewaan komputer/VCD, pencucian mobil, vulkanisir dan lain-lain. Pasar umum yang ada pada umumnya masih berskala kecil dengan lingkup pelayanan lingkungan. 5. Pemerintahan dan Bangunan Umum yang ada di Kelurahan Teluk Dalam meliputi Kantor Kelurahan dan PMI. Utilitas yang ada di Kelurahan Teluk Dalam diantaranya: a. Listrik sebagian besar penduduk di Kelurahan Teluk Dalam sudah mendapat pelayanan listrik
3.15. KARAKTERISTIK SOSIAL BUDAYA
b. Jaringan telekomunikasi merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang, dengan tidak
Aspek sosial budaya yang dimaksud adalah budaya masyarakat Banjarmasin sebagai masyarakat sungai. Berdirinya permukiman di Kelurahan Teluk Dalam selain berorientasi terhadap keberadaan sungai, kawasan padat penduduk lainnya adalah perkampungan kota yang tidak tertata atau perkampungan yang mengalami penurunan kualitas lingkungan akibat semakin bertambahnya jumlah penduduk. Hal tersebut disebabkan karena faktor ekonomi yaitu rendahnya tingkat pendapatan masyarakat yang menyebabkan mereka membangun rumah yang terkesan seadanya dengan kondisi lingkungan yang tidak di lengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Karakteristik masyarakat Kelurahan Teluk Dalam yang cukup kompleks terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, suku dan agama. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa hubungan sosial di Kelurahan Teluk Dalam selama ini tidak menunjukkan gejala maupun potensi konflik. Kehidupan suasana sosial yang kondusif dan dalam hubungan yang harmonis terlaksana dan terbina dengan baik dimasyarakat. Sebagian ciri khas masyarakat Kelurahan Teluk Dalam dari segi pekerjaan adalah mayoritas buruh atau swasta. Namun juga ada sebagaian Pegawai Negeri Sipil, Karyawan Swasta dan pedagang.
beranjak dari tempat dimungkinkan masyarakat bisa memperoleh informasi yang cepat dan akurat, sebagian besar penduduk di Kelurahan Teluk Dalam sudah mendapat pelayanan telekomunikasi c. Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan untuk kehidupan, baik untuk air minum, masak, mandi, cuci, kebutuhan industri dan sebagainya. Penyediaan air bersih di Teluk Dalam saat ini mendapat pelayanan air bersih dari instalasi pengolahan air minum milik PDAM. d. Penanganan persampahan di Kelurahan Teluk Dalam sistem pengelolaan sampah untuk daerah permukiman dimulai dari perwadahan dengan kantong plastik kemudian dengan gerobak dikumpulkan di TPS (pasangan batu atau container), selanjutnya diangkut menuju TPA dengan menggunakan truk sampah.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 10
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) Tabel: 3.3. Prosentase Perkembangan Jumlah Penduduk Kel. Teluk Dalam
3.16. KONDISI KEMISKINAN Kemiskinan mutlak (Absolute Poverity) di artikan sebagai ketidak cukupan kebutuhan dasar hidup. Sedangkan secara relatif kemiskinan diartikan sebagai suatu tingkat komsumsi atau pendapatan yang berada dibawah komsumsi atau pendapatan tertentu yang nilainya relatif masih tinggi. Kondisi kemiskinan disetiap wilayah relatif berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini
Jenis Kelamin
Jumlah Jumlah penduduk tahun ini Jumlah penduduk tahun lalu Persentase perkembangan Sumber : Kec. Dalam Angka 2013
Laki-laki
Perempuan
16.884 orang 13.433 orang 4.33 %
16.698 orang 13.545 orang 5.29 %
disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi dan lokasi tempat tinggal masyarakat yang juga relatif berbeda.
Tabel: 3.4. Mata Pencarian Penduduk Kel. Teluk Dalam
Tabel: 3.1. Kriteria Kemiskinan Variabel Non-Monetary (BPS) No.
Variabel
No. Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Luas lantai per anggota rumah tangga / keluarga Jenis lantai rumah Jenis dinding rumah Fasilitas tempat buang air besar (jamban) Sumber air minum Penerangan yang digunakan Bahan bakar yang digunakan Frekuensi makan dalam sehari Kemampuan membeli daging / ayam / susu dalam seminggu Kemampuan membeli pakaian baru bagi setiap ART Kemampuan berobat ke puskesmas / poliklinik Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga
13
Pendidikan kepala rumah tangga
14 Kepemilikan asset / barang berharga minimal Rp.500.000,Sumber : Bappeda Kota Banjarmasin
< 8 m2 Tanah / papan kualitas rendah Bamboo, papan kualitas rendah Tidak punya Bukan air bersih Bukan listrik Kayu / arang Kurang dari 2 kali sehari Tidak Tidak Tidak Petani gurem, nelayan, pekebun Belum pernah sekolah / tidak tamat SD Tidak ada
Berikut adalah data mengenai informasi kependudukan dan informasi tenaga kerja atau mata pencaharian dari masyarakat Kelurahan Teluk Dalam.
Jenis Kegiatan Usaha
1 Pensiunan 2 PNS 3 Pegawai Swasta 4 Wirausaha/ Pedagang 5 Pengusaha Sumber : Kec. Dalam Angka 2013
Jumlah
Tenaga Kerja Keterangan
760 2113 2374 1188 47
-
Tabel: 3.5. Tingkat Pendidikan Dan Jumlah Penduduk Kel. Teluk Dalam Jumlah penduduk buta aksara dan huruf latin
10 orang
Jumlah penduduk tamat SD / sederajat Jumlah penduduk tidak tamat SD / sederajat Jumlah penduduk tamat SLTP / sederajat Jumlah penduduk tamat SLTA / sederajat Jumlah penduduk tamat D - 1 Jumlah penduduk tamat D - 2 Jumlah penduduk tamat D - 3 Jumlah penduduk tamat S - 1 Jumlah penduduk tamat S - 2 Jumlah penduduk tamat S - 3
2283 orang 547 orang 6365 orang 8458 orang 1120 orang 1335 orang 1197 orang 3351 orang 96 orang 44 orang
Sumber : Kec. Dalam Angka 2013
Tabel: 3.2. Jenis Dan Jumlah Kepadatan Penduduk Kel. Teluk Dalam
3.17. KAJIAN KELEMBAGAAN KELURAHAN TELUK DALAM
Jumlah laki-laki
16.884 orang
Pengembangan pembinaan kelurahan perlu ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga
Jumlah perempuan
16.698 orang
akan menjamin efisiensi dan arah pertumbuhan sesuai dengan kondisi kelurahan. Dengan
Jumlah total
33.582 orang
adanyan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) ini, akan
Jumlah kepala keluarga
9.664 KK
memperkuat lembaga yang ada di tingkat kelurahan, untuk mengimpirasikan warga masyarakat
Kepadatan Penduduk
11.851 Per Km²
Sumber : Kec. Dalam Angka 2013
dalam perencanaan pembangunan yang ada di wilayahnya. Sehingga fungsi kelembagaan yang ada di tingkat kelurahan akan lebih berpartisipatif dalam mengkaji kondisi fisik maupun non fisik
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 11
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) dalam lingkungannya. Untuk mengantisipasi perkembangan tersebut dirasakan adanya kegiatankegiatan dan pengaturan dengan melalui suatu perencanaan, sehingga perkembangan dan
3
Jenis Kegiatan Usaha Buruh
Tenaga kerja LakiPerem laki puan 50 % 4%
4
Industri
0,5 %
0,4 %
5
Transport asi
1
6
Penginap an PNS
No
Meja Kursi
Makanan Minuman Kebutuhan Lain
Melanjukan Usaha Orang Tua Merintis Awal
-
Lokal dan luar daerah
Roda Empat dan enam dll
Jasa
Sejak memilki modal
0,1%
-
Dalam Kota
Penginapan
Jasa
1
0,1%
Pemerintah, Kesehatan, guru dan Dosen
Buku Alat Tulis dll
Murid yang cerdas
yaitu:
1
2
3
Arisan Kelompok Pedagang
Simpan Pimjam
Kelurahan
Kelurahan
Kelurahan
Masalah
Potensi
Ada beberapa anggota yang susah mengembalikan setelah menarik duluan dan lupa tanggal arisan Yang meminjam biasa terlambat membayar
banyaknya kredit usaha yang macet, masyarakat belum faham betul akan keuntungan jika membayar tepat waktu.
Usaha/Harapan
Bisa untuk menabung
Meningkatkan Modal Usaha
Meningkatkan modal usaha perdagangan dll
Berharap bisa membeli yang di inginkan
Meningkatkan hasil Usaha sehingga pendapatan juga bisa lebih baik Meningkatkan hasil usaha sehingga kesejahteraan juga bisa lebih baik
b. Kajian Mata Pencaharian No 1
2
Jenis Kegiatan Usaha Perdagan gan
Tukang
Tenaga kerja LakiPerem laki puan 80 % 20 %
5%
-
Pemasaran/ Konsumen
Bahan Baku
Lokal (lingkup Kota) Kebutuhan sehari-hari dll
Kebut uhan Sehari -hari dll
Toko, lapak, warung dll
Lokal ( itu pun menunggu orderan atau pesanan) Karena punya keahlian
Kayu Batu
Gergaji Pahat Cetok Linggis Sekop Alat bantu tukang dll
Alat Kerja
Hasil
Bangunan kayu Bangunan batu
Bagaimana Dan Kapan Mulai Sejak Perlu Tambahan Penghasilan
Sejak memiliki keahlian
Masalah Modal masih kurang \Jumlah pembeli tidak stabil Apabila cuaca tidak menduk ung maka mengha mbat aktivitas kerja
7
Bagaimana Dan Kapan Mulai Sejak memiliki keahlian dan perlu pekerjaan
Lokal
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat,
Lokasi
Hasil Bangunan kayu Bangunan batu
ekonomi wilayahnya. Kelurahan memiliki kewenangan yang besar untuk mengatur dan mengurus
Nama Lembaga Keuangan Arisan Warga
Alat Kerja Tenaga/otot
kawasan perlu didukung oleh aspek kelembagaan di wilayahnya untuk menghidupkan sosial
No
Bahan Baku
Lokal (itupun menunggu orang memerlukan tenaga kerja kasar karena mereka tidak punya keahlian
pengembangan kelurahan akan dapat terarah dan teratur. Dalam mekanisme pengelolaan
a. Kajian Keuangan
Pemasaran/ Konsumen
Sejak memiliki keahlian
Masalah Apabila cuaca tidak menduk ung maka mengha mbat aktivitas kerja Modal Masih Kurang Jumlah Pembeli Tidak stabil Kurang penump ang Peningk atan Kerja/ SDM
c. Kajian Lembaga Ekonomi No
Jenis Kegiatan
Jumlah
Alamat
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Koperasi Industri Makanan Industri Kerajinan Warung Makan Kios/Klontong Bengkel Toko Swalayan Percetakan Sablon Pasar Konveksi Pengecer gas dan bahan bakar minyak Pangkalan Minyak Tanah Agen Rokok Salon Jasa Pengiriman Barng (Cargo) Jasa Konstruksi Penjualan Telepon Seluler Optical Pencucian Mobil Perusahaan Perdagangan Umum dan Jasa Developer Perumahan Penangkaran Burung Walet
2 34 8 74 50 6 5 5 2 2 5 7 3 30 7 5 15 1 6 10 5 7
-
-
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 12
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) No 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Jenis Kegiatan
Jumlah
Alamat
Keterangan
10 5 2 1 1 1 2 1 1 1
-
-
Warnet dan Game Center Perusahaan Pelayaran/ Bongkar Muat Jasa Konsultan ULAM BNI Unit BRI Unit Teras BRI Danamon Unit Pengadaian Unit Simpan Pinjam
3. Fasilitas yang memadai 2
PAUD
Kelurahan
1. Kesejahteraan pengajar kurang 2. Sarana belajar mengajar masih kurang 3. Ruang / bangunan masih pinjam
1. Mencerdaskan anak dan memberi kesiapan, menumbuhkan minat bersekolah
3
SD
Kelurahan
1. Perpustakaan dan UKS yang kurang 2. Kualitas tenaga pengajar cukup
1. Mencerdaskan anak SD dan menumbuhkan minat sekolah
3
SMP
Kelurahan
1. Mencerdaskan dan menciptkan generasi penerus bangsa yang berpendidikan
4
SMA/SMK
Kelurahan
1. Mencerdaskan dan menciptkan generasi penerus bangsa yang berpendidikan
5
Perguruan Tinggi
Kelurahan
1. Mencerdaskan dan menciptakan cindikiawan di bidang iptek
d. Kajian Keagamaan Dan Kesenian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Organisasi
Pimpinan
Group Hidayatullah Al Jannatul Khair Nurul Amanah Darul Mukminin Darul Mahabatur Darul Al-Huda Darul Rebana Cahaya Iman Darul Zauki Darul Nurjannah LDII Darul Al-Hak Darul Berkat Taqwa
Alamat
Keterangan
HJ. Norhayati Nursari Asiah Mulyati Hj. Wahyunah Hj. Wardaniah Hj. Rusmini
Jl. Sutoyo S Komp. Hidayatullah RT. 30 Jl. Sutoyo S Komp. Hidayatullah RT. 30 Jl. Sutoyo S Komp. Hidayatullah RT. 30 Jl. Rawasari RT. 58 Jl. Rawasari RT. 51 Jl. Tunas Baru RT. 66 Jl. Pandan Sari Gg. 2 RT. 05
-
Sayutie Masitah Warsimin Zumnah Hj. Laila
Jl. Pandan Sari Gg. 2 RT. 05 Jl. Rawasari Komp. Tirta Sari Ujung RT. 62 Jl. Madang RT. 31 Jl. Batu Benawa 7 RT. 46 Jl. Sutoyo S Gg. Karya Rt. 10
-
e. Kajian Sarana Kesehatan No 1 2
Sarana Kesehatan Rumah Sakit Umum Pukesmas
Lokasi Kelurahan Kelurahan
Jumlah 1
Potensi Penambahan Ruang Tunggu
3
Pukesmas Pembantu
Kelurahan
1
Penambahan Ruang Tunggu
4
Balai Pengobatan
Kelurahan
2
-
5
Jumlah Rumah Praktek Dokter
Kelurahan
3
-
6
Posyandu
Kelurahan
14
-
7
Rumah Bersalin
Kelurahan
1
Penambahan Ruang Tunggu
8
Apotik
Kelurahan
1
-
f.
Usaha/Harapan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan Peningkatan Pelayanan
Kajian Pendidikan No 1
Nama Lembaga Pendidikan TK Al-Qur’an
kurang
g. Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan No 1
2
3 RT/RW
Permasalahan
Potensi
Kebutuhannya
Kelurahan
1. Kesejahteraan pengajar kurang 2. Sarana belajar yang kurang
1. Mencerdaskan anak-anak dalam hal baca tulis alqur’an
1. Peningkatan kesejahteraan pengajar 2. Adanya beasiswa/
bantuan belajar bagi murid yang kurang mampu 1. Peningkatan kesejahteraan pengajar 2. Penambahan sarana belajar 3. Pembuatan bangunan baru 1. Dibangun perpustakaan.UKS 2. Peningkatan kualitas tenaga pengajar 3. Adanya beasiswa untuk siswa yang kurang mampu 1. Peningkatan kualitas tenaga pengajar 2. Adanya beasiswa untuk siswa yang kurang mampu 1. Peningkatan kualitas tenaga pengajar 2. Adanya beasiswa untuk siswa yang kurang mampu Dibangun perpustakaan Peningkatan kualitas tenaga pengajar Adanya beasiswa untuk siswa yang kurang mampu
5
Nama Lembaga Dewan kelurahan
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Rukun Warga (RW)
Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat
Proses Pembentukan Ada SK dari Pemerintah Kota Banjarmasin Ada SK dari Kelurahan
SK Kelurahan
SK Kelurahan
Proses Pemilihan Pimpinan Musyawarah Pemilihan langsung Musyawarah Pemilihan langsung Musyawarah warga
Musyawarah warga (FKPM)
Tipe Kepemimpinan Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya
Proses Pengambilan Keputusan Musyawarah
Musyawarah tapi hanya antara ketua dan anggota Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Keputusan yang di ambil dan manfaat 1. Berdasarkan terbanyak 2. Manfaatnya orang banyak 1. Berdasarkan terbanyak 2. Manfaatnya orang banyak 1. Secara musyawarah 2. Manfaatnya orang banyak 1. Berdasarkan terbanyak 2. Manfaatnya orang banyak
suara bagi suara bagi
bagi suara bagi
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 13
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) No 6
Nama Lembaga
Proses Pembentukan
PKK Kelurahan Teluk Dalam
Ada SK dari Kelurahan
Proses Pemilihan Pimpinan Musyawarah Pemilihan langsung
7
Rukun Kematian
Ijin Kelurahan
Musyawarah Pemilihan langsung
8
Kelompok Yasinan (RT) Bapak-Bapak
-
Musyawarah warga
PKK RW
Ijin Kelurahan
9
10
11
12
13
14
15
16
PKK RT
Ijin Kelurahan
Kelompok Yasinan (RT) Ibu-ibu
Ijin Kelurahan
Karang Taruna
SK Kelurahan
BPK
Dasa Wisma
KPID
Kajian Islam
SK Kelurahan
Ijin Kelurahan
Ijin Kelurahan
Ijin Kelurahan
Musyawarah warga
Musyawarah Pemilihan langsung Musyawarah Pemilihan langsung Musyawarah warga
Musyawarah warga
Musyawarah warga
Musyawarah warga
Musyawarah warga
17
LSM
Ijin Kelurahan
Musyawarah warga
18
Karang Taruna Kelompok Pemuda
Ijin Kelurahan
Musyawarah warga
Tipe Kepemimpinan Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya Ada ketua dan susunan pengurus lainnya
Proses Pengambilan Keputusan Musyawarah
Musyawarah tapi hanya antara ketua dan anggota Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah
Musyawarah tapi hanya antara ketua dan anggota Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Musyawarah bersama
Keputusan yang di ambil dan manfaat 1. Secara musyawarah 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suaraanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Secara musyawarah 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Secara musyawarah 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 1. Berdasarkan suara terbanyak 2. Manfaatnya bagi orang banyak 3. Pemuda yang kreati dan inofatif
3.18. GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan secara nyata kebijakan pembangunan SEL yang mampu peningkatan kualitas lingkungan permukiman adalah melalui pelaksanaan Program PNPM Mandiri Perkotaan. Melalui program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), pada tahap pertama dilaksanakan pendampingan awal yang berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan intervensi dalam hal perubahan Sikap/Prilaku/Cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai universal. Pada tahap berikutnya pendampingan lanjut berorientasi untuk membangun transformasi menuju masyarakat mandiri, yang dilakukan melalui sejumlah intervensi pembelajaran kemitraan dan sinergi antara Pemerintah, Masyarakat dan Kelompok peduli setempat serta kegiatan membangun kemitraan (channelling program) dengan berbagai pihak sebagai upaya untuk mengakses berbagai peluang dan sumber daya yang dibutuhkan masyarakat. Kawasan prioritas penanganan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Kelurahan Teluk Dalam dengan luasan ± 3 Ha mencakup RT. 28, 29, 30, 51, 52 dan 68. Rencana penataan kawasan ini berada di lokasi dalam Kota Banjarmasin yang mempunyai akses cukup strategis baik ke pusat kota maupun ke pelabuhan antar provinsi. Sedangkan kawasan yang menjadi prioritas penanganannya kawasan yang benar-benar pakumis (padat, kumuh dan miskin) berdasarkan kajian yang telah dilakukan bersama Lurah, PJOK, TIPP, TAPP, Faskel Kelurahan BKM dan anggota masyarakat. Berdasarkan kajian tersebut dari beberapa RT, maka yang menjadi kawasan penanganan prioritas berdasarkan existing atau kondisi lapangan di tetapkan RT. 51 sebagai kawasan penanganan prioritas. Sedangkan RT yang lainnya masih relative sedang tingkat kekumuhannya, dan kondisi lingkungan permukiman masih cukup teratur dan ada sebagian kecil lingkungan juga kelihatan kumuh. Kondisi wilayah permukiman yang berada di bantaran sungai perlu adanya penangan khusus pada wilayah perencanaan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di lokasi ini keberadaannya masih menempati lahan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan kondisi permukiman yang cukup padat dan berada di area sekitar Pasar Rakyat Rawasari.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 14
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 15
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) Secara makro konsep pengembangan perencanaan kawasan secara administrasi wilayah
3.19. VISI DAN MISI KAWASAN PRIORITAS RAWASARI Dari rembug warga ini pula di rumuskan misi pembangunan kawasan prioritas yang dinilai dapat mewujudkan Visi pembangunan kawasan prioritas meliputi kegiatan menghidupkan kembali budaya gotong royong, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitaranya, motivasi aktivitas kegiatan ekonomi, menciptakan kehidupan masyarakat yang sinegis dan sejahtera, peningkatan kesehatan lingkungan, peningkatan kesejahteraan ekonomi warga dan perbaikan koordinasi antar warga dengan lembaga yang ada untuk pengembangan potensi masyarakat. Berdasarkan hasil dari beberapa kali rembug TIPP dari berbagai unsur
perencanaan kawasan prioritas Kelurahan Teluk Dalam terdiri dari 6 (enam) RT, dengan rincian sebagai berikut: RT. 28 : Rawasari RT. 29 : Rawasari RT. 30 : Rawasari RT. 51 : Rawasari (Kawasan Prioritas) RT. 52 : Rawasari RT. 68 : Rawasari.
masyarakat, disepakati dalam perumusan Visi pembangunan kawasan prioritas sebagai pendorong atau motivasi dalam pelaksanaan pembangunan di wilayahnya dan dengan memahami isi Visi ini dengan inti kalimat sebagai berikut:
3.21. KONDISI FISIK GEOGRAFIS KAWASAN PRIORITAS RAWASARI Kondisi fisik dasar terdiri dari kondisi fisik topografi, kondisi klimatologi, kondisi fisik
Visi : “Rawasari central aktivitas ekonomi dan sosial berbasis lingkungan dan kesejahteraan”
hidrologi dan kondisi geologi.
Misi :
a. Kondisi Fisik Topografi
Meningkatkan pembangunan dan pengembangan ekonomi dan sosial yang berdaya
Karakteristik topografi RT. 51 Rawasari Kelurahan Teluk Dalam sebagian besar merupakan area permukiman dan perdagangan (Pasar Rakyat Rawasari) permukiman yang berada pada
dukung lingkungan
ketinggian terletak pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan laut. Untuk Kawasan Prioritas
Meningkatkan kehidupan sosial masyarakat yang sinergis dan sejahtera
Perencanaan dengan morfologi wilayah berawa serta kemiringan lahan secara umum tingkat
Meningkatkan aktivitas ekonomi dan sosial dengan tetap memperhatikan aspek
lingkungan, kaidah tata ruang dan kesejahteraan masyarakat.
kelerengan atau kemiringan tanah mencapai 0 - 2% di wilayah perencanaan kawasan prioritas. b. Kondisi Klimatologi
3.20. LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI KAWASAN PRIORITAS RAWASARI
Secara umum iklim di kawasan prioritas curah hujan rata-rata 219 mm perbulan dan 2.400 pertahun dengan rata-rata hari hujan 156 hari. Suhu udara rata-rata 25 - 28 C . Curah
Secara geografis wilayah perencanaan Kawasan Prioritas terletak pada secara astronomis o
o
o
o
terletak pada posisi 3 16’ 32” LS-3 22’ 43” LS dan pada bujur 114 32’ 02” BT- 114 38’ 24” BT. dengan batas-batas administrasi sebagai berikut: Sebelah Utara
: Banjarmasin Barat
Sebelah Timur
: RT. 50
Sebalah Selatan : RT. 68 & 52 Sebelah Barat
: RT. 68
Wilayah perencanaan Kawasan Prioritas RT. 51 memiliki luas lahan sebesar ± 0,5 Ha. Sedangkan untuk orientasi wilayah perencanaan kawasan prioritas dan batas wilayah perencanaan Kawasan Prioritas dapat dilihat pada Peta 3.3.
hujan tahun 2013 terbesar terjadi pada bulan Deember yaitu sebesar 365 mm. c. Kondisi Fisik Hidrologi Pengamatan keadaan hidrologi di wilayah kawasan prioritas mencakup aspek air permukaan dan air tanah. Berdasarkan hasil transek lapangan di kawasan prioritas di kelilingi sungaisungai kecil. Hal ini mengakibatkan adanya daerah tergenang oleh air pada saat pasang dan musim penghujan. d. Kondisi Geologi Kondisi jenis tanah di kawasan prioritas sangat mempengaruhi penetapan penggunaan tanah. Masing-masing jenis tanah me miliki sifat yang hanya sesuai untuk penggunaan lahan tertentu. Jenis tanah di kawasan prioritas Alluvial dan sebagian berupa tanah Organosol Glei Humus, pada tanah tersebut sangat subur, banyak pergunakan untuk kegiatan pertanian.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 16
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 17
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 3.22. KONDISI PERUNTUKAN LAHAN DI KAWASAN PRIORITAS
3.23. POLA TATA RUANG KAWASAN PRIORITAS
Peruntukan lahan di kawasan prioritas sebagian besar di dominasi oleh permukiman dan
Pola tata ruang kawasan prioritas Kelurahan Teluk Dalam, sesuai dengan ketentuan yang
Pasar Rakyat Rawasari yaitu sekitar 99 %. Jadi sebagian besar luas areal wilayah prioritas ini
terdapat dalam UU.No. 4/1992 Tentang Perumahan dan pemukiman serta UU. 24/1992 Penataan
merupakan lahan permukiman dan Pasar Rakyat Rawasari, peruntukkan lahannya berupa
Ruang, maka Pemerintah kota berkewajiban memberikan bimbingan, bantuan dan kemudahan
permukiman, diantaranya:
kepada masyarakat baik dalam tahap perencana maupun dalam tahap pelaksanaan, serta
Pola permukiman ini secara umum merupakan pola linier, grid (mengelompok) yaitu mengikutij jaringan jalan lingkungan dan tepian sungai Perdagangan dan jasa, di kawasan prioritas memiliki daerah khusus yang di peruntukkan sebagai kawasan untuk perdagangan dan jasa. Jenis perdagangan dan jasa yang ada berupa pasar rakyat Rawasari dan toko/warung yang dikelola secara pribadi oleh masyarakat dan tersebar di setiap RT sesuai dengan lokasi tempat tinggal warga. Ruang Terbuka Hijau (RTH), (RTH) adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah atau kawasan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi)
melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kualitas permukiman. Bertitik tolak dari ketentuan tersebut, diatas maka perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang bertumpu pada masyarakat dan sekaligus sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian tidak semata memenjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah. Tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat oleh karena itu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya penduduk di kawasan prioritas perlu terus ditumbuhkan. Upaya peningkatan kualitas lingkungan di kawasan proritas perlu diprioritaskan pada upaya-upaya sebagai berikut:
guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam
Perbaikan lingkungan permukiman dengan perbaikan fasilitas lingkungan
suatu kawasan tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah
Perbaikan dan pemugaran bangunan yang sudah tidak layak huni
tersebut. Berdasarkan kepemilikannya, RTH terdiri atas 2 jenis yaitu RTH publik dan RTH Non
Perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan lingkungan, drainase
Publik. Saat ini pada kawasan prioritas RTH yang status kepemillikannya merupakan kategori
lingkungan
publik belu ada, mengingat kawasan ini sebagian besar terdiri dari wilayah permukiman.
Penertiban GSB pengendalian intensitas bangunan.
RTH non public yang ada di kawasan prioritas adalah berupa lahan kosong yang berada
Pengembangan manajemen pertanahan perkotaan dengan kebijaksanaan sebagai berikut :
diseberang sungai (pulau insan) meskipun bentuk pemanfaatan lahannya dikategorikan
Konsolidasi tanah permukiman, dengan penataan kembali penguasaan penggunaan dan
sebagai ruang terbuka hijau, namun saat ini lokasi yang dimaksud belum tertata dengan baik
pemilikan tanah oleh masyarakat pemilik tanah. Melalui usaha bersama untuk
dan berfungsi sebagaimana seharusnya. Sebagian besar lahan kosong yang berpotensi untuk
pembangunan lingkungan siap bangun (Lasiba) dan penyediaan kapling tanah matang
pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih perlu penanganan serius dan dijaga dari
(Kasiba) dengan rencana tata ruang kota
kerusakan sehingga dapat menjadi penyangga terutama dari berbagai macam bencana seperti banjir dan erosi. Gambar 3.2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
Tukar menukar tanah, yaitu upaya pemindahan penduduk yang memiliki bantuan tidak layak huni di kawasan perkampungan yang layak huni. Pengendalian kesimbangan muka air tanah dengan cara tetap mempertahankan ruang terbuka hijau secara proposional guna memberikan bidang resapan air permukaan/air hujan serta mencegah penggunaan air tanah/sumur oleh penduduk secara tidak terkendali. Sedangkan secara spesifik upaya peningkatan kualitas lingkungan kawasan prioritas didasarkan atas karakteristik masing-masing kawasan dan kompleksitas masalah yang ada karakteristik masing-masing kawasan dan kompleksitas masalah yang ada. Langkah-langkah peremajaan lingkungan kawasan prioritas yang memungkinkan dilaksanakan di kawasan prioritas meliputi:
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 18
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 3.23.2. POLA FISIK BANGUNAN (ORIENTASI, FASADE, STRUKTUR, GAYA ARSITEKTUR,
Redevelompent Merupakan upaya penataan suatu kawasan dengan pembangunan kembali kawasan tersebut,
SELUBUNG, MATERIAL EKSTEROR) KAWASAN PRIORITAS
yaitu dengan terlebih dahulu melakukan pembongkaran sarana dan prasarana dari sebagian
Selain pengamatan di lapangan terhadap kepadatan, luasan, ketinggian dan sempadan
atau seluruh kawasan tersebut yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Biasanya karena
bangunan, tampilan fisik bangunan merupakan hal yang memberi kontribusi pada tangkapan
telah terjadi perubahan secara struktural terhadap peruntukan lahan. Kondisi sosial ekonomi
visual, ada beberapa hal yang mempengaruhi tampilan ini yaitu orientasi, fasade, struktur, gaya
serta adanya ketentuan-ketentuan pembangunan yang baru yang mengatur tentang syarat-
arsitektur, selubung dan material eksterior. Dari indentifikasi berdasarakan masukan-masukan
syarat konstruksi bangunan (KDB, KLB, GSB, tinggi lantai dan lain-lain). Upaya ini dapat
warga dan survei langsung di lapangan, maka dapat di analisis beberapa permasalahan yang
dipadukan pula dengan upaya konsolidasi lahan permukiman.
terjadi di kawasan prioritas dan beberapa penanganan yang bisa dilakukan:
Rehabilitasi
Peruntukan lahan tidak terkendali, banyak kawasan campuran permukiman dan perdagangan
Merupakan upaya mengembalikan kondisi suatu bangunan atau unsur-unsur kawasan yang
Banyak rumah dan warung yang tak memiliki sempadan, sehingga banyak titik menjadi
telah mengalami kerusakan kemunduran dan degradasi sehingga dapat berfungsi kembali
kawasan kumuh
sebagaimana mestinya. Upaya ini dilakukan pada kawasan permukiman lama di kawasan
Penataan Parkir yang semrawut (parkir di Jln/ gang permukiman)
prioritas yang meliputi kualitas konstruksi bangunan perumahan yang ada, dengan
Khusus kawasan pasar banyak pemukiman yang tidak bersertifikat
penyediaan sarana dan prasarana lingkungan yang memadai seperti pembangunan jalan
Posisi gorong-gorong sebagian ada dibawah/ sejajar dengan muka air pasang, sehingga saat
lingkungan permanen/beton penyediaan sarana air bersih pembangunan jembatan
pasang atau musim penghujan air meluap ke darat
keluarga/MCK, sistem drainase jalan pemugaran rumah sehat dan lainnya.
Sebagian jalan yang ada di tepi sungai lebih rendah dari muka air pasang Padatnya rumah warga di sempadan sungai yang seharusnya menjadi jalur hijau
3.23.1. INTENSITAS
GUNA
LAHAN
(KEPADATAN,
LUASAN,
KETINGGIAN,
SEMPADAN
BANGUNAN) DI KAWASAN PRIORITAS Pengendalian Intensitas guna lahan di maksudkan untuk mengarahkan kepadatan
Tidak adanya lahan kosong yang ada di dalam kawasan prioritas Menyempitnya sungai.
3.24. PERUNTUKAN LAHAN DAN ZONA FUNGSI DI KAWASAN PRIORITAS
bangunan, tata masa bangunan dan dimensi vertikalnya, termasuk juga upaya pngendalian dalam pemberian ijin/rekomnendasi syarat zoning sebelum keluar Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) ditetapkan. Secara garis besar dapat di gambarkan kondisi bangunan setiap segmen kawasan dari pantauan di lapangan kawasan prioritas Rawasari ini merupakan pusat kota yang padat dengan harga tanah sangat tinggi hingga mencapai harga dua juta rupiah/m². Pembangunan di kawasan prioritas ini tidak layak lagi untuk bangunan dengan pola horizontal karena minimnya lahan kosong namun dengan cara vertikal yaitu dengan cara peningkatan ke atas namun tetap mengunakan standar yang ada yaitu standar rumah panggung dan konstruksi sesuai dengan
Dengan teridentifikasi 99 % kawasan prioritas sebagai daerah terbangun dimana hanya ¼ % yang masih merupakan lahan kosong sedangkan 14 % lainnya adalah luas area sirkulasi berupa jalan darat dan air. Peruntukan lahan di kawasan prioritas sudah tidak bisa di atur lagi kecuali ada pembebasan lahan dari pemerintah, hingga saat ini issue strategis dalam kawasan prioritas sebagai bagian dari kawasan BWK 1 di dalam skala kota tepatnya berada di Unit Lingkungan I dan 2 dengan arahan fungsi kota dalam mengembangkan aktifitas perkantoran, perdagangan, jasa dan Runag Terbuka Hijau (RTH) bersakala lingkungan sebagai aktivitas pangikat, yang memang sudah terbentuk sebelumnya.
kondisi tanah rawa. Penataan luas kapling diarahkan untuk menetapkan citra kawasan dan
Pembagian zona kawasan sulit untuk di pisahkan satu sama lain karena kawasan
keseimbangan lingkungan binaan, untuk mneghindari bangunan besar (bulky) berdampingan
membaur terintegrasi antar lingkungan. Berdasarkan pola pembagian kawasan dapat diambil
dengan bangunan kecil dengan tampilan yang sangat berbeda, maka perlu penataan perpetakan
zoning kawasan dengan memilah fungsi kawasan yang menonjol dan karakteristik kawasan dari
agar kontars dapat dihindari dan terwujud tata bangunan dengan gradasi yang selaras tanpa
dominasi jenis bangunan. Untuk itu pengembangan kawasan permukiman dan pembagian cluster
menimbulkan gap yang berimplikasi negatif.
kawasan prioritas dapat di bagi sebagai berikut:
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 19
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) Kawasan Pasar Rakyat Rawasari, sebagai kawasan mixed land use yang merupakan kawasan
kawasan perencanaan prioritas terdapat beberapa golongan kegiatan yaitu perdagangan dan jasa.
campuran perdagangan, pemukiman bantaran sungai dan padat penduduk mayoritas
Kegiatan Perdagangan kawasan perencanaan prioritas pada umumnya berupa pasar rakyat
penduduk suku banjar, Jawa dan Madura. Kawasan ini meliputi RT. 51, dahulunya merupakan
Rawasari, warung atau kios yang dimiliki perorangan.
permukiman yang berkembang menjadi pasar karena orang dahulu memanfaatkan sungai sebagai jalur transportasi sehingga dengan berjalannya waktu para pedagang pendatang/ dadakan memaanfaatkan jalan yang ada di lokasi bantaran sungai menjadi pasar yang tidak tertata sedangkan untuk pasar yang ada yaitu pasar rakyat Rawasari kapasitas luasan tidak dapat menampung semua pedagang yang ada sekarang. Kawasan ini merupakan pusat perdagangan dan jasa yang harus di perhatikan karena makin lama makin padat dan menganggu jalan masuk Rawasari yang setiap jam puncak terjadi
a. Kegiatan Ekonomi Masyarkat Kegiatan utama perekonomian masyarakat yaitu bergerak di bidang perdagangan dan jasa yaitu berpusat di Pasar Rakyat Rawasari Jl. Rawasari I, dan adanya ekonomi kerakyatan/lokal yang ada di dalam pemukiman warga, akan membawa dampak yang positif bagi kesejahteraan perkembangan kawasan prioritas yang akan di tata dan dikembangkan kedepannya. b. Fasilitas Komersial dan Jasa Fasilitas komersial yang ada di kawasan prioritas dengan seluruh kelengkapan komoditas dan
kemcetan, selain kemacetan yang terjadi, permukiman yang ada di dalam pasar berdasarkan survey yang TIPP lakukan kelihatan tidak tertata, sedangkan masyarakat yang tinggal di kawasan prioritas di bantaran sungai dengan status tanah milik pemerintah. Kawasan Pemukiman prioritas RT. 51, sebagai kawasan pemukiman merupakan kawasan permukiman tidak ada kepedulian dari pembangunan untuk memperbaiki kawasan
jasa ini yang membuat daya tarikan pergerakan yang tinggi di kawasan pasar rakyat Rawasari. Dari indentifikasi berdasarakan masukan-masukan warga dan survey langsung di lapangan, maka dapat di analisis beberapa permasalahan ekonomi masyarakat yang ada di kawasan prioritas dan beberapa penanganan yang bisa dilakukan:
permukiman yang ada, baik sarana dan prasarana maupun persampahan serta penghijaun
Kegiatan ekonomi perorangan (keahlian khusus); sedikitnya warga yang benar-benar
waktu itu, yang terjadi membuat kemarginalan yang ada di kawasan ini terutama untuk RT.
terampil dalam menghasilkan produk berkualitas
51. Meskipun kawasan prioritas ini berada dalam pusat Kota Banjarmasin. Jadi berdasarkan
Kegiatan ekonomi massal; kurang menariknya kemasan/tampilan tempat usaha
survey yang kami lakukan perlu adanya penataan kawasan permukiman dan prasarana dan
Pinjaman modal; kurangnya kepercayaan pihak luar pada warga dan terbatasnya
sarana agar kawasan prioritas ini lebih hidup, aman, nyaman, asri dan bersih.
kemampuan warga untuk memenuhi persyaratan yang terlalu berbelit-belit Pelatihan; tidak ada wadah yang dapat memfasilitasi kegiatan pelatihan tingkat kelurahan
3.25. KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN PRIORITAS Mata pencaharian masyarakat kawasan prioritas perencanaan sebagian besar adalah buruh, pedagang, buruh bangunan, buruh pasar, karyawan swasta dll. Kegiatan perekonomian
Usulan pembentukan koperasi; kurangnya koordinasi antar warga untuk membentuk suatu kepengurusan dan keterbatasan kemampuan warga untuk simpanan pokok yang harus di penuhi di awal pembentukan.
kawasan perencanaan prioritas di Kelurahan Teluk Dalam dibagi menjadi dua jenis, yaitu kegiatan
Potensi pengembangan; banyak penduduk kawasan prioritas Rawasari yang jika di kelola dengan
perekonomian formal dan informal. Kegiatan perekonomian formal terdiri dari beberapa sektor
baik dan terbentuk organisasi, bisa membuka lapangan pekerjaan baru, minimal untuk warga
lapangan usaha sesuai dengan pembagian sektor usaha. Kawasan perencanaan prioritas adalah
sendiri. akses sangat mudah, untuk pemasaran bisa langsung di dalam pemukiman. Posisi strategis
wilayah yang memiliki kegiatan usaha perdagangan dengan skala lingkungan, permukiman padat
kawasan prioritas yang ada di pusat kota dan dil lewati kendaraan umum lintas kecamatan dan
penduduk merupakan pasar yang potensial bagi usaha-usaha kecil tersebut. Kegiatan ekonomi di
lintas kota.
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 20
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 21
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) 3.26. KONDISI MASYARAKAT MISKIN KAWASAN PRIORITAS Kawasan prioritas secara makro meliputi 6 (enam) RT. 28, 29, 30, 51, 52 dan 68, yang menjadi kawasan prioritas adalah RT. 51. Kondisi masyarakat miskin di kawasan prioritas adalah 425 jiwa atau sebesar 99 % dari total jumlah penduduk sekelurahan, kantong-kantong kemiskinan tidak merata di setiap wilayah dimana teridentifikasi penduduk miskin terbanyak ada di RT 51, dan secara berurutan sebagai berikut:
b. Sarana Ekonomi Kawasan perencanaan prioritas ini memiliki persebaran sarana ekonomi dengan skala pelayanan lokal. Hal tersebut dapat dilihat dari tersebar jenis usaha perdagangan, jasa. Jumlah sarana untuk kegiatan jasa dan perdagangan terdiri berupa warung/kios, home industri (kripik singkong). Gambar 3.4. Sarana Perekonomian di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
a. RT.28. dengan 18 KK miskin dari 91 KK atau 0,1 % dari jumlah warga di RT tersebut b. RT.29. dengan 48 KK miskin dari 89 KK atau 1 % dari jumlah warga di RT tersebut c. RT.30. dengan 51 KK miskin dari 98 KK atau 1 % dari jumlah warga di RT tersebut d. RT.51. dengan 79 KK miskin dari 85 KK atau 99 % dari jumlah warga di RT tersebut e. RT.52. dengan 50 KK miskin dari 82 KK atau 75 % dari jumlah warga di RT tersebut f.
RT.68. dengan 11 KK miskin dari 78 KK atau 0,1 % dari jumlah warga di RT tersebut.
Untuk lokasi-lokasi ini perlu pengembangan kapasitas masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dan
c. Jaringan Jalan dan Pola Sirkulasi dan Arah Pergerakan
peluang usaha untuk memberi masyarakat ruang dalam berinovasi dan berkaryaguna mengangkat
Peningkatan jumlah penduduk dapat meningkatkan pada kebutuhan lainnya termasuk juga
aktifitas ekonomi mereka. Peningkatan jiwa wirausaha agar masyarakat lebih bersifat produktif
pada jaringan jalan. Menurut fungsinya jaringan jalan yang ada di kawasan prioritas dapat
tidak selalu berharap pada pihak lain dalam hal lapangan kerja.
dikalasifikasikan ke dalam jalan lingkungan, dan jalan lingkungan yang menghubungan antar
3.27. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PRIORITAS a. Sarana Sosial Sarana Sosial da Ibadah merupakan sarana yang memiliki fungsi sebagai tempat aktivitas masyarakat dalam wilayah perumahan dan permukiman. Di kawasan perencanaan prioritas saat ini terdapa kantor PMI dan Mushola yang tersebar di setiap wilayah kawasan perencanaan. Gambar 3.3. Sarana Sosial dan Ibadah di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
RT lainya maupun penghubung di dalam kawasan lingkup kelurahan itu sendiri termasuk didalamnya kawasan prioritas. Kedua jalan lingkungan ini merupakan urat nadi pergerakan masyarakat di kawasan prioritas. Pergerakan lokal yaitu pergerakan yang terjadi di dalam wilayah kawasan prioritas perencanaan di Kelurahan Teluk Dalam. Di dalam kepentingan tersebut, maka terdapat prasarana angkutan yang diperlukan, baik untuk pergerakan lokal menuju kawasan prioritas maupun pergerakan regional. Gambar 3.5. Jaringan Jalan di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 22
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 23
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 24
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP) d. Air Bersih Berdasarkan data survey melalui pemetaan swadaya di ketahui bahwan pada kawasan prioritas sebagian masyarakat sudah dapat menggunakan sumber air dari PDAM dan sebagian warga menggunakan air sungai.
g. Air Limbah Saat ini jaringan air limbah yang ada di kawasan prioritas masih belum ada, air limbah rumah tangga langsung di buang ke sungai, hal ini membawa dampak terhadap pencemaran air sungai, dan lingkungan yang di akibatkan dari pencemaran air. Gambar 3.9. Permasalahan Limbah Rumah Tangga di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
Gambar 3.6. Jaringan Air Bersih PDAM di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
e. Listrik Energi listrik merupakan salah satu prasarana kebutuhan pokok bagi suatu kawasan guna menunjang berbagai kegiatan usaha dan aktivitas lainnya dalam rangka untuk mengadakan pertumbuhan dan perkembangan wilayahnya yang hasilnya akan dirasakan oleh penduduk itu sendiri. Kawasan prioritas ini telah terlayani sebagian besar listrik dari PLN.
.i. MCK Fasilitas MCK pada kawasan prioritas sudah memiliki MCK pribadi yang ketersediaan MCK pribadi di wilayah ini belum memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena buangan limbah (tempat penampungan) yang ada masih menggunakan kayu yang ada di dalam sungai, hal ini akan membaawa dampak pencemaran air sungai. Dan sebagian besar masyarakat yang tinggal di bantaran sungai lebih nyaman MCK di sungai, hal ini di sebabkan kondisi sosial budaya masyarakat yang ada di Kota Banjarmasin hidupnya tidak terlepas dari sungai.
Gambar 3.7. Jaringan Listrik di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
f.
Drainase Jaringan drainase pada kawasan prioritas masih sangat kurang karena tidak semua ruas jalan memiliki drainase. Kondisi ini yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya genangan air bahkan mengakibatkan banjir di beberapa lokasi. Debit air yang cukup tinggi pada saat hujan mengakibatkan terjadinya banjir. Saat ini di wilayah kawasan perencanaan prioritas untuk kawasan pemukiman perumahan belum memiliki saluran drainase. Saat ini di kawasan prioritas saluran drainase yang ada langsung di buang ke sungai. Gambar 3.8. Permasalahan Drainase di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
Gambar 3.10. Permasalahan MCK di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
j.
Persampahan Sanitasi lingkungan pada kawasan prioritas cukup memprihatinkan dan membutuhkan penanganan khusus. Pengelolaan sampah merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih belum dilaksanakan dengan baik. Pada umumnya sistem pembuangan sampah yang ada di kawasan prioritas terdiri dari pembuangan sampah sementara. Pembuangan sampah sementara yang dilakukan oleh penduduk di kawasan prioritas yaitu dengan cara membuang sampah ke tempat pembuang sampah semantara (TPS). Gambar 3.11. Permasalahan Persampahan di Kawasan Prioritas RT. 51 Rawasari
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 25
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 26
LAPORAN PENYUSUNAN Rencana Tindak Penataan Lingkungan Dan Permukiman
(RTPLP)
PLP-BK RAWASARI Kelurahan TELUK DALAM tahun 2015 III - 27