PIDATO PENERIMAAN GELAR DOKTOR HONORIS CAUSA
BAPAK CHAIRUL TANJUNG MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
ACARA PENERIMAAN GELAR DOKTOR HONORIS CAUSA DALAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DARI UNIVERSITI TEKNOLOGI MARA MALAYSIA
13 JULI 2014 0
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,
Mengadap Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, AI-Mu'tasimu Billahi Muhibbuddin Tuanku AI-Haj Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah Ibni Almarhum Sultan Badlishah, Canselor Universiti Teknologi MARA; dan
Mengadap Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong, Tuanku Hajah Haminah.
Yang Saya Hormati Tan Sri Dato’ Haji Muhyidin Mohammad Yassin, Timbalan Perdana Menteri, merangkap Menteri Pendidikan Malaysia, dan Yang Berbahagia Puan Sri;
Yang Saya Hormati, Para Pimpinan LembagaLembaga Tinggi Negara Republik Indonesia, Para Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), Para Pejabat Eselon I dari Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Lainnya; 1
Yang Saya Hormati, Para Pro Canselor, Naib Canselor,
Anggota Lembaga Pengarah, Pengurus
dan Civitas Akademika Universiti Teknologi MARA, Yang Saya Banggakan;
Tuan-Tuan dan Puan-Puan;
Hadirin Yang Berbahagia, Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya kita semua dapat berkumpul di Dewan Agung Tuanku Canselor, Universiti Teknologi MARA (UiTM) pada hari ini untuk mengikuti upacara Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Kewirausahaan dari UiTM kepada saya. Oleh
karena
itu,
pertama-tama
izinkan
saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang dalam dan tulus kepada seluruh hadirin yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini. Pada kesempatan ini pula, saya ingin menghaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada Yang Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, Canselor UiTM, para Pro Canselor, Naib
Canselor,
Anggota
Lembaga
Pengarah
dan 2
Pengurus UiTM yang telah berkenan menganugerahkan Gelar
Doktor
Honoris
Causa
dalam
bidang
Kewirausahaan kepada saya. Saya merasa sangat bangga dan bahagia menerima gelar kehormatan dari UiTM yang memiliki reputasi sebagai “one of Malaysia’s innovative and entrepreneurial universities”, dan merupakan universitas terbesar di Malaysia. Kebahagiaan saya menjadi semakin lengkap mengingat bahwa penganugerahan ini saya peroleh di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Yang Mulia Seri Paduka Baginda, Hadirin yang saya hormati, Gelar Doktor Honoris Causa yang dianugerahkan kepada saya ini diberikan dalam bidang kewirausahaan. Dapat saya sampaikan bahwa bidang tersebut telah saya geluti selama lebih dari tiga puluh tahun, bahkan dalam beberapa tahun terakhir, saya juga mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi dalam pengelolaan ekonomi negara yang menurut pemahaman saya sangat erat kaitannya dengan dunia kewirausahaan yang saya jalani. Banyak prinsip-prinsip ekonomi yang saya yakini bekerja 3
dan memiliki analogi di dunia usaha maupun dalam pengelolaan perekonomian secara makro. Keyakinan
ini
saya
peroleh
berdasarkan
pengalaman selama menggeluti dunia bisnis dan ketika saya dipercaya membantu pemerintah Indonesia sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (National Economic Committee) sejak tahun 2010, termasuk pula saat ini, dimana saya mendapat amanah untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Hadirin yang berbahagia, Senang
sekali
rasanya
saya
bisa
kembali
berkunjung ke UiTM, sebuah perguruan tinggi yang saya kagumi karena memiliki komitmen luhur untuk membantu para mahasiswa bumiputera dalam mencapai level pendidikan tertinggi dan mempersiapkan mereka agar dapat berkarir secara profesional di berbagai bidang. Ini merupakan kunjungan saya yang kedua. Pada kunjungan pertama, saya berkesempatan menghadiri Konferensi Akademik
UiTM
2014,
bulan
Februari
lalu,
untuk
4
menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Fighting Spirit: Malay’s Missing Factor to be a Leading Nation”. Dalam orasi tersebut saya sampaikan bahwa saat ini Indonesia dan Malaysia, sebagai negara serumpun, memiliki
permasalahan
serupa
yaitu
terjadinya
kesenjangan (gap) antara kelompok kaya dan miskin, dimana
mayoritas
masyarakat
miskin
berasal
dari
golongan bumiputera. Oleh karena itu, kita menyadari sepenuhnya bahwa perbaikan kualitas sumber daya manusia
adalah
kunci
utama
dalam
mengatasi
permasalahan tersebut. Selain rendahnya tingkat pendidikan, pengaruh sikap mental atau karakter yang biasa disebut sebagai “budaya kemiskinan” juga akan membuat kita sulit keluar dari keterbelakangan
dan
kemiskinan.
Beberapa
mental/karakter itu antara lain: (1) merasa
sikap
rendah diri
(inferior), (2) malas karena alam telah menyediakan segalanya bagi kita, (3) menggantungkan diri pada pertolongan orang lain, dan (4) merasa terkucilkan dan terpinggirkan.
5
Ada sebuah filosofi menarik yang dapat kita jadikan pelajaran dari seekor kupu-kupu (butterfly philosophy). Kita semua faham bahwa seekor kupu-kupu berasal dari ulat
yang
membungkus
dirinya
dalam
kepompong
(cocoon). Sebelum menjadi kupu-kupu yang mampu terbang dengan sayap yang kuat dan indah, seekor kupukupu harus berusaha sekuat tenaga, berjuang untuk keluar dari kepompongnya. Hal ini menggambarkan bahwa apabila kita ingin maju dan sukses, kita harus seperti kupu-kupu yang mampu berjuang keluar dari kepompong dengan kekuatan sendiri. Sebuah percobaan dengan memotong ujung kepompong akan menjadikan kupu-kupu tanpa harus bekerja keras dapat keluar dari kepompong dengan lebih mudah. Akan tetapi, hal ini mengakibatkan kupu-kupu tersebut mempunyai sayap yang rapuh dan mudah patah. Filosofi
ini
mengajarkan
kepada
kita
bahwa
sebaiknya kita tidak terlalu mengandalkan bantuan dari orang lain, karena hal tersebut justru akan melemahkan semangat juang (fighting spirit) kita dalam menghadapi tantangan yang menghadang. Dengan kerja keras serta ketekunan, kita akan jadi semakin kuat dan terlatih untuk 6
menang dalam persaingan. Filosofi ini perlu ditanamkan dalam diri kita masing-masing. Yang Mulia Seri Paduka Baginda, Hadirin sekalian, Berdasarkan pengalaman dan perjuangan saya selama lebih dari 30 tahun membangun bisnis, saya ingin menyampaikan sebuah sintesa peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka menumbuhkan daya juang agar mampu tampil sebagai pemenang dalam setiap persaingan. Fokus utama dari sintesa ini adalah penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas, dalam hal ini sehat jasmani dan rohani (berakhlak mulia), terdidik dan trampil, serta kreatif dan inovatif. Kualitas sumber daya manusia yang ditunjang oleh rasa keingintahuan (curiosity) yang tinggi, budaya riset yang baik, pemberian insentif (fiskal dan nonfiskal) serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual,
akan
mampu menghasilkan berbagai macam inovasi. Akan tetapi, kemampuan berinovasi saja tidak cukup. Inovasi tersebut harus dapat di eksekusi dan 7
dikembangkan menjadi produk-produk yang berguna bagi masyarakat. Karakter yang harus dibangun adalah siap bekerja keras, kemampuan berpikir dan bekerja di tingkat detil, tidak mengenal kompromi terhadap hasil akhir, disiplin dan perfectionist. Hal ini merupakan faktor penting untuk
mengimplementasikan
(mengeksekusi)
sebuah
inovasi. Pembangunan sumber daya manusia juga harus menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship). Hal ini diperlukan agar inovasi dapat dikomersialisasi dan pada gilirannya menciptakan nilai tambah yang maksimal. Kita harus mampu tidak hanya membaca, menangkap, tetapi juga menciptakan peluang agar inovasi yang kita hasilkan mampu mempunyai nilai tambah. Satu prinsip yang selalu saya pegang adalah “buy the future with the present
value”.
Dalam
perspektif
ini
dibutuhkan
kemampuan membaca masa depan (future) agar dapat membelinya dengan harga saat kini (present value). Keseluruhan proses penciptaan nilai tambah yang berbasiskan manusia dan didorong tiga karakteristik inovasi,
kemampuan
eksekusi,
dan
kewirausahaan
tersebut harus berlangsung di bawah satu kemimpinan 8
yang kuat dan efektif. Pemimpin yang kuat dan efektif akan mampu menggalang keseluruhan proses tersebut sehingga setiap elemen saling bersinergi menciptakan nilai tambah. Hal ini merupakan prasyarat bagi terciptanya nilai tambah yang dapat dinikmati oleh masyarakat, dunia usaha, dan perekonomian secara luas. Yang Mulia Seri Paduka Baginda, Hadirin yang saya muliakan, Dalam waktu kurang dari satu setengah tahun lagi kita akan memasuki era baru dengan direalisasikannya ASEAN
Economic
Community
(AEC)
2015.
Para
pemimpin kedua negara, Indonesia dan Malaysia, telah memberikan perhatian khusus terhadap hal ini, karena sebagai anggota ASEAN kita akan terintegrasi secara ekonomi
dengan
segala
konsekuensinya,
termasuk
persaingan yang semakin berat, baik ditingkat regional maupun global. Kita harus mampu menjawab tantangan ini
dengan
mempersiapkan
diri
sebaik
mungkin,
meningkatkan daya saing, serta memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
9
Kita patut bersyukur bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia dapat kita pelihara dengan baik. Hubungan tersebut harus selalu kita tingkatkan, mulai dari pimpinan tertinggi negara, pejabat pemerintah, sampai ke tingkat masyarakat dan dunia usaha. Kita juga perlu memperluas kerja sama di berbagai bidang strategis. Salah satunya adalah kerja sama dibidang pendidikan guna memperbaiki kualitas sumber daya manusia kita. Saya sangat mendukung peningkatan kerja sama antara UiTM dengan perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk menimba ilmu dan bertukar pikiran serta pengalaman
dalam
rangka
mempercepat
proses
pembangunan. Saya juga merasa bangga mendapat kehormatan menjadi Profesor Tamu (Visiting Professor) di UiTM. Dengan demikian, saya bisa membagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki kepada saudara-saudara saya di Malaysia dan saya berharap hal ini dapat menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan kedua negara.
10
Yang Mulia Seri Paduka Baginda, Hadirin yang berbahagia, Di penghujung sambutan saya, saya ingin mengajak kita semua untuk melangkah maju dan menatap hari depan yang lebih cerah. Kita jadikan kemiskinan dan ketertinggalan sebagai musuh bersama (common enemy) yang harus dilawan dengan kerja keras dan disiplin. Bersama-sama kita dapat mewujudkan cita-cita mulia untuk menjadikan Bangsa Melayu menjadi bangsa yang unggul, bermartabat, dan sejahtera. Akhirnya, sekali lagi saya sampaikan ucapan terima kasih yang tulus dari hati saya yang terdalam atas kepercayaan, kehormatan, dan anugerah gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Kewirausahaan kepada saya. Saya mendoakan semoga Universiti Teknologi MARA
semakin
komitmennya
maju
dalam
dan
berhasil
membantu
para
mewujudkan mahasiswa
bumiputera mencapai level pendidikan tertinggi dan menjadi agen perubahan di segala bidang.
11
Sebagai penutup, izinkan saya menyampaikan pantun: Serumpun bangsa di Tanah Melayu Kesohor santun dan murah hati Tersanjung diminta berbagi ilmu Indahnya berkah Ramadhan Ini Kalau ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi Kalau ada umur panjang Boleh kita bersua lagi
Terima kasih, Wabillahitaufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh. Selangor, 13 Juli 2014 MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN CHAIRUL TANJUNG 12