PILLARS OF GROWTH PT WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report www.wika.co.id IDX: WIKA
Daftar Isi Table of Contents Performa 2010 Fokus Strategi 2010 Pilar Pertumbuhan Penghargaan & Sertifikat Peristiwa Penting 2010
1 2 4 7 8
2010 Performance 2010 Focus Strategy Pillars of Growth Awards & Certificate Significant Events 2010
COMPANY PROFILE • Visi & Misi • Sekilas tentang WIKA • Lini Bisnis & Struktur Bisnins • Struktur Organisasi • Wilayah Operasi
10 12 13 14 18 20
COMPANY PROFILE • Vision & Mission • WIKA in Brief • Our Core Business & Business Structure • Organization Structure • Operational Area
ULASAN KINERJA 2010 • Statistik Kinerja 2010 • Ringkasan Bisnis & Operasional • Ikhtisar Keuangan • Informasi untuk Pemegang Saham • Indikator Kinerja Utama • Laporan Dewan Komisaris • Profil Dewan Komisaris • Laporan Direksi • Profil Direksi
22 24 25 26 29 36 38 43 46 55
2010 YEAR IN REVIEW • 2010 Statistical Performance • 2010 Business & Operational Summary • Financial Highlights • Information to Shareholders • Key Performance Indicators • Report of The Board of Commissioners • The Board of Commissioners' Profiles • Directors' Report • Directors' Profiles
ANALISA & DISKUSI MANAJEMEN • Tinjauan Kinerja dan Kondisi Keuangan • Pendapatan Usaha • Propek Usaha Perusahaan
58 60 63 81
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS • Performance Overview & Financial Condition • Financial Performance • Business Prospect
TATA KELOLA PERUSAHAAN • Rapat Umum Pemegang Saham • Dewan Komisaris • Direksi • Komite-Komite • Manajemen Risiko
90 96 97 101 105 122
GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG • General Meeting of Shareholders • Board of Commissioners • Directors • Committees • Risk Management
ULASAN BISNIS Unit Bisnis Strategis Anak-anak Perusahaan
138 141 152
BUSINESS REVIEW Strategic Business Unit Subsidiaries
HUMAN CAPITAL • Human Capital • Teknologi Informasi • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan • Keselamatan, Kesehatan & Manajemen Lingkungan
178 180 184 186 194
HUMAN CAPITAL • Human Capital • Information Technology • Corporate Social Responsibility • Safety, Health & Environment
ALAMAT KANTOR DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN REFERENSI BAPEPAM-LK PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
196
OFFICE ADDRESS & SUBSIDIARIES
200 204 205
BAPEPAM-LK REFERENCES MANAGEMENT RESPONSIBILITY OF FINANCIAL REPORT FINANCIAL STATEMENTS
CERITA SAMPUL I COVER STORY Bagaikan pohon yang tumbuh menjadi besar dan kokoh, untuk menjadi perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi yang terbaik di Asia Tenggara, WIKA dibangun dan dikelola melalui tangan-tangan terampil yang terus mengembangkan wawasan dan kemampuannya, didukung dengan penerapan tata kelola usaha yang baik dan benar, pengendalian kualitas melalui sistem manajemen terkini, serta diimbangi dengan program kepedulian terhadap sesama, sehingga mampu tumbuh menjadi struktur bisnis yang terpadu demi terciptanya nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif. Like a tree growing big and strong, WIKA aims to become one of the best integrated EPC and Investment Companies in South East Asia. WIKA is built and managed by skilled hands who seek to continually develop their knowledge and abilities. WIKA’s development is supported by the implementation of Good Corporate Governance, quality control through the latest management system, and social awareness program. WIKA can thus grow into an integrated business structure that creates comprehensive added value for all its stakeholders.
Performa 2010 2010 Performance
50,58
50,28
%
%
Rp 50,15
Rp 284,92 Miliar
Rp 189,22 Miliar
Peningkatan Signifikan Laba Bersih Significant Increased in Net Income
Rp 33,37
Peningkatan Signifikan Pendapatan Per Lembar Saham Earnings per Share Grew Strongly
Di tahun 2010, Perseroan dapat mempertahankan laju pertumbuhan usaha. Laba bersih meningkat sebesar 50,58% dibanding periode sebelumnya. Laba bersih per saham mengalami peningkatan dari Rp 33,37 menjadi Rp 50,15 atau tumbuh sebesar 50,28%. In 2010, the Company has successfully maintained its business growth. Net income increased by 50.58%. Earnings per share increased from Rp 33.37 to Rp 50.15, a growth of 50.28%.
2
Pillars of Growth
Fokus Strategi 2010
Dermaga Pelindo 2 Jakarta
Tajenanet Eastwest Motorway Algeria
Puncak Permai Rusunami Surabaya
Strategi pasar MARKETING STRATEGY
strategi keuangan FINANCIAL STRATEGY
FAKTA UTAMA
FAKTA UTAMA
Industri jasa kontruksi terus mengalami pertumbuhan yang mantap seiring dengan program pembangunan infrastruktur yang digagas oleh Pemerintah. Di tengah pertumbuhan tersebut, WIKA konsisten memilih proyek-proyek yang jelas sumber pendanaannya, sehingga arus kas dan likuiditas tetap terjaga dengan baik. Ketegasan dan konsisten yang kami lakukan, menjadi salah satu faktor pendukung terciptanya customer loyalty bagi Perusahaan, sehingga kami terus memiliki hubungan baik dengan para pelanggan.
Pengalaman menangani proyek-proyek besar mengajarkan pengelolaan pengadaan dan pengaturan keuangan dapat dilakukan secara terpusat. Sentralisasi menuntut kami mampu menyusun rancang bangun proyek dengan rencana yang terukur secara lebih tepat. Mengantisipasi dampak krisis keuangan yang mendunia di tahun-tahun sebelumnya, likuiditas keuangan Perusahaan menjadi hal yang sangat penting (cash is a king). Oleh sebab itu, pengelolaan operasional Perusahaan harus didukung dengan efisiensi biaya keuangan dan penerapan anggaran kerja secara disiplin dan ketat.
KEY FACTS The construction industry continues to grow significantly due to infrastructure development programs endorsed by the government. In spite of this growth, WIKA is consistently took up selective projects with accountable funding in order to maintain cash flow and liquidity. Our firm standing and consistency has attributed successful customer loyalty to the Company, so that we can maintain our good relationship with the customers.
KEY FACTS The experience in handling major projects shows that procurement and finances can be centrally managed. Centralization requires the Company to design construction projects in a more calculated plan. In view with the impact of the global financial crisis in previous years, the Company emphasized the importance of financial liquidity (cash is a king). Therefore, the management of the Company’s operations must be cost-efficient and the implementation of the Company’s budget must be closely controlled.
"Selektif pada pasar" Selective with the market
"Sentralisasi keuangan" Financial centralization
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
2010 Focus Strategy
Muara Karang Combined Cycle Power Plant 740MW Jakarta
Aromatik Tuban LPG Terminal Jawa Timur
strategi Efisiensi KERJA WORK-FORCE EFFICIENCY STRATEGY
FAKTA UTAMA Nilai tambah dari setiap proyek yang kami kerjakan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan kepada setiap karyawan yang terlibat. Hal tersebut berdampak pada pembangunan cara pandang bahwa setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang inovatif sehingga pada akhirnya akan terjadi efisiensi. KEY FACTS Added value to every project that we undertake is the new and additional knowledge and insight gained by our employees. The new learning has broadened their perspectives in carrying out their tasks efficiently and innovatively.
"Efisiensi di segala bidang" Efficiency in all areas
3
4
Pillars of Growth
WIKA GROUP Indonesia's Leading Integrated Epc & Investment Company
Hundreds
BUILDINGS & Structures
BUILD : construction Lima puluh tahun hadir, tumbuh dan berkembang pada bidang konstruksi, industri dan realty, perdagangan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., lebih dikenal sebagai WIKA, telah mewujudkan komitmennya untuk terus maju menjadi yang terbaik. Selain turut membangun di negeri sendiri, WIKA juga memantapkan bisnisnya di mancanegara, serta senantiasa menghasilkan produk unggulan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. WIKA selalu mengutamakan mutu dari berbagai aspek, antara lain mutu produk / jasa, waktu dan biaya yang efisien serta kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungannya.
Jembatan Suramadu Surabaya, Madura
WIKA merupakan BUMN Indonesia terbesar di bidang jasa konstruksi terintegrasi menyeluruh baik hulu maupun hilir, sehingga WIKA mampu melayani kebutuhan pelanggan pada produk dan jasa bidang energi, infrastruktur, bangunan gedung, serta industrial plant dengan memberikan nilai tambah bagi stakeholder. WE BUILD
In fifty years of presence, growth, and development in the fields of construction services, industry and trade, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., known as WIKA, has proven its commitment to continuously striving to become the best. In addition to contributing to development in its home country, WIKA also further strengthens its multinational businesses while continually coming out with premier products, fulfilling the expectations of its customers. WIKA always prioritizes Quality, especially in product / service, time and cost efficiency as well as the health and safety of the work environment.
Eastwest Motorway Project, Algeria Eightrium Jakarta
WIKA is Indonesia’s largest State Owned Enterprise (BUMN) in the field of construction services that is thoroughly-integrated both upstream and downstream. As a result, WIKA is able to serve its customers’ needs of products and services in energy, infrastructure, building construction, as well as industrial plant while providing an added value to its stakeholders.
anak perusahaan Subsidiaries
MECHANICAL & ELECTRICAL CONSTRUCTION
CONSTRUCTION FOR HIGH RISE BUILDINGS
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PILLARS OF GROWTH Every Week
OF new innovation
CREATE Berbekal dengan pengalaman, pengetahuan, keahlian dan jejaring global, WIKA berkomitmen menciptakan nilai tambah guna merealisasikan keinginan pelanggan berupa produk dan layanan yang ramah lingkungan, hemat energi serta sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. WIKA memberikan layanan terintegrasi, mulai dari studi kelayakan, rancang bangun, pengadaan, konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan, termasuk pendanaan. WIKA menyebut layanan berbasis EPC ini sebagai total solution. Solusi menyeluruh ini didukung kehadiran Anak Perusahaan WIKA yang berkomitmen memberikan hasil terbaik kepada stakeholder. WIKA juga memastikan terciptanya operational excellence melalui proses inovasi yang berkesinambungan.
:EPC Amurang Coal Fired Steam Power Plant 2x25MW Sulawesi Utara
WE CREATE
With its experience, knowledge, skills, and global networking,WIKA is committed to creating an added value to realize its customers demands for products and services that are environmentally-friendly, energyefficient, and in accordance with existing community values. WIKA provides an integrated service, from feasibility study, design, procurement, construction, operation, maintenance, as well as funding. WIKA calls this EPC-based service as total solution. This comprehensive solution is supported by the presence of WIKA subsidiaries that are committed to delivering the best result to their stakeholders.
MANUFACTURING OF PRECAST CONCRETE PRODUCTS
Soekarno Hatta Aircraft Fuel Depot, Jakarta
MANUFACTURING (INDUSTRY) TRADING
5
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
6
Pilar Pertumbuhan >> Average
INDUSTRY growth
GROW
: Investment
Komitmen untuk terus bertumbuh dan berkembang demi melayani kebutuhan jasa EPC, membuat WIKA terus mencari peluang dan memanfaatkan setiap kesempatan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan posisi WIKA pada jajaran terkemuka dalam industri jasa konstruksi dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. WIKA aktif melakukan investasi karena diyakini dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan (sustainability growth) perusahaan dari gejolak pasar yang fluktuatif. Selain itu, WIKA perlu menjaga kepentingan para pemegang saham serta memberikan imbal hasil yang baik. Melalui pertumbuhan pula, WIKA dapat tetap menjaga solidnya posisi ekuitas dan menopang rencana investasi di masa yang akan datang. Seluruh upaya ini bermuara pada satu Visi yaitu menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC, serta menjadi perusahaan investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
Surabaya – Mojokerto Toll Road
WE GROW
The commitment to keep growing and developing in order to serve the need for EPC services has led WIKA to continually seek out and make the best of every opportunity. This is done to maintain WIKA’s position among the leaders in construction service industry and to create a sustainable growth. WIKA is actively investing in order to secure the company’s sustainable growth from the fluctuating market movement. Moreover, WIKA needs to protect the interests of its shareholders as well as deliver good investment returns. Furthermore, through growing, WIKA will be able to maintain its solid equity position and support future investment plans. All of these efforts lead to the one Vision of becoming one of the best company in the field of EPC, and an integrated-investment company in Southeast Asia.
PLTD 50 MW Pesanggaran, Bali
perusahaan PATUNGAN PROPERTY DEVELOPMENT
RENEWABLE ENERGY
Joint Venture
PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Penghargaan & Sertifikat Awards & Certificate
The Best EHS Performance for Subcontractors 2009 from PT Areva T & D on 20 February 2010
Safety and Environmental Award from Mitsubishi Corporation Tanjung Priok GFPPEP 740 MW on 2 June 2010
AKI Award 2010 as Pioneer of Construction Industry Business Development from Indonesian Contractor Association on 6 October 2010
The Most Active Public Sub Portal of State Owned Enterprise Company
"Penghargaan tertinggi bagi Perusahaan terwujud ketika target yang dicapai dapat memberi manfaat optimal bagi Perusahaan dan masyarakat" 2nd IICD Corporate Governance Award as The Best Disclosure and Transparency on 19 November 2010
!"#$#%&'((&)*((+!"! OHSAS 18001:2007 #$$%&'()*'+!,-'+./!0! Occupational Health 1'2-.3!4'*'5-6-*.! & Safety Management 137.-6! System
Construction Work Award 2010 for Construction Engineering category from Indonesian Ministry of Public Work on 26 November 2010
!"#$%&''%()''&*"+!$ ISO 14001:2004/ %,-%&''%($)''.!"! SNI 19-14001: 2005 #$%&'($)*$+,-! Environmental .,$,/*)*$+!012+*)! Management System
PII Award 2010 as The Best Adhikara Rekayasa from Persatuan Insinyur Indonesia (PII/ Indonesian Engineering Association) on 22 December 2010
!"#$#!%$&''()*''+!"! SNI ISO 9001:2008 #$%&'()!*%+%,-.-+(! Quality Management /)0(-.! System
" The Company attains the highest award when it is able to provide optimal benefits to both the Company and the community"
Audit Certificate Security Management System
7
8
Pillars of Growth
Peristiwa Penting 2010
Januari January 28 Presiden meresmikan PLTU Labuan 2 Banten (2 x 300 MW), proyek yang dibangun WIKA sejak 6 Januari 2007.
The President the Republic of Indonesia inaugurated the Labuan 2 plant in Banten (2 x 300 MW), WIKA began working on this project on 6 January, 2007
Februari February 12 Pertemuan Duta Besar Aljazair dan Duta Besar Indonesia untuk Aljazair dengan manajemen WIKA dalam rangka pengembangan usaha.
Meeting of the Ambassador of Algeria and Indonesia's Ambassador to Algeria with WIKA’s management pertaining to business development
22 Wakil Presiden Bapak Boediono meresmikan JORR W1, proyek senilai Rp 327,27 miliar. Vice President Boediono inaugurated JORR W1, a Rp 327.27 billion project.
Maret March 4 WIKA menyelesaikan Conveyor Batubara di Bontang, Kalimantan Timur. WIKA menyelesaikan Conveyor Batubara di Bontang, Kalimantan Timur.
30 Penandatangan MoU antara WIKA dengan BPKP tentang kerja sama penerapan tata kelola perusahaan yang baik. MoU signing between WIKA and BPKP on the cooperation on good corporate governance implementation.
April April 14 Tsukishima Kikai Co. Ltd., salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Jepang, berkunjung ke Kawasan Industri WIKA – Cileungsi, Bogor.
A visit from one of the leading construction companies in Japan, Tsukishima Kikai Co. Ltd., to WIKA’s Industrial Zone - Cilengsi, Bogor.
22 WIKA berpartisipasi pada Pameran dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia XVIII. WIKA participated in an exhibition, in conjuction with World Water Day XVIII.
Mei May 6 WIKA dan PT Mirlindo Padu Kencana (Mirlindo) menandatangani kontrak kerja sama pembangunan proyek investasi PLTD Marine Fuel Oil (MFO) 50 MW milik PT Indonesia Power (IP), anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Pesanggaran Bali, dengan komposisi penyertaan modal WIKA sebesar 70% dan Mirlindo sebesar 30%. WIKA and PT Mirlindo Padu Kencana (Mirlindo) signed a contract to build an investment project of PLTD Marine Fuel Oil (MFO) 50 MW owned by PT Indonesia Power (IP), a subsidiary of State Owned Electiricity Company (PLN) at Pesanggaran Bali, with 70% ownership by WIKA and 30% by Mirlindo. 14 Areva apresiasi kinerja K3 WIKA di Proyek PLTGU Tanjung Priok, Jakarta. Areva’s recognition for WIKA’s K3 performance in Combined Cycle Power Plant Project at Tanjung Priok, Jakarta.
Juni June 7 WIKA menanam 1.000 pohon bakau di Bali, sebagai bagian dari Perayaan World Environment Day. WIKA planted 1,000 mangrove trees in Bali as part of World Environment Day Celebration.
16 WIKA memperoleh Safety and Environmental Award dari Mitsubishi Corporation.
WIKA received Safety and Environmental Award from the Mitsubishi Corporation.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Significant Events 2010
Juli July 17 W IKA meraih Sertifikat Audit Sistem Manajemen Pengamanan dalam penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Swakarsa berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 24/2007, dengan pencapaian/ klarifikasi Silver Reward. W IKA earned Security Management Audit Certification for an Independent Security Management System implementation, based on the Chief Police Regulation of the Republic of Indonesia No. 24/2007, with Silver Reward.
Agustus August 23 A ljazair dan KBRI merayakan HUT RI di Camp WIKA di Aljazair. Algeria and the Embassy of Indonesia celebrated Indonesian Independence Day at WIKA Camp in Algeria. 30 W IKA menandatangani kontrak Proyek ICA Alumina Plant Project Tayan, Kalimantan Barat senilai US$ 175 dengan PT. Indonesia Chemical Alumina. WIKA signed a US$ 175 million contract with PT. Indonesia Chemical Alumina, for ICA Alumina Plant Project at Tayan, West Kalimantan. September September 24 P enandatangan Pra-kontrak Qurji Investment Project, Tripoli, Libyan Arab Jamahiriya. Signing of a pre-contract agreement on Qurji Investment Project, Tripoli, Libyan Arab Jamahiriya.
Oktober October 6 A sosiasi Kontraktor Indonesia memberikan penghargaan kepada WIKA sebagai perusahaan pelopor dalam perkembangan bisnis industri konstruksi di ajang AKI Award 2010. Indonesian Contractor Association acknowledged WIKA as a pioneering company in construction business development at AKI Award 2010. 18 K unjungan Pengusaha Libya ke Kawasan Industri WIKA. A visit from Libyan Entrepreneur to WIKA Industrial Area. 30 WIKA Peduli Bencana Merapi Yogyakarta. WIKA Care for Merapi Disaster in Yogyakarta. November November
19 Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) menganugerahi predikat the Best Disclosure and Tranparancy kepada WIKA di ajang IICD Corporate Governance Award 2010, di Bali. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) awarded WIKA with the Best place for Disclosure and Tranparency at IICD Corporate Governance Award 2010, held in Bali. 26 Kementerian Pekerjaan umum menganugerahi WIKA sebagai pemenang karya konstruksi terbaik kategori teknik konstruksi dengan judul “Metode Top Down Pemasangan Tangki Avtur pada Proyek penggantian fasilitas DPPU Soekarno Hatta. The Ministry of Public Works recognized WIKA as the recipient of the Best Construction Work in the category of Construction Technique, namely “ Top Down Method for Avtur Tank Installation, at DPPU Soekarno Hatta facility improvement project. 30 WIKA memperoleh predikat Terbaik untuk Kategori Teknik Konstruksi dalam acara PU Award. WIKA received the Best place in Construction Technique category during the Public Works Awards.
Desember December 6 WIKA memenangkan tender Proyek Palm Oil Refinery senilai Rp 560 miliar di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. WIKA won the tender for Palm Oil Refinery project worth Rp 560 billion in Pulau Laut, South Kalimantan. 23 P royek Algerian East West Highway Autoroute, dimana WIKA terlibat dan meraih Predikat Terbaik Kategori Adhikara Rekayasa dalam PII Award 2010. Algerian East-West Highway Project Autoroute, in which WIKA was involved and won the Best place in Adhikara Rekayasa category during PII Award in 2010.
9
10
Pillars of Growth
Gedung Astra FIF, Jakarta
Jembatan Ponolele, Sulawesi Selatan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2x300MW, Banten
Proyek Eastway Motorway, Aljazair
COMPANY PROFILE
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"Sebagai katalisator pembangunan nasional melalui pencapaian prestasi di bidang jasa konstruksi, engineering, dan investasi terintegrasi, baik di dalam negeri, regional, maupun internasional" "As a catalyst for national development through achievements in construction, engineering, and integrated investment at domestic, regional and international level"
Visi & Misi
Vision & Mission
Sekilas Tentang WIKA WIKA in Brief
Lini Bisnis & Struktur Bisnis Line of Business & Business Structure
Struktur Organisasi Organization Structure
Wilayah Operasi Operational Area
11
12
Pillars of Growth
Visi & Misi Vision & Mission Permata Berlian Jakarta
PLTD 50 MW Pesanggaran, Bali
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cilacap 2x300MW, Jawa Tengah
VISI
VISION
Menjadi Salah Satu Perusahaan Terbaik Di Bidang Epc (Engineering Procurement & Construction) dan Investasi Yang Terintegrasi Di Asia Tenggara
To Be One Of The Best Integrated Epc (Engineering Procurement & Construction) and Investment Company In South East Asia
MISI • M enyediakan Produk-Produk Unggul Secara Terpadu Di Bidang Energi, Industri & Infrastruktur • Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama • Mengimplementasikan Etika Bisnis Untuk Mendukung Tata Kelola Perusahaan Yang Berkesinambungan • Ekspansi Strategis Ke Luar Negeri • Mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu Secara Praktis
MISSION
• Providing Excellent Integrated Product in Energy, Industrial & Infrastructure • Fulfill Key Stakeholders Expectation • Implementing Business Ethics to promote Sustainability of Good Corporate Governance • Strategic overseas expansion • Implementing Best Practice Integrated Management System
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Sekilas tentang WIKA WIKA in Brief Berawal dari perusahaan instalatur, Wijaya Karya (WIKA) mengalami evolusi dan menorehkan prestasi demi prestasi di bidang konstruksi berkat sentuhan putra-putri bangsa Indonesia yang memiliki visi jauh ke depan.
WIKA began as a company that specialises in installation. WIKA has evolved and garnered achievements in construction thanks to the visionary of sons and daughters of Indonesia.
Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja.
Following the nationalization of Dutch companies, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co or NV Vis en Co, and based on the Government Regulation No. 2 of 1960 and the Decree of the Minister of Public Works and Power (PUTL) No. 5 dated 11 March, 1960, WIKA was born as the State Enterprise Bangun Widjaja Karja.
Dimulai sebagai sub-kontraktor, di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun 1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan perumahan.
WIKA started as a sub-contractor in the late 1960s, and later developed into a low/medium/high voltage electrical network installation contractor. In early 1970, WIKA expanded its business and became a civil and housing contractor.
Perusahaan memasuki babak baru pada 20 Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya Karya (Persero).
The Company embarked on new phase on 20 December, 1972. Through deed No. 110, made before Notary Djojo Muljadi, the Company changed its status to a Limited Liability Company Wijaya Karya (Persero).
WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty.
WIKA continuously makes breakthroughs. The Company evolved into an integrated infrastructure company through the development of a number of subsidiaries, such as WIKA Beton, WIKA Intrade, and WIKA Realty.
Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 35% kepada publik pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).
Many have acknowledged that WIKA has grown to be a strong integrated infrastructure company. The Company listed its 35% of its ownership through an IPO (initial public offering/IPO) on 29 October, 2007 at Indonesia Stock Exchange. Following the IPO, the government of the Republic of Indonesia holds 68.4% of the Company’s ownership, while the rest was owned by the public, including employees, through the Management Stock Ownership Program (MSOP), Employee Stock Allocation (ESA), and Employee/ Management Stock Option (E/MSOP).
Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA menjadi kuat, dimana saat itu krisis ekonomi dunia mulai memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and Construction (EPC), serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
The funds raised from the IPO were allocated to support WIKA’s growth and innovation. WIKA’s position grew stronger at a time when the world economic crisis began to bring its impact in the country. Strong capital structure has greatly supported WIKA’s operation expansion overseas; continuous development of the engineering procurement and construction (EPC); and investment and development of infrastructure projects, especially government projects funded by the State Budget (APBN) and Local Budget (APBD).
13
14
Pillars of Growth
Lini Bisnis WIKA saat ini memiliki 4 Strategic Business Unit (SBU) dalam bidang infrastruktur yang meliputi konstruksi sipil, konstruksi bangunan gedung, utilitas dan energi, yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.
WIKA currently has 4 Strategic Business Unit (SBU) in infrastructure that includes civil construction, building construction, utility, and energy. Going forward, the Company will be integrated into an Engineering Procurement Construction (EPC) and Investment company.
Konstruksi Sipil SBU Konstruksi Sipil terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Engineering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan diantaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removeable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.
civil constructions Civil Construction SBU consists of a number of sub business units: roads and bridges, irrigation, transportation, and manpower. Currently, the Civil Construction SBU operates beyond a contractor capacity. With adequate support from Engineering Team, this SBU also takes on Design and Built works, ranging from the planning process to construction. The projects that it carried out included: the Cilacap Steam-powered Power Plant (PLTU) Coal Jetty, the Laut Island Wood Chip Jetty, the Manggarai Flood Canal Removable Trashrack.
Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, diantaranya: • Jembatan Layang Sudirman pada tahun 1993 dan KS Tubun pada tahun 1996 dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method (ILM). • Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia pada tahun 2005 dengan teknologi Cable Stayed. • Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia pada tahun 2006. • Jembatan Surabaya Madura (Suramadu).
The road, toll road and bridge construction SBU has successfully completed various large-scale and high technology projects, which include among others: • Sudirman Flyover in 1993 and KS Tubun Flyover in 1996 by using Incremental Launching Method (ILM) technology. • Pasupati Bandung Fly Over, the longest flyover in Indonesia in 2005 using Cable Stayed technology • Cikubang-Tol Cipularang West Java Fly Over, a bridge with the tallest supporting coloumns in Indonesia, in 2005. • Surabaya-Madura (Suramadu) bridge.
Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendung, bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan banjir. Di bidang ini, WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain: • Bendung Gerak Klambu Barrage pada tahun 1991 dan Bendung Gerak Serayu pada tahun 1995 di propinsi Jawa Tengah. • Di tahun 2009 WIKA antara lain mengerjakan proyek: Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.
The irrigation sub-business covers: the construction of basic irrigation infrastructure and facilities, which include dams, irrigation channels, provision of water supplies, clear water processing facilities, and flood control infrastructure. WIKA successfully completed some projects in this sector, including: • The Klambu Movable Dam Barrage in 1991 and the Serayu Movable Dam in Central Java in 1995. • In 2009, WIKA carried out several projects including: the East Flood Canal, Normalisation of CiliwungCisadane River, Jakarta, Normalisation of Bengawan Solo River, Amandit Dam in South Kalimantan, and Jatigede Dam in Sumedang, West Java.
Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Berapa proyek yang telah diselesaikan antara lain: • Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
The transportation infrastructure sub business offers various services to construct the land, sea and air transportation infrastructures, such as airport, seaport, including jetty and container terminals, and train stations. Projects that have been successfully completed include: • Container Terminal and Car Terminal in Tanjung Priok.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Our Core Business • D epo Kereta Api Depok dan Double Track Yogyakarta-Kroya.
• T he Depok Train Depot and the Yogyakarta-Kroya Double Track.
Konstruksi Bangunan Gedung SBU Konstruksi Bangunan Gedung memiliki anak perusahaan tersendiri. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang engineering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencaaan sampai proses konstruksi.
BUILDING CONSTRUCTION The Building Construction SBU has its own subsidiary. The Building Construction SBU includes Residential Sub-business Line and the Facility Building Subbusiness line. Through the support from Engineering Bureau, this SBU deals with design and build works, from planning to construction processes.
Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks perumahan. Sejumlah proyek yang dikerjakan diantaranya: • Bangunan Apartemen: Apartemen Permata Berlian dan Apartemen Belezza-Jakarta, Apartemen Adhi Wangsa-Surabaya, Apartemen Paragon-Solo. • Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang.
The residential construction services include the construction of apartments, condominiums, hotels, flats, and residential areas. Some projects completed are: • Apartments: Permata Berlian Apartment and Belezza Apartment-Jakarta, Adhi Wangsa Apartments Surabaya, Paragon Apartment-Solo. • Hotels: Paragon City Hotel, Hyderabad.
Sub bidang usaha bangunan fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang dikerjakan antara lain: • Rumah Sakit Sahid Sahirman, Jakarta. • Terminal Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo. • Mal Lucky Square-Bandung, Mal AdhiwangsaSurabaya, Mal Solo Paragon-Solo, Plaza Balikpapan. • Kantor Pemprov Riau, Soho Group.
Facility builing construction sub-business builds hospitals, airports, stations, educational facilities, sport facilities, offices, shops and shopping malls, and recreation facilities.Projects completed are: • Sahirman Sahid Hospital, Jakarta. • Adi Soemarmo Airport, Solo. • Lucky Square Mall, Bandung, Adhiwangsa MalSurabaya, Solo Paragon Mal-Solo, Balikpapan Plaza. • Offices of Provincial Government of Riau, Soho Group.
UTILITAS SBU Utilitas terdiri dari sub-sub bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal yang meliputi sub bidang usaha minyak dan gas, sarana industri, dan pabrikasi baja.
UTILITY Utility SBU consists of sub-businesses in mechanical and electrical construction services that include oil and gas sub-business, industrial facilities, and steel fabrication sub-business.
Sub bidang usaha minyak dan gas meliputi jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal di sektor hulu, hilir, dan distribusi dari kegiatan operasional di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan platform rig offshore, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan konstruksi baja kilang minyak, CO2 removal (amine plant), LPG plant, tangki kilang, dan pipanisasi. Sedangkan di sektor distribusi yang terkait dengan pemasaran meliputi pekerjaan jasa konstruksi jaringan pipa dan tangki/terminal minyak dan gas. Sejumlah proyek yang berhasil diselesaikan antara lain: • P royek Pipanisasi Jaringan Distribusi Gas Jawa Barat Paket 14 Cilamaya. • Proyek Pipanisasi Distribusi Bahan Bakar Minyak Balongan-Jakarta. • LPG Terminal 4 x 2500 MT di Tanjung Sekong.
Oil and gas sub-business includes mechanical and electrical construction on upstream/downstream sector, and distribution of operations in oil and gas sector. The upstream sector works on offshore platform rigs, crude oil & gas pipeline distribution. The downstream sector works on steel construction of oil refineries, CO2 removal (amine plant), LPG plant, refinery tanks, and piping. The distribution sector related to marketing works on construction services pipelines and tanks / oil and gas terminal. A number of projects completed: • Pipeline Project, West Java Gas Distribution Network Package 14 cilamaya. • Pipeline Project Fuel Oil Distribution BalonganJakarta. • LPG Terminal 4 x 2500 MT in Tanjung Sekong.
15
16
Pillars of Growth
Lini Bisnis Our Core Business
• A vtur Terminal & Filling Point Bandara Kualanamu dan Bandara Soekarno Hatta.
• Terminal & Filling Point Avtur Kualanamu Airport and Soekarno Hatta Airport.
Sub bidang usaha sarana industri meliputi jasa konstruksi di bidang bangunan industri pabrik seperti pabrik pengolahan kelapa sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, instalasi pengolahan air bersih dan limbah. Sejumlah proyek yang dikerjakan diantaranya: • Raw Water Clarification (RWC) Pertamina Plaju. • Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. • Pabrik Granulasi Pupuk NPK, RFO, Petrokimia Gresik. • Konstruksi Pabrik Biodiesel Ciliandra Perkasa Dumai. • Rekondisi Pabrik Semen Indocement. • Pabrik CPO di Malingping, Jawa Barat. • Palimanan Cement Mill di Cirebon.
The industrial facilities sub-business constructs industrial buildings such as palm oil processing mills, biofuels factories, NPK fertilizer granulation plant, cement factory, pharmaceutical factory, waste and water treatment plants. A number of projects in progress include: • Raw Water Clarification (RWC) of Pertamina Plaju. • Crude Palm Oil Mill. • NPK Fertilizer Granulation Plant, RFO, PKG. • Ciliandra Perkasa Biodiesel Plant Construction Dumai. • Recondition of Indocement Cement mill. • Factory CPO in Malingping, West Java. • Palimanan Cement Mill in Cirebon.
Sub bidang usaha pabrikasi baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan produk konstruksi baja seperti struktur rangka baja, menara telekomunikasi, menara transmisi listrik, jembatan baja, tangki baja, silo, hopper baja, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Saat ini, selain memproduksi produk-produk di atas, sedang dijajaki produk-produk baja terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar kontraktor KKKS seperti pekerjaan steel platform on-shore, juga sudah dimulai pengembangan pabrik untuk memproduksi boiler untuk pembangkit skala kecil (dibawah 100 MW).
Steel fabrication sub-business was originally a support facility for fabrication. In 2009 the sub-business was upgraded with the ability to manage its own business (marketing, production, and delivery) with a large range of steel products like steel frame structures, telecommunication towers, electricity transmission towers, steel bridges, steel tanks, silos , steel hoppers, pressure vessels, welded beam, and other steel plated works.In addition to producing the aforementioned products, the steel fabrication sub-business is exploring steel products used in the oil industry with PSC contractors as its targeted market (on-shore steel platforms). The unit has been developing boilers for small-scale power plants (below 100 MW).
Energi SBU Energi menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC (Engineering Procurement Construction) yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detil, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant. Beberapa proyek yang dikerjakan terkait power plant antara lain: • Kontruksi Sipil Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok, dan PLTU Pacitan. • EPC Power Plant: PLTU Amurang 2 x 25 MW, PLTD Bali 50 MW, IPP Pembangkit Listrik Geothermal 50 MW.
ENERGY The Energy SBU operates business in the field of integrated EPC (Engineering Procurement Construction) based construction. The scope of work ranges from basic engineering design, process engineering design, detail engineering design, procurement-related to equipment and construction or the construction of planned projects. Currently, the work include EPC Power Plant, both the civil construction and EPC of the Power Plant. Several projects that were and are being carried out related to power plant include: • Power Plant Civil Construction : PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU, Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok dan PLTU Pacitan. • EPC Power Plant: PLTU Amurang 2x25 MW, PLTD Bali 50 MW, IPP Pembangkit Listrik Geothermal 50 MW, IPP Asam-Asam Kalimantan Selatan.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Struktur Bisnis Business Structure
WIKA GROUP BUSINESS STRUCTURE
CIVIL CONSTRUCTION
• Road & Bridges • Sea / Airport / Jetty • Dam & Barrage
BUILDING CONSTRUCTION
• Highrise Building • Commercial Building • Utility Building
UTILITY
• Oil & Gas Utility • Industrial Plant • Steel Fabrication
ENERGY
• Power Plant W ith various Fuels Resources
SUBSIDIARY INVESTMENT • PT. MNA • PT. MKC • PLTD Bali
17
18
Pillars of Growth
Struktur Organisasi RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Annual General Meetings
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
DIREKTUR UTAMA President Director
Bintang Perbowo, SE, MM DIREKTUR SDM & PENGEMBANGAN Human Capital & Business Development Director Ir. Tonny Warsono, MM
PKBL Partnership & Community Dev.
SEKRETARIAT PERUSAHAAN Secretrariat
DEPARTEMEN KEUANGAN Finance Dept.
DEPARTEMEN LEGAL Legal Dept.
DEPARTEMEN HUMAN CAPITAL Human Capital Dept.
DEPARTEMEN PSU PSU Dept.
DIREKTUR KEUANGAN Finance Director
DIREKTUR OPERASI I Operational I Director
DIREKTUR OPERASI II Operational I Director
Drs. Ganda Kusuma, MBA
Ir. Budi Harto, MM
Ir. Slamet Maryono
DEPARTEMEN SIPIL UMUM General Civil Dept.
DIVISI SIPIL UMUM I General Civil II Division
PROYEK Projects
DIVISI SIPIL UMUM II General Civil II Division
PROYEK Projects
DEPARTEMEN WLN WLN Dept.
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS Business Dev. Division
DIVISI LUAR NEGERI Overseas Division
PROYEK Projects
DIVISI WILAYAH Districts Division
WILAYAH Districts
PROYEK Projects
DEPARTEMEN BG WLN Dept.
DIVISI BANGUNAN GEDUNG
Building Construction Division
PROYEK Projects
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS Business Dev. Division
DIVISI PENGADAAN I Procurement I Division
19
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Organization Structure
SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI) Internal Monitoring Unit Drs. Tatang Setyarsono
DEPARTEMEN INDUSTRIAL PLANT Industrial Plant Dept.
DEPARTEMEN ENERGI Energy Dept.
AP DIVISI PENGADAAN II Procurement II Division
DIVISI MEKANIKAL ELEKTRIKAL I
DIVISI MEKANIKAL ELEKTRIKAL II
Mechanical Electrical I Division
Mechanical Electrical II Division
PROYEK Projects
PROYEK & PABRIK Projects & Factories
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS Business Dev. Division
DIVISI ENERGI I Energy I Division
DIVISI ENERGI II Energy II Division
PROYEK Projects
PROYEK Projects
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS Business Dev. Division
DIVISI INVESTASI Investment Division
OPERATION MAINTENANCE JV
DP
20
Pillars of Growth
Wilayah Operasi
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Operational Area
Kantor Pusat / Head Office Kantor Wilayah / Regional Office Pabrik / Factory Proyek / Project
21
22
Pillars of Growth
Tim Proyek PLTGU, Muara Karang
Kunjungan Tsukisima Kikai ke Kawasan Industri WIKA
2010 YEAR IN REVIEW
Apartemen Belezza, Jakarta
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"Pencapaian optimal dari setiap pekerjaan yang diselesaikan harus mampu memberi nilai tambah bagi pengembangan Perusahaan ke depan, sehingga hal tersebut menjadi motivator utama bagi karyawan dalam mengukir prestasi dan unjuk kerja yang lebih baik lagi" "Optimum achievements should be able to create added values for the Company’s future development, so it will serves as key driver in motivating the employees to achieve and perform better"
Statistik Kinerja 2010 2010 Statistical Performance
Ringkasan Bisnis & Operasional 2010 2010 Business & Operational Summary
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Informasi untuk Pemegang Saham Information to Shareholders
Indikator Kinerja Utama Key Performance Indicators
Laporan Dewan Komisaris Message of The Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of Directors
23
24
Pillars of Growth
Statistik Kinerja 2010 2010 Statistical Performance
Kontrak Dihadapi
20,83
Order Book
Rp Triliun / Rp Trillion
Jumlah Aktiva
6,29
Total Assets
Rp Triliun / Rp Trillion
Jumlah Ekuitas
1.801,62
Total Equity
Rp Miliar / Rp Billion
Laba Bersih
284,92
Net Income
Rp Miliar / Rp Billion
Laba Bersih Per Saham
Rp
Earnings Per Share
50,15
16,37%
10,35%
18,00%
50,58%
50,28%
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Ringkasan Bisnis & Operasional 2010 Business & Operational Summary Secara umum, kondisi perekonomian nasional di tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang stabil, yakni mencapai angka 6%. Industri konstruksi juga mengalami perkembangan yang signifikan, seiring dengan program percepatan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah, termasuk di wilayahwilayah, demi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini berdampak positif terhadap usaha Perseroan. Laba Bersih Perseroan mengalami kenaikan sebesar 50,58% atau meningkat menjadi Rp 284,92 miliar di tahun 2010 dari posisi Rp 189,22 miliar pada tahun 2009. Kontrak Baru yang diperoleh Perusahaan di tahun 2010 mencapai 101,39% diatas target yang ditetapkan, yakni dari Rp 10,08 triliun (target) menjadi Rp 10,22 triliun (realisasi). Perseroan juga berhasil menekan Beban Pokok Penjualan sebesar 9,68%, dari Rp 5,97 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 5,39 triliun di tahun 2010. Penjualan Bersih di tahun 2010 mengalami sedikit penurunan, yakni sebesar 8,62% dibandingkan pencapaian pada tahun 2009. Hal ini terjadi karena kontrak-kontrak baru yang diperoleh Perseroan baru terjadi pada triwulan ketiga dan keempat, sehingga belum dapat diproduksi sampai akhir tahun dan pencatatannya pun masuk ke pembukuan tahun 2011. Sementara itu, proyek kerjasama (joint operation) yang dijalankan Perseroan mengalami peningkatan laba sebesar 77,62% dari Rp 22,61 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 40,16 miliar di tahun 2010. In general, the condition of the national economy in 2010 experienced a steady growth at 6%. The construction industry also experienced significant growth, due to the government’s program on accelerated infrastructure development, including regional governments, aimed at stimulating economic growth. This has brought positive impact on the business of the Company. Company Net Income increased by 50.58% to Rp 284.92 billion in 2010 compared to Rp 189.22 billion in 2009. New contracts obtained by the Company in the year 2010 reached 101.39% above the target, from Rp 10.08 trillion (target) to Rp 10.22 trillion (realization). The Company also succeeded in brought down the Sales Cost to 9.68%, from Rp 5.97 trillion in 2009 to Rp 5.39 trillion in 2010. Net sales in 2010 slightly declined by 8.62% compared to 2009. This was due to the new contracts that were only obtained by the Company during the third and fourth quarter. Hence, the production could not be completed by the end of the year, pushing the sales to be recorded as 2011 transaction. Meanwhile, the Company’s joint operations has increased its profits by 77.62%, from Rp 22.61 billion in 2009 to Rp 40.16 billion in 2010.
25
26
Pillars of Growth
Ikhtisar Keuangan DESKRIPSI
Dalam Juta Rupiah, kecuali data saham (In Million Rupiahs, except data on shares) 2006 Audited
2007 Audited
2008 Audited
2009 Audited
2010 Audited
NERACA Aset Lancar Investasi pada Perusahaan Asosiasi Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya
DESCRIPTION BALANCE SHEET
2.246.164
3.687.320
5.229.930
4.962.530
5.122.673
Current Assets
1.708
1.708
19,709
121.509
150.108
Invesment in Associates
232.092
245.501
335.878
332.207
405.547
Fixed Assets
175.178
198.535
185.907
284.367
607.977
Non Other Current Assets
Total Aset
2.655.142
4.133.064
5.771.424
5.700.614
6.286.305
Total Assets
Kewajiban Lancar
1.850.445
2.231.957
3.620.587
3.435.525
3.642.027
Current Liabilities
347.434
544.947
683.440
629.374
727.510
Non Current Liabilities
2.197.879
2.776.904
4.304.026
4.064.899
4.369.537
Total Liabilities
55.005
64.947
82.756
102.774
115.144
Minority Interest
402.258
1.291.212
1.384.641
1.532.941
1.801.624
Equity
Kewajiban Tidak Lancar Total Kewajiban Hak Kepemilikan Minoritas Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Modal Kerja Bersih Investasi
2.655.142
4.133.064
5.771.424
5.700.614
6.286.305
Total Liabilities and Equity
345.719
1.455.363
1.609.343
1.527.005
1.480.646
Working Capital - Net
42.551
42.308
127.975
45.024
622.085
Investment
LAPORAN LABA RUGI Penjualan Bersih Penjualan JO Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Proyek KSO Laba (Rugi) Proyek KSO Laba Kotor Setelah Bagian Laba Proyek KSO Beban Usaha
INCOME STATEMENT 3.049.427
4.284.581
6.559.077
6.590.857
6.022.922
Net Sales
207.858
311.274
273.510
593.750
669.957
JO Sales
(2.803.582)
(3.925.624)
(6.113.047)
(5.967.732)
(5.390.012)
Cost of Sales
245.845
358.957
446.031
623.125
632.910
Gross Profit Before Income Portion From JO Project
(7.606)
17.349
(3.099)
22.608
40.158
Profit (Loss) JO Project
238.240
376.306
442.932
645.733
673.068
Gross Profit After Income Portion From JO Project
(114.475)
(135.694)
(155.001)
(160.782)
(195.457)
Operating Expenses
Laba Usaha
123.765
240.612
287.930
484.951
477.611
Operating Income
Beban Bunga
(53.376)
(51.044)
(44.024)
(51.764)
(9.611)
Interest Expenses
64.827
(1.620)
12.509
(85.078)
5.326
Other Income (Expenses)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
135.215
187.948
256.415
348.109
473.326
Profit Before Income Tax
Pajak Kini
(33.216)
(40.352)
(72.727)
(37.459)
(38.757)
Current Tax
0
0
0
(123.866)
(132.425)
Final Tax
3.494
(3.973)
(9.035)
19.740
9.097
Deffered Tax
Pendapatan/Beban lain-lain
Pajak Final Jasa Konstruksi Pajak Tangguhan Laba Bersih Sebelum Hak Minoritas
105.494
143.623
174.654
206.524
311.241
Net Income Before Minority Interest
Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan
(11.596)
(14.484)
(18.619)
(17.302)
(26.319)
Minority Interest On Gain Of Its Subsidiaries
93.897
129.139
156.035
189.222
284,922
Net Income
1.351
45,09
26,75
33,37
50,15
Net Earnings per Share (Full Amount)
Laba Bersih Laba Bersih Per Saham Dasar (Rupiah Penuh)
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Financial Highlights
RASIO-RASIO KEUANGAN
Prosentase (Percentage) 2006 2007 2008 2009 2010 Audited Audited Audited Audited Audited
Profitabilitas Imbal Hasil Terhadap Ekuitas
FINANCIAL RATIO Profitability
23,34
10,00
11,27
12,34
15,81
Audited
Imbal Investasi
7,10
5,78
5,21
7,19
7,69
Return on Investment
Imbal Hasil Terhadap Total Assets
3,54
3,12
2,70
3,32
4,53
Return on Assets
Likuiditas Rasio Kas
Liquidity 18,50
61,15
33,71
Cash Ratio
Rasio Lancar
121,39
165,21
144,45 144,45 140,65
29,04
35,25
Current Ratio
Rasio Cepat
103,90
144,40
107,16 114,05 117,23
Quick Ratio
Aktivitas Perputaran Piutang Perputaran Asset
Activity 59,74
51,05
57,82
48,30
54,52
Collection Period
1,15
1,04
1,14
1,16
0,96
Total Assets Turn Over
Struktur Modal Kerja
Capital Structure
Rasio Total Kewajiban Terhadap Ekuitas
546,39
215,06
Rasio Total Kewajiban Terhadap Aktiva
82,78
67,19
74,57
71,31
69,51
Debt To Total Assets
Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva
15,15
31,24
23,99
26,89
28,66
Total Equity to Total Assets
310,84 265,17 242,53
Marjin
Debt To Equity Ratio
Margin
Margin Laba Kotor
7,81
8,78
6.75
9,80
11,18
Gross Income Margin
Margin Laba Usaha
4,06
5,62
4,39
7,36
7,93
Operating Income Margin
Margin Laba Bersih
3,08
3,01
2,38
2,87
4,73
Net Income Margin
Pertumbuhan
Growth
Penjualan
17,22
40,50
53,09
0,48
(8,62)
Sales
Laba Usaha
(8,45)
94,41
19,67
68,43
(1,51)
Operating Income
Laba Bersih
37,31
37,53
20,83
21,27
50,58
Net Income
Ekuitas
22,12
220,99
7,24
10,71
17,53
Equity
Total Aktiva
26,56
55,66
39,64
(1,23)
10,27
Total Assets
Catatan: Ikhtisar keuangan ini meliputi ikhtisar keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan. Pembukuan dilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. NOTES: This financial report has included the financial reports of the Company and its Subdidiary with over 50% ownership, directly or indirectly, excluded the subsidiary under temporary control by the Company or limited by time which affects the ability of the Subsidiary to transfer its fund to the Company.
The report is denominated in Rupiah. The transaction in other denomination have been converted to Rupiah denomination with the exchange rate prevailing at the time the transaction are made.
27
28
Pillars of Growth
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laba Bersih (Rp juta) Net Income (Rp million)
Penjualan Bersih (Rp juta) Net Sales (Rp million)
284.922
6.559.077
6.590.857
6.022.922 189.222
4.284.581
156.035 129.139
3.049.427
93.897
2006
2007
2008
2009
2010
Laba Usaha (Rp juta) Operating Income (Rp million)
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Aktiva (Rp juta) Total Assets (Rp million) 484.951
477.611
6.286.305 5.771.424
5.700.614
4.133.064
287.930 240.612
2.655.142 123.765
2006
2007
2008
2009
2010
Ekuitas (Rp juta) Equity (Rp million)
2006
2007
2008
2009
2010
Kewajiban (Rp juta) Liabilities (Rp million)
4.369.537 4.304.026 4.064.899
1.801.624 1.532.941 1.384.641 1.291.212
2.776.904 2.197.879
402.258
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Informasi untuk Pemegang Saham Information to Shareholders KINERJA SAHAM Di tahun 2010, harga saham Perseroan tertinggi mencapai Rp 770 per saham, sementara harga terendah mencapai Rp 300 per saham. Mengawali tahun 2010, harga saham Perseroan mencapai Rp 365 per saham (tertinggi) dan ditutup dengan harga Rp 350 per saham di triwulan pertama tahun 2010. Volume transaksi rata-rata harian mencapai 25.617.041 dengan volume tertinggi mencapai 40.247.637 pada triwulan II dan volume terendah sebanyak 9.203.549 pada triwulan I.
SHARES PERFORMANCE In 2010, the Company's highest share price reached Rp 770 per share, while the lowest reached Rp 300 per share. At the beginning of 2010, the Company's highest share was recorded at Rp 365 per share and closed at Rp 350 at the first quarter 2010. Daily average of transaction volume reached 25,617,041with the highest volume at 40,247,637 in the second quarter while the lowest one was at 9,203,549 in the first quarter.
BuyBack Saham Sejak IPO hingga tanggal laporan ini Perseroan telah melakukan corporate action, berupa Pembelian Kembali Saham (Share Buyback).
SHARES Buyback Since the IPO up to the publication date of this report, the Company has delivered several corporate action such as Shares Buyback.
Pembelian kembali saham ini sesuai dengan ketentuan dari Bapepam-LK yang pelaksanaannya dilakukan selama tiga (3) bulan. Pada Laporan Tahunan ini kami melaporkan status total realisasi Pembelian Kembali Saham (Share Buyback) yang dimulai dari 13 Oktober 2008 sampai dengan 22 Mei 2009 yang dibagi menjadi 2 (dua) tahap.
The share buyback has complied with the provisions of Bapepam-LK, carried out in the period of three months. On this Annual Report, we are presenting the total realization status of Share Buyback from October 13, 2008 to 22 May 2009 divided into two stages.
Proses Pelaksanaan Buyback Saham Process of Share Buyback Implementation Tahap Stage
Periode Pelaksanaan Implementation Period
Volume Transaksi (Saham) Transaction Volumes (Shares)
Nilai Transaksi (Rp Juta) Transaction Values (Rp million)
1
13 Oktober 2008 – 13 Januari 2009
143.279.000
27.693
2
23 Pebruari – 22 Mei 2009
Total
33.407.500
13 Oktober 2008 – 22 Mei 2009
176.686.500
7.277 34.970
Harga Saham Perseroan Selama Dua Tahun Company Share Price during 2 years Periode Period
Tertinggi Highest (Rp/saham)
Terendah Lowest (Rp/saham)
Penutupan Closing (Rp/saham)
Rata-rata Volume Transaksi per hari Average of Transaction Volume per day (Rp/saham)
Rata-rata Nilai Transaksi per hari Average of Transaction Value per day (Rp/saham)
Triwulan / Quarter I
230
200
220
11.750.797
2.414.127.462
Triwulan / Quarter II
365
220
355
36.188.855
10.845.621.881
Triwulan / Quarter III
380
335
350
15.876.958
5.472.362.263
Triwulan / Quarter IV
350
305
325
5.654.951
1.796.707.758
Triwulan / Quarter I
365
300
350
9.203.549
3.041.683.680
Triwulan / Quarter II
440
310
410
40.247.637
15.581.781.800
Triwulan / Quarter III
740
415
670
32.805.792
18.967.954.667
Triwulan / Quarter IV
770
620
680
20.178.347
14.420.747.016
2009
2010
29
30
Pillars of Growth
Informasi untuk Pemegang Saham Pergerakan Harga dan Volume Saham 2010 Share Price and Trading Volume Movement in 2010 800
400.000.000
600
300.000.000
400
200.000.000
200
100.000.000
0 Jan-10
0 Feb-10
Mar-10
WIKA PRICE
Apr-10
Mei-10
Jun-10
Juli-10
Agt-10
Sep-10
Okt-10
Nov-10
Des-10
WIKA VOLUME
Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2010 Shareholders' Structure as per 31 December 2010
0,45%
2,59% 11,97%
66,65%
Pemerintah / Goverment Karyawan WIKA / WIKA's Employee
15,40%
ESOP/MSOP Publik (Luar Negeri) / Public (Foreign) Publik (Domestik) / Public (Local)
2,94%
Saham Buyback WIKA / WIKA's Share Buyback
Pemegang Saham Shareholders Pemegang Saham Shareholders Seri A Dwi Warna (Pemerintah/Goverment)
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage 1
0,0%
Seri B (Pemerintah/Goverment)
3.999.999.999
66,6%
Publik / Public
2.001.540.500
33,4%
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Information to Shareholders Komposisi Kepemilikan Saham Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom, sesuai surat No. DE/I/11-0080 tanggal 5 Januari 2011, adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Numbers of Shares
Pemegang Saham
Shareholder’s Composition Shareholders composition as of 31 December 2010 based on the register of the Shares Registrar, PT Datindo Entrycom, pursuant to Letter No. DE/I/11-0080 of 5 January 2011, were as follows: Kepemilikan (%) Ownership (%)
Investor Domestik
Shareholders Domestic Investors
4.000.000.000
66,64955
Perorangan Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia
424.264.832
7,06927
Government of the Republic of Indonesia
Karyawan
182.126.500
3,03466
Employees
Koperasi
6.091.500
0,10150
Cooperatives
Indonesian Individuals
Yayasan
12.874.500
0,21452
Non-Profit Organization
Dana Pensiun
65.831.000
1,09690
Pension Funds
Asuransi
84.007.500
1,39977
Insurance Companies
Bank Perseroan Terbatas Reksadana
30.000
0,00050
Banks
233.870.348
3,89684
Company Limited
273.775.000
4,56175
5.282.871.180
89,02526
Perorangan Asing
9.968.000
0,16609
Foreign Individuals
Badan Usaha Asing
708.701.320
11,80866
Foreign Businesses
718.669.320
11,97475
Subtotal
6.001.540.500
100,00000
Subtotal Investor Asing
Subtotal Total
Mutual Funds Subtotal Foreign Investors
Komposisi Kepemilikan Saham OLEH Komisaris dan Direksi Komposisi Kepemilikan Saham oleh Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom, sesuai surat No. DE/I/110080 tanggal 5 Januari 2011, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Shareholders
Total
Share Ownership Composition of Commissioners and Directors Share ownership of Commissioners and Directors as of 31 December 2010 based on the register of the Shares Registrar, PT Datindo Entrycom, pursuant to Letter No. DE/I/11-0080 of 5 January 2011, were as follows:
Jabatan Position
Jumlah Saham Numbers of Shares
Kepemilikan (%) Ownership (%) 0,0168873
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Agoes Widjanarko
Komisaris Utama / President Commissioner
1.013.500
Pontas Tambunan
Komisaris / Commissioner
1.730.000
0,0288259
Soepomo
Komisaris / Commissioner
112.000
0.0018662
Dadi Pratjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
Amanah Abdulkadir
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
-
-
Bintang Perbowo
Direktur Utama / President Director
-
-
Ganda Kusuma
Direktur Keuangan / Finance Director
793.000
0,0132133
Budi Harto
Direktur Operasi I / Director of Operation I
904.000
0,0150628
Slamet Maryono
Direktur Operasi II / Director of Operation II
4.742.000
0,0790130
Tonny Warsono
Direktur SDM & Pengembangan / Director of Human Capital & Business Development
3.742.000
0,0623507
Direksi / Directors
31
32
Pillars of Growth
Informasi untuk Pemegang Saham
Pandangan Analis tentang WIKA Beberapa analis memberikan pandangan bahwa di tahun 2010 WIKA mampu menjaga pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan. Hal ini antara lain karena WIKA dapat menjaga pendapatannya dari bidang diluar konstruksi dengan nilai yang signifikan dibanding perusahaan-perusahaan lain yang bergerak di industri yang sama.
analysts review on wika Analysts have issued the review on WIKA performance in 2010, indicating that the Company was able to maintain its sustainable business growth. This is attributed to WIKA’s capability in securing revenue from non-construction business with significant result compared to similar companies in the industry.
Berikut beberapa pandangan analis tentang WIKA di tahun 2010: • “ WIKA has a proven track record in managing sustainable earnings growth (5 years CAGR: 36%)” – Bahana Sekuritas, 18 Oktober 2010. • “The most versatile of State-owned construction companies, WIKA has revenue from diversified sources which allows for less-seasonal and cyclical earnings than peers” – CIMB Securities, 25 Agustus 2010. • “ We still like its strong fundamental. In fact, 1H10 results may be better than other publicly listed construction companies, since around 40-50% of its revenue is coming from its non-construction business” - Mandiri Sekuritas, 3 Agustus 2010 • “We believe that this premium is justified, given its greater diversification, healthier balance sheet, more liquid stock, and position as Indonesia’s largest contractor” – CLSA, 14 Oktober 2010. • “ Higher margins as WIKA continues to sign fewer but better contracts” - Deutsche Bank, 4 Mei 2010.
The reviews on WIKA in 2010 are amongst other: • “WIKA has proven track record in managing sustainable earnings growth (5 years CAGR: 36%)” – Bahana Sekuritas, 18 October 2010. • “The most versatile of State-owned construction companies, WIKA has revenue from diversified sources which allows for less-seasonal and cyclical earnings than peers” – CIMB Securities, 25 August 2010. • “We still like its strong fundamental. In fact, 1H10 results may be better than other publicly listed construction companies, since around 40-50% of its revenue is coming from its non-construction business” - Mandiri Sekuritas, 3 August 2010 • “We believe that this premium is justified, given its greater diversification, healthier balance sheet, more liquid stock, and position as Indonesia’s largest contractor” – CLSA, 14 October 2010. • “Higher margins as WIKA continues to sign fewer but better contracts” - Deutsche Bank, 4 May 2010.
Riwayat Pencatatan Saham Perseroan WIKA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang berubah menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 29 Oktober 2007. Kode saham Perseroan di bursa adalah WIKA.
HISTORY OF THE COMPANY'S SHARES LISTING WIKA listed its shares in Jakarta Stock Exchange, currently Indonesia Stock Exchange (IDX), on 29 October, 2007. The Company's shares code is listed as WIKA.
Pencatatan saham ini berhasil dilakukan berkat adanya persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) No. KD. 01/3406/ DPRRI/2007 tanggal 26 April 2007, dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa No. RIS-15/ D2.MBU/2007, yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2007 serta surat persetujuan Menteri Negara BUMN No. F-717/MBU/2007 tanggal 8 Oktober 2007 tentang persetujuan program Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Plan & Management Stock Optin Plan (ESOP/MSOP).
The listing was successfully carried out following the approval of the Indonesian Parliament (DPR RI) No. KD. 01/3406/DPRRI/2007 on 26 April, 2007 and Extraordinary Shareholders' Meeting No. RIS15/D2.MBU/2007 held on 14 June, 2007, and the letter of approval from the Minister of State Enterprises No. F-717/MBU/2007 dated 8 October, 2007 on the approval of Employee Stock Allocation program (ESA) and Employee Stock Option Plan & Management Option Stock Plan (ESOP/MSOP).
Pelaksanaan Program ESA WIKA telah melaksanakan program ESA sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 3,16% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum, dengan harga per lembar saham sebesar Rp 420, dan diberi diskon sebesar 20%. Saham yang berasal dari program ESA mengalami lock up period selama delapan (8) bulan sejak tanggal pencatatan di BEI.
ESA PROGRAM IMPLEMENTATION WIKA has implemented the ESA program in accordance with prevailing regulations, namely 3,16% of the total shares offered in initial public offering, at a price per share of Rp 420, with 20% discount. Shares from the ESA program are locked up for a period of eight (8) months from the date of listing on the IDX.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Information to Shareholders
Pelaksanaan ESOP/MSOP Perseroan telah melaksanakan dua tahap program ESOP/MSOP. Dalam tahap pertama WIKA mendistribusikan 50% dari jumlah keseluruhan saham yang dialokasikan untuk program ESOP/ MSOP, sedangkan 50% sisanya didistribusikan pada akhir Oktober 2008.
ESOP/MSOP IMPLEMENTATION The Company has implemented a two-step ESOP /MSOP. In the first phase, WIKA distributed 50% of the total number of shares allocated to ESOP/ MSOP, while the remaining 50% was distributed in late October 2008.
Pada tahun 2010 ini ada pelaksanaan opsi dari karyawan terhadap progam ESOP/MSOP sebesar 155.174.500 saham sehingga secara total yang telah di exercise opsi nya oleh karyawan WIKA adalah 155.386.500 saham atau 50,5% dari keseluruhan program ESOP/MSOP telah di exercise, sehingga secara keseluruhan jumlah saham WIKA menjadi 6.001.540.500 saham.
In 2010, the options exercised by the employee on ESOP/MSOP amounted to 155,174,500 shares, bringing the total amount of shares exercised up to 155,386,500 shares or 50,5% of the overall program ESOP/MSOP that has been exercised, bringing the total number of WIKA’s shares to 6,001,540,500 shares.
PERINGKAT PERUSAHAAN PEFINDO menetapkan “idA” untuk peringkat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA atau Perusahaan). Outlook untuk peringkat tersebut adalah “Stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan posisi Perusahaan yang kuat, segmen bisnis yang terdiversifikasi dengan baik dan kondisi keuangan yang relatif baik. Namun demikian, peringkat masih dibatasi oleh potensi risiko dari segmen bisnis baru dan kondisi bisnis konstruksi dan properti yang relatif lebih bervolatilitas.
company's rating Indonesian Credit Rating Agency (PEFINDO) issued an “idA” rating for PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA or the Company). The outlook of this rating indicates “Stable” which also reflect the Company’s strong position, well-diversified business segment and a relatively sound financial condition. However, this rating is restricted to risks on new business segment and the volatility of property and construction business.
Didirikan pada tahun 1960, WIKA merupakan salah satu perusahaan konstruksi milik negara terbesar di Indonesia. Saat ini, Perusahaan tidak hanya bergerak dibidang bisnis konstruksi tetapi juga bergerak dibidang manufaktur, perdagangan, properti dan EPC (Engineering, Procurement and Construction) serta investasi. Setelah melakukan IPO pada tahun 2007, pemegang saham Perusahaan terdiri dari Pemerintah Indonesia dengan komposisi kepemilikan sebesar 68.42%, masyarakat (28.60%), manajemen dan karyawan (2.98%). -Sumber: Press Release PEFINDO tanggal 24 Mei 2010.
WIKA was established in 1960 and is one of the largest Indonesian state-owned companies. Today, Company’s business has expanded, from construction business to manufacturing, trading, property and Engineering, Procurement and Construction (EPC) and investment. Following the IPO in 2007, the Company’s shareholders are the Government of the Republic of Indonesia, Public, as well as management and employees with share ownership of 68.42%. 28.60% and 2.98% respectively. Source: PEFINDO's Press Release dated 24 May 2010.
Kebijakan Dividen Perseroan menjadi perusahaan terbuka pada tanggal 29 Oktober 2007. WIKA telah membagikan dividen secara terbuka kepada pemegang sahamnya.
DIVIDEND POLICY Company was listed as a Public Company on 29 October 2007. WIKA has transparently paid dividends to shareholders.
Pembagian dividen pertama ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 Mei 2008 menetapkan pembagian dividen sebesar 30 persen dari laba tahun buku 2007, atau senilai Rp 34,9 miliar.
The first dividend payment is based on the resolution of the General Meeting of Shareholders on 15 May, 2008. It was decided to pay a dividend of 30 percent of Company’s profit for the year 2007, equivalent to Rp 34.9 billion.
Tahun kedua WIKA kembali membagikan dividen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2009 sebesar 30 persen dari laba tahun buku 2008, atau senilai Rp 45,5 miliar.
The second dividend payment was made based on WIKA General Meeting of Shareholders on 28 May, 2009 amounted to 30 percent of the Company’s profit for the year 2008, equivalent to Rp 45.5 billion.
33
34
Pillars of Growth
Informasi untuk Pemegang Saham
Tahun ketiga WIKA secara konsisten kembali membagikan dividen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 April 2010 sebesar 30 persen dari laba tahun buku 2009, atau senilai Rp 56,8 miliar.
The third devidend payment was made based on the resolution of the General Meeting of Shareholders held on 29 April 2010 amounted to 30 percent of the Company’s 2009 profit, equivalent to Rp 56.8 billion.
kontribusi pajak dan dividen bagi negara Seiring dengan pertumbuhan usaha yang dicapai Perseroan, kontribusi pajak dan dividen bagi Negara juga mengalami peningkatan berkelanjutan. Pada tahun 2009 kontribusi pajak dan dividen yang dibayar pada tahun 2010 mencapai Rp 559,3 miliar.
tax contribution and provision of dividend to the government Align with its business growth, the Company has also rewarded a sustainable contribution of taxes and dividend to the Government. In 2009 the contribution of taxes and dividend paid in 2010 reached a total of Rp 559.3 billion.
Kontribusi Pajak & Dividen bagi Negara (2006 - 2009) Contribution of Taxes & Dividend to the Government (2006 - 2009)
559.3 514.6
314.8 213.9
2006
2007
2008
2009
(in billion Rp)
(dalam miliar Rp) Jenis Pajak Type of Taxes
2006
2007
2008
2009
2010
45,7
55,5
115,8
37,4
38,8
0
0
0
123,8
132,4
45,7
55,5
115,8
161,2
171,2
PPN VAT
168,2
235,5
366,7
358,0
334,5
Jumlah Pajak (PPh dan PPN) Total Taxes (Witholding and VAT)
213,9
291,0
482,5
519,2
505,7
Dividen kepada Negara Dividend contribution to Government
0*
23,8
32,1
40,1
NA
Jumlah Kontribusi Pajak dan Dividen Total Contribution of Taxes and Dividend
213,9
314,8
514,6
559,3
NA
PPh Badan (Progresif) Witholding Tax (Progressive) PPh Badan (Final) Witholding Tax (Final) Jumlah PPh Total Witholding Tax
* Dividen Tahun 2006 tidak dibagikan kepada Pemerintah sehubungan penguatan modal ditempatkan untuk persiapah IPO. There was no contribution of dividend to the Government in 2006 as a preparation to strengthen the capital for IPO.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Information to Shareholders
Realisasi Penggunaan Dana IPO Berdasarkan prospektus saat IPO pada 29 Oktober 2007, penggunaan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi sebesar Rp 759,59 miliar direncanakan sebagai berikut: sebesar Rp 152,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek, sebesar Rp 304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 303,59 miliar digunakan untuk investasi dan pengembangan proyek infrastruktur.
REALIZATION OF IPO FUNDS PROCEEDS Based on prospectus during on 20 October 2007, the utilization of Rp 759.59 billion from IPO proceeds, net after emission fee, were Rp 152.00 billion for project working capital, Rp 304.00 billion for overseas project working capital and EPC, and Rp 303.59 billion for investment and infrastructure project developments.
Hingga 31 Desember 2007, realisasi penggunaan dana IPO adalah sebesar Rp 123,32 miliar untuk modal kerja proyek. Sementara sampai dengan 31 Desember 2008, realisasi penggunaan dana IPO adalah sebesar Rp 452,43 miliar dengan rincian sebesar Rp 152,00 miliar untuk modal kerja proyek, sebesar Rp 282,43 miliar untuk proyek di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 18 miliar untuk investasi.
The realization of IPO proceeds as of 31 December, 2007 reached Rp 123.32 billion used for project working capital, while as of 31 December, 2008, the realization reached Rp 452.43 billion which were used for project working capital, overseas project working capital and EPC, and investment at Rp 152.00 billion, 282.43 billion and 18 billion respectively.
Dalam RUPSLB yang dilakukan pada 27 Januari 2009, rencana penggunaan dana IPO disetujui untuk diubah, sehingga direncanakan menjadi sebesar Rp 437,59 miliar digunakan untuk modal kerja proyek dan anak perusahaan, sebesar Rp 304,00 miliar digunakan untuk modal kerja di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 18 miliar digunakan untuk investasi.
During the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) held on 27 January 2009, the utilization plan for IPO proceeds was amended to Rp 437.59 billion for project and subsidiary working capital, Rp 304 billion for overseas project working capital and EPC, Rp 18 bilion for investment.
Hingga 30 September 2009, seluruh dana IPO telah digunakan 100% sesuai dengan rencana dan telah disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham Perseroan dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 29 April 2010 dan telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK melalui surat No. SE.01.01/A.DIR.0952/2010 tertanggal 22 Juni 2010 yang merupakan laporan final penggunaan dana IPO.
As of 30 September 2009, 100% of total IPO proceeds had been utilized as planned and this was reported to the Shareholders of the Company by the Directors during the AGMS on 29 April 2009 as well as to Bapepam-LK by a letter No. SE.01.01/A. DIR.0952/2010 dated on 22 June 2010 pertaining to final report of IPO Proceeds Utilization.
Penggunaan Dana IPO (dalam Rp juta) Utilization of IPO Proceeds (in million Rupiah) Penggunaan Dana IPO Funds Used from IPO Proceeds
Rencana (Prospektus) Plan (Prospectus)
RUPSLB EGM
Realisasi Realization
Penguatan struktur modal kerja poyek-proyek dalam negeri Capital Structure enhancement for domestic projects
152.000
437.590
437.590
Pengembangan usaha konstruksi di luar negeri dan EPC Business development on overseas projects and EPC
304.000
304.000
304.000
Investasi dan pengembangan proyek infrastruktur Infrastructure project investment and development
303.590
18.000
18.000
Jumlah / Total
759.590
759.590
759.590
35
36
Pillars of Growth
Indikator Kinerja Utama Dinamika kondisi eksternal menjadi tantangan bagi Perseroan untuk tetap dapat menjaga pertumbuhan usahanya di tahun 2010. Mengingat sebagian kontrak baru mulai terealisasi pada semester kedua, maka proses produksi belum terselesaikan di akhir tahun 2010. Sehingga, perolehannya pun baru dapat dicatatkan di tahun 2011. The dynamics from external condition pose a challenge for the Company in maintaining its business growth in 2010. Given that most new contracts begin to occur in the second half of the year, the production process could not be completed by the end of 2010. Thus, the sales of these contracts can only be recorded in 2011.
Kontrak Dihadapi (Rp juta) Order Book (Rp million)
20.831.409
17.906.753 15.511.448 11.269.744
16,37%
7.640.934
2006
2007
2008
2009
2010
KONTRAK DIHADAPI Nilai kontrak yang dihadapi Perseroan di tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 16,37% dibanding nilai kontrak pada tahun 2009, yakni dari Rp 17,90 triliun menjadi Rp 20,83 triliun. Peningkatan ini terjadi seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan infrastruktur yang digagas oleh Pemerintah.
ORDER BOOK In 2010, the Company saw a 16.37% increase in their recorded order book, from Rp 17.90 trillion in 2009 to Rp Rp 20.83 trillion. This increase reflects the positive economic growth and the success of Government program on infrastructure development.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Key Performance Indicators
Laba Bersih (Rp juta) Net Profit (Rp million)
Imbal Hasil Bagi Pemegang Saham (%) Return on Equity (%) 284.922
23,34
15,81 11,27
189.222 129.139
12,34
10,00
156.035
93.897
50,58% 2006
2007
2008
2009
2010
28,12% 2006
2007
2008
2009
2010
LABA BERSIH Hingga tahun 2010, Perseroan dapat menjaga pertumbuhan laba secara berkelanjutan. Di tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp 284,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 50,58% dari Rp 189,22 miliar pada tahun 2009. Laba Bersih per Saham juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 50,28%.
Imbal hasil bagi pemegang saham Realisasi ROE di tahun 2010 adalah sebesar 15,81% atau lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2009 sebesar 12,34%. Kondisi ini menunjukkan bahwa imbalan yang dapat diberikan kepada pemegang saham mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan capaian tahun 2009.
NET Profit By the end of 2010 WIKA was able to maintain sustainable earnings growth. The Company managed to record a 50.58% increase in net profit in 2010 from Rp 189.22 billion in 2009 to Rp 284.92 billion. Net earnings per Share also grew by 50.28%.
return on EQUITY (ROE) The realization of ROE in 2010 was 15.81% or increase compared to 12.34% in 2009. This indicates that returns for shareholders have increased significantly compared to the achievement in 2009.
37
38
Pillars of Growth
Laporan Dewan Komisaris "Pertumbuhan berkelanjutan yang dicapai Perseroan di tahun 2010 merupakan suatu keberhasilan manajemen dalam membangun strategi dan mengelola pelaksanaannya demi memanfaatkan momentum perkembangan industri konstruksi secara optimal" "The Company’s sustainable growth in 2010 was attributed to the management’s success in building and implementing strategies by capitalizing the momentum of construction industry development"
Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama President Commissioner
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Report of The Board of Commissioners Pemegang saham yang terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Suatu kebanggaan bagi kami untuk menyampaikan bahwa di tahun 2010 WIKA mampu menjaga pertumbuhannya secara berkelanjutan dan meneruskan pencapaian yang diraih pada tahun 2009. Di tahun 2010, Laba Bersih Perseroan meningkat sebesar 50,58%. Pencapaian yang sangat baik ini merupakan hasil dari alih strategi Perseroan, dimana pada tahun 2010 mulai diterapkan konsep forward-core businessbackward yang terintegrasi. Konsep ini dicanangkan dalam upaya mewujudkan Visi Perseroan “to be one of the best integrated EPC and investment companies in South East Asia” di tahun 2020. Penetapan strategi ini mendorong WIKA untuk mampu menjawab segala tantangan, kebutuhan, dan harapan para pelanggan WIKA melalui produk yang berkualitas tinggi baik di segmen bisnis infrastruktur, energi listrik, pelabuhan, bandara, jalan, dan bangunan gedung.
It is our honor to report to you that in the year 2010 WIKA was able to maintain a sustainable growth and continue our achievement in 2009. In 2010, the Company's Net Income increased by 50.58%. This excellent achievement is the result from a change in Company‘s strategy. The Company began to apply the concept of integrated forward-backward-core businesses in 2010. This concept was launched as an effort to realize the Company’s vision "to be one of the best integrated EPC and investment companies in South East Asia" by 2020. The implementation of this strategy encourages WIKA to be able to respond to all challenges, needs and expectations from WIKA’s customers with high quality products in infrastructure, electricity, ports, airports, roads and buildings.
Pencapaian di tahun 2010 tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian Indonesia yang relatif stabil dan kondusif bagi industri konstruksi. Kondisi industri konstruksi telah berkembang pesat, seiring dengan percepatan pemenuhan kebutuhan infrastruktur demi menunjang pembangunan negeri, sebagaimana ditetapkan melalui Kebijakan Pemerintah yang menitikberatkan pada percepatan pembangunan infrastruktur untuk mengakselerasi pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010. Landasan-landasan usaha dan strategi yang telah dibangun manajemen dalam beberapa tahun terakhir dapat secara optimal memanfaatkan momentum tersebut.
Our achievements in 2010 are also attributed to Indonesia's stable economic condition that is conducive to the construction industry, which has grown rapidly along with the accelerated demand for infrastructure to support the development of the country, as established by Government Policies that focus on accelerated development of infrastructure for national economic growth. This was stated in the Presidential Instruction Number 1 Year 2010 on the Acceleration of the Implementation of the National Development Priorities in 2010. The management’s recent business foundations and strategies have optimally capitalized this momentum.
Kebijakan Pemerintah tentang percepatan penyelesaian pembangunan pembangkit tenaga listrik dalam program Fast Track Program 10.000 MW dan pembangunan infrastruktur dasar di seluruh wilayah di Indonesia telah diantisipasi oleh Perseroan di tahuntahun sebelumnya, baik melalui penguatan unit bisnis maupun pendirian anak perusahaan.
The Company had anticipated the government policy concerning the acceleration of the finalization of power plant construction in the Fast Track Program, 10,000 MW and the construction of basic infrastructure program in all regions in Indonesia by strengthening its business units and establishing subsidiaries in the previous years.
Harus diakui, pergerakan di lingkungan eksternal perusahaan memberi pengaruh sangat signifikan pada operasional Perseroan. Oleh karena itu, Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris bersepakat merumuskan kembali perencanaan jangka panjang Perseroan.
It is inevitable that external dynamics has significant impacts toward the Company’s operation performance. That said, Directors together with the Board of Commissioners agreed to reformulate the Company's long-term planning.
Disamping itu, sejak digulirkannya otonomi daerah, peran dan fungsi Pemerintah Daerah semakin meningkat dalam upayanya untuk membangun daerahnya masing-masing. Perseroan, yang sejak tahun 2009 telah memiliki 6 (enam) anak perusahaan, yaitu: WIKA Beton, WIKA Realty, WIKA Intrade, WIKA Gedung, WIKA Insan Pertiwi, dan WIKA Jabar Power, menilai perlu melakukan strategi unit bisnis di induk perusahaan dengan seluruh anak perusahaan forward-core business-backward melalui konsep
Additionally, the role and function of Local Government in developing its region has increased ever since the introduction of regional autonomy. As of 2009, the Company has 6 (six) subsidiaries, namely: WIKA Beton, WIKA Realty, WIKA Intrade, WIKA Building, WIKA Insan Pertiwi, and WIKA Jabar Power. The Company acknowledged the need to create business unit strategy at the parent company together with all of its subsidiaries by integrating the concept of forward-core businessbackward. This strategic reference was implemented
39
40
Pillars of Growth
Laporan Dewan Komisaris
yang terintegrasi. Acuan strategi ini dicanangkan demi mempercepat umpan balik Perseroan terhadap perubahan kondisi dan lingkungan persaingan usaha yang menjadi ruang lingkup utama Perseroan.
in order to accelerate the Company’s response to changes in conditions and in the competitive business environment that is of the Company’s main concern.
Sebagai hasil inisiatif dan strategi yang dijalankan manajemen, Perseroan tetap mampu menjaga pertumbuhan di sepanjang tahun 2010. Kemampuan Perseroan meningkatkan perannya dalam perkembangan dunia konstruksi di tahun-tahun mendatang pun kian bertambah, seiring dengan bertumbuhnya ekuitas dari Rp 1.532,94 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1.801,62 miliar di tahun 2010.
The Company was able to maintain growth throughout the year 2010 due to initiatives and strategies implemented by the management. The Company’s ability to play a bigger role in the development of the construction industry has also improved, along with the growth of the Company’s equity - from Rp 1,532.94 billion in 2009 to Rp 1,801.62 billion in 2010.
Berkat upaya inovasi yang diimplementasikan pada setiap proyek, prestasi pertumbuhan berkelanjutan yang diukir Perseroan sangat signifikan. Salah satu anak perusahaan, WIKA Beton, mampu penjadi pemasok utama kebutuhan beton bagi berbagai proyek, baik proyek-proyek yang dijalankan oleh WIKA sendiri dan anak-anak perusahaan maupun oleh perusahaan sejenis.
The Company’s significant achievement in maintaining a sustainable business growth was largely due to the innovations implemented on each project. One of the Company’s subsidiaries, WIKA Beton, has been a major supplier of concrete for various projects executed by WIKA, its subsidiaries, and other similar companies.
Demi menjaga pergerakan kinerja ke arah yang selalu positif, Dewan Komisaris, sesuai dengan peran dan fungsinya, melakukan pengawasan terhadap Perseroan guna mewujudkan visinya. Secara berkesinambungan, Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara intensif terhadap kegiatan operasional Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga terus mendorong Direksi untuk melakukan continuous improvement guna memastikan tercapainya program kerja dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam RKAP dan juga Kontrak Manajemen antara Direksi dengan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memberikan acuan kepada Direksi untuk terus meningkatkan kualitas dari setiap perencanaan, implementasi, dan evaluasi setiap proyek yang ditargetkan, maupun yang telah diperoleh, dan dikerjakan oleh Perseroan. Hal ini dimaksudkan agar kinerja dan kualitas dari produk yang dihasilkan Perseroan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat.
In order to maintain positive working performance, the Board of Commissioners, in accordance with its roles and functions, supervises the Company in realizing its vision. The Board of Commissioners conducts intensive supervisions on operations undertaken by the Directors. The Board also continues to encourage the Directors to make continuous improvement in order to ensure the delivery of work programs and performance targets as specified in the Annual Work Plan and Budget and the Management Contract between Directors and the Board of Commissioners. The Board of Commissioners provides guidance to the Directors in continuously improving the quality of planning, implementation, and evaluation of each project targeted, obtained and implemented by the Company. This is to ensure that the work performance and product quality delivered by the Company are in accordance with customer expectations and provide optimal benefit to the community.
Satu diantara rekomendasi yang disampaikan oleh Dewan Komisaris adalah agar Perseroan secara hatihati mempertimbangkan keikutsertaannya dalam proses tender suatu proyek. Hal ini terkait erat dengan keberlangsungan arus kas dan likuiditas Perseroan.
One of the recommendations issued by the Board of Commissioners is that the Company should carefully assess its participation in every project bidding process. This is largely due to the sustainability of cash flow and liquidity of the Company.
Menimbang hal tersebut diatas, kami sangat memberi perhatian penuh terhadap implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang sejogyanya selalu terus ditingkatkan. Penerapan manajemen risiko yang tepat, akurat dan berhati-hati juga merupakan bidang yang sangat menjadi perhatian kami. Terbukti, pelaksanaan manajemen risiko sangat membantu Perseroan dalam menjalankan bisnisnya secara terukur sehingga mencapai target-target yang telah ditetapkan.
That said, we fully paid our attention to the implementation of Good Corporate Governance (GCG), which has to be continuously improved. We also closely supervise the implementation of appropriate, accurate, and prudent risk management. Evidently, the implementation of risk management has helped the Company conduct its businesses in a measured manner in order to reach its targets.
Dari sisi penjualan, nilai yang dihasilkan pada tahun 2010 mampu mencapai angka Rp 6 triliun, meskipun
On the sales front, our sales in 2010 reached Rp 6 trillion, slightly below the achievement in 2009.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Report of The Board of Commissioners
sedikit dibawah pencapaian di tahun 2009. Namun, dengan pencapaian beban pokok penjualan yang lebih kecil berhasil meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 473,33 miliar dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp 348,11 miliar, suatu pertumbuhan sebesar 35,98%.
However, the our success in decreasing cost of sales has increased Company’s profit before tax amounting to Rp 473.33 billion, a significant growth of 35.98% compared to the previous period which amounted to Rp 348.11 billion.
Dengan semakin beragamnya bidang bisnis yang dijalankan Perseroan, hal tersebut telah membawa konsekuensi pada munculnya berbagai risiko bisnis. Sebagai bagian dari struktur organisasi yang bertugas mengawasi jalannya Perseroan, maka kami berkomitmen menjadi mitra dalam mengidentifikasi masalah dan mendiskusikan jalan keluarnya.
The Company’s increasingly diverse business fields have brought some consequences or business risks to Company’s operation. As part of the structure of the organization that oversees the Company’s operation, we are committed to becoming partners in problem identifications and finding out solutions.
Selanjutnya dalam menjalankan tanggung jawab dan tugas sehari-harinya, pelaksanaan peran dan fungsi Dewan Komisaris sangat didukung oleh keberadaan dan pemberdayaan fungsi komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut terdiri dari Komite Audit, Komite GCG, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Kami juga mendorong agar kemampuan komite-komite ini terus ditingkatkan, sehingga kapabilitas mereka bisa mengimbangi perkembangan bisnis yang melaju dengan cepat.
In carrying out our responsibility and day-to-day roles and functions, we are strongly supported by the committees under the Board of Commissioners. The committees consist of the Audit Committee, GCG committee, the Financial Planning and Business Risk committee, and Remuneration and Nomination committee. We continuously encourage the committees to enhance their performance, so they can keep up with the fast-growing business development.
Direkomendasikannya perubahan Charter Komite Dewan Komisaris pada tahun 2010, dimaksudkan untuk mempertegas area pengawasan dari masingmasing Komite sehingga kinerja Komite dapat lebih efektif dan optimal. Sebagai hasilnya, tingkat skor implementasi GCG oleh Perseroan terus mengalami peningkatan. Sejak tahun 2005, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) membantu melakukan assessment terhadap pelaksanaan GCG WIKA. Pada tahun 2005, skor assessment GCG WIKA tercatat sebesar 78,14 dan pada tahun 2009 skor hasil assessment terhadap pelaksanaan GCG menjadi 86,20.
In 2010, the Board of Commissioners Committee Charter in 2010 was suggested to be amended. This suggestion was aimed at reinforcing the supervisory function of each committee so each can perform its duties more effectively and optimally. As a result, the score of Company’s GCG implementation proved to continually increase. The Financial and Development Supervisory Agency (BPK) has been assisting WIKA in assessing WIKA’s GCG since 2005. In 2005, WIKA’s GCG assessment scored 78.14 and in 2009, it increased to 86.20.
Kemampuan dan strategi Perseroan untuk menjadi salah satu global player terus kami kawal, sehingga tujuan peningkatan pendapatan dari proyek-proyek luar negeri akan semakin memuaskan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan usaha. Dalam konteks tersebut, upaya yang selalu kami tekankan termasuk untuk terus memberi perhatian pada peningkatan kemampuan human capital yang dimiliki oleh WIKA.
We continuously extend our guide to the Company’s, so it can maintain its ability and strategy in becoming a global player, which in turn will increase revenue derived from overseas projects and contribute significantly to business growth. In that context, we emphasize on the improvement of WIKA’s human capital.
Seiring dengan beragam bisnis yang dijalankan, Perseroan tetap konsisten menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan dengan menjalankan komitmen dalam hal tanggung jawab sosial perusahaan. Perseroan bertujuan untuk membantu memperbaiki kehidupan kalangan masyarakat yang membutuhkan dukungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini, fokus utama program CSR disalurkan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Dua bidang utama yang sering diabaikan oleh kalangan kurang mampu.
The Company has been consistently allocating part of its corporate profit to fulfill its commitment to corporate social responsibility. The Company is committed to improving the life quality of the community in need through its Corporate Social Responsibility (CSR) programs. Currently, CSR programs are focused on education and health, two basic needs that the less fortunate cannot afford mostly.
41
42
Pillars of Growth
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
Menjajaki langkah ke tahun 2011, berdasarkan perkembangan yang terjadi pada tahun sebelumnya dan perkiraan-perkiraan ke depan, acuan strategi bisnis akan melanjutkan apa yang telah dicanangkan di tahun 2010. Selanjutnya Perseroan perlu untuk mengantisipasi kenaikan anggaran Pemerintah. Potensi di bidang jasa konstruksi dan pengembangan infrastruktur masih sangat besar, yang artinya pendapatan Perseroan pun dapat terus ditingkatkan.
Embarking the year 2011 and based on developments in the previous year and on future predictions, the 2010 programs will be used as benchmark and reference in our business strategy. Subsequently, the Company needs to anticipate the increase in government budget. The potential in the construction services and infrastructure development remain very high which opens the opportunity to the Company to improve its revenue.
Penyelesaian setiap pekerjaan secara tepat waktu dan berkualitas tinggi merupakan modal Perseroan untuk memupuk kepercayaan dari para pemberi kerja atau rekan kerja.
The strategy to deliver timely and high-quality products and services serves as the Company’s asset that helps garner the trust of our employers or counterparts.
Selanjutnya beberapa bidang bisnis yang menurut kami perlu dieksplorasi oleh Perseroan adalah bisnis investasi, trading, pengekstrakan aspal, penyediaan energi listrik, dan air minum yang merupakan kebutuhan manusia sehari-hari.
Furthermore, the Company needs to explore more business areas, such as: investment business, trading, bitumen extraction, provision of electricity, and drinking water.
Mencermati potensi bisnis yang ada, Perseroan harus lebih berani menerobos tantangan ini dengan tetap memperhitungkan risiko sebagai bagian dari kehatihatian. Hal ini juga demi mewujudkan Visi “to be one of the best integrated engineering, procurement and construction (EPC) and investment companies in South East Asia”.
In view of the potential of existing businesses, the Company should be able to show its capability on taking up the challenges while at the same time maintaining its prudence. This is aimed to support the vision of becoming one of the best integrated engineering, procurement and construction (EPC) and investment companies in South East Asia."
Akhir kata, kepada Direksi dan jajarannya, kami menyampaikan apresiasi atas keberhasilannya menjaga pertumbuhan yang berhasil dicapai selama tahun 2010. Mari kita manfaatkan peluang yang ada secara optimal di tahun-tahun mendatang, sehingga kita dapat terus bertumbuh bersama dengan lebih baik lagi. Kami menyampaikan juga terima kasih terhadap dedikasi yang tiada hentinya dari semua insan WIKA serta harapan dukungan kepada pemegang saham di masa-masa selanjutnya bagi Perseroan agar dapat mengembangkan beragam bisnis yang memiliki prospek bagus.
In closure, we extend our appreciation to Directors and all employees for their success in maintaining the growth in 2010. This achievement should be sustained and optimally capitalized for more success and better growth in the years to come. We also express our gratitude to all WIKA employees for their continuous dedication and we also hope that the shareholders will continue to support us in developing more potential business in the future.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama President Commissioner
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners' Profiles
Brigjen TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Komisaris Independen | Independent Commissioner Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama | President Commissioner
Pontas Tambunan, SH, MM Komisaris | Commissioner
Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Komisaris | Commissioner DR. Amanah Abdulkadir, MA Komisaris Independen | Independent Commissioner
43
44
Pillars of Growth
Profil Dewan Komisaris Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1954 (57 tahun), di Jombang. Meraih gelar Pasca Sarjana (S2) dalam bidang Infrastructure Planning dari University of Stuttgart Jerman tahun 1987 dan gelar Sarjana (S1) Teknik Sipil bidang Konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, tahun 1979. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tanggal 21 September 2007 hingga sekarang. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum RI sejak tahun 2008. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI (2005-2008), Staf Ahli Menteri, Menteri Kimpraswil Bidang Sosbud dan Peran Masyarakat (2003-2005), Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan & Pemukiman (2001-2003), Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Kimpraswil (2001-2001)
Indonesian citizen, born on 9 August, 1954 (57 years) in Jombang. He holds a Master's degree (S2) degree in Infrastructure Planning from the University of Stuttgart Germany in 1987 and a Bachelor’s degree (S1) in Civil Construction Engineering from the Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya in 1979. He has been serving as President Commissioner of the Company since 21 September, 2007 to date. Concurrently he also serves as the Secretary General for the Ministry of Public Works – a position he has held since 2008. Previous positions include: Director General of Cipta Karya RI Department of Public Works (2005-2008), Advisor to the Minister, the Minister of Settlement and Regional Infrastructure and the Role of Community Affairs (2003-2005), Director of the Directorate General for Housing Finance & Human Settlements (2001-2003), Director of Technical Directorate General of Urban and Rural Governance and Regional Infrastructure Department (2001-2001).
DR. Amanah Abdulkadir, MA Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada 13 Pebruari 1961 (50 tahun), di Cirebon, Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 10 Oktober 2007. Memperoleh gelar Ph.D. bidang ekonomi internasional, pembangunan ekonomi, dan ekonomi perburuhan dari Oklahoma State University, Amerika Serikat, gelar MA dengan kekhususan bidang administrasi bisnis dan ekonomi internasional diperoleh dari University of Oregon, Amerika Serikat, gelar Sarjana Ekonomi diperoleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Anggota Tim Ekonomi Kantor Kementerian BUMN sejak 2007 hingga sekarang. Ketua Komite Audit Perseroan periode 2007 – 2010. Bekerja di Bank Pembangunan Asia (ADB) sebagai economics officer selama 6 tahun (2001 – 2007). Dekan di STIMA Kosgoro tahun 2004 hingga tahun 2009. Pengajar di UI, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Menjadi peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Manajemen UI (LPEM-UI). Kontributor untuk beberapa publikasi ADB sejak tahun 2001 hingga tahun 2006.
Indonesian citizen, born on 13 February, 1961 (50 years), in Cirebon, Indonesia. Appointed as Independent Commissioner since 10 October, 2007 to date. Obtained her Ph.D. the field of international economics, economic development and labor economics from Oklahoma State University, United States; her MA specializing in international business administration and economics from the University of Oregon, United States. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from the University of Indonesia (UI). A member of the economic team at the Ministry of State-Owned Enterprise since 2007 to date. Chaiwoman of the Audit Committee from 2007 to 2010. Worked at the Asian Development Bank (ADB) as an economics officer for 6 years (2001-2007). Dean in STIMA Kosgoro from 2004 to 2009.Lecturer at the UI and the Public Administration College (STAN), and several other universities. A researcher at University of Indonesia’s Research Institute for Economics and Management (LPEMUI). Contributor to several ADB publications from 2001 until 2006.
Brigjen TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir tanggal 1 Juli 1947 (64 tahun), di Juwana, Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak September 2007. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Jagakarsa, Jakarta, tahun 1991. Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970.
Indonesian citizen, born on 1 July, 1947 (64 years), in Juwana, Indonesia. Appointed as Independent Commissioner since September 2007 to date. Obtained his Bachelor degree in Economics from STIE Jakagarsa Jakarta, in 1991. Graduated from the Indonesian Armed Forces Academy (Military Academy) in 1970. His previous
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Profile of The Board of Commissioners
Karir dan posisi penting di bidang militer yang pernah dijabatnya antara lain: Direktur Zeni TNI Angkatan Darat periode 1999, Wakil Direktur Zeni TNI Angkatan Darat periode 1998, Paban IV/Faskon Staf Logistik TNI Angkatan Darat periode 1998, Direktur Pembina Bangunan Militer Direktorat Zeni Angkatan Darat periode 1995, dan Kepala Zeni Kodam IX/Udayana periode 1993.
positions include: Director of Zeni of the Indonesian Army (1999); Vice President of Zeni of the Indonesian Army (1998); Paban IV/Faskon Logistics Staff of the Indonesian Army (1998); Director of Military Building Guidance, Directorate of Zeni of the Indonesian Army (1995); and Commander of the Military Regional Command IX/ Udayana (1993).
Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir pada 13 April 1955 (56 tahun), di Semarang, Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Direktur Piutang Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan. Berkarir di Kementerian Keuangan dan menempati beberapa posisi penting lainnya sejak tahun 1980. Memperoleh gelar notariat dari Universitas Indonesia tahun 2000, gelar S2 bidang Hukum Umum dari Tulane University, Amerika Serikat tahun 1992, gelar S1 bidang Hukum Pidana dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun 1983. Menjabat sebagai Komite Audit PT Perusahaan Pengelola Aset (PT PPA) periode 2004 – 2005. Ketua Pokja Pengurusan Piutang Subrogasi PT Askrindo periode 2003 – 2005. Anggota Tim Pengarah Bantuan Hukum Komite Kebijakan Sektor Keuangan periode 2003 – 2004. Wakil Ketua II Tim Kerja Penyelesaian Piutang Macet PT Krakatau Steel periode 1995 – 1998. Memperoleh tanda jasa Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dan 20 Tahun dari Departemen Keuangan, masing-masing pada tahun 2010 dan 2001.
Indonesian citizen, born on 13 April, 1955 (56 years), in Semarang, Indonesia. He has been serving as Commissioner since 2007. Concurrently the Director of the State Receivables, the Directorate General of State Assets, Ministry of Finance. He is a career civil servant at the Ministry of Finance and has held several other key positions since 1980. Obtained a Notarial Specialist degree from the University of Indonesia in 2000, a Master’s degree in Law from Tulane University, New Orleans, Louisiana, USA in 1992; and a Bachelor’s degree in Criminal Law from University of Diponegoro, Semarang, in 1983. Appointed as a member of the Audit Committee of Asset Management Company (PT PPA) in the period 2004 to 2005. Made chairman of the PT Askrindo Working Group Preparing Receivables Subrogation from 2003 to 2005. Member of the Legal Aid Steering Committee of Financial Sector Policy from 2003 to 2004. Vice Chairman II of Bad Debt Settlement Task Force PT Krakatau Steel from 1995 to 1998. Awarded Satyalancana Karya Satya for 30 Years and 20 Years by the Ministry of Finance in 2010 and 2001.
Pontas Tambunan, SH, MM Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir tanggal 16 Februari 1961 (50 tahun), di Jakarta, Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak September 2007. Meraih gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 2006, dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, tahun 1986. Beliau menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Usaha Prasarana Angkutan Kementerian BUMN tahun 2006 - 2010, dan saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik I. Posisi penting lain yang pernah dijabatnya di institusi yang sama antara lain Kepala Bidang Usaha Jasa Konstruksi periode 2002 – 2006, Kepala Sub-Direktorat Konstruksi Bangunan, Direktorat Persero Kawasan Industri, Jasa Konstruksi dan Konsultan Konstruksi periode 2001 – 2001, Kepala Sub-Direktorat periode 2000, dan Kepala Seksi di periode 1998 – 2000.
Indonesian citizen, born on 16 February, 1961 (50 years), in Jakarta, Indonesia. He has been serving as Commissioner since September 2007. He graduated with a Master in Financial Management from the University of Gajah Mada, Yogyakarta, in 2006. Earned his law degree in 1986 from University of Tarumanegara, Jakarta. He is concurrently an Assistant to the Deputy of Transportation Facilities Business Affairs at the Ministry of State-Owned Enterprises (2006). His previous positions include: Head of Construction Business Section at the State Ministry of State-Owned Enterprises (2002-2006); Head of Building Construction Sub-Directorate at the Industrial Area, Construction Service and Construction Consultant Directorate at the State Minister Office for the Management of State-Owned Enterprises (2001-2002); Head of the Sub-Directorate at the State Ministry of StateOwned Enterprises (2000); Section Head at the State Ministry of State-Owned Enterprises (1998-2000).
45
46
Pillars of Growth
Laporan Direksi "WIKA Berhasil Mencatat Peningkatan Laba Bersih yang menggembirakan mencapai 50,58% sebesar Rp 284,92 miliar di tahun 2010" "WIKA recorded a significant 50.58% Increase in Net Profit, amounting to Rp 284.92 billion in 2010"
Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Directors' Report Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dan seluruh jajaran tetap dapat mengelola Perseroan dengan kinerja yang bertumbuh secara berkelanjutan di tahun 2010. Memasuki tahun emasnya, WIKA mampu menjadi salah satu badan usaha yang membanggakan yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Praise to God Almighty, for all His grace, the Company managed to achieve sustainable growth in 2010. WIKA has entered its golden year and emerged as the pride of Indonesian State Owned Enterprises.
Perkenankan kami memaparkan beberapa pencapaian di tahun 2010 dan tantangan yang dihadapi Perseroan kedepan.
Allow us to outline 2010 achievements and the Company’s future challenges.
Di tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan nilai penjualan bersih sebesar Rp 6 triliun, hampir sama dengan pencapaian di periode sebelumnya. Pekerjaan-pekerjaan baru yang terkait dengan anggaran pembangunan baru terealisasi di semester kedua 2010. Sehingga, sebagian pekerjaan lainnya masuk dalam pencatatan di tahun 2011. Disamping itu, perubahan cuaca antara pergantian musim hujan ke musim kemarau yang diluar prediksi juga memberi pengaruh pada pelaksanaan pekerjaan yang sebagian terbesar adalah di ruang terbuka. Meskipun nilai penjualan yang diperoleh tidak lebih tinggi dibandingkan pencapaian di tahun sebelumnya, namun Perseroan tetap mampu menjaga pertumbuhan laba bersih dari periode sebelumnya, bahkan tetap diatas target.
In 2010, the Company recorded a net turnover of Rp 6 trillion, a close figure to one achieved in the previous period. New projects associated with the development budgets were only materialized during the second half of 2010, the result of which will be recorded on 2011 financial report. A change of climate between the turn of the rainy season to the dry season that was beyond prediction has also affected the completion of the outdoor projects. Although the sales value is lower than that of the previous year, the Company was able to maintain growth in net income from previous periods above its target.
Laba bersih Perseroan tumbuh sebesar 50,58% dari Rp 189,22 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 284,92 miliar di tahun 2010. Pertumbuhan ini antara lain merupakan hasil dari strategi sentralisasi pengadaan dan keuangan, serta efisiensi di berbagai bidang. Perseroan berhasil menurunkan jumlah beban lain-lain yang harus ditanggung secara signifikan, yaitu sebesar 96,87% dari Rp 136,84 miliar menjadi Rp 4,29 miliar.
The Company's net profit grew by 50.58% from Rp 189.22 billion in 2009 to Rp 284.92 billion in 2010. This growth is partly a result of the centralization of procurement and financial strategy, as well as efficiency in many different fields. The Company was able to significantly bring down other expenses by 96.87%, from Rp 136.84 billion to Rp 4.29 billion.
Sementara itu, jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan, dari Rp 5,70 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 6,29 triliun di tahun 2010 atau tumbuh sebesar 10,35%. Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan aset lancar sebesar 3,23% sehingga menjadi Rp 5,12 triliun, sementara kenaikan aset tidak lancar sebesar 57,66% sehingga menjadi Rp 1,16 triliun.
Meanwhile, the Company’s total assets have increased by 10.35%, from Rp 5.70 trillion in 2009 to Rp 6.29 trillion in 2010. This increase is attributed to an increase of 3.23% or Rp 5.12 trillion in liquid assets, whereas non-liquid assets experienced a 57.66% or Rp 1.16 trillion increase.
Rasio return on asset (ROA) Perseroan pun mengalami peningkatan dari 3,32% pada tahun 2009 menjadi 4,53% di tahun 2010.
Additionally, the Company’s ratio of return on assets (ROA) increased from 3.32% in 2009 to 4.53% in 2010.
Dalam Rencana Jangka Panjang 2010 – 2014, ditetapkan bahwa Perseroan akan menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement and Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara pada tahun 2020. Hal
As stipulated in the Company’s 2010-2014 Strategic Plan, the Company will strive to be one of the best companies in the field of Engineering Procurement and Construction (EPC) and Integrated Investment in Southeast Asia by 2020. This will be achieved,
47
48
Pillars of Growth
Laporan Direksi
ini antara lain akan kami capai melalui pemilihan proyek-proyek yang sumber keuangannya jelas serta menghasilkan keuntungan.
through careful selection of the projects funded with accountable sources.
Selain sisi finansial, kami juga menetapkan bahwa dari setiap proyek yang dikerjakan harus memiliki nilai tambah (value added) yang diperoleh. Penetapan ini dimaksudkan agar pertumbuhan kinerja dapat dimbangi pula dengan peningkatan kemampuan dalam kelima bidang usaha strategis yang menjadi fokus utama Perseroan.
In addition to financial considerations, we have also determined that every project undertaken must be able to contribute added value. Hence, the performance growth can be balanced with the capability enhancement on the five strategic business units that the company focused.
Sesuai tema yang kami fokuskan pada laporan tahunan tahun ini, yaitu Pillars of Growth, maka pencapaian-pencapaian di tahun 2010 merupakan pilar yang akan memperkokoh tujuan usaha WIKA untuk menjadi perusahaan di bidang EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara.
The focus of this year’s annual report is Pillars of Growth. The achievements in 2010 serve s the pillars that will strengthen WIKA’s business objective to become the best EPC and integrated investment company in Southeast Asia.
Penajaman Fokus Usaha Melanjutkan keberhasilan pada periode sebelumnya, Perseroan tetap fokus pada 4 usaha strategis (SBU) yaitu: konstruksi sipil, konstruksi bangunan gedung, utilitas, dan energi serta melakukan kegiatan investasi. Di tahun 2010, Perseroan melakukan penajaman terhadap keempat bidang usaha ini, sehingga masing-masing unit bisnis dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan kinerja Perseroan. Dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, keempat fokus usaha ini dapat terus dipertahankan dan berkembang seiring perkembangan pembangunan yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri.
Sharpening Business Focus Continuing the success in the previous period, the Company focused on 4 Strategic Business Units (SBU) namely civil construction, building construction, utility, and energy as well as investment activities. In 2010, the Company has taken several initiatives for all four SBUs, so that each business unit could provide a significant contribution to the growth of the Company. In the next 2 to 3 years, the four business units strives to sustain its growth, keeping up with domestic and overseas developments.
Bidang usaha konstruksi sipil mencakup pekerjaanpekerjaan infrastruktur baik dalam negeri maupun luar negeri, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada bidang usaha konstruksi sipil ini meliputi pembangunan jalan, jembatan, waduk, irigasi, pelabuhan udara maupun laut. Unit bisnis ini fokus kepada proyek-proyek yang pendanaannya berasal dari APBN, APBD dan BUMN/BUMD. Di tahun 2010, kami telah memulai proyek-proyek seperti pembangunan Jalan Tol Solo-Kertosono Seksi I, Jetty Tayan, dan pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Cirebon Segmen III. Sementara proyek-proyek yang telah diselesaikan diantaranya adalah Infrastruktur Penanganan Luapan Lumpur, Pengendalian Banjir Bengawan Solo Hulu, Fly Over Lippo Karawaci, Dermaga Bengkulu, Jembaga KA Jalur Ganda Serpong-Maja, dan pekerjaan Irigasi Kota Bangun. Ke depan, pengembangan Indonesia ke arah negara yang lebih maju akan dipadati dengan penyiapan berbagai infrastruktur, dimana Perseroan bisa memberikan kontribusi keahlian dan pengalamannya dalam bidang jasa konstruksi.
General civil business sector includes infrastructure works both in the country and overseas; the service in this business includes the construction of roads, bridges, dams, irrigation, and air/sea ports. This business unit focuses on projects funded by the state budget, regional budget, and State Owned Enterprises. In 2010, we began the development of projects such as Section I of Solo-Kertosono Toll Road, Jetty Tayan, and construction of Segment III Cikampek-Cirebon Double Track Railway. Completed projects include Mudflow Handling Infrastructure, Upper Bengawan Solo River Flood Control, Lippo Karawaci Flyover, Bengkulu Harbour, Serpong-Maja Double Track Railway, and Kota Bangun Double Track Railway. In the future, the development of Indonesia toward a more developed country shall be packed with the preparation of various infrastructure in which the company may contribute its expertise and experience in the field of construction services.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Directors' Report
Untuk proyek di luar negeri, tahun 2010 Perseroan berpartisipasi dalam proyek Construction of Drainage, Road Marking Work, Installation of Kerb Stone OH Slope Protection Work, dan Production of U Drain di negara Aljazair.
In 2010, the Company participated in overseas project such as the Construction of Drainage, Road Marking Work, Installation of Kerb Stone OH Slope Protection Work, and Production of U Drain in Algeria.
Bidang usaha konstruksi bangunan gedung meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian pendirian bangunan sehingga setiap proyek mendapatkan jasa konstruksi yang komprehensif. Fokus unit bisnis ini ada pada proyek-proyek yang pendanaannya berasal dari APBN, APBD, dan BUMN. Selama tahun 2010, Perseroan telah menyelesaikan beberapa proyek, diantaranya KBI Bandar Lampung, Bandara Sultan Syarif Kasim II.
Services covered by building construction business unit include design, implementation, and completion of new building, enabling a project to obtain a comprehensive construction service. This business unit is focusing on projects funded by the state budget, regional budget, and SOEs. In 2010, the Company has completed several projects, including KBI Bandar Lampung, Sultan Syarif Kasim II Airport.
Bidang usaha utilitas meliputi pengembangan pabrikan, seperti pabrik kelapa sawit, pabrik semen, pipeline di industri minyak dan gas. Perseroan memiliki kemampuan untuk merancang hingga membangun pabrik beserta berbagai fasilitas pendukung sehingga siap beroperasi. Proyek Cement Mill Palimanan yang dimulai sejak Oktober 2008 diselesaikan Perseroan pada Januari 2010.
Meanwhile, Utility business unit offers a service in plant development, such as palm oil mills, cement plants, pipelines in the oil and gas industry. The Company offers a thorough service, from designing to constructing the plant and its various supporting facilities. Palimanan Cement Mill Project which began in October 2008 was completed in January 2010.
Sementara bidang usaha energi meliputi pengembangan sumber daya kelistrikan demi mendukung ketersediaan pasokan listrik di dalam negeri. Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mentargetkan terpenuhinya seluruh kebutuhan pasokan listrik di dalam negeri pada tahun 2020. Fokus utama unit bisnis ini adalah pada proyekproyek power plant. Sebagai penyedia jasa pembangunan pembangkit listrik, proyek PLTU Nagan Raya NAD, Muara Karang Gas Power Plant Project, dan Tanjung Priok Gas Fired Power Plant Extension Project di tahun 2010.
The energy business unit includes the development of electrical resources. This business unit aim to support the availability of electricity supply in the country. The State Electricity Company (PLN) has set a target to meet domestic electricity demand in 2020. This business unit focuses on power plant projects. In 2010, the Company has completed a power plant project in Nagan Raya Aceh, Muara Karang Gas Power Plant Project, and Tanjung Priok Gas Fired Power Plant Extension Project..
Selain 4 SBU tersebut, WIKA yang menerapkan strategi backward-core business-forward, telah membangun sinergi antara induk dan anak perusahaan demi memenuhi kebutuhan pelanggan secara menyeluruh. Hingga akhir Desember 2010, Perseroan memiliki 6 anak perusahaan, yaitu WIKA Beton, WIKA Intrade, WIKA Realty, WIKA Gedung, WIKA Insan Pertiwi, dan WIKA Jabar Power. Mayoritas saham anak-anak perusahaan ini dimiliki oleh WIKA.
In addition to 4 SBU, WIKA implements a backwardcore business-forward strategy. As a result, this implementation has brought a synergy between the parent and subsidiary companies so that the customer needs can be thoroughly fulfilled. As of December 2010, the Company has 6 subsidiaries, namely WIKA Beton, WIKA Intrade, WIKA Realty, WIKA Building, WIKA Insan Pertiwi, and WIKA Jabar Power. The majority of the shares of these subsidiaries are owned by WIKA.
WIKA Beton fokus pada produksi beton yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan sipil umum, seperti tiang pancang, tiang beton, produk beton jalan rel, produk beton untuk jembatan, produk beton untuk dinding penahan tanah, produk beton untuk bangunan air, produk beton untuk bangunan gedung dan perumahan. Sebagian produksi beton digunakan oleh SBU dan anak perusahaan WIKA, sebagian lagi dijual kepada perusahaan-
WIKA Beton focuses on the production of concrete needed for general civil works, such as piles and concrete poles, railway concrete products, concrete products for bridges, concrete products for retaining walls, building product for water-related building, concrete products for building construction and housing. Most of the concrete productions are absorbed by WIKA’s SBU and subsidiaries, and whilst the remaining is sold to other companies engaged
49
50
Pillars of Growth
Laporan Direksi
perusahaan yang bergerak di bidang sipil umum. Di tahun 2010, penjualan WIKA Beton mencapai Rp 1,43 triliun, dimana 12,72% diserap oleh proyekproyek yang dikerjakan oleh WIKA dan sisanya dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan lain.
in general civil sector. In 2010, WIKA Beton sales reached Rp 1.43 trillion. Of that figure, 12.72% was absorbed by projects undertaken by WIKA and the rest was used by other companies.
Dalam menjalankan bisnisnya, WIKA membutuhkan beragam material. WIKA Intrade didirikan antara lain untuk mengelola pengadaan material seperti batubara, aspal, besi dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi. Selain mengelola pengadaan untuk kebutuhan WIKA, WIKA Intrade juga mengelola pengadaan untuk perusahaan diluar WIKA. WIKA Intrade juga memproduksi produk seperti komponen kendaraan, tanki gas, pemanas elektrik, maupun produk-produk penyimpan energi. Dalam rangka memacu pertumbuhan bisnis unit konversi energi, tahun 2010 WIKA Intrade menjadikan bisnis unit tersebut sebagai entitas tersendiri dalam bentuk anak perusahaan.
In conducting its businesses, WIKA requires many different materials. WIKA Intrade was established, among others, to manage the procurement of materials such as coal, asphalt, iron and other materials required in construction work. In addition to managing the procurement for WIKA’s needs WIKA Intrade also provides procurement service for nonWIKA companies. WIKA Intrade also manufactures products such as automotive parts, gas tanks, electric heaters, and energy storage products. In order to spur business growth in the energy conversion unit, WIKA Intrade has expanded this business unit and converted it into a subsidiary in 2010.
WIKA Realty adalah anak perusahaan WIKA yang bergerak di bidang pengadaan perumahan dan pemukiman dengan trademark Tamansari. Di tahun 2010, WIKA Realty telah mengembangkan proyek perumahan dan apartemen antara lain di Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Manado, Semarang, dan Surabaya.
WIKA Realty is a subsidiary engaged in housing and settlements building, with Taman sari as its highlight project. In 2010, WIKA Realty developed many housing and apartment projects in Jakarta, Balikpapan, Samarinda, Manado, Semarang, and Surabaya.
Sementara SBU Konstruksi Bangunan Gedung fokus pada pembangunan gedung-gedung milik pemerintah, maka anak perusahaan WIKA Gedung difokuskan pada ranah swasta. Sepanjang tahun 2010, WIKA Gedung antara lain telah menyelesaikan pembangunan proyek Ratu Hotel Serang, Apartemen Paragon Solo, Centre Poin Solo, Eightrium Office and Apartment, Renovasi BI Padang, Kantor PTPN III.
While Building Construction SBU focuses on building government-owned buildings, WIKA Gedung focuses on the private front. During the year 2010, WIKA Gedung completed the construction of Hotel Ratu Serang, Solo Paragon Apartments, Centre Point Solo, Eightrium Office and Apartment, Renovation of BI Padang, the Office of PTPN III.
Mencermati adanya kebutuhan pemasangan peralatan dalam pelaksanaan proyek EPC, maka Perseroan mendirikan WIKA Insan Pertiwi. Anak perusahaan ini mengoperasikan dan memelihara peralatan yang dipergunakan dalam proyek-proyek pembangunan pabrikan maupun energi. Proyekproyek yang peralatannya ditangani oleh WIKA Insan Pertiwi di tahun 2010 diantaranya adalah PLTU Amurang, Sulawesi Utara dan PLTU AsamAsam, Kalimantan Selatan.
The Company established WIKA Insan Pertiwi to respond to the opportunity arising from the EPC projects, particularly on the equipment installation and project execution front. This subsidiary operates and maintains equipment used in manufacturing and energy development projects. Projects that were serviced by WIKA Insan Pertiwi in 2010 include the Amurang power plant, North Sulawesi and AsamAsam power plant in South Kalimantan.
Bila SBU di bidang energi jenis usahanya adalah membangun sumber daya listrik, maka WIKA Jabar Power merupakan anak perusahaan WIKA yang mengelola pembangkit listrik.
While Energy SBU builds power plants, WIKA Jabar Power is a subsidiary that manages power plants.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Directors' Report
Selain itu, satu jenis usaha lain yang juga dikembangkan WIKA adalah di bidang investasi infrastruktur. Selain sebagai kontraktor dalam proyek yang diperoleh WIKA, Perseroan juga berperan menjadi investor minoritas di proyek tersebut.
Another business that WIKA developed is infrastructure investment. In addition from being a contractor on WIKA’s projects, the Company takes part as a minority investor in the project.
Pengembangan usaha di bidang energi dan investasi di tahun 2010 memberikan kontribusi yang sangat menggembirakan. Laba dari masing-masing bidang usaha tersebut pertumbuhannya mencapai 70%.
Business development in the sectors of energy and investment in 2010 has contributed a satisfactory return. Each sector has seen a 70% growth during the year.
Untuk selalu berada di depan, Perseroan bertindak selangkah lebih maju untuk masuk ke bidang pekerjaan yang belum dikelola oleh perusahaan lain. Juga, ke negara-negara yang jasa konstruksi di dalam negerinya belum memadai. Upaya ini kami lakukan dengan terus melakukan benchmark terhadap kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sejenis lainnya, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Pada akhirnya, melalui inisiatif ini Perseroan mampu melakukan inovasi di setiap proyek yang kami kerjakan. Hal yang juga tidak kalah penting, dalam menjalankan seluruh bidang usahanya, Perseroan dalam memperkuat strateginya telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, dan Sistem Manajemen Pengamanan serta Sistem Manajemen Risiko.
The Company always acts one step ahead in entering the market that is untapped by other companies. Such market also includes the countries which do not have adequate construction services at home. Our strategy is taken through continuous benchmarking with the expertise possessed by other similar companies both domestically and abroad. Ultimately, through this initiative the Company is able to innovate in every project it undertakes. Also it is worth noting that in strengthening its strategy, the Company has implemented the Quality Management System ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 K3 Management System, ISO 14001:2004 Environmental Management System and Safety Management System and Management System Risk.
Pengharkatan Human Capital Perseroan menyadari bahwa kemajuan suatu usaha terutama terletak pada human capital atau sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karenanya, kami secara khusus merancang 2 (dua) program utama yaitu hard-skill dan soft-skill bagi peningkatan kemampuan human capital yang ada di Perseroan.
Appreciation of Human Capital The Company fully acknowledges that business development is attributed to human capital or Human Capital it employs. Therefore, to enhance the competency of human capital within the Company, we specifically designed 2 (two) main programs; hard-skill and soft-skill.
General manager di suatu departemen akan membutuhkan lebih banyak strategi eksekusi dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya. Sementara pengembangan eksekutif dilakukannya melalui mekanisme penempatan mereka sebagai komisaris di anak-anak perusahaan. Hal ini dilakukan sekaligus untuk mempersiapkan regenerasi baik di perusahaan induk maupun anak perusahaan, sehingga keberlangsungan usaha juga dapat berjalan secara lancar dan berkesinambungan.
A General Manager in a department will require more execution strategy in completing his works. The development of excecutive is exercised by appointing them as Commissioner in Company’s subsidiaries. This initiative also serves the purpose to prepare for regeneration in both parent and subsidiary companies, securing the sustainability of Company’s operations.
Perseroan melakukan mapping terhadap seluruh karyawan berdasarkan kemampuannya. Kemudian kami menggunakan hasil mapping sebagai dasar penyusunan program pengembangan yang disesuaikan dengan kapabilitas dan karir yang ingin dicapai karyawan di Perseroan. Pengembangan
Furthermore, the Company has also conducted HR mapping based on their competencies. Its result is used as the basis for preparing development programs that can accommodate employee’s capabilities and their desired career path. WIKA’s HR competency development is facilitated through
51
52
Pillars of Growth
Laporan Direksi
kompetensi karyawan WIKA diberikan dalam bentuk kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (sarjana Strata 2) atau mengikuti short-course. Pilihan ini disediakan dengan maksud agar karyawan dapat menetapkan secara tepat mana yang lebih sesuai dengan kondisi mereka masing-masing.
enrolling the employees to higher education program (Master’s Program) or short-courses. This opportunity allows the employees to determine their development option that fit their respective conditions the most.
Program-program pengembangan lainnya juga dirancang Perseroan untuk menciptakan suasana feel at home, karyawan merasa di rumah sendiri. Terciptanya perasaan bahwa WIKA adalah perusahaan bersama akan menjadi motivator terkuat bagi karyawan dalam memberikan unjuk kerja terbaik kepada Perseroan dan juga stakeholders lainnya.
In other development programs, the Company has designed a working place that can promote a feelat-home environment. This will be expected to boost employee motivation to deliver their best for the Company and its stakeholders.
Tantangan dan Strategi Inovasi-inovasi yang telah kami mulai di tahun 2010, akan dilanjutkan pengembangannya di tahun-tahun mendatang. Diantaranya, upaya mengelola pengadaan aspal untuk kebutuhan pembangunan jalan raya. Kedepan, kebutuhan aspal masih mencapai ratusan ribu ton, suatu bisnis yang prospektif bagi Perseroan.
Challenges and Strategies The innovations that we created in 2010 will be continued in the years ahead, including the procurement business of bitumen to supply road construction needs. Going forward, the need for asphalt is predicted to be hundreds of thousands of tons, indicating a prospective business for the Company.
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau senantiasa akan membutuhkan pengembangan transportasi yang semakin memadai untuk mendukung kelancaran bisnis. Perseroan memiliki kemampuan untuk berperan dalam pengembangan transportasi ini. Selain itu, Perseroan, melalui anak perusahaannya WIKA Beton, akan terus mengembangkan ketersediaan bantalan jalan rel yang berkualitas untuk jalur kereta api. Termasuk juga produk beton yang dibutuhkan dalam pembangunan jalan maupun jembatan dengan struktur yang tahan lama. Perseroan juga akan mempersiapkan diri berpartisipasi dalam proyek pembangunan pelabuhan di beberapa tempat yang akan mendukung kelancaran jalur distribusi barang.
Indonesia, with its thousand of islands, will be continuously required to develop its transportation infrastructure in order to adequately support the business activities. The Company can answer to this requirement through its ability in the development of transportation infrastructure. In addition, through its subsidiary WIKA Beton, the Company will continue to expand the availability of quality slippers for the railway, and other concrete products needed for road and bridge construction. The Company will also prepare its participation in port development projects at a number of areas. This development is aimed to supporting the distribution system.
Pada saat ini, WIKA telah menyelesaikan tahap akhir pembangunan PLTD 50 MW Pesanggaran Bali yang siap beroperasi di tahun 2011. Disamping itu Perseroan juga sedang menangani pembangunan power plant geothermal yang dikelola oleh anak perusahaan WIKA Jabar Power. Langkah selanjutnya yang perlu dipertajam adalah meningkatkan kemampuan yang lebih baik lagi untuk mengelola aset berharga tersebut sehingga memberikan hasil yang maksimal bagi Perseroan. Terlebih lagi jika mengingat power plant yang kami miliki akan terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat.
Today, WIKA has completed the final stage of construction of 50 MW power plants ready to operate in 2011 at Pesanggaran Bali. The Company is currently in the progress of constructing a geothermal power plant, a project managed by our subsidiary, WIKA Jabar Power. Other area that needs improvement is on the asset management so as to provide maximum results for the Company. Particularly on our power plants which will be further developed as the response to the increasing demand for electricity over time.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Directors' Report
Usaha di bidang properti juga memiliki tantangan tersendiri bagi Perseroan. Untuk mengejar backlog di sektor perumahan yang mencapai ratusan ribu unit, ribuan unit rumah harus diselesaikan pembangunannya setiap tahun. Secara khusus, Perseroan akan masuk di pasar kelas menengah, yang pasarnya terbilang paling potensial sesuai dengan peta demografi penduduk Indonesia
Property business is also faced with their own challenges. Thousands of housing units must be completed each year keeping up with the numbers listed on the backlog amounted to hundreds of thousands units. The Company will enter the middleclass market which is the most potential market based on Indonesia’s population demography.
Sebagai perusahaan bertaraf global player, Perseroan juga akan terus meningkatkan keikutsertaannya dalam pengerjaan proyek-proyek di luar negeri. Kemitraan, baik dengan sesama BUMN maupun rekanan asing, terus diperkuat sehingga jasa yang kami berikan kepada klien bersifat menyeluruh dan terintegrasi. Perseroan juga harus mampu menjaga kepercayaan yang kian tumbuh di diri rekanan asing. Di tahun 2010, pendapatan Perseroan dari proyek di luar negeri mencapai Rp 285,2 miliar.
As a global player, the Company will also continue to increase its participation in projects overseas. Partnerships, both with fellow state-owned enterprises or foreign partners, will be continually strengthened in order to offer comprehensive and integrated services to the customers. Additionally, the Company is also urged to maintain its foreign counterparts’ growing confidence. In 2010, the Company's revenue from overseas projects reached Rp 285.2 billion.
Tata Kelola Perusahaan Upaya menjaga pertumbuhan Perseroan secara berkelanjutan kami lakukan dengan meningkatkan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dari waktu ke waktu dan di setiap bidang yang ada di Perseroan.
Corporate Governance The Company has made improvements on the implementation of good corporate governance in every business unit over time, as an effort to maintain a sustainable growth.
Bekerjasama dengan konsultan, kami melakukan identifikasi atas hal-hal pokok di bidang GCG yang erat kaitannya dengan bisnis Perseroan. Hasilnya, berdasarkan assessment GCG di tahun 2009 oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diperoleh skor 86,2%. Titik berat implementasi GCG yang kami lakukan bukan pada kian banyaknya items, tetapi lebih kepada kualitas items yang memang benar-benar memiliki hubungan kuat dengan bisnis yang dijalankan oleh WIKA beserta anak-anak perusahannya.
Working with consultants, we have assessed GCG’s main aspects that are closely related to the Company’s businesses. Based on the assessment of GCG in year 2009 by the Financial and Development Supervisory Agency (BPK), our GCG implementation score was 86.2%. The emphasis of the GCG implementation was not based on the quantity of items but rather on the quality of items strongly related with the business carried on by WIKA and its subsidiaries.
Keinginan Perseroan untuk terus mengembangkan berbagai bidang bisnis mendorong kami untuk melaksanakan mitigasi risiko secara terukur. Secara prinsip, proyek harus untung. Baik di sisi finansial maupun non-finansial. Untuk itu, risk awareness kami upayakan menjadi salah satu budaya perusahaan. Pada akhirnya, upaya ini akan mendorong karyawan untuk memiliki kemampuan mengenali risiko yang melekat dalam setiap aktivitas kerja mereka dan cara memitigasi risiko tersebut.
To continuously develop more business areas, we have undertaken a measured risk mitigation process. We strongly urge that every project should contribute profit, both financially and non-financially. That said, risk awareness has been integrated in the company’s Culture. Ultimately, this effort will encourage employees to recognize inherent risks in their work and to subsequently mitigate those risks.
Perhatian terhadap pentingnya risiko yang terukur telah kami terapkan ke dalam perhitungan kinerja finansial Perseroan. Dengan demikian, kami semua akan menyadari bahwa kelalaian dalam memperhitungkan risiko akan berdampak pada kinerja Perseroan secara keseluruhan.
We have included the importance of measurable risks to the calculation of the Company's financial performance. This way, we should realize that failure in calculating risks will have an impact on the performance of the Company as a whole.
53
54
Pillars of Growth
Laporan Direksi Directors' Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perjalanan bisnis Perseroan juga diimbangi dengan kepedulian terhadap peningkatkan kehidupan masyarakat. Program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), sebagai bagian dari strategi menjaga pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, kami fokuskan pada 2 (dua) bidang utama, yaitu bidang pendidikan dan kesehatan lingkungan. Program bidang pendidikan kami lakukan melalui perbaikan gedung sekolah dan penyaluran beragam buku yang merupakan jendela dalam menambah wawasan dan pengetahuan yang terus berkembang. Perseroan juga memberikan beberapa perangkat komputer, sehingga generasi penerus bangsa dapat mengakses informasi secara lebih cepat dan up to date. Bidang lain yang kami nilai penting adalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan. Ketika bencana alam terjadi di suatu daerah, maka hal utama yang segera Perseroan kerjakan adalah tersedianya air bersih. Ketersediaan air bersih akan mencegah masyarakat korban bencana alam terserang berbagai penyakit yang bersumber dari air kotor.
Corporate Social Responsibility (CSR) The Company should balance its business activities with its efforts to improve life quality of the community life. As parts of strategy to maintain sustainable business growth, our Corporate social responsibility programs, are CSR program is focused on 2 (two) main areas, education and community health. Our education programs cover the improvement of school buildings and the distribution of books. The Company also donates computers which are expected to support future generations in accessing current information. Additionally, the Company has also taken community health issue seriously. Following the occurrence of natural disaster, the Company took no time in providing clean water supply to the affected areas and communities. This is aimed at preventing the victims of natural disasters contracting diseases originating from contaminated water.
Berbagai keberhasilan di sisi finansial dan nonfinansial telah kami capai di tahun 2010. Untuk itu, Direksi mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, seluruh Karyawan, serta mitra kerja Perseroan. Kemajuan yang dicapai Perseroan dapat diraih berkat kerjasama yang solid diantara semua pihak. Teamwork yang baik ini akan menjadi modal utama bagi Perseroan untuk mencapai prestasi lebih lagi di tahun-tahun mendatang.
We have achieved various financial and nonfinancial successes. To that end, Directors would like to extend its gratitude and appreciation to the Shareholders, the Board of Commissioners, all employees, and counterparts of the Company. The Company's progress has been made possible by a solid partnership between all parties. This excellent teamwork will serve as a main asset for the Company to achieve more success in many years ahead.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Directors,
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
55
Profil Direksi Director's Profiles
Drs. Ganda Kusuma, MBA Direktur Keuangan | Director of Finance
Ir. Budi Harto, MM Direktur Operasi I | Director of Operation I
Ir. Slamet Maryono Direktur Operasi II | Director of Operation II
Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama | President Director
Ir. Tonny Warsono, MM Direktur Sumber Daya Manusia & Pengembangan | Director of Human Capital & Business Development
56
Pillars of Growth
Profil Direksi
Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, lahir tanggal 15 Februari 1954 (57 tahun), di Jakarta, Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Magister Manajemen Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta, tahun 1997, dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) periode 1999 – 2008 dan pernah menempati beberapa posisi penting lainnya di perusahaan yang sama. Meraih penghargaan Lencana Satya Jasa Perunggu pada tahun 1988 dan Lencana Satya Jasa Perak pada tahun 1998.
Indonesian citizen, born on 156 February, 1954 (57 years), in Jakarta, Indonesia. He has been serving as President Director of the Company since 2008. He holds a Masters in International Management from the School of Management Prasetya Mulya, Jakarta, obtained in 1997, and a Bachelor degree in Economics from Krisnadwipayana University, Jakarta, 1990. Previously, he was Director of Housing Development Finance (Persero) from 1999 to 2008 and held several other important positions in the same company. He was awarded Bronze Satya Jasa Bronze Badge in 1988 and Silver Satya Jasa Badge in 1998.
Drs. Ganda Kusuma, MBA Direktur Keuangan Director of Finance Warga Negara Indonesia, lahir pada 9 September 1961 (49 tahun), di Pontianak, Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2008. Memperoleh gelar MBA dari Institut Management Newport Indonesia, Jakarta, tahun 1993, gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Islam Nusantara, Bandung, tahun 1985. Menjabat sebagai Komisaris PT WIKA Realty periode 2007 – 2010. Sebagai Komisaris di PT WIKA Gedung periode 2008 – 2009. General Manajer Perseroan periode 2004 – 2008. Berkarir dan menempati beberapa posisi penting lainnya di Perseroan dan anak-anak perusahaan sejak tahun 1986.
Indonesian citizen, born on 9 September, 1961 (49 years), in Pontianak, Indonesia. Appointed Finance Director of the Company since 2008. He earned his MBA from the Institute of Management Newport Indonesia, Jakarta, 1993; Bachelor degree in Economics in Management from the Islamic University of Nusantara, Bandung, 1985. He served as Commissioner of PT WIKA Realty from 2007 to 2010, Commissioner of PT WIKA Building from 2008 to 2009 and General Manager of the Company from 2004 to 2008. He held several other important positions in the Company and subsidiaries since 1986.
Ir. Budi Harto, MM Direktur Operasi I Director of Operation I Warga Negara Indonesia, lahir pada 11 September 1959 (51 tahun), di Boyolali, Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Operasi I Perseroan sejak tahun 2008. Memperoleh gelar S2 bidang Psikologi Industri dari Universitas Tujuh Belas Agustus, Surabaya, tahun 2002, gelar Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 1997, gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, tahun 1983. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT WIKA Gedung periode 2009 – 2010. Komisaris PT WIKA Intrade periode 2008 – 2009. General Manager Sipil Umum Perseroan tahun 2008. General Manager Operasi 1 periode 2006 – 2007. Berkarir dan menempati beberapa posisi penting lainnya di Perseroan dan anak-anak perusahaan sejak tahun 1984.
Indonesian citizen, born on 11 September, 1959 (51 years), in Boyolali, Indonesia. Appointed Director of Operations of the Company since 2008. Earned his Master degree in Industrial Psychology from Universitas Tujuhbelas Agustus, Surabaya, in 2002; Master of Management from the University of Gajah Mada University, Yogyakarta, 1997; degree in Civil Engineering from Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 1983. Previously, he served as Commissioner of PT WIKA Building from 2009 to 2010, Commissioner of PT WIKA Intrade from 2008 to 2009, General Manager General Civil Company in 2008 and General Manager of Operations 1 from 2006 to 2007. He held several other important positions in the Company and its subsidiaries since 1984.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Director's Profiles
Ir. Slamet Maryono Direktur Operasi II Director of Operation II Warga Negara Indonesia, lahir pada 16 Maret 1952 (59 tahun), di Bojonegoro, Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Operasi II Perseroan sejak tahun 2008. Memperoleh gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknik Sepuluh Nopember, Surabaya, tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Nujyasumo Agung periode 2008 – sekarang. Sebagai Komisaris PT WIKA Realty periode 2007 – 2009. Direktur Keuangan Perseroan periode 2002 – 2007. Manajer Badan Operasi Perseroan periode 2001 – 2002. Manajer Produksi Perseroan tahun 2001. Berkarir dan menempati beberapa posisi penting lainnya di Perseroan dan anak-anak perusahaan sejak tahun 1978.
Indonesian citizen, born on 16 March, 1952 (59 years), in Bojonegoro, Indonesia. Appointed Director of Operations II of the Company in 2008. Obtained a degree in Civil Engineering from Institut Teknik Sepuluh Nopember, Surabaya, 1977. Concurrently serves as Commissioner of PT Marga Nujyasumo from 2008 to present. He was Commissioner of PT WIKA Realty from 2007 to 2009, Director of Finance from 2002 to 2007, Operation Manager from 2001 to 2002, and Production Manager in 2001. He held several other important positions in the Company and its subsidiaries since 1978.
Ir. Tonny Warsono, MM Direktur Sumber Daya Manusia & Pengembangan Director of Human Capital & Business Development Warga Negara Indonesia, lahir pada 24 Nopember 1956 (54 tahun), di Semarang, Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Perseroan sejak Desember 2002. Memperoleh gelar Magister Management dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta tahun 1995, gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung tahun 1981. Menjadi Komisaris Utama PT WIKA Intrade periode 2007 – 2010. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT WIKA periode Juli 2002 – Desember 2002. Direktur Utama PT WIKA Intrade periode 2000 – 2002. Berkarir dan menempati berbagai posisi penting lainnya di Perseroan dan anak-anak perusahaan sejak tahun 1982. Memperoleh penghargaan sebagai Tokoh HRD Inspiratif 2009 dari Human Capital Magazine. Mendapatkan penghargaan sebagai Outstanding Contribution to the field of Human Capital Development, Category Contribution to the Organization, Mei 2006, dari The Asia HRD Congress. Anugerah Prof. Dr. A.M. Kadarman, SJ Manajemen, Category Agent of Change, bidang Human Capital Development, Pebruari 2006, dari Sekolah Tinggi PPM. Sebagai Ketua Bidang Forum Human Capital sejak tahun 2006.
Indonesian citizen, born on 24 November 1956 (54 years), in Semarang, Indonesia. Appointed Director of Human Capital and Development of the Company since December 2002. He earned his Master in Management from PPM School of Management, Jakarta in 1995; a degree in Civil Engineering from Parahyangan UNiversity, Bandung in 1981. He was Commissioner of PT WIKA Intrade from 2007 to 2010, Director of Finance and Human Capital of PT WIKA from July 2002 - December 2002, President Director of PT WIKA Intrade from 2000 to 2002. He has held various other important positions in the Company and its subsidiaries since 1982. He is the recipient of Inspiring People of HR 2009 Award, from the Human Capital Magazine; an award for Outstanding Contribution to the field of Human Capital Development, Category Contribution to the Organization, May 2006, from The Asia HRD Congress; and Prof. Dr. A.M. Kadarman, SJ Management Award, in the category of Agent of Change, on Human Capital Development, in February 2006, from PPM. He is also the Vice Presidium of the Human Capital Forum since 2006.
57
58
Pillars of Growth
Pelatihan Program Advance Leadership
Pelatihan Strategic Decision Making
management discussion & analysis
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"Kinerja Perusahaan di tahun 2010 semakin memperkokoh pilar-pilar yang sedang dibangun WIKA dalam mewujudkan VISI 2020. Fokus usaha dan strategi Manajemen, baik di perusahaan induk maupun anak-anak perusahaan, mampu menjaga pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan imbal hasil yang baik bagi pemegang saham" "WIKA’s performance in 2010 has further strengthened the pillars that will support the realization of vision 2020. The business focus and management strategies of the Company and its subsidiaries have enabled the Company in maintaining sustainable growth profitable to the shareholders”
59
60
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen Analisis dan Pembahasan Manajemen dibawah ini mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan dan disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini.
The following Management Review and Analysis is based on the Consolidated Financial Statements for the years ended 31 December, 2010 and 2009, audited by Hadori Sugiarto Adi & Partners Public Accounting Firm and is presented in this Annual Report.
TINJAUAN UMUM Perjalanan dan kinerja Perseroan hingga akhir tahun 2010 telah memposisikan WIKA sebagai Perseroan dengan kekuatan finansial dan kompetensi teknis yang unggul, sehingga mampu menyerap proyekproyek mega infrastruktur. Posisi ini dicapai setelah Perseroan melakukan refocusing melalui pembentukan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan menjadi perusahaan spesialis dengan kompetensi dan kegesitan yang tinggi. Keberadaan anak-anak perusahaan membuat Perseroan mampu menyediakan layanan yang terintegrasi bagi konsumen.
GENERAL OVERVIEW The Company’s journey and performance up to yearend 2010 has positioned WIKA as a company with financial strength and excellent technical competence capable of handling mega infrastructure projects. This achievement is attributed to Company’s refocusing initiative by the establishment of subsidiaries. Consequently, the Company’s subsidiaries have become specialized companies with high competency and agility. These subsidiaries enable the Company to deliver integrated services for consumers.
Melalui strategi yang dilakukan sejak tahun 2009 dan dimantapkan lagi di tahun 2010, yaitu: • Pasar Selektif dengan fokus pada proyek pemerintah & BUMN; pendekatan pemasaran regional serta pertumbuhan melalui sinergi WIKA Group • Mempertahankan Likuiditas melalui Centralized Financing Strategy dan Self Financing Project Policy • Efisiensi di semua aspek termasuk Centralized Procurement Sehingga diperoleh kinerja yang baik di tahun 2010 WIKA sudah meletakkan landasan yang kuat untuk mencapai Visi 2020
Through strategies implemented since 2009 which were further strengthened in 2010, namely: • Selective Market focusing on government and SOE projects, regional marketing and growth approach through WIKA Group synergy • Maintaining Liquidity through Centralized Financing and the Self Financing Strategy Project Policy • Efficiency in all aspects including Centralized Procurement
Kondisi keuangan WIKA di tahun 2010 secara umum menunjukkan keadaan yang sangat sehat. Posisi keuangan WIKA hingga akhir tahun 2010 sangat likuid, sehingga mampu membiayai operasi Perseroan dan sejumlah investasi untuk pengembangan Perseroan.
In general, WIKA’s financial condition in 2010 indicates a very sound performance. As of yearend 2010, WIKA’s financial position is very liquid. This condition has afforded the Company with the ability to finance its operations and a number of investments for the purpose to develop the Company.
WIKA’s good performance in 2010 serves as a strong foundation for achieving Vision 2020.
Bisnis Model WIKA WIKA Business Model Backward Integration
Core Activities
Forward Integration
MNA
MKC
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis Prestasi-prestasi WIKA di tahun 2010 ini juga tidak lepas dari 2 (dua) strategi operasional yang diterapkan, yaitu: (i) kemitraan dengan kontraktor atau investor asing, dan (ii) aliansi strategis dengan pemasok utama.
WIKA’s achievements in 2010 was also attributed to 2 (two) operational strategies adopted, namely: (I) p artnership with contractors or foreign investors, and (Ii) s trategic alliances with key suppliers.
Bermitra dengan kontraktor dan investor asing Kemitraan berkesinambungan dengan kontraktor atau investor asing terealisasi dalam proyek infrastruktur di Aljazair sejak 2007 sampai saat ini, dimana Perseroan menjadi subkontraktor dari perusahaan konstruksi Kajima yang tergabung dalam konsorsium Jepang “COJAAL” (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, dan Teken).
Partnering with contractors and foreign investors A sustainable partnership with contractors or foreign investors was realized in an infrastructure project in Algeria that was commenced in 2007 up to now, where the Company performed as a subcontractor of Kajima Construction Company, member of the Japanese consortium "COJAAL" (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, and Teken).
Di dalam negeri, WIKA kerap dipercaya dan bermitra dengan kontraktor asing dalam pembangunan berbagai proyek, terutama proyekproyek pembangkit tenaga listrik, antara lain: PLTGU Muara Karang WIKA dipercaya kontraktor Jepang Mitsubishi Corporation, PLTU 2 Sulut dan PLTU Kalsel dengan Chengda Engineering.
At home, WIKA is recognized as a trusted company, often partnering with foreign contractors in many construction projects, particularly power plants, such as: PLTGU Muara Karang, in partnership with Mitsubishi Corporation, PLTU 2 North Sulawesi and PLTU Kalsel South Kalimantan, in partnership with Chengda Engineering,
Kerjasama strategis dengan pemasok utama Untuk memberikan hasil kerja yang terbaik, Perseroan menjalin kerjasama atau aliansi strategis dengan pihak-pihak yang merupakan pemasok utama dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Dalam pengerjaan tabung gas berukuran 3 (tiga) kilogram misalnya, WIKA mengadakan kerjasama dengan pemasok plat baja PT Swarna Baja Pasific, Krakatau Steel. Kerjasama ini juga turut menunjang upaya Pemerintah dalam mengubah pola konsumsi energi masyarakat dari penggunaan minyak tanah ke gas.
Strategic alliances with major suppliers The Company established partnerships or strategic alliances with counterparts which are the main suppliers in their respective fields, so as to deliver the best outcome. For instance, in manufacturing 3 (three) kilogram gas tanks, WIKA cooperated with a steel plate supplier, PT Swarna Baja Pacific, Krakatau Steel. This cooperation proved to support Government's policy in converting energy consumption in the society, from kerosene to gas.
Untuk pengadaan besi beton, WIKA melakukan kontrak payung dengan supplier PT. Berkat Jaya Niagatama dan PT. Interworld Steel Mills. Pengadaan kontrak payung dengan pemasok utama mampu meningkatkan daya tawar Perseroan untuk memperoleh harga terbaik. Kontrak payung yang dilakukan Perseroan di tahun 2010 lainnya antara lain dengan: (1) PT Cahaya Teknindo (erection mechanical & electrical); (2) PT Berdikari Pondasi (jetty); (3) PT L & M (stressing); (4) PT FPS Indonesia (coal unloading equipment); (5) PT Pelita Maju Multi Swakarsa (plafond dan alumunium); (6) PT Conbloc Internusa (paving block); (7) PT Tokyo Keisho Indonesia (automatic tank gauge); (8) PT Optima (repair motor operated valve); (9) PT Duta Cipta Perkasa (steel structure); dan (10) PT Grama Bazita (terminal auto system).
WIKA entered into a number of umbrella contracts with suppliers such as, PT. Berkat Jaya Niagatama and PT. Interworld Steel Mills, for the procurement of concrete steel. The umbrella contracts made with major suppliers has increased the Company’s bargaining position in getting the best price. Other companies that entered into umbrella contracts with the Company entered in 2010 are: (1) PT Cahaya Teknindo (erection mechanical & electrical), (2) PT Berdikari Pondasi (jetty), (3) PT L & M (stressing), (4) PT FPS Indonesia (coal unloading equipment), (5) PT Pelita Maju Multi Swakarsa (plafond and aluminum), (6) PT Conbloc Internusa (paving block), (7) PT Tokyo Keisho Indonesia (automatic tank gauge); (8) PT Optima (repair motor operated valve), (9) PT Duta Cipta Perkasa (steel structure), and (10) PT Grama Bazita (terminal auto system).
61
62
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Meanwhile, for Ready Mix concrete procurement, WIKA worked together with PT Adhimix Precast and PT Holcim Indonesia Tbk, 2 (two) prominent ready mix concrete cement producer in Indonesia today.
Sedangkan untuk pengadaan beton Ready Mix, WIKA bekerja sama dengan PT Adhimix Precast dan PT Holcim Indonesia Tbk, 2 (dua) produsen semen beton ready mix terkemuka di Indonesia saat ini. Kinerja Keuangan (Rp juta) Financial Performance (Rp million)
Keterangan Descriptions
2009
Pendapatan Perusahaan: Revenues • Non KSO • KSO
2010
(%)
6.590.875 593.750
6.022.922 669.957
(8,65%) 12,83%
Laba Kotor Gross Income
645.733
673.068
4,23%
Laba Bersih Net Income
189.222
284.922
50,58%
EBITDA
413.603
505.109
22,12%
33,37
50,15
50,28%
Laba Bersih Per Saham Earnings per Share-Net Kinerja Operasional (Rp miliar) Operational Performance (Rp billion)
Perolehan Kontrak Baru New Contract
2009
2010
(%)
WIKA Konstruksi WIKA Construction • Proyek Pemerintah Government Project
1.470
2.153
46,46%
• Proyek Swasta Private Project
2.770
2.832
2,24%
• Proyek BUMN SOE Project
1.475
594
(59,73%)
Anak Perusahaan Subsidiaries
4.536
4.637
2,23%
10.251
10.216
(0,34%)
Jumlah / Total Anak-Anak Perusahaan WIKA (Per 31 Desember 2010)
WIKA's Subsidiaries (Per 31 December 2010) Nama Perusahaan Name of Company
Bidang Usaha Core Business
Tahun Beroperasi Year Commencing
Prosentasi Kepemilikan Ownership Percentage
PT Wijaya Karya Beton
Precast Concrete Product Industry
1997
78,40%
PT Wijaya Karya Realty
Real Estate
2000
78,40%
PT Wijaya Karya Intrade
Industry and Trading
2000
78,40%
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi
Construction Electrical and Mechanical
2008
70,08%
PT W ijaya Karya Bangunan Gedung
Building Construction
2008
99%
PT Wijaya Karya Jabar Power
Geothermal Utilization
2009
55%
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Benchmark: Pertemuan tim WIKA dengan Surbana Singapore
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
PENDAPATAN USAHA Pada tahun 2010 Perseroan membukukan Pendapatan sebesar Rp 6,02 triliun turun 8,65% dibanding realisasi tahun 2009, Pendapatan tersebut merupakan pendapatan dari proyek Non Kerja Sama Operasi. Disisi lain Perseroan juga mencatat Pendapatan dari Proyek Kerja Sama Operasi sebesar Rp 669,96 miliar.
REVENUES In 2010 the Company posted revenue at Rp 6.02 trillion from Non-Joint-Operation projects, a decrease by 8.65% compared to 2009. On the other hand, the Company also recorded revenue of Rp 669.96 billion from the Joint-Operation Project.
Mengacu pada pendapatan Perseroan di tahun 2010, sektor jasa konstruksi pada WIKA induk masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, yaitu sebesar 58,47% terhadap seluruh perolehan pendapatan Perseroan atau Rp 3,52 triliun, sedangkan sisanya 41,53% dari Anak-anak Perusahaan. Komposisi ini menggambarkan bahwa pendapatan terbesar Perseroan diperoleh dari perusahaan induk, yang didukung oleh pendapatan dari anak-anak perusahaan.
Based on the Company's revenue in 2010, the construction services sector in WIKA Holding is still the largest revenue earner, contributing 58.47% to the total revenues of the Company or Rp 3.52 trillion, while the remaining 41.53% derived from the Subsidiaries. This composition illustrates that the Company's largest revenue was generated by the parent company, supported by revenues from its subsidiaries.
Jika dilihat dari Segmen Usaha Kontribusi Pendapatan tahun 2010 berasal dari 8 segmen usaha yaitu: (i) Industri Beton Pracetak 20,71% (ii) Gedung 16,25% (iii) Kelistrikan 14,35% (iv) Tol, Jalan dan Jembatan 14,10% (v) Industrial Plant, Minyak dan Gas 13,58% (vi) Pelabuhan, Irigasi, dan Bendungan 8,25% (vii) Realty 6,57% serta (viii) Industri Baja dan Perdagangan 6,19%.
Based on the Business Contribution segment, Revenues in 2010 came from eight business segments: (i) Precast Concrete Industries 20.71% (ii) Building 16.25% (iii) Electrical 14.35% (iv) Toll, Roads and Bridges 14.10% (v) Industrial Plant, Oil and Gas 13.58% (vi) Ports, Irrigation, and Dams 8.25% (vii) Realty, 6.57% and (viii) Steel and Trade Industry 6.19%.
63
64
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Perbandingan Pendapatan berdasarkan Segmen Usaha (Rp juta) Revenues Comparison based on Business Segment (Rp million) Proyek Projects
2009
2010
Tol, Jalan, Jembatan Highways, Roads, Bridges
939.003
849.028
Pelabuhan, Irigasi, Bendungan Ports, Irrigations, Dams
601.240
496.702
Ketenagalistrikan Electricity
951.451
864.507
Gedung Building
703.701
978.706
Realty
444.480
395.697
1.154740
372.737
1.248.851
1.247.390
547.391
818.154
6.590.857
6.022.922
593.750
669.957
7.184.607
6.692.879
Industri Baja dan Perdagangan Steel Industry and Trading Industri Beton Concrete Industry Industri Plant, Minyak dan Gas Industrial Plant, Oil and Gas Total (sebelum KSO/before KSO) Kerjasama Operasi (KSO) Operational Cooperation (KSO) Total Proyek-proyek yang berhasil diselesaikan selama tahun 2010 Completion of Projects in 2010 Konstruksi Sipil / Infrastruktur Civil Construction / Infrastructures Proyek Projects
No.
Nilai (Rp juta) Values (Rp million)
Serah Terima Delivery
1
Pembangunan Jalan Tol Solo Kertosono Seksi I Construction of Solo Kertosono Highway Section I
48.203
31 Desember 2010
2
Pengendalian Banjir Bengawan Solo Hulu Flood Control Bengawan Solo Hulu
95.023
31 Desember 2010
3
Pembangunan Kanal Timur Paket 24 Construction of East Canal Package 24
221.607
17 Desember 2010
4
Paket Perbaikan RE Martadinata (Sisi Utara) Jakarta Utara Construction Package RE Martadinata (North Side) North Jakarta
8.229
5
Perkuatan Dermaga untuk alat bongkar muat dan peti kemas Tanjung Priok Rehabilitation of Harbour for alat bongkar muat and peti kemas, Tanjung Priok
62.668
8 Desember 2010
6
FO Lippo Karawaci FO Lippo Karawaci
23.583
8 Nopember 2010
7
Jalan Perkebunan Sawit, Wahau-SWA 550 Palm Oil Road, Wahau-SWA 550
47.787
8 Nopember 2010
8
Pembangunan Dermaga Bengkulu Construction of Harbour Bengkulu
36.953
30 Agustus 2010
9
Pembangunan Revetment Pantai Amal V Tarakan Construction of Revenment Amal V Tarakan Beach
39.587
10 Agustus 2010
10
Normalisasi Kali Cisadane Hilir Normalisation of Cisadene Hilir Canal
137.116
5 Juli 2010
11
Jalan Sorek - Teluk Meranti – Guntung Sorek Road - Meranti Bay - Guntung
198.768
30 Maret 2010
12
Aceh Pembangunan Jalan/Jembatan dan Proyek Rehabilitasi (USAID) Segmen 1B+4 Road/Bridge Construction and Rehabilitation Project (USAID) Segmen 1B+4 of Aceh
498.445
4 Pebruari 2010
15 Desember 2010
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Konstruksi Bangunan Gedung
Building Construction Proyek Projects
No. 1
Pembangunan Sport Center Kab. Kuantan Singingi Riau Construction of Sport Center, Kuantan Singingi Riau
2 3
Nilai (Rp juta) Values (Rp million)
Serah Terima Delivery
120.769
24 Oktober 2010
Pembangunan Gedung SMA Pintar Kab. Kuantan Singingi Riau Construction of Pintar High School, Kuantan Singingi Riau
65.980
24 Oktober 2010
Pembangunan Bandara Internasional Lombok Construction of International Airport, Lombok
54.691
30 April 2010
Nilai (Rp juta) Values (Rp million)
Serah Terima Delivery
Elektrikal dan Mekanikal Electrical and Mechanical
Proyek Projects
No. 1
Kelanis Hopper 6 & 7 Upgrades Kelanis Hopper 6 & 7 Upgrades
42.361
15 November 2010
2
P9/10 PCC Grinding Plant - ITP Cirebon P9/10 PCC Grinding Plant - ITP Cirebon
70.657
1 Nopember 2010
3
P9 PCC Part 19 - Pembangunan Konstruksi Dryer Plant dan Pekerjaan Mekanikal P9 PCC Part 19 - Construction of Dryer Plant Civil and Mechanical Works
15.955
1 Nopember 2010
4
Pabrik Semen Palimanan Cement Mill Palimanan
58.625
31 Agustus 2010
5
P3/4 Trass Dryer Project - Konstruksi dan Pekerjaan Mekanikal P3/4 Trass Dryer Project - Civil and Mechanical Works
36.454
31 Mei 2010
6
Workshop, Crushing dan Skyline Conveyor System of East Block – Indominco Workshop, Crushing and Skyline Conveyor System of East Block – Indominco
78.759
22 Pebruari 2010
Nilai (Rp juta) Values (Rp million)
Serah Terima Delivery
Energi Energy
No.
Proyek Projects
1
PLTU Banten 2 – Labuan (2x300 MW) PLTU Banten 2 – Labuan (2x300 MW)
2
PLTU Nagan Raya NAD (2x110 MW) PLTU Nagan Raya NAD (2x110 MW)
389.756 17.925
22 Februari 2010 9 Oktober 2010
65
66
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
BEBAN POKOK PENJUALAN Kenaikan harga komoditas dunia, terutama besi, baja, dan bahan bakar minyak berdampak pada operasional Perseroan, yakni menaikkan beban pokok penjualan. Namun secara umum, dampak krisis keuangan global yang berlanjut hingga tahun 2010 tidak memberikan dampak yang signifikan pada operasi Perseroan.
COST OF SALES The hike in world commodity prices, especially iron, steel and oil has brought impacts to the Company's operations, particularly on the increasing cost of sales. But in general, the impact of the global financial crisis that continued throughout 2010 did not significantly impact the Company’s operations.
Beban Pokok Penjualan tahun 2010 dibukukan sebesar Rp 5,39 triliun atau turun 9,72% dibanding realisasi tahun 2009. Secara prosentase dibanding penjualan beban pokok penjualan tahun 2010 menunjukkan perbaikan yang nyata yaitu mengalami penurunan menjadi 89,53% dari 90,59% di tahun 2009. Dengan demikian WIKA pada tahun 2010 mengalami peningkatan margin. Hal ini dapat terjadi karena kebijakan dan strategi yang diambil oleh manajemen dalam pengelolaan keuangan dan operasi.
Cost of sales in 2010 was recorded at Rp 5.39 trillion, a decrease by 9.72% compared to 2009. The percentage of sales compared to cost of sales in 2010 showed significant improvement; it decreased to 89.53% from 90.59% in 2009, increasing WIKA’s margins in 2010. This good result is attributed to the policies and strategies implemented by the management particularly on finance and operation management.
LABA KOTOR Laba Kotor Perseroan di tahun 2010 mencapai Rp 673,07 miliar, atau meningkat 4,23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 645,73 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan laba kotor proyek Kerja Sama Operasi yang cukup signifikan menjadi sebesar Rp 40,16 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 22,61 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 77,62%.
GROSS PROFIT The Company’s gross profit in 2010 reached Rp 673.07 billion, an increase by 4.23% compared to the previous year’s Rp 645.73 billion. The increase was due to a significant increase in gross profit of Joint-Operation projects amounted to Rp 40.16 billion from Rp 22.61 billion in the previous year, a 77.62% increase.
Beban Usaha Jumlah beban usaha WIKA meningkat sebesar 21,57% atau menjadi Rp 195,46 miliar di tahun 2010 dibandingkan dengan Rp 160,78 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan beban usaha ini dipicu oleh naiknya beban umum dan administrasi sebesar 21,20% menjadi Rp 191,93 miliar. Peningkatan juga terjadi pada beban penjualan sebesar 45,87% menjadi Rp 3,53 miliar. Semua ini berdampak pada pencapaian laba usaha yang menurun sebesar 1,51% dari Rp 484,95 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 477,61 miliar di tahun 2010.
OPERATING EXPENSES In 2010 WIKA’s operating expenses increased by 21.57% or Rp 195.46 billion compared to Rp 160.78 billion in the previous year. The increase in operating expenses was driven by higher general and administrative expenses amounted to 21.20% to Rp 191.93 billion. An increase of 45.87% to Rp 3.53 billion also occurred in sales expenses. All of these have affected the achievement of business profit that decreased by 1.51%, from Rp 484.95 billion in 2009 to Rp 477.61 billion in 2010.
Beban Penjualan Beban Penjualan di tahun 2010 tercatat Rp 3,53 miliar, atau meningkat sebesar 45,87% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,42 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya beban dari operasional pemasaran.
Sales Expenses Sales Expenses in 2010 was recorded at Rp 3.53 billion, an increase by 45.87% from the previous year Rp 2.42 billion. The increase was due to escalating burden of marketing operations.
Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi di tahun 2010 meningkat sebesar 21,20% menjadi Rp 191,93
General And Administrative Expenses General and Administrative Expenses in 2010 was Rp 191.93 billion, an increase by 21.20% from
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Rp juta
Rp million
Keterangan Descriptions Beban Usaha Operating Expenses
2009 160.782
2010
(%)
195.457
21,57%
miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 158,36 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya beban keuangan sebesar 41,79% dari Rp 1,34 miliar menjadi Rp 1,9 miliar, beban fasilitas kantor sebesar 34,80% dari Rp 23,88 miliar menjadi Rp 32,19 miliar, beban personalia sebesar 20,90% dari Rp 119,79 miliar menjadi Rp 144,83 miliar, beban penelitian dan pengembangan sebesar 4,42% dari Rp 8,82 miliar menjadi Rp 9,21 miliar, dan menurunnya beban informatika sebesar 16,11% dari Rp 4,53 miliar menjadi Rp 3,8 miliar.
previous year of Rp 158.36 billion. The increase was largely due to the 41.79% increase in financial expenses from Rp 1.34 billion to Rp 1.9 billion, 34.80% increase in office facilities expenses from Rp 23.88 billion to Rp 32.19 billion, 20.90% increase in personnel expenses, from Rp 119.79 billion to Rp 144.83 billion, 4.4% increase in research and development expenses, from Rp 8.82 billion to Rp 9.21 billion, and 16.11% decrease in informatics expenses, from Rp 4.53 billion to Rp 3.8 billion.
Pendapatan/(Beban) Lain-lain Di tahun 2010, WIKA membukukan beban lainlain sebesar Rp 4,29 miliar, atau menurun sebesar 96,87% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 136,84 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan Bunga sebesar 4,96% dari Rp 30,42 miliar menjadi Rp 28,91 miliar, menurunnya beban bunga sebesar 81,43% dari Rp 51,76 miliar menjadi Rp 9,61 miliar, menurunnya beban penyisihan piutang sebesar 17,06% dari 41,27 miliar menjadi Rp 34,23 miliar, menurunnya beban penurunan nilai asset dan persediaan sebesar 83,57% dari Rp 45,05 miliar menjadi Rp 7,4 miliar dan menurunnya beban lainlain bersih sebesar 91,85% dari Rp 28,09 miliar menjadi Rp 2,29 miliar. Disaat yang sama rugi selisih kurs meningkat sebesar Rp 5,53 miliar dari laba selisih kurs Rp 1,43 miliar menjadi rugi Rp 4,10 miliar, serta adanya laba divestasi sebesar Rp 67,75 miliar dan beban pajak sesuai SKP sebesar Rp 40,86 miliar yang tidak terjadi di tahun sebelumnya.
OTHER INCOME / (EXPENSES) In 2010, other expenses was amounting to Rp 4.29 billion, or decreased by 96.87% compared to the previous year of Rp 136.84 billion. This significant drop is attributed to a decline in interest income by 4.96%, from Rp 30.42 billion to Rp 28.91 billion, a decline in interest expense by 81.43% from Rp 51.76 billion to Rp 9.61 billion, a decline in provision expense receivables by 17.06% from 41.27 billion to Rp 34.23 billion, a decline in asset impairment charges and inventory by 83.57% from Rp 45.05 billion to Rp 7.4 billion and the decrease in other expenses net by 91.85% from Rp 28.09 billion to Rp 2.29 billion. At the same time, foreign exchange losses increased by Rp 5.53 billion, from foreign exchange profit of Rp 1.43 billion to Rp 4.10 billion loss, a divestment gain of Rp 67.75 billion and the void tax expenses of Rp 40.86 billion from the previous year’s book.
Pendapatan Bunga Deposito Berjangka dan Jasa Giro Pendapatan Bunga Deposito Berjangka dan Jasa Giro di tahun 2010 dibukukan sebesar Rp 28,91 miliar atau turun sebesar 4,96% dari Rp 30,42 miliar pada tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh menurunnya tingkat suku bunga deposito dan jumlah dana yang didepositokan oleh Perseroan.
Interest Income On Time Deposits And Current Accounts Interest Income on Time Deposits and Current Accounts in 2010 was recorded at Rp 28.91 billion, or decrease by 4.96% from Rp 30.42 billion in 2009. This result was due to a decline in deposit rates and the amount of funds deposited by the Company.
Laba Rugi Selisih Kurs Mata Uang Asing Bersih Pada saat yang sama, terjadi Rugi Selisih Kurs Mata Uang Asing Bersih di tahun 2010. Jumlah laba selisih kurs mata uang asing bersih menurun dari laba kurs tahun 2009 sebesar Rp 1,43 miliar
Net Profit From Foreign Exchange At the same time, a Foreign Exchange Loss incurred in 2010. The Company posted a foreign exchange loss at Rp 1.43 billion, compared to Rp 4.10 billion profit in 2009. This was partly caused by WIKA’s
67
68
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
menjadi rugi kurs Rp 4,10 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh pendanaan sebagian proyek WIKA yang menggunakan mata uang asing, yaitu Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang, yang mengalami penurunan nilai tukar terhadap Rupiah sepanjang tahun 2010.
projects that were funded by foreign currencies, U.S. Dollar and Japanese Yen, which depreciated against the Rupiah throughout 2010.
Laba Penjualan Aset Tetap Laba Penjualan Aset Tetap naik sebesar Rp 59,35 juta dari Rp (2) juta pada tahun 2009 menjadi Rp 57,35 juta di tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penjualan kendaraan di anak perusahaan pada tahun 2010.
Profit From Fixed Asset Sales Profit from Fixed Assets Sales increased by Rp 59.35 million, from Rp (2) million in 2009 to Rp 57.35 million in 2010. This increase was due to Subsidiary’s vehicle sales in 2010.
Beban Bunga dan Denda Beban Bunga dan Denda di tahun 2010 menurun sebesar 81,43% dari Rp 51,76 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 9,61 miliar di tahun 2010. Penurunan terjadi terutama karena posisi Pinjaman Jangka Pendek Perseroan yang menurun di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Interest And Penalty Expenses Interest and Penalties Expenses in 2010 decreased by 81.43%, from Rp 51.76 billion in 2009 to Rp 9.61 billion in 2010. This is mainly due to the decline in position of Short Term Corporate Loans in 2010.
Beban Penyisihan Piutang Beban Penyisihan Piutang Perseroan di tahun 2010 menurun sebesar 17,06% dari Rp 41,27 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 34,23 miliar di tahun 2010. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya piutang ragu-ragu yang harus disisihkan sesuai kebijakan akuntansi yang prudent.
Allowance For Bad Debts Expenses Allowance for Company Bad Debts Expenses in 2010 decreased by 17.06% from Rp 41.27 billion in 2009 to Rp 34.23 billion in 2010. This was due to a decline in doubtful receivables allowance in compliance with prudent accounting policy.
Laba Divestasi Laba divestasi sebesar Rp 67,75 miliar diperoleh dari transaksi penjualan 60% saham kepemilikan anak perusahaan Perseroan yaitu PT WIKA Intrade pada WIKA Intrade Energi.
Profit In Divesment Divestment profit of Rp 67.75 billion was obtained from the sales of 60% ownership of PT WIKA Intrade’s in PT WIKA Intrade Energi.
Beban Pajak Sesuai SKP Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan pajak-pajak Perseroan tahun 2007: - No. 00114/406/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00148/207/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00149/207/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00001/243/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00050/240/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00011/107/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00088/201/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00147/207/07/051/10, 20 Mei 2010 dan atas pemeriksaan pajak-pajak Perseroan tahun 2008: - No. 00099/407/08/051/10, 4 Oktober 2010 - No. 00077/406/08/051/10, 4 Oktober 2010 diperoleh temuan antara lain equalisasi PPNK terhadap penjualan, PPH Pasal 23 terhadap biaya sub kontraktor dan PPH Pasal 21 terhadap biaya pegawai, sehingga Perseroan harus menyetorkan kurang bayar kewajiban pajak kepada negara sebesar Rp 40,86 miliar.
Tax Expense Based On Skp Based on the Letter of Tax Assessment on the examination of corporate taxes in 2007: - No. 00114/406/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00148/207/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00149/207/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00001/243/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00050/240/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00011/107/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00088/201/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00147/207/07/051/10, 20 May 2010 and the examination of corporate taxes in 2008: - No. 00099/407/08/051/10, 4 October 2010 - No. 00077/406/08/051/10, 4 October 2010 the ppnk equalization was found on sales, pph article 23 regarding sub contractor fees and pph article 21 regarding employee expenses, therefore the company shall pay the discrepancy of Rp 40.86 billion tax liability to the state.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Beban Lain-lain Bersih Beban Lain-lain Bersih di tahun 2010 menurun sebesar Rp 25,81 miliar atau 91,85% dari Rp 28,09 miliar pada tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 2,29 miliar. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Dari laba Perseroan senilai Rp 284,92 miliar di tahun 2010, terdapat kontribusi dari perusahaan asosiasi sebesar Rp 120,40 miliar, yang terdiri dari: - PT WIKA Beton Rp 72,19 miliar - PT WIKA Intrade Rp 1,52 miliar - PT WIKA Realty Rp 19,64 miliar - PT WIKA Gedung Rp 26,51 miliar - PT WIKA Insan Pertiwi Rp 1,21 miliar - PT WIKA Jabar Power Rp (0,66) miliar Jumlah: Rp120,40 miliar
Net Miscellaneous Expenses Net Miscellaneous Expenses in 2010 decreased by Rp 25.81 billion or 91.85%, from Rp 28.09 billion in the previous year to Rp 2.29 billion. ALLOCATION OF PROFIT (LOSS) OF ASSOCIATED COMPANIES The associated companies contributed Rp 120.40 billion profit to the total Company’s profit of Rp 284.92 billion, consisted of: - PT WIKA Beton Rp 72.19 billion - PT WIKA Intrade Rp 1.52 billion - PT WIKA Realty Rp 19.64 billion - PT WIKA Building Rp 26.51 billion - PT WIKA Insan Pertiwi Rp 1.21 billion - PT WIKA Jabar Power Rp (0.66) billion Total: Rp120,40 billion
Beban Pajak Jumlah beban pajak terdiri dari Pajak Final Jasa Konstruksi, Pajak Kini, dan Pajak Tangguhan. Di tahun 2010, Pajak Final Jasa Konstruksi diperhitungkan sebesar Rp 132,42 miliar, Pajak Kini sebesar Rp 38,76 miliar dan Pajak Tangguhan sebesar Rp (9,10) miliar. Secara total, Beban Pajak naik sebesar 14,47% dari Rp 141,59 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 162,08 miliar di tahun 2010.
TAX EXPENSE Total tax expenses consisted of Construction Services Final Tax, Current Tax, and Deferred Tax. In 2010, the Construction Services Final Tax was estimated at Rp 132.42 billion, Current Tax at Rp 38.76 billion and Deferred Tax at RP (9.10) billion. In total, tax expenses increased by 14.47% from Rp 141.59 billion in 2009 to Rp 162.08 billion in 2010.
Dengan diberlakukannya Pajak Final atas Jasa Konstruksi maka di tahun 2010 telah diperhitungkan beban Pajak Final Jasa Konstruksi sesuai dengan PP RI Nomor. 40 Tahun 2009, yakni sebesar Rp 132,42 miliar.
With the application of Construction Services Final Tax in effect, Construction Services Final Tax in 2010 in accordance with Regulation No.40 of 2009 amounted to Rp 132.42 billion.
Pajak Kini (progresif) naik sebesar 3,47% menjadi Rp 38,76 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp 37,46 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan Pajak Kini tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai laba anak perusahaan.
Current Tax (Progressive) rose by 3.47% to Rp 38.76 billion in 2010 compared to Rp 37.46 billion in the previous year. Current Tax increase was due to higher profits from the subsidiaries.
Pajak Tangguhan menurun sebesar 53,90% dari Rp 19,74 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 9,10 miliar di tahun 2010. Hal ini dikarenakan terdapat peningkatan perbedaan temporer atas Laporan Komersial dan Fiskal di Perusahaan Anak.
Deferred tax decreased by 53.90% from Rp 19.74 billion in 2009 to Rp 9.10 billion in 2010 due to an increased discrepancy between the Commercial and Fiscal Reports of the Subsidiary Companies.
Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan Jumlah hak minoritas anak perusahaan meningkat sebesar 52,14% dari Rp 17,3 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 26,32 miliar di tahun 2010. Hal ini terjadi akibat adanya peningkatan laba di Anak Perusahaan.
MINORITY INTEREST ON NET PROFITS OF SUBSIDIARIES Total minority interest of subsidiaries increased by 52.14% from Rp 17.3 billion in 2009 to Rp 26.32 billion in 2010 due to an increase in profits of Subsidiaries.
69
70
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
LABA BERSIH WIKA berhasil membukukan kenaikan laba bersih di tahun 2010 sebesar 50,58% atau naik dari Rp 189,22 miliar menjadi Rp 284,92 miliar. Kenaikan laba bersih disebabkan oleh kenaikan laba kotor sebesar 4,23%, penurunan laba usaha sebesar 1,51%, dan penurunan beban lain-lain sebesar 96,87%. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pencapaian laba bersih adalah meningkatnya beban pajak sebesar 14,47% dari Rp 141,59 miliar menjadi Rp 162,08 miliar dan naiknya hak minoritas atas laba anak perusahan sebesar 52,14% dari Rp 17,30 miliar menjadi Rp 26,32 miliar.
NET PROFIT WIKA managed to record a 50.58% increase in net profit in 2010 from Rp 189.22 billion to Rp 284.92 billion. The increase in net profit is due to higher gross profit amounted to 4.23%; the decline in operating profit amounted by 1.51%; and other expenses decreased by 96.87%. Other factors that influence the level of net income are 14.47% increase in tax expenses from Rp 141.59 billion to Rp 162.08 billion and 52.14% increase in minority interest in the profit of subsidiaries from Rp 17.30 billion to Rp 26.32 billion.
Peningkatan laba bersih ini merupakan cerminan dari keberhasilan perseroan menekan beban pokok penjualan melalui selektifitas terhadap pasar serta strategi sentralisasi keuangan dan pengadaan.
The increase in net income reflects the Company’s success in reducing the cost of sales through the market selectivity towards and the centralization of finance and procurement strategies.
Laba Bersih 2006-2010 (Rp miliar) Net Profit 2006-2010 (Rp billion)
284.922
189.222 156.035 129.139 93.897
2006
2007
2008
Aset Jumlah Aset WIKA di tahun 2010 mencapai Rp 6,29 triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 5,12 triliun dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 1,16 triliun. Jumlah Aset di tahun 2010 meningkat sebesar 10,35% dibandingkan dengan jumlah Aset pada tahun 2009 sebesar Rp 5,7 triliun. Faktor utama yang menyebabkan peningkatan jumlah Aset Perseroan di tahun 2010 adalah peningkatan Tagihan Bruto Pemberi Kerja sebesar 45,18% dari Rp 643,98 miliar menjadi Rp 934,91 miliar. Selain itu, nilai Setoran Dana Kerja Sama Operasi (KSO) juga menunjukkan lonjakan tajam sebesar 204,11%, dari Rp 142,77 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 434,18 miliar di tahun 2010.
2009
2010
ASSETS WIKA Assets in 2010 reached Rp 6.29 trillion, which consists of current assets amounting to Rp 5.12 trillion and Noncurrent Assets amounting to Rp 1.16 trillion. Total assets in 2010 increased by 10.35% compared to the total assets in 2009 of Rp 5.7 trillion. The main factor attributing to this increase in Company’s Assets in the year 2010 is the increase in Gross Receivables by 45.18% from Rp 643.98 billion to Rp 934.91 billion. In addition, the value of Joint Operation Funds (KSO) significantly increased by 204.11%, from Rp 142.77 billion in 2009 to Rp 434.18 billion in 2010.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Jumlah Aktiva 2006-2010 (Rp juta) Total Assets 2006-2010 (Rp million)
6.286.304 5.771.424 5.700.614 4.133.064 2.655.142
2006
2007
2008
2009
2010
Rp juta
Rp million Keterangan Descriptions
2009
2010
(%)
Aset Lancar Current Assets
4.962.530
5.122.673
3,23%
Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents
1.210.888
1.227.705
1,39%
Piutang Usaha Bersih Operating Receivables-Net
872.071
899.690
3,17%
Aset Tidak Lancar Non Current Assets
738.083
1.163.632
57,66%
Aset Tetap Fixed Assets
332.207
405.546
22,08%
Aset Lancar Jumlah Aset Lancar WIKA di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 5,12 triliun atau meningkat 3,23% dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar pada tahun sebelumnya sebesar Rp 4,96 trilun. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya jumlah Tagihan Bruto Pemberi Kerja sebesar 45,18% menjadi Rp 934,91 miliar dari Rp 643,98 miliar di tahun sebelumnya. Selain itu, juga terjadi penurunan pada jumlah Persediaan, Pendapatan yang Akan Diterima dan Pajak Dibayar Dimuka yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 18,31%; 2,57%; dan 19,65%.
Current Assets WIKA’s Current Assets in 2010 increased by 3.23% from Rp 4.96 trillion to Rp 5.12 trillion due to the 45.18% increase in the number of Gross Receivables from Rp 643.98 billion in the previous year to Rp 934.91 billion. In addition, the number of Inventories, Accrued Income and Prepaid Tax decreased by 18.31%, 2.57%, and 19.65% respectively.
Aset Tidak Lancar Perseroan mencatat kenaikan jumlah Aset Tidak Lancar sebesar 57,66% di tahun 2010 menjadi Rp 1,16 triliun dari Rp 738,08 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada Setoran Dana KSO yang meningkat 204,11% dari Rp 142,77 miliar pada tahun sebelumnya
Non Current Assets The Company recorded a 55.76% increase in the number of non-current assets in 2010 from Rp 738.08 billion in the previous year to Rp 1.16 trillion. KSO Fund deposit increased significantly by 204.11% from Rp 142.77 billion in the previous year to Rp 434.18 billion, of which, Rp 343.45
71
72
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
menjadi Rp 434,18 miliar, sebesar Rp 343,45 miliar merupakan setoran pada kerjasama proyek BOT PLTD Bali. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi yang meningkat 23,54% dari Rp 121,51 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 150,11 miliar di tahun 2010. Selain itu, WIKA juga mencatat kenaikan sebesar 22,08% pada pos Aset Tetap di tahun 2010 menjadi Rp 405,55 miliar dari Rp 332,21 miliar pada tahun 2009.
billion was used for BOT Diesel Power Plant Bali project. Investment in Associated Company increased by 23.54%, from Rp 121.51 billion in the previous year to Rp 150.11 billion in 2010. In addition, WIKA also recorded an increase by 22.08% in Fixed Assets in 2010 billion from Rp 332.21 billion in 2009 to Rp 405.55.
Kewajiban
LIABILITIES
Kewajiban dan Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas WIKA meningkat sebesar 10,35% menjadi Rp 6,29 triliun di tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,70 triliun. Jumlah Kewajiban terdiri dari Kewajiban Lancar dan Kewajiban Tidak Lancar. Di tahun 2010, jumlah Kewajiban Lancar Perseroan naik sebesar 5,81% menjadi Rp 3,64 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,44 triliun. Sementara Kewajiban Tidak Lancar Perseroan pada tahun 2010 juga meningkat 15,59% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 629,37 miliar menjadi Rp 727,51 miliar. Hak kepemilikan minoritas dalam Anak Perusahaan meningkat sebesar 12,04% pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp 102,77 miliar menjadi Rp115,14 miliar. Sementara jumlah ekuitas Perseroan meningkat 17,65% pada tahum 2010 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp 1,53 triliun menjadi Rp 1,80 triliun.
Liabilities and Equity WIKA’s Liabilities and Equity increase by 10.35% to Rp 6.29 trillion in 2010 compared to previous year Rp 5.70 trillion. Total Liabilities consist of Current Liabilities and Non Current Liabilities. In 2010, the Company’s Current Liabilities rose by 5.81% to Rp 3.64 trillion from previous year Rp 3.44 trillion. The Company’s Non Current Liabilities in 2010 also rose by 15.59% compared to the previous year, from Rp 629.37 billion to Rp 727.51 billion. Minority interests in subsidiaries increased by 12.04% in 2009 compared to previous years, namely from Rp 102.77 billion to Rp115, 14 billion. The total equity of the Company increased by 17.65% in 2009 compared to the previous year, ie, from Rp 1,53 to Rp 1,80 trillion.
Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Lancar Perseroan meningkat sebesar 5,81% di tahun 2010 menjadi Rp 3,64 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Biaya yang Masih Harus Dibayar sebesar 36,42% dari Rp 986,09 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 1,35 triliun di tahun 2010 sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas produksi baik jasa konstruksi maupun di anak perusahaan, Hutang Usaha sebesar 1,67% dari Rp 1,20 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 1,22 triliun di tahun 2010. Selain kenaikan tersebut, terdapat penurunan beberapa pos Kewajiban Lancar antara lain Hutang Pajak turun sebesar 30,19% dari Rp 207,15 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 144,60 miliar di tahun 2010. Penurunan lainnya terjadi pada jumlah Uang Muka dari Pelanggan yang turun sebesar 49,14% dari Rp 121,44 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 61,76 miliar di tahun 2010.
Current Liabilities The Company’s Non Current Liabilities rose by 5.81% in 2010 to Rp 3.64 trillion due to a 36.42% increase in Accrued Expenses from Rp 986.09 billion in 2009 to Rp 1.35 trillion in 2010 as a result of increased production activity in construction services and other subsidiaries, 1.67% Accounts Payables from Rp 1.20 trillion in 2009 to Rp 1.22 trillion in 2010. In addition to these increases, there are declines in some Current Liabilities posts. Tax Payables decreased by 30.19% from Rp 207.15 billion in 2009 to Rp 144.60 billion in 2010. The amount of Advances from Customers also experienced a decrease by 49.14%, from Rp 121.44 billion in 2009 to Rp 61.76 billion in 2010.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Kewajiban Tidak Lancar Perseroan mencatat peningkatan Kewajiban Tidak Lancar sebesar 15,59% di tahun 2010 menjadi Rp 727,51 miliar dari Rp 629,37 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut terutama pada nilai pinjaman jangka panjang (Hutang Bank) yang meningkat sebesar Rp 276,23 miliar di tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan adanya pendanaan proyek jangka panjang PLTD Bali yang bersumber pada pinjaman IKB dan PT Bank Syariah Mandiri.
Non Current Liabilities The Company recorded a 15.59% increase in Non Current Liabilities in 2010, from Rp 629.37 billion in the previous year to Rp 727.51 billion. The increase was mainly on the value of Long-term Bank Loans which was increased to Rp 276.23 billion in 2010 due to the PLTD Bali long-term project funded by IKB loan and PT Bank Syariah Mandiri.
Kewajiban Tidak Lancar yang mengalami penurunan adalah Uang Muka Proyek Jangka Panjang sebesar 29,98% dari Rp 617,37 miliar menjadi Rp 432,26 miliar.
Non-current liability that experienced a decrease was the Long-term Project Advance at 29.98% from Rp 617.37 billion to Rp 432.26 billion.
Total Kewajiban 2006-2010 (Rp juta) Total Liabilities 2006-2010 (Rp million)
4.369.537
4.304.026 4.064.899
2.776.904 2.197.879
2006
2007
2008
2009
2010
Rp juta
Rp million Keterangan Descriptions
Kewajiban Lancar Current Liabilities
2009
2010
(%)
3.435.525
3.642.027
Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilities
629.374
727.510
15,59%
Hak Kepemilikan Minoritas Minority Interests
102.774
115.144
12,04%
Hak Kepemilikan Minoritas Dalam Anak Perusahaan Di tahun 2010, Hak Kepemilikan Minoritas Dalam Anak Perusahaan WIKA meningkat sebesar 12,04% dari Rp 102,77 miliar menjadi Rp 115,14 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya Laba Bersih di anak perusahaan WIKA.
6,01%
MINORITY RIGHTS OF OWNERSHIP IN SUBSIDIARIES In 2010, Minority Ownership Right in WIKA’s subsidiaries rose by 12.04% from Rp 102.77 billion to Rp 115.14 billion due to the increase of WIKA’s subsidiaries net profit.
73
74
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Ekuitas Jumlah Ekuitas di tahun 2010 meningkat sebesar 17,65% dari Rp 1,53 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1,80 triliun. Kenaikan ini terjadi karena adanya peningkatan pada Saldo Laba, tambahan modal disetor dari transaksi ESOP/MSOP sebesar 57,62% dari Rp 386,02 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 608,45 miliar dikarenakan meningkatnya nilai Laba Bersih Perseroan.
EQUITY Total Equity in 2010 rose by 17.65% from Rp 1.53 trillion in the previous year to Rp 1.80 trillion. This result was due to a 57.62% increase in the number of Retained Earnings from ESOP/MSOP transaction from Rp 386.02 billion in the previous year to Rp 608.45 billion, driven by the increased Company Net Profit.
Ekuitas 2006-2010 (Rp juta) Equity 2006-2010 (Rp million)
1.801.624 1.532.941 1.291.212
1.384.641
402.258
2006
2007
2008
Arus Kas Hasil penerimaan dan pengeluaran kas sepanjang tahun 2010 serta perbandingannya dengan tahun 2009 secara ringkas tergambar pada tabel berikut:
2009
2010
CASH FLOW The results of cash receipts and disbursements throughout 2010 and its comparison with 2009 are briefly described in the following table:
Arus Kas Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2010 (Rp juta) Cashflows for the Year Ended 31 December 2009 and 2010 (Rp million)
Keterangan Descriptions
2009
2010
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Net Cash Flow from Operating Activities
887.193
209.924
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Net Cash Flow from Investment Activities
(209.177)
(417.106)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Net Cash Flow from Funding Activities
(518.560)
223.999
159.456
16.817
Saldo Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun Cash Balance and Cash Equivalents at Early Year
1.051.432
1.210.888
Saldo Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun Cash Balance and Cash Equivalents at Year End
1.210.888
1.227.705
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas Net Increase (Decrease) Cash and Cash Equivalents
Dibandingkan dengan tahun 2009, arus kas yang bersumber dari aktivitas operasi di tahun 2010 mengalami penurunan, yaitu dari surplus sebesar Rp 887,19 miliar menjadi surplus sebesar
Compared with the year 2009, cash flows derived from operating activities in 2010 has decreased, from a surplus of Rp 887.19 billion to a surplus of Rp 209.92 billion. Cash flows from investing activities
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Rp 209,92 miliar. Arus kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan dari defisit sebesar Rp 209,18 miliar menjadi defisit sebesar Rp 417,11 miliar. Sementara pada arus kas aktivitas pendanaan mengalami kenaikan, dari defisit sebesar Rp 518,56 miliar menjadi defisit sebesar Rp 224,00 miliar. Secara keseluruhan, kas dan setara kas Perseroan di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,23 triliun, atau mengalami kenaikan dibanding akhir tahun 2009 yang sebesar Rp 1,21 triliun.
increased from a deficit of Rp 209.18 billion to a deficit of Rp 417.11 billion. Meanwhile the cash flow from financing activities increased, from a deficit of Rp 518.56 billion to a deficit of Rp 224.00 billion. Overall, cash and cash equivalents in 2010 were Rp 1.23 trillion, an increase compared to Rp 1.21 trillion in last year.
Kemampuan Membayar Utang
SOLVENCY
Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rasio Hutang terhadap Ekuitas di tahun 2010 tercatat 2,4 kali, atau lebih rendah dari tahun 2009 yang tercatat sebesar 2,6 kali. Hal ini menunjukkan semakin menguatnya struktur modal Perseroan mengingat pembiayaan yang didanai dari hutang semakin kecil.
Debt To Equity Ratio Debt to Equity Ratio in 2010 was recorded 2.4 times, lower than 2.6 times recorded for 2009. This indicates the strengthening of Company’s capital structure, lowering the amount of debts.
Rasio Hutang terhadap Total Asset Rasio Hutang terhadap Total Assets di tahun 2010 tercatat 69,51%, lebih rendah dari tahun 2009 sebesar 71,31%. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian hutang kepada pihak ketiga oleh WIKA di tahun 2010 telah banyak diselesaikan pada waktunya.
Debt To Assets Ratio Debt to Assets Ratio in 2010 was recorded at 69.51%, lower than 71.31% recorded in 2009. This indicates that a significant number of third-party debt has been settled timely by WIKA in 2010.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
COLLECTIBILITY
Perputaran Piutang Realisasi perputaran piutang di tahun 2010 adalah 56 hari, atau tidak lebih baik jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2009 sebesar 48 hari. Lebih panjangnya masa perputaran piutang ini menunjukkan bahwa pencairan piutang WIKA lebih lama. Hal ini mengisyaratkan perlunya perhatian khusus untuk upaya-upaya pencairan piutang yang lebih efektif.
Collection Period Realization of collection period in 2010 was 56 days, which is not as performing compared to 48 days recorded in the year 2009. This implies a longer collection period. This calls for a special attention to enhance strong efforts and effective debts collection.
(%) Keterangan Descriptions
Rasio Utang terhadap Ekuitas Debt to Equity Ratio Rasio Utang terhadap Total Aset Debt to Assets Ratio
2009
2010
265,17%
242,53%
71,31%
69,51%
75
76
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Rasio-rasio Keuangan
FINANCIAL RATIOS
Imbalan kepada Pemegang Saham Realisasi ROE di tahun 2010 adalah sebesar 15,81% atau lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2009 sebesar 12,34%. Kondisi ini menunjukkan bahwa imbalan yang dapat diberikan kepada pemegang saham mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan capaian tahun 2009.
Return On Equity (ROE) ROE in 2010 was 15.81% or increase compared to 12.34% in 2009. This indicates that returns for shareholders have increased significantly compared to the achievement in 2009.
Imbalan Investasi Realisasi ROI di tahun 2010 adalah sebesar 7,69%, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2009 sebesar 7,19%.
Return On Investment (ROI) ROI in 2010 was 7.69%, an improvement compared to 7.19% achieved in 2009.
Rasio Kas Realisasi rasio kas di tahun 2010 adalah sebesar 33,71% atau mengalami penurunan bila dibandingkan dengan posisi rasio kas pada tahun 2009 sebesar 35,25%. Menurunnya nilai rasio kas di tahun 2010 terutama disebabkan oleh kenaikan posisi kas pada akhir tahun yang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancarnya.
Cash Ratio Cash Ratio in 2010 was 33.71%, a decrease compared to 35.25% Cash Ratio in 2009. The decrease in Cash Ratio was due to the increase in cash position at the end of the year that was not proportionate with the increase in current liabilities.
Rasio Lancar Current Ratio di tahun 2010 adalah sebesar 140,65%, menurun jika dibandingkan pada tahun 2009 sebesar 144,45%. Penurunan current ratio ini disebabkan oleh kenaikan aset lancar pada tahun 2010 yang tidak sebanding dengan kenaikan kewajiban lancar.
Current Ratio Current Ratio in the year 2010 was 140.65%, lower than 144.45% recorded in 2009. The decrease in current ratio was due to the increase in current assets in 2010 that was not proportionate with the increase in current liabilities.
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Realisasi rasio modal sendiri terhadap total aktiva di tahun 2010 adalah sebesar 28,66%, naik jika dibandingkan pencapaian tahun 2009 sebesar 26,89%. Peningkatan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva ini menunjukkan bahwa modal WIKA masih berpotensi dioptimalkan untuk modal kerja.
Equity To Total Assets Ratio Equity to Total Assets Ratio in 2010 was 28.66%, an increase compared to the 26.89% recorded in 2009. Improved Equity to Total Assets Ration shows that WIKA’s equity still possesses the potential to be optimized for working capital.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi) Sepanjang tahun 2010, Perseroan tidak melakukan transaksi investasi, ekspansi, divestasi, maupun akuisisi dengan pihak ketiga yang mengandung benturan kepentingan. Adapun posisi transaksi afiliasi untuk Cash Loan pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 201,08 miliar dengan perincian sebagai berikut: WIKA Beton sebesar Rp 2,73 miliar, WIKA Realty sebesar Rp 86,23 miliar, WIKA Intrade sebesar Rp 99,03
CONFLICT OF INTEREST AND AFFILIATED TRANSACTIONS
Throughout 2010, the Company did not enter into investment transactions, expansion, divestments, and acquisitions with third parties that constituted conflict of interest. Affiliated transactions for Cash Loan at the end of 2010 was Rp 201.08 billion with details as follows: WIKA Beton of Rp 2.73 billion, WIKA Realty of Rp 86.23 billion, WIKA Intrade of Rp 99.03 billion, WIKA Gedung
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Imbalan Kepada Pemegang Saham (%) Return on Equity – ROE (%)
Imbalan Investasi (%) Return on Investment – ROI (%)
23,34
7,69
7,10 5,78
15,81 10,00
2006
2007
11,27
2008
5,21 7,19
12,34
2009
2010
Rasio Lancar (%) Current Ratio (%)
2006
2007
2008
2009
2010
Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva (%) Total Equity to Total Assets (%)
165,21 144,45
144,45
31,24
140,65
26,89
121,39
28,66
23,99 15,15
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
miliar, WIKA Gedung sebesar Rp 1,71 miliar, WIKA Insan Pertiwi sebesar Rp 11,30 miliar, dan WIKA Jabar Power sebesar Rp 80 Juta.
of Rp 1.71 billion, WIKA Insan Pertiwi of Rp 11.30 billion, and WIKA Jabar Power in the amount of Rp 80 million.
Struktur Modal dan Likuiditas Di akhir tahun 2010, rasio total kewajiban terhadap likuiditas tercatat sebesar 119,98%. WIKA juga memiliki likuiditas yang kuat dengan nilai kas dan setara kas Rp 1,23 triliun dengan rasio lancar sebesar 140,65%.
CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY At the end of 2010, liabilities to liquidity ratio stood at 119.98%. WIKA is also sipported by strong liquidity with cash and cash equivalent value of Rp 1.23 trillion, securing a current ratio of 140.65%.
Transaksi Lindung Nilai Pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan aktifitas Lindung Nilai terhadap kegiatan L/C import untuk proyek-proyek: Gardu Induk Cibatu, pembangunan jalan Kereta Api Perujakan dan BOT PLTD Bali atas pembayaran dengan valuta Euro dan US Dollar untuk memitigasi risiko perubahan nilai tukar.
HEDGING TRANSACTIONS In 2010 the Company conducted the hedging activities to L/C import transaction for the following projects: Main Transformer Cibatu, railway construction Perujakan and BOT Power Plant Bali. This transaction was settled with Euro and US Dollar to mitigate the risk in exchange rates.
77
78
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Perseroan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) di Bali dengan konsep Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Mirlindo Padu Kencana, dimana dana yang disetor Perseroan untuk proyek ini sebesar Rp 343,45 miliar. Untuk mendanai proyek KSO ini, Perseroan melakukan Perjanjian Kredit jangka panjang dengan PT Bank Syariah Mandiri untuk fasilitas pembiayaan line facility sebesar USD 14.262.500 dan dengan PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG untuk fasilitas kredit sebesar USD 26.098.364.
MATERIAL ENGAGEMENTS FOR CAPITAL INVESTMENT The Company built a Diesel Power Plant (PLTD) in Bali through a Joint Operation scheme with PT Mirlindo Padu Kencana in which the Company invested Rp 343.45 billion. To fund this project, the Company took a long term loans from PT Bank Syariah Mandiri and PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG amounted to USD 14,262,500 and USD 26,098,364 respectively.
Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi Di tahun 2010, anak perusahaan Perseroan yakni WIKA Intrade menjual 60% saham kepemilikannya di WIKA Intrade Energi, sehingga Perseroan mendapatkan laba divestasi sebesar Rp 67,75 miliar.
DISCLOSED FINANCIAL INFORMATION CONTAINING EXTRAORDINARY AND RARE OCCURENCE
Komponen-komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Lainnya Komponen substansial dari pendapatan Perseroan adalah jasa konstruksi sebesar Rp 3,52 triliun, produk beton Rp 1,43 triliun, realty Rp 402,65 miliar serta manufaktur dan perdagangan sebesar Rp 372,74 miliar.
SUBSTANTIAL COMPONENTS OF INCOME AND OTHER EXPENSES Substantial components of the Company's income were construction services at Rp 3.52 trillion, concrete products at Rp 1.43 trillion, realty at Rp 402.65 billion, and manufacturing and trade at Rp 372.74 billion.
Selama tahun 2010, terdapat transaksi penjualan internal dari Anak Perusahaan ke Perseroan yaitu: penjualan produk beton dari WIKA Beton sebesar Rp 167,33 miliar; penjualan jasa pekerjaan instalasi mekanikal–elektrikal oleh WIKA Insan Pertiwi dan jasa properti oleh WIKA Realty sebesar Rp 30,79 miliar. Sebaliknya, terdapat transaksi penjualan dari Perseroan kepada WIKA Intrade berupa produk tabung gas senilai Rp 93,72 miliar.
During 2010, there were internal sales transactions made by subsidiaries to the company, namely: the sale of concrete products from WIKA Beton at Rp 167.33 billion; mechanical services and electrical installation work by WIKA Insan Pertiwi and property services by WIKA Realty at Rp 30.79 billion. Conversely, there are sales transactions made by Company to WIKA Intrade in the form of product gas cylinders worth at Rp 93.72 billion.
Komponen substansial dari biaya adalah beban pokok penjualan dan beban usaha. Beban pokok penjualan terdiri dari bahan material sebesar Rp 3,38 triliun, biaya subkontraktor sebesar Rp 1,44 triliun, upah langsung sebesar Rp 412,41 miliar, biaya peralatan sebesar Rp 194,38 miliar, dan beban umum dan distribusi sebesar Rp 537,47 miliar.
Substantial components of costs are the cost of sales and operating expenses. Cost of sales consisted of raw materials at Rp 3.38 trillion, subcontractors’ fees at Rp 1.44 trillion, direct wages at Rp 412.41 billion, cost of equipments at Rp 194.38 billion, general and distribution expenses at Rp 537.47 billion.
Beban usaha terdiri dari beban administrasi dan umum sebesar Rp 183,11 miliar, beban pengembangan sebesar Rp 8,82 miliar dan beban pemasaran sebesar Rp 3,53 miliar.
Operating expenses consisted of general and administrative expenses at Rp 183.11 billion, development expenses at Rp 8.82 billion and marketing expenses at Rp 3.53 billion.
IN 2010, WIKA Intrade, a subsidiary of the Company, divested its 60% shares in WIKA Intrade Energi, so that the Company earned divestment gain of Rp 67.75 billion.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Peningkatan/Penurunan Material dari Penjualan/Pendapatan Bersih Terkait Penjualan Jasa/Produk atau Jasa/ Produk Baru Perseroan mencatat penurunan penjualan yang material, yaitu sebesar 8,62% di tahun 2010 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Tidak diperolehnya kontrak baru sesuai waktu yang direncanakan mengakibatkan produksi tidak sesuai dengan rencana. Sebagai contoh, tender untuk Proyek Alumina Plant Tayan yang direncanakan diperoleh pada awal tahun, baru dilaksanakan pada triwulan ketiga. Sementara proyek yang pelaksanaan tendernya tertunda hingga melewati Desember 2010 adalah PLTU Sanggau Kalbar, PLTU Tapak Tuan NAD, PLTG Belawan Sumut, PLTU Batu Raja.
MATERIAL INCREASE / DECREASE IN NET INCOME RELATED TO SALES OF SERVICES/ PRODUCTS OR NEW SERVICES/PRODUCTS
In 2010, the Company recorded a decrease in material sales by 8.62% compared to the previous year. Production target was not met as no new contracts were secured. For example, tender for Alumina Tayan Plant Project that was projected to be secured at the beginning of the year was only implemented in Q3-2010. Meanhile, projects not executed until the end of December 2010 are PLTU Sanggau Kalbar, PLTU Tapak Tuan NAD, PLTG Belawan North Sumatra, and PLTU Batu Raja.
Kontribusi pertumbuhan lainnya didapat dari Departemen Wilayah & Luar Negeri yang mengalami kenaikan sebesar 42,3%, yang sebagian besar diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan proyek di luar negeri.
The Company’s growth was contributed by the Department of Regional and Overseas that experienced an increase of 42.3%, which was largely derived from the execution of overseas projects.
Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan atau Pendapatan Bersih, Laba Operasi selama 2 Tahun Kenaikan harga biji besi (iron ore), yang merupakan bahan baku industri baja, di pasar international berdampak pada harga baja dalam negeri yang mulai merangkak naik pada periode bulan April 2010. Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan dunia dan juga naiknya harga minyak dunia yang berada di kisaran USD 82 – USD 100 per barel.
Impact of Price Change to Sales or Net Income, Operating Profit for Two Years The price hike on iron ore, which is the raw material for steel industry, in international markets have affected domestic steel prices which began to rise in April 2010. This price increase was also influenced by the increasing global demand and price hike on world oilm that stood between the range of USD 82 – USD100 per barrel.
Namun demikian, pendapatan bersih dan laba operasi WIKA tidak terlalu terpengaruhi secara signifikan mengingat hal tersebut sudah diantisipasi melalui kontrak payung dengan para pemasok material strategis, diantaranya besi beton dan ready mix. Khusus proyek-proyek dengan masa penyelesaian beberapa tahun, risiko kenaikan ini juga dapat teratasi dengan melalui pendekatan eskalasi, walaupun kenaikannya bisa saja lebih besar sedikit dari nilai eskalasinya.
Nevertheless, WIKA’s net income and operating profit were not significantly affected given that the Company had secured the risks with umbrella contracts with suppliers of strategic materials, including iron and ready mix concrete. For projects with multi-year completion period, the risk of this increase had also been resolved using the escalation approach, although the increase could be a little larger than its value escalation.
Khusus besi beton, di tahun 2010 Wika telah memiliki kontrak payung dari beberapa pemasok dengan kuota volume dan harga satuan yang berbeda menyesuaikan pada proyek yang berjalan.
On concrete steel business, in 2010 WIKA had entered into umbrella contracts with a number of suppliers with different volume and prices/unit quotation adjusted to the on-going projects.
79
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Perkembangan Harga Satuan Kontrak Payung Besi Beton Periode Januari – Desember 2010 Perputaran The Unit Price Fluctuation of Umbrella Contract of Concrete Steel January – December 2010 Cycle Period Rp 7.000 Rp 6.800 Rp 6.600 Rp 6.400 Rp 6.200 Rp 6.000 Series 1
Rp 5.800 Rp 5.600 Rp 5.400 Rp 5.200
24
3
6
10
29
23
31
1
Desember
November
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
22
April
Februari
12
Maret
Februari
18
Februari
Januari
Rp 5.000
29
Kenaikan Harga Besi/Baja Tahun 1976-2008 Increase of Iron/Concrete Price in 1976-2008 140
120
100 80
Price Fines
60
Price Lump Ore Price Peliets
40
Harga dalam US$/dry metic tonne Price in USD/dry metic tonne
20
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Pada 5 Pebruari 2010, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKANGK yang dihadiri oleh 100% pemegang saham WIKA-NGK dengan keputusan 100% menyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasi terhadap WIKA-NGK.
Late 2008
2007 Early 2008
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
1993
1992
1991
1990
1989
1988
1987
1986
1985
1984
1983
1982
1981
1980
1979
1978
1977
0 1976
80
MATERIAL FACTS WHICH HAPPENED AFTER THE ACCOUNTING REPORT On 5 February 2010, the Company held an Annual General Meeting of Extraordinary Shareholders for WIKA-NGK, attended by 100% shareholder WIKA-NGK. The meeting resolution agreed to the liquidation of WIKA-NGK.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Combined Cycle Power Plant 740MW Cilegon, Banten
Prospek Usaha Perusahaan
BUSINESS PROSPECTS
Tinjauan Ke Depan Ditengah kondisi perekonomian global yang masih dalam tahap pemulihan, Indonesia termasuk salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya relatif stabil. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor untuk mengelola dananya di Indonesia, baik dalam bentuk investasi langsung maupun melalui pasar modal.
Outlook Amidst a recovering global economic condition, Indonesia is one of the countries experiencing a relatively stable economic growth. This has been a main attraction for investors to invest their funds in Indonesia through direct investment or capital markets.
81
82
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Mencermati momentum ini, Pemerintah berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur di pusat maupun wilayah-wilayah potensial, guna menarik semakin banyak investor asing masuk ke Indonesia. Langkah kebijakan tersebut membuka peluang bagi Perseroan untuk menumbuhkembangkan usahanya melalui partisipasi dalam pengembangan infrastruktur dengan memanfaatkan pengalaman dan keahlian Perseroan di bidang jasa konstruksi.
In view of this momentum, the Government strives to improve and enhance the quality of infrastructure at the central and potential regions in order to attract more foreign investors into Indonesia. This policy opened up opportunities for the Company to grow its business by participating in infrastructure development, utilizing the Company’s experience and expertise in the construction services.
Pengembangan Usaha Sejalan dengan Visi WIKA 2020, dimana Perseroan mentargetkan menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara, WIKA telah memulai mendapatkan proyek-proyek investasi, terutama di bidang infrastruktur dan energi. Selain itu, WIKA juga melakukan investasi pada bisnis-bisnis baru yang dinilai dapat mendukung bisnis inti Perseroan, diantaranya pada industri ekstraksi aspal Buton.
Business Development In line with vision WIKA 2020, to become one of the best companies in the field of integrated EPC and Investment in Southeast Asia, WIKA has secured a number of investment projects, particularly in the field of infrastructure and energy. WIKA is also investing in new businesses that can support the core business of the Company, amongst other, asphalt extraction industry.
Terkait dengan rencana pengembangan usaha, Perseroan telah menyusun rencana dan strategi investasi yang meliputi tambahan penyertaan pada usaha patungan yang telah berjalan, penempatan penyertaan pada usaha patungan yang baru, dan investasi pada proyek-proyek infrastruktur yang dikelola sendiri oleh Perseroan.
On the business development front, the Company has prepared plans and investment strategies covering the capital share ownership into existing joint ventures, placement of capital share ownership of new joint venture, and investment on infrastructure porjects managed by the Company.
Aspek Pemasaran Pelaksanaan pemasaran jasa Perseroan semakin dimudahkan dengan keberadaan unit-unit usaha dan anak-anak perusahaan yang terspesialisasi dan terintegrasi, sesuai dengan kebutuhan pelanggan di bidang jasa konstruksi dan industri terkait. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Perseroan meningkatkan perolehan kontrak baru maupun penjualan dari tahun ke tahun.
Marketing Aspect Marketing Company’s services has been made easier through the existing business units and subsidiaries that are specialized and integrated to meet the needs of customers for the construction services and other related industries.This has been proven by the Company’s success in increasing the acquisition of new contracts and sales from year to year.
Pada tahun 2005, nilai penjualan bersih yang diperoleh Perseroan mencapai Rp 2,60 triliun, meningkat menjadi Rp 6,02 triliun di tahun 2010. Penjualan bersih pada tahun 2005 tersebut diperoleh dari kontrak baru senilai Rp 2,68 triliun, sedangkan kontrak baru di tahun 2010 meningkat menjadi Rp 10,22 triliun.
In 2005, the Company’s net sales reached Rp 2.6 trillion. It increased to Rp 6.02 trillion in 2010. Net sales in 2005 were obtained from new contracts worth Rp 2.68 trillion, while the value of new contracts in 2010 increased to Rp 10.22 trillion.
Nilai Kontrak terbesar tahun ini yang berhasil diperoleh adalah Proyek ICA Alumina di Tayan Kalimantan Barat senilai US$ 175 juta atau kurang lebih Rp 1,6 triliun. Proyek ini merupakan kerjasama Perseroan dengan Perusahaan Jepang (Tsukishima Kikai Co. Ltd) dan PT Nusea.
This year's biggest contract value was the ICA Alumina Project in Taya West Kalimantan worth US$ 175 million or approximately Rp 1.6 trillion. This project is in collaboration with a Japanese company (Tsukishima Kikai Co. Ltd.) and PT Nusea.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Selain keberhasilan dalam meningkatkan nilai penjualan, hal berharga lainnya yang diperoleh Perseroan dari penyelesaian proyek-proyek tersebut adalah bertambahnya pengalaman dengan penguasaan teknologi maupun pasar yang beragam.
In addition to increasing the sales value, other valuable things earned by the Company upon completing these projects are the experience, mastery of technologies, and diverse markets.
Pembentukan unit usaha dan anak perusahaan yang saat ini dimiliki Perseroan, selain didasarkan pada spesialisasi usaha juga mempertimbangkan kepemilikan dan skala pasar atas proyek-proyek yang akan dikerjakan oleh Perseroan.
The establishment of business units and subsidiaries currently owned by the Company was based on business specialization and the size of ownership and market scale of the Company’s projects.
Lebih jauh lagi, Perseroan juga melakukan penguatan di wilayah-wilayah untuk menangani proyek-proyek yang dibiayai oleh dana APBD. Di samping itu, untuk mengantisipasi terciptanya kejenuhan di pasar dalam negeri, Perseroan juga telah bersiap memperluas penetrasi ke pasar di luar negeri. Hal ini sudah mulai terealisasi melalui keikutsertaan WIKA dalam proyek pembangunan jalan di Aljazair, dan proyek bangunan gedung di Libya.
Furthermore, the Company continuously also strengthens its position in the regions to manage the projects financed by the regional budget. In anticipating domestic market saturation, the Company has prepared to expand and penetrate overseas markets. This initiative has been realized through WIKA’s participation in road construction projects in Algeria, and building construction projects in Libya.
Volume Per Kategori Pelanggan (Rp miliar) Volume Per Customer Category (Rp billion)
Uraian Descriptions
2010
2009
Nilai Offset Kontrak (Rp triliun) Offset Contract Value (Rp trillion)
Nilai Offset Kontrak (Rp triliun) Offset Contract Value (Rp trillion)
WIKA Konstruksi WIKA Construction • Proyek Pemerintah • Government Projects
2.153
1.470
• Proyek Swasta • Private Projects
2.832
2.770
594
1.475
85
134
4.040
2.002
520
2.540
10.223
10.251
• Proyek BUMN • SOE Projects Anak Perusahaan Subsidiaries • Proyek Pemerintah • Government Projects • Proyek Swasta • Private Projects • Proyek BUMN • SOE Projects TOTAL
83
84
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Volume Pelanggan Per SBU (Rp miliar) Customers Volume Per SBU (Rp billion) Volume Sesuai SBU Tahun 2010 / Volumes as per SBU in 2010 Jalan, Tol Jembatan Roads, Toll Bridges
Dermaga, Bendung, Pengairan Harbor, Dams, Irrigations
• Proyek Pemerintah • Government Projects
938
520
• Proyek Swasta • Private Projects
115
520
42
149
Uraian Descriptions
Power Plant
Industrial Plant, Minyak & Gas Industrial Plant, Oil & Gas
Gedung Building
Realty
Intrade
Beton
WIKA Konstruksi WIKA Construction
• Proyek BUMN • SOE Projects
694 1.527
658
12
386
17
Anak Perusahaan Subsidiaries • Proyek Pemerintah • Government Projects
85
• Proyek Swasta • Private Projects
175
136
• Proyek BUMN • SOE Projects TOTAL
691
587
9 1.095
1.190
1.702
Kebijakan Pembagian Dividen Perseroan menjadi perusahaan terbuka pada 29 Oktober 2007. WIKA telah 3 (tiga) kali membagikan dividen secara terbuka kepada pemegang sahamnya. Pembagian dividen pertama ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 Mei 2008 yang menetapkan pembagian dividen sebesar 30% dari laba tahun buku 2007, atau senilai Rp 34,9 miliar. Tahun kedua, WIKA kembali membagikan dividen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 Mei 2009 sebesar 30% dari laba tahun buku 2008, atau senilai Rp 45,5 miliar. Tahun ketiga, WIKA kembali membagikan dividen berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 April 2010 sebesar 30% dari laba tahum buku 2009, atau senilai Rp 56,8 miliar.
1.180
1.414
587
1.709
847
131
284
1.840
1.215
DIVIDEND POLICY Company was publicly listed on 29 October, 2007. WIKA has transparently distributed two dividend payments to its shareholders. The first dividend distribution was based on the resolution of the General Meeting of Shareholders on 15 May, 2008 which set the dividend at 30% of the profit for the year 2007, or Rp 34.9 billion. For the second time, WIKA distributed dividends based on the resolution of the General Meeting of Shareholders on 28 May, 2009 at 30% of the profit for the year 2008, or Rp 45.5 billion. On the third opportunity, WIKA distributed dividends based on the resolution of the General Meeting of Shareholders on 29 April 2010 at 30% of the profit for the year 2009, or Rp 56.8 billion.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Penggunaan Dana Hasil IPO Berdasarkan prospektus saat IPO pada 29 Oktober 2007, penggunaan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi sebesar Rp 759,59 miliar direncanakan sebagai berikut: sebesar Rp 152,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek, sebesar Rp 304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 303,59 miliar digunakan untuk investasi dan pengembangan proyek infrastruktur.
REALIZATION OF IPO FUNDS PROCEEDS Based on prospectus during on 20 October 2007, the utilization of Rp 759,59 billion from IPO proceeds, net after emission fee, were Rp 152.00 billion for project working capital, Rp 304.00 billion for overseas project working capital and EPC, and Rp 303.59 billion for investment and infrastructure project developments.
Hingga 31 Desember 2007, realisasi penggunaan dana IPO adalah sebesar Rp 123,32 miliar untuk modal kerja proyek. Sementara sampai dengan 31 Desember 2008, realisasi penggunaan dana IPO adalah sebesar Rp 452,43 miliar dengan rincian sebesar Rp 152,00 miliar untuk modal kerja proyek, sebesar Rp 282,43 miliar untuk proyek di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 18 miliar untuk investasi.
The realization of IPO proceeds as of 31 December, 2007 reached Rp 123.32 billion used for project working capital, while as of 31 December, 2008, the realization reached Rp 452.43 billion which were used for project working capital, overseas project working capital and EPC, and investment at Rp 152.00 billion, 282.43 billion and 18 billion respectively.
Dalam RUPSLB yang dilakukan pada 27 Januari 2009, rencana penggunaan dana IPO disetujui untuk diubah, sehingga direncanakan menjadi sebesar Rp 437,59 miliar digunakan untuk modal kerja proyek dan anak perusahaan, sebesar Rp 304,00 miliar digunakan untuk modal kerja di luar negeri dan EPC, serta sebesar Rp 18 miliar digunakan untuk investasi.
During the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) held on 27 January 2009, the utilization plan for IPO proceeds was amended to Rp 437.59 billion for project and subsidiary working capital, Rp 304 billion for overseas project working capital and EPC, Rp 18 bilion for investment.
Hingga 30 September 2009, seluruh dana IPO telah digunakan 100% sesuai dengan rencana dan telah disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham Perseroan dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 29 April 2010 dan telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK melalui surat No. SE.01.01/A.DIR.0952/2010 tertanggal 22 Juni 2010 yang merupakan laporan final penggunaan dana IPO.
As of 30 September 2009, 100% of total IPO proceeds had been utilized as planned and this was reported to the Shareholders of the Company by the Directors during the AGMS on 29 April 2009 as well as to Bapepam-LK by a letter No. SE.01.01/A. DIR.0952/2010 dated on 22 June 2010 pertaining to final report of IPO Proceeds Utilization.
Penggunaan Dana IPO (dalam Rp juta) Utilization of IPO Proceeds (in million Rupiah) Penggunaan Dana IPO Funds Used from IPO Proceeds
Rencana (Prospektus) Plan (Prospectus)
RUPSLB EGM
Realisasi Realization
Penguatan struktur modal kerja poyek-proyek dalam negeri Capital Structure enhancement for domestic projects
152.000
437.590
437.590
Pengembangan usaha konstruksi di luar negeri dan EPC Business development on overseas projects and EPC
304.000
304.000
304.000
Investasi dan pengembangan proyek infrastruktur Infrastructure project investment and development
303.590
18.000
18.000
Jumlah / Total
759.590
759.590
759.590
85
86
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen
Informasi Material Informasi material dalam laporan keuangan tahun 2010 yang dapat diungkapkan oleh Perseroan adalah: • Di tahun 2010, Perseroan mendapatkan laba divestasi sebesar Rp 67,75 miliar, yang diperoleh dari transaksi penjualan 60% saham kepemilikan anak perusahaan Perseroan, yaitu WIKA Intrade pada WIKA Intrade Energi. Divestasi pada anak perusahaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan mitra strategis, sehingga pengembangan usaha dapat terjadi lebih cepat seiring dengan adanya program pengembangan konversi energi.
MATERIAL INFORMATION Material information in financial statements for 2010 which can be disclosed by the company are:
• Terdapat Beban Pajak Sesuai SKP Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan pajakpajak Perseroan tahun 2007: - No. 00114/406/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00148/207/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00149/207/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00001/243/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00050/240/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00011/107/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00088/201/07/051/10, 20 Mei 2010 - No. 00147/207/07/051/10, 20 Mei 2010 dan atas pemeriksaan pajak-pajak Perseroan tahun 2008: - No. 00099/407/08/051/10, 4 Oktober 2010 - No. 00077/406/08/051/10, 4 Oktober 2010 diperoleh temuan antara lain equalisasi PPNK terhadap penjualan, PPH Pasal 23 terhadap biaya sub kontraktor, PPH Pasal 21 terhadap biaya pegawai, sehingga Perseroan harus menyetorkan kurang bayar kewajiban pajak kepada negara sebesar Rp 40,86 miliar.
(II) T here Is Tax Expense Based On Tax Assessment on the examination of corporate taxes in 2007: - No. 00114/406/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00148/207/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00149/207/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00001/243/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00050/240/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00011/107/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00088/201/07/051/10, 20 May 2010 - No. 00147/207/07/051/10, 20 May 2010 and the examination of corporate taxes in 2008: - N o. 00099/407/08/051/10, 4 October 2010 - No. 00077/406/08/051/10, 4 October 2010 the ppnk equalization was found on sales, pph article 23 regarding sub contractor fees, pph article 21 regarding employee expenses, therefore the company shall pay the discrepancy of Rp 40.86 billion tax liability to the state.
Transaksi Afiliasi Perseroan telah menyampaikan keterbukaan informasi transaksi afiliasi dalam lingkungan WIKA Group yang telah mendapatkan penilaian WAJAR dari Yanuar Bay sebagai penilai independen kepada BAPEPAM-LK melalui Surat No. SE.01.01/A. DIR.0764/2009 tanggal 25 Mei 2009. Perseroan juga telah menyampaikan informasi mengenai transaksi afiliasi tersebut kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 28 Mei 2009. Informasi tersebut tercantum dalam laporan kegiatan Perseroan yang disampaikan oleh Direktur Utama Perseroan. Transaksi afiliasi ini merupakan transaksi berlanjut
AFFILIATED TRANSACTIONS The Company has submitted information on affiliated transaction within WIKA Group affiliates and it has obtained REASONABLE assessment from Yanuar Bay, an independent assessor, to BAPEPAMLK through letter No.SE.01.01/A.DIR.0764/2009 dated 25 May, 2009. The Company also has submitted information regarding affiliated transaction to shareholders during the Annual General Meeting of Shareholders (RUPST) on 28 May 2009. The information was contained in the Company's activity report submitted by the Director of the Company. Affiliated transactions are continuing transactions to be completed by the Company, which is carried out in
(I) In 2010, the Company gained Rp 67.75 billion in divestment gain, derived from the divestment of 60% shares owned by WIKA Intrade in WIKA Intrade Energi. The divestment was driven by the effort that sought a strategic partnership in accelerating business development in relation to development program on energy conversion.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
yang akan dilakukan oleh Perseroan, transaksi berlajut dilaksanakan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No.IX.E.1 tanggal 12 Desember 2008. Perseroan dalam hal ini juga melaporkan setiap transaksi-transaksi berlanjut yang dilakukan antara Perseroan dengan afiliasi kepada BAPEPAMLK dan BEI.
accordance with BAPEPAM-LK regulation No.IX.E.1 December 12, 2008. In this case, the Company has also reported any transactions conducted between Company and its affiliation to BAPEPAM-LK and IDX.
Adapun posisi transaksi afiliasi antara WIKA dengan anak-anak perusahaan untuk cash loan di tahun 2010 sebesar Rp 201,08 miliar adalah sebagai berikut: (i) WIKA Beton sebesar Rp 2,73 miliar, (ii) WIKA Realty sebesar Rp 86,23 miliar, (iii) WIKA Intrade sebesar Rp 99,03 miliar, (iv) WIKA Gedung sebesar Rp 1,71 miliar, (v) WIKA Insan Pertiwi sebesar Rp 11,30 miliar, dan (vi) WIKA Jabar Power sebesar Rp 80 juta.
The affiliated transactions in 2010 made between WIKA with its subsidiaries for cash loan amounted to Rp 201.08 billion. Details of subsidiaries and the amount they loaned are as follows: (i) WIKA Beton of Rp 2.73 billion, (ii) WIKA Realty of Rp 86.23 billion, (iii) WIKA Intrade of Rp 99.03 billion, (iv) WIKA Gedung of Rp 1.71 billion, (v) WIKA Insan Pertiwi of Rp 11.30 billion, and (vi) WIKA Jabar Power of Rp 80 million.
Transaksi ini dilakukan sebagai bagian dari peran WIKA sebagai induk perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha anak-anak perusahaan.
This transaction was implemented as part of WIKA's role as holding company in its support to enhance the business of subsidiaries.
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Luar Biasa Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) khususnya tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Konstruksi.
ACCOUNTING POLICY AND EXTRAORDINARY FINANCIAL INFORMATION Consolidated Financial Statements are prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, namely the Financial Accounting Standards and the regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), concerning Guidelines for the Preparation of Financial Statements or Public Company for Construction Industries.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka efektif per 1 Januari 2010, Perseroan dan anak-anak perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
LATEST DEVELOPMENT ON FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND OTHER REGULATIONS In line with prevailing regulation, effective 1 January, 2010, the Company and its Subsidiaries has adopted PSAK 50 (Revised in 2006) concerning "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", and PSAK 55 (Revised in 2006) concerning "Financial Instruments: Recognition and Measurement".
Penerapan PSAK 50 dan 55 tersebut terhadap laporan keuangan Perseroan di tahun 2010 memberi dampak pada meningkatkan jumlah aktiva, dimana beberapa rasio menjadi menurun hasil perhitungannya.
The implementation of PSAK 50 and 55 on the Company’s 2010 financial report has increased the value of assets, whereby a number of ratio calculation have become lower.
87
88
Pillars of Growth
Analisa & Diskusi Manajemen Perubahan Peraturan Perundang-undangan The Amendments of Law and Regulation Nomor dan Judul Peraturan Number and Regulation
Penjelasan Notification
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Peraturan No. IX.E.1)
Dengan berlakunya Peraturan Bapepam No. IX.E.1, maka transaksi yang dilakukan antara Perseroan dengan pihak terafiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan harus dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan ini, kecuali transaksi tersebut termasuk dalam transaksi yang dikecualikan berdasarkan Peraturan ini. Transaksi dengan pihak terafiliasi mensyaratkan adanya penilaian kewajaran dari Penilai Independen, sedangkan transaksi yang mengandung benturan kepentingan mensyaratkan adanya persetujuan Pemegang Saham Independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang berbentuk akta notaril. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan transaksi afiliasi berkelanjutan. Transaksi afiliasi berkelanjutan tersebut merupakan transaksi afiliasi yang memiliki syarat dan ketentuan sama dengan transaksi afiliasi sebelumnya yang telah dinilai wajar oleh Penilai Independen Yanuar Bey & Rekan sebagaimana tertuang dalam Surat No. Y&R/FO/09/063 tanggal 22 Mei 2009, dan telah juga dilakukan keterbukaan informasi kepada Bapepam dan LK serta masyarakat melalui Surat Perseroan No. SE.01.01/A. DIR.0764/2009 tanggal 25 Mei 2009. Sementara itu, pada tahun 2010, Perseroan tidak pernah melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Hopper 6 & 7 Upgrades
Decree of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution’s Chairman No, Kep-412/BL/2009 dated on 25 November 2009 pertaining to Affiliated Transaction and Conflict of Interest on Particular Transaction (Regulation No. IX.E.1)
By Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1, all transactions between the Company and affiliated parties and those that contain conflict of interest can only be made if they comply with this Regulation, unless otherwise excluded in this Regulation. Affiliated transaction requires appraisal from Independent Appraiser, while transaction with conflict of interest requires approval from independent shareholders through a General Meeting of Shareholder’s resolution which is endorsed by a notary. In this regards, there was a continuous affiliated transaction made by Company in 2010.This continuous affiliated transactions were the affiliated transaction that have complied with the terms and requirements with previous transaction and had obtained a fair assessment issued by Independent Appraiser, Yanuar Bey & Rekan, by their letter No. Y&R/ FO/09/063 dated on 22 May 2009. IN addition, a transparent information has also been conveyed to Bapepam-LK and the Public throu Company’s Letter no SE.01.01/A.DIR.0764/2009 dated on 25 May 2009. In 2010, there was no transaction bearing conflict of interest made by the Company. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (Peraturan No. IX.E.2)
Decree of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution’s Chairman No, Kep-413/BL/2009 dated on 25 November 2009 pertaining to Material Transaction and Change of Core Business (Regulation No. IX.E.1)
Dengan berlakunya Peraturan No. IX.E.2, maka setiap transaksi material yang dilakukan Perseroan harus dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan ini, kecuali transaksi tersebut termasuk dalam transaksi yang dikecualikan berdasarkan Peraturan ini. Dalam Peraturan ini diatur bahwa transaksi yang dilakukan oleh Perseroan dengan nilai transaksi 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu, sedangkan transaksi dengan nilai transaksi lebih dari 50% (lima puluh persen) ekuitas Perseroan diwajibkan memperoleh persetujuan RUPS terlebih dahulu. Peraturan ini lebih memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam melaksanakan kerjasama seiring dengan semakin meningkatnya kemampuan ekuitas yang dimiliki oleh Perseroan. By Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1, all material transactions can only be made by the Company if it complies with this Regulation, unless otherwise excluded in this Regulation. This Regulation stipulates that for transactions with value between 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent) of company’s equity are not required get prior approval from the General Meeting of the Shareholders. Meanwhile for transactions with value more that 50% (fifty percent) of company’s equity are required to obtain prior approval from the General Meeting of the Shareholders. This Regulation provides the Company with flexible opportunities to establish joint cooperation, in line with the increasing equity owned by the Company.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Management Discussion & Analysis
Nomor dan Judul Peraturan Number and Regulation Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (Perpres No. 13 Tahun 2010)
Presidential Regulation No. 13 Year 2010 pertaining to the Amendment of President Regulation No 67 Year 2005 pertaining to the Cooperation between the Government with Infrastructure Companies (Perpres No 13 Year 2010)
Penjelasan Notification Dengan berlakunya Perpres No. 13 Tahun 2010, maka badan usaha dapat mengajukan prakarsa proyek kerjasama penyediaan infrastruktur kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan kriteria bahwa proyek kerjasama tersebut tidak termasuk dalam rencana induk pada sektor yang bersangkutan, terintegrasikan secara teknis dengan rencana induk pada sektor yang bersangkutan, layak secara ekonomi dan finansial, serta tidak memerlukan dukungan Pemerintah yang berbentuk kontribusi fiskal. Dalam Perpres ini juga disebutkan bahwa dalam hal peraturan perundang-undangan mengenai sektor infrastruktur menyatakan bahwa penyediaan infrastruktur oleh Pemerintah diselenggarakan atau dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah (BUMN/BUMD), maka BUMN/BUMD tersebut bertindak selaku penanggung jawab proyek kerjasama. Hal tersebut semakin membuka peluang atau kesempatan bagi Perseroan dalam memperoleh proyek-proyek infrastruktur yang menjadi tanggung jawab Pemerintah.
By the Presidential Regulation NO. 13Year 2010,a business enterprise may submit a joint project proposal on infrastructure provision to the Ministers/ Head of Institution/ Head of Regional, provided that proposals are excluded in the master plan of that particular sector, technicallyintegrated with the master plan of that particular sector, economically and financially feasible and requires no Government funding. This Presidential Regulation also stipulate the legal regulations on infrastructure sector, which stipulates that the Government institution to manage the infrastructures are State-owned Enterprise/Regional-owned Enterprise ( BUMN/BUMD), hence these BUMN/BUMD will be the responsible in charge for the joint project cooperation. This has further opened more opportunities for the Company in acquiring infrastructure projects from the government.
89
90
Pillars of Growth
RUPSLT & RUPSLB WIKA Tahun 2010
Apresiasi Karyawan Tahun 2010
MOU tentang GCG antara WIKA dan BPKP
Good Corporate Governance
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"WIKA meyakini bahwa pencapaian prestasi tertinggi perusahaan adalah cerminan dari implementasi tata kelola perusahaan yang dijalankan secara baik dan benar. Oleh karenanya, Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan tata kelola perusahaan seiring dengan pertumbuhan industri demi memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya" "WIKA believes that the highest corporate achievement reflects the well-implemented good corporate governance (GCG). Therefore, the Company commits to continuously improving corporate governance in line with industrial growth to optimally increase profit and benefit for shareholders and other stakeholders”
91
92
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
MOU tentang GCG antara WIKA dan BPKP
Tujuan Penerapan GCG Penerapan tata kelola perusahaan di WIKA dimaksudkan untuk membentuk sistem, struktur, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan industri. Dengan demikian, Perusahaan akan mampu menjalankan usahanya dengan dukungan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang terukur dan memberi hasil optimal. Tata kelola perusahaan yang diterapkan dengan baik dan benar diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan secara berkesinambungan, pengelolaan sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, serta meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan investor.
OBJECTIVE OF GCG IMPLEMENTATION WIKA’s implementation of good corporate governance aims to construct corporate system, structure, and culture, adaptive to changes in industrial domain. Therefore, the Company will be able to operate its business supported by internal controlling system and measurable risk management to generate optimal result. It is believed that wellimplemented good corporate governance is able to sustainably strengthen company’s competitiveness, more efficient and effective resources and risk management and to increase company’s value and investors’ trust.
Secara formal struktural, penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Perusahaan terhadap Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117M/
Formal-structural implementation of GCG demonstrates the Company’s compliance with SOEs (State Owned Enterprises) Ministerial
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik terus kami kembangkan, sehingga menjadi bagian dari perilaku karyawan dalam bekerja dan berinteraksi, wujudnya dapat terlihat secara jelas dalam penyelesaian setiap pekerjaan, serta pada akhirnya akan menghasilkan unjuk kerja terbaik yang memberi manfaat optimal bagi stakeholders. Secara otomatis, penerapan tata kelola perusahaan yang baik juga akan membentuk sistem, struktur, dan budaya perusahaan yang cepat dalam merespon setiap keadaan dan memberi nilai tambah kepada perusahaan, lingkungan sekitar perusahaan, pemegang saham, maupun masyarakat luas. We strive to improve the implementation of good corporate governance, and to embed it into our employees’ working culture. The tangible results will show in the job outcomes that eventually provide optimal benefit for the stakeholders. Good corporate governance will help shape corporate system, structure, and culture that respond swiftly to all possible conditions and add values to the Company, its surroundings, shareholders, and the community in general.
MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN. Dalam pengembangan pelaksanaannya, Perusahaan juga memperhatikan ketentuan GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan GCG Indonesia.
Decree No. Kep-117M/MBU/2002 concerning to the Implementation of GCG in SOEs. In the implementation, the Company also takes every stipulation issued by Indonesian GCG Policy National Committee into account.
Prinsip dan Struktur GCG Tata kelola perusahaan diterapkan WIKA berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan. Prinsip-prinsip GCG ini secara proporsional dan efektif dilaksanakan oleh elemenelemen organisasi yang dimiliki Perusahaan yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan.
PRINCIPLES AND STRUCTURES OF GCG WIKA’s corporate governance is implemented based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. These GCG principles are proportionally and effectively implemented by the Company’s organizational elements, namely General Meeting of Shareholders/ RUPS, Board of Commissioners, Board of Directors, and employees.
Wujud penerapan prinsip-prinsip GCG di WIKA antara lain tercermin pada hal-hal sebagai berikut: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; b. Pembentukan komite-komite yang membantu peran pengawasan Dewan Komisaris; c. Keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan sebagai Perusahaan Publik dan Perusahaan Tercatat; d. Penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal; e. Sosialisasi GCG secara berkelanjutan sebagai bagian dari budaya perusahaan; dan f. Assessment penerapan GCG oleh pihak independen sebagai sarana untuk mengukur kinerja dan peningkatan yang terjadi dalam implementasi GCG.
The CGC implementation in WIKA is reflected in the following: a. The implementation of roles and responsibilities of Board of Commissioners and Board of Directors; b. Establishment of committees to assist the supervisory role of Board of Commissioners c. Information transparency in accordance with the role of Public and Listed Company; d. T he implementation of risk management and internal control; e. Sustainable GCG socialization as part of corporate culture; and f. Assessment of GCG implementation by independent party as a mean to assess performance and improvement within its implementation.
93
94
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Five (5) Basic principles of GCG • Transparency • Accountability • Responsibility • Independence • Fairness Untuk mencapai tata kelola perusahaan yang terlaksana dengan baik dan benar secara berkelanjutan, Perusahaan telah menyusun “Road Map GCG for WIKA” yang mengacu pada 3 (tiga) tahapan yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan GCG yakni: (1) Good Corporate Governance (GCG), (2) Good Governed Corporation (GGC), dan (3) Good Corporate Citizen (GCC).
In order to achieve sustainable good corporate governance, the Company has created “Road Map GCG for WIKA”, referring to 3 (three) stages composed by National Committee for GCG Policy namely: (1) Good Corporate Governance (GCG), (2) Good Governed Corporation (GGC), and (3) Good Corporate Citizen (GCC).
lima (5) prinsip dasar tata kelola Tata kelola perusahaan diterapkan WIKA berdasarkan prinsip-prinsip: (i) transparansi, yakni mengedepankan pengungkapan informasi terkait dengan informasi dan perkembangan penting di WIKA secara tepat waktu dan akurat kepada publik; (ii) akuntabilitas, yakni menjabarkan secara jelas kewenangan dan kewajiban pimpinan di WIKA kepada pemegang saham dan stakeholders; (iii) responsibilitas, yakni bertanggungjawab atas setiap pekerjaan yang dijalankan terkait dengan pengelolaan usaha WIKA; (iv) independensi, yakni mengelola Perusahaan secara mandiri sesuai peran dan fungsinya tanpa ada tekanan dari pihak manapun; dan (v) kesetaraan, yakni memberikan perlakuan yang adil kepada setiap pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip GCG ini secara proporsional dan efektif dilaksanakan oleh elemen-elemen organisasi yang dimiliki Perusahaan yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, hingga karyawan.
FIVE (5) BASIC PRINCIPLES OF GOVERNANCE The corporate governance in WIKA is implemented based on the following principles: (i) T ransparency; to prioritize information disclosure related to WIKA’s key information and development in a timely and accurate manner to public; (ii) Accountability; to clarify the authority and obligation of WIKA’s leaders to the shareholders and stakeholders; (iii) Responsibility; being responsible to all kinds of tasks related to WIKA’s business management; (iv) Independence; to manage Company independently aligned with its roles and functions without pressure from any parties; and (v) Fairness; to provide fair treatment for every stakeholder. These GCG principles are proportionally and effectively implemented by Company’s organizational elements namely General Meeting of Shareholders/RUPS, Board of Commissioners, Board of Directors, and employees.
Berdasarkan road map diatas dan sebagai tindak lanjut dari status Perusahaan sebagai perusahaan publik melalui kegiatan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada tahun 2007, Perusahaan secara terencana dan bertahap telah memenuhi ketentuan yang terkandung dalam prinsip-prinsip GCG.
Based on the roadmap above and Company’s status as a public company through Initial Public Offering (IPO) in 2007, the Company has planned and gradually complied with the stipulations within GCG principles.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
3 Pondasi Tahapan Implementasi GCG WIKA 3 Pillars of GCG Implementation at WIKA Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)
Good Governed Corporation Good Governed Corporation (GGC)
Good Corporate Citizen Good Corporate Citizen (GCC)
Tujuan Objectives Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku (kewajiban dan sukarela).
To comply with the applicable law and regulation (obligation and voluntary).
Membentuk manajemen ‘internal control’ yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif melalui manajemen risiko yang tepat.
Mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yang baik.
To establish a better ‘internal control’ management especially in effectively handling business risks and suitable risk management.
To attain a position as an ethical and responsible company, a company known as good corporate citizen.
aktifitas activities 1. Menjalankan penilaian GCG untuk mendapatkan status implementasi GCG. 2. Merumuskan dan menetapkan GCG manuals: 1. GCG code 2. Board Manual 3. Komite-komite Charter (Komite Audit, Komite GCG, dll.) 4. Code of Conducts 5. GCG Self-assessment 3. Sosialisasi dan memulai implementasi.
1. GCG evaluation to attain GCG implementation status. 2. Formulate and establish GCG manuals: 1. GCG code 2. Board Manual 3. Committee’s Charters (Audit Committee, GCG Committee, etc.) 4. Code of Conducts 5. GCG Self-assessment 3. S ocialization and implementation startup.
1. Sosialisasi GCG yang intensif dan ekstensif dan juga penilaian berkala. 2. Aplikasi prinsip-prinsip GCG ke dalam prosedur proses bisnis (SOP). 3. Membentuk kerangka sistem internal control yang terintegrasi dan program manajemen risiko. 4. Membentuk program etika dan kepatuhan.
1. Membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conducts sebagai bagian kehidupan perusahaan seharihari. 2. Menjalankan strategi Perusahan yang bertanggung jawab sosial secara efektif. 3. Mengimplementasi “Sistem Operasi Perusahaan Hijau”. 4. Menyesuaikan semua sistem dan prosedur yang sesuai. 1. Intensive and extensive GCG socialization 5. Membangun sistem manajemen yang and periodic evaluation. unik. 2. Application of GCG principles into Standard of Procedures (SOP). 1. Build the corporate culture based 3. Form an integrated internal controlling on code of conducts as part of daily system framework and risk management company’s operation. program. 2. Execute the Company’s social 4. F orm a program of ethics and compliance. responsibility strategy effectively. 3. Implement “Green Company Operation System”. 4. Create suitable adjustment to all systems and procedures. 5. Build a unique management system.
INDIKATOR indicators 1. Semua ‘GCG manuals’ telah selesai. 2. Kesadaran GCG meningkat. 3. Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku meningkat. 4. Struktur ‘internal control‘ mulai dibentuk.
1. Completion of all ‘GCG manuals’. 2. Improve in GCG awareness. 3. Improve in compliance with the applicable law and regulation. 4. Formation of ‘internal control‘ structure.
1. Semua SOP disusun berdasarkan risiko 1. Dikenal sebagai perusahaan yang dan prinsip-prinsip yang berlandaskan beretika. GCG. 2. Kontribusi yang nyata dan dapat diukur 2. Operasi bisnis dikendalikan secara efektif. pada kesejahteraan komunitas lokal, 3. Budaya penanganan risiko mulai negara, dan dunia. ditimbulkan. 3. Memberi perhatian dan peduli terhadap lingkungan. 1. All SOP is composed according to the GCG-based risks and principles. 1. Recognition as an ethical company. 2. Business operations are effectively 2. Tangible and measurable contribution to controlled. the welfare of local, national, and global 3. The emerged culture of risk management. community. 3. Demonstrate care and concern towards environment.
HASIL results Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik yang menghasilkan peningkatan kinerja.
Improve in compliance and management control that result in better performance.
Kinerja perusahaan meningkat dan juga credit rating meningkat.
Improve in company’s performance and credit rating.
Diakui sebagai: 1. Perusahaan blue chip. 2. Tempat yang sangat diinginkan untuk bekerja. 3. Menerima banyak penghargaan.
Recognized as: 1. A Blue chip company. 2. Highly desired and a workplace of choice. 3. Awards winning company.
95
96
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Beberapa upaya yang telah dilakukan WIKA sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 adalah: 1. Pembentukan komite-komite sebagai perangkat kerja Dewan Komisaris, yaitu: Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite GCG. 2. Tinjauan terhadap Code of Corporate Governance, Code of Conduct, dan Board Manual. 3. Pembuatan dokumen Conflict of Interest dari Dewan Komisaris dan Direksi. 4. Sosialisasi GCG. 5. Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP dengan skor 86,20% (skor di tahun 2009) untuk skala 100.
The followings are some of WIKA’s efforts from 2007 to 2010: 1. Establishment of committees as supporting elements for Board of Commissioners, namely Committee of Audit, Committee of Remuneration and Nomination, Committee of Financial Planning and Business Risk, and Committee of GCG. 2. Review of Code of Corporate Governance, Code of Conduct, and Board’s Manual. 3. Producing documents for Conflict of Interest from Board of Commissioners and Board of Directors. 4. GCG Socialization. 5. GCG assessment by BPKP with score of 86.20% (score in 2009) out of 100.
Di tahun 2010, Perusahaan telah memenuhi semua ketentuan dan regulasi pada tahap ke-1 yaitu Good Corporate Governance. Kedepan, Perusahaan mulai memusatkan pada berbagai aktivitas implementasi GCG yang mengarah pada tercapainya berbagai indikator sebagai Perusahaan yang Terkelola dengan Baik atau Good Governed Corporation (GGC), dengan meningkatkan penanganan risiko bisnis yang efektif melalui penerapan internal control dan manajemen risiko yang tepat.
In 2010, the Company has complied with all rules and regulations in the first stage of Good Corporate Governance. In the future, the Company will begin to focus on various implementations of GCG activities that lead to the achievement of various indicators as a Well-Managed Company or Good Governed Corporation (GGC), by increasing the effective business risk management through the implementation of internal control and proper risk management.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan elemen Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi, sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Wewenang yang tidak didelegasikan itu diantaranya adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi atas pengelolaan Perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan anggota Dewan Komisaris, serta memutuskan pembagian tugas dan wewenng pengurusan diantara Direktur. Perusahaan berkewajiban memberikan segala informasi dan penjelasan terkait dengan jalannya Perusahaan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan, sehingga keputusan yang dibuat dalam RUPS memberi manfaat optimal bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (RUPS) RUPS is an element of the Company which bears special authority that neither Board of Commissioners nor Board of Directors have, in accordance with the limits set forth in the articles of association. The nondelegated authority include appointing the Board of Commissioners and Board of Directors to be responsible for managing the Company, changing the articles of association, appointing and replacing the Director and member of Board of Commissioners, and deciding on the task and authority allocation amongst the Directors. The Company is obliged to providing all information and explanations related to the operations of the Company to the RUPS, as long as it is not against the interests of the Company and legislation, thus the resolutions made within the RUPS will generate optimal benefit to the Company and its stakeholders.
Di tahun 2010, Perusahaan telah menyelenggarakan RUPS pada 29 April 2010, dengan agenda: • Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009; • Persetujuan dan Pengesahan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk tahun buku 2009;
In 2010, The Company has conducted RUPS on 29 April 2010, with the following agenda: • Approval of the Corporate Annual Report including the Corporate Activity Report, Supervision Report from Board of Commissioners, and Validation of Corporate Financial Statements for the year 2009; • Approval and Endorsement for Report of the Corporate Partnership and Community Development for the fiscal year of 2009;
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
• Penetapan Penggunaan Laba Bersih tahun buku 2009; • Penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2010; • Penetapan Tantiem tahun 2009, Gaji dan Honorarium serta tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2010; • Pelimpangan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan penambahan modal Perseroan dalam rangka ESOP/MSOP yang telah diputuskan oleh RUPS.
• Determining the Use of Fiscal Year 2009 Net Income; • Appointment of Public Accountant to audit the Corporate Financial Report for the year 2010; • Determining 2009-year end Bonus, Salary and Honorarium and other allowances for members of the Board of Commissioners and Directors in the fiscal year of 2010; • Authority Handover to the Board of Commissioners to increase corporate capital according to the ESOP / MSOP that has been decided by the RUPS.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa, dengan agenda: • Persetujuan Rencana Perseroan untuk Pelepasan Aktiva (Aset) Tetap; • Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan, antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam-LK.
On the same date, the Company also conducted an Extraordinary RUPS, with the following agenda:
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan saling menghormati pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. Dewan Komisaris dan Direksi WIKA memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, dan hak masing-masing.
RELATIONSHIP BETWEEN BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS The Board of Commissioners and Directors show reciprocal respect to their respective performance of obligations, responsibilities, and authority, according to regulations and articles of association. WIKA’s Boards of Commissioners and Directors carry out their tasks by the guidelines and work procedures which include responsibilities, obligations, authority, and rights respectively.
Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan beranggotakan 5 (lima) orang, 2 (dua) diantaranya adalah Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris WIKA adalah sebagai berikut:
Composition of Board of Commissioners The Board of Commissioners consists of 5 (five) members, 2 (two) of whom are Independent Commissioner. The composition of WIKA’s Board of Commissioners is as follows:
• Approval of Corporate Plan or the Releasing of Fixed Assets; • Adjustment of the Corporate Articles of Association, to conform with Regulation of Bapepam-LK.
Komposisi Dewan Komisaris Composition of the Boards of Commissioners
Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Agoes Widjanarko
Komisaris Utama President Commissioner
2007 – 2012
Amanah Abdulkadir
Komisaris Independen Independent Commissioner
2007 – 2012
Dadi Pratjipto
Komisaris Independen Independent Commissioner
2007 – 2012
Soepomo
Komisaris Commissioner
2007 – 2012
Pontas Tambunan
Komisaris Commissioner
2007 – 2012
97
98
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Dewan Komisaris Jumlah Komisaris Independen WIKA telah memenuhi ketentuan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.1.5 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor I-A Kep-305/BEJ/072004 yang mengatur komposisi minimum Komisaris Independen yaitu 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. WIKA memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen atau 40% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
Independency of Board of Commissioners The number of WIKA’s Independent Commissioners has fulfilled the stipulation in the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) and Regulation No. IX.1.5 concerning Indonesia Stock Exchange, Number IA Kep-305/BEJ/07-2004 governing the minimum composition of Independent Commissioner of 30% of the total members of the Board of Commissioners. WIKA has 2 (two) Independent Commissioners or 40% of the total members of the Board of Commissioners.
Anggota Dewan Komisaris WIKA tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis samping ataupun hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan anggota Direksi.
WIKA’s members of the Board of Commissioners have no family blood-relationship up to third degree, both vertically and horizontally nor marriage-linked relationship (in-laws) with to the members of the Board of Commissioners or Board of Directors.
Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang secara kolektif bertugas mengawasi pengelolaan Perusahaan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi bila dipandang perlu demi kepentingan Perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi memiliki kemampuan menjalankan tugasnya.
Duty of Board of Commissioners Board of Commissioners is the corporate element that collectively is responsible for monitoring the management of the Company by Directors and for providing advices Directors if deemed necessary in the interest of the Company. Board of Commissioners is responsible for ensuring that Directors are capable to carry out their duties.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban memberikan pendapat dan saran kepada Direksi pada saat pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan atau hal-hal lain yang dipandang perlu untuk segera mendapat perhatian Pemegang Saham.
In performing their duties, the Board of Commissioners is obliged to providing opinions and advices to the Directors during the Corporate Work Plan and Budgeting submission, monitoring corporate activities’ development, making immediate report to the Shareholders should company’s performance show declining trend and other matters requiring for immediate Shareholders’ concern.
Dewan Komisaris tidak memiliki fungsi atau wewenang dalam pengelolaan Perusahaan seharihari, kecuali dalam situasi tertentu dimana seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab.
Board of Commissioners have no function or authority in managing day-to-day Company management, unless for certain circumstances in the event where all members of Directors are suspended.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris memberikan sejumlah rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari hasil pembahasan di dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi maupun terkait dengan pelaksanaan tugas pengawasan antara lain:
Duty of Board of Commissioners During the year 2010, the Board of Commissioners has issued a number of recommendations as the follow up of the discussion at the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Directors on the subjects tghat are related with the implementation of supervisory duties. The recommendations include:
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
1. Rekomendasi atas Peningkatan Modal Perusahaan akibat dari Pelaksanaan ESOP/MSOP; 2. Rekomendasi atas Penggantian Kantor Akuntan Publik dalam rangka Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2010; 3. Rekomendasi dalam rangka Tindak Lanjut Penyelesaian Temuan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan; 4. Rekomendasi atas Penyelesaian Piutang-Piutang Bermasalah dan Kebijakan Pengelolaan Piutang Perseroan; 5. Rekomendasi atas Pengambilan Kredit Perbankan Dalam Negeri dan Luar Negeri 6. Rekomendasi atas Pembentukan Kerjasama Operasi dalam rangka Pekerjaan Penyediaan PLTG Kapasitas 100 MW Payoselincah Jambi; 7. Rekomendasi dalam rangka pengambilan fasilitas Kredit Modal Kerja dari Pusat Investasi Pemerintah Departemen Keuangan; 8. Rekomendasi atas Penjualan Saham Hasil Pembelian Kembali Saham (Buyback) 9. Rekomendasi atas Pengadaan Lahan Pabrik Ekstraksi Aspal Buton.
1. Recommendations on Corporate Capital Increment as the result of ESOP / MSOP implementation; 2. Recommendation on the Replacement of Public Accountants in order to audit the Consolidated Financial Statements for Fiscal Year 2010; 3. Recommendations on Solution Follow-Up for Audit Board Examination Results; 4. Recommendation on Settlement of Outstanding Account Payables and Policies on Corporate Account Payables Management; 5. Recommendations on Taking Local and Foreign Banking Credits 6. Recommendation on the Establishment of Joint Operations to supply 100 MW gas power plant in Payoselincah Jambi; 7. Recommendations on obtaining Working Capital Credit from the Center of Government’s Investment of Ministry of Finance; 8. Recommendations on Sale of Stock Buyback Results (Buyback) 9. Recommendations on the Land Procurement of Buton Asphalt Extraction Plant.
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Penentuan besaran remunerasi bagi Dewan Komisaris merujuk pada Pasal 113 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dimana ketentuan mengenai besarnya gaji, honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Ketetapan tentang besaran remunerasi Dewan Komisaris tersebut menjadi salah satu agenda keputusan pelaksanaan RUPS Tahunan dalam rangka Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2009.
Remuneration Procedure for The Board of Commissioners Determination of remuneration for the Board of Commissioners refers to Article 113 of Limited Liability Company’s Law No. 40, 2007 in which the provisions regarding the amount of salary, honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners are established by the General Meeting of Shareholders. Stipulation of the amount of remuneration of the Board of Commissioners has become one of the agenda for the RUPS implementation decisions within the framework of the Ratification of the Annual General Meeting Annual Report for Fiscal Year 2009.
Remunerasi Dewan Komisaris Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 29 April 2010, ditetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
Remuneration of Board of Commissioners Based on the decision of RUPS dated 29 April 2010, the remuneration set for members of the Board of Commissioners is as follows:
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Remuneration of the Boards of Commissioners
Jabatan Title
Honorarium per bulan Monthly Honorarium (Rp)
Persentase dari Direktur Utama Percentage from President Director
Komisaris Utama President Commissioner
24.720.000
40%
Komisaris Commissioner
22.248.000
36%
99
100
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Selain honorarium, untuk tahun buku 2010 Komisaris Utama dan anggota Dewan juga mendapatkan tantiem masing-masing sebesar 40% dan 36% dari tantiem Direktur Utama, dimana total tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 3.295.000.000.
In addition to the honorarium, for the fiscal year 2010, Chairman and members of the Board will respectively receive year-end bonuses amounting to 40% and 36% out of CEO’s bonus. The total bonus for Directors and Board of Commissioners is Rp 3.295.000.000.
Rapat Dewan Komisaris Berdasarkan anggaran dasar, rapat Dewan Komisaris diadakan minimal satu kali setiap bulan. Selain itu, Rapat Dewan Komisaris juga dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
Meetings of Board of Commissioners Based on the article of association, the Board of Commissioners meetings should be held at least one time every month. In addition, the Meeting of the Board of Commissioners can also be held upon request from 1 (one) or several members of the Board of Commissioners; Directors; or written request from 1 (one) or several Shareholders whose shares and voting right are at least 1/10 of the total portion, by stating the topics of discussion.
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris menyelenggarakan 19 (sembilan belas) kali rapat. Dari jumlah rapat tersebut sebanyak 13 (tiga belas) kali rapat, Dewan Komisaris mengundang Direksi untuk ikut hadir yang merupakan rapat rutin dilaksanakan antara Dewan Komisaris dengan Direksi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja usaha Perseroan, sebagai bagian dari tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Sebanyak 6 (enam) kali rapat merupakan rapat internal Dewan Komisaris untuk meningkatkan fungsi dan jalannya koordinasi Dewan Komisaris dengan Organ Pendukung Dewan Komisaris, yang didalamnya membahas Laporan Komite Dewan Komisaris tentang masukan dan tanggapan Komite Dewan Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugasnya.
During the year 2010, the Board of Commissioners held 19 (nineteen) meetings, 13 (thirteen) of which required Directors to attend the routine meeting to evaluate Company’s business performance, as part of the supervisory duties and functions of the Board of Commissioners. The other 6 (six) meetings were internal meetings of the Board of Commissioners which discuss the improvement of its function and coordination with the Board of Commissioners’ Supporting Elements. The discussion include discussion on the Report of the Committee of the Board of Commissioners regarding the input and response of the Committee of the Board of Commissioners related to the its duty performance.
Rapat Dewan Komisaris Tahun 2010 Meeting of the Board of Commissioners in 2010 Nama Name
Rapat Internal Dewan Komisaris Internal Meeting of The Board of Commissioners
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Combined Meeting with Board of Directors
Jumlah Rapat Meetings
Jumlah Rapat Meetings
Agoes Widjanarko Amanah Abdulkadir Dadi Pratjipto
6 Kali/Times
Jumlah Hadir Attendance
Jumlah Hadir Attendance
6
13
6
13
6
13 Kali /Times
13
Soepomo
6
12
Pontas Tambunan
6
11
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
dIREKSI
DIRECTORS
Komposisi Direksi Direksi Perusahaan ditetapkan dengan komposisi sedemikian rupa sehingga dapat mengambil keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Hingga Desember 2010, Direksi Perusahaan terdiri dari 5 (lima) orang Direktur dengan komposisi sebagai berikut:
Composition of Directors Directors composition is determined in a certain composition so as to promote effective, accurate and quick decisions, and independent action. Until December 2010, The Company Directors consists of five (5) Directors with the following composition:
Komposisi Jajaran Direksi Composition of the Boards of Directors
Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Bintang Perbowo
Direktur Utama President Director
2008 – 2013
Ganda Kusuma
Direktur Keuangan Finance Director
2008 – 2013
Budi Harto
Direktur Operasi I Operation I Director
2008 – 2013
Slamet Maryono
Direktur Operasi II Operation II Director
2008 – 2013
Tonny Warsono
Direktur SDM & Pengembangan Human Capital & Business Development Director
2008 – 2013
Independensi Direksi Komposisi Direksi Perusahaan telah ditetapkan dengan tujuan memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
Independency of Directors Directors composition is determined in a certain composition so as to promote effective, accurate and quick decisions, and independent action without any interference from parties against the regulation and article of association.
Anggota Direksi WIKA tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis samping ataupun hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota Direksi lainnya maupun dengan anggota Dewan Komisaris.
WIKA’s members of Directors have no family bloodrelationship up to the third degree, both vertically and horizontally or marriage-linked relationship (inlaws) with the other members of Directors or Board of Commissioners.
Fungsi dan Tugas Direksi Direksi merupakan organ Perusahaan yang bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan, untuk kepentingan Perusahaan, dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan
Function and Duty of Directors Directors is the Company’s element in charge of managing all operation activities, for the best interest of the Company, and in accordance with the aims and objectives of the Company, and represent the Company both within and outside the court concerning all matters and all events with the restrictions as set forth in legislation, article of association, and/or AGMs resolution. Board of Directors is collectively responsible, where each
101
102
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
RUPS. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif, dimana masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya.
Director can act and make decisions in accordance with the division of tasks and authority.
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Penentuan besaran remunerasi bagi Direksi merujuk pada Pasal 96 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dimana besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Menurut Pasal 96 ayat (2) undang-undang yang sama, kewenangan tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Ketetapan tentang besaran remunerasi Direksi tersebut menjadi salah satu agenda keputusan pelaksanaan RUPS Tahunan dalam rangka Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2009.
Remuneration Procedure for Directors Determination of remuneration for Directors refers to Article 96 paragraph (1) of Limited Liability Company’s Law No. 40, 2007 in which the provisions regarding the amount of salary and allowances for members of Directors are established by the General Meeting of Shareholders. According to Article 96 paragraph (2) of the same Law, the authority can be given to the Board of Commissioners. Stipulation of the amount of remuneration of Directors has become one of the agenda for the AGM implementation decisions within the framework of the Ratification of the Annual General Meeting Annual Report for Fiscal Year 2009.
Penetapan remunerasi bagi Direksi WIKA ditetapkan dalam RUPS Tahunan dengan berpedoman kepada Peratuan Menteri Negara BUMN No PER-07/ MBU/2010 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
The remuneration for WIKA's Directors is resolved in the General Meeting of the Shareholders in accordance to Regulation of State minister of Stateowned Enterprise No PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2007 pertaining to Guidelines of Remuneration for Board of Directors,Board of Commissioners and Supervisory Board of Stateowned Enterprises.
Sesuai dengan Peraturan Menteri tersebut Tantiem dan Insentif Kinerja didasarkan pada pertimbangan Pencapain Kinerja Utama (Key Performance Indicator / KPI) dan Tingkat Kesehatan Perusahaan.
By this Minister Regulation, the distribution of Bonus and Performance Incentives shall be based on Key Performance Indicator and Level of Corporate Health.
Indikator pengukuran Kinerja Utama untuk mengukur performance Direksi WIKA tahun 2010 telah ditetapkan dalam Kontrak manajemen Direksi dan Dewan Komisaris WIKA Tahun 2010 yang ditandatangani pada tanggal 29 Desember 2009. Kontrak Manajemen Direksi-Dewan Komisaris WIKA tahun 2010 terdiri dari 32 Key Performance Indikator dari 6 (enam) paramater sesuai kriteria Malcolm Baldrige Criteria For Performance Exellence (MBCFPE), yaitu Hasil Produk dan Jasa (2 KPI), Hasil Fokus pada Pelanggan (2 KPI), Hasil Keuangan dan Pasar (6 KPI), Hasil Fokus Sumber Daya Manusia pada (5 KPI), Hasil Efektifitas Proses (9 KPI) dan Hasil Kepemimpinan (7 KPI).
To measure the performance of Board of Director in 2010, Key Performance Indicators had been pre-determined in the management contract of Board of Directors and Commissioners endorsed on 29 December 2009. This management contract consisted of 32 Key Performance Indicators covering 6 (six) parameters of Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence (MBCFPE), namely Product and Service Performance (2 KPIs), Customer Focus Performance (2 KPIs), Financial and Market Performance (6 KPIs), Human Resource Performance (5 KPIs), Effective Process Performance (9KPIs) and Leadership Performance (7 KPIs).
Remunerasi Direksi Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 29 April 2010, besarnya gaji Direktur Utama adalah Rp 61.800.000 per bulan, sedangkan besarnya gaji Direktur lainnya adalah sebesar Rp 55.620.000 per bulan atau 90% dari besarnya gaji Direktur Utama.
Remuneration for Directors Based on the decision of AGM dated 29 April 2010, the salary for CEO is Rp 61,800,000 per month, while other Directors receive Rp 55,620,000 per month each, amounting to 90% of CEO’s salary.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Remunerasi Anggota Direksi Remuneration of Directors
Jabatan Title
Gaji per bulan Monthly Salary (Rp)
Persentase dari Direktur Utama Percentage from President Director
Direktur Utama President Director
61.800.000
100%
Direktur Director
55.620.000
90%
Untuk tahun buku 2010, tantiem untuk Direktur Utama adalah sebesar 100%, sedangkan tantiem untuk Direktur lainnya adalah sebesar 90% dari besarnya tantiem Direktur Utama, dimana total tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 adalah sebesar Rp 3.295.000.000.
For the fiscal year 2010, year-end bonus for CEO is 100% of his/her salary, while other Directors will receive 90% of the CEO’s year-end bonus. Combined with the fiscal year 2009, total bonus is Rp 3,295,000,000.
Rapat Direksi Menurut anggaran dasar, penyelenggaraan rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu, apabila ada permintaan dari: a. Satu atau lebih anggota Direksi; b. Satu atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. Pemegang saham yang secara bersama-sama mewakili minimal 1/10 (satu per sepuluh) dari seluruh jumlah saham dengan hak suara.
Meetings of Directors Based on the article of association, Directors’ meetings can be held at least at anytime, upon request from: a. One or more Directors member(s); b. O ne or more Board of Commissioners’ member(s); or c. The shareholders who collectively represent minimum 1/10 of total shares and voting rights.
Di tahun 2010, Direksi telah menyelenggarakan rapat rutin sebanyak 27 kali dan rapat khusus sebanyak 18 kali, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
In 2010, Directors held 27 routine meetings and 18 special meetings, with the following attendance details:
Rapat Direksi Meeting of Directors
Nama Name
Rapat Rutin Regular Meeting Jumlah Rapat Meetings
Rapat Khusus Particular Meeting
Jumlah Hadir Attendance
Jumlah Rapat Meetings
Jumlah Hadir Attendance
Bintang Perbowo
27
18
Ganda Kusuma
24
15
Budi Harto
27
25
18
15
Slamet Maryono
18
15
Tonny Warsono
22
17
Program Pelatihan Direksi Untuk meningkatkan kompetensi anggota Direksi dalam pelaksanaan tugasnya, sepanjang tahun 2010 anggota Direksi WIKA telah mengikuti program pelatihan, seminar, workshop, dan forum pertemuan sebagai berikut:
Training Program for Directors In order to improve the competence of Directors members in executing their task, WIKA’s Directors’ members have participated in the following training program, seminar, workshop, and meeting forum:
103
104
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Program Pelatihan Anggota Direksi Selama Tahun 2010 Training Programs for Directors in 2010 Nama dan Jabatan Name and Position
Bintang Perbowo Direktur Utama President Director
Pelatihan yang Diikuti Participation
Forum Pertemuan Menteri BUMN dan Komite Kebijakan Publik dengan Komisaris Utama, Direktur Utama dan Sekretaris Perusahaan BUMN dengan topik “Setting Ekonomi Politik dan Prospek BUMN”
Penyelenggara Organized by
Kementerian BUMN Ministry of BUMN
Waktu & Lokasi Time & Place
9 Maret 2010 Jakarta
Meeting Forum of SOEs Minister and Committee of Public Policy with Commissioner Chairman, CEO and Secretary of SOEs with the topic of “Setting the Politics of Economy and SOEs’ prospect”
Forum Pertemuan Menteri BUMN dan Komite Kebijakan Publik dengan Komisaris Utama, Direktur Utama dan Sekretaris Perusahaan BUMN dengan topik “Kebijakan BUN Pasca Tampak Siring”
Kementerian BUMN Ministry of BUMN
10 Juni 2010 Jakarta
Meeting Forum of SOEs Minister and Committee of Public Policy with Commissioner Chairman, CEO and Secretary of SOEs with the topic of “Post-Tampak Siring SOEs’ Policies”
Tonny Warsono Direktur SDM & Pengembangan Director of Human Capital & Business Development
Seminar Indonesia Economic Outlook 2010 dan Dampak CA-AFTA pada Sektor Konstruksi. Seminar on Indonesia Economic Outlook 2010 and the Impact of CA-AFTA in Construction Sector.
Workshop tentang Perubahan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Workshop on the Revision of Law No. 13 Year 2003 concerning Workforce.
Workshop Corporate Social Responsilibity (CSR). Workshop on Corporate Social Responsilibity (CSR)
Ganda Kusuma Direktur Keuangan Director of Finance
Seminar Change Management in Facing Global Financial Crisis. Seminar of Change Management in Facing Global Financial Crisis.
AKI AKI
Kementerian BUMN Ministry of BUMN
24 Februari 2010 Jakarta
25 September 2010 Jakarta
PT Mitra Bhadara Consulting & WIKA
24 September 2010 Jakarta
Jakarta International Club
24 Februari 2010 Jakarta
Seminar Transparansi BUMN dalam Implementasi UU Kementerian BUMN No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Ministry of BUMN Publik. Seminar on SOEs’ Transparency in the implementation of Law No. 14 Year 2008 concerning Public Information Transparency.
10 Maret 2010
Diskusi Panel “Pertanggungjawaban Kebijakan Ditinjau dari Aspek Hukum”
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing Fraud Auditing Body
11 Mei 2010
Seminar Expand Program for BOD/BOC Seminar on Expand Program for BOD/BOC
CLDI
16-17 Juni 2010
Sosialisasi Program Anti Korupsi Socialization of Anti Corruption Program
BPKP
8 Juni 2010
Workshop CSR CSR Workshop
PT Mitra Bhadara Consulting & WIKA
24 September 2010
Seminar Merger & Akuisisi: Strategi Tepat untuk Meningkatkan Pertumbuhan Perusahaan Seminar on Merger & Acquisition: The Right Strategy to Improve Company’s Growth
Deloitte
14 Desember 2010
Panel Discussion on “Policy Accountability from Legal Perspective”
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Nama dan Jabatan Name and Position
Budi Harto Direktur Operasi I Director of Operational 1
Pelatihan yang Diikuti Participation
Penyelenggara Organized by
Waktu & Lokasi Time & Place
Seminar Pembangunan & Pengelolaan Bendungan Komite Nasional 16 Juni 2010 dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan, Khususnya Indonesia – Bandung SDA (Bendungan Besar). Bendungan Besar (KNI – BB) Seminar on The Construction & Management Indonesian National of Water Dam in Utilizing Energy, especially for Committee – Big Natural Resources (Big Dam). Dam (KNI – BB) Sosialisasi Liberalisasi Perdagangan Jasa Konstruksi
Socialization on Liberating the Construction Service Trading Seminar mengenai Sustainable Road/Transport Development
Seminar on Sustainable Road/Transport Development Sosialisasi Keputusan Presiden No. 54 Tahun 2010
Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Association of Indonesian Contractors AKI)
2 September 2010 Jakarta
Road Engineering Association of Asia & Australia (REAAA)
11 Nopember 2010 Singapore
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
18 Desember 2010 Jakarta
Socialization on Presidential Decree No. 54 Year 2010 Slamet Maryono
Workshop “Business Chamber” in Bussines Summit IKA ITS
Direktur Operasi II Director of Operational II
Workshop on “Business Chamber” in Business Summit Seminar Power Plant Industries
Seminar on Power Plant Industries Seminar “The Indonesia Investment Forum 2010”
Seminar on “The Indonesia Investment Forum 2010”
Juni, Jakarta
Korea Electric Power Agustus, Jakarta Corp (KEPCO) dan PLN The Euromoney Indonesia Investment Forum
September, Jakarta
Komite-komite
COMMITTEES
Komite Audit Komite Audit WIKA dibentuk pada tahun 2003, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 09/ DK/PTWK/2003 tertanggal 23 Januari 2003 dan diperbaharui dengan Keputusan Dewan Komisaris No. 71/DK/PTWK/2003 tertanggal 24 Juli 2003. Saat itu, WIKA masih merupakan BUMN yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah.
AUDIT COMMITTEE WIKA’s Audit Committee was formed in 2003, based on the Board of Commissioners’ Decision No. 09/ DK/PTWK/2003 dated January 23, 2003 and renewed by the Board of Commissioners’ Decree No. 71/DK/PTWK/2003 dated 24 July 2003. At that time, WIKA was still a state fully owned enterprise.
Fungsi dan Tugas Komite Audit
Roles and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit WIKA berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi: a. Meningkatkan keterbukaan, akuntabilitas, dan kualitas laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku;
WIKA’s Audit Committee functions to support the Board of Commissioners in performing their duties, which include: a. Improving transparency, accountability, and quality of financial statements in accordance with the applicable accounting standards;
105
106
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
b. Meningkatkan keterbukaan, akuntabilitas, dan kualitas laporan kegiatan dan hasil usaha Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG; c. Meningkatkan fungsi pengawasan internal dalam mencapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya Perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal.
b. Improving transparency, accountability, and quality of activities reports and Company’s business results in accordance with the principles of GCG; c. Improving the internal audit functions to conduct effective and efficient corporate resource management to obtain optimal results.
Sedangkan tugas pokok Komite Audit sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 57 tanggal 30 September 2010 adalah: a. Melakukan tinjauan dan analisis atas laporanlaporan keuangan yang dibuat pihak Manajemen; b. Menilai kebijakan akuntansi dan keputusankeputusan yang terkait dengan keuangan; c. Melakukan pengawasan proses pembuatan laporan keuangan dengan penekanan pada kepatuhan terhadap kebijakan, standar, dan sistem akuntansi yang berlaku; d. Melakukan penelaahan atas sistem pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Perusahaan; e. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan dengan kegiatan dan karakteristik Perusahaan; f. Melakukan tinjauan, analisis, dan rekomendasi atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang (RJP), laporanlaporan Manajemen, dan informasi lainnya; g. Mengkaji ruang lingkup dan ketetapan penugasan auditor eksternal yang berkaitan dengan kewajaran biaya jasa audit, pengalaman, independensi, dan obyektivitasnya; h. Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan komite-komite untuk aspek-aspek yang relevan dengan ruang lingkupnya masing-masing; i. Melaporkan kepada Dewan Komisaris atas tindak lanjut dari berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi yang teridentifikasi dalam menjalankan fungsi Komite Audit; j. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan; k. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perusahaan, terutama yang belum menjadi public domain; dan l. Menyusun self-assessement tool dan melakukan self-assessment terhadap kinerja Komite Audit dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris.
The main tasks of the Audit Committee as set forth in the Charter of Audit Committee established by Commissioners’ Decree No. 57 dated 30 September 2010 are: a. T o review and analyze the financial statements made by the Management; b. T o assess the accounting policies and financerelated decisions; c. To supervise the financial reporting process emphasizing on compliance with applicable policies, standards, and accounting systems; d. To review the internal control system implemented by the Company; e. To review the Company’s compliance with the applicable legislations relevant to the activities and characteristics of the Company; f. To review, analyze, and make recommendations regarding the Corporate Work Plan and Budget, Strategic Plan, Management’s reports, and other information; g. To assess the scope and provisions of the assignment of external auditors related to the reasonableness of the audit services cost, experience, independence, and objectivity; h. To coordinate and consolidate with committees regarding respective relevant aspects; i. To report to the Board of Commissioners on follow up of various risks faced by the Company and implementation of risk management undertaken by Directors that was identified while performing the function of the Audit Committee; j. To review and report to the Board of Commissioners on complaints related to the Company; k. To maintain confidentiality of documents, data, and company information, especially for those that are not in public domain, and l. T o develop self-assessment tools and perform self-assessment to the performance of the Audit Committee and to report the results to the Board of Commissioners.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Komposisi Komite Audit Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 52/DK/WIKA/2009 tertanggal 9 Oktober 2009 tentang Pembentukan Komite Audit, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua merangkap Anggota: Amanah Abdulkadir Anggota : Shalahuddin Haikal Anggota : Mohamad Slamet Wibowo Anggota : Mukti Wibowo
Audit Committee Composition Based on the Letter of Decree from Board of Commissioners No. 52/DK/WIKA/2009 dated 9 October 2009 concerning The Establishment of Audit Committee, Audit Committee members are as follows: Chairman and Member: Amanah Abdulkadir Member : Shalahuddin Haikal Member : Mohamad Slamet Wibowo Member : Mukti Wibowo
Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 31/DK/WIKA/2010 tertanggal 17 Mei 2010 dan No. 33/DK/WIKA/2010 tanggal 7 Juni 2010 2010, susunan keanggotaan Komite Audit berubah sebagai berikut:
Furthermore, based on the Decree from Board of Commissioners No. 31/DK/WIKA/2010 dated 17 May 2010 and No. 33/DK/WIKA/2010 dated 7 June 2010, the membership of Audit Committee is changed as follows:
Komposisi Anggota Komite Audit Composition of Audit Committee Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Dadi Pratjipto
Ketua merangkap Anggota Chief and Member
Juni 2010 - Sekarang / Present
Mohamad Slamet Wibowo
Anggota Member
Juni 2010 - Sekarang / Present
Mukti Wibowo
Anggota Member
Juni 2010 - Sekarang / Present
Profil Anggota Komite Audit Mohamad Slamet Wibowo, dilahirkan pada 28 Oktober 1964, memiliki pengalaman kerja 23 tahun dan memperoleh pendidikan DEA Manajemen Sistem Informasi di Universite Pierre Mendes-France, Grenoble, France.
Audit Committee Members Profile Mohamad Slamet Wibowo, was born on 28 October 1964, has 23 years working experience and graduated with DEA degree in Information System Management from Universite Pierre MendesFrance, Grenoble, France.
Mukti Wibowo, dilahirkan pada 28 April 1948, memiliki pengalaman kerja 35 tahun dan memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Mukti Wibowo, was born on 28 April 1948, with 35 years working experience and got his Bachelor degree in Civil Engineering from Universitas Indonesia, Jakarta.
Komite Audit audit committee Dari kiri ke kanan: From left to right:
M. Slamet Wibowo, MBA, DEA Profil dapat dilihat di halaman 107. Profile can be viewed on page 107. Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Profil dapat dilihat di halaman 44. Profile can be viewed on page 44. Ir. Mukti Wibowo Profil dapat dilihat di halaman 107. Profile can be viewed on page 107.
107
108
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Komite Audit Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota profesional yang ahli di bidang Akutansi dan Manajemen Proyek.
Independence of Audit Committee The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and 2 (two) professionals in the field of Accounting and Project Management.
Frekuensi Pertemuan Selama tahun 2010, Komite Audit telah melakukan pertemuan dengan unit kerja terkait dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
Meeting Frequency Throughout 2010, Audit Committee has conducted meetings with related work units with the following attendance detail:
Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan Selama Tahun 2010 Level of Meeting Attendance in 2010 Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan Selama Tahun 2010 Level of Meeting Attendance in 2010 Nama Name
Periode Januari - Mei 2010 January – May 2010 Period
Jumlah Rapat Number of Meetings
82%
9
Shalahuddin Haikal
91%
10
Muhammad Slamet Wibowo
73%
8
100%
Periode Januari - Mei 2010 January – May 2010 Period
Jumlah Rapat Number of Meetings
11
Amanah Abdulkadir
Mukti Wibowo
Nama Name
17
Dadi Pratjipto
88%
15
Muhammad Slamet Wibowo
88%
15
Mukti Wibowo
94%
16
11
Pelaksanaan Tugas Pada tahun 2010, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan antara lain: • Menyusun KAK (Kerangka Acuan Kerja) dan kriteria penilaian, mengevaluasi hasil lelang dan menelaah kompetensi nominasi calon auditor serta merekomendasikan calon KAP sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris untuk diusulkan kepada RUPS dan untuk ditunjuk menjadi Auditor atas Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2010. • Menelaah dan menilai kecukupan pemeriksaaan yang dilakukan oleh auditor eksternal, serta memberikan tanggapan atas hasil audit terhadap Laporan keuangan Perusahaan Tahun Buku 2010. • Menelaah dan menanggapi hasil review eksternal atas Laporan Keuangan Perusahaan Semester I Tahun Buku 2010. • Menelaah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2010 dan memberikan masukan sebagai saran kepada Dewan Komisaris dalam Rapat Pembahasan RKAP.
Implementation of Duty In 2010, the Audit Committee has undertaken activities such as: • Developing TOR (Terms of Reference) and assessment criteria, evaluating the results of the auction and reviewing the competence of candidates for auditors; to recommend the candidates for Board of Commissioners’ consideration to be proposed to the RUPS and to be appointed as Auditor for Consolidated Financial Statements for Fiscal Year 2010. • Reviewing and assessing the adequacy of the examination conducted by external auditors, and provide feedback on the audit results of financial statements for fiscal year 2010. • Reviewing and responding to external review of the Company Financial Statements for the first Semester of Fiscal Year 2010. • Reviewing the 2010 Corporate Work Plan and Budgeting and provide input as advice to the Board of Commissioners in the Budget Review Meeting.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
• Menelaah Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawas Intern (SPI) selama tahun 2010 sebagai acuan memberi masukan perbaikan SPI dalam menyusun PKPT (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan) SPI Tahun 2011. • Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangundangan lainnya. • Memonitor dan memberi masukan kemajuan pelaksanaan audit laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. • Menyampaikan laporan bulanan kegiatan pelaksanaan tugas Komite Audit. • Merevisi Piagam Komite Audit versi tahun 2005 menjadi versi tahun 2010 dengan dukungan Konsultan Hukum. • Menelaah dan menganalisis laporan-laporan yang dibuat oleh manajemen, baik laporan keuangan maupun laporan lainnya seperti: Executive Summary dan Early Warning System (EWS), untuk menjadi masukan bagi Dewan Komisaris dalam Rapat Komisaris-Direksi bulanan.
• Reviewing the Audit Reports of Internal Audit for the year 2010 as a reference to provide input in drafting the Annual Examination Work Program of Internal Audit Year 2011. • Reviewing the Company’s compliance with legislations in the Capital Market and other legislations. • Monitoring and to provide inputs for the progress of the audit report of 2010 financial statements performed by the External Auditor. • Delivering monthly report of Committee of Audit’s duty performance. • Revising the Charter of Committee of Audit from the 2005 version to 2010 version, supported by Legal Consultants. • Reviewing and analyzing the reports made by management, both financial statements and other reports such as: Executive Summary and Early Warning System (EWS), to be the feedback for the Board of Commissioners in the monthly Commissioners-Directors meeting.
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 20/DK/WIKA/2008 tertanggal 15 April 2008 tentang Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi.
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Remuneration and Nomination Committee was established by the Letter of Decree of Board of Commissioners No. 20/DK/WIKA/2008 dated 15 April 2008 pertaining to the Establishment of Committee of Remuneration and Nomination.
Fungsi dan Tugas Komite Komite Remunerasi dan Nominasi berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi:
Roles and Responsibilities of the Committee Remuneration and Nomination Committee functions to support the Board of Commissioners in performing their duties, which include:
KoMite Nominasi dan Remunerasi nomination and remuneration committee Dari kiri ke kanan: From left to right:
Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Profil dapat dilihat di halaman 44. Profile can be viewed on page 44. Ir. Agoes Widjanarko, MIP Profil dapat dilihat di halaman 44. Profile can be viewed on page 44.
109
110
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
a. Melaksanakan tugas dan fungsi terhadap penyusunan kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya; b. Membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah Dewan Komisaris dan Direksi serta penyusunan sistem penggajian dan pemberian tunjangan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi; c. Melakukan evaluasi atas sistem seleksi, rekrutmen, penilaian kinerja, sistem suksesi serta pemberian remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif lainnya.
a. To carry out the duties and functions in preparing the selection criteria and nomination procedures for members of the Board of Commissioners, Directors, and other executives; b. T o create an assessment system and provide recommendations on the number of Boards of Commissioners and Directors and composing the salary and allowances system for members of the Board of Commissioners and Directors; c. To evaluate the system of selection, recruitment, performance assessment, succession and remuneration system for members of the Board of Commissioners, Directors, and other executives.
Tugas pokok Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 57 tertanggal 30 September 2010 adalah: 1. Dalam lingkup remunerasi: a. Menyusun sistem penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diajukan Dewan Komisaris kepada RUPS; b. Menyusun jenis dan jumlah gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang sudah/akan diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan Dewan Komisaris kepada RUPS; c.Melakukan evaluasi dan analisis atas sistem penggajian, honorarium, tunjangan, dan fasilitas yang sudah/akan diberikan kepada level manajemen dan karyawan.
The main tasks of the Remuneration and Nomination Committee as stated in the Charter of the Committee of Remuneration and Nomination and as established by the Letter of Decree of Board of Commissioners No. 57 dated 30 September 2010 are: 1. Within the scope of remuneration: a. To develop performance appraisal system for members of the Board of Commissioners and Directors that will be proposed to the AGM by the Board of Commissioners; b. To construct the type and amount of salary or honorarium, allowances and facilities that have been/will be given to members of the Board of Commissioners and Directors to be proposed to the AGM by the Board of Commissioners; c. To conduct evaluation and analysis on payroll systems, honorarium, allowances, and facilities that have been/will be given to management and employees levels.
2. Dalam lingkup nominasi: a.Menyusun sistem seleksi dan rekrutmen calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi; b. Menyusun kriteria dan jumlah calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan oleh Dewan Komisaris ke RUPS serta calon direktur yang akan dipilih oleh Dewan Komisaris untuk mengisi kekosongan, apabila terjadi situasi demikian; c. Menyusun sistem penilaian dan nominasi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi; d. Memberikan evaluasi dan analisis atas sistem seleksi, rekrutmen, dan suksesi karyawan Perusahaan.
2. within the scope of nominations: a. To construct a system of selection and recruitment of candidates for Board of Commissioners and Directors’ members; b. To develop criteria and the number of candidates for the Board of Commissioners and Directors to be proposed by the Board of Commissioners to the AGM and a prospective director to be elected by the Board of Commissioners to fill the void, if there is such a situation; c. To develop an assessment system and nominated candidates for the Board of Commissioners and Directors’ members; d. To provide evaluation and analysis of the system of selection, recruitment, and succession of corporate employees.
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 52A/DK/WIKA/2009 tertanggal 15 April 2009 tentang Pembentukan Komite Remunerasi dan
Composition of Committee’s Members Based on the Letter of Decree of Board of Commissioners No. 52A/DK/WIKA/2009 dated on 15 April 2009 regarding the Establishment
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Nominasi, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
of Remuneration and Nomination Committee, Committee of Remuneration and Nomination members are as follows:
Komposisi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Composition of Remuneration and Nomination Committee Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Agoes Widjanarko
Ketua merangkap Anggota Chief and Member
2009 - Sekarang / Present
Dadi Pratjipto
Anggota Member
2009 - Sekarang / Present
Independensi Anggota Komite Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah seorang anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan Komisaris Independen.
Independency of Committee’s Members Remuneration and Nomination Committee implements its duties and tasks professionally and independently, without any interference from parties against the legislations. One of the members of Committee of Remuneration and Nomination is an Independent Commissioner.
Frekuensi Pertemuan Selama tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 3 (tiga) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: • Agoes Widjanarko: 100% • Dadi Pratjipto: 100%
Meeting Frequency Throughout 2010, Remuneration and Nomination Committee has conducted 3 (three) meetings, with the following attendance detail: • Agoes Widjanarko: 100% • Dadi Pratjipto: 100%
Pelaksanaan Tugas Pada tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan kegiatan antara lain: a. Pembahasan draft Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi; b. Tindak lanjut pengkinian database dalam rangka suksesi kepemimpinan di WIKA; c. Pembahasan usulan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun Buku 2010; dan d. Pembahasan usulan perhitungan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk Tahun Buku 2011.
Task Implementations In 2010, the Remuneration and Nomination Committee has carried out activities such as: a. Discussion of the Charter draft of the Committee of Remuneration and Nomination; b. F ollow-up of the database updating in succession of leadership in WIKA; c. Discussion on the proposed remuneration of the Board of Commissioners and Directors for Fiscal Year 2010; and d. Discussion of the proposed calculation of the remuneration of the Board of Commissioners and Directors for Fiscal Year 2011.
Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Komite Perencanaan dan Risiko Usaha sebelumnya bernama Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor : 23/DK/WIKA/2009 tanggal 15 April 2009 yang masa tugasnya berakhir pada tanggal 15 April 2010 yang kemudian diperpanjang dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor: 67/DK/ WIKA/2010 tanggal 1 Desember 2010 tentang Penugasan Sementara Anggota Komite Perencanaan dan Risiko Usaha, serta Surat Keputusan Dewan
PLANNING AND BUSINESS RISK COMMITTEE Planning and Business Risk Committee, formerly known as Financial Planning and Business Risk Committee, was established by virtue of a decree of Board of Commissioners of PTWikaya Karya (persero) Tbk No. 23/DK/WIKA/2009 dated on 15 April 2009 with tenure of appointment expired on15 April 2010 which was extended by a decree of Board of Commissioners No. 67/DK/ WIKA/2010 dated on 1 December 2010 pertaining to Temporary Appointment of Planning and Business Risk Committee Members and a decree of Board of
111
112
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Komisaris Nomor: 68/DK/WIKA/2010 tanggal 1 Desember 2010 tentang Pengangkatan Staf Dewan Komisaris untuk membantu tugas Komite Perencanaan dan Risiko Usaha.
Commissioners No. 68/DK/WIKA/2010 dated on 1 December 2010 pertaining to the appointment of Board of Commissioners’ Staff to assist the tasks of Planning and Business Risk Committee.
Fungsi dan Tugas Komite Komite Perencanaan dan Risiko Usaha berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi:
Roles and Responsibilities of Committee Planning and Business Risk Committee advises the Board of Commissioners in performing their duties, which include:
• Proses perencanaan, meliputi: management system plan, Human Capital plan, dan investment plan; • Formulasi penilaian kinerja berbasiskan kontrak manajemen (KPI); • Perencanaan risiko dan manajemen risiko.
• The planning process, including management system plan, Human Capital plan, and investment plan; • Formulation of performance assessment based on management contract (KPI); • Risk planning and management.
Tugas pokok Komite Perencanaan dan Risiko Usaha sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Perencanaan dan Risiko Usaha yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 57 tanggal 30 September 2010 adalah: • Melakukan tinjauan, analisis, dan rekomendasi berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Manajemen, meliputi: 1. Proses perencanaan, meliputi: management system plan, Human Capital plan, dan investment plan; 2. Formulasi penilaian kinerja berbasiskan kontrak manajemen (KPI); 3. Perencanaan risiko dan manajemen risiko; serta 4. Perbaikan atas pengendalian butir 1, 2, dan 3 diatas yang dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. • Membuat kajian atas usulan Direksi kepada Dewan Komisaris yang terkait dengan batasan ruang lingkup tugas Komite Perencanaan dan Risiko Usaha; • Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian terhadap proses perencanaan, formulasi penilaian kinerja serta perencanaan risiko dan manajemen risiko; • Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kebijakan sesuai dengan batasan ruang lingkup tugas Komite yang dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; • Membuat tinjauan dan analisis tentang kecukupan, kelengkapan, dan efektivitas implementasi dan memberikan rekomendasi perbaikan yang dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; • Membuat program kerja dan rencana anggaran tahunan Komite;
The main tasks of the Planning and Business Risk Committee as stated in the Charter of Planning and Business Risk and as determined by the Decree of Board of Commissioners No. 57 dated on 30 September 2010 are: • To review, analyze, and make recommendations based on reports submitted by Management, including: 1. The planning process, including management system plan, Human Capital plan, and investment plan; 2. Formulation of performance assessment based on management contract (KPI); 3. Risk planning and risk management; and 4. Improvement on the control point of 1, 2, and 3 above that were reported by the Directors to the Board of Commissioners. • Creating a review for Directors’ proposal related to the work scope of Financial Planning and Business Risk Committee; • Provide recommendations on improving the control system of planning process, formulation of performance assessment and risk planning and risk management; • Conduct assessment and evaluation of policies in accordance with the Committee’s work scope of duties that is reported by the Directors to the Board of Commissioners; • Create a review and analysis of the adequacy, completeness, and effectiveness of implementation and provide recommendations for improvement reported by Directors to the Board of Commissioners; • Creating Committee’s work program and annual budget plans;
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
• Menyusun self-assessment tool dan melakukan self-assessment terhadap kinerja Komite; • Mendokumentasikan hasil pelaksanaan tugas Komite dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris; • Melaksanakan tugas khusus dan tugas lainnya dari Dewan Komisaris sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan, peraturan perusahaan, serta ketentuan lainnya.
• Develop self-assessment tool and conduct self-assessment on the performance of the Committee; • Document the results of the Committee’s audit and report to the Board of Commissioners; • Carry out special duties and other tasks of the Board of Commissioners as long as it is not against the applicable and relevant laws and regulations, company regulations, and other provisions.
Komposisi Sesuai dengan surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 68/DK/WIKA/2010 tanggal 1 Desember 2010, susunan keanggotaan Komite yang sebelumnya beranggotakan: • Pontas Tambunan, SH, MM sebagai Ketua merangkap Anggota; • Harry Hidayat sebagai Anggota. Dalam pelaksanaannya keanggotaan Komite menjadi sebagai berikut: • Pontas Tambunan, SH, MM sebagai Ketua merangkap Anggota; • M. Sapto Setiawan sebagai Anggota.
Composition In accordance with the Decree of Board of Commissioner’s No. 68/DK/WIKA/2010 dated on 1 December 2010, the composition of Committee’s membership that previously comprised: • Pontas Tambunan, SH, MM, Chaiman and Member; • Harry Hidayat, Member In its implementation, the Committee membership is as follow: • Pontas Tambunan, SH, MM Chaiman and Member; • M. Sapto Setiawan sebagai Member.
Komposisi Anggota Komite Perencanaan dan Risiko Usaha Composition of Planning and Business Risk Committee Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Pontas Tambunan
Ketua merangkap Anggota Chief and Member
2008 - Sekarang / Present
M. Sapto Setiawan
Anggota Member
2010 - Sekarang / Present
KoMite perencanaan dan risiko usaha business planning and risk committee Dari kiri ke kanan: From left to right:
M. Sapto Setiawan
Warga Negara Indonesia, lahir pada 27 September 1983, di Pekalongan, Indonesia. Saat ini bekerja di Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, yang dipekerjakan pada Kementerian Negara BUMN. Menempuh pendidikan Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntasi Negara, Jakarta. Indonesian citizen, born on 27 September 1983 in Pekalongan Indonesia. Currently working at the General Secretariat of Ministry of Finance, and is assigned at The State Ministri of Stated-owned Enterprises. He studied at State College of Accountancy, Jakarta.
Pontas Tambunan, SH, MM Profil dapat dilihat di halaman 45. Profile can be viewed on page 45.
113
114
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Anggota Komite Komite Perencanaan dan Risiko Usaha melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah seorang anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha merupakan pihak independen.
Independency of Committee’s Members Financial Planning and Business Risk Committee implements its duties and tasks professionally and independently, without any interference from parties against the legislations. One of the members of Committee of Financial Planning and Business Risk is an Independent Party.
Frekuensi Pertemuan Selama tahun 2010, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha telah melakukan 9 (Sembilan) kali pertemuan, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut: Pontas Tambunan: 100% Harry Hidayat/M. Sapto Setiawan: 100%
Frequency of Meetings Throughout 2010, Financial Planning and Business Risk Committee has conducted 9 (nine) meetings with the attendance level as follows:
Pelaksanaan Tugas Pada tahun 2010, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha telah melaksanakan kegiatan antara lain: a. Pembahasan draft Kontrak Manajemen Tahun 2010 dan Perbaikan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa serta Dashboard WIKA; b. Pembahasan Rancangan Perubahan Rencana Jangka Panjang WIKA dan Anak Perusahaan; c. Pembahasan kunjungan ke proyek selama bulan Maret sampai dengan April 2010; d. Evaluasi kegiatan Komite Risiko selama tahun 2010; e. Pembahasan kunjungan ke proyek selama bulan Juni sampai dengan Juli 2010; dan f. Pembahasan RKAP 2011.
Task Implementations In 2010, Financial Planning and Business Risk Committee have undertaken these following activities: a.Discussion on the draft of Management Contract in Year 2010 and Improving the System for Goods and Services Procurement as well as the WIKA Dashboard; b. D iscussion on WIKA’s and Subsidiaries’ Strategic Plan Amendment Design; c. Discussion on a visit to the project from March to April 2010; d. Evaluation on the Committee of Risk during the year 2010; e. Discussion on a visit to the project during June to July 2010; and f. Discussion on the Corporate Budgeting Plan 2011.
Komite GCG Komite GCG dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 19/DK/WIKA/2008 tertanggal15 April 2008 perihal Pembentukan Komite Good Corporate Governance (GCG).
GCG COMMITTEE The GCG Committee was formed based on Letter of Decree of Boards of Commissioners No. 19/DK/ WIKA/2008 dated on 15 April 2008 concerning the Establishment of Committee of Good Corporate Governance (GCG).
Pontas Tambunan: 100% Harry Hidayat/ M. Sapto Setiawan: 100%
Komite tata kelola perusahaan good corporate governance committee Dari kiri ke kanan: From left to right:
Soepomo, SH, Sp.N, LL. M Profil dapat dilihat di halaman 45. Profile can be viewed on page 45.
Budhi Prasetyo, SH
Warga Negara Indonesia, lahir pada 12 Januari 1983, di Tanjung Morawa, Indonesia. Menjabat sebagai anggota Komite GCG Perseroan sejak Pebruari 2010. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, tahun 2006. Indonesian citizen, born on 12 Januari 1983, in Tanjung Morawa, Indonesia. As Committee Member of GCG since February 2010. He obtained Law Degree from the Faculty of Law, Gajah Mada University, 2006.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Fungsi dan Tugas Komite Komite GCG berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi: 1. Meninjau dan menganalisa komitmen manajemen perusahaan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG sebagaimana dimaksud dalam Panduan Pelaksanaan Good Corporate Governance WIKA; 2. Meninjau dan menganalisa kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan dan berlaku atas kegiatan operasional Perusahaan; 3. Meninjau dan menganalisa Standard Operating Procedure (SOP), termasuk evaluasi terhadap kesesuaian ketentuan-ketentuan di dalam SOP dengan peraturan perundang-undangan yang relevan dan berlaku, termasuk memastikan kepatuhan pelaksanaan SOP di dalam kegiatan operasional Perusahaan; 4. Mengevaluasi kode etik yang berkaitan dengan Komite GCG; 5. Melaporkan setiap tinjauan, analisis, evaluasi, serta rekomendasi yang dilakukan oleh Komite kepada Dewan Komisaris.
Roles and Responsibilities of Committee The GCG Committee advises the Board of Commissioners in performing their duties, which include: 1. To reviewing and analyze the Company's management commitment to implementing the principles of Good Corporate Governance as stipulated in the Guidelines of WIKA’s Good Corporate Governance; 2. To Review and analyze compliance of laws and regulations relevant and applicable to the operations of the Company; 3. To Review and analyze the Standard Operating Procedure (SOP), including evaluation on the suitability of the provisions in the SOP with relevant and valid laws and regulations, including ensuring compliance of SOPs in the operational activities of the Company; 4. To evaluate the code of conduct related to the Committee of GCG; 5. To convey any review, analysis, evaluation, and recommendations made by the Committee to the Board of Commissioners.
Tugas pokok Komite GCG sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite GCG yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 57 tanggal 30 September 2010 adalah: 1. Melakukan kajian, evaluasi, dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas penerapan Good Corporate Governance di WIKA; 2. Melakukan kajian atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan dengan karakteristik bidang kegiatan Perusahaan, antara lain yang mengatur tentan badan hukum Perusahaan, badan usaha milik negara, pasar modal, jasa konstruksi perjanjian dan tata kelola perusahaan; 3. Memberikan pendapat dan/atau masukan yang obyektif, profesional, dan independen atas halhal yang memerlukan perhatian, tindak lanjut, atau hal-hal lainnya yang dapat membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris berkaitan dengan praktik GCG; 4. Melakukan kajian atas kesesuaian ketentuanketentuan dalam Standard Operating Procedure (SOP) dengan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku dan relevan; 5. Menyusun self-assessment tool dan melakukan self-assessment terhadap kinerja Komite GCG dan melaporkan hasilnya kepada Dewan Komisaris; 6. Mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan tugas Komite dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris secara periodic;
The main tasks of GCG Committee as contained in the Charter of Good Corporate Governance Committee established by the Decree of Board of Commissioners No. 57 dated 30 September 2010 are: 1. To review, evaluate, and make recommendations to the Board of Commissioners on the implementation of Good Corporate Governance in WIKA; 2. To review the Company’s compliance with laws and regulations applicable and relevant to the characteristics of State-Owned Company, including regulating the Company legal entities, state-owned enterprises, capital markets, and construction services agreements and corporate governance; 3. To Provide advice and/or an objective, professional, and independent input, free from unnecessary things, follow-up, or other things that can help the performance of duties of the Board of Commissioners related to the practice of GCG; 4. To review the provisions compliance of the Standard Operating Procedure (SOP) with relevant and applicable legislation and codes of ethics; 5. To Develop self-assessment tool and conduct self-assessment on the GCG Committee’s performance and report the results to the Board of Commissioners; 6. To make documentation on the results of the Committee’s work implementation and to periodically report the results to the Board of Commissioners;
115
116
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
7. Melaksanakan tugas khusus dan tugas lainnya dari Dewan Komisaris yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan relevan, peraturan perusahaan, code of corporate governance WIKA, Kode Etik Perusahaan, Board Manual serta ketentuanketentuan lain dalam Piagam Komite GCG.
7. To Carry out special duties and other tasks of the Board of Commissioners that is not against the applicable and relevant laws and regulations, company regulations, code of corporate governance, WIKA, Code of Conduct, the Board Manual and other provisions in the Charter of Good Corporate Governance Committee.
Komposisi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 03/DK/WIKA/2010 tertanggal 2 Pebruari 2010 tentang Pembentukan Komite Good Corporate Governance, susunan keanggotaan Komite GCG adalah sebagai berikut:
Composition Based on the Letter of Decree from Board of Commissioners No. 03/DK/WIKA/2010 dated on 2 February 2010 concerning the Establishment of Good Corporate Governance Committee, GCG Committee members are as follows:
Komposisi Anggota Komite GCG Composition of GCG Committee Nama Name
Jabatan Title
Masa Bakti Terms of Office
Soepomo
Ketua merangkap Anggota Chief and Member
2008 - Sekarang / Present
Budhi Prasetyo
Anggota Member
2010 - Sekarang / Present
Independensi Anggota Komite Komite GCG melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun. Hal ini juga ditegaskan di dalam Piagam Komite GCG.
Independency of Committee’s Members GCG Committee conducts its function and tasks professionally and independently, without any interference from any party. This function is stated under GCG Committee Charter.
Frekuensi Pertemuan Sepanjang tahun 2010, Komite GCG telah melakukan pertemuan sebanyak 16 kali, dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut: Soepomo: 100% Budhi Prasetyo: 100%
Meeting Frequency Throughout 2010, CGC Committee has conducted 16 meetings, with the following attendance detail: Soepomo: 100% Budhi Prasetyo: 100%
Pelaksanaan Tugas Komite GCG Dalam pelaksanaan tugasnya, di tahun 2010 Komite GCG telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
Implementation of GCG Committee’s Tasks In 2010, GCG Committee carried out its tasks through these following :
1. Memastikan setiap kegiatan yang dilakukan Perusahaan taat dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. 2. Mengkaji hasil assessment GCG yang dilakukan oleh BPKP periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan-perbaikan. 3. Mengkaji penyusunan Piagam Komite GCG untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha dan kondisi eksternal. 4. Mengkaji kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pelaksanaan GCG, sehingga selaras dengan perkembangan usaha.
1. Ensuring that all Company’s activities have complied with the prevailing regulations, as well as with the established policies and procedures. 2. Reviewing the the result of GCG Assessment result by BPKP for the period of 20005-2009, whereby the outcome will be used as reference for improvements. 3. Reviewing GCG Committee Charter for possible amendments adjusted with business development and external factors. 4. Reviewing the policies and procedures related to GCG implementation so as to keep up with business development.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
5. Mensosialisasikan prinsip-prinsip GCG secara berkesinambungan, bersamaan dengan sosialisasi tentang peraturan dan ketentuan baru dari regulator yang terkait dengan implementasi GCG.
5. Conducting socialization programs on GCG principles as well as on new GCG-related regulations issued by the regulators.
Sekretaris Perusahaan Pembentukan Sekretaris Perusahaan di WIKA mengacu kepada peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4, dimana tugas utama Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: • Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; • Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi emiten; • Memberikan masukan kepada direksi untuk memenuhi ketentuan di pasar modal; • Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan masyarakat.
CORPORATE SECRETARY The appointment of Corporate Secretary in WIKA refers to the regulation of BAPEPAM-LK Number. IX.I.4, whereby the main roles of Corporate Secretary are as follow: • To monitor the development of capital market, especially the applicable regulations in the capital market sector; • To provide service for society on the information needed by investor related to the conditions of share-issuing company; • To give input to Directors to fulfill the provision in the capital market; • To act as the mediator or contact person between the Company and society.
Selain tugas-tugas diatas, Sekretaris Perusahaan memiliki tanggung jawab yang meliputi hal-hal sebagai berikut: • Memastikan kepatuhan dan peningkatan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG; • Mengelola hubungan dengan investor, pasar modal, para analis, anak perusahaan, dan memantau kinerja saham Perusahaan; • Melaksanakan fungsi-fungsi legal dan konsultasi hukum; • Menatausahakan serta menyimpan dokumendokumen Perusahaan yang penting, seperti namun tidak terbatas pada: risalah rapat Dewan Komisaris, risalah rapat Direksi, daftar pemegang saham, dokumen kepemilikan aset Perusahaan; • Menyelenggarakan kegiatan rapat tingkat manajemen di tingkat perusahaan.
In addition to the duties above, Corporate Secretary has responsibilities that include: • To ensure the compliance and implementation improvement of GCG principles; • To manage the relationship amongst investor, capital market, analyst, subsidiary companies, and to monitor the performance of Company’s stock; • To perform legal tasks and legal consultancy; • To administer and store important Corporate documents, such as but not limited to: Board of Commissioner's minutes of meeting, Board of Director's minutes of meeting, shareholders list, corporate asset ownership document; • To organize management-level meetings in corporate level.
Sejak 1 Mei 2009 sampai dengan penyusunan Buku Laporan Tahunan 2010, Sekretaris Perusahaan WIKA dijabat oleh Natal Argawan.
Since May 1, 2009 until the publication of 2010 Annual Report, WIKA Corporate Secretary is Natal Argawan.
Profil Sekretaris Perusahaan Natal Argawan, dilahirkan di Sungai Liat, pada 24 Desember 1964. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 1 Mei 2009. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta. Mulai berkarir di WIKA sejak Desember 1988 dan telah menjabat beberapa posisi penting sebelumnya, antara lain sebagai Manajer Akuntansi dan Pajak (2008-2009), Kepala
Corporate Secretary's Profile Natal Argawan, was born at Sungal Liat, on December 24th, 1964. He has been the Company’s Corporate Secretary since May 1, 2009. He received his Degree in Economics, majoring in Accounting from University of Persada Indonesia YAI, Jakarta. He joined WIKA since December 1988 and has held a number of important positions during his career, such as Accounting and Tax Manager (2008-2009), Head of Accounting Bureau (2007), Administration
117
118
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Biro Akuntansi (2007), Manajer Administrasi dan Keuangan (1996-2006), dan Kepala Bagian Piutang dan Persediaan (1995-1996).
and Finance Manager (1996-2006), and Head of Account Payable and Inventory Division (19951996).
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Sekretaris Perusahaan di tahun 2010 antara lain: • Menyelenggarakan RUPS Tahunan. • Menyelenggarakan public expose dan temu analis. • Menyelenggarakan media visit dan press conference. • Sosialisasi peningkatan GCG di seluruh Unit Bisnis. • Melakukan pengkajian atas implementasi GCG.
Several activities that had been conducted by Corporate Secretary in 2010 were: • Organizing Annual General Meeting of Shareholders • Organizing public expose and analyst meeting • Organizing media visit and press conference • Socializing the improvement of GCG in all Business Units • Conducting the GCG implementation review.
Pengendalian Internal Sistem pengawasan dan pengendalian diterapkan WIKA didasarkan pada peraturan perundangundangan No. 13 tahun 2003 tentang BUMN, dan Piagam Audit Internal yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No. 01.04/A.DIR.0349/2005.
INTERNAL CONTROLLING The monitoring and controlling system adopted by WIKA is based on the law and regulation No. 13 of 2003 regarding SOE, and Internal Audit Charter as stipulated by Director Decision No. 01.04/A. DIR.0349/2005.
Unit Audit Internal Fungsi audit internal dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), yang melapor dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. SPI juga melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris.
INTERNAL AUDIT UNIT The function of internal audit unit is executed by Internal Supervisory Unit (Satuan Pengawasan Internal - SPI), that report and held responsible to CEO. SPI also report their evaluation result to the Board of Commissioner.
Penjelasan tentang Piagam Audit Internal Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam–LK No. KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal, WIKA telah menyusun Piagam Audit Internal pada 28 November 2008 dan melakukan pemutakhiran
Explanation about Internal Audit Charter In accordance to the Decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 pertaining to the Internal Audit Charter Forming and Establishment Guidelines, WIKA had established an Internal Audit Charter on 28 November 2008
SEKRETARIS PERUSAHAAN corporate secretary Natal Argawan Profil dapat dilihat di halaman 115. Profile can be viewed on page 115.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
yang telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Utama pada 22 Januari 2010. Piagam Audit Internal secara garis besar memuat Struktur dan Kedudukan, Tugas dan Tanggung Jawab, Peranan, Wewenang, Kode Etik, Kompetensi, Independensi, Pertanggungjawaban, serta Hubungan Kerja.
and has updated the contents. The updated charter has been legalized by the President Director and approved by President Commissioner on 22 January 2010. In general, Internal Audit Charter contains Structure and Position, Duty and Responsibility, Tasks, Assisgnment, Code of Ethic, Competency, Independency, Accountability, as well as Work Relationship.
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal (mengacu kepada Piagam Audit Internal) Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawas Intern antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Menyusun Rencana Kerja Anggaran Perusahaan SPI, yang memuat Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT). 2. Melakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan jadual yang telah dituangkan dalam PKPT. 3. Menyiapkan dan mendokumetasikan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP). 4. Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). 5. Membuat draft surat Tindak Lanjut Dirut. 6. Meningkatkan kompetensi dan Kemampuan Personil SPI. 7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan SPI. 8. Memberikan pendapat, masukkan dan pertimbangan maupun jasa konsultasi yang obyektif kepada manajemen dan unit kerja lain berkaitan dengan fungsi pengawasan.
Roles and Responsibility of Internal Audit Unit (refers to the Internal Audit Charter) Roles of Internal Supervisory Unit are as follow: 1. To arrange the SPI Corporate Budget Work Plan, that includes the Annual Evaluation Program (PKPT). 2. To conduct routine observation in accordance with the stated schedule in PKPT. 3. To prepare and documenting Monitoring Paper Work (KKP). 4. To submit Monitoring Result Report (LHP). 5. To prepare draft of President Director's Letter of Progress. 6. To improve competency and SPI personnel capability. 7. To prepare program to evaluate the quality of audit internal activities conducted by SPI. 8. To provide objectives opinion, input and consideration as well as consultation to the management and other working units related to the monitoring function.
Sejak 1 Januari 2009, Kepala Satuan Pengawasan Internal dijabat oleh Tatang Setyarsono, AK. (Alm)
Since 1 January 2009, Head of Internal Supervisory Unit is held by Tatang Setyarsono, AK.
SATUAN PENGAWAs INTERN (SPI) internal monitoring unit Tatang Setyarsono, AK (Alm) Warga negara Indonesia, lahir di Solo pada tanggal 2 Januari 1960. Meraih gelar S1 bidang Ekonomi Akutansi dari Universitas Brawijaya, Malang tahun 1985. Indonesian citizen, born in Solo on 2 Januari 1960. He obtained a degree of Economic Accounting from Brawijaya University, Malang,1985.
119
120
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit Internal Sesuai dengan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) Tahun 2010, selama tahun 2010 SPI telah melakukan audit 47 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
Implementation of Internal Audit Unit Activities In accordance to the 2010 Annual Evaluation Program (PKPT), in 2010 SPI had conducted audit on 47 Report of Evaluation Result (Laporan Hasil Pemeriksaan - LHP).
Implementasi Sistem Manajemen Mutu
IMPLEMENTATION OF QUALITY MANAGEMENT SYSTEM In operating its business, the Company is committed to delivering high quality performance to its customer, through the implementation and continuous improvement of quality management system.
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan berkomitmen untuk memberikan unjuk kerja yang berkualitas kepada pelanggan, antara lain melalui penerapan dan pengembangan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan. Berkenaan dengan sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP), Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan di tahun 2010, diantaranya pengkajian dan pembaharuan prosedur yang terkait dengan SMP, melakukan klinik di proyekproyek dan departemen terkait dengan penerapan SMP, melakukan pre audit dan audit internal, menindaklanjuti temuan dari hasil audit tersebut, serta memperoleh sertifikasi SMP dari Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri).
Related with the certification of Security Management System (Sistem Manajemen Pengamanan - SMP), the Company had conducted several activities in 2010, such as reviewed and renewed of procedure that is related with SMP, built clinics in projects and departments that is related with SMP implementation, conducted internal pre audit and audit, followed by findings from the audit results, and also obtain SMP certification from Indonesian Chief of Police.
Untuk meninjau penerapan kebijakan dan prosedur dengan perkembangan dan kondisi usaha, Perusahaan melakukan kajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait dengan bidang bisnis yang dijalankan oleh WIKA. Disamping itu, Perusahaan juga melakukan audit yang dilakukan pihak eksternal terhadap pelaksanaan ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 di setiap elemen Perusahaan. Pelaksanaan audit kemudian ditindaklanjuti dengan penyelesaian terhadap temuan-temuan audit tersebut.
To evaluate the policies and procedures implementation with the business development and condition, Company conducted studies towards all policies and procedures related with WIKA business sector. In addition to that, Company also conduct audit that is carried out by external party towards the implementation of ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 in all Company elements. The audit implementation was followed by the completion of the audit findings.
Mengingat banyaknya proses kerja yang ada di Perusahaan, dilakukan pula identifikasi dan penyusunan KPI Proses untuk seluruh fungsi yang ada di WIKA.
With the high number of work processes in the Company, the identification and establishment of Key Performance Indicator (KPI) Process have also been conducted for all existing functions in WIKA.
Selain itu, bekerjasama dengan DuPont Safety Resources, Departemen Utilitas melakukan inisiatif untuk meningkatkan dan mengembangkan budaya keselamatan di WIKA. Upaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi pasar ke pelanggan yang bergerak di bidang oil & gas. Pemilihan DuPont sebagai mitra didasari ata kehandalan perusahaan tersebut sebagai pengembang proses Safety Management tingkat dunia.
In addition to that, in association with DuPont Safety Resources, Utility Department conducts an initiative to improve and develop the safety culture in WIKA. This effort is aimed at increasing the capability of market penetration to customer that operates in oil & gas sector. The selection of DuPont as partner is based on its reliability as a world class Management Safety process developer.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa memainkan peran yang sangat penting, sebab proses ini terkait langsung dengan kelancaran pengerjaan proyek. Oleh karenanya, Perusahaan telah menyusun prosedur dan kebijakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta karakter bisnis, sehingga tercipta transparansi, kewajaran, dan penerapannya dapat dipertanggungjawabkan.
GOODS AND SERVICE PROCUREMENT Procurement of goods and service plays an important role in promoting an effective project implementation. For this reason, the Company has established procedures and policies based on applicable regulation and business characteristic, in order to create transparency and fairness and accountable implementation.
Dalam pelaksanaannya, proses pengadaan barang dan jasa di WIKA dikoordinir oleh Divisi Pengadaan. Di tahun 2010, program jangka pendek (per tahun) yang telah dilakukan diantaranya: (i) proses pengadaan besi beton, beton ready mix, serta proses penunjukkan vendor untuk pekerjaan-pekerjaan tanah, pekerjaan struktur, dan sebagainya; (ii) mengadakan pertemuan rutin dan kunjungan secara periodik untuk mempererat hubungan bisnis; (iii) meningkatkan koordinasi dengan para supplier dan sub-kontraktor terkait dengan usaha mendapatkan skema pembayaran yang menarik; serta (iv) mengikuti perkembangan produk dan pelatihan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.
The process implementation of goods and services procurement in WIKA is coordinated by Procurement Division. The short term project (annual) that had been conducted are: (1) p rocurement process for concrete steel, ready-to-mix concrete, and also the vendor appointment process for land works, structure works, etc; (ii) c onduct routine meetings and periodic visits to improve business relationship; (iii) increase the coordination with the suppliers and subcontractors related with the business to obtain the attractive terms of payment; and also (iv) to monitor product development and training related with goods and services procurement.
Kedepan, kegiatan pengadaan akan dikembangkan kearah program jangka panjang, termasuk kegiatankegiatan yang berhubungan dengan engineering proyek dan biro engineering di departemen. Hal ini dimaksudkan agar dalam rangka proses VA/VE mendapatkan nilai penawaran yang berdaya saing tinggi dan efisien.
In the future, procurement activities will be developed toward the direction of long-term program, including activities related with engineering project and engineering bureau in the department. These efforts are conducted in order to obtain the highest bid value for VA/VE that is efficient and highly competitive.
Efisiensi pengadaan di tahun 2010, baik di tingkat proyek maupun tingkat departemen dan kantor pusat, merupakan hasil klarifikasi dan negosiasi harga, baik teknis, metode kerja, pencarian vendor yang maksimal, maupun kepercayaan vendor yang sangat tinggi kepada WIKA, terutama masalah kepastian pembayaran. Nantinya, efisiensi akan didasarkan pada proses VA/VE.
Procurement efficiency in 2010, both in project level or department and head office level, were attributed to the effectiveness in price clarification and negotiation in technical terms, work method, maximum vendor search, as well as vendor’s enormous trust in WIKA, especially on payment assurance. In the future, efficiency will be based on the VA/VE processes.
121
122
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Risiko Perusahaan menilai, dengan semakin berkembangnya bisnis dan luasnya diversifikasi usaha, implementasi manajemen risiko di segala aspek sangat menentukan keberhasilan pencapaian target-target secara baik dan berkelanjutan. Untuk itu, manajemen berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan manajemen risiko yang dijalankan oleh Perusahaan.
RISK MANAGEMENT With rapid development and wide diversification of business, the Company believes that the implementation of risk management in all aspects is very crucial to the success of good and continuous target achievement. Therefore, the management is committed to continuously improving and increasing the quality of risk management implementation that is conducted by the Company.
Implementasi Manajemen Risiko di Tahun 2010 Di tahun 2010, implementasi proses manajemen risiko dilakukan Perusahaan dengan beberapa tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
Implementation of Risk Management in 2010 In 2010, risk management process implementation is conducted by Company through several following phases:
1. Level Proyek Proses manajemen risiko yang dilakukan di level proyek dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, namun belum sepenuhnya terintegrasi dengan Departemen maupun Kantor Pusat. Pelaporan yang dilakukan masih tergantung pada fungsi pelaksana yang ada dalam prosedur, belum merupakan hasil dari rapat koordinasi dari semua fungsi di proyek. Identifikasi risiko untuk proyek berskala besar atau membutuhkan teknologi yang cukup kompleks, belum terarah sehingga banyak risiko teridentifikasi saat risiko sudah terjadi.
1. Project Level Risk management process that is conducted in project level is based on the existing procedures, but not fully integrated with the Department or Head Office yet. The report that is made is still depending on the executor function in the procedure, not on a resolution of coordination meeting from all function in project. Risk identification for big-scale project or project that requires quite complex technology is not directed yet, thus a lot of risk identified after the risk is occurred.
2. Level Departemen Operasi Proses manajemen risiko yang dilakukan di level Departemen Operasi sudah dilakukan. Namun, belum semua tahapan proses manajemen risiko yang ada dalam prosedur telah dilaksanakan oleh Departemen, terutama dalam review dan monitoring risiko yang sudah diidentifikasi saat RKAP.,Disamping itu, belum terdapaty linkage antara risiko proyek dengan risiko Departemen, sehingga terkesan proyek dan Departemen adalah satu unit yang terpisah proses bisnisnya. Identifikasi risiko saat kontrak diperoleh masih perlu ditingkatkan, sebagian besar idenfitikasi dilakukan saat produksi (pelaksanaan).
2. Operational Department Level Risk management process that is conducted in Operational Departments level has already been implemented. However, not all risk management process phases in the procedures had been conducted by Department, especially in risk and monitoring risk that had been identified during RKAP. In addition to that, there is no linkage yet between project risk and Department risk, creating the impression that project and Department is one unit with separated business processes. Risk identification at the beginning of the projects need to be improved, rather than conducting it during production (implementation).
3. Level Departemen Fungsional (Kantor Pusat) Proses manajemen risiko di Departemen Fungsional sudah dilakukan. Sama seperti Departemen Operasi, proses manajemen risiko belum terintegrasi dengan Departemen Operasinal dan Proyek. Identifikasi risiko oleh Departemen Fungsional dalam proses bisnis belum terlihat sebagai fungsi penunjang terhadap Departemen Operasi dan Proyek selaku bisnis inti perusahaan.
3. Functional Department Level (Head Office) Risk management process in Functional Department has already been implemented. Similar with Operating Department, risk management process has not integrated with the Operational Department and Project. Risk identification by Functional Department in business process has not showed its supporting function towards Operating Department and Project as company's core business.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Secara umum, implementasi manajemen risiko yang dilakukan sudah mencerminkan road map manajemen risiko WIKA (lihat Gambar 6.1). Di tahun 2010, pengelolaan risiko sudah sampai di tahap terstandarisasi, yaitu tahapan dimana Perusahaan telah memiliki kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko yang sudah standar, terdokumentasi, dan terkomunikasi dengan baik melalui mekanisme training dan sosialisasi formal. Kapabilitas internal juga sudah dibangun untuk memastikan berjalannya proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan, dan pengawasan risiko utama. Saat ini, penerapan manajemen risiko bersifat silo serta masih mengandalkan kemampuan individual.
In general, risk management implementation has reflected WIKA risk management road map (see Picture 6.1). In 2010, risk management was in the phase of standardization, a phase where Company already have standardized, documented and well communicated risk management policies and procedures through training mechanism and formal socialization. Internal capability also has been enhanced to ensure the operation of primary risks identification, measurement, and monitoring of primary risks. Currently, the implementation of risk management is silo-based and still relies on individual capabilities.
Pada Tahun 2010 Perseroan melakukan asesmen praktek manjemen risiko yang dilakukan oleh pihak independen.
In 2010 the Company applied risk management practice asessment that was conducted by independent party.
Hasil asesmen tingkat korporat, WIKA memperoleh skor 2,7 dari skala 5, artinya bahwa WIKA telah membangun dan menerapkan manejemen risiko secara silo, berbasis project.
On the corporate level asessment, WIKA attained a 2.7 score from the scale of 5. This means WIKA has enhanced and implemented a silo, project based.
2011-2012 2009-2010 1. Inisiasi
2006-2008
Initiation 1. Inisiasi
2. Terbangun
Initiation 1. Inisiasi Initiation
2. Terbangun
Build 3. Standarisasi
Build
Standardizes
3. Standarisasi
4. Terkelola
Standardizes
Management 5. Terintegrasi Integrated
Hasil Asesmen Tingkatan Korporat Berdasarkan Kombinasi Parameter Pengukuran Asesmen Result of Corporate Level Assesment Based on Parameter Combination Assesment (ERM Maturity & COSO ERM)
Awareness
Process
Image 3 2.25 2.5
2.625
Application
2.125
Culture
2.125
2.875 2.75
Skill
Resource
Confidence
Korporat
123
124
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan telaah terhadap implementasi manajemen risiko selama tahun 2010, berikut beberapa hasil evaluasinya: • Eksposur risiko pelaksanaan proyek masih tergantung dari PIC Manajemen Risiko Proyek. • Belum semua risiko yang teridentifikasi memiliki alat pengendaliannya, baik berupa prosedur maupun kebijakan. Misalnya, kontrol/prosedur atas risiko legal. • Belum semua alat kontrol seperti prosedur, kebijakan, dan lainnya sudah diterapkan dengan maksimal. • Kemampuan SDM dalam implementasi manajemen risiko masih terbatas. • Terdapat risiko yang cukup tinggi untuk proyekproyek dengan skala yang besar, teknologi dan metode kerja yang kompleks serta pemenuhan sumber daya yang kurang dikuasai. • Manajemen risiko belum menjadi alat pengendalian pencapaian sasaran. • Pengelolaan manajemen risiko untuk perolehan kontrak eksposur risiko masih dilakukan di masing-masing unit kerja, belum diintegrasikan secara korporat.
Based on the study of risk management implementation in 2010, the evaluation results are as follow: • Risk exposures for project implementation are still dependent on Project Risk Management PIC. • Not all risks are yet identified through the controlling tools, whether in the form of procedures or policies, for example, control/procedure for legal risk. • Not all controlling tools, procedure, policies, and other tools, had been implemented maximally. • Limited Human Capital capabilities for risk management implementation. • There are relatively high risk for big-scale projects, complex technology and work methods and also fulfillment of resources that are lack if mastery • Risk management has not served as tools for target achievement control. • Risk management for risk exposure on secured contract is still conducted within each work units, not yet corporately integrated.
Rencana Implementasi Manajemen Risiko di Tahun 2011 Sesuai road map manajemen risiko WIKA, Perusahaan mentargetkan mencapai level kematangan manajemen risiko di level terkelola dan terintegrasi di tahun 2011. Pada tahap ini, WIKA akan memiliki kapabilitas internal yang secara konsisten mampu mengaplikasikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko di seluruh tingkatan organisasi. WIKA akan memiliki ketahanan dalam mengelola risiko dan mampu mengeksploitasi peluang. Proses pengelolaan risiko secara berkala dan terukur pun dikembangkan agar dapat mendukung tujuan organisasi dan mampu beradaptasi dengan setiap perubahan risiko proses bisnis. Terlaksananya automisasi dan penggunaan teknologi sebagai alat bantu terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya guna mendukung proses pengambilan keputusan.
Risk Management Implementation Plan for 2011 In accordance with WIKA risk management road map, the Company targets to achieve the risk of level of management maturity in manageable and integrated level in 2011. In this phase, WIKA will have internal capability that is consistently able to apply the risk management and policies and procedures in all organization level. Periodic and measured risk management process is developed to support the organization goal and able to adapt to all business process risk changes. The implementation of automation and technology utilization as supporting tools that is integrated with other management system in order to support the decision making process.
Untuk mencapai hal-hal tersebut diatas, inisiatifinisiatif implementasi beberapa program manajemen risiko telah ditetapkan, sebagai berikut:
In order to achieve the target above, implementation initiatives of several risk management program had been stipulated as follows:
Mengamanden prosedur manajemen risiko dengan menitikberatkan pada: • Eksposur risiko dan pemetaan risiko dilakukan berdasarkan proses bisnis sehingga proses manajemen risiko merupakan bagian dari proses bisnis unit kerja.
To amend the risk management procedures by emphasizing on: • Risk exposure and mapping that is conducted based on business process, thus the risk management process is a part of work unit business process.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
• Optimalisasi penggunaan IT dalam proses manajemen risiko. • Pelaporan manajemen risiko merupakan hasil rapat kordinasi oleh semua fungsi di unit kerja. • Proses manajemen risiko tidak hanya melihat risiko negatif tetapi juga sudah mengeksploitasi peluang sehingga dapat menggali knowledge dalam memitigasi risiko negatif. • Membuat program IT manajemen risiko yang linkage dengan program kinerja serta sistem manajemen yang lain. • Melakukan SASAA/Klinik, meyakinkan pengaplikasian kebijakan dan prosedur dilakukan secara konsisten. • Mengembangkan basis kompetensi lanjutan SDM di bidang Manajemen Risiko pada tingkatan yang dibutuhkan, melalui program sertifikasi manajemen risiko guna meningkatkan kapabilitas internal. • Memfasilitasi media komunikasi antara Direksi, GM, dengan unit kerja terkait untuk memutuskan perlakuan terhadap risiko yang sudah didentifikasi. • Melakukan audit integrasi internal. • Melakukan penilaian manajemen risiko oleh pihak eksternal yang independen. • Melakukan bechmark pengelolaan manajemen risiko di perusahaan lain.
• Optimization of IT utilization in risk management process. • Risk management reporting that is based on coordination between all function in work unit. • Risk management process that conduct assessment beyond negative risks, but also on the opportunity capitalization, thus gain knowledge in negative risk mitigation. • Create a risk management of IT program that have a linkage with performance program and other management systems. • Implementing SASAA/Clinic, ensuring the consistent implementation of policies and procedures. • Develop the Human Capital advance competency basis in Risk Management risk in the required level, through isk management certification process to increase internal capability. • Facilitate the communication media between Directors, General Manager and related work unit for effective handling of identified risk. • Conducting internal integration audit. • Conduct risk management evaluation by support of independent external party. • Conduct risk management through benchmarking with other companies.
Beberapa program diatas dilakukan untuk mencapaian sasaran pengelolaan risiko yang terintegrasi yaitu: • Risiko dapat menjadi sumber keunggulan dalam bersaing. • Risiko merupakan modal untuk bukan biaya. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menangani risiko dengan baik merupakan modal untuk bersaing dengan perusahaan lain.
The programs above were conducted to achieve the integrated risk management, such as: • Risk that could be the source of excellence in competition. • Risk is an asset, not cost. The ability in properly identifying and handling risk is an asset to compete with other companies.
Risiko Perusahaan Manajemen berkomitmen untuk terus mengelola risiko perusahaan secara bertanggung jawab berlandaskan pada prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Keberadaan manajemen risiko di unit kerja dimaksudkan agar Perusahaan dapat lebih fokus dalam mengelola risiko di seluruh proses bisnis. Berdasarkan besarnya dampak dari risiko serta probabilitas munculnya risiko di setiap unit kerja yang cukup besar, maka Perusahaan mengidentifikasi beberapa risiko korporasi yang mungkin dihadapi perusahaan di tahun 2011.
Corporate Risk Management committed to continuously managing corporate risk in responsible manner to ensure the healthy and continuous growth of the business. The existence of risk management in work unit aims to help Company to focus in managing risk throughout all business process. Based on the impact of risks and the probability of risks arising in larger work unit, the Company has identified a number of corporate risk that may face the Company in 2011.
125
126
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang berhubungan dengan strategi yang diambil Perusahaan dalam menjalankan usaha, yaitu:
Strategic Risk Strategic risk is risk related to the strategy taken by Company in managing the business, such as:
1. Risiko Bisnis Baru Dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis dan operasi, Perusahaan menetapkan strategi dengan melakukan diversifikasi usaha dengan investasi membuka bisnis baru. Dalam pengembangan bisnis baru perlu diantisipasi risiko yang akan timbul, baik itu dari keterbatasan informasi ataupun hal lain yang dapat mempengaruhi sasaran atau tujuan utama pembukaan bisnis baru.
1. New Business Risk In order to maintain the business and operation continuity, the Company has set a strategy by implementing business diversification with new business investment. In the development of new business, the Company needs to anticipate the risk that might occur, whether arising from the lack of information or other things that might affect the primary objective or goal of new business development.
Dalam mengelola risiko bisnis baru, beberapa langkah untuk menjaga keberlanjutan bisnis Perusahaan perlu dipertimbangkan, antara lain: • Melakukan feasibility study dengan penekanan pada aspek finansial, pasar, dan teknis dalam hal penguasaan teknologi serta pembentukan skema bisnis baru apakah dilakukan dengan joint venture, anak perusahaan, atau investasi proyek. • Melakukan strategi exit plan untuk antisipasi jangka panjang jika ternyata pengoperasian bisnis baru tersebut tidak sesuai dengan tujuan/sasaran Perusahaan.
T o manage new business risks, several steps to maintain the Company’s business continuity need to considered, such as: • Conducting feasibility study by emphasizing on financial, market and technical aspects on technology mastery and the establishment of new business scheme, whether conducted through joint venture, subsidiary company or project investment. • Conducting exit plan strategy for long term anticipation should the new business operation is not aligned with the Company goal/ objective.
2. Risiko Investasi Proyek Kebijakan Perusahaan untuk melakukan investasi proyek dalam bentuk kerjasama operasi yang cukup besar, baik yang pendanaannya dari pinjaman maupun dari ekuitas, mempunyai risiko yang cukup tinggi karena mempunyai dampak terhadap perubahan strategi Perusahaan yang cukup besar jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan perlu membentuk portofolio yang sehat dalam mengelola investasi.
2. Project Investment Risk Company Policies in taking project investment in relatively large operation cooperation, whether using loan or self financing, faces a relatively high risk because it has potential impact towards the major changes in corporate strategy if it is not well-managed. To reduce these risks, the Company needs to create a healthy portfolio in managing the investment.
3. Risiko Hubungan Investor Dengan status Perusahaan sebagai perusahaan terbuka, maka hubungan dengan investor sangat perlu dibina dalam rangka memastikan bahwa persepsi investor selalu positif terhadap perusahaan. Perubahan persepsi investor ke persepsi yang negatif sangat berisiko bagi perusahaan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan perlu mengelola isu dan informasi yang sangat penting bagi jalannya perusahaan. Komunikasi dengan investor harus tetap dijaga agar informasi yang diterima adalah informasi yang sebenarnya.
3. Investor Investment Risk As public company, the relationship with investors needs to be maintained to ensure the positive perception of investor towards the Company. Negative perception from the investors is very risky for the Company. To reduce this risk, the Company needs to manage important issues and information correctly. Communication with investor has to be maintained, so will always have access to the right information.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang yang berhubungan dengan operasional/jalannya Perusahaan, yaitu:
Operational Risk Operational risk is a risk related to the Company’s operation, such as:
1. Risiko Perbedaan Regulasi di Luar Negeri Risiko ini dapat terjadi saat Perusahaan menjalankan bisnis di luar negeri namun tidak diikuti dengan penguasaan terhadap regulasi yang berlaku di negara tersebut. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri. Risiko ini sangat signifikan dengan kondisi Perusahaan saat ini yang memiliki beberapa proyek di luar negeri. Mitigasi yang perlu dilakukan adalah melakukan study pemahaman dan penguasaan atas regulasi suatu negara dimana suatu proyek akan dilaksanakan.
1. Risk of Different Regulation in Other Countries This risk can arise when Company operates its business in other country, but not mastering the prevailing regulations of that country. At the end, this will hamper the business process it. This risk is very significant to anticipate, since the Company currently owns several projects overseas. Understanding and mastering the regulations of the country where a project is implemented is very crucial to conduct.
2. Risiko Pembayaran Risiko pembayaran terjadi ketika pemberi pekerjaan menunda atau tidak membayar biaya proyek. Hal ini akan mengakibatkan cost of fund meningkat dan piutang bermasalah, baik piutang usaha maupun piutang retensi. Pada gilirannya, akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perusahaan terutama dalam hal cash flow. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ini, perlu dilakukan beberapa langkah yaitu: • Menilai kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari pemberi kerja dengan pendekatan KYC (know your customer). • Mengharuskan adanya uang muka proyek dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan termin yang disepakati. • Melindungi kepentingan Perusahaan dengan kontrak yang kuat. • Melakukan strategi negosiasi yang baik jika terjadi perselisihan dengan pemberi kerja.
2. Payment Risk Payment risk arises when the customer halt or fail to pay the project costs. This will increase the cost of fund and non-performing loan, both business account payable or retention of account payable. At the end, this will negatively affect the Company business activities especially in terms of cash flow. To reduce the possibility of this risk occurring, the Company needs to conduct several following steps: • Assessing the credibility and financing capability of job provider with KYC approach (know your customer). • Requiring the down payment for project and work execution is based on agreed terms. • Protecting the Company interest with strong contract. • Carrying out a good negotiation strategy should any dispute arise with customer.
3. Risiko Tingginya Harga Bahan Baku/Material Risiko tingginya harga bahan baku/material serta upah, baik secara regular maupun karena adanya kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang terjadi saat pelaksanaan proyek atau ketidaktahuan atas sumber daya yang murah. Dalam mengelola kemungkinan terjadinya risiko ini, tindakan yang dilakukan adalah: • Membuat kontrak yang dapat memayungi kerjasama dengan dengan pemasok-pemasok terutama untuk material strategis di jasa konstruksi seperti besi, beton, dan lain-lain. • Melakukan perencanaan dan pengelolaan
3. Risk of High Price of Raw Material This risk includes the risk of high price of raw material and wages, whether driven by regular increment, Government policies in economy and monetary sector introduced during the project or lack of access to the most economical resources. In order to manage the occurrence of this risk, the Company needs to conduct actions, such as: • Drawing a contract that could cover cooperation with suppliers especially for strategic material in construction services like steel, concrete, etc. • Conducting materials planning and management, especially for material with large quantity order.
127
128
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
kebutuhan material, khususnya untuk material yang pemesanannya dalam jumlah besar. • Mengembangkan material substitusi sehingga harga material dapat dikurangi. • Membina hubungan dengan pemasokpemasok yang mempunyai potensi harga rendah.
• Developing substituting materials to reduce material price. • Maintaining relationship with suppliers that offer potential lower price.
Risiko Kontraktual Kontrak merupakan panduan bagi Perusahaan dalam melaksanakan proses bisnis. Oleh karena itu, segala hal yang berkaitan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak serta dasar dari kesepakatan yang dilakukan baik itu berhubungan dengan perundang-undangan, spesifikasi teknis, maupun hal-hal lain harus dituangkan secara jelas dalam kontrak. Kesalahan dalam membuat kontrak merupakan risiko hukum yang sangat besar dampaknya bagi Perusahaan. Dalam mengelola risiko ini, perlu dipertimbangkan beberapa langkah yang perlu dilakukan: • Menyiapkan SDM yang handal di Bagian Administrasi Kontrak untuk melihat seberapa besar probabilitas dan dampak yang akan dihadapi jika risiko hukum terjadi. • Memastikan adanya klausul yang memuat perlindungan kepada Perusahaan. Yang dimaksud dengan perlindungan adalah batasan bagi kedua belah pihak yang melakukan perjanjian untuk tidak terkena dampak negatif bila terjadi kejadian yang ekstrim. • Memastikan adanya klausul yang mengatur jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, termasuk didalamnya pemilihan lembaga untuk penyelesaian perselisihan tersebut.
Contractual Risk A contract serves as a guideline for Company during the execution of business process. Therefore, all matters related to the agreement between both parties and the basis of agreement that is executed, whether it is related with law, technical specification, or other things must be clearly stated in the contract. Mistakes in contract bears legal risks that can create a significant impact to the Company. To manage this risk, the Company needs to consider these following actions: • Preparing reliable HR in Contract Administration Division to assess the probability and impacts that will be faced should the legal risk arise. • Ensuring the clauses that cover protection for the Company included in the contract. Protection for the Company is to cover the damage limit for both parties that involves in the agreement should extreme incident occur. • Ensuring the existence of clause that regulates the appointment of institution for dispute settlement, should any dispute arising between both parties involved in the agreement.
Risiko Kompleksitas Proyek Proyek-proyek EPC pada umumnya adalah proyek yang mempunyai nilai besar serta teknologi yang cukup kompleks, sehingga sangat berpotensi menimbulkan risiko tinggi baik itu dari kompetensi human capital maupun finansial. Dalam mengelola risiko ini, perlu dilakukan beberapa langkah yang mungkin dapat ditindaklanjuti: • Meningkatkan human capital avaibility di Perusahaan, sehingga tercipta keseimbangan antara kebutuhan orang, penempatan, kompetensi, dan pengembangannya sehingga siap untuk ditempatkan pada proyek yang mempunyai teknologi tinggi. • Melakukan kerjasama operasional dengan mitra kerja yang memiliki kekhususan (spesialis) sehingga dapat dilakukan transfer knowledge.
Project Complexity Risk Generally, EPC projects include project with big value and also with relatively complex technology, thus very potential to trigger high risk, both from human capital or financial competency. In order to manage this risk, the Company need to conduct steps as followed: • Increasing the human capital availability in the Company, so it could create balance between Human Capital required, staffing, competency and its development, thus ready to be placed in projects with advanced technology. • Conducting operational cooperation with partners with certain expertise so knowledge transfer can be established. • Upgrading the employee competency through technological development, whether
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
• Peningkatan kompetensi pegawai melalui pengembangan teknologi baik dalam bentuk seminar, forum diskusi, maupun pendidikan lanjutan.
throughseminar, discussion forum or advance education.
Risiko Persaingan Usaha Persaingan usaha di beberapa Departemen sudah semakin tinggi mengingat bidang usaha di setiap SBU di Departemen tersebut sudah semakin banyak pemain (kontraktor), baik dari dalam maupun dari luar negeri. Hal ini dikarenakan bidang usaha di Departemen merupakan bidang usaha yang umum dilakukan oleh setiap Perusahaan jasa konstruksi. Dalam mengelola terjadinya risiko ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: • Menciptakan inovasi yang mendukung optimalisasi pekerjaan di bidang konstruksi, baik dalam hal metode kerja maupun dalam hal substitusi material. • Melakukan perubahan pola perolehan kontrak yang semula dengan cara tender bebas menjadi pola investasi.
Business Competition Risk Business competition in several departments has been increasing, as more players (contractors), both local and foreign, enter into the same industry. This is due to a common type of business that is operated in all construction service Company. In order to manage this risk, there are several things that need to be attended to: • Creating new innovation to support the work optimization in construction sectors, both in terms of work methods or in terms of material substitution. • Changing the scheme of project acquisition, from tender process into investment scheme.
Risiko dalam Pemilihan Mitra Sub-kontraktor/ Supplier Mencari dan menentukan mitra sub-kontraktor dan supplier merupakan risiko yang perlu menjadi perhatian karena keberhasilan suatu proyek tidak terlepas dari prestasi dari sub-kontraktor dan supplier. Sebagian besar proyek di WIKA tergantung dari prestasi sub-kontraktor dan supplier. Langkah yang dilakukan dalam pemilihan mitra joint operation dan sub-kontraktor/supplier adalah dengan menggandeng perusahaan–perusahaan yang mempunyai spesifikasi khusus yang sangat tidak dikuasai oleh Perusahaan sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling mengisi atau terjadi transfer knowledge. Kerjasama yang baik dengan sub-kontraktor perlu terus ditingkatkan, sehingga pelaksanaan pekerjaan sub-kontraktor akan sesuai dengan standarisasi Perusahaan. Perlu juga diperhitungkan vendor satisfaction index dalam rangka membina hubungan kerja yang langgeng.
Risk in the Selection of Sub-contractor/Supplier Partners Finding and appointing sub-contractor and supplier partner is a risk that needs to be considered as the success of a project is directly related to the performance of sub-contractor and supplier. Most of projects in WIKA depend on the performance of sub-contractor and supplier. Steps that need to be taken to select joint operation partner and sub-contractor/supplier is by cooperating with the companies that possess special specification which Company does not, so they can bridge the gaps or create a knowledge transfer. Good cooperation with sub-contractor need to be continually improved, so the implementation of sub-contracting works can be aligned with the Company standardization. The Company also needs to construct a vendor satisfaction index in order to develop good work relationship.
Risiko Kurs Risiko ini mungkin terjadi di departemen-departemen yang mempunyai kontrak dalam valuta asing. Proyekproyek tersebut menggunakan pinjaman dalam valuta asing, menerima pembayaran dalam valuta asing dalam kontrak-kontraknya, serta transaksi ke mitra kerja juga dalam valuta asing. Untuk menghindari timbulnya defisit akibat selisih kurs, perlu suatu strategi analisa makro atas faktor-faktor pemicu pergerakan kurs mata uang asing sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan
Risk of Currency Exchange This risk may arise in departments that have contract value denominated in foreign currency. Such projects may use foreign currency denominated loan, accept the contract payment in foreign currency and make other transaction to business partner in foreign currency. To prevent the deficit due to currency fluctuation, a macro analysis strategy on the triggering factors of foreign currency movement need to be developed, thus taking it as
129
130
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
kapan saat yang tepat untuk menjual atau membeli valuta uang asing. Suatu analisa cash flow valuta asing perlu dilakukan dengan memperhitungakan kebutuhan material yang harus diimpor atau yang tidak dibeli dalam mata uang asing.
reference in decision making as to when to buy and sell foreign currency at the right time. A foreign cash flow analysis needs to be conducted by calculating the material requirement that must be imported or purchased in non-foreign currency.
Aset Asuransi Perusahaan Untuk memitigasi risiko atas aset-aset operasionalnya, Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan asuransi. Aset-aset yang diasuransikan ke perusahaan asuransi adalah aset tetap (fixed asset) dengan Polis Standar Kebakaran Indonesia, kecuali tanah.
INSURANCE FOR COMPANY’S ASSETS To mitigate the risks over its operational assets, the Company has insured such assets to insurance companies. Other than lands, the fixed assets are insured with Indonesian Standards of Fire Policy.
Di tahun 2010, Perusahaan memiliki beberapa polisi asuransi yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi, yaitu: 1. PT Asuransi Himalaya Pelindung, dengan nilai pertanggungan Rp 4.835.140.000. 2. PT Asuransi Himalaya Pelindung, dengan nilai pertanggungan Rp 642.026.000. 3. PT Asuransi Jasa Raharja Putera, dengan nilai pertanggungan Rp 29.064.700.000. 4. PT Asuransi Jasa Indonesia, dengan nilai pertanggungan Rp 11.560.581.000. 5. PT Asuransi Jasa Indonesia, dengan nilai pertanggungan Rp 48.001.190.000.
In 2010, the policies and insurance companies appointed by the Company are: 1. PT Asuransi Himalaya Pelindung, with sum insured of Rp 4,835,140,000. 2. PT Asuransi Himalaya Pelindung, with sum insured of at Rp 642,026,000. 3. PT Asuransi Jasa Raharja Putera, with sum insured of Rp 29,064,700,000. 4. PT Asuransi Jasa Indonesia, with sum insured of Rp 11,560,581,000. 5. PT Asuransi Jasa Indonesia, with sum insured of Rp 48,001,190,000.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan WIKA menyadari bahwa keberadaan lingkungan yang kondusif sangat mendukung Perusahaan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, WIKA menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan sebagai bagian dari strategi Perusahaan. Kegiatan CSR WIKA dijalankan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007, tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan sebagaimana telah diatur dalam pasal 4 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Disamping itu, Perusahaan mempunyai kebijakan untuk tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES WIKA realizes that good community support is important to Company’s business operations. Therefore, WIKA integrates corporate social responsibilities as a part of the corporate strategy. CSR activities will be conducted in the form of Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan and Bina Lingkungan - PKBl), according to the Ministerial Decree of State Owned Enterprises Number PER-05/MBU/2007, on the SOE Partnership Program with Small Business and Community Development Program and as regulated in Chapter 4 Law Number 40 year 2007 on Limited Liability Company. In addition to that, Company adopts policies not to extend any fund for political activities.
Pelaksanaan CSR WIKA Di tahun 2010, pelaksanaan CSR yang dilakukan WIKA adalah sebagai berikut:
Implementation of WIKA's CSR CSR activities conducted by WIKA in 2010 are as follows:
Pelestarian Lingkungan Dalam rangka turut mengurangi pemanasan global dan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan disekitarnya, WIKA melakukan kegiatan penanaman 1.000 pohon bakau di sekitar Proyek PLTD daerah Pasanggaran, Bali. Kegiatan tersebut
Environmental Preservation In order to participate in mitigating global warming and as to show its responsibility towards the environment, WIKA planted 1,000-mangrove trees in the area of Diesel Power Plant Project in
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
dilakukan oleh kelompok Pecinta Alam WIKA (WIKA Explorer). Disamping itu, dari PKBL juga telah dilakukan penanaman pohon sebanyak 5.500 pohon di 2 (dua) lokasi yaitu diklat Cibubur dan Proyek Aliran Bengawan Solo.
Pasanggaran, Bali. This activity was conducted by WIKA Environment Activist (WIKA Explorer). In addition to that, PKBL also planted 5,500 trees in 2 (two) locations, in Cibubur education and training center and Bengawan Solo Current Project.
Water Well Kebutuhan akan sarana mandi, cuci, dan kakus sangat penting dalam aktivitas rutin sehari-hari. Namun, tidak semua daerah memiliki sarana mandi, cuci, dan kakus yang layak. Kesulitan ekonomi di sebagian masyarakat menjadi salah satu faktor, fasilitas kebutuhan utama ini belum terpenuhi dengan baik. WIKA bekerja sama dengan Rumah Zakat mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat, dalam program renovasi dan pengadaan sarana “Water Well” untuk membantu masyarakat dalam menyediakan sarana yang sehat dan bersih. Selama tahun 2010, WIKA telah membangun 6 (enam) unit Water Well di daerah Cilincing, Koja Jakarta Utara dan di daerah Bantar Gebang.
Water Well The needs of bath, wash and toilet are very important in daily routine activities. However, not all regions have access to proper facilities of bath, wash and toilet. Economic challenge faced by most societies is one of the factors that caused the lack of these primary facilities. Rumah Zakat help the Company to realize its program in renovating and facilitating "Water Well", to help the community with healthy and clean facilities. Since 2010, WIKA has built 6 (six) Water Well facilities in Cilincing, Koja North Jakarta and Bantar Gebang areas.
Pelaksanaan Kegiatan PKBL WIKA mendukung pengembangan masyarakat yang berkelanjutan melalui beragam program yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan, sarana ibadah, bencana alam, pelestarian lingkungan, dan BUMN Peduli. Program Bina Lingkungan ditujukan untuk membantu meningkatkan kondisi sosial masyarakat yang berada di lokasi sekitar wilayah operasi perusahaan dan wilayah lain yang membutuhkan. Peningkatan kondisi sosial masyarakat diberikan melalui anggaran dana operasional perusahaan dan dari sebagian penyisihan laba perusahaan. Uraian Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Implementation of PKBL Activities WIKA supports a sustainable community development through various programs that cover health and education, religious facility, disaster, environmental preservation, and SOE Care (BUMN Peduli). Community Development Program is aimed at helping increase the community social condition around the location where the Company operates as well as other region. The development of community social condition was funded by corporate operational budget and part of its profits, such as:
1. Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Bantuan ini ditujukan bagi peningkatan kesehatan masyarakat yang meliputi pembangunan dan renovasi sarana air bersih dan sanitasi masyarakat, peningkatan gizi melalaui bantuan pangan, bantuan obat-obatan, serta kegiatankegiatan yang menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 547,50 juta. 2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan. Program bantuan pendidikan dan pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan baik anak-anak maupun orang dewasa dan membantu meringankan biaya pendidikan. Untuk anakanak diberi bantuan pelatihan aritmatika selama 3 tahun terus-menerus, diadakan perpustakaan
1. Community Health Improvement Sector. This aid is aimed at improving the community which included construction and renovation of clean water and sanitation facilities, nutrition improvement through foods and medicine aid, and other activities related to society health care. Total fund that was distributed through this program was Rp 547.50 million. 2. Education and Training Sector. The education and training aid program is aimed at increasing the capabilities of both children and adults and help reduce the education cost. Training given to children included arithmetic training for 3
131
132
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
keliling, batuan laboratorium bahasa, batuan seragam dan alat tulis sekolah, dan beasiswa. Sedangkan untuk orang dewasa diberi bantuan pelatihan pertukangan terutama oleh mandormandor WIKA. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 340,47 juta. 3. Bidang Keagamaan. Bantuan di bidang keagamaan sebagian besar diperuntukkan untuk sarana ibadah guna meningkatkan fungsi sarana ibadah tersebut bagi masyarakat. Jenis bantuannya bantuan pembangunan dan perbaikan rumah ibadah dan fasilitas penunjang lainya, serta bantuan dalam kegiatan hari-hari besar agama. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 245 juta. 4. Bantuan Bencana Alam. Bantuan korban bencana alam meliputi bencana yang semata-mata oleh kejadian alam dan bukan oleh kesengajaan manusia. Jenis bantuannya antara lain: (i) penyediaan bahan kebutuhan pokok (sembako); (ii) penyediaan sarana air bersih dan sanitasi; (iii) penyediaan obat-obatan; (iv) penyediaan perahu karet dan tenda pengungsi. WIKA telah menyalurkan bantuan bencana alam di beberapa wilayah yang terkena musibah antara lain: bencana banjir Kerawang dan paska banjir Kerawang, serta bencana gempa di Padang. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 125 juta. 5. Program Lingkungan. Bantuan program berupa pelestarian alam yang bertujuan untuk meningkatkan penghijauan kembali dengan kegiatan berupa penanaman pohon. Pada tahun 2010, WIKA telah melakukan penanam pohon di 3 (tiga) lokasi yaitu di Bali, di komplek laboratorium WIKA Cibubur dan di daerah proyek Bengawan Solo. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 43 juta. 6. BUMN Peduli. Program BUMN Peduli adalah program bantuan yang dalam pelaksanaan kegiatanya merupakan intruksi dari Kementrian BUMN dan bersifat kondisional. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yaitu: (i) bantuan sembako untuk korban bencana Banjir Bandang di Wasior Papua; (ii) bantuan sembako untuk korban bencana Erupsi Gunung Merapi di Jogjakarta dan sekitarnya; (iii) bantuan alat-alat pembantu untuk pembanguan rumah korban bencana Gempa dan Stunami di Mentawai Sumatera Barat; (iv) kegiatan penjualan sembako murah sebanyak 1.500 paket dan dijual di 5 (lima) daerah yaitu Medan, Pekanbaru, DKI, Bandung, dan di Surabaya. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 475,20 juta.
continuous years, mobile library for language program, schools uniform and stationery, and scholarship. While for the adults was given the handicraft training, especially by WIKA supervisory. Total fund that was distributed through this program are Rp 340.47 million. 3. Religious Sector. Aid extended to religious sector included the improvement of the religious facilities of the community. The Company helps them with the construction and renovation of their religious facilities and other supporting facilities, as well as donation made during religious holiday. Total distributed fund for this program was Rp 245 million. 4. Natural Disaster Relief. Relief for natural disaster were given by: (i) providing the main necessity; (ii) providing clean water and sanitation; (iii) providing medicines; (iv) providing rubber boat and refugee tents. WIKA have distributed natural disaster relief in many regions, such as in Karawang for flood victims, and in Padang for earthquake victims. Total distributed fund for this program was Rp 125 million. 5. Environmental Program. This program takes form in natural preservation to increase the reforestation through tree planting. In 2010, WIKA have planted trees in 3 (three) locations, Bali, WIKA Cibubur laboratory complex and Bengawan Solo project areas. Total distributed fund for this program is Rp 43 million. 6. SOE care. SOE Care program is an aid programs whose implementation is part of instruction from Ministry of State Owned Enterprise. Several activities that had been implemented: (i) basic needs donation for victims of Flood in Wasior Papua; (ii) basic needs donation for the victims of Merapi Eruption Disaster in Yogyakarta and surrounding; (iii) distribution of tools to build house for the victims of Earthquake and Tsunami in Mentawai, West Sumatera; (iv) organizing bazaar for 1,500 basic need package offered with lower price in 5 (five) areas, which is Medan, Pekanbaru, DKI, Bandung and Surabaya. Total distributed fund for this program is Rp 475.2 million.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
Program Kemitraan Program Kemitraan berupa pembiayaan dan pembinaan kepada Usaha Kecil dan Menengah termasuk Koperasi yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Unit PKBL WIKA. Program kemitraan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan produktivitas Usaha Kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh. Kegiatan yang dilakukan dalam Program Kemitaraan selain dukungan finansial juga pemberian bantuan pelatihan, pemasaran produk melalui pameranpameran usaha kecil baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan usaha WIKA. Pada tahun 2010, realisasi penyaluran dana Program Kemitraan telah disalurkan kepada kelompok sektor usaha Jasa sebesar Rp 14,20 milyar yang meliputi daerah DKI, Propinsi Banten, Propinsi Jawa Barat, Propinsi Jawa Tengah, DIY, dan Propinsi Jawa Timur; sementara penyaluran dana kepada kelompok sektor usaha Perdagangan sebesar Rp 7,46 milyar, meliputi daerah DKI, Propinsi Banten, Propinsi Jawa Barat, Propinsi Jawa Tengah, dan Propinsi Jawa Timur. Disamping pemberian dukungan finansial dengan suku bunga murah, PKBL WIKA juga telah memberikan bantuan hibah sebesar Rp 325,12 juta untuk kegiatan pameran produk di Jakarta dan pelatihan keterampilan tukang.
Partnership Program Partnership Program is a financing and development program extended to Small and Medium Enterprises includes Cooperative that has met the requirements that stipulated by WIKA PKBL Unit. This partnership program is expected to improve the capability and productivity of Small Enterprises and turn them into a strong business. Other activity that was held by Partnership Program, in addition to the financial support, also in form of training, included product marketing through small business exhibition related or unrelated to WIKA businesses. In 2010, the realization of Partnership Program fund distributed to the Service business sectors group was IDR 14.20 billion. It was to cover provinces of DKI, Banten, West Java, Mid Java, DIY and East Java. In addition to the financial support with low interest rate, WIKA PKBL also provide grant of Rp 325.12 million for product exhibition in Jakarta as well as for handicraft skill training.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang optimal akan menunjang keberlangsungan pertumbuhan usaha Perusahaan. Dalam memastikan lokasi usaha serta fasilitas, sarana, dan prasarana memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perusahaan telah melakukan beberapa cara, diantaranya: (1) menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001: 2007, (2) melaksanakan berbagai implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK-3), (3) mengupayakan perbaikan berkelanjutan atas berbagai infrastruktur yang berkaitan dengan K3, (4) memperoleh beberapa sertifikasi yang berhubungan dengan K3, (5) menyertakan partisipasi karyawan sebagai bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja.
SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT Optimum occupational safety and health (SHE) will support the sustainability of the company’s business growth. In ensuring that the business location, facilities, tools and infrastructure comply with the applicable laws and regulations, the Company has ; (1) implemented of the Occupational Safety and Health Management System OHSAS 18001, 2007; (2) executed several implementations of Occupational Safety and Health Management System; (3) sought continuous improvement for various infrastructure related with the Occupational Safety and Health; (4) obtained several certifications related with Occupational Safety and Health; (5) included employee participation as part of the effort to improve the implementation of occupational safety and health.
Program kerja di tahun 2010 Dalam upaya meningkatkan pengelolaan K3 secara berkelanjutan, di tahun 2010 Perusahaan telah melakukan berbagai program berikut: • Bekerjasama dengan DuPont Safety Resources
Program in 2010 In its efforts to continuously improve SHE management, the Company implemented the following programs in 2010: • In collaboration with Du Pont Safety Resources,
133
134
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
untuk meningkatkan dan menerapkan K3, dalam rangka membidik dan mengembangkan pasar oil & gas, dimana Proyek DPPU Soekarno Hatta dijadikan sebagai pilot project; • Pembahasan materi pelatihan K3 yang berisiko tinggi untuk pekerjaan konstruksi, yaitu: bekerja di ketinggian, pekerjaan listrik, alat angkat dan angkut, serta galian; • Pelatihan K3 untuk seluruh proyek Divisi Bangunan dan Gedung; • Melakukan sharing tentang K3 di Proyek Rusunami Surabaya dan WIKA Kavling 9, serta penandatanganan komitmen untuk mencapai “zero accident”; • Pelatihan K3 untuk seluruh proyek Divisi Sipil Umum, Divisi Wilayah dan Luar Negeri, Divisi Energi, dan Divisi Utilitas; • Melakukan sharing K3 di Proyek Muara Karang, DPPU Soekarno Hatta, Apartemen Cervino, dan Bandengan FO; • Pelaksanaan klinik ke proyek-proyek dan departemen terkait penerapan sistem manajemen K3.
•
• • • • •
the Company seek to improve and implement SHE particularly to tap and develop oil and gas market, through DPPU Project at Soekarno Hatta as its pilot project; Discussion on SHE training materials for high-risk construction works, such as high-elevated works, electrical installation works, lifting equipments, and excavation; SHE training for all Building and Construction Department projects; SHE sharing-session at Project Rusunami in Surabaya and WIKA Kavling 9, as well as the signing of a commitment to Zero Accident; SHE training for all projects in Public Facilities Department, Regional and Overseas Department, Energy Department, and Utilities Department; SHE sharing session at Muara Karang Project, DPPU Soekarno Hatta, Cervino Apartment, and Bandengan FO; and The provision of clinics in projects and departments related to the implementation of SHE management system.
Pengelolaan lingkungan Mengingat cakupan usaha Perusahaan umumnya di ranah public, maka Perusahaan memberi perhatian khusus pada keberlangsungan lingkungan. Untuk itu, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004.
Environmental Management Since the scope of Company's business engages in public area, the Company pays special attention for the environment sustainability. For this reason, the Company implements Environment Management System ISO 140001: 2004.
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI WIKA Di tahun 2010, ada 5 masalah hukum yang harus diselesaikan WIKA dalam perjalanan usahanya. Berikut ini, uraian ringkas atas masing-masing masalah hukum tersebut.
IMPORTANT CASES FACED BY WIKA In 2010, there were 5 legal issues that must be settled by WIKA in its business journey. The followings are the short description of each legal issue.
I. Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa ke Lembaga Arbitrase Ad Hoc Perseroan sebagai Pihak Pemohon, sementara Pihak Termohon adalah PT Tugu Pratama Indonesia. Persoalan yang disengketakan adalah karena Pihak Termohon menolak klaim dari Perusahaan atas terjadinya kebocoran pipa dalam Proyek Pipanisasi Balongan – Jakarta. Nilai klaim sebesar Rp 2.256.661.349,00 (dua milyar dua ratus lima puluh enam juta enam ratus enam puluh satu ribu tiga ratus empat puluh sembilan Rupiah). Perusahaan dan Pihak Termohon sepakat menunjuk lembaga Arbitrase Ad Hoc untuk menyelesaikan sengketa. Perusahaan mengajukan permohonan ke Arbitrase Ad Hoc pada 27 Oktober 2010. Hingga laporan ini dibuat, proses penyelesaian sengketa
1. Application Submission for Dispute Resolution to Ad Hoc Arbitrage Institution Company as the Plaintiff, while the Defendant is PT Tugu Pratama Indonesia. The dispute issue was that the Defendant refused the claim made by the Company for the pipe leakage in the Balongan-Jakarta Pineline Project. The claim’s value was Rp 2,256,661,349.00 (two billion two hundred fifty six million and six hundred sixty one thousands three hundred and forty nine rupiahs). The Company and the Respondent agree to appoint Ad Hoc Arbitrage for dispute resolution. The Company files the application to Ad Hoc Arbitrage on 27 October, 2010. Until this report is made, the process of dispute resolution between Company and the Respondent is still
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
antara Perusahaan dengan Pihak Termohon masih berlangsung di lembaga Arbitrase Ad Hoc. Perkara ini tidak mengganggu keuangan Perseroan secara material.
in process at the Ad Hoc Arbitrage institution. The financial condition of the Company was not affected materially by this dispute.
II. Pengajuan Gugatan Wanprestasi di Pengadilan Negeri Samarinda Perseroan sebagai Pihak Penggugat, sedangkan Pihak Tergugat adalah Pemerintah Republik Indonesia, Cq. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Cq. Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provisi Kalimantan Timur, Cq. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Umum (sebagai Pemilik Proyek). Persoalan yang digugat, Pemilik Proyek tidak bersedia melaksanakan pembayaran dengan nilai yang telah disesuaikan dengan nilai eskalasi harga yang disebabkan adanya kenaikan harga sebagaimana yang diajukan oleh Perusahaan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Samarinda nomor perkara 73/Pdt.G/2010/PN. Smda tanggal 5 Januari 2011, Majelis Hakim memutus dengan amar putusannya secara garis besar sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. 2. Menyatakan Tergugat telah wanprestasi dan menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp 14.781.607.373,84 (empat belas milyar tujuh ratus delapan puluh satu juta enam ratus tujuh ribu tiga ratus tujuh puluh tiga koma delapan puluh empat Rupiah) ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun terhitung sejak gugatan didaftarkan hingga dibayar lunas.
II. Lawsuit Pursuit on Breach of Contract in Samarinda District Court Company as the Plaintiff, while the Defendant is the Government of Republic of Indonesia, Cq. East Kalimantan Provincial Government, Cq. Public Works of East Kalimantan Government, Cq. Head of Public Works of East Kalimantan Province (as the Project Owner). The case was that the Project Owner refused to pay the escalated price caused by the price increase as proposed by the Company. By the Judicial Decision of Samarinda District Court case number 73/Pdt.G/2010/PN. Smda date on 5 January, 2011, Panel of Judges decided with finding in general as follows: 1. In favor for Plaintiff for partial. 2. Declare the Defendant has breached the contract and ordered the Defendant to pay compensation to the Plaintiff Rp 14,781,607,373.84 (fourteen billions seven hundreds eighty one millions six hundreds and seven thousands three hundreds and seventythree point eighty four Rupiahs) with interest of 6% per year calculated since the lawsuit submitted until the time the full payment is made.
Status kasus hingga saat ini, terhadap putusan tersebut pihak Pemilik Proyek telah mengajukan pernyataan banding. Perkara ini tidak mengganggu keuangan Perseroan secara material.
Status of the case until recently, for the finding, the Project Owner had submitted an appeal. This case did not materially disturb the Company’s financial condition.
III. Pengajuan Permohonan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia(BANI) Pihak Pemohon adalah Perseroan bersama-sama dengan 8 kontraktor lainnya. Pihak Termohon adalah Pemerintah Republik Indonesia, Cq. Pemerintah Provinsi Riau, Cq. Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Program Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multy Years) Provinsi Riau selaku pengguna anggaran (“Pemilik Proyek”). Status perkaranya sebagai berikut: terdapat perselisihan perbedaan penghitungan nilai eskalasi dalam pengerjaan
III. Application Submission to Indonesian National Arbitrage Institution (BANI) The Plaintiffs are the Company together with 8 other contractors. The Defendant is Government of Republic of Indonesia, Cq. Riau Provincial Government, Cq. Head of Residents and Infrastructure Region, Road/Bridge Construction Program (Multi Years Program) of Riau Province as the budget user ("Project Owner"). The dispute was on the calculation differences of escalation value in the project execution. All Parties agree to appoint BANI for the dispute resolution. On 27
135
136
Pillars of Growth
Tata Kelola Perusahaan
proyek. Para Pihak sepakat untuk menunjuk BANI guna menyelesaikan perselisihan tersebut. Pada 27 Desember 2010, BANI telah mengeluarkan putusan dengan nomor putusan 352/V/ARBBANI/2010 yang isinya mengabulkan sebagian tuntutan dari Para Pemohon dan memerintahkan Pemilik Proyek untuk membayar tuntutan nilai eskalasi. Khusus untuk Perusahaan, BANI memerintahkan Pemilik Proyek selaku Termohon untuk membayar nilai eskalasi harga kepada Perusahaan sebesar Rp 31.504.906.623,00 (tiga puluh satu milyar lima ratus empat juta sembilan ratus enam ribu enam ratus dua puluh tiga Rupiah). Perkara ini tidak mengganggu keuangan Perusahaan secara material.
December, 2010, BANI has issued findings with findings number 352/V/ARB-BANI/2010 with the decision in favor for the plaintiff for partial and ordered the Project Owner to make the payment based on the escalation value. For the Company in particular, BANI ordered the Project Owner as the Defendant to pay the escalation value to the Company at Rp 31,504,906,623.00 (thirty one billions five hundred and four million nine hundred and six thousand six hundred and twenty three Rupiahs. This case did not materially disturb the Company’s financial condition.
IV. Pengajuan Kepailitan terhadap PT UE ASSA Pemohon dalam permasalahan hukum ini adalah Lukman Suriadi Cs, Pembeli Kios/Tenant. Sementara pihak Termohon/Debitur adalah PT UE ASSA/d.h. PT Makarya Property. Perusahaan dan Bank Mandiri sebagai Kreditur lain. Status perkaranya sebagai berikut: 1. Pemohon mengajukan permohonan pailit terhadap Termohon di Pengadilan Niaga Surabaya dengan nomor register 16/ Pailit/2009/P.Niaga.Sby tanggal 21 Oktober 2009. 2. Pengadilan Niaga mengeluarkan putusan nomor 16/Pailit/2009/P.Niaga.Sby tanggal 15 Desember 2009 yang menetapkan Termohon pailit dan nilai piutang Perusahaan telah diakui dalam daftar Kreditur yang ditandatangani oleh Hakim pengawas dan Kurator. 3. Pada 21 Desember 2009 Termohon mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Niaga Surabaya dan Mahkamah Agung mengeluarkan putusan kasasi yang mengabulkan kasasi Termohon serta membatalkan putusan Pengadilan Niaga Surabaya nomor 16/Pailit/2009/PN.Niaga. Sby. 4. Atas Putusan Kasasi tersebut pada 7 Juli 2010, Pemohon, termasuk Perusahaan mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung,
IV. Bankruptcy Filing for PT UE ASSA The Applicant in this legal issue is Lukma Suriadi Cs, Kiosk Buyer/Tenant. While the Respondent/ Debtor is PT UE ASSA/d.h. PR Makarya Property. The Company and Bank Mandiri are other Creditor. The status of the case is as follows: 1. The Applicant files the bankruptcy application against the Defendant in Surabaya Niaga with registered number 16/Pailit/2009/P.Niaga.Sby on 21 October, 2009. 2. Commercial Court issued the findings number 6/Pailit/2009/P.Niaga.Sby on15 December, 2009 that stipulated that the Respondent is declared bankrupt and the value of Company’s receivable is recognized in the list of Creditor signed by supervisory Judges and Curator. 3. On 21 December, 2009, the Respondent filed an appeal at Surabaya Commercial Court findings and Supreme Court issued the appeal decision in favor to Respondent and ruled out the findings of Surabaya Commercial Court number 16/Pailit/2009/PN.Niaga.Sby. 4. For this Appeal Findings on 7 July, 2010, the Applicant, includes the Company submitted the request for civil review to the Supreme Court.
Hingga saat laporan ini dibuat, proses pemeriksaan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung masih berlangsung dan Mahkamah Agung masih belum mengeluarkan putusan. Perkara ini tidak mengganggu keuangan Perseroan secara material.
Until this report was published, the process of the assessment of Civil Review in Supreme Court was still in the process and Supreme Court is yet to issue the findings. This case did not materially disturb the Company’s financial condition.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Good Corporate Governance
V. Pengajuan Gugatan Wanprestasi di Pengadilan Negeri Medan Perseroan sebagai pihak Penggugat, sementara pihak Tergugat adalah PT Harapan Putra Sumatra Perkasa. Status perkara, Perusahaan mengajukan gugatan wanprestasi kepada PT Harapan Putra Sumatra Perkasa di Pengadilan Negeri Medan dengan nomor register: 422/pdt.a/2009/ PN Mdn tertanggal 16 September 2009 atas Perjanjian Pengangkutan Besi Beton. Pengadilan Negeri Medan pada 3 Pebruari 2010 telah mengeluarkan putusan atas gugatan wanprestasi Perusahaan nomor 422/Pdt.G/2099/PN Mdn dengan putusan gugatan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard). Perseroan pada 16 Pebruari 2010 telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, dan sampai saat ini Pengadilan Tinggi Sumatera Utara belum mengeluarkan putusan atas permohonan banding tersebut. Perkara ini tidak mengganggu keuangan Perusahaan secara material.
V. Lawsuit Pursuit on Breach of Contract in Medan District Court Company as the Plaintiff, while the Defendant is PT Harapan Putra Sumtra Perkasa. The Company filed a lawsuit for the breach of the contract against PT Harapan Putra SUmatra Perkasa at Medan District Court with register number: 422/ pdt.a/2009/PN Md dated on 16 September, 2009 on the Agreements of Concrete Steel Freight. Medan District Court on 3 February, 2010 had ruled out the lawsuit number 422/ Pdt.G/2099/PN Mdn filed by the Company (Niet Onvankelijk Verklaard). On 16 February, 2010 the Company had filed an appeal to the North Sumatera High Court and until now the North Sumatera High Court has not issued any findings for the appeal. This case did not materially disturb the Company’s financial condition.
Akses Terhadap Informasi Untuk memudahkan akses informasi bagi para pemangku kepentingan, WIKA telah membangun teknologi informasi yang mudah digunakan dan informatif. Publik dapat mengakses informasi dan kegiatan WIKA melalui website: www.wika.co.id.
ACCESS TO INFORMATION To help the stakeholder access the Company’s information, WIKA has built the information technology that can provide effective information to the public. They can access WIKA’s information and activities through: www.wika.co.id.
Setiap aksi korporasi dan informasi penting disampaikan melalui siaran pers dan dimuat di website Perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Perusahaan, publik maupun investor dapat mengirimkan email email ke
[email protected]
All corporate actions and important information are communicated through press release and posted in the Company's website. To obtain more information about the Company, the public or investors can send their inquiries through this email address: admin@ wika.co.id
Etika Perusahaan Dalam mengembangkan kebijakan dan pelaksanaan GCG, sejak tahun 2005 WIKA telah merumuskan code of conduct yang diantaranya mengatur tentang: (i) integritas dalam aktivitas bisnis dan pekerjaan, (ii) manajemen risiko, (iii) hubungan dengan pemberi kerja, (iv) hubungan dengan rekanan, (v) hubungan dengan pegawai, (vi) benturan kepentingan, dan (vii) etika usaha anti KKN dan kebijakan tentang larangan suap.
CORPORATE ETHICS In developing GCG policies and implementation, since 2005 WIKA have formulated the code of conducts, that regulate: (i) the integrity in business and work activity, (ii) risk management, (iii) relation with customers/project owner, (iv) relation with partner, (v) relation with employee, (vi) conflict of interest, and (vii) a nti corruption business ethics and policies on anti bribery.
137
138
Pillars of Growth
Pabrik Semen Indocement Cirebon Kasting Beton Pembatas Jalan Situ, Algeria
Pabrik WIKA Beton Cileungsi, Bogor
business review
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"WIKA merupakan BUMN Indonesia terbesar di bidang jasa konstruksi terintegrasi menyeluruh baik vertikal maupun horizontal. WIKA mampu melayani kebutuhan pelanggan pada produk dan jasa bidang konstruksi sipil, konstruksi bangunan gedung, utilitas dan energi dengan memberikan nilai tambah bagi stakeholder" "WIKA is Indonesia's largest state-owned enterprise that offers construction services, comprehensively integrated both vertically and horizontally. WIKA has been delivering its services that can respond to its customer needs for products and services in the sectors of civil construction, building construction, utility and energy as well as contributing added value to the stakeholders"
139
140
Pillars of Growth
Sekilas Bisnis Business Review
"Perjalanan usaha WIKA memasuki babak baru, dengan komitmen untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik di Asia Tenggara dalam bidang EPC dan Investasi terintegrasi di tahun 2020. Hal ini didukung dengan keberadaan 4 Unit Bisnis Strategis dan kegiatan Investasi serta 6 Anak Perusahaan yang terspesialisasi." "WIKA has embarked on a new phase byreinforcing its commitment to becoming one of the best integrated EPC and Investment companies in Southeast Asia by 2020. Supported by 4 Strategic Business Unit and investment activity as well as 6 Specialized Subsidiaries."
PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN Pertumbuhan berkelanjutan yang dicapai WIKA di tahun 2010 semakin memperkokoh keberadaan Perusahaan sebagai salah satu badan usaha terbaik milik Pemerintah, khususnya di bidang jasa konstruksi.
SUSTAINABLE GROWTH WIKA’s sustainable growth in 2010 has further strengthened the Company’s standing as one of the best business entities owned by the Government, particularly in the construction services.
Komitmen menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dilakukan WIKA melalui penerapan K3 yang terintegrasi dan terus dikembangkan menjadi budaya Perusahaan, implementasi manajemen risiko di segala bidang dan fungsi, pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dan benar, serta menjaga keseimbangan aktifitas bisnis melalui program-program CSR yang dijalankan bersamasama masyarakat demi memperbaiki kehidupan mereka.
WIKA demonstrates its commitment to maintaining sustainable growth through an integrated implementation of HSE that is further developed into a corporate culture; the implementation of risk management in all sectors and functions; the implementation of good corporate governance; and balanced business activities through CSR programs involving the community in order to improve their life quality.
Kemampuan teknis dan pengalaman WIKA di bidang jasa konstruksi telah diakui oleh kalangan internasional, tercermin dari keterlibatan Perusahaan dalam penyelesaian proyek-proyek infrastruktur skala besar di Aljazair, Libya, dan negara-negara lainnya.
WIKA’s involvement in large-scale infrastructure projects in Algeria, Libya and other foreign countries proved to be international recognition for WIKA’s technical competencies and experience in construction services.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Unit Bisnis Strategis Strategyc Business Unit
KONSTRUKSI SIPIL
CIVIL CONSTRUCTION
BUILDING CONSTRUCTION
Usaha unit bisnis ini fokus pada pembangunan jalan dan jembatan, waduk, pengairan, bandar udara, serta infrastruktur untuk perhubungan dan energi.
This unit’s business focus is on construction of roads and bridges, dams, irrigation, and airports, as well as transportation and energy infrastructure.
KONSTRUKSI BANGUNAN | BUILDING CONSTRUCTION Didukung oleh kemampuan teknis yang sangat memadai, unit bisnis ini fokus pada pembangunan gedung-gedung bertingkat, superblock, perumahan, dan fasilitas umum.
Through its reliable technical capabilities, this business unit focuses on the construction of high-rise buildings, superblocks, housings, and public facilities.
UTILITAS
UTILITY
| UTILITY
Bisnis utama unit ini adalah terkait sektor minyak dan gas, pabrikasi, pemasangan pipa, penyimpanan, dan sistem konveyor.
The main business of this unit relates to oil and gas, manufacturing, pipelines installation, storage and conveyor systems.
energI
ENERGY
| CIVIL CONSTRUCTION
| energY
Pengembangan usaha WIKA dimulai sebagai unit bisnis bidang energi sejak tahun 1960, yakni sebagai perusahaan instalasi listrik, berkembang menjadi pembuat komponen-komponen listrik, dan kemudian bergerak di bidang rekayasa.
WIKA began as a business unit in the energy sector in 1960; as an electrical installation company, which later developed into electrical components manufacturer and engineering company.
INVESTASI
INVESTMENT
| INVESTMENT
Melalui unit bisnis ini, WIKA melakukan investasi di beberapa proyek yang menguntungkan sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham.
Though this business unit, WIKA put its investment in several profitable projects, as such it can increase added value for shareholders.
141
142
Pillars of Growth
jembatan layang bandengan jakarta Bandengan Flyover, Jakarta
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
CIVIL CONSTRUCTION SBU Konstruksi Sipil memiliki sub-sub bidang usaha, yaitu: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan dan ketenagaan. Berkat dukungan tim teknis yang memadai, SBU ini tidak sekadar berperan sebagai kontraktor, tetapi sudah merambah ke usaha rancang bangun, dari mulai proses perencanaan hingga proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai. Sub bidang usaha jalan dan jembatan meliputi pekerjaan pembangunan jalan raya, jalan tol maupun jalan rel kereta api, jalan layang (fly over) dan terowongan (underpass). Sub bidang usaha pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendungan, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan banjir. Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut dan udara seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, serta stasiun kereta api.
Civil Construction SBU consists of a number of sub business units: roads and bridges, irrigation, transportation, and manpower. Currently, the Civil Construction SBU offers the service that go beyond construction. It also covers Design and Built works, ranging from the planning process to construction. The completed projects include: Cilacap Steam-powered Power Plant (PLTU) Coal Jetty, the Laut Island Wood Chip Jetty, Manggarai Flood Canal Removable Trashrack. The road, toll road and bridge construction SBU include the work of road and bridge construction of highways, toll roads and rail roads, flyovers and underpasses. The irrigation sub-business covers: the construction of basic irrigation infrastructure and facilities, which include dams, irrigation channels, provision of water supplies, clear water processing facilities, and flood control infrastructure. The transportation infrastructure sub business covers various services to construct the land, sea and air transportation infrastructures, such as airport, seaport, including jetty and container terminals, and train stations.
143
144
Pillars of Growth
PARAGON, SOLO, JAWA TENGAH Paragon, Solo, Central Java
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
BUILDING CONSTRUCTION SBU Konstruksi Bangunan Gedung meliputi sub bidang usaha bangunan hunian dan bangunan fasilitas. Sub bidang usaha bangunan hunian meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun dan kompleks perumahan. Sub bidang usaha bangunan fasilitas meliputi pembangunan rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal, dan sarana rekreasi.
Building Construction SBU includes Residential Subbusiness Line and the Facility Building Sub-business line. Residential Sub-business covers the construction of residential apartments, condominiums, hotels, flats and residential complexes. Facility Buiding Sub-business covers the construction of hospitals, airport’s passenger terminals and stations, educational facilities, sports facilities, offices, malls and recreational facilities.
145
146
Pillars of Growth
Dppu bandara soekarno hatta Aircraft Fuel Depot Soekarno Hatta Airport
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
UTILITY SBU ini terdiri dari sub-sub bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal yang meliputi sub bidang usaha minyak dan gas, sarana industri, dan pabrikasi baja. Sub bidang usaha minyak dan gas meliputi jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal di sektor hulu, hilir dan distribusi dari kegiatan operasional di sektor minyak dan gas. Pekerjaan-pekerjaan di sektor hulu antara lain platform rig offshore, crude oil & gas pipeline distribution. sedangkan di sektor hilir meliputi antara lain konstruksi baja kilang minyak, CO2 removal (amine plant), LPG plant, tangki kilang dan pipanisasi. Sementara usaha di sektor distribusi terkait dengan pemasaran yang meliputi pekerjaan jasa konstruksi pipa dan tangki/terminal minyak dan gas. Sub bidang usaha sarana industri meliputi jasa konstruksi di bidang bangunan industri pabrik seperti pabrik pengolahan kelapa sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, instalasi pengolahan air bersih dan limbah. Sub bidang usaha pabrikasi baja meliputi pemasaran, produksi dan pengiriman produk konstruksi baja seperti struktur rangka baja, menara telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan baja, tangki baja, silo, hopper baja, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya.
This SBU consists of sub-businesses in mechanical and electrical construction services which include oil and gas sub-business, industrial facilities sub-business and steel fabrication sub-business. Oil and gas subbusiness include mechanical and electrical construction on upstream/ downstream sector, and distribution of operations in oil and gas sector. The upstream sector works on offshore platform rigs, crude oil & gas pipeline distribution. The downstream sector works on steel construction of oil refineries, CO2 removal (amine plant), LPG plant, refinery tanks, and piping. The marketing-related distribution sector works on construction services pipelines and tanks / oil and gas terminal. The industrial facilities sub-business covers industrial building construction, such as palm oil processing mills, biofuels factories, NPK fertilizer granulation plant, cement factory, pharmaceutical factory, as well as waste and water treatment plants. This sub-business covers the aspects of marketing, production, and delivery of steel products, such as steel frame structures, telecommunication towers, electricity transmission towers, steel bridges, steel tanks, silos, steel hoppers, pressure vessels, welded beam, and other steel plated works
147
148
Pillars of Growth
PLGTU muara karang, Jakarta combined cycle 740 mw Muara Karang, Jakarta Combined Cycle Power Plant 740 MW
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
ENERGY SBU ini menjalankan usaha di bidang konstruksi berbasis EPC yang terintegrasi, dengan lingkup pekerjaan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detil, pengadaan peralatan dan konstruksi atau pelaksanaan konstruksi beragam proyek. Saat ini, kegiatan unit bisnis ini fokus pada EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant-nya. Kedepan, lingkup kegiatan akan dikembangkan sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
This SBU operates a business of an integrated EPCbased construction. The scope of work ranges from basic engineering design, process engineering design, equipment procurement, and project construction. Currently, the main focus of the business is EPC Power Plant, both for the civil construction and EPC of the Power Plant. In the future, the scope of activities will be developed keeping up with its capacity.
149
150
Pillars of Growth
PLTD 50 MW PESANGGARAN BALI Pesanggaran Bali 50MW Diesel Engine Power Plant
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
INVESTMENT Usaha investasi merupakan salah satu strategi Perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar. Kerjasama sebagai investor minoritas semakin mengukuhkan jasa-jasa spesialisasi yang dimiliki Perusahaan, mengingat para rekanan menjadi semakin yakin untuk bekerjasama dalam menjalankan proyek karena mendapat partner yang juga mau melakukan penanaman modal dalam pekerjaanpekerjaan yang diselesaikan. Kedepan, usaha investasi akan semakin diperbesar, sehingga proyek-proyek infrastruktur yang diperoleh juga semakin besar.
Business investment serves the purpose of the Company's strategies to penetrate the market. The Company’s stand to take minor ownership in the projects has reinforced its credibility of its specialized services and, at the same time, boosted counterpart’s confidence in appointing the Company as their partners. Going forward, the business investment will be furthered expanded in order to attract more infrastructure projects.
151
152
Pillars of Growth
Retaining Wall
Geothermal Rig
Tondano Tamansari Manado
Antam Diesel Power Plant Pomala, Sulawesi Tenggara
subsidiaries
Coal Loading
Gedung Astra FIF
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"Bersama-sama dengan perusahaan induk, keenam anak perusahaan yang dimiliki WIKA bersinergi dan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan customer." "WIKA’s six subsidiaries have established a good cooperation with the parent company by synergizing and integrating to meet customer needs"
153
154
Pillars of Growth
Struktur Bisnis Total Kinerja Anak Perusahaan 2010 | Total Subsidiaries Performance 2010 Rp Miliar / Rp Billion Kontrak Dihadapi / Order Book Total Penjualan / Total Sales Jumlah Aktiva / Total Assets
7.902 2.511 2.887
Rp Juta / Rp Million Laba Bersih / Net Income Arus Kas Operasional / Operating Cashflows Jumlah Ekuitas / Total Equity
120.397 276.539 594.102
Persentase Laba Bersih Anak Perusahaan Percentage Net Profit Subsidiaries
74,09% 120.397
69.159
52.571
2007
2008
WIKA Beton
Pabrik Beton WIKA Cileungsi
Pencapaian | Achievement
• Kokohnya landasan mewujudkan perusahaan terbaik di bidang EPC dan Investasi terintegrasi • Menjadi global player di bidang jasa konstruksi terintegrasi • A strong foundation to become the best company in the field of integrated EPC and Investment • A global player in the field of integrated construction services • Proyek-proyek dengan sumber pendanaan yang jelas • Pekerjaan yang memberikan nilai tambah kepada Perusahaan • Memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya • Projects with accountable source of funding • Projects that adds value to the Company • Optimizing benefits to shareholders and other stakeholders
Tinjauan | Outlook
42.100
2006
• Penerapan risiko yang terukur • Manajemen K3 demi memanusiakan manusia • Implementasi GCG yang baik dan benar • Keseimbangan inisiatif bisnis dan program CSR • Implementation of measured risks • HSE Management to humanize the workforce • Effective and Complied Implementation of GCG • Balanced Business initiatives and CSR programs
Prioritas Utama | Key Priorities
Laba Bersih Anak Perusahaan (Rp Juta) Net Profit Subsidiaries (Rp Million)
65.888
Strategi | Strategy
2009
2010
• Pertumbuhan finansial mengalami pertumbuhan yang terus membaik • Kapabilitas jasa konstruksi terintegrasi semakin berkembang • Continuously enhancing financial growth • Growing capabilities in integrated construction services
WIKA Realty
Tamansari Pesona Bali
WIKA InTrade
WIKA SWH
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Business Structure "Keenam anak perusahaan WIKA terus berupaya memperkuat basis kemampuannya, sehingga mendapat pengakuan dari berbagai pihak atas spesialisasi bidang yang dikuasai masing-masing perusahaan. " "All six of WIKA’s subsidiaries continue to strengthen their basic competencies, and each has earned recognition from various counterparts for their respective area of specialization." KONTRIBUSI WIKA DAN ANAK-ANAK PERUSAHAAN Pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil menjadi pendorong utama berkembangnya pembangunan infrastruktur di tanah air. Minat penanaman modal oleh investor semakin meningkat, sehingga Perusahaan mengimbanginya dengan penyediaan sarana dan prasarana demi memperlancar usaha.
CONTRIBUTION OF WIKA AND ITS SUBSIDIARIES The national infrastructure developments have been attributed to the relatively stable economic growth as it has increased investors’ confidence. The Company seized this opportunity by improving its facilities and infrastructures to expand the business.
Pembangunan infrastruktur yang semakin kondusif telah menjadi momentum bagi WIKA dan anakanak perusahan untuk berkontribusi dalam derap pembangunan dan mengeksplorasi kemampuan dan wawasannya di bidang jasa konstruksi terintegrasi, sehingga memberi manfaat maksimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Increasingly conducive infrastructure development has served as a momentum for WIKA and its subsidiaries to contribute to the development. Additionally, it has also encouraged them to develop their capabilities and knowledge in the field of integrated construction services, which in turn will add optimum benefits to shareholders and other stakeholders.
WIKA Gedung
Gedung Astra FIF
WIKA Insan Pertiwi
Conveyor Indominco, Kal-Tim
WIKA Jabar Power
Geothermal Survey
155
156
Pillars of Growth
WIKA Beton berhasil mempertahankan kinerja keuangannya dengan baik selama tahun 2010 dengan membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 92,07 miliar atau meningkat sebesar 11,9% dibanding tahun 2009.
WIKA Beton was able maintained good financial performance during 2010 by posting a net profit of Rp 92.07 billion, an increase by 11.9% compared to the year 2009.
WIKA mulai merintis usaha di bidang produksi beton pracetak sejak tahun 1978. Seiring dengan perkembangan pembangunan infrastruktur dan kelistrikan menjelang awal tahun 80-an, WIKA kemudian melakukan perluasan operasi dengan membangun pabrik di beberapa lokasi. Perluasan operasi tersebut dilandasi oleh keyakinan Perusahaan akan cerahnya prospek bisnis ini kedepan, setelah mencermati peningkatan pelaksanaan program pembangunan nasional yang terus berkelanjutan oleh pemerintah. Selanjutnya, untuk lebih meningkatkan lagi kinerja bisnisnya, PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) didirikan pada tanggal 11 Maret 1997 sebagai anak perusahaan WIKA yang bergerak khusus di bidang bisnis beton pracetak. Saat ini, Perseroan memiliki kepemilikan saham di WIKA Beton sebesar 78,40%.
WIKA started its business in the production of precast concrete in 1978. WIKA later expanded its operations by building factories in several locations along with the development of infrastructure and electricity in the beginning of the 80s. The expansion was driven by the the Company’s confidence in the prospects of its business, in view of the sustainable implementation of national development program. To improve its performance, PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) was established on 11 March, 1997 as a subsidiary of WIKA specializing in the field of precast concrete business. Currently, the Company holds 78.40% ownership of WIKA Beton.
Seiring dengan program pembangunan ekonomi dan proyek-proyek yang diselenggarakan oleh pemerintah, usaha WIKA Beton terus berkembang pesat dan Perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksinya dari waktu ke waktu. Saat ini, 7 pabrik yang dimiliki Perusahaan beroperasi di Binjai (Sumatera Utara), Natar (Lampung), Bogor (Jawa Barat), Majalengka (Jawa Barat), Boyolali (Jawa Tengah), Pasuruan (Jawa Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan). Penyebaran lokasi pabrik di beberapa daerah ini juga sekaligus sebagai strategi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke
WIKA Beton’s business continues to grow rapidly and the Company continues to increase its production capacity responding to economic development programs and government-funded projects. At present, the Company owns 7 plants that operate in Binjai (North Sumatra), Natar (Lampung), Bogor (West Java), Majalengka (West Java), Boyolali (Central Java), Pasuruan (East Java) and Makassar (South Sulawesi). The locations of factories in many different areas serve the purpose of the strategy to provide better service to customers. Dispersal of the factories and the plants in terms of their location and
Pabrik Beton di Algeria
Box Girder
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA beton "Produksi beton pracetak yang berkualitas telah menjadikan WIKA Beton sebagai mitra utama dalam memasok material konstruksi untuk proyek-proyek besar" "Quality precast concrete products have reconfirmed WIKA Beton’s reliability as the main partner in construction materials supply for large projects" VISI
VISION
MISI
MISSION
Menjadi perusahaan terbaik dalam industri beton pracetak
Dalam rangka mewujudkan dan merealisasi Visi di atas, maka ditetapkan Misi PT Wijaya Karya Beton sebagai berikut: 1. Memimpin Pasar Beton Pracetak di Indonesia. 2. Memberikan Pelayanan Yang Terbaik Kepada Pelanggan Dengan Kesesuaian Mutu, Ketepatan Waktu dan Harga Bersaing. 3. Menerapkan Sistem Manajemen dan Teknologi Yang Dapat Memacu Peningkatan Efisiensi, Konsisten Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Yang Berwawasan Lingkungan. 4. Tumbuh dan Berkembang bersama Mitra Kerja secara Sehat dan Berkesinambungan. 5. Mengembangkan Kompetensi dan Kesejahteraan Pegawai.
To be the foremost company in the precast concrete industry
To realize the above vision, PT Wijaya Karya Beton set its missions as follows: 1. To be the Leader in Indonesian Precast Concrete Market. 2. To Provide the Best Service for the Customers through Quality Products, Timely Delivery, and Competitive Prices. 3. To Implement Management Systems and Technologies That Can Increase Efficiency, Quality Consistency, and Advance Environmentally-Conscious Occupational Health and Safety. 4. To Grow and Develop with Our Counterparts is a sound and sustainable manner. 5. To Enhance Employee’s Competency and Welfare.
1.430.435 1.416.182
92.074 82.261
1.021.730 851.269
51.611 628.681
36.202 27.984
2006
2007
Laba Bersih (Rp Juta) Net Profit (Rp Million)
2008
2009
2010
2006
2007
2008
Kontribusi Pendapatan (Rp Juta) Revenue Contribution (Rp Million)
2009
2010
157
158
Pillars of Growth
Wika Beton
pelanggan. Penyebaran wilayah kerja dan pabrik tersebut berhasil mengurangi waktu pengiriman dan menekan biaya transportasi secara signifikan, sehingga menambah daya saing Perusahaan sekaligus memberikan kepuasan dan nilai tambah bagi pelanggan.
working area has reduced delivery times as well as transportation costs significantly, thereby increasing the competitiveness of the Company while providing satisfaction and value added services to the customers.
Di tahun 2010 WIKA Beton membangun pabrik produk beton pracetak ke-delapan di Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 150.000 ton per tahun. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pabrik di Karawang ini direncanakan mulai beroperasi pada awal semester II tahun 2011. Dengan penambahan fasilitas produksi tersebut, kapasitas produksi beton pracetak secara total diperkirakan akan meningkat menjadi 1,5 juta ton per tahun. Kondisi ini semakin mengukuhkan posisi WIKA Beton sebagai produsen beton pracetak terbesar di Indonesia, bahkan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
In the year 2010 WIKA Beton built its eight precast concrete factory in Karawang, West Java, with production capacity of 150,000 tons per year. The factory was built to meet the growing need for precast concrete in Jakarta and its greater areas. The factory in Karawang is planned to start its operation in midyear of 2011. With this additional production facility, precast concrete production capacity in total is expected to increase to 1.5 million tons annually. This will reinforce the position of WIKA Beton as the largest precast concrete manufacturers in Indonesia, and Southeast Asia.
Selanjutnya, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan dalam rangka mengembangkan peluang pasar, pada pertengahan tahun 2010 WIKA Beton meluncurkan produk baru berupa produk tiang pancang diameter besar hingga 1.200 mm dengan panjang 24 meter. Upaya diversifikasi ini mendapat sambutan positif dari pasar, ditandai dengan diperolehnya sejumlah pesanan sejak
Furthermore, to maintain its market leader position and in order to develop market opportunities, in midyear of 2010 WIKA Beton launched a new product, larger piles of up to 1,200 mm in diameter and 24 meters in length. This product diversification has received positive response from the market. The Company has seen a significant number of orders placed by the customers since the launch of the new
Pabrik Beton Algeria PC Spun Piles
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Wika Beton produk tersebut diperkenalkan kepada pelanggan. Peluncuran varian produk baru ini menjadikan WIKA Beton sebagai satu-satunya produsen beton yang memproduksi tiang pancang berdiameter besar.
product. WIKA Beton is the only manufacturer to produce large-diameter pile.
Produk-produk yang dihasilkan oleh WIKA Beton hingga saat ini adalah: - Tiang Beton: tiang listrik distribusi, tiang listrik transmisi, tiang jaringan kereta listrik, tiang telepon, dan tiang lampu. - Tiang Pancang: tiang pancang bulat sentrifugal, tiang segi empat sentrifugal, tiang pancang segi empat, dan tiang pancang segitiga. - Bantalan Jalan Rel: bantalan rel kereta api dan bantalan lori. - Balok Jembatan/Girder: berbentuk I, U, box, balok berongga, plat lantai, beserta kelengkapannya. - Dinding Penahan Tanah (Turap): berbentuk persegi, bergelombang (corrugated) serta dinding kantilever beton. - Beton Bangunan Air: pipa beton, pipa beton bertekanan, saluran terbuka, dan lining beton. - Beton Bangunan Gedung dan Perumahan: kolom beton, balok beton, plat lantai, panel beton, dan tangga beton. - Beton Bangunan Maritim: balok, plat lantai dermaga, dan beton pemecah gelombang. - Produk Beton Pracetak lainnya: pagar beton, saluran beton utilitas bawah tanah. - Jasa: disain dan rekayasa teknik, pekerjaan prestressing, pengiriman produk dan pemasangan produk beton.
The products manufactured by WIKA Beton are: - P C Poles: electricity poles, transmission pole, rail road electricity poles, telephone poles, and lampposts. - PC Piles: spun pile, square centrifugal pile, rectangular centrifugal pile, rectangular pile and triangle pile. - Railway sleepers: railway sleepers. -B ridge Concrete/Girder: I, U girder, box girder, voided slab, floor plate, and accessories. - Retaining Walls (plaster): square-shaped, corrugated as well as concrete cantilever walls. -C oncrete Buildings Water: concrete pipe, prestressed concrete pipe, open channel, and concrete lining. -C oncrete for Building and Housing: concrete columns, concrete beam, slab, concrete panels, and concrete stairs. - Maritime Building Concrete: beam, half-slabs, and concrete breakwater. -O ther Precast Concrete Products: concrete fence, concrete channels for underground utilities. - S ervices: design and engineering, prestressing work, product delivery and installation of concrete products.
Railway Sleepers
Pabrik WIKA Beton di Cileungsi
159
160
Pillars of Growth
WIKA INTRADE "Pengadaan dan pengelolaan material bagi proyek-proyek besar memerlukan keahlian tersendiri yang terus didalami oleh WIKA Intrade" "WIKA Intrade continues to hone in the expertise required for material procurement and management for major projects." Kinerja WIKA Intrade di tahun 2010 mulai memperlihatkan perbaikan dibanding pencapaian pada tahun sebelumnya. Perolehan laba bersih tahun 2010 mencapai Rp 1,94 miliar, sementara pada tahun 2009 perusahaan masih mengalami kerugian. Perolehan laba bersih di tahun 2010 diperoleh dari pendapatan lain-lain atas transaksi penjualan kepemilikan 60% saham pada PT WIKA Intrade Energi. Kontribusi laba dari WIKA Intrade tersebut merupakan 0,7% dari keseluruhan laba WIKA.
WIKA Intrade has demonstrated a good performance in 2010 compared to the results of 2009. Net profit was reached to Rp 1.94 billion in 2010, whereby the company booked a setback in 2009. The 2010 net profit was recorded from other revenues that derived from the sales transaction of 60% shares of PT WIKA Intrade Energi. The profit resulted a 0.7% contribution to the total profit received by WIKA in 2010.
PT Wijaya Karya Intrade (WIKA Intrade) didirikan sebagai anak perusahaan yang bisnisnya merupakan peleburan dari dua divisi di WIKA, yakni Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan. Perseroan memiliki saham sebesar 78,40% di anak perusahaan yang didirikan pada 20 Januari 2000 ini.
PT Wijaya Karya Intrade (WIKA Intrade) was established as a subsidiary, and a business merge of two of WIKA’s division, namely Metal Products Division and Trading Division. WIKA Intrade was established on January 20, 2000. The Company owns 78.40% of its shares.
WIKA Intrade saat ini memiliki lima bisnis unit yang bergerak di bidang: (1) Komponen Otomotif dan Industri, (2) Konversi Energi, (3) Tabung Gas dan Kompor, (4) Perdagangan Umum, dan (5) Batubara.
WIKA Intrade currently has five business units engaged in: (1) Automotive and Industrial Components, (2) Conversion of Energy, (3) Gas Tube and Stove, (4) General Trading, and (5) Coal.
Bisnis Unit Komponen Otomotif dan Industri Bisnis Unit ini memproduksi komponen otomotif untuk agen tunggal pemegang merek (ATPM). Pertumbuhan dan perkembangan Bisnis Unit ini terkait erat dengan pertumbuhan industri otomotif di tanah air. Sepanjang tahun 2010, seiring dengan penjualan mobil yang mengalami peningkatan, Bisnis Unit ini mampu meningkatkan pasokan komponen otomotif ke ATPM sebesar 8,5% dibanding periode sebelumnya. Peluang tersebut dicapai berkat langkah strategis yang diambil, yaitu: meningkatkan intensitas komunikasi ke pasar potensial diluar otomotif, mengintensifkan komunikasi pemasaran pada pasar otomotif yang ditangani untuk mendapatkan dan mempertahankan kuota pesanan, serta mencari partner strategis untuk pengembangan usaha.
Automotive and Industrial Components Business Unit This business unit produces automotive components for sole agents (ATPM). The growth and development of this Business Unit is attributed to the growth of domestic automotive industry. Throughout 2010, this business unit, in line with increasing car sales, was able to increase the supply of automotive parts to ATPM by 8.5% compared to the previous period. The Company has taken a number of strategic to capitalize this opportunity, such as: communication intensification to potential markets outside the automotive market; marketing communication intensification in the automotive market aimed at generating and maintaining order quota; and search for strategic partners for business development.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
VISI
Menjadi perusahaan terbaik di Indonesia di bidang perdagangan dan industri pada produk komponen infrastruktur dan energi.
VISION
To be the best Indonesian trading and industry company in infrastructure and energy component products
MISI
Tabung Gas Melon 3Kg Photo Voltaic Applications
Mempelopori pengembangan value chain terpadu dan manufaktur kelas dunia di bidang infrastruktur dan energi yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan WIKA Group dan yang terkait lainnya.
MISSION
To pioneer the development of a world class integrated value chain and manufacturing of infrastructure and energy that adds value for WIKA Group customers and other stakeholders 16.075 11.488 7.680 -26.303
1.937
Automotive Part 2006
2007
2008
2009
2010
Laba Bersih (Rp Juta) Net Profit (Rp Million)
1.154.740 940.806
513.699
372.737
329.191
2006
2007
2008
Kontribusi Pendapatan (Rp Juta) Revenue Contribution (Rp Million)
2009
2010
161
162
Pillars of Growth
Wika Intrade
Bisnis Unit Konversi Energi Produk unggulan yang dihasilkan Bisnis Unit ini adalah pemanas air bertenaga matahari (SWH) dan pemanas air dengan mendayagunakan buangan panas AC (ACWH). Produk-produk pemanas ini diperuntukkan bagi rumah tangga dan industri, seperti hotel, apartemen, dan pabrik. Saat ini, produk pemanas air bertenaga matahari yang dihasilkan menempati posisi terdepan di pasar dalam negeri. Selain itu, Bisnis Unit ini pun melakukan perakitan dan penjualan produk photo voltaic untuk penerangan rumah tangga dan kepentingan lainnya.
Energy Conversion Business Unit This business unit produces quality products such as solar water heaters (SWH) and AC Heat-powered water heaters (ACWH). These products are targeted for domestic and industrial use, such as for hotels, apartments, and factories. Currently, its solar water heater product is the leader in the domestic market. This Business Unit also engages in the assembly and sales of photo voltaic products for household lighting and other purposes.
Keberhasilan ini didukung oleh langkah-langkah strategis di sepanjang tahun 2010. Salah satu langkah strategis yang diambil dalam rangka pengembangan usaha adalah mendirikan anak perusahaan bernama PT WIKA Intrade Energi (WINER) untuk mengembangkan bisnis unit ini dengan melepaskan mayoritas kepemilikan kepada mitra strategis.
This performance was attributed to the strategy steps taken during the year 2010. One of the strategies in business development area was the establishment of subsidiary company, PT WIKA Intrade Energi (WINER). This strategy was put in place to enhance this business unit by releasing the majority ownership to strategic partners.
Bisnis Unit Tabung Gas dan Kompor Sejak tahun 2008, Bisnis Unit ini berhasil memanfaatkan peluang usaha dengan adanya program konversi energi yang dilakukan oleh Pemerintah, dari penggunaan minyak tanah ke penggunaan gas (LPG). Bisnis Unit ini mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah, melalui PT Pertamina, untuk memproduksi kompor dan tabung gas.
Gas Cylinders and Stove Business Unit Since 2008, this business unit has been able to capitalize the government-endorsed energy conversion program, from kerosene to gas (LPG) as a business opportunities. This business unit was appointed by the government, through PT Pertamina, to manufacture stoves and gas cylinders.
Di tahun 2010, produksi bisnis tabung relatif terhenti menunggu bergulirnya kembali program konversi energi Pemerintah. Sementara itu, WIKA Intrade menerima pesanan perbaikan tabung gas yang beredar di pasaran.
In 2010, the business production of gas cylinder had been relatively stagnant while waiting for the reinstatement of energy convertion program by the Government. In the meantime, WIKA Intrade had been receiving repair order of existing gas cylinder.
Dalam rangka optimalisasi terhadap fasilitas produksi yang ada, PT WIKA Intrade mengerjakan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan tabung LPG yang sudah terdistribusi ke masyarakat dan produkproduk lain yang menggunakan proses produksi yang sama.
To optimize the existing facilities, PT Wika Intrade offers repair and maintenance services for LPG cylinders which have been distributed in the market, as well as for other products processed through similar method.
Bisnis Unit Perdagangan Umum Bisnis Unit ini memiliki usaha di bidang jasa perdagangan material konstruksi dan engineering serta produk atau mesin yang berkaitan dengan energi/tenaga pembangkit untuk infrastruktur dan Industri. Bisnis Unit ini juga mempunyai usaha jasa penanganan ekspor dan impor, untuk membantu memperlancar kegiatan operasi proyek infrastruktur dan proyek-proyek yang terkait dengan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW, yang merupakan program Pemerintah dalam rangka mengatasi krisis listrik.
General Trading Business Unit This business unit engages in trading service on construction and engineering materials, and products or machineries related to energy / power generation for infrastructure and industry. This business unit also offers export and import handling, to help expedite the operations of infrastructure projects and projects related to the construction of 10,000 MW power plants, a government program in overcoming the electricity crisis.
Annual Report 2010 Laporan | PTTahunan Wijaya (Persero) Annual Report Tahunan 2010 Laporan |PTKarya Wijaya Karya (Persero)Tbk Tbk
Wika Intrade Guna mengoptimalisasi kinerja di tahun 2010, Bisnis Unit ini menempuh langkah-langkah strategis berupa revitalisasi dan reorganisasi wilayah untuk memperluas jaringan pasar sehingga kemampuan menangkap peluang pasar menjadi semakin lebih baik, baik yang bersumber dari pasar internal (WIKA Group) maupun pasar eksternal; meningkatkan hubungan dengan WIKA sebagai wujud sinergi antara WIKA Intrade sebagai anak perusahaan dengan induknya; kerjasama strategis dengan pemilik merk atau menjadi Agen dari Prinsipal untuk mesin/alat-alat ataupun material yang dibutuhkan oleh pasar potensial; dan mengembangkan pola bisnis kemitraan dengan perusahaan lokal maupun internasional yang memiliki nilai tambah dengan risiko yang minimal.
The strategy taken in 2010 was the revitalization and reorganization of the regions to expand the market network. This was aimed to better capitalize on the market opportunity – be it from from internal market WIKA Group) or external market; as well as to improve relationship with WIKA through a synergy with WIKA Intrade as a subsidiary; to form strategic partnerships with brand owners or to act as an Agent of the Principal for machinery/equipment or material required by the potential market; and to develop business partnerships with local and international companies with added value and minimal risk.
Bisnis Unit Batubara Bisnis Unit Batubara mulai berdiri pada Januari 2008, sebagai tindak lanjut dari pengembangan usaha yang di tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan oleh Bisnis Unit Perdagangan Umum. Bisnis Unit ini dibentuk setelah mencermati potensi pasar perdagangan batubara di Indonesia yang demikian besar, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar internasional. Potensi pasar dalam negeri diproyeksikan akan semakin besar seiring dengan dilaksanakannya percepatan pembangunan Power Plant 10.000 MW, yang keseluruhannya menggunakan batubara sebagai sumber energi.
Coal Business Unit Coal business unit was founded in January 2008, following the business development in previous years conducted by the General Trading business unit. This business unit was established based on the vast potentials in the Indonesian coal trading market, both for the domestic market and international market. Domestic market potential is projected to grow bigger in line with the implementation of the accelerated development of 10,000 MW Power Plant, which use coal as an energy source.
Pada awal usahanya di bidang batubara, WIKA Intrade berperan sebagai pemasok kepada perusahaan yang sudah memiliki kontrak dengan pembeli batubara, dalam hal ini PT. Bukit Asam. Setelah memahami mekanisme dan pihak-pihak yang terkait dalam proses perdagangan batubara, WIKA Intrade mulai mengembangkan pola perolehan kontraknya, dari pola perdagangan menjadi pola tender secara langsung sebagai pemasok.
At its early development in coal industry, WIKA Intrade was only a coal seller, supplying to a company which already has secured sales contracts with the buyers, in this case PT. Bukit Asam. The subsidiary’s growing understanding and knowledge on the trading mechanism and the parties involving in the process of coal trading, encouraged WIKA Intrade to develop its own acquisition contract, from trader to become direct supplier.
Di tahun 2008, WIKA Intrade berhasil mendapatkan dua kali kontrak dari PT. Indonesia Power UBP – Suralaya, yaitu kontrak suplai sebanyak 40.000 MT dan 150.000 MT. Di tahun yang sama, WIKA Intrade juga memenangkan tender yang diselenggarakan oleh PT PLN Tanjung Jati B untuk kontrak suplai selama 5 tahun dengan nilai Rp 1,96 triliun. Sampai dengan tahun 2010, WIKA Intrade sudah berhasil memasok batubara kepada perusahaan pengguna sebanyak 250.000 MT.
In 2008, WIKA Intrade was granted two contracts by PT. Indonesia Power UBP - Suralaya, the supply contract of 40,000 MT and 150,000 MT. In the same year, WIKA Intrade also won a tender of PT PLN Tanjung Jati B for 5-year supply contract worth Rp 1.96 trillion. Until the end of 2010, WIKA Intrade has supplied 250,000 MT of coal to users.
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di bisnis batubara, Perseroan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian ketika berperan serta dalam setiap pengembangan usaha ini, dengan menerapkan manajemen risiko secara terukur.
In line with the current development of coal business, the Company strives to implement prudent principles for its role in this business development by applying a balance risk management.
163
164
Pillars of Growth
"Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang nyaman dan aman demi mengembangkan kehidupan keluarga sejahtera, menjadi cita-cita WIKA Realty" "Di tahun 2010, Perusahaan membukukan laba sebesar Rp 25,04 miliar, meningkat sebesar 24,45% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan laba ini menunjukkan kinerja Perusahaan yang semakin solid. Di tahun 2010, Perusahaan membukukan laba sebesar Rp 25,04 miliar, meningkat sebesar 24,45% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan laba ini menunjukkan kinerja Perusahaan yang semakin solid. PT. Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) didirikan pada 20 Januari 2000. Anak perusahaan ini merupakan pengembangan dari Divisi Realty & Properti WIKA yang bergerak di bidang pengembang kawasan hunian sejak tahun 1982. Saat ini, Perseroan memiliki kepemilikan saham di WIKA Realty sebesar 78,40%.
In 2010, the Company recorded a profit of Rp 25.04 billion, an increase by 24.45% over the previous year. This increase indicates the Company’s solid performance. PT. Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) was established on 20 January, 2000. This subsidiary is a merged company of WIKA’s Realty & Property division that engaged in the development of residential areas since 1982. Currently, the Company holds 78.40% ownership of WIKA Realty.
WIKA Realty didirikan dengan ekuitas awal sebesar Rp 50 miliar dan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, sehingga di akhir tahun 2010 jumlah ekuitas Perusahaan meningkat menjadi Rp 136,3 miliar. Sub Unit Realty dari WIKA Realty membukukan pendapatan Rp 346 miliar atau naik sebesar 44% dari pendapatan tahun 2009. Sementara, Sub Unit Property membukukan pendapatan Rp 20 miliar atau naik sebesar 16% dari pendapatan tahun 2009.
WIKA Realty was established with initial equity of Rp 50 billion and continued to grow in line with the Company’s growth. At the end of 2010, the Company’s total equity has increased to Rp 136.3 billion. The Realty sub unit of WIKA Realty earned Rp 346 billion, an increase by 44% from 2009 revenue. Meanwhile, the Property sub unit earned Rp 20 billion or an increase of 16% from 2009 revenue.
Demi mewujudkan visi dan misinya, sebagai pengembang WIKA Realty memerlukan modal kerja yang memadai, khususnya untuk pembelian lahan-lahan baru di lokasi strategis. Guna memaksimalkan modal kerja yang dimiliki oleh Perusahaan, manajemen melakukan inisiatifinisiatif strategis, diantaranyamelalui pola kerjasama
To realize its vision and mission, as a developer, WIKA Realty requires adequate working capital, particularly for the acquisition of new lands in strategic locations. In order to optimize the Company’s working capital, the management has taken a strategic initiative by establishing cooperation with the land owners. WIKA Realty provides the knowledge, Human Capital, and
453.505
25.048
402.652
22.539 18.675
20.499
350.157 291.912
14.429
2006
233.513
2007
Laba Bersih (Rp Juta) Net Profit (Rp Million)
2008
2009
2010
2006
2007
2008
Kontribusi Pendapatan (Rp Juta) Revenue Contribution (Rp Million)
2009
2010
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA REALTY VISI
VISION
MISI
MISSION
Menjadi perusahaan terpercaya dan pilihan utama bagi target konsumen dalam bidang Properti dan yang terkait, baik di dalam maupun di luar negeri.
1. M enciptakan produk inovatif dengan mutu terunggul dan berdaya saing tinggi 2. Menjadi “market leader” disetiap target pasar melalui produk bernilai investasi tinggi bagi konsumen 3. Memberikan imbal investasi yang tertinggi dibidangnya bagi pemegang saham 4. Mewujudkan tempat kerja yang menarik dan menantang bagi karyawan 5. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra kerja
To be a trustworthy company and company of choice to our targeted consumers in the property sector, nationally and globally
1. To create highly competitive, quality, innovative products. 2. To become the market leader in each targeted market through products with high investment value for consumers 3. To provide the highest return on investment for shareholders 4. To create an appealing and challenging work environment for the employees 5. To create mutually beneficial cooperation with partners
Grand Tamansari Samarinda Kalimantan
Tamansari Sudirman Eksekutif Residence, Jakarta
165
166
Pillars of Growth
Wika Realty
dengan para pemilik lahan. Dalam pola ini, WIKA Realty menyediakan knowledge, SDM, dan modal kerja untuk pembangunan. Sementara mitra kerja menyediakan lahan, untuk selanjutnya dilakukan pengembangan proyek real estate.
working capital for development, while the partners provide their land on which the projects are to be developed.
Melalui strategi tersebut, Perusahaan hingga kini berhasil memiliki proyek kerjasama di 6 lokasi strategis, yaitu Tamansari Metropolitan (Manado), Tamansari Majapahit (Semarang), The Hill Tamansari (Semarang), The Green Tamansari (Surabaya), Tamansari Semanggi Apartement (Jakarta), dan Tamansari Sudirman Executive Residence (Jakarta).
Through this strategy, to date the Company has built a joint-cooperation projects in 6 strategic locations, namely the Tamansari Metropolitan (Manado), Tamansari Majapahit (Semarang), The Hill Tamansari (Semarang), The Green Tamansari (Surabaya), Tamansari Semanggi Apartment (Jakarta), and Tamansari Sudirman Executive Residence (Jakarta).
Disamping melalui pola kerjasama, WIKA Realty juga mengembangkan proyek-proyek di atas lahan milik sendiri,seperti Tamansari Manglangyang Regency (Bandung), Tamansari Pelabuhan Ratu (Sukabumi), Tamansari Bukit Mutiara (Balikpapan), Tamansari Puri Bali (Sawangan, Depok), Grand Tamansari (Samarinda), dan Festival Tamansari Fatmawati (Jakarta).
Additionally, WIKA Realty also develops its own projects on own lands, such as Tamansari Manglangyang Regency (Bandung), Castle Pelabuhan Ratu (Sukabumi), Castle Hill Pearl (Aberdeen), Castle Puri Bali (Sawangan, Depok), GrandCastle (Samarinda), and Fatmawati Castle Festival (Jakarta).
Di tahun 2010, WIKA Realty berhasil menyelesaikan pembangunan dan pemasaran Tamansari Sudirman Executive Residence, yang merupakan proyek apartemen pertama yang dikembangkan Perusahaan. Proyek ini mendapat respon yang sangat baik dari pasar, dimana apartemen 2 menara dengan jumlah unit sebanyak 450 ini sudah terjual habis dalam waktu kurang dari 1,5 tahun. Apartemen ini dikembangkan untuk menawarkan solusi bagi eksekutif muda yang berkantor di sekitar daerah Sudirman, Jakarta. Produk yang ditawarkan berupa tipe studio dengan harga terjangkau, dimana besaran angsuran bulanan yang dibayar konsumen setara dengan biaya kost bulanan. Dengan demikian, konsumen memiliki opsi yang lebih menarik dengan mengalokasikan biaya kost menjadi cicilan apartemen.
In 2010, WIKA Realty completed the development and marketing of Tamansari Sudirman Executive Residence, the first apartment project developed by the Company. This project received very good response from the market. All 450 units of the 2 tower apartment were sold out in less than 1.5 years. These apartments were developed as solutions for young executives working in the Sudirman area, Jakarta. Products offered are studio type apartments with affordable price, whereby the monthly installment to be paid by consumers is equivalent to one monthly payment for room-rent. As such, now consumers have a more attractive option to allocate the roomrent expense into an apartment installment.
Berbekal pengalaman mengembangkan proyek Tamansari Sudirman Executive Residence, di tahun 2010 WIKA Realty juga mengembangkan proyek sejenis, yakni Apartemen di Semanggi. Proyek apartemen senilai lebih dari Rp 600 miliar ini semula dilaksanakan oleh sebuah pengembang lain, namun terhenti pembangunannya. Kemudian, Perusahaan melanjutkan proyek ini, bekerjasama dengan pengembang lama. Produk yang ditawarkan lebih bervariasi disbanding dengan Tamansari Sudirman Executive Residence, yaitu tipe studio, satu kamar tidur dan dua kamar tidur. Hingga akhir tahun 2010, nilai pesanan yang terserap untuk menara 1 tercatat lebih dari Rp 240 miliar.
Armed with the experience of developing Tamansari Executive Sudirman Residence project, in 2010 WIKA Realty developed a similar project, an Apartment project in Semanggi. This apartment project is worth more than Rp 600 billion. This project was initially managed by another developer and the construction was put on halt. The Company decided to continue this project, in collaboration with the old developer. Compared to Tamansari Sudirman Executive Residence This project offers more unit-type options, which are studio, one bedroom and two bedrooms. By the end of 2010, the booking-order for tower one has exceeded Rp 240 billion.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Wika Realty
Disamping itu, di tahun 2010 WIKA Realty juga meluncurkan beberapa cluster baru di proyek yang saat ini sudah berjalan, seperti Siladen dan Kelabat di Tamansari Metropolitan Manado, Berau di Tamansari Bukit Mutiara, dan Sebatik di Grand Tamansari Samarinda.
In addition, in 2010 WIKA Realty also launched several new clusters in on-going projects, such as Siladen and Kelabat in Tamansari Metropolitan Manado, Berau in Tamansari Bukit Mutiara, and Sebatik in Grand Tamansari Samarinda.
Tamansari Majapahit Semarang, Central Java
Tamansari Manado
Tamansari Puri Bali Cirendeu, Jakarta
167
168
Pillars of Growth
"Kondisi tata kota yang semakin padat menjadi bahan pertimbangan WIKA Gedung dalam merancang bangun gedung yang penuh manfaat dan bersahabat dengan lingkungan" "The increasingly dense urban planning serves as the factor that WIKA Gedung takes into consideration in designing more functional and environmentally friendly buildings.” Di tahun 2010, WIKA Gedung berhasil menangani Omzet Kontrak sebesar Rp 1,14 triliun atau 95% dari rencana sebesar Rp 1,19 triliun yang perolehan proyeknya sebagian besar didapat pada semester II tahun 2010. Penjualan dan laba bersih tercapai Rp 446 miliar dan Rp 26 miliar atau 74% dan 93% dari rencana Rp 603 miliar dan Rp 28 miliar.
In 2010, WIKA Gedung secured contact value worth Rp 1.14 trillion, or 95% of the Rp 1.19 trillion target. This contract value came from the projects secured in the second semester of 2010. The Company posted Sales and net income of Rp 446 billion and Rp 26 billion respectively, or 74% and 93% of Rp 603 billion and Rp 28 billion targets.
Dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011, WIKA Gedung mentargetkan omzet kontrak (Order Book) sebesar Rp 2.021 miliar atau 169% dari tahun lalu, Penjualan diproyeksikan sebesar Rp 800 miliar atau 132% dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp 36 miliar atau 128% dari tahun lalu.
In Company’s 2011 budget plan (RKAP), WIKA Gedung expects a contract turnover (Order Book) of Rp 2,021 billion or 169% of last year’s value, while sales is projected at Rp 800 billion or 132% of last year’s value and net profit of Rp 36 billion or 128% of last year’s value.
PT. WIKA Bangunan Gedung (WIKA Gedung) didirikan pada 24 Oktober 2008 sebagai anak perusahaan dimana Perseroanmemiliki saham sebesar 99%. Pemegang saham lainnya sebesar 1% adalah Koperasi Karyawan WIKA. WIKA Gedung didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar.
PT. WIKA Bangunan Gedung (WIKA Gedung) was established on 24 October 2008 as a subsidiary. The Company owns 99% of its shares. The remaining 1% share is owned by WIKA Employees Cooperative. WIKA Gedung was established with the start-up capital of Rp 200 billion and issued and paid-up capital of Rp 50 billion.
WIKA Gedung dijadikan sebagai entitas mandiri dengan maksud agar gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih refisien dan cepat. Pada akhirnya, langkah strategis ini akan memperkuat kinerja fundamental WIKA sebagai perusahaan induk.
WIKA Gedung was created as a standalone entity. This is aimed at providing the unit to be more efficient and fast in decision making process pertaining to project acquisition. Eventually, this strategic step will strengthen the fundamental performance of WIKA as the parent company.
Saat ini, lingkup pekerjaan WIKA Gedung mencakup: (i) Gedung Bukan Tempat Tinggal, yang meliputi pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, dan hanggar; (ii) Gedung Tempat Tinggal meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, rumah susun dan apartemen.
Currently, the scope of work WIKA Gedung includes: (i) Non Residential Buildings, comprising construction, maintenance, and repair of nonresidential buildings such as office buildings, education buildings, places of worship, health facilities, lodging, commercial centers, industrial area/ factory , terminals / stations, sports hall, arts / entertainment buildings, warehouse buildings, and hangars, (ii) Residential Buildings comprising business development, maintenance, and repair of residential buildings, such as homes, houses, flats and apartments.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA GEDUNG Paragon Semarang
Eighttrium Jakarta
SSP Building Jakarta
VISI
VISION
MISI
MISSION
Visi WIKA Gedung adalah menjadi perusahaan terdepan dan mitra terpercaya dalam industri konstruksi bangunan bertingkat. Terdepan berarti mempunyai kemampuan terbaik dalam engineering dan teknologi, sumber daya, kualitas serta pelayanan. Mitra terpercaya berarti menjalankan komitmen sesuai yang diperjanjikan dengan para pihak. Sedangkan Misi WIKA Gedung adalah menjadikan kontraktor rancang bangun pilihan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik melalui integrasi perancangan dan pelaksanaan konstruksi yang optimal, berwawasan lingkungan, berdaya saing tinggi, efisien, dan terkini dalam teknologi.
WIKA Gedung has a vision to be the market leader and trusted partner in the multi-story building construction industry. To be a market leader, WIKA Gedung’s strengths should include best engineering and technology, best resources, best quality as well as best services. To be a trusted partner, WIKA Gedung should be capable to keep its commitments to delivering the best to the customers. Meanwhile, WIKA Gedung’s mission is to be contactor-of-choice that fulfill customer satisfaction and deliver service excellence at its best through the integration of design and construction implementation in optimal, environmental conscious, competitive and efficient amnner supported with the latest technology.
Menjadi perusahaan terdepan dan mitra terpercaya di industri konstruksi bangunan Menciptakan design dan menjadi kontraktor bangunan unggulan yang mampu memenuhi kepuasan customer, serta menyediakan pelayanan jasa terbaik melalui pengintegrasian desain, konstruksi, kepekaan lingkungan , daya saing, serta teknologi yang unggul dan efisien
To be the market leader and trustworthy partner in building construction industry To create design and to become the reliable building contractor that is capable to fulfill customer satisfaction, and to provide the best services through the integration of design, construction, environmental sensitivity, competitiveness, and superior and efficient technology
169
170
Pillars of Growth
VISI
Menjadi Perusahaan Terkemuka dan Mitra Terpercaya dalam bidang Jasa Konstruksi Mekanikal dan Elektrikal, serta Operasi dan Pemeliharaan
Purwakarta Natural Gas Jawa Barat
VISION
To become the leading company and trusted partner in the field of Mechanical and Electrical Construction Services, and Operations and Maintenance
MISI
Memelopori pengembangan Jasa Konstruksi Mekanikal & Elektrikal, serta Operasi & Pemeliharaan di bidang Power Plant, Oil & Gas, Industrial Plant yang berdaya saing, aman, bermutu, tepat waktu dan berwawasan lingkungan
Wayang Windu Geothermal Power plant Jawa Barat
MISSION
To be a pioneer in the development of Mechanical & Electrical Construction Services, and Operations & Maintenance in the Power Plant, Oil & Gas, and Industrial Plant sector in competitive, safe, quality, timely, and environmentally conscious manner
4.623
88.272
62.185
62.653
1.730 1.097
2008
2009
Laba Bersih (Rp Juta) Net Profit (Rp Million)
2010
2008
2009
2010
Kontribusi Pendapatan (Rp Juta) Revenue Contribution (Rp Million)
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA INSAN PERTIWI "Fungsi proyek semakin optimal dengan perancangan instalasi mekanikal elektrikal oleh WIKA Insan Pertiwi" "The design of mechanical and electrical installation made by WIKA Insan Pertiwi optimally enhances the functions of the project" WIKA Insan Pertiwi berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,73 miliar di tahun 2010 atau meningkat 57,7% dibanding laba yang dicapai di tahun 2009.
WIKA Insan Pertiwi posted a profit of Rp 1.73 billion in 2010, an increase by 57.7% compared to the profit earned in 2009.
WIKA Insan Pertiwi merupakan anak perusahaan WIKA yang diperoleh dari hasil akuisisi 70,08% saham PT Catur Insan Pertiwi pada Nopember 2008. WIKA Insan Pertiwi bergerak di bidang instalasi mekanikal elektrikal proyek industri dan pembangkit tenaga listrik. Keberadaan WIKA Insan Pertiwi semakin melengkapi cakupan kemampuan WIKA yang sangat berpengalaman di konstruksi sipil dalam mengerjakan proyek EPC, proyek industri, migas ataupun pembangkit tenaga lstrik, melalui Departemen Utilitas dan Departemen Energi.
WIKA Insan Pertiwi is a subsidiary of WIKA. The ownship was the result from the acquisition of 70.08% of PT Catur Insan Pertiwi shares by WIKA in November 2008. WIKA Insan Pertiwi operates in the field of mechanical and electrical installation for industrial projects and power plants. WIKA Insan Pertiwi complements the range of WIKA’s expertise as a highly experienced company in civil construction for EPC projects, industrial projects, oil & gas, and/ or power plant, through the Department of Utilities and the Department of Energy.
Selama ini, Perusahaan secara aktif melaksanakan labor supply untuk kebutuhan industrial maintenance. Disamping itu, Perusahaan juga terus mengembangkan usahanya ke bidang usaha operation & industrial maintenance dan pertambangan serta pembangkit listrik. Strategi ini ditempuh setelah mencermati rencana beroperasinya pembangkit tenaga listrik dari program 10.000 MW, baik yang dimiliki PLN ataupun pembangkit swasta (IPP), serta pertumbuhan investasi di bidang industri, migas dan pertambangan.
So far, the Company actively adopts labor supply for industrial maintenance requirements. In addition, the Company continues to expand its business toward operation & industrial maintenance, mining and power plant business. The adoption of this strategy was based on the observation on 10,000 MW power plants plan owned by either PLN or privately (IPP), and the growth of the investment made to oil & gas and mining industries.
WIKA Insan Pertiwi mengerjakan proyek di lingkungan WIKA dan proyek-proyek di luar WIKA, baik dari pelanggan lama maupun pelanggan baru yang terus dikembangkan. Di tahun 2009 WIKA Insan Pertiwi telah mengerjakan proyek-proyek antara lain PLTD Batakan, PLTD Bontang, Chipper mill dan PLTD Medco Merauke, Conveyor KCM, Conveyor Indominco, Conveyor Arutmin, Grinding Mill Indocement, pipanisasi aviation fuel system, serta instalasi mekanikal perluasan SPV 4 (South Pacific Viscouse) yang merupakan salah satu pabrik rayon terbesar di Indonesia.
WIKA Insan Pertiwi works on WIKA and non-WIKA projects, commissioned by both existing customers and new customers. In 2009, WIKA Insan Pertiwi worked on projects of PLTD Batakan, PLTD Bontang, Chipper mill and PLTD Medco Merauke, KCM Conveyor, Indominco Conveyor, Arutmin Conveyor, Indocement Grinding Mill, aviation fuel pipeline system, as well as installation of mechanical expansion SPV 4 (South Pacific Viscouse) which is one of the largest rayon factories in Indonesia.
Sepanjang tahun 2010, WIKA Insan Pertiwi mulai mengerjakan/telah menyelesaikan proyek-proyek PLTU Amurang, PLTU Asam-Asam, Pembangkit Tenaga Listrik Biomass Sawit 2 x 3,5 MW milik PTPN 3 di Sei Mangkei, Sumatera Utara, Konstruksi Mekanikal dan Piping dari PLTD 3 x 18 MW
Thoughout 2010, WIKA Insan Pertiwi worked on/ completed projects on PLTU Amurang, PLTU AsamAsam, Palm Biomass Power Plant 2 x 3.5 MW belonging to PTPN 3 in Sei Mangkei, North Sumatra, Mechanical and Piping construction of power plant 3 x 18 MW Pesanggaran Bali, belonging to KSO
171
172
Pillars of Growth
Wika Insan Pertiwi
Pesanggaran Bali, milik KSO PT Wijaya Karya dan PT Mirlindo; Konstruksi M/E PLTU Kupang 2 x 16.5 MW milik Poeser Group; Pembangunan Pabrik Chip PT Kutai Chip Mill tahap kedua milik Group Royal Golden Eagle, yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas di Balipapan, Perbaikan dan Rekondisi pabrik Pulp terpadu milik PT Kertas Nusantara di Berau; Pemasangan Mesin Kertas di PT Fajar Surya Wisesa, Cikampek dan Pekerjaan Piping di PT Semen Padang.
PT Wijaya Karya and PT Mirlindo; Construction M/E PLTU Kupang 2 x 16.5 MW belonging to Poeser Group; Development of Chip Factory PT Kutai Chip Mill the second stage of the Royal Golden Eagle Group -formerly known as Raja Garuda Mas- in Balikpapan, Repair and Reconditioning of integrated pulp mill of PT Kertas Nusantara in Berau; Installation of Paper Machine at PT Fajar Surya Wisesa, Cikampek and Piping Work at PT Semen Padang.
Menjelang akhir tahun 2010 Wika Insan Pertiwi, memperoleh Kontrak untuk Konstruksi Mekanikal untuk PLTD Hera 7 x 18 MW di Timor Timur dan diharapkan pada awal tahun 2011 akan diperoleh kontrak serupa untuk PLTD Betano 8 x 18 MW, juga di Timor Timur. Kedua proyek ini diperoleh melalui referensi Wartsila Corporation, Finland, yang merupakan Pelanggan lama dari Wika Insan Pertiwi. Hampir seluruh pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel Wartsila di Indonesia, konstruksi mekanikalnya dilaksanakan oleh Wika Insan Pertiwi, yang dahulu bernama PT Catur Insan Pertiwi, dan Wartsila Corporation puas dengan kinerja serta layanan Wika Insan Pertiwi.
Towards the end of 2010, Wika Insan Pertiwi obtained a contract for Mechanical Construction of PLTU Hera 7 x 18 MW in East Timor. A similar contract for PLTU Betano 8 x 18 MW, also in East Timor is expected to be received in early 2011. Both projects were obtained through a recommendation from Wartsila Corporation, Finland. This company manufactures diesel engine and they can be found in most of Indonesian power plants. While Watsila was the supplier to the power plants, the mechanical construction works were executed Wika Insan Pertiwi, formerly called PT Catur Insan Pertiwi. Their recommendation reflects the satisfaction level on Insan Pertiwi’s services.
Pada tahun 2011 Wika Insan Pertiwi merencanakan untuk mendapatkan kontrak pekerjaan Konstruksi
In 2011, Wika Insan Pertiwi plans to obtain contract work in the Mechanical Construction of Integrated
Conveyor Indominco Kalimantan Timur
Pomala Diesel Power Plant
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Wika Insan Pertiwi
Mekanikal pada Industri Alumina Terpadu di Tayan, Pontianak, selain masuk ke konstruksi Pabrik Minyak Kelapa Sawit, Pabrik Semen, dan Industri lainnya. Selanjutnya Wika Insan Pertiwi berencana untuk mengembangkan jangkauan pasar dan skala serta tingkat kesulitan pekerjaan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dengan mengikuti tender konstruksi M/E untuk PLTU Tanjung Awar2 yang 2 x 350 MW serta mendukung peserta tender pembangunan PLTU Jateng, yang berkapasitas 2 x 1.000 MW.
Alumina Industry in Tayan, Pontianak, in addition to entering the construction of Palm Oil Mill, Cement Plant, and other industries. Subsequently, Wika Insan Pertiwi also plans to expand its market coverage and its owrk scale and difficulty level for Steam Power Plant, following the construction tender of M / E for PLTU Tanjung Awar2 of 2 x 350 MW, as well as offering supports to the tender participants of PLTU Jateng, with a capacity of 2 x 1000 MW.
Bidang usaha lainnya yang akan mulai dimasuki adalah Operation and Maintenance (O&M), yaitu jasa pengoperasian dan pemeliharaan Instalasi Industri, yang untuk tahap pertama di sasarkan ke bidang O & M untuk Pembangkit Listrik, khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 3 x 18 MW Pesanggaran, Bali, yang konstruksi mekanikalnya juga dilaksanakan oleh Wika Insan Pertiwi.
The Company is now also planning to enter Operation and Maintenance (O & M) business, namely operation and maintenance service for Industrial Installations. The first stage is focused on O & M for power plants, particularly on Diesel Power Plant 3 x 18 MW Pesanggaran, Bali, whereby its mechanical construction was also undertaken by Wika Insan Pertiwi.
Setelah dua tahun adaptasi dengan sistem manajemen WIKA sebagai konsekuensi diakuisisinya PT Catur Insan Pertiwi, Wika Insan Pertiwi menatap tahun 2011 dengan optimisme yang tinggi dan mencanangkan tahun 2011 sebagai tahun tinggal landas menuju cita-cita menyamai anak perusahaan WIKA yang lebih dahulu tumbuh dan berkembang.
After two years adapting to WIKA’s management system, post acquisition of PT Catur Insan Pertiwi, Wika Insan Pertiwi embarked the year 2011 with high optimism. The Company declared the year 2011 as the take-off year to achieve an on-par position with other WIKA’s subsidiaries.
Integrated Paper Machine Installation Pekanbaru, Riau
173
174
Pillars of Growth
VISI
VISION
MISI
MISSION
Menjadi perusahaan pengembang listrik tenaga panas bumi terkemuka pada tahun 2020
To become the leading producer in the development of geothermal energy power plant in 2020
• Menghasilkan produk yang bernilai tambah • Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kepuasan stakeholder • Pelayanan terbaik melalui efisiensi, berwawasan lingkungan dan menggunakan teknologi terkini.
• To generate value-added products • To be a company that can deliver satisfaction to the stakeholders • To provide best services through efficiency, in an environment conscious manner and utilizing the latest technology.
STAGE OF VISION ACHIEVEMENT
1. EXPLORATION /
OPERATION & MAINTENANCE DEVELOPMENT &
OF GEOTHERMAL
CONSTRUCTION OF
PLANT
GEOTHERMAL PLANT
DRILLING 2. FEASIBILITY STUDY
2015-2020 2012-2014
SURVEY
2011 2009-2010
TO BE THE BEST GEOTHERMAL ENERGY PRODUCER
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
WIKA JABAR POWER "WIKA Jabar Power memahami, pasokan listrik yang stabil merupakan salah satu faktor penentu keberlangsungan suatu usaha" "WIKA Jabar Power understands that a continuous electricity supply is a key factor for business sustainability" WIKA Jabar Power merupakan anak perusahaan WIKA dengan konsentrasi bisnis di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang mengembangkan panas bumi dari uap steam (upstream) hingga ke pembakit listriknya (downstream). Wilayah Kerja Penambangan (WKP) berada di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Rencana Kapasitas Pembangkit: 45 MW dengan investasi diperkirakan sebesar US$ 110 juta.
WIKA Jabar Power is WIKA’s subsidiary concentrating its business on Geothermal Power Plant (PLTP), which develops geothermal heat from steam (upstream) to power plant (downstream). The Mining Work Area (WKP) is located on Mount Tampomas, Sumedang, West Java. The plant capacity is projected to be 45 MW, with an estimated investment of US$ 110 million.
Dalam koridor pengembangan usahanya, Perusahaan telah menyusun Rencana Strategis 2009 – 2014. Rencana ini disusun untuk mewujudkan target sebagai “The leading geothermal energy producer”. Tahun 2010 merupakan bagian dari tahapan awal rencana strategis tersebut. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah survei Geological and Geochemical (GNG). Berdasarkan hasil survei tersebut, diperoleh gambar reservoir seperti berikut:
On the business development front, the Company has developed a Strategic Plan for 2009 to 2014. This plan is set to achieve the target of becoming "the leading geothermal energy producer." The initial stage of the strategic plan took place in the year 2010. During this stage, a Geological and Geochemical survey (GNG) was conducted. The imaging of the reservoir based on the result of the survey is as follows:
Cipanas Lencang Ciasem Cilendre NNE
MW
MW
MNW MW
MW
CW CW
AW
175
176
Pillars of Growth
WIKA Jabar Power
Survei GnG dilakukan oleh konsultan dari Italia, Electrocounsult (ELC). Konsultan ini merekomendasikan agar dilakukan pemboran Pemboran Sumur Dalam. Oleh karena itu, Perusahaan telah memutuskan untuk melakukan pemboran sumur eksplorasi menggunakan standar well.
GnG survey was conducted by Italian consultants, Electrocounsult (ELC). The consultant has issued a Deep Well Drilling recommendation. Therefore, the Company decided to conduct standard well exploration drilling.
Memasuki tahapan berikutnya, tahun 2011 merupakan Tahap Eksplorasi. Sasaran utama di tahun 2011 adalah: (i) pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur, (ii) pemboran sumur eksplorasi, (iii) report & evaluation well, (iv) feasibility strudy, (v) penyusunan AMDAL, dan (vi) konsep disain power plant.
The next phase in 2011 is an Exploration Stage. The main targets in 2011 are: (i) land acquisition and infrastructure development, (ii) drilling exploratory wells, (iii) report & evaluation well, (iv) feasibility study, (v) preparation of AMDAL, and (vi) power plant design concept
Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi panas bumi ini mengandung risiko yang sangat besar. Untuk pengendalian risiko, Perusahaan perlu melakukan pembuktian dengan menemukan satu reservoir aktif terlebih dahulu. Untuk itu, kegiatan pengeboran dan pengetesan sumur untuk mengidentifikasi area yang produktif dari Wilayah Kerja Penambangan (WKP) Tampomas perlu dilakukan.
Geothermal well drilling exploration possesses huge risks. As a risk-mitigating measure, the Company needs to first locate active reservoir. For that purpose, the Company needs to conduct well drilling and testing to identify productive areas of the Tampomas Mining Working Area (WKP).
Pengukuran Grafiti
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Perusahaan Patungan Joint Venture
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan juga telah membangun kemitraan dengan pihak lain melalui pendirian perusahaan pantungan. Langkah, ini merupakan salah satu strategi dalam upaya memperlebar penetrasi pasar.
The Company has developed partnerships with other counterparts through joint venture establishment. This initiative serves as the strategy to expand market penetration.
PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) adalah perusahaan patungan antara WIKA (20%), PT Jasa Marga (55%), dan PT Moeladi (25%). Perusahaan patungan ini didirikan pada tahun 1995 dan direstrukturisasi kepemilikannya pada tahun 2009. Usaha yang dikelola perusahaan ini adalah penyelenggaraan proyek, mulai dari pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan Jalan Tol Surabaya–Mojokerto sepanjang 36,27 km, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Java.
PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) is a joint venture between WIKA (20%), PT Jasa Marga (55%), and PT Moeladi (25%). This joint venture was established in 1995 and later restructured in 2009. This Company engages in project implementations, from construction, operation to maintenance of the 36.72 km Surabaya-Mojokerto toll road, which is part of the Trans Java Toll Road.
PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) adalah perusahaan patungan antara WIKA (10%), PT CMS (60%), PT Jasa Marga (20%), PT Nindya Karya (5%), dan PT Istaka Karya (5%). Perusahaan patungan ini didirikan pada tahun 2008 dan bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol.
PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) is a joint venture between WIKA (10%), PT CMS (60%), PT Jasa Marga (20%), PT Nindya Karya (5%), and PT Istaka Karya (5%). This joint venture company was founded in 2008 and engages in the implementation and management of toll road facilities.
Surabaya – Mojokerto Toll Road
177
178
Pillars of Growth Acara Pagi Mengenai Safety di Algeria
DPPU Kualanamu Medan
human capital
Tim Manajemen Outbound Training
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
"Berbekal dengan pengalaman, pengetahuan, keahlian dan jejaring global, WIKA berkomitmen menciptakan nilai tambah guna merealisasikan keinginan pelanggan berupa produk dan layanan yang ramah lingkungan. Competency Based on Human Capital sangat tepat diterapkan di WIKA untuk memastikan semua karyawan WIKA berkontribusi penuh dalam semua kegiatan keseharian" "Equipped with experience, knowledge, expertise and global network, WIKA delivers its commitment to creating added value for its customers through environmentally friendly products and services. Competency Based on Human Capital has been appropriately applied within WIKA. This initiative was implemented so that every WIKA's employees may fully contributed their efforts in daily activity."
179
180
Pillars of Growth
Human Capital TINJAUAN Seiring dengan pertumbuhan usaha yang dicapai WIKA, pengelolaan human capital difokuskan pada pengembangan soft competency, hard competency, dan managerial competency. Pengembangan ini dimaksudkan untuk mendukung pencapaian Visi Perusahaan di tahun 2020, yakni menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang EPC dan investasi di kawasan Asia Tenggara.
OVERVIEW Human capital management is focused on the development of soft competencies, hard competency, and managerial competency which are aligned with WIKA’s business growth. The development is intended to support the realization of WIKA’s Vision 2020 to become one of the best companies in the field of EPC and investment in Southeast Asia.
Usia Berdasarkan kategori usia, sebagian terbesar karyawan WIKA berada di rentang usia sangat produktif (antara 25 – 44 tahun), yakni berjumlah 986 orang atau 71,92% dari jumlah karyawan di tahun 2010. Kondisi ini memungkinkan Perusahaan untuk bertumbuh sesuai target dan menyelaraskan diri dengan derap maju pertumbuhan ekonomi dan industri jasa konstruksi. Keberadaan proyek-proyek yang tersebar di berbagai wilayah, bahkan di luar negeri, menuntut Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki mobilitas tinggi.
Age By age, there are 986 persons or 71.92% of WIKA’s employees, in 2010, included within the highly productive age range (between 25-44 years). This condition is favorable to the Company to grow by its target and to align with the advancing pace of economic growth and industrial construction services. The Company employs qualified Human Capital with high mobility given WIKA’s project locations that are widely spread across the country and overseas.
Jumlah Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employees Composition Based on Age
361 344 223 278 258 221
182 237
135 143
82 123 2009
49 25
2010 20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
Tingkat Pendidikan Perusahaan juga senantiasa menjaga perimbangan komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikannya. Sebagai badan usaha di bidang industri jasa konstruksi, kecukupan sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan bidang teknik harus terjaga dengan baik, sehingga pengelolaan proyek-proyek dapat diselesaikan secara baik dan tepat waktu, sesuai dengan target yang ditetapkan bersama-sama dengan customer.
45-50
>50
Education Level The Company continues to maintain the balance of employee composition based on level of education. As a business enterprise that offers services in construction industry, the adequacy of technical education background must be well observed, so management of the projects can be completed as agreed and in a timely manner. The Company also gives attention to the composition of employees with non-technical background, as they also
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Human Capital Jumlah Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employees Composition Based on Education Level
Komposisi Sertifikasi Keahlian Skill Sertification Composition 12%
852
438
932
(43)
439
20%
7%
(68)
(26) Project Manager
Non Teknik Non Technic
Construction Manager Engineering
Teknik Technic 2009
Finance, SHE, Etc.
61%
2010
Perusahaan juga memberi perhatian pada komposisi karyawan yang berlatar belakang pendidikan nonteknik, mengingat keberadaanyanya juga mempunyai andil besar bagi pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Di tahun 2010, komposisi karyawan berlatar belakang pendidikan teknik dan non-teknik adalah 67,98% dan 32,02%.
(212)
contribute to the Company’s sustainable growth. The compositions of employees with technical and non-technical background in 2010 are 67.98% and 32.02%.
GENERAL MANAGERS Dari kiri ke kanan: From left to right: Nariman Prasetyo, ST., M.MT Ir. Arifin Fahmi Natal Argawan, SE Drs. Entus Asnawi Mukhson, MM Ir. Bambang Pramujo, M.T
Ir. Hari Respati Ir. Harangan P. Sianipar, SE., MM Drs. Tatang Setyarsono Gunawan, SH. L. LM Ir. Nur Al Fata, MT Ir. Muhammad Chusnufam
181
182
Pillars of Growth
Human Capital Kepangkatan Berdasarkan jabatannya, di tahun 2010 sebanyak 238 pegawai (17,36%) dari seluruh jumlah pegawai Perseroan berada pada posisi manajemen baik pada manajemen puncak maupun manajemen madya. Seiring dengan usaha yang terus bertumbuh, Perseroan membuka kesempatan berkarir kepada setiap karyawannya untuk mencapai posisi karir setinggi-tingginya baik pada jalur struktural maupun jalur keahlian, dengan didukung oleh peningkatan kemampuan dan wawasan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Level of Position By level of position, in 2010 there are 238 employees (17.36%) from total employees of the Company that are in management position both at the top level and middle management. In line with its business growth, the Company provides its employees with career path that can reach the possible highest position available both in structural line as well as skill level, supported by the enhancement of competency and knowledge that meet the requirements.
Pengembangan SDM Sebagai perusahaan yang terus bertumbuh dan berkembang, Perusahaan harus selalu meningkatkan kemampuan dan wawasan setiap karyawan, sesuai dengan bidang tugas maupun bakat mereka. Program pendidikan dan pelatihan terkait pengembangan karyawan Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu (i) soft competency, (ii) hard competency, (iii) managerial competency, dan (iv) sertifikasi.
HR Development To sustain its development, the Company must continuously enhance the competence and knowledge of each employee that fit to their responsibilities and their talents. Education and training programs related to HR development are grouped into 4 (four) categories, namely (i) soft competencies, (ii) hard competency, (iii) managerial competency, and (iv) certification.
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan HR Composition by position
No.
Jabatan Position
1
Manajemen Puncak Top Management
2
2009 Jumlah Number
2010 (%)
Jumlah Number
(%)
10
0.8%
11
0.8%
Manajemen Madya Middle Management
205
15.9%
227
16.6%
3
Manajemen Dasar Lower Management
410
31.8%
440
32.1%
4
Pelaksana Staff
665
51.6%
693
50.5%
1.290
100%
1.317
100%
Jumlah / Total
Di tahun 2010, jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang disiapkan tersebut diantaranya adalah corporate care, coaching for coach, workshop practical engineering, pengembangan leadership program, serta sertifikasi keahlian eksternal dan internal.
The types of education and training prepared in 2010 covered corporate care, coaching for coach, practical engineering workshops, leadership development programs, and certification of internal and external expertise.
Mengantisipasi perkembangan bisnis WIKA sesuai visinya yang bergerak dinamis, maka dibutuhkan penyiapan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Oleh karena itu WIKA melakukan program Talent Management yang dikenal dengan Advance Leadership Program yang dimulai dengan penyeleksian dalam talent pool, kemuadian dilakukan program pengembangan dengan melakukan training, assigment dan coaching.
To anticipate the business development of WIKA in accord with its dynamic vision, the Company is aware of the need of quality leaderships. To meet this demand, WIKA conducted Talent Management program or Advance Leadership Program which was commenced by the selection of talent pool, and continued by training, assigment dan coaching program.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Human Capital Untuk mempersiapkan manpower yang akan bekerja di luar negeri seperti di Aljazair, Libya, Papua New Guinea, Timor Leste dilakukan melalui Overseas Development Program yang dilakukan secara komprehensif sejak dari proses rekrut sampai dengan pengembangan soft skill maupun hard skill. pada tahun 2010 telah dilakukan sebanyak 400 orang tenaga kerja baru yang siap bekerja di luar negeri
In its capacity to prepare the manpower for overseas assignment such as Algeria, Libya, Papua New Guinea, Timor Leste, the Company held a comprehensive Overseas Development Program. The program include recrutment process up to development of soft skill and hard skill. In 2010, asmuchas 400 new employees are ready to work overseas.
Disamping itu, Perusahaan juga memberi perhatian dan kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan yang ingin menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di tahun 2010, terdapat 3 (tiga) fokus pendidikan yang diambil oleh karyawan, yakni teknologi gas, MBA project management, dan strategic management. Program pendidikan tingkat lanjut ini juga merupakan bagian dari strategi Perusahaan dalam menyiapkan generasi penerus bagi keberlangsungan Perusahaan, mengingat tingkat persaingan dan tuntutan terhadap kemampuan human capital dimasa depan akan semakin tinggi.
The Company also provides opportunities to its employees who are strived to pursue higher education level. In 2010, there were 3 (three) education fields taken by the employee, namely, gas technology, MBA project management, and strategic management. Advanced education program serves as part of the Company's strategy in preparing the next generation to sustain the Company’s business, anticipating the increasing competition and higher HR competency requirement in the future.
Dalam rangka untuk standarisasi kompetensi, Perseroan melakukan sertifikasi keahlian sesuai tuntutan pasar meliputi keahlian di bidang enjiniring, konstruksi, manajemen, keuangan, safety. Sebanyak 79 orang baru telah di lakukan sertifikasi keahlian, sehingga sampai saat ini berjumlah 262 yang telah memiliki sertifikasi keahlian.
Align with the competency standardization program, the Company carried out skill sertification program based on the demand in the market. This program include engineering field, construction, management, finance, and safety. 79 new recruits were given this skill program, and today 262 has awarded the skill sertificate.
Di sepanjang tahun 2010, Perseroan telah mengeluarkan dana untuk pelatihan karyawan sebesar Rp 5,56 miliar, untuk 1339 peserta.
Throughout 2010, the Company allocated Rp 5.56 billion in trainings extended to 1,339 participants.
Komposisi Pengembangan Karyawan Employees Development Compositions
No.
1
Jenis Pengembangan Development Methods
Soft Competency
2
Hard Competency
3
Managerial Competency
4
Sertifikasi Sertification
5
Overseas Development Program Jumlah / Total
Jumlah Angkatan Total Alumni
Jumlah Peserta Total Participants
Keterangan Remarks
191
Pelatihan Basic, Corporate Care, Coaching for Coach Basic Training, Corporate Care, Coaching for Coach
27
918
Workshop Practical Engineering (Sipil, Gedung, Mekanikal Elektrikal), Workshop Practical Fungsional (Finance, HC, Legal) Workshop Practical Engineering (Civil, Building, Mechanical Electrical), Workshop Practical Functional (Finance, HC, Legal)
6
140
Pengembangan Leadership, Advance Leadership Program Leadership Development, Advance Leadership Program
12
79
Peningkatan dan Perpanjangan Sertifikasi Keahlian Eksternal & Internal Improvement and Extension of External & Internal Skill Certification
4
400
Tenaga kerja proyek Aljazair dan LIbya Employment for Algeria and Libya projects
55
1728
6
183
184
Pillars of Growth
Teknologi Informasi TINJAUAN Keberadaan teknologi informasi yang handal, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, merupakan salah satu penentu keberhasilan WIKA dalam mengembangkan layanan terintegrasi antara induk dan anak-anak perusahaan maupun diantara sesame anak perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan selalu memperbaharuin kemampuan teknologi informasinya sesuai kebutuhan perkembangan usaha.
OVERVIEW Reliable information technology, both hardware and software, is one of the key factors in WIKA’s successful development of parent-subsidiary and inter-subsidiary integrated services. That said, the Company continuously upgrades its information technology capacity.
Di tahun 2010, Perusahaan telah mengembangkan sistem pelaporan yang terintegrasi, mulai dari fungsi keuangan dan akuntansi, scorecard system, manajemen risiko, hingga hasil usaha. Sementara di sisi perangkat keras, pemasangan wireless terintegrasi di jaringan kantor pusat telah dilakukan. Sedangkan, dalam upaya meningkatkan jaringan, implementasi storage area network dan disaster recovery untuk tingkat dasar juga telah selesai dipasang.
In 2010, the Company developed an integrated reporting system covering finance and accounting functions, the scorecard system, risk management, and operational outcomes. In terms of hardware, the Company has installed an integrated wireless network for the central office. The Company, in an effort to improve the network, has also implemented a storage area network and installed basic disaster recovery.
Untuk mendukung pengembangan perangkatlunak, perangkat lunak, maupun jaringan tersebut, Perusahaan selalu membeli perangkat lunak berlisensi, baik yang bersifat teknis maupun umum. Disamping itu, kinerja komputer juga ditingkatkan melalui penggunaan spesifikasi yang lebih tinggi. Kemampuan pengiriman file melalui email juga ditingkatkan guna mendukung pengiriman dokumen softcopy dalam ukuran yang lebih besar, sehingga mampu mendukung kinerja penyelesaian proyek. Disamping itu, Sistem Manajemen Pengamanan juga telah ditingkatkan guna melindungi arus data dan informasi yang ada dalam jaringan.
The Company continually supports the development of software and only purchases licensed soft-wares for technical and general program. Additionally, the Company acquires higher specifications of computers for optimal performance. To support the large softcopy document delivery via email, the Company has upgraded the system so as to support the performance of project completion. The Security Management System has also been enhanced in order to protect the flow of data and information in the network.
Aplikasi-aplikasi yang digunakan Perusahaan, khususnya terkait dengan penerapan pengembangan teknologi informasi di tahun 2010, diantaranya adalah sistem Manajemen Risiko berbasis COSO, sistem Scorecard Online Case Cading, dan penggunaan ACCPAC untuk bidang Finance. Sementara untuk bidang layanan (services) dan administrasi telah menggunakan manajemen distribusi surat elektronik, dan pengelolaan proses cuti dan lembur telah dapat diproses secara online.
Applications used by the Company, particularly those related to the application of information technology development in 2010, are COSO-based risk management system, Scorecard Online Case Cading system, and the use of ACCPAC for Finance. Meanwhile, service and administration fronts have been using electronic mail distribution management and on-line system for leave application and overtime processing.
Dengan adanya implementasi manajemen risiko berbasis teknologi, Perusahaan memiliki bank data yang komprehensif, yang sangat berguna bagi pengembangan proyek-proyek sejenis di masamasa mendatang.
The Company has now a comprehensive data bank that supports the implementation of technologybased risk management, which proved to be resourceful for developing similar projects in the future.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
185
Information Technology Peningkatan kemampuan teknologi informasi juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain sehingga pengiriman kepada pelanggan benarbenar terintegrasi dan menyeluruh. Di tahun 2011, keberadaan teknologi informasi sebagai pendukung keberhasilan usaha Perusahaan akan semakin ditingkatkan integrasinya, mulai dari proses procurement, production, pengelolaan human capital, pengaturan keuangan dan akuntansi, hingga monitoring hasil usaha melalui scorecard.
Information technology improvements are made to support the implementation of projects in cooperation with other companies, enabling integrated and comprehensive delivery to the customer The Company will enhance the integration of information technology to support the success of its businesses in 2010, starting with the process of procurement, production, human capital management, financial management and accounting, to the monitoring of operational outcomes with the scorecard.
Pelatihan Quality Control
"Peningkatan kemampuan teknologi informasi juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan proyek kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain sehingga pengiriman kepada pelanggan benar-benar terintegrasi dan menyeluruh." "Information technology improvements are made to support the implementation of projects in cooperation with other companies, enabling integrated and comprehensive delivery to the customer."
186
Pillars of Growth
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan TINJAUAN Untuk menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, kegiatan bisnis yang dilakukan Perusahaan diimbangi dengan berbagai kegiatan CSR yang diprogram baik secara khusus maupun yang bersifat insidentil.
OVERVIEW To maintain a sustainable business growth the Company’s businesses are balanced with various CSR activities, regular or one-off.
Dalam kebijakan pendanaan kegiatan CSR ini, Perusahaan telah menetapkan untuk tidak mengalokasikan dana yang ditujukan untuk kepentingan kegiatan politik. Dana CSR disalurkan melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), dengan merujuk pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
The Company has adopted a policy not to support politically motivated activity in its CSR activity. The funds allocated for CSR are channeled through partnerships and community development program (PKBL), with reference to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-05/MBU/2007 pertaining to SOE Partnership with Small Business Program, and Community Development Program as stipulated in Article 4 of Law No.40 of 2007 regarding Limited Liability Company.
Untuk tahun 2010, dana kelolaan untuk PKBL Perseroan yang diambil dari laba tahun buku 2009 adalah sebesar Rp 3,78 miliar untuk Program Kemitraan dan Rp 1,89 miliar untuk Program Bina Lingkungan.
In 2010, the Company’s PKBL funding that was allocated from the 2009 profit include Rp 3.78 billion for Partnership Program and Rp 1.89 billion for Community Development Program.
Selain mengelola dana sendiri, Perseroan juga berperan sebagai koordinator untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan atas dana yang diperoleh dari perusahaan lain, yakni sebesar Rp 11,13 miliar untuk Program Bina Lingkungan di tahun 2010.
In addition to channel its own fund, the Company also coordinates the fund channeling for Partnership Program and Community Development Program funded by other companies, amounted to Rp 11.13 billion which was channeled for Community Development in 2010.
Di tahun 2010, Perusahaan telah melaksanakan 8 (delapan) program CSR, yaitu: pelestarian lingkungan, pembuatan sumur air bersih (water well), peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan dan pelatihan, keagamaan, bantuan bencana alam, BUMN peduli, dan program kemitraan.
In 2010, the Company implemented 8 (eight) CSR programs: environmental conservation, clean water well, public health improvement, education and training, religious, natural disaster relief, SOE care, and partnership program.
Pelestarian Lingkungan Sebagai partisipasi aktif dalam upaya mengurangi pemanasan global dan melestarikan lingkungan, WIKA melakukan kegiatan penanaman 1.000 pohon bakau di sekitar Proyek PLTD Pasanggaran, Bali dan penanaman 5.500 pohon di Diklat Cibubur dan Proyek Aliran Bengawan Solo.
Environmental Conservation To actively participate in reducing global warming and preserving the environment, WIKA planted 1,000 Mangrove trees in the vicinity of the PLTD Project Pasanggaran, Bali. Additionally, WIKA also planted 5500 trees in Cibubur Training & Education Center and in Bengawan Solo Stream Project.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Corporate Social Responsibility
"Layaknya suatu kehidupan, perjalanan usaha Perusahaan perlu diimbangi dengan tanggung jawab sosial yang berorientasi pada keberlangsungan kehidupan dan pengharkatan masyarakat melalui pelestarian lingkungan" "As with life, the Company’s business activities need to be balanced with CSR activities that are oriented to sustain the quality of community's life and appreciation through environment conservation"
187
188
Pillars of Growth
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Water Well Perusahaan bekerjasama dengan Rumah Zakat telah membangun 6 (enam) unit sumur air bersih (water well) di daerah Cilincing, Koja, Jakarta Utara dan di daerah Bantar Gebang. Melalui pengadaan water well ini, masyarakat di daerah-daerah tersebut kini dapat memperoleh sarana mandi, cuci, dan kakus yang layak dan sehat.
Water Well The Company has built 6 (six) units of clean water wells in the areas of Cilincing, Koja, North Jakarta and in the Bantar Gebang in cooperation with Rumah Zakat. These facilities now are used to supply clean water for bathing, washing, and toilet facilities.
Donasi Tanki Air Padang, Sumatera Barat
Bantuan MCK dan Air Bersih di 5 Titik Jakarta Utara
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Perusahaan membangun dan merenovasi sarana air bersih dan sanitasi masyarakat, melakukan upaya peningkatan gizi melalui bantuan pangan, obat-obatan serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya terkait pelayanan kesehatan masyarakat.
Community Health Improvement Through this program, the Company built and renovated clean water infrastructure and communal sanitation facilities; promoted nutrition through food and medicines donation; and implemented other activities related to public health services.
Pendidikan dan Pelatihan Untuk anak-anak, kegiatannya berbentuk pelatihan aritmatika, perpustakaan keliling, bantuan laboratorium bahasa, bantuan seragam dan alat tulis sekolah serta pemberian beasiswa. Sementara untuk orang dewasa berupa pelatihan pertukangan oleh mandor-mandor WIKA.
Education and Training The Company organized training on arithmetic, provided mobile library, language laboratory assistance, school uniforms, stationery and scholarships for children living in the areas. Additionally, WIKA’s foremen provided woodworking training for adults.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Corporate Social Responsibility
Keagamaan Perusahaan memberikan bantuan berupa pembangunan dan perbaikan sarana ibadah serta fasilitas penunjang lainnya dan bantuan lainnya menjelang peringatan hari-hari besar agama. Bantuan Bencana Alam Bantuan untuk korban bencana alam berupa: penyediaan bahan kebutuhan pokok (sembako); penyediaan sarana air bersih dan sanitasi; penyediaan obat-obatan; dan penyediaan perahu karet dan tenda pengungsi. WIKA telah menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam banjir di Karawang dan bencana gempa di Padang. BUMN Peduli Program BUMN Peduli adalah program bantuan yang pelaksanaan kegiatannya berkoordinasi dengan Kantor Kementerian BUMN dan bersifat kondisional. Beberapa kegiatan BUMN Peduli yang telah dilakukan yaitu: bantuan sembako untuk korban bencana banjir bandang di Wasior, Papua; bantuan sembako untuk korban bencana letusan Gunung Merapi di Yogjakarta dan sekitarnya; bantuan alat-alat pembantu untuk pembangunan rumah korban bencana gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat; serta kegiatan penjualan sembako murah sebanyak 1.500 paket di Medan, Pekanbaru, DKI, Bandung, dan Surabaya.
Religious Affairs An assistance in the form of development and improvement of worship facilities were also provided by the Company, in addition to other supporting facilities. Donation was also made in conjunction with religious holidays. Disaster Relief The Company provided the victims of natural disasters with aid, such as basic needs (food); clean water supply and sanitation; medicines; as well raft and refugee tents. WIKA has distributed aid to flood victims in Karawang and earthquake victims in Padang. SOE Care SOE Care Program is an aid program conducted in coordination with the Office of the Ministry of SOEs. SOEs Care had extended disaster relief, such as basic food for flood victims in Wasior, Papua; basic food for victims of the eruption of Mount Merapi in Yogyakarta and its surroundings; tools aid for house construction for victims of the earthquake and tsunami in Mentawai, West Sumatra; as well as channeling 1,500 food package at lower price in Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, and Surabaya.
Donasi Bencana Wasior, Papua
189
190
Pillars of Growth
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Kemitraan Program Kemitraan yang dilakukan Perusahaan berupa pembiayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) termasuk Koperasi yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Program Kemitraan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan produktifitas Usaha Kecil agar mampu menjadi usaha yang mandiri dan tangguh. Selain dukungan finansial, pembinaan juga dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan pelatihan serta pemasaran produk melalui pameranpameran usaha kecil, baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan usaha WIKA. Program Kemitraan telah dilakukan dengan kelompok sektor usaha jasa dan perdagangan di daerah DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Provinsi Jawa Timur. Disamping itu, Perusahaan juga telah memberikan bantuan hibah untuk kegiatan pameran produk di Jakarta dan pelatihan keterampilan tukang.
Bina Mitraan PKBL WIKA
Partnership Program The Company conducted partnership program through providing financial aid for Small and Medium Enterprises (SMEs), which include cooperatives that have met the specified requirements. The Partnership Program was aimed to enhance the capabilities and productivity of Small Medium Enterprises, so that they can grow as independent and resilient businesses. Besides financial assistance, trainings were also given in addition to facilitating their product marketing through Small Enterprises exhibitions (both related and unrelated to WIKA) The Partnership Program was extended to business groups in services and trade sectors in the area of DKI Jakarta, Banten, West Java, Central Java, Yogyakarta and East Java. The Company also provided grant assistance for product exhibitions in Jakarta and handyman skills training.
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Corporate Social Responsibility
Renovasi 100 Sekolah Dasar di wilayah Karawang Bekasi dan Bogor Kerjasama CSR Pertamina-WIKA
Disamping kegiatan PKBL secara mandiri sebagaimana dijelaskan di atas, Perseroan bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Gas Negara (Persero) Tbk bersama-sama memberikan bantuan seragam dan alat-alat sekolah untuk 15 Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah murid 3.361 orang, di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
In addition to independent PKBL activities as described above, the Company in cooperation with PT Pertamina (Persero) and PT Gas Negara (Persero) Tbk donated uniforms and school supplies to 15 Elementary Schools attended by 3,361 students in Muaragembong, Bekasi, West Java.
Selain itu, Perseroan mendapat kepercayaan dari PT Gas Negara (Persero) Tbk untuk mengkoordinir dan menyelesaikan proyek pengadaan bantuan sarana air bersih dan sanitasi publik ramah lingkungan di Muara Bekasi, Karawang, Bojonegara, Belawan, dan Pagar Dewa dengan nilai proyek Rp 2,62 miliar serta pelaksanaan bantuan renovasi sekolah di Muara Bekasi, Karawang, Bojonegara, dan Lampung sebanyak 46 sekolah dengan nilai proyek Rp 19,65 miliar.
Moreover, the Company was also entrusted by PT Gas Negara (Persero) Tbk to coordinate and finalize the projects of clean water facility and environmentally-friendly public sanitary facility in Muara Bekasi, Karawang, West Java, Bojonegara, Belawan, and Pagar Dewa with total project value of Rp 2,62 billlion, as well as the realization of 46 school renovations in Muara Bekasi, Karawang, Bojonegara, and Lampung with total project value of Rp 19,65 billion.
191
192
Pillars of Growth
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kisah Sukses
SUCCESS STORY
MITRA BINAAN PILIHAN KAMI
OUR SELECTED DEVELOPMENT PARTNERS
ELA FURNITURE, Kecamatan Cimanggis, Jawa Barat “Kami sangat bersyukur dan sangat berbahagia mendapatkan dana PK dari WIKA dengan tingkat bunga pinjaman yang rendah.”
Ela Furniture, Cimanggis Subdistrict, West Java
Ela Nurlaela, Pemilik Usaha Furniture “ELA FURNITURE"
Ela Nurlaela, Owner of Ela Furniture
ELA Furniture didirikan pada awal tahun 2004, yaitu suatu usaha furniture yang dirintis dengan memasarkan produk furniture dari pengrajin di daerah Pondok Bambu dan Klender, Jakarta Timur. Pada akhir tahun 2004 mulai membuka workshop dan memproduksi barang furnitur seperti kursi/ sofa, lemari, tempat tidur, lemari set dapur, meja kerja kantor, rak arsip dan produk interior lainnya. Menyadari potensi usahanya yang semakin besar, Ela bersemangat menyambut bantuan modal dari WIKA untuk memantapkan bisnis yang sudah lima tahun digelutinya. Setelah dua tahun menjadi mitra binaan, Ela mengaku terbantu secara finansial sehingga kini produk furniture yang dihasilkannya lebih beragam.
Established in early 20014, Ela Furniture started its business by marketing furniture products made by crafters in Pondok Bambu and Klender, East Jakarta. In late 2004, Ela expanded its business by opening its own workshop and manufacturing furniture such as chairs/ sofa, cupboards, beds, kitchen sets, office desks, archive shelves and other interior products. As the business grew and to strengthen its capital needs, Ela was keen to receive capital supports from WIKA which was used to further strengthen her five year old business. After two years in the partnership, Ela has seen a great financial benefit that has enabled her company to manufacture more range of furniture products.
Ela Nurlaela ELA FURNITURE
“We feel blessed and grateful to have received PK loan funds from WIKA with low interest rate.”
Suparto UD. Mina Padi
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Corporate Social Responsibility
UD. MINA PADI, Batang – Jawa Tengah
UD Mina Padi, Batang, Central Java
“Usaha kami dimulai dari pengolahan ikan laut meluas menjadi usaha perdagangan garam, pupuk dan pestisida. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak di daerah kami.”
“Our business was started as sea fish processing company and expanded into salt, fertilizer and pesticide trader. This business has been able to create employment for the community in our area.”
Suparto, Pemilik “UD. Mina Padi”
Suparto, Owner of UD Mina Padi”
UD. Mina Padi adalah suatu usaha yang bergerak dibidang pengolahan ikan laut khususnya ikan asin dan pindang yang didirikan pada tahun 1996. Usaha tersebut berawal dari ilmu yang diperoleh Suparto dalam membantu usaha wiraswasta orang tua dari tahun 1985 – 1996. Sepeninggalan orang tuanya, Suparto berusaha mandiri melanjutkan usaha yang telah dirintis dibantu tujuh orang tenaga kerja. Usaha ini menghasilkan produksi sebanyak tujuh kwintal per hari yang dipasarkannya secara langsung.
UD Mina Padi was established in 1996 as a sea fish processing company, producing salted fish and pindang. The business was founded by Suparto, after capitalizing on the knowledge he earned from helping his parents in 1985-1996. After his parents’ demise, Suparto carried on his parents’ business independently, assisted by seven workers. This business produced seven hundred kilogram per day which he directly marketed.
Pada tahun 1998 usaha UD MINA PADI mengalami peningkatan kapasitas produksi mencapai 1,5 ton dan menyerap tenaga kerja sebanyak 15 orang serta memperluas wilayah pemasaran hingga ke Banjarnegara, Pekalongan dan Wonosobo.
In 1998 UD Mina Padi increased its production capacity to 1.5 tons and employed 15 workers. Meanwhile, its marketing area was also expanded to Banjarnegara, Pekalongan and Wonosobo.
Pada tahun 2004, ketika potensi usahanya yang semakin berkembang dan jumlah pesanan hasil produk bertambah, Suparto menyadari dibutuhkannya dana untuk membiayai produksi, maka Suparto mengajukan usahanya sebagai mitra binaan WIKA.
In 2004, as the business potential and demand grew bigger, Suparto realized the need for larger capital to increase productions. To this reason, Suparto proposed his business to be included in WIKA’s development partnership.
Pengajuan pinjaman lunak Suparto disetujui oleh PKBL WIKA berupa tambahan modal sebesar Rp 75 Juta, kapasitas produksi UD Mina Padi mengalami peningkatan rata - rata sebesar 2,5 ton dengan tambahan tenaga kerja menjadi 20 orang. Selain itu pada tahun 2008 usaha UD Mina Padi berkembang dengan membuka usaha perdagangan garam, pupuk dan pestisida dengan pendapatan yang menguntungkan.
PKBL WIKA granted Suparto with soft loan in the form of working capital of Rp 75 million. This additional capital increased the production capacity of UD Mina Padi to average 2.5 tons which absorbed 20 more additional workers. Moreover, in 2008 UD Mina Padi expanded its business to trading salt, fertilizer and pesticide. The new business has also been profitable.
Hingga kini usaha Suparto berjalan dengan baik dan merupakan salah satu mitra binaan WIKA dengan tingkat kolektibilitas yang lancar. Baik WIKA maupun Suparto menaruh harapan akan semakin berkembangnya usaha ini, sehingga semakin banyak tenaga kerja yang dapat diserap.
Today, Suparto’s business has been profitably operating and it has become one model of WIKA development partners with good collectability level. Both WIKA and Suparto look forward to growing this company further, so that more employment can be created in the future.
193
194
Pillars of Growth
Keselamatan, Kesehatan & Manajemen Lingkungan TINJAUAN Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) terus dikelola secara optimal untuk menunjang keberlangsungan pertumbuhan usaha Perusahaan. Dalam upaya memastikan terpenuhinya peraturan perundangundangan yang berlaku atas lokasi usaha serta fasilitas, sarana, dan prasarananya, Perusahaan telah melakukan beberapa cara, diantaranya:
OVERVIEW Occupational Health and Safety (SHE) were continuously and optimally managed in order to support the Company’s sustainable growth. The Company had made a number of efforts to ensure its compliance with applicable laws and regulations such as:
(1) p enerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001: 2007; (2) p elaksanaan berbagai implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK-3); (3) p erbaikan berkelanjutan atas berbagai infrastruktur terkait K3; (4) p erolehan beberapa sertifikasi terkait K3; serta (5) m engikutsertakan karyawan sebagai bagian dari upaya peningkatan pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja.
(1) implementation of Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001: 2007; (2) implementation of various Occupational Health and Safety Management System (SMK-3); (3) c ontinuous improvement of a number of infrastructure related to HSE; (4) the acquisition of HSE-related certifications; and (5) involvement of employees to improve the implementation of occupational health and safety.
Di tahun 2010, suatu inisiatif K3 penting yang dilakukan Perusahaan, melalui Departemen Utilitas, adalah program peningkatan dan implementasi K3, bekerjasama dengan DuPont Safety Resources. Sebagai proyek perdana, implementasi program ini dilakukan pada proyek DPPU Soekarno Hatta, Jakarta. Inisiatif ini ditempuh sebagai bagian dari upaya Perusahaan dalam memperkuat diri dalam mengembangkan pasar pada pelanggan yang bergerak di bidang oil & gas.
An instrumental initiative was taken by the Company, through the Department of Utilities, in 2010, namely, HSE improvement and implementation program. This program was in cooperation with DuPont Safety Resources. As a pilot project, the program was applied at DPPU Soekarno Hatta Airport, Jakarta. This initiative was taken as part of strengthening effort for the Company in developing market for oil & gas sector.
Briefing Safety Morning Algeria
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Savety, Health & Environtment KEGIATAN K3 DI TAHUN 2010 Beberapa kegiatan lain terkait K3 yang dilakukan Perusahaan di tahun 2010 adalah: (i) pembahasan materi pelatihan K3 yang berisiko tinggi untuk pekerjaan konstruksi yaitu bekerja di ketinggian, pekerjaan instalasi listrik, alat angkat angkut, dan galian; (ii) pelatihan K3 bagi seluruh proyek Departemen Bangunan Gedung; (iii) sharing K3 di Proyek Rusunami Surabaya dan WIKA Kavling 9, serta penandatanganan komitmen untuk mencapai Zero Accident; (iv) pelatihan HSE untuk seluruh proyek Departemen Sarana Umum, Departemen Wilayah dan Luar Negeri, Departemen Energi, dan Departemen Utilitas; (v) sharing K3 di Proyek Muara Karang, DPPU Soekarno Hatta, Apartemen Cervino, dan Bandengan FO; serta (vi) penyelenggaraan klinik ke proyek-proyek dan departemen terkait penerapan sistem pengelolaan K3.
SHE ACTIVITIES IN 2010 Several other activities related to SHE: (I) discussion on SHE training materials for highrisk construction works, such as high-elevated works, electrical installation works, lifting equipments, and excavation; (Ii) SHE training for all Building Construction Department projects; (Iii) SHE sharing-session at Project Rusunami in Surabaya and WIKA Kavling 9, as well as the signing of a commitment to Zero Accident; (Iv) SHE training for all projects in Public Facilities Department, Regional and Overseas Department, Energy Department, and Utilities Department; (V) SHE sharing session at Muara Karang Project, DPPU Soekarno Hatta, Cervino Apartment, and Bandengan FO; and (Vi) the provision of clinics in projects and departments related to the implementation of SHE management system.
"Prinsip dasar K3 adalah sistem bagi manusia yang berharkat, yakni memanusiakan manusia, sehingga kita menjadi sadar akan pentingnya kehidupan." "The basic principle of SHE is a system that works for dignified human beings, by humanizing human beings so that we are conscious with the importance of life."
195
196
Pillars of Growth
Alamat Kantor dan Anak-Anak Perusahaan Alamat Kantor Kantor Pusat Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8191235, 8199713 Website: http://www.wika.co.id Email:
[email protected] Departemen SIPIL UMUM Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 85904148 Email :
[email protected] ENERGI Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 85911970 Email :
[email protected] Industrial plant Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8198040 Email :
[email protected] WILAYAH DAN LUAR NEGERI Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8198040 Email :
[email protected] BANGUNAN GEDUNG Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8198040 Email :
[email protected] Wilayah-Wilayah/Regions Wilayah I Sumatera Utara JL. Gunung Krakatau No.15 Medan 20239 Tel: (6261) 6610737, 6639496 Fax: (6261) 6610740, (0651)40235 Wilayah II Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat JL. Gelatik No.25, Sukajadi Pekanbaru 28124 Tel: (62761) 31868 Fax: (62761) 854904 Wilayah III Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung JL. Jend. Sudirman No.134A/2227 Palembang Tel: (62711) 319755 Fax: (62711) 319755 Wilayah IV Jawa Barat, Banteng, dan Lampung Jl. Dr. Otten No.3, Bandung 40171 Tel: (6222) 4237770 Fax: (6222) 4237770 Wilayah V Jawa Tengah and Yogyakarta JL. Teuku Umar No.21, Semarang 50234 Tel: (6224) 8411890 Fax: (6224) 8318135
Wilayah VI Jawa Timur, Bali, NTT and NTB JL. Jend. Achmad Yani No. 176 – 178 Surabaya 60235 Tel: (6231) 8282723-5, 8290092 Fax: (6231) 8282937, 828719 Wilayah VII Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat JL. Ir. Sutami- Perum. KARPOTEK Blok B I No.02 Samarinda 75127 Tel: (62541) 271693 Fax: (62541) 271693 Wilayah VIII Kalimantan Tengah Jl. Rajawali No.56, Palangkaraya Tel: (62561) 733701 Fax: (62561) 733701 Kalimantan Selatan (Banjarmasin) Jl. Dharma Praja No.8, Banjarmasin Tel: (62511) 3260912 Fax: (62511) 3255014 Wilayah IX Sulawesi, Maluku dan Papua JL. Bougenville C II No.23 Panakukang Mas, Makasar Tel: (62411) 441639 Fax: (62411) 441639 Anak Perusahaan PT WIKA BETON Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221)85903872 Website: www.wikabeton.co.id Email:
[email protected] [email protected] PT WIKA REALTY Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 85907502, 85907585 Website: www.wikarealty.com Email:
[email protected] PT WIKA INTRADE Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 8564462, 8505323, 8565555 Web site: www.wika-intrade.com Email:
[email protected] PT WIKA Gedung Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 85904146 Website: www.wikagedung.co.id Email:
[email protected] PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Jl. Dr.Saharjo No.149/f Jakarta 12860 Tel: (6221) 8305891 Fax: (6221) 8281292
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Office Address and Subsidiaries PT WIKA BETON Wilayah Penjualan I Gunung Krakatau No. 15 Medan 20239 Sumatera Utara Telp. : (62-61) 6626225, 6627577 Fax : (62-61) 6628076 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan I (Perwakilan Riau) Jl. Gelatik No.25, Kel. Kp. Melayu, kec. Sukajadi, Pekan Baru 28124 Telp. : (62-761) 849909 Fax : (62-761) 849909 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan II Jl. Bambang Utoyo, Rama Kasih Raya No.957 Palembang 30115 Telp. : (62-711) 712534, 7300399 Fax : (62-711) 720093 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan II (Perwakilan lampung) Jl. Wolter Mangunsidi No.222 Teluk Betung, Bandar Lampung, 35215 Telp. : (62-721) 482336 Fax : (62-721) 482336 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan III Jl. Biru Laut X No. 20-21 Jakarta 13340 Telp. : (62-21) 8192808, 8193024, 8753466 Fax : (62-21) 8560694 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan IV Jl. Teuku Umar No. 21 Semarang 50234, Jawa Tengah Telp. : (62-24) 8411890, 8318746 Fax : (62-24) 8318135 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan V Jl. Jend. A. Yani No. 176-178 Surabaya 60235, Jawa Timur Telp. : (62-31) 8280644, 8290092,8282723 - 5 Fax : (62-31) 8286636 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan V (Perwakilan Balikpapan) Taman Sari Bukit Mutiara Jl. MT. Haryono (Ring Road) Balikpapan Telp. : (62-542) 875927, 874125, 877027 Fax : (62-542) 875927 Email :
[email protected] Wilayah Pejualan VI Jl. Kimia Raya 11 Kav. S/4-5-6 Kawasan Industri Makasar Makasar 90241 Sulawesi Selatan Telp. : (62-411) 511761, 4723100 Fax : (62-411) 511955 Email :
[email protected] PABRIK PT WIKA BETON Sumatera Utara Jl. Binjai Km.15,5 No. 1 Deli Serdang 20351 Telp. : (62-61) 8821543, 8821111 Fax : (62-61) 8821668 Email :
[email protected]
Lampung Jl. Raya Kota Bumi Km. 35 Tegineneng, Lampung Selatan 35363 Telp. : (62-725) 411318 Fax : (62-725) 7851568 Email :
[email protected] Bogor Jl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi, Bogor 16820 Telp. : (62-21) 8674010, 70696967-8 Fax : (62-21) 8674018 Email :
[email protected] Majalengka Jl. Raya Brujul Kulon, Jatiwangi Majalengka 45454 Telp. : (62-233) 881425, 881125 Fax : (62-233) 882575,881325 Email :
[email protected] Boyolali Jl. Raya Boyolali-Solo Km. 4,5 Mojosongo, Boyolali 57300 Telp. : (62-276) 321138 Fax : (62-276) 322136 Email :
[email protected] Pasuruan Jl. Raya Kejapanan No. 323 Gempol, Pasuruan 67155 Telp. : (62-343) 852130, 851488, 853161 Fax : (62-343) 851480 Email :
[email protected] Makasar Jl. Kimia Raya II Kav. S-4-5-6 Kawasan Industri Makasar Makasar 90241 Telp. : (62-411) 511764 Fax : (62-411) 510893 Email :
[email protected] PT WIKA INTRADE Wilayah Penjualan I Taman Setya Budi Indah II Blok II/ 115 Medan, Sumatera Utara Telp : 061 8212523 Fax : 061 8212523 Email :
[email protected] Wilayah Penjualan II Menara Cardig Lt 2 Jl. Raya Halim Perdanakusuma Jakarta 13650 Indonesia Telp: 021 80885036/37 Fax: 021 80885018Email : wilayah2-pekanbaru@wika-intrade. com Wilayah Penjualan III Jl. A. Yani No. 176 – 178 Surabaya, Jawa Timur Telp: 031 8282776 Fax: 031 8282779 Email :
[email protected] PABRIK PT WIKA INTRADE PRODUK PRESSING, PLASTIK Jawa Barat Komplek Industri Wika Bogor Jl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi, Bogor 16820 Telp : 021 – 8674010 Fax: 021 8677712 Email :
[email protected]
197
198
Pillars of Growth
Alamat Kantor dan Anak-Anak Perusahaan Office Address and Subsidiaries PRODUK GAS STOVE & CYLINDER TANK Jawa Barat Komplek Industri WIKA Bogor Jl. Raya Narogong Km. 26, Cileungsi, Bogor, 16820 Telp: 021 8674010 Fax: 021 8674013 PABRIK PRODUK CASTING ALUMUNIUM & MACHINING Jl. Raya Brujul Kulon, Jatiwangi, Majalengka 45454 Telp: 0233 881425 Fax: 0233 882575 UNIT BISNIS
Klub Tamansari Persada Bogor Jl. K.H. Soleh Iskandar Km.5, Bogor 16166 Telp/Fax. (62251) 7535994 Klub Tamansari Bukit Bandung Jl. Raya Sindanglaya No. 327A Arcamanik Bandung 40195 Telp/Fax. (6222) 7804093 Klub Tamansari Bukit Mutiara Jl. M.T. Haryono (Ring Road), Balikpapan 76125 Telp. (62542) 874125 Fax. (62542) 872671
BIDANG USAHA REALTY
Klub Tamansari Majapahit Semarang Jl. Majapahit Km. 10 Pedurungan Lor Semarang Telp. (6224) 6714685
Tamansari Puri Bali Jl. Raya Sawangan Ciputat Km.1 Depok Telp. (6221) 74713888, 70260990, 7413068 Fax. (62251) 8617256
Klub Tamansari Metropolitan Manado Jl. A.A. Maramis Km.8, Paniki Bawah Manado Telp. (62431) 873000, 873005 Fax. (62431) 873123
Tamansari Manglayang Regency Jl. SMP I Cinunuk Cileunyi Bandung 40363 Telp. (6222) 7803200, 081320007800
Property Management Gedung Wika I Jl. D.I. Panjaitan Kav.9 Jakarta 13340 Telp. (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax. (6221) 85907502
Tamansari Bukit Mutiara Jl. M.T. Haryono (Ring Road), Balikpapan 76125 Telp. (62542) 874125, 873772 Festival Fatmawati Jl. R.S. Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan Telp. (6221) 70026383
Gedung Wika II Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4. Jakarta 13340 Telp. (6221) 8192808, 850 8640, 8508650 Fax. (6221) 85907502
Tamansari Palabuhan Ratu Jl. Jend. Ahmad Yani, Pelabuhan Ratu Sukabumi Telp. (62266) 7016777, 7079730 Fax. 0266-434677
Gedung Wika Perwakilan Surabaya Jl. A. Yani 176-178 Surabaya 60235 Telp. (6231) 8282723-5, 8290092 Fax. (6231) 8282719
Grand Tamansari Samarinda Jl. H.A.M.M. Rifaddin Samarinda 75131 Telp. (62541) 768945
Gedung Wika Perwakilan Medan Jl. Gunung Krakatau No. 15, Medan 20239 Telp. (6261) 6610737 Fax. (6261) 6610740
Tamansari Metropolitan Manado Jl. A.A. Maramis Km.8, Paniki Bawah Manado Telp. (62431) 873000, 873005 Fax. (62431) 873123 Tamansari Majapahit Semarang Jl. Majapahit Pedurungan Telp. (6224) 6714685 6224) 6714687
Kawasan Industri Wika Jl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi Bogor 16820 Telp. (6221) 8674010 Fax. (6221) 8674016 Gedung Wika Perwakilan Aceh Jl. Jend. Sudirman Komp. PU No. 30, Banda Aceh Telp/Fax. (62651) 47174
The Green Tamansari Surabaya Jl. Raya Sememi Surabaya Telp. (6231) 77706000, 77706001
Gedung C, D dan Masjid BI Jl. M. Thamrin No.2 Jakarta Pusat Telp. (6221) 3864952
Tamansari Semanggi Apartemen Jl. Akri No. 134 Karet Semanggi Jakarta Selatan Telp. (6221) 23611777, 23622888
Rumah Dinas BI Jl. S. Parman Kav.74 Slipi Jakarta Barat
Bidang Usaha Properti Pengelolaan Club Olahraga Klub Tamansari Pesona Bali Jl. Cirendeu Raya No. 46 Ciputat 15419 Telp. (6221) 7413324 Fax. (6221) 7413325 Klub Tamansari Persada Raya Jatibening Bekasi 17412 Telp/Fax. (6221) 8650428 Klub Tamansari Persada Kemala Jaka Sampurna Kalimalang Bekasi 17145 Telp/Fax. (6221) 8841244
Apartemen Tamansari Sudirman Executive Residence Jl. Bek Murad No. 42, Jakarta Selatan Telp. (6221) 5276690
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Stock Exchange Supporting Institutions and Profession Penjamin Pelaksana Emisi Efek Share Underwriters PT Bahana Securities Graha Niaga Lt. 19 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 Tel: (6221) 2505081 Fax: (6221) 5225869
Kustodian Efek : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Bursa Efek Jakarta Tower 1 Lt. 5 Jln. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: (6221) 52991099 Fax: (6221) 52991199
PT CIMB-GK Securities Indonesia Gedung BEJ Tower 2 Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel: (6221) 5151330 Fax: (6221) 5151335
General Audit untuk induk dan Konsolidasi: KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan Periode Audit : Tahun pertama untuk periode 2010. Sebelumnya pernah melaksanakan Audit di PT Wijaya Karya terhitung dari tahun 2005 sd 2008 Besarnya Fee Audit : Rp 508.000.000.000 ,- (diluar PPN Jasa sebesar 10%) Jasa lain yg diberikan : Tidak ada
PT Indo Premier Securities Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel: (6221) 57931168 Fax: (6221) 57931167 Biro Administrasi Efek: PT Datindo Entrycorn Puti Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 Jakarta 10220 Tel: (6221) 5709009 Fax: (6221) 5709026 Notaris: A.Partomuan Pohan, SH Jl. Wolter Monginsidi No. 7 Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Tel: (6221) 720-8675 Akuntan Publik: HLB Hadori Sugiarto Adi & rekan Wisma Staco, 3rd Floor, Suite D Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta 12870 Telephone : +62 21 8317046 Fax : +62 21 8317050 Email :
[email protected]
General Audit untuk Anak Perusahaan : KAP Pieter, Uways & Rekan Periode Audit : Tahun pertama untuk periode 2010 Besarnya Fee Audit : Rp 350.000.000.000 ,- (diluar PPN Jasa sebesar 10%) Jasa lain yg diberikan : Tidak ada Bank • Bank Mandiri • Bank Niaga • Bank Syariah Mandiri • Bank Bukopin • Bank Permata • Bank Mega • Bank DBS • Bank BNI • Deutsche Bank • Bank Danamon • Bank Panin
199
200
Pillars of Growth
Bapepam-LK mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang setara kepada otoritas pasar modal dan bursa efek, seperti ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.7. Bagian ini memberikan referensi untuk Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan yang ada: Referensi untuk Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6
No Hal-hal yang diwajibkan
Required Item
Informasi dapat ditemukan pada
Section where information can be found
Halaman Page
1. Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar Keuangan 26 Key Financial Highlights Financial Highlights 2. Informasi harga saham tertinggi, terendah Informasi untuk Pemegang Saham 29 dan penutupan serta jumlah saham yang Information to Shareholders diperdagangkan untuk setiap masa triwulan -Kinerja Saham 29 dalam dua tahun buku terakhir Share Performance The highest, lowest and closing share prices -Buyback Saham 29 and the volume traded during each quarter Share Buyback over the last two fiscal years - Komposisi Kepemilikan Saham 31 Company Shareholder’s Composition - Riwayat Pencatatan Saham Perseroan 32 History of the Company’s Shares Listing - Kebijakan Deviden 33–34 Devidends Policy 3. Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir Ikhtisar Saham 30 yang disesuaikan karena pemecahan saham, Stock Highlights dividen saham dan saham bonus - Harga Saham 2009 - 2010 29 Share Price 2009 - 2010 Share prices prior to the change in equity and - Kinerja Saham 2009 - 2010 29 adjustment as a result of stock splits, share Share Performance 2009 - 2010 dividends and bonus shares - Kepemilikan Saham 30-32 Share Ownership - Kebijakan Dividen 33 Dividends Policy - Struktur Permodalan 30 Capital Structure 4. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris 38 Board of Commissioners’ Report Report of The Board of Commissioner 5. Laporan Direksi Laporan Direksi 46 Board of Directors’ Report Director’s Report 6. Profil Perusahaan Company Profile a. Nama dan alamat Perusahaan Alamat Kantor dan Anak-Anak Perusahaan 196 Name and address of the Company Office Address and Subsidiaries b. Riwayat singkat Perusahaan Sekilas Tentang WIKA 13 Brief History of the Company WIKA in Brief c. Bidang dan kegiatan usaha Perusahaan meliputi Lini Bisnis 14, 138–141 jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan Our Core Business - Konstruksi Sipil 14, 143 Description of the Company’s business Civil Construction activities including products and services - Konstruksi Bangunan Gedung 15, 145 Building Construction - Utilitas 15, 147 Utility - Energi 16, 149 Energy d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan Struktur Organisasi 18 Organizational Structure chart Organization Structure
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
201
Bapepam-LK requires us to deliver similar information to both capital market regulators and stock exchanges, as stipulated in Bapepam-LK Rule X.K.7. This section provides cross reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 to show compliance to such requirements: Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No Hal-hal yang diwajibkan
Required Item
Informasi dapat ditemukan pada
Section where information can be found
Halaman Page
e. Visi dan Misi Perusahaan Visi & Misi 12 Company’s Vision and Mission Vision & Mission f. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Profil Dewan Komisaris 43 anggota Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Profile Names, Titles and biographies of the members of the Board of Commissioners g. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Profil Direksi 55 anggota Direksi Directors’ Profile Names, Titles and biographies of the members of Directors h. Jumlah karyawan dan deskripsi Sumber Daya Manusia (Human Capital) 178 pengembangan kompetensi Human Capital Number of employess and skill development programs 7. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan Struktur Permodalan 30 persentase kepemilikannya Equity Structure Shareholder descriptions and break-down of ownership a. Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih Komposisi Kepemilikan Saham 31 saham Perusahaan Shareholder Composition Shareholders owning 5% or more of the Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan 31 Company’s shares Direksi b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Shareholder Composition of Commissioners & Perusahaan Directors Directors and Commissioners owning the Company’s shares c. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu Struktur Pemegang Saham 30 kelompok Pemegang Saham yang masing- Shareholders Structure masing memiliki kurang dari 5% saham Perusahaan Pemegang Saham 30 Public or shareholders owning less than 5% of the Shareholders Company’s shares 8. Besarnya persentase kepemilikan saham, Struktur Pemegang Saham 30 bidang usaha dan status operasi pada anak Shareholders Structure Perusahaan dan perusahaan asosiasi Percentage of ownership, line of business and operational status of the Company’s subsidiaries and associated Companies 9. Kronologi pencatatan saham dan perubahan jumlah Struktur Permodalan 30 saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku Equity Structure serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan Chronology of the Company’s shared and charges to the number of shares starting from the date of listing until the end of the fiscal period including the name of the Exchange where the Company’s shares are listed 10. Kronologi Pencatatan efek lainnya dan peringkat efek Ikhtisar Saham 30 listing and rating Stock Highlights Chronology of the Company’s other securities - Harga Saham 2009 - 2010 29, 30 listing and rating Share Price 2009 - 2010 - Kinerja Saham 2009 - 2010
202
Pillars of Growth
No Hal-hal yang diwajibkan
Required Item
Informasi dapat ditemukan pada
Section where information can be found
- Kepemilikan Saham Share Ownership - Kebijakan Dividen Dividends Policy - Struktur Permodalan Capital Structure 11. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat efek Name and Address of the Company’s rating agency 12. Nama dan alamat lembaga dan profesi penunjang pasar modal Name and Address of the Company’s capital markets supporting institutions 13. Penghargaan dan sertifikat yang diterima - Peristiwa Penting 2010 Perusahaan baik yang berskala nasional Significant Event 2010 maupun internasional Domestic and international awards and certificates - Penghargaan dan Sertifikat obtained by the Company Awards and Certificates 14. Nama dan alamat anak Perusahaan - Alamat Kantor dan Anak-Anak Perusahaan Name and Address of the subsidiary companies Office Address and Subsidiaries 15. Nama dan alamat kantor cabang atau kantor perwakilan - Alamat Kantor dan Anak-Anak Perusahaan Name and Address of the Company’s branch and Office Address and Subsidiaries Representative office 16. Analisa dan Pembahasan Manajemen Analisa dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion & Analysis Management’s Discussion & Analysis 17. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Corporate Governance Good Corporate Governance a. Dewan Komisaris . Board of Commissioners - Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris Board of Commissioners Board of Commissioners Description of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners - Pengungkapan prosedur penetapan dan Remunerasi Dewan Komisaris besarnya remunerasi anggota Remuneration of Board of Commissioners Dewan Komisaris Details of the procedures of endorsement of the Board of Commissioners’ Remuneration - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris Meetings of Board of Commissioners Board of Commissioners Meeting and attendance of the Board of Commissioners b. Direksi Directors - Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Direksi Direksi Description of the duties and responsibilities of Directors Directors - Pengungkapan prosedur penetapan dan Remunerasi Direksi besarnya remunerasi anggota Direksi Remuneration for Directors Details of the procedures of endorsement of Directors’ Remuneration - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Rapat Direksi anggota Direksi Meetings of Directors Meeting frequency and number of attendance by the members of Directors - Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi Program Pelatihan Direksi Directors’ Training Training Program for Directors
Halaman Page
30–32 33–34 30
8 7 196 196 58 90 98 97
99
100
101 101 102
103
103
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
No Hal-hal yang diwajibkan
Required Item
Informasi dapat ditemukan pada
Section where information can be found
c. Komite Audit Audit Committee - Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Profile Anggota Komite Audit anggota Komite Audit Committee Members Profile Name, title and brief biography of members of the Audit Committee - Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Fungsi dan Tugas Komite Audit Description of the duites and responsibilities of Role and Responsibilities of Audit Committee the Audit Committee - Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Frekuensi Pertemuan Meeting frequency and number of attendance Meeting Frequency by the members of the Audit Committee - Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite Pelaksanaan Tugas Details of activities of the Audit Committee Implementation of Duty d. Komite-komite lain yang dimiliki Perusahaan Komite Remunerasi dan Nominasi Other Committees Remuneration and Nomination Committee - Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Komite Perencanaan dan Risiko Usaha anggota komite Planning and Business Risk Committee Name, title and brief biography of members of Komite GCG the Committee GCGCommittee - Independensi anggota Komite Independent members of the Committee - Uraian tugas dan tanggung jawab, frekuensi pertemuan, tingkat kehadiran serta uraian pelaksanaan kegiatan Komite Details of duties and responsibilities, meeting frequency, attendance, and details of activities of the Audit Committee e. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Corporate Secretary f. Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal yang diterapkan oleh Perusahaan dan uraian mengenai Pengendalian Internal pelaksanaan pengawasan internal Internal Controling (internal control & audit) Details of the Company’s Internal Control and Audit Systems g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang Manajemen Risiko dihadapi Perusahaan Risk Management Details on the Company’s Risks h. Uraian mengenai aktifitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan Corporate Social Responsibility Details on the Company’s Corporate Social Responsibility Program i. Perkara penting yang dihadapi Perusahaan Perkara Penting yang Dihadapi WIKA Legal Proceeding Important Cases Faced by WIKA j. Tempat dan alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Perusahaan Akses Terhadap Informasi The Company’s address and contact details that Access to Information can be accessed by the public 18. Tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Board of Directors’ Responsibility to the Management Responsibility of Financial Report Company’s Financial Statement 19. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Dewan Komisaris Management Responsibility of Financial Report Signature of Board of Directors’ and Board of Commissioners
Halaman Page
107
105
108 108 109–111 111–114 114–117
117
118
122
186
134
137
204 204
203
204
Pillars of Growth
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan Management Responsibility of Annual Report Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
This Annual Report, including the financial reports and other related informations is the responsibility of the management of PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. and as such has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors, whose names are shown below.
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama President Commissioner Brigjen TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE
DR. Amanah Abdulkadir, MA Komisaris Independent Independent Commissioner
Komisaris Independent Independent Commissioner
Pontas Tambunan, SH, MM Komisaris Commissioner
Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Komisaris Commissioner
Direksi Directors
Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director Drs. Ganda Kusuma, MBA Direktur Keuangan Director of Finance
Ir. Slamet Maryono Direktur Operasi II Director of Operation II
Ir. Budi Harto, MM Direktur Operasi I Director of Operation I
Ir. Tonny Warsono, MM Direktur Sumber Daya Manusia & Pengembangan Director of Human Capital & Business Development
Annual Report 2010 Laporan Tahunan | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dan Laporan Auditor Independen Consolidated Financial Statements and Supplementary Information for the Years Ended December 31, 2010 and 2009 and Independent Auditor’s Report
consolidateD financial statEments
205
PT WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DAN/AND LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
dDAraftDRAnNFTD Nomor / Number Tanggal / Date
: 004/LA-WIKA/III/11 : 18 Maret/March 18, 2011
KANTOR PUSAT JAKARTA Nomor Izin Usaha KAP: KEP-116/KM.I/1009 W i s m a S t a c o 3 r d F l o o r. D . J l . C a s a b l a n c a K a v . 1 8 J a k a r t a 1 2 8 7 0 . I n d o n e s i a T e l . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 4 6 – 4 8 , 8 3 7 0 1 1 0 4 , F a x . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 5 0 E m a i l :
[email protected]
HLB Hadori Adi & Rekan is a member of
HLB
International. A world-wide organization of accounting firms and business advisers
DAFTAR ISI / CONTENT Halaman / Pages LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS
•
Neraca / Balance Sheets ................................................................................................
4
•
Laporan Laba Rugi / Statements of Income ……………………………………………..……
6
•
Laporan Perubahan Ekuitas / Statements of Changes in Shareholders’ Equity .…………
7
•
Laporan Arus Kas / Statements of Cash Flows ………………………………..………………
8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN / NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS………..
10
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (piutang tak tertagih) sebesar Rp111.818.035 tahun 2010 dan Rp96.433.563 tahun 2009) Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Retensi (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (piutang tak tertagih) sebesar Rp6.653.241 tahun 2010 dan 2009) Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pendapatan Yang Akan Diterima Piutang Lain-Lain (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (piutang tak tertagih) sebesar Rp16.126.694 dan Rp16.819.532 tahun 2010 dan tahun 2009) Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Jaminan Usaha Jumlah Aset Lancar
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan / Notes
1.227.704.869
2e,3
2009
1.210.888.160
273.434.280 626.256.102
2d,f,g,4 2f,g,4
222.215.045 649.855.711
452.291.797 934.907.382 119.481.480
2f,g,5 2g,h,6 7
404.839.180 643.983.981 122.631.965
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalent Trade Receivables (Net of provision for impairment (allowance for doubtful accounts) of Rp111,818,035 in 2010 and Rp96,433,563 in 2009 ) Related Parties Third Parties Retention Receivables (Net of allowance for impairment (allowance for doubtful accounts) of Rp6,653,241 in 2010 and 2009) Due From Customer Accrued Income Other Receivables (Net of allowance for impairment (allowance for doubtful accounts) of Rp16,126,694 and Rp16,819,532
70.107.915 853.256.824 148.378.298 181.860.903 178.850.207 56.142.824 5.122.672.881
2f,g,8 2i,9 10 2aa,11 2j,12 13
76.428.845 1.044.472.772 181.772.149 226.343.376 177.479.831 1.619.382 4.962.530.398
21.592.680 150.108.294 69.622.513
2aa,23 2k,14 2l,15
12.495.893 121.508.510 66.123.559
ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Tanah Belum Dikembangkan Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp239.367.875 tahun 2010 dan sebesar Rp209.734.908 tahun 2009 ) Setoran Dana Kerja Sama Operasi Goodwill Aset Lain-Lain Jumlah Aset Tidak Lancar
405.546.470 434.184.903 7.536.723 75.040.438 1.163.632.021
JUMLAH ASET
6.286.304.902
in 2010 and 2009) Inventories Advance Prepaid Tax Prepaid Expense Business Guarantee Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Investment in Associates Land for Development Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp239,367,875
2m,n,16 2o,17 2y,18 2p,x,19
in
2010
and
332.207.429 142.774.616 10.048.964 52.924.232 738.083.204
Rp209,734,908 in 2009 ) Joint Operation Fund Deposits Goodwill Other Assets Total Non Current Assets
5.700.613.602
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa Hutang Lain-lain Kewajiban Bruto Pemberi Kerja Hutang Pajak Uang Muka Dari Pelanggan Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Yang Diterima Dimuka Jumlah Kewajiban Lancar
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Catatan / Notes
2009
1.013.582.454 207.453.500 56.935.127 32.563.724 144.603.233 61.759.720 1.345.264.219 692.592.786 3.642.026.776
21 2d,21 22 2g,h,6 2aa,23 2q,24 25 26
1.143.273.651 59.515.116 26.737.623 18.144.602 207.151.667 121.441.112 986.086.634 756.439.593 3.435.524.547
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short Term Loans Trade Payables Third Parties Related Parties Other Payables Due to Customer Tax Payables Advance From Customers Accrued Expenses Unearned Revenue Total Current Liablities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman Jangka Panjang Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Uang Muka Proyek Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
276.226.938 19.019.154 432.264.090 727.510.182
29 2t,27 2u,28
12.002.917 617.371.349 629.374.265
NON CURRENT LIABILITIES Long Term Loans Employee Benefits Liabilities Advance for Long Term Projects Total Non Current Liablities
HAK KEPEMILIKAN MINORITAS
115.144.163
30
102.773.556
MINORITY INTEREST
87.272.013
20
116.734.550
EKUITAS Modal Saham Modal Dasar 16.000.000.000 saham, nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. Modal ditempatkan dan disetor 6.001.540.500 saham dan 5.846.367.500 saham tahun 2010 dan 2009 Modal Saham yang diperoleh kembali disajikan dengan nilai nominal 176.686.500 saham pada tahun 2010 dan 2009 Tambahan Modal Disetor Perubahan ekuitas pada Anak Perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saldo Laba Jumlah Ekuitas
EQUITY Share Capital Authorized Capital 16,000,000,000 shares, par value of Rp 100 (full amount) per share. Issued and paid up capital 6,001,540,500 and
608.452.745 1.801.623.781
presented in par value of 176,686,500 (17.668.650) share in 2010 and 2009. 564.159.304 Additional Paid-in Capital Changes in Equity of 8.813.220 Subsidiary Company 6.983.190 Foreign Exchange Translation of Financial Statement 386.017.420 Retained Earnings 1.532.941.234 Total Equity
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
6.286.304.902
5.700.613.602
600.154.050
31
(17.668.650) 602.311.833
2s,32 2r,33
8.813.220 (439.417)
584.636.750 5,846,367,500 in 2010 and 2009. Treasury Stock
LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Proyek KSO Laba (Rugi) Proyek KSO Laba Kotor Setelah Bagian Laba Proyek KSO
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan / Notes
2009
6.022.921.894 5.390.011.533
2v,36 2v,37
6.590.857.284 5.967.731.531
632.910.361 40.157.871
2o,38
623.125.754 22.607.657
673.068.232
645.733.410
NET SALES COST OF SALES Gross Profit Before Income Portion of JO Project Profit (Loss) JO Project Gross Profit After Income Portion of JO Project
BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
3.527.066 191.929.955 195.457.021
2.421.380 158.361.039 160.782.419
OPERATING EXPENSES Sales Expenses General and Administrative Expenses Total Operating Expenses
LABA USAHA
477.611.211
484.950.991
OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Selisih Kurs - bersih Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap Beban Bunga dan Denda Beban Penyisihan Piutang Beban Penurunan Nilai Aset dan Persediaan Beban Amortisasi Goodwill Laba divestasi Beban pajak sesuai SKP Lain-lain Bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Final Pajak Tidak Final Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS
2v,39
2v,40 28.913.365 (4.104.954) 57.351 (9.611.427) (34.234.587)
30.417.205 1.432.768 (2.000) (51.764.196) (41.274.146)
(7.401.010) (2.512.241) 67.753.928 (40.860.172) (2.285.430) (4.285.177)
(45.046.450) (2.512.241) (28.092.939) (136.841.998)
473.326.034
348.108.993
2aa,23 (132.424.893) (38.756.677) 9.096.786 (162.084.784)
2aa,23
(123.866.051) (37.459.198) 19.740.201 (141.585.048)
OTHER INCOME (EXPENSE) Interest Income Gain (Loss) in Foreign Exchange - Net Gain on Disposal of Fixed Assets Interest Expense and Penalty Allowance for Doubtful Account Impairment Expense for Aset and Inventory Amortization Expense of Goodwill Gain of divestment Tax expenses based on SKP Others - Net Total Other Income (Expense) - Net PROFIT BEFORE INCOME TAX INCOME TAX (EXPENSE) Current Tax Final Tax Non Final Tax Deferred Tax Total Income (Expense) Tax NET INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
311.241.250
206.523.945
HAK MINORITAS ATAS LABA ANAK PERUSAHAAN
(26.319.058)
(17.301.869)
LABA BERSIH
284.922.192
189.222.076
NET INCOME
33,37
Net Earning Per Share (Full amount)
Laba Bersih Per Saham Dasar (Rupiah penuh)
50,15
2ab,35
MINORITY INTEREST ON GAIN OF ITS SUBSIDIARIES
See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Modal saham ditempatkan di peroleh dan disetor/ kembali / Issued and Paid Treasury stock up Capital SALDO PER 1 JANUARI 2009
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITIES For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) Tambahan modal disetor / Additional Paid-in Capital
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Perubahan ekuitas pada perusahaan anak
Foreign currency translation adjustment
Changes in Equity of Subsidiary Company
584.615.400
(12.744.800)
565.877.973
21.350 Eksekusi Opsi Saham Saham diperoleh kembali Kompensasi Berbasis Saham Disagio saham diperoleh kembali Perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saham diperoleh kembali Dividen Bina Lingkungan Program Kemitraan Dana Cadangan Bertujuan Cadangan lainnya 584.636.750 Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2009 584.636.750
(4.923.850) (17.668.650)
3.921.529 (5.640.199) 564.159.304
6.983.190 6.983.190
8.813.220
(21.350) -
8.813.220
(21.350)
75.609.402 154.713.703
30.349.054 41.985.009
(17.668.650)
564.159.304
6.983.190
8.813.220
(21.350)
154.713.703
41.985.009
34.563.234 3.589.295 602.311.833 602.311.833
(7.422.607) (439.417) (439.417)
8.813.220 8.813.220
(21.350)
15.517.300 Eksekusi Opsi Saham Tambahan Modal Disetor (Agio saham Kompensasi Berbasis Saham Disagio saham diperoleh kembali Perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Dividen Bina Lingkungan Prgram Kemitraan Dana Cadangan Bertujuan Cadangan lainnya 600.154.050 Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2010 600.154.050
(17.668.650) (17.668.650)
-
-
Saldo laba yang ditentukan penggunaannya / Appropriated Retained Earnings Cadangan Cadangan lainnya/ bertujuan/ Stock Option Others General Reserve Reserve Opsi saham
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
(21.350)
79.104.301 -
107.813.002 262.526.705 262.526.705
11.635.955 -
18.922.208 60.907.217 60.907.217
Saldo laba yang belum ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Retained Earnings 156.152.377 (45.523.581) (1.517.453) (3.034.905) (30.349.054) (75.609.402) 117.982 189.222.076 189.340.058 (56.810.204) (1.892.221) (3.784.442) (18.922.208) (107.813.002) 117.982 284.922.192 285.040.174
Jumlah
Total equity
1.384.641.206 (4.923.850) 3.921.529 (5.640.199) 8.813.220 6.983.190 (45.523.581) (1.517.453) (3.034.905) 1.343.719.158 189.222.076 1.532.941.234 15.517.300 34.563.234 3.589.295 (7.422.607) (56.810.204) (1.892.221) (3.784.442) 1.516.701.589 284.922.192 1.801.623.781
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2009 Stock Option Execution Treasury Stock Stock Based Compensation Discount of Treasury Changes in Equity of Subsidiaries Foreign Exchange Translation Treasury stock Dividend Community Development Funding for small scale business Appropriation of General Reserve Other Reserve Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009 Stock Option Execution Treasury Stock Stock Based Compensation Discount of Treasury Changes in Equity of Subsidiaries Foreign Exchange Translation Dividend Community Development Funding for Small-Scale Business Appropriation of General Reserves Others Reserves Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole
4
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan Pembayaran Beban Usaha dan Lainnya Penerimaan Bunga Pembayaran Bunga Pinjaman Pembayaran-penerimaan Pajak Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) Jaminan Usaha Pembelian Aktiva Tetap Laba Divestasi Anak Perusahaan Penempatan Saham Perusahaan Asosiasi Penurunan (Kenaikan)Kerjasama Operasi Pengeluaran Investasi Lainnya Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Bank Pembelian Kembali Saham yang beredar Setoran Modal Pembayaran Dividen Pembayaran dan Bina Lingkungan dan Program Kemitraan Pembayaran Dividen Hak Minoritas Perubahan Ekuitas pada Perusahaan Anak Kenaikan (Penurunan) dari Aktivitas Pendanaan Lainnya Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2009
5.320.098.252 (4.777.313.838) (126.923.036) (67.350.983) 28.913.365 (9.611.427)
6.796.369.683 (5.628.651.223) (119.789.120) (59.401.186) 30.417.205 (51.764.196)
(157.888.582)
(79.988.525)
209.923.753
887.192.638
(54.523.442) (145.325.793) 36.753.928 2.400.216 (251.252.416) (5.158.449)
(1.543.399) (39.964.347) (101.800.000) (25.413.026) (40.455.781)
(417.105.956)
(209.176.554)
246.764.401 53.669.829 (70.758.655)
(477.335.336) (10.564.051) 21.350 (45.523.581)
(5.676.663) -
(4.552.358) (6.516.623) 8.813.220
-
17.097.288
223.998.912
(518.560.091)
16.816.709
159.455.993
DAMPAK SELISIH KURS
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Received from Customers Payment to Suppliers Payment for Director and Employee Payment for Operating Expense and Others Interest Receipt Payment of Interest Payment - Receipt of Income Tax Net Cash Provided by (Used for) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease (Increase) Business Guarantee Acquisition of Fixed Assets Gain on Divestment Investment in Associated Company Decrease (Increase) in Joint Operation Increase in Other Investing Activities Net Cash Provided by (Used for) Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (Decrease) of Bank Loans Treasury Stock Paid Up Capital Stock Payment of Dividend Payment of Community Development and Funding for Small Scale Business Payment of Minority Interest Dividend Changes in Equity of Subsidiary Company Increase (Decrease) of Other Finance Activities Net Cash Provided by (Used for) Financing Activities INCREASE OF NET CASH AND CASH EQUIVALENT IMPACT ON FOREIGN EXCHANGE
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
1.210.888.160
1.051.432.167
BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
1.227.704.869
1.210.888.160
ENDING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas - Investasi anak perusahaan melalui inbreng - Laba divestasi unit bisnis anak perusahaan - Reklasifikasi aset tetap ke aset lain-lain bersih
31.000.000
-
33.530.428
-
16.957.757
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
Significant activities which does not effect cash flow Investment on subsidiary companies by inbeng Gain on divestment of subsidiaries business units Fixed assets reclassification to other assets - net
See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN/ NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company's Establishment
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan") didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah No.64 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara/PN "Widjaja Karja" tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.64 ini pula, perusahaan bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi, dilebur ke dalam PN Widjaja Karja.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., ("Perseroan") established under Act No.19 of 1960 Government Regulation No. jo. 64 year 1961 on Establishment of State / PN "Widjaja Karja" March 29, 1961. Based on Government Regulation No.64 this addition, the building previously owned by Dutch company named Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. which has been subject to nationalization, was merged into the PN Widjaja Karja.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.40 tanggal 22 Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 Undang-undang No.9 Tahun 1969 (Lembaran Negara Republik Indonesia No.40 tahun 1969, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2904). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan "PT Wijaya Karya", berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.110 tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapan Dian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dari Djojo Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, jo Akta Perubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas "PT Wijaya Karya" No.106, tanggal 17 April 1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No.1723 dan No.1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.76 tanggal 21 September 1973, Tambahan No.683.
Based on Government Regulation No.40 dated July 22, 1971, PN. Widjaja Karja declared dissolved and transferred its shape into Limited Liability Company (PERSERO), as referred to in article 2, paragraph 3 of Law No.9/1969 (State Gazette of the Republic of Indonesia No.40. 1969, Gazette of the Republic of Indonesia 2904). Subsequently the Company was named "PT Wijaya Karya," based Limited Liability Company Deed No.110 dated December 20, 1972, by Dian Paramita Tamzil, a replacement of Djojo Muljadi, SH., Notary in Jakarta, in conjunction with the Deed of Change of Script Establishment of Limited Liability Company "PT Wijaya Karya" No.106, dated 17 April 1973, prepared by deed., Notary in Jakarta, both have been approved by the Minister of Justice by Decision No Republic of Indonesia. Y.A.5/165/14 dated May 8, 1973, registered at the Jakarta Court No.1723 and No.1724 May 16, 1973, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No.76 dated 21 September 1973, Supplement No.683.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir diubah dengan Akta No.30 tanggal 21 Mei 2010 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU33763.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 6 Juli 2010.
Articles of Association have been several times amended, which was last amended by Act No.30 dated May 21, 2010, noted by Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated in the Decree of the Minister of Justice and Human Rights No. AHU33763.AH.01.02 Tahun 2010 dated July 6, 2010.
10
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Perusahaan beralamat di Jl.D.I Panjaitan Kav.9, Jakarta Timur, perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1961. b. Bidang Usaha
The Company's headquarter is located at Jl.D.I. Panjaitan Kav. 9, East Jakarta. The Company started its activities in commercial manner in 1961. b. Business Segment
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, industri konversi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, energi terbarukan dan energi konversi, perdagangan, engineering procurement, construction, pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi jasa enjinering dan perencanaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. c.
The Company's Establishment (continued)
Pengurus Perseroan
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the purpose and objectives of the Company is to engage in the construction industry, manufacturing industry, industrial conversion, rental, agency services, investment, agro-industry, renewable energy and energy conversion, trading, engineering procurement, construction, management area, service upgrades in the field of construction services, information technology engineering and planning services, by applying the principles of limited liability companies.
c.
Management of the Company
Dewan Komisaris :
Board of Commissioner :
Sesuai Akta No.57 tanggal 31 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah SH., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tertanggal 12 Npvember 2007 nomor C-UM.HT.01.10-3020, susunan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Accordance with the Deed No.57 dated October 31, 2010, noted by Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta which notice has been received and recorded by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated in the Letter of Acceptance Notification of Change of Corporate Data, dated November 12, 2007 the number of CUM.HT.01.10-3020, the composition of the Board of Commissioners on December 31, 2010 and 2009 is as follows:
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris
Ir. Agoes Widjanarko,. MIP DR. Amanah Abdulkadir, MA Brigjend TNI (Purn) Dadi Pratjipto, SE. Soepomo, SH., SP.N., L.LM Pontas Tambunan, SH., MM
Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 23 Mei 2008 dibuat dihadapan Imas Fatimah,SH., Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.1015652 tanggal 19 Juni 2008, susunan Direksi tanggal 31 Desember 2010 and 2009 sebagai berikut :
11
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Based on the Deed. 59 dated May 23, 2008 drawn up before Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta, which notice has been received and recorded by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated in the letter of Acceptance Notification of Change of Corporate Data No. AHU15 652-AH.01.10 date June 19, 2008, the Board of Directors dated December 31, 2010 and 2009 as follows:
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
1.
Pengurus Perseroan (lanjutan) Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasi I Direktur Operasi II Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan
Management of the Company (continued)
Bintang Perbowo, SE., MM. Drs. Ganda Kusuma, MBA. Ir. Budi Harto, MM. Ir. Slamet Maryono Ir. Tonny Warsono, MM.
President Director Director of Finance Operational Director I Operational Director II Director of Human Resources and Development
Audit Committee : Based on the Decree of the Board of Commissioners No.33/DK/PT.WK/2010 June 7, 2010, the composition of the Audit Committee on December 31, 2010, are as follows:
Brigjend TNI (Purn) Dadi Pratjipto SE Ir. Mukti Wibowo M. Slamet Wibowo, SE., MBA
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.52/DK/PT.WK/2009 tanggal 9 Oktober 2009, susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2009, adalah sebagai berikut : Ketua Anggota Anggota Anggota
GENERAL (continued) c.
Komite Audit : Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.33/DK/PT.WK/2010 tanggal 7 Juni 2010, susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut : Ketua Anggota Anggota
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Chairman Member Member
Based on the Decree of the Board of Commissioners No.52/DK/PT.WK/2009 October 9, 2009, the composition of the Audit Committee on December 31, 2009, are as follows:
DR. Amanah Abdulkadir, MA Shalahuddin Haikal, MM., LLM Ir. Mukti Wibowo M. Slamet Wibowo, SE., MBA
Chairman Member Member Member
Sekretaris Perusahaan : Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No.SK.02.01/A.DIR.00538/2009 tanggal 24 Desember 2009, Sekretaris Perusahaan adalah Natal Argawan SE., untuk tahun 2010 dan 2009.
Corporate Secretary Based on the Decree of the Board of Directors No.SK.02.01/A.DIR.00538/2009 December 24, 2009, the Secretary of the Company was Natal Argawan SE., for the years ended 2010 and 2009.
Biaya remunerasi Direksi Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp5.584.944.912 (Rupiah penuh) dan Rp5.263.939.239 (Rupiah penuh). Biaya remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.034.850.492 (Rupiah penuh) dan Rp1.973.071.511 (Rupiah penuh).
The cost of remuneration of Directors of the Company for 2010 and 2009 amounted to Rp5,584,944,912 (full amount) and Rp5,263,939,239 (full amount). The cost of remuneration of the Board of Commissioners of the Company for 2010 and 2009 amounted to Rp2,034,850,492 (full amount) and Rp1,973,071,511 (full amount).
Jumlah Pegawai Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 1.249 orang (tidak diaudit) dan 1.290 orang (tidak diaudit).
Number of Employees of the Company on December 31, 2010 and 2009 respectively, are 1.249 employes (unaudited) and 1.290 employes (unaudited).
12
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company
Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: Nama perusahaan / The Company
Bidang usaha / Line of Business
The Company directly owned more than 50% shares on subsidiaries as follows: Kegiatan Komersial / Commercial Operations
Persentase Jumlah Aset (sebelum eliminasi) / Kepemilikan / Total Asset (before elimination) Percentage of Ownership 2010 2009 1.523.408.463 1.596.807.892 78,40%
PT Wijaya Karya Beton
Concrete Industry
1997
PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Bangunan Gedung PT Wijaya Karya Jabar Power
Real Estate Trading Industry Construction, Electrical Mechanical Construction and Engineering Mining and Geothermal Utilization
2000 2000 1984
78,40% 78,40% 70,08%
568.736.488 409.729.104 52.395.348
456.986.844 522.764.204 48.828.659
2008
99,00%
324.874.200
133.240.523
Phase of Development
55,00%
8.140.674
8.913.749
Seluruh anak Indonesia.
perusahaan
berdomisili
di
The entire subsidiaries are domiciled in Indonesia.
PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON")
PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON")
WIKA BETON merupakan anak perusahaan dari Perseroan. Sebelum menjadi anak perusahaan, sejak tahun 1974 WIKA BETON merupakan bagian dari induk perusahaan yaitu Divisi Produk Beton. Seiring dengan visi dan misi perseroan maka WIKA BETON resmi menjadi anak perusahaan pada tanggal 11 Maret 1997 sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas WIKA BETON No.44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, SH, selaku pengganti dari Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta.
WIKA BETON constitutes subsidiary of the company. Before being subsidiary of the company, since in 1974, WIKA BETON was the part of the company i.e. Division of Concrete Pruduct. Along with the vission and mission of the company, then consequently, WIKA BETON was officially established as subsidiary of the company on the date of March 11, 1997 in accordance with Deed of Limited Company of WIKA BETON No.44 dated March 11, 1997 noted by Achmad Bajumi, SH, then as alternate notary public for Imas Fatimah, SH. Notary public practicing in Jakarta.
Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian, telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar WIKA BETON No.67 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan persetujuan No. AHU.650006 AH.01.02.TH.2008 tanggal 17 September 2008. Alamat kantor pusat WIKA BETON di Jalan D.I Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta. Perusahaan dalam menjalankan operasinya mempunyai 6 Wilayah Penjualan ("WP") dan 7 Pabrik Produk Beton ("PPB"), yang berlokasi tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Articles of association of the company has been amended several times and most recently by Deed of Amendment to Articles of Association of WIKA BETON No.67 dated August 8, 2008 noted by Hambit Maseh, S.H., Notary practicing in Jakarta, so obtained approval from Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia Number AHU.650006 AH.01.02.TH.2008 dated September 17, 2008. Head office of WIKA BETON is located at Jalan D.I. Panjaitan Kav 3-4 Jakarta. The company in implementing the operation has 6 Selling Areas ("WP") and 7 Concrete Producing Plant ("PPB") have spreading location within several Indonesian teritories.
13
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON") (lanjutan) Berdasarkan Anggaran Dasar WIKA BETON, kegiatan usaha WIKA BETON bergerak dalam bidang usaha industri beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnya yang terkait.
PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON") (continued) Based on the Articles of association of WIKA BETON, business activities of WIKA BETON shall engage in the business of providing concrete industry, construction services and such other related business fields.
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA BETON No.15 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham WIKA BETON adalah sebagai berikut :
Based on the deed of the minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of WIKA BETON No.15 dated April 30, 2007, noted by Hambit Maseh, SH., Notary in Jakarta, the capital structure and compotition of shareholder of WIKA BETON are as follows: Nilai Nominal/Par Value of Rp100 per share
Pemegang Saham/Shareholders
Saham/Shares
Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. - Koperasi Karya Mitra Satya Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock Ikhtisar Data Keuangan Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
Rupiah penuh/Full amount
%
4.600.000.000
460.000.000.000
901.600.000
90.160.000.000
78,40%
14.835.000 233.565.000 1.150.000.000 3.450.000.000
1.483.500.000 23.356.500.000 115.000.000.000 345.000.000.000
1,29% 20,31% 100,00%
Financial Data Summary 2010 1.523.408.463 1.201.307.162 322.101.301
2009 1.596.807.892 1.337.989.202 258.818.690
Description Total Assets Total Liabilities Equity
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY")
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY")
WIKA REALTY didirikan tanggal 20 Januari 2000 berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, SH., No.17, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN Nomor S-01/MDU.1-PBUMN/1999, tentang persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero). Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-20856 HT 01.01.TH 2000, tanggal 15 September 2000. Maksud dan tujuan WIKA REALTY telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.67 Notaris Imas Fatimah, SH., di mana perusahaan bergerak di bidang usaha Realty dan bidang properti, memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 21 Januari 2000.
WIKA REALTY was officially established on the date January 20, 2000 based on Notarial Deed of Imas Fatimah, SH., No.17 so obtained approval from State Minister for Investment and Guidelines of BUMN number S-01/MDU.1-PBUMN/1999 regarding approval for Establishment of Subsidiary Company of PT Wijaya Karya (Persero). Deed of Establishment has been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.C-20856 HT 01.01.TH 2000 dated September 15, 2000. The purpose and objective of WIKA REALTY shall have been entered into Deed of Statement Meeting Resolution No.67 Notary Public of Imas Fatimah, SH., in which the company shall engage in the business of providing Realty and property business field and commence the activities on January 20, 2000
14
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") (continued)
Pada tanggal 2 Juli 2004, dalam rangka peningkatan modal dasar perusahaan dan pemecahan nilai saham. Anggaran dasar perusahaan dirubah dengan akta nomor 4 dari Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.C-1689 HT 01.04.TH 2004 tanggal 8 Juli 2004.
On the date of July 21, 2004, for the purpose of the Company authorized capital increase and share value fraction. Articles of association of the company was amended by deed No 4 from Public Notary, Imas Fatimah, SH. The amended has been approved by Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia No.C-1689 HT 01.04.TH 2004 dated July 8, 2004.
Perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar WIKA REALTY No.69 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU69979.AH.01.02 TH 2008, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU009216.AH.01.09 Tahun 2008, tanggal 26 September 2008.
Recent amendment shall be made on the basis of Deed Amendment to Articles of Association of WIKA REALTY No.69 dated August 8, 2008 noted by Imas Fatimah, SH., Notary public practicing in obtained approval from Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia No.AHU-69979.AH.01.02.TH 2008 and already registered in Company Register No. AHU009216.AH.01.09 Tahun 2008, dated September 26, 2008.
Maksud dan tujuan perusahaan sebagaimana di atur dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No.69 tanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, adalah real estate, jasa property dan jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
Company's goals and objectives as set forth in the Deed of Amendment of Article of Association No.69 dated August 8, 2008, noted by Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, is real estate, property and other services, except services in the field of law and tax.
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA REALTY No.17 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT WIKA Realty adalah sebagai berikut :
Based on the deed of minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of WIKA REALTY No.17 dated April 30, 2007, noted by Hambit Maseh, SH., Notary Practicing in Jakarta, the structure of capitalization and compotition of shareholders of PT WIKA Realty shall be set forth as follows : Nilai Nominal/Par Value of Rp100 per share
Pemegang Saham/Shareholders
Saham/Shares
Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. - Koperasi Karya Mitra Satya Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock
15
Rupiah penuh/Full amount
%
2.800.000.000 548.800.000
280.000.000.000 54.880.000.000
0,00% 0,00% 78,40%
9.030.000 142.170.000 700.000.000 2.100.000.000
903.000.000 14.217.000.000 70.000.000.000 210.000.000.000
1,29% 20,31% 100,00%
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") (continued)
Ikhtisar Data Keuangan
Financial Data Summary
Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
2010 568.736.488 432.457.305 136.279.183
2009 456.986.844 337.865.808 119.121.037
Description Total Assets Total Liabilities Equity
PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE")
PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE")
WIKA INTRADE didirikan tanggal 20 Januari 2000 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.16 dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar,SH., pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, di mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia dengan C-19656HT 01.TH 2000 tanggal 4 September 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 2 Pebruari 2001. Anggaran Dasar WIKA INTRADE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mencakup perubahan nilai nominal modal dasar, dengan Akta Notaris Sri Ismiati, SH., No.46 tanggal 14 Mei 2010 perihal Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham diluar rapat dan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia RI No.AHU-0046205.AH. 01.09.TH 2010 tanggal 18 Juni 2010.
WIKA INTRADE was officially established on January 20, 2000 on the basis of Notarial Deed of Limited Liability Company No.16 noted by Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH., then as an alternate notary public Imas Fatimah, SH. Notary Public practicing in Jakarta, in which has obtained appoval from Minister for Laws and Regulations of the Republic of Indonesia No.C-19656 HT 01.TH 2000 dated September 4, 2000 and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No.10 dated February 2, 2001. Articles of Association of WIKA INTRADE was amended in several times and most recently by amendment to Par Value of Authorized Shares, under Notarial Deed of Sri Ismiati, SH., No.46 dated May 14, 2010. Regarding Statement of Shareholders General Meeting and approved from Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU0046205.AH.01.09.TH 2010 dated June 18, 2010.
WIKA INTRADE bergerak dalam bidang industri dan perdagangan umum baik untuk memenuhi permintaan dalam negeri maupun luar negeri yang meliputi Bisnis Unit Metal, Konversi Energi, Pressing dan Jasa Handling Ekspor dan Impor.
WIKA INTRADE is engaged in both industry and general trading to meet domestic demand and overseas which include Business Unit Metal, Energy Conversion, Pressing and Handling Export and Import Services.
Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA INTRADE No.19 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT WIKA Intrade adalah sebagai berikut :
Based on the deed of the minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of WIKA INTRADE No.19 dated April 30, 2007, noted by Hambit Maseh, SH., Notary in Jakarta, the capital structure and shareholding structure PT WIKA Intrade is as follows :
16
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE") (continued) Nilai Nominal/Par Value of Rp100 per share
Pemegang Saham/Shareholders
Saham/Shares
Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Koperasi Karya Mitra Satya Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock Ikhtisar Data Keuangan Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
Rupiah penuh/Full amount
%
1.080.000.000
108.000.000.000
211.680.000
21.168.000.000
78,40%
3.483.000 54.837.000 270.000.000 810.000.000
348.300.000 5.483.700.000 27.000.000.000 81.000.000.000
1,29% 20,31% 100,00%
Financial Data Summary 2010 409.729.104 381.848.869 27.880.236
2009 522.764.204 497.158.726 25.605.477
Description Total Assets Total Liabilities Equity
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI")
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI")
PT Wika Insan Pertiwi sebelumnya bernama PT Catur Insan Pertiwi didirikan tanggal 28 Februari 1984 berdasarkan Akta No.21 dibuat di hadapan Ali Harsoyo,SH, Notaris di Jakarta, di mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Nomor.C2-6005.HT 01.01.TH 1984 tanggal 24 Oktober 1984. Anggaran Dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan susunan pemegang saham, dengan Akta Notaris Sri Ismiati, SH., No.38 tanggal 10 Mei 2010.
PT Wika Insan Pertiwi previously named PT Catur Insan Pertiwi was established on February 28, 1984 by virtue of Deed No.21 noted by Ali Harsoyo, SH, Notary in Jakarta, which was approved by the Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia Number. C2 6005.HT 01.01.TH 1984 dated October 24, 1984. Company Status has been amended several times, most recently about changes in the composition of shareholders, by Deed of Sri Ismiati, SH., No.38 dated May 10, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah meliputi bidang pembangunan, jasa, perdagangan umum, pengangkutan, percetakan, industri, agrobisnis dan pertambangan. Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan adalah jasa konstruksi.
In accordance with article 3 of the Articles of Association, the scope of the Company is engaged in construction, services, general trading, transportation, printing, industry, agribusiness and mining. The operation is currently underway is construction services.
Terhitung Nopember 2008 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. telah mengambil alih 70,08% saham PT Catur Insan Pertiwi.
As of November 2008, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. have taken over 70.08% shares of PT Catur Insan Pertiwi.
17
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI") (continued)
Berdasarkan akta risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.28 tanggal 18 Nopember 2008, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wika Insan Pertiwi adalah sebagai berikut :
Based on the deed of the minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders No.28 dated November 18, 2008, noted by Imas Fatimah, SH. Notary in Jakarta, the structure of capitalization and composition of the structure of shareholders of PT Wika Insan Pertiwi is as follows :
Pemegang Saham/Shareholders Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Widjanarko Tantono - Suprapto - Ir. Hastjaryo Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock Ikhtisar Data Keuangan Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
Nilai Nominal/Par Value of Rp100 per share Rupiah penuh/Full Saham/Shares % amount 625 625.000.000 438 93 32 62 625
438.000.000 93.000.000 32.000.000 62.000.000 625.000.000 -
70% 15% 5% 10% 100%
Financial Data Summary 2010 52.395.348 33.956.884 18.438.464
2009 48.828.659 32.120.616 16.708.043
Description Total Assets Total Liabilities Equity
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG")
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG")
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung didirikan sesuai Akta No.43 tanggal 24 Oktober 2008 dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat No. AHU.92223.AH.01.01.TH 2008 tanggal 1 Desember 2008.
PT Wijaya Karya Building established under Deed No.43 dated October 24, 2008 drawn up before Imas Fatimah, SH. Notary in Jakarta. Articles of Association was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia pursuant to letter No. AHU.92223.AH.01.01.TH 2008 dated December 1, 2008.
Berdasarkan Pasal 3, Akta No.43 tanggal 24 Oktober 2008 yang dihadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan adalah industri konstruksi dan engineering jasa pemborongan dengan pola progres termin maupun turnkey/Build Operate Transfer (BOT), pengelolaan dan penyewaan gedung/kawasan niaga terpadu, perdagangan dan pemeliharaan peralatan serta material konstruksi dan engeneering pada khususnya sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.
According to Article 3, Act No.43 dated October 24, 2008 noted by Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, objectives and activities of the Company are construction and industrial engineering services contract with the pattern of terms and turnkey/Build. Operate Transfer (BOT), the management and leasing of buildings/areas of integrated commercial, trade and maintenance of equipment and materials engineering and construction, specifically in accordance with the principles of limited companies.
18
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG") (continued)
Berdasarkan akta pernyataan keputusan Rapat Pemegang Saham diluar rapat PT Wijaya Karya Bangunan Gedung No.61 tanggal 26 April 2010, dibuat dihadapan Sri Ismiyati, SH. pengganti dari Nelfi Mutiara Simanjuntak, SH. Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung :
Based on the deed of the minutes of Shareholders General Meeting PT Wijaya Karya Bangunan Gedung No.61 dated April 26, 2010 noted by Sri Ismiyati, SH. then as an alternate notary public Nelfi Mutiara simanjuntak, SH. Notary in Jakarta, the structure of capitalization and composition of shareholders of PT Wijaya Karya Bangunan Gedung : Nilai Nominal/Par Value of Rp100 per share
Pemegang Saham/Shareholders
Saham/Shares
Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Koperasi Karyawan PT Wijaya Karya (Kokar Wika) Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock Ikhtisar Data Keuangan Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
Rupiah penuh/Full amount
200.000
200.000.000.000
49.500 500 50.000 150.000
49.500.000.000 500.000.000 50.000.000.000 150.000.000.000
%
99,00% 1,00% 100,00%
Financial Data Summary 2010 324.874.200 243.510.374 81.363.826
2009 133.240.523 76.212.986 57.027.536
Description Total Assets Total Liabilities Equity
PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER")
PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER")
PT Wijaya Karya Jabar Power didirikan sesuai Akta No.2 tanggal 16 Juli 2009 dibuat di hadapan A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH., notaris di Bandung, Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat No. AHU-36304.AH.01.01 tanggal 30 Juli 2009.
PT Wijaya Karya Jabar Power was officially established pursuant to Deed No.2 dated July 16, 2009 of A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH. Notary practicing in Bandung, whose Articles of association of the Company has obtained legalization from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the letter No. AHU-36304.AH.01.01 dated July 30, 2009.
Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah menyelenggarakan usaha pengembangan Panas Bumi sisi hulu (up stream) dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (down stream) dan menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan sampai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan memanfaatkan sumber panas bumi yang berada di daerah Gunung Tampomas Kabupaten Sumedang dan Subang Propinsi Jawa Barat.
The purpose and objectives of the Company is to conduct efforting up stream geothermal development and the down stream development of Power Geothermal (PLTP) and held until the electricity business by Power Plant by utilizing geothermal heat source earth where is located in the area of Mount Tampomas Sumedang and Subang Province of West Java.
19
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d. Perusahaan Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) d. Subsidiary Company (continued)
PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER") (lanjutan)
PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER") (continued)
Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Karya Jabar Power adalah sebagai berikut :
The Structure of capitalization and composition of the structure of shareholders of PT Wijaya Karya Jabar Power as follows : Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per share
Pemegang Saham/Shareholders
Saham/Shares
Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Jasa Sarana - Resources Jaya Tehnik Management Indonesia Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock Ikhtisar Data Keuangan Uraian Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas e.
Rupiah penuh/Full amount
3.600.000
36.000.000.000
495.000 360.000 45.000 900.000 2.700.000
4.950.000.000 3.600.000.000 450.000.000 9.000.000.000 27.000.000.000
%
55,00% 40,00% 5,00% 100,00%
Financial Data Summary 2010 8.140.674 100.257 8.040.417
Penawaran Umum Saham Perusahaan
2009 8.913.749 27.084 8.886.665 e.
Description Total Assets Total Liabilities Equity
Public Offering the Company Shares
Pada tanggal 11 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-5275/BL/2007 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.846.154.000 lembar saham seri B baru, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 420 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2007.
On October 11, 2007, the Company has obtained effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency under the letter No.S5275/BL/2007 to conduct initial public offering for 1,846,154,000 shares of New Serie B, with par value of Rp 100 per share and bid price of Rp 420 per share. Such shares shall be listed in Jakarta Stock Exchange on October 29, 2007.
Seluruh saham perseroan sebanyak 6.001.540.500 saham pada tahun 2010 dan 5.846.367.500 saham pada tahun 2009 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
All shares of the company as much as 6.001.540.500 shares in 2010 and 5,846,367,500 shares in 2009 have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
20
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) e.
Penawaran (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Umum
Saham
Perusahaan
GENERAL (continued) e.
Public Offering (continued)
the
Company
Shares
Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation/ESA)
Shares Allocation Program
Program ESA adalah penjualan saham Perseroan kepada peserta program ESA, melalui penjatahan pasti pada saat penawaran umum perdana saham dilaksanakan. Jumlah saham dalam program ESA sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, dengan harga diskon sebesar 20% (Dua puluh persen) dari harga Penawaran Umum, yang harus dibayar secara penuh oleh peserta program ESA pada saat melakukan Pemesanan Saham. Saham yang diperoleh dari program ESA diberlakukan Lock Up Period selama 8 bulan sejak pencatatan di BEJ atau sampai dengan bulan Mei 2008. Adapun beban diskon harga sebesar 20% tersebut ditanggung oleh Perseroan.
ESA program is the sale of shares of the Company to participants in the ESA program, through the allotment must be at the time of its initial public offering of shares held. The number of shares in the ESA program as much as 10% of the total shares offered in the Initial Public Offering, with a discount of 20% (Twenty percent) of the Public Offering price, which must be paid in full by the ESA program participants at the time of booking Shares. Shares acquired from ESA program enacted Lock Up Period for 8 months since listing on the JSE. or up to May 2008. The burden of the price discount of 20% borned by the Company.
Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak 184.615.400 lembar saham biasa seri B dijatahkan secara khusus kepada manajemen dan karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai perusahaan.
From the total shares offered in initial public offering by 10% or as many as 184,615,400 Series B ordinary shares allocated specifically to the management and employees through stock option program for employees of the company.
Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen dan Karyawan
Shares Purchase Option for Management and Employees
Program ESOP/MSOP adalah pemberian Hak Opsi Pembelian Saham kepada peserta Program ESOP/MSOP untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan sebanyak-banyaknya 5% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan yang berdasarkan Peraturan Bapepam No.IX.D.4 merupakan maksimum saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalam periode 5 (lima) tahun tanpa memberikan hak lebih dahulu kepada pemegang saham lama (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD).
ESOP/MSOP program is the grant for the Right of Share Purchase Option to the Participant of ESOP/MSOP program to purchase new shares so duly issued by portfolio of company of 5% of subscribed and paid up capital in the Company on the basis of Regulation of Capital Market Supervisory Agency No.IX.D.4 constituting maximum share that may be issued by the public company within the period of 5 years without prior right grant to the former shareholders (First Stock Subscription Right/HMETD).
Lihat catatan 31 dan 33.
See note in 31 dan 33.
21
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan a. Dasar Konsolidasian
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Laporan
ACCOUNTING POLICIES
Keuangan
a. Basis of consolidated financial statements presentation
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta Surat Edaran Bapepam Nomor SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Konstruksi.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, namely Statement of Financial Accounting Standard (PSAK), and Regulation of Capital Market Supervisory Board No.VIII.G.7 dated March 13, 2000 regarding Guidelines for Presentation of Financial Statement and Circular Letter of Capital Market Supervisory Board Number SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Financial Statement Presentation Guidelines for Construction Public Company.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep harga perolehan, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih.
The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows are prepared using the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for inventory which is stated in the lower cost and net realizable value.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas diklasifikasikan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Consolidated cash flows are prepared based on direct method by classifying cash flow on the basis of operating, investing and financing activities.
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional perusahaan dan Anak perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesia Rupiah which is the functional currency of the company and Subsidiaries.
b. Prinsip - prinsip Konsolidasi
b. The principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan.
Consolidated financial statement shall include the financial statement of the Company and Subsidiaries which are owned more than 50% either directly or indirectly, except for the subsidiary which is intended to be temporarily controlled or operated under long-term restrictions; which significantly effects the ability to transfer funds to the Company.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perusahaan Anak di dalam Perusahaan Induk telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The consequence of all transaction and balance made among the Subsidiaries within the Parent Company have been eliminated in the presentation of consolidated financial statement.
22
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
b. Prinsip - prinsip Konsolidasi (lanjutan)
c.
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. The principles of Consolidation (continued)
Kebijakan akuntasi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan Anak, kecuali dinyatakan secara khusus.
The accounting policies used in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company Subsidiaries, unless otherwise stated.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut.
Net Minority interest in earnings (losses) and equity of subsidiaries are stated at the proportion of minority shareholders in net income (loss) and equity Subsidiaries.
Penyertaan pada Perusahaan dijelaskan pada catatan 1d.
Participation in Subsidiary shall be notified in Notes 1d.
Anak
seperti
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut :
Mata Uang Asing
d. Pihak-pihak istimewa
yang
Bookkeeping of the Company and its subsidiaries conducted in Rupiah terms. Transactions during the year involving foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah currency using the exchange rate of Bank Indonesia. Gains or losses are recognized in the consolidated statement of income in the year. On December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used are as follows :
2010
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura Dinar Aljazair
8.991 13.894 110 6.981 125
mempunyai
Transaction and Balance in Foreign Currency
hubungan
Perseroan melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7, "Pengungkapan atas pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa" diartikan sebagai berikut :
23
2009 9.400 13.510 102 6.699 134
Currency United States of America Dollar European Euro Japanese Yen Singapore Dollar Algeria Dinar
d. Related Parties
The Company has transactions with related parties which have a special relationship. In accordance with Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No.7, "Disclosure of the parties who have a special relationship" defined as follows:
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Pihak-pihak yang istimewa (lanjutan)
mempunyai
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
hubungan
ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Related Parties (continued)
Yang dimaksud pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :
The term of parties establishing special relationship shall have the following meaning :
1) Perseroan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perseroan pelapor (termasuk Perseroan holding, anak Perseroan dan sesama anak Perseroan); 2) Perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perseroan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perseroan dan anggota keluarga dekat orang tersebut; dan dimana suatu kepentingan 5) Perusahaan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
1) The Company through one or more agencies shall control or shall be controlled by, or under the mutual control with the reporting company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
Sifat hubungan istimewa yang terjadi pada perusahaan adalah sebagai berikut :
The characteristic of related parties established by the company shall be as follows:
1) Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh menteri negara BUMN merupakan pemegang saham mayoritas perseroan. Oleh karena itu perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan affiliasi melalui penyertaan modal pemerintah Republik Indonesia;
1) Government of the Republic of Indonesia represented by State Minister for State Owned Enterprise shall constitute majority shareholders of the company. Therefore, the Company and other State Owned Enterprises shall establish affiliation through the capital participation of the Government of Republic of Indonesia;
24
2) Associated company; 3) Individuals who having both directly or indirectly voting right interest in the reporting company influencing significantly and members of close family from mentioned individual person (the term of member of close family shall be those who could be expected to have influence or been influenced by individual person in term of transactions made with the reporting company);
4) Key employee is the person having authority and responsibility to plan, lead and control the activities of reporting company including member of board of commissioners, board of directors and manager of the company and member of family who close with the mentioned persons; and 5) The company in which substantial interest in voting right held both in direct or indirect manner, by each person so notified in point 3) or 4), or such each person holding significant influence to the aforementioned company. It includes companies having member of board of commissioner, board of director, or main shareholders of the reporting company and the companies holding key management member so similar with the reporting Company.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Pihak-pihak yang istimewa (lanjutan)
e.
mempunyai
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
hubungan
ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Related Parties (continued)
2) Perseroan memiliki dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank pemerintah atau bankbank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana berlaku pada pihak ketiga;. 3) Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha perseroan dengan BUMN-BUMN lain maupun anak perusahaan serta lembagalembaga pemerintah yang berwenang; 4) Mempunyai anggota pengurus yang sama dengan anak perusahaan yaitu direksi perseroan menjadi anggota dewan komisaris anak perusahaan.
2) The company deposits its fund and has funding loan in governmental banks or any banks held by the State Owned Enterprise under the terms of conditions and normal interest rate as applicable to third party; 3) The company enters into agreement for the purpose of business made by the company and other State Owned Enterprises and subsidiaries and competent authorized governmental; 4) Company's member of management so similar with the subsidiary i.e. Board of director of the company to be the member of Board of Commissioner of the subsidiary company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All transactions made by the parties establishing special relationship, either conducted by or not conducted under interest rate or price, similar requirements and conditions as conducted by the third party shall be disclosed in consolidated financial statement.
Kas dan Setara Kas
e.
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas. f.
Piutang
Cash and Cash Equivalent Cash and cash equivalent include short term cash, bank and investment due within the period of three months or less. Cash and cash equivalent so determined the use or limited to be used may not be classified as cash and cash equivalent.
f.
Receivables
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Trade and Others Receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Trade and others receivables are recognize initialy at fair value and subsequently measured at amortised cost, less allowance for doubtful account.
Piutang Retensi
Retention Receivable
Piutang retensi merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi tertentu yang ditetapkan dalam kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi.
Retention receivables represent receivables from the company to the employer who will be paid after completion of the contract or the fulfillment of certain conditions specified in the contract. Retention receivables are recorded at the time of withholding a certain percentage of each claim term to hold an employer until a condition after completion of the contract are met.
25
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Piutang (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
Receivables (continued)
Piutang Retensi (lanjutan)
Retention Receivable (continued)
Piutangretensi pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Retention receivables are recognize initialy at fair value and subsequently measured at amortised cost, less allowance for doubtful account.
g. Penyisihan Penurunan Piutang Ragu-Ragu)
Nilai
(Penyisihan
Sebelum 1 September 2010, berdasarkan SK Direksi No.IN.03.00/A.DIR.0003/2005 Perusahaan menetapkan pembentukan penyisihan penurunan nilai (piutang ragu-ragu) dengan kriteria sebagai berikut : Umur piutang/Aging Accounts
g. Allowance for Impairment Doubtful Account)
(Allowance
for
Before September 1, 2010, based on the Decree of Directors No.IN.03.00/A.DIR.0003/2005 Company provides allowance for impairment (doubtful accounts) with the following criteria: Prosentase/Percentage
>12 - 15 bulan/months >15 - 18 bulan/months >18 - 21 bulan/months >21 - 24 bulan/months >24 - 27 bulan/months >27 - 30 bulan/months >30 - 33 bulan/months >33 - 36 bulan/months
5% 10% 20% 30% 40% 60% 80% 100%
Efektif tanggal 1 September 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan pencadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No.55 (Revisi 2006).
Effective September 1, 2010, the Company and its Subsidiaries made any provision for impairment losses under PSAK No.55 (Revised 2006).
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang raguragu berdasarkan hasil penelaahan secara periodik terhadap kelompok piutang masingmasing pelanggan dengan ketentuan sebagai berikut :
Allowance for doubtful accounts the company is based on periodic review of the group accounts each customer with the following conditions:
1. Kelompok Piutang : PEMERINTAH
1. Receivables Group : Government
Kelompok Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah, tidak dilakukan penyisihan Piutang karena berdasarkan fakta yang telah berjalan Piutang atas Proyek Pemerintah yang sumber pendanaannya dari APBN, APBD dan LOAN seluruhnya dibayar walaupun memerlukan proses yang panjang terkait dengan prosedur yang harus dijalankan.
26
Government groups including local government, no provision for accounts receivable because based on facts that have been running Receivables from Government project funding from the state budget resources, budget and LOAN wholly paid even require a lengthy process associated with the procedure that must be executed.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
g. Penyisihan Penurunan Nilai (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Allowance for Impairment (continued)
2. Kelompok Piutang : BUMN DAN SWASTA Tbk. Umur piutang/Aging Accounts
2. Receivables Group : BUMN and PRIVATE LISTED Prosentase/Percentage
>12 - 15 bulan/months >15 - 18 bulan/months >18 - 21 bulan/months >21 - 24 bulan/months >24 - 27 bulan/months >27 - 30 bulan/months >30 - 33 bulan/months >33 - 36 bulan/months
5% 10% 20% 30% 40% 60% 80% 100%
3. Kelompok Piutang : SWASTA NASIONAL DAN SWASTA ASING Umur piutang/Aging Accounts
3. Receivables Group : NATIONAL PRIVATE COMPANY and FOREIGN PRIVATE Prosentase/Percentage
>12 - 15 bulan/months >15 - 18 bulan/months >18 - 21 bulan/months >21 - 24 bulan/months >24 - 27 bulan/months >27 - 30 bulan/months >30 - 33 bulan/months >33 - 36 bulan/months
10% 20% 30% 50% 70% 80% 90% 100%
4. Kelompok Piutang dalam kondisi khusus
4. Receivables Group in special conditions
Piutang dalam kondisi khusus adalah piutang yang berasal dari kelompok piutang Pemerintah, BUMN dan Swasta Tbk, Swasta Nasional dan Swasta Asing yang dinyatakan atau dalam kondisi : - Mengalami kebangkrutan (dinyatakan oleh pihak berwenang); - Pailit; atau - Kondisi lainnya yang dinyatakan secara legalitas oleh pihak yang berwenag sehingga dapat berakibat pada tidak terbayarnya piutang tersebut. Umur piutang/Aging Accounts
Receivables in special circumstances are receivables from the Government accounts, BUMN and private language, the National and Private Foreign Private expressed or under conditions: - Went bankrupt (declared by the authorities); - Bankrupt; or - Other conditions set forth in legality by the authorities so that it can result in unpaid receivables.
Prosentase/Percentage
1 - 6 bulan/months > 6 - 12 bulan/months
50% 50%
27
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
h. Tagihan/Kewajiban Bruto Pemberi Kerja
i.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Due from/to Customer
Tagihan Bruto Pemberi Kerja
Due from Customer
Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.
Due from customer constitutes the company receivable sourcing from construction employment contract so duly conducted, but the activities as carried out shall be in the course of implementation. Due from customer shall be served amounting to the difference between the accrued cost so added by admitted profit and decreased by admitted loss and installment.
Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progres fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.
Due from customer is recognized as income in accordance with the method of percentage of completion declared in Certification of completion of the works in which the invoice has not been yet issued due to differences between the date physical progress and submission of invoice on the date of balance sheet.
Kewajiban Bruto Pemberi Kerja
Due to Customers
Kewajiban bruto pemberi kerja merupakan kewajiban perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Kewajiban bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin.
Due to the customers is a company's liabilities arising from construction contracts are made, but work in progress. Gross liability represents the differences between costs incurred plus recognized profits less recognized losses and progress billings.
Persediaan
i.
Inventory
Persediaan barang jadi, bahan baku, perlengkapan dan barang dalam proses diakui berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan barang dagangan yang tidak terjual karena tipe, bentuk atau model tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, dipindahkan ke aset lain-lain. Persediaan yang tidak terjual disisihkan sebesar 20% dari nilai saldo akhir persediaan yang bersangkutan.
Inventory of finished goods, raw material, accessories and work in progress on the basis of the lowest value between acquisition cost and net realization value. The acquisition cost is determined using weighted average method. Merchandise inventory failed to be sold due to the type, shape or model that are not in accordance with the market demand shall be removed to other assets. Such unsold inventory is set aside of 20% of final balance value of related inventory.
Persediaan Real Estat
Real Estate Inventory
Persediaan real estat terdiri tanah dan bangunan, bangunan sedang dalam penyelesaian dan tanah sedang dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate inventory consist of land and building. The building in the process of completion and land is being developed, declared as amount as acquisition cost or net realization value, which one is lowest.
28
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
k.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Persediaan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Inventory (continued)
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung pada aset pengembangan real estat ditambah dengan biaya pinjaman.
Land acquisition cost is being developed including Land for Development acquisition cost as added by direct and indirect developed cost on real estate developed asset and added by loan cost.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra perolehan dan perolehan tanah dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke tanah matang pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Land acquisition cost not yet developed shall include pre-land acquisition cost and land acquisition and removed to the land that is being developed at the time of improvement on land is begun or removed to the improved land at the time the land is ready to be built.
Biaya perolehan bangunan sedang dalam penyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya-biaya pembangunan dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat dibangun dan siap dijual.
Building acquisition cost that is being completed shall include land acquisition cost that has been completed to be developed and added by developed cost and loan cost and removed to the land and building assets during the development and it is ready to be sold.
Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proyek dikapitalisasi ke proyek yang sedang dikembangkan.
Loan cost in connection with the project developing activities is capitalized to the project that is being developed.
Biaya dibayar di muka
j.
Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan, biaya pengelolaan, biaya distribusi, biaya sewa dan asuransi.
Prepaid expenses consist of business expenses, production cost, procurement cost, management cost, distribution cost, rental and insurance fee.
Untuk biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan, biaya distribusi akan dibebankan secara proporsional dengan pendapatan yang diakui pada setiap periode.
Business expenses, production cost, procurement cost, distribution cost shall be borne in proportional manner under the income so admitted per period.
Untuk biaya-biaya dibayar di muka sewa dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses in terms of rental and insurance fee shall be amortized during the benefit period of each cost pursuant to pro rate method.
Investasi Investasi Jangka Pendek
k.
Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar perolehan.
29
Investment Short-term Investment Time deposit due less than three months but pledged and time deposit due more than three months shall be served as short term investment and mentioned amounting to acqusition value.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Investasi (lanjutan) Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Penyertaan jangka panjang pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebagai biaya perolehan (metode biaya). Penyertaan dengan kepemilikan antara 20%-50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini,investasi saham pada perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah bersih kenaikan atau penurunan laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi.
l.
Tanah Belum Dikembangkan
Long-term Investment in shares of stock in associated company with less than 20% ownership is stated at cost (cost method). The investment with the ownership of at least of 20% but not exceeding 50% are recorded by equity method in which investment in shares are recorded at cost adjusted by net amount of increase or decrease of equity in the net earnings or losses of the associated company and dividends received since the date of acquisition.
l.
Tanah yang belum dikembangkan adalah tanah yang sudah dimiliki tetapi belum mulai dikembangkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan akan dipindahkan sebagai akun persediaan pada saat mulai dikembangkan dan dibangunnya prasarana. m. Aset Tetap
Investment (continued) Investment to Association Company
Land for Development Land for Development is the land that has been owned, but has not yet developed. It shall be considered on the basis of the lowest value between acquisition value and net realization value and removed as inventory account at the time the infrastructure began to be developed and built.
m. Fixed assets
1). Kepemilikan Langsung
1). Direct Acquisition
Dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) "Aset Tetap" yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008 memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua Aset tetap terhadap kelompok yang sama.
With the application of PSAK 16 (Revised 2007) "Fixed Assets", which became effective on January 1, 2008 allows entities to choose between the cost model and revaluation model as its accounting policy and should be applied consistently to all fixed assets of the same group.
Saat ini Perseroan dan beberapa Anak Perusahaan memilih menggunakan metode Harga Perolehan. Sedangkan untuk PT Wika Intrade menggunakan metode Fair Value untuk Aset kelompok Bangunan.
Currently, the Company and some subsidiaries of the Company chose to use the Cost method.Whereas for PT Wika Intrade using the method of Fair Value for the Property and Buildings group.
Peralatan proyek disusutkan berdasarkan metode jumlah angka tahun yang disesuaikan, sedangkan aset tetap yang lainnya berdasarkan metode garis lurus.
Project equipment is depreciated under sum of the years digit method so duly adjusted, while other fixed asset shall be made under straight line method.
Estimasi umur ekonomis aset tetap sesuai Surat Keputusan Direksi No.01.09./A.DIR 0702/95 tanggal 22 Desember 1995, adalah sebagai berikut :
Estimated useful life of fixed asset based on Letter of Decision of Board of Director No.01.09/A.DIR 0702/95 dated December 22, 1995 set forth as follows :
30
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
m. Aset Tetap (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Fixed Assets (continued)
1) Kepemilikan Langsung (lanjutan)
1) Direct Acquisition (continued) Tahun / Years
Prasarana Bangunan kantor, mess/guest house, rumah tinggal/ villa permanen. Bangunan semi permanen dan pabrik Perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Peralatan proyek - Mesin dan peralatan housing Peralatan produksi/pabrik - Mesin dan peralatan pabrik tiang beton Mesin dan peralatan pabrik
20 10 4 4 4-8 4-8 4-8
Infrastructure Office building, employee housing, guest house and permanent villa Semi permanent building and plant Office equipment Motor Vehicles Project equipment- Machines and prefab housing equipment Project equipment- Machines and pilling plant equipment Machines and plant equipment
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Maintenance and repairs cost are charged as an expense as incurred in consolidated financial statement. Renewals and improvements which extend the useful lives of the fixed assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses are recognized in the statements of income.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress stated at cost and removed into fixed asset at the time of the completion and ready to be used.
2) Sewa
2) Leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Lease is classified as financing lease, if such lease transfers substantially all risks and benefits related to the ownership of the assets. Lease is classified as operating lease, if such lease does not transfers substantially all risks and benefits related to the ownership of the assets.
Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah :
Lease classification as financing lease or operating lease shall be made under the substance of transaction and instead of the form of contract. The example of either individual or collective situation in normal condition refering to the lease which is classified as financing lease shall be as follows :
31
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset Tetap (lanjutan)
m. Fixed Assets (continued)
2) Sewa (lanjutan)
2) Leases (continued)
a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lesse pada masa sewa. b) Lesse mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan. c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan. d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan e) Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lesse yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
a) Lease shall transfer the ownership of asset to the lessee at the termination of lease period. b) Lease shall have option to purchase the asset on sufficient low price rather than fair value as of the date of the commencement of the implementation of the option. Therefore, in the initial lease, it may ensure that the option shall be implemented. c) Lease period shall be intended to most economic aging of assets, though, abandonment is not transferred. d) At the initial lease period, present value of total of minimum lease payment in substantial manner shall approach fair value of lease asset, and e) Lease asset shall have special characteristic and in which only lessee who may use it without requiring modification materially.
Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan : a) Jika lesse dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lesse.
a) If the lessee cancel to lease, then the loss suffered by lessor related to such cancellation shall be duly borne by lessee.
b) Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu disebabkan kepada lesse sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental dan setara dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa; dan
b) Pofit or loss of scrap fair value fluctuation shall be borne to the lessee, for an example, in form of lease discount and equal to the most of scrap selling proceeds at the termination of lease period; and
memiliki kemampuan untuk c) Lesse melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dengan nilai pasar rental.
c) Lessee shall be capable to continue the lease to the second period with lease value in substantial manner that is more than lease market value.
n. Penurunan nilai aset non keuangan
Indicators of situations which individually or in combination can also indicate that the lease is classified as finance leases:
n. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
32
Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carriying amount may not be recoverable. An impairment loss in recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets's net selling price and value in use.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
n. Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Impairment of non-financial assets (continued)
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai paket aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
o. Proyek Kerja Sama
Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assesing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there are separately identifiable cash flows.
o. Joint Operation
Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada pengelola dengan kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerjasama menurut porsi yang ditetapkan. Pengelola proyek dibentuk dengan dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian. Pengelola proyek ini melaksanakan kegiatan pembangunan proyek yang berasal dari pemberi kerja (owner ) dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama. Penyerahan dana kepada pengelola proyek dicatat dan diberlakukan sebagai Setoran Dana Kerja Sama Operasi.
The Company enters into agreements with various parties as mentioned in their respective agreements, the form of delivering funds to the manager with the obligations stipulated in the agreement according to the specified portion. The project manager was formed with the members from each party who entered into an agreement. This project managers conduct development projects originating from the employer (owner) and entirely responsible for all activities, including financial accountability and project reports to the respective parties to the cooperative agreement. Delivery of funds to the project manager is recorded and enforced as Operation Joint Funding Amount.
Pendapatan diakui pada saat laporan pertanggungjawaban proyek disetujui dan dicatat sebesar porsinya.
Revenue is recognized when the accountability report of the project is approved and recorded at the portions.
p. Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain.
33
p. Unused Assets Fixed assets that are not required in terms of business activities shall be declared amounting to the acquisition price and not depreciated in other assets classification.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
q. Uang Muka dari Pelanggan
ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Advance from Costumer
Uang muka dari pelanggan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atau pemilik proyek. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai.
r.
Biaya Emisi Saham
Advances from customers represents advances received from customers or owners of the project. The amount is in proportion with the bill will be compensated based on physical progress has been achieved.
r.
Seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran perdana saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) yang merupakan komponen ekuitas dalam neraca konsolidasian.
s.
Saham Beredar yang Diperoleh Kembali
All expenses occurred in connection with the initial bid of the Company shares to the public shall be recorded as set off Additional Paid Up Capital constituting the component of equity in consolidated balance sheet.
s.
Saham beredar yang diperoleh kembali ditarik dari peredaran, dinyatakan sebesar nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang "Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh" pada neraca konsolidasian. Selisih harga perolehan kembali dengan nilai nominal saham disajikan sebagai pengurang akun "Tambahan Modal Disetor" (Agio Saham). t.
Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja
34
Treasury Stock Share supply as reacquired and drawn from the circulation shall be declared amounting to the par value and served as set off "Full subscribed and paid up capital" in consolidated balance sheet. The difference between re price acquisition and share nominal value shall be served as set off for the account "Additional Paid Up Capital" (Premium).
t.
Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun WIKA untuk pegawai organik yang masa penerimaan sampai dengan tahun 2006, untuk pegawai dengan masa penerimaan 2007 dan seterusnya serta pegawai terampil diikutsertakan pada program pensiun iuran pasti yang pelaksanaannya dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife.
Share Issue Cost
Pension and Other Benefit Cost Pension Fund The Company maintains defined benefit pension plan administered by the Pension Fund for employees of WIKA organic acceptance period until the year 2006, for employees with the acceptance of 2007 and beyond as well as skilled employees included in the defined contribution plan whose implementation is managed by Financial Institutions Pension Fund (DPLK) Manulife.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Dana Pensiun (lanjutan)
dan
Imbalan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pasca
Kerja
ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Pension and Other Benefit Cost (continued)
Iuran pegawai ditetapkan 5% dari pendapatan tetap pegawai, sedangkan iuran beban perusahaan sebesar 12,3% dari pendapatan tetap pegawai.
Employee contributions fixed at 5% of fixed-income employees, while the company charges fees of 12.3% of fixed-income employees.
Sejak tahun 2006 Dana Pensiun telah berada pada posisi Full Funded , sehingga perusahaan hanya memiliki kewajiban untuk pemenuhan iuran saja dan tidak mempunyai kewajiban untuk pemenuhan dana Past Service Liabilities (PSL).
As of 2006, Pension Fund has been in Full Funded Position, such that the company is only obliged to only fulfill the premium and is not obliged to fulfill the fund to Past Service Liabilities (PSL).
Namun sesuai Laporan Aktuaris PT. Dian Artha Tama atas Laporan Berkala Dana Pensiun PT Wijaya Karya per 31 Desember 2009 atas analisa perubahan surplus (defisit), untuk tahun 2009 telah terjadi kenaikan Kewajiban Aktuaria yang cukup besar terutama disebabkan oleh :
But according Actuaries report PT. Dian Artha Tama on Periodict Report PT Wijaya Karya Pension Fund as of December 31, 2009 on the analysis of changes in surplus (deficit), for the year 2009 has been an increase in Actuarial Liability significant mainly due to:
- Realisasi PhDp rata-rata diatas dari yang diasumsikan - Perubahan asumsi tingkat kenaikan PhDP
- Realization PhDp above the average of its assumed - Change the rate of increase PhDP assumption
Atas kondisi tersebut telah mengakibatkan kondisi surplus di tahun sebelumnya berubah menjadi defisit sebesar Rp 44 milyar pada tahun 2009 (audited) dan Rp 20 milyar pada tahun 2010 (unaudited).
Above conditions has resulted in a surplus condition in the previous year turned into a deficit of Rp 44 billion in 2009 (audited) and Rp 20 billion in 2010 (unaudited).
Perusahaan tetap mengikutsertakan seluruh karyawan pada program jaminan hari tua melalui PT Jamsostek.
The company continues to participate all employee in pension Program through Manpower Social insurance to PT Jamsostek.
35
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Dana Pensiun (lanjutan)
dan
Imbalan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pasca
Kerja
ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menghitung kewajiban imbalan pasca kerja dengan metode projected unit credit , sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
u. Uang Muka Proyek Jangka Panjang
Compensation of Post Employee Benefits The company calculates post employment compensation liability under projected unit credit method in accordance with PSAK 24 (Revision 2004). The current service cost shall be admitted as the current year expenses. Cost carry forward as impact of actuary assumption changes to active employee shall be admitted in profit and loss statement within the remaining average services period of the employees. Work compensation in respect of termination of employment relationship shall be admitted as liability and expenses at the time it occurs. u. Advance for Long-Term Projects
Uang muka proyek jangka panjang merupakan uang muka yang diterima dari pemberi kerja atau pemilik proyek atas pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan yang jangka waktu penyelesaian proyek lebih dari satu tahun. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai.
v.
Pension and Other Benefit Cost (continued)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Advances long-term project represents advances received from the employer or owner of the construction project that will be the project completion period of more than one year. The amount is in proportion with the bill will be compensated based on physical progress has been achieved
v.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan bidang usaha konstruksi diakui berdasarkan metode persentase penyelesaiaan. Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan kemajuan fisik proyek yang dinyatakan dalam bentuk Berita Acara Opname Proyek (BAOP) yang ditandatangani kedua belah pihak. Terhadap pendapatan usaha konstruksi yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diakui sebagai tagihan bruto pemberi kerja.
Revenue from construction business field is recognized on the basis of percentage of completion method. The construction percentage of completion shall be determined under projected physical improvement declared in form Minutes of Project Opname signed both parties. In terms of constructions income which its invoice has been issued shall be recognized as trade receivable, while the invoice not yet issued shall be recognized as due from customer.
Pendapatan bidang manufaktur dan perdagangan diakui berdasarkan penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan penyewaan alat-alat berat dihitung berdasarkan masa penggunaannya. Terhadap pendapatan yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diperlakukan sebagai pendapatan yang akan diterima.
Revenue from manufacture and trading shall be recognized under goods delivery to purchaser . Income of heavy tools rental services is calculated under the period of use. In terms of issued income, the invoice issued shall be recognized as trade receivable, while the invoice non-issued shall be treaten as invoice that shall be received.
36
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Revenue and Expense Recognition (continued)
Pendapatan bidang usaha perumahan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method ) yaitu setelah penandatanganan akte jual beli untuk penjualan tunai dan setelah akad kredit untuk penjualan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.
Revenue from real estate business field shall be recognized under full accrual methods i.e. upon the signing of deed of sale purchase for cash selling and deed of credit for the selling through Housing Ownership Credit (KPR) from the bank.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pendapatan dari penjualan rumah diakui bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi :
On the basis of foregoing conditions, revenue from housing selling shall be recognized if the following conditions have been fulfilled :
1) Penjualan tanah dan bangunan fasilitas KPR: a Pengikatan jual beli telah berlaku; b Harga jual akan tertagih di mana jumlah pembayaran yang diterima sekurangkurangnya mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; c Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli; d Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum yang terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (property ) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah diserahterimakan dan siap dihuni;
1) Land and building sales under KPR facilities : a Agreement of sale and purchase shall be effective; b The selling price will be collectible in which the amount of payments received at least 20% of the agreed sale price; c Claims seller to the buyer in the future free from subordination to other debt of the buyer; d The seller have transferred to the purchaser all general ownership risks and benefits contained in sale transaction, and the seller hereinafter shall not be held liable to or involve significantly with assets (property). In the manner, such building at least shall have been delivered and accepted and shall be ready to be lived.
2) Penjualan tanah dan bangunan tanpa fasilitas KPR Pengakuan pendapat atas penjualan tanah beserta bangunan tanpa fasilitas KPR bank dilakukan bila pembeli telah membayar minimum 50% dari harga jual dan nilai progres pembangunan telah mencapai minimal 80%.
2) Land and building sales without KPR facilities
3) Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. a Pengikatan jual beli telah berlaku;
3) Revenue from sale of land without building. a Agreement of sale and purchase shall be effective. b Sale price shall be collected in which amount of received payment shall reach at least 20% of the sale price as mutually agreed;
b Harga jual akan tertagih di mana jumlah pembayaran yang diterima sekurangkurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
37
Income recognition in respect of land and building sale without bank KPR facility shall be conducted, if the purchaser has made minimum payment of 50% of sale price and development progress has minimum reached 80%.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
c Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli;
Revenue and Expense Recognition (continued)
d Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban penjual sesuai pengikatan jual beli.
c Invoice as submitted by the seller to the purchaser in subsequent periods shall be free from the subordination in respect of other loans from the purchaser; d The Seller shall not be held significant liable to complete sold improvement on land, facility development so undertaken or as obligation of the seller in accordance with the agreement of sale and purchase.
pendapatan atas penjualan 4) Pengakuan apartemen diakui dengan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :
4) Income recognition in respect apartement sale shall be recognized under percentage of completion method, if all this following criteria shall be fulfilled :
a Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; b Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. c Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
a Construction process shall pass initial phase, such as building foundation shall have been completed and all requirements to begin the development shall have been fulfilled; b The amount of payment by the purchaser shall reach 20% of the sale price so duly agreed and such amount shall not be returned to the said purchaser; and c The total income of development unit sale and cost may be estimated reliably.
Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit, sampai semua persyaratan terpenuhi.
If all the above requirements are not met, all cash receipts from customers are recorded as advances from customers by using the deposit method, until all requirements are met.
Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual method).
Expenses are recognized when incurred during the year (accrual method).
38
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
w. Bunga Pinjaman
ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Interest Loans
Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membangun/membuat aset tetap sampai konstruksi selesai, dibebankan sebagai unsur harga perolehan. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan bidang realty dan konstruksi dibebankan ke harga pokok. Bunga untuk pembiayaan bidang usaha industri dan perdagangan dibebankan sebagai beban lain-lain.
x.
y.
Beban Ditangguhkan
Interest of loan required to build/make fixed asset until construction finished shall be borne as an element of acquisition cost.Interest of Loan so required to finance realty and construction business field shall be borne in cost of goods sold. Interest for the industrial and commercial business field finance shall be subject to such other expenses.
x.
Yang dapat termasuk dalam beban ditangguhkan diantaranya : a Pengeluaran untuk pendirian suatu segmen dalam tahap pengembangan; b Pengurusan legal hak atas tanah.
Deferred expense shall include the following matters: a Expenditures for the establishment of a segment in the development stage; b Legal processing of land rights.
Biaya ditangguhkan disajikan di Neraca pada nilai bersihnya, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Deferred charges are presented in the balance sheet at their net value, ie at cost less accumulated amortization.
Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya paling lama 3 tahun. Pembebanan dimulai saat manfaat dari pengeluaran tersebut mulai terjadi.
Loading in the current period is done by straight line method over their estimated useful lives with a maximum of 3 years. Loading begins when the benefits from such spending is taking place.
Goodwill
y.
Goodwill merupakan selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih anak perusahaan pada saat akuisisi. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun.
z.
Deferred Expense
Revaluasi
Goodwill represents the excess of which was not identified between the cost of acquisition over the fair value of net assets of subsidiaries at the time of acquisition. Goodwill is amortized over 5 years.
z.
Revaluasi aset tetap dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Selisih antara nilai revaluasi dan nilai buku (nilai tercatat) aset tetap dibukukan dalam perkiraan modal dengan nama Selisih Penilaian Aset Tetap.
39
Goodwill
Revaluation Revaluation of fixed assets based on the Decree of the Minister of Finance No.384/KMK.04/1998 dated August 14, 1998. The difference between the revalued amount and the net book value (carrying value) of fixed assets recorded in the capital estimates with the name of Revaluation of Fixed Assets.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Revaluasi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) z.
Revaluation (continued)
Beban penyusutan aset tetap yang direvaluasi dicatat berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang dihitung menurut sisa umur ekonomis aset tersebut.
Depreciation expense for fixed assets are stated at revalued straight line method depreciation rates are calculated according to the remaining economic life of the asset.
Pada saat pencatatan revaluasi, akumulasi penyusutan bangunan dieliminasi ke dalam jumlah bruto dari aset bangunan, sehingga harga perolehan tercatat merupakan nilai wajar dari hasil revaluasi atas bangunan tersebut.
At the time of recording a revaluation, accumulated depreciation are eliminated building into the gross amount of the asset building, so that the carrying cost is the fair value of the revaluation of the building.
aa. Pajak Penghasilan
aa. Income Tax
Beban pajak kini untuk anak perusahaan ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk anak perusahaan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang.
Current tax expense for the subsidiaries is determined based on taxable income for the period is calculated based on prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities to subsidiaries are recognized for tax consequences in the coming year are attributable to differences between carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting with tax bases of assets and liabilities on the balance sheet date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for temporary differences can be deducted and accumulated tax losses, to the extent it is probable that can be utilized to reduce taxable income in the future.
Pajak tangguhan untuk anak perusahaan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasi atau ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax for the subsidiary is calculated using tax rates enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited to income statement or to equity if the tax relates to items credited or charged directly to equity.
40
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
aa. Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) aa. Income Tax (continued)
Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.40 Tahun 2009 yang diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 yang merupakan Perubahan (revisi) atas Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2008 yang telah diundangkan tanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah RI No.140 Tahun 2000, PT Wijaya Karya (Persero) sebagai pelaksana konstruksi sesuai pasal 10B PP No.40 tahun 2009 dikenakan tarif 3% final untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008.
Related to the enactment of Government Regulation No.40 Year 2009, which was enacted on June 4, 2009 which is the change (revision) of Government Regulation No.51 Tahun 2008, which was passed July 23, 2008 on Tax on Income From Construction Services as a substitute Government Regulation No.140 Tahun 2000, PT Wijaya Karya (Persero) as the contractor in accordance with Article 10B PP No.40 of 2009 be charged at 3% final for the contract obtained from August 1, 2008.
Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya, tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara penghasilan pajak final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan pajak final pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.
Differences carrying value of assets or liabilities associated with the final income tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Current tax expense in connection with the income subject to final income tax is recognized proportionately with the amount of revenue recognized during the period. The difference between the final tax income paid and the amount charged as income tax expense in the calculation of final tax income is recognized as prepaid tax or tax payable.
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak lagi dilaporkan sebagai penghasilan kena pajak, semua beban sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan, dan terhadap saldo aset pajak tangguhan telah dibebankan pada tahun berjalan.
In accordance with tax legislation, income already subjected to final income tax is no longer reported as taxable income, all expenses relating to income already subjected to final income tax not be deducted. On the other hand, both revenue and expenses are used in the calculation of income according to accounting. Therefore there are no temporary differences that are not recognized any deferred tax asset or liability, and in the balance of deferred tax assets were charged to the current year.
41
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
aa. Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) aa. Income Tax (continued)
Pada laporan keuangan per 31 Desember 2008, perusahaan belum menerapkan ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam PP No.51 Tahun 2008 secara keseluruhan, tetapi menghitung Kewajiban perpajakan sesuai PP No.51 Tahun 2008 hanya untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008 (tidak memberlakukan sejak 1 Januari 2008), dengan pertimbangan Perusahaan secara bersama-sama dengan Kontraktor BUMN Karya lainnya dan Asosiasi Kontraktor Indonesia telah mengajukan surat keberatan terhadap pemberlakuan PP No.51 Tahun 2008 yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2008 dan diundangkan pada tanggal 23 Juli 2008, yang berlaku surut sejak 1 Januari 2008.
ab. Laba Bersih Per Saham
In the financial statements as of December 31, 2008, the company has not implemented the tax provisions as stipulated in Government Regulation No.51 of 2008 as a whole, but calculating tax obligations according to Regulation No.51 of 2008 only to contracts derived from August 1, 2008 (does not apply since January 1, 2008), with consideration of the Company jointly with any other contractor's work and the state-owned Indonesian Contractor's Association has submitted a letter of objection to the application of Regulation No.51 of 2008 which was issued on July 20, 2008 and promulgated on July 23, 2008, with retrospective effect from January 1, 2008.
ab. Net Earning Per Share
Laba bersih per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. ac. Segmen Usaha
Net Earning per share of each calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
ac. Business Segment
Informasi pelaporan segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha grup yang berasal dari tiap segmen berdasarkan bidang usaha.
ad. Instrumen Keuangan
Information on business segments is presented to show the results of operations of the group originating from each segment based business field. ad. Financial Instrument
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
42
Effective January 1, 2010, the Company and its subsidiaries have adopted PSAK 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", and PSAK 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", which replaces PSAK 50, "Accounting for Certain Investments in Securities" and PSAK 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. "
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2006), contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed. Disclosure requirements applicable to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments, the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires disclosure, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of future cash flows of an entity associated with financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. SAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK 55 (revised 2006) set the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SAK provide definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and the determination of hedging relationships.
Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
Early Recognition Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Company and its subsidiaries to determine the classification of financial assets at initial recognition and, when allowed and appropriate, re-evaluate the classification of these assets at the end of each financial period.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are initially recognized at fair value plus, in terms of investment which is not measured at fair value through profit and loss, transaction costs that are attributable directly.
43
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
The purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within a period specified by regulation or custom prevailing in the market (a common trade) are recognized on trade date, ie date of the Company and its subsidiaries are committed to buy or sell the asset.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial assets of the Company and its Subsidiaries include cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, financial instruments that have and do not have the quotation, derivative financial instruments and current financial assets and other non-current.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement After Initial Recognition Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as follows:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets are measured at Fair Value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets are measured at fair value through profit or loss include financial assets for trading and financial assets are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets classified as trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets are measured at fair value through profit and loss statements are presented in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statements of income.
44
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Derivatives embedded in main contracts are recorded as separate derivatives when the characteristics and risks are not closely related to the main contract, and the host contract is not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statements of income. The revaluation occur only if there is a change in the applicable provisions of the contract that significantly alter the cash flow that will be required.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non derivative financial assets with fixed or predetermined payment, which does not have a quotation in an active market.
Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.
Financial assets are measured at amortized cost by using the effective interest rate method Gains and losses are recognized in the consolidated income statements as loans and receivables derecognized or impaired.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya, piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
Cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, due from related parties, other current financial assets, long-term receivables and other non-current financial assets of the Company and its Subsidiaries included in this category.
Indikasi penurunan nilai ditetapkan pada setiap individu pemberi kerja secara terseleksi dengan mempertimbangkan risiko dari tidak tertagihnya aset keuangan tersebut.
Indications of decline in the value assigned to each individual employer are selected by considering the risk of non-collection of such financial assets.
45
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan dan AnakPerusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.
Investments Held to Maturity. Non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are classified as HTM has been established when the Company and its Subsidiaries has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses the effective interest rates appropriately discounting the estimated future cash receipts over the expected life of the financial assets to the net carrying value (net carrying amount) of financial assets. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the investments are derecognized or impaired.
Dalam dua periode pelaporan ini Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
In the past two reporting periods, the Company and its Subsidiaries do not hold any investments held to maturity.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Financial Assets Available for Sale AFS financial assets are non-derivative financial assets designated as available for sale or not classified in the three previous categories.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified into earnings as a reclassification adjustment.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki investasi yang diklasifikasikan sebagai AFS.
The Company and its Subsidiaries have no investments classified as AFS.
46
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan Awal Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Initial Recognition Financial liabilities within the scope of SFAS 55 (Revised 2006) could be classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Company and its subsidiaries to determine the classification of their financial obligations at the time of initial recognition.
Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in terms of loans and debt, including transaction costs that are attributable directly.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainnya, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang hubungan istimewa, instrumen keuangan derivatif dan kewajiban keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial obligations of the Company and its Subsidiaries include trade payables and other payables, accrued expenses, long-term debt and bonds payable, related party debt, derivative financial instruments and financial liabilities as current and other non-current.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement After Initial Recognition Measurement of financial liabilities depending on the classification as follows:
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities measured at fair value through profit and loss
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss include financial liabilities as trading and financial liabilities are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities classified as trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as trading unless they are designated as effective hedging instruments.
47
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income.
Pinjaman dan Hutang
Borrowing and Debts
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, borrowings and interest bearing debt is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated income statements when the liability is derecognized well as through the amortization process.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Financial Instruments off set
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, currently owns the rights to perform legal force to offset the amount that has been recognized and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle their obligations simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instrument
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain, tergantung pada klas aset yang dimiliki.
The fair value of financial instruments which are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted bid prices in active markets at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments that have no active market, fair value is determined using valuation techniques. Valuation techniques include the use of market transactions, the latest conducted properly by the parties that desire and understand the (recent arm's length market transactions); use the fair value of current other instruments that are substantially the same; analysis of discounted cash flow; or assessment model another, depending the class of assets owned.
48
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Perusahaan menetapkan Nilai wajar instrumen keuangan klas aset Piutang nilai wajar ditentukan melalui teknik penilaian dengan arus kas yang didiskonto dan mempertimbangkan aspek materialitas transaksi serta manajemen resiko.
The Company determined the fair value of financial instruments receivable asset class in the fair value is determined through valuation techniques with discounted cash flows and consider the materiality of transactions and risk management.
Penyesuaian Risiko Kredit
Adjusting Credit Risk
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
Firms adjust prices in a market that is more profitable to reflect the counterparty credit risk differences between instruments traded in those markets with instruments that assessed for the position of financial assets. In determining the fair value of financial liabilities position, Company credit risk associated with the instrument must be taken into account.
Biaya Perolehan diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Cost is amortized from Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Cost is amortized calculated using the effective interest rate method less any allowance for decline in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction fees and expenses that are part and parcel of the effective interest rate.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Impairment from Financial Assets.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At the end of each reporting period the Company and its Subsidiaries evaluate whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets are impaired.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets are recorded at amortized cost
49
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Financial Assets are Recorded at Amortized Cost For loans and receivables are recorded at amortized cost, the Company and Subsidiary Company first determines whether there is objective evidence of impairment of individually significant financial assets individually, or collectively for financial assets that amount is not significant on an individual basis. If the Company and its Subsidiaries determined there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, then they put those assets into a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group collectively. A decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is recognized, not included in the collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened).
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of the allowance account and the amount of losses recognized in the consolidated statements of income. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the related allowance, will be abolished at the moment there is no possibility of recovery in the future a realistic and all collateral has been realized or have been transferred to the Company and its Subsidiaries.
50
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
If, on the next period, the amount of impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment is recognized, then the impairment loss previously recognized increased or decreased by adjusting the allowance account. If the deletion and then restored, then the recovery is recognized in the income statement.
Aset Keuangan Available For Sales Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi -direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Finance Assets Available For Sales In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant reduction or long-term decline in the fair value of investments below its cost. If there is evidence that an impairment loss has occurred, the total cumulative loss measured as the difference between cost and current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss reclassified from equity to the income statement. The impairment loss on equity investments should not be recovered through the income statement; increase in fair value after impairment are recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as AFS financial assets, impairment was evaluated on the same criteria with which financial assets are recorded at amortized cost. Interest income in the future based on the carrying value of which has been reduced and is recognized based on the interest rate used for discounting the future cash flows for the purpose of measuring impairment losses. The accrual is recorded as part of "Interest income" in the consolidated statements of income. If, in the next period, the fair value of debt instrument increases and the increase is objectively linked to events occurring after the recognition of impairment losses in earnings, then the loss decrease the amount should be recovered through the income statement.
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan.
Derecognition of financial assets and liabilities.
51
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Finance Assets Financial assets (or whichever is appropriate, part of the financial asset or part of a group of similar financial assets) derecognized upon: (1) the right to receive cash flows from such asset has expired, or (2) Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows arising from assets or liable to pay the cash flows received in full without material delay to a third party in the agreement "pass-through"; and either (a) The Company and its Subsidiaries has transferred substantially all the risks and benefits of the asset, or (b) The Company and its Subsidiaries substantially no transfer or do not have all the risks and benefits of an asset, but has transferred control over those assets
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Finance Obligation Derecognized financial obligations when liability is terminated or canceled or expires.
Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by other financial obligations from the same lender with substantially different terms, or substantially modifying the terms of an obligation which currently exist, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of new obligations , and the difference between the carrying amount of each obligation is recognized in the income statement.
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap suku bunga dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya.
Derivative Financial Instrument The Company entered into foreign currency swap contracts, interest rate swaps and other instruments are allowed, if deemed necessary, for the purpose of managing its exposure to changes in foreign currency exchange rates and interest rates are derived from long-term debt and bonds payable in foreign currencies of the Company. Derivative financial instruments are not assigned to a hedging relationships that qualify (qualifying hedge relationship) and are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is signed and subsequently remeasured at fair value.
52
the
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Financial Instrument (continued)
Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivatives are carried as assets when fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi.
Gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are recognized immediately in earnings.
Aset dan kewajiban derivatif disajikan masingmasing sebagai aset dan kewajiban lancar.
Derivative assets and liabilities are presented respectively as current assets and liabilities.
Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada neraca konsolidasi yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Embedded derivative is presented along with the main contract on the consolidated balance sheet reflecting the proper presentation of all future cash flows of the instrument in its entirety.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen derivatif dikreditkan (dibebankan) pada "Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif -Bersih", yang disajikan sebagai bagian Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Net changes in fair value of derivative instruments, swap income or expense, revenue or expense termination, and settlement of derivative instruments are credited (charged) to "Gain (Loss) Change in Fair Value of Derivatives-Net", which is presented as part of Other Income (Expenses) others in the consolidated statements of income.
53
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ae. Kebijakan dan Keuangan
Tujuan
Manajemen
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Risiko
ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Policy and Objectives
Financial
Risk
Management
Manajemen Risiko Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko ekuitas, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risk Management The main risks arising from financial instruments of the Company and its Subsidiaries is the risk of interest rate risk, foreign currency exchange rates, equity risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Exposure Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang jangka panjang.
Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. Exposure of the Company and its Subsidiaries against changes in market interest rate risk primarily related to long-term debt.
Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah sebagai berikut:
Company policies related to interest rate risk are as follows:
(i) Mengelola biaya bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang jangka panjang Berdasarkan penilaian manajemen, pendanaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang; dan (ii) Mengelola exposure atas suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dengan menandatangani kontrak swap suku bunga.
(i) To manage interest costs through a combination of fixed-rate debt and variable. The Company evaluates the ratio fixed rate against floating interest rates of long-term debt rating by management, new funding will be determined price at a fixed or floating interest rates; and
(ii) To manage exposure to interest rate derived from long-term debt with interest rate swap contract.
Kontrak swap suku bunga ditandatangani untuk melindungi nilai suku bunga mengambang dari hutang dalam mata uang dolar A.S. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, dimana perubahan nilai wajar akan dikreditkan atau dibebankan langsung pada laporan laba rugi periode berjalan.
Interest rate swap contract was signed to protect the value of floating rate debt denominated in U.S. dollars These contracts are recorded as transactions that are not designated as hedges, where changes in fair value will be credited or charged directly to income for the period.
Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Perusahaan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga LIBOR dan SBI sampai dengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnya pada tanggal 31 Desember 2010. Perkiraan tersebut adalah bahwa suku bunga LIBOR dan SBI dapat bergerak “A” dan “B” basis poin lebih tinggi atau lebih rendah, dibandingkan dengan suku bunga pada akhir triwulan pertama tahun 2011.
Management conducted a survey among banks Company to obtain an estimate of the LIBOR and SBI until the next reporting date the Company on December 31, 2010. The estimate is that the LIBOR and the SBI to move "A " and "B" basis points higher or lower, compared with interest rates at the end of the first quarter 2011.
54
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ae. Kebijakan dan Tujuan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Risiko
ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Policy and Financial Objectives (continued)
Risk
Management
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas maa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Exposure Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang jangka panjang, piutang usaha dan hutang usaha.
Exchange Rate Risk Exchange rate risk is the risk of foreign currency in which the fair value or cash flows maa come from a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Exposure of the Company and its Subsidiaries against fluctuations in exchange rates primarily from longterm debt, accounts receivable and accounts payable.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan memiliki kontrak swap valuta asing, untuk kewajiban dengan mata uang asing yang pendapatannya Rupiah. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laporan laba rugi periode berjalan.
To manage the risk of foreign currency exchange rates, the Company has a foreign currency swap contract, which are recorded as not hedging transactions. The changes in fair value are charged or credited directly to income for the period.
Risiko Harga Ekuitas Investasi jangka panjang Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama terdiri dari investasi minoritas dalam ekuitas perusahaan sebagaimana diuraikan pada catatan laporan keuangan bagian 14, kinerja keuangan perusahaan tersebut kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh ekonomi Indonesia dan ekonomi kawasan.
Equity Risk The most Company and Susidiariy's long-term Investments is on corporate equities. As was disclosed on the notes part 14, where as their financial performance is likely influenced by the condition of Indonesian and regional economcs.
Risiko Kredit Risiko kredit (paska penjualan) adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
Credit Risk Credit risk (post sales) is a risk that the Company and its Subsidiaries will incur a loss arising from the customer, client or other party who failed to meet their contractual obligations.
Sejauh ini tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasanbatasan tersebut.
So far there is no centralized credit risk significantly. The Company and its subsidiaries manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for individual customers and monitor the exposure associated with these restrictions.
55
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ae. Kebijakan dan Tujuan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Risiko
ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Policy and Financial Objectives (continued)
Risk
Management
Risiko Kredit (lanjutan) Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan sehubungan dengan statusnya selaku perusahaan negara, dimana perusahaan dalam beberapa kasus pembayaran kelompok individual melibatakan Pengacara Negara (Kejaksaan).
Credit Risk (continued) The Company and its subsidiaries conduct business relationships with third parties only recognized and credible. The Company and its Subsidiaries have a policy for all customers in connection with its status as a state enterprise, which the company in some cases payment of individual groups involving State Attorney (Prosecutor).
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity Risk Liquidity risk is defined as the risk of current cash flow position of the Company and its Subsidiaries shown that short-term revenues are not sufficient to cover short term expenses.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pendanaan proyekproyek yang ditangani.
Liquidity needs of the Company and its subsidiaries have historically arose from the need to finance investment and financing projects are handled.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif penggalangan dana. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank, ekuitas hutang dan penerbitan ekuitas pasar modal.
In managing liquidity risk, the Company and its Subsidiaries to monitor and maintain levels of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the operations of the Company and its Subsidiaries and to overcome the impact of fluctuations in cash flow. The Company and its subsidiaries also regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, including the schedule of maturing longterm debt, and continue to examine the condition of financial markets to take a fundraising initiative. These activities include bank loans, equity debt and equity capital markets issuance.
56
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ae. Kebijakan dan Tujuan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Risiko
ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Policy and Financial Objectives (continued)
Risk
Management
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair values of financial instruments
Nilai wajar aset dan kewajiban finansial, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut :
The fair values of financial assets and laibilities, together with the carrying amounts, are as follows :
(dalam jutaan)
(in million) 31 Desember / December 2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value
Aset keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang retensi Piutang lain - lain
Kewajiban keuangan : Hutang usaha Kewajiban lain - lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka pendek Hutang jangka panjang : Pinjaman bank dan pinjaman lain - lain
Fair value
31 Desember / December 2009 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value
Fair value
1.227.704 1.011.508 86.235 2.325.447
1.227.704 899.690
1.210.888 968.504
1.210.888 872.070
70.108 2.197.502
93.248 2.272.640
76.429 2.159.387
(1.221.036) (56.935)
(1.221.036) (56.935)
(1.202.789) (26.738)
(1.202.789) (26.738)
(1.345.264) (87.272)
(1.345.264) (87.272)
(986.087) (116.735)
(986.087) (116.735)
(276.227) (2.986.734)
(276.227) (2.986.734)
(2.332.349)
(2.332.349)
Selisih dari nilai wajar aset dan kewajiban finansial lancar telah dibukukan dalam laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan.
57
Financial assets : Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Financial liabilities : Trade payables Other liabilities Accrued expenses Short term borrowings Long - term debt : Bank loans and other loans
The difference between the fair value of the current financial asset and liabilities had been recorded in the financial statement of the period.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS
3.
Akun ini terdiri dari :
CASH AND CASH EQUIVALENT This account consists of :
2010 Kas
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
24.228.917
13.860.889
Bank Pihak hubungan istimewa
Cash Bank Related parties
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BTN (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT BPD Jabar Banten, Tbk. PT Bank Syariah BRI PT BPD Riau PT BPD Sumsel PT Bank Jatim PT BPD Syariah
86.921.214 4.923.650 2.895.686 2.478.696 1.330.412 819.555 94.650 24.310 5.144 1.605 1.530
93.144.470 18.542.200 363.255 1.143.448 634.089 221.575 4.203 1.605 1.700
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BTN (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT BPD Jabar Banten, Tbk. PT Bank Syariah BRI PT BPD Riau PT BPD Sumsel PT Bank Jatim PT BPD Syariah
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank Syariah Mandiri
22.703.693 10.942.074 3.129.425 515.887
14.905.400 9.225.205 101.562 -
United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank Syariah Mandiri
Euro Eropa PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
99.594
663.944
European Euro PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.
Yen Jepang PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk.
454.677 65.606
3.647.275 366.396
Japanese Yen PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk.
Pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Bank Mizuho PT Bank Permata, Tbk. Deutche Bank PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega, Tbk. HSBC Bank PT Bank Bukopin, Tbk. PT Bank NISP, Tbk. PT Bank Panin, Tbk. Bank Standard Chartered PT Bank International Indonesia, Tbk. East West Motorway Jumlah dipindahkan
5.019.104 3.969.337
84.455.458 2.708.354
1.912.223 818.231 753.772 683.441 502.880 476.064 473.141 340.497 161.014 91.307 27.835
11.041.297 50.012 92.981 683.531 3.330.073 7.470.910 5.588 348.641 28.913 465.458 30.207
7.183 1.806.129
14.309 -
178.678.483
267.538.640
58
Third parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Central Asia, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Bank Mizuho PT Bank Permata, Tbk. Deutche Bank PT. Bank DBS Indonesia PT Bank Mega, Tbk. HSBC Bank PT Bank Bukopin, Tbk. PT Bank NISP, Tbk. PT Bank Panin, Tbk. Bank Standard Chartered PT Bank International Indonesia, Tbk. East West Motorway Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2010
Jumlah pindahan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) CASH AND CASH EQUIVALENT (continued) 2009
178.678.483
267.538.640
106.493.145 3.591.216 2.152.436 1.041.611 891.671 56.821 53.259 -
1.116.494 3.484.811 15.397
-
3.064
United States Dollar PT Bank Danamon, Tbk. Bank Of China PT Bank Panin, Tbk. Bank DBS HSBC Bank PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Citibank PT Bank Mega, Tbk. PT Bank International Indonesia, Tbk.
2.498.402 240.805 -
26.408.441 10.090.336 509.826
Japanese Yen HSBC Bank Bank DBS Bank Mizuho
20.150.289
1.855.219
European Euro Bank DBS
Dinar Banque exterieure d'Algerie
-
12.376.732
Dinar Banque exterieure d'Algerie
Dolar Singapura PT Bank Int'l Indonesia, Tbk.
-
5.396
Singapore Dolar PT Bank Int'l Indonesia, Tbk.
Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon, Tbk. Bank Of China PT Bank Panin, Tbk. Bank DBS HSBC Bank PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Citibank PT Bank Mega, Tbk. PT Bank International Indonesia, Tbk. Yen Jepang HSBC Bank Bank DBS Bank Mizuho Euro Eropa Bank DBS
Deposito Berjangka
Brought forward
Time Deposits
Pihak Hubungan Istimewa Rupiah PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk PT BPD Jabar dan Banten, Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BTN (Persero), Tbk PT Bank BTPN, Tbk PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BRI Syariah
376.260.677 103.432.701 67.000.000 66.500.000 49.000.000 20.000.000 1.700.000 -
402.637.000 3.865.000 21.700.000 76.000.000 15.000.000 34.000.000 20.000.000
Related parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT BPD Jabar dan Banten, Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BTN (Persero) PT Bank BTPN, Tbk PT Bank BNI (Persero),Tbk PT Bank BRI Syariah
Dolar Amerika Serikat PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT BPD Jabar dan Banten,Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.
-
167.376.365 53.043.000 17.934.000
United Stated Dollar PT Bank BRI (Persero) Tbk. PT BPD Jabar dan Banten Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.
999.741.516
896.606.356
Jumlah dipindahkan
59
Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 3.
2010 Jumlah pindahan Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin, Tbk. PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega, Tbk. PT Bank CIMB Niaga, Tbk. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Yudha Bakti PT Bank Mutiara Jumlah
4.
CASH AND CASH EQUIVALENT (continued) 2009
999.741.516
896.606.356
75.034.697 64.429.376 33.000.027 31.314.253
35.000.000 40.914.130
20.185.000 2.000.000 2.000.000
-
1.227.704.869
1.210.888.160
Brought forward Third Parties Rupiah PT Bank Panin, Tbk. PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mega, Tbk. PT Bank CIMB Niaga,Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Yudha Bakti PT Bank Mutiara Total
Seluruh deposito berjangka waktu di bawah 3 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, deposito dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika, dengan tingkat suku bunga Rupiah antara 7,00% s.d. 9,25 % untuk tahun 2010 dan 7% s.d 13% untuk tahun 2009, untuk deposito Dollar Amerika tingkat suku bunga antara 3% s.d. 4% tahun 2010 dan 4% s.d. 4,3% tahun 2009.
All time deposits of less than 3 months. On December 31, 2010 and 2009, deposits denominated in Rupiah and U.S. dollar, with interest rates on Rupiah deposits from 7% to 9.25% in 2010 and 7% to 13% in 2009 and for U.S. dollar deposit interest rates between 3% to 4% in 2010 and 4% to 4.3% in 2009.
Tidak terdapat kas dan setara kas yang dijadikan jaminan.
There are no cash and cash equivalent have been pledged as collateral.
PIUTANG USAHA
4.
Akun ini merupakan piutang usaha dari jasa-jasa konstruksi, penyerahan barang hasil industri dan perdagangan yang telah diterbitkan fakturnya dan piutang atas usaha realty, dengan rincian sebagai berikut : 2010 Pihak hubungan istimewa Rupiah Dolar Amerika Serikat Penyisihan penurunan nilai Sub Jumlah
215.182.387 73.719.456 288.901.843 (15.467.563) 273.434.280
60
TRADE RECEIVABLES Account represents receivables from construction services, delivery of industry and trade that had been issued invoices and receivables from realty business, with details as follows 2009 178.286.287 48.558.392 226.844.679 (4.629.634) 222.215.045
Related parties Rupiah United States of America Dollar Allowance for impairment Sub Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4. 2010
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang DZD Dinar
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) 2009
682.618.870 17.081.787 16.763.709 6.142.208 722.606.574
661.871.432 70.578.810 9.209.398 741.659.640
(96.350.472)
(91.803.929)
Sub Jumlah
626.256.102
649.855.711
Jumlah
899.690.382
872.070.756
Penyisihan penurunan nilai
Rincian piutang usaha berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut : 2010 Pihak hubungan istimewa Induk Perusahaan PT Wika Beton PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Realty Penyisihan penurunan nilai Sub Jumlah
Third parties Rupiah United States of America Dollar Japanese Yen DZD Dinar Allowance for impairment Sub Total Total
The detail of trade receivables based on business unit are as follows : 2009
196.999.498 82.310.683 4.818.340 4.481.564 291.758 288.901.843 (15.467.563)
124.115.746 98.340.838 2.065.103 2.322.992 226.844.679 (4.629.634)
Related parties Parent company PT Wika Beton PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Realty Allowance for impairment
273.434.280
222.215.045
249.897.116 122.187.866 181.501.969 81.000.601 14.763.626 73.255.396 722.606.574
382.024.204 160.694.204 100.580.444 71.118.991 17.621.732 9.620.066 741.659.640
(96.350.472)
(91.803.929)
Sub Jumlah
626.256.102
649.855.711
Sub Total
Jumlah
899.690.382
872.070.756
Total
Pihak ketiga Induk Perusahaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Penyisihan penurunan nilai
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : 2010 Saldo awal Penambahan (Pengurangan) Saldo akhir
96.433.563 15.384.472 111.818.035
61
Sub Total Third Parties Parent Company PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Allowance for impairment
The movement in the allowance for doubtful accounts is as follows : 2009 75.034.886 21.398.677 96.433.563
Beginning balance Addition (Deduction) Ending balance
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang ragu-ragu.
Based on the analysis of the status of the individual accounts receivable balances at year end, company management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts hesitate
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : 2010
The detail of trade receivables based on aging are as follows : 2009
Umur piutang > 0 s.d. 1 bulan > 1 s.d. 3 bulan > 3 s.d. 6 bulan > 6 s.d. 12 bulan > 12 bulan Jumlah
419.553.254 116.030.380 187.589.360 70.454.535 217.880.888 1.011.508.417
Rincian saldo piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut : 2010 Pihak hubungan istimewa PT Pertamina (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) PT Istaka Karya (Persero) PT PLN (Persero) PT Marga Nujyasumo Agung PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. PT Waskita Karya (Persero) PT (Persero) Pelindo II DPU Provinsi DKI Jakarta PT Nindya Karya (Persero) PT Wika Intrade Energi PT Hutama Karya (Persero) PT (Persero) Perkebunan Nusantara III Dinas Pemukiman Sumatera Barat PT Angkasa Pura I (Persero) DPU Pemkab, Bangka Selatan PT (Persero) Perkebunan Nusantara VIII Wika - Nindya Karya JO Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 3.000.000 Penyisihan penurunan nilai Sub Jumlah
430.942.098 241.111.561 86.174.643 60.105.053 150.170.964 968.504.319
Aging schedule 0 up to 1 months < 1 up to 3 months < 3 up to 6 months < 6 up to 12 months < up to 12 months < Total
The detail of trade receivables based on customers are as follows : 2009
93.162.173 30.090.909 20.035.733 23.064.103 18.930.527 17.997.831
20.837.647 19.972.988 35.053.322 18.521.189 13.217.050
14.462.725 13.159.853 13.984.430 6.274.892 3.488.108 3.422.350 3.375.028
13.712.483 35.509.971 4.431.687 9.155.205
3.095.109
-
3.068.206 3.060.055 -
2.426.354 15.251.728 7.984.380
-
3.316.909 4.932.950
18.229.811 288.901.843 (15.467.563) 273.434.280
62
22.520.816 226.844.679 (4.629.634) 222.215.045
Related parties PT Pertamina (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) PT Istaka Karya (Persero) PT PLN (Persero) PT Marga Nujyasumo Agung PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. PT Waskita Karya (Persero) PT (Persero) Pelindo II DPU Provinsi DKI Jakarta PT Nindya Karya (Persero) PT Wika Intrade Energi PT Hutama Karya (Persero) PT (Persero) Perkebunan Nusantara III Dinas Pemukiman Sumatera Barat PT Angkasa Pura I (Persero) DPU Pemkab, Bangka Selatan PT (Persero) Perkebunan Nusantara VIII Wika - Nindya Karya JO Other related parties below Rp 3,000,000 Allowance for impairment Sub Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4. 2010
Pihak ketiga Tamansari Semanggi Apartm. COJAAL PT Truba Jaya Engginering PT UE ASSA Tamansari Bukit Mutiara Lapindo Brantas. Inc PT Sarana Cipta Intinusa PT Ryan Putra Perkasa PT Sunindo Gapura Prima PT Bukit Darmo Property Tbk. PT Pakkodian Grand Tamansari Samarinda PT Jakarta Internasional Container Terminal PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Tamansari Sudirman Exc. Residence PT Suzuki Indomobil Motor PT Nincec Multidimensi PT Trillion Glory Intern Chengda Engineering Corporation of China PT Pandega Citraniaga PT Pesona Banten Persada PT Bharinto Ekatama PT Citra Margatama Surabaya Tamansari Metropolitan Manado PT Ratu Hotel Tamansari The Green Tamansari Surabaya PT Gloria Ramayana PT Optima Enviro Resource PT Pemuda Central Investindo PT Sahid Sahirman Memorial Hospital Roberts S Soros PT Cakrawala Sakti Kencana. PT Pakubumi Semesta PT Lucky Sakti Tamansari Manglayang Regency PT Meindo Elang Indah PT Multi Pancang PT Bumirama Nusantara PT Argo Intan Griyatama PT Sanggar Adhisarana Teknik PT Medcopapua Industri Lestari Jumlah dipindahkan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) 2009
75.394.249 44.950.102 43.508.775 34.241.812 33.837.921 22.177.828 21.792.500 20.972.599 16.902.925 16.747.542 14.602.109 13.153.829
103.148 16.721.312 35.698.041 34.241.812 15.322.053 22.927.828 5.367.182 6.430.374 22.251.714 2.688.082
11.663.084
-
10.267.624
37.115.859
10.213.092 9.418.880 9.380.944 8.438.127
49.910.327 2.532.568 11.438.127
8.069.119 8.033.762 7.927.273 7.839.383 7.273.914 7.158.487 7.070.309
24.615.919 7.927.273 9.481.171 -
6.492.788 6.211.174 6.196.850 6.053.021
11.327.039
5.747.854 5.518.524 5.452.357 5.201.270 4.999.650
9.086.634 5.685.207 5.867.216
4.423.630 4.362.200 4.362.573 4.144.196 4.005.034 3.969.132
3.776.101 5.362.573 4.005.034 -
3.863.600 552.040.042
2.810.000 353.024.553
63
331.960
Third parties Tamansari Semanggi Apartm. COJAAL PT Truba Jaya Engineering PT UE Assa Tamansari Bukit Mutiara Lapindo Brantas. Inc PT Sarana Cipta Intinusa PT Ryan Putra Perkasa PT Sunindo Gapura Prima PT Bukit Darmo Property Tbk. PT Pakkodian Grand Tamansari Samarinda PT Jakarta Internasional Container Terminal PT Indocement Tunggal Perkasa. Tbk Tamansari Sudirman Exc. Residence PT Suzuki Indomobil Motor PT Nincec Multidimensi PT Trillion Glory Intern Chengda Eng, Corporation of China PT Pandega Citraniaga PT Pesona Banten Persada PT Bharinto Ekatama PT Citra Margatama Tamansari Metropolitan Manado PT Ratu Hotel Tamansari The Green Tamansari Surabaya PT Gloria Ramayana PT Optima Enviro Resource PT Pemuda Central Investindo PT Sahid Sahirman Memorial Hospital Roberts S Soros PT. Cakrawala Sakti Kencana. PT Pakubumi Semesta PT Lucky Sakti Tamansari Manglayang Regency PT Meindo Elang Indah PT Multi Pancang PT Bumirama Nusantara PT Argo Intan Griyatama PT Sanggar Adhisarana Teknik PT Medcopapua Industri Lestari Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4. 2010
Jumlah pindahan PT Poso Energy PT Mahkota Inti Citra PT Subur Djaya Teguh Mitsubishi Heavy Industries Ltd. Group Rosalia Indah PT Icon Menara Samudera PT Adaro Indonesia PT SEPC Indonesia PT Modern Surya Jaya PT Diya Property PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Bumi Makmur Lestari PT Sunindo Indah Hotel PT Berau Coal PT Srikaya Tamansari Majapahit Semarang PT Total Bangun P PT Balfour PT Wartsila Indonesia PT South Pasific Viscose PT Semen Tonasa PT Sumber Segara Primadaya PT Indo Silinder Pratama PT Ranggi Sugiron Perkasa PT Indominco Mandiri JO Waskita Karya-Usaha Batang Hari PT China Harbour China National Machinery & Equipment PT Tekniko Indo Dongfang Electric Corp PT Dinamika Karya Utama PT Indomobil Suzuki International Mitsubitshi-HitachiWika-Sumitomo PT Mangium Anugerah Lestari PT Kaltim Prima Coal PT Saipem Indonesia PT Deverindo Widya Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Pihak ketiga lainnya di bawah Rp 3.000.000 Penyisihan penurunan nilai Sub Jumlah Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) 2009
552.040.042 3.678.376 3.607.566 3.575.014 3.569.020 3.500.000 3.476.055 3.460.286 3.299.147 3.291.480 3.195.469
353.024.553 3.327.148 2.548.065 43.729.727 132.300 -
3.121.419 3.097.724 3.072.558 2.888.819 2.500.043 806.771 573.690 377.666 198.003 181.249 127.230 -
136.520 4.080.300 3.902.433 4.391.308 3.847.701 3.879.686 3.535.360 6.561.488 8.724.977 37.271.000 17.239.365 14.940.516 12.376.781
-
6.832.643 6.300.038
-
6.086.158 5.738.520 5.557.279 5.548.138
-
5.160.347
-
4.732.698 4.542.973 4.426.996 3.838.297 3.587.425
-
3.057.204
118.968.947 722.606.574 (96.350.472) 626.256.102 899.690.382
64
152.601.694 741.659.640 (91.803.929) 649.855.711 872.070.756
Brought forward PT. Poso Energy, PT Mahkota Inti Citra PT Subur Djaya Teguh Industries Ltd (MHI) Rosalia Indah Group PT Icon Menara Samudera PT Adaro Indonesia PT SEPC Indonesia PT Modern Surya Jaya PT Diya Property PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Bumi Makmur Lestari PT Sunindo Indah Hotel PT Berau Coal PT Srikaya Tamansari Majapahit Semarang PT Total Bangun P PT Balfour PT Wartsila Indonesia PT South Pasific Viscose PT Semen Tonasa PT Sumber Segera Primadaya PT Indo Silinder Pratama PT Ranggi Sugiron Perkasa PT Indominco Mandiri JO Waskita Karya-Usaha Batang Hari PT China Harbour China National Machinery & Equipment PT Tekniko Indo Dongfang Electric Corp PT Dinamika Karya Utama PT Indomobil Suzuki International Mitsubitshi Hitachi Wika Sumitomo PT Mangium Anugerah Lestari PT Kaltim Prima Coal PT Saipem Indonesia PT Deverindo Widya Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Other third parties below Rp 3,000,000 Allowance for impairment Sub Total Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 4.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Piutang usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman (lihat catatan 20).
Trade receivables have been pledged as collateral for Banks providing loan (see note 20).
Proyek Trade Center Mall, Surabaya
Trade Center Mall Project, Surabaya
Perusahaan mempunyai piutang usaha sebesar Rp34.241.811 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran pada perusahaan.
The company has trade receivable of Rp34,241,811 for the development of Trade Center Mall as for the time being the activities are suspended. The activities progress is 78%. It is due to the employer of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company.
Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 100% atas piutang tersebut untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut. Akumulasi penyisihan piutang masing-masing sebesar Rp34.241.811 pada tahun 2010 dan Rp 28.771.345 pada tahun 2009.
The Company has established the allowance for doubtful accounts for 100% of these receivables to cover possible losses on uncollectible receivables. Accumulated allowances for this accounts are Rp34,241,811 as of December 31, 2010 and Rp28,771,345 as of December 31, 2009.
Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan Niaga Surabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dan lebih lanjut pengadilan telah menunjuk Syahrial Ridho SH,MH sebagai kurator.
On December 15, 2009 the District Court of Surabaya has adjuncted PT UE ASSA to be bankrupt and has been further appointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator.
Pada tanggal 10 Maret 2010 Putusan Kasasi Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi dari Termohon Pailit (PT UE ASSA) serta membatalkan Putusan Pailit atas PT UE ASSA. Salinan Putusan Kasasi diterima oleh perseroan sebagai Kreditur Lain pada tanggal 14 Juni 2010.
On March 10, 2010 decision of the Supreme Court granted the request of the Respondent's appeal of the Bankruptcy (PT UE ASSA) and cancel the decision of the PT UE ASAA Bankrupt. Copies of the Appeal Decision is received by the Company as Other Lenders on June 14, 2010.
Perseroan mengajukan Pendaftaran Permohonan Peninjauan Kembali sebagai Pemohon I Peninjauan Kembali pada tgl 6 Juli 2010.
Registration of the Company filed an Application for Judicial Review as Petitioner I Judicial Review on the date July 6, 2010.
Dokumen atas pengajuan PK saat ini sedang dalam proses di Mahkamah Agung dan menunggu proses sidang Mahkamah Agung.
Documents for Filing Objection is currently in the process in the Supreme Court and the Supreme Court pending trial.
Proyek Lumpur Lapindo (Sidoarjo)
Lumpur Lapindo Project, Sidoarjo
Piutang Lapindo Brantas, Inc. senilai Rp22.927.828 (Rupiah penuh) telah dilakukan perjanjian penyelesaian hutang piutang di hadapan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara pada tanggal 20 Oktober 2010 dengan pembayaran bertahap 11 kali sampai dengan tanggal 27 April 2013 dengan jaminan 11 bilyet giro yang dikeluarkan oleh PT Mega Daya Semesta senilai Rp26.158.986.458 (Rupiah penuh) berikut angsuran bunga.
Receivables of Lapindo Brantas, Inc. Rp22,927,828 (full amount) have been made receivable debt settlement agreement in the presence of Deputy Attorney General for Civil and State Administration on October 20, 2010 with a gradual payment 11 times up to April 27, 2013 with 11 guarantees issued giro by PT Mega Daya Semesta Rp26,158,986,458 (full amount) including interest installments.
65
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
Kompensasi keterlambatan pembayaran telah disepakati senilai Rp3.972.053.923 (Rupiah penuh) dan dimuat dalam Akta Pengakuan Hutang No.16 tanggal 19 Oktober 2010 yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna, SH, M.Kn. Notaris di Surabaya, sehingga total nilai piutang termasuk bunga dan kompensasi adalah sebesar Rp30.131.040.381 (Rupiah penuh).
5.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG RETENSI
TRADE RECEIVABLES (continued) Compensation for late payment of the agreed value of Rp3,972,053,923 (full amount) and stated in Deed Debt Acknowledgement No.16 dated October 19, 2010, prepared by Muchlis Patahna, SH, M.Kn. Notary Public, in Surabaya, bringing the total value of claims, including interest and compensation amounting to Rp30,131,040,381 (full amount).
5. RETENTION RECEIVABLES
Akun ini merupakan jaminan yang ditahan oleh pemberi kerja dan dipotong dari setiap pembayaran yang diperoleh dan akan cair pada saat serah terima pekerjaan kedua, dengan rincian sebagai berikut : 2010
This account is the collateral held by the owner and deducted from every payment received and to be disbursed during the final handover of a second job, with details as follows: 2009
Pihak hubungan istimewa Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah
137.536.746 972.545 138.509.291
80.206.457 5.556.734 85.763.191
Related parties Rupiah United States of America Dollar Sub Total
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat DZD Dinar Yen Jepang Sub Jumlah
282.779.528 14.750.302 16.763.709 6.142.208 320.435.747
307.740.307 12.980.961 5.007.963 325.729.231
Third parties Rupiah United States of America Dollar DZD Dinar Japanese Yen Sub Total
Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
(6.653.241) 452.291.797
Rincian piutang retensi per unit kerja adalah sebagai berikut : 2010 Departemen Energi Departemen Sipil Umum Departemen Bangunan Gedung Departemen Utilitas Departemen Wil. dan Luar Negeri PT Wika Realty PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
195.233.290 49.004.785 91.295.449 56.976.844 31.512.536 19.675.827 14.788.417 457.890 458.945.038 (6.653.241) 452.291.797
66
(6.653.241) 404.839.180
Allowance for Doubtfull Account Total
The detail of retention receivables based on business unit are as follows : 2009 143.184.651 44.800.464 91.423.315 45.765.252 57.480.525 23.665.273 2.676.910 2.496.032 411.492.422 (6.653.241) 404.839.180
Energy Department Civil Construction Department Building Construction Department Utility Department Region and Overseas Department PT Wika Realty PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi Sub Total Allowance for Doubtful Account Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG RETENSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 5. RETENTION RECEIVABLES (continued)
Perseroan mempunyai hak tagih penuh dan sampai saat ini tidak mengalami hambatan untuk melakukan pencairannya, dan rata-rata umur piutang retensi kurang dari satu tahun, sehingga manajemen berkeyakinan bahwa terhadap piutang retensi tersebut tidak dilakukan penyisihan, kecuali piutang retensi sebesar Rp6.653.241 atas Pembangunan Trade Center Mall yang disisihkan 100% pada tahun 2009.
The Company has a full assignment and until now no obstacle to make disbursements, and the average age of receivables is less than one year retention, and management believes that the retention of receivables is no provision, except for retention receivables amounting to Rp6,653,241 to Development Trade Center Mall which will be allocated 100% in the year 2009.
Rincian piutang retensi per customer adalah sebagai berikut :
These following are detail of retention receivable per customer as follows :
2010 Pihak hubungan istimewa PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Diknas Pemkab. Singingi PT Marga Nujyasumo Agung BPLS Porong PPKS Kualanamu Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau PT Petrokimia Gresik (Persero) Pemda DKI Jakarta Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 3.000.000 Sub Jumlah
2009
48.873.427
18.221.050
45.076.567 9.030.499 8.845.581 7.621.253 5.958.943
20.362.250 6.206.521 5.033.646 5.992.881 -
5.553.640 -
1.582.129 7.399.730 6.475.000 6.476.932
7.549.381 138.509.291
13.046.698 90.796.837
67
Related parties PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Diknas Pemkab. Singingi PT Marga Nujyasumo Agung BPLS Porong PPKS Kualanamu Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau PT Petrokimia Gresik (Persero) Pemda DKI Jakarta Others related parties below Rp 3,000,000 Sub Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG RETENSI (lanjutan)
5. RETENTION RECEIVABLES (continued) 2010
Pihak ketiga Chengda Engineering Corporation of China China National Electric Equipment Corp. PT Bukit Darmo Property Tbk. COJAAL Mitsubishi Heavy Industries Ltd. PT Trubajaya Engineering PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta International Container Terminal PT Sumber Daya Nusaphala PT UE ASSA PT Cakrawala Sakti Kencana PT Deyon Resources PT Sunindo Gapura Prima Tamansari Puri Bali PT Samadita Karya PT Indominco Mandiri Tamansari Samarinda PT Indocement Tunggal Perkasa PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Lucky Sakti USAID II PT Pandega Citra Niaga PT Permata Berlian Realty Canadian Red Cross Society Pihak ketiga lainnya di bawah Rp 3.000.000 Sub Jumlah Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
81.144.272
78.232.948
29.287.680 24.572.427 22.905.917 21.379.332 18.145.474 16.363.600
23.902.016 23.276.229 21.386.162 13.366.796 6.942.241 15.005.950
7.914.884 7.856.849 6.653.241 8.916.371 5.877.296 4.612.090 4.319.793 3.890.698 3.573.372 3.515.397 3.256.385 3.304.524 3.078.331 1.086.150 -
7.805.703 6.653.241 8.738.819 5.877.296 1.069.727 6.374.033 3.639.560 3.354.092 4.217.065 7.417.951 3.078.331 26.189.238 6.865.654 6.572.716 3.977.642
38.781.664 320.435.747 458.945.038 (6.653.241) 452.291.797
36.752.177 320.695.584 411.492.421 (6.653.241) 404.839.180
Third parties Chengda Engineering Corporation of China China National Electric Equipment Corp. PT Bukit Darmo Property Tbk. COJAAL Mitsubishi Heavy Industries Ltd. PT Trubajaya Engineering PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta International Container Terminal PT Sumber Daya Nusaphala PT UE ASSA PT Cakrawala Sakti Kencana PT Deyon Resources PT Sunindo Gapura Prima Tamansari Puri Bali PT Samadita Karya PT Indominco Mandiri Tamansari Samarinda PT Indocement Tunggal Perkasa PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Lucky Sakti USAID II PT Pandega Citra Niaga PT Permata Berlian Realty Canadian Red Cross Society Others third parties below Rp 3,000,000 Sub Total Total Allowance for Doubtful Account Total
Proyek Trade Center Mall, Surabaya
Trade Center Mall Project, Surabaya
Perusahaan mempunyai piutang retensi sebesar Rp6.653.241 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%. Hal ini disebabkan PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan.
The company has a retention receivables amounting to Rp6,653,241 to Development Trade Center Mall, which temporarily halted work on the progress of the work of 78% because PT UE ASSA has not been able yet to complete the payment obligations to the company.
Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang raguragu sebesar 100% atas piutang tersebut untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut. Akumulasi penyisihan piutang retensi sebesar Rp6.653.241 pada tahun 2009.
The Company has established the allowance for doubtful accounts for 100% of these receivables to cover possible losses are uncollectible receivables. Accumulated allowance for retention receivable for Rp6,653,241 in 2009.
Lihat Catatan 4
See Notes 4
68
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
TAGIHAN (KEWAJIBAN) PEMBERI KERJA
BRUTO
KEPADA
Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan jasa konstruksi yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara prestasi fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Rincian tagihan bruto kepada pemberi kerja adalah sebagai berikut : 2010 Biaya konstruksi Laba yang diakui Penagihan Tagihan bruto pemberi kerja (bersih)
6. DUE FROM (TO) CUSTOMERS
Due from customers reflected the receivables derived from the revenue recognized of construction services based on the percentage of completion method as stated on The Hand Over Statement, before issuing the invoice due to the difference date between the minutes of physical performance and collected submission on the date of balance sheet. Detail as follows :
2009
7.143.072.248 469.148.420 7.612.220.668 (6.709.877.010) 902.343.658
5.332.249.973 307.416.099 5.639.666.072 (5.013.826.693) 625.839.379
934.907.382 (32.563.724)
643.983.981 (18.144.602)
902.343.658
625.839.379
Tagihan bruto pemberi kerja Kewajiban bruto pemberi kerja
a.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Tagihan bruto pemberi kerja
a. 2010
Departemen Energi Departemen Sipil Umum Departemen Utilitas Departemen Wil. dan LN Departemen Bangunan Gedung PT Wika Realty PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Sub Jumlah Penyisihan Tagihan Bruto Jumlah b.
300.648.726 178.530.748 173.884.145 65.472.585 83.511.597 24.162.146 110.419.804 936.629.751 (1.722.369) 934.907.382
Kewajiban bruto kepada pemberi kerja Kewajiban Bruto ke Pemberi Kerja merupakan kewajiban Perseroan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang diberikan oleh pihak pemberi kerja dan telah dibayarkan namun pekerjaan yang dilakukan secara fisik masih dalam pelaksanaan. 2010 Departemen Bangunan dan Gedung Departemen Utilitas Departemen Wil. dan LN Jumlah
32.563.724 32.563.724
69
Proggress billing Due from customer (net) Due from customer Due to customer
Due from customers 2009 154.280.381 250.539.110 50.161.458 21.526.150 106.875.445 29.392.455 32.425.708 505.642 645.706.350 (1.722.369) 643.983.981
b.
Construction cost Recognized profit
Energy Department Civil Construction Department Utility Department Region and Overseas Department Building Construction Department PT Wika Realty PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Sub Total Allowance for Due From Customers Total
Due to customers Due To Customers represent liabilities derived from advaces received but the service does not renderred yet (construction in progress).
2009 17.339.486 805.116 18.144.602
Building Construction Department Utility Department Region and Overseas Department Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
TAGIHAN (KEWAJIBAN) PEMBERI KERJA (lanjutan)
BRUTO
KEPADA
Rincian saldo Tagihan bruto pemberi kerja per pelanggan adalah sebagai berikut : 2010 Pihak hubungan istimewa PT PLN (Persero) PT Pertamina (Persero) Otorita Batam PT Marga Nujyasumo Agung PPKS Medan - Kualanamu PT (Persero) Pelindo II Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau PT (Persero) Angkasa Pura II DPU Tata Ruang Tarakan Pemda DKI Jakarta Dirjen Cipta Karya Dispora Kab. Kuantan Singingi DPU Kalimantan Timur BPLS Lapindo Porong PT (Persero) Pelindo III Dinas Kesehatan Prov. Bangka Belitung PT (Persero) Angkasa Pura I Dirjen SDA BBWS Ciliwung Cisadane Universitas Gajah Mada PT Jasa Marga (Persero), Tbk. Pihak ketiga lainnya di bawah Rp 3.000.000 Sub Jumlah Pihak ketiga PT Pakkodian China National Electric Equipment Corp. Mitsubishi Corporation PT Bukit Darmo Property PT Jakarta International Container Terminal PT Untaian Rejeki Abadi Konsosium PT Artho Ageng Energi - PT Mardika Sarana Engineering Chengda Engineering Corporation of China PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Sunindo Gapura Prima PT Diya Property Jumlah dipindahkan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 6. DUE FROM (TO) CUSTOMERS (continued)
Detail of due from Customers balance are as follows :
2009
209.029.785 153.219.955 67.236.366 38.079.255 16.702.632 16.015.118 15.486.879 15.249.471 10.502.260 10.497.025 6.307.088 6.139.323 5.389.865 4.885.117 4.008.406
33.418.499 33.763.865 15.880.196 37.311.281 1.864.014 36.413.294 25.676.107 1.706.051 57.571.058 5.761.649 16.750.324 -
3.111.325 2.734.530
5.496.064
-
82.282.298 9.682.908 5.633.498
23.402.073 607.996.473
11.967.766 381.178.873
29.204.140
2.465.054
26.138.641 25.034.876 24.500.000
40.372.056 47.837.099 27.072.854
18.297.751 15.887.982
-
14.843.775
-
14.160.102
17.720.451
12.348.454 11.566.538 11.417.700 203.399.959
3.999.060 176.364 139.642.938
70
Related parties PT PLN (Persero) PT Pertamina (Persero) Otorita Batam PT Marga Nujyasumo Agung PPKS Medan - Kualanamu PT (Persero) Pelindo II Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau PT (Persero) Angkasa Pura II Dep PU Tata Ruang Tarakan Pemda DKI Jakarta Dirjen Cipta Karya Dispora Kab. Kuantan Singingi DPU dan Kimpraswil Kaltim BPLS Lapindo Porong PT (Persero) Pelindo III Dinas Kesehatan Prov. Bangka Belitung PT (Persero) Angkasa Pura I Dirjen SDA BBWS Ciliwung Cisadane Gajah Mada University PT Jasa Marga (Persero), Tbk. Other third parties below Rp 3,000,000 Sub Total Third parties PT Pakkodian China National Electric Equipment Corp. Mitsubishi Corporation PT Bukit Darmo Property PT Jakarta International Container Terminal PT Untaian Rejeki Abadi Konsosium PT Artho Ageng Energi - PT Mardika Sarana Engineering Chengda Engineering Corporation of China PT Surya Bumi Megah Sejahtera PT Sunindo Gapura Prima PT Diya Property Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
TAGIHAN (KEWAJIBAN) PEMBERI KERJA (lanjutan)
BRUTO
KEPADA 2010
Jumlah pindahan PT Dock Pantai Lamongan PT Truba Jaya Engineering Trubaindo Coal Mining PT Multi Artha Griya (CCR) PT Pandega Citraniaga PT Icon Menara Samudera PT Lippo Karawaci PT Pemuda Central Investindo PT Mahkota Inti Citra PT Sunindo Indah Hotel PT Bharinto Ekatama Panitia Pemb. RS NU Jombang PT Indonesia Chemical Alumina PT Lucky Sakti PT Berau Coal Group Rosalia Indah PT RUHAAK Pala Industry Korean Telcom - NICT Depkominfo PT Cakrawala Sakti Kencana PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Ratu Hotel PT Jakarta Lingkar Barat PT Bumi Makmur Lestari PT Samadista Karya Yayasan Kesehatan Bank Mandiri PT Sukses Karya Perdana Pihak ketiga lainnya di bawah Rp 3.000.000 Sub Jumlah Penyisihan Tagihan Bruto Jumlah
6. DUE FROM (TO) CUSTOMERS (continued) 2009
203.399.959
139.642.938
Brought forward
9.353.245 7.267.484 9.447.889 8.864.448 8.832.161 7.487.893 6.615.577 6.126.392 5.317.803 5.294.877 4.751.137 4.210.627 4.174.063 3.854.300 3.485.516 3.308.569 2.244.769
11.752.409 1.863.769 11.903.588 5.565.645 1.795.774 2.601.808 -
2.176.639 1.859.466
7.158.269 6.860.058
1.321.489 218.000 -
3.677.509 3.338.247 17.466.307 6.793.377 3.605.264
-
3.203.510 3.035.939
19.020.975 328.633.278
27.988.833 264.527.477
PT Dock Pantai Lamongan PT Truba Jaya Engineering Trubaindo Coal Mining PT Multi Artha Griya (CCR) PT Pandega Citraniaga PT Icon Menara Samudera PT Lippo Karawaci PT Pemuda Central Investindo PT Mahkota Inti Citra PT Sunindo Indah Hotel PT Bharinto Ekatama Panitia Pemb. RS NU Jombang PT Indonesia Chemical Alumina PT Lucky Sakti PT Berau Coal Group Rosalia Indah PT RUHAAK Pala Industry Korean Telcom - NICT Depkominfo PT Cakrawala Sakti Kencana PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Ratu Hotel PT Jakarta Lingkar Barat PT Bumi Makmur Lestari PT Samadista Karya Yayasan Kesehatan Bank Mandiri PT Sukses Karya Perdana Other third parties below Rp 3,000,000 Sub Total
(1.722.369) 934.907.382
Rincian saldo kewajiban bruto pemberi kerja per pelanggan adalah sebagai berikut : 2010 PKPS Bandara Kualanamu PT Alam Sutra Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
3.126.431 3.147.800
(1.722.369)
Allowance for Due From Customers
643.983.981
Total
Details of due to customers as follows : 2009
32.563.724 32.563.724
71
18.144.602 18.144.602
PKPS Bandara Kualanamu PT Alam Sutra Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
TAGIHAN (KEWAJIBAN) PEMBERI KERJA (lanjutan)
BRUTO
KEPADA
6. DUE FROM (TO) CUSTOMERS (continued)
Proyek Trade Center Mall, Surabaya
Trade Center Mall Project, Surabaya
Perusahaan mempunyai tagihan bruto sebesar Rp1.722.369 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan.
The company has retained account due from customers Rp1,722,369 for the development of Trade Center Mall as for the time being the activities are suspended. The activities progress is 78%. It is due from the project owner of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company.
Perusahaan telah membentuk penyisihan tagihan bruto sebesar 100% atas tagihan bruto tersebut. Akumulasi penyisihan tagihan bruto sebesar Rp1.722.369 pada tahun 2010 dan 2009.
The Company has established the allowance for due from customer accounts for 100%. Accumulated allowance for due from customers amounted to Rp1,722,369 in 2010 and 2009.
Lihat Catatan 4
See Note 4 7. ACCRUED INCOME
PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA Pendapatan akan diterima merupakan piutang usaha yang belum ditagihkan selain dari aktivitas pelaksanaan proyek, dengan rincian sebagai berikut.
Pelanggan PT Wika Beton Pelanggan PT Wika Realty Pelanggan PT Wika Intrade Jumlah 8.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 27.789.890 90.225.920 1.465.670 119.481.480
2009 26.072.147 3.511.302 93.048.516 122.631.965
PT Wika Beton Customer PT Wika Realty Customer PT Wika Intrade Customer Total
8. OTHER RECEIVABLES
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2009
2010 Pusat Manajemen Piutang lain-lain Konstruksi Departemen Bangunan Gedung Departemen Sipil Umum Departemen Wilayah dan Luar Negeri Departemen Utilitas Departemen Energi PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
Accured income represents unbilled trade receivables from other project construction activites, are as follows:
2.839.067
1.524.342
21.036.927 18.599.609
1.327.918 22.487.521
5.752.731 984.893 21.244.581 14.480.407 712.609 583.785 86.234.609 (16.126.694) 70.107.915
2.043.841 1.849.157 17.894.955 434.341 25.543.877 19.414.058 728.367 93.248.377 (16.819.532) 76.428.845
72
Head of Management Other receivable Construction Building Construction Department Civil Construction Department Region and Overseas Department Utility Department Energy Department PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi Sub Total Allowance for Doubtful Account Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Piutang lain-lain departemen-departemen konstruksi merupakan piutang perusahaan kepada subkontraktor atas pembayaran yang telah dilakukan untuk pembelian material proyek yang sedang dikerjakan dan akan diperhitungkan dengan pembayaran hutang kepada subkontraktor.
Other receivables construction divisions are receivable for the company to the subcontractors which have made payments for the purchase of materials project which it is working on and will be accounted with debt payments to subcontractors.
Piutang lain-lain PT Wika Realty merupakan piutang perusahaan kepada kontraktor atas pembayaran yang telah dilakukan untuk pembelian material proyek yang sedang dikerjakan yang akan di set off dengan pembayaran hutang kepada kontraktor.
Other receivables PT Wika Realty is a company receivables to the contractor for payment that was made for the purchase of materials project under construction which will be set off with payment payable to the contractor.
Piutang lain-lain Departemen Sipil Umum sebesar Rp18.599.609 merupakan piutang atas pengadaan besi proyek JO sebesar Rp4.899.609 dan piutang atas proyek Cikubang kepada PT Propelat sebesar Rp13.700.000 yang telah disisihkan 100% pada tahun 2007 (Rupiah penuh).
Other receivables of Civil Construction Department Rp18,599,609 is receivables from the procurement of iron for JO projects amounted to Rp4,899,609 and receivables to PT Propelat for Cikubang amounting to Rp13,700,000 project that has been allowanced 100% in the year 2007 (full amount).
Berdasarkan analisa status masing-masing saldo akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang ragu-ragu.
Based on analysis of the status of each account balance of other receivables in the end of the year, the management of the company believes that the amount of deduction of non accrual loan shall be sufficient to cover the loss possibility uncollected for allowance of doubtful account.
Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang Rupiah.
All other receivables are in Rupiah currency.
PERSEDIAAN
9.
INVENTORIES
Akun ini terdiri dari :
This account consist of : 2010
Barang jadi Barang baku dan bahan penolong Barang dalam proses Suku cadang Produk komponen Persediaan dalam pengiriman Persediaan aktiva real estate Tanah sedang dikembangkan Bangunan sedang konstruksi Tanah matang Bangunan jadi Sub Jumlah Penurunan nilai persediaan Jumlah
2009
539.425.492 128.418.776 5.174.652 5.952.878 3.805.124 477.315
756.289.840 124.973.608 11.307.828 6.019.429 5.180.009 12.245.927
115.043.441 34.477.544 18.537.837 2.635.251 853.948.310 (691.486) 853.256.824
116.709.419 37.939.075 14.742.318 4.111.768 1.089.519.222 (45.046.450) 1.044.472.772
73
Finished goods Raw material and indirect material Work in process Spare part Component product Inventories in transit Real estate inventories Land under development Building under Construction Land available for sale Housing inventories Sub Total Impairment of inventory Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERSEDIAAN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 9.
INVENTORIES (lanjutan)
Barang Jadi
Finished Goods
Persediaan Barang Jadi merupakan persediaan barang jadi produk beton (PT Wika Beton), produk metal, tabung gas, pupuk, sparepart otomotif dan konversi energi (PT Wika Intrade) yang terinci sebagai berikut :
Finished Goods inventory is finished goods inventory of concrete products (PT Wika Beton), metal products, gas cylinders, fertilizers, automotive spare parts and energy conversion (PT Wika Intrade) are detailed as follows :
2010
2009
Produk Beton di gudang Produk Beton di lapangan Tabung kompor gas Pupuk & Batubara Sparepart Otomotif Konversi Energi(SWH ) Jumlah
423.898.462 80.487.114 16.845.090 15.751.730 3.134.583 540.116.978
66.673.888 553.964.455 12.598.210 156.682.575 5.422.456 5.994.705 801.336.290
-
(691.486) 539.425.492
(45.046.450) Impairment expense of inventory 756.289.840 Net total
Penurunan nilai persediaan. Jumlah bersih
Concrete product in warehouse Concrete product in field Gas Stove Fertilizer & Coal Otomotif Sparepart Energy Conversion (SWH) Total -
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk memperoleh dan menjual barang jadi.
Net value can be realized is the estimated selling price after deducting the estimated reasonable cost to acquire and sell goods.
Beban penurunan nilai persediaan pupuk sebagai akibat dari dari penurunan nilai jual atas persediaan pupuk di PT Wijaya Karya Intrade telah dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan serta harga jual pada saat tanggal Neraca.
The impairment of fertilizer stocks decline in value as a result of the decline in trading value of stocks of fertilizer in PT Wijaya Karya Intrade has been conducted on the basis of analysis of inventory age and a review of the state of condition inventories and selling prices at the balance sheet date.
Barang Dalam Proses
Work in Process
Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan dalam proses produksi atas produk metal, tabung kompor gas, sparepart otomotif dan konversi energi PT Wika Intrade yang terinci sebagai berikut : 2010 Sparepart Otomotif Tabung kompor gas Konversi Energi (SWH) Jumlah
Inventories of goods in process inventory in a production process for metal products, gas stove, sparepart automotive and energy conversion of PT Wika Intrade detailed as follows: 2009
2.988.924 2.185.728 5.174.652
1.942.641 8.591.629 773.558 11.307.828
Automotive Sparepart Gas Stove Energy Conversion (SWH) Total
Produk Komponen
Component Product
Persediaan produk komponen merupakan persediaan produk dalam proses (setengah jadi) PT Wika Intrade untuk komponen tabung kompor gas dan sparepart otomotif yang terinci sebagai berikut :
Inventories of products is a component stock of the product in the process of (work in process) PT Wika Intrade for component Gas Cylinder (Gas Stove) and automotive spareparts are detailed as follows :
74
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
Sparepart Otomotif Tabung kompor gas Jumlah
9.
INVENTORIES (continued)
2010
2009
1.195.474 2.609.650 3.805.124
1.599.128 3.580.881 5.180.009
Automotive Sparepart Gas Stove Total
Bahan baku Penolong
Raw Material Suplement
Bahan Baku dan Penolong merupakan persediaan bahan baku pada industri beton, metal, produk sparepart otomotif dan konversi energi serta persediaan material besi beton dan semen di proyekproyek konstruksi.
Raw materials suplement is an industrial raw material in concrete, metal, automotive products and spareparts and supplies energy conversion materials and cement concrete iron on construction projects.
2010 Wika Induk Wika Beton Wika Gedung Wika Intrade Wika Insan Pertiwi Wika Realty Jumlah
2009
71.819.857 38.103.917 13.147.315 4.400.301 520.246 427.140 128.418.776
75.433.803 34.251.114 3.780.900 11.197.018 310.773 124.973.608
Parent Company Wika Beton Wika Gedung Wika Intrade Wika Insan Pertiwi Wika Realty Total
Tanah yang sedang dikembangkan terdiri dari/Land under development consists of : 2010 Uraian/Description a. b. c. d. e f. g. h. i. j. k.
Festival Fatmawati Tamansari Samarinda Tamansari Bukit Mutiara Tamansari Majapahit Tamansari Manglayang Regency Tamansari Puri Bali Tamansari Metropolitan Manado Tamansari Pelabuhan Ratu The Hills Semarang Tamansari Sudirman Kantor Pusat Jumlah/Total
Luas Tanah/ Land Area 233 20.030 64.751 30.891 20.322 37.044 121.724 33.253 328.248
75
2009 Rupiah 2.170.593 22.765.814 14.011.928 22.932.871 15.474.858 11.689.195 9.700.482 15.666.815 630.885 115.043.441
Luas Tanah/ Land Area 921 14.548 83.791 34.835 46.329 21.268 15.455 47.673 39.626
304.446
Rupiah 7.694.199 14.190.104 21.243.880 20.557.693 11.525.110 13.656.762 5.252.865 7.514.059 14.433.997 640.748 116.709.419
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
9.
Luas tanah yang dikembangkan tahun 2010 naik sebesar 44.704 dibandingkan tahun 2009, kenaikan dan penurunan tersebut terdiri dari Festival Fatmawati turun sebesar 1.279 M2, Grand Tamansari Samarinda naik sebsar 2.016 M2, Tamansari Bukit Mutiara turun sebesar 27.511 M2, Tamansari Majapahit Semarang turun 1.121.M2, Tamansari Manglayang Regency turun 44.164 M2, Tamansari Puri Bali turun 4.219 M2, Tamansari Metropolitan Manado naik sebesar 17.823 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu naik sebesar 69.906 M2, The Hills naik sebesar 33.253 M2, penurunan tersebut karena persediaan dipindah dari tanah dikembangkan menjadi persediaan tanah matang atau terjual, sedangkan penambahan persediaan karena pengembangan klaster baru.
INVENTORIES (continued) Area of land developed in 2010 increased by 44,704 compared to the year 2009, increase and decrease Fatmawati Festival consists of a decrease of 1,279 M2, the Grand Tamansari Samarinda rise 2,016 M2, Tamansari Bukit Mutiara fell by 27,511 M2, Tamansari Majapahit Semarang fell 1,121 M2, Tamansari Manglayang Regency down 44,164 M2, Tamansari Puri Bali fell 4,219 M2, Tamansari Metropolitan Manado increased by 17,823 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu increased by 69,906 M2, The Hills increased by 33,253 M2, the decrease was due to inventory was moved from the land developed into a mature soil inventories or sold, while the replenishment of inventories due to the development of a new cluster.
Tanah matang terdiri dari/Land ready to sale consists of : 2009
2010 Uraian/Description a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Taman Sari Persada Bogor Tamansari Manglayang Regency Tamansari Pesona Bali Tanah Aceh Tamansari Bukit Damai Tamansari Samarinda Tamansari Bukit Mutiara Tamansari Majapahit Tamansari Pelabuhan Ratu Jumlah/Total
Luas Tanah/ Land Area 1.757 29.751 1.144 878 1.243 9.230 1.694 45.697
Persediaan tanah matang tahun 2010 naik sebesar 9.004 M2 dibandingkan tahun 2009, kenaikan dan penurunan tersebut terdiri dari Tamansari Persada Bogor turun 1.716 M2, Festival fatmawati turun sebesar 1.716 M2, Tamansari Manglayang Regency naik sebesar 17.619 M2, Tamansari Bukit Damai turun sebesar 719 M2, GTS turun sebesar 2.521 M2, Tamansari Bukit Mutiara naik sebesar 280 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu turun sebesar 73 M2 penurunan atas persediaan tersebut karena telah terjual.
76
Rupiah 1.329.019 10.174.369 451.356 1.607.740 297.365 4.359.280 318.708 18.537.837
Luas Tanah/ Land Area 3.473 12.132 1.144 878 1.962 11.751 1.414 3.315 73 36.142
Rupiah 1.064.574 2.492.248 451.356 1.607.740 349.127 5.217.432 680.940 2.868.015 10.886 14.742.318
Inventories of land mature in 2010 rose by 9,004 M2 compared to the year 2009, increase and decrease consisted of Tamansari Persada Bogor fall 1,716 M2, the Festival Fatmawati decreased by 1,716 M2, Tamansari Manglayang Regency rose by 17,619 M2, Tamansari Bukit Damai fell by 719 M2 , GTS declined by 2,521 M2, Tamansari Bukit Mutiara rose by 280 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu down by 73 M2 decline in inventories was due to have been sold.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERSEDIAAN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 9.
Tanah Matang tahun 2010 naik sebesar Rp3.795.518.437 dibandingkan tahun 2009, kenaikan dan penurunan tersebut terdiri dari Taman Sari Persada Bogor naik sebesar Rp264.445.153 kenaikan karena ada perbaikan prasarana untuk mencegah banjir sebesar Rp407.612.000 yang biaya tersebut menambah nilai atas persediaan tanah matang, Tamasari Manglayang Regency naik Rp7.682.121.097 karena pemindahan persediaan dari persediaan tanah yang sedang dikembangkan menjadi persediaan tanah matang, Tamansari Bukit Damai turun sebesar Rp51.762.036 karena terjadinya penjualan, Grand Tamansari Samarinda turun sebesar Rp858.152.510 karena terjadinya penjualan, Tamansari Bukit Mutiara turun sebesar Rp362.232.351 karena terjadinya penjualan, Tamansari Majapahit Semarang turun sebesar Rp2.868.015.000 karena terjadinya penjualan, Tamansari Pelabuhan Ratu turun sebesar Rp10.885.916 karena terjadinya penjualan.
INVENTORIES (continued) Land ready to use in 2010 increased by Rp3,795,518,437 compared to the year 2009, increase and decrease consists of Taman Sari Persada Bogor increased by Rp264,445,153 rising because there are infrastructure improvements to prevent floods of Rp407,612,000 which is to add value above the cost of inventories of land ripe, Tamasari Manglayang Regency rises Rp7,682,121,097 because the transfer of inventory from the inventory of land that is being developed into a mature soil inventories, Tamansari Bukit Damai decrease of Rp51,762,036 because of the occurrence sales, the Grand Tamansari Samarinda fell by Rp858,152,510 due to the sale, fell by Rp362,232,351 because has been sold Tamansari Majapahit Semarang decreased by Rp2,868,015,000 because has been sold, Tamansari Pelabuhan Ratu down amounted to Rp10,885,916 because has been sold.
Bangunan yang sedang dikonstruksi terdiri dari/Building in under construction are : Uraian/Description a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
Tamansari Bukit Mutiara Tamansari Pelabuhan Ratu Tamansari Manglayang Regency Tamansari Pesona Bali Grand Tamansari Samarinda Tamansari Metropolitan Manado Tamansari Persada Bogor Tamansari Majapahit Tamansari Sudirman Festival Fatmawati Grand Tamansari Samarinda 2 The Hills Semarang The Green Tamansari Surabaya Lain-lain Jumlah/Total
2010 Luas Bangunan/ Building Space 469 1.248 1.228 1.084 5.867 839 1.439 967 193 1.027 1.375 12.119 27.855
77
Rupiah 180.691 735.226 325.531 2.457.139 8.356.237 1.063.391 970.326 6.586.677 973.741 486.129 1.535.050 678.105 10.129.301 34.477.544
2009 Luas Bangunan/ Building Space 1.322 1.827 2.802 1.646 7.258 888 163 2.594 1.606 1.084 65 1.902 1.072 24.229
Rupiah 1.661.796 794.187 2.401.587 3.851.289 9.931.940 495.891 275.017 1.332.444 13.739.636 901.894 136.121 612.993 660.827 1.143.453 37.939.075
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERSEDIAAN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 9.
INVENTORIES (continued)
Persediaan bangunan yang sedang dikontruksi tahun 2010 turun sebesar 9.460 M2 dibandingkan tahun 2009, kenaikan dan penurunan tersebut terdiri dari Tamansari Bukit Mutiara turun sebesar 853 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu turun sebesar 579 M2, Tamansari Manglayang Regency turun sebesar 1.574 M2, Tamansari Pesona Bali turun sebesar 1.391 M2, Tamansari Metropolitan Manado turun sebesar 49 M2, Tamansari Majapajit Semarang turun sebesar 1.155 M2, Festival Fatmawati turun sebesar 891 M2, The Hills Tamansari Semarang turun sebesar 875 M2, The Green Tamansari Surabaya naik sebesar 303 M2 penurunan tersebut karena persediaan bangunan dikonstruksi dipindah menjadi persdiaan bangunan jadi atau terjual.
Inventories of buildings under construction in 2010 fell by 9,460 M2 compared to the year 2009, increase and decrease consisted of Tamansari Bukit Mutiara fell by 853 M2, Tamansari Pelabuhan Ratu fell by 579 M2, Tamansari Manglayang Regency fell by 1,574 M2, Tamansari Pesona Bali dropped by 1391 M2, Tamansari Metropolitan fell by 49 M2 Manado, Tamansari Majapahit Semarang fell by 1,155 M2, Festival Fatmawati a decrease of 891 M2, The Hills Tamansari Semarang fell by 875 M2, The Green Tamansari Surabaya increased by 303 M2 decrease was due to inventory building constructed was transferred into building inventory or sold.
Persediaan barang jadi dan barang dalam proses merupakan persediaan barang jadi dan barang dalam proses produksi atas produk beton, produk metal, dan produk konversi energi.
Inventories of finished goods and goods in process is finished goods and goods in the production process for concrete products, metal products, and energy conversion products.
Bahan baku dan penolong merupakan persediaan bahan baku pada industri beton, metal dan konversi energi, serta bahan-bahan material konstruksi proyek.
Raw materials and auxiliary raw material inventory at an industrial concrete, metal and energy conversion, as well as materials of construction material projects.
Persediaan dalam pengiriman merupakan persediaan yang telah dikirim sebelum tanggal neraca tetapi belum sampai di tujuan.
Inventory in the delivery process are inventory that have been delivered prior to the date of balance sheet, but not yet reached the destination area.
Piutang dan persediaan minimal senilai Rp45.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dimiliki perusahaan dijaminkan kepada Bank Mega sesuai dengan akta fiducia baik sekarang maupun di kemudian hari atas fasilitas kredit yang diberikan kepada PT Wika Beton.
Receivables and inventories of at least Rp45,000,000,000 (full amount) owned the company pledged to the Bank Mega accordance with the deed of fiduciary both now and in the future for the credit facilities granted to PT Wika Beton.
Perusahaan mengasuransikan persediaan bahan, produk dalam proses, produk komponen, barang jadi di gudang dan suku cadang yang ada di SBU Automotive Part pada PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap resiko kerugian dengan nomor polis 203.204.300.10.00116 dengan jangka waktu 20 Juni 2010 s.d dengan 20 Juni 2011, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp15.571.622.218 (Rupiah penuh). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas Aset yang dipertanggungkan.
Company insure the raw materials, work in process and the components as well as finished goods and spare parts located on SBU Automotive Part to PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) covering risk of losses amounting to Rp15,571,622,218 (full amount) under the policy holder No.203.204.300.10.00116 for the time period from June 20, 2010 to June 20, 2011. Management believes this insurance is adequate to cover an estimated losses.
Seluruh persediaan dimiliki atas nama Perusahaan.
All inventory held on behalf of the Company.
78
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PERSEDIAAN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 9.
INVENTORIES (continued)
Piutang dan persediaan dengan nilai minimal Rp72.445.000.000 (Rupiah penuh) sebagai agunan utama atas fasilitas kredit modal kerja revolving dan fasilitas non Cash Loan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan Perpanjangan Perjanjian No. CBG.CB1/SPPK. 017/2010 tanggal 18 Mei 2010.
Receivables and inventories of at least Rp72,445,000,000 (full amount) as the primary collateral for working capital revolving credit facility and non-cash loan facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. accordance with the extended agreement No.CGB.CBI/SPPK017/2010 dated May 18, 2010
Persediaan PT Wika Beton juga dijaminkan ke PT Bank CIMB Niaga, Tbk dengan nilai penjaminan Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh).
PT Wika Beton's inventories are also used as collateral to PT CIMB Bank Niaga, Tbk with collateral value of Rp5,000,000,000 (full amount).
Lihat catatan 20.
Please see note 20.
10. UANG MUKA
10. ADVANCES
Rincian uang muka adalah sebagai berikut :
Details of advances are as follows :
2010 Subkontraktor Pemasok Uang muka pekerjaan Lain-lain Jumlah
2009
52.358.793 88.632.753 7.386.752 148.378.298
38.207.804 133.316.939 10.227.953 19.453 181.772.149
Sub-contractor Supplier Advance Other Total
Uang muka kepada subkontraktor merupakan uang muka yang diberikan kepada subkontraktor sehubungan dengan kontrak pelaksanaan pekerjaan proyek, subkontraktor akan mengangsur kepada perusahaan pada saat pembayaran prestasi kerja.
Advances to subcontractors represents advances paid to subcontractors in connection with the contract implementation of project work, the subcontractor shall repay to the company at the time of payment performance.
Uang muka kepada pemasok merupakan uang muka yang diberikan kepada pemasok sehubungan dengan pengadaan bahan baku dan material konstruksi di proyek.
Advances to supplier represents advances paid to supplier in connection with the procurement of construction raw material and construction material in the project.
Uang muka intern pekerjaan/kegiatan kerja (persekot) merupakan uang muka yang diberikan kepada pelaksana proyek untuk keperluan operasional proyek.
Intern advances represents advances given to implementing projects for the operating expenses of the project.
Lain-lain pada uang muka tersebut merupakan persekot operasional pegawai dan pemasaran.
Other advances are on the operational advances and marketing personnel.
79
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
11. PREPAID TAXES
Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut: 2010 PPh pasal 21 PPh pasal 22 Impor PPh pasal 22 Wajib Bayar PPh pasal 23 PPh pasal 24 PPh pasal 25 PPh Final dibayar dimuka PPN Impor PPN DN Restitusi PPN K DPL/SPM Nihil Jumlah
11.711.844 1.318.086 35.224.016 22.979.309 13.359.465 46.202.461 47.844.655 3.221.068 181.860.903
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima surat Ketetapan Pajak Lebih bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan (PPh) Badan untuk tahun 2008 sebesar Rp34.115.895.847 (Rupiah penuh) dan untuk tahun 2007 sebesar Rp20.181.213.618 (Rupiah penuh). Perusahaan telah menyetujui sebagian ketetapan tersebut dan telah membukunya dalam laporan keuangan, sedangkan sebagian lagi mengajukan keberatan sebesar Rp12.022.833.633 (Rupiah penuh).
12. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Details of prepaid taxes are as follows : 2009 1.175.864 10.300.539 8.719.881 135.466.588 15.010.917 1.174.728 11.529.615 36.530.969 3.783.203 2.651.072 226.343.376
Income Tax Art 21 Income Tax Art 22 - Import Income Tax Art 22 - Waba Income Tax Art 23 Income Tax Art 24 Income Tax Art 25 Prepaid of Final Tax VAT - Import VAT Refund VAT Out DPL/SPM Nihil Total
In 2010, the Company received Over Payment Tax Assesment Notice (SKPLB) Corprate Witholding Tax for year 2008 amounting to Rp34,115,895,847 (full amount) and for year 2008 amounting to Rp20,181,213,619 (full amount). The Company has accepted a portion of these assesment which has been booked in 2010 the consolidated financial statement. For the remaining amounts the company has filed objection amounting Rp12,022,833,633 (full amount).
12. PREPAID EXPENSES
Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: Biaya distribusi Biaya produksi Biaya pengelolaan Biaya usaha Biaya pengadaan Biaya sewa dan asuransi Lain-lain Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 140.523.856 12.636.886 5.544.558 3.921.575 2.239.210 886.552 13.097.570 178.850.207
Details of prepaid expenses are as follows : 2009 156.165.413 2.332.840 7.310.896 9.964.792 586.250 492.274 627.366 177.479.831
Distribution expenses Production expenses Coordination expenses Operating expenses Procurement expenses Rent and insurance expenses Other Total
Biaya distribusi dibayar di muka merupakan biaya atas distribusi produk PT WIKA Beton dan produk PT WIKA Intrade yang ditangguhkan sehubungan dengan perbedaan waktu antara pengakuan penjualan dan saat terjadinya pengiriman produk per tanggal 31 Desember 2010.
Prepaid Distribution Costs represent costs for the distribution of PT WIKA Beton and PT WIKA Intrade products which deferred due to different time of sales recognition product delivery as of December 31, 2010.
Biaya produksi dibayar di muka merupakan biayabiaya yang dikeluarkan untuk keperluan perusahaan dan belum dapat diperhitungkan dengan penjualan karena pada tanggal neraca berita acara kemajuan fisik belum dapat ditandatangani pengawas lapangan dan atau berita acara penyerahan barang belum ditandatangani.
Prepaid production expense shall constitute costs expended for the company's requirement and could not be calculated by the sales, because on the balance sheet date minutes of physical improvement could not be signed by the field supervisor and or minutes of goods delivery has not been signed.
80
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)
12. PREPAID EXPENSES (continued)
Rincian biaya produksi dibayar di muka adalah :
Details of prepaid production expenses are as follows:
2010 Departemen Sipil Umum Departemen Bangunan Gedung Departemen Utilitas Departemen Energi PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
344.268 487.195 231.212 184.425 5.012.304 5.380.514 996.968 12.636.886
918.808 52.978 618.029 213.839 427.856 101.330 2.332.840
Civil Construction Department Building Construction Department Utility Department Energy Department PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Total
Biaya usaha dibayar di muka per unit kerja atau lokasi, merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seperti biaya pengusahaan proyek, tender dan biaya usaha lainnya serta biaya sewa dan asuransi.
Prepaid operating costs per unit of work or location, represent costs incurred in connection with business activities such as fee concession projects, tenders and other business expenses and the cost of rent and insurance.
Rincian biaya usaha dibayar di muka adalah sebagai berikut : 2010
Details of prepaid operating expense shall be as follows : 2009
Departemen Utilitas Departemen Sipil Umum Departemen Bangunan Gedung Departemen Pusat PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung Jumlah
1.923.702 423.894 9.544 6.568 18.199 1.275.509 264.159 3.921.575
13. JAMINAN USAHA
83.450 1.000.680 678.491 1.891.468 5.801.035 18.199 491.469 9.964.792
Utility Department Civil Construction Department Building Construction Department Head of Management PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung Total
13. BUSINESS GUARANTEE
Akun ini merupakan jaminan yang diberikan perusahaan dalam rangka memperoleh/pelaksanaan pekerjaan kontrak konstruksi. Jaminan tersebut berupa dana yang disetor kepada bank yang ditunjuk dan akan dicairkan setelah habis masa berlakunya bank garansi, dengan rata-rata berlakunya bank garansi kurang dari satu tahun.
This account is a guarantee provided by the company in order to obtain / execution of construction contracts. Collateral in the form of funds paid to the appointed bank and will be disbursed after it expires bank guarantee, with an average force of a bank guarantee of less than one year.
Dana jaminan usaha pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing senilai Rp56.142.824 dan Rp1.619.382, dimana sebesar Rp55.000.000 dari jaminan usaha 31 Desember 2010 merupakan deposito atas jaminan proyek PT Wika Gedung.
Business guarantee fund were respectively worth Rp56,142,824 and Rp1,619,382 on December 31, 2010 and 2009, where Rp55,000,000 is the security deposit amounted to PT Wika Gedung project on December 31, 2010.
81
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Akun ini merupakan penyertaan saham perusahaan asosiasi, sebagai berikut :
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES
pada
This account are investment in associated company so set forth as follows :
TAHUN 2010 / YEAR 2010 Nama perusahaan / Company Name
1. 2. 3. 4.
PT WIKA - NGK Insulator PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Nujyasumo Agung PT WIKA Intrade Energi
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah Penyertaan/ Amount of Participation Awal Periode/ Beginning Balance
Penambahan/ (Pengurangan) Additional/ (Deduction) (2.400.216)
Jumlah Penyertaan/ Amount of Participation Akhir Periode/ Ending Balance
18,70% 2,00%
1.708.240 3.000.270
1.708.240 600.054
20,00% 40,00%
116.800.000 -
31.000.000
116.800.000 31.000.000
121.508.510
28.599.784
150.108.294
TAHUN 2009 / YEAR 2009
Nama perusahaan / Company Name
1. 2. 3.
PT WIKA - NGK Insulator PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Nujyasumo Agung
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah Penyertaan/ Amount of Participation Awal periode/ Beginning balance
Penambahan/ (Pengurangan) Addition/ (Deduction)
Jumlah Penyertaan/ Amount of Participation Akhir Periode/ Ending Balance
18,70% 10,00%
1.708.240 3.000.270
-
1.708.240 3.000.270
20,00%
-
116.800.000
116.800.000
4.708.510
116.800.000
121.508.510
PT WIKA - NGK Insulator
PT WIKA - NGK Insulator
Perusahaan memiliki 1.708 saham yang merupakan 18,70% hak kepemilikan. WIKA NGK Insulator bergerak dalam bidang insulator.
The company has 1,708 shares constituting 18.70% of the ownership right. WIKA NGK Insulator engages in the business of providing insulation field.
WIKA NGK didirikan pada tanggal 23 Juli 1987 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.76 dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Akta Pendirian No.5 tanggal 3 Juni 1988, dibuat di hadapan Inge Hendarmin, SH., pengganti dari Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, yang keduanya telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-5652-HT.01.01.TH '88 tanggal 2 Juli 1988, serta telah diumumkan dalam Tambahan No.816, Berita Negara Republik Indonesia No.65 tanggal 12 Agustus 1988.
WIKA NGK established and organized on July 23, 1987 under deed of limited liablity company No.76 noted by Kartini Muljadi SH, Notary public practicing in Jakarta as amendmend by deed of amendmend to deed of establishment No.5 dated June 3, 1988 noted by Inge Hendarmin, SH., as an alternate notary public for Kartini Muljadi, SH, Notary public practicing in Jakarta, both have obtained legalization from Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the viture of decree of No. C2-5652-HT.01.01.TH '88 dated July 2, 1988, and promuglated in suplement No.816 dated August 12, 1988 under No.65 of State Gazette Republic of Indonesia.
82
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
ASOSIASI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT (continued)
IN
ASSOCIATED
COMPANIES
PT WIKA - NGK Insulator (lanjutan)
PT WIKA - NGK Insulator (continued)
Anggaran Dasar WIKA NGK telah beberapa kali mengalami perubahan yang perubahan terakhirnya, antara lain sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar WIKA NGK, adalah sebagaimana yang termaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3 tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan Sarina Sihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang berkedudukan di Ciputat.
Articles of Association of WIKA NGK has been amended several times and most recently in connection with the amendment to all Articles of Association of WIKA NGK as embodied in Deed of Statement of Meeting Resolution No.3 dated February 25, 2000, noted by Sarina Sihombing, Notary Public practicting in Regency as the second level regions Tangerang having its domicile in Ciputat.
Maksud dan tujuan usaha WIKA NGK adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha membuat dan merakit high tension porcelain insulators dan produkproduk lainnya yang berhubungan serta memasarkan dan menjual seluruh hasil produknya di wilayah indonesia dan maupun luar Indonesia.
Purpose and objective of WIKA NGK business as contained in Article of Assocation shall be to implement business activities in producing and assembling "high tension porcelain insulator" and other relevant products and marketing and selling all production proceeds thorough Indonesia and out of Indonesia teritory.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3 tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan Sarina Sihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, berkedudukan di Ciputat, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham WIKA NGK adalah sebagai berikut :
Based on the Deed of Statement of Meeting Resolution No.3 dated February 25, 2000, noted by Sarina Shombing, SH., Notary Public practicing in Regency as second level region Tangerang having its domicile in Ciputat, the structure of capitalization and composition of structure of Shareholders of WIKA NGK as follow :
Nominal Rp1.630.000/ US$1.000 per saham/shares Saham/Shares Rupiah/USD % 5.620 Rp 9.160.600.000 USD 5.620
Pemegang Saham/Shareholders Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
1.048
- NGK Insulator Ltd.
3.048
- Sumitomo Corporation
1.524 5.620 -
Jumlah/Total Pada tanggal 5 Februari 2010 telah diadakan RUPSLB WIKA NGK, yang dihadiri oleh 100% pemegang saham WIKA-NGK. Perusahaan berencana melakukan divestasi saham pada WIKA-NGK. Sehubungan dengan hal tersebut, pemegang saham WIKA-NGK telah menyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasi dengan keputusan 100% terhadap WIKA-NGK.
83
Rp USD Rp USD Rp USD Rp USD
1.708.240.000 1.048 4.968.240.000 3.048 2.484.120.000 1.524 9.160.600.000 5.620
18,7% 54,2% 27,1% 100,0%
On February 5, 2010 has been held RUPSLB WIKA NGK, which was attended by 100% shareholder WIKANGK. The company plans to divest shares in WIKANGK. In connection with this, WIKA-NGK shareholders have agreed to implement the decision of liquidation with 100% of WIKA-NGK.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT (continued)
ASOSIASI
IN
ASSOCIATED
COMPANIES
Pembubaran PT NGK Insulators telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum No. AHU-AH.01.10-11996 tanggal 17 Mei 2010.
Dissolution PT NGK Insulators have been reported to the Ministry of Justice and Human Rights Affairs, Directorate General of General Legal Administration No. AHU-AH.01.10-11 996 dated May 17, 2010.
Perseroan berkeyakinan nilai investasi dapat diperoleh kembali.
The Company believes the value of investments to be recouped.
PT Marga Kunciran Cengkareng
PT Marga Kunciran Cengkareng
Perusahaan memiliki 65.940 lembar saham yang merupakan 2% hak kepemilikan. PT Marga Kunciran Cengkareng bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol.
The company has 65.940 shares constituting 2% of the ownership right. PT Marga Kunciran Cengkareng engaging in the business of providing of toll road facility development and management implementation.
Maksud dan tujuan usaha PT Marga Kunciran Cengkareng adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunan prasarana dan sarana dasar (infrastruktur), fasilitas penunjang jalan, pengembangan lahan-lahan/kawasan sekitar jalan tol, melakukan usaha perdagangan umum termasuk antar pulau, impor, ekspor, distributor dan pemasok.
Purpose and objective of PT Marga Kunciran Cengkareng as was stated in the Articles of Assocation shall be to implement business activities in toll road development, road supporting facility, land/area surrounding toll road developement, public trading business including inter island, importing, exporting, distributor and supplier.
Berdasarkan akta Perjanjian Usaha Patungan No: 03 tanggal 20 Februari 2008 dan Akte pendirian perusahaan PT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) No.07 tanggal 14 Mei 2008, keduanya dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, SH. Notaris di Jakarta. Para pihak sepakat untuk memenuhi modal di tempatkan dan disetor sebesar :
Based on the Deed of Joint Venture Agreement No: 03 dated February 20, 2008 and the Deed of Establishment of Company of PT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) No.07 dated May 14, 2008, both made at notary Suzy Anggraini Moharram, SH. Notary in Jakarta. The parties agreed to be placed and paid the capital as follows :
Pemegang Saham/Shareholders Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital - PT Jasa Marga (Persero) Tbk - CMS-Works International Ltd. - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, - PT Nindya Karya (Persero) - PT Istaka Karya (Persero) Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock
Nilai nominal Rp9.100 per saham Saham/Shares Rupiah (Nilai penuh/full amount) 3.297.000 Rp 30.002.700.000
84
2.472.750 692.370 65.940 32.970 32.970 3.297.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
22.502.025.000 6.300.567.000 600.054.000 300.027.000 300.027.000 30.002.700.000
%
75% 21% 2% 1% 1% 100%
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
ASOSIASI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT (continued)
IN
ASSOCIATED
COMPANIES
PT MARGA NUJYASUMO AGUNG
PT MARGA NUJYASUMO AGUNG
Perusahaan memiliki 120.000.000 lembar saham yang merupakan 20% hak kepemilikan, PT Marga Nujyasumo Agung yang bergerak dalam bidang perencanaan, penyelenggaraan pembangunan jalan, jembatan bangunan pelengkap dan fasilitas jalan tol serta pengelolaan jalan dan fasilitas tol.
The Company has 120,000,000 shares or 20% ownership of PT Marga Nujyasumo Agung that specializes in planning, organizing construction of roads, bridges and complement of freeways and the management of freeways facilities.
Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung adalah sebagai berikut :
The capital structure and composition of shareholding structure of PT Marga Nujyasumo Agung is as follows:
Pemegang Saham/Shareholders Modal Dasar/Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital - PT Moeladi - PT Jasa Marga - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, Jumlah/Total Saham dalam Portepel/Portfolio Stock
Nilai nominal Rp1.000 per saham Rupiah (Nilai penuh/full amount) Saham/Shares 600.000.000 Rp 600.000.000.000 152.333.333 327.666.667 120.000.000 600.000.000
Rp Rp Rp Rp
152.333.333.000 327.666.667.000 120.000.000.000 600.000.000.000
%
25% 55% 20% 100%
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI
Pada tahun 2010 PT Wijaya Karya Intrade melaksanakan restrukturisasi usaha melalui pendirian perusahaan anak yang berbasis pada bidang industri dan perdagangan produk-produk konversi energi.
In 2010 PT Wijaya Karya Intrade implement business restructuring through the establishment of subsidiary companies based on industry and trade of energy conversion products.
PT Wijaya Karya Intrade Energi adalah perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 18 Juni 2010 sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas PT Wijaya Karya Intrade Energi No.32 tangal 18 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra SH, M.Kn. di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-32045.AH.01.01. Tahun 2010 pada tanggal 24 Juni 2010.
PT Wijaya Karya Intrade Energy is a limited liability company incorporated on June 18, 2010 in accordance with the Deed of Company Limited PT Wijaya Karya Intrade Energy No.32 dated June 18, 2010, prepared by a notary Ryan Bayu Candra SH, M.Kn. in Jakarta and was approved by Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU32045.AH.01.01. Tahun 2010 on June 24, 2010.
Modal dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp20.682.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 41.364 lembar saham, dengan masing-masing saham bernilai nominal Rp500.000 (Rupiah penuh).
Company's authorized capital is set at Rp20,682,000,000 (full amount) which is divided into 41,364 shares, with each share valued at par Rp500,000 (full amount).
85
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
ASOSIASI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT (continued)
IN
ASSOCIATED
COMPANIES
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI (continued)
Berdasarkan Akte Notaris No.32 tanggal 18 Juni 2010, dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra SH, M.Kn., struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Karya Intrade Energi adalah sebagai berikut:
Based on deed No.32 dated June 18, 2010, noted by notary Ryan Bayu Candra SH, M.Kn., the capital structure and composition of shareholders of PT Wijaya Karya Intrade Energy are as follows:
Pemegang Saham / Shareholders
Saham / Shares
PT. Wijaya Karya Intrade Koperasi Karyawan PT WIKA Intrade MEKAR Jumlah
10.238 103 10.341
Rupiah Penuh / Full Amount 5.119.000.000 51.500.000 5.170.500.000
% 99% 1% 100%
Sesuai dengan akta pernyataan keputusan para pemegang saham PT Wijaya Karya Intrade Energi No.57, tanggal 30 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra SH, M.Kn, di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari menteri hukum dan Hak Asazi Manusia Republik Indonesia No.AHU42242.AH.01.02 tahun 2010, tanggal 26 Agustus 2010, Perseroan melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp149.106.000.000 (Rupiah penuh) dengan jumlah modal disetor menjadi Rp37.276.500.000 (Rupiah penuh).
In accordance with the deed of declaration decision the shareholders of PT Wijaya Karya Intrade Energy No.57, dated June 30, 2010, prepared by a notary Ryan Candra Bayu SH, M.Kn, in Jakarta and was approved by the minister of law and Human Rights Republic of Indonesia No.AHU-42242.AH.01.02 of 2010, dated August 26, 2010, the Company increased its capital to Rp149,106,000,000 (full amount) with total paid-up capital to Rp37,276,500,000 (full amount).
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp32.106.000.000 (Rupiah penuh) diambil bagian dan disetor seluruhnya dengan cara inbreng atas hak intengible merek "WIKA" oleh PT Wijaya Karya Intrade,sesuai dengan penilaian Intengable asset oleh KJPP Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan sesuai dengan Laporan Penilaian Aktiva Tetap No. APPP/019/KJPP-MPR/IV/10, sehingga Struktur modal dan komposisi kepemilikan saham PT WINER adalah sebagai berikut :
The increase in issued and paid-up capital of Rp32,106,000,000 (full amount) is taken part and paid entirely by way of the right intengible inbreng brand "Wika" by PT Wijaya Karya Intrade, in accordance with the valuation of Intengable assets by KJPP Martokoesoemo Prasetyo and Partners in accordance with Fixed Asset Appraisal Report No. APPP/019/KJPP-MPR/IV/10, so that the capital structure and composition of share ownership Winer is as follows :
Pemegang Saham / Shareholders
Saham / Shares
PT. Wijaya Karya Intrade Koperasi Karyawan PT WIKA Intrade MEKAR Jumlah
74.450 103 74.553
86
Rupiah Penuh / Full Amount 37.225.000.000 51.500.000 37.276.500.000
% 99,86% 0,14% 100,00%
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
ASOSIASI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 14. INVESTMENT (continued)
IN
ASSOCIATED
COMPANIES
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA INTRADE ENERGI (continued)
Sesuai dengan akta notaris No.22, tanggal 27 Desember 2010 yang dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra SH, M.Kn, PT Wijaya Karya Energy melakukan peningkatan modal ditempatkan yang semula Rp 37.276.500.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 77.500.000.000 (Rupiah penuh), peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 40.223.500.000 (Rupiah penuh) tersebut diambil bagian dan disetor oleh :
In accordance with the notarial deed No.22, dated December 27, 2010, prepared by a notary Ryan Bayu Candra SH, M.Kn, PT Wijaya Karya Energy increased its issued capital from Rp 37,276,500,000 (full amount) to Rp. 77,500,000,000 (full amount), increase the issued and paid up capital of Rp 40,223,500,000 (full amount) is taken part and paid by:
a. PT Prima Karya Mandiri b. PT Graha Benoite Indonesia
7.223.500.000
PT Prima Karya Mandiri a.
33.000.000.000
PT Graha Benoite Indonesia b.
Sesuai Akta notaris No.27, tanggal 29 Desember 2010, PT Wika Intrade melaksanakan penjualan hak atas saham PT WIN Energy sebanyak 12.450 lembar saham atau senilai Rp 6.225.000.000 (Enam Milyar Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) yang dibeli oleh PT Prima Karya Mandiri, sehingga sesuai akta No.22, tanggal 27 Desember 2010 dan akta No.27, tanggal 29 Desember 2010, yang dibuat dihadapan notaris Ryan Bayu Candra SH, M.Kn, maka struktur kepemilikan saham PT Wijaya Karya Intrade Energy berubah menjadi sebagai berikut :
Pemegang Saham / Shareholders
Saham / Shares
PT. Wijaya Karya Intrade PT. Prima Karya Mandiri PT. Graha Benoite Indonesia Jumlah
62.000 27.000 66.000 155.000
Atas transaksi pelepasan saham PT Wika Intrade Energy tersebut perusahaan telah mencatat laba sebesar Rp 67.753.927.751 (Rupiah penuh) dengan rincian sebagai berikut: -
In accordance notarial deed No.27, dated December 29, 2010, PT Wika Intrade execute the sale of shares of WIN Energy as many as 12,450 shares or Rp 6,225,000,000 (full amount) purchased by PT Prima Karya Mandiri, so that appropriate deed No.22, dated December 27, 2010 and deed No.27, December 29, 2010, made before a notary Ryan Candra Bayu SH, M.Kn, the shareholding structure of PT Wijaya Karya Intrade Energy was changed as follows:
87
% 40,00% 17,42% 42,58% 100,00%
The PT Wika Intrade Energy divestatment has recorded a profit of Rp 67,753,927,751 (full amount) with the following details:
5.119.000 32.106.000 34.223.500 71.448.500 (3.694.572) 67.753.928
Inbreng Aset tetap Inbreng Merk Dagang WIKA SWH Penjualan Jaringan Distribusi Jumlah Biaya divestasi Laba atas transaksi Inbreng
Rupiah Penuh / Full Amount 31.000.000.000 13.500.000.000 33.000.000.000 77.500.000.000
Fixed Assets Inbreng WIKA SWH Trade Mark inbreng Sales Distribution Network Amount Divestment Cost Gain on Inbreng Transaction
-
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. TANAH BELUM DIKEMBANGKAN
15. LAND FOR DEVELOPMENT Land for development consist of :
Tanah yang belum dikembangkan terdiri dari : Uraian/ Description a. b. c. d e
2009
2010 LT/Land Area Jumlah/Total
Tamansari Pelabuhan Ratu Tamansari Puri Bali Grand Tamansari Samarinda Sebatik Tamansari Manglayang Regency Kantor Pusat PT Wika Realty
LT/Land Area
Jumlah/Total
194.665 30.029
6.609.821 8.759.706
245.921 38.030
9.198.129 11.081.873
572.076 87.181 230.000 1.113.951
37.184.940 2.068.047 15.000.000 69.622.513
600.000 34.872
44.025.109 1.818.448
918.823
66.123.559
16. ASET TETAP
16. FIXED ASSET
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
Fixed assets consist of : 2010
Uraian
Nilai Tercatat Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Prasarana Perlengkapan kantor Peralatan pabrik dan proyek Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian
Saldo Awal/ Beginning Balance 1 Januari/ 1 January, 2010
Penambahan/ Additions Reklasifikasi / Reclassifications
Pengurangan / Deductions Reklasifikasi / Reclassifications
Saldo akhir / Ending Balance 31 Desember/ 31 December, 2010
Description
116.885.583 100.130.288 24.179.894 14.138.443
52.040.481 297.254 11.982.390 88.463
11.552.971 297.255 2.306.012
168.926.064 88.874.571 35.865.029 11.920.894
275.835.889 3.173.904
40.370.485
22.028.566 137.582
294.177.808 3.036.322
5.598.336
34.515.320
-
40.113.656
Carrying Value Self Ownership Landrights Buildings Infrastructures Office equipment Project & Plant equipment Vehicles Construction in progress
Sewa Guna Usaha Peralatan pabrik
2.000.000
-
-
2.000.000
Leasing Project equipment
Jumlah
541.942.337
139.294.393
36.322.385
644.914.345
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Prasarna Perlengkapan kantor Peralatan pabrik dan proyek Kendaraan Sewa Guna Usaha Peralatan pabrik Jumlah Nilai Buku
13.656.933 104.933
38.451.044 15.603.278 10.402.302 171.689.150 2.509.223
Accumulated Depreciation Self Ownership Buildings Infrastructures Office equipment Project & Plant equipment Vehicles
202.685
-
712.878
Leasing Project equipment
51.085.378
21.452.411
239.367.875 405.546.470
Net Book Value
33.932.725 7.665.265 12.028.575
10.120.809 7.938.013 461.783
5.602.490 2.088.056
153.159.756 2.438.394
32.186.327 175.762
510.193 209.734.908 332.207.429
88
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. FIXED ASSET (continued) 2009
Uraian
Nilai Tercatat Kepemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan Prasarana Perlengkapan kantor Peralatan pabrik dan proyek Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian Sewa Guna Usaha Peralatan pabrik Jumlah Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Prasarna Perlengkapan kantor Peralatan pabrik dan proyek Kendaraan Sewa Guna Usaha Peralatan pabrik Jumlah Nilai Buku
Saldo Awal/ Beginning Balance 1 Januari/ 1 January, 2009
Penambahan/ Additions Reklasifikasi / Reclassifications
Pengurangan / Deductions Reklasifikasi / Reclassifications
Saldo akhir / Ending Balance 31 Desember/ 31 December, 2009
116.615.795 88.469.101 21.941.816 13.341.259
419.788 11.661.187 2.238.078 797.184
150.000 -
116.885.583 100.130.288 24.179.894 14.138.443
251.627.063 3.173.904
24.214.381 -
5.555 -
275.835.889 3.173.904
9.597.076
3.694.315
7.693.055
5.598.336
504.766.015
2.000.000 45.024.933
7.848.610
2.000.000 541.942.337
28.377.192 5.343.677 10.824.083
5.555.533 2.322.594 1.274.623
1.006 70.131
33.932.725 7.665.265 12.028.575
122.150.120 2.193.096
34.238.492 245.298
3.228.856 -
153.159.756 2.438.394
510.193 44.146.733
3.299.993
510.193 209.734.908 332.207.429
168.888.168 335.877.846
Description
Carrying Value Self Ownership Landrights Buildings Infrastructures Office equipment Project & Plant equipment Vehicles Construction in progress Leasing Project equipment Total Accumulated Depreciation Self Ownership Buildings Infrastructures Office equipment Project & Plant equipment Vehicles Leasing Project equipment Total Net Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp51.085.378 dan Rp44.146.733 .
Depreciation expenses in 2010 and 2009 respectively is Rp51,085,378 and Rp44,146,733.
Seluruh aset tetap dimiliki oleh perusahaan.
All fixed assets are owned by the company.
Aset tetap perusahaan, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan Polis Standar Kebakaran Indonesia dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
The fixed asset of the company, except landrights, are covered by Indonesian Fire Standard Policy under the following insurance coverage :
89
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. FIXED ASSET (continued) 2010
Penanggung/
Nomor Polis /
Jangka Waktu/
Insurance Company
Policy Number
Terms
PST.0102/2010 - 00196 PST.0102/2010 - 00197 02.00.13.10.00364/10 203.204.300.09.0056 203.204.300.09.0057
26/08/10 - 26/08/11 26/08/10 - 26/08/11 10/09/10 - 10/09/11 20/06/10 - 20/06/11 20/06/10 - 20/06/11
PT. Asuransi Himalaya Pelindung PT. Asuransi Himalaya Pelindung PT. Asuransi Jasa Raharja Putera PT. Asuransi Jasa Indonesia PT. Asuransi Jasa Indonesia
Nilai Pertanggungan/ Insurance Coverage 642.026 4.835.140 29.064.700 11.560.581 48.001.190 94.103.637
2009 Penanggung/
Nomor Polis /
Jangka Waktu/
Insurance Company
Policy Number
Terms
PST.0102/2009-00199 PST.0102/2009-00199 02.00.12.09.00416/09 02.00.12.09.00417/09 203.204.300.09.0056 203.204.300.09.0057
26/08/09 - 26/08/10 26/08/09 - 26/08/10 10/09/09 - 10/09/10 10/09/09 - 10/09/10 20/06/09 - 20/06/10 20/06/09 - 20/06/10
PT. Asuransi Himalaya Pelindung PT. Asuransi Himalaya Pelindung PT. Asuransi Jasa Raharja Putera PT. Asuransi Jasa Raharja Putera PT. Asuransi Jasa Indonesia PT. Asuransi Jasa Indonesia
Nilai Pertanggungan/ Insurance Coverage 642.026 4.835.140 270.000 29.064.700 11.560.581 48.001.190 94.373.637
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risk.
Aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perseroan dan Anak Perseroan (lihat catatan 20).
Fixed assets such as land, equipment and machinery as collateral for the loan obtained by the Company and the Subsidiaries of the Company (see note 20).
PT Wika Intrade melakukan revaluasi atas kelompok asset bangunan sesuai dengan PSAK 16 (revisi tahun 2007) pada tanggal 10 Desember 2009 atas dasar Certificate Of Appraisal dengan No.086.1/IAI1/LP/XII/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar Asmawi Imam dan Rekan.
PT Wika Intrade revaluated its asset of building in accordance with PSAK 16 (revised in 2007) on December 10, 2009. Base on a Certificate of Appraisal No.086.1/IAI-1/LP/XII/2009 issued by the Office of Public Appraisal Services Iskandar Asmawi Imam and Partners.
90
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. FIXED ASSET (continued)
Dalam melakukan penilaian, KJPP Iskandar Asmawi Imam & Rekan menggunakan metode:
In conducting the revaluation, KJPP Iskandar Asmawi Imam & Partner uses the method:
1.
1.
Comparison Market Data Approach With this approach, noted that if any sales happens, the recordings, interviews with the people or officials and the owners of other similar property who knows well about the values of the similar properties, and offers that are comparable. Those data will be analyzed and compared the differences between the comparable properties, and then will be adjusted.
Pendekatan Kalkulasi Biaya Pendekatan ini mempertimbangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi properti pengganti baru berdasarkan harga pasar yang berlaku saat ini untuk bahan-bahan, tenaga kerja, biaya pemborong, keuntungan dan pembayaran lainnya, tetapi tidak memperhitungkan adanya kerja lembur, bonus bagi tenaga kerja serta premi untuk bahan-bahan, kemudian dikurangi dengan penyusutan yang dihitung berdasarkan kondisi yang terlihat (observed condition ) yang digambarkan oleh persepsi pasar atas kemunduran kondisi dari properti tersebut disamping mengadakan penyelidikan terhadap manfaat yang ada sekarang, bila dibandingkan dengan unit baru sejenis yang menyangkut kapasitas dan kegunaan properti yang bersangkutan. Asumsi yang digunakan dalam penilaian properti adalah sebagai berikut:
2.
Cost Calculation Approach This approach considers the cost to produce a new replacement property based on prevailing market prices current for materials, labor, contractor costs, benefits and other payments, but does not take into account any overtime, bonuses for labor and the premium for materials, then reduced with depreciation calculated based on the visible conditions (observed condition) which describes the decline of the market's perception of the condition of the property in addition to an investigation of existing benefits, when compared with similar new units concerning the capacity and utility property concerned.
1.
1.
All information provided by the source of reliable reports. If these assumptions were inconsistent with the real thing, it is beyond the responsibility of Appraisers.
2.
In conducting assessments, inspections have been carried out for assessment purposes, unless otherwise stated in the report and the date of assessment (the cut of date) set at the last date of inspection. Assessment date is the date on which the value estimate applies, and we assume that the starting date until the end of the inspection there was no incident or extraordinary events that effects the value.
Pendekatan Perbandingan Data Pasar Dengan pendekatan ini, diperhatikan penjualanpenjualan yang terjadi bila ada, pencatatanpencatatan, wawancara-wawancara dengan orangorang atau pejabat-pejabat dan pemilik-pemilik properti sejenis lainnya yang mengetahui dengan benar mengenai nilai-nilai properti sejenis, serta penawaran-penawaran sebanding. Data tersebut kemudian dianalisa dan dilakukan perbandingan terhadap perbedaan-perbedaan antara properti yang sebanding, kemudian diadakan penyesuaian.
2.
2.
Semua informasi yang diberikan oleh sumber laporan dapat dipertanggung jawabkan. Bila ternyata anggapan tersebut tidak sesuai dengan hal sesungguhnya, maka diluar tanggung jawab Penilai. Dalam melakukan penilaian, telah dilaksanakan inspeksi untuk keperluan penilaian, kecuali dinyatakan lain dalam laporan dan tanggal penilaian (cut of date ) ditetapkan pada tanggal terakhir inspeksi. Tanggal penilaian adalah tanggal dimana perkiraan nilai tersebut berlaku dan kami menganggap bahwa sejak tanggal dimulai hingga akhir inspeksi tidak ada kejadian atau peristiwa luar biasa yang mempengaruhi nilai.
91
Assumptions is used in the revaluation of property are as follows:
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan) 3.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. FIXED ASSET (continued)
Penilaian ini berlaku terbatas pada tanggal penilaian dan pendapat mengenai kondisi penggunaan dan hunian didasarkan hasil pengamatan pada tanggal inspeksi.
3.
This assessment applies is limited to the date of assessment and opinion on the use and occupancy conditions based on observations of the inspection.
Penilai beranggapan bahwa bagian-bagian properti yang tidak diinspeksi tidak memiliki kerusakaan yang berarti dan tidak menyebabkan perubahan nilai. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pokok yang lazim digunakan dalam penilaian serta memperhatikan semua keterangan, nilai wajar dari properti yang dinilai adalah sebesar Rp24.887.660.000 (Rupiah penuh).
4.
Appraiser assume that the parts are not inspected the property has no significant damage and did not cause changes in value.
4.
Based on basic considerations commonly used in the assessment and with regard to all the information, the fair value of the property is valued at Rp24,887,660,000 (full amount).
Nilai buku properti yang di nilai per 30 Nopember 2009 adalah sebesar Rp12.397.268.209 (Rupiah penuh) yang terdiri atas tanah sebesar Rp3.919.371.120 (Rupiah penuh) dan bangunan sebesar Rp8.477.897.089 (Rupiah penuh).
Net book value of the property value as of November 30, 2009 was Rp12,397,268,209 (full amount), consists land of Rp3,919,371,120 (full amount) and buildings of Rp8,477,897,089 (full amount).
PT Wika Intrade telah mencadangkan Pajak Penghasilan atas selisih revaluasi sebesar 10% dari surplus revaluasi yaitu sebesar Rp1.249.039.179 (Rupiah penuh).
PT Wika Intrade has reserved the income tax on revaluation difference of 10% of the revaluation surplus is Rp1,249,039,179 (full amount).
17. SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI
17. OPERATION COOPERATION FUND DEPOSIT
Akun ini merupakan setoran dana kerjasama operasi dengan pihak lain, dengan rincian sebagai berikut :
2010 JO WIKA-Mirlindo (PLTD Bali) JO WIKA-Hutama Karya-Waskita Karya-Adhi Karya (Suramadu Bentang Tengah) JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede) JO WIKA-Brantas-Mahir (Jembatan Lintas Barat Sulsel) JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI) JO WIKA-Tokyu (Double Track Cikampek-Cirebon JO WIKA-Shimitzu (Sabo Dam Merapi) JO WIKA-Brantas-Waskita (Kaligarang) JO WIKA-PP (Bengawan Solo Jateng) Jumlah dipindahkan
This account shall constitute Joint operation fund deposit made with such other parties under the following detail specification : 2009
343.452.241
32.693.431 20.437.146 17.569.385 15.011.529 15.004.806 11.136.367 7.637.386 7.125.436 470.067.726
92
-
JO WIKA-Mirlindo (PLTD Bali) JO WIKA-Hutama Karya-Waskita Karya-Adhi Karya (Suramadu 31.989.442 Bentang Tengah) JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede) JO WIKA-Brantas-Mahir 13.080.417 (Jembatan Lintas Barat Sulsel) 48.972.543 JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI) JO WIKA-Tokyu - (Double Track Cikampek-Cirebon) JO WIKA-Shimitzu 7.478.133 (Sabo Dam Merapi) JO WIKA-Brantas-Waskita (Kaligarang) JO WIKA-PP (1.539.295) (Bengawan Solo Jateng) 99.981.240 Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI (lanjutan) 2010 Jumlah pindahan JO WIKA-R Panji Suprapto (Liang Anggang-Plaihari) JO WIKA-Nindya (Irigasi Btg Anai) JO WIKA-Hazama (Bawakaraeng) JO WIKA-Himpun Karya (Sungai Kayan) JO WIKA-Bumi Karsa (Bawakaraeng Tahap 2) JO WIKA-Jakon (Pang.Lada-Bun) JO WIKA-Bumi Irian Perkasa (Sarmi) JO WIKA-Adhi-Hutama (Sungai Ular) JO WIKA-Pelita (JN 46 Tapak Tuan) JO WIKA-Hazama (Sabodam 7-6) JO WIKA-Karka Agranusa (WTP Berau) JO WIKA-PP (Package Jabung) JO WIKA-Adhi (Pipa Air Limbah Bali) JO WIKA-Adhi-DGI (Jl.Pati-Rembang) JO WIKA-Tectona-Inti (Jembatan Kakap) JO WIKA-Agung Kusuma (DT. Lahat) JO WIKA-PP (FO Cengkareng) JO WIKA-Nindya Karya (Cikro Girder) JO WIKA-Mirai (Amandit) JO WIKA-PP (GOR Pekanbaru) JO WIKA-Jakon (Pulogebang) JO WIKA-Jakon (Casablanca FO) JO WIKA-Brantas-Waskita (Jatibarang) JO WIKA-Teknik Umum (Gitet Cibatu) JO WIKA-Adhi (Hambalang) JO WIKA-Agrabudhi-Hutama Karya (Suramadu - Causeway) JO WIKA-Adhi Karya (Tuban Aromatic) Setoran KSO lainnya di bawah Rp1.000.000 Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 17. OPERATION (continued)
COOPERATION
FUND
DEPOSIT
2009
470.067.726
99.981.240
4.694.772 3.718.502 3.627.008
4.251.538 -
3.311.147
6.140.458
3.305.167 3.007.551
5.391.615 3.790.533
2.221.487
3.627.232
2.112.873
2.629.283
2.076.953 1.764.193
2.062.853 -
1.222.536 1.333.029
-
1.163.839
(4.046.747)
1.109.937
-
1.031.748
1.680.831
1.014.793 519.104
5.139.882
(63.640) (125.630) (147.250) (8.947.250) (10.308.099)
2.188.350 8.960.098 (5.000.000) -
(12.263.931)
1.375.729
(13.929.478) (30.000.000)
-
-
3.658.473
-
(1.609.748)
2.667.814 434.184.903
93
2.552.996 142.774.616
Brought forward JO WIKA-R Panji Suprapto (Liang Anggang-Plaihari) JO WIKA-Nindya (Irigasi Btg Anai) JO WIKA-Hazama (Bawakaraeng) JO WIKA-Himpun Karya (Sungai Kayan) JO WIKA-Bumi Karsa (Bawakaraeng Tahap 2) JO WIKA-Jakon (Pang.Lada-Bun) JO WIKA-Bumi Irian Perkasa (Sarmi) JO WIKA-Adhi-Hutama (Sungai Ular) JO WIKA-Pelita (JN 46 Tapak Tuan) JO WIKA-Hazama (Sabodam 7-6) JO WIKA-Karka Agranusa (WTP Berau) JO WIKA-PP (Package Jabung) JO WIKA-Adhi (Pipa Air Limbah Bali) JO WIKA-Adhi-DGI (Jl.Pati-Rembang) JO WIKA-Tectona-Inti (Jembatan Kakap) JO WIKA-Agung Kusuma (DT. Lahat) JO WIKA-PP (FO Cengkareng) JO WIKA-Nindyakarya (Cikro Girder) JO WIKA-Mirai (Amandit) JO WIKA-PP GOR Pekanbaru JO WIKA-Jakon (Pulogebang) JO WIKA-Jakon (Casablanca FO) JO WIKA-Brantas-Waskita (Jatibarang) JO WIKA-Teknik Umum (Gitet Cibatu) JO WIKA-Adhi (Hambalang) JO WIKA-Agrabudhi-Hutama Karya (Suramadu - Causeway) JO WIKA-Adhikarya (Tuban Aromatic) Others JO Deposit fund below Rp1,000,000 Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 17. OPERATION (continued)
Setoran Dana Kerjasama terdiri dari setoran modal dan bagian laba (rugi) JO yang diakui.
18. GOODWILL
Goodwill Amortisasi goodwill Nilai Bersih Goodwill
DEPOSIT
18. GOODWILL
625.000 11.981.009
2010 12.561.205 5.024.482 7.536.723
19. ASET LAIN-LAIN
This account represents the goodwill arising from acquisition of PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, who purchased the above book value, calculated as follows:
X X
70% 70%
2009 12.561.205 2.512.241 10.048.964
=
21.395.497
= =
438.000 8.396.291 8.834.291 12.561.205
Goodwill Goodwill amortization Net Book Value of Goodwill
19. OTHER ASSETS
Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut :
Details other assets consist of :
2010 Aset tetap yang tidak digunakan Properti Klub : Taman Sari Persada Raya Taman Sari Pesona Bali Taman Sari Bukit Bandung Taman Sari Persada Kemala Taman Sari Persada Bogor Apart. Beleza (eks termin DBG) Beban ditangguhkan Persediaan Slow Moving - Wika Intrade Keanggotaan Golf Club Aset Mesin Mould and Polymer Wika Intrade Peralatan kecil proyek Launcher Beam Lain-lain Jumlah
FUND
Joint Operation fund deposit consists of capital deposit and profit (loss) allocation of JO as recognized.
Akun ini merupakan goodwill yang berasal dari akuisisi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, yang dibeli di atas nilai buku, dengan perhitungan sebagai berikut :
Nilai perolehan/ cost Didistribusikan/ Distributed : Setoran modal/ Paid in capital : Saldo laba/ Retained Earnings : Jumlah/Total Goodwill
COOPERATION
2009
16.957.769
12
14.856.281 16.897.639 3.438.000 3.064.119 1.743.308 4.150.003 2.684.147
14.897.308 16.913.325 3.438.000 3.077.884 1.763.018
948.176 708.280
2.019.523 708.280
427.425 9.165.292 75.040.438
5.132.748 712.293 2.235.431 277.865 52.924.232
94
1.748.546
Non operational assets Club Property Taman Sari Persada Raya Taman Sari Pesona Bali Taman Sari Bukit Bandung Taman Sari Persada Kemala Taman Sari Persada Bogor Assets ex payment terms DBG Deferred charges Slow moving inventories - Wika Intrade Golf Club membership Assets of Machinery Mould and Polymer - Wika Intrade Equipment Project Launcher Beam Others Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 19. OTHER ASSETS (continued)
Aset tetap yang tidak digunakan adalah mesin produksi line 1 dan line 2 di SBU Gas Stove dan Cylinder Tank Wika Intrade yang tidak beroperasi lagi dan direncanakan akan dijual, sesuai dengan SK Direksi No.01.03/WI-A.DIR.125/2010.
Non operational assets are production machines line 1 and 2 on Gas Stove SBU and Cylinder Tank of Wika Intrade weren't operated and prepared to be sale, based on Director Agreements Letters No.01.03/WIA.DIR.125/2010.
Aset tetap lain-lain Property Club Tamansari merupakan fasilitas milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang ada pada masing-masing kawasan Tamansari, yang pengelolaannya diserahkan kepada PT Wika Realty.
Other assets i.e. Tamansari Club Property shall constitute facility owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. so available in each Tamansari area in which management is conducted by PT Wika Realty,
Berdasarkan hasil apraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar Asmawi Imam & Rekan Registered Public Appraisers No.2.08.0029 SK. Menkeu No.262/KM.1/2008, nilai ekonomis dari sebagian properti tersebut terinci sebagai berikut :
Based on the results of valuation of Public Appraiser Services Office of Iskandar Asmawi Imam & Partner. Registered Appraisers No.2.08.0029 SK. Finance No.262/KM.1/2008, the economic value of the property are detailed in part as follows :
-
-
-
-
Properti Klub Tamansari Persada Raya (LT 15.860 M2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.1/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis =Rp 22.062.200.000 (Rupiah penuh). Properti Klub Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten (LT 37.575 M2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.2/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 Nopember 2009, nilai ekonomis = Rp37.816.900.000 (Rupiah penuh). Properti Klub Tamansari Persada Bogor (LT 3.845 M2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.3/IAI1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp8.251.100.000 (Rupiah penuh).
Keanggotaan golf club merupakan biaya perolehan hak pakai keanggotaan klub golf, dengan tujuan sebagai sarana pemasaran. Terhadap biaya perolehan Keanggotaan golf club ini tidak diamortisasi karena masa berlaku keanggotaannya tidak dibatasi, dan dapat dipindahtangankan. 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK
-
-
Property Club Raya Tamansari Persada (LT 15,860 M2) according to the Certificate of Appraisal No.072.1/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp22,062,200,000 (full amount). Property Club of Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten (LT 37,575 M2) according to the Certificate of Appraisal No.072.2/IAI1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp37,816,900,000 (full amount). Property Club Bogor Tamansari Persada (LT 3845 M2) according to the Certificate of Appraisal No.072.3/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp8,251,100,000 (full amount).
The membership of golf club shall constitute right to use for the membership of golf club, intended to be as means for marketing. Acquisition cost of golf club membership shall not be amortized due to indefinite period and it may be transferred.
20. SHORT-TERM LOAN
Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut : 2010
Details of short-term loans are as follows : 2009
Induk Perusahaan Hubungan Istimewa PT BRI (Persero), Tbk. Sub Jumlah
Parent Company 70.538
-
70.538
-
95
Related parties PT BRI (Persero), Tbk. Sub Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pihak ketiga PT Bank Danamon, Tbk. Sub Jumlah Jumlah Lembaga Keuangan Non Bank Pusat Investasi Pemerintahan (PIP) Kementrian Keuangan Sub Jumlah Total Pinjaman Jangka Pendek (induk perusahaan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
2.052.548
-
2.052.548 2.123.086
-
20.000.000 20.000.000 22.123.086
-
Anak Perusahaan Hubungan Istimewa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT BNI (Persero) Tbk. Sub Jumlah Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Jumlah Total Pinjaman Jangka Pendek (anak perusahaan) Total Pinjaman Jangka Pendek
Third parties PT Bank Danamon, Tbk. Sub Total Total Non Bank Financial Institution Government Investment Centre Ministry of Finance Sub Total Total Short Term Loans (parent company) Subsidiaries Company Related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT BNI (Persero) Tbk. Sub Total
12.688.256 12.688.256
62.549.836 10.227.377 72.777.213
46.776.340 5.684.331 52.460.671 65.148.927
612.478 41.344.859 2.000.000 43.957.337 116.734.550
65.148.927
116.734.550
Third parties PT Bank Mega Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Total Total Total Short Term Loans (Subsidiary)
87.272.013
116.734.550
Total Short Term Loans
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.
a.
a.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagaimana tertuang dalam :
The Company has a credit extended facility agreements from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk .as follows :
- Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor: KP-CRO/013/PK-KMK/2010, Akta Nomor 06 tanggal 9 Juni 2010; - Perubahan Kredit Modal Kerja Transaksional Nomor: KP-COD/014/PK-KMK/2010, Akta Nomor 07 tanggal 9 Juni 2010; - Perubahan Perjanjian Kredit Sub-Kontraktor Nomor: KP-COD/015/PK-KMK/2010, Akta Nomor 08 tanggal 9 Juni 2010;
- Changes in Working Capital Credit Agreement No.: KP-CRO/013/PK-KMK/2010, Deed No. 06 dated June 9, 2010; - Changes in Working Capital Loans Transaction Number: KP-COD/014/PK-KMK/2010, Deed No. 07 dated June 9, 2010; - Credit Agreement Amendment No. SubContractors: KP-COD/015/PK-KMK/2010, Deed No. 08 dated June 9, 2010;
96
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
a.
a.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (continued)
- Adendum II atas Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan dengan Fasiltas Trust Receipt Nomor KPCRO/015/PNCL/2008, Akta Nomor 09 tanggal 10 Juni 2010; Akta tersebut diatas dibuat dihadapan Lolani Kurniati Irdham Idroes, SH., LLM, Notaris di Jakarta; - Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Line Nomor KP-CRO/028/PFL/2010 tanggal 9 Juni 2010;
- Addendum II to the Amendment Agreement with Non Cash Loan Trust Receipt Facilities Number KP-CRO/015/PNCL/2008, Deed No. 09 dated June 10, 2010;
Fasilitas Kredit yang diterima adalah berupa:
The credit Facilities Received cosnists of :
1. Fasilitas Kredit berupa KMK Revolving sebesar Rp60.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. 2. Fasilitas Kredit Modal Kredit Transaksional Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 11% per tahun. 3. Fasilitas Kredit Modal Kerja Sub Kontraktor Rp150.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun. 4. Fasilitas Kredit Non Cash Loan dengan limit kredit Rp1.700.000.000.000 (Rupiah penuh). Fasiltas Trust Receipt sebesar Rp78.000.000.000 yang merupakan sub limit dari Fasilitas Non Cash Loan. 5. Fasilitas Treasury Line dengan limit plafond US$15.000.000 (USD Penuh). 6. Seluruh fasilitas berlaku terhitung sejak tanggal 11 Mei 2010 sampai dengan 10 Mei 2011. 7. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut : Agunan Non Fixed Assets • Piutang/tagihan berdasarkan kontrak proyek dan persediaan yang telah diikat fidusia serta omzet proyek yang diikat cessie. Agunan Fixed Asset atas tanah HGB No. • Sertifikat 02670/Pisangan, Jakarta LT 17.430 M2 yang tercatat atas nama Perseroan.
97
Deed was noted by the above Lolani Kurniati Irdham Idroes, SH., LLM., Notary in Jakarta; Services Treasury Services - Transaction Agreement Line Number KP-CRO/028/PFL/2010 dated June 9, 2010;
1. Revolving Credit Facility in the form of working capital amounting to Rp60,000,000,000 (full amount) with interest rate of 11% per year. 2. Working Capital Loan Facility Transactional Rp100,000,000,000 (full amount) with interest rate of 11% per year. 3. Working Capital Loan Facility Sub Contractors Rp150,000,000,000 (full amount) with interest rates of 12% per year. 4. Non Cash Loan Credit Facility with a credit limit of Rp1,700,000,000,000 (full). Trust Receipt facility amounting Rp78,000,000,000 (full amount).
to
5. The treasury line facility with limit of US$15,000,000 (full amount). 6. All facilities are valid from May 11, 2010 up to May 10, 2011 7. The collaterals of those agreements are as follows : Non Fixed Assets Collaterals • Receivables due to project contracts and Inventories that had been fiduciary pledged as well as Revenues from sales which were pledged by cessie. Fixed Assets Collaterals of Land-Building Used Rights • Letter No.02670/Pisangan, Jakarta land area 17,430 M2, recorded by the name of company.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
a.
a.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (lanjutan) • Sertifikat atas tanah HGB No.1894/Pisangan, LT 1.780 M2; LB 910 M2 Jakarta yang tercatat atas nama Perseroan. • Sertifikat atas tanah HGB No 6503/Jatibening LT 15.860 M2; LB 1.136 M2 tercatat atas nama perseroan. atas tanah HGB • Sertifikat No.3902/Jakasampurna LT 1.930 M2; LB 620 M2 yang tercatat atas nama Perseroan. atas tanah HGB • Sertifikat No.3903/Jakasampurna LT 1.890 M2 yang tercatat atas nama Perseroan. • Sertifikat atas tanah HGB No.250/Karangrejo LT 1.773 M2; LB 463 M2 yang tercatat atas nama Perseroan. • Sertifikat atas tanah HGB No.00444/Kelapa Dua Wetan LT 905 M2 yang tercatat atas nama Perseroan. • Sertifikat atas tanah HGB No.00436/Kelapa Dua Wetan LT 4.955 M2; LB 472 M2 yang tercatat atas nama Perseroan. • Empat unit alat berat senilai Rp9.538.000.000 (Rupiah penuh) sebagaimana dalam Akta Jaminan Fidusia No.45, Sertipikat Jaminan Fidusia No.W7-006436 HT. 04.06.TH.2008/STD tanggal 22 Mei 2008. • Piutang proyek senilai Rp1.230.290.962.512 (Rupiah penuh) sebagaimana dalam Sertipikat Fidusia No.W7313.HT.05.02.TH.2009/P. tanggal 13 Maret 2009. barang sebesar • Persediaan/stock Rp131.111.000.000 (Rupiah penuh) sebagaimana dalam Sertipikat Fidusia No.W71322.HT.05.02.TH.2009/P tanggal 25 November 2009. • Omzet Kontrak Proyek dengan Nilai Rp2.165.494.223.464 (Rupiah penuh) diikat dengan Perjanjian Cessie Akta No.10 tanggal 9 Juni 2010 dibuat dihadapan Lolani Kurniati Irdham Idroes, S.H., LL.M. Notaris di Jakarta.
98
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (continued) of Land-Building Used Rights • Letter No.1894/Pisangan, Jakarta land area 1,780 M2; building space 910 M2 recorded by the name of company. • Letter of Land-Building Used Rights No.6503/ Jatibening, land area 15,860 M2; building space 1,136 M2recorded by the name of company. • Letter of Land-Building Used Rights No.3902 /Jakasampurna, land area 1,930 M2; building space 620 M2 recorded by the name of company. of Land-Building Used Rights • Letter No.3903/Jakasampurna, land area 1,890 M2 recorded by the name of company. • Letter of Land Building Used Rights No.250/Karangrejo, land area 1,773 M2; building space 463 M2 recorded by the name of company. of Land-Building Used Rights • Letter #No.00444/Kelapa Dua Wetan, land area 905 M2 recorded by the name of company. of Land-Building Used Rights • Letter No.00436/Kelapa Dua Wetan, land area 4,955 M2; building space 472 M2 recorded by the name of company. • 4 Unit of heavy vechicles amounted to Rp9.538.000.000 (full amount) as was stated in the Fiduciary Collateral Agreement No.45, and W7-006436 HT.04.06 TH 2008/STD dated May 22, 2008. Receivables amounted to • Project Rp1,230,290,962,512 (full amount) as was stated in the fiduciary Collateral Agreement No.W70313 HT 06.02 TH 2009/P dated March 13, 2009. • All of Goods inventory amounted to Rp131,111,000,000 (full amount) as was stated in the Fiduciary Collateral Agreement No.W7-1332 HT.05.02 TH 2009/P dated November 25, 2009. • Project sales Revenue on Contracts amounted to Rp2,165,494,223,464 (full amount) pledged by Cessie No.10 dated June 9, 2010 recorded by Lolani Kumiati Irdham Idroes, SH. LLM, Notary in Jakarta.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Perseroan telah mendapat persetujuan penambahan dan perpanjangan perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. sesuai surat No.R.IV.21.ADK/DKR/12/2010 tanggal 13 Desember 2010, pihak bank telah menyetujui Fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi Plafond PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.
The company has had an agreement to add and extend the Loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, in accordance with the letter No.R.IV.21.ADK/DKR/12/2010 dated December 13, 2010. The Bank has agreed for Working Capital Facilitiy ceillingly for Construction to the Company.
Perusahaan telah mendapat Fasilitas Kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupa :
The company has Loans facilities PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, as follows :
1. Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan limit fasilitas kredit sebesar Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh). 2. Fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi sebesar Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh). 3. Fasilitas Bank Garansi atau Stand by Letter of Credit sebesar Rp1.500.000.000.000 (Rupiah penuh) yang akan di gunakan sebagai tambahan modal kerja proyek-proyek yang di tangani PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 4. Tingkat suku bunga per tahun adalah sebesar 10%. 5. Jangka waktu perpanjangan sampai dengan 28 Februari 2011. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sbb :
1. Working Capital loan facility with with the limit ofRp100,000,000,000 (full Rupiah)
- Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB No.4/Kembang Kuning LT 124,417 M2; LB 34,297 M2 atas nama PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. dengan nilai Rp45.000.000.000 (Rupiah penuh) sebagaimana dalam Sertipikat Hak Tanggungan No.6943 tanggal 27 September 2010. - Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB No. 00410/Kelapa Dua Wetan LT 4.894; LB 1.444 M2 dan SHGB No. 456/Kelapa Dua Wetan LT 816 M2 atas nama PT Wijaya Karya dengan nilai Rp 7.600.000.000 sebagaimana dalam Sertifikat Hak Tanggungan No.3086 tanggal 25 Agustus 2010. - Piutang proyek atas pembangunan Muara Karang Gas Power Plant sebesar Rp220.770.000.000 (Rupiah penuh).
- Land and buildings with SHGB No.4/Kembang Kuning and area 124,417 M2; building space 34,297 M2 on behalf of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. amounting to Rp45,000,000,000 (full amount) as the Mortgage Certificate No.6943 dated 27 September 2010.
99
2. Working Capital loan facility for Constructions with the limit of Rp100.000.000.000 (full Rupiah) 3. Bank Guarannties Loan facility or Stand by Letter of Credit with the limit of Rp1,500,000,000,000 (full Rupiah which will be used as project's working capital addition handled by the Company. 4. The interest rate was 10% per annum. 5. The extended facility up to February 28, 2011. The collaterals of those agrred loans were :
- Land and building parcel by SHGB No.00410/Kelapa Dua Wetan and area 4,894 M2; building space 1,444 M2 and SHGB # 456/Kelapa Dua Wetan land area 816 M, by the name of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. amounted to Rp 7,600,000,000 as was stated in the Collateral Agreement No.3086 dated August 25, 2010. - Receivables on construction projects Muara Karang Gas Power Plant is Rp220,770,000,000 (full amount).
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (lanjutan)
b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (continued)
- Piutang atas infrastruktur penanganan luapan lumpur lapindo paket 3 dari pejabat pembuat komitmen penanganan luapan lumpur di Surabaya dengan nilai kontrak sebesar Rp362.221.024.000 (Rupiah penuh).
of mudflow handling - Receivables infrastructure lapindo 3 package commitment from government officials who made the handling of mudflow in Surabaya with a contract value of Rp362,221,024,000 (full amount). - Receivables from steam power plant (Power Plant) 2 Banten Labuan for Civil Work with contract value amounting to Rp398,199,699,847 (full amount). - Receivable for SteamTurbine Power Plant (PLTU) 2 Banten Labuan for the works of Jetty and Marine amounted to Rp403,771,397,523 (full amount) as based on its contract.
- Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Civil Work dengan nilai kontrak sebesar Rp398.199.699.847 (Rupiah penuh). - Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Jetty dan Marine Work dengan nilai kontrak sebesar Rp403,771,397,523 (Rupiah penuh). - Piutang atas Proyek Pembangunan DPPU Kualanamu Medan Sumatera Utara dengan nilai kontrak Rp366.803.000.000 (Rupiah penuh). - Piutang PLTU-2, Jawa Barat 3 x 350 MW, Power Plant, sebagaimana dalam Kontrak Kerja/Surat Perintah Kerja No.SCT-3180-SCOR-003A senilai Rp254.000.000.000. - Piutang atas Proyek Pembangunan DPPU Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang dengan nilai kontrak Rp291.747.000.000 (Rupiah penuh). - Piutang piutang usaha dan omset kontrak proyek, baik yang telah dan atau akan dimiliki oleh debitur senilai Rp300.000.000.000 (Rupiah penuh). Pemberian Fasilitas tersebut di atas saat ini dalam proses perpanjangan di BRI dan berlakunya Fasilitas kredit tersebut telah dilakukan perpanjangan sementara sebagaimana dalam Addendum Perjanjian Kredit No.790/2010 tanggal 23 Desember 2010.
100
- Receivable for works of airport fuels outlet (DPPU) in Kualanamu, Medan amounted to Rp366,803,000,000 (full amount). - Receivable for works of Steam Turbine Power Plant - 2 (PLTU) in West Java 3 x 350 MW amounted to Rp254,000,000,000 (full Rupiah) as was stated in the Letter of Intent No.SCT3180-SCO-R-003A. - Receivable for works of airport fuels outlet (DPPU) at Soekarno-Hatta International Airport, Tangerang amounted to Rp281,747,000,000 (full amount). As stated in its contract. - Receivables for Steam Power plant (power plant) to Labuan Banten 2 Civil Work with a contract value of Rp398,200,000,000 (full amount). Those loan facilities is in progress to amend in BRI, whereas the temporary extended agreement has been noted on the agreement No.790/2010 dated December 23, 2010
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
c.
c.
PT Bank Danamon Tbk.
PT Bank Danamon Tbk.
Perusahaan telah mendapatkan fasilitas Kredit dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., sebagaimana tertuang dalam :
The Company has entered into a Current Account Credit Facility from PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., is as follows :
1. Fasilitas I berupa kredit rekening koran bersifat revolving sebesar Rp35.000.000.000 (Rupiah penuh) No.291/PP&PWK/KRK/ CBD/XII/2010 tanggal 22 Desember 2010. 2. Tingkat suku bunga Bank Indonesia 3 Bulan ditambah margin 2,75%. 3. Fasilitas II berupa Kredit Revolving yang diberikan Bank adalah Fasilitas Uncommited Omnibus Trade Finance sampai jumlah pokok setinggi tingginya Rp400.000.000.000 (Rupiah penuh) ekuivalen dalam mata uang Dollar Amerika dan mata uang asing lain yang tersedia di Bank yang digunakan dalam bentuk Sight LC maupun Usance LC No.292/PP&PWK/Omnibus/CBD/XII/2010 tanggal 22 Desember 2010. 4. Masa berlaku kredit 22 November 2009 sampai dengan 22 November 2010 (saat ini dalam proses perpanjangan). 5. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan tagihan/piutang proyek sebesar Rp.139.254.473.567,84 sebagaimana diikat dalam Akta Perjanjian Fidusia Perjanjian No. 18 tanggal 8 Mei 2007 dibuat dihadapan Endang Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Notaris di Jakarta.
1. Working capital facility as revolving fund amounted to Rp35,000,000,000 (full amount) No.291/PP&PWK/KRK/CBD/XII/2010 dated December 22, 2010. 2. Interest rate of Indonesian Bank sertificate 3 month plus margin 2,75%. 3. Second facility of Revolving Credit provided by the Bank was Uncommited Omnibus Trade Finance Facilities with the limit of Rp400,000,000,000 (full amount) equivalent to US Dollar and other foreign currencies which are available in Bank, used for Sight LC and Usance LC No.292/PP&PWK/Omnibus/ CBD/XII/2010 dated December 22, 2010.
d. PT Bank Panin Tbk.
4. Time duration was from November 22, 2009 to November 22, 2010 ( Nowadays is in progress to extend). 5. The collaterals for those Credit Facilities were Project's Receivables amounted to Rp 139,254,473,567.84, as was pledged in the fiduciary Agreement No.18, dated May 8, 2007, noted by Endang Betty Budiyanti Moesigit, SH., Notary in Jakartra.
d. PT Bank Panin Tbk.
Perseroan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Panin, Tbk., berupa fasilitas money market sejumlah maksimal Rp70.000.000.000 (Rupiah penuh), sebagai mana tertuang dalam akta perjanjian kredit tanggal 10 Nopember 2010, No.07 dibuat dihadapan E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Notaris di Jakarta.
101
The Company has made a credit agreement with PT. Panin Bank, Tbk, to provide a credit facility, the maximum number of money market facilities Rp70,000,000,000 (full amount), as outlined in the loan agreement deed No.07 dated November 10, 2010 noted by E. Betty Budiyanti Moesigit, SH, Notary in Jakarta.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
d. PT Bank Panin Tbk. (lanjutan)
d. PT Bank Panin Tbk. (continued)
Fasilitas Kredit yang diterima adalah berupa:
Credit Facility are as follows:
1. Fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Fasilitas Pinjaman Money Market sebesar Rp200.000.000.000 (Rupiah penuh) equivalen USD (Dollar Amerika serikat). 2. Tingkat suku bunga sesuai ketentuan sebagai berikut : • Untuk jangka waktu pinjaman 1 bulan, bunga sesuai tingkat suku bunga JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) jangka 1 bulan ditambah margin 2,75% per tahun. • Untuk jangka waktu pinjaman 3 bulan, bunga sesuai tingkat suku bunga JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) jangka 1 bulan ditambah margin 3,25% per tahun. • Untuk jangka waktu pinjaman 6 bulan, bunga sesuai tingkat suku bunga JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) jangka 1 bulan ditambah margin 3,75% per tahun. 3. Masa berlaku kredit 16 Juni 2010 sampai dengan 16 Juni 2011. 4. Jaminan berupa tagihan Proyek sebesar Rp137.517.002.229 (Rupiah penuh) yang diikat dalam Perjanjian Fidusia berdasarkan Akta Perubahan Terhadap Akta Jaminan Fidusia (piutang) No.08 tanggal 10 Nopember 2010.
e.
PT Bank DBS Indonesia
1. Working Capital Loan Facility in the form of a Money Market Loan Facility amounting to Rp200,000,000,000 (full amount) equivalent to USD (United States Dollars). 2. The interest rate according to the following provisions : • For maturities of 1 month, according to interest rate JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) plus a margin of 1 month term 2.75% per annum. • For maturities of 3 month, according to interest rate JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) plus a margin of 1 month term 3.25% per annum. • For maturities of 6 month, according to interest rate JIBOR (Jakarta Inter Bank Offered Rate) plus a margin of 1 month term 3.75% per annum. 3. Credit validity period starting from June 16, 2010 up to June 16, 2011. 4. Collateral as account recevible project amounting to Rp137,517,002,229 (full amount) tied into the Agreement based on the Deed of Amendment Against Fiduciary Fiduciary Security Deed (receivable) No.08 dated November 10, 2010. e. PT Bank DBS Indonesia
Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank DBS Indonesia sebagai mana tertuang dalam akta perjanjian kredit No.98/PFPADBSI/VI/2010. Bank DBS memberikan fasilitas kredit dengan ketentuan sebagai berikut :
The Company has entered into a credit agreement with PTBank DBS Indonesia as outlined in the loan agreement deed No.98/PFPA-DBSI/VI/2010. Bank agreed to provide a credit facility, the facility with the following conditions:
1. Fasilitas berupa uncommited revolving credit facility maksimum hingga Rp15.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan jangka waktu setiap penarikan maksimum 6 bulan. 2. Fasilitas berupa uncommited omnibus facility maksimum hingga Rp550.000.000.000 (Rupiah penuh) atau ekuivalen dalam mata uang yang disetujui oleh Bank untuk transaksi berupa Sight dan atau Usance LC ataupun SKBDN.
1. Facilities in the form of revolving credit facility uncommited maximum of up to Rp15,000,000,000 (full amount) with a maximum drawdown period every 6 months. 2. Facilities in the form of an omnibus uncommited facility to a maximum of Rp550,000,000,000 (full amount) equivalent in other currencies approved by the Bank for transactions in the form of Sight and / or Usance LC or L/C.
102
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
e.
e.
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan) 3. Tingkat suku bunga adalah sesuai tarif SBI ditambah 2,5% per tahun. 4. Masa berlaku perjanjian kredit terhitung sejak 7 Juli 2010 sampai dengan 7 Juli 2011. 5. Fasilitas Kredit ini dijamin dengan tagihan Proyek sebesar Rp643.750.000.000 (Rupiah penuh) yang diikat dengan Adden I Akta Jaminan Fidusioa No.08 tanggal 14 Januari 2010 dan telah didaftarkan sebagaimana dalam Sertifikat Fidusia No.W7-14.AH.05.02.TH.2010/ tanggal 03 Februari 2010 dengan nilai penjaminan hingga Rp643.750.000.000 (Rupiah penuh).
f.
PT Bank DBS Indonesia (continued) 3. The interest rate is based on the SBI rate plus 2.5% per annum. 4. The validity period of credit agreement as from July 7, 2010 until July 7, 2011. 5. Credit Facility is secured by projects receivables amounting Rp643,750,000,000 (full amount) which tied with Addendum I Fiduciary Warranty Deed No.08 dated January 14, 2010 and has been filed as the W7-14.AH.05.02.TH.2010 Fiduciary Certificates/ dated February 3, 2010 with the guarantee of up to Rp643,750,000,000 (full amount).
f. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. sebagai mana tertuang dalam akta perjanjian kredit No.27 dan 28 tanggal 21 Mei 2010 memberikan fasilitas kredit dengan ketentuan sebagai berikut :
The Company has entered into a credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. as outlined in the deed of loan agreement No.27 and 28 dated May 21, 2010 agreed to provide a credit facility, the facility with the following conditions :
1. Fasilitas Kredit Modal Kerja maksimum hingga Rp50.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk proyekproyek yang telah dimenangkan oleh perusahaan. 2. Tingkat suku bunga sebesar 11,00% per tahun. 3. Fasilitas Kredit Tidak Langsung (Non Cash Loan ) dengan maksimum kredit hingga Rp400.000.000.000 (Rupiah penuh). 4. Masa berlaku kredit 21 Mei 2010 sampai dengan 21 Mei 2011 . 5. Kredit ini dijamin dengan Tagihan termin atas proyek-proyek yang dibiayai oleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupa tagihan Proyek sebesar Rp317.633.225.097 (Rupiah penuh) dan US$14.905.089,44 yang diikat dengan Akta Perjanjian Cessie No.29 tanggal 21 Mei 2010 dihadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta.
1. Working Capital Loan Facility to a maximum of Rp50,000,000,000 (full amount) for projects that have been won by the company.
103
2. The interest rate is 11,00% per annum. 3. Indirect Credit Facilities (Non Cash Loan) with a maximum credit up to Rp400,000,000,000 (full amount). 4. The validity period of credit agreement as from May 21, 2010 up to May 21, 2011. 5. Collateral of these loans are receivables from projects that are financed from credit facilities of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounting to Rp.317,633,225,097 (full amount) and US$14,905,089.44 which is tied with the Deed of Cessie Agreement No.29 dated May 21, 2010 noted by Imas Fatimah SH. Notary in Jakarta.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
g. Pusat Investasi Pemerintahan (PIP) Kementrian Keuangan Republik Indonesia
g. Government Investment Center (PIP), Ministry of Finance Republik Indonesia
Perusahaan telah memiliki Perjanjian Investasi Pemberian Modal Kerja Dalam Rangka Pembangunan Proyek Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong Banten, sebagai mana tertuang dalam akta perjanjian kredit No.101 tanggal 29 Juli 2010 dihadapan Sri Ismiyati, SH, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut :
The company already has the Investment Agreement Providing Working Capital in the Context of Development Pressurized LPG Terminal Project at Tanjung Sekong Banten, as outlined in the deed No.101 credit agreement dated July 29, 2010, noted by Sri Ismiyati, SH, Notary in Jakarta are as follows:
1. Fasilitas Pinjaman dana yang teredia sebesar Rp50.000.000.000 (Rupiah penuh) yang pencairannya dapat dilakukan sebanyak 5 tahap. 2. Tingkat suku bunga sebesar 9,00% per tahun dari saldo pokok pinjaman. 3. Masa berlaku kredit 29 Juli 2010 sampai dengan 16 Agustus 2011. 4. Fasilitas Dana Investasi diberikan dengan jaminan/agunan berupa tagihan Proyek Tanjung Sekong.
1. Loan Facility available funds amounting to Rp50,000,000,000 (full amount) which disbursements can be made by 5 stages.
h. The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Banking
2. The interest rate at 9.00% per annum of the outstanding loan principal. 3. Credit validity period starting from July 29, 2010 to August 16, 2011 Investment Funds given 4. Facilities guarantee/collateral as receivable from Tanjung Sekong Project. h. The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Banking
Fasilitas yang diberikan adalah Fasilitas Impor, Fasilitas Bank Garansi (Non Cash Loan) berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.JAK/100176/U/100120 tanggal 5 Maret 2010.
The facilities provided are the Import Facility, Bank Guarantee Facility (Non Cash Loan) under Banking Facility Agreement No.JAK/100176/U/100120 dated March 5, 2010.
Nilai Fasilitas yang diberikan US$20.000.000,00 (USD penuh)
The Values of facility given is U$20,000,000.00 (full amount).
sebesar
Jangka waktu Perjanjian sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
104
Agreement validity up to December, 31, 2011.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
Fasilitas Kredit Anak Perusahaan
Subsidiaries' Credit Facility
PT WIKA BETON
PT WIKA BETON
a.
a.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
PT Wijaya Karya Beton memiliki fasilitas kredit Rekening Koran (PRK), Fasilitas Kredit Modal Kerja dan Fasilitas Bank Garansi dari Bank Mega sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 6 Desember 2000 No.23, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sesuai perubahan XIV perpanjangan kredit No.10 tanggal 4 Desember 2009.
PT Wijaya Karya Beton has a credit facility account (PRK), the Working Capital Loan Facility and the Bank Guarantee Facility from the Bank Mega in accordance with the credit agreement dated December 6, 2000 No.23, which has been amended several times, most recently as changes in credit extension XIV No.10 dated December 4, 2009.
Kredit berupa PRK sebesar 1. Fasilitas Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tambahan dana operasional perusahaan. Kredit berupa KMK sebesar 2. Fasilitas Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tambahan modal kerja atas pekerjaan yang diterima perusahaan dengan jumlah penarikan sebesar 70% dari nilai 3. Fasilitas Bank Garansi sampai dengan Rp25.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tender, uang muka, pelaksanaan dan pemeliharaan. 4. Tingkat suku bunga sebesar 17,00% per tahun dari saldo pokok pinjaman. 5. Masa berlaku kredit 6 Desember 2009 sampai dengan 6 Desember 2010.
Facilities form of PRK by 1. Credit Rp5,000,000,000 (full amount) is used only for the additional funds the company's operations.
Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut : - Tanah seluas 18.570 M2 yang terletak dikabupaten Deli serdang. Kecamatan Sunggal desa Dei Semayang tercatat atas nama PT Wjaya Karya Beton dengan HGB No.101/Dei Semayang. - Tanah seluas 33,615 M2 yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Natar,Desa BumiAgung, Lampung, tercatat atas nama PT Wijaya Karya Beton dengan HGB No.8/Bumi Agung. - Mesin-mesin pabrik, terletak di Medan,Lampung dan Makasar. - Piutang dan/atau persediaan yang dimiliki perusahaan baik sekarang maupun di kemudian hari minimal senilai Rp45.000.000.000 (Rupiah penuh). Pada bulan Oktober 2010, PT Wika Beton memutuskan untuk menghentikan perjanjian Kredit dengan PT Bank Mega Tbk.
The collateral of these agreements are as follows:
105
Capital Loan Facility of 2. Working Rp5,000,000,000 (full amount) is used only for additional working capital for the work received by companies with a total withdrawal of 70% of the total contract value. 3. Bank Guarantee Facility up to Rp5,000,000,000 (full amount) are used for bid, advance, performance, and retention. 4. The interest rate at 17.00% per annum of the outstanding loan principal. 5. Credit validity period starting from December 6, 2009 up to December ,6 2010.
- Land covering an area of 18,570 M2 located Deli Serdang sub district,Sunggal district Dei Semayang Village, shall be registered in the name of PT Wijaya Karya Beton by building right No.101/Dei Semayang. - Land covering an area of 33,615 M2 located in South of Lampung, Sub district, Natar discrit, Bumi Agung Village, shall be registered in the name of PT Wijaya Karya Beton by building right No.8/Bumi Agung. - Factory machines which are located in Medan,Lampung and Makasar. - Receivable and/or inventory owned by the company both in the present and hereafter shall be minimum Rp45,000,000,000 (full amount). In October 2010, PT Wika Beton decided to terminate the credit agreement with PT Bank Mega Tbk.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA BETON (lanjutan)
PT WIKA BETON (continued)
b. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
b. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Wika Beton telah mengadakan perjanjian kredit bank dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perjanjian Kredit Modal Kerja (Fixed Loan) No.KP-CRO/017/PK-KMK/2009 tanggal 8 Juni 2009. Kemudian Pemberian Fasilitas Bank Garansi No.KP-CRO/002/PGB/2009 tanggal 8 Juni 2009 serta perjanjian Kredit untuk Jasa Pelayanan Transaksi Treasury No.KPCRO/015/PFL/2009 tanggal 8 Juni 2009 yang kesemuanya dibuat dihadapan Notaris Sri Ismiyati, SH. Notaris Jakarta. Serta tambahan limit Fasilitas Non Cash Loan (L/C,SKBDN dan Bank Garansi) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. ke PT Wika Beton sesuai surat No.CBG.CB1/SPPK/017/2010 tanggal 18 Mei 2010 perihal penawaran pemberian kredit (SPPK) untuk perpanjangan jangka waktu KMK Revolving, Penawaran KMK Fixed Loan, Perpanjangan Jangka Waktu, Fasilitas NCL (Bank Garansi) dan Fasilitas Treasury Line. 1. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving maksimal sebesar Rp15.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk tambahan modal kerja membiayai produksi beton pra cetak, dengan tingkat bunga 12% per tahun. 2. Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan maksimal sebesar Rp35.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk tambahan modal kerja membiayai produksi beton pra cetak, dengan tingkat bunga 11% per tahun. 3. Fasilitas Non Cash Loan berupa Bank Garansi sampai dengan Rp65.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan untuk tender, uang muka, pelaksanaan dan pemeliharaan. 4. Masa berlaku kredit 10 Mei 2010 sampai dengan 10 Mei 2011. 5. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut : - Piutang dan stock dengan nilai minimal Rp72.400.000.000 (Rupiah penuh). - 3 (Tiga) bidang tanah berikut bangunanbangunan dan atau segala sesuatu yang telah atau dikemudian hari akan didirikan diatasnya, LT 65.103 M2; LB 14.771 M2 terletak di Jl. Raya Kejapanan-Mojosari, Pasuruan Jawa Timur, SHGB no. 14, 25 dan 408 atas nama PT Wika Beton.
106
PT Wika Beton has made a credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the Working Capital Loan Agreement (Loan Fixed) No.KPCRO/017/PK-KMK/2009 dated June 8, 2009. Then the Bank Guarantee Facility No.KPCRO/002/PGB/2009 dated June 8, 2009 and the Credit Agreement for Transaction Services Treasury No.KP-CRO/015/PFL/2009 dated June 8, 2009, all of which Sri Ismiyati Notary, SH., Notary in Jakarta. As well as additional Non Cash Loan limit (L/C, L/C and Bank Guarantee) from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to PT Wika Beton accordance No.CBG.CB1/SPPK/017/2010 letter dated May 18, 2010 regarding the supply of credit (DSS) for the extension of the Revolving Working Capital, Fixed Working Capital Loan Offers, the Extension Term, Facilities NCL (Bank Guarantee) and Facilities Treasury Line.
1. Working Capital Revolving Credit Facility maximum amount of Rp15,000,000,000 (full amount) for additional working capital to finance the production of concrete pre-press, with an interest rate of 12% per annum. 2. Working Capital Fixed Loan Facility a maximum of Rp35,000,000,000 (full amount) for additional working capital to finance the production of concrete pre-press, with interest rate of 11% per annum 3. Non Cash Loan in the form of Bank Guarantee of up to Rp65,000,000,000 (full amount) are used for bid, advance, performance and retention. 4. Credit validity period starting from May 10, 2010 until May ,10 2011. 5. The collateral for these agreements are as follows: - Receivables and stock with a value of at least Rp72,400,000,000 (full amount). - 3 (Three) plots of land and buildings or anything that has or hereafter will be erected thereon, land area 65,103 M2; building space 14.771 M2 on Jl. Raya Kejapanan-Mojosari, Pasuruan, East Java, SHGB No.14, 25 and 408 on behalf of Wika Beton.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA BETON (lanjutan)
PT WIKA BETON (continued)
b. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (lanjutan)
b. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (continued)
- Tanah dan bangunan, mesin dan peralatan pabrik senilai Rp101.250.000.000 (Rupiah penuh). Lokasi jalur 8. Jl. Raya Narogong Km.26 Cileungsi, Bogor, SHGB No. 3 di pasang hak tanggungan dan diikat secara Fiducia No.30 tanggal 8 Juni 2009 sebesar nilai pasar. c.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
- Land and buildings, machinery and plant equipment valued at Rp101,250,000,000 (full amount). Location of line 8. Jl. Raya Narogong Km.26 Cileungsi.Bogor, building right No. 3 in pairs and tied mortgage Fiduciary No.30 dated June 8, 2009 at market value.
c.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sesuai dengan perjanjian kredit No.515/AMD/CB/JKT/2010, tanggal 6 September 2010 berdasarkan mana bank telah memberikan fasilitas kredit Pinjaman Tetap sebesar Rp12.000.000.000 (Rupiah penuh).
The Company has made a credit agreement with Bank CIMB Niaga Tbk in accordance with credit agreements No.515/AMD/CB/JKT/2010, dated September 6, 2010 based on where the bank has granted fixed loans amounting to Rp12,000,000,000 (full amount).
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Bank Niaga memberikan fasilitas kredit berupa:
Based on loan agreement, PT Bank CIMB Niaga Tbk provides credit facilities such as:
1. Pinjaman Tetap dengan jumlah sebesar Rp12.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk membiayai modal kerja PT. Wika Beton. 2. Fasilitas Rekening Koran dengan jumlah sebesar Rp3.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk membiayai kegiatan operasional PT. Wika Beton. 3. Tingkat suku bunga sebesar 12,00% per tahun dari saldo pokok pinjaman. 4. Masa berlaku kredit terhitung sejak 11 September 2010 sampai dengan 11 September 2011. 5. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: a Hak tanggungan atas tanah dan bangunan dengan SHGB No.101,160 dan 99 terletak di Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah atas nama peminjam dengan nilai hak tanggungan minimal sebesar Rp6.262.000.000 (Rupiah penuh). b Fidusia No.18 tanggal 12 September 2005 atas persediaan milik PT. Wika Beton dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh). c Fidusia No.18 tanggal 12 September 2005 atas tagihan PT Wika Beton kepada pihak ketiga dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh).
1. Fixed loan amount of Rp12,000,000,000 (full amount), to finance working capital PT. Wika Beton. facilities amounting to 2. Overdraft Rp3,000,000,000 (full amount), to finance the operations of PT. Wika Beton.
107
3. The interest rate at 12.00% per annum of the outstanding loan principal. 4. Credit validity period starting from September 11, 2010 up to September,11 2011. 5. The collateral for these agreements are as follows: a Security interest for land and building with SGNB No.101.160 and 99 located in Mojosongo, Boyolali, Central Java in the name of the Debtor with minimum security of Rp6,262,000,000 (full amount). b Fiducia No.18 dated September 12, 2005 for the inventory PT Wika Beton by the debtor as of Rp5,000,000,000 (full amount). c Fiducia No.17 dated September 12, 2005 for PT Wika Beton bill to the third party with the underwriting rate of Rp5,000,000,000 (full amount).
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA BETON (lanjutan)
PT WIKA BETON (continued)
c.
c.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) d Fidusia No.16 tanggal 12 September 2005 atas mesin-mesin dan peralatan milik dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh).
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) d Fiducia No.16 dated September 12, 2005 for machines and equipments owned PT Wika Beton as of Rp5,000,000,000 (full amount).
PT WIKA REALTY
PT WIKA REALTY
a.
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
PT Wika Realty memperoleh pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berupa fasilitas kredit Modal Kerja Line, berdasarkan persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No.(5) 07.150 tanggal 14 Oktober 2010 dengan rincian sebagai berikut : Kredit Modal Kerja sebesar 1. Fasilitas Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk tambahan modal kerja usaha property, konstruksi dan building manajemen (tidak termasuk pembelian dan pengolahan tanah).
PT Wika Realty obtained a loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, in the form of Working Capital Line of credit facility, based Ammandement Credit Agreement No.(5) 07.150 dated October 14, 2010 with the following details:
2. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah sebesar Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk jaminan tender, uang muka, pelaksanaan serta pemeliharaan. 3. Tingkat suku bunga sebesar 12,75% per tahun (subject to review) 4. Masa berlaku kredit terhitung sejak 24 September 2010 sampai dengan 24 September 2011. 5. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: a. Tanah kosong di jalan RS. Fatmawati, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Terdiri dari 3 sertifikat : • SHGB No.1877 an. PT Wijaya Karya Realty, jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 s.d. 29 Mei 2036. Surat Ukur No.06695/2004 tanggal 28 Desember 2004 seluas 2.300 M2. Diikat dengan hak tanggungan senilai Rp7.744.400.000 (Rupiah penuh). Tanah, Bangunan dan Kolam Renang (Sport Club) di komplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1 Kelurahan Gunung Bahagia, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. LT 3.120 M2; LB 216 M2, SHGB No.1122 tanggal 14 Juni 2001 atas nama PT Wika Realty yang telah diikat dengan hak tanggungan I No.302/2009 tanggal 17 Februari 2009 sebesar Rp4.558.000.000 (Rupiah penuh)
2. Bank guarantee facilities amounting to Rp5,000,000,000 (full amount), to guarantee a bid, advances, performance and retention.
108
1. Working Capital Line of Credit facilities amounting to Rp5,000,000,000 (full amount), for additional working capital for business property, construction and building management (excluding the purchase and processing of land).
3. The interest rate at 12,75% per annum (subject to review). 4. Credit validity period starting from September 24, 2010 up to September 24, 2011. 5. The collateral for these agreements are as follows: a. Vacant land on the street RS. Fatmawati, Kel. West Cilandak, South Jakarta. Consists of 3 certificates: • SHGB No.1877's. Realty, the period October 25, 2005 up to May 29, 2036. Measurement Letter No.06695/2004 dated December 28, 2004 covering an area of 2,300 M2. Tied up with mortgage worth Rp7,744,400,000 (full amount). Land, building and Swimming Pool (Sport Club) at Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1 Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan City, East Kalimantan. Land area 3,120 M2; building space 216 M2, SHGB No.1122's PT Wika Realty dated June 14, 2001 had been tied with mortgage I No.302/2009 dated February 17, 2009 amounted to Rp4,558,000,000 (full amount).
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA REALTY (lanjutan) a.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT WIKA REALTY (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (lanjutan) • Jaminan Piutang kepada Pihak Ketiga sebesar Rp20.080.843.057 (Rupiah penuh) sesuai akta Fidusia No.76 tanggal 25 September 2007 dan Sertifikat Fidusia No. W7-010621HT.04.06.TH2007/STD tanggal 15 November 2007. • SHGB No.1876 atas nama PT Wijaya Karya Realty, jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 s.d. 31 Mei 2036. Surat Ukur No.06694/2004 tanggal 28 Desember 2004 seluas 2.810 M2. Diikat dengan hak tanggungan senilai Rp8.238.000.000 (Rupiah penuh) b. Tanah kosong di jalan Ringroad MT. Haryono, Kel. Gunung Samarinda, Kec. Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur. SHGB No.753 atas nama PT Wijaya Karya Realty tanggal 30 Desember 1999 s.d. 29 Desember 2019. Surat Ukur No.404/Gn.Samarinda/1999 tanggal 30 Desember 1999 seluas 12.930 M2 akan diikat hak tanggungan Rp7.111.500.000 (Rupiah penuh). c. Tanah, bangunan dan kolam renang (Sport Club) di Komplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1, Kel. Gunung Bahagia, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. SHGB No.1122 atas nama PT Wijaya Karya Realty. Surat Ukur No.89/Gn.Samarinda/2001. IMB No.280 /DPKP/BU/GS tanggal 17 Juni 2002 akan diikat hak tanggungan Rp3.390.000.000 (Rupiah penuh). piutang (fiducia) senilai d. Jaminan Rp70.000.000.000 (Rupiah penuh).
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk
a.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. (continued) • Colateral Receivable from third party amounting Rp20.080.843.057 (full amount) as Fidusiary deed No.76 dated September 25, 2007 and Fidusiary certificate No.W7010621HT.04.06.TH2007/STD • SHGB No.1876's. Realty, the period of 25 October 2005 until 31 May 2036. Measurement Letter No.06694/2004 dated December 28, 2004 covering an area of 2,810 M2. Tied up with mortgage worth Rp8,238,000,000 (full amount). b. Vacant land on the road Ringroad MT. Haryono, Kel. Mount Samarinda, Kec. North Balikpapan, Balikpapan, East Kalimantan. SHGB No.753's. Realty on December 30, 1999 to December 29, 2019. Measurement Letter No.404/Gn.Samarinda/1999 December 30, 1999 covering an area of 12,930 M2 had been tied with mortgage Rp7,111,500,000 (full amount). c. Land, buildings and swimming pools (Sport Club) at Tamansari Bukit Mutiara Complex Blok D1 No.1, Kel. Gunung Bahagia, Kec. North Balikpapan, Balikpapan, East Kalimantan. SHGB No.1122's. Realty. Measurement Letter No.89/Gunung Samarinda/2001. IMB No. 280/DPKP/ BU/GS June 17, 2002 had been tied with mortgage Rp3,390,000,000 (full amount). receivables (fiduciary) d. Guarantee Rp70,000,000,000 (full amount).
of
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Wika Realty memperoleh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk berupa fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus sesuai Perjanjian Kredit No.492/AMD/CB/JKT/2010 tanggal 8 September 2010 dengan ketentuan sebagai berikut :
PT Wika Realty acquired loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk as special transaction credit facility according to Loan Agreement No.492/AMD/CB/JKT/2010 dated September 8, 2010 with provisions as follows :
1. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) sebesar Rp34.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk digunakan modal kerja :
Transaction Loan amounting 1. Special Rp34,000,000,000 (full amount) used for working capital :
109
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA REALTY (lanjutan)
PT WIKA REALTY (continued)
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
a. Bidang Konstruksi : Digunakan untuk Modal Kerja proyek-proyek PT Wika Realty dan refinancing existing proyek-proyek yang dibiayai sendiri.
a. Constructions To be used for Working Capital to finance Wika Realty’s projects and refinance self financing’s projects.
Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai progress proyek atau 80% dari nilai tagihan dari pemberi kerja, mana yang lebih rendah. b. Bidang Realty Digunakan untuk Modal Kerja pembangunan perumahan dan sarana/prasarana diluar pematangan lahan. Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai Rencana Anggaran Biaya Perumahan. c. Fasilitas Letter of Credit Fasilitas berupa Letter of Credit atas unjuk (Sight LC) dan atau berjangka (Usance LC) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan nilai tidak melebihi Rp10.000.000.000 (Rupiah penuh). 2. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp3.000.000.000 (Rupiah penuh) untuk digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan. 3. Tingkat suku bunga sebesar 11,5% per tahun (subject to review) 4. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah sebesar Rp20.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk jaminan tender, uang muka, pelaksanaan serta pemeliharaan. 5. Fasilitas L/C SKBDN dengan jumlah sebesar Rp20.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk pengadaan material yang akan digunakan proyek-proyek Wika Realty. 6. Fasilitas berlaku sampai dengan 14 juni 2011. 7. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut : a. APHT senilai Rp517.150.000 (Rupiah penuh) atas HGB No. 032; LT 133 M2, 033; LT 136 M2, 037; LT 255 M2, 038; LT 538 M2, 047; LT 855 M2 dan 048; LT 481 M2 atas nama PT Wika Realty di Curug, Sawangan, Depok Jawa Barat.
The amount of loan to be drawn will be 80% of project progress or 80% of the amount of invoice, which lower.
110
b. Realty To be used for working capital to finance residence projects and infrastructures. The amount of loan to be drawn will be 80% of Planning of Cost Budget for Residence projects. c. Letter of Credit Facility. Letter of Credit Facility form Bearer (Sight LC) and/or deposits (Usance LC) and Local Letters of Credit (L/C) with a value not exceeding Rp10,000,000,000 (full amount). Loan Facility amounting to 2. Overdraft Rp3,000,000,000 (full amount) to be used for operational needs of the company. 3. The interest rate at 11,5% per annum (subject to review). guarantee facility amounting to 4. Bank Rp20,000,000,000 (full amount), to guarantee a bid, advances,performance and retention. L/C Facillity with a total of 5. Local Rp20,000,000,000 (full amount), for procurement of materials to be used in Wika Realty projects. 6. Credit validity period up to June, 14 2011. 7. The collateral for these agreements are as follows: a. APHT amounting Rp517,150,000 (full amount) on HGB No. 032 area of 133 M2, 033 area of 136 M2, 037 area of 255 M2, 038 area of 538 M2, 047 area of 855 M2 and 048 area of 481 M2 on behalf of PT Wika Realty located at Curug, Sawangan, Depok, West Java.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA REALTY (lanjutan)
PT WIKA REALTY (continued)
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
b. APHT senilai Rp23.238.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No, 21; LT 20.197 M2, 025; LT 1.030 M2, 035; LT 1.619 M2, 039; LT 5.772 M2, 046; LT 2.145 M2, 059; LT 5.331 M2, 060; LT 3.146 M2, 063; LT 3.000 M2 dan 065; LT 575 M2 PT Wika Realty di Curug, Sawangan, Depok Jawa Barat.
b. APHT amounting Rp23,238,000,000 (full amount) on HGB No. 21 area of 20.197 M2, 025 area of 1.030 M2, 035 area of 1.619 M2, 039 area of 5.772 M2, 046 area of 2.145 M2, 059 area of 5.331 M2, 060 area of 3.146 M2, 063 area of 3.000 M2 and 065 area of 575 M2 on behalf of PT Wika Realty located at Curug, Sawangan, Depok, West Java.. c. APHT amounting Rp23,690,000,000 (full amount) on HGB No. 754 on behalf of PT Wika Realty located at Gunung Samarinda, North Balikpapan, East Kalimantan. d. Fiduciary on Debtor’s account amounting Rp1,000,000,000 (full amount), based Fidusiary Deed No. 22 dated June 14, 2006. e. Fidusiary No. 7 dated, Desember 7, 2007 on Trade Receivable's PT Wika Realty to third parties amounting Rp30,000,000,000 (full amount).
c. APHT senilai R 23.690.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No. 754 PT Wika Realty di Desa Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. d Fidusia atas Rekening Peminjam senilai Rp1.000.000.000 (Rupiah penuh), berdasarkan Akta No. 22 tanggal 14 Juni e. Akta Fidusia No. 7 tanggal 7 Desember 2007 atas tagihan piutang milik PT Wika Realty kepada Pihak Ketiga dengan nilai sebesar Rp30.000.000.000 (Rupiah penuh) PT WIKA INTRADE
PT WIKA INTRADE
a.
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Wika Intrade memperoleh beberapa fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan nilai sebesar Rp125.000.000.000 (Rupiah penuh) yang digunakan untuk :
PT Wika Intrade obtained several credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp125,000,000,000 (full amount) which are used to:
Penerbitan Bank Garansi 1 Perjanjian Interchangeable CC Lines. : 643/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian : 13 Desember 2010 Jangka Waktu s.d 13 Juni 2011 Penerbitan Letter of Credit 2 Perjanjian (Sight/Usance/Upas) : 644/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian : 13 Desember 2010 Jangka Waktu s.d 13 Juni 2011 3. Perjanjian Penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negri/SKBDN (Sight/Usance/Upas) : 645/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian : 13 Desember 2010 Jangka Waktu s.d 13 Juni 2011
1 Agreement of Bank Guarantee Issuance of Interchangeable CC Lines. No of Agreement : 643/AMD/CBG/JKT/2010 Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 2 Agreement of Letter of Credit (sight/Usance/Upas) Issuance. No of Agreement : 644/AMD/CBG/JKT/2010 Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 3 Agreement of Local Letter of Credit . (sight/Usance/Upas) Issuance. No of Agreement : 645/AMD/CBG/JKT/2010 Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011
111
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA INTRADE (lanjutan)
PT WIKA INTRADE (continued)
a.
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Fasilitas kredit sebesar Rp125.000.000.000 (Rupiah penuh) seperti disebutkan diatas dapat digunakan juga untuk kegiatan sebagai berikut:
The credit facilities amounting to Rp125,000,000,000 (full amount) as mentioned above can be used also for the following activities:
1 Panjar Melalui Rekening Koran : Rp 5.000.000.000 Batas Kredit (Rupiah penuh) No Perjanjian : 646/AMD/CBG/JKT/2010 Jangka Waktu : 13 Desember 2010 s.d 13 Juni 2011 2 Pinjaman Tetap (PT) Sublimit Fasilitas Bank Garansi : Rp25.000.000.000 Batas Kredit (Rupiah penuh) : 647/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian : 13 Desember 2010 Jangka Waktu s.d 13 Juni 2011 3 Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) : Rp75.000.000.000 Batas Kredit (Rupiah penuh) : 648/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian Bunga : 12% p.a Jangka Waktu : 13 Desember 2010 s.d 13 Juni 2011 4 Trust Receipt (TR) Sublimit Fasilitas Bank Garansi : Rp25.000.000.000 Batas Kredit (Rupiah penuh) : 649/AMD/CBG/JKT/2010 No Perjanjian Bunga : 12% p.a Jangka Waktu : 13 Desember 2010 s.d 13 Juni 2011 5 Penjaminan fasilitas Bank Garansi untuk Performance Bond Supply Batubara ke PT PLN (Persero) Tanjung Jati B Batas Kredit : Rp55.000.000.000 (Rupiah penuh) No Perjanjian : 101/CBG/JKT/2010 Tanggal : 11 Maret 2010 Jangka Waktu : 11 Maret 2010 s.d 11 April 2014
1 The Down Payment through Bank Statement Credit Limit : Rp 5,000,000,000 (full amount) No of Agreement : 646/AMD/CBG/JKT/2010 Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 2 Fixed Loan of Sublimit Bank Guarantee Facilities
112
Credit Limit
: Rp 25,000,000,000 (full amount) No of Agreement : 647/AMD/CBG/JKT/2010 Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 3 Special Transaction Loan Credit Limit : Rp 75,000,000,000 (full amount) No of Agreement : 648/AMD/CBG/JKT/2010 Interest 12% p.a Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 4 Trust Receipt of Sublimit Bank Guarantee Facilities Credit Limit : Rp 25,000,000,000 (full amount) No of Agreement : 649/AMD/CBG/JKT/2010 Interest : 12% p.a Effective Period : December 13, 2010 up to June 13, 2011 5 Bank Guarantee Facilities to Performance Bond Coal Supply to PT PLN (Persero) Tanjung Jati B Credit Limit No of Agreement Date Effective Period
: Rp 55,000,000,000 (full amount) : 101/CBG/JKT/2010 : March 11, 2010 : March 11, 2010 up to April, 2014
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA INTRADE (lanjutan)
PT WIKA INTRADE (continued)
a.
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Perjanjian tersebut dijamin dengan : - Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan pabrik Jatiwangi, terletak di Desa Brujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat, LT 30.994 M2; LB 4.934 M2, sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.00011 atas nama PT Wijaya Karya Intrade senilai Rp12.000.000.000 (Rupiah penuh). Automotive Part, Energy - Persediaan Conversion dan General Trading senilai Rp34.000.000.000 (Rupiah penuh), berdasarkan Akta Fidusia No. 40 tanggal 27 Juni 2008. - Mesin Produksi senilai Rp34.660.780.407 (Rupiah penuh), berdasarkan Akta Fidusia No. 39 tanggal 27 Juni 2008 - Piutang Usaha senilai Rp75.000.000.000 (Rupiah penuh), berdasarkan Akta Fidusia No. 38 tanggal 27 Juni 2008.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) Collateral : - Security interest for land and building of Jatiwangi plant located at Desa Brujul Kulon, Kabupaten Majalengaka, Propinsi Jawa Barat, of 30.994 M2, in accordance with certificate of Building Right No.00011 in the name of PT Wijaya Karya (Persero) of Rp12,000,000,000 (full amount). - Inventory automotive part, energy conversion and general trading as of Rp34,000,000,000 (full amount), based Fisudiary Deed No. 40, dated June 27, 2008. - Production Machine of Rp34,660,780,407 (full amount),based Fisudiary Deed No. 39, dated June 27, 2008. - Trade Receivable of Rp75,000,000,000 (full amount),based Fisudiary Deed No. 38, dated June 27, 2008.
b. PT Bank Danamon Tbk
b. PT Bank Danamon Tbk PT Wika Intrade memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Danamon Tbk sesuai surat perjanjian kredit No.293/PPWK/OTF/CBD/XI/2010 tanggal 22 Desember 2010 dengan ketentuan sebagai berikut :
PT Wika Intrade obtain credit facilities from PT Bank Danamon Tbk pursuant to the letter of credit agreement No.293/PPWK/OTF/CBD/I/2010 dated December 22, 2010 that its provisions can be described by the following:
1. Fasilitas Uncommited Omnibus Trade Finance
1. Facility of Uncommitted Omnibus Trade Finance
Batas Kredit Jangka Waktu
Credit Limit
: Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh) : 22 Desember 2010 s.d 22 Januari 2011
Effective Period
Jaminan : Jaminan Fidusia Piutang, Sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia No.32, tanggal 15 Mei 2008.
2. Fasilitas transaksi Valuta Asing dengan Pre Settlement Exposure Foreign Exchange (PSEFX) Settlement Risk (SR) : US$100.000 dan/ atau Batas Kredit jumlah maksimum SR tidak lebih dari US$1.000.000 Jangka Waktu : 15 Mei 2008 s.d 15 Mei 2009
113
: Rp 100,000,000,000 (full amount) : December 22, 2010 up to January 22, 2011
Collateral : - Guarantee of Fiduciary Receivable in accordance with Deed of Fiduciary Security No.32 dated May 15, 2008. 2. Facility of Foreign Exchange Transaction with Presettlment Exposure Foreign Exchange (PSEFX)/Settlement Risk (SR) Credit Limit : US$100,000 and/ or maximum SR amount shall not exceed US$1,000,000 Effective Period : May 15, 2008 up to May 15, 2009
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. SHORT-TERM LOAN (continued)
PT WIKA INTRADE (lanjutan)
PT WIKA INTRADE (continued)
a.
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) Jaminan - Jaminan Fidusia Piutang, sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia No.32, tanggal 15 Mei 2008.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued) Collateral : - Guarantee of Fiduciary Receivables, in accordance with Deed of Fiduciary Security No.32 dated May 15, 2008.
PT WIKA INSAN PERTIWI
PT WIKA INSAN PERTIWI
PT Bank Central Asia , Tbk
PT Bank Central Asia , Tbk
PT Wika Insan Pertiwi memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk sesuai surat perjanjian kredit No.3900/W09-ADM2010 tanggal 5 Oktober 2010 dengan ketentuan sebagai berikut :
PT Wika Insan Pertiwi obtain credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk pursuant to the letter of credit agreement No.3900/W09-ADM2010 dated October 5, 2010 with the following conditions:
1.
2. 3. 4.
Fasilitas Kredit bersifat Time Loan Revolving sebesar Rp30.000.000.000 (Rupiah penuh), untuk tambahan modal kerja dan operasional perusahaan. Tingkat suku bunga sebesar 10,5% per tahun (subject to review). Masa berlaku kredit terhitung sejak 5 Oktober 2010 sampai dengan 5 Oktober 2011. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: a Tanah dan bangunan SHGB No. 23/Kembang Kuning, Bogor LT 10.000 M2; LB 2.352 M2 atas nama PT Catur Insan Pertiwi. b Tanah dan bangunan SHGB No. 350/Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, Jl. Dr. Saharjo No.149 F LT 112 M2; LB 284 M2 atas nama Widjanarko Tantono. c Tanah dan bangunan SHGB No. 83/Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, Jl. Dr. Saharjo No.149 F LT 273 M2; LB 200 M2 atas nama Widjanarko Tantono. d Tanah dan bangunan, SHGB No.428/Pangkalan Petai, Batam, LT 300 M2; LB 282 M2 atas nama PT Catur Insan Pertiwi. e Tanah dan bangunan, SHGB No.207/Bantar Gebang, Bekasi,LT 765 M2 atas nama Suprapto. f Tanah dan bangunan, SHGB No.235/Bantar Gebang, Bekasi, LT 1.540 M2; LB 203 M2 atas nama Suprapto.
114
1.
Time Loan Facility Revolving Credit is amounting to Rp30,000,000,000 (full amount), for additional working capital and operating companies.
2.
The interest rate at 10% per annum (subject to review). Credit validity period starting from September, 11 2010 up to September,11 2011. The collateral for these agreements are as follows:
3. 4.
a Land and building No. 23/Kembang Kuning, Bogor in land area of 10,000 M2; building space 2.352 M2 the name of PT Catur Insan Pertiwi. b Land and building No. 350/South of Manggarai, South of Jakarta, land area of 112 M2; building space 284 M2 in the name of Widjanarko Tantono. c Land and building No. 83/South of Manggarai, South of Jakarta, land area of 273 M2; building space 200 M2 in the name of Widjanarko Tantono. d Land and building No. 42/Pangkalan Petai, Batam, land area 300 M2; building space 282 M2 in the name of PT Catur Insan Pertiwi. e Land and building No.207/Bantar Gebang, Bekasi, land area 765 M2 in the name of Suprapto. f Land and building No.235/Bantar Gebang, Bekasi, land area 1.540 M2; building space 203 M2 in the name of Suprapto.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. HUTANG USAHA
21. ACCOUNT PAYABLES
Akun ini terdiri dari : Sub Kontraktor Pemasok Mandor Kredit Mitra Lain-lain Jumlah
This account consists of : 2010
2009
376.824.158 461.691.733 18.631.990 295.370.230 68.517.843 1.221.035.954
372.140.890 369.537.485 19.047.448 442.062.944 1.202.788.767
Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: s.d 1 bulan 1 s.d 3 bulan 4 s.d 6 bulan 7 s.d 12 bulan > 12 bulan Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
The details of trade payable based on aging are as follows:
2010
2009
420.251.460 363.961.391 258.052.225 93.918.978 84.851.900 1.221.035.954
479.092.938 379.967.303 203.987.967 86.657.569 53.082.990 1.202.788.767
Rincian saldo hutang usaha kepada pihak ketiga dan hubungan istimewa sebagai berikut : 2010
Sub Contractor Supplier Supervisor Credit Others Total
up to 1 bulan 1 up to 3 bulan 4 up to 6 bulan 7 up to 12 bulan > 12 bulan Total
The details of trade payables balance to third parties and related parties are as follows: 2009
Pihak Hubungan Istimewa PT Wijaya Karya Intrade Energy PT Perum Jasa Tirta (Persero) KPP BUMN PT Krakatau Steel (Persero), Tbk KOKAR WIKA PT Jamsostek PTPN 3 Lainnya dibawah Rp5.000.000 Sub Jumlah
7.629.202 2.813.141 1.495.642 1.017.189 565.348 174.493 193.758.485 207.453.500
2.090.192 55.218.222 2.206.702 59.515.116
Related Parties PT Wijaya Karya Intrade Energy PT Perum Jasa Tirta (Persero) KPP BUMN PT Krakatau Steel (Persero), Tbk KOKAR WIKA PT Jamsostek PTPN 3 Others below Rp5.000.000 Sub Total
Pihak Ketiga PT. Anugerah Bara Kaltim PT. Borneo Sinar Jaya PT Kekancan Mukti PT Berkat Jaya Niagatama PT Duta Cipta Pakar Perkasa PT Interworld Steel Mills Indonesia PT Schneider Indonesia PT Delta Mas PT Holcim Indonesia, Tbk PT Indah Steel Pipe PT Adhimix Precast Indonesia PT Graha Blessing Family PT Shanghai Hua PT Panca Duta Prakarsa PT Marunda Jaya Jumlah dipindahkan
39.526.275 39.348.691 25.441.741 23.809.741 22.114.540 19.149.834 15.845.494 13.096.650 12.223.450 11.850.939 11.204.403 10.759.076 10.732.950 10.631.447 10.413.269 276.148.500
29.845.900 9.150.952 22.025.696 2.853.291 63.875.839
Third Parties PT. Anugerah Bara Kaltim PT. Borneo Sinar Jaya PT Kekancan Mukti PT Berkat Jaya Niagatama PT Duta Cipta Pakar Perkasa PT Interworld Steel Mills Indonesia PT Schneider Indonesia PT Delta Mas PT Holcim Indonesia, Tbk PT Indah Steel Pipe PT Adhimix Precast Indonesia PT Graha Blessing Family PT Shanghai Hua PT Panca Duta Prakarsa PT Marunda Jaya Carried forward
115
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. HUTANG USAHA (lanjutan)
21. ACCOUNT PAYABLES (continued) 2010
Jumlah pindahan PT Delta CP PT Honindo Utama Semesta PT Whira Bumi PT Sinar Indah perkasa PT Pindad PT Jaya Ready Mix PT Bangun Sarana Baja PT Cipta Rithan PT Varia Usaha Beton CNBM International PT Sumiden Serasi PT Jakarta Cakra Tunggal PT Krakatau Wajatama PT Hana Caraka Nusantara PT Master Pancang Pondasi PT Farika Duta Agung PT Alma Cipta Sejahtera PT Sinar Surya Alum PT Multi Structure PT Mitsuko Unggul Perkasa PT KMI Laiwu Xin Ao Trading PT Swadaya Multi Persada PT Swadaya Graha PT Pramadana Dina Lestari PT Sinar Indah Perkasa PT Putera Nusa Antaria PT Supra Teratai Metal PT System Precision PT South East Coal Energy PT Pramac (Asia )PTE.Ltd Technip PT Fira Perdana Utama PT Daksa Kalimantan Putra PT Kopegtel D PT Sumiden Serasi Prasaka NAD Synohidro Corp. Tandala B Delta Mas Malang Waybee Engineering PT Ihtiar Bayar Utama PT Karya Murni Perkasa Lainnya dibawah Rp5.000.000 Sub jumlah Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
276.148.500
63.875.839
10.316.781 10.310.970 9.563.773 9.515.644 9.031.051 8.548.079 8.208.910 7.570.010 7.457.187 7.360.408 7.205.902 7.142.130 6.671.391 6.525.509 5.536.994 6.020.649 5.970.242 5.900.067 5.741.108 5.382.400 5.135.015 5.035.789 2.470.048 1.460.005 224.912 708.506 81.270 572.339.204 1.013.582.454 1.221.035.954
7.541.055 7.553.226 9.429.491 7.581.980 7.411.848 5.248.144 7.260.747 7.642.896 21.556.504 15.148.967 12.008.787 11.121.411 11.111.201 8.991.165 7.069.666 6.904.663 5.070.201 5.348.230 5.460.512 8.169.625 6.333.014 6.180.831 7.073.275 5.859.256 876.321.117 1.143.273.651 1.202.788.767
116
Brought forward PT Delta CP PT Honindo Utama Semesta PT Whira Bumi PT Sinar Indah perkasa PT Pindad PT Jaya Ready Mix PT Bangun Sarana Baja PT Cipta Rithan PT Varia Usaha Beton CNBM International PT Sumiden Serasi PT Jakarta Cakra Tunggal PT Krakatau Wajatama PT Hana Caraka Nusantara PT Master Pancang Pondasi PT Farika Duta Agung PT Alma Cipta Sejahtera PT Sinar Surya Alum PT Multi Structure PT Mitsuko Unggul Perkasa PT KMI Laiwu Xin Ao Trading PT Swadaya Multi Persada PT Swadaya Graha PT Pramadana Dina Lestari PT Sinar Indah Perkasa PT Putera Nusa Antaria PT Supra Teratai Metal PT System Precision PT South East Coal Energy PT Pramac (Asia )PTE.Ltd Technip PT Fira Perdana Utama PT Daksa Kalimantan Putra PT Kopegtel D PT Sumiden Serasi Prasaka NAD Synohidro Corp. Tandala B Delta Mas Malang Waybee Engineering PT Ihtiar Bayar Utama PT Karya Murni Perkasa Others below Rp5,000,000 Sub Total Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. HUTANG USAHA (lanjutan) Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 21. ACCOUNT PAYABLES (continued)
2010 207.453.500 1.013.582.454 1.221.035.954
2009 59.515.116 1.143.273.651 1.202.788.767
Related Parties Third Parties Total
Hutang pihak hubungan istimewa pada PT Krakatau Steel (Persero), Tbk jatuh tempo satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan PT Krakatau Steel (Persero) meliputi penjualan bahan baku produksi.
Related parties loan from PT Krakatau Steel (Persero), Tbk due date in one year from balanced date, which the agreement trade with PT Krakatau Steel (Persero) included raw material for production.
Hutang pihak hubungan istimewa pada PT Tirta Jasa (Persero) jatuh tempo satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan PT Tirta Jasa (Persero) meliputi penjualan jasa pencabutan tiang pancang.
Related parties loan from PT Tirta Jasa (Persero) due date in one year from balanced date, which the agreement trade with PT Tirta Jasa (Persero) included service.
Hutang pihak hubungan istimewa pada Pemerintah RI (Bappenas) jatuh tempo satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan Bappenas meliputi penjualan aspal dan alumunium alloy ingot.
Related parties loan from government (Bappenas) due date in one year from balanced date, which the agreement trade with Bappenas included asphalt and allumunium alloy ingot.
22. HUTANG LAIN LAIN
22. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari
This account consits of : 2010
Pengurusan akta jual beli, HGB, BPHTB, Realty Koperasi Purnawika Hasil Diterima Dimuka Koperasi karyawan-Wika Cadangan Jasa Produksi Iuran dan potongan pegawai lainya Uang titipan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Lain-lain Jumlah
2009
19.589.224 202.057 5.584.138 2.756.317 1.203.406 854.216 6.361.425 12.259.542 8.124.802 56.935.127
117
19.164.114 2.938.695 1.330.933 3.303.881 26.737.623
Handling the sale and purchase, HGB, BPHTB Realty Koperasi Purnawika Prepaid revenue Koperasi karyawan-Wika Allowance for Production servive Dues and other employee discount Fund Community development and funding for small scale business Others Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. TAXES
Akun ini terdiri dari:
This account consits of :
a.
a.
Hutang Pajak 2010 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Wapu Pasal 29 Pasal 22 SPM Nihil Pasal 26 Pasal 4 (2) Final Jasa Konstruksi Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
2009
3.328.172 30.015.145 25.313.821 135.437 141.327 3.387 27.697.636 57.968.308 144.603.233
3.911.060 23.809.851 83.347.298 135.437 44.548.577 51.399.444 207.151.667
Income Tax Article 21 Article 23 of wapu Article 29 Article 22 SPM Nihil Article 26 Article 4 (2) Final for Construction Services Value Added Tax Total
b. Income Tax Assessment 2009
b. Beban Pajak Penghasilan 2010 Beban Pajak Kini Pajak Final Pajak Tidak Final Pajak Tangguhan Jumlah
Tax payable
(132.424.893) (38.756.677) 9.096.786 (162.084.784)
(123.866.051) (37.459.198) 19.740.201 (141.585.048)
Current Tax Final Tax Non Final Tax Deferred Tax Total
Beban Pajak Kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan rugi laba dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation of commercial net income before tax in according to income statement and the estimated taxable income are as follows:
2010 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut lapo-ran laba rugi konsolidasian
2009
473.326.034
Dikurangi : Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan PT Wika Beton (117.862.097) PT Wika Realty (43.318.631) PT Wika Intrade (381.967) PT Wika Insan Pertiwi (3.781.652) PT Wika Gedung (40.154.837) PT Wika Jabar Power 1.166.109 Laba sebelum pajak penghasilan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. 268.992.958
118
348.012.218
Income before tax based on consolidated income statement Less: Income before tax of subsidiaries:
(110.268.250) (40.356.878) (36.106.323) (3.825.164) (9.761.316) (200.317.931)
PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Gedung Gain Before Tax of Income PT Wijaya Karya (Company), Tbk.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan)
23. TAXES (continued) b. Income Tax Assessment (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) Koreksi Positif : Selisih penyusutan menurut akuntansi dan Pajak Beban penyisihan piutang ragu-ragu Kenikmatan, sumbangan dan representasi Penyisihan Imbalan Pasca Kerja Sanksi administrasi atas pemeriksaan pajak Penurunan persediaan
Koreksi Negatif : Selisih penyusutan menurut akuntansi dan fiskal Pend. bunga deposito & jasa giro Penurunan persediaan Penyisihan Imbalan Pasca Kerja Angsuran pokok leasing Pend. telah dikenakan PPh Final Pendapatan jasa konstruksi-bersih
Penghasilan kena pajak tidak final Taksiran pajak penghasilan PPh Tidak Final 25% x 25.571.948 PPh Final Jumlah Kredit pajak PPh Pasal 22 import PPh Pasal 22 waba PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
Beban Pajak Kini Anak Perusahaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Beban pajak kini
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
-
35.669.971 13.904.864
-
743.475
-
5.307.095 2.153.102 45.046.450 102.824.957
12.747.407 230.673.602 243.421.009
29.088.265 28.437 2.758.372 910.905 17.342.050 17.342.050 50.128.030
25.571.948
133.071.978
6.392.987 98.074.875 104.467.862
-
-
1.151.956 13.996.524 1.117.998 823.286 17.089.764
32.980.141 18.302.268 2.051.232 13.380.067 66.713.708 171.181.570
33.369.595 199.044 3.890.559 37.459.198 37.459.198
119
Additional: Difference between accounting depreciation and tax Allowance for bad debts Benefit, donation and representations Allowance for post benefit employment Tax fine Impairment of inventory
Deduction : Depreciation in accountancy and fiscal Interest revenue Impairment of inventory Allowance of Employment benefits Leasing Installment Taxabale Income (final) Construction Revenues - Net
25%
x
Taxable Income Current Tax Non Final Tax 25.571.948 Final Tax Total Tax Creditable PPh Pasal 22 import PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
Current Tax for subsidiaries PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Current Tax
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERPAJAKAN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. TAXES (continued)
Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi
Final tax of construction service
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No 40 Tahun 2009 yang telah diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 sebagai revisi (perubahan) atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang diundangkan pada tanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak Atas Penghasilan Dari usaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah RI No. 140 tahun 2000, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi sesuai Pasal 10B PP No. 40 Tahun 2009 dikenakan tarif 3% final untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008. Terkecuali untuk proyek-proyek yang didanai dari dana LOAN tidak dikenakan Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi.
The stipulation in connection with Government Regulation No. 40 Year 2009 which was promulgated on June 4, 2009 as revised (changes) of Government Regulation no. 51 In 2008 dated July 20, 2008 promulgated on July 23, 2008 on the Tax on Income From Construction Services business as a substitute for Government Regulation No. RI. 140 in 2000, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as the executor of the construction according to Article 10B PP No. 40 Year 2009 rates apply to 3% final contract obtained starting August 1, 2008. Except for the projects financed from funds not subject LOAN Final Income Tax Services Construction.
Besaran Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi yang telah diperhitungkan terhadap pendapatan Jasa Kontruksi perusahaan terinci sebagai berikut :
Final income tax scale Construction Services has been calculated to the company's revenue Construction Service detail as follows:
-
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Gedung PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Jumlah
2010 98.074.875 872.597 18.046.123 13.380.067 2.051.232 132.424.893
2009 100.039.001 17.613.837 2.794.231 3.418.983 123.866.051
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Gedung PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Total
Aktiva dan (Kewajiban) Pajak Tangguhan Aktiva Pajak Tangguhan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Jabar Power Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan Kewajiban Pajak Tangguhan PT Wika Intrade PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi Jumlah Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets and (Liabilities) 8.863.153 12.245.151 164.516 319.861 21.592.680 -
1.671.304 134.733 10.689.856 12.495.894 -
21.592.680
12.495.894
24. UANG MUKA DARI PELANGGAN
Deferred Tax Assets PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Jabar Power Total Deferred Tax Asstes Deferred Tax Liabilities PT Wika Intrade PT Wika Beton PT Wika Insan Pertiwi Total Deferred Tax Asstes Liabilities
24. ADVANCE RECEIVED FROM CUSTOMER
Akun ini terdiri dari : PT Wika Beton PT Wika Intrade PT Wika Realty PT Wika Insan Pertiwi Jumlah
-
2010 30.059.778 14.879.630 10.178.351 6.641.962 61.759.720
120
This account consists of : 2009 101.050.520 1.825.056 15.241.531 3.324.004 121.441.112
PT Wika Beton PT Wika Intrade PT Wika Realty PT Wika Insan Pertiwi Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
25. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2010
Produksi Usaha Biaya distribusi Pengadaan Pengelolaan Pemeliharaan Cadangan PPH Final Lain-lain Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
882.527.723 213.835.822 175.427.987 6.358.001 2.617.751 1.009.053 50.974.947 12.512.935 1.345.264.219
733.219.472 126.054.285 94.318.936 12.483.598 2.362.392 9.070.135 8.577.816 986.086.634
Production Business Distribution Cost Procurement Management Maintenance Final Tax Accrued Other Total
Biaya produksi yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang balum ditagihkan oleh pihak ketiga maupun tenaga kerja proyek sehubungan dengan pengeluaran-pengeluaran untuk proyek di lapangan.
Accrued production expenses represents amount outstanding from project expenditures that should be paid to third parties or project temporary workers.
Biaya usaha yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang belum ditagihkan oleh pihak ketiga sehubungan dengan aktivitas umum dan administrasi perusahaan.
Operating Expenses which still have to be paid represent obligation which not yet been billed from third party referring to public activity and company administration.
26. PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA
26. UNEARNED REVENUE
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2010
Sewa diterima dimuka PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade Jumlah
2009
2.860.074 688.269.623 1.463.089 692.592.786
27. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
1.002.302 747.514.065 1.083.599 6.839.627 756.439.593
Rent of Advance PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade Total
27. POST EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Perseroan telah menghitung kewajiban sehubungan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Saldo Kewajiban program manfaat pasca kerja merupakan hasil perhitungan aktuaris, sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja.
The Company has calculated its obligations in connection with the Employment Act No. 13/2003. The balance of liabilities for post-employment program is the result of an actuarial valuation, in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) Employee Benefits.
Penilaian aktuaria atas imbalan pasca kerja pensiun tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Dian Artha Tama, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
Appraisal actuarist of employment benefit at December 31, 2010 and 2009 calculated by actuary PT Dian Artha Tama, using Projected Unit Credit Method.
121
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) EMPLOYEE 27. POST (continued)
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan di atas adalah sebagai berikut :
LIABILITIES
Using primary assumption to benefit expenses are as follows:
2010 Mortalitas Tingkat Cacat/tahun Tingkat Pengunduran Diri/tahun Umur 18 - 44 Umur 18 - 44 Tingkat Kenaikan Gaji/tahun Bunga Teknis/tahun
BENEFIT
2009 CSO - 1980
0,01%
0,01%
0,01 0,05% 0,07 8.50%
0,01 0,5% 0,07 10,50%
Metode Proyeksi Kredit Unit
Mortality Disable rate/annum Pension rate/annum Age 18 - 44 Age 45 - 54 Salary increase rate/annum Technical Interest/annum
Projected Unit Credit Method a. Post benefit employee expenses 2009
a. Beban Imbalan Pasca Kerja 2010 Induk Perusahaan - Biaya jasa kini - staff and non staff Biaya jasa kini Perusahaan - Biaya Bunga - Biaya Aktuaria - Koreksi Aktuaria Sub Jumlah
3.147.483 3.147.483 3.046.371 (1.162.609) 979.425 6.010.669
2.537.800 2.537.800 2.455.450 (989.033) 626.548 4.630.765
Anak Perusahaan - PT Wika Beton - PT Wika Realty - PT Wika Intrade - PT Wika Insan Pertiwi - PT Wika Gedung Sub Jumlah Jumlah
4.174.341 1.217.478 1.531.145 679.010 534.975 8.136.950 14.147.619
1.261.027 632.357 823.969 636.865 3.354.218 7.984.983
b. Jumlah kewajiban yang diakui di Neraca
Parent company Current Cost Staff and non-staff Current service cost Interest Cost Assets Actuaria Actuaria Correction Sub Total Subsidiaries PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Building Sub total Total
b. Balance sheet recognized of liabilities amount
2010 Induk Perusahaan - Nilai sekarang kewajiban imbalan 44.014.318 pasca kerja - Nilai wajar aktiva kewajiban imbalan pasca kerja (13.135.406) 30.878.912 Status Pendanaan - Koreksi aktuaria yang belum diakui (24.548.526) Sub Jumlah 6.330.386
122
2009
35.839.654 (13.677.752) 22.161.902 (17.531.138) 4.630.764
Parent Company Present value post benefit employee - liabilities Fair value post benefit Funded status Unrecognized of actuarial gain or (loss) Subtotal
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
EMPLOYEE 27. POST (continued)
Metode Proyeksi Kredit Unit (lanjutan)
2010
LIABILITIES
b. Balance sheet recognized of liabilities amount (continued) 2009
7.262.872 1.217.478 1.531.145 2.677.272 12.688.768 19.019.154
3.088.532 632.357 1.287.696 2.363.567 7.372.153 12.002.917
Subsidiaries PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi Sub Total Total
c. Changes in liabilities that recorded in balance sheet
c. Perubahan kewajiban yang dicatat di neraca
Induk Perusahaan - Kewajiban Imbalan pasca kerja awal tahun - Pendapatan (beban) Imbalan Pasca Kerja - Kontribusi Sub jumlah
4.630.764
2.961.441
6.010.669 (4.311.047) 6.330.386
4.630.764 (2.961.441) 4.630.764
Anak Perusahaan - PT Wika Beton - PT Wika Realty - PT Wika Intrade - PT Wika Insan Pertiwi Sub Jumlah Jumlah
7.262.872 1.217.478 1.531.145 2.677.272 12.688.768 19.019.154
3.088.532 632.357 1.287.696 2.363.567 7.372.153 12.002.917
28. UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG
Parent company Beginning of post benefit employment liabilities Revenue (cost) of post benefit employment Contribution Sub total Subsidiaries PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi Sub total Total
28. ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2010
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
BENEFIT
Projected Unit Credit Method (continued)
b. Jumlah kewajiban yang diakui di Neraca (lanjutan)
Anak Perusahaan - PT Wika Beton - PT Wika Realty - PT Wika Intrade - PT Wika Gedung - PT Wika Insan Pertiwi Sub Jumlah Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
392.278.766 39.985.325 432.264.090
123
499.514.480 117.856.869 617.371.349
Rupiah US Dollar Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. UANG MUKA (lanjutan)
PROYEK
JANGKA
PANJANG
Rincian uang muka berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut: 2010 Departemen Utilitas Departemen Sipil Umum Departemen Energi Departemen Bangunan Gedung Departemen Wil. dan Luar Negeri PT Wika Gedung Jumlah
28. ADVANCE (continued)
FOR
LONG
TERM
PROJECTS
The advance details per unit are as follows: 2009
109.506.924 89.188.572 82.049.708 39.224.380 36.927.093 75.367.414 432.264.090
Rincian uang muka berdasarkan proyek adalah sebagai berikut: 2010 Design & Build Palm Oil Refineri P. Laut Pemb.Apartemen Cervino Jakarta Tol Surabaya - Mojokerto Jatim Perluasan Pelabuhan PELINDO Pemb.Graving Dock Lamongan Tayan Alumina Project Proyek PLTU Tanjung Priok Pemb.Terminal LPG Tjg.Sekong Pemb Bandara Kualanamu Kemang village Jakarta Int'l Container Terminal Expl. PLTGU Muara Karang Jakarta Pemb.Apart. Adhiwangsa Surabaya DPPU Kualanamu DPPU Soekarno Hatta Pemb. PLTU Kalimantan Selatan Pemb. DAM Tembesi Batam Pemb.PLTU Pel. Ratu Jawa Barat Pemb. Sarana Air Bersih Puruh Cahu Pemb. Jembatan Tanjung Pinang Rusun Tower C Pemb. PLTU Sulawesi Utara Pnewood Jatinangor Pipanisasi CB-1 Tasik - Ujg.Berung PLTU Indramayu Jawa Barat Pemb. Bendungan Poso Pemb. Jembatan Lau Luhung Skybridge Jumlah dipindahkan
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
53.184.393 100.466.000 282.359.845 94.772.989 62.084.274 24.503.848 617.371.349
Utility Department General Civil Department Energy Department Building Construction Department Regional and Overseas Department PT Wika Building Total
Detail Advance for long term projects as follow : 2009
56.053.130 36.500.000 34.358.500 30.247.482 21.578.400 19.499.227 18.141.503 16.443.376 13.498.700
10.000.000 60.000.000 170.721.140 43.896.462 -
12.374.332 11.776.160
18.398.998
11.304.375 10.970.216 10.642.577 9.385.894 9.038.179 8.539.758
17.975.161 35.958.491 49.787.180 15.392.596 18.457.760
7.727.273 7.718.555 7.614.267 6.471.930 6.063.723 5.803.188 4.121.269 3.878.781 3.783.208 3.545.455 387.079.457
14.975.666 2.790.965 4.931.008 463.285.427
124
Design & Build Palm Oil Refineri P. Laut Pemb.Apartemen Cervino Jakarta Tol Surabaya - Mojokerto Jatim Perluasan Pelabuhan PELINDO Pemb.Graving Dock Lamongan Tayan Alumina Project Proyek PLTU Tanjung Priok Pemb.Terminal LPG Tjg.Sekong Pemb Bandara Kualanamu Kemang village Jakarta Int'l Container Terminal Expl. PLTGU Muara Karang Jakarta Pemb.Apart. Adhiwangsa Surabaya DPPU Kualanamu DPPU Soekarno Hatta Pemb. PLTU Kalimantan Selatan Pemb. DAM Tembesi Batam Pemb.PLTU Pel. Ratu Jawa Barat Pemb. Sarana Air Bersih Puruh Cahu Pemb. Jembatan Tanjung Pinang Rusun Tower C Pemb. PLTU Sulawesi Utara Pnewood Jatinangor Pipanisasi CB-1 Tasik - Ujg.Berung PLTU Indramayu Jawa Barat Pemb. Bendungan Poso Pemb. Jembatan Lau Luhung Skybridge Carried forward
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. UANG MUKA (lanjutan)
PROYEK
JANGKA
PANJANG
2010 Jumlah pindahan Eigtrium Pemb Sport Center Kuansing Riau Pemb. Jalan & Infrastruktur Nabire Rusunami Tower A East West Motorway Algeria Normalisasi Kali Cisadane Hilir Reklamasi Pantai Kubu Pengendalian Banjir Kanal Timur Pemb Indocement P3 & P4 Pemb. Jalur Ganda Serpong Maja Pemb SMA Pintar Riau Pemb. PLTU Labuan Banten Paragon Solo Arsitek Pemb.Mall Paragon Semarang Lain-lain dibawah Rp 3.000.000 Jumlah
387.079.457
FOR
LONG
463.285.427
TERM
PROJECTS
Brought forward
863.182 792.187 589.789 321.976 42.617.500
10.527.273 7.217.442 3.077.886 8.939.911 29.986.972 16.850.898 7.849.353 6.692.451 6.659.434 5.198.787 4.852.837 3.816.637 3.085.136 3.021.832 36.309.072
432.264.090
617.371.349
29. HUTANG BANK
Eigtrium Pemb Sport Center Kuansing Riau Pemb. Jalan & Infrastruktur Nabire Rusunami Tower A East West Motorway Algeria Normalisasi Kali Cisadane Hilir Reklamasi Pantai Kubu Pengendalian Banjir Kanal Timur Pemb Indocement P3 & P4 Pemb. Jalur Ganda Serpong Maja Pemb SMA Pintar Riau Pemb. PLTU Labuan Banten Paragon Solo Arsitek Pemb.Mall Paragon Semarang Others below Rp 3,000,000
Consequences if the construction activites fail to be completed inpunctual time, the consequent shall be penalty for the the delay (it shall be generaly 0.1% of initial contracted value per delay day until maximum of 5% of intial contracted value.
29. BANK LOAN
Akun ini terdiri dari :
This account consists of : 2010
Jumlah
28. ADVANCE (continued) 2009
Konsekuensi apabila pekerjaan konstruksi tidak dapat diselesaikan tepat waktu adalah denda keterlambatan (yang umumnya sebesar 0,1% dari nilai awal kontrak perhari keterlambatan) sampai maximal 5% dari nilai kontrak awal.
PT Bank Syariah Mandiri IKB Deutsche Bank Industrie
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
64.353.000 211.873.938
-
276.226.938
-
125
PT Bank Syariah Mandiri IKB Deutsche Bank Industrie Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. HUTANG BANK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 29. BANK LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.
Perusahaan memiliki Perjanjian Kredit jangka panjang khusus untuk mendanai proyek KSO PT Wika-PT Mirlindo Padu Kencana Pembangunan PLTD Bali yang terinci sebagai berikut :
The Company obtained a long term credit facility to finance power plant Bali construction projects KSO PT Wika-PT Mirlindo Padu Kencana detailed as follows:
a.
PT Bank Syariah Mandiri
a.
PT Bank Syariah Mandiri
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari PT Bank Syariah Mandiri Akta No.71 tanggal 11 Nopember 2010 di hadapan Imas Fatimah, SH., M.Kn Notaris di Jakarta dengan ketentuan perjanjian sebagai berikut:
The Company obtained a long-term credit facilities from PT Bank Syariah Mandiri Deed No.71 dated November 11, 2010 noted by Imas Fatimah, SH., M.Kn Notary in Jakarta with the following provisions of the agreement:
1. Bank menyediakan fasilitas pembiayaan Line Facility sebesar maksimal US$14.262.500 yang akan digunakan untuk pembiayaan investasi dan modal kerja (local portion) PLTD MFO 50 Mega Watt PT Wika-PT Mirlindo Padu Kencana. Kurs switchable USD dan IDR maksimal 85% limit pembiayaan. Cara penarikan sekaligus atau bertahap sesuai dengan underlying transactiom berupa invoice dari supplier/kontraktor maksimal 77% RAB Local portion. 2. Pricing dan Margin Keuntungan akan ditentukan pada saat penarikan. 3. Tingkat bunga untuk 3 tahun pertama : - US Dollars : 6% per tahun - Rupiah : 11,5% per tahun 4. Masa berlaku perjanjian 42 bulan sejak pencairan pertama atau sampai dengan Juni 2014. 5. Agunan atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: a. Fidusia tagihan dari penjualan listrik ke PT Indonesia Power senilai US$60.000.000 (USD penuh), yang diikat secara notariil dengan nilai penjaminan sebesar US$26.000.000 (USD penuh). b. Fidusia local equipment dan civil works dengan nilai penjaminan sebesar US$20.375.000 (USD penuh) yang diikat secara notariil.
1. The Bank provides financing facilities Line Facility for a maximum of US$14,262,500 which will be used to finance investment and working capital (local portion) PLTD MFO 50 Mega Watt PT Wika-PT Mirlindo Padu Kencana.
b. PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG
Exchange switchable USD and IDR 85% maximum financing limit. How to withdrawal all at once or gradually in accordance with underlying transactiom form of invoices from suppliers / contractors maximum of 77% Local RAB portion. 2. Pricing and profit margin will be determined at the time of withdrawal. 3. Interest rate for first 3 years are : - US Dollars : 6% per annum - Rupiah : 11,5% per annum 4. The validity agreement is 42 months since first withdrawal or up to June 2014. 5. The collateral for the agreement are as follows: a. Fiduciary bills from electricity sales to PT Indonesia Power, worth US$60,000,000 (full amount), which is bound be notarized by collateral value of US$26,000,000 (full amount). b. Fiduciary local equipment and civil works to guarantee the value of US$20,375,000 (full amount) which was tied by deed. b. PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG yang berkantor pusat di Wilhelm-Bottzkes-Strabe I, 404474 Dusseldorf Jerman, dengan ketentuan perjanjian sebagai berikut :
126
The Company obtained a long-term credit facilities from PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG is headquartered in Wilhelm-Bottzkes-Strabe I, 404 474 Dusseldorf Germany, with the provisions of the agreement as follows:
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. HUTANG BANK (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 29. BANK LOAN (continued)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. (continued)
b. PT IKB Deutsche Industrie Bank. AG (lanjutan)
b. PT IKB Deutsche (continued)
1. Bank menyediakan fasilitas kredit sebesar USD 26.098.364 yang akan digunakan untuk pembiayaan pengadaan peralatan proyek PLTD MFO 55 MW Bali terdiri dari :
Industrie
Bank.
AG
a Fasilitas 1 digunakan untuk membiayai 85% dari nilai impor Equipment senilai $ 23.597.638 (USD penuh) b Fasilitas 2 digunakan untuk membiayai Asuransi kepada Euler Helmes senilai $ 1.699.821 (USD penuh). c Fasilitas 3 disediakan untuk pembayaran . bunga senilai $ 800.905 (USD penuh)
1. Banks provide credit facilities of US$ 26,098,364 which will be used to finance procurement of equipment MFO 55 MW diesel power project in Bali, PT Wika - PT Mirlindo Padu Kencana as follow : a. 1st Facilities used for 85% imported equipment as amount US$ 23.597.638 (full amount) b. 2nd Facilities used for insurance to Euler Helmes as amount US$ 1.699.821 (full amount) . c. 3rd Facilities used for interest payment as amount US$ 800.905 (full amount)
2. Tingkat suku bunga tetap sebesar 4.7% per tahun selama periode pinjaman (kredit). 3. Masa berlaku perjanjian adalah terhitung dari Oktober 2010 sampai dengan Oktober 2018.
2. The interest rate fixed at 4.7% per annum during the period of loan (credit). 3. The validity of the agreement is effective from October 2010 to October 2018.
30. HAK MINORITAS
30. MINORITY INTEREST
Akun ini merupakan kewajiban pada pemegang saham minoritas atas kekayaan pada anak perusahaan, yang di perhitungkan berdasakan persentase modal yang disetor.
This account is an obligation to the minority shareholders on asset of the subsidiaries, which calculated based on the percentage of paid-up capital.
Rincian hak minoritas pada perusahaan anak :
The minority interest in subsidiares as follow:
2010 PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Jabar Power PT Wijaya Karya Building Jumlah
2009
69.573.881 29.436.303 5.960.822 5.516.788 3.842.730 813.638 115.144.163
31. MODAL SAHAM
61.663.248 25.730.144 5.603.682 5.207.211 3.998.999 570.272 102.773.556
PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Jabar Power PT Wijaya Karya Building Total
31. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek sesuai surat No.DE/I/11-0080 tanggal 5 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
127
The structure of shareholders 2010 and 2009 under the notes Entrikom, stock administration letter No. DE/I/11-0080 dated follows :
dated December 31, made by PT Datindo bureau, pursuant to January 5, 2011 as
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31. CAPITAL STOCK (continued) Jumlah saham/(Total Stock)
Modal Dasar/Autorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Paid In Capital Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)/Prefered Stock Pemerintah Republik Indonesia/Indonesian Goverment Saham Biasa (Seri B)/Common Stock Pemerintah Republik Indonesia/Indonesian Goverment Komisaris / Commisioner : Ir.Agoes Widjanarko.MIP (Kom. Utama/Pres. Commisioner ) Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris/Commisioner) Soepomo ,SH,SP.N, L.LM ( Komisaris/Commisioner) Direksi/Director: Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/Financial Director ) Budi Harto (Direktur Operasi I/Operational Director I ) Slamet Maryono (Direktur Operasi II/Operational Director II ) Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Resources and Development) Karyawan/Employee Masyarakat/Public Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Total Paid In Capital
Nilai nominal/Par Value Rupiah penuh/Full In Rupiah
%
1
100
0,00%
3.999.999.999
399.999.999.900
66,65%
1.013.500 1.730.000 112.000
101.350.000 173.000.000 11.200.000
0,02% 0,03% 0,00%
793.000 904.000 4.742.000
79.300.000 90.400.000 474.200.000
0,01% 0,02% 0,08%
3.742.000 182.126.500 1.806.377.500
374.200.000 18.212.650.000 180.637.750.000
0,06% 3,03% 30,10%
6.001.540.500
600.154.050.000
100%
Penambahan saham baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terhadap hasil pelaksanaan opsi ESOP/MSOP sd 31 Desember 2010 adalah senilai Rp15.538.650.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 155.386.500 lembar saham (ESOP/MSOP Tahap 1 = 86.234.000 lembar saham dan Tahap 2 sebanyak 69.152.500 lembar saham) dengan total agio saham senilai Rp 34.610.789.010 (Rupiah penuh)
The additional shares PT Wijaya Karya (Persero) Tbk from ESOP/MSOP up to December 31, 2010 was Rp 15.538.650.000 (full amount) or 155.386.500 shares. (first stage was 86.234.000 and second stage 69.152.500 shares) with total premium amounted at Rp 34.610.789.010 (full amount)
Penambahan saham baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terhadap hasil pelaksanaan opsi ESOP/MSOP adalah sebesar 213.500 lembar saham.
Addition of new shares of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for the implementation of the option ESOP / MSOP is 213,500 shares.
Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4498 tanggal 14 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau, pursuant to letter No.DE/XII/094498 letter dated December 14, 2009 are as follows:
Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 60.000 lembar saham
60,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II
Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4504 tanggal 15 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on notes made by PT Datindo Entrikom, the share administrator pursuant to letter No. DE/XII/094504 letter dated December 15, 2009 are as follows:
128
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31. CAPITAL STOCK (continued)
Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 Lembar saham.
15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II.
Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4520 tanggal 17 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau, pursuant to letter No. DE/XII/094520 letter dated December 17, 2009 are as follows:
Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap I 123.500 Lembar saham.
123,500 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage I.
Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 lembar saham.
15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II.
Agio dari realisasi eksekusi oleh karyawan perusahaan atas opsi saham untuk ESOP/MSOP tahap I dan II adalah sebesar Rp 47.554.990 (agio opsi tahap 1 = Rp 20.046.600 dan agio opsi tahap 2 = Rp 27.508.390)
Premium share of the realization of the execution by the company's employees stock options for the ESOP / MSOP stage I and II is Rp 47,554,990 (premium option stage 1 = Rp 20,046,600 and premium option stage 2 = Rp 27,508,390)
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/I/09-0055 tanggal 8 Januari 2009, adalah sebagai berikut:
The structure of shareholders dated December 31, 2008 under the notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau, pursuant to letter No.DE/I/09-0055 dated January 8, 2009 as follows:
Jumlah saham (Total stock) Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)/Prefered Stock Pemerintah Republik Indonesia/Indonesian Goverment Saham Biasa (Seri B)/Common Stock Pemerintah Republik Indonesia/Indonesian Goverment Komisaris/Commisioner : Ir.Agoes Widjanarko.MIP (Kom. Utama/Pres. Commisioner ) Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris/Commisioner Soepomo ,SH,SP.N, L.LM (Komisaris/Commisioner Direksi/Director Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/Financial Director ) Budi Harto (Direktur Operasi I/Operational Director I ) Slamet Maryono (Direktur Operasi II/Operational Director II ) Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Resources and Development) Karyawan melalui ESA /Employee via ESA Karyawan melalui ESOP/MSOP/Employee via ESOP/MSOP Masyarakat/Public Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Total Paid In Capital
129
Nilai nominal/Par Value Rupiah penuh/Full In Rupiah
%
1
100
0,00%
3.999.999.999
399.999.999.900
68,42%
1.013.500 1.865.000 912.000
101.350.000 186.500.000 91.200.000
0,02% 0,03% 0,02%
793.000 904.000 4.742.000
79.300.000 90.400.000 474.200.000
0,01% 0,02% 0,08%
4.742.000 183.769.500
474.200.000 18.376.950.000
0,08% 3,14%
213.500 1.647.413.000
21.350.000 164.741.300.000
0,00% 28,18%
5.846.367.500
584.636.750.000
100%
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar nomor 6 tanggal 1 Juni 2001 oleh Nila Noordjasmani Soeyasa Besar,SH. Notaris dari pengganti Imas Fatimah,S.H. yang telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp 68.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 68.000 saham menjadi Rp 69.523.000.000 (Rupiah penuh) terbagi atas 69.523 saham. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.523.000.000 (Rupiah penuh) berasal dari tambahan penyertaan modal pemerintah nomor 85 Tahun 2000 tanggal 28 September 2000.
Based on the deed of amandment to Articles of Association from deed No. 6 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH. The successor of Notary Imas Fatimah, S.H, dated June 1, 2001, has been agreed for the addition of the issued and fully-paid capital (paid-in capital) of the company from Rp 68,000,000,000 (full amount) represented by 68,000 shares becoming Rp 69,523,000,000 (full amount) comprised of 69,523 shares. The addition of paid-in capital amounting to Rp 1,523,000,000 (full amount) was generated from the Additional paid-in capital based on Government Regulations No.85 dated September 28, 2000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007 telah disetujui dan disahkan perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) seiap saham,Peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp 260.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 1.600.000.000.000 (Rupiah penuh). Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dalam Perusahaan yang dilakukan oleh Negara Republik Indosesia, yaitu dari Rp 69.523.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 69.523 saham menjadi sebesar Rp 400.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 4.000.000.000 saham, terdiri dari saham seri A Dwiwarna 1 saham dan saham seri B 3.999.999.999 saham.
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders of June 14, 2007, the change in the nominal value of the shares of the company was agreed on and validated from Rp 1,000,000 (full amount) for each share to Rp 100 (full amount) for each; likewise,the incresase in the authorized capital of the company from Rp 260,000,000,000 (full amount) to Rp 1,600,000,000,000 (full amount). Likewise,the increase in the Paid-in and paid-upcapital in the company made by the state of the Republic of Indonesia, from by Rp 69,523,000,000 (full amount) divided into 69,523. Became to Rp 400,000,000,000 (full amount) , divided to 4,000,000,000 shares,consist of series A Dwiwarna 1 share and series B 3,999,999,999 shares.
Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan sebesar Rp 330.477.000.000 (Rupiah penuh) berasal dari:
The increase in the paid-in and paid-up capital in the company of Rp 330,477,000,000 (full amount) came from :
1
Kapitalisasi selisih (keuntungan) penilaian Kembali Aktiva Tetap sebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiah penuh) ;
1
Capitalization of the discrepancy (gain) in the ReevaluatIon of the Fixed Assets of Rp 87,635,040,495 (full amount) ;
2
Kapitalisasi selisih positif ekuitas anak perusahaan sebesar Rp.19.264.853.100 (Rupiah
2
Capitalization of the positive discrepancy in the equity of the subsidiaries of Rp 19,264,853,100
3
Kapitalisasi saldo laba perseroan sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp. 223.594.543.514( Rupiah penuh) ;
3
Capitalization of the company's profit balance up to December 31, 2006 of Rp 223,594,543,514 (full amount) ;
4
Tambahan modal disetor sebesar Rp 562.891 (Rupiah penuh) ;sebagai akibat selisih kekayaan sisa hasil likuidasi PT Kertas Gowa;
4
Addition to the paid-up capital of Rp 562,891 (full amount); as a result of the discrepancy assets as a result of the remaining liquidition proceeds of PT Kertas Gowa ;
130
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. MODAL SAHAM (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 31. CAPITAL STOCK (continued)
Perusahaan melakukan penilain kembali atas aktiva tetapnya yang telah disetujui Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dengan surat No. S-315/MPBUMN/2000 tanggal 28 Juni 2000 dan berdasarkan ketentuan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/98 tanggal 14 Agustus 1998.
The company has conducted to reevaluation of fixed asset as approved by the state Minister for the supervision of state Owned Enterprise by the letter No. S-315/M-PBUMN/2000 dated June 28, 2000 and on the basis of Minister of Finance No.384/KMK.04/98 dated August 14, 1998.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, Kapitalisasi selisih(keuntungan) penilaian Kembali Aktiva Tetap sebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiah penuh), dikapitalisasi sebagai setoran modal.
On the basis of Resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the discrepancy (gain) of reevaluation of fixed asset of Rp 87,635,040,495 (full amount), shall be capitalized as capital deposit.
Pada tahun 2004 PT Wika Beton telah mengalami perubahan komposisi modal dimana modal disetor meningkat dari Rp 44.500.000.000 (Rupiah penuh). Menjadi Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan dan revaluasi aktiva tetap.Perubahan ekuitas anak perusahaan tersebut mengakibatkan nilai investasi bersih perusahaan meningkat sebesar Rp 19.246.853.100 (Rupiah penuh).
In 2004, PT Wika Beton changed the composition of capital in which the paid up capital increases from Rp 44,500,000,000 (full amount) to be Rp 80,000,000,000 (full amount) sourcing from retained profit capitalization and revaluation of fixed asset. The changes of subsidiaries equity shall result in the net investment value of the company increase up to Rp 19,246,853,100 (full amount).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, kapitalisasi selisih positif ekuitas anak perusahaan sebesar Rp 19.246.853.100 (Rupiah penuh), dikapitalisasi sebagai setoran modal.
Pursuant to resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the positive discrepancy of the subsidiaries' equity of Rp 19,246,853,100 (full amount) shall be capitalized as capital deposit.
32. MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI
32. TREASURY STOCK
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 37 ("UU No.40 Tahun 2007) dan lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.KEP-401/BL/2008 Peraturan XI.B.3 : Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahan Publik Dalam Kondisi Pasar yang berpontesi Kritis, Perusahaan memutuskan untuk melaksanakan Program Pembelian Kembali Saham (Buyback ).
Pursuant to Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company in Article 37 and 38 ("Law No.40 Year 2007) and Attachment of Decree of Chairman of Supervisory agency for capital market and financial institution No.KEP-401/BL/2008 of Regulation XI.B.3:Emiten Sock Repurchasor Public Company. In critical potencial market condition, the company hereto shall decide to implement Stock Buyback Program.
Periode Perolehan Kembali Saham tahap I dijadwalkan tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009. Realisasi Perolehan Kembali Saham sampai dengan periode 31 Desember 2008 adalah sebanyak 12.744.800 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24.206.606.
Period of Reacquisition of Shares phased I be scheduled on October 13, 2008 until January 13, 2009. Realization of Share Reacquisition until within the period of December 31, 2008 shall be 12,744,800 shares with the total acquisition price of Rp 24,206,606.
131
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI (lanjutan) Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dengan menggunakan metode nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang akun-akun sebagai berikut: -
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 32. TREASURY STOCK (continued) Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows: 12.744.800 11.461.806 24.206.606
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor-Agio Saham Jumlah
Full Subscribed and Paid Up Capital Additional Paid Up Capital-Premium Total
-
Periode perolehan kembali saham tahap I periode 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009 dan periode perolehan kembali saham tahap II dijadwalkan tanggal 23 Februari 2009 sampai dengan 22 Mei 2009. Realisasi Perolehan Kembali Saham tahap I dan tahap II sampai dengan periode 31 Desember 2009 adalah sebanyak 176.686.500 lembar saham dengan harga perolehan keseluruhan sebesar Rp35.047.461. Atas perolehan kembali saham tersebut telah disahkan pada RUPS tanggal 28 Mei 2009 berdasarkan akta No.26.
Period of Reacqusition of Shares at phased I on October 13, 2008 until January 13, 2009 and Period of Reacqusition of Shares at phased II has been reschedule dated Februari 23, 2009 until May 22, 2009. Realization of Share Reacqusition until within the period of December 31, 2009 shall be 176,686,500 shares with the total acqusition price of Rp35,047,461. Those Reacqusition of Shares had been approved dated May 28, 2009 based on the deed of General Meeting of Shareholders No.26.
Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dengan menggunakan metode nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang akun-akun sebagai berikut :
Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows:
-
17.668.650 17.378.811 35.047.461
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor-Agio Saham Jumlah
33. TAMBAHAN MODAL SETOR
Full Subscribed and Paid Up Capital Additional Paid Up Capital-Premium Total
-
33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari :
This account shall be as follows: 2010
2009
Agio dari penawaran umum saham : Opsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 1 Opsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 2
590.769.280 8.623.400 6.915.250
590.769.280 5.859.391 659.599
Agio opsi ESOP/MSOP Tahap 1 & 2 Biaya Emisi saham Disagio atas Saham yang diperoleh kembali
29.180.424 (15.797.710)
47.555 (15.797.710)
(17.378.811) 602.311.833
(17.378.811) 564.159.304
132
Premium form initial public offering 1st Stage of ESOP/MSOP 2nd Stage of ESOP/MSOP Premium from ESOP/MSOP stage 1 & 2 Share in issuance cost Discount of buyback Expense
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TAMBAHAN MODAL SETOR (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Agio dari hasil penawaran umum saham merupakan selisih nilai nominal saham dengan penerimaan hasil penawaran umum saham perusahaan melalui IPO terinci sebagai berikut : Jumlah Saham yang dikeluarkan Agio per saham Jumlah Agio saham Biaya Emisi IPO Agio Saham Bersih dari IPO
Premium from initial public offering was the different par value with received initial public offering, shall be as follows :
1.846.154 320 590.769.280 (15.797.711) 574.971.569
Stocks amount distributed Premium Total Premium Share in issuance cost Net Premium
Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen dan Karyawan (ESOP/MSOP)
Shares Purchase Optional Plan for Management and Employees
Pelaksanaan ESOP/MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengacu pada Surat Perusahaan ke Bursa Efek Indonesia No.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Laporan Rencana Pelaksanaan ESOP/MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Implementation of the ESOP / MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk refers to the Letter to the Indonesia Stock Exchange No.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 dated May 7, 2008 on the Implementation Plan Report ESOP / MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Pelaksanaan Program ESOP/MSOP dilaksanakan dengan menerbitkan Hak Opsi dalam 2 tahap dengan rincian sebagai berikut :
Program Implementation ESOP / MSOP implemented with Option Rights issue in 2 stages with the following details:
Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan adalah masingmasing sebanyak 153.846.000 lembar saham seri B setiap tahap dengan harga pelaksanaan ESOP/MSOP per saham Rp 322,74.
The Stock Option Issued of the amount was 153,846,000 for each share the serie of B with every single step of conducted ESOP MSOP of Rp 322.74 per share.
Hak Opsi Tahap Pertama dan Kedua dapat digunakan untuk membeli saham Seri B baru Perseroan setelah melewati masa tunggu (Vesting Period ) selama 1 (satu) tahun, setelah tanggal pendistribusian Hak Opsi Tahap Pertama. Hak Opsi yang diberikan dapat digunakan untuk membeli saham Perseroan pada Periode Pelaksanaan yang telah ditetapkan terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2007 dan akan berakhir pada 30 hari bursa dimulai sejak 13 Mei 2013 untuk Tahap Pertama sedangkan untuk Tahap Kedua pelaksanaan ditetapkan terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2008 dan akan berakhir pada 30 hari bursa sejak tanggal 14 Mei 2014.
Option Rights First and Second Stage can be used to purchase new Series B shares of the Company after a waiting period (Vesting Period) for 1 (one) year after the date of distribution of the First Stage Right Option. The options granted rights can be used to purchase shares of the Company on the implementation period has been set as of the date October 29, 2007 and will end on 30 trading days starting May 13, 2013 for Stage One to Stage Two and the implementation as of the date set October 29, 2008 and will end on 30 trading days from the date of May 14, 2014.
Saham yang didistribusikan akan diambil dari saham dalam portepel, dan bukan merupakan saham yang telah diterbitkan atau dibeli kembali oleh perusahaan.
Shares are distributed will be taken from stocks in the portfolio, and not a stock that has been issued or bought back by the company.
133
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
33. TAMBAHAN MODAL SETOR (lanjutan)
33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
Tambahan Modal Disetor Yang Berasal Dari Opsi Saham (ESOP/MSOP)
Additional Paid-In Capital From Stock Option (ESOP / MSOP)
Beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi, Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi "Black Scholes" dengan asumsi sebagai berikut :
The burden of compensation is determined based on fair value at the date of granting options, fair value of each option granted is determined using option pricing methods "Black Scholes" with the following assumptions:
Prakiraan Dividen Ketidakstabilan harga yang diharapkan Suku Bunga bebas resiko yang diharapkan Periode Opsi yang diharapkan
Tahap I/Stage I
Tahap II/Stage II
16,00%
13,01%
Estimated of Dividend
53,62%
52,30%
Expected Volatility
9,09% 5 tahun
11,49% 5 tahun
Expected risk - free interest rate Expected lives
Ringkasan dari program dan mutasinya sepanjang tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Summary of the program and mutations throughout the year ended December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2010
Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun
ESOP/MSOP I 5.830.344
ESOP/MSOP II 619.741
2.929.696
659.599
8.760.040
1.279.340
` Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun
2009 ESOP/MSOP I 2.368.209
ESOP/MSOP II -
3.491.182 (29.047)
659.599 (39.858)
5.830.344
619.741
34. PEMBAGIAN LABA
Beginning balance of stock option Additional of stock option in this year Executed options in this year Stock options shall be executed at the end of the year
34. APPROPRIATION OF RETAINED EARNING
Pembagian laba induk dan anak perusahaan dan penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) telah diputuskan pembagian laba dan penggunaan saldo laba sebagai berikut: Dividen Program Kemitraan Bina Lingkungan Cadangan bertujuan Cadangan lainnya Jumlah
Beginning balance of stock option Additional of stock option in this year Executed options in this year Stock options shall be executed at the end of the year
2010 56.810.204 3.784.442 1.892.221 18.922.208 107.813.002 189.222.076
134
Devided and Appropriation of retained earning of parent and subsidiary company that was arranged by General Meeting of Shareholders, had decided that appropriation of retained earning as follows : 2009 45.523.580 3.034.905 1.517.453 30.349.054 75.609.402 156.034.394
Dividend Funding for small scale business Environmental Conservation Objective Reserves Other reserves Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
35. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2010 Laba (rugi) bersih perhitungan laba (rugi) per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
Basic earning per share be calculated by dividing net profit by the average weighted general share amount circulated in the relevant year. 2009
284.922.192
189.222.076
5.681.323.179
5.669.681.000
50,15
33,37
Net income (loss) for Putation of basic earning (loss) per share Weighted average share forComputation of basic earning (loss) per share Net Earning (loss) per share (full amount)
36. NET SALES
36. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari:
This account shall be as follows: 2010
Jasa Konstruksi Produk Beton Gedung Produk Realty Manufaktur dan Perdagangan Mekanikal Elektrikal Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
3.313.724.797 1.425.620.033 446.002.229 402.652.219 372.737.331 62.185.285 6.022.921.894
3.676.284.029 1.248.851.348 444.480.262 1.154.740.021 66.501.624 6.590.857.284
Construction service Concrete Product Building Realty Product Manufacturing and trading Electrical Mechanical Total
Nilai penjualan tersebut belum termasuk penjualan dari proyek kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp 669.957.000 pada tahun 2010 dan sebesar Rp 593.750.000 pada tahun 2009.
Sales data exclude sales of joint operation (JO) project at Rp669,957,000 in 2010 and at Rp593,750,000 in 2009.
Tidak ada kontrak dengan nilai bersih melebihi 10% dari penjualan bersih.
No Contract with net value exceeds 10% of net sales.
37. COST OF SALES
37. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari:
This account shall be as follows: 2010
Jasa Konstruksi Produk Beton Manufaktur dan Perdagangan Realty Gedung Mekanikal Elektrikal Jumlah
2009
2.910.426.087 1.278.391.439 405.193.716 330.956.504 412.711.058 52.332.729
3.435.607.747 1.103.113.049 1.008.100.594 366.819.264 54.090.876
5.390.011.533
5.967.731.531
135
Construction Services Concrete Product Manufacture and trading Realty Building Electrical Mechanical Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 37. COST OF SALES (continued)
37. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) nilai beban pokok penjualan tersebut belum termasuk beban pokok penjualan dari proyek kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp 629.799.000 pada tahun 2010 dan sebesar Rp 571.142.000 pada tahun 2009.
38. LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI
Cost of sales data exclude cost of good sold from the joint operation project amounted Rp 629,799,000 in 2010 and at Rp 571,142,000 in 2009.
38. PROFIT (LOSS) JO PROJECT
Laba proyek kerjasama (Joint Operation) merupakan laba atas proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola kerjasama (Joint Operation) meliputi proyekproyek Sipil Umum berupa, Jembatan, Pengendalian banjir, Bendungan serta Proyek Mekanikal berupa Pemipaan.
Profit (loss) from Joint Operation project represent profit (loss) from projects with joint operation schema. These projects included general civil such as Roads Development, Bridges, and Dam and Mechanial work inform of piping.
Penjualan dan Beban KSO porsi PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. sebagai berikut :
Sales and Cost of Joint Operation of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. portion are as follow :
2010 Penjualan KSO Beban KSO Laba (Rugi) KSO
2009
669.957.000 629.799.129
593.750.000 571.142.343
JO Sales JO Expenses
40.157.871
22.607.657
JO Profit (Loss)
Laba rugi proyek KSO untuk tahun 2010 dan 2009, berasal dari proyek-proyek kerjasama sebagai berikut 2010 JO Proyek DT Cikampek-Cirebon JO Proyek GOR Pekanbaru JO Proyek Banjir Bengawan Solo JO Proyek Kaligarang JO Proyek Jati Gede JO Proyek Gitet Cibatu JO Proyek Sabo & Tanggul Merapi JO Proyek Sabodam Bawakaraeng II JO Proyek WTP Tahap II JO Proyek Sarmi JO Proyek Sungai ular JO Proyek Liang Anggang-Pelaihari JO Proyek Amandit JO Proyek Pangkalan Lada Jumlah dipindahkan
In 2010 and 2009 profit (loss) joint operation of projects are as follows: 2009
15.668.896 7.513.940 6.548.720 5.514.616 4.190.932 4.035.521 2.299.782 1.683.103 1.622.634 384.326 310.276 233.000 80.625 50.086.371
136
- JO Double Track Cikampek Cirebon 1.893.940 JO GOR Pekanbaru Project 5.354.137 JO Banjir Bengawan Solo Project JO Kaligarang Project 6.897.834 JO Jati Gede Project JO Gitet Cibatu Project 3.443.413 JO Sabo & Tanggul Project Project (2.387.151) JO Sabodam Bawakaraeng Project 4.286.425 JO WTP phase II Project 4.065.130 JO Sarmi Project 2.698.349 JO Sungai Ular Project 2.607.022 JO Liang Anggang-Pelaihari Project (8.523.095) JO Amandit Project 1.754.225 JO Pangkalan Lada Project Carried forward 22.090.229
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 38. PROFIT (LOSS) JO PROJECT (continued)
2010 Jumlah pindahan
2009
50.086.371
22.090.229
JO Proyek Jembatan Kakap
(248.333)
1.592.530
JO Proyek Tuban Aromatic JO Proyek Pasupati JO Proyek Jembatan Lintas Barat JO Proyek Sungai Kayan Bulungan JO Proyek FO Cengkareng JO Proyek Suramadu Causeway sisi Surabaya JO Proyek Cirebon Kroya Girder JO Proyek MERR II-C JO Proyek Sabo JO Proyek Jl.46 Tapaktuan Aceh Selatan JO Proyek TPPI JO Proyek Batang Tongar JO Proyek Lainnya dibawah Rp 1.000.000,Jumlah
(242.821) (650.522) (975.736)
(1.609.748) (3.350.341) 1.868.995
(1.964.270) (2.112.793)
3.774.039 4.641.010
(2.344.271) -
2.013.498 1.404.577 1.339.657
JO Kakap Bridge Project JO Wika- Adhikarya Tuban Aromatic JO Pasupati Project JO Access West Bridge Project JO Kayan Bulungan River Project JO FO Cengkareng Project JO Suramadu Causeway Project Surabaya JO Cirebon Kroya Girder Project JO MERR II-C Project JO Sabo Project JO Jl.46 Tapaktuan South of Aceh JO TPPI Project JO Batang Tongar Project JO-Other Projects under Rp 1,000,000 Total
39. OPERATING EXPENSE
BEBAN PENJUALAN
a.
Beban Penjualan merupakan Beban-beban sehubungan dengan penjualan jasa konstruksi dan produk diversifikasi lainnya sebesar Rp 3.527.066 pada tahun 2010 dan Rp 2.421.380 pada tahun 2009.
SALES EXPENSES Sales Expense from expenses with sales service and other diversifikation amounting to Rp 3,527,066 in 2010 and Rp 2,421,380 in 2009.
b. GENERAL AND ADMINISTRATION
b. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
Personalia Fasilitas Kantor Penelitian dan Pengembangan Informatika Keuangan Jumlah
3.287.980 22.607.657
(1.389.754) 40.157.871
39. BEBAN USAHA a.
(2.072.366) (3.998.750) (8.373.653)
-
Brought forward
This account shall be as follows: 2010 144.826.533 32.188.682 9.211.254 3.804.302 1.899.184 191.929.955
137
2009 119.789.120 23.883.838 8.822.582 4.528.934 1.336.564 158.361.039
Personnel Office of Facility Research and Development Informatics Finance Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN
40. OTHER INCOME (EXPENSE)
Akun ini terdiri dari:
This account shall be as follows: 2010
Pendapatan bunga Deposito/ Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs Laba (Rugi) Penjualan Aset Beban Bunga Beban Penyisihan Piutang Beban Penurunan Nilai Aset dan Persediaan Beban Amortisasi Goodwill Laba divestasi Beban pajak sesuai SKP Lain-lain bersih Jumlah
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009
28.913.365 (4.104.954) 57.351
30.417.205 1.432.768 (2.000)
(9.611.427) (34.234.587)
(51.764.196) (41.274.146)
(7.401.010) (2.512.241) 67.753.928 (40.860.172) (2.285.430)
(45.046.450) (2.512.241) (28.092.939)
Interest Income and Deposit Exchange - Net Gain on Disposal of Fixed Assets Gain (Loss) in Foreign Interest Expense and Penalty Allowance for Doubtful Account Impairment Expense of Asset and Inventory Amortize Expense of Goodwill Gain of divestment Tax expenses based on SKP Others - Net
(4.285.177)
(136.841.998)
Other Income (Expense) - Net
Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro
Interest Income and Deposit
Pendapatan bunga deposito dan Jasa Giro sebesar Rp 28.913.365 dan sebesar Rp 30.417.205 tahun 2010 dan 2009 merupakan pendapatan bunga atas deposito berjangka perusahaan dan bunga bank atas saldo rekening giro perusahaan. Pendapatan bunga tersebut telah memperhitungkan PPh final atas bunga.
Interest Income and deposits of Rp 28,913,365 and Rp 30,417,205 in 2010 and 2009 is interest income on corporate deposits and bank interest on corporate bank statement balances. Interest income has been taking into account the final income tax on interest.
Laba (rugi) Selisih Kurs
Gain (Loss) in Foreign Exchange
Laba (rugi) selisih kurs sebesar (Rp 4.104.954) dan sebesar Rp 1.432.768 tahun 2010 dan 2009 merupakan laba atas penyesuaian saldo-saldo neraca perusahaaan, seperti kas setara kas, piutang, hutang dan uang muka diterima dengan kurs per 31 Desember 2010 dan 2009.
Gain (Loss) in Foreign Exchange of (Rp 4,104,954) and Rp 1,432,768 in 2010 and 2009 are adjusted return on the balance sheet balances firms, such as cash equivalents, receivables, payables and advances received by the exchange rate as of December 31, 2010 and 2009.
Laba (rugi) kurs dengan perincian sebagai berikut :
Gain (Loss) in Foreign Exchange, mentioned as follows :
2010 Induk Perusahaaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Jumlah
2009
(5.241.132) 1.862.026 (440.870) (285.541) (3.060) 3.623 (4.104.954)
138
5.730.422 (158.189) (743.546) (3.299.135) (96.785) 1.432.768
Parent Company PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Building Total
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 40. OTHER INCOME (EXPENSE) (continued)
Beban Bunga dan Denda
Interest Expense and Penalty
Beban bunga sebesar (Rp9.611.427) dan sebesar (Rp51.764.196) tahun 2010 dan 2009 merupakan bunga atas fasilitas kredit modal kerja yang dipergunakan oleh perusahaan. Dengan rincian sebagai berikut :
Interest Expense and Penalty to (Rp9,611,427) and (Rp51,764,196) in 2010 and 2009 are an interest on the credit facility for working capital used by the company. With details as follows:
2010 Induk Perusahaaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung Jumlah
2009
27.003.483 (11.179.499) (24.801.210) (548.625) (85.577) (9.611.427)
387.041 (7.362.158) (12.817.245) (36.787.183) (955.428) 5.770.777 (51.764.196)
Parent Company PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Building Total
Beban penyisihan piutang
Allowance for Doubtful Account
Beban penyisihan piutang merupakan beban atas saldo-saldo piutang yang telah berumur lebih dari 1 (satu) tahun dan terindikasi pencairannya tidak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak yang telah disepakati.
Allowance for doubtful account for receivables was the burden of receivables balances that have been aged more than 1 (one) year and indicated liquidation not in accordance with the provisions stipulated in the contract that has been agreed.
Beban penyisihan piutang ragu-ragu dengan rincian sebagai berikut :
Allowance expense for doubtful account shall as follows :
2010 Induk Perusahaaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Gedung Jumlah
2009
(6.399.971) (24.843.178) (2.772.360) (112.693) (106.385) (34.234.587)
(17.532.066) (13.904.864) (9.880.998) 43.782 (41.274.146)
Parent Company PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Building Total
Beban Penurunan Nilai Aset dan Persediaan
Impairment Expense for Assets and Inventory
Beban penurunan nilai aset dan persediaan sebesar (Rp 7.401.010) dan (Rp 45.046.450) pada tahun 2010 dan 2009 adalah beban akibat menurunannya harga jual persediaan pupuk PT Wika Intrade dibandingkan harga buku persediaan.
Impairment expense for assets and inventory of (Rp 7,401,010) and (Rp 45,046,450) in 2010 and 2009 are the load due to stock price declined to fertilizer PT Wika Intrade stock book price comparison.
Laba Pertukaran Aset dengan Saham
Gain on Exchange of Assets with Shares
Lihat catatan 14 : PT Wijaya Karya Intrade Energi
See notes 14 : PT Wijaya Karya Intrade Energi
139
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 40. OTHER INCOME (EXPENSE) (continued)
Beban Amortisasi Goodwill
Amortize Expense of Goodwill
Beban amortisasi goodwill sebesar (Rp 2.512.241) dan (Rp 2.512.241) tahun 2010 dan 2009 adalah beban atas selisih harga beli saham PT Wika Insan Pertiwi saat akuisisi, pembebanan dilakukan maksimal selama 5 tahun.
Goodwill amortization charges to (Rp 2,512.241) and (Rp 2,512,241) in 2010 and 2009 was a burden on the difference between the purchase price of shares of PT Wika Insan Pertiwi time of acquisition, the maximum loading is over 5 years.
Lain-lain - Bersih
Others - Net
Beban lain-lain bersih dengan rincian sebagai berikut :
Other expenses net with details as follows:
2010 Induk Perusahaaan PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Jabar Power
2009
(7.045.182) 11.351.518 (850.114) (4.696.571) (744.356) (290.391) (10.334) (2.285.430)
41. PERJANJIAN KERJASAMA
(31.582.767) 2.778.287 (1.518.043) 2.920.797 (691.213) (28.092.939)
Parent Company PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Jabar Power
41. JOINT OPERATION AGREEMENT
Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masingmasing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada Pengelolaan sesuai kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerja sama menurut porsi yang ditetapkan.Pengelola proyek dibentuk dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama.
The Company engaged in joint operations agreement with other parties, as specified in each agreement in the form of providing funds to Management in charge of the project based on the obligations set forth in the cooperative agreement according to the specified portion agreed percentage. Management in charge of the project was formed made up of the members of each party to the cooperative agreement.
Pengelola proyek yang berasal dari Pemberi Kerja (Owner) dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama.
Management in charge of the project constructed the project granted by the Employer (owner) and was fully responsible to complete all project activities, including preparing financial statement for each part to the cooperative agreement.
Perjanjian kerjasama antara lain,sebagai berikut:
The joint operation agreement are follows:
No
Nama Project / Name of Project
Porsi Bagi Hasil / Portion of share (%)
Status / Status
1
Pengerjaan Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road And Bridge Project. / Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road PT Wijaya Karya (Persero), Tbk : PT Waskita Karya (Persero)
50%:50%
Selesai / Finished
Pekerjaan jalan dan jembatan,Sumatera East Coast Highway Proyek-CA.01 / Sumatera East Coast Highway Project-Ca.01 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk : PT Hutama Karya (Persero)
51%;49%
Selesai / Finished
2
140
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 41. JOINT OPERATION AGREEMENT (continued)
No
Nama Project / Name of Project
Porsi Bagi Hasil / Portion of share (%)
Status / Status
3
Pekerjaan Jembatan Ogan-Tanjung Raya / Ogan Tanjung Raya Road and Bridge Project. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT LKD
75%:25%
Selesai / Finished
Sub Proyek Batang Tongar Irigation / Batang Tongar Irrigation Sub-Project. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Adhi Karya (Persero), Tbk.
55% : 45%
Selesai / Finished
Proyek Jembatan Suramadu Sisi Surabaya / Suramadu Surabaya Side, Bridge Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Hutama Karya (Persero) : PT Agrabudhi
33,33%:33,33%;33,33%
Selesai / Finished
50% : 50%
Selesai / Finished
4
5
6
Tuban,Aromatic / Aromatic of Tuban PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
7
Proyek Bendung Jati Gede / Bendung Jati Gede Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Waskita Karya (Persero) : PT Hutama Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.
25% : 25% : 25% : 25%
Berjalan / In Progress
Proyek Eastern Indonesia Region transport: Paket pemb.Jembatan S Karejae CS-IBRD.17 / Eastern Indonesia Region transport project:of bridge S Karejae CS-IBRD.17 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Nindya Karya (Persero)
49%:51%
Selesai / Finished
Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.1 / TPPI Tuban Aromatic of project TPPI.1 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT IKPT: PT Adhi Karya (Persero), Tbk.
35%:30%;35%
Selesai / Finished
Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.2 / TPPI Tuban Aromatic of Project TPPI.2 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT IKPT : PT Adhi Karya (Persero), Tbk.
35% : 30% : 35%
Selesai / Finished
Wika PP Sacna JO Panti Rao / Wika PP Sacna JO Panti Rao PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. : PT Sacna
15%:42%:43%
8
9
10
11
Selesai / Finished
12
Wika Mirai, Proyek Amandit / Wika Mirai, Amandit of Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Nindya Karya (Persero)
51% : 49%
Selesai / Finished
13
Wika Sacna, Proyek Bendung Mamak / Wika Sacna, Bendung Mamak Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Sacna
98% : 2%
Selesai / Finished
14
Proyek Kanjiro / Kanjiro Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Nindya Karya (Persero)
51% : 49%
Selesai / Finished
15
Proyek Bawakaraeng / Bawakaraeng Project PT Wijaya Karya (Perero) Tbk : PT Bumi Karsa
75% : 25%
Selesai / Finished
141
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
No
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 41. JOINT OPERATION AGREEMENT (continued)
Nama Project / Name of Project
16
Proyek Cut Nyak Dien / Cut Nyak Dien Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT PELITA
17
Proyek Suramadu ll / Suramadu ll Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Agrabudi : PT Hutama Karya (Persero)
18
Proyek Sungai Ular / Sungai Ular Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk : PT Adhi Karya,(Persero) Tbk.
19
Proyek Suramadu BT Tengah / Suramadu BT Tengah Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Hutama Karya (Persero) : PT Adhi Karya (Persero), Tbk. : PT Waskita Karya (Persero)
Porsi Bagi Hasil / Portion of share (%)
Status / Status
60% : 40%
Selesai / Finished
33,33%:33,33%;33,33%
Selesai / Finished
32,75% : 67,25%
Berjalan / In Progress
25% : 25% : 25% : 25%
Selesai / Finished
20% : 80%
Selesai / Finished
50% : 50%
Selesai / Finished
20
Proyek Tanjung Api-api / Tanjung Api-Api Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : CIA
21
Proyek Cokroyosan / Cokroyosan Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
22
Proyek Ulee Lheu / Ulee Lheu Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Pelita
65% : 35%
Selesai / Finished
23
JO WIKA-Karka (Proyek Brau) / JO WIKA-Karka (Brau Project) PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Karka
51% : 49%
Berjalan / In Progress
24
JO WIKA-Hazama (Proyek Sabo) / JO WIKA-Hazama (Sabo Project) PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Hazama
35% : 65%
Selesai / Finished
Proyek Sungai Kayang Bulungan / Sungai Kayang Bulungan Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : Himpun Karya
55% - 45%
Berjalan / In Progress
60% - 40%
Selesai / Finished
Proyek Bendungan Sabo - Bawakaraeng / Bendungan Sabo Bawakaraeng Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Hazama
35% - 65%
Selesai / Finished
Proyek Pati - Rembang / Pati - Rembang Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Adhi Karya (Persero), Tbk. : PT DGI
33% - 40% - 27%
Berjalan / In Progress
25
26
Proyek Jln. Nintombong - Sarmi / Jln Nintombong - Sarmi Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : Bumi Intan Perkasa
27
28
29
Proyek Liang Anggang Pelairi / Liang Anggang Pelairi Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : Raden Panji Suprapto
60% - 40%
Selesai / Finished
30
Proyek Pangkalan Bun / Pangkalan Bun Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Jaya Konstruksi
60% : 40%
Selesai / Finished
31
Proyek Cikro Girder / Cikro Girder Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Nindya Karya (Persero)
55% : 45%
Selesai / Finished
142
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 41. JOINT OPERATION AGREEMENT (continued) Status / Status
No
Nama Project / Name of Project
Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%)
32
Proyek jembatan Lintas Barat Sulsel / Lintas Barat Sulsel Bridge Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Brantas Abhipraya (Persero) : Mahir
42,5% - 32,5% - 25%
Selesai / Finished
Proyek Bosem Morokembangan / Bosem Morokembangan Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Adhi Karya (Persero), Tbk.
49% - 51%
Selesai / Finished
49% - 51%
Selesai / Finished
33% - 34% - 33 %
Selesai / Finished
33
34
Proyek Fly Over Cengkareng / Fly Over Cengkareng Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk.
35
Proyek Jalan Merve Surabaya / Jalan Merve Surabaya Project PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. : PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. : Kartikabhakti
42. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (INSTRUMEN KEUANGAN)
42. ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (FINANCIAL INSTRUMENTS)
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan lain-lain, kas dan setara kas, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan. Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi Hutang Usaha dan lain-lain serta Hutang Jangka Panjang. Perusahaan juga mengadakan transaksi derivatif, terutama berasal dari hutang jangka panjang untuk pembiayaan proyek IPP (Independent power producer ) dalam mata uang asing.
The Company and subsidiaries have various financial assets such as accounts receivable and other, cash and cash equivalents, which arise directly from the activities of the Company and Subsidiaries. Financial obligations of the Company and Subsidiaries include Accounts Payable, etc. as well as Long Term Debt. The Company also entered into derivative transactions, primarily from long-term debt for project financing IPP (independent power producer) in foreign currency.
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan disajikan dalam jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini (kontraktual), kecuali untuk piutang usaha. Sebagaimana kebijakan manajemen resiko kredit/ penjualan, setiap piutang yang telah terindikasi mengalami penurunan nilai, dihitung ulang nilai wajarnya menggunakan teknik penilaian dengan metode arus kas yang didiskontokan pada tingkat bunga SBI.
Fair value of financial instrument Assets and Liabilities are presented on the amount where the instrument are changed on contractual transactions, unless for Trade Receivables. According to the Risks Management Policies for cedit/sales, every receivable than has indication on decreasing value should be redetermintaion of its fair value using method and technic discounted cash flow in level rate of Bank Indonesia Interest.
143
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
43. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
43. ASSET AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES
Pada tahun 2010 dan 2009 Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam 2010 Mata uang Ekuivalen Asing / Rupiah / Foreign Equivalent ASET Kas dan Setara Kas US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
DENOMINATION
IN
As at 2010 and 2009, the company and subsidiary have asset and liabilities denominated in foreign 2009 Mata uang Asing / Foreign Currency
Ekuivalen Rupiah / Equivalent
4.147.601 6.901.415 1.693.730 -
37.291.079 761.088 20.249.883 -
28.426 40.344.487 186,47 92633,28 0,81
267.205.299 41.022.274 8.765.144 12.377.103 5.396
ASSET Cash and Equivalent US Dollar Japanese yen European Uero Dinar SGD
Piutang Usaha US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
10.099.126 152.010.419 49.204.582 -
90.801.243 16.763.709 6.142.208 -
12.674 68.927 -
119.137.202 9.209.673 -
Account Receivable US Dollar Japanese yen European Uero Dinar SGD
Piutang Retensi US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar
1.748.732 55.696.484 134.292.306
15.722.847 6.142.208 16.763.709
1.972
18.537.695
Jumlah Aset Valas US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
15.995.459 214.608.317 1.693.730 183.496.889 -
143.815.169 23.667.005 20.249.883 22.905.917 -
KEWAJIBAN Uang Muka Proyek Jangka Panjang 4.447.261 US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
39.985.325 -
144
37,480,83
73.794 403,444,87 186 199,041,56 0,81
12.538,00 -
5.007.963
Retention Receivable US Dollar Japanese yen European Uero Dinar
187.965.222 41.022.274 2.519.163 26.594.739 5.396
Total Assets US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
LIABILITIES Advance for Long Term Projects 117.856.869 US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
43. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Jumlah Kewajiban Valas US Dollar 4,447,261 Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD Asset (Kewajiban) Valas Bersih US Dollar Yen Jepang Euro Eropa Dinar SGD
43. ASSET AND LIABILITIES DENOMINATION FOREIGN CURRENCIES (continued)
39,985,325 -
20,442,720 214,608,317 1,693,730 183,496,889 -
16,914 -
183,800,494 23,667,005 20,249,883 22,905,917 -
56,880 403,444,87 186.00 199,041,56 0,81
44. INFORMASI SEGMEN a.
158,993,136 -
IN
Foreign Currencies US Dollar Japanese Yen European UERO Dinar SGD
Asset (Liabilities) Foreigen Currencies-net 534,673,033 US Dollar 41,022,274 Japanese Yen 2,519,163 European UERO 26,594,739 Dinar 5,396 SGD
44. SEGMENT INFORMATION a. Detail of the Company's and subsidiaries' industry segment are as follows:
Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anak perusahaan sebagai berikut:
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah) Konstruksi Construction
Industri / Industrial
2010 Perdagangan/ Trading
Real Estate/ Real Estate
Mekanikal/ Mechanical
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Pendapatan Bersih
3,965,087
1,430,435
402,652
372,737
62,185
(210,176)
6,022,922
Net revenue
Beban Kon. & Usaha
(3,670,354)
(1,310,230)
(344,463)
(411,710)
(58,886)
210,176
(5,585,469)
Opert & Cont. Exp.
39,964
-
-
-
194
-
40,158
Laba (Rugi) KSO Total Laba Usaha
Gain (Loss) KSO Total Operating
334,697
120,205
58,189
(38,973)
3,493
Lain-lain
(25,549)
(2,343)
(14,871)
39,355
(878)
Laba sebelum Pajak
309,148
117,862
43,319
382
2,616
(6,393)
(32,108)
(256)
-
(111,455)
(873)
(18,046)
-
7,192
30
-
477,611
Pendapatan (Beban)
Income Other Income
(4,285)
(Expense)
473,326
Income Tax
-
(38,757)
Current year
-
(2,051)
(132,425)
Final tax
1,555
320
9,097
Profit Before -
Beban Pajak Tahun Berjalan Pajak Final Pajak Tangguhan
Tax Expense
Laba (Rugi) sebelum Hak Minoritas
Diferred Tax Gain (Loss) before
191,300
92,074
Perusahaan
(268)
(19,888)
Laba Bersh
191,032
72,186
25,046
1,937
884
(5,410)
(418)
(335)
19,636
1,519
549
-
311,241 Minority Interest
-
284,922
Hak Minoritas Anak
145
(26,319) Minority Interest-Net Net Income
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 44. SEGMENT INFORMATION (continued)
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah) Konstruksi Construction
Industri / Industrial
Real Estate/ Real Estate
2010 Perdagangan/ Trading
Mekanikal/ Mechanical
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Lainnya Aktiva Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Jumlah Aktiva Segmen Kewajiban Segmen
Others Information 3.937.928
1.523.408
568.736
377.691
60.536
(332.103)
6.136.197
560.771
-
-
32.038
-
(442.701)
150.108
4.498.698
1.523.408
568.736
409.729
60.536
(774.803)
6.286.305
Segment Asset Invesments In Companies Associated Total Segments Asset
2.621.226
1.201.307
432.457
381.849
33.957
(301.260)
4.369.537
Liabilites
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah) Konstruksi Construction
Industri / Industrial
Real Estate/ Real Estate
2009 Perdagangan/ Trading
Mekanikal/ Mechanical
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Pendapatan Bersih Beban Kon. & Usaha Laba (Rugi) KSO Total Laba
3.770.006 (3.547.524) 22.608 245.090
1.416.182 (1.292.426) 123.757
453.505 (388.189) 65.316
1.154.740 (1.109.414) 45.326
88.272 (82.810) 5.462
(291.849) 291.849 -
Pendapatan (Beban) Lain-lain
53.819
(13.488)
(24.960)
(81.433)
(1.637)
(69.143)
(136.842)
Laba sebelum Pajak
298.909
110.268
40.356
(36.107)
3.825
298.909
348.109
(33.370)
(3.891)
-
13.693
(3.419) 691
-
(37.459) (123.866) 19.740
Beban Pajak Tahun Berjalan Pajak Final Pajak Tangguhan Laba (Rugi) sebelum Hak Minoritas Hak Minoritas Anak Perusahaan Laba Bersh
Net revenue 6.590.857 (6.128.514) Opert & Cont. Exp. Gain (Loss) KSO 22.608 484.951 Total Operating Income
Tax Expense Current year Final tax Diferred Tax Gain (Loss) before 206.524 Minority Interest
(102.834) -
5.362
(199) (17.613) (6)
196.075
82.261
22.538
(26.304)
1.097
298.909
19
17.768
4.868
(5.682)
328
-
17.302
196.056
64.492
17.670
(20.623)
769
298.909
189.222
146
Other Income (Expense) Profit Before Income Tax
Minority Interest-Net Net Income
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
44. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
44. SEGMENT INFORMATION (continued)
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah) Konstruksi Construction
Industri / Industrial
2009 Perdagangan/ Trading
Real Estate/ Real Estate
Mekanikal/ Mechanical
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated Others Information
Informasi Lainya Aktiva Segmen Investasi pada Perusahaan Asosiasi Jumlah Aktiva Segmen
3.727.476
1.563.582
370.636
354.426
Kewajiban Segmen
2.272.332
1.285.881
251.650
327.940
3.266.598
1.563.582
460.878 -
370.636
-
354.426
-
(24.601)
5.579.104
(339.370)
121.509
48.463
(362.136)
5.700.613
Segment Asset Invesments In Associated Companies Total Segments Asset
22.173
(94.977)
4.064.999
Segments Liabilites
48.463
-
45. RELATED PARTY TRANSACTION
45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa
The Nature of Related Party
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The Nature of Related Party are as follows:
a
Pemerintah RI diwakili oleh Menteri BUMN merupakan pemegang perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal pemerintah RI.
a
Government of RI represented by Minister of BUMN is the shareohlder of the Company and other BUMNs having affiliated realitions through capital participation of Goverment of Republic of Indonesia.
b
Perusahaan yang menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.
b
The Company that puts its fund and has loan of fund at Government's banks or BUMN-held Bank under the prevailing conditions and applicable normal interest rate for third party customers.
c
Perusahaan yang mengadakan perjanjian dalam rangka usaha, dengan BUMN-BUMN lain merupakan anak perusahaan BUMN serta badanbadan lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang.
c
The Company that enters into business agreement with other BUMNs or BUMN'S subsidiary or other autorized government's agencies.
d
Mempunyai anggota yang pengurus yang sama dengan Perusahaan Anak,yaitu Direksi Perusahaan menjadi Komisaris pada perusahaan anak.
d
Having member of managements that is equal to the subsidiary, namely: the Board of Directors of the Company shall be the Commissioner of the subsidiary.
147
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Ikhtisar pihak-pihak yang memepunyai hubungan istimewa dengan perusahaan Anak, yaitu Direksi perusahaan menjadi Komisaris pada perusahaan Anak. Pihak hubungan istimewa / Related Parties PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank BNI (Persero), Tbk PT Bank Jatim PT Bank BTN (Persero), Tbk PT Bank BPD Sumsel PT Bank BPD Jabar PT Bank BPD Aceh PT Bank BPD Kaltim PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Bukopin Tbk Sekertaris Negara Pemprov.DKI Jakarta PT Hutama Karya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Pembangunan Perumahan Tbk
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
The summary of parties having the special relations with the Company is as follows:
Sifat hubungan istimewa / The nature of relationship
Transaksi / Transaction
Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership
Rekening koran, pinjaman dana/account, loan Rekening koran, pinjaman dana/account, loan Rekening koran, pinjaman dana/account, loan Rekening koran, pinjaman dana/account, loan Rekening koran / account
148
Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Rekening koran / account Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak hubungan istimewa/Related Parties PT Waskita Karya Dinas Perhubungan DKI Jakarta PT Pertamina Unit V Balikpapan PT Istaka Karya Departemen Kimpraswil PT Pertamina DOH Jawa barat BPKP Pemprov. Sumatra Selatan Pemkab Singkil (NAD) PT Jasa Marga (Persero), Tbk Pemprov. Riau Departemen Perhubungan Bank Indonesia Pemda Kaltim Pemda Riau PT Petrokimia Gresik (Persero) Pemkab Berau Dirjen. Sumber Daya Air Pemprov. Sumatera Selatan Dinas Bina Marga Kab Kutai Timur Pelindo II Pelindo III
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
Sifat hubungan istimewa/ The nature of relationship
Transaksi/Transaction
Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership
Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services
149
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak hubungan istimewa/Related Parties Dit Jen Perhubungan Darat Universitas Gajah Mada Dep. Pek Umum Pemprov. Sumatera Barat PU Prop Kaltim Pemkab . Muba Dephub. BRR Pemprov Kaltim Pemda Riau Pemda Jogyakarta Pemkab Sinkil (Aceh) Pemkab Dairi (Aceh) BPD Jawa Barat Dept PU Dirjen Cipta Karya Pemerintan RI, Satuan Kerja Sementara Pengelolaan Sumber Air Jratunseluna PT Angkasa Pura (Persero) Dinas Pekerjaan Umum Pemda Bali Pemkot Tenggarong PT Semen Padang (Persero) PT Brantas Abipraya (Persero)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
Sifat hubungan istimewa/ The nature of relationship
Transaksi/Transaction
Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership
Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services
Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership
Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services
150
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak hubungan istimewa/Related Parties PT Nindya Karya (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) Perum Perumnas PT Wika Realty PT Wika Beton PT Wika Intrade
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
Sifat hubungan istimewa/ The nature of relationship
Transaksi/Transaction
Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Kepemilikan Saham / Share Ownership Kepemilikan Saham / Share Ownership Kepemilikan Saham / Share Ownership
Jasa konstruksi / Construction Services Jasa konstruksi / Construction Services Kerja sama Operasi / Joint Operation Affiliasi / Affiliation Affiliasi / Affiliation Affiliasi / Affiliation
Transaksi dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa Transaction with the parties having the special relation KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT
2010
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
Bank-Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. BNI (Persero), Tbk. PT. Bank Jatim PT. BTN (Persero), Tbk. PT. Bank BPD Sumsel PT. Bank BPD Jabar Banten PT. Bank BPD Aceh PT. Bank BPD Kaltim PT. Bank BPD Riau PT. Bank BPD Syariah PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT. Bank Bukopin PT. Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah BRI
86.921.214 4.923.650 1.605 2.478.696 5.144 819.555 24.310 1.530 1.330.412 2.895.686 94.650
93.144.470 18.542.200 1.605 1.143.448 4.203 221.575 1.700 634.089 366.396 -
1,38% 0,08% 0,00% 0,04% 0,00% 0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,02% 0,00% 0,05% 0,00%
1,63% 0,33% 0,00% 0,02% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,01% 0,00% 0,01% 0,00%
US Dollar PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BNI (Persero), Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank Syariah Mandiri
22.703.693 3.129.425 10.942.074 515.887
14.905.400 101.562 9.225.205 -
0,36% 0,05% 0,17% 0,01%
0,26% 0,00% 0,16% 0,00%
151
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT (lanjutan/continued)
2010
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
Euro Eropa PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.
99.594
663.944
0,00%
0,01%
Yen Jepang PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk.
454.677 65.606
3.647.275 366.396
0,01% 0,00%
0,06% 0,01%
Deposito Berjangka/Time Deposit Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank Mandiri Syariah. PT. Bank BNI (persero) Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT. Bank BTN (Persero), Tbk. PT. Bank Jabar PT. Bank BTPN PT. Bank BRI (Persero) Syariah
376.260.677 66.500.000 1.700.000 103.432.701 49.000.000 67.000.000 20.000.000 -
402.637.000 21.700.000 34.000.000 3.865.000 76.000.000 15.000.000 20.000.000
5,99% 1,06% 0,03% 1,65% 0,78% 1,07% 0,32% 0,00%
7,06% 0,38% 0,60% 0,07% 1,33% 0,00% 0,26% 0,35%
820.784.899
17.934.000 167.376.365 53.043.000 954.524.833
0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
0,31% 2,94% 0,93% 0,00%
US Dollar PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT. Bank Jawa Barat
PIUTANG USAHA/ACCOUNT RECEIVABLES
2010 PT Pertamina (Persero) PT Istaka Karya (Persero) PT PLN (Persero) PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Waskita Karya (Persero) PT (Persero) Pelindo II PT Nindya Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) Dinas Pemukiman Sumatera Barat DPU Provinsi DKI Jakarta DPU Pemkab, Bangka Selatan Jumlah dipindahkan/ carried forward
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
93.162.173 20.035.733 23.064.103
20.837.647 19.972.988 35.053.322
1,48% 0,32% 0,37%
0,37% 0,35% 0,61%
14.462.725 17.997.831 13.159.853 13.984.430 3.488.108 3.375.028 3.060.055 30.090.909
13.712.483 13.217.050 35.509.971 4.431.687 9.155.205 15.251.728 -
0,23% 0,29% 0,21% 0,22% 0,06% 0,05% 0,05% 0,48%
0,24% 0,23% 0,62% 0,00% 0,08% 0,16% 0,27% 0,00%
3.068.206 6.274.892 -
2.426.354 7.984.380
0,05% 0,10% 0,00%
0,04% 0,00% 0,14%
245.224.046
177.552.815
3,90%
3,11%
152
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
PIUTANG USAHA/ACCOUNT RECEIVABLES ( lanjutan/continued)
2010 Jumlah pindahan/ brought forward PTPN III PTPN VIII PT Wika Intrade Energi Wijaya Karya (Persero), Tbk Nindya Karya JO PT Marga Nujyasumo Agung Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 3.000.000 Total
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
245.224.046
177.552.815
3,90%
3,11%
3.095.109 3.422.350
3.316.909 -
0,05% 0,00% 0,05%
0,00% 0,06% 0,00%
18.930.527
4.932.950 18.521.189
0,00% 0,30%
0,09% 0,32%
18.229.811 288.901.843
22.520.816 226.844.679
0,29% 4,60%
0,40% 3,98%
PIUTANG RETENSI/RETENTION RECEIVABLES
2010 PT Petrokimia Gresik (Persero) PT PLN (Persero) Kal Sel & Sulut PT Pertamina DOH Jawa Barat BPLS Porong Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Pemda DKI Jakarta Diknas Pemkab. Singingi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam PPKS Kualanamu PT Marga Nujyasumo Agung Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 3.000.000 Total
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
45.076.567 48.873.427 7.621.253 9.030.499
6.475.000 20.362.250 18.221.050 5.992.881 7.399.730 6.476.932 6.206.521
0,00% 0,72% 0,78% 0,12% 0,00% 0,00% 0,14%
0,11% 0,36% 0,32% 0,11% 0,13% 0,11% 0,11%
5.553.640 5.958.943 8.845.581
1.582.129 5.033.646
7.549.381 138.509.291
13.046.698 90.796.837
0,09% 0,09% 0,14% 0,00% 0,12% 2,20%
0,03% 0,00% 0,09% 0,00% 0,23% 0,00%
153
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 45. RELATED PARTY TRANSACTION (continued)
TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA/DUE TO (FROM) CUSTOMER
2010 PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo III Universitas Gajah Mada Pemda DKI Jakarta PT Angkasa Pura 1 (Persero) PT Angkasa Pura 2 (Persero) PPKS Medan - Kualanamu PT PLN (Persero) Dikpora Kab.Kuantan Sengingi Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau DPU Kalimantan Timur PT Pertamina (Persero) BPLS Lapindo Porong Dirjen SDA BBWS Ciliwung Cisadane Dirjen Cipta Karya Dinas Kesehatan Prov. Bangka Belitung Otorita Batam DPU Tata Ruang Tarakan PT Marga Nujyasumo Agung Pihak ketiga lainnya di bawah Rp 3.000.000 Sub Jumlah
2009
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009
16.015.118 4.008.406 10.497.025 2.734.530 15.249.471 16.702.632 209.029.785 6.139.323 15.486.879 5.389.865 153.219.955 4.885.117
5.633.498 1.864.014 9.682.908 57.571.058 5.496.064 25.676.107 33.418.499 36.413.294 5.761.649 33.763.865 16.750.324
0,00% 0,25% 0,06% 0,00% 0,17% 0,04% 0,24% 0,27% 3,33% 0,10% 0,25% 0,09% 2,44% 0,08%
0,10% 0,03% 0,00% 0,17% 1,01% 0,10% 0,45% 0,00% 0,59% 0,00% 0,64% 0,10% 0,59% 0,29%
6.307.088
82.282.298 -
0,00% 0,10%
1,44% 0,00%
3.111.325 67.236.366 10.502.260 38.079.255
15.880.196 1.706.051 37.311.281
0,05% 1,07% 0,17% 0,61%
0,00% 0,28% 0,03% 0,65%
23.402.073 607.996.473
11.967.766 381.178.873
0,37% 9,67%
0,21% 0,00%
PINJAMAN JANGKA PENDEK/SHORT-TERM LOAN
2010 PT BRI (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT BNI (Persero) Tbk
2009
70.538 12.688.256 12.758.794
Tidak ada perbedaan kebijakan harga dan syarat transaksi antara pihak hubungan istimewa sama dengan pihak ketiga.
154
62.549.836 10.227.377 72.777.213
% Terhadap Total Aset / % To Total Assets 2010 2009 0,00% 0,00% 0,20% 0%
0,00% 1,10% 0,18% 1,28%
There is no differences on policy between the price and transaction conditions amongs the parties having the special relations and third party.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERIKATAN DAN KONTINJENSI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 46. COMMITMENT AND CONTINGENCY
Kontrak Konstruksi
Construction Contract
Perseroan telah mengikat kontrak konstruksi dengan berbagai pihak, kontrak ini mengikat kedua belah pihak untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu kontrak. Perusahaan memiliki komitmen untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak diantaranya sebagai berikut :
The Company has entered into a construction contract with other parties, this contract shall bind the parties to fulfill their obligations during the term of contract.The company is committed to perform construction work based on the contract value, amongs other things is:
1 2 3 4 5
Nama Proyek/ Name of Projects PLTU Indramayu PLTU Pelabuhan Ratu PLTU Labuan Jetty Labuan PLTGU Tanjung Priok
6
PLTGU Muara Karang
7 8
PLTU Sulut Aceh Road/Bridge Reconstruction and Construction of Three (3) Storey Women East west Motoroway Project Algeria Production of Concrete Pipe for COJAAL. Amandit Irrigation-JO, Kalsel Bandung Pengadilan III-Lanjutan Fly Over - PT.KPC Jalan Pati - Rembang A-JO Jalan Ganda Cirebon-Kroya-JO Lanjutan Pembangunan Revetment Pantai Pembangunan Jalan MERR II-C Pembangunan Jalan Nimbotong Sarmi-JO Pembangunan Jalan Pangkalan Lada-Pangkalan Bun Pembangunan Jembatan Kalinjau Pembangunan Jembatan Lintas Barat-JO Pemeliharaan Jalan Liang AnggangPelaiharari Penurapan S. Kayan-Bangunan-Jo Sabo Dam Bawakaraeng 7.4,7,5-JO Supply and Install Concrete Spun Pile
No.
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nilai Kontrak / Contract Value 154.130.317 254.000.000 398.199.400 403.771.398 212.784.168 US$ 23.353.338 144.773.151 US$ 10.694.452 358.243.183 732.642.000 29.091.000 453.419.360 47.417.000 126.508.000 22.622.000 18.489.000 28.009.000 35.003.000 7.230.000 27.400.000 62.819.000 43.621.000 35.626.000 43.182.000 42.126.000 32.597.000 16.422.000 12.526.000
155
Pemberi Kerja/ Owner PLN Truba Jaya Eng. Chengda Chengda MHI
Jangka Waktu / Period of Time Mulai / Started Selesai / Ended 12/06/2007 28/11/2009 02/04/2008 02/04/2010 26/06/2007 25/11/2010 29-Sep-07 29/09/2009 09/02/2009 17/10/2011
MHI
15/09/2007
30/01/2009
PLN
30/10/2007
30/12/2009
USAID Catholic Relief Services (CRS)
22/08/2005
30/06/2009
06/10/2008
20/05/2009
COJAAL Consortium Japonais pour L'Auto Dept.PU, Dirjend SDA DPU SDA Kaltim PT.KPC DPU-Bina Marga,Jateng Dep. Perhubungan DPU-Tarakan
01/07/2007 01/08/2008
01/10/2009 01/05/2009
26/08/2005 13/06/2008 01/01/2008 01/05/2008 12/05/2008 01/11/2008
25/02/2009 05/09/2009 08/01/2009 28/11/2009 04/10/2009 23/06/2009
DPU Bina Marga, Sby. DPU Bina Marga, Jayapura DPU Bina Marga, Kalteng DPU Subdin Bina Marga
29/08/2008
31/12/2009
01/05/2008 23/05/2008
26/12/2008 06/02/2010
26-Nov-07
24-Nov-09
DPU Bina Marga-Sulsel
23-Jan-08 13-May-08
30-Des-09 3-Jan-09
1-Mar--08 1-May-08 12-Nov-08
6-Mar-09 09/10/2009 29-Oct-09
DPU Bina Marga-Kalteng DPU-Kab Bangunan DPU-Ditjen SDA, Sulsel PT INCO
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
46. COMMITMENT AND CONTINGENCY (continued)
Kontrak Konstruksi (lanjutan) No. 27 28 29
Nama Proyek/ Name of Projects Pekerjaan Jalan Collection Road Normalisasi Kali Cisadane Hilir
Construction Contract (continued) Nilai Kontrak Contract Value 529.954.544 122.479.320
35 36
DAM Tembesi Thp I (PILTO DYKE) Batam Pemb. Jembatan Simpang Susun (Tahap I) Pekerjaan Jalan Beton (Alam Sutera) Proyek JO: Pembangunan Fly Over Cengkareng (PP-WIKA 51%-49%) Pemb. Jembatan Kakap CS Surabaya (WIKA-TECTONIA-INTI: 40%-30%-30%) Pek. Lanjutan tahap II PSAB Kota Tj. Redeb (WIKA KARKA ARGANUSA) RFO II Pipanisasi Balongan
37
PKS Malimping
38 39 40 41 42 43
PLTU Sulut PKS Adaro P9-P10 PCC Grinding-Palimanan P9/P10B Cement Mill Teluk Naga The Adhiwangsa
44
Paragon City Semarang
158.181.818
45 46
BSD Entertainment Center Solo Paragon-Solo
108.000.000 46.022.727
47 48 49
Apartement Cervino Gedung Astra MT Haryono Square
160.375.000 75.000.000 44.860.909
50
LJ Meritus
62.954.545
51
Trilium
64.340.835
30 31 32 33 34
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
224.050.039 10.017.375 3.265.824
Jangka Waktu / Period of Time Mulai/Started Selesai/Ended 9-Sep-08 8-Aug-09 3-Dec-08 30-May-09
Pemberi Kerja/ Owner PT Swakarsa Sinar DPU Dirjen SDA, BBWS CILCIS Otorita Pengembangan PT Alfa Goldlan Realty
23-Dec-08 19-Dec-08
26-Dec-09 18-Apr-09
PT Alam Realty Tbk
19-Dec-08
18-Apr-09
53.356.100
PU Binamarga
12-Aug-08
15-Jan-11
58.225.985
Pemprov. Jatim
15-Dec-08
29-Dec-11
62.099.333
Pemda Berau Kaltim
26-Dec-08
25-Dec-10
15-Sep-2008 5-Dec-2007 7-Jan-08 1-Aug-2008 3-Jul-08 1-Aug-2008 1-Jul-2000 2-Apr-2008 23-Sep-08 18-Dec-08 9-Mar-07
15-Sep-2009 4-Aug-2009 31-Mar-09 31-Jul-09 02-Jul-09 1-Mar-2009 28-Feb-2009 30-Nov-2009 28-Agust-09 31-Mar-09 7-Feb-09
3-Apr-08
28-Jan-09
7-Apr-08 21-May-08
2-Jan-09 14-Mar-09
129.500.000 57.615.322 & US$ 25.737.465 29.483.636 US$ 7.400 US$ 4.352.744 41.952.000 57.000.000 51.000.000 25.644.144 525.000.000
156
PT Petro Kimia Gersik Pertamina Pertamina PT PN 8 PT PN 8 EPC PT Adaro PT Indocement PT Indocement PT Bukaka Teknik PT Adhibaladika /PT Bukit Darmo PT Cakrawala Sakti kencana PT Deyon Resources PT Sunindo Gapura Prima PT Pakkodian PT Samadistiua Karya PT Sukses Karya Perdana PT Gloria Ramayana Interhotek PT Pemuda Central Investindo
14-Jul-08 Oct-08
-
24-Jun-09 Oct-09
19-Jul-08
20-Sep-09
31-Jul-08
30-Nov-10
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 46. COMMITMENT AND CONTINGENCY (continued)
Kontrak Konstruksi (lanjutan) No. 52 53 54 55 56 57 58
Construction Contract (continued)
Nama Proyek/ Name of Projects RSIA Mandiri
Nilai Kontrak Contract Value 22.386.364
CBD Serpong Arsitek SMA Pintar Kuantan Sengingi Sport Centre Kuantan Sengingi Bandara Sultan Syarief Kasim II Tanjung Priok Gas Fired Power Plant Extention Project PLTU Nagan Raya NAD
25.272.727 65.890.909 118.590.909 165.500.000 199.768.713 US$ 21.253.759 13.875.907
66
DPPU Kualanamu Medan Sumatra Utara PLTU 2 Sulawesi Utara (2 x 25) MW Power Project PLTU Kalimantan Selatan 2 x 65 MW CFSPP Project Workshop, Crushing and Skyline Conveyor System of East Block Indominco Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno Hatta Konstruksi Sabo Dam & Tanggul Gunung Pengendalian Banjir Benganwan Solo Pembangunan Jalan TOL Sumo
67 68 69 70 71 72
Waduk Serbaguna Jatibarang Normalisasi Kaligarang & Banjir Lippo Kawaraci FO Bandengan FO Jabung Ring Dyke Package J2 (2) Rek Rigid Alam Sutera (THP II)
73
Pek Jembatan Simpang Susun Alam Bandara Kualanamu Sumut Normalisasi Kali Cisadane Hilir
60 61 62 63 64 65
74 75 76 77 78 79
JICT Expansion Plan Civil Works Scope 2 (Phase 3 & 4) Double Track Cikampek-Cirebon (II) Segmen III WTP Berau Tahap II-JO Infrastruktur Penanganan Luapan Lumpur Lapindo
Jangka Waktu / Period of Time Mulai/Started Selesai/Ended 9-Oct-08 4-Oct-09 11-Aug-08 8-Dec-08 8-Dec-08 12-Aug-09 11 Feb-09
7-Jun-09 4-Oct-10 3-Nov-10 5-Dec-10 29-Oct-11
Sinohydro Corporation Limited PT Pertamina
28-Oct-09
30-Apr-10
12-Aug-09
5-Dec-10
PLN
30-Oct-07
30-Dec-09
PLN
20-Aug-08
20-Oct-10
PT Indominco Mandiri
27-Feb-09
1-Feb-10
PT Pertamina
12-Aug-09
12-Aug-12
60.548.876
DEP PU
6-May-09
12-Aug-12
77.303.081
DEP PU
29-May-09
3-Jun-10
1-Jun-09
22-May-11
15-Oct-09 15-Oct-09 1-Oct-09 2-Dec-09 17-Dec-09 5-Mar-09
13-Dec-13 14-Oct-12 27-Feb-10 5-Nov-11 4-Jun-12 4-Jul-09
5-Mar-09
4-Jul-09
29-Dec-09 3-Dec-08
2-Feb-12 7-Jan-10
4-Jan-10
8-Jan-13
11-Feb-10 28-Dec-08
21-Jul-11 25-Dec-10
01-May-08
31-Dec-10
(2x110 MW)
59
Pemberi Kerja/ Owner Yayasan Kesehatan Bank Mandiri PT Dinamika Karya Utama PT Dinamika Karya Utama PT Dinamika Karya Utama PT Angkasa Pura II Mitsubishi Corporation
25.460.180 358.243.183 US$ 32.129.500 323.009.447 71.972.000 308.656
1.408.468.529 184.785.207 95.329.040 22.000.000 86.685.607 92.840.961 3.156.702 13.156.701 262.853.072 137.115.713 181.444.455 372.904.249 63.439.897 324.649.032
157
PT Marga Nujyasumo Agung DEP PU DEP PU PT Lippo Karawaci Tbk DEP PU DEP PU PT Alam Sutera Realty Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PPKS Bandara Sumut Dept. PU SDA BBWS Cilcis PT JICT Dephub.Dirjen. Perkeretapian Pemkab. Tjg Redeb Bapel-BPLS
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
46. COMMITMENT AND CONTINGENCY (continued)
Kontrak Konstruksi (lanjutan) Nama Proyek/ Name of Projects Pemb. Tol Sumo Seksi 1A
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Construction Contract (continued) Nilai Kontrak Contract Value 335.076.213
82
Pembangunan Jalan Tol Solo Kertosono Seksi I Pembangunan Graving Dock
83
Cement Mill Palimanan
57.790.000
84
Construction of Bharinto Coal Crushing Plant Kelanis Hopper 6 & 7 Terminal LPG Tjg Sekong Pipanisasi CB-I Tasik-Ujgberung
53.950.000
Pemberi Kerja/ Owner PT Marga Nujyasumo Agung Dept. PU Dirjen Bina Marga PT Dok Pantai Lamongan PT Indocement Putra Perkasa PT Bharinto Ekatama
38.521.000 314.050.000 116.173.000
PT Adaro, Tbk. PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero)
No. 80 81
85 86 87
43.728.685 172.842.755
Jangka Waktu / Period of Time Mulai/Started Selesai/Ended 09-Apr-07 22-May-11 15-Juni-10
28-Jan-12
7-Agust-09
29-Mar-12
1-Oct-08
12-Jul-10
1-Mar-10
30-Dec-10
15-Apr-10 12-Agust-10 19-Jan-10
15-Nov-11 12-Dec-12 18-Dec-11
PT Wijaya Karya Intrade, anak perusahaan telah mengikat kontrak dengan beberapa pihak antara lain:
PT Wijaya Karya Intrade, the subsidiaries have entered into contracts with several parties, among others:
1) Sesuai dengan Surat Kontrak Nomor : 981/C00000/2008-SO-KU.08.09/ A.DIR.416/ 2008 antara PT Wijaya Karya Intrade dan PT Pertamina tertanggal 16 Juli 2008 perihal Pengadaan Tabung LPG 3 Kg , dengan jumlah 9.250.000 set, dengan harga per set Rp. 129.857,- dan harga keseluruhaan sebesar Rp 1.201.177.250.000,harga tersebut belum termasuk PPN.
1) In accordance with the Contract Letter No: 981/C00000/2008-SO-KU.08.09/ A.DIR.416/ 2008 between PT Wijaya Karya Intrade and PT Pertamina dated July 16, 2008, concerning procurement of LPG Tube 3 Kg, with a total 9,250,000 sets , with the price per set Rp. 129 857, - and the price of total sum amounting to Rp 1,201,177,250,000, - price does not include VAT.
Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah tabung yang telah terealisasi dan terkirim sebesar 5.430.000 sesuai dengan "Laporan Realisasi Kontrak Pabrikan Tabung LPG 3 Kg oleh BUMN dan Kemungkinan Addendumnya" No. 400/C0000/2010-S3 dari PT. Pertamina (Persero).
As of December 31, 2009, the number of tubes that have been realized and sent are 5,430,000 tubes according to "Report on Contract Manufacturing Tubing 3 Kg LPG by state and Possible Addendum" No. 400/C0000/2010-S3 from PT. Pertamina (Persero).
Perjanjian ini berakhir tanggal 31 Desember 2009, sampai pada saat laporan ini disusun belum ada perpanjangan atas kontrak tersebut, namun terdapat "Risalah Rapat Kementrian BUMN' mengenai pengadaan tabung 3Kg untuk kebutuhan 2010, yang berisi penyerapan oleh PT. Pertamina (persero) atas stock tabung dan row material dari BUMN Karya yang sudah ada untuk pengadaan tabung 3Kg pada tahun 2010 dan PT. WIKA INTRADE akan mendapatkan alokasi sebesar 1.200.000 tabung dari rencana penyerapan tersebut.
This agreement expires on December 31, 2009. Until the time of writing, there has been no extension of these contracts, but there is "Meeting the Ministry of SOEs' about 3kg tube procurement for the needs of 2010, which contains the absorption by PT. Pertamina (Persero) over stock tubes and row materials from state-owned works that already exist for the procurement of 3kg tube in 2010 and PT. WIKA Intrade will receive an allocation of 1.2 million tubes of absorption of these plans.
158
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 46. PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
46. COMMITMENT AND CONTINGENCY (continued)
2) Surat Kontrak No. : 004.PJ/610/UBP.TJB/2009 antara Perusahaan dengan PLN Tanjung Jati tertanggal 12 Februari 2009 perihal Supply Agreement (LOT 2C) Batu bara kepada PT PLN Tanjung Jati B senilai Rp. 1.963.000.000.000.
47. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA I.
II.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2) Letter Contract No: 004.PJ/610/UBP.TJB/2009 between the Company and PLN Tanjung Jati dated February 12, 2009 regarding the Supply Agreement (LOT 2C) Coal to PT PLN Tanjung Jati B worth Rp. 1,963,000,000,000.
47. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 11 Januari 2011 telah diadakan RUPSLB PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, yang dihadiri 100% pemegang saham. Adapun hasil keputusan rapat tersebut adalah sebagai berikut:
I.
On January 11, 2011 has been Extraordinary General Meeting of Shareholder PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, which was attended by 100% shareholder. The result of the meeting are as follows:
1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar atas peningkatan Modal Dasar menjadi Rp.50.000.000.000 dan peningkatan Modal Disetor menjadi Rp.12.500.000.000 yang diambil dari laba ditahan.
1. Approving articles of association amendments over the changes of authorized capital amounting Rp50,000,000,000 (full amount) and additional paid-in capital into Rp12,500,000,000 (full amount) taken from retained earnings.
usulan investasi sebesar 2. Menyetujui Rp1.340.000.000 (Rupiah penuh). Pelaksanaan investasi tersebut agar melibatkan Dewan Komisaris.
2. Approving propose investment amounting Rp1,340,000,000 (full amount). Implementation of investments for involving the Board of Commissioners.
3. Menyetujui penjualan 24 unit kendaraan dengan nilai buku Rp1.502.282.272. Pelaksanaan penjualan aset tersebut agar melibatkan Dewan Komisaris. 4. Menyetujui penarikan pinjaman modal kerja dari PT Bank Central Asia, Tbk dengan plafon kredit Cash Loan dan Non Cash Loan sebesar Rp30.000.000.000 (Rupiah penuh). Plafon pinjaman PT Wijaya Karya (Persero), Tbk untuk Cash Loan sebesar Rp50.000.000.000 (Rupiah penuh) dan Non Cash Loan sebesar Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh).
3. Approving sales of 24 units of vehicles with net book value Rp1,502,282,272. Implementation sales of assets involve to the Board of Commissioners. 4. Approving withdrawal of working capital loan from PT Bank Central Asia, Tbk with credit limits and Non Cash Cash Loan Loan of Rp30,000,000,000 (full amount). Loan Limit of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for the Cash and Non Cash Loan Loan Rp50,000,000,000 (full amount) of Rp100,000,000,000 (full amount).
Perusahaan mengikutsertakan pegawainya yang memenuhi syarat dalam suatu program asuransi tabungan hari tua kumpulan pada PT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA, untuk menjamin pegawainya yang memenuhi syarat mendapatkan tabungan hari tua dalam jumlah tertentu yang ditetapkan dalam polis asuransi tersebut.
159
II.
The company involves employees in an eligible superannuation insurance program set to PT Asuransi Jiwa Bringin SOUL PROSPER, to ensure that eligible employees receive superannuation in a certain amount specified in the insurance policy.
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 48. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 48. PROSPECTIVE ACCOUNTING
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian, sebagai berikut:
The Indonesia Institute of Accoutants has issued the following revised financial accounting standards which migh have an impact on the consolidated financial statements as follows:
a.
a.
Standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. - PSAK No.26 : Biaya Pinjaman - PSAK No.50 : Instrument Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan - PSAK No.55 : Instrument Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
b.
Standar akuntansi keuangan dan interpretasi yang akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
Financial accounting standards that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010. - PSAK No.26 - PSAK No.50 - PSAK No.55
b.
: Borrowing Cost Instrument : : Financial Presentation and Disclosures Instrument : : Financial Recognition and Measurement
Financial accounting standards and interpretantion that will be applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011.
- PSAK No.1
: Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK No.1
- PSAK No.2
: Laporan Arus Kas
- PSAK No.2
- PSAK No.4
: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri : Segmen Operasi : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama : Investasi pada Entitas Asosiasi : Kebijakan Akuntansi ,Perubahan Estimasi Akuntansi , dan Kesalahan : Penurunan Nilai Aset : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
- PSAK No.4
: Consolidated and Separate Financial Statements
- PSAK No.5 - PSAK No.12
: Operating Segment : Interests in Joint Ventures
- PSAK No.5 - PSAK No.12 - PSAK No.15 - PSAK No.25
- PSAK No. 48 - PSAK No.57 - PSAK No.58
- ISAK No.7 - ISAK No.9
- ISAK No.10
: Program Loyalitas Pelanggan
: Investments in Associates : Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK No. 48 : Impairment of Assets Contingent PSAK No.57 : Provisions, Liabilities and Contigent Assets PSAK No.58 : Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations : Consolidation of Special ISAK No.7 Purpose Entities : Changes in Existing ISAK No.9 Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities
- PSAK No.15 - PSAK No.25
-
-
- ISAK No.10
160
: Presentation of Financial Statements : Statement of Cash Flows
: Customer Loyalty Program
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 49. OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN ATAS SBU KONVERSI ENERGI
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 49. DISCONTINUED OPERATION CONVERSION ENERGY
OF
SBU
Terhitung sejak tanggal 18 Juni 2010 operasi SBU Konversi Energi dinyatakan untuk tidak dilanjutkan karena PT Wijaya Karya Intrade, anak perusahaan telah mendirikan anak perusahaan PT Wika Intrade Energy, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan mengalihkan sebagian besar aset SBU Konversi Energi kepada PT Wika Intrade Energi melalui inbreng dan penjualan.
Starting on June 18, 2010 Energy Conversion SBU operations declared to not proceed because of PT Wijaya Karya Intrade, the subsidiary has established a subsidiary, PT Wika Intrade Energy, with respect to the company transferred most of the assets of Energy Conversion SBU to PT Wika Intrade Energy through inbreng and sales.
Oleh karena itu, pendapatan dan beban yang terjadi setelah tanggal 18 Juni 2010 sampai dengan 30 Juni 2010 menjadi piutang dan hutang antara PT Wika Intrade dengan PT Wika Intrade Energi.
Therefore, revenues and expenses incurred after June 18, 2010 to June 30, 2010 to receivables and payables between PT Wika Intrade and PT Wika Intrade Energy.
Adapun pendapatan, beban, dan laba (rugi) yang terjadi dari aktivitas normal operasi SBU Konversi Energi dalam periode 1 Januari 2010 sampai dengan 18 Juni 2010 dan dari 1 Januari 2009 sampai dengan 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:
As for revenues, expenses, and income (loss) from ordinary activities occur SBU Energy Conversion in the period 1 January 2010 to June 18, 2010 and from January 1, 2009 to June 30, 2009 are as follows:
2010 Pendapatan HPP Laba (rugi) kotor Beban Usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan (beban) lain-lain Laba (rugi) bersih
2009
28.653.370 26.463.177 2.190.192 768.000 1.422.192 317.762 1.739.954
50. REKLASIFIKASI AKUN
61.679.302 51.899.066 9.780.236 1.398.000 8.382.236 (719.695) 7.662.541
Income Cost Of Sold GrossProfit (Loss) Expense Others Profit (Loss) Others Income (Expense) Net Profit (Loss)
50. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, telah dilakukan reklasifikasi akunakun tertentu pada laporan keuangan anak-anak perusahaan, agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan Induk Perusahaan.
51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
For the purpose of preparing the consolidated financial statements in the period ended December 31, 2010, has been reclassified certain accounts in the financial statements of subsidiaries, to conform with the presentation of financial statements of the Parent Company.
51. FINANCIAL STATEMENT APPROVEMENT
Manajemen bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penyusunan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang telah disetujui tanggal 18 Maret 2011
161
The financial statements are the responsibility of the Company's management included notes to financial statements which have been approved on March 18, 2011
INFORMASI TAMBAHAN/ SUPPLEMENTARY INFORMATION
Informasi Tambahan
Supplementary Information
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA NERACA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PARENT COMPANY ONLY BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (piutang tak tertagih) sebesar Rp52.603.415 dan Rp58.682.862 pada tahun 2010 dan 2009) Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Piutang Retensi (setelah dikurangi akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp6.653.241 tahun 2010 dan 2009) Tagihan Bruto Pemberi Kerja Piutang Lain-Lain (setelah dikurangi akumulasi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp16.126.694 dan Rp16.819.532 tahun 2010 dan tahun 2009) Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp65.884.519 tahun 2010 dan Rp62.941.442 tahun 2009) Setoran Dana Kerja Sama Operasi Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
792.560.665
2009
712.079.506
229.542.809 199.104.596
135.735.977 345.141.172
417.369.663 800.325.432
376.000.966 581.660.175
251.606.509 72.097.694 100.369.251 140.854.081 4.731.712 3.008.562.412
336.262.889 87.834.301 171.015.649 213.473.357 4.278.373 2.963.482.365
560.770.655
469.828.795
126.995.246 434.180.903 48.830.660 1.170.777.464 4.179.339.876
101.764.898 142.774.616 45.670.163 760.038.472 3.723.520.837
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalent Trade Receivables (Net of allowance for impairment (allowance for doubtful accounts) amounting to Rp52,603,415 in 2010 and Rp58,682,862 in 2009) Related Parties Third Parties Retention Receivables (Net of allowance for doubtful accounts of Rp6,653,241 in 2010 and 2009) Due From Customer Other Receivables (Net of allowance for doubtful accounts of Rp.16,126,694 and Rp16,819,532 in 2010 and 2009) Inventories Advance Prepaid Tax Prepaid Expense Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Investment in Associates Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp65,884,519 in 2010 and Rp62,941,442 in 2009 ) Joint Operation Fund Deposits Other Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Informasi Tambahan
Supplementary Information
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA NERACA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PARENT COMPANY ONLY BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) 2010
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa Hutang Lain-lain Kewajiban Bruto ke Pemberi Kerja Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Sewa yang Akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman Jangka Panjang Uang Muka Proyek Jangka Panjang Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal Saham Modal saham nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan Modal Dasar 16.000.000.000 saham, modal ditempatkan dan disetor 6.001.540.500 lembar saham pada tahun 2010 dan 5.846.367.500 tahun 2009. Modal Saham yang Diperoleh Kembali Disajikan sebesar nilai nominal 176.686.500 lembar saham untuk tahun 2010 dan 2009. Tambahan Modal Disetor Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2009
22.123.086
-
515.757.048 235.226.409 3.758.461 32.563.724 31.377.379 894.595.914
803.133.152 5.640.584 18.144.602 121.023.166 644.137.535
2.860.074 1.738.262.095
1.002.302 1.593.081.340
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short Term Loans Trade Payables Third Parties Related Parties Other Payables Due to Customer Tax Payables Accrued Expenses Long-Term Liabilities of Current Maturities Total Current Liablities
276.226.938 356.896.676 6.330.386 639.454.000
592.867.501 4.630.764 597.498.265
NON CURRENT LIABILITIES Long Term Loans Advance for Long Term Projects Employee Benefits Liabilities Total Non Current Liablities EQUITY Share Capital
600.154.050
(17.668.650) 602.311.833 8.813.220 (439.417) 608.452.745 1.801.623.781 4.179.339.876
Authorized Capital 16,000,000,000 shares, par value of Rp100 (full amount) per share, issued and paid up capital 6,001,540,500 and 584.636.750 5,846,367,500 in 2010 and 2009. Treasury Stock Presented in par value of 176,686,500 shares in 2010 and (17.668.650) 2009. 564.159.304 Additional Paid-in Capital 8.813.220 Changes in Equity of Subsidiary Company Foreign Exchange Translation 6.983.190 of Financial Statement 386.017.418 Retained Earnings 1.532.941.232 Total Equity 3.723.520.837 LIABILITIES AND EQUITY
Informasi Tambahan
Supplementary Information
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN LABA RUGI Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Proyek KSO Laba (Rugi) Proyek KSO Laba Kotor Setelah Bagian Laba Proyek KSO
3.519.085.209 (3.127.349.695)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PARENT COMPANY ONLY STATEMENT OF INCOME For the year ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) 2009 3.676.865.300 3.350.112.460
391.735.514 39.464.204
326.752.840 22.607.657
431.199.718
349.360.497
NET SALES COST OF SALES Gross Profit Before Income Portion of JO Project Profit (Loss) JO Project Gross Profit After Income Portion of JO Project
BEBAN USAHA Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
1.938.613 131.288.290 133.226.903
1.050.735 107.227.080 108.277.815
OPERATING EXPENSES Sales Expenses General and Administrative Expenses Total Operating Expenses
LABA USAHA
297.972.815
241.082.682
OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan (Beban) Bunga dan Denda Beban Penyisihan Piutang Beban Penurunan Nilai Aset dan Persediaan Beban Amortisasi Goodwill Beban pajak sesuai SKP Lain-lain Bersih Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain
(6.672.053) (2.512.241) (40.860.172) (7.045.179) (28.979.858)
BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI
120.397.097
69.143.661
EQUITY IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
389.390.054
289.261.076
NET INCOME BEFORE TAX
(98.074.875) (6.392.987) (104.467.862)
(100.039.001) (100.039.001)
INCOME TAX (EXPENSES) Current Tax Final Tax Non Final Tax Deferred Tax Total Tax Expense
284.922.192
189.222.075
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Final Pajak Tidak Final Pajak Tangguhan Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak LABA BERSIH
12.747.407 (5.241.132) 27.003.483 (6.399.971)
OTHER INCOME (EXPENSE) 24.546.344 Interest Income 5.730.422 Gain (Loss) in Foreign Exchange - Net (2.000) Gain on Disposal of Fixed Assets 387.041 Interest Expense and Penalty (17.532.066) Allowance Expense for Doubtful Account Impairment Expense for Asset and Inventory (2.512.241) Amortization Expense of Goodwill Tax expenses based on SKP (31.582.767) Others - Net (20.965.267) Total Other Income (Expense) - Net
NET INCOME
Informasi Tambahan
Supplementary Information
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk - INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
SALDO PER 1 JANUARI 2009 Eksekusi Opsi Saham Saham diperoleh kembali Kompensasi Berbasis Saham Disagio saham diperoleh kembali Perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Saham diperoleh kembali Dividen Bina Lingkungan Program Kemitraan Dana Cadangan Bertujuan Cadangan lainnya Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2009 Eksekusi Opsi Saham Tambahan Modal Disetor (Agio saham)
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. - PARENT COMPANY ONLY STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the year ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)
Modal ditempatkan dan disetor/
Modal saham di peroleh kembali /
Tambahan modal disetor /
Issued and Paid up Capital
Treasury stock
Additional Paid-in Capital
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Perubahan ekuitas pada perusahaan anak
Foreign currency translation adjustment
Changes in Equity of Subsidiary Company
Stock Option
Cadangan lainnya/ Others Reserve
Cadangan bertujuan/ General Reserve
Saldo laba yang belum ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Retained Earnings
79.104.301
11.635.955
156.152.377
(21.350) -
-
-
-
8.813.220
(21.350)
75.609.402 154.713.703
30.349.054 41.985.009
6.983.190
8.813.220
(21.350)
154.713.703
41.985.009
-
-
-
-
584.615.400
(12.744.800)
565.877.973
-
-
21.350 -
3.921.529 (5.640.199) 564.159.304
6.983.190 6.983.190
8.813.220
584.636.750
(4.923.850) (17.668.650)
584.636.750
(17.668.650)
564.159.304
-
34.563.234
15.517.300 -
Saldo laba yang ditentukan penggunaannya / Appropriated Retained Earnings
Opsi saham
-
-
-
(45.523.581) (1.517.453) (3.034.905) (30.349.054) (75.609.402) 117.982 189.222.076 189.340.058
Jumlah
Total equity
1.384.641.206 (4.923.850) 3.921.529 (5.640.199) 8.813.220 6.983.190 (45.523.581) (1.517.453) (3.034.905) 1.343.719.158 189.222.076 1.532.941.234
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2009 Stock Option Execution Treasury Stock Stock Based Compensation Discount of Treasury Changes in Equity of Subsidiaries Foreign Exchange Translation Treasury stock Dividend Community Development Funding for Small-Scale Business Appropriation of General Reserve Other Reserve Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
-
15.517.300 34.563.234
Stock Option Execution Treasury Stock Stock Based Compensation
Kompensasi Berbasis Saham
-
-
3.589.295
-
-
-
-
-
-
3.589.295
Disagio saham diperoleh kembali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Discount of Treasury
Perubahan ekuitas anak perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
Changes in Equity of Subsidiaries
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Dividen Bina Lingkungan Prgram Kemitraan Dana Cadangan Bertujuan Cadangan lainnya Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2010
600.154.050 600.154.050
(17.668.650) (17.668.650)
602.311.833 602.311.833
-
-
(7.422.607)
-
-
-
(439.417) (439.417)
8.813.220 8.813.220
(21.350) (21.350)
107.813.002 262.526.705 262.526.705
18.922.208 60.907.217 60.907.217
(56.810.204) (1.892.221) (3.784.442) (18.922.208) (107.813.002) 117.982 284.922.192 285.040.174
(7.422.607)
Foreign Exchange Translation
(56.810.204) (1.892.221) (3.784.442) 1.516.701.589 284.922.192 1.801.623.781
Dividend Community Development Funding for Small-Scale Business Appropriation of General Reserves Others Reserves Net Income BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
Informasi Tambahan
Supplementary Information
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 and 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan Pembayaran Beban Usaha Penerimaan Bunga Penerimaan Bunga Pinjaman Pembayaran - penerimaan Pajak Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Penambahan) Jaminan Usaha Pembelian Asset Tetap Penerimaan Dividen Anak Perusahaan Pelepasan Saham Perusahaan Asosiasi Bagian Laba Anak Perusahaan Penurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi Pengeluaran Investasi Lainnya Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Bank Pembelian kembali Saham beredar Setoran Modal Pembayaran Dividen, Tantiem, Jasa Produksi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan Kenaikan (Penurunan) dari Aktivitas Pendanaan Lainnya Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PARENT COMPANY ONLY STATEMENT OF CASH FLOW For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)
2009
3.070.665.586 (2.820.606.516) (92.774.288) (40.798.172) 12.747.407 27.003.483
3.788.538.429 (3.145.306.115) (53.434.579) (87.268.921) 24.546.344 387.041
(111.379.598)
(106.870.761)
44.857.904
420.591.438
(27.607.919) 24.542.780
5.000 (2.271.386) (148.108.618)
2.400.216 (251.942.083) (3.160.498)
69.143.661 (25.413.028) 3.505.496
(255.767.504)
(103.138.874)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Received from Customers Payment to Suppliers and Customers Payment for Director and Employee Payment for Operating Expense Interest Received Payment of Interest Payment - received of Income Tax Net Cash Provided by (Used For) Operating Activities CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease (Increase) Business Guarantee Acquisition of Fixed Assets Payment of Subsidiaries Dividend Disposal Investment in Associated Company Profit of Subsidiaries Company Decrease (Increase) in Joint Operation Payment in Other Investing Activities Net Cash Provided by (Used For) Investing Activities
291.390.759
(504.685.729)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (Decrease) of Bank Loans Payment of Buy Back Bonds Paid in Capital Payment of Dividend, Tantiem, Services Product Funding for Small-Scale Business and Community Development Changes in Equity of Subsidiary Company Increase (Decrease) of Others Financing Activities Net Cash Provided by (Used For) Financing Activities
80.481.159
(187.233.165)
INCREASE (DECREASE) OF NET CASH AND CASH EQUIVALENT
712.079.506
899.312.671
792.560.665
712.079.506
300.207.796 53.669.830 (56.810.204) (5.676.663)
(463.763.681) (10.564.049) (4.552.358) 8.813.220 (34.618.860)
BEGINNING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT ENDING BALANCE OF CASH AND CASH EQUIVALENT
Kantor Pusat I Head Office Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Phone (+6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax (+6221) 85903872
http://www.wika.co.id/
PILLARS OF GROWTH
Laporan Tahunan 2010 Annual Report PT WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk.