Laporan Tahunan Annual Report 2013
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
2
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Daftar Isi • Table of Contents
3
Daftar Isi
Table of Contents
05
Ikhtisar Data Keuangan
08
Laporan Dewan Komisaris
14
Financial Highlights
Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
20
Profil Perusahaan
26
Dewan Komisaris & Direksi
44
Analisa dan Pembahasan Manajemen
56
Tata Kelola Perusahaan
85
Laporan Keuangan
Company Profile
Board of Commissioners & Directors
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Financial Statements
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
4
Visi
Vision Produsen plastik film yang inovatif dan terpilih.
The innovative and preferred plastic film producer.
Misi
Mission Untuk Para Pelanggan Meningkatkan bisnis pelanggan dengan solusi yang inovatif.
For The Customer To enhance customer’s business through.
Untuk Para Pemegang Saham Memaksimalkan pertambahan nilai bagi pemegang saham.
For The Stakeholders To maximize shareholder value.
Untuk Para Karyawan Menjadi tempat pilihan untuk mengembangkan karir di industri plastik film.
For Employees Choice of career path advancement in plastic film industry.
Nilai-nilai Dasar Core Values
Integritas Bersikap dan bertindak secara konsisten sesuai dengan nilai-nilai, aturan-aturan dan kode etik yang berlaku di perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Integrity Consistently behave and act in accordance with values, rules and code of conducts prevailed within the company, in order to achieve company’s goals.
Profesionalisme Bertanggung jawab dalam memberikan hasil kerja terbaik bagi perusahaan.
Profesionalism Responsible to deliver the best results for the company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Ihktisar Data Keuangan Penting • Financial Highlights
5
Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain / in billion Rupiah, unless otherwise stated
Keterangan
Dec 2013
Dec 2012
Dec 2011
1,663.39 209.60 90.84
1,509.19 191.37 86.59
1,505.56 210.48 100.18
34.62
31.12
56.78
186.07
78.71
62.49
186.07 2,084.57 943.61 996.05 8.11 136.80
78.71 1,714.83 792.10 807.77 3.49 111.47
62.49 1,556.60 673.91 776.85 7.10 98.75
Kewajiban lancar, Current assets Modal kerja bersih, Net working capital Jumlah kewajiban, Total liabilities Jumlah ekuitas, Total equity Rata-rata jumlah saham yg beredar (jutaan saham), Shares outstanding (million shares) Nilai buku per saham (dalam Rupiah penuh), Share book value (in full Rupiah amount) Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah penuh), Basic earnings per share attributable to owners of the parent entity (in full Rupiah)
694.27 249.34 1,055.23 1,029.34
564.00 228.10 871.57 843.27
483.17 190.74 792.04 764.56
612
612
612
1,681
1,377
1,249
57
51
93
Rasio lancar, Current ratio Rasio kewajiban terhadap aset, Debt to total assets ratio Rasio kewajiban terhadap ekuitas, Debt to total equity ratio Rasio laba terhadap jumlah aset, Return on assets Rasio laba terhadap ekuitas, Return on equity Margin laba kotor, Gross profit margin Margin laba usaha, Operating profit margin Margin laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali, Profit margin for the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling shareholders
135.91% 50.62% 102.52% 1.66% 3.36% 12.60% 5.46%
140.44% 50.83% 103.36% 1.81% 3.69% 12.68% 5.74%
139.48% 50.88% 103.60% 3.65% 7.43% 13.98% 6.65%
2.08%
2.06%
3.77%
Penjualan bersih, Net sales Laba kotor, Gross profit Laba usaha, Operating profit Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, Profit for the year attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests Total pendapatan komprehensif, Total comprehensive income Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali, Total comprehensive income attributable to owners ot the parent entity and non-controlling interests Jumlah aset, Total assets Aset lancar, Current assets Aset tetap bersih, Net fixed assets Aset tidak lancar lain, Other non-current assets Jumlah investasi, investments
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
6
Harga Saham 2 Tahun Terakhir Share Price for The Last 2 Years
Periode/ Period Tertinggi/ Highest Triwulan/ Quarter I II III IV
Volume saham (unit)/ Shares Volume (unit) *)
Harga/ Price Terendah/ Lowest
Penutupan/ Closing
2013
2012
2013
2012
2013
2012
2013
2012
880 950 830 840
1,020 1,200 1,030 1,040
730 730 810 680
920 800 680 730
850 830 810 810
1,000 940 830 800
559,500 1,238,000 1,000 16,000
1,704,834 2,009,500 40,186,000 3,364,500
*) untuk pasar reguler dan pasar negosiasi / in regular and negotiation market
Periode/ Period Triwulan / Quarter I II III IV
Jumlah Saham Tercatat (Unit Saham) / Number of Listed shares (Shares Unit)
Nilai Kapitalisasi Pasar (dalam Rp)/ Market Capitalization Amount (in IDR)
2013
2012
2013
2011
680,000,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
680,000,000 680,000,000 680,000,000 680,000,000
578,000,000,000 564,400,000,000 550,800,000,000 550,800,000,000
680,000,000,000 639,200,000,000 564,400,000,000 544,000,000,000
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Ihktisar Data Keuangan Penting • Financial Highlights
7
Grafik Perbandingan Ikhtisar Keuangan Infographic for Financial Highlights
2500
2000
2,084.57 1,663.39
1500
1,714.83 1,509.19
1000
1,029.34
500
1,556.60
1,505.56
843.27 186.07
0
764.56 78.71
2013
62.49
2012 2011 1
2
3
1. 2. 3. 4.
4
Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali / Total comprehensive income attributable to owners of the parent entity and non-controlling interests. Total Equity / Total Equity Total Aset / Total Assets Penjualan Bersih / Net Sales
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
8
Laporan Dewan Komisaris
Report of The Board of Commissioners
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Laporan Dewan Komisaris • Report of The Board of Commissioners
9
Pertumbuhan ekonomi global selama tahun 2013 nampak berjalan lamban meskipun beberapa indikator penggerak ekonomi dari negara-negara ekonomi kuat dunia seperti Amerika dan Eropa baru mulai menunjukan tanda-tanda perbaikan, meskipun belum terlalu stabil dan signifikan. Sementara itu, kekuatan ekonomi di kawasan Asia masih mengalami tekanan dalam triwulan akhir tahun 2013, terutama disebabkan oleh pelemahan ekonomi pada negara-negara yang menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi seperti Jepang, Cina dan India. Defisit transaksi perdagangan, tekanan pada sektor industri, gejolak pasar serta laju inflasi menjadikan proses pemulihan ekonomi di kawasan tersebut semakin kompleks dan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara-negara kawasan Asia yang lainnya.
During 2013, the global economic growth had not been fully recovered despite several key indicators of world economy from strong economic countries such as the United States of America and Europe had shown signs of improvement, even though they were not very stable and significant. In the meantime, the economic strength of Asian region had still encountered much pressure in the last quarter of 2013, particularly due to the weakening economy of the countries which had served as the catalyst of economic growth such as Japan, China and India. The deficit of trading transaction, pressure on industrial sector, market turbulence as well as the inflation rate caused the economic recovery of the region became more complex and affected the economic growth of other countries within Asian region.
Indonesia sendiri tidak luput dari pelemahan ekonomi global yang terjadi. Selama tahun 2013, ekonomi nasional juga tertekan oleh peningkatan defisit perdagangan dan transaksi berjalan serta tingginya laju inflasi. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu terjadinya depresiasi nilai Rupiah terhadap mata uang dunia, khususnya Dollar AS, sehingga menimbulkan kondisi instabilitas terhadap ekonomi nasional dan pertumbuhan industri secara umum. Sebagai dampaknya, pada tahun 2013 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berada pada kisaran 5,8% atau dibawah target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.
Indonesia itself was not liberated from the weakening global economy. During 2013, the national economy also encountered pressure by the increased trading deficit and the ongoing transaction as well as high inflation rate. This was one of the factors that triggered depreciation of Rupiah against the world currencies, in particular the United States Dollar, giving rise to instable condition of the national economy and industrial growth in general. As a result, in 2013, the Indonesian economy was only grown around 5.8% or below the target designated by the government.
Gejolak pasar yang berkelanjutan telah dikaji secara seksama oleh Perseroan selama tahun 2013, khususnya yang menyangkut penurunan daya beli dari masyarakat serta pelemahan nilai tukar mata uang Rupiah. Dalam hal ini, Direksi
The continuing market turbulence had thoroughly been evaluated by the Company during 2013, particularly with respect to the weakening buying power of public and weakening exchange rate of Rupiah currency. In this case, the Board of
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
10
bersama dengan segenap tim manajemen Perseroan telah menggariskan beberapa kebijakan dan rencana kerja strategis untuk mengantisipasi gejolak pasar dan menekan resiko bisnis Perseroan yang mungkin terjadi selama tahun 2013 kedepan. Beberapa kondisi penting yang dicermati antara lain menyangkut kontraksi pasar akibat penurunan permintaan barang dari pelanggan akibat keperluan efisiensi biaya dan apresiasi Dollar AS terhadap Rupiah, fluktuasi harga bahan baku utama, peningkatan biaya produksi serta kompetisi industri yang semakin ketat. Sebagai hasil dari penerapan kebijakan dan rencana kerja tahun 2013 ini, Perseroan dapat meraih kinerja penjualan sebesar Rp 1.663,39 milyar atau tumbuh sebesar 10,22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara garis besar, kami menilai bahwa Direksi dan segenap manajemen telah mampu mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian yang terjadi di pasar sehingga kinerja penjualan Perseroan dapat mencapai hasil yang optimal selama tahun 2013 ini.
Directors with the whole management team of the Company had nominated a number of policies and strategic business plans to anticipate market turbulence and reduce the Company’s business risks which might occur during 2013 ahead. A number of crucial conditions noted, among others, related to market contraction resulted from the weakening customer’s demand for goods due to the needs of cost efficiency and appreciation of the US Dollar against Rupiah, fluctuation of the main raw material price, the increase in production costs as well as industrial competitiveness. As the result of the policies and business plans implementation in 2013, the Company could achieve the sales performance of IDR 1,663.39 billion or grew by 10.22% compared to the figure of the previous year. Generally, we considered the Board of Directors and the entire management had been able to anticipate the economic volatility and uncertainty in the market that lead the Company to achieve the best possible sales performance in 2013.
Dalam tahun 2014 kedepan, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan masih cenderung bergerak lamban. Dari dalam negeri sendiri, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3%, atau dibawah proyeksi dari BI sebesar 5,5% - 5,8%. Namun, pertumbuhan ekonomi ini akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan yang terjadi dengan cara memperkokoh fundamental ekonomi dan melakukan upaya mitigasi resiko ketidakpastian global yang semakin kompleks. Agenda nasional penting lainnya yang perlu dicermati pada tahun 2014 mendatang yaitu kesuksesan pelaksanaan pemilihan umum, dimana akan sangat mempengaruhi langkah perkembangan
In the upcoming 2014, it is estimated that the world’s economic growth would be relatively sluggish. The World Bank projects the economic growth of Indonesia by 5.3% or below the projection from Central Bank of 5.5% - 5.8%. However, the economic growth will be affected by the government’s success in reducing the balance of trading deficit, by strengthening the economic fundamentals and creating some efforts to mitigate more complex and uncertain global risks. The other important national agendas to be noted in the forthcoming 2014 will be the successful implementation of public election, which will substantially affect the national economic development
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Laporan Dewan Komisaris • Report of The Board of Commissioners
11
“
Secara garis besar, kami menilai bahwa Direksi dan segenap manajemen telah mampu mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian yang terjadi di pasar sehingga kinerja penjualan Perseroan dapat mencapai hasil yang optimal selama tahun 2013 ini. Generally, we considered the Board of Directors and the entire management had been able to anticipate the economic volatility and uncertainty in the market that lead the Company to achieve the best possible sales performance in 2013.
“
ekonomi nasional selanjutnya. Kami telah menelaah dan mengevaluasi setiap detil rencana kerja dan kebijakan strategis yang telah disusun oleh Direksi untuk tahun 2014 mendatang dan kami memandang bahwa keseluruhan rencana kerja tersebut sudah cukup baik dan memadai bagi Perseroan untuk menghadapi gejolak pasar dan menekan setiap resiko usaha yang mungkin muncul. Dalam hal ini, kami sangat mendukung langkah-langkah dan target yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk membawa Perseroan dalam meraih kinerja yang positif di tahun mendatang.
in the years to come. We have reviewed and evaluated for every business plan in detail and the strategic policy prepared by the Board of Directors for the next 2014 year, and we view that the entire business plan is adequate for the Company to challenge the market turbulence and lessen each of potential business risks. In this respect, we strongly support the steps and targets determined by the Board of Directors to lead the Company in achieving a positive performance in the years to come.
Pada awal 2013, komposisi Dewan Komisaris telah mengalami perubahan, dimana salah satu anggota Komisaris, Bapak Surya Widjaja, telah tutup usia pada tanggal 7 Juni 2013. Pada kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris dan Direksi serta segenap karyawan Perseroan, kami
In the beginning of 2013, there was a change in the composition of the Board of Commissioners, as one member of the Board of Commissioners, Mr. Surya Widjaja had passed away on June 7, 2013. On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners and the Board of Directors
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
12
menyatakan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian beliau. Selanjutnya, pada tanggal 13 Juni 2013, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan memutuskan untuk mengangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga secara keseluruhan beranggotakan 6 (enam) orang.
as well as all employees of the Company, we expressed our deep condolence over his leaving. Further, on June 13, 2013, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders and resolved the appointment of new member of the Board of Commissioners, resulted in six members in number as a whole.
Pada kesempatan ini, atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham, pemangku kepentingan, Direksi, manajemen dan segenap karyawan Argha serta pihak-pihak lainnya yang terkait atas dukungan, integritas dan kerjasama yang baik sehingga Perseroan mampu meraih kinerja yang optimal di tahun 2013 ini. Kami percaya bahwa kerjasama yang positif ini dapat terus berlanjut di masa mendatang sehingga Perseroan dapat senantiasa meraih kinerja yang maksimal.
On this occasion, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our appreciation and thankfulness to shareholders, stakeholders, the Board of Directors, management and all of the employees as well as the other related parties for their greatest supports, integrity and excellent cooperation for the Company in achieving its valuable performance in 2013 year. We believe this positive cooperation will enable the Company to achieve its greatest performance in the future.
Andry Pribadi Komisaris Utama President Commissioner
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Laporan Dewan Komisaris • Report of The Board of Commissioners
13
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
14
Laporan Direksi
Report Of The Board Of Directors
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Laporan Direksi • Report of The Board of Driectors
15
Tekanan pasar yang tinggi masih mewarnai tahun 2013 sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang masih berkelanjutan. Hal tersebut tercermin antara lain dari lemahnya daya beli pasar yang memicu tingginya kompetisi antar pelaku industri dan distorsi pada harga jual produk. Kondisi perekonomian nasional masih belum mampu mendukung secara optimal dimana hanya mengalami pertumbuhan sekitar 5.8%. dan diwarnai oleh instabilitas nilai tukar Rupiah. Meskipun tingkat pertumbuhan sektor produk konsumen nasional hanya mencapai 8% atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun pasar domestik masih mampu untuk menyerap sekitar 70% dari porsi penjualan yang diraih Perseroan di tahun 2013 ini. Sebaliknya, pasar ekspor cenderung masih mengalami tekanan cukup besar sehingga menjadikan harga jual produk semakin kompetitif.
High market pressure still shadowed the year of 2013, as a result of the continuing global economic crisis. It was shown among others by the weakening market buying power triggered higher competitiveness among industries and distortion of product selling prices. The national economic condition was still unable to provide optimum supports where it only grew for around 5.8% and characterized by unstable exchange rate of Rupiah currency. Although the growth rate of national consumer product sector was only 8% or lower than the previous year, the domestic market was still able to absorb nearly 70% of the sales portion the Company achieved in 2013. On the other hand, the export market was still having a considerable pressure resulted in more competitive selling price of the products.
Dengan mencermati berbagai kemungkinan yang terjadi di pasar selama 2013 dan guna mengurangi setiap resiko usaha yang mungkin terjadi, kami telah menetapkan beberapa kebijakan strategis antara lain:
By observing several market potentials during 2013 and in order to mitigate business risks, we had set a number of strategic policies as follows:
•
Menekan biaya produksi dan operasi secara optimal, antara lain dengan jalan meningkatkan efisiensi pada setiap segmen produk, kuantitas produksi, serta menyempurnakan proses produksi.
•
To optimally reduce the production costs and operations particularly by improving the efficiency of product segment, production quantity and the production process.
•
Melakukan pengembangan pasar dan memperkuat basis pelanggan baru yang potensial, antara lain di kawasan Amerika, Eropa, Cina, Asia, Australia dan Afrika, khususnya untuk penjualan produk yang memiliki nilai tambah seperti produk kemasan untuk rokok serta produk kemasan label coating dan metalizing.
•
To develop new market and strengthen the basis for potential new customers, among others in the United States of America, Europe, China, Asia, Australia and Africa, particularly for the sales of value added products, such as packaging products for cigarette, coating label and metalizing.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
16
•
Meningkatkan pelayanan yang dapat memberikan nilai tambah bisnis kepada pelanggan, antara lain dengan penerapan sistem persediaan yang terkelola untuk pelanggan domestik yang potensial.
•
To improve services that might provide value added of business to customers, among others the application of vendor managed inventory system for potential domestic customers.
•
Mengelola persediaan bahan baku secara optimal, dengan memperluas jaringan pasokan domestik maupun internasional untuk mendapatkan kepastian pengiriman dan harga yang lebih kompetitif.
•
To optimally manage the raw material inventory by expanding national and international supply networks to ensure delivery and more competitive price.
Sebagai hasil dari pelaksanaan kebijakankebijakan strategis diatas, dalam tahun 2013, Perseroan dapat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1.663,39 milyar, sejalan dengan kinerja penjualan yang telah ditargetkan untuk tahun 2013. Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kinerja penjualan tahun 2013 telah mengalami peningkatan sebesar Rp 154,20 milyar atau 10,22%. Selanjutnya dari sisi profitabilitas tahun 2013. Perseroan berhasil membukukan laba kotor dan laba usaha masing-masing sebesar Rp 209,60 milyar dan Rp 90,84 milyar atau naik masingmasing sekitar 9,53% dan 4,90% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada laba tahun berjalan tahun 2013 hanya mengalami peningkatan hampir 11,26% menjadi Rp 34,62 milyar. Beberapa kendala yang dihadapi Perseroan untuk pencapaian kinerja tahun 2013 ini antara lain disebabkan oleh permintan pasar yang lemah, khususnya di kuartal III dan IV tahun 2013, sehingga mempengaruhi harga dan volume penjualan. Disamping itu, apresiasi Dollar AS terhadap Rupiah yang mulai terjadi sekitar awal pertengahan tahun 2013 kembali menurunkan daya beli pelanggan sampai dengan akhir tahun 2013 dan menjadikan pasar semakin kompetitif.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
As a result of the above strategic policy implementation, in 2013, the Company had successfully recorded net sales of IDR 1,663.39 billion, in line with the target of sales performance for 2013. Nevertheless, compared to the previous year, the sales performance of 2013 had increased by IDR 154.20 billion or 10.22%. In terms of profitability of 2013, the Company had succeeded to record the gross profit and operating profit of IDR 209.60 billion and IDR 90.84 billion respectively or increased by around 9.53% and 4.90% respectively, compared to the previous year. The profit for the year 2013 had merely increased by 11.26% to IDD 34.62 billion. A number of constraints regarding with the Company’s performance achievement in 2013 were due to weak market demands, particularly in third and fourth quarter of 2013, affected the price and sales volume. Besides, appreciation of the US Dollar against Rupiah started around the beginning of mid 2013 were even more reducing the buying power of customers until the end of 2013 and increasing the competition in the market.
Laporan Direksi • Report of The Board of Driectors
17
“
“
Sektor produk konsumen akan terus tumbuh dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan populasi penduduk, sehingga memberikan peluang yang sangat besar bagi Perseroan untuk mengembangkan usahanya. The consumer product sector will grow continuously from year to year in line with the population growth, providing greater opportunity for the Company to develop its business.
Sektor produk konsumen akan terus tumbuh dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan populasi penduduk, sehingga memberikan peluang yang sangat besar bagi Perseroan untuk mengembangkan usahanya. Kebutuhan akan kemasan fleksibel masih tetap tinggi karena fungsinya yang belum dapat tergantikan disamping harganya yang ekonomis. Berdasarkan prediksi dari Federasi Pengemasan Indonesia, sektor produk konsumen nasional akan meraih pertumbuhan sekitar 10%. Dengan fasilitas produksi yang ada, Perseroan akan mampu untuk menjaga kualitas, efisiensi dan hasil produksi yang tinggi guna memasok kebutuhan pasar sehingga Perseroan akan memiliki potensi meningkatkan penjualan dan profitabilitasnya. Untuk dapat memasok kebutuhan pasar yang terus berkembang, maka Perseroan telah memiliki rencana kerja untuk menambah investasi fasilitas produksi kemasan jenis BOPP
The consumer product sector will grow continuously from year to year in line with the population growth, providing greater opportunity for the Company to develop its business. The flexible packaging is still highly required because of its economical price and non-replaceable function. As being predicted by the Indonesian Packaging Federation, the national consumer product sector will grow by around 10%. The existing production facilities will provide many capabilities for the Company to maintain the quality, efficiency and high production yield in order to supply the market and thereby potentially increase the sales and profitability. In order to supply the developing market requirement, the Company has a business plan to expand for the new BOPP production facility, which
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
18
baru, yang rencananya akan mulai beroperasi dalam kuartal terakhir tahun 2015 mendatang. Dalam melaksanakan ekspansi produksi ini, Perseroan telah mendapat dukungan yang kuat dari pihak kreditur dan pemasok, berkat kredibilitas baik dari Perseroan yang telah terjaga baik selama ini.
will start its operation within the last quarter of 2015. In performing this expansion, the Company has been supported by some creditors and suppliers resulted from the maintained credibility of Company during this time.
Dalam tahun 2013, kami melanjutkan komitmen untuk menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) sebagai salah satu perwujudan tanggung jawab kepada bangsa, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan. Pelaksanaan GCG senantiasa menjadi bagian dari budaya kerja seluruh karyawan sehingga merupakan salah satu landasan yang kuat bagi Perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi yang tengah berjalan. Selama tahun 2013, setiap kebijakan strategis dan rencana kerja yang telah dicanangkan oleh Direksi dan manajemen senantiasa mendapat perhatian dan pengawasan yang intensif dari Dewan Komisaris guna memastikan agar Perseroan tetap berada pada koridor visi dan misinya serta peraturan hukum yang berlaku. Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris dibantu oleh anggota Komite Audit dan divisi Audit Internal secara intensif menelaah dan mengawasi operasi Perseroan dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Disamping itu, perwujudan tanggung jawab sosial tetap menjadi agenda utama dalam penerapan GCG Perseroan di tahun 2013, khususnya yang menyangkut aspek lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, praktik ketenagakerjaan dan tanggung jawab produk. Secara keseluruhan, kami memandang bahwa penerapan praktik-praktik GCG yang menyangkut transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran secara keseluruhan dapat meningkatkan nilai Perseroan guna meraih kinerja yang positif.
In 2013, we were continuously committed to implement the Good Corporate Governance (GCG) as one of our responsibilities to the nation, shareholders, business partners and stakeholders. The implementation of GCG would always become a part of the work culture of all employees and provide a strong foundation for the Company in facing the ongoing economic crisis. During 2013, each strategic policy and business plan designated by the Board of Directors and management always deserved attention and intensive supervision by the Board of Commissioners in order to ensure that the Company still remained in its corridor of vision and mission and the applicable laws as well as regulations. In performing its functions, the Board of Commissioners was assisted by members of the Audit Committee and the Internal Audit Divisions intensively reviewed and oversaw for the Company’s operations and made any necessary improvement. In addition, the realization of social responsibility still remained the main agenda of GCG implementation in 2013, particularly related to some aspects such as the living environment, social public, manpower practice and product responsibility. As a whole, we viewed that the implementation of GCG practices relating to transparency, accountability, independency and fairness might increase the value of Company in order to achieve its positive performance.
Dalam tahun 2013, salah satu anggota Direksi, yaitu Bapak Kristianto Mangkusaputra telah mengundurkan diri dan digantikan oleh Bapak Folmer Adolf Hutapea berdasarkan keputusan RUPST Perseroan tanggal 13 Juni 2013. Dengan demikian, komposisi Direksi yang baru memiliki anggota sebanyak 5 (lima) orang.
In 2013, one member of the Board of Directors, Mr. Kristianto Mangkusaputra had resigned and subsequently replaced by Mr. Folmer Adolf Hutapea, as being resolved by the Company’s Annual General Meeting of Shareholders on June 13, 2013. Hence, the new composition of the Board of Directors was consisted of five members.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Laporan Direksi • Report of The Board of Driectors
19
Komitmen, integritas, kerja keras dan cerdas bersama telah membuahkan hasil yang positif terhadap perolehan kinerja Perseroan di tahun 2013. Untuk itu, perkenankanlah kami untuk menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari seluruh anggota Dewan Komisaris, para kreditur, mitra bisnis dan segenap karyawan Perseroan. Kiranya kerjasama yang baik ini akan terus terbina untuk mencapai kinerja Perseroan yang positif di tahun-tahun mendatang.
Commitment, integrity, hard work and intelligence, together had brought positive results for the Company’s performance during 2013. For this outstanding achievement, we would like to express our gratitude for the best support granted by the member of the Board of Commissioners, creditors, business partners and all of the employees of the Company. May this good cooperation will always be perfectly maintained in order to achieve the Company’s positive performance in the upcoming years.
Wilson Pribadi Direktur Utama President Director
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
20
Profil Perusahaan Company Profile
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
21
Riwayat Singkat Perseroan
The Company In Brief
PT Argha Karya Prima Industry Tbk, atau lebih kenal dengan Argha, didirikan pada tahun 1980 dan merupakan salah satu pelopor industri kemasan fleksibel di Indonesia. Argha mulai beroperasi secara komersial sekitar tahun 1982 dengan lokasi pabrik yang terletak di kawasan Citeureup, Jawa Barat.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk or prominently known as Argha, was established in 1980 and became one of the leaders in flexible packaging industry in Indonesia. Argha started its commercial operation around the year of 1982, with a factory located at Citeureup area, West Java.
Pada tahun 1991, Argha membentuk anak perusahaan di Hongkong, yaitu International Resources (H.K.) Ltd., guna mendukung penjualan ekspor, khususnya untuk wilayah Hongkong dan Cina. Pada tahun 1993, Argha melakukan perluasan produksi film kemasan jenis BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) dengan mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu Stenta Films (M) Sdn. Bhd.
In 1991, Argha established a subsidiary in Hong Kong, namely International Resources (H.K.) Ltd. in order to support its export sales, particularly for Hong Kong and China areas. In 1993, Argha expanded its BOPP production by establishing a subsidiary in Malaysia, namely Stenta Films (M) Sdn. Bhd.
Saat ini, Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang hampir mencapai 100.000 ton per tahun, sehingga menjadikan Argha sebagai salah satu industri kemasan fleksibel yang terkemuka di Asia Tenggara.
Recently, with the installed production capacity of nearly 100,000 tons per annum, Argha is considered as one of the leading flexible packaging industries in Southeast Asia.
Kegiatan Usaha Perseroan Serta Jenis Produk Yang Dihasilkan
The Operation of the Company and Manufactured Products
Sesuai dengan Anggaran Dasar, kegiatan usaha Perseroan antara lain menjalankan industri barang-barang plastik jenis film Polypropylene dan Polyethylene Terepthalate. Produk andalan yang dihasilkan adalah film kemasan jenis BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) dan BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate) atau Polyester, masing-masing dipasarkan dengan merek dagang ARLENE dan ARETA. Produk-produk tersebut diproduksi dengan mengikuti standar mutu ISO 9001:2008 (“Certified”) dan seluruh bahan baku yang
Under its Articles of Association, the business activities of the Company are engaged in plastic goods industry of Polypropylene and Polyethylene Terepthalate films. The main products produced consists of packaging film of BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) and BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate) or Polyester, marketed under the trademark of ARLENE and ARETA respectively. The products are produced pursuant to ISO 9001:2008 quality standard (“Certified”) and all of the utilized raw materials fulfill the FDA (Food
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
22
digunakan memenuhi standar FDA (Food and Drug Administration) dan EU (European Union). Merek dagang ARLENE dan ARETA telah dikenal secara global, terutama untuk aplikasi kemasan makanan, rokok ataupun laminasi kertas, label dan pembungkus umum lainnya.
and Drug Administration) and EU (European Union) standards. ARLENE and ARETA trademarks have been globally recognized, mainly for the application of food packaging, cigarette, paper lamination, label and other purposes of general wraps.
Struktur Organisasi Perseroan
The Company’s Organization Structure
Perseroan dikelola oleh Direksi, dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Hasil kegiatan dan kinerja Perseroan dilaporkan kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham, yang menduduki hirarki tertinggi dalam struktur organisasi Perseroan.
The Company is managed by the Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners. The activity results and the Company performance are reported to shareholders through the General Meeting of Shareholders, occupying the top hierarchy in the organization structure of the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
24
Struktur organisasi Perseroan secara pokok terbagi menjadi 4 divisi utama yaitu:
The organization structure of the Company is substantially divided into 4 major divisions, namely:
1. Divisi Komersial Divisi ini berfungsi untuk menangani pemasaran dan penjualan serta pengembangan pasar, baik untuk lokal maupun ekspor. Divisi ini juga juga mencakup bagian administrasi penjualan produk dan pelayanan purna jual.
1. Commercial Division This division serves to handle the marketing and sales as well as market development for both local and export. The division also covers the product sales administration and after sales services.
2. Divisi Operasi Memiliki fungsi untuk melaksanakan proses produksi, termasuk didalamnya bagian pemeliharaan mesin dan peralatan produksi, pengembangan dan penyempurnaan fasilitas dan teknologi produksi serta pengembangan produk dan pengawasan mutu.
2. Operation Division This division functions to carry out production process including maintenance of the production machinery and equipment, development and improvement of production facilities and technology as well as product development and quality assurance.
3. Divisi Pelayanan Korporasi Divisi ini berperan untuk mendukung kelancaran operasional Perseroan, meliputi bagian pengembangan sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan, managemen akunting serta teknologi informasi.
3. Corporate Service Division This division supports the operational activities of the company, covering the human resources development, accounting and finance, accounting management and information technology.
4. Divisi Pasokan dan Logistik Memiliki fungsi untuk menangani seluruh proses pembelian barang maupun jasa, pengaturan logistik serta pengontrolan persediaan dari Perseroan.
4. Supply Chain and Logistic Division This division functions to handle all of the purchasing process for goods and services, logistic management and inventory control of the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
25
Visi dan misi Perusahaan
Vision and Mission of the Company
Visi:
Vision:
•
Menjadi produsen plastik film yang inovatif dan terpilih.
Misi:
•
The innovative and preferred plastic film producer
Missions:
•
Untuk para pelanggan: Meningkatkan bisnis pelanggan dengan solusi yang inovatif.
•
For customers: to enhance customer’s business through innovative solution.
•
Untuk para Pemegang Saham: Memaksimalkan pertambahan nilai bagi pemegang saham.
•
For shareholders: to maximize shareholder value.
•
Untuk Para Karyawan: Menjadi tempat pilihan untuk mengembangkan karir di industri plastik film.
•
For employees: the choice of career path advancement in plastic industry.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
26
Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and the Board of Directors
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 5 (lima) orang anggota Komisaris, dimana 2 (dua) orang diantaranya menjabat sebagai Komisaris Independen. Pada tahun 2013, sesuai keputusan RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan) Perseroan, susunan Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan, dimana salah seorang anggota Dewan Komisaris, yaitu Bapak Surya Widjaja, telah tutup usia pada tanggal 7 Juni 2013, dan digantikan oleh anggota Komisaris yang baru, yaitu Ibu Brenna Florence Pribadi.
The Board of Commissioners of the Company consists of one President Commissioner and five Commissioner members, whereas two members serve as independent Commissioners. In 2013, as being resolved by the Annual General Meeting of Shareholders, the composition of the Board of Commissioners has been changed because of one member of the Board of Commissioners, Mr. Surya Widjaja has passed away on June 7, 2013 and replaced by a new member of the Board of Commissioners, Mrs. Brenna Florence Pribadi.
• Komisaris Utama Andry Pribadi
• President Commissioner Andry Pribadi
• Komisaris Henry Liem
• Commissioner Henry Liem
• Komisaris Amirsyah Risjad
• Commissioner Amirsyah Risjad
• Komisaris Brenna Florence Pribadi
• Commissioner Brenna Florence Pribadi
• Komisaris Independen Johan Paulus Yoranouw
• Independent Commissioner Johan Paulus Yoranouw
• Komisaris Independen Widjojo Budiarto
• Independent Commissioner Widjojo Budiarto
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
27
Direksi Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang anggota Direksi. Berdasarkan keputusan RUPST Perseroan pada tahun 2013, susunan Direksi Perseroan mengalami perubahan, dimana salah seorang anggota Direksi, yaitu Bapak Kristianto Mangkusaputra telah mengundurkan diri dan digantikan oleh anggota Direksi yang baru, yaitu Bapak Folmer Adolf Hutapea.
The Board of Directors of the Company consists of one President Director and four Director members. As being resolved by the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2013, the composition of the Board of Directors has been changed whereas one Director member, Mr. Kristianto Mangkusaputra, has resigned and replaced by a new member of the Board of Directors, Mr. Folmer Adolf Hutapea.
• Direktur Utama Wilson Pribadi
• President Director Wilson Pribadi
• Direktur Edward Djumali
• Director Edward Djumali
• Direktur Jimmy Tjahjanto
• Director Jimmy Tjahjanto
• Direktur Jeyson Pribadi
• Director Jeyson Pribadi
• Direktur Folmer Adolf Hutapea
• Director Folmer Adolf Hutapea
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Below is the brief description of respective member of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
28
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Andry Pribadi,
Andry Pribadi,
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2003, berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan pada tanggal 27 Juni 2003. Selain jabatan ini, beliau juga memegang jabatan sebagai Presiden Direktur PT Sumatra Prima Fibreboard, dan Wakil Presiden Direktur PT Centralindo Pancasakti. Beliau adalah lulusan dari Stamford College, Singapura.
President Commissioner of the Company since 2003, based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) held on June 27, 2003. He is concurrently the President Director of PT Sumatra Prima Fibreboard and Vice President Director of PT Centralindo Pancasakti. He graduated from Stamford College, Singapore.
Henry Liem,
Henry Liem,
Jabatan ini dipercayakan kepada beliau sejak tahun 1983, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tahun 1983. Saat ini, beliau juga memegang jabatan sebagai Komisaris Utama PT Praja Puri Indah, Komisaris PT Sanggraha Daksamitra, dan Direktur Utama PT Dewata Agung Wibawa. Beliau telah menempuh pendidikan di Kilburn Polytechnic, London, Inggris dan lulus pada 1972.
He held the position as a Commissioner of the Company since 1983, based on the decision of the AGM held in 1983. He is concurrently the President Commissioner of PT Praja Puri Indah, Commissioner of PT Sanggraha Daksamitra and President Director of PT Dewata Agung Wibawa. He pursued a study at Kilburn Polytechnic, London, and graduated in 1972.
Amirsyah Risjad,
Amirsyah Risjad,
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2013, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 13 Juni 2013. Beliau telah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di berbagai bidang seperti industri minyak kelapa sawit, perkebunan, keuangan dan energi. Saat ini, beliau juga memangku jabatan di beberapa perusahaan antara lain CEO Ibris Holdings and Risjadson Holding & Investments, Komisaris Primarindo Finance Corporation, Komisaris PT Primarindo Argatile, Wakil Presiden Komsaris
He held the position since 2013, as being resolved by the AGM on June 13, 2013. He has more than 15 years of experience in various business areas, in particular palm oil industry, plantation, finance and energy. He concurrently holds some key positions in several companies, among others, CEO of Ibris Holdings and Risjadson Holding & Investments, Commissioner of Primarindo Finance Corporation, Commissioner of PT Primarindo Argatile, Vice President Commissioner of PT
Komisaris Utama
Komisaris.
Komisaris
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Profil Perusahaan • Company Profile
29
PT Primarindo Daya Investama, Komisaris PT Intidaya Sistelindomitra, Komisaris PT Primarindo Dana Bersama dan Komisaris PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Dalam perjalanan karir profesionalnya, beliau pernah menjabat sebagai Management Trainee First Pacific Pte.Ltd, Singapore, President Director PT Risjadson Sejahtera Agrobusiness dan Komisaris PT Bank RSI. Beliau menempuh pendidikan di Northrop University, Los Angeles, USA pada tahun 1985 dan meraih gelar Bachelor of Science dari University of Southern California, USA pada tahun 1989.
Primarindo Daya Investama, Commissioner of PT Intidaya Sistelindomitra, Commissioner of PT Primarindo Dana Bersama and Commissioner of PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. During his professional careers, he once served as the Management Trainee of First Pacific Pte. Ltd, Singapore, President Director of PT Risjadson Sejahtera Agrobusiness and Commissioner of PT Bank RSI. He studied at Northrop University, Los Angeles, USA in 1985 and earned a Bachelor of Science degree from University of Southern California, USA in 1989.
Brenna Florence Pribadi,
Brenna Florence Pribadi,
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2013, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 13 Juni 2013. Dalam perjalanan karir profesionalnya, beliau pernah menjabat sebagai Purchasing Head di PT Argha Karya Prima Industry Tbk dan menjalani Internship di The_Groop dan Genlux Fashion Magazine, Los Angeles, Amerika Serikat. Beliau meraih gelar Master of Business Administration pada tahun 2009 dari DeVry University - Los Angeles, Amerika Serikat dan Bachelor of Fine Arts pada tahun 2007 dari Art Center College of Design - Los Angeles, Amerika Serikat.
She held this position since 2013, as being resolved by the AGM on June 13, 2013. During her professional careers, she once served as the Purchasing Head of PT Argha Prima Industry Tbk and Internship at The_ Groop and Genlux Fashion magazine, Los Angeles, USA. She earned a Master of Business of Administration degree in 2009 from DeVry University, Los Angeles, USA and a Bachelor of Fine Arts in 2007 from Art Center College of Design, Los Angeles, USA.
Komisaris
Commissioner
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
30
Johan Paulus Yoranouw,
Komisaris Independen, dan Ketua Komite Audit Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2001, berdasarkan keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada tanggal 20 Desember 2001. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai National Managing Partner Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan. Karir profesional beliau, antara lain adalah sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, serta Internal Management Consultant Salim Group, sebagai dosen di Universitas Airlangga, Universitas Surabaya, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Katolik Atmajaya dan Universitas Tarumanegara. Beliau juga pernah berkarir sebagai Konsultan Pajak, Konsultan Manajemen PT SGV Utomo serta Auditor Drs Utomo, Mulia & Co (Arthur Andersen Indonesia). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada tahun 1971 dari Universitas Airlangga, dan Sarjana di bidang Manajemen pada tahun 1969 dari Universitas Airlangga. Selain sebagai anggota Dewan Komisaris, beliau juga menjabat sebagai ketua Komite Audit Perseroan sejak bulan Mei 2002.
Widjojo Budiarto,
Komisaris Independen Jabatan ini dipegang beliau sejak tahun 2004, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 25 Juni 2004. Beliau telah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai penasehat hukum di berbagai bank, grup perseroan maupun kantor hukum, dan saat ini menjabat sebagai Advokat dan Konsultan Hukum pasar modal di sebuah
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Johan Paulus Yoranouw, Independent Commissioner, and Chairman of the Audit Committee Independent Commissioner of the Company since 2001, based on the decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) held on December 20, 2001. Currently he is also a National Managing Partner at Johan Malonda Mustika and Partner Public Accountant Firm. His professional career includes positions as Dean of the Accounting Department, Faculty of Economics, Tarumanegara University, Internal Management Consultant of Salim Group, Lecturer at Airlangga University, University of Surabaya, Catholic University of Widya Mandala Surabaya, Catholic University of Atmajaya and Tarumanegara University. He was also a Tax Consultant, Management Consultant at PT SGV Utomo and Auditor at Drs Utomo, Mulia & Co (Arthur Andersen Indonesia). He holds a Bachelor of Economic degree in Accounting from Airlangga University, in 1971 and Bachelor’s degree in Management from the same university in 1969. Apart from his responsibility as an Independent Commissioner of the Company, he is also the Chairman of the Audit Committee since May 2002.
Widjojo Budiarto,
Independent Commissioner Independent Commissioner of the Company since 2004, based on the decision of the AGM held on June 25, 2004. He has more than two decades of experience as legal advisor in various banks, corporate groups or law offices, and concurrently serves as Capital Market Lawyer and Legal Consultant at a Law Office in Jakarta. He passed the Common Professional
Profil Perusahaan • Company Profile
31
kantor hukum di Jakarta. Beliau lulus dari Common Professional Examination yang divalidasi oleh the Law Society of England and Wales dan the Bar Council of England and Wales, serta pemegang gelar Master of Science di bidang Finance and Financial Law dari the School of Oriental and African Studies, University of London, Inggris.
Examination as validated by the Law Society of England and Wales and from the Bar Council of England and Wales, and held a Master of Science degree in Finance and Financial Law from the School of Oriental and African Studies, University of London, United Kingdom.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
32
Direksi
Board of Directors
Wilson Pribadi,
Wilson Pribadi,
Beliau merupakan salah seorang pendiri Argha, dimana sejak tahun 2001 telah menjabat sebagai Direktur Utama, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 27 Juni 2001. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Pengelola Argha hingga tahun 2000. Jabatan lain yang diemban beliau adalah Direktur Stenta Films (M) Sdn. Bhd. Malaysia, Presiden Komisaris PT Sumatra Prima Fibreboard, Presiden Komisaris PT Swasthi Parama Mulya dan PT Lumbung Nasional Flour Mill. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration pada tahun 1977 dari Sir George William University, Montreal, Kanada, dan sebelumnya pada tahun 1974 meraih gelar Bachelor of Computer Science dari Technische Universität Berlin, Jerman.
Founder of the Company, serves as President Director since 2001, based on the decision of the AGM held on June 27, 2001. Previously, he served as Managing Director until 2000. Concurrently, he is also the Director of Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia, the President Commissioner of PT Sumatra Prima Fibreboard and President Commissioner of PT Swasthi Parama Mulya and PT Lumbung Nasional Flour Mill. He obtained a Bachelor’s degree in Business Administration from Sir George William University, Montreal, Canada, in 1977, and received a Bachelor of Computer Science degree from Technische Universität Berlin, Germany, in 1974.
Edward Djumali,
Edward Djumali,
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2000, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 21 Juni 2000, dan saat ini membawahi bidang pemasaran dan penjualan. Beliau pernah berkarir sebagai Direktur pada beberapa perseroan industri grup Napan, serta menjadi Consultant & Business Advisor pada Kantor Akuntan Publik Drs Hadi Sutanto, Price Waterhouse, Indonesia. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi Manajemen pada tahun 1989 dari Universitas Indonesia, serta Sarjana Manajemen Marketing pada tahun 1984 dari Universitas Kristen Djaya, Jakarta.
Director of the Company since 2000, based on the decision of the AGM held on June 21, 2000, and is currently in charge of Marketing and Sales. His previous career includes positions as a Director at a number of companies in the Napan Group and as Consultant and Business Advisor at Drs. Hadi Sutanto Public Accountant Firm, Price Waterhouse, Indonesia. He obtained a Bachelor’s degree in Management Accounting from University of Indonesia, in 1989, and a Bachelor’s degree in Marketing Management from University of Kristen Djaya, Jakarta, in 1984.
Direktur Utama
Direktur
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
President Director
Director
Profil Perusahaan • Company Profile
33
Jimmy Tjahjanto,
Jimmy Tjahjanto,
Jabatan ini dipegang beliau sejak tahun 2003, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 27 Juni 2003. Saat ini, beliau membawahi bidang Corporate Service Perseroan dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Financial Controller PT Sumatra Prima Fibreboard, Vice President - Finance Division Grup Napan, Accounting Manager di Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia, dan Auditor Touche Ross International, Indonesia. Beliau meraih gelar Master of Business Administration pada tahun 1992 dari University of The East Manila, Filipina, serta Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada tahun 1986 dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Director of the Company since 2003, based on the decision of the AGM held on June 27, 2003. He is currently in charge of Corporate Service, while he previously served as Finance Controller at PT Sumatra Prima Fibreboard, Vice President of Finance Division at Napan Group, Accounting Manager at Stenta Films (M) Sdn. Bhd., Malaysia and Auditor at Touche Ross International, Indonesia. He holds a Master of Business Administration degree from University of The East Manila, the Philippines, in 1992, and a Bachelor’s degree in Economic Accounting from Tarumanegara University, Jakarta, in 1986.
Folmer Adolf Hutapea,
Folmer Adolf Hutapea,
Posisi ini dijabat oleh beliau pada tahun 2013, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 13 Juni 2013. Beliau telah meniti karir di Argha sejak tahun 1982 dan saat ini dipercaya untuk membawahi bidang produksi, engineering, pengembangan produk serta pengawasan mutu. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kimia pada tahun 1982 dari Institut Teknologi Bandung.
He held this position since 2013, as being resolved by the AGM held on June 13, 2013. He commenced his career at PT Argha Karya Prima Industry Tbk in 1982 and currently he is entrusted to be in charge in production, engineering, product development and quality control. He earned the Bachelor of Chemical Engineering degree from Bandung Institute of Technology in 1982.
Direktur
Direktur
Director
Director
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
34
Jeyson Pribadi,
Jeyson Pribadi,
Direktur
Director
Posisi ini dijabat oleh beliau sejak tahun 2009, berdasarkan keputusan dari RUPST Perseroan pada tanggal 9 Juni 2009. Selain pada saat ini membawahi bidang Pasokan dan Logistik Perseroan, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Swasthi Parama Mulya. Dalam perjalanan karir profesionalnya, beliau pernah menjalani Internship di Prudential Financial, Inc, Los Angeles, Amerika Serikat. Beliau meraih gelar Master of Business Administration - Management pada tahun 2006 dari Loyola Marymount University - Los Angeles, Amerika Serikat dan Bachelor of Business Administration – Finance & Marketing pada tahun 2004 dari Loyola Marymount University - Los Angeles, Amerika Serikat.
Director of the Company since 2009, based on the decision of the AGM held on June 9, 2009. While he is currently in charge of Supply Chain and Logistic, he is concurrently a Director of PT Swasthi Parama Mulya. In his professional career, he previously served as Internship at Prudential Financial Inc., Los Angeles, USA. He holds a Master of Business Administration degree in Management from Loyola Marymount University, Los Angeles, USA, in 2006, and a Bachelor of Business Administration degree in Finance and Marketing also from Loyola Marymount University, Los Angeles, USA, in 2004.
Jenis pelatihan yang telah diikuti oleh para anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2013 terutama menyangkut topik tentang perbaikan-perbaikan di segala aspek operasional untuk meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan, perkembangan kondisi perekonomian dan pasar kemasan fleksibel, baik lokal maupun internasional serta teknologi industri kemasan fleksibel yang terkini.
During 2013 the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors have provided some training with topic related to the improvement of operational aspects and the performance of the Company as a whole, the development of economic and flexible packaging market conditions for both domestic and international as well as the most recent technology in flexible packaging industry.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
35
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki status afiliasi sebagai berikut:
The member of The Board of Commissioners and The Board of Directors have the following affiliation status:
Nama/ Name
Jabatan/ Title
Status
•
Andry Pribadi
Komisaris Utama/ President Commissioner
Terafiliasi/Affiliated
•
Henry Liem
Komisaris/Commissioner
Terafiliasi/Affiliated
•
Amirsyah Risjad
Komisaris/Commissioner
Terafiliasi/Affiliated
•
Brenna Florence Pribadi
Komisaris/Commissioner
Terafiliasi/Affiliated
•
Johan Paulus Yoranouw
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Tidak Terafiliasi/ Not Affiliated
•
Widjojo Budiarto
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Tidak Terafiliasi/ Not Affiliated
•
Wilson Pribadi
Direktur Utama/ President Director
Terafiliasi/Affiliated
•
Edward Djumali
Direktur/Director
•
Jimmy Tjahjanto
Direktur/Director
Tidak Terafiliasi/ Not Affiliated
•
Jeyson Pribadi
Direktur/Director
Terafiliasi/Affiliated
•
Folmer Adolf Hutapea
Direktur/Director
Tidak Terafiliasi/ Not Affiliated
Tidak Terafiliasi/ Not Affiliated
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
36
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perseroan memiliki jumlah karyawan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebanyak 903 orang, atau mengalami penurunan sebesar 19,38% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
As of December 31, 2013, the Company has 903 employees or reduced by 19.38% if compared to the previous year period.
Komposisi karyawan berdasarkan jenjang jabatannya adalah sebagai berikut:
The composition of employees by positions is as follows:
2013
708 Operator
135 Supervisor
55 Manager
5 Direktur/ Director
152 Supervisor
60 Manager
5 Direktur/ Director
2012 903 Operator
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu pilar utama untuk mencapai kesuksesan dalam kinerja operasional serta visi dan misi yang ditetapkan. Pengelolaan sumber daya manusia dimulai dari proses rekruitmen yang cermat untuk mendapatkan karyawan-karyawan yang
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
The Company fully considers for the importance of human resources to become one of the main pillars to reach its operational performance success as well as designated vision and mission. The human resources management is commenced from the accurate recruitment process to obtain
Profil Perusahaan • Company Profile
37
tepat dan handal, baik yang berasal dari lulusan baru maupun yang telah berpengalaman kerja.
qualified people from the fresh graduates or experienced employees.
Tahap selanjutnya dari pengelolaan sumber daya manusia adalah melalui pengembangan kompetensi dan pendidikan para karyawan. Divisi Sumber Daya Manusia secara intensif melaksanakan sejumlah program pelatihan guna membangun potensi dan prestasi para karyawan sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan karir karyawan yang bersangkutan dan kemajuan bagi Perseroan. Selama tahun 2013, beberapa program pelatihan yang telah melaksanakan Perseroan, antara lain:
Further step of the human resources management is effected through the development of competency development and education of the employees. Human Resources Division intensively conducts a number of training programs to build up potency and achievement of employees and thus positively contributes to the employee’s career development and performance of the Company. During 2013, several training programs conducted by the Company are among others:
1. Peningkatan motivasi kerja untuk seluruh tingkatan karyawan.
1. Improvement of work motivation for all levels of employees.
2. Program pengembangan kepemimpinan terutama untuk tingkatan manajemen.
2. Leadership development program especially for management level.
3. Pemeliharaan dan perbaikan mutu, antara lain menyangkut penerapan metoda Kaizen di lingkungan kerja dan standar mutu ISO 9001:2008.
3. Maintenance and quality improvement, including application of Kaizen method within the working environment and quality standard of ISO 9001:2008.
4. Pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan kerja dan prosedur untuk keadaan darurat di tempat kerja.
4. Training to improve the awareness of safety and procedure for emergency at the work place.
5. Pelatihan-pelatihanrutinlainnyayangberkaitan langsung dengan deskripsi pekerjaan karyawan, antara lain pengembangan rekayasa teknik (engineering), perbaikan proses bisnis, analisa beban kerja (work load), quality assurance, pengembangan produk, keselamatan kerja dan lingkungan, standar Akutansi, perpajakan, pasar modal, teknologi informasi dan sebagainya.
5. Other routine trainings for supporting job functions of employees, among others engineering development, business process improvement, work load analysis, quality assurance, product development, environmental safety, accounting standard, taxation, capital market, information technology, etc.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
38
Komposisi Pemegang Saham
Composition of the Shareholders
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Raya Saham Registra, pada tanggal 31 Desember 2013, maka komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Based on the register of Shareholders issued by the Registrar office, PT Raya Saham Registra in December 31, 2013, the composition of the shareholders is as follows:
Pemegang Saham/ Shareholders
• Asia Investment Limited • Shenton Finance Corporation • PT Nawa Panduta • Morgan Stanley & Co.
Jumlah Saham/
% Kepemilikan/
Number of Shares
% Ownership
117,747,275
19.23%
115,835,001
18.92%
92,133,534
15.05%
73,032,133
11.93%
213,500,057
34.87%
• Masyarakat dan Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan < =5%), Public and Others (each with ownership <= 5%)
Subtotal
612,248,000
Modal saham diperoleh kembali/Treasury Stock
67,752,000
Total
680,000,000
Berdasarkan data pemegang saham diatas, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang tercatat sebagai pemegang saham.
100.00%
Based on the above shareholders register data, no member of the Board of Commissioners and the Board of Directors is recorded as a shareholder of the Company.
Kelompok pemegang saham masyarakat dan lain-lain per tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
The public and others group of shareholders as of December 31, 2013 are as follows:
Pemodal Nasional: • Perorangan • Badan Usaha
: 250 : 42
National Investor : 250 • Individual • Corporate Entity : 42
Pemodal Asing: • Perorangan • Badan Usaha
: 18 : 64
Foreign Investor • Individual : 18 • Corporate Entity : 64
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
39
Pemegang saham pengendali Perseroan adalah PT Nawa Panduta. Pemegang saham PT Nawa Panduta adalah Andry Pribadi dan Wilson Pribadi.
PT Nawa Panduta serves as a controlling shareholder of the Company. The shareholders of PT Nawa Panduta are Andry Pribadi and Wilson Pribadi.
Entitas Anak Perseroan
Subsidiary of The Company
Perseroan memiliki 2 (dua) entitas anak dengan detil sebagai berikut:
The Company has two subsidiaries with details below:
Nama/ Name
Alamat/ Location
Bidang Usaha/Business
•
Stenta Films (M) Sdn. Bhd.
Lot 10, Jl. P/10, Kawasan Perusahaan Seksyen 10, 43650 Bandar Baru Bangi, Selangor Darul Ehsan, Malaysia.
Industri kemasan fleksibel BOPP / BOPP flexible packaging industry
•
International Resources (H.K.) Ltd.
Room 2101 Hongkong Trade Centre, 161-167 Des Voeux Road Central, Hongkong
Pemasaran kemasan fleksibel/ Marketing of fleksibel packaging
Kepemilikan/ Ownership 22,95%
98%
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
40
Perkembangan Struktur Permodalan
The Development of Capital Structure
Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) sejak tahun 1992. Perkembangan struktur permodalan Perseroan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
The Company had listed its shares at Bursa Efek Indonesia (formerly known as the Jakarta Stock Exchange) since 1992. The Company’s capital structure development is depicted on the following table:
No
1.
2.
3.
4.
5.
Aksi Korporasi/ Corporate Actions
Tahun Pelaksanaan/ Years of Implementation
Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 16 juta saham, Initial Public Offering of 16 million of shares
Jumlah Modal (Unit Saham)/ The Amount of Capital (Share Unit)
Nominal Saham (Rp)/ Nonimal Stock (IDR)
Modal Dasar/ Authorized Capital
Modal Disetor/ Paid-in Capital
1992
125,000,000
80,000,000
1,000
Pembagian saham bonus sejumlah 40 juta saham, Distribution of 40 million bonus shares
1993
250,000,000
120,000,000
1,000
Penawaran Umum Terbatas sebanyak 12 juta saham, Right issue of 12 million shares
1994
250,000,000
132,000,000
1,000
Pembagian saham bonus sejumlah 44 juta saham dan pemecahan nominal saham menjadi Rp 500,Distribution of 44 million bonus shares and stock split into IDR 500,nominal share value
1997
500,000,000
352,000,000
500
Penawaran Umum Terbatas (tanpa HMETD) sebanyak 328 juta saham, Right issue of 328 shares (without pre-emptive right)
2003
2,000,000,000
680,000,000
500
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
41
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institution
1. Kantor Akuntan Publik
1. Public Accountant Firm
KAP Purwantono, Suherman & Surja (member dari Ernst & Young Global Ltd.) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Jasa yang diberikan adalah melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan Perseroan untuk segala aspek yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Periode penugasan KAP Purwantono, Suherman & Surja dimulai pada tahun buku 2010. Biaya yang dikeluarkan Perseroan untuk proses audit atas buku tahun 2013 ini adalah sekitar ekuivalen 660 juta. 2. Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jalan Jendral Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
Jasa yang diberikan adalah melakukan proses administrasi efek, antara lain menyangkut pemeliharaan dan penerbitan data pemegang saham, kewajiban pelaporan data pemegang saham kepada otoritas pasar modal dan konsultasi serta dukungan pelayanan yang menyangkut kegiatan aksi korporasi. Periode penugasan PT Raya Saham Registra dilakukan oleh Perseroan secara regular setiap tahun, sejak tahun 1992. Saat ini, biaya yang diberikan untuk cakupan jasa diatas adalah sekitar Rp 17 juta per tahun.
KAP Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2, 7th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
The services rendered are to conduct audit process on the Company’s financial report for the fiscal year ending in December 31, 2013 and to provide opinion on the financial report presentation of the Company related to material aspects under the Indonesian Financial Accounting Standards. The assignment period for KAP Purwantono, Suherman & Surja had been started since 2010 financial year. The required fee for the 2013 fiscal year audit process reaches approximately equivalent to IDR 660 million. 2. Share Registrar PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jl. Jendral Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
The services rendered are to conduct the share administration process, particularly in respect of maintenance and issuance of the shareholder’s data, reporting of shareholder’s data to capital market authorities and consultation as well as services support in relation to corporate action activities. The assignment period of PT Raya Saham Registra had been implemented yearly by the Company since 1992. Currently, the required fees incurred for these services are approximately IDR 17 million per annum.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
42
Penghargaan dan Sertifikasi
Award and Certification
Pada bulan November 2013, tim QCC (Quality Control Circle) telah mengikuti ajang kompetensi mutu nasional bergengsi di Batam yang diselenggarakan oleh PMMI (Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia) dan berhasil memenangkan medali emas dengan kategori Prime Gold.
In November 2013, the QCC team (Quality Control Circle) has joined a prestigious national competency in Batam conducted by the Indonesia Quality Management Association (PMMI) and has successfully won gold medal for Prime Gold category.
Sampai saat ini, Perseroan telah memiliki beberapa sertifikasi internasional antara lain ISO 9001:2008 dan FDA (Food and Drug Administration) serta keanggotaan Sedex (Supplier Ethical Data Exchange).
Until now, the Company has had several international certifications, among others ISO 9001:2008 and FDA (Food and Drug Administration) and membership of Sedex (Supplier Ethical Data Exchange).
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Profil Perusahaan • Company Profile
43
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
44
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALYSIS AND MANAGEMENT DISCUSSION
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
45
Tinjauan operasi per segmen
Operation Review by Segment
Perseroan memiliki fasilitas untuk memproduksi film kemasan fleksibel jenis BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) dan BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate) atau Polyester, dengan kapasitas produksi terpasang masing-masing 67.000 ton dan 11.000 ton. Bahan baku utama yang dipergunakan untuk proses produksi adalah berupa resin Polypropylene dan resin Polyethylene Terepthalate, yang dipadu dengan beberapa material copolymer dan aditif. Kedua jenis film kemasan BOPP dan BOPET memilliki proses produksi yang hampir sama. Secara pokok, seluruh bahan baku akan dilelehkan dengan extruder dan dicetak dalam bentuk lembaran film untuk selanjutnya ditarik secara memanjang dan melebar sesuai dengan ukuran ketebalan yang dikehendaki. Lembaran film tersebut kemudian digulung dalam bentuk gulungan besar (jumbo roll) dan selanjutnya dipotong berdasarkan ukuran panjang dan lebar yang dikehendaki oleh pelanggan.
The Company has a production facilities to produce BOPP (Biaxially Oriented Polypropylene) and BOPET (Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate) films with the installed capacity of 67,000 tons and 11,000 tons per annum respectively. The main raw materials used for production process are Polypropylene and Polyethylene resins combined by several copolymers and additive materials. The production process for both BOPP and BOPET are relatively similar. In principal, all of the raw materials are melted and mould into a thin layers and then stretched over two directions before finally being rolled into a form of jumbo roll. Subsequently, the flexible packaging rolls are slit and rolled based on the length and width requested by customers.
Seluruh mesin-mesin produksi utama yang dimiliki oleh Perseroan menggunakan teknologi dari Jerman, yang selama ini telah memiliki reputasi handal dalam memproduksi kemasan fleksibel yang berkualitas. Disamping itu, Perseroan memiliki fasilitas produksi pendukung berupa mesin dan peralatan metalizing serta coating film. Mesinmesin dan peralatan ini digunakan untuk proses lanjutan atau sekunder yang akan memberikan nilai tambah terhadap produk kemasan fleksibel yang dihasilkan, misalnya dalam hal meningkatan daya tahan terhadap uap air dan udara serta memperindah penampilan kemasan. Dengan nilai tambah yang diberikan, maka produk kemasan jenis ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap margin penjualan Perseroan.
The entire main production machinery utilizes German technology, which has a reliable reputation for manufacturing a high quality flexible packaging. The Company also retains supporting facilities in addition to the main production machinery. These supporting facilities, namely metalizing and coating film machinery, are utilized for the advanced or secondary production process which will enhance resistance of flexible packaging toward humidity and air as well as improve the aesthetic of the packaging. With these kind of added values, the metalizing and coating products have been able to contribute a higher sales margin for the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
46
Analisa keuangan
Financial Analysis
Dalam tahun 2013, Perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1.663,39 milyar atau meningkat 10,22% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya sebesar Rp 1.509,19 milyar. Peningkatan ini disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan volume penjualan dan apresiasi kurs mata uang USD terhadap Rupiah.
In 2013, the Company recorded a net sales of IDR 1,663.39 billion or represented an increase of 10.22% compared to the previous year of IDR 1,509.19 billion. This increase is attributable to the increase in sales volume and appreciation of USD against Rupiah currency.
Ditinjau dari sisi profitabilitas, laba kotor dan laba usaha Perseroan di tahun 2013 mencapai masingmasing Rp 209,60 milyar dan Rp 90,84 milyar atau meningkat masing-masing sekitar 9,53% dan 4,90% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 191,37 milyar dan Rp 86,59 milyar. Peningkatan pada laba usaha terutama disebabkan oleh adanya penurunan biaya umum dan administrasi sebesar Rp 5,68 milyar. Pos laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali tahun 2013 berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 11,26% atau mencapai Rp 34,62 milyar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 31,12 milyar.
In terms of profitability, the gross profit of the Company in 2013 reached IDR 209.60 billion and IDR 90.84 billion respectively or represented an increase of around 9.53% and 4.90% respectively compared to the previous year of IDR 191.37 billion and IDR 86.59 billion. The increase of operating profit was mainly attributable to the reduction of general and administration expenses of IDR 5.68 billion. The profit for the year attributable to owners of the parent entity and noncontrolling interests in 2013 had successfully recorded an increase of 11.26% or IDR 34.62 billion compared to the previous year of IDR 31.12 billion.
Aset tahun 2013 dibukukan sebesar Rp 2.084,57 milyar atau naik sekitar 21,56% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 1.714,83 milyar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pos aset lancar 2013 sekitar 19,13% atau sebesar Rp 151,51 milyar serta pos aset tidak lancar sekitar 23,65% atau sebesar Rp 218,22 milyar.
The 2013 assets logged the figure of IDR 2,084.57 billion or increased by 21.56% compared to 2012 year of IDR 1,714.83 billion. Such increase was mainly attributable to the increase in the current assets post by 19.13% or IDR 151.51 billion and non-current assets post of 23.65% or IDR 218.22 billion compared to 2012 results.
Total liabilitas Perseroan tahun 2013 mencapai Rp. 1.055,23 milyar atau naik sekitar 21,07% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp 871,57 milyar. Kenaikan ini disumbangkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek,
The total liabilities of the Company in 2013 reached IDR 1,055.23 billion or increased by 21.07% compared to 2012 figure of IDR 871.57 billion. This increase is contributed by the increase in short-term
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
47
“
Ditinjau dari sisi profitabilitas, laba kotor dan laba usaha Perseroan di tahun 2013 mencapai masing-masing Rp 209,60 milyar dan Rp 90,84 milyar atau meningkat masing-masing sekitar 9,53% dan 4,90% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. In terms of profitability, the gross profit of the Company in 2013 reached IDR 209.60 billion and IDR 90.84 billion respectively or represented an increase of around 9.53% and 4.90% respectively compared to the previous year.
“
terutama dari pos hutang bank yang meningkat sebesar Rp 215,90 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Liabilitas jangka panjang tahun 2013 juga mengalami kenaikan sebesar Rp 53,39 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama akibat dari kenaikan liabilitas pajak tangguhan bersih sebesar Rp 54,66 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
liabilities, mainly from the bank loans which increased by IDR 215.90 billion compared to the previous year’s figure. The long term liabilities had also increased by IDR 53.39 billion compared to 2012 year, mainly attributable to the increase of net deferred tax liability of IDR 54.66 billion compared to the previous year.
Dari sisi ekuitas tahun 2013, Perseroan membukukan kenaikan sebesar Rp 186,07 milyar atau 22,07% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi akibat peningkatan pada pos selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 151,45 milyar dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya sebesar Rp 32,16 milyar.
In terms of equity in 2013, the Company recorded an increase of IDR 186.07 billion or represented 22.07% compared to the previous year. This was resulted from the increase in the exchange rate differences from financial statement translation of IDR 151.45 billion and the un-appropriated retained earnings of IDR 32.16 billion.
Total pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali, jumlahnya
The total comprehensive income attributable to the owners of the parent entity and noncontrolling interests amount was increased
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
48
meningkat dari Rp 78,71 milyar pada 2012 menjadi Rp 186,07 milyar di tahun 2013, sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan komprehensif lain setelah dikurangi pajak sebesar Rp 103,85 milyar.
from IDR 78.71 billion in 2012 to IDR 186.07 billion in 2013, as a result of the increase in other comprehensive incomes after deduction of tax of IDR 103.85 billion.
Dari tinjauan arus kas tahun 2013, Perseroan membukukan kenaikan kas bersih sebesar Rp 16,92 milyar. Angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp 66,12 milyar jika dibandingkan dengan tahun 2012, terutama disebabkan oleh peningkatan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 128,58 milyar.
In the view of 2013 cash flows, the Company booked the increase of net cash of IDR 16.92 billion. This figure increases by IDR 66.12 billion compared to 2012 figure, primarily due to the increase of cash flow from funding activities of IDR 128.58 billion.
Kemampuan membayar hutang
Debt Solvency
Untuk tahun 2013, posisi hutang Perseroan didominasi oleh hutang bank jangka pendek dari Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank dan Bank Chinatrust Indonesia, dengan saldo pokok pinjaman per tanggal 31 Desember 2013 sebesar ekuivalen Rp 474,12 milyar. Disamping itu, Perseroan juga memiliki hutang bank jangka panjang dari UniCredit Bank AG, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank CIMB Niaga – unit usaha Syariah, BCA Finance dan Dipo Star Finance, dengan saldo pokok pinjaman per tanggal 31 Desember 2013 sebesar ekuivalen Rp 280,68 milyar. Hingga akhir tahun 2013, Perseroan memiliki tingkat kolektibilitas lancar atas pembayaran pokok dan bunga dari seluruh hutang bank diatas. Hal tersebut dapat ditinjau dari kinerja rasio keuangan yang memadai selama tahun 2013 antara lain:
For 2013, the position of the Company’s debts was dominated by the short term bank debts from Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank and Bank Chinatrust Indonesia with the equivalent principal balance of IDR 474.12 billion, as of December 31, 2013. In addition, the Company also had a long term bank debts from UniCredit Bank AG, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank CIMB Niaga - Sharia business unit, BCA Finance and Dipo Star Finance with the equivalent principal balance of IDR 280.68 billion, as of December 31, 2013. Until the end of 2013, the Company had a current status in terms of principal and interest payments derived from all bank debts. This status was supported by the adequate financial ratios performance during 2013 defined as follows:
•
Rasio lancar sebesar 135,91%, yang menunjukan bahwa Perseroan memiliki kemampuan likuiditas yang baik untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
•
Current ratio of 135.91% indicates the Company has good capability to fulfill all of its short-term obligations.
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
49
•
Rasio kewajiban terhadap modal sebesar 102,52%, merupakan indikasi bahwa jumlah fasilitas kredit yang diperoleh masih cukup rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki Perseroan.
• Debt to Equity ratio of 102.52% indicates the amount of credit facilities are still sufficiently low compared to the total equity owned by the Company.
•
Rasio kewajiban terhadap total aset sebesar 50,62%, sehingga Perseroan memiliki besaran nilai aset yang memadai untuk menutupi seluruh hutang yang dimilikinya.
• Debt to Total Asset ratio of 50.62% shows the Company has an adequate assets to cover all of its liabilities.
Pada tahun 2013, tingkat piutang usaha Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 117,37 milyar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama disebabkan oleh apresiasi nilai mata uang Dolar AS terhadap Rupiah disamping penundaan jadwal pembayaran oleh sebagian pelanggan. Namun secara keseluruhan, tingkat kolektibilitas terhadap hampir seluruh piutang usaha pihak ketiga tahun 2013 berada dalam status lancar. Hal tersebut dapat ditelaah dari komposisi umur piutang usaha pihak ketiga Perseroan untuk tahun 2013 sebagai berikut:
In 2013, the third party trade receivables of the Company had increased by IDR 117.37 billion compared to 2012 year result. This increase was mainly attributable to the appreciation of US Dollar against Rupiah currency, which resulted in payment deferment by some of the customers. However, all of the trade receivables of the Company in 2013 year were still in current status. This condition could be evaluated from the third party trade receivables aging schedule, as of 31 December 2013 as follows:
Belum jatuh tempo: Telah jatuh tempo : * 0-30 hari * 31-60 hari * 61-90 hari * > 91 hari
Not yet due: Past due: * 0-30 days * 31-60 days * 61-90 days * >91 days
Rp 250,33 milyar Rp 88,54 milyar Rp 46,13 milyar Rp 14,76 milyar Rp 15,46 milyar
Dari data diatas terlihat bahwa hanya sekitar 18,39% porsi piutang usaha pihak ketiga yang berusia diatas 30 hari dan sekitar 7,28% berada pada usia diatas 60 hari. Sedangkan porsi usia piutang diatas 91 hari hanya mencapai 3,72%.
IDR 250.33 billion IDR 88.54 billion IDR 46.13 billion IDR 14.76 billion IDR 15.46 billion
The data above suggested that 18.39% and 7.28% of the third party trade receivables had an overdue for more than 30 and 60 days respectively. Additionally, the trade receivables for the above 90 days were only
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
50
Meskipun telah lewat jatuh tempo, sampai saat ini, status pembayaran atas seluruh porsi piutang usaha tersebut masih terus berjalan sehingga tidak dikategorikan sebagai piutang bermasalah.
3.72%. Although the trade receivables had experienced an overdue, the payment status were still in progress and thereby, those portions had not been categorized as a bad debt.
Berkaitan dengan struktur permodalan, selama tahun 2013, Perseroan tidak memiliki perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam struktur permodalan. Perseroan memiliki kebijakan untuk memelihara rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar dan memaksimalkan imbal hasil bagi pemegang saham. Untuk tahun 2013, Perseroan hanya mengandalkan pembiayaan struktur permodalan dari pinjaman bank di dalam maupun luar negeri serta tidak memiliki kewajiban surat hutang lainnya. Dengan rasio hutang terhadap modal sebesar 102,52% di tahun 2013, maka kondisi Perseroan masih tergolong sehat.
In respect of the capital structure, during 2013, the company had a policy to maintain the purpose, policy and the process of capital structuring. The Company had a policy to maintain healthy capital ratio to support its operation, secure financial funding access to reasonable cost and maximize the return for shareholders. During 2013, the Company only relied on the capital structure financing from the domestic and overseas bank loans and had no other debt instruments. With the debt to equity ratio of 102.52% in 2013, the Company maintained a sufficient healthy condition.
Pada akhir tahun 2013, Perseroan telah mengadakan suatu kesepakatan awal untuk pembelian barang modal berupa mesin dan peralatan utama untuk keperluan perluasan fasilitas produksi film BOPP dan Metalizing Film, dengan nilai proyek sekitar ekuivalen USD 54 juta (dengan asumsi kurs EUR/USD = 1,37). Kontrak ini akan berlaku efektif setelah Perseroan melakukan pembayaran atas seluruh uang muka pembelian, yang direncanakan pada kuartal I tahun 2014. Investasi barang modal ini akan dibiayai melalui pinjaman bank ekspor kredit dari Jerman dan kredit investasi komersial, dalam denominasi mata uang Dollar AS. Dengan mata uang Dollar AS ini, Perseroan tidak terpapar terhadap resiko mata uang karena pendapatan Perseroan juga didominasi dalam mata uang yang sama, sehingga memiliki nilai lindung secara natural.
At the end of 2013, the Company had entered into preliminary agreement to procure capital goods of main machinery and equipment for the purpose of new BOPP and Metalizing Film production expansion, with the equivalent project value of USD 54 million (assuming the exchange rate of EUR/USD = 1.37). The contract will be effective after the Company has paid for the down payment, which is estimated within the first quarter of 2014. This investment will be financed by the export credit bank from Germany and commercial investment loan denominated in US Dollar currency. With this currency, the Company will not be exposed to the currency risk since it also has an income mainly dominated in the similar currency, thus providing natural hedging condition.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
51
“
Pada tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penjualan sebesar Rp 1.663,39 milyar dan marjin laba kotor sebesar 12,60%, atau sejalan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tahun 2013.
“
In 2013, the Company has recorded sales of IDR 1.663.39 billion and 12.69% margin of gross profits or in line with the expected target for 2013.
Setelah tanggal laporan keuangan tahun 2013, dapat diungkapkan bahwa Perseroan tidak memiliki informasi maupun kejadian atau fakta yang bersifat material, yang mungkin dapat mempengaruhi kelancaran dan kelangsungan operasi Perseroan di masa mendatang. Informasi penting setelah tanggal laporan keuangan tahun 2013 yang dapat diungkapkan Perseroan adalah perolehan fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga sebesar USD 13,50 juta yang akan digunakan membiayai sebagian mesin, peralatan dan bangunan untuk proyek perluasan fasilitas produksi BOPP dan Metalizing Film.
Following the date of 2013 financial report, it can be disclosed that the Company has no information, event or any material fact that may affect the business continuation of the Company in the future. Nevertheless, subsequent to the date of 2013 financial report, the Company obtains credit facility from Bank CIMB Niaga in the amount of USD 13.50 billion. This loan will be used to partially finance the machinery, equipment and building required for the production facility expansion of BOPP and Metalizing Film.
Kemasan fleksibel masih akan tetap menjadi primadona bahan kemasan dibandingkan dengan bahan lainnya, seperti kertas, karena aplikasinya yang lebih mudah serta biaya yang kompetitif. Indonesia merupakan salah satu
Flexible packaging will continue to become the most desirable packaging material compared to other materials, such as paper, because of its easy application and competitive cost. Indonesia will become one
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
52
negara yang memiliki pertumbuhan kebutuhan produk konsumen yang tinggi, dimana rata-rata berada pada kisaran 10 - 12% per tahun. Angka pertumbuhan ini didukung oleh populasi penduduk Indonesia yang relatif besar, yang saat ini mencapai angka 250 juta jiwa serta pertumbuhan ekonomi yang baik dalam beberapa tahun terakhir ini.
of the countries which has a strong growth of consumer products with the average range of 10-12% per annum. This growth rate is supported by the relatively large population of Indonesia, which currently reaches 250 million people as well as good economic growth in several recent years.
Dalam tahun mendatang, sesuai dengan target dalam APBN 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksikan masih berada pada kisaran 6% per tahun, dimana yang sebagian besar ditunjang oleh pertumbuhan sektor konsumtif, pertanian dan komoditas ekspor non migas. Pertumbuhan domestik di sektor konsumtif yang kuat akan terus mendorong peningkatan kebutuhan akan kemasan fleksibel, yang diprediksikan akan tumbuh pada kisaran 8 - 10% per tahun. Namun demikian, pasar ekspor akan semakin kompetitif karena adanya penerapan zona bebas Asean secara penuh tahun 2015 dan investasi kapasitas produksi yang baru di kawasan Asia, terutama di negara Cina, India, Thailand dan Vietnam.
In the forthcoming year, as being targeted by State Budget of 2014, the economic growth of Indonesia is still predicted to be in the range of 6% per year, which is largely supported by the growth of consumer sector, agriculture and non oil/gas commodity exports. Domestic growth in the consumer sector will continue to drive a strong demand for flexible packaging, which is predicted to grow in the range of 8-10% per year. Nevertheless, the export market will be more competitive because of the implementation of the ASEAN free trade zone in 2015 and the investment of new production facilities in Asian region, especially in China, India, Thailand and Vietnam.
Pada tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penjualan sebesar Rp 1.663,39 milyar dan marjin laba kotor sebesar 12,60%, atau sejalan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tahun 2013. Dengan memperhatikan kondisikondisi ekonomi dan perkembangan pasar terkini, maka untuk tahun 2014, Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan berkisar 5-10% dari pencapaian tahun 2013. Dalam hal struktur permodalan tahun 2014, selain dari hutang dagang, Perseroan tetap akan mengandalkan pinjaman bank jangka pendek untuk mendukung kebutuhan modal kerja, khususnya untuk membiayai piutang usaha dan persediaan. Porsi pinjaman bank jangka
In 2013, the Company has recorded sales of IDR 1.663.39 billion and 12.69% margin of gross profits or in line with the expected target for 2013. With due observance of the most recent economic condition and market development, in 2014, the Company will target the sales growth of 5%-10% from the achievement in 2013. In respect of 204 capital structure, beside from the trade payables, the Company will still rely on the short-term bank loan to support the working capital requirements, particularly to finance trade receivables and inventories. The long term bank loan
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
53
panjang diproyeksikan akan semakin meningkat, seiring dengan rencana Perseroan melakukan investasi perluasan atas fasilitas produksi BOPP dan Metalizing Film yang baru.
portion is estimated to increase in line with the Company’s plan to invest for the production facility expansion of BOPP and Metalizing Film.
Perseroan memiliki kebijakan pembagian dividen yang besarnya ditentukan berdasarkan laba bersih yang diraih Perseroan untuk tahun buku yang bersangkutan. Jumlah pembagian dividen sepenuhnya ditentukan oleh RUPST, dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting, antara lain laba bersih, arus kas dan rencana investasi di periode mendatang. Berdasarkan hasil RUPST pada tanggal 13 Juni 2013, diputuskan bahwa tidak ada pembagian dividen kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2012, dimana laba Perseroan digunakan untuk memperkuat struktur modal kerja, menambah cadangan khusus dan mendukung rencana investasi tahun 2014 mendatang. Hasil yang sama berlaku untuk tahun buku 2011, dimana RUPST memutuskan untuk tidak membagi dividen kepada para pemegang saham, dimana laba Perseroan digunakan untuk cadangan khusus dan memperkuat struktur modal kerja.
The Company has a dividend policy determined by the achievement of net profit by the Company in the related fiscal year. The amount of dividend will be determined by the Annual General Meeting of Shareholders, with the consideration of some critical factors, such as net profit, cash flow and investment plan for the forthcoming period. The Annual General Meeting of Shareholders held on June 13, 2013 had resolved not to distribute dividends to the shareholders for 2012 fiscal year, whereas the Company’s profits would be used for strengthening the working capital structures, adding special reserves and supporting new investment plans for the upcoming 2014 year. This result was similar to 2011 fiscal year, whereas the Annual General Meeting of Shareholders had also resolved not to distribute the dividends to the shareholders, while at that time, the Company’s profits was used for adding the special reserves and strengthening working capital structures.
Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi material maupun transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Disamping itu, tidak ada perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Perseroan.
During 2013 year, the Company did not perform any transaction which was categorized as a material and contained conflict of interest. In addition, no significant changes in the laws and regulations significantly affected the Company and had a material impact for the Company’s financial statement.
Perseroan melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
The Company prepares and presents the financial report based on the Indonesian Financial Accounting Standards, which consists
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
54
yang mencakup Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh perincian dari kebijakan-kebijakan Akuntansi ini dapat dilihat secara terperinci dalam catatan laporan keuangan Perseroan tahun 2013, khususnya pada butir 2.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations to Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK), the Indonesian Institutes of Accountant and the regulations to financial statement presentation and disclosures issued by the Financial Service Authority (OJK). Details regarding the Company’s accounting policies for the year 2013 can be explored further in the notes to the financial statement, particularly in point 2.
Analisa dan Pembahasan Manajemen • Analysis and Management Discussion
55
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
56
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
57
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Tugas pokok Dewan Komisaris tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan, khususnya pada pasal 15. Secara garis besar, Dewan Komisaris memiliki tugas untuk mengawasi dan memberikan pengarahan kepada Direksi agar operasi Perseroan dapat mengarah menuju visi dan misi yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris membantu dalam menelaah dan menyetujui keputusan serta tindakan strategis yang diusulkan oleh Direksi, menyetujui dan memastikan pelaksanaan rencana kerja tahunan Direksi, memantau praktik manajemen resiko yang ditempuh Direksi, mengevaluasi dan menindaklanjuti temuan dari Komite Audit dan Audit Internal, memonitor pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, membahas tentang remunerasi Direksi dan mengevaluasi kinerja Direksi secara periodik.
The main responsibilities of the Board of Commissioners are specified in the Articles of Association, particularly in article 15. Principally, the Board of Commissioners has responsibilities to supervise and provide guidance to the Board of Directors that lead the Company’s operation toward its designated vision and mission. The Board of Commissioners assists in reviewing and approving on strategic decision and action proposed by the Board of Directors, approving and ensuring the implementation of annual business plans from the Board of Directors, monitoring risk management practices pursued by the Board of Directors, evaluating and following up the findings by the Audit Committee and Internal Audit, monitoring the implementation of Good Corporate Governance, discussing the remuneration of the Board of Directors and evaluating the performance of the Board of Directors periodically.
Penentuan remunerasi anggota Dewan Komisaris diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang menetapkan jumlah maksimum atas gaji dan/atau tunjangan bagi seluruh anggota Dewan Komisaris untuk periode 1 tahun. Dasar penetapan remunerasi tersebut adalah berdasarkan pencapaian target kinerja dan kondisi keuangan Perseroan untuk tahun buku yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi terkini dan kedepan.
The remuneration of the member of Board of Commissioners is resolved by the Annual General Meeting of Shareholders, which determines the maximum remuneration and/ or allowance of all members of the Board of Commissioners for a period of 1 year. The determination of the remuneration is based on the achievement of performance target and the financial condition of the Company for the related fiscal year with the consideration of the most current and future economic conditions.
Perseroan tidak memiliki kebijakan khusus yang mengatur tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris. Dalam menjalankan fungsinya selama tahun 2013, Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat dengan frekuensi sebanyak 3 (tiga) kali, dimana dalam setiap pelaksanaan rapat dihadiri oleh sedikitnya 3 (tiga) orang anggota
The Company has no particular policy regulates the frequency of meeting for the Board of Commissioners. In performing their duties during 2013, the Board of Commissioners had held three times of meetings, with every meeting attended by at least three members of the board.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
58
Direksi
Board of Directors
Tugas pokok Direksi Perseroan tercantum dalam Anggaran Dasar, khususnya pada pasal 12. Direksi memiliki fungsi pokok untuk mengatur dan mengurus operasi Perseroan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab dan itikad baik. Tugas pokok Direksi antara lain menyusun kebijakan strategis, anggaran dan rencana kerja tahunan yang selanjutnya disetujui oleh Dewan Komisaris, menerapkan manajemen resiko dan tata kelola perusahaan yang baik, memimpin dan mengendalikan Perseroan menuju visi dan misinya, memanfaatkan, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi Perseroan.
The main responsibilities of the Board of Directors are specified in the Articles of Association, especially article 12. The Board of Directors has the main responsibilities to regulate and manage daily operation of the Company in full responsibility and good faith. The main duties of the Board of Directors are among others, preparing strategic policy, budget and annual business plan to be approved by the Board of Commissioners, implementing the risk management and Good Corporate Governance, directing and leading the Company toward its vision and mission, utilizing, maintaining and managing the Company’s asset and improving effectiveness and efficiency of the Company’s operation.
Direktur Utama memiliki peran untuk memimpin Perseroan melalui koordinasi dan kerja sama dengan anggota Direksi lainnya yang berjumlah 4 (empat) orang anggota dan membawahi 4 (empat) divisi utama, dengan ruang lingkup dan tanggung jawab sebagai berikut:
The President Director has the role to lead the Company through the coordination with other four members of the Board of Directors, which are responsible for four main divisions with the scope and responsibilities below:
1. Direktur Komersial, bertanggung jawab untuk menangani pemasaran dan penjualan produk di pasar domestik maupun ekspor, pengembangan pasar yang baru serta menjamin layanan purna jual yang baik kepada para pelanggan.
1. Commercial Director, assumes responsibility to control marketing and sales of the products for domestic and international market, the new market development and ensure high quality after sales services to customers.
2. Direktur Operasi, bertanggung jawab atas seluruh aktivitas produksi, termasuk didalamnya pemeliharaan, pengembangan dan penyempurnaan teknologi terhadap seluruh fasilitas produksi, pengembangan produk serta peningkatan kualitas produksi.
2. Operation Director, responsible for all of the production activities, including maintenance, development and improvement of technology throughout the production facilities, product development and product quality enhancement.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
59
3. Direktur Pelayanan Korporasi, berperan untuk mendukung kelancaran bagi operasi Perseroan, meliputi bagian pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi, akuntansi dan keuangan serta manajemen akunting.
3. Corporate Service Director, responsible for providing support to ensure smoothness of the Company’s operation, including development in human resources, information technology, accounting and finance, management service and internal audit.
4. Direktur Pasokan dan Logistik, memiliki fungsi untuk menjamin seluruh pasokan barang maupun jasa serta keperluan logistik dan persediaan barang yang dibutuhkan oleh operasi Perseroan sehari-hari.
4. Supply and Logistic Director, responsible for handling the entire process of purchasing goods and services, as well as fulfilling logistical requirements for the Company’s daily operation.
Penentuan remunerasi Direksi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang dikuasakan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan jumlah gaji dan/ atau tunjangan seluruh anggota Direksi untuk periode 1 tahun. Dasar penetapan remunerasi adalah berdasarkan pencapaian target kinerja dan kondisi keuangan Perusahaan yang ditetapkan untuk tahun buku yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan juga aspek-aspek ekonomi, baik domestik maupun internasional.
The remuneration of the Board of Directors is resolved by the Annual General Meeting of Shareholders authorized to the Board of Commissioners to allocate the salary and/ or allowance of all members of the Board of Directors for the period of one year. The determination of the remuneration is based on the achievement of performance target and the financial condition of the Company for the related fiscal year with the consideration of both domestic and international economic aspects.
Perseroan tidak memiliki kebijakan khusus yang menentukan tentang frekuensi rapat Direksi. Selama tahun 2013, Direksi telah melaksanakan tugasnya sehari-hari bersama dengan seluruh karyawan Perseroan dan secara rutin mengadakan rapat Direksi sedikitnya 2 kali dalam sebulan dan rata-rata dihadiri oleh sedikitnya 4 (empat) anggota Direksi pada setiap rapat.
The Company has no particular policy regulates the meeting frequency for the Board of Directors. During 2013, Directors has performed their daily duties together with all of the employees of the Company and held meeting in routine at least two times a month, with every meeting attended by at least by four members of the board.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
60
Jadwal pertemuan gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris tidak dijadwalkan secara khusus, namun dilakukan setiap saat jika diperlukan. Selama tahun 2013, pertemuan antara Direksi dan Dewan Komisaris telah dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.
The coordination meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners is not scheduled specifically, but it is held at any time as being necessary. During 2013, three meetings have been held between the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Pada tanggal 13 Juni 2013, Perseroan telah menyelenggarakan RUPST yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:
On June 13, 2013, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders which resolves as follows:
1. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2012, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
1. To approve and ratify the Company’s Annual Report of 2012 fiscal year, including therein the Company’s activity report, Supervision Report of the Board of Commissioners and the Financial Report of 2012 and fully release the responsibilities (acquit et de charge) of the Board of Directors and the Board of Commissioners.
2. Penetapan penggunaan Laba Bersih atau Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk tahun buku 2012 sebesar Rp. 31.135.678.000,- digunakan sebagai berikut:
2. To assign the use of Net Profits or Profit For The Year Attributable to Owners of Parent Entity for the year 2012 od IDR 31,135,678,000,- to be used as follows:
Rp. 2.500.000.000,a. Sebesar disisihkan sebagai dana cadangan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 Tahun 2007 dan pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.
2,500,000,000 is used a. IDR for a reserve fund to meet the requirements of article 70 of Law of Limited Liability Company number 40, year 2007 and article 25 of the Articles of Association of the Company.
b. Sisanya dibukukan sebagai Laba Ditahan, untuk menunjang kegiatan Perseroan.
b. The remaining balance is recorded as Retained Earnings to support the operation of the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
61
3. Pengangkatan dan penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang baru, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada tahun 2018.
3. To appoint and determine the composition of a the new Board of Commissioners and Board of Directors with a service term until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2018.
a. Menetapkan gaji bagi seluruh 4. anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2013 seluruhnya sebesar kurang lebih Rp 8.500.000.000,- serta tunjangan lainnya sesuai kebijaksanaan Perseroan, dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk memutuskan pengalokasian besar dan jenis pemberian gaji dan tunjangan lainnya sesuai kebijaksanaan Perseroan bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris tersebut.
4. a. To determine the salary to all the Board of Commissioners members for 2013 of approximately IDR 8,500,000,000,- and other allowance at the Company’s discretion and delegate the authority to the Board of Commissioners to allocate the amount of salary and other allowance at the Company’s discretion for the respective member of Board of Commissioner respectively.
b. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang serta pengalokasian besar dan jenis gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi Perseroan untuk tahun 2013.
b. To authorize the Board of Commissioners of the Company to determine the responsibility and authority as well as allocation for the amount of salary and allowance for the member of the Board of Director in 2013 year.
5. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013 dan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik yang akan ditunjuk tersebut berikut syarat-syarat penunjukannya.
5. To authorize the Company’s Board of Directors, with the approval from the Board of Commissioners, to appoint a Public Accountant Firm to audit the Company’s Financial Report for 2013 fiscal year and to determine the fees of the appointed Public Accountant together with the terms and conditions of the appointment:
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
62
Keputusan RUPST yang telah direalisasikan pada tahun buku 2013:
Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders realized in 2013 fiscal year are as follows:
1. Melakukan perubahan susunan pengurus Perseroan, sehingga jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi 6 (lima) orang dan jumlah Direksi sebanyak 5 (lima) orang anggota, dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPST tahun 2018. Selanjutnya, Direksi telah melakukan pengurusan yang diperlukan atas perubahan susunan pengurus tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM.
1. To change the composition of the Company’s management to be consisted of six members of the Board of Commissioner and five members of the Board of Directors, with the service term until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in 2018. Accordingly, the Board of Directors has filed this change of composition to the Ministry of Law and Human Rights.
2. Memberikan gaji dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2013 sebesar Rp 14.030.500.000- atau secara total mengalami penurunan sebesar 19,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
2. To assign the salary and other allowance for the Board of Commissioners and the Board of Directors for 2013 year, with the total amount of IDR 14,030,500,000 or decreased by 19.34% compared to the previous year.
3. Menunjuk KAP Purwantono, Suherman dan Surja sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit buku Perseroan tahun 2013, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.
3. To appoint Purwantono, Suherman, dan Surja Public Accountant Firm for the purpose of auditing the Company’s financial book for the year 2013, with the approval from the Board of Commissioners.
Kinerja tahunan Direksi dinilai berdasarkan kemampuan dalam memimpin jajaran dibawahnya untuk melaksanakan fungsinya, penyusunan strategi dan rencana kerja untuk jangka pendek dan panjang serta pencapaian kinerja sesuai dengan target yang ditetapkan. Selanjutnya Direksi akan mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja tersebut dalam setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The annual performance of the Board of Directors will be assessed based on the capability to lead subordinates to perform their duties, preparation of strategy and short-term and longterm business plan and performance achievement of the target. Furthermore, the Board of Directors will present these achievements in every Annual General Meeting of Shareholders.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
63
Komite Audit
Audit Committee
Tugas utama dari Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap operasi Perseroan. Komite Audit Perseroan dibentuk sejak tahun 2002, berdasarkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Periode jabatan anggota Komite Audit ditetapkan selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk periode selanjutnya.
The Audit Committee has the main roles to assist the Board of Commissioners to perform the supervisory function over the Company’s operations. The Company’s Audit Committee has been established since 2002 with the approval from the Board of Commissioners. The service period of the Audit Committee is determined for five years and may be reelected for the subsequent period.
Perseroan memiliki Komite Audit yang beranggotakan 3 (tiga) orang. Seluruh anggota Komite Audit Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang saham utama dan bukan merupakan pemegang saham Perseroan. Anggota dari Komite Audit Perseroan terdiri dari:
The Audit Committee of the Company is comprised of three members. All members of the Audit Committee of the Company are not the shareholder of the Company and not affiliated with the Company, members of the Board of Directors or major shareholders. The member of the Audit Committee of the Company is consisted below:
1. Johan Paulus Yoranouw, menjabat sebagai Ketua Komite Audit, sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001.
1. Johan Paulus Yoranouw, acts as the Chairman of the Audit Committee and also holds a responsibility as the Company’s Independent Commissioner since 2001.
2. Willie Tandanu, menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2004. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President di Apex Oil & Gas Ltd., Perwakilan dari Continental Energy Corporation, Kanada, pejabat di perusahaan multifinance Orix, Crédit Lyonnais dan Audit Officer di Kantor Akuntan Publik Siddharta & Siddharta. Beliau meraih gelar Sarjana di bidang Business Studies, jurusan Keuangan dari Ngee Ann Polytechnic, Singapura.
2. Willie Tandanu has been a member of the Audit Committee since 2004. He previously served as Vice-President of Apex Oil & Gas Ltd., Representative of Continental Energy Corporation, Canada, Officer at some multifinance companies; Orix and Crédit Lyonnais and the Audit Officer at Siddharta & Siddharta, Public Accountant Firm. He holds a Bachelor degree in Business with major in Finance from Ngee Ann Polytechnic, Singapore.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
64
3. Iwan Budijanto Suryadi, menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Financial Controller di grup WIM Cycle dan Auditor Kantor Akuntan Publik KPMG. Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
3. Iwan Budijanto Suryadi has been a member of the Audit Committee since 2002. He previously served as Financial Controller at the WIM Cycle Group and the Auditor at KPMG, Public Accountant Firm. He holds a Master degree in Management from the University of Pelita Harapan, Jakarta.
Selama tahun 2013, Komite Audit telah mengadakan pertemuan dengan frekuensi sedikitnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, yang rata-rata dihadiri oleh sedikitnya 2 (dua) orang anggota Komite Audit.
During 2013, the Audit Committee has held routine meetings at least once every three months and attended at least by two members of the Audit Committee.
Selama tahun 2013, beberapa kegiatan utama yang telah dilaksanakan oleh Komite Audit Perseroan antara lain:
During 2013, several major activities have been done by the Audit Committee of the company, among others:
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan Perseroan, berdasarkan kaidah-kaidah standar akuntansi dan peraturan pasar modal yang berlaku.
1. To review the financial report of the Company with reference to the accounting standard principles and the applicable capital market regulations.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku, sehubungan dengan kegiatan Perseroan.
2. To review the compliance of the Company with the prevailing laws and regulations in respect of the Company’s operation.
3. Menelaah dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari Auditor Eksternal Perseroan.
3. To review and follow up the audit results conducted by the External Auditor of the Company.
4. Melakukan diskusi dengan pihak manajemen Perseroan guna membahas kinerja keuangan Perseroan yang terkini.
4. To conduct a meeting with the Company’s management to discuss the most recent financial performance of the Company.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
65
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanan manajemen resiko bisnis yang dihadapi Perseroan serta memeriksa langkahlangkah yang diambil oleh manajemen Perseroan dalam rangka mitigasi terhadap resiko bisnis tersebut.
5. To review some various business risks exposed to the Company and verify the procedures taken by the management to mitigate these risks.
6. Melakukan kerja sama dengan bagian Audit Internal guna memberikan saran dan masukan pada setiap aspek operasional Perseroan yang perlu disempurnakan dan dikembangkan, khususnya yang menyangkut sistem dan prosedur kerja, kebijakan Perseroan, aksi untuk perbaikan per departemen dan sebagainya.
6. To cooperate with the Internal Audit to provide recommendation and feedback for every operational aspects of the Company required to be refined and developed, particularly related to system and procedures of works, the Company’s policies, improvement of action plans in each department, and so forth.
7. Memberikan saran kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik berdasarkan independensi, lingkup penugasan dan sebagainya.
7. To give recommendation to the Board of commissioners on the appointment of Public accountant office by independency, scope of assignment and so forth.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Sekretaris Perseroan dijabat oleh Theodorus Leonardi, berdasarkan surat penunjukan Direksi pada tahun 1999. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Kepala Keuangan Perseroan, dan sebelumnya pernah berkarya di PT Intinusa Selareksa Tbk, grup Nawa Panduta, serta PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. Beliau memperoleh gelar Master of Applied Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia, pada tahun 1997, serta Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia pada tahun 1993.
The Corporate secretary position has been held by Theodorus Leonardi since 1999, with reference to the appointment letter from the Board of Directors. He is concurrently served as Head of Financea and previously, he had a career in PT Intinusa Selareksa Tbk, Nawa Panduta Group and PT Bank Dagang Nasional Indonesia Tbk. He earned a Master’s degree in Applied Finance from Macquarie University, Sydney, Australia, in 1997, and a Bachelor’s degree in Engineering from the University of Indonesia, in 1993.
Sekretaris Perseroan memiliki tanggung jawab utama sebagai penghubung antara Perseroan dengan para pemegang saham, otoritas pasar
Corporate Secretary has a main role to establish the liaison between the Company and its shareholders, capital market
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
66
modal dan masyarakat. Sekretaris Perseroan juga berkewajiban untuk memberikan infomasi tentang Perseroan yang diperlukan oleh para pemodal dan masyarakat, mengatur penyelenggaraan setiap aksi korporasi Perseroan serta menjamin agar Perseroan senantiasa mematuhi peraturan pasar modal maupun peraturan hukum terkini yang berlaku. Aktivitas yang dilaksanakan oleh Sekretaris Perseroan selama tahun 2013 meliputi:
authorities and public. The Corporate Secretary is also responsible for providing the Company’s information required by the public and investors, organizing the company’s corporate actions and ensuring the Company to comply with the current capital market regulations and other related regulations. During 2013, the Corporate Secretary has performed some activities as follows:
1. Melakukan keterbukaan infomasi mengenai kinerja keuangan Perseroan kepada para pemodal dan masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
1. Disclose the information regarding with the Company’s financial performance to the investors and public through the Indonesia Stock Exchange (BEI) and the Financial Services Authority (OJK).
2. Menjalin komunikasi dengan otoritas pasar modal, yaitu OJK dan BEI serta kepada profesi penunjang modal lainnya, seperti Biro Administrasi Efek, notaris, konsultan hukum dan penilai aset Perseroan.
2. Establish a communication with the capital market authorities, namely OJK, BEI and other capital market supporting bodies, such as the Company’s share registrar, notary, legal consultant and the appraiser.
3. Memandu Perseroan agar konsisten dalam melaksanakan peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal dan peraturan hukum lyang terkait ainnya.
3. Provide guidance the Company to comply with the applicable capital market regulations and other related regulations.
4. Memelihara dan memeriksa daftar pemegang saham melalui PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek Perseroan.
4. Maintain and examine the list of shareholders provided by PT Raya Saham Registra as the Company’s Share Registrar.
5. Melakukan koordinasi dalam menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 Juni 2013
5. Coordinate the Annual General Meeting of Shareholders in June 13, 2013.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
67
6. Melaksanakan paparan publik pada tanggal 27 Desember 2013. Perseroan tidak memiliki ketentuan khusus yang mengatur tentang masa jabatan untuk Sekretaris Perseroan.
6. Organize the public expose of the Company in December 27, 2013. The Company has no particular arrangement for the service term of Corporate Secretary.
Audit Internal
Internal Audit
Divisi Audit Internal Perseroan dipimpin oleh Benito Sutarna, dibantu oleh seorang anggota lainnya. Beliau telah berkarya di Argha sejak tahun 1990 dan menjabat sebagai ketua divisi Audit Internal berdasarkan penunjukan dari Direksi pada tahun 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, pada tahun 1982 dan pernah menjabat sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik SGV Utomo serta Kepala Akuntansi dan Keuangan di PT Amalgam Corporation.
The Company’s Internal Audit division is led by Benito Sutarna, with the assistance of one other member. He has been with Argha since 1990 and appointed as the Head of Internal Audit division by the Board of Directors in 2010. He received a Bachelor of Economic Degree in Accounting from Tarumanegara University, Jakarta, in 1982. Previously, he had worked as Senior Auditor in SGV Utomo, Public Accountant Firm and Head of Accounting and Finance at PT Amalgam Corporation.
Perseroan telah memiliki divisi Audit Internal sejak tahun 1990. Selanjutnya, pada tahun 2009, pembentukan Unit Audit Internal disempurnakan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam & LK No. IX.I.7, termasuk mengukuhkan penunjukan Kepala Unit Audit Internal oleh Direktur Utama. Kualifikasi dan persyaratan yang ditentukan bagi Unit Audit Internal Perseroan antara lain:
The Company had internal Audit division since 1990. Further in 2009, the Internal Audit Unit is improved based on the regulation of Bapepam & LK No. IX.I.7, including reinforcing the appointment of the Head of Internal Audit Unit by the President Director. The qualifications and requirements for the Company’s Internal Audit are among others:
•
Memiliki integritas yang tinggi, jujur, disiplin dan independen
•
•
Memiliki latar belakang, pengetahuan, pendidikan dan/atau pengalaman dibidang teknis audit dan disiplin ilmu/ bidang operasional yang relevan sesuai cakupan pekerjaannya.
• Having background knowledge, education and/or experience in technical audit and relevant major/operation sector by scope of work.
Having high integrity, honest, discipline and independent.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
68
•
Memahami peraturan hukum, perundangundangan dan pasar modal yang berlaku.
•
Understanding the applicable legal, laws and capital market regulations.
•
Memiliki pengetahuan yang baik tentang manajemen resiko dalam pengelolaan operasi Perusahaan serta praktik tata kelola perusahan yang baik dalam lingkungan kerja Perusahaan.
•
Possessing a sound knowledge of risk management within the Company’s operation and Good Corporate Governance practices within the Company’s working environment.
Struktur dan kedudukan unit Audit Internal berada langsung dibawah Direksi. Pelaku Audit Internal akan memberikan laporan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan saran-saran perbaikan kepada Direksi, untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh divisi kerja yang bersangkutan. Audit Internal kerap bekerja sama dengan Komite Audit guna mendiskusikan temuan-temuan baru yang sekiranya perlu mendapat perhatian dan tindakan perbaikan lebih lanjut yang secara keseluruhan berguna untuk peningkatan kinerja Perseroan.
The structure and position of the Internal Audit is directly below the supervision of the Board of Directors. The Internal Audit officer provides reports based on the findings and offer some recommendations to the Board of Directors to be followed up by the related work unit, as being required. Internal Audit division works closely with Audit Committee to discuss new findings required for an immediate corrective actions to improve the Company’s performance.
Selama 2013, kegiatan yang telah dilakukan oleh Audit Internal diantaranya:
During 2013, some activities conducted by Internal Audit Division are as follows:
1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas operasional, antara lain menyangkut bidang Akutansi, Keuangan, Produksi, Pembelian, Persediaan, Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan kegiatan lainnya.
1. Verify and evaluate implementation of Internal Control and Risk Management System in accordance with the Company’s policy.
2. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
2. Inspect and measure the efficiency and effectiveness on some aspects related to Finance, Accounting, Production, Purchase, Human Resource, Marketing and so forth.
3. Mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Intern dan Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.
3. Provide constructive recommendation and objective information regarding with inspected activities for all levels of management.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
69
4. Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta Direktur lainnya seperti yang ditugasi oleh Direktur Utama.
4. Prepare the report of audit results and submit the report to the Board of Commissioners, President Director and other Directors previously assigned by the President Director.
5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.
5. Observe, analyse, and report the implementation of the required corrective actions.
6. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukannya.
6. Prepare a program to evaluate the performance of the activities from Internal Audit division.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Sistem pengendalian internal dilaksanakan oleh beberapa pihak yang melibatkan anggota Direksi, divisi Akuntansi dan Keuangan, Audit Internal dan Komite Audit. Penerapan sistem ini bertujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan dan keakuratan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset Perseroan serta kepatuhan terhadap kebijakan serta peraturan hukum yang berlaku. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan sehubungan dengan sistem pengendalian internal Perseroan antara lain:
Internal control system is conducted by several management elements, including member of the Directors, Accounting and Finance division, Internal Audit and Audit Committee. The application of this system aims to offer certain assurance in achieving operational efficiency and effectiveness, reliability and accuracy of financial reports, security of corporate assets, and compliance with the Company’s policies and applicable laws. Several efforts have been performed in relation to corporate internal control system, such as:
1. Penetapan visi dan misi secara jelas serta nilai-nilai dasar yang kuat sehingga dapat berakar menjadi budaya bagi setiap karyawan dalam melakukan tugasnya.
1. Establishing clear vision and mission along with strong core values, thus becoming a work culture for each employee in performing their duties.
2. Penetapan struktur organisasi yang jelas sehingga masing-masing organisasi memiliki tanggung jawab fungsional secara tegas. Organisasi Perseroan secara pokok telah terbagi menjadi divisi komersial, operasi, pelayanan korporasi serta pasokan dan logistik.
2. Assigning a clear organization structure together with its strict functional responsibility. The Company’s organization has been separated into commercial, operation, corporate service and supply chain & logistic divisions.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
70
3. Pendelegasian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan dituangkan dalam bentuk deskripsi pekerjaan terperinci untuk setiap jenjang karyawan dalam organisasi yang ada.
3. Delegating clear tasks responsibilities presented in detailed job descriptions every employee’s level within organization.
4. Pemberian otorisasi atau wewenang yang jelas untuk melakukan transaksi kepada jajaran manajemen dan Direksi agar setiap pengeluaran biaya operasional dan modal dapat dipertanggungjawabkan dari sisi keabsahan, kelayakan dan nilainya, sesuai dengan strategi dan anggaran yang telah ditetapkan.
4. Granting the authority to the Director and management levels for conducting necessary transactions so that each operational cost and capital expenditure can be accounted in terms of validity, feasibility and value, according to the Company’s strategy and budget.
5. Penyelenggaraan pembukuan secara independen, menggunakan sistem terintegrasi dan berpedoman pada ketentuan standar Akuntansi yang berlaku, sehingga dihasilkan pencatatan keuangan yang handal dan akurat. Hal ini dapat membantu manajemen dan Direksi dalam mengambil keputusan cepat dan strategis.
5. Organizing independent accountancy by using integrated system and applicable accounting standard to produce reliable and accurate financial reports. This action will assist the management and the Directors to take immediate and strategic decisions.
6. Pemantauan secara berkala oleh divisi Audit Internal dan Komite Audit atas setiap transaksi operasional yang telah dilakukan guna menemukan penyimpangan ataupun pemborosan yang terjadi serta memberikan masukan untuk perbaikan dan pencegahan selanjutnya.
6. Periodical monitoring by Internal Audit Division and Audit Committee for each operational transactions to find a possible deviations or unnecessary items and provide further recommendations for subsequent preventive actions
Penerapan sistem pengendalian internal Perseroan telah berjalan cukup baik dan efektif. Operasi Perseroan sehari-hari dapat berjalan dengan lancar dan terkendali, dimana setiap kemungkinan kesalahan dan penyimpangan dapat ditekan seminim mungkin. Hal ini tidak terlepas penerapan kebijakan, sistem maupun prosedur secara ketat, disamping peran unit
The implementation of the Company’s internal control system has been running well and effectively. The daily Company’s operations are run smoothly and under control, whereas any potential faults and deviations may be mitigated into a minimum level. These conditions are achieved because of strict implementation of the policy, system and procedure, supported
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
and the for the
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
71
Audit Internal, bersama dengan Komite Audit, yang terus melakukan temuan dan perbaikan secara berkesinambungan, sehingga setiap kebijakan, sistem maupun prosedur yang ada dapat terus disempurnakan.
by the role from Internal Audit and Audit Committee to perform findings and continuous improvements for the existing policies, systems and procedures.
Manajemen resiko usaha Perseroan
Business risk management of The Company
Sebagai industri kemasan fleksibel, Perseroan menghadapi sejumlah resiko usaha, baik yang berasal dari dalam maupun luar. Ada beberapa jenis resiko usaha yang mampu dikendalikan dan diredam oleh Perseroan, namun beberapa resiko tidak mampu dikendalikan, diantaranya yang berasal dari kebijakan pemerintah, kondisi moneter dan ekonomi global maupun force majeur.
As a flexible packaging industry, the Company is exposed to a number of internal and external business risks. Some of the business risks can be mitigated and stemmed by the Company, while the others cannot be controlled, among others the government policy, monetary condition, global economy and force majeure.
Sejumlah resiko usaha yang dihadapi Perseroan dan cara pengelolaannya antara lain:
A number of business risks exposed to the Company and their management are as follows:
1. Resiko persaingan pasar Perkembangan pasar kemasan fleksibel tergolong cukup pesat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang dari tahun ke tahun. Kebutuhan kemasan untuk produkproduk konsumtif maupun industry semakin besar sehingga menjadikan permintaan kemasan fleksibel kian meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini memicu para pelaku industri kemasan fleksibel untuk mendongkrak produksi melalui perluasan fasilitas produksi serta efisiensi produksi agar menjadi semakin kompetitif. Dengan mengidentifikasi hal tersebut, Argha telah melakukan langkah efektif untuk memperluas fasilitas produksi BOPP sehingga dapat membantu dalam
1. The risk of market competition. The flexible packaging market has a rapid growth, in line with the economic growth from year to year. The needs of packaging for consumer or industrial products continue to thrive, lead to the higher flexible packaging demand for both local and overseas markets. This situation triggers the producers of flexible packaging to boost its production through the expansion of production facilities and product efficiencies to improve their competitiveness in the market. Having learned for those issues, the Company has effectively expanded the BOPP production capacity in order to achieve optimum economic scale of production. Through the
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
72
pencapaian skala ekonomis produksi yang optimal. Melalui penerapan metoda Kaizen yang intensif, Perseroan berhasil meningkatkan efisiensi produksi secara lebih maksimal. Pengembangan produk kemasan fleksibel terkini yang baru dan inovatif dilakukan secara intensif sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada produk pelanggan. Penetrasi pasar, baik lokal maupun ekspor secara aktif dilakukan guna mencari peluang dan pelanggan-pelanggan yang baru.
intensive implementation of Kaizen method, the Company has firmly improved its production efficiency. In addition, Argha also focuses on the development and innovation of new flexible packaging products to offer more added value to customers’ products. On the other side, the penetration to both domestic and international markets has been intensified to magnify possible opportunities and new customers.
2. Resiko pasokan dan harga bahan baku. Gejolak harga minyak bumi dunia dan kondisi pasokan-permintaan yang tidak berimbang dapat menyebabkan mengganggu pasokan bahan baku Perseroan. Guna mengurangi resiko tersebut, Argha secara pro-aktif melakukan diversifikasi melalui penambahan jumlah pemasok serta membuka kerja sama komersial dengan beberapa pemasok utama, khususnya dari pasar internasional. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan Perseroan terhadap pemasok sehingga dapat memberikan jaminan lebih terhadap ketersediaan bahan baku secara berkelanjutan, disamping perolehan harga beli yang lebih bersaing. Selain itu, Perseroan secara aktif melakukan kerjasama teknis dan memberikan masukan kepada para pemasok sehingga dapat menghasilkan produk bahan baku yang semakin efisien dan berkualitas tinggi untuk Perseroan.
2. The risk of supply and price of raw materials. The volatility of crude oil price and unbalanced supply-demand conditions can distort the raw material supplies. To mitigate this risk, Argha has actively accumulated the number of suppliers and established more commercial collaboration with several key suppliers, notably from international markets. This will alleviate the Company’s dependency from suppliers and ensure continuous supply of raw materials with more competitive price. In addition, the Company is keen in establishing technical cooperation and provide response to suppliers in an effort to improve efficiency and quality of raw materials for the Company.
3. Resiko keusangan sistem dan teknologi Sebagai pelopor industri kemasan fleksibel yang telah beroperasi selama lebih dari 3 (tiga) dekade, beberapa mesin produksi Perseroan sudah cukup
3. The risk of obsolescence and technology. Argha is one of the pioneers in flexible packaging industry that has been in operation for more than three decades.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
73
berumur dan tidak sebanding dengan mesin-mesin produksi baru yang lebih efisien. Meski demikian, Perseroan secara rutin melakukan program pemeliharaan dan peremajaan terhadap mesin-mesin tersebut serta memanfaatkan mesinmesin tersebut untuk memproduksi jenis kemasan fleksibel tertentu sehingga fungsi produksi dari mesin-mesin dapat terjaga secara optimal.
Consequently, some the production machinery owned by the Company are quite incomparable to those new machinery which have faster speed and more efficient. However, Argha always conducts for a routine maintenance and upgrading programs and also taking advantage of the machinery to produce a certain type of packaging films which make the machinery function optimally.
4. Resiko fluktuasi mata uang asing Dengan kewajiban Perseroan yang hampir sebagian besar di dominasi oleh mata uang Dolar Amerika Serikat (AS), maka fluktuasi terhadap nilai tukar mata uang tersebut dapat berdampak signifikan pada kinerja keuangan Perseroan. Guna menekan resiko tersebut, Argha menerapkan nilai lindung natural dengan cara menetapkan harga jual produknya dengan basis mata uang Dolar Amerika Serikat. Dengan metode ini, maka kerugian yang mungkin terjadi dari fluktuasi mata uang asing tersebut ataupun selisih kurs dapat ditekan semaksimal mungkin.
4. The risk of fluctuations in foreign currency. Most of the Company’s liabilities are dominated in US Dollar currency, thus the fluctuation toward currency exchange rates may significantly affect the Company’s financial performance. In order to diminish the risk, Argha apply a natural hedge scheme by applying US Dollar as the base currency for the product selling price. This method helps the Company to minimize the potential losses from foreign exchange fluctuations and differences.
5. Risiko kredit. Perseroan menjual produk dengan memberikan kredit kepada para pelanggan sehingga berisiko terhadap munculnya piutang dagang yang tidak tertagih. Sebagai langkah mitigasi atas risiko ini, Perseroan secara ketat melakukan analisa kelayakan pemberian kredit kepada setiap pelanggan, antara lain dengan melakukan peninjauan ke tempat usaha pelanggan serta pemberian termin pembayaran dan limit kredit yang efektif sesuai dengan keperluan dan kemampuan membayar dari masing-masing pelanggan.
5. The risk of credit. In conducting sales, the Company provides credit to its customers, so there is a risk of the emergence of doubtful accounts. As mitigation for this risk, the Company, through its Credit Control process tries to analyze the credit worthiness of each customer, such as by conducting a survey to the customer premises and setting payment terms and credit limits for each customer. Eligibility will
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
74
Kelayakan ini akan ditinjau secara berkala sehingga status kredit dan kondisi pelanggan dapat diketahui secara tepat, sesuai dengan data yang terkini.
be reviewed periodically so that the loan status and conditions of customer accounts can be known precisely based on current data.
6. Risiko kenaikan suku bunga pinjaman. Kenaikan tingkat suku bunga pinjaman akan memberikan pengaruh bagi peningkatan biaya operasional, terutama dari sisi pembiayaan modal kerja dan biaya modal. Untuk menekan resiko ini, maka Argha akan menjaga kebutuhan modal kerja bersih secara optimal melalui pencapaian kesimbangan antara jumlah persediaan, piutang dagang dan hutang kepada pemasok.
6. The risk on increase of loan interest rates. The increase in lending rates would greatly affect the increase in operating costs, especially the financing of working capital and capital expenditure. To anticipate this risk, the Company will maintain the net working capital requirements, among others, by balancing the amount of inventory, trade receivable and trade payable.
Sejauh ini, manajemen resiko yang dilakukan Perseroan telah berjalan cukup memadai. Pengendalian resiko dilakukan langsung oleh Direksi dan jajaran manajemen, termasuk diantaranya menentukan kebijakan dan langkah-langkah strategis guna meredam maupun menghindari setiap resiko yang muncul pada setiap kegiatan operasional Perseroan. Direksi dan seluruh jajaran manajemen akan melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi atas setiap kegiatan operasi Perseroan dan menjadikan manajeman resiko sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan sehingga resiko-resiko operasi yang mungkin muncul dapat ditekan seminimal mungkin.
Until today, the risk management of the Company has been running adequately. The risk control is directly performed by the Board of Directors and the management level, including among others, to set policies and strategic measures in order to stem or mitigate any risk arising from the Company’s operation. The Board of Directors and all of the management levels will conduct identification, analysis and evaluation for each Company’s operational activities and include the risk management as a part of the decision-making process in order to minimize every possible the operation risk.
Perkara penting Perseroan
Important Case of The Company
yang
dihadapi
Selama tahun 2013, Perusahaan, entitas anak, anggota Komisaris maupun Direksi yang sedang menjabat tidak memiliki/menghadapi perkara atau gugatan apapun yang dapat mempengaruhi kondisi Perseroan.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
During 2013, the Company, including its subsidiaries, all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors have not dealt with any case or suit which can affect the condition of the Company.
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
75
Informasi tentang sanksi administratif
Information of Administrative Sanction
Pada tahun buku 2013, tidak ada sanksi administratif yang dikenakan oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya kepada Perseroan, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan.
In 2013, no administrative sanction is imposed by the capital market authority and the other authorities to the Company and all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company.
Informasi mengenai kode etik dan budaya Perseroan
The Code of Ethics and Culture of The Company.
Pokok-pokok kode etik Perseroan antara lain mengatur tentang hal-hal berikut:
The code of ethics of the Company provide some principal as follows:
• • • • • • • • •
Pembukuan Perseroan. Pertentangan kepentingan. Surat-surat berharga dan keterangan dari orang dalam Perusahaan. Kebijakan susila. Kebijakan kesehatan, keselamatan dan pemeliharaan lingkungan. Penggunaan minuman keras/alkohol dan obat-obat keras. Pemakaian email dan internet. Pemakaian barang milik Perseroan. Hak Kekayaan Intelektual dan informasi rahasia Perseroan.
• • • • • • • • •
The Company’s bookkeeping. Conflict of interest. Valuable securities and insider trading. Moral policy. Policy on health, safety and environmental conservation. Use of liquor/alcohol and drugs. Use of email and internet. Use of Company’s property. Intellectual property rights and Company’s confidential information.
Pokok budaya perusahaan adalah integritas dan profesionalisme yang harus tertanam dalam dalam diri setiap karyawan, termasuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sehari-hari di Perseroan.
The principle of the Company’s culture is integrity and professionalism must be implanted into each employee, including members of the Board of Directors and the Board of Commissioners in performing daily functions and responsibilities within the Company.
Sosialisasi kode etik dilakukan oleh tim Kode Etik Perusahaan bersama dengan divisi Sumber Daya Manusia (SDM) kepada setiap tingkatan karyawan. Kode etik juga tersedia dalam jaringan internal SDM dan dapat diakses
The Code of Ethics is introduced to every level of employees by the team of Code of Ethics together with Human Resources Development division (HRD). The Code of Ethics is also made available on the internal network of Human
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
76
oleh karyawan. Setiap bentuk pelanggaran terhadap kode etik akan diproses oleh Komite Kode Etik dan melalui divisi SDM, selanjutnya memberikan sanksi tegas kepada pelaku pelanggaran, sesuai ketentuan yang berlaku.
Resources and accessible by every employee. Any offense on the ethics code will be processed by the Code of Ethics Committee and the HR division may confer for a specific sanction according to the applicable regulations.
Dalam kode etik telah dicantumkan secara jelas bahwa kode etik berlaku untuk setiap jenjang karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.
The Code of Ethics has clearly stated that it is applicable for every level of employees, including the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company.
Program kepemilikan karyawan
oleh
Share ownership program of employee
Sampai dengan saat ini, Perseroan belum memiliki program untuk kepemilikan saham bagi karyawan dan/atau manajemen.
Until this time, the Company does not have any share ownership program for the employee and/or management.
Sistem pelaporan pelanggaran
Reporting System of Violation
Perseroan telah memiliki sistem pengaduan atau pelaporan pelanggaran, termasuk juga keluhan dari para karyawan, yang dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain melalui jaringan web internal, nomor SMS telepon selular yang telah disosialisasikan kepada karyawan, Sekretariat Serikat Pekerja ataupun kantor Personnel Officer Perseroan.
The Company has a reporting system for handling complaint or violation, including grievance from employees can be applied through internal web network, Short Messaging System (SMS) number, cellular phone disclosed to employees, Secretary of Worker Union or the Personnel Officer office.
Dalam prosedur penanganan laporan pelanggaran dan keluhan karyawan, telah dicantumkan klausul bahwa setiap bentuk pelaporan dan personil yang melaporkan akan diperlakukan oleh Perusahaan secara rahasia.
In its procedure for handling violation and grievance of employees, The Company will confidentially treat for every report, including the reporter.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
saham
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
77
Penanganan laporan pelanggaran dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
The violation report management is performed based on the following procedure:
•
Setiap hari, petugas penanganan laporan memeriksa apakah terdapat laporan pada sarana penyampaian laporan/pengaduan yang tersedia.
• Ever y day, the duty officer examines whether there is any report entered into available reporting system.
•
Petugas menampung dan mendiskusikan masalah laporan pelanggaran tersebut dalam divisi Hubungan Industri.
•
The duty office accommodates and discusses the content of report with the Industrial Relations division.
•
Apabila laporan dinilai layak dan wajar serta dipandang perlu ditindaklanjuti, maka divisi Hubungan Industri Perusahaan akan membicarakan laporan tersebut kepada divisi kerja yang terkait. Laporan pelanggaran dapat dibicarakan sampai ke tingkatan Direksi, tergantung jenis dan kasusnya.
•
If the report is considered to be reasonable and acceptable, it will be processed subsequently, and the Industrial Relations division will discuss the report with the related division This violation report may be discussed to the Board of Directors level, depending on its type and case.
•
Setelah tercapai keputusan tentang laporan tersebut, maka divisi terkait akan menindaklanjuti untuk tindakan perbaikan selanjutnya yang diperlukan dan memantau perkembangan serta penyelesaiannya.
• After having the decision on the report, the related division will follow up for further necessary corrective actions and monitor the progress/development and settlement thereof.
Pihak yang mengelola pengaduan adalah Divisi Hubungan Industri, dibawah naungan Departemen Sumber Daya Manusia.
The party deals with the complaint arrangement is the Industrial Relations division, which is under the HRD.
Hasil dari penanganan pengaduan akan disampaikan oleh Divisi Hubungan Industri kepada pimpinan divisi kerja terkait untuk selanjutnya dapat didiskusikan dan ditindaklanjuti perbaikannya.
The result of complaint management will be reported by the Industrial Relation division to the related work division for further discussion and corrective action.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
78
Tanggung jawab sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 3 (tiga) dekade, Perseroan berupaya berperan dalam memelihara sekaligus memperbaiki kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, selaku salah satu pemangku kepentingan. Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan operasi, perkembangan pembangunan dan kemandirian ekonomi masyarakat merupakan satu kesatuan secara sinergi kearah yang semakin baik.
With more than three decades operation period, the Company persists in its role to maintain and improve social and economic welfare for the surrounding communities, as one of the stakeholders. The Company fully realizes that successful operation, independent economy of community and improved development are not separated from each other and must grow simultaneously.
Dalam tahun 2013, Perseroan telah melaksanakan beberapa program yang merupakan wujud tanggung jawab sosial, antara lain:
During 2013, the Company has carried out several programs to realize its social responsibilities, among others:
•
Lingkungan hidup. Perseroan melakukan program penghijauan di dalam dan sekitar lingkungan pabrik, pemeliharaan kualitas udara sesuai standar emisi yang telah ditetapkan, pengelolaan limbah hasil produksi, pengangkutan limbah khususnya sisa batu bara oleh pihak pengangkut limbah yang bersertifikat, konversi air bersih dengan mendaur ulang air sisa produksi dan limbah rumah tangga serta pengadaan sumur resapan. Biaya yang dikeluarkan dalam aspek lingkungan hidup dalam tahun 2013 adalah total sekitar Rp 500 juta.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
•
The living environment. The company performs program of greenery inside and around the factory premises, maintenance of air quality under the applicable emission standard, waste management of production yields, waste transportation, especially coal residue by the certified waste transporter, clean water conversion by implementing water recycling over the disposals from production and household waste and construction of infiltration well. The total costs spent for the living environmental aspect is around IDR 500 million in 2013.
Tata Kelola Perusahaan • Corporate Governance
79
•
Praktik ketenagakerjaan. Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi kesehatan dan Jamsostek, sesuai peraturan yang berlaku. Total biaya yang dikeluarkan dalam aspek praktik ketenagakerjaan dalam tahun 2013 adalah total sekitar Rp 4 milyar.
•
Manpower Practice. The Company includes its employees in the health insurance program and workers’ social security (Jamsostek) pursuant to the applicable regulations. Total costs for this manpower practice is approximately IDR 4 billion in 2013.
•
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Program yang dilakukan Perseroan antara lain pemeliharan mushola umum di pabrik dan perbaikan tempat ibadah di lingkungan, perbaikan jalan di lingkungan RT/ RW setempat, sumbangan sembako dan hewan kurban pada hari raya, perayaan hari ibadah secara bersama, bantuan air bersih untuk masyarakat sekitar khususnya pada musim kemarau, pekan olahraga dan seni, donor darah, bantuan penyediaan makanan bergizi di posyandu setempat, pembasmian penyakit menular seperti demam berdarah dan chikungunya melalui program penyemprotan areal pabrik dan lingkungan secara periodik. Biaya yang dikeluarkan dalam aspek pengembangan sosial dan kemasyarakatan dalam tahun 2013 adalah total sekitar Rp 400 juta.
•
Social and Public Development. The Company conducts the maintenance for public prayer house inside the factory and house of worship on the surrounding area, the road repair of the local district, donation of the nine basic commodities and sacrificial animals on the Feast, c e l e b r a t i o n o f w o r s h i p d a y, c l e a n water assistance for public in the vicinity especially during dried season, sport and arts week, blood donation, nutritious food for surrounding residence in cooperation with Posyandu, the periodic prevention and control of communicable diseases such as dengue fever and Chikungunya around the f a c t o r y. T h e a p p r o x i m a t e c o s t s spent for implementing the social and public development in 2013 is IDR 400 million.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
80
•
Tanggung jawab produk. Perseroan melaksanakan beberapa kebijakan dan program antara lain: •
•
Product responsibility. The Company has a number of policies and programs comprising among others:
Proses produksi kemasan sesuai dengan standarisasi mutu internasional ISO 9001:2008. Produk kemasan untuk makanan telah mengikuti standar FDA (Food and Drug Administration). Proses perlindungan tempat produksi, agar produk kemasan yang dihasilkan terbebas dari serangga dan kotoran. Gugus Kendali Mutu (QCC) dan penerapan metoda Kaizen untuk peningkatan dan perbaikan mutu produk secara berkesinambungan di lingkungan produksi. Praktik 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin) di setiap unit kerja Perusahaan.
• Production process of packaging in accordance with international quality standard ISO 9001:2008. • The product for food packaging has met FDA (Food and Drug Administration) standard. • The protection of production facilities, which can be free from insects and dirt. • The Quality Control Circle (QCC) and application of Kaizen method for sustainable improvement of the product quality within production areas. • Five R practice (Brief, Neat, Clean, Care, Diligent) of each work unit of the Company.
Biaya yang dikeluarkan untuk aspek tanggung jawab produk dalam tahun 2013 adalah total sekitar Rp 300 juta.
The total costs spent for the product responsibility in 2013 is approximately IDR 300 million.
• •
•
•
81
LAPORAN TAHUNAN • ANNUAL REPORT 2013
82
With more than three decades operation period, the Company persists in its role to maintain and improve social and economic welfare for the surrounding communities, as one of the stakeholders.
“
“
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 3 (tiga) dekade, Perseroan berupaya berperan dalam memelihara sekaligus memperbaiki kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, selaku salah satu pemangku kepentingan.
83
Informasi Perseroan Corporate Information
Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions & Professional Services
Head Office & Factory Jl. Pahlawan, Karang Asem Barat Citeureup 16810 Bogor, Indonesia Tel : (62-21) 875 2707 Fax : (62-21) 875 0542 E-mail :
[email protected] Website : www.arghakarya.com
Kantor Akuntan Publik
Independent Public Accountant KAP Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek Representative Office
Share Registrar
Kompleks Pergudangan Margomulyo Permai Blok E No. 1. Surabaya, Indonesia
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lantai 2 Jalan Jendral Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
Tel : (62-31) 748 0781 Fax : (62-31) 748 0782 E-mail :
[email protected]
Notaris
Malaysia Subsidiary Office & Factory STENTA FILMS (M) SDN. BHD. Lot. 10, Jl P/10 Kawasan Perusahaan Seksyen, 10 43650 Bandar Baru Bangi Selangor Darul Ehsan, Malaysia Tel : (60-3) 8924 3388 Fax : (60-3) 8925 3907 Website : www.stentafilms.com.my
Hongkong Subsidiary Marketing Office INTERNATIONAL RESOURCES (HK) LTD Room 2101 Hongkong Trade Centre 161-167 Des Voeux Road Central Hongkong Tel : (852) 2699 3286 Fax : (852) 2687 3275 E-mail :
[email protected]
Notary
Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Jl. K.H. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah Blok B-2 No.4-5 Jakarta 11140
LAPORAN KEUANGAN PT Argha Karya Prima Industry Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen
Financial Statements PT Argha Karya Prima Industry Tbk and Subsidiary Consolidated financial statements as of December 31 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.............................. 1-2
………Consolidated Statement of Financial Position
Consolidated Statement of Comprehensive ……………………………………………… Income Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian............................ 3-4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.................
5
Consolidated Statement of Changes in ………………………………………………. Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian................................
6-7
……………. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.........
8 - 83
….. Notes to the Consolidated Financial Statements
******************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/ December 31, 2013
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi - neto Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan - neto Biaya dibayar dimuka Uang muka Pajak dibayar dimuka
202.186 415.215.921 789.652 291.431.090 4.894.199 26.184.294 90.523.973
TOTAL ASET LANCAR
943.606.169
ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Aset takberwujud - neto Uang jaminan
136.804.279 996.050.515 391.833 7.714.393
84.559.425 27.662.263 2.143.166
2c,2t,4,33 2c,2t,5 15,33 2d,2t,6,33 2t,7,15,19 2e,32,33 33 2t,8,33 2f,9,15,19 2g,10 11 2r,12a
2h,13 2i,14,15,19 2i 2t,33
53.591.676 54.919.510 1.183.755
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
137.765 297.841.870 464.988 286.220.941 4.143.156 22.666.258 70.927.804
Restricted funds Short-term investments Trade receivables Related parties - net Third parties Other receivables Inventories - net Prepaid expenses Advance payments Prepaid taxes
792.097.723
TOTAL CURRENT ASSETS
111.470.090 807.774.659 326.041 3.165.917
NON-CURRENT ASSETS Investment in associated company Fixed assets - net Intangible assets - net Guarantee deposits
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
1.140.961.020
922.736.707
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
2.084.567.189
1.714.834.430
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember/ December 31, 2013
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITIES AND EQUITY
463.172 141.940.293 5.791.178 682.177 18.799.260
2t,17,33 2r,12b 2t,18,33
114.328 250.649.982 2.839.866 1.053.177 12.131.089
52.477.910
2t,19,33
38.999.215
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Related parties Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term borrowings
563.998.914
TOTAL CURRENT LIABILITIES
474.115.164
2t,15,33 2t,16,33 2e,32
694.269.154
258.211.257
LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan - neto
213.586.511
2t,19,33
215.175.413
19.015.321 128.359.977
2k,20 2r,12e
18.690.899 73.702.488
Long-term borrowings - net of current maturities Long-term employee benefits liability Deferred tax liabilities - net
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
360.961.809
307.568.800
TOTAL LONG-TERM LIABILITIES
1.055.230.963
871.567.714
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
LONG-TERM LIABILITIES
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 680.000.000 saham Tambahan modal disetor - neto Saham treasuri Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Neto Kepentingan non-pengendali
EQUITY
340.000.000 303.829.224 (79.566.944)
22 2m,23 2n,22
340.000.000 303.829.224 (79.566.944)
224.747.117
2q,24
73.296.991
12.500.000 227.893.802
30
10.000.000 195.733.509
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Share capital Authorized - 2,000,000,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share Issued and fully paid 680,000,000 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Exchange rate differences from financial statement translation Retained earnings Appropriated Unappropriated
843.292.780
Net Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
1.029.403.199 (66.973)
2b,21
(26.064)
Non-controlling Interests
EKUITAS NETO
1.029.336.226
843.266.716
NET EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2.084.567.189
1.714.834.430
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
Catatan/ Notes
2012
PENJUALAN NETO
1.663.385.190
2e,2p,25
1.509.185.293
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.453.786.806
2e,2p,26
1.317.817.094
COST OF GOODS SOLD
191.368.199
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
209.598.384
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain - lain
(54.688.833) (50.730.758) 1.620.547 (14.963.031)
LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian laba neto entitas asosiasi LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif Lain Pajak Penghasilan Terkait
2p,27 2p,28 2p 2p
90.836.309
(53.516.031) (56.407.020) 5.219.121 (69.700) 86.594.569
Selling expenses General and administrative expenses Other income Other expenses OPERATING PROFIT
10.734.462 (40.536.654)
2p 2p,15,19
2.366.195 (36.457.934)
5.382.645
2h,13
5.535.270
Finance income Finance expense Equity in net earnings of associated company
58.038.100
PROFIT BEFORE INCOME TAX
66.416.762
(26.922.345)
INCOME TAX EXPENSE
34.620.336
31.115.755
PROFIT FOR THE YEAR
156.437.060
50.240.473
Other Comprehensive Income
(31.796.426)
2r,12
(4.987.886)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - SETELAH PAJAK
151.449.174
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF
186.069.510
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
34.660.293 (39.957)
Neto
34.620.336
(2.646.029) 2q
2b,21
Tax Effect
47.594.444
OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET OF TAX
78.710.199
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
31.135.678 (19.923)
PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests
31.115.755
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2013 TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
186.110.419 (40.909)
Neto
186.069.510
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh)
57
2b,21
2o,29
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2012
78.731.064 (20.865)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests
78.710.199
Net
51
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY (full amount)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
340.000.000
303.829.224
-
-
-
-
303.829.224
-
-
-
-
303.829.224
(79.566.944 )
-
-
-
-
(79.566.944 )
-
-
-
-
(79.566.944 )
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo per 31 Desember 2013
-
Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan umum
30
-
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan
-
Pendapatan komprehensif lain
2b,2q,24
-
340.000.000
Laba tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2012
-
30
Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan umum
-
-
2b, 2q,24
-
340.000.000
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Laba tahun berjalan
Saldo per 1 Januari 2012
Catatan/ Notes
224.747.117
-
151.450.126
151.450.126
-
73.296.991
-
47.595.386
47.595.386
-
25.701.605
5
12.500.000
2.500.000
-
-
-
10.000.000
2.500.000
-
-
-
7.500.000
227.893.802
(2.500.000 )
34.660.293
-
34.660.293
195.733.509
(2.500.000 )
31.135.678
-
31.135.678
167.097.831
(66.973 )
-
(40.909 )
(952 )
(39.957 )
(26.064 )
-
(20.865 )
(942 )
(19.923 )
(5.199)
1.029.336.226
-
186.069.510
151.449.174
34.620.336
843.266.716
-
78.710.199
47.594.444
31.115.755
764.556.517
Ekuitas neto/ Net equity
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1.029.403.199
-
186.110.419
151.450.126
34.660.293
843.292.780
-
78.731.064
47.595.386
31.135.678
764.561.716
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Appropriation of retained earnings for general reserve Balance as of December 31, 2013
Total comprehensive income for the year
Other comprehensive income
Profit for the year
Appropriation of retained earnings for general reserve Balance as of December 31, 2012
Total comprehensive income for the year
Other comprehensive income
Profit for the year
Balance as of January 1, 2012
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Selisih kurs karena penjabaran laporan Modal saham keuangan/ ditempatkan Tambahan Exchange Saldo laba/ dan disetor modal rate Retained earnings penuh/ disetor - neto/ Saham differences Issued and Additional treasuri/ from financial Telah ditentukan Belum ditentukan fully paid paid-in capital Treasury statement penggunaannya/ penggunaannya/ Neto/ share capital – net stock translation Appropriated Unappropriated Net
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UntukTahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
Catatan/ Notes
2012
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Pembayaran untuk pajak penghasilan - neto Penerimaan dari pendapatan keuangan Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran untuk uang jaminan Pembayaran untuk investasi jangka pendek Penerimaan dividen Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Pembayaran pinjaman bank jangka pendek Penerimaan (penempatan) dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran pinjaman jangka panjang Pembayaran beban keuangan
CASH FLOWS FROM OPERATING
1.545.949.718 (1.299.430.101) (111.659.175)
1.466.732.927 (1.247.069.511) (117.231.364)
(150.452.218)
(71.161.549)
ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses and others
(9.904.928)
(21.485.001)
Payment for income taxes - net
1.234.563
2.417.922
Finance income received
(24.262.141)
12.203.424
Net cash provided by (used in) operating activities
(959.411) -
(1.083.938) 3.396.676
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Payment for guarantee deposits Payment for short-term investments Dividend received
(46.026.978)
(20.034.877)
Net cash used in investing activities
506.345 (41.831.085) (3.742.827)
14
967.043 (23.306.180) (8.478)
(41.759.534) (35.245.489)
(67.428.573) (34.440.128)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of short-term bank loans Repayments of short-term bank loans Proceeds (placement) of restricted funds Proceeds of long-term borrowings Repayments of long-term borrowings Finance expense paid
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
87.208.797
(41.366.466)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
16.919.678
(49.197.919)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
644.349.820
214.399.008
(507.571.397)
(129.806.408)
27.257.247
(24.090.365)
178.150
-
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
Catatan/ Notes
2012
PENGARUH NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
14.048.071
6.163.603
EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
53.591.676
96.625.992
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
84.559.425
53.591.676
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
4
Supplemental cash flow information is presented in Note 37.
Informasi arus kas tambahan disajikan pada Catatan 37.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a. The Company’s establishment
PT Argha Karya Prima Industry Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam kerangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No. 108 tanggal 7 Maret 1980 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas pendirian Perusahaan tersebut telah diperoleh pada tanggal 25 September 1981 dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 dan Tambahan No. 391 tanggal 2 April 1982.
PT Argha Karya Prima Industry Tbk (the “Company”) was established within the framework of Laws No. 6 of 1968 and No. 12 of 1970 regarding Domestic Capital Investment based on notarial deed No. 108 dated March 7, 1980 of Ridwan Suselo, S.H., notary in Jakarta. Approval for the Company’s establishment from the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia was obtained under decree No. Y.A.5/406/9 dated September 25, 1981 and was published in Supplement No. 391 dated April 2, 1982 of the State Gazette No. 27 of the Republic of Indonesia.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 284 tanggal 29 Juli 2008 dari DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain, perubahan atau penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM-LK”) No. IX.J.1. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75410.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008.
The Company's Articles of Association has been amended from time to time, with the latest amendment being made by notarial deed No. 284 dated July 29, 2008 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notary in Jakarta, relating to, among others, changes in the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 Year 2007 and Regulation No. IX.J.1 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). The latest amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under decree No. AHU-75410.AH.01.02.Year 2008 dated October 20, 2008.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film dan Poly Acrylonitrile film. Pabrik perusahaan berlokasi di Citeureup, Bogor. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1982.
The Company is engaged in the production and distribution of flexible packaging of Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film and Poly Acrylonitrile film. Its manufacturing facilities are located in Citeureup, Bogor. The Company commenced its commercial operations in 1982.
PT Nawa Panduta adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anak (“Kelompok Usaha”) dan juga induk langsung dari Perusahaan.
PT Nawa Panduta is the ultimate parent company of the Company and Subsidiary (the “Group”) and it is also the immediate parent company of the Company.
Penerbitan laporan keuangan konsolidasian telah disetujui dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 19 Maret 2014.
The issuance of the consolidated financial statements was approved and authorized by the Company’s Board of Directors on March 19, 2014.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum saham Perusahaan
GENERAL (continued) b. The Company’s public offering
Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-1854/PM/1992 tanggal 16 Nopember 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 18 Desember 1992, Perusahaan mencatatkan 80.000.000 lembar sahamnya (termasuk 16.000.000 saham perdana yang ditawarkan kepada masyarakat) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham di Bursa Efek Jakarta.
Based on the letter No. S-1854/PM/1992 dated November 16, 1992 of the Chairman of BAPEPAM-LK, the Company’s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On December 18, 1992, the Company listed 80,000,000 shares (including 16,000,000 shares initially offered to the public) out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp1,000 per share in the Jakarta Stock Exchange.
Penjelasan penawaran umum efek dan aktivitas lainnya yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana adalah sebagai berikut:
The chronology of public offerings and other capital stock activities after the initial public offering is as follows:
Aksi korporasi/ Corporate action
Penawaran Saham Perdana/Initial Public Offering Pembagian saham bonus/Issuance of bonus shares Penawaran Umum Terbatas (PUT)/Limited Public Offering Pembagian saham bonus/Issuance of bonus shares Pemecahan nilai nominal saham/Stock split Peningkatan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/Issuance of Shares without Preemptive Rights
Jumlah saham/ Share amount
Tanggal/Date
Akumulasi lembar saham/ Cumulative number of shares
Jumlah nominal (dalam Rupiah)/ Nominal amount (in Rupiah)
18 Desember 1992/ December 18, 1992
80.000.000
80.000.000
80.000.000.000
22 Desember 1993/ December 22, 1993
40.000.000
120.000.000
120.000.000.000
1 Maret 1994/ March 1, 1994
12.000.000
132.000.000
132.000.000.000
21 April 1997/ April 21, 1997
44.000.000
176.000.000
176.000.000.000
21 April 1997/ April 21, 1997
176.000.000
352.000.000
176.000.000.000
9 Oktober 2003/ October 9, 2003
328.000.000
680.000.000
340.000.000.000
All of the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
Seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak
GENERAL (continued) c.
The details of the consolidated Subsidiary as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rincian Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary International Resources (H.K.) Ltd. (“IR - HK”)
Domisili/ Domicile Hong Kong
Subsidiary
Tahun awal operasi/ Year of start of operations
Aktivitas utama/ Principal activity Perdagangan dan pemasaran film kemasan fleksibel/ Marketing and trading of flexible packaging films
1991
% kepemilikan/ % of ownership 2013 2012 98,00%
98,00%
Total aset/ Total assets 2013 (2012)1 783.808 (4.429.145)
“1” Total aset sebelum eliminasi pada konsolidasi/Total assets before elimination in consolidation
In August 1991, the Company established IR-HK in Hong Kong and had 80% ownership. In July 2006, the Company increased its share ownership in IR-HK by 18% to become 98%.
Pada bulan Agustus 1991, Perusahaan mendirikan IR-HK di Hong Kong dengan kepemilikan sebesar 80%. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di IR-HK sebesar 18% menjadi sebesar 98%. d.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan
d.
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (the key management) as of December 31, 2013 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur
Andry Pribadi Henry Liem Amirsyah Risjad Brenna Florence Pribadi Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto Wilson Pribadi Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi Folmer Adolf Hutapea
Komisaris Independen
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Board of Directors President Director Directors
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (the key management) as of December 31, 2012 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (manajemen kunci) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees
Andry Pribadi Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto
10
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan (lanjutan) Direksi Direktur Utama Direktur
d.
Komite Audit Ketua Anggota
Board of Directors President Director Directors
The composition of the Company’s Audit Committee and the Corporate Secretary as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: Audit Committee Chairman Members
Johan Paulus Yoranouw Iwan Budijanto Suryadi Willie Tandanu
Sekretaris Perusahaan
Theodorus Leonardi
Corporate Secretary
Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The formation of the audit committee is in accordance with the BAPEPAM-LK rule No. IX.1.5.
Kelompok Usaha memiliki masing-masing 903 dan 1.120 karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (tidak diaudit).
The Group had 903 and 1,120 permanent employees (unaudited) as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees (continued)
Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi
Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2.
GENERAL (continued)
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of consolidated financial statement presentation The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants, and the regulations to financial statement presentation and disclosures issued by the Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia, dan peraturan yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of consolidated financial statement presentation (continued)
Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
Except for the consolidated statement of cash flows, the consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents cash receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional Perusahaan adalah dolar A.S. dan mata uang fungsional Entitas Anak adalah dolar Hong Kong.
The functional currency of the Company is U.S. dollar and the functional currency of the Subsidiary is Hong Kong dollar.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (“Rp”).
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (“Rp”).
Prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
The Group has adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.
Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lainnya, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
A subsidiary is fully consolidated from the date of its acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
(b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
(c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
(c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
(d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut
(d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-controlling Interests (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of subsidiaries; derecognizes the carrying amount of any NCI;
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary not attributable, directly or indirectly, to the parent entity, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
The financial statements of the Subsidiary are prepared for the same reporting period with the Company.
13
derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Investasi jangka pendek
d.
f.
Short-term investments Short-term investments are defined as time deposits with maturities of greater than three months but not more than one year from the time of placement, short-term notes payable, mutual fund, and other money market securities, which are not restricted nor used as collateral for obligations.
Investasi jangka pendek didefinisikan sebagai deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun, surat utang berjangka pendek, reksadana, dan surat berharga pasar uang lainnya, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang. e.
Cash equivalents Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral, are classified as “Cash Equivalents”. Cash in banks, which are restricted and used as collateral for obligations, are classified as “Restricted Funds”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Kas di bank yang dibatasi penggunaannya dan digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya”. d.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
e.
Transactions with related parties
Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak berelasi tertentu sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with certain related parties which have related party relationships as defined under PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Nilai realisasi neto adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan atas penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto-nya.
Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Biaya dibayar dimuka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. h.
ACCOUNTING
Investasi pada entitas asosiasi
h.
Investment in associated company
Investasi pada entitas asosiasi dimana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) neto entitas asosiasi sejak tanggal perolehan; dan dikurangi dengan dividen kas yang diterima oleh Perusahaan dari entitas asosiasi.
Investment in associated company wherein the Company has ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% is accounted for under the equity method, whereby the cost of such investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the investee since the date of acquisition; and is reduced by cash dividends received by the Company from the investee.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of comprehensive income reflects the Company’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associated company are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associated company.
Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on its investment in associated company. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associated company and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of comprehensive income.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha.
The financial statements of the associated company are prepared for the same reporting period with the Group.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets
Kelompok Usaha menggunakan model biaya dalam pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan aset tetap meliputi: (a) harga pembelian, (b) biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisinya sekarang, dan (c) estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan dan restorasi lokasi aset (jika ada). Setiap bagian dari aset tetap dengan biaya perolehan yang signifikan terhadap total biaya perolehan aset, disusutkan secara terpisah.
The Group uses the cost model for fixed assets measurement. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. The cost of fixed assets includes: (a) purchase price, (b) any costs directly attributable to bringing the asset to its present location and condition, and (c) the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located (if any). Each part of an item of fixed assets with a cost that is significant in relation to the total cost of the item should be depreciated separately.
Pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.
When significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.
Penyusutan aset tetap kepemilikan langsung dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets under direct ownership is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
15 - 50 10 30 10 8 5 5 5 - 12
tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years
Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Hak atas tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah dicatat dan disajikan sebagai “Aset Takberwujud” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Landrights, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the extension or renewal of land titles are recorded and presented as “Intangible Assets” in the consolidated statement of financial position and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever period is shorter.
Mesin yang digunakan untuk memproduksi CPP dan metallizing yang diperoleh sejak tahun 1995 disusutkan dengan metode unit produksi atas dasar taksiran total produksi masing-masing sebesar 75.000 metrik ton dan 2,4 miliar meter persegi.
Machinery used to produce CPP and metallizing products acquired since 1995 are depreciated on the unit-of-production basis using the estimated total production of 75,000 metric tons and 2.4 billion square meters, respectively.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara total neto hasil pelepasan dan total tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan tersebut dikurangi dengan pendapatan neto yang diperoleh dari hasil penjualan produk selama tahap uji coba produksi setelah dikurangi beban produksi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. Cost is reduced by the amount of net revenue generated from the sale of finished products during the trial production run less the related cost of production. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account once the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.
Penurunan nilai aset non keuangan
j.
Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi total terpulihkan aset individual, maka Kelompok Usaha menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas (“UPK”) yang mana aset tercakup.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If such indication exists, the recoverable amount is estimated for the individual asset. If it is not possible to estimate the recoverable amount of the individual asset, the Group determines the recoverable amount of the cash-generating unit (“CGU”) to which the asset belongs.
Total terpulihkan untuk aset (mencakup aset individual atau UPK) adalah total yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
The recoverable amount of an asset (either individual asset or CGU) is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
2.
Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi total terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at the end of each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan total terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, total tercatat aset dinaikkan ke total terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga total tercatat aset tidak melebihi total terpulihkannya maupun total tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan total tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior periods. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. k.
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liability
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan.
The Group recognizes short-term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after the rendering of such services.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING
Employee benefits liability (continued)
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Kelompok Usaha memberikan imbalan pascakerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UUK”). Penyisihan atas imbalan pasca-kerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian projected-unit-credit.
The Group provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). The provision for postemployment benefits is determined using the projected-unit-credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi total 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation at that date.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan dan IR-HK berpartisipasi dalam program pensiun nasional sebagaimana ditentukan oleh hukum di masing-masing negara tempat beroperasinya Perusahaan dan Entitas Anak. Sebagaimana diwajibkan oleh hukum di Indonesia, Perusahaan memberikan iuran kepada Jamsostek yang merupakan program pensiun negara. Dana Jamsostek diperuntukkan bagi keseluruhan klaim asuransi terkait kecelakaan kerja karyawan dan liabilitas manfaat pensiun dari setiap karyawan.
The Company and IR-HK participate in national pension schemes as defined by the laws of the countries in which they operate. As required by Indonesian law, the Company makes contributions to the state pension scheme, Jamsostek. The Jamsostek fund is responsible for the entire insurance claim relating to accidents involving employees at the work place and for the entire retirement benefit obligations to the related employees.
IR-HK memberikan iuran kepada program Mandatory Provident Fund (“MPF”) di Hong Kong, yang merupakan program pensiun iuran pasti. Iuran kepada program pensiun nasional diakui sebagai beban dalam periode dimana iuran yang bersangkutan dibayarkan.
IR-HK makes contributions to the Mandatory Provident Fund (“MPF”) scheme in Hong Kong, which is a defined contribution pension scheme. Contributions to the national pension schemes are recognized as an expense in the year when the related service is performed.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Provisi
A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
The provision is reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. m. Share issuance costs
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut.
Expenses incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings.
Saham treasuri
n.
Treasury stock Treasury stock is stated at acquisition cost and presented under the equity section of the consolidated statement of financial position. The excess of proceeds from sale of treasury stock over the related acquisition cost, or vice-versa, is recognized in addition or deduction to additional paid-in capital.
Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan dalam bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih lebih penerimaan dari penjualan saham treasuri di atas biaya perolehan atau sebaliknya, diakui sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor. o.
Provisions
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
m. Biaya emisi efek ekuitas
n.
ACCOUNTING
Laba per saham
o.
Earnings per share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”.
The Group has applied PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”.
Jumlah laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, termasuk memperhitungkan saham treasuri (Catatan 2n).
The amount of earnings per share is computed by dividing profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weightedaverage number of issued and fully paid shares outstanding during the year, after considering treasury stock (Note 2n).
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan totalnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added tax.
Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which time generally coincides with delivery and acceptance of the goods.
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraaan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as they are incurred.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q.
Transactions currencies
and
balances
in
foreign
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”.
The Group has applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, akun-akun Perusahaan, Entitas Anak dan entitas asosiasi dijabarkan menggunakan mekanisme berikut: Aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan; Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode berjalan; Akun ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis; dan Laba atau rugi Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
For consolidation purposes, the accounts of the Company, Subsidiary and associated company are translated using the following mechanism: Assets and liabilities are translated using the exchange rate at reporting date; Revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period;
21
Equity accounts are translated at historical rates; and Any resulting foreign exchange gain or loss is presented as “Exchange Rate Differences from Financial Statement Translation” in the consolidated statements of financial position.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
in
foreign
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang dolar A.S. berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in U.S. dollar at the middle rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average buying and selling rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the closing of the last banking day of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (dalam angka penuh):
The exchange rates used as of December 31, 2013 and 2012 were as follows (in full amounts):
2013 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Ringgit Malaysia (RM) 1 Dolar Hong Kong (HK$)
2012
12.189 16.821 3.707 1.571
9.670 12.809 3.159 1.247
United States dollar (US$) 1 European euro (EUR) 1 Malaysian ringgit (RM) 1 Hong Kong dollar (HK$) 1
Transactions in other foreign currencies (if any) are considered not significant.
Transaksi dalam mata uang asing lainnya (jika ada) dianggap tidak signifikan. r.
Transactions and balances currencies (continued)
ACCOUNTING
Pajak penghasilan
r.
Income tax
Pajak penghasilan kini
Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rates and tax laws that are enacted or substantively enacted.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan kini (lanjutan)
Current income tax (continued)
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai laba rugi dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya.
The amounts of additional tax and penalty imposed through Tax Assessment Letter (SKP) are recognized as profit or loss in current operations, unless further settlement is submitted.
Pajak penghasilan tangguhan
Deferred income tax
Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred income tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the deductible temporary differences and the carryforward of unused tax losses can be utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside of profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset dan liabilitas non moneter Perusahaan diukur dalam mata uang fungsional, jika laba kena pajak atau rugi pajak Perusahaan ditentukan dalam mata uang yang berbeda, maka perubahan kurs menimbulkan perbedaan temporer yang mengakibatkan aset atau liabilitas pajak tangguhan diakui. Pajak tangguhan tersebut dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi.
The non-monetary assets and liabilities of the Company are measured in its functional currency. If the Company’s taxable profit or tax loss is determined in a different currency, changes in the exchange rate give rise to temporary differences that result in a recognized deferred tax liability or asset. The resulting deferred tax is charged or credited to profit or loss.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
t.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan tangguhan (lanjutan)
Deferred income tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Informasi segmen
s.
Segment information
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.
Instrumen keuangan
t.
Financial instruments
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan“.
The Group has adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
1.
1.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Seluruh aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biayabiaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal dimana Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, investasi jangka pendek reksadana, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. Kelompok Usaha telah menetapkan bahwa seluruh aset keuangan, kecuali investasi jangka pendek – reksadana, dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Investasi jangka pendek - reksadana dikategorikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s financial assets include cash and cash equivalents, restricted funds, short-term investments - mutual fund, trade receivables, other receivables and guarantee deposits. The Group has determined that all of these financial assets, except short-term investments - mutual fund, are categorized as loans and receivables. Short-term investments - mutual fund is categorized as financial assets at fair value through profit or loss.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
t.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 1.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “passthrough” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a “pass-through” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar total terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
t.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan)
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial instruments (continued) 1.
aset
Financial assets (continued) Derecognition of financial assets (continued)
keuangan
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in equity, should be recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan total dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.
ACCOUNTING
Liabilitas keuangan
2.
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan pinjaman bank jangka panjang. Kelompok Usaha telah menetapkan bahwa seluruh liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi.
As of December 31, 2012 and 2011, the Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, and long-term bank borrowings. The Group has determined that all of those financial liabilities are categorized as financial liabilities measured at amortized cost.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 2.
Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liability
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Saling hapus dari instrumen keuangan
3.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas total yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan) 4.
5.
t.
Nilai wajar instrumen keuangan
Financial instruments (continued) 4.
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar (”bid prices”) yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (“arm’s-length market transactions”), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined by using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan (jika memungkinkan). Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions (if applicable). In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan
dari
5.
Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6.
ACCOUNTING
Penurunan nilai dari aset keuangan
6.
Impairment of financial assets The Group assesses at each financial reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
t.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan dicatat sebesar perolehan yang diamortisasi
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 6.
Impairment of financial assets (continued) Financial assets carried at amortized cost
biaya
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
AKUNTANSI
PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
3.
KEBIJAKAN
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
t.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) 6.
Impairment of financial assets (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. The reversal shall not result in the carrying amount of the financial asset to exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3.
MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGMENTS,
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) a.
3.
Pertimbangan
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) a.
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan atas penurunan nilai aset-aset non keuangan, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgments on impairment of non-financial assets, apart from those including estimations and assumption, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan dalam Catatan 2t.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2t.
Cadangan atas penurunan nilai piutang
Allowance for impairment of receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini (jika ada) dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total penyisihan untuk piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions (if any) are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount of the allowance for impairment of receivables. Further details are disclosed in Notes 7 and 8.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:
Penentuan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
Determination of fair values of financial assets and liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values.
Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Estimasi cadangan untuk penurunan nilai atas persediaan
Allowance for inventory losses
Cadangan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2f dan 9.
Allowance for inventory losses is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred to sell them. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Notes 2f and 9.
Estimasi cadangan penurunan nilai atas piutang
Estimating receivables
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang (piutang usaha dan lainnya, dan piutang dari pihak-pihak berelasi), Kelompok Usaha mengestimasi cadangan untuk penurunan nilai atas piutang yang secara khusus diidentifikasi diragukan untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on receivables (trade and other receivables, and due from related parties), the Group estimates the allowance for impairment related to its receivables that are specifically identified as doubtful of collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the receivables. 33
allowance
for
impairment
of
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi cadangan penurunan nilai atas piutang (lanjutan)
Estimating allowance receivables (continued)
Dalam kasus ini, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan faktafakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Kelompok Usaha dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Kelompok Usaha ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan diselesaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
In these cases, the Group uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s receivables to amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Kelompok Usaha juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada debitur.
In addition to specific allowance against individually significant receivables, the Group also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its debtors which are grouped based on common credit characteristics, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors.
Cadangan secara kolektif ini (jika ada) dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi, seperti kinerja historis dari debitur dalam kelompok usaha kolektif, penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur.
This collective allowance (if any) is based on historical loss experience using various factors, such as historical performance of the debtors within the collective group, deterioration in the markets in which the debtors operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the debtors.
Estimasi masa manfaat aset tetap
Estimating useful lives of fixed assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of property and equipment is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets.
34
for
impairment
of
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi masa manfaat aset tetap (lanjutan)
Estimating useful (continued)
Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Kelompok Usaha akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.
The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets.
Realisasi dari aset pajak tangguhan
Realizability of deferred tax assets
Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
35
lives
of
fixed
assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkan, yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual dihitung berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dan dilakukan secara arm’s length atas aset sejenis atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi tambahan biaya untuk melepaskan aset tersebut.
An impairment exists when the carrying value of an asset or its cash-generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value-in-use calculation is based on a discounted cash flow model.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Dalam model arus kas yang didiskontokan, nilai yang terpulihkan sangat sensitif terhadap tarif diskonto yang digunakan, termasuk juga arus kas masuk di masa yang akan datang dan tarif pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. Management believes that no impairment loss is required as of December 31, 2013 and 2012.
Imbalan kerja
Employee benefits
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Kelompok Usaha diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial neto pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
The cost of defined benefit plan and the present value of the employee benefits liability are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among others, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the higher of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Kelompok Usaha atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs of and obligations for pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) b.
4.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) 3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian liabilitas perpajakan
Uncertain tax exposure
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses keberatan, dan pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing objections and investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax expense should be recognized.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menjadi subyek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012.
As of December 31, 2013, the Company is subject to tax audit for fiscal year 2012.
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of the following:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Hong Kong Mata uang asing lainnya
168.750 127.522 6.362 61.549
168.750 117.643 6.241 51.250
Cash on hand Rupiah U.S. dollar Hong Kong dollar Other foreign currencies
Total kas
364.183
343.884
Total cash on hand
1.112.533 864.010 585.880 232.723 225.937 182.791 9.521 9.426 3.034
395.906 139.548 96.406 128.273 84.611 73.155 17.861 2.308
Cash in banks Rupiah accounts: PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank
3.225.855
938.068
Kas di bank Rekening rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/December 31,
2013 Kas di bank (lanjutan) Rekening dolar Amerika Serikat: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Chinatrust Indonesia Bank of China (HK) Ltd United Overseas Bank Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rekening euro Eropa (EUR310.098 pada tahun 2013 dan EUR106.038 pada tahun 2012): PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank
Rekening dolar Hong Kong (HK$340.359 pada tahun 2013 dan HK$1.753.016 pada tahun 2012): Bank of China (H.K.) Ltd.
2012
23.412.149 4.322.762 3.755.893 1.068.074 999.854 206.395 200.286 39.493 12.703
10.065.152 2.476.236 2.674.038 16.791 2.690.440 31.490 11.038
34.017.609
17.965.185
5.088.976 125.125 2.197
148.124 1.207.448 2.764
5.216.298
1.358.336
Cash in banks (continued) U.S. dollar accounts: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Chinatrust Indonesia Bank of China (HK) Ltd United Overseas Bank Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
European euro accounts (EUR310,098 in 2013 and EUR106,038 in 2012): PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank
535.480
2.186.853
Hong Kong dollar accounts (HK$340,359 in 2013 and HK$1,753,016 in 2012): Bank of China (H.K.) Ltd.
42.995.242
22.448.442
Total cash in banks
38.000.000 3.200.000
21.300.000 6.550.000
Time deposits Rupiah deposits: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
41.200.000
27.850.000
-
2.949.350
U.S. dollar deposit: PT Bank OCBC NISP Tbk
Total deposito berjangka
41.200.000
30.799.350
Total time deposits
Total kas dan setara kas
84.559.425
53.591.676
Total cash and cash equivalents
Total kas di bank Deposito berjangka Deposito rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Deposito dolar Amerika Serikat: PT Bank OCBC NISP Tbk
Kisaran tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka: Rupiah Dolar Amerika Serikat
4,50% - 11,00% 1,00% - 2,75%
Ranges of annual interest rates of time deposits: Rupiah U.S. dollar
All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.
Seluruh rekening bank dan deposito berjangka tersebut ditempatkan pada bank pihak ketiga.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5.
RESTRICTED FUNDS Restricted funds consist of the following:
Dana yang dibatasi penggunannya terdiri dari:
31 Desember/December 31,
Kas di bank - dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
6.
2013
2012
9.141.750 6.925.767 4.426.215 3.943.038 3.225.493
7.252.500 11.503.960 4.940.896 31.222.154
Cash in banks - U.S. dollar Standard Chartered Bank PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
27.662.263
54.919.510
Total
Kas di bank yang ditempatkan pada Standard Chartered Bank, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mega Tbk, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15).
The cash in bank accounts in Standard Chartered Bank, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mega Tbk, and PT Bank CIMB Niaga Tbk, third parties, are restricted in relation to short-term borrowings obtained from the same banks (Note 15).
Kisaran tingkat bunga per tahun untuk dana yang dibatasi penggunaannya adalah diantara 0,1% dan 0,25%.
Ranges of annual interest rates of restricted funds are between 0.1% and 0.25%.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
SHORT-TERM INVESTMENTS The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, Jenis Reksadana
7.
2013
2012
Pihak ketiga Schroder 90 Plus Equity Fund BNP Paribas Ekuitas
1.100.000 1.150.000
Kenaikan (penurunan) nilai aset neto Nilai Aset Bersih
Name of Mutual Fund
600.000 550.000
Third parties Schroder 90 Plus Equity Fund BNP Paribas Ekuitas
2.250.000 (106.834)
1.150.000 33.755
Increase (decrease) in net asset value
2.143.166
1.183.755
Net Asset Value
PIUTANG USAHA
7.
TRADE RECEIVABLES Trade receivables - related parties (Note 32)
Piutang usaha - pihak berelasi (Catatan 32)
31 Desember/December 31,
2013 Pelanggan lokal Pelanggan ekspor Cadangan penurunan nilai Neto
2012
315.681 117.573
371.833 -
433.254 (231.068)
371.833 (234.068)
202.186
137.765
39
Local customer Export customer Allowance for impairment Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued) Aging analysis of trade receivables - related parties: :
Rincian umur piutang usaha - pihak berelasi:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai
202.186
137.765
Neither past due nor impaired
231.068
234.068
Past due and impaired
Total
433.254
371.833
Total
Movements in the allowance for impairment of trade receivables - related parties:
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha pihak berelasi:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Saldo awal tahun Pemulihan cadangan penurunan nilai
234.068 (3.000)
244.468 (10.400)
Saldo akhir tahun
231.068
234.068
Balance at beginning of year Reversal of allowance for impairment Balance at end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak berelasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for impairment of trade receivables - related parties is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables.
Rincian piutang usaha - pihak berelasi berdasarkan jenis mata uang:
Details of trade receivables - related parties based on currency:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Piutang usaha - pihak berelasi: Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa
315.681 25.828 91.745
371.833 -
Trade receivables - related parties: Rupiah U.S. dollar European Euro
Total
433.254
371.833
Total Trade receivables - third parties
Piutang usaha - pihak ketiga 31 Desember/December 31,
2013
2012
Pelanggan lokal Pelanggan ekspor
324.460.526 90.755.395
239.316.425 58.525.445
Local customers Export customers
Total
415.215.921
297.841.870
Total
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
TRADE RECEIVABLES (continued) Aging analysis of trade receivables - third parties:
Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga:
31 Desember/December 31,
2013 Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari Total
2012
250.334.748
177.563.565
Neither past due nor impaired
88.536.731 46.128.438 14.760.609 15.455.395
76.831.314 30.439.771 10.770.588 2.236.632
Past due but not impaired: 0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days
415.215.921
297.841.870
Total
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha - pihak ketiga dapat ditagih, sehingga tidak diperlukan adanya cadangan penurunan nilai untuk akun ini.
The Company’s management believes that all of trade receivables - third parties are collectible in full; therefore, there is no allowance for impairment for this account.
Rincian piutang usaha - pihak ketiga berdasarkan jenis mata uang:
Details of trade receivables - third parties based on currency:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Piutang usaha - pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
82.440.744 332.775.177 -
61.493.391 235.795.445 553.034
Trade receivables - third parties: Rupiah U.S. dollar Other foreign currencies
Total
415.215.921
297.841.870
Total
Trade receivables are pledged as security for shortterm bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19). 8.
PIUTANG LAIN-LAIN
8.
OTHER RECEIVABLES This account mainly represents non-trade receivables from third parties. As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s management believes that all other receivables are collectible and no provision for losses is necessary.
Akun ini terutama merupakan piutang non-usaha kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas piutang lain-lain tersebut.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
9.
INVENTORIES
31 Desember/December 31,
2013
2012
Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Sparepart dan barang lainnya
165.303.014 84.834.283 14.272.744 27.272.857
192.082.650 62.489.443 10.407.533 21.441.084
Cadangan penurunan nilai
291.682.898 (251.808)
286.420.710 (199.769)
Neto
291.431.090
286.220.941
Raw materials Finished goods Work-in-process Spare parts and others Allowance for inventory losses Net
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan.
Management believes that the allowance for inventory losses is sufficient to cover the possibility of decline in value of inventories.
Persediaan dijadikan jaminan untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19).
Inventories are pledged as security for short-term bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Persediaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$27.000.000 atau setara dengan Rp329.103.000 pada tanggal 31 Desember 2013, dan AS$28.000.000 atau setara dengan Rp270.760.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan.
Inventories were insured for a total coverage of US$27,000,000 or equivalent to Rp329,103,000 as of December 31, 2013, and US$28,000,000 or equivalent to Rp270,760,000 as of December 31, 2012. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories.
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
10. PREPAID EXPENSES Prepaid expenses mainly consist of insurance, rent and others to third parties.
Biaya dibayar dimuka terutama terdiri dari biaya dibayar dimuka atas asuransi, sewa dan lainnya ke berbagai pihak ketiga. 11. UANG MUKA
prepaid
11. ADVANCE PAYMENTS Advance payments mainly consist of advances for local and import purchases, and advances related with the Group’s operations.
Uang muka terutama terdiri dari uang muka untuk pembelian lokal dan impor, dan uang muka untuk keperluan operasional Kelompok Usaha.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN a.
12. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a.
Prepaid taxes
31 Desember/December 31,
2013
b.
2012
Perusahaan: Pajak penghasilan badan: 2013 2012 2011 2010 Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - masukan - neto
22.441.048 19.872.098 12.316.661 1.092.067
19.872.098 24.852.781 1.092.067
34.802.099
25.110.858
Company: Corporate income tax: 2013 2012 2011 2010 Value Added Tax (“VAT”) input - net
Total
90.523.973
70.927.804
Total
Utang pajak
b.
Taxes payable
31 Desember/December 31,
2013
c.
2012
Perusahaan: Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26
13.140 592.084 76.953
9.805 956.827 86.545
Company: Income taxes (PPh) Article 4(2) Article 21 Articles 23/26
Total
682.177
1.053.177
Total
Beban pajak penghasilan
c.
Income tax expense
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Beban pajak penghasilan Kini Penyesuaian atas pajak kini untuk tahun pajak sebelumnya Tangguhan
2012
-
(10.122.060)
(31.796.426)
(343.555) (16.456.730)
(31.796.426)
(26.922.345)
43
Income tax expense Current Adjustment on current tax for prior fiscal year Deferred
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Pajak kini
d.
Current tax The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and the Company’s estimated taxable income (tax loss) is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Efek translasi atas laporan keuangan Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
2012
58.038.100
Profit before income tax per consolidated statement of comprehensive income
19.923
Loss of Subsidiary before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations
(75.546.132)
(18.912.687)
Translation effect on financial statements
(9.089.413)
39.145.336
Company’s profit (loss) before income tax
66.416.762
39.957
Ditambah (dikurangi) beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Ditambah (dikurangi) beda temporer: Penyusutan aset tetap Bagian laba neto entitas asosiasi Penyisihan (pembayaran) beban imbalan kerja - neto Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang Estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan
Add (deduct) permanent differences: 19.749.278
19.552.819
(1.302.912)
(2.365.974)
9.356.953
56.332.181
Non-deductible expenses Interest income subject to final tax
Add (deduct) temporary differences: (8.015.555)
(13.516.964)
(5.382.645)
(2.138.594)
324.422
(177.985)
(3.000)
(10.400)
Depreciation of fixed assets Share in net earnings of associated company Provision (payment) for employee benefits expense - net Reversal of allowance for impairment of receivables
(3.719.825)
40.488.238
Estimated taxable income (tax loss) of the Company
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
d.
Current tax (continued) The computations of the Company’s current tax expense and its estimated corporate income tax refundable are as follows:
Perhitungan beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Estimasi penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan
2012
(3.719.825)
40.488.238
Estimated taxable income (tax loss) of the Company
Beban pajak kini - dihitung dengan tarif pajak yang berlaku (25%)
-
10.122.060
Current tax expense - calculated at current tax rate (25%)
Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pasal 22 Pasal 23/26 Pasal 25
22.425.676 15.372 -
24.354.476 6.856 5.632.826
Prepayments of income taxes: Article 22 Articles 23/26 Article 25
Total
22.441.048
29.994.158
Total
(22.441.048)
(19.872.098)
Taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan
Estimated corporate income tax refundable of the Company
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas pajak penghasilan badan tahun 2013 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2013 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas.
As of the date of the completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its 2013 corporate income tax return to the Tax Office. The Company’s management has declared that the Company’s 2013 corporate income tax will be reported based on the computation above.
Taksiran kena pajak Perusahaan untuk tahun 2012, sebagaimana disebutkan di atas, sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam SPT pajak penghasilan badan tahun 2012 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.
The Company’s taxable income for 2012, as stated above, conforms with the amount reported to the Tax Office in its 2012 corporate income return.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2010 sebesar Rp11.478.833, Direktorat Jenderal Pajak telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00078/406/10/054/12 tanggal 26 April 2012 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2010. Pada tanggal 31 Mei 2012, Perusahaan telah menerima hasil restitusi tahun 2010 sebesar Rp10.043.211.
Pursuant to the process of refund for the overpayments of the Company’s corporate income tax for 2010 amounting to Rp11,478,833, the Directorate General of Taxes completed its examination and issued tax assessment letter No. 00078/406/10/054/12 dated April 26, 2012, which approved the above claim for tax refunds for 2010. The Company received the tax refunds for 2010 of Rp10,043,211 on May 31, 2012.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
e.
12. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
d.
Current tax (continued)
Perusahaan telah mengajukan banding terhadap sebagian dari jumlah restitusi yang tidak disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp1.092.067. Selisih sebesar Rp343.555 yang tidak dilakukan banding oleh Perusahaan dicatat sebagai penyesuaian atas pajak kini yang berasal dari tahun pajak sebelumnya pada tahun 2012.
A part of the difference amounting to Rp1,092,067 represents the amount not approved by the Directorate General of Taxes, on which the Company has submitted its appeal. The remaining difference of Rp343,555 on which the Company decided not to submit an appeal was recorded as adjustment on current tax adjustment for prior fiscal year in 2012.
Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp24.852.781, Direktorat Jenderal Pajak telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00054/406/11/054/13 tanggal 10 April 2013 yang menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2011. Pada tanggal 7 Mei 2013, Perusahaan telah menerima hasil restitusi tahun 2011 sebesar Rp12.536.120. Perusahaan telah mengajukan keberatan terhadap sebagian dari jumlah restitusi yang tidak disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp12.316.661.
Pursuant to the process of refund for the overpayments of the Company’s corporate income tax for 2011 amounting to Rp24,852,781, the Directorate General of Taxes completed its examination and issued tax assessment letter No. 00054/406/11/054/13 dated April 10, 2013, which approved the above claim for tax refunds for 2011. The Company received the tax refunds for 2011 of Rp12,536,120 on May 7, 2013. A part of the difference amounting to Rp12,316,661 represents the amount not approved by the Directorate General of Taxes, on which the Company has submitted its objection.
IR-HK tidak mengakui beban pajak kini karena mengalami rugi (komersial dan fiskal) pada tahun 2013 dan 2012.
IR-HK has not recognized current income tax since it had losses (commercial and fiscal) in 2013 and 2012.
Pajak tangguhan
e.
Deferred tax The computation of the deferred income tax expense - net is as follows:
Perhitungan beban pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan: Rugi fiskal Nilai tercatat beban ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Aset tetap Bagian laba neto entitas asosiasi Persediaan Uang muka Biaya dibayar dimuka Aset takberwujud Cadangan penurunan nilai piutang Neto
2012
81.105 (14.303.659)
(348.376) (11.853.256)
(10.999.969) (7.481.349) (113.210) (87.704) (16.480)
(4.266.882) (658)
(750)
(6.485)
Company Income tax benefit (expense): Tax loss Carrying value of deferred charges Long-term employee benefits liability Fixed assets Share in net earnings of associated company Inventory Advance payments Prepaid expenses Intangible assets Allowance for impairment of receivables
(31.796.426)
(16.456.730)
Net
805.876 319.714
46
18.927
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
12. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Deferred tax (continued) The details of deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2013 Perusahaan Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Liabilitas imbalan kerja Persediaan Rugi fiskal Cadangan penurunan nilai piutang Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Persediaan Nilai tercatat beban ditangguhkan Uang muka Biaya dibayar dimuka Aset takberwujud Liabilitas pajak tangguhan - neto
2012
8.566.424 4.753.830 929.956
14.899.971 4.672.725 49.942 -
57.767
58.517
14.307.977
19.681.155
(133.841.940) (8.570.297)
(93.090.949) -
(130.640) (101.208) (23.869)
(292.694) -
(142.667.954)
(93.383.643)
(128.359.977)
(73.702.488)
Company Deferred tax assets Investment in associated company Employee benefits liability Inventory Tax loss Allowance for impairment of receivables Deferred tax liabilities Fixed assets Inventory Carrying value of deferred charges Advance payments Prepaid expenses Intangible assets
Deferred tax liabilities - net
Total pajak tangguhan yang didebit pada “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada ekuitas adalah sebesar Rp25.009.035 pada tahun 2013 dan Rp3.975.042 pada tahun 2012.
Total deferred tax debited to “Exchange rate differences from financial statements translation” under equity amounted to Rp25,009,035 in 2013 and Rp3,975,042 in 2012.
Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan hanya atas perbedaan temporer yang dapat terpulihkan di masa depan. Penggunaan aset pajak tangguhan diakui oleh Perusahaan tergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak.
The Company recognized deferred tax assets only for the future recoverable temporary differences. The utilization of deferred tax assets recognized by the Company is dependent upon future taxable income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.
IR-HK memutuskan untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan karena ketidakpastian adanya penghasilan kena pajak yang memadai di masa mendatang.
IR-HK did not recognize deferred tax assets as it is uncertain that the deferred tax assets will be recovered from future taxable income within the prescriptive period.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
12. TAXATION (continued) f.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dihitung dengan mengalikan laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the income expense calculated by multiplying consolidated income before income tax by applicable tax rate of 25% and the income expense is as follows:
tax the the tax
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
2012
66.416.762
58.038.100
39.957
19.923
Profit before income tax per consolidated statement of comprehensive income Loss of Subsidiary before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations
66.456.719
58.058.023
Consolidated income before income tax
16.614.180
14.514.506
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Perbedaan tetap neto dengan tarif pajak yang berlaku Efek translasi atas laporan keuangan
4.611.591
4.296.711
10.570.655
8.111.128
Income tax expense at the applicable tax rate Net permanent differences at the applicable tax rate Translation effect on financial statements
Beban pajak penghasilan
31.796.426
26.922.345
Income tax expense
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
13. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY This account represents the Company’s investment which is accounted for under the equity method, with detail as follows:
Akun ini merupakan investasi Perusahaan, yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, sebagai berikut:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
STENTA Films (Malaysia) Sdn. Bhd (”STENTA”)
22,95%
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
STENTA Films (Malaysia) Sdn. Bhd (”STENTA”)
22,95%
Nilai tercatat 31 Desember 2012/ Carrying amount December 31, 2012
Bagian laba neto entitas asosiasi/ Equity in net income of associated company
111.470.090
5.382.645
Nilai tercatat 31 December 2011/ Carrying amount December 31, 2011
Bagian laba neto entitas asosiasi/ Equity in net income of associated company
98.748.938
5.535.270
48
Penerimaan dividen/ Dividend received
__________________________
-
__________________________
Penerimaan dividen/ Dividend received
__________________________
(3.396.676)
__________________________
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Foreign currency translation reserves
_____________________________________
19.951.544
_____________________________________
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Foreign currency translation reserves
_____________________________________
10.582.558
_____________________________________
Nilai tercatat 31 Desember 2013/ Carrying amount December 31, 2013 _________________________________
136.804.279
_________________________________
Nilai tercatat 31 Desember 2012/ Carrying amount December 31, 2012 _________________________________
111.470.090
_________________________________
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
13. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY (continued)
STENTA bergerak dalam bidang manufaktur BOPP film dan memulai produksi komersialnya pada awal tahun 1993.
STENTA is engaged in the manufacture of BOPP films and commenced its commercial operations in early 1993.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that no impairment in the value of the investment in the associated company had occurred as of December 31, 2013 and 2012.
Informasi keuangan tambahan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sehubungan dengan entitas asosiasi (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
Additional financial information as of December 31, 2013 and 2012 and for the years then ended on the associated company (unaudited) is as follows:
2013 Total aset Total liabilitas Penjualan neto Laba neto
2012
751.088.409 233.653.173 430.809.714 23.453.791
583.093.997 178.605.386 405.286.666 24.118.824
14. ASET TETAP
14. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Mutasi 2013
Total assets Total liabilities Net sales Net income
1 Januari 2013/ January 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange rate differences from financial statement translation
31 Desember 2013/ December 31, 2013
2013 Movements
Nilai tercatat Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
49.386.557 207.735.885 9.095.088 1.497.096.178 139.414.603 45.556.534 47.716.457 15.975.684 34.118.377
2.095.294 29.664 15.195.214 746.134 241.484 488.345
108.734 1.573.761 506.173
-
13.187.631 54.119.013 2.352.412 392.327.737 36.316.999 11.867.312 12.544.846 3.956.477 8.884.834
64.669.482 261.884.562 11.338.766 1.904.619.129 175.731.602 57.423.846 61.007.437 18.599.884 42.985.383
Carrying value Land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Aset tetap dalam penyelesaian
2.046.095.363 -
18.796.135 16.479.508
2.188.668 -
-
535.557.261 2.537.343
2.598.260.091 19.016.851
Construction in progress
2.046.095.363
35.275.643
2.188.668
-
538.094.604
2.617.276.942
119.996.123 5.693.960 884.777.807 108.177.656 42.857.967 36.595.616 9.205.168 31.016.407
8.409.638 493.038 32.377.673 4.079.766 1.198.256 3.669.806 3.070.826 1.109.470
57.992 1.573.761 498.204
-
32.553.382 1.550.207 235.466.595 28.808.048 11.348.840 10.098.061 2.628.416 8.173.658
160.959.143 7.679.213 1.152.622.075 141.065.470 55.405.063 50.363.483 13.330.649 39.801.331
1.238.320.704
54.408.473
2.129.957
-
330.627.207
1.621.226.427
Akumulasi penyusutan dan amortisasi Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
Nilai buku neto
807.774.659
996.050.515
49
Accumulated depreciation and amortization Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
Mutasi 2012
1 Januari 2012/ January 1, 2012
Nilai tercatat Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
14. FIXED ASSETS (continued)
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange rate differences from financial statement translation
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember 2012/ December 31, 2012
45.638.157 1.947.025 192.622.965 8.369.194 1.389.346.164 130.583.130 42.514.443 43.366.391 16.947.868 31.621.915
182.562 2.264.848 165.648 22.399.491 158.196 213.970 2.265.318 449.598 820.348
7.287.130 832.414 2.492.466 433.974
718.606 (2.263.710 ) -
3.029.794 134.123 12.848.072 560.246 92.637.653 8.673.277 2.828.121 2.917.162 1.070.684 2.110.088
49.386.557 207.735.885 9.095.088 1.497.096.178 139.414.603 45.556.534 47.716.457 15.975.684 34.118.377
1.902.957.252
28.919.979
11.045.984
(1.545.104)*
126.809.220
2.046.095.363
1.087.913 105.361.213 4.920.296 808.891.493 97.949.608 39.142.737 32.009.442 8.239.673 28.509.159
57.396 7.441.949 435.369 28.897.448 3.628.739 1.087.665 3.229.685 2.900.089 1.032.199
7.287.130 832.414 2.492.466 433.974
(1.219.063 ) -
73.754 7.192.961 338.295 54.275.996 6.599.309 2.627.565 2.188.903 557.872 1.909.023
119.996.123 5.693.960 884.777.807 108.177.656 42.857.967 36.595.616 9.205.168 31.016.407
1.126.111.534
48.710.539
11.045.984
(1.219.063)*
75.763.678
1.238.320.704
Akumulasi penyusutan dan amortisasi Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris
Nilai buku neto
776.845.718
807.774.659
* Reklasifikasi perpanjangan hak atas tanah pada aset takberwujud
Beban penyusutan sebagai berikut:
dan
amortisasi
2012 Movements Carrying value Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Accumulated depreciation and amortization Landrights Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures
Net book value
*Reclassification extension of landrights to intangible assets
Depreciation and amortization expense is charged to the following:
dibebankan
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Beban pokok penjualan - beban produksi Beban umum dan administrasi (Catatan 28) Beban penjualan
50.742.394 3.482.668 183.411
45.055.180 3.488.228 167.131
Total
54.408.473
48.710.539
Cost of goods sold -production expenses General and administrative expenses (Note 28) Selling expenses Total
The details of the sales of fixed assets are as follows:
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Harga perolehan Akumulasi penyusutan
2012
2.188.668 (2.129.957)
11.045.984 (11.045.984)
Cost Accumulated depreciation
Nilai buku neto Hasil penjualan aset tetap
58.711 506.345
967.043
Net book value Proceeds from sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap
447.634
967.043
Gain on sale of fixed assets
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TETAP (lanjutan)
14. FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 19).
Fixed assets are used as collateral for short-term bank loans and long-term borrowings (Notes 15 and 19).
Aset tetap, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$157.100.000 atau setara dengan Rp1.914.892.000, dan AS$154.000.000 atau setara dengan Rp1.489.180.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013 and 2012, fixed assets, are insured for a total coverage of US$157,100,000 or equivalent to Rp1,914,892,000, and US$154,000,000 or equivalent to Rp1,489,180,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the insured fixed assets.
Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management also believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of the following:
Pinjaman bank jangka pendek terdiri dari:
31 Desember/December 31,
2013
2012
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank China Trust Indonesia Standard Chartered Bank
209.479.252 176.740.500 46.171.779 23.106.916 18.616.717
9.670.000 140.215.000 61.747.864 46.578.393
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank China Trust Indonesia Standard Chartered Bank
Total
474.115.164
258.211.257
Total
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on December 17, 2013, the Company obtained several credit facilities from CIMB Niaga as follows: Import L/C and/or SKBDN and/ or Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2 with a maximum amount of US$35,000,000 or equivalent in other currencies, which are available until September 17, 2014.
Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 17 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga sebagai berikut: Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN dan/ atau Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$35.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014. Fasilitas PTK-2 dengan sublimit dari fasilitas SBLC-2, dengan jumlah maksimum sebesar AS$28.000.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014.
PTK-2 facility sublimit SLBC-2 facility for a maximum amount of US$28,000,000 or equivalent in other currencies, which are available until September 17, 2014.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) a.
b.
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (lanjutan)
a.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (continued)
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan hanya menggunakan fasilitas PTK-2. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau pembayaran L/C sight yang jatuh tempo.
In 2013 and 2012, the Company only used PTK-2 facility. The proceeds from this loan were used to finance the Company’s working capital related to the purchase of raw materials and/or to pay matured sight L/C.
Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19).
The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 19).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$17.185.926 dan AS$1.000.000 atau setara dengan Rp209.479.252 dan Rp9.670.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan diantara 6% dan 6,5% pada tahun 2013 dan tingkat bunga tahunan 6,5% pada tahun 2012.
The outstanding loan as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$17,185,926 and US$1,000,000 or equivalent to Rp209,479,252 and Rp9,670,000, respectively. The loan bore interest at the annual rates ranging from 6% to 6.5% in 2013 and at the annual rate of 6.5% in 2012.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on September 11, 2013, the Company obtained several credit facilities from Mega as follows: Non-cash loan facility in the form of L/C sight and usance and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$12,500,000, which are available until September 17, 2014.
Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Mega sebagai berikut: Fasilitas non-cash loan berupa L/C sight dan/atau usance dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014. Fasilitas demand loan dengan sublimit L/C line dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing/UPAS dengan jumlah maksimum sebesar AS$21.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014. Fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014. Fasilitas demand loan dengan jumlah maksimum Rp100.000.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2014.
Demand loan facility sublimit L/C line and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$21,500,000, which are available until September 17, 2014. Overdraft facility for a maximum amount of Rp10,000,000 which is available until September 17, 2014. Demand loan facility for a maximum amount of Rp100,000,000 which is available until September 17, 2014.
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) b.
c.
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan)
b.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued)
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan hanya menggunakan fasilitas demand loan dan pinjaman rekening koran. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau barang jadi dan kegiatan operasional Perusahaan.
In 2013 and 2012, the Company only used demand loan and overdraft facilities. The proceeds from this facility were used to finance the Company’s working capital for the purchase of raw materials and/or finished goods and to finance the Company’s operating activities.
Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 19).
The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 19).
Saldo pinjaman demand loan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$14.500.000 atau setara dengan Rp176.740.500 dan AS$14.500.000 atau setara dengan Rp140.215.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan diantara 13% dan 14% pada tahun 2013 dan tingkat bunga tahunan 13% pada tahun 2012.
The outstanding principal demand loan as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$14,500,000 or equivalent to Rp176,740,500 and US$14,500,000 or equivalent to Rp140,215,000, respectively. The loan bore interest at the annual rates ranging from 13% to 14% in 2013 and at the annual rate of 13% in 2012.
Tidak ada saldo pinjaman rekening koran pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan 13% pada tahun 2013 dan 2012.
There were no outstanding overdraft loans as of December 31, 2013 and 2012. The loan bore interest at the annual rate of 13% in 2013 and 2012.
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)
c.
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 2 Maret 2011 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan memperoleh Fasilitas Perdagangan Multi Opsi (“MOTF”) dari ANZ untuk jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 31 Januari 2014. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 2,75% sampai dengan 3% diatas cost of fund ANZ. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah pemakaian fasilitas (Catatan 5).
Based on the facility agreement dated March 2, 2011, which was amended on July 12, 2013, the Company obtained Multi Option Trade Facility (“MOTF”) from ANZ, for a maximum amount of US$10,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until January 31, 2014. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 2.75% until 3% above ANZ’s cost of fund. The loan is secured by cash representing 15% of the used amount of the facility (Note 5).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$3.787.987 dan AS$6.385.508 atau setara dengan Rp46.171.779 dan Rp61.747.864.
The outstanding loan as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$3,787,987 and US$6,385,508 or equivalent to Rp46,171,779 and Rp61,747,864, respectively.
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) d.
15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Standard Chartered Bank (“SCB”)
d.
Based on the facility agreement dated February 9, 2011, which was amended on November 14, 2013, the Company obtained Import L/C facility from SCB, for a maximum amount of US$5,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until October 30, 2014. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 3% until 3.5% above SCB’s cost of fund. The loan is secured by cash representing 15% of the maximum amount of the facility (Note 5). The outstanding loan as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$1,527,337 or equivalent to Rp18,616,717 and US$4,816,793 or equivalent to Rp46,578,393, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Februari 2011 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 14 November 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dari SCB untuk jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 30 Oktober 2014. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 3% sampai dengan 3,5% diatas cost of fund SCB. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah fasilitas maksimum (Catatan 5). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$1.527.337 atau setara dengan Rp18.616.717 dan AS$4.816.793 atau setara dengan Rp46.578.393. e.
Standard Chartered Bank (“SCB”)
PT Bank Chinatrust Indonesia (“Chinatrust”)
e.
PT Bank Chinatrust Indonesia (“Chinatrust”)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 2 April 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Omnibus Line (”OL”) untuk jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 2 April 2014. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 5,3%. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah pemakaian fasilitas (Catatan 5).
Based on the facility agreement dated April 2, 2013, the Company obtained Omnibus Line (“OL”) facility, for a maximum amount of US$5,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until April 2, 2014. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 5.3%. The loan is secured by cash representing 15% of the used amount of the facility (Note 5).
Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar AS$1.895.718 atau setara dengan Rp23.106.916.
The outstanding loan as of December 31, 2013 amounted to US$1,895,718 or equivalent to Rp23,106,916.
Beban bunga untuk seluruh pinjaman bank jangka pendek pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp21.933.346 dan Rp13.700.658, dicatat sebagai bagian dari beban keuangan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest expense of all short-term bank loans in 2013 and 2012 amounted to Rp21,933,346 and Rp13,700,658, respectively, which is recorded as part of finance expense in the consolidated statement of comprehensive income.
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG USAHA
16. TRADE PAYABLES 31 Desember/December 31,
2013
2012
Utang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 32) Pemasok lokal Pemasok luar negeri
279.056 184.116
114.328 -
Trade payables to related parties (Note 32) Local supplier Foreign supplier
Sub-total
463.172
114.328
Sub-total
114.550.918 27.389.375
191.688.407 58.961.575
Trade payables to third parties: Foreign suppliers Local suppliers
141.940.293
250.649.982
142.403.465
250.764.310
Utang usaha kepada pihak ketiga: Pemasok luar negeri Pemasok lokal Sub-total Total
Sub-total Total
Details of trade payables based on currency:
Rincian utang usaha berdasarkan jenis mata uang:
31 Desember/December 31,
2013 Utang usaha kepada pihak berelasi: Rupiah Dolar Amerika Serikat Sub-total Utang usaha kepada pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Sub-total Total
2012
279.056 184.116
114.328 -
463.172
114.328
13.119.067 124.519.311 4.301.915
14.033.278 234.518.201 2.098.503
141.940.293
250.649.982
142.403.465
250.764.310
Trade payables to related parties: Rupiah U.S. dollar Sub-total Trade payables to third parties: Rupiah U.S. dollar Other foreign currencies Sub-total Total
All of the trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha tersebut. 17. UTANG LAIN-LAIN
17. OTHER PAYABLES Other payables mainly represent non-trade payables to third parties. All of the other payables are unsecured.
Utang lain-lain terutama merupakan utang non-usaha pada berbagai pihak ketiga. Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang lain-lain tersebut.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN AKRUAL
18. ACCRUED EXPENSES The details of accrued expenses, which are all due to third parties, are as follows:
Rincian dari beban akrual, yang seluruhnya terutang kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Sewa, listrik dan air Beban bunga Ongkos angkut Komisi Lain-lain
12.678.419 2.948.022 1.570.999 69.351 1.532.469
6.990.197 2.383.497 1.579.067 63.773 1.114.555
Rent, electricity and water Interest Freight charges Commission Others
Total
18.799.260
12.131.089
Total
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG
19. LONG-TERM BORROWINGS Long-term borrowings consist of the following:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari:
31 Desember/December 31,
2013 Pokok pinjaman a. UniCredit Bank AG (dahulu Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG) (“UniCredit”) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk c. PT Bank Mega Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah e. PT BCA Finance f. PT Dipo Star Finance
2012
202.082.562 36.746.769 31.942.419
187.039.798 33.987.617 36.667.419
8.113.620 1.632.512 160.002
9.997.139 2.468.237 -
Total pokok pinjaman
280.677.884
270.160.210
Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
(14.613.463)
(15.985.582)
Neto
266.064.421
254.174.628
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun a. UniCredit (33.680.427) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk (8.532.300) c. PT Bank Mega Tbk (6.825.000) d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah (2.463.063) e. PT BCA Finance (920.295) f. PT Dipo Star Finance (56.825)
(26.719.971) (4.835.000) (4.725.000) (1.883.520) (835.724) -
Principal a. UniCredit AG (formerly Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG (“UniCredit”) b. PT Bank CIMB Niaga Tbk c. PT Bank Mega Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance f. PT Dipo Star Finance Total principal Unamortized loan arrangement costs Net Portion maturing within one year a. UniCredit b. PT Bank CIMB Niaga Tbk c. PT Bank Mega Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance f. PT Dipo Star Finance
Total bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
(52.477.910)
(38.999.215) Total portion maturing within one year
Bagian jangka panjang
213.586.511
215.175.413
56
Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
b.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
UniCredit
a.
UniCredit
Berdasarkan perjanjian pinjaman standar dan perjanjian kerangka kerja tanggal 25 Agustus 2009, yang telah diperbaharui beberapa kali dengan perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kredit ekspor dari UniCredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$23.669.327. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian mesin BOPP dari Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG.
Based on standard loan and framework agreement dated August 25, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on July 29, 2010, the Company obtained export contract finance facility from UniCredit for a maximum amount of US$23,669,327. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of BOPP machineries from Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG.
Pinjaman tersebut terhutang dalam 17 kali angsuran semesteran mulai tanggal 8 Juni 2010 sampai dengan tanggal 8 Maret 2019 dalam jumlah yang sama. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,25% diatas suku bunga LIBOR AS$ 6 bulanan.
The loan is repayable in 17 equal consecutive semi-annual installments starting on June 8, 2010 until March 8, 2019. The loan bears interest at the annual rate of 2.25% above 6 months’ US$ LIBOR.
Pinjaman tersebut dijamin dengan penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan yang perolehannya dibiayai dengan pinjaman ini (Catatan 14). Pada tahun 2013 dan 2012, pembayaran angsuran pinjaman masingmasing sebesar AS$2.763.182. Saldo pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar AS$16.579.092 atau setara dengan Rp202.082.562 dan AS$19.342.274 atau setara dengan Rp187.039.798.
The loan is secured by fiduciary transfer of ownership of the Company’s future machinery and equipment financed under this loan facility (Note 14). In 2013 and 2012, installment payments amounted to US$2,763,182, respectively. The outstanding principal as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$16,579,092 or equivalent to Rp202,082,562 and US$19,342,274 or equivalent to Rp187,039,798, respectively.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
b.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”)
Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 17 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000.
Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on December 17, 2013, the Company obtained an investment loan facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$4,000,000.
Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas pinjaman investasi, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh CIMB Niaga.
The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment and tools. The drawdown of this investment loan facility is based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoices from suppliers which are verified by CIMB Niaga.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
c.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (lanjutan)
b.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (continued)
Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017 dan terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan.
The loan, which will mature on September 17, 2017, is repayable in 24 quarterly installments.
Pada tahun 2013 dan 2012, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar AS$500.000 dan AS$300.000. Saldo dari fasilitas pinjaman investasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar AS$3.014.748 atau setara dengan Rp36.746.769 dan AS$3.514.748 atau setara dengan Rp33.987.617.
In 2013 and 2012, installment payments amounted to US$500,000 and US$300,000, respectively. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance from the investment loan facility amounted to US$3,014,748 or equivalent to Rp36,746,769 and US$3,514,748 or equivalent to Rp33,987,617, respectively.
Pinjaman dari CIMB Niaga dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 7,50% pada tahun 2013 dan 2012.
The loan from CIMB Niaga bore interest at the annual rate of 7.50% in 2013 and 2012.
Pinjaman ini dijamin dengan: Pembebanan hak tanggungan atas 14 bidang hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) dengan jumlah luas keseluruhan 160.012 meter persegi yang terletak di Citeureup, Bogor berikut bangunan di atasnya dengan jumlah nilai pertanggungan minimum sebesar Rp91.700.000 dan AS$5.250.000 (Catatan 14).
The loans are secured by: Registered mortgages of 14 parcels of the Company’s leasehold land with a total area of 160,012 square meters located in Citeureup, Bogor, including buildings thereon, with total minimum pledged value of Rp91,700,000 and US$5,250,000 (Note 14).
Penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan (tidak termasuk mesin dan peralatan yang diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari UniCredit) dengan nilai penjaminan sebesar Rp605.000.000 (Catatan 14).
The Company’s machinery and equipment (excluding machinery and equipment financed under credit facility from UniCredit) pledged under fiduciary transfer of ownership with pledged value of Rp605,000,000 (Note 14).
Penjaminan fidusia atas piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar AS$32.000.000 dan AS$55.000.000 (Catatan 7 dan 9).
The Company’s trade receivables and inventories pledged under fiduciary transfers of ownership with pledged values of US$32,000,000 and US$55,000,000, respectively (Notes 7 and 9).
PT Bank Mega Tbk (“Mega”)
c.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009 which has been amended several times, with the latest amendment being made on September 11, 2013, the Company obtained an investment loan facility (“TL-3”) from Mega for a maximum amount of Rp42,000,000.
Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 11 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi (”TL-3”) dari Mega untuk jumlah maksimum sebesar Rp42.000.000.
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) c.
d.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan)
c.
PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued)
Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas ini, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh Mega.
The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment tools. The drawdown of this term loan facility should be based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoice from suppliers which are verified by Mega.
Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2011 sampai dengan tanggal 17 September 2017.
The loan is repayable in 24 quarterly installments starting on December 25, 2011 until September 17, 2017.
Pada tahun 2013 dan 2012, pembayaran angsuran TL-3 masing-masing sebesar Rp4.725.000 dan Rp2.625.000. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-3 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp31.942.419 dan Rp36.667.419.
In 2013 and 2012, installment payments of TL-3 amounted to Rp4,725,000 and Rp2,625,000, respectively. The outstanding loan from TL-3 facility as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp31,942,419 and Rp36,667,419, respectively.
TL-3 dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan diantara 13% dan 14% pada tahun 2013 dan tingkat bunga tahunan 13% pada tahun 2012.
TL-3 bore interest at the annual rates ranging from 13% to 14% in 2013 and at annual rate of 13% in 2012.
Pinjaman ini dijamin, atas dasar pari passu, dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari CIMB Niaga.
The loans are secured, on a pari passu basis, by the same assets pledged as collateral for loans obtained from CIMB Niaga.
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah (“CIMB Niaga Syariah”)
d.
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Sharia Business Unit (“CIMB Niaga Syariah”) Based on a financing agreement dated September 29, 2010, the Company obtained murabahah financing facility from CIMB Niaga Syariah for a maximum amount of Rp15,000,000. The proceeds of the loan from this financing facility were used to finance payments for purchase of machineries, mainly coating film machine and other equipment. This financing facility is repayable in 60 monthly installments starting on October 28, 2011 until September 28, 2016. This financing facility is secured by a fiduciary transfer of ownership of the Company’s machineries and/or equipment financed under this financing facility.
Berdasarkan perjanjian penyediaan fasilitas pembiayaan tanggal 29 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari CIMB Niaga Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000. Fasilitas pembiayaan ini digunakan untuk membiayai pembayaran dalam rangka pembelian mesin-mesin, khususnya mesin coating film dan peralatan lainnya. Pembiayaan tersebut dibayar kembali melalui 60 kali angsuran bulanan mulai tanggal 28 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 28 September 2016. Pembiayaan ini dijamin dengan fidusia atas barang sekurang-kurangnya senilai dengan harga mesin dan/atau peralatan yang dibiayai oleh CIMB Niaga Syariah.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) d.
e.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah (“CIMB Niaga Syariah”) (lanjutan)
d.
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Sharia Business Unit (“CIMB Niaga Syariah”) (continued)
Pada tahun 2013 dan 2012, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar Rp1.883.519 dan Rp1.303.975.
In 2013 and 2012, installment payments amounted to Rp1,883,519 and Rp1,303,975, respectively.
Saldo pembiayaan pokok dari pembiayaan murabahah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp8.113.620 dan Rp9.997.139. Fasilitas pembiayaan ini dikenakan margin keuntungan tertentu yang disepakati bersama oleh Perusahaan dan CIMB Niaga Syariah, yang besarnya setara dengan sekitar 11,5% per tahun pada tahun 2013 dan 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from the murabahah financing amounted to Rp8,113,620 and Rp9,997,139, respectively. This financing facility is subject to certain profit margin sharing between the Company and CIMB Niaga Syariah, which is equivalent to approximately 11.5% per annum in 2013 and 2012.
PT BCA Finance
e.
PT BCA Finance
Pada bulan September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.532.000 dengan bunga tahunan sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 14 Agustus 2015.
In September 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,532,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of vehicles. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on August 14, 2015.
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan 14). Pada tahun 2013 dan 2012, pembayaran angsuran pinjaman masing-masing sebesar Rp374.717 dan Rp340.281. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang dari fasilitas kredit ini masing-masing sebesar Rp710.671 dan Rp1.085.388.
The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note 14). In 2013 and 2012, installment payments amounted to Rp374,717 and Rp340,281, respectively. As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp710,671 and Rp1,085,388, respectively.
Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.900.000 dengan bunga anuitas sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 6 September 2015.
In October 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,900,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on September 6, 2015.
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan 14). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp921.841 dan Rp1.382.849.
The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note 14). As of December 31, 2013 and 2012, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp921,841 and Rp1,382,849, respectively.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) f.
19. LONG-TERM BORROWINGS (continued)
PT Dipo Star Finance
f.
PT Dipo Star Finance
Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp178.150 dengan bunga tahunan sebesar 6,42% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 1 Agustus 2016.
In August 2013, the Company obtained a credit facility from PT Dipo Star Finance amounting to Rp178,150 with annuity interest of 6.42% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of vehicles. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on August 1, 2016.
Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan 14). Pada tahun 2013, pembayaran angsuran pinjaman sebesar Rp18.148. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp160.002.
The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note 14). In 2013, installment payments amounted to Rp18,148. As of December 31, 2013, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp160,002.
Sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa batasan tertentu antara lain, mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak kreditur, antara lain dalam hal merger, akuisisi, konsolidasi, pelepasan aset tetap utama, penjaminan utang pihak lain, penjaminan aset saat ini dan masa datang kepada pihak lain, perubahan struktur kepemilikan, perubahan aktivitas usaha, pembayaran pinjaman pemegang saham dan deklarasi dan pembayaran dividen kas. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perusahaan memenuhi seluruh batasan tertentu tersebut.
Under the terms and conditions of the covering loan agreements, the Company is required to comply with certain restrictive covenants, such as obtaining prior written approval from the creditors with respect to, among others, mergers, acquisitions consolidation, disposal of its major fixed assets, granting of guarantees or indemnities, pledging of its present and future assets, changes in the ownership structure, changes in the scope of business activities, payments of loans from shareholders, and declaration and payment of cash dividend. The Company is also required to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2013 and 2012, the Company complied all certain restrictive covenants above.
Beban bunga untuk seluruh pinjaman jangka panjang pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp13.670.542 dan Rp16.407.186, dicatat sebagai bagian dari beban keuangan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Interest expense of all long-term borrowings in 2013 and 2012 amounted to Rp13,670,542 and Rp16,407,186, respectively, which is recorded as part of finance expense in the consolidated statement of comprehensive income.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal 55 tahun berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Imbalan tersebut tidak didanai.
The Company provides benefits for its employees who reach the retirement age of 55 years based on the provisions of Labor Law No. 13/2003. The benefits are unfunded.
Komponen dari imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun dan jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian seperti ditentukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 15 Februari 2014 dan 9 Februari 2013, adalah sebagai berikut:
The components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and the amounts recognized in the consolidated statement of financial position for the employee benefits liability as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, in its reports dated February 15, 2014 and February 9, 2013, respectively, are as follows:
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) a.
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Beban imbalan kerja neto
a.
Net employee benefits expense
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
b.
2012
Biaya jasa kini Biaya bunga Laba aktuaria yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Pengakuan segera biaya jasa lalu - vested
2.120.437 1.267.228 751.482
Beban imbalan kerja neto
2.320.369 1.195.217 (323.058)
255.555
309.351
577.606
1.491.676
Current service cost Interest cost Recognized actuarial gains Amortization of unvested past service cost Immediate recognition of past service cost - vested
4.972.308
4.993.555
Net employee benefits expense
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
b.
Long-term employee benefits liability
31 Desember/December 31,
2013
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak Rugi aktuaria belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perubahan liabilitas imbalan panjang adalah sebagai berikut:
kerja
2012
21.561.890
26.123.252
(2.488.329) (58.240)
(3.321.489) (4.110.864)
19.015.321
18.690.899
Present value of defined benefits obligations Unrecognized past service cost unvested Unrecognized actuarial losses Long-term employee benefits liability
Movements in the long-term employee benefits liability are as follows:
jangka
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Saldo pada awal tahun Beban imbalan kerja - neto tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
18.690.899
18.868.884
4.972.308 (4.647.886)
4.993.555 (5.171.540)
Saldo pada akhir tahun
19.015.321
18.690.899
62
Balance at beginning of year Net employee benefits expense during the year Benefits paid during the year Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
Liabilitas imbalan (lanjutan)
kerja
jangka
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
panjang
b.
Long-term (continued)
employee
benefits
liability
The principal assumptions used in determining long-term employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto 9% (2012: 6%) per tahun/per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun/per annum Salary increment rate Tabel mortalitas TMI 2011 (2012: CSO-1980) Mortality table Usia pensiun (semua karyawan dianggap Retirement age (all employees are akan pensiun pada usia pensiun) 55 tahun/years assumed to retire at their retirement age) Changes in the present value of the defined benefit obligations are as follows:
Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2011 Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran Kerugian aktuarial
23.838.662 1.195.217 2.320.369 (5.171.540) 3.940.544
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2012
26.123.252
Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran Kerugian aktuarial
1.267.228 2.120.437 (4.647.886) (3.301.141)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2013
21.561.890
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
21.561.890
2012
26.123.252
Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2012 Interest cost Current service cost Payments Actuarial losses Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2013 The details of the present value of defined benefit obligation as of December 31, 2013 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years are as follows:
Rincian nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2013 dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2013
Present value of defined benefit obligations as of December 31, 2011 Interest cost Current service cost Payments Actuarial losses
2011
23.838.662
2010
2009
16.586.772
13.833.763
Present value of defined benefit obligations
One percentage point change in the assumed discount rate as of December 31, 2013 would have had the following effects:
Perubahan sebesar satu persentase pada tingkat diskonto pada tanggal 31 Desember 2013 berdampak sebagai berikut: Kenaikan Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini
20.128.323 1.967.800
Increase Present value of defined benefit obligation Current service cost
Penurunan Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa kini
23.180.435 2.298.792
Decrease Present value of defined benefit obligation Current service cost
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) b.
Liabilitas imbalan (lanjutan)
kerja
jangka
20. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
panjang
b.
Long-term (continued)
employee
benefits
liability
Management believes that the long-term employee benefits liability is sufficient in accordance with the requirements of the Labor Law.
Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja jangka panjang telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh UUK.
21. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
21. NON-CONTROLING INTERESTS The details of this account are as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Saldo pada awal tahun Bagian rugi neto Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(26.064) (39.957)
(5.199) (19.923)
(952)
(942)
Beginning balance Share of net loss Exchange rate difference from financial statement translation
Saldo pada akhir tahun
(66.973)
(26.064)
Ending balance
22. MODAL SAHAM
22. SHARE CAPITAL Based on the records maintained by the shares registrar, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully Jumlah saham/ % kepemilikan/ paid share capital Number of shares % of ownership (Rupiah)
Shareholders
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Morgan Stanley & Co Intl PLC Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
117.747.275 115.835.001 92.133.534 73.032.133
19,23 18,92 15,05 11,93
58.873.638 57.917.501 46.066.767 36.516.067
213.500.057
34,87
106.750.027
Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Morgan Stanley & Co Intl PLC Others (each with ownership of less than 5%)
Sub-total Saham treasuri
612.248.000 67.752.000
100,00
306.124.000 33.876.000
Sub-total Treasury stock
Total
680.000.000
340.000.000
Total
Based on the records maintained by PT Raya Saham Registra, the shares registrar, as of December 31, 2013 and 2012, there were no Company shares held by the members of the Boards of Commissioners and Directors.
Berdasarkan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diadakan pada tanggal 19 Februari 2010, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (“buyback”) sahamnya. Program buyback dilaksanakan selama periode yang tidak melebihi 18 bulan ke depan sejak tanggal pelaksanaan RUPSLB. Melalui program ini, Perusahaan dapat melakukan buyback maksimum sampai dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan mengalokasikan dana dengan jumlah maksimum Rp80.000.000 yang berasal dari saldo laba untuk mendukung program buyback tersebut.
Pursuant to a resolution in the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) held on February 19, 2010, the shareholders approved the Company’s plan to buy back its shares. The shares buy-back program was exercised within an 18-month period from the EGMS date. Under the program, the Company could repurchase up to 10% of its total issued and fully paid share capital. The Company allocated funds at the maximum of Rp80,000,000 taken from its retained earnings to support the shares buy-back program.
Program buyback sudah diselesaikan pada tanggal 19 Agustus 2011 dimana jumlah saham yang telah dibeli kembali adalah sebanyak 67.752.000 saham, setara dengan 9,96% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah pembelian sebesar Rp79.566.944. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Saham Treasuri”.
The buy-back program ended on August 19, 2011. The Company had repurchased 67,752,000 shares, equivalent to 9.96% of its total issued and paid-up capital, for a total purchase price of Rp79,566,944. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock”.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The balance of this account as of December 31, 2013 and 2012 with details as follows:
Saldo akun ini pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut: Penawaran umum perdana 16.000.000 saham pada harga Rp3.800 (angka penuh) per saham Penawaran umum terbatas 12.000.000 saham pada harga Rp4.400 (angka penuh) per saham Pembagian saham bonus Biaya emisi saham Peningkatan Modal tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 328.000.000 saham pada harga Rp1.425 (angka penuh) per saham
303.400.000
Initial public issuance of 16,000,000 shares at Rp3,800 (full amount) per share Limited offering of 12,000,000 shares at Rp4,400 (full amount) per share Issuance of bonus shares Share issuance costs Issuance of shares without pre-emptive rights (HMETD) of 328,000,000 shares at Rp1,425 (full amount) per share
Neto
303.829.224
Net
44.800.000 40.800.000 (84.000.000) (1.170.776)
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. SELISIH KURS KARENA LAPORAN KEUANGAN
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENJABARAN
24. EXCHANGE RATE DIFFERENCES FINANCIAL STATEMENT TRANSLATION
FROM
This account represents exchange rate differences arising from (i) translation of the Subsidiary’s financial statements from Hong Kong dollar to U.S. dollar; and (ii) translation of the Company’s functional currency into its presentation currency.
Akun ini merupakan selisih kurs yang timbul dari (i) penjabaran laporan keuangan Entitas Anak dari dolar Hong Kong ke dolar A.S.; dan (ii) penjabaran laporan keuangan Perusahaan dalam mata uang fungsional ke dalam mata uang penyajian laporan keuangannya. 25. PENJUALAN NETO
25. NET SALES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Penjualan domestik Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 32) Penjualan ekspor Pihak ketiga Total
2012 Domestic sales Third parties Related parties (Note 32)
1.155.396.255 1.106.389
1.015.198.511 913.921
1.156.502.644
1.016.112.432
506.882.546
493.072.861
Export sales Third parties
1.663.385.190
1.509.185.293
Total
There were no sales to any single customer of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended December 31, 2013 and 2012.
Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN
26. COST OF GOODS SOLD Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Pemakaian bahan baku Upah langsung Beban produksi Persediaan barang dalam proses: Pada awal tahun Pada akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi: Pada awal tahun Transfer dan lain-lain Pada akhir tahun
2012
1.146.805.529 42.839.717 277.220.601
1.027.958.731 34.666.846 255.805.952
1.466.865.847
1.318.431.529
10.407.533 (14.272.744) 1.463.000.636 62.489.443 13.131.010 (84.834.283) (9.213.830)
Beban pokok penjualan
1.453.786.806 66
9.054.620 (10.407.533) 1.317.078.616 51.756.163 11.471.758 (62.489.443)
Raw materials used Direct labor Production expenses Work-in-process inventory: At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods inventory: At beginning of year Transfers and others At end of year
738.478 1.317.817.094
Cost of goods sold
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
26. COST OF GOODS SOLD (continued) There were no purchases from any single supplier of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended December 31, 2013 and 2012.
Tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 27. BEBAN PENJUALAN
27. SELLING EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Ongkos angkut Gaji dan kesejahteraan karyawan Komisi dan asuransi Transportasi dan perjalanan dinas Jamuan dan representasi Beban klaim Sewa, listrik dan air Pos, telepon dan teleks Lain-lain
21.055.245 15.882.855 5.433.235 5.254.392 2.541.443 1.396.618 835.312 664.587 1.625.146
23.894.129 11.542.803 4.469.590 5.456.159 2.953.841 2.435.420 802.133 516.140 1.445.816
Freight charges Salaries and employee benefits Commissions and insurance Travel and transportation Representation and entertainment Claim expenses Rent, electricity and water Post, telephone and telex Others
Total
54.688.833
53.516.031
Total
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban bank Jasa profesional dan legal Penyusutan (Catatan 14) Transportasi dan perjalanan dinas Sewa, listrik dan air Jamuan dan representasi Pos, telepon dan teleks Asuransi Lain-lain
29.169.958 6.135.562 4.016.726 3.482.668 1.915.251 1.676.352 1.010.570 573.358 155.517 2.594.796
39.931.551 3.278.788 2.351.776 3.488.228 2.147.086 1.235.822 869.843 544.820 183.156 2.375.950
Salaries and employee benefits Bank charges Legal and professional fees Depreciation (Note 14) Travel and transportation Rent, electricity and water Representation and entertainment Post, telephone and telex Insurance Others
Total
50.730.758
56.407.020
Total
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
29. LABA PER SAHAM
29. EARNINGS PER SHARE The amounts of profit for the year attributable to the owners of the parent entity which are used in calculating the basic earnings per share for the years ended December 31, 2013 and 2012 are Rp34,620,336 and Rp31,115,755, respectively. The weighted average number of outstanding shares (after considering treasury stock) used as the denominator in computing the earnings per share for the years ended December 31, 2013 and 2012 is 612,248,000 shares (Note 22). The Company does not have any dilutive ordinary shares in 2013 and 2012.
Jumlah laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang digunakan dalam menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah Rp 34.620.336 dan Rp31.115.755. Rata-rata tertimbang saham beredar (setelah memperhitungkan saham treasuri) yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 612.248.000 saham (Catatan 22). Perusahaan tidak mempunyai efek yang bersifat dilusian pada tahun 2013 dan 2012. 30. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
30. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS In compliance with the Corporation Law No. 40 Year 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserve amounting to Rp2,500,000 each year in 2013 and 2012, which was approved during the Annual General Meetings of Shareholders (“AGMS”) held on June 13, 2013 and June 28, 2012, respectively.
Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai dana cadangan umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan sebagai cadangan dana umum sebesar Rp2.500.000 pada tahun 2013 dan 2012 yang masing-masing diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 13 Juni 2013 dan tanggal 28 Juni 2012. 31. DIVIDEN
31. DIVIDEND Pursuant to resolutions in the AGMS held on June 13, 2013 and June 28, 2012, there was no dividend declared or distributed in respect of the 2013 and 2012 net income.
Berdasarkan keputusan RUPS yang diadakan pada tanggal 13 Juni 2013 dan 28 Juni 2012, Perusahaan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2013 dan 2012. 32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
32. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties were as follows:
a.
a. Trade receivables
Piutang usaha
31 Desember/December 31,
2013
2012
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
315.681 117.573
371.833 -
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
Total Persentase terhadap total aset konsolidasian
433.254
371.833
0,02%
0,02%
Total Percentage to total consolidated assets
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Utang usaha
WITH
b. Trade payables 31 Desember/December 31,
2013 PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA Total Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian c.
2012
279.056 184.116
114.328 -
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
463.172
114.328
0,04%
0,01%
Total Percentage to total consolidated liabilities
Penjualan neto
c. Net sales Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
1.106.381 -
901.247 12.674
PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA
Total
1.106.381
913.921
Total
0,07%
0,06%
Percentage to total consolidated net sales
Persentase terhadap total penjualan neto konsolidasian d.
2012
Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci
d. Salaries and benefits for key management
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Dewan Komisaris dan Direksi Imbalan kerja jangka pendek Persentase terhadap total beban penjualan dan beban umum dan administrasi konsolidasian
2012
14.030.500
13,31%
17.395.500
Boards of Commissioners and Directors Short-term employee benefits
15,83%
Percentage to total consolidated selling expenses and general and administrative expenses
Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan penjualan kepada dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Transactions relating to sales to and purchases from related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to/received from third parties.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp231.068 dan Rp234.068 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for impairment of trade receivables - related parties as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp231,068 and Rp234,068, respectively, is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables.
Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas utang usaha - pihak berelasi tersebut.
All of the trade payables - related parties are unsecured.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows:
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No.
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
1.
PT Megah Lestari
Jaya
2.
STENTA
3.
Dewan Komisaris Direksi/ Board Commissioners Directors
Tape
dan of and
WITH
Hubungan/Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/ Transactions
Kesamaan pemegang saham/ Common shareholders
Piutang usaha, utang usaha dan penjualan/Trade receivables, trade payables and sales
Entitas asosiasi/ Associated company
Penjualan/Sales of inventories
Manajemen kunci/ Key management
Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci/Salaries and benefits for key management
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Group’s financial instruments:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok Usaha:
31 Desember/December 31,
2013
2012
Aset keuangan lancar Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain
84.559.425
53.591.676
Current financial assets Cash and cash equivalents
27.662.263 2.143.166 415.418.107 789.652
54.919.510 1.183.755 297.979.635 464.988
Restricted funds Short-term investments Trade receivables Other receivables
Total aset keuangan lancar
530.572.613
408.139.564
Total current financial assets
Aset keuangan tidak lancar Uang jaminan
7.714.393
3.165.917
Non-current financial assets Guarantee deposits
538.287.006
411.305.481
Total financial assets
474.115.164 142.403.465 5.791.178 18.799.260
258.211.257 250.764.310 2.839.866 12.131.089
52.477.910
38.999.215
Current financial liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term borrowings
693.586.977
562.945.737
Total current financial liabilities
Total aset keuangan Liabilitas keuangan lancar Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Total liabilitas keuangan lancar
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE (continued)
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
31 Desember/December 31,
2013
2012
Liabilitas keuangan tidak lancar Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Non-current financial liabilities 213.586.511
215.175.413
Long-term borrowings net of current maturities
Total liabilitas keuangan
907.173.488
778.121.150
Total financial liabilities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate.
Kelompok Usaha menggunakan hirarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknikteknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at their fair values, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
71
Level 3: Fair value measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair value are not based on observable market data.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE (continued)
OF
FINANCIAL
INSTRUMENTS
a. Short-term financial assets and liabilities
a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, restricted funds, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.
Investasi pada reksadana dicatat sebesar nilai wajar yang mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.
The investments in mutual funds are carried at fair value using the quoted prices published in active markets. b. Long-term financial assets and liabilities
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari uang jaminan dan pinjaman jangka panjang. Uang jaminan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar.
Long-term financial instruments consist of guarantee deposits and long-term borrowings. The guarantee deposits are carried at historical cost because their fair value cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair value of the guarantee deposits because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 months after the consolidated statement of financial position date. The fair values of long-term borrowings approximate their carrying values since the loans have floating interest rates which are adjusted based on the movements of market interest rates.
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko manajemen
Risk management
Instrumen keuangan utama Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman. Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas keuangan yang lainnya seperti piutang usaha dan piutang lain-lain dan utang usaha dan utang lain-lain, yang muncul secara langsung dari kegiatan usahanya.
The Group’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and borrowings. The Group has various other financial assets and liabilities such as trade and other receivables and trade and other payables, which arise directly from its operations.
Tujuan utama dari instrumen keuangan utama tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Kelompok Usaha. Telah menjadi kebijakan Kelompok Usaha untuk tidak melakukan perdagangan atas instrumen keuangan yang dimilikinya.
The main purpose of these financial instruments is to raise funds for the operations of the Group. It is and has been the policy of the Group that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko harga komoditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko yang dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, liquidity risk, credit risk, foreign currency risk and commodity price risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: 72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
a. Risiko tingkat suku bunga
a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Kelompok Usaha menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its borrowings with floating interest rates.
Kelompok Usaha melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.
The Group monitors and evaluates the movements of relevant interest rates in the financial markets to minimize the negative effect to the Group.
Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013:
The following schedule shows sensitivity to a reasonably possible change in the interest rate, with all other variables held constant, of the Group’s consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2013:
Kenaikan/penurunan basis poin Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan)
25
Increase/decrease point basis
1.400.000
Effect on consolidated profit for the year (rounded)
b. Liquidity risk
b. Risiko likuiditas Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar pinjaman yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing borrowings by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Kelompok Usaha mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara regular dan mencermati keadaaan pasar keuangan secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana diantaranya dalam bentuk pinjaman baru yang lebih kompetitif.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, which may include, among others, new competitive borrowings.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
b. Risiko likuiditas (lanjutan)
b. Liquidity risk (continued)
Kurang dari/ Below 1 tahun/year
1-2 tahun/years
2-3 tahun/years
Biaya perolehan pinjaman/ Loan arrangement cost
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
3-5 tahun/years
Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2013/ Carrying value as of December 31, 2013
Pinjaman bank jangka pendek/ Short-term bank loans
474.115.164
-
-
-
-
-
474.115.164
Utang usaha/Trade payables
142.403.465
-
-
-
-
-
142.403.465
5.791.178
-
-
-
-
-
5.791.178
Beban akrual/ Accrued expenses
18.799.260
-
-
-
-
-
18.799.260
Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings
52.477.910
57.390.933
59.019.972
78.108.641
33.680.427
(14.613.462)
266.064.421
693.586.977
57.390.933
59.019.972
78.108.641
33.680.427
(14.613.462)
907.173.488
Utang lain-lain/Other payables
Total/Total
c. Credit risk
c. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Sebagai langkah mitigasi atas risiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan terutama kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Hal ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made mainly to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures.
Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memberikan batasan jumlah kredit dan menetapkan termin pembayaran kepada setiap pelanggan. Adapun untuk pelanggan baru, Kelompok Usaha pada umumnya mengharuskan mereka untuk memberikan uang muka dan/atau membayar penuh sebelum dilakukan pengiriman barang. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Group has policies that limit the amount of credit exposure and determines the credit term granted to each customer. In addition, the Group has policies that require new customers to make full payment and/or pay sales advances prior to goods shipment. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan melakukan negosiasi dengan pelanggan, diantaranya melalui perpanjangan jangka waktu agar pelanggan dapat melunasi seluruh liabilitasnya. Jika pelanggan masih tidak dapat menyelesaikan liabilitasnya setelah perpanjangan jangka waktu tersebut, Kelompok Usaha menindaklanjutinya melalui jalur hukum.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivables within a reasonable time, The Group makes negotiation with the customer through, among others, an extension of the credit term to enable the customer to repay its payable. If the customer still does not settle after the extended period, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the assessment of the Group, specific provisions may be made if the customer’s debt is deemed uncollectible.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
c. Risiko kredit (lanjutan)
c. Credit risk (continued)
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari saldo pada bank, risiko tersebut dapat muncul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dananya pada bank dengan reputasi yang baik.
With respect to credit risk from balances with banks, credit risk exposure arises from default of the counterparty. The Group has a policy to place its funds only in banks with good reputation.
Nilai maksimum eksposur dari instrumen keuangan saat ini adalah sebesar nilai tercatatnya sebagaimana diungkapkan pada Catatan 33. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan Kelompok Usaha seluruhnya diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak mengalami penurunan nilai, kecuali piutang usaha yang diungkapkan pada Catatan 7.
The maximum exposure of the financial instruments is equal to the carrying values as disclosed in Note 33. As of December 31, 2013 and 2012, all of the Group’s financial assets are classified as neither past due nor impaired, except for trade receivables as disclosed in Note 7.
d. Foreign currency risk
d. Risiko mata uang asing Mata uang fungsional Kelompok Usaha adalah dolar Amerika Serikat. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang selain dolar Amerika Serikat karena sebagian kas dan setara kas, pinjaman tertentu, penjualan tertentu, pembelian tertentu dan biaya operasional tertentu dilakukan dalam rupiah.
The Group’s functional currency is the U.S. dollar. The Group faces non-U.S. dollar exchange risk as certain of its cash and cash equivalents, borrowings, sales, the costs of purchases and the costs of operational expense are denominated in rupiah.
Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang selain dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha.
The Group does not have any formal hedging policy for non-U.S. dollar exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and U.S. dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Tabel berikut menunjukkan aset dan liabilitas konsolidasian Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table shows the Group’s consolidated foreign currency-denominated assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012:
31 Desember 2013/December 31, 2013 Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
31 Desember 2012/December 31, 2012 Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
ASET Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
ASSETS Rp44.594.605 EUR310.098 HK$344.443 -
3.658.594 427.951 44.453 -
Rp28.956.818 EUR107.977 HK$1.758.019 Lainnya/Others
2.994.500 143.038 226.794 2.731
Cash and cash equivalents
Rp2.143.166
175.828
Rp1.183.755
122.415
Short-term investments
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
d. Risiko mata uang asing (lanjutan)
d. Foreign currency risk (continued)
31 Desember 2013/December 31, 2013 Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
31 Desember 2012/December 31, 2012 Mata uang asing/Foreign currency
Setara dengan/ Equivalent in Dolar AS/U.S.Dollar
ASET (lanjutan) Piutang usaha: Pihak berelasi - neto Pihak ketiga
Piutang lain-lain Uang jaminan
ASSETS (continued) 6.942 7.527
Rp137.765 -
14.247 -
Rp82.440.744 -
6.763.536 -
Rp61.493.391 HK$ 443.321
6.359.192 57.191
Rp666.675
54.695
Rp111.002
11.479
Other receivables
Rp7.699.616 HK$9400
631.686 1.212
Rp3.165.917 -
327.396 -
Guarantee deposits
10.258.983
Total assets
Total aset
11.772.424
LIABILITAS Utang usaha: Pihak berelasi Pihak ketiga
Trade receivables: Related party - net
Rp84.613 EUR5.454
LIABILITIES Trade payables: Related party Third parties
Rp279.056 Rp13.119.067 EUR250.174 Lainnya/Others
22.894 1.076.304 345.254 7.681
Rp114.328 Rp14.033.278 EUR133.269 Lainnya/Others
11.823 1.451.218 176.542 40.470
Utang lain-lain
Rp2.063.408 EUR144 Lainnya/Others
169.284 199 1.334.288
Rp1.701.087 EUR500 -
175.914 662 -
Other payables
Beban akrual
Rp14.211.353 HK$20.043
1.165.916 2.585
Rp8.784.324 HK$28.219
908.410 3.640
Accrued expenses
Pinjaman jangka panjang
Rp41.848.553
3.433.305
Rp49.132.795
5.080.951
Long-term borrowings
Total liabilitas
7.557.710
7.849.630
Total liabilities
Aset - neto
4.214.714
2,409,353
Net assets
Jika aset dalam mata uang asing - Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan ke dalam dolar A.S. dengan menggunakan kurs tengah tanggal 19 Maret 2014 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), maka aset dalam mata uang asing - neto akan naik sekitar AS$1.741.000.
If the Group’s net foreign currency-denominated assets as of December 31, 2013 were translated to U.S. dollar using the middle exchange rate as of March 19, 2014 (the completion date of the consolidated financial statements), the net foreign currency-denominated assets will increase by about US$1,741,000.
Skedul berikut menunjukkan, sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar dolar A.S., dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013:
The following schedule demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the U.S. dollar exchange rate, with all other variables held constant, of the Group’s consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2013:
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
d. Risiko mata uang asing (lanjutan)
d. Foreign currency risk (continued)
Perubahan dalam nilai tukar dolar A.S. Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan) dalam dolar A.S.
5%
Changes in U.S. dollar exchange rate
300.000
Effect on consolidated profit for the year (rounded) in U.S. dollar
e. Commodity price risk
e. Risiko harga komoditas Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama, yaitu bijih plastik. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of major raw materials, such as plastic ore. The prices of this raw material are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
Kebijakan Kelompok Usaha untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bijih plastik secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Kelompok Usaha juga mencermati keadaaan pasar komoditas secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mendapatkan harga pembelian yang paling kompetitif bagi Kelompok Usaha.
The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of plastic ore to ensure continuous production. The Group continuously assesses conditions in the commodity markets for opportunities to obtain the most competitive purchase price for its benefit.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada RUPS.
In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement is considered by the Company in its AGMS.
Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and 2012.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko manajemen (lanjutan)
Risk management (continued)
e. Risiko harga komoditas (lanjutan)
e. Commodity price risk (continued) The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 35. INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION For management purposes, the Group is organized into business units based on their products and services and have two reportable operating segments namely manufacturing and distribution.
Untuk kepentingan manajemen Kelompok Usaha digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan, yaitu manufaktur dan distribusi.
78
34.660.293
Laba tahun berjalan
41.830.282
54.400.127
Penyusutan aset tetap dan amortisasi hak atas tanah
1.055.199.458
Liabilitas segmen
Pengeluaran modal
2.084.602.456
Aset segmen
INFORMASI LAINNYA
3.424.769 10.734.302 (40.536.654) (31.796.426)
Laba (rugi) usaha
Bagian laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Beban keuangan Beban pajak penghasilan - neto
92.834.302
1.662.772.405
Total penjualan neto
HASIL
1.639.673.949 23.098.456
2013
2012
48.679.880
23.306.180
871.319.270
1.714.612.051
31.135.678
4.559.044 2.365.974 (36.457.934) (26.922.345)
87.590.939
1.507.620.668
1.453.926.686 53.693.982
Manufaktur/ Manufacturing
Eksternal Antar segmen
PENJUALAN NETO
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Distribusi/ Distribution
24.934
803
5.886.910
783.808
(1.997.833)
160 -
(1.997.993)
23.711.241
23.711.241 -
2013
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
79
30.659
-
6.658.227
4.429.145
(996.149)
221 -
(996.370)
54.994.595
54.994.595 -
2012
-
-
(5.855.405)
(819.075)
1.957.876
1.957.876 -
-
(23.098.456)
(23.098.456)
2013
-
-
(6.409.783)
(4.206.766)
976.226
976.226 -
-
(53.429.970)
(53.429.970)
2012
Eliminasi/Elimination
54.425.061
41.831.085
1.055.230.963
2.084.567.189
48.710.539
23.306.180
871.567.714
1.714.834.430
31.115.755
5.535.270 2.366.195 (36.457.934) (26.922.345) 34.620.336
86.594.569 5.382.645 10.734.462 (40.536.654) (31.796.426)
1.509.185.293
1.508.921.281 264.012
2012
90.836.309
1.663.385.190
1.663.385.190 -
2013
Konsolidasian/Consolidated
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
RESULTS
Total net sales
External Inter-segment
NET SALES
Depreciation of fixed assets and amortization of landrights
Capital expenditures
Segment liabilities
Segment assets
OTHER INFORMATION
Profit for the year
Operating profit (loss) Equity in net earnings of an associated company Finance income Finance expense Income tax expense - net
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued)
Penjualan berdasarkan pasar
Sales by market
Informasi berikut menunjukkan distribusi dari penjualan konsolidasi Kelompok Usaha berdasarkan pasar geografis:
The following information shows the distribution of consolidated sales of the Group by geographical market:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Indonesia Asia (diluar Timur Tengah) Afrika Eropa Australia dan Selandia Baru Amerika Timur Tengah
1.155.892.971 279.842.785 94.402.212 42.093.010 41.141.421 32.337.636 17.675.155
1.017.284.276 291.262.578 79.651.492 31.648.623 31.483.514 42.786.450 15.068.360
Indonesia Asia (exclude Middle East) Africa Europe Australia and New Zealand America Middle East
Total
1.663.385.190
1.509.185.293
Total
Aset berdasarkan wilayah geografis
Assets by geographical area
Informasi berikut menunjukkan nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis aset tersebut berada:
The following information shows the carrying amount of segment assets by geographical area in which the assets are located:
Nilai tercatat aset segmen 31 Desember/ Carrying amount of segment assets December 31,
2013
2012
Indonesia Hong Kong
2.083.783.381 783.808
1.710.405.285 4.429.145
Indonesia Hong Kong
Total
2.084.567.189
1.714.834.430
Total
36. PERJANJIAN PENTING
36. SIGNIFICANT AGREEMENT
Pada tanggal 17 Mei 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian supply No. AKPI 2013-001 (kontrak ekspor) dengan Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (“Bruckner”), dimana Bruckner setuju untuk menyediakan dan menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli mesin BOPP dan peralatan pendukung lainnya.
On May 17, 2013, the Company entered into supply contract No. AKPI 2013-001 (export contract) with Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (“Bruckner”), whereby Bruckner agreed to supply and sell and the Company agreed to purchase BOPP machineries and other factory equipment.
Selanjutnya, perjanjian tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 25 November 2013, antara lain mengenai perubahan dalam ketentuan pembayaran dan perubahan nilai kontrak dari sebelumnya berdenominasi dalam Euro menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat.
The contract was amended on November 25, 2013 relating to, among others, change in terms of payment and change in the total contract value from being previously denominated in Euro to becoming denominated in U.S. dollar.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
37. SUPLEMENTAL CASH FLOW INFORMATION Non-cash activity:
Aktifitas non-kas:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013 Perolehan aset tetap yang dikreditkan kepada uang muka
2012 -
38. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Acquisition of fixed assets credited to advance payments
38. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD On February 27, 2014, the Company entered into a loan agreement with CIMB Niaga for an investment loan facility with total facility of US$13,500,000 which will be used to fund local content (including building) of investment to expand production facilities Biaxially Oriented Poly Propylene (BOPP) Line 7 and Metalizing Film.
Pada tanggal 27 Februari 2014, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan CIMB Niaga untuk fasilitas pinjaman investasi dengan jumlah fasilitas sebesar AS$13.500.000 yang akan digunakan untuk membiayai local content (termasuk bangunan) dari investasi untuk memperluas fasilitas produksi Biaxially Oriented Poly Propylene (BOPP) Line 7 dan Metalizing Film. 39. PERKEMBANGAN TERKINI MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI
4.126.805
YANG
39. RECENT DEVELOPMENTS ACCOUNTING STANDARDS
AFFECTING
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2013:
The following are several accounting standards issued by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for the 2013 consolidated financial statements:
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2014:
ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
ISAK No. 27, Customers”.
ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.
ISAK No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”.
of
Assets
from
Effective for financial statements starting on or after January 1, 2015:
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
“Transfer
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
81
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This PSAK changed the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss are to be presented separately from items that will never be reclassified.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERKEMBANGAN MEMPENGARUHI (lanjutan)
TERKINI STANDAR
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
YANG AKUNTANSI
39. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING ACCOUNTING STANDARDS (continued) Effective for financial statements starting on or after January 1, 2015 (continued):
Efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 (lanjutan):
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”. This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is covered in PSAK No. 65.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Venture”. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK ini, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”. This PSAK replaced the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements and established principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
PSAK No. 67, “Disclosures of Interest in Other Entities”. This PSAK includes all of the disclosures that were previously required in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. This PSAK removed the corridor mechanism and contingent liability disclosures and requires only simple clarifications and disclosures.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of this revised PSAK on the consolidated financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya. 40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS
Berikut adalah akun-akun pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2012 yang direklasifikasi untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2013: 82
Following are the accounts in the December 31, 2012 which have been reclassified to allow their comparison with the accounts in the December 31, 2013 consolidated financial statements:
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
40. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
40. RECLASSIFICATIONS (continued)
Dari/from
Menjadi/to
OF
ACCOUNTS Jumlah/amount
31 Desember 2012 Aset tetap - neto Fixed assets - net
Aset takberwujud - neto Intangible assets - net
326.041
Laba pelepasan aset tetap - neto Gain on disposal of fixed assets - net
Pendapatan lain-lain Other income
967.043
Laba (rugi) selisih kurs - neto Foreign exchange gain (losses) - net
Beban keuangan Finance expense
1.303.664
Laba (rugi) selisih kurs - neto Foreign exchange gain (losses) - net
Pendapatan lain-lain Other income
3.876.892
83
Jl. Pahlawan, Karang Asem Barat Citeureup, Bogor 16810, Indonesia T +62 21 875 2707 F +62 21 879 02109 The Innovative and Preferred Plastic Film Producer
www.arghakarya.com